perancangan video informasi program east asia student ...€¦ · perancangan video informasi...

24
Perancangan Video Informasi Program East Asia Student Encounter di Universitas Kristen Satya Wacana Berbasis Infografis Artikel Ilmiah Peneliti: Marchelano Mitchel Imanuel Wirabuana Lasut (692014097) Martin Setyawan S.T., M.Cs Program Studi S1 Desain Komunikasi Visual Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2019

Upload: others

Post on 15-Jul-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perancangan Video Informasi Program East Asia Student ...€¦ · Perancangan Video Informasi Program East Asia Student Encounter di Universitas Kristen Satya Wacana Berbasis Infografis

Perancangan Video Informasi Program East Asia Student Encounter di

Universitas Kristen Satya Wacana Berbasis Infografis

Artikel Ilmiah

Peneliti:

Marchelano Mitchel Imanuel Wirabuana Lasut (692014097)

Martin Setyawan S.T., M.Cs

Program Studi S1 Desain Komunikasi Visual

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

2019

Page 2: Perancangan Video Informasi Program East Asia Student ...€¦ · Perancangan Video Informasi Program East Asia Student Encounter di Universitas Kristen Satya Wacana Berbasis Infografis
Page 3: Perancangan Video Informasi Program East Asia Student ...€¦ · Perancangan Video Informasi Program East Asia Student Encounter di Universitas Kristen Satya Wacana Berbasis Infografis
Page 4: Perancangan Video Informasi Program East Asia Student ...€¦ · Perancangan Video Informasi Program East Asia Student Encounter di Universitas Kristen Satya Wacana Berbasis Infografis
Page 5: Perancangan Video Informasi Program East Asia Student ...€¦ · Perancangan Video Informasi Program East Asia Student Encounter di Universitas Kristen Satya Wacana Berbasis Infografis
Page 6: Perancangan Video Informasi Program East Asia Student ...€¦ · Perancangan Video Informasi Program East Asia Student Encounter di Universitas Kristen Satya Wacana Berbasis Infografis

1

1. Pendahuluan

Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) di Salatiga (Indonesia) dan Kwansei

Gakuin University (KGU) di Kobe (Jepang) mengadakan program musim panas yang

dinamakan East Asia Student Encounter (EASE), EASE merupakan program dengan

sejarah tertua dari semua program yang ada di KGU. EASE memiliki tujuan yaitu

memberikan kesempatan untuk mahasiswa dari Jepang dan Indonesia untuk bersama-

sama mempelajari tentang Asia-Pasifik dan masalah-masalah yang terjadi di dunia,

mempererat solidaritas bersama, memperoleh pandangan internasional sebagai people of

Asia, dan bertumbuh menjadi pemimpin yang bertanggung jawab untuk kelangsungan

masa depan kedua negara dan masyarakat internasional. [1]

Biro Kerja Sama Hubungan internasional (BKHI) menjadi Biro di Universitas

Kristen Satya Wacana yang menangani kebutuhan hubungan internasional UKSW untuk

perkembangan industri internasional, BKHI menjadi jembatan bagi mahasiswa UKSW

untuk dapat berhubungan dengan dunia internasional salah satunya melalui EASE.

Berdasarkan wawancara dengan direktur BKHI yaitu Frances Sinanu, EASE merupakan

program yang intense dimana alumni dari EASE benar benar merasakan manfaat yang

luar biasa, karena EASE membuka wawasan mahasiswa dalam dunia internasional bukan

hanya dengan mahasiswa dari Jepang tapi juga mahasiswa dari Indonesia. Mahasiswa

yang terpilih untuk mengikuti EASE akan menjadi bagian dari organisasi yang akan

mempersiapkan penampilan budaya, presentasi dan diskusi ilmiah yang mewakili

Indonesia dan Jepang. EASE membentuk mahasiswa-mahasiswa UKSW yang

berwawasan internasional, mampu mengembangkan kemampuan diri, mengenal isu-isu

masyarakat dan melihatnya dari berbagai perspektif dan paham terhadap isu-isu tertentu

lebih luas.

Berdasarkan wawancara dengan BKHI, mahasiswa UKSW yang mendaftar untuk

mengikuti EASE yang diselenggarakan di Indonesia tidak mencapai target setiap tahunya

jika dibandingkan dengan penyelenggaraan di Jepang. Penyebabnya yaitu karena

kurangnya pengetahuan mahasiswa UKSW tentang EASE dan persaingan EASE dengan

program-program Internasional lainya yang di UKSW.

Berdasarkan wawancara dengan satu alumni EASE, Julian Abednego Wibisono

mahasiswa UKSW Fakultas Bahasa salah dan Sastra (FBS) angkatan 2014, Julian

mendapat informasi tentang EASE melalui cerita alumni-alumni EASE di Fakultas

Bahasa dan Seni (FBS) UKSW. Mahasiswa kesulitan mengakses informasi mengenai

EASE karena jika mahasiswa ingin mengetahui lebih mendalam tentang program EASE,

mahasiswa harus mengunjungi langsung kantor BKHI untuk bertanya secara langsung,

sehingga proses pencarian informasi oleh mahasiswa tidak efektif. Video Informasi dapat

menarik ketertarikan mahasiswa untuk mengikuti suatu program, mahasiswa yang ingin

mengikuti suatu program di kampus untuk pertama kalinya biasanya melakukan

pencarian informasi mengenai program yang akan diikuti akan tetapi belum ada media

informasi menarik yang dapat diakses dengan mudah oleh mahasiswa UKSW yang

menginformasikan mahasiswa EASE secara lengkap.

