perancangan media informasi company profile perpustakaan...
TRANSCRIPT
2
1. Pendahuluan
Perpustakaan merupakan sebuah bangunan fisik tempat buku dikumpulkan dan
berbagai macam informasi[1].Salah satunya Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota
Salatiga.Perpustakaan ini merupakan perpustakaan umum dengan gedung baru dan mulai
beroperasional sejak 1 Maret 2013. Meskipun baru, perpustakaan umum ini memiliki
bangunan yang megah, koleksi lengkap serta program dan layanan yang dapat menunjang
proses belajar masyarakat,selain itu dari hasil wawancara dengan pihak perpustakaan,
perpustakaan ini juga memiliki tingkat kunjungan terbanyak yakni 1.000 pengunjung perhari
di tingkat Jateng yaitu terdiri dari siswa sekolah.Perpustakaan ini juga sudah mendapat
penghargaan di tingkat provinsi yakni Juara Harapan Ikategori Perpustakaan Umum Tingkat
Jawa Tengah dan Juara 2 Layanan Publik Kota Salatiga.
Namun demikian, dari hasil wawancara yang dilakukan tanggal 5 April 2013 kepada
masyarakat Salatiga, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui informasi keberadaan
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga, selain itu perpustakaan ini sendiri tidak
memiliki media untuk menginformasikan profil, visi & misi, struktur organisasi, program dan
layanannya. Dengan demikian dibutuhkan sebuah media yang dapat menginformasikan
keberadaan serta program dan layanan yang disediakan dengan memanfaatkan teknologi
multimedia.
Salah satu bentuk media komunikasi visual yang dapat digunakan untuk
menginformasikan perpustakaan ini adalah dengan memanfaatkan teknologi
multimedia.Multimedia merupakan bentuk media yang presentatif, dinamis dan interaktif,
salah satu bentuk multimedia yang dapat menginformasikan profil, visi & misi, struktur
organisasi, program dan layanan adalah company profile.Berdasarkan masalah yang ada,
maka dirancang sebuah media informasi yang dapat menginformasikan hal-hal yang terkait
yaitu berupa company profile, sehingga diharapkan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
Kota Salatiga dapat memberikan informasi-informasi yang terkait didalamnya kepada
masyarakat luas.
2. Tinjauan Pustaka
Andri Setiawan dalam penelitiannya berjudul “Pembuatan profil sekolah SMA
Diponegoro Sampang Cilacap” menyatakan bahwa company profile dapat meningkatkan citra
serta publikasi pada masyarakat luas dan juga dalam penelitian ini menyatakan bahwa
penerapan media interaktif dalam company profile membuat informasi yang disajikan lebih
menarik, lengkap dan memberi kesan bagi penggunanya [2].
Penelitian lainberjudul “Video profil perpustakaan umum Islam Iman Jama”dilakukan
oleh Mohammad Reza Fauzi, Safirah Pramarta, dan Khezia Stevi Liana, yang membuat video
yang bertujuan menginformasikan segala informasi tentang perpustakaan yang terkait
meliputi lokasinya yang strategis yaitu terletak di dekat terminal Lebak Bulus, Jakarta
Selatan, tempat nyaman, koleksi lengkap dan mushola sebagai tempat ibadah. Video tersebut
menyampaikan tampak dalam perpustakaan dan keunggulan fisik didalamnya[3].
Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah terdapat
video informasi yang sinematografinya menarik, dapat dilihat pada pengambilan angle yang
sesuai, pergerakan kamera yang tepat, kesinambungan gambar yang sesuai serta cutting
dalam editing video yang tepat selain itu nyaman dilihat, sehingga lebih menarik minat
pengguna dan informasi yang terkait didalamnya dapat diterima dengan baik disertai narasi
yang terdengar lebih jelas.
3
Komunikasi visual adalah elemen-elemen komunikasi yang berupa visual, yaitu
garis,bidang,warna, bentuk dan tekstur.Dalam perkembangannya komunikasi visual juga
melibatkan elemen non visual seperti bunyi, tulisan dan bahasa verbal[4].
Multimedia dapat dikatakan suatu bentuk baru dalam pembuatan program-program
komputer dengan penggabungan lebih dari satu media.Multimedia juga merupakan alat yang
dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif karena mengkombinasikan teks,
grafik, animasi, audio, gambar dan video[5].
Media interaktif menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI) adalah alat perantara
atau penghubung berkaitan dengan komputer yang bersifat saling melakukan aksi antar-
hubungan dan saling aktif.Media ini juga disebut non linier multimedia. Media interaktif
biasanya menggunakan flash karena dapat dibuat dengan berbagai macam bentuk, sehingga
memudahkan perancangan dan hasilnya pun menarik serta informatif [6].
