perancangan dan implementasi aplikasi portable data...
TRANSCRIPT
Perancangan dan Implementasi Aplikasi Portable Data
Terminal Dengan Metode Pemindai Barcode Barang
Gudang Menggunakan Platform Android
(Studi Kasus: PT. Pura Barutama, Kudus)
Artikel Ilmiah
Diajukan kepada
Fakultas Teknologi Informasi
untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Peneliti:
Laksono Aryo Widhiatmono (672012013)
Yos Richard Beeh, ST., M.Cs.
Ramos Somya, S.Kom., M.Cs.
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Agustus 2016
1
Perancangan dan Implementasi Aplikasi Portable Data
Terminal Dengan Metode Pemindai Barcode Barang
Gudang Menggunakan Platform Android
(Studi Kasus: PT. Pura Barutama, Kudus)
1Laksono Aryo Widhiatmono, 2Yos Richard Beeh, 3Ramos Somya Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
Email: 1)[email protected], 2)[email protected], 3)[email protected]
Abstract
PT. Pura Barutama has many units where each unit has a warehouse. Recording is one of
the business processes in the warehouse. There are two ways of recording the goods, the
first way is to write the item code on the paper then the officer returned to the recording
computer to enter the item code into the system. The second way is with the freighter
heading for recording computer to scan the barcode using a laser barcode scanner. It
does have a weakness and biting mistake. Applications developed in the form of mobile-
based applications with the Android operating system. The system is designed using the
method of prototyping with 3 times the evaluation process. The test results showed that
the development of portable data terminal can speed up the work of field personnel of the
previously written on paper becomes minimal barcode scanning errors.
Keywords: Recording, Portable Data Terminal, Android, PT. Pura Barutama.
Abstrak
Perusahaan PT. Pura Barutama memiliki banyak unit yang mana setiap unitnya memiliki
gudang. Pencatatan barang merupakan salah satu proses bisnis yang ada di gudang.
Proses pencatatan barang gudang kertas memiliki dua cara yaitu dengan menulis kode
barang pada kertas form kemudian petugas kembali ke komputer pencatatan memasukkan
kode barang ke dalam sistem. Cara kedua dengan bantuan alat pengangkut barang yang
berjalan menuju komputer pencatatan untuk dipindai barcode menggunakan laser
barcode scanner. Cara tersebut memiliki kelemahan dan rawan terjadi kesalahan
penulisan. Pada penelitian ini dilakukan pengembangan aplikasi portable data terminal
untuk pencatatan barang. Aplikasi yang dikembangkan berupa aplikasi berbasis mobile
dengan sistem operasi Android. Sistem dirancang menggunakan metode Prototyping
dengan 3 kali proses evaluasi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pengembangan
aplikasi portable data terminal dapat mempercepat pekerjaan petugas lapangan, dari yang
sebelumnya menulis pada kertas menjadi pemindaian barcode yang minim kesalahan.
Kata Kunci: Pencatatan, Portable Data Terminal, Android, PT. Pura Barutama.
1 Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Program Studi Teknik Informatika, Universitas
Kristen Satya Wacana 2 Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana 3 Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana
2
1. Pendahuluan
Perusahaan PT. Pura Barutama memiliki banyak unit yang mana setiap
unitnya memiliki gudang. Proses bisnis pada gudang meliputi penerimaan dan
pengeluaran barang, cek fisik harian, stock opname, pencetakan surat jalan,
laporan kegiatan dan pencatatan [1]. Pencatatan barang merupakan salah satu
proses bisnis yang ada di gudang. Proses pencatatan barang gudang kertas
memiliki dua cara. Cara pertama yaitu dengan menulis kode barang pada kertas
form kemudian petugas kembali ke komputer pencatatan memasukkan kode
barang ke dalam sistem. Cara kedua adalah dengan bantuan alat pengangkut
barang yang berjalan menuju komputer pencatatan untuk dipindai barcode
menggunakan laser barcode scanner.
Setelah melakukan penelitian dan observasi pada gudang kertas PT. Pura
Barutama, dua cara pencatatan barang yang telah ada memiliki kekurangan dan
kelemahan. Cara pertama memiliki kekurangan yaitu pada saat penulisan kode
barang petugas dapat melakukan kesalahan penulisan. Letak barang yang jauh
mengakibatkan petugas memerlukan waktu yang lama untuk melakukan transaksi.
Cara kedua memiliki kekurangan yaitu laser barcode scanner yang terhubung ke
komputer pencatatan memiliki panjang kabel yang terbatas sehingga memerlukan
alat angkut untuk mengambil barang. Saat pengambilan barang oleh petugas
angkut dapat terjadi kesalahan karena barang tidak sesuai yang mengakibatkan
petugas angkut harus meletakkan kembali barang yang diambil kemudian
mengambil barang yang sesuai.
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka dibutuhkan sebuah sistem
pencatatan barang yang tidak terbatas oleh jarak dan mudah dibawa. Pemanfaatan
teknologi mobile menggunakan smartphone Android merupakan solusi yang tepat
untuk pembuatan aplikasi portable data terminal karena kemudahan dan memiliki
beragam fitur. Perancangan aplikasi portable data terminal dibuat dengan native
Android. Pemindaian barcode memiliki dua cara yaitu dengan menggunakan fitur
kamera dan perangkat laser barcode scanner agar proses pemindaian barcode
bisa lebih cepat. Agar kamera dapat memindai barcode dibutuhkan library
tambahan yaitu library ZBar. Fitur wireless digunakan untuk komunikasi data
dengan server. Teknologi wireless memudahkan petugas untuk pencatatan karena
tidak bergantung dengan komputer pencatat yang perlu memerlukan kabel. Agar
smartphone dapat mengirim data ke database dibutuhkan web service yang dibuat
menggunakan bahasa pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor). Aplikasi
mengirimkan data JSON (JavaScript Object Notation) yang diterima oleh web
service sehingga terjadi pertukaran data antara smartphone dengan server.
Perumusan masalah dalam penelitian ini bagaimana merancang dan
membuat aplikasi portable data terminal yang mencatat barang di gudang kertas
PT. Pura Barutama. Penelitian ini membahas perancangan aplikasi pencatatan
barang untuk kegiatan transaksi barang masuk dan keluar, cek fisik harian, dan
stock opname. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat sistem yang dapat
memudahkan pekerjaan petugas gudang dalam pencatatan barang. Sistem dibuat
untuk menyelesaikan permasalahan pencatatan yang terjadi di gudang kertas
produksi PT. Pura Barutama.
3
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian yang berjudul Perancangan dan Realisasi Barcode Scanner
Dengan Interface Suara Untuk Tuna Netra Berbasis Android telah membahas
perancangan dan implementasi teknologi Android dengan metode pemindai
barcode. Keterbatasan tuna netra dalam mengetahui harga-harga di supermarket
menjadi salah satu alasan aplikasi ini dibuat, dan tidak semua supermarket
menerapkan tulisan braille pada setiap informasi produk yang terjual. Aplikasi
bekerja dengan cara pemindaian barcode kemudian mengeluarkan informasi
harga dalam bentuk suara untuk orang penyandang tuna netra [2].
Penelitian Aplikasi Pencatatan Stock Dengan Menggunakan Barcode Pada
Android memberikan pemaparan tentang perancangan pencatatan stock barang
dengan barcode. Aplikasi menghasilkan berupa fitur stock opname saja dan
menambahkan jumlah barang. Pertukaran data antara aplikasi dengan database
server menggunakan JSON. Aplikasi memberikan kemudahan petugas pencatatan
dan memberikan solusi laporan stock barang yang lebih baik dari sebelumnya [3].
Pada kedua penelitian terdahulu yang pernah dilakukan terkait dengan
pemanfaatan teknologi barcode dan pencatatan stock opname barang, maka
pelajaran yang dapat diambil adalah membuat sistem untuk membantu pencatatan
barang dan mengetahui informasi barang. Pelajaran tersebut dapat diaplikasikan
ke dalam aplikasi pencatatan barang ini. Aplikasi ini dirancang untuk dua
pengguna yaitu petugas lapangan dan kepala bagian gudang yang memiliki hak
akses yang berbeda.
Penelitian ini membahas tentang sistem pencatatan barang yang didukung
dengan teknologi-teknologi lainnya. Pembuatan aplikasi pencatatan ini dibuat
menggunakan native Android dan ZBar library agar kamera dapat memindai
barcode. Perancangan web service menggunakan PHP dan JSON untuk
pertukaran data.
