perencanaan sistem penyaluran air limbah dan bangunan
TRANSCRIPT
1
Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah Dan Bangunan Instalasi Pengolahan Air
Limbah Domestik Di Perumahan Puri Persada Indah
Wahyu Danika1)
1) Mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Pelita Bangsa
Email : [email protected]
ABSTRACT
Domestic wastewater generated from various household activities causes various
environmental problems such as groundwater pollution, silting of drainage channels and
declining level of public health. The existence of this problem encourages the formation of an
integrated wastewater treatment system. The system offered is the management of domestic
wastewater which includes the distribution and treatment of domestic wastewater. The
distribution of wastewater is designed separately from rainwater with the aim of reducing the
risk of waste water contamination in water bodies while the treatment plant used is
Anaerobic Filter (AF). The AF unit was chosen because it has high efficiency and low
investment costs, both for building investment and building operation and maintenance. In
this plan, located in Puri Persada Indah Housing with the results of a plan to reduce the
concentration of wastewater from AF above 90% for COD, BOD and TSS with a total of 5
compartments. There are 4 building wastewater treatment plant units planned to serve the
housing, with a total construction cost of Rp. 15,129,349,029. With this domestic wastewater
management, it is expected that environmental pollution can be reduced and the level of
public health can be improved.
Keywords: domestic wastewater, anaerobic filter, wastewater distribution system, waste
water treatment plant installation.
ABSTRAK
Air limbah domestik yang dihasilkan dari berbagai kegiatan rumah tangga menyebabkan
berbagai persoalan lingkungan seperti pencemaran air tanah, pendangkalan saluran drainase
dan menurunnya tingkat kesehatan masyarakat. Adanya persoalan ini mendorong
terbentuknya suatu sistem pengolahan air limbah yang bersifat terintegrasi. Sistem yang
ditawarkan adalah pengelolaan air limbah domestik yang meliputi penyaluran serta
pengolahan air limbah domestik. Penyaluran air limbah didesain terpisah dengan air hujan
dengan tujuan mengurangi resiko kontaminasi air limbah pada badan air sedangkan instalasi
pengolahan yang digunakan adalah Anaerobic Filter (AF). Unit AF dipilih karena memiliki
efisiensi yang tinggi serta biaya investasi yang rendah, baik investasi bangunan maupun
pengoperasian dan perawatan bangunan. Pada perencanaan ini, bertempat di Perumahan Puri
Persada Indah dengan hasil rencana penurunan konsentrasi air limbah dari AF diatas 90%
untuk COD, BOD dan TSS dengan jumlah kompartment sebanyak 5 buah. Terdapat 4 unit
bangunan instalasi pengolahan air limbah yang direncanakan untuk melayani perumahan
tersebut, dengan biaya total pembangunan sebesar Rp 15,129,349,029. Dengan adanya
pengelolaan air limbah domestik ini, diharapkan pencemaran lingkungan dapat dikurangi dan
taraf kesehatan masyarakat dapat meningkat.
Kata kunci: air limbah domestik, anaerobic filter, sistem penyaluran air limbah, bangunan
instalasi pengolahanairlimbah.
2
I. PENDAHULUAN
Berdasarkan data jumlah penduduk
dari BPS Kabupaten Bekasi untuk
Kecamatan Cibarusah dari tahun 2013
yaitu 83.968 jiwa sampai dengan tahun
2017 berjumlah 92.168 jiwa didapat
peningkatan jumlah penduduk sebesar
8.200 jiwa atau rata – rata peningkatan
sebesar 2,36% per tahun. Dengan adanya
peningkatan jumlah penduduk tersebut
menyebabkan meningkatnya kebutuhan
hidup yang harus dipenuhi oleh penduduk
di wilayah tersebut, diantaranya adalah
konsumsi air bersih. Peningkatan jumlah
penduduk akan meningkatkan konsumsi
air bersih yang berdampak pada
peningkatan jumlah air limbah yang
dihasilkan.
Berdasarkan pengamatan di
lapangan didapatkan bahwa grey water
pada perumahan Puri Persada Indah
dibuang langsung ke drainase. Grey water
pada perumahan ini dihasilkan dari air
bekas cuci baju, mandi, dan memasak.
Black water pada perumahan dialirkan ke
tangki septik lalu dibuang melalui sumur
resapan. Sistem pengolahan air limbah
seperti ini sudah sesuai dengan pedoman
teknis pembangunan rumah susun
berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum nomor 05/PRT/M/2007. Walaupun
begitu, effluent yang dibuang
dikhawatirkan akan mencemari air tanah.
Selain itu persen removal COD dari tangki
septik hanya berkisar antara 25 – 50%,
sehingga dibutuhkan pengolahan lanjutan
setelah melalui unit tangki septik (Sasse et
al., 2009).
Air bersih dan sanitasi merupakan
sasaran Millenium Development Goals
(MDGs) yang ketujuh dan pada tahun
2015 diharapkan mencapai setengah
jumlah penduduk tanpa akses air bersih
yang layak minum dan sanitasi dasar dapat
berkurang (UNICEF Indonesia, 2012).
Pencapaian akses sanitasi yang layak bagi
penduduk di perkotaan telah mencapai
72.54% pada tahun 2011 dan diharapkan
memenuhi target MDGs (76.82%) pada
tahun 2015 (BAPPENAS, 2012). Pada
tahun 2030, salah satu poin Sustainable
Development Goals (SDGs) adalah
tercapainya akses sanitasi dan kebersihan
yang memadai dan merata untuk semua,
serta mengakhiri buang air besar
sembarangan (United Nations Open
Working Group, 2014). Salah satu
program yang digalakkan pemerintah
daerah saat ini untuk meningkatkan
kelayakan sanitasi adalah melalui program
Sanitasi Berbasis Masyarakat
(SANIMAS). Sanitasi dasar salah satunya
mencangkup upaya pembuangan kotoran
manusia (Zafirah, 2012).
Pengaliran air limbah ke saluran
terbuka, seperti ke saluran drainase,
memberikan kemungkinan peningkatan
tempat perindukan dari Culex pipiens dan
nyamuk lainnya (Kusnoputranto, 1997).
Hal ini tentu saja berpotensi menjadi
sumber penyebaran penyakit. Penyakit
seperti kolera, disentri, diare, dan malaria
terjadi di area kumuh sebagai akibat
sanitasi yang buruk dan keberadaan area
perkembangbiakan lalat dan nyamuk
(MakSumović & Tejada-Guibert, 2001).
Berdasarkan permasalahan
tersebut, dibutuhkan perencanaan sanitasi
yang tepat pada perumahan ini berupa
sistem penyaluran air limbah dah
bangunan instalasi pengolahan air limbah
komunal untuk memperbaiki sistem
sanitasi di perumahan ini. Pada
perencanaan kali ini, akan direncanakan
instalasi pengolahan air limbah dengan
unit Anaerobic Filter (AF) sebagai unit
untuk mengolah limbah cair yang
dihasilkan. Anaerobic Filter (AF)
merupakan unit pengolahan air limbah
yang biasa digunakan untuk mengolah
limbah domestik maupun limbah industri.
AF memiliki keunggulan dimana dalam
proses pengolahan limbah unit ini
3
memiliki efisiensi yang tinggi, dan dari
segi konstruksi unit ini tidak
membutuhkan lahan yang luas dan dapat
dibangun di bawah permukaan tanah,
sehingga sangat cocok untuk digunakan
pada perumahan.
II. METODE PERENCANAAN
2.1 Lokasi Perencanaan
Gambar 1 Lokasi Perencanaan Sumber : (Google Earth tanggal citra
13/4/2019 diakses Oktober 2019)
Penelitian dilakukan di Perumahan
Puri Persada Indah, Desa Sindang Mulya
Kecamatan Cibarusah Kabupaten Bekasi.
Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli
sampai bulan November. Perencanan
IPAL di desain untuk kapasitas 2.897
Kepala Keluarga dengan 14.485 penduduk
di perumahan tersebut.
2.2 Jenis dan Sumber Data
1.) Data Primer
a. Data jumlah penduduk yang akan
dilayani instalasi pengolahan air
limbah.
b. Debit air buangan dari pemakaian
air bersih, Data ini bisa didapatkan
dari jumlah penduduk di
Perumahan Puri Persada Indah.
c. Karakteristik limbah domestik
berdasarkan uji laboratorium.
d. Kondisi rencana lahan IPAL dan
lokasi perencanaan. Data ini bisa
didapatkan melalui Koordinat dan
elevasi yang diperoleh dari aplikasi
google earth.
2) Data sekunder :
a. Baku mutu air limbah domestik
berdasarkan Peraturan Menteri
LHK No. 68 Tahun 2016
b. Harga Satuan Pokok Kegiatan
Kabupaten Bekasi.
2.3 Tahapan Penelitian
III. HASIL PEMBAHASAN
3.1 Perhitungan Debit Air Limbah
dan Kualitas Air Limbah
1. Perhitungan Debit Air Limbah
Debit air limbah ditetapkan dari
80% pemakaian air bersih, hal ini
berdasarkan SK SNI Air Minum dari
Kementrian pekerjaan Umum. Debit air
bersih diketahui dari jumlah rumah yang
akan dilayani dan diasumsikan satu rumah
terdapat 5 orang sehingga didapatkan data
sebagai berikut :
• Jumlah rumah yang dilayani : 2.897
rumah
Mulai
Studi Literatur
Pengumpulan Data Data Primer dan
Sekunder
Analisa dan
Pengolahan Data
1. Perhitungan
Debit Air
Limbah
2. Perencanaan
SPAL
3. Perencanaan
IPAL
4. Kesetimbanga
n Massa
5. Gambar
Desain
6. BOQ
7. RAB
Kesimpulan
4
• Asumsi satu rumah = 5 orang
2.897 x 5 = 14.485 orang
• Debit air bersih = 14.485 x 120
l/orang/hari (SNI 03-7065-2005) =
1.738.200 l/hari = 1.738,2 m3/hari
• Debit air limbah = 1.738,2 m3/hari x
80% = 1.390,56 m3/hari = 0,01609
m3/detik
2. Penentuan Zona Pelayanan
Daerah perencanaan memiliki total
penduduk sebesar 14.485 orang. karena
banyaknya jumlah penduduk yang
terlayani, maka dibuat sistem cluster untuk
mencegah dimensi ipal yang besar,
mengurangi kebutuhan lahan pada satu
tempat serta mengurangi biaya
pemompaan karena penanaman pipa yang
terlalu dalam. Wilayah terbagi menjadi 4
cluster yang berbeda. Pembagian cluster
dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Pembagian Zona Pelayanan
No. Nomor Zona Jumlah Penduduk
(Jiwa)
1. Zona 1 3.640
2. Zona 2 4.550
3. Zona 3 3.405
4. Zona 4 2.890
Total Jml. Penduduk 14.485
Sumber : Data Primer (2019)
Setelah diketahui debit air limbah
yang dihasilkan per orang maka dapat
dihitung debit rata-rata, debit pucak, dan
debit minimum. Berikut adalah contoh
perhitungan debit pada tiap Zona.
Zona 1
• Jumlah Penduduk = 3.640
• Debit air bersih = 3.640 x 120
l/orang/hari (SNI 03-7065-2005)
= 436.800 l/hari = 436,8 m3/hari
• Debit air limbah = 436,8 m3/hari x
80% = 349,44 m3/hari = 0,004
m3/detik
• Faktor puncak = (18 + p0.5
) / (4 + p0.5
)
= (18 + 36400.5
) / (4 + 36400.5
)
= 78,33 / 64,33 = 1.22
• Debit puncak = Qrata-rata x Faktor
puncak
= 349,44 m3/hari x 1.22 = 426,32
m3/hari = 0,00493 m3/s
• Debit minimum = 1/5 x (P/1000)0,2
x
Q limbah
= 1/5 x (3640/1000)0,2
x 426,32 m3/hari
= 110,40 m3/hari = 0,00128 m3/s
Zona 2
• Jumlah Penduduk = 4.550 jiwa
• Debit air bersih = 4.550 x 120
l/orang/hari (SNI 03-7065-2005) =
546.000 l/hari = 546 m3/hari
• Debit air limbah = 546 m3/hari x
80% = 436,8 m3/hari = 0,005 m3/detik
• Faktor puncak =(18 + p0.5
) / (4 + p0.5
)
= (18 + 45500.5
) / (4 + 45500.5
)
= 85,45 / 71,45 = 1.2
• Debit puncak = Qrata-rata x Faktor
puncak = 436,8 m3/hari x 1.2 = 524,16
m3/hari = 0,00607 m3/s
• Debit minimum = 1/5 x (P/1000)0,2
x Q
limbah
= 1/5 x (4550/1000)0,2
x 524,16 m3/hari
= 141, 94 m3/hari = 0,00164 m3/s
Zona 3
• Jumlah Penduduk = 3.405 jiwa
• Debit air bersih = 3.405 x 120
l/orang/hari (SNI 03-7065-2005)
= 408.600 l/hari = 408,6 m3/hari
• Debit air limbah = 408,6 m3/hari x
80% = 326,88 m3/hari = 0,00378
m3/detik
• Faktor puncak = (18 + p0.5
) / (4 + p0.5
)
= (18 + 34050.5
) / (4 + 34050.5
)
= 76,35 / 62,35 = 1.22
• Debit puncak = Qrata-rata x Faktor
puncak
= 326,88 m3/hari x 1.22 = 398,79
m3/hari = 0,00461 m3/s
• Debit minimum = 1/5 x (P/1000)0,2
x
Q limbah
= 1/5 x (3450/1000)0,2
x 398,79 m3/hari
= 102,17 m3/hari = 0,00118 m3/s
5
Zona 4
• Jumlah Penduduk = 2.890 jiwa
• Debit air bersih = 2.890 x 120
l/orang/hari (SNI 03-7065-2005)
= 346.800 l/hari
= 346,8 m3/hari
• Debit air limbah = 346,8 m3/hari x
80% = 277,44 m3/hari = 0,00321
m3/detik
• Faktor puncak = (18 + p0.5
) / (4 + p0.5
)
= (18 + 28900.5
) / (4 + 28900.5
)
= 71,75 / 57,75 = 1.24
• Debit puncak = Qrata-rata x Faktor
puncak
= 277,44 m3/hari x 1.24 = 344,026
m3/hari = 0,00398 m3/s
• Debit minimum = 1/5 x (P/1000)0,2
x
Q limbah
= 1/5 x (2890/1000)0,2
x 344,026
m3/hari = 85,07 m
3/hari = 0,00098 m3/s
3. Kualitas Air Limbah
Data kualitas air limbah didapatkan
dari data primer. Untuk kualitas grey water
didapat dari sampling langsung saluran
drainase di perumahan tersebut. Kemudian
sampel tersebut dianalisa di laboratorium.
