peraturan dasar federasi sarikat buruh muslimin … filesektor profesi usaha niaga, bank, asuransi...
TRANSCRIPT
PD/PRT F-SARBUMUSI NKBA Page 1
PERATURAN DASAR
FEDERASI SARIKAT BURUH MUSLIMIN INDONESIA
NIAGA, KEUANGAN, BANK DAN ASURANSI
PERIODE : 2016 – 2021
MUKADIMAH
Sesungguhnya kemerdekaan berkumpul dan berserikat, hak
mengeluarkan pendapat secara lisan, maupun tulisan, hak berunding
dan memperoleh pekerjaan, penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan serta mempunyai kedudukan yang sama di depan
hukum, merupakan hak-hak dasar setiap masyarakat buruh.
Bahwa hal tersebut dijamin secara konstitusi, bagian dari
kedaulatan Negara Republik Indonesia yang dideklarasikan Tanggal
17 Agustus Tahun 1945. Tidak hanya sebagai bentuk pencapaian dan
deklarasi kemerdekaan, karena sebagai sebuah bangsa yang merdeka
dan berdaulat telah bertegad untuk terus berjuang membangun
masyarakat, bangsa dan Negara yang adil dan makmur berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
Bahwa Buruh Indonesia merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari masyarakat bangsa Indonesia yang senantiasa dijiwai
oleh rasa senasib dan sepenanggungan serta solidaritas dan
kesetiakawanan, berwawasan kebangsaan dan cinta tanah air,
memiliki tekad dan cita-cita bersama untuk mencapai masa depan
PD/PRT F-SARBUMUSI NKBA Page 2
yang lebih baik, demi harkat dan martabat kemanusiaan buruh
Indonesia.
Bahwa komponen buruh berdasarkan jenis pekerjaan dan
sektor profesi usaha niaga, bank, asuransi dan jasa keuangan non bank
yang terdiri dalam kemajemukan suku, agama, budaya, pendidikan,
dan pekerjaan yang telah terhimpun didalam organisasi-organisasi
serikat buruh Gerakan Lapangan Pekerjaan Niaga, keuangan,Bank,
Asuransi dan Jasa Non Bank bertekad menyatukan visi, misi dan
langkah perjuangan bersama guna mewujudkan peran sertanya dalam
proses pembangunan bangsa yang didasari pada nilai-nilai
kebangsaan, kemanusiaan, kemandirian, keadilan dan kesetaraan.
Sadar sepenuhnya atas panggilan ke-Indonesiaan ,cita-cita,
dan rasa tanggung jawab terhadap peranan, fungsi dan hak sebagai
buruh Indonesia dalam memperjuangkan, melindungi dan membela
kepentingan Buruh anggota dan buruh pada umumnya serta
meningkatkan kesejahteraan diri buruh dan keluarganya. Maka atas
nama Allah yang Maha Kuasa, kami para buruh Gerakan Buruh
Lapangan Pekerjaan Sarikat Buruh Muslimin Indonesia Niaga,
Keuangan, Bank, Asuransi dan Jasa Non Bank menghimpun diri dan
menyatakan diri bergabung dan membentuk satu wadah organisasi
Federasi Serikat Buruh Muslimin Indonesia Niaga, Keuangan,Bank
dan Asuransi dengan Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga
Sebagai berikut :
PD/PRT F-SARBUMUSI NKBA Page 3
BAB I
BENTUK, NAMA, SIFAT, AZAS DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
BENTUK
Organisasi ini berbentuk Federasi yang menghimpun Gabungan Basis
Lapangan Pekerjaan Serikat Buruh berdasarkan jenis industri, jasa dan
profesi.
Pasal 2
NAMA
Organisasi ini bernama Federasi SARBUMUSI Niaga, Keuangan,
Bank, Asuransi dan Jasa Non Bank – disingkat F-SARBUMUSI
NKBA.
Pasal 3
SIFAT
Organisasi ini adalah organisasi Pekerja yang bersifat Demokratis,
bebas, terbuka, Representative, Profesional, Fungsional, dan
Bertanggung jawab.
Pasal 4
AZAS
Organisasi ini berazaskan Pancasila dan undang undang dasar 1945.
Pasal 5
KEDUDUKAN
Pusat Organisasi ini berkedudukan di Jakarta, Ibukota Negara
Republik Indonesia.
PD/PRT F-SARBUMUSI NKBA Page 4
BAB II
KEDAULATAN DAN AFILIASI
Pasal 6
KEDAULATAN ORGANISASI
1. Kedaulatan tertinggi organisasi berada pada anggota dan
dilakukan sepenuhnya melalui forum permusyawaratan menurut
tingkatan organisasi.
2. Tata Laksana Permusyawaratan organisasi sebagaimana ayat 1
pasal ini, diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi.
Pasal 7
AFILIASI ORGANISASI
1. Organisasi ini bergabung dan merupakan bagian yang tak
terpisahkan sebagai anggota Federasi dalam Konfederasi
SARBUMUSI NU.
2. Organisasi dapat berafiliasi pada organisasi sejenis ditingkat
internasional sepanjang tidak bertentangan dengan
kepentingan Nahdlatul Ulama, Konfederasi Sarbumusi NU
dan Negara Republik Indonesia
BAB III
FUNGSI, TUJUAN DAN USAHA
Pasal 8
FUNGSI
1. Sebagai wahana pembinaan Buruh pada Basis lapangan
pekerjaan Niaga, Keuangan, Bank, Asuransi dan Jasa
PD/PRT F-SARBUMUSI NKBA Page 5
Keuangan Non Bank untuk berpartisipasi dalam
peningkatan disiplin, etos kerja, serta produktifitas kerja.
2. Sebagai pendorong dan penggerak anggota, dalam
mensukseskan program kerja organisasi secara menyeluruh.
3. Sebagai wahana peningkatan kesejahteraan buruh lahir dan
batin.
4. Sebagai wahana pelindung, pembela dan memperjuangakan
hak-hak serta kepentingan Buruh dan keluarganya.
5. Wadah dan pembinaan kader-kader bangsa yang profesional,
jujur, disiplin, trampil, produktif dan bertanggung jawab.
Pasal 9
TUJUAN
1. Bertujuan meningkatkan taraf hidup, perlindungan, dan
kesejahteraan kaum buruh dan keluarganya, guna
mewujudkan martabat kehidupan kemanusiaan yang layak,
damai, adil, sejahtera lahir batin yang diridhoi Allah SWT.
2. Peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
3. Menghimpun dan menyatukan kaum Buruh sektor Niaga,
Keuangan, Bank, Asuransi dan Jasa Keuangan Non Bank dan
atau lapangan pekerjaan sejenis serta mewujudkan rasa
kesetiakawanan dan solidaritas diantara sesama kaum Buruh.
4. Mewujudkan kehidupan dan penghidupan buruh Indonesia
yang layak sesuai dengan kemanusiaan yang adil dan beradab
dengan cara melindungi, membela dan mempertahankan hak-
hak dan kepentingan kaum buruh.
5. Terwujudnya suasana kehidupan hubungan industrial yang
sejuk, serasi, harmonis dan demokratis
6. Meningkatkan produktivitas kerja dalam rangka
mensukseskan Pembangunan Nasional.
PD/PRT F-SARBUMUSI NKBA Page 6
Pasal 10
USAHA
1. Mengadakan dakwah untuk mempertinggi mutu kesadaran
dan pengamalan ajaran agama Islam Ahl-sunnah
Waljama’ah.
2. Mengusahakan peningkatan kualitas anggota terutama
dengan cara mempertinggi mutu pengetahuan, keahlian dan
keterampilan di bidang pekerjaan dan profesi serta
kemampuan berorganisasi.
3. Memperjuangkan terwujudnya perundang-undangan dan
peraturan ketenagakerjaan serta peraturan pelaksanaannya
sesuai dengan kepentingan kaum Buruh.
4. Mengadakan usaha-usaha untuk menjamin terciptanya
ketenangan bekerja dan berusaha yang mencerminkan
keadilan serta tanggung jawab sosial.
5. Membentuk lembaga dan badan badan usaha lain yang sah
dan bermanfaat untuk melayani kebutuhan anggota dan
keluarganya, serta tidak bertentangan dengan peraturan dasar
dan peraturan rumah tangga.
6. Mengupayakan dan mendorong pemberdayaan dibidang
kesehatan, kemaslahatan dan ketahanan keluarga,
memberikan perlindungan dan pembelaan terhadap hak-hak
buruh.
7. Menjalin dan membina hubungan kerjasama yang baik antara
sesama serikat buruh baik didalam maupun di luar negeri.
PD/PRT F-SARBUMUSI NKBA Page 7
BAB IV
BENDERA, LAMBANG DAN LAGU
Pasal 11
BENDERA
Organisasi ini mempunyai bendera berwarna dasar biru dan berukuran
3:2 yang ditengah-tengahnya dilukiskan lambang Panah dan
lempengan pipih Balok tersusun.
Pasal 12
LAMBANG
Lambang – lambang melukiskan :
1. Sebuah roda gigi terputus 12 buah dengan atas warna kuning
emas dan bawah berwarna biru.
2. Dalam lingkaran bagian atas terdapat panah berwarna kuning
keemasan.
3. Dalam lingkarang bagian bawah terdapat balok tersusun
pipih berwarna biru
4. Besar lambang adalah sepertiga (1/3) dari panjang seper dua
(1/2) dari lebar.
5. Lambang Federasi NKBA mempunyai arti sebagai berikut:
6. Warna biru berarti damai
7. Warna putih berarti suci
8. Warna kuning keemasan melambangkan kebesaran hukum
Allah.
9. Roda mencerminkan kaum buruh
10. Panah melambangkan visi kedepan untuk mewujudkan
kesejahteraan buruh dan keluarganya.
11. Balok pipih tersusun rapih melambangkan sector NKBA
yang mempunyai hubungan satu dan lainnya dalam
solidaritas buruh.
PD/PRT F-SARBUMUSI NKBA Page 8
12. Secara keseluruhan lambang Federasi-Sarbumusi NKBA
memcerminkan semangat persatuan dan kesatuan kaum
buruh, partisipasi dan tanggung jawab dalam pembangunan
nasional, serta keadilan, kujujuran dan kebenaran.
Pasal 13
LAGU
Federasi Sarbumusi NKBA menggunakan lagu organisasi
SARBUMUSI menjadi lagu berupa mars serta Hymne SARBUMUSI.
BAB V
KEANGGOTAAN, HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 14
ANGGOTA
1. Yang dapat diterima menjadi anggota ialah semua buruh
warga negara Indonesia yang tergabung dalam GBLP pada
sektor Niaga (Baik industri niaga dan niaga umumnya),
Keuangan, Bank, Asuransi, dan Jasa Keuangan Non Bank
dan wajib mentaati PD/PRT Federasi Sarbumusi NKBA
dengan tidak didasari kepada aliran politik, agama, ras atau
suku bangsa dan jenis kelamin.
2. Pengurus dan staff Perangkat Organisasi Federasi Sarbumusi
NKBA.
PD/PRT F-SARBUMUSI NKBA Page 9
Pasal 15
HAK – HAK ANGGOTA
Anggota yang memenuhi persyaratan sesuai ketentuan organisasi
mempunyai hak :
1. Hak memilih dan dipilih.
2. Hak berbicara, mengajukan pendapat dan saran untuk
kemajuan organisasi baik secara lisan maupun tulisan.
3. Hak aktif dalam melaksanakan keputusan organisasi.
4. Hak mendapat perlindungan dan pembelaan.
5. Membela dan dibela dalam sidang organisasi.
6. Mendapat bimbingan, pendidikan, perlindungan dan
pembelaan dari organisasi.
Pasal 16
KEWAJIBAN ANGGOTA
1. Mentaati Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga,
Keputusan-keputusan Organisasi serta Peraturan-peraturan
Organisasi.
2. Membela dan menjunjung tinggi nama baik Organisasi.
3. Membayar Uang Pangkal, Iuran dan Uang Konsolidasi.
4. Turut aktif dalam melaksanakan Keputusan-keputusan
Organisasi.
5. Menghadiri dan mengikuti Rapat, Pertemuan-pertemuan serta
kegiatan-kegiatan yang diadakan Organisasi.
6. Menentang setiap usaha dan tindakan yang merugikan
kepentingan organisasi.
PD/PRT F-SARBUMUSI NKBA Page 10
Pasal 17
RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup lapangan Federasi Sarbumusi ini meliputi
sebagaimana diatur dalam PD/PRT Konfederasi SARBUMUSI NU
meliputi :
1. Sektor Niaga.
2. Sektor Keuangan.
3. Sektor Bank.
4. Sektor Asuransi.
5. Jasa Keuangan Non Bank.
6. Industri Umum yang terkait dengan niaga, keuangan dan jasa
Bank non Bank.
