perencanaan & pengendalian...
TRANSCRIPT
PERENCANAAN & PENGENDALIAN PRODUKSI
TIN 4113
Pertemuan 5
• Outline:
– Independent Demand Inventory Models: Deterministik (EOQ dan EPQ), Probabilistik (FOQ dan FOI)
• Referensi:
– Tersine, Richard J., Principles of Inventory and Materials Management, Prentice-Hall, 1994.
– Wiratno, S. E., Lecture PPT: Inventori Probabilistik, IE-ITS, 2009.
ROP, EOQ WITH DISCOUNT, EPQ, AND AROT
INDEPENDENT DEMAND INVENTORY SYSTEM: DETERMINISTIK MODEL
Validitas Model EOQ (Wilson)
Pengaruh perubahan lead time (asumsi ke-3)
Pengaruh perubahan discount (asumsi ke-4)
Pengaruh perubahan kedatangan (asumsi ke-2)
Perubahan Lead Time
Lead time jarang sekali sama dengan 0 Bagaimana jika lead time nya konstan sebesar
LT satuan waktu? Lead time (LT) < cycle time (T) Lead time (LT) > cycle time (T)
Perubahan Lead Time
LT < T Waktu pemesanan dilakukan LT satuan
waktu sebelum inventori habis atau setelah (T–LT) satuan waktu sejak barang yang dipesan tiba
Jika lead time konstan, posisi inventori tidak tergantung pada besar kecilnya lead time
Formula Wilson tidak mengalami perubahan apabila LT ≠ 0
Perubahan Lead Time
Reorder point = lead time demand = lead time x demand per unit time = LT x D
Perubahan Lead Time
LT > T ROP diartikan sebagai stock on position
(bukan sebagai stock on hand) Jika dinyatakan dalam stock on hand maka
harus dikurangi dengan stock on order yang belum datang
Formula Wilson tidak mengalami perubahan apabila LT ≠ 0
Perubahan Lead Time
Reorder point = lead time demand – stock on order
= (LT x D) – (n x Q0)
dimana n adalah bilangan integer terkecil dari LT/T
Contoh Permintaan suatu item diketahui tetap sebesar 1200 unit per tahun
dengan ongkos pesan $16 dan ongkos simpan $0.24 per unit per
tahun. Tentukan kebijakan inventori apabila lead time konstan (a)
3 bulan, (b) 9 bulan, (c) 18 bulan
unit 40024.0
12001622*
HC
DRCQ
bulan 4 tahun 33.0*
D
QT
200
100
0) sehingga timecycle dari kurangbulan 3(
unit 300
*
*
QnDLTROP
QnDLTROP
nLT
DLTROP
C
b
a
Perubahan Harga (Discount)
Kondisi dimana diberikan discount untuk
pembelian dalam jumlah tertentu
Unit cost component menjadi variable cost (VC)
Titik minimum (optimal) dari setiap kurva TC
untuk masing-masing nilai UCi dengan nilai
holding cost yang ekuivalen dengan interest
rate (I)
iUCI
DRCQ
i
20
Perubahan Harga (Discount)
UC1
UC2
UC3
UC5
Qa Qb Qc Qd Order Quantity
Unit cost
0
Order Quantity
Unit cost Lower limit Upper limit
UC1 0 Qa
UC2 Qa Qb
UC3 Qb Qc
UC4 Qc Qd
Perubahan Harga (Discount)
Upper Curve Valid
Lower Curve Valid
Neither Curve Valid
Tota
l Cos
t
Order Quantity Qa Qb 0
UC1
UC2
Perubahan Harga (Discount)
Tota
l Cos
t
Order Quantity Qa 0
Total Cost with UC1
Invalid Range of Curve
Valid Range
of Curve
Perubahan Harga (Discount)
UC1
UC2
UC3
UC4
UC5
Order Quantity Qa Qb 0 Qc Qd
Tota
l Cos
t
Perubahan Harga (Discount)
UC1
UC2
UC3
UC4
UC5
Order Quantity Qa Qb 0 Qc Qd
Tota
l Cos
t
Valid minimum Invalid minimum
Perubahan Harga (Discount)
Order Quantity Qa 0 Qb Qc
Tota
l Cos
t
Optimal cost
Perubahan Harga (Discount)
Order Quantity Qa 0 Qb Qc
Tota
l Cos
t
Optimal cost
Start
Take the next lowest
unit cost curve
HC
DRCQ
20
Calculate the minimum
point
Is this point
valid
Calculate the cost of
the valid minimum
Compare the costs of all the
points considered and select
lowest
Calculate costs at
break point to the
left of valid range
Finish
No
Contoh Soal Permintaan tahunan sebuah item sebesar 2000 unit dengan ongkos pesan $10 dan ongkos simpan 40% dari harga per unit. Harga item tersebut tergantung jumlah pemesanan, yaitu: < 500 : $1 500 – 999 : $0.80 1000 : $0.60
Bagaimana kebijakan pemesanan yang optimal?