Tabel 2. Karakteristik Air Limbah
No
. Parameter Unit
Test
Resul
t
Environme
nt Quality
Standard
1 Physical
1.a Temperatu
re ᵒC 28,4 -
2 Chemical
2.a Ph - 6.18 9-Jun
2.b BOD mg/
L
199.8
6 30
2.c COD mg/
L 924 100
2.d
Total
Suspended
Solid
mg/
L 360 30
2.e Oil &
Grease
mg/
L < 1.0 5
Sumber : Data Primer (2019)
3.2 Perencanaan Sistem Penyaluran
Air Limbah
Sistem penyaluran air limbah
(SPAL) menggunakan sistem shallow
sewer. Sistem tersebut cocok diterapkan
untuk permukiman yang belum teratur dan
memiliki kepadatan tinggi. Sistem
penyaluran terbagi menjadi saluran tersier,
sekunder dan primer. Dalam
merencanakan SPAL slope penting dalam
perhitungan dimensi. Daerah perencanaan
sebagian besar adaalah area dengan elevasi
datar, sehingga perlu ditentukan slope
rencana. Slope minimum ditentukan
sebesar 0,003. Diameter pipa yang
digunakan untuk shallow sewer adalah 100
mm – 150 mm. Jenis pipa adalah PVC tipe
AW
Gambar 1. Pembagian Zona Pelayanan
6
Gambar 2. Layout Jaringan Pipa
3.3 Perencanaan Bangunan Instalasi
Pengolahan Air Limbah
Domestik
Unit IPAL yang direncanakan
adalah anaerobic filter (ABR-AF).
Kompartemen anaerobic filter direncakan
5 unit. Media filter yang digunakan adalah
media sarang tawon. Debit perencanaan
besar sehingga IPAL terbagi menjadi
beberapa unit secara paralel untuk
mendapatkan efisiensi yang optimum.
Semua IPAL memanfaatkan lahan kosong
atau fasilitas umum yang ada,
Penetapan kriteria desain sesuai
dengan pustaka
Kriteria desain untuk anaerobic filter
a. Organik loading rate : 4 – 5 kg
COD/m3.hari
b. HRT di tangki septik : 2 jam
c. HRT di AF : 5 – 40 jam
d. BOD removal : 70 – 90 %
e. Rasio SS/COD : 0,35 – 0,45
f. Luas spesifik media :Sarang
tawon 220 m2/m3 (150-220
m2/m3)
g. Velocity upflow : < 2 m/jam
h. Rasio COD/BOD : 1,5 – 3,5
(Sumber : Sasse, 2009)
3.4 Perhitungan Kesetimbangan
Massa
Kesetimbangan massa adalah salah
satu aspek yang penting dalam
merencanakan instalasi pengolahan air
limbah. Kesetimbangan massa digunakan
sebagai tolka ukur untuk mengetahui
massa dari tiap parameter pencemar yang
dihasilkan atau dikeluarkan dari tiap unit-
unit IPAL. Perhitungan kesetimbangan
massa dapat dilihat sebagai berikut:
Diketahui :
COD in = 924.86 mg/L
BOD in = 199.86 mg/L
TSS in = 360.00 mg/L
Tabel 3. Perhitungan Kesetimbangan
Massa
Karakteristik Air
Limbah
CO
D
BO
D
TS
S
Influent (mg/L) 924.
86
199.
86 360
Tangki
Septic I
Rem
(%) 30 32 61
Eff.
(mg/L)
647.
4
135.
9
140
.4
Tangki
Septic II
Rem
(%) 22.5 23.9
46.
5
Eff.
(mg/L)
501.
74
103.
42
75.
11
Anaerobic
Filter
Rem
(%) 87 89 70
Eff.
(mg/L)
65.2
3
11.3
8
22.
53
Baku Mutu (mg/L) 100 30 30
Hasil OK OK OK
Sumber : Perhitungan (2019)
7
Tabel 4. Rekapitulasi Pengurangan
konsentrasi air limbah berdasarkan
perhitungan denga kriteria desain
No. Parameter In Output Persentase
(mg/l) (mg/l) (%)
1 COD 924.0 65.2 92.94
2 BOD 199.8 11.37 94.31
3 TSS 360.0 22.5 93.75
Sumber : Perhitungan (2019)
Tabel 5. Perhitunan Massa/hari
Kandungan Air Limbah Domestik
Sumber : Perhitungan (2019)
Tabel 6. Perhitungan Kesetimbangan
Massa Karakteristik Air Limbah Domestik
Tangki Septic I
IPAL
Parame
ter
Influe
nt Penyisihan
Efflue
nt
(kg/ha
ri)
(%
)
(kg/ha
ri)
(kg/ha
ri)
Zona
1
COD 323.18 30 96.95 226.23
BOD 69.84 32 22.35 47.49
TSS 125.8 61 76.74 49.06
Zona
2
COD 403.98 30 121.19 282.79
BOD 87.3 32 27.94 59.36
TSS 157.25 61 95.92 61.33
Zona
3
COD 302.32 30 90.7 211.62
BOD 65.33 32 20.91 44.42
TSS 117.68 61 71.78 45.9
Zona
4
COD 256.59 30 76.98 179.61
BOD 55.45 32 17.74 37.71
TSS 99.88 61 60.93 38.95
Tangki Septic II
IPAL
Parame
ter
Influe
nt Penyisihan
Efflue
nt
(kg/ha
ri)
(%
)
(kg/ha
ri)
(kg/ha
ri)
Zona
1
COD 226.23 22.
5 50.9 175.33
BOD 47.49 23.
9 11.35 36.14
TSS 49.06 46.
5 22.81 26.25
Zona
2
COD 282.79 22.
5 63.63 219.16
BOD 59.36 23.
9 14.19 45.17
TSS 61.33 46.
5 28.52 32.81
Zona
3
COD 211.62 22.
5 47.61 164.01
BOD 44.42 23.
9 10.62 33.8
TSS 45.9 46.
5 21.34 24.56
Zona
4
COD 179.61 22.
5 40.41 139.2
BOD 37.71 23.
9 9.01 28.7
TSS 38.95 46.
5 18.11 20.84
Anaerobic Filter
IPAL
Parame
ter
Influe
nt Penyisihan
Efflue
nt
(kg/ha
ri)
(%
)
(kg/ha
ri)
(kg/ha
ri)
Zona
1
COD 175.33 87 152.54 22.79
BOD 36.14 89 32.16 3.98
TSS 26.25 70 18.38 7.87
Zona
2
COD 219.16 87 190.67 28.49
BOD 45.17 89 40.2 4.97
TSS 32.81 70 22.97 9.84
Zona
3
COD 164.01 87 142.69 21.32
BOD 33.8 89 30.08 3.72
TSS 24.56 70 17.19 7.37
Zona COD 139.2 87 121.1 18.1
Wilay
ah
IPAL
Q
Rata-
Rata
COD BOD TSS
(m3/ha
ri)
(kg/ha
ri)
(kg/ha
ri)
(kg/ha
ri)
Zona
1 349 323 69 125
Zona
2 436 403 87 157
Zona
3 326 302 65 117
Zona
4 277 256 55 99
8
4 BOD 28.7 89 25.54 3.16
TSS 20.84 70 14.59 6.25
Sumber : Perhitungan (2019)
3.5 Pembuatan Gambar Desain
Setelah perhitungan dimensi sudah
selesai maka dibuatlah layout jaringan
sistem penyaluran air limbah dan desain
masing - masing unit IPAL yang akan
dibangun meliputi sumur pengumpul,
grease trap, bak ekualisasi, bak pengendap,
Anaerobic Filter dan bak kontrol
berdasarkan data hasil perhitungan dengan
menggunakan program AutoCAD 2013.
