perawatan dan perbaikan rem cakram

54
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki era global yang serba praktis, perkembangan ilmu sangat pesat terutama dibidang IPTEK. Perkembangan ini berdampak juga pada perkembangan teknologi transportasi. Inivasi dibidang otomotif saat ini sangat memanjakan pemakai, dan terobosan teknologi terbaru harus memenuhi tuntutan konsumen yang lebih mudah, aman, dan nyaman. Kepuasan konsumen akan tercapai dari segi artistic kendaraan baik dari segi eksterior yang bagus dan beberapa peralatan tambahan yang akan memudahkan pemakai. Selain itu juga mesin memiliki performa yang tinggi, serta perangkat keamanan dan kenyamanan lengkap yang berfungsi optimal. Suatu kendaraan dapat dikatakan baik apabila dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengendara. Semua kendaraan baik roda dua maupun roda empat dilengkapi dengan berbagai system. Salah satu dari system itu adalah system pengereman. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, hendaknya system tersebut dalam kondisi atau keadaan yang baik, oleh karena itu dibutuhkan penanganan atau perawatan dan pemeliharaan yang baik pula. 1

Upload: gombel-slengean

Post on 14-Jun-2015

14.377 views

Category:

Automotive


45 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Memasuki era global yang serba praktis, perkembangan ilmu sangat

pesat terutama dibidang IPTEK. Perkembangan ini berdampak juga pada

perkembangan teknologi transportasi. Inivasi dibidang otomotif saat ini

sangat memanjakan pemakai, dan terobosan teknologi terbaru harus

memenuhi tuntutan konsumen yang lebih mudah, aman, dan nyaman.

Kepuasan konsumen akan tercapai dari segi artistic kendaraan baik dari segi

eksterior yang bagus dan beberapa peralatan tambahan yang akan

memudahkan pemakai. Selain itu juga mesin memiliki performa yang tinggi,

serta perangkat keamanan dan kenyamanan lengkap yang berfungsi optimal.

Suatu kendaraan dapat dikatakan baik apabila dapat memberikan rasa

aman dan nyaman bagi pengendara. Semua kendaraan baik roda dua maupun

roda empat dilengkapi dengan berbagai system. Salah satu dari system itu

adalah system pengereman. Untuk menghindari hal-hal yang tidak

diinginkan, hendaknya system tersebut dalam kondisi atau keadaan yang baik,

oleh karena itu dibutuhkan penanganan atau perawatan dan pemeliharaan

yang baik pula.

Rem berfungsi untuk mengurangi laju kendaraan dan menghentikan

laju kendaraan. System ini sangat penting karena memiliki fungsi sebagai alat

keselamatan dan menjamin untuk pengendara yang aman. Kendaraan tidak

dapat berhenti apabila hanya dilakukan dengenan pengereman mesin,

kelemahan ini harus dikurangi agar dapat menurunkan kecepatan kendaraan

hingga berhenti. Kerja rem disebabkan karena adanya gaya gesek kampas rem

(brake pad) melawan gerak putar piringan (disc rotor).

Dari uraian diatas penulis tertarik untuk memilih judul “Perawatan dan

Perbaikan Sistem Rem Cakram” dengan harapan penulis dapat mempelajari

dan memahami topic tersebut. Adapun yang melatar belakangi penulis

membahas hal tersebut adalah sebagi berikut:

1

Page 2: Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram

1. System pengereman merupakan salah satu system yang sangat vital,

tanpa adanya system pengereman, kendaraan tidak dapat memberikan

rasa aman bagi pengendara.

2. Untuk mengetahui lebih banyak tentang perawatan dan perbaikan pada

system rem cakram.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang diatas, dapat diambil beberapa masalah pokok yaitu

sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan rem cakram?

2. Apa saja komponen yang terdapat di rem cakram?

3. Apa saja indikasi kerusakan pada rem cakram?

4. Langkah apa yang diambil untuk memperbaiki kerusakan rem cakram?

C. Rumusan Masalah

Perawatan rem merupakan salah satu hal penting yang harus dilakukan

agar dapat mengembalikan komponen-komponen rem yang berubah (tidak

standar lagi) ke posisi semula (standar). Bentuk dari kegiatan ini dapat berupa

pemeriksaan, penyetelan serta penggantian komponen. Dari latar belakang

yang telah dipaparkan diatas, terdapat permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana cara kerja rem cakram?

2. Bagaimana cara merawat rem cakram?

3. Bagaimana kerusakan-kerusakan yang sering terjadi pada rem cakram?

4. Bagaimana cara memperbaiki kerusakan pada rem cakram?

2

Page 3: Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram

D. Batasan Masalah

Mengingat system pendukung pada mobil sangat banyak dan waktu

maupun dana yang terbatas serta pengetahuan penulis yang terbatas pula,

sehingga tidak memungkinkan untuk pembhasan secara keseluruhan, maka

dalam laporan ini penulis hanya membatasi pada pembahasan tentang fungsi

dan cara kerja rem cakram, komponen-komponen serta data kelayakan rem

cakram, bongkar pasang rem cakram, serta diagnose kerusakan pada rem

cakram tipe floating caliper.

E. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam laporan ini adalah sebagai

berikut:

1. Mengkaji tentang rangkaian rem cakram

2. Mengetahui komponen-komponen rem cakram

3. Mengetahui touble shooting rem cakram

4. Mengetahui cara memperbaiki rem cakram

3

Page 4: Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian

Perawatan yaitu suatu tindakan yang dilakukan oleh pemilik kendaraan

supaya kendaraan tersebut dalam kondisi baik atau standar.

Perbaikan yaitu suatu kondisi yang harus dilakukan sewaktu kendaraan

tersebut mengalami gangguan dan harus dilakukan perbaikan supaya

kendaraan tersebut dapat beroperasi kembalidengan baik.

System yaitu bagian dari komponen yang dapat berfungsi bersama-

sama dan mempunyai tugas sendiri-sendiri, tidak bias dipisahkan satu sama

lain.

Rem yaitu suatu mekanisme yang dirancang untuk mengurangi

kecepatan (memperlambat) kendaraan dan menghentikan kendaraan atau

untuk memungkinkan kendaraan parker ditempat menurun.

Cakram yaitu salah satu konstruksi rem yang cara pengereman

kendaraan dengan menggunakan piringan (Disc), Pad Rem, dan Caliper.

B. Prinsip Kerja

Prinsip kerja rem cakram adalah mengubah energy kinetic menjadi

energy panas dengan cara menggesekan dua buah logam kepada system gerak

putar, sehingga putarannya akan melambat. Oleh karena itu, komponen rem

yang bergesekan ini harus tahan terhadap gesekan (tidak mudah aus), tahan

pnas, dan tidak mudah berubah bentuk saat bekerja pada suhu tinggi.

Gb.2.1 prinsip kerja rem cakram

4

Page 5: Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram

C. Klasifikasi

Gb. 2.2 Klasifikasi Rem

5

REM

Mekanisme

Rem Mekanik

Rem Hidroulik

Rem Udara

Rem Vakum

Rem Booster

Letak

Rem Propeller

Rem Roda

Konstruksi

Rem Tromol

Leading Trailing

Two Leading

Dual Two Leading

Uni Servo

Duo Servo

Rem Cakram

Fixed Caliper

Floating Caliper

Pelayanan

Rem Tangan

Stick

Tuas Dorong

Rem Kaki

Page 6: Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram

a. Rem Menurut Mekanismenya

1. Rem mekanik

Rem mekanik yaitu mekanisme rem yang menggunakan kawat

sebagai pemindah tenaganya, biasanya rem jenis ini dipada pada rotor

propeller.

Gb.2.3 Rem mekanik

2. Rem Hidrolik

Rem hidrolik yaitu jenis mekanisme rem yang menggunakan

minyak sebagai peindah tenaganya, jenis re mini menggunakan

hokum pascal yaitu meneruskan tekanan ke segala arah sama besar.

Jenis ini banyak digunakan karena efektif dan efisien.

Gb.2.4 Rem hidrolik

3. Rem udara

Rem udara juga bias disebut dengan rem angin, karena

menggunakan udara dalam menghantarkan tenaga. Jenis ini biasanya

6

Page 7: Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram

dipakai pada kendaraan besar seperti bus, truk dan kendaraan –

kendaraan besar lainnya.

4. Rem vakum

5. Rem booster

b. Rem Menurut Letaknya

1. Rem roda

Rem roda yaitu rem yang terletak di roda, biasanya berupa rem

cakram atau rem tromol.

2. Rem propeller

Rem propeller yaitu rem yang berada di propeller, biasanya re

mini membantu pengendara dalam memarkirkan kendaraannya.

c. Rem Menurut Pelayanannya

1. Rem tangan

Yaitu rem yang dilayani oleh tangan, biasanya digunakan untuk

rem parker, rem tangan juga terbagi menjadi 2 yaitu jenis stick dan

tuas dorong.

Gb.2.5 Rem tangan

2. Rem kaki

Yaitu rem yang pelayanannya untuk kaki.

Gb.2.6 Rem kaki

7

Page 8: Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram

d. Rem Menurut Konstruksinya

1. Rem tromol

Rem tromol adalah salah satu konstruksi rem yang cara

pengeremannya menggunakan tromol rem (brake drum), sepatu rem

(braking shoe), dan silinder roda (wheel cylinder). Rem tromol pada

dasarnya terbagi dalam 5 model, tiap model prinsipnya berada satu

sama lain.

a. Model leading trailing

Konstruksi – konstruksi sepatu primer dan sekunder dijamin

oleh silinder yang mempunyai dua buah piston dan bagian

bawahnya dijamin oleh pin. Pada saat tromol berputar, sepatu rem

trailing cenderung menahan putaran tromol. Pada sepatu leading

mengerem dengan baik, sedangkan sepatu trailing cendrung

menahan putaran tromo. Sepatu kiri disebut leading, dan sepatu

kanan disebut trailing. Keda leading menahan pengereman yang

sama dimana saat tromol berputar kearah berlawanan, maka

leading shoe menjadi trailing shoe dan sebaliknya.

Gb. 2.7 Tipe Leading Trailing

b. Model Two Leading

Kontruksi model ini pada bagian atas sepatu primer dan

sekunder dipasang sebuah silinder roda dengan sebuah penyetel

rem. Pada saat tromol berputar, kedua sepatu rem menjadi leading

jika berputrar sebaliknya, maka keduanya akan menjadi trailing.

