perancangan sistem informasi jasa servis pada astra …

29
JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143 1 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI JASA SERVIS PADA ASTRA HONDA GANDARIA JAKARTA Oleh : Hesti Rian Manajemen Informatika, Politeknik LP3I Jakarta Gedung Sentra Kramat Jl. Kramat Raya No. 7-9 Jakarta Pusat 10450 Telp. 021-31904598 Fax. 021-31904599 Email : [email protected] ABSTRACT An information system in a company can improve performance and simplify work processes , especially in the case that requires speed and accuracy of data. This study can be used as input that can be developed with respect to the issues discussed to help the performance of Astra Honda Gandaria in running the company . Information system design service bike shop at Astra Honda Gandaria Jakarta using the method of observation , interviews, and literature . With the computerized system service bike shop at. Astra Honda Gandaria provide information about the activities that occur with detailed service making it easier for the owners or employees of PT . Astra Honda Gandaria obtain a clear and accurate information. Keyword : Innformation System Development PENDAHULUAN Latar Belakang Pemilihan Topik Penelitian Pada era komputerisasi dan perkembangan informasi yang semakin maju, komputer memegang peranan penting dalam situasi ini. Suatu sistem informasi dalam sebuah perusahaan dapat meningkatkan kinerja dan mempermudah proses pekerjaan terutama dalam hal yang membutuhkan kecepatan dan ketepatan data atau pun pada saat mengolah data dalam jumlah besar. Batasan Penelitian Dalam kajian ini penulis hanya membatasi kajian pada perancangan sistem informasi service yang dilakukan oleh ASTRA HONDA GANDARIA, hal ini dikarenakan penulis hanya melakukan observasi pada sistem berjalan pada bagian tersebut dan Cabang tersebut.

Upload: others

Post on 01-Nov-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

1

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI JASA SERVIS

PADA ASTRA HONDA GANDARIA JAKARTA

Oleh :

Hesti Rian

Manajemen Informatika, Politeknik LP3I Jakarta

Gedung Sentra Kramat Jl. Kramat Raya No. 7-9 Jakarta Pusat 10450

Telp. 021-31904598 Fax. 021-31904599

Email : [email protected]

ABSTRACT

An information system in a company can improve performance and simplify work

processes , especially in the case that requires speed and accuracy of data. This

study can be used as input that can be developed with respect to the issues

discussed to help the performance of Astra Honda Gandaria in running the

company . Information system design service bike shop at Astra Honda Gandaria

Jakarta using the method of observation , interviews, and literature . With the

computerized system service bike shop at. Astra Honda Gandaria provide

information about the activities that occur with detailed service making it easier

for the owners or employees of PT . Astra Honda Gandaria obtain a clear and

accurate information.

Keyword : Innformation System Development

PENDAHULUAN

Latar Belakang Pemilihan Topik Penelitian

Pada era komputerisasi dan perkembangan informasi yang semakin maju,

komputer memegang peranan penting dalam situasi ini. Suatu sistem informasi

dalam sebuah perusahaan dapat meningkatkan kinerja dan mempermudah proses

pekerjaan terutama dalam hal yang membutuhkan kecepatan dan ketepatan data

atau pun pada saat mengolah data dalam jumlah besar.

Batasan Penelitian

Dalam kajian ini penulis hanya membatasi kajian pada perancangan sistem

informasi service yang dilakukan oleh ASTRA HONDA GANDARIA, hal ini

dikarenakan penulis hanya melakukan observasi pada sistem berjalan pada bagian

tersebut dan Cabang tersebut.

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

2

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bisa dijadikan masukan yang dapat dikembangkan berkenaan

dengan masalah yang dibahas untuk membantu kinerja ASTRA HONDA

GANDARIA dalam menjalankan kegiatan perusahaan.

1. Untuk mengetahui perancangan sistem informasi jasa service pada

ASTRA HONDA GANDARIA.

2. Untuk mengetahui kendala-kendala dan solusi dari sistem berjalan

pengolahan data yang dilakukan oleh ASTRA HONDA GANDARIA.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Sistem

Andri Kristanto (2009:1) mengungkapkan “Suatu system adalah jaringan

kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-

sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran

tertentu”.

Istilah sistem berasal dari bahasa Yunani, “Systema”, yang berarti “kesatuan”.

Sistem adalah sekelompok elemen-elemen (sub sistem) yang terintegrasi dengan

maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

Komputerisasi

Selama ini sering kita membaca di literatur, bahwa komputerisasi itu

bermakna sebagai penggunaan komputer sebagai alat bantu dalam kegiatan

pengolahan data, untuk menggantikan prosedur pengolahan data yang selama itu

dilakukan secara manual. Prosedur pengolahan data yang dilakukan secara manual

meliputi kegiatan pengumpulan data, melakukan pengelompokan, pengurutan,

penghitungan, yang pada akhirnya menyusunnya dalam sejumlah bentuk laporan,

untuk berbagai keperluan yang ada di dalam perusahaan yang bersangkutan.

Prosedur pengolahan data akan berlangsung secara konsisten, dari waktu ke

waktu, sampai dirasakan perlu untuk melakukan perbaikan, baik karena perbedaan

orientasi manajemen dalam sistem pelaporan yang ada, atau karena ada peraturan-

peraturan yang harus dipatuhi.

Prosedur pengolahan data secara manual tersebut bahkan sudah pula

disusun dalam sebuah buku panduan pengolahan data, yang menjadi acuan baku

yang akan dipakai sebagai pedoman oleh para staf perusahaan yang bersangkutan

dalam melakukan kegiatan pengolahan data.

Kegiatan pengolahan data secara manual tersebut akan berlangsung secara

konsisten, secara terus-menerus, sepanjang waktu. Dengan adanya unsur serta

karakteristik seperti itu, maka timbul pemikiran manajemen untuk

mengerjakannya dengan bantuan komputer, yang diatur melalui terapan program-

program komputer (disebut aplikasi komputer). Komputer memberikan

peningkatan kualitas atas beberapa langkah yang ada dalam prosedur pengolahan

data. Antara lain adalah dalam hal penghimpunan data dalam suatu sistematika

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

3

tertentu, yang menjamin kemudahan akses data serta penggunaannya dalam

berbagai bentuk laporan yang akan dibuat.

