penyakit gizi buruk 4

17
LAPORAN KASUS MALNUTRISI Identitas Pasien Nama : Z Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 2 tahun Agama : Islam Anak ke : 3 dari 3 bersaudara Alamat : Desa Bencongan Identitas Orangtua Nama Ayah : F Nama Ibu : E Umur : 32 Umur : 31 Pendidikan : SMK Pendidikan : SD Pekerjaan : PLN Pekerjaan : ibu rumah tangga Agama : Islam Agama : Islam I. Anamnesis Anamnesis dilakukan pada tanggal 26 Maret 2015 pukul 08.45 di puskesmas Kelapa Dua dengan ibu pasien (alloanamnesis) Keluhan utama : Tidak nafsu makan sejak dua hari yang lalu Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien Z datang dengan keluhan tidak nafsu makan sejak 2 hari yang lalu. Pasien tidak ada demam tetapi terkadang muntah bila diberi

Upload: jonathan-jones

Post on 14-Nov-2015

28 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Penyakit Gizi Buruk 4

TRANSCRIPT

LAPORAN KASUS MALNUTRISIIdentitas Pasien Nama: Z Jenis Kelamin: Perempuan Umur: 2 tahun Agama: Islam Anak ke: 3 dari 3 bersaudara Alamat: Desa BenconganIdentitas OrangtuaNama Ayah: FNama Ibu: EUmur: 32Umur: 31Pendidikan: SMKPendidikan: SDPekerjaan: PLNPekerjaan : ibu rumah tanggaAgama: IslamAgama: Islam

I. AnamnesisAnamnesis dilakukan pada tanggal 26 Maret 2015 pukul 08.45 di puskesmas Kelapa Dua dengan ibu pasien (alloanamnesis)Keluhan utama : Tidak nafsu makan sejak dua hari yang laluRiwayat Penyakit Sekarang:Pasien Z datang dengan keluhan tidak nafsu makan sejak 2 hari yang lalu. Pasien tidak ada demam tetapi terkadang muntah bila diberi bubur. Saat ini ia sudah tidak diberi ASI. Belakangan ini pola makan pasien diberi bubur beserta chiki dua kali sehari dan susu dari puskesmas sebanyak tiga kali sehari. Jika diberi bubur saja ia tidak mau dan terkadang dimuntahkan. Selain itu, pasien tidak sedang diare.Riwayat penyakit dahulu :Pasien tidak pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya dan tidak pernah dioperasi, tetapi ia pernah demam ringan sebelum berusia 15 bulan. Lalu, pada usianya yang ke 15 bulan, pasien sering batuk-batuk. Pasienpun tidak nafsu makan dan terlihat lemas serta mudah lelah mulai bulan ke 15. Penururan berat badanpun terjadi perlahan-lahan dari bulan ke 15 sampai 21. Ketika umur 15 bulan berat pasien menurun terus-menerus dan ternyata setelah diperiksa terkena TB paru. Setelah diobati selama 6 bulan, pasien dinyatakan sembuh. Pada bulan ke 21 (setelah sembuh) berat pasien di bawah rata-rata anak normal yakni 7,3 kg . Pada umumnya anak berumur 21 bulan memiliki berat sekitar 11 kg. Pasien tidak mengalami pertambahan berat secara signifikan walaupun sudah sembuh dari TB parunya. Pada bulan ke 21, pasien mengalami diare selama dua hari, sehingga berat pada bulan itu menurun. Terakhir yang tercatat yakni 7,9 kg pada bulan ke 24 di mana mulai bertambah secara perlahan.

Riwayat Kehamilan dan persalinan: Ibu pasien sudah hamil 3 kali tanpa pernah ada keguguran dan sampai sekarang semua anaknya masih hidup. Berat kelahiran pasien yaitu 3,2 kg (normal), tidak prematur, lingkar kepala (35cm), tinggi lahir (48cm). Pasien dilahirkan melalui proses spontan pervaginaan dengan masa gestasi 40 minggu. Warna air ketuban jernih dengan volum yang tidak diketahui. Riwayat Imunisasi: tidak ada. Pasien belum pernah imunisasi.Riwayat tumbuh kembang:Umur (bulan)Berat Badan (Kg)Tinggi Badan (cm)

158,1 (normal 10,6)69,8

217,3 (normal 11,9)73,9

21, 15 hari7,5 74,6

227,875,1

22, 15 hari7,776,2

237,877,1

247,9 (normal 12,4)80,2

AktivitasNormalPasien

Tersenyum2 bulan2 bulan

Tengkurap dan mengangkat kepala4 bulan4 bulan

Duduk tanpa bantuan7 bulan 7 bulan

Merangkak7-8 bulan8 bulan

Mengucapkan kata sederhana misal mama 11 bulan11 bulan

Berjalan sendiri12 bulan13 bulan

Menyebutkan nama sendiri22 bulan-

Riwayat Penyakit Keluarga :Sekitar satu tahun yang lalu ibu pasien sempat terkena Tb paru. Di samping itu, anak yang lain tidak ada yang kurus seperti pasien. Anak yang lain keadaannya sehat.Riwayat Penggunaan Obat:Dahulu pasien makan empat jenis obat-obatan untuk antituberculosis pada umur 15 sampai 21 bulan (pasien tidak tahu nama obat-obatnya), serta pada usia 21 bulan pasien makan obat anti diare. Saat ini, pasien tidak meminum obat-obatan, hanya diberi pan-enteral (nutrisi lengkap mengandung energi, protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral) yang diminum sehari 6-8 kali dan 10 saset susu (sudah diberikan semenjak bulan ke 15)Riwayat Kebiasaan: Menggigit-gigit kuku jempol dan makan ciki.Riwayat Sosial Lingkungan: anak ke tiga dari tiga bersaudara. Saudara lainnya tidak gizi buruk. Tempat di sekitar tempat tinggal bersih, tetapi kurang cahaya.

II. Pemeriksaan FisikKeadaan Umum: BaikKesadaran: Compos MentisTanda vital: - Suhu Badan: 36,3 0C (pengkuran di axila)- Nadi:80x/min, isi cukup kuat.- Nafas: 20x/min- Tekanan Darah : tidak dilakukan

Antropometri

Weight Status Category

Percentile Range

UnderweightLess than the 5th percentile

Healthy weight5th percentile to less than the 85th percentile

Overweight85th to less than the 95th percentile

ObeseEqual to or greater than the 95th percentile

Berdasarkan CDC, interpretasi sebagai berikut :Berat badan : 7,9 kgTinggi badan : 80,2 cmBMI : 12,28Percentile : < 5%Kesimpulan : anak dalam kondisi underweight atau menderita malnutrisi.

KulitNormal, sianotik (-), ikterik (-), edema (-), elastisitas dan turgor berkurang

Kepala dan wajahRambutRambut tersebar merata, cokelat, mudah rontok, tebal, tidak mudah rontok, kering

KulitKulit normal, lesi (-), rash (-), scar (-), massa (-), deformitas (-), sianotik (-), ikterik (-), edema (-)

FungsiPergerakan normal tanpa adanya keterbatasan range of motion.

MataKonjungtiva anemis, ptosis (-), sclera ikterik (-), scar (-), rash (-), mata cekung (-), pupil bulat, isokor, diameter 3mm/3mm, refleks pupil langsung dan tidak langsung (+/+). Jarak antar mata simetris. Pergerakan mata normal, tidak ada keterbatasan pola pandang. Air mata normal, mata cekung (-).

HidungBentuk dan ukuran normal, deviasi (-), septum nasal normal berada di tengah, mukosa hiperemis (-), pendarahan (-), pus (-), deformitas (-)

TelingaBentuk dan ukuran normal, simetris, pus (-), perdarahan (-), perbesaran kelenjar getah bening auricular (-), deformitas (-), rongga telinga normal, terdapat serumen, nyeri tekan (-)

SinusNyeri tekan (-)

Gigi dan mulutBibir simetris, merah, lembab. ulkus (+), nodul (-).Gigi utuh. Lidah pink, normal, bersih, gerakan normal, deviasi (-), atrofi (-). Palatum normal, celah langit-langit (-).Faring tidak hiperemis, uvula intak di tengah. Tonsil normal, T1/T1

LeherLeher normal, pembesaran tiroid (-), trakea intak di tengah, deviasi (-). Pembesaran KGB leher dan supraklavikular (-), pembesaran kelenjar parotis (-).

Thorax

JantungInspeksiIctus Cordis tidak terlihat

PalpasiIctus cordis (+) ICS V linea midclavicular sinistra

PerkusiBatas jantung normal: Batas atas ICS III linea sternalis dextra Batas kiri ICS V linea midclavicularis sinistra Batas kanan ICS IV linea sternalis dextra

AuskultasiS1 S2 regular, murmur (-), gallop (-)

ParuInspeksiGerakan nafas simetris tanpa adanya bagian yang tertinggal, Barrel chest (-), Pectus excavatum (-), pectus carinatum (-), massa (-), lesi (-), rash (-), scar (-), retraksi interkostal (+), retraksi supraclavicular (-), pernafasan abdominothoracalis, penggunaan otot pernafasan abdomen (-)

PalpasiTactile vocal fremitus (+), simetris di kedua lapangan paru

PerkusiSonor di semua lapangan paru, batas paru hati normal, peranjakan di ICS V

AuskultasiBunyi nafas tidak normal dengan ekspirasi memanjang, wheezing (-/-), ronchi (-/-)

AbdomenInspeksiAbdomen abnormal, cekung (+), lesi (-), striae (-), massa (-), caput medusae (-).

AuskultasiBising usus (+) 4x/menit, metalic sound (-)

PerkusiTimpani di seluruh abdomen, CVA (-/-)

PalpasiAbnormal cekung (+), massa (-), nyeri tekan (-), ballotement (-/-), hepatomegaly (-), splenomegaly (-)

EkstremitasAkral hangat, simetris, tremor (-), pucat (-), sianotik (-), ikterik (-), petechiae (-), deformitas (-), edema (-), CRT normal ( 2 SD. Pemeriksaan fisik pasien menunjukkan berat badannya di bawah 8,6 kg (< -3 SD). Tetapi pada panjang badannya, terletak antara -3 SD dengan -2 SD, sehingga dapat dikatakan pendek. Umur (bulan)Berat Badan (kg), Pasien 7,9 kg

-3 SD-2 SD -1 SD Median1 SD 2 SD3 SD

248,69,7 10,812,213,615,317,1

Umur (bulan)Tinggi Badan (cm), Pasien 80,2 cm

-3 SD-2 SD -1 SD Median1 SD 2 SD3 SD

2478,781,784,887,890,993,997,0

Umur (bulan)Indeks Masa Tubuh (IMT/ BMI), Pasien 12,28 kg/m2

-3 SD-2 SD -1 SD Median1 SD 2 SD3 SD

2412,913,814,816,017,318,920,6

VI. PrognosisAd vitam: dubia Ad sanactionam : dubia at bonamAd functionam: dubia at bonam

VII. TERAPI Pemberian makanan-makanan bergizi yang mengandung cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Jumlah yang disarankan: Kalori: 100-120/kgBB Karbohidrat : 300 gram per hari Lemak: 62 gram atau sekitar 25%-35% dari total energi Protein :Kebutuhan Protein Harian

UmurProtein (gram)

0 - 6 bulan10

7 - 12 bulan16

1 - 3 tahun25

4 - 6 tahun39

7 - 9 tahun45

Tata Laksana Penanganan Gizi Buruka. Mencegah & mengatasi hipoglikemia Target GDS : 86b. Mencegah & mengatasi hipotermia Target suhu: 36.5C c. Mencegah & mengatasi dehidrasi Target : rasa haus (-), mata cekung (-), mukosa basah (+), turgor abdomen kembali cepat (+). d. Memperbaiki gangguan keseimbangan elektrolit 0. Na: 145 mmol/L0. K: 4.7 mmol/L0. Ca: 1.10 mmol/L1. Mengobati Infeksi Kotrimoksasol 2x240 mg selama 5 hari1. Memperbaiki kekurangan zat gizi mikro atau mikronutrien1. Memberikan makanan untuk stabilisasi dan transisi0. Kebutuhan energi: 100 Kal/Kg/hr 100 x 10 = 1000 Kal/hari0. Kebutuhan protein: 1.5 g/Kg/hri 15 g/hari0. Kebutuhan cairan: 130mL/Kg/hr 1300mL/hari0. Vitamin A: 1 x 200.000 p.o0. Vitamin C: 1 x 100 mg p.o0. Asam Folat: 5mg/hr pada hari pertama selanjutnya 1 mg/hari0. Vitamin B Kompleks: 1x1 tablet1. Memberikan makanan untuk tumbuh kejar1. Memberikan stimulasi untuk tumbuh kembang1. Mempersiapkan untuk tindak lanjut di rumah

VIII. Pencegahan1. Pemberian air susu ibu (ASI) sampai umur 2 tahun merupakan sumber energi yang paling baik untuk bayi.2. Ditambah dengan pemberian makanan tambahan yang bergizi pada umur 6 tahun ke atas.3.Pencegahan penyakit infeksi, dengan meningkatkan kebersihan lingkungan dan kebersihan perorangan.4. Pemberian imunisasi.5. Mengikuti program keluarga berencana untuk mencegah kehamilan terlalu kerap.6. Penyuluhan/pendidikan gizi tentang pemberian makanan yang adekuat merupakan usaha pencegahan jangka panjang.7. Pemantauan (surveillance) yang teratur pada anak balita di daerah yang endemis kurang gizi, dengan cara penimbangan berat badan tiap bulan.

IX. Rekomendasi Untuk Orang Tua Pasien:Jika punya anak, berikanlah imunisasi secara lengkap, terutama vaksi BCG karena dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit TBC. Selain itu pakailah masker apabila terkena TB agar bakteri yang ada tidak tersebar ke orang sekitar terutama anak-anak. Dan tutuplah mulut bila batuk menggunakan sapu tangan, agar tidak tersebar melalui udara atau terkena tangan, karena tangan dapat menjadi media penularan pula. Berilah pan enteral dan susu secara rutin dan teratur. Jangan lupa beri makan-makanan yang bergizi agar berat si anak bertambah (empat sehat lima sempurna) dengan minimal jumlah makan tiga kali sehari.