perancangan video mapping sebagai media ...repository.amikom.ac.id/files/publikasi_10.12.4441.pdf4...
TRANSCRIPT
PERANCANGAN VIDEO MAPPING SEBAGAI MEDIA PROMOSI
PT. TULUS ESTETIKA SOLO
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Khifni Beyk Ahmad
10.12.4441
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA
2013
DESIGNING VIDEO MAPPING FOR MEDIA CAMPAIGN AT PT. TULUS ESTETIKA SOLO
PERANCANGAN VIDEO MAPPING SEBAGAI MEDIA PROMOSI PT. TULUS ESTETIKA SOLO
Khifni Beyk Ahmad Amir Fatah Sofyan
Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
The development of advertising techniques in Indonesia has increased very rapidly, ranging from live shoot, 2-dimensional and 3-dimensional. That each has advantages to attract consumers. The technique of using video mapping has advantages in comparison with the live shoot technique, 2-dimensional and 3-dimensional, because by using video mapping the eyes of potential customers can be pampered with different ad serving, and perhaps have never been tasted.
Video mapping assessed can turn a static design work so that it becomes more vivid as moving images combined with a shot from the video.
The use of video mapping is also believed that the room can add space seem more spacious. Video mapping is a new scope of art and graphics. In addition to creating an atmosphere, a video mapping provide indoor space while creating a message. People will feel differently karen feels more alive.
Keywords : Video Mapping, Promotion.
1
1. Pendahuluan Keinginan PT. Tulus Estetika Solo adalah promosi yang masih
menggunakan miniatur dari contoh bangunan yang akan dan sudah dibangun,
dan ingin menyajikan suatu cara promosi yang berbeda dari pada yang lain.
Berdasarkan keterangan diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil
judul: Perancangan Video Mapping Sebagai Media Promosi PT. Tulus Estetika
Solo.
2. Landasan Teori 2.1 Konsep Dasar Promosi 2.1.1 Pengertian Promosi
Promosi adalah bagian dari bauran pemasaran yang besar peranannya.
Promosi merupakan kegiatan – kegiatan yang secara aktif dilakukan perusahaan
untuk mendorong konsumen membeli produk yang ditawarkan. Promosi juga
dikatakan sebagai proses berkelanjutan karena dapat menimbulkan rangkaian
kegiatan perusahaan yang selanjutnya. Karena itu promosi dipandang sebagai
arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan
seseorang atau organisasi agar melakukan pertukaran dalam pemasaran.
Kegiatan dalam promosi ini pada umumnya adalah periklanan, personal selling,
promosi penjualan, pemasaran langsung, serta hubungan masyarakat dan
publisitas.1
2.1.2 Jenis Promosi Pemasar mengembangkan promosi untuk mengkomunikasikan informasi
mengenai produk mereka dan mempengaruhi konsumen untuk membelinya.
Untuk menciptakan dan memelihara keunggulan pembeda dari apa yang
ditawarkan pesaing maka sebagian besar produk dan merek yang berhasil
membutuhkan promosi.2
2.1.3 Kelebihan Promosi menggunakan Multimedia Dari berbagai macam media informasi, multimedia memilki suatu kelebihan
tersendiri yang memiliki karakter khusus dalam setiap penyajian media
informasi. Kelebihan dari multimedia adalah dapat menarik indra dan menarik
minat, karena merupakan gabungan antara gambar,suara dan gerakan.
Sehingga beberapa indra manusia akan ikut berinteraksi, seperti indra penglihat, pendengar, maupun tubuh user.
1 M. Fuad , 2000. Pengantar Bisnis , Gramedia, hal 130. 2 Freddy Rangkuti,2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Intregated Marketing Communication, Gramedia, hal 177.