Berdasarkan permasalahan yang ada, dibutuhkan suatu video informasi untuk

memperkenalkan EASE dengan konten yang lengkap dan menarik sehingga mahasiswa

UKSW dan KGU dapat mengerti lebih mendalam tentang program EASE. Melalui video

informasi, mahasiswa dapat mengakses video dengan mudah karena di unggah online dan

Page 7: Perancangan Video Informasi Program East Asia Student ...€¦ · Perancangan Video Informasi Program East Asia Student Encounter di Universitas Kristen Satya Wacana Berbasis Infografis

2

dapat dibagikan di media sosial. Video informasi dirancang dengan menambahkan

infografis untuk memperkuat informasi yang disampaikan dan mengganti data-data yang

tidak bisa divisualkan.

2. Tinjauan Pustaka

Dalam pencarian data ditemukan beberapa penelitian yang berhubungan dengan

video informasi. Salah satu penelitian sebelumnya dengan judul Pengembangan Media

Pembelajaran Berbasis Video Informasi Kelas IV Sekolah Dasar oleh Muhibuddin Fadli

(2016). Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (R&D) yang menggunakan

pengembangan Borg dan Gall. Media pembelajaran diproses menjadi sebuah video

informasi menggunakan software Sony Vegas Pro. Hasil akhir dari penelitian ini berupa

video informasi yang digunakan sebagai media pembelajaran. Dari hasil uji diperoleh

data bahwa kedua kelompok memiliki prestasi belajar yang berbeda atau tidak sama.

Hasil post test menunjukkan bahwa prestasi kelompok yang menggunakan media

pembelajaran melalui video informasi lebih besar daripada prestasi kelompok yang

mengunakan media buku bergambar. Dari perolehan tersebut dapat ditarik kesimpulan

bahwa media yang dikembangkan efektif dalam meningkatkan prestasi belajar. [2]

Referensi penelitian terdahulu selanjutnya adalah penelitian yang berhubungan

dengan infografis yaitu Perancangan Video Infografis Dengan Menggunakan Animasi

2D sebagai Media Informasi Pengenalan Sejarah Perkembangan FTI UKSW oleh Irma

Christiani (2015). Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah video infografis

dengan animasi 2D sebagai media pengenalan sejarah perkembangan Fakultas Teknologi

Informasi (FTI) dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang

sejarah FTI UKSW dan lebih menanamkan nilai kecintaan, persatuan, dan kekeluargaan

terhadap lembaga yaitu FTI. Video infografis ini menggunakan animasi 2D.

Perancangan video infografis ini menghasilan video yang berisi tentang sejarah

perkembangan FTI, sejak awal berdirinya sampai perancangan akhir (2015). Diharapkan

video ini dapat membantu mahasiswa mengetahui dan memahami sejarah perkembangan

FTI sehingga nilai-nilai yang ada dapat tertanam pada setiap mahasiswa FTI. [3]

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah video informasi

yang dirancang menggunakan visual dan narasi untuk menuturkan informasi yang

disampaikan. Video informasi dirancang dengan menggunakan teknik sinematografi dan

menambahkan infografis untuk memperkuat informasi yang disampaikan dan mengganti

data-data yang tidak bisa divisualkan.

East Asia Student Encounter (EASE) adalah program kunjungan jangka pendek

yang merupakan kolaborasi antara Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Kwansei

Gakuin University (KGU). Program ini diselenggarakan di Jepang pada tahun genap dan

di Indonesia pada tahun ganjil. [4] Berdasarkan data yang didapatkan melalui wawancara

dengan Direktur BKHI UKSW, Frances Sinanu. EASE merupakan kegiatan perdamaian

dunia, mahasiswa dapat mengetahui tentang negara lain melalui EASE sehingga

mahasiswa dapat meminimalisir gesekan-gesekan atau kesalapahaman yang mungkin

akan terjadi. UKSW mengutus 12 mahasiswa dan KGU mengutus 12 mahasiswa untuk

mengikuti program EASE dan tidak menutup peluang untuk mahasiswa S2. EASE selalu

diadakan bulan Agustus tiap tahunnya.

Page 8: Perancangan Video Informasi Program East Asia Student ...€¦ · Perancangan Video Informasi Program East Asia Student Encounter di Universitas Kristen Satya Wacana Berbasis Infografis

3

Pembukaan pendaftaran EASE dimulai pada bulan Oktober sampai Desember, seleksi

dimulai pada bulan Januari, memasuki bulan Maret peserta EASE yang terpilih sudah

mulai persiapan program. Kriteria dari peserta EASE adalah: (1) Mahasiswa KGU atau

UKSW, (2) Mau belajar budaya baru, (3) mampu bekera keras dalam kelompok maupun

individu, dan (4) mampu mengatur waktu antara perkuliahan dan program. Kegiatan

EASE adalah kegiatan kemanusiaan, pada tahun 1977 peserta EASE membangun sawah-

sawah di Jakarta, kemudian komponen kegiatan EASE berkembang tiap tahunya.

Sehingga kegiatan EASE berkembang menjadi: (1) Academic paper, (2) lecturer, (3)

Sosial, (4) Kunjungan ke perusahaan-perusahaan sesuai tema kegiatan EASE, (5) Food

Sharing Party, (6) Culture Sharing Party, dan (7) Pengalaman budaya melalui Homestay.

Tidak ada perbedaan kegiatan dengan kegiatan EASE di Jepang maupun di Indonesia

melainkan hanya lokasi pelaksanaannya saja yang berbeda. EASE melatih kemampuan

berorganisasi dari mahasiswa, setelah mengikuti program EASE peserta diharapkan

menjadi mahasiswa-mahasiswa yang berwawasan internasional, mengenal isu isu

masyarakat, dan melihatnya dari berbagai perspektif dan paham terhadap isu-isu tertentu

yang lebih luas.

