perancangan komik sebagai media edukasi dalam …
TRANSCRIPT
JURNAL TUGAS AKHIR
PERANCANGAN KOMIK SEBAGAI
MEDIA EDUKASI DALAM MENGENALKAN
ATURAN LALU LINTAS UNTUK REMAJA
PERANCANGAN
Oleh:
Ni Ketut Krisanthi Dewi Wangiyana
NIM: 1610203124
PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
JURUSAN DESAIN
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA
2021
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
2
Jurnal untuk Tugas Akhir dengan judul PERANCANGAN KOMIK SEBAGAI MEDIA EDUKASI DALAM MENGENALKAN ATURAN LALU LINTAS UNTUK REMAJA, oleh NI KETUT KRISANTHI DEWI WANGIYANA, NIM 1610203124, Program Studi Desain Komunikasi Visual, Jurusan Desain, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta, telah disahkan oleh Ketua Program Studi Desain Komunikasi Visual pada 27 April 2021.
Ketua Program Studi/Ketua/ Anggota,
Daru Tunggul Aji, S.S., M.A. NIP 19870103 201504 1 002
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
3
ABSTRAK
PERANCANGAN KOMIK SEBAGAI MEDIA EDUKASI DALAM
MENGENALKAN ATURAN LALU LINTAS UNTUK REMAJA
Ni Ketut Krisanthi Dewi Wangiyana
NIM. 1610203124
Salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas adalah kelalaian dan tidak patuhnya pengendara terhadap aturan lalu lintas. Kurangnya bimbingan tentang etika berkendara yang benar merupakan salah satu faktor yang berperan pada tingginya angka kecelakaan lalu lintas, terutama pada pengendara usia remaja. Untuk meningkatkan pengetahuan tentang aturan lalu lintas dibutuhkan suatu media edukasi yang dapat memancing ketertarikan mereka. Komik merupakan media komunikasi visual yang disajikan secara informatif dengan tulisan dan gambar, yang memiliki kekuatan untuk menyampaikan informasi secara optimal dan mudah dimengerti terutama di kalangan remaja.
Tujuan dari perancangan komik ini adalah sebagai media penyampaian informasi yang menarik mengenai tata aturan lalu lintas kepada kaum remaja, yang diharapkan dapat menurunkan tingkat kecelakaan kendaraan bermotor. Data untuk pembuatan komik diambil dari hasil wawancara dan survei, literatur yang membahas tentang aturan lalu lintas, serta data visual yang didapatkan dari foto dokumentasi.
Cerita dalam komik sebagian besar menggambarkan berbagai macam kejadian di jalan yang termasuk kedalam pelanggaran lalu lintas dan faktor penyebab terjadi kecelakaan lalu lintas. Aturan lalu lintas, seperti rambu-rambu, marka jalan, dan safety riding dalam berkendara juga dibahas di dalam komik.
Kata kunci: komik, kecelakaan lalu lintas, remaja
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
4
ABSTRACT
DESIGNING COMICS AS EDUCATIONAL MEDIA IN INTRODUCING
TRAFFIC RULES FOR ADOLESCENTS
Ni Ketut Krisanthi Dewi Wangiyana
NIM. 1610203124
One of the factors causing traffic accidents is negligence and disobedience
of motorists to traffic rules. Lack of guidance on proper driving ethics is also one of the factors contributing to the high number of traffic accidents, especially among teenage motorists. To increase knowledge about traffic rules, an educational medium that can provoke their interestis needed. Comics are visual communication media that are presented informatively with writing and pictures, which have the power to convey information optimally and easily to understand especially by teenagers.
The purpose of designing this comic is as a medium for delivering interesting information about traffic rules to adolescents, which is expected to be able to reduce the rate of motor vehicle accidents. Data for producing this comic is taken from interviews and surveys, literature that discusses traffic rules, and visual data obtained from photo documentation.
The stories in the comics mostly describe various kinds of incidents on the road, including traffic violations and the factors that cause traffic accidents to occur. Traffic rules, such as signs, road markings, and safety riding while driving are also discussed in the comics. Keywords: comics, traffic accidents, adolescents
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
5
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang Masalah
Peraturan diciptakan untuk dipatuhi. Dibentuknya suatu aturan
adalah untuk menjaga ketertiban bersama. Hal ini juga berlaku pada
pemakaian fasilitas bersama, salah satunya adalah jalan raya. Peraturan
yang mengatur lalu lintas dan angkutan jalan dibuat untuk membangun
situasi yang aman dan tertib saat memakai atau berkendara di jalan.