$1
$0.8
$0.6
Order quantity
Unit c
ost
500 1000
Contoh Soal Taking the lowes cost curve
UC= 0.6, valid jika Q=1000 atau lebih
Hitung total ongkos pada titik batas pada ongkos terendah
Taking the next lowest cost curve:
UC = 0.80, valid jika antara 500 sampai 1000
2.4086.04.0
2000102*
0
Q Invalid karena tidak lebih dari 1000
per tahun 1340$2
QHC
Q
DRCDUCTC titik A
6.3538.04.0
2000102*
0
Q Invalid karena tidak diantara 500 – 1000
Contoh Soal Hitung total ongkos pada titik batas pada ongkos terendah
Taking the next lowest cost curve:
UC=1.00 valid jika Q kurang 500
Hitung total ongkos pada titik batas pada ongkos terendah
titik B per tahun 1720$2
QHC
Q
DRCDUCTC
2.31614.0
20001022*
0
iUCI
DRCQ
per tahun 49.2126$2 DHCRCDUCTC titik C
Contoh Soal
UC1=$1
UC3=$0.8
UC5=0.6
Order Quantity 500 0 1000
Tota
l Cos
t
Valid minimum Invalid minimum
316.2
353.6
408.2
A = $1340 B = $1720
C = $2126.49
Perubahan Kedatangan Pesanan
Bila kedatangan pesanan tidak terjadi serentak
tapi secara uniform
Disebut juga dengan Economic Production
Quantity (EPQ) atau Economic Manufacturing
Quantity (EMQ)
Asumsi: tingkat demand lebih rendah dari
tingkat produksi/replenishment. Jika sebaliknya
maka tidak ada inventori yang dimiliki
Perubahan Kedatangan Pesanan
Time
Inven
tory
Lev
el
A
PT DT
T
Q
EPQ – Single Item
Perbaikan model EOQ yang biasanya digunakan oleh
perusahaan manufaktur dengan tujuan untuk
meminimumkan total ongkos (ongkos setup dan ongkos
simpan produk) dengan menentukan ukuran batch
produksi ekonomis
Asumsi bahwa seluruh lot tiba secara serentak pada
model EOQ direlaksasi menjadi kedatangan lot memiliki
laju tertentu, misalkan P unit per satuan waktu
Lot produksi ekonomis ditentukan dengan cara mencari
ukuran lot yang meminimalkan total ongkos setup dan
ongkos simpan
Profil Inventori EPQ
Q
0
PP-D
D
tt1tp
IMax
EPQ – Single Item
Ongkos setup
Ongkos simpan
Inventori maksimum = (P – D)tp dengan tp=Q/P
Rata-rata inventori = (IMAX – IMIN)/2 = (Q – 0)/2=Q/2
Biaya Penyimpanan (Holding Cost)
Q
DS
P
QDPHC
2
EPQ – Single Item
Total Ongkos
Economic production quantity (Q*) dapat dicari dengan
turunan pertama terhadap Q sama dengan nol
P
QDPHC
D
QSDUPQTC
2)(
DP
P
HC
DSQ
P
DPHC
Q
DS
dQ
QTC
2
02
*
2
VC
FC
EPQ – Single Item
Jika Q* disubstitusikan ke persamaan TC(Q) maka
diperoleh
Panjang production run optimum
Production reorder point (ROP)
Jika N adalah hari operasi per tahun, maka
P
DPDHCSQVC
2)( *
P
Q*
N
DLROP
)()( ** QVCDUPQTC
Perbandingan EPQ dan EOQ
Contoh
Permintaan sebuah item sebesar 20,000 unit per tahun
(1 tahun = 250 hari kerja). Tingkat produksi sebesar 100 unit
per hari, dan lead time 4 hari. Ongkos produksi per unit $50,
ongkos simpan $10 per unit per tahun, dan ongkos setup
$20 per run. Tentukan EMQ, jumlah produksi berjalan per
tahun, reorder point, dan total ongkos tahunan minimum!!
80
N
RDemand per hari
63280100
100
10
200002022*
DP
P
HC
SRQ
6.31632
20000*
Q
Rm produksi berjalan per tahun
Contoh
unit 320250
420000
N
LTRROP
264.1001$100
80100
2
63210
632
20000202000050
2)(
P
DPQHC
Q
RSRUPQTOC
EPQ – Multi Items (1)
Proses produksi intermiten multi produk menggunakan
equipments secara bersama berdasarkan rotasi
Panjang siklus produksi secara keseluruhan merupakan
waktu untuk memproduksi satu urutan produk secara
lengkap
Permasalahan penjadwalan multi produk dapat
diselesaikan dengan menentukan jumlah siklus tahunan
(m) yang meminimumkan total ongkos seluruh famili item
Logic EMQ-multi item sama dengan EMQ-single item
Tingkat inventori maksimum untuk item i
piii tdp
EPQ – Multi Items (2)
Asumsi-asumsi:
Tingkat permintaan dan tingkat produksi konstan
No backorders
Tingkat produksi lebih besar atau sama dengan tingkat
permintaan kapasitas produksi dapat memenuhi
demand
Ongkos setup tidak tergantung urutan produksi (produk
yang dikerjakan)
Hanya satu item yang diproduksi pada waktu yang sama
EPQ – Multi Items (3)
Dengan m adalah jumlah siklus (production runs) per
tahun, maka Qi=pitpi = Di/m. Jika terdapat n item, maka
inventori rata-rata untuk item i
Jika stockouts tidak diijinkan, total ongkos tahunan dapat
diformulasikan
i
iiipiii
mp
Ddptdp
22
Total ongkos tahunan = Ongkos produksi + Ongkos setup
+ Ongkos simpan
n
i i
iiiin
i
i
n
i
iip
dpDHC
mSmDUPmTC
111 2
1)(
EPQ – Multi Items (4)
Variabel keputusan m dapat dicari dengan turunan
pertama terhadap m sama dengan nol
Sehingga dapat diperoleh,
0
2
1)(
12
1
n
i i
iiiin
i
ip
dpDHC
mS
m
mTC
n
i
i
n
i i
iiii
S
p
dpDHC
m
1
1*
2
EPQ – Multi Items (5)
Ukuran production run untuk produk i yang diberikan
dapat ditentukan dengan persamaan
Jika nilai m* disubstitusikan ke persamaan TC(m), maka
Model dapat digunakan jika
*m
DQ i
i
n
i
i
n
i
ii
n
i i
iiiin
i
ii
SmDUP
p
dpDHC
mDUPmTC
1
*
1
1*
1
*
2
1
n
i i
i
p
DN
1
Contoh Tentukan siklus produksi untuk kelompok produk dalam tabel
di bawah dengan asumsi 250 hari kerja per tahun.
Berapakah total ongkos tahunan minimum
Product Annual
Demand
Unit Production
Cost
Daily
Production
Rate
Annual
Holding Cost Setup Cost
i Di Pi pi HCi Si
1 5000 $6 100 $1.60 $40
2 10000 $5 400 $1.40 $25
3 7000 $3 350 $0.60 $30
4 15000 $4 200 $1.15 $27
5 4000 $6 100 $1.65 $80
hari 210100
4000
200
15000
350
7000
400
10000
100
5000
1
n
i i
i
p
D< 250 hari
Contoh
i
iii
p
R-rpProduct
Daily
Production
Rate
Demand
Rate
Col. 4 x
Col. 5
Setup
Cost
i pi di HCi Si
1 100 20 4.000 $1.60 6.400 $40
2 400 40 9.000 $1.40 12.600 $25
3 350 28 6.440 $0.60 3.864 $30
4 200 60 10.500 $1.15 12.075 $27
5 100 16 3.360 $1.65 5.544 $80
40.483 $202
10
)202(2
40483
25
1
5
1*
i
i
ii
i
ii
S
dpDHC
m
Contoh
Ukuran production run untuk masing-masing produk adalah
Qi=Di/m*
hari 21100
400
200
1500
350
700
400
1000
100
500
1
n
i i
i
p
Q
Product i Di m* Qi
1 5000 10 500
2 10000 10 1000
3 7000 10 700
4 15000 10 1500
5 4000 10 400
Contoh
Karena production time per siklus 21 hari (kurang dari run
time per siklus), maka setiap siklus terdapat slack 4 hari
189040$
202)10(22400060000210005000030000
211
*
n
i
i
n
i
ii SmDUPmTC
1 2 3 4 5 1 2
51
1 p
Q
2
2
p
Q
3
3
p
Q5.7
4
4 p
Q
5
5
p
QSlack time
25*
m
N
Metode Runout Time (ROT)
ROT merupakan suatu heuristik sederhana untuk
menghitung urutan produksi untuk suatu group (family)
dari item-item yang diproduksi pada equipment yang sama
Aturan keputusannya adalah menjadwalkan item yang
pertama kali diproduksi adalah item dengan ROT terendah
dan item-item yang berikutnya menurut kenaikan ROT
i
iROTi
itemfor periodper demand
item ofposition inventory current
Contoh
Gunakan data pada tabel di bawah ini. Apakah tersedia
kapasitas produksi yang cukup jika periode perencanaan
mingguan 90 jam?
Item
Standard
hours per
unit
Production
lot size
(units)
Demand
forecast
per period
(unit/week)
Current
inventory
position
(units)
Standard
hours per
lot size
A 0.10 100 35 100 10
B 0.20 150 50 120 30
C 0.30 100 40 130 30
D 0.20 200 60 100 40
110
Contoh
Item
Current
inventory
position (units)
Demand
per period
(unit/week)
ROT
(weeks)
(b)/(c)
Sequence
(a) (b) (c) (d) (e)
A 100 35 2.86 3
B 120 50 2.40 2
C 130 40 3.25 4
D 100 60 1.67 1
Sequence ROT
(weeks)
Lot size
(units)
Machine hours
per lot size
Remaining
capacity
(hours)
D 1.67 200 40 50
B 2.40 150 30 20
A 2.86 100 10 10
C 3.25 100 30 -20
Metode Aggregate Runout Time (AROT)
AROT menjadwalkan produksi item dalam suatu family
untuk menghindari shortage item.
AROT mengatur lot size produksi didasarkan pada level
inventori (current) dan alokasi kapasitas untuk menjamin
feasibilitas kapasitas
Penjadwalan dilakukan untuk setiap item sehingga
inventori untuk setiap item akan dikurangi pada waktu
yang sama jika produksi dihentikan pada akhir periode
family in the items allfor
periodper forecasted hours machine
period planning theduring
available hours machine total
familiy in the items allfor
hours machinein inventory
AROT
Metode Aggregate Runout Time (AROT)
Item
Standard hours per
unit
Demand forecast per
period (units/week)
Machines hours for demand
forecast (Col.2) (Col.3)
Current inventory
position (units)
Inventory machine hours (Col. 2) (Col. 5)
A 0.10 35 3.5 100 10.0
B 0.20 50 10.0 120 24.0
C 0.30 40 12.0 130 39.0
D 0.20 60 12.0 100 20.0
Total 37.5 93.0
weeks88.45.37
9093
AROT
Metode Aggregate Runout Time (AROT)
Item
Demand forecast per
period (units/week)
AROT (weeks)
Gross requirements, (Col.2) (Col.3)
(units)
Current inventory position (units)
Lot size
(Col. 4) (Col. 5) (units)
A 35 4.88 171 100 71
B 50 4.88 244 120 124
C 40 4.88 195 130 65
D 60 4.88 293 100 193
Item Standard hours per
unit Lot size (units) Machine hours required
(Col. 2) (Col. 3) Remaining capacity
(hours)
A 0.10 71 7.1 82.9
B 0.20 124 24.8 58.1
C 0.30 65 19.5 28.6
D 0.20 193 38.6 0
Metode Aggregate Runout Time (AROT)
AROT menyesuaikan lot size agar tidak terjadi shortage dan kapasitas
sebesar 90 jam digunakan seluruhnya
AROT tidak berusaha melakukan efisiensi lot size, tetap hanya
mengalokasikan 90 jam sedemikian sehingga inventori setiap item
akan run out secara pasti dalam 4.88 minggu jika produksi dihetnikan
setelah periode perencanaan
4.88 60 / 193) (100 : D
4.88 40 / ) 65 (130 : C
4.88 /50124) (120 : B
4.88 35 / 71) (100 :A
erunout timdemand)kly size)/(weelot inventory(current :Item
SERVICE LEVEL, SAFETY STOCK, METODE Q (FOQ), METODE P (FOI)
INDEPENDENT DEMAND INVENTORY SYSTEM: PROBABILISTIK MODEL
Klasifikasi Problem Inventori Klasifikasi problem inventori berdasarkan variabel-variabelnya (Waters, 2003):
• Unknown – situasi permasalahan sama sekali tidak diketahui dan analisis sulit dilakukan
• Known (constant or variable) – parameter permasalahan diketahui nilai-nilainya dan dapat menggunakan model deterministik
• Uncertain – distribusi probabilitas dari variabel permasalahan dapat diketahui dan dapat diselesaikan dengan menggunakan model probilistik/stokastik.
