peningkatan minat dan prestasi belajar ips siswa...
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA
KELAS IV SDN CATURTUNGGAL 3 DENGAN PENERAPAN
MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW II
HALAMAN JUDUL
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Theresia Startyaningsih
NIM: 091134007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEPENDIDIKAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPSI
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA
KELAS IV SDN CATURTUNGGAL 3 DENGAN PENERAPAN
MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW II
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Oleh:
Theresia Startyaningsih
NIM: 091134007
Telah disetujui oleh:
Pembimbing I
Drs. YB Adimassana, M.A. Tanggal: 12 Juni 2013
Pembimbing II
Dra. Ign. Esti Sumarah, M.Hum. Tanggal: 12 Juni 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSI
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS IV
SDN CATURTUNGGAL 3 DENGAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF
TIPE JIGSAW II
HALAMAN PENGESAHAN
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Theresia Startyaningsih
NIM: 091134007
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi
pada tanggal 17 Juli 2013
dan dinyatakan mematuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : G. Ari Nugrahanta. SJ., S.S., BST., M.A. …
Sekertaris : E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A.Ed.D. …
Anggota I : Drs. YB Adimassana, M.A. …
Anggota II : Dra. Ign. Esti Sumarah, M.Hum. …
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
Tuhan Yesus yang selalu menyertai perjalanan hidup saya
Ayah dan Ibu yang senantiasa memberikan semangat dan bantuan
baik secara moral maupun material serta yang selalu menyebut
nama saya dalam setiap doa mereka
Kakak dan adik yang selalu memberi masukan, dukungan dan
pencerahan ketika saya mengalami kesulitan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
MOTTO
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
LEMBAR PENYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 17 Juli 2013
Penulis
Theresia Startyaningsih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Theresia Startyaningsih
NIM : 091134007
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul: PENINGKATAN MINAT
DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN CATURTUNGGAL 3
DENGAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE JIGSAW II
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya
dalam bentuk penggalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 17 Juli 2013
Yang menyatakan,
Theresia Startyaningsih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Theresia Startyaningsih. 2013. Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar IPS Siswa
Kelas IV SDN Caturtunggal 3 dengan Penerapan Model Kooperatif Tipe Jigsaw II.
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Bagaimana upaya penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II pada mata pelajaran IPS bagi siswa
kelas IV SDN Caturtunggal 3 (2) Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw II pada pelajaran IPS dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas IV
SDN Caturtunggal 3 dan (3) Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw II pada pelajaran IPS dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SDN
Caturtunggal 3?
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Taggart.
Satu siklus terdiri dari empat langkah, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan
refleksi. Penelitian telah dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek dalam penelitian ini
adalah siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 dengan jumlah 29 siswa. Metode
pengumpulan data menggunakan observasi, kuesioner, dan tes. Data selanjutnya
diolah berdasarkan teknik analisis data yang ditetapkan secara deskriptif kualitatif
dan kuantitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Upaya meningkatkan minat dan prestasi
belajar belajar IPS siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw II dilakukan dengan langkah-langkah, sebagai berikut: (a)
orientasi umum, (b) pengelompokan kelompok asal yang terdiri dari lima ahli, (c)
diskusi kelompok ahli, (d) sharing di dalam kelompok asal, (e) presentasi, (f)
evaluasi, (g) pengakuan kelompok. (2) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw II dapat meningkatkan minat belajar IPS pada siswa kelas IV SDN
Caturtunggal 3. Hal ini nampak pada hasil penelitian yang menunjukkan skor rata-
rata minat pada kondisi awal sebesar 60 dan termasuk kategori sedang. Pada siklus I
skor rata-rata minat sebesar 63,7 dan termasuk dalam kategori sedang. Pada siklus II
skor rata-rata minat sebesar 87 dan termasuk kategori tinggi. (3) Penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dapat meningkatkan prestasi belajar IPS pada
siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3. Hal ini nampak pada kondisi awal rata-rata
ulangan siswa sebesar 61 dan sebanyak 40% sudah mencapai KKM (65). Pada siklus
I rata-rata ulangan siswa adalah 62,7 dan sebanyak 42% mencapai KKM. Pada siklus
II rata-rata ulangan siswa adalah 81,8 dan sebanyak 89% mencapai KKM.
Kata kunci: Minat belajar, prestasi belajar, model pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Theresia Startyaningsih. 2013. Increasing Student’s Interest And Learning
Achievement IPS In Grade IV SDN Caturtunggal 3 By Implementing Cooperative
Model Type Jigsaw II. Teacher Education Program Elementary School, Department
of Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Sanata
Dharma.
This study aimed to determine (1) how the effort of implementation
cooperative learning model type Jigsaw II in IPS subject in increasing the student’s
interest of class IV SDN Caturtunggal 3 is (2) Does the implementation of the
cooperative learning model type Jigsaw II in IPS subject increase student’s interest of
class IV SDN Caturtunggal 3 and (3) Does the implementation of cooperative
learning model type Jigsaw II in IPS subject improve student’s achievement of class
IV SDN Caturtunggal 3?
This research used classroom action research which refers to the cycle model
proposed by Kemmis and Taggart. One cycle consists of four steps, namely:
planning, action, observation, and reflection. This research conducted in two cycles.
The subjects in this study were class IV SDN Caturtunggal 3, consists of 29 student’s.
The data collection method used observation, questionnaires, and tests. Then, the data
was processed by data analysis techniques which set out in qualitative and
quantitative descriptive.
The results showed: (1) Efforts to increase interest and academic achievement
social studies fourth grade students at SDN Caturtunggal 3 by implementing
cooperative learning model type Jigsaw II is done with the steps, as follows: (a)
general orientation, (b) grouping the home group consisting of five experts, (c) the
expert group discussion, (d) sharing in the home group, (e) presentation, (f)
evaluation, (g) recognition of the group. (2) The implementation of cooperative
learning model type Jigsaw II can increase student’s interest in learning IPS subject
in grade IV SDN Caturtunggal 3. The evident of this is shown in the result of the
study which showed the average score of student’s interest on the initial condition is
60 and included in medium category. In the first cycle, the average score of students’
interest was 63.7 and included in the medium category. In the second cycle the
average score of student’s interest was 87 and included in advanced category. (3)
Application of cooperative learning model type Jigsaw II can improve learning
achievement in grade IV IPS SDN Caturtunggal 3. This seems in the initial condition
of student’s average test is 61 and as many as 40% have reached the KKM (65). In
the first cycle, the average was 62.7 and as many as 42% student’s have been reached
the KKM. In the second cycle, the average was 81.8 and as many as 89% student’s
have been reached the KKM.
Keywords: Learning interest, learning achievement, cooperative learning model type
Jigsaw II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus atas kasih, rahmat, dan
penyertaan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan
judul “PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA
KELAS IV SDN CATURTUNGGAL 3 DENGAN PENERAPAN MODEL
KOOPERATIF TIPE JIGSAW II”
Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan pada Fakultas Kependidikan dan Ilmu Pendidikan Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di Universitas Sanata Dharma.
Penyusunan skripsi ini diakui banyak hambatan karena keterbatasan waktu,
pengetahuan dan pengalaman. Namun berkat semangat dan dorongan berbagai pihak,
akhirnya penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itu peneliti
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D, Dekan Fakultas Kependidikan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, SJ,B.,S.T.,M.A., Kepala Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
3. Bapak Drs. Y.B. Adimassana, M.A., Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan dorongan, motivasi dan dengan sabar telah meluangkan waktu
untuk membimbing, memberikan saran dan mengarahkan peneliti dalam
penyusunan skripsi ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
4. Ibu Dra. Ign. Esti Sumarah, M.Hum., Dosen Pembimbing II yang telah bersedia
memberikan bimbingan, petunjuk, serta pengarahan selama proses penulisan
skripsi ini hingga selesai.
5. Bapak Puji Purnomo, M. Si., Dosen Penguji yang telah memberikan saran dan
dukungannya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Seluruh dosen dan staf PGSD yang telah membimbing dan melayani kami.
7. Ibu Karti Andayani, S.Pd.SD., Kepala Sekolah SD Negeri Caturtunggal 3
Yogyakarta yang telah mengijinkan peneliti untuk melakukan penelitian.
8. Ibu Haryati, A.Ma., guru kelas IV SDN Caturtunggal 3 yang telah memberikan
bantuan untuk melakukan penelitian.
9. Keluarga tercinta atas dukungan doa dan perhatiannya.
10. Teman-teman PGSD USD angkatan 2009 atas semangat, dukungan, dan
kerjasama selama berproses dalam kegiatan perkuliahan.
11. Semua pihak yang telah mendukung dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi Universitas
Sanata Dharma.
Yogyakarta, 17 Juli 2013
Penulis
Theresia Startyaningsih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................................... iv
MOTTO .....................................................................................................................................v
LEMBAR PENYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................................................. vii
ABSTRAK .............................................................................................................................. viii
ABSTRACT ............................................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................................... x
BAB I ........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................ 5
1.3. Pemecahan Masalah ......................................................................................... 5
1.4. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 6
1.5. Manfaat Penelitian ............................................................................................ 6
1.6. Batasan Pengertian ........................................................................................... 7
BAB II ...................................................................................................................................... 9
KAJIAN PUSTAKA................................................................................................................. 9
2.1. Kajian Teori ...................................................................................................... 9
2.1.1. Belajar ............................................................................................................... 9
2.1.2. Minat Belajar .................................................................................................. 12
2.1.3. Prestasi Belajar ............................................................................................... 17
2.1.4. Pembelajaran Kooperatif ................................................................................ 20
2.1.5. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II ........................................................ 24
2.1.6. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial ................................................................... 31
2.1.7. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II pada Mata
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ....................................................... 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
2.2. Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan ...................................................... 37
2.3. Kerangka Berpikir .......................................................................................... 41
2.4. Hipotesis Tindakan ......................................................................................... 42
BAB III ................................................................................................................................... 44
METODE PENELITIAN ....................................................................................................... 44
3.1. Jenis Penelitian ............................................................................................... 44
3.2. Setting Penelitian ............................................................................................ 45
3.2.1. Tempat Penelitian ........................................................................................... 45
3.2.2. Subjek Penelitian ............................................................................................ 46
3.2.3. Objek Penelitian .............................................................................................. 46
3.3. Rancangan Penelitian ..................................................................................... 46
3.3.1. Persiapan ......................................................................................................... 47
3.3.2. Rancangan Tindakan Pembelajaran ................................................................ 48
3.4. Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian................................................. 60
3.4.1. Peubah (Variabel) ........................................................................................... 60
3.4.2. Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 61
3.4.3. Penyusunan Instrumen Penelitian ................................................................... 64
3.4.4. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ......................................................................... 66
3.4.5. Validitas dan Reliabilitas ................................................................................ 71
3.4.6. Uji Reliabilitas Instrumen ............................................................................... 79
3.5. Teknik Analisis Data ...................................................................................... 81
3.5.1. Analisis Data Minat Siswa .............................................................................. 81
3.5.2. Analisis Data Prestasi Belajar Siswa .............................................................. 86
3.6. Kriteria Keberhasilan ..................................................................................... 89
3.7. Jadwal Penelitian ............................................................................................ 89
BAB IV ................................................................................................................................... 91
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 91
4.1. Hasil Penelitian .............................................................................................. 91
4.1.1. Pra Siklus ........................................................................................................ 92
4.1.2. Siklus I ............................................................................................................ 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
4.1.3. Siklus II ......................................................................................................... 109
4.2. Pembahasan .................................................................................................. 120
4.2.1. Minat Belajar Siswa ...................................................................................... 122
1.2.1. Prestasi Belajar Siswa ................................................................................... 125
BAB V .................................................................................................................................. 130
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................................ 130
5.1. Kesimpulan ................................................................................................... 130
5.2. Saran ............................................................................................................. 131
DAFTAR REFERENSI ........................................................................................................ 133
LAMPIRAN ......................................................................................................................... 136
Lampiran 1 Silabus ........................................................................................................... 137
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ............................................... 139
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ............................................. 150
Lampiran 4 Materi Siklus 1dan Siklus II .......................................................................... 158
Lampiran 5 LKS Siklus 1 .................................................................................................. 170
Lampiran 6 Hasil Diskusi Siswa Ahli Siklus 1 .................................................................. 172
Lampiran 7 LKS Siklus 2 .................................................................................................. 173
Lampiran 8 Hasil Diskusi Kelompok Ahli Siklus II .......................................................... 174
Lampiran 9 Soal Evaluasi dan Kunci Siklus 1 .................................................................. 175
Lampiran 10 Soal Evaluasi dan Kunci Siklus 1 ................................................................ 178
Lampiran 11 Soal Evaluasi dan Kunci Siklus 2 ................................................................ 180
Lampiran 12 Soal Evaluasi dan Kunci Siklus II ............................................................... 183
Lampiran 13 Tabel Validasi Soal Siklus I ........................................................................ 185
Lampiran 14 Penghitungan Validasi Soal Siklus I ........................................................... 186
Lampiran 15 Tabel Validasi Soal Siklus II ....................................................................... 187
Lampiran 16 Penghitungan Validasi Soal Siklus II .......................................................... 188
Lampiran 17 Tabel Uji Reliabilitas Soal Siklus I ............................................................. 189
Lampiran 18 Penghitungan Reliabilitas Soal Siklus I ...................................................... 190
Lampiran 19 Tabel Uji Reliabilitas Soal Siklus II ............................................................ 191
Lampiran 20 Penghitungan Reliabilitas Soal Siklus II ..................................................... 192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Lampiran 21 Tingkat Kesukaran Soal Siklus I ................................................................. 193
Lampiran 22 Tingkat Kesukaran Soal Siklus II ................................................................ 194
Lampiran 23 Kuesioner Minat Belajar ............................................................................. 195
Lampiran 24 Hasil Kuesioner Minat Belajar Siklus I ...................................................... 197
Lampiran 25 Hasil Kuesioner Minat Belajar Siklus II ..................................................... 199
Lampiran 26 Pengamatan Minat Belajar ......................................................................... 201
Lampiran 27 Tabel Minat Belajar Kondisi Awal ............................................................. 202
Lampiran 28 Tabel Minat Belajar Siklus I ....................................................................... 203
Lampiran 29 Tabel Minat Belajar Siklus II ...................................................................... 204
Lampiran 30 Validasi Instrumen Pembelajaran Siklus I .................................................. 205
Lampiran 31 Validasi Instrumen Pembelajaran Siklus II ................................................ 207
Lampiran 32 Dokumentasi ................................................................................................ 209
Lampiran 31 Surat Ijin Penelitian .................................................................................... 213
Lampiran 32 Surat Bukti Penelitian dari Sekolah ............................................................ 214
Lampiran 33 Biodata ........................................................................................................ 215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Daftar Gambar
Gambar 1. Literature Map penelitian-penelitian sebelumnya ................................................. 41
Gambar 2. Langkah–langkah penelitian tindakan .................................................................. 45
Gambar 3. Peningkatan Skor Rata-Rata Minat Belajar Siswa .............................................. 124
Gambar 4. Peningkatan Nilai Rata-Rata Prestasi Siswa ...................................................... 127
Gambar 5. Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM .............................................. 127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Daftar Tabel
Tabel 1. Pedoman poin kemajuan siswa berdasarkan Jigsaw II ............................................. 28
Tabel 2. Contoh Format Lembar Penyekoran Kuis ................................................................ 29
Tabel 3. Lembar Penilaian Kelompok Berdasarkan Jigsaw II ................................................ 29
Tabel 4. Pengumpulan Data dan Instrumen ............................................................................ 60
Tabel 5. Kategori Tingkat Kesukaran Soal ............................................................................. 64
Tabel 6. Kisi-kisi Lembar Pengamatan Minat Siswa di Kelas ............................................... 66
Tabel 7. Kisi-kisi Instrumen Kuesioner Minat Siswa Terhadap Mata Pelajaran IPS ............. 68
Tabel 8. Pedoman Skoring Kuesioner Minat Berdasarkan Skala Likert ................................ 68
Tabel 9. Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda Siklus I ....................................................................... 69
Tabel 10. Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda Siklus II .................................................................... 70
Tabel 11. Indikator Afektif dan Psikomotorik ........................................................................ 70
Tabel 12. Hasil Uji Validitas Soal Siklus 1 ............................................................................ 73
Tabel 13. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I .............................................................................. 74
Tabel 14. Hasil Uji Validitas Soal Siklus 2 ............................................................................ 75
Tabel 15. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II ............................................................................. 76
Tabel 16. Lembar Validasi Perangkat Pembelajaran .............................................................. 77
Tabel 17. Kriteria Penilaian Validasi Perangkat Pembelajaran .............................................. 78
Tabel 18. Hasil Penilaian Validasi Perangkat Pembelajaran .................................................. 78
Tabel 19. Kriteria Koefisien Reliabilitas ................................................................................ 80
Tabel 20. Hasil Uji Reliabilitas Soal siklus I .......................................................................... 80
Tabel 21. Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus 2 ......................................................................... 81
Tabel 22. Pedoman Skoring Kuesioner Minat Siswa ............................................................. 84
Tabel 23. Acuan PAP tipe II (Masidjo,2010:157) .................................................................. 85
Tabel 24. Indikator Aspek Afektif .......................................................................................... 87
Tabel 25. Indikator Aspek Psikomotorik ................................................................................ 87
Tabel 26. Kriteria keberhasilan tiap siklus ............................................................................. 89
Tabel 27. Jadwal Penelitian .................................................................................................... 89
Tabel 28. Waktu Pelaksanaan Penelitian ................................................................................ 91
Tabel 29. Hasil Pengamatan Minat dan Kuesioner Kondisi Awal ......................................... 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Tabel 30. Prestasi Belajar Siswa Kelas IV Tahun Sebelumnya .............................................. 95
Tabel 31. Hasil Pengamatan dan Kuesioner Minat Siklus I ................................................. 100
Tabel 32. Prestasi belajar siswa siklus I................................................................................ 102
Tabel 33. Tabel Peningkatan Poin Kemajuan Jigsaw II Siswa Siklus I ............................... 104
Tabel 34. Tabel Peningkatan Poin Kemajuan Kelompok Siklus I ........................................ 105
Tabel 35. Target Keberhasilan dan Capaian Siklus I ............................................................ 107
Tabel 36. Hasil pengamatan dan kuesioner minat siklus II .................................................. 113
Tabel 37. Prestasi belajar siswa siklus II .............................................................................. 114
Tabel 38. Tabel peningkatan prestasi siswa siklus II ............................................................ 116
Tabel 39. Tabel peningkatan prestasi siswa siklus II ............................................................ 117
Tabel 40. Target keberhasilan dan hasil siklus II ................................................................. 119
Tabel 41. Capaian Minat Belajar Siswa ................................................................................ 123
Tabel 42. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa ...................................................................... 126
Tabel 43. Keberhasilan Pelaksanaan Penelitian .................................................................... 129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Di dalam bab ini, akan diuraikan pendahuluan yang berisi tentang latar
belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
batasan penelitian.
1.1. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang
diberikan sejak Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran IPS mengkaji seperangkat
peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial.
Melalui mata pelajaran IPS, siswa diarahkan untuk dapat menjadi warga negara
yang demokratis dan bertanggung jawab. Hal ini senada dengan pendapat
Sumaatmadja (2006:40) yang menyatakan bahwa tujuan pendidikan IPS adalah
membina anak didik menjadi warga negara yang baik, yang memiliki
pengetahuan, keterampilan, dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya serta
bagi masyarakat dan negara.
Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa mata pelajaran IPS
membantu siswa dalam memahami dan mengenal konsep-konsep yang berkaitan
dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. Hal ini membuktikan bahwa
mata pelajaran IPS penting bagi siswa, sehingga materi dalam pelajaran ini harus
dikuasai. Untuk itu, diperlukan pengembangan keterampilan dalam IPS yang
dapat memotivasi anak dalam memperdalam konsep-konsep IPS, menumbuhkan
minat belajar dan tanggung jawab belajar, dapat menguasai masalah-masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
sosial dalam IPS dan dapat meningkatkan rasa sosial anak. Guru harus jeli
menentukan metode yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran sehingga
siswa aktif mengikuti kegiatan pembelajaran yang bertujuan ilmu yang didapat
siswa bermakna dan dapat dipahami oleh siswa.
Pada kenyataannya siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 belum
mempunyai minat dan prestasi belajar yang tinggi pada mata pelajaran IPS. Hal
ini dibuktikan berdasarkan data nilai siswa dua tahun ajaran sebelumnya yang
diperoleh dari guru kelas IV SDN Caturtunggal 3 bahwa hasil tes mata pelajaran
IPS pada Kompetensi Dasar (KD) “2.3 Mengenal perkembangan teknologi
produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya”,
menunjukkan bahwa siswa yang mendapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) untuk tahun ajaran 2010/2011 ada 57% atau 20 dari 35 siswa
dan 43% atau 15 dari 35 siswa yang dinyatakan tuntas dalam materi tersebut.
Nilai rata-rata kelas adalah 60 masih di bawah nilai KKM yaitu 65. Pada tahun
ajaran 2011/2012 ada 66 % (21 siswa) yang mendapatkan nilai di bawah KKM
dan hanya terdapat 34% (11 siswa) yang dinyatakan tuntas dalam materi tersebut.
Nilai rata-rata dari seluruh siswa yang ada di kelas tersebut 60 masih di bawah
nilai KKM yaitu 65.
Berdasarkan penjelasan guru saat wawancara penyebab dari kegagalan
tersebut dikarenakan rendahnya minat siswa saat pelaksanaan pembelajaran.
Siswa cenderung pasif saat mengikuti pelajaran IPS, ada yang sibuk berbicara
dengan teman atau justru melamun bahkan ada anak yang asyik bermain di dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
kelas. Hal ini diperkuat dengan pengamatan yang dilakukan peneliti pada hari
Rabu, tanggal 9 Januari 2013 diperoleh data bahwa dari 29 siswa, siswa yang
aktif mengungkapkan pendapatnya ketika guru memberikan soal sebanyak 6 anak
(20,7%), siswa yang mengumpulkan tugas tepat waktu sebanyak 20 anak
(68,9%), dan siswa yang berani mengajukan pertanyaan dalam kegiatan
pembelajaran sebanyak 5 siswa (17%). Pada pengamatan kedua pada hari Kamis,
tanggal 10 Januari 2013 diketahui bahwa dari 29 siswa, siswa yang aktif
mengungkapkan pendapatnya ketika guru memberikan soal sebanyak 7 anak
(24,14%); siswa yang mengumpulkan tugas tepat waktu sebanyak 20 anak
(68,96%), dan siswa yang berani mengajukan pertanyaan dalam kegiatan
pembelajaran sebanyak 5 siswa (17%). Hasil pengamatan di atas menunjukkan
bahwa minat belajar siswa rendah dalam mengikuti pelajaran IPS, hal ini terlihat
dari indikator-indikator minat belajar yang tidak terpenuhi.
Berdasarkan paparan hasil pengamatan, wawancara, dan dokumentasi data
tersebut, maka peneliti tertarik untuk menerapkan metode baru dalam
pembelajaran IPS di SDN Caturtunggal 3. Untuk meningkatkan minat siswa baik
secara individual dan kelompok terhadap proses pembelajaran IPS. oleh karena
itu, diperlukan model pembelajaran yang inovatif agar siswa berproses lebih baik.
Dengan minat siswa yang mendukung dalam proses pembelajaran, maka akan
berpengaruh lebih baik pada prestasi siswa terutama dalam mata pelajaran IPS.
Ada berbagai macam model pembelajaran inovatif yang dapat digunakan untuk
membuat proses belajar siswa lebih aktif diantaranya adalah Contextual Teaching
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
and Learning (CTL), Cooperative Learning (CL), dan Inquiry (Davidson dan
Warsham dalam Isjoni, 2011:28).
Berdasarkan masalah yang terjadi pada kelas IV SDN Caturtunggal 3,
maka alternatif pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan minat siswa adalah
menggunakan model pembelajaran kooperatif. Tipe pembelajaran kooperatif yang
sesuai adalah tipe Jigsaw II, sebab tipe Jigsaw II merupakan pembelajaran
dengan metode diskusi kelompok yang memiliki langkah kerja yang lebih efektif
dibanding dengan tipe Jigsaw I. Menurut Lie dalam Rusmawan (2010:218)
menjelaskan bahwa menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw II
dapat menunjukkan bahwa siswa memperoleh prestasi lebih baik, mempunyai
sikap yang lebih baik dan lebih positif dalam pembelajaran, disamping saling
menghargai perbedaan siswa juga dapat menghargai pendapat orang lain. Hal ini
didukung dengan pendapat Slavin (2005:237) bahwa Jigsaw II dapat digunakan
jika materi yang akan dipelajari dalam bentuk narasi tertulis.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul: “Peningkatan Minat dan
Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN Caturtunggal 3 dengan Penerapan
Model Kooperatif Tipe Jigsaw II”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dikemukakan rumusan masalah
sebagai berikut:
1.2.1. Bagaimana upaya peningkatan minat dan prestasi belajar IPS pada siswa kelas
IV SDN Caturtunggal 3 semester genap tahun pelajaran 2012/2013 melalui
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II?
1.2.2. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dapat
meningkatkan minat belajar IPS pada siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3
semester genap tahun pelajaran 2012/2013?
1.2.3. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dapat
meningkatkan prestasi belajar IPS pada siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3
semester genap tahun pelajaran 2012/2013?
1.3. Pemecahan Masalah
Upaya pemecahan masalah dalam meningkatkan minat dan prestasi belajar
IPS pada siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 semester genap tahun pelajaran
2012/2013 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Orientasi umum mengenai target yang harus dikuasai siswa
b) Pembentukan kelompok dan penyampaian tujuan
c) Diskusi membahas tugas dalam kelompok ahli
d) Sharing setiap anggota kelompok ahli dalam kelompok asal
e) Presentasi kelompok asal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
f) Evaluasi
g) Pengakuan kelompok berdasarkan model pembelajaran tipe Jigsaw II
1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat dikemukakan tujuan penelitian
sebagai berikut:
1.3.1 Untuk mengetahui bagaimana upaya peningkatan minat dan prestasi belajar
IPS pada siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 semester genap tahun pelajaran
2012/2013 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II.
1.3.2 Untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw II dapat meningkatkan minat belajar IPS pada siswa kelas IV SDN
Caturtunggal 3 semester genap tahun pelajaran 2012/2013.
1.3.3 Untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw II dapat meningkatkan prestasi belajar IPS pada siswa kelas IV SDN
Caturtunggal 3 semester genap tahun pelajaran 2012/2013.
1.5. Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis, pengamatan ini dapat dimanfaatkan untuk menambah
wawasan mengenai model pembelajaran tipe Jigsaw II yang dapat
meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1.4.2 Manfaat Praktis
1.4.2.1 Bagi Peneliti Lain
Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan mendapat wawasan
baru dalam pengalaman melakukan penelitian kelas IV pada mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II.
1.4.2.2 Bagi Guru Kelas
Bagi guru kelas, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
inspirasi serta wawasan baru dalam melakukan pembelajaran untuk
meningkatkan prestasi siswa.
1.4.2.3 Bagi Sekolah
Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah
referensi bacaan yang dimanfaatkan sebagai contoh pendekatan yang
diharapkan dapat memberi insipirasi dan memacu guru melakukan penelitian
sama maupun penelitian yang lain.
1.6. Batasan Pengertian
Beberapa istilah yang perlu diberi batasan pengertian, sebagai berikut :
1.5.1 Minat belajar adalah suatu rasa suka yang kuat dan terikat terhadap sesuatu,
sebagai contoh merasa senang mempelajari materi tertentu.
1.5.2 Prestasi belajar adalah tingkat kemampuan yang dimiliki siswa dalam
menerima, menolak, dan menilai informasi yang didapat setelah mempelajari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
materi dengan memenuhi tiga aspek penting yaitu aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
1.5.3 Ilmu Pengetahuan Sosial adalah kajian yang luas tentang manusia dan
dunianya dengan tujuan agar dapat menemukan dan mengatasi masalah yang
dihadapi dalam kehidupan.
1.5.4 Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw II merupakan salah satu tipe
pembelajaran kooperatif. Dalam tipe ini, siswa diberikan keseluruhan materi
ajar dan dibagi dalam kelompok-kelompok, setiap anggota kelompok
mendapat tugas yang berlainan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Di dalam bab ini, diuraikan kajian pustaka yang akan digunakan untuk
memecahkan masalah dalam penelitian ini. Pembahasan tentang teori terdiri dari
kajian teori, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan.
2.1. Kajian Teori
2.1.1. Belajar
2.1.1.1. Pengertian Belajar
Pengertian belajar menurut Dahar dalam Udin S Winataputra (2008),
adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai
akibat pengalaman. Hilgard dalam Mulyati (2005:2) memberikan penjelasan
bahwa belajar adalah “By learning we mean the shaping of individual
behavior through the training that contact with the physical environment
and that life among a species own kind provide”. Ungkapan Hilgrad ini
dapat diartikan bahwa belajar merupakan pembentukan tingkah laku
individual melalui kontak dengan lingkungan. Melengkapi pendapat
Hilgard, Dimiyati & Mudjiono (2006:17) mengungkapkan bahwa:
Belajar merupakan tindakan dan perilaku kompleks. Sebagai tindakan
maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu
terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi
berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar.
Lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa keadaan alam, benda-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia atau hal-hal yang dijadikan
bahan belajar.
Dari definisi belajar menurut beberapa ahli di atas dapat disimpulkan
bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dari
serangkaian kegiatan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
lingkungannya sehingga membawa pada kondisi kehidupan yang lebih baik
dan bermakna.
2.1.1.2. Jenis-jenis Belajar
Belajar dibedakan menjadi delapan jenis, hal tersebut dikemukakan
oleh Robert M Gagne dalam Udin S Winataputra (2008:19). Kedelapan
jenis belajar tersebut adalah :
a) Belajar isyarat
Belajar isyarat adalah melakukan atau tidak melakukan sesuatu
karena adanya tanda atau isyarat. Bentuk belajar seperti ini biasanya
respon diberikan secara tidak sadar.
b) Belajar stimulus-respon
Belajar seperti ini terjadi pada diri individu karena adanya
rangsangan dari luar. Misalnya, membalas menendang bila ditendang.
c) Belajar rangkaian
Belajar rangkaian melahirkan perilaku yang segera atau spontan
seperti adik-kakak karena melalui perpaduan berbagai proses stimulus-
respon.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
d) Belajar asosiasi verbal
Belajar ini terjadi bila individu mampu menangkap makna bersifat
verbal. Misalnya, pesawat terbang seperti burung yang sedang terbang.
e) Belajar diskriminasi
Belajar diskriminasi misalnya, membedakan bentuk tumbuhan,
binatang, dsb. Belajar seperti ini terjadi bila individu berhadapan
dengan benda dan mencoba membedakannya.
f) Belajar konsep
Belajar konsep dipengaruhi jika individu sudak mampu melakukan
diskriminasi. Contohnya, adalah penggolongan mahkluk hidup.
g) Belajar pemecahan masalah
Proses memecahkan masalah selalu berkaitan dengan kecakapan
memecahkan masalah serta memperbesar kemampuan individu untuk
memecahkan masalah-masalah yang lain.
2.1.1.3. Ciri-ciri Belajar
Menurut Zainal Aqid (2009:48) belajar mempunyai karakteristik
tertentu, antara lain:
a) Belajar harus memungkinkan perubahan tingkah laku diri individu
yang meliputi tiga aspek, yaitu aspek pengetahuan (kognitif), aspek
sikap atau nilai (afektif), serta keterampilan (psikomotorik)
b) Belajar merupakan buah dari pengalaman yang terjadi karena adanya
interaksi antara dirinya dengan lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
c) Hasil belajar/perubahan sikap relatif tetap diperoleh melalui
pengalaman atau latihan.
2.1.1.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
Menurut Syah (1997:123) ada tiga faktor yang mempengaruhi
keberhasilan siswa dalam belajar yaitu:
a) Faktor internal (berasal dari dalam diri siswa) meliputi dua aspek yaitu
aspek fisiologis yang lebih bersifat jasmani dan aspek psikologis yang
bersifat rohaniah. Aspek psikologis meliputi inteligensi siswa, sikap
siswa, bakat siswa, minat siswa, dan motivasi siswa.
b) Faktor eksternal (berasal dari luar diri siswa) siswa dapat dibedakan
menjadi dua yakni lingkungan sosial dan lingkungan non sosial.
Lingkungan sosial yang dimaksud adalah para guru dan teman-teman
sekelas. Sedangkan faktor lingkungan non sosial seperti gedung sekolah
dan letaknya, alat-alat belajar dan lain sebagainya.
c) Faktor pendekatan belajar yaitu segala cara atau strategi yang digunakan
siswa dalam menunjang efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran
materi tertentu.
2.1.2. Minat Belajar
2.1.2.1. Pengertian Minat Belajar
Menurut Slamento (2010), minat adalah suatu rasa lebih suka dan
rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.
Menurut KBBI (2008) minat adalah keinginan yang kuat, gairah;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
kecenderungan hati yang sangat tinggi terhadap sesuatu. Menurut Winkel
(2004:211) minat adalah kecenderungan subyek yang menetap, untuk
merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa
senang mempelajari materi itu. Berdasarkan beberapa pengertian di atas
dapat disimpulkan bahwa pengertian minat adalah suatu rasa suka yang kuat
dan terikat terhadap sesuatu, sebagai contoh merasa senang mempelajari
materi tertentu.
2.1.2.2. Ciri-ciri Siswa Berminat dalam Belajar
Menurut Winkel (2004:212), ciri-ciri minat cenderung merasa
tertarik dan senang pada materi atau topik yang sedang dipelajarinya.
Melengkapi pendapat Winkel, Slamento (2010:180) menjelaskan bahwa:
“Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang
menunjukan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal
lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu
aktifitas. Siswa yang memiliki minat terhadap subjek tertentu
cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap
subjek tersebut”.
Berdasarkan beberapa ciri yang dikemukakan para ahli di atas, dapat
disimpulkan bahwa ciri-ciri minat yaitu rasa ingin tahu yang begitu besar
kepada materi atau topik membuat siswa merasa tertarik terhadap suatu
topik atau materi yang sedang dibahas atau dipelajari. Sehingga siswa
memusatkan perhatian secara penuh terhadap materi yang telah dipelajari
dengan perhatian tersebut maka siswa akan belajar lebih giat terhadap
materi tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2.1.2.3. Cara Meningkatkan Minat Siswa
Menurut Slamento (2010:180) cara paling efektif untuk
membangkitkan minat pada suatu subyek yang baru adalah dengan
menggunakan minat-minat siswa yang telah ada. Tanner & Tanner (1975)
dalam Slamento (2010:181), menyarankan agar guru berusaha membentuk
minat-minat yang baru dalam diri siswa, yaitu dengan menghubungkan
suatu materi dengan materi yang lalu, dan memberikan gambaran mengenai
kegunaan untuk masa depan.
Peran guru adalah memberikan ruang gerak kepada siswa, hal ini
bertujuan untuk meningkatkan minat siswa, dalam hal ini siswa
mendapatkan kesempatan untuk belajar secara mandiri, mendapatkan
bimbingan, dan guru harus melibatkan siswa dalam pembelajaran.
