perancangan kampanye solo berkebun untuk …... · kampanye solo berkebun untuk remaja melalui...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
TUGAS AKHIR
PERANCANGAN KAMPANYE SOLO BERKEBUN UNTUK
REMAJA MELALUI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
Disusun Guna Melengkapi dan Memenuhi Persyaratan
Mencapai Gelar Sarjana Seni Rupa jurusan Desain Komunikasi Visual
Disusun oleh:
SEKAR TANJUNG
C0708049
JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERSEMBAHAN
Karya ini kepersembahkan untuk:
Ayah dan Ibu di surga, terimakasih untuk doa dan kasih sayangnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
MOTTO
Success is a state of mind.
If you want success, start thinking of yourself as a great success.
( Penulis )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmad serta penyertaan hingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Konsep Karya Tugas Akhir ini, yang merupakan salah satu syarat
untuk mencapai gelar Sarjana Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dengan bantuan, bimbingan, serta arahan dari berbagai pihak, maka penulisan
Konsep Karya Tugas Akhir dengan judul PERANCANGAN KAMPANYE
SOLO BERKEBUN UNTUK REMAJA MELALUI DESAIN
KOMUNIKASI VISUAL ini dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu penulis
ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada:
1. Drs. Riyadi Santosa, M. Ed P.hD selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs.M.Soeharto, M.Sn selaku Ketua Jurusan Desain Komunikasi Visual.
3. Drs Ahmad Adib,Ph.D selaku pembimbing I yang telah memberikan berbagai
macam masukan, pengarahan serta kritik yang membangun dan tak pernah
lelah memotivasi penulis dalam proses pengerjaan Tugas Akhirnya.
4. Esty Wulandari,S.Sos, M.Si selaku pembimbing II yang telah banyak
memberikan masukan dalam penyusunan Konsep Karya Tugas Akhir ini.
5. Keluarga besar Solo Berkebun yang telah mempercayakan penulis untuk
melakukan promosi tentang Solo Berkebun.
6. Kakak tersayang yang tak pernah lelah memberikan penulis semangat yang
luar biasa sehingga penulis dapat menyelsaikan Tugas Akhir ini dengan
maksimal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
7. Sahabat perjuangan TA, Nia. Teman-teman angkatan serta seluruh pihak yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan Konsep Karya Tugas Akhir
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Konsep Karya Tugas Akhir
ini masih jauh dari sempurna, karena keterbatasan penulis dalam berbagai hal.
Oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis
harapkan dari para pembaca.
Akhir kata penulis ucapkan terimakasih dan penulis berharap semoga
Konsep Karya Tugas Akhir ini dapat bermanfaat serta menambah wawasan bagi
pembaca.
Surakarta, Januari 2013
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………. i
HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………… ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………… iii
PERSEMBAHAN………………………………………………….. iv
MOTTO…………………………………………………………….. v
KATA PENGANTAR……………………………………………… vi
DAFTAR ISI………………………………………………………... viii
ABSTRAKSI……………………………………………………….. x
ABSTRACT…………………………………………………………. xi
BAB I Pendahuluan…………………………………………………. 1
A. Latar Belakang Masalah…………………………………….... 1
B. Perumusan Masalah…………………………………………... 2
C. Tujuan Perancangan………………………………………….. 3
D. Target Audience…………………………………………….... 3
E. Metode Pegumpulan Data………………………………….... 4
F. Target Visual............................................................................ 6
BAB II Kajian Teori……………………………………………...... 8
A. Tinjauan Perancangan……………………………………….. 8
B. Tinjauan Kampanye ………………………………………... 9
C. Tinjauan Berkebun………………………………………… 13
D. Tinjauan Remaja.......………………………………............. 22
E. Tinjauan Desain…………………………………………..... 23
F. Tinjauan Komunikasi……………………………................. 33
G. Tinjauan Periklanan................................................................. 39
H. Tinjauan Iklan Layanan Masyarakat........................................ 48
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
BAB III Identifikasi Data…………………………………………… 52
A. Gambaran Umum Indonesia Berkebun……………………… 52
B. Gambaran Umun Solo Berkebun…………………………… 55
C. Komparasi………………………………………………........ 56
D. Analisa SWOT......................................................................... 58
E. Positioning................................................................................. 61
F. USP (Unique Selling Prepositioning)………………………… 62
G. Pengumpulan Data Kuisioner……………………………….. 63
BAB IV. Konsep Kreatif Perancangan dan Perencanaan Media……. 69
A. Metode Perancangan………………………………………… 69
B. Konsep Kreatif………………………………………………. 71
C. Standar Visual……………………………………………….. 88
D. Pemilihan Media dan Media Placement……………………. 89
E. Pelaksanaan Kampanye……………………………………… 99
F. Prediksi Biaya........................................................................... 102
BAB V. Visualisasi Karya…………………………………………. 105
BAB VI. Penutup………………………………………………...... 132
A. Kesimpulan…………………………………………………. 132
B. Saran………………………………………………………… 133
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
Perancangan Kampanye Solo Berkebun Untuk Remaja Melalui Desain Komunikasi
Visual
Sekar Tanjung 1
Drs. Ahmad Adib, M.Hum, Ph. D 2 Esty Wulandari S.Sos,M.Si
3
ABSTRAKSI
Sekar Tanjung.2012. Pengantar karya Tugas Akhir ini berjudul “Perancangan
Kampanye Solo Berkebun Untuk Remaja Melalui Desain Komunikasi Visual”.
Adapun permasalahan yang dikaji adalah : (1) Bagaimana cara merancang
Kampanye Solo Berkebun yang menarik, mudah dimengerti dan edukatif
untuk masyarakat Solo melalui Desain Komunikasi Visual? (2) Bagaimana
memilih media yang tepat untuk mempromosikan Kampanye Solo Berkebun
untuk masyarakat Solo melalui Desain Komunikasi Visual? (3) Bagaimana
menentukan media placement yang tepat untuk Kampanye Solo Berkebun?
Masyarakat modern sekarang jarang mempunyai perhatian khusus dalam
pelestarian lingkungan, terutama untuk mererka yang tinggal di kota. Solo
Berkebun sebagai satu-satunya komunitas Berkebun di Solo, memiliki potensi
besar mengajak masyarakat Solo memanfaatkan lahan menganggur di Solo
yang diolah secara maksimal untuk bercocok tanam. Oleh karena itu
diperlukan suatu media yang dapat menarik perhatian remaja dan dapat
mengajak mereka untuk menjaga alam terutama lingkungan yang ada di
sekitarnya. Melalui media yang atraktif diharapkan informasi yang akan
disampaikan dalam kampanye Solo Berkebun ini dapat diterima dengan lebih
mudah. Kampanye ini diharapkan mendapat respon yang berkelanjutan
sehingga tujuan dari kampanye ini akan tercapai dan generasi muda akan lebih
peka dengan keadaan alam disekitarnya.
1
Mahasiswa Jurusan Deskomvis Fakltas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret
Surakarta dengan NIM C0708049
2 Dosen Pembimbing I
3 Dosen Pembimbing II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
Perancangan Kampanye Solo Berkebun Untuk Remaja Melalui Desain Komunikasi
Visual
Sekar Tanjung 1
Drs. Ahmad Adib, M.Hum, Ph. D 2 Esty Wulandari S.Sos,M.Si
3
ABSTRACTS
Sekar Tanjung. 2012. Introduction this final work titled “Solo Berkebun’s
Campaign Design for Teenager through Visual Communication Design”. The
problems that will be studied are: (1) How to design the Solo Berkebun’s
Campaign that can attract, easy to understand and educate society trough Visual
Communication Design? (2) How to choose the proper medium to promote Solo
Berkebun’s Campaign through Visual Communication Design? (3) How to
deciding the right media placement for Solo Berkebun Campaign? The modern
society nowadays are rarely gave their attention to environmental preservation,
especially for those who live in town. Solo Berkebun, the only one of gardening
community in Solo, have big potency to persuade society to utilize and cultivate
unproductive area for gardening. Hence, it needs media that can attract the youth
and persuade them to conserve the environments around them. Through the
attractive campaign the writer hopes the information which is given from Solo
Berkebun will be easy to understand. Hopefully, this campaign will get a positive
respond so it will be understood by the young generations and they will be more
aware of the environment around them.
1
Student of Visual Communication Design Departement, Faculty of Literature and the
Art UNS with NIM. C0708049
2 Guide Lecture I
3 Guide Lecture II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masyarakat modern sekarang jarang yang mempunyai perhatian khusus
dalam pelestarian lingkungan, terutama untuk mereka yang tinggal di kota.
Namun berbeda dengan sebuah komunitas bernama “Indonesia Berkebun” yang
memiliki konsep memanfaatkan lahan kosong menjadi hijau dengan dengan
penanaman pohon (urban farming). Konsep sederhana ini ternyata menarik
dukungan dari berbagai pihak. Kini, Indonesia berkebun telah tumbuh di 20 kota
seluruh Indonesia, salah satunya Solo.
Kegiatan ini memiliki tiga tujuan yaitu ekologi dengan memperhatikan
lingkungan, ekonomi yang membantu kebutuhan masyarakat dan sedang mencoba
pengembangan pemasaran supply kepada supermarket untuk sayur, dan fungsi
edukasi yang coba menelurkan warga untuk ramah sekaligus mencintai
lingkungan. Tidak sekedar menanam, berkebun merupakan kegiatan yang sangat
menyenangkan, menyehatkan, dan menghasilkan. Meskipun hasilnya tak
seberapa, namun akan menjadi keistimewaan tersendiri bagi yang menananmnya.
Banyak orang yang beralasan tak memiliki lahan untuk sekedar berkebun, tetapi
oleh komunitas Solo Berkebun hal ini dibantah. Sebab, dengan lahan seadanya,
hobi berkebun tetap bisa dilakukan. Komunitas ini sudah lama memulai aksinya
sejak lama untuk menggiatkan masyarakat Solo dan sekitarnya, agar
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
memanfaatkan tanah atau ruang di sekitar rumah sebagai media berkebun. Dengan
berkebun dapat menambah ruang hijau di sekeliling kita. Berkebun merupakan
kegiatan yang produktif, kreatif, edukatif, dan rekreatif. Memang sangat
bermanfaat jika hal ini diseriusi maka akan menghasilkan nilai ekonomi yang
cukup tinggi. Apalagi dengan kondisi bumi kita yang tengah mengalami global
warming. Berkebun merupakan hal yang bermanfaat untuk mengurangi efeknya.
Komunitas Solo Berkebun memang memprioritaskan semangat berkebun di
wilayah perkotaan. Berkebun akan lebih menggairahkan jika di lakukan di
wilayah perkotaan.
Solo Berkebun sebagai satu-satunya komunitas berkebun di Solo,
memiliki potensi besar untuk mengajak masayarakat Solo memanfaatkan lahan
menganggur di Solo yang diolah secara maksimal untuk bercocok tanam. Setelah
penulis melakukan pengamatan langsung, Solo Berkebun belum bisa
memaksimalkan campaign Solo berkebun dibenak target audiens mereka dan
belum mempunyai strategi promosi, berikut juga dengan media promosi yang
tepat agar bisa mengajak masyarakat Solo dan sekitarnya untuk berkebun. Oleh
karena itu penulis memutuskan untuk mengangkat Solo Berkebun sebagai subyek
perancangan campaign Solo Berkebun dalam proyek perancangan ini.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan tersebut diatas maka
dapat disimpulkan bahwa yang menjadi pokok permaslahan adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
1. Bagaimana cara merancang Kampanye Solo Berkebun yang menarik,
mudah dimengerti dan edukatif untuk masyarakat Solo melalui Desain
Komunikasi Visual?
2. Bagaimana memilih media yang tepat untuk mempromosikan Kampanye
Solo Berkebun untuk masyarakat Solo melalui Desain Komunikasi
Visual?
3. Bagaimana menentukan media placement yang tepat untuk kampanye Solo
Berkebun?
C. Tujuan
Tujuan diadakan perancangan promosi ini adalah:
1. Merancang media kampanye Solo Berkebun yang menarik, mudah
dimengerti dan applicable untuk lingkungan melalui Desain Komunkasi
Visual.
2. Merancang media yang tepat untuk mempromosikan kampanye Solo
Berkebun untuk lingkungan melalui Desain Komunikasi Visual.
3. Menentukan media placement yang tepat untuk kampanye Solo Berkebun.
D. Target Audiens
A. Target Audiens
Yang menjadi target audiens adalah sebagai berikut:
1. Target Primer
Target audiens utama pelaksanaan kampanye ini adalah remaja yang
belum pernah melakukan gerakan kampanye Solo Berkebun.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
2. Target Sekunder
Target sekunder dari pelaksanaan kampanye ini adalah seluruh
masyarakat Solo.
3. Segmentasi:
- Geografis : Meliputi wilayah Karasidenan Surakarta.
- Demografis: :
a. Jenis kelamin : Laki-laki dan perempuan
b. Usia : 15-22 tahun
c. Pekerjaan : Pelajar dan Mahasiswa
d. Status Sosial : Semua kelas sosial
e. Pendidikan : SMP, SMA dan Universitas
f. Golongan : Semua golongan ras, suku dan agama
4. Psikografis :
a. Generasi muda yang menjaga dan merawat tanaman yang berada di
sekitarnya.
b. Generasi muda yang peduli terhadap lingkungan dengan menanam
sayur-sayuran dan buah-buahan di alam sekitarnya.
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan menunjukan cara-cara yang dapat ditempuh untuk
memperoleh data yang diperlukan. Dalam pengumpulan data terdapat dua jenis
metode pengumpulan data yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
1. Metode Pengumpulan Data Primer
Metode pengumpulan data dengan menggunakan data primer yaitu data
yang diperoleh dari pihak pertama baik individu atau perorangan seperti hasil
wawancara ,pengisian kuisioner maupun observasi
Wawancara ( Interview ) adalah suatu cara mengumpulkan data dengan
menanyakan langsung secara lisan kepada informan atau pihak yang kompeten
dalam suatu masalah atau objek yang sedang diteliti Sedangkan kuisioner
merupakan tehnik pengumpulan data dengan menyebarkan angket kepada
masyarakat yang menjadi objek penelitian. Kuisioner berisikan pertanyaan-
pertanyaan yang berhungan dengan permasalahan yang diteliti.
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dimana peneliti
mengadakan pengamatan secara langsung terhadap gejala-gejala subjek yang
diselidiki, baik pengamatan itu dilakukan di dalam situasi sebenarnya maupun
dilakukan didalam situasi buatan yang khusus diadakan.
2. Metode Pengumpulan Sekunder
Metode pengumpuulan data Sekunder sering disebut metode
penggunaan bahan dokumen karena dalam hal ini peneliti secara tidak
langsung mengambil data sendiri akan tetapi meneliti dan memanfaatkan data,
dokumen atau pustaka yang dihasilkan pihak – pihak lain.
Data Sekunder pada umumnya digunakan oleh peneliti untuk
memberikan gambaran tambahan yakni gambaran pelengkap yang dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
diproses lebih lanjut. Data sekunder dapat diperoleh dari media massa, hasil
penelitian individual peneliti lain dan penelitian kepustakaan.
Upaya pengumpulan data dengan penelitian kepustakaan ini ditunjukan
untuk menambah pengetahuan peneliti sehingga dalam melaksanakan
penelitian ini, peneliti akan dibekali dengan pengetahuan yang matang tentang
masalah-masalah yang akan ditelitinya.
F. Target Visual
Sebelum menentukan target visual, diperlukan adanya pembatasan media yang
akan digunakan, yaitu dengan membatasi pada media yang dapat membuat
kegiatan promosi dan periklanan ini memiliki daya tarik dan efektif.
Dalam kampanye Solo Berkebun, penulis akan merencanakan beberapa
media, antara lain:
1. Baliho
2. Iklan Koran
3. Poster event
4. Brochure
5. Office Stationary:
- Pensil
- Letter Head
- Amplop
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
6. Merchandise:
- Kaos
- Sticker
- Pin
- Pembatas Buku
- Mug
- Gantungan Kunci
- Kalender
- Flower pot
- Tas kain
7. Flyer
8. X-Banner
9. Apron
10. Glove
11. Mitten
12. Papan Nama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Tinjauan Perancangan
Perancangan berasal dari kata dasar rancang, yang kemudian mendapat
awalan per- dan akhiran –an. Perancangan dapat diartikan merencanakan segala
sesuatu sebagai bagian dari kerangka kerja. ( Kamus Lengkap Bahasa Indonesia,
691).
1. Pengertian perancangan menurut bahasa (etimologi)
a. DESIGNOSE, dari bahasa latin yang artinya memotong dengan gergaji
atau tindakan menakik atau emberi tanda yang mempunyai meksud
memberi citra terhadap suatu objek.
b. DESGNARE, dari bahasa Perancis yang mempunyai arti manandai,
memisahkan yang meksudnya menghilangkan kesimpangan.
c. DESIGN, dari bahasa Inggris yang artinya memikirkan, menggambar
rencana, menyusun bagian-bagian menjadi sesuatu yang baru
2. Proses perancangan menurut Kotler dan Andreasen antara lain :
a. Menentukan obyektif, misi dan tujuan spesifik organisasi secara luas yang
memerlukan peran pemasaran strategis.
b. Menilai ancaman dan peluang dari lingkungan luar yang dapat ditunjukan
oleh pemasaran untuk mencapai keberhasila yang lebih besar.
8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
c. Mengevaluasi sumber daya serta keahlian potensial dan nyata dari
organisasi untuk mengambil keuntungan dari peluang yang ada atau
menyingkirkan ancaman yang tampak dalam analisi lingkungan eksternal.
d. Menentukan misi, obyektif dan tujuan spesifik pemasaran untuk periode
perencanaan yang akan datang.
e. Merumuskan strategi pemasaran pokok untuk mencapai tujuan yang
spesifik.
f. Menempatkan sistem dan struktur organisasi yang perludalam fungsi
pemasaran agar pelaksanaan strategi yang telah disusun dapat dipatikan.
g. Menetapkan rincian dan taktik untuk melaksanakan strategi pokok dalam
masa perencanaan, termasuk jadwal kegiatan dan tugas tanggung jawab
tertentu.
h. Menentapkan patokan untuk mengukur hasi sementara dan hasi akhir
program.
i. Melaksanakan program yang telah direncanakan
j. Mengatur kinerja dan strategi pokok, rincian taktis, atau keduanya bila
diperlukan.
B. Kampanye
1. Pengertian Kampanye
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kampanye merupakan tindakan
serentak untuk melawan atau mengadakan aksi. Kampanye sosial merupakan
kampanye yang bersifat menginformasikan hal - hal sosial yang ada dalam
masyarakat. Kampanye juga dapat diartikan proses mengkomunikasikan
8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
gagasan, ide, dan pesan sebagai suatu usaha untuk menarik simpati orang
terhadap suatu ide atau gagasan yang bersifat kemasyarakatan dalam bentuk
gerakan atau tindakan bersama yang dilakukan dengan serentak, agar dapat
mempengaruhi sasaran sehingga melakukan tindakan sesuai dengan apa yang
diterjemahkan komunikator (penyampai pesan).