51
52
Ketidakpastian dalam Inventori
• Demand : Fluktuasi acak dari jumlah dan ukuran pesanan
● Cost
Biaya biasanya sangat dipengaruhi oleh tingkat inflasi yang sulit diprediksi tingkat dan waktu inflasi terjadi
● Lead time:
Jarak yang jauh dan banyaknya stage (channel) distribusi yang harus dilalui
● Deliveries
Jumlah yang dikirim biasanya tidak sama dengan pesanan yang diminta
53
Reorder Point dengan Safety Stock
Reorder point
0
Inve
nto
ry le
vel
Time
Safety stock
LT LT
54
Model Persediaan dengan Demand
Probabilistik dan LT ≠ 0 dan Tetap
● Jika LT 0, maka perlu untuk menentukan
Reorder Point yaitu suatu level inventori dimana
pemesanan ulang harus dilakukan
● Demand probabilistik (Distribusi Normal)
membuat terdapat kemungkinan persediaan
habis sedangkan pesanan belum datang
● Untuk mengatasi hal tersebut maka diantisipasi
dengan Safety Stock
55
● Reorder Point besarnya sama dengan demand selama lead time: ROP = D×LT
● Contoh: jika demand per tahun 10.000 unit; lead time pemesanan selama 1 minggu; maka:
ROP = demand selama 1 minggu
ROP = 1/52 x 10.000 = 192,3 ~ 193
Artinya jika persediaan mencapai 193 unit maka pemesanan harus dilakukan
● Reorder point tersebut belum memperhitungkan besarnya Safety Stock
Demand Probabilistik
56
Demand selama Lead Time
Z=2
all demand met shortages
Service level
= 97,7%
Probabilitas shortage
P=0.023
ROP LT×D
57
Service Level (1) ● Service level diukur dalam beberapa cara
yaitu: – percentage of orders completely satisfied from stock;
– percentage of units demanded that are delivered from stock;
– percentage of units demanded that are delivered on time;
– percentage of time there is stock available;
– percentage of stock cycles without shortages;
– percentage of item-months there is stock available.
● Ukuran service level yang paling banyak digunakan: persentase demand yang dapat dipenuhi dari stock/inventori
58
Service Level (2) ● Service level (dalam 1 siklus) adalah
probabilitas untuk dapat memenuhi semua demand dalam satu siklus inventori
● Contoh : Data terakhir permintaan selama lead time yang dicatat pada 50 siklus inventori dari suatu item adalah sebagai berikut:
Berapakah ROP jika service level yang dikehendaki sebesar 95%?
Demand 10 20 30 40 50 60 70 80
Frekuensi 1 5 10 14 9 6 4 1
Service Level (3)
59
Demand
selama LT Frekuensi Peluang
Peluang
Kumulatif
10 1 0.02 0.02
20 5 0.10 0.12
30 10 0.20 0.32
40 14 0.28 0.60
50 9 0.18 0.78
60 6 0.12 0.90
70 4 0.08 0.98
80 1 0.02 1.00
Untuk mencapai service level 95%, maka demand selama lead time
harus lebih rendah dari reorder level pada tingkat service level 95%.
Dari informasi di atas, maka dapat ditetapkan reorder level = 70 unit
sehingga memberikan service level 98%
60
Demand Probabilistik
● Safety stock dibuat untuk mengurangi kemungkinan out of stock (shortage)
● Dipengaruhi oleh lead time dan variansi demand
● Jika D adalah demand per unit waktu dan adalah standard deviasi, maka demand selama lead time adalah LT×D, variansi demand selama lead time adalah 2×LT dengan standard deviasi adalah (2×LT)1/2
● Safety stock ditentukan dengan perhitungan:
SS = Z × Standard deviasi demand selama LT
LTZSS
61
Demand Probabilistik (Uncertainty in Demand)
Keputusan persediaan yang harus dibuat adalah:
● Lot (jumlah) pesanan:
● Saat pemesanan kembali:
HC
RCDQ
20
LTZLTDROP
62
Z 0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09
0.0 5.00E-01 4.96E-01 4.92E-01 4.88E-01 4.84E-01 4.80E-01 4.76E-01 4.72E-01 4.68E-01 4.64E-01 0.1 4.60E-01 4.56E-01 4.52E-01 4.48E-01 4.44E-01 4.40E-01 4.36E-01 4.33E-01 4.29E-01 4.25E-01 0.2 4.21E-01 4.17E-01 4.13E-01 4.09E-01 4.05E-01 4.01E-01 3.97E-01 3.94E-01 3.90E-01 3.86E-01 0.3 3.82E-01 3.78E-01 3.75E-01 3.71E-01 3.67E-01 3.63E-01 3.59E-01 3.56E-01 3.52E-01 3.48E-01 0.4 3.45E-01 3.41E-01 3.37E-01 3.34E-01 3.30E-01 3.26E-01 3.23E-01 3.19E-01 3.16E-01 3.12E-01 0.5 3.09E-01 3.05E-01 3.02E-01 2.98E-01 2.95E-01 2.91E-01 2.88E-01 2.84E-01 2.81E-01 2.78E-01 0.6 2.74E-01 2.71E-01 2.68E-01 2.64E-01 2.61E-01 2.58E-01 2.55E-01 2.51E-01 2.48E-01 2.45E-01
0.7 2.42E-01 2.39E-01 2.36E-01 2.33E-01 2.30E-01 2.27E-01 2.24E-01 2.21E-01 2.18E-01 2.15E-01 0.8 2.12E-01 2.09E-01 2.06E-01 2.03E-01 2.01E-01 1.98E-01 1.95E-01 1.92E-01 1.89E-01 1.87E-01 0.9 1.84E-01 1.81E-01 1.79E-01 1.76E-01 1.74E-01 1.71E-01 1.69E-01 1.66E-01 1.64E-01 1.61E-01
1.0 1.59E-01 1.56E-01 1.5 39E01 1.52E-01 1.49E-01 1.47E-01 1.45E-01 1.42E-01 1.40E-01 1.38E-01
1.1 1.36E-01 1.34E-01 1.31E-01 1.29E-01 1.27E-01 1.25E-01 1.23E-01 1.21E-01 1.19E-01 1.17E-01 1.2 1.15E-01 1.13E-01 1.11E-01 1.09E-01 1.08E-01 1.06E-01 1.04E-01 1.02E-01 1.00E-01 9.85E-02
1.3 9.68E-02 9.51E-02 9.34E-02 9.18E-02 9.01E-02 8.85E-02 8.69E-02 8.53E-02 8.38E-02 8.23E-02 1.4 8.08E-02 7.93E-02 7.78E-02 7.64E-02 7.49E-02 7.35E-02 7.21E-02 7.08E-02 6.94E-02 6.81E-02 1.5 6.68E-02 6.55E-02 6.43E-02 6.30E-02 6.18E-02 6.06E-02 5.94E-02 5.82E-02 5.71E-02 5.59E-02
1.6 5.48E-02 5.37E-02 5.26E-02 5.16E-02 5.05E-02 4.95E-02 4.85E-02 4.75E-02 4.65E-02 4.55E-02 1.7 4.46E-02 4.36E-02 4.27E-02 4.18E-02 4.09E-02 4.01E-02 3.92E-02 3.84E-02 3.75E-02 3.67E-02
1.8 3.59E-02 3.52E-02 3.44E-02 3.36E-02 3.29E-02 3.22E-02 3.14E-02 3.07E-02 3.01E-02 2.94E-02 1.9 2.87E-02 2.81E-02 2.74E-02 2.68E-02 2.62E-02 2.56E-02 2.50E-02 2.44E-02 2.39E-02 2.33E-02
2.0 2.28E-02 2.22E-02 2.17E-02 2.12E-02 2.07E-02 2.02E-02 1.97E-02 1.92E-02 1.88E-02 1.83E-02
2.1 1.79E-02 1.74E-02 1.70E-02 1.66E-02 1.62E-02 1.58E-02 1.54E-02 1.50E-02 1.46E-02 1.43E-02 2.2 1.39E-02 1.36E-02 1.32E-02 1.29E-02 1.26E-02 1.22E-02 1.19E-02 1.16E-02 1.13E-02 1.10E-02 2.3 1.07E-02 1.04E-02 1.02E-02 9.90E-03 9.64E-03 9.39E-03 9.14E-03 8.89E-03 8.66E-03 8.42E-03
2.4 8.20E-03 7.98E-03 7.76E-03 7.55E-03 7.34E-03 7.14E-03 6.95E-03 6.76E-03 6.57E-03 6.39E-03
2.5 6.21E-03 6.04E-03 5.87E-03 5.70E-03 5.54E-03 5.39E-03 5.23E-03 5.09E-03 4.94E-03 4.80E-03 2.6 4.66E-03 4.53E-03 4.40E-03 4.27E-03 4.15E-03 4.02E-03 3.91E-03 3.79E-03 3.68E-03 3.57E-03 2.7 3.47E-03 3.36E-03 3.26E-03 3.17E-03 3.07E-03 2.98E-03 2.89E-03 2.80E-03 2.72E-03 2.64E-03
2.8 2.56E-03 2.48E-03 2.40E-03 2.33E-03 2.26E-03 2.19E-03 2.12E-03 2.05E-03 1.99E-03 1.93E-03
2.9 1.87E-03 1.81E-03 1.75E-03 1.70E-03 1.64E-03 1.59E-03 1.54E-03 1.49E-03 1.44E-03 1.40E-03
3.0 1.35E-03 1.31E-03 1.26E-03 1.22E-03 1.18E-03 1.14E-03 1.11E-03 1.07E-03 1.04E-03 1.00E-03 3.1 9.68E-04 9.35E-04 9.04E-04 8.74E-04 8.45E-04 8.16E-04 7.89E-04 7.62E-04 7.36E-04 7.11E-04 3.2 6.87E-04 6.64E-04 6.41E-04 6.19E-04 5.98E-04 5.77E-04 5.57E-04 5.38E-04 5.19E-04 5.01E-04
3.3 4.84E-04 4.67E-04 4.50E-04 4.34E-04 4.19E-04 4.04E-04 3.90E-04 3.76E-04 3.63E-04 3.50E-04 3.4 3.37E-04 3.25E-04 3.13E-04 3.02E-04 2.91E-04 2.80E-04 2.70E-04 2.60E-04 2.51E-04 2.42E-04 3.5 2.33E-04 2.24E-04 2.16E-04 2.08E-04 2.00E-04 1.93E-04 1.86E-04 1.79E-04 1.72E-04 1.66E-04 3.6 1.59E-04 1.53E-04 1.47E-04 1.42E-04 1.36E-04 1.31E-04 1.26E-04 1.21E-04 1.17E-04 1.12E-04
3.7 1.08E-04 1.04E-04 9.97E-05 9.59E-05 9.21E-05 8.86E-05 8.51E-05 8.18E-05 7.85E-05 7.55E-05 3.8 7.25E-05 6.96E-05 6.69E-05 6.42E-05 6.17E-05 5.92E-05 5.68E-05 5.46E-05 5.24E-05 5.03E-05 3.9 4.82E-05 4.63E-05 4.44E-05 4.26E-05 4.09E-05 3.92E-05 3.76E-05 3.61E-05 3.46E-05 3.32E-05
4.0 3.18E-05 3.05E-05 2.92E-05 2.80E-05 2.68E-05 2.57E-05 2.47E-05 2.36E-05 2.26E-05 2.17E-05 4.1 2.08E-05 1.99E-05 1.91E-05 1.82E-05 1.75E-05 1.67E-05 1.60E-05 1.53E-05 1.47E-05 1.40E-05 4.2 1.34E-05 1.29E-05 1.23E-05 1.18E-05 1.13E-05 1.08E-05 1.03E-05 9.86E-06 9.43E-06 9.01E-06
4.3 8.62E-06 8.24E-06 7.88E-06 7.53E-06 7.20E-06 6.88E-06 6.57E-06 6.28E-06 6.00E-06 5.73E-06 4.4 5.48E-06 5.23E-06 5.00E-06 4.77E-06 4.56E-06 4.35E-06 4.16E-06 3.97E-06 3.79E-06 3.62E-06 4.5 3.45E-06 3.29E-06 3.14E-06 3.00E-06 2.86E-06 2.73E-06 2.60E-06 2.48E-06 2.37E-06 2.26E-06 4.6 2.15E-06 2.05E-06 1.96E-06 1.87E-06 1.78E-06 1.70E-06 1.62E-06 1.54E-06 1.47E-06 1.40E-06
4.7 1.33E-06 1.27E-06 1.21E-06 1.15E-06 1.10E-06 1.05E-06 9.96E-07 9.48E-07 9.03E-07 8.59E-07 4.8 8.18E-07 7.79E-07 7.41E-07 7.05E-07 6.71E-07 6.39E-07 6.08E-07 5.78E-07 5.50E-07 5.23E-07 4.9 4.98E-07 4.73E-07 4.50E-07 4.28E-07 4.07E-07 3.87E-07 3.68E-07 3.50E-07 3.32E-07 3.16E-07
Probabilitas terjadi stockout = 0.0495
Z=1.65
63
Penentuan Nilai Z
Service level Stock Out Z value
Probability
0.90 0.10 1.28
0.95 0.05 1.65
0.98 0.02 2.05
0.99 0.01 2.33
0.9986 0.0014 3.75
64