Company profile adalah identitas perusahaan atau lembaga yang dirangkum menjadi
informasi yang disampaikan kepada anggota organisasi itu sendiri, ataupun disampaikan
kepada khalayak ramai yang membutuhkan, dengan maksud untuk mengenali, memahami,
menginformasi dan mempelajari individu atau organisasi tersebut.Company profile berfungsi
menyampaikan informasi dari suatu perusahaan atau lembaga tertentu. Dalam penerapannya
company profile dapat berupa video, foto atau media interaktif yang dapat melibatkan respon
pengguna [7].
Film adalah gambar hidup, juga sering disebut juga movie.Gambar hidup adalah bentuk
seni, bentuk popular dari hiburan dan juga bisnis.Film dihasilkan dengan rekaman dari orang
dan benda (termasuk hiburan dan figure palsu) dengan kamera dan atau oleh animasi[8].
Sinematografisecara etimologis (asal usul kata) berasal dari Bahasa Yunani kinema yang
berarti gerakan dan graphoo yang berarti menulis.Sehingga kata sinematografi dapat
diartikan sebagai bidang ilmu yang membahas tentang teknik menangkap gambar dan
kemudian menggabungkan gambar-gambar tersebut menjadi sebuah rangkaian gambar yang
dapat menyampaikan ide atau sebuah pesan pada para penontonnya,untuk membentuk suatu
rangkaian gambar yang dapat menyampaikan sebuah pesan diperlukan teknik yang akan
sangat berperan dalam proses penangkapan gambar, diantaranya camera angle, shot size dan
gerakan kamera[9].
Perpustakaan merupakan sebuah bangunan fisik tempat buku dikumpulkan dan
berbagai macam informasi[1].Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga
merupakan perpustakaan umum yang sudah beroperasional sejak 1 Maret 2013. Meskipun
terbilang baru perpustakaan umum ini memiliki berbagai program layanan diantaranya
perpustakaan keliling, jam buka yang panjang, pembelian buku, bazaar dan
pameran,fumigasi dan layanan diantaranya layanan sirkulasi, story telling, audio visual, baca
di tempat yang dapat menunjang kegiatan belajar dan rekreasi.Tidak hanya,di perpustakaan
ini disediakan banyak fasilitas seperti hotspot area dan internet, buku Braille, komputer
penelusuran literature, koleksi buku, jurnal, surat kabar dan berbagai mainan anak dapat
menjadikan tempat ini sebagai tempat belajar, penelitian dan rekreasi.
3. Metode Penelitian& Pengembangan Sistem
Metode penelitian yang digunakan adalah metode cyclic strategy.Cyclic strategy
merupakan salah satu metode pengembangan rancang bangun yang banyak digunakan.
Metode ini memiliki berbagai tahapan dalam penyelesaiannya seperti pengumpulan data,
perancangan, evaluasi danfinishing. Dalam metode ini ada kalanya suatu tahap harus diulang
atau disebut loop.Keunggulan metode ini adalah adanya hubungan baik antara pengembang
dan konsumen [10].Bagan penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1.
4
Gambar 1 Bagan cyclic strategy[10]
Adapun beberapa penjelasan mengenai alur dalam metode penelitian yang digunakan
yaitu tahap 1 merupakan pengumpulan data, tahap 2 analisis/analisa data, tahap 3 merupakan
perancangan komponen company profile dan tahap 4 adalah perancangan aplikasi atau sistem
dengan menerapkan metode perancangan dan pengembangan sistem prototype.
Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan menggunakan metode
kualitatif yaitu berupa wawancara dengan kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
Kota Salatiga. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan data-data yang nantinya akan
digunakan untuk proses perancangan diantaranya informasi-informasi apa saja yang ingin
disampaikan kepada masyarakat, berapa jumlah pengunjung perhari, siapa saja
pengunjungnya, perlukah dibuat sebuah company profile untuk menginformasikan profil, visi
& misi, struktur organisasi, program dan layanan, apakah dengan menerapkan media
interaktif membantu penyampaian informasi, desain tampilan seperti apa yang diinginkan,
komponen apa saja yang ingin dimasukkan dalam media, keunggulan Perpustakaan Salatiga,
serta perlukah testimoni dari masyarakat dan pegawai. Selain itu juga mengumpulkan data
dengan observasi, dokumen dan footage.
Analisa Data Setelah dilakukan pengumpulan data, selanjutnya adalah menganalisa data apa
saja yang nantinya dimasukkan kedalam aplikasi yang akan dirancang. Dari analisa ini
diperoleh hasil data yang nantinya menjadi menu-menu didalam aplikasi yaitu menu profil
perpustakaan, menu visi & misi, menu struktur organisasi, menu selayang pandang, menu
program program meliputi perpustakaan keliling, pembelian buku, perpanjangan jam buka,
bazaar dan pameran, survei kegiatan dan fumigasi, menu layanan meliputi layanan
keanggotaan, audio visual, baca ditempat, buku referensi, sirkulasi, story telling, koleksi buku
Braille, perpustakaan keliling, hotspot area dan internet dan layanan pojok laktasi dan menu
testimoni.
