perawatan lansia
TRANSCRIPT
![Page 1: perawatan lansia](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082421/55cf9b76550346d033a6267d/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PERSONAL HYGIENE
1. Pengertian
Personal hygiene berasal dan bahasa yunani yang berarti personal
yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan perorangan
adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan
seseorang untuk kesehatan fisik dan psikis . Tujuan perawatan personal
hygiene adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan seseorang,
memelihara kebersihan diri seseorang, memperbaiki personal hygine yang
kurang, pencegahan penyakit, meningkatkan kepercayaan diri seseorang
menciptakan keindahan (Tarwoto, 2003).
Sikap seorang melakukan hygine perorangan dipengaruhi oleh
sejumlah faktor. Tidak ada dua orang yang melakukan perawatan
kebersihan dengan cara yang sama, dan perawat dapat memberikan
perawatan secara induvidual setelah mengetahui praktik hygiene klien yang
unik (Potter dan Perry).
2. Tujuan Personal Hygiene
a. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang.
b. Meningkatkan kebersihan diri seseorang.
c. Memperbaiki personal hygiene yang kurang.
![Page 2: perawatan lansia](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082421/55cf9b76550346d033a6267d/html5/thumbnails/2.jpg)
d. Pencegahan penyakit.
e. Meningkatkan percaya diri seseorang.
f. Menciptakan keindahan
3. Macam-macam personal hygiene.
a. Perawatan kulit kepala dan rambut
b. Perawatan mata.
c. Perawatan kuku kaki dan tangan.
d. Perawatan genetalia.
e. Perawatan kulit seluruh tubuh.
f. Perawatan tubuh secara keseluruhan.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene.
a. Body Image.
Gambaran induvidu terhadap dirinya sangat mempengaruhi
kebersihan diri misalnya karena ada perubuhan fisik sehingga
induvidu tidak peduli terhadap kebersihan.
b. Praktik sosial.
Pada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan dirinya,
maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola Personal hygiene.
c. Status sosial ekonomi.
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun.
pasta gigi, sikat gigi, sampo, alat mandi yang semuanya
memerlukan uang untuk menyediakannya
![Page 3: perawatan lansia](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082421/55cf9b76550346d033a6267d/html5/thumbnails/3.jpg)
d. Pengetahuan.
Pengetahuan personal hygiene sangat penting, kerena pengatahuan
yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya pada pasien
menderita diabetes meletus ia harus selalu menjaga kesehatan terutama
daerah kaki.
e. Budaya.
Disebagian masyarakat jika induvidu sakit maka tidak boleh
dimandikan.
f. Kebiasaan seseorang.
Ada kebisaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam
perawatan diri, seperti penggunaan sabun, sampo dan lain-lain.
g. Kondisi fisik.
Pada keadaan sakit kemampuan untuk merawat diri berkurang
akan perlu bantuan untuk orang lain
5. Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene.
a. Dampak fisik.
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Ganguan fisik yang
sering terjadi adalah: gangguan integritas kulit, gangguan membran
mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik pada
kuku.
![Page 4: perawatan lansia](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082421/55cf9b76550346d033a6267d/html5/thumbnails/4.jpg)
Kulit kering. area tereskpos dengan tekstur kasar, mengeripik
seperti pada tangan, lengan, kaki, atau muka. Jerawat. Imfiamatori, erupsi
kulit papulopastular, biasanya melibatkan kerusakan bakteri pada sabun:
terlihat pada wajah, leher, bahu, dan punggung. Hirsutisme.
Perkembangan rambut dan badan dan muka yang berlebihan, terutama
wanita. Ruam kulit. Erupsi kulit akibat dan paparan sinar matahari yang
berlebihan atau pelembab atau dan reaksi alergi (dapat menjadi datar atau
naik, terlokalisasi atau sistemik, pruritik atau nonpruritik). Dermatitis
kontak. Inflamasi kulit ditandai dengan letusan eritema, pruritus, nyeri,
dan penampilan lesi yang bersisik (dalihat pada muka, leher, tangan,
lengan bawah, dan genatalia).
b. Dampak psikososial.
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah
gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintaj dan mencintai,
kebutuhan harga dan, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.
6. Perawatan kulit lansia
Hygiene penting untuk membantu pasien tetap bersih dan untuk
merawat kulit, mata, telinga dan kuku. Kesehatan kulit adalah penting. Kulit
melindungi jaringan dan cedar dangan mencegah kuman memasuki
tubuh.ketjka kulit tergores atau luka, mikroorganisme dapat masuk dan
lansia rentan terhadap infeksi. Ketik kulit kering atau bersisik, kulit dapat
![Page 5: perawatan lansia](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082421/55cf9b76550346d033a6267d/html5/thumbnails/5.jpg)
pecah. Bila lansia mengalami ruam atau gatal, akan mudah untuk
menggores kulit.
Perawatan kulit yang benar menjadi prioritas utama penghindaran
kanker kulit. Polusi udara, paparan sinar ultra violet, konsumsi makanan
tidak sehat serta kurangnya nutrisi bisa bikin kulit jadi berrnasalah. Padahal
90 % tubuh kita didominasi oleh kulit, dan faktanya hanya 1 % saja yang
kita jaga kebersihannya. Satu hal yang perlu diketahui, terjadinya alergi,
ruam kulit, dan keringat adalah efek jangka pendek kulit yang tidak terawat.
Sedang efek jangka panjangnya adalah terjadinya penuaan kulit dan tumor!
kanken kulit. Karenanya wajib bagi kita untuk setidaknya memberikan
perawatan dan asupan yang sesuai untuk kulit (http// oktavita. com /tips - 3-
hal-wajib-perawatan-kulit-sehat.Html.oktavita.com).
Dengan demikian untuk selalu merneriksa kulit. Menghidari cedera
kulit dan memperbaiki kesehatan kulit bila mungkin, melalui nutrisi, dan
paling penting adalah mandi. Mandi menghilangkan mikroorrganisrne dan
kulit serta sekresi tubuh, menghilangkan bauh tidak enak, memperbaiki
serkulasi darah ke kulit dan membuat pasien merasa rilek dan segar, Mandi
yang baik dilakukan dalarn dua kali sehari (Monika, 2005).
Untuk mendapatkan kulit yang sehat sebaiknya melindungi kulit
terhadap sinar matahari. Sinar mata hari paling berperan pada proses
penuaan dini terutama sinar ultra violet (UV) yang terdiri atas sinar UVB,
UVA, dan UVC, sinar UVB merusak serat kolagen dan elastis. Membakar
kulit, meningkatkan resiko terjadinya kanker kulit.
![Page 6: perawatan lansia](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082421/55cf9b76550346d033a6267d/html5/thumbnails/6.jpg)
Sinar UVA menghitamkan warna kulit dan juga meningkatkan resiko
kanker kulit. Sinar UVC, paling berbahaya karena bersifat karsinogenik
(menyebabkan kanker). Seharusnya tidak dapat sampai ke bumi karena
disaring oleh lapisan ozon. Puncak radiasi sinar UV yang harus dihindari
antara jam 09.00-16.00. sinar UV sebelum jam 09.00 bermamfaat untuk
pembentukan vitamin D, berjemur 15 menit daerah wajah dan tangan saja
cukup memenuhi kebutuhan vitamin D untuk sehari.
Pemakaian tabir surya (sunscreen) sangat dianjurkan. Tabir surya ialah
zat yang mengandung bahan pelindung sehingga sinar UV pada matahari
tidak dapat memasuki kulit. Perhatikan nilai SPF (sun protecting factor),
yaitu nilai pelindung terhadap UV yang dapat menyebabkan kulit terbakar
sinar matahari (orang Indonesia sekitar 20 menit). Bila nilai SPF 15, maka
kulit akan terlindung dan matahari selama 15 x 20 menit. Untuk orang
Indonesia dianjurkan pemakaian tabir surya menimal SPF 15, dipakai 30
menit sebelum terpacar sinar matahari dan bila bamyak berkeringat
sebaiknya diulang tiap 2 jam. Tabir surya dipakai pada wajah dan tangan
yang tidak tertutup busana.
Selain dengan pemakaian tabir surya, diajurkan pula perawatan kulit
dan penggunaan kosmetik yang baik dan sinar. Sesuaikan kosmetika dengan
jenis kulit. Untuk berminyak sebaiknya dipiiih jenis kosmetika yang
berbahan dasar Jotin atau gel, bedak sebaiknya bedak tabur. Bagi kulit
sensitif penggunaan produk hipoalergenik yang tidak mengandung pewarna
dan pewangi dengan kesamaan produk yang tidak mengandung bahan yang
![Page 7: perawatan lansia](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082421/55cf9b76550346d033a6267d/html5/thumbnails/7.jpg)
sering menyebabkan reaksi kontak iritasi dan alergi (contoh PABA, lanolin,
dll).
Sebaiknya dilakukan ialah perawatan kulit sehari-hari dengan prinsip:
pembersihan (dengan susu pembersih kemudian langsung dibersihkan
dengan air dan sabun) penyegaran, dan pemupukan (pelembab), serta
pelindung (tabir surya) pemersihan kulit mati pada wajah dan tindakan facil,
cukup sebelum sekali. (http:cyberWOmafl%7C0%7C0%7C 11 %7C823).
7. Perawatan mulut
Perawatan mulut yang baik memerlukan dua kali sikat gigi dalam
sehari, masase gusi dan pembilasan mulut. Melakukan perawatan mulut
adalah sangat penting, terutama sekali untuk pasien yang puasa.
Tipe perawatan mulut yang diberikan perawatan akan bergantung pada
bahan yang tersedia. Bila mungkin, gigi dan gusi harus disikat dengan
perlahan memakai sikat gigi halus. Bila tidak tersedia sikat gigi, pasien
dapat mengunyah serat-serat pada ujung batang, dengan menggunakan
sebagai sikat, atau anda dapat membungkuskan kain handuk atau kasa pada
ujung batang atau jari anda dan gunakan sebagai sikat gigi. Pasta gigi
membantu tetapi kalau ada.
Kita dapat membuat bubuk gigi dengan mencampur garam dan bikar
bonat soda dalam jumlah yang sama. Untuk membuat lengket, basahi sikat
sebelum menempatkannya dalam bubuk. Bila lansia menggunakan gigi
palsu dan mereka tidak dapat membersihkannya, minta mereka untuk
![Page 8: perawatan lansia](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082421/55cf9b76550346d033a6267d/html5/thumbnails/8.jpg)
melepaskan gigi tersebut setiap malam. Sikatlah gigi palsu dengan
menggunakan sikat gigi dan pasta gigi atau bubuk pembersih gigi yang telah
anda buat, bilas, dan tempatkan dalam wadah dan letakkan dimeja tempat
tidur lansia.
Bahkan untuk membantu individu membersihkan mulut mereka
dengan larutan garam atau air bersih akan membantu mencegah mukosa
kering dan infeksi serta membuat lansia merasa lebih nyaman.
Bila membran mulut tampak kering atau kotor, berikan minyak dan jus
lemon, jika tersedia, pada sebuah bantalan kasa atau kain bersih, dan
usapkan pada membrane. Sedikit minyak pada bibir akan membantu
mencegah kekeringan dan bibir pecah-pecah yang sering menimbulkan rasa
sakit. Gejala eriodental meliputi gusi yang berdarah: jaringan yang radang:
garis gusi yang menyusut, dengan membentukan celah atau kantong antara
gigi dan gusi, dan kehilangan gigi tiba — tiba. Jika perawatan mulut yang
tepat tidak dipelihara maka bakteri mati, disebut tartar yang mengumpul
disepanjang garis gusi. Tartar menyerang gusi dan serat menempel pada
gigi, akibatnya kehilangan gigi. Tindakan preventif yang paling baik adalah
pembersihan dengan flossing dan gosok gigi yang teratur.
Stomatitis adalah kondisi peradangan pada mulut karena kontak
dengan pengiritasi, seperti tembakau: defisiensi vitamin: infeksi oleh
bakteri, virus atau jamur: atau penggunaan obat kometerapi. Glositis adalah
peradangan lidah hasil karena penyakit infeksi atau cedera, seperti luka
bakar atau gigitan. Gingivitis adalah peradangan gusi, biasanya karena
![Page 9: perawatan lansia](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082421/55cf9b76550346d033a6267d/html5/thumbnails/9.jpg)
higiene mulut yang buruk atau menjadi tanda leukimia, defisiensi vitamin,
atau deabetes meletus. Perawatan mulut khusus merupakan keharusan
apabila klien memiliki masalah oral ini. Perubahan mukosa mulut yang
berhubungan dengan mudah mengarah kepada malnutrisi, yang merupakan
perhatian utama bagi klien yang memiliki kanker (Griefzu, Radjeski,
Winnick,1 990),
8. Perawatan rambut
Rambut perlu disisir setiap hari untuk tetap sehat. Basahi rambut,
dengan memberikan sampo dan cuci, masase kulit kepala dengan jari jemari
anda. Kemudian bilas rambut, keringkan dengan handuk bersih, dan sisir
untuk menjaga kekusutan.
Ketika pisau cukur digunakan untuk bercukur, kulit harus diperhalus
untuk mencegah tarikan, goresan atau pemotongan. Misalnya, meletakkan
lap badan yang hangat diatas muka klien pria selama beberapa menit, diikuti
dengan penggunaan krim cukur atau busa sabun yang lembut, akan
memperhalus kulit secara efektif.
Klien pria yang berkumis atau berjanggot memerlukan perawatan
sehari-hari. Menjaga kebersihan daerah tersebut penting karena partikel
makanan dengan mudah berkumpul di rambut. Jika klien tidak mampu
merawat diri mereka sendiri, perawat harus memotong sedikit, menyisir,
atau mencuci jenggot atau kumis ketika diperlukan atau diminta. Perawat
tidak pernah mencukur kumis atau jenggot tanpa izin klien.
![Page 10: perawatan lansia](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082421/55cf9b76550346d033a6267d/html5/thumbnails/10.jpg)
Perawatan rambut lansia yang beruban adalah bersampo secara teratur
dengan sampo yang bermidikasi. perawatan pada rambut yang berkutu
adalah: dengan bersampo dan ulangi 12 -24 jam setelahnya. Ganti linen
tempat tidur. Cuci linen dalam air panas untuk membunuh kutu.
Mandi atau Shomer keseluruhan, Setelah kulit kering, gunakan losion
kwell, Setelah 12 -24 jam, mandi lagi, bungkus pakaian atau linen yang
terdapat kutu tersebut sampai dicuci dalam air panas, Bersihkan ruangan
keseluruhan dan buang kantong setelah selesai. Lakukan perawatan pada
rambut secara khusus setidaknya menimal 2 minggu sekali seperti
menggunakan penyubur rambut dan obat penyubur rambut (http://oktavita .
Comlsearch17+ penyebab+ Kurusan+ pada+ Rambut anda).
9. Perawatan kuku
Dengan menggunakan pemotongan atau gunting kuku yang tajam,
potong kuku lurus menyilang dan kemudian gunakan kikir kuku, jika ada,
untuk menghaluskan tepi guntingan kuku. Bila anda telah memotong semua
kuku, dengan perlahan bersihkan bagian bawahnya. Kita dapat
memotongkan kuku bila memanjang.
10. Perawatan tungkai kaki
Perhatikan dan raba tungkai bawah kaki. Bila kulit tungkai bawah
kecoklatan dan tebal, atau bila kemerahan atau mengkilap, pasien mungkin
mengalami masalah sirkulasi . Periksa adanya pembengkakan pada kaki.
![Page 11: perawatan lansia](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082421/55cf9b76550346d033a6267d/html5/thumbnails/11.jpg)
Periksa warna dan suhu dan jari kaki. Periksa adanya pembengkakan
kaki, pergelangan kaki, dan tungkai bawah. Perhatikan antara jari kaki dan
pada dasar kaki.
Bila pasien mempunyai kulit kering, basahi kaki atau rendam
dalam air hangat. Keringkan dengan seksama bagian diantarajari. Berikan
losion atau minyak, masase dengan seksama. Jangan menggunakan losion
diantara jari-jan kaki.
11. Perawatan telinga
Hygiene telinga mempunyai implikasi untuk ketajaman
pendengaran bila subtansi lilin atau benda asing berkumpul pada kanal
telinga luar, yang menganggu konduksi suara. Khususnya pada lansia
rentan terkena masalah ini. Perawat harus sensitif pada isyarat perilaku
apaun yang mengandikasikan kerusakan pendengaran, Ketika merawat
kiien yang menggunakan alat bantu pendengaran, perawat mengenstuksikan
klien pada pembersihan dan pemeliharaan yang tepat seperti halnya teknik
komunikasi yang meningkatkan pendengaran kata yang diucapkan.
12. Perawatan perenium
Sekresi yang menumpukkan pada permukaan kulit sekitar genetalia
wanita dan pria bertindak sebagai reserpowar inpeksi.
![Page 12: perawatan lansia](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022082421/55cf9b76550346d033a6267d/html5/thumbnails/12.jpg)
a.) Perawatan perenium wanita
Bersihkan labiamayora. Gunakan tangan yang tidak dominan untuk
membuka labia secara lembut dan paha. Dan dengan tangan yang
dominan bersihkan secara hati-hati lipatan kulit usaplah dari arah
perinium dan ke erektum. Bilas dan keringkan secara merata. Pisahkan
labia tangan dengan tangan yang tidak dominan untuk membuka meatus
uretra dan onipisium pagina, Dan pubis ke arah rektum dengan satu kali
usapan. Bersihkan secara merata sekitar bagian labia minora, klitoris, dan
oripisium vagina
b.) Perawatan perinium pria
Cuci kepala penis pertama tama pada meat us uretra. Gunakan
gerakan melingkar, Bersihkan meatus ke arah luar dan ke bawah tangkai.
Bila pasien tidak disirkumsisi dan tidak terjadi eriksi tarik kulit luarnya
dan bersihkan. Lalu bilas dan keringkan secara lembut.
B. Lansia
1. Pengertian
Lanjut usia (lansia) adalah seorang pria atau wanita yang telah
mencapai umur 60 tahun ke atas (Undang-undang No.13 tahun 1988
bab 1 pasal 1 ayat 2).
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi
didalam kehidupan manusia, proses menua adalah proses sepanjang