Contoh Permintaan sebuah item berdistribusi normal dengan rata-rata 1000 unit per minggu dan standard deviasi 200 unit. Harga item $10 per unit dan ongkos pesan $100. Ongkos simpan ditetapkan sebesar 30% dari nilai inventori per tahun dan lead time tetap selama 3 minggu. Tentukan kebijakan inventori jika diinginkan service level 95%, dan berapakah ongkos untuk safety stock-nya
D = 1000 per minggu (=200) UC = $10 per unit RC = $ 100 per pesan HC = 0.3 x $10 = $3 per unit per tahun LT = 3 minggu
65
Contoh
unit 18623
52100010022*
HC
DRCQ
unit 3568
5683000
320064.110003
LTZDLTROP
service level 95%, Z=1.64
(Lihat Tabel Distribusi Normal)
Ongkos ekspektasi safety stock:
per tahun 1704$3568
cost HoldingstockSafety
66
Lead Time Probabilistik (Uncertainty in Lead Time)
● LT lebih pendek maka akan muncul unused
stock, namun jika LT lebih panjang maka muncul
shortage
● Probabilitas shortage adalah probabilitas bahwa
demand selama lead time lebih besar daripada
reorder level, sehingga,
D
ROPLT
ROPDLT
Prob
ProbService level
67
Contoh
Lead time untuk pemesanan sebuah produk
berdistribusi Normal dengan mean 8 minggu dan
standard deviasi 2 minggu. Jika permintaan konstan
sebesar 100 unit per minggu, berapakah kebijakan
pemesanan yang memberikan suatu service level
siklus 95%
Dari Tabel Normal, untuk probabilitas 95% Z=1.64,
sehingga LT = 8 + (1.64x2) = 11.3 minggu (ROP=1130
unit)
95.0 Prob
D
ROPLT
68
Demand & Lead Time Probabilistik
Jika diasumsikan demand dan lead time
berdistribusi normal, maka: demand mempunyai rata-rata D dan standard deviasi
D
dan, lead time mempunyai rata-rata LT dan standard deviasi
LT
sehingga: demand selama lead time mempunyai rata-rata LT×D
dan standard deviasi adalah
222
LTDLTD DLT
69
Contoh
(Uncertain in both LT dan D) Permintaan sebuah produk berdistribusi normal dengan rata-rata 400 unit per bulan dan standar deviasi 30 unit per bulan. Lead time juga berdistribusi normal dengan rata-rata 2 minggu dan standar deviasi 0.5 bulan. Berapakah ROP yang memberikan service level 95%? Berapakah jumlah pemesanan kembali jika ongkos pesan $400 dan ongkos simpan $10 per unit per bulan?
D = 400 unit per bulan
D = 30 unit
LT = 2 bulan
LT = 0.5 bulan
70
Contoh
(Uncertain in both LT dan D)
Demand selama LT = LT x D = 800 unit
Standard deviasi demand selama lead time:
Untuk service level 95%,
Safety stock = 1.64 x 204.45 = 335 unit
maka,
ROP = LT x D + SS
= 800 + 335
= 1135 unit
unit 45.204
5.0400302 222222
LTD DLT
71
Contoh
(Uncertain in both LT dan D)
Ukuran pemesanan optimal (ekonomis):
unit 179
10
4004002
2*
HC
DRCQ
72
Metode Pemesanan Kembali
● Pemesanan dilakukan jika tercapai tingkat
persediaan sebesar ROP = reorder point
● Pemesanan kembali juga dapat dilakukan dengan
cara lain, yaitu pada ROP = waktu tertentu;
misalkan setiap satu bulan sekali
● Metode pemesanan kembali:
Metode Continous Review (Metode Q)
Metode Periodic Review (Metode P)
73
Stock tersedia
Demand
Hitung posisi stock
Posisi stock ROP
Yes
No
Pesan sebesar EOQ
terima Stock tersedia
Demand
Stock > demand
No
Yes
terima
Backorder/Lost sale
Perioda review tercapai
No
Yes
Tentukan posisi stock
Tentukan order quantity
Max.stock – stock position
Pesan sebesar Q
Sistem Q Sistem P
74
Metode Q atau Fixed Order Quantity (FOQ)
R = Reorder Point
Q = Order Quantity
L = Lead time
75
Metode Q ● Jumlah lot pesanan sama
● Untuk memudahkan implementasinya, sering
digunakan visual review system dengan metode
yang disebut Two Bin System:
– Dibuat dua bin (tempat) penyimpanan; Bin I berisi
persediaan sebesar tingkat reorder point; Bin II
berisi sisanya
– Penggunaan stock dilakukan dengan mengambil
isi Bin II; jika sudah habis artinya pemesanan
harus dilakukan kembali; sementara menunggu
pesanan datang, stock pada Bin I digunakan
76
Metode P
77
Metode P
● Periode pemesanan tetap = T
● Jumlah yang dipesan sangat bergantung pada
sisa inventory pada saat periode pemesanan
tercapai; sehingga setiap kali pemesanan
dilakukan, ukuran lot pesanan tidak sama
● Terdapat kemungkinan persediaan sudah habis
tetapi periode pemesanan belum tercapai
● Akibatnya, safety stock yang diperlukan relatif
lebih besar (untuk T dan untuk LT= Lead Time)
78
Metode P: Order Quantity
● Permasalahan utama: interval antar pemesanan (periode review) dan target stock level
● Pendekatan umum: hitung EOQ kemudian tentukan periode pemesanan berdasarkan ukuran pemesanan (keputusan final: management judgement)