Tabel 7. Rekapitulasi Ukuran bangunan
yang dibutuhkan
IPAL Unit
Ukuran Bersih
(m)
P L T
Zona
1
Sumur
Pengumpul 1 1 4.8
Grease Trap 3.65 2 1.3
Bak Ekualisasi 8.5 4.25 2.8
Tangki Septic I 7.6 5.7 2.8
Tangki Septic II 3.5 5.7 2.8
Anaerobic Filter 19.3 11 3
Bak Kontrol 6.2 3.1 1.8
Zona
2
Sumur
Pengumpul 1.2 1.2 4.8
Grease Trap 4.55 2 1.3
Bak Ekualisasi 9.4 4.7 2.8
Tangki Septic I 8.4 6.3 2.8
Tangki Septic II 4 6.3 2.8
Anaerobic Filter 22.9 11 3
Bak Kontrol 7 3.5 1.8
Zona
3
Sumur
Pengumpul 0.9 0.9 4.8
Grease Trap 3.41 2 1.3
Bak Ekualisasi 8.2 4.1 2.8
Tangki Septic I 7.3 5.5 2.8
Tangki Septic II 3.4 5.5 2.8
Anaerobic Filter 17.8 11 3
Bak Kontrol 6 3 1.8
Zona
4
Sumur
Pengumpul 0.8 0.8 4.8
Grease Trap 2.9 2 1.3
Bak Ekualisasi 7.5 3.75 2.8
Tangki Septic I 6.8 5.1 2.8
Tangki Septic II 3.1 5.1 2.8
Anaerobic Filter 15.8 11 3
Bak Kontrol 5.6 2.8 1.8
Sumber : Perhitungan (2019)
3.6 Perhitungan Bill Of Quantity
Salah satu elemen penting dalam
pengerjaan proyek adalah bill of
quantity (BOQ). Dalam pererncanaan
pengolahan air limbah ini diperlukan
perhitungan BOQ SPAL dan
pembangunan IPAL.
9
Tabel 8. Rekapitulasi BOQ Saluran Penyaluran Air Limbah
No. Uraian Pekerjaan Satua
n Zona 1 Zona 2 Zona 3 Zona 4
1 Galian Tanah m2 1,307.17 1,301.05 1,128.48 821.01
2 Pengurugan Tanah Kembali m3 1,004.50 925.98 831.28 615.47
3 Pengurugan Pasir dengan
Pemadatan m3 302.67 375.08 297.21 205.54
4 Bongkar Paving Untuk
Dipakai Kembali m3 740.96 912.16 720.08 506.96
5 Pasir Paving m2 14.84 18.28 14.42 10.16
6 Pemasangan Paving Kembali m2 740.96 912.16 720.08 506.96
7 Pemasangan Pipa 4" Rucika
AW m1 2,301.70 2,509.10 1,681.00 1,716.60
8 Pemasangan Pipa 5" Rucika
AW m1 313.00 636.90 921.50 181.70
9 Pemasangan Pipa 6" Rucika
AW m1 348.30 502.10 277.30 129.40
10 Pemasangan Elbow 4" Rucika
AW Buah 1.00 2.00 1.00 1.00
11 Pemasangan Elbow 5" Rucika
AW Buah 3.00 3.00 6.00 2.00
12 Pemasangan Elbow 6" Rucika
AW Buah 1.00 2.00 2.00 -
13 Pemasangan Tee Pipa 4"x4"
Rucika AW Buah 832.00 897.00 621.00 541.00
14 Pemasangan Tee Pipa 5"x4"
Rucika AW Buah 35.00 100.00 100.00 25.00
15 Pemasangan Tee Pipa 5"x5"
Rucika AW Buah - 1.00 3.00 -
16 Pemasangan Tee Pipa 6"x4"
Rucika AW Buah 33.00 7.00 49.00 -
17 Pemasangan Tee Pipa 6"x5"
Rucika AW Buah 2.00 2.00 2.00 1.00
18 Pemasangan Tee Pipa 6"x6"
Rucika AW Buah - 2.00 1.00 3.00
19 Pemasangan Increaser Pipa
5"x4" Buah 1.00 5.00 4.00 1.00
20 Pemasangan Increaser Pipa
6"x4" Buah 1.00 1.00 1.00 3.00
21 Pemasangan Increaser Pipa
6"x5" Buah 1.00 1.00 2.00 -
22 Pemasangan Socket Pipa 4" Buah 585.00 641.00 429.00 432.00
23 Pemasangan Socket Pipa 5" Buah 82.00 169.00 238.00 48.00
24 Pemasangan Socket Pipa 6" Buah 92.00 130.00 72.00 33.00
25 Pekerjaan Manhole 1 Buah 1.00 4.00 3.00 -
26 Pekerjaan Manhole 2 Buah 7.00 9.00 6.00 -
27 Pekerjaan Manhole 3 Buah 4.00 7.00 10.00 3.00
28 Pekerjaan Manhole 4 Buah 7.00 11.00 9.00 6.00
10
Tabel 9. Rekapitulasi BOQ Bangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah
No. Uraian Pekerjaan Satuan Zona 1 Zona 2 Zona 3 Zona 4
1 Pembersihan dan Perataan Tanah m2 495.70 639.30 501.40 473.90
2 Penggalian Tanah dengan Alat
Berat m3 1,380.40 1,641.65 1,284.47 1,136.18
3 Pengurugan Pasir dengan
Pemadatan m3 41.21 49.00 38.39 33.98
4 Lantai Kerja K-100 m3 20.61 24.51 19.19 16.99
5 Pekerjaan Lubang Strouss titik 40.00 40.00 40.00 40.00
6 Pekerjaan Spesi Strouss m3 2.83 2.83 2.83 2.83
7 Pekerjaan Pembesian Strouss kg 1,737.00 1,737.00 1,737.00 1,737.00
8 Pekerjaan Sloof Beton Bertulang
(200 kg besi + Bekisting) m3 11.63 12.59 11.28 10.68
9 Bekisting Lantai m2 746.67 894.68 693.25 609.75
10 Pekerjaan Lantai Beton K-225 m3 149.33 178.92 138.65 121.95
11 Pembesian Lantai kg 22,399.50 26,838.0 20,797.5 18,292.50
12 Pekerjaan Dinding Beton
Bertulang (150 kg besi + Bekisting) m3 133.10 144.08 129.12 122.51
13 Pekerjaan Plesteran Halus m2 785.79 909.47 740.85 669.24
14 Pekerjaan Waterproffing m2 785.79 909.47 740.85 669.24
15 Pekerjaan Pipa PVC 4" m1 9.00 20.00 11.00 11.00
16 Pemasangan Tee Pipa PVC 4" ea - - - -
17 Pemasangan Elbow Pipa PVC 4" ea 3.00 5.00 3.00 3.00
18 Pekerjaan Pipa PVC 5" m1 5.20 15.70 30.40 29.30
19 Pemasangan Tee Pipa PVC 5" ea 1.00 1.00 1.00 1.00
20 Pemasangan Elbow Pipa PVC 5" ea 3.00 6.00 8.00 8.00
21 Pengadaan Pompa Submersible ea 2.00 2.00 2.00 2.00
22 Pemasangan Media Filter m3 263.20 320.60 239.30 207.40
11
3.7 Perhitungan Rencana Anggaran Biaya
Rencana anggaran biaya (RAB) adalah hasil perhitungan antara BOQ dengan harga
satuan yang telah dikalikan dengan indeks yang sesuai dengan HSPK Daerah Bekasi tahun
2019 melalui penyesuain dengan harga yang berlaku di pasar.