2
2.1.4 Peranan Multimedia dalam Bidang Promosi Komunikasi pemasaran adalah salah satu dari empat elemen utama bauran
promoi perusahaan. Pemasar dan pengiklan harus tahu bagaimana
menggunakan iklan, promosi penjualan,publisitas, dan penjualan personal untuk
mengkomunikasikan suatu produk beserta nilai konsumen yang dituju atau
target.3
2.2 Konsep Video Mapping 2.2.1 Pengertian Video Mapping
Video mapping merupakan teknologi hiburan yang baru dan inovatif. Teknik
yang memproyeksikan gambar video pada bangunan, struktur atau hampir
semua jenis permukaan atau objek 3D. Proyektor akan menyoroti setiap bentuk,
garis atau ruang. Sehingga menciptakan ilusi optik yang menakjubkan. Video
mapping cukup baru dan sangat berkembang saat ini. Alasan keberhasilannya
adalah bahwa masyarakat akan terlibat secara emosional dalam pertunjukan. Hal
ini tidak hanya visualisasi yang keren, tapi juga dapat mengejutkan,dan menarik.4
2.3 Cara Membuat Video Mapping Yang paling penting yang adalah jelas, proyektor video. Untuk obyek kecil
dan untuk proyeksi obyek memerlukan dasar 5600 lumens. Tapi kadang perlu
hingga 20.000 lumens untuk menghasilkan yang jelas, gambar yang akurat pada
permukaan besar dan / atau dari jarak jauh. Tentu saja ada banyak yang harus
dipertimbangkan, seperti mahalnya alat – alat untuk membuat video mapping.
Tantangan yang sebenarnya datang ketika artis mampu melakukan sesuatu yang
indah, artistik dan profesional, dan pada saat yang sama memuaskan klien.
1. Persiapan
Cara terbaik untuk bekerja adalah di samping proyektor video. Pendekatan
Resolusi dengan mempertimbangkan spesifikasi proyektor video dan sesuai
proyek obyek dengan resolusi maksimum proyektor. Pendekatan Video bila
ingin mengatur kualitas video menjadi format PAL / NTSC standar (misalnya
720x576) atau HD jika ingin bekerja dengan proyektor HD.
2. Blue Print
Gambar ini akan digunakan untuk mendapatkan tata letak untuk membuat
masker atau referensi 3D untuk poin proyeksi. Proses ini adalah bagian paling
3 M. Suyanto,2004.Analisis Dan Desain Aplikasi Multimedia Untuk Pemasaran, Andi Offset, hal26 4http://videomapping.org/?page_id=42
3
penting. Perlu menggunakan lensa kamera yang memiliki rasio yang sama
dengan lensa proyektor. Kemudian Anda menempatkan kamera di samping
atau di atas lensa proyektor, sehingga sama dengan ukuran dari proyektor.
3. Memasang Peralatan
Video-mappers, seperti vampir, bekerja pada malam hari. Atau, kalau itu
tidak mungkin, mereka mencoba untuk membuat area proyeksi yang gelap.
Pertama-tama, tempatkan proyektor tepatnya di depan objek yang ingin
disorot. Jika perlu gunakan alat ukur jarak laser untuk memastikan bahwa
posisi lensa proyektor video sempurna horisontal dan yang cocok posisi lensa
kamera. Setelah proyektor video ditempatkan, dan kabel - kabel perlu
dilindungi, setelah itu dapat memulai pembuatan video mapping. Hal ini juga
penting untuk mengetahui bahwa proyektor sangat sensitif terhadap getaran
dan kondisi cuaca.
Gambar 2.1 Proses Pembuatan Video Mapping
4. Kalibrasi dari foto
Setelah memiliki posisi yang tepat kemudian gambar dikalibrasi, dengan
membuka perangkat lunak pengedit foto seperti Photoshop , dan mengatur
ukuran foto untuk resolusi proyektor. Kemudian mengatur tampilan sampai
100% kemudian memproyeksikan gambar kembali ke objek, lalu akan terlihat
dengan jelas jika foto dikalibrasi (setiap elemen dalam foto sesuai dengan
bangunan yang sebenarnya).
4
5. Menciptakan Masker
Hal ini dapat lakukan dengan program apapun dan sudah familiar seperti
dengan After Effects, Illustrator, dsn Photoshop. Ada ratusan tutorial di web
tentang cara membuat masker.
Gambar 2.2 Masker Video Mapping
6. Membuat Animasi Sekarang proses yang menyenangkan akan dimulai. Setelah memiliki
masker, dan sekarang saatnya untuk memutuskan apa yang akan dilakukan
dengan masker tersebut. Video mapping tidak terbatas pada perangkat lunak
tertentu sama sekali, hanya harus menggunakan program yang digunakan
untuk membuat animasi / film / video yang hal, seperti misalnya:
- Adobe After Effects
- Final Cut
- Adobe Premiere 5
2.4 Perangkat Lunak yang digunakan 2.4.1 Adobe Premiere Pro
Adobe Premiere Pro adalah sebuah program penyunting video. Itu adalah
sebagian dari Adobe Creative Suite, walaupun bisa dibeli sendirian. Bahkan jika
dibeli sendirian, itu termasuk Adobe Encore dan Adobe OnLocation. Walaupun
yang dua versi pertama hanya tersedia untuk Windows, versi CS3 tersedia baik
untuk Windows maupun Mac OS X. CS3 tersedia dalam Bahasa Inggris, Bahasa
Perancis, Bahasa Jerman, Bahasa Jepang, Bahasa Italia, dan Bahasa Spanyol.
5 http://videomapping.org/?page_id=42
5
2.4.2 Adobe Soundboth CS3 Adobe Soundboth CS3 adalah software editing audio yang masuk dalam
paket Adobe CS3. Pada versi CS2 Adobe memiliki Audition, namun keduanya
memiliki perbedaan, dapat dikatakan Audition lebih lengkap. Karena pada
Soundboth fitur multitrack sudah tidak ada, sehingga hanya dapat mengedit 1
tack saja.Tetapi ada fitur baru yang dimiliki yaitu menyeleksi frekuensi suara dan
menyeleksi secara custom.Dapat dikatakan soundboth ditujukan bagi editor video
yang memerlukan fitur yang lebih sederhana.6
2.4.3 After Effect Produk piranti lunak yang dikembangkan oleh Adobe, digunakan untuk film
dan pos produksi pada video. pada awalnya merupakan sebuah software produk
dari Macromedia yang sekarang sudah menjadi salah satu produk Adobe.
2.4.4 Windows Media Player Windows media player adalah aplikasi bawaan dari windows yang berfungsi
untuk memutar music dan memutar video menggunakan laptop atau computer.
2.4.5 Adobe Photoshop CS3 Adobe Photoshop adalah perangkat lunak yang digunakan untuk
mengoreksi foto dan gambar dengan menambah efek.
2.4.6 Paint Paint adalah program graphics sederhana yang terintegrasi dengan hamper
seluruh versi Microsoft Windows, sejak perintisan pertamanya. Program ini dapat
membuka dan menyimpan gambar dalam berbagai format, yaitu BMP, JPEG,
GIF, PNG, dan TIFF.
3. Analisis Dan Perancangan 3.1 Gambaran Umum 3.1.1 PT. Tulus Estetika Solo
PT. Tulus Karya Estetika Solo adalah salah satu perusahaan yang bergerak
dibidang konkraktor bangunan beralamat di Jl. Jajar RT.01 RW.03 Laweyan,
Surakarta. PT. Tulus Karya Estetika Solo mampu mengerjakan proyek
pembangunan antara lain :
6 Amir Fatah Sofyan dan Agus Purwanto,2008.Digital Multimedia, Andi Offset, hal 63
6
1. Pembangunan Rumah
2. Pembangunan Gedung Perkantoran
3. Pembangunan Jalan Raya
4. Pembangunan Drainase
PT.Tulus Karya Estetika Solo mempunyai sumber daya manusia yang
berpengalaman. PT. Tulus Karya Estetika Solo menjalin kerjasama dengan
pemerintah untuk mengerjakan suatu proyek pembangunan diantaranya gedung
perkantoran, drainase dan jalan raya.
3.1.2 Misi dan Visi 1. Visi
Membangun bangsa dengan infrastruktur.
2. Misi Menjadi kontraktor bangunan yang professional dibidang pembangunan.
3.1.3 Logo Berikut adalah logo dari PT. Tulus Karya Estetika Solo
Gambar 3.1 Logo PT. Tulus Karya Estetika Solo
3.2 Analisis 3.1.1 Definisi Analisis
Analisis sistem merupakan tahapan paling awal dari pengembangan sistem
yang menjadi fondasi menentukan keberhasilan sistem informasi yang dihasilkan
nantinya. Tahapan ini sangat penting karena menentukan bentuk sistem yang
harus dibangun.
Tahapan ini bisa merupakan tahap yang mudah jika klien sangat paham dengan
masalah yang dihadapi dalam organisasinya dan tahu betul fungsionalitas dari
system informasi yang akan dibuat. Tetapi tahap ini bisa menjadi tahap yang
paling sulit jika klien tidak bisa mengidentifikasi kebutuhannya atau tertutup
terhadap pihak luar yang mengetahui detail proses-proses bisnisnya.
7
3.1.2 Analisis SWOT Tahapan analisis diperlukan dalam mengidentifikasi suatu masalah, dalam
penelitian ini dilakukan analisis terhadap kekuatan, kelemahan, kesempatan dan
ancamannya. Panduan ini sering disebut dengan SWOT analysis (Strength,
Weakness, Opportunity, Threat).
Analisis SWOT digunakan karena merupakan metode perencanaan strategis
yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman dalam suatu proyek atau perusahaan. Kesesuaian yang baik akan
memaksimalkan kekuatan dan peluang perusahaan serta meminimalkan
kelemahan dan ancaman. Analisis SWOT juga dapat digunakan untuk berbagai
macam permasalahan, misalnya menyusun strategi implementasi pemanfaatan
teknologi informasi dan telekomunikasi.
3.1.2.1 Strength (Kekuatan)
Strength adalah kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek
atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang
terdapat dalam tubuh organisasi itu sendiri.
Media promosi menggunakan video mapping mempunyai kekuatan karena
menyajikan suatu cara berpromosi yang berbeda dengan media promosi yang
lainnya, karena lebih hidup, lebih menarik dan menghibur.
3.1.2.2 Weakness (Kelemahan) Weakness merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi,
proyek atau konsep bisnis yang ada.
Media promosi menggunakan video mapping mempunyai kelemahan sebagai
berikut:
1. Tempat yang digunakan untuk promosi menggunakan video mapping
harus sedikit cahaya.
2. Kurang cocok dilakukan diluar ruangan yang intensitas cahayanya
sangat tinggi.
3. Membutuhkan luas ruangan yang sesuai dengan ukuran video mapping.
3.1.2.3 Opportunity (Peluang) Opportunity merupakan kondisi berkembang yang muncul dari lingkungan
dan memberikan kesempatan bagi organisasi untuk memanfaatkannya.
Peluang yang dapat dimanfaatkan dari media promosi menggunakan video
mapping adalah masih sedikitnya perusahaan yang memanfaatkan media
8
promosi menggunakan video mapping, berarti menunjukkan bahwa konsep ini
belum banyak dipakai.
3.1.2.4 Threat (Ancaman) Threats merupakan kondisi yang mengancam dari luar bagi berkembangnya
atau berjalannya sebuah organisasi.Ancaman utama yang diperhitungkan oleh
media promosi menggunakan video mapping adalah munculnya pesaing yang
mulai lebih kreatif dan inovatif dalam mempromosikan suatu produk.
3.2.3 Analisis Kebutuhan Sistem 3.2.3.1 Analisis Kebutuhan Informasi
Dalam merancang video mapping sebagai media promosi diperlukan data
dan informasi dari PT. Tulus Karya Estetika Solo, untuk menghindari kesalahan
pada saat perancangan video mapping tersebut, selain itu data dan informasi
adalah kunci utama terbentuknya ide dan konsep perancangan video mapping
ini.
3.2.3.2 Kebutuhan Perangkat Lunak Perangkat lunak digunakan untuk mengerjakan atau mengolah aplikasi yang
dibuat dan mendukung bekerjanya sistem komputer sehingga sistem dapat
bekerja.
1. Microsoft Windows 7 Profesional
2. Adobe After Effect CS3
3. Adobe Premiere Pro CS3
4. Adobe Photoshop CS 3
5. Paint
6. Windows Media Player
3.2.3.3 Kebutuhan Perangkat Keras Perangkat keras adalah semua bagian dari computer berupa benda fisik
yang mendukung proses kerja sistem. Perangkat keras yang digunakan adalah
sebagai berikut:
1. Processor: Intel® Core™ i3-330M Processor (2.13 GHz, Cache 3 MB)
2. Chipset: Intel® HM57
3. Memory: 2 GB DDR3-1333 SDRAM PC-10600, Max. Memory 8 GB (2 DIMMs)
4. Video: ATI Mobility Radeon HD 4350 512MB
5. Display: 14" WXGA LED, Max. Resolution 1366 x 768
9
6. Hard Drive: 320 GB Serial ATA 7200 RPM
7. Mouse dan earphone standart
8. 2 Projector WXGA (1280 x 800), 3000 Lumens ANSI
3.2.3.3 Perancangan Video Mapping Dalam pembuatan video mapping harus melalui berbagai tahapan yang
dilalui, diantaranya sebagai berikut :
Tabel 3.1 Perancangan Video Mapping
No Keterangan Gambar
1 Pengumpulan
data dari PT.
Tulus Karya
Estetika Solo.
10
2 Membuat
perbandingan
skala yang
diperkecil
berdasarkan data
dari PT. Tulus
Karya Estetika
Solo.
3 Membuat
rencana
pembuatan
maket dengan
skala yang
diperkecil.
Tampak dari samping
11
Tampak dari atas
4 Menentukan
posisi projector.
Tampak dari samping sisi pertama
Tampak dari samping sisi kedua
Tampak dari atas
12
5 Membuat
rencana animasi.
Muncul sinar yang mengisi maket
Muncul Wayang Bima yang mengeluarkan bintang
13
Maket akan berubah warna
Muncul proses pembangunan talud
Muncul batuan yang seolah membentuk saluran
irigasi yang sebenarnya
14
Muncul air yang mengalir
6 Menyisipkan
backsound yang
sesuai dengan
video mapping.
Backsound menggunakan backsound milik
sembilan matahari
4. Implementasi Dan Pembahasan 4.1 Proses Pembuatan Video Mapping
Pembuatan video mapping ini penulis melalui beberapa tahapan yang
dilalui. Penulis akan menjelaskan proses pembuatan video mapping lebih lanjut.
Berikut tahapan dari proses pembuatan video mapping :
4.1.1 Membuat Perbandingan Skala Membuat perbandingan skala yang diperkecil berdasarkan data dari PT.
Tulus Karya Estetika Solo.
4.1.2 Membuat Maket Dalam proses pembuatan maket menggunakan yellow board berdasarkan
ukuran yang telah diperkecil dari bentuk aslinya.
4.1.3 Melakukan Pemetaan Proses pemetaan disini, buka aplikasi paint dan maket disinari dengan
menggunakan projector, sampai permukaan maket terkena lembar kerja dari
aplikasi paint kemudian membuat gambar maket tersebut diaplikasi tersebut.
4.1.4 Membuat Masker Video Disini gambar yang sudah dibuat diaplikasi paint kemudian di masukkan
diaplikasi After Effect lalu dirender. Video dari hasil render tersebut diputar
15
dengan projector yang mensinari maket. Bila video yang dihasilkan dari projector
tidak pas dengan maket maka atur ukurannya lagi di after effect hingga video
tersebut ukurannya sesuai dengan maket.
4.1.4 Membuat Masker Video Disini gambar yang sudah dibuat diaplikasi paint kemudian di masukkan
diaplikasi After Effect lalu dirender. Video dari hasil render tersebut diputar
dengan projector yang mensinari maket. Bila video yang dihasilkan dari projector
tidak pas dengan maket maka atur ukurannya lagi di after effect hingga video
tersebut ukurannya sesuai dengan maket.
4.1.5 Membuat Animasi Pada Maket Bila ukuran video sudah sesuai dengan maket, maka video tersebut
digunakan sebagai acuan dan batasan dalam membuat animasi.
4.1.6 Memberi Backsound Setelah video sudah jadi proses memasukkan backsound melalui aplikasi
adobe premiere. Setelah jadi , render sound tersebut dalam format .mp3.
4.1.7 Penggabungan Video Dan Audio Setelah audio untuk video mapping sudah jadi, masukkan di after effect
bersama dengan animasi video mapping, kemudian proses rendering.
4.1.8 Melakukan Penyinaran ke Obyek Saat inilah maket atau obyek yang telah dibuat disinari video oleh proyektor.
5. Penutup 5.1 Kesimpulan
Dari penilitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Dalam proses pembuatan video mapping ini membutuhkan beberapa
proses yang dilalui antara lain seperti membuat perbandingan skala,
membuat masker,membuat animasi, member backsound,
menggabungkan antara video dan audio, dan melakukan penyinaran ke
obyek.
2. Video mapping ini dibuat untuk membantu sebagai salah media promosi
di PT. Tulus Estetika Solo.
16
DAFTAR PUSTAKA Fuad, M. 2000. Pengantar Bisnis , Jakarta : Gramedia Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Intregated
Marketing Communication. Jakarta : Gramedia Sofyan, Amir Fatah dan Purwanto, Agus. 2008. Digital Multimedia. Yogyakarta : Andi Suyanto, M. 2004. Analisis Dan Desain Aplikasi Multimedia Untuk Pemasaran.
Yogyakarta : Andi Arri. 2011. Video Mapping.
http://videomapping.org/?page_id=42