peran perguruan tinggi dalam penanaman semangat dan nilai nilai kecintaan kepada tanah air
TRANSCRIPT
Peranan Perguruan Tinggi dalam Penanaman Semangat dan Nilai-nilai Kecintaan Kepada Tanah Air
BAB I
PENDAHULUAN
Perjalanan panjang sejarah Bangsa Indonesia sejak era sebelum dan selama
penjajahan, dilanjutkan era merebut dan mempertahankan kemerdekaan sampai
dengan mengisi kemerdekaan menimbulkan kondisi dan tuntutan yang berbeda-beda
sesuai dengan zamannya. Dengan kondisi dan tuntutan yang berbeda-beda ini,
diharapkan Bangsa Indonesia berdasarkan atas kesamaan nilai-nilai kejuangan bangsa
yang dilandasi dengan jiwa, tekad, dan semangat kebangsaan. Semangat perjuangan
bangsa yang tidak mengenal menyerah harus dimiliki oleh setiap warga negara
Republik Indonesia. Semangat perjuangan bangsa mengalami pasang surut sesuai
dinamika perjalanan kehidupan yang disebabkan oleh antara lain pengaruh globalisasi
yang ditandai dengan pesatnya perkembangan IPTEK, khususnya di bidang informasi,
komunikasi dan transportasi, sehingga dunia menjadi transparan yang seolah-olah
menjadi “satu kampung” tanpa mengenal batas negara. Kondisi yang demikian
menciptakan struktur kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia
dan mempengaruhi pola pikir, sikap, dan tindakan masyarakat Indonesia serta
semangat perjuangan bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaan dan menghadapi
globalisasi. Warga negara Indonesia perlu memiliki wawasan dan kesadaran
bernegara, sikap dan perilaku, cinta tanah air serta mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa dalam rangka bela negara demi keutuhan dan tegaknya NKRI.
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto mengungkapkan
keprihatinannya terhadap menurunnya semangat nasionalisme (kebangsaan) di
kalangan generasi muda. Untuk membangkitkan semangat kebangsaan itu, diperlukan
pendidikan yang menekankan pada pembangunan karakter bangsa. Hal itu
disampaikan Endriartono Sutarto saat memberikan kuliah umum yang
diselenggarakan Program Pasca Sarjana (PPS) Universitas Simalungun (USI) di
Auditorium USI, Jalan Sisingamaraja, Kota Pematangsiantar, pertengahan bulan
Maret lalu. "Praktik korupsi yang marak dan seolah menjadi budaya menjadi bukti
perlunya pendidikan berkarakter. Tujuannya agar generasi muda tidak hanya pintar
secara akademis, tetapi memiliki akhlak mulia, bermoral, berkepribadian, cinta tanah
air, agama, bangsa dan negara," papar Endriartono. Menurutnya, perguruan tinggi
sebagai lembaga pendidikan memiliki tanggung jawab moral terhadap permasalahan
itu karena akan berpengaruh terhadap masa depan bangsa.
Page | 1
Peranan Perguruan Tinggi dalam Penanaman Semangat dan Nilai-nilai Kecintaan Kepada Tanah Air
Beliau menambahkan, pendidikan berkarakter merupakan suatu sistem untuk
menanamkan nilai-nilai dan karakter kepada warga, meliputi komponen pengetahuan,
kesadaran, dan tindakan sesuai amanah Pancasila dan Pembukaan UUD 1945.
Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha sadar dan berencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Pendidikan yang dilaksanakan di
Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama,
kebudayaan nasional Indonesia, dan tanggap terhadap tuntutan zaman. Pembekalan
kepada peserta didik di Indonesia berkenaan dengan pemupukan nilai-nilai, sikap, dan
kepribadian yang sesuai dengan Pancasila dan Konstitusi Negara, menumbuhkan
sikap cinta tanah air, serta berwawasan kebangsaan yang luas, diandalkan dalam
Pendidikan Kewarganegaraan yang merupakan salah satu mata pelajaran wajib bagi
sekolah mulai Sekolah Dasar (SD) sampai Perguruan Tinggi (PT).
Ironis adalah kata yang tepat jika kita menengok kondisi kekinian remaja, dan
atau anak-anak masa kini. Jangankan hafal sila-sila Pancasila apalagi
mengamalkannya, paling tidak dengan tahu nilai-nilai luhur yang terkandung dalam
Pancasila mereka akan mencintai tanah air. Cinta tanah air adalah salah satu hal utama
dalam membentuk karakter warga negara yang baikm dengan menumbuhkan cinta
tanah air maka akan menimbulkan rasa bangga menjadi warga Negara Indonesia dan
saya pikir rasa cinta tanah air yang tertanam pada setiap diri sanubari setiap warga
Negara Indonesia akan membuat negara Indonesia jauh lebik baik lagi. Kenapa kita
harus menanamkan rasa cinta tanah air, karena selain alasan di atas rasa cinta tanah
air ini diperlukan sebab tanah air adalah tempat berpikak bagi indiviu secara cultural
dan historis.
Kekuatan dan semangat para pejuang timbul dari rasa cinta tanah air dan
bangsa. Mereka saling bahu membahu dalam menggalang kekuatan, mereka adalah
pejuang tanpa rasa pamrih, mereka tidak mendaptkan gaji dan penghidupan yang
layak. Cara memulai mencintai anak terhadap negaranya melalui pendidikan rumah,
dengan mencoba berdiskusi selepas makan terhadap pengalaman orang tua terhadap
tokoh perjuangan, menceritakan begitu sulit perjuangan yang dilakukan dalam
merebut kemerdekaan, begitu bahagianya kita bernegara, dengan kemajemukan
budaya, agama, dan bahasa. Rasa syukur tersebut ditanamkan kepada anak kita untuk
Page | 2
Peranan Perguruan Tinggi dalam Penanaman Semangat dan Nilai-nilai Kecintaan Kepada Tanah Air
senantiasa mulai berfikiran positif terhadap negara. Terbiasa membaca naskah-naskah
sejarah perjuangan juga mendorong anak-anak untuk menumbuhkan rasa cinta tanah
air. Menumbuhkan rasa cinta tanah air pada diri setiap warga negara merupakan
jawaban dari keterpurukan bangsa saat ini.
Seperti yang saya terangkan di atas bahwa para pejuang yang memiliki rasa
cinta tanah air berjuang tanpa pamrih, adalah suatu pekerjaan yang tanpa pamrih dan
hanya demi negaranya tercinta pasti akan menimbulkan kemakmuran dan
kesejahteraan negaanya, pun dengan itu masalah negara semisal korupsi akan sirna
dengan sendirinya karean rasa cinta tanah air melebihi rasa cinta terhadap kekuasaan
dan harta benda. Namun, sayang sekali sangat sulit untuk menumbuhkan rasa cinta
tanah air. Cinta tanah air idealnya adalah perasaan bangga menjadi warga negara
Indonesia, dengan khasanah budaya yang ada dan menerima segala konsukuensinya,
yakni menjadi warga negara yang baik, patuh terhadap peraturan berupa norma
maupun hukum yang tertulis serta ikut serta dalam usaha pembelaan terhadap
negaranya. Mungkin masih sangat jauh dari realita yang ada demi mewujudkan
masyarakat maupun warga negara yang memiliki rasa cinta tanah air, pun demikian
sesuatu akan melewati prosesnya. Mewujudkan generasi penerus yang memiliki rasa
cinta tanah air hakekatnya adalah tugas bersama baik dari pihak keluarga, sekolah,
media massa, dan lingkungan. Setiap komponen pembentuk itu jika saling bersinergi
kemungkinan besar hal tersebut akan sangat mudah diwjudkan, namun demikian
kembali lagi pada pribadi yang bersangkutan.
Page | 3
Peranan Perguruan Tinggi dalam Penanaman Semangat dan Nilai-nilai Kecintaan Kepada Tanah Air
BAB II
LANDASAN TEORI
Makna pendidikan nilai dapat dirumuskan dari dua pengertian dasar yang
terkandung dalam isitilah pendidikan dan nilai. Ketika dua istilah itu disatukan, arti
keduanya menyatu dalam definisi Pendidikan Nilai. Namun, karena arti pendidikan
dan arti nilai dimaksud dapat dimaknai berbeda, definisi Pendidikan Nilai pun dapat
beragam tergantung pada tekanan dan rumusan yang diberikan pada kedua istilah itu.
Mulyana (20044:19) mengartikan “Pendidikan Nilai sebagai penanaman dan
pengembangan nilai-nilai pada diri seseorang”. Dalam pengertian yang hampir sama,
Mardiatmadja (1986:34) mendefinisikan Pendidikan Nilai sebagai, “bantuan terhadap
peserta didik agar menyadari dan mengalami nilai-nilai serta menempatkannya secara
integral dalam keseluruhan hidupnya. Pendidikan Nilai tidak hanya merupakan
program khusus yang diajarkan melalui sejumlah mata pelajaran, akan tetapi
mencakup keseluruhan program pendidikan”.
Berkaitan dengan Pendidikan Nilai, Buzan (2001:34) menjelaskan bahwa:
Values are our codes of internal conduct ; the principles upon which we run our lives
and make our decisions. Values are the morals and
standards of behaviour we set for ourselves, and they most commonly
include such universal concepts as truthfulness, honesty, fairness, justice,
honour, etc. such standards of behaviour are essential for both personal
and social survival, without them, chaos and anarchy would erupt, and
civilization will be estingnished in very short order.
Selain itu, Hakam (2000:5) mengungkapkan bahwa Pendidikan Nilai adalah
“pendidikan yang mempertimbangkan objek dari sudut moral dan sudut pandang non
moral, meliputi estetika yakni yakni menilai suatu objek dari sudut pandang
keindahan dan selera pribadi, dan etika yaitu menilai benar atau salahnya dalam
hubungan antarpribadi”.
Dalam pengertian yang lebih operasional, Aspin (2000:56) membuat definisi
Pendidikan Nilai “sebagai bantuan untuk mengembangkan dan mengartikulasikan
kemampuan pertimbangan nilai atau keputusan moral yang dapat melembagakan
kerangka tindakan manusia”.
Dari definisi-definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Pendidikan Nilai
adalah proses bimbingan melalaui suri tauladan; pendidikan yang berorientasi pada
Page | 4
Peranan Perguruan Tinggi dalam Penanaman Semangat dan Nilai-nilai Kecintaan Kepada Tanah Air
penanaman nilai-nilai kehidupan yang di dalamnya mencakup nilai agama, budaya,
etika, dan estetika, menuju pembentukan pribadi peserta didik yang memiliki
kecerdasan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian yang utuh, dan
berakhlak mulia, serta keterampilan yang dibutuhkan dirinya, masyarakat, dan negara.
Page | 5
Peranan Perguruan Tinggi dalam Penanaman Semangat dan Nilai-nilai Kecintaan Kepada Tanah Air
BAB III
PEMBAHASAN
Istilah kewarganegaraan berasal dari kata warga negara yang secara singkat
berarti sekelompok manusia yang menjadi anggota suatu negara. Dalam pengertian
secara umum dinyatakan bahwa warga negara merupakan anggota negara yang
mempunyai kedudukan khusus terhadap negaranya dan mempunyai hubungan hak
dan kewajiban yang bersifat timbal balik terhadap negaranya. Hak dan kewajiban
warga negara terhadap negara diatur dalam UDD 1945 dan berbagai peraturan di
bawahnya. UUD 1945 memuat tentang hak asasi manusia, yaitu kewajiban yang
apabila tidak dilaksanakan tidak memungkinkan terlaksananya dan tegaknya hak asasi
manusia. Seperti setiap warga negara wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara
dan setiap warganegara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya.