Data bisa disusun dalam suatu urutan (disebut sort), dalam berbagai model

kriteria urutannya, meski hanya menggunakan tumpukan data yang sama (disebut

file). Sehingga, untuk keperluan pembuatan laporan yang memerlukan suatu

susunan urutan data tertentu, dengan mudah, dan tanpa repot serta perlu waktu

lama, bisa segera dihasilkan. Misalnya, untuk sebuah pengolahan data kendaraan,

kita bisa menyusunnya berdasarkan nomor-polisi, untuk mengetahui nomor-

nomor polisi mana yang sudah dikeluarkan, dan tampil secara urut (juga

membantu pencarian identitas kendaraan yang melakukan pelanggaran tabrak-lari,

dengan berbekal nomor-polisi). Namun kita memerlukan susunan berkas data

yang berbeda, misalnya, berdasarkan merek, type, tahun pembuatan, nomor

rangka, nomor mesin, bahkan kalau perlu, nama dan alamat pemilik (di DKI

Jakarta akan diterapkan penarikan pajak kendaraan bermotor secara progresif,

untuk kepemilikan kendaraan yang kedua, ketiga dan seterusnya, untuk

menghambat makin bertambahnya jumlah kendaraan yang sangat membebani

kondisi jalan raya).

Untuk sepuluh sampai seratus berkas data, untuk membolak-balik data

tersebut untuk berbagai keperluan, mungkin tak jadi soal. Bagaimana untuk

berkas data kendaraan yang sampai dalam jumlah jutaan ? Selain itu, komputer

juga mampu melakukan pengelompokan data dengan mudah (dan cepat), serta

melakukan perhitungan dengan kecepatan dan ketepatan yang sangat tinggi,

sehingga hasil olahan perangkat tersebut menjadi lebih terjamin hasilnya (dengan

demikian, juga lebih layak untuk dipercayai).

Komputer tidak mampu melakukan hal tersebut dengan sendirinya,

artinya, komputer hanya menyediakan sarana, yaitu kemampuan perangkat

kerasnya, untuk menerima berbagai penugasan berat tersebut. Yang membuat

komputer tersebut bekerja sesuai dengan prosedur pengolahan data yang berlaku,

adalah karena adanya instruksi yang diterimanya, sebagai pedoman bekerja

komputer yang bersangkutan. Program itu dibuat, dengan menirukan langkah-

langkah yang dikerjakan dalam prosedur manual.

Mengingat bahwa cukup banyak perusahaan yang memiliki ragam tatacara

pengolahan data dan kebutuhan sistem informasinya, maka tentu harus ada

penelitian pendahuluan, sebelumnya, untuk mengetahui bentuk terapan

pengolahan data komputerisasi yang bagaimana yang akan diterapkan di

perusahaan tersebut. Untuk itu, maka seorang penganalisa sistem perlu

dihadirkan, untuk mempelajari sistem komputer yang dikehendaki oleh pihak

manajemen perusahaan yang bersangkutan. Sekaligus, yang bersangkutan adalah

juga perancang bentuk sistem komputerisasi, yang mampu membuat desain sistem

yang tidak saja mampu memenuhi kebutuhan sistem informasi bagi perusahaan

tersebut, namun juga mampu mendayagunakan semua kemampuan dan sifat-sifat

yang ada di komputer, agar mampu mencapai hasil tadi dengan cara yang efektif

dan efisien. Dengan demikian pula kiranya, maka investasi yang akan dilekukan

dalam proyek komputerisasi ini bisa dipertanggungjawabkan rasio biaya-

dibanding-manfaatnya secara optimal.

Seorang pendesain sistem komputer, oleh karena itu, tak hanya dituntut

memahami bagaimana sebuah sistem bekerja (dan dikerjakan, secara manual),

tetapi juga memahami bagaimana komputer dan program komputer bekerja.

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

4

Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Menurut George M. Scoot (2011:66), SIM adalah “kumpulan dari

interaksi-interaksi sistem-sistem informasi yang menyediakan informasi baik

untuk kebutuhan manajerial maupun kebutuhan operasi”.

Menurut Frederick H. Wu (2012:65), SIM adalah : “kumpulan-kumpulan

dari sistem-sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung manajemen”.

SIM atau MIS tergantung dari besar-kecilnya organisasi dapat terdiri dari

sistem-sistem informasi sebagai berikut ini.

1. Sistem informasi akuntansi (accounting information systems),

menyediakan informasi dari transaksi keuangan.

2. Sistem informasi pemasaran (marketing information systems),

menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-

kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain

sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.

3. Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management

information systems).

4. Sistem informasi personalia (personnel information systems).

5. Sistem informasi distribusi (distribution information systems).

6. Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).

7. Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).

8. Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information systems).

9. Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and

development information systems).

10. Sistem informasi teknik (engineering information systems).

Semua sistem-sistem informasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan

informasi kepada semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah

(lower level management), manajemen tingkat menengah (middle level

management) dan manajemen tingkat atas (top level management).

Konsep Data Flow Diagram

DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk

menggambarkan dari mana asal data dan ke mana tujuan data yang keluar dari

sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan

interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data

tersebut.

Kelebihan utama pendekatan aliran data, yaitu :

1. Kebebasan dari menjalankan implementasi teknis sistem.

2. Pemahaman lebih jauh mengenai keterkaitan satu sama lain dalam sistem

dan subsistem.

3. Mengkomunikasikan pengetahuan sistem yang ada dengan pengguna

melalui diagram aliran data.

4. Menganalisis sistem yang diajukan untuk menentukan apakah data-data

dan proses yang diperlukan sudah ditetapkan.

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

5

Di samping itu terdapat kelebihan tambahan, yaitu :

1. Dapat digunakan sebagai latihan yang bermanfaat bagi penganalisis,

sehingga bisa memahami dengan lebih baik keterkaitan satu sama lain

dalam sistem dan subsistem.

2. Membedakan sistem dari lingkungannya dengan menempatkan batas-

batasnya.

Dalam DFD level akan terjadi penurunan level dimana dalam penurunan

level yang lebih rendah harus mampu merepresentasikan proses tersebut ke dalam

spesifikasi proses yang jelas. Jadi dalam DFD levelled bisa dimulai dari DFD

level 0 kemudian turun ke DFD level 1 dan seterusnya. Setiap penurunan hanya

dilakukan bila perlu. Aliran data yang masuk dan keluar pada suatu proses di level

x harus berhubungan dengan aliran data yang masuk dan keluar pada level x+1

yang mendefinisikan proses pada level x tersebut. Proses yang tidak dapat

diturunkan/dirinci lagi dikatakan primitif secara fungsional dan disebut sebagai

proses primitif.

Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan

menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level

tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari

sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi

oleh boundary (digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya

ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.

Diagram Level n

Diagram nol adalah diagram yang menggambarkan proses dari data flow

diagram. Diagram nol memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai

sistem yang ditangani, menunjukkan tentang fungsi-fungsi utama atau proses yang

ada, aliran data dan eksternal entity. Pada level ini sudah dimungkinkan adanya /

digambarkannya data store yang digunakan. Untuk proses yang tidak dirinci lagi

pada level selanjutnya, symbol ‘*’ atau ‘P’ (functional primitive) dapat

ditambahkan pada akhir proses. Keseimbangan input dari output (balancing)

antara diagram 0 dengan diagram konteks harus terpelihara.