Media Informasi adalah alat untuk mengumpulkan dan menyusun ulang

sebuah informasi menjadi bahan yang bermanfaat bagi penerima komunikasi [5].

Media Informasi dapat menyampaikan pesan sehingga merangsang kemauan seseorang

untuk mempelajari sesuatu, salah satu contoh dari media informasi adalah video

informasi. Video merupakan media yang paling bermakna dibandingkan media lain

seperti grafik, audio dan sebagainya. Penggunaan video dalam multimedia interaktif akan

memberikan pengalaman baru. [6] Video memiliki keunggulan karena terdiri dari dua

unsur yang saling bersatu yaitu audio dan visual. Adanya unsur audio memungkinkan

orang untuk dapat menerima pesan melalui pendengaran, sedangkan unsur visual

memungkinkan orang menerima pesan melalui bentuk visualisasi. Audio visual yang

menyatu dalam bentuk video mempunyai kemampuan yang lebih baik karena meliputi

suara dan gambar dibandingkan dengan media lainnya.

Penelitian ini menambahkan infografis untuk memperjelas informasi dan

mengganti data yang tidak bisa divisualkan. Infografis atau biasa disebut dengan “grafis

informasi” yang mengartikan sebagai format unik yang digunakan secara luas untuk

aplikasi yang dicirikan dengan ilustrasi, tipografi besar orientasi memanjang, dan vertikal

yang menampilkan berbagai macam fakta [7]. Infografis merupakan sarana penyampaian

informasi yang unik dan menarik, akan tetapi tetap menyampaikan informasi yang

lengkap.

Sinematografi secara etimologis berasal dari bahasa Latin yaitu; Kinema (gerak),

Photos (cahaya), Graphos (lukisan/ tulisan). Jadi sinematografi dapat diartikan sebagai

aktivitas melukis gerak dengan bantuan cahaya. Berdasarkan Kamus Ilmiah Serapan

Bahasa Indonesia, sinematografi diartikan sebagai ilmu dan teknik pembuatan film atau

ilmu, teknik, dan seni pengambilan gambar film dengan sinematografi. [8] setiap

komponen sinematografi mengakibatkan kesan yang berbeda, sehingga teknik

pengambilan sinematografi itu penting agar dapat menampilkan tujuan akhir video yang

dapat dirasakan oleh penonton.

Page 9: Perancangan Video Informasi Program East Asia Student ...€¦ · Perancangan Video Informasi Program East Asia Student Encounter di Universitas Kristen Satya Wacana Berbasis Infografis

4

3. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode

penelitian kualitatif, metode kualitatif didefenisikan sebagai suatu proses untuk

mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai kompleksitas yang ada dalam

interaksi manusia. [9] Penelitian kualitatif menghasilkan dan mengolah data yang

sifatnya deskriptif seperti transkip wawancara, catatan lapangan, gambar, foto, rekaman

video dan lain sebagainya. Definisi ini menunjukan beberapa kata kunci dalam penelitian

kualitatif yaitu, proses, pemahaman, kompleksitas, interaksi, dan manusia.

Proses dalam melakukan penelitian merupakan penekanan dalam penelitian

kualitatif oleh karena itu dalam melaksanakan penelitian, lebih berfokus pada proses dari

pada hasil akhir. Penelitian kualitatif memiliki karakteristik seperti; deskriptif kualitatif,

bertujuan untuk memperoleh pemahaman makna, serta dalam pengumpulan data dapat

dilakukan dengan participant observation, in depth interview, dokumentasi dan

triangulasi. Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul berbentuk

kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka. [10] Strategi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah strategi linear, strategi linear adalah strategi yang

menerapkan urutan logis pada tahapan perancangan yang sederhana dan relatif sudah

dipahami komponenya. [11] Dalam penelitian ini tahapan penelitian terbagi menjadi 4

tahapan sesuai strategi linear. Tahapan penelitian dapat dilihat di Gambar 1.

Gambar 1. Tahapan Penelitian

Tahap 1 adalah identifikasi masalah menggunakan metode kualitatif dengan

menggunakan wawancara (depth interview) secara langsung. Melalui wawancara dengan

pihak BKHI UKSW, dari Hasil Wawancara didapatkan data berupa jumlah mahasiswa

yang mendaftar program EASE pada tahun ganjil yang tidak mencapai target karena

jumlah program internasional yang terus bertambah dan beragam sehingga EASE kalah

bersaing dengan program internasional lainya yang ada di UKSW dan luar UKSW.

Berdasarkan observasi di lapangan, mahasiswa kesulitan mengakses informasi mengenai

EASE. Karena jika mahasiswa ingin mengetahui lebih mendalam tentang program

EASE, mahasiswa harus mengunjungi langsung kantor BKHI untuk bertanya secara

langsung, sehingga proses pencarian informasi oleh mahasiswa tidak efektif.

Tahap 2 adalah tahap pengumpulan data, data primer didapatkan melalui

wawancara dengan Frances Sinanu selaku direktur BKHI UKSW. Dari hasil wawancara

tersebut didapatkan data mengenai EASE dimana EASE merupakan bentuk program

kerjasama antara KGU dan UKSW yang sudah ada sejak tahun 1977. Kegiatan EASE

terbagi menjadi 3 komponen yaitu culture, study, dan visit. EASE memiliki tujuan yaitu

menyukseskan perdamaian dunia melalui pertemuan antar budaya untuk meminimalisir

kesalapahaman antar kedua negara, perdamaian dunia menjadi tujuan utama EASE

karena pada saat EASE pertama dibentuk pada tahun 1977, Indonesia belum lama dijajah

Tahap 1

Identifikasi

Masalah

Tahap 2

Pengumpulan

Data

Tahap 3

Perancangan

Tahap 4

Pengujian

Page 10: Perancangan Video Informasi Program East Asia Student ...€¦ · Perancangan Video Informasi Program East Asia Student Encounter di Universitas Kristen Satya Wacana Berbasis Infografis

5

oleh Jepang, EASE bertujuan untuk meminimalisir kesalapahaman-keselapahaman yang

terjadi pada saat itu.

Data sekunder adalah data tambahan untuk mendukung serta melengkapi hasil dari

data primer. Pengumpulan data sekunder EASE didapatkan dari footage video promosi

dari EASE tahun 2018, footage video kegiatan reuni EASE ke 60, foto-foto EASE dari

tahun 1977, buku-buku kegiatan alumni EASE yang berisi informasi tentang kegiatan

EASE, dan video sambutan dari alumni EASE.

Tahap 3 adalah tahap Perancangan, alur tahap perancangan terbagi menjadi pra-

produksi, produksi, pasca produksi, evaluasi, dan hasil akhir, tahapan tersebut dibutuhkan

dalam proses perancangan. Bagan alur tahapan perancangan EASE dapat dilihat pada

gambar 2.

Gambar 2. Bagan Alur Perancangan Video Informasi EASE

Pada tahap pra-produksi proses yang paling pertama dikerjakan yaitu pembuatan

Ide dan Konsep, Ide cerita dari merancang video informasi untuk mengdukasi EASE

kepada mahasiswa UKSW. Konsep dari video informasi ini adalah penyampaian

informasi menggunakan sinematografi agar video informasi menjadi menarik, Infografis

berupa text dan animasi juga ditambahkan untuk memperkuat informasi yang

disampaikan dan menggantikan data-data yang tidak bisa divisualisasian.

Storyline atau jalan cerita merupakan kajian yang dirangkai menjadi cerita yang

menarik dan merupakan ringkasan atau garis besar alur cerita yang menggambarkan isi

dari suatu film atau pementasan yang dilakukan secara umum. Jalan cerita dirancang

berdasarkan ide cerita yang sudah direncanakan. [12] Informasi disampaikan dengan

bahasa Inggris karena bahasa Inggris merupakan bahasa komunikasi internasional yang

Pra-Produksi

Produksi

Pasca Produksi

Ide dan Konsep

Storyboard

Shooting

Storyline

Treatment

Video Editing

Sound Editing

Infographic Editing

Voice Recording

Evaluasi

Hasil Ahir

Revisi

Iya

Tidak

Page 11: Perancangan Video Informasi Program East Asia Student ...€¦ · Perancangan Video Informasi Program East Asia Student Encounter di Universitas Kristen Satya Wacana Berbasis Infografis

6

digunakan pada pelakasanaan program EASE. Berikut adalah stoyline dari video

informasi EASE: EASE merupakan program internasional kerjasama antara UKSW di

Indonesia dan KGU di Jepang. setiap bulan Agustus, UKSW dan KGU masing-masing

mengutus 12 mahasiswa untuk mengikuti program ini. EASE diadakan di Jepang setiap

tahun genap, dan di Indonesia setiap tahun ganjil, program ini terdiri dari 3 komponen

yaitu art, study, dan visit. Art terdiri dari culture sharing party dan food sharing party.

Study merupakan komponen dimana mahasiswa mendapatkan materi dari tenaga ahli,

diskusi ilmiah, makalah, dan presentasi ilmiah. Mahasiswa juga melakukan visitasi ke

tempat wisata dan budaya seperti candi, museum, dan juga destinasi menarik seperti

pulau Bali. Melalui EASE mahasiswa mendapatkan pengalaman berorganisasi, karena

peserta harus menyiapkan penampilan budaya, presentasi ilmiah, dll. EASE telah

memiliki lebih dari 1000 alumni dan terus berupayah untuk mempertahankan fondasinya

yaitu program yang menyukseskan perdamaian dunia. Kriteria dari peserta EASE yaitu:

mahasiswa UKSW dan KGU, mampu bekerja dalam tim dan individu, ingin belajar

budaya baru, dan mampu menyesuaikan waktu antara kuliah dan EASE. Video diakhiri

dengan testimoni dari alumni EASE yang menjelaskan tentang manfaat yang didapatkan

oleh alumni dari EASE.

Tahap selanjutnya adalah penulisan treatment, treatment adalah kerangka film yang

diuraikan secara deskriptif seperti jenis shot, keterangan tempat, waktu dan tujuan

pengambilan gambar. [13] Berikut adalah treatment dari video informasi EASE.

Scene 1 : Opening Information Video

Background : Salatiga

Shot : Medium shot

Explanation : Memperlihatkan Situasi kota Salatiga

Scene 2 : UKSW’s ambience

Background : Kampus UKSW

Shot : Wide shot, medium shot, long shot, medium close up

Explanation : Timelapse Monument EASE, logo KGU dan UKSW.

Narasi : East Asia Student Encounter is an international program between

Kwansei Gakuin University and Universitas Kristen Satya Wacana that

promotes mutual understanding between young people of Japan and

Indonesia.

Scene 3 : KGU student arrive at UKSW

Bakcground : Area Depan kampus UKSW, dan BKHI

Shot : Wide shot, medium shot, long shot, medium close up

Page 12: Perancangan Video Informasi Program East Asia Student ...€¦ · Perancangan Video Informasi Program East Asia Student Encounter di Universitas Kristen Satya Wacana Berbasis Infografis

7

Explanation : Mahasiswa KGU tiba di kampus UKSW dan kantor BKHI

Narasi : Every August, EASE brings together 12 students from UKSW and 12

students from KGU to meet and share their cultures and ideas about

global current issues. Held every odd year in Indonesia and even year in

Japan, this program consist of Arts, Visit, and Study.