Berdasarkan persyaratan-persyaratan untuk meningkatkan minat siswa di
atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa guru harus bertindak
menghubungkan minat-minat yang telah ada dalam diri siswa, jika minat itu
belum ada guru dapat memberikan bujukan kepada siswa, pemberian ruang
gerak kepada siswa untuk belajar mandiri, guru mampu memberikan
bimbingan kepada siswa, dan siswa dapat terlibat dalam proses
pembelajaran, serta guru harus bersikap baik, jangan memberikan hukuman
kepada siswa jika siswa mendapatkan nilai yang buruk, pemberian hadiah
digunakan jika siswa mampu mengerjakan tugas dengan baik hal ini dapat
menumbuhkan minat siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
2.1.2.4. Indikator Minat
Menurut Slameto (2003:58) siswa yang berminat dalam belajar
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1) Mempunyai kecenderungan yang tetap untuk untuk memperhatikan dan
mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus.
2) Ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati.
3) Memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang
diminati. Ada rasa keterikatan pada sesuatu aktivitas-aktivitas yang
diminati.
4) Lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya daripada yang
lainnya.
5) Dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan.
Menurut Isnandar (2012:14-15), ciri-ciri minat belajar, yaitu:
1) Ekspresi perasaan senang, yang meliputi: 1) dimana siswa mampu
mengikuti pelajaran dengan antusias; 2) disaat guru memberikan tugas
kepada siswa, siswa tidak mengeluh; 3) siswa datang tepat waktu
sebelum pelajaran dimulai atau dilaksanakan; 4) siswa secara mandiri
menyiapkan peralatan pelajaran, contohnya buku; 5) dan siswa siap
mengikuti pelajaran dengan duduk dengan tenang untuk belajar.
2) Perhatian dalam mengikuti pelajaran, yang meliputi: 1) siswa mampu
aktif untuk bertanya dan aktif menjawab pertanyaan di saat pelajaran
berlangsung; 2) siswa menyimak penjelasan guru dengan seksama; 3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
siswa tidak melamun di dalam kelas; 4) dan siswa tidak mengobrol atau
mengganggu teman lain ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung.
3) Ketertarikan siswa pada materi, yang meliputi: 1) siswa giat membaca
buku pelajaran; 2) siswa membaca materi pelajaran sebelum diajarkan
oleh guru; 3) siswa membuat catatan pelajaran; 4) siswa berusaha dan
serius menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
4) Ketertarikan siswa pada metode guru, yang meliputi: 1) siswa
menanyakan kesulitan yang dialami; 2) siswa menunjukkan sikap yang
antusias dan memperhatikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran
dengan metode pembelajaran yang diajarkan guru.
5) Keterlibatan siswa dalam pembelajaran, yang meliputi: 1) siswa aktif
menyampaikan pendapat saat diskusi; 2) siswa bersedia membantu
teman lain yang mengalami kesulitan; 3) siswa mampu bekerja sama
dengan kelompok; 4) siswa berani mengerjakan tugas; 5) dan siswa
mengajukan diri untuk menjawab pertanyaan secara spontan dari guru.
Berdasarkan pemaparan ciri-ciri minat belajar yang dikemukakan
oleh Slameto dan Isnandar di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya
indikator-indikator minat belajar siswa terdiri dari
a) Memiliki perasaan senang terhadap mata pelajaran.
b) Memiliki perhatian atau konsentrasi dalam belajar.
c) Kemauan mengembangkan kompetensi/penguasaan terhadap materi.
d) Keterlibatan siswa dalam pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Peneliti menyimpulkan indikator minat belajar menjadi empat
indikator minat belajar karena setiap indikator minat tersebut masih
dijabarkan ke dalam deskriptor-deskriptor yang mencakup masing-masing
indikator tersebut.
2.1.3. Prestasi Belajar
2.1.3.1. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan
dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan
prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Prestasi belajar digunakan
untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa setelah proses belajar
mengajar. Sehubungan dengan prestasi belajar para ahli mengemukakan
pendapatnya sesuai pandangan yang mereka anut. S. Nasution (1996)
berpendapat bahwa prestasi belajar merupakan kesempurnaan seorang siswa
dalam berfikir, merasa, dan berbuat. Prestasi belajar seorang siswa
dikatakan sempurna jika memenuhi tiga aspek yaitu: aspek kognitif, aspek
afektif, dan aspek psikomotorik. Melengkapi pendapat Nasution, Winkel
(1996:162) mengatakan bahwa prestasi belajar merupakan salah satu bukti
yang menunjukkan kemampuan atau keberhasilan seseorang yang
melakukan proses belajar sesuai dengan bobot atau nilai yang berhasil
diraihnya.
Dari penjabaran Nasution dan Winkel di atas, dapat disimpulkan
bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemampuan yang dimiliki siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
dalam menerima, menolak, dan menilai informasi yang didapat setelah
mempelajari materi dengan memenuhi tiga aspek penting yaitu aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik.
2.1.3.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Mulyasa (2006:191), menjelaskan bahwa prestasi belajar bukanlah
sesuatu yang berdiri sendiri, tetapi merupakan hasil berbagai faktor yang
melatar belakanginya. Prestasi belajar siswa dibagi menjadi dua, yaitu faktor
dari dalam diri siswa (faktor intern) dan faktor dari lingkungan atau dari luar
diri siswa (faktor ekstern).
Faktor yang mempengaruhi prestasi dari dalam diri siswa (faktor
intern) antara lain :
a) Minat dan Motivasi
Minat merupakan sumber motivasi untuk mendorong seseorang
melakukan sesuatu. Sehingga minat berpengaruh besar terhadap suatu
aktifitas. Sedangkan motivasi adalah dorongan untuk melakukan suatu
kegiatan belajar. Kedua hal tersebut berpengaruh terhadap tingkat
keberhasilan belajar mengajar.
b) Kecerdasan
Kecerdasan merupakan suatu kemampuan belajar untuk dapat
menyesuaikan diri dengan situasi yang dihadapinya. Kecerdasan
dipengaruhi oleh kemampuan intelegensi siswa, jika intelegensinya tinggi
maka kecerdasan pesrta didik cenderung tinggi, begitu pula sebaliknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
c) Kesehatan
Kesehatan merupakan salah satu hal yang penting yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa. Jika siswa sakit maka tidak dapat
belajar dengan baik sehingga prestasi belajarnya akan menurun.
Selain faktor dari dalam diri siswa, terdapat faktor dari luar diri
siswa atau lingkungan (faktor ekstern), antara lain :
a) Keadaan Keluarga
Keluarga adalah lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat
seseorang dilahirkan dan tumbuh besar. Keluarga seharusnya menciptakan
rasa aman, sehingga siswa dapat merasa nyaman dalam proses belajar
yang dilakukan di lingkungan keluarga.
b) Keadaan Sekolah
Sekolah merupakan lembaga formal dan tempat dimana siswa
berkembang dan belajar setelah dari lingkungan keluarga. Lingkungan
sekolah yang baik akan mempengaruhi prestasi siswa tidak terkecuali
interaksi guru dengan siswa.
c) Lingkungan Masyarakat
Perkembangan pribadi anak dapat dipengaruhi oleh lingkungan
masyarakat. Lingkungan masyarakat dapat membentuk seorang anak,
sehingga terkadang seorang anak mengalami berbagai permasalahan
dalam belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
2.1.4. Pembelajaran Kooperatif
2.1.4.1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengan
cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara
kolaboratif. Banyak tokoh yang mendefinisikan tentang pengertian
kooperatif, seperti dijelaskan oleh Rusman (2011:204) Cooperative
Learning adalah teknik pengelompokan yang di dalamnya siswa bekerja
terarah pada tujuan bersama dalam kelompok kecil yang umumnya terdiri
dari 4-5 orang. Melengkapi pendapat Rusman, Abdulhak dalam
Rusmawan (2010:203) menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif
dilaksanakan melalui sharing proses antara peserta belajar, sehingga
dapat mewujudkan pemahaman bersama diantara peserta belajar itu
sendiri. Terdapat empat hal penting dalam strategi pembelajaran
kooperatif menurut Rusmawan (2010:204) yakni : 1) adanya siswa dalam
kelompok, 2) minat dan bakat siswa, 3) adanya upaya belajar dalam
kelompok, 4) adanya kompetensi yang harus dicapai oleh kelompok.
Dari pendapat beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
dalam pembelajaran kooperatif proses pembelajaran tidak harus belajar
dari guru kepada siswa, tetapi siswa dapat saling membelajarkan sesama
siswa lainnya dalam suatu kelompok belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2.1.4.2. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran Kooperatif berbeda dengan model pembelajaran
lainnya. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari proses pembelajaran yang
lebih menekankan pada proses kerjasama dalam kelompok. Tujuan yang
ingin dicapai tidak hanya kemampuan akademik dalam pengertian
penguasaan materi pelajaran, tetapi juga adanya unsur kerja sama untuk
penguasaan materi tersebut. Adanya kerja sama inilah yang menjadi ciri
khas dari Kooperatif (Rusman,2011:206). Menurut Ibrahim (2009)
pembelajaran kooperatif dilaksanakan mengikuti tahapan-tahapan sebagai
berikut:
1) Menyampaikan tujuan pembelajaran dan perlengkapan pembelajaran,
2) Menyampaikan informasi,
3) Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar,
4) Membantu siswa belajar dan bekerja dalam kelompok,
5) Evaluasi atau memberikan umpan balik,
6) Memberikan penghargaan.
2.1.4.3. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai
setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran yang disarikan dalam Ibrahim,
dkk (2009:7-8) sebagai berikut:
a) Meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Beberapa
ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa
memahami konsep-konsep yang sulit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
b) Penerimaan yang luas terhadap orang yang berbeda menurut ras,
budaya, kelas sosial, kemampuan, maupun ketidakmampuan.
Mengajarkan untuk saling menghargai satu sama lain.
c) Mengajarkan kepada siswa keterampilan kerjasama dan kolaborasi.
Keterampilan ini penting karena banyak anak muda dan orang dewasa
masih kurang dalam keterampilan sosial.
Johnson & Johnson (1994) dalam Trianto (2010:57) menyatakan
bahwa tujuan pokok pembelajaran kooperatif adalah memaksimalkan
belajar siswa untuk meningkatkan prestasi akademik dan pemahaman baik
secara individu maupun kelompok. Dari kedua pendapat di atas, dapat
disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran Kooperatif adalah untuk
meningkatkan keterampilan kepada siswa meliputi keterampilan akademik
maupun ketrampilan sosial (bekerjasama) menggunakan pembelajaran
dalam kelompok.
2.1.4.4. Tipe-Tipe dalam Pembelajaran Kooperatif
Menurut Slavin dalam Rismiati dan Susento (2007:228), ada lima
tipe pembelajaran kooperatif di antaranya:
a. Student Teams Achievement Division (STAD)
Dalam tipe ini, siswa berkelompok mengerjakan soal latihan dalam
lembar kerja. Tiap kelompok terdiri dari 4 atau 5 orang yang terdiri dari
siswa berkemampuan tinggi, sedang dan rendah. Setelah semua
kelompok sudah selesai mengerjakan soal, guru memberikan kunci
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
jawaban dan meminta siswa untuk memeriksa hasil pekerjaan.
Kemudian guru mengadakan kuis.
b. Teams Games Tournament (TGT)
Tipe ini hampir sama dengan STAD. Yang membedakan adalah dalam
tipe TGT ini tidak ada kuis, tetapi hasil belajar akan dievaluasi dengan
menggunakan permainan akademik seperti cepat tepat. Skor team
secara keseluruhan akan ditentukan oleh prestasi kelompok.
c. Learning Together
Dalam tipe ini guru menjelaskan materi pembelajaran. Setelah itu siswa
dibagi dalam kelompok heterogen yang terdiri dari empat sampai enam
orang untuk mengerjakan lembar kerja. Guru menilai hasil kerja
kelompok. Kemudian siswa mengerjakan kuis secara individual yang
mana kuis tersebut akan dinilai oleh guru sebagai hasil kerja individu.
d. Group Investigation
Dalam tipe ini, siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok
mempelajari satu bagian materi pelajaran, kemudian menjelaskannya
kepada seluruh siswa di kelas. Diharapkan untuk menerima tanggung
jawab besar untuk menentukan apa yang dipelajari, mengorganisasikan
kelompok mereka sendiri tentang bagaimana cara menguasai materi dan
memutuskan bagaimana mengkomunikasikannya kepada seluruh siswa
di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
e. Jigsaw I
Dalam tipe ini, tiap kelompok terdiri dari lima atau enam orang. Setiap
anggota kelompok diminta untuk mempelajari satu bagian materi
pelajaran kemudian menjelaskannya kepada anggota kelompok yang
lain, kemudian guru mengadakan kuis.
f. Jigsaw II
Dalam tipe ini, pembelajaran dilaksanakan dengan cara berkelompok 4-5
siswa. Guru memberikan keseluruhan materi yang akan dipelajari dalam
kelompok asal, kemudian setiap anggota kelompok diminta untuk
mempelajari satu bagian materi pelajaran dan bergabung dalam
kelompok ahli. Kegiatan selanjutnya adalah kembali ke kelompok asal
dan hasil diskusi disharingkan untuk bahan presentasi. Kemudian guru
mengadakan kuis/evaluasi.
2.1.5. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II
Tipe Jigsaw II ini dikembangkan oleh Elliot Aronson dan kawan-
kawan dari Universitas Texas dan kemudian diadaptasi oleh Slavin dan
kawan-kawan (Sugiyanto,2010:45). Menurut Suprijono (2011:89)
pembelajaran kooperatif dengan tipe Jigsaw II diawali dengan pengenalan
topik yang akan dibahas oleh guru. Guru bisa menuliskan topik yang
dipelajari pada papan tulis, white board, penayangan power point dan
sebagainya. Pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II, terdapat
kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal yaitu kelompok induk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
siswa yang beranggotakan siswa dengan kemampuan, asal, dan latar
belakang keluarga yang beragam/heterogen. Kelompok asal merupakan
gabungan dari beberapa ahli. Kelompok ahli adalah kelompok siswa yang
terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan untuk
mempelajari dan mendalami topik tertentu serta menyelesaikan tugas-tugas
yang berhubungan dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada
anggota kelompok asal.
Menurut Trianto (2010:75) pada tipe Jigsaw II ini siswa memperoleh
kesempatan belajar secara keseluruhan konsep (scan read) sebelum ia
belajar spesialisasinya untuk menjadi ahli (expert). Hal ini untuk
memperoleh gambaran menyeluruh dari konsep yang akan dibicarakan.
Melengkapi pendapat Trianto, Egen. P dan Kauchak. D (2012:137)
mengatakan bahwa Jigsaw II merupakan strategi pembelajaran dimana
siswa individu menjadi pakar tentang sub bagian satu topik dan
mengajarkan sub-bagian itu kepada orang lain. Menurut Slavin (2005:237)
mengenai tipe Jigsaw II adalah
“Jigsaw II dapat digunakan jika materi yang akan dipelajari dalam
bentuk narasi tertulis. Metode ini paling sesuai untuk subjek-subjek
seperti pelajaran ilmu sosial, literatur, sebagian pelajaran ilmu
pengetahuan ilmiah, dan bidang-bidang lainnya yang tujuan
pembelajaran lebih kepada penguasaan konsep daripada penguasaan
kemampuan. Pengajaran “bahan baku” untuk Jigsaw II biasanya
berupa sebuah bab, cerita, biografi atau materi-materi narasi atau
deskripsi”.
Berdasarkan dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran tipe Jigsaw II adalah siswa diberikan kesempatan belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
secara keseluruhan konsep sebelum ia belajar spesialisasinya untuk menjadi
ahli. Hal ini bertujuan agar siswa dapat mengetahui keseluruhan materi yang
akan dipelajarinya. Jadi setidaknya siswa sudah mengetahui garis besar
materi yang dipelajari dalam kelompok. Setelah itu baru siswa akan
mendalami bagian yang akan menjadi spesialisnya untuk dijelaskan kepada
anggota kelompok asal.
2.1.5.1. Langkah-langkah Pembelajaran tipe Jigsaw II
Langkah-langkah pembelajaran tipe Jigsaw II menurut Trianto
(2010:238), yaitu:
a) Orientasi, guru menyampaikan tujuan pada materi yang akan dipelajari.
Memberikan penekanan tentang manfaat penggunaan tipe Jigsaw II
dalam proses belajar mengajar. Guru memberikan motivasi untuk
meningkatkan rasa percaya diri, kritis, dan bekerja kelompok dengan
baik. Siswa diminta belajar konsep secara keseluruhan, yang berguna
untuk memperoleh gambaran keseluruhan konsep.
b) Pengelompokan, guru sudah membentuk berdasarkan tigkat kemampuan
siswa, dalam hal ini siswa tidak perlu mengetahui. Guru membagi dalam
25% kelompok sangat baik, 25% kelompok baik, 25% kelompok
sedang, dan 25% kelompok rendah.
c) Diskusi. Selanjutnya kelompok yang telah dibentuk dipecah menjadi
kelompok yang akan mempelajari materi yang guru berikan dan dibina
agar menjadi kelompok ahli. Kelompok ahli yang sudah terbentuk
memulai untuk berdiskusi. Diskusi dilakukan dalam setiap kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
dan membahas satu materi yang sama sesuai dengan materi yang telah
diberikan guru, kemudian siswa kelompok ahli kembali dalam grup
semula atau kelompok asal. Selanjutnya anggota kelompok untuk
mempresentasikan keahliannya atau hasil diskusi pada kelompok ahli
kepada anggota kelompoknya secara bergiliran.
d) Presentasi. Proses ini bertujuan untuk membantu siswa dalam
memahami materi yang belum jelas atau terpotong karena ada anggota
yang tidak hadir.
e) Tes (Penilaian). Guru memberikan penilaian, berupa tes tulis untuk
dikerjakan siswa yang memuat seluruh konsep atau materi yang
didiskusikan. Pada tes ini, siswa tidak diperbolehkan untuk bekerja
sama.
f) Pengakuan kelompok. Penilaian didasarkan poin kemajuan individu,
penilaian didasarkan pada seberapa jauh poin itu melampaui rata-rata
poin sebelumnya bukan didasarkan pada skor akhir yang diperoleh
siswa.
2.1.5.2. Evaluasi dalam Tipe Jigsaw II
Terdapat beberapa langkah dalam melakukan penilaian Jigsaw II yaitu
(Slavin, 2005:159-163):
a) Pengetesan
Tes dilakukan dengan guru memberikan soal evaluasi kepada siswa
untuk menjawab secara individual tentang materi yang telah dipelajari.
Siswa mengerjakan soal secara individu untuk memperlihatkan apa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
telah mereka pelajari secara individual.
b) Skor Peningkatan/Kemajuan
Siswa memperoleh skor peningkatan berdasarkan tingkat skala
dimana skor tes mereka melebihi atau kurang dari skor dasar mereka.
Untuk itu, terdapat langkah-langkah dalam menghitung skor individual
yaitu:
a. Menetapkan skor dasar
Setiap siswa diberikan skor dasar berdasarkan skor kuis yang lalu atau
nilai evaluasi pada materi sebelumnya.
b. Menghitung skor kuis terkini
Setiap siswa memperoleh poin untuk kuis yang berkaitan dengan
pelajaran terkini.
c. Menghitung skor peningkatan/kemajuan
Siswa akan memperoleh poin peningkatan yang besarnya ditentukan
apakah skor kuis menyamai atau melampaui skor dasar mereka dengan
menggunakan skala skor kuis sebagai berikut (Slavin, 2005:159):
Tabel 1. Pedoman poin kemajuan siswa berdasarkan Jigsaw II
No. Skor Kuis Poin
Kemajuan
1. Lebih dari 10 poin di bawah skor awal 5
2. 10-1 poin di bawah skor awal 10
3. Skor akhir Sampai 10 poin di atas skor awal 20
4. Lebih dari 10 poin di atas skor awal 30
5. Kertas jawaban sempurna (terlepas dari skor
awal) 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Sedangkan format lembar penyekoran kuis ditunjukkan sebagai
berikut:
Contoh:
Tabel 2. Contoh Format Lembar Penyekoran Kuis No. Siswa Skor Awal Skor Kuis Skor Kemajuan
1. A 90 100 30
2. B 80 60 5
3. C 75 80 20
Dst.
c) Penghargaan Skor Tim
Kegiatan akhir dari suatu penilaian dan evaluasi sangat penting
dilakukan dalam pembelajaran kooperatif yang berupa pemberian
penghargaan. Setelah poin setiap siswa diperoleh, kemudian nilai poin
dimasukkan ke dalam nilai kelompok mereka untuk mencari kelompok
yang mendapat poin tertinggi dan mendapat pengakuan kelompok. Untuk
lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3. Lembar Penilaian Kelompok Berdasarkan Jigsaw II
Kelompok Nama Anggota Poin Peringkat
1. A 1.
2.
3.
4.
Jumlah
2. B 1.
2.
3.
4.
Jumlah
Untuk kelompok dengan rata-rata skor 21 ≤ N ≤ 30 mendapat
sertifikat tim istimewa (Super team), kelompok dengan rata-rata skor 16 ≤
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
N ≤ 20 mendapat sertifikat tim sangat baik (Great team) dan kelompok
dengan rata-rata skor 6 ≤ N ≤ 15 mendapat sertifikat tim baik (Good team)
(Slavin,2009:160).
2.1.5.3. Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw I
Perbedaan antara tipe Jigsaw II dan Jigsaw I dapat terlihat dari hasil
proses itu sendiri dan dalam cara dimana saling membantu. Pada Jigsaw II
siswa mensyaratkan siswa untuk mempelajari materi kembali, pendekatan
digabungkan dengan menggunakan struktur hadiah ekstrinsik, dimana
kelompok inti disebut dengan kelompok “tim” yang terdiri dari berbagai
latar belakang kemampuan yang berbeda (pintar, sedang, kurang pintar).
Slavin dalam Huda (2012:118) menjelaskan bahwa pada Jigsaw II setiap
kelompok “berkompetisi” untuk memperoleh penghargaan kelompok
(group reward). Hal ini juga yang membedakan Jigsaw II dan Jigsaw I
karena pada Jigsaw I siswa hanya berkompetisi untuk memperoleh nilai
individu. Menurut Sharan (2012:58) dalam Jigsaw II skor peningkatan
diperuntukkan agar siswa yang kurang pintar mampu menyumbangkan yang
lebih berbobot kepada kelompoknya. Penghargaan kelompok dapat
diumumkan di kelas. Dengan penghargaan tersebut maka setiap kelompok
akan terdorong kerjasamanya dan berusaha untuk meningkatkan skornya.
Jigsaw II merupakan sebuah adaptasi dari tipe Jigsaw Elliot
Aronson (1978). Jigsaw II dalam hal ini juga membantu siswa belajar setiap
mata pelajaran, mulai dari keterampilan dasar sampai pemecahan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
yang kompleks. Seperti halnya pada Jigsaw I, setiap siswa menjadi ahli
dalam materi yang dipelajarinya dan bertanggung jawab atas materi yang
ditugaskan. Perbedaan yang mendasar adalah dalam Jigsaw II, siswa
membaca semua materi karena dapat membantu siswa untuk mendapatkan
gambaran besar sebelum mereka membaca kembali untuk menemukan
informasi yang berkaitan dengan topik yang ditugaskan. Kelebihan dari
Jigsaw II adalah bahwa semua siswa membaca semua materi yang akan
membuat konsep-konsep yang telah disatukan menjadi lebih mudah
dipahami. Dalam Jigsaw I, siswa menerima penjelasan potongan materi dari
teman dari kelompok asal. Hal ini mengkhawatirkan karena bisa jadi siswa
tersebut belum memahami materi. Jigsaw II cocok digunakan apabila materi
yang dipelajari berbentuk narasi tertulis seperti pelajaran sosial, sastra,
beberapa bagian sains, dan pelajaran lain yang bertujuan lebih menekankan
pada konsep daripada keterampilan. Bahan ajar Jigsaw II biasanya
merupakan sebuah bab, cerita, biografi, dan bahan deskriptif lainnya.
2.1.6. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial
2.1.6.1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Ilmu Pengetahuan Sosial yang disingkat menjadi IPS. Menurut
Sapriya (2009:7), istilah IPS di Indonesia mulai di kenal sejak tahun 1970an
sebagai hasil kesepakatan komunikasi akademik dan secara formal mulai
digunakan dalam sistem pendidikan nasional dalam kurikulum 1975. Dalam
dokumen kurikulum tersebut IPS merupakan salah satu nama mata pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Mata
pelajaran IPS merupakan sebuah nama mata pelajaran ilmu integrasi dari
mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta mata pelajaran ilmu
sosial lainnya. Tokoh lain Solihatin (2008:14) berpendapat IPS adalah ilmu
yang membahas hubungan antara manusia dan lingkungannya, lingkungan
dimana anak didik tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat,
dihadapkan pada berbagai permasalahan yang ada dan terjadi di lingkungan
sekitar. Melengkapi pendapat di atas, National Council for Social Studies
(NCSS) mendefinisikan IPS adalah sebagai berikut:
“Social studies are the integrated study of the social sciences and
humanities to promote civic competence. Within the school program,
social studies provides coordinated, systematic study drawing upon
such disciplines as anthropology, archaeology, economics,
geography, histori, law, philosophy, political science, psychology,
religion, and sociology, as well asappropriate content from the
humanities, mathematics, and the natural sciences” (Savage and
Armstrong, 1996).
Pendidikan IPS adalah studi ilmu-ilmu sosial dan humaniora yang
diintegrasikan untuk tujuan membentuk kompetensi kewarganegaraan. IPS
disekolah menjadi suatu studi secara sistematik dalam berbagai disiplin
ilmu seperti anthropologi, arkheologi, ekonomi, geografi, sejarah, hukum,
filsafat, politik, psikologi, agama, dan sosiologi, sebagaimana yang ada
dalam ilmu-ilmu humaniora, bahkan termasuk matematika, dan ilmu ilmu
alam dapat menjadi aspek dalam IPS.
Dari berbagai pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) adalah mata pelajaran yang merupakan suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
perpaduan dari sejumlah disiplin ilmu sosial seperti geografi, sosiologi,
sejarah, ekonomi, hukum, politik, kewarganegaraan dan masih banyak lagi.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) lebih banyak menekankan hubungan antara
manusia dengan masyarakat, hubungan manusia didalam masyarakat,
disamping hubungan manusia dengan lingkungan fisiknya.
2.1.6.2. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial
Menurut Rosdijati (2010:1) mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) merupakan satu diantara sekian banyak mata pelajaran yang diberikan
di tingkat SD/MI/SDLB. Hal ini dinyatakan dalam Standar Isi 2006. IPS
mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang
berkaitan dengan isu sosial. Melalui mata pelajaran IPS, siswa diarahkan
untuk dapat mencapai kompetensi sebagai berikut:
a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya.
b. Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan
sehari-hari.
c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan
berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk ditingkat lokal,
nasional dan global.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Menurut Marpaung dalam Rosdijati (2010:2), walaupun memiliki
tujuan yang sangat mulia, kualitas pembelajaran IPS sering kali jauh dari
harapan. Para guru mengalami masalah klasik yaitu rendahnya prestasi
siswa serta kurangnya minat terhadap pelajaran IPS di sekolah. Hal ini
terjadi karena para siswa umumnya menganggap IPS adalah pelajaran yang
tidak penting sehingga tidak penting pula untuk diikuti atau didalami.
Umumnya para guru menyajikan IPS dengan kaku dan cenderung
membosankan. Guru menyampaikan informasi yang dibacanya dari buku,
sementara siswa diminta mendengarkan atau mencatat, tanpa ada interaksi
dan proses pembelajaran yang aktif. Guru tidak mendorong siswa untuk
menggali strategi sendiri, melainkan secara instan menerima apa yang
diberikan guru. Dampaknya, siswa hanya menyampaikan apa yang mereka
terima dari guru.
Pelajaran IPS sebenarnya berisi fakta, peristiwa yang sangat dekat
dengan kehidupan siswa. Oleh karena itu, sudah semestinya pelajaran IPS
menarik dan menyenangkan untuk dipelajari oleh siswa. Dengan tujuan
tersebut maka siswa diharapkan dapat memadukan antara konsep yang ada
dengan keadaan nyata dalam lingkungannya, sehingga siswa mempunyai
keterampilan untuk menemukan informasi dalam memecahkan masalah
yang terjadi di sekitar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2.1.6.3. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS Kelas IV
Standar Kompetensi (SK) mata pelajaran IPS kelas IV semester 2
adalah mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan
teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi. Dari standar
kompetensi tersebut kemudian dijabarkan menjadi empat Kompetensi Dasar
(KD) “2.1 Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya
alam dan potensi lain di daerahnya”, KD “2.2 Mengenal pentingnya
koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat”, KD “2.3
Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi
serta pengalaman menggunakannya”, KD “2.4 Mengenal permasalahan
sosial di daerahnya”.
Dari hasil pengamatan, wawancara kepada guru kelas dan siswa,
serta melihat hasil dokumen dua tahun lalu diketahui bahwa siswa yang
mendapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk tahun
ajaran 2010/2011 ada 57% atau 20 dari 35 siswa dan 43% atau 15 dari 35
siswa yang dinyatakan tuntas dalam materi tersebut. Nilai rata-rata kelas
adalah 60 masih di bawah nilai KKM yaitu 65. Pada tahun ajaran 2011/2012
ada 66 % (21 siswa) yang mendapatkan nilai di bawah KKM dan hanya
terdapat 34% (11 siswa) yang dinyatakan tuntas dalam materi tersebut. Nilai
rata-rata dari seluruh siswa yang ada di kelas tersebut hanya 60 masih di
bawah nilai KKM yaitu 65. Dari kedua data di atas dapat disimpulkan
bahwa rata-rata nilai siswa kondisi awal adalah 60 dan 61% siswa yang
mendapatkan nilai dibawah KKM, sedangkan 39% siswa dinyatakan tuntas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Dari fakta di atas maka peneliti akan meningkatkan prestasi belajar
siswa kelas V SDN Caturtunggal 3 pada KD “2.3 Mengenal perkembangan
teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman
menggunakannya” dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
dengan tipe Jigsaw II.
2.1.7. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II pada Mata
Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II merupakan salah satu
pembelajaran yang cocok untuk mata pelajaran IPS. Hal ini sependapat
dengan Trianto (2010:59) yang mengatakan bahwa model pembelajaran
kooperatif, juga dapat membantu siswa untuk dapat memecahkan masalah,
mampu berfikir kritis dalam suatu masalah, menerapkan pengetahuan, dan
pengalaman, dari semua ini pembelajaran kooperatif dapat membantu siswa
dalam meningkatkan kualitas dalam pembelajaran.
Slavin (2005:237), menyatakan sebagai berikut:
Jigsaw II dapat digunakan jika materi yang akan dipelajari dalam
bentuk narasi tertulis. Metode ini paling sesuai untuk subjek-subjek
seperti pelajaran ilmu sosial, literatur, sebagian pelajaran ilmu
pengetahuan ilmiah, dan bidang-bidang lainnya yang tujuan
pembelajaran lebih kepada penguasaan konsep daripada penguasaan
kemampuan. Pengajaran “bahan baku” untuk Jigsaw II biasanya
berupa sebuah bab, cerita, biografi atau materi-materi narasi atau
deskripsi.
Dari uraian berbagai pendapat di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II mampu dipadukan
dengan mata pelajaran IPS. Dalam pembelajaran IPS siswa dibentuk dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
kelompok asal dan setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Siswa diberikan
kesempatan untuk mempelajari materi secara keseluruhan. Guru
memberikan tugas kepada siswa dan setiap anggota asal mendapatkan sub
materi yang berbeda. Siswa yang mendapatkan sub materi yang sama
berkumpul menjadi satu dan disebut dengan kelompok ahli. Kelompok ahli
saling berdiskusi dan kembali ke kelompok asal. Siswa saling berdiskusi
tentang apa yang dipelajari dari diskusi kelompok ahli. Siswa saling
membantu mengemukakan pendapatnya dan membantu anggota
kelompoknya supaya memahami materi. Setelah berdiskusi siswa
mendapatkan kuis (tes) yang berguna untuk mengukur kemampuan siswa.
2.2. Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan
Terdapat enam penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini,
berikut akan dijabarkan satu persatu penelitian mengenai tipe Jigsaw, penelitian
mengenai minat, penelitian mengenai prestasi belajar dan pembelajaran IPS.
peneliti tidak mencantumkan penelitian mengenai tipe Jigsaw II karena
penelitian tipe Jigsaw II belum pernah digunakan sebagai topik penelitian oleh
peneliti terdahulu.
1. Penelitian yang dilakukan oleh Seren (2010) dengan judul “Upaya
meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS melalui penerapan model
pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw Siswa kelas VIII SMP
Karitas Ngaglik”. Bentuk penelitian tersebut adalah penelitian tindakan
kelas. Penelitian ini menjelaskan kondisi awal motivasi belajar siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
33,33%, dan setelah dilaksanakan tindakan hasil yang dicapai pada siklus I
77,77%. Sedangkan pada siklus II hasil yang dicapai 72,22%,. Untuk prestasi
belajar setelah melaksanakan tindakan siklus pertama diperoleh hasil rata-
rata siswa mencapai 64,42 dan pada siklus dua nilai rata-rata mencapai
75,38. Target yang ditetapkan peneliti untuk peningkatan prestasi belajar
siswa yaitu nilai rata-rata ulangan mencapai 75. Setelah tindakan pada siklus
kedua target telah tercapai, bahkan melebihi target yang telah ditetapkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Nicodemus Yordan Adheyanto (2011)
dengan judul “Peningkatan sikap, minat, dan prestasi belajar siswa dengan
pendekatan pedagogi reflektif pada mata pelajaran IPS kelas V SD Kanisius
Gayam Semester Genap tahun ajaran 2010/2011” hasil penelitian
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan secara signifikan, demikian juga
dengan rata-rata minat belajar, dan prestasi belajar siswa. Hal ini dibuktikan
dengan nilai rata-rata minat belajar siswa adalah kondisi awal 58,25, siklus I
71,25, dan siklus II 81,47. Untuk prestasi belajar kondisi awal 67,50, siklus I
69,31, Dan siklus II 78,75. Kondisi awal, siklus I , dan siklus II.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Kristina Dewi Setyawati (2010) dengan judul
“Peningkatan prestasi belajar IPA siswa kelas IV dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penelitian menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa. Kondisi awal siswa hanya 13 atau 50 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
siswa yang tuntas, setelah dilakukan siklus I sebanyan 13 siswa atau 61,53 %
siswa yang mencapai ketuntasan. Sedangkan pada siklus II 20 siswa atau
76,9 % siswa yang mencapai ketuntasan.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Wayan Susanto (2009) dengan judul
“Peningkatan prestasi belajar dalam matapelajaran IPS menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada siswa kelas V SD Pangudi Luhur
Yogyakarta Tahun 2009/2010”. Dalam penelitian ini, data awal yang
diperoleh nilai siswa adalah 53,05. Kemudian setelah dilakukan tindakan
siklus I nilai yang diperoleh meningkat mencapai 61,05 dan pada siklus II
meningkat mencapai 72,22. Sehingga dapat diperoleh kesimpulan bahwa
terdapat peningkatan prestasi hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS
dengan menggunakan model pembelajaran tipe Jigsaw.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Yalvema Miaz (2012) dengan judul
“Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar IPS siswa SD”. Dalam penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk
mendeskripsikan penerapan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan
meningkatkan proses dan hasil belajar IPS siswa SD. Subjek penelitian
adalah siswa kelas V SDN Baringin Anam Kecamatan Baso Kabupaten
Agam. Hasil penelitian menunjukkan penerapan pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw dalam pembelajaran IPS, meliputi penyajian materi, expert group,
home group, dan menjawab kuis. Penerapan model kooperatif tipe Jigsaw
dapat meningkatkan kualitas dan hasil belajar IPS di SD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
6. Penelitian yang dilakukan oleh Ujang Isnandar (2012) dengan judul
“Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Teknik Jigsaw Materi Perjuangan dalam Mempertahankan
Kemerdekaan Indonesia pada Siswa Kelas VB SD Karitas Ngaglik
Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011/2012” dengan hasil penelitian
menunjukkan pada siklus I skor rata-rata minat belajar sebesar 64,42. Pada
siklus II skor rata-rata minat belajar sebesar 76,50. Peningkatan prestasi
menunjukkan pada siklus I rata-rata ulangan siswa sebesar 66,04 dan
sebanyak 62,5% siswa sudah mencapai ketuntasan belajar. Pada siklus II
rata-rata ulangan siswa sebesar 79,17 dan sebanyak 83,3% siswa sudah
mencapai KKM. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran
kooperatif teknik Jigsaw dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar pada
siswa kelas VB SD Karitas Ngaglik Yogyakarta tahun pelajaran 2011/2012.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Gambar 1. Literature Map penelitian-penelitian sebelumnya
2.3. Kerangka Berpikir
Standar Kompetensi (SK) mengenal sumber daya alam, kegiatan
ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
bagi kelas IV SD merupakan materi yang cukup sulit untuk dipahami, hal
ini dikarenakan siswa dituntut untuk berimajinasi (abstrak). Berdasarkan
tingkat perkembangan siswa SD yang masih terdapat dalam tahap operasional
konkrit, maka guru harus membawa materi tersebut dalam konteks yang
konkrit atau yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, terutama ketika
menjelaskan mengenai Kompetensi Dasar (KD) “2.3. Mengenal perkembangan
teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman
menggunakannya.
Seren (2010)
Meningkatkan motivasi belajar IPS melalui
model Kooperatif Tipe Jigsaw
Nichodemus Y. Adheyanto (2012)
Peningkatan sikap, minat, dan prestasi
belajar siswa dengan pendekatan pedagogi
reflektif pada mata pelajaran IPS
Kristina Setyawati (2010)
Peningkatan prestasi belajar IPA siswa
kelas IV dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw
Wayan Susanto (2009)
Peningkatan prestasi belajar dalam
matapelajaran IPS menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
Yang perlu diteliti: peningkatan minat dan
prestasi belajar IPS melalui penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
II
Yalvema Miaz(2012) Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
IPS siswa SD
Ujang Isnandar (2012)
peningkatan minat dan prestasi belajar
menggunakan model pembelajaran
kooperatif teknik jigsawpada siswa kelas v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II akan menyajikan situasi
pembelajaran yang menyenangkan dimana siswa dapat mempelajari sendiri
salah satu materi yang kemudian disharingkan kepada kelompok. Hal ini
diharapkan akan melatih siswa untuk terbuka dengan teman sebayanya,
sehingga suasana pembelajaran diharapkan akan lebih menyenangkan karena
siswa tidak akan hanya mendengarkan guru yang ceramah.
Peneliti menggunakan pembelajaran tipe Jigsaw II ini dikarenakan
peneliti ingin mencoba memberikan solusi terhadap upaya pembelajaran.
Dengan pembelajaran yang menarik diharapkan siswa semakin aktif dan
termotivasi dalam belajar, sehingga prestasi belajar siswa pun akan meningkat.
Dengan menerapkan pembelajaran tipe Jigsaw II pada pembelajaran IPS,
diharapkan minat dan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 akan
meningkat.
2.4. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir itulah peneliti merumuskan hipotesis
tindakan sebagai berikut:
2.4.1. Penerapan metode Kooperatif tipe Jigsaw II dalam upaya meningkatkan minat
dan prestasi belajar siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 pada mata pelajaran
IPS materi mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan
transportasi serta pengalaman menggunakannya dapat dilakukan dengan
langkah-langkah yang tepat yaitu sebagai berikut: (a) Orientasi umum mengenai
target yang harus dikuasai siswa; (b) Pembentukan kelompok dan penyampaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
tujuan; (c) Diskusi membahas tugas dalam kelompok ahli; (d) Sharing setiap
anggota kelompok ahli dalam kelompok asal; (e) Presentasi kelompok asal; (f)
Evaluasi; (g) Pengakuan kelompok berdasarkan model pembelajaran tipe
Jigsaw II.
2.4.2. Penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dapat meningkatkan minat
siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 khususnya pada kompetensi dasar:
mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta
pengalaman menggunakannya.
2.4.3. Penggunaan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dapat meningkatkan
prestasi siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 khususnya pada kompetensi dasar:
mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta
pengalaman menggunakannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini peneliti memaparkan tentang jenis penelitian, setting penelitian,
rencana penelitian, persiapan, rencana setiap tindakan, instrumen penelitian, teknik
pengumpulan data, teknik analisis data, indikator keberhasilan, dan jadwal penelitian.
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas
(PTK). Menurut Mulyasa (2006:11) penelitian tindakan kelas yaitu suatu upaya
untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok siswa dengan memberikan
sebuah tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan. Tindakan tersebut
dilakukan oleh guru, oleh guru bersama-sama dengan siswa, atau oleh siswa di
bawah bimbingan dan arahan guru, dengan maksud untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pembelajaran.
Desain penelitian ini menggunakan model penelitian Kemmis dan Mc
Taggart. Menurut Kemmis dan MC Taggart dalam Kusumah dan Dwitagama
(2008:21) menjelaskan bahwa model penelitian ini terdiri atas adanya
perencanaan saat akan mengadakan penelitian, dan disertai dengan tindakan dan
pengamatan saat penelitian, kemudian adanya refleksi dari semua kegiatan yang
telah dilakukan dan merancang kembali apa yang akan direncanakan untuk
tindakan selanjutnya. Rangkaian tersebut dapat dilihat dalam gambar berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Keterangan:
= Kegiatan
= Kegiatan berlangsung secara bersamaan
= Urutan pelaksanaan kegiatan
Gambar 2. Langkah–langkah penelitian tindakan (Kemmis dan Mc Taggart)
3.2. Setting Penelitian
3.2.1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SDN Caturtunggal 3 Yogyakarta. Peneliti
memilih SDN Caturtunggal 3 karena berdasarkan pengamatan, guru di SD
ini belum menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dalam
pembelajaran IPS sehingga peneliti ingin mengimplementasikan
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II untuk menyelesaikan masalah yang
terdapat di sekolah tersebut khususnya di kelas IV dalam KD “2.3. Mengenal
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan
Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan
Identifikasi
Perencanaan
Perencanaan
Siklus I
Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta
pengalaman menggunakannya”.
SDN Caturtunggal 3 beralamat di Jl. Kaliurang KM 4,5, Kocoran,
Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta.
3.2.2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas IV SDN
Caturtunggal 3 Yogyakarta yang berjumlah 29 siswa dengan 15 siswa putra
dan 14 siswa putri.
3.2.3. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran
kooperatif teknik Jigsaw II untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar
mata pelajaran IPS semester II khususnya Kompetensi Dasar “2.3 Mengenal
perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta
pengalaman menggunakannya”.
3.3. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dan permasalahan
yang dihadapi berasal dari dalam pembelajaran di dalam kelas. Dalam
penelitian ini terdiri dari dua siklus, dimana pada setiap siklus kegiatan
pembelajaran dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan atau
pengamatan, dan refleksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Data penelitian yang diperoleh berupa hasil tes ulangan siswa dua
tahun lalu berturut-turut yang menunjukkan hasilnya kurang dari Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yakni untuk tahun ajaran 2010/2011 ada 57%
atau 20 dari 35 siswa dan 43% atau 15 dari 35 siswa yang dinyatakan tuntas
dalam materi tersebut. Nilai rata-rata kelas adalah 60 masih di bawah nilai
KKM yaitu 65. Pada tahun ajaran 2011/2012 ada 66% (21 siswa) yang
mendapatkan nilai di bawah KKM dan hanya terdapat 34% (11 siswa) yang
dinyatakan tuntas dalam materi tersebut. Nilai rata-rata dari seluruh siswa
yang ada di kelas tersebut hanya 60 masih di bawah nilai KKM yaitu 65. Dari
kedua data di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai siswa kondisi awal
adalah 60 dan 61% siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM, sedangkan
39% siswa dinyatakan tuntas. Sehingga akan dilakukan tindakan agar prestasi
siswa dapat meningkat.
3.3.1. Persiapan
Persiapan yang dilakukan peneliti sebelum melakukan penelitian
tindakan kelas, yaitu:
a) Meminta surat ijin dari kampus yang diminta di sekretariat Prodi PGSD
untuk melakukan pengamatan.
b) Meminta izin kepada Kepala SDN Caturtunggal 3 untuk melakukan
kegiatan di SD tersebut.
c) Melakukan pengamatan pada siswa kelas IV untuk memperoleh gambaran
mengenai kegiatan pembelajaran serta karakteristik siswanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
d) Melakukan pengamatan untuk mengetahui gambaran mengenai minat dan
prestasi belajar siswa dalam KD “2.3 Mengenal perkembangan teknologi
produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman
menggunakannya”.
e) Melakukan wawancara dengan guru kelas IV SDN Caturtunggal 3.
f) Mengidentifikasi masalah yang ada di kelas yakni kurangnya minat dan
rendahnya prestasi belajar siswa tentang KD “2.3 Mengenal perkembangan
teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman
menggunakannya”.
g) Menyusun rencana tindakan penelitian dalam setiap siklus.
h) Membuat gambaran awal mengenai minat dan prestasi belajar siswa kelas
IV pada KD “2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi,
komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya”.
i) Menyusun silabus, RPP, LKS, kisi-kisi soal, instrumen penilaian,
pembuatan alat peraga, instrumen penelitian.
3.3.2. Rancangan Tindakan Pembelajaran
Sebelum pelaksanaan pembelajaran dengan pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw II, siswa diberi tugas untuk membaca materi pelajaran yang akan
diajarkan pada pertemuan berikutnya mengenai materi yang telah ditentukan.
Siklus 1 dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan dengan rancangan
tindakan pembelajaran sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
3.3.2.1. Siklus 1
1. Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus I ini adalah
mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dan akan digunakan
dalam penelitian. Dalam perencanaan di siklus I ini peneliti
mempersiapkan materi mengenai mengenal perkembangan teknologi
produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman
menggunakannya, membuat silabus dan RPP, menyiapkan lembar
pengamatan minat siswa, lembar wawancara, lembar kuesioner minat dan
tes prestasi belajar yang sudah diuji validitas, serta menentukan jadwal
pelaksanaan.
2. Pelaksanaan
Pertemuan I
Sebelum memulai pembelajaran terlebih dahulu siswa diajak
untuk memulai pembelajaran dengan doa pembukaan. Setelah itu siswa
diberikan memberikan apersepsi mengenai materi yang akan dipelajari
pada pertemuan kali ini yakni mengenal perkembangan teknologi
produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman
menggunakannya. Mengenai bentuk apersepsi yang diberikan lebih
lengkapnya dapat dibaca pada lampiran Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang dilanjutkan
dengan pembentukan kelompok, kelas dibagi menjadi 6 kelompok dan di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
setiap kelompok terdiri dari 5 siswa. Siswa kemudian berkumpul bersama
kelompok masing-masing. Pembagian kelompok ini dibentuk oleh guru
berdasarkan tingkat kemampuan siswa.
Selanjutnya dilakukan pembagian materi, sebelum dibagikan
pembagian materi terlebih dahulu siswa mempelajari keseluruhan konsep
materi pembelajaran yang ada di setiap kelompok. Hal ini dilakukan agar
siswa mengetahui keseluruhan konsep yang akan dipelajarinya. Kemudian
dilanjutkan setiap siswa di dalam kelompok masing-masing diberikan satu
sub materi yang berbeda satu sama lain. Setiap siswa bertanggung jawab
untuk mempelajari dan mendalami materi yang didapatkannya.
Anggota kelompok dari masing-masing kelompok yang
mendapatkan tugas yang sama berkumpul dalam satu kelompok untuk
mendiskusikan sub materi yang didapatkan (kelompok baru ini disebut
kelompok ahli). Seluruh siswa mendalami materi yang diperolehnya
dengan cara berdiskusi pada kelompok ini. Untuk mempermudah
pemahaman materi, guru memberikan masalah-masalah yang berkaitan
dengan sub materi yang didapatkan.
Setelah seluruh anggota kelompok selesai mendalami materi yang
diberikan tersebut, kegiatan akan dilanjutkan dengan diskusi kelompok. Di
dalam kelompok yang sama seluruh siswa membagikan apa yang telah
dipelajarinya kepada siswa yang lain sehingga seluruh anggota kelompok
memahami semua materi tersebut sehingga membentuk satu kesatuan
materi yang utuh. Kemudian hasil diskusi tersebut dapat dipresentasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
di depan kelas dan kelompok yang lain dapat memberikan tanggapan
kepada kelompok yang presentasi.
Pertemuan kedua
Sebelum memulai pembelajaran terlebih dahulu siswa diajak
untuk memulai pembelajaran dengan doa pembukaan. Setelah itu siswa
diberikan memberikan apersepsi mengenai materi yang akan dipelajari
pada pertemuan kali ini yakni mengenal perkembangan teknologi
produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman
menggunakannya. Mengenai bentuk apersepsi yang diberikan lebih
lengkapnya dapat dibaca pada lampiran Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan tersebut yang dilanjutkan dengan pembentukan kelompok
(pembagian kelompok sama dengan kelompok di siklus I pertemuan I).
Hal ini betujuan agar siswa mengetahui apa tujuan dari kegiatan
pembelajaran yang dilakukan pada pertemuan tersebut
Pembelajaran pada pertemuan kedua menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dengan materi pembelajaran masih
melanjutkan materi pada pembelajaran pertemuan pertama. Selanjutnya
dilakukan pembagian materi, sebelum dibagikan pembagian materi
terlebih dahulu siswa mempelajari keseluruhan konsep materi
pembelajaran yang ada di setiap kelompok.
Kemudian dilanjutkan setiap siswa di dalam kelompok masing-
masing diberikan satu sub materi yang berbeda satu sama lain. Setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
siswa bertanggung jawab untuk mempelajari dan mendalami materi yang
didapatkanya (kelompok baru ini disebut kelompok ahli). Seluruh siswa
mendalami materi yang diperolehnya dengan cara berdiskusi pada
kelompok ini. Untuk mempermudah pemahaman materi, guru
memberikan masalah-masalah yang berkaitan dengan sub materi yang
didapatkan.
Setelah seluruh anggota kelompok selesai mendalami materi yang
diberikan tersebut, kegiatan akan dilanjutkan dengan diskusi kelompok
asal. Di dalam kelompok asal seluruh siswa membagikan apa yang telah
dipelajarinya kepada siswa yang lain sehingga seluruh anggota kelompok
memahami semua materi tersebut sehingga membentuk satu kesatuan
materi yang utuh. Kemudian hasil diskusi tersebut dapat di presentasikan
di depan kelas dan kelompok yang lain dapat memberikan tanggapan
kepada kelompok yang presentasi.
3. Pengamatan
a. Pengamatan Proses Pembelajaran
Pengamatan proses pembelajaran dilakukan untuk mengamati
bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II
dilakukan di kelas. Pengamatan ini bertujuan untuk melihat apakah
proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik sesuai dengan yang
direncanakan selain itu juga digunakan untuk mengetahui apa saja
kemajuan dan kendala yang dialami selama proses pembelajaran di
kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
b. Pengamatan Hasil Belajar
Pengamatan hasil belajar dibagi menjadi dua yaitu pengamatan
minat dan prestasi.
1) Minat Belajar
Pengamatan minat belajar siswa dilakukan pada saat siswa
mengikuti pembelajaran. Data yang dikumpulkan yaitu berupa
lembar pengamatan berupa rubrik yang dilakukan oleh seorang
pengamat dan lembar kuesioner yang diisi oleh seluruh siswa
kelas IV setelah melakukan pembelajaran pada akhir siklus.
2) Prestasi Belajar
Dilakukan diakhir pembelajaran pada siklus 1 (postest)
berupa tes tertulis yang nantinya akan digunakan sebagai
pembanding untuk melihat peningkatan prestasi belajar di akhir
pembelajaran. Selain itu peningkatan prestasi belajar siswa akan
dilihat dari hasil penskoran berdasarkan tipe Jigsaw II.
4. Refleksi
Peneliti mengidentifikasi kesulitan atau hambatan dan kejadian
khusus yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung di kelas.
Refleksi ini akan dijadikan acuan untuk perbaikan pembelajaran tipe
Jigsaw II agar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik dan
memperoleh kompetensi yang diinginkan nantinya. Refleksi yang
dilakukan pada pelaksanaan siklus yang pertama adalah sebagai berikut
ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
a. Minat
Membandingkan hasil minat belajar yang dicapai pada siklus I
dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan.
b. Prestasi
Membandingkan hasil prestasi belajar yang dicapai pada siklus
I dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan.
Setelah dilakukan refleksi, maka peneliti menentukan perbaikan
yang perlu dilakukan berdasarkan hasil evaluasi yang nantinya digunakan
untuk pertimbangan apakah siklus akan dilanjutkan atau tidak.
3.3.2.2. Siklus II
1. Perencanaan
Persiapan yang dilakukan peneliti pada siklus II tidak jauh berbeda
dengan siklus I peneliti mempersiapkan materi mengenal perkembangan
teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman
menggunakannya, membuat silabus dan RPP untuk dua kali pertemuan,
menyiapkan lembar pengamatan minat siswa, lembar wawancara, lembar
kuesioner minat dan tes prestasi belajar yang sudah diuji validitas.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus II tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan
kegiatan siklus I yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw II. Pada kegiatan pembelajaran siklus II dilakukan perbaikan
sebagai strategi mengatasi permasalahan dan kekurangan yang muncul
pada kegiatan pembelajaran siklus I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Pertemuan I
Sebelum memulai pembelajaran terlebih dahulu siswa diajak untuk
memulai pembelajaran dengan doa pembukaan. Setelah itu siswa
diberikan memberikan apersepsi mengenai materi yang akan dipelajari
pada pertemuan kali ini yakni mengenal perkembangan teknologi
produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman
menggunakannya. Mengenai bentuk apersepsi yang diberikan lebih
lengkapnya dapat dibaca pada lampiran Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang dilanjutkan dengan
pembentukan kelompok, kelas dibagi menjadi 6 kelompok dan di setiap
kelompok terdiri dari 5-6 siswa. Siswa kemudian berkumpul bersama
kelompok masing-masing. Pembagian kelompok ini dibentuk oleh guru
berdasarkan tingkat kemampuan siswa.
Selanjutnya dilakukan pembagian materi, sebelum dibagikan
pembagian materi terlebih dahulu siswa mempelajari keseluruhan konsep
materi pembelajaran yang ada di setiap kelompok. Hal ini dilakukan agar
siswa mengetahui keseluruhan konsep yang akan dipelajarinya. Kemudian
dilanjutkan setiap siswa di dalam kelompok masing-masing diberikan satu
sub materi yang berbeda satu sama lain. Setiap siswa bertanggung jawab
untuk mempelajari dan mendalami materi yang didapatkanya.
Anggota kelompok dari masing-masing kelompok yang mendapatkan
tugas yang sama berkumpul dalam satu kelompok untuk mendiskusikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
sub materi yang didapatkan (kelompok baru ini disebut kelompok ahli).
Seluruh siswa mendalami materi yang diperolehnya dengan cara
berdiskusi pada kelompok ini. Untuk mempermudah pemahaman materi,
guru memberikan masalah-masalah yang berkaitan dengan sub materi
yang didapatkan.
Setelah seluruh anggota kelompok selesai mendalami materi yang
diberikan tersebut, kegiatan akan dilanjutkan dengan diskusi kelompok. Di
dalam kelompok yang sama seluruh siswa membagikan apa yang telah
dipelajarinya kepada siswa yang lain sehingga seluruh anggota kelompok
memahami semua materi tersebut sehingga membentuk satu kesatuan
materi yang utuh. Kemudian hasil diskusi tersebut dapat di presentasikan
di depan kelas dan kelompok yang lain dapat memberikan tanggapan
kepada kelompok yang presentasi.
Pertemuan kedua
Sebelum memulai pembelajaran terlebih dahulu siswa diajak untuk
memulai pembelajaran dengan doa pembukaan. Setelah itu siswa
diberikan memberikan apersepsi mengenai materi yang akan dipelajari
pada pertemuan kali ini yakni mengenal perkembangan teknologi
produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman
menggunakannya. Mengenai bentuk apersepsi yang diberikan lebih
lengkapnya dapat dibaca pada lampiran Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Agar siswa mengetahui apa tujuan dari kegiatan pembelajaran yang
dilakukan pada pertemuan tersebut guru menyampaikan tujuan
pembelajaran pada pertemuan tersebut yang dilanjutkan dengan
pembentukan kelompok (pembagian kelompok sama dengan kelompok di
siklus II pertemuan I).
Pembelajaran pada pertemuan kedua menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dengan materi pembelajaran masih
melanjutkan materi pada pembelajaran pertemuan pertama. Selanjutnya
dilakukan pembagian materi, sebelum dibagikan pembagian materi
terlebih dahulu siswa mempelajari keseluruhan konsep materi
pembelajaran yang ada di setiap kelompok.
Kemudian dilanjutkan setiap siswa di dalam kelompok masing-
masing diberikan satu sub materi yang berbeda satu sama lain. Setiap
siswa bertanggung jawab untuk mempelajari dan mendalami materi yang
didapatkanya (kelompok baru ini disebut kelompok ahli). Seluruh siswa
mendalami materi yang diperolehnya dengan cara berdiskusi pada
kelompok ini. Untuk mempermudah pemahaman materi, guru
memberikan masalah-masalah (LKS) yang berkaitan dengan sub materi
yang didapatkan.
Setelah seluruh anggota kelompok selesai mendalami materi yang
diberikan tersebut, kegiatan akan dilanjutkan dengan diskusi kelompok
asal. Di dalam kelompok asal seluruh siswa membagikan apa yang telah
dipelajarinya kepada siswa yang lain sehingga seluruh anggota kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
memahami semua materi tersebut sehingga membentuk satu kesatuan
materi yang utuh. Kemudian hasil diskusi tersebut dapat di presentasikan
di depan kelas dan kelompok yang lain dapat memberikan tanggapan
kepada kelompok yang presentasi.
3. Pengamatan
a. Pengamatan Proses Pembelajaran
Pengamatan proses pembelajaran dilakukan untuk mengamati
bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II
dilakukan di kelas. Pengamatan ini bertujuan untuk melihat apakah
proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik sesuai dengan yang
direncanakan selain itu juga digunakan untuk mengetahui apa saja
kemajuan dan kendala yang dialami selama proses pembelajaran di
kelas.
b. Pengamatan Hasil Belajar
Pengamatan hasil belajar dibagi menjadi dua yaitu pengamatan
minat dan prestasi.
1) Minat
Pengamatan minat belajar siswa dilakukan pada saat siswa
mengikuti pembelajaran. Data yang dikumpulkan yaitu berupa
lembar pengamatan berupa rubrik yang dilakukan oleh seorang
pengamat dengan membuat bukti dokumentasi berupa foto dan
data kedua dengan lembar kuesioner yang diisi oleh seluruh siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
kelas IV SDN Caturtunggal 3 setelah melakukan pembelajaran
pada akhir siklus.
2) Prestasi
Dilakukan di akhir pembelajaran pada siklus II (postest)
berupa tes tertulis yang nantinya akan digunakan sebagai
pembanding untuk melihat peningkatan prestasi belajar di akhir
pembelajaran. Selain itu peningkatan prestasi belajar siswa akan
dilihat dari hasil penskoran berdasarkan tipe Jigsaw II.
4. Refleksi
Peneliti mengidentifikasi kesulitan atau hambatan dan kejadian
khusus yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung pada siklus
II. Selain itu juga untuk merefleksikan apa saja pencapaian yang sudah
dicapai di siklus II pada hal proses pembelajaran yang menerapkan model
kooperatif tipe Jigsaw II. Refleksi yang dilakukan pada pelaksanaan siklus
yang kedua adalah sebagai berikut ini:
a. Minat
Membandingkan hasil minat belajar yang dicapai pada siklus
II dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Apakah sudah
mengalami peningkatan atau justru penurunan minat belajar siswa.
b. Prestasi
Membandingkan hasil prestasi belajar yang dicapai pada
siklus II dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Apakah sudah
mengalami peningkatan atau justru penurunan prestasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Setelah dilakukan refleksi mengenai proses pembelajaran dan
hasil belajar maka peneliti mengevaluasi pelaksanaan siklus II
meliputi kendala/hambatan yang dihadapi dan apa yang sudah dicapai,
kemudian membandingkan hasil minat dan prestasi belajar yang
dicapai pada siklus II dengan kriteria keberhasilan yang telah
ditetapkan serta mengambil keputusan apakah siklus akan dihentikan
atau dilanjutkan ke siklus II.
3.4. Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
3.4.1. Peubah (Variabel)
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel minat dan
prestasi belajar. Data minat siswa diperoleh melalui pengamatan atau
kuesioner, sedangkan prestasi belajar diperoleh melalui tes. Variabel minat
belajar siswa dilakukan sebelum melakukan penelitian, akhir siklus I, dan
akhir siklus II. Sedangkan variabel prestasi belajar diukur setiap akhir siklus I
dan siklus II.
Tabel 4. Pengumpulan Data dan Instrumen
No. Peubah Indikator
Penelitian Data Pengumpulan Instrumen
1. Minat
Belajar
Siswa
Rata-rata minat
belajar siswa
Skor rata-rata
dari
kuesioner
minat dan
pengamatan
minat
Pengamatan
dan kuesioner
Lembar
pengamatan
minat dan
kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
No. Peubah Indikator
Penelitian Data Pengumpulan Instrumen
2. Prestasi
Belajar
Siswa
- Rata-rata nilai
ulangan
- Persentase
jumlah siswa
yang mencapai
KKM
Nilai
kognitif, nilai
afektif, dan
nilai
psikomotorik
Tes dan non
tes
Lembar tes
siswa dan
rubrik
pengamatan
unjuk kerja
3.4.2. Teknik Pengumpulan Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif yaitu
data minat belajar dan data kuantitatif yaitu data prestasi belajar siswa.
Pengumpulan data kualitatif diperoleh pengamatan siswa secara langsung
selama pembelajaran dan kuesioner minat yang diisi oleh siswa. Data
kuantitatif diperoleh berdasarkan skor hasil belajar yang berupa nilai dari
soal-soal yang diberikan pada setiap pertemuan dan ulangan harian pada akhir
pertemuan di setiap siklus.
3.4.2.1. Pengumpulan Data Minat Belajar
Untuk mengukur tingkat minat siswa, peneliti menggunakan instrumen
penelitian non tes. Dalam penelitian ini tingkat minat siswa diukur
menggunakan lembar pengamatan dan kuesioner.
1) Pengamatan
Menurut Arikunto (2007:145) pengamatan merupakan kegiatan yang
meliputi pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan
seluruh alat indera. Pengamatan dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran
berlangsung di setiap siklus yang berpedoman pada lembar pengamatan atau
pengamatan. Pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan bantuan dari guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
kelas untuk mengamati seluruh kegiatan yang berlangsung baik dari kinerja
guru maupun aktivitas siswa secara menyeluruh, mulai dari awal sampai akhir
pembelajaran.
2) Kuesioner
Kuesioner adalah instrumen pengumpul data dalam bentuk sejumlah
pertanyaan tertulis untuk menjaring informasi yang dimiliki responden,
mencakup pendapat/opini, fakta, atau sikap (Hamzah,2007:74). Kuesioner
diberikan pada siswa untuk mengetahui tingkat minat belajar siswa. Kuesioner
yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner terstruktur dimana
jawaban dari kuesioner tersebut sudah disediakan.
Pada kuesioner ini peneliti menyediakan 4 pilihan jawaban. Hal ini
dibuat berdasarkan skala sikap yang mengacu pada skala likert. Seperti
pendapat Riduwan (2002:12) yang mengatakan bahwa skala likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok
tentang kejadian atau gejala sosial. Hal ini berarti skala sikap ini cocok
digunakan untuk mengukur motivasi siswa. Pilihan jawaban tersebut meliputi
“SS=Sangat Setuju”, “S= Setuju”,”KS= Kurang Setuju”, dan “TS= Tidak
Setuju”.
3.4.2.2. Pengumpulan Data Prestasi Belajar
1) Tes
Untuk mengukur tingkat prestasi siswa, peneliti menggunakan
instrumen penelitian tes. Tes merupakan salah satu cara untuk menaksir
besarnya tingkat kemampuan manusia secara tidak langsung yaitu melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
respons seseorang terhadap stimulus atau pertanyaan (Mardapi,2008:67). Tes
digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa, dalam penelitian ini tes
yang digunakan yaitu tes tertulis. Tes tertulis berupa tes objektif pilihan ganda
yang dilaksanakan disetiap akhir siklus I dan siklus II untuk mengetahui ada
tidaknya peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan
menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw II.
Pada penelitian ini, soal evaluasi setiap siklus dicari indeks
kesukarannya. Masidjo (2010:189) indeks kesukaran (IK) adalah bilangan
yang merupakan hasil perbandingan antara jawaban benar yang diperoleh
dengan jawaban benar yang seharusnya diperoleh dari suatu item. Tingkat
kesukaran masing-masing item soal dapat dihitung menggunakan rumus.
Keterangan:
IK = indeks kesukaran
B = jumlah jawaban benar yang diperoleh siswa dari suatu item
N = jumlah seluruh siswa
Skor maksimal = besarnya skor yang dituntut oleh suatu jawaban benar dari
suatu item
Setelah didapat perhitungan indeks kesukaran (IK), perhitungan dari
masing-masing item soal soal tersebut dikategorikan ke dalam soal sukar,
sedang, dan mudah. Hal ini dikemukakan oleh Surapranata (2004:21) bahwa
tingkat kesukaran dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu:
IK = B
N x Skor maksimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 5. Kategori Tingkat Kesukaran Soal
Nilai P Kategori
P < 0,3 Sukar
0,3 ≤ P ≤ 0,7 Sedang
P > 0,7 Mudah
2) Non Tes
Menurut Mardapi (2008:108) menjelaskan bahwa instrumen non tes
terdiri dari tujuan dan kisi-kisi instrumen. Adapun tujuan dari instrumen tes
yang digunakan oleh peneliti digunakan untuk mengukur aspek afektif dan
psikomotorik
3.4.3. Penyusunan Instrumen Penelitian
Instrumen untuk pengumpulan data dalam penelitian ini dibagi
menjadi dua yaitu untuk mengukur minat dan prestasi. Untuk mengukur minat
belajar menggunakan lembar pengamatan minat dan kuesioner minat.
Sedangkan untuk prestasi belajar menggunakan tes dan non tes.
3.4.3.1. Instrumen Minat Belajar
Instrumen yang untuk mengukur tingkat minat siswa dalam penelitian
ini diukur menggunakan lembar pengamatan minat dan kuesioner minat.
a) Pengamatan minat belajar digunakan ketika peneliti melakukan
pengamatan terhadap siswa ketika kegiatan pembelajaran berlangsung di
kelas.
b) Kuesioner minat belajar digunakan untuk mengetahui kondisi yang
sebenarnya dari siswa tersebut, kuesioner ini diisi oleh siswa sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Dalam penelitian ini kuesioner yang dipakai oleh peneliti dibuat secara
bersama-sama dengan teman sejawat (teman-teman penelitian payung
Jigsaw II).
3.4.3.2. Instrumen Prestasi Belajar
a) Tes
Instrumen penelitian tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar
siswa. Peneliti akan menggunakan 20 soal objektif yang akan digunakan
untuk mengukur hasil belajar. Tes dilakukan pada akhir siklus I dan akhir
siklus II.
Sedangkan untuk melihat peningkatan siswa dalam pembelajaran
menggunakan tipe Jigsaw II digunakan tabel skor kemajuan yang diperoleh
berdasarkan selisih nilai siswa pada materi sebelumnya dengan hasil
evaluasi akhir siswa.
b) Non Tes
Penilaian non tes dilakukan dengan pengamatan selama proses
pembelajaran. Penilaian tersebut dilakukan dengan mengamati siswa saat
berdiskusi dan presentasi. Penilaian dilakukan dengan menggunakan rubrik
penilaian yang disusun berdasarkan indikator prestasi belajar aspek afektif
dan psikomotorik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
3.4.4. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
3.4.4.1. Kisi-kisi Instrumen Minat Belajar
Untuk memperoleh data dari variabel minat belajar, maka
dikembangkan dua jenis instrumen yaitu instrumen pengamatan minat belajar
siswa ketika pembelajaran dan instrumen kuesioner minat.
a) Pengamatan Minat
Peneliti melakukan pengamatan untuk mengetahui minat siswa dalam
proses pembelajaran. Berikut ini adalah kisi-kisi dari lembar pengamatan
minat siswa.
Tabel 6. Kisi-kisi Lembar Pengamatan Minat Siswa di Kelas
N o. Indikator Dekripsi
1. Perasaan senang terhadap
mata pelajaran IPS
a. senang mengikuti pelajaran IPS
b. senang memberi tanggapan dan jawaban
terhadap pertanyaan yang diberikan oleh
guru
c. senang membantu teman yang
mengalami kesulitan dalam memahami
dan mengerjakan soal IPS
d. mengumpulkan tugas IPS tepat waktu
e. belajar IPS walaupun tidak disuruh guru
kelas
2. Perhatian/konsentrasi dalam
belajar IPS
a. bertanya kepada guru jika ada hal-hal
yang tidak mengerti mengenai materi
IPS
b. tetap memperhatikan penjelasan guru
meskipun saya duduk di bangku
belakang
c. memperhatikan penjelasan guru tentang
materi IPS
d. tidak melamun ketika pelajaran IPS
berlangsung
e. tidak suka membicarakan hal lain
dengan teman sebelah saya ketika
pelajaran IPS berlangsung
3. Kemauan mengembangkan
kompetensi/penguasaan
a. antusias ketika mengikuti pelajaran IPS
b. konsentrasi tidak terganggu oleh anak-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
N o. Indikator Dekripsi
terhadap materi IPS anak yang terdengar ribut diluar kelas
saat pelajaran berlangsung
c. mengerjakan soal dengan teliti
d. membuat catatan pelajaran IPS dengan
rapi
e. memiliki semangat yang tinggi untuk
mempelajari materi IPS
4. Keterlibatan siswa dalam
pelajaran IPS
a. bertanya kepada guru mengenai materi
IPS yang belum dipahami
b. menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
guru ketika mengikuti pelajaran IPS
c. mengemukakan pendapat ketika diskusi
kelompok
d. bertanya kepada teman ketika saya
mengalami kesulitan dalam mengerjakan
tugas IPS di sekolah
e. menanggapi pendapat teman ketika
diskusi kelompok
Keterangan: Pengamatan minat dilakukan pada setiap siswa, dengan
cara memberi tanda: (1) jika siswa terlihat pada deskriptor rubrik pengamatan
minat di atas. Sedangkan, pemberian tanda (0) jika siswa tidak terlihat pada
deskriptor rubrik pengamatan minat di atas.
b) Kuesioner Minat
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang tujuannya untuk
memperoleh informasi dari responden (Trianto,2010:265). Kuesioner
diberikan pada siswa untuk mengetahui tingkat minat belajar siswa. Kuesioner
yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner terstruktur dimana
jawaban dari kuesioner tersebut sudah disediakan.
Pada kuesioner ini peneliti menyediakan 4 pilihan jawaban. Hal ini
dibuat berdasarkan skala sikap yang mengacu pada skala likert. Seperti
pendapat Riduwan (2002:12) yang mengatakan bahwa skala likert digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok
tentang kejadian atau gejala sosial. Hal ini berarti skala sikap ini cocok
digunakan untuk mengukur minat siswa. Pilihan jawaban tersebut meliputi
“SS=Sangat Setuju”, “S=Setuju”,”KS=Kurang Setuju”, dan “TS=Tidak
Setuju”.
Tabel 7. Kisi-kisi Instrumen Kuesioner Minat Siswa Terhadap Mata
Pelajaran IPS
Tabel 8. Pedoman Skoring Kuesioner Minat Berdasarkan Skala Likert
Alternatif Jawaban Skor
Item Positif Item Negatif
SS = Sangat Setuju 4 1
S = Setuju 3 2
KS = Kurang Setuju 2 3
TS = Tidak Setuju 1 4
No. Indikator
Jumlah Soal Jumlah
Pernyataan Penyataan
positif
Penyataan
negatif
1.
2.
3.
4.
Perasaan senang terhadap
mata pelajaran IPS
Perhatian dalam belajar IPS
Kemauan siswa dalam
mengembangkan
penguasaan terhadap materi
IPS
Keterlibatan siswa dalam
belajar IPS
1, 13, 15, 16
6, 14
2, 3, 17
12
11
4, 9, 20
7, 8
5, 10, 18, 19
5
5
5
5
Jumlah 10 10 20
Nilai yang diperoleh =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
3.4.4.2. Kisi-kisi Instrumen Prestasi Belajar
a) Tes
Instrumen penelitian tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar
siswa. Tes dilakukan pada akhir siklus I dan akhir siklus II. Peneliti akan
menggunakan 25 soal objektif yang akan digunakan untuk mengukur hasil
belajar. Jumlah soal yang akan digunakan pada setiap siklus masing-
masing sebanyak 25 butir soal yang kemudian akan diujikan terlebih
dahulu pada kelas tahun sebelumnya guna mencari kevalidan soal tersebut.
Kisi-kisi tes tertulis sebelum validasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 9. Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda Siklus I
Indikator No soal
Menjelaskan pengertian dari
perkembangan teknologi produksi
2, 13, 18, 19, 24
Menjelaskan teknologi produksi masa lalu
dan produksi masa kini
4, 5, 8, 9, 14, 16
Membuat diagram proses produksi dan
memberikan contoh jenis-jenis barang
produksi
10, 11, 6, 17, 22
Menggolongkan alat komunikasi masalalu
dan masa kini
1, 12, 15, 21, 25
Menjelaskan cara penggunaan alat
komunikasai masa lalu
3, 7, 20, 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Tabel 10. Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda Siklus II
Indikator No soal
Menyebutkan cara penggunaan alat
komunikasi masa kini
8, 9, 17, 22
Menjelaskan keunggulan dan kelemahan
alat komunikasi masalalu dan masa kini
7, 10, 18, 20, 1, 2, 6,
19
Menggolongkan alat alat transportasi pada
masa kini
3, 5, 11, 21, 25
Menunjukkan cara-cara penggunaan alat
transportasi pada masa lalu dan masa kini
4, 12, 13, 23
Membandingkan jenis-jenis teknologi
transportasi pada masa lalu dan masa kini
14, 15, 16, 24
b) Non Tes
Penilaian non tes dilakukan dengan pengamatan selama proses
pembelajaran. Penilaian tersebut dilakukan dengan mengamati siswa saat
berdiskusi dan presentasi. Penilaian dilakukan dengan menggunakan rubrik
penilaian yang disusun berdasarkan indikator prestasi belajar aspek afektif
dan psikomotorik.
Tabel 11. Indikator Afektif dan Psikomotorik
No. Afektif Psikomotorik
1.
Menunjukkan ekspresi rasa
senang terhadap mata pelajaran
IPS
Merespon pertanyaan atau
materi
2. Menunjukkan perhatian
terhadap pelajaran IPS
Keterlibatan siswa dalam
diskusi kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
3.4.5. Validitas dan Reliabilitas
3.4.5.1. Validitas
Untuk mengetahui intrumen pembelajaran tersebut valid atau tidak dan
mengukur apa yang seharusnya diukur peneliti perlu melakukan validitas
instrumen pembelajaran. Validitas suatu tes adalah kemampuan untuk
mengukur secara tepat sesuatu yang ingin diukur (Masidjo, 2010:242).
Sudjiono (2011:163) validitas adalah salah satu ciri yang menandai tes hasil
belajar yang baik. Surapranata (2004:50) validitas adalah suatu konsep yang
berkaitan dengan sejauh mana tes telah mengukur sesuatu yang seharusnya
diukur. Jadi validitas adalah kemampuan untuk mengukur ketepatan suatu tes
yang seharusnya diukur.
Validitas konstruksi adalah validitas yang menunjukkan sampai di
mana isi suatu tes sesuai dengan konsep yang seharusnya menjadi isi tes
yang disusun dengan cara expert judgment. Menurut Sudijono (2011:125)
yang dimaksud dengan expert jugdment adalah menguji instrumen dengan
melakukan penyimpulan pendapat dari ahli. Setelah data diuji validitas
kontruksi kemudian dianalisis dengan menggunakan korelasi Product
Moment dari Pearson, dengan rumus sebagai berikut:
∑ ∑ ∑
√[ ∑ ∑ ][ ∑ ∑ ]
Sumber: Arikunto, hal. 146
Keterangan:
rxy : koefisien validitas
∑x : jumlah skor dalam sebaran x (item skor per butir)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
∑y : jumlah skor dalam sebaran y (item skor total)
∑xy : jumlah hasil kali skor x dan skor y berpasangan
∑x2 : jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x
∑y2
: jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y
N : banyaknya subyek
Jika hasil perhitungan tenyata r hitung > r tabel maka butir instrumen
dianggap valid, sebaliknya jika r hitung < r tabel maka dianggap tidak valid
(invalid), sehingga instrumen tidak dapat digunakan dalam penelitian.
Supaya perhitungannya tidak membutuhkan waktu yang lama dan hasilnya
akurat, dapat digunakan program komputer PASW 20 for windows.
3.4.5.2. Validitas Instrumen Minat
Validitas lembar pengamatan dan kuesioner minat belajar diperoleh
dengan expert judgment yaitu berkonsultasi dengan dosen pembimbing.
3.4.5.3. Validasi Instrumen Prestasi
Pada penelitian ini, validasi instrumen soal evaluasi ditempuh secara
empiris dengan cara diujikan di lapangan. Peneliti membuat instrumen
penelitian sebaik mungkin kemudian dikonsultasikan kepada ahli dan
selanjutnya diujikan di lapangan. Selanjutnya data diolah dengan
menggunakan program komputer PASW 20 for windows.
a) Validasi soal evaluasi siklus 1
Uji validitas instrumen soal siklus 1 dilakukan di SDN
Caturtunggal 3 kelas V dengan siswa sebanyak 32 siswa. Kevalidan uji
soal dilihat dari hasil person Correlation pada tabel PASW 20 tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Jika pada nomor soal hasil person Correlation terdapat tanda asterix (*)
yang disebut sebagai Correlation is significant at the 0,05 level (2-
tailed) atau tanda asterix (**) yang disebut sebagai Correlation is
significant at the 0.01 level (2-tailed) berarti nomor soal tersebut valid.
Correlation is significant at the 00.5 level (2-tailed) berarti tingkat
significantnya adalah 5% dan suatu soal dikatakan valid jika hasil
Person Correlation lebih kecil dari 0.05.
Tabel 12. Hasil Uji Validitas Soal Siklus 1
No Item Pearson Correlation Sig. (2-talled) Keputusan
1 0.434* 0.013 Valid
2 0.441* 0.012 Valid
3 0.434* 0.013 Valid
4 -.399* 0.024 Valid
5 -.433* 0.013 Valid
6 -.360* 0.043 Valid
7 0.478** 0.006 Valid
8 0.125 0.495 Tidak valid
9 0.485** 0.005 Valid
10 0.361* 0.043 Valid
11 -.268 0.138 Tidak valid
12 0.485** 0.005 Valid
13 0.353* 0.048 Valid
14 0.486** 0.005 Valid
15 0.642** 0.000 Valid
16 0.441* 0.012 Valid
17 0.340 0.057 Tidak valid
18 0.434* 0.013 Valid
19 -.034 0.853 Tidak valid
20 0.485* 0.005 Valid
21 -.596** 0.00 Valid
22 0.369* 0.037 Valid
23 -.066 0.719 Tidak valid
24 0.391* 0.027 Valid
25 0.486* 0.005 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Setelah dilakukan uji coba secara empirik dari 25 item soal ada 20
item yang valid. 20 soal yang valid ini akan digunakan sebagai
instrumen penelitian. Berikut adalah kisi-kisi soal evaluasi siklus I
setelah divalidasi:
Tabel 13. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I
No Indikator Taraf Kesukaran No
Soal Jumlah Soal
Mudah Sedang Sukar
1. Menjelaskan
pengertian dari
perkembangan
teknologi produksi
V
V
V
V
2
13
18
19
4
2.
Menjelaskan
teknologi produksi
masa lalu dan
produksi masa kini
V
V
V
V
V
V
4
5
8
9
14
16
6
3. Membuat diagram
proses produksi dan
memberikan contoh
jenis-jenis barang
produksi
V
V
V
V
10
11
6
17
4
4. Menggolongkan alat
komunikasi masalalu
dan masa kini
V
V
V
1
12
15
3
5. Menjelaskan cara
penggunaan alat
komunikasai masalalu
V
V
V
3
7
20
3
Jumlah 20
b) Validasi soal evaluasi siklus II
Uji validitas instrumen soal siklus II dilakukan di SDN
Caturtunggal 3 kelas V dengan siswa sebanyak 32 siswa. Kevalidan uji
soal dilihat dari hasil person Correlation pada tabel PASW 20 tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Jika pada nomor soal hasil person Correlation terdapat tanda asterix (*)
yang disebut sebagai Correlation is significant at the 0,05 level (2-
tailed) atau tanda asterix (**) yang disebut sebagai Correlation is
significant at the 0.01 level (2-tailed) berarti nomor soal tersebut valid.
Correlation is significant at the 00.5 level (2-tailed) berarti tingkat
significantnya adalah 5% dan suatu soal dikatakan valid jika hasil
Person Correlation lebih kecil dari 0.05.
Tabel 14. Hasil Uji Validitas Soal Siklus 2
No Item Pearson Correlation Sig. (2-talled) Keputusan
1 0.443* 0.011 Valid
2 0.491* 0.004 Valid
3 0.475** 0.006 Valid
4 0.598** 0.000 Valid
5 0.430* 0.014 Valid
6 0.424* 0.016 Valid
7 0.158 0.387 Tidak valid
8 0.441* 0.011 Valid
9 0.424* 0.016 Valid
10 0.486* 0.005 Valid
11 0.408* 0.020 Valid
12 0.599** 0.000 Valid
13 0.502** 0.003 Valid
14 0.647** 0.000 Valid
15 0.531** 0.002 Valid
16 0.183 0.316 Tidak valid
17 0.057 0.756 Tidak valid
18 0.535** 0.002 Valid
19 0.430* 0.014 Valid
20 0.643** 0.000 Valid
21 0.620** 0.000 Valid
22 0.421* 0.016 Valid
23 0.583** 0.000 Valid
24 0.575* 0.001 Valid
25 0.583* 0.000 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Setelah dilakukan uji coba secara empirik dari 25 item soal ada 22
item yang valid. Dari 22 soal yang valid diambil 20 soal yang akan
digunakan sebagai instrumen penelitian.
Berikut adalah kisi-kisi soal evaluasi siklus II setelah divalidasi:
Tabel 15. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II
No Indikator Taraf Kesukaran No
Soal
Jumlah
Soal Mudah Sedang Sukar
1. Menyebutkan cara
penggunaan alat
komunikasi masa kini
V
V
V
8
9
17 3
2. Menjelaskan
keunggulan dan
kelemahan alat
komunikasi masalalu
dan masa kini
V
V
V
V
7
10
18
20 4
3.
Menggolongkan alat
alat transportasi pada
masa kini
Menunjukkan cara-
cara penggunaan alat
transportasi pada masa
lalu dan masa kini
V
V
V
V
1
2
6
19
4
V
V
V
3
5
11
3
4. Membandingkan
jenis-jenis teknologi
transportasi pada masa
lalu dan masa kini
V
V
V
4
12
13 3
5. Menyebutkan cara
penggunaan alat
komunikasi masa kini
V
V
V
14
15
16 3
Jumlah 20
3.4.5.4. Validasi Perangkat Pembelajaran
Validasi perangkat pembelajaran melalui expert judgment meliputi
silabus, RPP, dan LKS divalidasi oleh 3 orang ahli yaitu 1 kepala sekolah, 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
guru kelas dan 1 teman sejawat. Berikut merupakan lembar validasi
perangkat pembelajaran.
Tabel 16. Lembar Validasi Perangkat Pembelajaran
NO KOMPONEN RENCANA PEMBELAJARAN SKOR
I Perumusan indikator keberhasilan belajar
1. Kejelasan rumusan 1 2 3 4
2. Kelengkapan cakupan rumusan indikator 1 2 3 4
3. Kesesuaian dengan kompetensi dasar 1 2 3 4
II Pemilihan dan pengorganisasian materi pembelajaran
1. Kesesuaian dengan kompetensi yang akan dicapai 1 2 3 4
2. Kesesuaian dengan karakteristik siswa 1 2 3 4
3. Keruntutan dan sistematika materi 1 2 3 4
4. Kesesuaian materi dengan alokasi waktu 1 2 3 4
III Pemilihan sumber belajar/media pembelajaran
1. Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan
kompetensi (tujuan) yang ingin dicapai 1 2 3 4
2. Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan
materi pembelajaran 1 2 3 4
3. Kesesuaian sumber belajar/media pembelajaran dengan
karakteristik siswa 1 2 3 4
IV Skenario/kegiatan pembelajaran
1. Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan
kompetensi (tujuan) pembelaharan 1 2 3 4
2. Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan
materi pembelajaran 1 2 3 4
3. Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan
karakteristik siswa 1 2 3 4
4. Kelengkapan langkah-langkah dalam setiap tahapan
pembelajaran dan kesesuaian dengan alokasi waktu 1 2 3 4
V Penilaian hasil belajar
1. Kesesuaian tipe penilaian dengan kompetensi yang ingin
dicapai 1 2 3 4
2. Kejelasan prosedur penilaian (awal, proses, akhir, tindak
lanjut) 1 2 3 4
3. Kelengkapan instrumen (soal, rubrik, kunci jawaban) 1 2 3 4
VI Penggunaan bahasa tulis
1. Ketepatan ejaan 1 2 3 4
2. Ketepatan pilihan kata 1 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
NO KOMPONEN RENCANA PEMBELAJARAN SKOR
3. Kebakuan struktur kalimat 1 2 3 4
4. Bentuk huruf dan angka baku 1 2 3 4
Skor total perencanaan pembelajaran
Skoring
Tabel 17. Kriteria Penilaian Validasi Perangkat Pembelajaran
Rentang Skor Kriteria
81 – 100 Sangat baik
66 – 80 Baik
56 – 65 Cukup baik
50 – 55 Tidak baik
0 – 49 Sangat tidak baik
Berikut ini adalah hasil validasi instrumen pembelajaran yang
dilakukan oleh kepala sekolah SDN Caturtunggal 3 yaitu Ibu Karti Andayani,
S.Pd.SD, guru kelas IV SDN Caturtunggal 3 yaitu Ibu Haryati Rahayu, A.Ma.
dan teman sejawat yaitu Linda Kurniawati:
Tabel 18. Hasil Penilaian Validasi Perangkat Pembelajaran
No. Perangkat
Pembelajaran Expert Judgment
Hasil skor
Rata-rata Keterangan
1. Siklus I Kepala Sekolah SDN
Caturtunggal 3 94
Guru Kelas IV SDN
caturtunggal 3 92
Teman Sejawat 96
Rata-rata 94 Sangat Baik
2. Siklus II Kepala Sekolah SDN
Caturtunggal 3 96
Guru Kelas IV SDN
caturtunggal 3 92
Teman Sejawat 94
Rata-rata 94 Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa perangkat pembelajaran pada
siklus I dan siklus II memperoleh skor rata-rata 94 dan termasuk dalam
kategori sangat baik.
3.4.6. Uji Reliabilitas Instrumen
Menurut Masidjo (2010:310) reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai
dimana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya
yang diperlihatkan dalam taraf ketetapan dan ketelitian hasil. Suatu tes yang
reliabel akan menunjukkan ketepatan dan ketelitian hasil dalam satu atau
berbagai pengukuran. Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu
koefisien yang disebut koefisien reliabilitas. Koefisien reliabilitas dinyatakan
dalam suatu bilangan koefisien antara -1,00 sampai 1,00.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tipe Alpha Cronbach.
Alpha Cronbach dapat digunakan untuk tes item-item dikotomi (Azwar,
2007:77). Skor item-item dikotomi merupakan skor yang jika benar bernilai
1 dan jika salah 0 seperti pilihan ganda. Rumus yang digunakan adalah
sebagai berikut:
{
∑
}
Keterangan:
k = mean kuadrat antara subjek
∑ = mean kuadrat kesalahan
= varians total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Untuk memberi arti terhadap koefisien reliabilitas yang diperoleh dipakai
besar koefisien korelasi dalam tabel statistik atas dasar taraf signifikansi 1%
dan 5% serta ancar-ancar besar koefisien dijabarkan dalam tabel kriteria
koefisien reliabilitas (Masidjo, 2010:209).
Tabel 19. Kriteria Koefisien Reliabilitas
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,91-1,00 Sangat tinggi
0,71-0,90 Tinggi
0,41-0,70 Cukup
0,21-0,40 Rendah
Negatif – 0,20 Sangat rendah
3.4.6.1.Reliabilitas Soal Siklus 1
Hasil perhitungan reliabilitas dengan PASW 20 for windows
menggunakan rumus Alpha Cronbach adalah sebagai berikut :
Tabel 20. Hasil Uji Reliabilitas Soal siklus I
Cronbach Alpha Kualifikasi
0,835 Tinggi
Berdasarkan dari tabel di atas harga Cronbach Alpha sebesar 0,835
dan dinyatakan dalam kualifikasi tinggi karena berada pada koefisien
korelasi 0,71-0,90.
3.4.6.2. Reliabilitas Soal Siklus 2
Hasil perhitungan reliabilitas dengan PASW 20 for windows
menggunakan rumus Alpha Cronbach adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Tabel 21. Hasil Uji Reliabilitas Soal Siklus 2
Cronbach Alpha Kualifikasi
0,844 Tinggi
Berdasarkan dari tabel di atas harga Cronbach Alpha sebesar 0,844
dan dinyatakan dalam kualifikasi tinggi.
3.5. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden
atau data lain terkumpul (Sugiyanto,2010:207). Dalam penelitian ini data
yang diperoleh, dianalisis secara deskriptif dan kualitatif. Kegiatan analisis
meliputi; (1) Tingkat minat siswa dalam proses pembelajaran yang diambil
dari data pengamatan dan kuesioner. (2) Prestasi belajar siswa berupa nilai
evaluasi pada setiap siklus. Untuk mengetahui peningkatan kualitas proses
dan hasil belajar siswa dilakukan dengan membandingkan minat dan hasil
belajar siswa setelah tindakan dan kondisi sebelum tindakan.
3.5.1. Analisis Data Minat Siswa
Analisis minat siswa diambil dari data pengamatan minat siswa di
kelas dan berdasarkan skor siswa disaat mengisi kuesioner yang telah
diberikan. Siswa dikatakan memiliki minat yang tinggi jika memenuhi empat
indikator minat belajar tersebut. Keempat indikator minat belajar, yaitu:
1. Perasaan senang terhadap mata pelajaran IPS, meliputi: senang mengikuti
pelajaran IPS, senang memberi tanggapan dan jawaban terhadap
pertanyaan yang diberikan oleh guru, senang membantu teman yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
mengalami kesulitan dalam memahami dan mengerjakan soal IPS,
mengumpulkan tugas IPS tepat waktu, belajar IPS walaupun tidak disuruh
guru kelas.
2. Perhatian/konsentrasi dalam belajar IPS, meliputi: bertanya kepada guru
jika ada hal-hal yang tidak mengerti mengenai materi IPS, tetap
memperhatikan penjelasan guru meskipun saya duduk di bangku
belakang, memperhatikan penjelasan guru tentang materi IPS, tidak
melamun ketika pelajaran IPS berlangsung, tidak suka membicarakan hal
lain dengan teman sebelah saya ketika pelajaran IPS berlangsung.
3. Kemauan mengembangkan kompetensi/penguasaan terhadap materi IPS,
meliputi: antusias ketika mengikuti pelajaran IPS, konsentrasi tidak
terganggu oleh anak-anak yang terdengar ribut diluar kelas saat pelajaran
berlangsung, mengerjakan soal dengan teliti, membuat catatan pelajaran
IPS dengan rapi, memiliki semangat yang tinggi untuk mempelajari materi
IPS.
4. Keterlibatan siswa dalam pelajaran IPS, meliputi: bertanya kepada guru
mengenai materi IPS yang belum dipahami, menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh guru ketika mengikuti pelajaran IPS, mengemukakan
pendapat ketika diskusi kelompok, bertanya kepada teman ketika saya
mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas IPS di sekolah,
menanggapi pendapat teman ketika diskusi kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
3.5.1.1. Analisis Data Pengamatan Minat Siswa
Pengamatan minat siswa dilakukan sebanyak tiga kali yaitu pra siklus,
siklus 1, dan siklus 2. Peneliti menggunakan lembar pengamatan minat yang
berjumlah 20 pernyataan, lembar pengamatan ini dibuat berdasarkan kisi-kisi
pengamatan minat siswa di kelas. Pada waktu pembelajaran berlangsung,
peneliti mengamati setiap siswa kemudian memberikan tanda centang (V)
pada pernyataan yang sesuai dengan keadaan siswa. Setiap pernyataan yang
dicentang bernilai 1, dan jika tidak dicentang maka akan mendapat nilai 0.
Berikut ini langkah-langkah analisis data pengamatan minat:
1. Menjumlahkan skor yang diperoleh setiap siswa
2. Menghitung nilai akhir lembar pengamatan minat setiap siswa dengan
rumus
3. Menghitung skor rata-rata kelas dengan rumus:
3.5.1.2. Analisis Data Kuesioner Minat
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner minat yang
berjumlah 20 pernyataan dimana dari 20 pernyataan ini terdiri atas sepuluh
pernyataan positif dan sepuluh pernyataan negatif. Dalam kuesioner tersebut
terdiri dari 4 alternatif jawaban yaitu sangat setuju, setuju, kurang setuju, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
tidak setuju. Berikut ini adalah skoring untuk setiap jawaban dari kuesioner
minat item positif dan item negatif:
Tabel 22. Pedoman Skoring Kuesioner Minat Siswa
Alternatif Jawaban Skor
Item Positif Item Negatif
SS = Sangat Setuju 4 1
S = Setuju 3 2
KS = Kurang Setuju 2 3
TS = Tidak Setuju 1 4
Setiap siswa dipersilahkan untuk mengisi kuesioner tersebut dengan
memilih salah satu alternatif jawaban tersebut. Penyebaran kuesioner minat
ini di lakukan sebanyak tiga kali yakni pada kondisi awal pra siklus, akhir
siklus 1, dan akhir siklus 2. Berikut ini langkah-langkah analisis data
kuesioner minat siswa:
1. Menjumlahkan skor yang diperoleh setiap siswa
2. Menghitung nilai akhir lembar pengamatan minat setiap siswa dengan
rumus
3. Menghitung skor rata-rata kelas dengan rumus:
3.5.1.3. Penghitungan Skor Akhir Minat Siswa
Setelah menghitung skor pengamatan dan kuesioner minat belajar,
langkah selanjutnya adalah menjumlahkan kedua skor tersebut dan dicari rata-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
rata finalnya. Dari hasil rata-rata akhir ini maka ditentukan dengan
menggunakan model acuan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II.
Masidjo(2010:157) mengatakan bahwa dalam PAP tipe II ini penguasaan
kompetensi minimal yang merupakan passing score adalah 56% dari total
skor yang seharusnya dicapai, diberi nilai cukup. Berdasarkan penjelasan di
atas diketahui bahwa persentil 56 disebut presentil minimal karena dianggap
sebagai batas penguasaan kompetensi paling rendah dan diberi nilai cukup
(sedang). Peneliti melakukan sedikit modifikasi untuk mencari rentangan skor
untuk memudahkan penghitungan yaitu dengan cara mengalikan rentang
presentil skor dengan skor maksimal yang mungkin diperoleh siswa.
Pengukuran tingkat penguasaan kompetensi dengan menggunakan PAP tipe II
dipaparkan dalam tabel berikut ini.
Tabel 23. Acuan PAP tipe II (Masidjo,2010:157)
Tingkat Penguasaan
Kompetensi
Rentang Skor
Minat
Kriteria
81% - 100% 81 - 100 Sangat Tinggi
66% - 80% 66 - 80 Tinggi
56% - 65% 56 - 65 Cukup
46% - 55% 46 - 55 Rendah
Di bawah 46% < 46 Sangat Rendah
Untuk menyimpulkan apakah terjadi peningkatan minat atau tidak
maka dibandingkan tingkat minat pada kondisi awal dengan akhir siklus 1 dan
membandingkan akhir siklus 1 dengan akhir siklus 2. Selanjutnya menghitung
kenaikan minat belajar siswa antar siklus apakah terjadi peningkatan secara
signifikan atau tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
3.5.2. Analisis Data Prestasi Belajar Siswa
Untuk mengukur peningkatan prestasi dihitung berdasarkan tiga aspek
yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik.
3.5.2.1. Aspek Kognitif
Untuk mengukur aspek kognitif menggunakan tes tertulis
menggunakan soal pilihan ganda yang terdiri dari 20 soal. Setiap soal
disediakan pilihan jawaban a, b, c, dan d. Tes tertulis ini di lakukan sebanyak
dua kali yakni pada akhir siklus 1 dan akhir siklus 2. Siswa menjawab
pertanyaan dengan memilih salah satu jawaban yang tersedia. langkah-
langkah analisis data tes kognitif:
1. Menjumlahkan skor yang diperoleh setiap siswa dengan penyekoran
sebagai berikut:
Jawaban benar = 1
Jawaban salah = 0
2. Menghitung nilai akhir tes prestasi setiap siswa dengan rumus
3. Menghitung skor rata-rata kelas dengan rumus:
3.5.2.2. Aspek Afektif
Untuk mengukur aspek afektif, peneliti menggunakan tabel
pengamatan indikator sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Tabel 24. Indikator Aspek Afektif
No. Indikator Deskriptor
1. Ekspresi rasa
senang
a. Mengikuti pelajaran dengan antusias
b. Tidak mengeluh jika mendapatkan tugas dari guru
c. Datang tepat waktu
d. Menyiapkan buku pelajaran sebelum pelajaran
dimulai
e. Duduk dengan tenang untuk memulai pelajaran
2. Menunjukkan
perhatian terhadap
pelajaran
a. Siswa aktif bertanya disaat pelajaran
b. Siswa menyimak penjelasan guru dengan seksama
c. Siswa tidak melamun di dalam kelas
d. Siswa aktif menjawab pertanyaan disaat pelajaran
berlangsung
e. Siswa tidak mengobrol sendiri atau mengganggu
teman lain ketika belajar
Setiap indikator di atas diuraikan menjadi lima deskriptor, apabila
pernyataan deskriptor nampak pada siswa maka peneliti memberi skor 1 dan
apabila tidak nampak maka peneliti memberi skor 0. Sehingga nilai total
menjadi nilai akhir skor aspek afektif siswa.
3.5.2.3. Aspek Psikomotorik
Untuk mengukur aspek psikomotorik, peneliti menggunakan tabel
pengamatan indikator sebagai berikut:
Tabel 25. Indikator Aspek Psikomotorik
No. Indikator Deskriptor
1. Merespon pertanyaan
atau materi
a. Memberikan tanggapan atas pertanyaan teman
b. Berani bertanya kepada guru jika mengalami
kesulitan
c. Mencari informasi dengan bertukar pendapat
dengan temannya
d. Berani mengerjakan tugas di depan kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
No. Indikator Deskriptor
e. Membuat catatan disaat pelajaran IPS
2. Keterlibatan siswa
dalam diskusi
kelompok
a. Bekerja sama dalam kelompok
b. Membantu memecahkan persoalan yang terjadi
di dalam kelompok
c. Memberikan pendapat kepada kelompok
d. Terlibat dalam menyimpulkan diskusi
e. Berdiskusi dengan serius (saat kegiatan
berdiskusi berlangsung siswa tidak ramai
sendiri)
Setiap indikator di atas akan diuraikan menjadi lima deskriptor,
apabila pernyataan deskriptor nampak pada siswa maka peneliti memberi skor
1 dan apabila tidak nampak maka peneliti memberi skor 0. Sehingga nilai
total menjadi nilai akhir skor aspek psikomotorik siswa.
3.5.2.4. Penghitungan Skor Akhir Prestasi Belajar Siswa
Untuk menghitung nilai total prestasi siswa menggunakan langkah-langkah
sebagai berikut:
a) Menghitung nilai prestasi siswa:
b) Menghitung nilai rata-rata kelas:
c) Menghitung persentase nilai siswa yang di atas KKM:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
3.6. Kriteria Keberhasilan
Kriteria keberhasilan dalam penelitian ini meliputi keberhasilan
dalam minat belajar siswa dan keberhasilan dalam peningkatan prestasi
belajar siswa. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran IPS untuk
kelas IV SDN Caturtunggal 3 adalah 65. Kriteria keberhasilan penelitian
tindakan kelas ini adalah sebagai berikut.
Tabel 26. Kriteria keberhasilan tiap siklus
Peubah Indikator Penelitian Kondisi
awal
Akhir
Siklus I
Akhir
Siklus II
Minat
siswa
Nilai rata-rata minat belajar
siswa
60 70,00 80,00
Prestasi
belajar
siswa
Nilai rata-rata kelas 60 65,00 70,00
Persentase jumlah siswa
yang mencapai KKM (65)
39% 50,00% 70,00%
3.7. Jadwal Penelitian
Tabel 27. Jadwal Penelitian
No. Uraian
Kegiatan
Waktu ( Minggu ke- )
Jan Februari Maret April Mei Juni Juli
1 2 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
1. Proses ijin ke
Sekolah
2.
Pengamatan
kondisi awal
keadaan kelas
3.
Persiapan
perangkat
pembelajaran
4. Pelaksanaan
siklus I
5. Pelakaksanaan
siklus 2
6.
Pengolahan
data hasil
penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
No. Uraian
Kegiatan
Waktu ( Minggu ke- )
Jan Februari Maret April Mei Juni Juli
1 2 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
7.
Penyelesaian
kelengkapan
skripsi
8. Ujian
9. Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
91
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab IV dipaparkan hasil penelitian yang telah dilakukan. Bab ini berisi
tentang hasil penelitian dan pembahasan.
4.1. Hasil Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul “Peningkatan Minat dan
Prestasi Belajar melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe Jigsaw II dalam
Pembelajaran IPS pada Siswa Kelas IV SDN Caturtunggal 3” dilaksanakan
sebanyak dua siklus, dimana setiap siklus dilaksanakan dua kali pertemuan
dengan 91ampak9191r yang berbeda tetapi masih terkait satu dengan yang lain
dan masih dalam satu kompetensi dasar, yaitu mengenal perkembangan
teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman
menggunakannya. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV
SDN Caturtunggal 3. Jadwal pelaksanaan penelitian dapat dilihat dalam tabel
berikut ini:
Tabel 28. Waktu Pelaksanaan Penelitian
Siklus Pertemuan ke- Hari/tanggal
I 1 Sabtu, 9 Maret 2013
2 Jumat, 15 Maret 2013
II 1 Sabtu, 16 Maret 2013
2 Jumat, 21 Maret 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
4.1.1. Pra Siklus
Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu mengadakan
pengamatan terhadap kegiatan belajar mengajar di dalam kelas pada hari
Rabu, 9 Januari 2013. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, kegiatan
belajar mengajar masih berpusat pada guru. Dalam menyampaikan materi
guru mempergunakan metode ceramah dan siswa mendengarkan sambil
menyimak buku panduan. Minat siswa dalam mengikuti pembelajaran juga
tidak92nampak, hal tersebut dikarenakan siswa hanya mendengarkan
penjelasan dari guru. Konsentrasi siswa terlihat tidak92nampak dapat dilihat
dari banyaknya siswa yang justru hanya mengobrol sendiri dengan teman
sebangku, bahkan beberapa anak keluar masuk kelas dengan nampak92 ke
kamar mandi. Keterlibatan siswa di dalam proses pembelajaran pun tidak
nampak saat guru mengajukan pertanyaan, ada empat siswa yang menjawab
pertanyaan dan hanya keempat siswa itu saja yang aktif mengikuti
pembelajaran (keempat siswa ini termasuk dalam peringkat empat besar di
kelas).
Setelah melakukan pengamatan langsung di kelas, peneliti juga
melakukan wawancara kepada guru kelas IV mengenai kondisi kelas. Dari
hasil wawancara dengan Ibu Haryati Rahayu selaku guru kelas IV didapat
informasi antara lain sebagai berikut:
1. Minat siswa dalam belajar IPS dinilai rendah jika dibandingkan belajar
pelajaran lain hal ini disebabkan materi IPS bersifat hafalan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
2. Materi pelajaran mengenai mengenal perkembangan teknologi produksi,
komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya cukup
banyak sehingga ketika dijelaskan, siswa mudah bosan terhadap materi.
3. Siswa kelas IV dikenal oleh para guru sebagai siswa yang paling ramai
saat pelajaran.
4. Ada beberapa siswa di kelas IV yang mengalami kesulitan belajar dan
beberapa siswa perempuan lebih suka melamun saat pelajaran
berlangsung.
Peneliti juga melakukan pengumpulan data berupa berupa pengamatan
minat dan kuesioner minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS.
Pengambilan data kondisi awal dilakukan pada hari Kamis, 7 Maret 2013.
Berikut ini data pengamatan minat dan kuesioner minat siswa pada kondisi
awal.
Tabel 29. Hasil Pengamatan Minat dan Kuesioner Kondisi Awal
No
Siswa
Nama
Siswa Pengamatan Kuesioner
Rata-
rata Keterangan
1 Her 65 62.5 63.7 Sedang
2 Ibn 55 65 60 Sedang
3 Rad 65 77.5 71.2 Sedang
4 Ajt 45 70 57.5 Sedang
5 Fir 40 63.7 51.8 Rendah
6 Ald 55 60 57.5 Sedang
7 Ang 45 71.2 58.1 Sedang
8 Arf 40 71.2 55.6 Rendah
9 Arl 30 68.7 49.3 Rendah
10 Bim 50 80 65 Sedang
11 Dev 25 67.5 41 Rendah
12 Elt 65 63.7 64.3 Sedang
13 Far 55 65 60 Sedang
14 Lin 50 70 60 Sedang
15 Bel 55 77.5 66.2 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
No
Siswa
Nama
Siswa Pengamatan Kuesioner
Rata-
rata Keterangan
16 Jas 55 70 62.5 Sedang
17 Jib 30 68.7 42.5 Rendah
18 Lat 55 76.2 65 Sedang
19 Mah 35 77.5 56 Rendah
20 Mes 70 75 72.5 Sedang
21 Muh 50 66.2 58.1 Sedang
22 Uma 65 70 67.5 Sedang
23 Ven 35 70 52.5 Rendah
24 Ram 55 76.2 65 Sedang
25 Reg 65 77.5 71.2 Sedang
26 Frif 40 57.5 45 Rendah
27 Yos 50 75 62.5 Sedang
28 Git 75 82.5 78.7 Tinggi
29 Nov 40 70 55 Rendah
Jumlah 1460 2046 1737
Rata-rata 50 71 60 Sedang
Dari tabel rekapitulasi data minat kondisi awal di atas, diketahui
bahwa sebanyak 2 siswa (6%) memiliki tingkat minat yang tinggi terhadap
mata pelajaran IPS, 18 siswa (63%) memiliki tingkat minat sedang, dan 9
siswa (31%) memilki tingkat minat yang rendah tehadap mata pelajaran IPS.
sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai rata-rata minat belajar siswa
kelas IV SDN Caturtunggal 3 adalah 60. Berdasarkan hasil rata-rata tersebut,
minat belajar siswa kelas IV digolongkan dalam kategori sedang.
Selain melakukan wawancara dengan guru kelas IV, peneliti juga
melakukan pengumpulan data berupa daftar nilai ulangan siswa pada dua
tahun ajaran sebelumnya pada KD 2.3 yaitu mengenai materi mengenal
perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta
pengalaman menggunakannya. Data nilai tersebut dapat dilihat sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Tabel 30. Prestasi Belajar Siswa Kelas IV Tahun Sebelumnya
Tahun 2010/2011 Tahun 2011/2012
No. Siswa Nilai
Ulangan
Ketuntasan
(KKM=65) No.
Siswa
Nilai
Ulangan
Ketuntasan
(KKM=65)
Tuntas Tidak
tuntas Tuntas
Tidak
tuntas
1 62 √ 1 71 √
2 29 √ 2 48 √
3 50,5 √ 3 39 √
4 59,5 √ 4 43 √
5 61,5 √ 5 48 √
6 55 √ 6 78 √
7 70,5 √ 7 70 √
8 70 √ 8 27,5 √
9 83 √ 9 54 √
10 75,5 √ 10 64 √
11 51,5 √ 11 53 √
12 82,5 √ 12 55,5 √
13 63,5 √ 13 56,5 √
14 34 √ 14 53,5 √
15 19 √ 15 77,5 √
16 54,5 √ 16 65 √
17 66 √ 17 25,5 √
18 72,5 √ 18 66 √
19 58,5 √ 19 71,5 √
20 39 √ 20 61,5 √
21 66,5 √ 21 47,5 √
22 34 √ 22 48 √
23 87,5 √ 23 46 √
24 80 √ 24 49 √
25 75,5 √ 25 67,5 √
26 81 √ 26 75,5 √
27 74 √ 27 64 √
28 61 √ 28 55,5 √
29 78,5 √ 29 50,5 √
30 93,5 √ 30 60 √
31 37 √ 31 67,5 √
32 63 √ 32 61,5 √
33 53 √
34 57 √
35 55 √
Jumlah 2154 15 20 1912 11 21 1912
Rata-rata 60 60 60
Ketuntasan 43% 57% 34% 66%
Rata-rata
Nilai siswa 60
Rata-rata
Ketuntasan
Siswa
Tuntas Tidak tuntas
39% 61%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Berdasarkan pada tabel data hasil prestasi siswa di atas dapat
disimpulkan bahwa siswa yang mendapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) untuk tahun ajaran 2010/2011 ada 57% atau 20 dari 35 siswa
dan 43% atau 15 dari 35 siswa yang dinyatakan tuntas dalam materi tersebut.
Nilai rata-rata kelas adalah 60 masih di bawah nilai KKM yaitu 65. Pada
tahun ajaran 2011/2012 ada 66 % (21 siswa) yang mendapatkan nilai di
bawah KKM dan hanya terdapat 34% (11 siswa) yang dinyatakan tuntas
dalam materi tersebut. Nilai rata-rata dari seluruh siswa yang ada di kelas
tersebut hanya 60 masih di bawah nilai KKM yaitu 65. Dari kedua data di atas
dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai siswa kondisi awal adalah 60 dan
61% siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM, sedangkan 39% siswa
termasuk tuntas.
4.1.2. Siklus I
4.1.2.1. Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus I ini adalah
mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dan akan digunakan dalam
penelitian. Dalam perencanaan di siklus I ini peneliti mempersiapkan materi
mengenai mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan
transportasi serta pengalaman menggunakannya, membuat silabus dan RPP,
menyiapkan lembar pengamatan minat siswa, lembar wawancara, lembar
kuesioner minat dan tes prestasi belajar yang sudah diuji validitas, serta
menentukan jadwal pelaksanaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
4.1.2.2.Pelaksanaan Tindakan
a) Siklus I pertemuan pertama
Kegiatan belajar mengajar siklus I pada pertemuan pertama ini
dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 9 Maret 2013 dengan berpedoman pada
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan media yang sudah
dipersiapkan oleh peneliti. Pada pertemuan pertama ini siswa diajak untuk
belajar IPS dengan menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw II. Hal ini
bertujuan agar pembelajaran lebih menarik dan siswa mampu memahami
materi. Materi yang dipelajari pada pertemuan pertama adalah perkembangan
teknologi produksi serta pengalaman menggunakannya. Dalam materi ini
membahas alat teknologi yang digunakan dalam bidang produksi baik dalam
masa lampau maupun masa sekarang, serta keunggulan dan kelemahan alat
dari masing-masing masa.
Kegiatan awal yang dilakukan oleh guru adalah memberikan apersepsi
untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa. Guru bertanya pada siswa,
“apa itu teknologi?”. Setelah itu guru mengaitkan apersepsi dengan materi
yang akan dipelajari siswa mengenai pengertian teknologi dan teknologi
produksi pada masa lalu dan masa kini. Guru memberikan penjelasan singkat
terlebih dahulu mengenai materi berupa garis besar-garis besar yang akan
dipelajari hari ini yaitu pengertian teknologi, macam-macam teknologi dan
teknologi produksi yang meliputi teknologi produksi pada masa lampau, pada
masa kini, alur produksi, dan kelemahan dan kelebihan teknologi produksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Kegiatan dilanjutkan dengan pembagian kelompok kecil yang telah
dibentuk oleh peneliti dan guru kelas berdasarkan pada tingkat kemampuan
siswa. Dari 29 siswa di kelas IV dapat dibentuk menjadi 6 kelompok asal
yang peneliti beri nama nama kelompok A, B, C, D, E, dan F dimana setiap
kelompok terdiri dari 5 siswa dan setiap anggota diberi nama anggota
misalnya kelompok A anggotanya A1, A2, A3, A4, dan A5 demikian juga
dengan kelompok yang lain. Masing-masing anggota mendapat materi dalam
bentuk modul pembelajaran mengenai materi yang akan dipelajari.
Setiap kelompok memahami semua materi secara keseluruhan
bersama guru selama kurang lebih 15 menit, setelah itu kelas dibentuk 5
kelompok baru yang dinamakan kelompok ahli, dimana anggota dari
kelompok ahli ini beranggotakan siswa yang mendapat nomor anggota sama,
misalnya kelompok 1 terdiri dari siswa A1, B1, C1, D1, E1, dan F1. Setelah
berkumpul bersama kelompok ahli, guru memberikan beberapa masalah
kepada setiap kelompok ahli, masalah yang diberikan berdasarkan materi
yang menjadi bagian dari kelompok tersebut. Dalam pertemuan pertama ini
kelompok 1 mendapat materi memahami pengertian teknologi dan macam-
macamnya, kelompok 2 mendapat materi teknologi masa lalu, kelompok 3
mendapat materi teknologi masa kini, kelompok 4 alur produksi dan contoh
barang produksi, dan kelompok 5 mendapat materi keunggulan dan
kelemahan teknologi produksi. Selanjutnya setiap kelompok mendiskusikan
jawaban dari masalah yang diberikan oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Setelah diskusi dalam kelompok ahli selesai, siswa kembali kepada
kelompok asal yaitu kelompok A, B, C, D, E, dan F dan dilanjutkan dengan
sharing kepada teman satu kelompok mengenai masalah yang telah dibahas
bersama kelompok ahli, untuk mempermudah pemahaman siswa guru
memberikan seluruh masalah yang diberikan pada kelompok ahli pada
kelompok asal. Kemudian guru meminta beberapa kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas sementara siswa lain
memperhatikan dan dipersilahkan bertanya jika ada hal-hal yang belum
dipahami mengenai materi yang telah dipelajari.
b) Siklus I pertemuan kedua
Kegiatan belajar pada siklus 1 pertemuan kedua dilaksanakan pada
hari Jumat, tanggal 15 maret 2013. Kegiatan ini berpedoman pada Rencana
Pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada siklus 1 pertemuan pertama. Pada
pertemuan kedua ini materi yang akan dipelajari adalah teknologi komunikasi
yaitu mempelajari tentang teknologi komunikasi pada masa lampau dan masa
kini. Seperti halnya dengan pertemuan pertama, pembelajaran pada pertemuan
kedua ini juga menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw II, langkah
pembelajaran pada pertemuan kedua ini juga hampir sama dengan pertemuan
sebelumnya.
Setelah siswa selesai melakukan presentasi hasil diskusi pada
kelompok asal, guru memberikan soal evaluasi siklus I yang mencakup materi
pada pertemuan pertama dan kedua. Soal evaluasi yang diberikan ini telah
divalidasi oleh peneliti dengan subjek kelas pada tahun sebelumnya yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
kelas V pada saat ini. Selain itu siswa juga mengisi lembar kuesioner minat
siswa.
4.1.2.3. Pengamatan
a) Proses Pembelajaran
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti selama
pembelajaran, siswa terlihat lebih berminat dalam belajar. Hal tersebut
dikarenakan kegiatan pembelajaran yang menarik dengan menggunakan
kartu nama kelompok dan modul pembelajaran. Pada pertemuan pertama
siswa masih kaku ketika mengikuti kegiatan pembelajaran, apalagi ketika
pembagian kelompok membutuhkan banyak waktu dan terlebih mereka
masih belum terbiasa belajar dengan cara berkelompok. Ketika berdiskusi
masih banyak kelompok yang ramai sendiri dan ada beberapa anak yang
keluar masuk kelas. Hal ini memperlihatkan bahwa minat siswa untuk
mempelajari materi belum nampak, ketika presentasi pertemuan pertama
hanya perwakilan dari kelompok saja yang maju ke depan kelas. Namun,
pada pertemuan kedua sudah mengalami peningkatan yaitu seluruh
anggota maju untuk presentasi.
b) Hasil pengamatan minat siswa
Tabel 31. Hasil Pengamatan dan Kuesioner Minat Siklus I
No
Siswa
Nama
Siswa Pengamatan Kuesioner
Rata-
rata Keterangan
1 Her 60 67.5 63.7 Sedang
2 Ibn 80 75 77 Tinggi
3 Rad 70 76.2 73.1 Tinggi
4 Ajt 45 67.5 56.2 Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
No
Siswa
Nama
Siswa Pengamatan Kuesioner
Rata-
rata Keterangan
5 Fir 40 68.7 54.3 Rendah
6 Ald 55 58.7 56.8 Sedang
7 Ang 40 71.2 55.6 Rendah
8 Arf 40 80 60 Sedang
9 Arl 70 67.5 68.7 Tinggi
10 Bim 70 67.5 68.7 Tinggi
11 Dev 40 63.7 51.8 Rendah
12 Elt 60 62.5 61.2 Sedang
13 Far 55 63.7 59.3 Sedang
14 Lin 65 73.7 69.3 Tinggi
15 Bel 60 80 70 Tinggi
16 Jas 55 68.7 61.8 Sedang
17 Jib 35 73.7 54.3 Rendah
18 Lat 65 71.2 68.1 Tinggi
19 Mah 45 63.7 54.3 Rendah
20 Mes 80 81.2 80.6 Tinggi
21 Muh 55 72.5 63.7 Sedang
22 Uma 65 71.2 68.1 Tinggi
23 Ven 40 70 55 Rendah
24 Ram 50 82.5 66.2 Tinggi
25 Reg 65 77.5 71.2 Tinggi
26 Frif 40 58.7 49.3 Rendah
27 Yos 50 77.5 63.7 Sedang
28 Git 75 98.7 86.8 Tinggi
29 Nov 45 71.2 58.1 Sedang
Jumlah 1615 2082.5 1848.3
Rata-rata 55.7 71.8 63.7 Sedang
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa rata-rata minat belajar siswa
adalah 63. Sebanyak 7 siswa (25%) memiliki tingkat minat belajar rendah, 19
siswa (34%) memiliki tingkat minat belajar sedang dan 12 siswa (41%)
memiliki tingkat minat belajar tinggi. Sehingga peneliti menyimpulkan bahwa
rata-rata minat siswa di kelas IV masih kurang karena tingkat minat belajar
siswa masih kurang dan belum mencapai target yang telah diharapkan oleh
peneliti yaitu 75.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
c) Hasil tes prestasi belajar siswa
Untuk mengukur prestasi belajar siswa mengenai materi
perkembangan teknologi pada siklus I, peneliti membuat soal objektif yang
diujikan oleh guru kelas, rubrik pengamatan untuk aspek afektif dan
psikomotorik. Berikut ini adalah data yang diperoleh berdasarkan hasil
evaluasi siswa di akhir pertemuan kedua siklus I:
Tabel 32. Prestasi belajar siswa siklus I
No.
Siswa
Nama
Siswa
Nilai
Kognitif
(60%)
Nilai
Afektif
(20%)
Nilai
Psikomotorik
(20%)
Nilai
Final
Ketuntasan
(KKM=65)
Tuntas Tidak
tuntas
1 Her 55 80 80 65 √
2 Ibn 70 60 80 70 √
3 Rad 55 80 60 61 √
4 Ajt 60 50 40 54 √
5 Fir 65 80 50 65 √
6 Ald 75 70 40 67 √
7 Ang 100 50 40 78 √
8 Arf 70 40 40 58 √
9 Arl 65 50 90 67 √
10 Bim 70 70 70 70 √
11 Dev 80 80 50 74 √
12 Elt 55 40 80 57 √
13 Far 70 60 50 65 √
14 Lin 40 70 60 50 √
15 Bel 60 70 50 60 √
16 Jas 70 60 50 65 √
17 Jib 65 30 40 53 √
18 Lat 55 80 50 59 √
19 Mah 70 50 40 60 √
20 Mes 85 60 100 83 √
21 Muh 50 70 40 52 √
22 Uma 60 70 60 65 √
23 Ven 60 60 50 58 √
24 Ram 65 80 50 65 √
25 Reg 80 60 70 74 √
26 Frif 65 50 30 55 √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
No.
Siswa
Nama
Siswa
Nilai
Kognitif
(60%)
Nilai
Afektif
(20%)
Nilai
Psikomotorik
(20%)
Nilai
Final
Ketuntasan
(KKM=65)
Tuntas Tidak
tuntas
27 Yos 50 60 40 50 √
28 Git 75 70 80 75 √
29 Nov 50 50 40 48 √
Jumlah 1818 15 14
Rata-rata 62.7
Persentase Ketuntasan 52% 48%
Berdasarkan pada tabel prestasi siswa siklus I di atas, jika
dibandingkan dengan hasil prestasi pada kondisi awal, rata-rata prestasi siswa
pada siklus I mengalami peningkatan yaitu dari 60 menjadi 62,7. Namun, dari
hasil evaluasi belajar tersebut, ternyata nilai rata-rata yang diperoleh belum
mencapai target yang telah ditentukan oleh peneliti yaitu 65. Akan tetapi,
persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 52% sudah mencapai target
yang telah ditentukan yaitu 50%.
Untuk melihat peningkatan belajar siswa peneliti menggunakan
perolehan poin, dimana perolehan poin diperoleh dari nilai dasar dan nilai
kuis. Nilai dasar diperoleh dari nilai ulangan harian siswa pada KD
sebelumnya. Nilai kuis diperoleh dari nilai evaluasi siswa diakhir siklus I.
Dari selisih skor tersebut dapat ditentukan berapakah skor kemajuan yang
didapat setiap siswa. Berikut hasil perolehan poin siswa berdasarkan tipe
Jigsaw II:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Tabel 33. Tabel Peningkatan Poin Kemajuan Jigsaw II Siswa Siklus I
No. Nama Siswa Nilai
Dasar
Nilai
Kuis Poin Keterangan
1. Her 75 55 5 Tidak meningkat
2. Ibn 45 70 30 Meningkat
3. Rad 75 55 5 Tidak meningkat
4. Ajt 70 60 10 Tidak meningkat
5. Fir 35 65 30 Meningkat
6. Ald 65 75 20 Meningkat
7. Ang 75 100 30 Meningkat
8. Arf 70 70 20 Tidak meningkat
9. Arl 75 65 10 Tidak meningkat
10. Bim 75 70 10 Tidak meningkat
11. Dev 65 80 30 Meningkat
12. Elt 75 55 5 Tidak meningkat
13. Far 70 70 20 Tidak meningkat
14. Lin 70 40 5 Tidak meningkat
15. Bel 65 60 10 Tidak meningkat
16. Jas 75 70 10 Tidak meningkat
17. Jib 70 65 10 Tidak meningkat
18. Lat 20 55 30 Meningkat
19. Mah 55 70 30 Meningkat
20. Mes 75 85 20 Meningkat
21. Muh 70 50 5 Tidak meningkat
22. Uma 65 60 10 Tidak meningkat
23. Ven 70 60 10 Tidak meningkat
24. Ram 35 65 30 Meningkat
25. Reg 55 80 30 Meningkat
26. Frif 75 65 10 Tidak meningkat
27. Yos 75 50 5 Tidak meningkat
28. Git 75 75 20 Tidak meningkat
29. Nov 70 50 5 Tidak meningkat
Berdasarkan tabel peningkatan poin peningkatan siswa di atas, dapat
diketahui bahwa terdapat 10 siswa yang mengalami peningkatan prestasi, dan
19 siswa tidak mengalami peningkatan. Dari perolehan poin yang didapat oleh
masing-masing siswa maka poin tersebut dikumpulkan berdasarkan kelompok
masing-masing dan dihitung jumlah seluruh poin yang diperoleh anggota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
dalam kelompoknya. Perhitungan jumlah poin yang diperoleh masing-masing
kelompok dan jenis sertifikat penghargaan yang diperoleh dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 34. Tabel Peningkatan Poin Kemajuan Kelompok Siklus I
No. Kelompok Nama Anggota Kemajuan
Individu
Kemajuan
Kelompok
Sertifikat
1. Kelompok
A
1. Ang 30
18 Great team
2. Jib 10
3.Uma 10
4.Isa 10
5. Fir 30
Jumlah 90
2. Kelompok
B
1.Git 20
13 Good team
2.Ald 20
3.Ven 10
4.Ajt 10
5.Muh 5
Jumlah 65
3. Kelompok
C
1. Ram 20
15 Good team
2. Frih 10
3. Elit 5
4. Jas 10
5. Dev 30
Jumlah 75
4. Kelompok
D
1.Far 20
17 Great team
2.Bim 10
3.Ibn 30
4.Arf 20
5.Yos 5
Jumlah 85
5. Kelompok
E
1. Reg 20
12 Good team
2. Arl 10
3. Lat 20
4. Rad 5
5. Her 5
Jumlah 60
6. Kelompok
F
1. Mes 20
13 Good team
2. Mah 20
3. Herl 5
4. Nov 5
Jumlah 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kelompok yang mendapat
pengakuan Great team adalah kelompok A dan kelompok D, sedangkan untuk
kelompok B, C, E, dan Fmendapat pengakuan Good team.
4.1.2.4.Refleksi
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada proses pembelajaran
siklus I, secara umum kegiatan pembelajaran sudah berjalan sesuai dengan
perencanaan. Pada waktu guru menjelaskan garis besar materi yang akan
dipelajari siswa menyimak dengan baik serta membaca modul pembelajaran,
namun saat pembagian kelompok sedikit mengalami kekacauan karena siswa
gaduh mencari anggota kelompoknya. Saat diskusi materi ahli pun masih ada
beberapa siswa yang tidak mengikuti diskusi dengan baik seperti siswa Her,
Lat, Tas, dan Arf yang keluar masuk kelas dan asyik bermain di belakang
kelas. Setelah melakukan diskusi kelompok ahli, langkah selanjutnya adalah
kembali ke dalam kelompok asal, dalam simulasi ini pun mengalami kendala
yaitu membutuhkan waktu yang banyak untuk mengatur siswa berpindah
kelompok. Pada waktu presentasi hasil diskusi di kelompok asal, ada beberapa
kelompok yang tidak memperhatikan kelompok yang maju di depan.
Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian siklus I skor akhir minat
belajar dan prestasi belajar siswa sudah mengalami peningkatan dari kondisi
awal, namun belum mencapai target akhir siklus I yang diharapkan. Skor rata-
rata minat belajar seluruh siswa yang sebelumnya 60 pada siklus I mencapai
63,7. Namun, skor ini belum mencapai target akhir siklus I yang diharapkan
yaitu 65. Persentase siswa yang mencapai KKM adalah 52%, persentase siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
yang mencapai KKM pada siklus I sudah mencapai target yang yang
diharapkan yaitu 50%. Hasil nilai rata-rata prestasi belajar yang diharapkan
adalah 70 ternyata nilai rata-rata seluruh siswa hanya mencapai 62,7. Hasil
tersebut dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 35. Target Keberhasilan dan Capaian Siklus I
Variabel Indikator
Kondisi
awal
Target
Siklus
I
Capaian
Siklus I Keterangan
Minat Rata-rata
Skor
Kuesioner
Seluruh
Siswa
60 70 63,7 Belum
tercapai
Prestasi
Belajar
Rata-Rata
Nilai
Ulangan
61 65
62,7
Belum
Tercapai
Persentase
jumlah siswa
yang
mencapai
KKM
(KKM=65)
40 % 50% 52% Tercapai
Hal tersebut dikarenakan terdapat beberapa permasalahan.
Permasalahan tersebut harus dibenahi agar pembelajaran lebih menarik lagi
sehingga dapat meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar siswa. Berikut
ini adalah beberapa permasalahan dan strategi untuk memperbaiki kendala
yang terjadi pada siklus I:
a) Minat siswa masih kurang dalam memahami materi pembelajaran karena
materi yang diberikan masih terlalu banyak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
b) Simulasi kelompok asal ke kelompok ahli dan dari kelompok ahli kembali
ke kelompok asal masih sulit untuk mengkondisikan siswa sehingga
banyak membuang waktu ketika simulasi kelompok.
c) Konsentrasi siswa ketika pembelajaran masih sangat kurang, banyak siswa
yang masih sibuk bermain sendiri, bahkan ada yang keluar masuk kelas
dengan alasan ke kamar mandi.
d) Ketika presentasi, kelompok lain tidak memperhatikan hasil diskusi yang
dipresentasikan oleh kelompok yang presentasi. Hasil diskusi juga kurang
lengkap karena bebrapa anggota tidak menguasai materi yang menjadi
bagiannya.
Karena peningkatan minat belajar siswa dan prestasi belajar siswa
masih belum mencapai target yang diharapkan oleh peneliti, maka
pembelajaran dilanjutkan pada siklus II. Pada pembelajaran siklus II ini,
peneliti memperbaiki berbagai permasalahan yang terjadi pada siklus I.
Perbaikan ini diharapkan agar pembelajaran pada siklus II lebih maksimal.
Usaha-usaha yang dilakukan oleh peneliti antara lain:
a) Merevisi modul pembelajaran dengan memberikan peta konsep materi
yang akan dipelajari, dengan demikian siswa dapat mengerti alur materi
yang akan dipelajari.
b) Untuk simulasi peneliti bersama guru merancang strategi untuk
mengkondisikan siswa dengan baik saat simulasi yaitu dengan cara
simulasi bergilir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
c) Untuk meningkatkan konsentrasi siswa, saat diskusi kelompok ahli guru
mewajibkan seluruh siswa menulis hasil diskusi di buku catatan masing-
masing. Jadi ketika berdiskusi ada satu lembar untuk dikumpulkan kepada
guru dan ada satu catatan yang dimiliki siswa.
d) Ketika kelompok presentasi, guru meminta siswa untuk mencatat hal-hal
penting yang di kelompoknya belum ada, pada akhir presentasi guru
memberikan bebrapa pertanyaan pada kelompok lain terkait hasil
presentasi kelompok.
4.1.3. Siklus II
4.1.3.1. Perencanaan
Persiapan yang dilakukan peneliti pada siklus II tidak jauh berbeda
dengan siklus I peneliti mempersiapkan materi mengenal perkembangan
teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman
menggunakannya, membuat silabus dan RPP untuk dua kali pertemuan,
menyiapkan lembar pengamatan minat siswa, lembar wawancara, lembar
kuesioner minat dan tes prestasi belajar yang sudah diuji validitas.
4.1.3.2.Tindakan
a) Siklus II pertemuan pertama
Penelitian pada siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari
Sabtu, 16 Maret 2013 dengan berpedoman pada RPP yang sebelumnya sudah
disiapkan oleh peneliti. Pada siklus kedua ini, peneliti menyiapkan modul
yang telah diperbaiki dengan materi kelanjutan dari materi pada siklus I yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
mengenal teknologi komunikasi dan transportasi dan serta pengalaman
menggunakannya. Seperti pada siklus I, pembelajaran pada siklus II ini akan
menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw II dengan sedikit
perubahan pada pelaksanaannya seperti ketika melakukan simulasi kelompok
dan waktu presentasi kelompok. Hal ini dilakukan supaya minat dan prestasi
siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan materi perkembangan teknologi
dapat mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya.
Kegiatan awal yang dilakukan oleh guru adalah memberikan apersepsi
pembelajaran dengan mengulang kembali materi yang telah dipelajari pada
pertemuan sebelumnya yaitu mengenai perkembangan teknologi produksi dan
komunikasi. Setelah kegiatan apersepsi dirasa cukup, guru memberikan
kembali kartu nama dan siswa duduk kembali bersama kelompok asalnya.
Selanjutnya guru mengumumkan skor perolehan perkelompok dan
memberikan sertifikat pengakuan kelompok. Pemberian sertifikat pengakuan
kelompok pada awal pertemuan siklus II ini dimaksudkan supaya minat siswa
untuk belajar meningkat.
Guru membagikan modul pembelajaran pada setiap siswa, kemudian
memberikan penjelasan sedikit mengenai keseluruhan materi yang akan
dipelajari pada hari ini. Adapun materi yang akan dipelajari yaitu mengenai
keunggulan dan kelemahan alat komunikasi masa lalu dan masa kini,
mengenal teknologi transportasi masa lalu dan masa kini, keunggulan dan
kelemahan teknologi transportasi masa lampau dan masa kini, dan
memberikan contoh alat transportasi serta cara menggunakannya. Setelah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
siswa dan guru membahas secara bersama keseluruhan materi yang akan
dipelajari, kemudian siswa bergabung dengan kelompok ahli sesuai dengan
nomor anggotanya untuk berdiskusi mengenai masalah yang diberikan oleh
guru berdasarkan sub materi masing-masing kelompok. Untuk mempersingkat
waktu simulasi kelompok, guru memberi instruksi untuk bergilir secara urut
berdasarkan nomor urut anggota, misalnya siswa A1, B1, C1, D1, E1, dan F1
berkumpul terlebih dahulu di kelompok ahli 1, dst.
Setelah diskusi dalam kelompok ahli selesai siswa kembali ke
kelompok asal dan dilanjutkan dengan sharing kepada teman satu kelompok
secara bergantian sesuai dengan materi masing-masing sehingga diperoleh
satu kesatuan materi yang utuh. Siswa dipersilahkan untuk saling tanya jawab
di dalam kelompok agar seluruh anggota kelompok benar-benar memahami
keutuhan materi. Siswa juga dipersilahkan untuk bertanya jawab kepada guru
jika masih ada materi yang belum dimengerti.
Selanjutnya perwakilan dari kelompok mempresentasikan hasil
diskusinya, setiap kelompok yang presentasi selesai menyelesaikan presentasi,
guru memberikan beberapa pertanyaan kepada kelompok lain mencakup hasil
presentasi kelompok.
b) Siklus II pertemuan kedua
Kegiatan pembelajaran siklus II pada pertemuan kedua dilaksanakan
pada hari Jumat, 21 Maret 2013 dengan berpedoman pada RPP pada siklus II
pertemuan pertama. Materi yang akan dipelajari pada pertemuan ini adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
melanjutkan materi pada pertemuan sebelumnya yaitu mengenal teknologi
komunikasi dan transportasi.
Guru mengawali pembelajaran dengan mengulang kembali materi
pada pertemuan sebelumnya, kemudian menjelaskan keseluruhan materi yang
akan dipelajari pada hari ini. Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
siswa mengenai materi, guru memberikan pertanyaan berupa kuis. Untuk
pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh siswa, guru memberikan penjelasan
supaya siswa dapat memahami materi yang belum dipahami. Setelah tanya
jawab mengenai materi cukup, siswa mengerjakan soal evaluasi berupa 20
soal objektif yang telah divalidasi oleh peneliti dan mengisi lembar kuesioner
minat siswa.
4.1.3.3.Pengamatan
a) Proses Pembelajaran
Selama pelaksanaan penelitian pada siklus II, peneliti sekaligus
melakukan pengamatan sama halnya seperti siklus I. Adapun hal-hal yang
diamati selama pembelajaran berlangsung adalah meliputi peningkatan minat
belajar dan prestasi belajar siswa yaitu antara lain:
a) Hasil pengamatan minat siswa yang diukur dengan lembar pengamatan
dan kuesioner.
b) Hasil tes prestasi belajar siswa yang diukur dengan soal objektif.
b) Hasil pengamatan minat siswa yang diukur dengan lembar pengamatan dan
kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Tabel 36. Hasil pengamatan dan kuesioner minat siklus II
No
Siswa
Nama
Siswa Pengamatan Kuesioner
Rata-
rata Keterangan
1 Her 90 87.5 88.8 SangatTinggi
2 Ibn 90 86.3 88.2 SangatTinggi
3 Rad 80 90 85 SangatTinggi
4 Ajt 75 87.5 81.2 SangatTinggi
5 Fir 95 87.5 91.2 SangatTinggi
6 Ald 90 86.3 88.2 SangatTinggi
7 Ang 90 91.3 90.7 SangatTinggi
8 Arf 75 90 82.5 SangatTinggi
9 Arl 90 77.5 83.7 SangatTinggi
10 Bim 95 86.35 90.7 SangatTinggi
11 Dev 90 87.5 88.8 SangatTinggi
12 Elt 95 86.3 90.7 SangatTinggi
13 Far 80 96.3 88.2 SangatTinggi
14 Lin 75 85 80 Tinggi
15 Bel 95 82.5 88.8 SangatTinggi
16 Jas 85 77.5 81.3 SangatTinggi
17 Jib 90 93.8 91.9 SangatTinggi
18 Lat 80 88.8 84.4 SangatTinggi
19 Mah 65 90 77 Tinggi
20 Mes 100 92.5 96.3 SangatTinggi
21 Muh 80 90 85 SangatTinggi
22 Uma 90 75 82.5 SangatTinggi
23 Ven 60 81.3 70.7 Tinggi
24 Ram 90 95 92.5 SangatTinggi
25 Reg 90 83.8 86.9 SangatTinggi
26 Frif 85 86.3 85.7 SangatTinggi
27 Yos 80 87.5 83.8 SangatTinggi
28 Git 85 98.8 91.9 SangatTinggi
29 Nov 100 88.8 94.4 SangatTinggi
Jumlah 2485 2536.3 2511
Rata-
rata 85.69 87.5 87 SangatTinggi
Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa rata-rata minat siswa kelas
IV adalah 87 dan termasuk pada kategori minat belajar sangat tinggi.
Sebanyak 26 siswa dari 29 siswa (90%) memiliki tingkat minat sangat tinggi
dan terdapat 3 siswa dari 29 siswa (10%) memiliki tingkat minat tinggi. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
ini sangat menunjukkan bahwa minat siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3
sudah mengalami peningkatan yang sangat baik jika dibandingkan dengan
pembelajaran pada siklus I yang memperoleh rata-rata minat siswa di kelas
sebesar 63,7. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata minat siswa di
kelas IV sudah melampaui target yang telah diharapkan yaitu 80.
c) Hasil tes prestasi belajar siswa yang diukur dengan soal objektif
Untuk mengukur prestasi belajar siswa mengenai materi
perkembangan teknologi pada siklus II, peneliti membuat soal objektif yang
diujikan oleh guru kelas, rubrik pengamatan untuk aspek afektif dan
psikomotorik. Berikut ini adalah data yang diperoleh berdasarkan hasil
evaluasi siswa di akhir pertemuan kedua siklus II:
Tabel 37. Prestasi belajar siswa siklus II
No.
Siswa
Nama
Siswa
Nilai
Kognitif
(60%)
Nilai
Afektif
(20%)
Nilai
Psikomotorik
(20%)
Nilai
Final
Ketuntasan
(KKM=65)
Tuntas Tidak
tuntas
1 Her 75 90 90 81 √
2 Ibn 95 80 100 93 √
3 Rad 80 90 70 80 √
4 Ajt 55 100 50 63 √
5 Fir 60 90 100 74 √
6 Ald 85 100 80 87 √
7 Ang 100 90 90 96 √
8 Arf 85 90 60 81 √
9 Arl 70 80 100 78 √
10 Bim 85 100 90 89 √
11 Dev 75 80 100 81 √
12 Elt 70 90 100 80 √
13 Far 95 100 60 89 √
14 Lin 50 90 60 60 √
15 Bel 75 90 100 83 √
16 Jas 85 100 70 85 √
17 Jib 80 90 90 84 √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
No.
Siswa
Nama
Siswa
Nilai
Kognitif
(60%)
Nilai
Afektif
(20%)
Nilai
Psikomotorik
(20%)
Nilai
Final
Ketuntasan
(KKM=65)
Tuntas Tidak
tuntas
18 Lat 75 90 70 77 √
19 Mah 90 70 60 80 √
20 Mes 90 100 100 94 √
21 Muh 80 80 80 80 √
22 Uma 85 90 90 87 √
23 Ven 65 60 60 63 √
24 Ram 100 80 100 96 √
25 Reg 70 80 100 78 √
26 Frif 90 80 90 88 √
27 Yos 70 90 70 74 √
28 Git 80 80 90 82 √
29 Nov 80 100 100 88 √
Jumlah 2371 26 3
Rata-rata 81.8
Persentase 89% 11%
Berdasarkan pada tabel prestasi siswa siklus II di atas, terdapat 26
siswa (89%) yang mendapatkan nilai di atas KKM yaitu 65, dan terdapat 3
siswa (11%) yang masih mendapatkan nilai di bawah KKM. Jika
dibandingkan dengan hasil evaluasi pada siklus I, prestasi belajar siswa
mengalami peningkatan yaitu dari 62,7 meningkat menjadi 81,8 dan sudah
melampaui target yang diharapkan yaitu 70.
Untuk melihat peningkatan belajar siswa peneliti menggunakan
perolehan skor kemajuan, dimana perolehan skor kemajuan diperoleh dari
nilai dasar dan nilai kuis. Nilai dasar diperoleh berdasarkan nilai kuis siklus I
(nilai evaluasi kognitif siklus I). Nilai kuis diperoleh dari nilai evaluasi siswa
diakhir siklus II. berikut hasil perolehan poin siswa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Tabel 38. Tabel peningkatan prestasi siswa siklus II
No. Nama Siswa Nilai
Dasar
Nilai
Kuis Poin Keterangan
1. Her 55 75 20 Meningkat 2. Ibn 70 95 30 Meningkat
3. Rad 55 80 30 Meningkat
4. Ajt 60 55 10 Tidak meningkat 5. Fir 65 60 10 Tidak meningkat
6. Ald 75 85 20 Meningkat
7. Ang 100 100 20 Meningkat 8. Arf 70 85 20 Meningkat
9. Arl 65 70 20 Meningkat 10. Bim 70 85 20 Meningkat
11. Dev 80 75 10 Tidak meningkat
12. Elt 55 50 20 Tidak meningkat 13. Far 70 95 30 Meningkat
14. Lin 40 50 20 Meningkat
15. Bel 60 75 30 Meningkat 16. Jas 70 85 30 Meningkat
17. Jib 65 80 20 Meningkat
18. Lat 55 75 20 Meningkat 19. Mah 70 90 30 Meningkat
20. Mes 85 90 30 Meningkat 21. Muh 50 80 30 Meningkat
22. Uma 60 85 30 Meningkat
23. Ven 60 65 30 Meningkat 24. Ram 65 100 30 Meningkat
25. Reg 80 70 5 Tidak meningkat
26. Frif 65 90 20 Meningkat 27. Yos 50 70 30 Meningkat
28. Git 75 80 20 Meningkat 29. Nov 50 80 20 Meningkat
Berdasarkan tabel peningkatan poin prestasi siswa di atas, dapat
diketahui bahwa terdapat 24 siswa yang mengalami peningkatan prestasi, dan
5 siswa tidak mengalami peningkatan. Lima siswa yang tidak mengalami
peningkatan ini dikarenakan faktor individual yang memang mengalami
kesulitan memahami materi pelajaran. Dari perolehan poin yang didapat oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
masing-masing siswa maka poin tersebut dikumpulkan berdasarkan kelompok
masing-masing dan dihitung jumlah seluruh poin yang diperoleh anggota
dalam kelompoknya. Perhitungan jumlah poin yang diperoleh masing-masing
kelompok dan jenis sertifikat penghargaan yang diperoleh dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 39. Tabel peningkatan prestasi siswa siklus II
No. Kelompok Nama Anggota Kemajuan
Individu
Kemajuan
Kelompok Sertifikat
1. Kelompok
A
1. Ang 20
22 Super team
2. Jib 20
3.Uma 30
4.Isa 30
5. Fir 10
Jumlah 110
2. Kelompok
B
1.Git 20
20 Great team
2.Ald 20
3.Ven 30
4.Ajt 10
5.Muh 20
Jumlah 100
3. Kelompok
C
1. Ram 30
22 Super team
2. Frih 20
3. Elit 20
4. Jas 30
5.Dev 10
Jumlah 110
4. Kelompok
D
1.Far 30
26 Super team
2.Bim 20
3.Ibn 30
4.Arf 20
5.Yos 30
Jumlah 130
5. Kelompok
E
1. Reg 5
19 Great team
2. Arl 20
3. Lat 20
4. Rad 30
5. Her 20
Jumlah 95
6. Kelompok 1. Mes 30 20 Great team
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
No. Kelompok Nama Anggota Kemajuan
Individu
Kemajuan
Kelompok Sertifikat
F 2. Mah 30
3. Herl 20
4. Nov 20
Jumlah 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa kelompok yang memiliki
sertifikat sebagai kelompok super atau super team adalah kelompok A, C, D.
Kelompok B, E, F mendapatkan pengakuan sebagai great team.
4.1.3.4. Refleksi
Setelah pelaksanaan siklus II, peneliti kembali melakukan refleksi
terhadap kekurangan dan kelebihan selama proses pembelajaran. Dalam
pelaksanaan pembelajaran siklus II ini siswa kelas IV mengalami peningkatan
dan sudah melewati target yang diharapkan baik dalam minat maupun prestasi
belajar. Jika dibandingkan dengan siklus I, pembelajaran pada siklus II lebih
maksimal dan dapat meningkatkan minat belajar siswa. Hal ini dikarenakan
pembelajaran siklus II merupakan perbaikan dari pembelajaran siklus I. Skor
rata-rata minat belajar seluruh siswa pada siklus II mencapai 87. Persentase
siswa yang mencapai KKM adalah 89%, persentase siswa yang mencapai
KKM pada siklus II sudah mencapai target yang yang diharapkan yaitu 70%.
Hasil nilai rata-rata prestasi belajar yang diharapkan adalah 75 ternyata nilai
rata-rata seluruh siswa pada siklus II mencapai 81,8. Hasil tersebut dapat
dilihat sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Tabel 40. Target keberhasilan dan hasil siklus II
Variabel Indikator
Hasil
Pada
Siklus I
Target Hasil Pada
Siklus II Keterangan
Minat Rata-rata Skor
Kuesioner
Seluruh Siswa
63,7 80 87 Tercapai
Prestasi
Belajar
Rata-Rata
Nilai Ulangan 62,7 70
81,8
Tercapai
Persentase
jumlah siswa
yang
mencapai
KKM
(KKM=65)
42% 70% 89% Tercapai
Kekurangan dalam siklus II ini adalah sulitnya guru dalam
mendampingi setiap kelompok, hal ini dikarenakan jumlah kelompok yang
terlalu banyak. Selain itu guru juga kesulitan dalam mengkondisikan siswa
karena siswa terlalu antusias dalam berdiskusi, maka suasana kelas pun
menjadi gaduh.
Kelebihan siklus II diantaranya dalam pembelajaran siswa mampu
mengikuti pembelajaran dengan baik, hanya ada dua anak yang ijin untuk ke
kamar mandi. seluruh siswa sudah terlibat dalam kegiatan berdiskusi bersama
kelompok. Siswa tidak hanya bergantung kepada salah seorang siswa saja, hal
ini disebabkan karena siswa sudah menyadari jika mereka tidak sungguh-
sungguh berdiskusi dalam kelompok ahli akan menyebabkan kelompok
asalnya tidak dapat mengerjakan soal yang diberikan guru. Siswa sudah dapat
menjalankan tanggung jawab untuk mendalami sub bab yang diperolehnya.
Siswa juga sangat antusias dalam menjawab pertanyaan hal ini dikarenakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
setiap siswa yang dapat menjawab pertanyaan diberikan penghargaan dari
guru. Melihat hasil yang sedemikian rupa dan siswa sudah mengalami
peningkatan minat belajar dan prestasi belajar siswa, maka peneliti
memutuskan untuk menghentikan penelitian pada siklus II.
4.2. Pembahasan
Pelaksanaan pembelajaran pada penelitian ini menerapkan model
pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw II. Pelaksanaan pembelajaran pada
siklus I dimulai dengan menyampaikan tujuan belajar, apersepsi, baru
kemudian masuk ke dalam kegiatan inti. Pada kegiatan inti guru menjelaskan
keseluruhan materi yang akan dipelajari yaitu materi mengenal perkembangan
teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman
menggunakannya. Setelah penjelasan singkat dari guru, kemudian guru
menjelaskan bahwa pembelajran akan dilaksanakan dengan metode
Kooperatif tipe Jigsaw II, yaitu dengan cara belajar kelompok. pembentukan
kelompok pada tipe Jigsaw II ini berbeda dengan pembentukan kelompok
pada umumnya yaitu dengan cara menyusun kelompok berdasarkan tingkat
kemampuan akademik siswa. Kemudian pada proses pembelajaran setiap
siswa mendapat tugas untuk memahami materi yang menjadi bagiannya.
Sehingga dengan metode ini setiap siswa mendapat tugas untuk menguasai
materinya.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan, sedikit siswa yang sudah
menjalankan pembelajaran sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Siswa nampak sibuk dengan dirinya sendiri ketika diskusi dalam kelompok
ahli, seperti sibuk bermain dengan alat tulis, mengajak berbicara teman lain,
dan keluar masuk kelas. Materi pun tidak dapat tersampaikan pada seluruh
siswa secara sempurna karena siswa tidak dapat menjawab pertanyaan
kelompok asal ketika diskusi di kelompok asal. Berdasarkan hasil
pengamatan, peneliti mencoba memperbaiki kekurangan-kekurangan yang
terjadi pada siklus I. peneliti merancang kegiatan pembelajaran siklus II
dengan sedikit mengubah rangkaian kegiatan seperti merevisi modul
pembelajaran yang terlalu banyak dan merancang sistem simulasi kelompok
agar tidak terlalu membutuhkan banyak waktu.
Pembelajaran pada siklus II dilaksanakan dengan berpedoman pada
kekurangan-kekurangan siklus I. Kegiatan awal dilakukan dengan membentuk
kelompok ahli (kelompok sama dengan siklus I). Kegiatan selanjutnya yaitu
dengan penyampaian tujuan pembelajaran, kemudian guru menjelaskan
gambaran keseluruhan materi yang akan dipelajari. Kegiatan selanjutnya
adalah diskusi dalam kelompok ahli. Siswa yang mendapat sub materi sama
berkumpul menjadi satu kelompok ahli kemudian berdiskusi mengenai
masalah (LKS) yang diberikan oleh guru. Dalam kegiatan diskusi ini setiap
anggota berperan aktif menyumbangkan ide dan pengetahuan mereka. Jika
dibandingkan dengan siklus I, kegiatan siklus II siswa lebih berminat
mengikuti pembelajaran. Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan kembali ke
dalam kelompok asal. Di dalam kelompok asal materi dan pengetahuan yang
diperoleh setiap anggota digabungkan menjadi satu supaya menjadi kesatuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
yang utuh untuk dipelajari seluruh anggota kelompok asal. Untuk kegiatan
pemantapan setiap kelompok asal mempresentasikan hasil diskusi di depan
kelas, kemudian guru memberi kesempatan siswa lain untuk bertanya sebelum
dilakukan evaluasi. Secara keseluruhan hasil siklus II lebih baik dibandingkan
dengan hasil siklus I baik dari proses dan hasil.
4.2.1. Minat Belajar Siswa
Peningkatan minat belajar siswa ditentukan dari dua data yaitu
pengamatan minat siswa saat pembelajaran di kelas secara langsung dan
lembar kuesioner yang telah diisi oleh siswa. Rata-rata minat belajar yang
diperoleh pada pembelajaran siklus I adalah 63,7 dengan kategori sedang.
Perolehan skor rata-rata tersebut belum mencapai target yang diharapkan pada
siklus I yaitu 75.
Hasil pengamatan pada siklus II menunjukkan bahwa minat siswa
kelas IV mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dari hasil rata-rata
minat yang diperoleh berdasarkan pengamatan minat siswa di kelas secara
langsung dan lembar kuesioner yang diisi oleh siswa. Hasil tersebut
menunjukkan bahawa rata-rata minat siswa di siklus II sebesar 87 dengan
kategori tinggi. Perbedaan pembelajaran pada siklus II ini adalah guru juga
memberikan piagam penghargaan pada kelompok yang paling aktif dan
mendapat skor tertinggi sehingga siswa lebih semangat untuk menjalani
pembelajaran. Hal ini didukung oleh pendapat Djamarah dan Zain (2010:167)
yang menyatakan bahwa pemberian ganjaran terhadap prestasi yang dicapai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
anak didik dapat merangsang untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik di
kemudian hari. Selain itu, guru juga berperan aktif dalam mendampingi siswa
yang nilainya masih di bawah KKM. Untuk memantapkan pemahaman siswa
setiap akhir presentasi kelompok guru memberikan beberapa pertanyaan
mencakup materi yang baru saja dipresentasikan oleh kelompok yang maju
presentasi. Untuk mengetahui peningkatan minat belajar siswa secara lebih
jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 41. Capaian Minat Belajar Siswa
No. Nama Kondisi Awal Siklus I Siklus II
1. Her 63.7 Sedang 63.7 Sedang 88.8 SangatTinggi
2. Ibn 60 Sedang 77.5 Tinggi 88.2 SangatTinggi
3. Rad 71.2 Sedang 73.1 Tinggi 85 SangatTinggi
4. Ajt 57.5 Sedang 56.2 Sedang 81.2 SangatTinggi
5. Fir 51.8 Rendah 54.3 Rendah 91.2 SangatTinggi
6. Ald 57.5 Sedang 56.8 Sedang 88.2 SangatTinggi
7. Ang 58.1 Sedang 55.6 Rendah 90.7 SangatTinggi
8. Arf 55.6 Rendah 60 Sedang 82.5 SangatTinggi
9. Arl 49.3 Rendah 68.7 Tinggi 83.7 SangatTinggi
10. Bim 65 Sedang 68.7 Tinggi 90.7 SangatTinggi
11. Dev 41 Rendah 51.8 Rendah 88.8 SangatTinggi
12. Elt 64.3 Sedang 61.2 Sedang 90.7 SangatTinggi
13. Far 60 Sedang 59.3 Sedang 88.2 SangatTinggi
14. Lin 60 Sedang 69.3 Tinggi 80 Tinggi
15. Bel 66.2 Tinggi 70 Tinggi 88.8 SangatTinggi
16. Jas 62.5 Sedang 61.8 Sedang 81.3 SangatTinggi
17. Jib 42.5 Rendah 54.3 Rendah 91.9 SangatTinggi
18. Lat 65.6 Sedang 68.1 Tinggi 84.4 SangatTinggi
19. Mah 56.2 Rendah 54.3 Rendah 77.5 Tinggi
20. Mes 72.5 Sedang 80.6 Tinggi 96.3 SangatTinggi 21. Muh 58.1 Sedang 63.7 Sedang 85 SangatTinggi 22. Uma 67.5 Sedang 68.1 Tinggi 82.5 SangatTinggi 23. Ven 52.5 Rendah 55 Rendah 70.7 Tinggi
24. Ram 65.6 Sedang 66.2 Tinggi 92.5 SangatTinggi 25. Reg 71.2 Sedang 71.2 Tinggi 86.9 SangatTinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
No. Nama Kondisi Awal Siklus I Siklus II
26. Frif 45 Rendah 49.3 Rendah 85.7 SangatTinggi 27. Yos 62.5 Sedang 63.7 Sedang 83.8 SangatTinggi 28. Git 78.7 Tinggi 86.8 Tinggi 91.9 SangatTinggi 29. Nov 55 Rendah 58.1 Sedang 94.4 SangatTinggi Jumlah 1737 1848.3 2511
Rata-rata 60 Sedang 63.7 Sedang 87 Tinggi
Peningkatan minat belajar siswa dapat dilihat pada grafik berikut:
Gambar 3. Peningkatan Skor Rata-Rata Minat Belajar Siswa
Pada grafik tersebut terlihat jelas bahwa ada peningkatan minat belajar
siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3 pada mata pelajaran IPS. Pada awal
sebelum penelitian hasil skor rata-rata minat belajar siswa 60% meningkat
pada siklus I sebesar 63.7% dan berada pada kriteria sedang. Pada siklus II
terdapat peningkatan sebesar 87% masuk dalam kriteria minat belajar tinggi.
Pada siklus II minat siswa dalam belajar sangat nampak karena siswa tertarik
dengan model pembelajaran tipe Jigsaw II terutama dengan diberikannya
60 60
70 63.7 63.7
80 87
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
kondisi awal siklus I siklus II
Peningkatan Minat Siswa
kondisi awal
target capaian siklus I
hasil siklus I
target capaian siklus II
hasil siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
pengakuan kelompok sehingga pada siklus II ini siswa sangat antusias dalam
mengikuti pembelajaran.
Berdasarkan hasil dan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II yang tepat dan
sesuai dengan langkah-langkahnya dapat meningkatkan minat belajar siswa
kelas IV SDN Caturtunggal 3. Hal ini berarti hipotesis dari penelitian ini
terbukti.
1.2.1. Prestasi Belajar Siswa
Prestasi belajar menurut Djamarah (2010:19) adalah hasil dari suatu
kegiatan yang telah dikerjakan dan diciptakan secara individu maupun secara
kelompok. Hal ini berarti prestasi belajar dapat dikatakan sebagai hasil dari
belajar. Pada penelitian ini, peneliti mengukur tingkat prestasi siswa dengan
memberikan soal evaluasi mencakup materi yang digunakan untuk penelitian
yaitu mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan
transportasi serta pengalaman menggunakannya. soal evaluasi berupa 20 butir
soal objektif yang telah divalidasi oleh peneliti. Berdasarkan hasil evaluasi
yang dilaksanakan pada akhir siklus I dan siklus II, terjadi peningkatan
prestasi belajar yang signifikan. Hal ini dapat dilihat pada tabel dan grafik
berikut ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Tabel 42. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
No. Nama
Kondisi
Awal
(Rata-rata)
Setelah Tindakan
Siklus
I Ketuntasan
Siklus
II Ketuntasan
Nilai Ya Tidak Nilai Ya Tidak
1 Her 65 √ 81 √
2 Ibn 70 √ 93 √
3 Rad 61 √ 80 √
4 Ajt 54 √ 63 √
5 Fir 65 √ 74 √
6 Ald 67 √ 87 √
7 Ang 78 √ 96 √
8 Arf 58 √ 81 √
9 Arl 67 √ 78 √
10 Bim 70 √ 89 √
11 Dev 74 √ 81 √
12 Elt 57 √ 80 √
13 Far 64 √ 89 √
14 Lin 50 √ 60 √
15 Bel 60 √ 83 √
16 Jas 64 √ 85 √
17 Jib 53 √ 84 √
18 Lat 59 √ 77 √
19 Mah 60 √ 80 √
20 Mes 83 √ 94 √
21 Muh 52 √ 80 √
22 Uma 62 √ 87 √
23 Ven 58 √ 63 √
24 Ram 65 √ 96 √
25 Reg 74 √ 78 √
26 Frif 55 √ 88 √
27 Yos 50 √ 74 √
28 Git 75 √ 82 √
29 Nov 48 √ 88 √
Jumlah T TT 1818 12 17 2371 26 3
Persentase 39% 61% 52% 48% 89% 11%
Rata-rata 60 62.7 81.8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat dari grafik berikut:
Gambar 4. Peningkatan Nilai Rata-Rata Prestasi Siswa
Gambar 5. Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM
60 60 65 62.7 62.7
70
81.8
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
kondisi awal siklus I siklus II
Peningkatan Prestasi Siswa
kondisi awal
target capaian siklus I
hasil siklus I
target capaian siklus II
hasil siklus II
39% 39%
50% 52% 52%
70%
89%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
kondisi awal siklus I siklus II
Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM
kondisi awal
target capaian siklus I
hasil siklus I
target capaian siklus II
hasil siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Hasil evaluasi pada siklus I menunjukkan bahwa terdapat 12 siswa
yang mendapat nilai di atas 65, dan terdapat 17 siswa yang mendapat nilai di
bawah 65. Nilai rata-rata yang diperoleh kelas sebesar 62,7, sedangkan pada
kondisi awal hanya sebesar 60. Hasil rata-rata kelas yang mencapai KKM
hanya sebesar 52%, sudah melampaui target yang diharapkan yaitu 50%.
Meskipun mengalami sudah mencapai target pada pencapaian KKM, namun
pembelajaran belum maksimal. Hal ini dikarenakan siswa tidak
memperhatikan materi yang dijelaskan guru maupun kelompok dan materi
yang dipelajari terlalu banyak sehingga sebelum mempelajari siswa sudah
jenuh untuk membaca materi. Seharusnya modul materi pembelajaran dibuat
singkat dan menarik sehingga siswa dapat memahami materi dengan baik
karena tertarik dengan tampilan modul. Dari kekurangan tersebut maka
peneliti akan memperbaiki pembelajaran lagi pada siklus II.
Pembelajaran pada siklus II ini masih menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II, namun ada perubahan pada kegiatan
pembelajarannya. hasil evaluasi pada siklus II ini menunjukkan bahwa
terdapat 26 siswa yang mendapat nilai di atas 65, dan terdapat 3 siswa yang
mendapat nilai di bawah 65. Ketiga siswa yang belum mencapai KKM
dikarenakan faktor dari individu sendiri yang mengalami kesulitan dalam
memahami materi. Nilai rata-rata yang diperoleh kelas sebesar 81,8,
sedangkan pada siklus I hanya sebesar 62,7. Rata-rata kelas yang mencapai
KKM mengalami peningkatan dari siklus I yaitu dari 52% menjadi 89%. Hal
ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan yang baik dalam prestasi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Peningkatan kemajuan belajar siswa jika dilihat dari poin kemajuan
individu berdasarkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II
menunjukkan bahwa pada siklus I sebanyak 10 siswa mengalami peningkatan
prestasi dan 19 siswa tidak mengalami peningkatan prestasi. Pada siklus II
sebanyak 24 siswa mengalami peningkatan prestasi dan 5 siswa tidak
mengalami peningkatan.
Berdasarkan hasil analisis data peningkatan minat dan prestasi belajar
siswa dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II menunjukkan adanya
peningkatan. Peningkatan tersebut telah memenuhi target yang diharapkan
baik dari minat belajar siswa dan prestasi belajar siswa.
Tabel 43. Keberhasilan Pelaksanaan Penelitian
Peubah Indikator Kondisi
awal
Target
Siklus
I
Akhir
Siklus
I
Target
Siklus
II
Akhir
Siklus
II
Minat
siswa
Nilai rata-rata
minat belajar
siswa
60 70,00 63,7 80,00 87
Prestasi
belajar
siswa
Nilai rata-rata
kelas 61 65,00 62,7 70,00 81,8
Persentase
jumlah siswa
yang
mencapai
KKM
37% 50% 52% 70,00% 89%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab-bab sebelumnya telah dibahas mengenai pendahuluan, kajian teori,
metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan. Bab V merupakan bagian
terakhir skripsi, pada bab V ini akan dipaparkan kesimpulan dari penelitian dan saran.
5.1. Kesimpulan
1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dalam upaya
meningkatkan minat dan prestasi belajar belajar siswa kelas IV SDN
Caturtunggal 3 pada mata pelajaran IPS ditempuh dengan melakukan
penelitian tindakan kelas. Langkah-langkah dalam pembelajaran tipe Jigsaw
II adalah sebagai berikut: (a) Orientasi umum mengenai target yang harus
dikuasai siswa; (b) Pembentukan kelompok dan penyampaian tujuan; (c)
Diskusi membahas tugas dalam kelompok ahli; (d) Sharing setiap anggota
kelompok ahli dalam kelompok asal; (e) Presentasi kelompok asal; (f)
Evaluasi; (g) Pengakuan kelompok berdasarkan model pembelajaran tipe
Jigsaw II.
2. Penggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dapat
meningkatkan minat belajar pada siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3. Hal
ini dibuktikan dengan hasil pengolahan data berdasarkan penelitian yang
dilaksanakan mulai dari siklus I dan siklus II menunjukkan peningkatan
minat dalam proses belajar siswa. Pada siklus I skor rata-rata minat siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
63,7 dengan kriteria minat belajar sedang, pada siklus II menunjukkan
bahwa minat belajar siswa mengalami peningkatan dan rata-ratanya 87
dengan kriteria minat belajar tinggi.
3. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dapat
meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas IV SDN Caturtunggal 3. Hal
ini dibuktikan dengan hasil pengolahan data berdasarkan penelitian yang
dilaksanakan mulai dari siklus I dan II menunjukkan peningkatan prestasi
belajar siswa. Pada hasil evaluasi siklus I menunjukkan skor rata-rata kelas
62,7 dan ketuntasan klasikal 42%. Pada hasil evaluasi siklus II
menunjukkan skor rata-rata kelas 81,8 dan ketuntasan klasikal 89%.
Berdasarkan poin kemajuan dalam pembelajaran tipe Jigsaw II
memperlihatkan bahwa 83% mengalami peningkatan di akhir siklus II.
5.2.Saran
Berdasarkan pengamatan dan kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang
hendak peneliti sampaikan yaitu:
1.1.1. Bagi sekolah, diharapkan selalu memberikan dorongan agar dalam
pembelajaran IPS maupun dalam mata pelajaran lain guru dapat
menggunakan model-model pembelajaran yang inovatif seperti model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II yang dapat memancing minat
belajar siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
1.1.2. Bagi guru, diharapkan guru dapat menerapkan berbagai metode
pembelajaran yang bervariasi agar siswa memiliki minat dalam belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
khususnya dalam diskusi kelompok. model pembelajaran Kooperatif tipe
Jigsaw II merupakan salah satu metode pembelajaran kelompok yang
dapat diterapkan dalam mata pelajaran lain selain IPS, misalnya IPA,
Bahasa Indonesia, Matematika, dll.
1.1.3. Bagi peneliti lain, diharapkan dapat termotivasi untuk melakukan
penelitian yang lebih lanjut dengan model pembelajaran Kooperatif tipe
Jigsaw II atau metode pembelajaran yang lain pada bidang studi lain,
materi lain dan kelas yang lain. Diharapkan dapat mengembangkan
penelitian ini dengan melihat frekuensi dari tiap indikator dari masing-
masing siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
DAFTAR REFERENSI
Adheyanto, Nicodemus Yordan. 2012. Peningkatan Sikap, Minat, dan Prestasi
Belajar Siswa dengan Pendekatan Pedagogi Reflektif pada Mata Pelajaran
IPS Kelas V SD Kanisius Gayam Semester Genap Tahun Pelajaran
2010/2011. FKIP-USD. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Ahmadi, Abu dan Widodo Suprijono. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: Renika Cipta.
Arifin, Z. 1991. Evaluasi instruksional: prinsip-tipe-prosedur. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Arikunto, dkk.2007. Penelitian tindakan kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsini. 2010. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Azwar, S. 2007. Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Aqib, Zainal, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru, SD, SLB, TK.
Bandung: Yrama Widya.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat
Bahawa (edisi 4). Pusat bahasa: Gramedia pustaka utama.
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Jakarta: Depdikbud.
Dimiyati dan Mudjiono. 2006. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Djamarah, S.B. dan Aswan, Z. 2010. Strategi Belajar Mengajar (Edisi Revisi).
Jakarta: Rineka Cipta.
Dwitagama, Kusumah. 2008. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT
Indeks.
Eggen, P. dan Don Kauchak. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran Mengajarkan
Konten dan Ketrampilan Berfikir. Jakarta: Indeks.
Fahriansah, Ilham. 2010. Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Jigsaw Untuk
Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas V
Semester II Tahun 2011/2012 Di Sd Negeri Tanjungrejo I Malang.
Universitas Sanata Dharma.
Halawa, Melitina. 2010. Meningkatkan Minat serta Prestasi Belajar dalam
Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Penjumlahan dengan
Menggunakan Alat Peraga pada Siswa Kelas Dua SD Kanisius Sorowajan
Yogyakarta Tahun pelajaran 2010/2011. FKIP-USD. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Huda, Miftahul.2011.Cooperative Learning metode, teknik, strukturdan model
terapan.Yogyakarta: PustakaPelajar.
Ibrahim, dkk. 2009. Metode analisis teks dan wacana. Yogyakarta: PUSTAKA
BELAJAR.
Indraastuti dkk. 2010. Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas V Sekolah Dasar. Katalog
Dalam Terbitan.
Isjoni, dkk. 2011. Pembelajaran Visioner Perpaduan Indonesia-Malaysia.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Isnandar, Ujang. 2012. Peningkatan Minat dan Prestasi belajar menggunakan
pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw I materi Perjuangan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia pada siswa kelas VB SD Karitas
Ngaglik Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011/2012. FKIP-USD. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Kasbolah E.S, Kasihani. 2001. Penelitian Tindakan Kelas.Malang: Universitas
Negeri Malang.
Kunandar.2008.Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Perkasa.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. 2006. Standar Isi dan Syandar
Kometensi Lulusan Untuk satuan pendidikan Dasar SD/MI. Jakarta: BP. Cipta
Jaya.
Mardapi, D. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Yogyakarta: Mitra
Cendikia Press.
Masidjo. 2010. Penilaian hasil pencapaian belajar siswa di sekolah. Yogyakarta:
Kanisius.
Mulyasa. 2006. Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
. 2012. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyati. 2005. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Andi Offset.
Nasution, S. 1996. Didaktik Azas-Azas Mengajar. Bandung: Yanmars.
Riduwan. 2002. Skala Pengukuran Variable-Variabel Penelitian. Bandung: AlfaBeta
Rosdijati. 2010. Praktik Pakem IPS SD. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pertama.
Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Jakarta: Rajawali Pers.
Rusmawan. 2010. Model-model Pembelajaran. Bandung: PT Raja Grafindo Persada.
Sapriya. 2009. Pendidikan IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Seren. 2010. Upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS melalui penerapan
model pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw Siswa kelas VIII SMP
Karitas Ngaglik. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Sharan, Slamo. 2012. The Handbook of Cooperative Learning. Yogyakarta: Familia
Setyawati, Kristina Dewi. 2009. Jurnal Ilmu Pendidikan. Peningkatan Prestasi
Belajar IPA Siswa Kelas IV Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Jigsaw. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
Slamento. 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik. Bandung:
Nusa Media.
_____. 2009. Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik Edisi ke 8. Jakarta: PT. Indeks
. 2011. Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik. Jakarta: PT. Indeks
Solihatin, Etin & Raharjo. (2008). Cooperative learning analisis model pembelajaran
IPS. Jakarta: Bumi Aksara.
Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers
Sumaatmadja, Nursid. 2006. Materi Pokok Konsep Dasar IPS. Jakarta: Karunika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Suprijono, Agus. 2011. Coopertive Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Jakarta:
Pustaka Pelajar.
Surapranata, S. 2004. Analisis, Validitas, Reabilitas, dan Interpretasi Kurikulum
2004. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sugiyanto. 2010. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta. Yuma Pustaka
bekerja sama FKIP UNS.
Susanto, Wayan. 2009. Peningkatan Prestasi Belajar Dalam Matapelajaran IPS
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa
Kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun 2009/2010. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Susento dan Rismiati. 2007. Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Yogyakarta:
Penerbit Kanisius.
Suyitno, Amin. 2005. Petunjuk Praktis penelitian Tindakan Kelas untuk penyusunan
Skripsi. Semarang: FMIPA UNNES
Syah, M. 1997. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep Landasan,
dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Jakarta: Kencana.
Uno, Hamzah B. 2007. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara
Winkel. W.S. 1996. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.
______. W.S. 2004. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.
Winataputra, Udin. S. 2008. Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR). Departemen
pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Miaz, Y (2012). Jurnal ilmu Pendidikan: Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw untuk
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS siswa SD. Diakses tanggal 16
Mei 2013 dari:
http://journal.um.ac.id/index.php/jurnal-sekolah-dasar/view/3560
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Lampiran 1 Silabus
SILABUS
Nama Sekolah : SDN Caturtunggal 3
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester : IV (empat)/2 (dua)
Standar Kompetensi :
2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
Kompetensi
Dasar Materi Ajar Kegiatan Pembelajaran Indikator
Penilaian Alokasi
waktu
Sumber/bahan
belajar Tipe Bentuk
instrumen
Contoh
instrumen
2.3 Mengenal
perkembangan
teknologi
produksi,
komunikasi, dan
transportasi serta
pengalaman
menggunakannya.
Perkembangan
teknologi
produksi,
komunikasi,
dan
transportasi
a. Guru membagi siswa ke
dalam empat kelompok,
setiap kelompok
beranggotakan 4-5 orang
(kelompok asal)
b. Setiap anggota kelompok
mendapatkan materi yang
berbeda. Contoh no 1
mengerjakan soal no 1
c. Siswa yang mendapatkan
nomor soal yang sama
mengerjakannya dalam
satu kelompok (kelompok
ahli)
d. Siswa mendapat waktu 20
menit untuk berdiskusi
e. Siswa diminta melakukan
diskusi dengan pelan-
pelan jangan sampai
mengganggu kelompok
Kognitif
1. Membandingkan jenis-
jenis teknologi untuk
memproduksi yang
digunakan masyarakat
pada masa lalu dan masa
kini
2. Membuat diagram alur
tentang proses produksi
dari kekayaan alam yang
tersedia
3. Memberikan contoh
bahan baku yang dapat
diolah menjadi barang-
barang produksi
4. Membandingkan alat-alat
teknologi komunikasi
yang digunakan
masyarakat setempat pada
masa lalu dan masa kini
Tes
Nontes
Pilihan
ganda
Observasi
- Salah satu
contoh alat
komunikasi
langsung
dua arah
adalah...
a. telegraf
b. radio
c. telepon
d. televisi
- Pada masa
lalu petani
memotong
baang padi
menggunak
an alat....
a. celurit
b. ani-ani
c. pisau
d. golok
8 x 35
menit
Sumber Pembelajaran
a. Sunarto, dkk.
2006. IPS Terpadu
untuk Sekolah
Dasar Kelas IV.
Jakarta: Erlangga.
b. Susilaningsing,
Endang dan Linda
S. Limbang. 2008.
Ilmu Pengetahuan
Sosial untuk
SD/MI Kelas4.
Jakarta: Pusat
Perbukuan,
Departemen
Pendidikan
Nasional.
c. Zuber, Ahmad dan
Lukman Hakim.
2012. Aktif Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Yogyakarta, 8 Maret 2013
Mengetahui,
Guru Kelas Kelas IV Peneliti
Haryati Rahayu, A.Ma Theresia Startyaningsih
NIP. 198610262009022003 NIM. 091134007
lain
f. Siswa selesai berdiskusi
(kelompok ahli) kembali
ke kelompok semua (asal)
untuk menyampaikan hasil
diskusi dari kelompok ahli
secara bergiliran
g. Perwakilan kelompok
melaporkan hasil kerja
kelompok di depan kelas
5. Membandingkan jenis-
jenis teknologi
transportasi pada masa
lalu dan masa kini
Afektif
- Menunjukkan ekspresi
rasa senang
- Menunjukkan perhatian
terhadap pelajaran
Psikomotorik
- Merespon pertanyaan atau
materi
- Keterlibatan dalam
diskusi kelompok
IPS untuk Kelas IV
SD dan MI. Solo:
Tiga Serangkai
Pustaka
Media pembelajaran:
- Modul
pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN Caturtunggal 3
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester : IV/2
Waktu : 4 JP (4 X 35 menit)
I. Standar Kompetensi :
2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di
lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
II. Kompetensi Dasar :
2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi
serta pengalaman menggunakannya.
III. Indikator
1. Kognitif
a) Membandingkan jenis teknologi produksi masa lalu dan masa kini.
b) Membuat diagram alur proses produksi dari kekayaan alam.
c) Memberikan contoh bahan baku yang dapat diolah menjadi beberapa
barang produksi.
d) Menggolongkan alat komunikasi masalalu dan masa kini.
e) Menjelaskan cara penggunaan alat komunikasi masalalu dan masa kini.
2. Afektif
- Menunjukkan ekspresi rasa senang.
- Menunjukkan perhatian terhadap pelajaran.
3. Psikomotorik
- Merespon pertanyaan atau materi.
- Keterlibatan dalam diskusi kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Kognitif
a) Siswa dapat membandingkan 5 jenis teknologi produksi masa lalu dan
masa kini melalui diskusi kelompok ahli.
b) Siswa dapat membuat 3 diagram alur proses produksi dari kekayaan alam
secara berkelompok.
c) Siswa dapat memberikan 3 contoh bahan baku yang dapat diolah menjadi
beberapa barang produksi melalui diskusi dalam kelompok ahli.
d) Siswa mampu menggolongkan masing-masing 5 alat komunikasi
masalalu dan masa kini dengan bekerjasama dengan kelompok ahli.
e) Siswa dapat menjelaskan minimal 3 cara penggunaan alat komunikasi
masalalu dan masa kini melalui pengalaman sehari-hari.
f) Siswa mampu menyebutkan keunggulan dan kelemahan alat komunikasi
masalalu dan masa kini melalui diskusi kelompok ahli.
2. Afektif
- Siswa menunjukkan ekspresi rasa senang terhadap pembelajaran IPS.
- Siswa menunjukkan perhatian terhadap pembelajaran IPS.
3. Psikomotorik
- Siswa mampu merespon pertanyaan atau materi.
- Siswa mampu terlibat terlibat dalam diskusi kelompok.
V. Karakter siswa yang diharapkan
- Dapat dipercaya ( Trustworthines)
- Rasa hormat dan perhatian ( respect )
- Tekun ( dilligent )
- Tanggung jawab ( responsibility )
- Berani ( courageous ) dan
- Ketulusan ( Honesty )
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
VI. Materi Pelajaran :
Perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta
pengalaman menggunakannya
VII. Model dan Metode Pembelajaran :
a. Model Pembelajaran
Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw II
b. Metode Pembelajaran
- Tanya Jawab
- Penugasan
- Diskusi
- Ceramah
- Presentasi
VIII. Kegiatan Pembelajaran :
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Metode
A. Kegiatan Awal
1. Siswa disapa dengan salam pembuka.
2. Guru memberikan apersepsi pelajaran kepada
siswa.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu
mengenai materi mengenal perkembangan
teknologi produksi, komunikasi, dan
transportasi serta pengalaman menggunakannya.
10 menit
Tanya
jawab
B. Kegiatan Inti
Pertemuan I
Ekplorasi
1. Guru menggali pengertian siswa mengenai
pengertian teknologi.
2. Siswa memperhatikan penjelasan guru yang
50 menit
Tanya
jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
disertai tanya jawab mengenai materi yang
akan dipelajari. Kegiatan ini sebagai
pengenalan istilah-istilah yang berkaitan
dengan materi ajar.
Elaborasi
1. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok
heterogen yang beranggotakan 4-5 orang siswa.
Pembagian anggota kelompok ini berdasarkan
catatan yang dibuat peneliti berdasarkan
bantuan guru kelas pada tahap persiapan.
Kelompok ini disebut kelompok asal.
Kelompok asal A Kelompok asal B
Kelompok asal C Kelompok asal D
3. Pembagian materi
Setiap siswa di dalam kelompok masing-masing
diberikan satu sub materi yang berbeda satu
sama lain. Dan setiap siswa bertanggung jawab
untuk mempelajari dan mendalami materi yang
didapatkanya sendiri-sendiri
4. Diskusi kelompok
a. Dalam pertemuan pertama ini, materi yang
akan dipelajari bersama ialah:
- Mengenal teknologi produksi masa lalu
- Mengenal teknologi produksi masa kini
- Membandingkan jenis teknologi
produksi masa lalu dan masa kini,
Penugasan
Diskusi
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
- Membuat diagram alur proses produksi
dari kekayaan alam,
- Memberikan contoh bahan baku yang
dapat diolah menjadi beberapa barang
produksi,
b. Guru membimbing siswa untuk berkumpul
menjadi satu kelompok berdasarkan nomor
soal yang sama. Kelompok ini disebut
kelompok ahli. Dalam kelompok ahli, siswa
mendiskusikan bagian materi pembelajaran
yang sama. Kegiatan yang dapat dilakukan
dalam kelompok ahli ialah setiap siswa
menjelaskan jawaban yang didapat pada
saat berada di kelompok asal, saling
melengkapi penjelasan yang didengar dari
penjelasan temannya, serta menyusun
rencana bagaimana menyampaikan kepada
temannya saat kembali ke kelompok asal.
Kelompok Ahli 1 Kelompok Ahli 2
Kelompok Ahli 3 Kelompok Ahli 4
Kelompok Ahli 5
c. Siswa diminta melakukan diskusi dengan
pelan-pelan jangan sampai mengganggu
kelompok lain.
1 1 1 1 2 2 2 2
3 3 3 3 4 4 4 4
5 5 5 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
d. Siswa selesai berdiskusi (kelompok ahli)
kembali ke kelompok semula (asal) untuk
menyampaikan hasil diskusi dari kelompok
ahli secara bergiliran.
e. Setelah siswa berdiskusi dalam kelompok
asal, siswa melakukan presentasi masing-
masing kelompok atau dapat dilakukan
dengan mengundi salah satu kelompok
untuk menyajikan hasil diskusi kelompok
yang telah dilakukan agar guru dapat
menyamakan persepsi pada materi
pembelajaran yang telah didiskusikan.
f. Siswa mengumpulkan catatan rangkuman
presentasi yang dibuat siswa.
Konfirmasi
5. Siswa memberikan tanggapan mengenai hasil
diskusi yang dipresentasikan oleh teman.
6. Guru bertanya mengenai hal-hal yang belum
dipahami siswa.
7. Guru memberi penguatan mengenai
pembelajaran hari ini.
8. Siswa merangkum materi yang telah dipelajari
pada hari ini.
Presentasi
Pertemuan II
Ekplorasi
2. Guru menggali pengertian siswa mengenai
pengertian teknologi produksi yang telah
dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
3. Siswa memperhatikan penjelasan guru yang
disertai tanya jawab mengenai materi yang
50 menit
Tanya
jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
akan dipelajari. Kegiatan ini sebagai
pengenalan istilah-istilah yang berkaitan
dengan materi ajar yaitu mengenai teknologi
komunikasi.
Elaborasi
4. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok
heterogen yang beranggotakan 4-5 orang siswa.
Pembagian anggota kelompok ini berdasarkan
catatan yang dibuat peneliti berdasarkan
bantuan guru kelas pada tahap persiapan.
Kelompok ini disebut kelompok asal.
Kelompok A Kelompok B
Kelompok C Kelompok D
5. Pembagian materi
Setiap siswa di dalam kelompok masing-masing
diberikan satu sub materi yang berbeda satu
sama lain. Dan setiap siswa bertanggung jawab
untuk mempelajari dan mendalami materi yang
didapatkanya sendiri-sendiri.
6. Diskusi kelompok
a. Dalam pertemuan pertama ini, materi yang
akan dipelajari bersama ialah:
- Mengenal alat komunikasi masa lalu
- Mengenal alat komunikasi masa kini
- Menjelaskan cara berkomunikasi masa
lalu dan cara berkomunikasi masa kini
Penugasan
Diskusi
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
- Menjelaskan keunggulan alat
komunikasi masa lalu
- Menjelaskan kelemahan alat
komunikasi masa kini.
b. Guru membimbing siswa untuk berkumpul
menjadi satu kelompok berdasarkan nomor
soal yang sama. Kelompok ini disebut
kelompok ahli. Dalam kelompok ahli, siswa
mendiskusikan bagian materi pembelajaran
yang sama. Kegiatan yang dapat dilakukan
dalam kelompok ahli ialah setiap siswa
menjelaskan jawaban yang didapat pada
saat berada di kelompok asal, saling
melengkapi penjelasan yang didengar dari
penjelasan temannya, serta menyusun
rencana bagaimana menyampaikan kepada
temannya saat kembali ke kelompok asal.
Kelompok Ahli 1 Kelompok Ahli 2
Kelompok Ahli 3 Kelompok Ahli 4
Kelompok Ahli 5
c. Siswa diminta melakukan diskusi dengan
pelan-pelan jangan sampai mengganggu
kelompok lain.
d. Siswa selesai berdiskusi (kelompok ahli)
1 1 1 1 2 2 2 2
3 3 3 3 4 4 4 4
5 5 5 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
kembali ke kelompok semula (asal) untuk
menyampaikan hasil diskusi dari kelompok
ahli secara bergiliran.
e. Setelah siswa berdiskusi dalam kelompok
asal, siswa melakukan presentasi masing-
masing kelompok atau dapat dilakukan
dengan mengundi salah satu kelompok
untuk menyajikan hasil diskusi kelompok
yang telah dilakukan agar guru dapat
menyamakan persepsi pada materi
pembelajaran yang telah didiskusikan.
f. Siswa mengumpulkan catatan rangkuman
presentasi yang dibuat siswa.
Konfirmasi
7. Siswa memberikan tanggapan mengenai hasil
diskusi yang dipresentasikan oleh teman.
8. Guru bertanya mengenai hal-hal yang belum
dipahami siswa.
9. Guru memberi penguatan mengenai
pembelajaran hari ini.
10. Siswa merangkum materi yang telah dipelajari
pada hari ini.
11. Siswa mengerjakan soal evaluasi.
Presentasi
C. Kegiatan Akhir
1. Siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran
2. Siswa dan guru bertanya jawab mengenai apa
saja yang telah dipelajari bersama.
3. Siswa diberi pekerjaan rumah (PR) untuk
mempelajari materi berikutnya yaitu materi
15 menit
Tanya
jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
lanjutan tentang perkembangan teknologi
transportasi.
4. Siswa menutup pelajaran dengan doa
IX. Penilaian :
1. Prosedur : Hasil dan Proses
2. Jenis : Tes dan Non Tes
3. Teknik : Pilihan ganda dan Pengamatan
4. Instrumen : (Lampiran)
5. Pedoman Skoring :I
X. Media dan Buku Sumber :
a) Media Pembelajaran
- Modul pembelajaran
b) Buku Sumber
Sunarto, dkk. 2006. IPS Terpadu untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta:
Erlangga.
Susilaningsing, Endang dan Linda S. Limbang. 2008. Ilmu Pengetahuan
Sosial untuk SD/MI Kelas4. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
Zuber, Ahmad dan Lukman Hakim. 2012. Aktif Belajar IPS untuk Kelas
IV SD dan MI. Solo: Tiga Serangkai Pustaka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Depok, 8 Maret 2013
Mengetahui ,
Guru Kelas IV Peneliti
Haryati Rahayu, A.Ma Theresia Startyaningsih
NIP. 198610262009022003 NIM 091134007
Menyetujui,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Satuan Pendidikan : SDN Caturtunggal 3
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester : IV/2
Waktu : 4 JP (4 X 35 menit)
I. Standar Kompetensi :
2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di
lingkungan kabupaten/kota dan proinsi.
II. Kompetensi Dasar :
2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi
serta pengalaman menggunakannya.
III. Indikator
4. Kognitif
a) Menjelaskan cara penggunaan alat komunikasai masa kini
b) Menyebutkan keunggulan dan kelemahan alat komunikasi masa lalu dan
masa kini
c) Mengenal alat transportasi pada masa lalu dan pada masa kini.
d) Menunjukkan cara-cara pengguanaan alat transportasi pada masa lalu dan
masa kini.
e) Membandingkan jenis-jenis teknologi transportasi pada masa lalu dan
masa kini.
5. Afektif
- Menunjukkan ekspresi rasa senang.
- Menunjukkan perhatian terhadap pelajaran.
6. Psikomotorik
- Merespon pertanyaan atau materi.
- Keterlibatan dalam diskusi kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Kognitif
a) Siswa dapat menjelaskan minimal 3 cara penggunaan alat komunikasai
masa kini melalui pengalaman sehari-hari.
b) Siswa mampu menyebutkan 5 keunggulan dan kelemahan alat komunikasi
masa lalu dan masa kini melalui diskusi kelompok ahli.
c) Siswa mampu membedakan minimal 3 alat transportasi pada masa lalu
dan pada masa kini melalui diskusi kelompok ahli.
d) Siswa mampu menunjukkan minimal 3 cara-cara penggunaan alat
transportasi pada masa lalu dan masa kini dengan bekerjasama dalam
kelompok ahli.
e) Siswa mampu membandingkan minimal 3 jenis-jenis teknologi
transportasi pada masa lalu dan masa kini melalui diskusi dalam kelompok
ahli.
7. Afektif
- Siswa dapat menunjukkan ekspresi rasa senang.
- Siswa dapat menunjukkan perhatian terhadap pelajaran.
8. Psikomotorik
- Siswa mampu merespon pertanyaan atau materi.
- Siswa mampu terlibat terlibat dalam diskusi kelompok.
V. Karakter siswa yang diharapkan
- Dapat dipercaya ( Trustworthines)
- Rasa hormat dan perhatian ( respect )
- Tekun ( diligent )
- Tanggung jawab ( responsibility )
- Berani ( courageous ) dan
- Ketulusan ( Honesty )
VI. Materi Pelajaran :
Perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta
pengalaman menggunakannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
VII. Model dan Metode Pembelajaran :
c. Model Pembelajaran
Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw II
d. Metode Pembelajaran
- Tanya Jawab
- Penugasan
- Diskusi
- Ceramah
- Presentasi
VIII. Kegiatan Pembelajaran :
Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu Metode
A. Kegiatan Awal
1. Siswa disapa dengan salam pembuka.
2. Guru memberikan apersepsi pelajaran
kepada siswa.
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yaitu mengenai materi mengenal
perkembangan teknologi produksi,
komunikasi, dan transportasi serta
pengalaman menggunakannya.
10 menit
Tanya
jawab
B. Kegiatan Inti
Pertemuan I
Ekplorasi
1. Guru menggali pengertian siswa
mengenai pengertian teknologi
transportasi.
2. Siswa memperhatikan penjelasan guru
yang disertai tanya jawab mengenai
materi yang akan dipelajari. Kegiatan ini
sebagai pengenalan istilah-istilah yang
berkaitan dengan materi ajar.
50 menit
Tanya
jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Elaborasi
3. Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok
heterogen yang beranggotakan 4-5 orang
siswa. Pembagian anggota kelompok ini
berdasarkan catatan yang dibuat peneliti
berdasarkan bantuan guru kelas pada
tahap persiapan. Kelompok ini disebut
kelompok asal.
Kelompok A Kelompok B
Kelompok C Kelompok D
4. Pembagian materi
Setiap siswa di dalam kelompok masing-
masing diberikan satu sub materi yang
berbeda satu sama lain. Dan setiap siswa
bertanggung jawab untuk mempelajari
dan mendalami materi yang didapatkanya
sendiri-sendiri
5. Diskusi kelompok
Dalam pertemuan pertama ini, materi
yang akan dipelajari bersama ialah:
- Mengenal alat transportasi pada
masa lalu.
- Mengenal alat transportasi pada
masa kini.
- Menunjukkan cara-cara
pengguanaan alat transportasi
Penugasan
Diskusi
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
pada masa lalu dan masa kini.
- Membandingkan jenis-jenis
teknologi transportasi pada masa
lalu dan masa kini.
g. Guru membimbing siswa untuk
berkumpul menjadi satu kelompok
berdasarkan nomor soal yang sama.
Kelompok ini disebut kelompok ahli.
Dalam kelompok ahli, siswa
mendiskusikan bagian materi
pembelajaran yang sama. Kegiatan
yang dapat dilakukan dalam
kelompok ahli ialah setiap siswa
menjelaskan jawaban yang didapat
pada saat berada di kelompok asal,
saling melengkapi penjelasan yang
didengar dari penjelasan temannya,
serta menyusun rencana bagaimana
menyampaikan kepada temannya saat
kembali ke kelompok asal.
Kelompok Ahli 1 Kelompok Ahli 2
Kelompok Ahli 3 Kelompok Ahli 4
Kelompok Ahli 5
Presentasi
1 1 1 1 2 2 2 2
3 3 3 3 4 4 4 4
5 5 5 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
h. Siswa diminta melakukan diskusi
dengan pelan-pelan jangan sampai
mengganggu kelompok lain.
i. Siswa selesai berdiskusi (kelompok
ahli) kembali ke kelompok semula
(asal) untuk menyampaikan hasil
diskusi dari kelompok ahli secara
bergiliran.
j. Setelah siswa berdiskusi dalam
kelompok asal, siswa melakukan
presentasi masing-masing kelompok
atau dapat dilakukan dengan
mengundi salah satu kelompok untuk
menyajikan hasil diskusi kelompok
yang telah dilakukan agar guru dapat
menyamakan persepsi pada materi
pembelajaran yang telah didiskusikan.
k. Siswa mengumpulkan catatan
rangkuman presentasi.
Konfirmasi
6. Siswa dan guru bertanya jawab mengenai
materi yang belum dipahami pada
pelajaran hari ini.
7. Guru memberi penguatan mengenai
pembelajaran hari ini.
8. Siswa merangkum materi yang telah
dipelajari
Pertemuan II
Ekplorasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
1. Guru mengulang kembali materi
teknologi transportasi yang telah
dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
2. Siswa memperhatikan penjelasan guru
yang disertai tanya jawab mengenai
materi yang telah dipelajari.
Elaborasi
3. Siswa mengerjakan soal evaluasi untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa.
Konfirmasi
4. Siswa dan guru bertanya jawab mengenai
materi teknologi transportasi yang belum
dipahami.
5. Guru memberi penguatan mengenai
materi.
50 menit
Tanya
jawab
Ceramah
C. Kegiatan Akhir
1. Siswa dan guru menyimpulkan kegiatan
pembelajaran
2. Siswa dan guru bertanya jawab mengenai
apa saja yang telah dipelajari bersama.
3. Siswa diberi pekerjaan rumah (PR) untuk
mempelajari materi berikutnya yaitu
materi lanjutan tentang perkembangan
teknologi transportasi.
4. Siswa menutup pelajaran dengan doa
15 menit
Tanya
jawab
IX. Penilaian :
1. Prosedur : Hasil dan Proses
2. Jenis : Tes dan Non Tes
3. Teknik : Pilihan ganda dan Pengamatan
4. Instrumen : (Lampiran)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
5. Pedoman Skoring :I
X. Media dan Buku Sumber :
c) Media Pembelajaran
- Modul pembelajaran
d) Buku Sumber
Sunarto, dkk. 2006. IPS Terpadu untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta:
Erlangga.
Susilaningsing, Endang dan Linda S. Limbang. 2008. Ilmu Pengetahuan
Sosial untuk SD/MI Kelas4. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
Zuber, Ahmad dan Lukman Hakim. 2012. Aktif Belajar IPS untuk Kelas
IV SD dan MI. Solo: Tiga Serangkai Pustaka.
Depok, 15 Maret 2013
Mengetahui ,
Guru Kelas IV Peneliti
Haryati Rahayu, A.Ma Theresia Startyaningsih
NIP. 198610262009022003 NIM 091134007
Menyetujui,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Lampiran 4 Materi Siklus 1dan Siklus II
Perkembangan TeknologiProduksi, Komunikasi, dan Transportasi
A. Pengertian Teknologi
Teknologi bukan kata yang asing di telinga kita. Secara sederhana
berarti cara menghasilkan barang dan jasa dengan bantuan peralatan. Dalam
makna lain, teknologi adalah hasil karya manusia sebagai buah pemikiran,
dengan tujuan memenuhi kebutuhan hidupnya. Teknologi dan ilmu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
pengetahuan, dua hal yang saling berkaitan. Keduanya berhubungan timbal
balik dan saling melengkapi. Kedudukannya sejajar dan saling bertautan.
Maka jangan heran, bila ada yang mengatakan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Lebih populer dengan istilah
“iptek”.
Ilmu pengetahuan membuka jalan bagi pengembangan teknologi.
Perlu diketahui, teknologi juga membantu ilmu pengetahuan. Dalam hal apa?
Dalam menyediakan alat dan; bahan yang diperlukan bagi penelitian.
Teknologi bukan bakat alam atau kodrat. Teknologi harus dipelajari.
Mengapa? Teknologi lahir dari keinginan manusia untuk menguasai dan
memiliki. Tek-nologi ada atau diciptakan oleh manusia. Teknologi dibuat agar
bermanfaat bagi kehidupan manusia. Namun terkadang sisi buruk manusia
muncul. Teknologi menjadi tidak terkendali. Teknologi justru membawa
kehancuran bagi manusia.
Perlu kalian ketahui, teknologi sudah lama dikenal manusia. Teknologi
tumbuh dan hidup sesuai struktur dan budaya masyarakat. Pada awalnya,
teknologi merupakan ilmu yang diterapkan. Di masa prasejarah teknologi
dipengaruhi dan tergantung pada alam dan lingkungan. Akibatnya teknologi
lebih bersifat lokal, tidak universal. Pembuatan peralatan dari batu merupakan
teknologi tertua, setelah penggunaan api. Alasan memakai peralatan dari batu
adalah tahan, karena alat-alat tersebut dapat digunakan lebih lama atau awet.
Kemudian muncul teknologi logam. Teknologi terus berkembang.
Manusia mengenal roda. Membuat alat angkut yang ditarik binatang,
misalnya sapi atau kuda. Teknologi prasejarah berjalan menuju teknologi
sejarah. Perjalanan terasa sangat lambat, bahkan seakan tidak ada pembaruan.
Peralihan teknologi terjadi sejak ditemukan-nya teknologi tulisan.
Perubahan terjadi, terutama di Eropa. Ditemukanlah kalender, pembuatan
peta, dan sebagainya. Akhir abad ke-5 muncul berbagai penemuan. Di
antaranya kompas, teropong bintang, dan mikroskop.
Teknologi makin cepat perkembangannya. Makin banyak ditemukan
mesin yang membantu pertanian, industri, dan aspek kehidupan yang lain.
Mau tahu contohnya? Tahun 1785 Edmund Cartwright menemukan mesin
tenun. Tahun 1879 Thomas Alfa Edison menemukan lampu pijar. Tahun 1897
Rudolf Diesel menemukan mesin diesel. Hebat bukan? Penemuan itu
merupakan wujud perkembangan teknologi. Bahkan muncul teknologi baru
yang disebut teknologi modern.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Teknologi Produksi
1. Perkembangan Teknologi Produksi
Apakah teknologi produksi itu? Teknologi untuk menghasilkan barang
dan jasa yang dibutuhkan manusia. Apa sajakah yang dibutuhkan manusia?
Segala yang dapat digunakan untuk mempertahankan hidupnya. Kita tahu,
kebutuhan manusia dari waktu ke waktu makin banyak.
Bahkan kian beraneka ragam. Maka terus diupayakan teknologi untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Teknologi untuk berproduksi selalu mengalami perubahan dan
perkembangan. Mulai dari sederhana sampai teknologi modern. Untuk lebih
jelas, teknologi produksi digolongkan menjadi 2 yaitu teknologi produksi
tradisional dan teknologi produksi modern.
1. Teknologi Produksi Tradisional
Dulu, kebutuhan manusia belum banyak. peralatan hidupnya sederhana.
Maka, teknologinya pun sederhana. Teknologi berproduksinya dengan
peralatan sederhana. Unsur pengetahuan yang digunakan masih sederhana.
Pengetahuan itu diperoleh secara turun-temurun. Biasanya bersumber dari
tenaga manusia secara fisik. Dalam pertanian, teknologi
sederhana masih dapat kita lihat. Contoh teknologi tradisional yaitu:
a. Bajak
Bajak digunakan untuk mengolah sawah, menggemburkan tanah. Ada
bajak dengan satu binatang. Ada pula dengan dua binatang. Biasanya
sapi atau kerbau. Bagian bajak yang berfungsi membalik tanah disebut
mata bajak.
b. Garu
Garu digunakan untuk meratakan tanah yang sudah dibajak digunakan
garu. Bentuk garu seperti sisir. Tangkainya terbuat kayu atau bambu.
Garu dapat ditarik manusia, kerbau atau sapi.
c. Ani-ani atau sabit
Ani-ani atau sabit digunakan untuk memetik buah padi yang sudah
tua.
d. Antan dan lesung atau lumping
Untuk menjadikan beras, padi itu ditumbuk menggunakan antan dan
lesung atau lumping.
2. Teknologi Produksi Modern
Teknologi produksi modern cara berproduksinya dengan
peralatan mesin-mesin. Cara tradisional mengandalkan tenaga fisik mulai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
ditinggalkan. Dalam teknologi ini, unsur pengetahuan sudah dominan.
Pengetahuan didapat melalui pendidikan atau pelatihan. Proses
produksinya didominasi tenaga mesin dan manusia melalui pikirannya.
Manusia tidak harus mengerjakan dengan tenaga. Melalui pikirannya,
manusia menciptakan sesuatu untuk mendapat hasil terbaik. Maka
terciptalah mesin-mesin. Mesin merupakan wujud teknologi produksi
tingkat menengah. Hasilnya: mobil, mesin di pabrik, traktor, dan
sebagainya.
a. Traktor
Traktor untuk menarik, mengangkut, atau mendorong peralatan dan
mesin-mesin di atas tanah. Dalam pertanian, traktor untuk menarik
bajak, menggemburkan tanah. Namun traktor dapat dimanfaatkan
untuk mengangkut kayu gelondongan.
b. Mesin pompa air
Untuk memompa air yang berada di dalam tanah.
c. Mesin perontok atau tleser
Setelah padi tua dipanen dengan mesin pemotong, dan langsung
dijadikan gabah. Untuk memisahkan batang padi dengan biji padi ini
digunakan mesin perontok atau tleser.
d. Penggilingan
Setelah gabah terpisah dari batangnya kemudian dimasukkan ke dalam
mesin penggiling sehingga terpisahlah padi dan kulit padi sehingga
menjadi beras.
2. Diagram alur proses produksi
Padi merupakan kekayaan alam hayati yang dapat tumbuh dan
berkembang. Lalu bagaimana proses produksi padi?
Pada awalnya petani menyiapkan bibit padi untuk kemudian disemai. Setelah
tumbuh selanjutnya ditanam di sawah. Sekitar tiga sampai empat bulan,
tanaman padi sudah berbuah dan siap dipanen.
Diagram Produksi Padi
Agar padi atau gabah bisa kita manfaatkan, harus dijadikan beras
terlebih dulu. Proses pengolahan gabah menjadi beras bisa menggunakan
teknologi sederhana atau teknologi modern.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Diagram Pengolahan Gabah Menjadi Beras
Produk pertanian selain padi adalah jagung, singkong, kedelai, dan
lain-lainnya. Jagung, singkong dan kedelai adalah bahan mentah yang bisa
diolah menjadi bahan baku dan barang jadi.
Diagram pengolahan bahan mentah menjadi bahan baku dan barang jadi,
seperti contoh di bawah ini.
Diagram pengolahan singkong menjadi roti/lem:
Di bawah ini adalah alur produksi sandang dari bahan baku :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
3. Jenis-jenis Barang Produksi
Jenis barang produksi yang kita perlukan untuk memenuhi kebutuhan
hidup amat beragam, seperti produk makanan dan minuman, produk pakaian,
produk alat-alat rumah tangga, dan sebagainya. Setiap jenis produk tentu ada
bahan bakunya.
1. Jenis Produk Makanan dan Minuman
Contoh produk bahan makanan dan minuman antara lain:
a. roti, bahan bakunya adalah tepung gandum dan gula,
b. tahu, tempe dan kecap, bahan bakunya yaitu kedelai,
c. mi instan, bahan bakunya tepung terigu, bawang, garam,
d. coffemix, bahan bakunya kopi dan gula,
e. sirup vanila, bahan bakunya sari vanila dan gula.
2. Jenis Produk Pakaian
Contoh produk bahan pakaian antara lain:
a. kain katun, bahan bakunya adalah serat kapas
b. kain sutera, bahan bakunya kepompong ulat sutera
c. kain wol, bahan bakunya bulu domba
3. Jenis Produk Alat Rumah Tangga
Contoh produk alat rumah tangga antara lain:
a. meja, kursi, almari bahan bakunya adalah kayu jati,
b. periok dan kuali, bahan bakunya tanah liat,
c. panci, bahan bakunya adalah aluminium
Teknologi Komunikasi
Setiap saat kita butuh berkomunikasi dengan orang lain. Berkomunikasi
artinya menyampaikan maksud atau pesan kepada orang lain, dan memahami maksud
atau keinginan orang lain. Cara berkomunikasi bisa langsung atau tidak langsung.
Komunikasi langsung, yaitu berbicara langsung tatap muka. Pada saat berjauhan kita
tidak dapat berbicara secara langsung. Untuk dapat berbicara atau berkomunikasi
jarak jauh, kita memerlukan alat komunikasi.
1. Alat Komunikasi Masa Lalu
Alat komunikasi masa lalu antara lain kentungan, bendhe, bedug, dan surat.
a. Kentungan
Kentungan, yaitu alat komunikasi yang terbuat dari bambu atau kayu
berongga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
b. Bendhe
Bendhe, yaitu alat komunikasi berbentuk bundar terbuat dari besi atau
perunggu.
c. Bedug
Bedug, yaitu alat komunikasi terbuat dari kayu berongga, yang kedua sisinya
tertutup kulit hewan.
d. Surat
Surat atau tulisan pada masa lalu menggunakan daun lontar atau daun nipah
juga merupakan alat komunikasi.
2. Alat komunikasi masa kini
Alat komunikasi masa kini menggunakan media cetak dan media
elektronik. Media cetak adalah alat komunikasi yang dicetak di atas kertas,
misalnya : surat, surat kabar, majalah, e-mail, dan telegram. Me-dia elektronik
yaitu alat komunikasi selain media cetak yang memanfaatkan tenaga listrik,
misalnya telepon, radio dan televisi.
a. Surat adalah alat komunikasi yang berupa tulisan di atas kertas. Jenisnya ada
yang terbuka dan ada yang tertutup atau bersampul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
b. Surat kabar adalah media komunikasi berupa lembaran-lembaran kertas yang
berisi berita atau pesan. Surat kabar yang terbit setiap hari disebut surat kabar
harian.
c. Majalah adalah media komunikasi berupa buku yang berisi berita atau pesan.
Majalah terbit secara berkala, ada yang terbit tiap satu minggu, tiap dua
minggu, atau tiap bulan.
d. E-mail singkatan dari elektronik mail yang berarti surat elektronik. E-mail
merupakan hasil pemanfaatan jaringan telepon yang dihubungkan dengan
komputer dan fasilitas internet.
e. Telegram adalah sejenis surat yang berisi pesan amat singkat dan padat.
f. Telepon artinya berbicara jarak jauh. Berbicara jarak jauh menggunakan alat
yang disebut pesawat telepon. Alat komunikasi ini ditemukan pertama kali
oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1870. Sekarang ada dua jenis
telepon, yaitu telepon kabel dan telepon seluler atau telepon genggam.
g. Radio merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk menyiarkan berita,
hiburan dan pesan-pesan lainnya. Radio pertama kali ditemukan oleh seorang
berkebangsaan Italia bernama Marconi.
h. Televisi artinya melihat jarak jauh. Televisi adalah media komunikasi yang
digunakan untuk menayangkan berita, hiburan, dan pesan-pesan yang dapat
didengar dan dilihat. Pesawat televisi ditemukan tahun 1926 oleh seorang
berkebangsaan Inggris bernama John Logie Baird.
3. Cara Berkomunikasi pada Masa Lalu
Cara berkomunikasi pada masa lalu dilakukan secara langsung. Seseorang
menyampaikan pesan atau pemberitahuan dengan bertemu atau bertatap muka.
Jika ada pesan atau pemberitahuan untuk orang banyak, maka orang-orang
yang dimaksud harus dipanggil untuk berkumpul. Panggilan dilakukan dengan
membunyikan bendhe. Setelah berkumpul mereka diberi penerangan.
Warga muslim memberi tahu bahwa waktu salat telah tiba dengan
membunyikan bedug.
Seseorang menyampaikan pesan atau pemberitahuan tentang kewaspadaan,
situasi aman atau bahaya kepada warga masyarakat dengan membunyikan
kentongan.
Informasi atau pemberitahuan ada yang disampaikan secara tertulis. Pada
masa lalu pemberitahuan ditulis di atas daun lontar atau daun nipah.
Jika akan menyampaikan kepada orang yang berada di tempat jauh, biasanya
diantar dengan berjalan kaki atau naik kuda.
4. Cara Berkomunikasi pada Masa Kini
Pada masa kini berkomunikasi bisa dilakukan secara langsung atau menggunakan
alat komunikasi, tergantung situasi dan kondisinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
a. Secara Langsung
Berkomunikasi secara langsung artinya hubungan antara orang yang satu
dengan orang yang lain langsung bertatap muka. Pesan atau informasi
disampaikan dengan diterima langsung pada saat itu tanpa melalui perantara.
b. Menggunakan Alat atau Media Komunikasi
Pada masa kini alat komunikasi atau media komunikasi semakin berkembang
dan canggih. Hal ini memengaruhi cara masyarakat berkomunikasi. Adapun
media dan cara berkomunikasi antara lain sebagai berikut.
1. Surat dan telegram
Pesan atau berita dapat ditulis di atas kertas surat, kemudian dikirim
kepada orang yang dituju. Surat dikirim melalui kantor pos. Biaya
pengiriman surat berupa perangko yang ditempel pada sampul surat
sebelah kanan atas. Berita yang sangat mendesak dan penting, biasanya
dikirim melalui telegram.
2. Surat kabar dan majalah
Surat kabar dan majalah memuat berita atau informasi mengenai
peristiwa-peristiwa yang terjadi di berbagai daerah. Dengan membaca
surat kabar dan majalah, kita akan mengetahui peristiwa-peristiwa
tersebut. Di samping itu juga dapat menambah pengetahuan dan hiburan.
3. Telepon
Cara berkomunikasi menggunakan telepon cukup dengan menekan atau
memutar nomor-nomor yang kita kehendaki. Dalam waktu singkat kita
dapat berbicara dengan orang yang dikehendaki. Pembicaraan yang
dilakukan dalam satu kota menggunakan telepon lokal, sedangkan
antarkota menggunakan telepon interlokal.
Dengan teknologi satelit komunikasi, kita dapat berhubungan dengan
orang di negara lain melalui sambungan langsung jarak jauh (SLJJ).
Selain itu dengan menggunakan sambungan telepon, kita juga dapat
mengirim berita lewat faksimile.
4. Radio
Berita, pesan, dan hiburan dari pusat atau daerah dapat dikomunikasikan
dengan menggunakan pemancar radio. Jika kita menginginkan berita,
pesan dan hiburan tersebut, harus memiliki
pesawat radio. Agar seluruh warga negara dapat dengan mudah
mendapatkan informasi, pemerintah dan swasta membangun stasiun-
stasiun pemancar radio.
Dengan pesawat radio kita dapat mengetahui berita-berita tentang
perkembangan daerah-daerah di seluruh tanah air, bahkan seluruh dunia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
5. Televisi
Melalui tayangan pesawat televisi, kita memperoleh berbagai
informasi, pesan dan hiburan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Peristiwa yang terjadi di negara kita atau negara lain, pada saat yang sama
dapat kita saksikan dengan jelas di layar televisi.
Setelah dibangun Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD)
Palapa, perluasan jaringan penyiaran televisi menjadi makin luas. Stasiun
televisi telah dibangun dan dikembangkan oleh pemerintah maupun
swasta.
- Stasiun televisi yang dibangun pemerintah diberi nama Televisi
Republik Indonesia (TVRI).
- Stasiun televisi yang dibangun swasta memiliki nama tersendiri,
antara lain: Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), Andalas Televisi
(ANTV), Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI), Indosiar, dsb.
5. Keunggulan dan Kelemahan Teknologi Komunikasi masa lalu dan masa kini
Perkembangan alat komunikasi telah kamu pelajari pada pelajaran terdahulu.
Sekarang kamu sudah memahami bagaimana alat komunikasi zaman dahulu dan
sekarang. Masing-masing alat komunikasi tersebut mempunyai kelemahan dan
kelebihan.
a. Keunggulan dan kelemahan alat komunikasi masa lalu
Keunggulan alat komunikasi tradisional, di antaranya:
1) Murah
2) alatnya sederhana
3) jika rusak, memperbaikinya mudah
4) tidak terlalu bergantung pada alat
5) tidak berdampak negatif pada kesehatan
Kelemahan alat komunikasi tradisional, di antaranya:
1) jangkauannya terbatas
2) susah dibawa kemana-mana
b. Keunggulan dan kelemahan alat komunikasi modern
Keunggulan alat komunikasi modern, di antaranya:
1) alatnya modern dan canggih
2) jangkauannya luas
3) dapat dibawa kemana-mana (praktis)
Kelemahan alat komunikasi modern, di antaranya:
1) harganya mahal
2) sangat tergantung pada alat/onderdil
3) jika rusak sulit memperbaiki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Teknologi transportasi
Transportasi atau disebut juga angkutan merupakan hal yang sangat penting
dalam kehidupan. Transportasi diperlukan untuk mengangkut penumpang atau barang
dari satu tempat ke tempat lain. Sarana dan prasarana transportasi yang baik dan
memadai akan memperlancar kegiatan transportasi. Teknologi transportasi dari waktu
ke waktu mengalami perkembangan dan kemajuan.
1. Alat Transportasi Darat Zaman Dahulu dan Sekarang
Sejak zaman dahulu orang sudah mengenal alat transportasi. Meskipun masih
sangat sederhana. Dengan adanya perkembangan teknologi, alat transportasi
mengalami perubahan yang pesat. Mari kita bandingkan alat transportasi pada
zaman dahulu dan sekarang. Alat transportasi darat pada zaman dahulu biasanya
tidak bermesin. Untuk menggerakkannya digunakan tenaga hewan. Seperti kuda,
sapi, kerbau, dan keledai. Alat transportasinya bernama kereta, delman, gerobak,
dan pedati.
Sejak ditemukannya mesin uap, berkembang pula kendaraan bermesin
lainnya. Seperti, sepeda motor, mobil, kereta api. Di zaman sekarang alat
transportasi semakin banyak model dan jenisnya.
2. Alat Transportasi Air Zaman Dahulu dan Sekarang
Pada zaman dahulu, masyarakat menggunakan alat transportasi air seperti
perahu dayung, perahu layar, dan rakit. Perahu dayung dan rakit digerakkan
dengan tenaga manusia. Sedangkan perahu layar digerakkan oleh tenaga angin.
Alat-alat transportasi tersebut merupakan alat transportasi utama masa lalu. Alat-
alat transportasi tersebut disebut alat transportasi sederhana.
Dengan perkembangan teknologi transportasi, diciptakan alat transportasi air
baru yang digerakkan dengan uap. Kemudian dikembangkan lagi menjadi kapal
yang menggunakan mesin. Kapal-kapal besar bermesin ini dapat mengangkut
barang-barang seberat ratusan ton serta dapat menempuh jarang yang sangat jauh.
3. Alat Transportasi Udara Zaman Dahulu dan Sekarang
Alat transportasi udara juga berkembang dengan pesat. Pada awalnya
transportasi udara hanya mengandalkan tenaga angin seperti balon udara. Dengan
perkembangan zaman, alat transportasi udara kini menggunakan mesin.
Alat transportasi saat ini banyak jenisnya. Di antaranya helikopter, pesawat
penumpang, dan pesawat tempur. Bahan bakar pesawat adalah bensol
untuk pesawat berbaling-baling dan avtur untuk pesawat bermesin jet. Perjalanan
dengan menggunakan pesawat terbang lebih cepat. Sarana angkutan udara di
Indonesia mengalami kemajuan yang pesat. Hampir di setiap kota di Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
telah memiliki bandar udara. Bahkan, di kota-kota besar telah dibangun Bandar
udara internasional.
4. Keunggulan dan Kelemahan Alat Transportasi Zaman Dahulu dan
Sekarang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mempengaruhi
perkembangan alat-alat transportasi. Semakin maju teknologi, sarana transportasi
juga semakin nyaman dan cepat. Namun demikian, tiap alat transportasi tentu
mempunyai kelebihan dan kelemahan.
a. Keunggulan dan Kelemahan Alat Transportasi Zaman Dahulu
- Keunggulan alat transportasi zaman dahulu, di antaranya:
biayanya murah
bahan yang digunakan mudah didapat
aman dipergunakan
dapat dijadikan koleksi
- Kelemahan alat transportasi zaman dahulu, di antaranya:
mudah rusak
jalannya tidak cepat
jumlah barang terbatas
tidak banyak diminati
b. Keunggulan dan Kelemahan Alat Transportasi Di Zaman Sekarang
- Keunggulan alat transportasi zaman sekarang, di antaranya:
bisa cepat jalannya
diminati banyak orang
nyaman digunakan
praktis
waktunya lebih cepat
- Kelemahan alat transportasi zaman sekarang, di antaranya:
harganya mahal
bergantung pada mesin
pembuatannya sulit
menimbulkan polusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Lampiran 5 LKS Siklus 1
1. LKS Pertemuan Pertama
Kelompok 1 Pengertian Teknologi
- Jelaskan apa yang dimaksud teknologi?
Dari berbagai kemajuan teknologi, seperti ditemukannya alat-
alat teknologi seperti kompas, teropong, lampu,dsb. Dampak
apakah yang terjadi?
Kelompok 2 Alat produksi masa lalu dan masa kini
- Sebutkan teknologi tradisional di daerahmu yang masih
digunakan sampai sekarang! Jelaskan mengapa teknologi
tersebut masih digunakan!
- Sekarang ini sudah banyak sekali alat produksi modern. Jelaskan
dampak baik dan dampak buruk mengenai perkembangan
teknologi produksi modern Kelompok 3 Diagram alur proses produksi
- Buatlah diagram alur pengolahan jagung dan kedelai menjadi
aneka produk yang siap santap!
Kelompok 4 Jenis-jenis barang produksi
- Teknologi produksi terus berkembang, masih banyak bahan baku
yang dapat diubah menjadi bermacam-macam barang. Carilah
minimal 2 contoh olahandari berbagai macam bahan baku (ketela,
kedelai, plastic, kapas, dsb.) Kelompok 5 Alat komunikasi masa lalu dan masa kini
- Selain keempat alat komunikasi di atas, sebutkan alat
komunikasi lain yang digunakan oleh masyarakat pada zaman
dahulu!
- Kelompokkan alat komunikasi masa kini kedalam golongan :
1. media cetak
2. media elektronik
- Jelaskan perbedaan cara berkomunikasi secara langsung dan
secara tidak langsung?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
1. LKS Pertemuan Kedua
Kelompok 1 - Jelaskan apa yang dimaksud kentongan, bendhe, bedug, dan
surat daun lontar?
- Selain keempat alat komunikasi di atas, sebutkan alat
komunikasi lain yang digunakan oleh masyarakat pada zaman
dahulu!
- Buatlah tabel jenis-jenis alat transportasi darat pada zaman
dahulu dan sekarang?
Kelompok 2 - Kelompokkan alat komunikasi masa kini ke dalam golongan :
1. media cetak
2. media elektronik
- Buatlah tabel jenis-jenis alat transportasi air pada zaman
dahulu dan sekarang?
Kelompok 3 - Bagaimana cara menyampaikan pemberitahuan kepada
masyarakat pada masa lalu?
- Buatlah tabel jenis-jenis alat transportasi udara pada
zaman dahulu dan sekarang?
Kelompok 4 - Buatlah tabel keunggulan dan kelemahan alat transportasi
zaman dahulu?
- Jelaskan perbedaan cara berkomunikasi secara langsung dan
secara tidak langsung?
Kelompok 5 - Buatlah tabel keunggulan dan kelemahan alat transportasi
zaman sekarang?
- Carilah keunggulan dan kelemahan alat komunikasi pada masa
lalu dan masa kini selain yang tertulis pada modul!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Lampiran 6 Hasil Diskusi Siswa Ahli Siklus 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Lampiran 7 LKS Siklus 2
Kelompok 1 Keunggulan dan Kelemahan Teknologi Komunikasi masa lalu
dan masa kini
Carilah keunggulan dan kelemahan alat komunikasi pada masa
lalu dan masa kini selain yang tertulis pada modul!
Kelompok 2 Alat transportasi darat zaman dahulu dan sekarang
Buatlah tabel jenis-jenis alat transportasi darat pada zaman
dahulu dan sekarang?
Kelompok 3 Alat transportasi air zaman dahulu dan sekarang
Buatlah tabel jenis-jenis alat transportasi air pada zaman
dahulu dan sekarang?
Kelompok 4 Alat transportasi udara zaman dahulu dan sekarang
Buatlah tabel jenis-jenis alat transportasi udara pada
zaman dahulu dan sekarang?
Kelompok 5 Keunggulan dan kelemahan alat transportasi zaman dahulu
dan zaman sekarang
Buatlah tabel keunggulan dan kelemahan alat transportasi
zaman sekarang?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Lampiran 8 Hasil Diskusi Kelompok Ahli Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Lampiran 9 Soal Evaluasi dan Kunci Siklus 1
Soal Evaluasi
Petunjuk pengerjaan!
Beri tanda silang (X) pada option yang menurutmu jawaban yang paling tepat!
1. Dua contoh alat komunikasi tradisional adalah ....
a. telepon, faksimili
b. kentongan, merpati pos
c. telegraf, radio
d. internet, handphone
2. Hasil karya manusia sebagai buah pemikiran, dengan tujuan memenuhi kebutuhan
hidupnya disebut ....
a. televisi
b. teknologi
c. mesin
d. barang produksi
3. Pada zaman dulu, seseorang menyampaikan pesan tentang kewaspadaan,bahaya, dan
situasi aman dengan membunyikan ....
a. bendhe
b. daun lontar
c. bedug
d. kentongan
4. Salah satu alat tradisional yang biasa digunakan untuk menggemburkan tanah
adalah...
a. linggis
b. serok
c. sekop
d. cangkul
5. Teknologi pertanian modern yang digunakan untuk menggemburkan tanah pertanian
adalah....
a. cangkul
b. traktor
c. kerbau
d. reactor
6. Berikut ini bukan hasil produksi dari kacang kedelai, yaitu ....
a. tempe
b. gula
c. tahu
d. kecap
7. Tiga contoh alat komunikasi cetak adalah ....
a. surat kabar, internet, buku b. majalah, buku, faksimili
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
c. majalah, surat kabar, tabloid d. internet, buku, poster
8. Pada masa lalu untuk memotong padi para petani menggunakan alat ....
a. cerulit
b. pisau
c. golok
d. ani-ani
9. Pada masa lalu, pewarna kain menggunakan bahan dari ....
a. cat
b. pensil warna
c. daun tanaman
d. tanah
10. Suatu bahan mentah yang diolah untuk menjadi produk jadi disebut ...
a. bahan baku
b. bahan jadi
c. bahan setengah jadi
d. bahan olah
11. Batubata, genting, dan kendi terbuat dari ....
a. tanah
b. pasir
c. pasir pantai
d. tanah liat
12. Penemu radio ialah ....
a. Graham Bell
b. Marconi
c. James Watt
d. Wright bersaudara
13. Pada masa lalu petani mengolah tanah dengan menggunakan ....
a. traktor
b. tleser
c. bajak
d. generator
14. Gambar di samping ini merupakan jenis alat produksi di bidang ....
a. industri
b. kerajinan
c. peternakan
d. pertani
15. Penemu pesawat telepon adalah ....
a. John Logie Baird
b. Marconi
c. Alexander Graham Bell
d. Samuel F.B. Morse
16. Pada jaman sekarang banyak petani menggunakan mesin tleser untuk ....
a. memotong rumput
b. perontok padi
c. menyemprot hama
d. memupuk tanaman
17. Triplek merupakan hasil pengolahan kayu yang menggunakan teknologi ....
a. modern b. tradisional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
c. masa lalu d. terbaik
18. Kemajuan teknologi yang pesat menunjukkan bahwa cara berpikir manusia ....
a. terus berkembang
b. tidak pernah berubah
c. terus berubah
d. tidak berkembang
19. Salah satu keunggulan teknologi modern adalah ....
a. mahal
b. murah
c. efisien
d. rumit
20. berikut ini merupakan keunggulan dari teknologi komunikasi modern, kecuali ….
a. murah
b. jangkauannya luas
c. praktis
d. alatnya canggih
Kunci Jawaban Tes Evaluasi Siklus I
1. B
2. B
3. D
4. D
5. B
6. B
7. C
8. D
9. C
10. A
11. D
12. B
13. C
14. D
15. C
16. B
17. A
18. A
19. C
20. A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
Lampiran 10 Soal Evaluasi dan Kunci Siklus 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
Lampiran 11 Soal Evaluasi dan Kunci Siklus 2
Soal Evaluasi
Beri tanda silang (X) pada option yang menurutmu jawaban yang paling tepat!
1. Tempat pemberhentian pesawat terbang disebut…
a. stasiun
b. terminal
c. bandara
d. halte
2. Avtur adalah bahan bakar untuk alat transportasi jenis…
a. pesawat
b. kereta api
c. bus
d. truk
3. Kereta api adalah alat transportasi darat yang dikendalikan oleh seorang….
a. masinis
b. pilot
c. kapten
d. kusir
4. Berikut ini yang termasuk sarana pendukung transportasi darat adalah ….
a. stasiun
b. lapangan terbang perintis
c. pelabuhan
d. satelit palapa
5. PT KAI adalah perusahaan pengangkutan ….
a. darat
b. udara
c. laut
d. sungai
6. Berikut ini bukan merupakan contoh alat transportasi darat tidak bermotor, yaitu....
a. kuda
b. bajaj
c. delman
d. andong
7. Tempat pemberhentian bus sementara disebut ….
a. bandara
b. halte
c. jalan layang
d. stasiun
8. Ciri dari teknologi modern, yaitu mengandalkan tenaga ....
a. manusia
b. mesin
c. hewan
d. angin
9. Lokomotif dan gerbong merupakan bagian ....
a. perahu layar
b. pesawat terbang
c. kereta api
d. bus tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
10. Kendaraan air yang digerakkan oleh dayung, galah, atau layar adalah ....
a. rakit
b. kapal
c. perahu
d. feri
11. Alat transportasi yang ditarik hewan untuk mengangkut penumpang atau barang
disebut ….
a. becak
b. gerobak
c. sepeda
d. delman
12. Penyeberangan selat menggunakan ....
a. kapal tunda
b. kapal feri
c. kapal tangker
d. kapal keruk
13. Kelemahan alat transportasi bermesin, yaitu ...
a. harganya murah
b. mencemari lingkungan
c. hasilnya cepat
d. tidak perlu pemeliharaan
14. Alat transportasi yang tidak menimbulkan polusi udara adalah ....
a. pesawat terbang
b. motor
c. mobil
d. delman
15. Contoh alat transportasi air tidak bermesin adalah ....
a. rakit
b. perahu motor
c. kapal feri
d. kapal pesiar
16. SIM-C harus dimiliki oleh seorang pengendara ....
a. becak
b. sepeda motor
c. mobil
d. kereta api
17. Berikut adalah contoh alat transportasi darat pada zaman dahulu, kecuali….
a. kereta api
b. pesawat terbang
c. gerobak
d. mobil
18. Kelebihan alat transportasi tidak bermesin adalah ....
a. lebih murah
b. lebih cepat
c. tidak mencemari lingkungan
d. tidak memerlukan pemeliharaan
19. Perahu layar, rakit, dan dayung merupakan contoh dari alat tranportasi ...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
a. tradisional
b. baru
c. modern
d. terkini
20. Salah satu keunggulan alat transportasi zaman dahulu adalah….
a. biayanya murah
b. mudah rusak
c. jumlah terbatas
d. tidak diminati
Kunci Jawaban Tes Evaluasi Siklus II
1. C
2. A
3. A
4. A
5. A
6. B
7. B
8. B
9. C
10. C
11. D
12. B
13. B
14. D
15. A
16. B
17. C
18. C
19. A
20. A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
Lampiran 12 Soal Evaluasi dan Kunci Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Lampiran 13 Tabel Validasi Soal Siklus I
TABEL VALIDITAS UJI SOAL SIKLUS I
Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Jumlah
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 7
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 2
3 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 7
4 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 9
5 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 8
6 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2
7 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 15
8 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 5
9 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 6
10 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 21
11 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 19
12 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 13
13 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 7
14 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 23
15 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 9
16 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 4
17 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 18
18 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 18
19 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 18
20 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5
21 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 12
22 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 9
23 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 14
24 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 14
25 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 8
26 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 18
27 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 8
28 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 10
29 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 14
30 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
Lampiran 14 Penghitungan Validasi Soal Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
Lampiran 15 Tabel Validasi Soal Siklus II
TABEL VALIDITAS UJI SOAL SIKLUS II
Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Jumlah
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 8
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 3
3 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 8
4 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 10
5 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 8
6 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 4
7 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 16
8 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 5
9 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 6
10 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 21
11 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 19
12 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 15
13 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 10
14 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 23
15 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 10
16 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 8
17 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 18
18 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 18
19 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
20 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 6
21 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 12
22 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 10
23 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 15
24 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 15
25 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 8
26 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 18
27 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 8
28 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 10
29 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 14
30 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 15
31 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 14
32 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
Lampiran 16 Penghitungan Validasi Soal Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
Lampiran 17 Tabel Uji Reliabilitas Soal Siklus I
TABEL DATA UJI REABILITAS SOAL SIKLUS I
Nama 1 2 3 4 5 6 7 9 10 12 13 14 15 16 18 20 21 22 24 25 jumlah
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
3 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 6
4 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 8
5 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 6
6 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
7 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 11
8 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 5
9 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 5
10 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
11 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 15
12 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 10
13 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 6
14 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
15 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 7
16 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 4
17 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 15
18 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 15
19 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 16
20 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 4
21 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 9
22 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 7
23 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 11
24 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 12
25 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 6
26 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 15
27 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 6
28 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 7
29 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 12
30 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
Lampiran 18 Penghitungan Reliabilitas Soal Siklus I
PERHITUNGAN RELIABILITAS SIKLUS I
Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 32 100.0
Excludeda 0 .0
Total 32 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.835 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
Lampiran 19 Tabel Uji Reliabilitas Soal Siklus II
TABEL RELIABILITAS UJI SOAL SIKLUS II
Nama 1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 12 14 15 18 19 20 21 22 23 24 25 Jumlah
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 5
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 2
3 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 7
4 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 9
5 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 7
6 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 3
7 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 12
8 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 5
9 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 5
10 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
11 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 18
12 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 12
13 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 9
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 20
15 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 9
16 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 7
17 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 15
18 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 15
19 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 16
20 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4
21 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 10
22 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 9
23 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 13
24 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 13
25 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 6
26 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 16
27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 6
28 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 9
29 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 14
30 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 13
31 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 14
32 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
Lampiran 20 Penghitungan Reliabilitas Soal Siklus II
PERHITUNGAN RELIABILITAS SIKLUS II
Reliability Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 32 100.0
Excludeda 0 .0
Total 32 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.844 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
Lampiran 21 Tingkat Kesukaran Soal Siklus I
TINGKAT KESUKARAN SIKLUS I
Surapranata (1995:192) gambaran yang konkret tentang taraf kesukaran suatu item dapat
dipergunakan ancar-ancar sebagai berikut:
Nilai P Kategori
P < 0,3 Sukar
0,3 ≤ P ≤ 0,7 Sedang
P > 0,7 Mudah
Masidjo (1995:189) mengemukakan cara menghitung bilangan indeks kesukaran suatu
item dipergunakan rumus:
No item 1
IK =
= 0,5 (sedang)
No item 2
IK =
= 0,2 (sukar)
No item 3
IK =
= 0,8 (mudah)
No item 4
IK =
= 0,8 (mudah)
No item 5
IK =
= 0,5 (sedang)
No item 6
IK =
= 0,8 (mudah)
No item 7
IK =
= 0,4 (sedang)
No item 8
IK =
= 0,2 (sukar)
No item 9
IK =
= 0,6 (sedang)
No item 10
IK =
= 0,6 (sedang)
No item 11
IK =
= 0,5 (sedang)
No item 12
IK =
= 0,8 (mudah)
No item 13
IK =
= 0,2 (sukar)
No item 14
IK =
= 0,4 (sedang)
No item 15
IK =
= 0,6 (sedang)
No item 16
IK =
= 0,2 (sukar)
No item 17
IK =
= 0,7 (sedang)
No item 18
IK =
= 0,5 (sedang)
No item 19
IK =
= 0,6 (sedang)
No item 20
IK =
= 0,5 (sedang)
IK = B
N Skor Maksimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
Lampiran 22 Tingkat Kesukaran Soal Siklus II
TINGKAT KESUKARAN SIKLUS 2
Surapranata (1995:192) gambaran yang konkret tentang taraf kesukaran suatu item dapat
dipergunakan ancar-ancar sebagai berikut:
Nilai P Kategori
P < 0,3 Sukar
0,3 ≤ P ≤ 0,7 Sedang
P > 0,7 Mudah
Masidjo (1995:189) mengemukakan cara menghitung bilangan indeks kesukaran suatu
item dipergunakan rumus:
No item 1
IK =
= 0,3 (sukar)
No item 2
IK =
= 0,5 (sedang)
No item 3
IK =
= 0,2 (sukar)
No item 4
IK =
= 0,4 (sedang)
No item 5
IK =
= 0,4 (sedang)
No item 6
IK =
= 0,3 (sukar)
No item 7
IK =
= 0,2 (sukar)
No item 8
IK =
= 0,5 (sedang)
No item 9
IK =
= 0,4 (sedang)
No item 10
IK =
= 0,2 (sukar)
No item 11
IK =
= 0,4 (sedang)
No item 12
IK =
= 0,5 (sedang)
No item 13
IK =
= 0,8 (mudah)
No item 14
IK =
= 0,4 (sedang)
No item 15
IK =
= 0,8 (mudah)
No item 16
IK =
= 0,4 (sedang)
No item 17
IK =
= 0,4 (sedang)
No item 18
IK =
= 0,4 (sedang)
No item 19
IK =
= 0,4 (sedang)
No item 20
IK =
= 0,8 (mudah)
IK = B
N Skor Maksimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
Lampiran 23 Kuesioner Minat Belajar
KUESIONER MINAT BELAJAR MATA PELAJARAN IPS
Petunjuk :
- Perhatikan dan cermati setiap pernyataan sebelum memilih jawaban.
- Berilah tanda centang (V) pada salah satu kolom pilihan jawaban yang tersedia.
- Gunakan kejujuranmua dan jangan terpengaruh oleh jawaban teman.
Keterangan jawaban:
- SS = Sangat Setuju
- S = Setuju
- TS = Tidak Setuju
- STS = Sangat Tidak Setuju
No. Pernyataan Pilihan jawaban
SS S TS STS
1. Saya merasa IPS merupakan pelajaran yang
menarik dan menantang.
2. Saya membuat catatan pelajaran IPS dengan rapi.
3. Saya memiliki buku sumber belajar IPS lebih dari
satu buku.
4. Saya sering melamun ketika pelajaran IPS
berlangsung.
5. Saya cenderung pasif ketika diskusi kelompok.
6. Saya memperhatikan penjelasa guru tentang materi
IPS.
7. Saya mengerjakan soal dengan cepat dan sering
Nama =
Kelas =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
tidak teliti.
8. Konsentrasi saya terganggu oleh anak-anak yang
terdengar ribut diluar kelas saat pelajaran
berlangsung.
9. Saya tetap memperhatikan penjelasan guru
meskipun saya duduk di bangku belakang.
10 Saya tidak peduli atas kesulitan pada pelajaran IPS.
11. Saya belajar IPS jika disuruh orangtua.
12. Saya bertanya kepada orangtua atau saudara ketika
saya mengalami kesulitan dalam mengerjakan
tugas IPS di rumah
13. Saya mengumpulkan tugas IPS tepat waktu
14. Saya bertanya kepada guru jika tidak mengerti
yang dimaksud dalam soal
15. Saya senang membantu teman yang kesulitan
dalam memahami dan mengerjakan soal IPS
16. Saya senang memberi tanggapan dan jawaban
terhadap pertanyaan yang diberikan oleh guru.
17. Saya senang bermain tebak-tebakan mengenai
materi IPS bersama teman
18. Saya merasa kesulitan dalam memahami materi
IPS.
19. Saya merasa pelajaran IPS tidak terlalu penting.
20. Saya lebih senang membicarakan hal lain dengan
teman sebelah saya ketika pelajaran IPS
berlangsung.
JUMLAH
SKOR TOTAL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
Lampiran 24 Hasil Kuesioner Minat Belajar Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
Lampiran 25 Hasil Kuesioner Minat Belajar Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
Lampiran 26 Pengamatan Minat Belajar
Lembar Pengamatan Minat Siswa di Kelas
N o. Indikator Dekripsi
Nampak
Skor 1
Tidak
nampak
Skor 0
1. Perasaan
senang
terhadap mata
pelajaran IPS
a. senang mengikuti pelajaran IPS
b. senang memberi tanggapan dan jawaban terhadap
pertanyaan yang diberikan oleh guru
c. senang membantu teman yang mengalami kesulitan
dalam memahami dan mengerjakan soal IPS
d. mengumpulkan tugas IPS tepat waktu
e. belajar IPS walaupun tidak disuruh guru kelas
2. Perhatian/kons
entrasi dalam
belajar IPS
a. bertanya kepada guru jika ada hal-hal yang tidak
mengerti mengenai materi IPS
b. tetap memperhatikan penjelasan guru meskipun saya
duduk di bangku belakang
c. memperhatikan penjelasan guru tentang materi IPS
d. tidak melamun ketika pelajaran IPS berlangsung
e. tidak suka membicarakan hal lain dengan teman sebelah
saya ketika pelajaran IPS berlangsung
3. Kemauan
mengembangk
an
kompetensi/pe
nguasaan
terhadap materi
IPS
a. antusias ketika mengikuti pelajaran IPS
b. konsentrasi tidak terganggu oleh anak-anak yang
terdengar ribut diluar kelas saat pelajaran berlangsung
c. mengerjakan soal dengan teliti
d. membuat catatan pelajaran IPS dengan rapi
e. memiliki semangat yang tinggi untuk mempelajari
materi IPS
4. Keterlibatan
siswa dalam
pelajaran IPS
a. bertanya kepada guru mengenai materi IPS yang belum
dipahami
b. menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru ketika
mengikuti pelajaran IPS
c. mengemukakan pendapat ketika diskusi kelompok
d. bertanya kepada teman ketika saya mengalami kesulitan
dalam mengerjakan tugas IPS di sekolah
e. menanggapi pendapat teman ketika diskusi kelompok
Keterangan:
Pengamatan minat dilakukan untuk setiap siswa, dengan cara memberikan skor 1 bila
siswa memperlihatkan tingkah laku seperti pada deskriptor rubrik observasi di atas.
Sedangkan pemberian tanda 0 bila siswa tidak memperlihatkan tingkah laku seperti
pada deskriptor rubrik pengamatan minat di atas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
Lampiran 27 Tabel Minat Belajar Kondisi Awal
Tabel Pengamatan Minat Siswa Kondisi Awal
No. No.
Induk Nama Siswa
Perasaan senang terhadap
pelajaran IPS
Perhatian/konsentrasi dalam
belajar
Kemauan mengembangkan
kompetensi/penguasaan terhadap materi IPS
Keterlibatan siswa dalam
pelajaran IPS Skor Minat
(1-20)
Nilai Minat
(1-100) 1a 1b 1c 1d 1e 2a 2b 2c 2d 2e 3a 3b 3c 3d 3e 4a 4b 4c 4d 4e
1. 693 Her 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 13 65 2. 767 Ibn 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 11 55 3. 779 Rad 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 13 65 4. 761 Ajt 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 9 45 5. 766 Fir 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 8 40 6. 801 Ald 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 11 55 7. 802 Ang 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 9 45 8. 804 Arf 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 8 40 9. 805 Arl 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 6 30
10. 807 Bim 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 10 50 11. 809 Dev 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 25 12. 810 Elt 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 13 65 13. 811 Far 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 11 55 14. 813 Lin 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 10 50 15. 814 Bel 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 11 55 16. 815 Jas 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 11 55 17. 816 Jib 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 6 30 18. 818 Lat 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 11 55 19. 819 Mah 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 7 35 20. 821 Mes 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 70 21. 822 Muh 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 10 50 22. 832 Uma 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 13 65 23. 833 Ven 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 7 35 24. 835 Ram 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 11 55 25. 844 Reg 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 13 65 26. 845 Frif 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 8 40 27. Yos 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 10 50 28. Git 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 75 29. Nov 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 8 40
Jumlah 13 15 16 14 20 19 10 15 20 10 13 12 17 11 13 17 12 13 17 15 292 1460
Rata-rata 10.1 50.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
Lampiran 28 Tabel Minat Belajar Siklus I
Tabel Pengamatan Minat Siswa Siklus I
No. No.
Induk Nama Siswa
Perasaan senang terhadap pelajaran IPS
Perhatian/konsentrasi dalam belajar
Kemauan mengembangkan kompetensi/penguasaan
terhadap materi IPS
Keterlibatan siswa dalam pelajaran IPS
Skor
Minat
(1-20)
Nilai
Minat
(1-100) 1a 1b 1c 1d 1e 2a 2b 2c 2d 2e 3a 3b 3c 3d 3e 4a 4b 4c 4d 4e
1. 693 Her 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 12 60 2. 767 Ibn 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 80 3. 779 Rad 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 14 70 4. 761 Ajt 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 9 45 5. 766 Fir 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 8 40 6. 801 Ald 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 11 55 7. 802 Ang 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 8 40 8. 804 Arf 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 8 40 9. 805 Arl 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 14 70
10. 807 Bim 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 14 70 11. 809 Dev 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 8 40 12. 810 Elt 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 12 60 13. 811 Far 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 11 55 14. 813 Lin 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 13 65 15. 814 Bel 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 12 60 16. 815 Jas 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 11 55 17. 816 Jib 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 7 35 18. 818 Lat 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 13 65 19. 819 Mah 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 9 45 20. 821 Mes 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 80 21. 822 Muh 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 11 55 22. 832 Uma 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 13 65 23. 833 Ven 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 8 40 24. 835 Ram 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 10 50 25. 844 Reg 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 13 65 26. 845 Frif 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 8 40 27. Yos 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 10 50 28. Git 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 15 75 29. Nov 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 9 45
Jumlah 17 22 16 18 19 19 11 16 16 11 13 12 19 13 16 20 16 17 17 15 323 1615 Rata-rata 11.2 55.7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
Lampiran 29 Tabel Minat Belajar Siklus II
Tabel Pengamatan Minat Siswa Siklus II
No. No.
Induk Nama Siswa
Perasaan senang terhadap pelajaran IPS
Perhatian/konsentrasi dalam belajar
Kemauan mengembangkan kompetensi/penguasaan
terhadap materi IPS
Keterlibatan siswa dalam pelajaran IPS
Skor
Minat
(1-20)
Nilai
Minat
(1-100) 1a 1b 1c 1d 1e 2a 2b 2c 2d 2e 3a 3b 3c 3d 3e 4a 4b 4c 4d 4e
1. 693 Her 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 18 90 2. 767 Ibn 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 3. 779 Rad 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 16 80 4. 761 Ajt 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 15 75 5. 766 Fir 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 6. 801 Ald 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 18 90 7. 802 Ang 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 18 90 8. 804 Arf 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 15 75 9. 805 Arl 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90
10. 807 Bim 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19 95 11. 809 Dev 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 12. 810 Elt 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 13. 811 Far 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 16 80 14. 813 Lin 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 15 75 15. 814 Bel 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95 16. 815 Jas 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 17 85 17. 816 Jib 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 18 90 18. 818 Lat 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 16 80 19. 819 Mah 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 13 65 20. 821 Mes 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100 21. 822 Muh 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 16 80 22. 832 Uma 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 18 90 23. 833 Ven 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 12 60 24. 835 Ram 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 25. 844 Reg 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 90 26. 845 Frif 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 85 27. Yos 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 16 80 28. Git 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 85 29. Nov 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 100
Jumlah 25 26 22 26 25 27 26 23 27 28 24 26 22 21 22 25 26 26 24 26 497 1615 Rata-rata 17.2 85.7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
Lampiran 30 Validasi Instrumen Pembelajaran Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
Lampiran 31 Validasi Instrumen Pembelajaran Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
Lampiran 32 Dokumentasi
SIKLUS I
Guru memberikan apersepsi Guru dan siswa saling bertanya jawab
Berkumpul dalam kelompok asal (diskusi) Berkumpul dalam kelompok ahli (diskusi)
Berkumpul dalam kelompok asal (diskusi) Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok ahli Siswa berdiskusi dengan kelompok asal
Penghargaan untuk tim terbaik penghargaan untuk tim terbaik
Siswa mengerjakan soal evaluasi Siswa mengerjakan soal evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
SIKLUS II
Siswa dan guru saling bertanya jawab Guru mendampingi siswa dalam simulasi kelompok
Berkumpul dalam kelompok asal Guru mengatur simulasi kelompok ahli
Siswa berdiskusi dengan kelompok ahli Siswa kembali ke kelompok asal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
Diskusi dengan kelompok asal Perwakilan dari kelompok mempresentasikan
Perwakilan dari kelompok mempresentasikan Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok
Siswa mengerjakan soal evaluasi Siswa mengerjakan soal evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
Lampiran 31 Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
Lampiran 32 Surat Bukti Penelitian dari Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
Lampiran 33 Biodata
Nama : Theresia Startyaningsih
NIM : 091134007
Tempat, Tanggal Lahir : Wonogiri, 24 Mei 1991
Alamat : Slogohimo, Wonogiri, Jawa Tengah
E-mail : [email protected]
Riwayat Pendidikan :
1997-2003 Sekolah Dasar Negeri Watusomo I
2003-2006 SMP Negeri I Slogohimo
2006-2009 SMA Pangudi Luhur St. Vincentius
2009-2013 Universitas Sanata Dharma Program Pendidikan Guru
Sekolah Dasar
Riwayat Organisasi :
Prestasi :
Juara III Lomba Inovasi Teknologi Mahasiswa Bidang Pendidikan
Tingkat DIY Tahun 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI