peningkatan karakter kerja sama berbasis layanan bimbingan ... · (penelitian tindakan bimbingan...
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN KARAKTER KERJA SAMA
BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL
DENGAN PENDEKATAN METODE PROYEK
(Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling pada Siswa Kelas VII D
di SMP Pangudi Luhur 1 Klaten Tahun Ajaran 2016/2017)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun oleh :
Heny Listiyani Putri
131114023
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN KARAKTER KERJA SAMA
BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL
DENGAN PENDEKATAN METODE PROYEK
(Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling pada Siswa Kelas VII D
di SMP Pangudi Luhur 1 Klaten Tahun Ajaran 2016/2017)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Disusun oleh :
Heny Listiyani Putri
131114023
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN MOTTO
“Kesalahan yang terburuk adalah kesalahan karena tidak belajar dari
kesalahan”
“Lakukan yang terbaik, dapatkan yang terbaik”
“Belajar itu menyakitkan” – R. H. Dj. Sinurat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya tulis yang sederhana ini saya persembahkan bagi Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta memberikan kemudahan dalam menyusun karya
ini.
Kupersembahkan bagi Ibu kandung saya tercinta Ibu Sunarni (alm) yang
telah memberikan banyak inspirasi semasa hidupnya sehingga dapat
memacu saya untuk selalu berjuang.Secara khusus saya telah mewujudkan
impian Ibu untuk menjadi seorang Sarjana.
Bagi Ayah kandung saya Bapak Sulistyo Pancala Putra dan Ibu Sarmini
terkasih yang selalu mengingatkan saya untuk menyelesaikan karya ini serta
memberikan semangat dalam hidup saya
Adik saya Ardhan Adji Prabowo dan Segenap keluarga besar
Semua orang terdekat saya terkasih yang telah menemani dan memberikan
semangat bagi saya
Teman-teman seperjuangan BK angkatan 2013 yang senantiasa membantu
dalam proses penulisan Skripsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRAK
PENINGKATAN KARAKTER KERJA SAMA
BERBASIS LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL
DENGAN PENDEKATAN METODE PROYEK
(Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling pada Siswa Kelas VII D
di SMP Pangudi Luhur 1 Klaten Tahun Ajaran 2016/2017)
Heny Listiyani Putri
Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) apakah karakter kerja
sama siswa dapat ditingkatkan antar sebelum dan sesudah implementasi
layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan metode proyek pada siswa
kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten tahun ajaran 2016/2017, 2)
signifikansi peningkatan karakter kerja sama siswa antara sebelum dan
sesudah layanan diberikan, 3) peningkatan hasil implementasi pendidikan
karakter kerja sama melalui layanan bimbingan klasikal dengan
pendekatan metode proyek pada siswa antar siklus.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan bimbingan dan
konseling.Subjek pada penelitian ini siswa kelas VII D SMP Pangudi
Luhur 1 Klaten tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 29
siswa.Pengumpulan data menggunakan Tes Karakter Kerja Sama dan
Skala Penilaian Diri dan pedoman observasi. Koefisien reliabilitas tes
karakter kerja sama sebesar (0,492) termasuk kategori sedang dan skala
penilaian diri sebesar (0,719) termasuk kategori tinggi yang diukur
menggunakan teknik Alpha Cronbach. Teknik analisis data yang dipakai
adalah kategorisasi dan uji Wilcoxon Signed Two Ranks.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Karakter kerjasama siswa kelas
VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten tahun ajaran 2016/2017 dapat
ditingkatkan melalui layanan bimbingan klasikal berbasis metode proyek
dari mean64,96 (pretest) menjadi mean 65,96 (posttest), 2) meskipun
terdapat peningkatan pada karakter kerjasama siswa.namun, kenaikan skor
sangat kecil sehinggatidak signifikan. 3) terjadi peningkatan Pratindakan
sebesar mean 39,14 menjadi 46,7 pada siklus I terjadi peningkatan
karakter kerja sama antar siklus pada sikslus I sebesar mean 46,7341
menjadi 59,9655 pada siklus II (sign = 0,000). Siklus I ke siklus III sebesar
63,2069. (Sign = 0,000). Siklus II sebesar 59,9655 meningkat menjadi
63,2069 pada silkus III (tidak signifikan)
Kata kunci: pendidikan karakter, karakter kerja sama, bimbingan klasikal
dan metode proyek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE COOPERATIONCHARACTER IMPROVEMENT
BASED ON CLASSICAL CLIMATE SERVICE
USING PROJECTMETHODAPPROACH
(Guidance and Counseling Action Research on Junior High School Students
of
Class VII Dat SMP PangudiLuhur 1 Klaten Year 2016/2017)
HenyListiyaniPutri
Sanata DharmaUniversity
This study goal was to determine: 1) whether the character of
student cooperation can be improved between before and after the
implementation of classical guidance services using the project method
approach on the students of class VII D SMP PangudiLuhur 1 Klaten; year
2016/2017, 2) the significance of improving the student cooperation
character between before and after service is provided, 3) improvement of
implementation result of character education through classical counseling
service with project method approach to students between cycles.
The type of the research was guidance and counselingaction
research. Subjects in this study were students of class VII D SMP
PangudiLuhur 1 Klaten, year 2016/2017 which was 29 students. Data
collection was using Cooperative Character Tests and Self-Assessment
Scale and observation guidelines. The coefficient of reliability cooperation
character test was (0,492) considered as medium category and self-
assessment scale equal to (0,719) considered as high category which
measured using Alpha Cronbach technique. Data analysis techniques used
are Wilcoxon Signed Two Ranks categorization and test.
The research result shows: 1) Character of VII D students of SMP
PangudiLuhur 1 Klaten, year 2016/2017 can be improved through project
method based classical counseling service from mean value of 64,96
(pretest) to 65,96 (posttest), 2) Although there is an improvement in the
student cooperation character, however, the score increase is so small that
is insignificant. 3) there is an improvement in pre-actionfrom mean value
of 39.14 to 46.7 in cycle I; there is an increase in the cooperation character
between cycles, in the first cycle the mean value was 46.7341 and became
59.9655 in cycle II (sign = 0,000). There is increasing value from cycle I
to cycle III became 63.2069. (Sign = 0,000). The mean value also increase
from cycle II of 59,9655 increased to 63,2069 on the cycle III (not
significant)
Keywords: character education, cooperation character, classical method
and project method.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya. Peneliti dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir dengan judul
“Peningkatan Karakter Kerja Sama melalui Pendidikan Karakter Berbasis
Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Metode Proyek(Penelitian
Tindakan Bimbingan dan Konseling Pada Siswa Kelas VII D SMP Pangudi Luhur
Klaten Jawa Tengah Tahun Ajaran 2015/2016)” dapat terselesaikan dengan baik
dan lancar.
Selama penulisan tugas akhir ini, peneliti menyadari bahwa banyak pihak
yang ikut terlibat guna membimbing, dan mendampingi, dan mendukung setiap
proses yang peneliti jalani. Oleh karena itu, peneliti ingin menyampaikan ucapan
terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2. Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling, sekaligus dosen pembimbing Skripsi yang selalu memberikan
kemudahan, motivasi dan saran kepada Peneliti dalam menyelesaikan Skripsi.
3. Bapak Juster Donal Sinaga, M.Pd selaku Wakil Ketua Prodi Bimbingan dan
Konseling.
4. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling atas bimbingan dan
pendampingan selama peneliti menempuh studi.
5. Stefanus Priyatmoko (Mas Moko) selaku petugas administrasi di Sekertariat
Program Studi Bimbingan dan Konseling atas pelayanan yang diberikan
dengan baik selama peneliti menempuh studi.
6. Br. Val. Vembriyanto,. FIC selaku Kepala Sekolah SMP Pangudi Luhur Klaten
yang telah mengizinkan peneliti melakukan penelitian di SMP Pangudi Luhur
Klaten.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Siswa-siswi kelas VII D SMP Pangudi Luhur Klaten Tahun Ajaran 2015/2016
yang telah bersedia menjadi subjek dan membantu peneliti dalam proses
pengumpulan data digunakan untuk menyelesaikan skripsi ini.
8. Orangtua yakni Bapak Sulistyo Pancala Putra, Ibu Sunarni (alm) dan Ibu
Sarmini atas seluruh doa, restu, dukungan serta motivasi yang telah diberikan
kepada Penulis selama ini.
9. Seluruh keluarga besar Ibu tercinta, Bulik, Pakhde, Budhe, Kakak dan Adik
Sepupu serta semua Keponakan yang selalu membuat penulis bahagia berada
diantara mereka.
10. Sahabat dan orang-orang terkasih penulis Tyas Susilowati, Tendy, Reta
Kusma, Gea Aulia dan Paullia yang senantiasa berada didekat Penulis sebagai
tempat mencurahkan segala keluh kesah serta memberikan motivasi supaya
fokus menyelesaikan Skripsi.
11. Kerabat Penulis yakni Sukma Kusuma yang telah meminjamkan laptop pada
saat laptop Penulis mengalami kerusakan sehingga, Penulis tetap bisa
mengerjakan Skripsi.
12. Teman seperjuangan Penulis yakni, Fransisca Ade, Rani Prihana, Okda
Krispuranti dan Donald Ivantoro yang selalu sabar menanggapi pertanyaan
dan membantu Penulis terkait Penulisan Skripsi, Karinsa yang sudah
membantu dan menemani Penulis selama melakukan penelitian,
13. Sejawatku di Program Bimbingan dan Konseling Angkatan 2013 terkhusus
Hardika Mardiani, Zena Vania dan Florentina Anggrareni yang telah
menemani Penulis dari awal semester hingga akhir, memberikan semangat
dan canda tawa.
Yogyakarta, 26 Juli 207
Peneliti
Heny ListiyaniPutri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ................................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................... vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ................ vii
ABSTRAK ................................................................................................. viii
ABSTRACT ................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR .................................................................................. x
DAFTAR ISI ............................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xvii
DAFTAR GRAFIK ................................................................................. xviii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 7
C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Rumusan Masalah .............................................................................. 8
E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 8
F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 9
G. Definisi Istilah .................................................................................... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................... 11
A. Hakikat Pendidikan Karakter ........................................................... 11
1. Pengertian Pendidikan Karakter ....................................................... 11
2. Pengertian Karakter .......................................................................... 11
3. Komponen Pendidikan Karakter ...................................................... 12
4. Prinsip-prinsip Pndidikan Karakter .................................................. 13
5. Tujuan Pendidikan Karakter di Sekolah .......................................... 14
6. Nilai-nilai Pendidikan Karakter ....................................................... 15
7. Meningkatkan Keefektivan Pendidikan Karakter di Sekolah .......... 18
8. Faktor-faktor Pendukung Pendidikan Karakter ............................... 18
B. Hakikat Kerjasama ........................................................................... 19
1. Pengertian Kerjasama................................................................. 19
2. Indikator Kerjasama ................................................................... 20
3. Pelaksanaan Kerjasama .............................................................. 21
4. Faktor Penghambat Kerjasama .................................................. 22
5. Aspek-aspek Kerjasama ............................................................. 23
C. Hakikat Bimbingan Klasikal ............................................................ 23
1. Pengertian Bimbingan Klasikal.................................................. 24
2. Tujuan Bimbingan Klasikal ....................................................... 24
3. Manfaat Bimbingan Klasikal ..................................................... 25
D. Hakikat Metode Proyek.................................................................... 25
1. Pengertian Metode Proyek ......................................................... 26
2. Prinsip-prinsip Penggunaan Metode Proyek .............................. 27
3. Keunggulan Pembelajaran Berbasis Proyek .............................. 27
E. Kerangka Berpikir ............................................................................ 29
F. Hipotesis Penelitian ......................................................................... 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 33
A. Jenis dan Desain Penelitian .............................................................. 33
B. Setting dan Waktu Penelitian ........................................................... 42
C. Jenis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ..................................... 44
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ....................................... 46
1. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 46
2. Instrumen Pengumpulan Data .................................................... 47
E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ................................................ 53
1. Validitas Instrumen .................................................................... 53
2. Reliabilitas Instrumen ................................................................ 58
F. Teknik Analisis Data ........................................................................ 61
1. Analisis One Group Pretest – Postest Peningkatan
Karakter Kerjasama .................................................................... 61
2. Uji Wilcoxon Signed Two Rank Test ......................................... 61
3. Kategorisasi Capaian Skor Tes dan Skala .................................. 62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 65
A. Deskripsi Keterlaksanaan Penelitian ................................................ 65
B. Hasil Penelitian ............................................................................... 76
C. Pembahasan ..................................................................................... 92
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN
DAN SARAN .......................................................................................... 98
A. Kesimpulan ...................................................................................... 98
B. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 99
C. Saran ............................................................................................... 100
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 102
LAMPIRAN .............................................................................................. 104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Waktu dan Tempat Kegiatan .................................. 38
Tabel 3.2 Mitra Kolaborasi .................................................... 40
Tabel 3.3 Topik Bimbingan Per Siklus ................................. 41
Tabel 3.4 Indikator Keberhasilan ........................................... 42
Tabel 3.5 Kisi-kisi Tes Karakter Kerjasama .......................... 45
Tabel 3.6 Kisi-kisi Skala Penilaian Diri ................................. 47
Tabel 3.7 Tabel Observasi ...................................................... 48
Tabel 3.8 Validitas Pre - Tes .................................................. 50
Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Skala Penilaian Diri ................. 52
Tabel 3.10 Norma Kategori Reliability Statistic
Guildford ................................................................ 55
Tabel 3.11 Reliabilitas Item Tes
Karakter Kerjasama ............................................... 55
Tabel 3.12 Reliabilitas Item Skala Penilaian Diri
Karakter Kerjasama ................................................ 56
Tabel 3.13 Norma Kategorisasi ................................................ 58
Tabel 3.14 Norma Kategorisasi Tes Karakter Kerjasama
Siswa Kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1
Klaten Tahun Ajaran 2016/2017 ............................ 60
Tabel 3.15 Norma Kategorisasi Tes
Karakter Berdasarkan SkalaPenilaian
DiriSiswa ................................................................ 60
Tabel 4.1 Distribusi Peningkatan Karakter Kerjasama .......... 74
Tabel 4.2 Uji Sample Berpasangan Pre dan Post TestSiswa
Kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten
Tahun Ajaran 201602017 ....................................... 76
Tabel 4.3 Uji Sample Berpasangan Pre dan Siklus 1
TestSiswaKelas VII D SMP Pangudi Luhur 1
Klaten Tahun Ajaran 2016/2017 ........................... 78
Tabel 4.4 Uji Sample Berpasangan Pre dan Siklus 2Siswa
Kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten
Tahun Ajaran 201602017 ....................................... 79
Tabel 4.5 Uji Sample Berpasangan Pre dan Siklus 3Siswa
Kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten
Tahun Ajaran 201602017 ....................................... 80
Tabel 4.6 Uji Sample Berpasangan Siklus 1 dan
Siklus 2Siswa Kelas VII D SMP Pangudi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Luhur 1 Klaten Tahun Ajaran 201602017 ............ 82
Tabel 4.7 Uji Sample Berpasangan Siklus 1 dan
Siklus 3Siswa Kelas VII D SMP Pangudi
Luhur 1 Klaten Tahun Ajaran 201602017 ............. 83
Tabel 4.8 Uji Sample Berpasangan Siklus 2 dan
Siklus 3Siswa Kelas VII D SMP Pangudi Luhur
1 KlatenTahun Ajaran 201602017 ......................... 85
Tabel 4.9 Peningkatan Karakter KerjasamaPada Setiap
SiklusImplementasi Pendidikan Karakter .............. 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 ............................................................................... 27
Gambar 3.1 ............................................................................... 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Peningkatan Rata-rata Skor Pre dan Post
Test KarakterKerjasama Siswa ............................................ 73
Grafik 4.2 Profil Peningkatan Karakter Kerjasama Berdasarkan
Pre Test dan Post Test ......................................................... 75
Grafik 4.3 Peningkatan Karakter Kerjasama Siswa Setiap Siklus .......... 89
Grafik 4.4 Perkembangan Perilaku yang Diamati .................................. 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Satuan Layanan Bimbingan Peduli Terhadap Sesama .... 101
Lampiran 2 Satuan Layanan Bimbingan Menghargai Orang Lain ..... 107
Lampiran 3 Satuan Layanan Bimbingan Kerjasama .......................... 112
Lampiran 4 Instrumen Tes Karakter Kerjasama ................................. 117
Lampiran 5 Instrumen Skala Penilaian Diri Karakter Kerjasama ....... 125
Lampiran 6 Tabulasi Data ................................................................... 127
Lampiran 7 Hasil Post Test Skala Penilaian Diri
Karakter Kerjasama ......................................................... 130
Lampiran 8 Skala Penilaian Diri Pra Tindakan................................... 134
Lampiran 9 Skala Penilaian Diri Siklus 1 ........................................... 138
Lampiran 10 Skala Penilaian Diri Siklus 2 ........................................... 142
Lampiran 11 Skala Penilaian Diri Siklus 3 .......................................... 146
Lampiran 12 Hasil Uji Validitas Pre- Test ............................................ 150
Lampiran 13 Hasil Uji Validitas Skala Penilaian Diri .......................... 153
Lampiran 14 Reliabilitas Item Tes Karakter Kerjasama ....................... 157
Lampiran 15 Reliabilitas Skala Penilaian Diri
Karakter Kerjasama ......................................................... 159
Lampiran 16 Uji Sample Berpasangan Pre dan Pos Test Siswa Kelas
VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten
Tahun Ajaran 2016/2017 ................................................. 160
Lampiran 17 Pedoman Observasi .......................................................... 158
Lampiran 18 Dokumentasi Kegiatan ..................................................... 159
Lampiran 19 Izin Penelitian .................................................................. 161
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan secara berurutan mengenai latar belakang,
identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan batasan istilah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan bagian terpenting bagi bangsa Indonesia dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa supaya menjadi bangsa yang lebih
berkarakter serta mampu menjadikan Negara Indonesia sebagai Negara yang
maju dan tetap berbudi luhur. Maka dalam hal ini Indonesia memiliki rumusan
tujuan pendidikan Nasional Indonesia dalam UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 3
tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pernyataan tersebut dapat menjadi tolok ukur bagi setiap bangsa
dalam meningkatkan karakter dan mencerdaskan kehidupan bangsa
Indonesia. Namun pada kenyataannya rumusan tujuan pendidikan nasional
tersebut tidak semua diterapkan dalam dunia pendidikan seperti di sekolah
terutama dalam membentuk watak bangsa yang bermartabat sehingga
dapat mempengaruhi pembentukan karakter siswa.
Karakter berarti sifat pribadi yang relatif stabil pada diri setiap
individu yang menjadi landasan bagi penampilan perilaku dalam standar
nilai dan norma yang tinggi. Pembentukan karakter dibentuk melalui
pengembangan unsur-unsur harkat dan martabat manusia (HMM) yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
secara keseluruhan bersesuaian dengan nilai-nilai luhur pancasila.
(Prayitno, 2011)
Seseorang memiliki sifat dan pembawaannya masing-masing yang
menunjukkan bagaimana identitasnya, kondisi tersebut telah terbentuk
dalam diri seseorang dan sulit untuk diubah karena sudah menjadi tolok
ukur bagi seseorang didalam aktivitas maupun sosialisasi di kehidupan
sehari-hari. Karakter dibentuk berdasarkan nilai-nilai luhur pancasila
sebagai pandangan hidup dan jalan hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara serta menjadi benang merah dalam kehidupan yang berkarakter.
Pemerintah sudah membuat pedoman dalam pelaksanaan
Pendidikan Karakter terintegrasi yakni Pedoman Pendidikan Karakter di
SMP yang dikeluarkan Direktorat Pembinaan SMP tahun 2010. Namun
dalam penerapannya pendidikan karakter di sekolah belum terlaksana
secara mendalam. Barus (2015) menyatakan bahwa 36,4% dari 653 siswa
SMP di 5 kota ditemukan masih pada katagori kurang baik hanya 12,3%
yang masuk pada kategori baik dengan capaian skor ≥ 7 pada skala
stannine. Hasil penelitian tersebut jelas membuktikan bahwa implementasi
pendidikan karakter belum terlaksana dengan baik dan masih
membutuhkan perbaikan dalam dunia pendidikan.
Pendidikan karakter penting ditanamkkan di sekolah karena dapat
membantu para siswa dalam mengembangkan potensi kebajikan secara
maksimal dan mewujudkannya dalam perilaku, pikiran, hati, perkataan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
serta perbuatan yang baik secara nyata. Dengan karakter yang kuat dan
baik, para siswa diharapkan mampu menghadapi tantangan yang muncul
dari derasnya arus globalisasi sekaligus mampu menjadikannya sebagai
peluang untuk berkembang dan berkontribusi bagi masyarakat luas. (Raka,
2011)
Sejalan dengan pemaparan diatas bahwa pendidikan karakter
memiliki peran yang cukup penting dalam kehidupan manusia sehingga
dapat membentuk pribadi yang memiliki potensi kebajikan secara
maksimal yang mampu membatasi diri dalam kemajuan globalisasi
sehingga tidak terjerumus ke dalam derasnya arus globalisasi yang
menyebabkan penyimpangan moral.
Pelaksanaan pendidikan karakter di SMP Pangudi Luhur 1 Klaten
diterapkan dengan karakter kepangudiluhuran yang melipti 10 keutamaan
yakni, 1) Percaya Kepada Tuhan, 2) Rendah Hati, 3) Teladan Baik, 4)
Mencintai Para Bruder (murid/sesama), 5) Saleh, 6) Sikap Bijaksana, 7)
Lembut Hati, 8) Tabah Hati, 9) Kebijaksanaan dan Berpengetahuan, 10)
Semangat dan Keteguhan Hati. Nampaknya dalam butir-butir 10 karakter
keutamaan di SMP Pangudi Luhur 1 Klaten masih belum mencakup unsur
karakter kerjasama .
Menurut hasil pengamatan peneliti pada saat melaksanakan praktek
lapangan magang BK 3 di SMP Pangudi Luhur 1 Klaten terlihat bahwa
karakter kerja sama belum diterapkan dengan maksimal. Hal tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
dapat dilihat ketika siswa beraktivitas di sekolah siswa mendapatkan tugas
yang harus diselesaikan bersama kelompok, banyak siswa yang bekerja
sendiri lebih asik mengerjakannya sendiri tanpa melibatkan teman
kelompoknya, fokus dengan kelompok lain misalnya menganggu teman
yang berbeda kelompok, bahkan beberapa siswa bersikap pasif dan tidak
membantu teman kelompoknya menyelesaikan tugas, terjadi perbedaan
pendapat yang terkadang membuat perselisiahan dalam kelompok.
Berdasarkan wawancara dengan guru BK SMP Pangudi Luhur 1
Klaten kurangnya karakter kerjasama pada siswa nampak dari hubungan
pertemanan siswa yang masih berkelompok. Siswa masih belum bisa
berbaur dengan semua teman, siswa cenderung pilih memilih dalam
berteman. Contohnya ketika membentuk kelompok siswa masih sering
menolak jika berada dalam satu kelompok dengan teman yang tidak
disenanginya. Saat bekerja menyelesaikan tugas dalam kelompok beberapa
siswa nampak tidak terlibat dalam mengerjakan tugas kelompok hanya
satu atau dua orang yang dominan dalam mengerjakan tugas sedangkan
yang lain sibuk mengobrol dan menganggu teman kelompok lain,
perbedaan pendapat juga kerap menjadi persoalan saat siswa berada di
dalam kelompok hal tersebut menyebabkan perdebatan antar anggota satu
kelompok. Ketika jam istirahat siswa masih terlihat berkelompok tidak
berbaur dengan semua teman-teman.
Kurangnya penanaman karakter kerjasama pada setiap siswa dapat
memberikan dampak yang kurang baik bagi perkembangan pribadi-sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
siswa. Siswa yang tidak dapat bekerjasama akan mengalami kesulitan
menyesuaikan diri dengan lingkungan dan siswa lainya, sehingga siswa
akan cenderung menjadi individu yang pendiam, tidak pandai bergaul serta
di kucilkan teman-temannya, siswa cenderung menjadi pribadi yang egois
dan tidak memperdulikan orang-orang di sekitarnya dan siswa akan
mengalami kesulitan jika bekerja di dalam tim (kelompok).
Pembelajaran di sekolah sebaiknya tidak hanya memberikan model
pembelajaran secara mandiri bagi siswa pihak sekolah juga dapat
menerapkan model pembelajaran yang melibatkan kerjasama antar siswa.