8

Page 9: Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram

Gb. 2.8 Tipe Two Leading

c. Model dual two leading

Konstruksi model ini dilengkapi dengan dua buah silinder

roda yang dipasang di atas dan di bawah sepatu primer dan

sekunder. Pada model ini baik maju maupun mundur kedua sepatu

rem menjadi trailing.

Gb. 2.9 Tipe Dual Two Leading

d. Model uni servo

Konstruksi model ini dilengkapi dengan dua buah silinder

diabagian atas sepatu primer dan sekunder. Bila pedal rem ditekan,

maka piston bergerak mendorong sepatu rem searah putaran

tromol. Akibatnya timbul gesekan dan diteruskan ke sepatu

sekunder. Gerakan sepatu trailing dijaga silinder roda dan tenaga

yang dihasilkan besar. Bila putaran tromol terbalik, maka kedua

sepatu rem akan menjadi trailing, maka kedua sepatu rem akan

menjadi trailing dan efek pengereman jelek.

9

Page 10: Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram

Gb. 2.10 Tipe Uni Servo

e. Model duo servo

Konstruksi model ini dilengkapi sebuah silinder roda

dengan dua buah piston. Tekanan dari silinder rem di

seimbangkan oleh penyetel sepatu rem sehingga distribusi tekanan

merata dan sepatu rem berfungsi sebagai leading walaupun

gerakan tromol maju mundur.

Gb. 2.11 Tipe Duo Servo

2. Rem cakram

Rem cakram digunakan sebagai pengganti rem tromol, dimana

pada dasarnya piringan cakram, terdiri dari cakram yang berputar

dengan rotor dan bahan gesek yang mendorong dan menjepit cakram.

Daya pengereman dihasilkan oleh adanya gesekan antara pada dan

cakram.

10

Page 11: Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram

Gb. 2.12 Rem Cakram

a. Komponen-komponen Cakram

1. Piringan cakram

Pada umumnya cakram terbuat dari besi tuang dang

diberi lubang-lubang yang fungsinya untuk ventilasi serta

pendingin, dengan adanya ventilasi umur pad lebih panjang

dan tahan lama.

Gb. 2.13 Piringan Cakram

2. Pad Rem

Pad rem terbuat dari campuran metallic fiber dan sedikit

serbuk besi. Pada pad rem diberi garis celah untuk

menunjukan tebal pad. Dengan demikian dapat mempermudah

dalam pengecekan keausan pad. Pada beberapa pad,

pengguanaan metallic plate dipasangkan pada sisi piston dari

pad yang fungsinya untuk mencegah bunyi saat pengereman.

11

Page 12: Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram

Gb. 2.14 Pad Rem

3. Caliper juga disebut dengan cylinder body, memegang piston-

piston dan dilengkapi saluran saat minyak rem yang disalurkan

ke silinder. Pada disc brake terdapat beberapa jenis caliper

yang diantaranya adalah :

1) Tipe Fixed Caliper (double piston)

Pada tipe ini piston ditempatkan pada dua sisi

caliper. Radiasi panas fixed caliper terbatas karena silinder

rem berada pada cakram dan velg, menyebabkan sulit

tercapainya pendinginan. Untuk itu membutuhkan

penambahan komponen yang banyak guna mengatasi hal

tersebut. Jenis fixed caliper ini sudah jarang digunakan.

Gb. 2.15 Tipe Fixed Caliper

2) Floating Caliper (single Piston)

Pada tipe ini piston ditempatkan pada satu sisi

caliper, system kerjanya adalah tekanan hidrolis dari

master silinder, kemudian mendorong piston dan

12

Page 13: Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram

selanjutnya menekan pada rotor disc (cakram). Pada saat

yangsama tekanan hidrolis menekan sisi pad sehingga

menjepit cakram dan terjadilah usaha tenaga pengereman.

Dalam tipe ini kemampuan pengeremannya dibangkitkan

oleh kedua pad sehingga daya pengereman lebih baik. Tipe

ini sering digunakan pada kendaraan penumpang saat ini.

Gb. 2.16 Tipe Floating Caliper

Caliper tipe floating dapat dibedakan menjadi

Tipe semi floating Tipe FS

Tipe full floating Tipe F

Tipe AD

Tipe FS

Tipe PD

Caliper tipe semi floating menerima tenaga

pengereman yang dibangkitkan dari pad bagian luar. Pada

caliper tipe full floating, kemampuan pengeremannya

dibangkitkan oleh kedua pad dengan torque plate. Caliper

tipe floating banyak digunakan pada kendaraan

penumpang modern.

1. Tipe semi floating (PS)

Caliper dipasang dengan bantuan dua buah pen

pada torque plate. Apabila rem bekerja, maka body

bergerak masuk dengan adanya gerakan piston.

Tekanan pengereman yang berlaku pada pad bagian

luar diterima oleh caliper dan meneruskan momen ke

13

Page 14: Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram

pin pada arah putaran. Kekuatan reaksi pad pada

bagian dalam diterima langsung oleh plate.

