peran guru tik dalam pelaksanaan kurikulum 2013 di …€¦ · manfaat dari penelitian iniadalah...
TRANSCRIPT
1
PERAN GURU TIK DALAM PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DI SMP
(STUDI KASUS DI SMP N 5 SALATIGA & SMP N 2 SALATIGA)
TUGAS AKHIR
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGAI TUGAS DAN SYARAT GUNA
MEMPEROLEH GELAR SARJANA PENDIDIKAN
MARFATH DALOUIS SAEKOKO
702011060
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TI DAN KOMPUTER
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2016
2
3
4
5
6
1. Pendahuluan
Pada dasarnya pendidikan merupakan sarana yang dibutuhkan manusia untuk kelancaran
kehidupannya, pendidikan juga merupakan alat untuk pengembangan sumber daya untuk
pelestarian budaya secara berkelanjutan[1]. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun
1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan mempunyai pengertian sebagai usaha
untuk mempersiapakan para siswa melalui bimbingan, pengajaran, dan latihan untuk
perannya di masa depan[2].
Menurut UUD RI Nomor 20 Tahun 2003 visi pendidikan nasional adalah terwujudnya
sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan
semua warga negara Indonesia untuk berkembang sehingga mampu menjawab tantangan
zaman yang selalu berubah[3].Dalam proses pendidikan, proses pembelajaran harus
berdasarkan pada kurikulum. Kurikulum dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 merupakan
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu[3].
Kurikulum memegang kunci dalam pendidikan karena mengatur mengenai arah, isi, dan
proses pendidikan, yang kemudian akan menghasilkan lulusan yang berkualitas dari lembaga
pendidikan yang menerapkan kurikulum tersebut[4].Kurikulum sebagai kunci pendidikan
yang akan menjadi patokan utama sistem pendidikan nasional juga membutuhkan perubahan
atau pembaruan. Pembaruan yang dilakukan bertujuan agar visi pendidikan nasional bisa
tercapai, pembaruan juga dilakukan agar bisa beradaptasi dengan perkembangan pengetahuan
dan teknologi.
Dalam sejarah kurikulum di Indonesia, kurikulum sudah mengalami banyak perubahan
mulai dari kurikulum 1947 sampai pada kurikulum 2013. Idimengatakan bahwa
pengembangan kurikulum harus ada secara bertahap dan terus menerus, namun
pengembangannya tidak boleh melenceng dari yang sudah pernah ada
sebelumnya[5].Kurikulum 2013 adalah pembaruan terbaru dari sistem kurikulum nasional,
pembaruan dilakukan karena di KTSP terlalu banyak mata pelajaran yang harus dipelajari
yang kemudian malah membebani sisawa. Dalam kurikulum 2013 dilakukan penyederhanaan
beberapa mata pelajaran dan digabungkan dengan mata pelajaran lainnya.Mata pelajaran TIK
yang sebelumnya ada dalam kurikulum KTSP diubah menjadi pembimbingan dalam bidang
7
TIK. Perubahan tersebut otomatis juga merubah peran guru TIK yang sebelumnya sebagai
pengajar, menjadi peembimbing bagi para siswa, sesama guru dan tenaga kependidikan
dalam pengembangan TIK.
Ada beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya mengenai peran guru.
Diantaranya adalah penelitian oleh Setiyawan[6], Sangaji [7], Yunita[8],dimana ketiga
penelitian tersebut sama-sama meneliti mengenai peran guru sebagai pengajar kepada siswa.
Sedangkan dalam penelitian ini akan meneliti mengenai peran guru TIK di Kurikulum 2013,
dimana terjadi perubahan peran guru TIK dari pengajar menjadi pembimbing.Bimbingan
tidak hanya untuk siswa, tetapi juga sesama guru, dan tenaga kependidikan
Dengan adanya perubahan peran pada guru TIK, dirasa perlu untuk melihat apakah peran
Guru TIK sudah dijalankan dengan optimal atau belum. Hal ini yang menjadi dasar
dilakukannya penelitian yang berjudul “Analisis peran guru TIK dalam pelaksanaan
kurikulum 2013 di SMP”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran
guru TIK dalam kurikulum 2013 diSMP di wilayah kota Salatiga dan mengetahui apakah
peran tersebut sudah dilakukan oleh guru TIK dengan mengikuti deskripsi peran yang
tercantum dalam Permendikbud Nomor 68 Tahun 2014. Manfaat dari penelitian iniadalah
memberikan gambaran mengenai pelaksanaan peran guru TIK di SMP, pada pelaksanaan
kurikulum 2013.