Tabel 10. Rekapitulasi RAB Sistem Penyaluran Air Limbah Zona 1
No. Uraian Pekerjaan Volume Satuan Harga
Satuan Total Harga
1 Galian Tanah 1,307.17 m2 117,975 154,213,381
2 Pengurugan Tanah Kembali 1,004.50 m3 83,750 84,126,875
3 Pengurugan Pasir dengan Pemadatan 302.67 m3 257,950 78,073,727
4 Bongkar Paving Untuk Dipakai Kembali 740.96 m3 6,000 4,445,760
5 Pasir Paving 14.84 m2 257,950 3,827,978
6 Pemasangan Paving Kembali 740.96 m2 126,250 93,546,200
7 Pemasangan Pipa 4" Rucika AW 2,301.70 m1 116,493 268,130,787
8 Pemasangan Pipa 5" Rucika AW 313.00 m1 168,578 52,764,758
9 Pemasangan Pipa 6" Rucika AW 348.30 m1 225,420 78,513,786
10 Pemasangan Elbow 4" Rucika AW 1.00 buah 104,585 104,585
11 Pemasangan Elbow 5" Rucika AW 3.00 buah 144,185 432,555
12 Pemasangan Elbow 6" Rucika AW 1.00 buah 156,725 156,725
13 Pemasangan Tee Pipa 4"x4" Rucika AW 832.00 buah 130,215 108,338,880
14 Pemasangan Tee Pipa 5"x4" Rucika AW 35.00 buah 203,255 7,113,925
15 Pemasangan Tee Pipa 5"x5" Rucika AW - buah 208,755 -
16 Pemasangan Tee Pipa 6"x4" Rucika AW 33 buah 277,835 9,168,555
17 Pemasangan Tee Pipa 6"x5" Rucika AW 2 buah 280,585 561,170
18 Pemasangan Tee Pipa 6"x6" Rucika AW - buah 286,085 -
19 Pemasangan Increaser Pipa 5"x4" 1 buah 126,255 126,255
20 Pemasangan Increaser Pipa 6"x4" 1 buah 135,275 135,275
21 Pemasangan Increaser Pipa 6"x5" 1 buah 140,445 140,445
22 Pemasangan Socket Pipa 4" 585 buah 89,515 52,366,275
23 Pemasangan Socket Pipa 5" 82 buah 123,890 10,158,980
24 Pemasangan Socket Pipa 6" 92 buah 158,265 14,560,380
25 Pekerjaan Mainhole 1 1 buah 5,091,762 5,091,762
26 Pekerjaan Mainhole 2 7 buah 6,789,078 47,523,549
27 Pekerjaan Mainhole 3 4 buah 8,486,395 33,945,581
28 Pekerjaan Mainhole 4 7 buah 10,183,712 71,285,986
Total RAB SPAL Zona 1 1,178,854,134
Sumber : Perhitungan, 2019
12
Tabel 11. Rekapitulasi RAB Sistem Penyaluran Air Limbah Zona 2
No. Uraian Pekerjaan Volume Satuan Harga
Satuan Total Harga
1 Galian Tanah 1,301.05 m2 117,975 153,491,374
2 Pengurugan Tanah Kembali 925.98 m3 83,750 77,550,825
3 Pengurugan Pasir dengan Pemadatan 375.08 m3 257,950 96,751,886
4 Bongkar Paving Untuk Dipakai Kembali 912.16 m3 6,000 5,472,960
5 Pasir Paving 18.28 m2 257,950.00 4,715,326
6 Pemasangan Paving Kembali 912.16 m2 126,250 115,160,200
7 Pemasangan Pipa 4" Rucika AW 2,509.10 m1 116,493 292,291,332
8 Pemasangan Pipa 5" Rucika AW 636.90 m1 168,578 107,367,010
9 Pemasangan Pipa 6" Rucika AW 502.10 m1 225,420 113,183,382
10 Pemasangan Elbow 4" Rucika AW 2.00 buah 104,585 209,170
11 Pemasangan Elbow 5" Rucika AW 3.00 buah 144,185 432,555
12 Pemasangan Elbow 6" Rucika AW 2.00 buah 156,725 313,450
13 Pemasangan Tee Pipa 4"x4" Rucika AW 897.00 buah 130,215 116,802,855
14 Pemasangan Tee Pipa 5"x4" Rucika AW 100.00 buah 203,255 20,325,500
15 Pemasangan Tee Pipa 5"x5" Rucika AW 1 buah 208,755 208,755
16 Pemasangan Tee Pipa 6"x4" Rucika AW 7 buah 277,835 1,944,845
17 Pemasangan Tee Pipa 6"x5" Rucika AW 2 buah 280,585 561,170
18 Pemasangan Tee Pipa 6"x6" Rucika AW 2 buah 286,085 572,170
19 Pemasangan Increaser Pipa 5"x4" 5 buah 126,255 631,275
20 Pemasangan Increaser Pipa 6"x4" 1 buah 135,275 135,275
21 Pemasangan Increaser Pipa 6"x5" 1 buah 140,445 140,445
22 Pemasangan Socket Pipa 4" 641 buah 89,515 57,379,115
23 Pemasangan Socket Pipa 5" 169 buah 123,890 20,937,410
24 Pemasangan Socket Pipa 6" 130 buah 158,265 20,574,450
25 Pekerjaan Mainhole 1 4 buah 5,091,762 20,367,046
26 Pekerjaan Mainhole 2 9 buah 6,789,078 61,101,706
27 Pekerjaan Mainhole 3 7 buah 8,486,395 59,404,768
28 Pekerjaan Mainhole 4 11 buah 10,183,712 112,020,835
Total RAB SPAL Zona 2 1,460,047,089
Sumber : Perhitungan, 2019
Tabel 12. Rekapitulasi RAB Sistem Penyaluran Air Limbah Zona 3
No. Uraian Pekerjaan Volume Satuan Harga
Satuan Total Harga
1 Galian Tanah 1,128.48 m2 117,975 133,132,428
2 Pengurugan Tanah Kembali 831.28 m3 83,750 69,619,700
3 Pengurugan Pasir dengan Pemadatan 297.21 m3 257,950 76,665,320
4 Bongkar Paving Untuk Dipakai Kembali 720.08 m3 6,000 4,320,480
5 Pasir Paving 14.42 m2 257,950.00 3,719,639
13
6 Pemasangan Paving Kembali 720.08 m2 126,250 90,910,100
7 Pemasangan Pipa 4" Rucika AW 1,681.00 m1 116,493 195,823,893
8 Pemasangan Pipa 5" Rucika AW 921.50 m1 168,578 155,344,166
9 Pemasangan Pipa 6" Rucika AW 277.30 m1 225,420 62,508,966
10 Pemasangan Elbow 4" Rucika AW 1.00 buah 104,585 104,585
11 Pemasangan Elbow 5" Rucika AW 6.00 buah 144,185 865,110
12 Pemasangan Elbow 6" Rucika AW 2.00 buah 156,725 313,450
13 Pemasangan Tee Pipa 4"x4" Rucika AW 621.00 buah 130,215 80,863,515
14 Pemasangan Tee Pipa 5"x4" Rucika AW 100.00 buah 203,255 20,325,500
15 Pemasangan Tee Pipa 5"x5" Rucika AW 3 buah 208,755 626,265
16 Pemasangan Tee Pipa 6"x4" Rucika AW 49 buah 277,835 13,613,915
17 Pemasangan Tee Pipa 6"x5" Rucika AW 2 buah 280,585 561,170
18 Pemasangan Tee Pipa 6"x6" Rucika AW 1 buah 286,085 286,085
19 Pemasangan Increaser Pipa 5"x4" 4 buah 126,255 505,020
20 Pemasangan Increaser Pipa 6"x4" 1 buah 135,275 135,275
21 Pemasangan Increaser Pipa 6"x5" 2 buah 140,445 280,890
22 Pemasangan Socket Pipa 4" 429 buah 89,515 38,401,935
23 Pemasangan Socket Pipa 5" 238 buah 123,890 29,485,820
24 Pemasangan Socket Pipa 6" 72 buah 158,265 11,395,080
25 Pekerjaan Mainhole 1 3 buah 5,091,762 15,275,285
26 Pekerjaan Mainhole 2 6 buah 6,789,078 40,734,471
27 Pekerjaan Mainhole 3 10 buah 8,486,395 84,863,954