BAB VI
SUSUNAN ORGANISASI DAN KEPENGURUSAN
Pasal 18
SUSUNAN ORGANISASI
Organisasi secara Nasional disusun secara vertikal sebagai berikut :
1. Tingkat nasional meliputi seluruh wilayah Republik
Indonesia.
2. Tingkat GBLP meliputi perusahaan-perusahaan dalam sektor
Niaga, Keuangan, Bank, Asuransi, dan Jasa Non Bank.
PD/PRT F-SARBUMUSI NKBA Page 11
Pasal 19
KEPENGURUSAN
1. Pada tingkat Nasional dipimpin oleh Pimpinan Pusat Federasi
SARBUMUSI Niaga, Keuangan, Bank, Asuransi dan Jasa
Non Bank disingkat PP F– SARBUMUSI NKBA.
2. Pada tingkat GBLP di perusahaan dipimpin oleh Pengurus
Basis Niaga, Pengurus Basis Keuangan, Pengurus Basis
Bank, Pengurus Basis Auransi, Pengurus Basis Jasa
Keuangan Non Bank.
BAB VII
WEWENANG ORGANISASI
Pasal 20
WEWENANG ORGANISASI
PP Federasi Sarbumusi NKBA dan perangkat dibawahnya
berwenang :
1. Mengembangkan organisasi dan menambah jumlah anggota.
2. Menyelenggarakan Pendidikan swadaya dan pendidikan
bantuan sponsorship dari DPP Konfederasi Sarbumusi.
3. Pengembangan dan peningkatan standarisasi Perjanjian Kerja
Bersama.
4. Memberikan sanksi teguran, surat peringatan dan skorsing
kepada pengurus dan anggota yang melakukan pelanggaran.
5. Melakukan Konsolidasi, Pembinaan, Pembelaan, dan
Pengawasan terhadap perangkat organisasi dibawahnya.
PD/PRT F-SARBUMUSI NKBA Page 12
6. Menjalankan tugas dan fungsi dalam mewujudkan Hubungan
Industrial yang berkeadilan.
7. Menggali sumber-sumber keuangan organisasi dalam bentuk
usaha-usaha yang sah setelah mendapatkan izin dari DPP
Konfederasi Sarbumusi.
8. Membangun hubungan kerjasama dengan lembaga/ instansi
lainnya ditingkat nasional dan regional, yaitu dengan
Pemerintah dan Organisasi pengusaha sektor Niaga,
Keuangan, Bank, Asuransi dan Jasa Keuangan Non Bank
dengan sepengetahuan DPP Konfederasi Sarbumusi.
9. Mengorganisir aksi-aksi dan pemogokan ditingkat regional
dan tingkat perusahaan, setelah memusyawarahkan dengan
DPP Konfederasi Sarbumusi.
BAB VIII
PERMUSYAWARATAN DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 21
PERMUSYAWARATAN DAN RAPAT-RAPAT
1. Permusyawaratan organisasi terdiri dari :
a) Kongres
b) Konferensi Basis GBLP
2. Rapat-rapat Organisasi terdiri dari :
a. Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS)
b. Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS)
c. Rapat Kerja Basis GBLP
d. Rapat Kerja Rutin (RATIN)
PD/PRT F-SARBUMUSI NKBA Page 13
Pasal 22
KONGRES
1. kongres memegang kedaulatan tertinggi organisasi Federasi
Sarbumusi NKBA yang tidak bertentangan dengan
kedaulatan Kongres Konfederasi Sarbumusi NU.
2. Kongres diadakan setiap 5 tahun sekali, dihadiri oleh :
a) Utusan DPP Konfederasi Sarbumusi yang diberi
mandat.
b) Utusan Fedrasi lain dalam ruang lingkup
Konfederasi Sarbumusi sebagai peninjau
c) Para pengurus PP Federasi-Sarbumusi NKBA.
d) Para utusan GBLP Basis yang diberi mandat.
3. Dalam keadaan luar biasa Kongres dapat dipercepat atau
ditunda atas Keputusan RAKERNAS atau atas permintaan
sekurang-kurangnya setengah lebih satu jumlah GBLP.
4. Kongres berwenang :
a) Menilai dan mengesahkan Laporan pertanggung
jawaban PP F– SARBUMUSI NKBA.
b) Menetapkan atau mengubah PD/PRT F–
SARBUMUSI NKBA.
c) Menetapkan Program Kerja Nasional Organisasi
sebagai penjabaran Program Umum Konfederasi
Sarbumusi.
d) Membuat rekomendasi Organisasi
e) Memilih dan menetapkan Ketua Umum dan
Formatur PP F–Sarbumusi NKBA.
f) Membentuk Komisi Verifikasi Keanggotaan. ( bila
diperlukan).
5. Penyelenggaraan Kongres :
a) Penyelenggaraan Kongres dilakukan oleh PP F–
Sarbumusi NKBA.
b) Dalam hal penyelenggarakan Kongres F–Sarbumusi
NKBA bersamaan dengan penyelenggarkan
PD/PRT F-SARBUMUSI NKBA Page 14
Kongres Akbar Konfederasi SARBUMUSI NU,
maka yang di dahulukan ialah penyelenggaran
Kongres Federasi Sarbumusi NKBA.
Pasal 23
.KONFERENSI BASIS
1. Konferensi Basis diadakan 3 tahun sekali dan dihadiri oleh :
a) Para Pengurus Pimpinan Basis Perusahaan GBLP F–
Sarbumusi NKBA.
b) Anggota dan atau Perwakilan anggota Basis GBLP F-
Sarbumusi NKBA.
c) Utusan DPC K-Sarbumusi yang diberi mandat.
2. Dalam keadaan luar biasa Konferensi Basis dapat
dipercepat atau ditunda atas keputusan Rapat kerja basis atau
permintaan sekurang-kurangnya 2/3 lebih dari jumlah
anggota.
3. Konferensi Basis berwenang untuk :
a) Menilai dan mengesahkan Laporan Pertanggung
Jawaban Pengurus Basis GBLP F-Sarbumusi NKBA.
b) Menetapkan program kerja Basis sebagai penjabaran
Program Kerja Cabang, dan Program Kerja Nasional
F–Sarbumusi NKBA.
c) Memilih dan menetapkan Komposisi kepegurusan
Pengurus Basis F–Sarbumusi NKBA.
d) Membentuk Komisi Verifikasi Keanggotaan (bila
diperlukan)
4. Konferensi Basis diselenggarakan oleh Pengurus GBLP F-
Sarbumusi NKBA.