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun
2009 menjelaskan bahwa Lalu Lintas dan Angkatan Jalan (LLAJ) adalah
suatu kesatuan sistem yang terdiri atas Lalu Lintas, Angkutan Jalan,
Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Prasarana Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan, Kendaraan, Pengemudi, Pengguna Jalan, serta
pengelolanya. Lalu Lintas sendiri memiliki arti sebagai gerak kendaraan
dan orang di ruang lalu lintas. Gerak kendaraan tersebutlah yang kemudian
diatur dalam prasarana lalu lintas seperti rambu, marka, sign system dalam
jalanan, dan beberapa alat lainnya yang memiliki arti, makna, dan fungsi
masing-masing dalam mengatur kendaraan menjadi lebih teratur di jalan.
Sebagai pemakai jalan, sangatlah penting untuk memahami dan mematuhi
seluruh peraturan dalam berkendara guna menjaga keselamatan diri
maupun keselamatan pengendara lain saat berkendara.
Pada provinsi Nusa Tenggara Barat, kota Mataram, memiliki
rekor kecelakaan yang tinggi pada tahun 2016 sampai 2017. Telah tercatat
sebanyak 669 orang tewas dari 3.320 kasus kecelakaan lalu lintas.
Sementara yang mengalami luka berat sebanyak 317 orang, dan luka
ringan sebanyak 2.644 (Anonimus, 2017). Sebagian besar kasus
kecelakaan di atas terjadi karena kelalaian dari pengendara itu sendiri
mulai dari tidak memakai helm, melaju dengan kecepatan tinggi,
melanggar lampu merah, dan tidak fokus saat berkendara. Dalam artikel di
Kompas.Com (Ravel, 2016) menyatakan bahwa rata-rata usia dari korban
yang sering mengalami kecelakaan lalu lintas adalah usia 15-19 tahun dan
80% merupakan kecelakaan sepeda motor. Usia Remaja yang memiliki
angka kecelakaan sepeda motor tertinggi di Kota Mataram ini merupakan
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
6
hal yang sangat disayangkan karena harus kehilangan generasi muda yang
masih memiliki masa depan.
Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju
dewasa dimana mereka akan mengalami banyak perubahan yang
disebabkan oleh banyak faktor. Lingkungan sangat berperan aktif dalam
mempengaruhi dan membangun sifat dan perilaku seorang remaja. Melihat
situasi dalam ruang lalu lintas di Mataram, NTB di mana pengendara tidak
berkendara sesuai aturan lalu lintas dan kurangnya kesadaran akan safety
riding atau kemanan berkendara, menciptakan suatu kebudayaan
berkendara yang tidak baik di NTB. Kebudayaan ini dapat ditiru oleh para
remaja dan akan menjadi kebiasaan bagi mereka yang pada akhirnya
membawakan hasil meningkatnya angka kecelakaan di Kota Mataram.
Seorang psikolog asal Kanada A. Bandra (dalam Gunarsa, 2008:
205), berpendapat bahwa masa remaja menjadi masa pertentangan dan
“pemberontakan” karena terlalu menitikberatkan ungkapan-ungkapan
bebas dan ringan dari ketidakpatuhan. Kecenderungan melawan dan
memberontak dari remaja kemungkinan menjadi salah satu faktor tidak
acuhnya remaja dalam mematuhi lalu lintas.
Maka dari itu dibutuhkan suatu media yang dapat memancing
ketertarikan mereka. Komik merupakan bacaan yang digemari oleh semua
usia, mulai dari anak-anak, remaja, bahkan orang dewasa sekalipun.
Menurut Asti Mutiara komik merupakan salah satu media grafis yang
digunakan dalam dunia pendidikan, berfungsi sebagai alat memperjelas
materi, menciptakan nilai rasa lebih dalam memahami materi, menarik
minat dan perhatian siswa, siswa merasa senang, membangkitkan rasa
ingin tahu siswa, momotivasi siswa untuk belajar, dan lain-lain (Mutiara,
2014). Komik dapat disajikan secara informatif dengan gambar dan warna
yang indah diharapkan dapat menjadi media edukasi yang optimal dalam
memperkenalkan aturan lalu lintas terhadap kalangan remaja.
