peranan universitas terbuka
DESCRIPTION
UNIVERSITAS TERBUKATRANSCRIPT
MAKALAH
PERANAN UNIVERSITAS TERBUKA SEBAGAI ALTERNATIF
PENDIDIKAN KESETARAAN PERGURUAN TINGGI
Disusun Oleh:
AGUS MULIONO
NIM/BP :1200395/2012
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2016
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) merupakan prasyarat
untuk meraih kemakmuran (prosperity) dalam kancah pergaulan antarbangsa. Oleh
karena itu, dapat dimengerti jika para ilmuwan sejagat sekarang tengah berlomba-
lomba melakukan kegiatan penelitian, pengembangan dan perekayasaan untuk
meningkatkan pengetahuan (Zuhal, 2000). Hasil semua ini diharapkan dapat
dijadikan modal untuk membangun masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge
based society).
Knowledge akan merupakan basis baru bagi kesejahteraan suatu bangsa,
yang akan ditentukan oleh cara bagaimana suatu masyarakat mampu mewujudkan
knowledge sebagai landasan sistem perekonomian dan industrinya. Zuhal (2000)
menjelaskan prasyarat yang perlu dipenuhi untuk membangun suatu masyarakat
berbasis pengetahuan (knowledge based society). Paling tidak diperlukan lima
elemen dasar yaitu penataan masyarakat, kewiraswastaan, pembentukan
knowledge, keterampilan (skill) dan pengelolaan sumber daya alam lingkungan.
Dalam upaya pembentukan knowledge dan keterampilan itulah, partisipasi dunia
pendidikan tinggi diharapkan memainkan peranan penting.
Pertumbuhan pesat institusi pendidikan tinggi telah menimbulkan berbagai
tekanan yang menggeser tradisi elitis menjadi pendidikan tinggi massa. Dulu
pendidikan hanya diikuti sekelompok kecil elit. Sekarang siapapun yang berminat
memiliki kesempatan yang sama menempuh pendidikan tinggi, tanpa kecuali. Hal
ini sejalan dengan konsep pendidikan untuk semua (education for all) dan
pembelajaran sepanjang hayat yang diusung oleh Badan Pendidikan dan
Kebudayaan Dunia (UNESCO). UNESCO (1996) menetapkan 4 (empat) pilar
pendidikan yang harus diperhatikan secara sungguh-sungguh oleh pengelola dunia
pendidikan, yaitu: belajar untuk menguasai ilmu pengetahuan (learning to know),
belajar untuk menguasai keterampilan (learning to do), belajar untuk hidup
1
bermasyarakat (learning to live together), belajar untuk mengembangkan diri
secara maksimal (learning to be).
Berdasarkan data yang yang diterbitkan oleh Pangkalan Data Pendidikan
Tinggi Kementrian Riset, Teknologi Dan Pendidikan Tinggi jumlah perguruan
tinggi di Indonesia berjumlah 4.404 Perguruan Tinggi. Dari jumlah tersebut
sekolah menempati urutan teratas dengan jumlah 2.403, disusul akademi sebanyak
1.105, kemudian universitas sebanyak 531, politeknik dengan jumlah 240 dan
institut sebanyak 125.
Dari sekian banyak universitas yang ada di Indonesia, Universitas Terbuka
merupakan salahnya. Universitas Terbuka (UT) adalah Perguruan Tinggi Negeri
ke-45 di Indonesia yang diresmikan pada tanggal 4 September 1984, berdasarkan
Keputusan Presiden RI Nomor 41 Tahun 1984. Sebagai salah satu dari Perguruan
Tinggi (PT) yang ada di Indonesia Unversitas Terbuka (UT) turut memberikan
sumbangsih terhadap perkembangan dan kemajaun pendidikan di Indonesia.
Kehadiran UT ternyata mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Pada
registrasi pertama tahun 1984 telah mendaftar sebanyak 270.000 pelamar. Dari
jumlah tersebut 60.000 akhirnya diterima sebagai mahasiswa UT, suatu jumlah
yang jauh lebih besar bila dibandingkan dengan sebuah PTN tatap muka unggul di
Indonesia. Jumlah mahasiswa UT sampai dengan 14 Desember 2015 berjumlah
Total 396.955, dengan rincian FKIP ( 279.873), FMIPA (5.288) FISIP (72.780),
FEKON (36.668), Pascasarjana (2.346).
Daya tampung UT yang sangat besar dimungkinkan karena daya jangkau
media yang digunakan sangat luas dan mampu mengatasi kendala jarak dan
waktu. Televisi dan radio dapat disiarkan secara nasional dan bahan ajar cetak
(modul) dapat dikirimkan kepada mahasiswa melalui pos ke seluruh pelosok
negeri dan mahasiswa dapat mempelajarinya kapan saja sesuai waktu mereka
yang tersedia dan di mana saja.
Akses pendidikan ke jenjang perguruan tinggi bagi sebagian besar
masyarakat memang masih menjadi kendala. Daya tampung PTN yang ada
2
dibandingkan lulusan SMA tak sebanding. Untuk mengatasinya, UT diharapkan
dapat menjadi alternatif bagi para lulusan SMA yang mau melanjutkan
pendidikannya. Lulusan SMA yang tidak dapat masuk ke PTN sebenarnya lebih
banyak ditampung di PTS. Namun demikian, mereka harus membayar biaya
pendidikan dua atau tiga kali lipat lebih banyak dari PTN. Oleh karena itu, bagi
lulusan SMA dengan keterbatasan ekonomi UT bisa menjadi pilihan. UT
merupakan program pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintah
sehingga biayanya relatif lebih terjangkau.
Bagi mahasiswa yang gagal melewati SNMPTN tahun ini, masa depan
belumlah berakhir di sini. Masih ada alternatif lainnya, salah satunya masuk PTS,
jika tidak ada biaya, bisa masuk UT dengan biaya yang relatif lebih terjangkau
dan bisa dilaksanakan dengan sambil bekerja atau mencari program-program
beasiswa lainnya. Jadi, tak perlu berlarut-larut meratapi kegagalan di SNMPTN.
Jadi pemerintah sebetulnya sudah memikirkan para lulusan SMA yang gagal
masuk PTN tetapi tidak ada biaya masuk PTS agar mereka bisa masuk UT.
Registrasi masuk UT terbuka sepanjang tahun sehingga memungkinkan
mahasiswa bisa masuk kapan saja.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan beberapa
permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah Universitas Terbuka (UT) ?
2. Bagaimana pelaksanan pembelajaran di Universitas Terbuka (UT) ?
3. Apa saja program studi yang ada di Universitas Terbuka (UT) ?
4. Apa saja peranan Universitas Terbuka (UT) sebagai alternatif perguruan
tinggi ?
3
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk:
1. Mengetahui tentang sejarah Universitas Terbuka (UT)
2. Mengetahui pelaksanan pembelajaran di Universitas Terbuka (UT)
3. Mengetahui program studi yang ada di Universitas Terbuka (UT)
4. Mengetahui peranan Universitas Terbuka (UT) sebagai alternatif
perguruan tinggi
D. Manfaat Penulisan
Manafaat dari penulisan makalah ini adalah :
1. Penulisan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tiugas mata kuliah
seminar teknologi pendidikan
2. Penulisan makalah ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penulisan
karya ilmiah selanjutnya
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Universitas Terbuka (UT)
Universitas Terbuka (UT) adalah Perguruan Tinggi Negeri ke-45 di
Indonesia yang diresmikan pada tanggal 4 September 1984, berdasarkan
Keputusan Presiden RI Nomor 41 Tahun 1984. UT memiliki 4 Fakultas, yaitu
Fakultas Ekonomi (FEKON), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP),
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan satu Program Pascasarjana. Pada tahun 2015 UT
menyelenggarakan 34 program studi yang terdiri dari 28 Program Sarjana Non
Pendas (25 Program Sarjana dan 3 Program Diploma), 2 Program Sarjana Pendas,
dan 4 Program Magister.
Universitas Terbuka (UT) memiliki Visi “Pada tahun 2021, UT menjadi
institusi PTTJJ berkualitas dunia dalam menghasilkan lulusan pendidikan tinggi
yang memiliki daya saing tinggi serta dalam mengembangkan teori dan praktek
PTTJJ”. Misi yang di usung Universitas Terbuka (UT) untuk mewujudkan visi
tersebu adalah :
1. Menyediakan akses pendidikan tinggi yang berkualitas dunia bagi semua
lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan berbagai program PTTJJ untuk
menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi.
2. Mengkaji dan mengembangkan sistem PTTJJ.
3. Memanfaatkan dan mendiseminasikan hasil kajian keilmuan dan
kelembagaan untuk menjawab tantangan kebutuhan pembangunan nasional.
Untuk mencapai Visi dan menjalankan Misi, Tujuan penyelenggaraan UT
dirumuskan sebagai berikut:
1. Menyediakan akses pendidikan tinggi yang berkualitas dunia bagi seluruh
lapisan masyarakat melalui penyelenggaraan berbagai program PTTJJ.
2. Menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi akademik dan/atau
profesional yang mampu bersaing secara global.
5
3. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pendidikan berkelanjutan guna
mewujudkan masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society).
4. Menghasilkan produk-produk akademik dalam bidang PJJ, khususnya
PTTJJ, dan bidang keilmuan lainnya.
