perbaikan simulator plant orde satu dan...

16
PERBAIKAN SIMULATOR PLANT ORDE SATU DAN ORDE DUA UNTUK MODUL PRAKTIKUM INSTRUMENTASI DAN SISTEM KENDALI IMPROVEMENT OF THE PLANT SIMULATOR ORDE ONE AND ORDE TWO FOR PRACTICUM INSTRUCTORS MODULE CONTROL SYSTEM AND INSTRUMENTATION * DIBYAGITA EFENDI ** DEDI NONO S, Ir., M.T ** SARJONO WAHYU J, S., M.Eng * Mahasiswa Teknik Listrik Politeknik Negeri Bandung ** Dosen Teknik Listrik Politeknik Negeri Bandung ABSTRAK Pada proyek akhir ini akan dibahas mengenai perbaikan simulator plant orde satu dan dua untuk modul praktikum instrumentasi dan sistem dimana dilakukan perbaikan simulator plant yang mengalami kerusakan menjadi simulator yang dapat digunakan kembali. Adapun dalam pengerjaan perbaikan simulator plant akan dilakukan beberapa langkah langkah perbaikan meliputi: 1. Pengujian simulator plant yang mengalami kerusakan dan dalam keadaan baik, 2. Dapat teridentifikasi kesalahan gelombang pada simulator plant dilakukan identifikasi pada komponen yang mengalami kerusakan 3. Pengecekan komponen 4. Dilakukan penggantian komponen yang mengalami kerusakan. setelah dilakukan perbaikan maka simulator plant akan dibandingkan karakteristik plant orde satu dan orde dua dengan menggunakan cassy pack dan matlab. Kata Kunci : Perbaikan Simulator Plant, Karateristik Plant Orde satu dan Orde dua, Cassy Pack, dan Matlab BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sistem kendali, kita mengenal adanya plant Dalam sistem kendali, kita mengenal adanya plant pada suatu sistem pengendalian, atau suatu objek yang di kendalikan oleh sistem kendali PID. Simulator plant orde satu dan orde dua adalah salah satu simulasi dari plant plant yang ada pada suatu industri. Dari setiap plant plant di industri tersebut diambil beberapa karakteristik yang berbeda pada setiap orde sehingga muncul plant orde satu dan orde dua. Kebutuhan akan simulator plant orde satu dan orde dua pun berfungsi agar mempermudah dalam pengendalian simulator PID. Dari simulator plant orde satu dan orde dua tersebut dapat digunakan untuk mengetahui karakteristik gelombang pada orde satu dan orde dua. Dan di laboratorium sistem kendali memiliki simulator plant orde satu dan orde dua dalam kerusakan. Berdasarkan hal tersebut diatas maka penulis tertarik menulis Proyek Akhir ini dengan judul “Perbaikan Simulator Plant Orde satu dan Orde dua Untuk Modul Praktikum Instrumentasi Dan Sistem Kendali”. 1.2 Tujuan Tujuan dari Proyek akhir ini : 1. Memperbaiki modul simulator plant orde satu dan orde dua agar dapat digunakan kembali 2. Agar memperoleh karkateristik yang diinginkan pada simulator plant dibandingkan pada cassy pack dan matlab 3. Rancang Bangun perangkat keras power supply ± 15V 1.3 Perumusan masalah Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan suatu masalah yang relevan dengan judul yang ada yaitu: 1. Memperbaiki modul simulator plant orde satu dan orde dua agar dapat digunakan kembali 2. Bagaimana perancang perangkat keras power supply ± 15V 1.4 Batasan Masalah 1. Pengujian simulator plant terhadap gelombang keluar dari simulator tersebut 2. Agar memperoleh karkateristik yang diinginkan pada simulator plant dibandingkan pada cassy pack dan matlab 3. Rancang bangun power supply ±15V

Upload: vodiep

Post on 28-Apr-2018

230 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBAIKAN SIMULATOR PLANT ORDE SATU DAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/75/jbptppolban-gdl-dibyagitae... · instrumentasi dan sistem kendali . improvement of the plant simulator

PERBAIKAN SIMULATOR PLANT ORDE SATU DAN ORDE DUA UNTUK MODUL PRAKTIKUM

INSTRUMENTASI DAN SISTEM KENDALI

IMPROVEMENT OF THE PLANT SIMULATOR ORDE ONE AND ORDE TWO FOR PRACTICUM INSTRUCTORS

MODULE CONTROL SYSTEM AND INSTRUMENTATION

* DIBYAGITA EFENDI ** DEDI NONO S, Ir., M.T ** SARJONO WAHYU J, S., M.Eng

* Mahasiswa Teknik Listrik Politeknik Negeri Bandung

** Dosen Teknik Listrik Politeknik Negeri Bandung

ABSTRAK

Pada proyek akhir ini akan dibahas mengenai perbaikan simulator plant orde satu dan dua untuk modul praktikum

instrumentasi dan sistem dimana dilakukan perbaikan simulator plant yang mengalami kerusakan menjadi simulator yang

dapat digunakan kembali. Adapun dalam pengerjaan perbaikan simulator plant akan dilakukan beberapa langkah –langkah

perbaikan meliputi:

1. Pengujian simulator plant yang mengalami kerusakan dan dalam keadaan baik,

2. Dapat teridentifikasi kesalahan gelombang pada simulator plant dilakukan identifikasi pada komponen yang

mengalami kerusakan

3. Pengecekan komponen

4. Dilakukan penggantian komponen yang mengalami kerusakan.

setelah dilakukan perbaikan maka simulator plant akan dibandingkan karakteristik plant orde satu dan orde dua

dengan menggunakan cassy pack dan matlab.

Kata Kunci : Perbaikan Simulator Plant, Karateristik Plant Orde satu dan Orde dua, Cassy Pack, dan Matlab

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam sistem kendali, kita mengenal adanya

plant Dalam sistem kendali, kita mengenal adanya plant

pada suatu sistem pengendalian, atau suatu objek yang di

kendalikan oleh sistem kendali PID. Simulator plant orde

satu dan orde dua adalah salah satu simulasi dari plant –

plant yang ada pada suatu industri. Dari setiap plant –

plant di industri tersebut diambil beberapa karakteristik

yang berbeda pada setiap orde sehingga muncul plant

orde satu dan orde dua. Kebutuhan akan simulator plant

orde satu dan orde dua pun berfungsi agar

mempermudah dalam pengendalian simulator PID. Dari

simulator plant orde satu dan orde dua tersebut dapat

digunakan untuk mengetahui karakteristik gelombang

pada orde satu dan orde dua. Dan di laboratorium sistem

kendali memiliki simulator plant orde satu dan orde dua

dalam kerusakan.

Berdasarkan hal tersebut diatas maka penulis

tertarik menulis Proyek Akhir ini dengan judul

“Perbaikan Simulator Plant Orde satu dan Orde dua

Untuk Modul Praktikum Instrumentasi Dan Sistem

Kendali”.