2. Rumusan Masalah
Bagaimana merancang komik sebagai media edukasi tata aturan
lalu lintas kepada remaja?
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
7
3. Tujuan Perancangan
Merancang komik sebagai media penyampai informasi mengenai tata
aturan lalu lintas kepada kaum remaja yang berupaya dapat menurunkan
tingkat kecelakaan pada kendaraan bermotor.
4. Teori dan Metode Perancangan
a. Tinjauan Literatur tentang Komik
1) Komik
Komik menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI)
berarti cerita bergambar (dalam majalah, surat kabar, atau
berbentuk buku) yang umumnya mudah dicerna dan lucu. Secara
garis besar komik adalah sebuah media gabungan antara gambar
dan tulisan berupa narasi atau dialog, yang didalamnya terdapat
suatu cerita atau informasi.
Definisi komik masih terus mengalami perkembangan
hingga saat ini. Menurut Will Eisner dalam bukunya yang berjudul
“Comics and Sequensial Art”, yang menjelaskan definisi komik
sebagai sequential art, yaitu susunan gambar dan kata-kata untuk
menceritakan sesuatu atau mendramatisasi suatu ide (Eisner,
1986).
Scott McCloud (2001: 9) mengembangkan definisi komik
menjadi lebih spesifik. Komik adalah gambar-gambar serta
lambang-lambang yang terjuktaposisi dalam urutan tertentu.
Peletakan gambar yang terurut dan terjukstaposisi pada komik
menciptakan sebuah alur cerita yang memudahkan pembaca dalam
memahami isi atau pesan dari komik.
2) Komik Edukasi
Komik edukasi bisa didefinisikan sebagai komik yang
memuat nilai-nilai pendidikan dalam ceritannya. Alasan mengapa
media komik dapat digunakan sebagai sarana edukasi adalah
keunggulan komik yang mampu memberikan pemahaman
mengenai pesan didaktis dengan cepat kepada masyarakan awam.
Perpaduan antara bahasa, gambar, dan teks dalam komik mampu
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
8
mentransfer pemahaman dengan cepat terhadap suatu masalah
dibandingkan dengan buku yang hanya menggunakan tulisan saja
(Maharsi, 2011).
b. Tinjauan Topik atau Tema Komik
1) Aturan Lalu Lintas
Aturan lalu lintas merupakan salah satu bentuk penegakan
hukum di Indonesia. Aturan disini mengartikan suatu peranti
hukum yang telah ditetapkan dan disepakati oleh negara sebagai
undang-undang yang berlaku secara sah (Desril dkk., 2018).
Tujuan terbentuknya aturan lalu lintas seperti yang telah
dinyatakan dalam UU Republik Indonesia nomor 22 tahun 2009
pasal 3, adalah untuk mewujudkan kelangsungan lalu lintas yang
aman, selamat, tertib, lancar, terpadu dan dapat membangun etika
berlalu lintas yang baik sebagai budaya bangsa Indonesia. Lalu
lintas itu sendiri memiliki arti sebagai gerak kendaraan dan orang
di ruang lalu lintas, yang dimana gerakan tersebut akan diatur
dalam prasarana lalu lintas seperti rambu, marka, sign system
dalam jalanan.
2) Kecelakaan
Kecelakaan menurut UU RI nomor 22 tahun 2009 berarti
suatu peristiwa di atau tanpa pengguna jalan lain yang
mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta benda.
Kecelakaan merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di
Indonesia.
c. Metode Perancangan
Metode pengumpulan data dilakukan melalui observasi, kajian
pustaka, survei, dan dokumentasi. Observasi dilakukan dengan
mengamatit beragam pelanggaran aturan lalu lintas yang sering terjadi
di kota Mataram. Kajian pustaka dilakukan dengan mengumpulkan
dan mempelajari data pustaka berupa berupa buku, kamus, skripsi,
tesis, jurnal, makalah, artikel, yang relevan dengan objek yang akan
dirancang, kaitannya dengan informasi peraturan lalu lintas, etika
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
9
berkendara dan safety riding mengenai keselamatan pengendara di
jalan. Survei akan dilakukan dengan membagi form pertanyaan terkait
dengan permasalahan dan kelalaian yang dilakukan saat berkendara.