Mekanisme tipe ini sangat sederhana, tipe caliper tipe

ini cenderung tidak berfungsi sangat kecil, dan

memenuhi syarat mudah perawatan dan memiliki

kemampuan pengereman. Tipe ini sering digunakan

pada rem cakram belakang yang rem parkirnya

dipasang di dalamnya.

Gb. 2.17 Tipe PS

2. Tipe full floating

a. Tipe F

Tipe f mempunyai caliper yang ditunjang

oleh torque plate sedemikian rupa sehingga

memungkinkan dapat meluncur. Arm akan maju

dari caliper untuk memindahkan gerak piston untuk

menekan pad bagian luar.

Tipe ini membutuhkan tempat yang sedikit

tapi cenderung lebih banyak teseret dari tipe

lainnya karena permukaan luncur dari caliper dan

torque plate tersembunyi. Tipe ini digunakan pada

disc brake bagian belakang untuk beberapa model

kendaraan.

14

Page 15: Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram

Gb. 2.18 Tipe F

b. Tipe FS

Caliper tipe ini dipasang dengan

menggunakan dua pin (main pin dan sub pin) pada

torque plate yang dibautkan pada caliper itu

sendiri. Caliper dan dua pin digerakan sebagai satu

unit oleh piston. Reaksi tenaga (reaction force) dari

inner dan outer pad diterima oleh torque plate dan

dengan demikian (torque) tidak diteruskan ke pin.

Selanjutnya, bagian yang meluncur (sliding

section) pada caliper (main pin dan sub pin)

disembunyikan seluruhnya. Hal ini merupakan

design yang dapat menambah keandalan pada

bagian ini. Tipe FS agak kurang terseretnya

dibandingkan tipe F dan sering digunakan pada

rem-rem depan kendaraan luxury (mewah).

Gb. 2.19 Tipe FS

15

Page 16: Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram

c. Tipe AD

Main pin pada tipe AD adalah press-fitted

pada torque plate kesamaan pada sub-pin yang

dibautkan. Stainless shep plate (suatu shim untuk

mengurangi bunyi, anti sequel shim) dipasang pada

pad dan bagian torque plate yang besentuhan untuk

mencegah suara yang kurang enak dan untuk

keausan pad. Tipe ini digunakan pada rem depan

kendaraan penumpang ukuran menengah.

Gb. 2.20 Tipe AD

d. Tipe PD

Tipe PD dasarnya sama dengan tipe AD

kecuali pada main dan sub-pin saja yang dibaut

pada torque plate. Tipe PD ini digunakan pada

rem-rem kendaraan penumpang yang kecil.

Gb.2.21 Tipe PD

16

Page 17: Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram

BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Bengkel

Bengkel berdiri tahun 1981 yang berlokasi di Adipala. Mula – mula

berdirinya bengkel mobil Lacar ini karena semakin banyaknya kendaraan

roda empat di daerah Adipala ini serta kurangnya bengkel didaerah tersebut.

Bengkel ini didirikan oleh Bapak Suyadi. Awalnya beliau bekerja sambil

belajar di bengkel – bengkel dan akhirnya beliau memiliki keinginan untuk

membuka bengkel sendiri mulai merintisnya pada tahun 1975. Bengkel ini

mengalami perkembangan yang cukup pesat dan jayanya bengkel tersebut

pada tahyun 1989-2000 dan setelah itu mengalami pasang surut, kemudian

mulai ramai lagi pada tahun 2010 sampai saat ini.

B. Struktur Organisasi Persuahaan

Gb. 3.1 Struktur organisasi

C. Tata Tertib Perusahaan / Bengkel

Perusahaan / industry yang baik, tentunya memiliki aturan-aturan

tertentu agar peraturan tersebut ditaati oleh karyawan / mekanik dari peserta

PSG. Dalam bengkel “LANCAR” tata tertib sebagai berikut :

1. Semua siswa yang mengikuti Prakerin wajib memakai wearpack.

2. Siswa dilarang merokok

3. Saat praktek berlangsung, siswa dilarang bersenda gurau

17

Pimpinan Bengkel SUYADI

Mekanik IADMAN

Mekanik II KASIRUN

Mekanik IIISUYADI

Page 18: Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram

4. Siswa dilarang membawa senjata tajam

5. Siswa disarankan menyambut alat sesuai dengan fungsinya

6. Menjaga nama baik perusahaan / bengkel

7. Saling menghormati satu sama lain.

D. Jam Kerja

No

.Hari Berangkat Istirahat Pulang

1. Senin 08.00 WIB 12.00-13.00 WIB 16.30 WIB

2. Selasa 08.00 WIB 12.00-13.00 WIB 16.30 WIB

3. Rabu 08.00 WIB 12.00-13.00 WIB 16.30 WIB

4. Kamis 08.00 WIB 12.00-13.00 WIB 16.30 WIB

5. Jum’at 08.00 WIB 11.30-13.00 WIB 16.30 WIB

6. Sabtu 08.00 WIB 12.00-13.00 WIB 16.30 WIB

7. Minggu Libur Libur Libur

E. Denah Lokasi

L SD PASAR ADIPALA

DARI

MAO

S

DARI

PAN

TAI B

UTO

N

DARI CILACAP DARI SRANDIL

DARI KROYA

LOKASI

Gb. 3.2 Denah lokasi

18

Page 19: Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Fungsi

Fungsi rem yaitu :

1. Untuk mengurangi kecepatan kendaraan

2. Untuk menghentikan laju kendaraan

3. Memungkinkan kendaraan parker ditempat menurun

4. Sebagai alat pengaman dan menjamin pengendaraan yang aman.

B. Prinsip Kerja Rem Cakram

System rem piringan bekerja dengan adanya suatu gerak gesek antara

pad rem yang diam dengan piringan yang berputar. Pada kendaraan berjalan

mesin berfungsi mengubah energy panas menjadi energy kinetic maka

sebaliknya dari prinsip kerja rem yaitu mengubah energy kinetic menjadi

energy panas dimana pada saat pengereman akan terjadi gesekan antar pad

rem dengan piringan yang akan menghasilkan panas yang selanjutnya panas

dilepas ke udara bebas.

Penggunaan rem selanjutnya berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan,

maka akan timbul panas karena adanya gesekan antar pad dan cakram.

Selama proses pengereman berlangsung, temperature pad dan cakram akan

naik sehingga akan menyebabkan cakram memuai. Cakram yang panas akan

mengurangi daya pengereman.

Rem cakram mempunyai batas pembuatan pada bentuk dan ukurannya.

Karena berkaitan dengan aksi self enegizing limited. Sehingga perlu

tambahan tekanan hidrolik yang lebih besar untuk mendapatkan daya

pengereman yang efisien. Komponen tersebut dinamakan boster rem. Boster

rem mampu melipat gandakan daya penekanan pedal, waktu penekanan pedal

lemah mampu diteruskan menjadi daya pengereman yang besar.

19

Page 20: Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram

C. Pembongkaran, Perawatan, serta Pemasangan Komponen Rem Cakram

1. Komponen Bagian Atas

a. Pedal rem

Pedal rem yaitu komponen pada system rem yang berfungsi

untuk melakukan pengereman dengan jalan mendorong booster rem

kemudian ke silinder master. Penggunaan pedal rem biasanya dengan

cara di injak.

1. Data kelayakan

Tinggi pedal dari lantai : 154,7 – 164,7 mm (6,091 – 6,484

inci)

Gerak bebas : 3-6 mm(0,12 – 0,24)

2. Penyetelan pedal rem

a. Ukur tinggi pedal

Gb. 4.1 Mengukur Tinggi Pedal

b. Ukur brake pedal free play

Gb. 4.2 Mengukur Pedal Free Play

20

Page 21: Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram

c. Ukur jarak pedal ke toe board ketika pedal ditekan (D)

Gb. 4.3 Mengukur Clearance Pedal Dengan Toe Board

b. Master silinder

Master silinder merupakan suatu bagian dari konstruksi rem

hidrolis yang berfungsi meneruskan tekanan pedal pengemudi menjadi

tekanan minyak dalam suatu silinder melalui mekanisme gerakan

torak dalam silinder master. Master silinder terbagi menjadi dua yaitu

jenis tunggal dan jenis ganda, prinsip kerja keduanya sama, hanya saja

konstruksinya yang berbeda. Pada laporan ini hanya akan dibahan

mengenai master silinder jenis ganda saja. Cara kerja master silinder

ganda yaitu saat rem kembali ke tangki dan katup inlet menutup

saluran masuk. Saat piston bergerak lagi, timbul tekanan dan juga

pada piston 2 juga timbul tekanan sehingga tekanan fluida timbul

pada system rem.

Gb.4.4 Master silinder

21

Page 22: Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram

Pembongkaran

Gb. 4.5 pembongkaran master silinder

Keluarkan brake fluid dari bleeder screw

Lepaskan brake tube dari master silinder

Gb. 4.6 Melepas Hose dan Tube

Lepaskan master silinder dari brake booster

Gb. 4.7 Melepas Master Silinder

Lepaskan fluid reservoir

Lepaskan stopper bolt

Lepaskan stopper ring

Keluarka piston assembly dari master silinder body

22

Page 23: Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram

Gb. 4.8 Melepas Piston Assembly Dan Periksa Check Valve

Pemeriksaan

Gb. 4.9 Pemeriksaan Master Silinder

Ukur master silinder diameter dalam dan pistonnya dengan

sliding caliper

Jika kelonggarannya melebihi limit, maka ganti master atau

pistonya.

Gb. 4.10 Mengukur Piston Clearance

Pemasangan

Berikan anti rust pada permukaan bagian dalam dari master

silinder

Pasang fluid reservoir dari bands.

23

Page 24: Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram

Pasang kembali komponen-komponen master silinder sesuai

dengan urutan.

Gb. 4.11 Memberi Anti Rust

c. Brake rem

Brake booster berfungsi untuk menambah daya penekanan pedal

shingga daya pengereman yang besar atau baik dapat dicapai. Booster

terpasang pada master silinder, akan tetapi ada pula yan terpisah dari

master silinder.

Komponen-komponen booster rem diantaranya adalah :

Rumah booster

Piston booster

Diafragma

Reaction mechanism

Mekanisme katup

Cara keraja booster rem yaitu apabila pedal diinjak, katup

terbuka. Karena terjadi perbedaan tekanan, udara menekan diafragma,

push rod menekan piston pada master silinder. Selanjutnya minyak

rem ditekan untuk diteruskan ke silinder roda, lalu terjadilah

pengereman.