Simbol-Simbol DFD

Didalam Diagram Flow Diagram (DFD) ada beberapa simbol yang akan

digunakan untuk maksud mewakili sebagai berikut :

1. External Entity (Kesatuan Luar)

Setiap sistem pasti mempunyai batasan sistem (Boundary) yang

memisahkan suatu sistem dengan lingkungan luarnya, sistem akan

menerima input dan menghasilkan output kepada lingkungan luarnya.

External entity (kesatuan luar) merupakan kesatuan dilingkungan luarnya

yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

6

Gambar 2.1 External Entity (Kesatuan Luar)

2. Data Flow (Arus Data)

Arus data merupakan tempat mengalirnya informasi dan

menggambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen dari

sistem. Arus data ditunjukkan dengan arah panah dan garis diberi nama

atas arus data yang mengalir. Arus data ini mengalir di antara proses, data

store dan menunjukkan arus data dari data yang berupa masukan untuk

sistem atau hasil proses sistem.

Nama Arus Data

Gambar 2.2 Data Flow (Arus Data)

3. Process (Proses)

Proses merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem. Proses dapat

mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data ke luar. Proses

berfungsi mentransformasikan satu atau beberapa data masukan menjadi

satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang

diinginkan. Setiap proses memiliki satu atau beberapa masukan atau

beberapa data serta menghasilkan satu atau beberapa data keluaran. Proses

sering pula disebut dengan bubble. Di bawah ini merupakan contoh simbol

process (proses).

Gambar 2.3 Data Flow (Arus Data)

4. Data Store (Simpanan Data)

Data Store merupakan tempat penyimpanan data pengikat data

yang ada dalam sistem. Data Store dapat disimbolkan dengan sepasang

dua garis sejajar atau dua garis dengan salah satu sisi samping terbuka.

Proses dapat mengambil data dari atau memberikan data ke database.

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

7

Simpanan data dapat berupa:

a. Suatu file database di sistem komputer.

b. Suatu arsip atau catatan manual.

c. Suatu kotak tempat data di meja seseorang.

d. Suatu tabel acuan manual.

e. Suatu agenda atau buku.

Gambar 2.4 Data Store (Simpanan Data)

Flowchart

Bagan alir (flowchart) adalah bagan yang menunjukkan alir dalam

program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir ini digunakan terutama

untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Pada waktu akan

menggambar suatu bagan alir, analisis sistem atau pemrogram dapat mengikuti

pedoman-pedoman sebagai berikut ini.

1. Bagan alir sebaiknya digambar dari atas ke bawah dan mulai dari

bagian kiri dari suatu halaman.

2. Kegiatan didalam bagan alir harus ditunjukkan dengan jelas.

3. Harus ditunjukkan dari mana kegiatan akan dimulai dan di mana akan

berakhirnya.

4. Masing-masing kegiatan di dalam bagan alur sebaiknya digunakan

suatu kata yang mewakili suatu pekerjaan.

5. Masing-masing kegiatan di dalam bagan alir harus dalam urutan yang

semestinya.

6. Kegiatan yang terpotong dan akan disambung di tempat lain harus

ditunjukkan dengan jelas menggunakan simbol penghubung.

7. Gunakanlah simbol-simbol bagan alir yang standar.

Di bawah ini adalah simbol-simbol bagan alir. :

Simbol Fungsi

Simbol titik terminal, digunakan untuk awal dan

akhir dari suatu proses

Simbol manual, digunakan untuk menunjukan

pekerjaan manual

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

8

Simbol dokumen, digunakan untuk menunjukan

input dan output baik untuk proses manual,

mekanik atau computer

N

Simbol simpanan, digunakan untuk menunjukan

dokumen yang diarsip menurut angka (numerical)

Simbol keputusan, digunakan untuk suatu seleksi

kondisi dalam program

Simbol garis alir, digunakan untuk menunjukan

arus dari proses

Gambar 2.5 Simbol-Simbol Bagan Alir (Flow Chart)

Entity Relational Diagram

ERD atau diagram ER adalah model jaringan data yang menekankan pada

struktur-struktur dan relationship data.

ERD mempunyai beberapa aspek sebagai berikut :

Komponen ERD

Komponen utama ERD terdiri dari :

Entity (Entitas)

Pada diagram ER, entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi

panjang. Entity (entitas) adalah sesuatu apa saja yang ada didalam sistem, nyata

maupun abstrak dimana data tersimpan atau di mana terdapat data. Entitas diberi

nama dengan kata benda dan dapat dikelompokkan dalam empat jenis nama, yaitu

orang, benda, lokasi, kejadian (terdapat unsur waktu di dalamnya). Simbol entitas

adalah seperti di bawah ini :

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

9

Gambar 2.6 Simbol Entitas

1. Relationship (Relasi)

Pada diagram ER, Relationship digambarkan dengan

sebuah bentuk belah ketupat. Relationship (relasi) adalah hubungan

alamiah yang terjadi antara entitas. Pada umumnya penghubung

(Relationship) diberi nama dengan kata kerja dasar, sehingga

memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya (bisa dengan

kalimat aktif atau kalimat pasif). Simbol relationship (relasi)

adalah seperti di bawah ini.

Gambar 2.7 Simbol Relationship (Relasi)

2. Relationship Degree (Derajat Relasi)

Relationship degree atau derajat relasi adalah entitas yang

berpartisipasi dalam satu relationship (relasi). Derajat relasi yang

sering dipakai di dalam ERD adalah Unary Relationship, Binary

Relationship dan Ternary Relationship.

3. Atribut

Secara umum atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap

entitas maupun tiap Relationship. Maksudnya, atribut adalah

sesuatu yang menjelaskan apa sebenarnya yang dimaksud entitas

maupun Relationship, sehingga sering dikatakan atribut adalah

elemen dari setiap entitas dan Relationship. Di bawah ini

merupakan contoh simbol dari atribut.

Gambar 2.8 Simbol Atribut

4. Cardinality (Kardinalitas)

Adalah tingkat hubungan banyaknya hubungan antara

entitas. Cardinality (kardinalitas)ada tiga jenis, yaitu :

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

10

a. One to One (1:1), yaitu tingkat hubungan dimana satu

kejadian pada entitas yang pertama hanya mempunyai

hubungan dengan satu kejadian pada entitas ke dua dan

sebaliknya.

Mahasiswa 1 Belajar Mata Kuliah1

Gambar 2.9 Cardinalitas One To One

b. One to Many (1:M), yaitu tingkat hubungan dimana satu

kejadian pada entitas yang pertama mempunyai hubungan

dengan lebih dari satu kejadian pada entitas ke dua dan

sebaliknya.

