peningkatan kinerja pembelajaran guru paud dalam rangka pengembangan karakter peserta didik
DESCRIPTION
paudTRANSCRIPT
PENINGKATAN KINERJA PEMBELAJARAN GURU PAUD DALAM RANGKA PENGEMBANGAN KARAKTER PESERTA DIDIK
DI KOTA SABANG
DISUSUN
O
L
E
H
DRA MARTINIPENILIK PAUD KOTA SABANG
NIP. 19650318 200003 2 003
PEMERINTAH KOTA SABANGDINAS PENDIDIKAN KOTA SABANG
TAHUN 2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
melimpahkan taufiq dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis ini walau disana sini ada kekurangan nantinya. Shalawat dan salam kepada
junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membuka cakrawala
berpikir umat manusia ke arah ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang setinggi-
tingginya kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam
menyelesaikan karya tulis ini, baik itu memberi masukan dan bimbingan-
bimbingan yang bermanfaat bagi penulis sehingga karya tulis ini dapat
terselesaikan dengan baik.
Dalam karya tulis ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan dan
kejanggalan, oleh karena itu penulis tidak menutup diri dari semua pihak untuk
memberikan masukan dan kritikan serta saran yang sifatnya membangun, semoga
hasil penulisan ini hendaknya dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi
penulis sendiri.
Sabang, 12 Mei 2012
Penulis
Dra. Martini
Abstrak
Kinerja Pendidik PAUD merupakan suatu upaya untuk mengetahui kecakapan maksimal
yang dimiliki oleh seorang Pendidik PAUD berkenaan dengan proses dan hasil pelaksanaan
kegiatan yang dilakukan atas dasar rofessi tertentu. Kewajiban Pendidik adalah (1) menciptakan
suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkang, kreatif, dinamis, dan inovatif; (2)
mempunyai komitmen secara rofessional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan (3) rofes
teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan
yang diberikan kepadanya.
Kompetensi yang harus dimiliki oleh Pendidik PAUD yang digunakan sebagai acuan
penilaian kinerja Pendidik PAUD, adalah kompetensi pedagosik, kopetensi kepribadian,
kompetensi rofes, dan kompetensi rofessional. Keempat kompetensi tersebut merupakan satu
kesatuan yang harus dimiliki oleh setiap Pendidik PAUD untuk menghasilkan kinerja yang
maksimal.
Penerapan efesiensi penilaian kinerja Pendidik PAUD yang tepat dalam pelaksanaan
proses pembelajaran akan memberikan hasil belajar mengajar yang baik bagi peserta didik. Hal
ini dikarenakan setiap rofessio yang harus ada pada anak telah mereka peroleh. Apalagi, jika hal
ini dimulai sejak dini. Ini berarti peran pendidik PAUD sebagai pendidik pertama semakin berat.
Pendidik PAUD harus mampu menerapkan setiap kompetensi yang ada dalam rofessio kinerja
Pendidik PAUD, sehingga anak mampu untuk belajar aktif, bersosialisasi, dan belajar rofessional
sejak dini.
Kata kunci: Kinerja Pendidik PAUD, Pendidik, Peserta Didik
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Pendidikan Anak Usia Dini non formal dipandang memiliki peran penting dalam
pembentukan sumber daya manusia kedepan.Namun kesiapan tenaga peendidik di lembaga
PAUD masih sangat minim dan hanya sedikit saja yang memenuhi kwalifikasi.
Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini karena dilaksanakan sebagai dasar bagi
pembentukan kepribadian manusia secara utuh,yaitu untuk pembentukan karakter, budi pekerti
luhur, cerdas, ceria, terampil, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.Pendidikan anak usia
dini dapat dimulai di rumah atau di dalam keluarga, perkembanganan anak pada tahun-tahun
pertama sangat penting dan akan menentukan kwalitasnya di masa depan.
Jalur dan bentuk layanan PAUD dilaksanakan melalui jalur formal (TK/RA), dan non
formal ( KB,TPA dan SPS ).Program PAUD sejenis apapun yang akan, sedang dan telah
diselenggarakan oleh berbagai pihak yang terpenting adalah menyediakan wahana yang dapat
memfasilitasi hak-hak anak untuk menyenangkan sesuai dengan tahap perkembangan dan
konvensi hak anak.
Saat ini pemerintah selaku unsur penyelenggara Negara menempatkan pendidikan ynag
berorientasi mutu sebagai esensi dari komitmenNegara. Implikasi dari komitmen dan orientasi
kebijakan pendidikan yang bermutu, dalam pandangan sistematik tidak terlepas dari keberadaan
dan kelekatan berbagai komponen yang bermutu.Tenaga pendidik merupakan salah satu
komponen masukan instrumental yang berperan sentral dalam proses pembentukan lulusan
pendidikan yang juga bermutu.
Sesuai dengan orientasi mutu pada pendidikan anak usia dini, peran pendidik dan tenaga
kependidikan PAUD saat ini sangat menunjang pencapaian tingkat perkembangan anak di
samping faktor-faktor lain.oleh sebab itu di perlukan pendidik dan tenaga kependidikan PAUD
non formal yang memiliki kompetensi memadai untuk melaksanakan pengasuhan dan
pendidikan anak usia dini sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 16 tahun
2007 tentang standar kwalifikasi akademik dan komponen pendidik PAUD yang dikembangkan
secara utuh dari empat komponen utama yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan
profesional, maka selain kompetensi dasar, pendidik PAUD non formal memerlukan
kompetensi khusus yang diperoleh dari berbagai bentuk peningkatan kompetensi melalui
pelatihan maupun kursus. Dalam perubahan kurikulum 2013, pemerintah belum menyentuh
pola pembinaan terhadap anak-anak usia dini, sehingga pola pendidikan di PAUD harus
menyenangkan bagi anak untuk mengembangkan baik kapasitas intelektual, kemampuan
tumbuh kembang,dan berkembangnya bidang emosionL, spiritual, juga otot halus, otot kasar
dan juga kemampuan bersosialisasi.
Peran terberat dan pemerintah dan lembaga-lembaga PAUD saat ini adalah melatih guru-
guru PAUD dan memastikan yang menyentuh anak-anak memiliki kemampuan minimal,
sehingga dimanapun dia melakukan, apapun bentuk satuan pendidikannya, pendidik tersebut
harus menguasai prinsip-prinsip dasarnya. Berkembangnya lembaga Pendidikan Anak Usia Dini
dalam berbagai bentuk layanan Pendidikan Anak Usia Dini seperti : TK, KB, TPA, SPS
menunjukkan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan
yang sesuai dengan tahap perkembangan sejak usia dini.
Peningkatan jumlah lembaga layanan Pendidikan Anak Usia Dini diikuti dengan
kebutuhan akan penambahan jumlah pendidik PAUD, kebutuhan akan tenaga pendidik tidak
hanya terkait dengan jumlah tapi juga terkait dengan mutu.Terkait dengan banyaknya pendidik
PAUD saat ini, dengan latar belakang pendidikan yang berbeda, pengalaman dan kemampuan
yang berbeda pula untuk itu perlu adanya sebuah wadah yang dapat menjembatani kesenjangan
tersebut agar para pendidik PAUD dapat memberikan layanan maksimal kepada peserta
didiknya.
Banyak pendidik PAUD yang kurang memahami tentang pengembangan kurikulum
Pendidikan Anak Usia Dini, administrasi guru PAUD serta metode pembelajaran PAUD, oleh
sebab itu di perlukan adanya pembinaan bagi para pendidik PAUD dalam sebuah wadah
organisasi untuk menunjang kopetensi pendidik PAUD, satu diantara pola pembinaan pendidik
dan tenaga pendidikan PAUD dilakukan melalui Gugus Pendidikan Anak Usia Dini ( Gugus
PAUD ).
Upaya peningkatan mutu pendidik seperti dipersyaratkan dalam Undang-Undang Nomor
14 tahun 2005 tentang dosen dan pendidik, menjadikan gugus sebagai pintu masuk pertama
yang strategis. Hal ini didasari oleh dua pemikiran, pertama : gugus merupakan wadah
berkumpulnya para pendidik pada level bawah dan paling memungkinkan bagi para pendidik
untuk dapat berinteraksi dan berdiskusi secara cepat dalam mencari solusi terhadap
permasalahan keseharian yang hadapi di sekolahnya. Kedua : Gugus dapat ditingkatkan peran
dan fungsinya sebagai wahana pembinaan profesi bagi pendidik dan pengelola/ kepala lembaga
PAUD oleh unsur dan intansi terkait. Merunjuk pada Peraturan Presiden Nomor 24 tahun 2010
tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementrian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas,
dan Fungsi Esalon I Kementrian Negara, dimana pembinaan PAUD formal dan non formal
ditandatangani oleh satu derektorat, maka perlu adanya perluasan manajemen Gugus Taman
Kanak-Kanak menjadi Gugus PAUD diharapkan dapat meningkatkan dan memperkuat mutu
serta eksistensi pendidik PAUD yang akhirnya berdampak positif terhadap peningkatan
layanan PAUD yang lebih baik.
Oleh sebab itu pengurus gugus PAUD harus mempunyai program –program dan
menjalankannya serta memberikan pembinaan maupun arahan kepada anggota gugus PAUD
agar dapat saling memberi informasi maupun saling bertukar pengalaman baik itu pengelola
maupun pendidik PAUD, sehingga dapat meningkatkan kinerja pendidik PAUD serta dapat
berlatih mandiri dalam mengembangkan lembaga PAUDnya masing-masing.
Dari uraian diatas penulis tertarik untuk membahas mengenai “ Peningkatan Kinerja
Pembelajaran Pendidik PAUD dalam rangka Mengembangkan Karakter Peserta Didik “
B. Permasalahan
1. Bagaimana meningkatkat kinerja pembelajaran pendidik PAUD dalam membuat program
tahunan kepala sekolah, program semester, kelender pendidikan di PAUD se Kota
Sabang?.
2. Apa yang menjadi faktor pendukung dan faktor penghambat dalam meningkatkan kenerja
Pendidik untuk membuat Rencana Kegiatan Mingguan dan Rencana Kegiatan Harian
PAUD se Kota Sabang ?
3. Bagaimana kegiatan pembinaan yang dilakukan pengurus Gugus PAUD untuk
berkolaborasi antara layanan yang ada di PAUD se Kota Sabang?.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui peningkatan kinerja pembelajaran pendidik PAUD dalam membuat
program tahunan kepala sekolah, program semester, kelender pendidikan di PAUD se
Kota Sabang
2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan kinerja
Pendidik untuk membuat Rencana Kegiatan Mingguan, Rencana Kegiatan Harian PAUD
se Kota Sabang.
3. Untuk mengetahui kegiatan pembinaan yang dilakukan pengurus Gugus PAUD untuk
berkolaborasi antara layanan yang ada di PAUD se Kota Sabang.
D. Strategi Pemecahan Masalah
1. Dari jumlah layanan Pendidikan Anak Usia dini Seperti layanan formal Taman kanak-
kanak ada 14 sekolah dan RA ada 2 sekolah, yang membuat program tersebut hanya 3
sekolah sehingga perlu pembinaan dari pengawas / penilik untuk membimbing semua
kepala sekolah cara membuat program tahunan kepala sekolah, program semester,
kelender pendidikan dengan agenda membuat pertemuan dan membahas bersama-sama
setiap masalah yang belum terselesaikan. Dari jumlah layanan Pendidikan Anak Usia
Dini layanan non formal seperti Kelompok Belajar ( KB ) ada 18 sekolah, Tempat
Penitipan Anak ( TPA ) ada 5 sekolah dan Satuan Paud Sejenis ( SPS ) ada 2 sekolah,
hanya 5 sekolah layanan non formal yang membuat program kepala sekolah, program
tahunan, program semester dan kelender pendidikan sekolahnya masing-masing sesuai
kebutuhan. Untuk mengatasi semua masalah ini, pengawas/ penilik , kepala sekolah,
pengelola mengadakan pertemuan dan membahas masalah yang belum terpecahkan dan
secara berlahan tapi pasti mereka sudah mulai mencoba membuat bersama-sama
program tersebut.
2. Faktor yang mendukung seorang guru TK/RA, dan seorang pendidik KB, TPA, SPS
dalam membuat Program Rencana Kegiatan Mingguan dan Rencana Kegiatan Harian,
ada sebagian pendidiknya telah memperoleh pengetahuan untuk membuat silabus setiap
layanan PAUD melalui pelatihan yang di adakan di Dinas Pendidikan Kota Sabang dari
PLS, di UPTD SKB Kota Sabang, juga pelatihan yang diadakan di Tingkat Propinsi,
akan tetapi ada faktor yang menghambat dari kenerja guru / pendidik untuk tidak
membuat program pembelajaran tersebut karena kurang pengawasan dari kepala sekolah
atau pengelola layanan PAUD. Dengan adanya pemantauan dilapangan dari pengawas/
penilik, untuk saat ini hampir semua guru/pendidik telah mencoba mengerjakan setiap
tugasnya sebagai seorang guru/pendidik sehingga diharapkan untuk masa yang akan
datang semua guru/pendidik meningkatkan kinerjanya pembelajaran yang berkarakter
sesuai dengan kurikulum yang di tentukan.
3. Untuk saat sekarang untuk sekolah layanan Pendidikan Anak Usia Dini formal dan non
formal sudah mulai berkolaborasi dengan dibentuknya organisasi Gugus PAUD di setiap
kecamatan dan mulai mengaktif kan Bunda PAUD se kota Sabang. Karena dengan
adanya kolaborasi dari semua layanan PAUD dapat membuat program-program Gugus
untuk kegiata yang akan datang. Untuk sekarang ini di setiap gampong sudah adanya
PAUD atau sejenis layanan lainnya, dengan pembagian wilayah Kota Sabang terdiri dari
dua Kecamatan dan 18 gampong.
BAB IIPEMBAHASAN
A. Landasan Teori
bertugas merencanakan dan melaksanakan Proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, terutama bagi pendidik perguru PAUDan tinggi.
Menurut Rogers dalam Catron dan Allen (1999:58), keberhasilan guru PAUD yang sebenarnya
menekankan pada tiga kualitas dan sikap yang utama, yaitu : (1) guru PAUD yang memberikan
fasilitas untuk perkembangan anak menajdi manusia seutuhnya, (2) membuat suatu pelajaran
menjadi berharga dengan menerima perasaan anak-anak dan kepribadian dan percaya bahwa
yang lain dasarnya layak dipercaya membantu menciptakan suasana selam belajar, (3)
mengembangkan pemahaman empati bagi guru PAUD yang peka/sensitif untuk mengenal
perasaan anak-anak di dunia. Peran guru PAUD di dalam kelas boleh jadi bagian yang paling
penting dari rencana pelajaran yang tak terlihat. Kekritisan dalam menentukan keefektifan dan
kualitas dari perawatan dan pendidikan utuk anak kecil. Guru PAUD mungkin merupakan faktor
yang paling penting dalam mendidik dan berpengalaman merawat anak.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Pasal 40 ayat 2, dinyatakan bahwa kewajiban pendidik
adalah (1) menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkang, kreatif, dinamis,
dan dialigis; (2) mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan;
dan (3) memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan
kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Guru PAUD yang baik untuk anak-anak memiliki banyak sifat dan ciri khas, yaitu : kehangatan
hati, kepekaan, mudah beradaptasi, jujur, ketulusan hati, sifat yang bersahaja, sifat yang
menghibur, menerima perbedaan individu, mampu mendukung pertumbuhan tanpa terlalu
melindungi, badan yang sehat dan kuat, ketegaran hidup, perasaan kasihan/keharuan, menerima
diri, emosi yang stabil, percaya diri, mampu untuk terus-menerus berprestasi dan dapat belajar
dari pengalaman.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Pasal 40 Ayat 2, dinyatakan bahwa kewajiban pendidik
adalah : (1) menciptakan suasana pendidikan yang bermakna,menyenangkan, kreatif, dinamis,
dan dialogis; (2) mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan; dan (3) member teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan
sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Agar dapat melaksanakan kewajibannya tersebut, maka pendidik harus memiliki sejumlah
kompetensi. Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini meliputi ;
kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan
kompetensi sosial (Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005: Standar Nasional Pendidikan Bab
IV).
Kompetensi pedagogis yang harus dikembangkan oleh guru PAUD Pendidikan Anak Usia Dini
mencakup kemampuan untuk dapat : (1) memahami karakteristik, kebutuhan, dan perkembangan
peserta didik; (2) menguasai konsep dan prinsip pendidikan; (3) menguasi konsep, prinsip dan
prosedur pengembangan kurikulum; (4) menguasi teori, prinsip, dan strategi pembelajaran; (5)
menciptakan situasi pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpastisipasi aktif, serta memberi ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian; (6) menguasi konsep, prinsip, prosedur, dan strategi
bimbingan belajar peserta didik; serta (7) menguasi media pembelajaran termasuk teknologi dan
informasi; (8) menguasai prinsip, alat-alat, dan prosedur penilaian proses dan hasil belajar.
Keberhasilan dalam suatu kinerja yang dilakukan oleh guru PAUD PAUD dapat dilihat dari
perangkat pembelajaran yang telah disusun dan bagaimana cara menerapkannya di dalam proses
pembelajaran.
B. PEMBAHASAN
1. Kompetensi dan Indikator dalam Penilaian Kinerja Guru PAUD
Kinerja guru PAUD merupakan suatu upaya untuk mengetahui kecakapan maksimal yang
dimiliki oleh seorang guru PAUD berkenaan dengan proses dan hasil pelaksanaan kegiatan yang
dilakukan atas dasar kriteria tertentu (Gordon, 1991). Kriteria yang digunakan untuk menilai
kinerja guru PAUD merupakan suatu upaya untuk mengetahui kecakapan maksimal yang
dimiliki oleh guru PAUD berkenaan dengan proses dan hasil pelaksanaan pekerjaan yang telah
dilakukan oleh guru PAUD. Kriteria yang digunakan untuk menilai kinerja guru PAUD
merupakan suatu upaya untuk mengetahui kecakapan maksimal yang dimiliki oleh guru PAUD
berkenaan dengan proses dan pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan atas dasar kriteria tertentu.
Kompetensi dan indikator yang harus dimiliki oleh guru PAUD yang digunakan sebagai acuan
penilaian kinerja guru PAUD, adalah sebagai berikut:
a. Kompetensi Pedagogik
1) Menguasai karakteristik peserta didik
a) Guru PAUD dapat mengidentifikasi karakterstik belajar setiap peserta didik di kelasnya.
b) Guru PAUD memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama
untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.
c) Guru PAUD dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan bbelajar yang sama pada semua peserta didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang berbeda.
d) Guru PAUD mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya.
e) Guru PAUD membantu mengembangkan potensi dan menguasau kekurangan peserta didik.
f) Guru PAUD mempehatikan peserta didik dengan kelemahan fisik tertentu agar dapat mengikuti aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik tersebut tidak termaginalkan (tersisihkan, diolok-olok, minder,dst).
2) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik
a) Guru PAUD memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menguasai materi pembelajaran sesuai usia dan kemampuan belajarnya melalui pengaturan proses pembelajaran dan aktivitas yang bervariasi.
b) Guru PAUD selalu memastikan tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran tertentu dan menyesuaikan aktivitas pembelajaran berikutnya berdasarkan tingkat pemahaman tersebut.
c) Guru PAUD dapat menjelaskan alasana pelaksanaan kegiatan/aktivitas yang dilakukannya, baik yang sesuai maupun yang berbeda dengan rencana, terkait keberhasilan pembelajaran.
d) Guru PAUD menggunakan berbagai teknik untuk memotivasi kemauan belajar peserta didik.
e) Guru PAUD merencanakan kegiatan pembelajaran yang saling terkait satu sama lain, dengan memperhatikan tujuan pembelajaran maupun proses belajar peserta didik.
f) Guru PAUD memperhatikan respon peserta didik yang belum/kurang memahami materi pembelajaran yang diajarkan dan menggunakannya untuk mempernbaiki rancangan pembelajaran berikutnya.
3) Pengembangan kurikulum
a) Guru PAUD dapat menyusun silabus yang sesuai dengan kurikulum.
b) Guru PAUD merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan silabus untuk membahas materi ajar tertentu agar peserta didik dapat mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan.
c) Guru PAUD mengikuti urutan materi pembelajaran dengan memperhatikan tujuan pembelajaran.
d) Guru PAUD memilih materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran; tepat dan mutakhir; sesuai dengan usia dan tingkatan belajar peserta didik; dapat dilaksanakan di kelas; dan sesuai dengan konteks kehidupan sehari-hari peserta didik.
4) Kegiatan Pembelajaran yang mendidik
a) Guru PAUD melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai dengan racangan yang telah disusun secara lengkap dan pelaksanaan aktivitas tersebut mengidentifikasikan bahwa guru PAUD mengerti tentang tujuannya.
b) Guru PAUD melaksanakan aktivitas pembelajaran yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik, bukan untuk menguji sehingga membuat peserta didik merasa tertekan.
5) Pengembangan potensi peserta didik
a) Guru PAUD menganalisis hasil belajar berdasarkan segala bentuk penilaian terhadap setiap peserta didik untuk mengetahui tingkat kemajuan masing-masing.
b) Guru PAUD merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecakapan dan pola belajar masing-masing.
c) Guru PAUD memberikan kesempatan belajar kepada peserta didik sesuai dengan cara belajarnya masing-masing.
d) Guru PAUD memusatkan perhatian pada interaksi dengan peserta didik dan mendorongnya untuk memahami dan menggunakan informasi yang disampaikan.
6) Komunikasi dengan peserta didik
a) Guru PAUD memberikan perhatian dan mendengarkan semua pertanyaan dan tanggapan peserta didik, tanpa menginterupsi, kecuali jika diperlukan untuk membantu atau mengklarifikasi pertanyaan/tanggapan tersebut.
b) Guru PAUD menanggapi pertanyaan peserta didik secara teat, benar, dan mutakhir, sesuai tujuan pembelajaran dan isi kurikulum, tanpa mempermalukannya.
c) Guru PAUD mendengarkan dan memberikan perhatian teerhadap semua jawaban peserta didik yang benar maupun yang dianggap salah untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik.
7) Penilaian dan evaluasi
a) Guru PAUD menyusun alat penilaian sesuai dengan tujuan pembelajaran.
b) Guru PAUD melaksanakan penilaian dengan berbagai teknik dan jenis penilaian.
c) Guru PAUD menganalisis hasil penilaian untuk mengidentifikasi topik/kompetensi dasar yang sulit sehingga diketahui kekuatan dan kelemahan masing-masing peserta didik untuk keperluan remedial dan pengayaan.
d) Guru PAUD memanfaatkan masukan dari peserta didik dan merefleksikannya untuk meningkatkan pembelajaran selanjutnya.
e) Guru PAUD memanfaatkan hasil peilaian sebagai bahan penyusunan rancangan pembelajaran yang akan dilakukan selanjutnya.
b. Kompetensi Kepribadian
1) Bertindak sesuai dengan norma hukum, sosial, dan kebudayaan nasional
a) Guru PAUD menghargai dan mempromosikan prinsip-prinsip Pancasila sebagai dasar ideologi dan etika bagi semua warga negara Indonesia.
b) Guru PAUD mengembangkan kerjasama dan membina kebersamaan dengan teman sejawat tanpa memperhatikan perbedaan yang ada (misal: suku, agama dan gender).
c) Guru PAUD saling menghormati dan menghargai teman sejawat sesuai dengan kondisi dan keberadaan masing-masing.
d) Guru PAUD memiliki rasa persatuan dan kesatuan sebagai bangsa Indonesia.
e) Guru PAUD mempunyai pandangan yang luas tentang keberagaman bangsa Indonesia (misal: budaya, suku, agama).
2) Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan
a) Guru PAUD bertingkah laku sopan dalam berbicara, berpenampilan, dan berbuat terhadap semua peserta didik, orang tua, dan teman sejawat.
b) Guru PAUD mau berbagi pengalamannya dengan kolega, termasuk mengundang mereka untuk mengobservasi cara mengajarnya dan memberikan masukan.
c) Guru PAUD mampu mengelola pembelajaran yang membuktikan bahwa guru PAUD dihormati oleh peserta didik, sehingga semua peserta didik selalu memperhatikan guru PAUD dan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
d) Guru PAUD bersikap dewasa dalam menerima masukan dari peserta didik dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran.
e) Guru PAUD berperilaku baik untuk mencitrakan nama baik sekolah.
3) Etos kerja, tanggungg jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru PAUD
a) Guru PAUD mengawali dan mengakhiri pembelajaran dengan tepat waktu.
b) Guru PAUD memanfaatkan waktu luang selain mengajar untuk kegiatan yang produktif terkait dengan tugasnya.
c) Guru PAUD memberikan kontribusi terhadap pengembangan sekolah dan mempunyai prestasi yang berdampak positif terhadap nama baik sekolah.
d) Guru PAUD merasa bangga dengan profesinya sebagai guru PAUD.
c. Kompetensi Sosial
1) Bersifat iklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif
a) Guru PAUD memperlakukan semua peserta didik secara adil, memberikan perhatian dan bantuan sesuai kebutuhan masing-masing, tanpa memperdulikan faktor personal.
b) Guru PAUD menjaga hubungan baik dan peduli dengan teman sejawat (bersifat inklusif), serta berkontribusi positif terhadap semua diskusi formal dan informal terkait dengan pekerjaannya.
c) Guru PAUD sering berinteraksi dengan peserta didik dan tidak membatasi perhatiannya hanya pada kelompok tertentu (misalnya: peserta didik yang pandai, kaya, berasal dari daerah yang sama dengan guru PAUD)
2) Komunikasi dengan sesama guru PAUD, tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik, dan masyarakat.
a) Guru PAUD menyampaikan informasi tentang kemajuan, kesulitan dan potensi peserta didik kepada orang tuanya, baik dalam pertemuan formal maupun informal antara guru PAUD dan orang tua, teman sejawat, dan dapat menunjukkan buktinya.
b) Guru PAUD ikut berperan aktif dalam kegiatan di luar pembelajaran yang diselenggarakan oleh sekolah dan masyarakat dan dapat memberikan bukti keikutsertaannya.
c) Guru PAUD memperhatikan sekolah sebagai bagian dari masyarakat, berkomunikasi dengan masyarakat sekitar, serta bereran dalam kegiatan sosial di masyarakat.
d. Kompetensi Pofesional
1) Penguasaan materi, strukur,konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung materi pelajaran yang diberikan kepada peserta didik
a) Guru PAUD melakukan pemetaan standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk mata pelajaran yang diampunya, untuk mengidentifikasi materi
pembelajaran yang dianggap sulit, melakukan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, dan memperkirakan alokasi waktu yang diperlukan.
b) Guru PAUD menyertakan informasi yang tepat dan mutakhir di dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.
c) Guru PAUD menyusun materi, perencanaan dan pelasanaan pembelajaran yang berisi informasi yang tepat, mutakhir, dan yang membantu peserta didik untuk memahami konsep materi pembelajaran.
2) Mengembangkan keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif
a) Guru PAUD melakukan evaluasi diri secara spesifik, lengkap dan didukung dengan contoh pengalaman diri sendiri.
b) Guru PAUD memiliki jurnal pembelajaran, catatan masukan dari teman sejawat atau hasil penilaian proses pembelajaran sebagai bukti yang menggambarkan kinerjanya.
c) Guru PAUD memanfaatkan bukti gambarankinerjanya untuk mengembangkan perenccanaan dan pelaksanaan pembelajaran selanjutnya dalam program pengembangan keprofesian berkelanjutan.
2. Peranan Guru PAUD PAUD dalam Pengembangan Karakter Peserta Didik
Guru PAUD memegang peranan yang sangat strategis terutama dalam membentuk watak bangsa serta mengembangkan potesi siswa. Kehadiran guru PAUD tidak tergantikan oleh unsur yang lain, lebih-lebih dalam masyarakat kita yang multikultural dan multidemensional, dimana peranan teknologi untuk menggantikan tugas-tugas guru PAUD sangat minim. Guru PAUD memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan. Guru PAUD yang profesional diharapkan menghasilkan lulusan yang berkualitas. Profesionallisme guru PAUD sebagai ujung tombak di dalam implementasi kurikulum di kelas yang perlu mendapat perhatian (Depdikkas, 2005). Dalam proses belajar mengajar, guru PAUD mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan. Guru PAUD mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam elas untuk membantu proses perkembangan siswa. Penyampaian materi pelajaran hanyalah merupakan salah satu dari berbagai kegiatan di dalam belajar sebagai suatu proses yang dinamis dalam segala fase dan proses perkembangan peserta didik. Secara lebih terperinci tugas guru PAUD berpusat pada: a. Mendidik dengan titik berat memberikan arah dan motifasi pencapaian tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
b. Memberi fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar yang memadai.
c. Membantu perkembangan aspek-aspek pribadi seperti sikap, nilai-nilai, dan penyesuaian diri.
Begitu pentingnya peranan guru PAUD dalam keberhasilan peserta didik hendaknya guru PAUD mampu beradaptasi dengan berbagai perkembangan yang ada dan meningkatkan kompetensinya sebab guru PAUD pada saat ini bukan saja sebagai pengajar tetapi juga sebagai pengelola proses belajar mengajar. Sebagai orang yang mengelola proses belajar mengajar tentunya harus mampu meningkatkan kemampuan dalam membuat perencanaan pelajaran, pelaksanaan dan pengelolaan pengajaran yang efektif, penilaian hasil belajar yang objektif, sekaligus memberikan motivasi pada peserta didik dan juga membimbing peserta didik terutama ketika peserta didik sedang mengalami kesulitan belajar. Salah satu tugas yang dilaksanakan guru PAUD di sekolah adalah memberikan pelayanan kepada peserta didik agar mereka menjadi peserta didik yang selaras dengan tujuan sekolah. Guru PAUD mempengaruhi berbagai aspek kehidupan baik sosial, budaya maupun ekonomi. Dalam keseluruhan proses pendidikan, guru PAUD merupakan faktor utama yang bertugas sebagai pendidik. Guru PAUD harus bertanggung jawab atas hasil kegiatan belajar anak melalui interaksi belajar mengajar. Guru PAUD merupakan faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya proses belajar dan karenanya guru PAUD harus mengusai prinsip-prinsip belajar di samping menguasai materi yang disampaiakan dengan kata lain guru PAUD harus menciptakan suatu kondisi belajar yang sebaik-baiknya bagi peserta didik, inilah yang tergolong kategori peran guru PAUD sebagai pengajar. Peran guru PAUD selain sebagai pengajar adalah berperan sebagai pembimbing, yang artinya memberikan bantuan kepada setiap individu untuk mencapai pemahaman dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimal terhadap sekolah. Hal ini sesuai dengan pendapat Oemar Hamalik (2002) yang mengatakan bimbingan adalah proses pemberian bantuan terhadap individu untuk mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri yang dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimal terhadap sekolah, keluarga serta masyarakat. Sehubungan dengan peranannya sebagai pembimbing, seorang guru PAUD harus: a. Mengumpulkan data tentang siswa.
b. Mengamati tingkah laku siswa dalam situasi sehari-hari.
c. Mengenal para siswa yang memerlukan bantuan khusus.
d. Mengadakan pertemuan atau hubungan dengan orang tua siswa, baik secara indiviu maupun secara kelompok, untuk memperoleh saling pengertian tentang pendidikan anak.
e. Bekerjasama dengan masyarakat dan lembaga-lembaga lainnya untuk membantu memecahkan masalah siswa.
f. Membuat catatan pribadi siswa serta menyiapkannya dengan baik.
g. Menyelenggarakan bimbingan kelompok atau individu.
h. Bekerja sama dengan petugas-petugas bimbingan lainnya untuk membantu memeccahkan masalah siswa.
i. Meneliti kemajuan siswa, baik di sekolah maupun luar sekolah.
Peran guru PAUD sebagai pengajar dan sebagai pembimbing memiliki keterkaitan yang sangat erat dan keduanya dilaksanakan secara berkesinambungan dan sekaligus berinterprestasi dan merupakan keterpaduan antara keduanya. Penerapan indikator penilaian kinerja guru PAUD yang tepat dalam pelaksanaan proses belajar mengajar akan memberikan hasil belajar yang baik pula bagi peserta didik. Hal ini dikarenakan setiap indikator yang harus ada pada anak telah mereka peroleh. Apalagi, jika hal ini dimulai sejak dini. Ini berarti peran guru PAUD PAUD sebagai pendidik pertama semakin berat. Pendidikan PAUD harus mampu menerapkan setiap kompetensi yang ada dalam indikator kinerja guru PAUD, sehingga anak mampu untuk belajar aktif, bersosialisasi, dan belajar profesional sejak dini. C. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Keberhasilan suatu pembelajaran ditentukan oleh guru PAUD yang profesional.
2. Guru PAUD yang profesional adalah guru PAUD yang mampu mengaplikasikan setiap kompetensi guru PAUD dalam setiap proses pembelajaran agar diperoleh prestasi yang maksimal oleh peserta didik.
3. Empat kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru PAUD adalah kompetensi pedagogik, kopetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
4. Guru PAUD beperan penting dalam pengembangan karakter bangsa, hal ini disebabkan karena guru PAUD memegang peranan yang strategis dalam pegembangkan potensi siswa/peserta didik.
5. Peran guru PAUD selain sebagai pendidik adalah sebagai pembimbing yang memberikan bantuan kepada peserta didik dalam pemahaman dan pengarahan diri.
DAFTAR PUSTAKA
Buku pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru PAUD, 2010, Kementerian Pendidikan nasional Direktorat Jenderal Peingkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Jakarta. Oemar Hamalik, 2002, Belajar Mengajar, Jakarta: Rieneka Cipta. Nasution. S, 1995, Didaktik Asas-Asas Mengajar, Bumi Aksara: Jakarta. Suharsimi Arikunto, 1997, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta : Jakarta. Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Alfabeta : Bandung. Suryati & Tilaar, 1993, Analisis Kebijakan Pendidikan Suatu Pengantar, Remaja Rosdakarya: Bandung.