24

Page 25: Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram

Gb. 4.12 Booster Rem

a. Melepas booster rem

Gb. 4.13 Pembongkaran Booster Rem

Keluarkan brake fluida

Lepaskan master silinder

Lepaskan vacuum hose pada sisi booster

Lepaskan sambungan operatif rod pada brake pedal

Lepaskan brake booster

Gb. 4.14 Melepas Master Silinder

25

Page 26: Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram

b. Membongkar

Bersihkan booster body sebelum memulai pembongkaran

Lepaskan rear sheel

Gb. 4.15 Melepas Booster Assembly

Lepaskan retainer lalu keluarkan bearing dan valve body seal

dari rear shell

Lepaskan retainer, keluarkan plater, seal assembly, dan push

rod dari front shell

Gb. 4.16 Melepas Retainer

Tarik diafragma dari diafragma plate

Lepaskan silinder retainer dari diafragma plate

Lepaskan valve plunger stop key

Tarik valve roda dan plunger assembly

Gb. 4.17 Melepas Silender Retainer

26

Page 27: Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram

c. Pemeriksaan

Gb. 4.18 Urutan Pemeriksaan

Tiup check valve dari arah engine

Tiup check valve dari arah brake booster

Periksa clearance antara booster push rod dengan master

silinder piston

Gb. 4.19 Meniup Check Valve

Ukur kedalam piston

Gb. 4.20 Mengukur Kedalaman Piston

Periksa clearance antara booster push rod dengan master

silinder

Lapisi komponen – komponen dengan gemuk

d. Pemasangan

Pasang kembali komponen- komponen sesuai dengan urutan

pembongkaran.

27

Page 28: Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram

d. Brake line

Brake line yaitu saluran yang berfungsi untuk menyalurkan

minyak rem kesilinder roda atau caliper. Brake line dapat berupa

selang ataupun pipa-pipa.

a. Pemeriksaan

Periksa brake tube dari retak, pecah atau berkarat

Periksa brake hose dari retak, bocor, atau berkarat

Periksa brake tube flare nut dari rusak atau bocor

b. Pemasangan

Pasang brake hose

Pasang brake tube pada posisi yang baik, pasang kliper

2. Komponen Bagian Bawah

a. Caliper

Bagian yang tidak bergerak dari rem cakram adalah caliper,

dimana terdapat silinder-silinder rem, berikut sepatu rem beserta

pistonya. Apabila pedal rem diinjak, maka silinder – silinder rem akan

bekerja secara hidrolik sehingga sepatu – sepatu rem atau pad akan

menjepit, menahan, dan menghentikan carkram rem yang sedang

berputar.

b. Cakram atau piringan

Cakram atau piringan yaitu bagian yang berupa cakram atau

piringan yang ikut berputar bersama roda, bagian inilah yang akan

dijepit atau ditahan oleh pad.

a) Pemeriksaan

Angkat kendaraan dan lepas semua roda

Melepas baut sub pen

Bersihkan caliper dengan udara kompresor, mengamankan

kepala sub pen dengan kunci dan buka baut caliper.

28

Page 29: Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram

Gb. 4.21 Melepas Baut Sub Pen

Membuka caliper, tarik caliper dan balikan ke atas, kemudian

masukan baut yang telah dilepas kedalam plat penahan agar

caliper tidak terjatuh.

Catatan : Slang rem tidak boleh dilepas, caliper tidak boleh

dilepas dari plat penahan dan jangan mengerem saat caliper

tidak terpasang.

Gb. 4.22 Menahan Caliper Dengan Baut

Melepas pad rem, lepaskan pad dalam terlebih dahulu,

kemudian baru pad luar serta shimnya.

Gb. 4.23 Melepas Pad Luar Dan Pad Dalam

29

Page 30: Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram

Membongkar caliper

Lepas baut nepel agar minyak rem dalam silinder dapt

keluar.

Pembongkaran piston rem sebaiknya dilakukan dalam bak

air yang dicuci diterjen

Melepas karet penutup dan klip ring (ring pengunci

tersebut)

Membongkar piston rem menggunakan tekanan udara

kompresor apabila sulit, gunakan minyak rem untuk

mempermudah proses pelepasan atau menggunakan

minyak anti karat sebagai pelican.

b) Pemeriksaan

Memeriksa caliper dan piston

Setelah piston rem terlepas, bersihkan dengan

menggunakan amplas halus hingga bersih, dan juga bersihkan

silinder. Pada saat pengamplasan, digunakan amplas halus (no.

1) dan dengan air agar tidak terjadi kecacatan atau goresan

pada piston maupun silinder. Setelah bersih, kemudian

keringkan dengan kompresor.

Proses selanjutnya setelah caliper bersih adalah

melakukan pemeriksaan seluruh komponen-komponen caliper.

Hal ini idmaksudkan agar dapat diketahui komponen-

komponen mana yang masih baik sehingga bias digunakan

kembali. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan adalah :

1. Memeriksa komponen-komponen silinder, apabila piston

telah menglami korosi, maka harus ganti

2. Memeriksa keadaan karet penutup, apabila telah mengeras

atau rusak maka harus ganti.