Kemampuan warga negara suatu negara untuk hidup berguna dan bermakna
sangat memerlukan pembekalan masa depannya. Pembekalan ilmu pengetahuan,
teknologi serta seni (IPTEKS) yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan atau nilai
religius dan nilai budaya bangsa sebagai panduan atau petunjuk kehidupan bangsa
Indonesia dalam bermasyarakat dan bernegara. Semangat perjuangan bangsa
merupakan kekuatan mental spiritual yang dapat melahirkan sikap dan perilaku heroik
dan patriotik serta menumbuhkan kekuatan, kesanggupan dan kemauan yang luar
biasa.
Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan untuk membekali peserta didik
dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antara warga
negara dengan negara, serta pendidikan bela negara agar menjadi warga negara yang
dapat diandalkan oleh bangsa dan negara. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan
Tinggi harus terus menerus ditinggkatkan guna menjawab tantangan masa depan,
sehingga para alumni memiliki semangat juang dan kesadaran bela negara yang tinggi
sesuai dengan bidang profesi masing-masing demi tetap tegak dan utuhnya NKRI.
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi memberikan pemahaman
filosofis yang meliputi pokok-poko bahasan mengenai: Filsafat Pancasila, Identitas
Nasional, Negara dan Konstitusi, Demokrasi Indonesia, Hak Asasi Manusia,
Page | 6
Peranan Perguruan Tinggi dalam Penanaman Semangat dan Nilai-nilai Kecintaan Kepada Tanah Air
Geopolitik dan Geostrategi. Pokok bahasan ini sesuai dengan tuntutan zaman yang
terus berkembang.
“Aku cinta Indonesia” merupakan slogan yang bertujuan untuk meningkatkan
semangat kecintaan kepada tanah air dan kepentingan bangsa. Demikian juga “aku
cinta produk Indonesia” disemboyankan sebagai lambang kecintaan terhadap barang-
barang buatan dalam negeri. Presiden Soekarno merupakan presiden RI yang mampu
meningkatkan semangat rakyatnya terhadap kecintaan kepada negerinya yang diiringi
dengan pesan-pesan pidatonya agar seluruh sumberdaya alam yang dimiliki bangsa
dan negara Indonesia tidak diambil oleh asing, tapi harus dikelola oleh bangsa sendiri
walaupun hanya dapat dikelola nanti oleh anak cucu.
Kecintaan terhadap bangsa dan negara RI hakikatnya merupakan semangat
untuk membangun bangsa dan negara sendiri apapun kondisinya agar mendapatkan
kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik. Agar sejalan dengan hakikat ini,
maka perlu ditanamkan faktor-faktor pendukungnya kepada seluruh rakyat Indonesia.
Salah satu faktor tersebut adalah perlunya ada keteladanan dari para pemimpin atau
dari Presidennya.
Keteladanan
Keteladanan adalah faktor utama untuk menumbuhkan semangat cinta tanah
air seluruh rakyat Indonesia. Komponen bangsa yang harus memberikan contoh
adalah para aparat negara, baik dari komponen legislatif, eksekutif, maupun yudikatif.
Seluruh komponen ini didukung penuh oleh pemimpin bangsanya, mulai dari gaya
hidup keseharian, sinkronisasi antara ucapan dan tindakan, berperilaku dalam
berbangsa dan bernegara, menjalankan roda pemerintahan yang baik, dan seterusnya.
Kecenderungannya jika pemimpinnya berperilaku sakit maka aparat di
bawahnya akan sakit pula. Biasanya pemimpin yang kurang baik mempunyai modal
awal yang tidak bersih niatannya, terutama niat untuk membangun bangsa dan negara
yang berkehidupan baik dan benar. Pemimpin yang didasari dengan niat ingin
menanamkan rasa kecintaan terhadap diri sendiri, keluarga, dan kelompoknya, pasti
rakyatnya tidak akan makmur dan sejahtera.