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian dan pengembangan sistem
PJJ, khususnya PTTJJ.
6. Memanfaatkan dan mendiseminasikan hasil kajian keilmuan dan
kelembagaan untuk menjawab tantangan kebutuhan pembangunan nasional.
7. Memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa melalui pelayanan pendidikan
tinggi secara luas dan merata.
8. Meningkatkan pemahaman lintas budaya dan jaringan kerja sama melalui
kemitraan pendidikan pada tingkat lokal, nasional, dan global.
Dalam rangka menyelenggarakan layanan pendidikan secara optimal kepada
peserta didik, UT bekerja sama dengan instansi lain seperti Bank BRI, Bank BTN,
Bank Mandiri, TV-Edukasi, Sky LBS TV, Radio Republik Indonesia (RRI),
Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD), Radio Siaran Swasta, Pemerintah
Provinsi dan Kabupaten/Kota, Konsulat Jenderal/KBRI, Perpustakaan Nasional
RI dan Perpustakaan Daerah, Arsip Nasional, Koperasi Karunika, Garuda
Indonesia, dan PT Pos Indonesia. Disamping itu, UT juga bekerja sama dengan
instansi-instansi lain yang bermaksud meningkatkan kualitas sumber daya
manusia melalui berbagai program yang ditawarkan UT, seperti ANRI, BKN,
Bank Danamon, Pemerintah Kota/Kabupaten, Pondok Pesantren, Kowani, dan
POLRI.
UT menyelenggarakan 2 (dua) program pendidikan, yang diberi istilah
Program Non-Pendas dan Program Pendas. Program Non-Pendas adalah program
pendidikan yang dapat diikuti oleh masyarakat umum kecuali program Non-
Pendas FKIP. Program Non-Pendas FKIP hanya dapat diikuti oleh mereka yang
sudah bekerja sebagai guru. Program Pendas merupakan program yang
diselenggarakan secara khusus bagi para guru SD dan guru PAUD. Pada saat ini
program studi yang termasuk dalam program Pendas adalah S1 Pendidikan Guru
6
Sekolah Dasar (PGSD) dan S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
(PGPAUD).
B. Pelaksanaan Pembelajaran di Universitas Terbuka (UT)
UT menerapkan sistem belajar jarak jauhdanterbuka. Istilah jarak jauh
berarti pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka, melainkan menggunakan
media, baik media cetak (modul) maupun non-cetak (audio/video,
komputer/internet, siaran radio, dan televisi). Makna terbuka adalah tidak ada
pembatasan usia, tahun ijazah, masa belajar, waktu registrasi, dan frekuensi
mengikuti ujian. Batasan yang ada hanyalah bahwa setiap mahasiswa UT harus
sudah menamatkan jenjang pendidikan menengah atas (SMA atau yang sederajat).
1. Cara belajar
Mahasiswa UT diharapkan dapat belajar secara mandiri. Cara belajar
mandiri menghendaki mahasiswa untuk belajar atas prakarsa atau inisiatif sendiri.
Belajar mandiri dapat dilakukan secara sendiri ataupun berkelompok, baik dalam
kelompok belajar maupun dalam kelompok tutorial. UT menyediakan bahan ajar
yang dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri. Selain menggunakan bahan
ajar yang disediakan oleh UT, mahasiswa juga dapat mengambil inisiatif untuk
memanfaatkan bahan bacaan lain diperpustakaan mengikuti tutorial, baik secara
tatap muka maupun melalui internet, radio, dan televisi; serta memanfaatkan
sumber belajar lain seperti bahan ajar berbantuan komputer dan program
audio/video. Apabila mengalami kesulitan belajar, mahasiswa dapat meminta
informasi tentang bantuan belajar kepada Unit Program Belajar Jarak Jauh
Universitas Terbuka (UPBJJ-UT) setempat.
Belajar mandiri dalam banyak hal ditentukan oleh kemampuan belajar
secara efektif. Kemampuan belajar bergantung pada kecepatan membaca dan
kemampuan memahami isi bacaan. Untuk dapat belajar mandiri secara efektif,
mahasiswa UT dituntut memiliki disiplin diri, inisiatif, dan motivasi belajar yang
kuat. Mahasiswa juga dituntut untuk dapat mengatur waktunya dengan efisien,
7
sehingga dapat belajar secara teratur berdasarkan jadwal belajar yang ditentukan
sendiri. Oleh karena itu, agar dapat berhasil belajar di UT, calon mahasiswa harus
siap untuk belajar secara mandiri.