28 Pekerjaan Mainhole 4 9 buah 10,183,712 91,653,410
Total RAB SPAL Zona 3 1,222,335,426
Sumber : Perhitungan, 2019
Tabel 13. Rekapitulasi RAB Sistem Penyaluran Air Limbah Zona 4
No. Uraian Pekerjaan Volume Satuan Harga
Satuan Total Harga
1 Galian Tanah 821.01 m2 117,975 96,858,655
2 Pengurugan Tanah Kembali 615.47 m3 83,750 51,545,613
3 Pengurugan Pasir dengan Pemadatan 205.54 m3 257,950 53,019,043
4 Bongkar Paving Untuk Dipakai Kembali 506.96 m3 6,000 3,041,760
5 Pasir Paving 10.16 m2 257,950.00 2,620,772
6 Pemasangan Paving Kembali 506.96 m2 126,250 64,003,700
7 Pemasangan Pipa 4" Rucika AW 1,716.60 m1 116,493 199,971,026
8 Pemasangan Pipa 5" Rucika AW 181.70 m1 168,578 30,630,532
9 Pemasangan Pipa 6" Rucika AW 129.40 m1 225,420 29,169,348
10 Pemasangan Elbow 4" Rucika AW 1.00 buah 104,585 104,585
11 Pemasangan Elbow 5" Rucika AW 2.00 buah 144,185 288,370
12 Pemasangan Elbow 6" Rucika AW - buah 156,725 -
13 Pemasangan Tee Pipa 4"x4" Rucika AW 541.00 buah 130,215 70,446,315
14
14 Pemasangan Tee Pipa 5"x4" Rucika AW 25.00 buah 203,255 5,081,375
15 Pemasangan Tee Pipa 5"x5" Rucika AW - buah 208,755 -
16 Pemasangan Tee Pipa 6"x4" Rucika AW - buah 277,835 -
17 Pemasangan Tee Pipa 6"x5" Rucika AW 1 buah 280,585 280,585
18 Pemasangan Tee Pipa 6"x6" Rucika AW 3 buah 286,085 858,255
19 Pemasangan Increaser Pipa 5"x4" 1 buah 126,255 126,255
20 Pemasangan Increaser Pipa 6"x4" 3 buah 135,275 405,825
21 Pemasangan Increaser Pipa 6"x5" - buah 140,445 -
22 Pemasangan Socket Pipa 4" 432 buah 89,515 38,670,480
23 Pemasangan Socket Pipa 5" 48 buah 123,890 5,946,720
24 Pemasangan Socket Pipa 6" 33 buah 158,265 5,222,745
25 Pekerjaan Mainhole 1 - buah 5,091,762 -
26 Pekerjaan Mainhole 2 - buah 6,789,078 -
27 Pekerjaan Mainhole 3 3 buah 8,486,395 25,459,186
28 Pekerjaan Mainhole 4 6 buah 10,183,712 61,102,273
Total RAB SPAL Zona 4 744,853,417
Sumber : Perhitungan, 2019
Tabel 14. Rekapitulasi RAB Instalasi Pengolahan Air Limbah Zona 1
No. Uraian Pekerjaan Volume Satuan Harga
Satuan
Total Harga
1 Pembersihan dan Perataan Tanah 495.700 m2 23,750 11,772,875
2 Penggalian Tanah dengan Alat Berat 1,380.400 m3 50,086 69,138,852
3 Pengurugan Pasir dengan Pemadatan 41.210 m3 257,950 10,630,120
4 Lantai Kerja K-100 20.610 m3 858,621 17,696,169
5 Pekerjaan Lubang Strouss 40.000 titik 203,700 8,148,000
6 Pekerjaan Spesi Strouss 2.826 m3 1,131,936 3,198,852
7 Pekerjaan Pembesian Strouss 1,737.000 kg 16,856 29,278,872
8 Pekerjaan Sloof Beton Bertulang
(200 kg besi + Bekisting)
11.631 m3 6,229,595 72,456,419
9 Bekisting Lantai 746.670 m2 425,685 317,846,219
10 Pekerjaan Lantai Beton K-225 149.330 m3 1,131,823 169,015,176
11 Pembesian Lantai 22,399.500 kg 16,856 377,565,972
12 Pekerjaan Dinding Beton
Bertulang (150 kg besi + Bekisting)
133.104 m3 6,368,710 847,700,776
13 Pekerjaan Plesteran Halus 785.785 m2 82,406 64,753,512
14 Pekerjaan Waterproffing 785.785 m2 41,268 32,427,382
15 Pekerjaan Pipa PVC 4" 9.0 m1 116,493 1,048,433
16 Pemasangan Tee Pipa PVC 4" - ea 130,215 -
17 Pemasangan Elbow Pipa PVC 4" 3.0 ea 104,585 313,755
18 Pekerjaan Pipa PVC 5" 5.2 m1 168,578 876,603
19 Pemasangan Tee Pipa PVC 5" 1.0 ea 208,755 208,755
20 Pemasangan Elbow Pipa PVC 5" 3.0 ea 144,185 432,555
15
21 Pengadaan Pompa Submersible 2.0 ea 14,045,000 28,090,000
22 Pemasangan Media Filter 263.2 m3 2,271,000 597,727,200
Total RAB IPAL Zona 1 2,660,326,498
Sumber : Perhitungan, 2019
Tabel 15. Rekapitulasi RAB Instalasi Pengolahan Air Limbah Zona 2
No. Uraian Pekerjaan Volume Satuan Harga
Satuan Total Harga
1 Pembersihan dan Perataan Tanah 639.300 m2 23,750 15,183,375
2 Penggalian Tanah dengan Alat Berat 1,641.650 m3 50,086 82,223,846
3 Pengurugan Pasir dengan Pemadatan 49.000 m3 257,950 12,639,550
4 Lantai Kerja K-100 24.510 m3 858,621 21,044,789
5 Pekerjaan Lubang Strouss 40 titik 203,700 8,148,000
6 Pekerjaan Spesi Strouss 2.826 m3 1,131,936 3,198,852
7 Pekerjaan Pembesian Strouss 1,737.000 kg 16,856 29,278,872
8 Pekerjaan Sloof Beton Bertulang
(200 kg besi + Bekisting) 12.588 m3 6,229,595 78,418,142
9 Bekisting Lantai 894.680 m2 425,685 380,851,856
10 Pekerjaan Lantai Beton K-225 178.920 m3 1,131,823 202,505,828
11 Pembesian Lantai 26,838.000 kg 16,856 452,381,328
12 Pekerjaan Dinding Beton
Bertulang (150 kg besi + Bekisting) 144.078 m3 6,368,710 917,590,999
13 Pekerjaan Plesteran Halus 909.470 m2 82,406 74,945,916
14 Pekerjaan Waterproffing 909.470 m2 41,268 37,531,553
15 Pekerjaan Pipa PVC 4" 20.0 m1 116,493 2,329,850
16 Pemasangan Tee Pipa PVC 4" - ea 130,215 -
17 Pemasangan Elbow Pipa PVC 4" 5.0 ea 104,585 522,925
18 Pekerjaan Pipa PVC 5" 15.7 m1 168,578 2,646,667
19 Pemasangan Tee Pipa PVC 5" 1.0 ea 208,755 208,755
20 Pemasangan Elbow Pipa PVC 5" 6.0 ea 144,185 865,110
21 Pengadaan Pompa Submersible 2.0 ea 14,045,000 28,090,000
22 Pemasangan Media Filter 320.6 m3 2,271,000 728,082,600
Total RAB IPAL Zona 2 3,078,688,814
Sumber : Perhitungan, 2019
Tabel 16. Rekapitulasi RAB Instalasi Pengolahan Air Limbah Zona 3
No. Uraian Pekerjaan Volume Satuan Harga
Satuan Total Harga
1 Pembersihan dan Perataan Tanah 501.400 m2 23,750 11,908,250
2 Penggalian Tanah dengan Alat Berat 1,284.470 m3 50,086 64,334,093
3 Pengurugan Pasir dengan Pemadatan 38.390 m3 257,950 9,902,701
4 Lantai Kerja K-100 19.190 m3 858,621 16,476,928
16
5 Pekerjaan Lubang Strouss 40 titik 203,700 8,148,000
6 Pekerjaan Spesi Strouss 2.826 m3 1,131,936 3,198,852