Kampanye bisa juga berarti rencana kegiatan komunikasi pemasaran
yang berkesinambungan dan dilaksanakan berdasarkan suatu jadwal yang
menunjukkan peran satu atau berbagai media (televisi, radio, majalah, surat
kabar). Dalam sebuah proses kampanye media adalah alat bantu atau sarana
penghubung dari komunikator kepada komunikan. Aplikasinya pada dunia
bisnis adalah sebagai jembatan penghubung dari produsen kepada konsumen.
Media kampanye sangat beragam, bisa menggunakan media lini atas (above
the line media) dan juga media lini bawah (below the line media).
Dalam pelaksanaannya kampanye banyak melibatkan perusahaan,
pers, LSM ( Lembaga Swadaya Masyarakat ) dan media komunikasi audio
maupun visual. Karena kampanye yang dilakukan pada permasalahnnya
adalah mengkomunikasikan informasi serta gagasan yang ditujukan pada
khalayak secara serempak atau besar - besaran.
2. Jenis-Jenis Kampanye
Menurut Carles U. Larson (dalam bukunya: Persuation, Reception and
Responsibility. 1992.California: Wardsworth Publishing Co) yang dikutip
oleh Rusady Ruslan, S.H.,M.M. membagi jenis-jenis kampanye kegiatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
menjual produk, kandidat dan ide atau gagasan perubahan sosial, yaitu sebagai
berikut;
a. Product-oriented Campaign
Kegiatan dalam kampanye berorientasi pada produk dan biasanya
dilakukan dalam kegiatan komersial kampanye promosi pemasaran suatu
peluncuran produk baru. Sebagai contoh peluncuran Hand Phone baru,
peluncuran provider selular baru seperti Esia, pergantian logo BNI 46 atau
Pertamina.
b. Candidate-Oriented Campaign
Kegiatan kampanye yang berorientasi bagi calon ( kandidiat) untuk
kepentingan kampanye politik, misalnya kampanye pemilu, untuk
kampanye Caleg (calon legislative atau anggota DPR/MPR), serta hingga
jabatan public lainnya yang berupaya meraih dukungan yang sebanyak-
banyaknya dari masyarakat melalui kampanye politik.
c. Ideological or Cause-Oriented Campaign
Jenis kampanye yang beroientasi ada sifat khusus dan berdimensi
perubahan sosial seperti anti HIV/AIS, anti narkoba (Rusady
Ruslan,2005:25)
3. Tujuan Kampanye
Tujuan kampanye sebagai efek dari proses komunikasi dapat
dijabarkan sebagai berikut:
a. Menumbuhkan persepsi audience terhadap suatu kebutuhan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
b. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk
kepada audience.
c. Mendorong pemilihan terhadap suatu produk.
d. Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk.
e. Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain.
f. Menanamkan citra produk dan perusahaan.
4. Komunikasi Persuasif dalam Kampanye
Menurut Michael Pfau dan Roxanne Parrot “Campaign are incherently
persuasive communication activities” yang artinya dengan demikian aktivitas
kampanye tersebut selalu melekat dengan kegiatan komunikasi persuasif.
(Rusady Ruslan, 2005:26) Lebih lanjut Rusady Ruslan, S.H.,M.M
memberikan kesimpulan dari pengertian kampanye melalui komunikasi
persuasif “Bahwa tindakan persuasif yang pada prinsipnya dalam proses
komunikasi adalah bertujuan untuk mengubah atau ingin memperteguhan
sikap, pandangan, kepercayaan dan perilaku masyarakat secara sukarela sesuai
dengan apa yang telah direncanakan oleh komunikatornya” (Rusady Ruslan,
2005:27). Dampak komunikasi yang dihasilkan dari proses kampanye adalah
sebagai berikut:
a. Dampak Kognitif : komunikan atau sasaran kampanye menjadi bertambah
pengetahuannya sehingga pola pikirnya berubah ke arah yang positif.
b. Dampak Afektif : komunikan tidak hanya bertambah pengetahuannya
tetapi juga bergerak hatinya atau tumbuh perasan tertentu untuk bereaksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
secara positif untuk menanggapi pesan komunikasi yang telah
disampaikan.
c. Dampak Behavioral : setelah komunikan bergerak hatinya, komunikan
mau melakukan suatu tindakan, perilaku, atau kegiatan sebagai tanggapan
dari proses komunikasi yang dilakukan dalam kam
C. Berkebun
1. Pengertian Berkebun
Kebun dalam pengertian di Indonesia adalah sebidang lahan, biasanya di
tempat terbuka, yang mendapat perlakuan tertentu oleh manusia, khususnya
sebagai tempat tumbuhnya tanaman. Pengertian kebun bersifat umum karena
lahan yang ditumbuhi tanaman secara liar juga disebut kebun, asalkan berada
di wilayah pemukiman. Dalam keadaan demikian, kebun dibedakan dari hutan
dilihat dari jenis dan kepadatan tumbuhannya. Dalam ungkapan sehari-hari,
kebun seringkali digunakan untuk menyebut perkebunan (seperti “kebun karet”
atau “kebun kelapa”) terutama bila ukurannya tidak terlalu luas dan tidak
diusahakan secara intensif komersial. Kata kebun juga digunakan untuk
menyebut pekarangn dan taman.
Kebun dalam pengertian di Indonesia biasanya tidak memiliki sistem
budidaya yang intensif dan sekedar menjadi tempat untuk menumbuhkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
tanaman serta pemgumpulan hasil panen tidak ada fasilitas penyortiran atau
pengemasan yang tersedia di lahan tersebut.
2. Manfaat berkebun
Stres sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari. Bila tidak ada
sarana yang dapat menjadi penyaluran, keseimbangan jiwa seseorang bisa saja
terganggu. Maka tidak ada salahnya mencoba kegiatan lain yang dapat
dilakukan di rumah, misalnya berkebun. Pengalaman sensorik dari berkebun
memungkinkan seseorang terhubung keadaan alami alam semesta. Berkebun
dapat menyehatkan jiwa, selain dapat menambah kesegaran, menghasilkan
produk sayuran atau buah-buahan sehat, berkebun juga dapat meningkatkan
suasana hati. Salah satu penjelasan yang cukup radikal dari sebuah penelitian
bahwa berkebun baik untuk kesehatan jiwa dan raga adalah, saat berkebun atau
menggali tanah, seseorang dapat terpapar bakteri berguna yang disebut
Mycobacterium vaccae. Sebuah penelitian menunjukkan bakteri yang tidak
berbahaya ini dapat meningkatkan pelepasan dan metabolisme hormon
serotonin di bagian otak. Serotonin berfungsi mengontrol kegiatan fisik tubuh
dan suasana hati. Dengan memperkenalkan bakteri ini pada lingkungan, dapat
membantu mengurangi beberapa masalah depresi.
Dengan berkebun, seseorang dapat menerima udara segar dan sinar
matahari dengan baik. Ini dapat mempengaruhi kerja aliran darah dalam tubuh.
Banyak gerakan yang dapat dilakukan tubuh saat berkebun, sama
keuntungannya dengan melakukan latihan olahraga. Kolaborasi kegiatan fisik
dan psikis selama berkebun ini juga dipercaya dapat memberikan pengaruh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
positif bagi pikiran. Bahkan, bagi beberapa orang yang pernah mengalami
masalah mental, berjalan di tengah kebun atau taman dapat menjadi salah satu
alternatif terapi.
3. Berkebun di pekarangan rumah
Dengan berkebun di pekarangan rumah kita dapat bisa mendapatkan
keuntungan-keuntungan sebagai berikut ;
1. Selain untuk penghijauan, tanaman sayuran dapat menjadi sumber
kebutuhan sayur.
2. Salah satu bentuk penyaluran hobi.
3. Timbulnya rasa bangga jika mampu memanen dan mengkonsumsi
sayuran yang ditanam sendiri.
4. Diperolehnya sayuran yang lebih terjamin kebersihan dan mutunya,
karena penggunaan pestisida yang dapat ditekan semaksimal mungkin
5. Bertanam sayuran berarti melatih seluruh anggota keluarga untuk lebih
mencintai alam.
6. Bahkan di tengah kondisi harga bahan kebutuhan pokok naik,
menanam sayur mayur di kebun dapat turut membantu perekonomian
dalam rumah tangga , bahkan kalau hasilnya lebih, bisa dijual ke pasar.
Ada beberapa jenis sayuran yang dapat ditanam dipekarangan, antara lain ;
1. Sayuran buah seperti cabai besar, cabai rawit, kapri, kecipir, tomat,
buncis, kacang panjang, terong , mentimun , pare dan paprika .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
2. Sayuran daun seperti kangkung, caisim, bawang daun, bayam, kubis,
kemangi, seledri, selada, sawi, dan talas daun.
3. Sayuran bunga seperti kol, brokoli dan bunga papaya
4. Sayuran umbi seperti wortel, kentang, bawang merah dan bawang putih,
bawang bombay, dan lobak serta tanaman bumbu dan empon-emponan
seperti temu kunci, kencur, serai, lengkuas dan kunyit yang masih
termasuk tanaman sayuran umbi .
Dan ada beberapa model penanaman yang dapat kita lakukan ;
a. Penanaman Konvensional
Pada model ini hal yang perlu diperhatikan adalah pemilahan areal
tanam, persiapan dan pengolahan lahan tanam dan penyediaan bahan
tanaman. Pengolahan lahan tanam meliputi pembersihan, pengolahan,
pemupukan dan pembuatan bedengan sesuai dengan kebutuhan.
Pencangkulan juga perlu dilakukan untuk menggemburkan lahan.
Kemudian dilakukan pemupukan dasar dengan tujuan untuk menambah
unsur hara pada tanah dengan cara mencampurkan dan mengaduk pupuk
secara merata diseluruh bagian lahan. Pupuk yang sebaiknya digunakan
adalah pupuk kandang atau kompos.
Selanjutnya adalah penyediaan bibit, dan tanaman yang dapat
diperbanyak dengan bibit adalah; bayam cabut, sawi, selada, seledri,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
kemangi, kecipir, bayam dan tanaman sayur kacang-kacangan. Biji atau
benih tanaman sayuran tersebut dapat dibeli di toko penyalur benih yang
ada. Sedangkan jenis sayuran tradisional seperti daun mangkokan, talas,
katuk dan beluntas yang bijinya sulit diperoleh dapat diatasi dengan
penanaman secara stek atau umbi.
Dalam praktiknya penanganan biji atau benih tanaman sayuran ini
ada dua cara :
1. Disemaikan yaitu sayuran yang sulit berkecambah seperti sawi,
seledri, kol, tomat dan cabai
2. Tidak harus disemaikan (bisa langsung disebar atau ditanam di
areal tanamnya melalui penugalan dan setiap lubang bisa
dimasuki tiga biji). Pada tanaman sayuran stek dan umbi,
sebaiknya tidak langsung ditanam, tetapi terlebih dahulu
disemaikan di wadah baki atau polibag yang dipindahkan
setelah tunas dan akarnya terbentuk cukup banyak
Ada beberapa tipe pot yang dikenal yaitu pot tunggal, pot
horisontal dan pot vertikal. Pot tunggal umumnya digunakan untuk jenis
tanaman sayuran buah dan umbi seperti cabai, mentimun, tomat, buncis,
pare, terong, paprika, kacang panjang, wortel, kentang, bawang merah,
bawang putih, bawang bombay dan lobak. Pot tunggal dapat dibuat dari
tanah liat, semen, kayu, ember, kaleng atau polibag yang pada bagian
dasarnya telah dilubangi sebagai pengatur drainase air.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Pot horisontal dibagi dua, horisontal tunggal dan horisontal
bertingkat yang harus dibuat sendiri dengan menggunakan pipa PVC,
bambu, papan, talang atau balok kayu. Dan digunakan untuk jenis tanaman
sayuran bunga dan daun yang mempunyai perakaran dangkal dan sempit
seperti kangkung, selada, talas daun, kailan, baby kapri, caisim, bawang
daun, kubis, kol dan brokoli. Pot vertikal sama uraiannya dengan pot
horisontal di atas. Juga untuk media tanam haruslah menyediakan unsur
hara yang cukup bagi tanaman. Persyaratannya adalah : campuran abu
sampah dan pupuk kandang, gambut dan pupuk kandang, kompos sampah
rumah tangga dan tanah atau pasir, abu sekam dan pupuk kandang, tanah
dan sekam serta pupuk kandang, pasir dan pupuk kandang, tanah dan
pupuk kandang yang perbandingan campuran media tanam adalah 1:1 atau
2:1, yang terakhir disarankan 3:1.
Beberapa keuntungan yang diperoleh dari bertanam sayuran di pot
antara lain :
Dapat dikerjakan pada pekarangan yang sempit
Sebagai alternatif untuk tanah pekarangan yang tidak subur
Lebih gampang untuk dipindah tempatkan
Lebih mudah untuk menyesuaikan dengan faktor agroklimat
(kondisi tanah dan iklim yang diperlukan tanaman .
Sekaligus berfungsi sebagai tanaman hias.
Beberapa faktor agroklimat dapat diubah agar sesuai dengan
keperluan sayuran yang kita tanam terutama sayuran dalam pot, misalnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
jenis tanah, pH tanah, curah hujan dan banyaknya sinar matahari,
sedangkan suhu dan kelembaban udara sangat sulit untuk diubah. sebagai
contoh media tanam yang terdiri dari campuran tanah subur, pupuk
kandang dan pasir dapat diatur perbandingannya sesuai dengan keperluan
masing-masing jenis sayuran yang ditanam, pH tanah dapat diturunkan
dengan menambah kapur pada media tanamnya, atau curah hujan dan sinar
matahari dapat diatur banyaknya dengan mengontrol penyiraman dan
memberi naungan. Suhu dan kelembaban udara hanya dapat diubah
dengan menggunakan rumah kaca, sehingga untuk penanaman sayuran di
pekarangan, jenis sayuranlah yang disesuaikan dengan kedua faktor
tersebut, dimana kedua faktor tersebut sangat terkait dengan ketinggian
tempat dari permukaan laut. Karena itu pilihlah jenis-jenis sayur yang
dapat tumbuh dengan ketinggian tempat yang sama dengan daerah kita.
Pot yang digunakan harus mampu mendukung pertumbuhan
tanaman dengan baik terutama perakaran.. Beberapa jenis pot ini tidak
memiliki sifat pot yang baik sehingga pada siang hari yang panas, suhu pot
cepat naik dan tanaman menjadi layu. Karena itu, beberapa jenis pot perlu
dilubangi didindingnya.
Ciri-ciri kriteria pot yang baik adalah;
Mampu mendukung perkembangan perakaran
Bagian bawah pot harus berlubang untuk merembeskan air
berlebih
Dasar pot yang dipilih, berkaki untuk membantu aerasi dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
drainase
Tidak terlalu berat agar mudah dipindahkan
Tidak mudah lapuk dan pecah
Dinding pot harus mampu merembeskan air dan udara keluar
agar suhu tanah tetap stabil
Jenis pot yang dapat dipakai dapat berupa pot tanah liat, pot
plastik, pot porselin, pot semen, pot ban bekas ,pot kaleng bekas ,dan pot
dari anyaman bambu
b. Penanaman Vertikultura
Penanaman jenis ini sangat bermanfaat dan hemat jika kita hidup di
daerah yang berpenduduk padat. Vertikultur diambil dari istilah
verticulture dalam bahasa Inggris. Istilah ini berasal dari dua kata, yaitu
vertical dan culture. Di bidang pertanian, pengertian verticulture adalah
sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau beringkat.
Suatu teknik atau cara budidaya tanaman semusim (khusunya sayuran)
pada lahan terbatas yang diatur secara bersusun menggunakan
bangunan/tempat khusus atau model wadah tertentu dengan menerapkan
paket teknologi maju, serta komoditas yang diusahakan bernilai ekonomi
tinggi. Mengenai model dan ukuran terserah kreativitas pemesan. Dan
dibuat sedemikian rupa, sehingga muat untuk dijejalkan banyak tanaman.
Kelebihannya adalah lahan yang minimalis dapat menghasilkan
hasil yang maksimal dengan cara membuat sebuah rak untuk menaruh
tanaman. Tanpa harus menanamnya langsung pada lahan yang ada. Rak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
tersebut dapat terbuat dari kayu, papan atau bumbu. Bila ingin lebih kuat
dapat menggunakan kerangka besi atau stainless steel. Tapi itu lebih mahal
ongkos pembuatannya.
Keuntungan yang kedua adalah anti banjir, karena mudah
dipindahkan, kalau kerangka bangunannya dibuat tinggi dapat mencegah
banjir.
Keuntungan yang ketiga adalah penanaman jenis verticultura dapat
dipakai untuk menyalurkan kreatifitas dengan mengecat pot dan rak. Boleh
juga jika ditambahkan pernak pernik pot, seperti wadah air dibawahnya
atau pot-pot gantung. Vertikultur sangat cocok dipakai untuk budi daya
tanaman semusim, misalnya sayur-sayuran. Selain menanamnya mudah,
hasilnya langsung dinikmati. Aneka sayuran yang dapat ditanam antara
lain seledri, selada, kangkung, bayam atau kemangi. Pohon cabai, tomat,
atau terong, juga mudah sekali tumbuh di dalam pot. Jenis poly bag atau
kantung plastik tebal berwarna hitam, dapat menggantikan fungsi pot
tanaman.
Sawi dan selada air akan dipanen ketika berumur 40 hari, bayam di
usia 28 hari, dan cabai umumnya berbuah saat berumur 3 bulan dan hasil
panen yang diperoleh tidak jauh berbeda dengan cara pertanian yang
diolah budi daya bercocok tanam ini, para anggota keluarga tidak perlu
lagi mengeluarkan dana untuk membeli pupuk. Pupuk alami mampu
dibuat sendiri dari sisa-sisa sampah dapur. Potongan-potongan sayuran,
kulit buah atau sisa-sisa makanan merupakan bahan organik yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
bermanfaat. Yaitu bahan yang mudah terurai oleh tanah dan diperlukan
oleh tanaman.Pembuatannya cukup menimbun di dalam tanah. Dibiarkan
terurai selama kurang lebih satu bulan lamanya. Setelah itu dapat dipakai
sebagai media tanam. Dengan ditambah oleh campuran pasir, tanah
gembur, serta pupuk kompos tadi. Takarannya yang seimbang, yaitu 1:1:1.
Selain kompos, pupuk yang baik adalah pupuk kandang. Biasanya
diperoleh dari kotoran sapi, kambing, atau kerbau. Bagi penduduk di
sekitar Jakarta, lebih mudah mendapatkannya di toko pertanian terdekat.
Kotoran hewan peliharaan seperti ayam, burung, serta kelinci mampu
digunakan untuk pembuatan pupuk kandang tersebut. Prosesnya sama
seperti pupuk kompos tadi. Dikubur dahulu agar tidak berbau, dan biarkan
mikro organisme yang mengurainya.
Kotoran anjing dan kucing kurang cocok dipakai untuk membuat
pupuk kandang, Sisa-sisa makanan yang dikeluarkan oleh binatang
pemakan rumput jauh lebih baik hasilnya. Terasa lebih asyik dengan
menggunakan pupuk buatan sendiri. masalah limbah rumah tangga dan
ternak sedikit teratasi. Hasil yang dipetik jauh lebih sehat, karena pupuk
yang dipakai adalah alami, tanpa bahan kimia buatan.