1.2 Tujuan

Tujuan dari Proyek akhir ini :

1. Memperbaiki modul simulator plant orde satu

dan orde dua agar dapat digunakan kembali

2. Agar memperoleh karkateristik yang diinginkan

pada simulator plant dibandingkan pada cassy

pack dan matlab

3. Rancang Bangun perangkat keras power supply

± 15V

1.3 Perumusan masalah

Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan

suatu masalah yang relevan dengan judul yang ada yaitu:

1. Memperbaiki modul simulator plant orde satu

dan orde dua agar dapat digunakan kembali

2. Bagaimana perancang perangkat keras power

supply ± 15V

1.4 Batasan Masalah

1. Pengujian simulator plant terhadap gelombang

keluar dari simulator tersebut

2. Agar memperoleh karkateristik yang diinginkan

pada simulator plant dibandingkan pada cassy

pack dan matlab

3. Rancang bangun power supply ±15V

Page 2: PERBAIKAN SIMULATOR PLANT ORDE SATU DAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/75/jbptppolban-gdl-dibyagitae... · instrumentasi dan sistem kendali . improvement of the plant simulator

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Kontrol

Sistem kontrol adalah proses pengaturan ataupun

pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran

(variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga

atau dalam suatu rangkuman harga (range) tertentu. Di

dalam dunia industri, dituntut suatu proses kerja yang

aman dan berefisiensi tinggi untuk menghasilkan produk

dengan kualitas dan kuantitas yang baik serta dengan

waktu yang telah ditentukan. Otomatisasi sangat

membantu dalam hal kelancaran operasional, keamanan

(investasi, lingkungan), ekonomi (biaya produksi), mutu

produk, dll.

2.2 Sistem Kontrol Otomatis

Suatu sistem kontrol otomatis dalam suatu

proses kerja berfungsi mengendalikan proses tanpa

adanya campur tangan manusia (otomatis). Ada dua

sistem kontrol pada sistem kendali/kontrol otomatis yaitu

:

2.2.1 Sistem Pengendalian Loop Terbuka Sistem pengendalian loop terbuka merupakan

sistem pengendalian yang keluarannya tidak berpengaruh

terhadap aksi selanjutnya ( aksi kontroler ). Atau dengan

kata lain, sistem ini tidak memiliki umpan balik ( feed

back ), sehingga keluarannya tidak bisa dijadikan

perbandingan antara umpan balik dan masukan yang

menentukan aksi berikutnya. Oleh karena itu, sistem

pengendalian loop terbuka hanya bisa digunakan jika

hubungan antara masukan dan keluaran diketahui dan

tidak ada gangguan eksternal dan internal.

Diagram blok sistem pengendalian loop terbuka

mirip dengan diagram blok sistem, yaitu lurus tanpa

adanya umpan balik. Hanya saja, komponen penyusunnya

berbeda. Pada sistem pengendalian loop terbuka

komponennya hanya ada masukan kontroler, aktuator dan

keluaran

Kelebihan sistem ini diantaranya konstruksinya

sederhana, tidak memerlukan banyak komponen sehingga

lebih ekonomis, tidak memiliki persoalan stabilitas, dll.

Sedangkan kelemahanya diantaranya adalah keluaran

sistem kemungkinan besar berbeda dengan yang

diinginkan, kalibrasi harus sering dilakukan, dll.

Controller Actuator PLANT+

Error ManipulatedVariabel

Disturbances

R(s)

Set- Point

Summator

E(s)Keluaran

C(s)

Gambar 2.1 Diagram Blok Sistem Kontrol Loop

Terbuka

2.2.2 Sistem Pengendalian Loop Tertutup

Sistem pengendalian loop tertutup merupakan

sistem pengendalian yang keluarannya berpengaruh

terhadap aksi selanjutnya ( aksi kontroler ). Berbeda

dengan loop terbuka, pada loop tertutup sistem memiliki

feed back, sehingga keluarannya bisa dijadikan

perbandingan umpan balik dan masukan untuk

menentukan aksi berikutnya.

Seperti pada pengertiannya, diagram blok sistem

pengendalian loop tertutup memiliki feed back.

Perhatikan gambar dibawah ini

Controller Actuator PLANT

Sensor

-+

Error ManipulatedVariabel

Disturbances

R(s)

Set- Point

Summator

E(s)Keluaran

C(s)

Gambar 2.2 Diagram Blok Sistem Kontrol Loop Tertutup

Dari gambar di atas terlihat bahwa diagram blok

sistem pengendalian loop tertutup memiliki komponen

umpan balik. Pada referensi lain sinyal informasi dari

kontroler dikirim dulu ke elemen kontrol akhir ( Final

Control Element) sebelum dikirim ke plant, misal control

valve. Sistem ini merupakan dasar sistem pengendalian

yang ada di industri, hanya saja lebih komplek. Di

industri bisa saja sistem pengendaliannya bertingkat dan

saling berhubungan antara satu loop dengan loop lainnya.

Dibandingkan dengan loop terbuka kelebihan

dari sistem ini diantaranya adalah dapat mengatasi

ketidakpastian karakteristik plant dan hubungan antara

masukan dan keluaran dari plant, ketelitian dapat selalu

terjaga dll. Disamping kelebihan itu, ada beberapa

kekurangan dari sistem ini, yaitu perlengkapan lebih

rumit jadi lebih mahal, instalasi sulit, respon cenderung

berosilasi hingga mencapai keadaan steady state-nya.

Masukan pada sistem pengendalian, baik loop

terbuka maupun tertutup terdapat komponen set point,

yaitu nilai keluaran yang diharapkan dari proses yang

nantinya akan dibandingkan dengan umpan balik pada

loop tertutup. Sehingga loop tertutup ada error yang

menyebabkan aksi kontroler berbeda untuk tiap waktu

bergantung pada error yang ada. Error merupakan selisih

antara set point dan umpan balik dari keluaran

sebelumnya. Dengan adanya perbandingan ini ( error )

membuat sistem ini bisa mencapai nilai keluaran yang

diinginkan tidak seperti pada loop terbuka.

2.3 Fungsi Alih

Secara umum, ketika terdapat masukan dan

keluaran sistem sebagai fungsi waktu, maka relasi antara

keluaran dan masukan akan muncul dalam bentuk dalam

bentuk diferensial. Jika terjadi sebuah sistem yang

terbentuk dari dua buah elemen dalam hubungan seri di

mana masing – masing elemen memiliki relasi masukan –

Page 3: PERBAIKAN SIMULATOR PLANT ORDE SATU DAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/75/jbptppolban-gdl-dibyagitae... · instrumentasi dan sistem kendali . improvement of the plant simulator

keluaran yang dideskripsikan oleh persamaan

differensial, maka tidak akan mudah untuk melihat

bagaimana keluaran sistem tersebut dapat secara

keseluruhan direlasikan terhadap masukannya. Dalam

teori kontrol, fungsi alih digunakan untuk mencirikan

hubungan masukan dan keluaran dari komponen atau

sistem yang dapat digambarkan dengan persamaan

diferensial linear, invarian-waktu.

