peningkatan kemampuan menulis puisi dengan media audio siswa kelas vii semester genap

46
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Horace (dalam Suharianto 2005:9) menjelaskan bahwa sebuah karya seni pada umumnya adalah dulce et util, (menyenangkan dan berguna). Karya seni dikatakan menyenangkan karena melalui karya seni seseorang dapat memperoleh kenikmatan hidup. Berguna karena dapat memberikan manfaat bagi sesorang untuk mendorong lahirnya perilaku-perilaku yang mendatangkan manfaat bagi kehidupan. Penciptaan sebuah karya sastra semata- mata dapat dilakukan oleh setiap orang tanpa adanya latihan, tetapi agar dapat menciptakan sebuah karya sastra yang bagus harus dimulai dengan banyak belajar, banyak berlatih, dan seringnya berkecimpung dalam hal- hal yang berkaitan dengan sastra. Kegiatan belajar digunakan untuk mendapatkan pemahaman tentang kesastraan. Misalnya tentang bentuk-bentuk karya sastra, unsur-unsur pembangun puisi, prosa, dan drama. Berkaitan dengan pembelajaran sastra, maka pembelajaran sastra di SMP bertujuan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan dalam menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa, serta bertujuan agar peserta didik dapat menghargai dan mengembangkan karya sastra Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan media Audio | 1

Upload: lhiie-dwie-ningrum-ii

Post on 27-Dec-2015

103 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas kuliah

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN KEMAMPUAN  MENULIS PUISI DENGAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS VII  SEMESTER GENAP

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Horace (dalam Suharianto 2005:9) menjelaskan bahwa sebuah karya seni

pada umumnya adalah dulce et util, (menyenangkan dan berguna). Karya seni

dikatakan menyenangkan karena melalui karya seni seseorang dapat memperoleh

kenikmatan hidup. Berguna karena dapat memberikan manfaat bagi sesorang

untuk mendorong lahirnya perilaku-perilaku yang mendatangkan manfaat bagi

kehidupan. Penciptaan sebuah karya sastra semata-mata dapat dilakukan oleh

setiap orang tanpa adanya latihan, tetapi agar dapat menciptakan sebuah karya

sastra yang bagus harus dimulai dengan banyak belajar, banyak berlatih, dan

seringnya berkecimpung dalam hal-hal yang berkaitan dengan sastra. Kegiatan

belajar digunakan untuk mendapatkan pemahaman tentang kesastraan. Misalnya

tentang bentuk-bentuk karya sastra, unsur-unsur pembangun puisi, prosa, dan

drama.

Berkaitan dengan pembelajaran sastra, maka pembelajaran sastra di SMP

bertujuan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan dalam menikmati dan

memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi

pekerti, meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa, serta bertujuan

agar peserta didik dapat menghargai dan mengembangkan karya sastra Indonesia

sebagai khasanah budaya dan bahasa. Dari berbagai tujuan pembelajaran sastra

tersebut, terdapat satu tujuan pembelajaran yang hanya ada dalam pembelajaran

sastra, yaitu memperhalus budi pekerti. Adanya tujuan memperhalus budi pekerti

ini karena di dalam karya sastra mengandung nilai-nilai moral yang dapat

mengantarkan seseorang menjadi lebih peka terhadap lingkungan sekitar dan

menjadikan seseorang lebih bijaksana dalam menghadapai permasalahan.

Pembelajaran menulis puisi yang dilaksanakan selama ini masih bersifat

teori, karena guru cenderung menerangkan hal-hal yang bersifat teori. Guru

umumnya menjelaskan hal-hal yang berkenaan dengan teori menulis, kemudian

guru memberi tugas kepada peserta didik untuk membuat puisi, dan di akhir

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan media Audio | 1

Page 2: PENINGKATAN KEMAMPUAN  MENULIS PUISI DENGAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS VII  SEMESTER GENAP

proses tersebut adalah memberikan penilaian. Proses belajar yang demikian

kurang mendapatkan hasil maksimal karena guru tidak memberikan bimbingan

menulis puisi dengan cara menunjukkan proses pembuatan puisi kepada peserta

didik, sehingga ketika diberi tugas menulis puisi mereka mengalami kesulitan.

Pembelajaran menulis puisi merupakan kegiatan belajar yang bersifat

produktif. Produk yang dihasilkan berupa puisi. Puisi yang dihasilkan itu

merupakan penyaluran ide atau gagasan peserta didik dengan mengikuti aturan

puisi yang benar. Di dalam mengekspresikan pikiran menjadi sebuah puisi tentu

banyak hambatan yang dihadapi. Maka dari itu, pembelajaran menulis puisi harus

dilakukan dengan cara kreatif dan aktif untuk mengurangi hambatan atau

kesulitan yang sering dihadapi.

Usaha untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menulis puisi

memerlukan suatu metode pengajaran yang tepat. Metode pembelajaran

merupakan prosedur, urutan, langkah-langkah, dan cara yang digunakan guru

dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran yang baik

merupakan hal yang harus diperhatikan oleh guru agar hasil belajar peserta didik

dalam menulis puisi dapat ditingkatkan. Metode yang diberikan seharusnya dapat

memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk aktif dan kreatif sehingga

pembelajaran tidak terpusat pada guru.

Oleh karena itu, guru juga dituntut dapat menentukan sumber belajar yang

tepat sesuai dengan tujuan, bahan, pembelajaran, dan metode pembelajaran.

Penggunaan media audio merupakan sebuah metode dan media

pembelajaran yang dapat dijadikan alternatif untuk membelajarkan menulis puisi

dengan cara menunjukkan proses pemerolehan diksi untuk penciptaan puisi secara

langsung. Selain itu, penggunaan media audio dapat juga digunakan untuk

mengatasi kesulitan dalam menentukan diksi. Diksi merupakan unsur yang cukup

penting dalam menentukan baik buruknya sebuah puisi. Penggunaan media audio

dapat dijadikan strategi oleh guru untuk menarik perhatian peserta didik terhadap

pembelajaran keterarmpilan menulis puisi.

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan media Audio | 2

Page 3: PENINGKATAN KEMAMPUAN  MENULIS PUISI DENGAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS VII  SEMESTER GENAP

Penggunaan media audio akan membantu mengatasi kesulitan peserta

didik dalam menentukan tema, karena guru telah memilihkan tema yang mudah

sesuai tingkat kemampuan peserta didik. Selain itu, penggunaan media ini dapat

dijadikan sebagai acuan peserta didik dalam menentukan diksi yang tepat karena

peserta didik dapat terbimbing berdasarkan audio yang diperdengarkan.Dengan

demikian, minat dan kemampuan peserta didik terhadap menulis puisi akan dapat

berkembang.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah proses pembelajaran keterampilan menulis puisi

menggunakan media audio ?

2. Bagaimanakah peningkatan keterampilan menulis puisi menggunakan

media audio ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran keterampilan menulis puisi

menggunakan media audio visual

2. Untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis puisi

menggunakan media audio.

1.4 Manfaat

Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, khususnya

bagi peserta didik, guru, dan peneliti yang lain.