D. Tinjauan Remaja
1. Pengertian Remaja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Remaja berasal dari kata latin adolescence yang berarti tumbuh atau
tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolescence mempunyai arti yang lebih luas
lagi yang mencakup kematangan mental, emosional dan fisik (Hurlock,
1992). Erikson (dalam Hurlock, 1990) menyatakan bahwa masa remaja
adalah masa kritis identitas atau masalah identitas – ego remaja. Identitas diri
yang dicari remaja berupa usaha untuk mejelaskan siapa dirinya dan apa
perannya dalam masyarakat, serta usaha mencari perasaan kesinambungan
dan kesamaan baru para remaja harus memperjuangkan kembali dan
seseorang akan siap menempatkan idola dan ideal sesorang sebagai
pembimbing dalam mencapai identitas akhir.
Remaja adalah aset sumber daya manusia yang merupakan tulang
punggung penerus generasi bangsa di masa mendatang. Remaja adalah
mereka yang berusia 10-20 tahun, dan ditandai dengan perubahan dalam
bentuk dan ukuran tubuh, fungsi tubuh, psikologi dan aspek fungsional. Dari
segi umur remaja dapat dibagi menjadi remaja awal/early adolescence (10-13
tahun), remaja menengah/middle adolescence (14-16 tahun) dan remaja
akhir/late adolescence (17-20 tahun) (Behrman, Kliegman & Jenson, 2004).
Menurut Depkes RI (2005), masa remaja merupakan suatu proses
tumbuh kembang yang berkesinambungan, yang merupakan masa peralihan
dari kanak-kanak ke dewasa muda.
Masa remaja atau adolescence diartikan sebagai perubahan emosi dan
perubahan sosial pada masa remaja. Masa remaja menggambarkan dampak
perubahan fisik, dan pengalaman emosi yang mendalam. Masa remaja adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
masa yang penuh dengan gejolak, masa yang penuh dengan berbagai
pengenalan dan petualangan akan hal-hal yang baru termasuk pengalaman
berinteraksi dengan lawan jenis sebagai bekal manusia untuk mengisi
kehidupan mereka kelak (Nugraha & Windy, 1997).
Menurut Pardede (2002), masa remaja merupakan suatu fase
perkembangan yang dinamis dalam kehidupan seorang individu. Masa ini
merupakan periode transisi dari masa anak ke masa dewasa yang ditandai
dengan percepatan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial yang
berlangsung pada dekade kedua kehidupan.
E. Tinjauan Desain
1. Pengertian Desain
Desain merupakan sebuah kata dengan banyak makna. Dalam konteks
komunikasi visual, desain sudah menjadi bagaian dari tim dalam industri
komunikasi. Dunia advertising, publikasi majalah dan surat kabar, pemasaran
dan public relations, dan yang pasti design juga sudah menjadi salah satu
aspek yang berpengaruh dalam membentuk perilaku suatu masyarakat dan
perkembangan ekonominya.
Desain merupakan atuaran dari bagian-bagian ke dalam sebuah koherensi
yang menyeluruh. Pada umumnya desain diartikan merancang, menciptakan
bentuk, yang mengandung kaidah, rasa nilai artistik dari wujud termaksud.
Ada pula yang mengartikannya sebagai berikut: Desain adalah rancangan,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
pola dua maupun tiga dimensional, memilih dan menyusup, memecahkan
masalah yang bertujuan menciptakan susunan atau organisasi.
Desainer grafis menggunakan kata (huruf), gambar serta elemen-elemen
grafis lain untuk berkomunikasi. Desainer grafis menjembatani antara klien
dengan sebuah pesan yang dikirim ke target sasaran secara visual. Desainer
atas nama klien memberikan informsi, membujuk, mengingatkan, atau
menjual, berupa iklan informatif, iklan persuasuif, dan iklan pengingat.
Desainer grafis mengambil bagian kata, gambar, dan elemen-elemen grafis
lain dan mengaturnya ke dalam komunikasi yang menyatu dalam format. (M.
Suyanto, 2004:27)
2. Struktur Desain
Struktur desain (kerangka desain) biasanya memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Memenuhi maksud / fungsi dan kaidah estetika
b. Sederhana
c. Memenuhi proporsi terencana menurut kegunaannya
d. Sesuai dengan material yang dipergunakan
3. Elemen-elemen Desain
Desain atau rancangan pada dasarnya mempunyai arti sebagai, sebuah
elemen visual yang dikembangkan dengan dalih tertentu dan diolah sesuai
dengan keperluan pengiklan atau pengemasan. Dapat juga diartikan sebagai
usaha deskripsi gagasan bentuk, rupa, ukuran, warna, dan tata letak beserta
unsur-unsurnya yang membentuk wajah suatu benda.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Tata letak atau proses pembuatan layout, adalah merangkai unsur-unsur
penunjang menjadi susunan yang menyenangkan dan mencapai suatu tujuan.
Layout juga dapat disebut sebagai bagian seni atau teknik untuk memperindah.
Kaitan layout dengan proses pembuatan iklan sangatlah erat, karena dalam
layout terdapat elemen-elemen penting yang harus ada sebagai faktor
pendukung dalam iklan yang akan dibuat. Elemen-elemen penting tersebut
adalah sebagai berikut :
a. Tema
Tema atau sering juga disebut judul, merupakan suatu kata atau
gambaran yang dicetak tebal dan besar. Kemudian diletakkan di atas teks
(naskah) atau bagian lain dalam sebuah iklan.
b. Ilustrasi
Dalam berbagai bentuk iklan yang realis, dekoratif, atau foto
(hitam putih dan warna) akan selau menonjolkan sebuah deskripsi yang
terkadang eksplisit juga, agar penikmat iklan mempu berimajinasi dengan
khayalannya masing-masing.
c. Keterangan gambar
Pada bagian ini biasanya menggunakan huruf yang kecil, dan
ditempatkan di atas atau di bawah tulisan ataupun ilustrasi yang semuanya
berfungsi untuk menerangkan gambar dengan jelas.
d. Naskah (teks)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Materi ini berupa pesan utama yang disampaikan kepada penikmat
iklan untuk dapat menarik perhatian masyarakat, yang nantinya diharapkan
mau membeli produk yang ditawarkan tersebut.
e. Logo
Pada hal ini logo mempunyai fungsi yang cukup penting, karena
mewakili dan sebagai simbol perusahaan yang harus ditonjolkan dalam
penyampaian pesan. Karena bila logo tersebut sudah sangat dikenal
masyarakat, mereka akan dengan sendirinya memakai produk itu tanpa ada
penawaran lebih lanjut.
4. Aspek Dalam Desain
Dalam proses desain terdapat beberapa dasar pokok yang perlu diperhatikan,
sebagai pendukung baik tidaknya yang akan dibuat, antara lain :
a. Proporsi
Sesuai dengan arti dari kamus, proporsi merupakan bagian atau
ukuran, yang mana pada bagian atau ukuran tersebut mampu mewakili
unsur-unsur garis, warna, pola, bentuk, dan sebagainya.
Pembentukan proporsi pada desain yaitu menyelaraskan hubungan
yang harmonis antara elemen-elemen penyusun tata letak desain,
sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh dan menarik untuk dapat
meningkatkan nilai jual.
b. Keseimbangan dalam desain
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Keseimbangan berarti penataan elemen desain dengan
pertimbangan keserasian dan juga padanan. Keseimbangan dipengaruhi
oleh ukuran, bentuk, kecerahan, atau kegelapan warna.
1) Keseimbangan formal atau simetris
Keseimbangan yang ditentukan oleh penggunaan unsur yang sama
pada kedua belah pihak dari garis lurus melalui pusat ruang.
2) Keseimbangan informal atau asimetris
Unsur-unsur pembentuk seimbang di sekitar pusat.
3) Keseimbangan dengan fokus pusat optik
Unsur-unsur pembentuk disusun secara seimbang mengikuti titik fokus
dan unsur yang akan diletakkan dititik poros harus ditempatkan kira-
kira ½ x tinggi, sehingga akan tidak rendah namun seimbang.
c. Kontras
Kontras adalah perlawanan. Untuk dapat mengenal dan mengerti
hal ini, perlu mengetahui kebalikannya. Ukuran sendiri saja adalah netral
dan tidak memberi kriteria untuk suatu perbandingan. Unsur besar hanya
besar dalam hubungan dengan sesuatu yang lebih kecil.
Kekontrasan merupakan pertimbangan untuk menyatakan sesuatu yang
ingin disampaikan sebagai unsur yang lebih menonjol. Unsur yang lebih
menonjol tersebut diharapkan dapat menarik perhatian secara khusus,
untuk mengutamakan unsur terpenting dari apa yang ingin disampaikan.
1) Kontras pada ukuran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Berdasarkan pertimbangan pada penyajian dengan membedakan besar
kecilnya bentuk pada ukuran.
2) Kontras pada bentuk
Kontras ini dilakukan dengan memperlihatkan perbedaan dari
pengurangan dan penambahan daya volume gambar-gambar yang
dibuat berlainan.
3) Kontras pada arah
Yaitu dengan memperlihatkan penggunaan arah, yang dapat
menunjukkan arah yang berlawanan sehingga terkesan ekstrim.
4) Kontras pada warna
Kontras ini menampilkan penggunaan warna-warna yang saling
bertolak belakang, untuk memberikan tekanan pada bentuk yang
ingin disajikan. Misalnya warna gelap dengan terang, seperti hitam
dengan putih, biru dengan kuning, merah dengan krem, dll.
d. Kesatuan
Unsur yang digunakan dalam desain harus memiliki hubungan satu
sama lain dalam suatu rancangan, sehingga memberi kesan kesatuan.
Kesan tersebut diperoleh dengan pemgelompokan unsur-unsur yang
memiliki hubungan.
Misalnya dengan teknik memberi warna latar belakang, unsur
tertutup sebagian, garis-garis atau pinggiran yang menghasilkan
pengelompokan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
e. Harmoni
Harmoni dalam pembuatan desain dibentuk oleh adanya
pembuatan layout yang memiliki kesatuan, dan secara keseluruhan harus
memperhatikan efek kesatuan.
Misalnya dengan adanya hiasan tambahan pada rancangan desain, atau
menggunakan tipografi yang menarik.
5. Unsur-unsur Pembentuk Desain
a. Huruf (typography)
Tipografi merupakan hal yang sangat penting dalam dunia desain
grafis, khususnya di bidang desain cetak. Frank Jefkins dalam buku
“Periklanan” berpendapat : “Tipografi adalah seni memilih huruf dari
ratusan jumlah rancangan atau desain jenis huruf yang tersedia;
menggabungkannya dengan jenis huruf yang berbeda; menggabungkan
sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia; dan menandai
naskah untuk typesetting, menggunakan ketebalan dan ukuran huruf yang
berbeda.”
Huruf diberi nama dengan nama penemunya. Gromendel membagi
huruf-huruf menjadi 5 kelompok :
1) Roman
Sifatnya serius. Kaitnya melengkung.
Contoh : Times New Roman.
2) Bodoni
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Sifatnya semi serius, agak kaku. Kaitnya tegak lurus.
Contoh : Bookman Old Style.
3) Egyptyan
Kesannya misterius, keras, tegas. Kaitnya tebal.
Contoh : Pirates
4) Sans Serif
Kesannya ringan, santai. Tanpa kait.
Contoh : Arial
5) Dekoratif
Kesannya feminim, lembut, luwes.Banyak variasinya
Contoh : Digifacewide
b. Ilustrasi
Pengertian ilustrasi adalah gambaran atau wujud lain yang
menyertai teks. Ilustrasi dan teks merupakan satu kesatuan, yang mana
tujuan dari ilustrasi adalah untuk menjelaskan teks. Ilustrasi bisa
merupakan hal utama atau tambahan di dalam desain. Ilustrasi juga
berfungsi sebagai penerang, penjelas, serta penghias dalam buku sehingga
menimbulkan rangsangan dan daya tarik pembaca.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, ilustrasi dapat
mendukung sebuah maksud desain, karena iliustrasi dapat menyampaikan
kalimat yang panjang sebagai suatu gambar nyata dan punya daya tarik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Sehingga, besar kemungkinan masyarakat akan tertarik untuk
memperhatikan iklan, dan akan dapat mengevaluasi iklan tersebut sesuai
dengan pengamatannya sendiri.
Ilustrasi terdiri dari ilustrasi gambar bermakna, ilustrasi hubungan
tanda, dan ilustrasi simbol. Ilustrasi hubungan tanda adalah ilustrasi yang
menggunakan tanda lebih spesifik daripada ilustrasi gambar bermakna.
Suatu obyek merupakan tanda dari sesuatu. Penggunaan ilustrasi harus
sesuai dan letak yang proporsional dengan elemen desain lainnya.
c. Warna
Warna sebagai pelengkap bagi suatu bentuk sebagai penambah
kekuatan daya tarik visual. Batasan watak setiap warna sampai saat ini
belum dicapai kesimpulan akhir tentang arti tepatnya. Kekontrasan warna
yang khusus adalah panas dan dingin, cemerlang dan suram, cerah dan
redup, saling melengkapi dan saling bertentangan. Setiap pribadi bereaksi
secara individual terhadap warna, efek dari suatu warna atau kombinasi
yang selalu berlainan.
Warna harus dipakai dalam jumlah yang benar, satu atau dua warna
sudah cukup menonjolkan sesuatu. Pemakaian warna yang terlalu banyak
atau terlalu banyak cetakan dalam warna, dapat merusak wajah barang
cetakan tersebut.
Penerapan dalam penggunaan warna mempunyai tujuan pada
komunikasi grafis, yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
1) Untuk identifikasi
Dalam prakteknya, warna jarang digunakan sebagai simbol tertentu.
Namun tidak secara keseluruhan pemakaian tersebut digunakan.
2) Untuk menarik perhatian
Penampilan desain dengan warna yang seringkali atau mencolok,
justru akan menjadi daya tarik bagi orang agar melihatnya, lalu mereka
akan memberikan perhatian yang sepenuhnya.
3) Untuk menimbulkan pengaruh psikologis
Warna yang digunakan hendaknya dibuat agar pengaruh secara
psikologis dapat tercapai. Misalnya dalam pamflet ajang musik
underground, baiknya menggunakan warna yang keras seperti warna
merah
4) Untuk mengembangkan asosiasi
Seseorang dapat menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain
sebagai asosiasi warna tertentu. Seperti putih tulang sebagai relevansi
warna tulang.
5) Untuk membangun ketahanan minat
Setiap orang memiliki minat terhadap warna tertentu secara berlebihan.
Warna komunikator akan menyajikan warna yang spesifik kepada
komunikan.
6) Untuk menciptakan suasana yang menyenangkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Penambahan warna dapat merebut perhatian orang yang baru
melihatnya. Karena dengan warna yang ceria, akan membuat orang
yang melihatnya juga menjadi ceria.
F. Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
Kata komunikasi berasal dari perkataan bahasa Latin communic yang
berarti bersama ( C. Northcote Parkinson, MK. Rustomji, dan walter R. Viera,
1991) atau dengan kata lain, komuniksai sejatinya dilakukan dalam
kebersamaan lebih dari satu orang. Sehingga secara sederhana dapat diartikan
komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan dari seoarang
komunikator ( pengirim peasan) kepada komunikan ( penerima pesan ) dalam
upaya untuk menciptakan kesatuan pemikiran dan pengetahuan agar dapat
saling memahami.
Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang
kepada orang lain untuk memberitahu atau mengubah sikap, pendapat,
perilaku, baik secara langsung / secara lisan maupun tidak langsung / melalui
media. (Onong Uchjana Effendi, 1986:6)
Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti
atau makna. (Phil Astrid S. Susanto, 1985:1) Beberapa teori lain yang perlu
kita perhatikan adalah teori dari William Al Big (Public Opinion), yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
“Komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang yang berarti di
antara individu”. Sedangkan menurut Noel Gist (Fundamental and
Sociologist), Komunikasi adalah : “Interaksi sosial yang meliputi pengoperan
arti-arti dengan jalan menggunakan lambang, adapun lambang yang digunakan
dalam melancarkan komunikasi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu
lambang yang logis serta lambang sugestif (yang membuat orang berimajinasi)
2. Elemen Komunikasi
Ada 9 elemen penting dalam komunikasi, 2 elemen menggambarkan
pihak-pihak utama dalam komunikasi yaitu pengirim dan penerima. 2 elemen
lainnya menunjukkan alat-alat komunikasi utama, yaitu pesan dan media. 4
elemen yang lain lagi menunjukkan fungsi utama komunikasi, yaitu penulisan
dalam bentuk sandi, membaca tulisan sandi, tanggapan dan umpan balik.
Sedang elemen terakhir menunjukkan adanya gangguan dalam sistem.
Elemen-elemen tersebut adalah :
a. Pengirim (sender)
Pihak yang mengirim pesan kepada pihak lain.
b. Penulisan dalam bentuk sandi (enconding)
Proses Mengungkapkan pendapat ke dalam bentuk-bentuk simbolik.
c. Pesan (message)
Serangkaian simbol yang dikirim oleh pengirim.
d. Media
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Saluran komunikasi yang dipakai untuk menyampaikan pesan-
pesan dari pengirim kepada penerima.
e. Pembaca sandi (decoding)
Proses ketika penerima mengartikan simbol-simbol yang dikirim
oleh pengirim.
f. Penerima (receiver)
Pihak yang menerima pesan yang dikirimkan oleh pengirim
(disebut juga pendengar atau tujuan)
g. Tanggapan (response)
Serangkaian reaksi dari penerima setelah melihat atau mendengar
pesan-pesan yang dikirimkan oleh pihak pengirim.
h. Umpan balik (feedback)
Bagian dari tanggapan penerima bahwa penerima itu
mengkomunikasikan kembali kepada pengirim.
i. Gangguan (noise)
Gangguan atau distorsi yang teak terduga selama proses
komunikasi, mengakibatkan penerima memperoleh pesan berbeda dari
yang dikirimkan pengirim. (Philip Kotler,1988:238)
Model-model di atas menekankan faktor-faktor penting dalam
komunikasi yang efektif. Pengirim harus tahu mana yang ingin mereka
jangkau dan tanggapan apa yang mereka inginkan. Mereka harus pandai
menyandikan pesan mereka serta memperhitungkan bagaimana
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
kecenderungan khalayak sasaran itu membaca simbol pesan mereka.
Mereka harus menyediakan saluran-saluran umpan balik, sehingga mereka
bisa mengetahui tanggapan khalayak terhadap pesan mereka.
Agar pesan efektif, maka proses penyandian pesan dari pengirim
harus bertautan dengan proses pembacaan sandi dari penerimanya.
Menurut Wilbur Scremm, pesan harus merupakan simbol-simbol penting
yang dikenal dengan baik oleh penerima. Apabila pengalaman pengirim
makin mirip dengan penerima, nampaknya pesan pengirim akan lebih
efektif. Suatu sumber dapat menyadikan pesan-pesannya dan pihak
penerima dapat membaca pesan itu hanya berdasarkan pengalaman
masing-masing. Inilah beban yang diterima oleh komunikator dari tingkat
sosial, seperti mereka yang berkecimpung dalam bidang periklanan, yang
hendak berkomunikasi secara efektif dengan tingkat sosial yang lain,
misalnya pekerja pabrik.