Survei ditujukan kepada kalangan remaja yang termasuk dalam target
audience dengan tujuan untuk mengetahui alasan dibalik pelanggaran
lalu lintas yang telah dilakukan . Dokumentasi berupa foto dari
keadaan di jalan raya dan juga dokumentasi foto seputar kegiatan
dalam proses perancangan. Data dari hasil kegiatan tersebut dijadikan
sebagai landasan utama untuk mengembangkan perancangan komik
edukasi tentang aturan Lalu Lintas.
5. Analisis Data
Dalam menganalisis data pada perancangan ini akan dilakukan dengan
menggunakan rumus 5W + 1H (What, Why, Where, When, Who, dan
How). Hasil analisis akan dijadikan acuan untuk mengetahui apa yang
dibutuhkan dalam mengidentifikasi perancangan.
a. What
Komik yang mampu menjadi media edukasi untuk meningkatkan
kesadaran berkendara
b. Where
Di Indonesia khususnya Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat
c. Who
Target audience komik ini amerupakan remaja dengan rentang usia
14-18 tahun dan para penikmat komik lainnya yang gemar membaca
demi mencari informasi maupun sebagai hiburan.
d. When
Bahan cerita dari komik diambil berdasarkan data kecelakaan dari
Polda NTB dalam rentang tahun 2016-2020
e. Why
Rendahnya tingkat kesadaran remaja dalam mematuhi aturan lalu
lintas saat berkendara
f. How
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
10
Informasi mengenai aturan lalu lintas ini akan dirancang dalam bentuk
komik dengan gaya visual dan teknik penyampaian pesan yang estetik,
informatif, dan mudah dipahami sehingga dapat menarik perhatian
remaja untuk membaca.
B. Pembahasan dan Hasil
1. Konsep Perancangan
Buku Komik ini merupakan komik edukasi yang membahas
bagaimana berkendara sepeda motor yang baik dan benar di jalan sesuai
dengan aturan lalu lintas yang tercantum dalam UU no 22 tahun 2009
tentang lalu lintas dan angkutan jalan.
Terdapat dua gaya layout yang digunakan dalam menyampaikan
pesan komik. Yang pertama gaya layout komik pada umumnya, berfokus
pada gaya layout kombinasi yang menerapkan berbagai macam bentuk
panel yang menyesuaikan dengan suasana cerita. Dengan gaya layout
komik menceritakan kronologi dari suatu peristiwa dalam komik yang
berkaitan dengan tokoh dalam komik. Cerita dalam komik kebanyakan
akan menggambarkan berbagai macam tindakan di jalan yang termasuk
kedalam pelanggaran lalu lintas dan faktor penyebabnya terjadi kecelakaan
lalu lintas. Kemudian gaya layout yang mendekati infografis, terdiri dari
gambar dan tulisan yang diletakkan di akhir halaman setiap chapter.
Bersifat informatif yang berisi rangkuman dari aturan lalu lintas yang
terkait dengan cerita, mula dari rambu-rambu, marka jalan, dan safety
riding
Adapun gaya visual yang digunakan dalam penggambaran karakter
pada komik cenderung lebih mendekati gaya visual manga atau komik
Jepang, dan warna yang digunakan merupakan warna pastel dengan sistem
pewarnaan yang tidak memakan banyak warna pada background komik
sehingga menimbulkan kesan monotone pada komik.
2. Tujuan Kreatif
a. Memberikan informasi mengenai aturan lalu lintas khususnya
mengenai kendaraan sepeda motor kepada remaja
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
11
b. Menghimbau remaja untuk mentaati aturan lalu lintas demi
mengurangi jumlah pelanggaran lalu lintas yang terjadi di kota
Mataram
c. Meningkatkan pemahaman kepada remaja mengenai pentingnya
mentaati aturan lalu lintas
3. Strategi Kreatif
a. Isi Pesan (what to say)
Komik edukasi mengenai aturan lalu lintas ini berfungsi untuk
memberikan informasi mengenai aturan lalu lintas khususnya
mengenai kendaraan sepeda motor kepada remaja di Kota Mataram.
Dalam buku ini akan dijelaskan macam-macam pelanggaran lalu
lintas yang biasa di lakukan oleh remaja di jalan yang disajikan dalam
bentuk cerita komik. Dengan menampilkan cerita tentang pelanggaran
lalu lintas secara tidak langsung menyadarkan bahayanya dan
konsekuensi dari melanggar. Kemudian tidak hanya berupa cerita
pelanggaran dan kronologi kecelakaan, komik ini juga menjelaskan
bagaimana aturan berkendara yang seharusnya yang disajikan dalam
bentuk halaman informasi pada akhir cerita komik.
b. Bentuk Pesan (how to say)
Komik akan disampaikan dengan tema kehidupan sehari-hari yang
tidak memiliki unsur fiction namun lebih berfokus pada hal yang
realistis. Cerita komik yang menampilkan macam-macam
pelanggaran lalu lintas diambil berdasarkan pengalaman penulis dan
orang terdekat agar dapat menimbulkan sisi nyata dalam cerita.
Tokoh-tokoh yang digambarkan dalam komik merupakan kalangan
remaja, bertujuan agar menciptakan pendekatan dari segi mental pada
target pembaca yang juga merupakan kalangan remaja. Kemudian
penggunaan bahasa dalam komik merupakan bahasa sehari-hari agar
lebih mudah dipahami.
4. Konsep Media
a. Tujuan Media
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
12
Tujuan memilih komik edukasi dalam bentuk cetak sebagai media
penyampai pesan dalam perancangan ini adalah untuk menyediakan
informasi mengenai aturan lalu lintas tentang berkendara sepeda
motor yang benar dengan penyajian yang lebih menarik. Karena tidak
hanya berupa informasi semata, namun adanya cerita dan gambar
yang dapat meningkatkan minat baca dari target audience.
Adapun keunggulan dari komik cetak dari pada komik yang dibaca
secara online adalah kesan nyata yang diberikan komik cetak,
bagaimana sensasi membaca buku secara nyata yang tidak dapat
dirasakan saat membaca komik di gadget.
b. Strategi Media
1) Khalayak Sasaran
Secara demografis, target audience perancangan komik ini adalah
remaja berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, dengan rentang
usia 14 – 18 tahun dan tingkat pendidikan SMP, SMA, maupun
Mahasiswa. Adapun secara Psikografis adalah remaja yang suka
membaca, baik buku biasa maupun buku komik dan remaja yang
pernah atau mengendarai sepeda motor. Kemudian secara
Geografis adalah target audience yang bertempat tinggal di Kota
Mataram, Nusa Tenggara Barat.
2) Paduan Media
a) Media Utama (Main Media)
Buku komik cetak yang berisi cerita dan informasi yang terkait
dengan aturan berkendara sepeda motor yang benar.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
13
b) Media Penunjang (Supporting Media)
Media penunjang akan membantu mengarahkan target
audience kepada media utama dan juga berfungsi sebagai
pengingat dalam berkendara sesuai aturan. Media pendukung
terdiri dari sticker, postcard, pembatas buku, dan kalender.
Stiker
Pembatas Buku
Postcard
Kalender
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
14
C. Kesimpulan
Salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas adalah karena
kelalaian pengendara. Provinsi Nusa Tenggara Barat, khususnya kota Mataram,
memiliki rekor kecelakaan yang tinggi (tahun 2016-2017), dengan rata-rata
usia dari korban adalah usia 15-19 tahun dan didominasi oleh kecelakaan
sepeda motor. Situasi dalam ruang lalu lintas di Kota Mataram itu sendiri, di
mana pengendara tidak berkendara sesuai aturan lalu lintas dan kurangnya
kesadaran akan safety riding, menciptakan suatu kebudayaan berkendara yang
tidak baik yang kemudian dapat ditiru oleh para remaja yang dapat berakhir
meningkatkan angka kecelakaan di Kota Mataram. Dengan menanggapi
permasalahan lalu lintas tersebut, penulis merancang suatu komik yang dapat
menjadi solusi dalam membantu mengingatkan masyarakat terutama kalangan
remaja akan pentingnya mematuhi aturan lalu lintas.
Komik sendiri merupakan bentuk komunikasi visual yang memiliki
kekuatan untuk menyampaikan informasi secara populer dan mudah
dimengerti. Dengan keunggulan komik tersebut membuat terbukanya banyak
peluang dalam pemanfaatan media komik seperti salah satunya pengaplikasian
komik sebagai media edukasi dan pembelajaran.
Informasi yang disajikan dalam komik ini berupa peraturan berkendara
yang benar khususnya untuk sepeda motor karena merupakan kendaraan yang
sering digunakan oleh baik remaja maupun masyarakat Kota Mataram pada
umumnya. Selagi proses penuangan ide dalam pembuatan komik ini, penulis
terinspirasi untuk menggunakan dua cara penyampaian pesan dalam komik.
Yaitu tidak hanya dalam segi cerita, namun juga menyediakan halaman
informasi diakhir cerita tiap chapter yang mampu merangkum informasi terkait
aturan lalu lintas baik yang tercantum dalam cerita maupun tidak. Hal ini
diperkirakan dapat memperluas wawasan yang ingin disampaikan penulis ke
pembaca, mengingat terbatasnya informasi yang dapat tersampaikan melalui
cerita semata. Dalam halaman ceritapun tetap menyajikan beberapa informasi
terkait aturan lalu lintas yang dibahas, namun hanya sedikit karena halaman
cerita lebih berfokus kepada story yang menampilkan kebiasaan berkendara
buruk yang di mana dapat berakhir menjadi kecelakaan lalu lintas.
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta
15
Topik yang dibahas dalam komik ini diambil berdasarkan data survey
yang merupakan kebiasaan berkendara dan pelanggaran yang sering dilakukan
oleh remaja di Kota Mataram, seperti tidak memiliki SIM, tidak menggunakan
helm, melanggar marka jalan, dan menerobos lampu merah.
Buku komik ini diawali dengan sket secara tradisional dan kemudian
diakhiri dengan penyelesaian secara digital. Dengan menggunakan komposisi
warna pastel dengan penggambaran karakter yang semi realis – semi kartun
dan penggunaan bahasa sehari-hari dalam naskahnya, diyakini sebagai
pendekatan yang dapat menarik minat remaja dalam membaca komik ini.
D. Daftar Pustaka
Anonimus, 2017, “Kecelakaan Lalu Lintas Jadi Pembunuh Nomor Satu di NTB”, URL: https://www.lombokpost.net/2017/06/20/kecelakaan-lalu-lintas-jadi-pembunuh-nomor-satu-di-ntb/ (diakses penulis pada tanggal 30 Januari 2020, jam 20:19 WITA)
Desril, R., Elviandri, Aksar, Raihana, D. Sommaliagustina, T. W. Lestari “Penyuluhan Hukum Keselamatan Lalu Lintas Sebagai Strategi Mewujudkan Budaya Patuh Hukum Lalu Lintas” dalam Pengabdian Untuk Mu NegeRI, Th II/02, November 2018
Eisner, Will, Comics and Sequential Art, New York: Will Eisner Studios,Inc., 1985
Gunarsa, Singgih D., Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Jakarta: Gunung Mulia, 2008
Maharsi, Indiria, Komik Dunia Kreatif Tanpa Batasan, Yogyakarta: Kata Buku, 2011
McCloud, Scott, Memahami Komik. Edisi Revisi, Terjemahan dari Understanding Comics, Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2001
Mutiara, Asti, 2014, “Komik Sebagai Media Pembelajaran”, http://astimutiara.blogspot.com/2014/07/komik-sebagai-media-pembelajaran.html (diakses penulis pada tanggal 12 Februari 2020, jam 21:14 WIB)
Ravel, Stanley, 2016, “Remaja Paling Sering Mengalami Kecelakaan Lalu Lintas”, URL: https://sains.kompas.com/read/2016/10/21/123413130/remaja.paling.sering.kecelakaan.lalu.lintas, (diakses penulis pada tanggal 30 Januari 2020, jam 20:19 WITA).
Welas, Trias, Undang-Undang Lalu Lintas, UU RI No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Yogyakarta: New Merah Putih, 2010
UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta