peran guru dalam pengembangan kurikulum

27
PENDAHULUAN Perkembangan pendidikan dari sebuah bangsa tidak bisa terlepas dari perkembangan pada masyarakatnya sendiri. Permkembangan masyarakat sangatlah dinamis. Perkembangan yang dinamis itu harus mampu diikuti oleh perkembangan dalam dunia pendidikannya. Pendidikan akan selalu berkembang mengikuti perkembangan masyarakat yang merupakan konsumen dari pendidikan itu sendiri. Untuk bisa tetap mengikuti perkembangan yang terjadi dalam masyarakat, pendidikan juga harus bisa untuk dikembangkan. Satu hal dalam pendidikan yang harus selalu dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman adalah kurikulum. Kurikulum memiliki fungsi yang vital dalam pendidikan sebab berkaitan dengan arah, isi dan proses sebuah pendidikan. Pendidikan yang dikelola dengan baik pasti juga melakukan pengelolaan kurikulum yang baik pula. Salah satu bentuk pengelolaan kurikulum adalah dengan melakukan pengembangan, perubahan dan perbaikan terhadap kurikulum. Dengan kurikulum yang baik maka 1

Upload: zulkarnainbarus

Post on 06-Feb-2016

42 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

artikel

TRANSCRIPT

Page 1: Peran Guru Dalam Pengembangan Kurikulum

PENDAHULUAN

Perkembangan pendidikan dari sebuah bangsa tidak bisa terlepas dari

perkembangan pada masyarakatnya sendiri. Permkembangan masyarakat

sangatlah dinamis. Perkembangan yang dinamis itu harus mampu diikuti oleh

perkembangan dalam dunia pendidikannya. Pendidikan akan selalu berkembang

mengikuti perkembangan masyarakat yang merupakan konsumen dari pendidikan

itu sendiri. Untuk bisa tetap mengikuti perkembangan yang terjadi dalam

masyarakat, pendidikan juga harus bisa untuk dikembangkan. Satu hal dalam

pendidikan yang harus selalu dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman

adalah kurikulum.

Kurikulum memiliki fungsi yang vital dalam pendidikan sebab berkaitan

dengan arah, isi dan proses sebuah pendidikan. Pendidikan yang dikelola dengan

baik pasti juga melakukan pengelolaan kurikulum yang baik pula. Salah satu

bentuk pengelolaan kurikulum adalah dengan melakukan pengembangan,

perubahan dan perbaikan terhadap kurikulum. Dengan kurikulum yang baik maka

pada akhirnya akan menentukan bentuk dan kualitas sebuah pendidikan bagi

sebuah bangsa.

Guru merupakan ujung tombak dalam pelaksanaan pendidikan. Guru

mengemban tugas sebagaimana yang dinyatakan dalam Undang-undang Sisdiknas

tahun 2003, bertugas untk melaksanakan administrasi, pengelolaan,

pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang proses

pendidikan. Oleh sebab itu guru haruslah memahami seluk beluk kurikulum agar

bisa melakukan pengembangan terhadap kurikulum.

Masih banyak guru yang belum memahami betul mengenai kurikulum

yang ada dan dilaksanakan dalam dunia pendidikan. Bahkan masih banyak juga

1

Page 2: Peran Guru Dalam Pengembangan Kurikulum

kita temukan fakta di lapangan bahwa guru tidak memiliki peran apa-apa dalam

pengembangan kurikulum. Untuk itu maka dalam artikel ini bertujuan untuk

menjawab tentang bagaimana sebenarnya peran guru dalam pengembangan

kurikulum itu sendiri dan bagaimana upaya pembinaan kurikulum bagi guru.

PEMBAHASAN

Definisi Guru

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta

didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,

dan pendidikan menengah (Undang-undang Nomor 14 tahun 2005, tentang Guru

dan Dosen pasal 1).

Berangkat dari definisi di atas, maka guru merupakan sebuah profesi.