Bagi peserta didik, pembelajaran menulis puisi menjadi lebih

menyenangkan dan bermakna, mengembangkan daya pikir dan kreatifitas peserta

didik dalam menulis puisi, membiasakan diri peserta didik dalam menulis puisi,

dan meningkatkan keterampilan dan minat peserta didik dalam menulis puisi.

Bagi guru, penelitian ini dapat memberikan umpan balik bagi guru untuk

mengadakan perbaikan dalam pembelajaran kompetensi dasar menulis puisi

Selain itu, penelitian ini dapat memberikan masukan pada guru mengenai

penggunaan media audio.

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan media Audio | 3

Page 4: PENINGKATAN KEMAMPUAN  MENULIS PUISI DENGAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS VII  SEMESTER GENAP

Bagi sekolah, penelitian ini dapatmeningkatkan kualitas pembelajaran di

sekolah dan meningkatkan prestasi peserta didik dalam hal menulis. Penelitian ini

juga memberikan sebuah bentuk media baru dalam pembelajaran kompetensi

menulis puisi.

Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dijadikan pelengkap terutama

dalam hal bagaimana cara meningkatkan menulis puisi menggunakan media

audio. Penelitian ini juga dapat dijadikan dasar untuk penelitian selanjutnya

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan media Audio | 4

Page 5: PENINGKATAN KEMAMPUAN  MENULIS PUISI DENGAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS VII  SEMESTER GENAP

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Puisi

Secara etimologi, istilah puisi berasal dari bahasa Yunani poenima

“membuat” atau poesis “pembuatan”, dan dalam bahasa Inggris disebut poem atau

poetry. Puisi diartikan “membuat” dan “pembuatan” karena melalui puisi pada

dasarnya seseorang telah menciptakan suatu dunia tersendiri yang mungkin berisi

pesan atau gambaran suasana-suasana tertentu, baik fisik maupun batiniah

(Aminuddin 2002 :134).

Senada dengan pendapat tersebut, Suharianto (1981:12) menjelaskan

bahwa puisi adalah hasil pengungkapan kembali segala peristiwa atau kejadian di

dalam kehidupan sehari-hari. Puisi merupakan representasi peristiwa yang terjadi

pada kehidupan nyata. Tentu kehidupan yang terjadi pada sebuah karya sastra

khususnya puisi tidaklah sama persis dengan kehidupan nyata.

Sementara itu, Jalil (1985:1) menyatakan bahwa puisi adalah sebuah

karya sastra yang merupakan pancaran kehidupan sosial, kejolak kejiwaan, dan

segala aspek yang ditimbulkan oleh adanya interaksi, baik secara langsung

maupun tidak langsung, secara sadar atau tidak sadar dalam suatu masa atau

periode tertentu.

Pancaran itu sendiri berlaku untuk sepanjang masa selama nilai-nilai

estetis dari sebuah karya puisi itu masih berlaku dalam masyarakat. Pendapat yang

sama juga diuangkapkan Badrun (1989:2), yang menyatakan bahwa puisi pada

hakikatnya mengkomunikasikan pengalaman yang penting-penting karena puisi

lebih terpusat dan terorganisir. Pengalaman-pengalaman itu dapat berupa

pengalaman yang baik atau pengalaman yang tidak baik. Melalui puisi, seseorang

dapat mengabadikan peristiwa-peristiwa kehidupan, baik itu kehidupannya sendiri

atau pun kehidupan orang lain. Pengabadian itu tidak hanya digunakan untuk

mengingat-ingat tentang kehidupan yang telah dijalani, tetapi juga digunakan

untuk menyampaikan amanat kepada pembaca tentang kehidupan.

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan media Audio | 5

Page 6: PENINGKATAN KEMAMPUAN  MENULIS PUISI DENGAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS VII  SEMESTER GENAP

Sejalan dengan pendapat Badrun, puisi menurut McCaulay dan

Hudson (dalam Aminuddin 2002:134) adalah salah satu cabang sastra yang

menggunakan kata-kata sebagai media penyampaian untuk membuahkan ilusi dan

imajinasi, seperti halnya lukisan yang menggunakan garis dan warna dalam

menggambarkan gagasan penulisnya. Melalui puisi seseorang diajak oleh suatu

ilusi tentang keindahan, terbawa dalam suatu angan-angan, sejalan dengan

keindahan penataan unsur bunyi, penciptaan gagasan, maupun suasana tertentu

ketika membaca suatu puisi.

Puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan,

dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata

kias (imanjinatif) (Waluyo 2003:1). Kata-kata yang digunakan benar-benar

merupakan kata-kata pilihan yang mempunyai kekuatan pengucapan. Walaupun

kata-kata yang digunakan singkat atau padat, namun dapat mewakili makna yang

lebih luas dan lebih banyak.

Dari berbagai definisi mengenai puisi di atas, dapat disimpulkan

bahwa puisi adalah hasil pengungkapan (pengabadian) kembali pengalaman batin

yang dialami oleh penulis sendiri atau yang dialami oleh orang lain ke dalam

bentuk tulisan dengan bahasa yang esetetis dengan memperhatikan aturan-aturan

kepuisian yang baku.

2.2 Jenis-jenis Puisi

2.2.1 Puisi lama

Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan. Aturan-aturan itu

antara lain:

1. Jumlah kata dalam 1 baris

2. Jumlah baris dalam 1 bait

3. Persajakan (rima)

4. Banyak suku kata tiap baris irama

Sedangkan ciri-ciri Puisi Lama antara lain :

1. Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya

2. Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan media Audio | 6

Page 7: PENINGKATAN KEMAMPUAN  MENULIS PUISI DENGAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS VII  SEMESTER GENAP

3. Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah

suku kata maupun rima.

Puisi lama terdiri dari beberapa jenis yaitu, mantra, pantun, karmina,

seloka, gurindam, syair, dan talibun.

1. Karmina adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek.

Ciri-Ciri Karmina :

a. Setiap bait merupakan bagian dari keseluruhan.

b. Bersajak aa-aa, aa-bb

c. Bersifat epik (menigsahkan seorang pahlawan)

d. Tidak memiliki sampiran, hanya memiliki isi.

e. Semua baris diawali huruf kapital.

f. Semua baris diakhiri koma, kecuali baris ke- 4 diakhiri tanda titik.

g. Mengandung dua hal yang bertentangan yaitu rayuan dan perintah.

2. Seloka adalah pantun berkait.

Ciri-Ciri Seloka :

a. Ditulis empat baris memakai bentuk pantun atau syair

b. Namun ada seloka yang ditulis lebih dari empay baris.\

3. Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4

baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita.

Ciri-Ciri Syair

a. Terdiri dari 4 baris

b. Berirama aaaa

c. Keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair

d. Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a – b – c – d – a – b – c – d

4. Talibun adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun

10 baris.

Ciri-Ciri Talibun

a. Jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya

6,8, 10 dan seterusnya.

b. Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga

isi.

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan media Audio | 7

Page 8: PENINGKATAN KEMAMPUAN  MENULIS PUISI DENGAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS VII  SEMESTER GENAP

c. Jika satu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan

empat isi.

d. Apabila enam baris sajaknya a – b – c – a – b – c.

5. Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan

ghaib.

Ciri-Ciri Mantra:

a. berima akhir abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde

b. Bersifat lisan, sakti atau magis.

c. Adanya perulangan

d. Metafora merupakan unsur penting.

e. Bersifat esoferik (bahasa khusus antara pembicara dan lawan

bicara) dan misterius.

f. Lebih bebas dibanding puisi rakyat lainnya. Dalam hal suku kata,

baris, dan persajakan.

6. Pantun adalah senandung atau puisi rakyat yang dinyanyikan.

Ciri-Ciri Pantun

a. Terdiri atas empat baris

b. Bersajak a-b-a-b

c. Tiap baris terdiri atas 9 – 10 suku kata

d. Dua baris pertama disebut sampiran dan dua baris berikutnya berisi

maksud si pemantun.

7. Gurindam adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari dua bait, tiap bait

terdiri dari 2 baris kalimat dengan rima yang sama, yang merupakan

satu kesatuan yang utuh. Gurindam ini dibawa oleh orang Hindu atau

pengaruh sastra Hindu. Gurindam berasal dari bahasa Tamil (India)

yaitu kirindam yang berarti mula-mula amsal, perumpamaan. Baris

pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris

kedua berisikan jawaban nya atau akibat dari masalah atau perjanjian

pada baris pertama tadi.

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan media Audio | 8

Page 9: PENINGKATAN KEMAMPUAN  MENULIS PUISI DENGAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS VII  SEMESTER GENAP

Ciri-Ciri Gurindam :

a. Satu bait terdiri dari 2 larik/baris

b. Jumlah suku kata tiap larik tidak ditentukan (umumnya 10-14 suku

kata)

c. Ada hubungan sebab akibat antara larik satu dengan dua

d. Sajak A-A

e. Isi terletak di larik kedua

f. Berisikan nasihat atau kata-kata mutiara

2.1.2 Puisi baru

Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi

jumlah baris, suku kata, maupun rima.

Ciri-ciri Puisi Baru, antara lain :

a. Bentuknya rapi, simetris

b. Mempunyai persajakan akhir (yang teratur)

c. Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola

yang lain

d. Sebagian besar puisi empat seuntai;

e. Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)

f. Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-5 suku kata.

Jenis-jenis Puisi Baru :

Menurut isinya, puisi dibedakan atas :

a. Balada adalah puisi berisi kisah/cerita. Balada jenis ini terdiri dari 3 (tiga)

bait, masing-masing dengan 8 (delapan) larik dengan skema rima a-b-a-b-

b-c-c-b. Kemudian skema rima berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik

terakhir dalam bait pertama digunakan sebagai refren dalam bait-bait

berikutnya. Contoh: Puisi karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul

“Balada Matinya Seorang Pemberontak”

b. Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan. Ciri-

cirinya adalah lagu pujian untuk menghormati seorang dewa, Tuhan,

seorang pahlawan, tanah air, atau almamater (Pemandu di Dunia Sastra).

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan media Audio | 9

Page 10: PENINGKATAN KEMAMPUAN  MENULIS PUISI DENGAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS VII  SEMESTER GENAP

Sekarang ini, pengertian himne menjadi berkembang. Himne diartikan

sebagai puisi yang dinyanyikan, berisi pujian terhadap sesuatu yang

dihormati (guru, pahlawan, dewa, Tuhan) yang bernapaskan ketuhanan.

c. Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. Nada dan gayanya

sangat resmi (metrumnya ketat), bernada anggun, membahas sesuatu yang

mulia, bersifat menyanjung baik terhadap pribadi tertentu atau peristiwa

umum.

d. Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup. Epigram berasal

dari Bahasa Yunani epigramma yang berarti unsur pengajaran; didaktik;

nasihat membawa ke arah kebenaran untuk dijadikan pedoman, ikhtibar;

ada teladan.

e. Romance adalah adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih.

Berasal dari bahasa Perancis Romantique yang berarti keindahan perasaan;

persoalan kasih sayang, rindu dendam, serta kasih mesra

f. Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan. Berisi sajak atau lagu

yang mengungkapkan rasa duka atau keluh kesah karena sedih atau rindu,

terutama karena kematian/kepergian seseorang.

g. Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik. Berasal dari bahasa Latin

Satura yang berarti sindiran; kecaman tajam terhadap sesuatu fenomena;

tidak puas hati satu golongan (ke atas pemimpin yang pura-pura, rasuah,

zalim, dll)

Sedangkan macam-macam puisi baru dilihat dari bentuknya antara lain:

a. Distikon adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas dua baris (puisi dua

seuntai).

b. Terzina adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas tiga baris (puisi tiga

seuntai).

c. Quatrain adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas empat baris (puisi

empat seuntai).

d. Quint adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas lima baris (puisi lima

seuntai).

e. Sektet adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas enam baris (puisi enam

seuntai).

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan media Audio | 10

Page 11: PENINGKATAN KEMAMPUAN  MENULIS PUISI DENGAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS VII  SEMESTER GENAP

f. Septime adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas tujuh baris (tujuh

seuntai).

g. Oktaf/Stanza adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas delapan baris

(double kutrain atau puisi delapan seuntai).

h. Soneta adalah adalah puisi yang terdiri atas empat belas baris yang terbagi

menjadi dua, dua bait pertama masing-masing empat baris dan dua bait

kedua masing-masing tiga baris. Soneta berasal dari kata sonneto (Bahasa

Italia) perubahan dari kata sono yang berarti suara. Jadi soneta adalah puisi

yang bersuara. Di Indonesia, soneta masuk dari negeri Belanda

diperkenalkan oleh Muhammad Yamin dan Roestam Effendi, karena itulah

mereka berdualah yang dianggap sebagai ”Pelopor/Bapak Soneta

Indonesia”. Bentuk soneta Indonesia tidak lagi tunduk pada syarat-syarat

soneta Italia atau Inggris, tetapi lebih mempunyai kebebasan dalam segi isi

maupun rimanya. Yang menjadi pegangan adalah jumlah barisnya (empat

belas baris).

2.3 Unsur – unsur Instrinsik

Unsur intrinsik puisi antara lain :

1. Tema (sense), yaitu pokok persoalan (subjek matter), suatu ide, gagasan

atau hal yang hendak dikemukakan oleh penulis, baik tersurat atau

tersirat.

Contoh: pendidikan, sosial, budaya, dan lain-lain.

2. Tipografi disebut juga ukiran bentuk puisi, yaitu tatanan larik, bait,

kalimat, frase, kata dan bunyi untuk menghasilkan suatu bentuk fisik

yang mampu mendukung isi, rasa dan suasana.

3. Amanat (intention), yaitu pesan, maksud/tujuan yang mendorong penyair

menulis.

4. Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya, misalnya sikap

rendah hati, menggurui, mendikte, persuasif, dan lain-lain.

5. Perasaan (feeling), yaitu sikap pengarang terhadap tema (subjek matter)

dalam puisinya, misalnya simpatik, konsisten, senang, sedih, kecewa, dan

lain-lain.

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan media Audio | 11

Page 12: PENINGKATAN KEMAMPUAN  MENULIS PUISI DENGAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS VII  SEMESTER GENAP

6. Enjambemen, yaitu pemotongan kalimat atau frase diakhir larik,

kemudian meletakkan potongan itu pada awal larik berikutnya.