● Berapapun interval yang ditetapkan, harus sesuai dengan target stock level
Order quantity = target stock level – stock on hand
79
Metode P: Order Quantity
LTTZ
● Jika demand selama T+LT berdistribusi normal dengan mean D×(T+LT), variansi 2×(T+LT), dan standard deviasi ×(T+LT)1/2, maka safety stock
sehingga target stock level
SS = Z × standard deviasi demand selama T+LT
LTTZLTTD
stock
safety
LTT
selama demand
level
stocktarget
80
Metode P: Order Quantity
● Jika lead time pemesanan lebih lama dari panjang siklus, maka:
order
onstock
hand
onstock
level
stocktarget
quantity
order
81
Contoh Permintaan sebuah item berdistribusi normal dengan mean 1000 unit per bulan dan standard deviasi 100 unit. Stock diperiksa setiap 3 bulan dan lead time pemesanan konstan 1 bulan. Tentukan kebijakan inventori yang memberikan service level 95%. Jika ongkos simpan $20 per unit per bulan, berapakah ongkos untuk safety stock untuk kebijakan tersebut? Bagaimana pengaruh peningkatan service level menjadi 98%
328
1310064.1
LTTZSS
82
Contoh
4328328131000
LTTZLTTDTSL
Setiap 3 bulan ketika melakukan pemesanan, ukuran
pemesanan ditentukan oleh SOH,
jika SOH=1200 unit, maka ukuran lot pemesanan 3128 unit
Ongkos simpan safety stocknya:
Jika service level 98%, Z=2.05 maka TSL=4410 unit ($8200)
order size = 4328 – SOH
= SS × HC
= 328 × 20 = $6560 per bulan
83
Metode P
● Metode P relatif tidak memerlukan proses administrasi yang banyak, karena periode pemesanan sudah dilakukan secara periodik.
● Untuk memudahkan implementasinya, digunakan visual review system dengan metode yang disebut One Bin System:
– Dibuat Bin yang berisikan Jumlah Inventory Maksimum
– Setiap kali periode pemesanan, dilihat berapa stock tersisa dan pemesanan dilakukan untuk mengisi Bin penuh
84
Perbandingan
Periode pemesanan tidak tetap
Jumlah yang dipesan selalu sama
Barang yang disimpan relatif lebih sedikit
Memerlukan administrasi yang berat untuk selalu dapat memantau tingkat persediaan agar tidak terlambat memesan
Periode pemesanan tetap Setiap kali pesan dalam
jumlah yang berbeda Membutuhkan safety stock
relatif lebih besar: untuk melindungi variansi demand dan juga untuk demand selama periode pesan belum sampai
Administrasi ringan
SISTEM Q SISTEM P
85
Perlakuan terhadap Shortage
● Jika biaya out of stock dapat ditaksir, maka
terdapat dua kemungkinan terhadap kejadian
kekurangan persediaan:
– LOST SALE: kekurangan dianggap sebagai
kehilangan kesempatan memperoleh pendapatan
– BACK ORDER: kekurangan persediaan dapat
dipenuhi kemudian dengan biaya-biaya tambahan dan
dengan anggapan konsumen masih mau menunggu
– Keduanya dapat dihitung berdasarkan biaya per unit
kekurangan stock atau berdasarkan biaya setiap
kali terjadi kekurangan stock
SHORTAGE
Customer Demand
Customer Waits (back-orders)
Customer doesn’t Wait (lost sales)
Customer keeps all business with
supplier
Customer transfer some future business to
another supplier
Customer transfers some future
business to another supplier
Customer transfers all business to
another supplier
Out of Stock
SHORTAGE
Time
Inven
tory
Lev
el
0
Q T2
T1
T
S
Q – S
SHORTAGE (BACK ORDER)
Unit cost component: UC x Q
Reorder cost component: RC
Holding cost component:
Shortage cost component:
HC x (Q–S) x T1
2
SC x S x T2
2
89
SHORTAGE (BACK ORDER)
Total cost per cycle
Substitusi T1=(Q – S)/D dan T2 = S/D
22
21 TSSCTSQHCRCQUC
D
SSC
D
SQHCRCQUC
22
22
90
SHORTAGE (BACK ORDER)
Total cost per unit time diperoleh dengan
membagi persamaan TC per unit cyle dengan T
Persamaan di atas mempunyai dua variabel Q
dan S sehingga deferensial dilakukan terhadap
dua variabel tersebut
Q
SSC
Q
SQHC
Q
DRCQUC
22
22
91
SHORTAGE (BACK ORDER)
Q
SSC
Q
SHCHC
S
TC
Q
SSC
Q
SHCHC
Q
DRC
Q
TC
0
2220
2
2
2
2
2
Persamaan untuk mencari order quantity yang
optimal,
SCHC
SCHCDRCQ
20
92
SHORTAGE (BACK ORDER)
Persamaan untuk mencari jumlah back-ordered
yang optimal,
SCHCSC
DHCRCS
20
22
0
2
00
1 ,
TTT
D
ST
D
SQT
93
CONTOH BACKORDER
Permintaan terhadap sebuah item adalah konstan sebesar
100 unit per bulan. Harga per item $50, ongkos
pemesanan $50, ongkos simpan 25% dari nilai barang per
tahun, ongkos kekurangan untuk backorder ditetapkan
40% dari nilai barang per tahun. Tentukan kebijakan
inventori yang optimal!