Scene 4 : Component of EASE, art – culture sharing party

Background : BKHI

Shot : Medium shot, medium close up

Explanation : Mahasiswa KGU mengajarkan mahasiswa UKSW untuk menulis kanji

Narasi : For two weeks, students do many activities, such as:

(1) Art Classes, where students learn about Japanese and Indonesian arts

(2) Games

Scene 5 : Component of EASE, art – food sharing party

Background : BKHI

Shot : Medium shot, medium close up, extreme close up

Explanation : KGU student introduce japanese stile food (for example onigiri,

takoyaki, etc)

Narasi : (3) During EASE students also learn how to cook traditional foods from

each country and enjoy the meals together.

Scene 6 : Component of EASE, Study

Background : Ruangan kelas

Shot : Medium shot, medium close up

Explanation : Mahasiswa berdiskusi dan melakukan presentasi di Kelas

Narasi : EASE also has an academic component, which allows participants to

learn about the current global issues from lecturers and from each other

through academic paper presentation and discussion sessions.

Scene 7 : Component of EASE, visit

background : Sightseeing (Gedong Songo, Susan Spa, Museum Kereta Api)

Shot : Wide shot, medium shot, medium close up, extreme close-up

explanation : Mahasiswa melakukan visitasi ketempat-tempat yang menarik

Narasi : There are also visits to various historical sites, cultural destinations, and

other places of interests. For examples: visiting temples, visiting

museums, visiting natural sites.

Page 13: Perancangan Video Informasi Program East Asia Student ...€¦ · Perancangan Video Informasi Program East Asia Student Encounter di Universitas Kristen Satya Wacana Berbasis Infografis

8

Through these Visits, students are expected to be able to gain practical

and concrete experiences to they have learnt.

Of course there is a visit to famous destination, such as Bali Island, as one

of the most well-known tourist places in the world. Students can tour the

island and enjoy the beauty of the iconic beaches, forest, nature, religious

and cultural sites.

Scene 8 :EASE preparation

Background : Tempat latihan EASE

Shot :Medium shot

Explanation : Mahasiswa UKSW melakukan latihan untuk penampilan budaya EASE.

Naration : By joining EASE, students are committed to work together and to work

hard preparing for the program. There will be rehearsals, paper

consultations, presentation practice, and other experiences that will

polish student’s personal development as team players and as independent

individuals.

Scene 9 :EASE’s Age

background : Monumen EASE

Shot : Wide shot, medium shot, medium close up

Explanation : Penjelasan tentang jumlah alumni EASE, dan tujuan EASE

Naration : EASE has more than 40 years of powerful history. With more than 1,000

alumni all over the world, EASE has always maintained its core, which is

working together for the peace of the world.

Scene 10 : EASE criteria

background : Area kampus

Shot : Wide shot, medium shot

Explanation : Penjelasan tentang kriteria EASE

Narasi : If you want to join EASE, you must be:

- A student of UKSW or KGU

- Eager to learn about a new culture

- willing to work hard as a team player and as an individual

- Able to manage time well between courses and EASE

Scene 11 : Testimony from EASE participants

Background : Monumen EASE

Shot : Medium shot

explanation : Testimoni dari Winda, Ramond and Tasha

Page 14: Perancangan Video Informasi Program East Asia Student ...€¦ · Perancangan Video Informasi Program East Asia Student Encounter di Universitas Kristen Satya Wacana Berbasis Infografis

9

Scene 12 : Ending

Background : EASE Alumni – pelepasan merpati

Shot : Wide shot

Eplanation : Penutup video informasi menunjukan pelepasan merpati, logo EASE,

dan informasi mengenai BKHI selaku penyelenggara.

Pembuatan storyboard mengacu pada treatment yang telah dibuat. Storyboard

adalah sketsa gambar yang disusun berurutan sesuai dengan naskah sehingga

menghasilkan persepsi yang sama pada ide cerita. [14] Storyboard dibuat untuk

mempermudah proses produksi sebagai patokan dalam shooting pada proses produksi.

Potongan dari storyboard video informasi EASE dapat dilihat pada gambar 3.

Page 15: Perancangan Video Informasi Program East Asia Student ...€¦ · Perancangan Video Informasi Program East Asia Student Encounter di Universitas Kristen Satya Wacana Berbasis Infografis

10

Gambar 3. Potongan Storyboard Video Informasi EASE

Setelah melewati tahapan pra produksi dilanjutkan dengan tahapan produksi.

Proses produksi meliputi tahapan Shooting dan Voice Recording. Shooting dan voice

recording dilakukan berdasarkan treatment dan storyboard yang dibuat. Proses voice

Page 16: Perancangan Video Informasi Program East Asia Student ...€¦ · Perancangan Video Informasi Program East Asia Student Encounter di Universitas Kristen Satya Wacana Berbasis Infografis

11

recording adalah perekaman Narasi, narasi menggunakan suara perempuan dengan

rentang usia 18-22 tahun sesuai dengan target audience EASE.

Tahapan setelah proses produksi adalah tahap pasca produksi. Tahapan pasca

produksi terbagi menjadi offline editing, online editing, infographic editing, compositing,

dan mixing. Proses offline editing merupakan proses membuang dan menata ulang

footage mentah dari hasil pengambilan gambar dengan cara cut-to-cut untuk

mendapatkan kerangka video yang sesuai dengan rencana proses pra-produksi. Proses

offline editing dilakukan dengan urutan per scene agar proses offline editing rapi. Proses

offline editing dapat dilihat pada gambar 4.