2. Sistem Kredit Semester
UT seperti halnya perguruan tinggi yang lain, menerapkan Sistem Kredit
Semester (SKS) untuk menetapkan beban studi mahasiswa. Dalam sistem ini,
beban studi yang harus diselesaikan dalam satu program studi diukur dengan
satuan kredit semester (sks). Setiap mata kuliah diberi bobot 1-6 sks. Satu
semester adalah satuan waktu kegiatan belajar selama kurang lebih 16 minggu.
Dalam pendidikan tinggi tatap muka, mahasiswa yang mengambil beban
studi satu sks harus mengikuti perkuliahan selama satu jam per minggu di kelas
dan satu jam untuk praktek, praktikum, atau belajar di rumah, sehingga dalam satu
semester mahasiswa harus mengalokasikan waktu belajar sekitar 32 jam. Untuk
menempuh mata kuliah yang berbobot 3 sks dibutuhkan waktu belajar sekitar 96
jam per semester.
Dalam sistem pendidikan jarak jauh, mahasiswa juga harus mengalokasikan
waktu yang sama dengan mahasiswa tatap muka (2 jam per minggu per sks).
Hanya saja kegiatan belajarnya lebih banyak dilakukan secara mandiri (belajar
sendiri, belajar berkelompok, atau tutorial).
Khusus untuk UT, satu SKS disetarakan dengan tiga modul bahan ajar
cetak. Satu modul terdiri dari 40-50 halaman, sehingga bahan ajar dengan bobot 3
sks berkisar antara 360-450 halaman, tergantung pada jenis mata kuliahnya.
Berdasarkan hasil penelitian, kemampuan membaca dan memahami rata-rata
mahasiswa adalah 5-6 halaman per jam sehingga untuk membaca dan memahami
bahan ajar dengan bobot 3 sks diperlukan waktu sekitar 75 jam (360-450 halaman
dibagi 5-6 halaman). Apabila satu semester mempunyai waktu 16 minggu, maka
waktu yang diperlukan untuk membaca dan memahami bahan ajardengan bobot
3 sks adalah 75 jam dibagi 16 minggu, atau kurang lebih 5 jam per
8
minggu.Misalnya, mahasiswa mengambil 15 sks/semester, maka yang
bersangkutan harus mengalokasikan waktu belajar sebanyak 15 sks dibagi 3 sks
kali 5 jam = 25 jam per minggu atau kira-kira 5 jam per hari (1 minggu dihitung 5
hari belajar).
Dengan sistem belajar seperti ini mahasiswa UT diharapkan
mengalokasikan waktu belajar sesuai dengan beban sks yang diambil, atau
mengambil beban sks setiap semester sesuai dengan waktu belajar yang dapat
dialokasikan, serta mempertimbangkan kemampuan akademik masing-masing.
3. Ujian Akhir Semester
Hasil belajar mahasiswa dalam satu semester diukur melalui UAS. Nilai
UAS berkontribusi minimal 50% terhadap nilai akhir mata kuliah. Bentuk soal
UAS tertulis dapat berupa tes objektif (pilihan ganda) atau tes uraian (esai).
Jawaban ujian untuk tes objektif dikerjakan dalam Lembar Jawaban Ujian (LJU)
dan untuk tes uraian dikerjakan dalam Buku Jawaban Ujian (BJU). Untuk mengisi
LJU mahasiswa harus menggunakan pensil 2B.
Pada beberapa program studi, UAS juga diberikan dalam bentuk ujian lisan
(misalnya mata kuliah Speaking), dan mendengarkan (misal mata kuliah
Listening). UAS tertulis dan lisan diselenggarakan secara serentak di tempat ujian
yang ditentukan oleh UT. Sesuai ketentuan yang berlaku, setiap mahasiswa yang
telah melakukan registrasi mata kuliah dan membayar SPP serta memenuhi
persyaratan, secara otomatis terdaftar sebagai calon peserta ujian.
Selain ujian tertulis dan lisan, UT juga menawarkan layanan ujian online.
Ujian online, yang dikenal dengan nama Sistem Ujian Online (SUO),
dimaksudkan untuk:
1. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat mengikuti UAS
di luar jadwal UAS tertulis dan lisan yang telah ditentukan dalam kalende
akademik UT
9
2. Memberikan kesempatan untuk mengatasi jam ujian bentrok (salah satu
mata kuliah bentrok bisa diikuti melalui SUO).
Beberapa ketentuan pelaksanaan SUO adalah sebagai berikut:
1. SUO dilaksanakan di kantor UPBJJ-UT sekitar dua minggu setelah ujian
tertulis.
2. Satu hari ujian terdiri dari 3 sesi dan setiap sesi berdurasi 90 menit.
3. Kapasitas tempat yang disediakan UPBJJ-UT berkisar antara 4 sampai 15
mahasiswa setiap sesi ujian.
4. Hari, tanggal, dan jam ujian ditentukan oleh UPBJJ-UT. Oleh karena itu,
calon peserta harus menghubungi UPBJJ-UT untuk mendapat kepastian
pelaksanaan SUO.
5. Daftar mata kuliah yang ditawarkan untuk SUO dapat dilihat di
http://student.ut.ac.id.
6. Untuk dapat mengikuti SUO, mahasiswa harus meregistrasi mata kuliah
yang akan diikuti (dengan membayar Rp20.000,-/sks). Kemudian,
meregistrasi SUO secara online dengan membayar Rp 40.000,- per mata
kuliah.
7. Setelah melakukan pembayaran, menyerahkan lembar tagihan ke UPBJJ-
UT (datang langsung, melalui pos/fax/email) paling lambat 3 hari setelah
melakukan registrasi online.
8. Menunggu konfirmasi dari UPBJJ-UT. Proses konfirmasi dianggap valid
jika mahasiswa sudah mendapat password yang dikirimkan melalui
account UT Online di http://student.ut.ac.id.
9. Mahasiswa yang berhak mengikuti SUO adalah mahasiswa yang
pendaftarannya sudah mendapatkan konfirmasi dari UPBJJ-UT atau UT
Pusat dan telah mempunyai password. Tanpa password, mahasiswa tidak
dapat mengikuti SUO.
10. Untuk dapat mengikuti SUO,mahasiswaharusdatangkekantorUPBJJ- UT
pada hari yang telah ditetapkan dengan membawa Kartu Mahasiswa atau
KTP/SIM dan print out konfirmasi dari UT. Tanpa bukti identitas dan
10
bukti konfirmasi sebagai peserta SUO, mahasiswa tidak diperkenankan
mengikuti SUO.
11. Syarat dan ketentuan lainnya dapat ditanyakan ke UPBJJ-UT atau dilihat
di website UT.
C. Fakultas dan Program Studi Universitas Terbuka
1. FKIP ( Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan)
Sebagai salah satu fakultas di lingkungan perguruan tinggi negeri yang ke-
45, seluruh program yang ditawarkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP) UT telah memperoleh ijin resmi dari Dirjen Dikti. Program
studi yang dimiliki oleh FKIP antara lain :
a. FKIP memiliki Program Sarjana Strata 1 (S-1)
1) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
2) Pendidikan Bahasa Inggris
3) Pendidikan Biologi
4) Pendidikan Fisika
5) Pendidikan Kimia
6) Pendidikan Matematika
7) Pendidikan Ekonomi
8) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
9) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
10) Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD)
b. FKIP memiliki Program Sertifikat
1) Bahasa Indonesia Untuk Penutur Asing
2) Administrasi Pemerintahan Daerah
2. FMIPA (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Terbuka
(FMIPA-UT) telah ada sejak UT didirikan, yaitu pada tahun 1984. Pada saat itu
FMIPA-UT menawarkan Program Studi jenjang Strata 1 (S1) Statistika dan
11
Matematika. Dalam perkembangannya, sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
FMIPA memiliki Program Sarjana Strata 1 (S-1) yaitu:
a. Statistika
b. Matematika
c. Biologi
d. Teknologi Pangan
e. Agribisnis
f. Perencanaan Wilayah Kota Bidang Minat Lingkungan (PWKL)
3. FEKON (Fakultas Ekonomi)
Fakultas Ekonomi (FEKON) memiliki tujuan Menghasilkan sumberdaya
manusia yang ahli dan profesional dalam bidang ekonomi dan/atau ahli dalam
pengambilan keputusan manajerial berdasarkan pertimbangan terintegrasi bidang
fungsional pemasaran, keuangan, operasi, dan sumberdaya manusia dan/atau ahli
dalam bidang keuangan serta masalah-masalahnya dalam entitas bisnis dan
organisasi publik. FEKON memiliki Program Sarjana Strata 1 (S-1) yaitu:
a. Ekonomi Pembangunan
b. Managemen
c. Akuntansi
4. FISIP (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) bertekad menjadi salah satu
fakultas unggulandalam bidang ilmu sosial dan ilmu politik khususnya dalam
penyelenggaraan pendidikan tinggi jarak jauh (PTJJ) di Asia tahun 2010 dan di
dunia tahun 2020. FISIP memiliki program Sarjana Strata 1 (S-1) yaitu:
a. Administrasi Negara
b. Administrasi Niaga
c. Ilmu Pemerintahan
d. Ilmu Komunikasi
e. Sosiologi
12
f. Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemahan
g. Kearsipan (D-4)
h. Perpajakan (D-3)
i. Perpustakaan (D-2)
5. Pasca Sarjana
Program Pascasarjana (PPs) UT diselenggarakan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat memperoleh pendidikan tinggkat pascasarjana melalui
pendidikan jarak jauh. Program Magister yang ditawarkan:
a. Ilmu Administrasi Bidang Minat Administrasi Publik
b. Manajemen
c. Ilmu Kelautan Bidang Minat Manajemen Perikanan
d. Pendidikan Matematika
6. Program Sertifikat
Selain program yang terdapat pada Fakultas, Universitas Terbuka juga
menawarkan program sertifikat yang diantaranya:
a. Program Sertifikat Administrasi Pemerintahan Desa
b. Program Sertifikat Bahasa Inggris
c. BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing)
d. Program Sertifikat Ketatausahaan Sekolah
e. Program Sertifikat Statistika bagi Aparatur Pemerintahan Desa
f. Program Sertifikat Akuntansi Keuangan Daerah
g. Program Sertifikat Pengolahan Pangan
h. Program Sertifikat Terakreditasi Keahlian Perencanaan Dan
Pembiayaan Pendidikan
i. Program Sertifikat Karya Ilmiah untuk Guru
13
D. Peranan Universitas Terbuka Sebagai Alternatif Pendidikan Kesetaraan
Perguruan Tinggi
Peranan Universitas Terbuka sebagai alternatif pendidikan setara perguruan
tinggi tidak terlepas dari latar belakang terbentuknya Universitas Terbuka. Bahwa
pendidikan adalah sebuah keniscayaan dan tolok ukur kemajuan sebuah bangsa.