unit 125
205.12
205.12120050220
SCHC
SCHCDRCQ
unit 48
205.1220
120025.150220
SCHCSC
DHCRCS
T1 = (Q0-S0)/D = 3.3 minggu
T2 = S0/D = 2.1 minggu
94
SHORTAGE (LOST SALES) In
ven
tory
Lev
el
0
Q
Q/D
T
Time
95
SHORTAGE (LOST SALES)
Demand yang tidak dapat dipenuhi dalam sebuah siklus adalah jumlah demand dalam sebuah siklus (D x T) dikurangi dengan jumlah yang disupply dalam siklus (Q) ((D x T)–Q)
Setiap unit lost sale mempunyai biaya yang dapat dibagi menjadi: Loss of profit; Selling Price (SP) dikurangi Unit
Cost (UC) per unit dari penjualan yang hilang Direct costs (DC) ; loss of goodwill, loss of future
custome, remedial action
96
SHORTAGE (LOST SALES)
Unit cost component: UC x Q
Reorder cost component: RC
Holding cost component:
Lost sale cost component: DC x ((D x T) – Q)
HC x Q
2
Q
D
97
SHORTAGE (LOST SALES)
Net revenue per cycle :
Net revenue per unit time (persamaan di atas
dibagi dengan T)
QTDDC
D
QHCRCQUCQSP
2
2
TDDC
D
QHCRCUCSPDCQ
TR
2
1 2
98
SHORTAGE (LOST SALES)
Bila didefinisikan,
Dengan mengabaikan fixed cost DC x D, maka
LC = biaya tiap unit lost sale termasuk loss of profit
= DC + (SP – UC)
Z = proporsi dari demand yang dapat dipenuhi
2
QHC
Q
DRCLCDZR
99
SHORTAGE (LOST SALES)
Maksimum net revenue dapat diperoleh dengan
deferensiasi terhadap Q dan menetapkan sama
dengan 0
HC
DRCQ
HCZ
Q
DRCZ
dQ
dR
2
20
0
2
100
SHORTAGE (LOST SALES)
Nilai optimal R diperoleh dengan substitusi Q
Z = proporsi demand yang dipenuhi (0 Z 1)
Penyesuaian nilai Z agar nilai R0 maksimal:
Jika (revenue positif) set Z=1
Jika (revenue negatif) set Z=0
Jika (revenue nol) set Z sama
dengan nilai sembarang yang diinginkan
DHCRCLCDZR 20
DHCRCLCD 2
DHCRCLCD 2
DHCRCLCD 2
101
D=50, RC=150, HC=80, DC=20, SP=110, UC=90
1095508015022
20004050
409011020
DHCRC
LCD
UCSPDCLC
109520002 DHCRCLCD set Z=1
(Semua demand dipenuhi dan tidak ada penjualan yang hilang)
unit 7.1380
50150220
HC
DRCQ
CONTOH LOST SALES (1)
102
CONTOH LOST SALES (2)
D=100, RC=400, HC=200, DC=10, SP=200, UC=170
400010020040022
400040100
4017020010
DHCRC
LCD
UCSPDCLC
400040002 DHCRCLCD set Z=nilai sembarang
(Net revenue sama dengan nol, berapapun nilai yang dipilih
untuk Z)
unit 20200
100400220
HC
DRCQ
103
CONTOH LOST SALES (3)
D=50, RC=500, HC=400, DC=30, SP=350, UC=320
447250400500022
30006050
6032035030
DHCRC
LCD
UCSPDCLC
447230002 DHCRCLCD set Z=0
(Menghasilkan net revenue negatif, tidak memenuhi semua
demand)
104
PERUBAHAN LAINNYA
Jenis pembatas-pembatas yang umum
ditemukan dalam inventory adalah: Keterbatasan space gudang Maksimum budget Maksimum jumlah pengiriman Maksimum jumlah pemesanan Maksimum ukuran setiap kali pengiriman dsb
105
Klasifikasi Inventori: ABC
Manajemen persediaan sering kali harus dibedakan menurut karakteristik masing-masing item
Salah satu klasifikasi yang umum digunakan pada manajemen persediaan adalah sistem ABC dimana item-item dikelompokkan menjadi tiga kelas
Pembagian kelas ini didasarkan atas tingkat kepentingan masing-masing item
Karakteristik A B C
Persentase nilai 75 - 80% 10 – 15% 5 – 10%
Persentase jumlah item 15 – 20% 20 – 25% 60 – 65%
106
Cara Melakukan Klasifikasi
1. Tabulasikan nama, harga per unit, dan jumlah unit yang dikonsumsi per tahun.
2. Kalikan harga per unit dengan jumlah unit yang dipakai selama setahun untuk mendapatkan nilai rupiah konsumsi setahun dari masing-masing item.
3. Jumlahkan nilai rupiah tahunan untuk keseluruhan item dan hitung persentase pemakaian tahunan untuk tiap-tiap item.
4. Sorting (urutkan) item-item mulai dari yang konsumsi rupiah tahunannya besar.
5. Buat klasifikasi ABC dengan aturan mendekati yang di atas.
107
Contoh Klasifikasi ABC
Nama Rp/unit Konsumsi/th Rp/th %Rp/th
A 100,000 300 30,000,000 10.08
B 1,000,000 200 200,000,000 67.23
C 50,000 30 1,500,000 0.50
D 20,000 80 1,600,000 0.54
E 10,000 700 7,000,000 2.35
F 150,000 350 52,500,000 17.65
G 90,000 20 1,800,000 0.61
H 25,000 80 2,000,000 0.67
I 5,000 100 500,000 0.17
J 2,000 300 600,000 0.20
297,500,000 100
108
Contoh Klasifikasi ABC Tabel Perhitungan untuk klasifikasi ABC
Nama Rp/unit Konsumsi/th Rp/th %Rp/th Kumul.%Rp/th
B 1,000,000 200 200,000,000 67.23 67.23 (A)
F 150,000 350 52,500,000 17.65 84.87 (A)
A 100,000 300 30,000,000 10.08 94.96 (B)
E 10,000 700 7,000,000 2.35 97.31 (B)
H 25,000 80 2,000,000 0.67 97.98 (B)
G 90,000 20 1,800,000 0.61 98.59 (C)
D 20,000 80 1,600,000 0.54 99.13 (C)
C 50,000 30 1,500,000 0.50 99.63 (C)
J 2,000 300 600,000 0.20 99.83 (C)
I 5,000 100 500,000 0.17 100.00 (C)
TOTAL 297,500,000 100
A = Dikendalikan menggunakan metode Q B = Dikendalikan menggunakan metode Q atau P (50:50, perlu pertimbangan ulang) C = Dikendalikan menggunakan metode P, karena nilainya cenderung rendah
Pertemuan 6 - Persiapan
• Tugas Baca:
– Perencanaan Agregat