Gambar 4. Proses offline editing

Tahap berikut yang akan dilakukan adalah online editing. Pada tahapan ini akan

dilakukan color grading. Color grading dilakukan untuk memperbaiki serta

menyelaraskan seluruh warna pada video agar tidak terjadi lonjakan warna, cahaya, dan

kontras dari setiap clip. Color grading video informasi EASE menggunakan efek lumetri

warm dan penyesuaian Brightness dan Contrast agar video informasi dapat memberikan

kesan hangat. Proses color grading dapat dilihat pada gambar 5.

(a). Sebelum (b). Sesudah

Gambar 5. (a). Footage sebelum proses grading, (b). Footage sesudah proses grading

Page 17: Perancangan Video Informasi Program East Asia Student ...€¦ · Perancangan Video Informasi Program East Asia Student Encounter di Universitas Kristen Satya Wacana Berbasis Infografis

12

Tahap berikutnya adalah Infographic Editing, pada tahap ini dilakukan proses

editing text dan gambar sebagai efek visual. Infografis yang ditambahkan adalah tulisan

dan animasi singkat. Pada tahap ini juga dibuat animasi dengan teknik flat design agar

dapat memperjelas pemberian informasi. Flat design merupakan gaya desain yang

membentuk kesan sederhana dengan membuang segala bentuk efek gradasi, bayangan,

glossy, dan lain-lain. Banyak perusahaan-perusahaan besar ternama yang menggunakan

flat design dalam karya-karyanya. [15] flat design merupakan jenis desain yang simple

dan menarik. Proses Infographic editing dapat dilihat pada gambar 6.

Gambar 6. Proses infographic editing

Compositing merupakan proses menggabungkan seluruh scene yang telah dibuat

pada online editing dengan infografis berupa text dan animasi, agar video dapat dinikmati

sebagai suatu kesatuan. Narasi dan background musik juga ditambahkan sebagai acuan

dari keseluruhan adegan video. Proses compositing dapat dilihat pada gambar 7.

Gambar 7. Proses compositing

Proses mixing merupakan pemantapan narasi dan background musik. Penyesuaian

volume dari narasi dilakukan agar narasi dapat terdengar jelas bersamaan dengan

background musik dari video informasi. Dilakukan juga noise reduction pada hasil

rekaman untuk mengurangi suara yang mengganggu. Background musik dari video

informasi EASE adalah Antartic Breeze – Save the World Together yang sesuai dengan

tema dari program EASE yaitu perdamaian dunia. Rendering merupakan proses akhir

dari keseluruhan proses editing dalam pembuatan video, proses rendering adalah proses

menggabungkan semua scene menjadi satu video agar dapat dibaca oleh berbagai jenis

software. Jenis kompresi rendering yang digunakan adalah H.264 karena memberikan

kualitas video yang baik dengan ukuran file yang lebih rendah.

Page 18: Perancangan Video Informasi Program East Asia Student ...€¦ · Perancangan Video Informasi Program East Asia Student Encounter di Universitas Kristen Satya Wacana Berbasis Infografis

13

4. Pembahasan

Hasil dari video informasi ini adalah bentuk video dengan durasi 4 menit 30 detik

yang memuat berbagai informasi mengenai program EASE untuk mengedukasi

mahasiswa UKSW sehingga mahasiswa dapat tertarik untuk mengikuti EASE. Video

informasi EASE menggunakan sinematografi yang menarik dengan tambahan infografis

untuk memperjelas informasi yang disampaikan oleh narasi. Tampilan awal dari video

informasi adalah opening video. Tampilan opening video dapat dilihat pada gambar 8.

Gambar 8. Opening video

Opening video menampilkan clip video yang memperkenalkan tentang kota

Salatiga, Indonesia sebagai salah tempat penyelenggaran EASE pada tahun ganjil. Video

opening menggunakan jenis shot extreme wide shot yang digunakan untuk

memperkenalkan lingkungan sekitar dari lokasi adegan. Wide shot bundaran kota

Salatiga dan UKSW digunakan untuk menekankan kejelasan lokasi pelaksanaan EASE.

Timelapse ditambahkan pada bagian opening untuk memberikan gambar yang lebih

detail dan menarik dari suasana Salatiga dan UKSW. Pembukaan video informasi diikuti

oleh pengenalan tentang program EASE. Tampilan selanjutnya adalah tampilan

pengenalan mahasiswa KGU. Tampilan pengenalan talent mahasiswa KGU dapat dilihat

pada gambar 9.

Gambar 9. Pengenalan mahasiswa KGU

Mahasiswa KGU yang baru datang ke UKSW dengan menggunakan jenis shot

medium close up dan pergerakan kamera left to right. Medium close up bertujuan untuk

menunjukan lebih detail gerakan tubuh dari kedatangan mahasiswa KGU. Mahasiswa

KGU menggunakan kostum kimono yang merupakan pakaian tradisional Jepang agar

dapat merepresentasikan orang Jepang. Tampilan berikutnya adalah tampilan informasi

waktu dan tempat pelaksanaan EASE, tampilan informasi tempat dan waktu

penyelenggaraan EASE dapat dilihat pada gambar 10.

Page 19: Perancangan Video Informasi Program East Asia Student ...€¦ · Perancangan Video Informasi Program East Asia Student Encounter di Universitas Kristen Satya Wacana Berbasis Infografis

14

.

Gambar 10. Tampilan informasi tempat dan waktu penyelenggaraan EASE

Narasi dan text menjelaskan waktu dan lokasi penyelenggaran EASE tiap

tahunya. Tampilan ini menggunakan jenis shot long shot agar lingkungan kampus

UKSW dapat terlihat secara detail. Tampilan selanjutnya berisi tentang pengenalan

singkat dari 3 komponen EASE yaitu art, study, dan visit. Pengenalan singkat 3

komponen EASE dapat dilihat pada gambar 11.

.