Tujuannya adalah untuk memberi tekanan pada bagian tertentu ataupun

sebagai penghubung antara bagian yang mendahuluinya dengan bagian

berikutnya.

7. Akulirik, yaitu tokoh aku (penyair) di dalam puisi.

8. Verifikasi, yaitu berupa rima (persamaan bunyi pada puisi, di awal, di

tengah, dan di akhir); ritma (tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-

lemahnya bunyi).

9. Citraan (pengimajian), yaitu gambar-gambar dalam pikiran, atau

gambaran angan si penyair. Setiap gambar pikiran disebut citra atau imaji

(image). Gambaran pikiran ini adalah sebuah efek dalam pikiran yang

sangat menyerupai gambaran yang dihasilkan oleh penangkapan kita

terhadap sebuah objek yang dapat dilihat oleh mata (indra penglihatan).

10. Diksi, yaitu pemilihan kata-kata dengan cermat, teliti, dan setepat

mungkin oleh penyair. 11) Kata konkret (imajinasi), yaitu penggunaan

kata-kata yang tepat (diksi yang baik) atau bermakna denotasi oleh

penyair.

11. Gaya bahasa (majas, figuratif language), yaitu bahasa kias yang

menimbulkan makna konotasi tertentu.

2.4 Unsur-unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik yang banyak mempengaruhi puisi antara lain:

1. unsur biografi, yaitu latar belakang atau riwayat hidup penulis,

2. unsur nilai dalam cerita, seperti ekonomi, politik, sosial, adat-istiadat,

budaya, dan lain-lain, serta

3. unsur kemasyarakatan, yaitu situasi sosial ketika puisi itu dibuat.

2.5 Hakikat Media

Association of Education and Communication Technology (AECT, 1977)

dalam Arsyad (2002:3) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan

saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan media Audio | 12

Page 13: PENINGKATAN KEMAMPUAN  MENULIS PUISI DENGAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS VII  SEMESTER GENAP

Syaiful (dalam Djamarah 2006:120) mengemukakan, media dapat

diartikan dengan manusia, benda, maupun peristiwa yang memungkinkan anak

didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan.

Pendapat yang sama juga diungkapkan Anitah (2010:5) yang menyatakan

bahwa media adalah setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat

menciptakan kondisi yang memungkinkan pelajar untuk menerima pengetahuan,

keterampilan, dan sikap.

Dari beberapa definisi media di atas, dapat disimpulkan bahwa media

adalah seseorang, alat, bahan, atau peristiwa yang digunakan untuk

menyampaikan informasi yang memungkinkan peserta didik untuk memperoleh

pengetahuan dan keterampilan.

Berdasarkan sudut pandang media, media pembelajaran tidak langsung

dapat dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu (1) media cetak, (2) media

audio, (3) media yang berdasarkan komputer, dan (4) media gabungan teknologi

cetak dan komputer (Arsyad 2002:29).

2.5.1 Pengertian Media Audio

Media Audio (media dengar) adalah media yang isi pesannya hanya

diterima melalui indera pendengaran. Dengan kata lain, media jenis ini hanya

melibatkan indera dengar dan memanipulasi unsur bunyi atau suara semata

(Setyosari dan Sihkabuden, 2005: 148; Yudhi Munadi, 2008)

Suara adalah fenomena fisik yang dihasilkan oleh getaran suatu benda

yang berupa sinyal analog dengan amplitude yang berubah secara kontinyu

terhadap waktu. Suara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995: 966) di

antaranya berarti bunyi yang dikeluarkan dari mulut manusia, bunyi binatang,

ucapan (perkataan), dan bunyi bahasa (bunyi ujar). Dari itu, dilihat dari sifat

pesan yang diterima, media audio ini bisa menyampaikan pesan verbal maupun

non verbal. Pesan verbal berupa bahasa lisan atau kata-kata, sedangkan pesan

non verbal berwujud bunyi-bunyian dan vokalisasi, seperti gerutuan, gumam,

musik, dan lain-lain.

2.5.2 Ciri-ciri Media Audio

Media pembelajaran audio memiliki cirri-ciri sebagai berikut:

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan media Audio | 13

Page 14: PENINGKATAN KEMAMPUAN  MENULIS PUISI DENGAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS VII  SEMESTER GENAP

a. Dapat di dengar baik untuk individual maupun untuk kelompok

b. Relatif mahal di bandingkan media terdahulu karena di butuhkan alat –

alat elektronik.

c. Media audio tertentu, misal: radio mempunyai kelemahan antaa lain

informasi yang di dengar tidak di ulang peserta didik bersifat menerima

saja tidak dapat memberikan balikan.

d. Melalui media dengar, program dapat di susun sedemikian rupa agar

semua tingkat umur dan lapisan masyarakat dapat memanfaatkan dalam

usaha pemerataan pendidikan.

2.5.3 Manfaat Media pembelajaran Audio

Manfaat media pembelajaran audio, antara lain :

1) Proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan

tepat dan berdaya guna Untuk mempermudah bagi guru / pendidik dalam

menyampaikan informasi materi kepada anak didik.

2) Untuk mepermudah bagi anak didik dalam menyerap atau menerima

materi yang disampaikan oleh guru.

3) Untuk dapat mendorong keinginan anak didik untuk mengetahui lebih

banyak dan mendalam tentang materi.

4) Untuk menghindari salah pengertian atau salah paham antara anak didik

yang satu dengan peseta didik yang lain terhadap maeri yang

disampaikan oleh guru.

2.5.4 Kelebihan dan Kekurangan Media Audio

Kelebihan Media Audio :

1) Harga terjangkau

2) Rekaman dapat digandakan

3) Media audio tertentu dapat diputar berulang-ulang

4) Dapat mengembangkan fikiran dan pendapat para siswa.

5) Sifatnya mudah untuk dipindahkan

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan media Audio | 14

Page 15: PENINGKATAN KEMAMPUAN  MENULIS PUISI DENGAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS VII  SEMESTER GENAP

6) Dapat merangsang partisifasi aktif pendengaran siswa, serta dapat

mengembangkan daya imajinasi seperti menulis, menggambar dan

sebagainya.

7) Dapat memusatkan perhatian siswa seperti, sastra, menggambar musik

dan bahasa.

Kekurangan Media Audio :

1) Dalam suatu rekaman, sulit menentukan lokasi suatu pesan atau

informasi.

2) Media Audio yang menampilkan symbol digit dan analog dalam bentuk

auditif adalah abstrak,

3) Media ini hanya akan mampu melayani secara baik bagi mereka yang

sudah mempunyai kemampuan dalam berfikir abstrak.

4) Penampilan melalui ungkapan perasaan atau symbol analog lainnya

dalam bentuk suara harus disertai dengan perbendaharaan pengalaman

analog tersebut pada si penerima.

2.5.5 Penerapan Media Audio dalam pembelajaran Menulis Puisi

Secara umum, kegiatan inti pembelajaran menulis puisi mengunakan

media audio adalah sebagai berikut.

1. Guru menjelaskan tentang materi yang akan dipelajari

2. Guru memutar audio

3. Guru meminta peserta didik untuk fokus mendengarkan audiodan

memperhatikan beberapa faktor, yang meliputi (a) apa yang didengar, (c)

hal-hal yang berkesan, (d) perasaan setelah mendengarkan audio yang

diputar;

4. Guru meminta peserta didik untuk menulis puisi berdasarkan tema dari

audio yang telah diputarkan.

5. Guru menunjuk salah satu siswa untuk membacakan puisi yang telah di

buat

6. Pengumpulan Puisi yang telah di buat

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan media Audio | 15

Page 16: PENINGKATAN KEMAMPUAN  MENULIS PUISI DENGAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS VII  SEMESTER GENAP

2.6 Analisis penilaian kemampuan

Menurut Nurgiyantoro (2010: 3), semua kegiatan pembelajaran yang

dilakukan harus selalu diikuti atau disertai dengan kegiatan penilaian. Tanpa

mengadakan suatu penilaian, kita tidak mungkin dapat menilai dan melaporkan

hasil pembelajaran peserta didik secara objektif. Kegiatan penilaian yang

dilakukan haruslah secara terencana.

Kompetensi menulis puisi adalah aktivitas aktif-produktif, yaitu

menghasilkan karya sastra. Menulis sebuah puisi membutuhkan media yang dapat

membantu siswa menghasilkan karya yang baik. Salah satu media yang digunakan

yaitu permainan kata. Oleh karena itu, tes yang sesuai untuk mengukur

kemampuan menulis puisi ini adalah tugas menulis puisi. Tugas menulis puisi ini

dengan menggunakan permainan kata.

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan media Audio | 16

Page 17: PENINGKATAN KEMAMPUAN  MENULIS PUISI DENGAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS VII  SEMESTER GENAP

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini meneliti tentang penerapan pembelajaran dengan metode

pemberian tugas berupa penulisan puisi dengan media audio untuk meningkatkan

kemampuan menulis puisi siswa kelas VII MTsn 1 Bondowoso, Kabupaten

Bondowoso . Penelitian yang dilakukan termasuk jenis Penelitian Tindakan Kelas

(Classroom Action Research). Menurut Prabowo (2001) dalam Jatmiko, penelitian

tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang dilakukan secara kolektif oleh

suatu kelompok sosial (termasuk juga pendidikan) yang bertujuan untuk

memperbaiki kualitas kerja mereka serta mengatasi berbagai permasalahan dalam

kelompok tersebut (Jatmiko, 2005 : 3)

Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang

dikembangkan oleh Lewin dalam Jatmiko, Budi yaitu :

1. Planning (Rencana)

2. Action (Tindakan)

3. Observation (Pengamatan)

4. Reflection (Refleksi)

Rencana Pelaksanaan proses Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari dua

siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu; (1) perencanaan, (2) tindakan,

(3) observasi atau pengamatan, dan (4) refleksi. Jika tindakan siklus I rata-rata

nilai peserta didik belum mencapai target yang telah ditentukan, maka akan

dilakukan tindakan siklus II. Proses penelitian tindakan kelas ini dapat

digambarkan sebagai berikut.

Bagan 1. Desain Penelitian Tindakan Kelas

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan media Audio | 17

Refleksi siklus I

Observasi Pelaksanaan

Perencanaan siklus I

Page 18: PENINGKATAN KEMAMPUAN  MENULIS PUISI DENGAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS VII  SEMESTER GENAP

3.1.1 Prosedur Tindakan Siklus I

Prosedur tindakan siklus I terdiri atas tahap perencanaan, tindakan

observasi, dan refleksi. Masing-masing tahapan tersebut akan diuraikan lebih

lanjut sebagai berikut.

3.1.1.1 Perencanaan

Tahap perencanaan merupakan tahap awal yang digunakan pada

penelitian ini untuk menentukan langkah-langkah penelitian untuk

memecahkan masalah yang dihadapi. Pada tahap ini guru berkoordinasi

dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia untuk menentukan waktu

pelaksanaan penelitian, materi pelajaran yang akan disampaikan, dan

perencanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Pada tahap perencanaan

siklus I dilakukan persiapan pembelajaran menulis puisi menggunakan

media audio dengan menyusun rencana pembelajaran terlebih dahulu

sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan.

Rencana pembelajaran ini dilakukan sebagai program kerja atau

pedoman guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai. Hal yang dilakukan selanjutnya adalah

menyusun pedoman observasi, pedoman jurnal, pedoman wawancara, dan

pedoman dokumentasi foto. Pada tahap ini peneliti juga menyusun

rancangan evaluasi, mempersiapkan media yang digunakan yaitu berupa

audio, dan mempersiapkan alat dokumentasi.

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan media Audio | 18

Kesimpulan

Refleksi siklus II

Observasi Pelaksanaan

Perencanaan siklus II

Page 19: PENINGKATAN KEMAMPUAN  MENULIS PUISI DENGAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS VII  SEMESTER GENAP

3.1.1.2 Tindakan

Tindakan ini disesuaikan dengan rencana pembelajaran yang telah

disusun pada tahap perencanaan. Pelaksanaan tindakan dalam siklus I

meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.

3.1.1.2.1 Kegiatan Awal

Pada tahap ini guru memberikan apersepsi kepada peserta didik

mengenai pembelajaran menulis puisi menggunakan media audio.

Kegiatan apersepsi digunakan untuk mengkondisikan peserta didik agar

tiap peserta didik menerima pelajaran dengan baik. Kegiatan ini berupa

pemberian ilustrasi mengenai pembelajaran menulis puisi menggunakan

media audio . Kegiatan apersepsi juga dapat dilakukan guru dengan cara

memberikan pertanyaan berkaitan dengan materi puisi. Penyampaian

tujuan serta manfaat pembelajaran menulis puisi yang akan dicapai juga

disampaikan dalam tahap pendahuluan.

3.1.1.2.2 Kegiatan Inti

Tahap ini merupakan tahap pembelajaran. Pada tahap ini, guru

menyampaikan materi menulis puisi menggunakan media audio. Melalui

audio peserta didik dibantu guru membuat puisi berdasarkan audio yang

telah diputarkan. Dalam kegiatan peserta didik diajak mendiskusikan hal-

hal yang didengar peserta didik dari audio yang telah diputarkan,

kemudian dari hasil diskusi tersebut akan dipaparkan oleh peserta didik

yang kemudian akan ditanggapi bersama-sama.

Kegiatan selanjutnya adalah memutarkan audio yang berbeda kepada

peserta didik kemudian peserta didik secara individu membuat puisi dari

audio yang telah diputarkan sebagai penilaian akhir. Setelah peserta didik

selesai membuat puisi, guru menunjuk beberapa peserta didik untuk

membacakan puisi yang telah dibuat. Pada tahap terakhir, peserta didik

dan guru membahas puisi yang telah dibuat oleh peserta didik.

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan media Audio | 19

Page 20: PENINGKATAN KEMAMPUAN  MENULIS PUISI DENGAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS VII  SEMESTER GENAP

3.1.1.2.3 Kegiatan Akhir

Kegiatan pembelajaran menulis puisi ditutup dengan merefleksi hasil

pembelajaran yang telah dilakukan. Refleksi dilakukan dengan cara guru

memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya tentang materi

menulispuisi. Selain itu, guru juga memberikan beberapa pertanyaan

singkat yang berkaitan dengan materi menulis puisi yang telah

disampaikan. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat

pemahaman peserta didik terhadap pembelajaran yang telah diakukan.

Pembelajaran menulis puisi ditutup dengan peserta didik bersama guru

menyimpulkan pembelajaran yang baru saja dilakukan. Guru senantiasa

memberikan dorongan dan motivasi kepada peserta didik untuk selalu

belajar dan mengembangkan kemampuannya dalam menulis puisi.

3.1.1.3 Observasi

Kegiatan observasi dilakukan selama pembelajaran berlangsung.

Melalui lembar observasi, guru mengamati tingkah laku peserta didik

selama pembelajaran berlangsung. Setelah kegiatan pembelajaran selesai,

guru membagikan lembar jurnal kepada peserta didik untuk mengetahui

tanggapan, kesan, dan pesan peserta didik terhadap materi, proses

pembelajaran, dan sumber belajar yang digunakan guru dalam kegiatan

pembelajaran. Melalui lembar jurnal ini dapat diketahui kekurangan atau

kelemahan terhadap pembelajaran yang telah dilakukan sehingga dapat

diperbaiki tindakan pada siklus selanjutnya. Untuk mengetahui tanggapan

peserta didik terhadap pembelajaran menulis puisi menggunakan media

audio, guru melakukan wawancara dengan peserta didik. Kegiatan

wawancara dilakukan untuk mengetahui sikap positif dan negatif peserta

didik dalam kegiatan pembelajaran menulis puisi.

3.1.1.4 Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan untuk mengulas tentang perubahan

yang terjadi pada peserta didik, guru, dan suasana kelas. Pada tahap ini,

peneliti melakukan analisis hasil tes, hasil observasi, hasil jurnal, dan hasil

wawancara yang telah dilalukan oleh peserta didik selama proses

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan media Audio | 20

Page 21: PENINGKATAN KEMAMPUAN  MENULIS PUISI DENGAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS VII  SEMESTER GENAP

pembelajaran. Refleksi siklus I digunakan untuk mengubah strategi dan

sebagai perbaikan pembelajaran pada siklus II.

3.1.2 Prosedur Tindakan Siklus II

Prosedur tindakan pada siklus II merupakan perbaikan dari tindakan

siklus I setelah diketahui hasil kemampuan menulis puisi dan perubahan

perilaku peserta didik dalam pembelajaran menulis puisi.

3.1.2.1 Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan adalah memperbaiki dan

menyempurnakan rencana pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus I.

Dalam tahap ini guru menyusun rencana pembelajaran dengan tindakan

yang berbeda dengan tindakan pada siklus I. Guru juga menyiapkan lemar

observasi , lembar jurnal, lembar wawancara, pedoman evaluasi, dan

dokumentasi yang berupa foto. Selanjutnya guru berkoordinasi dengan guru

mata pelajaran bahasa Indonesia mengenai waktu pelaksanaan pembelajaran

menulis puisi siklus II serta rencana pembelajaran yang telah diperbaiki

berdasarkan rencana pembelajaran pada siklus I.

3.1.2.2 Tindakan

Tindakan yang dilakukan pada siklus II berbeda dengan tindakan pada

siklus I. Tindakan yang dilakukan pada siklus II merupakan perbaikan

tindakan pada siklus I.

3.1.2.2.1 Kegiatan Awal

Sebelum peserta didik menulis puisi berdasarkan video yang diputarkan,

guru menanyakan kesulitan yang dihadapi peserta didik dalam menulis

puisi melalui media audio. Kemudian peserta didik diberi arahan dan

bimbingan agar dalam pelaksanaan kegiatan menulis puisi selanjutnya

menjadi lebih baik. Selanjutnya, guru meyampaikan kesalahan-kesalahan

hasil tes pada siklus I dan juga memberikan solusinya.

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan media Audio | 21

Page 22: PENINGKATAN KEMAMPUAN  MENULIS PUISI DENGAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS VII  SEMESTER GENAP

3.1.2.2.2 Kegiatan Inti

Tahap ini merupakan tahap pembelajaran. Dalam proses pembelajaran,

terlebih dahulu peserta didik membahas tugas yang diberikan pada

pembelajaran sebelumnya. Kegiatan selanjutanya guru menyampaikan

materi menulis puisi dengan menekankan pada kesulitan yang dialami

peserta didik. Kemudian guru memutarkan audio kepada peserta didik.

Melalui audio yang telah diputarkan peserta didik menemukan diksi-diksi

yang kemudian akan dikembangkan menjadi sebuah puisi dengan bahasa

yang dihaluskan.

Kegiatan selanjutnya adalah guru memutarkan video yang berbeda

kepada peserta didik kemudian peserta didik secara individu membuat

puisi berdasarkan audio yang telah diputarkan. Setelah peserta didik

selesai membuat puisi, guru menunjuk beberapa peserta didik untuk

membacakan puisi yang telah dibuat. Pada tahap terakhir, peserta didik

dan guru membahas puisi yang telah ditulis oleh peserta didik.

3.1.2.2.3 Kegiatan Akhir

Kegiatan pembelajaran menulis puisi ditutup dengan merefleksi hasil

pembelajaran yang telah dilakukan. Refleksi dilakukan dengan cara guru

memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya tentang materi

menulis puisi. Selain itu, guru juga memberikan pertanyaan singkat

berkaitan dengan materi menulis puisi yang telah disampaikan. Kegiatan

ini dilakukan untuk mengukur pemahaman peserta didik terhadap

pembelajaran yang telah dilakukan. Pembelajaran menulis puisi ditutup

peserta didik bersama guru dengan menyimpulkan pembelajaran yang

baru saja dilaksanakan. Guru senantiasa memberikan dorongan dan

motivasi kepada peserta didik untuk selalu belajar dan mengembangkan

kemampuannya dalam menulis puisi.

3.1.2.3 Observasi

Selama proses pembelajaran berlangsung, guru melakukan

pengamatan terhadap peserta didik dengan menggunakan lembar observasi

dan melakukan pemotretan. Setelah kegiatan pembelajaran selesai, guru

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan media Audio | 22

Page 23: PENINGKATAN KEMAMPUAN  MENULIS PUISI DENGAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS VII  SEMESTER GENAP

membagikan jurnal kepada peserta didik untuk mengetahui tanggapan,

kesan, dan pesan peserta didik selama mengikuti pembelajaran. Pada siklus

II ini, dilihat dari hasil tes dan perilaku peserta didik dalam mengerjakan

tugas dan keaktifan peserta didik dalam bertanya dan menjawab pertanyaan

3.1.2.4 Refleksi

Pada siklus II, refleksi dilakukan untuk mengetahui peningkatan

keterampailan menulis puisi menggunakan media audio dan perubahan tingkah

laku peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Berdasarkan refleksi

tersebut juga dapat diketahui keefektifan penggunaan media audio.

3.2 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kualitatif melalui

metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto (Utami 2010 : 37)

mengemukakan bahwa “pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitian

yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan orang-orang

dan perilaku yang diamati”.

Pendekatan Kualitatif yang digunkan dalam penelitian bertujuan untuk mencari

data secara merata dari siswa secara komprehensif tentang pembelajaran menulis

puisi. Dengan demikian mereka dapat memperoleh pengetahuan,

keterampilan,dan kepercayaan diri untuk membuat perubahan-perubahan yang

signifikan.

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini adalah pada semester II yakni pada bulan Mei

s.d Juni 2014. Tempat pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah di MTsn 1

Bondowoso kabupaten Bondowoso .

3.4 Subyek Penelitian

Adapun subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTsn 1

Bondowoso Kabupaten Bondowoso Tahun Pelajaran 2013/2014, yakni 30 siswa.

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan media Audio | 23

Page 24: PENINGKATAN KEMAMPUAN  MENULIS PUISI DENGAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS VII  SEMESTER GENAP

3.5 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data melalui tes dan nontes yang digunakan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :

3.5.1 Teknik Tes

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui kegiatan menulis puisi.

Kegiatan menulis puisi dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada siklus I dan

II. Pada akhir pembelajaran guru memberikan tugas menulis puisi secara

individu berdasarkan audio yang telah diputarkan.

3.5.2 Teknik Nontes

Pengumpulan data nontes dilakukan melalui observasi, jurnal,

wawancara, dan dokumentasi. Adapun penjelasan mengenai teknik

pengumpulan data nontes sebagai berikut :

3.5.2.1 Observasi

Observasi pada penelitian ini dilakukan pada saat proses

pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui sikap, perilaku, dan respon peserta didik terhadap

pembelajaran. Guru mengacu pada pedoman observasi yang telah dibuat

sebelumnya. Dalam praktik observasi guru hanya memberikan chek list

pada pedoman observasi yang telah dibuat.

3.5.2.2 Jurnal

Jurnal merupakan catatan yang berisi kesan setelah mengikuti

pembelajaran. Jurnal tersebut merupakan refleksi diri atas segala yang

dirasakan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Jurnal yang

disisi oleh siswa dikumpulkan saat itu juga, kemudian dijadikan data oleh

guru untuk diolah dan dideskripsikan. Jurnal guru ditulis setelah kegiatan

pembelajaran berlangsung. Jurnal tersebut berisi semua hal yang terjadi

di kelas selama proses pembelajaran berlangsung. Kedua jurnal yang

telah dibuat tersebut digunakan sebagai bahan evaluasi.

3.5.2.3 Wawancara

Wawancara dilakukan setelah proses pembelajaran selesai dengan

menggunakan pedoman wawancara. Wawancara yang dilakukan guru

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan media Audio | 24

Page 25: PENINGKATAN KEMAMPUAN  MENULIS PUISI DENGAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS VII  SEMESTER GENAP

berisi tanggapan atau pendapat peserta didik berkaitan dengan materi

pembelajaran, kesulitan-kesulitan peserta didik dalam pembelajaran, dan

penggunaan media dan metode pada penelitian ini.

3.5.2.4 Dokumentasi

Pengambilan foto dilakukan selama penelitian berlangsung.

Pengambilan dokumentasi foto dalam penelitian ini meliputi aktivitas-

aktivitas peserta didik pada saat mengikuti pembelajaran menulis puisi

dengan menggunakan media audio. Dokumentasi berupa foto digunakan

sebagai bukti visual kegiatan pembelajaran selama penelitian

berlangsung.

3.6 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas

instrumen tes dan nontes. Berikut uraian tentang kedua instrumen penelitian

tersebut.

3.6.1 Instrumen Tes

Bentuk instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini tidak hanya

memfokuskan penilaian pada diksi saja, tetapi penilaian didasarkan pada

keseluruhan unsur pembangun puisi. Aspek yang dinilai antara lain pemilihan

judul, kesesuaian isi dengan tema, diksi, rima, dan tipografi. Untuk mengetahui

kemampuan peserta didik dalam menulis puisi terutama pada menulis puisi

dilakukan dengan pembobotan nilai yang lebih tinggi pada diksi dari unsur-

unsur puisi lainnya. Berikut rubrik penilaian menulis puisi menggunakan media

audio.

Tabel 3.1 Rubrik Penilaian Keterampilan Menulis puisi Menggunakan Media

Audio pada KDMenulis Kreatif Puisi

No. Aspek

penilaian

Skala Penilaian skor Bobot

1 2 3 4 5

1.

2.

Judul

Kesesuaian isi dengan

tema

4

4

20

20

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan media Audio | 25

Page 26: PENINGKATAN KEMAMPUAN  MENULIS PUISI DENGAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS VII  SEMESTER GENAP

3.

4.

5.

Diksi

Rima

Tipografi

6

4

2

30

20

10

Jumlah 20 100

Tabel 3.2 Pedoman Penilaian Keterampilan Menulis puisi Menggunakan Media

Audio pada KDMenulis Kreatif Puisi

No. Aspek Penilaian

Kategori Patokan

1 Judul Sangat baik

BaikCukup

Kurang

Sangat kurang

Judul puisi sangat menimbulkan daya tarik bagi pembaca.Judul puisi menimbulkan daya tarik bagi pembaca.Judul puisi cukup menimbulkan daya tarik bagi pembaca.Judul puisi kurang menimbulkan daya tarik bagi pembaca.Judul puisi tidak menimbulkan daya tarik bagi pembaca.

2 Kesesuaian isi dengan

tema

Sangat baik

BaikCukup

KurangSangat

kurang

Isi sangat menerangkan sebagian besar tema.Isi menerangkan sebagian besar tema.Isi cukup menerangkan sebagian besar tema.Isi kurang menerangkan sebagian besar tema.Isi tidak menerangkan sebagian besar tema.

3 Diksi Sangat baik

Baik

Cukup

Kurang

Sangat kurang

Diksi yang dipilih sangat mendukung makna yang ingin diungkapkan.Diksi yang dipilih mendukung makna yang ingin diungkapkan.Diksi yang pililih cukup mendukung makna yang ingin diungkapkan.Diksi yang pililih kurang mendukung makna yang ingin diungkapkan.Diksi yang pililih tidak mendukung makna yang ingin diungkapkan.

4 Rima Sangat baik

Baik

Cukup

Persajakan yang dilpilih sangat mendukung suasana puisi.Persajakan yang dipilih mendukung suasana puisi.Persajakan yang dipilih cukup mendukung suasana puisi.

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan media Audio | 26

Page 27: PENINGKATAN KEMAMPUAN  MENULIS PUISI DENGAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS VII  SEMESTER GENAP

Kurang

Sangat kurang

Persajakan yang dilpilih kurang mendukung suasana puisi.Persajakan yang dilpilih tidak mendukung suasana puisi.

5 Tipografi Sangat baik

Baik

Cukup

KurangSangat

kurang

Tipografi yang dipilih sangat mendukung makna puisi.Tipografi yang dipilih mendukung makna puisi.Tipografi yang dipilih cukup mendukung makna puisi.Tipografi yang dipilih kurang mendukung makna puisi.Tipografi yang dipilih tidak mendukung makna puisi.

Berdasarkan pedoman penilaian menulis puisi tersebut, dapat

diketahui kemampuan peserta didik untuk mengungkapkan ide kreatifnya

berhasil dengan sangat baik, baik, cukup, kurang dan sangat kurang.

Penggolongan pedoman penilaian keterampilan menulis puisi menggunakan

media audio sebagai berikut.

Tabel 3.3 Kriteria Penskoran Keterampilan Menulis puisi Menggunakan Media

Audio pada KDMenulis Kreatif Puisi

No.

Aspek Kategori Rentang Skor SkorMaksimal

(1) (2) (3) (4) (5)1. JUDUL Sangat baik

BaikCukupKurang

Sangat kurang

17-2013-169-125-8<4

20

2. KESESUAIANISI DENGAN

TEMA

Sangat baikBaik

CukupKurang

Sangat kurang

17-2013-169-125-8<4

20

3. DIKSI Sangat baikBaik

CukupKurang

Sangat kurang

25-3019-2413-187-12<6

30

4. RIMA Sangat baikBaik

Cukup

17-2013-169-12

20

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan media Audio | 27

Page 28: PENINGKATAN KEMAMPUAN  MENULIS PUISI DENGAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS VII  SEMESTER GENAP

KurangSangat kurang

5-8<4

5. TIPOGRAFI Sangat baikBaik

CukupKurang

Sangat kurang

9-107-85-63-4<2

10

JUMLAH 100

Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Keterampilan Menulis puisi Menggunakan Media

pada KDMenulis Kreatif Puisi

NO Kategori Rentang Nilai1.2.3.4.5.

Sangat baikBaik

CukupKurang

Sangat kurang

85-10070-8460-6950-59<50

3.6.2 Instrumen Nontes

Bentuk instrumen yang berupa nontes adalah lembar observasi, pedoman,

jurnal, wawancara dan dokumentasi berupa foto.

3.6.2.1 Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mengamati keadaan, respon, sikap,

dan keaktifan peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran. Hal-hal

yang diamati yaitu perilaku positif dan perilaku negatif peserta didik dalam

proses pembelajaran.

3.6.2.2. Pedoman Jurnal

Pedoman jurnal dalam penelitian ini ada dua, yaitu jurnal peserta didik

dan jurnal guru. Untuk jurnal peserta didik, peserta didik diminta untuk

memberikan tanggapan, kesan, dan kritikan terhadap pembelajaran menulis

puisi mengunakan media audio. Hal-hal yang diungkap dalam jurnal peserta

didik meliputi: (1) perasaan peserta didik selama mengikuti pembelajaran

menulis puisi menggunakan media audio (2) kesulitan yang dialami peserta

didik selama mengikuti pembelajaran menulis puisi menggunakan media

audio (3) pesan dan kesan peserta didik setelah mengikuti pembelajaran

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan media Audio | 28

Page 29: PENINGKATAN KEMAMPUAN  MENULIS PUISI DENGAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS VII  SEMESTER GENAP

menulis puisi menggunakan media audio (4) tanggapan mengenai media dan

metode yang digunakan dalam pembelajaran pembelajaran menulis puisi

menggunakan media audio, dan (5) suasana kelas saat pembelajaran menulis

puisi menggunakan media audi.

Jurnal guru berisi catatan-catatan mengenai perilaku, respon, dan

keaktifan peserta didik pada saat pembelajaran menulis puisi menggunakan

media yang telah berlangsung. Hal-hal yang dicatat dan diisi dalam jurnal

guru meliputi: (1) kesiapan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran

menulis puisi menggunakan media audio, (2) keaktifan peserta didik dalam

pembelajaran menulis puisi menggunakan media audio, (3) respon peserta

didik terhadap tugas yang diberikan dalam pembelajaran menulis puisi

menggunakan media audio, dan (4) situasi dan suasana kelas dalam

pembelajaran menulis puisi menggunakan media audio. Hal-hal yang

diuraikan berdasarkan pedoman jurnal yang telah disusun dan untuk

pengisisan jurnal dilakukan pada saat pembelajaran berakhir.

3.6.2.3 Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara digunakan untuk mendapatkan informasi tentang

pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia yang berkaitan dengan

pembelajaran menulis puisi menggunakan media audio. Aspek yang

digunakan dalam pedoman wawancara antara lain mengenai kesulitan-

kesulitan yang dihadapi peserta didik dalam pembelajaran menulis puisi

puisi, tanggapan terhadap media dan metode pembelajaran yang digunakan,

dan tanggapan peserta didik terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

3.6.2.4 Dokumentasi Foto

Data dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa

gambar. Dokumentasi merupakan data yang penting sebagai bukti terjadinya

suatu peristiwa. Dalam penelitian ini, peneliti memandang perlu

menggunakan dokumentasi foto sebagai salah satu data instrumen nontes.

Penggunaan instrumen pengambilan gambar (foto) ini dimaksudkan untuk

memperoleh gambar aktivitas atau perilaku peserta didik selama mengikuti

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan media Audio | 29

Page 30: PENINGKATAN KEMAMPUAN  MENULIS PUISI DENGAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS VII  SEMESTER GENAP

proses pembelajaran dalam bentuk dokumentasi gambar. Selain itu, data

yang diambil melalui dokumentasi foto ini juga memperjelas data yang lain

yang hanya terdeskripsikan melalui tulisan atau angka. Sebagai data

penelitian, hasil dokumentasi foto ini selanjutnya dideskripsikan sesuai

keadaan yang ada dan dipadukan dengan data-data yang lain.

3.7 Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian, kemudian di analisi dengan

menggunkan analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis data dalam

penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di

lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Dalam hal ini menurut Nasution

(Sugiyono,2010:89) menyatakan “analisis telah mulai sejak merumuskan dan

menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai

penulisan hasil penelitian.”

Adapaun analisis data yang dimaksud dalam penelitian ini diantaranya

hasil observasi, jurnal,wawancara, dan dokumentasi. Analisis kualitatif sendiri

digunakan untuk menganalis data yang menunjukan proses interaksi yang terjadi

selama pembelajaran berlangsung, dimana respon siswa terhadapa pembelajaran

menulis terbimbing. Sedangkan data kuantitatif digunakan untuk mengetahui atau

mengukur sejauh mana tingkat kemampuan siswa dalam menulis puisi.

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan media Audio | 30

Page 31: PENINGKATAN KEMAMPUAN  MENULIS PUISI DENGAN MEDIA AUDIO SISWA KELAS VII  SEMESTER GENAP

DAFTAR PUSTAKA

Nurgiyantoro, Burhan. 2000. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada 10

University Press

http://id.wikipedia.org/wiki/Puisi diakses tanggal 15 mei 2014

Aminuddin 2002. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru

Algesindo.

Badrun, Ahmad. 1989. Teori Puisi. Jakarta: Depdikbud.

Anitah, Sri. 2010. Media Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka.

Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Grafindo Persada.

Keraf, Gorys. 2000. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Mislichah. 2008. “Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Berbasis Keindahan

Alam dengan Media Lukisan Panorama serta Teknik Pemberian Kata

Kunci Siswa Kelas VII A SMP N 2 Ambarawa Kabupaten Semarang

Tahun Pelajaran 2007/2008”. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

.

Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan media Audio | 31