Sayangnya, pendidikan di negeri ini belum mampu menjangkau seluruh rakyat
Indonesia hingga ke pelosok negeri. Padahal, sesuai apa yang diamanatkan oleh
Pancasila dan UUD 1945 bahwa seluruh rakyat Indonesia di manapun juga berhak
menikmati apa arti pentingnya pendidikan. Oleh karena itu, program wajib belajar
12 tahun pun sedang digalakkan oleh Pemerintah.
Dengan adanya rogram ini Pemerintah mengharapkan pendidikan minimal
bagi rakyat Indonesia adalah lulusan SMA atau sederajat. Namun, di lain sisi
bagaimana nasib rakyat Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikannya ke
tingkat perguruan tinggi untuk berbagai keperluan, seperti persyaratan profesi,
kenaikan pangkat atau golongan dalam karir pegawai negeri dan lain-lain.
Sementara mereka berada di pelosok negeri yang tidak mudah dijangkau dengan
sarana yang memadai. Sekali lagi, kita juga menekankan bahwa pendidikan tinggi
merupakan hak bagi setiap warga negara tanpa kecuali. Masyarakat juga
membutuhkan biaya pendidikan tinggi yang mampu dijangkau masyarakat, segala
usia dan tidak mengganggu pekerjaannya.
Menjawab kegelisahan masyarakat tersebut, Pemerintah telah menjawabnya
dengan mendirikan Universitas Negeri ke-45 sejak 4 September 1984 dengan
didirikannya Universitas Terbuka (UT) di kawasan Jl. Cabe Raya, Pondok Cabe,
Pamulang, Tangerang Selatan. Apalagi, Pemerintah melalui Kementrian
Pendidikan Nasonal telah mengeluarkan ketentuan perundang-undangan dengan
dikeluarkannya Permendiknas No. 24 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) oleh Perguruan Tinggi memberikan solusi yang baik
bagi rakyat Indonesia untuk mengenyam pendidikan tinggi.
14
Universitas Terbuka (UT) saat ini sudah berdiri selama lebihdari30 tahun (3
dasa warsa). Keberadaanya sangat penting dalam mencerdaskan bangsa di tingkat
perguruan tinggi hingga ke pelosok negeri. Universitas Terbuka benar-benar
mampu “Menjangkau yang tidak terjangkau, meraih yang tidak teraih dan
melayani yang tidak terlayani” oleh perguruan tinggi tatap muka. Pada tahun 2014
saja, jumlah mahasiswa yang aktif dalam berbagai fakultas mencapai jumlah
579.261 orang. Jumlah tersebut tersebar di seluruh Indonesia dan di 22 kota di 14
negara diantaranya Arab Saudi, Korea Selatan, Hongkong, Singapura, Malaysia
dan Taiwan. Sebuah rekor yang fantastis yang tidak mampu ditandingi oleh
universitas manapun di Indonesia, bahkan di dunia.
Banyak hal yang mampu mendongkrak reputasi Universitas Terbuka dikenal
oleh rakyat Indonesia, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Hal terpenting
adalah kemampuannya dalam menyediakan fasilitas terpenting dalam sistem
pendidikan jarak jauh yaitu penggunaan ICT dalam pembelajaran (ICT-based
learning). Menurut Kai-Ming Cheng (2008) dalam Imam, Mohammad & Kisyani
(2008) menyatakan, bahwa untuk membangun universitas kelas dunia, ada
beberapa prasyarat dan komitmen penting, yaitu: pembangunan pendidikan tinggi
sebagai prioritas, memperhatikan dan mengembangkan sumberdaya, mempunyai
identifikasi institusi, rekrutmen akademisi, dan melakukan reformasi tata kelola.
Tetapi, hal yang paling menonjol Universitas Terbuka mampu menerobos ke
seluruh pelosok negeri adalah karena adanya prinsip “pendidikan tinggi jarak jauh
jaringan” (anetworking distance education). Universitas Terbuka mengembangkan
hubungan berdasarkan kemitraan kerja yang baik dan luas dengan berbagai
institusi di daerah dan mengelola berbagai sumber daya yang tersedia untuk
mendukung tercapainya akses pendidikan secara merata dan berkualitas bagi
seluruh lapisan masyarakat. Hal tersebut dengan didirikannya jaringan internal
sebanyak 37 Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ).
Untuk menarik minat siswa yang baru lulus SMA/SMK, maka Universitas
Terbuka sejak 4 tahun lalu berupaya menambah program studi yang banyak
diminati kaum muda seperti matematika, hukum, biologi dan sebagainya. Rektor
Universitas Terbuka pun berupaya untuk menghilangkan kesan bahwa Universitas
15
Terbuka bukan lagi perguruan tinggi untuk mahasiswa usia tua dan guru. Hal ini
dapat dilihat dari kelompok usia, mahasiswa UT kini tidak lagi didominasi oleh
mahasiswa usia diatas 40 tahun. Mahasiswa usia dibawah 30 tahun terdapat sekitar
46 persen.Masyarakat Indonesia dari berbagai profesi, usia dan jenis kelamin
dapat mengenyam pendidikan tinggi dari berbagai program studi yang ditawarkan
Universitas Terbuka. Tidak usah khawatir, karena program studi yang ditawarkan
telah mempunyai akreditasi yang baik.
Dengan program studi yang ditawarkan, Universitas Terbuka mempunyai
kontribusi nyata bagi para guru di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T)
yang belum memiliki kualifikasi pendidikan D4 dan S1. Tahun 2014, pemerintah
mengucurkan dana Rp 20 miliar bantuan operasional perguruan tinggi negeri
(BOPTN) melalui Universitas Terbuka (UT) untuk guru daerah 3T bisa
menyelesaikan pendidikan D4 dan S1 melalui Universitas Terbuka sebagai amanat
UU Guru dan Dosen.
Universitas Terbuka dinilai telah memberikan kontribusi yang tidak sedikit
bagi bangsa melalui program pendidikan yang menjangkau hampir seluruh
pelosok Tanah Air. Universitas Terbuka juga memberikan kontribusi besar bagi
rakyat Indonesia yang ingin menyelesaikan pendidikan sarjana tanpa menggangu
pekerjaannya. Oleh Sebab itu, keberadaan UT sangat membantu rakyat Indonesia
dari berbagai latar belakang pekerjaan dan usia. Mimpi untuk meraih gelar sarjana
bisa diwujudkan, tanpa mengorbankan waktu bekerjanya. Hal inilah yang
membuat masyarakat Indonesia menuju tingkat kecerdasan yang lebih tinggi.
Universitas Terbuka telah memberikan kontribusi nyata dalam menjawab
tantangan apa yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.Keberhasilan
Universitas Terbuka dalam melayani masyarakat pun tidak lepas dari komitmen
untuk meningkatkan kompetensi SDM-nya dari tahun ke tahun.
Proses mencerdaskan bangsa atau memberikan pengajaran kepada rakyat
Indonesia, bukan hanya terbatas pada rakyat Indonesia yang berada di dalam
negeri hingga ke pelosok negeri. Tetapi, Universitas Terbuka juga menjawab
tantangan untuk memberikan kesempatan dan pelayanan terbaik kepada rakyat
Indonesia yang sedang berada di luar negeri dalam rangka dinas atau bekerja.
16
Sungguh, tidak salah jika Universitas Terbuka selalu memegang
semangat “Membuka Akses Pendidikan Tinggi bagi Semua”.
Untuk mengatasi kegelisahan masyarakat Indonesia yang sedang berada di
luar negeri, maka Universitas Terbuka menetapkan untuk membuka unit kerja baru
yang secara khusus menangani pelayanan bagi mahasiswa Universitas Terbuka
sesuai dengan Keputusan Rektor. Satu Unit Program Belajar Jarak Jauh
Universitas Terbuka Layanan Luar Negeri (UPBJJ-UT LLN) sebagai UPBJJ-UT
yang ke 39 diresmikan oleh Rektor UT, Prof. Tian Belawati pada tanggal 2 Juni
2014 (Adil, 2013).Dengan demikian, mahasiswa dengan mudah membutuhkan
layanan pendidikan tinggi untuk meningkatkan kualifikasi dan kapasitas diri.
Secara keseluruhan peranan UT sebagai alternatif pendidikan setara
perguruan tinggi diantaranya adalah :
1. Memberikan kesempatan yang luas bagi warga negara Indonesia di mana
pun tempat tinggalnya untuk memperoleh pendidikan tinggi;
2. Menampung lulusan SMU yang tidak tertampung di PTN (daya tampung
kecil) dan PTS (biaya tinggi);
3. Mengembangkan pelayanan pendidikan tinggi bagi mereka yang karena
pekerjaan atau alasan lain tidak dapat melanjutkan belajar di perguruan
tinggi tatap muka, serta
4. Mengembangkan program pendidikan akademik dan profesional yang
disesuaikan dengan kebutuhan nyata pembangunan, yang belum banyak
dikembangkan oleh perguruan tinggi lain.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peranan Universitas Terbuka sebagai alternatif pendidikan setara perguruan
tinggi tidak terlepas dari latar belakang terbentuknya Universitas Terbuka. Bahwa
pendidikan adalah sebuah keniscayaan dan tolok ukur kemajuan sebuah bangsa.
Sayangnya, pendidikan di negeri ini belum mampu menjangkau seluruh rakyat
Indonesia hingga ke pelosok negeri. Padahal, sesuai apa yang diamanatkan oleh
Pancasila dan UUD 1945 bahwa seluruh rakyat Indonesia di manapun juga berhak
menikmati apa arti pentingnya pendidikan. Oleh karena itu, program wajib belajar
12 tahun pun sedang digalakkan oleh Pemerintah.
Peranan UT sebagai alternatif pendidikan setara perguruan tinggi
diantaranya adalah :
5. Memberikan kesempatan yang luas bagi warga negara Indonesia di mana
pun tempat tinggalnya untuk memperoleh pendidikan tinggi;
6. Menampung lulusan SMU yang tidak tertampung di PTN (daya tampung
kecil) dan PTS (biaya tinggi);
7. Mengembangkan pelayanan pendidikan tinggi bagi mereka yang karena
pekerjaan atau alasan lain tidak dapat melanjutkan belajar di perguruan
tinggi tatap muka, serta
8. Mengembangkan program pendidikan akademik dan profesional yang
disesuaikan dengan kebutuhan nyata pembangunan, yang belum banyak
dikembangkan oleh perguruan tinggi lain.
B. Saran
Untuk lebih memaksimalkan lagi fungsi dan peranan universitas terbuka,
pemerintah perlu mengalokasi dana khusus untuk pengembangan UPBJJ yang ada
diseluruh Indonesia dan melengkapi sarana dan prasaran penunjang pembelajaran.
18
DAFTAR PUSTAKA
Casmudi, 2014. Peranan universitas terbuka.
http://casmudiberbagi.blogspot.co.id/2014/07/peranan-universitas-terbuka-ut-
dalam_80.html diakses tanggal 11 Maret 2016
Fadil abidin, 2011. Gagal masuk PTN masih ada universitas terbuka (onlline)
http://fadilabidin75.blogspot.co.id/2011/08/gagal-masuk-ptn-masih-ada-
universitas.htmldiakses tanggal 11 Maret 2016
http://poskotanews.com/2013/09/04/ut-makin-diminati-mahasiswa-usia-muda/
http://www.ut.ac.id/biaya-pendidikan diakses tanggal 11 Maret 2016
http://www.ut.ac.id/sistem-pembelajaran diakses tanggal 11 Maret 2016
Imam, Mohammad & Kisyani. 2008. Peningkatan Daya Saing Lulusan
Universitas Terbuka (UT) Melalui Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Jarak
Jauh (PTJJ) yang Berkualitas Internasional. Surabaya: UPBJJ-UT Surabaya,
disajikan dalam Seminar Nasional “Membangun Daya Saing Bangsa melalui PTJJ
Berkualitas Internasional”. Jakarta, 26 Mei 2008. (online)
https://utsurabaya.files.wordpress.com/2010/07/daya-saing-lulusan-ut1.pdf .
diakses tanggal 11 Maret 2016
Layanan luar negeri universitas terbuka (online) http://luarnegeri.ut.ac.id/ diakse s
tanggal 11 Maret 2016
Renggani, 2007. Makalah peranan pendidikan tinggi jarak jauh. (online)
http://renggani.blogspot.co.id/2007/07/makalah-peranan-pendidikan-tinggi-
jarak.html diakses tanggal 11 Maret 2016
www.ut.ac.iddiakses tanggal 11 Maret 2016
19