Kerjasama sangat penting bagi perkembangan sosial siswa selain itu
dengan bekerja sama siswa akan lebih mudah bersosialisasi dengan siswa
lainnya, membangun kepercayaan dalam diri siswa terhadap siswa lain,
menumbukan kekompakan, menghindarkan perselisihan antar siswa,
menghindarkan siswa dari sifat yang egois, memumbuhkan rasa
kepedulian terhadap siswa lain, mampu menyelesaikan suatu pekerjaan
bersamasama dan menumbuhkan kepedulian dalam diri siswa. Pihak
sekolah masih kurang memperhatikan kebutuhan siswa dalam
menanamkan pentingnya bekerjasama antar siswa. Sedangkan, sekolah
adalah wadah yang tepat bagi siswa untuk mengembangkan karakter
kerjasama dalam diri siswa karena di sekolah siswa bertemu dan bersama-
sama dengan siswa lainnya, dalam kesempatan ini siswa dapat dilatih
untuk menumbuhkan karaker kerjasama antar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Metode proyek adalah model pembelajaran yang melibatkan suatu
proyek dalam proses pembelajaran. Proyek yang dikerjakan oleh siswa
dapat berupa proyek perseorangan atau kelompok dan dilaksanakan dalam
jangka waktu tertentu secara kolaboratif, menghasilkan sebuah produk
kemudian hasilnya ditampilkan atau dipresentasikan. Penekanan
pembelajaran ini terletak pada aktivitas siswa untuk memecahkan masalah
dengan menerapkan ketrampilan meneliti, mnganalisis, membuat, hingga
mempresentasikan produk pembelajaran berdasarkan pengalaman nyata.
Metode proyek yang di kerjakan oleh kelompok sangat bermanfaat bagi
peningkatan karakter kerjasama siswa karena dalam pelaksanaannya siswa
bekerja bersama-sama dengan siswa lain untuk menyelesaikan suatu
tugas/produk yang dibuat. Hal tersebut mampu mendorong siswa untuk
bertanggung jawab dan selalu berkomunikasi dengan rekan di dalam
kelompknya.
Berdasarkan pemaparan dan situasi diatas, maka peneliti tertarik dan
bergerak hatinya untuk mengangkat judul “Peningkatan Karakter
Kerjasama Siswa Melalui Layanan Bimbingan Klasikal Dengan Metode
Proyek (Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling pada Siswa Kelas
VII SMP Pangudi Luhiur 1 Klaten Tahun Ajaran 2016/2017)”
B. Identifikasi masalah
Dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas, dapat
diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Nilai karakter pada diri siswa semakin mengalami kemunduran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Kurangnya penerapan pendidikan karakter pada siswa di sekolah
3. Pelaksanaan pendidikan karakter yang masih belum terlaksana dengan
baik
4. Karakter pada individu saat ini kurang mencerminkan jati diri yang
baik
5. Siswa sulit membangun relasi dengan siswa lain di sekolah sehingga
menyebabkan siswa sulit untuk diajak berkerjasama
6. Kurangnya menanamkan karakter kerjasama menimbulkan dampak
yang kurang baik bagi perkembangan pribadi-sosial siswa
7. Siswa cenderung menjadi pribadi yang memiliki perilaku egois dan
bersikap tidak memperdulikan orang-orang di sekitarnya
8. Siswa sulit untuk bekerjasama didalam kelompok
C. Pembatasan Masalah
Bertolak dari pengidentifikasian masalah di atas, peneliti mencoba
untuk memberi pembatasan pada point 5,6 dan 8. Dalam penelitian ini,
fokus kajian diarahkan pada Peningkatan Karakter Kerjasama Siswa
Melalui Layanan Bimbingan Klasikal Berbasis Metode Proyek guna
meningkatkan karakter kerjasama pada siswa kelas VII SMP PANGUDI
LUHUR 1 KLATEN
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dipaparkan di atas,
dapat dirumuskan permasalahan sebagai fokus utama penelitian ini
selanjutnya.
1. Apakah karakter kerja sama siswa dapat ditingkatkan antar sebelum dan
sesudah implementasi layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
metode proyek pada siswa kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten
tahun ajaran 2016/2017?
2. Apakah karakter kerja sama meningkat secara signifikan melalui layanan
bimbingan klasikal dengan penerapan pendekatan metode proyek?
3. Seberapa tinggi peningkatan hasil implementasi pendidikan karakter kerja
sama melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan metode
proyek pada siswa kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten tahun ajaran
2016/2017 antar siklus?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut:
1. Meningkatkan karakter kerjasama melalui layanan bimbingan klasikal
dengan pendekatan metode proyek pada siswa kelas VII SMP Pangudi
Luhur 1 Klaten sebelum dan sesudah mendapatkan layanan bimbingan
klasikal
2. Mengukur signifikansi peningkatan karakter kerjasama melalui
layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan metode proyek di SMP
Pangudi Luhur 1 Klaten
3. Menganalisis peningkatan karakter kerjasama antar siklus pada siswa
kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Klaten layanan bimbingan klasikal
dengan metode proyek
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian memberikan sumbangan bagi
ilmu pengetahuan dalam bidang Bimbingan dan Konseling, terkait
peningkatan karakter kerjasama dengan menggunakan metode
proyek dalam pemberian layanan bimbingan pribadi sosial.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru BK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam upaya
peningkatan karakter kerjasama bagi siswa-siswi. Supaya guru BK
dapat menanamkan kerjasama dalam diri siswa
b. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini memiliki tujuan supaya dapat meningkatkan
karakter kerjasama antara siswa satu dengan yang lainnya,
sehingga mereka dapat berkembang secara optimal.
c. Bagi Peneliti
Pada penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi peneliti
untuk membagikan ilmu yang telah peneliti dapatkan selama
menempuh pendidikan di program studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
G. Definisi Istilah
1. Pendidikan karakter adalah upaya penanaman nilai-nilai karakter
kepada siswa yang memiliki komponen pengetahuan, kesadaran atau
kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut sesuai
dengan nilai-nilai yang terkadung didalam pancasila.
2. Karakter kerjasama berarti sikap gotong royong dalam memecahkan
serta menyelesaikan masalah bersama-sama demi mencapai tujuan
yang sama secara bersama-sama
3. Bimbingan klasikal proses pemberian layanan bimbingan dengan
menggunakan suatu topik bahasan tertentu yang diberikan secara
klasikal atau melibatkan seluruh siswa di kelas.
4. Remaja berarti masa dimana seseorang mengalami masa peralihan
anak-anak menjadi pribadi yang dewasa.
5. Metode proyek adalah suatu pengalaman belajar dengan
menghadapkan sebuah masalah yang harus dipecahkan siswa secara
berkelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bab ini memaparkan secara singkat mengenai hakikat pendidikan
karakter, hakikat kerjasama, hakikat bimbingan klasikal.
A. Hakikat Pendidikan Karakter
1. Pengertian Pendidikan Karakter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menurut Raka, dkk (2011) Pendidikan karakter bukanlah hal
baru dalam sejarah manusia. Sejak dahulu sebelum ada lembaga
pendidikan formal yang bernama sekolah seperti saat ini, pendidik
sudah berusaha mendidik anak-anak mereka menjadi anak yang baik
menurut norma-norma yang berlaku dalam budaya mereka. Lembaga-
lembaga pendidikan saat ini lebih memusatkan perhatian pada
perkembangan kemampuan dalam ilmu dan teknologi yang terus
berkembang. Sayangnya, upaya untuk lebih baik dalam penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknlogi sering harus dibayar dengan
berkurangnya perhatian terhadap pendidikan karakter.
2. Pengertian Karakter
Menurut Prayitno (2011) karakter adalah sifat pribadi yang
relatif stabil pada diri individu yang menjadi landasan bagi
penampilan perilaku dalam standar nilai dan norma yang tinggi.
Relatif stabil berarti suatu kondisi yang sudah terbentuk dan tidak
mudah diubah. Landasan yaitu, kekuatan yang pengaruhnya sangat
besar/dominan dan menyeluruh terhadap hal-hal yang terkait langsung
dengan kekuatan yang dimaksud. Standar perilaku adalah aktivitas
indvidu atau kelompok dalam bidang dan wilayah (setting) kehidupan.
Standar nilai/norma adalah kondisi yang mengacu kepada kaidah-
kaidah agama, ilmu dan teknologi, hukum, adat dan kebiasaan, yang
tercermin dalam perilaku sehari-hari dengan memiliki indikator imam
dan takwa, pengendalian diri, disiplin, kerja keras dan ulet,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
bertanggung jawab dan jujur, membela kebenaran, kepatutan,
kesopanan dan kesantunan, ketaatan pada aturan, loyal, demokratis,
sikap kebersamaan, musyawarah, dan gotong royong, toleran, tertib,
damai dan anti kekerasan, hemat, konsisten.
3. Komponen Pembentukan Karakter
Menurut Prayitno (2011) menyebutkan karakter dibentuk
melalui pengembangan unsur-unsur harkat dan martabat manusia yang
secara keseluruhan bersesuaian dengan nilai-nilai luhur panasila.
HAM meliputi tiga komponen dasar yaitu hakikat manusia, dimensi
kemanusiaan dan pancadaya kemanusiaan. Hakikat manusia itu
sendiri meliputi lima dimensi, yaitu dimensi kefitrahan ( kebenaran
dan keluhuran), dimensi keindividualan( potensi dan perbedaan),
dimensi kesosialan (komunikasi dan kebersamaan), dimensi
kesusilaan (nilai dan norma), dan dimensi keberagaman (iman dan
takwa). Kelima unsur dimensi tersebut akan mencerminkan karakter
individu. Pancadaya kemanusiaan, meliputi lima potensi dasar yaitu
taqwa, daya cipta, daya rasa, daya karsa, dan daya karya. Melalui
pengembangan seluruh unsur pancadaya inilah individu berkarakter
dibangun.
4. Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter
Kemendiknas (Samani & Hariyanto, 2013) berdasarkan grand
design pendidikan karakter pada tahun 2010 yang mewajibkan setiap
rumusan Standar Kompetensi Lususan (SKL) untuk memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
keterangan terkait karakter yang ingin dikembangkan. Untuk
mencapai SKL, perlu adanya prinsip pengembangan pendidikan
karakter sebagai berikut.
a. Pengembangan nilai-nilai karakter merupakan proses tiada henti,
dimulai dengan siswa memasuki bangku pendidikan hingga dapat
terjun ke masyarakat.
b. Pendidikan karakter dapat tertuang pada semua mata pelajaran baik
pengembangan diri, budaya sekolah serta muatan lokal.
c. Nilai tidak diajarkan, melainkan dikembangkan dan dilaksanakan.
Penanaman nilai-nilai karakter di sekolah hendaknya secara
langsung diinternalisasikan dalam proses belajar. Nilai-nilai
tersebut tidak dijadikan pokok bahasan yang dikemukakan seperti
halnya ketika mengajarkan suatu konsep, materi, teori, prosedur,
atau pun fakta seperti dalam mata kuliah atau pelajaran. Materi
pelajaran biasa digunakan sebagai bahan atau media untuk
mengembangkan nilai-nilai karakter siswa. Oleh karena itu
pendidik tidak perlu mengubah pokok bahasan yang sudah ada
tetapi menggunakan materi pokok bahasan itu untuk
mengembangkan nilai-nilai karakter.
Proses pendidikan dilakukan secara aktif dan menyenangkan.
Prinsip ini menegaskan bahwa proses memahami pendidikan
karakter dilakukan oleh siswa bukan oleh pendidik. Prinsip ini juga
menyatakan bahwa proses pendidikan dilakukan dalam suasana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
belajar yang menimbulkan rasa senang dan tidak indoktrinatif. Hal
ini mengajak para guru untuk merencanakan kegiatan belajar yang
menyebabkan siswamenjadi aktif merumuskan pertanyaan, mencari
dan mengumpulkan informasi, mengolah hingga menumbuhkan
nilai karakter dalam kegiatan belajar di sekolah maupun di luar
sekolah.
5. Tujuan Pendidikan Karakter di Sekolah
Secara spesifik tujuan pendidikan karakter di sekolah
menurut Raka (2011) mencakup:
a. Membantu para siswa secara maksimal dalam mewujudkan sikap dan
kebiasaan yang baik dalam mengembangkan sikap potensi kebajikan.
Seperti halnya baik dalam tingkah laku, baik dalam hati, baik dalam
perkataan dan perbuatan.
b. Menyiapkan siswa menjadi warga Negara (Indonesia) yang baik.
c. Bermodalkan karakter yang baik, para siswa diharapakan
mengembangkan kebajikan dan potensi yang dimiliki sehingga dapat
membangun kehidupan yang baik, berguna dan bermakna.
d. Berbekalkan karakter yang kuat dan baik, siswa mampu menyikapi
dengan baik arus globalisasi serta dapat memanfaatkannya sebagai
kesempatan untuk berkembang dan berperan baik bagi masyarakat
luas.
6. Nilai-nilai Pendidikan Karakter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dalam pendidikan karakter di Indonesia memiliki 18 nilai
karakter yang sudah dirumuskan oleh Kementrian Pendidikan
Nasional (Kemendiknas). 18 nilai karakter ini ditanamkan dalam diri
siswa sebagai upaya membangun karakter bangsa (Suyadi, 2013).
Berikut ini akan dikemukakan 18 nilai karakter versi Kemediknas:
a. Religius, yakni ketaatan dan kepatuhan dalam memahami dan
melaksanakan ajaran agama (aliran kepercayaan) yang dianut,
termasuk dalam hal ini adalah sikap toleran terhadap pelaksanaan
ibadah agama (aliran kepercayaan) lain, serta hidup rukun dan
berdampingan.
b. Jujur, yakni sikap dan perilaku yang mencerminkan kesatuan
pengetahuan, perkataan, dan perbuatan (mengetahui yang benar,
mengatakan yang benar dan melakukan yang benar), sehingga
menjadikan orang yang bersangkutan sebagai pribadi yang dapat
dipercaya.
c. Toleransi, yakni sikap dan perilaku yang mencerminkan penghargaan
terhadap perbedaan agama, aliran keprcayaan, suku, adat, bahasa,
etnis, pendapat, dan hal-hal lain yang berbeda dengan diriny secara
sadar dan terbuka serta dapat hidup tenang ditengah perbedaan
tersebut.
d. Disiplin, yakni kebiasaan dan tindakan yang konsisten terhadap segala
bentuk peraturan atau tata tertib yang berlaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
e. Kerja keras, yakni perilaku yang menunjukkan upaya secara sungguh-
sungguh (berjuang hingga titik darah penghabisan) dalam
menyelesaikan berbagai tugas, permasalahan, pekerjaan, dan lain-lain
dengan sebaik-baiknya.
f. Kreatif, yakni sikap dan perilaku yang mencerminkan inovasi dalam
berbagai segi dalam memecahkan masalah, sehingga selalu
menemukan cara-cara baru, bahkan hasil-hasil baru yang lebih baik
dari sebelumnya.
g. Mandiri, sikap dan perilaku yang tidak tergantung pada orang lain
dalam menyelesaikan berbagai tugas maupun persoalan. Namun hal
ini bukan berarti tidak boleh kerja sama secara kolaboratif, melainkan
tidak boleh melemparkan tugas daan tanggung jawab kepada orang
lain.
h. Demokratis, yakni sikap dan cara berpikir yang mencerminkan
persamaan hak dan kewajiban secara adil dan merata antara dirinya
dengan orang lain.
i. Rasa ingin tahu, yakni cara berpikir, sikap, dan perilaku yang
mencerminkan penasaran dan keingintahuan terhadap segala hal yang
dilihat, didengar, dan dipelajari secara lebih mendalam.
j. Semangat kebangsaan atau nasionalisme, yakni sikap dan tindakan
yang menempatkan kepentingan bangsa dan Negara diatas
kepentingan pribadi atau individu dan golongan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
k. Cinta tanah air, yakni sikap dan perilaku yang mencerminka rasa
bangga, setia, peduli, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya, sehingga tidak mudah
menerima tawaran bangsa lain yang dapat merugikan bangsa sendiri.
l. Menghargai prestasi, yakni sikap terbuka terhadap prestasi orang lain
dan mengakui kekurangan diri sendiri tanpa mengurangi semangat
berprestasi yang lebih tinggi.
m. Komunikatif, senang bersahabat dan proaktif, yakni sikap dan
tindakan terbuka terhadap orang lain melalui komunikasi yang santun
sehingga tercipta kerja sama secara kolaboratif dengan baik.
n. Cinta damai, yakni sikap dan perilaku yang mencerminkan suasana
damai, aman, tenang, dan nyaman atas kehadiran dirinya dalam
komunitas atau masyarakat tertentu.
o. Gemar membaca, yakni kebiasaan dengan tanpa paksaan untuk
menyediakan waktu secara khusus guna membaca berbagai informasi,
baik buku, jurnal, majalah, koran, dan sebagainya, sehingga
menimbulkan kebijakan bagi dirinya.
p. Peduli lingkungan, yakni sikap dan tindakan yang selalu berupaya
menjada dan melestarikan lingkungan sekitar.
q. Kerja sama, yakni sikap dan perbuatan yang mencerminkan
kepedulian terhadap orang lain maupun masyarakat yang
membutuhkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
r. Tanggung jawab, yakni sikap dan perilaku seseorang dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya, baik yang berkaitan dengan
diri sendiri, sosial, masyarakat, bangsa, negara maupun agama.
7. Meningkatkan Keefektifan Pendidikan Karakter di Sekolah
Dalam meningkatkan efektifitas sekolah dalam pendidikan
karakter diperlukan perubahan. Selain perubahan dari lingkungan
sekolah juga dibutuhkan perubahan dari lingkungan sekitar yang dapat
mempengaruhi proses dan hasil dari pendidikan di sekolah; disini
termasuk perubahan pada lembaga-lembaga yang membuat dan
melaksanakan kebijaksanaan pendidikan di pusat dan di daerah
perubahan yang diperlukan mencakup berbagai aspek, dari perubahan
cara pandang, pengembangan kapabilitas kepala sekolah dan guru,
serta perubahan cara menilai keberhasilan pendidikan.
8. Faktor-faktor Pendukung Pendidikan Karakter
Zubaedi (2012) memaparkan terdapat beberapa faktor
pendukung pendidikan karakter, yaitu:
a. Insting (naluri)
Insting merupakan seperangkat tabiat yang dibawa manusia sejak lahir.
Insting memiliki corak refleksi sikap, tindakan, dan perbuatan manusia
dimotivasi oleh potensi kehendak yang dimotori oleh naluri seseorang.
b. Adat atau kebiasaan
Adat atau kebiasaan adalah perbuatan yang dikerjakan secara berulang
sehingga menjadi mudah melakukannya. Tindakan yang dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
secara berulang-ulang hingga menjadi kebiasaan, seperti berpakaian,
makan, mandi, tidur, berolahraga.
c. Keturunan
Secara langsung atau tidak langsung faktor keturunan yang diturunkan
oleh kedua orang tua sangat mempengaruhi pembentukan karakter
seseorang. Misalnya, pantulan sifat-sifat dari orang tua yang menurun
kepada anak.
d. Lingkungan
Lingkungan sebagai lingkup yang membentuk corak sikap dan tingkah
laku seseorang.
B. Hakikat Kerjasama
1. Pengertian Kerjasama
Kerjasama merupakan bentuk proses sosial yang memiliki
aktivitas tertentu yang ditunjukan untuk mencapai tujuan bersama
dengan saling membantu dan saling memahami terhadap aktivitas
masing-masing. Roucek dan Warren (Abdulsyani, 2012: 74)
mengatakan bahwa kerja sama berarti bekerja bersama-sama untuk
mecapai tujuan bersama. Kerja sama melibatkan pembagian tugas,
dimana setiap orang mengerjakan setiap pekerjaan yang merupakan
tanggung jawab demi tercapainya tujuan bersama. Menurut Charles
Horton Cooley (Abdulsyani, 2012: 74), kerja sama timbul apabila
seseorang menyadari bahwa mereka yang bersamaan mempunyai
cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
memenuhi kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya
organisasi merupakan fakta yang paling penting dalam kerja sama
yang berguna. Pada dasarnya kerja sama dapat terjadi apabila
seseorang atau sekelompok orang dapat memperoleh keuntungan
atau manfaat dari orang atau kelompok lainnya; demikian pula
sebaliknya.
. Kerjasama juga menuntut interaksi antara beberapa pihak.
Menurut Soerjono Soekanto (2006: 66) kerjasama merupakan
suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk
mencapai tujuan tertentu. Pendapat tersebut sudah jelas
mengatakan bahwa kerjasama merupakan bentuk hubungan antara
beberapa pihak yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan
bersama.
Dapat disimpulkan bahwa kerjasama adalah sikap
penyelesaian dan pemecahan masalah yang dilakukan secara
bersama-sama demi mencapai tujuan yang sama.
2. Indikator Kerjasama
Indikator Kerjasama Nurul Zuriah (2011: 14) mengemukakan
bahwa dalam kerjasama siswa termasuk belajar bersama,
diperlukan penyesuaian emosional antara siswa satu dengan yang
lain. Sedangkan Syaiful Bahri Djamarah (2000: 7) berpendapat
bahwa dalam suatu kerjasama, siswa akan menyadari kekurangan
dan kelebihan yang dimilikinya, saling membantu dengan ikhlas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan tanpa ada rasa minder, serta persaingan yang positif untuk
mencapai prestasi belajar yang optimal. Radno Harsanto (2007: 44)
memiliki pandangan bahwa kerjasama siswa dapat terlihat dari
belajar bersama dalam kelompok. Belajar bersama dalam
kelompok akan memberikan beberapa manfaat. Manfaat tersebut
mengindikasikan adanya prinsip kerjasama. Manfaat dari adanya
belajar bersama dalam kelompok antara lain: 1) Belajar bersama
dalam kelompok akan menanamkan pemahaman untuk saling
membantu. 10 2) Belajar bersama akan membentuk kekompakan
dan keakraban. 3) Belajar bersama akan meningkatkan kemampuan
berkomunikasi dan menyelesaikan konflik. 4) Belajar bersama
akan meningkatkan kemampuan akademik dan sikap positif
terhadap sekolah. 5) Belajar bersama akan mengurangi aspek
negatif kompetisi.
3. Pelaksanaan Kerjasama
Pelaksanaan Kerjasama dan sistem informasi pendidikan dapat
dilakukan dengan menempuh tahapan yaitu: tahap penjajakan, tahap
penanda tangan kerjasama, tahap penyusunan program, tahap
pelaksanaan, tahap evaluasi, dan tahap pelaporan. Ada beberapa cara
yang dapat menjadikan kerjasama dapat berjalan dengan baik dan
mencapai tujuan yang telah disepakati oleh dua orang atau lebih
tersebut yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
1) Saling terbuka, dalam sebuah tatanan kerjasama yang baik
harus ada komasi yang komunikatif antara dua orang yang
berkerjasama atau uniklebih.
2) Saling mengerti, kerjasama berarti dua orang atau lebih
bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan, dalam proses
tersebut, tentu ada, salah satu yang melakukan kesalahan
dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang
dihadapkan.
4. Faktor Penghambat Kerjasama
Sekumpulan orang belum tentu merupakan suatu tim.
Orang- orang dalam suatu kelompok tidak secara otomatis dapat
bekerjasama.sering kali tim tidak dapat berjalan sebagaimana yang
di harapkan penyebab adalah sebagai berikut:
a. Identifikasi pribadi anggota tim
Sudah merupakan hal yang alamiah bila seseorang ingin
tahu apakah mereka cocok di suatu organisasi, termasuk di dalam
suatu tim. Orang menghawatirkan hal-hal seperti kemungkinan
menjadi outseder, pergaulan dengan anggota lainnya, faktor
pengaruh dan saling percaya antar tim .
b. Hubungan antar anggota tim
Agar setiap anggota dapat bekerjasama,mereka saling
mengenal dan berhubungan. Untuk itu dibutuhkan waktu bagi
anggota nya untuk saling bekerjasama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Identitas tim di dalam organisasi.
Faktor ini terdiri dari dua aspek: (1) kesesuaian atau
kecocokan tim di dalam organisasi dan (2) pengaruh
keanggotaan tim tertentu terhadap hubungan dengan anggota.
7. Aspek-aspek Kerjasama
Ada 3 aspek dalam pencapaian tujuan diantaranya adalah :
a. Saling ketergantungan
diperlukan di antara para nggota tim dalam hal ini informasi,
sumber daya, pelaksanaan tugas dan dukungan. Adanya
ketergantungan dapat memperkuat kebersamaan tim
b. konfrontasi atau konflik
Perbedaan pendapat adalah hal yang wajar. Oleh karna itu
dibutuhkan keterampilan dalam penerimaan perbedaan
pendapat dan menyampaikan ketidaksetujuan terhadap
pendapat orang lain tanpa harus menyakiti orang lain.
c. Penjajaran
Anggota tim harus bersedia menyisihkan sikap
individualismenya dalam rangka mencapai rangka misi
bersama.
