penuntun anatomi tumbuhan 2013
TRANSCRIPT
Laboratorium Biologi, F.MIPA, UNG
PRAKTIKUM IBENTUK-BENTUK SEL
A. Tujuan Praktikum
Melihat beberapa macam bentuk sel
B. Dasar Teori
Sitologi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan
serta sifat-sifat fisik maupun kimia sel tumbuhan.Dinding sel merupakan
tanda atau karakterisitk dari sel tumbuhan. Fungsi dari dinding sel adalah
untuk memberi bentuk pada sel dan melindungi isi sel serta memperkuat
isi sel. Dinding sel yang masih muda adalah tipis, makin dewasasel
tersebut dinding selnya relatif makin bertambah tebal sehingga
terbentuknya dinding sel sangat erat hubungannya dengan
perkembangan sel tersebut. Penebalan dinding masing-masing sel adalah
berbeda-beda, karena disesuaikan dengan fungsinya sehingga terdapat
perbedaan bentuk sel. Dinding sel tumbuhan umumnya tersusun oleh
zat-zat organik dan anorganik. Bahan organik terutama selulosa, lignin,
hemiselulosa, suberin, protopektin, pektin dan khitin sedangkan bahan
anorganik diantaranya kersik (SiO2) dan kapu r (CaCO3).
C. Bahan Praktikum
1. Preparat 1 : Rambut buah Ceiba pentandra (dalam air)
2. Preparat 2 : Penampang melintang empulur Manihot utillisima
3. Preparat 3 : Rambut biji Gossypium sp (dalam air)
D. Tugas
1. Sebutkan bentuk-bentuk sel dan pberapa ukuran sel yang normal.
2. Bagaimana cara mengenal adanya lignin dan suberin pada dinding sel.
3. Jelaskan 2 proses terbentuknya penebalan pada dinding sel.
4. Apa yang dimaksud dengan torsi.
5. Gambarkan secara sederhana tentang susunan dinding sel
PRAKTIKUM IISEL DENGAN BAGIAN-BAGIAN YANG HIDUP
1
Laboratorium Biologi, F.MIPA, UNG
A. Tujuan Praktikum
Melihat bagian-bagian sel yang hidup seperti nukleus, kloroplas, plastida
dan arus sitoplasma.
B. Dasar Teori
Zat hidup penyusun protoplas disebut protoplasma. Zat-zat hidup itu
diantaranya adalah :
1. Nukleus; berbentuk bulat atau seperti lensa, berfungsi untuk mengatur
proses-proses hidup dari protoplasma, sebagai pembawa sifat dan
pengatur aktifitas dalam sel.
2. Sitoplasma; merupakan zat cair yang lengket, kental dan berbutir
halus. Sitoplasma ini dibagi menjadi 3 bagian utama, yakni
plasmolema (plasmoderma atau ektoplas), polioplasma (polioplas) dan
tonoplas.
3. Plastida; berupa benda yang lebih kecil dari nukleus, bersifat hidup
dan tersusun oleh zat putih telur. Menurut zat warna yang
dikandungnya plastida dibagi menjadi :
a. Leukoplas; merupakan plastida yang tidak berwarna.
b. Kloroplas; merupakan plastida berwarna hijau dan terdiri atas :
Klorofil yang terbagi menjadi klorofil a (C55H72O5N4Mg) berwarna
hijau kebiru-biruan dan klorofil b (C55H70O6N4Mg) berwarna hijau
kekuning-kuningan.
Karotenoid tang terbagi atas karotin (C40H56) berwarna jingga
merah dan Xantofil (C40H56O2)
Kloroplas memiliki beberapa macam bentuk, yaitu :
Bentuk lensa, misalnya pada Hydrilla verticillata
Bentuk bintang, misalnya pada Zygnema
Bentuk jala, misalnya pada Cladhopora
Bentuk pita, misalnya pada Spirogyra
c. Kromoplas; berwarna kuning atau jingga karena hanya
mengandung karotenoid.