2. Kajian Pustaka
Peran guru TIK dalam Kurikulum 2013berubah dari pengajar menjadi pembimbing.
Dalam Permendikbud Nomor 68 Tahun 2014, guru TIK berperan sebagai: (1) Membimbing
peserta didik pada SMP/MTs, SMA/MA, MK/MAK, atau yang sederajat untuk mencapai
standar kompetensi lulusan pendidikan dasar dan menengah. (2) Memfasilitasi sesama guru
pada SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau yang sederajat dalam menggunakan TIK untuk
persiapan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran pada pendidikan dasar dan menengah;
dan (3) Memfasilitasi tenaga kependidikan pada SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau
yang sederajat dalam mengembangkan sistem manajemen sekolah berbasis TIK[9].
Membimbing peserta didik merupakan peran pertama guru TIK di Kurikulum 2013.
Bimbingan yang diberikan kepada peserta didik mencakup, pemanfaatan TIK dalam
pembelajaran dan pengembangan bakat minat. Dalam membantu peserta didik dalam proses
pembelajaran, guru TIK membantu siswa dalam mencari, mengolah, menyimpan,
8
menyajikan, serta menyebarkan data untuk kelancaran proses pembelajaran. Bantuan yang
diberikan mencakup semua mata pelajaran yang ada, bantuna yang diberikan bisa seperti
mencari gambar dan video untuk melengkapi tugas yang diberikan.Sedangkan untuk
pengembangan bakat minat, guru TIK harus menfasilitasi siswa dengan menyediakan
bimbingan belajar ekstra yang akan meningkatkan bakat dan minat mereka[10].
Memfasilitasi sesama guru adalah peran kedua guru TIK di Kurikulum 2013.Guru TIK
berperan untuk membantu sesama guru dalam menyiapakan bahan-bahan pembelajaran,
contohnya seperti membantu dalam mencari video, gambar, dan aplikasi untuk melengkapi
materi yang akan disampaikan dalam kelas. Peran guru dalam proses pembelajaran adalah
dengan membantu sesama guru yang mengalami kesulitan dalam penggunaaan proyektor,
speaker, web-cam, dan alat bantu lainya yang mendukung proses pembelajaran. Peran guru
TIK Dalam proses penilaian pembelajaran adalah membantu sesama guru dalam penginputan
nilai, deskripsi detail tiap peserta didik kedalam aplikasi seperti MS.Word atau MS.Excel
yang kemudian akan diolah untuk menentukan hasil pembelajaran. Peran guru dalam
membantu pelaporan belajar adalah membantu sesama guru dalam melakukan input data ke
dalam aplikasi nilai di kurikulum[10].
Memfasilitasi tenaga kependidikana dalah peran ketiga guru TIK dalam Kurikulum
2013.Guru TIK berperan memfasilitasi tenaga kependidikan sebagai berikut: (1)Dalam upaya
meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem manajemen sekolah, (2)Membantu melakukan
instalasi komputer dan aplikasi pendukung kelancaran sistem manajemen sekolah,
(3)Membantu dalam melakukan input data dalam aplikasi pengolah kata dan angka, (4) Guru
TIK membantu tenaga kependidikan perpustakaan dalam instalasi dan input data dalam
sistem informasi perpustakaan.[11]
3. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penggunaan metode dan
pendekatan ini berdasarkan pada tujuan umum penelitian, yaitu untuk mendeskripsikan peran
guru TIK dalam kurikulum 2013 diSMP di wilayah kota Salatiga dan mengetahuiapakah
peran tersebut sudah sesuai dengan Permendikbud Nomor 68 Tahun 2014.Penelitian ini
diarahkan langsung pada sekolah (SMP) yang menyelenggarakan kurikulum 2013 dan masih
mempunyai guru TIK.Adapun tempat penelitian yang dimaksud adalah SMP N 2 dan SMP N
9
5 di Salatiga.SMP N 2 dan SMP N 5 dipilih karena kedua sekolah tersebut telah menerapkan
kurikulum 2013 sejak tahun 2014 dan masih mempunyai pelajaran TIK.