Perancangan Komponen Aplikasi Tahap selanjutnya adalah merancang komponen yang
diperlukan untuk isi dan tampilan dalam aplikasi.Perancangannya meliputi gambar dari foto
yang telah didapat serta merancang desain tampilan antar muka dan video.Proses
perancangan diawali dengan perancangan desain tampilan company profile. Desain
antarmuka ini dibuat dengan konsep menyerupai perpustakaan dimana tombol button dibuat
menyerupai rak buku bertekstur kayu.Backgroundnya pun dibuat dengan tekstur kayu dan
terdapat rak berisi buku, diperlukan pembenahan pada desain tampilan antar muka karena
desain sebelumnya kurang bisa mewakili profil perpustakaan.Font yang digunakan adalah
Goudy Old Style karena font ini memiliki proporsi legibility yang tinggi sehingga mudah
dibaca dan dilihat yang merupakan faktor penting dalam penyampaian informasi serta
gagasan[11].Huruf yang dipakai dalam perancangan ini dapat dilihat pada Gambar 2.
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Lanjut
Atau
kembali
Tahap 4 Hasil
5
Gambar 2 Huruf yang dipakai
Setelah merancang desain, selanjutnya adalah membuat gambar isi didalam company
profile, berupa foto-foto yang sudah didapat.Perancangan video dibuat dengan menerapkan
metode perancangan film, agar mendapatkan hasil sinematografi yang baik.Metode ini
merupakan tahapan-tahapan yang dipakai dalam membuat film.Hasil keluaran dari metode ini
dapat berupa film atau video.Penerapannya dalam pembuatan video profil dapat lebih
menarik dan informatif [12].
Gambar 3 Bagan metode perancangan film
Gambar 3merupakan bagan metode perancangan film dengan hasil keluarannya
berupa video.Penjelasannya adalah sebagai berikut:
Ide merupakan sebuah pemikiran awal yang akan dilakukan terhadap tema atau latar
belakang masalah yang ada. Permasalahannya adalah pentingnya sebuah informasi serta
pengenalan fasilitas yang ada didalam perpustakaan tersebut.Mengingat keberadaan serta
informasi-informasi perpustakaan ini kurang dikenal oleh masyarakat Salatiga pada
khususnya dan masyarakat disekitar Salatiga pada umumnya.
Observasi merupakan langkah untuk mendapatkan data-data lisan maupun tertulis guna
mendukung proses perancangan video. Observasi dilakukan dengan wawancara terhadap
Bp.Agus Parmadi P.T, S.E, M.Si selaku kepala perpustakaan untuk mendapatkan informasi-
informasi yang terkait didalamnya.
Pra-produksi merupakan tahap awal perancangan film atau video.Langkah yang dilakukan
diantaranya membuat konsep video berupa urutan adegan.Salah satu contoh video yang
memiliki urutan adegan adalah selayang pandang.Pertama video menunjukkan tampak luar
perpustakaan kemudian dilanjutkan dengan keadaan dalam perpustakaan dan wawancara
dengan narasumber. Diperlukan pembenahan terhadap konsep video yang akan dibuat. Alur
6
cerita dari video ini adalah awalnya menunjukkan tampak luar dari Kantor Perpustakaan dan
Arsip Daerah Kota Salatiga dilanjutkan dengan keadaan dalam yang nyaman dengan koleksi
lengkap dan berbagai fasilitas. Kemudian masuk scene wawancara yang diakhiri dengan
endingyang menunjukkan tampak luar perpustakaan.Setelah merancang storyline,langkah
selanjutnya adalah merancang treatment yang merupakan kerangka lengkap dari sebuah
skenario yang menjadi acuan untuk pembuatan storyboard.Treatment video selayang
pandang dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1 Treatmentvideo selayang pandang
NO SCENE WAKTU JENIS SHOOT KETERANGAN
1. Intro video Siang CU-LS
Menggambarkan suasana Kantor
Perpustakaan dan Arsip Daerah kota
Salatiga dari luar
2. Sarana Siang FS
Menampilkan sarana dalam
perpustakaan serta pengunjung yang
sedang membaca dan melakukan
aktifitas lain
3. Keadaan dalam Siang MCU
Menampilkan keadaan dalam
perpustakaan seperti koleksi yang
lengkap dan tempat yang nyaman.
4. Pencarian buku Siang MCU-FS
Menampilkan pengunjung yang sedang
mencari buku ,
secara manual atau dengan
menggunakan sistem OPAC
5. Sistem modern Siang MCU-CU
Menampilkan sistem yang canggih.
Salah satunya sistem barcode dalam
peminjaman buku
6. Wawancara Siang MCU
Narasumber menjelaskan perpustakaan secara umum dan kapan kantor
perpustakaan daerah kota Salatiga
mulai beroperasi
7. Ending Siang LS Menampilkan Kantor disertai dengan
narasi tujuan ke depan
Kemudian tahap berikutnya adalah pembuatan storyboardyang merupakan sebuah gambaran
berbentuk sketsa dari treatment yang sudah dirancang sedemikian rupa untuk mempermudah
kameramen, sutradara dalam proses shooting/perekaman sebuah adegan.Storyboardvideo
selayang pandang dapat dilihat pada gambar 4.
7
Gambar 4 Storyboard video selayang pandang
Produksimerupakan tahap utama untuk menghasilkan sebuah produk sebelum akhirnya
masuk paska-produksi, diantaranya Video (shooting, foto) yaitu melakukan kegiatan shooting
dari wawancara narasumber hingga stock shot dari awal, Audio (dubbing) yaitu melakukan
kegiatan dubbing yang merupakan pengisian suara sebagai narasi dalam video.
Pasca-produksi merupakan tahap yang dilakukan setelah proses produksi, diantaranya
seleksi scene yaitu pemilihan scene-scene yang sesuai dengan
treatment,shootlistdanstoryboard yang dibuat.Editing yaitu proses penyatuan seluruh stok
scene yang sudah dipilih. Setelah proses editing video selesai, dilakukan penambahan efek-
efek transisi untuk memperindah perpindahan scene satu ke scene lainnya. Dan tak lupa
ditambahkan backsound untuk video selayang pandang menggunakan musik instrumen dari
Joe satriani yang berjudul You saved my life, video program dan layanan menggunakan musik
instrumen dari Robert Owens yang berjudul Happiness dan video testimoni menggunakan
musik instrumen dari Dave Koz yang berjudul Together Again.Tahapan selanjutnya adalah
merancang aplikasi dengan menerapkan metode prototype.
Metode Perancangan & Pengembangan Sistem
Dalam merancang aplikasi media informasi company profile ini, metode perancangan
yang digunakan adalah metode prototype.Metode prototype adalah metode rekayasa
perangkat lunak dimana developer dan client saling berinteraksi dalam membangun desain
8
sistem aplikasi yang akan dibuat. Metode prototype cocok digunakan untuk perangkat lunak
yang dibangun mengikuti kebutuhan pengguna (user requirement). Di dalam metode ini,
pengguna tidak memberikan detail pada input, proses dan output. Sehingga model dari sistem
prototype yang dibangun tersebut akan terus menerus diperbaiki agar sesuai dengan harapan
pengguna[13].
Gambar 5 Prototypemodel[11]
Gambar5 merupakan proses perancangan sistem untuk aplikasi "Media Informasi Company
Profile Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga”, dengan penjelasan sebagai
berikut:
A. Pengumpulan Kebutuhan Pengguna
Tahap pertama dalam perancangan sistem dengan menggunakan metode prototype
adalah mengidentifikasi kebutuhan dasar pengguna melalui proses requirement dan
analisis. Pada tahap ini pengumpulan data dilakukan dengan mewawancarai Kepala
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga Bp. Agus Parmadi P.T, S.E, M.Si.,
serta observasi, membaca dokumen dan footage.Observasi dan wawancara dilakukan
untuk mendapatkan informasi mengenai bentuk media yang diinginkan client, diagram
menu aplikasi dan desain user interface.
B. Perancangan Prototype
Setelah melakukan analisa kebutuhan, informasi yang diperoleh digunakan sebagai
acuan untuk mengembangkan prototype (cetakan biru) awal.Pada tahap ini prototype
sudah mulai dirancang dengan menggunakan flowchart systemuntuk merancang aplikasi
media informasi company profile. Tahapan perancangan aplikasi/prototype sebagai
tempat navigasi dan container yaitu tempat untuk menyimpan dan menggabungkan
komponen-komponen company profile meliputi gambar, foto dan video. Bagan
perancangan aplikasi company profile dapat dilihat pada gambar 6.
9
Gambar 6 Bagan perancangan aplikasi
Setelah semua komponen terpenuhi langkah selanjutnya adalah merancang aplikasi dengan
menggunakan flash, agar antara button dan tampilan yang diinginkan dapat di-link-kan maka
dibutuhkan actionscript yang merupakan perintah-perintah atau script yang tersedia didalam
flash.Langkah selanjutnya adalah publishing agar aplikasi yang telah dibuat dapat dijalankan
tanpa harus membuka program flash.Denganaplikasi menjadi berekstensi exe, user dapat
langsung mengeksekusi aplikasi ini tanpa harus membuka program flash.Setelahitu dilakukan
pengujian untuk mengetes apakah aplikasi ini berjalan dengan baik atau masih ada
kekurangan didalamnya.Dalam aplikasi yang telah dibuat diberikan backsound music
instrumen berjudul Grease Monkey.
Flowchart
Merupakan tahapan penyelesaian masalah (prosedur) beserta aliran data dengan
simbol-simbol standar yang mudah dipahami. Dalam kehidupan sehari-hari, flowchart
banyak digunakan di pusat-pusat layanan seperti kantor pemerintahan, bank, rumah sakit,
organisasi masyarakat dan perusahaan.Tujuan utama penggunaan flowchart adalah
menyederhanakan rangkaian proses atau prosedur untuk memudahkan pemahaman
penggunaterhadap informasi tersebut. Oleh karena itu, desain sebuahflowchartharus
ringkas,jelas dan logis [14].Flowchartmenu utamamenjelaskan berjalannya aplikasi.Diawali
dengan tampilan awal user mengakses ke halaman menu utama. Pada halaman utama user
ditampilkan tujuh menu, yaitu Menu Profil Perpustakaan, Menu Visi Misi, Menu Struktur
Organisasi, Menu Selayang Pandang, Menu Program, Menu Layanan, Menu Testimoni. Di
dalam Menu Profil Perpustakaan user dapat mengetahui profil, alamat serta kontak.Di dalam
menu Visi Misi user dapat mengetahui informasi visi dan misinya.Didalam Menu Struktur
Organisasiuser dapat melihat struktur organisasi didalamnya.Di Menu Selayang Pandang
user dapat mengetahui gambaran umum mengenai Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
Kota Salatiga dengan melihat gambar dan videonya.Di dalam Menu Program user dapat
mengetahui program kerja yang dilakukan dengan melihat gambar dan video.Di dalam Menu
Layanan user dapat mengetahui layanan yang berkaitan dengan fasilitas yang tersedia dengan
melihat gambar dan video.
Terakhir adalah Menu Testimoni, di dalam menu ini user dapat melihat video
wawancara dengan para pengunjung dan pegawai.Flowchart aplikasi dapat dilihat pada
Gambar7.
11
1. Label 1 : Label judul dari aplikasi.
2. Label 2 :Isi dari aplikasi berupa gambar atau video.
3. Button1 : Tombol navigasi untuk mengakses tampilan profil.
4. Button2 : Tombol navigasi untuk mengakses tampilan visi dan misi.
5. Button3 : Tombol navigasi untuk mengakses tampilan struktur organisasi.
6. Button4 : Tombol navigasi untuk mengakses tampilan selayang pandang.
7. Button5 : Tombol navigasi untuk mengakses tampilan program.
8. Button6 : Tombol navigasi untuk mengakses tampilan layanan.
9. Button7 : Tombol navigasi untuk mengakses tampilan testimoni.
C. Evaluasi Prototype
Pada tahap selanjutnya, developer didorong untuk bekerja dengan client untuk
menentukan seberapa baik prototype itu memenuhi kebutuhan, dan untuk memberikan
saran-saran bagaimana memperbaiki prototype tersebut.Developer kemudian
menggunakanfeedbackuntuk memperbaharui prototype yang telah dibuat sebelumnya.
Setelah itu, developerakan memperbaiki prototype sesuai dengan feedback yang telah
didapat pada proses evaluasi. Hasil revisi dari prototype selanjutnya diberikan kembali
pada user untuk dievaluasi dan dinilai kembali, apakah tujuan umum dari pembuatan
software telah tercapai.Apabila prototype belum memenuhi kebutuhan pengguna, tahap
selanjutnya kembali ketahap paling awal, begitu seterusnya sampai tujuan umum tercapai
dan pengguna merasa puas.
Pengujian Prototype
Pada tahapan prototype perancangan aplikasi atau program yaitu merancang aplikasi
atau program sesuai kebutuhan system berdasarkan perancangan system yang telah
dilakukan.Dalam perancangan ini menggunakan metode prototype sehingga membutuhkan
beberapa kali revisi dalam perancangan program setelah diujikan kepada kepala Kantor
Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota SalatigaBp.Agus Parmadi P.T, S.E., M.Si.yang
bertindak sebagai client.Tahapannya adalah sebagai berikut :
A. Prototype I, Pada pengujian pertama mengenaivideo selayang pandang, program dan
layanan, kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatigamenyatakan
bahwa video yang telah dirancang sudah mewakili profil perpustakaan ini, akan tetapi
perlu penambahan informasi-informasi lain kedalam video.
B. Prototype II, setelah prototype I pembenahan video selayang pandang, program dan
layanan dilakukan kemudian melakukan prototype ke II. Pada prototype tentang
desain tampilan antarmuka ini, clientmengatakan desain tampilan kurang mewakili
profil dari Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga. Setelah dilakukan
pembenahan desain tampilan, desain kedua dianggap sudah dapat mewakili profil
perpustakaan, namun menu-menu didalamnya kurang jelas dan terkesan berantakan.
Untuk perancangan desain tampilan yang terakhir, setelah diujikan kepada
clientdinyatakan hasilnya cukup baik karena dapat mewakili perpustakaan dan mudah
dioperasikan.
12
C. Prototype III, Setelah prototype ke II selesai dibuat maka dilakukan prototype ke III,
yaitu tentang foto-foto yang menjadi isi company profile ini. Menurut client
foto/gambar yang telah dirancang menarik tetapi masih perlu penambahan gambar-
gambar lain, selain itu keterangan/penjelasan didalam gambar kurang bisa terbaca.
D. PrototypeIV, Pada prototype yang terakhir yaitu tentang aplikasi keseluruhan, masih
diperlukan beberapa gambar pelengkap, menu sound dan menu keluar dari aplikasi
dalam menyelesaikan aplikasi keseluruhan. Setelah semua komponen terpenuhi
kemudian diajukan kembali kepada client. Setelah keempat revisi selesai dibuat maka
program selesai.
4. Hasil dan Pembahasan
Tampilan awal dalam aplikasi ini adalah menu utama yang bisa langsung diakses oleh
user.Didalam menu utama ini terdapat 7 menu yakni 1) profil perpustakaan yang memuat
informasi tentang profil perpustakaan, 2) visi dan misi yang memuat visi dan misi
perpustakaan, 3) struktur organisasi yang memuat informasi struktur organisasi perpustakaan,
4) selayang pandang yang berisi informasi gambaran umum Kantor Perpustakaan dan Arsip
Daerah Kota Salatiga, 5) menu program, 6) menu layanan, dan 7) menu testimoni yang berisi
penjelasan wawancara dengan pengunjung dan pegawai berupa video.
Pada menu selayang pandang user dapat melihat 2 submenu berbeda yaitu 1)
submenulihat gambar yang memuat informasi selayang pandang Kantor Perpustakaan dan
Arsip Daerah Kota Salatiga yang berupa gambar-gambar, serta 2) submenulihat video yang
berisi video gambaran umum perpustakaan ini. Penyajian submenu yang memuat gambar dan
video juga dapat ditemui pada menu program dan layanan. Selain 7 menu yang tersedia, juga
terdapat menuuntuk menghidupkan/mematikan sound dan keluar dari aplikasi.Tampilan awal
menu utama dapat dilihat pada gambar 10.
Gambar 10 Tampilan menu utama atau awal yang dilihat user
Kode Program1 adalah penjelasan kode perintah untuk membuka halaman profil
perpustakaan yang terletak di frame 2 yaitu berupa tampilan profil perpustakaan .
Kode Program 1 Profil perpustakaan
Kode Program 2 adalah kode perintah untuk mematikan backsound dalam aplikasi.
on (release) {
gotoAndStop(2) ;
}
}
}
13
Kode Program 2 Mematikan backsound
Kode Program 3 adalah penjelasan kode perintah untuk keluar dari aplikasi dengan menekan
icon berbentuk silang merah.
Kode Program 3 Keluar dari aplikasi
Tampilan dan isi dari menu selayang pandang berisi gambar-gambar dan video mengenai
gambaran umum Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga.Tampilan menu
selayang pandang dapat dilihat pada gambar 11.
Gambar 11 Tampilan menu selayang pandang
Gambar 11 merupakan tampilan gambar-gambar dan video yang dapat diakses oleh user
dalam menu selayang pandang. Terdapat pula button untuk kembali ke tampilan awal menu
selayang pandang.
Seperti halnya dengan menu selayang pandang, menu program juga terdiri dari gambar dan
video yang menjelaskan tentang program kerja Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota
Salatiga. Tampilan menu program dapat dilihat pada gambar 12.
on (release) {stopAllSounds() ;
}
}
on (release) {
fscommand(“quit”) ;
}
}
}
14
Gambar 12 Tampilan menu program
Menu layanan juga merupakan menu yang berisi gambar dan video yang menjelaskan
layanan-layanan yang ada didalam Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota
Salatiga.Tampilan menu layanan dapat dilihat pada gambar 13.
Gambar 13 Tampilan menu layanan
Aplikasi yang telah dibuatini akan diletakkan dalam anjungan informasi publik yang
berada di lantai 1 Perpustakaan Salatiga agar dapat diakses dan dilihat oleh pengunjung.
Perancangan media atau media untuk menginformasikan dan menyebarluaskan media
informasi company profile ini adalah dengan menggunakan CD interaktif yang nantinya
dapat dibagikan dan disebarluaskan kepada sekolah-sekolah, komunitas, atau instansi
pemerintahan sehingga masyrakat luas dapat mengetahui informasi-informasi tentang
Perpustakaan Salatiga.
15
Pengujian Aplikasi
Pengujian dilakukan dengan 2 cara yaitu secara kualitatif dan kuantitatif. Pengujian
kualitatif yang dilakukan berupa wawancara dengan Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip
Daerah Kota Salatiga. Dari hasil wawancara yang dilakukan diperoleh hasil media informasi
company profile yang telah dirancang informatif, mudah digunakan, menarik, video
didalamnya menarik dan jelas, sinematografi dalam video menarik dan informatif, company
profile ini sesuai dengan yang diharapkan serta penerapan media interaktif lebih membantu
penyampaian informasi, sehingga diharapkan media yang telah dirancang dapat mewakili
profil Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga.
Pengujian Kuisioner 1
Pengujian secara kuantitatif dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner kepada
masyarakat Salatiga pada tanggal 17 Desember 2013 baik itu pengunjung perpustakaan
Salatiga atau yang belum pernah berkunjung. Pengujian ini dilakukan 2 kali dengan 2
kuisioner berbeda.Kuisioner yang pertama bertujuan untuk mengetahui sejauh mana sampai
saat ini responden mengetahui informasi yang terkait dengan Kantor Perpustakaan dan Arsip
Daerah Kota Salatiga.Hasil kuesioner pertama dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Kuesioner 1
No Pertanyaan Pilihan Jawaban
A B C D E Σ
1 Apakah anda mengetahui keberadaan Kantor Perpustakaan
dan Arsip Daerah Kota Salatiga ? 5 6 6 8 5 30
2 Pernah atau seringkah anda berkunjung ke Kantor
Perpustakaan dan Arsip Daerah kota Salatiga? 8 - 2 7 13 20
3 Apakah anda mengetahui secara jelas Program dalam Kantor
Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga? - - 3 20 7 30
4 Apakah anda mengetahui secara jelas Layanan-layanan dalam
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga? 3 3 6 13 5 30
5 Apakah perlu ada sebuah media berupa Company profile yang
dapat menginformasikan segala sesuatu tentang Kantor
Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga?
8 19 2 1 - 30
Total 24 28 19 49 30 150
Jawaban A : (24/150 x 100% = 16%) (Sangat mengetahui)
Jawaban B : (28/150 x 100% =18,67% ) (Mengetahui)
Jawaban C : (19/150 x 100% = 12,67%) (Cukup)
Jawaban D : (49/150 x 100% = 32.67%) (Kurang mengetahui)
Jawaban E : (30/150 x 100% = 20%) (Tidak mengetahui)
16
Gambar 14 Tampilan diagram hasil kuisioner 1
Dari hasil pengujian dengan 30 responden maka dapat disimpulkan bahwa 52,67 %
(dengan asumsi jawaban D dan E dijumlahkan) masih banyak responden yang kurang
mengetahui informasi-informasi yang terkait dengan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
Kota Salatiga.
Pengujian Kuisioner 2
Kuisioner kedua diberikan setelah responden melihat media yang telah dirancang.Kuisioner
kedua ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana media yang telah dirancang dapat
memberikan informasi-informasi secara menarik, efektif dan informatif mengenai hal-hal
yang terkait dengan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga.Hasil kuesioner
kedua dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Kuesioner 2
No Pertanyaan Pilihan Jawaban
A B C D E Σ
1
Apakah setelah melihat company profile ini anda mengetahui
secara jelas keberadaan Kantor Perpustakaan dan Arsip
Daerah Kota Salatiga?
5 21 4 - - 30
2 Apakah setelah melihat company profile ini anda mengetahui
secara jelas program yang ada didalamnya? 4 19 7 - - 30
3 Apakah setelah melihat company profile Ini anda mengetahui
secara jelas layanan yang ada didalamnya? 7 15 8 - - 30
4 Apakah desain tampilan dalam company profile ini menarik? 5 18 7 - - 30
5 Apakah company profile ini informatif dan dapat memberikan
informasi didalamnya dengan jelas? 5 18 7 - - 30
6 Apakah company profile ini user friendly atau mudah
dioperasikan/digunakan? 5 19 6 - - 30
7 Apakah video dalam company profile ini menarik dan dapat
memberikan informasi yang terkait? 8 17 5 - - 30
8 Apakah narasi video didalamnya terdengar jelas? 4 20 5 1 - 30
9 Apakah sinematografi dalam video tersebut menarik dan
informatif? 5 17 8 - - 30
10
Apakah menurut anda dengan menggunakan media interaktif,
informasi yang terkait didalamnya dapat lebih informatif dan
menarik
10 15 5 - - 30
Total 58 175 66 1 0 300
16%
18.70%
12.70% 32.70%
20%
Hasil Kuisioner 1
Jawaban A
Jawaban B
Jawaban C
Jawaban D
Jawaban E
17
Jawaban A : (58/300 x 100% = 19,3%) (Sangat menarik dan informatif)
Jawaban B : (175/300 x 100% =58,3% ) (Menarik dan informatif)
Jawaban C : (66/300 x 100% = 22%) (Cukup)
Jawaban D : (1/300 x 100% = 0,3%) (Kurang menarik dan informatif)
Jawaban E : (0/300 x 100% = 0%) (Tidak menarik dan informatif)
Gambar 15 Tampilan diagram hasil kuisioner 2
Dari hasil pengujian kuisioner kedua maka dapat disimpulkan bahwa 77,6 % (dengan
asumsi jawaban A dan B dijumlahkan) responden berasumsi bahwa media yang telah
dirancang dapat memberikan informasi-informasi yang menarik, informatif serta efektif
karena didukung oleh desain tampilan yang menarik, mudah dioperasikan, video yang
informatif, narasi yang terdengar jelas, sinematografi yang menarik berdasarkan pengujian
kepada responden dan media yang interaktif. Kemudian 22% responden menganggap media
yang telah dirancang cukup memberi informasi-informasi yang terkait.
5. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian serta pengujian yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa perancangan media informasi company profile ini dapat memberikan informasi yang
terkait secara lebih informatif dan menarik serta implementasi dalam bentuk media interaktif
merupakan cara yang efektif dalam penyampaian informasi didukung pula dengan
sinematografi yang baik sehingga dapat mewakili profil Kantor Perpustakaan dan Arsip
Daerah Kota Salatiga. Hal ini dikarenakan media interaktif melibatkan respon pengguna,
sehingga pengguna dapat lebih bebas dan leluasa dalam mengakses informasi yang terkait.
Media yang dibuat ini merupakan media yang sederhana dan masih bisa
dikembangkan.Oleh sebab itu didapatkan saran untuk menambah informasi-informasi yang
ada seiring dengan perkembangan Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga,
menambah video-video yang terkait, merancang desain tampilan agar diterima semua
kalangan.
6. Daftar Pustaka
[1] Lasa, HS, 2007.Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Pinus Book Publisher.
[2] Setiawan, Andri, 2012, Pembuatan profile sekolah SMA Sampang Cilacap,
Yogyakarta: Sekolah tinggi manajemen informatika dan computer AMIKOM.
19.30%
58.30%
22%
0.30% 0%
Hasil Kuisioner 2
Jawaban A
Jawaban B
Jawaban C
Jawaban D
Jawaban E
18
[3] Fauzi, Pramarta, Liana, 2011, Video profil perpustakaan umum Iman Jama. Jakarta:
Universitas Indonesia.
[4] Tinarbuko, Sumbo, 2012, Semiotika komunikasi visual. Yogyakarta: Jalan sutra.
[5] Suyanto, 2004, Analisis dan desain aplikasi multimedia untuk pemasaran,
Yogyakarta: ANDI.
[6] Ariesto Hadi Sutopo, 2003, Multimedia Interaktif dengan Flash, Yogyakarta: Graha
Ilmu.
[7] Kusuma, Alan, (2007), BAB II Landasan teori
(http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/no/jbptunikompp-gdl-S1-2007-alankusuma-5472-
5-bab i-1.doc). diakses pada tanggal 15 Desember 2013, 23.30 WIB.
[8] Jakamuthar, 2010, Bab II Perancangan Film Dokumenter Mengenai Alat
MusikTradisionalKarinding(http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=98344),
diakses pada tanggal 18 Desember, 23.00 WIB
[9] Junaedi, Fajar. 2011. Membuat Film Dokumenter. Yogyakarta: Lingkar Media.
[10] Sarwono, Jonathan, 2007, Metode Riset untuk Desain Komunikasi Visual,
Yogyakarta: Andi.
[11] Carter, Rob, 1998, Experimental Typography, English: Rotovision.
[12] Effendy, Heru, 2009, Mari Membuat Film, Jakarta: Erlangga.
[13] Abdurrachman, A, 1990.Pengembangan Prototype Program
InterpretasiElektrokardiagram (PIE) Menggunakan Sistem Pakar, Tesis Magister,
Bidang Instrumentasi dan Kontrol, ITB - Bandung.
[14] Supardi, Yuniar, 2007. Pascal dan Flowchart Lewat Praktek, Jakarta : Dinastindo.