Portable Data Terminal (PDT) merupakan perangkat mobile yang
penggunaannya diperuntukkan untuk melakukan entry data (pencatatan), dan
umumnya memiliki kemampuan pemindaian barcode menggunakan laser. Prinsip
kerja PDT adalah memindai barcode kemudian disimpan dalam PDT yang
kemudian data tersebut diunggah / diunduh ke komputer. Berbagai macam dan
fitur PDT sangat bervariasi. Saat ini fitur yang ditekankan pada PDT adalah
komunikasi atau transfer data secara wireless sehingga komunikasi data
dilakukan secara langsung dan sekaligus data tersimpan pada server [4].
Android OS merupakan sistem operasi yang dibuat dan dikembangkan oleh
Google yang bersifat gratis dan open source. Android merupakan sistem operasi
perangkat seluler yang dikembangkan menggunakan kernel Linux. Android telah
digunakan di berbagai perangkat, tidak terkecuali perangkat perabotan rumah
tangga misalkan televisi, jam tangan, audio video player dan lain-lain.
Smartphone anndroid sangat diminati karena harga yang terjangkau dan memiliki
fitur yang berlimpah meliputi fitur kamera, NFC,GPS, bluetooth, WiFi, USB OTG
dan lain-lain [5]. Android dipilih sebagai sistem operasi pada penelitian ini karena
4
fitur yang tersedia memenuhi kriteria pembuatan aplikasi portable data terminal
yang membutuhkan fitur kamera, usb otg dan WiFi.
ZBar merupakan software untuk pemindaian barcode melalui berbagai cara,
dengan video streams, file gambar dan sensor. Mendukung banyak jenis barcode
meliputi EAN-13/UPC-A, UPC-E, EAN-8, Code 128, Code 39, Interleaved 2 of 5
dan QR Code. Zbar juga menyediakan library untuk pengembangan aplikasi
berbasis mobile Android maupun iOS [6].
Barcode merupakan sekumpulan garis atau titik yang digunakan untuk
mengidentifikasi barang yang disertakan atau ditempel pada barang. Penggunaan
barcode adalah untuk otomatisasi transaksi jual beli barang di swalayan ataupun
retail. Terdapat dua jenis barcode yang umum dijumpai yaitu barcode 1D (satu
dimensi) dan barcode 2D (dua dimensi). Barcode 1D adalah sistem barcode
merepresentasikan data dengan membaca tebal dan spasi dari kumpulan garis
paralel, disebut dengan segaris atau satu dimensi. Untuk jenis dari segi keperluan,
barcode 1D memiliki beberapa jenis di antaranya adalah EAN, UPC, ITF, code39,
code128, dan masih banyak lagi. Barcode 2D, adalah sistem barcode
merepresentasikan data dengan membaca dua dimensi simbol dan bentuk serta
panjang dan lebar dari kumpulan garis atau titik. Sama halnya dengan 1D namun
barcode ini dapat merepresntasikan lebih banyak data per unit area. Untuk jenis
dari segi keperluan, barcode 2D memiliki beberapa jenis di antaranya adalah
QRcode, PDF, DataMatrix, Aztec, dan sebagainya [7].
3. Metode dan Perancangan Sistem Pada saat melakukan dan menyelesaikan penelitian, peneliti memerlukan
tahapan penelitian yang terbagi menjadi lima tahapan, yaitu menganalisa
kebutuhan dan pengumpulan data, perancangan sistem, perancangan aplikasi /
program, implementasi dan pengujian sistem serta analisa hasil pengujian, dan
yang terakhir adalah penulisan laporan hasil penelitian [8].
Gambar 1 Tahapan Penelitian
Perancangan Sistem meliputi Perancangan Game
Flow Diagram dan Perancangan Arsitektur
Analisis Kebutuhan dan Pengumpulan Data
Perancangan Aplikasi / Program
Implementasi dan Pengujian Sistem,
serta Analisis Hasil Pengujian
Penulisan Laporan Hasil Penelitian
5
Pada Gambar 1 terdapat tahapan untuk pengumpulan informasi hingga
penulisan laporan hasil penelitian yang berhubungan langsung dengan
perancangan aplikasi ini.Tahap analisis kebutuhan dilakukan untuk mendapatkan
informasi kepada pengguna apa dan bagaimana alur yang dibutuhkan dengan cara
observasi langsung ke perusahaan dan sesi wawancara. Pengumpulan data
meliputi nama barang, jenis, jenis barcode yang digunakan, pola barcode dan
proses bisnis.
Tahap perancangan sistem meliputi perancangan proses dengan
menggunakan diagram Unified Modelling Language (UML). Di dalam UML
terdapat use case diagram, sequence diagram, activity diagram, class diagram dan
deployment diagram. Selain perancangan dengan UML dilakukan pula berupa
perancangan database yang terdiri tabel-tabel untuk penyimpanan data yang
dibutuhkan aplikasi. Juga tidak lupa tahapan ini juga merancang tampilan dari
aplikasi. Pada tahapan selanjutnya yaitu perancangan aplikasi tahapan ini
dibangun berdasarkan kebutuhan pengguna serta rancangan sistem yang telah
dibuat pada tahap sebelumnya. Tahap keempat yaitu implementasi dan pengujian
sistem, serta analisis hasil pengujian. Pada tahap ini sistem yang sudah jadi
kemudian diimplementasikan dan diuji.
Gambar 2. Tahapan Metode Prototype [9]
Metode perancangan yang dipakai dalam pembuatan aplikasi portable data
terminal adalah metode Prototype. Metode Prototype adalah metode dalam
pengembangan rekayasa software yang bertahap dan berulang. Metode yang
mementingkan sisi pengguna karena terjadi komunikasi antara peneliti dan
pengguna untuk mengetahui kebutuhan aplikasi kemudian merancang aplikasi
sesuai gambaran dari kebutuhan dan dilanjutkan dengan penyerahan aplikasi
prototipe kepada pengguna sehingga pengguna dapat memberikan umpan balik
untuk memperbaiki kekurangan dari aplikasi maupun kebutuhan.
6
Gambar 3. Usecase Diagram
Aplikasi ini merupakan aplikasi mobile portabel data terminal dengan fitur
scan barcode melalui kamera dan wireless untuk koneksi data ke server. Use case
diagram pada Gambar 3 menjelaskan aplikasi akan digunakan oleh dua aktor
yaitu kepala bagian (ketua gudang) dan petugas lapangan yang beranggotakan
beberapa orang. Aktor petugas lapangan memiliki tugas mengelola data barang
keluar dan masuk, mengelola data cek fisik harian, dan lihat detail barang.
Sedangkan aktor kepala gudang memiliki tugas yakni mengelola data lokasi, dan
mengelola data petugas lapangan dan juga melihat isi transaksi.
Gambar 4. Activity Diagram Barang Masuk
7
Gambar 4 merupakan activity diagram yang menggambarkan proses
transaksi barang masuk yang dilakukan oleh petugas lapangan. Aktivitas bermula
dari petugas lapangan login dalam sistem, jika user telah terdaftar maka akan
menampilkan tampilan menu jika tidak maka tetap pada tampilan login. Petugas
lapangan memilih menu barang masuk, kemudian mulai memindai barcode
barang sesuai pesanan dan mengklik tombol kirim, maka aplikasi akan
menyimpan dalam transaksi barang masuk.
Gambar 5. Activity Diagram Barang Keluar
Gambar 5 merupakan activity diagram yang menggambarkan proses
transaksi barang keluar yang dilakukan oleh petugas lapangan. Aktivitas bermula
dari petugas lapangan login dalam sistem, jika user telah terdaftar maka akan
menampilkan tampilan menu jika tidak maka tetap pada tampilan login. Petugas
lapangan memilih menu order barang, memasukkan tujuan, kurir dan plat nomor
kendaraan, kemudian mulai memindai barcode barang sesuai pesanan dan
mengklik tombol kirim, maka aplikasi akan menyimpan dalam transaksi barang
keluar.