Mahasiswa 1 Belajar Mata KuliahM

Gambar 2.10 Cardinalitas One To Many

c. Many to One (M:1) yaitu tingkat hubungan dimana lebih

dari satu kejadian pada entitas pertama mempunyai

hubungan dengan satu kejadian pada entitas kedua dan

sebaliknya.

Mahasiswa M Belajar Mata Kuliah1

Gambar 2.11 Cardinalitas Many To One

d. Many to Many (M:M) yaitu tingkat hubungan dimana lebih

dari satu kejadian pada entitas yang pertama mempunyai

hubungan dengan lebih dari satu kejadian pada entitas

kedua dan sebaliknya.

Mahasiswa M Belajar Mata KuliahM

Gambar 2.12 Cardinalitas Many To Many

Normalisasi

Setelah LRS ditransformasikan ke bentuk tabel, maka langkah berikutnya

adalah normalisasi dilakukan untuk menghindari kemungkinan terdapatnya

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

11

anomaly pada saat pemanfaatan basis data tersebut. Normalsasi adalah proses

pengelompokkan data ke dalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk

menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database

yang mudah untuk dimodifikasi.

Anomaly merupakan penyimpangan-penyimpangan atau error atau inkonsistensi

data yang terjadi pada saat dilakukan proses delete, insert ataupun modify dalam

suatu basis data. Ada 3 macam penyimpangan (anomaly), yaitu :

1) Insertion Anomaly

Insertion Anomaly merupakan error atau kesalahan yang terjadi

sebagai akibat dari operasi menyisipkan (insert) tuple / record pada

sebuah relasi.

2) Delete Anomaly

Delete Anomaly merupakan error atau kesalahan yang terjadi sebagai

akibat operasi penghapusan (delete) terhadap tuple / record dari

sebuah relasi.

3) Update Anomaly

Update Anomaly merupakan error atau kesalahan yang terjadi sebagai

akibat operasi perubahan (update) tuple / record dari sebuah relasi.

Langkah-langkah Pembentukan Normalisasi :

1. UnNormal

UnNormal merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak

ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak

lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai

dengan saat menginput.

2. Bentuk Normal Kesatu (First Normal Form / 1 NF)

Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen

yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi

diantara setiap baris pada suatu tabel, dan setiap atribut harus

mempunyai nilai data yang atomic (bersifat atomic value).

Syarat normal kesatu (1 NF) :

1. Tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda.

2. Telah ditentukannya primary key untuk tabel / relasi tersebut.

3. Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.

Permasalahan yang timbul :

1. Terhapusnya informasi ketika menghapus sebuah record.

2. Pembaharuan atribut nonkey mengakibatkan sejumlah record

harus diperbaharui.

Solusi :

1. Melengkapi nilai-nilai dalam atribut.

3. Bentuk Normal Kedua (Second Normal Form / 2 NF)

Menghilangkan bagian ketergantungan fungsional bahwa apabila

sudah berada pada normal pertama dan setiap atribut yang bukan

key sudah tergantung pada primary key.

Syarat normal kedua (2 NF) :

1. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu.

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

12

2. Atribut bukan kunci (non-key) haruslah memiliki

ketergantungan fungsional sepenuhnya (fully functional

dependency) pada kunci utama / primary key.

Permasalahan yang timbul :

1. Kerangkapan data (data redundancy).

2. Pembaharuan yang tidak benar dapat menimbulkan

inkonsistensi data.

3. Penyimpangan/permasalahan pada saat penyisipan,

penghapusan dan pembaharuan.

4. Bentuk Normal Ketiga (Third Normal Form / 3 NF)

Menghilangkan ketergantungan transitif, yaitu bahwa apabila

sudah ada pada normal kedua dan setiap atribut bukan key

tergantung pada primary key.

Syarat normal kedua (3 NF) :

1. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua.

2. Atribut bukan kunci (non-key) haruslah tidak memiliki

ketergantungan transitif, dengan kata lain suatu atribut bukan

kunci (non-key) tidak boleh ketergantungan fungsional

(functional dependency) terhadap atribut bukan kunci lainnya,

seluruh atribut bukan kunci pada suatu relasi hanya memiliki

ketergantungan fungsional terhadap primarykey di relasi itu

saja.

5. Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

Suatu relasi dalam basis data harus dirancang sedemikian rupa

sehingga mereka tidak memiliki ketergantungan sebagian (partial

dependency), maupun ketergantungan transitif (transitive

dependency).

Boyce-Codd Normal Form (BNCF) didasari pada beberapa

ketergantungan fungsional (functional dependencies) dalam suatu

relasi yang melibatkan seluruh candidate key didalam relasi

tersebut. Jika suatu relasi hanya memiliki satu candidatekey,

maka hasil uji normalisasi sampai ke bentuk normal ketiga sudah

identik dengan Boyce-Codd Normal Form (BCNF).

Gambar di bawah ini merupakan langkah-langkah pembentukan

normalisasi.

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

13

BENTUK TIDAK NORMAL/UNNORMALIZED

(Records/tuple masih memiliki elemen data

berulang)

BENTUK NORMAL PERTAMA/FIRST

NORMAL FORM (1NF)

(Records/tuple masih memiliki elemen data

berulang)

BENTUK NORMAL KEDUA/SECOND

NORMAL FORM (2NF)

(Semua atribut nonkey memiliki

ketergantungan fungsional sepenuhnya

terhadap Primary Key)

BENTUK NORMAL KETIGA/THIRD NORMAL

FORM (3NF)

(Semua atribut nonkey memiliki

ketergantungan fungsional sepenuhnya

terhadap Primary Key dan Independent/ saling

tidak tergantung terhadap sesama atribut

nonkey)

BOYCE-CODD NORMAL FORM (BCNF

MENGHILANGKAN ELEMEN DATA

BERULANG

MENGHILANGKAN KUNCI

KANDIDAT YANG BUKAN

MERUPAKAN DETERMINAN

MENGHILANGKAN

KETERGANTUNGAN TRANSITIF

MENGHILANGKAN

KETERGANTUNGAN FUNGSIONAL

SEPENUHNYA

Gambar 2.13 Langkah Pembentukan Normalisasi

HIPO

Pengertian HIPO

HIPO merupakan alat dokumentasi program yang berdasarkan fungsinya

untuk meningkatkan efisiensi usaha perawatan program. Dokumen ini

dilaksanakan dengan mempercepat lokasi dalam kode pada fungsi program yang

akan dimodifikasi. Atau dapat dikatakan bahwa HIPO dikembangkan agar

tersedia suatu teknik untuk mendokumentasikan fungsi program. Pembentukan

HIPO ini dilakukan pada tahap pengembangan sisteminformasi.

Adapun tujuan HIPO adalah sebagai berikut :

1. Untuk memberikan struktur yang memungkinkan fungsi suatu

sistem dapat dimengerti.

