peningkatan keterampilan berbicara melalui... · pada pembelajaran bahasa indonesia kelas v sd...

101
i PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF DENGAN METODE STRUKTURAL PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh : SUGIYEM MARGARETTA NIM X2707023 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: vandang

Post on 03-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

i

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI

PENDEKATAN KOOPERATIF DENGAN METODE STRUKTURAL

PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL

TAHUN PELAJARAN 2009/2010

LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Oleh :

SUGIYEM MARGARETTA

NIM X2707023

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

ii

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI

PENDEKATAN KOOPERATIF DENGAN METODE STRUKTURAL

PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL

TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Oleh :

SUGIYEM MARGARETTA

NIM X2707023

Laoran Penelitian Tindakan Kelas

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Program Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 3: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

iii

PERSETUJUAN

Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah disetujui untuk dipertahankan di

hadapan Tim Penguji Penelitian Tindakan Kelas Faakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, Juni 2010

Pembimbing, Supervisor

Drs. Chumdari, M.Pd Suratmin, S.Pd

NIP.195605121981111001 NIP.197007081993031009

Page 4: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

iv

PENGESAHAN

Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah dipertahankan di hadapan Tim

Penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi

persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Rabu

Tanggal : 23 Juni 2010

Tim Penguji Laporan PTK

Nama Terang tanda tangan

Ketua : Dr. Riyadi, M.Si. ..................................

Sekretaris : Taufiq Lilo, S.T, M. T. ..................................

Anggota I : Drs. Chumdari, M.Pd. ...................................

Anggota II : Drs. A. Dakir, M.Pd. ..................................

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.

NIP 196007271987021001

Page 5: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

v

ABSTRAK

Sugiyem Margaretta, PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA

MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF DENGAN METODE

STRUKTURAL PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V

SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Laporan Penelitian Tindakan Kelas, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juni 2010.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model kooperatif

dengan metode struktural dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa, dan

untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi guru dan siswa dalam

pelaksanaannya.

Penelitian ini disusun dengan metode Penelitian Tindakan Kelas subyek

penelitian adalah siswa kelas V SDN Bumijawa 02 Kabupaten Tegal yang terdiri

dari 43 siswa. Pengumpulan data menggunakan dokumen observasi, dan

wawancara.

Setelah dilakukan analisis data hasil penelitian diperoleh kesimpulan pada

kondisi awal, nilai rata-rata kelas 63. Dengan penggunaan menggunakan model

kooperatif metode structural dengan teknik mencari pasangan disertai media

elektronik nilai rata-rata kelas pada siklus I menjadi 78,43. Pada siklus II nilai

rata-rata kelas meningkat menjadi 84,96. Dari keseluruhan siklus yang dilakukan,

dpat disimpulkan bahwa model kooperatif dapat meningkatkan keterampilan

berbicara siswa.

Kata kunci : Berbicara, Pendekatan Kooperatif, Metode Struktural

Page 6: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penelitian dan menyusun penelitian tindakan kelas yang berjudul

“PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI

PENDEKATAN KOOPERATIF DENGAN METODE STRUKTURAL PADA

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD BUMIJAWA 02

TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010”

Penulisan ini diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar

sarjana pendidikan.Dengan segala kerendahan hati penulis juga menyampaikan

terima kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang

telah memberikan dukungan moril maupun material sehingga penulisan skripsi ini

dapat terselesaikan. Terlebih lagi ucapan terima kasih ini dihaturkan kepada :

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Prof. Dr. Rernat Sajidan, M.Si selaku Pembantu Rektor I Fakultas keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Hadi Mulyono, M.Pd, selaku Pelaksana Program Studi PGSD Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS.

4. Taufiq Lilo, S.T, M.T, selaku pembimbing yang telah memberi bimbingan,

sehingga penulisan tindakan kelas ini dapat selesai tepat waktu.

5. Drs. Chumdari, M.Pd, selaku pembimbing yang telah sabar memberi

bimbingan, sehingga penelitian ini dapat selesai.

6. Sukirno, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SD Negeri Bumijawa 02 dan Bapak

Ibu/Guru, atas segala bantuannya.

7. Siswa kelas V SD Negeri Bumijawa 02, yang dengan semangat telah

membantu berhasilnya penelitian tindakan kelas.

Page 7: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

vii

Atas segala bantuan yang telah diberikan, hanya doa yang dapat penulis

panjatkan semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan dan menjadikan

amal ibadah yang mulia. Selanjutnya sebagai manusia biasa yang tidak lepas dari

segala kekurangan, untuk itu penulis mohon maaf yang setulus-tulusnya. Oleh

karena itu segala kritik dan saran yang membangun akan sangat membantu

penulis dalam penyempurnaan penyusunan selanjutnya.

Penulis

Page 8: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

viii

DAFTAR ISI

SAMPUL(luar)…....………………………………………………………..............i

SAMPUL (dalam)….……………………………………………………………...ii

HALAMAN PERSETUJUAN . … ……………………………………………...iii

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………iv

ABSTRAK………………………………………………………………………...v

KATA PENGANTAR……………………………………………………………vi

DAFTAR ISI …………………………………………………………………....viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………………….1

B. Rumusan dan Pemecahannya ……………………………………………..2

C. Tujuan Penelitian………………………………………………………….2

D. Manfaat Hasil Penelitian ………………………………………………….3

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori……………………………………………………………….4

B. Penelitian Yang Relevan…………………………………………………18

C. Kerangka Pikir …………………………………………………………..18

D. Hipotesis Tindakan………………………………………………………19

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ……………………………………………20

B. Subyek Penelitian ……………………………………………………….20

C. Sumber Data……………………………………………………………..20

D. Teknik Pengumpulan Data………………………………………………20

E. Prosedur Penelitian………………………………………………………21

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian…………………………………………………………..26

B. Pembahasan………………………………………………………………35

Page 9: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

ix

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan………………………………………………………………40

B. Saran……………………………………………………………………..40

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...41

LAMPIRAN - LAMPIRAN

A. Curikulum Vitae…………………………………………………………42

B. Personalia………………………………………………………………...43

C. Daftar Hadir Mahasiswa………………………………………………...44

D. Daftar Hadir Siswa……………………………………………………...45

E. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I……………………………46

F. Instrumen Penilaian RPP………………………………………………..50

G. Format Penilaian Kinerja Guru………………………………………….52

H. Instrumen Pelaksanaan Pembelajaran……………………………………55

I. Lembar Observasi………………………………………………………..58

J. Nilai Siklus I……………………………………………………………..60

K. Foto Pelaksanaan Siklus I………………………………………………..66

L. Daftar Hadir Mahasiswa…………………………………………………67

M. Daftar Hadir Siswa………………………………………………………68

N. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II……………………………69

O. Instrumen Penilaian RPP………………………………………………....74

P. Format Penilaian Kinerja Guru………..…………………………………76

Q. Instrumen Pelaksanaan Pembelajaran…..………………………………..79

R. Lembar Observasi………………………………………………………..82

S. Nilai Siklus II……………………………………………………………84

T. Foto Siklus II…………………………………………………………….90

U. Pendapat Siswa…………………………………………………………..91

Page 10: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada hakekatnya anak-anak belajar komunikasi dengan orang lain

dengan berbagai cara, namun ada hal-hal umum terjadi pada hampir setiap

anak. Oleh karena itu dalam pembelajaran keterampilan berbahasa seorang

guru harus mampu menggunakan model, metode, dan teknik serta strategi

tertentu yang sesuai agar pembelajaran lebih efektif.

Banyak siswa masih belum mampu bercerita dengan baik dan benar

khususnya siswa kelas V SDN Bumijawa 02. Hal ini dikarenakan banyak

faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran keterampilan bercerita,

antara lain faktor dari guru dan faktor dari siswa itu sendiri. Faktor dari guru

dalam proses kegiatan belajar mengajar (PBM) hanya memberikan

pembelajaran keterampilan bercerita secara teoritis, kurang praktik dan

kurangnya alat peraga. Faktor dari siswa kurangnya perbendaharaan kosa kata

yang akhirnya dalam merangkai bahasa secara lisan masih bercampur dengan

bahasa daerah.

Pengalaman empiris di akhir semester I tahun pelajaran 2009 / 2010

peserta didik kelas V di SD negeri Bumijawa 02 Kecamatan Bumijawa

Kabupaten Tegal menunjukkan adanya penguasaan Kompetensi Dasar

Menanggapi cerita tentang peristiwa yang terjadi di sekitar yang disampaikan

secara lisan hasilnya kurang memuaskan, artinya penguasaan pada

kompetensi tersebut yang menjadi dasar dan prasarat penguasaan kompetensi

dasar tidak tuntas dikuasai oleh peserta didik. Data menunjukkan dari

sejumlah 43 siswa kelas V, siswa yang memperoleh nilai di bawah Kriteria

Ketuntasan Minimum(KKM) 65, hanya 34 siswa (79%), sedangkan yang

memperoleh nilai di atas KKM yaitu sebanyak 9 siswa (21%)

Melihat hasil belajar yang demikian guru akan mengupayakan

perbaikan pembelajaran khususnya dalam penggunaan model pembelajaran

agar penguasaan keterampilan menanggapi cerita tentang peristiwa yang

Page 11: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

2

terjadi di sekitar yang disampaikan secara lisan di kelas V semester II tahun

pelajaran 2009/2010 yang akan datang menjadi lebih baik. Oleh karena itu

untuk meningkatkan keterampilan berbicara dipilih pembelajaran dengan

pendekatan kooperatif yang dapat menumbuhkan rasa saling asah, asih, dan

asuh (saling mencerdaskan). Siswa tidak hanya belajar dari guru, tetapi juga

dari sesama siswa. Sarwiji Suwandi ( http.www.pdk.go.id/ journal/ 32 )

menyimpulkan bahwa sebagian besar pembelajaran bahasa Indonesia belum

mampu mewujudkan siswa mahir berbahasa Indonesia.