Dalam hal mencintai tanah air, seorang pemimpin harus mendahulukan
kepentingan bangsa dan negaranya di atas kepentingan asing. Saat ini banyak pihak
asing yang ingin menguasai harta dan kekayaan negara melalui sistem penjajahan
yang elegan. Tidak seperti jaman dulu, negara imperialis akan menjajah negara
Page | 7
Peranan Perguruan Tinggi dalam Penanaman Semangat dan Nilai-nilai Kecintaan Kepada Tanah Air
jajahannya dengan cara kasar, mengerahkan seluruh kekuatan fisiknya untuk
menguasai negara jajahannya. Namun saat ini, kekuatan fisik tidak dikerahkan untuk
menjajah, tapi dengan kekuatan ekonomi yang ditunjang dengan kekuatan konsep
kapitalis yang disebar melalui media yang mapan dan canggih.
Strategi asing yang paling jitu untuk menguasai negara Indonesia adalah
mendekati pemimpinnya melalui metode konspirasi yang canggih. Dengan demikian
seorang pemimpin yang sudah masuk kedalam kubangan konspirasi tersebut akan
memprioritaskan seluruh kepentingan asing tanpa menghiraukan kepentingan bangsa
dan negara. Akibatnya rakyat kurang menikmati kekayaan alamnya sendiri. Selain itu,
rakyat diarahkan agar kepedulian terhadap kepentingan bangsa berkurang, dan
dibangun opini kepentingan global, istilah lainnya adalah globalisasi. Padahal
kepentingan global ini tentunya ada makna terselubung yakni kepentingan asing yang
masuk melalui para pemimpin dan aparatnya.
Jika demikian halnya, pemimpin tidak dapat menjadi teladan yang baik di
mata rakyatnya. Beberapa kelompok masyarakat menjadi bersikap apatis terhadap
nilai-nilai kecintaannya terhadap tanah air, karena tidak dicontohkan oleh para
pemimpinnya yang cenderung untuk mensejahterakan dirinya sendiri dahulu daripada
mensejahterakan rakyatnya.
Cintailah Produk Indonesia
Slogan “aku cinta Indonesia” mempunyai turunannya yakni slogan “cintailah
produk Indonesia”. Maraknya kedua slogan ini memberikan isyarat bahwa saat ini di
negeri Indonesia sedang ada serangan asing yang sangat kuat, baik serangan
pemikiran, serangan produk asing, maupun serangan-serangan opini asing melalui
media yang mendominasi di dunia informasi. Masyarakat jadi kurang peduli rasa
nasionalisnya, mereka merasa lebih nyaman jika tinggal di negara asing yang kaya,
dan tinggal di negeri sendiri menjadi tidak nyaman karena kesehariannya selalu
melihat tayangan-tayangan kasus korupsi di berbagai media. Akibatnya masyarakat
Indonesia sudah merasa tidak layak lagi untuk tinggal di negeri koruptor. Apalagi
bagi mereka yang mempunyai kemampuan akademik yang baik atau mempunyai
keterampilan tinggi dengan ditunjang kemampuan bahasa asing, mereka akan mencari
penghidupan yang lebih baik di negeri asing yang kaya dan maju. Sebagian besar
masyarakat Indonesia sudah dibalut dengan ajaran yang mementingkan materi dalam
Page | 8
Peranan Perguruan Tinggi dalam Penanaman Semangat dan Nilai-nilai Kecintaan Kepada Tanah Air
hidupnya, sehingga dalam hidup ini harus diperlukan materi yang cukup berlebih agar
bisa hidup nyaman.
Ajaran materialistis ini merupakan turunan dari ajaran kapitalis yang
bersumber dari negara-negara barat. Melalui berbagai media yang menguasai jaringan
internasional, pemahaman ini dengan cepat menyebar ke seluruh dunia, tidak
terkecuali Indonesia. Perdagangan bebas telah berlaku di negara Indonesia, sehingga
dengan leluasanya produk-produk asing telah masuk ke dalam negeri bahkan sampai
mematikan pasar produk dalam negeri. Masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan
produk-produk asing ini dengan berbagai argumen, ada yang karena harganya murah,
atau karena kualitasnya lebih baik, atau karena hanya gengsi semata. Argumen karena
gengsi ini sangat membahayakan jiwa nasionalis dalam diri bangsa, karena
merupakan kesalahan yang tidak bersistem, sehingga sulit untuk merubahnya dan
diperlukan terapi yang cukup lama untuk menyembuhkannya.
Untuk menumbuhkan kecintaan terhadap produk Indonesia tidaklah
segampang membalikkan tangan. Selain dibutuhkan kekuatan dari dalam diri sendiri,
juga dibutuhkan sistem infrastruktur yang menunjang, dan ini adalah tugasnya
pemerintah. Rakyat Indonesia harus dibuat mudah dalam mendapatkan produk dalam
negeri. Saat ini kondisinya tidak ada kesinambungan antara slogan “cintailah produk
Indonesia” dengan tingkat kemudahan untuk mendapatkan produk Indonesia.
Pasar dikuasai oleh produk impor, mulai dari bahan pangan sampai ke produk
teknologi tinggi. Masyarakat dengan tingkat pendapatannya pas-pasan tentunya akan
memilih beras impor karena murah. Buah-buahan impor begitu banyaknya di
supermarket terkenal di Indonesia, karena bentuk penampilannya yang menggiurkan
atau karena rasanya yang lebih enak dari buah lokal. Baju-baju atau produk sandang
dikuasai oleh produk asing baik karena alasan murah maupun alasan gengsi yang
harganya lebih mahal. Sebagian masyarakat kaya tentunya lebih memilih yang
bergengsi, asalkan bermerk terkenal akan dibeli walaupun harganya selangit.
Barang-barang yang berbasis teknologi tinggi sudah barang tentu dikuasai
asing. Produk otomotif sangat deras mengalir masuk ke Indonesia tanpa batas. Mobil
dan motor merupakan produk asing yang membanjiri seluruh kota di Indonesia.
Seberapa pun mewah dan mahalnya mobil, masyarakat kaya Indonesia mampu
membelinya. Seberapa pun miskinnya masyarakat miskin Indonesia tetap mampu
membeli motor. Hal ini merupakan gejala yang tidak normal, ibaratnya orang
kelaparan apapun makanannya pasti akan dimakan.
Page | 9
Peranan Perguruan Tinggi dalam Penanaman Semangat dan Nilai-nilai Kecintaan Kepada Tanah Air
Untuk mewujudkan masyarakat yang mencintai produk dalam negeri,
pemerintah harus melakukan intervensi dalam membentuk karakter bangsa yang kuat.
Salah satunya membuat kebijakan yang membatasi produk-produk impor,
meningkatkan produktivitas industri dalam negeri, memanjakan para petani dengan
cara menjaga hasil pertaniannya dari aspek kualitas, harga, maupun distribusinya,
menerapkan pajak tinggi untuk barang-barang konsumtif, dan seterusnya. Banyak
putera bangsa yang ahli dalam bidang perekonomian yang nasionalis atau yang
pemikirannya lebih mengedepankan kepentingan bangsa dan negara Indonesia.
Bangga Sebagai Orang Indonesia
Rasa bangga terhadap tanah air akan menumbuhkan rasa cinta dan
memilikiyang sangat besar terhadap Indonesia. Jika sudah cinta dan bangga, kita akan
selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik bagi bangsa kita. Kita akan selalu
menjaga nama baik Indonesia dan memperjuangkan kelangsungan kemerdekaan
Indonesia.
Mentaati Peraturan
Mentaati peraturan adalah contoh aplikatif yang paling besar dalam mencintai
Indonesia. Dengan mentaati peraturan, berarti kita peduli akan kelangsungan
kehidupan yang damai di negeri Indonesia ini. Jangan pernah melanggar peraturan
yang telah ditetapkan negara, karena pada akhirnya akan merugikan sangat banyak
orang.
Page | 10
Peranan Perguruan Tinggi dalam Penanaman Semangat dan Nilai-nilai Kecintaan Kepada Tanah Air
BAB IVPENUTUP
Kesimpulan
1. Pendidikan Kewarganegaraan adalah usaha sadar untuk membekali peserta didik dengan
pengetahuan dan menumbuhkan sikap serta wawasan kebangsaan, cinta tanah air yang
berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan konstitusi negara.
2. Pendidikan Kewarganegaraan bukanlah mata kuliah yang baru, karena sudah ada sejak
dulu, hanya perubahan nama dan istilah yang digunakan mengalami perubahan dan
penyempurnaan sesuai dengan kebijaksanaan Pemerintah.
3. Pelaksanaan Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah dan di Perguruan Tinggi
merupakan salah satu cara penanaman nilai-nilai fundamental bangsa. Keberhasilan
Pendidikan Kewarganegaraan akan melahirtkan warga negara yang baik dan
betanggungjawab, karena kualitas warga negara tergantung terutama pada keyakinan dan
pegangan hidup mereka dalam bermasyarakat , berbangsa dan bernegara, disamping pada
tingkat serta mutu penguasaannya atas ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Nilai karakter rasa cinta tanah air merupakan hal yang sangat penting dalam
penyelenggaraan pemerintahan ataupun kenegaraan yang penting.
5. Menumbuhkan rasa cinta tanah air merupakan jawaban dari keterpurukan kehidupan
berbangsa saat kini demi mewujudkan cita-cita ataupun tujuan bangsa Indonesia.
6. Dengan menumbuhkan rasa cinta tanah air, maka akan terjadi keharmonisan yang merata
di segala bidang, penyelenggaraan pemerintah akan baik, para pengusaha tidak sewenang-
wenang dalam mengeksploitasi sumber daya alam yang ada, dan tentunya generasi
penerus bangsa yang baik.
7. Banyak sekali solusi menumbuhkan rasa cinta tanah air, salah satunya adalah sosialisasi
dalam keluarga akan pentingnya rasa cinta tanah air.
Saran
Demi terciptanya negara yang baik, alangkah lebih baik, kita sebagai penerus bangsa bisa
mengerti tentang pentingnya memahami pendidikan kewarganegaraan agar kita penerus
bangsa dapat menjadi pribadi yang lebih dapat berfikir rasional, berperan aktif menegakkan
demokrasi, mewujudkan nilai-nilai dasar bangsa, serta dapat menumbuhkan kesadaran
berbangsa dan bernegara.
Page | 11
Peranan Perguruan Tinggi dalam Penanaman Semangat dan Nilai-nilai Kecintaan Kepada Tanah Air
DAFTAR PUSTAKA
http://fkip.wisnuwardhana.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=25:pendidikan-kewarganegaraan-pkn-bukan-mata-kuliah-baru&catid=3:artikel
http://kampus.okezone.com/read/2012/03/13/373/592045/nasionalisme-generasi-muda-memprihatinkan
http://biantri.blogspot.com/2012/03/pentingnya-mata-kuliah-kewarganegaraan.html
http://aleembun.blogspot.com/2012/04/cinta-terhadap-tanah-air.html
http://politik.kompasiana.com/2012/03/19/aku-cinta-indonesia-benarkah/
http://ras-eko.blogspot.com/2012/05/cinta-tanah-air-tugas-essay.html
Page | 12