Kewajiban pengirim adalah mengusahakan supaya pesan-pesannya
dapat sampai pada penerima. Ada gangguan-gangguan yang tak bisa
diabaiakan, misalnya masyarakat penerima dihadapkan lebih dari 1500
pesan komersial dalam sehari, selain persoalan-persoalan yang harus
mereka ikuti. Para anggota masyarakat mungkin tidak menerima pesan
yang diharapkan karena tiga hal. Pertama, perhatian yang selektif. Dalam
hal ini mereka tidak akan memperhatikan segala sesuatu di sekeliling
mereka. Yang kedua adalah penyimpangan selektif, mereka akan
menyalah tafsirkan pesan-pesan yang hanya ingin mereka dengar. Yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
ketiga adalah ingatan selektif. Mereka hanya menyerap sebagian kecil
pesan yang sampai pada mereka. (Philip Kotler,1988:240)
3. Langkah Pengembangan Komunikasi
Langkah-langkah pokok dalam mengembangkan komunikasi yang efektif
dan menyeluruh bagi seorang komunikator, yaitu :
a. Mengidentifikasi khalayak sasaran (target audience)
Seorang komunikator harus tahu betul khalayak sasaran yang kritis
mempengaruhi keputusan-keputusan komunikator mengenai apa yang
harus dikatakan, bagaimana menyampaikan, kapan disampaikan, dan di
mana disampaikan, serta siapa yang harus menyampaikannya.
b. Menentukan tujuan komunikasi
Apabila khalayak sasaran dan ciri-cirinya sudah diketahui,
komunikator harus menentukan tanggapan apa yang dikehendaki, sehingga
dapat menentukan tujuan komunikasi, tentu saja pembelian. Tetapi
pembelian adalah hasir akhir suatu proses panjang pengambilan keputusan
yang dibuat oleh konsumen. Komunikator perlu mengetahui bagaimana
menggerakkan khalayak sasaran dari tempatnya semula ke tingkat yang
lebih tinggi, yaitu kesediaan membeli.
Tingkat respon dari konsumen dikenal dengan AIDA. Model
AIDA menunjukkan ketika melewati tingkat kesadaran (Awareness),
ketertarikan (Interest), keinginan (Desire), dan tindakan (Action).
c. Merancang pesan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Setelah menentukan tanggapan khalayak yang diinginkan, serta
telah menentukan tujuan komunikasi, komunikator bergerak menyusun
pesan yang efektif. Idealnya, suatu pesan harus mendapat perhatian,
menarik, membangkitkan keinginan, dan menghasilkan tindakan (model
AIDA)
d. Menyeleksi saluran-saluran komunikasi
Komunikator harus menyeleksi saluran-saluran komunikasi yang
efisien untuk membawakan pesan. Saluran komunikasi terdiri dari dua
tipe, yaitu saluran komunikasi tatap muka (personal communication) dan
saluran komunikasi non personal.
e. Menentukan anggaran promosi
Komunikator harus dapat mengukur seberapa besar anggaran yang
harus dikeluarkan dalam promosi.
f. Menentukan bauran promosi
Perusahaan harus mendistribusikan biaya promosi total pada empat
sarana promosi, yaitu iklan, promosi penjualan, publisitas, dan wiraniaga.
Jadi, untuk mencapai tingkat penjualan tertentu, perusahaan bisa memakai
beberapa macam bauran promosi, yaitu iklan, penjualan personal, promosi
penjualan, dan publisitas.
g. Mengukur hasil promosi
Setelah melaksanakan rencana promosi, komunikator harus
mengukur dampak pada khalayak sasaran. Usaha ini termasuk menanyai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
khalayak sasaran tentang ingatan mereka, serta masih kenalkah terhadap
pesan yang disampaikan, berapa kali mereka melihat pesan tersebut,
perasaan mereka terhadap pesan tersebut, sikap mereka terhadap produk
serta perusahaannya dahulu dan sekarang. Komunikator juga ingin
mengumpulkan ukuran perilaku tanggapan khalayak sasaran, seperti
banyaknya khalayak yang membeli, menyukai, serta yang membicarakan
pada orang lain.
h. Mengelola dan mengkoordinasi proses komunikasi
Karena jangkauan luas dan pesan komunikasi selalu tersedia untuk
mencapai khalayak sasaran, maka alat dan pesan komunikasi harus
dikoordinasi serta dikelola. Hal ini perlu dilakukan supaya pesan-pesan itu
tidak lesu pada saat barang produk tersedia. (Philip Kotler, 1988:241)
G. Periklanan
1. Pengertian Periklanan
Dari segi bahasa, advertere (latin) artinya mengalihkan perhatian,
sehingga advertising dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat mengalihkan
perhatian audience terhadap sesuatu. Frank Jefkins mendefinisikan :periklanan
mempunyai tujuan untuk membujuk konsumen untuk membeli. Sedangkan
menurut Institute of Practioners in Advertising (IPA) : periklanan
mengupayakan suatu pesan penjualan yang sepersuasif mungkin kepada calon
pembeli yang paling tepat atas suatu produk berupa barang atau jasa tertentu
dengan biaya yang semurah-murahnya. Fred Danzig seorang editor Advertising
Age menulis : periklanan dapat membuat Anda membeli sesuatu yang tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Anda butuhkan atau inginkan bahkan Anda rela membayar dengan harga yang
lebih mahal. (Sigit Santosa, 2002:3)
Iklan berarti pesan yang bertujuan untuk mendorong, membujuk kepada
khalayak ramai tentang benda dan jasa yang ditawarkan. (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 1989)
Iklan adalah bagian dari bauran promosi (promotion mix) dan bauran
promosi adalah bagian dari bauran pemasaran (marketing mix). Secara
sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk
yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. Namun demikian, untuk
membedakannya dengan pengumuman biasa, iklan lebih diarahkan untuk
membujuk orang supaya membeli, seperti yang dikatakan oleh frank Jefkins :
“Advertising aims to persuade people to buy”.
Bauran pemasaran, bersama-sama dengan komponen lainnya dalam
bauran promosi (personal selling, promosi penjualan, dan publisitas) iklan
bagaikan salah satu dari empat buah roda mobil. Ketiga roda lainnya adalah
produk, harga, dan jalur distribusi. Jika salah satu dari roda tersebut kempis,
maka ketiga roda lainnya pun akan kehilangan fungsinya sebagai penggerak
strategi pemasaran. (Rhenald Kasali, 1995:9)
Masyarakat periklanan Indonesia mendefinisikan iklan sebagai “Segala
bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat media, ditujukan
kepada sebagian atau seluruh, masyarakat”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Pengertian periklanan didefinisikan sebagai “Keseluruhan proses yang
meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan penyampaian
iklan”. (Rhenald Kasali, 1995:13)
Periklanan adalah suatu komunikasi massa dan harus dibayar untuk
menarik kesadaran, menanamkan informasi, mengembangkan sikap, atau
mengharapkan adanya suatu tindakan yang menguntungkan bagi pengiklan.
(Rhenald Kasali, 1995:51)
Agar iklan yang dihasilkan efektif, program periklanan harus disusun
dengan memperhatikan 5M, yaitu :
a. Misi (Mission), apakah tujuan periklanan?
b. uang (Money), berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk belanja iklan ?
c. Pesan (Message), pesan apa yang harus disampaikan ?
d. Media (Media), media apa yang paling efektif dan efisien ?
e. Pegukuran (Measurement), bagaimana mengevaluasi efektivitas iklan ?
2. Tujuan Iklan
Menurut Uyung Sulaksana (2003), sebuah tujaun yang spesifik akan
menentukan keberhasilan iklan. Berikut beberapa tujuan yang mendasari
zebuah perancang iklan :
a. Informatif
Dimana iklan bertujuan merangsang permintaan awal, dengan
memberikan informasi tentang benefit suatu produk atau jasa bagi
masyarakat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
b. Persuasif
Iklan bertujuan untuk membangun preferensi pada suatu produk
tertentu, beserta kelebihannya dengan produk pesaingnya.
c. Reminder Advertising
Iklan yang umumnya lebih cocok pada produk-prok yang telah
memasuki tahap kedewasaan.Berbagai perusahaan membauat iklan dengan
tujuan untuk mengngatkan konsumen aagar terus membeli produknya dan
kebanyakan masih berusaha menyakinkan konsumen bahwa mereka
memilih produk yang tepat.
3. Fungsi Iklan
Periklanan terdiri dari bentuk-bentuk komunikasi non pribadi yang
diselenggarakan melalui media bayaran dengan sponsor yang nyata. Alat ini
sama sekali tidak terbatas pada perusahaan komersil saja.
Iklan memiliki beberapa fungsi, antara lain :
a. Informative
Menginformasikan kepada khalayak sasaran mengenai seluk beluk
produk.
b. Persuading
Mempengaruhi khalayak sasaran untuk membeli.
c. Reminding
Menyegarkan informasi yang telah diterima masyarakat.
d. Entertainment
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Menciptakan suasana yang menyenangkan sewaktu khalayak
sasaran menerima dan mencerna informasi.
Fungsi iklan yang tersebar adalah membawa pesan yang ingin
disampaikan oleh produsen kepada khalayak ramai. Iklan menjangkau
berbagai daerah yang sulit dijangkau secara fisik oleh produsen melalui
siaran televisi atau radio. Sekalipun memerlukan biaya yang secara
nominal besar sekali jumlahnya, bagi produser yang dapat memanfaatkan
kreatifitas dalam dunia iklan, strategi iklan yang tepat dapat menjadi
murah. Namun demikian, promosi dengan menggunakan media massa
masih dianggap lebih ekonomis. Nilai ekonomis suatu iklan sangat
tergantung pada daya jangkau media yang digunakan serta karakteristik
khalayak sasarannya.
4. Sifat Iklan
Iklan memiliki beberapa sifat, yaitu :
a. Publik presentation
Bahwa iklan memungkinkan setiap orang menerima pesan yang sama
tentang produk yang diiklankan.
b. Persuasiveness
Bahwa pesan iklan yang sama dapat diulang-ulang untuk
memantapkan penerimaan informasi.
c. Amplivied expressiveness
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Bahwa iklan mampu mendramatisir perusahaan dan produknya
melalui gambar dan suara untuk menggugah dan mempengaruhi khalayak
sasaran.
d. Impersonal
Bahwa iklan tidak bersifat memaksa untuk memperhatikan atau
menaggapinya karena merupakan komunikasi yang monolog (satu arah).
e. Intitusional advertising
Bahwa iklan didesain untuk memberi informasi tentang usaha
bisnis pemilik iklan dan membangun good wiil serta image positif bagi
perusahaan atau organisasi.
5. Struktur Iklan
Sebuah iklan yang baik pada dasarnya mempunyai struktur. Struktur iklan
media cetak dan media penyiaran hampir sama, hanya bentuknya yang
berbeda karena karakteristik mediumnya yang beda pula. Pada iklan media
cetak, strukturnya jelas dan mudah kita amati, karena iklan media cetak dapat
kita tatap setiap saat, berulang kali, dan selama kita kehendaki.
Meskipun struktur baku sebuah iklan sebenarnya tidak ada, kebanyakan
iklan ditampilkan dalam struktur yang terdiri dari :
a. Headline
Merupakan judul tulisan atau kepala tulisan, adalah bagian
terpenting dari sebuah iklan.
b. Amplifikasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Adalah naskah atau teks iklan yang mengikuti headline. Sering
disebut body copy atau body text. Pada bagian inilah ditulis apa yang
hendak disampaikan kepada calon pembeli dengan lebih rinci. (Rhenald
Kasali, 1992:82)
6. Elemen Iklan
Untuk menghasilkan iklan yang baik, selain harus memperhatikan struktur
iklan di atas, penting juga menggunakan elemen-elemen dalam sebuah rumus
yang dikenal sebagai AIDCA, yaitu :
a. Attention (perhatian)
Iklan harus menarik perhatian khalayak sasaran, baik pembaca,
pendengar, dan pemirsa. Hal-hal penting yang perlu diperhatikan adalah
ukuran (untuk media cetak, air time untuk media penyiaran), penggunaan
warna (spot atau full colour), tata letak (layout), jenis huruf (typografi)
yang ditampilkan. Selain itu, untuk menarik calon konsumen dapat
menggunakan cara seperti berikut :
1) Menggunakan headline yang terarah tujuan iklan yang dibuat
2) Menggunakan slogan yang mudah diingat
3) Menonjolkan atau menebalkan huruf pada unsur penting
4) Menggunakan huruf tebal (bold) guna menonjolkan kata-kata penting
yang menjual.
5) Menggunakan sub-sub judul untuk membagi naskah dalam beberapa
paragraph pendek.
6) Menonjolkan selling point (keunggulan) suatu produk.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
b. Interest (minat)
Setelah perhatian calon konsumen berhasil direbut, selanjutnya
adalah bagaimana agar mereka berminat dan ingin tahu lebih jauh tentang
produk kita. Maka kita harus meningkatkan minat mereka sehingga timbul
rasa ingin tahu secara rinci.
c. Desire (kebutuhan atau keinginan)
Kita harus berhasil mengerjakan keinginan orang untuk memiliki,
atau menikmati produk.
d. Conviction (rasa percaya)
Hingga tahap ini kita sudah sukses menciptakan kebutuhan calon
konsumen. Beberapa calon konsumen mulai tertarik, namun masih ada
keraguan di dalam diri mereka. Maka kita harus meyakinkan calon
konsumen agar tidak goyah dan ragu memilih produk yang kita tawarkan.
Hal ini dapat kita tunjang dengan berbagai peragaan, seperti testimonial
atau pembuktian, memberi sample gratis, serta memberi pandangan-
pandangan positif.
e. Action (tindakan)
Pada tahap ini kita berupaya membujuk agar calon konsumen segera
pergi ke toko, melihat-lihat di showroom terdekat, mengambil sample,
mengisi formulir pesanan, atau setidaknya menyimpan dalam ingatan
mereka untuk membeli kelak.
7. Konsep Iklan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
a. Selling Idea
Bahwa apapun kegiatan untuk berkreativitas dan berestetika, tidak boleh
lupa bahwa iklan adalah untuk menjual barang atau jasa.
b. Persuasive
Iklan tidak hanya untuk menjual barang dan gagasan tetapi juga
mempengaruhi pemikiran konsumen.
c. Unexpected
Iklan yang mengejutkan / tidak umum / tidak terduga.
d. Relevan
Tidak boleh melenceng dari produk yang diiklankan.
e. Simple
Tidak boleh terlalu banyak tema dan pesan yang ingin disampaikan, agar
pesan terpaku pada satu hal yang tepat / terfokus dan mudah diterima.
8. Media Periklanan
Media adalah saluran penyampaian kepada khalayak sasaran. Untuk
mencapai suatu sasaran target audience agarberhasil maka diperlukan suatu
media yang tepat dan efektif.
Media dalam dunia periklanan terbagi menjadi tiga, yaitu :
a. Media lini atas (above the line media)
Adalah media yang berhak mengatur pengakuan dan pembayaran komisi
kepada biro-biro iklan.
1) Media cetak : iklan koran, tabloid, dan majalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
2) Media elektronik : iklan radio, tv, dan situs internet
3) Media luar ruangan : baliho, billboard, umbul-umbul, neon box.
4) Media dinamis : branding mobile, balon udara.
5) Media umum : di jembatan penyeberangan, pos polisi, taman, tempat
sampah.
b. Media lini bawah (below the line media)
Adalah media yang tidak memberi komisi dan pembayaran sepenuhnya
berdasarkan biaya-biaya operasi plus sekian persen keuntungan.
1) Media cetak : brosur, leatflet, pamflet, katalog, poster, direct mail,
stationery.
2) Media hadiah : kalender, payung, gantungan kunci, mug, kaos,
pulpen, notes.
3) Media lain : pameran, point of purchase material, point of sale
material, dll
c. Media riset
Adalah media khusus (ambient media) yang diciptakan melalui
pengadaan riset tentang konsumen dalam kehidupan sehari-hari dengan
menampilkan brand-brand produk. Menggunakan media secara luas dan
memunculkan sesuatu yang baru (kurang lazim) dan tidak terduga
(unexpected), dengan tujuan untuk lebih menarik minat / menjangkau
audiens yang lebih banayak lagi. Sebagai contoh :
1) Pemasangan gambar wajah orang pada dudukan kloset dan tempat
sampah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
2) Pemasangan iklan pada lantai dan dinding
H. Iklan Layanan Masyarakat
Iklan bukan semata-mata pesan bisnis yang menyankut usaha mencari
keuntungan secar sepihak. Iklan juga mempunyai peran penting bagi kegiatan
non-bisnis. Iklan di Negara-negara maju telah dirasakan manfaatnya dalam
menggerakan solidaritas masyarakat dalam menghadapi suatu masalah sosial.
Dalam iklan tersebut diutarakn pesan-pesan sosial yang simaksukan untuk
membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap sejumlah masalah public,
berua kondisi-kondisi yang dapat mengganggu dan merusak keserasian dan
kehidupan umum.
Iklan semacam itu disebut Iklan Layanan Masyarakat (ILM) atau
Public Service Advertisment (PSA). Sebuah ILM disumbangkan oleh media
untuk kepentingan masyarakat tanpa menuntut timbale balik dalam bentuk
pembayaran, atau keuntungan material akan tetapi lebih mementingkan pada
reaksi positif masalah-masalh sosial yang diiklankan. Menurut Ad Council ada
beberapa kriteria yang dipakai untuk menentukan suatu kampanye pelayanan
masyarakat antara lain
a. Non komersial
b. Tidak bersifat keagamaan
c. Non politik
d. Berwawasan nasional
e. Diperuntukan bagi semua kalangan masyarakat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
f. Diajukan oleh organisasi yang telah diakui dan diterima
g. Dapat diiklankan
h. Mempunyai dampak dan kepentingan tinggi sehingga patut mendapat
dukungan media lokal maupun nasional. (Rhenald Khasali,1992:202).
Rhenald Khasali menambahkan bahwa ada beberapa langkah penting
dalam perancangan iklan layanan masyarakat, yang pada umunya tidak jauh
berbeda dengan perancangan iklan komersial. Adapun langkah-langkah
tersebut anatara lain
b. Identifikasi masalah, dilanjutkan dengan pemilihan dan analisia kelompok
sasaran. Kelompok ini dianalisis kebutuhannya, sauasana psikologis dan
sosiologis yang melingkupi, bahasa, jalan pikir, serta symbol-simbol yang
dekat dengannya.
c. Menentukan tujuan khusu iklan layanan masyarakat tentang apa yang
diharapkan dapat dicapai melalui kampanye tersebut.
d. Menentukan tema iklan. Tema iklan adalah topik pokok atau selling points
yang ingin dicapai oleh iklan.
e. Mentukan anggaran iklan yang diperlukan untuk suatu kampanye selama
periode tertentu.
f. Perencanaan media. Tahap ini meliputi tiga hal, yakni identifikasi media
yang ada dan tersedia, memlih media yang tepat, serta menentukan waktu
dan frekuensi penyiaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
g. Menciptakan pesan-pesan iklan yang tercermin dalam keseluruhan
tampilan iklan, baik itu headline, sub headline, body copy, artwork dan
logo, ang secara bersama-sama menarik dan memelihara perhatian
msayarakat.
h. Menilai keberhasilan kampanye iklan layanan masyarakat tersebut melalui
evaluasi. Evalusai sebaiknya dilakukan sebelum, selama, dan sesudah
kampanye berlangsung.