B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penelitian ini

dirumuskan sebagai berikut: Apakah penerapan pendekatan kooperatif

dengan metode struktural dapat meningkatkan keterampilan berbicara

pada siswa kelas V SD Negeri Bumijawa 02 Tegal ?

2. Pemecahan Masalah

Pembelajaran yang sesuai dengan proses berpikir siswa, tentunya

akan membuat siswa menyenangi proses pembelajaran tersebut. Dengan

melakukan pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan pendekatan

Kooperatif secara baik paling tidak akan mampu mendekatkan siswa

dengan ide dan keterampilan berbicara dalam menanggapi cerita tentang

peristiwa yang terjadi di sekitar siswa.

Demikian halnya dengan guru melakukan pembelajaran Bahasa

Indonesia melalui pendekatan kooperatif, dengan harapan keterampilan

berbicara siswa meningkat.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara

dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan pendekatan

Page 12: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

3

kooperatif metode struktural pada siswa kelas V SD Negeri Bumijawa 02

Tegal.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini dihaharapkan bermanfaat bagi:

1. Siswa:

a. Siswa lebih lancar dalam berbahasa Indonesia secara lisan.

b. Meningkatkan kemampuan berpikir siswa dalam menanggapi

peristiwa yang terjadi di sekitarnya.

c. Meningkatkan kreatifitas siswa

d. Menambah perbendaharaan kosa kata

2. Guru:

a. Dapat membantu guru memperbaiki proses pembelajaran

keterampilan berbicara ( berbahasa Indonesia ).

b. Dapat menambah wawasan guru mengenai pembelajaran berbicara

dengan teknik bermain peran

3. SD Negeri Bumijawa 02:

a. Mmbantu tercapainya tujuan pendidikan di sekolah.

b. Meningkatkan profesionalisme dan kinerja guru secara umum

c. Meningkatkan kredibilitas sekolah.

Page 13: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

4

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hakikat Pengajaran Bahasa Indonesia

Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan untuk mengembangkan

kemampuan menggunakan bahasa Indonesia dalam segala fungsinya,

yaitu sebagai sarana komunikasi, sarana berpikir/bernalar, sarana

persatuan, dan sarana kebudayaan. Kurikulum Bahasa Indonesia tahun

1984 ditekankan pada pengembangan kemampuan berkomunikasi

dengan bahasa. Kemampuan ini dikaitkan dengan factor-faktor penentu

di dalam berkomunikasi. Faktor-faktorini mencakup:……siapa yang

berbahasa dengan siapa; untuk tujuan apa; dalam situasi apa; dalam

konteks apa; dan dengan jalur mana (lisan atau tulisan); media apa

(tatapnya); dalam peristiwa apa (bercakap-cakap, ceramah, upacara,

laporan, lamaran kerja, pernyataan cinta, dan sebagainya). (GBPP

Bahasa Indonesia, 1986).

Untuk mencapai tujuan ini dalam pengajaran bahasa Indonesia

menurut Kurikulum 1984 itu diterapkan pendekatan komunikatif.

Sehubungan dengan tujuan pengajaran bahasa Indonesia di SD, di

dalam Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Program Prajabatan Guru

Sekolah Dasar (D-II) melalui LPTK terpadu dinyatakan sebagai berikut:

1. Pendidikan bahasa di SD bertujuan untuk mengembangkan

kemampuan/keterampilan serta sikap berbahasa yang menyangkut

fungsinya sebagai alat komunikasi dan penalaran.

2. Pendidikan bahasa di SD tidak hanya sekedar memberikan

kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga harus dapat

mengembangkan kemampuan berpikir siswa,…(Direktorat

Pendidikan Tinggi 1990: 9)

Pernyataan ini menyatakan bahwa guru-guru SD harus dapat

mengembangkan kemampuan berpikir siswa melalui kegiatan belajar

Page 14: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

5

mengajar bahasa Indonesia. Di samping mengembangkan kemampuan

berkomunikasi dalam bahasa yang baik dan benar, guru harus dapat

mengembangkan kebiasaan serta kemampuan berpikir nalar dan kreatif

secara tertip melalui bahasa yang tertip pula.

Pengajaran bahasa di SD mendapat jatah yang besar. Untuk

mencapai kemampuan berkomunikasi seperti yang telah disinggung

bagian terdahulu, melalui pengajaran itu diberikan pengetahuan dan

keterampilan umum bahasa Indonesia yang dijabarkan ke dalam (1)

unsur-unsur bahasa, yang mencakup lafal, ejaan, struktur dan kosa kata

dalam berbagai ranah kebahasaaan yang diperlukan untuk dapat

berkomunikasi dengan lancar, (2) kegiatan bahasa yang meliputi

membaca, menulis/mengarang, berbicara dan fragmatik (Kurikulum

Sekolah Dasar 1986).

Dari uraian di atas jelas bahwa Kurikulum SD tidak

mencantumkan kegiatan menyimak dan berbicara. Ini tidak berarti

bahwa keterampilan menyimak dan berbicara tidak perlu dilatihkan

melalui pengajaran bahasa Indonesia. Namun, latihan ini tidak dilakukan

secara khusus seperti keterampilan membaca dan menulis, melainkan

secara terpadu dalam semua kegiatan belajar.

2. Kedudukan , fungsi, dan Nilai Pengajaran Bahasa Indonesia

Pengajaran bahasa Indonesia wajib diberikan ke semua lembaga

pendidikan formal. Dalam mata pelajaran ini siswa tidak boleh mendapat

nilai kurang dari 6. Artinya, semua siswa sekurang-kurangnya harus

mempunyai kemampuan sedang dalam penggunaan bahasa Indonesia. Ini

tentu saja menuntut upaya guru dan siswa serta perhatian orang tua di

rumah.

Pengajaran bahasa di SD mempunyai peranan yang sangat

penting dalam membentuk kebiasaan, sikap, serta kemampuan dasar

yang diperlukan siswa. Untuk perkembangan selanjutnya. Selain itu

pengajaran tersebut harus dapat membantu siswa dalam pengembangan

Page 15: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

6

kemampuan berbahasa yang diperlukannya, bukan saja untuk

berkomunikasi , melainkan juga untuk menyerap berbagai nilai serta

pengetahuan yang dipelajarinya. Bukankah melalui bahasa ini siswa itu

mempelajari nilai-nilai moral/agama, serta nilai-nilai sosial yang berlaku

pada masyarakat bangsanya. Bukankah melalui bahasa itu pula ia

mempelajari berbagai cabang ilmu? Pembinaan bahasa yang baik di

tingkat SD akan memberikan sumbangan yang besar dalam

pengembangan siswa pada taraf selanjutnya.

Sasaran pembinaan bahasa Indonesia bagi siswa SD ialah (1) agar

siswa memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar,

(2) dapat menghayati bahasa dan sastra Indonesia. Sasaran tersebut

sesuai dengan (1) situasi dan tujuan berbahasa, (2) tingkat pengalaman

anak sekolah dasar, dan (3) fungsi utama pendidikan sekolah dasar dalam

mengindonesiakan ank-anak Indonesia yang pada umumnya lahir dan

besar sebagai insan daerah.

Dalam proses pengindonesiaan di atas sangat besarlah perana

bahasa. Hal ini harus benar-benar disadari oleh para guru SD khususnya.

3. Berbicara

Berbicara adalah keterampilan menyampaikan pesan melalui

bahasa lisan. Peranan berbicara merupakan kegiatan berbahasa yang

berhubungan erat dengan menyimak,menulis,dan membaca. Kemampuan

berbicara perlu dimiliki oleh setiap anggota masyarakat,apapun

profesinya. Namun kemampuan ini terutama harus dimiliki oleh pelajar,

guru, dramawan, pemimpin, penyuluh, juru penerang, dan lain-lain yang

profesinya memang berhubungan erat dengan kegiatan berbicara.

4. Aspek Berbicara.

Di dalam GBPP Bahasa Indonesia aspek berbicara tidak

dicantumkan sebagai pokok bahasan tersendiri. Ini tidak berarti bahwa

keterampilan berbicara tidak dibina melalui pengajaran Bahasa

Page 16: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

7

Indonesia. Di dalam GBPP tersebut jelas bahwa guru SD bertanggung

jawab atas pembinaan oleh guru antara lain ialah lafal, intonasi, serta

penggunaan kata.

Jenis berbicara yang perlu dikembangkan pada siswa SD ialah

a. berbicara dalam bentuk mengemukakan gagasan

b. menjawab pertanyaan

c. bercakap-cakap /berdialog

d. bercerita

5. Proses Berbicara

Kegiatan berbicara dilakukan untuk mengadakan hubungan sosial

dan untuk melaksanakan suatu layanan. Yang termasuk golongan yang

pertama misalnya percakapan dalam suatu pesta, di kafetaria, pada saat

antre di bank, dan sebagainya. Sedangkan yang termasuk kelompok

kedua misalnya mengikuti wawancara untuk memperoleh pekerjaan,

memesan makanan di rumah makan, membeli perangko, mendaftarkan

sekolah, dan sebagainya.

Dalam proses belajar berbahasa di sekolah, anak-anak

mengembangkan kemampuan secara vertikal tidak secara horizontal.

Maksudnya, Mereka sudah dapat mengungkapkan pesan secara lengkap

meskipun belum sempurna. Makin lama kemampuan tersebut menjadi

semakin sempurna dalam arti strukturnya menjadi benar, pilihan katanya

semakin tepat, kalimat-kalimatnya semakin bervariasi, dsb. Dengan kata

lain perkembangan tersebut tidak secara horizontal mulai fonem, kata,

fase, kalimat, dan wacana seperti halnya jenis tatana linguistic.

Ellis (lewat Numan, 1991: 46) mengemukakan adanya tiga cara

untuk mengembangkan secara vertikal dalam meningkatkan kemampuan

berbicara :

1. menirukan pembicaraan orang lain (khususnya guru)

2. mengembangkan bentuk-bentuk ujaran yang dikuasai ; dan

Page 17: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

8

3. mendekatkan atau menyejajarkan dua bentuk ujaran, yaitu bentuk

ujaran sendiri yang belum benar dan ujaran orang dewasa (terutama

guru) yang sudah benar.

Kesulitan dalam berbicara, seperti halnya kesulitan dalam menyimak,

disebabkan oleh berbagai faktor, salah satu faktor yang menimbulkan

kesulitan dalam berbicara adalah yang datang dari teman bicara. Seperti

kita ketahui , dalam setiap kegiatan berbicara teman bicara menapsirkan

makna pembicaraan agar komunikasi dapat berlangsung terus sampai

tujuan pembicaraan tercapai.

Berikut ini proses pembelajaran berbicara dengan berbagai jenis

kegiatan, yaitu percakapan berbicara estetik, berbicara untuk

menyampaikan informasi atau untuk mempengaruhi, dan kegiatan

dramatik (Tompkins dan Hoskisson, 1995: 124-147).

6. Berbicara Estetik (mendongeng) : Ahmad Rofiuddin, Darmiyati

Zuhdi (14-17)

Salah satu bentuk kegiatan berbicara estetik ialah bercerita, guru

menyajikan karya sastra kepada murid-muridnya dengan teknik bercerita,

dan murid juga diminta untuk bercerita mengenai karya sastra yang telah

dibaca :

a. Memilih cerita

Cerita-cerita tradisional, misalnya cerita rakyat, sering dipilih

untuk kegiatan bercerita (mendongeng). Namun bentuk karya

sastra anak-anak yang lama juga dapat digunakan. Hal yang paling

penting dalam memilih cerita adalah memilih cerita yang menarik.

Pertimbangan yang lain: (1) cerita tersebut sederhana, dengan alur

cerita yang jelas; (2) cerita tersebut memiliki awal, pertengahan,

dan akhir yang jelas; (3) tema cerita jelas; (4) jumlah pelaku cerita

tidak banyak; (5) cerita mengandung dialog; (6) cerita

menggunakan gaya bahasa pengulangan; dan (7) cerita

menggunakan gaya keindahan.

Page 18: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

9

b. Menyiapkan diri untuk bercerita

Murid- murid hendaknya membaca kembali dua atau tiga kali

cerita yang akan diceritakan untuk memahami perwatakan pelaku-

pelakunya dan dapat menceritakan secara urut. Kemudian murid-

murid memilih frasa-frasa atau kalimat yang akan diambil untuk

membuat ceritanya nanti secara hidup, sehingga lebih menarik

perhatian pendengar, termasuk penggunaan suara yang bervariasi.

c. Menambah barang-barang yang diperlukan

Murid-murid dapat menggunakan beberapa teknik untuk

membuat ceritanya lebih hidup. Tiga barang yang dapat digunakan

untuk cerita lebih menarik ialah gambar-gambar yang ditempelkan

di papan planel, boneka, dan benda-benda yang menggambarkan

pelaku binatang atau barang-barang yang diceritakan.

7. Strategi Meningkatkan Kemampuan Berbicara dan Berpikir

Kesempatan yang baik untuk mengembangkan keterampilan

berbicara ialah pada tahap publikasi dalam proses menulis. Banyak anak

yang senang mengubah karangannya dalam bentuk drama pendek yang

diperankan di kelas.

Pada kesempatan memerankan adegan inilah anak-anak memiliki

kesempatan untuk berlatih berbicara. Mereka dapat pula memperlihatkan

dan mempelajari keterampilan berakting dari teman-temannya.

Untuk mengembangkan keterampilan berpikir, di kelas seharusnya

anak-anak tidak hanya dilatih mengemukakan fakta tetapi perlu

ditekankan pada kemampuan untuk menjelaskan dan mengevaluasi. Hal

ini biasanya kurang memperoleh perhatian guru dalam proses

pembelajaran.

Langkah pertama untuk meningkatkan keterampilan berpikir anak-

anak ialah dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka kepada

mereka, misalnya ketika membaca bacaan tentang suatu ekspedisi, lebih

baik diajukan pertanyaan “Apa yang ingin anda bawa dalam ekspedisi

Page 19: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

10

tersebut seandainya ikut di dalamnya?”. Dengan demikian anak-anak

akan terpacu untuk memikirkan berbagai kemungkinan, tidak hanya

sekedar mencari jawaban yang benar dalam teks (Yeager,1991:102)

Setelah beberapa minggu, guru mulai mengenal perubahan pada

murid-murid dalam saling menanggapi pertanyaan sesama murid atau

pertanyaan guru.

Murid-murid memikirkan dengan sungguh-sungguh jawaban yang

akan mereka sampaikan dan mengungkapkan jawaban dengan lebih

jelas. Mereka tidak menjawab secara tepat tetapi bernada memprotes,

sebaliknya mengemukakan jawaban dengan hati-hati dan jujur. Segera

setelah anak-anak mulai dapat berpikir tentang proses mereka sendiri

dalam berpikir ( metakognisi ), mereka siap untuk menggunakan strategi

berpikir yang khas, misalnya membedakan fakta dan pendapat, mengenal

hubungan sebab akibat, dan melakukan kegiatan berpikir yang lebih

sulit, yaitu menilai hasil, mengevaluasi argumen, dan menyelidiki hal-hal

yang melandasi tanggapan emosional ( Yeager, 1991:102 ).

Keterampilan berbicara lebih mudah dikembangkan apabila murid-

murid memperoleh kesempatan untuk mengkomunikasikan sesuatu

secara alami kepada orang lain, dalam kesempatan-kesempatan informal.

Selama kegiatan belajar di sekolah, guru menciptakan berbagai lapangan

pengalaman yang memungkinkan murid-murid mengembangkan

kemampuan berbicara. Kegiatan-kegiatan untuk melatih keterampilan

berbicara itu antara lain menyajikan informasi, berpartisipasi dalam

diskusi, dan berbicara untuk menghibur atau menyajikan pertunjukan (

Ross dan Roe, 1990: 133-143 ), seperti yang disajikan berikut ini.

Salah satu bentuk kegiatan penyajian informasi yang sesuai bagi

anak-anak kelas 3-6 SD ialah menyampaikan laporan secara lisan. Untuk

mengingatkan agar anak-anak menggunakan cara-cara yang efektif

dalam menyajikan laporan secara lisan, masalah mereka menceritakan

hal-hal yang mereka inginkan dari seorang pembicara.

Page 20: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

11

8. Tes Keterampilan Berbahasa

Tes keterampilan berbahasa dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:

tes menyimak, tes berbicara, tes membaca, dan tes menulis. Tes

kemampuan berbicara merupakan tes berbahasa yang difungsikan untuk

mengukur kemampuan testi dalam berkomunikasi dengan menggunakan

bahasa lisan (Akhadiyah, 1988). Seperti halnya tes menyimak, tes

kemampuan berbicara dapat dikategorikan sebagai tes diskrit atau tes

nondiskrit. Beberapa model tes yang digunakan untuk mengukur

kemampuan berbicara adalah : tes kemampuan berbicara berdasarkan

gambar (termasuk “ The Bilingual Syntax Meassure”) dan “ The Illyin

Oral Interview” (Oller, 1979), wawancara, bercerita, dskusi, ujaran

terstruktur (mengatakan kembali, membaca kutipan, mengubah kalimat,

dan membuat kalimat, Akhadiyah, 1988).

Madsen (1981)telah mengidentifikasi adanya 25 teknik tes yang

digunakan dalam tes berbicara. Dari 25 teknik tes ini selanjutnya

dikelompokkan ke dalam 5 kategori (berdasarkan strategi dan fokus

penilaiannya), yaitu: (1) wacana komunikatif yang bersifat langsung dan

alami, (2) wacana komunikatif semu yang bersifat kurang langsung tapi

masih alami, (3) wacana yang berhubungan yang bersifat tidak langsung

dan kurang alami, dan (4) respon terkontrol bersifat diskrit, (5)

keterampilan linguistik yang bertujuan untuk mengukur aspek

keterampilan linguistik: sintak, fonologi, dan kosakata.

Dalam tes diskrit, pengetesan kemampuan menyimak dilakukan

terpisah dengan pengetesan kemampuan berbicara. Fokus pengetesan

diarahkan pada aspek: pengucapan, kelancaran, gramatika, dan kosa kata.

Dalam tes yang menggunakan pendekatan nondiskrit, juga dapat

dijumpai adanya tes menyimak dan berbicara yang dilakukan secara

terpisah, serta tes kemampuan menyimak dan berbicara yang dilakukan

secara serentak, seperti dalam tes interaksi lisan.

Pembedaan antara tes menyimak dan berbicara kemungkinan besar

dapat menghilangkan karakteristik komunikasi, yang mengharuskan

Page 21: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

12

adanya interaksi, inisiasi, dan perkembangan tema yang koheren. Dalam

berkomunikasi, seseorang harus dapat menyimak dan berbicara dengan

baik, dan dalam interaksi lisan dijumpai adanya pergantian peran yang

bersifat konstruktif dengan stimuli yang tidak dapat diprediksi. Ada

beberapa upaya yang dilakukan untuk menstandarkan alat penilaian

kemampuan (kelancaran) berbicara, tetapi seringkali terbentur pada

masalah tuntutan keotentikan dan keilmiahan pengukuran. Misalnya

metode pengukuran yang berupa perekaman percakapan di laboratorium

dan respon testi. Teknik ini tetap dipandang kurang bersifat interaktif,

sebab rangsangan suara yang telah direkam sebelumnya tidak

memungkinkan testi untuk turut serta mengarahkan percakapan atau

mengembangkan tema. Upaya lain berupa penilaian lisan didasarkan

pada kegiatan membaca teks dialog dan testi diminta untuk meresponnya

secara bebas. Jenis ini pun terbentur pada masalah yang sama, yakni

tidak adanya interaksi lisan yang sebenarnya (Carrol, 1980:54).

Berdasarkan hal inilah, maka penggunaan tes interaksi lisan dipandang

lebih tepat

untuk mengukur kemampuan komunikasi lisan.

Fokus penilaian dalam tes interaksi lisan tidak pada aspek:

pengucapan, kelancaran, gramatika, kosa kata, efektifitas dan ketepatan

komunikasi. Skala penilaian seharusnya mendasarkan diri pada faktor

kewacanaan dan ciri komunikasi yang didasarkan pada: ukuran

kemampuan, kekomplekan, rentangan, ketepatan, keflesibelan,

kecermatan, ketepatan, kemandirian, pengulangan dan keraguan.

Penilaian seharusnya tidak memprioritaskan aspek performansi bahasa,

seperti: kosa kata, gramatika, dan ketepatan pengucapan (Carrol,

1980:54). Penilaian kemampuan interaksi lisan akan lebih efektif jika

dilakukan dalam latar interaksi yang otentik, dengan melukiskan topik

secara spesifik, menggunakan beberapa macam pelaku interaksi, dengan

menggunakan secara detail, kriteria didasarkan pada keefektifan dan

ketepatan komunikasi.

Page 22: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

13

Dari karakteristik tes interaksi lisan yang dipaparkan di atas, dapat

dikatakan bahwa tes interaksi lisan termasuk kategori tes bahasa

komunikatif. Porter (1991). Menyatakan adanya 3 ciri tes bahasa yang

bersifat komunikatif, yaitu: (1) Tes didasarkan pada kebutuhan

pembelajar; penilaian kemampuan berbahasa pembelajar yang tidak

didasarkan pada kebutuhan pembelajar tidak dapat

dipertanggungjawabkan. Perbedaan kebutuhan pembelajar akan sangat

menentukan tingkat penguasaan linguistik dan tingkat kelancaran yang

harus dikuasainya. Dan ini akan sangat mempengaruhi tingkat

kekomplekan isi tes, criteria penilaian, dan format laporannya. (2) Tes

harus didasarkan pada penggunaan bahasa dalam konteks dan relevan

dengan tujuan pembelajar. Setiap konteks menuntut penggunaan

kemampuan linguistik yang berbeda, dan tujuan yang berbeda akan

menghadirkan konteks yang berbeda pula. Jika macam-macam konteks

dan tujuan merupakan cirri pokok dalam komunikasi yang alami, maka

disarankan bahwa konteks dan tujuan menuntut kemampuan linguistik

yang berbeda-beda. Konteks dan tujuan ini perlu dipadukan dalam tes.

(3) Tes harus menggunakan teks yang otentik atau teks yang memiliki

atau memenuhi ciri-ciri otentik. Ketiga ciri tes komunikatif tersebut

dapat dijumpai dalam tes interaksi lisan.

Kegiatan pengetesan dalam interaksi lisan dapat dipilah menjadi 3

tahap: tahap pemanasan, kegiatan utama, dan tahap penutup. Tahap

pemanasan dimaksudkan untuk menciptakan hubungan yang akrap;

kegiatan utama dimaksudkan untuk melakukan penilaian terhadap

kompetensi lisan yang dimiliki testi; dan tahap penutup dimaksudkan

untuk memberikan penilaian akhir. Format ini dapat digunakan untuk

interaksi lisan perorangan maupun untuk kelompok (Carrol dan Hall,

1985).

Page 23: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

14

9. Tes Berbicara

Berbicara merupakan aktifitas berkomunikasi dengan

menggunakan bahasa lisan. Berbicara merupakan keterampilan

berbahasa yang bersifat produktif yang melibatkan aspek kebahasan

(pelafalan, kosa kata, dan struktur) dan aspek nonkebahasan (siapa lawan

bicaranya, bagaimana situasinya, latarnya, peristiwanya, serta tujuannya)

(Harris, 1969, Oller, 1979; Akhadiyah, 1988).

Untuk dapat berbicara dengan baik, seorang pembicara harus

menguasai komponen-komponen yang menetukan kegiatan berbicara,

baik yang berkenaan dengan faktor kebahasan maupun faktor

nonkebahasan.

Tes kemampuan berbicara merupakan tes berbahasa yang

difungsikan untuk mengukur kemampuan testi dalam berkomunikasi

dengan menggunakan bahasa lisan. Tes kemampuan berbicara bukan

hanya mengukur aspek penguasaan bahasa lisan, tetapi juga factor lain

yang terlibat dalam kegiatan berkomunikasi lisan, seperti: pemahaman

tentang tujuan berbicara, lawan berbicara, situasi pembicaraan, latar

pembicaraan, serta peristiwa pembicaraan. Dengan kata lain dapat

dinyatakan bahwa tes kemampuan berbicara merupakan tes yang

difungsikan untuk mengukur kemampuan testi dalam menggunakan

bahasa lisan.

Secara umum, bentuk tes yang digunakan dalam tes kemampuan

berbicara adalah tes subyektif yang berisi perintah melakukan kegiatan

berbicara. Beberapa tes yang dapat digunakan untuk mrngukur

kemampuan berbicara dapat dikemukakan seperti berikut (Harris, 1969,

Akhadiyah, 1988; Crrol dan Hall, 1983).

10. Pembelajarans

Banyak definisi para ahli berkaitan dengan pembelajaran,

diantaranya Winkel (M. Sobry Sutikno, 2009: 31) mengartikan

pembelajaran sebagai seperangkat tindakan yang dirancang untuk

Page 24: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

15

mendukung proses belajar peserta didik, dengan memperhatikan

kejadian-kejadian eksternal yang berperanan terhadap rangkaian

kejadian-kejadian internal yang berlangsung di dalam diri peserta didik.

Dimyati dan Mujiono (M. Sobry Sutikno, 2009: 31) mengartikan

pembelajaran sebagai kegiatan yang ditujukan untuk membelajarkan

siswa.

Lindgren (M.Sobry Sutikno, 2009: 32) menyebutkan bahwa focus

system pembelajaran mencakup tiga aspek, yaitu: siswa, proses belajar,

dan situasi belajar. Dalam proses pembelajaran, kedudukan guru sudah

tidak dapat dipandang sebagai penguasa tunggal dalam kelas atau

sekolah, tetapi dianggap sebagai manager of learning (pengelola belajar)

yang perlu senantiasa siap membimbing dan membantu para siswa dalam

menempuh perjalanan menuju kedewasaan mereka sendiri yang utuh

menyeluruh. Dalam mengelola pembelajaran, pendidik lebih dituntut

untuk berfungsi dalam melaksanakan empat macam tugas sebagai berikut

1. Merencanakan, baik untuk jangka panjang (satu semester) maupun

jangka pendek (satu)

2. Mengatur, yang dilakukan pada waktu implementasi, tugas ini adalah

mengenai apa yang mencakup rencana dan pengetahuan tentang

bentuk dan macam kegiatan yang harus dilaksanakan dan bagaimana

semua komponen dapat bekerjasama untuk mencapai tujuan yang

telah ditentukan.

3. Mengarahkan, karena memang salah satu tugas pendidikan dalam

memberikan motivasi, mengarahkan, dan memberikan inspirasi

kepada siswa untuk belajar.

4. Mengevaluasi, untuk mengetahui apakah perencanaan, pengaturan,

dan pengarahan dapat berjalan dengan baik atau masih perlu

diperbaiki. Untuk itu pendidik harus mempunyai patokan mengenai

penampilan para siswa yang dianggap telah memadai, baik selama

maupun setelah ia mendidik mereka.

Page 25: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

16

Ciri-ciri pembelajaran menurut Oemar Hamalik (M. Sobry Sutikno,2009:

34) :

1. Rencana ialah penataan ketenagaan, materi, dan prosedur, yang

merupakan unsur-unsur sistem pembelajaran dalam rencana khusus.

2. Kesalingtergantungan antara unsur-unsur sistem pembelajaran yang

serasi dalam suatu keseluruhan. Tiap unsur bersifat esensial, dan

masing-masing memberikan sumbangannya kepada sistem

pembelajaran.

3. Tujuan, sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak

dicapai. Sistem ini menjadi dasar perbedaan antara sistem yang dibuat

oleh manusia dan sistem yang alami.

Menurut kamus Bahasa Indonesia model berarti pola acuan ragam,

macam dan sebagainya, barang tiruan yang kecil dan tepat seperti yang

ditiru.

11. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran Kooperatif (Cooperative learning) adalah pendekatan

pembelajaran yang terfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa

untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk

mencapai tujuan belajar.

Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang di dalamnya

terdapat elemen-elemen yang saling berkaitan, elemen-elemen

pembelajaran kooperatif menurut Lie ( 2004 ) adalah (1) saling

ketergantungan positif; (2) interaksi tatap muka; (3) akuntabilitas

individual; (4) keterampilan untuk menjalin hubungan antar pribadi atau

keterampilan sosial yang sengaja diajarkan.

Keuntungan Penggunaan Pembelajaran Kooperatif:

A. Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial.

B. Memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap,

keterampilan, informasi, perilaku sosial, dan pandangan-pandangan.

Page 26: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

17

12. Metode Struktural

Metode ini dikembangkan oleh Spencer Kagan dan kawan-kawan.

Meskipun memiliki banyak kesamaan dengan metode lainnya, metode

struktural menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang

untuk mempengaruhi pola-pola interaksi siswa. Berbagai struktur

tersebut dikembangkan oleh Kagan dengan maksud menjadi alternatif

metode resitasi, yang ditandai dengan pengajuan pertanyaan oleh guru

kepada siswa dalam kelas dan para siswa mengacungkan tangan dan

ditunjuk oleh guru. Struktur-struktur Kagan menghendaki agar para siswa

bekerjasama saling bergantung struktur yang memiliki tujuan umum

untuk meningkatkan penguasaan isi akademik dan ada pada struktur

tujuannya untuk mengerjakan keterampilan sosial.

13. Pengertian Mencari Pasangan

Teknik belajar mengajar mencari pasangan (make a Mattch)

dikembangkan oleh Larana Curran (1994). Salah satu keunggulan teknik

ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep

atau topik dalam suasana yang menyenangkan. Teknik ini bisa digunakan

dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik.

Langkah teknik pembelajaran mencari pasangan:

a. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau

topic yang mungkin cocok untuk sesi revieu (persiapan menjelang tes

atau ujian).

b. Setiap siswa mendapat satu buah kartu.

c. Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok

dengan kartunya. Misalnya, pemegang kartu yang bertuliskan Lima

akan berpasangan dengan pemegang kartu PERU. Atau pemegang

kartu yang berisi nama KOFI ANNAN akan berpasangan dengan

pemegang kartu SEKRETARIS JENDRAL PBB.

Page 27: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

18

d. Siswa bisa juga bergabung dengan dua atau tiga siswa lain yang

memegang kartu yang cocok. Misalnya, pemegang kartu 3+9 akan

membentuk kelompok dengan kartu pemegang kartu 3x4 dan 6x2.

e. Dalam setiap para siswa mendiskusikan menyelesaikan tugas secara

bersama – sama.

f. Presentasi hasil kelompok

B. Temuan Hasil Penelitian Yang Relevan

Dalam penelitian ini menggunakan kajian empiris/penelitian yang

relevan yang dilakukan oleh Muhammad Arifin (Skripsi Program Studi S1-

PGSD Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar & Prasekolah Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Malang) tahun 2009 dengan judul penelitian

Meningkatkan Kemampuan Berbicara dengan Pembelajaran Kooperatif

Model Struktural pada Siswa Kelas IV SDN Rebalas Grati Pasuruan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif model

struktural dapat meningkatkan kemampuan berbicara pada siswa kelas IV

SDN Rebalas Grati Pasuruan. (http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php

/KSDP/article/view/4557)

C. Kerangka Berpikir

Keterampilan berbicara merupakan keterampilan yang sulit karena

kurangnya perbendaharaan kosa kata yang dimiliki siswa. Oleh karena itu,

dalam pembelajarannya berbicara perlu dicari inovasi baru yang mampu

merangsang siswa untuk mengembangkan perbendaharaan kosa kata. Di

samping siswa dapat mengalami dan menemukan sendiri yang ia pelajari juga

dapat bekerja sama dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak

kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan

berkomunikasi. Teknik mencari pasangan bisa digunakan untuk

meningkatkan keterampilan berbicara. Dengan begitu, materi berbicara dekat

dengan kehidupan siswa, dialami siswa, dapat merangsang siswa belajar

berbicrara. Pembelajaran yang sarat dengan kriteria di atas adalah

Page 28: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

19

pembelajaran keterampilan berbicara berbasis kooperatif melalui teknik

mencari pasangan (bermain peran).

Kerangka Berpikir:

D. Hipotesis Tindakan

Jika Pendekatan Kooperatif metode Struktural dengan teknik mencari

pasangan ( bermain peran ) diterapkan pada pembelajaran berbicara maka

dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa kelas V SD Negeri

Bumijawa 02 tahun pelajaran 2009 / 2010.

GURU BELUM MENGGUNAKAN

MODEL KOOPERATIF KONDISI

AWAL

HASIL

SISWA

MASIH

KURANG

TINDAKAN

GURU

MENGGUNAKAN

PENDEKATAN

KOOPERATIF

GURU BELUM

MENGGUNAKAN

PENDEKATAN

KOOPERATIF

SIKLUS I

KETERAMPILAN

BERBICARA

MENINGKAT

KONDISI

AKHIR

SKLUS II

Page 29: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

20

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri

Bumijawa 02, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal. Penelitian dilakukan

pada bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2010.

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam Penelitian yaitu siswa kelas V SD Negeri Bumijawa 02,

Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal.

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah:

1. Informan dalam penelitian yaitu guru yang mengampu kelas V dan siswa

kelas V SD Negeri Bumijawa 02

2. Tempat dan kegiatan berupa pembelajaran yang menggunakan Pendekatan

kooperatif metode struktural teknik mencari pasangan dengan bermain

peran menggunakan media elektronik berlangsung didalam kelas V SD N

Bumijawa 02

3. Dokumen yang ada meliputi kurikulum, rencana pelaksanaan

pembelajaran, foto kegiatan pembelajaran, hasil tes siswa.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang dipakai untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini

adalah catatan lapangan (lembar observasi), dan tes, serta penugasan.

1. Teknik Analisis data Penelitian

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik analisis diskriptif kuantitatif untuk mengetahui adanya perbedaan

tingkat pemahaman siswa terhadap materi berbicara antara sebelum dan

sesudah tindakan. Selain itu digunakan juga teknik analisis deskriptif

Page 30: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

21

kualitatif untuk mengetahui secara lebih memadai proses pembelajaran

Bahasa Indonesia.

2. Kriteria Keberhasilan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Indikator keberhasilan penelitian tindakan ini dikelompokkan

menjadi dua aspek, yaitu indikator keberhasilan proses dan indikator

keberhasilan produk. Indikator keberhasilan proses dilihat dari

perkembangan proses pembelajaran berbicara pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia yang dilakukan oleh guru dan siswa. Keberhasilan proses

tersebut didasarkan atas temuan dari tahapan pemantauan (tahapan

observasi dan monitoring).

Sementara itu, indikator keberhasilan produk didasarkan atas

keberhasilan siswa dalam berbicara yang merupakan refleksi tingkat

pemahaman dan keterampilan siswa dalam pembelajaran berbicara dengan

bermain peran.

E. Prosedur Penelitian

Penelitian tindakan ini dilakukan melalui dua siklus. Adapun

mengenai pelaksanaan tindakan seecara umum melalui tahapan sebagai

berikut :

SIKLUS I

a. Tahap Persiapan

Dalam tahap persiapan, kegiatan yang dilakukan adalah :

1) Mengidentifikasi Masalah (mendiskusikan permasalahan) yang

muncul berkaitan dengan rendahnya kemampuan keterampilan

berbicara siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

2) Merancang pelaksanaan tindakan untuk memecahkan permasalahan

yang berkaitan dengan materi pembelajaran “ menanggapi cerita

tentang peristiwa yang terjadi di sekitar yang disampaiakan secara

lisan “

Page 31: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

22

3) Menyusun format observasi dan instrumen penelitian untuk

mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia,

keterampilan berbicara.

4) Menetapkan jenis data yang akan dikumpulkan dan teknis analisis data

yang digunakan dalam PTK ini.

b. Tahap Implementasi Tindakan

Adapun tindakan yang disepakati adalah sebagai berikut :

1) Membuka pertemuan

2) Mengabsen kehadiran siswa

3) Guru menjelaskan teknik pembelajaran .

4) Guru memutar CD berisi cerita “Sangkuriang”

5) Guru membagikan kartu yang isinya tokoh- tokoh dalam cerita.

6) Setiap siswa mendapatkan satu kartu.

7) Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu cocok dengan

kartunya.

8) Setiap kelompok berdiskusi tentang cerita yang telah ditampilkan

melalui CD agar dibuat sekenario drama untuk meningkatkan

perbendaharaan kata. Dalam satu kelompok saling membantu.

9) Setiap kelompok mempraktikkan peran tokoh sesuai skenario drama

yang telah dibuat, dan kelompok lain menyimak.

10) Kegiatan evaluasi.

11) Melaksanakan tugas sesuai petunjuk guru.

c. Tahap Observasi.

Dilakukan observasi dan monitoring, serta evaluasi terhadap

pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan. Kriteria keberhasilan tindakan

adalah bahwa para siswa memiliki keterampilan berbicara dengan bermain

peran. Evaluasi dilakukan dengan wawancara agar siswa dapat berbicara

dengan bahasa yang baik dan benar. Tes digunakan untuk mengungkap

tingkat pemahaman siswa mengenai konsep berbicara. Cara berbicara yang

Page 32: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

23

baik atau tepat antara sebelum dan sesudah tindakan ada pada siklus satu

dan dua.

d. Tahap Analisis dan Refleksi.

Pada tahap ini dilakukan analisis, sintesis dan memaknai hasil

tindakan pertama untuk kemudian disimpulkan apakah perlu merevisi

gagasan umum atau mungkin memikirkan dan merencanakan kembali

jenis tindakan berikutnya yang perlu diterapkan agar siswa dapat memiliki

keterampilan berbicara dengan baik. Begitu seterusnya sampai tindakan ini

dapat tercapai. Dalam implementasi tindakan ini guru menggunakan

metode Struktural dan teknik pembelajaran mencari pasangan, tanya

jaewab, ceramah, observasi, tugas, kerja kelompok, diskusi, presentasi.

SIKLUS II

A. Tahap Persiapan

Dalam tahap persiapan, kegiatan yang dilakukan adalah :

1) Mengidentifikasi Masalah pada siklus I.

2) Merancang pelaksanaan tindakan untuk memecahkan permasalahan

yang berkaitan dengan materi pembelajaran “ menanggapi cerita

tentang peristiwa yang terjadi di sekitar yang disampaiakan secara

lisan “

3) Menyusun format observasi dan instrumen penelitian untuk

mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia ,

keterampilan berbicara.

4) Menetapkan jenis data yang akan dikumpulkan dan teknis analisis data

yang digunakan dalam PTK ini.

B. Tahap Implementasi Tindakan

1) Membuka pertemuan

2) Mengabsen kehadiran siswa

3) Guru menjelaskan teknik pembelajaran .

Page 33: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

24

4) Guru memutar CD berisi cerita “Timun Emas”

5) Guru membagikan kartu yang isinya tokoh- tokoh dalam sebuah cerita.

6) Setiap siswa mendapatkan satu kartu.

7) Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu cocok dengan

kartunya.

8) Setiap kelompok berdiskusi tentang cerita yang telah ditampilkan

melalui CD agar dibuat sekenario drama untuk meningkatkan

perbendaharaan kata Dalam satu kelompok saling membantu.

9) Setiap kelompok mempraktikkan peran tokoh sesuai skenario drama

yang telah dibuat, dan kelompok lain menyimak.

10) Kegiatan evaluasi.

11) Melaksanakan tugas sesuai petunjuk guru.

C. Tahap Observasi.

Dilakukan observasi dan monitoring, serta evaluaisi tehadap

pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan. Kriteria keberhasilan tindakan

adalah bahwa para siswa memiliki keterampilan berbicara dengan bermain

peran. Evaluasi dilakukan dengan wawancara agar siswa dapat berbicara

dengan bahasa yang baik dan benar. Tes digunakan untuk mengungkap

tingkat pemahaman siswa mengenai konsep berbicara. Cara berbicara yang

baik atau tepat antara sebelum dan sesudah tindakan ada pada siklus satu

dan dua.

D. Tahap Analisis dan Refleksi.

Pada tahap ini dilakukan analisis, sintesis dan memaknai hasil

tindakan pertama untuk kemudian disimpulkan apakah perlu merevisi

gagasan umum atau mungkin memikirkan dan merencanakan kembali

jenis tindakan berikutnya yang perlu diterapkan agar siswa dapat memiliki

keterampilan berbicara dengan baik. Begitu seterusnya sampai tindakan ini

dapat tercapai. Dalam implementasi tindakan ini guru menggunakan

Page 34: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

25

metode Struktural dan teknik pembelajaran mencari pasangan, tanya

jawab, ceramah, observasi, tugas, kerja kelompok, diskusi, presentasi.

Dari uraian tersebut dapat dibuat bagan menurut Suharsimi

Arikunto, Sugiyanto, (2009: 12) sebagai berikut :

BAB IV

Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan

SIKLUS II

Pengamatan

Tindakan

Selanjutnya

Pelaksanaan

Pelaksanaan

Refleksi

Refleksi

Perencanaan

Page 35: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

26

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Kondisi Awal

Keterampilan berbicara secara lisan dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia masih kurang baik dan benar khususnya siswa SD Negeri

Bumijawa 02 Tegal. Hal ini dikarenakan banyak faktor yang

mempengaruhi keberhasilan pembelajaran keterampilan bercerita, antara

lain faktor dari guru dan faktor dari siswa itu sendiri. Faktor dari guru

dalam proses kegiatan belajar mengajar (PBM) hanya memberikan

pembelajaran keterampilan bercerita secara teoritis, kurang praktik dan

kurangnya alat peraga. Faktor dari siswa kurangnya perbendaharaan kosa

kata yang akhirnya dalam merangkai bahasa secara lisan masih bercampur

dengan bahasa daerah.

Pengalaman empiris di akhir semester I tahun pelajaran 2009/2010

peserta didik kelas V di SD negeri Bumijawa 02 Kecamatan Bumijawa

Kabupaten Tegal menunjukan adanya penguasaan Kompetensi Dasar

Menanggapi cerita tentang peristiwa yang terjadi di sekitar yang

disampaikan secara lisan hasilnya kurang memuaskan, artinya penguasaan

pada kompetensi tersebut yang menjadi dasar dan prasarat penguasaan

kompetensi dasar berikut tidak tuntas dikuasai oleh peserta didik. Data

menunjukkan dari sejumlah 43 siswa kelas V , siswa yang memperoleh

nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum(KKM) 65, hanya 34 siswa

(79%), sedangkan yang memperoleh nilai di atas KKM yaitu sebanyak 9

siswa (21%)

Melihat hasil belajar yang demikian guru akan mengupayakan

perbaikan pembelajaran khususnya dalam penggunaan model

pembelajaran agar penguasaan keterampilan menanggapi cerita tentang

peristiwa yang terjadi di sekitar yang disampaikan secara lisan di kelas V

Page 36: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

27

semester II tahun pelajaran 2009/2010 yang akan datang menjadi lebih

baik.

Maka untuk meningkatkan keterampilan berbicara dipilih pembelajaran

dengan model kooperatif yang dapat menumbuhkan rasa saling asah, asih,

dan asuh (saling mencerdaskan). Siswa tidak hanya belajar dari guru,

tetapi juga dari sesama siswa. Sarwiji Suwandi (http.www.pdk.go.id/

journal/32) menyimpulkan bahwa sebagian besar pembelajaran bahasa

Indonesia belum mampu mewujudkan siswa mahir berbahasa Indonesia.

2. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Siklus I

a. Perencanaan

1) Dilaksanakan selama 105 menit.

2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

3) Rancangan RPP tentang materi pokok berbicara

4) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung:

a) Ruang belajar yang digunakan adalah ruang kelas V SD Negeri

Bumijawa 02

b) Buku Pelajaran :

i. Buku Bahasa Indonesia Kelas V (BSE), Umri Nuraini,

Indriyani halaman 15 s/d 18.

ii. Buku Saya Senang Berbahasa Indonesia Kelas 5

(ERLANGGA), Hanif Nurcholis,Mafrukhi, halaman 105.

c) Alat Peraga

i. Televisi, DVD, CD cerita, Kartu nama

5) Menyiapkan lembar penilaian

Page 37: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

28

6) Menyiapkan lembar observasi untuk supervisor.

7) Supervisor melakukan observasi terhadap proses pembelajaran

pada siklus I.

b. Pelaksanaan

1) Pra Pembelajaran

a) Siswa dan guru berdo’a bersama.

b) Guru mengabsen siswa

c) Guru dan siswa mempersiapkan media dan alat peraga yang

diperlukan

2) Kegiatan Awal

Apersepsi : Motivasi (Menanyakan pada peserta didik) “Mengapa

kita harus mempunyai perbendaharaan kosa kata (Bahasa

Indonesia) yang banyak? Pengetahuan prasarat “Apa yang

dimaksud bercerita?

3) Kegiatan Inti

a) Guru menjelaskan teknik pembelajaran.

b) Anak di ajak memperhatikan sebuah cerita rakyat lewat layar

televisi / DVD.

c) Siswa mencatat pokok – pokok cerita yang didengar.

d) Guru membagi kartu ke semua siswa masing – masing satu

kartu yang berisi nama tokoh dalam cerita.

e) Siswa mencari pasangan tokoh - tokoh yang bisa membentuk

kelompok cerita.

f) Penjelasan guru langkah-langkah bermain peran.

g) Siswa berdiskusi dengan kelompoknya membuat scenario

cerita

Page 38: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

29

h) Setiap kelompok memainkan drama sesuai scenario yang

dibuat.

i) Guru menilai peran siswa dalam memainkan drama.

4) Kegiatan Akhir

a) Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil

pembelajaran.

b) Guru memberi penegasan materi yang telah dipelajari bersama.

c) Guru memberi penghargaan kelompok berupa predikat

kejuaraan dan hadiah sesuai dengan hasil penilaian.

d) Guru memberi pengarahan tentang pentingnya mempunyai

banyak perbendaharaan kata.

e) Guru memberi tugas agar selama di lingkungan sekolah (Jam

sekolah) anak diharuskan menggunakan bahasa Indonesia

dalam berkomunikasi dengan guru maupun dengan teman agar

anak memiliki banyak perbendaharaan kata (bahasa Indonesia)

c. Pengamatan/observasi

Selama pelaksanaan pembelajaran siklus I peneliti

berkolaborasi dengan supervisor sebagai pengamat/observer. Tugas

observer adalah mengamati jalannya pembelajaran pada siklus I

dengan panduan lembar observasi yang telah tersedia.

Adapun hal-hal yang dinilai dalam pengamatan meliputi :

1. Pra Pembelajaran

2. Kegiatan Membuka Pelajaran

3. Kegiatan Inti Pembelajaran

4. Pelaksanaan materi pelajaran

5. Strategi pola pembelajaran

6. Pemanfaatan media pembelajaran

7. Penilaian proses dan hasil belajar

Page 39: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

30

8. Penggunaan bahasa

9. Penutup

Adapun hal-hal yang diobservasi tentang kegiatan siswa dalam

proses belajar mengajar meliputi :

1. Keaktifan siswa

2. Kerjasama dalam diskusi

3. Penggunaan bahasa

4. Banyak siswa yang mengerjakan tugas lain

5. Banyak siswa yang mengganggu teman

d. Refleksi

Pengumpulan data dilakukan bersama oleh guru sebagai peneliti

dan supervisor yang diperoleh melalui observasi selama proses

pembelajaran pada siklus I. Pembelajaran pada siklus I setelah

diadakan penilaian pengamatan dan penilaian perbuatan sudah

menunjukkan kemajuan bila dibandingkan nilai yang dicapai oleh

siswa kelas V pada tahun pelajaran 2008/2009.

SIKLUS II

a. Tahap Persiapan

1) Mengidentifikasi Masalah pada siklus I.

2) Merancang pelaksanaan pembelajaran.( RPP )

3) Menyusun format observasi dan instrumen penelitian untuk

mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia

tentang ketrampilan berbicara.

4) Menetapkan jenis data yang akan dikumpulkan dan teknis analisis

data yang digunakan dalam PTK ini.

b. Tahap Implementasi Tindakan

1) Membuka pertemuan

2) Mengabsen kehadiran siswa

Page 40: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

31

3) Guru menjelaskan teknik pembelajaran .

4) Guru memutar CD berisi cerita berjudul “Timun Emas”

5) Guru membagikan kartu yang isinya tokoh- tokoh dalam sebuah

cerita.

6) Setiap siswa mendapatkan satu kartu.

7) Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu cocok

dengan kartunya.

8) Setiap kelompok berdiskusi tentang cerita yang telah ditampilkan

melalui CD agar dibuat sekenario drama untuk meningkatkan

perbendaharaan kata Dalam satu kelompok saling membantu.

9) Setiap kelompok mempraktikkan peran tokoh sesuai skenario

drama yang telah dibuat, dan kelompok lain menyimak. ( Guru

melakukan penilaian )

10) Anak mengisi angket

c. Tahap Observasi.

Dilakukan observasi dan monitoring, serta evaluaisi tehadap

pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan. Kriteria keberhasilan

tindakan adalah bahwa para siswa memiliki keterampilan berbicara

dengan bermain peran. Evaluasi dilakukan dengan wawancara agar

siswa dapat berbicara dengan bahasa yang baik dan benar. Tes

digunakan untuk mengungkap tingkat pemahaman siswa mengenai

konsep berbicara. Cara berbicara yang baik atau tepat antara sebelum

dan sesudah tindakan ada pada siklus satu dan dua.

d. Tahap Analisis dan Refleksi.

Dalam kegiatan refleksi pembelajaran, peneliti berdiskusi

dengan supervisor dan teman sejawat mengenai Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang telah diimplementasikan di kelas pada

proses pembelajaran siklus II. Refleksi Pembelajaran sangat

diperlukan sebagai upaya untuk mengkaji apa yang telah dan belum

Page 41: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

32

terjadi, apa yang dihasilkan, mengapa hal tersebut terjadi, dan apa

yang perlu dilakukan selanjutnya.

Untuk itu selama proses pembelajaran, observer baik

supervisor maupun teman sejawat harus melakukan pengamatan

secara teliti terhadap interaksi antar siswa, siswa dan bahan ajar, siswa

dengan guru dan siswa dengan lingkungannnya.

1) Adapun hasil dari refleksi adalah :

a) Kegiatan pembelajaran berlangsung dengan baik , hal ini

terbukti dari keaktifan siswa selama mengikuti kegiatan

pembelajaran.

b) Siswa merasa senang ketika bermain peran.

c) Siswa merespon pertanyaan dan tugas dari guru dengan baik .

d) Masih ada siswa yang kurang kurang percaya diri dalam

berbicara.

2) Hal-hal yang perlu dilaksanakan untuk menindaklanjuti hasil

refleksi adalah :

a) Guru harus senantiasa mengkondisikan siswa agar siap

melakukan aktivitas belajar.

b) Pertanyaan yang bersifat umum lebih dahulu baru ke individu

supaya semua siswa aktif berfikir.

c) Guru lebih intensif dalam memotivasi siswa untuk berani

menyatakan gagasan.

3. Deskripsi Hasil Penelitian

a. Siklus I

1) Deskriptif Kuantitatif

Analisis deskriptif kuantitatif untuk mengetahui peningkatan

pemahaman siswa terhadap materi pokok berbicara melalui model

Kooperatif metode Struktural Teknik Mencari Pasangan.

Page 42: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

33

Dari 43 anak pada mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang

berbicara dengan KKM 65 diperoleh nilai rata-rata 78,43. 40 anak

(93 %) mencapai nilai ketuntasan,sedangkan 3 anak (7%) belum

mencapai nilai ketuntasan.

2) Deskriptif Kualitatif

Analisis deskriptif kualitatif untuk mengetahui tingkat

kualitas proses pembelajaran melalui Pendekatan Kooperatif

metode Struktural Teknik Mencari Pasangan.

Dari data hasil angket diketahui bahwa sebagian besar

siswa menyukai mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang berbicara

yang dilakukan dengan cara bermain peran, karena bisa menambah

perbendaharaan bahasa Indonesia, kerjasama terjalin, saling tukar

pendapat dengan teman. Secara kualitatif semua kelompok diskusi

melaksanakan tugas diskusi dengan baik. Hal ini diketahui dari

rata-rata nilai semua indikator yang mencapai 78,43 serta dari 43

anak 36 anak (84 %) menyukai pembelajaran bahasa Indonesia

dengan menggunakan pendekatan kooperatif.

3) Penetapan Skala Penilaian Pada Siklus I

Rentang

Nilai

Huruf Kategori Frekuensi Persentase

80 – 100 A Sangat Baik 24 56 %

70 – 79 B Baik 13 30 %

60 – 69 C Cukup Baik 6 14 %

50 – 59 D Buruk 0 0

10 - 49 E Sangat Buruk 0 0

Page 43: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

34

b. Siklus II

1) Hasil Pelaksanaan SIKLUS II

Pelaksanaan pembelajaran untuk siklus II berjalan sesuai

rencana tanpa hambatan yang berarti. Seluruh siswa kelas V yang

berjumlah 43 anak (laki-laki 23 dan perempuan 20) semuanya

hadir. Siswa juga mengikuti pembelajaran dengan baik,

bersemangat, dan semakin bergembira yang dikuatkan dengan

pendapat siswa yang telah dihimpun. Adapun hasil evaluasi yang

dilaksanakan juga meningkat. Pada siklus I tercatat nilai belum

tuntas (di bawah KKM) 3 anak (7 %) dan yang tuntas 40 anak (93

%). Namun, setelah diadakan tindakan pada siklus II tercatat nilai

belum tuntas 1 anak (2 %) dan yang mencapai nilai ketuntasan 42

anak (98 %). Proses pembelajaran juga bisa dikatakan memuaskan,

meskipun masih ada kekurangan yang masih perlu untuk

disempurnakan. Berdasarkan hasil observasi dari kepala sekolah

dan teman sejawat, guru dalam mempersiapakan maupun

melaksanakan pembelajaran sudah cukup baik, apersepsi sudah

dapat menarik perhatian siswa, siswa sudah tidak pasip lagi, tetapi

siswa sudah mau menyampaikan pendapatnya dalam berdiskusi,

siswa saling bekerja sama tukar pendapat.

4. Hasil Perbandingan Nilai Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

Uraian KKM Jml Rata- Tuntas

Tidak

Tuntas

Anak Rata Jml % Jml %

kelas Anak anak

Pra

Siklus 65 43 61,00 9 21 34 79

Siklus I 65 43 78,43 40 93 3 7

Siklus II 65 43 84,96 42 98 1 2

Page 44: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

35

5. Diagram Perbandingan Nilai Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yangt telah dilaksanakan yang terdiri dari

dua siklus, terdapat peningkatan dalam kegiatan belajar mengajar dari siklus I

ke siklus II, seperti yang terlihat dalam rata-rata hasil belajar dan lembar

pengamatan.

Dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

kooperatif metode structural dengan menggunakan teknik mencari pasangan

keterampilan berbicara siswa meningkat. Hal tersebut dapat terlihat dalam

kegiatan pembelajaran dapat membuat siswa lebih senang dan aktif dalam

belajar sehingga siswa mampu memahami konsep menanggapi cerita tentang

peristiwa yang terjadi di sekitar yang disampaikan secara lisan.

1. Pembahasan Siklus 1

Dari penelitian pada siklus 1 (pertama), hasil yang didapat kurang

memuaskan. Dari hasil pembelajaran dapat dilihat bahwa masih ada siswa

yang belum menguasai materi. Walaupun nilai rata-rata kelas sudah 78,43

ini dirasa masih belum maksimal, karena masih ada siswa yang nilainya di

bawah KKM

50

Pra Siklus

40

Siklus I

30

Siklus II

20

10

0

< 69

70-79

80-100

Hasil Nilai

Page 45: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

36

Refleksi dilakukan oleh peneliti dan supervisor dengan

memperhatikan saran guru teman sejawat serta kepala sekolah. Adapun

hasill refleksi yang dilakukan oleh peneliti dan supervisor yaitu melalui

penilaian proses dan hasil belajar dapat diketahui bahwa siswa lebih

meningkat pemahamannya tentang materi berbicara.

a. Berdasarkan kriteria

1) Indikator Keberhasilan Proses.

a) 75 % siswa mampu memahami materi berbicara.

b) 75 % siswa aktif dalam pembelajaran dan kerja kelompok.

2) Indikator Keberhasilan Hasil

Indicator keberhasilan hasil penelitian ini yaitu jika 93 % hasil

evaluasi siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM 65)

b. Aktifitas belajar siswa

Aktifitas belajar siswa dan aktifitas diskusi kelompok dapat

diketahui bahwa sebagian besar siswa aktif dalam mengikuti proses

pembelajaran dan melaksanakan semua tugas dengan baik. Hal ini

menunjukkan siswa antusias dan menyukai pembelajaran dengan

menggunakan Pendekatan Kooperatif metede Struktural dengan teknik

Mencari Pasangan .

c. Kekurangan pada siklus I

Dari semua keberhasilan tersebut, ada pula beberapa

kekurangan yang muncul selama pelaksanaan siklus I. Kekurangan

atau kelemahan tersebut antara lain :

1) Masih ada beberapa siswa yang hasil nilainya masih di bawah

KKM.

Page 46: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

37

2) Waktu yang tersedia terbatas sehingga ada aktifitas belajar yang

pelaksanaannya kurang maksimal.

3) Penggunaan media dan alat peraga kurang optimal

4) Kehadiran supervisor sedikit mempengaruhi aktifitas belajar siswa,

karena perhatian siswa terbagi oleh keberadaan supervisor.

5) Masih ada beberapa siswa yang kurang aktif dan kreatif dalam

mengikuti aktifitas belajar.

d. Rekomendasi untuk pembelajaran pada siklus II :

1) Perlu disusun RPP perbaikan untuk siklus II dengan

memperhatikan semua kekurangan yang muncul pada siklus I.

2) Peneliti harus memperbaiki alokasi waktu untuk setiap poin

kegiatan belajar.

3) Siswa perlu lebih dipersiapkan dengan menjelaskan tentang

kehadiran supervisor dan adanya pemotretan.

e. Perbaikan rancangan pembelajaran untuk siklus II :

Rancangan pembelajaran untuk suklus II disusun berdasarkan

hasil refleksi pada siklus I dengan mengacu pada kendala dan masalah

yang ditemukan pada siklus I serta usulan dari supervisor dengan tetap

menerapkan Pendekatan Kooperatif metode structural teknik Mencari

Pasangan pada pembelajarannya.

2. Pembahasan Siklus II

a. Penetapan Skala Penilaian Pada Siklus II

Rentang Nilai Huruf Kategori Frekuensi Persentase

80 – 100 A Sangat Baik 30 70 %

70 – 79 B Baik 12 28 %

Page 47: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

38

60 – 69 C Cukup Baik 1 2 %

50 – 59 D Buruk 0 0

10 - 49 E Sangat Buruk 0 0

b. Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II

Hasil dari siklus II jumlah anak mencapai ketuntasan 42 anak

(98%), sedangkan yang tidak tuntas 1 anak (2 %),nilai rata-rata kelas

84,9.

Dari data yang diperoleh bahwa siswa cukup berhasil dalam

menguasai materi karena persentase untuk perolehan rentang nilai 80 –

100 mencapai 70 % (kategori sangat baik/A).

c. Kendala dan masalah yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran

untuk siklus II

Pada siklus II masih ada 1 siswa yang masih kesulitan dalam

penggunaan bahasa Indonesia secara benar dan santun (secara lisan).

Siswa yang masih kesulitan dalam penggunaan bahasa Indonesia

secara lisan, dikarenakan hal-hal sebagai berikut :

1) Siswa kurang aktif dalam berdiskusi

2) Siswa dalam berkomunikasi kurang percaya diri

d. Upaya Perbaikan

Upaya – upaya guru di dalam mengatasi masalah – masalah

tersebut di atas, agar siswa kelas V SD Negeri Bumijawa 02 mampu

berkomunikasi memakai bahasa Indonesia secara lisan dengan benar

dan santun, guru mewajibkan siswa menggunakan bahasa Indonesia

dalam berkomunikasi di sekolah baik di dalam kelas maupun di luar

Page 48: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

39

kelas ( kecuali dalam mata pelajaran bahasa daerah). Siswa harus

banyak bertanya seandainya mengalami kesulitan dalam penggunaan

bahasa Indonesia (baik kepada guru maupun kepada teman ) agar

mempunyai banyak perbendaharaan bahasa Indonesia. Siswa juga

disarankan agar gemar membaca buku.

Page 49: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

40

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penerapan pendekatan kooperatif metode struktural dengan teknik

mencari pasangan dapat meningkatkan keterampilan berbicara pada SD

Negeri Bumijawa 02 kabupaten Tegal.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, beberapa hal yang sebaiknya di

lakukan oleh guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran untuk

memperoleh hasil yang memuaskan, di antaranya:

1. Guru perlu mengadakan evaluasi dalam setiap pembelajaran Bahasa

Indonesia guru mengetahui kekurangan-kekurangan untuk di perbaiki dan

keberhasilan-keberhasilan yang di capai untuk di pertahankan.

2. Guru hendaknya memiliki kemampuan yang baik dalam menganalisa

permasalahan yang terjadi dalam suatu pembelajaran Bahasa Indonesia.

3. Guru harus pandai menumbuhkan minat, daya tarik dan motivasi siswa

terhadap mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya materi berbicara.

4. Guru harus dapat memberi kesempatan siswa untuk berperan aktif dalam

proses pembelajaran.

5. Guru hendaknya menggunakan alat peraga / media dalam pembelajaran

6. Guru harus menciptakan lingkungan yang kondusif guna mendukung

keberhasilan pembelajaran.

Page 50: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

41

DAFTAR PUSTAKA

Akhmad Rofi’udin, Darmiyati Zuhdi, 2001 Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia di Kelas Tingg,. Universiatas Negeri Malang

H Martinis Yamin, Gaung Persada Press, Komplek Kejaksaan Agung Blok E1/ 3,

Cipayung Ciputat 15419. Profesionalisasi Guru dan Implementasi KTSP.

Sabarti Akhadiyah M.K, dkk 1991/199. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan,

Bahasa Indonesia I dan III, Depdikbud.Direktorat Jendral Pendidikan

Tinggi

Sugianto, 2008, Panitia Sertifikasi Guru ( PSG ), untuk Rayon 13 Surakarta.

Isjoni, 2009, Cooperatif Learning, Alfabeta Bandung,

Marthinis Yamin, 2007,Kiat Membelajarkan siswa, Jakarta,Gaung Persada Press

Jakarta

Oemar Hamalik, 2009, Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara Jakarta,

Sobry Sutikno, 2009, Belajar Dan Pembelajaran, Prospect Bandung,

Pupuh Fathurohman, 2009, Strategi Belajar Mengajar, Refika Aditama Bandung

Muhammad Arifin, 2009, Meningkatkan Kemampuan Berbicara dengan

Pembelajaran Kooperatif Model Struktural pada Siswa Kelas IV SDN

Rebalas Grati Pasuruan, diakses pada tanggal 29 Juni 2010 pukul 19.48,

dari http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/KSDP/article/view/4557

Page 51: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

42

LAMPIRAN

CURIKULUM VITAE

1. Nama Lengkap dan Gelar : Sugiym Margaretta

2. NIP : 196603201991032011

3. Tempat tanggal lahir : Klaten,20 Maret 1966

4. Jenis Kelamin : Perempuan

5. Pangkat Golongan : Penata, IIIc

6. Jabatan : Guru SD

7. Alamat Kantor : SD Negeri Bumijawa 02

8. Alamat Rumah : Bumijawa RT.03 RW.02 Kabupaten Tegal

9. Riwayat Pendidikan : a. SD lulus tahun 1979

b. SMP lulus tahun 1982

c. SPG lulus tahun 1985

d. PGSD/D2 lulus tahun 2000

Surakarta, Juni 2010

Peneliti

Sugiyem Margaretta

Page 52: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

43

PERSONALIA

Personalia Penelitian terdiri dari :

1. Nama : SUGIYEM MARGARETTA

NIM : X2707023

Pekerjaan : Guru SD Negeri Bumijawa 02

Sebagai : Peneliti

2. Nama : SUKIRNO

NIM : 195202011975011001

Pekerjaan : Kepala Sekolah

Sebagai : Kepala Sekolah

3. Nama : SURATMIN, S.Pd,SD

NIP : 197007081993031009

Pekerjaan : Guru SD Negri Bumijawa 02

Sebagai : Teman Sejawat / Supervisor

Page 53: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

44

Page 54: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

45

Page 55: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

46

Page 56: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

47

Page 57: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

48

Page 58: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

49

Page 59: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

50

Page 60: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

51

Page 61: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

52

Page 62: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

53

Page 63: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

54

Page 64: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

55

Page 65: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

56

Page 66: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

57

Page 67: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

58

Page 68: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

59

Page 69: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

60

Page 70: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

61

Page 71: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

62

Page 72: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

63

Page 73: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

64

Page 74: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

65

Page 75: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

66

FOTO PELAKSANAAN SIKLUS I

Page 76: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

67

Page 77: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

68

Page 78: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

69

Page 79: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

70

Page 80: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

71

Page 81: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

72

Page 82: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

73

Page 83: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

74

Page 84: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

75

Page 85: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

76

Page 86: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

77

Page 87: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

78

Page 88: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

79

Page 89: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

80

Page 90: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

81

Page 91: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

82

Page 92: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

83

Page 93: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

84

Page 94: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

85

Page 95: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

86

Page 96: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

87

Page 97: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

88

Page 98: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

89

Page 99: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

90

FOTO PELAKSANAAN SIKLUS II

Page 100: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

91

Page 101: PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI... · PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SD NEGERI BUMIJAWA 02 TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ... Pada hakekatnya anak -anak belajar

92