Yang menjadi narasumber dalam penelitian ini adalah empat guru TIK(dua orang dari
SMP N 2 dan dua orang dari SMP N 5), 124 siswa(65 siswa dari SMP N 2 dan 59 siswa dari
SMP N 5), sepuluh guru non TIK(lima orang dari SMP N 2 dan lima orang dari SMP N 5),
dan delapan tenaga kependidikan(empat orang dari SMP N 2 dan empat orang dari SMP N
5).
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Probability sampling dengan
menggunakan teknik random sampling yaitu sampel dipilih secara acak.Teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan wawancara. Angket digunakan
untuk mendapatkan gambaran peran guru TIK pada kurikulum 2013 sudah berjalan dengan
optimal atau belum, sedangkan wawancara digunakan untuk memperjelas jawaban angket
dan untuk mengetahui apakah peran guru TIK dalam pelaksanaan kurikulum 2013 sudah
dilakukan dengan melihat pada Permendikbud Nomor 68 Tahun 2014. Kisi-kisi angket dan
wawancara adalahsebagai berikut:
Tabel 1.Kisi-kisiAngket dan Wawancara Peran Guru TIK
No. Peran Guru
TIK
Deskripsi Peran
1 Membimbing
peserta didik
Mencari data dan informasi untuk kelanccaran
pembelajaran
Mengolah data dan informasi untuk kelanccaran
pembelajaran
Menyimpan data dan informasi untuk kelanccaran
pembelajaran
Menyajikan data dan informasi untuk kelanccaran
pembelajaran
Menyebarkan data dan informasi untuk kelanccaran
pembelajaran
memfasilitasi penggunaan TIK
Memfasilitasi pengembagan diri yang sesuai
10
kebutuhan
memfasilitasi pengembagan diri yang sesuai potensi
dan bakat
Memfasilitasi pengembagan diri yang sesuai minat
dan kepribadian
2 Memfasilitasi
sesama guru
Pengembangan sumber belajar dan media
pembelajaran
Persiapan pembelajaran
Proses pembelajaran
Penilaian pembelajaran
Pelaporan hasil belajar
3 Memfasilitasi
tenaga
kependidikan
Membimbing tenaga kependidikan dalam
penggunaan TIK;
memfasilitasi dalam pengembangan sistem
menejeman sekolah
Setelah data terkumpul dan diolah, data kemudian akan dianalisis dengan menggunakan
analisis deskriptif kualitatif.
4. Hasil penelitian
Setelah melakukan observasi ke SMP N 2 dan SMP N 5 diketahui bahwa sekolah tersebut
telah menerapkan kurikulum 2013 sejak tahun 2014. Penerapan kurikulum 2013 berdampak
pada perubahan peran guru TIK yang sebelumnya sebagai pengajar, berubah menjadi
pembimbing. Di SMP N 5, pelajaran TIK di ubah menjadi BTIK (Bimbingan TIK).Proses
bimbingan dilakukan dengan kegiatan belajar mengajar selama 40 menit. Untuk SMP N 2,
bimbingan juga dilakukan dengan metode mengajar selama 40 menit.Bimbingan yang
dilakukan oleh guru TIK mencakup bimbingan kepada siswa, sesama guru dan tenaga
kependidikan. Berikut adalah hasil penelitian tentang Peran guru TIK pada SMP N 2 dan
SMP N 5 salatiga.
11
Peran Bimbingan Kepada Sesama Guru
Tabel 2. Peran Guru TIK Ke Sesama Guru
No
Deskripsi peran SMP N 5 SMP N 2
YA TIDAK YA TIDAK
1 Pengembangan_sumber
belajar_dan_media pembelajaran
V V
2 Persiapan pembelajaran V V
3 Proses pembelajaran V V
4 Penilaian pembelajaran V V
5 Pelaporan hasil belajar V V
Dalam pelaksanaan bimbingan oleh guru TIK kepada sesama guru,di SMP N 5 dan SMP
N 2ditemukan bahwa guru TIK sudah melakukannya. Dalam membimbing pengembangan
sumber belajar dan media pembelajaran, para guru dibimbing dalam penggunaan internet
dan cara mendownload agar bisa mencari materi baru untuk perluasan materi belajar dan para
guru juga dibimbing dalam pengoperasian LCD projektor dan penggunaan power point
sebagai ganti dari papan tulis. Dalam bimbingan penggunaan power point, para guru selalu
bertanya kepada guru TIK tentang cara melakukan insert gambar, video, table, dan membuat
animasi slide.