PD/PRT F-SARBUMUSI NKBA Page 15
Pasal 24
Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS)
1. Rapat Pimpinan Nasional adalah rapat konsolidasi tingkat
nasional dalam rangka penguatan organisasi.
2. Rapat Pimpinan Nasional dihadiri oleh :
a) Pimpinan Pusat F-Sarbumusi NKBA.
b) Pengurus DPC K-Sarbumusi NU yang diberi
mandat.
c) Ketua dan Sekretaris GBLP F-Sarbumusi NKBA.
d) Undangan yang ditetapkan oleh PP F-Sarbumusi
NKBA.
Pasal 25
RAPAT KERJA NASIONAL ( RAKERNAS )
1. Rakernas adalah kekuasaan tertinggi organisasi di tingkat PP
F-Sarbumusi NKBA setelah kongres.
2. Rakernas dihadiri oleh :
a) Pengurus PP Federasi–Sarbumusi NKBA.
b) Ketua dan Sekretaris Basis GBLP Federasi Sarbumusi
NKBA.
c) Utusan DPP Konfederasi Sarbumusi yang diberi
mandat.
d) Utusan DPW Konfederasi Sarbumusi yang diberi
mandat
e) Utusan DPC Konfederasi-Sarbumusi NKBA.
3. Rakernas dipimpin oleh PP Federasi-Sarbumusi NKBA.
4. Rakernas diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam satu
periode kepengurusan dan dilaksanakan selambat-lambatnya
satu tahun sebelum Kongres dilaksanakan.
5. Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) merupakan forum
konsultasi, koordinasi dan evaluasi tingkat nasional dalam
PD/PRT F-SARBUMUSI NKBA Page 16
rangka keterpaduan dan koordinasi program dan
pengembangan organisasi, yang berwenang untuk :
a. Menilai dan memusyawarahkan laporan kinerja PP
F–Sarbumusi NKBA.
b. Mengadakan evaluasi program kerja nasional.
c. Merekomendasikan program kerja tahun berikutnya.
d. Pada Rakernas terakhir, Menetapkan waktu
Pelaksanaan Kongres berikutnya.
e. Menetapkan keputusan penting lainnya.
Pasal 26
RAPAT RUTIN (RATIN)
1. Rapat rutin PP Federasi–Sarbumusi NKBA terdiri dari:
a. Rapat Pengurus Harian.
- Rapat Pengurus Harian dihadiri oleh Pengurus
PP F–Sarbumusi NKBA.
- Ratin Pengurus Harian dilakukan dalam periode
Rapat Bulanan, Rapat Triwulan, Rapat Per-
semester dan Rapat Tahunan.
b. Ratin Pleno.
- Rapat Rutin Pleno dihadiri oleh PP F-Sarbumusi
NKBA.
- Ratin Pleno dilakukan dalam periode : Rapat
Triwulan, Rapat Per-semester.
- Ratin Pleno lebih menitik beratkan pada evaluasi
dan strategi organisasi mengenai Program Kerja F-
Sarbumusi NKBA, Evaluasi penggunaan keuangan
Organisasi, dan pelaksanaan Rekomendasi
Organisasi.
2. Ratin GBLP F–Sarbumusi NKBA.
a. Rapat Pengurus Harian
PD/PRT F-SARBUMUSI NKBA Page 17
- Rapat Pengurus Harian dihadiri oleh Pengurus
GBLP F–Sarbumusi NKBA.
- Ratin Pengurus Harian dilakukan dalam periode
Rapat Bulanan, Rapat Triwulan, Rapat Per-
semester dan Rapat Tahunan.
b. Ratin Pleno.
- Rapat Rutin Pleno dihadiri oleh Pengurus GBLP F-
Sarbumusi NKBA.
- Ratin Pleno dilakukan dalam periode : Rapat
Triwulan, Rapat Per-semester.
- Ratin Pleno lebih menitik beratkan pada evaluasi
dan strategi organisasi mengenai Program Kerja
GBLP Fi-Sarbumusi NKBA, Evaluasi penggunaan
keuangan Organisasi, dan pelaksanaan Rekomendasi
Organisasi.
Pasal 27
RAPAT KERJA BASIS
1. Rakersis merupakan forum konsultasi, koordinasi dan
evaluasi di tingkat GBLP F–Sarbumusi NKBA sebelum
Konferensi Basis.
2. Rakersis dihadiri oleh :
- Para Pengurus GBLP F–Sarbumusi NKBA.
- Utusan DPC K-Sarbumusi NU.
- Sebagian atau seluruh anggota yang ditetapkan oleh
GBLP F–Sarbumusi NKBA.
3. Rakersis diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam satu
periode dan dilaksanakan selambat-lambatnya satu tahun
sebelum Konferensi Basis.
4. Rakersis dipimpin oleh GBLP F–Sarbumusi NKBA.
PD/PRT F-SARBUMUSI NKBA Page 18
5. Rapat Kerja Basis merupakan forum konsultasi, koordinasi
dan evaluasi tingkat Unit Kerja dalam rangka keterpaduan
dan koordinasi program dan pengembangan organisasi yang
berwenang untuk :
- Menilai dan memusyawarahkan laporan kinerja
GBLP F–Sarbumusi NKBA.
- Mengadakan evaluasi program kerja Basis.
- Merekomendasikan program kerja tahun berikutnya.
- Pada Rakersis terakhir, Menetapkan waktu
Pelaksanaan Konferensi Basis berikutnya.
- Menetapkan keputusan penting lainnya.
BAB IX
SUSUNAN PENGURUS
Pasal 28
PENGURUS PIMPINAN PUSAT
1. Pengurus Pimpinan Pusat Federasi–Sarbumusi NKBA
berjumlah sekurang- kurangnya 14 ( empat belas ) orang.
2. Pengurus Pimpinan Pusat F–Sarbumusi NKBA diatur sebagai
berikut :
- Dipimpin oleh Seorang Ketua Umum.
- Dibantu oleh sekurang-kurangnya 5 (Lima) Orang
Ketua.
- Seorang Sekretaris Umum.
- Dibantu oleh sekurang-kurangnya 4 (Empat ) Orang
Sekretaris.
- Seorang Bendahara Umum dan dibantu oleh
beberapa Bendahara.
a. Sekurang-kurangnya 1 (satu) Orang Sekretaris
bekerja penuh waktu (full timer).
PD/PRT F-SARBUMUSI NKBA Page 19
b. Semua Kegiatan teknis organisasi harian dibawah
koordinasi Sekretaris Umum.
c. Sebagai alat kelengkapan organisasi maka pada
tingkat PP F-Sarbumusi NKBA dapat dibentuk
lembaga atau badan antara lain Pendidikan,
Advokasi, dan disesuaikan dengan kebutuhan.
d. Sekretaris Umum dan para sekretaris tidak dapat
membuat keputusan diluar keputusan kongres,
Rakernas atau Rapimnas.
e. Selain oleh Sekretaris Umum, semua surat keluar
harus disetujui daj ditandatangani oleh Ketua Umum
atau Ketua bidang.
3. Pengurus Pimpinan Pusat merupakan pemegang mandat
Kongres secara kolektif sebagai pengelola, pengendali dan
pelaksana kegiatan organisasi sehari-hari.
Pasal 29
PENGURUS PIMPINAN BASIS
1. Pengurus Pimpinan Basis GBLP sekurang-kurangnya 5
(lima) orang.
2. Pengurus Pimpinan Basis GBLP F–Sarbumusi NKBA diatur
sebagai berikut :
- Dipimpin oleh seorang Ketua.
- Dibantu oleh sekurang-kurangnya 1 (satu) Orang
Wakil Ketua.
- Seorang Sekretaris.
- Dibantu oleh sekurang-kurangnya 1 (satu) Orang
Wakil Sekretaris.
- Seorang Bendahara.
PD/PRT F-SARBUMUSI NKBA Page 20
- Jika dipandang perlu, maka Bendahara dibantu oleh
1 (satu) orang atau beberapa orang Wakil
Bendahara.
a. Semua kegiatan teknis organisasi harian dibawah
koordinasi Sekretaris.
b. Sebagai alat kelengkapan organisasi maka di tingkat
basis GBLP F-Sarbumusi NKBA dapat dibentuk seksi
dan pengembangan organisasi sesuai dengan kebutuhan.
c. Sekretaris dan para wakil sekretaris tidak dapat membuat
keputusan diluar keputusan Konferensi Basis dan Rapat
kerja basis.
d. Selain oleh sekretaris , semua surat keluar harus disetujui
dan ditandatangani oleh Ketua atau wakil ketua.
3. Pengurus Basis GBLP merupakan pemegang mandat
Konferensi Basis secara kolektif sebagai pengelola,
pengendali dan pelaksana kegiatan organisasi sehari-hari.
BAB X
SANKSI ORGANISASI
Pasal 30
SANKSI TINDAKAN INDISIPLINER
1. Tindakan indisipliner dapat dikenakan kepada anggota atau
pengurus organisasi di semua tingkatan berupa :
- Teguran Lisan;
- Peringatan tertulis;
- Skorsing;
2. Bentuk tindakan indisipliner sebagaimana dinyatakan dalam
Pasal 32 Ayat 1, pengaturan, bentuk dan sifatnya, menjadi
kewenangan organisasi satu tingkat diatasnya.
PD/PRT F-SARBUMUSI NKBA Page 21
Pasal 33
SANKSI PEMBERHENTIAN DAN PEMBEKUAN
1. Sanksi Pemberhentian dikenakan kepada Anggota
Perseorangan atau Pengurus organisasi di semua tingkatan,
berupa:
- Pemberhentian permanen sebagai anggota
perseorangan.
- Pemberhentian permanen sebagai pengurus.
- Khusus tindakan pembekuan kepengurusan dan atau
pemberhentian permanen terhadap Pengurus
organisasi di semua tingkatan, dan pemberhentian
sebagai anggota perseorangan, maka tindakan
tersebut menjadi kewenangan DPP Konfederasi
Sarbumusi NU, setelah ada keputusan final dari
Dewan Pengawasan Nasional Sarbumusi.
2. Sanksi Pemberhentian hanya dapat dikenakan terhadap
pelanggaran:
- Bergabung dengan serikat pekerja/serikat buruh
lain.
- Memfasilitasi dan atau membentuk Serikat
Pekerja/serikat buruh lain.
- Melanggar PD/PRT Konfederasi dan atau PD/PRT
Federasi.
- Hal-hal lainnya yang diatur dalam Peraturan
Organisasi (PO) Konfederasi Sarbumusi dan atau
Federasi.
3. Bentuk tindakan pemberhentian sebagaimana dinyatakan
dalam pasal 33 ayat 1,2 dan 3 menjadi hak dan kewenangan
DPP Konfederasi Sarbumusi NU.
PD/PRT F-SARBUMUSI NKBA Page 22
BAB XI
KEUANGAN
Pasal 34
SUMBER KEUANGAN ORGANISASI
1. Keuangan organisasi diperoleh dari :
- Uang iuran anggota (COS).
- Uang pangkal.
- Uang Konsolidasi.
- Sumbangan yang tidak mengikat.
- Usaha-usaha lain yang sah menurut Undang-Undang
yang berlaku dan atau dana abadi.
2. Penanggung Jawab dan pengelolaan uang iuran anggota
(COS), dan usaha-usaha lain yang sah, sebagaimana diatur
dalam ayat 1 (a dan e) adalah DPP Konfederasi
SARBUMUSI.
3. Penanggung Jawab dan pengelolaan uang pangkal dan
sumbangan yang tidak mengikat, sebagaimana diatur dalam
ayat 1 (b dan d), adalah diatur lebih lanjut dalam PRT
Federasi NKBA, dengan tetap memperhatikan saran-saran
dari DPP Konfederasi Sarbumusi.
4. Penanggungjawab dan pengelolaan uang konsolidasi
sebagaimana diatur dalam ayat 1 c adalah DPP Konfederasi
Sarbumusi dan PP Federasi Sarbumusi NKBA, yang akan
diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi (PO) DPP
Konfederasi Sarbumusi.
PD/PRT F-SARBUMUSI NKBA Page 23
BAB XII PERGANTIAN ANTAR WAKTU
Pasal 35
PERGANTIAN ANTAR WAKTU
1. Penggantian pengurus antar waktu adalah penggantian
seseorang atau beberapa orang pengurus dikarenakan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 Anggaran Rumah
Tangga F-Sarbumusi NKBA.
2. Penggantian antar waktu dapat dilakukan atas persetujuan
Rapat Pengurus yang di tuangkan dalam berita acara sesuai
tingkat masing-masing yang di sahkan oleh Perangkat
Organisasi satu tingkat diatasnya.
3. Khusus penggantian antar waktu untuk jabatan :
a) Ketua Umum dan Sekretaris Umum PP Federasi
Sarbumusi NKBA dilakukan dalam Rakernas dan
disetujui oleh DPP. Konfederasi Sarbumusi.
b) Ketua dan Sekretaris GBLP F-Sarbumusi NKBA
dilakukan dalam Rapat kerja basis
BAB XIII PERATURAN PERALIHAN
Pasal 36 PERATURAN PERALIHAN
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih
lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga PP Federasi Sarbumusi
NKBA.
PD/PRT F-SARBUMUSI NKBA Page 24
Pasal 37
PENUTUP
Peraturan Dasar ini disahkan dalam Kongres Akbar V
Sarbumusi Tahun 2016 dan merupakan Pedoman Organisasi
sampai dengan Kongres Federasi Sarbumusi NKBA 5 (Lima)
Tahun berikutnya.
PD/PRT F-SARBUMUSI NKBA Page 25
PERATURAN RUMAH TANGGA
FEDERASI SARIKAT BURUH MUSLIMIN INDONESIA
NIAGA, KEUANGAN, BANK, DAN ASURANSI
PERIODE : 2016 – 2021
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
KETENTUAN KEANGGOTAAN
Yang dapat menjadi Anggota adalah semua pekerja warga negara
Indonesia yang bekerja di sektor industri dan lapangan kerja Niaga,
Keuangan, Bank, Asuransi dan Jasa Keuangan Non Bank serta staf
dan pengurus dilingkungan Pengurus Pusat Federasi Sarbumusi
NKBA sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 Peraturan Dasar
Federasi Sarbumusi NKBA.
Pasal 2
CARA – CARA MENJADI ANGGOTA
1. Mengajukan permintaan menjadi anggota secara tertulis yang
memuat :
- Pernyataan menyetujui dan sanggup mentaati PD
/PRT F–Sarbumusi NKBA.
- Pernyataan menyetujui program kerja organisasi F-
Sarbumusi NKBA.
2. Permintaan menjadi Anggota Federasi–Sarbumusi NKBA
dialamatkan kepada Basis GBLP NKBA di tempat kerja
masing-masing.
3. Dalam hal Basis GBLP F–Sarbumusi NKBA belum
terbentuk dan atau buruh dalam hubungan kerja yang tidak
PD/PRT F-SARBUMUSI NKBA Page 26
tetap, permintaan menjadi anggota dialamatkan kepada
Dewan Pimpinan Cabang K-Sarbumusi NU diwilayah
setempat.
4. Dalam hal DPC pada ketentuan ayat (3) pasal 2 diatas belum
terbentuk, maka permintaan menjadi anggota dialamatkan
kepada DPW Konfederasi Sarbumusi NU dan atau Pimpinan
Pusat F–Sarbumusi NKBA.
5. Pengurus dan staff Perangkat Organisasi F–Sarbumusi
NKBA yang tidak menjadi anggota Basis GBLP F–
Sarbumusi NKBA maka pendaftaran keanggotaan ditujukan
kepada PP Federasi Sarbumusi NKBA.
Pasal 3
KETENTUAN KARTU TANDA ANGGOTA
1. Kartu Tanda Anggota (KTA) dibuat dan didistribusikan oleh
PP Federasi Sarbumusi NKBA dan data Keanggotaannya
ditembuskan kepada Konfederasi Sarbumusi.
2. Kartu Tanda Anggota (KTA) ditandatangani oleh Ketua dan
Sekretaris PP F–Sarbumusi NKBA.
3. Masa berlaku Kartu Tanda Anggota (KTA) selama 5 (lima)
tahun.
4. Ketentuan penomoran Kartu Tanda Anggota (KTA) diatur
oleh PP F–Sarbumusi NKBA.
Pasal 4
BERAKHIRNYA KEANGGOTAAN
Seorang Anggota F–Sarbumusi NKBA hilang status keanggotaannya
karena :
1. Meninggal dunia.
PD/PRT F-SARBUMUSI NKBA Page 27
2. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri.
3. Diberhentikan oleh Organisasi.
4. Bergabung menjadi anggota Serikat Pekerja lain.
Pasal 5
PEMBERHENTIAN KEANGGOTAAN
1. Seorang Anggota dapat diberhentikan karena tidak
melakukan kewajiban-kewajibannya sebagai anggota atau
karena perbuatan–perbuatan yang bertentangan dengan azas
dan tujuan Organisasi dan atau NU.
2. Keputusan diberhentikan dilakukan oleh DPP Konfederasi
Sarbumusi, melalui mekanisme Rapat Pleno Pengurus Harian
berdasarkan Rekomendasi atau Usulan atau keputusan
pemberhentian dari Perangkat organisasi PP F–Sarbumusi
NKBA, dan perangkat organisasi dibawahnya (Rapat Basis
GBLP).
3. Anggota yang diberhentikan dapat mengajukan permintaan
banding kepada Dewan Pengawas Nasional Konfederasi
Sarbumusi NU.
BAB II
HAK SUARA
Pasal 6
HAK SUARA DALAM KONGRES
1. Utusan Dari DPP Konfederasi Sarbumusi 1 (satu) Suara.
2. Utusan Dari PP Federasi lain di Lingkungan Konfederasi
Sarbumusi sebangai peninjau.
PD/PRT F-SARBUMUSI NKBA Page 28
3. Utusan Dari DPW konfederasi Sarbumusi 1 (satu) Suara
4. Utusan Dari DPC K-Sarbumusi 1 (satu) Suara.
5. Utusan Dari Pimpinan Basis GBLP Federasi NKBA 1 (Satu)
suara, dan mendapatkan tambahan suara sebagai berikut :
- Pengurus Basis GBLP F-Sarbumusi NKBA yang
telah mempunyai anggota 30.000 (tiga puluh ribu)
ditambah 1 (satu) hak suara.
- Selebihnya dari setiap 30.000 (tiga puluh ribu)
anggota, tambah 1 (satu) hak suara maksimum 3
suara.
Pasal 7
HAK SUARA DALAM RAKERNAS
Setiap peserta Rakernas diberi mandat organisasi mempunyai 1 (satu)
hak suara.
Pasal 8
HAK SUARA DALAM KONFERENSI BASIS
1. Utusan Dari DPC K-Sarbumusi 1 (Satu) Suara 2. Utusan Dari Pimpinan Basis GBLP Federasi NKBA 1 (Satu)
Suara.
3. Semua Anggota yang terdaftar di Basis GBLP Perusahaan
Tersebut mempunyai hak suara dan ketentuannya di atur dalam
tata tertib Konferensi Basis.
PD/PRT F-SARBUMUSI NKBA Page 29
BAB III
SAHNYA MUSYAWARAH DAN TATA CARA
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 9
SAHNYA MUSYAWARAH
Setiap musyawarah sebagaimana diatur dalam BAB II Pasal 6,7,8 dan
9 Peraturan Rumah Tangga ini dinyatakan sah apabila dihadiri oleh
2/3 dari seluruh utusan.
Pasal 10
QUORUM SIDANG
Sidang-sidang sah apabila dihadiri lebih dari separuh jumlah utusan
yang hadir.
Pasal 11
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Keputusan diambil atas dasar musyawarah untuk mencapai mufakat.
Apabila musyawarah tidak mencapai mufakat, diadakan pemungutan
suara atas dasar suara terbanyak.
PD/PRT F-SARBUMUSI NKBA Page 30
BAB IV
TATA KERJA PIMPINAN
Pasal 12
TATA KERJA PIMPINAN F–SARBUMUSI NKBA
Sistem kerja Pimpinan Pusat F–Sarbumusi NKBA adalah kolektif
dengan pengaturan sebagai berikut :
1. Ketua umum dan ketua-ketua ditingkat pusat merupakan pengambilan
keputusan dan perumusan kebijakan secara Nasional.
2. Sekretaris umum dan sekretaris-sekretaris di tingkat pusat merupakan
pelaksana teknis berdasarkan keputusan atau kebijakan-kebijakan
secara nasional.
3. Ketua di tingkat basis, merupakan perumus kebijakan dan keputusan
di tingkat masing-masing yang tidak bertentangan dengan kebijakan
dan keputusan secara nasional.
4. Sekretaris dan wakil-wakil sekretaris di tingkat cabang atau daerah
dan tingkat Basis Perusahaan merupakan pelaksana teknis kebijakan
dan keputusan di tingkat masing-masing.
5. Bendahara di tingkat masing-masing merupakan pengelola, penggali
potensi dan pengembangan keuangan organisasi
6. Pembidangan atau pembagian tugas dapat diatur lebih rinci dalam
Peraturan Organisasi.
Pasal 13
PENGESAHAN PIMPINAN F-SARBUMUSI NKBA
Pengesahan dan pembuatan Surat Keputusan diatur sebagai berikut :
1. Pengurus PP Federasi Sarbumusi NKBA Disahkan dan dikukuhkan
oleh DPP Konfederasi Sarbumusi.
PD/PRT F-SARBUMUSI NKBA Page 31
2. Pengurus Basis Federasi-Sarbumusi NKBA disahkan dan dikukuhkan
oleh PP Federasi-Sarbumusi NKBA atas rekomendasi dari DPC K-
Sarbumusi serta ditembuskan kepada DPP Konfederasi Sarbumusi.
Pasal 14
PERANGKAPAN JABATAN
1. Pengurus PP Federasi Sarbumusi NKBA hanya dapat merangkap
Jabatan dengan DPP Konfederasi Sarbumusi dan DPW Konfederasi
Sarbumusi.
2. Untuk Ketua Umum PP Federasi Sarbumusi hanya dapat merangkap
sebagai Ketua DPW Konfederasi Sarbumusi dan atau Pengurus Harian
DPP Konfederasi Sarbumusi.
3. Pengurus Basis GBLP Federasi-Sarbumusi NKBA dapat merangkap
jabatan dengan DPC K-Sarbumusi.
4. Pengurus Federasi-Sarbumusi NKBA disemua tingkatan tidak boleh
merangkap jabatan dengan :
a. Perangkapan jabatan antar SP/SB di semua tingkatan.
b. Jabatan pengurus harian organisasi yang tidak sepaham dengan
Ahlussunah Wal Jamaah: Nahdlatul Ulama, badan Otonom,
lajnah, lembaga NU.
Pasal 15
PERSYARATAN MENJADI PENGURUS
1. Syarat-syarat untuk menjadi pengurus F–Sarbumusi NKBA di semua
tingkatan adalah bahwa yang bersangkutan masih aktif dan tercatat
sebagai anggota Federasi-Sarbumusi NKBA dan atau Federasi
dilingkungan Konfederasi Sarbumusi.
PD/PRT F-SARBUMUSI NKBA Page 32
2. Mempunyai komitmen dan dedikasi yang tinggi terhadap perjuangan
buruh serta organisasi dan atau yang telah mengabdikan dirinya bagi
kepentingan organisasi.
3. Untuk menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat F-Sarbumusi NKBA
seseorang calon harus sudah aktif menjadi anggota Federasi Serikat
Buruh Sarbumusi sekurang - kurangnya 4 (empat) tahun. Dan atau
Ketua DPW Konfederasi Sarbumusi, Ketua DPC K-Sarbumusi NU.
Pasal 16
ALAT KELENGKAPAN PENGURUS
Untuk kelancaran pelaksanaan tugas-tugas organisasi PP F–Sarbumusi
NKBA di semua tingkatan dapat membentuk alat kelengkapan
organisasi yaitu Direktorat (untuk tingkat PP) dan Seksi (untuk tingkat
GBLP) yang meliputi antara lain Pendidikan, Advokasi, Peranan
Wanita dan Anak serta Pengembangan organisasi sesuai kebutuhan.
BAB V
PEMBERHENTIAN DARI KEANGGOTAAN DAN
KEPENGURUSAN
Pasal 17
BERHENTI DARI KEPENGURUSAN
1. Status kepengurusan F-Sarbumusi NKBA disemua tingkat
dinyatakan hilang karena :
a. Permintaan sendiri.
b. Tindakan indisipliner.
c. Meninggal Dunia.
d. Diberhentikan.
PD/PRT F-SARBUMUSI NKBA Page 33
e. Menjadi Pengurus di Serikat Pekerja lain.
f. Memfasilitasi dan atau membentuk Serikat Pekerja
lain.
2. Sejak hilangnya status kepegurusan di F-Sarbumusi NKBA
maka secara otomatis hak dan kewajibannya sebagai
pengurus dinyatakan gugur.
Pasal 18
PEMBERHENTIAN SEMENTARA PENGURUS
1. Tindakan pemberhentian sementara terhadap Pengurus
disemua tingkatan diambil karena :
- Melalaikan tugas.
- Menyalah-gunakan jabatan untuk kepentingan
pribadi.
- Menyalah-gunakan hak milik Organisasi untuk
kepentingan pribadi.
2. Tindakan pemberhentian sementara Pengurus F–Sarbumusi
NKBA dilakukan atas hasil Nota dan Rekomendasi yang sah
berdasarkan Rapat Pengurus di masing-masing tingkatan
yang diadakan khusus untuk itu.
3. Tindakan pemberhentian sementara Pengurus dilakukan
setelah melalui proses peringatan tertulis sebanyak 3 (tiga)
kali dalam kurun waktu 6 bulan.
Pasal 19
PEMBERHENTIAN SEMENTARA ANGGOTA
1. Tindakan pemberhentian terhadap Anggota F–Sarbumusi
NKBA, diambil setelah:
- Peringatan pemberhentian sementara karena
terdapat bukti-bukti yang meyakinkan melanggar
PD/PRT F-SARBUMUSI NKBA Page 34
ketentuan-ketentuan Organisasi Federasi-Sarbumusi
NKBA.
- Tindakan Indisipliner.
- Hasil Nota dan Rekomendasi yang sah berdasarkan
rapat pengurus yang diadakan untuk itu.
2. Tindakan pemberhentian sementara Anggota F–Sarbumusi NKBA dilakukan atas hasil Nota dan Rekomendasi yang sah
berdasarkan Rapat Pengurus di masing-masing tingkatan
yang diadakan khusus untuk itu.
3. Tindakan pemberhentian sementara Anggota dilakukan
setelah melalui proses peringatan tertulis sebanyak 3 (tiga)
kali dalam kurun waktu 6 bulan.
Pasal 20
PEMBELAAN DIRI
1. Pembelaan diri akibat pemberhentian sementara dan atau
pemecatan dilakukan dalam Rapat Kerja F–Sarbumusi NKBA
dimasing-masing tingkatan.
2. Apabila ternyata diadakan pemberhentian sementara dan atau
pemecatan tidak terbukti, maka terhadap yang bersangkutan
diadakan rehabilitasi pada waktu Kongres/Rakernas/Konferensi
Basis.
BAB VI
KEADAAN DARURAT
Pasal 21
KEADAAN DARURAT
Dalam keadaan darurat Pimpinan F–Sarbumusi NKBA disemua
tingkatan mempunyai wewenang melakukan pemberhentian dan
mengangkat Pengurus sementara Pimpinan F–Sarbumusi NKBA,
PD/PRT F-SARBUMUSI NKBA Page 35
setelah mengadakan koordinasi dan mendapatkan rekomendasi dari
DPP Konfederasi Sarbumusi.
BAB VII
KEUANGAN
Pasal 22
UANG PANGKAL DAN UANG KONSOLIDASI
1. Penanggungjawab dan pengelolaan uang
pangkal/Pendaftaran adalah Pengurus Basis GBLP
Sarbumusi NKBA.
2. Besarnya Uang Pangkal/Pendaftaran Rp. 10.000.
3. Penanggungjawab dan pengelolaan uang konsolidasi adalah
DPP Konfederasi Sarbumusi, yang akan diatur lebih lanjut
dalam Peraturan Organisasi (PO) DPP Konfederasi
Sarbumusi.
Pasal 23
UANG IURAN ANGGOTA
1. Besarnya Uang Iuran anggota ditetapkan sebesar Rp. 10.000/
angota.
2. Uang iuran anggota 30% distribusinya disentralisir ke DPP
Konfederasi Sarbumusi melalui Pengurus Basis GBLP untuk
kemudian didistribusikan kepada Perangkat Organisasi PP
Federasi–Sarbumusi NKBA sesuai dengan Anggaran yang telah
disetujui dalam Rapat Pimpinan ( RAPIM ) berdasarkan dari
rekomendasi anggaran hasil kongres.
PD/PRT F-SARBUMUSI NKBA Page 36
Pasal 24
PEMBAGIAN UANG IURAN ANGGOTA
1. Uang iuran anggota ditetapkan pembagiannya sebagaimana
yang diatur lebih lanjut oleh DPP Konfederasi Sarbumusi.
2. Mekanisme pendistribusian Iuran yang disetorkan ke DPP
Konfederasi Sarbumusi diatur lebih lanjut dalam Peraturan
Organisasi Konfederasi Sarbumusi.
3. DPP Konfederasi berkewajiban membuat laporan penerimaan
iuran anggota (COS) keseluruh perangkat Organisasi di
bawahnya selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sekali.
BAB VIII
LAIN-LAIN
Pasal 25
PERATURAN LAIN-LAINNYA
Hal-hal lain yang belum diatur dalam Peraturan Rumah Tangga ini
akan diatur dalam peraturan organisasi F–Sarbumusi NKBA dengan
persetujuan Konfederasi Sarbumusi.
BAB IX
PENUTUP
Pasal 26
PENUTUP
Peraturan Rumah Tangga ini disahkan dalam Kongres Akbar
Konfederasi Sarbumusi Tahun 2016 dan merupakan Pedoman
Organisasi sampai dengan Kongres Federasi Sarbumusi NKBA 5
(Lima) Tahun berikutnya.
PD/PRT F-SARBUMUSI NKBA Page 37
Lampiran : Surat Keputusan
Nomor : SK/Kep.007/DPP. KSBMI/X/2016 Tanggal : 10 Oktober 2016
KOMPOSISI DAN PERSONALIA
PIMPINAN PUSAT
FEDERASI SARIKAT BURUH MUSLIMIN INDONESIA
NIAGA, KEUANGAN, BANK DAN ASURANSI
(PP. FEDERASI SARBUMUSI NKBA)
PERIODE 2016 – 2021
Ketua Umum : Arianto Wibisono
Ketua Sektor Niaga : Alfi Antoni
Ketua Sektor Keuangan : Astrit Muhaimin
Ketua Sektor Bank-Non Bank : Joko Priyono
Sekretaris Umum : Bambang Tri Anggono
Sekretaris bid.Internal : Ilhamudin
Sekretaris bid.Eksternal : Salimna
Sekretaris bid.Kesekretariatan : Zaenal Arifin
Bendahara Umum : Deta Anggraeni Ilyas
Bendahara : Sumarsono
Bendahara : Abdulloh
PD/PRT F-SARBUMUSI NKBA Page 38
PD/PRT F-SARBUMUSI NKBA Page 39