7 Pekerjaan Pembesian Strouss 1,737 kg 16,856 29,278,872
8 Pekerjaan Sloof Beton Bertulang
(200 kg besi + Bekisting) 11.280 m3 6,229,595 70,269,832
9 Bekisting Lantai 693.250 m2 425,685 295,106,126
10 Pekerjaan Lantai Beton K-225 138.650 m3 1,131,823 156,927,303
11 Pembesian Lantai 20,797.500 kg 16,856 350,562,660
12 Pekerjaan Dinding Beton
Bertulang (150 kg besi + Bekisting) 129.120 m3 6,368,710 822,327,835
13 Pekerjaan Plesteran Halus 740.846 m2 82,406 61,050,262
14 Pekerjaan Waterproffing 740.846 m2 41,268 30,572,862
15 Pekerjaan Pipa PVC 4" 11.0 m1 116,493 1,281,418
16 Pemasangan Tee Pipa PVC 4" - ea 130,215 -
17 Pemasangan Elbow Pipa PVC 4" 3.0 ea 104,585 313,755
18 Pekerjaan Pipa PVC 5" 30.4 m1 168,578 5,124,756
19 Pemasangan Tee Pipa PVC 5" 1.0 ea 208,755 208,755
20 Pemasangan Elbow Pipa PVC 5" 8.0 ea 144,185 1,153,480
21 Pengadaan Pompa Submersible 2.0 ea 14,045,000 28,090,000
22 Pemasangan Media Filter 239.3 m3 2,271,000 543,450,300
Total RAB IPAL Zona 3 2,509,687,040
Sumber : Perhitungan, 2019
Tabel 17 Rekapitulasi RAB Instalasi Pengolahan Air Limbah Zona 4
No. Uraian Pekerjaan Volume Satuan Harga
Satuan Total Harga
1 Pembersihan dan Perataan Tanah 473.900 m2 23,750 11,255,125
2 Penggalian Tanah dengan Alat Berat 1,136.180 m3 50,086 56,906,825
3 Pengurugan Pasir dengan Pemadatan 33.980 m3 257,950 8,765,141
4 Lantai Kerja K-100 16.990 m3 858,621 14,587,963
5 Pekerjaan Lubang Strouss 40 titik 203,700 8,148,000
6 Pekerjaan Spesi Strouss 2.826 m3 1,131,936 3,198,852
7 Pekerjaan Pembesian Strouss 1,737 kg 16,856 29,278,872
8 Pekerjaan Sloof Beton Bertulang
(200 kg besi + Bekisting) 10.677 m3 6,229,595 66,513,386
9 Bekisting Lantai 609.750 m2 425,685 259,561,429
10 Pekerjaan Lantai Beton K-225 121.950 m3 1,131,823 138,025,854
11 Pembesian Lantai 18,292.500 kg 16,856 308,338,380
12 Pekerjaan Dinding Beton
Bertulang (150 kg besi + Bekisting) 122.508 m3 6,368,710 780,217,925
13 Pekerjaan Plesteran Halus 669.235 m2 82,406 55,149,076
14 Pekerjaan Waterproffing 669.235 m2 41,268 27,617,655
17
15 Pekerjaan Pipa PVC 4" 11.0 m1 116,493 1,281,418
16 Pemasangan Tee Pipa PVC 4" - ea 130,215 -
17 Pemasangan Elbow Pipa PVC 4" 3.0 ea 104,585 313,755
18 Pekerjaan Pipa PVC 5" 29.3 m1 168,578 4,939,321
19 Pemasangan Tee Pipa PVC 5" 1.0 ea 208,755 208,755
20 Pemasangan Elbow Pipa PVC 5" 8.0 ea 144,185 1,153,480
21 Pengadaan Pompa Submersible 2.0 ea 14,045,000 28,090,000
22 Pemasangan Media Filter 207.4 m3 2,271,000 471,005,400
Total RAB IPAL Zona 4 2,274,556,611
Sumber : Perhitungan, 2019
Tabel 18. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
No. IPAL RAB SPAL RAB IPAL RAB/Zona
(Rp) (Rp) (Rp)
1 Zona 1 1,178,854,134 2,660,326,498 3,839,180,632.22
2 Zona 2 1,460,047,089 3,078,688,814 4,538,735,903.27
3 Zona 3 1,222,335,426 2,509,687,040 3,732,022,465.99
4 Zona 4 744,853,417 2,274,556,611 3,019,410,028.01
Total RAB 15,129,349,029.48
18
4. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan
yang didapatkan , dapat ditarik beberapa
kesimpulan mengenai perencanaan sistem
penyaluran air limbah dan bangunan
instalasi pengolahan air limbah domestic
di Perumahan Puri Persada Indah
diantaranya adalah :
1. Debit air limbah dan karakteristik
air limbah
• Debit air limbah seluruh
perumahan = 1.390,56
m3/hari, dan debit air limbah
terbesar ada di Zona 2 sebesar
436,80 m3/hari
• Karakteristik air limbah
berdasarkan uji laboratorium :
Temperatur : 28,4 C
pH : 6,18
BOD : 199,86 m/L
COD : 924,00
mg/L
TSS : 360 mg/L
Oil & Grease : <1,0
Berdasarkan hasil uji diatas,
kandungan air limbah
parameter BOD, COD dan
TSS belum melampaui baku
mutu (Permen LHK No. 68
Tahun 2016) sehingga perlu
dilakukan pengolahan terlebih
dahulu sebelum dibuang ke
badan air.
2. Perencanaan sistem penyaluran air
limbah menghasilkan diameter pipa
yang dapat digunakan, diantaranya
:
• Pipa Tersier : 4 “
• Pipa Sekunder : 5 “
• Pipa Primer : 6 ”
3. Perencanaan sistem penyaluran air
limbah dan desain bangunan
instalasi pengolahan air limbah
domestic di kawasan perumahan
puri persada indah dapat dilihat di
lampiran, dan menghasilkan
beberapa data yaitu :
• Ukuran desain bangunan
instalasi pengolahan air limbah
• Pengurangan konsentrasi air
limbah berdasarkan
perhitungan kriteria desain :
COD : 92,94”%
BCOD : 94,31%
TSS : 93,75%
4. Pemakaian material untuk
perencanaan sistem penyaluran air
limbah dan bangunan instalasi
pengolahan air limbah domestic di
kawasan perumahan puri persada
indah yang paling besar adalah
IPAL di zona 2
5. Rencana anggaran biaya terbesar
untuk Perencanaan sistem
penyaluran air limbah dan
bangunan instalasi pengolahan air
limbah domestic di kawasan
perumahan puri persada indah yang
paling besar adalah IPAL di zona 2
dengan biaya sebesar Rp
4.538.735.903,- dan biaya total
keseluruhan zona sebesar Rp
15.129.349.029,-
Saran Saran yang dapat disampaikan oleh
penulis diantaranya :
1. Perlu dilakukan suvey terlebih
dahulu mengenai kondisi ekonomi
masyarakat dan kondisi lainnya
yang bersangkutan dengan
ketersediaan masyarakat untuk
partisipasi investasi dan
pengelolaan IPAL
2. Perlu dibentuk organisasi atau
lembaga yang bertanggung jawab
atas pengelolaan dan perawatan
IPAL
3. Lahan diatas IPAL perlu digunakan
sebagai tempat yang bisa
menghasilkan profit sebagai
pemasukan tambahan untuk
pengelolaan dan perawatan IPAL
19
4. Perlu diperhatikan untuk
pengelolaan bangunan instalasi
pengolahan air limbah dengan baik.