4. Mitokondria (kondriosoma); merupakan benda berbentuk batang atau
butir-butir kecil
2
Laboratorium Biologi, F.MIPA, UNG
Pada waktu muda, sel sebagian besar berisi sitoplasma, setelah
dewasa vakuolanya banyak dan kecil. Untuk keperluan transportasi hasil
metabolisme, etrdapat gerakan sitoplasma di dalam sel, karena adanya
beberapa vakuola sehingga terjadilah gerakan sitoplasma di dalam sel.
Pada akhir pertumbuhan, waktu sel telah cukup tua, beberapa vakuola
bergabung menjadi sebuah vakuola yang besar di tengah sel, sedang
sitoplasma terdesak ke tepi sel dan merupakan selaput tipis, maka
gerakan plasma menjadi gerakan rotasi (berputar).
C. Bahan Praktikum
1. Preparat 1 : Selaput dalam umbi lapis Allium cepa (dalam air)
2. Preparat 2 : Daun Hydrilla verticillata (dalam air)
3. Preparat 3 : Ganggang Spyrogyra sp (dalam air)
4. Preparat 4 : irisan melintang akar Daucus carota (dalam air)
D. Tugas
1. Apa yang dimaksud dengan pirenoid, kondriokon, fisoda, amiloplas dan
elaioplas.
2. Gambarkan 2 (dua) aliran sitoplasma dalam vakuola.
3
Laboratorium Biologi, F.MIPA, UNG
PRAKTIKUM IIIBENDA-BENDA ERGASTIK DI DALAM SEL
A. Tujuan Praktikum
Melihat benda-benda ergastik di dalam sel antara lain amilum, butir-butir
aleuron dan kristal Ca-Oksalat.
B. Dasar Teori
Benda ergastik adalah benda-benda yang tidak hidup di dalam sel. Benda
ergastik ini ada yang bersifat cair dan padat. Benda-benda ergastik yang
bersifat padat itu antara lain :
1. Amilum
Amilum terdapat di dalam plastida berupa karbohidrat atau
polisakarida berbentuk tepung. Plastida pemebntuk tepung disebut
amiloplas, yang dibedakan menjadi leukoamiloplas dan kloroamiloplas.
Titik initial (permulaan) terbentuknya amilum disebut hilus. Bersarkan
letak hilus, butir amilum dibedakan menjadi amilum konsentris dan
amilum eksentris. Menurut banyaknya hilus dalam amilum dibedakan
menjadi :
Butir amilum tunggal; pada sebutir amilum terdapat sebuah hilus.
Butir amilum setengah majemuk; terdapat dua hilus yang dikelilingi
lamela, tetapi kemudian terbentuk lamela yang mengelilingi
seluruhnya.
Butir amilum majemuk; tiap butir mempunyai lebih dari satu hilus
dan hilus-hilus ini dikelilingi oleh lamela masing-masing.
Di bagian tengah amilum kadang-kadang tampak seperti terkerat,
peristiwa ini disebut korosi, yang terjadi pada butir-butir amilum dalam
biji yang berkecambah.
2. Aleuron dan kristaloid putih telur
Di tempat-tempat penyimpanan makanan cadangan, misalnya
amilum terdapat pula antara laian zat putih telur. Pada waktu biji
masih muda, vakuola selnya banyak dan kecil-kecil, menjelang bijin
menjadi tua vakuola menjadi satu dan besar. Setelah biji mengering,
berarti air dalam vakuola menjadi semakin sedikit sehingga
konsentrasi zat-zat yang terlarut di dalamnya yang berupa zat putih
4
Laboratorium Biologi, F.MIPA, UNG
telur, garam dan lemak semakin besar. Karena peristiwa pengeringan
ini maka vakuola tadi terpecah dan menjadi beberapa vakuola kecil-
kecil yang berisi zat-zat tersebut. Kemudian zat putih telur, garam-
garam dan lemak itu akan mengkristal vakuola yang berisi kristal ini
kemudian disebut aleuron.
Sebuah aleuron berisi sebuah atau lebih kristaloid putih telur
dan sebuah atau beberapa globoid yaitu bulatan kecil yang tersusun
oleh zat fitin (garam Ca dan Mg dari asam meseinest hexafosfor).
Pada biji padi dan jagung butir-butir aleuron terdapat di dalam sel-sel
jaringan endosperm yang letaknya paling luar, lapisan ini disebut
lapisan aleuron.
3. Kristal Ca-Oksalat
Kristal ini merupakan hasil akhir atau hasil rekresi dari suatu
pertukaran zat yang terjadi di dalam sitoplasma. Kristal Ca-Oksalat
terdapat dalam beberapa bentuk, misalnya :
Kristal pasir; bentuk piramida kecil, terdapat pada Amaranthus sp,
Nicotiana tabacum dan Begonia sp.
Kristal tunggal besar; berbentuk prisma (poliedris), terdapat pada
Citrus sp.
Rafida; berbentuk jarum atau sapu lidi, terdapat pada Mirabilis
jalapa, Aloe vera dan Ananas commosus.
Kristal sferit; berbentuk kristal tersusun atas bagian-bagian yang
teratur secara radier, terdapat pada Phyllocactus sp.
Kristal majemuk; berbentuk bintang atau roset dan disebut kristal
drussen, terdapat pada Gentumg nemon, Datura metel, Punica
granatum, dan Ricinus communis.
Selanjutnya benda ergastik yang bersifat cair terdapat di dalam sel
berupa zat-zat yang larut di dalamnya, antara lain asam organik,
karbohidrat, protein, lemak, zat penyamak, antosian, alkaloid, minyak
eteris (minyak atsiri) dan hars.
C. Bahan Praktikum
Amilum
1. Preparat 1 : Tuber Solanum tuberosum
5
Laboratorium Biologi, F.MIPA, UNG
2. Preparat 2 : Tuber Ipomea batatas
3. Preparat 3 : Tepung Oryza sativa
4. Preparat 4 : Tepung Metroxilon sagoe
5. Preparat 5 : Tuber Manihot utilissima
Aleuron
1. Preparat 1 : Irisan melintang endosperm Ricinus communis
Kristal Ca-Oksalat
1. Preparat 1 : Penampang melintang tangkai daun Begonia sp
2. Preparat 2 : Penampang melintang batang Amaranthus sp
3. Preparat 4 : Penampang melintang daun Ananas Comosus
D. Tugas
1. Apakah yang dimaksud dengan globoid?
2. Zat apa saja yang dapat melarutkan kristal Ca-Oksalat?
3. Apa yang menyebabkan terjadinya lamela-lamela pada butir amilum?
PRAKTIKUM IVPENEBALAN DINDING SEL DAN HUBUNGAN ANTAR SEL-SEL
TUMBUHAN
6
Laboratorium Biologi, F.MIPA, UNG
A. Tujuan Praktikum
Melihat penebalan-penebalan pada dinding sel serta hubungannya antara
sel-sel, antara lain noktah-noktah dan plasmodesmata.
B. Dasar Teori
Dinding sel mempunyai 3 bagian pokok, yakni
a. Substansi interseluler (lamela tengah); zat yang terdapat pada sel
yang baru terbentuk dan terdapat pada dinding primitif yang tipis dan
tersusun oleh zat pektin dan prolaktin. Pada jaringan kayu, lamel
atengah mengandung zat kayu atau lignin.
b. Dinding primer; dinding sel yang pertama kali terbentuk pada waktu
pertumbuhan sel dan mengandung zat selulosa, pektin atau
polisakarida yang bukan selulosa dan hemiselulosa dan kadang juga
terdapat lignin.
c. Dinding sekunder; biasanya hanya terdapat pada sel-sel yang
mempunyai fungsi khusus, misalnya sel xylem, yaitu trakea dan
tilakoid, sel jari-jari empulur, parenkim kayu dan sel-sel sklerenkim.
Penebalan dinding sel dapat dibedakan atas 2, yakni
1. Penebalan sentripetal (penebalan ke arah dalam)
2. Penebalan sentrifugal (penebalan ke arah luar)
Dengan adanya penebalan maka sel yang satu dengan sel yang lain perlu
adanya hubungan maka pada tempat-tempat tertentu tidak mengalami
penebalan yang dinamakan noktah. Berdasarkan bentuknya noktah
dibedakan atas :
1. Noktah sederhana terdiri dari
a. Noktah sempurna (noktah berpasangan)
b. Noktah ½ sempurna (noktah tidak berpasangan)
c. Noktah buta
d. Noktah majemuk unilateral
e. Noktah raniform
2. Noktah berhalaman, terdiri dari
a. Noktah berhalaman sempurna
b. Noktah ½ halaman
7
Laboratorium Biologi, F.MIPA, UNG
C. Bahan Praktikum
1. Preparat 1 : irisan endokarpium buah muda Cocos nucifera
2. Preparat 2 : irisan melintang daun Ficus benjamina
3. Preparat 3 : Pejetan kepala sari Bunga Hibiscus Rosa-sinensis
4. Preparat 4 : penampang membujur batang Pinus merkusii
D. Tugas
1. Zat apakah yang terdapat pada dinding sel tempurung kelapa dan
bagaima cara mengetahuinya?
2. Jelaskan macam-macam noktah pada noktah sempurna?
3. Gambarkan bagian-bagian noktah berhalaman bersama
keterangannya.
4. pada preparat 2 dan 4 termasuk penebalan ke arah apa?
PRAKTIKUM VMERISTEM
A. Tujuan Praktikum
Melihat jaringan meristem pada akar dan batang
8
Laboratorium Biologi, F.MIPA, UNG
B. Dasar Teori
Jaringan meristem biasanya tersusun oleh sel-sel yang masih
embrional, yaitu sel-sel yang masih aktif mengadakan pembelahan. Sifat-
sifat meristem, yakni selnya masih kecil, berdinding tipid, didinding sel
terdiri dari zat pektin, selnya kaya akan plasma, vakuola kecil-kecil dan
banyak, bentuk sel pada umumnya ke segala arah sama (kubus atau
isodiametris) tetapi ada pula yang berbentuk seperti prisma, diantara sel-
selnya tidak terdapat ruang antar sel. Menurut asalnya meristem dapat
dibedakan menjadi 2, yakni meristem primer ( titik tumbuh primer) dan
meristem sekunder (titik tumbuh sekunder).
C. Bahan Praktikum
1. Preparat 1 : Penampang membujur ujung akar Pandanus sp
2. Preparat 2 : Penampang membujur ujung batang Terminalia katappa
3. Preparat 3 : Penampang melintang batang Riccinus communis
4. Preparat 4 : Penampang melintang akar Dendrobium sp
D. Tugas
1. Sebutkan beberapa teori tentang Meristem
2. Mengapa tumbuhan monokotil ada yang dapat mengalami
pertumbuhan menebal sekunder
3. Mengapa meristem sekunder disebut juga meristem lateral.
9
Laboratorium Biologi, F.MIPA, UNG
PRAKTIKUM VIPARENKIM
A. Tujuan Praktikum
Melihat macam-macam bentuk parenkim
B. Dasar Teori
Parenkim disebut juga jaringan dasar karena merupakan jaringan
penyusun sebagian besar organ tumbuhan. Parenkim tersusun oleh sel-sel
yang berdinding tipis, bervakuola besar dengan prrotoplas yang hidup,
bentuk sel pada umumnya isodiametris, polietris, ada yang bercabang,
ada dinding selnya yang melekuk-lekuk ke arah dalam, plastidanya
berupa leukoplas atau kloroplas atau kadang-kadang berupa kromoplas.
Sel parenkim pada umumnya berbentuk isodiametris atau poliedris,
tetapai ada pula bentuk-bentuk lainnya, misalnya : prismatis, bercabang-
cabang, parenkim dengan ruang antar sel yang besar disebut aerenkim
(parenkim penyimpan udara), parenkim dengan bentuk tidak teratur dan
banyak ruang antar sel disebut parenkim spon atau parenkim bunga
karang dan parenkim dengan dinding yang melekuk-lekuk ke arah dalam
disebut lipatan.
Diantara jaringan parenkim kadang-kadang terdapata idioblas, misalnya
sel atau jaringan reaksi, sekresi dan ekskresi.
C. Bahan Praktikum
1. Preparat 1 : kerokan kulit Musa paradisiaca sebelah dalam
2. Preparat 2 : Penampang melintang tangkai daun Euchornia crassipes
3. Preparat 3 : penampang melintang daun Canna sp
4. Preparat 4 : penampang melintang daun Pinus merkusii (awetan)
D. Tugas
1. Mengapa parenkim palisade disebut juga parenkim asimilasi?
2. Parenkim bentuk apa saja yang terdapat di daun?
10
Laboratorium Biologi, F.MIPA, UNG
PRAKTIKUM VIIEPIDERMIS DAN DERIVATNYA
A. Tujuan Praktikum
Melihat macam-macam epidermis, trikoma dan stomata
B. Dasar Teori
1. Epidermis
Epidermis merupakan jaringan penyusun tubuh tumbuhan paling luar
yang umumnya terdiri dari selapis sel saja, berfungsi melindungi
bagian dalam organ tubuh, sehingga epidermis ini disebut sebagai
jaringan pelindung. Sebagai jaringan pelindung maka epidermis
berfungsi sebagai pelindung terhadap penguapan kerusakan-
kerusakan mekanis, perubahan temperatur dan mencegah hilangnya
zat-zat hara.
2. Trikomata
Trikomata merupakann derivat dari epidermis, terutama terdapat pada
daun sehingga sering disebut sebagai rambut daun. Berdasrkan ada
tidaknya fungsi sekresi, trikoma dibedakan atas trikoma glanduler
(rambut kelenjar) dan rambut non glanduler (rambut biasa).
3. Stomata
Stomata meruapakn celah pada epidermis organ tumbuhan yang
berwarna hijau, terutama pada helaian daun bagian permukaan
bawah, yang dibatasi oleh 2 sel penutup yang biasanya bentuknya
berlainan dengan sel epidermis disekitarnya dan berbentuk seperti
ginjal (umumnya pada tumbuhan dikotil) atau halter (umumnya pada
tanaman dari famili Poaceae).
Tipe-tipe stomata ada beberapa macam jika ditinjau dari beberapa
sudut, yakni :
a. Menurut Haberlandt
a) Tipe Amarylidaceae
b) Tipe Gramineae
c) Tipe Mnium
d) Tipe Heleborus
b. Menurut Metcalfe dan Chalk
11
Laboratorium Biologi, F.MIPA, UNG
a) Tipe Ranunculaceae (Sinomositik)
b) Tipe Rubiaceae (Parasitik/parabel celled)
c) Tipe Cruciferae (Alanaceae/solanaceae/anisositik/unequal celled)
d) Tipe Aktinositik (Radiate called)
e) Tipe Siklositik
c. Menurut letak-letak sel penutup terhadap permukaan epidermis
a) Tipe Paneropor
b) Tipe Kriptopor
c) Tipe yang menonjol di permukaan helaian daun.
d. Menurut sejarah
a) Tipe Mesogenus
b) Tipe Perigenus
c) Tipe Mesoperigenus
C. Bahan Praktikum
a. Epidermis
1. Preparat 1 : Epidermis batang Saccharum officinarum
2. Preparat 2 : Irisan epidermis bawah daun Datura metel
b. Trikoma
1. Preparat 1 : irisan epidermis tangkai daun Hibiscus tiliaceus
2. Preparat 2 : Irisan epidermis daun Artocarpus communis
3. Preparat 3 : Irisan epidermis daun Durio zibethinus
c. Stomata
1. Preparat 1 : Irisan epidermis bawah daun Zea mays
2. Preparat 2 : Irisan epidermis daun Artocarpus integra
3. Preparat 3 : Irisan epidermis daun Ficus elastica
D. Tugas
1. Sebutkan kegunaan trikoma bagi manusia.
2. Sebutkan 2 macam bentuk sel penutup stomata.
PRAKTIKUM VIIIJARINGAN PENGUAT
A. Tujuan Praktikum
12
Laboratorium Biologi, F.MIPA, UNG
Melihat adanya jaringan penguat (mekanik) pada tubuh tumbuhan
B. Dasar Teori
Jaringan mekanik pada tumbuhan teridiri dari jaringan kolenkim dan
jaringan sklerenkim.
1. Jaringan Kolenkim
Jaringan ini tersusun oleh sel-sel yang berprotoplas hidup dengan
penebalan dari selulosa, hemiselulosa dan pektin sehingga bersifat
elastis. Selnya kadang-kadang berisi kloroplas, sel-sel penyusunnya
bersifat seperti parenkim yang telah mengalami diferensiasi sederhana
terutama dalam penebvalan dinding selnya. Berdasrkan bentuk
penebalannya, kolenkim dapat dibagi atas 3 tipe, yakni tipe anguler, tipe
lamelar (kolenkim lempeng) dan tipe lakuner (tubuler).
2. Jaringan Sklerenkim
Jaringan ini tersusun oleh sel-sel yang berdiding tebal dan keras k
arena telah mengalami lignifikasi. Yang meruapakn penebalan sekunder.
Menurut bentuknya jaringan ini dibagi atas
a. Sklerida (sel batu)
Dinding selnya keras, berbentuk isodiametris, tetapi ada yang
panjangnya sampai 10 kali diamternya. Sklereida dapat membentuk
suatu lapisan yang lengkap, tetapi umumnya terdapat idioblas pada
jaringan lain. Letaknya tersebar disembarang tempat atau pada
kedudukan-kedudukan tertentu misalnya pada ujung-ujung urat daun
sehingga disebut skelerida terminal. Sklereida dapat digolongkan atas
beberapa tipe berdasrkan bentuk selnya, yakni Brakhisklereida,
Makrosklereida, Osteosklereida, Astrosklereida dan Trikosklereida.
b. Serabut sklerenkim
Bentuknya meruncing dengan ruang sel yang sempit, karen atelah
mengalami penebalan dinding secara sekunder. Serabut sklerenkim
terdapat pada akar, batang, daun dan buah, melekat pada berbagai
macam jaringan yang lain.
C. Bahan Praktikum
a. Kolenkim
13
Laboratorium Biologi, F.MIPA, UNG
1. Preparat 1 : Penampang melintang tangkai daun
Solanum tuberosum
2. Preparat 2 : Penampang melintang Batang Zea
mays
b. Sklerenkim
1. Preparat 1 : Penampang melintang batang Hibiscus tiliaceus
2. Preparat 2 : Penampang membujur batang Hibiscus tiliaceus
D. Tugas
1. Mengapa pada akar yang tidak terkena cahaya matahari tidak terdapat
jaringan kolenkim?
2. Serabut yang bagaimanakah yang disebut dengan serabut extra
xylem?
14
Laboratorium Biologi, F.MIPA, UNG
PRAKTIKUM IXJARINGAN PENGANGKUT
A. Tujuan Praktikum
Melihat macam-macam jaringan penyusun berkas pengangkut pada tubuh
tumbuhan
B. Dasar Teori
Berkas pengangkut pada tumbuhan tersusun oelh jaringan xylem dan
floem. Sel penyusun xylem berdiding tebal dan keras, sedangkan sel
penyusun floem lebih lunak dan tipis.
1. Unsur Xylem
Xylem merupakan jaringan yang kompleks, terdiri atas unsur trakea,
serabut xylem dan parenkim kayu.
a) Unsur trakeal (unsur vasal); terdiri atas trakeida dan trakea.
b) Serabut xylem; berupa sel yang panjang dengan ujung meruncing,
berdinding tebal dengan noktah yang sempit bila dibandingkan
dengantrakeida.
c) Parenkim kayu; sel-selnya hidup, selnya berisi cadangan makanan
berupa tepung atau lemak serta zat-za laun beruapa tanin dan
kristal.
2. Unsur Floem
Unsur floem terdir atas unsur tapis (unsur kribral), sel pengiring,
parenkim, serabut dan sklereida.
a) Unsur tapis; terdiri atas sel tapis dan buluh tapis.
b) Sel pengiring; bentuknya silindris dan penampangnya kecil dari
pada sel buluh tapis dan sel sekitarnya membentuk suatu sistem
yang kompleks untuk transportasi hasil-hasil metabolisme.
c) Serabut floem; didnding selnya tebal, sering berlignin dengan
noktah sederhana.
d) Parenkim; sel-sel hidup, dinding primer dengan noktah halaman,
berisi tepung, damar dan kristal.
e) Sklereida; dijumpai melekat pada floem.
15
Laboratorium Biologi, F.MIPA, UNG
C. Bahan Praktikum
a. Unsur Xylem
1. Preparat 1 : Penampang melintang, membujur radial, membujur
tangensial dan maserasi Pinus merkusii
2. Preparat 2 : Penampang melintang, membujur radial, membujur
tangensial dan maserasi Ricinus communisi
b. Unsur Floem
1. Preparat 1 : Penamapang melintang batang Zea mays
D. Tugas
1. Sebutkan perbedaan antara xylem dan floem.
2. Sebutkan perbedaan trakea dan trakeida.
3. Sel pakah yang mengalami perforasi dan fusi?
16
Laboratorium Biologi, F.MIPA, UNG
PRAKTIKUM XBATANG
A. Tujuan Praktikum
1. Melihat jaringan-jaringan pentyusun batang tumbuhan
2. Melihat tipe-tipe stele, dilatasi, lentisel dan anomali pada batang
B. Dasar Teori
Struktur anatomi tumbuhan berberkas pengangkut bermacam- macam
sehingga sulit untu dibuat tanda-tanda yang berlaku umum. Pada garis
besarnya jaringan-jaringan penyusun batang tumbuhan adalah epidermis,
korteks, stele (berkas pengangkut) dan empulur batang (jari-jari empulur).
Berdasakan letak xylem dan floem pada batang, berkas pengankut
dapat dibedakan atas; tipe kolateral, tipe bikolateral, tipe konsentris
ampivasal dan tipe konsentis ampikribral. Selain itu stele dapat dibedakan
berdasarkan atas letak berkas pengangkut dalam tubuh dan
hubungannya dengan jaringan dasar, yaitu tipe protostele, tipe
sifonostele, tipe diktiostele, tipe eustele dan tipe ataktostele.
C. Bahan Praktikum
1. Preparat 1 : Penampang melintang Terminalia cattapa
2. Preparat 3 : Penampang melintang batang Saccharum officinarum
3. Preparat 4 : Penampang melintang batang Zea mays
4. Preparat 5 : Penampang meilntang batang Ricinus communis
D. Tugas
1. Jaringan apa yang mungkin mengalami dilatasi dan mengapa terjadi
dilatasi?
2. Sebutkan tumbuhan yang mempunyai berkas pengangkut tipe bikolateral
3. Gambarkan tipe-tipe stele berdarkan kedudukan xylem dan floem.
4. Gambarkan tipe-tipe stele berdarkan kedudukan berkas pengangkut
dalam tubuh dan hubungannya dengan jaringan dasar.
17
Laboratorium Biologi, F.MIPA, UNG
PRAKTIKUM XIAKAR
A. Tujuan Praktikum
Melihat jaringan-jaringan penyusun akar tumbuhan
B. Dasar Teori
Susunan anatomi akar bervariasi tetapi masih lebih sederhana
dibandingkan dengan susunan anatomi batang. Pada penampang
melintang akar primer dijumpai 3 sistem jaringan pokok, yakni epidermis,
korteks dan jaringan pengangkut.
Epidermis; pada kebanyakan akar, bulu akar dibentuk oleh sel-sel
epidermis yang letaknya agak jauh dari meristem akar. Bulu akar ini
merupakan tonjolan dari epidermis tungga yang berfungsi untuk
penyerapan maupun untu menunjang tumbuhan.
Korteks; korteks akar tersusun oleh sel-sel parenkim, berisi tepung
kadang-kadang mengandung idioblas maupun kristal-kristal. Korteks akar
tumbuhan monokotil biasanya mempunyai sklerenkim kadang-kadang
terdapat kolenkim. Lapisan luar korteks yang berbatasan dengan
epidermis dapat mengadakan diferensiasi menjadi hipodermis yang
idndingnya mengandung sunerin disebut eksodermis sedang lapisan
terdalam jaringan korteks terdiferensiasi menjadi endodermis.
Jaringan pengangkut; jaringan disebelah dalam endodermis terdiri dari
unsur-unsur pengangkut dan unsur bukan pengangkut.
C. Bahan Praktikum
1. Preparat 1 : Penampang melintang akar kecambah /akar muda Arachis
hypogaea
2. Preparat 2 : Penampang melintang akar Allium cepa
3. Preparat 3 : Penampang melintang akar Zea mays
D. Tugas
1. Apa fungsi felamen pada tumbuhan.
2. Jelaskan mengapa letak sel peresap selalu berhadapan dengan
protoxylem.
3. Mengapa susunan xylem akar dinamakan exarch.
18
Laboratorium Biologi, F.MIPA, UNG
PRAKTIKUM XIIDAUN
A. Tujuan Praktikum
Melihat macam-macam jaringan penyusun daun tumbuhan
B. Dasar Teori
Daun pada umumnya tersusun atas epidermis atas dan epidermsi
bawah, mesofil (sebagai jaringan dasar), dan jaringan pengangkut yang
membentuk tulang daun. Epidermis; terdiri dari slepais sel, kecuali berepa
daun jenis tumbuhan lain yang mempunyai epidermis ganda (multiple
epidermis). Stomata; pada tumbuhan tingkat tinggi stomata teradapat
pada kedua permukaannya (daun amristomatik). Trikomata; terdapat
pada permukaan atas daun dengan bentuk bervariasi dan mengandung
sistolit. Mesofil; mesofil berdifernsiasi menjadi jaringan tiang (palisade)
dan jaringan bunga karang (spons). Jaringan pengangkut; tipe berkas
pengangkut dapat bervariasi, sesuai dengan tipe berkas pengangkut
batangnya, dengan berkas floem pada bagian abaksial dan xylem pada
bagian adaksial. Jaringan tambahan; di dalam daun terdapat jaringan atau
sel khusus misalnya kelenjar minyak, saluran getah, sel-sel kristal dan
lain-lain. Umumnya jaringan atau sel ini terselip di bagian mesofil.
C. Bahan Praktikum
Preparat 1 : Penampang melintang daun Zea mays
Preparat 2 : Penampang melintang daun Pinus merkusii
Preparat 3 : Penampang melintang daun Ficus elastica
Preparat 4 : Penampang melintang daun Psidium guajava
D. Tugas
1. Bagaimana susunan sel-sel jaringan bunga karang?
2. Apa yang dimaksud dengan daun epistomatik
3. Bagaimana struktur daun panikoid.
4. Pada tumbuhan apa terdapat sel kipas dan apa fungsinya.
5. Bilamana struktur anatomi daun dikatakan dorsiventral.
19
Laboratorium Biologi, F.MIPA, UNG
PRAKTIKUM XIIIBUNGA, BUAH DAN BIJI
A. Tujuan Praktikum
Melihat susunan anatomi bagian-bagian bunga, buah dan biji
B. Dasar Teori
1. Susunan Anatomi Bunga
Secara umum bunga dibagi atas 3 bagian utama, yakni sepala dan
petala, stamen (benang sari) dan ovarium (bakal buah).
2. Susunan Anatomi Buah
Bila bakal buah berkembang menjadi buah, karpela akan berubah
menjadi perikarp yang umumnya bersatu dengan bagian-bagian buah
yang lain membentuk kulit buah. Perikarp dapat terbagi atas 3 lapis
yakni eksokarp (epikarp), mesokarp, dan endokarp. Tetapi sering sulit
dipisahkan. Berdasrkan strukturnya kulit buah dapat dibagi menjadi
dua jenis, yaitu buah kering yang bersklerenkim dan buah berdaging
yang berparenkim.
3. Susunan Anatomi Biji
Biji angiospermae tersusun atas embrio, endosperm dan jaringan
pelindung kulit biji (testa) yang berasal dari inintegumen. Bekas
tempat pelekatan biji pada plasenta biasanya berupa hilum yang
permeabel terhadap air. Kadang-kadang pada biji melekat pula
karunkula dan arilus.
C. Bahan Praktikum
1. Preparat 1 : Penampang melintang bunga Rosa sp
2. Preparat 2 : Penampang melintang bunga Hibiscus rosa-sinensis
3. Preparat 3 : Penampang melintang buah Pyrus malus
4. Preparat 4 : Penampang melintang buah Carica papaya
5. Preparat 5 : Penampang melintang biji Phaseolus vulgaris
6. Preparat 6 : Penampang melintang biji Mangifera indica7. Preparat 6 : Penampang melintang biji Durio Zibethinus
D. Tugas1. Jelaskan beberapa cara membukanya buah pada buah kering.2. Ap yang dimaksud dengan aril dan ariloid
20