Gambar 11. Pengenalan singkat 3 komponen EASE

Tampilan pengenalan singkat 3 komponen EASE merupakan pengenalan

komponen EASE sebelum penjelasan informasi yang lebih lengkap dari komponen

EASE. Pengenalan 3 komponen singkat menggunakan penggabungan 3 clip video yang

mewakili art, study, and visit. Tampilan selanjutnya adalah pengenalan kantor BKHI dan

mahasiswa UKSW. Tampilan pengenalan kantor BKHI dan mahasiswa Indonesia dapat

dilihat pada gambar 12.

.

Gambar 12. Pengenalan kantor BKHI dan pengenalan mahasiswa UKSW

Tampilan ini menceritakan kedatangan mahasiswa Jepang di kantor BKHI yang

disambut oleh mahasiswa Indonesia, mahasiswa Indonesia menggunakan pakaian batik

agar dapat merepresentasikan budaya Indonesia. Tampilan ini menggunakan jenis shot

medium long shot yang bertujuan untuk menunjukan suasana dari kantor BKHI secara

Page 20: Perancangan Video Informasi Program East Asia Student ...€¦ · Perancangan Video Informasi Program East Asia Student Encounter di Universitas Kristen Satya Wacana Berbasis Infografis

15

jelas. Tampilan selanjutnya adalah tampilan informasi komponen culture dan study.

Tampilan informasi komponen culture dan study dapat dilihat pada gambar 13.

Gambar 13. Tampilan komponen culture dan study

Tampilan ini menceritakan mahasiswa UKSW dan KGU saling berinteraksi satu

sama lain melalui 3 komponen program EASE. Medium shot pada saat mahasiswa

menggambar kanji dan memasak masakan khas Jepang yang merepresentasikan

komponen culture pada program EASE. Long shot digunakan saat presentasi pendidikan

yang menceritakan komponen study pada program EASE agar dapat menunjukan semua

mahasiswa yang mengikuti kegiatan pembelajaran secara detail. Tampilan selanjutnya

adalah tampilan informasi mengenai komponen visit program EASE. Tampilan

komponen visit dapat dilihat pada gambar 14.

Gambar 14. Informasi mengenai komponen culture dan study

Tampilan ini menceritakan informasi dari komponen visit. Wide shot digunakan

untuk menunjukan secara lengkap suasana lokasi candi yang akan dikunjungi, medium

shot digunakan saat mahasiswa menikmati kunjungan di museum agar dapat menunjukan

eskpresi dari mahasiswa dengan detail. Wide shot dengan posisi high angle digunakan

untuk memperjelas suasana keseluruhan dari lokasi. Tampilan berikutnya adalah

tampilan persiapan cultural performance dari kegiatan EASE, tampilan persiapan

cultural performance dapat dilihat pada gambar 15.

Gambar 15. Persiapan cultral performance

Tampilan ini menceritakan persiapan cultural pergormance yang dilakukan oleh

mahasiswa indonesia yang diikuti oleh cultural performance yang menceritakan hasil

Page 21: Perancangan Video Informasi Program East Asia Student ...€¦ · Perancangan Video Informasi Program East Asia Student Encounter di Universitas Kristen Satya Wacana Berbasis Infografis

16

dari latihan peserta EASE. Tampilan ini menggunakan jenis shot long shot agar tarian

yang dilakukan oleh mahasiswa pada saat latihan dan tampil terlihat jelas. Tampilan

selanjutnya adalah informasi jumlah alumni EASE menggunakan jenis shot medium shot

agar monumen EASE dan suasana disekitar monumen EASE dapat terlihat dengan jelas,

tampilan informasi jumlah alumni EASE dapat dilihat pada gambar 16.

Gambar 16. Informasi jumlah alumni EASE

Tampilan ini memperlihatkan monument EASE menggunakan jenis shot medium

shot, dengan infografis jumlah alumni EASE. Tampilan diikuti dengan nisan yang

bertuliskan nama alumni EASE dari tahun 1977 yang di rekam dengan gerakan kamera

pod down. Pod down digunakan untuk menunjukan nisan dari seluruh alumni EASE

secara detail. Tampilan selanjutnya adalah kriteria dari peserta EASE, tampilan kriteria

peserta EASE dapat dilihat pada gambar 17.

Gambar 17. Tampilan Kriteria peserta EASE

Tampilan ini menceritakan informasi kriteria peserta EASE menggunakan jenis

shot medium long shot untuk menunjukan lokasi sekitar. Lokasi yang digunakan pada

penampilan kriteria adalah kampus UKSW. Pengambilan gambar menggunakan jenis

shot medium shot untuk menunjukan interaksi antara mahasiswa UKSW dan KGU agar

ekspresi mahasiswa dapat terlihat detail. Tampilan Selanjutnya adalah penutup dari video

EASE, Tampilan ini menunjukan pelepasan burung merpati putih didepan monumen

EASE menggunakan jenis shot wide shot dengan high angle agar dapat menunjukan

lingkungan sekitar dari monumen EASE. Setelah burung merpati dilepaskan, pergerakan

kamera track out digunakan sehingga tampilan menjadi wide shot, wide shot digunakan

untuk menunjukan lokasi kampus UKSW secara keseluruhan diikuti dengan transisi putih

dengan logo EASE logo BKHI, dan informasi kontak dari kantor BKHI. tampilan

penutup video EASE dapat dilihat pada gambar 18.

Page 22: Perancangan Video Informasi Program East Asia Student ...€¦ · Perancangan Video Informasi Program East Asia Student Encounter di Universitas Kristen Satya Wacana Berbasis Infografis

17

Gambar 18. Penutup video EASE

Hasil perancangan ini dapat digunakan oleh BKHI UKSW sebagai salah satu

media informasi. Video diimplementasikan secara online dengan cara diunggah melalui

media sosial melalui akun Youtube dari pihak BKHI UKSW agar dapat diakses oleh

mahasiswa UKSW. Implementasi dari video informasi EASE dapat dilihat pada gambar

19.

Gambar 19. Implementasi Video EASE

Implementasi nantinya juga dilakukan secara offline pada saat BKHI mengadakan

program-program seperti info session, open house, dan program-program lainya yang

berhubungan dengan penyampaian informasi mengenai EASE.

Pengujian Video Informasi ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif

dengan melakukan wawancara kepada Ibu Frances Sinanu selaku Direktur BKHI UKSW

untuk melihat kelayakan video informasi, jalan cerita, konten video informasi, dan pesan

yang disampaikan video informasi. Dari hasil pengujian didapatkan data bahwa

perancangan video informasi EASE sudah baik. Penggunaan animasi singkat untuk

menjelaskan informasi tentang EASE menjadi daya tarik dari video informasi karena

unik dan menarik. Informasi yang disampaikan sudah benar dan pesan dari video

informasi EASE sudah jelas. Keseluruhan jalan cerita pada video informasi sudah layak

untuk digunakan sebagai media informasi EASE.

Pengujian kedua dilakukan wawancara kepada Ibu Sih Natalia Sukmi, S.Sos.,

M.I.Kom sebagai akademisi yang pakar dalam bidang sinematografi, untuk melihat

kelayakan dari teknik sinematografi, teknik editing, background sound, kejelasan suara

dan pesan yang disampaikan oleh video. Dari hasil pengujian didapatkan data bahwa

video informasi sudah baik, pesan yang disampaikan oleh video sudah dapat dimengerti.

Penataan scene dari video sudah sesuai dan layak, begitu juga dengan teknik editing

seperti cut to cut, dan warna video informasi sudah menarik. Namun beberapa animasi

Page 23: Perancangan Video Informasi Program East Asia Student ...€¦ · Perancangan Video Informasi Program East Asia Student Encounter di Universitas Kristen Satya Wacana Berbasis Infografis

18

2D dan teks yang ditampilkan memiliki durasi yang terlalu cepat ada baiknya beberapa

animasi dan teks yang ditampilkan memiliki durasi yang sedikit lebih lama. Beberapa

bagian video yang pergerakan kamera tilting agar dapat diperbaiki lagi. Tapi secara

kesuluruhan video informasi sudah menarik dan sesuai untuk digunakan sebagai media

yang menginformasikan EASE.

5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian didapatkan bahwa Perancangan Video Informasi

East Asia Student Encounter telah menyampaikan informasi mengenai EASE di kampus

UKSW. Dimana alur cerita dari video informasi menggambarkan rangkaian kegiatan

program EASE dilengkapi dengan informasi-informasi mengenai sejarah EASE, jumlah

alumni, testimoni yang mengajak mahasiswa UKSW agar dapat mengikuti EASE, serta

kontak info dari pihak BKHI selaku penyelenggara EASE. Video informasi dapat

diakses kapan saja dengan mudah oleh mahasiswa karena diimplementasikan melalui

media online dan dapat digunakan pada kegiatan offline yang diselenggarakan oleh

BKHI, seperti open house, presentasi, dan kegiatan lainya. Sehingga melalui video

informasi EASE mahasiswa dapat mengetahui EASE dengan benar dan jelas dengan

proses penyampaian yang menarik.

Page 24: Perancangan Video Informasi Program East Asia Student ...€¦ · Perancangan Video Informasi Program East Asia Student Encounter di Universitas Kristen Satya Wacana Berbasis Infografis

19

DAFTAR PUSTAKA

[1] Center for International Education and Cooperation.

https://global.kwansei.ac.jp/academics/academics_203288.html.

Diakses pada 7 Maret 2018.

[2] Fadhli, M. (2016). Pengembangan Pembelajaran Berbasis Video

Informasi Kelas iv Sekolah Dasar. Jurnal Dimensi Pendidikan dan

Pembelajaran, 3(1), 24-33.

[3] Christiani, Irma. Perancangan Video Infografis dengan menggunakan

Animasi 2D sebagai Media Pengenalan Sejarah Perkembangan FTI

UKSW. Diss. Program Studi Desain Komunikasi Visual FTI-UKSW,

2015.

[4] International UKSW. http://international.uksw.edu/index.php/ease-4/.

Diakses pada 16 Juli 2018.

[5] Binanto, Iwan. 2010. Multimedia Digital - Dasar Teori dan

Pengembangannya. Yogyakarta : Andi.

[6] Munir. 2012. Multimedia: Konsep & Aplikasi dalam pendidikan.

Bandung: Alfabeta.

[7] Lankow, J., Ritchie, J., & Crooks, R.(2012). Infographics: The Power

of Visual Storytelling. New Jersey: Wiley.

[8] Miyarso, Estu. Peran Penting Sinematografi dalam pendidikan pada

era teknologi Informasi & Komunikasi. Majalah Pendidikan (2011).

[9] Marshall, Catherine. 1995. Designing Qualitative Research. New

Bury: Sage Publication.

[10] Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta

[11] Sarwono, Jonathan dan Lubis. 2007. Metode Riset untuk Desain

Komunikasi Visual. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

[12] Brown, Blain. 2013. Cinematography: Theory and Pranctic. Taylor

dan Francis.

[13] Sutisno, P.C.S. 1993. Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi

dan Video. Jakarta: PT Grasindo.

[14] Tumminello, Wendy. 2005. Exploring Storyboarding. Canada:

Thomson/ Delmar Learning.

[15] Anindita, M., & Riyanti, M. T. (2016). Tren Flat Design Dalam

Desain Komunikasi Visual. Jurnal Dimensi DKV Seni Rupa dan

Desain, 1(1), 1-14.