Hal itu berupa kegiatan
operasional, perawatan dan
perbaikan harus sesuai dengan SOP
yang ada. Hal ini dilakukan agar
bangunan IPAL tetap berfungsi
dengan optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Musyida. 2000. Pengelolaan
Limbah Hotel Berbintang (Studi
Kasus di Jakarta Selatan). Tesis
Institut Pertanian Bogor (IPB) Bogor
Assidiqy, Affan Maulana. 2017.
Perencanaan Bangunan Instalasi
Pengolahan Air Limbah Domestik
Dengan Proses Anaerobic Baffled
Reactor Dan Anaerobic Filter Pada
Hotel Bintang 5 Surabaya. Institut
Teknologi Sepuluh November (ITS)
Surabaya
BPPT. 2009. Pedoman Teknis Pengelolaan
Limbah Cair Industri Kecil. Jakarta:
Kementrian Lingkungan Hidup.
Barber dan Stuckey. 1999. The Use of The
Anaerobic Baffled Reactor (ABR)
for Wastewater Treatment: A
Review. Journal of Wastewater
Research Vol. 33 (7), 1559-1578.
Chandra, D. 2007. Optimasi Efisiensi
Pengolahan Limbah Cair dari Rumah
Tangga Pemotongan Hewan dan
Pabrik Tahu dengan Reaktor
Anaerobik Bersekat. Tugas Akhir
Institut Teknologi Bandung (ITB)
Bandung.
Chandra, budiman. 2007. Pengantar
kesehatan lingkungan. Jakarta:
Penerbit buku kedokteran EGC
da Silva, F. J. A., et al,. 2012. Septic Tank
Combined with Anaerobic Filter and
Conventional UASB – Result from
Full Scale Plant. Jurnal Brazillian
Chemical Engineering Vol. 30 (1),
133 – 140.
Eriksson, E., Auffarth, K., Henze, M. and
Ledin, A. (2002). Characteristics of
grey wastewater. Urban Water, 4(1),
85–104
Foxon, et al.2006. Evaluation of The
Anaerobic Baffled Reactor for
Sanitation in Dense Peri Urban
Settlements. Final Report To The
Water Research Commision..
Gotzenberger, Jens. 2009. DEWATS :
Decentralized Wastewater Treatment
System Practice-oriented Training
Manual. Borda.
Hardjosuprapto Masduki. 2000.
Penyaluran Air Buangan (PAB)
Volume II.ITB. Bandung.
Krishna., K. 2009. Feasibility Stuy of
Upflow Anaerobic Filter for
Pretreatment of Municipal
Wastewater. National University of
Singapore Master Thesis.
Mahayanta, Agastya. 2016. Perencanaan
Desain Alternatif Ipal Dengan
Teknologi Anaerobic Baffled
Reactor Dan Anaerobic Filter Untuk
Rumah Susun Romokalisari
Surabaya. Institut Teknologi
Sepuluh November (ITS) Surabaya
Manariotis, D.I, Grigoropouluos, S.G,
Yung-Tse, H. 2010. Handbook of
Environmental Engineering – Vol.
11. Springer Science.
Mangkoedihardjo, Sarwoko. 2010. Review
on BOD, COD and BOD/COD
Ratio: A Triangle Zone for Toxic
Biodegredable and Stable Levels.
International Journal of Academic
Research Vol. 2 no. 4 july
20
Menteri Lingkungan Hidup. 2003.
Keputusan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 112
Tahun 2003 Tentang Baku Mutu Air
Limbah Domestik. Jakarta
Mulia, R M. 2005. Kesehatan Lingkungan.
Yogyakarta : Graha Ilmu
Pillay, S., Etc. 2006. Microbiological
Studies of Anerobic Baffled Reactor.
South African National Research
Foundation, University Of Kwazulu-
Natal
Rahayu, S.S dan S. Purnavita. 2008. Kimia
Industri Jilid 3. Jakarta : Departemen
Pendidikan Nasional
Pratiwi, Rochma Septi. 2015. Perencanaan
Pengelolaan Air Limbah Domestik
Di Kelurahan Keputih Surabaya
Institut Teknologi Sepuluh
November (ITS) Surabaya
Raman, V., Chakladar, N. 1972. Upflow
Filters for Septic Tank Effluents.
Jurnal Water Pollution Control
Federation Vol. 44(8), 1552 – 1560.
Republik Indonesia. 2001. Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 82 Tahun 2001 Tentang
Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air.
Sekretariat Negara. Jakarta.
Salvato, Joseph A (1982). Environmental
Engineering and Sanitation (3rd ed).
Wiley, New York
Said, N. I. dan Wahyono, H. D. B. 1999.
Teknologi Pengolahan Air Limbah
Tahu–Tempe dengan Proses
Biofilter Anaerob dan Aerob.
Kelompok Teknologi Pengelolaan
Air Bersih dan Limbah Cair.
Direktorat Teknologi Lingkungan.
Jakarta 99
Said, N. I. 2000. Teknologi Pengolahan
Air Limbah Dengan Proses Biofilm
Tercelup. Jurnal Teknologi
Lingkungan, Vol.1, No. 2, Januari
(2000): 101-113.
Said, N. I. 2006. Pengolahan Air Limbah
dengan Proses Biologis Biakan
Melekat serta Beberapa Contoh
Aplikasinya. Jakarta: Pusat
Teknologi Lingkungan Badan
Pengkajian dan Penerapan
Teknologi.
Said, N. I dan Wahjono, H. D. 1999.
Teknologi Pengolahan Air Limbah
RUmah Sakit dengan Sistem
“Biofilter Anaerob-Aerob”.
Sasse. 1998. DEWATS : Decentralized
Wastewater Treatment System and
Sanitation in Developing Countries.
Bremen : Borda
Sasse. 2009. Decentralized Wastewater
Treatment System and Sanitation in
Developing Countries (DEWATS).
Bremen : Borda
Schnurer, A., Jarvis, A. 2009.
Microbiological Handbook for
Biogas Plants. Swedia.
Simamora, Sondang Juni Eska. 2014.
Pengaruh Limbah Domestik
Terhadap Kualitas Perairan Danau
Toba¸ Universitas Sumatera Utara
Medan
Singh, Shirish., et al. 2009. Performance of
an Anaerobic Baffled Reactor and
Hybrid Constructed Wetland
Treating High-Strength Wastewater
in Nepal – A Model for DEWATS.
Journal Ecological Engineering. Vol
35, 654 – 660.
Sugiharto. 1987. Dasar – Dasar
Pengolahan Air Limbah. Jakarta:
Penerbit Universitas Indonesia.
21
Suhartono, E. 2009. Identifikasi kualitas
perairan pantai akibat limbah
domestik pada monsun timur dengan
metode indeks pencemaran (Studi
kasus di Jakarta, Semarang, dan
Jepara). Wahana TEKNIK SIPIL.
Volume 14, No. 1, 51-62
Sulatiyono. 1999. Manajemen
Penyelenggaraan Hotel. Bandung:
IKAPI
Soufyan, N. dan Morimura, T. 1988.
Perancangan dan Pemeliharaan
Sistem Plambing. Jakarta: PT.
Pradnya Paramita
Tchobanoglous, George. 1991.
Wastewater Engineering : Treatment
and Disposal Reuse 3rd Ed. New
York : Mc. Graw-Hill
Tchobanoglous, George. 2003.
Wastewater Engineering : Treatment
and Disposal Reuse 4th Ed. New
York : Mc. Graw-Hill
Tchobanoglous, George. 2014.
Wastewater Engineering : Treatment
and Disposal Reuse 6th Ed. New
York : Mc. Graw-Hill
Tilche, A., Vieira, S. M. M. 1991.
Disucission Report on Reactor
Design of Anaerobic Filters and
Sludge Bed Reactors. Journal
Wastewater Science Technology.
Vol. 24 (8) 193-206.