Iklan Layanan Masyarakat mempunyai juga beberapa peranan antara lain
: peran pemasaran, komunikasi, ekonomi, sosial, dan pendidikan.
a. Peran ILM dalam bidang ekonomi
Iklan Layanan Masyarakat dapat menggerakkan dan merangsang
bergeraknya yayasan atau organisasi nirlaba untuk mendapatkan dana
finansial dari para donator.
b. Peran Komunikasi
Kemampuannya menyebarluaskan dan menyajikan informasi pada
masyarakat luas, sehingga mereka mendapatkan informasi yang tidak
diketahui sebelumnya.
c. Peran Pemasaran
Peran pemasaran terlihat dengan penggunaan strategi pemasaran
agar program-program dari yayasan atau lembaga tertentu dapat diketahui
masyarakat.
d. Peran Pendidikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Iklan Layanan Masyarakat berisi pesan yang umumnya sarat
dengan informasi-informasi tentang suatu sebab sosial, cara-cara
melindungi diri atau pencegahan, dan ajakan untuk berpartisipasi aktif
dalam suatu kegiatan.
e. Peran Sosial
Memberikan pengetahuan kepada khalayak agar mampu
mempelajari dan menerapkan informasi-informasi yang ada didalamnya,
sehingga dapat memberikan perubahan dan peningkatan kualitas
hidupnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
BAB III
IDENTIFIKASI DATA
A. Gambaran Umum Indonesia Berkebun
Jakarta berkebun merupakan sebuah komunitas yang mengajak masyarakat
untuk menanam buah-buahan dan sayur-sayuran di lingkungan ibu kota.
Jakarta berkebun dibentuk sejak Februari 2011. Ridwan Kamil, arsitektur di
Bandung mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam Jakarta Berkebun
melalui media online twitter dengan hashtag #jakartaberkebun sejak Oktober
2011. Banyaknya masyarakat Jakarta yang prihatin dengan kondisi Jakarta
berminat untuk berpatisipasi dalam kegiatan yang dicetuskan oleh Ridwan
Kamil.
Sekitar dua puluh orang yang ikut serta dalam pertemuan pertama di bulan
Oktober 2010 dan membuat keputusan untuk mengambil langkah dalam
menyuburkan lahan-lahan kosong di wilayah Jakarta. Pada saat itu Perumahan
Springhill di daerah Kemayoran di Pusat Jakarta mewujudkannya dengan
memberikan lahan 10,800 meter persegi secara gratis untuk melakukan urban
farming. Event pertama di Kemayoran dihadiri oleh 150 peserta, dan setiap
peserta diberi lahan kecil untuk menanam kangkung. Kangkung merupakan
tanaman yang mudah untuk ditanam dan hanya membutuhkan waktu tiga
minggu sebelum siap dipanen. Peserta dianjurkan untuk melihat dan merawat
kondisi kangkung mereka. Jakarta Berkebun kini telah berkembang menjadi
sebuah komunitas yang postif untuk mengajak generasi muda untuk berkebun
54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
di daerah perkotaan. Tidak hanya di Jakarta, namun sekarang telah menyebar
di seluruh kota di Indonesia seperti Bandung, Yogyakarta, Semarang, Solo,
Surabaya serta kota-kota di pulau Sumatra, Kalimantan, Bali, dan Sulawesi.
Kini Jakarta Berkebun lebih dikenal dengan nama Indonesia Berkebun.
Indonesia Berkebun memenuhi 3 konsep yaitu :
1. Ekologi
Mengajarkan anak-anak untuk mengenal berbagai macam bentuk daun,
jenis-jenis akar, nama bunga dan bagian-bagiannya, serta nama-nama buah
yang ada di sekitarnya. Dengan terjun langsung di kebun, mereka juga dapat
melihat dan mengobservasi langsung manfaat cacing yang hidup di tanah
dan rantai makanan yang terjadi.
2. Edukasi
Selain pelajaran biologi diatas, anggota komunitas juga bisa menamai
kavlingnya berdasarkan nama kota, nama pulau atau nama negara.
Sehingga ketika si anak A (misalnya mempunyai kavling Pulau Jawa)
kemudian pergi ke kavling temannya B (Pulau Sumatera), dia akan
menemui plang tulisan berisi nama kota lain atau nama sungai , nama
danau atau bahkan nama selat yang harus dilewati ketika seseorang
menyeberang pulau.
3. Ekonomi
Merujuk pada hasil akhir berkebun yang sukses, pastinya panen akan
berlimpah apabila dibawa pulang ke rumah. Karena itu mungkin
pembicaraan awal berupa perbedaan jenis tanaman disetiap kavling akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
sangat berguna. Kalaupun tetap berlebih, hasil panen bisa dijual dengan
dititipkan pada tukang sayur.
Dalam hal ini Indonesia berkebun merupakan media yang mengajak dan
memberikan fasilitas kepada masyarakat untuk melakukan suatu kegiatan
berkebun bersama dengan memanfaatkan lahan – lahan kosong yang ada di
kotanya masing-masing. Sebagai sebuah kampanye sosial, Indonesia Berkebun
memerlukan sebuah indentitas yang dapat menggambarkan jati diri, maksud
dan tujuan dari kampanye ini, oleh karena itu mereka mengambil sebuah
bentuk yang sekiranya dapat menggambarkan semua hal tersebut, dengan
tujuan tersebut mereka menggunakan bentuk dari sebuah “POT”.
Pot merupakan sebuah inovasi yang diciptakan sebagai manifestasi lahan
dalam bentuk yang berbeda(mini), pot diciptakan untuk mengatasi masalah
kurangnya lahan(tanah) yang amat diperlukan dalam hal berkebun. Kami
membayangkan bahwa lahan/tanah kosong yang disediakan oleh (dalam hal
ini) Indonesia Berkebun sebagai sebuah lahan di dalam pot yang sangat besar
(10.600m2) yang diberikan kepada orang-orang yang memiliki keinginan untuk
berkebun. Oleh karena itu sekiranya bentuk sebuah POT dapat mewakili jati
diri, maksud, dan tujuan dari kampanye ini.
Logo dari kampanye ini memiliki beberapa unsur yaitu dua helai daun
dibagian atas bentuk pot; susunan materi pembentuk pot yang terdiri dari 3
bagian yang berbeda. Dua helai daun menggambarkan sesuatu yang ditanam
karena segala jenis tumbuhan akan bertumbuh dengan diawali dengan
munculnya daun.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Pada materi pembentuk pot, warna yang konsisten adalah hijau untuk
menggambarkan kesan natural/alamiah , sedangkan untuk warna yang dominan
menggunakan warna oranye yang merupakan warna khas kota Jakarta. Di
beberapa varian kota lain dipergunakan warna lain yaitu seperti biru dan
warna-warna lainnya, warna yang diambil merupakan warna - warna yang
diambil untuk menunjukan kekhasan dari daerah yang bersangkutan(riset kecil
dilakukan dengan melihat dari warna logo kota, warna seragam olahraga
daerah, baju adat dan sebagainya).
B. Gambaran Umum Solo Berkebun
Solo Berkebun merupakan sebuah kampanye sosial yang bertujuan untuk
mengajak masyarakat Indonesia khususnya kota Solo untuk peduli akan
lingkungan hidupnya. Selain itu kampanye ini juga bertujuan untuk
memberikan suatu kesadaran kepada masyarakat akan masalah banyaknya
lahan kosong yang terbengkalai yang sebenarnya dapat memiliki banyak
manfaat yang dalam konteks ini dapat difungsikan sebagai lahan untuk
meningkatkan kepedulian masyarakat akan lingkungan hidupnya dengan cara
berkebun. Skema urban farming dari Indonesia Berkebun sebagai berikut :
Sponsor: Pemberi pinjaman lahan dan / atau Pemberi dana untuk
penggarapan tanah awal, pembelian benih, alat-alat berkebun (sesuai
kesepakatan)
Wali Kebun: Individu yang bertanggungjawab sebagai kordinator. Orang
tersebut mempunyai kompetensi di bidang pertanian maupun tidak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Perawat kebun: Seorang pekerja (bisa paruh waktu) yang bertugas
menjaga lahan. Khususnya ketika lahan baru ditanami sehingga
membutuhkan perhatian ekstra.
Komunitas: Suatu keluarga utuh maupun lajang yang mempunyai
kepedulian berkebun tetapi tidak mempunyai lahan di pekarangannya.
C. Komparasi
Dalam perancangan ini yang menjadi bahan komparasi adalah komunitas-
komunitas di kota lain yan juga concern terhadap lingkungan di sekitarnya. Studi
komparasi digunakan untuk mengetahui efektifitas dari media kampanye yang
akan dirancang dibandingkan dengan media yang sudah pernah digunakan.
Adapun kampanye yang dilakukan oleh kota lain yang nantinya dijadikan
sebagai komparasi atau pembanding sebagai berikut :
1. Watu Ijo
Usaha ini berdiri pada Januari 2009 oleh Drs. Ahmad Adib, M.Hum.
Berawal dari keprihatinan beliau atas kondisi lingkungan saat ini. Sebagai
pemerhati lingkungan, dan sebagai anggota Green Peace, beliau merasa
memiliki sebuah tanggung jawab terhadap lingkungan yang pada akhirnya
diwujudkan dalam sebuah wadah yang bernama Watu Ijo. Konsep yang
diangkat adalah media melalui fashion uang berupa clothing sebagai salah
satu media kampanye yang dianggap cukup dekat dengan kehidupan
remaja, supaya kampanye bisa tersampaikan kepada masyarakat dengan
efektif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
2. Komunitas Sekar Ijo
Komunitas “Sekar Ijo” adalah komunitas yang mengusung pesan green
lifestyle yang bermunculan dengan berbagai motifm mulai dari bersepeda
ke kantor, bersepeda ke kampus, penghijauan lahan gersang, pembuatna
bank sampah, dan aksi lainnya. Nama Sekar Ijo diambil dari bahasa Jawa
yang artinya Bunga Hijau. Terinspirasi dari istilah Sego Segawe yang
artinya Sepeda Kanggo Sekolah Lan Nyambut Gawe, Sekar Ijo berarti
Sepeda Kanggo Resik Lan Ijo. Sampah dan gersangnya daerah perkotaan
menjadi masalah yang belum terselesaikan di Indonesia, khususnya di
Yogyakarta. Sekar Ijo menghadirkan inovasi baru denfan membentuk
komunitas bagi remaja untuk menyebarkan pesan green lifestyle dalam
bentuk yang baru dan lebih berwarna. Menggabungkan konsep budaya
bersepeda dan pengelolaan sampah plastik, juga tidak ketinggalan
menghijaukan lahan gersang di sekitar Yogyakarta dan Sleman. Tujuan
mereka adalah mengefektifkan budaya bersepeda yang sedang marak
berkembang di Yogyakarta. Karena dengan bersepeda dapat mengurangi
efek polusi udara. Selain itu, juga menginspirasi masayarakat yang
bersepeda untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan dan
penghijauan alam. Yang terakhir adalah mengajak masyarakat untuk
memilah dan mengolah sampah dnegan benar.
3. U-Care Green
U-Care adalah salah satu program U-Care Ukhuwah kota Bekasi yang
berkonsentrasi pada pengelolaan lingkungan hidup. Tujuan diadakannya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
program tersebut adalah problematika lingkungan hidup di kota Bekasi,
terutama masalah penanggulangan sampah. U-Care memiliki program
dasar sebagai awal dari kegiatan yang nantinya akan dikembangkan sesuai
kondisi dan situasi lokal. “BEKASI BERLIAN” atau Bekasi Bersih
Lingkungan merupakan salah satu jenis program U-Care yang berjangka
panjang karena dijadikan sebagai pilot project (proyek percontohan).
Kegiatan BEKASI BERLIAN memusatkan perhatian pada permasalahan
penanganan sampah kota. Tujuan programnya adalah meningkatkan
kesadaran kepada masyarakat tentang menjaga kualitas lingkungan yang
nyaman, harmoni, bersih dan sehat. Selain itu, juga mendapatkan manfaat
dari hasil pelatihan pengolahan sampah.
D. Analisa SWOT
Analisis SWOT bertujuan untuk mengetahui perbandingan obyek
perancangan dengan perancangan yang pernah ada dilihat dari data fisik. Analisa
ini membantu untuk melihat kembali kekuatan (strength), kelemahan (weakness),
kesempatan (opportunity), dan ancaman (threat).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
SWOT Solo Berkebun Watu Ijo Sekar Ijo U- Care
Strength
1. Mendapatkan beberapa
merchandise untuk
mendukung kegiatan tanam-
menanam
2. Merupakan komunitas non-
profit.
3. Media promosi yang sesuai
denan ketertarikan remaja
sehingga dapat diaplikasikan
dalam kehidupan mereka
sehari-hari.
4. Anggota yang berpengalaman
dalam bidangnya masing-
masing.
1. Dalam setiap
pembelian produk
Watu Ijo akan selalu
mendapatkan satu pot
tanaman, sebagai
salah satu bentuk
kampanye.
1. Jangkauan promosi
kesehatan lebih luas.
2. Media yang
digunakan menarik
karena bersifat ramah
terhadap lingkungan.
1. Jangkauan promosi
kesehatan lebih luas
2. Dana promosi
kesehatan lebih besar
3. Sudah memiliki
banyak event yang
berhubungan dengan
pelestarian
lingkungan
Weakness
1. Biaya produksi lebih mahal/
banyak.
1. Kurangnya staff ahli
yang bergerak dalam
1. Target audiens kurang
mengena.
1. Target audiens
kurang mengena.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
2. Waktu yang diperlukan untuk
membuat media promosi Solo
Berkebun lebih lama.
bidang lingkungan.
2. Keberadaanya belum
begitu dikenal
masyarakat.
2. Kurangnya promosi
kepada masyarakat.
Opportunity
1. Banyak menjalin kerjasama
dengan perusahaan swasta
yang mendukung.
2. Isu yang diangkat merupakan
isu yang sedang hangat di
masyarakat.
3. Masyarakat yang sedang
menyukai hal-hal yang
bersifat penghijauan alam.
1. Di kota Solo sendiri
belum terdapat usaha
yang sejenis. Hanya
ada perusahaan
clothing biasa.
1. Melestarikan
lingkungan
merupakan kebutuhan
utama pada setiap
masyarakat
1. Melestarikan
lingkungan
merupakan
kebutuhan utama
pada setiap elemen
masyarakat
Threat
1. Adanya permainan atau game
digital lain yang lebih
menarik perhatian anak.
1. Kurangnya antusisme
masyarakat terutama
anak muda terhadap
lingkungan.
1. Remaja yang mulai
jenuh dengan
banyaknya
komunitas di
kotanya.
1. Banyaknya ragam
aktivasi promosi
yang dilakukan oleh
komunitas lain yang
sejenis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
E. Positioning
Strategi positioning sebagai dasar strategi pemasaran dikemukakan oleh
Jack Trout dan Al Ries pada awal tahun 1972 dan menjadi dasar yang popular
pengembangan strategi kreatif. Mereka berdua merupakan penulis buku yang
berjudul Positioning: The Battle for Your Mind. Gagasan umum positioning
adalah menempatkan sebuah produk untuk mendapatkan posisi yang baik
dalam benak konsumen. Positioning yang efektif mensyaratkan bahwa suatu
perusahaan sepenuhnya menyadari dan mengeksploitasi kelemahan-
kelemahan persaingan. Suatu merek diposisikan dalam benak konsumen untuk
dapat menyaingi pesaingnya. Jack Trout dan Al Ries mengatakan bahwa
positioning bukan yang dikerjakan terhadap produk, tetapi yang dikerjakan
terhadap benak konsumen (M. Suyanto, 2004:119). Mereka juga berpendapat
bahwa perusahaan yang sukses harus berorientasi pada “competitor (kepada
pesaing)” harus mencari poin-poin kelemahan dalam posisi competitor
mereka, dan kemudian meluncurkan serangan pemasaran terhadap poin-poin
kelemahan tsb. Positioning ini bisa diimplementasikan dengan menggunakan
USP, citra-merek, atau pendekatan kreatif lainnya. (Terence A Shimp,
2003:443)
Ada enam pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan
positioning, yaitu:
1. Positioning berdasarkan atribut, ciri-ciri atau manfaat bagi pelanggan,
yaitu dengan jalan mengasosiasikan suatu produk dengan atribut tertentu,
karakteristik khusus, atau dengan manfaat bagi pelanggan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
2. Positioning berdasarkan harga/ kualitas, yaitu berusaha menciptakan kesan
atau citra berkualitas tinggi.
3. Positioning yang dilandasi aspek penggunaan atau aplikasi.
4. Positioning berdasarkan pemakai produk, yaitu mengaitkan produk dengan
tokoh terkenal.
5. Positioning berdasarkan kelas produk tertentu.
6. Positioning berkenaan dengan pesaing, yaitu dikaitkan dengan posisi
persaingan terhadap pesaing utama.
Tujuan pokok strategi positioning adalah:
1. Untuk menempatkan atau memposisikan produk di pasar sehingga produk
tersebut terpisah atau berbeda dengan merek-merek yang bersaing
2. Untuk memposisikan produk sehingga dapat menyampaikan beberapa hal
pokok kepada para pelanggan, yaitu what you stand for, what you are, dan
how you would like customers to evaluate you.( Fandy Tjiptono,1995:91-92)
Pada perancangan kampanye solo berkebun melalui desain komunikasi
visual diposisioningkan sebagai media alternatif yang inovatif dan efektif dalam
mengkomunikasikan pesan ajakan ke masyaraktan untuk berkebun kepada target
audience.
F. USP (Unique Selling Prepotion)
Strategi unique selling preposition dikembangkan oleh Rosser Reeves.
Strategi ini berorientasi pada keunggulan atau kelebihan produk yang tidak
dimiliki oleh produk saingannya. Kelebihan tersebut juga merupakan sesuatu yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
dicari atau dijadikan alasan konsumen menggunakan suatu produk. Produk
dibedakan oleh karakter yang spesifik (M.Suyanto, 2004:116).
Ciri utama periklanan USP adalah memperkenalkan perbedaan penting
yang membuat suatu produk yang unik, lalu mengembangkan suatu klaim
periklanan hingga para pesaing tidak bisa memilih atau tidak memiliki pilihan.
Penerjemahan keistimewaan produk yang unik ke dalam suatu manfaat yang
relevan bagi konsumen, memberikan preposisi penjualan yang unik. Dalam
berbagai hal strategi USP merupakan teknik kreatif yang optimum. Ini karena
strategi tersebut memberi alasan pembeda yang jelas bagi konsumen untuk
memilih merek pengiklan daripada penawaran kompetitif lainnya. (Terence A
Shimp, 440-441)
Dalam perancangan ini, USPnya adalah perancangan kampanye Solo
Berkebun melalui media komunikasi visual untuk generasi muda agar mereka
mau terlibat dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh Solo Berkebun.
G. Pengumpulan Data Kuesioner
Kuesioner disebar ke SMP, SMA, dan Universitas di Solo. Diantaranya adalah
SMP Al Islam 1 Solo, SMA Batik 1 Solo, SMK 3 Solo, STM 1 Solo, SMA 4 Solo
dan Universitas Sebelas Maret. Jumlah kuesioner yang disebar adalah seratus
kuesioner. Berikut ini adalah hasilnya:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Dari pertanyaan diatas dapat disimpulkan bahwa remaja saat ini
jarang melakukan kegiatan berkebun. Oleh karena itu Solo Berkebun
memiliki tanggung jawab besar untuk mengajak remaja untuk mengenal
lebih jauh aktifitas berkebun.