Untuk persiapan pembelajaran, guru TIK di SMP N 5 membantu sesama guru dalam
pembuatan materi power point untuk pembelajaran. Sedangkan untuk SMP N 2, guru TIK
tidak membantu karena untuk persiapan para guru sudah bisa melakukan sendiri. Untuk
proses pembelajaran, guru TIK di SMP N 5 dan SMP N 2 kurang membantu karena
kebanyakan guru merasa bisa untuk melakukannya sendiri, bantuan hanya diminta jika
terjadi kesulitan dalam menghubungkan laptop ke LCD proyektoratau akan dibantu langsung
oleh bagian sarana-prasarana.
Dalam penilaian pembelajaran guru TIK sangat membantu, para guru dibantu mulai dari
proses menyusun nilai-nilai ke dalam excel sampai diajarkan tentang rumus-rumus di excel.
Banyak guru yang belum paham dengan rumus perhitungan dalam excel dan harus di
bimbing oleh guru TIK. Dalam proses pelaporan hasil belajar, para guru sering mengalami
kesulitan dalam proses pelaporan karena harus melakukan penginputan ke dalam aplikasi
12
pengolah nilai yang disediakan oleh kurikulum.Bimbingan dari guru TIK untuk proses
penginputan nilai sangat membantu karena beberapa guru merupakan guru senior dan susah
dalam pengoperasian perangkat TIK.
Peran guru TIK dalam membimbing sudah dilakukan tapi dirasa masih kurang. Hal ini
dikeluhkan oleh kebanyakan guru karena guru TIK tidak memiliki jadwal khusus untuk
melakukan bimbingan kepada para guru. Bimbingan dilakukan saat guru TIK tidak memiliki
kesibukan, waktu bimbingan pun tidak menentu sehingga beberapa guru merasa belum cukup
bimbingan yang diberikan. Para guru juga tidak tahu perihal adanya bimbingan yang harus
dilakukan oleh guru TIK sebagai peran barumereka di dalam kurikulum 2013.Guru-guru di
SMP N 5 dan SMP N 2 sangat berharap ada jam bimbingan khusus dari guru TIK kepada
mereka, hal ini dikarenakan masih banyak guru-guru senior yang sangat membutuhkan
bantuan dalam pengoperasian perangkat TIK seperti software dan hardware.
Peran Bimbingan Kepada Tenaga Kependidikan
Tabel 3. Peran Guru TIK Kepada Tenaga Kependidikan
No Deskripsi peran SMP N 5 SMP N 2
YA TIDAK YA TIDAK
1 Membimbing tenaga kependidikan
dalam penggunaan TIK
V V
2 Memfasilitasi dalam pengembangan
sistem manajemen sekolah berbasis
TIK
V V
Dari hasil wawancara yang dikemukakan oleh tenaga kependidikan di SMP N 5, guru
TIK sudahmelakukan bimbingan kepada para tenaga kependidikan. Untuk bimbingan dalam
penggunaan perangkat TIK, guru TIK membimbing dalam upaya pengenalan sistem operasi
komputer yangsudah di update menjadi windows 7. Tenaga kependidikan juga diajarkan
tentang cara mengoperasikan printer, internet, dan wifi untuk kelancaran kegiatan
manajemen sekolah. Sedangkan untuk SMP N 2, tenaga kependidikan di perpustakaan
mengeluhkan karena belum pernah ada bimbingan atau bantuan kepada mereka oleh guru
TIK sejak penerapan kurikulum 2013. Mereka pun tidak tahu perihal adanya bimbingan yang
13
harus dilakukan oleh guru TIK kepada para tenaga kependidikan sebagai salah satu peran
baru guru TIK di kurikulum 2013.
Kemudian dalam memfasilitasi tenaga kependidikan dalam pengembangan sistem
manajemen sekolah berbasis TIK, guru TIK di SMP N 5 membimbing proses pengisian
online pada sistem SIMPEG, DAPODIK, dan E-PUPNS. Bimbingan diberikan karena para
tenaga kependidikan masih kurang paham bagaimana cara menginput data ke aplikasi online
tersebut.Tenaga kependidikan juga dibimbing dalam penggunaan e-mail ketika ada
permintaan data dari pihak tertentu yang mengharuskan untuk melakukan pengiriman via e-
mail. Salah 1 guru TIK di SMP N 5 juga ditugaskan untuk membantu dibagian kurikulum,
hal ini karena sistem penilaian di kurikulum sudah berbasis komputer dan sebagian dari
tenaga kependidikan kurikulum kurang mengerti cara pengoperasian aplikasi tersebut.
Untuk SMP N 2, bimbingan untuk sistem manajemen sekolah berbasis TIK yang
difasilitasi oleh guru TIK belum dilakukan. Sistem perpustakaan yang adapun merupakan
kerja sama dengan salah satu kampus yang ada di salatiga, semua pelatihan untuk
pengoperasian aplikasi perpustakaan online juga dilakukan oleh pihak penyedia aplikasi
tersebut. Sedangkan untuk bimbingan terhadap tenaga kependidikan tatausaha tidak terlalu
dibutuhkan, karena para tenaga kependidikan sudah bisa dan mahir dalam pengunaan
perangkat TIK.
Peran Bimbingan Kepada siswa
SMP N 5
Tabel 4.Deskripsi Peran Bimbingan Guru TIK Kepada Siswa SMP N 5
No Deskripsi peran SS S KS TS
1 Mencari data dan informasi untuk
kelancaran pembelajaran.
23,7% 57,6% 15,3% 3,4%
2 Mengolah data dan informasi untuk
kelancaran proses pembelajaran.
23,7% 67,8% 5,1% 3,4%
3 Menyimpan data dan informasi untuk
kelancaran pembelajaran.
42,4% 44,1% 10,2% 3,4%
14
4 Menyajikan data dan informasi untuk
kelancaran pembelajaran.
39% 54,2% 6,8% -
5 Menyebarkan data dan informasi
untuk kelancaran pembelajaran.
20,3% 49,2% 23,7% 6,8%
6 Memfasilitasi penggunaan TIK 72,9% 27,1% - -
7 Memfasilitasi pengembangan diri
yang sesuai kebutuhan.
33,9% 54,2% 8,5% 3,4%
8 Memfasilitasi pengembangan diri
yang sesuai potensi dan bakat.
35,6% 47,5% 13,6% 3,4%
9 Memfasilitasi pengembangan diri
yang sesuai minat dan kepribadian.
32,2% 49,2% 15,3% 3.4%
TIK diganti menjadi BTIK (Bimbingan TIK).Namun prosesnya masih seperti KTSP yaitu
proses belajar dalam kelas tetapi waktu yang diberikan kepada guru BTIK hanya 40 menit
tatap muka.Pada bagian membantu dalam mencari data dan informasi untuk kelancaran
pembelajaran, 34 dari 59 siswa atau 57,6% menjawab setuju.Guru BTIK membimbing para
siswa dalam mencari tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran lain. Banyak siswa yang
kesulitan untuk mendownload video atau mendownload file di internet, maka bimbingan
yang diberikan adalah bagaimana untuk mendownload videodan file dari internet untuk
melengkapi tugas.
Pada bagian membantu dalam mengolah data dan informasi,40 dari 59 siswa atau67,8%
siswa menjawab setuju. Bantuan guru BTIK dalam mengolah data adalah membantu para
siswa membuat power point presentasi. Bimbingan diperlukan karena tugas yang diberikan
oleh guru biasanya harus dipresentasikan didepan kelas menggunakan power point. Pada
bagian menyimpan data dan informasi untuk kelancaran pembelajaran, 26 dari 59 siswa atau
44,1% menjawab setuju. Guru TIK mengajarkan kepada siswa bagaimana cara menyimpan
file yang telah selesai dikerjakan di word ataupun power point.
Terdapat 32 dari 59 siswa atau 54,2% menjawab setuju pada bagian menyajikan data dan
informasi untuk kelancaran pembelajaran. Guru TIK membantu menyajikan dengan
mengajarkan kepada siswa cara penggunaan power point atau pun penggunaan aplikasi prezi
15
untuk proses penyajian tugas.Terdapat 29dari 59 siswa atau 49,2% menjawab setuju pada
bagian menyebarkan data dan informasi, guruTIK membantu dengan cara mengajarkan
tentang penggunaan blog dan youtube pada siswa sehingga mereka dapat menyebarkan hasil
tugas mereka. Pada bagian memfasilitasi dalam penggunaan TIK, 43 dari 59 siswa atau
72,9% menjawab sangat setuju. Guru TIK memfasilitasi siswa dalam penggunaan TIK
seperti pengenalan hardware, software, dan internet.
