peningkatan keaktifan dan hasil belajar pkn …eprints.ums.ac.id/26965/9/naskah_publikasi.pdfdalam...
TRANSCRIPT
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PKn
MELALUI DISKUSI MAKE A MATCH PADA SISWA
KELAS IV SDN GELUR TAHUN 2013/2014
NASKAH PUBLIKASI
Disusun oleh:
PUJIWATI
NIM. A54E091017
PROGRAM STUDI S1 – PGSD
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2013
ABSTARAK
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PKn
MELALUI DISKUSI MAKE A MATCH PADA SISWA
KELAS IV SDN GELUR TAHUN 2013/2014
Pujiwati, A54E090017, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2013, 119 Halaman
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk
meningkatkan keaktifan dan hasil belajar Pkn melalui penerapan strategi
pembelajaran diskusi make a match. Pendekatan penelitian yang digunakan pada
penelitian ini PTK.
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV dan guru SDN Gelur pada tanggal
19 Agustus 2013. Tahapan penelitian terdiri atas 4 tahapan yaitu perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Tindakan dilaksanakan selama 2 siklus,
siklus pertama dilakukan dua kali pertemuan sedangkan siklus kedua dilakukan
satu kali pertemuan. Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Gelur dengan
jumlah siswa 11 siswa terdiri dari 6 putra dan 5 putri dan guru kelas IV. Obyek
penelitian ini adalah peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa dan diskusi
make a match.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menggunakan
lembar observasi, wawancara, dokumentasi, dan bahan ajar.
Hasil teknik analisis data interaktif dan kuantitatif ada peningkatan
keaktifan belajar siswa kelas IV SDN Gelur setelah mengikuti pembelajaran
dengan menggunakan strategi diskusi make a match. Peningkatan tersebut dapat
dilihat dari tahap pra siklus, siklus I dan siklus II. Pada tahap pra siklus diketahui
keaktifan siswa rendah dengan presentase 36%. Pada siklus I terdapat keaktifan
belajar siswa sedikit meningkat pada tahap sedang dengan nilai presentase
kreativitas belajar siswa 64% dan pada siklus II keaktifan belajar siswa sangat
baik dengan presentase 83%. Begitu juga hasil belajar siswa juga mengalami
peningkatan yakni pada pra siklus siwa yang mencapai KKM 36 %, pada siklus I
mengalami peningkatan menjadi 54 % dan setelah siklus II penungkatan hasil
belajar siswa mencapai 91 %. Hal ini membuktikan adanya peningkatan keaktifan
dan hasil belajar siswa dengan penerapan strategi diskusi make a match.
Kata Kunci : peningkatan, keaktifan dan hasil belajar PKn, strategi diskusi
Make A Match
PENDAHULUAN
Dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) pembelajaran PKn di
SD memiliki tujuan agar peserta didik memiliki kemampuan berpikir secara kritis,
rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan. Berpartisipasi
secara aktif, bertanggung jawab dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara serta anti korupsi.
Pembelajaran yang berhasil biasanya ditunjukkan oleh dikuasainya materi
pelajaran oleh siswa selain perubahan tingkah laku dalam kesehariannya juga
ditentukan oleh penguasaan terhadap tingkat materi pelajaran yang ditunjukkan
dengan nilai. Dan selama ini nilai yang ditunjukkan dari hasil pembelajaran PKn
kurang memuaskan.
Untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran tersebut
peneliti berusaha mengupayakan mencari jalan pemecahannya melalui
pelaksanaan perbaikan pembelajaran termasuk penerapan metode pembelajaran,
penyajian materi dengan alat peraga dalam penelitian tindakan kelas. Dalam hal
ini peneliti akan menerapkan penggunaan alat peraga kartu bergambar melalui
diskusi model make a match sebagai upaya untuk meningkatkan keaktifan dan
hasil belajar kelas empat.
Kekurang berhasilan siswa dalam penguasaan materi tersebut adalah Guru
lebih banyak ceramah sehingga siswa bosan, media yang diterapkan masih hitam
putih sehingga siswa kurang tertarik, metode yang digunakan kurang tepat,
perhatian siswa dalam pembelajaran kurang, minat siswa dalam pembelajan
kurang, siswa kurang termotivasi, siswa kurang dilibatkan dalam pembelajaran
Rumusan Masalah
1. Apakah melalui diskusi Make a Match dapat meningkatkan keaktifan belajar
Pkn pada siswa kelas IV SDN Gelur Tahun 2013/2014 ?
2. Apakah melalui diskusi Make a Match dapat meningkatkan hasil belajar Pkn
pada siswa kelas IV SDN Gelur Tahun 2013/2014 ?
Tujuan Penelitian
1. Untuk meningkatkan keaktifan belajar Pkn melalui diskusi Make a Match
pada siswa kelas IV SDN Gelur Tahun 2013/2014 ?
2. Untuk meningkatkan hasil belajar Pkn melalui diskusi Make a Match pada
siswa kelas IV SDN Gelur Tahun 2013/2014 ?
Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan dapat memberikan masukan dalam pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya yang berhubungan dengan peningkatan keaktifan
dan prestasi belajar PKn.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru dan peneliti, mengetahui strategi pembelajaran dan metode yang
cocok dalam pembelajaran PKn tentang globalisasi, serta meningkatkan
kerjasama guru – guru satu sekolahan untuk meningkatkan kinerjanya.
b. Siswa, timbulnya keaktifan siswa dalam bertanya dan menjawab
pertanyaan dalam pembelajaran PKn, Meningkatkan kerjasama dan hasil
belajar siswa.
c. Sekolah, Meningkatkan kualitas layanan pembelajaran terhadap siswa,
profesionalisme gurudan dan hasil belajar mata pelajaran PKn
LANDASAN TEORI
1. Strategi Pembelajaran
Menurut Robert L. Cilstrap dan William R. Martin diskusi adalah kegiatan
sekelompok siswa yang biasanya berjumlah kecil yang diorganisir untuk
kepentingan belajar. Teknik metode pembelajaran make a match atau mencari
pasangan dikembangkan oleh Lorna Curran (1994). Salah satu keunggulan
tehnik ini adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu
konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan baik secara
berkelompok maupun individu.
Pembelajaran dengan diskusi make a match berdasarkan temuan di
lapangan mempunyai sedikit kelemahan yaitu diperlukan bimbingan dari guru
untuk melakukan kegiatan, waktu yang tersedia perlu dibatasi jangan sampai
siswa terlalu banyak bermain-main dalam proses pembelajaran, guru perlu
persiapan bahan dan alat yang memadai dan suasana ramai pada kelas yang
gemuk (<30 siswa/kelas)
2. Penerapan Alat Peraga dalam Metode Diskusi Model Make A Match dalam
pembelajaran PKn
Tahapan – tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh guru antara
lain sebagai berikut :
a. Guru menjelaskan kembali materi ajar ( ceramah ) tentang globalisasi, dan
cara menanggapi cerita pengalaman teman, dan semangat kerja.
b. Guru memberikan pertanyaan pada siswa yang belum aktif.
c. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik
ajar, sebagian kartu pertanyaan dan bagian lainnya kartu jawaban.
d. Guru menjelaskan cara menggunakan kartu dan cara diskusi model make a
match sehingga semua siswa memahami dan memberikan motivasi pada
siswa yang masih kurang aktif.
e. Guru mengocok kartu dan membagikan kartu pada semua siswa di tiap
kelompok ( satu bendel kartu untuk tiap kelompok )
f. Guru memberikan contoh bagaimana cara bermain kartu dengan
memanggil satu siswa untuk mencari pasangan kartunya..
g. Setiap siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartunya.
h. Setiap siswa yang mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi
point.
i. Setelah satu babak kartu ditarik dan guru memberikan kartu satu bendel
untuk siswa satu kelas dan meminta siswa yang kurang aktif mengocok
dan membagikan kepada teman – temannya
j. Demikian bergantian untuk babak berikutnya.
k. Guru mencatat point siswa dan menyimpulkan hasil diskusi
l. Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
Hisyam Zaini dkk ( 2008 : xiv ) Belajar aktif adalah suatu cara untuk
mengikat informasi yang baru kemudian menyimpannya di otak. Dengan
mengutip pernyataan Gibbs, E. Mulyasa ( 2003 ) mengemukakan hal – hal
yang perlu dilakukan guru agar siswa lebih aktif dan kreatif,dan termotivasi.
Siswa dikatakan aktif dalam pembelajaran diskusi make a match jika :
a. Mempunyai kecepatan dalam mencari pasangan
b. Mempunyai ketepatan mendapat pasangan
c. Mempunyai keseriusan dan konsentrasi dalam menyimak pertanyaan
d. Mempunyai kemampuan bekerja sama
Saring Marsudi ( 2011 ) Belajar adalah suatu proses aktivitas psiko-fisik
yang dilakukan secara sadar dalam Interaksi dengan lingkungan sehingga
diperoleh perubahan perilaku yang relatif tetap sesuai dengan tujuan yang
diharapkan.
METODE PENELITIAN
1. Seting Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan dari bulan Juni sampai perkiraan bulan
September. Lokasi pelaksanaan tindakan yaitu di SDN Gelur Kecamata
Sukolilo Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2013/2014.
2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah jenis penelitian kualitatif
yaitu Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ). Penelitian ini mampu menawarkan
suatu cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas
proses belajar mengajar. Joko Suwandi ( 2011 ).
3. Subyek Penelitian dan Obyek Penelitian
Subyek penelitian yang akan dilaksanakan yaitu guru dan siswa kelas IV
SDN Gelur. Dan obyek yang diteliti yaitu keaktifan dan hasil belajar siswa
pada pembelajaran Pkn di Kelas IV melalui Metode Diskusi Make a Match.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a. Observasi
Observasi menurut Rubino Rubiyanto ( 2011 : 85 ) adalah cara
mengumpulkan data dengan jalan mengamati langsung terhadap objek yang
diteliti. Jenis observasi yang dilakukan adalah observasi langsung yaitu
pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau proses yang terjadi dalam
situasi yang sebenarnya dan langsung diamati oleh observer / pengamat.
Dalam penelitian ini terdapat dua pedoman observasi yaitu observasi
keaktifan siswa dan observasi pelaksanaan strategi pembelajaran Make a
Match .
b. Tes
Harum Rasyid dan Mansyur ( 2009 : 11 ) Tes merupakan sejumlah
pertanyaan yang membutuhkan jawaban atau sejumlah pertanyaan yang harus
diberikan tanggapan dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan seseorang
atau mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes. Tes yang
dilakukan penulis yaitu untuk mengetahui hasil belajar siswa yang berupa
butir soal. Soal tanya jawab digunakan pada saat proses pembelajaran dan
soal pilihan ganda dan isian digunakan saat evaluasi.
c. Wawancara
Rubino Rubiyanto ( 2011 : 83 ) Wawancara adalah cara pengumpulan data
dengan jalan tanya jawab secara langsung berhadapan muka, peneliti bertanya
secara lisan respondent menjawab secara lisan pula.
d. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan tehnik pengumpulan data dengan menggunakan
dokumen yang ada. Dalam penelitian ini akan menggunakan dokumen sekolah
yang dapat mendukung pelaksanaan penelitian.
5. Instrumen Penelitian
Joko Suwandi ( 2011 : 39 ) Instrumen PTK adalah alat yang digunakan
untuk mengukur keberhasilan tindakan dan digunakan untuk mengumpulkan
data – data yang dibutuhkan dalam penelitian. Instrumen penelitian ini akan
berupa lembar observasi keaktifan siswa, soal tes hasil belajar dan pedoman
wawancara.
6. Teknik Analisis Data
Rochiati Wiriatmaja (2009 : 136-137) menjelaskan bahwa analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara deskriptif kualitatif
dan diskriptif interaktif. Yaitu analisis deskriptif kualitatif untuk menganalisis
hasil belajar siswa dan diskriptif interaktif untuk menganalisis keaktifan siswa
dari siklus I sampai siklus II.
7. Indikator Pencapaian
Indikator pencapaian akan penulis rumuskan sebagai berikut :
a. Indikator keaktifan meliputi, Kecepatan dalam mencari pasangan,
ketepatan mendapat pasangan, keseriusan dan konsentrasi dalam
menyimak pertanyaan, dan kerjasama dalam kelompok
b. Indikator hasil belajar yakni siswa dapat mencapai KKM yang ditetapkan
( 63 ) yaitu 83% dari seluruh siswa di kelas.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Pembelajaran
Berdasarkan hasil pengamatan pra siklus terdapat masalah – masalah yang
ditemui dalam pembelajaran PKn antara lain guru kurang bisa memilih metode
yang paling tepat , guru lebih banyak ceramah sehingga siswa bosan dan media
yang diterapkan masih hitam putih sehingga kurang dapat mengaktifkan siswa dan
siswa tidak dapat menerima materi yang disampaikan guru dengan mudah.
Kegiatan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari kamis tanggal 19
Agustus dan selasa 20 Agustus 2013 . Pada kegiatan pra siklus guru memberikan
apersepsi, memotivasi, mengajukan pertanyaan berkaitan dengan materi ajar, dan
menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran,
serta menggunakan metode diskusi make a match. Pembelajaran dilaksanakan
dengan pedoman Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ).
Hasil Observasi ditemukan 36 % siswa kurang aktif dan 64 siswa sudah aktif.
Demikian juga hasil belajar juga meningkat menjadi 54 % siswa sudah tuntas dan
46 % belum tuntas. Ini berarti dibandingkan dengan sebelum diadakan siklus I ada
peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa.
Kegiatan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari senin 26 Agustus
2013 dan selasa 27 Agustus 2013 . Pada kegiatan inti guru menyampaikan
kembali materi yang telah lalu, dan siswa mendengarkan penjelasan guru. Guru
menjelaskan tentang penggunaan metode make a match sampai siswa faham betul
sehingga tidak bingung dan pelaksanaan pembelajaran bisa lebih maksimal.
Kemudian guru memberikan pertanyaan kepada siswa yang belum aktif dalam
pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran tetap mengacu pada RPP.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan guru dalam kegiatan pembelajaran
pada siklus II ternyata tingkat keaktifan siswa semakin meningkat dan hal ini
semakin mempengaruhi hasil evaluaisi siswa pada akhir pembelajaran dan
ditunjukkan dengan nilai yang diperoleh siswa sudah mengalami kemajuan dan
hanya ada 1 siswa yang belum tuntas.
Adapun peningkatan Keaktifan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
PKn dapat dilihat pada tabel berikut :
No Nama Pra Siklus
Siklus I Siklus II
Skor
keakti
fan
Hasil
belajar
Skor
keakti
fan
Hasil
belajar
Skor
keakti
fan
Hasil
belajar
1. Arip Wijayanto 11 65 11 50 17
65
2. Rendi Setiawan 11 65 13 80 13 80
3. Nur Hidayat 4 35 5 40 7 50
4. Supar 8 50 6 50 14 65
5. Agam Adit C. 7 40 14 40 16 65
6. Fanky Nur H. 5 60 4 70 14 70
7. Fitriyani 5 55 7 70 7 80
8. Anisa Putri A. 17 70 18 80 19 100
9. Hilda Aliana 8 50 15 50 18 65
10. Ninung 15 70 17 80 17 100
11. Erra Ardika
8 60 12 70 12 70
Jumlah
620 680 810
Rata – rata
persentase
36 % 36 % 64 % 54 % 83 % 91 %
Berdasarkan paparan pada pelaksanaan pembelajaran awal,siklus I, dan siklus
II dapat dipaparkan pada diagram batang sebagai berikut :
1) Tingkat keaktifan siswa
Diagram 1.1 Tingkat keaktifan siswa
0%
20%
40%
60%
80%
100%
PRA SIKLUS
SIKLUS I SIKLUS II
Keaktifan siswa
2) Hasil belajar Siswa
Diagram 1.2 Hasil belajar siswa
0%
20%
40%
60%
80%
100%
PRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II
Hasil Belajar
Pembahasan Hasil Penelitian
Dalam kegiatan pembelajaran awal, penulis mendominasi kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah sehingga hasilnya masih
sangat mengecewakan. Penulis pun akhirnya memutuskan untuk mengadakan
perbaikan. Pada perbaikan pembelajaran siklus I penulis menerapkan metode
diskusi model make a match untuk meningkatkan keaktifan siswa.
Dari hasil tingkah laku siswa pada siklus I mula – mula diharapkan sudah
lebih baik daripada awal pembelajaran, tetapi masih jauh dari yang diharapkan.
Pengelolaan kelas dan pembelajaran masih banyak kekurangan, antara lain guru
kurang memberikan penjelasan tentang penerapan metode model make a match
pada siswa, guru kurang membimbing siswa selama dalam diskusi, dan kurang
memperhatikan kelebihan dan kekurangan siswanya. Hasil pengamatan akan hasil
belajar siswa melalui tes formatif pada akhir pembelajaran ternyata siswa belum
dapat mencapai hasil belajar yang diharapkan.
Setelah perbaikan siklus I selesai penulis melanjutkan ke siklus II .
Berdasarkan pengamatan pada siklus II ini telah terjadi perubahan sesuai yang
diharapkan. Siswa yang semula belum aktif menjadi lebih aktif dan tidak takut
lagi dalam melakukan diskusi . Nilai evaluasi meningkat lebih tinggi dari siklus
sebelumnya. Demikian juga banyak siswa yang nilainya diatas standar KKM dan
hanya 1 siswa yang nilainya masih dibawah KKM.
Implikasi penggunaan metode pembelajaran diskusi Make a match yang
dilaksanakan dengan 2 siklus dari seorang guru, telah diterima dan terbukti
memberi pengaruh pada kegiatan belajar siswa yang berdampak pada keaktifan
dan hasil belajar siswa meningkat. Maka dari itu diharapkan agar guru
menggunakan metode belajar diskusi make a match terutama pada pelajaran Pkn.
Kesimpulan
Dari hasil Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) yang penulis lakukan,
menunjukkan dengan jelas bahwa penerapan alat peraga kartu bergambar melalui
diskusi model make a match dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
tentang globalisasi bagi manusia di kelas IV SD Negeri Gelur Kecamatan
Sukolilo Kabupaten Pati benar – benar dapat meningkatkan keaktifan siswa dan
meningkatkan hasil belajar siswa.
Adapun peningkatannya yaitu pada siklus I siswa yang aktif 7 siswa dari 11
siswa yaitu 64 %. Pada Siklus II siswa yang aktif 9 siswa dari 11 yaitu 83 %. Dan
peningkatan hasil belajar yaitu tingkat ketuntasan pada pembelajaran awal
36 % nilai, pada siklus I meningkat menjadi 54 % dan akhirnya pada siklus II
mencapai tingkat ketuntasan 91 %.
Saran
Berdasarkan hasil PTK yang telah dilakukan oleh penulis, ada beberapa
saran yang diberikan sehingga dapat dijadikan pertimbangan pembaca yaitu :
1. Kepala sekolah hendaknya dapat membimbing guru untuk melaksanakan
dan menggunkan metode pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai
dengan topik pembelajaran.
2. Guru hendaknya memperhatikan kelebihan dan kekurangan siswa
sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna.
3. Dalam meningkatkan motivasi siswa agar pembelajaran dapat berhasil
sesuai yang direncanakan, guru hendaknya dapat memilih dan
menggunakan metode dengan model pembelajaran yang sesuai dengan
f
materi yang diajarkan. Dalam PTK ini dipilih metode diskusi make a
match dengan menggunakan kartu bergambar.
4. Agar siswa dapat berperan serta lebih aktif guru hendaknya dapat
mengembangkan diskusi Make A Match dengan kartu bergambar pada
materi dan mata pelajaran yang lain.
5. Dalam kegiatan apapun di sekolah hendaknya guru menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar dalam berkomunikasi sehingga hal ini akan
mempermudah siswa dalam menerima materi yang akan diberikan.
6. Demikian juga untuk peneliti lain hendaknya menggunakan strategi
diskusi make a match dalam penelitiannya karena dapat meningkatkan
keaktifan dan hasil belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT
Bumi Aksara
Depdikbud. ( 1994 ). Kurikulum Pendidikan Dasar Garis Garis Besar
Program Pengajaran. Jakarta : Depdikbud.
Depdiknas. ( 2006 ). Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Dirjen Dikdasmen.
_________________, 2004. Pembelajaran Alat Peraga. Jakarta :
Rineka Cipta
Harun Rasyid dan Asra. 2009. Penilaian Hasil Belajar. Bandung : CV
Wacana Prima
Hisyam Zaini dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta :
Pustaka Insan Madani
Joko Suwandi. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Surakarta: Qinant
Maryadi dkk. 2011. Pedoman Penulisan Skripsi. FKIP Universitas
Muhammadiyah Surakarta : Qinant
Nana Sudjana dan Ibrahim. 1989. Penelitian dan Penilaian
Pendidikan. Bandung : Sinar Baru
Prayoga Bestari. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan Menjadi Warga
yang Baik untuk Kelas IV SD/MI. Jakarta : Pusat
Perbukuan Depdiknas
Rini Ningsih. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan kelas IV SD. Bogor
: Yudhistira
Rubino Rubiyanto. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta
: Qinant
Slamet. 2011. Statistika Dasar. FKIP Univ. Muhammadiyah Surakarta
: Qinant
Sri Hartini. 2011. “ Evaluasi Pembelajaran “. PSKGJ-FKIP
Universitas Muhammadiyah Surakarta : Qinant
_________________. 1995. “ Kamus Besar Bahasa Indonesia “ .
Jakarta : Balai Pustaka.
Sumiati dan Asra. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung :
CV Wacana Prima
Suminingsih, ( 2007 ). Model – Model Pembelajaran SD, Jawa Tengah
: LPMP
Surtikanti dan Joko Santoso. 2008. Strategi Belajar Mengajar.
Unuversitas Muhammadiyah Surakarta : BP – FKIP UMS
Udin S. Winata Putra, ( 1997 ). Strategi Belajar Mengajar . Jakarta :
Universitas Terbuka.
Wahyudi, Agus Budi dan Sutan S.Z, 2011, “ Strategi Penulisan Karya
Ilmiah “FKIP Univ. Muhammadiyah Surakarta, Qinant
Winata Putra, Udin S,dkk. ( 2007 ). Materi dan Pembelajaran PKn
SD. Jakarta : BSE
Agus Riyanto. 2013. Peningkatan Ketuntasan Belajar Penggalan
Sejarah di Indonesia melalui teknik mencari pasangan
( make a match ) pada peserta didik kelas V SDN
Wonorejo Polokarto Sukoharjo Semester I Tahun
2012/2013. Sokoharjo : Tidak diterbitkan
Siti Emi Wulansari. 2011. Penggunaan alat peraga kartu bergambar
melalui diskusi model make a matdh untuk meningkatkan
keaktifan dan hasil belajar Siswa kelas III SD dalam
pembelajaran IPS Semester II. Pati : Tidak diterbitkan
Suminah, 2013, Upaya meningkatkan kreativitas Belajar IPA melalui
penerapan Strategi Index Card Match( Mencari pasangan )
pada siswa kelas IV SD N Sumbersari 01 Tahun 2012/2013
Kec. Kayen Kab. Pati, Pati : Tidak diterbitkan
http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/metode-make-
match.html#ixzz299FH1UY
http://perubahanpendidikan.wordpress.com/.../model-pembelajaran-
kooperatife-tipe-make-a-match/ diakses tgl 13 Okt 2012