Setelah menyebar quesioner ke beberapa sekolah-sekolah dan
universitas di Solo, ternyata masih banyak generasi muda yang merasa
7%19%
34%
28%
12%
1. Apakah Anda sering melakukan kegiatan berkebun?
A. Sering sekali B. Sering C. Jarang D. Jarang sekali E. Belum pernah
40%
30%
20%
8% 2%
2. Pentingkah pengenalan lingkungan alam disekitar kita dimulai
dari usia dini?
A. Sangat penting sekali B. Sangat penting C. Penting
D. Kurang penting E. Tidak penting
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
bahwa pengenalan lingkungan alam sangat penting dan harus dimulai dari
usia dini.
Rata-rata anak remaja saat ini pernah menanam cabe di kebun
rumahnya. Namun ada beberapa dari mereka yang pernah menanam
bunga, tanaman hias dan herbal.
32%
7%
18%
14%
29%
3. Tanaman apa saja yang pernah Anda tanam?
A. Cabe B. Kangkung C. Pisang D. Mangga E. Jawaban bervariasi
73%
27%
4. Apakah Anda pernah mendengar komunitas Solo
Berkebun?
A. Belum Pernah B. Pernah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Lebih dari 50% koresponden belum pernah mendengar komunitas
Solo Berkebun. Dari data di atas penulis memiliki tanggung jawab untuk
melakukan perancangan promosi yang menarik untuk Solo Berkebun agar
lebih dikenal masyarakat Solo terutama generasi mudanya.
Pertanyaan 5 sampai dengan 12 merupakan pertanyaan yang
berkaitan dengan Solo Berkebun dan event seperti apa yang diinginkan
remaja saat ini.
Sekitar 37% remaja mengetahui komunitas Solo Berkebun dari
social media seperti twitter dan facebook.
11%
37%26%
11% 15%
5. Darimana Anda megetahui komunitas Solo Berkebun?
A. Teman/ keluarga B. Social media C. Koran/ majalah
D. Public space E. Jawaban bervariasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
Lebih dari 50% remaja menjawab bahwa advokasi yang dilakukan
Solo Berkebun masih kurang.
Dari grafik diatas dapat disimpulkan bahwa 59% remaja
menginginkan event yang diadakan Solo Berkebun semi formal. Santai
dalam setiap kegiatannya namun juga serius dalam mengajari remaja
berkebun secara baik dan benar.
0% 7%
41%
30%
22%
6. Menurut Anda, sudah cukup baikkah Solo Berkebun dalam
melakukan advokasi?
A. Sudah baik sekali B. Sudah baik C. Baik D. Kurang baik E. Belum baik
4%
59%
33%
4%
9. Event yang seperti apakah ya ng Anda inginkan dari komunitas
Solo Berkebun?
A. Sangat formal B. Semi formal C. Santai D. Sangat santai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
Lokasi yang sangat diinginkan remaja dalam melakukan kegiatan
Solo Berkebun adalah di lahan kosong, yang kedua adalah taman kota.
Namun ada juga diantara mereka yang menjawab mall dan jalan-jalan
utama di Solo.
Dari pertanyaan diatas, sekitar 41% remaja yang menganggap
bahwa pengenalan terhadap SoloBerkebun merupakan media yang sangat
efektif untuk memberikan pengajaran tentang lingkungan di sekitarnya.
29%
15%30%
26%
10. Dimanakah lokasi yang tepat untuk melakukan kegiatan Solo
Berkebun?
A. Taman kota B. Sekolahan C. Lahan kosong D. Jawaban bervariasi
22%
41%
33%
4% 0%
11. Apakah menurut Anda promosi dan pengenalan terhadap Solo
Berkebun merupakan media yang efektif untuk memberikan pengajaran
tentang lingkungan di sekitarnya?
A. Sangat efektif sekali B. Sangat efektif C. Efektif D. Kurang efektif E. Belum efektif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
Warna pastel atau warna soft merupakan warna yang diinginkan
remaja untuk melakukan promosi Solo Berkebun.
11%
33%
37%
15%
4%
12. Menurut Anda warna apakah yang paling menarik untuk
melakukan promosi terhadap Solo Berkebun?
A. Warna cerah sekali B. Warna cerah C. Warna pastel
D. Warna gelap E. Warna gelap sekali
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
BAB IV
KONSEP KREATIF DAN PERANCANGAN MEDIA
A. Metode Perancangan
Sebelum memasuki proses pembuatan iklan, perlu diperhatikan data yang
akurat dari hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya untuk mendapatkan
objekvitas yang maksimal. Selain itu kalkulasi pengeluaran dana juga perlu
dipertimbangkan dengan seksama untuk mengurangi atau mengantisipasi
pengeluaran yang bersifat percuma.
Metode perancangan ini adalah kampanye Solo Berkebun. Terdapat
beberapa aspek yang disampaikan pada pelaksanaan kampanye ini yaitu
memberikan informasi kepada masyarakat tentang tata-cara berkebun yang baik
dan benar. Supaya kampanye ini berjalan sesuai dengan rencana awal, maka
perancangan kampanye dibuat dengan format yang jelas, sederhana, menarik, dan
dapat dipahami dengan mudah oleh masyarakat,
Metode perancangan merupakan suatu cara, proses, perbuatan merancang
untuk mencapai tujuan yang tersusun secara teratur. Dalam perancangan
diperlukan suatu metode agar setiap rencana yang dilakukan lebih terarah dan
berhasil. Metode sangat penting peranannya dalam memulai suatu rencana atau
kegiatan ataupun dalam sebuah promosi.
Promosi yang dilakukan akan lebih tepat sasaran apabila metode yang
digunakan juga tepat, oleh karena itu perlu adanya perancangan promosi untuk
memperkenalkan Solo Berkebun kepada khalayak masyarakat. Dalam pembuatan
69
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
sebuah perancangan promosi di perlukan strategi-strategi perancangan agar
mencapai target sasaran. Strategi perancangan yang digunakan meliputi :
1. Pengumpulan data dan pengolahan data yang merupakan pedoman untuk
merumuskan tema, tujuan media, dan tujuan kreatif.
2. Mengidentifikasi sejarah perusahaan dan tujuan kreatif.
3. Mengidentifikasi masalah dan menetapkan tujuan komunikasi.
4. Menetapkan target audience sasaran untuk mengetahui consumer insight,
dilakukan pengambilan strategi positioning serta pengambilan penentuan
unique selling prepositioning (USP).
5. Merancang strategi kreatif.
6. Merancang corporate identity yaitu pembuatan logo yang disesuaikan dengan
visi misi dan tujuan Solo Berkebun dengan konsep kreatif dan diaplikasikan
pada segala kebutuhan sarana yang menunjang kegiatan perusahaan tersebut.
7. Menetapkan media yang sesuai dengan karakteristik target market maupun
target audience.
8. Merancang gaya dalam mengeksekusi pesan.
9. Menetapkan pemlihan media placement.
Menetapkan anggaran media promosi dan periklanan yang digunakan
untuk keperluan promosi dalam jangka tertentu yang disesuaikan dengan anggaran
Solo Berkebun itu sendiri.
Tahap berikutnya adalah tahap eksekusi material yang digunakan untuk
berkomunikasi dilanjutkan dengan pemilihan media yang efektif dan efisien serta
eksekusi ke media placement yang telah terpilih.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
B. Konsep Kreatif
Kreativitas merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, yaitu
kebutuhan akan perwujudan diri (aktualisasi diri) dan merupakan kebutuhan
paling tinggi bagi manusia (Maslow, dalam Munandar, 2009). Pada dasarnya
setiap orang dilahirkan di dunia dengan memiliki potensi kreatif. Kreativitas dapat
diidentifikasi (ditemukenali) dan dipupuk melalui pendidikan yang tepat
(Munandar, 2009).
Kreativitas merupakan kemampuan menyajikan gagasan atau ide baru.
Inovasi merupakan aplikasi gagasan atau ide baru tersebut. Kreativitas hampir
selalu digunakan dalam setiap periklanan karena kreativitas dapat membantu
periklanan dalam memberikan informasi, membujuk mengingatkan,
meningkatkan nilai, dan dapat meledakkan periklanan. Konsep kreatif dapat di
artikan sebagai terjemahan dari berbagai macam informasi mengenai tujuan
khalayak sasaran, berbagai strategi pemasaran. Konsep kreatif meliputi gaya
desain dan karakteristik visual. Pembuatan desain untuk kampanye ini harus
mempunyai gaya desain yang sesuai dengan khalayak umum, khususnya remaja,
serta harus bisa mempengaruhi masyarakat untuk bertindak dan mendukung
kampanye yang di lakukan sesuai dengan positioning yang diinginkan.
Kampanye tentang berkebun memang masih tergolong jarang di lakukan,
jadi ini merupakan masalah yang harus dipecahkan dalam kampanye ini dengan
penggunaan gaya desain serta karakteristik visual yang sesuai. Sebelum dimulai
aktivasi promosi Solo Berkebun pada setiap sekolah-sekolah yang ada di Solo,
terlebih dahulu ditempelkan poster event, sehingga remaja dapat mempersiapkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
diri untuk mengikuti kegiatan dalam kampanye tersebut. Kegiatan promosi
kampanye Solo Berkebun ini dimulai dengan memberikan tas kain yang berisi
media utama beserta media pendukung dan merchandise untuk setiap remaja.
Dalam kampanye ini akan diberikan flower pot yang berisi benih dan
pupuk. Berawal dari konsep bahwa melakukan kegiatan berkebun tidak harus
memiliki lahan yang luas. Tujuan kampanye adalah mengajak remaja untuk
menjadikan hobi berkebun sebagai rutinitas yang digemari oleh mereka, dsan
tidak menjadikan lahan yang sempit sebagai alasan untuk tidak berkebun. Ketika
festival berkebun berlangsung akan ada proses penanaman hingga memanen
tananman tersebut. Gaya desain yang akan digunakan dalam kampanye ini dibuat
sederhana dengan menonjolkan ilustrasi maupun foto. Warna yang digunakan
dalam desain ini merupakan warna-warna yang terdapat dalam sayuran dan buah-
buahan itu sendiri yang benar-benar akan mendukung tema. Typography yang
digunakan merupakan jenis typography yang memberi aksen simple dan lugas
namun mudah dibaca agar khalayak dapat menangkap pesan yang ingin
disampaikan. Untuk headline dibuat lebih mencolok di bandingkan dengan sub
headline dan body copy. Ilustrasi yang di gunakan merupakan ilustrasi untuk
memperkuat pesan yang ingin disampaikan.
Berikut ini akan diuraikan konsep kreatif yang dgunakan dalam membuat
oerancangan media kampanye Solo Berkebun:
1. Penggunaan Media Flower Pot
Di negara maju seperti Jepang menanam merupakan suatu hal yang
menyenangkan. Taman atau kebun mempunyai arti yang sangat penting
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
dalam budaya Jepang. Hal ini sepertinya tidak lepas dari pengaruh philosophy
Shinto yang merupakan agama atau kepercayaan yang memuja alam.
Kemudian agama Buddha yang datang belakangan juga memberi sentuhan
dan pengembangan yang tidak kalah besarnya. Banyak tempat ibadah di
Jepang khusunya Shinto dan Buddha mempunyai taman yang sangat terkenal
keindahannya. Tentu saja taman bukan hanya monopoly dimiliki dan
dibangun di kuil saja namun juga dimiliki oleh buat untuk kepentingan pribadi
yaitu di rumah. Taman atau kebun gaya Jepang mempunyai keunikan
tersendiri karena merupakan paduan antara tanaman, batu dan air.
Kadang di antara tiga bahan di atas batu mempunyai porsi yang sangat
besar sehingga cendrung membuatnya berbeda dengan taman gaya
Eropa. Penempatan lampu taman yang terbuat dari batu mungkin
merupakan salah satu ciri khas dari taman gaya Jepang. Jepang
mempunyai hari libur nasional yaitu hari berkebun yang dirayakan
setiap 29 April yang merupakan bagian dari libur Golden Week.
Sepertinya hal ini merupakan perwujudan dan penghargaan mereka
pada tanaman. Melihat Jepang bisa maju karena pelestarian alamnya,
penulis memilih media flower pot dalam pelaksanaan kampanye Solo
Berkebun. Dari situ remaja bisa mempelajari langsung proses
penanaman benih hingga panennya.
2. Penciptaan konsep
Dalam menjaga dan merawat kebun tentu remaja harus mendapatkan
seuatu pengajaran terlebih dahulu. Untuk itulah media flower pot ini
sangat cocok dijadikan langkah awal dalam pelestarian alam terutama
dalam hal berkebun. Materi yang akan diberikan dalam festival yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
diadakan oleh Solo Berkebun akan disesuaikan dengan tingkat remaja
usia pra sekolah menegah dalam menerima pelajaran.
3. Strategi Visual
a. Strategi visual verbal
Strategi visual verbal berfungsi untuk mempermudah pemahaman
terhadap teks yang dibuat. Ada beberapa aspek dalam unsur verbal,
antara lain :
1.) Headline/ judul utama
Headline atau judul adalah bagian terpenting dari suatu
iklan. Penyusunan sebuah headline yang menarik akan sangat
krusial dalam menarik perhatian pembacanya. Ketika orang
melihat iklan ataupun media informasi, terutama pada iklan
cetak, maka yang dilihat untuk pertama kalinya adalah pada
headline. Oleh karena itu, headline berfungsi sebagai penangkap
perhatian utama (eye catcher). Headline yang digunakan dalam
perancangan kampanye Solo Berkebun ini adalah “Berkebun
yuk”. Headline tersebut merupakan sebuah kalimat persuasif
(ajakan).
2.) Sub headline ( Sub judul)
Anak judul (sub headline) adalah jembatan penghubung
antara headline dengan body text. Sub headline digunakan
untuk lebih memperjelas headline secara singkat baik fakta
maupun keterangan yang disampaikan isi pesan sekaligus.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
Mengarahkan sedemikian rupa sehingga pembaca tertarik
seperti apa yang diharapkan dari pesan yang disampaikan.
Aplikasi pada desain nantinya sub headline
diaplikasikan pada media yang tujuannya informative untuk
memberi daya tarik agar orang tertarik untuk membacanya. Sub
headline yang digunakan untuk perancangan kampanye ini
adalah “Fresh from my garden”.
3.) Bodycopy (teks)
Body copy merupakan penjelas dari apa yang tertulis
dalam headline sampai diperkirakan pembaca sudah mampu
memahaminya. Sehingga perlu dibuat sekomunikatif dan
seefektif mungkin. Body copy menjadi perluasan ide yang
disampaikan oleh headline dalam ilustrasi. Body copy dibuat
singkat jelas dan padat sehingga mudah dibaca dan diingat
konsumen. Dalam hal ini bodycopy berisi manfaat apa saja
yang bisa diperoleh dari berkebun.
b. Strategi Visual Non Verbal
Berikut ini yang termasuk dalam strategi visual non verbal:
1.) Ilustrasi
Dalam sebuah iklan, ilustrasi berfungsi untuk memperjelas
atau menerangkan pesan yang sekaligus sebagai daya tarik bagi
audiens. Ilustrasi juga dapat mendukung pesan, agar lebih bisa
masuk ke dalam benak khalayak. Perencanaan ilustrasi harus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
dapat menarik perhatian, merangsang minat untuk membaca
kesuluruhan pesan, menjelaskan suatu pernyataan atau keadaan,
menciptakan suasana khas, mendramatisir pesan, mendukung
judul iklan serta keseluruhan sehingga berkesan unik dan
mengesankan pembaca untuk selalu ingat di dalam benaknya.
2.) Typography (huruf)
Typography merupakan seni menyusun atau mengatur
bentuk, jenis, dan ukuran huruf. Jenis huruf yang dipakai harus
memperhatikan dan menyesuaikan dengan pesan atau tema yang
diambil. Penggunaan unsur huruf dalam perancangan ini adalah
mutlak. Pemilihan jenis huruf untuk keperluan seperti digunakan
dalam penulisan headline, sub headline dan sebagainya, perlu
memperhatikan tingkat keterbacaan dari ukuran hurufnya. Setiap
jenis huruf dalam ukuran yang sama akan memiliki perbedaan
dalam tingkat keterbacaannya.
3.) Warna
Warna adalah pelengkap dari suatu bentuk serta merupakan
salah satu unsur dalam menambah daya tarik visual. Warna
merupakan unsur yang penting karena warna merupakan bahasa
komunikasi tersendiri yang di sampaikan melalui penglihatan.
Permainan warna dapat menentukan menarik atau tidaknya
suatu iklan. Apalagi bila permainan atau penggunaan warna
dalam suatu iklan dapat menimbulkan kesan unik dan enak di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
pandang, karena setiap individu memiliki reaksi yang berbeda
terhadap warna.
4.) Layout atau Tata Letak
Layout adalah menyusun atau mengatur bidang-bidang
pada desain grafis untuk memperoleh komposisi yang tepat serta
mempunyai daya persuasi yang tinggi, penempatan ilustrasi,
tipografi baik penempatan maupun ukurannya di tentukan oleh
layout. Layout merupakan fondasi dalam karya desain grafis.
5.) Media
Media adalah wahana untuk menyampaikan pesan
periklanan. Untuk menyampaikan komunikasi dalam suatu
kampanye di butuhkan beberapa media yang bentuknya
bermacam-macam. Dalam hal ini, media periklanan di bagi
menjadi dua kelompok:
a. Media Lini Atas (Above the line media)
Yaitu dengan media elektronik (tv, radio) media cetak
(surat kabar, majalah) dan media luar ruang (papan
reklamne)
b. Media Lini Bawah (Below the line media)
Yaitu dengan kalender, agenda, souvenir, dll.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
C. Standar Visual
Dalam pelaksanaan kampanye melalui desain komunikasi visual ada
beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan pesan. Desainer
grafis membutuhkan pemahaman yang mendalam mengenai elemen-elemen dasar
dan prinsip-prinsip desain, karena seorang desainer grafis harus bisa mengambil
bagian kata, gambar, dan elemen-elemen grafis lain dan mengaturnya ke dalam
komunikasi yang menyatu dalam format.
1. Ilustrasi
Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik drawing,
lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan
hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk. Ilustrasi
sering dianggap sebagai bahasa universal yang dapat menembus rintangan
yang ditimbulkan dari perbedaan bahasa. Tujuan ilustrasi adalah untuk
menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi, atau informasi tertulis
lainnya. Diharapkan dengan bantuan visual, tulisan tersebut lebih mudah
dicerna.
Perencanaan ilustrasinya menggunakan berbagai macam teknik
pendekatan antara lain menggunakan teknik fotografi, gambar manual,
ataupun oleh komputer untuk mendapatkan visual yang mendukung pesan
verbal.
Melalui key visual, diharapkan khalayak dapat menangkap dari maksud
kegiatan promosi yaitu mengajak minat khalayak terhadap program kampanye
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
yang ditawarkan yaitu, Berkebun yuk, fresh from my garden. Key visual yang
dipilih adalah image segar, sehat dan alami.
Dalam teknik pengambilan gambar yang baik, maka akan didapatkan key
visual yang sangat memotivasi para target audiens untuk dapat tertarik danlam
kegiatan promosi ini.
1. Ilustrasi inti
Untuk ilustrasi inti nantinya berupa gambar daun yang berasal dari
sayur dan buah-buahan.
2.Ilustrasi Utama
Penempatan ilustrasi inti berada dalam space media dengan komposisi
sebesar 20%.
3.Logo Komunitas
Selain iustrasi inti terdapat satu lagi ilustrasi yang harus digunakan
dalam kegiatan promosi ini yaitu logo komunitas. Logo komunitas
dalam hal ini merupakan pendamping untuk semua eksekusi dari
desain ini.
2. Typography
Typography adalah seni memilih, menyusun, dan mengatur tata letak huruf
dan jenis huruf cetak mencerminkan suatu sikap, pembawaan, atau
karakteristik sendiri-sendiri.
Perancangan tiporafi yang digunakan adalah tipografi yang memberikan
kesan simple, lembut, dan memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi. Adapun
pilihan tipografi yang digunakan adalah :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
a. Never Let Go
b. Hanging By a Thread
c. Amandine
d. Adler
e. Pointy
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
f. LetterOmatic
3. Logo
Logo diartikan sebagai tanda gambar, symbol khusus atau dari suatu
identifikasi, tetapi dengan karakteristik yang berbeda logo dapat di
klarifikasikan sebagai berikut:
a. Bentuk huruf atau alphabetical form (berdasarkan pada huruf atau
kombinasi huruf)
b. Bentuk konkrit datu concrete (berdasarkan bentuk makhluk hidup
manusia, hewan, tumbuhan dan benda lainnya)
c. Bentuk abstrak atau abstract (figure geometris, seperti spiral m
segitiga, kotak, lingkaran, garis, dsb)
d. Symbol elemen visual (bentuk hati, tanda silang, not, tanda panah, dll)
Adapun criteria mengenai sebuah logo yang baik:
b. Menarik.
c. Mudah dibedakan dengan lainnya atau mampu memberikan suatu
identitas terhadap produk.
d. Sederhana (dapat dilihatm mudah dikenali, dan diingat)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
e. Sesuai dengan karakteristik atau cirri khas perusahaan dan citra yang
diinginkan.
f. Dapat diaplikasikan dengan mudah pada semua media desain grafis,
baik dua maupun tiga dimensi dan dalam berbagai ukuran.
Logo kampanye itu sendiri, yaitu “Berkebun yuk! Fresh from my garden”.
Logo tersebut berfungsi sebagai pengenal yang membedakan dengan
kampanye lain untuk menanamkan citra kampanye kepada khalayak. Logo
yang digunakan “Berkebun yuk! Fresh from my garden” ini terdiri dari dua
warna yaitu tosca dan oren. Logo ini dibuat untuk menunjukkan kejelasan,
keseimbangan, kelayakan, keindahan, dan kesederhanaan.
GSM (Graphic StandardMAnual) Logo:
c. Configuration
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
d. Color Guide
e. Grid
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
f. Scale
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
g. Clear Area
4. Warna
Warna adalah salah satu unsur dalam menambah daya tarik visual.
Warna dapat merangsang mata manusia dan dapat membangkitkan emosi
manusia. Warna merupakan pelengkap gambar serta mewakili suasana hati
pelukisnya dalam berkomunikasi.
Warna merupakan unsur pokok dalam seni rupa yang memiliki fungsi
diantaranya:
a. menarik perhatian
b. memperoleh suasana sesuai dengan pesan yang dibuat
c. untuk menambah/menimbulkan suasana meriah
d. membantu membangkitkan perasaan tertentu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
Perencanaan warna yang akan digunakan ditentukan dari psikologis
warna dan juga dari hasil kuisioner yang telah disebar. Berdasarkan hasil
kuisioner warna yang paling disukai oleh reamaja adalah warna-warna cerah.
a. Warna hijau melambangkan kesegaran dan hidup yang sehat. Pola hidup
yang sehat adalah dengan menerapkan kegiatan berkebun dalam
kehidupan sehari-harinya. Warna ini sangat cocok untuk konsep kampanye
dari Solo Berkebun.
b. Warna oren merupakan satu warna yang melambangkan kehangatan,
kreatif serta emosi. Dalam aspek kehidupan seharian manusia, warna oren
melambangkan karakter yang bersemangat dan komited terhadapat suatu
hal yang dijalaninya. Makna ini menjelaskan bahwa warna oren dapat
member kehangatan serta keceriaan untuk masyarakat dalam kegiatan
berkebunnya.
5. Layout (Tata Letak )
Layout atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan tata letak adalah
pengaturan tulisan-tulisan dan gambar-gambar. Sebuah layout dapat bekerja
dan mencapai tujuannya bila pesan-pesan yang akan disampaikan dapat segera
ditangkap dan dipahami oleh pengguna dengan suatu cara tertentu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
Selanjutnya, sebuah layout harus ditata dan dipetakan secara baik supaya
pengguna dapat berpindah dari satu bagian ke bagian yang lain dengan mudah
dan cepat. Akhirnya, sebuah layout harus menarik untuk mendapatkan
perhatian yang cukup dari penggunanya.
Dalam kampanye ini yang digunakan adalah jenis jumble layout yaitu
komposisi beberapa gambar dan teksnya disusun secara teratur. Contoh
tampilan jumble layout:
Untuk mecapai tujuan yang diinginkan dari kampanye ini maka perlu
adanya follow up, yaitu dengan membuat sebuah event yang akan
memperkenalkan tentang apa dan manfaat “Berkebun yuk, fresh from my
garden!”. Dengan event ini akan terjadi interaksi dan sharing langsung,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
dimana audiens dengan leluasa dapat mencari tahu apa itu “Berkebun yuk,
fresh from my garden!” dan apa saja manfaatnya. Sedangkan materi yang akan
dibahas adalah tentang cara hidup sehat dan manfaat “Berkebun yuk, fresh
from my garden!”. Materi desain yang akan digunakan antara lain baliho,
event poster, x-banner, indoor poster.
C. Standar Visual
1. Media Utama Promosi Solo Berkebun
a. Flower pot
1. Poster Indoor
2. Media Pendukung Promosi Solo Berkebun
a. Baliho
b. Iklan koran
c. Poster event
d. Brochure
e. Flyer
f. X-banner
3. Office stationary
a. Pensil
b. Letter head
c. Amplop
4. Merchandise
a. Kaos
b. Sticker
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
c. Pin
d. Pembatas buku
e. Mug
f. Gantungan kunci
g. Tas
h. Kalender
i. Apron
j. Glove
k. Mitten
D. Pemilihan Media
Pemilihan media harus tepat sasaran sehingga dapat menunjang
keberhasilan promosi itu. Adapaun yang dimaksud dengan media adalah sluran
penyampaian pesan komersial kepada khalayak sasaran. Pemilihan setiap media
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti produk, jenis pesan, pasar sasaran luas, dan
jenis distribusi dan anggaran, strategi iklan pesaing serta keunggulan dan
kekurangan media itu sendiri. Selain itu pemilihan media juga tergantung pada
tujuan periklanan, yang merupakan pintu gerbang dari seluruh kegiatan dalam
program periklanan. Media-media yang dipilih antara lain :
1. Flower Pot
Pot yang berisi tanah dan biji tanaman yang nantinya akan di rawat oleh setiap
anggota dari Solo Berkebun.
Alasan pemilihan media
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
Selain sebagai media promosi Solo berkebun, media ini sangat bermanfaat
bagi remaja agar lebih menghargai alamnya.
Media placement
Diberikan sebagai souvenir ketika event maupun kampanye Solo berkebun.
2. Indoor Poster
Merupakan media utama kedua dari promosi Solo Berkebun. Indoor Poster
merupakan sebuah media informasi yang dipasang di dalam ruangan. Poster
ini berisi informasi tentang manfaat dari berkebun. Kelebihan lainnya adalah
penempatannya fleksibel, dapat dipasang pada saat berlangsungnya kampanye
Solo Berkebun.
Alasan pemilihan media
Indoor poster dipilih sebagai salah satu media utama karena dianggap sebagai
media yang sangat menarik untuk menarik perhatian khalayak umum.
Media placement
Poster ini ditempatkan di dalam area berlangsungnya kampanye Solo
Berkebun.
3. Media Pendukung Promosi Solo Berkebun
a. Baliho
Baliho merupakan jenis produk promosi kampanye outdoor dengan bentuk
besar, materi yang ditawarkan berupa nama, logo, ilustrasi, dan suatu pesan
yang disampaikan. Jenis billboard sendiri terdiri dari beberapa macam
seperti billboard front light, back light, trivision, jembatan penyebrangan,
bando jalan. Baliho dapat ditempatkan pada tempat yang srategis terutama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
pada jalan-jalan arteri yang memungkinkan para pengguna jalan untuk
mencermati langsung dan mengenali produk yang ditawarkan hanya
dengan sekali pandang.
Alasan pemilihan media
Baliho merupakan media yang efektif dalam sebuah promosi.
Media placement
Untuk baliho penempatannya di ruas jalan besar, seperti penempatan yang
berada di Jl Slamet Riyadi.
b. Iklan koran
Iklan pada koran dipilih karena keefisienan dan keefektifitasnya. Media
surat kabar memiliki jangkauan yang sangat luas, surat kabar merupakan
media komunikasi massa yang menjangkau sasaran konsumen regional,
nasional, maupun lokal. Surat kabar dibaca oleh sebagian besar masyarakat
yang notabene adalah target audiens.
Media placement
Diletakkan pada iklan koran di Solopos, Joglosemar pada rubrik hobby
ataupun kegiatan remaja yang di publish setiap hari Minggu. Pemasangan
iklan harus melihat mana media cetak yang paling dekat dan berpengaruh
di masyarakat terutama remaja.
c. Poster event
Poster event merupakan sebuah media informasi yang dapat dipasang di
dalam maupun di luar ruangan. Poster ini berisi informasi tentang jadwal
kegiatan promosi Solo Berkebun. Kelebihan lainnya adalah penempatannya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
fleksibel, dapat dimungkinkan memilih lokasi-lokasi yang diinginkan
sesuai dengan sasaran kampanye.
Alasan pemilihan media
Poster merupakan media informasi yang sangat efektif dan berukuran
besar. Layout yang di dominasi gambar memudahkan masyarakat untuk
menangkap pesan yang disampaikan dalam poster tersebut.
Media placement
Poster di tempelkan di lokasi yang strategis agar mudah di baca oleh
masyarakat di Solo.
d. Brochure
Brosur berisi tentang informasi lengkap tentang hal yang berkaitan dengan
kampanye dalam bentuk ringkas dan praktis dimana biasanya dilipat tiga
namun ada yang bervariatif bentuknya.
Alasan pemilihan media
Media ini sangat informatif dan effektif untuk promosi Solo Berkebun.
Media placement
Dibagikan secara gratis dan ditempatkan di mall, cafe, distro dan juga
melalui sekolah-sekolah dan universitas-universitas di Solo.
e. Flyer
Yaitu selebaran kertas yang terdapat sedikit informasi di dalamnya. Dan
biasanya disebarkan begitu saja atau diletakkan di dekat tempat brosur,
tempat bertransaksi, atau diatas meja.
Alasan pemilihan media
Media ini sangat praktis dan mudah dibawa kemana-mana.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
Media placement
Dibagikan secara gratis saat pelaksanaan kampanye dan ditempatkan di
mall, cafe, distro dan juga melalui sekolah-sekolah dan universitas-
universitas di Solo.
f. X banner
Merupakan banner yang dipasang pada setiap event kampanye maupun
seminar. Selain sebagai media penyampai pesan dan akitivitasnya, banner
menggunakan bahan yang mampu menarik perhatian masyarakat dengan
cara di komposisikan dengan warna sehingga menonjolkan pesan visual.
Alasan pemilihan media
Media ini mudah dibongkar dan dipasang sewaktu-waktu sehingga
memudahkan dalam mempromosikan Solo Berkebun.
Media placement
X banner memiliki kaki dibelakangnya sebagai penyangga sehingga mudah
dipindah dan dipasang pada saat-saat kampanye berlangsung dan di
letakkan di public space yang mudah terlihat oleh masyarakat umum.
3. Office stationary
a. Letter head
Kertas surat adalah media yang digunakan baik untuk surat menyurat,
dokumen ataupun data tulisan yang lainnya.
Alasan pemilihan media
Selain untuk surat-menyurat letter head juga berfungsi sebagai promosi
secara tidak langsung tentang Solo Berkebun kepada client.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
Media placement
Media ini ditempatkan pada kantor maupun perusahaan dan biasanya
media promosi kertas surat ini digunakan untuk keperluan surat-menyurat
antar perusahaan maupun klien.
b. Amplop
Untuk amplop desainnya diseragamkan dengan kertas surat, karena
menyangkut ciri khas dari perusahaan
Alasan pemilihan media
Selain dapat menyimpan isi surat, amplop juga berfungsi sebagai promosi
Solo Berkebun.
Media placement
Media ini ditempatkan tidak jauh berbeda dari kertas surat karena media
ini merupakan satu kesatuan dari kertas surat. Sehingga media ini
dipasangkan dengan kertas surat dan digunakan untuk bagian surat-
menyurat dari perusahaan kepada klien.
c. Pensil
Di ujung pensil terdapat flannel yang membentuk sayur dan buah-buahan.
Bentuknya akan menarik perhatian masyarakat sebagai souvenir dari Solo
Berkebun.
Alasan pemilihan media
Pensil berfungsi sebagai sarana menulis.
Media placement
Media ini diberikan kepada masyarakat sebagai souvenir dari kampanye
Solo Berkebun.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
4. Merchandise
a. Kaos
Kaos ini dapat dibagikan secara cuma-cuma sebagai souvenir, namun kaos
ini juga dapat diperjual belikan kepada masyarakat umum.
Alasan pemilihan media
Kaos dapat digunakan sebagai media promosi Solo Berkebun.
Media placement
Kaos dapt diberikan dan dijual saat seminar maupun event sebagai
merchandise, hadiah lewat tanya jawab interaktif di stasiun radio.
b. Gantungan kunci
Adalah media promosi yang dibuat dari bahan akrilik. Elemen desainnyaa
tediri dari logo komunitas dan ilustrasi tentang buah dan sayuran.
Alasan pemilihan media
Gantungan kunci dapat digunakan sebagai media iklan dan diberikan secara
gratis sebagai souvenir.
Media placement
Diberikan sebagai merchandise dalam satu tas untuk promosi Solo
Berkebun.
c. Kalender
Merupakan sebuah merchandising yang diberikan pada anggota yang
mendaftar dalam komunitas Solo Berkebun.
Alasan pemilihan media
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
Kalender merupakan media yang berguna untuk mengetahui waktu, selain
itu kalender menggunakan gambar yang berkaitan dengan Solo berkebun.
Media placement
Diberikan pada setiap anggota yang bergabung dalam kegiatan Solo
Berkebun.
d. Mug
Mug adalah cangkir yang dapat digunakan sebagai media promosi dan
biasanya diberikan kepada anggota sebaga souvenir. Merupakan gelas yang
dapat digunakan untuk minum. Biasanya ditempatkan di rumah, kafe
maupun di kantor.
Alasan pemilihan media
Mug merupakan salah satu media yang digunakan untuk promosi Solo
berkebun.
Media placement
Media ini diberikan sebagai souvenir untuk anggota Solo berkebun.
e. Pembatas buku
Merupakan media promosi yang terbuat dari kertas art paper 220gr. Elemen
desainnya terdiri dari logo komunitas dan ilustrasi tentang buah dan sayur.
Alasan pemilihan media
Biasanya diberikan secara gratis oleh suatu instansi sebagai souvenir. Kini
pembatas buku juga digunakan sebagai media iklan
Media placement
Pembatas buku dimasukkan ke dalam tas kain sebagai souvenir dan
diberikan kepada anggota yang ingin bergabung bersama Solo berkebun.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
f. Tas kain
Merupakan sebuah merchandising berupa tas yang digunakan untuk tempat
barang-barang merchandise lainnya.
Alasan pemilihan media
Tas mempermudah setiap orang untuk membawa pulang merchandise dan
media promosi yang diberikan oleh Solo Berkebun.
Media placement
Diberikan pada setiap orang yang sudah bergabung dalam komunitas Solo
Berkebun.
g. Sticker
Merupakan media yang dapat ditempelkan pada sebuah bidang. Dalam
perancangan ini stiker dapat berfungsi sebagai bentuk pengenalan untuk
menarik perhatian masyarakat.
Alasan pemilihan media
Stiker berfungsi sebagai merchandise.
Media placement
Ditempatkan pada tas kain yang dibagikan pada setiap orang yang ingin
bergabung dalam komunitas Solo Berkebun.
h. Pin
Merupakan media yang digunakan sebagai merchandise. Pin dapat
diempelkan di baju, tas dll.
Alasan pemilihan media
Digunakan sebagai merchandise bagi setiap orang, terutama remaja.
Media placement
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
Dimasukkan dalam tas kain yang diberikan pada setiap orang yang ingin
bergabung dalam komunitas Solo Berkebun.
i. Apron
Merupakan media yang digunakan sebagai merchandise.
Alasan pemilihan media
Apron berfungsi untuk melindungi pakaian kita dari noda makanan ataupun
cipratan minyak saat memasak.
Media placement
Dimasukkan dalam tas kain yang diberikan pada setiap orang yang ingin
bergabung dalam komunitas Solo Berkebun.
j. Glove
Merupakan media yang digunakan sebagai merchandise.
Alasan pemilihan media
Berfungsi untuk mengangkat barang panas di dapur, sebagai pelindung
tangan.
Media placement
Dimasukkan dalam tas kain yang diberikan pada setiap orang yang ingin
bergabung dalam komunitas Solo Berkebun.
k. Mitten
Merupakan media yang digunakan sebagai merchandise.
Alasan pemilihan media
Berfungsi untuk mengangkat barang panas di dapur, sebagai pelindung
tangan.
Media placement
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
Dimasukkan dalam tas kain yang diberikan pada setiap orang yang ingin
bergabung dalam komunitas Solo Berkebun.
l. Papan nama
Merupakan media yang berfungsi memberikan informasi kepada
masyarakat.
Alasan pemilihan media
Berfungsi untuk mengenali nama buah dan sayur-sayuran yang ditanam di
area Solo Berkebun.
Media placement
Dimasukkan ke dalam tanah di depan sayur dan buah-buahan yang ada di
area kebun.
E. Pelaksanaan Kampanye
Dalam mengampanyekan Festival Solo Berkebun, dilakukan melalui 4
tahapan dalam kurun waktu 2 bulan, dan dengan pembagian tema yang berbeda.
Pembagian tema yang berbeda ini berkaitan dengan tujuan pertahapan yang akan
disampaikan. Empat tahapan tersebut dilakukan dalam program kegiatan yang
terencana dan berkesinambungan.
1. Tahap I (2 minggu pertama)
Memasuki tahap kedua, berbekal keingintahuan dan rasa penasaran yang
sedikit banyak telah sampai dimasyarakat, kegiatan kampanye berikutnya
dilakukan adalah aksi penyebaran dan pemasangan media informasi, seperti,
pemasangan media iklan koran, serta pemasangan poster, x-banner, baliho, dan
brochure dibeberapa tempat. Media informasi ini akan dipasang dan disebarkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
dititik-titik keramaian dan tempat berkumpulnya target audience dari kampanye
Festival Solo Berkebun. Media informasi kampanye antara lain akan dipasang dan
disebarkan di persimpangan jalan yang ramai.