Terdapat 32 dari 59 siswa atau 54,2% menjawab sangat setuju pada bagian memfasilitasi
pengembangan diri yang sesuai kebutuhan, 28 dari 59 siswa atau 47,5% menjawab setuju
pada bagian memfasilitasi pengembangan diri yang sesuai potensi dan bakat, 29 dari 59
siswa atau 49,2% menjawab setuju pada bagian memfasilitasi pengembangan diri yang
sesuai minat dan kepribadian. Untuk SMP N 5, guru BTIK menyediakan kelas ekstra untuk
siswa yang memilikit bakat minat dibidang multimedia. Kelas multimedia mempelajari
tentang penggunaan photoshop, corel draw, dan animasi flash. Meski nilai dari BTIK
nantinya tidak dimasukan ke dalam raport, para siswa akan diberikan sertifikat sebagai ganti
telah mengikuti kelas pengembangan diri.
SMP N 2
Tabel 7. Deskripsi Peran Bimbingan Kepada Siswa SMP N 2
No Deskripsi peran SS S KS TS
1 Mencari data dan informasi untuk
kelancaran pembelajaran.
15,4% 27,7% 33,8% 23,1%
2 Mengolah data dan informasi untuk
kelancaran proses pembelajaran.
15,4% 56,9% 26,2% 1.5%
3 Menyimpan data dan informasi untuk
kelancaran pembelajaran.
10,8% 73,8% 13,8% 1,5%
4 Menyajikan data dan informasi untuk
kelancaran pembelajaran.
3,1% 55,4% 32,3% 9,2%
5 Menyebarkan data dan informasi
untuk kelancaran pembelajaran.
10,8% 36,9% 40% 12,3%
16
6 Memfasilitasi penggunaan TIK 49,2% 49,2% 1,5% -
7 Memfasilitasi pengembangan diri
yang sesuai kebutuhan.
6,2% 33,8% 55,4% 4,6%
8 Memfasilitasi pengembangan diri
yang sesuai potensi dan bakat.
9,2% 24,6% 47,7% 18,5%
9 Memfasilitasi pengembangan diri
yang sesuai minat dan kepribadian.
6,2% 38,5% 41,5% 13,8%
Sama dengan SMP N 5 dimana TIK mendapat 40 menit waktu pembelajran, materi yang
digunakan masih materi dari KTSP dengan konsep kurikulum 2013. Untuk bimbingan
kepada siswa dalam mencari data dan informasi untuk kelancaran pembelajaran,22 dari 65
siswa atau 33,8% menjawab kurang setuju karena mencari informasi sudah bisa dilakukan
secara individual oleh siswa.Terdapat 37 dari 65 siswa atau 56,9% menjawab setujuuntuk
bagian membantumengolah data dan informasi dan 36 dari 65 siswa atau 55,4% menjawab
setuju untuk bagian membantumenyajikan data dan informasi. Guru TIK membantu
mengolah dan menyajikan dengan cari menngajarkan kepada siswa penggunaan power point
untuk pelaksanaan presentasi. Untuk bagian menyimpan data dan informasi, 48 dari 65 siswa
atau 73,8% menjawab setuju. Guru TIK membantu siswa cara menyimpan file yang telah
selesai dikerjakan di power point ataupun di word.
Terdapat 26dari 65 siswa atau40% menjawab kurang setuju pada bagian menyebarkan
data dan informasi. Guru TIK kurang memfasilitasi siswa untuk menyebarkan tugas mereka
ke dalam internet. Kemudian terdapat32 dari 65 siswa atau 49,2% menjawab sangant setuju
pada bagian memfasilitasi penggunaan TIK. Guru memfasilitasi para siswa dalam
pengenalan hardware dan software.
Terdapat 36dari 65 siswa atau 55,4% menjawab kurang setuju pada bagian memfasilitasi
pengembangan diri yang sesuai kebutuhan,31dari 65 siswa atau 47,7% menjawab kurang
setuju pada bagian memfasilitasi pengembangan diri yang sesuai potensi dan bakat,27 dari
65 siswa atau 41,5% menjawab kurang setuju pada bagian memfasilitasi pengembangan diri
yang sesuai minat dan kepribadian.Pengembangan bakat minat oleh guru TIK di SMP N
2belum berjalan merata, pengembangan diri hanya berlaku pada kelas VII.Untuk kelas VIII
dan IX tidak ada bimbingan dalam pengembangan bakat minat.
17
5. Pembahasan
Dari hasil penelitian di SMP N 5 dan SMP N 2 menunjukkan bahwa peran guru TIK
dalam Kurikulum 2013baru dilakukan sebagian. Hal ini dikarenakan kebutuhan dari sekolah
yang membuat tidak semua peran guru TIK bisa dilakukan.Seperti peran guruTIK dalam
membimbing sesama guru dalam persiapan pembelajaran. Untuk SMP N 2, bimbingan jarang
dilakukan bukan karena tidak dilakukan oleh guru TIK. Tetapi karena hampir semua guru
sudah bisa melakukan persiapan pembelajaran secara mandiri. Sedangkan untuk SMP N 5,
bantuan dari guru TIK dilakukan karena banyak guru senior yang membutuhkan bantuan
guru TIKmulai dari persiapan materi sampai pada penggunaan proyektor saat penyampaian
materi.
Kebutuhan dari tiap-tiap sekolah yang berbeda, mengakibatkan peran guru TIK tidak bisa
berjalan dengan baik. Bukan karena tidak dilakukan, tetapi karena peran tersebut belum di
butuhkan. Guru TIK sendiri masih kurang paham tentang bagaimana cara melakukan
bimbingan seperti yang di maksud dalam Permendikbud. Penjelasan di Permendikbud hanya
berbentuk abstrak atau tidak menjelaskan secara rincih mengenai peran guru TIK, sehingga
guru TIK kurang memahami bentuk kongkrit dari peran yang harus mereka lakukan.Seperti
contoh membimbing siswa, guru TIK melakukan proses bimbingan dengan masih
menerapkan kegiatan belajar dikelas seperti kurikulum sebelumnya.Bimbingan yang
dilakukan malah terlihat seperti proses belajar biasa karena guru masih menggunakan teknik
ceramah dalam proses bimbingan. Waktu bimbingan yang diberikan dari sekolah kepada
guru TIK hanya 40 menit, dimana waktu tersebut masih dirasa kurang oleh guru TIK untuk
bisa membimbing secara optimal kepada siswa.
Tidak adanya jam khusus untuk bimbingan juga menjadi salah satu faktor belum
dilakukannya bimbingan. Guru yang mengalami kesulitan dan ingin untuk melakukan
bimbingan, tidak bisa langsung bertemu karena belum ada jadwal yang mengatur kegiatan
bimbingan oleh guru TIK kepada sesama guru atau tenaga kependidikan. Kemudian belum
adanya sosialisasi oleh Guru TIK mengenai peran baru mereka dalam kurikulum 2013, juga
menjadi alasan belum dilakukannya bimbingan. Seperti yang terjadi pada tenaga
kependidikan di perpustakaan di SMP N 2, mereka belum pernah mendapatkan bimbingan
sejak kurikulum 2013 diterapkan di SMP N 2. Mereka juga tidak tahu perihal peranbaru dari
guru TIK dalam memfasilitasi tenaga kependidikan. Karena sepengetahuan mereka di
18
kurikulum sebelumnya, guru TIK berperan secara klasikal sehingga hanya berhubungan
dengan siswa di kelas.
Guru TIK juga membutuhkan SOP (Standar Operasional Prosedur) yang jelas mengenai
tahapan, serta apa saja yang harus dilakukan oleh guru TIK dalam perannya di kurikulum
2013. Tidak adanya SOP mengakibatkan tidak berjalannya peran bimbingan secara merata.
Seperti yang terjadi di SMP N 2 pada bagian bimbingan kepada siswa.Bimbingan belum
berjalan dengan baik pada bagian memfasilitasi pengembangan diri, karena guru TIK SMP N
2 baru membuka kelas ekstra di kelas VII sedangakn untuk kelas VIII dan IX belum
memiliki kelas ekstra. Lain hal dengan SMP N 5 yang sudah membuka kelas ekstra untuk
semua kelas dalam memfasilitasi pengembangan diri para siswa.
Permendikbud No. 68 tahun 2014 yang seharusnya membantu guru TIK dalam
pelaksanaan kurikulum 2013, malah membingungkan guru TIK sendiri. Untuk mengatasi
masalah yang dialami oleh guru TIK, maka perlu diadakannya pelatihan untuk guru TIK,
tentang bagaimana seharusnya guru TIK harus berperan dalam membimbing sesama guru,
siswa, dan tenaga kependidikan. Guru TIK juga perlu mempunya SOP (Standar Operasional
Prosedur) agar proses bimbingan bisa berjalan dengan tahapan-tahapan yang jelas. Kemudian
juga diperlukan sosialisasi oleh guru TIK kepada seluruh perangkat sekolah, tentang peran
baru guru TIK. Hal ini dibutuhkan agar semua perangkat sekolah tahu tentang peran
bimbingan dari guru TIK tidak hanya untuk siswa, tapi juga kepada sesama guru dan tenaga
kependidikan.
6. Simpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan, maka kesimpulan yang diambil sebagai
berikut: Guru TIK di SMP N 5 dan SMP N 2, sudah melakukan walau hanya sebagian dari
peran mereka dalam kurikulum 2013, dengan mengikuti deskripsi peran yang tercantum
dalam Permendikbud Nomor 68 Tahun 2014.Hal itu dikarenakan, beberapa peran guru TIK
yang ada di Permendikbud tidak bisa dilaksanakan oleh guru TIK. Tidak bisa dilaksanakan
karena ada beberap peran yang tidak membutuhkan bantuan dari guru TIK, dan juga
kurangnya sosialisasi dari guru TIK kepada para perangkat sekolah tentang adanya
bimbingan yang harus dilakukan oleh guru TIK kepada semua perangkat sekolah.
19
Guru TIK juga masih belum paham dengan peran baru mereka, kurangnya pemahamam
bagaimana seharusnya pelaksanaan bimbingan menjadi masalah utama kenapa bimbingan
belum berjalan dengan baik. Permendikbud 68 tahun 2014 yang menjadi acuan peran guru
TIK juga hanya sebatas pengenalan, tidak adanya pelatihan khusus tentang peran baru dan
SOP(Standar Operasional Prosedur)yang harus dikerjakan oleh guru TIK dalam kurikulum
2013. Kemudian juga karena kurangnya waktu untuk melakukan bimbingan kepada sesama
guru, tenaga kependidikan, dan siswa.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa kurangnya pemahaman dan pelatihan,merupakan
alasan mengapa guru TIK belum melaksanakan seluruh peran yang ada dalam Permendikbud
Nomor 68 Tahun 2014. Untuk itu diperlukan adanya pelatihan, sehingga guru TIK lebih
paham akan perannya dan meningkatkan kompetensinya agar lebih memungkinkan mereka
dapat melakukan peran mereka secara optimal.Untuk penelitian selanjutnya, disarankan
menggunakan metode penelitian evaluatif dengan menggunakan model evaluasi tertentu,
agar mendapatkan hasil yang lebih mendalam tentang penerapan kurikulum 2013 yang
berkaitan dengan peran guru TIK.
20
DAFTAR PUSTAKA
[1] Surya, Mohamad. 2004. Bungan rampai guru dan pendidikan. Jakarta: Balai Pustaka.
[2] Republik Indonesia. 1989. Undang-Undang No. 2 Tahun 1989. Sekretariat Negara. Jakarta.
[3] Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003. Sekertariat Negara. Jakarta.
[4] Budiyarti, sri. 2014. Problematika pembelajaran disekolah dasar. Yogyakarta: Deepublish.
[5] Idi, Abdulah. 2014. Pengembagan kurikulum, teori dan praktik. Jakarta: Rajawali Pres.
[6] Setiyawan, Dhita. (2013).Peran guru dalam meningkatkan minat belajar PKN pada siswa
kelas III di MIN Tempel NgaglikSleman Yogyakarta. Skripsi S1 pada FITK UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta. Tidak diterbitkan.
[7] Sangaji,Yanti Y. (2015).Peran guru dalam memotivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS
di Kelas V SDN 10 Batudaa Pantai Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo.Skripsi
S1 pada FKIP UNG Gorontalo. Tidak diterbitkan.
[8] Yunita, Nita. 2014. Peran guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran Pendidikan Kewargaranegraan di SMP NEGERI 08 Paguyaman Kec. Paguyaman
Kab. Boalemo. Skripsi S1 pada FIS UNG Gorontalo. Tidak diterbitkan.
[9] Republik Indonesia. 2014. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia No.68 Tahun 2014. Menteri Pendidikan dan kebudayaan RI. Jakarta.
[10] Kemendikbud. 2014. Pengelolaan peran guru TIK dalam Kurikulum 2013. Jakarta:
Kemendikbud.
[11] Kemendikbud. 2014. Pedoman pelaksanaan tugas guru TIK dan KKPI. Jakarta:
Kemendikbud.