Fungsi alih persamaan diferensial linear,

invarian waktu suatu sistem didefinisikan sebagai

perbandingan antara transformasi Laplace keluaran

(fungsi tanggapan) terhadap transformasi Laplace

masukan (fungsi penentu dengan anggapan bahwa semua

syarat awal nol.

Kegunaan konsep fungsi alih terbatas pada

sistem linear persamaan diferensial, waktu tidak berubah.

Namun pendekatan fungsi alih digunakan secara ekstensif

dalam analisis dan desain sistem demikian. Berikut ini

kita akan mendaftar komentar penting mengenai fungsi

alih. (Perhatikan bahwa dalam daftar tersebut sebuah

sistem adalah sistern linear yang dijelaskan oleh

persamaan diferensial, waktu tidak berubah).

1. Fungsi alih dari sistem adalah model matematika

yang merupakan metode operasional dari

pernyataan persamaan diferensial yang

menghubungkan variabel keluaran dengan

variabel masukan.

2. Fungsi alih adalah sifat dari sistem tersebut

sendiri, tidak tergantung dari besaran dan sifat dari

masukan atau fungsi penggerak.

3. Fungsi alih termasuk unit yang diperlukan untuk

menghubungkan masukan dengan keluaran;

namun, ia tidak memberikan informasi apapun

mengenai struktur fisik dari sistem tersebut.

(Fungsi alih dari banyak sistem yang secara fisik

berbeda dapat identik).

4. Jika fungsi alih dari sistem diketahui, keluaran

atau tanggapan dapat ditelaah untuk berbagai

macam bentuk masukan dengan pandangan

terhadap pengertian akan sifat dari sistem tersebut.

5. Jika fungsi alih dari sistem tidak diketahui, ia

mungkin dapat diadakan secara percobaan dengan

menggunakan masukan yang diketahui dan

menelaah keluaran dari sistem tersebut. Sekali

diadakan, fungsi alih memberikan penjelasan

penuh dan karakteristik dinamika dari sistem, yang

berbeda dan penjelasan fisiknya.

Istilah gain digunakan untuk menunjukkan relasi

antara masukan dan keluaran sebuah sistem, dimana gain

G = keluaran/masukan. Bila masukan dan keluaran sistem

yang dinyatakan dalam bentuk fungai s, maka fungsi alih

atau

transfer function G(s) didefinisikan sebagai [

keluaran Y(s)/ masukan X(s) ] ketika semua kondisi mula

sebelum masukan dikenakan adalah sama dengan nol.

Fungsi alih = G(s) =

........................................ (2.1)

Gambar 2.3 Blok Diagram Fungsi Alih

Suatu fungsi alih dapat direpresentasikan sebagai

sebuah blok diagram dengan X(s) sebagai masukan, Y(S)

sebagai keluaran, dan fungsi alih G(S) sebagai operator di

dalam kotak yang mengkonversikan masukan menjadi

keluaran. Blok akan merepresentasikan perkalian

masukan. Jadi, dengan menggunakan transformasi

Laplace masukan dan keluaran, maka fungsi alih dapat

digunakan sebagai sebuah faktor pengali sederhana.

2.4 Tanggapan Sistem Kendali secara Umum

Ketelitian adalah menunjukkan deviasi keluaran

sebenarnya terhadap nilai yang diinginkan. Umumnya

ketelitian sistem pengaturan diperbaiki dengan

menggunakan mode pengontrol seperti integrasi atau

integrasi proporsional.

Kestabilan adalah suatu sistem dikatakan stabil

jika keluarannya tetap pada nilai tertentu dalam jangka

waktu yang ditetapkan setelah diberi masukan. Keluaran

suatu sistem tak stabil akan terus naik atau dan turun

hingga kondisi break down.

Kecepatan respon (response) adalah mengukur

kecepatan keluaran dalam menanggapi perubahan nilai

masukan. Pada sistem orde dua, tanggapan sistem kendali

terbagi menjadi tiga berdasarkan konstanta

peredamannya, yaitu sistem kurang teredam/under

damped (ζ < 1), teredam kritis/critical damped (ζ = 1)

dan teredam lebih/over damped (ζ > 1).

Gambar 2.4 Kurva Peredaman

2.4.1 Tanggapan Transien

Tanggapan transien adalah tanggapan sistem

yang berlangsung dari awal dikenai perubahan masukan

atau gangguan sampai keadaan akhir atau kondisi tunak

(steady state).

Page 4: PERBAIKAN SIMULATOR PLANT ORDE SATU DAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/75/jbptppolban-gdl-dibyagitae... · instrumentasi dan sistem kendali . improvement of the plant simulator

Gambar 2.5 Kurva Tanggapan Sistem

Beberapa Parameter yang penting untuk

diketahui dalam tanggapan Transien, yaitu

Kesalahan keadaan tunak (Steady State Error),

adalah perbedaan antara keluaran yang dicapai saat tunak

dengan nilai yang diinginkan

2.4.2 Tanggapan Tunak (Steady State)

`Tanggapan Tunak (Steady State) adalah kondisi

sewaktu sifat-sifat suatu sistem tak berubah dengan

berjalannya waktu atau dengan kata lain, konstan. Pada

kebanyakan sistem, keadaan tunak baru akan dicapai

beberapa waktu setelah sistem dimulai atau diinisiasi.

Kondisi awal ini sering disebut sebagai keadaan transien,

dibawah ini bentuk gambar tanggapan keadaan tunak

(steady state) :

Gambar 2.6 Tangapan Tunak (Steady State)

2.5 Simulaotor Plant

Gambar 2.7 Plant

Plant adalah bagian sistem fisis yang

diatur/dikendalikan. Pada sistem pengaturan selalu ada

“sesuatu” yang diatur. Dalam bidang teknik, “sesuatu” itu

adalah suatu sistem fisis yang merupakan sekumpulan

peralatan mekanis, elektris, pneumatic, hidraulics ( yang

sering disebut : hardware ).

Besaran fisis yang dihasilkan oleh plant,

disebut keluaran (output ).

Variable atau besaran yang memberikan suatu

aksi/pengaruh terhadap plant,disebut masukan

( input ).

Analisa Plant, yaitu analisa mengenai

hubungan antara sinyal input dan output.

Sinyal adalah besaran yang merupakan fungsi

waktu.

Jaringan penunda orde satu digunakan pada

sistem pengendalian otomatik dalam kapasitas yang

berbeda – beda. Sebagai contoh, jaringan ini dipakai

sebagai simulator jaringan yang dikontrol dan juga

digunakan sebagai cabang umpan balik dalam rangkaian

pengendalian yang lainnya. Jaringan penunda orde dua

dapat dipakai sebagai satu simulator dari jaringan yang

akan dikontrol dengan pendekatan yang baik dan juga

dapat digunakan sebagai penghubungan umpan balik.

2.5.1 Plant Orde Satu

Pada plant memiliki model matematik

pendekatan sistem orde 1, jika uji sinyal step respon

output sistem/plant menyerupai atau dapat didekati

dengan respon sistem orde satu. Oleh karena itu model

pendekatan atau model reduksi sistem/plant dapat

dinyatakan sebegai berikut:

............................................................. (2.2)

Tampak bahwa terdapat dua parameter

( ) yang perlu ditentukan berdasarkan spesifikasi

respon. Apabila sistem orde satu dikenakan pada sinyal

masukan maka transformasi keluaranya adalah :

Y(s) = G(s) X(s) =

=

...................... (2.3)

Karena terdapat transformasi yang berbentuk

a/s(s+a), sehingga persamaanya seperti:

Y = k(1-

Pada gambar grafik diatas menunjukkan

keluaran sistem berubah terhadap waktu, mula – mula

pada t=0, keluaran akan sama dengan 0, selanjutnya nilai

keluaran sistem naik sebesar 0,63 dan dalam keadaan

tunak setelah 1τ. Kemudian nilai keluarannya akan

mencapai 0,86 dari keadaan tunak setelah 2τ dan akan

mencapai 0,95 dari nilai keadaan tunak setelah 3τ, setelah

4τ, keluaraan sistem secara efektif akan sama dengan dari

nilai keadaan tunaknya, k. suku eksponesial pada

persamaan di atas akan sama dengan nol jika waktu t

menuju tak hingga

a

Page 5: PERBAIKAN SIMULATOR PLANT ORDE SATU DAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/75/jbptppolban-gdl-dibyagitae... · instrumentasi dan sistem kendali . improvement of the plant simulator

2.5.1.1 Menentukan Parameter (Gain)

Jika sistem adalah linier, hubungan Y(s) dengan

X(s) dapat dituliskan sebagai hubungan linier :

Y(s) = KX(s) atau =

.................................... (2.4)

Sedangkan jika pada sistem/plant non-linier,

hubungkan dapat tersebut dapat dinyatakan dalam

hubungan non-linier, yaitu :

Y(s) = f (X(s)) sehingga K dapat dirumuskan : =

f

X(s)) ........................................................................ (2.5)

Algoritma menentukan nilai gain K (metode

grafis)

1. Memberikana beberapa masukan step pada

sistem/Plant, selanjutnya dilakukan pengukuran

harga steady state output untuk tiap masukan.

2. Membuat kurva kerja dengan Yss sebagai ordinat

dan Xss sebagai absis

3. Meletakkan titik kerja yang telah ditentukan pada

kurva kerja

4. Menarik garis singgung kurva melalui titik kerja

yang dipilih

5. Mengukur koefesien arah dari garis singgung

6. Nilai gain K adalah koefisien arah singgung.

2.5.1.2 Menetukan Parameter τ (Time Constant)

Time constant τ ditentukan melalui pengukuran

respon output sistem/plant untuk masukan step pada titik

kerja yang dipilih. Algoritma menentukan nilai time

constant ini dapat dituliskan sebagai berikut:

Algoritma menentukan nilai Time constant τ

(metoda grafis)

1. Memberikan masukan step pada sistem/plant

dengan sinyal step sesuai titik kerja yang dipilih

2. Mengamati respon output melalui plotter,

selanjutnya membuat kurva respon transient

dengan y(t) sebagai ordinat dan waktu t sebagai

absis

3. Mengukur nilai steady state, selanjutnya

mengukur waktu yang diperlukan untuk

mencapai 63,2% dari keadaan steady state.

4. Nilai Time constant adalah waktu yang

diperlukan respon untuk mencapai 63,2% dari

keadaan steady state.

5. Waktu naik (td) adalah waktu yang dibutuhkan

oleh keluaran sistem untuk mencapai 50% dari

nilai keadaan tunaknya. Jadi karena k adalah

nilai akhir maka waktu yang diperlukan untuk

mencapai 50% dari nilai ini adalah dirumuskan

sebagai berikut:

6. Waktu naik adalah waktu yang dibutuhkan oleh

keluaran sistem untuk naik dari 10% nilai

keadaan tunaknya hingga mencapaui 90% nilai

keadaan tunaknya,

2.5.2 Plant Orde Dua

Pada plant memiliki model matematik

pendekatan sistem orde dua, jika uji sinyal step respon

output sistem/plant menyerupai atau dapat didekati

dengan respon sistem orde dua. Oleh karena itu model

pendekatan atau model reduksi sistem/plant dapat

dinyatakan sebegai berikut:

..................................... (2.6)

Tampak bahwa terdapat tiga parameter (K,ξ, dan

) yang perlu di tentukan berdasarkan spesifikasi

respon.

2.5.2.1 Menentukana Parameter ξ (Koefisien

Redaman) dan (Frekuensi Natural)

Koefisien redaman ξ dan frekuensi natural

dapat ditentukan melalui pengukuran respon output

sistem/plant untuk masukan step pada titik kerja yang

dipilih. Algoritma menentukan nilai koefisien redaman ξ

dan frekuensi natural ini dapat dituliskan sebagai

berikut:

Algoritma menentukan nilai ξ dan (metode grafis)

1. Memberikan masukan step pada sistem/plant

dengan sinyal step sesuai titik kerja yang dipilih.

2. Mengamati respon output melalui plotter,

selanjutnya membuat kurva respon transient

dengan y(t) sebagai ordinat dan waktu t sebagai

absis

3. Mengukur steady state Y(s) serta nilai peak

overshoot Yp serta time peak Tp

4. Menghitung harga ξ dan dengan formulasi

sebagai berikut.

ξ =

(

)

.................................... (2.7)

=

√ ............................................ (2.8)

BAB III

PERENCANAAN PENGUJIAN

3.1 Pendahuluan

Perencanaan adalah proses untuk mempersiapkan

suatu ide dan gagasan berdasarkan teori – teori yang

mendukung untuk melakukan pengujian. Perencanaan

dibuat sebgai dasar - dasar utama dalam melakukan

langkah – langkah pengujian alat yang sudah ada dan

merupakan tahap awal dalam pengerjaan proyek akhir ini.

Tahapan perancangan dilakukan sedemikian rupa

sehingga dapat mengetahui hasil keluaran menggunakan

program pada komputer,

3.2 Tujuan Perencanaan

Tujuan dari perencanaan ini yaitu untuk

menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk

Page 6: PERBAIKAN SIMULATOR PLANT ORDE SATU DAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/75/jbptppolban-gdl-dibyagitae... · instrumentasi dan sistem kendali . improvement of the plant simulator

melakukan pengujian yang akan dicapai berdasarkan teori

yang telah didapat dengan memperhatikan semua aspek

yang berkaitan..

Dalam perencanaan suatu alat, ada beberapa

faktor yang harus dipertimbangkan, baik aspek teknis

maupun aspek non-teknis. Aspek teknis dalam arti alat

dibuatkan berdasarkan kebutuhan untuk menunjang suatu

fungsi kerja tertentu dan memenuhi persyaratan tertentu.

Sedangkan aspek non-teknis diartikan sebagai aspek

diluar teknis seperti segi ekonomi dan komersial.

3.3 Langkah Perancangan

Langkah-langkah perancangan secara umum

tergambarkan pada flowchart gambar 3.1.

`

Gambar 3.1 Flow Chart Perbaikan

3.4 Spesifikasi Alat

Pada perencanaan perbaikan simulator plant

orde satu dan orde dua pada Proyek Akhir ini, terdapat

beberapa modul yang sudah ada dan modul yang di buat,

modul yang di buat yaitu power supply ±15 V. Beberapa

komponen pada simulator plant orde satu dan orde dua

yang memiliki fungsi dan rangkaian yang berbeda – beda.

Tabel 3.1 Spesifikasi Alat

Modul Spesifikasi

Power Supply

- ± 15V

- Vout = ±15V

Modul Plant Orde

satu dan Orde 2

- Vin = ± 15V

- Vstep = 0 ~ 10V

- τ1 = 1s ~ 10s

- τ2 = 1s ~ 10s

- α = 0 ~ 1

Tabel 3.2 Spesifikasi Komponen

Modul Komponen Spesifikasi

Mudol Power

Supply

- ± 15V

- Dioda

- Kapasitor

- IC Regulator

100v/6a

2200µF/25V

10µF/25V

- 7815

Vi = 15 V

Vo = 14,4-15,6

V

I = 1 A

- 7915

Vi = -15V

Vo = 14,4-15,6

V

I = 1 A

- Transformator

- CT

Vi = 220V AC

Vo= ± 15 V

DC ; 3A

- Transistor

- TIP 2955 dan

TIP3055

Vcb = 100 v

Vce = 60 v

Ic = 15A

Ib = 7 A

Modul Plant

Orde satu dan

Orde 2

- IC OP AMP

- LM 741

Vsupply =

±22v

Vcc = ±15v

Mulai

Studi Pustaka

Perencanaan

Perbaikan

Pengujian

Simulator

Identifikasi

Kerusakan

Penggantian

Komponen

Pengujian

Simulator

Ya

Benar

Analisis

a

Kesimpulan

a

Selesai

Penentuan

Spesifikasi

Alat

Page 7: PERBAIKAN SIMULATOR PLANT ORDE SATU DAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/75/jbptppolban-gdl-dibyagitae... · instrumentasi dan sistem kendali . improvement of the plant simulator

- LM 1458

Vsupply =

±22v

Vcc = ±15v

- LF 356

Vsupply =

±18v

Vcc =

±15v

3.5 Deskripsi Kerja

A B C

Gambar 3.2 Rangkaian Simulator Plant

Deskripsi kerja :

Pada proyek akhir ini akan dibahas mengenai

simulator plant orde satu dan orde dua, pada power

mengeluarkan tegangan ±15V untuk membangkit

rangkaian pada simulator plant karena IC Op - Amp

membutuhkan tegangan sumber sebesar ±15V, power

supply ±15V masukan ke step input dan dari step input di

atur tegangan untuk diberikan ke simulator plant sebagai

set point atau step input dan hasil keluaran dari plant orde

satu dan orde dua masuk ke cassy pack untuk di

tampilkan gelombangnya.

Blok A adalah power supply DC (± 15 Volt)

yang digunakan untuk membangkitkan Op-Amp pada

simulator plant dan sumator.

Blok B adalah tegangan referensi, tegangan

referensi digunakan sebagai set point yang diinginkan

pada simulator plant orde satu dan orde dua. Beban pada

blok b berupa tegangan 0 – 15 Volt, step input yang

digunakan adalah 0 – 5 Volt.

Blok C adalah Simulator Orde satu dan Orde dua

3.6 Metodologi Perencanaan Perbaikan

Pada proyek ini dilakukan perencanaan

perbaikan karena sebelum melakukan pengujian kita

harus melakukan beberapa hal agar pengujian berjalan

dengan lancar, karena simulator yang digunakan dalam

keadaan tidak optimal sehingga harus dilakukan

perbaikan. Dibawah ini beberapa tahapan Perbaikan:

1. Uji kerusakan pada modul simulator plant orde

satu dan orde dua pada cassy pack.

Bandingkan Simulator plant yang rusak

dengan simulator plant baik Pada bagian ini

simulator plant akan dibandingan simulator

yang mengalami kerusakan dengan sampel

simulator plant yang baik, dimana dengan

menggunakan cassy pack akan dibandingkan.

Dan akan terlihat bentuk gelombang yang

mengalami kerusakan dengan bentuk

gelombang yang baik.

2. Identifikasi kerusakan pada komponen

Pada bagian ini dilakukan pengidentifikasian

setiap komponen dengan cara mengetahui

karakteristik setiap komponen. Dengan

menggunakan multimeter lakukan pengecekan

setiap komponen.

3.7 Perancangan Power Supply ±15V

Catu daya yang dipakai adalah catu daya DC

untuk catu daya simulator plant orde satu dan orde dua

adalah tegangan ±15V. Sumber tegangan ±15V berfungsi

untuk mengaktifkan ic op – amp yang berada pada

simulator plant orde satu dan orde dua.

3.7.1 Gambar Konfigurasi Rangkaian

Gambar konfigurasi 3.3 merupakan gambar

konfigurasi rangkaian DC supply ±15V.

Gambar 3.3 Konfigurasi Rangkaian DC Supply ±15V

Digunakan penyearah setengah gelombang.

Berikut merupakan penentuan nilai sekunder trafo CT.

Maka nilai sekunder trafo seharusnya lebih besar

dari 15V. Penulis memilih sekunder trafo yang 18V hal

ini disebabkan karena besar tegangan output setelah

melewati penyearah menjadi naik, untuk mengatasi hal

tersebut maka dipilihlah sekunder trafo 18V. DC supply

Page 8: PERBAIKAN SIMULATOR PLANT ORDE SATU DAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/75/jbptppolban-gdl-dibyagitae... · instrumentasi dan sistem kendali . improvement of the plant simulator

yang dibutuhkan adalah sebesar +15V dan -15V, maka

digunakan LM 7815 dan LM 7915.

Nilai dioda yang digunakan adalah 50V (karena

setelah melihat Vm maka tegangan diode harus >Vm dan

dicari yang mudah ditemukan dipasaran), 6A (I trafo

adalah 3A, karena Id > It dan setelah melihat pasaran,

maka yang digunakan adalah 6A).

Nilai kapasitor yang dipasang harus

diperhitungkan. Kapasitor ini digunakan untuk

menghilangkan ripple. Berikut ini merupakan

perhitungan nilai kapasitor. Nilai asumsi ripple yang

digunakan adalah nilai ripple maksimum yang

diperbolehkan untuk menghasilkan catu daya yang baik

(±3%).

3.7.2 Perancangan Modul

Gambar 3.4 Rangkaian DC Supply ±15V

3.8 Realisasi perangkat Keras Simulator Plant

Orde Satu dan Orde Dua

Pada sub bab ini penulis membahas tentang

rangkaian simulator plant orde satu dan orde dua,

dibawah ini rangakian simulator plant yang dihubungkan

pada ke software cassy pack.

Gambar 3.8 Realisasi Rangkaian Simulator Plant

Pada rangkaian diatas power supply untuk

tegangan Vcc dihubungkan kepada set point dan

simulator plant untuk membangkitkan tegangan kerja

pada op amp yang berada pada simulator plant, lalu step

input di masukan ke simulator plant dan keluarannya

dimasukan ke modul software cassy pack.

Pada simulator plant orde satu dan orde dua ini

memiliki rangkaian seperti ini

Gambar 3.9 Realisasi Rangkaian Simulator Plant

Menggunakan Program Proteus Dan Rangkaian Pada

Simulatornya

Page 9: PERBAIKAN SIMULATOR PLANT ORDE SATU DAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/75/jbptppolban-gdl-dibyagitae... · instrumentasi dan sistem kendali . improvement of the plant simulator

R 6

V o

V c c

+ 1 5 v

-1 5 v

V c c

L F 3 5 6

2

3

71 5

4

6

R 4R 5

C 1

R 3

C 1

R 2R 1

6

4

517

3

2

L F 3 5 6

-1 5 v

V c c

V c c

+ 1 5 v

V i

3.9 Simulator Plant Orde Satu

Rangkaian orde satu terdiri dari dua buah Op-

Amp yaitu LM 356 dan LM 1458. Rangkaian Op-Amp

pertama menunjukan nilai dari orde satu sedangkan

rangkaian Op-Amp yang kedua merupakan rangkaian

inverting yang bertujuan untuk menghasilkan nilai positif

V i

V c c

+ 1 5 v

-1 5 v

V c c

L F 3 5 6

L M 1 4 5 8

-1 5 v

V c c

V c c

+ 1 5 v

2

3

71 5

4

6

R 1R 2

R 4

R 5

R 6

V o

2

7

3

4

6

C 1

R 3

Gambar 3.10 Rangkaian Simulator Plant Orde 1

Rangkaian pada Op-Amp yang kedua (U2A)

merupakan rangkaian inverting, penambahan rangkaian

inverting dimaksudkan agar output tegangan bernilai

positif. Dengan mengatur nilai R2 dan C pada rangkaian

Op-Amp pertama (U1) maka dapat merubah nilai dari

fungsi alih simulator plant orde satu, sehingga bisa

mendapatkan nilai fungsi alih yang diinginkan. Di bawah

ini merupakan tabel nilai R1, R2, dan C yang dipakai

untuk menentukan nilai fungsi alih yang bermacam –

macam.

Tabel 3.3 Persamaan Dasar Plant Orde Satu

Nilai R1

Nilai R2

Nilai R3

Nilai C Persamaan Fungsi Alih

1 KΩ 0,99

M

10

KΩ 1µF

5 KΩ 0,99

M

10

KΩ 1µF

1 KΩ 10

M

10

KΩ 1µF

5 KΩ 10

M

10

KΩ 1µF

1 KΩ 0,09

M

10

KΩ 1µF

3.10 Simulator Plant Orde Dua

Rangkaian simulator orde dua merupakan

gabungan antara dua buah rangkaian simulator plant orde

satu yang dirangkai seri, di bawah ini merupakan gambar

rangkaian simulator plant orde dua

Gambar 3.11 Rangkaian Simulator Plant Orde 2

Persamaan fungsi alih diatas digunakan pula

untuk rangkaian Op-Amp kedua (U2A), sehingga akan

menghasilkan nilai fungsi alih berorde dua. Dibawah ini

merupkan blok diagram untuk rangkaian simulator plant

orde.

1

Ts+1Vi (s) Vo (s)

1

Ts+1

Gambar 3.12 Blok Diagram Rangkaian Orde Dua

Page 10: PERBAIKAN SIMULATOR PLANT ORDE SATU DAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/75/jbptppolban-gdl-dibyagitae... · instrumentasi dan sistem kendali . improvement of the plant simulator

Tabel 3.3 Persamaan Dasar Plant Orde Dua

BAB IV

PENGUJIAN DAN ANALISA

4.1 Tujuan Pengujian

Pengujian alat bertujuan untuk mengetahui cara

kerja alat yang dibuat dengan mengacu pada karakteristik

teoritis dan spesifikasi yang diinginkan sesuai dengan

tujuan yang sudah dirancang sebelumnya.

Membandingkan simulator yang sudah diperbaiki dengan

simulator yang masih mengalami kerusakan.

a Menguji karakteristik simulator plant orde

satu dan plant orde dua.

b Menganalisa kerusakan pada komponen yang

terdapat pada plant orde satu dan orde dua

c Menganalisa data hasil pengujian

4.2 Tahapan Pengujian

4.2.1 Pengujian Simulator Plant Orde Satu dan

Plant Orde Dua

Prosedur Pengujian Semikonverter

1) Aktifkan program Cassy pack

2) Masukan sumber DC ± 15, dan 0 Volt ke

simulator plant orde satu dan orde dua

3) Beri tegangan input DC pada Vin simulator plant

orde satu dari (0 – 5) Volt

3) Sambungkan set point , output, dan ground

simulator ke hardware Cassy pack

4) Atur nilai Ts yang diinginkan.

6) Catat Tegangan output dengan menggunakan

Cassy pack.

Data Hasil Pengujian Karakterisitk Simulator Plant Orde

Satu dan Orde Dua

Setelah melakukan pengujian simulator plant

orde satu dan orde dua di dapatkan hasil gelombang

keluaran karakteristik simulator plant orde satu yang

masih dalam keadaan normal.

Step input = 5v, τ1 = 1; R1=1KΩ; R2= 0.99M; R3=

10KΩ; R4=10KΩ;C=1µF;

Gambar 4.1 Grafik Output Orde 1 Dengan Fungsi Alih

Dibawah ini adalah contoh gambar grafik

simulator plant orde dua yang mangalami kerusakan.

Pada saat percobaan dari 3 simulator yang mengalami

kerusakan karakteristik gelombang yang mengalami

kerusakan menyerupai maka hanya beberapa gambar

untuk simulator plant yang rusak di cantumkan pada

laporan ini.

Persamaan Dasar Rangkaian U1 Persamaan Dasar Rangkaian U2

Fungsi Alih 1xFungsi Alih 2

Nilai R1 Nilai

R2

Nilai

C1 Fungsi Alih 1 Nilai R3 Nilai R4 Nilai C2 Fungsi Alih 2

10 KΩ 10 KΩ 100 µF

10 KΩ 10 KΩ 100 µF

10 KΩ 5 KΩ 100 µF

10 KΩ 5 KΩ 100 µF

10 KΩ 3,3 KΩ 100 µF

10 KΩ 3,3 KΩ 100 µF

10 KΩ 2,5 KΩ 100 µF

10 KΩ 2,5 KΩ 100 µF

10 KΩ 2 KΩ 100 µF

10 KΩ 2 KΩ 100 µF

Page 11: PERBAIKAN SIMULATOR PLANT ORDE SATU DAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/75/jbptppolban-gdl-dibyagitae... · instrumentasi dan sistem kendali . improvement of the plant simulator

Gambar 4.6 Grafik Output Orde 1 Rusak Dengan Fungsi

Alih

Gambar 4.7 Grafik output orde 1 yang rusak dengan

fungsi alih

Gambar 4.8 Grafik Output Orde 2 Dengan Fungsi Alih

Untuk kerusakan pada plant orde sama dengan

kerusakan pada plant orde satu

Sama seperti pada plant orde satu Dibawah ini

adalah contoh gambar grafik simulator plant orde dua

yang mangalami kerusakan. Pada saat percobaan dari 3

simulator yang mengalami kerusakan karakteristik

gelombang yang mengalami kerusakan menyerupai maka

hanya beberapa gambar untuk simulator plant yang rusak

di cantumkan pada laporan ini.

Setelah mengetahui hasil keluaran gelombang

plant orde satu dan orde dua dalam kondisi normal

maupun dalam kondisi rusak, maka dilakukan perbaikan

untuk simulator plant orde satu dan orde dua ini, dengan

cara melakukan pengecekan pada setiap komponen –

komponen yang berada pada simulator plant tersebut.

1. Melakukan pengecekan pada diode yang berada

pada simulator tersebut, dengan cara

menggunakan avometer untuk mengecek kaki

katoda dan anodanya

2. Melakukan pengecekan pada resistor tetap dan

variable, dengan cara menyambungkan kaki –

kaki resistor kepada avometer. Pada resistor

tetap akan muncul nilai tahanan pada resistor

tersebut lalu bandingkan dengan pita warna yang

tertera pada resistor tersebut. Untuk resistor

variable dengan cara menghubungkan kaki

resistor yang tetap dan variable lalu putar saklar

untuk menentukan nilai resistor tersebut, bila

berubah nilainya tahan berarti dalam keadaan

baik, sedangkan bila tidak berubah maka resistor

tersebut tidak rusak.

3. Melakukan pengecekan pada kapasitor dengan

cara mengisi kapasitor tersebut dengan tegangan

lalu cek dengan avometer bila nilai tegangan

capasitor muncul dan bila diukur akan semakin

kecil nilai tegangan maka kapasitor tersebut

dalam keadaan baik.

4. Melakukan pengecekan pada IC Op Amp

dengan cara mencobakannya langsung pada

rangkaian, bila hasil dari rangkaian Vo tidak

sesuai maka IC tersebut rusak.

Pada simulator plant ini komponen yang

mengalami kerusakan adalah diode zener dan ic LM 741.

Pada contoh simulator yang mengalami kerusakan pada

grafik pertama, komponen yang mengalami kerusakan

ada diode zener, sehingga step input tetap di 5V

sedangakan untuk gelombang karakteristik plant orde

satu dan orde dua mencapai 12V,

Lalu pada gambar grafik kerusakan plant orde

satu dan orde dua pada grafik yang kedua, komponen

yang mengalami kerusakan adalah IC LM 741, karena IC

LM 741 ada rangkaian pembangkit gelombang orde satu

dan orde dua sehingga gambar grafik gelombang pada

simulator tersebut tidak beraturan.

4.2.2 Perbandingan Pengujian Antara Cassy Pack

Dengan Matlab Plant Orde Satu

Selain diuji menggunakan Cassy pack, pengujian

karakteristik plant orde satu dapat diuji dengan

menggunakan matlab. Di bawah ini merupakan tabel

perbandingan percobaan antara Cassy pack dan Matlab

Page 12: PERBAIKAN SIMULATOR PLANT ORDE SATU DAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/75/jbptppolban-gdl-dibyagitae... · instrumentasi dan sistem kendali . improvement of the plant simulator

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 500

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Time (second)

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 500

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Time (second)

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 500

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Time (second)

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 500

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Time (second)

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 500

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Time (second)

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 500

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Time (second)

Tabel 4.1 Perbandingan Percobaan Simulator

Plant Orde satu Dengan Menggunakan Cassy

pack Dan Simulasi Matlab

Fungsi

Alih

Percobaan

Menggunakan Cassy

Pack

Percobaan

Menggunakan Matlab

Analisa :

Berdasarkan hasil pengujian simulator plant

orde satu dengan menggunakan cassy pack menunjukkan

bahwa output yang dihasilkan sebanding dengan output

yang dihasilkan oleh simulasi software matlab

4.2.3 Perbandingan Pengujian Antara Cassy Pack

Dengan Matlab Plant Orde dua

Tabel 4.2 Perbandingan Percobaan Simulator

Plant Orde Dua Dengan Menggunakan Cassy

Pack Dan Simulasi Matlab

Fungsi Alih

Percobaan

Menggunakan Cassy

Pack

Percobaan

Menggunakan

Matlab

Analisa :

Berdasarkan hasil pengujian simulator plant orde

dua dengan menggunakan cassy pack menunjukkan

bahwa output yang dihasilkan sebanding dengan output

yang dihasilkan oleh simulasi software matlab

Page 13: PERBAIKAN SIMULATOR PLANT ORDE SATU DAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/75/jbptppolban-gdl-dibyagitae... · instrumentasi dan sistem kendali . improvement of the plant simulator

TR

4.2.4 Indetifikasi Grafik Plant Orde Satu

Pada bagian ini akan membahas tentang

menentukan τ gambar grafik yang di tampilkan di

program cassy pack.

Gambar 4.13 Grafik Plant Orde Satu τ = 1s

Gambar 4.14 Grafik Plant Orde Satu τ = 5s

Pertama tentukan dahulu K (Gain Over all)

dimana rumus adalah input dari plan dibagi dengan

output dari plan sehingga seperti ini :

K =

K =

= 1

Pada plan orde satu ini cara mengidentifikasi

yaitu untuk mendapatkan τ (time konstan) adalah 63,2%

dari keadaan tunak (state steady) sehingga hasilnya yaitu

:

Τ = 63.2% x Keadaan State steady

= 63,2% x 5v

= 3,16 V

Setelah menemukan tegangan yang mencapai

63,2% lalu tarik garis dari tegang tersebut ke gelombang

plant orde satu lalu dari gelombang tersebut tarik

kebawah ke fungsi waktu sehingga dapat ditentukan time

konstan-nya, seperti gambar di atas, sehingga dapat

ditentukan τ = 1, dan persamaannya adalah

=

Rise Time (TR) : Ukuran waktu yang

menyatakan keberadaan suatu respon, yang di ukur mulai

respon 5% s/d 95% dari respon steady state dapat pula

10% s/d 90%

TR = t Ln 19 (5%–95%), atau TR = t Ln 9 (10%-90%)

Respon 5% Respon 95%

= 5% x 5v = 95% x 5v

= 0.25 v = 4.75 v

TR = t Ln 19 (5%–95%)

= 1 Ln 19 (0.25 – 4.75 )

= 4.44 s

Settling Time (TS): Ukuran waktu yang

menyatakan respon telah masuk ±5% atau ±2% atau

±0,5% dari respon steady state.

Ts(± 5%) = 3t ; Ts(± 2%) = 4t atau Ts(± 0,5%)=5t

63,2% dari

keadaan

tunak

τ=1

Page 14: PERBAIKAN SIMULATOR PLANT ORDE SATU DAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/75/jbptppolban-gdl-dibyagitae... · instrumentasi dan sistem kendali . improvement of the plant simulator

Delay Time (TD) : Ukuran waktu yang

menyatakan factor keterlambatan respon output terhadap

input, di ukur mulai t = 0 s/d respon mencapai 50% dari

respon steady state. TD = t Ln2

4.2.5 Indetifikasi Grafik Plant Orde Dua

Pada bagian ini akan membahas tentang

menentukan τ gambar grafik yang di tampilkan di

program cassy pack

Gambar 4.15 Grafik Plant Orde Dua τ = 1s; τ = 1s

Gambar 4.16 Grafik Plant Orde Dua τ = 5s; τ = 5s

Pada Plant orde dua cara mengidentifikasi gelombang

orde dua berbeda dengan orde satu yaitu :

1. Tarik garis miring dari titik nol “0”,

menyinggung lengkungan gelombang orde dua

hingga berhenti di step input

1. Lalu tarik garis dari singgungan antar garis

miring dengan garis gelombang orde dua. Tarik

garis ke bawah di tengah – tengah garis

singgungan tersebut sampai ke garis waktu

2. Setelah menemukan waktu yang tertera pada

garis keterangan waktu bagi 2 sehingga

menemukan τ (time konstan) yang sesuai dengan

persamaan matematisnya.

Dibawah ini dibahas tentang perbandingan

hasil pengaturan pada resistor yang diatur dengan dengan

hasil tampilan pengukuran pada program cassy pack.

Tabel 4.3 Perbandingan Pengukuran Dengan Simulator

Plant Dengan Software Cassy Pack.

Tabel 4.4 Perbandingan Pada Simulator Dengan Software

Cassy Pack

Dari hasil pengujian yang dilakukan, masih

adanya perbedaan dari pengaturan resistor pada simulator

dengan hasil dikeluarkan pada software cassy pack, dan

ada beberapa hasil pengaturan pada simulator yang sesuai

dengan keluaran pada cassy pack.

Simulator Plant Orde

Satu

Cassy

Pack

(τ) R1(k

Ω) R2(MΩ) (τ)

1 1 0.99

3

5 5 0.99

5,2

9 9 0.99

8

10 1 10

9,5

50 5 10

50

90 9 10

89

0.1 1 0.09

0.2

0.5 5 0.09

0.52

0.9 9 0.09 0.87

Simulator Plant Orde Dua Cassy

Pack

(τ1) (τ2) R1(k

Ω) R2(MΩ)

R1(k

Ω) R2(MΩ) (τ)

1 1 1 0.99 1 0.99 2.5

5 5 5 0.99 5 0.99 5

0.1 0.1 1 0.09 1 0.09 0,2

0.5 0.5 5 0.09 5 0.09 0.5

Page 15: PERBAIKAN SIMULATOR PLANT ORDE SATU DAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/75/jbptppolban-gdl-dibyagitae... · instrumentasi dan sistem kendali . improvement of the plant simulator

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil uraian dan pengujian proyek

akhir ini dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai

berikut :

1. Perbandingan karakteristik gelombang plant

orde satu dan orde dua melalui pengujian secara

hardware menggunakan Cassy Pack dan

menggunakan software Matlab terjadi perbedaan

Time Konstan (τ) yang kurang karena

penunjukan Time Konstan tidak presisi dengan

simulator yang di uji. Pada time constan sama

dengan 1 pada cassy pack melebihan dari time

constan yang sesuai simulator.

2. Pada saat pembeban pada power supply ±15V

terjadi drop tegangan di sisi positif maupun sisi

negatif,

5.2 Saran

Keseluruhan sistem yang dirancang dan

direalisasikan oleh penulis memiliki beberapa

kekurangan, oleh karena itu terdapat beberapa hal yang

dapat dijadikan saran untuk proses pengembangan

selanjutnya, sebagai berikut:

1. Pada simulator plant orde satu dan orde dua

range untuk konstan α = 0 ~1. Belum mencapai

α>1

2. Masih ada ketidak sesuaian pada simulator plant

orde satu dan orde dua dengan software Cassy

Pack.

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Rahmat, Basuki. 2004. Diktat Dasar Sistem Kontrol

EE-3133. Bandung: Sekolah Tinggi Teknologi

Telekomunikasi.

[2]. Surya, Hasan. 2004. Elektronika Daya.

Bandung:Politeknik Negeri Bandung

[3]. Woollard, Barry. 1999. Elektronika Praktis. Jakarta:

PT Pertja.

[4]. Bolton, W. 2006. Sistem Instrumentasi dan Sistem

Kontrol.Bandung: Pernerbit Erlangga.

[5]. _____. “ Indentifikasi Plant orde satu dan orde

dua

https://fahmizaleeits.wordpress.com/2011/02/25/

identifikasi-plant/

[6] Budiyanto, Eko Nugroho. 2011. Rancang

Bangun Simulator Plant Orde 1 Dan Plant Orde

2 Dengan Pengujian Menggunakan Kontroler Pi

Berbasis Plc. Bandung: Politeknik Negeri

Bandung

Page 16: PERBAIKAN SIMULATOR PLANT ORDE SATU DAN …digilib.polban.ac.id/files/disk1/75/jbptppolban-gdl-dibyagitae... · instrumentasi dan sistem kendali . improvement of the plant simulator