Pada tahap ini diharapkan rasa keingintahuan dan awareness dari
masyarakat terhadap kampanye Festival Solo Berkebun akan meningkat dan akan
semakin besar. Pada tahap ini disebut sebagai campaign media dengan tema
visual simbolis untuk lebih meningkatkan kesadaran tentang kondisi alam di
sekitar mereka.
2. Tahap II (dua minggu kedua)
Setelah penanaman rasa keingintahuan dan pembentukan awareness yang
kuat di dalam benak masyarakat, tahapan kampanye yang ketiga ini adalah puncak
dari serangkaian program kampanye Festival Solo Berkebun, (Big Bang). Dalam
tahap ini akan dilakukan serangkaian event (special event) untuk memperkuat dan
memperjelas brand activation kampanye ini.
Event yang diselenggarakan adalah penanaman benih bersama masyarakat
Solo. Event tersebut memiliki maksud untuk mengajak warga Solo agar langsung
merealisasikan aksi berkebun.
Selain event berkebun bersama di sela-sela acara akan diadakan pula
talkshow dan penyebaran informasi tentang program kampanye Festival Solo
Berkebun. Konten yang diberikan akan mengupas tuntas tentang proses berkebun
yang baik dan benar, serta effect positif terhadap alam di masa yang akan datang
karena telah rutin melakukan kegiatan berkebun. Event akan berlangsung dengan
meriah dengan tema kebersamaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
3. Tahap III (4 minggu terakhir)
Pada kampanye tahap yang keempat ini merupakan tahap aktivasi dari
serangkaian tahap yang telah dilakukan sebelumnya. Tahap keempat ini
diperlukan untuk membuat masyarakat yang telah mengikuti serangkaian
kampanye melakukan tindakan langsung atau memberikan sambutan positif
tentang kampanye yang telah dilakukan.
Tahap keempat dari kampanye ini adalah “Panen Bersama Solo Berkebun”
yaitu mengajak masyarakat untuk terus memaksimalkan kegiatan berkebun
sebagai kegiatan mereka sehari-hari.
Proses serangkaian kampanye tersebut tidak sepenuhnya berakhir sampai
di tahap empat. Prosesnya akan terus berlangsung. Setelah diadakan evaluasi
terhadap kampanye yang dilakukan bila hasilnya kurang memuaskan, dalam artian
tingkat apresiasi masyarakat terhadap program kampanye tidak ada peningkatan,
maka diperlukan sebuah strategi baru maupun penyelenggaraan special event serta
penyebaran informasi yang lebih tinggi intensitasnya. Akan tetapi bila hasilnya
sesuai dengan yang diharapkan, proses selanjutnya dapat hanya berupa
penempatan dan pemasangan media informasi dengan skala yang lebih kecil
untuk tetap menjaga awareness masyarakat terhadap program kampanye Festival
Solo Berkebun.
1. Tabel tahapan kampanye Festival Solo Berkebun
Tahapan
kampanye
Uraian/bentuk
acara
Target audience Item pendukung
Tahap 1 Penyebaran Semua masyarakat Kota Solo Poster
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
Kampanye
media
semua item
informasi
kampanye
dan sekitarnya Brosur
X- Banner
Baliho
Iklan Koran
Tahap 2
Special
event
Penanaman
benih
bersama
Talkshow
dan
penyuluhan
Remaja Poster
X-Banner
Backdrop
Brosur
Kaos
Stiker
Tas kain
Pin
Pensil
Mug
Tahap 3
Activation
Panen bersama
Solo Berkebun.
Remaja dan semua masyrakat
Solo dan sekitarnya.
Poster
Kaos
Tas kain
Apron
Glove
Mitten
Tabel . tahapan kampanye Festival Solo Berkebun
F. Prediksi Biaya
Penetapan angaran promosi dan periklanan untuk suatu merek atau produk
diperlkan agar tujuan promosi dan pemasaran yang diharapkan seperti laba,
tingkat penjualan tertentu atau pangsa pasar dapat tercapai. (Rhenald Kasali,
1995:57 )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103
Kegiatan promosi membutuhkan biaya yang tidak sedikit mengingat
banyaknya item yang harus dibuat. Oleh sebab itu sebaiknya dipilih media yang
tepat. Efisien dan efektif agar tujuan kegiatan promosi dan pemasaran yang
dilakukan dapat berhasil sesuai harapan. Berikut prediksi biaya yang diperlukan
untuk jangka waktu 3 bulan :
No Jenis Media Ukuran Prediksi Prediksi Biaya
1. Indoor Poster 82cm x 40cm 15 buah Rp 850.000
2 Event Poster 55cm x 28cm 1 rim Rp 900.000
3. Iklan koran 15cm x 21cm 3x Rp 4 300 000
4. Baliho 5 x 8m, pole: 20 1 buah Rp 12.000.000
5. Pensil 18cm 200 buah Rp 1.300.000
6. Letter head A4 500buah Rp 650.000
7. Amplop 11cm x 23cm 500buah Rp 400.000
7. Brosur 40cm x 15cm 200 buah Rp 1.200.000
8. Flyer 13cm x 20cm 300 buah Rp 1.000.000
9. X-banner 60cm x 160cm 3 buah Rp 200.000
10. Kaos All size 100 buah Rp 4.000.000
11. Tas kain Medium size 300 buah Rp 5.000.000
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104
12. Pin 5,8 cm 300 buah Rp 600.000
13. Mug 18,5cm x 8cm 100 buah Rp 2.000.000
14 Pembatas Buku 3,5cm x 13cm 300 buah Rp 300.000
15. Gantungan kunci 3cm x 8cm 300 buah Rp 900 000
16. Flower pot Pot mini + biji + pupuk 400 buah Rp 3 000 000
17. Kalender 10cm x 27cm 300 buah Rp 600 000
18. Sticker 5,8 cm 600 buah Rp 350 000
19. Apron 69cm x 81cm 300 buah Rp 6.000.000
20. Glove 18cm x 19cm 300
pasang
Rp 4.000.000
21. Mitten 17cm x 17cm 300 buah Rp 4.000.000
22 Papan Nama 30cm x 12cm 100 buah Rp 2.500.000
JUMLAH Rp 42 090 000
Sumber Data Perincian Harga :
ii. Work Indonesia Digital Print : Periode Mei 2012
iii. Solopos : iklan koran
iv. Hade : Off set
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105
BAB V
VISUALISASI KARYA
A.Logo
Logo Kampanye
Proses : CorelDraw X3
1. Konfigurasi
2. Warna
105
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106
a.
Warna hijau melambangkan kesegaran hidup yang sehat. Hijau menunjukkan
warna bumi, penyembuhan fisik, tanaman dan pohon, kesuburan, pertumbuhan,
muda, kesuksesan materi, daya tahan, keseimbangan, ketergantungan dan
persahabatan. Dapat digunakan untuk releksasi, menetralisir matan,
menenangkan pikiran, merangsang kreatifitas. Makna ini menjelaskan bahwa
Solo Berkebun dapat menjadi sarana edukatif serta pendekatan alam kepada
masyarakat, terutama kalangan remaja.
b.
Warna oren merupakan satu warna yang melambangkan kehangatan, kreatif
serta emosi. Dalam aspek kehidupan seharian manusia, warna oren
melambangkan karakter yang bersemangat dan komited terhadapat suatu hal
yang dijalaninya. Makna ini menjelaskan bahwa warna oren dapat memberi
kehangatan serta keceriaan untuk masyarakat dalam kegiatan berkebunnya.
3. Grid
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
4. Skala
5. Clear Space
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
108
B. Media Lini Atas (above the line)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
109
1. Iklan Koran
Media Bahan : kertas koran
Ukuran : 15cm x 21cm
Ilustrasi Desain : logo dan foto buah dan sayur
Tipografi : Amandine, Pointy
Format Desain : Potrait
Proses Visualisasi : InDesign CS3 dan Photoshop CS3
Realisasi : Cetak
Placement : Koran lokal di Solo.
1. Poster Event
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
110
Media Bahan : kertas Art Paper 120 gr
Ukuran : 55cm x 28cm
Ilustrasi Desain : logo dan foto buah dan sayur
Tipografi : Amandine, Letter O matic
Format Desain : Potrait
Proses Visualisasi : InDesign CS3 dan Photoshop CS3
Realisasi : Cetak
Placement : Media ini dipasang di tempat-tempat strategis di wilayah
Manahan dan Taman Balekambang sebelum kampanye
Solo Berkebun akan berlangsung.
2. Baliho
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
111
Media Bahan : Rangka panel dengan cover MMT – skyflex, panaflex,
colybite
Ukuran : 5m x 8m dengan pole 16 dim
Ilustrasi Desain : logo dan foto buah dan sayur
Tipografi : Amandine, Pointy
Format Desain : Potrait
Proses Visualisasi : InDesign CS3 dan Photoshop CS3
Realisasi : Digital printing
Placement : untuk baliho penempatannya di ruas jalan besar, yaitu di Jl
Slamet Riyadi.
C. Media Lini Bawah (below the line)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
112
1. Flower Pot and labels
Media Bahan : pot plastik dan kertas art paper
Ukuran : 23cm x 5cm
Ilustrasi Desain : logo dan foto buah dan sayur
Tipografi : Amandine
Format Desain : Landscape
Proses Visualisasi : InDesign CS3 dan Photoshop CS3
Realisasi : Cetak
Placement : Ditempatkan di booth kampanye Solo Berlebun.
2. Indoor Poster
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
113
Media Bahan : Glossy Art Paper 120 gr
Ukuran : 82cm x 40cm
Ilustrasi Desain : logo dan foto buah dan sayur
Tipografi : Amandine, Adler
Format Desain : Potrait
Proses Visualisasi : InDesign CS3 dan Photoshop CS3
Realisasi : Cetak
Placement : Ditempatkan di booth kampanye Solo Berlebun.
3. Brochure
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
114
Media Bahan : Glossy Art Paper 80 gr
Ukuran : 40cm x 15cm
Ilustrasi Desain : logo dan foto buah dan sayur
Tipografi : Amandine, Pointy
Format Desain : Landscape
Proses Visualisasi : InDesign CS3 dan Photoshop CS3
Realisasi : Cetak
Placement : Ditempatkan di booth kampanye Solo Berkebun.
4. Flyer
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
115
Media Bahan : Glossy Art Paper 80 gr
Ukuran : 13cm x 20cm
Ilustrasi Desain : logo dan foto buah dan sayur
Tipografi : Amandine, Pointy
Format Desain : Portrait
Proses Visualisasi : InDesign CS3 dan Photoshop CS3
Realisasi : Cetak
Placement : Dibagikan secara gratis saat pelaksanaan kampanye dan
ditempatkan ditempat transaki ataupun intansi
pemerintahan.
5. X-banner
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
116
Media Bahan : Luster PP / MMT
Ukuran : 60cm x 160cm
Ilustrasi Desain : logo dan foto buah dan sayur
Tipografi : Amandine, Pointy
Format Desain : Potrait
Proses Visualisasi : InDesign CS3 dan Photoshop CS3
Realisasi : Cetak
Placement : X-banner memiliki kaki dibelakangnya sebagai penyangga
sehingga muda dipindah dan dipasang pada saat-saat
kampanye eevent dan public space.
6. Pensil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
117
Media Bahan : Pensil
Ukuran : 20cm
Ilustrasi Desain : logo dan foto buah dan sayur
Tipografi :
Format Desain : Potrait
Proses Visualisasi :
Realisasi : Handmade
Placement : Dibagikan secara gratis sebagai merchandise.
7. Letter Head
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
118
Media Bahan : HVS 70 gr
Ukuran : 215cm x 297cm
Ilustrasi Desain : logo dan foto buah dan sayur
Tipografi : Adler
Format Desain : Potrait
Proses Visualisasi : InDesign CS3 dan Photoshop CS3
Realisasi : Cetak
Placement : Sebgai sarana surat menyurat.
8. Amplop
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
119
Media Bahan : HVS 120 gr
Ukuran : 23cm x 11cm
Ilustrasi Desain : logo dan foto buah dan sayur
Tipografi : Adler
Format Desain : Potrait
Proses Visualisasi : InDesign CS3 dan Photoshop CS3
Realisasi : Cetak
Placement : Sebgai sarana surat menyurat.
9.Kalender
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
120
Media Bahan : Glossy Art Paper 80 gr
Ukuran : 10cm x 27cm
Ilustrasi Desain : logo dan foto buah dan sayur
Tipografi : Amandine, Pointy
Format Desain : Potrait
Proses Visualisasi : InDesign CS3 dan Photoshop CS3
Realisasi : Cetak
Placement : Dibagikan secara gratis sebagai merchandise.
10. Pin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
121
Media Bahan : Pin doff
Ukuran : 5,8cm
Ilustrasi Desain : logo Solo Berkebun
Tipografi : Amandine
Format Desain : Potrait
Proses Visualisasi : InDesign CS3 dan Photoshop CS3
Realisasi : Press pin
Placement : Dibagikan secara gratis sebagai merchandise.
11. Mug
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
122
Media Bahan : Keramik mug
Ukuran : diameter 8,5cm
Ilustrasi Desain : logo dan foto buah dan sayur
Tipografi : Amandine
Format Desain : Potrait
Proses Visualisasi : InDesign CS3 dan Photoshop CS3
Realisasi : Press mug
Placement : Dibagikan secara gratis sebagai merchandise.
12. Stiker
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
123
Media Bahan : Glossy Art Paper 80 gr
Ukuran : 5,8cm
Ilustrasi Desain : logo dan foto buah dan sayur
Tipografi : Amandine
Format Desain : Potrait
Proses Visualisasi : InDesign CS3 dan Photoshop CS3
Realisasi : Cetak
Placement : Dibagikan secara gratis sebagai merchandise.
13. Pembatas Buku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
124
Media Bahan : Art Paper 260 gr
Ukuran : Variasi
Ilustrasi Desain : logo dan foto buah dan sayur
Tipografi : Amandine
Format Desain : Potrait
Proses Visualisasi : InDesign CS3 dan Photoshop CS3
Realisasi : Cetak
Placement : Dibagikan secara gratis sebagai merchandise.
14. Tas Kain
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
125
Media Bahan : Kain blacu
Ukuran : 30cm x 30cm
Ilustrasi Desain : logo dan foto buah dan sayur
Tipografi : Amandine
Format Desain : Potrait
Proses Visualisasi : InDesign CS3 dan Photoshop CS3
Realisasi : Press tas
Placement : Dibagikan secara gratis sebagai merchandise.
15. Gantungan kunci
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
126
Media Bahan : Gantungan kunci doff
Ukuran : 4,8cm
Ilustrasi Desain : logo dan foto buah dan sayur
Tipografi : Amandine
Format Desain : Potrait
Proses Visualisasi : InDesign CS3 dan Photoshop CS3
Realisasi : Press gantungan kunci
Placement : Dibagikan secara gratis sebagai merchandise.
16. Kaos
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
127
Tampak depan Tampak belakang
Media Bahan : Kaos combat
Ukuran : M dan L
Ilustrasi Desain : logo Solo Berkebun
Tipografi : Amandine
Format Desain : Potrait
Proses Visualisasi : InDesign CS3 dan Photoshop CS3
Realisasi : Sablon
Placement : Dibagikan secara gratis sebagai merchandise.
17. Papan Nama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
128
Media Bahan : Kayu
Ukuran : 30cm x 12cm
Ilustrasi Desain : logo dan foto buah dan sayur
Tipografi : Pointy
Format Desain : Landscape
Proses Visualisasi : InDesign CS3 dan Photoshop CS3
Realisasi : Cat kayu
Placement : ditempatkan di depan buah dan syur yang ada di kebun
Solo Berkebun.
18. Apron
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
129
Media Bahan : Kain Katun
Ukuran : 69cm x 81cm
Ilustrasi Desain : logo dan foto buah dan sayur
Tipografi : Amandine
Format Desain : Potrait
Proses Visualisasi : InDesign CS3 dan Photoshop CS3
Realisasi : Handmade dan di bordir
Placement : Dibagikan secara gratis sebagai merchandise.
19. Glove
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
130
Media Bahan : Kain Katun
Ukuran : 18cm x 19cm
Ilustrasi Desain : logo Solo Berkebun
Tipografi : Amandine
Format Desain : Potrait
Proses Visualisasi : InDesign CS3 dan Photoshop CS3
Realisasi : Handmade dan di bordir
Placement : Dibagikan secara gratis sebagai merchandise
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
131
20. Mitten
Media Bahan : Kain katun
Ukuran : 17cm x 17cm
Ilustrasi Desain : logo Solo Berkebun
Tipografi : Amandine
Format Desain : Potrait
Proses Visualisasi : InDesign CS3 dan Photoshop CS3
Realisasi : Handmade dan di bordir
Placement : Dibagikan secara gratis sebagai merchandise
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
132
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Dalam merancang desain untuk kampanye diperlukan sebuah konsep dan
strategi yang tepat, terlebih target yang dituju adalah remaja hingga mahasiswa
semester awal kuliah. Untuk itu diperlukan rancangan desain yang sederhana
namun tetap menarik perhatian meraka. Dengan menggunakan foto dan ilustrasi
dalam rancangan desainnya, maka pessan yang akan disampaikaan akan lebih
mudah dipahami oleh remaja. Melalui media yang atraktif diharapkan informasi
yang akan disampaikan dalam kampanye Solo Berkebun ini dapat diterima
dengan lebih mudah. Kampanye ini diharapkan mendapat respon yang
berkelanjutan sehingga tujuan dari kampanye ini akan tercapai dan generasi muda
akan lebih peka dengan keadaan alam disekitarnya. Kampanye ini dianggap
sukses apabila pemerintah dan masyarakat ikut berperan serta dalam pelaksanaan
program Solo Berkebun, sehingga ke depannya bumi akan lebih terawat dan tubuh
kita akan lebih sehat dan mengkonsumsi makanan yang segar.
B .Saran
Keberhasilan suatu kampanye akan tercapai apabila semua lapisan
masyarakat mulai mengambil bagian untuk berperan serta dalam penanaman
tanaman sejak dini. Solo Berkebun sebaiknya mengadakan event atau acara rutin
untuk mengajak remaja melakukan kegiatan berkebun di rumahnya masing-
masing. Selain itu pemerintah dan lembaga-lembaga yang terkait dengan masalah
132
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
133
lingkungan harus terjun langsung ke masyarakat menyampaikan himbauan dan
informasi yang lebih mendetail, karena banyaknya warga yang belum mengetahui
tata cara yang baik dan benar dalam berkebun. Media cetak maupun elektronik
sangat diperlukan untuk menyalurkan informasi tersebut, sehingga dapat
menjangkau semua lapisan masyarakat. Melalui media ini setiap informasi dapat
menyebar cepat ke masyarakat. Peran serta masyarakat, bahkan anak sangat
dibutuhkan dalam pelestarian bumi dan kesehatan tubuh. Tanpa dukungan dan
peran semua pihak kampanye ini tidak akan membuahkan hasil yang maksimal
seperti yang diharapkan.