2. Untuk menguraikan fungsi-fungsi yang akan dikerjakan oleh

sustu program, bukan untuk mengkhususkan pernyataan

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

14

program yang dipakai untuk melaksanakan fungsi-fungsi

tersebut.

3. Untuk memberikan deskripsi visual dari input yang akan dipakai

serta output yang akan dihasilakan oleh masing-masing fungsi

pada tiap-tiap tingkat diagram.

Tujuan HIPO yang paling penting adalah untuk menghasilkan output yang

benar dan dapat memenuhi kebutuhan user.

Jenis Diagram dalam Paket HIPO

1. Daftar Isi Visual/ Visual Tabel of Contents (VTOC)

Terdiri dari satu diagram hirarki atau lebih. Visual tabel of contents

menggambarkan seluruh program HIPO baik rinci maupun ringkasan

yang terstruktur. Pada diagram ini nama dan nomor dari program

HIPO diitentifikasikan. Struktur paket diagram dan hubungan fungsi

juga diidentifikasikan dalam bentuk hirarki. Keterangan masing-

masing fungsi diberikan pada bagian penjelasan yang diikutsertakan

dalam diagram ini.

2. Diagram Ringkasan/ Overview Diagram

Suatu seri diagram fungsional. Masing-masing diagram dihubungkan

dengan salah satu fungsi sistem.

Diagram ringkasan menggambarkan fungsi dan referensi utama dari

sistem. Fungsi dan referensi ini diperlukan program untuk

memperluas fungsi sampai uraian yang terkecil. Diagram ini berisi

input, proses dan output dari fungsi khusus. Input pada diagram ini

berisis item-item data yang dipakai oleh proses, sedangkan proses

merupakan urutan langkah-langkah yang menelaskan fungsi yang

sedang dijalankan untuk menghasilkan suatu output. Output berisikan

item-item data yang dihasilkan dan diubah oleh proses. Anak panah

pada diagram ringkasan dari input ke proses menunjukan hubungan

antara item data di input dan langkah-langkah proses, sedangkan anak

panah dari proses ke output menunjukan hubungan tahap-tahap proses

dan item data output. Penjelasan tentang tahap-tahap proses, item data

input dan output diberikan pada bagian extended description.

3. Diagram Rinci/ Detail Diagram

Suatu seri diagram fungsional dan masing-masing diagram

dihubungkan dengan sebuah sub-fungsi sistem

diagram rinci merupakan diagram yang paling rendah dalam diagram

yang terdapat dalam paket HIPO. Diagram rinci berisi unsur-unsur

paket dasar. Fungsi dari diagram ini adalah menjelaskan fungsi-fungsi

khusus, menunjukan item-item output dan input yang khusus dan

menunjukan diagram rinci lainnya.

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

15

Struktur Kode

Strukur kode atau program VB.NET yaitu terdiri dari :

1. Statement Option : digunakan untuk menangani masalah kode di

aplikasi.

a. Option Explicit : Option Explicit on/off digunakan untuk menangani

apakah variabel harus dideklarasi (on) atau tidak (Off).

b. Option Strict : Option strict digunakan untuk memperperbolehkan

konversi data dari suatu variabel ke variabel lain. Option Strict On

membolehkan konversi variabel sedangkan Option Strict Off tidak

diperbolehkan defaultnya adalah option strict off.

2. Statement Imports : Imports berguna untuk mendefinisikan class

sehingga memudahkan pengetikan class tanpa harus namespace

berulangkali.

3. Class : Class merupakan tempat mendefinisikan algoritma yang anda

buat.

Implementasi Sistem Informasi

System Development Life Cycle (SDLC) adalah tahapan-tahapan pekerjaan

yang dilakukan oleh analis sistem dan programmer dalam membangun sistem

informasi. Langkah yang digunakan meliputi :

1. Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem

informasi

2. Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan

3. Menentukan permintaan pemakai sistem informasi

4. Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik

5. Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak

(software)

6. Merancang sistem informasi baru

7. Membangun sistem informasi baru

8. Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru

9. Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem informasi

baru bila diperlukan

System Development Lyfe Cycle (SDLC) adalah keseluruhan proses dalam

membangun sistem melalui beberapa langkah. Ada beberapa model SDLC. Model

yang cukup populer dan banyak digunakan adalah waterfall. Beberapa model lain

SDLC misalnya fountain, spiral, rapid, prototyping, incremental, build & fix, dan

synchronize & stabilize. Dengan siklus SDLC, proses membangun sistem dibagi

menjadi beberapa langkah dan pada sistem yang besar, masing-masing langkah

dikerjakan oleh tim yang berbeda.

Dalam sebuah siklus SDLC, terdapat enam langkah. Jumlah langkah SDLC pada

referensi lain mungkin berbeda, namun secara umum adalah sama. Langkah

tersebut, yaitu :

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

16

1. Analisis sistem, yaitu membuat analisis aliran kerja manajemen yang

sedang berjalan

2. Spesifikasi kebutuhan sistem, yaitu melakukan perincian mengenai apa

saja yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat

perencanaan yang berkaitan dengan proyek sistem

3. Perancangan sistem, yaitu membuat desain aliran kerja manajemen dan

desain pemrograman yang diperlukan untuk pengembangan sistem

informasi

4. Pengembangan sistem, yaitu tahap pengembangan sistem informasi

dengan menulis program yang diperlukan

5. Pengujian sistem, yaitu melakukan pengujian terhadap sistem yang

telah dibuat

6. Implementasi dan pemeliharaan sistem, yaitu menerapkan dan

memelihara sistem yang telah dibuat

Siklus SDLC dijalankan secara berurutan, mulai dari langkah pertama

hingga langkah keenam. Setiap langkah yang telah selesai harus dikaji ulang,

kadang-kadang bersama expert user, terutama dalam langkah spesifikasi

kebutuhan dan perancangan sistem untuk memastikan bahwa langkah telah

dikerjakan dengan benar dan sesuai harapan. Jika tidak maka langkah tersebut

perlu diulangi lagi.

Kaji ulang yang dimaksud adalah pengujian yang sifatnya quality control,

sedangkan pengujian di langkah kelima bersifat quality assurance. Quality control

dilakukan oleh personal internal tim untuk membangun kualitas, sedangkan

quality assurancedilakukan oleh orang di luar tim untuk menguji kualitas sistem.

Semua langkah dalam siklus harus terdokumentasi. Dokumentasi yang baik akan

mempermudah pemeliharaan dan peningkatan fungsi sistem

Pengertian Penjualan

Penjualan adalah suatu transfer hak atas benda-benda. Dari penjelasan

tersebut dalam memindahkan atau mentransfer barang dan jasa diperlukan orang-

orang yang bekerja dibidang penjualan seperti pelaksanaan dagang, agen, wakil

pelayanan dan wakil pemasaran.