C. Hakikat Bimbingan Klasikal
1. Pengertian Bimbingan Klasikal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Bimbingan klasikal adalah sejumlah siswa atau mahasiswa
yang berkumpul bersama untuk melakukan kegiatan bimbingan. Di
dalam kelompok terdiri dari mereka yang sudah tergabung dalam
suatu kegiatan. (Winkel dan Hastuti, 2006)
2. Tujuan Bimbingan Klasikal
Menurut Suciati (2005) mengungkapkan bahwa bimbingan
klasikal diklasifikasi dalam beberapa tujuan sebagai berikut:
a. Tujuan bimbingan klasikal pada aspek kognitif
Kemampuan berpikir mencakup kemampuan intelektual sederhana
yakni mengingat sampai kemampuan memecahkan masalah.
Secara hirarkis tujuan bimbingan klasikal pada aspek kognitif dari
tingkatan paling rendah meliputi: pengetahuan, pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.
b. Tujuan bimbingan klasikal pada aspek afektif
Dengan mengunakan perasaan, emosi, sistem nilai, dan sikap yang
menunjukkan penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu. Secara
hirarkis tujuan bimbingan klasikal pada aspek afektif dari tingkatan
paling rendah meliputi: penerimaan, partisipasi, penentuan sikap,
pembentukan organisasi sistem nilai dan pembentukan pola hidup.
c. Tujuan bimbingan klasikal pada aspek psikomotor
Ketrampilan motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh atau
tindakan yang memerlukan koordinasi syaraf dan otot. Secara
hirarkis tujuan bimbingan klasikal pada aspek psikomotor dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tingkatan paling rendah meliputi: persepsi, kesiapan, gerakan
terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola
gerakan dan kreativitas.
3. Manfaat Bimbingan Klasikal
Bimbingan klasikal merupakan sarana untuk menunjang
perkembangan yang optimal bagi siswa. Siswadiharapkan dapat
mengambil manfaat yang sebanyak mungkin dari pelayanan
bimbingan klasikal. Manfaat bimbingan klasikal menurut
Depdiknas, Bimbingan dan Konseling(2004) antara lain sebagai
berikut.
a. Siswa semakin memahami dirinya sendiri seperti bakat,
minat, sifat, sikap kemampuan, kebiasaan, perasaan, tingkah
laku dan lain sebagainya.
b. Siswa semakin bersikap baik dan berhasil dalam proses
bersosialisasi terhadaporang lain atau lingkungannya.
c. Siswa semakin tertarik, termotivasi dan berminat untuk
belajar, lebih giat sehingga hasil belajarnya menjadibaik.
d. Siswa semakin mampu menyelesaikan masalahnya dan
mengambil keputusansendiri dalam hidupnya, serta mampu
merencanakan kegiatan-kegiatan yang berguna untuk
pengembangan hidupnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
e. Siswa semakin mampu mengembangkan nilai dan sikap
secara menyeluruh, sertaperasaan sesuai denganpenerimaan
diri.
f. Siswa semakin mampu menerima dan memahami tingkah
laku manusia.
g. Siswa semakin mampu untuk mempersiapkan diri dalam
menghadapi masadepannya.
Manfaat pelayanan bimbingan klasikal dapat berbeda antara
siswa yang satu dengan yang lainnya. Bisa jadi ada siswa yang
sangat merasakan manfaat pelayanan bimbingan klasikal yang
diterimanya, ada juga yang kurang merasakan manfaatnya. Ini
tergantung pada pengalaman siswa sendiri dalam mengikuti proses
pelayanan bimbingan klasikal di sekolahnya
D. Hakikat Metode Proyek
1. Pengertian Metode Proyek
Menurut Moeslichatoen (2004:137) metode proyek adalah salah
satu cara pemberian pengalaman belajar dengan menghadapkan anak
dengan persoalan sehari-hari yang harus dipecahkan secara berkelompok.
Metode peoyek berasal dari gagasan John Dewey tentang konsep “learning
by doing” yakni proses perolehan hasil belajar dengan mengerjakan
tindakan-tindakan tertentu sesuai dengan tujuannya, terutama proses
penguasaan anak tentang bagaimana melakukan sesuatu pekerjaan yang
terdiri atas serangkaian tingkah laku untuk mencapai tujuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Merode proyek berasal dari gagasan Jhon Dewey tentang konsep
“learning by doing” yakni proses perolehan hasil belajar dengan
mengerjakan tindakan-tindakan tertentu sesuai dengan tujuannya, terutama
proses penguasaan anak tentang bagaimana melakukan suatu pekerjaan
yang terdiri atas suatu serangkaian tingkah laku untuk mencapai tujuan
(Moeslichatoen, 2004:137). Menurut hasil penelitian Kolb dalam
Moeslichatoen, (2004:137) terdapat hubungan yang erat antara proses
memperoleh pengalaman yang sebenarnya dengan pendidikan.
2. Prinsip-Prinsip Penggunaan Metode Proyek
Prinsip yang mendasri pembelajaran berbasis proyek adalah adalah sebagai
berikut:
a) Pembelajaran berpusat pada siswa yang melibatkan tugas-tugas pada
kehidupan nyata untuk memperkaya pembelajaran
b) Tugas proyek menekankan pada kegiatan penelitian berdasarkan suatu
topik atau tema yang telah ditentukan dalam pembelajaran.
Pembelajaran model ini lebih tepat dan praktis apabila diterapkan di
laboratorium
c) Penyelidikan atau eksperimen dilakukan secara autentik dan
menghasilkan produk nyata yang telah dianalisis dan dikembangkan
berdasarkan tema atau topik yang disusun dalam bentuk produk (hasil
karya)
d) Kurikulum. PBP tidak seperti pada kurikulum tradisional karena
memerlukan suatu strategi sasaran di mana proyek sebagai pusat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
e) Responsibility. PBP menekankan responsibility dan answerability
para siswa ke diri dan panutannya
3. Keunggulan Metode Proyek
Pelaksanaan PBP dapat memberi peluang pada peserta didik untuk
bekerja mengkonstruksi tugas yang diberikan guru yang puncaknya dapat
menghasilkan produk karya peserta didik. Keunggulan Pembelajaran
Berbasis Proyek (PBP) diantaranya adalah sebagai berikut.
a) Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru dalam
pembelajaran.
b) Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan
masalah.
c) Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah
yang kompleks dengan hasil produk nyata berupa barang atau jasa.
d) Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta didik
dalam mengelola sumber/bahan/alat untuk menyelesaikan tugas.
e) Meningkatkan kolaborasi peserta didik khususnya pada PBP yang
bersifat kelompok.
f) Peserta didik membuat keputusan dan membuat kerangka kerja.
g) Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan
sebelumnya.
h) Peserta didik merancang proses untuk mencapai hasil.
i) Peserta didik bertanggung jawab untuk mendapatkan dan
mengelola informasi yang dikumpulkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
j) Peserta didik melakukan evaluasi secara kontinu.
k) Peserta didik secara teratur melihat kembali apa yang mereka
kerjakan.
l) Hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya.
m) Kelas memiliki atmosfer yang member toleransi kesalahan dan
perubahan
E. Kerangka Berpikir
Siswa belum maksimal menanamkan karakter kerja sama dalam
dirinya sehingga penanaman karakter tersebut perlu ditingkatkan melalui
pendidikan karakter. Pendidikan karakter yang diimplementasikan pada
sekolah formal dan secara khusus pada jenjang SMP belum terlaksana
secara mendalam hanya mampu memberikan nilai-nilai tataran kognitif.
Maka pendidikan karkter diimplementasikan dalam layanan bimbingan
klasikal dengan pendekatan metode proyek melalui beberapa tahap.
Pendekatan metode proyek diberikan dalam layanan bimbingan klasikal.
Tahap penetuan proyek diberikan ketika dimulainya proses awal pada
dinamika kelompok yakni dalam pemberian intruksi kepada siswa.
perancangan langkah-langkah penyelesaian proyek muncul pada saat
proses dinamika kelompok dimulai. Penyusunan jadwal penyelesaian
tersebut ditargetkan pada proses awal dinamika. Proses penyelesaian
proyek dengan fasilitas dan monitoring guru dilaksanakan pada proses
dinamika akan berakhir guru memberikan motivasi kepada siswa dalam
kegiatan ini guru mulai mengamati karakter kerja sama siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Penyelesaian laporan dan presentasi hasil proyek dilaksanakan pada akhir
dinamika kelompok. Evaluasi proses dan hasil proyek dilakukan ketika
guru memberikan kesimpulan pada akhir kegiatan. Peningkatan karakter
kerja sama berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan
metode proyek diharapkan mampu meningkatkan kreativitas dan
kolaborasi karakter kerja sama siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
F. Hipotesis
Hi : Karakter kerja sama pada siswa kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1
Klaten tahun ajaran 2016/2017 secara signifikan tidak dapat
ditingkatkan melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan
metode proyek
Ho : Karakter kerja sama pada siswa kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1
Klaten secara signifkan dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan
klasikal dengan pendekatan metode proyek
BAB III
METODE PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bab ini memaparkan jenis dan desain penelitian, setting (lokasi,
waktu, tempat, subjek penelitian, setting penelitian), prosedur penelitian
(deskripsi siklus penelitian), teknik dan instrumen pengumpulan data,
validitas dan reliabilitas instrumen serta teknik analisis data.
A. Jenis dan Desain Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini mengunakan penelitian tindakan bimbingan dan
konseling (PTBK). Penelitian tindakan bimbingan dan konseling
merupakan bagaian dari proses pengkajian masalah pemberian layanan
bimbingan di dalam kelas dan upaya memecahkan masalah tersebut dengan
cara melakukan berbagai tindakan langsung yang sesuai (Hidayat &
Badrujaman, 2012). Jenis penelitian PTBK ini merupakan penelitian yang
mengkaji masalah karakter kerja sama yang masih rendah sehingga ingin
ditingkatkan melalui tindakan bimbingan klasikal. Tindakan tersebut
menggunakan pendekatan metode proyek untuk meningkatkan karakter
kerja sama pada siswa kelas VII D SMP Pangudi 1 Klaten.
2. Desain Penelitian
Desain PTBK ini mengunakan prosedur menurut Kemmis dan
McTaggart (Hidayat & Badrujaman, 2012). Desain ini memiliki tujuan
dalam meningkatkan dan mengetahui sejauh mana keberhasilan
implementasi model pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
klasikal dengan pendekatan metode proyekdalam meningkatkan
karakter kerja sama pada siswa kelas VIID SMP Pangudi Luhur 1
Klaten tahun ajaran 2016/2017. Prosedur pelaksanaan penelitian
tindakan dalam bimbingan dan konseling dipaparkan sebagai berikut :
Gambar 2.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis &
Mc Taggart
Penelitian tindakan bimbingan dan konseling ini memiliki empat
proses tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi yang dirangkumdalam satu siklus. Tahap pertama perencanaan
yaitu menyusun langkah-langkah tindakan dengan menyesuaikan
PELAKSANAAN
SIKLUS 1 PERENCANAAN PENGAMATAN
REFLEKSI
PELAKSANAAN
SIKLUS 2 PERENCANAAN PENGAMATAN
REFLEKSI
PELAKSANAAN
PERENCANAAN SIKLUS 3
PENGAMATAN
REFLEKSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
permasalahan yang akan diteliti oleh peneliti. Peneliti menyusun
Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) serta jadwal pelaksanaan
tindakan. Selain itu peneliti juga menyiapkan alat dan bahan yang
diperlukan selama melaksanakan PTBK yakni menyusun instrumen dan
pedoman observasi.
Tahap kedua yakni melakukan pelaksanaan. Peneliti memberikan
tindakan bimbingan dan konseling berdasarkan RPL yang sudah dibuat
pada tahap perencanaan. Pada tahap ini, pokok permasalahan yang
diteliti adalah pengembangan karakter Kerja Sama pada siswa kelas VII
D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten Tahun Ajaran 2016/2017 melalui
layanan bimbingan klasikal dengan menerapkan pendekatan metode
proyek. Proses penerapan metode proyek dalam PTBK mendorong
siswa dalammeningkatkan kemampuan memecahkan masalah,
bertanggung jawab, meningkatkan ketrampilan, aktif, meningkatkan
kolaborasi, mampu membuat keputusan dan kerangka kerja serta
merancang proses untuk mencapai hasil.
Tahap ketiga adalah pengamatan yang dilakukan oleh pengamat.
Pada tahap ini, pengamat mengumpulkan informasi sebanyak-
banyaknya terkait kelebihan dan kekurangan selama penelitian ini
dilaksanakan seperti, mengamati sikap dan perilaku yang ditunjukkan
siswa, melihat situasi yang terjadi di kelas, mengamatitata cara peneliti
memberikan layanan dan lain-lain. Hasil dari pengamatan ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
selanjutnya dijadikan untuk perbaikan dan perencanaan ulang tindakan
pada siklus selanjutnya.
Tahap terakhir pada penelitian tindakan bimbingan dan konseling
adalah tahap refleksi yakni hal-hal yang telah didapatkan selama proses
pemberian tindakan, seperti hambatan serta kelemahan apa saja yang
terjadi supaya dapat menjadi bahan untuk perbaikan. Refleksi juga
diberikan pada subjek peneliti. Setelah subjek peneliti mengikuti
bimbingan klasikal subjek peneliti diberi kesempatan untuk menuliskan
refleksi. Sehingga, apabila pada siklus satu dirasa belum mencapai
tujuan yang diharapkan maka peneliti akan melaksanakam siklus
berikutnya dengan perbaikan yang telah dilakukan. Siklus berikutnya
akan dilaksanakan mengikuti proses dasar siklus sebelumnya.
Proses pelaksanaan penelitian ini mengacu pada proses dasar
penelitian tindakan bimbingan dan konseling. Penelitian ini berfokus
pada peningkatan karakter kerja sama dengan mengaplikasikan
pendekatan metode proyek.Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam
pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
1) Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) dan materi
layanan bimbingan klasikal dengan topik “Menghargai Orang
Lain”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2) Mempersiapkan instrumen penelitianberupa lembar observasi dan
skala penilaian diri dan tes tingkat karakter kerja sama.
3) Revisi dan konsultasi bersama tim ahli dalam hal ini berperan Dr.
Gendon Barus, M.Si selaku reviewer validitas isi.
4) Mempersiapkan waktu dan teknis pelaksanaan penelitian.
5) Mempersiapkan alat dan bahan untuk menunjang pemberian
layanan seperti LCD dan viewer untuk penayangan materi, alat
permainan untuk dinamika kelompok, speaker, dan kamera untuk
dokumentasi kegiatan.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Pembukaan
a) Pengenalan awal dan penjelasan tujuan layanan bimbingan
klasikal.
b) Pemberian pre test untuk mengetahui penguasaan dan
pemahaman konsep siswa sebelum diberikan tindakan
2) Kegiatan Inti
a) Penyampaian materi bimbingan “ Menghargai Orang Lain “
b) Dinamika kelompok dengan permaian “Asah Kreativitas”.
c) Menarik makna dan kesimpulan.
3) Penutup
a) Mengisi lembar refleksi kegiatan.
b) Mengisi lembar tes tingkat karakter kerja sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
c) Mengisi skala penilaian diri tentangg karakter kerja sama
kepada siswa.
d) Menutup kegiatan.
c. Tahap Pengamatan
Tahap ini pengamat mengamati dan mencatat setiap peristiwa
yang terjadi di dalam kelas selama proses bimbingan klasikal.
Hasil pengamatan ini berguna untuk mendapatkan informasi terkait
hal-hal apa saja yang sudah baik dan yang masih perlu untuk
diperbaiki.
d. Tahap Refleksi
Tahap refleksiinipeneliti bersama pengamat berdiskusi untuk
melihat sejauh mana pelaksanaan bimbingan klasikal dapat
berjalan dengan baik maupun hal-hal yang masih perlu diperbaiki.
Hasil dari diskusi ini akan membantu peneliti untuk melaksanakan
perbaikan di siklus berikutnya.
2. Siklus II
Siklus ini dilakukan sebagai upaya perbaikan dari kekurangan yang ada
di siklus 1. Perencanaan pada siklus ini dirancang oleh peneliti dan
mitra kolaborasi berdasarkan hasil pengamatan dan refleksi di siklus 1.
Prosedur pelaksanaan di siklus 2 juga sama seperti siklus sebelumnya
yakni:
a. Tahap Perencanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1) Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) dan materi
layanan bimbingan klasikal dengan topik “Peduli Terhadap
Sesama”.
2) Mempersiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi
dan skala penilaian diri.
3) Mempersipkan waktu dan teknis pelaksanaan penelitian.
4) Mempersiapkan alat dan bahan untuk menunjang pemberian
layanan seperti LCD dan viewer untuk penayangan materi, alat
permainan untuk dinamika kelompok, speaker, dan kamera untuk
dokumentasi kegiatan.
b. Pelaksanaan
1) Pembukaan
a) Peneliti memberikan salam pembuka dan pengantar singkat
tujuan bimbingan klasikal
2) Inti Kegiatan
a) Penyampaian materi bimbingan
b) Dinamika kelompok dengan permaian “Slogan Kepedulian”.
d) Menarik makna dan kesimpulan.
3) Penutup
a) Mengisi lembar refleksi kegiatan.
b) Mengisi lembar skala penilaian diri tentang karakter kerja
sama kepada siswa.
c) Menutup kegiatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
c. Tahap Pengamatan
Tahap ini pengamat mengamati dan mencatat setiap
peristiwa yang terjadi di dalam kelas selama proses bimbingan
klasikal. Hasil pengamatan ini berguna untuk mendapatkan
informasi terkait hal-hal apa saja yang sudah baik dan yang masih
perlu untuk diperbaiki.
d. Tahap Refleksi
Siklus 2 ini merupakan upaya perbaikan dari siklus 1, maka
peneliti bersama mitra kolaboratif berdiskusi terkait upaya
perbaikan yang telah dilakukan melalui hasil pengamatan.
3. Siklus III
Pelaksanaan siklus 3 dilaksanakan dengan memperhatikan hasil
observasi dan refleksi di siklus 2 guna upaya perbaikan. Upaya
perbaikan nilai karakter kerja sama semakin ditingkatkan pada siklus
ini. Siklus ini dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang dipakai
sebelumnya yang dijelaskan sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan
1) Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) dan materi
layanan bimbingan klasikal dengan topik “Kerja Sama”.
2) Mempersiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi,
skala penilaian diri dan tes tingkat karakter kerja sama
3) Mempersiapkan waktu dan teknis pelaksanaan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4) Mempersiapkan alat dan bahan untuk menunjang pemberian
layanan seperti LCD dan viewer untuk penayangan materi, alat
permainan untuk dinamika kelompok, speaker, dan kamera untuk
dokumentasi kegiatan.
b. Pelaksanaan
1) Pembukaan
a) Peneliti memberi salam dan pengantar singkat.
2) Inti Kegiatan
a) Penyampaian materi bimbingan mengenai sikap Kerja Sama
b) Dinamika kelompok dengan permaian “Membuat tempat
pensil dari kertas”.
c) Menarik kesimpulan dan makna.
3) Penutup
a) Mengisi lembar post testingkat karakter kerja sama.
b) Mengisi skala pemahaman karakter peduli kerja sama.
c) Ucapan terimakasih dan salam penutup.
c. Tahap Pengamatan
Tahap ini pengamat mengamati dan mencatat setiap peristiwa
yang terjadi di dalam kelas selama proses bimbingan klasikal.
Informasi yang didapat dari pengamatan digunakan untuk meninjau
hasil perbaikan di siklus 1,2 dan 3 yang telah dilakukan.
d. Tahap Refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Siklus 3 ini merupakan upaya perbaikan dari siklus 2, maka
peneliti bersama mitra kolaboratif berdiskusi terkait upaya
perbaikan yang telah dilakukan.
B. Setting (lokasi, waktu dan tempat, subjek penelitian, mitra kolaborasi)
1. Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur 1 Klaten yang
terletak di Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 28, Sekarsuli, Klaten Utara,
Kabupaten Klaten, Jawa Tengah 57432.
2. Waktu dan tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret dan April. Waktu dan
tempat pelaksanaan kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1
Waktu dan tempat kegiatan
Keterangan Hari,
Tanggal
Waktu Tempat Topik Bimbingan
Siklus 1 Rabu, 29
Maret
2017
08.20-
09.15
Ruang kelas
VII D
Menghargai Orang
Lain
Siklus 2 Rabu, 5
April
2017
08.20-
09.15
Ruang kelas
VII D
Peduli Terhadap
Sesama
Siklus 3 Rabu, 12
April
2017
08.20-
09.15
Ruang kelas
VII D
Kerjasama
3. Subjek Penelitian
Subjek penelitiannya adalah siswa-siswi kelas VII D SMP
Pangudi Luhur 1 Klaten. Tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 29
siswa terdiri 13 putri dan 16 putra. Objek yang diteliti adalah karakter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kerjasama melalui kegiatan bimbingan klasikal yang dilakukan dengan
pendekatan metode proyek.
4. Mitra Kolaborasi
Pelaksanaan penelitian ini, peneliti dibantu oleh mitra kolaborasi
dalam hal ini sebagai pengamat, yaitu:
a. Nama : Veronika Puspitaningrum S.Psi
Jabatan : Guru BK SMP Pangudi Luhur 1 Klaten
b. Nama : Karinsa Widi Karunia
NIM : 131114023
Status : Mahasiswa BK USD
Dalam penelitian ini, peneliti sebagai pihak luar yang mengadakan
penelitian guna memberikan kontrbusi dalam upaya peningkatan karakter
kerjasama melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan metode
proyek pada siswa SMP kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten tahun
ajaran 2016/2017. Selama pelaksanaan penelitian ini, peneliti dibantu oleh
mitra kolaborasi yang memiliki peran dan tugas masing-masing. Berikut
dipaparkan peran dan tugas peneliti serta mitra kolaborasi:
Tabel 3.2
Mitra Kolaborasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
No Peran Tugas
1.
Peneliti
1.1 Membuat desain penelitian dan rencana perbaikan.
1.2 Membuat instrumen pengumpulan data.
1.3 Mengalikasikan instrumen pengumpulan data.
1.4 Pelaksanaan PTBK dengan pendekatan metode
proyek
1.5 Mengamati proses tindakan
2. Mitra Kolaborasi 2.1 Membantu peneliti dalam mengamati selama
layanan bimbingan klasikal.
2.2 Memberikan masukan dan saran selama
pelaksanaan layanan bimbingan klasikal.
2.3 Bersama peneliti mendiskusikan hasil observasi,
kuesioner guna rencana perbaikan
C. Jenis-jenis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Jenis Tindakan
Penelitian ini mengunakan jenis tindakan layanan bimbingan
klasikal dengan pendekatan metode proyek Pelaksanaan layanan ini
menggunakan 3 siklus pertemuan, setiap siklus akan diberikan topik
bimbingan untuk meningkatkan karakter kerjasama. Topik setiap siklus
dipaparkan sebagai tabel 3.3.
Tabel 3.3
Topik Bimbingan Per Siklus
Siklus Topik
Bimbingan
Tujuan Skenario Metode Proyek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan penelitian ini untuk meningkatkan
karakter kerjasama pada siswa kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1
Klaten tahun ajaran 2016/2017 melalui layanan bimbingan klasikal
dengan pendekatan metode proyek. Peningkatan karakter kerjasama
pada siswa diukur melalui capaian rata-rata skor tes dan skala penilaian
diri sebagai berikut:
Tabel 3.4
Indikator Keberhasilan
NO Indikator Rata-rata Skor Siswa
1. Pre Test 64.69
2. Post Test 65.00
I. Menghargai
Orang lain
Siswa dapat membangun
dan mewujudkan sikap
menghargai orang lain
dalam dirinya.
Dinamika kelompok “Asah
Kreatifitas”, penyampaian
materi bimbingan.
II. Peduli
Terhadap
Sesama
Siswa dapat mewujudkan
tindakan nyata melalui
peduli terhadap sesama
Dinamika kelompok “Slogan
Kepedulian”, penyampaian
materi bimbingan.
III. Kerja Sama Siswa dapat mewujudkan
tindakan nyata melalui
sikap kerja sama
Dinamika kelompok
“Membuat tempat pensil
dengan kertas”,penyampaian
materi bimbingan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
3. Pra Siklus 39.01
4. Siklus 1 40.00
5. Siklus 2 50.05
6. Siklus 3 61.10
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data dapat
mempengaruhi kualitas hasil data. Kualitas instrumen penelitian berkenaan
dengan validitas dan reabilitas isntrumen dan kualitas pengumpulan data
berkenaan ketetapan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan
data(Sugiyono, 2013). Jika instrumen yang sudah teruji validitas dan
reabilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel,
jika instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan
datanya. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan beberapa setting,
sumber, dan cara. Dalam pengunaan setting-nya data dapat dikumpulkan
pada setting alamiah (natural setting), pada laboratorium dengan metode
eksperimen, dirumah dengan berbagai responden, pada suatu seminar,
diskusi, di jalan dan lain-lain. Bila dilihat dari sumber datanya, maka
pengumpulan data dapat mengunakan sumber primer dan sekunder.
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama
dalam penelitian, karena tujuan utama penelitian adalah mendapatkan data.
Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes.
Tes bertujuan untuk mendapatkan data dari hasil pre-test dan post-test
peningkatan karakter kerja sama.
2. Instrumen
Sugiyono (2013) mengemukakan bahwa dalam penelitian
kuantitatif, peneliti akan menggunakan instrumen untuk mengumpulkan
data. Instrumen dalam penelitian kuantitatif dapat berupa tes, pedoman
wawancara, pedoman observasi, dan kuesioner.
Menurut Umar (1998: 49), teknik kuesioner merupakan suatu
pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar
pertanyaan atau pernyataan kepada responden dengan harapan
memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan 3 instrumen berupa soal tes yang diaplikasikan
pada pra tindakan dan sesudah pemberian tindakan, skala penilaian diri
dan lembar observasi. Instrumen yang digunakan dijelaskan sebagai
berikut:
a. Tes karakter kerjasama siswa
Winkel dan Hastuti (2004:295) mengatakan bahwa,
terdapat beberapa tipe penilaian, antara lain skala numerik, skala
penilaian grafis dan daftar cek. Daftar cek menyerupai item dalam tes
hasil belajar, bentuk obyektif dengan tipe pilihan berganda (multiple
choice). Artinya data penelitian dapat dianalisis setelah scooring
dilakukan. Dalam penelitian ini, kuesioner yang digunakan berupa tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
tingkat karakter kerjasama yang disebarkan dalam bentuk pilihan
ganda dengan alternatif jawaban bergradasi mulai dari 1 hingga 4 dan
masing-masing alternatif jawaban memiliki kebenaran. Skor 4
diberikan untuk alternatif jawaban yang sungguh mewakili
pengaplikasian nilai karakter kerja sama. Sedangkan skor 1 untuk
mewakili alternatif jawaban yang sangat kurang mewakili nilai
karakter kerjasama siswa. Instrumen disusun oleh peneliti sendiri
dengan arahan tim dosen Strategis Nasional, dalam hal ini berperan
Dr. Gendon Barus, M.Si.
Dalam penelitian ini kuesioner memuat pernyataan-pernyataan
yang mengungkapkan nilai-nilai karakter kerjasama sebagai siswa.
Kuesioner yang telah disusun oleh peneliti ini bersifat tertutup karena
alternatif jawaban sudah disediakan, sehinga peserta didik tinggal
memilih alternatif jawaban yang dirasa paling sesuai.
Kuesioner berbentuk soal tes dengan ragam pilihan ganda ini
diberikan pada awal dan akhir layanan. Pre-test dimaksudkan untuk
mengetahui gambaran umum tingkat pemahaman dan penerapan
karakter kerjasama siswa. Sedangkan kuesioner berbentuk soal tes
dengan ragam pilihan ganda yang diberikan pada akhir setelah
perlakuan atau pos-test bertujuan untuk mencari data yang diperlukan
guna mengetahui efektivitas layanan bimbingan klasikal dengan
pendekatan metode proyek dalam usaha meningkatkan karakter
kerjasama bagi siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Klaten.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penyusunan soal tes penelitian diawali dengan membuat kisi-
kisi dimana terjadi penentuan aspek karakter kerja sama dan indikator
siswa yang memiliki atau menerapakan karakter kerja sama. Kisi-kisi
disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 3.5
Kisi-kisi Tes Karakter Kerjasama Siswa
b. K
u
e
s
i
o
n
e
r
b. Penilaian Diri Siswa (self assessment)
Kuesioner tilik diri dalam penelitian ini berbentuk
pernyataan checklist dengan menggunakan skala likert. Sugiyono
(2013) menjelaskan bahwa skala Likert digunakan untuk mengukur
No Aspek Indikator Item (+)
1.
Penjajaran a. Mampu mendahulukan
kepentingan bersama
1
b. Mampu menjaga hubungan
baik dengan oranglain
2, 3
c. Mampu menghargai
perbedaan yang ada pada
diri orang lain
4,5,
6,7
2.
konfrontasi atau
konflik
a. Mampu menghargai
pendapat orang lain
8, 9, 11,
15
b. Mampu menjaga perasaan
oranglain
10, 13
3.
Saling
Ketergantungan
a.Mampu bekerja sama 12, 14,
16
b.Mampu berbaur didalam
suatu kelompok atau
masyarakat
18
c.Memiliki sikap tolong-
menolong
17, 20
d.Mampu menyelesaikan
masalah bersama-sama
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial. Dalam penelitian ini telah ditetapkan
secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai
variabel penelitian. Jawaban setiap item dalam kuesioner tilik diri
memiliki gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang
dapat berupa kata-kata sangat setuju (ss), setuju (s), tidak setuju
(ts), sangat tidak setuju (sts). Kuesioner skala penilaian diri
dibagikan kepada siswa setiap akhir sesi atau topik bahasan.
Kuesioner ini digunakan untuk melihat pengaruh dari model
pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal
kolaboratif dengan pendekatan metode proyek terhadap karakter
kerja sama yang menjadi fokus peneliti. Penyusunan kuesioner
skala penilaian diri disajikan pada tabel:
Tabel 3.6
Kisi-kisi dan Skala Penilaian Karakter Kerja Sama dan Hasil
Uji Validitas
No Topik
Bimbingan
Indikator Item Keputusan
1 Menghargai
orang lain
1.1 Siswa dapat
menghargai
perbedaan yang
dimiliki orang lain
1
2
3
4
Revisi
Valid
Revisi
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.2 Siswa menghargai
keberadaan orang
lain
5
6
7
Revisi
Revisi
Valid
2 Peduli
terhadap
sesama
2.1 Siswa
memperhatikan
orang di
sekelilingnya
2.2 Siswa mau
menolong orang
lain
8
9
10
11
12
13
14
Valid
Revisi
Valid
Revisi
Revisi
Revisi
Revisi
3 Kerja Sama 3.1 Siswa mau berbaur
bersama orang lain
3.2 Siswa
menyelesaikan
masalah bersama-
sama
15
16
17
18
19
20
Valid
Revisi
Revisi
Revisi
Revisi
Valid
a. Pedoman Observasi
Pelaksanaan observasi dalam PTBK berguna untuk melihat
perubahan-perubahan yang terjadi selama guru BK/peneliti
melakukan tindakan, Hidayat & Badrujaman (2012). Dalam hal
ini, peneliti melakukan kolaborasi dengan mitra kolaboratif untuk
membantu dalam perencanaan, pelaksanaan, pengamatan PTBK
ini. Observasi yang dilakukan berdasarkan pedoman observasi
dengan mengamatibanyaknya perilaku yang muncul selama proses
kegiatan. Observasi dilakukan sebanyak 3 kali yakni disetiap
siklus pemberian tindakan. Berikut dipaparkan tabel pedoman
observasi.
Tabel 3.7
Pedoman Observasi
No Perilaku Yang Diamati Frekuensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
E. Validitas Kuesioner dan Reliabilitas Instrumen
1. Validitas
a. Validitas Instrumen Tes dan Skala Penilaian Karakter Kerja Sama
(1-10)
1. Mendengarkan dengan baik
2. Memperhatikan dengan baik
3. Menciptakan suasana yang kondusif
4. Tidak memotong pembicaraan orang lain
5. Memberikan kesempatan pada teman
6. Membantu teman yang mengalami kesulitan
7. Mendahulukan kepentingan teman
8. Tidak menganggu kelompok lain yang sedang
bekerja
9. Kurangnya bersemangat dalam mengikuti
kegiatan
10. Pantang menyerah dalam menyelesaikan tugas
kelompok
11. Kurang terlibat dalam menyumbangkan ide
12. Kekompakan bekerja dalam kelompok
13. Aktif dalam berkegiatan
14. Berselisih dengan teman satu kelompok
15 Menjaga kerukunan antar teman satu kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Azwar (2003) memaparkan bahwa suatu alat ukur yang valid,
tidak sekedar mampu mengungkapkan data yang tepat akan tetapi
juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data
tersebut. Validitas yang akan diukur juga harus melakukan fungsi
ukurnya secara tepat, artinya instrumen yang akan diuji validitasnya
harus disesuaikan dengan teori dan metode yang akan digunakan
dalam penelitian. Suatu tes memiliki validitas tinggi apabila
menjalankan fungsi ukurnya dan memiliki validitas rendah bila
memiliki hasil yang tidak tepat.
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas
isi dan validitas empirik. Validitas isi diuji melalui tahap pengujian
terhadap isi alat ukur dengan kesepakatan penilaian dari ahli yang
berkompeten dalam bidangnya atau expert judgement (Azwar, 2003).
Maka instrumen yang telah dibuatberdasarkan kisi-kisi
dikonsultasikan pada beberapa ahli dalam bidangnya, antara lain:
Tim Dosen Penelitian Strategis Nasional (STRANAS) dan Dosen
Pembimbing yaitu Dr. Gendon Barus, M.Si.Instrumen yang telah
dikonsultasikan dan dinyatakan layakdipakai, langsung dapat
diaplikasikan kepada subjek penelitian.
Uji validitas instrumen tes karakter kerja sama dilakukan
dengan cara mengkorelasikan skor-skor butir dengan skor total
dengan koefisien korelasiProduct Moment Pearson dengan rumus
sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
(Rumus 3.1)
Keterangan
rxy : koefisien korelasi
X : skor item
Y : skor total
N : banyaknya subjek
Rekapitulasi hasil uji validtas tes dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut:
Tabel 3.8
Validitas Pre-Tes
No
Item
Parameter Keputusan
1
Pearson Correlation .256 Valid
Sig. (2-tailed) .181
N 29
2 Pearson Correlation .558**
Valid
Sig. (2-tailed) .002
N 29
3 Pearson Correlation .259 Valid
Sig. (2-tailed) .175
N 29
4 Pearson Correlation .435* Valid
Sig. (2-tailed) .018
N 29
5 Pearson Correlation -.065 Revisi
Sig. (2-tailed) .737
N 29
6 Pearson Correlation .354 Valid
Sig. (2-tailed) .060
N 29
7 Pearson Correlation .550**
Valid
Sig. (2-tailed) .002
N 29
8 Pearson Correlation .380* Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.9
Hasil Uji Validitas Skala Penilaian Diri
Sig. (2-tailed) .042
N 29
9 Pearson Correlation .283 Valid
Sig. (2-tailed) .137
N 29
10 Pearson Correlation .384* Valid
Sig. (2-tailed) .040
N 29
11 Pearson Correlation .339 Valid
Sig. (2-tailed) .072
N 29
12 Pearson Correlation .362 Valid
Sig. (2-tailed) .054
N 29
13 Pearson Correlation .260 Revisi
Sig. (2-tailed) .173
N 29
14 Pearson Correlation .250 Valid
Sig. (2-tailed) .190
N 29
15 Pearson Correlation .522**
Valid
Sig. (2-tailed) .004
N 29
16 Pearson Correlation .219 Revisi
Sig. (2-tailed) .254
N 29
17 Pearson Correlation .116 Revisi
Sig. (2-tailed) .549
N 29
18 Pearson Correlation .071 Revisi
Sig. (2-tailed) .714
N 29
19 Pearson Correlation -.026 Revisi
Sig. (2-tailed) .893
N 29
20 Pearson Correlation .523**
Valid
Sig. (2-tailed) .004
N 29
NO Parameter Hasil Hitung Keputusan
1 Pearson Correlation .171 Revisi
Sig. (2-tailed) .375
N 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
2 Pearson Correlation .188 Revisi
Sig. (2-tailed) .329
N 29
3 Pearson Correlation .435* Valid
Sig. (2-tailed) .018
N 29
4 Pearson Correlation .317 Valid
Sig. (2-tailed) .094
N 29
5 Pearson Correlation .387* Valid
Sig. (2-tailed) .038
N 29
6 Pearson Correlation .273 Valid
Sig. (2-tailed) .152
N 29
7 Pearson Correlation .394* Valid
Sig. (2-tailed) .035
N 29
8 Pearson Correlation .633**
Valid
Sig. (2-tailed) .000
N 29
9 Pearson Correlation .714**
Valid
Sig. (2-tailed) .000
N 29
10 Pearson Correlation .513**
Valid Sig. (2-tailed) .004
N 29
11 Pearson Correlation .533**
Valid
Sig. (2-tailed) .003
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Reliabilitas Instrumen
N 29
12 Pearson Correlation .394* Valid
Sig. (2-tailed) .034
N 29
13 Pearson Correlation -.149 Revisi
Sig. (2-tailed) .440
N 29
14 Pearson Correlation .471**
Valid
Sig. (2-tailed) .010
N 29
15 Pearson Correlation .367 Valid
Sig. (2-tailed) .050
N 29
16 Pearson Correlation .376* Valid
Sig. (2-tailed) .045
N 29
17 Pearson Correlation .594**
Valid
Sig. (2-tailed) .001
N 29
18 Pearson Correlation .148 Revisi
Sig. (2-tailed) .443
N 29
19 Pearson Correlation .614**
Valid
Sig. (2-tailed) .000
N 29
20 Pearson Correlation .480**
Valid
Sig. (2-tailed) .008
N 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Pengukuran reliabilitas memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat
kendala instrumen.Pengujian reliabilitas instrumen dihitung dengan
menggunakan metode alpha. Rumus Alpha menurut Riduwan (2006)
adalah sebagai berikut:
r11 =
r11 : Nilai Realibilitas
: Jumlah varians skor
St :Varians total tiap item
k : Jumlah item
Data dikatakan reliabel apabila rhitung lebih besar dari harga rtabel
secara teoritis atau bisa ditulis (r11> r tabel) pada taraf signifikansi 0,05.
Jika r11> r tabel) berarti Realibel.
Jika r11< r tabel) berarti Tidak Realibel.
Selanjutnya guna mempermudah penafsiran hasil uji reliability statistics,
penulis menggunakan kategori koefisien (Guilford, 1956) dengan norma
kriteria skor sebagai berikut:
Tabel 3.10
Norma Kategori Reliability Statistics Guilford
Norma atau
kriteria Skor
Kategori
0,80 - 1,00 Reliabilitas Sangat Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
0,60 - 0,80 Reliabilitas Tinggi
0,40 - 0,60 Reliabilitas Sedang
0,20 - 0,40 Reliabilitas Rendah
Negatif – 0,20 Reliabilitas Sangat Rendah
b. Pengujian Reliabilitas Tes Karakter Kerja Sama berdasarkan hasil uji
coba yang telah dilakukan, diperoleh perhitungan sebagai berikut:
Tabel 3.11
Reliabilitas Item Tes Karakter Kerja Sama
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
0,492 20
Tabel 3.11 menjelaskan bahwa ada 20 item, dimana
setelah dilakukan uji reliabilitas harga rhitung dibandingkan kepada
rtabel. Hasil perhitungan melalui Alpha Cronbach diperoleh
koefisien Alpha senilai 0,492. Kemudian hasil tersebut
dibandingkan dengan rtabeldengan N item 29 dicari pada distribusi
nilai rtabel signifikansi 5% maka diperoleh nilai rtabel sebesar
0,367. Kesimpulannya Alpha = 0,492> rtabel = 0,367, artinya tes
karakter kerja sama dapat dikatakan reliabel. Selanjutnya hasil
Alpha 0,492 dikonsultasikan ke koefisiensi reliabilitas menurut
Guilford dan didapat nilai reliabilitas tes karakter kerja sama
masuk dalam reliabiltas sedang.
c. Pengujian Reliabilitas Skala Penilaian Karakter Kerja Sama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan dan
dihitung menggunakan diperoleh perhitungan sebagai berikut:
Tabel 3.12
Reliabilitas Skala Penilaian Diri
Karakter Keja Sama
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
0,719 20
Tabel 3.12 ini menjelaskan bahwa ada 20 item, dimana
setelah melakukan uji reliabilitas harga rhitung dibandingkan
kepada rtabel. Hasil perhitungan melalui Alpha Cronbach
diperoleh koefisien Alpha senilai 0,719. Kemudian hasil tersebut
dibandingkan dengan rtabeldengan N = 29 dicari pada distribusi
nilai rtabel signifikansi 5% maka diperoleh nilai rtabel sebesar
0,367. Kesimpulannya Alpha = 0,719> rtabel = 0,367, artinya
skala penilaian diri karakter kerja sama dapat dikatakan reliabel.
Selanjutnya hasil Aplha 0,719 dikonsultasikan ke koefisiensi
reliabilitas menurut Guilford dan didapat skala penilaian diri
karakter kerja sama masuk dalam reliabiltas tinggi.
F. Teknik Analisis Data
Sugiyono (2010) mengatakan bahwa teknik analisis data
diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis
yang telah dirumusakan dalam proposal.Guna menjawab rumusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
masalah, peneliti menggunakan deskriptif kategoriasasi. Maka,untuk
mengetahui peningkatan karakter kerja sama melalui layanan
bimbingan klasikal dengan pendekatan metode proyek, perlu dilakukan
perbandingan dengan menghitung hasil pre test dan post test.
1. Analisis One Group Pretest – Posttest Peningkatan Karakter Kerja
Sama
Untuk mengetahui adanya peningkatan karakter kerja sama
sebelum dan sesudah diberikannya tindakan, peneliti menghitung
selisih capaian skor pre test dan post test. Rumusan One Group
Pretest – Posttest sebagai berikut:
(Rumus 3.3)
Keterangan:
O1 : Pre test
O2 : Post test
2. Uji Wilcoxon Signed Rank Test
Uji Wilcoxon signed rank test merupaka uji non parametris
yang berguna untuk mengukur signifikansi perbedaan antara dua
kelompok data berpasangan berskala ordinal atau interval tertapi
berdistribusi tidak normal (Guilford, 1956). Uji ini juga dikenal
sebagai bertandayang dapat digunakan apabila tidak memenuhi
asumsi normalitas. Uji hipotesis penelitian ini menggunakan uji
Wilcoxon dengan rumus sebagai berikut:
Pengaruh = O2 – O1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
(Rumus 3.5)
Keterangan
T : Jumlah rangking bertanda kecil
N : Banyaknya pasang yang tidak sama nilainya.
3.Kategorisasi Capaian Skor Tes dan Skala Penilaian Diri Karakter
Kerja Sama
Kategorisasi bertujuan untuk menempatkan individu dalam
kelompok terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum
berdasarkan atribut yang diukur (Masidjo, 1995).Kontinum jenjang
pada penelitian ini yakni sangat rendah sampai dengan sangat
tinggi.Kategorisasi ditentukan berdasarkan formula yang
digambarkan pada tabel berikut:
Tabel 3.13
Norma Kategorisasi Norma/
Kriteria Skor
Kategori
µ + 1,8σ < x Sangat Tinggi
µ + 0,8σ < x ≤ µ + 1,8σ Tinggi
µ - 0,8σ < x ≤ µ + 0,8σ Sedang
µ - 1,8σ < x ≤ µ - o,8σ Rendah
x ≤ µ - 1,8 σ Sangat Rendah
Keterangan:
Skor maksimum teoritik: Skor tertinggi yang diperoleh subjek
penelitian berdasarkan perhitungan
skala.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skor minimum teoritik : Skor terendah yang diperoleh subjek
peneliti menurut perhitungan skala.
Standar deviasi (σ/sd) : Luas jarak rentangan yang dibagi
dalam 6 satuan deviasi sebaran
μ (mean teoritik) : Rata-rata teoritik skor maksimum dan
minimum
Kategori di atas kemudian diterapkan sebagai patokan
dalam pengelompokan tinggi rendahnya tingkat kerja sama siswa
berdasarkan tes karakter kerja sama dengan jumlah 20 item diperoleh
unsur perhitungan capaian skor subjek sebagai berikut:
Skor maksimum teoritik : 4 x 20 = 80
Skor minimum teoritik : 1 x 20 = 20
Luas jarak : 80 – 20 = 60
Standar deviasi (σ/sd) : 60 : 6 = 10
μ (mean teoritik) : (80 + 20) : 2 = 50
a. Hasil perhitungan analisis data skor tes karakter kerja sama siswa
disajikan dalam norma kategorisasi tingkat karakter kerja sama
pada siswa kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten tahun
ajaran 2016/2107 sebagai berikut:
Tabel 3.14
Norma Kategorisasi Tes Karakter Kerja Sama
Siswa Kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten Tahun
Ajaran 2016/2017
Norma/Kriteria Skor Rentang Skor Kategori
µ + 1,8σ < x 68 < µ Sangat Tinggi
µ + 0,8σ < x ≤ µ + 1,8σ 58< µ ≤68 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
µ - 0,8σ < x ≤ µ + 0,8σ 42 < µ ≤57 Sedang
µ - 1,8σ < x ≤ µ - o,8σ 32 < µ ≤ 41 Rendah
x ≤ µ - 1,8 σ µ ≤ 32 Sangat Rendah
Selanjutnya dalam pengelompokan tinggi rendahnya tingkat
karakter kerja sama berdasarkan skala penilaian diri dengan jumlah 20
item diperoleh unsur perhitungan capaian skor subjek sebagai berikut.
Skor maksimum teoritik : 4 x 20 = 80
Skor minimum teoritik : 1 x 20 = 20
Luas jarak : 80 – 20 = 60
Standar deviasi (σ/sd) : 60 : 6 = 10
μ (mean teoritik) : (80 + 20) : 2 = 50
b. Hasil perhitungan analisis data skor subjek disajikan dalam norma
kategorisasi skala penilaian diri terkait karakter kerja sama pada siswa
kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten tahun ajaran 2016/2017
sebagai berikut:
Tabel 3.15
Norma Kategorisasi
Berdasarkan Skala Penilaian Diri Siswa
Norma/
Kriteria Skor
Rentang Skor Kategori
µ + 1,8σ < x 68 <x Sangat Tinggi
µ + 0,8σ < x ≤ µ +1,8σ 58 < x ≤68 Tinggi
µ - 0,8σ < x ≤ µ 0,8σ 42 < x ≤57 Sedang
µ -1,8σ < x≤ µ -o,8σ 32 < x ≤ 41 Rendah
x ≤ µ -1,8 σ x ≤ 32 Sangat Rendah
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini dipaparkan deskripsi keterlaksanaan penelitian, hasil penelitian
dan pembahasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Deskripsi Keterlaksanaan Penelitian
1. Proses Pelaksanaan Tindakan Bimbingan dan Konseling PTBK
a. Pra- Tindakan
Pelaksanaan tindakan bimbingan dan konseling (PTBK) diawali
dengan melakukan proses Pra- tindakan. Peneliti memberikan tes karakter
kerja sama kepada seluruh siswa kelas VII D sejumlah 29 siswa. Hasil tes
karakter kerja sama siswa-siswi kelas VII D pada proses Pra- tindakan ini
memperoleh rata-rata 64.96.
b. Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus I
Proses pelaksanaan tindakan bimbingan dan konseling (PTBK)
pada siklus I terdiri dari tiga tahap yakni tahap perencanaan, tahap
pelaksanaan dan tahap refleksi dengan penjabaran sebagai berikut:
1) Perencanaan
Persiapan yang dilakukkan peneliti yakni membuat Rencana
Pelayanan Bimbingan (RPB) dan materi layanan dengan topik
“Menghargai Orang Lain”, menyiapkan instrumen penelitian
berupa soal tes tingkat karakter kerja sama, skala penilaian diri,
lembar refleksi siswa dan lembar observasi.
2) Pelaksanaan Tindakan
(a) Pembukaan
Di awal layanan bimbingan, ketua kelas memimpin
untuk memberikan salam kepada guru dan peneliti. Usai
salam dan sapa, peneliti memberikan pengantar singkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
mengenai tujuan dari bimbingan klasikal.Kemudian siswa
diminta untuk mengisi lembar tes tingkat karakter kerja sama.
(b) Kegiatan Inti
Kegiatan diawali dengan penyampaian materi
mengenai sikap “Menghargai Orang Lain” melalui tayangan
power point. Seluruh siswa tampak antusias dengan aktif
bertanya dan memberikan tanggapan terkait contoh-contoh
sikap menghargai orang lain dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan dilanjutkan dengan permainan “Asah
Kreativitas”. Dalam permainan ini, siswa diminta untuk
duduk bersama dengan kelompok yang sudah dibentuk.
Setiap kelompok diberi 1 tas yang berisikan alat dan bahan
seperti sedotan, stick ice cream, kertas lipat, kardus snack,
lem, gunting dan pita. Tugas kelompok dalam permainan ini
adalah mengamati bahan apa saja yang sudah disediakan
yang kemudian bahan tersebut akan diolah kelompok untuk
menjadi sebuah prakarya. Siswa nampak berdiskusi dan
antusias mengerjakan tantangan. Usai permainan, kelompok
diberikan waktu untuk mempresentasikan prakarya yang
sudah dibuat bersama kelompok. Kemudian kegiatan
selanjutnya siswa diajak untuk merefleksikan hal-hal yang
dipikirkan dan dirasakan selama mengikuti permainan dalam
hal menghargai orang lain. Hasil refleksi beberapa siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menuliskan bahwa menghargai orang lain bisa dilakukan
ketika melakukan kegiatan kelompok, menghargai orang lain
memberikan manfaat yang baik diri sendiri dan orang lain,
bersikap peduli terhadap sesama, lebih sering memberikan
pujian, mendengarkan orang lain saat berbicara, menerima
pendapat orang lain, menerima saran ketika bekerja dalam
kelompok. Peneliti kemudian memberikan umpan balik
dengan mengaitkan topik bahasan dengan refleksi yang telah
disampaikan oleh siswa.
(c) Penutup
Peneliti membagikan lembar skala penilaian diri
mengenai karakter kerja sama dan meminta siswa untuk
mengerjakannya. Di akhir sesi, peneliti menyampaikan
kesimpulan atas materi bimbingan hari ini dan memberikan
peneguhan kepada siswa. Peneliti juga mengucapkan terima
kasih kepada siswa
.
3) Hasil Observasi
Peneliti merasa bahwa pada siklus I, terjadi umpan balik
antara peneliti dan siswa. Hal ini nampak pada antusisme siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
saat mengikuti permainan, proses dinamika kelompok, dan saat
pemberian materi. Beberapa siswa secara terbuka dan spontan
mau membagikan pengalaman yang dialami selama mengikuti
kegiatan. Siswa juga mampu memahami pesan moral dari topik
yang dibahas.
Selama proses bimbingan, pegamat masih menemukan
beberapa siswa yang tidak mau mendengarkan teman maupun
peneliti saat memberikan instruksi, terlihat pasif tidak
membantu teman kelompok,malu untuk menjawab, dan
beberapa menganggu teman kelompok lain.
4) Hasil Refleksi
Peneliti melihat pelaksanaan bimbingan pada siklus I belum
terlaksana dengan maksimal. Meskipun siswa nampak antusias
dalam mengikuti bimbingan namun siswa terlihat kurang
menikmati proses bimbingan membuat prakarya dengan tema “
Asah Kreativitas” nampak siswa masih kebingungan dalam
mengerjakan selain itu waktu yang disediakan terbatas sehingga
banyak siswa yang tidak dapat menyelesaikan prakaryanya.
Hasil refleksi tersebut akan digunakan sebagai perbaikan pada
siklus II.
c. Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Seperti pada proses pelaksanaan tindakan bimbingan dan
konseling (PTBK) pada siklus sebelumnya, siklus II terdiri dari
tiga tahap yakni tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap
refleksi dengan penjabaran sebagai berikut:
1) Perencanaan
Persiapan yang dilakukkan peneliti yakni membuat
Rencana Pelayanan Bimbingan (RPB) dan materi layanan
dengan topik “Peduli Terhadap Sesama”, menyiapkan
instrumen penelitian berupa soal tes tingkat karakter kerja
sama, skala penilaian diri, lembar refleksi siswa dan lembar
observasi.
2) Pelaksanaan Tindakan
(a) Pembukaan
Di awal layanan bimbingan, ketua kelas memimpin
untuk memberikan salam kepada guru dan peneliti. Usai
salam dan sapa, peneliti memberikan pengantar singkat
mengenai tujuan dari bimbingan klasikal.Kemudian siswa
diminta untuk mengisi lembar tes tingkat karakter kerja
sama.
(b) Kegiatan Inti
Kegiatan diawali dengan penyampaian materi
mengenai sikap “Peduli Terhadap Sesama” melalui
tayangan power point. Seluruh siswa tampak antusias
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
dengan aktif bertanya dan memberikan tanggapan terkait
contoh-contoh sikap peduli terhadap sesama dalam
kehidupan sehari-hari.
Kegiatan dilanjutkan dengan permainan “Selogan
Kepedulian”. Dalam permainan ini, siswa diminta untuk
membuat selogan dengan topik kepedulian bersama
kelompok mengunakan alat dan bahan yang sudah disiapkan
seperti kertas gambar, pensil warna dan spidol. Setelah
selesai membuat selogan kelompok juga diminta membuat
jargon sesuai tema selogan yang sudah dibuat. Siswa nampak
berdiskusi dan antusias mengerjakan tantangan.
Usai permainan, kelompok diberikan waktu untuk
mempresentasikan slogan yang telah dibuat kelompok serta
membacakan jargon dari slogan yang telah dibuat bersama
kelompok. Kemudian kegiatan selanjutnya siswa diajak untuk
merefleksikan hal-hal yang dipikirkan dan dirasakan selama
mengikuti permainan dalam hal peduli terhadap sesama.
Hasil refleksi beberapa siswa menuliskan bahwa peduli
terhadap sesama ialah kegiatan tolong menolong dan
memperhatikan sesamanya, peka terhadap sesama, baik,
bijaksana, ramah, saling menyapa, berbagi, membantu orang
lain yang membutuhkan bantuan. Peneliti kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memberikan umpan balik dengan mengaitkan topik bahasan
dengan refleksi yang telah disampaikan oleh siswa.
(c) Penutup
Peneliti membagikan lembar skala penilaian diri
mengenai karakter kerja sama dan meminta siswa untuk
mengerjakannya. Di akhir sesi, peneliti menyampaikan
kesimpulan atas materi bimbingan hari ini dan memberikan
peneguhan kepada siswa. Peneliti juga mengucapkan terima
kasih kepada siswa
5) Hasil Observasi
Peneliti merasa bahwa pada siklus II, berlangsung
lebih baik dari siklus sebelumnya, terjadi umpan balik antara
peneliti dan siswa selain itu siswa memberikan respon yang
lebih baik. Hal ini naAmpak pada antusisme siswa saat
mengikuti permainan, proses dinamika kelompok, dan saat
pemberian materi. Beberapa siswa secara terbuka dan
spontan mau membagikan pengalaman yang dialami selama
mengikuti kegiatan. Siswa juga mampu memahami pesan
moral dari topik yang dibahas.
Selama proses bimbingan, pegamat masih
menemukan beberapa siswa yang tidak mau bekerja dengan
kelompoknya, terlihat pasif tidak membantu teman
kelompok,malu untuk menjawab, dan beberapa memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
sorakan kepada teman kelompok lain ketika
mempresentasikan hasil.
6) Hasil Refleksi
Pada tahap ini, peneliti melihat proses bimbingan terlaksana
sesuai rencana. Siswa mengikuti kegiatan dengan penuh
semangat dan antusias. Siswa dapat memahami makna topik
“Peduli Terhadap Sesama” melalui karya yang dibuat siswa
yaitu “selogan kepedulian” siswa secara berkelompok membuat
selogan-selogan serta jargon dengan tema peduli kepada sesama.
d. Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Siklus III
Proses pelaksanaan tindakan bimbingan dan konseling
(PTBK) pada siklus I terdiri dari tiga tahap yakni tahap
perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap refleksi dengan
penjabaran sebagai berikut:
1) Perencanaan
Persiapan yang dilakukkan peneliti yakni membuat
Rencana Pelayanan Bimbingan (RPB) dan materi layanan
dengan topik “Kerja Sama”, menyiapkan instrumen penelitian
berupa soal tes tingkat karakter kerja sama, skala penilaian
diri, lembar refleksi siswa dan lembar observasi.
2) Pelaksanaan Tindakan
a) Pembukaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Diawal layanan bimbingan, ketua kelas memimpin untuk
memberikan salam kepada guru dan peneliti. Usai salam dan
sapa, peneliti memberikan pengantar singkat mengenai tujuan
dari bimbingan klasikal.Kemudian siswa diminta untuk
mengisi lembar tes tingkat karakter kerja sama.
b) Kegiatan Inti
Kegiatan diawali dengan penyampaian materi
mengenai sikap “Kerja Sama” melalui tayangan power point.
Seluruh siswa tampak antusias dengan aktif bertanya dan
memberikan tanggapan terkait contoh-contoh sikap Kerja
Sama dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan dilanjutkan dengan permainan “Membuat
Tempat Pensil”. Dalam permainan ini, siswa diminta untuk
duduk bersama dengan kelompok yang sudah dibentuk.
Setiap kelompok diberi beberapa lembar kertas lipat, gunting,
dan lem. Tantangan bagi kelompok dalam kegiatan ini adalah
membuat tempat pensil sekreatif mungkin dengan bahan
pokok yaitu kertas. Siswa nampak berdiskusi untuk mengolah
kertas menjadi sebuah kotak pensil yang unik dan dapat
digunakan, siswa-siswi terlihat antusias mengerjakan
tantangan tersebut. Usai permainan, kelompok diberikan
waktu untuk mempresentasikan prakarya yang sudah dibuat
bersama kelompok. Kemudian kegiatan selanjutnya siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
diajak untuk merefleksikan hal-hal yang dipikirkan dan
dirasakan selama mengikuti permainan dalam hal kerja sama.
Hasil refleksi beberapa siswa menuliskan bahwa dengan kerja
sama dapat menyelesaikan tugas secara bersama-sama,
memecahkan masalah bersama-sama,pekerjaan lebih cepat
terselesaikan, dapat lebih terbuka, menambah kekompakan,
meringankan pekerjaan, menerima pendapat orang lain dan
saling membantu satu sama lain. Peneliti kemudian
memberikan umpan balik dengan mengaitkan topik bahasan
dengan refleksi yang telah disampaikan oleh siswa.
c) Penutup
Peneliti membagikan lembar skala penilaian diri
mengenai karakter kerja sama dan meminta siswa untuk
mengerjakannya. Di akhir sesi, peneliti menyampaikan
kesimpulan atas materi bimbingan hari ini dan memberikan
peneguhan kepada siswa terkait manfaat apa saja yang
didapatkan dengan memiliki sikap kerja sama yang baik.
Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada siswa dan
memberikan salam penutup.
3) Hasil Observasi
Peneliti merasa bahwa pada siklus III, terjadi umpan
balik yang lebih baik dari siklus sebelumnya antara peneliti
dan siswa. Hal ini nampak pada antusisme siswa saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengikuti kegiatan, semakin mengikuti alur yang dibuat oleh
peneliti, bersemangat dalam proses dinamika kelompok,
siswa-siswi ikut terlibat dalam setiap kegiatan dan menyimak
dengan baik ketika peneliti memberikan materi. Beberapa
siswa secara terbuka dan spontan mau membagikan
pengalaman yang dialami selama mengikuti kegiatan maupun
pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Siswa juga mampu
memahami pesan moral dari topik yang sedang dibahas.
Selama proses bimbingan, pada siklus ke III pengamat
masih menemukan dua siswa yang tidak mau mendengarkan
teman maupun peneliti saat memberikan instruksi namun
kondisi ini terlihat sudah lebih baik dari siklus sebelumnya,
ketika berkegiatan suasana sangat kondusif, siswa fokus
dengan kelompok masing-masing, terlihat siswa menikmati
dan saling terlibat dalam menyelesaikan tugas. Namun, ada
satu kelompok yang nampak kurang bekerja sama satu sama
lain sehingga pekerjaan yang dikerjakan tidak terselesaikan.
Akan tetapi, proses bimbingan pada siklus III ini sangat
menunjukan kemajuan yang lebih baik dalam hal
keterlibatan siswa dari awal kegiatan dimulai hingga akhir
sesi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
4) Hasil Refleksi
Menurut peneliti hasil refleksi pada siklus III
menunjukan bahwa siswa semakin menikmati dan dapat
bersikap kooperatif dalam mengikuti proses bimbingan.
Siswa mampu menyelesaikan tugas yang diberikan dengan
sangat baik. Menurut siswa “kerja sama” dapat membantu
meringankan beban masalah atau pekerjaan.
B. Hasil Penelitian
1. Peningkatan Hasil Pendidikan Karakter Kerja Sama Berbasis
Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan metode proyek
pada Siswa Kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten
2016/2017
Peningkatan hasil karakter kerja sama diukur dengan tes
karakter kerja sama. Data tes karakter kerja sama bersumber dari
hasil tes sebelum diberikannya tindakan (pre test) dan tes sesudah
diberikannya tindakan (post test). Berikut disajikan peningkatan
karakter kerja sama dari hasil pre test dan post test:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Grafik 4.1 Peningkatan Rata-rata Skor Pre dan Post Test
Karakter Kerja Sama Siswa
Grafik di atas menunjukkan bahwa capaian rata-rata skor
karakter kerja sama bila melihat ketentuan rumus O2 – O1, maka
dapat diketahui rata-rata skor tes karakter kerja sama sebesar 64,96
(pre test) dan 65,96 (post tes) dengan selisih 1. Dapat disimpulkan
bahwa terdapat sedikit peningkatan karakter kerja sama setelah
diberikan tindakan melalui layanan bimbingan klasikal dengan
pendekatan metode proyek pada siswa kelas VII D SMP Pangudi
Luhur 1 Klaten tahun ajaran 2016/2017. Kemudian distribusi hasil
peningkatan karakter kerja sama dapat dilihat melalui tabel data
distribusi sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Tabel 4.1
Distribusi Peningkatan Karakter Kerja Sama
Rentan Skor Kategori Pretest Posttest Selisih
F % F % ∑ %
>68 Sangat Tinggi 7 24.14% 8 27.59% -1
-3.45%
58-68 Tinggi 20 68.97% 19 65.52% 1 3.45%
42-57 Sedang 2 6.90% 2 6.90% 0 0
32-41 Rendah 0 0 0 0 0 0
<32 Sangat Rendah 0 0 0 0 0 0
Berdasarkan hasil pre test capaian skor tingkat karakter
kerja sama sebelum diberikan layanan bimbingan klasikal dengan
pendekatan metode proyek pada tabel 4.1 menunjukkan sebagai
berikut:
a. Terdapat 7 siswa dengan presentase 24,14% memiliki karakter
kerja sama berada pada kategori sangat tingi.
b. Terdapat 20 siswa dengan presentase 68,97% memiliki karakter
kerja sama berada pada kategori tinggi.
c. Terdapat 2 siswa dengan presentase 6,90% memiliki karakter kerja
sama berada pada kategori sedang.
d. Tidak ada atau 0% siswa yang memiliki karakter kerja sama pada
kategori rendah dan sangat rendah.
Karakter kerja sama pada siswa kelas VII D SMP Pangudi
Luhur 1 Klaten Tahun Ajaran 2015/2016 terjadi peningkatan
setelah diberikannya layanan bimbingan klasikal dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pendekatan metode proyek dengan melihat hasil post test pada
tabel 4.1 menunjukkan bahwa:
a. Terdapat 8 siswa masuk ke dalam kategori sangat tinggi yang
memiliki karakter kerja sama dengan presentase 27,59%.
b. Terdapat 19 siswa masuk ke dalam kategori tinggi yang memiliki
karakter kerja sama dengan presentase 65.62%.
c. Terdapat 2 siswa masuk ke dalam kategori sedang yang memiliki
karakter kerja sama dengan presentase 6.90%.
d. Tidak ada atau 0% siswa yang memiliki karakter kerja sama pada
kategori rendah dan sangat rendah.
Selain penyajian data distribusi peningkatan karakter kerja
sama, berikut ini disajikan profil subjek berdasarkan capaian skor
pada pre test dan post test yang disajikan dalam bentuk grafik sebagai
berikut:
Grafik 4.2 Profil Peningkatan Karakter Kerja Sama
Berdasarkan Pre Test dan Post Test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Dilihat dari grafik profil peningkatan karakter Kerja Sama
sebelum (pre test) dan sesudah (post test) pemberian layanan
bimbingan klasikal melalui layanan bimbingan klasikal dengan
pendekatan Metode Proyek dapat diketahui bahwa hasil pretest dan
posttest menunjukkan bahwa semua siswa mengalami peningkatan
karakter kerja sama.
2. Signifikansi Peningkatan Karakter Kerja Sama Melalui
Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan Metode
Proyek
Uji signifikansi peningkatan karakter Kerja Sama melalui layanan
bimbingan klasikal dengan pendekatan Metode Proyek pada siswa
kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten tahun ajaran
2016/2017tampak pada dilakukan menggunakan uji Wilcoxon
disajikan dalam tabel 4.2berikut ini:
Tabel 4.2
Uji Sampel Berpasangan Pre dan Post Test Siswa Kelas VII D SMP
Pangudi Luhur 1 Klaten Tahun Ajaran 2016/2017
Descriptive Statistics
N Minimu
m
Maximum Mean Std. Deviation
Pretest 29 54 75 64.6897 5.41891
posttest 29 52 75 65.6897 5.47138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ranks
N Mean
Rank
Sum of
Ranks
postest –
pretest
Negative
Ranks 13a 12.23 159
Positive
Ranks 14b 15.64 219
Ties 2c
Total 29
Keterangan :
a. posttest < pretetest
b. posttest > pretest
c. posttest = pretest
Test Statisticsb
postest –
pretest
Z -.721a
Asymp. Sig. (2-
tailed) .471
A. Based on negative ranks
B. Wilcoxon Signed Ranks Test
Hasil analisis data menggunakan SPSS dengan Uji Wilcoxon
Signed RanksTestmenunjukkan rata-rata dari 29 siswa, sebelum
diberikannya tindakan (pre test) rata-rata nilainya 64,69 dan sesudah
pemberian 3 siklus tindakan (post test) nilai rata-rata naik menjadi
65,69. Sehingga dapat diketahui terdapat selisih hasil yakni senilai
1,00. Kemudian bila dilihat dari standar deviasi untuk pre test senilai
5,41891 dan post test senilai 5,47138. Sedangkan bila dilihat dari
nilai maksimum pre test dan post test berada pada nilai yang sama.
Nilai signifikansi (Sig. (2-tailed)) yang diperoleh sebesar 0,471
dimana lebih besar dari batas kritis penelitian yakni 0,05. Nilai
signifikansi tersebut menunjukkan Hi diterima, artinya peningkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
karakter kerja sama pada siswa kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1
Klaten tahun ajaran 2016/2017 melalui layanan bimbingan klasikal
dengan pendekatan Metode Proyek tidak signifikan.
Tabel 4.3
Uji Sampel Berpasangan Pratindakan dan Siklus I Siswa Kelas VII D
SMP Pangudi Luhur 1 Klaten Tahun Ajaran 2016/2017
Descriptive Statistics
N Minimu
m
Maximum Mean Std. Deviation
Pra
tindakan 29 28 49 39.1379 5.80470
Siklus 1 29 32 63 46.7241 9.63956
Ranks
N Mean
Rank
Sum of
Ranks
Pra
tindakan
Negative
Ranks 8a 9.25 14
Positive
Ranks 19b 16.00 304
Ties 2c
Total 29
Keterangan :
a. siklus 1 < pratindakan
b. siklus 1 > pratindakan
c. siklus 1 = pratindakan
Test Statisticsb
Siklus 1
– pretest
Z -2.765a
Asymp. Sig. (2-
tailed) .006
A. Based on negative ranks
B. Wilcoxon Signed Ranks Test
Hasil analisis data menggunakan SPSS dengan Uji Wilcoxon
Signed RanksTest menunjukkan rata-rata dari 29 siswa, sebelum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diberikannya tindakan (pra tindakan) rata-rata nilainya 39.1379 dan
sesudah pemberian tindakan (siklus 1) nilai rata-rata naik menjadi
46.7241. Sehingga dapat diketahui terdapat selisih hasil yakni senilai
7.5862. Kemudian bila dilihat dari standar deviasi untuk pra tindakan
senilai 5,80470 dan siklus 1 senilai 9,93956. Nilai maksimum pra
tindakan 49 dan siklus 1 sebesar 63. Nilai signifikansi (Sig. (2-
tailed)) yang diperoleh sebesar 0,06 dimana lebih besar dari batas
kritis penelitian yakni 0,05. Nilai signifikansi tersebut menunjukkan
Hi ditolak, artinya karakter kerjasama pada siswa kelas VII D SMP
Pangudi Luhur 1 Klaten tahun ajaran 2016/2017 dapat ditingkatkan
secara signifikan melalui layanan bimbingan klasikal dengan
pendekatan Metode Proyek antara pra tindakan ke siklus I.
Tabel 4.6
Uji Sampel Berpasangan Siklus 1 dan Siklus 2 Siswa Kelas VII D SMP
Pangudi Luhur 1 Klaten Tahun Ajaran 2016/2017
Descriptive Statistics
N Minimu
m
Maximum Mean Std. Deviation
Siklus
1 29 32 63 46.7241 9.63956
Siklus
2 29 43 72 59.9655 6.40024
Ranks
N Mean
Rank
Sum of
Ranks
Siklus 2 –
siklus 1
Negative
Ranks 3a 6.17 18.50
Positive
Ranks 24b 14.98 359.50
Ties 2c
Total 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Keterangan :
a. siklus 2 < siklus 1
b. siklus 2 > siklus 1
c. siklus 2 = siklus 1
Test Statisticsb
Siklus 2
– siklus
Z -4.098a
Asymp. Sig. (2-
tailed) .000
A. Based on negative ranks
B. Wilcoxon Signed Ranks Test
Hasil analisis data menggunakan SPSS dengan Uji Wilcoxon
Signed RanksTest menunjukkan rata-rata dari 29 siswa, pada
tindakan (siklus 1) rata-rata nilainya 46.7241 dan sesudah pemberian
tindakan (siklus 2) nilai rata-rata naik menjadi 59.9655. Sehingga
dapat diketahui terdapat selisih hasil yakni senilai 13.2414.
Kemudian bila dilihat dari standar deviasi untuk siklus 1 senilai
9.3956 dan siklus 2 senilai 6,40024. Nilai maksimum siklus 1
sebesar 63 dan siklus 2 sebesar 72. Nilai signifikansi (Sig. (2-tailed))
yang diperoleh sebesar 0,00 dimana lebih kecil dari batas kritis
penelitian yakni 0,05. Nilai signifikansi tersebut menunjukkan Hi
ditolak, artinya karakter Kerja Sama pada siswa kelas VII D SMP
Pangudi Luhur 1 Klaten tahun ajaran 2016/2017 dapat ditingkatkan
secara signifikan melalui layanan bimbingan klasikal dengan
pendekatan Metode Proyek. Dari siklus I ke Siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 4.7
Uji Sampel Berpasangan Siklus 1 dan Siklus 3 Siswa Kelas VII D SMP
Pangudi Luhur 1 Klaten Tahun Ajaran 2016/2017
Descriptive Statistics
N Minimu
m
Maximum Mean Std. Deviation
Siklus 1 29 32 63 46.7241 9.63956
Siklus 3 29 52 75 63.2069 5.58940
Ranks
N Mean
Rank
Sum of
Ranks
Siklus 3 –
siklus 1
Negative
Ranks 3a 2.33 7.00
Positive
Ranks 26b 16.46 4.28
Ties 0c
Total 29
Keterangan :
a. siklus 3 < siklus 1
b. siklus 3 > siklus 1
c. siklus 3 = siklus 1
Test Statisticsb
Siklus 3
– siklus 1
Z -4.555a
Asymp. Sig. (2-
tailed) .000
A. Based on negative ranks
B. Wilcoxon Signed Ranks Test
Hasil analisis data menggunakan SPSS dengan Uji Wilcoxon
Signed RanksTest menunjukkan rata-rata dari 29 siswa, sebelum
pada tindakan (siklus 1) rata-rata nilainya 46.7241 dan sesudah
pemberian tindakan (siklus 3) nilai rata-rata naik menjadi 63.2069.
Sehingga dapat diketahui terdapat selisih hasil yakni senilai 16.4828.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Kemudian bila dilihat dari standar deviasi untuk siklus 1 senilai
9.63956 dan siklus 3 senilai 5,58940. Nilai maksimum siklus 1
senilai 63 dan siklus 3 sebesar 75. Nilai signifikansi (Sig. (2-tailed))
yang diperoleh sebesar 0,00 dimana lebih kecil dari batas kritis
penelitian yakni 0,05. Nilai signifikansi tersebut menunjukkan Hi
ditolak, artinya karakter Kerja Sama pada siswa kelas VII D SMP
Pangudi Luhur 1 Klaten tahun ajaran 2016/2017 dapat ditingkatkan
secara signifikan melalui layanan bimbingan klasikal dengan
pendekatan Metode Proyek. Di siklus I ke Siklus III
Tabel 4.8
Uji Sampel Berpasangan Siklus 2 dan Siklus 3 Siswa Kelas VII D SMP
Pangudi Luhur 1 Klaten Tahun Ajaran 2016/2017
Descriptive Statistics
N Minimu
m
Maximum Mean Std. Deviation
Siklus 2 29 43 72 59.9655 6.40024
Siklus 3 29 52 75 63.2069 5.58940
Ranks
N Mean
Rank
Sum of
Ranks
Siklus 3 –
siklus 2
Negative
Ranks 12a 11.67 140.00
Positive
Ranks 17b 17.35 295.00
Ties 0c
Total 29
Keterangan :
a. siklus 3 < siklus 2
b. siklus 3 > siklus 2
c. siklus 3 = siklus 2
Test Statisticsb
Siklus 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
– pretest
Z -1.678a
Asymp. Sig. (2-
tailed) .093
A. Based on negative ranks
B. Wilcoxon Signed Ranks Test
Hasil analisis data menggunakan SPSS dengan Uji
Wilcoxon Signed RanksTest menunjukkan dari 29 siswa, pada
tindakan siklus 2 dengan rata-rata nilai 59.9655 dan sesudah
pemberian tindakan (siklus 3) nilai rata-rata naik menjadi 63.2069.
Sehingga dapat diketahui terdapat selisih hasil yakni senilai 3.2414.
Kemudian bila dilihat dari standar deviasi untuk siklus 2 senilai
6.40024 dan siklus 3 senilai 5,58940. Nilai maksimum siklus 2
senilai 72 dan siklus 3 sebesar 75. Nilai signifikansi (Sig. (2-tailed))
yang diperoleh sebesar 0,093 dimana lebih besar dari batas kritis
penelitian yakni 0,05. Nilai signifikansi tersebut menunjukkan Hi
diterima, artinya peningkatan karakter kerjasama pada siswa kelas
VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten tahun ajaran 2016/2017 melalui
layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan Metode Proyek tidak
signifkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
3. Peningkatan Hasil Implementasi Karakter Kerja Sama Berbasis
Layanan Bimbingan Klasikal dengan Pendekatan metode
proyek Kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten Tahun
Ajaran 2016/2017 Antar Siklus
Berdasarkan perolehan data penelitian dengan
menggunakan skala penilaian diri siswa yang dihimpun setiap akhir
sesi pergantian topik bimbingan dalam implementasi
pendidikankarakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan
pendekatan metode proyek, diketahui peningkatan karakter kerja
sama pada siswa kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten Tahun
Ajaran 2016/2017. Berikut peningkatan karakter kerja sama pada
setiap siklus implementasi pendidikan karakter:
Tabel 4.9
Peningkatan Karakter Kerja Sama pada Setiap Siklus
Impementasi Pendidikan Karakter
Rentang
Skor Kategori
Sesi
I II III
F % F % F %
>68
Sangat
tinggi 0 0 2 6.90 4 13.79
58-68 Tinggi 6 20.69 19 65.52 20 68.97
42-57 Sedang 13 44.83 6 20.7 5 17.24
32-41 Rendah 10 34.48 2 6.90 0 0
<32
Sangat
rendah 0 0 0 0 0 0
Hasil skala penilian diri oleh siswa pada siklus 1 diketahui bahwa:
a. Terdapat 6 siswa termasuk ke dalam kategori tinggi dengan presentase
20,69%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Terdapat 13 siswa termasuk ke dalam kategori sedang dengan
presentase 44,83%.
c. Terdapat 10 siswa termasuk ke dalam kategori rendah dengan
presentase 34,48%.
d. Tidak terdapat siswa yang termasuk ke dalam kategori sangat tingi dan
sangat rendah.
Hasil skala penilian diri oleh siswa pada siklus 2 diketahui terdapat
beberapa siswa yang mengalami kenaikan dengan penjelasan sebagai
berikut:
a. Terdapat 2 siswa termasuk ke dalam kategori sangat tinggi dengan
presentase 6,90%.
b. Terdapat 19 siswa termasuk ke dalam kategori tinggi dengan presentase
65,52%.
c. Terdapat 6 siswa termasuk ke dalam kategori sedang dengan presentase
2,07%.
d. Terdapat 2 siswa termasuk ke dalam kategori rendah dengan presentase
6,90%
e. Tidak terdapat siswa yang termasuk ke dalam kategori sangat rendah.
Hasil skala penilaian diri siswa pada siklus 3 dengan penjelasan
sebagai berikut:
a. Terdapat 4 siswa termasuk ke dalam kategori sangat tinggi dengan
presentase 13,79%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
b. Terdapat 20 siswa termasuk ke dalam kategori tinggi dengan presentase
68,97%.
c. Terdapat 5 siswa termasuk ke dalam kategori sedang dengan presentase
17,24%.
d. Tidak terdapat siswa yang termasuk ke dalam kategori rendah dan
sangat rendah.
Dari data distribusi di atas dapat diketahui bahwa terjadi
peningkatan karakter kerja sama pada siswa disetiap siklusnya. Profil
peningkatan karakter kerja sama antar siklus sebagai berikut:
Grafik 4.3Peningkatan Karakter Kerja sama Siswa Setiap Siklus
Grafik di atas memberikan gambaran perkembangan karakter kerja
sama pada siswa kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten tahun ajaran
2016/2017di setiap siklus. Gambaran grafik di atas dijelaskan sebagai
berikut:
Hasil Capaian Skor dari Siklus I ke Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Terdapat 3 siswa yang mengalami kenaikan capaian skor karakter
kerja sama.
b. Terdapat 26 siswa yang mengalami penurunan capaian skor karakter
kerja sama.
Hasil Capaian Skor dari Siklus II ke Siklus III
a. Terdapat 17 siswa yang mengalami kenaikan capaian skor karakter
kerja sama.
b. Terdapat 12 siswa yang mengalami penurunan capaian skor karakter
kerja sama.
4. Hasil Observasi
Kegiatan observasi berguna untuk mengamati perilaku siswa
selama proses implementasi pendidikan karakter oleh dilakukan oleh
mitra kolaborasi. Setelah melakukan observasi Hasil observasi
tersebut kemudian dihitung dan dianalisis. Hasil analisis antar siklus
digunakan untuk melihat perkembangan perilaku siswa selama
pemberian tindakan. Berikut disajikan grafik observasi
perkembangan perilaku siswa selama implementasi pendidikan
karakter berlangsung:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Grafik 4.4Perkembangan Perilaku yang Diamati
C. Pembahasan
Implementasi pendidikan karakter untuk meningkatkan karakter peduli
sosial pada siswa kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten Tahun ajaran
2016/017 telah terlaksana sesuai rencana. Penelitian ini telah terlaksana sebanyak
3 siklus pertemuan dengan mendapatkan hasil data yang beragam. Hasil data yang
diperoleh dapat diketahui adanya peningkatan yang terjadi setelah proses
pemberian tindakan.
Hasil data menunjukkan bahwa karakter kerja sama yang dimiliki siswa
tergolong pada tataran sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Pada saat pre test terdapat
7 siswa yang kategori capaian skornya sangat tinggi, 20 siswa dalam kategori
tinggi dan 2 siswa termasuk dalam kategori sedang terkait kepemilikan karakter
kerja sama dalam diri siswa. Karakter kerja sama yang dimiliki siswa mengalami
peningkatan jika dilihat dari hasi post test. Terdapat 8 siswa memiliki karakter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kerjasama dengan kategori capaian skor jadi sangat tinggi, 19 siswa kategori
tinggi dan 2 siswa kategori sedang. Output hasil hitung yang dilakukan dengan
menggunakan uji Wilcoxon Signed Two Ranks menunjukkan rata-rata capaian
skor tes yang diberikan pada saat sebelum dan sesudah diberikannya tindakan
sebesar 64,69% (pre test) dan 65,69% (post test) dengan signifikansi lebih dari
5% yakni 0.471 (Asymp. Sig. (2-tailed)). Sehingga dapat disimpulkan bahwa
karakter kerja sama pada siswa menunjukkan peningkatan akan tetapi tidak
signifikan.
Penelitian ini menggunakan layanan bimbingan klasikal yang dapat
memberikan manfaat untuk mencapai kemandirian dan perkembangan yang
semakin utuh dan optimal pada diri siswa (Kemendikbud, 2016). Proses
pemberian layanan bimbingan dapat sesuai dengan topik bahasan dan tujuan yang
diharapkan. Sehingga melalui layanan bimbingan klasikal siswa dapat mencapai
keselarasan antara pemahaman, penghayatan nilai-nilai dan cara yang tepat untuk
bertindak.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini juga mendukung
terlaksananya tujuan yang dicapai. Pendekatan metode proyek bertujuan untuk
mengembangkan dan meningkatkan ketrampilan peserta didik dalam mengelola
sumber/bahan/alat untuk menyelesaikan tugas. (Fathurrohman, 2015). Maka
melalui pendekatan metode proyek ini diharapkan dapat membawa perubahan
dalam diri siswa, khusunya dalam internalisasi nilai karakter kerja sama dalam
kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Dinamika kelompok digunakan dalam pelaksanaan pendidikan karakter
sebagai kekhasan dari layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan metode
proyek. Penggunaan dinamika kelompok mampu mendorong siswa untuk terlibat
aktif dan semakin kreatif dalam kegiatan yang diikuti. Harapannya melalui
dinamika kelompok siswa dapat memahami dan memaknai pengalaman yang
didapat, sehingga dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
Implementasi model pendidikan karakter dilakukan sesuai dengan
prosedur yang dipilih yakni berdasarkan tahapan penelitian tindakan bimbingan
dan konseling dengan memberikan topik bahasan di setiap 3 siklus pertemuan.
Topik bahasan yang diberikan disesuaikan dengan tujuan yang diharapkan yakni
peningkatan karakter kerja sama. Pemberian tindakan di siklus 1 memberikan
topik bahasan mengenai “Menghargai Orang Lain”. Tujuan dari pemberian topik
bimbingan ini supaya siswa mampu memahami, mengembangkan serta
menerapkan sikap menghargai orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Siklus 1
mengaplikasikan dinamika kelompok yakni permainan “Asah Kreativitas”.
Permainan ini bertujuan agar siswa dapat memahami dan mengembangkan sikap
menghargai orang lain dalam diri, dapat menghargai setiap perbedaan yang
dimiliki orang lain. Kemudian siswa diajak untuk merefleksikan sikap menghargai
orang lain dalam kehidupan sehari-hari.
Hasil skala penilaian diri karakter kerja sama siswa pada siklus 1
menunjukkan terdapat 6 siswa yang capaian skornya berada pada kategori tinggi.
Pada kategori sedang, mengalami kenaikan menjadi 13 siswa dari hasil pra siklus
sebelumnya yakni 2 siswa. Sedangkan kategori rendah mengalami kenaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebanyak 10 siswa sedangkan sebelumnya tidak ada siswa yang masuk dalam
kategori rendah.
Berdasarkan hasil skala penilaian dan observasi pada siklus 1, peneliti
melakukan upaya perbaikan pada siklus 2. Topik bahasan pada siklus ini ialah
“Peduli Terhadap Sesama”. Pemberian topik ini memiliki tujuan supaya siswa
semakin memahami pentingnya memiliki kepedulian kepada orang lain. Pada
siklus ini, siswa diajak untuk terlibat dalam permainan “Slogan Peduli Sesama”.
Hasil dari permainan ini yakni siswa dapat mengetahui bagaimana cara
menerapkan kepedulian terhadap orang lain melalui kata-kata yang dibuat pada
selogan, memberikan semangat terhadap orang lain untuk menumbuhkan sikap
kepedulian, dan mengetahui bentuk kepedulian yang pernah dilakukan dalam
kesehariannya.
Hasil skala penilaian diri pada siklus 2 menunjukkan adanya peningkatan
kategori. Pada kategori sangat tinggi terdapat 2 siswa, kategori tinggi terdapat 19
siswa, kategori sedang sebanyak 6 siswa dan kategori rendah 2 siswa. Hasil ini
menunjukkan bahwa karakter kerja sama mulai ada peningkatan setelah diberikan
layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan metode proyek.
Tindakan pada siklus 3 topik bimbingan yang diberikan yakni “Kerja
Sama”. Kegiatan pada siklus 3 ini yakni membuat sebuah prakarya “Membuat
Tempat Pensil dari Selembar Kertas”. Kegiatan ini mendorong siswa supaya
mampu bekerjasama bersama kelompok untuk memecahkan masalah kemudian
dapat menghasilkan sebuah prakarya. Pada siklus 3 ini peneliti menanamkan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
diri siswa bahwa kerja sama dapat meringankan sebuah pekerjaan menjadi lebih
mudah .
Hasil dari skala penilaian karakter peduli sosial siklus 3 pada siswa
menunjukkan bahwa terdapat 4 siswa dengan kategori sangat tinggi, 20 siswa
kategori tinggi dan 5 siswa berada pada kategori sedang. Adanya jumlah siswa
yang mengalami penurunan maupun kenaikan skor menunjukkan bahwa
implementasi pendidikan karakter pada siswa kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1
Klaten 2016/2017 dapat terlaksanakan walaupun hasilnya belum menunjukkan
hasil yang memuaskan.
Dilihat dari hasil refleksi siswa secara keseluruhan selama 3 kali siklus
pertemuan, siswa dapat memahami nilai karakter kerja sama yang perlu dimiliki.
Selama proses bimbingan, siswa mampu mendefinisikan pengertian, manfaat dan
cara-cara menanamkan sikap kerja sama melalui 3 topik bimbingan yang
diberikan. Selain itu, siswa semakin mampu mengenal dan mempererat rasa
kebersamaan antar siswa selama proses dinamika kelompok yang menumbuhkan
sikap kekompakan antar siswa dan memiliki sikap menghargai teman maupun
pembimbing selama proses bimbingan berlangsung.
Penerapan pendekatan metode proyek ini mampu meningkatkan karakter
kerja sama pada siswa. Pendekatan ini dapat dinilai memiliki kekuatan dalam
pelaksanaannya yakni menumbuhkan motivasi belajar dan kinerja ilmiah siswa
serta membantu siswa mengembangkan ketrampilan jangka panjang. Pendekatan
ini dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah,
meningkatkan ketrampilan dan mengembangkan kreativitas siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(Fathurrohman, 2015). Selain itu, pendekatan metode proyek menekankan
pembelajaran pada aktivitas siswa untuk memecahkan maslah dengan menerapkan
ketrampilan meneliti, menganalisis, membuat hingga mempresentasikan produk
pembelajaran berdasarkan pengalaman nyata. Kekuatan dari pendekatan inilah
yang membuat siswa menjadi semakin memahami pentingnya nilai karakter kerja
sama dan harapannya dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini memaparkan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran
berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan.
A. Kesimpulan
Hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, peneliti menyimpulkan bahwa:
1. Karakter kerja sama siswa dapat ditingkatkan melalui implementasi
layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan metode proyek pada
siswa kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten tahun ajaran 2016/2017.
Peningkatan tersebut dibuktikan dengan hasil tes karakter kerja sama
antara pretest dan posttest yang mengalami peningkatan yakni 64,96
menjadi 65,69.
2. Hasil rata-rata pretest dan posttest karakter kerja sama mengalami
peningkatan skor, namun hasil perhitungan pada uji signifikansi
menunjukkan implementasi layanan bimbingan klasikal dengan
pendekatan metode proyek tidak signifikan dalam meningkatkan karakter
kerja sama pada siswa kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten tahun
ajaran 2016/2017.
3. Terdapat peningkatan hasil implementasi pendidikan karakter kerja sama
melalui layanan bimbingan klasikal dengan penerapan pendekatan metode
proyek jika dilihat dari capaian skor-skor siswa setiap sesi, baik dari pra
tindakan ke tindakan siklus I ke siklus II (signifikan); siklus I ke siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
(signifikan); siklus I ke siklus III (signifikan); maupun siklus II ke siklus
III (tidak signifikan).
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian bimbingan dan konseling yang dilaksanakan di SMP
Pangudi Luhur 1 Klaten memiliki keterbatasan diantaranya:
1. Pelaksanaan penelitian tindakan bimbingan dan konseling ini kurang
lengkap yakni tidak ada pedoman wawancara terstruktur yang kepada guru
BK terkait saat proses pemberian tindakan dan sesudah pemberian
tindakan. Wawancara hanya dilakukan 1 kali yakni sebelum pemberian
tindakan kepada guru BK.
2. Instrumen tes karakter kerja sama belum dapat mencakup aspek karakter
kerja sama secara keseluruhan.
3. Instrumen skala penilian diri berdasarkan topik bimbingan belum
menggambarkan sepenuhnya nilai karakter kerja sama.
4. Pemilihan dinamika kelompok dan media yang digunakan belum sesuai
dengan topik bimbingan.
5. Adanya alokasi waktu yang terbatas saat pemberian tindakan pada siklus
I,II dan III yakni 60 menit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
D. Saran
Berikut ini adalah saran yang dapat peneliti paparkan guna
mengoptimalkan dan mengembangkan ketercapaian hasil pendidikan
karakter:
1. Bagi Guru BK
Implementasi pendidikan karakter kerja sama melalui layanan
bimbingan klasikal dengan penerapan pendekatan metode proyek yang
dinilai efektif diterapkan. Implementasi pendidikan karakter model ini
dapat dilanjutkan dan dikembangkan oleh guru BK SMP Pangudi Luhur 1
Klaten guna membantu meningkatkan karakter siswa. Melalui
implementasi program ini, guru BK juga dapat melakukan kolaborasi
dengan guru mata pelajaran untuk mengimplementasikan pendidikan
karakter.
2. Bagi Siswa
Siswa diharapkan terus mengembangkan semangat dan sikap
proaktif dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah, sehingga siswa
semakin mendapatkan wawasan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai karakter.
Selain itu siswa diharapkan agar semakin menghayati dan menerapkan
nilai-nilai karakter pada diri, khsusunya karakter kerja sama dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Bagi Peneliti
Peneliti lain diharapkan dapat mengembangkan penelitian tindakan
bimbingan dan konseling melalui implementasi model pendidikan karakter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan metode proyek.
Selain itu, peneliti lain diharapkan terus menciptakan inovasi yang lebih
kreatif dan menarik terkait layanan bimbingan dan metode yang akan
dilakukan agar mencapai perubahan yang diharapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
DAFTAR PUSTAKA
Abdulsyani, (2012). Skematika, Teori dan Terapan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi, dkk. (2015). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara.
Azwar, S. 2009. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Barus, Gendon. 2015. Menakar Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi
di SMP. Jurnal Cakrawala Pendidikan, Th. XXXIV, No. 2\
Depdiknas, (2003). Undang-Undang RI Nomor 20, Tahun 2003, Tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Fathurrohman, Muhammad. 2015. Model-Model Pembelajaran Inovatif.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Fauzi, M. (2017). Peningkatan kerja sama dan prestasi belajar matematika materi
bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif type team game
tournament (TGT) di kelas IV sekolah dasar (SD). Purwokerto:
Universitas Muhammadiyah Purwokerto 2017.
Gede Raka (dkk). 2011, Pendidikan Karakter di Sekolah :Dari Gagasan ke
Tindakan,Jakarta : Gramedia.
Guilford, J.P. (1956). Fundamental Statistics ini Psychology and Education. New
York: McGraw-Hill Book Co.Inc.
Hidayat, Dede., Badrujaman, Aip. (2012). Penelitian Tindakan dalam Bimbingan
dan Konseling. Jakarta: Indeks.
Huda, Miftahul. 2015. Kooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kemendikbud. (2016). Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan
Konseling Sekolah Menengah Pertama (SMP). Jakarta: Kemendikbud.
Moeslichatoen R. 2004. Metode Pengajaran Di Taman Kanak – Kanak. Jakarta:
Asdi Mahasatya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Nurgiyantoro, Burhan., dkk. 2009. Statistika Terapan Untuk Penelitian Ilmu-Ilmu
Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Prayitno & Manullang. (2011). Pendidikan Karakter dalam Pembangunan
Bangsa. Jakarta: Grasindo.
Riduwan. 2006. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.
Samani, Muchlas&Hariyanto. (2013). Konsep dan Model: Pendidikan Karakter.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Soerjono. 2014. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suyadi. 2013. Strategi Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Winkel, WS., Hastuti, Sri. (2013) Bimbingan Konseling di Institusi Pendidikan.
Yogyakarta: Media Abadi.
Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter. Jakarta: Kencana Prenada Media
Gorup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PEDULI TERHADAP SESAMA
No K e t e r a n g a n
1. Pokok Bahasan Peduli Terhadap Sesama
2. Bidang Bimbingan Bimbingan Pribadi-Sosial
3. Standar Kompetensi Siswa dapat menjadi peduli terhadap sesama dan mempunyai rasa empati terhadap sesama.
4. Kompetensi Dasar Siswa dapat menyebutkan perbuatan-perbuatan yang mencerminkan rasa peduli terhadap sesama
5. Indikator 5.1 Siswa mampu mendefinisikan pengertian peduli terhadap sesama
5.2 Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri orang yang peduli terhadap sesama
5.3 Siswa dapat memberikan contoh cara-cara menumbuhkan sikap peduli terhadap sesama
6. Metode tanya jawab
7. Waktu 15 menit
8. Alat kertas, alat tulis, LCD, laptop
9. Sumber Http://awamologi.wordpress.com/2009/01/11 mereka-yang-miskin-tapi-kaya.
Buku permainan ( 100 permainan penyegar pertemuan, karangan Martin Handoko)
10. Sasaran Layanan Siswa SMP Kelas VII (integrasi dengan PPkn/Agama)
Rancangan Pelayanan Bimbingan
Satuan Layanan Bimbingan
LAMPIRAN 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No Kegiatan Keterangan Waktu
1 Pengantar Dibawakan oleh guru pembimbing. Mengintrodusir tema yang akan diberikan
2 menit
2 Pemberian materi bimbingan
Siswa meperhatikan penjelasan dari guru 15 menit
3 game “Slogan Kepedulian” Tujuan permainan ini supaya siswa mampu menerapkan sikap peduli dengan mengunakan media slogan. Langkah permainan:
- Siswa membentuk kelompok - Siswa diberikan kertas dan pensil warna - Siswa berdiskusi dengan kelompok untuk
membuat slogan - Siswa menulis slogan di kertas yang telah
diberikan - Siswa menggambar simbol slogan sesuai
dengan topik bimbingan
30 menit
4 Penugasan Siswa diberikan pertanyaan refleksi yang kemudian dijawab dan disharingkan
5 menit
5 Sharing Siswa menceritakan pengalamannya kepada teman-temannya tentang peristiwa yang pernah dialami terkait dengan topik bimbingan
5 menit
6 Penutup Guru pembimbing memberikan kesimpulan dari materi pertemuan ini dan menutup kegiatan ini
3 menit
Skenario Kegiatan Pelayanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Handout/ Materi Layanan
1. Hakikat Kepedulian
Kepedulian dapat ditunjukkan terhadap sesama dan terhadap alam
sekitarnya. Kepedulian terhadap sesama adalah perhatian yang diberikan
kepada orang lain yang ada pada lingkungan sekitar. Pada hakikatnya,
manusia adalah makhluk sosial, artinya manusia tidak dapat hidup
menyendiri tetapi selalu membutuhkan manusia lainnya. Dalam hidup
bermasyarakat antara anggota masyarakat yang satu dengan anggota
masyarakat lainnya perlu saling peduli. Kepedulian yang diberikan oleh
seseorang terhadap orang lain sangat penting dan memberikan manfaat
dalam hidup bermasyarakat.
2. Ciri-ciri Orang yang Peduli terhadap Sesama
a. Mau membantu siapa dan apa saja yang ada dalam lingkungan sekitar.
b. Sikap ramah.
c. Menciptakan suasana hati yang riang.
d. Membangun minat yang tulus kepada orang lain.
e. Menampilkan wajah yang tersenyum.
f. Menujukkan bahwa kita menyukai apa yang dilakukan.
g. Dapat mengerti sesama.
3. Aspek yang Perlu Dikembangkan dalam Kepedulian Sosial
Menurut mantan Ketua Majelis Syuro SALIWU Makassar, aspek yang
perlu dikembangkan dalam sikap kepedulian sosial horizontal adalah sebagai
berikut.
a. Aspek Sosial (Ruang dan Waktu)
Dalam menjalani kehidupan sosial, manusia senantiasa dibatasi
dan dipengaruhi adanya ruang dan waktu, ini juga merupakan suatu bukti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
nyata keterbatasan manusia yang hakikatnya sebagai makhluk ciptaan.
Berkaitan dengan ruang dan waktu, kehidupan manusia akan
dikondisikan oleh pluralisme, yaitu adanya keberagaman ruang dalam
kehidupan manusia. Dengan adanya ruang ini, seluruh manusia tidak
mungkin berada dalam dua tempat pada waktu yang sama, maka peran
alat komunikasi dan transportasi menjadi sangat penting.
b. Aspek Kepedulian
Siapa saja yang menjadi objek/sasaran kepedulian kita?
Masyarakat umum tentunya dengan tidak memandang status masyarakat
tersebut. Mestinya kita penuhi hati kita dengan pertanyaan “Apa yang
dapat kita lakukan untuk masyarakat, apa yang dapat kita lakukan untuk
negara atau daerah kita?” bukan “apa yang kita dapat dari negara atau
daerah kita?”.
Melalui peningkatan kepekaan kepeduliaan horizontal ini,
seseorang memerlukan kemampuan kepekaan sosial, kapan dan di mana
kita harus melakukan action. Kemudian kepekaan, kejadian dan
kecepatan untuk memperoleh informasi tentang adanya suatu hal yang
memerlukan bantuan kita.
Melalui peningkatan kepekaan kepedulian sosial ini, diharapkan
kesenjangan sosial atau jarak sosial dapat dipersempit, dan kita dapat
memberikan kontribusi dalam bentuk upaya perawatan dan peningkatan
modal sosial (social capital) bangsa Indonesia dalam rangka menuju
kenyamanan dan ketenteraman kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara.
Terdapat tingkatan dalam menumbuhkan kepedulian terhadap
sesama, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
1) Mengalami peduli.
2) Berlatih peduli.
3) Memulai dan mempertahankan hubungan peduli.
4) Terus peduli, berrefleksi, dan perbaikan.
4. Cara Mengembangkan Sikap Peduli
Mengembangkan sikap peduli dapat dilakukan pada saat dini yang diawali
dari sekolah dasar oleh guru kelasnya saat mengajar. Mengembangkan sikap
peduli dapat ditumbuhkan melalui ide-ide untuk menciptakan komunitas
pelajar peduli yang ditemukan dalam praktek sesuai dengan tahapan
perkembangan anak, dengan menggunakan lima prinsip berikut:
a. Semua peserta mempertimbangkan dan berkontribusi satu sama lain.
b. Hubungan positif dengan orang dewasa dan anak.
c. Setiap anak memiliki kekuatan dan kepentingan memberikan kontribusi
pada keseluruhan fungsi kelompok.
d. Lingkungan belajar dirancang untuk melindungi anak.
e. Lingkungan terorganisir dan contoh-contoh sikap peduli diberikan secara
rutin.
5. Alasan Perlunya Sikap Peduli terhadap Sesama
a. Menciptakan suasana hati yang riang terhadap sesama untuk membantu
apa yang ada dalam lingkungan sekitar.
b. Untuk menujukkan bahwa kita menyukai apa yang dilakukan terhadap
sesama untuk membantu apa yang ada dalam lingkungan sekitar.
Refleksi
Petunjuk
Berilah tanda pilih (V) di depan alternatif jawaban yang paling sesuai menurut
anda pada tempat yang disediakan!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Seberapa bermanfaatkah kegiatan yang anda ikuti bagi anda sendiri?
…… Sangat bermanfaat ……… Bermanfaat ………Kurang
bermanfaat
2. Apakah kegiatan seperti yang anda ikuti saat ini, sebaiknya diberikan juga
kepada kelas lain?
……. Ya …….. Tidak
3. Apakah manfaat utama dari kegiatan yang anda ikuti bagi anda sendiri ?
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………
4. Definisikanlah pengertian “kepedulian terhadap sesama” menurut
rumusan/kata-katamu sendiri !
5. Tuliskanlah di bawah ini ciri-ciri orang yang peduli terhadap sesama:
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………............
6. Berilah contoh-contoh perbuatan yang menunjukkan sikap peduli terhadap
sesama.
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
No Keterangan
1 Topik/Nilai karakter Menghargai Orang Lain
2 Tugas
Perkembangan
Mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab
3 Bidang Bimbingan Pribadi-Sosial
4 Jenis Layanan Bimbingan kelas/kelompok
5 Fungsi Bimbingan Pemahaman dan pengembangan
6 Sasaran Siswa SMP kelas VII
7 Standard
Kompetensi
Peserta didik mampu memahami dan mengembangkan
kemampuan untuk menghargai orang lain
8 Kompetensi Dasar Peserta didik dapat mengaplikasikan dan mempraktekkancara
menghargai orang lain dengan benar
9 Indikator 1. Menjelaskan pengertian menghargai orang lain.
2. Menemukan manfaat dari menghargai orang lain.
3. Menyebutkan contoh-contoh menghargai orang lain dalam
kehidupan sehari-hari
10 Materi 1. Pengertian menghargai orang lain
2. Manfaat menghargai orang lain
3. Mengkritisi pengalaman tokoh inspiratif
4. Penggalian nilai-nilai karakter
11 Metode Tanya jawab, sharing, dan diskusi antar siswa
12 Waktu 2x30’
13 Tempat Ruang Kelas (tempat-tempat yang kondusif untuk layanan)
14 Media Alat tulis, kertas, LCD, laptop
15 Mitra Kolaboratif Guru BK.
16 Prosedur Ikuti skenario layanan
17 Penilaian/ Evaluasi 1. Laiseg : Pertanyaan/pernyataan refleksi, Inventori self
assessment
18 Rencana Tindak
Lanjut
Kelompok-kelompok dalam kelas diberi penugasan untuk
merencanakan suatu proyek yang memberi kesempatan
menerapkan menghargai orang lain. Pada saat kegiatan dimulai
siswa diperkenankan untuk memiliki ide masing-masing dalam
menyelesaikan proyek
19 Sumber Pustaka http://revinamanurung.blogspot.co.id/2015/11/menghargai-dan-
menghormati-orang-lain.html
MENGHARGAI ORANG LAIN
Rancangan Pelayanan
LAMPIRAN 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NO. Kegiatan Guru Siswa Durasi
1. Pembukaan Salam
-Pengantar kegiatan
- Membuka pertemuan
dengan memberi salam dan sapa.
- Memberikan penjelasan singkat tentang kegiatan
hari ini
- Menyambut salam dari
guru - Memperhatikan
penjelasan guru
5’
2. Penjelasan materi/topik
Menjelaskan materi “Menghargai Orang Lain”.
Memperhatikan penjelasan materi “Menghargai Orang Lain”
yang diberikan oleh guru.
10’
3. Game Memberikan intruksi dan peraturan untuk siswa .
Memperhatikan dan mengikuti arahan intruksi guru
30’
4. Presentasi hasil
Mengarahkan siswa untuk mempresentasikan hasil
prakaryanya.
Mempresentasikan hasil karya bersama kelompok dihadapan
teman-teman.
10’
5. Sharing Mempersilahkan dan meminta siwa untuk men-sharing-kan apa
yang telah siswa refleksikan mengenai permainan tersebut.
Men-sharing-kan apa yang telah direfleksikan mengenai
permainan tersebut.
10’
6. Penutup - Kesim
pulan/Peneguhan
- Salam penut
up
- Memberikan penegasan
mengenai materi dan memberikan dukungan serta meyakinkan siswa bahwa dalam menjalani
hidup ini pentingnya untuk menghargai
sesama. - Memberi salam penutup
pada siswa.
- Mendengarkan,
memperhatikan, mengerti, dan
memahami akan bahwa dalam
menjalani hidup ini pentingnya untuk
menghargai sesama. - Menyambut salam dari
guru dengan bersemangat.
5’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
HANDOUT/ MATERI
MENGHARGAI ORANG LAIN
Dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita sangat ingin dihargai oleh rekan kita,
baik disekolah, dirumah, dikantor dan dimanapun kita berada. Kata menghargai menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti bermacam-macam, di antaranya
memberi, menentukan, menilai, membubuhi harga, menaksir harga, memandang penting
(bermanfaat, berguna), menghormati. Karya orang lain adalah hasil perbuatan manusia
berupa ‘suatu karya’ yang baik (positif) yaitu hasil dari ide, gagasan manusia seperti seni,
karya budaya, cipta lagu, mesin, atau sesuatu produk yang bermanfaat atau berguna untuk
orang lain.
Menghargai hasil karya orang lain merupakan salah satu upaya membina keserasian dan
kerukunan hidup antarmanusia agar terwujud suatu kehidupan masyarakat yang saling
menghormati dan menghargai sesuai dengan harkat dan derajat seseorang sebagai
manusia. Menumbuhkan sikap menghargai hasil karya orang lain merupakan sikap yang
terpuji karena hasil karya tersebut merupakan pencerminan pribadi penciptanya sebagai
manusia yang ingin dihargai.
Kecenderungan sebagai manusia secara alamiah adalah keinginan untuk mendapat
tanggapan atau penghargaan atas apa yang dilakukannya. Kebutuhan untuk menuangkan
ekspresi diri secara positif telah mendorong setiap orang untuk terus menghasilkan karya
terbaik demi kebaikan dirinya dan orang lain. Oleh karena itu, upaya dan hasil karya
kreatif yang berguna bagi kemaslahatan orang banyak sudah selayaknya memperoleh
penghargaan yang positif pula.
Menghormati dan menghargai hasil karya orang lain harus dilakukan tanpa memandang
derajat, status, warna kulit, atau pekerjaan orang tersebut karena hasil karay merupakan
pencerminan dari pribadi seseorang. Berkarya artinya melakukan atau mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sesuatu sampai menghasilkan sesuatu yang menimbulkan kegunaan atau manfaat dan
berarti bagi semua orang. Karya tersebut dapat berupa benda, jasa, atau hal yang lainnya.
Di Binus Center Syahdan sangat menganjurkan pegawainya agar saling menghargai
antara satu sama lain. Sikap menghargai terhadap orang lain tentu didasari oleh jiwa yang
santun yang dapat menumbuhkan sikap menghargai orang di luar dirinya. Kemampuan
tersebut harus dilatih lebih dahulu untuk mendidik jiwa manusia sehingga mampu
bersikap penyantun.
Seperti contoh:
ketika bersama-sama menghadapi persoalan atau masalah tertentu dalam suatu pekerjaan
salah satunya yaitu salah meng-input TBP, sebagai teamwork kita harus berusaha saling
memberi dan menerima saran, pendapat, atau nasihat dari orang lain yang pada awalnya
pasti akan terasa sulit. Sikap dan perilaku ini akan terwujud bila pribadi seseorang telah
mampu menekan ego pribadinya melalui pembiasaan dan pengasahan rasa empati melalui
pendidikan akhlak. Selanjutnya, ia akan selalu terdorong untuk menjadi yang lebih baik
dan berusaha agar kesalahannya tidak terulang kembali.
Mengapa harus menghargai orang lain? Pada paragraph dibawah ini saya akan
membahas mengenai mamfaat saling menghormati dan saling menghargai, suka atau
tidak, kita hidup dengan berinteraksi dengan orang lain. Lalu, bagaimana cara kita
membina hubungan baik dengan orang lain agar hidup kita menjadi lebih menyenangkan?
1. Saling membutuhkan
Pernahkah kalian membayangkan jika segala sesuatu harus dilakukan sendiri: bekerja
sendiri tanpa dibantu oleh costomer service lainnya? Menerima costomer sendiri? Sampai
ketika ada suatu masalah kalian mengambil keputusan sendiri? Pasti itu sangat
melelahkan, merepotkan, atau bahkan tidak mungkin dilakukan oleh diri kita sendiri.
Pasti ada hal-hal yang tidak bisa kita lakukan sendiri dengan baik. Sebagai contoh atasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
membutuhkan bawahan, begitu pula sebaliknya perusahaan membutuhkan karyawan dan
konsumen, serta pemimpin membutuhkan anak buah. Tentu saja kondisi ini berlaku pula
sebaliknya. Jadi intinya: kita semua saling membutuhkan.
2. Saling Menguntungkan
Selain saling membutuhkan, ternyata kita semua juga bisa saling menguntungkan. Kita
merasa beruntung karena bisa berbagi dengan orang lain: kita mendapat pemasukan uang
dan mendapat kepuasan karena ada orang lain yang mau menggunakan hasil karya kita.
Orang lain juga merasa diuntungkan dengan kebaradaan kita karena mereka bisa
mendapatkan apa yang mereka perlukan dari kita.Misalnya, perusahaan merasa
diuntungkan karena adanya costomer service dan karyawan lainnya sehingga perusahaan
mendapat pemasukan.
3. Saling Mengisi
Tidak ada satu orang pun yang benar-benar serupa dengan orang lain. Anak kembar
sekalipun memiliki perbedaan. Kita memiliki perbedaan dalam kepribadian, talenta,
kemampuan, gaya hidup, kebiasaan, dan kebutuhan. Namun perbedaan inilah yang
membuat hidup menjadi lebih kaya, bervariasi, dan menyenangkan karena kita bisa saling
mengisi.
4. Saling Menguatkan
Selain perbedaan, persamaan pun bisa menguntungkan. Orang-orang yang memiliki
persamaan bisa saling bekerja sama. Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul, begitu
kata pepatah. Rupanya pepatah ini muncul dari kesadaran bahwa dengan bekerja sama,
segala sesuatu akan terasa lebih mudah. Masalah menjadi lebih ringan dan menjadi lebih
mudah dicarikan solusinya jika dipecahkan bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No Keterangan
1 Pokok Bahasan Kerja sama
2 Tugas Perkembangan Mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab
3 Bidang Bimbingan Pribadi sosial
4 Jenis Layanan Layanan Informasi
5 Fungsi Bimbingan Pemahaman dan Pengembangan
6 Sasaran Siswa SMP Kelas VII
7 Standar Kompetensi Siswa mampu memahami pentingnya kerja sama
8 Kompetensi Dasar Siswa memiliki karakter kerja sama
9 Indikator 9.1 siswa dapat mendefinisikan pengertian kerja sama.
9.2 siswa dapat menyebutkan faktor-faktor yang
membantu siswa memiliki karakter kerja sama .
9.3 siswa dapat mempraktekkan perilaku kerja sama.
10 Materi Handout “kerja sama”
10.1 definisi kerja sama
10.2 faktor pendukung karakter kerja sama
10.3 hal-hal yang menghambat kerja sama
11 Metode Tanya jawab,share, permainan dan refleksi dan sharing.
12 Waktu 1x45 menit
13 Tempat Di kelas
14 Media Laptop, LCD, Alat tulis
15 Prosedur Terlampir
16 Penilaian Refleksi/Evaluasi secara spontan, self assessment scale
17 Rencana Tindak Lanjut 17.1Mengajak siswa merefleksikan apakah saya sudah
dapat menentukan proses penetapan cita-cita.
18 Sumber Pustaka http://www.pelajaransekolahonline.com/2017/27/pengertian-
kerjasama-menurut-ahlibentuk-bentuk-dan-manfaat-
KERJA SAMA
LAMPIRAN 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Skenario (Pelayanan Bimbingan)
kerjasama-terlengkap.html
No Kegiatan Guru Siswa Dur
asi
1 Salam Pembukaan -Guru menyapa siswa-siswi
dengan penuh semangat
-Siswa menyambut
sapaan dari guru
dengan penuh
semangat
5’
2 Pengantar Singkat
Kegiatan
Guru memberikan pengantar
terkait kegiatan pada hari ini
Siswa memperhatikan
penjelasan guru
5’
3 Memberikan
penjelasan materi
Guru menjelaskan kembali
materi dengan mengunakan
slide .
Siswa meninjau
kembali permainan
yang baru saja
dilakukan dan
memaknainya serta
menjawab pertanyaan
dari guru secara
spontan.
10’
4 Kegiatan Inti:
Dinamika kelompok
Refleksi atas
pengalaman
Permainan
Guru menjelaskan dan
memberikan intruksi terkait
proyek “membuat tempat pensil
dari kertas”
Guru mengajak siswa untuk
meninjau kembali permainan
yang baru saja dilakukan
dengan panduan pertanyaan
berikut:
Siswa memperhatikan
guru dan memulai
kegiatan sesuai
intruksi yang dibuat
guru.
Siswa menjawab
pertanyaan guru dan
melakukan sharing.
30’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Handout/Materi Layanan
Pengertian Kerja Sama Menurut Ahli
1. Zainudin
Menurut Zainudin, Kerjasama ialah seseorang yang mempunyai kepedulian
terhadap orang lain atau sekelompok orang hingga terbentuk suatu kegiatan yang
sama dan menguntungkan semua anggota dengan dilandasi rasa saling percaya
antar anggota serta menjunjung tinggi norma yang berlaku. Kerjasama menurut
Zainudin merupakan kerjasama dalam bidang organisasi yang merupakan suatu
pekerjaan yang dilakukan bersama-sama antar anggota untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan oleh anggota organisasi.
2. Pamudji
Menurut Pamudji, Kerjasama ialah pekerjaan yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih dengan melakukan interaksi antar indivindu yang melakukan kerjasama
hingga tercapai tujuan yang dinamis.Terdapat tiga unsur yang terkandung dalam
1. Pikiran dan perasaan apa
yang muncul saat melakukan
kegiatan tersebut?
2. Tantangan/kesulitan apa
yang dialami?
3. Pelajaran apa yang dapat
dipetik dari kegiatan ini?
5 Kesimpulan Guru memberikan benang
merah dari seluruh kegiatan
yang dilakukan
Siswa mendengarkan
kesimpulan dari guru
5’
6 Mengisi self
assessment scale dan
tes karakter kerjasama
Guru memberikan intruksi
kepada siswa untuk mengisi
self assessment scale dan tes
kerjasama
Siswa mengisi lembar
penilaian self
assessment scale dan
tes kerjasama
10’
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
kerjasama yakni orang yang melakukan kerjasama, adanya interaksi dan adanya
tujuan yang sama.
Bentuk-Bentuk Kerjasama
Terdapat 5 bentuk kerjasama yaitu :
1. Bargaining / Tawar Menawar
Bargaining yaitu kerjasama yang terbentuk karena adanya perjanjian
pertukaran barang atau jasa antara dua organisasi atau lebih.
2. Koalisi
Koalisi yaitu kerjasama yang terbentuk karena adanya perpaduan antara
dua organisasi atau lebih yang memiliki tujuan yang sama.
3. Cooptation
Cooptation yaitu kerjasama yang terbentuk karena adanya proses
penerimaan hal baru dalam kepemimpinan dan pelaksanaan politik dalam
suatau organisasi agar lebih seimbang.
4. Joint venture atau usaha patungan
Joint venture yaitu kerjasama yang terbentuk antara banyak pihak dengan
latar belakang yang berbeda karena adanya proyek-proyek besar untuk
menyukseskan suatu tujuan.
5. Kerukunan
Kerukunan merupakan bentuk kerjasama yang didasari atas kerukunan
yang terjalin antar individu atau kelompok.
Cara Membangun Kerjasama
Hal-hal yang diperlukan diperhatikan dalam membangun sebuah
kerjasama, diantaranya:
Penentuan Tujuan Kerjasama
Persiapan Profil
Membuat sebuah pesan yang positif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menghargai setiap perbedaan pendapat dan kebiasaan rekan kerja
Berfokus kepada kualitas
Memberi tawaran bantuan
Menunjukan sikap antusiasme
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Tes Meningkatkan Kerjasama
Heny Listiyani Putri
131114023
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2016
LAMPIRAN 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
A. Identitas Responden
Nama :
No. Absen :
Jenis Kelamin :
B. Petunjuk Pengisian
Good Luck yaa..
1. Ketika saya berbeda pendapat dengan teman. Saya melakukan?
a. Saya tetap mendengarkan dan menerima pendapatnya
b. Saya mencoba memahami pendapat teman saya tersebut
c. Saya langsung menyetujui pendapatnya
d. Saya menerimanya dan mencari jalan keluar supaya tetap
adil
1. Bacalah pentunjuk di bawah ini dengan teliti.
2. Pilihlah jawaban a, b, c atau d sesuai dengan keadaan dirimu
sebenarnya.
3. semua jawaban benar.
4. Silanglah(X) jawaban yang paling sesuai dengan dirimu pada
lembar jawaban yang sudah tersedia. Contoh: jika kamu memilih
jawaban A, maka berilah tanda silang (X) pada kolom A, di lembar
jawab yang tersedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
2. Saya berasal dari suku Jawa, teman-teman di kelas berasal dari
berbagai suku yang ada di Indonesia. Maka yang saya lakukan
adalah?
a. Saya memilih teman yang sama-sama berasal dari suku
Jawa supaya dapat berkomunikasi dengan nyaman
b. Saya memilih teman yang hanya ingin berteman dengan
saya
c. Saya bersikap baik dengan sesame teman yang berasal dari
suku Jawa saja
d. Saya berteman dan bersikap baik pada teman satu suku
maupun berbeda suku
3. Ketika saya mengetahui teman saya berselisih dengan teman saya
yang lain. Maka saya melakukan?
a. Saya akan memilih teman yang paling dekat dengan saya
b. Saya menjadipenengah bagi teman-teman saya
c. Saya tidak ikut campur dalam masalah orang lain
d. Saya membantu memecahkan masalah yang membuat
perselisihan antara mereka
4. Ketika saya merusakkan barang milik teman. Saya melakukan?
a. Saya meminta maaf kepada teman saya
b. Saya menganti barang tersebut dengan yang baru
c. Saya memperbaiki dan menghiburnya supaya ia tidak
marah
d. Sayamemintamaafdanberusahauntukmemperbaikibarangny
a
5. Jika saya memiliki teman yang kurang beruntung dibandingkan
saya. Maka saya melakukan?
a. Saya akan mengasihaninya
b. Saya akan merangkul dan menguatkannya
c. Saya mendekati serta merangkulnya supaya ia tetap kuat
d. Saya akan menolongnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Kamu memiliki kegemaran bermain basket sedangkan, teman
dekatmu memilih sepak bola sebagai kegemarannya. Maka apa
yang kamu lakukan?
a. Saya mengajaknya untuk menyukai basket
b. Saya mengikutinya menyukai sepak bola
c. Saya memberikannya semangat supaya lebih berprestasi
dalam bidangnya
d. Saya mengajarinya bermain basket
7. Ketika kamu berangkat ke sekolah tiba-tiba dia jalan kamu bertemu
dengan seorang kakek terjatuh dari sepedanya dan lengannya
terluka. Dalam situasi tersebut apa yang kamu lakukan?
a. Saya meminta bantuan dari orang lain untuk menolong
kakek tersebut
b. Saya akan berhenti untuk menolong kakek itu terlebih
dahulu
c. Saya mendoakan saja supaya kakek itu tidak terluka parah
d. Saya memberi uang saja kepada kakek itu untuk berobat
8. Ketika kamu sedang belajar kelompok bersama teman-teman
sekolahmu di rumah tiba-tiba ibumu menyuruhmu membeli
sesuatu di warung terdekat. Lalu apa yang kamu lakukan?
a. Saya meminta ijin kepada teman-teman terlebih dahulu
untuk membantu ibu sebentar
b. Saya meminta ibu untuk menunggu terlebih dahulu sampai
belajar kelompok usai
c. Saya meminta adik/orang lain untuk menolong ibu
d. Saya hanya mengiyakan perintah ibu terlebih dahulu
9. Suatu hari kamu hanya membawa uang saku pas-pasan dan
kebetulan saat itu di sekolahmu siswa-siswi diminta menyumbang
untuk korban bencana alam di suatu daerah. Lalu apa yang kamu
lakukan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
a. Saya memilih untuk mendoakan para korban bencana saja
b. Saya menyumbangkan semua uang yang saya bawa pada
saat itu
c. Saya akan menyusul untuk menyumbang ke esokan harinya
d. Saya meminjam uang teman terlebih dahulu
10. Ketika salah satu tetangga muada yang mengalami musibah. Apa
yang kamu lakukan?
a. Saya datang kerumahnya untuk membantu dan
menghiburnya
b. Saya ikut bersedih atas apa yang dialaminya
c. Saya mendoakannya
d. Saya memberikan bantuan berupa uang
11. Ayah memberikan uang jajan yang lebih untukmu dan disaat yang
bersamaan saudaramu tidak memiliki cukup uang untuk membeli
peralatan sekolahnya. Maka yang kamu lakukan?
a. Saya meminta ayah untuk memberikan uang kepada
saudara saya
b. Saya meminjamkan uang kepadanya
c. Saya meminta saudara saya untuk bersabar sampai uangnya
cukup untuk membeli peralatan sekolahnya
d. Saya membelikan peralatan yang dibutuhkan oleh saudara
saya
12. Suatu hari kamu merasa sangat lapar dan ketika jam istirahat kamu
ingin segera pergi ke kantin untuk membeli makanan. Disaat yang
bersamaan pada jam istirhat teman dekatmu sakit dan harus dibawa
ke UKS. Lalu apa yang kamu lakukan?
a. Saya terlebih dahulu menolong dan mengantarkan teman
saya ke UKS
b. Saya meminta bantuan dari teman lain supaya
mengantarkannya ke UKS
c. Saya pergi ke kantin sebentar lalu mengantarnya ke UKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Saya mengantarnya ke UKS sebelum jam istirahat
13. Ketika sedang berkemah temen-teman satu kelompok mu tidak
membawa bekal makanan yang cukup untuk beberapa hari dan
ibumu membekalimu dengan banyak makanan. Lalu apa yang
kamu lakukan?
a. Saya akan menyimpan makanan tersebut supaya saya
sepenanggungan dengan teman-teman dan tetap kompak
dalam satu kelompok
b. Saya akan membagi makanan saya untuk bersama-sama
c. Saya tidak akan memperlihatkan bekal yang diberikan ibu
supaya teman-teman tidak merasa berkecil hati dengan saya
d. Saya akan memberikan setengah dari bekal saya untuk
teman-teman kelompok
14. Ketika kamu menjadi ketua kelompok belajar bersama dan banyak
anggota mu mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugasnya.