3. Memeriksa keadaan karet penutup, apabila sobek atau

rusak, maka harus diganti agar kotoran dan air dari luar

30

Page 31: Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram

tidak masuk kedalam silinder sehingga tidak menyebabkan

korosi dan rem macet.

Memeriksa keausan pad

Untuk memeriksa pad, gunakan penggaris, ukuran tebal

pad tidak boleh kurang dari 1,00 mm, bila kurang harus diganti

(tidak boleh kurang dari spesifikasi pabrik)

Gb. 4.24 Memeriksa Keausan Pad

Memeriksa cakram

hal yang dilakukan dalam memeriksa cakram yaitu :

1. Mengukur tebal piringan, dilakukan dengan micrometer,

ganti piringan bila tebal minimum atau krang, bila tebal

piringan tidak rata atau aus, harus diratakan dengan bubut

atau ganti.

Gb. 4.25 Mengukur Tebal Piringan

2. Ukur run out disc, digunakan dial indicator, ukur run out

disc pada posisi 10 mm dari ujung luar, run out disc

maksimal 0,06 mm. bila run out lebih besar dari

maksimum, ganti disc atau bubut disc. Perlu diperhatikan

31

Page 32: Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram

sebelum mengukur run out, konfirmasi bahwa gerak bebas

bearing dalam spesifikasi.

Gb. 4.26 Mengukur Run Out Disc

Proses perataan komponen biasanya dilakukan

dibengkel bubut. Kondisi permukaan yang tidak rata

disebabkan oleh kondisi pad yang sudah habis sehingga

piringan akan bergesekan terus dengan besi pad. Gesekan

tersebut akan menyebabkan panas pada piringan dan besi

pad sehingga menurunkan kualitas dari piringan. Selain

menjadikan permukaan piringan menjadi tidak rata,

gesekan pada piringan akan menjadikan piringan menjadi

tipis.

c) Pemasangan

Pemasangan pad rem

Bersihkan plat penahan dimana pad akan dipasang.

Pasang plat penunjang 1, plat pengantar pad 2 dan pegas 3

pada plat momen 4 secara benar. Bersihkan pad rem dengan

ampelas pelan – pelan.

Gb. 4.27 Memasang Plat Penunjang Dan Plat Penghantar

32

Page 33: Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram

Pemasangan pad dalam dan luar dengan shimnya.

Sambil mendorong pegas 3 keatas, pasang pad luar

bersama shimnya 5 pada plat penhan.

Gb. 4.28 Memasang Pad Luar Dan Pad Dalam Beserta

Shimnya.

Memaang caliper

Bila pad rem baru, maka minyak rem pada reservoir

harus dikurangi, karena dapat meluap saat piston didorong.

Dengan menggunakan palu doronglah piston. Masuk caliper

pelan-pelan supaya boots piston tidak terjepit.

Gb. 4.29 Memasang Kaliper

Memasang baut caliper

Pegang kepala sub-pen dengan kunci, kemudian

kencangkan baut-baut caliper pada momen sepesifikasi.

33

Page 34: Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram

Gb. 4.30 Memasang Baut Caliper Sesuai Dengan Torsinya.

d) Penggantian minyak rem

Pada perawatan berkala pada kilo meter tertentu minyak

rem dapat diganti, minyak rem memiliki masa pakai tertentu yang

harus diganti dengan yang baru, penggantian minyak rem kurang

lebih untuk pemakaian 20.000 KM dan apabila masih cukup

bagus tetapi dalam reservoir (pada master silinder) menunjukkan

batas minimal atau kurang dari F maka perlu untuk ditambah.

Minyak rem yang digunakan tipe DOT 3. Minyak rem ada dua

macam netral dan biasa. Untuk mobil-mobil saat ini biasanya

menggunakan jenis netral karena dapat menghasilkan daya

pengereman yang bagus.

Gb. 4.31 Macam-Macam Minyak Rem

e) Pemeriksaan pipa dan saluran minyak rem

Pemeriksaan system rem dari kebocoran dan masuknya

udara. Jika system rem diperbaiki atau ada udara di system rem,

buanglah udara tersebut. Jika saluran rem kemasukan udara

keluarkan udara dengan jalan tekan pedal rem berulang kali

34

Page 35: Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram

kemudian kendorkan nepel buang udara dengan cara pedal rem

masih ditekan. Ulangi sampai tidak ada lagi gelembung udara.

Langkah-langkah membleending :

Angkat kendaraan

Tambahkan minyak pada reservoir sampai dibawah garis

MAX, Buka nipel pembuangan udara dari silinder roda yang

terjauh dari master silinder.

Masukan selang plastic pada ujung sumbat, dan ujung yang

lain masukan pada penampung oli.

Pembuangan udara dari sumbat terjauh, sampai terakhir yang

terdekat dengan master silinder.

Pedal ditekan beberapa kali, sambil member aba pada teknisi

saat pedal ditekan.

Teknisi membuka sumbat pembuang udara, kemudian

mengeraskan kembali sambil member aba pemompa pedal

rem.

Gb. 4.32 Penekanan Pedal Dan Pembuangan Udara

Ulangi prosedur F dan G sampai udara bersih

Atur tinggi minyak pada batas MAX.

Gb. 4.33 Titik-titik Sumbat Pembuangan Udara

35

Page 36: Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram

f) Pembersihan pad rem

Setiap kelipatan 10.000 KM pada kendaraan perlu ada

pembersihan dan penyetelan rem (clean and adjusting) perlakuan

pada disc brake adalah dengan membersihkan pad rem dan disc

dengan jalan mengendorkan baut caliper kemudian melepas pad

rem dan diamplas, pada disc juga dilakukan pengamplasan apa

bila perlu

D. Diagnose Ganggguan Pada Rem Cakram

No. Gangguan Penyebab Cara Mengatasi

1. Pedal terlalu dalam

atau tidak kembali

Batang penekan

silinder bengkok

Ganti

Batang / setelan sudah

maksimal

Ganti

Kampas rem aus Ganti

Fluida rem macet Bleeding

Terdapat udara pada

saluran hidrolik

Bleeding

Silinder master rusak Ganti

2. Injakan pedal empuk

(ngempos)

Ada udara dalam

saluran

Bleeding

Sepatu rem di luar

jangkauan

Setel rem

Silinder master rusak Ganti

Sambungan longgar /

saluran rem rusak

Kencangkan/ganti

Fluida rem berkurang Tambah fluida

3. Pengereman

memerlukan tenaga

yang berlebihan

Pad rem basah karena

air

Biarkan kering

36

Page 37: Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram

Kampas rem panas Biarkan dingin

Piston macet Ganti

Fluida kurang Tambah fluida

4. Rem keras Pegas terlalu keras Perbaiki / ganti

Booster rem tidak

kerja

Perbaiki / ganti

Pedal tidak menyetel Setel

5. Pedal rem tidak

kembali

Pegas pedal lemah Ganti

6. Rem mengerem terus Pegas lemah Ganti

System hidrolik

tersumbat

Periksa bleeding

Pad rem tidak kembali Ganti / perbaiki

7. Jarak rem bekerja

rem terlalu jauh

Terdapat udara pada

system

Bleeding

Fluida berkurang Tambah fluida

Pad aus Ganti

8. Pipa fleksibel retak Sudah lama Ganti

Terkena fluida rem Ganti

9. Terdapat fluida pada

caliper

Caliper bocor Perbaiki/ganti

Kebocoran pada

system

Perbaiki /ganti

10. Piston caliper macet Pelumas kurang/ habis Tambah fluida

Kebocoran system Perbaiki/ganti

11. Minyak fluida cepat

habis

Kebocoran pada

system rem

Perbaiki/tambah

fluida

12. Rem tidak pakem Basah karena oli Bersihkan

Pad rem habis Ganti

Minyak fluida kuran Tambah fluida

37

Page 38: Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram

13. Lampu rem tidak

menyala

Switch rem rusak Ganti

Lampu putus Ganti

Arus tidak mengalir Perbaiki

Aki/baterai habis Perbaiki/ganti

14. Lampu rem menyala

terus

Saklar rusak Perbaiki/ganti

15. Rem tidak menyetel Pemasangan salah Perbaiki

16. Fluida berkurang Sambungan longgar Perbaiki

Kebocoran pada

system

Perbaiki/ganti

17. Pengereman bersuara Pad aus Ganti

Cakram aus/kasar Perbaiki/ganti

Komponen longgar Kencangkan

18. Rem menarik

kesalah satu sisi

Tekanan udara pada

ban tidak sama

Tambah/kurangi

angin

Caliper rusak Ganti/perbaiki

Fluida mampet perbaiki

19. Rem blong Pad habis Ganti

Cakram licin Bersihkan

Fluida habis Tambah fluida

20. Rem berbunyi Cakram oleng Pres cakram

Pad aus Ganti

21. Pedal terlalu dangkal Setelan pedal salah Setel

22. Rem selip Injakan terlalu dalam Setel

BAB V

PENUTUP

38

Page 39: Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram

A. Kesimpulan

Dari penulisan laporan ini, penulis dapat menarik kesimpulan,

diantaranya yaitu :

1. Rem cakram merupakan Janis rem yang paling banyak digunakan pada

kendaraan-kendaraan modern berpenumpang. Karena konstruksinya yang

sederhana serta mudah dalam perawatan

2. Pada rangkaian rem cakram, terdapat 4 komponen utama yaitu : master

silinder, booster rem, caliper, dan piringan (disc brake).

3. Mekanisme rem cakram yaitu saat pedal ditekan, maka minyak fluida

mengalir dari master silinder menuju caliper melalui saluran minyak,

kemudian oleh caliper digunakan untuk menekan pad dengan bantuan

piston, sehingga pad dapat menjepit cakram kendaraan.

4. Kerusakan yang sering terjadi pada system rem cakram tidak akan terjadi

jika dilakukan perawatan secara teratur dan berkala. Perawatan dan

pemeriksaan secara berkala akan dapat mendeteksi gangguan pada rem

cakram.

DAFTAR PUSTAKA

39

Page 40: Perawatan dan Perbaikan Rem Cakram

Sugiharto, arif.2007. “Cara Kerja dan Perbaikan Rem Disc Brake”. Universitas

Negeri Semarang, Semarang

Suzuki. Brake Sistem. PT. Indomobil Suzuki Internasional

Suzuki. Transmisi dan Transfer. Indomobil Suzuki Internasional

40