Profesi merupakan sesuatu pekerjaan yang membutuhkan pengetahuan,

keterampilan, kemampuan, keahlian, dan keteladanan untuk menciptakan anak

memiliki perilaku sesuia dengan yang diharapkan, (Yamin, 2007:3). Dengan

demikian, guru profesional adalah guru yang selalu mengembangkan dirinya

terhadap pengetahuan dan mendalami keahliannya, kemudian guru profesional

juga rajin membaca literatur-literatur dengan tidak merasa rugi membeli buku-

buku yang berkaitan dengan pengetahuan yang digelutinya.

Dalam pengertian yang sederhana, guru adalah orang yang memberikan

ilmu pengetahuan kepada anak didik. Guru dalam pandangan masyarakat adalah

orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak mesti di

lembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di mesjid, di surau/musalla, di rumah

2

Page 3: Peran Guru Dalam Pengembangan Kurikulum

dan sebagainya. Guru menempati kedudukan yang terhormat di masyarakat

karena kewibawaannya sehingga masyarakat tidak meragukan figur seorang guru.

Masyarakat yakin bahwa gurulah yang dapat mendidik anak meraka agar menjadi

orang yang berkepribadian mulia. Karen akepercayaan yang diberikan

masyarakat, maka guru diberikan tugas dan tanggung jawab yang berat sebaba

tanggung jawab guru tidak hanya sebatas di sekolah, tapi juga di luar sekolah

yaitu membina yang diberikan tidak hanya berkelompok tetapi juga secara

individual seperti memperhatikan sikap, tingkah laku, dan perbuatan anak

didiknya di sekolah dan di luar sekolah. Menurut amatembun dalam Saipul Bahri

(1997:32) bahwa guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung

jawab terhadap pendidikan murid baik secara individual maupun klasikal di

sekolah maupun di luar sekolah.

Guru Profesional Dan Kurikulum

Seorang guru profesional tidaklah cukup dengan hanya mengetahuai

bagaiamana mendidik saja, atau hanya dengan memiliki ilmu yang tinggi dalam

bidang yang yang akan diajarkannya. Tugas guru jauh lebih kompleks dari itu.

Guru harus mampu mengajar anak didiknya dengan menguasai materi yang

pelajaran, memiliki wawasan kependidikan, memiliki pengalaman mengajar dan

lain-lain (Yamin 2007:48). Artinya seorang guru dituntut untuk tidak hanya

memiliki pengetahuan akademis akan tetapi juga ketrampilan (Skill).

Kurikulum mengandung muatan akdemis yang dalam penerapannya

membutuhkan teknik dan pengalaman. Kurikulum peka terhadap perubahan-

perubahan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat dan perkembangan

3

Page 4: Peran Guru Dalam Pengembangan Kurikulum

teknologi. Oleh karena itu bukanlah hal yang tabu terdapat perbaikan dan

perubahan-perubahan dalam kurikulum.

Guru sebagai oknum yang menerapkan kurikulum dalam pelaksanaan

pendidikan yang telah dirancang oleh pemerintah haruslah mampu untuk

menyampaikan kurikulum dan perubahannya kepada peserta didik dan juga

dituntut untuk mampu ikut serta dalam perubahan kurikulum tersebut.

Pengembangan Kurikulum

Kurikulum memiliki sifat yang dinamis yang senantiasa dipengaruhi oleh

perubahan-perubahan pada faktor-faktor yang mendasarinya. Sesuai dengan

sifatnya tersebut, maka kurikulum itu dapat dikembangkan, diperbaiki atau

dirubah sesuai dengan tuntutannya. Sebuah kurikulum dikembangkan atas dasar

kebutuhan yang berkembang di masyarakat pada sebuah negara. Tujuan

pendidikan pada sebuah negara dapat mengalami perubahan secara fundamental

bila terjadi perubahan situasi pada negara tersebut. Dengan terjadi perubahan

tujuan pendidikan, secara otomatis kurikulum juga harus mengalami perubahan

secara menyeluruh juga. Menurut Nasution (2014:251) ada dua hal yang bisa

membuat sebuah kurikulum mengalami perubahan, yaitu:

1) Bila tekanan dalam tujuan pendidikan mengalami pergeseran

2) Bila terdapat pendirian baru mengenai proses belajar mengajar

Dalam pengembangan kurikulum kita mengenal beberapa istilah lainnya,

yaitu: perbaikan kurikulum dan perubahan kurikulum. Perbaikan kurikulum

biasanya hanya mengenai satu atau beberapa aspek dari kurikulum itu, sedangkan

perubahan kurikulum biasanya mengenai perubahan dasar-dasarnya baik

4

Page 5: Peran Guru Dalam Pengembangan Kurikulum

mengenai tujuan maupun alat-alat atau cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut

(Nasution, 2014:252).

Definisi Pengembangan Kurikulum

Menurut Wiji Hidayati (2013:6), pengembangan kurikulum (curriculum

development) pada dasarnya merupakan proses yang dimulai dari kegiatan

menyusun kurikulum, mengimplementasikan, mengevaluasi dan memperbaiki

sehingga diperoleh suatu bentuk kurikulum yang dianggap ideal. Dari definisi

tersebut dapat kita lihat bahwa dalam pengembangan sebuah kurikulum ada

tahapan mulai dari menyusunan, mengimplementasikan, mengevaluasi dan

memperbaiki. Pengembangan kurikulum tidak sama dengan perbaikan kurikulum.

Pengembangan kurikulum pendidikan di Indonesia diatur dalam Undang-

undang nomor 20 tahun 2003 pasal 36:

Ayat 1: Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar

nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional

Ayat 2: Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan

sesuai dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan,

potensi daerah dan peserta didik

Pengembangan kurikulum dapat dilakukan pada empat tingkatan, yaitu:

a) Pengembangan kurikulum pada tingkat nasional

b) Pengembangan kurikulum pada tingkat lembaga/institusi

c) Pengembangan kurikulum pada tingkat mata pelajaran

d) Pengembangan kurikulum pada tingkat pembelajaran

5

Page 6: Peran Guru Dalam Pengembangan Kurikulum

Asas-Asas Pengembangan Kurikulum

Menurut Nana Syaodih (dalam Wiji Hidayati 2012), asas/landasan

dalam pengembangan kurikulum, adalah bidang-bidang yang dapat dijadikan

dasar poko keputusan tentang kurikulum. Asa-asas tersebut dapat digunakan

untuk menjawap pertanyaan-pertanyaan mendasar atas sebuah pengembangan

kurikulum.

Ada beberapa pendapat para ahli tentang asas/landasan pengembangan

kurikulum. Menurut James A. Beane, ada tiga landasan pengembangan

kurikulum, yaitu: 1) Landasan filsafat, sosiologi, psikologi. Sedangkan Nana

Syaodih menyebutkan ada empat landasan pengembangan kurikulum: Landasan

filosofis, landasan psikologis, landasan sosial budaya, dan perkembangan ilmu

dan teknologi. S Nasution melihat empat asas kurikulum, yaitu: asas filosofis,

psikologis, sosiologis dan organisatoris.

Dari beberapa pendapat para ahli tersebut, dapat kita simpulkan bahwa

yang menjadi asas pengembangan kurikulum adalah: landasan agama, filosofis,

psikologis, sosial budaya, perkembangan ilmu teknologi dan organisatoris.

Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum

Prinsip merupakan sebuah kaidah kebenaran yang dapat dipercaya

pada suatu masa tertentu yang dapat digunakan sebagai pedoman berpikir atau

melakukan kegiatan. Prinsip juga bisa diibaratkan sebagai rambu-rambu atau

pedoman dalam melaksanakan sesuatu. Jadi prinsip pengembangan kurikulum

merupakan pedoman yang benar dan dapat dipercaya dalam pengembangan

kurikulum.

6

Page 7: Peran Guru Dalam Pengembangan Kurikulum

Menurut Omar Muhammad al-Toumy al-Syaibany ( dalam Wiji

Hidayati 2012), ada tujuh prinsip dalam pengembangan kurikulum, yaitu:

a) Prinsip pertautan yang sempurna dengan agama termasuk ajaran-ajaran

dan nilai-nilainya

b) Prinsip keseimbangan yang relatif antara tujuan dan kandungan-

kandungan kurikulum

c) Prinsip berkaitan denga bakat, minat kemampuan dan kebutuhan peserta

didik

d) Prinsip perkembangan dan perubahan

e) Prinsip pertautan antara mata pelajaran, pengalaman dan aktivitas yang

terkandung dalam kurikulum

f) Prinsip menyeluruh (universal)

g) Prinsip keseimbangan yang relatif antara tujuan dan kandungan

kurikulum

Pendekatan dalam Pengembangan kurikulum

Setidaknya ada empat pendekatan yang dikemukakan para ahli dalam

pengembangan kurikulum, yaitu:

a) Pendekatan Subjek Akademis

Pendekatan ini didasarkan pada sistematis displin ilmu masing-masing.

Pendekatan ini berpijak pada teori pendidikan klasik yang berasumsi

bahwa semua ilmu pengetahuan, ide-ide dan nilai-nilai telah ditemukan

oleh para ahli terdahulu. Pendidikan hanya berfungsi untuk memelihara

dan meneruskannya.

b) Pendekatan Humanistis

7

Page 8: Peran Guru Dalam Pengembangan Kurikulum

Pendekatan ini bertolak dari ide “memanusiakan manusia”. Pendekatan ini

berpijak pada teori pendidikan pribadi (personalized education) yang

berasumsi bahwa anak atau peserta didik adalah yang utama dalam

pendidikan

c) Pendekatan rekonstruksi

Pendekatan ini bertolak dari permasalahan-permasalahan yang dihadapi

dalam masyarakat. Yang menjadi asumsi pendekatan ini adalah bahwa

pendidikan bukan upaya sendiri, melainkan kegiatan bersama, interaksi

dan kerjasama.

d) Pendekatan Teknologis

Pendekatan ini bertolak dari analisis kompetensi yang dibutuhkan untuk

melaksanakan tugas tertentu. Prinsip efesiensi dan efektifitas dalam

pemilihan dan pelaksanaan program menjadi dasar bagi pendekatan ini.

Kurikulum dalampendekatan ini dikembangkan melalui kegiatan uji coba

dengan sampel-sampel dari suatu populasi yang sesuai.

Model-Model Pengembangan Kurikulum

Model pengembangan kurikulum merupakan teori-teori atau langkah-

langkah dalam pengembangan kurikulum. Ada beberap ahli yang telah

mengembangkan model-model dalam pengembangan kurikulum. Model-

model tersebut adalah:

1) Model Tyler

2) Model Hilda Taba

3) Model Harold B. Alberty

4) Model David Marwick

8

Page 9: Peran Guru Dalam Pengembangan Kurikulum

5) Model Beauchamp

6) Model berdasarkan Kompetensi

7) Model Administratif (the Administrative Model)

8) Model Akar Rumput (Grass Roots Model)

Peranan Guru Dalam Pengembangan Kurikulum

Dari segi pengelolaannya, pengembangan kurikulum dapat di bedakan

antara sifat yang bersifat sentralisasi, desentralisasi dan sentraldesentral.

Pembagian kategori ini – tentu saja- akan memberikan pengaruh signifikan

terhadap pengembangan kurikulum.

Tujuan utama pengembangan kurikulum adalah untuk menciptakan

persatuan dan kesatuan bangsa serta memberikan standar penguasaan yang sama

bagi seluruh wilayah.

Latar belakang pengembangan kurikulum menurut Dr. Nana Syaodih yaitu

pertama, karena wilayah Indonesia yang sangat luas yang terbentuk atas pulau-

pulau yang letaknya berjauhan. Kedua, kondisi dan karakteristik tiap daerah

berbeda-beda yaitu ada yang daerahnya sangat maju sekali dan ada yang sangat

terbelakang sekali,ada daerah yang tertutup dan ada daerah yang terbuka, dan ada

yang kaya dan miskin. Ketiga, perkembangan dan kemampuan sekolah juga

berbeda-beda yaitu ada sekolah yang sudah mapan mampu berdiiri sendiri dan

melakukan pengembangan sendiri karena memiiki personalia, fasilitas yang

memadai, dan manajemen yang mapan, dan sekolah yang lain kondisinya sangat

memprihatinkan karena segalanya masih berada pada tingkat darurat. Keempat,

adanya golongan atau kelompok tertentu dalam masyarakat yang ingin lebih

9

Page 10: Peran Guru Dalam Pengembangan Kurikulum

mengutamakan kelompoknya dan menggunakan sekolah untuk mencapai tujuan

tersebut.

1. Peranan guru dalam pengembangan kurikulum yang bersifat sentralisasi

Dalam kurikulum yang bersifat sentralisasi tugas guru adalah menyusun

dan merumuskan tujuan yang tepat, memilih dan menyusun bahan pelajaran yang

sesuai dengan kebutuhan ,minat dan tahap perkembangan anak, memiliki metode

dan media mengajar yang bervariasi serta menyusun program dan alat evaluasi

yang memudahkan guru dalam implementasinya. Walaupun kurikulum sudah

tersusun dengan berstruktur tetapi guru masih mempunyai tugas untuk

mengaddakan penyempurnaan dan penyesuaian-penyesuaian.

Implementasi kurikulum hampir seluruhnya bergantung pada kreativitas,

kecakapan, kesungguhan, dan ketekunan guru. Guru hendaknya mampu memilih

dan menciptakan situasi-situasi belajar yang menggairahkan siswa, mampu

memilih dan melaksanakan metode mengajar yang sesuai dengan kemampuan

siswa, bahan pelajaran dan banyak mengaktifkan siswa, guru hendaknya mampu

memilih, menyusun dan melaksanakan evaluasi baik untuk mengevaluasi

perkembangan atau hasil belajar siswa untuk menilai efisiensi pelaksanaannya itu

sendiri.

2. Peranan guru dalam pengembangan kurikulum yang bersifat desentralisasi

Kurikulum desentralisasi di susun oleh sekolah ataupun kelompok sekolah

tertentu dalam suatu wilayah atau daerah. Kuriklum ini diperuntukkan bagi

suatu sekolah atau lingkungan wilayah tertentu. Pengembangan kurikulum

semacam ini di dasarkan pada karakteristik, kebutuhan, perkembangan daerah

10

Page 11: Peran Guru Dalam Pengembangan Kurikulum

serta kemampuan sekolah tersebut. Bentuk kurikulum seperti ini memiliki

beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan – kelebihannya adalah:

a) Kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat

setempat.

b) Kurikulum sesuai dengan tingkat dan kemampuan sekolah, baik

kemampuan profesioanal, finansial maupun manajerial.

c) Disusun oleh guru-guru sendiri dengan demikian sangat memudahkan

dalam pelaksanaannya.

d) Ada motivasi kepada kepada sekolah untuk mengembangkan diri, mencari

dan menciptakan kurikulum yang sebaik-baikny, dengan demikian akan

terjadi semacam kompetisi dalam pengembangan kurikulum.

Adapun beberapa kelemahannya adalah.

a) Tidak adanya keseragaman, untuk situasi yang membutuhkan

kesesragaman demi persatuan dan kesatuan nasional

b) Tidak adanya standar penilaian yang sama sehingga sukarn untuk

diperbandingkan keadaan dan kemajuan suatu sekolah/wilayah dengan

sekolah/wilayah lainnya

c) Adanya kesulitan bila terjadi perpindahan siswa ke sekolah / wilayah lain

d) Sukar untuk mengadakan pengeloaan dan penilaian secara nasional.

e) Belum semua sekolah atau daerah mempunyai kesiapan untuk menyusun

dan mengembangkan kurikulum sendiri.

Guru Dan Upaya Pembinaan Kurikulum

Upaya pembinaan kurikulum yang dilakukan guru bertujuan

meningkatkaan kualitas proses pengajaran dan hasil belajar yang dicapai siswa.

11

Page 12: Peran Guru Dalam Pengembangan Kurikulum

Oleh sebab itu aspek pembinaan mencakup proses belajar mengajar termasuk

penilaian hasil belajar, bimbingan dan penyuluhan, administrasi guru, dan

pembinaan kompetensi professional guru itu sendiri. Proses belajar mengajar

adalah operasionalisasi dari kurikulum, khususnya garis-garis besar program

pengajaran (GBPP) bidang studi tertentu. Upaya yang bisa dilakukan agar

pelaksanaan proses belajar mengajar sesuai dengan rambu-rambu yang ada dalam

GBPP adalah sbb :

1. Menelaah GBPP

Dalam GBPP dikemukakan tujuan kurikuler, tujuan instruksional, pokok

bahasan/sub pokok bahasan, bahan pengajaran dan penyebaran pokok bahasan

berdasarkan kelas/caturwulan/semester.

Telaah guru terhadap GBPP terutama untuk menetapkan :

a) Berapa banyak pokok bahasan dalam satu caturwulan/semester sesuai

dengan tujuan instruksionalnya. Hal ini penting untuk membaginya ke

dalam jumlah pertemuan mengajar tatap muka, sehingga memudahkan

dalam menyusun satuan pelajaran.

b) Materi apa yang harus dikuasai dan disiapkan guru, sesuai dengan bahan

isi bahan atau/pokok bahasanyang ada dalam GBPP, melalui telaahan ini

guru dapat mencari dan menentukan buku sumbar yang paling sesuai

dengan isi npokok bahasan.

c) Jenis alat peraga dan sarana belajar yang di perlukan guna mengajarkan

pokok bahasan tersebut.

12

Page 13: Peran Guru Dalam Pengembangan Kurikulum

d) Pertanyaan-pertanyaan sebagai alat evaluasi materi/bahan pengajaran

berdasarkan pokok bahasan tertentu. Guru dapat mengumpulkan atau

menyusun pertanyaan, dari berbagai sumber yang ada.

2. Menyusun satuan pelajaran

Berdasarkan telaahan GBPP setiap guru sebaiknya menyusun satu – satuan

pelajaran untuk satu caturwulan/ semester. Penyusunan satuan pelajaran secara

menyeluruh untuk satu caturwulan/semester akan dapat menjamin kesinambungan

tujuan, bahan kegiatan belajar, dan penilaiaan. Manfaat lain, guru tidak

direpotkan membuat satuan pelajaran setiap kali akan mengajar.

Satuan pelajaran yang di susun untuk satu semester bisa diperbaiki dan

disempurnakan pada tahun berikutnya, berdasarkan pengalaman mengajar yang di

tempuh guru dengan menggunakan satuan pelajaran yang telah disusun tersebut.

3. Penyediaan sumber (alat) fasilitas belajar

Menyediakan sumber (alat) fasilitas belajar untuk siswa, seperti alat

peraga, buku sumber, alat praktikum, bahan diskusi (topik-topik diskusi),

keperluan permanen, alat untuk kunjungan ke luar kelas, dan lain-lain.Upaya

pengelolaan sumber belajar dilakukan dan direncanakan sedini mungkin, sehingga

pada waktu pelaksanaannya dapat berjalan lancar, sumber belajar dapat di

usahakan melaui berbagai cara misalnya membuat sendiri, menugaskan siswa,

membeli, atau bekerja sama dengan orang lain/ pihak lain (meminjam, dll).

4. Penilaian hasil belajar

Hasil belajar yang dicapai oleh para siswa dapat dijadikan salah satu

ukuran dari keberhasilan proses belajar mengajar. Hasil tersebut nampak dalam

13

Page 14: Peran Guru Dalam Pengembangan Kurikulum

hal perubahan intelektual terutama mengenai pemahaman konsep, prinsip, hukum,

teori yang ada dalam bidang studi yang dipelajarinya, kemampuan memecahkan

masalah berdasarkan prinsip-prinsip pengetahuan ilmiah, kemampuan

menganalisis dan menginterpretasi permasalahan yang dihadapinya dan

kemampuan memberikan pertimbangan terhadap sesuatu gejala, masalah, objek,

dan lain-lain atas dasar kaidah-kaidah dan nilai-nilai tertentu.

Aktivitas Guru Dalam Merencanakan Kurikulum

Pada dasarnya kegiatan merencanakan dapat meliputi menentukan tujuan

pengajaran, penentuan bahan pelajaran, alat dan metode pengajaran, serta

perencanaan penilaian pembelajaran. Dengan demikian kegiatan merencanakan

merupakan upaya sistematis dalam mencapai suatu tujuan selain itu untuk

mempermudah proses belajar mengajar yang kondusif. Sebagai contoh,

keberhasilan dalam implementasi kurikulum dapat dipengaruhi oleh perencanaan

pembelajaran pembelajaran yang disusun guru. Oleh sebab itu, kepiawaian guru

dalam menyusun rencana pembelajaran (instruction design) dapat menentukan

keberhasilan pencapaian kompetensi. Empat kegiatan yang bisa dilakukan guru

dalam menyusun rencana pembelajaran (instruction design):

1) Menentukan Tujuan yang Hendak Dicapai.

Berangkat dari tujuan yang kongkrit inilah, hal ini akan menjadi

patokan dalam melakukan dan melaksanakan langkah yang harus ditempuh

termasuk cara bagaimana melaksanakannya. Tujuan yang dimaksud adalah

tujuan pokok bahasan yang lebih spesifik yang merupakan hasil proses belajar

mengajar. Tujuan pengajaran ini mengandung muatan yang menjadi bahan

14

Page 15: Peran Guru Dalam Pengembangan Kurikulum

pelajaran. Tujuan-tujuan tang telah ditentukan tersebut kemudian di bagi

menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Adapun beberapa petunjuk untuk melakukan atau menentukan

tujuan pembelajaran.

a) Tujuan hendaknya mengandung unsur proses dan produk.

b) Tujuan bersifat spesifik dan dinyatakan dalam bentuk perilaku nyata.

c) Mengandung pengalaman belajar yang diperlukan untuk mencapai tujuan

yang dimaksud.

d) Pencapaian tujuan kadang waktu membutuhkan waktu yang relatif lama.

e) Harus komprehensif, yang artinya mencakup segala tujuan yang ingin di

tempuh oleh suatu sekolah tertentu.

2) Menetapkan bahan ajar atau bahan pelajaran.

Bahan pelajaran mencakup tiga komponen antara lain ilmu

pengetahuan, proses, dan nilai-nilai. Dalam hal ini ketiga komponen

tersebut dapat dirincikan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh

sekolah tertentu.

3) Menentukan metode pengajaran

Penentuan metode erat kaitannya dengan pemilihan strategi

pembelajaran yang paling efektif dan efesien dalam melakukan proses

belajar mengajar guna mencapai tujuan pembelajaran. Hal-hal yang harus

dipertimbangkan dalam menentukan metode mengajar yaitu:

Tujuan pengajaran yang ingin dicapai.

Bahan ajar yang akan diajarkan.

Jenis kegiatan belajar anak didik yang diinginkan.

15

Page 16: Peran Guru Dalam Pengembangan Kurikulum

4) Merencanakan penilaian hasil belajar.

Penilaian pada dasarnya penilaian adalah suatu proses penentuan

nilai dari suatu objek atau peristiwa dalam konteks situasi tertentu.

Sedangkan pendapat lain menjelaskan bahwa penilaian berbeda dengan

tes dan pengukuran. Tes merupakan bagian integral dari pengukuran,

sedangkan pengukuran pengukuran merupakan bagian yang mungkin

dilakukan dalam suatu penelitian.

HASIL DAN KESIMPULAN

Kesimpulan

Guru adalah sosok yang melaksanakan pendidikan dalam tempat – tempat

(lembaga pendidikan) tertentu sebagai pengajar yang mendidik peserta didik.

Guru memiliki kedudukan yang sangat penting dalam proses pengembangan

masyarakat. Guru yang profesional harus mampu menyampaikan kurikulum dan

perubahannya kepada peserta didik dan juga harus mampu melakukan

pengembangan terhadap kurikulum.

Pengembangan kurikulum bukanlah suatu hal yang tabu akan tetapi

merupakan sebuah kebutuhan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman dan

masyarakat

Dalam melakukan pengembangan kurikulum harus tetap berpedoman pada

asas-asas yang tepat dan dengan menggunakan metode dan pendekatan yang

sesuai pula.

Peran guru dalam pengembangan kurikulum yang bersifat sentralisasi

adalah menyusun dan merumuskan tujuan yang tepat, memilih dan menyusun

16

Page 17: Peran Guru Dalam Pengembangan Kurikulum

bahan pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan ,minat dan tahap perkembangan

anak, memiliki metode dan media mengajar yang bervariasi serta menyusun

program dan alat evaluasi yang memudahkan guru dalam implementasinya. Guru

juga memiliki peran ikut berpartisipasi dengan mengeluarkan ide-de dan

pemikiran yang sebaik-baiknya dalam rangka pengembangan kurikulum secara

desentralisasi.

Menelaah GBPP, Menyusun satuan pelajaran, Penyediaan sumber (alat)

fasilitas belajar, dan Penilaian hasil belajar merupakan upaya yang dapat

dilakukan guru dalam pembinaan kurikulum. Selain itu, guru juga dapat

melakukan kegiatan-kegiatan dalam perannya mengembangkan kurikulum, yaitu:

a) menetukan tujuan yang hendak dicapai, b) menetapkan bahan ajar atau

pelajaran, c) menetukan metode pengajaran, d) merencanakan penilaian hasil

belajar

Kesimpulan

Guru dalam tugasnya sebagai ujung tombak pendidikan harus menguasai dan

mampu untuk menyampaikan kurikulum yang di dalamnya terdapat tujuan

pendidikan kepada peserta didiknya. Untuk itu guru harus ikut mengambil peran

dalam pengembangan kurikulum baik di tingkat pembelajaran, matapelajaran,

institusi maupun secara nasional.

17

Page 18: Peran Guru Dalam Pengembangan Kurikulum

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2011. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: Rosada

Bahri Djamarah, Syaiful. 2000. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Hidayati Wiji. 2012. Pengembangan Kurikulum. Yokyakarta: Pedagogia (PT. Pustaka Insan Madani)

Nasution S. 2014. Asas-Asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara

Rusman. 2009. Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rajawali Pers.

Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana

Saodih Sukmadinata Nana. 2002. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik. Bandung: Rosdakarya.

Sudjana Nana. 2002. Pengembangan Dan Pengembangan Kurikulum Di Sekolah. Bandung: Algesindo.

Sulistyowati Endah. 2012. Implementasi Kurikulum Pendidikan Karakter. Yokyakarta: PT. Cipta Aji Parama

Yamin Martinis. 2007. Profesioanlisasi Guru dan Implementasi KTSP. Jakarta: Gaung Persada Press

18