Menurut Marwan (1991), “Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu

untuk mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha

pemuasan kebutuhan dan keinginan pemebeli, guna mendapatkan penjualan yang

menghasilkan laba”.

Menurut Winardi (1982), “Penjualan merupakan sumber hidup suatu

perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh laba serta suatu usaha

memikat konsumen yang diusahakan untuk mengetahui daya tarik mereka

sehingga dapat mengetahui hasil produk yang dihasikan”.

Pengertian Service atau Pelayanan

Berikut beberapa pengertian dan definisi tentang Kualitas Pelayanan.

Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berpengaruh dengan produk, jasa,

manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan (Tjiptono,

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

17

2001). Sehingga definisi kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai upaya

pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya

dalam mengimbangi harapan konsumen (Tjiptono, 2007). Kualitas pelayanan

(service quality) dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi para

konsumen atas pelayanan yang nyata-nyata mereka terima / peroleh dengan

pelayanan yang sesungguhnya mereka harapkan / inginkan terhadap atribut-atribut

pelayanan suatu perusahaan. Jika jasa yang diterima atau dirasakan (perceived

service) sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan

baik dan memuaskan, jika jasa yang diterima melampaui harapan konsumen,

maka kualitas pelayanan dipersepsikan sangat baik dan berkualitas.Sebaliknya

jika jasa yang diterima lebih rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas

pelayanan dipersepsikan buruk.

Menurut Kotler (2002:83) definisi pelayanan adalah setiap tindakan atau

kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada

dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik.

Pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan

keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada konsumen itu sendiri.

Kotler juga mengatakan bahwa perilaku tersebut dapat terjadi pada saat, sebelum

dan sesudah terjadinya transaksi. Pada umumnya pelayanan yang bertaraf tinggi

akan menghasilkan kepuasan yang tinggi serta pembelian ulang yang lebih sering.

Kata kualitas mengandung banyak definisi dan makna, orang yang berbeda akan

mengartikannya secara berlainan tetapi dari beberapa definisi yang dapat kita

jumpai memiliki beberapa kesamaan walaupun hanya cara penyampaiannya saja

biasanya terdapat pada elemen sebagai berikut:

1. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihkan harapan

pelanggan.

2. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan.

3. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah.

Dari definisi-definisi tentang kualitas pelayanan tersebut dapat

diambil kesimpulan bahwa kualitas pelayanan adalah segala bentuk

aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan guna memenuhi harapan

konsumen. Pelayanan dalam hal ini diartikan sebagai jasa atau service

yang disampaikan oleh pemilik jasa yang berupa kemudahan,

kecepatan, hubungan, kemampuan dan keramahtamahan yang

ditujukan melalui sikap dan sifat dalam memberikan pelayanan untuk

kepuasan konsumen. Kualitas pelayanan (service quality) dapat

diketahui dengan cara membandingkan persepsi para konsumen atas

pelayanan yang nyata-nyata mereka terima / peroleh dengan

pelayanan yang sesungguhnya mereka harapkan/inginkan terhadap

atribut-atribut pelayanan suatu perusahaan. Hubungan antara produsen

dan konsumen menjangkau jauh melebihi dari waktu pembelian ke

pelayanan purna jual, kekal abadi melampaui masa kepemilikan

produk. Perusahaan menganggap konsumen sebagai raja yang harus

dilayani dengan baik, mengingat dari konsumen tersebut akan

memberikan keuntungan kepada perusahaan agar dapat terus hidup.

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

18

METODE PENELITIAN

Tahapan Penelitian

Metodologi adalah kerangka teoritis yang digunakan oleh penulis untuk

menganalisa, mengerjakan atau mengatasi masalah yang dihadapi. Sedangkan

kerangka teoritis adalah merupakan metode-metode ilmiah yang akan diterapkan

dalam pelaksanaan tugas. Metode penelitian sangat penting karena baik buruknya

hasil penelitian tergantung dari metodologi yang digunakan. Dalam penulisan

Skripsi ini digunakan beberapa metode penelitian sebagai sarana untuk memahami

objek masalah. Metode ini ditempuh dengan beberapa tahap sebagai berikut.

1. Tahap Analisis Sistem

2. Tahap Design

3. Tahap Coding

4. Tahap Debuging

5. Tahap Deploying

6. Tahap Dokumentasi

Lokasi Penelitian

PT. AHAS HONDA GANDARIA berdiri pada 5 Desember 2005,

Perusahaan ini bergerak di bidang service dan sparepart motor. Didasari oleh

perkembangan motor yang pesat yang berimbas pada antrian panjang pada

bengkel-bengkel perawatan motor. Hal ini salah satunya disebabkan karena masih

banyaknya bengkel perawatan motor yang memakai cara manual dalan pelayanan

pembayaran jasa bengkelnya.

Teknik Pengumpulan Data

Didalam penelitian ini dibutuhkan data-data pendukung yang diperoleh

dengan suatu metode pengumpulan data yang relevan. Metode pengumpulan data

yang digunakan untuk memperoleh data-data adalah sebagai berikut :

1. Observasi

2. Wawancara

3. Studi Pustaka

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

19

PEMBAHASAN

Desian Navigasi Menu

INPUT Transaksi Laporan

Service dan

Onderdil

Laporan Service dan

OnderdilInput Mekanik

Input Onderdil

Input Pelanggan

Exit

Input Jenis

Service

Gambar 4.1 Gambar Desain Navigasi

Diagram Level Zero

2.0

Daftar

5.0

Transaksi

6.0

Laporan

Pelanggan

Pimpinan

STNK+Motor

Laporan Pembayaran

PelangganPelanggan

STNK+Motor

3.0

Service

4.0

Cek OnderdilOnderdil

MekanikService

Transaksi

Faktur Pembayaran

Kasir

Service

Service

Mekanik

Transaksi

Transaksi

Onderdil

Kasir

1.0

Pemeliharaan

Master

Pelanggan Pelanggan

Onderdil

Mekanik

Service

Onderdil

Mekanik

Service

Data Pelanggan

Data Onderdil

Data Mekanik

Data Service

Gambar 4.2Diagram Level Zero

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

20

Diagram Detail 1.0

1.1p

Input Data

Pelanggan

Pelanggan Pelanggan

Onderdil

Mekanik

Service

Onderdil

Mekanik

Service

1.2p

Input Data

Onderdil

1.3p

Input Data

Mekanik

1.4p

Input Data

Service

Data Pelanggan

Data Onderdil

Data Mekanik

Data Service

Gambar 4.3Gambar Diagram Detail 1.0

Diagram Detail 5.0

5.1

Hitung Berdasarkan

Jenis Service &

Jumlah Onderdil

5.2

Pembayaran

Onderdil

Service

Mekanik

Kasir

Transaksi

Update Onderdil

Transaksi

,

Faktur Pembayaran

Pelanggan

Mekanik

Service

Onderdil

Gambar 4.4 Gambar Diagram Detail 5.0

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

21

Normalisasi

Unnormalisasi

Kd

Service

Ket

Service

Harga

Service Kd Onderdil Nm Onderdil

Harga

Onderdil Qty Onderdil

Stok

A01

Service

Ringan 25000 A1 Oli Castrol 30000 1

20

A2 Kanvas Rem 15000 2 25

A02

Service

Besar 50000 A3 Gress Fuel 7000 4

20

A4 Air Accu 12000 1 20

Jumlah Uang SubTotal Total Id Mekanik

Nm

Mekanik Alamat

30000 60000 85000 M1 Adhi Margonda

30000

28000 40000 90000 M2 Arif Cibinong

Tabel 4.1 Bentuk UnNormalisasi

Bentuk Normal 1 No

Faktur Tgl Service

Id

Pelanggan

Nama

Pelanggan Alamat No Polisi No Rangka No mesin

FK-00001 05 Mei 2010 C001 Steve Ciracas B 6868 EHZ MHIKEV2151KO47 KEV4E1048218

FK-00001 05 Mei 2010 C001 Steve Ciracas B 6868 EHZ MHIKEV2151KO47 KEV4E1048218

FK-00002 06 Mei 2010 C002 Andre Auri B 6890 EMZ HMACB5233VK25 BIKE7V53412

FK-00002 06 Mei 2010 C002 Andre Auri B 6890 EMZ HMACB5233VK25 BIKE7V53412

No

Faktur

Tgl

Service

Id

Pelanggan

Nama

Pelanggan Alamat No Polisi No Rangka No Mesin

FK-

00001

05 Mei

2010 C001 Steve Ciracas B 6868 EHZ MHIKEV2151KO47 KEV4E1048218

FK-

00002

06 Mei

2010 C002 Andre Auri B 6890 EMZ HMACB5233VK25 BIKE7V53412

User ID Nm_Kasir

B01 Tini

B02 Doni

Kd Service Ket Service

Harga

Service Kd Onderdil

Nm

Onderdil

Harga

Onderdil

Qty

Onderdil Stok

A01 Service Ringan 25000 A1 Oli Castrol 30000 1 20

A01 Service Ringan 25000 A2

Kanvas

Rem 15000 2

25

A02 Service Besar 50000 A3 Gress Fuel 7000 4 20

A02 Service Besar 50000 A4 Air Accu 12000 1 20

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

22

Tabel 4.2Bentuk 1 NF

2NF

Transaksi

No Faktur Qty Onderdil Jumlah Uang Id Mekanik Total SubTotal

Tgl Service

FK-00001 1 30000 M1 85000 60000 05 Mei 2010

FK-00001 2 30000 M1 85000 60000 05 Mei 2010

FK-00002 4 28000 M2 90000 40000 06 Mei 2010

FK-00002 1 12000 M2 90000 40000 06 Mei 2010

Mekanik

Id Mekanik Nm Mekanik Alamat

M1 Adhi Margonda

M2 Arif Cibinong

Kasir

User ID Nm_Kasir Password Level

B01 Tini 123 User

B02 Doni 456 Admin

Onderdil

Kd Onderdil Nm Onderdil Harga Onderdil Stok

A1 Oli Castrol 30000 20

A2 Kanvas Rem 15000 25

A3 Gress Fuel 7000 20

Pelanggan

Tabel 4.3Bentuk 2 NF

Jumlah

Uang SubTotal Total Id Mekanik Nm Mekanik Alamat User ID Nm_Kasir

30000 60000 85000 M1 Adhi Margonda B01 Tini

30000 60000 85000 M1 Adhi Margonda B01 Tini

28000 40000 90000 M2 Arif Cibinong B02 Doni

12000 40000 90000 M2 Arif Cibinong B02 Doni

No Polisi No Rangka No mesin

B 6868 EHZ MHIKEV2151KO47 KEV4E1048218

B 6890 EMZ HMACB5233VK25 BIKE7V53412

Id Pelanggan Nama Pelanggan Alamat

C01 Steve Ciracas

C02 Andre Auri

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

23

3NF

Mekanik Kasir

IdMekanik Nm Mekanik Alamat ID Kasir Nm_Kasir Password Level

M1 Adhi Margonda B01 Tini 123 User

M2 Arif Cibinong B02 Doni 456 Admin

Onderdil

Kd

Onderdil Nm Onderdil

Hrg

Onderdil Stok

A1 Oli Castrol 30000 20

A2 Kanvas Rem 15000 25

Pelanggan

No Polisi No Rangka No Mesin

Id

Pelanggan Nama Alamat

B 6868 EHZ MHIKEV2151KO47 KEV4E1048218 C001 Steve Ciracas

B 6890 EMZ HMACB5233VK25 BIKE7V53412 C002 Andre Auri

Transaksi H

Transaksi D

Tabel 4.4Bentuk 3 NF

No

Faktur Tgl Service

Id

Pelanggan NoMesin

Id

Kasir Id Mekanik Kd Service SubTotal Total

FK-00001 05-Mei-10 C001 KEV4E1048218

B01 M1 A01 60000 85000

FK-

00002 06-Mei-10 C002 BIKE7V53412

B02

M2 A02 40000 90000

No Faktur Kd Onderdil Qty Onderdil Jumlah Uang

FK-00001 A1 1 30000

FK-00001 A2 2 30000

FK-00002 A3 4 28000

FK-00002 A4 1 12000

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

24

Relasi Antar Tabel

MEKANIK

Id_Mekanik *

Nm_Mekanik

Alamat

TRANS_H

No_faktur *

Tgl Service

Id Pelanggan

No Mesin **

Id Kasir **

Id Mekanik **

Kd Service **

SubTotal

Total

KASIR

Id Kasir *

Nm_Kasir

Password

Level

TRANS_D

No Faktur **

Kd Onderdil **

Qty Onderdil

Jumlah Uang

PELANGGAN

No_Mesin *

No_Polisi

No_Rangka

Id Pelanggan

Nm_Pelanggan

Alamat

ONDERDIL

Kd_Onderdil*

Nm_Onderdil

Hrg onderdil

Stok

SERVICE

Kd_Service *

Ket_Service

Hrg service

Ket

* Primary Key

** Foreign Key

Gambar 4.5Bentuk Relasi Antar Tabel

ERD

PELANGGAN

Id_Pel

Nama

No_Pol

Alamatl

No_Rangka

No_Mesin

MEKANIK

Kd_Mekanik

Nm_Mekanik

Alamat

Kd_Service

Ket_Service

Hrg_Service

SERVICEN M

Kd_Mekanik

Id

Kd_Service

Tot_Onderdil

Qty_Onderdil

TRANSAKSI

ONDERDIL

Kd_Onderdil

Nm_Onderdil

Hrg_Onderdil

Stok

KASIR

Id

Nm_Kasir

Pasworrd

Level

N

1

M

Gambar 4.6Entity Relational Diagram Sistem Usulan

Klasifikasi File

Mekanik

Nama Field Tipe Data Ukuran Index Keterangan

Id Mekanik Text 10 Primary Key Id Mekanik

NmMekanik Text 50 Nama Mekanik

Alamat Text 50 Alamat

Tabel 4.1Spesifikasi Tabel Mekanik Sistem Usulan

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

25

Kasir

Nama Field Tipe Data Ukuran Index Keterangan

IdKasir Text 10 Primary Key Id Kasir

NmKasir Text 50 Nama Kasir

Password number 10 Password

Level Text 10 Level

Tabel 4.2Spesifikasi Tabel Kasir Sistem Usulan

Onderdil

Nama Field Tipe Data Ukuran Index Keterangan

KdOnderdil Text 10 Primary Key Kode Onderdil

NmOnderdil Text 50 Nama Onderdil

HrgOnderdil numeric 8 Harga Onderdil

Stok Int 4 Stok

Tabel 4.3Spesifikasi Tabel Ondordil Sistem Usulan

Service

Nama Field Tipe Data Ukuran Index Keterangan

KdService Text 10 Primary Key Kode Service

KetService Text 50 Keterangan Service

HrgService numeric 8 Harga Service

Tabel 4.4Spesifikasi Tabel Service Sistem Usulan

Pelanggan

Nama Field Tipe Data Ukuran Index Keterangan

NoMesin Int 8 Primary Key Nomor Mesin

NoRangka Int 8 Nomor Rangka

NoPolisi Int 8 Nomor Polisi

Nama Field Tipe Data Ukuran Index Keterangan

IdPelanggan Text 10 Id Pelanggan

NmPelanggan Text 50 Nama Pelanggan

Alamat Text 50 Alamat

Tabel 4.5 Spesifikasi Tabel Pelanggan Sistem Usulan

Trans_H

Nama Field Tipe Data Ukuran Index Keterangan

NoFaktur Text 10 Primary Key No Faktur

TglService Date time Tanggal Service

IdPelanggan Text 10 Id Pelanggan

NoMesin Int 8 No Mesin

IdKasir Text 10 Id Kasir

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

26

IdMekanik Text 10 Id Mekanik

KdService Text 10 Kode Service

SubTotal Numeric 8 SubTotal

Total Numeric 8 Total

Tabel 4.6 Spesifikasi Tabel Trans. Header Sistem Usulan

Transaksi D

Nama Field Tipe Data Ukuran Index Keterangan

NoFaktur Text 10 Primary Key No Faktur

KdOnderdil Text 10 Kode Onderdil

QtyOnderdil Int 8 Qty Onderdil

JmlhUang numeric 8 Jumlah Uang

Tabel 4.7Spesifikasi Tabel Trans. Detail Sistem Usulan

Struktur Kode

NoFaktur (Nomor Faktur)

FK - 00001 Keterangan:

FK : Faktur

- : Pemisah

0001 : Nomor urut faktur

TglService(Tanggal Service)

2010 - Mei - 5 Keterangan :

5 : hari

Mei : bulan

2010 : tahun

Polisi (Nomor Polisi)

B 6868 EHZ Keterangaan :

B : Lokasi Kota

6868 : Nomor polisi

EH : Lokasi Kota bagian

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

27

IdMekanik (IdMekanik)

M - 1 Keterangan :

M : Mekanik

- : (Pemisah)

1 : Nomor urut mekanik

IdKasir (IdKasir)

B - 01 Keterangan :

B : Kasir

- : (Pemisah)

01 : Nomor urut mekanik

HIPO

SISTEM KOMPUTERISASI BENGKEL MOTOR

PADA ASTRA HONDA GANDARIA

2.0

DAFTAR

3.0

SERVICE

4.0

CEK ONDERDIL

5.0

TRANSAKSI

6.0

LAPORAN

1.0

MASTER

1.1

Pelanggan5.1

Bayar Service

5.2

Bayar Onderdil

1.2

Onderdil

1.3

Mekanik

1.4

Service

Gambar 4.7Desain Hipo

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

28

Desain Tampilan Program

Desain Menu

Menu

INPUT Transaksi Laporan

Service dan

Onderdil

Laporan Service dan

OnderdilInput Mekanik

Input Onderdil

Input Pelanggan

Exit

Input Jenis

Service

Gambar 4.8Desain Menu

PENUTUP Simpulan

Simpulan yang dapat diperoleh setelah dilakukannya perancangan sistem

komputerisasi penjualan pada PT. ASTRA HONDA GANDARIAadalah :

a. Dengan adanya Sistem Komputerisasi penjualan pada PT. ASTRA

HONDA GANDARIA memberikan informasi tentang persediaan

Barang dengan detail,baik itu dari segi harga,tanggal pembelian,

tanggal penjualan, sehingga memudahkan pemilik ataupun karyawan

PT. ASTRA HONDA GANDARIAmendapatkan Informasi yang jelas

dan Akurat.

b. Dengan menggunakan sistem informasi ini, karyawan dapat

memberikan informasi tentang penjualan barang per hari, per minggu,

per bulan, dan per tahun.

c. Sistem komputerisasi dapat melakukan penyimpanan data secara

teratur, aman dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

d. Sistem Komputerisasi Penjualan ini dapat memberikan informasi

pembelian onderdil,sehingga memudahkan Pimpinan untuk mengetahui

persediaan stok onderdil.

JURNAL LENTERA ICT Vol.2 No.1, November 2014 / ISSN 2338-3143

29

DAFTAR PUSTAKA

Attre, S. 2011. Database : Structured Techniques for Design, Performance, and

Management, John Wiley & Sons, New York.

Date, C.J. 2008. An Introduction to Database System,Addison-Wesley Publising

Company Inc.

Everest, Gordon C. 2011. Database Management : Objectives, System Functios,

and Administrations, McGraw-Hill Inc.

Gerald, Jerry Fitz. 2005. Fundamentals of Systems Analysis, John Wiley & Sons,

New York.

Kristanto, Andri. 2003. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya, Gava

Media, Jakarta.

Kusumo, Suryo Ario. 2006. Pemrograman Visual Basic 2005, Elex

MediaKomputindo, Jakarta.

Ladjamudin, bin Al-Bahra. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi,Graha

Ilmu, Yogyakarta.

Marwan, Asri. 2005 Marketing, UUP – AMP YKPN, Yogyakarta.

Scoot, George M. 2008. Principles Of Manajemen Information System. McGraw-

Hill Book Company

Swastha, Basu dan Irawan. 2008. Manajemen Pemasaran Modern, Liberty Offset,

Yogyakarta.