peranan pancasila dalam perekonomian indonesia
TRANSCRIPT
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PENERAPAN PANCASILA DALAM SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA
Disusun oleh :
Nama : Muhammad Iqbal
NPM :133112340350012
Prodi : FE- Akuntansi
FAKULTAS EKONOMI AKUNTANSI
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2013
Peranan Pancasila dalam Perekonomian Indonesia i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Sistem Ekonomi .................................................................................... 2
2. Macam-Macam Sistem Ekonomi Dunia ................................................................. 2
3. Sejarah Perkembangan Perekonomian Indonesia
serta Kelebihan dan kekurangannya ....................................................................... 4
4. Ekonomi Pancasila atau Ekonomi Demokrasi ........................................................ 5
5. Penerapan Sistem Ekonomi Pancasila Saat Ini ...................................................... 8
BAB III Kesimpulan ........................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 13
Peranan Pancasila dalam Perekonomian Indonesia ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, dengan Rahmad-Nya maka penulis telah
selesai menyusun makalah pembalajran kewarganegaraan, mengenai Penerapan Pancasila
dalam Sistem Perekonomian Indonesia.
Terima kasih banyak penulis ucapkan kepada kawan yang telah memberikan saran
dan kritikan pada saat pembuatannya terhadap makalah ini, sehingga tersusun makalah yang
lebih bagus dan lebih bernilai, tak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada
pembimbing.
Makalah ini adalah hasil karya manusia tentu akan terdapat kesalahan, kekurangan
dan kesilapan penulisan, pembahasan dan informasinya, oleh karena itu saran dan kritikan
pembaca sangat diharapkan untuk kesempurnaan makalah ini.
Jakarta, 1 November 2013
Muhammad Iqbal
Penulis
Peranan Pancasila dalam Perekonomian Indonesia 1
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem ekonomi yang dianut oleh suatu Negara atau bangsa berbeda-beda, hal ini
sesuai dengan filsafat dan ideologi dari masing-masing Negara atau bangsa. Seperti halnya
dengan Indonesia, sistem ekonomi Indonesia tentu berbeda dengan sistem ekonomi Negara
atau bangsa lain di dunia ini.
Makalah ini akan membahas mengenai sistem ekonomi yang pernah dianut oleh
bangsa Indonesia dan dampak serta kekurangan sistem ekonomi tersebut, perubahan dan
pengaruh sistem ekonomi dari masa ke masa, sistem ekonomi yang sekarang dijalani, dampak
positif dan kekurangan sistem ekonomi demokrasi atau ekonomi pancasila, penerapan sistem
ekonomi dan sistem ekonomi yang cocok dengan bangsa Indonesia.
Peranan Pancasila dalam Perekonomian Indonesia 2
BAB II
PEMBAHASAN
PENERAPAN PANCASILA DALAM SISTEM PEREKONOMIAN
INDONESIA
1. Pengertian Sistem Ekonomi
Istilah “sistem” berasal dari perkataan “systema” (bahasa Yunani), yang dapat
diartikan sebagai: keseluruhan yang terdiri dari macam-macam bagian.
Sistem ekonomi merupakan perpaduan dari aturan–aturan atau cara–cara yang
menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian. Suatu
sistem dapat diibaratkan seperti lingkaran-lingkaran kecil yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya.
Menurut para ahli sistem ekononi merupakan :
- Sistem ekonomi merupakan bahan kajian yang mempelajari upaya manusia
memenuhi kebutuhan hidup di masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan
(Adam Smith, 1723 – 1790)
- Sistem ekonomi adalah sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi
antar manusia dalam suatu tatanan kehidupan.
(Dumairy, 1996)
- Sistem ekonomi merupakan suatu organisasi yang terdiri dari sejumlah lembaga
(ekonomi, sosial dan ide) yang saling mempengaruhi yang ditujukan ke arah
pemecahan masalah pokok setiap perekonomian produksi, distribusi, konsumsi.
(Sanusi, 2000)
2. Macam-Macam Sistem Ekonomi Dunia
Di dunia ini terdapat berbagai macam sistem ekonomi yang diterapkan oleh
Negara. Sitem ekonomi tersebut antara lain sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi
liberal/pasar/bebas, sistem ekonomi komando/terpusat/etatis.
Peranan Pancasila dalam Perekonomian Indonesia 3
1. Sistem ekonomi tradisonal
Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh
masyarakat tradisional secara turun temurun dengan hanya mengandalkan alam dan
tenaga kerja. Dalam sistem ekonomi ini pengaturan ekonomi dimapankan menurut
pola tradisi, yang biasanya sebagian besar menyangkut kontrol atas tanah sebagai
sumber terpenting atau satu-satunya sumber ekonomi.
(Cornelis Rintuh, 1995: 40)
2. Sistem ekonomi pasar (Liberal/Bebas/Kapitalis)
Sistem ekonomi pasar adalah suatu sistem ekonomi di mana seluruh kegiatan
ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada
mekanisme pasar. Sistem ini sesuai dengan ajaran dari Adam Smith.
(Gregory Grossman, 2004: 66)
Pada dasarnya sistem ekonomi yang kapitalis murni hampir tidak ada. Yang
berkembang sekarang ini sistem ekonomi yang sudah campuran. Hanya kadar
dominasinya yang menentukan kecenderungannya kepada suatu jenis sistem ekonomi.
Negara yang menggunakan sistem ekonomi ini adalah Amerika Serika t, Swedia,
Belanda dan Prancis.
3. Sistem ekonomi komando(Terpusat/Etatisme/Sosialis/Komunis)
Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi di mana peran pemerintah
sangat dominan dan berpengaruh dalam mengendalikan perekonomian. Sistem ini
mendasarkan diri pada pandangan Karl Marx.
(Suroso, 1997: 15-16)
4. Sistem ekonomi campuran
Sistem ekonomi campuran merupakan campuran dari sistem ekonomi pasar
dan terpusat, di mana pemerintah dan swasta saling berinteraksi dalam memecahkan
masalah ekonomi. Dalam bentuk perekonomian campuran sumber-sumber ekonomi
bangsa, termasuk faktor- faktor produksi dimiliki oleh individu atau kelompok swasta,
di samping sumber tertentu yang dikuasai pemerintah pusat, atau pemerintah daerah,
Peranan Pancasila dalam Perekonomian Indonesia 4
atau pemerintah setempat. Karena itu dalam sistem ekonomi campuran dikenal paling
tidak dua sektor ekonomi, yaitu sektor swasta dan sektor Negara.
(Cornelis Rintuh, 1995: 41)
3. Sejarah Perkembangan Perekonomian Indonesia serta Kelebihan dan
Kekurangannya
Pada segala sesuatu terdapat proses, berikut adalah perkembangan Sistem perekonomian
Indonesia sebelum dikenal dengan nama Sistem ekonomi pancasila
Sejarah perkembangan
- 1950-1959 : Sistem ekonomi liberal (masa demokrasi)
- 1959-1966 : Sistem ekonomi etatisme/sosialis (masa demokrasi terpimpin)
- 1966-1998 : Sistem ekonomi pancasila (demokrasi ekonomi)
- 1998-sekarang : Sistem ekonomi pancasila (demokrasi ekonomi) yang dalam
prakteknya cenderung liberal
1. Masa demokrasi 1950-1959 (ekonomi liberal)
Sistem ekonomi liberal pada masa demokrasi memiliki berbagai kebaikan
antara lain:
1. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi.
2. Setiap individu bebas memiliki sumber-sumber produksi.
3. Munculnya persaingan untuk maju.
4. Barang yang dihasilkan bermutu tinggi, karena barang yang tidak bermutu tidak
akan laku di pasar.
5. Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas
motif mencari laba.
Memiliki kelemahan sebagai berikut:
1. Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan.
2. Cenderung terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik modal.
3. Munculnya monopoli yang dapat merugikan masyarakat.
4. Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya
oleh individu.
Suatu perekonomian liberal dengan lembaga milik pribadi dan warisan
menimbulkan kondisi untuk mengumpulkan kekayaan dan mempertahankannya
dalam lingkungan keluarga dari satu ke lain generasi. Ini merupakan wujud
kelemahan dari sistem ekonomi liberal di mana akan terjadi penumpukan kekayaan
Peranan Pancasila dalam Perekonomian Indonesia 5
pada sekelompok orang secara turun temurun. Karena pemerintah tidak membatasi
kegiatan ekonomi, maka orang bebas melakukan apapun yang menguntungkan bagi
dirinya dan sesuka hatinya.
(Gregory Grossman, 2004: 68)
2. Masa demokrasi terpimpin 1959-1966 (ekonomi sosialis)
Sistem ekonomi komando memiliki kebaikan antara lain
1. Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah
ekonomi lainnya.
2. Pasar barang dalam negeri berjalan lancar.
3. Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harga.
4. Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan.
5. Jarang terjadi krisis ekonomi.
Sistem ekonomi komando memiliki kelemahan antara lain:
1. Mematikan inisiatif individu untuk maju
2. Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
3. Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memilih sumber daya
4. Ekonomi Pancasila atau Ekonomi Demokrasi
Ekonomi Indonesia menyesuaikan pandangan dengan masyarakat yang ada di
Indonesia, sehingga dirumuskannya sistem ekonomi yang berbasis pada Pancasila dan
UUD 45, dimana dalam Pancasila tersebut manusia mencari keseimbangan antara hidup
sebagai pribadi, dan hidup sebagai anggota masyarakat. Ekonomi Pancasila ini
mendasarkan titik tengah antara perekonomian barat dan perekonomian timur. Terdapat
dalam ciri-ciri dasar perekonomian menurut Pancasila yang tercantum pada Pasal 27 dan
34 UUD 1945 sebagaimana telah terkutip, dengan tegas mengamanatkan masyarakat
yang berkesejahteraan sosial, dimana perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasar atas dasar kekeluargaan, dimana cabang-cabang produksi yang penting bagi
Peranan Pancasila dalam Perekonomian Indonesia 6
negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara, sedang
bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, dalam mana tiap-tiap warga
negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi keanusiaan, dan fakir
miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh Negara.
Dalam Demokrasi Ekonomi yang berdasarkan Pancasila harus dihindarkan hal-hal
sebagai berikut:
Sistem free fight liberalism yang menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan
bangsa lain yang dalam sejarahnya di Indonesia telah menimbulkan dan
mempertahankan kelemahan structural ekonomi nasional dan posisi Indonesia dalam
perekonomian dunia.
Sistem etatisme dalam arti bahwa negara berserta aparatus ekonomi negara bersifat
dominan, mendesak dan mematikan potensi serta daya kreasi unit-unit ekonomi diluar
sektor negara.
Persaingan tidak sehat serta pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam
berbagai bentuk monopoli dan monopsoni yang merugikan masyarakat dan cita-cita
keadilan sosial.
Seorang pakar senior lain mengatakan bahwa terdapat 5 ciri pokok dari sistem
ekonomi Pancasila yaitu :
1. Pengembangan koperasi penggunaan insentif sosial dan moral.
2. Komitmen pada upaya pemerataan.
3. Kebijakan ekonomi nasionalis
4. Keseimbangan antara perencanaan terpusat
5. Pelaksanaan secara terdesentralisasi
Ciri – Ciri Ekonomi Pancasila
1. Yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah negara / pemerintah. Contoh
hajad hidup orang banyak yakni seperti air, bahan bakar minyak / BBM,
pertambangan / hasil bumi, dan lain sebagainya.
Peranan Pancasila dalam Perekonomian Indonesia 7
2. Peran negara adalah penting namun tidak dominan, dan begitu juga dengan peranan
pihak swasta yang posisinya penting namun tidak mendominasi. Sehingga tidak
terjadi kondisi sistem ekonomi liberal maupun sistem ekonomi komando. Kedua
pihak yakni pemerintah dan swasta hidup beriringan, berdampingan secara damai
dan saling mendukung.
3. Masyarakat adalah bagian yang penting di mana kegiatan produksi dilakukan oleh
semua untuk semua serta dipimpin dan diawasi oleh anggota masyarakat.
4. Modal atau pun buruh tidak mendominasi perekonomian karena didasari atas asas
kekeluargaan antar sesama manusia.
Dampak Positif Sistem Ekonomi Demokrasi
1. Berikut ini ciri-ciri dari sistem ekonomi demokrasi.
2. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
3. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara.
4. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
5. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan untuk permufakatan
lembaga- lembaga perwakilan rakyat, serta pengawasan terhadap kebijakan ada pada
lembaga-lembaga perwakilan rakyat pula.
6. Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta
mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
7. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan
kepentingan masyarakat.
8. Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya
dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
9. Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
Dampak Negatif Sistem Ekonomi Demokrasi
1. Selain memiliki ciri-ciri positif, sistem ekonomi demokrasi juga mempunyai hal-hal
yang harus dihindarkan.
Peranan Pancasila dalam Perekonomian Indonesia 8
2. Sistem free fight liberalism, yaitu sistem persaingan bebas yang saling
menghancurkan dan dapat menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa
lain sehingga dapat menimbulkan kelemahan struktural ekonomi nasional.
3. Sistem etatisme, di mana negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat dominan
serta mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi di luar
sektor negara.
4. Persaingan tidak sehat dan pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam
bentuk monopoli yang merugikan masyarakat.
5. Penerapan Sistem Ekonomi Pancasila Saat Ini
Berbicara mengenai sistem ekonomi Indonesia, sudah sedari awal sekolah kita
diajarkan bahwa Indonesia tidak menganut sistem ekonomi liberalisme maupun etatisme.
Sistem ekonomi yang dianut Indonesia adalah sistem ekonomi Pancasila yang
berasas kerakyatan. Namun, dalam praktek, kapitalisme atau mungkin bisa disebut
dengan neo liberalism lah yang banyak bermain. Ekonomi Pancasila Bicara Ekonomi
Pancasila rasanya menjadi "anomi" saat ini, Anda seperti tampil dengan kaos oblong di
tengah hiruk-pikuk pesta dengan pakaian gemerlap. Terminologi ini menjadi kurang
populer sebab tidak lagi senapas dengan arus utama (mainstream) pemikiran ekonomi
nasional saat ini yang secara telanjang menganut paham liberal. Secara teori, Ekonomi
Pancasila didefinisikan sebagai sistem ekonomi yang dijiwai ideologi Pancasila,
merupakan usaha bersama yang berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan
nasional.
Sistem ekonomi ini memiliki lima ciri utama, yaitu roda perekonomian
digerakkan oleh rangsangan ekonomi, sosial dan moral, kehendak kuat dari seluruh
masyarakat ke arah keadaan kemerataan sosial (ega litarianisme), sesuai asas-asas
kemanusiaan, prioritas kebijakan ekonomi adalah penciptaan perekonomian nasional
yang tangguh yang berarti nasionalisme menjiwai tiap kebijakan ekonomi, koperasi
merupakan saka guru perekonomian dan merupakan bentuk paling konkret dari usaha
bersama.
Sistem Ekonomi Pancasila merupakan sistem ekonomi campuran. Namun dalam
sistem ekonomi tersebut mengandung ciri-ciri positif dari kedua sistem ekstrim yang
dikenal yaitu kapitalis- liberalis dan sosialis-komunis (Mubyarto, 1980). Peranan unsure
agama sangat kuat dalam konsep Ekonomi Pancasila. Karena unsur moral menjadi salah
satu pembimbing utama pemikiran dan kegiatan ekonomi. Jika dalam ekonomi Smith
Peranan Pancasila dalam Perekonomian Indonesia 9
unsur moralitasnya adalah kebebasan (liberalisme) dan ekonomi Marx adalah dictator
mayoritas (oleh kaum proletar) maka moralitas Ekonomi Pancasila mencakup ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial.
Terlepas sistem apa yang kita anut, sebenarnya apa yang terjadi pada sistem
perekonomian kita saat ini telah disoroti banyak kalangan, selain liberalisasi yang
kebablasan, secara fundamental arahnya telah jauh melenceng dari napas Pancasila dan
UUD 45.
Pembangunan ekonomi berbasis ideologi pancasila pun menjadi isapan jempol di
tengah arus "pragmatisme-oportunisme" yang dipraktikkan oleh negara dan segenap
perangkatnya. Cara berpikir seperti ini bahkan merasuk sangat jauh pada tatanan
ekonomi-politik kita. Lihat saja, meskipun ideologi sebuah partai dibahas siang-malam
dalam kongres, namun tidak pernah aktual. Partai dengan ideologi yang sama tidak bisa
hidup berdampingan, sebaliknya mereka justru berkoalisi dengan ideologi berbeda. Ya,
kita sudah terbiasa ber-ideologi tanpa ideologi, yang penting kepentingan.
Kondisi di atas sebenarnya bukan hal baru bagi tatanan bernegara sebuah bangsa.
Di dunia ketiga di mana masyarakatnya kurang "terdidik" dan hidup di bawah garis
kemiskinan, daripada berdebat persoalan ideologi, mereka hanya butuh makan untuk
menyambung napas esok. Wajar jika penguasanya tidak tertarik pada basis
pembangunannya, mereka hanya ingin kekuasaannya bertahan sehingga akumulasi materi
bisa ditumpuk. Kasus negara-negara di Afrika jelas merefleksikan kondisi ini.
Di negara-negara yang kita kenal sebagai dedengkot komunisme pun kini tidak
tahan dengan rayuan pragmatisme yang menyerbu layaknya air bah. Gelombang
informasi tidak hanya membawa keterbukaan tetapi juga "nafsu baru" untuk memiliki
segala sesuatu secara instan. Wajar jika di Rusia dan Cina, ideologi ekonomi lebih
merupakan pajangan daripada substansi. Ideologi mereka sekarang menjadi label, papan
nama atau sejenisnya, tidak serta-merta merefleksikan perilaku mereka.
Ideologi ekonomi komunis yang dianut justru dalam praktiknya menjadi sangat
liberal, situasi ini mirip dengan pendemo di tanah air yang dengan lantang menyuarakan
anti kapitalisme, neo-kapitalisme dan sejenisnya, tapi setelah lelah berorasi mereka
mencari pedagang asongan dan berkata: "Bang Coca Cola nya dua ya…" sambil berteduh
di bawah pohon.
Unsur Moral dan Sosial Melihat penerapan ekonomi Pancasila kita yang masih
amburadul, sistem ekonomi Pancasila yang katanya kita anut ternyata tidak kita terapkan
dengan semestinya. Bahkan masih jauh dari konsep awalnya. Ia hanya sebatas
Peranan Pancasila dalam Perekonomian Indonesia 10
simbolisme formal dalam setiap seremoni kenegaraan. Berkaca pada kondisi masyarakat
Indonesia sekarang, serta mengintip sejarah sistem perekonomian kita sejak merdeka
hingga sekarang, sudah seharusnya kita mengevaluasi diri, sebenarnya kita menganut
sistem ekonomi yang mana? Bagaimana dengan sistem ekonomi Pancasila? Akankah hal
tersebut hanya sebuah konsep yang masih diawang-awang? Lalu, mau dibawa kemana
Indonesia, jika asas dasarnya saja tidak dipakai dengan baik?
Peranan Pancasila dalam Perekonomian Indonesia 11
BAB III
KESIMPULAN
Sistem ekonomi merupakan perpaduan dari aturan–aturan atau cara–cara yang
menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian. Suatu
sistem dapat diibaratkan seperti lingkaran- lingkaran kecil yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya.
Di dunia ini terdapat berbagai macam sistem ekonomi yang diterapkan oleh Negara.
Sitem ekonomi tersebut antara lain sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi
liberal/pasar/bebas, sistem ekonomi komando/terpusat/etatis.
1. Sistem ekonomi tradisonal
2. Sistem ekonomi pasar (Liberal/Bebas/Kapitalis)
3. Sistem ekonomi komando(Terpusat/Etatisme/Sosialis/Komunis)
4. Sistem ekonomi campuran
5. Sistem Ekonomi Pancasila/Demokrasi (Khusus Indonesia)
Ekonomi Indonesia menyesuaikan pandangan dengan masyarakat yang ada di
Indonesia, sehingga dirumuskannya sistem ekonomi yang berbasis pada Pancasila dan UUD
45, dimana dalam Pancasila tersebut manusia mencari keseimbangan antara hidup sebagai
pribadi, dan hidup sebagai anggota masyarakat. Ekonomi Pancasila ini mendasarkan titik
tengah antara perekonomian barat dan perekonomian timur. Terdapat dalam ciri-ciri dasar
perekonomian menurut Pancasila yang tercantum pada Pasal 27 dan 34 UUD 1945.
Penerapam Sistem ekonomi Pancasila di Indonesia saat ini sangatlah jauh dari sistem
ekonomi pancasila, kenyataan yang didapatkan adalah praktek kapitalisme atau mungkin bisa
disebut dengan neo liberalism lah yang banyak bermain. Ekonomi Pancasila Bicara Ekonomi
Pancasila rasanya menjadi "anomi" saat ini, Anda seperti tampil dengan kaos oblong di
tengah hiruk-pikuk pesta dengan pakaian gemerlap. Terminologi ini menjadi kurang populer
sebab tidak lagi senapas dengan arus utama (mainstream) pemikiran ekonomi nasional saat
ini yang secara telanjang menganut paham liberal. Secara teori, Ekonomi Pancasila
Peranan Pancasila dalam Perekonomian Indonesia 12
didefinisikan sebagai sistem ekonomi yang dijiwai ideologi Pancasila, merupakan usaha
bersama yang berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan nasional.
Peranan Pancasila dalam Perekonomian Indonesia 13
DAFTAR PUSTAKA
www.slideshere.net
http://ongki.student.umm.ac.id
www.google.co.id
www.wikipedia.co.id