4. Hasil dan Pembahasan
Hasil dari sistem yang dibangun pada penelitian ini adalah sebuah aplikasi
yang memungkinkan pengguna dapat melakukan pencatatan barang secara mudah,
hemat waktu dan hemat tenaga. Pencatatan dapat dilakukan dengan menggunakan
fitur kamera smartphone atau menggunakan laser barcode scanner. Data barcode
yang sudah tersimpan pada perangkat smartphone akan dikirim ke server melalui
fitur wireless sehingga memudahkan pekerjaan petugas lapangan. Terdapat dua
jenis user yaitu kepala bagian dan petugas lapangan dengan hak akses yang
berbeda. Petugas lapangan bertugas mencatat barang keluar, barang masuk, dan
8
pelaporan fisik harian, sedangkan kepala bagian memiliki tugas untuk melihat
transaksi keluar masuk barang, jumlah barang, berat total barang, kelola petugas
lapangan dan lokasi barang.
Petugas lapangan melakukan pencatatan barang keluar dan masuk dapat
menggunakan fitur kamera atau perangkat laser barcode scanner kemudian
menekan tombol kirim untuk menyelesaikan transaksi. Data yang dikirim berupa
teks barcode kode barang yang telah dipindai kemudian disimpan pada sistem
mobile setelah itu dikirim ke server. Hasil dari transaksi akan ditampilkan setelah
proses transaksi berhasil.
Kode Program 1 Fungsi Mendapatkan Barcode Melalui Kamera
Kode Program 1 merupakan potongan kode untuk mendapatkan hasil
pemindaian barcode. Method onPreviewFrame pada baris dua dibentuk di dalam
object dari class Interfaces Camera. PreviewCallback digunakan sebagai tampilan
frame yang ditampilkan. Variabel parameter pada baris tiga digunakan untuk
mendapatkan parameter kamera. Pada baris empat digunakan untuk mendapatkan
ukuran tampilan kamera dengan menggunakan method getPreviewSize(). Image
pada baris lima merupakan class library ZBar yang memiliki constructor dengan
parameter lebar, tinggi dan format gambar. Pada baris delapan terdapat kondisi
jika hasil pindai ditemukan simpan hasil tersebut pada container SymbolSet.
Perulangan pada baris tiga belas dibutuhkan jika ditemukan hasil pindai lebih dari
satu barcode. Pada baris lima belas dan enam belas akan memberikan nilai untuk
dikembalikan pada activity sebelumnya.
Petugas lapangan dapat menggunakan fitur kamera untuk memindai
barcode yang dapat dilihat pada Gambar 6 a). Setelah barcode berhasil dipindai
activity tersebut akan tertutup dan mengembalikan nilai ke activity sebelumnya
yang dapat dilihat pada Gambar 6 b).
1. Camera.PreviewCallback previewCb = new Camera.PreviewCallback() {
2. public void onPreviewFrame(byte[] data, Camera camera) {
3. Camera.Parameters parameters = camera.getParameters();
4. Camera.Size size = parameters.getPreviewSize();
5. Image barcode = new Image(size.width, size.height, "Y800");
6. barcode.setData(data);
7. int result = imageScanner.scanImage(barcode);
8. if (result != 0) {
9. previewing = false;
10. mCamera.setPreviewCallback(null);
11. mCamera.stopPreview();
12. SymbolSet syms = imageScanner.getResults();
13. for (Symbol sym : syms) {
14. hasilScan = sym.getData().toString();
15. i.putExtra("flagHasilScan", hasilScan);
16. setResult(RESULT_OK, i);
17. finish();
18. barcodeScanned = true;}}}};
9
a)
b)
Gambar 6 a) Tampilan Kamera b) Daftar Pindai Barcode
Pada tampilan kamera terdapat tombol untuk menghidupkan LED flash yang
berguna sebagai penerangan ketika kondisi cahaya gudang minim. Activity
kamera mengembalikan nilai barcode ke activity daftar hasil pemindaian barcode.
Pada activity daftar hasil pemindaian barcode terdapat satu field untuk
memasukkan barcode dengan cara ketik atau menggunakan laser barcode
scanner. Terdapat dua tombol yaitu kirim dan kamera. Tombol kirim digunakan
untuk mengirimkan data ke server sedangkan tombol kamera merupakan tombol
untuk memindai barcode dengan menggunakan fitur kamera.
Kode Program 2 Fungsi Mengirimkan Text Barcode ke Server
Kode Program 2 adalah potongan kode untuk mengirimkan request
HttpClient menggunakan metode HttpPost ke server. Method doInBackground
adalah method yang dibentuk dari implementasi AsyncTask. Class ini dapat
digunakan untuk mengirimkan teks barcode kemudian disimpan pada database
dan class ini dapat digunakan untuk menerima respons atau menampilkan hasil
dari server.
1. @Override
2. protected JSONObject doInBackground(String... params) {
3. try {
4. HttpParams httpparams = new BasicHttpParams();
5. HttpClient httpClient = new DefaultHttpClient(httpparams);
6. HttpPost httpPost= new HttpPost(url);
7. Log.v("URL", url);
8. httpPost.setEntity(new UrlEncodedFormEntity(postParameters));
9. int timeoutSO = 7000;
10. int timeoutCO = 6000;
11. HttpConnectionParams.setConnectionTimeout(httpparams,timeoutCO);
12. HttpConnectionParams.setSoTimeout(httpparams, timeoutSO);
13. HttpResponse response = httpClient.execute(httpPost);
14. HttpEntity entity = response.getEntity();
...........
in = new BufferedReader(new
InputStreamReader(entity.getContent()));
StringBuffer sb = new StringBuffer("");
String line = "";
String NL = System.getProperty("line.separator");
while ((line = in.readLine()) != null) {
sb.append(line + NL);
}
in.close();
result = sb.toString();
}catch (ClientProtocolException e){
e.printStackTrace();
Log.v("json>>>>>>>>>>", result);
} catch (Exception e){
e.printStackTrace();
}finally {
10
Kode Program 3 Web Service Input Transaksi Barang Keluar
Kode Program 3 merupakan penggalan kode web service PHP yang
digunakan untuk memasukkan data transaksi barang keluar berdasarkan nomor
polisi, kode pelanggan, kode petugas dan kode barang. Penggunaan stored
procedure menggantikan berbagai kumpulan perintah SQL yang sering digunakan,
misal memilih kode barang kemudian memasukkan kode barang tersebut ke
dalam tabel dengan kondisi tertentu. Pada baris satu, stored procedure
kode_barang_keluar dipanggil untuk melakukan perintah memasukkan kode
transaksi berdasarkan data terakhir pada tanggal transaksi. Pada baris enam belas,
stored procedure keluar_perbarang terdapat perintah untuk memasukkan kode
transaksi per barang yang memiliki parameter kode transaksi dan kode barang.
Setelah melakukan perancangan aplikasi, langkah selanjutnya adalah uji
coba aplikasi yang telah dirancang. Pada langkah ini uji coba menggunakan
smartphone Android dengan fitur kamera, USB host/USB OTG, wireless dan LED
flash serta dengan sistem operasi KitKat versi 4.4.4. Berikut ini adalah tampilan
aplikasi yang sedang berjalan.
Gambar 7 Menu Petugas Lapangan
1. $query = "CALL kode_barang_keluar('$nopol', '$kode_pelanggan',
'$kode_petugas')";
2. $result = mysql_query($query) or die("Error: ".mysql_error());
3. $decodeJSON = json_decode($barcode_json,true);
4. $kode_trans_out="";
5. if(mysql_num_rows($query)==0){
6. while($data = mysql_fetch_array($result)){
7. $h['kode_trans'] = $data['kode_trans_out'];
8. $kode_trans_out=$h['kode_trans'];
9. }
10. mysql_close($konek);
11. $konek = mysql_connect(server,username,password);
12. mysql_select_db(dbname);
13.
14. foreach ($decodeJSON as $key) {
15. $dataBarcode = $key['BARCODE'];
16. $insert_laporan = "CALL
keluar_perbarang('$kode_trans_out','$dataBarcode')";
17. $laporan = mysql_query($insert_laporan) or die("Error: ".mysql_error());
18. }
..............
11
Gambar 7 menunjukkan tampilan menu untuk petugas lapangan. Terdapat
tombol-tombol untuk melakukan pencatatan barang sesuai transaksi yang akan
dilakukan. Tombol barang order untuk melakukan transaksi pengeluaran barang
dan tombol barang masuk untuk melakukan transaksi barang masuk. Sedangkan
laporan harian dan stock opname merupakan kegiatan yang hampir mirip.
Perbedaan keduanya terletak pada waktu yang berbeda, laporan harian dilakukan
setiap hari sedangkan stock opname dilakukan berkala. Stock opname digunakan
untuk memastikan data stok fisik barang sesuai dengan data stok pada sistem.
Tombol detail barang berfungsi untuk melihat informasi lengkap barang
berdasarkan barcode yang dipindai. Tombol info menampilkan informasi cara
penggunaan aplikasi ini.
Gambar 8 Tujuan dan Nomor Polisi Transaksi Barang Keluar
Gambar 8 merupakan tampilan sebelum petugas melakukan transaksi barang
keluar. Petugas harus mengisi tujuan pengiriman barang dan nomor polisi
kendaraan yang mengangkut hingga ke tujuan. Petugas lapangan memilih tujuan
yang telah ditentukan oleh perusahaan karena barang akan digunakan untuk
keperluan produksi. Tombol next untuk melanjutkan transaksi menuju activity
selanjutnya yaitu daftar scan barcode yang dapat dilihat pada Gambar 6 b).
Setelah transaksi yang dilakukan berhasil, aplikasi akan menampilkan detail
informasi transaksi yang telah dilakukan. Informasi yang ditampilkan meliputi
kode transaksi, tanggal dan waktu transaksi, nama petugas, unit tujuan, alamat
tujuan, nomor telepon dan nomor polisi pengangkut barang yang dapat dilihat
pada Gambar 9 c).
12
a)
b)
c)
Gambar 9 a) Menu Kepala Bagian b) Daftar Transaksi c) Detail Transaksi
Gambar 9 menunjukkan tampilan menu untuk kepala bagian. Tampilan
menu memberikan informasi jumlah transaksi keluar, jumlah transaksi masuk,
jumlah barang, total barang tiap jenisnya, menu pengelolaan petugas dan
pengelolaan lokasi. Pada informasi transaksi keluar dan masuk merupakan tombol
yang akan mengarahkan ke halaman daftar transaksi. Kepala bagian dapat melihat
detail data transaksi dengan menekan salah satu kode transaksi sehingga muncul
informasi lengkap berupa kode transaksi, tanggal dan waktu transaksi, petugas
lapangan, dan daftar barang. Seluruh transaksi tidak dapat diubah dan dihapus.
Pengujian aplikasi dilakukan untuk menguji fungsi-fungsi aplikasi hasil
implementasi arsitektur serta agar sistem yang dibuat berjalan sesuai dengan yang
diharapkan dan dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Pengujian aplikasi
menggunakan teknik Black Box, yaitu jenis pengujian secara fungsional tanpa
memperhatikan alur eksekusi program, namun dengan memperhatikan fungsi-
fungsi yang berjalan dengan baik. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Tabel Hasil Pengujian Black Box
Fungsi yang diuji Kondisi Output yang
diharapkan
Output yang
dihasilkan sistem
Status
Uji
Login NIP dan password
benar
Menu ditampilkan Menu ditampilkan Sukses
NIP dan password
salah
Menu tidak
ditampilkan
Menu tidak
ditampilkan
Pindai Barcode
dengan Kamera
Tekan tombol
kamera
Barcode terbaca Barcode terbaca Sukses
Pindai Barcode
dengan Laser Scan
Barcode
Tekan tombol
laser scan
barcode
Barcode terbaca Barcode terbaca Sukses
Kirim Transaksi
Barang Masuk
Tekan tombol
kirim transaksi
Data ditambah Data ditambah Sukses
Kirim Transaksi
Barang Keluar
Tekan tombol
kirim transaksi
Data ditambah Data ditambah Sukses
Laporan Cek Fisik Tekan tombol Data ditambah Data ditambah Sukses
13
Harian kirim transaksi
Menampilkan
Detail Transaksi
Membuka detail
transaksi
Data ditampilkan Data ditampilkan Sukses
Menampilkan
Informasi Barang
Barang tersedia Data ditampilkan Data ditampilkan Sukses
Barang tidak ada Data tidak
ditampilkan
Data tidak
ditampilkan
Menampilkan
Petugas Lapangan
Membuka activity
petugas lapangan
Data ditampilkan Data ditampilkan Sukses
Menambah Petugas
Lapangan
Tekan tombol
tambah petugas
Petugas ditambah Petugas ditambah Sukses
Menampilkan
Lokasi
Penyimpanan
Membuka activity
lokasi
Data ditampilkan Data ditampilkan Sukses
Menambah Lokasi
Penyimpanan
Tekan tombol
tambah lokasi
Data ditambah Data ditambah Sukses
Berdasarkan hasil pengujian program pada Tabel 1, status uji menghasilkan
nilai sukses merupakan bukti bahwa aplikasi portable data terminal ini sudah
berjalan dengan baik sesuai tujuan penelitian yaitu sebagai aplikasi pencatatan
barang gudang, sehingga dapat digunakan untuk mempermudah pekerjaan petugas
lapangan.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap kepala bagian dan petugas lapangan
yang telah menggunakan aplikasi ini, menyatakan aplikasi sudah mencukupi
kebutuhan. Aplikasi sangat memudahkan petugas untuk mencatat barang karena
sederhana, informatif, efektif, efisien dan cepat. Aplikasi dapat menggantikan
fungsi kertas untuk penulisan kode barang sehingga dapat mengurangi konsumsi
kertas dan mengurangi kesalahan penulisan kode barang. Petugas lapangan tidak
lagi memasukkan kode barang menggunakan komputer pencatatan karena aplikasi
telah memiliki fitur kirim data transaksi ke server melalui wireless. Petugas dapat
menggunakan fitur kamera untuk memindai barcode. Jika kondisi cahaya kurang
dapat memanfaatkan fitur LED Flash untuk menerangi barcode yang akan
dipindai. Aplikasi yang dibuat dapat mendukung penggunaan perangkat laser
barcode scanner sehingga proses pemindaian barcode menjadi lebih cepat.
Aplikasi memberikan informasi lengkap detail transaksi sehingga kepala bagian
dapat mengetahui kegiatan transaksi yang ada di gudang. Aplikasi dapat
menyelesaikan masalah pencatatan barang yang terjadi di gudang kertas PT. Pura
Barutama.
5. Simpulan
Berdasarkan penelitian dan pengujian yang dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa perancangan aplikasi portable data terminal ini menggunakan
Android sebagai sistem operasi yang memiliki beragam fitur. Fitur yang
digunakan aplikasi meliputi kamera, LED flash, wireless dan USB OTG. Fitur
kamera digunakan sebagai alat utama untuk pemindaian barcode. Aplikasi
menggunakan wireless sebagai pertukaran data antara smartphone dengan server.
Aplikasi memberikan kemudahan bagi petugas lapangan dalam melakukan proses
transaksi barang keluar dan masuk. Aplikasi juga memberikan kemudahan bagi
kepala bagian untuk mengetahui informasi transaksi yang terjadi pada gudang.
14
Aplikasi portable data terminal dapat mempercepat pekerjaan petugas lapangan,
dari yang sebelumnya menulis pada kertas menjadi pemindaian barcode yang
minim kesalahan.
6. Pustaka [1] Yunarto, Icun Holy dan Santika, Martinus Getty, 2005, Business Concepts
Implementaion Series in Inventory Management, Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
[2] Ramadhani, Anna Siwi, 2013, Perancangan dan Realisasi Barcode Scanner
dengan Interface Suara untuk Tuna Netra Berbasis Android, Bandung:
Teknik Telekomunikasi Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom.
[3] Wibisono, Michael Christian, Agustinus Noetjahyana dan Handojo,
Andreas, 2013, Pembuatan Aplikasi Pencatatan Stock Dengan
Menggunakan Barcode Pada Android, Surabaya: Program Studi Teknik
Informatika Fakultas Teknologi Industri, Universitas Kristen Petra.
[4] Licker, Mark D., 2003, McGraw-Hill Dictionary of Scientific & Technical
Term 6E, US: The McGraw-Hill Companies Inc.
[5] Safaat, Nazruddin, 2012, Android Pemrograman Aplikasi Mobile
Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android (Edisi Revisi), Bandung:
Informatika Bandung.
[6] ZBar bar code reader. http://zbar.sourceforge.net/. Diakses tanggal 20 Juni
2016.
[7] Kato, Hiroko K., 2010, Barcode for Mobile Device, Cambridge: Cambridge
University Press.
[8] Hasibuan, Zainal A., 2007, Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu
Komputer dan Teknologi Informasi : Konsep, Teknik, dan Aplikasi. Jakarta:
Ilmu Komputer Univesitas Indonesia.
[9] Pressman, Roger, 2001, Software Engineering A Practitioner’s Approach
Fifth Edition. New York : Mcgraw-Hill.