peran dokter dalam tempat kejadian perkara
TRANSCRIPT
Peran Dokter dalam Tempat Kejadian
Perkara (TKP)Dzaky Ahmada
Kepaniteraan Klinik Bagian/SMF Ilmu Kedokteran Forensik
Fakultas Kedokteran Universitas MataramRumah Sakit Umum Provinsi Nusa Tenggara Barat
Latar Belakang Dokter = dokter lulusan pendidikan kedokteran baik di dalam maupun di
luar negeri yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan
Dokter ahli forensik memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman dalam anatomi dan histopatologi, forensik klinik, patologi forensik.
Peran dokter sangat dibutuhkan oleh para penegak hukum dan polisi dalam investigasi pembunuhan dan kasus kriminal.
Idealnya, dokter yang dimintai bantuan untuk menangani sebuah investigasi kasus haruslah seorang dokter (ahli patologi) yang sudah dilatih dalam ilmu anatomi, pengetahuan umum tentang keterampilan khusus investigasi, mendeteksi dan memberikan testimoni mengenai sebuah kasus, dan mengidentifikasi jenazah, dan keadaan di sekitar jenazah yang bisa dijadikan sebagai barang bukti kejahatan
Sejarah 200 tahun yg lalu: ada kuliah mengenai forensik dalam bahasa
inggris. 1859: Investigasi pertama yang melibatkan dokter dalam investigasi
Kasus pembunuhan di Amerika pada tahun 1859. Dalam kasus tersebut, dengan metode autopsi dan memotong tenggorakan, dokter bisa mengetahui bahwa mayat yang sebelumnya diduga melakukan bunuh diri ternyata merupakan korban pembunuhan.
Ditemukan hubungan yang erat antara kejelasan deskripsi kejadian perkara dengan autopsi.
“The clearest description of the scene of the crime plays no smaller a role than the autopsy. Each supplements the role of the other”, Dr. Edouard Piotrowsky, 1895.
Dasar Hukum di Indonesia Polisi negara RI sebagai penyidik berwenang untuk:
Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannnya dengan pemeriksaan perkara (KUHAP pasal 7 ayat 1 sub h)
Pasal ini perlu dikaitkan dengan KUHAP pasal 120 ayat 1Dalam hal penyidik menganggap perlu ia dapat minta pendapat orang ahli atau orang yang memiliki keahlian khusus.
Bila dokter menolak maka ia dikenakan hukuman berdasarkan pada Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) pasal 224.
Bantuan yang diminta dapat berupa pemeriksaan TKP atau di rumah sakit, pemeriksaan berdasarkan pengetahuan yang sebaik-baiknya, hasil pemeriksaan di TKP disebut dengan visum et repertum TKP
Fungsi Dokter dalam TKP Memberikan keterangan mengenai fakta kematian Mengumpulkan bukti dan jejak awal Memberikan saran serta memimpin investigasi Ikut serta dalam pemeriksaan kompleks on-situs Memeriksa dan menginterpretasi percikan darah Membuat laporan TKP yang spesifik kepada penyebab, dan cara
kematian, dan Memberikan bukti kejadian (visum et repertum) dalam bidang hukum
yang berhubungan dengan penyebab dan cara kematian.
Untuk menjalankan fungsi dokter pendekatan berbasis multi-disipliner (kerja sama berbagai displin ilmu)
Dokter forensik bertugas untuk menjadi petugas pertama dalam investigasi TKP
Penyelidik bertugas menjadi seorang yang ahli dalam mengetahui investigasi TKP (Forensic Scientist).
Kesemuanya itu bekerja bersama-sama dalam merekam TKP, pemulihan bukti, dan intrepretasinya.
Yang perlu dihindari duplikasi barang bukti dan intrepretasi yang berbeda
yang tidak penting dalam pembuatan barang bukti untuk pengadilan
Bidang-bidang dalam kedokteran Forensik
Patologi forensik : pengetahuan tentang pemeriksaan kelainan pada jaringan tubuh oleh karena kekerasan atau mati tiba-tiba untuk kepentingan pengadilan.
Psikiatri Forensik : pembuktian adanya kelainan jiwa pada tersangka.
Toksikologi Forensik : peristiwa keracunan yang berhubungan dengan peristiwa pidana.
Radiologi Forensik : cabang ilmu kedokteran yang sudah banyak membantu dalam pemeriksaan korban dan jaringan tubuh menggunakan pengetahuan dan teknologi radiologi.
Odontologi forensik : penggunaan pengetahuan ilmu kedokteran gigi untuk kepentingan hukum dan peradilan terutama dalam identifikasi
Konsep pemeriksaan
Dokter tidak serta merta langsung bisa turun tangan melakukan pemeriksaan
Dokter tidak boleh mendekati tubuh korban hingga ada polisi atau penyidik atau dokter forensik senior yang memintanya memulai peeriksaan.
Penyidik bisa langsung memeriksa apabila memang dia merupakan orang pertama yang datang ke TKP untuk melakukan investigasitempat terpencil
Peran Dokter dalam TKP
Persiapan : permintaan tertulis atau tidak, catat tanggal permintaan, siapa peminta, lokasi dimana, dan alat pemeriksa TKP.
Biaya : ditanggung yang meminta. Jika korban masih hidup :
Identifikasi secara visual : pakaian, perhiasan, dokumen dan kartu pengenal lainnya.
Identifikasi medik : dari ujung rambut sampai kaki, termasuk gigi dan sidik jari.
Jika korban mati: buat sketsa foto, situasi ruangan, lihat TKP porak-poranda atau tenang Identifikasi
Suhu mayat, penurunan suhu, lebam mayat, kaku mayat, pembusukan. Luka : lokasi luka, garis tengah luka, banyak luka, ukuran luka, sifatluka. Darah: warna merah atau tidak, tetesan, genangan atau garis, melihat bentuk
dan sifat darah dapat diperkirakan sumber darah, distribusidarah dan sumber perdarahan
Lanjutan Identifikasi lanjutan
Ada sperma atau tidak Pengambilan darah : jika di dinding kering,dikerok, jika pada pakaian,digunting Darah basah/segar, masukkan ke termos es, kirim ke la kriminologi. Rambut Air ludah, bekas gigitan
Membuat kesimpulan di TKP Mati wajar atau tidak Bunuh diri : genangan darah, TKP tenang tidak morat-marit, ada luka percobaan,
luka mudah dicapai oleh korban, tidak ada luka tangkisan, pakaian masih baik. Pembunuhan: TKP morat-marit, luka multipel, ada luka yang mudahdicapai, ada
yang tidak, luka disembarang tempat, pakaian robek adaluka tangkisan. Kecelakaan
Mati wajar karena penyakit
LanjutanDokter bila menerima permintaan harus mencatat : Tanggal dan jam dokter menerima permintaan bantuan Cara permintaan bantuan tersebut (telpon atau lisan) Nama penyidik yang meminta bantuan Jam saat dokter tiba di TKP Alamat TKP dan macam tempatnya (misalnya sawah, gudang, rumah,
dsb) Hasil pemeriksaan
Lingkup Pelayanan dokter fokrensik Masa Penyelidikan
Pemeriksaan di TKP dan analisis data yang ditemukan Masa Penyidikan
Pembuatan visum et repertum dan BAP saksi ahli Masa Persidangan
Dokter berperan dalam memberikan keterangan ahli, sebagai saksi ahli pemeriksa, menjelaskan visum et repertum, menjelaskan kaitan temuan VeR dengan temuan ilmiah alat bukti sah lainnya. Dokter juga berperan menjelaskan segala sesuatu yang belum jelas dari sisi ilmiah.
Sebelum di TKP Briefing mengenai fakta TKP, responden pertama, dan saksi mata
(jika ada) harus diambil. informasi yang diambil meliputi
Apa yang terjadi (what) Siapa yang terlibat (who) Di mana terjadi (where) Kapan terjadi (when) Bagaimana terjadinya (how) Dengan apa melakukannya (with what) Kenapa terjadi peristiwa tersebut (why)
Saat di TKP Yang petama-tama datang ke TKP adalah polisi Pertama-tama menentukan apakah korban masih hidup atau sudah
mati. Petugas penyidik wajib menutup area sekitar TKP dan hanya orang-
orang yang berkepentingan dengan pemeriksaan sajalah yang booleh beradadi tempat itu.
Orang-orang yang sebelumnya sudah berada di lokasi TKP harus dicatat identitasnya, karena sangat berguna di kemudian hari. Hal inilah yang biasanya kurang mendapat perhatian.
Pemeriksaan TKP penting sekali dan harus dkerjakan dengan cermat, sebab pemeriksaan TKP ini yang menentukan cara kematian.
Saat Kedatangan dokter Setelah datang di TKP, dokter akan diijinkan mengakses area dari jenazah,
baik mengikuti petunjuk dari investigator TKP, ataupun dengan mengikuti akses rute TKP yg terekam.
Untuk memeriksa jenazah dilakukan langsung kepada jenazah dan akses menuju jenazah juga harus diperiksa, tergantung pada bentuk TKP, dokter forensik diberikan kewenangan penuh untuk memeriksa
Pada TKP kebanyakan, Dokter pertama-tama memeriksa tubuh dan sekitarnya dalam beberpaa menit, namun untuk TKP yg kompleks dibutuhkan waktu yang lebih untuk melakukan pemeriksaan
Poin Yang dilihat Struktur tanah penting untuk dilihat seorang dokter forensik dalam
melaksanakan tugasnya, semakin tinggi struktur tanah semakin memudahkan dalam melihat jenazah dan TKP-nya. TKP indoor (dalam ruangan) mungkin dibutuhkan sebuah tangga, namun jika outdoor (di luar ruangan) dibutuhkan atap kendaraan polisi untuk melihat jenazah dan TKP-nya
Kesalahan umum selama pemeriksaan TKP
Persiapan yang tidak baik untuk persiapan Mengabaikan sebuah benda Mengejar pengakuan tersangka Menambah hal-hal yang sebenarnya tidak ada Mengganti/ memalsu Melompat-lompat atau tidak sistematis
Hal-hal yang diperhatikan sebelum meninggalkan TKP (Amri, 2004): Cukup/ belum pemeriksaan Barang bukti sudah terkumpul/ belum Jumlah barang bukti Cara pembungkusan
TERIMAKASIH