Lalu apa yang kamu lakukan?
a. Saya mengajari teman satu persatu supaya mereka benar-
benar dapat mengerjakan tugasnya
b. Saya mengajari teman secara bersamaan
c. Saya meminjamkan buku saya untuk dipelajari
d. Saya memberimotivasi supaya mereka berusaha
megerjakan tugasnya
15. Pada hari minggu pagi kamu ingin pergi kerumah teman, dan saat
itu juga ayahmu meminta bantuanmu untuk membantunya
membersihkan pekarangan rumah karena nanti siang rumahmu
akan digunakan untuk acara pertemuan keluarga. Apa yang kamu
lakukan?
a. Saya akan membersihkan pekarangan rumah setelah
sepulang dari rumah teman
b. Saya meminta bantuan orang lain supaya membersihkan
pekarangan rumah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
c. Saya membantu membersihkan pekarangan rumah terlebih
dahulu sebelum pergi bermain
d. Saya membersihkan setengah pekarangan rumah lalu
sisanya saya bersihkan sepulang bermain
16. Ketika jam istirahat berlangsung. Apa yang kamu lakukan?
a. Saya bermain di luar kelas bersama teman dekat saya
b. Saya senang mengunakan waktu istirahat untuk membaca
buku/novel/komik. dll
c. Saya bermain dan mengobrol dengan teman berbeda kelas
d. Saya senang berkumpul bersama semua teman-teman yang
ada
17. Ketika di sekolahmu ada pensi atau sebuah pertunjukan. Apa yang
kamu lakukan?
a. Saya asik menonton sendirian
b. Saya menonton pensi dengan teman dekat saya di sekolah
c. Saya menikmati pensi sambil bercanda dan tertawa bersama
semua teman-teman
d. Saya lebih senang untuk ikut tampil dalam pensi
18. Ketika kamu sedang merasa sedih atau bosan. Apa yang kamu
lakukan?
a. Saya memilih mendengarkan musik dirumah sendirian
b. Saya pergi keluar mencarihiburan di keramaian
c. Saya bertemu dengan teman dekat saya
d. Saya bermain dengan adik/saudara
19. Jika kamu mendapat giliran untuk piket kebersihan kelas. Apa
yang kamu lakukan?
a. Saya segera membersihkan ruang kelas tanpa diminta
b. Saya lebih senang jika membersihkan kelas bersama
dengan kelompok petugas piket
c. Saya lebih senang jika membersihkan kelas sendirian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Saya membersihkan kelas jika ada teman yang mau
membantu membersihkan
20. Saat sedang berkumpul bersama teman-temanmu dirumahmu tiba-
tiba teman-temanmu mengatakan bahwa ia lapar. Saat itu ibu mu
tidak ada dirumah sehingga tidak ada makanan dirumah. Pada
kondisi tersebut apa yang kamu lakukan?
a. Saya memasak bersama teman-teman untuk dimakan
bersama
b. Saya membelikan makanan untuk teman-teman
c. Saya meminta teman untuk meganggap rumah saya sebagai
rumahnya sendiri sehingga ia boleh memasak sendiri
d. Saya sendiri yang akan memasak untuk teman-teman
kemudian dimakan bersama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Skala Tilik Diri Kerjasama
Nama :
Jenik Kelamin :
No Absen :
Petunjuk Pengisian
Teman-teman bacalah setiap pernyataan dengan seksama, kemudian berikan
jawaban mu pada kolom alternatif jawaban dengan cara mencentang (√) sesuai
dengan situasi dan kepribadian Kamu saat ini dan jawablah dengan sejujur-
jujurnya.
Keterangan:
SS : Sangat Sering JR : Jarang
S : Sering TP : Tidak Pernah
NO PERNYATAAN SS SR JR TP
1. Saya segera meminta maaf apabila melakukan kesalahan
2. Saya mau berteman dengan orang lain yang berbeda agama,,ras dan
suku
3. Saya senang dapat menjadi pendengar yang baik bagi orang lain
4. Saya menyapa setiap teman yang saya temui
5. Saya senang memberikan pujian untuk orang lain
6. Ketika teman memiliki pendapat yang berbeda. Saya mencoba
menerimanya
7. Ketika ada orang lain yang meminta pertolongan, saya siap membantu
8. Meskipun saya sedang sedih, saya senang dapat menghibur teman
9. saya senang mendahulukan kepentingan orang lain
10. Saya senang membantu meringankan pekerjaan orang tua
11. Ketika orang lain mengalami musibah saya datang untuk membantu
12. Saya senang menyisihkan uang saku untuk diberikan kepada orang yang
tidak mampu
13. Saya senang mengikuti kerja bakti di lingkungan rumah maupun sekolah
14. Saya bangga apabila saya dapat berperan di dalam kelompok
15. Saya meluangkan waktu untuk membantu orang tua menyelesaikan
pekerjaan rumah
16. Saya terlibat dalam berbagai kegiatan organisasi di sekolah maupun di
luar sekolah
LAMPIRAN 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17. Saya merasa percaya diri ketika bertemu banyak orang
18. saya senang berada di keramaian
19. Saya senang menyelesaikan tugas kelompok bersama-sama
20. Saya memilih bekerja bersama kelompok da
ripada mengerjakan sendiri
HASIL PRETEST
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
HASIL PRETEST
SI
S
W
A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
T
O
T
A
L
S
K
O
R
1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 43
2 1 1 2 1 2 3 2 3 1 1 2 2 3 1 2 3 1 1 1 1 34
3 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 3 3 1 2 3 1 1 1 1 30
4 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 2 3 1 2 3 1 1 1 1 31
5 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 1 1 3 3 1 1 1 39
6 2 2 1 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 35
7 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 1 3 1 1 28
8 2 1 1 3 2 2 1 2 2 3 1 2 1 1 3 1 3 3 1 3 38
9 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 3 3 2 1 2 2 3 1 1 1 35
10 2 2 1 2 3 2 2 3 3 2 3 1 1 3 2 3 3 2 2 3 45
11 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 38
12 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 3 2 2 2 3 1 1 1 31
13 2 1 3 2 2 2 1 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 46
LAMPIRAN 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14 2 1 1 1 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 1 3 2 44
15 2 1 3 1 2 2 3 2 2 1 3 4 3 2 1 3 3 2 2 2 44
16 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 3 2 1 2 2 2 3 3 3 40
17 2 2 2 2 3 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 3 3 1 1 36
18 2 1 3 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 1 3 2 2 1 40
19 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 4 3 3 2 2 2 49
20 1 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 1 3 3 3 1 1 1 46
21 3 1 2 2 2 1 2 2 3 1 2 2 3 1 2 2 3 2 3 2 41
22 2 1 2 1 2 2 2 3 2 2 2 3 3 1 2 3 2 3 1 1 40
23 1 1 2 2 2 3 2 2 3 4 3 2 1 3 4 2 3 2 4 2 48
24 1 2 3 1 3 2 1 2 3 2 4 3 2 2 2 3 3 2 1 1 43
25 2 2 3 2 2 2 2 3 2 1 2 3 1 2 1 2 3 3 2 2 42
26 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 3 1 1 3 1 1 30
27 1 1 3 3 3 2 1 1 1 2 2 2 1 2 3 2 2 1 1 1 35
28 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 3 4 3 3 3 39
29 1 1 3 3 2 2 1 3 3 3 3 3 1 1 3 4 3 2 2 1 45
JU
M
L
A
H 4
8
3
7
5
7
5
2
6
2
5
7
4
9
5
5
5
9
5
5
6
7
6
7
5
7
4
9
6
4
7
2
7
2
5
9
5
0
4
7
11
35
R
A
T
1
.
6
5
1
.
2
7
1
.
9
6
1
.
7
9
2
.
1
3
1
.
9
6
1
.
6
1
.
8
9
2
.
0
3
1
.
8
9
2
.
3
2
.
3
1
.
9
6
1
.
6
2
.
2
0
2
.
4
8
2
.
4
8
2
.
0
3
1
.
7
2
1
.
6
2
39
.1
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
A-
R
A
T
A
5 6 6 3 8 6 9 7 4 7 1 1 6 9 7 3 3 4 4 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jumlah
skor
1 2 4 2 3 2 4 4 3 3 3 2 4 4 4 3 3 1 1 4 3 63
2 4 4 2 4 2 3 4 4 1 2 1 3 4 3 4 3 4 3 3 4 71
3 3 4 3 1 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 66
4 4 4 3 2 2 4 4 4 1 4 3 3 4 4 3 3 1 4 3 2 72
5 2 4 3 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 2 4 68
6 3 4 4 4 2 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 4 4 74
7 4 4 4 3 3 2 4 2 4 3 2 4 4 4 1 2 4 4 4 1 63
8 4 4 4 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 2 2 4 1 3 3 4 68
9 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 1 4 2 4 3 69
10 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 1 1 2 3 4 4 58
11 3 4 3 3 2 4 2 3 2 2 4 4 4 4 4 2 4 1 4 1 62
12 3 4 4 4 1 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 2 58
13 4 4 3 1 2 4 1 4 3 3 3 3 4 2 2 4 4 1 2 3 64
14 2 4 4 4 2 4 4 4 2 3 2 3 4 3 4 2 4 4 3 4 56
15 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 1 1 1 4 4 75
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 3 65
HASIL POST TEST
LAMPIRAN 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
17 3 4 4 4 2 4 4 4 1 2 2 4 4 3 4 2 4 3 3 1 65
18 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 1 3 4 4 66
19 2 4 3 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 2 4 3 4 1 4 1 61
20 2 4 3 3 1 4 4 3 4 2 4 4 3 2 2 3 1 3 3 3 72
21 3 2 4 4 4 4 4 4 4 1 3 1 1 4 1 4 4 3 2 3 54
22 3 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 64
23 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 1 3 1 4 62
24 3 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 3 3 4 1 63
25 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 3 4 65
26 3 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 60
27 3 4 4 4 2 4 4 3 2 3 2 4 4 4 4 2 4 4 4 3 72
28 3 4 2 3 1 4 2 4 1 4 1 2 4 3 2 2 3 1 3 3 61
29 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 3 4 59
Jumlah 87 114 101 100 71 111 104 109 89 92 92 103 107 99 95 82 87 77 97 88 1876
Rata-
rata 3.00 3.93 3.48 3.45 2.45 3.83 3.59 3.76 3.07 3.17 3.17 3.55 3.69 3.41 3.28 2.83 3.00 2.66 3.34 3.03 64.68966
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 8
SKALA PENILAIAN DIRI PRATINDAKAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Total
Skor
1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 43
2 1 1 2 1 2 3 2 3 1 1 2 2 3 1 2 3 1 1 1 1 34
3 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 3 3 1 2 3 1 1 1 1 30
4 2 1 1 1 2 2 1 2 2 1 1 2 3 1 2 3 1 1 1 1 31
5 2 1 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 1 1 3 3 1 1 1 39
6 2 2 1 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 35
7 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 1 3 1 1 28
8 2 1 1 3 2 2 1 2 2 3 1 2 1 1 3 1 3 3 1 3 38
9 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 3 3 2 1 2 2 3 1 1 1 35
10 2 2 1 2 3 2 2 3 3 2 3 1 1 3 2 3 3 2 2 3 45
11 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 38
12 1 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 3 2 2 2 3 1 1 1 31
13 2 1 3 2 2 2 1 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 46
14 2 1 1 1 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 1 3 2 44
15 2 1 3 1 2 2 3 2 2 1 3 4 3 2 1 3 3 2 2 2 44
16 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 3 2 1 2 2 2 3 3 3 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17 2 2 2 2 3 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 3 3 1 1 36
18 2 1 3 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 1 3 2 2 1 40
19 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 4 3 3 2 2 2 49
20 1 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 1 3 3 3 1 1 1 46
21 3 1 2 2 2 1 2 2 3 1 2 2 3 1 2 2 3 2 3 2 41
22 2 1 2 1 2 2 2 3 2 2 2 3 3 1 2 3 2 3 1 1 40
23 1 1 2 2 2 3 2 2 3 4 3 2 1 3 4 2 3 2 4 2 48
24 1 2 3 1 3 2 1 2 3 2 4 3 2 2 2 3 3 2 1 1 43
25 2 2 3 2 2 2 2 3 2 1 2 3 1 2 1 2 3 3 2 2 42
26 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 3 1 1 3 1 1 30
27 1 1 3 3 3 2 1 1 1 2 2 2 1 2 3 2 2 1 1 1 35
28 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 3 4 3 3 3 39
29 1 1 3 3 2 2 1 3 3 3 3 3 1 1 3 4 3 2 2 1 45
30 48 37 57 52 62 57 49 55 59 55 67 67 57 49 64 72 72 59 50 47 1135
Jumlah 1.655 1.276 1.966 1.793 2.138 1.966 1.69 1.897 2.034 1.897 2.31 2.31 1.966 1.69 2.207 2.483 2.483 2.034 1.724 1.621 39.14
Rata-
rata 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Total
Skor
1 2 2 3 3 3 4 3 2 3 2 2 2 3 3 4 4 4 2 3 3 57
2 3 3 3 3 4 2 4 4 3 3 4 2 2 4 2 2 4 3 3 2 60
3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 4 4 4 4 4 3 2 4 62
4 3 4 3 4 2 1 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 1 2 3 50
5 4 3 2 2 2 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 55
6 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 2 2 3 3 4 2 3 3 3 2 63
7 2 1 2 1 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 1 1 43
8 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 49
9 3 4 4 3 2 3 3 2 2 3 3 2 4 3 2 3 3 3 4 4 60
10 3 4 2 2 3 4 3 3 3 4 3 2 4 4 4 2 2 2 2 4 60
11 4 2 2 2 2 4 1 2 2 4 1 2 2 4 2 2 1 3 3 3 48
12 4 4 4 2 2 2 4 3 4 2 2 3 3 4 2 4 2 3 2 3 59
13 3 1 3 2 3 2 2 3 2 1 2 3 2 2 1 2 3 3 2 2 44
14 2 2 4 4 2 3 4 2 3 3 3 3 2 1 3 3 3 1 1 1 50
15 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 3 4 3 3 3 42
SKALA PENILAIAN DIRI SIKLUS 1
LAMPIRAN 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 1 2 3 3 1 1 34
17 1 1 3 3 2 2 1 3 3 3 2 2 1 1 3 3 3 2 2 1 42
18 2 1 3 1 2 2 2 2 2 1 3 2 3 2 1 3 2 2 2 2 40
19 1 2 2 1 2 3 2 3 2 1 2 3 3 1 2 3 1 3 1 1 39
20 2 1 1 2 3 3 2 3 2 1 3 4 2 2 2 2 3 1 1 1 41
21 2 2 1 3 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 33
22 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 51
23 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 36
24 2 1 2 1 2 3 1 2 2 1 2 2 3 1 2 3 1 1 1 1 34
25 2 1 1 1 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 47
26 1 1 2 3 1 2 1 2 1 3 2 1 1 2 1 2 1 3 1 1 32
27 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 3 37
28 1 2 1 1 2 2 3 3 1 3 2 1 3 2 2 2 3 1 3 1 39
29 2 1 1 2 2 3 2 2 3 4 3 2 1 3 4 2 3 2 4 2 48
Jumlah 65 62 68 63 62 72 68 70 67 70 69 67 70 68 70 77 73 69 63 62 1355
Rata-
rata 2.24 2.14 2.34 2.17 2.14 2.48 2.34 2.41 2.31 2.41 2.38 2.31 2.41 2.34 2.41 2.66 2.52 2.38 2.17 2.14 46.72414
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Total
Skor
1 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 61
2 4 4 3 3 2 4 3 2 3 4 3 2 2 3 4 1 3 2 4 4 60
3 4 4 3 2 3 3 4 4 3 4 4 4 2 4 3 2 3 3 2 2 63
4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 4 3 4 61
5 3 4 2 2 3 3 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 3 43
6 4 4 4 2 3 3 2 3 3 4 2 2 4 4 3 3 4 4 4 4 66
7 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 66
8 2 4 2 2 2 4 2 2 2 2 1 2 4 2 2 4 2 4 4 4 53
9 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 60
LAMPIRAN 10
SKALA PENILAIAN DIRI SIKLUS 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10 3 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 59
11 3 4 4 3 2 3 3 4 4 3 3 2 4 3 2 3 3 4 4 4 65
12 4 4 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 4 4 4 54
13 3 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 56
14 3 3 4 4 2 3 2 2 2 3 3 3 3 4 4 2 2 3 3 4 59
15 3 2 2 2 3 4 3 2 3 3 4 2 3 2 3 3 2 4 4 4 58
16 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 2 2 4 4 2 67
17 3 4 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 4 2 2 4 4 2 59
18 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 2 3 4 2 62
19 3 4 3 2 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 2 2 3 2 2 2 61
20 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 1 3 3 49
21 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 72
22 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 71
23 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 1 2 3 4 2 55
24 3 4 4 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 60
25 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 1 3 4 4 4 3 3 3 4 3 68
26 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
27 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 2 2 2 2 2 4 4 4 64
28 3 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 56
29 4 4 3 4 3 4 3 3 1 2 2 4 3 3 3 2 2 2 4 4 60
Jumlah 99 109 94 86 83 97 90 87 79 88 79 75 87 89 83 68 75 86 97 88 1739
Rata-
rata 3.41 3.76 3.24 2.97 2.86 3.34 3.1 3 2.72 3.03 2.72 2.59 3 3.07 2.86 2.34 2.59 2.97 3.34 3.03 60
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Total
Skor
LAMPIRAN 11
SKALA PENILAIAN DIRI SIKLUS 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 3 3 2 4 2 3 3 2 4 4 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 66
2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 3 2 2 3 2 3 4 4 4 4 67
3 3 3 3 2 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 4 60
4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75
5 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 70
6 4 4 3 2 2 2 4 3 2 2 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 61
7 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 2 3 4 67
8 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 74
9 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 64
10 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 56
11 2 4 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 4 4 55
12 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 66
13 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 61
14 3 4 4 2 3 4 3 3 3 2 4 4 4 3 3 4 2 4 3 4 66
15 3 4 3 4 2 3 2 3 4 2 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 61
16 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 2 2 2 4 4 64
17 3 4 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 2 2 4 4 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
18 3 3 4 4 2 3 4 2 2 3 2 2 4 3 3 2 2 3 4 3 58
19 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 2 4 3 2 3 4 4 4 67
20 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 60
21 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 2 4 2 2 3 4 4 4 67
22 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 69
23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 54
24 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 2 2 2 4 3 3 3 61
25 4 4 3 4 4 4 3 3 1 2 4 4 3 3 3 2 2 2 4 4 63
26 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 2 2 3 4 2 64
27 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 56
28 4 4 3 3 2 4 3 2 3 4 3 3 2 3 4 3 3 2 4 4 63
29 2 4 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 4 2 4 4 4 52
30 96 108 94 89 80 96 89 88 84 85 93 85 91 90 88 89 85 93 105 105 1833
Jumlah 3.31 3.72 3.24 3.07 2.76 3.31 3.07 3.03 2.9 2.93 3.21 2.93 3.14 3.1 3.03 3.07 2.93 3.21 3.62 3.62 63.2069
Rata-
rata 3 3 2 4 2 3 3 2 4 4 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
No
Item
Parameter Keputusan
1
Pearson Correlation .256 Valid
Sig. (2-tailed) .181
N 29
2 Pearson Correlation .558**
Valid
Sig. (2-tailed) .002
N 29
3 Pearson Correlation .259 Valid
Sig. (2-tailed) .175
N 29
4 Pearson Correlation .435* Valid
Sig. (2-tailed) .018
N 29
5 Pearson Correlation -.065 Revisi
Sig. (2-tailed) .737
N 29
6 Pearson Correlation .354 Valid
Sig. (2-tailed) .060
N 29
7 Pearson Correlation .550**
Valid
Sig. (2-tailed) .002
N 29
8 Pearson Correlation .380* Valid
Sig. (2-tailed) .042
N 29
9 Pearson Correlation .283 Valid
Sig. (2-tailed) .137
N 29
10 Pearson Correlation .384* Valid
Sig. (2-tailed) .040
N 29
11 Pearson Correlation .339 Valid
Sig. (2-tailed) .072
N 29
12 Pearson Correlation .362 Valid
Sig. (2-tailed) .054
N 29
13 Pearson Correlation .260 Valid
Sig. (2-tailed) .173
N 29
14 Pearson Correlation .250 Valid
Hasil Uji Validitas Pre-Test
LAMPIRAN 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sig. (2-tailed) .190
N 29
15 Pearson Correlation .522**
Valid
Sig. (2-tailed) .004
N 29
16 Pearson Correlation .219 Revisi
Sig. (2-tailed) .254
N 29
17 Pearson Correlation .116 Revisi
Sig. (2-tailed) .549
N 29
18 Pearson Correlation .071 Revisi
Sig. (2-tailed) .714
N 29
19 Pearson Correlation -.026 Revisi
Sig. (2-tailed) .893
N 29
20 Pearson Correlation .523**
Valid
Sig. (2-tailed) .004
N 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
Hasil Uji Validitas Skala Penilaian Diri
NO Parameter Hasil Hitung Keputusan
1 Pearson Correlation .171 Revisi
Sig. (2-tailed) .375
N 29
2 Pearson Correlation .188 Revisi
Sig. (2-tailed) .329
N 29
3 Pearson Correlation .435* Valid
Sig. (2-tailed) .018
N 29
4 Pearson Correlation .317 Valid
Sig. (2-tailed) .094
N 29
5 Pearson Correlation .387* Valid
Sig. (2-tailed) .038
N 29
6 Pearson Correlation .273 Valid
Sig. (2-tailed) .152
N 29
7 Pearson Correlation .394* Valid
Sig. (2-tailed) .035
N 29
8 Pearson Correlation .633**
Valid
Sig. (2-tailed) .000
N 29
9 Pearson Correlation .714**
Valid
Sig. (2-tailed) .000
LAMPIRAN 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
N 29
10 Pearson Correlation .513**
Valid Sig. (2-tailed) .004
N 29
11 Pearson Correlation .533**
Valid
Sig. (2-tailed) .003
N 29
12 Pearson Correlation .394* Valid
Sig. (2-tailed) .034
N 29
13 Pearson Correlation -.149 Revisi
Sig. (2-tailed) .440
N 29
14 Pearson Correlation .471**
Valid
Sig. (2-tailed) .010
N 29
15 Pearson Correlation .367 Valid
Sig. (2-tailed) .050
N 29
16 Pearson Correlation .376* Valid
Sig. (2-tailed) .045
N 29
17 Pearson Correlation .594**
Valid
Sig. (2-tailed) .001
N 29
18 Pearson Correlation .148 Revisi
Sig. (2-tailed) .443
N 29
19 Pearson Correlation .614**
Valid
Sig. (2-tailed) .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
N 29
20 Pearson Correlation .480**
Valid
Sig. (2-tailed) .008
N 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliabilitas Item Tes Karakter Kerja Sama
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
0,492 20
LAMPIRAN 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
Reliabilitas Skala Penilaian Diri
Karakter Keja Sama
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
0,719 20
LAMPIRAN 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Uji Sampel Berpasangan Pre dan Post Test Siswa Kelas VII D SMP
Pangudi Luhur 1 Klaten Tahun Ajaran 2016/2017
Descriptive Statistics
N Minimu
m
Maximum Mean Std. Deviation
Pretest 29 54 75 64.6897 5.41891
Posttest 29 52 75 65.6897 5.47138
Ranks
N Mean
Rank
Sum of
Ranks
postest –
pretest
Negative
Ranks 13a 12.23 159
Positive
Ranks 14b 15.64 219
Ties 2c
Total 29
Keterangan :
a. posttest < pretetest
b. posttest > pretest
c. posttest = pretest
Test Statisticsb
postest –
pretest
Z -.721a
Asymp. Sig. (2-
tailed) .471
A. Based on negative ranks
B. Wilcoxon Signed Ranks Test
LAMPIRAN 16
LAMPIRAN 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
Pedoman Observasi
DOKUMENTASI KEGIATAN
No Perilaku Yang Diamati Frekuensi
(1-10)
1. Mendengarkan dengan baik
2. Memperhatikan dengan baik
3. Menciptakan suasana yang kondusif
4. Tidak memotong pembicaraan orang lain
5. Memberikan kesempatan pada teman
6. Membantu teman yang mengalami kesulitan
7. Mendahulukan kepentingan teman
8. Tidak menganggu kelompok lain yang sedang
bekerja
9. Kurangnya bersemangat dalam mengikuti kegiatan
10. Pantang menyerah dalam menyelesaikan tugas
kelompok
11. Kurang terlibat dalam menyumbangkan ide
12. Kekompakan bekerja dalam kelompok
13. Aktif dalam berkegiatan
14. Berselisih dengan teman satu kelompok
15 Menjaga kerukunan antar teman satu kelompok
LAMPIRAN 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
LAMPIRAN 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI