peningkatan hasil belajar ipa materi...
TRANSCRIPT
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA
MATERI ENERGI DAN KEGUNAANNYA
MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
PADA SISWA KELAS III MI MA’ARIF MIFTAHUL HUDA
DESA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG
KABUPATEN SEMARANG
TAHUN 2018
SKRIPSI
Disusun Guna Memenuhi Syarat untuk Meraih Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Disusun oleh
ENDANG SETIYOWATI
115 14 041
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2018
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA
MATERI ENERGI DAN KEGUNAANNYA
MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
PADA SISWA KELAS III MI MA’ARIF MIFTAHUL HUDA
DESA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG
KABUPATEN SEMARANG
TAHUN 2018
SKRIPSI
Disusun Guna Memenuhi Syarat untuk Meraih Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Disusun oleh
ENDANG SETIYOWATI
115 14 041
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2018
iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp : 4 eksemplar
Hal : Naskah Skripsi
Kepada:
Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga
Di Salatiga
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini,
kami kirimkan naskah skripsi saudara:
Nama : Endang Setiyowati
NIM : 115-14-041
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI
ENERGI DAN KEGUNAANNYA MELALUI
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION(STAD)
PADA SISWA KELAS III DI MI MA’ARIF
MIFTAHUL HUDA DESA LOPAIT KECAMATAN
TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN
2018
Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera
dimunaqosyahkan.
Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Salatiga, 25April 2018
Pembimbing,
Dr. Maslikhah, M.Si.
NIP. 19700529 200003 2001
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Endang Setiyowati
NIM : 115-14-041
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah. Skripsi ini diperkenankan untuk dipublikasikan pada e-repository
IAIN Salatiga.
Salatiga, 25 April 2018
Penulis,
Endang Setiyowati
NIM. 115-14-041
vi
KEMENTERIAN AGAMA RI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
Jalan Lingkar Salatiga KM.2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716
Website:tarbiyah.iainsalatiga.ac.id e-mail: [email protected]
SKRIPSI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ENERGI DAN
KEGUNAANNYA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION
(STAD) PADA SISWA KELAS III MI MA’ARIF MIFTAHUL HUDA DESA
LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN
2018
Disusun oleh:
Endang Setiyowati
NIM: 115-14-041
Telah dipertahankan di depan panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan PGMI
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Salatiga, pada tanggal 4 Juli 2018 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.
Susunan panitia Penguji:
Ketua Penguji : Mufiq, S.Ag., M.Phil.
Sekretaris Penguji : Dr. Maslikhah, M.Si.
Penguji I : Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd.
Penguji II : Dra. Nur Hasanah, M.Pd.
Salatiga, 4 Juli 2018
Dekan
FTIK IAIN Salatiga,
Suwardi, M.Pd.
NIP. 19670121 199903 1 002
vii
MOTTO
وإل ربك ﴾٧﴿فإذا ف رغت فانصب ﴾٦﴿إن مع العسر يسرا﴾٥﴿العسر يسرافإن مع ﴾٨﴿فارغب
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama
kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu
urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain).
Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.”
(QS. Al-Insyirah, 5-8)
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Kedua orang tuaku (Bapak Suradi dan ibu Tasiyem) yang selalu
mendoakan dan mendukung sehingga penulis dapat menyelesaikan studi
ini. Semoga beliau senantiasa selalu dalam keadaan sehat wal’afiat;
2. Kakak-kakakku (Nasikin, Ahmad Ali, Pariyati, dan Ritanto) dan
keponakan-keponakanku (Wahyuningsih dan Nana) yang selalu
mendukung dan memberi semangat dalam segala hal. Semoga senantiasa
diberi kelancaran dalam segala hal; dan
3. Keluarga besar Pon-Pes Al-Khoiriyah (Bapak K. Ahmad Mamsuri) yang
senantiasa memberi nasihat. Semoga senantiasa selalu diberi kesabaran
dalam mendidik santri-santri.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat,
taufiq, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Energi Dan Kegunaannya Melalui
Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division
(STAD) Pada Siswa Kelas III di MI Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2018. Shalawat serta salam
senantiasa tercurahkan kepada baginda Rasulullah Saw. yang kita nantikan
syafa’atnya di yaumul akhir nanti.
Terselesainya skripsi ini tidaklah semata-mata hasil dari jerih payah
penulis sendiri, melainkan banyak pihak terkait yang telah membantu baik moril
maupun spiritual, oleh karena itu, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga;
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga;
3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku Ketua Jurusan PGMI IAIN Salatiga;
4. Dr. Hj. Maslikhah, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi;
5. Ibu Dra. Hj. Nur Hasanah, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Akademik;
6. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staf karyawan IAIN Salatiga yang telah
memberikan ilmu dan bantuan kepada penulis;
7. Bapak Misbakhul Munir, S.Pd.I selaku Kepala MI Ma’arif Miftahul Huda
Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang telah
memberikan izin untuk melakukan penelitian;
x
8. Ibu Nur Aini, S.Pd.I selaku Guru Kelas III MI Ma’arif Miftahul Huda
Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang telah berkenan
bekerjasama dengan peneliti sehingga penelitian ini dapat berlangsung;
9. Siswa kelas III MI Ma’arif Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang yang telah berkenan menjadi subjek penelitian dan
mengikuti jalannya penelitian dengan sungguh-sungguh; dan
10. Teman-teman PGMI angkatan 2014 yang telah berjuang bersama dan
berkenan membagikan ilmunya.
Semoga amal serta kebaikan yang telah dicurahkan pada penulis diterima
Allah SWT sebagai amal ibadah yang mendapat balasan yang berlipat ganda.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan
bagi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang. Semoga skripsi ini
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Salatiga, 23 April 2018
Penulis,
Endang Setiyowati
NIM. 11514041
xi
ABSTRAK
Setiyowati, Endang. 2018. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Energi Dan
Kegunaannya Melalui Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Student
Team Achievement Division (STAD) Pada Siswa Kelas III MI Ma’arif
Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang Tahun 2018. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama
Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing Dr. Maslikhah, M.Si.
Kata Kunci : Hasil Belajar IPA, Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Student
Team Achievement Division (STAD)
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar IPA materi
energi dan kegunaannya siswa kelas III di MI Ma’arif Miftahul Huda Lopait
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Salah satu penyebab rendahnya hasil
belajar siswa yaitu strategi pembelajaran masih bersifat ceramah dan kurangnya
perhatian siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Rumusan masalah
penelitian ini adalah apakah strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat
meningkatkan hasil belajar IPA materi energi dan kegunaannya pada siswa kelas
III MI Ma’arif Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang
tahun 2018?.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam
tiga pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas
III MI Ma’arif Miftahul Huda Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang
yang berjumlah 19 siswa meliputi 8 siswa laki-laki dan11 siswa perempuan.
Instrumen penelitian meliputi RPP, lembar observasi guru, lembar observasi
siswa, dan tes evaluasi. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu
observasi, tes, dan dokumentasi. Kriteria Ketuntasan Klasikal 85% dari seluruh
jumlah siswa, apabila kriteria ketuntasan klasikal kelas telah tercapai maka siklus
dihentikan.
Berdasarkan hasil penelitian Siklus I-III diperoleh data sebagai berikut.
Standar KKM mata pelajaran IPA di MI Ma’arif Miftahul Huda Lopait
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang adalah 70. Sebelum menggunakan
strategi STAD hanya ada 52,63% (10 siswa) yang tuntas, sedangkan 47,36% (9
siswa) belum memenuhi standar KKM dengan rata-rata kelas 71,05. Setelah
penggunaan strategi pembelajaran STAD dalam mata pelajaran IPA pada Siklus I
diperoleh 68,42% (13 siswa) yang tuntas dengan rata-rata kelas 77,89. Siklus II
73,68% (14 siswa) yang tuntas dengan rata-rata kelas 73,68. Peningkatan siswa
yang tuntas belajar dari Siklus I ke Siklus II 5,26%. Siklus III 94,73% (18 siswa)
yang tuntas dengan rata-rata kelas 86,05. Sehingga telah melampaui target KKM
klasikal ≥ 85%. Siswa yang belum tuntas belajar pada Siklus III akan diberikan
tindakan mandiri berupa latihan-latihan atau remidial yang dipantau oleh guru
sehingga diharapkan semua siswa dapat tuntas belajar. Berdasarkan penelitian ini
peneliti merekomendasikan strategi pembelajaran STAD menjadi salah satu
alternatif untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam.
xii
DAFTAR ISI
Sampul ................................................................................................................i
Lembar Logo .......................................................................................................ii
Halaman Judul .....................................................................................................iii
Persetujuan Pembimbing ....................................................................................iv
Pernyataan Keaslian Tulisan ...............................................................................v
Pengesahan Kelulusan .........................................................................................vi
Motto ..................................................................................................................vii
Persembahan .......................................................................................................viii
Kata Pengantar ....................................................................................................ix
Abstrak ................................................................................................................xi
Daftar Isi..............................................................................................................xii
Daftar Tabel ........................................................................................................xvi
Daftar Gambar .....................................................................................................xvii
Daftar Lampiran ............................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................1
B. Rumusan Masalah .............................................................................5
C. Tujuan Penelitian ..............................................................................6
D. Manfaat Penelitian ............................................................................7
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ...............................8
F. Metode Penelitian..............................................................................9
G. Rancangan Penelitian ........................................................................10
H. Subjek Penelitian ...............................................................................10
I. Langkah-langkah Penelitian ..............................................................11
J. Metode Pengumpulan Data ...............................................................14
K. Instrumen Penelitian..........................................................................15
L. Pengumpulan Data ............................................................................16
M. Analisis Data .....................................................................................17
N. Sistematika Penulisan .......................................................................18
xiii
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Materi Energi dan Kegunaannya .................................................20
a. Pengertian Energi ..................................................................21
b. Sumber Energi dan Kegunaannya .........................................21
c. Macam-macam Bentuk Energi dan Pengaruhnya .................25
d. Cara Menghemat Energi .......................................................30
2. Hakikat Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ...............32
a. Pengertian Strategi Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD .............................................................................32
b. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD .............................................................................35
Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD .......36
3. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ......................................37
a. Pengertian IPA ......................................................................37
b. Ruang Lingkup IPA ..............................................................38
c. Tujuan Pembelajaran IPA .....................................................39
4. Hakikat Hasil Belajar ..................................................................39
a. Pengertian Hasil Belajar ........................................................39
b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............................41
c. Penilaian Hasil Belajar ..........................................................43
d. Alat-Alat Penilaian Hasil Belajar ..........................................44
e. Indikator Hasil Belajar Siswa................................................48
xiv
5. Hakikat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ..................................49
a. Pengertian PTK .....................................................................49
b. Karakteristik PTK .................................................................49
c. Prinsip-prinsip PTK ..............................................................50
d. Tujuan, Manfaat, dan Fungsi PTK ........................................51
e. Kelebihan dan Kekurangan PTK ..........................................54
f. Langkah-langkah PTK ..........................................................55
6. Kriteria Ketuntasan Minimal.......................................................55
a. Macam-macam KKM............................................................56
b. Prosedur Penetapan KKM .....................................................57
B. Kajian Pustaka ...................................................................................60
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum ...............................................................................64
1. Letak Geografis MI Ma’arif Miftahul Huda ..................................64
2. Profil MI Ma’arif Miftahul Huda ...................................................64
3. Visi, Misi, dan Tujuan Madrasah ...................................................65
4. Data Guru .......................................................................................66
5. Data Siswa .....................................................................................67
6. Sarana Prasarana dan Fasilitas .......................................................68
7. Waktu Pelaksanaan Penelitian .......................................................69
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian .......................................................70
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ......................................................70
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II .....................................................75
xv
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ...................................................80
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Paparan Siklus ............................................................... 84
1. Deskripsi Data Siklus I ............................................................ 84
2. Deskripsi Data Siklus II ........................................................... 86
3. Deskripsi Data Siklus III .......................................................... 87
B. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 89
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 93
B. Saran ..................................................................................................... 93
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 95
LAMPIRAN ..................................................................................................... 99
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Profil Sekolah ......................................................................................65
Tabel 3.2 Data Guru MI Ma’arif Miftahul Huda Lopait .....................................67
Tabel 3.3 Siwa Kelas III Ma’arif Miftahul Huda Lopait ....................................67
Tabel 3.4 Sarana Prasarana MI Ma’arif Miftahul Huda .....................................68
Tabel 3.5 Sarana Pendukung MI Ma’arif Miftahul Huda ...................................69
Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa Siklus I ................................................................84
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Siklus II ..............................................................86
Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus III .............................................................88
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I, II, dan III .........................89
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Siklus PTK ........................................................................................10
Gambar 2.1 Peta Konsep Materi Energi dan Kegunaannya ................................20
Gambar 2.2 Energi Matahari Bermanfaat untuk Makhluk Hidup.......................22
Gambar 2.3 Air Dapat Dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik .......................23
Gambar 2.4 Minyak Tanah dan Api Menghasilkan Energi Panas ......................24
Gambar 2.5 Makanan sebagai Salah Satu Sumber Energi ..................................25
Gambar 2.6 Kompor Gas Menghasilkan Panas untuk Memasak ........................25
Gambar 2.7 Matahari Menghasilkan Panas ........................................................26
Gambar 2.8 Lampu dapat Mengubah Energi Listrik Menjadi Energi
Cahaya ................................................................................................................27
Gambar 2.9 Daun Bergerak Mengikuti Arah Aliran Air ....................................27
Gambar 2.10 Daun-daunan dapat Bergerak Ketika Tertiup Angin .....................28
Gambar 2.11 Listrik Menghasilkan Panas pada Setrika .....................................28
Gambar 2.12 Gitar yang Dipetik Menghasilkan Getaran....................................29
Gambar 2.13 Peluit dapat Menghasilkan Bunyi .................................................29
Gambar 2.14 Baterai HP .....................................................................................30
Gambar 2.15 Peta Konsep Cara Menghemat Energi ..........................................30
Gambar 2.16 Tidur Dengan Lampu yang Padam................................................31
Gambar 2.17 Memiliki Kendaraan Lebih dari Satu Adalah Pemborosan
BBM ....................................................................................................................32
Gambar 2.18 Berjalan Kaki untuk Tujuan yang Dekat .......................................32
Gambar 2.19 Siklus PTK ....................................................................................55
Gambar 2.20 Penetapan KKM Indikator ............................................................59
Gambar 4.1 Grafik Persentasi Hasil Belajar Siswa .............................................90
Gambar 4.2 Grafik Hasil Belajar Siklus I ...........................................................91
Gambar 4.3 Grafik Hasil Belajar Siklus II ..........................................................91
Gambar 4.4 Grafik Hasil Belajar Siklus III ........................................................92
Gambar 4.5 Rekapitulasi Hasil Belajar dengan Diagram Garis .........................92
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Riwayat Hidup Penulis ....................................................................100
Lampiran 2 Nilai SKK Mahasiswa .....................................................................101
Lampiran 3 Lembar Konsultasi ...........................................................................104
Lampiran 4 Surat Ijin Penelitian .........................................................................107
Lampiran 5 Identitas Kolaborator .......................................................................108
Lampiran 6 Nilai Ulangan Harian (Pra siklus) ..................................................109
Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I...................................110
Lampiran 8 Soal Evaluasi Siklus I ......................................................................118
Lampiran 9 Hasil Tes Formatif Siklus I ..............................................................120
Lampiran 10 Catatan Lapangan Pelaksanaan Siklus I ........................................121
Lampiran 11 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ...............................123
Lampiran 12 Soal Evaluasi Siklus II ...................................................................131
Lampiran 13 Hasil Tes Formatif Siklus II .........................................................133
Lampiran 14 Catatan Lapangan Pelaksanaan Siklus II .......................................134
Lampiran 15 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ..............................136
Lampiran 16 Soal Evaluasi Siklus III .................................................................142
Lampiran 17 Hasil Tes Formatif Siklus III .........................................................144
Lampiran 18 Catatan Lapangan Pelaksanaan Siklus III ....................................145
Lampiran 19 Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian ............................................147
Lampiran 20 Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian......................................153
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara”. Berdasarkan pernyataan tersebut dapat
dikatakan bahwa pendidikan merupakan proses pembelajaran yang diarahkan
kepada perkembangan peserta didik (Jufri, 2017: 51).
Agama Islam sangat menganjurkan kepada manusia untuk selalu
belajar. Bahkan, Islam mewajibkan kepada setiap orang yang beriman untuk
belajar. Ilmu yang dimiliki manusia melalui proses belajar, maka Allah Swt.
akan memberikan derajat yang lebih tinggi kepada hambanya. Allah Swt.
telah berfirman dalam QS. Al-Mujaadilah ayat 11.
الهذ ين امنوامنكم والهذ ين اوتواالعلم د رجت وللاه مات تعالو بيرر يرفع للاه
Artinya:”.......niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.
Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-mujadilah
11)
Ilmu dalam hal ini bukan hanya pengetahuan tentang agama saja, tetapi
juga ilmu non-agama yang relevan dengan tuntutan kemajuan zaman. Selain
2
itu, ilmu tersebut juga harus bermanfaat bagi kehidupan orang banyak dan
diri orang yang menuntut ilmu (Baharuddin, 2008: 32-33).
Galloway (dalam Rosma, 2010: 32) mendefinisikan belajar sebagai
perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil dari latihan
atau pengalaman. Seseorang belajar pada dasarnya didorong oleh
keinginannya untuk mengembangkan perilakunya yang efektif dan efisien
dalam mencapai tujuan. Belajar merupakan adanya perubahan perkembangan
pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman dalam proses belajar. Jadi, jika ada perubahan pada diri
seseorang setelah mengalami proses pembelajaran maka orang tersebut telah
dikatakan belajar. Pembelajaran merupakan seperangkat komponen yang
saling bergantungan satu sama lain untuk mencapai tujuan.
Dunia sains persekolahan di Indonesia dipelajari sebagai mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), ditujukan untuk mengantar siswa lebih
mengenal lingkungan fisik, biologis, dan kimia dalam alam sekitarnya, serta
mengenali berbagai sumber daya yang menjadi keunggulan wilayah nusantara
(Jufri, 2017: 122). Ilmu Pengetahuan Alam salah satu mata pelajaran yang
sangat penting bagi siswa untuk membekali siswa mengenai pengetahuan
alam dan rahasia-rahasia yang terdapat di alam.
Hasil wawancara pada Desember 2017 dengan Ibu Nur Aini, S.Pd
(kolaborator) wali kelas III MI Ma’arif Miftahul Huda Lopait Tuntang
menjelaskan bahwa kemampuan siswa dalam menyerap pelajaran IPA materi
energi dan kegunaannya tergolong rendah, hal ini terlihat dari kemampuan
3
siswa kelas III MI Ma’arif Miftahul Huda Lopait Tuntang mata pelajaran IPA
nilainya belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah
ditentukan yaitu 70, dari 19 siswa terdapat 10 siswa (52,63%), yang belum
mencapai KKM sedangkan siswa yang dapat mencapai nilai KKM hanya 9
siswa (47,36%) dari 19 jumlah siswa. Masalah yang sering muncul dalam
pembelajaran tersebut yaitu siswa kurang memahami penjelasan guru, strategi
yang digunakan guru kurang tepat, sehingga menyebabkan siswa kurang
aktif, bahkan cenderung pasif. Pembelajaran yang terjadi di MI Ma’arif
Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang lebih
menekankan pada model pembelajaran yang berpusat pada guru dengan
demikian siswa lebih berperan sebagai obyek, belum diberlakukan dalam
subjek belajar.
Materi IPA yang sebagian besar berhubungan dengan lingkungan dan
alam, metode yang digunakan biasanya ceramah dan gambar. Guru dalam
menyampaikan pengetahuan berupa lisan, sedikit anak yang mampu
menangkap materi yang diajarkan guru. Salah satu komponen yang
berpengaruh dalam hasil pembelajaran yaitu metode yang diartikan sebagai
satu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Penentuan metode dan strategi yang akan digunakan oleh guru
dalam proses pembelajaran akan sangat menentukan berhasil atau tidaknya
pembelajaran yang berlangsung (Ngalimun, 2011: 12). Biasanya metode
digunakan melalui salah satu strategi, tetapi juga tidak menutup kemungkinan
beberapa metode berada dalam strategi yang bervariasi, artinya penetapan
4
metode dapat divariasikan melalui strategi yang berbeda tergantung pada
tujuan yang akan dicapai dan konten proses yang akan dilakukan dalam
kegiatan pembelajaran (Majid, 2014: 21). Pemilihan serta penggunaan
metode pembelajaran yang tepat akan memberikan motivasi, membangkitkan
motif, minat atau gairah belajar siswa.
Slavin (dalam Majid, 2014: 184), menyatakan Student Team
Achievement Division (STAD) merupakan salah satu metode pembelajaran
kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model paling baik untuk
tahap permulaan bagi guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif.
Penggunaan model kooperasi tipe STAD dalam pembelajaran, dapat
menyalurkan pesan dan maksud kepada siswa sehingga dapat memberikan
pengaruh bagi peningkatan hasil belajar siswa (Banne, 2014: 248).
Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Muhammad Rifa’i
(2014), merekomendasikan metode STAD menjadi salah satu alternatif untuk
meningkatkan hasil belajar IPA.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini memberikan alternatif solusi untuk
membantu memecahkan permasalahan tersebut dengan penggunaan strategi
pembelajaran kooperatif tipe STAD. Guru dalam pemanfaatan strategi
pembelajaran khususnya pada pembelajaran IPA,diharapkan dapat
mempengaruhi proses belajar mengajar menjadi lebih efektif dalam segala
aktivitas belajar. Melalui penerapanstrategi kooperatif tipe STAD anak dapat
belajar lebih aktif dan bisa lebih komunikatif terhadap teman-temannya.
Strategi pembelajaran STAD yaitu cara pembelajaran yang digunakan guru
5
dengan sistem siswa berkelompok. Johnson (1983) menemukan bahwa
pengalaman pembelajaran kooperatif ternyata lebih diminati oleh siswa-siswa
yang heterogen, siswa-siswa yang berasal dari kelompok etnis yang berbeda,
baik yang cacat maupun non cacat (Huda, 2016: 13-14). Strategi
pembelajaran dengan kooperatif tipe STAD, memiliki kelebihannya adalah:
guru dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dengan
siswa lainnya, siswa dapat menguasai pelajaran yang disampaikan, siswa
saling ketergantungan positif dalam proses belajar mengajar, dan setiap siswa
dapat saling mengisi satu sama lain (Majid, 2014: 188).
Deskripsi permasalahan tersebut di atas menunjukkan bahwa pada
pembelajaran IPA materi Energi dan Kegunaannya kelas III di MI Ma’arif
Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang
membutuhkan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.Berdasarkan latar belakang permasalahan
diatas, pada PTK ini penulis mengangkatjudul “Peningkatan Hasil Belajar
IPA Materi Energi Dan Kegunaannya Melalui Strategi Pembelajaran
Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Pada Siswa
Kelas III di MI Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang Tahun 2018”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
1. Apakah pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran
kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
6
pelajaran IPA materi Energi dan Kegunaannya pada siswa kelas III di MI
Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang Tahun 2018?
2. Apakah pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran
kooperatif tipe STAD dapat mencapai target KKM klasikal (85%) pada
mata pelajaran IPA materi Energi dan Kegunaannya pada siswa kelas III
di MI Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang Tahun 2018?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah
1. Peneliti ingin mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan
diterapkannya pembelajaran melalui strategi pembelajaran kooperatif tipe
STAD mata pelajaran IPA materi energi dan kegunaannya pada siswa
kelas III di MI Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang Tahun 2018.
2. Peneliti ingin mengetahui ketercapaian hasil belajar target KKM klasikal
(85%) dengan diterapkannya pembelajaran melalui strategi pembelajaran
kooperatif tipe STAD mata pelajaran IPA materi energi dan kegunaannya
pada siswa kelas III di MI Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2018.
7
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut :
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi
perkembangan pendidikan, terutama dapat mengembangkan khazanah
ilmu tentang peningkatan hasil belajar IPA melalui strategi
pembelajaran secara kooperatif tipe STAD; dan
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian bagi peneliti
yang lain untuk mengembangkan strategi pembelajaran terdahulu
dengan strategi pembelajaran STAD.
2. Manfaat Praksis
a. Manfaat Bagi Sekolah
Hasil penelitian IPA melalui strategi STAD pada siswa kelas III
diharapkan MI Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang dapat lebih meningkatkan penggunaan strategi
pembelajaran dalam proses belajar mengajar, tidak hanya pada
pembelajaranIPA, tetapi dapat diterapkan pada mata pelajaran lainnya.
b. Manfaat Bagi Guru
Hasil penelitian IPA melalui strategi STAD pada siswa kelas III
MI Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang sebagai bahan masukan yang berharga bagi guru dalam
meningkatkan mutu pembelajaran dikelasnya dengan menggunakan
8
strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam kegiatan proses
belajar mengajar.
c. Manfaat Bagi Siswa
1) Meningkatkan minat belajar siswa;
2) Memberikan pengalaman yang nyata dan langsung;
3) Meningkatkan hasil belajar siswa; dan
4) Siswa dapat menguasai materi pelajaran.
d. Bagi Peneliti
Kegunaan hasil penelitian IPA melalui strategi STAD pada siswa
kelas III MI Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang bagi peneliti adalah mendapatkan pengalaman
langsung dalam proses belajar mengajar mata pelajaran IPA sekaligus
strategi pengajaran yang dapat dilaksanakan dan dikembangkan untuk
meningkatkan kemampuan mengajar yang lebih baik.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah jika strategi
pembelajaran kooperatif tipe STAD diterapkan dengan baik diharapkan
dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPA materi energi dan
kegunaannya pada siswa kelas III di MI Ma’arif Miftahul Huda Desa
Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2018.
9
2. Indikator Keberhasilan
a. Indikator klasikal yaitu apabila siswa dapat mencapai KKM ≥ 85% dari
total siswa dalam satu kelas mendapat nilai ≥ 70.
b. Indikator individu yaitu apabila siswa dapat mencapai nilai KKM ≥ 70
pada materi energi dan kegunaannya.
F. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Arikunto (2017:
2) menjelaskan pengertian PTK yaitu:
a. Penelitian menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan
menggunakan cara dan aturan atau metodologi tertentu untuk
menemukan data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan
mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti;
b. Tindakan menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang dengan sengaja
dilakukan dengan tujuan tertentu. Maksud dari gerak kegiatan adalah
adanya siklus yang terjadi secara berulang untuk siswa yang dikenai
suatu tindakan; dan
c. Kelas, Kelas dalam PTK adalah sekelompok peserta didik yang dalam
waktu yang sama, belajar hal yang sama dari pendidik yang sama pula.
Berdasarkan ketiga pengertian di atas, yakni penelitian, tindakan dan
kelas, dapat disimpulkan bahwa pengertian PTK adalah penelitian tindakan
yang dilakukan oleh guru dengan tujuan memperbaiki mutu praktik
pembelajaran di kelasnya.
10
G. Rancangan Penelitian
Model Penelitian Tindakan Kelas disebut juga penelitian eksperimen
berulang atau eksperimen berkelanjutan yang disebut dengan siklus
(Arikunto, 2017: 42). Sam’s, (2010: 64) menyatakan model PTK ini
menggunakan konsep yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin
Mc. Taggart. Komponen pada setiap siklus yaitu perencanaan (planning),
pelaksanaan (acting), pengamatan (observation),dan refleksi (reflection).
Prosedur PTK dilakukan melalui empat tahap sebagaimana tampak
pada Gambar 1. di bawah ini.
Gambar 1. Siklus PTK
Sumber: Arikunto, (2017: 42)
H. Subjek Penelitian
Subjek PTK ini adalah siswa Kelas III MI Ma’arif Miftahul Huda Desa
Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang berjumlah 19 Siswa.
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MI Ma’arif Miftahul Huda
Perencanaan
Siklus ke-I
Pengamatan
Pelaksanaan Refleksi
Perencanaan
Siklus Ke-II
Pengamatan
Pelaksanaan Refleksi
?
11
Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Waktu PTK ini
dilaksanakan pada Maret semester Genap tahun 2017/2018 di MI Ma’arif
Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.
I. Langkah-langkah Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas hal yang penting untuk dilakukan yaitu
tindakan nyata (action) untuk memecahkan permasalahan yang sedang
dihadapi dalam suatu proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Pelaksanaan
itu harus direncanakan dengan baik dan dapat diukur tingkat keberhasilannya
dalam suatu pemecahan masalah, maka perlu dilakukan penelitian siklus
kedua untuk mencoba tindakan lain sebagai alternatif pemecahan lain sampai
permasalahan teratasi (Arikunto, 2017: 145). Langkah-langkah penelitian
yang akan dilakukan adalah tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,
dan refleksi.
a. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan ini, guru menyiapkan bahan ajar, menyiapkan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan menyiapkan hal lain yang
diperlukan dalam proses pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan dalam
tahap perencanaan tindakan ini adalah:
1) Guru membuat RPP dengan materi energi dan kegunaannya dengan
menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD. Materi
pelajaran yang digunakan dalam penelitian Siklus I adalah materi
pengertian dan sumber energi, Siklus II materi tentang bentuk energi
dan kegunaannya, Siklus III materi tentang cara menghemat energi;
12
2) Guru mempersiapkan sarana dan media yang mendukung dalam
pembelajaran;
3) Guru menyiapkan materi ajar yang berkaitan dengan energi;
4) Guru mempersiapkan lembar observasi guru dan siswa serta catatan
lapangan yang akan digunakan pada setiap pembelajaran;
5) Guru mempersiapkan lembar evaluasi untuk mengukur kemampuan
siswa pada mata pelajaran IPA menggunakan strategi STAD;
6) Peneliti berkoordinasi dengan kolaborator (guru) untuk melaksanakan
proses pembelajaran dengan menggunakan strategi STAD; dan
7) Pembentukan kelompok belajar.
Setiap siklus siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil
berjumlah 4 sampai 5 orang siswa. Anggota kelompok terdiri dari
kemampuan dan jenis kelamin yang heterogen. Pembagian kelompok
dilakukan pada Siklus I, kemudian pada siklus berikutnya masih
menggunakan kelompok yang sama.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan ini disesuaikan dengan RPP yang telah disusun,
sedangkan observer akan melakukan observasi terhadap kegiatan
pembelajaran.Selama pembelajaran berlangsung, guru dalam mengajar
menggunakan RPP yang disusun oleh peneliti. Peneliti bertugas sebagai
observer dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan.
Langkah-langkah dalam RPP sesuai dengan pembelajaran STAD, yaitu:
presentasi guru, pembentukan kelompok, memilih siswa sebagai tutor
13
belajar, memberikan lembar materi, diskusi kelompok, kuis individual
(evaluasi) dan pemberian penghargaan kepada kelompok yang terbaik.
c. Pengamatan
Pengamatan merupakan tindakan pengumpulan informasi yang akan
dipakai untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan telah berjalan
sesuai dengan rencana yang diharapkan. Observasi dilakukan selama
pelaksanaan tindakan sesuai dengan lembar observasi maupun pedoman
wawancara. Pengamatan yang dilakukan dengan melakukan pengamatan
saat kegiatan pembelajaran berlangsung di kelas. Beberapa hal yang
diamati selama pengamatan adalah keterlaksanaan tahap-tahap strategi
pembelajaran kooperatif tipe STAD yang meliputi presentasi guru,
pemilihan tutor, diskusi kelompok, kuis individu (evaluasi), dan
penghargaan kelompok.
d. Refleksi
Hasil dari refleksi digunakan untuk melakukan perbaikan pada
perencanaan di siklus berikutnya (Arikunto, 2017: 144). Hasil evaluasi
dilakukan refleksi, untuk mengetahui kekurangan pada pelaksanaan
tindakan yang telah dilakukan. Tahapan refleksi merupakan penganalisisan
tentang kesesuaian proses pembelajaran dengan tahapan-tahapan strategi
pembelajaran kooperatif tipe STAD dan penghitungan peningkatan prestasi
belajar siswa kelas III di MI Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jika belum sesuai yang
diharapkan, maka dibuat rencana perbaikan pembelajaran untuk siklus
14
selanjutnya. Pada tahapan ini peneliti mengumpulkan dan memproses data
yang didapat saat dilakukan observasi.
Berdasarkan hasil refleksi Siklus I, peneliti bersama Ibu Nur Aini,
S.Pd (kolaborator) melakukanrevisi proses pembelajaran, agar proses
pembelajaran pada Siklus II menjadi lebih baik. Siklus II ini dilaksanakan
dengan mengikuti tahapan pada Siklus I. Siklus II ini dimaksudkan sebagai
perbaikan atau penyempurnaan terhadap pelaksanaanpembelajaran pada
Siklus I. Siklus III perlu dilaksanakan apabila hasil pembelajaran pada
Siklus II dirasa masih ada ≤ 40% siswa yang belum mencapai KKM (70)
yang ditentukan.
J. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam PTK ini adalah menggunakan metode
observasi, tes, dan dokumentasi.
a. Observasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk
memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran (Arikunto,
2017: 221).Observasi dalam PTK yang menerapkan strategi STAD ini
melalui pengamatan langsung dengan menggunakan lembar observasi guru
dan siswa saat pembelajaran berlangsung pada mata pelajaran IPA materi
Energi dan Kegunaannya. Tujuan dari PTK ini dengan menggunakan
metode observasi yaitu untuk mendapatkan data kegiatan guru dan siswa
ketika pembelajaran berlangsung melalui strategi pembelajaran STAD
dengan berdasarkan pada lembar observasi yang telah disediakan. Objek
15
yang diobservasi adalah kegiatan pembelajaran yang berlangsung saat
menggunakan strategi pembelajaran STAD, dengan subjek guru dan siswa
kelas III MI Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang.
b. Tes Formatif
Menurut Bukhori dalam Arikunto (2016: 46) menyatakan tes ialah
suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hasil-
hasil pelajaran tertentu pada seorang siswa atau kelompok siswa.Tujuan
dari PTK ini dengan menggunakan metode pengumpulan data tes yaitu
untuk mendapatkan data peningkatan hasil belajar siswa setelah
menerapkan strategi STAD mata pelajaran IPA materi Energi dan
kegunaannya dengan melakukan evaluasi setelah pembelajaran selesai
disetiap siklus (Siklus I, II dan III). Siklus I dengan materi pengertian dan
sumber energi, Siklus II dengan materi macam-macam energi, dan Siklus
III dengan materi cara menghemat energi.
K. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah:
a. Lembar Observasi
Lembar observasi ini untuk mengamati terhadap aktivitas siswa
dikelas dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, dan kegiatan guru dalam
mengelola kelas serta pembelajaran menggunakan penerapan strategi
pembelajaran STAD dalam proses pembelajaran IPA materi energi dan
kegunaannya sebagai bentuk usaha meningkatkan hasil belajar siswa
16
berdasarkan lembar observasi yang terdapat dalam pedoman observasi
yang telah disusun. Lembar observasi ini terdiri dari lembar observasi guru
dan siswa.
b. Lembar Tes Formatif
Lembar soal tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa
setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan strategi
pembelajaran kooperatif tipe STAD. Lembar soal tes yang digunakan
berupa tes pilihan ganda dan isian singkat. Siswa dinyatakan telah berhasil
apabila hasil belajar mencapai nilai minimal 70 dari KKM yang
ditentukan.
L. Pengumpulan Data
Peneliti melakukan pengumpulan data dari hasil pengamatan langsung
yang dilakukan oleh kolaborator. Data PTK dikumpulkan dengan observasi,
tes, dan dokumentasi.
a. Observasi
Penelitian Tindakan Kelas ini, observasi dilakukan peneliti dengan
melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa, kegiatan guru dalam
mengelola kelas serta pembelajaran IPA materi energi dan kegunaaanya
dengan menggunakan penerapan strategi pembelajaran kooperatif tipe
STAD.
b. Tes
Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah
mengikuti pembelajaran dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe
17
STAD. Teknik ini peneliti gunakan untuk mengukur ketuntasan dan
peningkatan prestasi siswasetelah proses pembelajaran yang dilakukan
oleh kolaborator.
c. Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan dalam PTK ini adalah RPP dan nilai
siswa mata pelajaran IPA sebelum diterapkan strategi pembelajaran STAD.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan perangkat pembelajaran
yang digunakan sebagai pedoman pembelajaran. Nilai siswa sebelum dan
sesudah menggunakan strategi STAD untuk mengetahui sejauh mana siswa
menguasai materi pembelajaran, selain itu peneliti menggunakan
dokumentasi foto jalannya pembelajaran untuk menjadi penguat penelitian.
M. Analisis Data
Arikunto (2017: 227-228) menyatakan pelaksanaan PTK, ada dua jenis
data yang dapat dikumpulkan peneliti, yaitu data kuantitatif (nilai hasil belajar
siswa) dan data kumulatif (data berupa ekspresi siswa terhadap respon
kegiatan pembelajaran). Analisa data merupakan usaha untuk memilih,
memilah, membuang, menggolongkan, serta menyusun kedalam kategorisasi,
mengklasifikasi data untuk menjawab pertanyaan pokok.
Untuk membuktikan hipotesis tindakan dalam PTK ini maka hasil
penelitian akan dilakukan analisis ketuntasan klasikal dengan rumusan
sebagai berikut:
Sumber : Sam’s (2010: 94)
18
Ket :
P = Persentase
x = Jumlah skor jawaban
xi = Jumlah skor maksimal
Data yang diperoleh berupa nilai siswa akan dihitung dan diolah untuk
mendapatkan rata-rata kelas serta ketuntasan belajar siswa yang akan
disajikan dalam bentuk prosentase. Untuk mencari nilai rata-rata kelas, maka
digunakan rumus sebagai berikut ini.
Sumber : Utsman (2015: 60)
Ket:
: Nilai rata-rata
Σ : Jumlah nilai total yang diperoleh dari hasil penjumlahan nilai setiap
siswa
Σ : Banyaknya siswa.
N. Sistematika Penulisan
Laporan hasil penelitian sebagaimana halnya penelitian dibuat dan
disusun secara logis dan sistematis. Bagian ini secara keseluruhan memuat
lima bab penting, dengan uraian sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan. Bab ini memuat tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,hipotesis
tindakan dan indikator keberhasilan, rancangan penelitian, subjek
penelitian, langkah-langkah penelitian, metode pengumpulan data,
instrumen penelitian, pengumpulan data, analisis data, dan
sistematika penulisan.
19
BAB II Landasan teori. Bab ini memuat tentang kajian teori berkenaan
dengan masalah yang diteliti yaitu materi energi dan kegunaannya,
hakikat strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD, hakikat IPA,
hakikat hasil belajar, hakikat PTK, dan Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM). Kajian Pustaka berkenaan dengan penelitian
terdahulu strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD yang relevan.
BAB III Pelaksanaan penelitian. Bab ini memuat tentang gambaran umum
madrasah, deskripsi pelaksanaan penelitian Siklus I, II dan III.
BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan. Bab ini memuat tentang deskripsi
paparan siklus I-III dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V Penutup. Bab ini memuat tentang kesimpulan hasil penelitian dan
saran.
20
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Materi Energi dan Kegunaannya
Energi adalah sesuatu yang menyebabkan benda bisa berfungsi
dengan baik. Tanpa energi, benda tidak akan bermanfaat. Misal ketika
membawa tas, kamu menggunakan energi berupa tenagamu. Semua
kegiatan yang dilakukan menggunakan energi. Benda tidak hidup juga
menggunakan energi. Mobil bisa bergerak karena ada energi dari bahan
bakar. Televisi bisa menghasilkan gambar dan suara karena ada energi
dari listrik. Peneliti akan membahas enam jenis energi, yaitu energi
panas, cahaya, gerak, listrik, bunyi, dan kimia. Gambar 2.1 dibawah ini
dipaparkan peta konsep mengenai materi energi dan kegunaannya.
Gambar 2.1 Peta Konsep Materi Energi dan Kegunaannya
Sumber: Priyono, (2008: 125)
Energi
Energi
Panas Energi
Cahaya
Energi
Gerak
Energi
Listrik
Energi
Bunyi
Energi
Kimia
- Matahar
i
- Api
- Lampu
- Api
- Matahari
- Matahar
i
- Api
- Matahar
i
- Api
- Bahan
makanan
- Bahan
bakar
- Baterai
- Matahar
i
- Api
- Matahar
i
- Api
- Matahar
i
- Api
- Matahar
i
- Api
- Angin
- Air yang
mengalir
- Orang
berlari
-Gitar
-Seruling
- Aki
- Baterai
- Generato
r
21
a. Pengertian Energi
Tenaga atau energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha
atau kegiatan. Sumber energi dibagi menjadi 2, yaitu: sumber energi
alami dan buatan.
1) Sumber energi alami adalah sumber energi yang terdapat di
alam. Misal: matahari, panas bumi, air, bahan makanan, dan
batu bara; dan
2) Sumber energi buatan adalah sumber energi yang dibuat oleh
manusia. Misal: dinamo lampu, generator, aki, dan baterai.
Energi mempunyai sifat yaitu tidak dapat diciptakan, tidak
dapat dimusnahkan, dan dapat berubah bentuk.
b. Sumber Energi dan Kegunaannya
Adapun macam sumber energi yaitu:
1) Sinar Matahari
Matahari menghasilkan energi panas dan cahaya. Sinar
matahari adalah sumber energi utama di bumi. Tanpa energi
matahari, tidak ada kehidupan di bumi. Makhluk hidup
bergantung pada cahaya matahari. Tumbuhan hijau membuat
makanan dibantu sinar matahari. Proses ini dinamakan
fotosintesis. Tumbuhan merupakan makanan hewan dan
manusia. Jika tidak ada matahari, tidak ada tumbuhan. Juga
tidak ada hewan dan manusia. Jadi di bumi tidak ada kehidupan
jika tidak ada matahari. Panas matahari juga dapat menghasilkan
22
listrik. Cahaya matahari menerangi bumi. Ini menjadikan siang
hari terang benderang. Saat siang hari manusia dapat
beraktivitas. Anak-anak sekolah dan bermain di siang hari.
Orang tua juga bekerja di siang hari. Ilustrasi cahaya matahari
bermanfaat untuk makhluk hidup dapat dilihat pada Gambar 2.2
di bawah ini.
Gambar 2.2 Energi Matahari Bermanfaat untuk Makhluk Hidup
Sumber: Aprilia, (2009: 97)
2) Gerakan Air dan Angin
Air bergerak dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang
lebih rendah. Air yang bergerak memiliki energi. Aliran air ini
dapat menggerakkan generator. Generator akan membangkitkan
listrik dinamakan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Angin juga menyimpan energi. Nelayan mencari ikan dengan
perahu layar. Perahu layar juga sebagai alat transportasi.
Sekarang, energi angin digunakan untuk menggerakkan kincir
angin. Kincir angin ini dihubungkan dengan generator.
Generator akan membangkitkan listrik. Air dapat bermanfaat
untuk pembangkit listrik dapat dilihat pada Gambar 2.3 berikut.
23
Gambar 2.3Air dapat Dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik
Sumber:Setia, (2008: 111)
3) Listrik
Listrik berasal dari mesin pembangkit listrik. Mesin
pembangkit listrik membutuhkan energi lain. Contoh energi air
atau angin (PLTA), energi uap (PLTU), dan energi gas (PLTG).
Energi listrik digunakan untuk berbagai keperluan. Contoh
dalam kehidupan yaitu menyalakan mesin dan peralatan
elektronik. Misal lampu, radio, televisi, kulkas, dan komputer.
4) Baterai
Baterai merupakan sumber energi. Baterai digunakan
dalam jam, lampu senter, dan radio. Baterai juga digunakan
dalam alat mainan. Baterai ada dua jenis. Ada baterai yang dapat
diisi ulang dan baterai yang tidak dapat diiisi ulang. Baterai
yang dapat diisi ulang dapat terus digunakan. Jika energi di
dalam baterai habis dapat diisi kembali. Alat yang dibutuhkan
adalah pengisi baterai (charger). Contoh baterai yang dapat diisi
ulang adalah baterai untuk hand phone (HP).
24
5) Bahan Bakar Fosil
Bahan bakar fosil disebut juga bahan bakar mineral. Fosil
adalah sisa-sisa makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral
yang tertimbun di dalam tanah. Contoh bahan bakar fosil adalah
batu bara, minyak mentah dan gas alam. Minyak mentah diolah
menjadi minyak tanah, bensin, solar, avtur. Pembakaran bahan
bakar fosil menghasilkan energi. Energi ini untuk menggerakkan
turbin dan menghasilkan listrik. Berbagai alat transportasi
menggunakan bahan bakar fosil. Contoh mobil menggunakan
bensin dan solar. Pesawat terbang menggunkaan avtur. Gas alam
lebih ringan dari udara. Gas alam cenderung mudah menyebar di
udara. Gas alam juga bersifat mudah terbakar. Gas ini tidak
berasa dan tidak berbau. Gas alam yang dijual telah diproses.
Gas alam tersebut biasanya ditambah thiol. Tujuannya untuk
mendeteksi bila terjadi kebocoran gas. Minyak tanah dapat
menghasilkan api dapat dilihat pada Gambar 2.4 di bawah ini.
Gambar 2.4 Minyak Tanah dan Api Menghasilkan Energi Panas
Sumber:Aprilia, (2009: 97)
25
6) Bahan Makanan
Bahan makanan merupakan sumber energi. Bahan
makanan dicerna dalam tubuh manusia. Hasil pencernaan
makanan adalah energi. Makanan berasal dari tumbuhan dan
hewan. Energi gunakan untuk beraktivitas. Misal untuk menulis,
membaca, berjalan, dan berlari. Makanan sebagai sumber energi
pada Gambar 2.5 di bawah ini.
Gambar 2.5 Makanan Sebagai Salah Satu Sumber Energi
Sumber: Priyono, (2008: 128)
c. Macam-macam Bentuk Energi dan Pengaruhnya
1) Energi Panas
Energi panas dapat dihasilkan dari api dan matahari.
Energi panas berguna bagi manusia. Energi panas dapat
dihasilkan dari bahan bakar. Contoh batu bara, gas, minyak, dan
kayu. Panas dari gas untuk memasak lihat Gambar 2.6 berikut.
Gambar 2.6 Kompor Gas Menghasilkan Panas untuk Memasak
Sumber: Aprilia, (2009: 93)
26
Panas selain api, juga dari matahari yang bermanfaat
untuk mengeringkan pakaian lihat Gambar 2.7 berikut.
Gambar 2.7 Matahari Menghasilkan Panas
Sumber: Aprilia, (2009: 94)
Energi panas digunakan untuk menggerakkan alat
transportasi. Contoh mobil, pesawat terbang, kereta api, dan
kapal. Matahari juga menghasilkan energi panas. Panas matahari
dapat mengeringkan cucian yang basah, padi, jagung, dan
kerupuk. Energi panas sangat berguna dalam kehidupan sehari-
hari.
2) Energi cahaya
Energi cahaya adalah energi yang dipancarkan oleh
sumber cahaya. Misal energi cahaya yang dipancarkan oleh
matahari, bintang, api, dan lampu. Cahaya matahari dapat
dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk membuat makanan melalui
fotosintesis serta untuk menerangi bumi dan segala isinya di saat
siang hari. Malam hari, kita memerlukan energi cahaya untuk
menerangi ruangan. Energi cahaya juga dimanfaatkan oleh
mercusuar untuk memberikan arahan bagi kapal dalam
mengetahui posisinya, memperingatkan adanya bahaya, dan
27
memberitahu kapal bahwa daratan sudah dekat.Energi tersebut
berasal dari lampu yang dinyalakan lihat Gambar 2.8 berikut.
Gambar 2.8 Lampu dapat Mengubah Energi Listrik Menjadi
Energi Cahaya
Sumber: Priyono, (2008: 122)
3) Energi gerak
Aliran air memindahkan daun mengikuti arah alirannya.
Penyebabnya dorongan dari aliran air di bawahnya. Jadi air yang
mengalir memiliki energi lihat Gambar 2.9 berikut.
Gambar 2.9 Daun Bergerak Mengikuti Arah Aliran Air
Sumber: Setia, (2008: 107)
Energi ini disebut energi gerak. Energi gerak mudah
ditemukan. Misal, kipas angin, dan blender yang sedang
digunakan. Aliran air merupakan energi gerak alami. Begitu
juga dengan angin. Angin adalah udara yang bergerak. Contoh
dedaunan bergerak ketika tertiup angin lihat Gambar 2.10.
28
Gambar 2.10 Daun-daunan dapat Bergerak Ketika Tertiup Angin
Sumber: Setia, (2008: 107)
4) Energi listrik
Energi listrik sebagai sumber energi. Energi listrik banyak
dimanfaatkan dalam kehidupan. Contoh untuk menjalankan
mesin di pabrik dan digunakan dalam peralatan rumah tangga.
Contoh kipas angin, setrika, dan lampu. Lampu listrik menyala
karena energi listrik. Setrika listrik menjadi panaskarena energi
listrik lihat Gambar 2.11 berikut.
Gambar 2.11 Listrik Menghasilkan Panas pada Setrika
Sumber: Aprilia, (2009: 97)
5) Energi bunyi
Energi dari bunyi disebut energi bunyi. Bunyi dihasilkan
oleh benda yang bergetar. Misal saat senar gitar dipetik. Senar
gitar menjadi bergetar lihat Gambar 2.12 berikut.
29
Gambar 2.12 Gitar yang Dipetik Menghasilkan Getaran
Sumber: Aprilia, (2009: 95)
Getaran itu menghasilkan bunyi. Seperti juga kecapi dan
kendang. Suara kendang berasal dari getaran kulit kendang.
Masih ada benda lain yang menghasilkan bunyi. Contoh peluit
dan lonceng. Jadi getaran akan menghasilkan bunyi. Bunyi
lonceng sekolah sebagai tanda masuk kelas. Suara juga
merupakan bunyi lihat Gambar 2.13 berikut.
Gambar 2.13Peluit dapat Menghasilkan Bunyi
Sumber: Setia, (2008: 108)
6) Energi Kimia
Energi kimia tersimpan dalam bahan kimia. Energi dalam
tubuh juga energi kimia. Energi ini berasal dari bahan kimia
alami. Ada beberapa benda yang menyimpan energi kimia.
Misal, batu baterai dan accu (aki) Lihat Gambar 2.14
berikut.Baterai digunakan untuk menyalakan berbagai peralatan.
Misal, jam dinding, mobil mainan, dan hand phone.
30
Gambar 2.14 Baterai HP
Sumber: Setia, (2008: 109)
d. Cara Menghemat Energi
Energi yang manusia gunakan berasal dari sumber daya alam.
Contoh sumber daya alam diantaranya minyak bumi, gas alam,
pohon, air, dan lain-lain. Sumber daya alam ada yang bisa diperbarui
dan ada yang tidak bisa diperbarui. Agar persediaan energi tetap
terjamin, maka sumber energi harus tetap tersedia. Oleh karena itu,
kita harus mengatur penggunaan sumber energi sebaik mungkin.
Gambar 2.15 dibawah ini dipaparkan peta konsep mengenai cara
menghemat energi listrik, air, dan minyak bumi.
Gambar 2.15 Peta Konsep Cara Menghemat Energi
Sumber: Priyono, (2008: 135)
Energi
- Makanan
- Minyak dan
Gas Alam
- Baterai
- Listrik
- Matahari
- Air
- Aingin
- Menghasilkan
penerangan
- Menghasilkan
panas atau dingin
- Menggerakkan
suatu benda
- Meggunakan energi
seperlunya
- Mencari sumber
alternatif
- Menggunakan
peralatan yang hemat
energi
Sumber Fungsi Teknik Penghematan
31
1) Hemat Energi Listrik
Langkah-langkah menghemat energi listrik: mematikan
lampu saat meninggalkan ruangan, pilih lampu yang hemat
energi, jangan terlalu sering membuka pintu kulkas, jangan
memasukkan makanan atau minuman yang masih panas ke
dalam kulkas, tidak menggunakan mesin pengering pakaian saat
musim kemarau atau panas, jangan terlalu sering menyetrika,
dan mematikan lampu saat tidur. Lihat Gambar 2.16 berikut.
Gambar 2.16 Tidur dengan Lampu yang Padam
Sumber: Aprilia, (2009: 108)
2) Hemat Air
Langkah-langkah menghemat energi air: menggunakan air
dengan hemat, menutup kran air jika sudah tidak digunakan, dan
menjaga jangan sampai terjadi kebocoran pipa.
3) Hemat Bahan Bakar Minyak (BBM)
Langkah-langkah menghemat energi BBM: memilih
kompor yang hemat energi, segera matikan kompor jika selesai
memasak, mengendarai kendaraan bermotor untuk bepergian
yang penting, dan mengendarai kendaraan secara bersama
(Setia, 2008: 94-101). Memiliki kendaraan lebih dari satu adalah
pemborosan BBM seperti Gambar 2.17 berikut.
32
Gambar 2.17 Memiliki Kendaraan Lebih Adalah Pemborosan BBM
Sumber: Aprilia, (2009: 109)
Sebaiknya berjalankan untuk bepergian jarak dekat seperti
Gambar 2.18 berikut.
Gambar 2.18 Berjalan Kaki untuk Tujuan yang Dekat
Sumber: Aprilia, (2009: 109)
2. Hakikat Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
a. Pengertian Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Strategi (strategy) berasal dari “kata benda” dan “kata kerja”
dalam bahasa yunani. Sebagai kata benda strategos merupakan
gabungan kata stratos (militer) dengan “ago” (memimpin). Sebagai
kata kerja, stratego berarti merencanakan (to plan). Secara istilah
strategi adalah suatu pola yang direncanakan dan ditetapkan secara
sengaja untuk melakukan kegiatan atau tindakan (Majid, 2014:3).
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, strategi yaitu rencana cara
pengajaran yang akan digunakan oleh pengajar untuk proses
pembelajaran.
33
Corey (dalam Majid, 2014:4) mengemukakan pembelajaran
adalah suatu proses interakasi antara seseorang dengan lingkungan
secara sengaja dikelola untuk bisa ikut serta dalam tingkah laku
tertentu. Winataputra (1994) (dalam Ngalimun, 2016: 30)
pembelajaran merupakan sarana untuk memungkinkan terjadinya
proses belajar dalam arti perubahan perilaku individu melalui proses
mengalami sesuatu yang diciptakan dalam rancangan proses
pembelajaran. Kozma dan Gafur (1989) (dalam Uno, 2015: 4),
secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat
diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat
memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju
tercapainya tujuan pembelajaran tertentu. Kemp (dalam Majid, 2014:
3) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar
tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Strategi
pembelajaran menurut Aqib (2013: 71) adalah cara-cara yang akan
digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang akan
digunakan selama proses pembelajaran. Berdasarkan pendapat
beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran
adalah cara-cara yang dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar
dalam menyampaikan materi pembelajaran, sehingga akan
memudahkan peserta didik mencapai tujuan yang dikuasai diakhir
kegiatan pembelajaran.
34
Roger (1992) (dalam Huda, 2016: 29), menyatakan
pembelajaran kooperatif merupakan aktifitas pembelajaran
kelompok yang diorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran
harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosial diantara
kelompok-kelompok pembelajar yang didalamnya setiap pembelajar
bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk
meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang lain, dengan
demikian pembelajaran kooperatif bergantung pada efektifitas
kelompok-kelompok siswa tersebut.
Slavin (dalam Majid, 2014: 184), mengemukakan STAD
merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling
sederhana, dan merupakan model paling baik untuk tahap permulaan
bagi guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. Ibrahim
(dalam Majid, 2014:184) pembelajaran kooperatif tipe STAD
pertama kali dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya
di Universitas John Hopkins, dan merupakan model pembelajaran
kooperatif paling sederhana.Jadi, strategi pembelajaran STAD yaitu
cara pembelajaran yang digunakan guru dengan sistem siswa
berkelompok.
Strategi pembelajaran kooperatif merupakan serangkaian
kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa didalam
kelompok-kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Singkatnya pembelajaran kooperatif mengacu pada
35
metode pembelajaran di mana siswa bekerja sama dalam kelompok
kecil dan saling membantu dalam belajar.Pembelajaran kooperatif
umumnya melibatkan kelompok yang terdiri dari 4 siswa dengan
kemampuan yang berbeda dan adapula yang menggunakan
kelompok dengan ukuran yang berbeda-beda. Konsekuensi positif
dari pembelajaran ini adalah siswa diberi kebebasan untuk terlibat
aktif dalam kelompok (Huda, 2016: 65). Sistem belajar yang
kooperatif, siswa belajar kerja sama dengan anggota lainnya.
Berdasarkan uraian diatas, dapat dipahami bahwa dalam
pembelajaran kooperatif, siswa memiliki dua tanggung jawab, yaitu
belajar untuk dirinya sendiri, dan membantu sesama anggota untuk
belajar.Nur hayati (dalam Majid, 2014: 176) mengemukakan lima
unsur dasar model cooperative learning, yaitu 1) ketergantungan
positif, 2) pertanggung jawaban individual, 3) kemampuan
bersosialisasi, 4) tatap muka, dan 5) evaluasi proses kelompok.
b. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD
Ibrahim mengemukakan dalam penggunaan model kooperatif
tipe STAD, terdapat kelebihan dan kekurangannya (Majid, 2014:
188). Kelebihannya adalah sebagai berikut:
1) Siswa mendapat kesempatan untuk bekerjasama dengan siswa
lainnya;
2) Siswa dapat menguasai pelajaran yang disampaikan;
36
3) Selama proses belajar mengajar siswa saling ketergantungan
positif; dan
4) Setiap siswa dapat saling mengisi satu sama lain.
Kekurangan dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah
sebagai berikut:
1) Siswa membutuhkan waktu yang lama;
2) Siswa yang pandai cenderung enggan apabila disatukan dengan
temannya yang kurang pandai; dan
3) Siswa diberikan kuis dan tes secara perorangan.
c. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Berikut ini adalah langkah-langkah pembelajaran STAD (Aqib,
2013: 20).
1) Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya sebanyak 4-
6 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis
kelamin, dan suku);
2) Guru menyajikan pelajaran;
3) Guru memberikan tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh
anggota-anggota kelompok. Salah satu siswa menjelaskan
kepada anggotanya sampai semua anggota dalam kelompok
tersebut mengerti;
4) Guru memberikan kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada
saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu;
5) Guru memberikan soal evaluasi; dan
37
6) Guru bersama siswa menyimpulkan materi.
3. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
a. Pengertian IPA
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu dasar yang
berperanpenting dalam kehidupan sehari-hari (Prasetyaningtyas,
2015: 431). Carin dan Sund (1993) dalam (Wisudawati, 2014: 24)
mendefinisikan IPA sebagai pengetahuan yang sistematis dan
tersusun secara teratur, berlaku umum (universal), dan berupa
kumpulan data hasil observasi dan eksperimen. Merujuk pada
pengertian di atas maka IPA memiliki empat unsur utama, yaitu:
sikap, proses, produk, dan aplikasi.
1) Sikap: IPA memunculkan rasa ingin tahu tentang benda,
fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat.
Persoalan IPA dapat dipecahkan dengan menggunakan prosedur
open ended;
2) Proses: Proses pemecahan masalah pada IPA memungkinkan
adanya prosedur yang runtut dan sistematis melalui metode
ilmiah. Metode ilmiah meliputi penyusunan hipotesis,
perancangan eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran,
dan penarikan kesimpulan;
3) Produk: IPA menghasilkan produk berupa fakta, prinsip, teori,
dan hukum; dan
38
4) Aplikasi: Penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam
kehidupan sehari-hari.
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan rumpun ilmu, memiliki
karakteristik khusus yang mempelajari fenomena alam yang faktual
(factual), baik berupa kenyataan (reality) atau kejadian (events) dan
hubungan sebab akibatnya. Cabang ilmu yang termasuk anggota
rumpun IPA saat ini antara lain Biologi, Fisika, IPA,
Astronomi/Astrofisika, dan Geologi (Wisudawati, 2014: 22).
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan IPA adalah
ilmu yang berperan penting dalam kehidupan sehari-hari, yang
mempelajari sebab dan akibat kejadian yang ada di alam ini.
b. Ruang Lingkup IPA
Ruang lingkup mata pelajaran IPA menurut Garnida (2002: 254)
mencakup:
1) Makhluk hidup dan proses kehidupannya, yaitu manusia, hewan,
tumbuhan, dan interaksinya;
2) Materi, sifat-sifat, dan kegunaannya meliputi: udara, air, tanah
dan batuan;
3) Listrik dan magnet, energi dan panas, gaya dan pesawat
sederhana, cahaya dan bunyi, tata surya, bumi dan benda-benda
langit lainnya;
4) Kesehatan, makan, penyakit dan pencegahannya; dan
5) Sumber daya alam, kegunaan, pemeliharaan dan pelestariannya.
39
c. Tujuan Pembelajaran IPA
Tujuan dari pembelajran IPA menurut Garnida (2002: 254) yaitu:
1) Memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitanya dengan
kehidupan sehari-hari;
2) Memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan
pengetahuan, gagasan tentang alam sekitar;
3) Mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda-
benda setrta kejadian di lingkungan sekitar;
4) Bersikap ingin tahu, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggung
jawab, bekerja sama dan mandiri;
5) Mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan
gejala-gejala alamdan memecahkan masalah dalam kehidupan
sehari-hari;
6) Mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk
memecahkan suatu masalah yang ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari;dan
7) Mengenal dan memupuk rasa cinta terhadap alam sekitar
sehingga menyadari kebesaran dan keagungan Tuhan Yang
Maha Esa.
4. Hakikat Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Oemar (dalam Sam’s, 2010: 31) mengemukakan belajar secara
umum dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku akibat
40
adanya interaksi individu dengan lingkungannya. Galloway (dalam
Sam’s, 2010: 32) mendefinisikan belajar sebagai perubahan tingkah
laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil dari latihan atau
pengalaman. Seseorang belajar pada dasarnya didorong oleh
keinginannya untuk mengembangkan perilakunya yang efektif dan
efisien dalam mencapai tujuan. Berdasarkan pendapat para ahli
diatas belajar merupakan adanya perubahan perkembangan
pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkah laku sebagai haasil
dari pengalaman dalam proses belajar. Jadi, jika ada perubahan pada
diri seseorang setelah mengalami proses pembelajaran maka orang
tersebut telah dikatakan belajar.
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan
(Suprijono, 2011: 5). Gagne dan Briggs (dalam Sam’s, 2010: 34)
mendefinisikan hasil belajar sebagai kemampuan yang diperoleh
seseorang sesudah mengikuti proses belajar. Supardi (2013: 22)
mengemukakan hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang
diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar.
Berdasarkan beberapa definisi diatas hasil belajar adalah perubahan
kemampuan yang diperoleh dari proses pembelajaran
Bloom (1979) (dalam Suprijono, 2011:7) hasil belajar
mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain
kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension
41
(pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), apllication
(menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan),
synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan
baru), dan evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving
(sikap menerima), responding (memberikan respon), valuing (nilai),
organization (organisasi), characterization (karakterisasi). Domain
psikomotorik juga mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik,
sosial, manajerial, dan intelektual.
b. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Slameto (1991: 56) menyatakan faktor-faktor yang
memengaruhi hasil belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan
menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
1) Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang
sedang belajar dan dapat memengaruhi hasil belajar individu.
a) Faktor Jasmani (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun
yang diperoleh. Misal faktor kesehatan dan cacat tubuh; dan
b) Faktor Psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh. Misal inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan, dan kesiapan (Slameto, 1991: 56-61).
2) Faktor ekstern adalah faktor yang ada diluar individu.
Slameto (1991: 62-74) menyebutkan faktor eksternal yang
memengaruhi hasil belajar meliputi: faktor keluarga, faktor
sekolah, dan faktor masyarakat.
42
a) Faktor Keluarga, misal cara orang tua mendidik, relasi
antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi
keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang
kebudayaan;
b) Faktor Sekolah, misal metode mengajar yang digunakan
guru, kurikulum sekolah, relasi guru dengan siswa, disiplin
sekolah, alat pelajaran yang digunakan, keadaan gedung,
dan tugas rumah siswa;
c) Faktor Masyarakat, misal kegiatan siswa dalam masyarakat,
mass media (radio, televisi, surat kabar, majalah, koran,
buku, dan komik), teman bergaul, dan bentuk kehidupan
masyarakat.
Syah (2003) (dalam Baharuddin, 2008: 26) menjelaskan
faktor eksternal yang memengaruhi hasil belajar dapat
digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor lingkungan
sosial dan faktor lingkungan non sosial.
a) Faktor lingkungan sosial. Misal lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat; dan
b) Faktor lingkungan non sosial. Misal lingkungan alamiah
seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak
dingin; faktor instrumental seperti gedung sekolah, alat-alat
belajar, fasilitas belajar dan lapangan olahraga; dan faktor
materi pelajaran yang diajarkan ke siswa.
43
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor intern
maupun faktor ekstern yang diantaranya adalah faktor perhatian,
pengamatan, tanggapan, fantasi, ingatan, berpikir, bakat, dan lain
seagainya. Faktor-faktor tersebut dapat memengaruhi proses
terjadinya belajar mengajar pada siswa sehingga itu perlu adanya
perhatian yang sangat mendalam dari guru untuk melaksanakan
kegiatan belajar-mengajar.
c. Penilaian Hasil Belajar
Djamarah (2002: 120-121) mengungkapkan, bahwa untuk
mengukur dan mengevaluasi hasil belajar siswa tersebut dapat
dilakukan melalui tes prestasi belajar. Berdasarkan tujuan dan ruang
lingkunya, tes prestasi belajar dapat digolongkan ke dalam jenis
penilaian, yaitu tes formatif, tes subsumatif, dan tes sumatif.
1) Tes Formatif, penilaian ini dapat mengukur satu atau beberapa
pokok bahasan tertentu dan tujuan untuk memperoleh gambaran
tentang daya serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil
tes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar
dalam waktu tertentu;
2) Tes Subsumatif, tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran
tertentu yang telah diajarkan dalam waktu tertentu. Tujuannya
adalah untuk memperoleh gambaran daya serap siswa untuk
meningkatkan tingkat prestasi belajar atau hasil belajar siswa.
44
Hasil tes subsumatif ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses
belajar mengajar dan diperhitungkan dalam menentukan nilai
rapor; dan
3) Tes Sumatif, tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa
terhadap bahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan
selama satu semester, satu atau dua bahan pelajaran. Tujuannya
adalah untuk menetapkan tarap atau tingkat keberhasilan belajar
siswa dalam satu periode belajar tertentu. Hasil dari tes sumatif
ini dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun peringkat
(rangking) atau sebagai ukuran mutu sekolah.
d. Alat-Alat Penilaian Hasil Belajar
Arikunto (2002) (dalam Sudaryono, 2012: 102) menyatakan
bahwa alat-alat yang digunakan dalam melakukan penilaian hasil
belajar adalah tes. Tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-
pertanyaan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban
dari siswa. Tes dikategorikan menjadi dua, yaitu tes subjektif dan tes
objektif.
1) Tes Subjektif adalah pertanyaan yang menuntut siswa menjawab
dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendisukusikan,
membandingkan, memberi alasan, dan bentuk lain yang sesuai
dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan
bahasa sendiri. Kelebihan dari tes subjektif yaitu:
a) Mudah disiapkan dan disusun;
45
b) Tidak memberi banyak kesempatan untuk berspekulasi atau
untung-untungan;
c) Mendorong siswa untuk berani mengemukakan pendapat;
dan
d) Mengetahui sejauh mana siswa mendalami sesuatu masalah
yang diteskan.
Sudaryono (2012: 102-103) menyatakan kekurangan tes
subjektif yaitu:
a) Kadar validitas dan reliabilitas rendah karena sukar diketahui
segi-segi mana dari pengetahuan siswa yang betul-betul telah
dikuasai;
b) Kurang representatif dalam mewakili seluruh scope bahan
pelajaran yang akan dites karena soal terbatas;
c) Cara memeriksanya banyak dipengaruhi oleh unsur-unsur
subjektif;
d) Pemeriksaannya lebih sulit sebab membutuhkan
pertimbangan individual lebih banyak dari penilai; dan
e) Waktu untuk koreksinya lama dan tidak dapat diwakili
kepada orang lain.
2) Tes Objektif merupakan tes yang dalam pemeriksaannya dapat
dilakukan secara objektif. Tes objektif memiliki kelebihan yaitu:
a) Lebih banyak mengandung segi-segi positif;
46
b) Lebih mudah dan cepat cara pemeriksaannya karena dapat
menggunakan kunci tes bahkan alat-alat kemajuan
teknologi;
c) Pemeriksaannya dapat diserahkan orang lain; dan
d) Pemeriksaan tidak ada unsur subjektif yang mempengaruhi.
Kekurangan tes subjektif yaitu:
a) Persiapan untuk menyusun jauh lebih sulit daripada tes essai;
b) Soal-soalnya cenderung untuk mengungkapkan ingatan dan
proses mental yang tinggi;
c) Banyak kesempatan untuk main untung-untungan; dan
d) Kerjasama antar siswa pada waktu mengerjakan soal tes lebih
terbuka.
Tes objektif dibagi lagi menjadi beberapa bentuk soal,
yaitu: bentuk soal jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan,
dan pilihan ganda (Arikunto, 2016: 181-190).
a) Bentuk soal benar-salah;
Bentuk soal benar-salah adalah bentuk tes yang soal-
soalnya berupa pernyataan yang benar dan sebagian lagi
berupa pernyataan yang salah. Pada umumnya bentuk soal
benar-salah dapat dipakai untuk mengukur pengetahuan
siswa tentang fakta, definisi dan prinsip. Kekurangan
bentuk soal ini adalah kurang dapat mengukur aspek
pengetahuan yang lebih tinggi karena hanya menuntut daya
47
ingat dan pengenalan kembali. Selain itu juga banyak
permasalahan yang dapat dinyatakan hanya dengan dua
kemungkinan benar dan salah.
b) Bentuk soal pilihan ganda
Soal pilihan ganda adalah bentuk tes yang mempunyai
satu jawaban yang benar atau paling tepat. Jika dilihat dari
strukturnya, bentuk soal pilihan ganda terdiri atas: stem
merupakan bagian keterangan dan option merupakan
sejumlah pilihan atau aternatif jawaban. Alternatif jawaban
terbagi menjadi dua, yaitu kunci merupakan jawaban benar
yang paling tepat sedangkan pengecoh (distractor)
merupakan jawaban lain selain kunci jawaban. Kelebihan
penggunaan bentuk soal pilihan ganda adalah materi yang
diujikan mencakup sebagian besar bahan pengajaran yang
telah diberikan, jawaban siswa dapat mudah dan cepat
dinilai dengan menggunakan kunci jawaban. Bentuk soal
pilihan ganda ini proses berfikir siswa tidak dapat dilihat
dengan nyata.
c) Bentuk soal menjodohkan (Matching Test); dan
Matching test dapat diganti dengan istilah
mempertandingkan, mencocokkan, memasangkan atau
menjodohkan. Bentuk yang paling sederhana, jumlah soal
sama dengan jumlah jawaban. Bentuk soal menjodohkan
48
hanya dapat mengukur hal-hal yang didasarkan atas fakta
dan hafalan. Kekurangan lain adalah bentuk soal ini sukar
menentukan materi atau pokok bahasan yang mengukur hal-
hal yang berhubungan.
d) Bentuk soal jawaban singkat.
Bentuk soal jawaban singkat adalah yang menuntut
peserta tes untuk memberikan jawaban singkat, berupa kata
prase, nama tempat, nama tokoh, lambang, atau kalimat
yang sudah pasti.
Kelemahan bentuk soal ini adalah jawaban yang diberikan
siswa dapat bersifat ambigu sehingga pemeriksa kesulitan
melakukan penilaian. Hal ini dapat mengarahkan pemeriksa
memberikan penilaian secara subjektif.
e. Indikator Hasil Belajar Siswa
Djamarah (2002: 120) indikator yang banyak dipakai sebagai
tolak ukur keberhasilan adalah daya serap. Indikator utama hasil
belajar siswa adalah sebagai berikut:
1) Ketercapaian daya serap terhadap bahan pembelajaran yang
diajarkan, baik secara individual maupun kelompok.
Pengukuran ketercapaian daya serap ini biasanya dilakukan
dengan penetapan KKM; dan
2) Perilaku yang digariskan dalam tujuan pembelajaran telah
dicapai oleh siswa, baik secara individual maupun kelompok.
49
5. Hakikat Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
a. Pengertian PTK
Pengertian PTK menurut Arikunto (2017: 2) yaitu:
d. Penelitian menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu
objek dengan menggunakan cara dan aturan atau metodologi
tertentu untuk menemukan data atau informasi yang bermanfaat
dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan
penting bagi peneliti;
e. Tindakan menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang dengan
sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Maksud dari gerak
kegiatan adalah adanya siklus yang terjadi secara berulang untuk
siswa yang dikenai suatu tindakan; dan
f. Kelas, Kelas dalam PTK adalah sekelompok peserta didik yang
dalam waktu yang sama, belajar hal yang sama dari pendidik
yang sama pula.
Berdasarkan ketiga pengertian di atas, yakni penelitian,
tindakan dan kelas, dapat disimpulkan bahwa pengertian PTK adalah
penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru dengan tujuan
memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya.
b. Karakteristik PTK
Oja dan Smuljan (dalam Sumadayo, 2013: 33) menyebutkan
empat karakteristik PTK, yaitu bersifat kolaboratif, berfokus pada
problem praktis, menekankan pada pengembangan profesional, dan
50
memerlukan adanya struktur proyek yang memungkinkan partisipan
untuk berkomunikasi.
Penelitian Tindakan Kelas memiliki tiga karakteristik pokok
(Arikunto, 2017: 201-202) yaitu: Inkuiri Reflektif, Kolaboratif , dan
Reflektif PTK.
1) Inkuiri Reflektif, kegiatan penelitian berdasarkan pada
pelaksanaan tugas (practice driven) dan pengambilan tindakan
untuk memecahkan masalah yang dihadapi (action driven);
2) Kolaboratif, upaya perbaikan proses dan hasil pembelajaran
tidak dapat dilakukan sendiri oleh peneliti di luar kelas, tetapi
harus berkolaborasi dengan guru; dan
3) Reflektif PTK, lebih menekankan pada proses refleksi terhadap
proses dan hasil penelitian.
c. Prinsip-prinsip PTK
Hopkins (1993) (dalam Arikunto, 2017: 208-210) menyatakan
prinsip-prinsip PTK sebagai berikut:
1) Pendidik harus menggunakan pertimbangan dan tanggung jawab
profesional dalam mengupayakan jalan keluar dari
permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran;
2) Tahapan PTK selaras dengan pelaksanaan pembelajaran, yaitu
pelaksanaan progam, pelaksanaan pembelajaran, observasi
kegiatan pembelajaran, evaluasi terhadap proses pembelajaran,
dan refleksi dari proses dan hasil pembelajaran;
51
3) Objektivitas, reliabilitas, dan validitas proses data, dan hasil
tetap dipertahankan selama penelitan berlangsung;
4) Masalah harus didiagnosis dari kancah pembelajaran yang
sesungguhnya, bukan sesuatu yang dibayangkan akan terjadi
akademik;
5) Motivasi untuk memperbaiki kualitas dalam kegiatan proses
pembelajaran harus tumbuh dari dalam (motivasi intrinsik),
bukan sesuatu yang bersifat instrumental; dan
6) Perspektif yang lebih luas akan memberi sumbangan lebih
signifikan terhadap upaya peningkatan kualitas pendidikan.
Burns (1999) (dalam Sumadayo, 2013: 35) menyatakan bahwa
prinsip utama dalm PTK adalah penelitian yang dilakukan secara
kolaboratif. PTK yang dilakukan secara kolaboratif dapat dilakukan
melalui tiga hal yaitu prakarsa, pelaksanaan, dan diseminasi.
d. Tujuan, Manfaat, dan Fungsi PTK
Tujuan PTK (Arikunto, 2017: 124) adalah meningkatkan atau
memperbaiki praktik pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Boro
(1985) (dalam Sumadayo, 2013: 22-23) menyatakan tujuan utama
penelitian PTK adalah pengembangan keterampilan guru
berdasarkan pada persoalan-persoalan pembelajaran yang dihadapi
guru pada kelasnya sendiri, dan bukannya bertujuan untuk
pencapaian pengetahuan umum dalam bidang pendidikan. Tujuan
PTK dengan lain dapat dirumuskan sebagai berikut:
52
1) Memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran
yang dilaksanakan guru demi tercapainya tujuan pembelajaran;
2) Memperbaiki dan meningkatkan kinerja-kinerja pembelajaran
yang dilaksanakan oleh guru;
3) Mengidentifikasi, menemukan solusi, dan mengatasi masalah
pembelajaran di kelas agar pembelajaran bermutu;
4) Meningkatkan dan memperkuat kemampuan guru dalam
memecahkan masalah-masalah pembelajaran dan membuat
keputusan yang tepat bagi siswa dan kelas yang diajarkan;
5) Mengeksplorasi dan membuahkan kreasi-kreasi dan inovasi-
inovasi pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru demi
peningkatan mutu proses dan hasil pembelajaran;
6) Mencobakan gagasan, pikiran, kiat, cara dan strategi baru dalam
pembelajaran untuk meningkatkan mutu pembelajaran selain
kemampuan inovatif guru; dan
7) Mengeksplorasi pembelajaran yang selalu berwawasan atau
berbasis penelitian agar pembelajaran dapat bermutu pada
realitas empiris kelas, bukan seata-mata bertumpu pada kesan
umum atau asumsi.
Aqib (2014: 7) menyatakan PTK bermanfaat bagi guru,
pembelajaran/siswa, dan sekolah. Bagi pembelajaran/siswa, PTK
brmanfaat untuk meningkatkan proses/hasil belajar. Disamping itu
guru yang melaksanakan PTK dapat menjadi model bagi para siswa
53
dalam bersikap kritis terhadap hasil belajarnya. Bagi sekolah, PTK
membantu sekolah untuk berkembang karena adanya
peningkatan/kemajuan pada diri guru dan pendidikan di sekolah
tersebut. Manfaat PTK bagi guru (Sumadayo, 2013: 24) adalah:
membantu guru memperbaiki mutu pembelajaran, meningkatkan
profesionalitas guru, meningkatkan rasa percaya diri guru,
memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan
keterampilanya, guru menjadi terbiasa menulis, sangat penting untuk
meningkatkan apresiasi, dan profesionalisme guru dalam mengajar.
Cohen dan Manion (dalam Sumadayo, 2013: 25) menyatakan
bahwa PTK mempunyai lima fungsi, yaitu:
1) PTK sebagai alat untuk memecahkan masalah yang dilakukan
dengan cara mendiagnosis dalam situasi tertentu;
2) PTK sebagai alat pelatihan dalam jabatan, sehingga membekali
guru yang bersangkutan dengan keterampilan, metode dan
teknik mengajar yang baru, mempertajam kemampuan
analisisnya dan mempertinggi kesadaran atas kelebihan dan
kekurangan pada dirinya;
3) PTK sebagai alat untuk mengenalkan pendekatan tambahan atau
yang inovatif pada pengajaran;
4) PTK sebagai alat untuk meningkatkan komunikasi antara guru
dilapangan dan peneliti akademisi, dan memperbaiki kegagalan
penelitian tradisional; dan
54
5) PTK sebagai alat untuk menyediakan alternatif yang lebih baik
untuk mengantisipasi pendekatan yang lebih subjektif,
empresionistik dalam memecahkan masalah di dalam kelas.
e. Kelebihan dan Kekurangan PTK
Shumsky (1982) (dalam Sumadayo, 2013: 36) menyatakan
PTK memiliki kelebihan, yaitu:
1) Tumbuh rasa memiliki melalui kerja sama dalam PTK;
2) Tumbuh kreativitas dan pemikiran kritis lewat interaksi terbuka
yang bersifat reflektif/evaluatif dalam PTK;
3) Kerja sama ada saling merangsang untuk berubah; dan
4) Meningkatnya kesepakatan lewat kerja sama demokratis dan
dialogis dalam PTK.
Kekurangan dari PTK menurut Shumsky (dalam Sumadayo,
2013: 37) adalah sebagai berikut:
1) Kurang pengetahuan dan keterampilan dalam teknik dasar
penelitian karena terlalu banyak berurusan dengan hal-hal
praktis;
2) Rendahnya efisiensi waktu karena guru harus punya komitmen
peneliti untuk terlibat dalam prosesnya; dan
3) Konsepsi proses kelompok yang menuntut pemimpin kelompok
yang demokratis dengan kepekaan tinggi terhadap kebutuhan
dan keinginan anggota-anggota kelompoknya dalam situasi
tertentu, padahal tidak mudah untuk mendapatkan pemimpin.
55
f. Langkah-langkah PTK
Penelitian Tindakan Kelas sangat menekankan pada proses dan
produk, pada waktu proses tindakan berlangsung, peneliti harus
merekam semua dampak dari kegiatan yang baru dilakukan
(Arikunto, 2017: 194). Selain itu, PTK merupakan penelitian yang
menggunakan siklus tindakan yang berkelanjutan minimal dua kali,
setiap siklus melalui empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan,
pengamatan, dan refleksi (Sam’s, 2010: 64). Prosedur PTK setiap
siklus dapat dilihat pada Gambar 2.19 di bawah ini:
Gambar 2.19 Siklus PTK
Sumber: Arikunto (2017: 42)
6. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan
belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil
musyawarah guru mata pelajaran yang memiliki karakteristik hampir
sama dengan mengacu pada standar kompetensi lulusan,
Pelaksanaan Refleksi Siklus ke-I
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi Pelaksanaan Siklus Ke-II
Pengamatan
?
Perencanaan
56
mempertimbangkan karakteristik peserta didik, karakteristik mata
pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan (Sudrajat, 2008: 3).
a. Macam-macam KKM
Depdikbud (dalam Trianto, 2010: 241) menyebutkan macam-
macam KKM sebagai berikut.
1) Kriteria Ketuntasan Minimal Individu
Kriteria Ketuntasan Minimal per mata pelajaran yang dibuat
oleh guru atau kelompok guru pada satuan pendidikan dengan
acuan tertentu dan bisa jadi tiap mata pelajaran memiliki KKM
yang berbeda. KKM individu ini merupakan KKM yang harus
dicapai oleh setiap siswa. KKM dari mata pelajaran IPA adalah
≥70.
2) Kriteria Ketuntasan Minimal Nasional
Target ketuntasan secara nasional diharapkan mencapai
minimal ≥75. Satuan pendidikan dapat memulai dari kriteria
ketuntasan minimal di bawah target nasional kemudian
ditingkatkan secara bertahap.
3) Kriteria Ketuntasan Minimal Klasikal
Ketuntasan belajar suatu kelas jika dalam satu kelas
terdapat ≥ 85% siswa yang tuntas belajar.
57
b. Prosedur Penetapan KKM
1) Prinsip Penetapan KKM
Sudrajat (2008: 5) menyatakan penetapan KKM perlu
mempertimbangkan beberapa ketentuan sebagai berikut:
a) Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan keputusan
yang dapat dilakukan melalui metode kualitatif dan atau
kuantitatif. Metode kualitatif dapat dilakukan melalui
professional judgement oleh pendidik dengan
mempertimbangkan kemampuan akademik dan pengalaman
pendidik mengajar mata pelajaran di sekolahnya. Sedangkan
metode kuantitatif dilakukan dengan rentang angka yang
disepakati sesuai dengan penetapan kriteria yang ditentukan;
b) Penetapan nilai kriteria ketuntasan minimal dilakukan melalui
analisis ketuntasan belajar minimal pada setiap indikator
dengan memperhatikan kompleksitas, daya dukung, dan intake
peserta didik untuk mencapai ketuntasan kompetensi dasar dan
standar kompetensi;
c) Kriteria ketuntasan minimal setiap Kompetensi Dasar (KD)
merupakan ratarata dari indikator yang terdapat dalam
Kompetensi Dasar tersebut. Peserta didik dinyatakan telah
mencapai ketuntasan belajar untuk KD tertentu apabila yang
bersangkutan telah mencapai ketuntasan belajar minimal yang
telah ditetapkan untuk seluruh indikator pada KD tersebut;
58
d) Kriteria ketuntasan minimal setiap Standar Kompetensi (SK)
merupakan rata-rata KKM Kompetensi Dasar (KD) yang
terdapat dalam SK tersebut;
e) Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran merupakan rata-
rata dari semua KKM-SK yang terdapat dalam satu semester
atau satu tahun pembelajaran, dan dicantumkan dalam Laporan
Hasil Belajar (LHB/Rapor) peserta didik;
f) Indikator merupakan acuan/rujukan bagi pendidik untuk
membuat soal-soal ulangan, baik Ulangan Harian (UH),
Ulangan Tengah Semester (UTS) maupun Ulangan Akhir
Semester (UAS). Soal ulangan ataupun tugas-tugas harus
mampu mencerminkan/menampilkan pencapaian indikator
yang diujikan. Dengan demikian pendidik tidak perlu
melakukan pembobotan seluruh hasil ulangan, karena
semuanya memiliki hasil yang setara; dan
g) Setiap indikator atau kompetensi dasar dimungkinkan adanya
perbedaan nilai ketuntasan minimal.
2) Langkah-Langkah Penetapan KKM
Sudrajat (2008: 6) menyatakan penetapan KKM dilakukan
oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran. Langkah penetapan
KKM adalah sebagai berikut:
a) Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran
dengan mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu
59
kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik dengan
skema pada Gambar 2.20 sebagai berikut:
Gambar 2.20 Penetapan KKM Indikator
Sumber: Sudrajat, (2008: 6).
Hasil penetapan KKM indikator berlanjut pada KD, SK hingga
KKM mata pelajaran;
b) Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata
pelajaran disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan
patokan guru dalam melakukan penilaian;
c) KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas
pendidikan;
d) KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian
dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik.
3) Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal
Sudrajat (2008: 6-8) menyatakan hal-hal yang harus
diperhatikan dalam penentuan kriteria ketuntasan minimal yaitu:
a) Tingkat kompleksitas, kesulitan/kerumitan setiap indikator,
kompetensi dasar, dan standar kompetensi yang harus dicapai
oleh peserta didik.
KKM
Indikator
KKM KD
KKM SK KKM MP
60
b) Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran pada masing-masing sekolah.
(i) Sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan
tuntutan kompetensi yang harus dicapai peserta didik
seperti perpustakaan, laboratorium, dan alat/bahan untuk
proses pembelajaran; dan
(ii) Ketersediaan tenaga, manajemen sekolah, dan
kepedulian stakeholders sekolah.
c) Tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta didik di sekolah
yang bersangkutan.
B. Kajian Pustaka
Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Rifa’i, 2014 dengan “Peningkatan
Prestasi Belajar IPA Materi Sumber Daya Alam Melalui Metode Student
Team Achievement Division (STAD) Pada Siswa Kelas IV MIN Timpik
Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014”.
Rumusan masalah dalam penelitian yaitu: Apakah dengan STAD dapat
meningkatkan prestasi belajar IPA materi Sumber Daya Alam pada siswa
kelas IV MIN Timpik Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2013/2014?. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui
peningkatan prestasi belajar IPA materi Sumber Daya Alam melalui
metode STAD pada siswa kelas IV MIN Timpik Kecamatan Susukan
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2013/2014. Hasil penelitian ini
61
menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran STAD dapat
meningkatkan hasil belajar IPA materi Sumber Daya Alam siswa kelas
IV MIN Timpik Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2013/2014. Terbukti dari hasilSiklus I diperoleh rata-rata siswa
yakni 69,3 dengan siswa tuntas adalah 9 siswa atau 60% siswa. Pada
Siklus II dieroleh nilai rata-rata siswa yakni 75,3 dengan siswa tuntas
adalah 11 siswa atau 73,3% siswa. Pada Siklus III diperoleh nilai rata-
rata siswa yakni 80,3 dengan siswa tuntas adalah 15 siswa atau 100%
siswa. Penelitian yang dilakukan Rifa’i ini diambil dengan menggunakan
metode observasi, dokumentasi, serta tes sebagai evaluasi. Penelitian
Tindakan Kelas ini dilakukan dalam tiga kali Siklus, setiap Siklus terdiri
empat tahapan yakni perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi. Berdasarkan hasil penelitian ini maka Rifa’i merekomendasikan
metode STAD menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil
belajar IPA. Penelitian yang dilakukan Rifa’i ini memiliki kesamaan
dengan peneliti yaitu penggunaan model kooperatif tipe STAD untuk
meningkatkan hasil belajar, jenis penelitian sama-sama menggunakan
metode PTK, mata pelajaran, metode yang digunakan untuk mengambil
data sama-sama dengan metode observasi, dokumentasi dan tes,
sedangkan perbedaannya terdapat pada subjek, materi pelajaran, tempat
penelitian, dan waktu pelaksanaan penelitian.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Apriella, 2016 dengan “Peningkatan Hasil
Belajar IPA Materi Makhluk Hidup Melalui Metode STAD Pada Siswa
62
Kelas III di MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo
Kota Salatiga 2016/2017”. Rumusan masalah dalam penelitian yaitu:
apakah dengan Metode STAD dapat meningkatkan hasil belajar IPA
materi Makhluk Hidup pada siswa kelas III MI Tarbiyatul Islamiyah
Noborejo Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga 2016/2017?. Tujuan dari
penelitian ini adalah mengetahui peningkatan hasil belajar IPA materi
Makhluk Hidup melalui metode STAD pada siswa kelas III MI Tarbiyatul
Islamiyah Noborejo Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga 2016/2017.
Jenis penelitian ini menggunakan PTK. Data hasil penelitian diperoleh
dari lembar observasi, tes formatif dan dokumentasi. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran STAD dapat
meningkatkan hasil belajar IPA materi Materi Makhluk Hidup Melalui
Metode STAD Pada Siswa Kelas III di MI Tarbiyatul Islamiyah
Noborejo Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga 2016/2017. Hal ini
terbukti dari hasilsebelum menggunakan model STAD hanya ada 21% (5
siswa) yang tuntas, sedangkan 79% (19 siwa) belum memenuhi standar
KKM (70). Setelah penggunaan model STAD dalam mata pelajaran IPA
pada Siklus I diperoleh data 67% (16 siswa) tuntas dan 33% (8 siswa)
tidak tuntas, terjadi peningkatan sebesar 46%. Setelah dilakukan refleksi
Siklus I, terjadi peningkatan hasil belajar di Siklus II yiatu 96% (23
siswa) tuntas sedangkan 4% tidak tuntas atau belum memenuhi standar
KKM. Penelitian yang dilakukan Apriella ini memiliki kesamaan dengan
peneliti yaitu penggunaan model kooperatif tipe STAD untuk
63
meningkatkan hasil belajar, jenis penelitian sama-sama menggunakan
PTK, data hasil penelitian sama-sama diperoleh dari lembar observasi,
tes formatif dan dokumentasi, subjek penelitian dan mata pelajaran,
sedangkan perbedaannya terdapat pada materi pelajaran, tempat
penelitian, dan waktu pelaksanaan penelitian.
64
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Ma’arif Miftahul Huda
8. Letak Geografis MI Ma’arif Miftahul Huda
MI Ma’arif Miftahul Huda berada di Desa Lopait RT 03 RW 01
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Secara Geografis MI Miftahul
Huda berada di daerah pedesaan yang letaknya strategis di kawasan
pemukiman warga Lopait sehingga anak-anak mudah menjangkau
meskipun dengan berjalan kaki. MI Ma’arif Miftahul Huda merupakan
satu-satunya MI yang ada di Desa Lopait dan bersaing dengan Sekolah
Dasar (SD). Meskipun bersaing dengan SD, siswa di madrasah ini
mencapai 157 siswa yang tidak hanya berasal dari Desa Lopait saja,
tetapi juga berasal dari Desa Celengan, Gudang, dan Jeblosan. Jarak MI
Ma’arif Miftahul Huda dengan Kecamatan Tuntang ± 2 KM dan 1 KM
dari jalan raya Solo-Semarang. Ditempuh dengan sepeda motor selama ±
5 menit. Peneliti melakukan penelitian di MI Ma’arif Miftahul Huda
karena madrasah tersebut letaknya sangat strategis di daerah pemukiman
warga.
9. Profil MI Ma’arif Miftahul Huda
MI Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang berdiri pada 1 Maret 1960 dan mendapat SK
pendirian pada 2 Januari 1978. Terakreditasi A dan tanah Madrasah
65
merupakan tanah wakaf. Profil MI Ma’arif Miftahul Huda dapat dilihat
pada Tabel 3.1
Tabel 3.1 Profil Madrasah
Identitas Sekolah Keterangan
Nama Sekolah MI Ma’arif Miftahul Huda
Alamat Sekolah Desa Lopait RT.01/RW.01 Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang
Nama dan Alamat Yayasan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU
NSM/NPSN 111233220073 / 60712900
Jenjang Akreditasi Terakreditasi A
Tahun Didirikan 1 Maret 1960
Status Tanah Wakaf
Luas Bangunan 400 m2
Luas Tanah 634 m2
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
10. Visi, Misi, dan Tujuan Madrasah
a. Visi Madrasah
Menjadi Madrasah kebanggaan umah, melahirkan generasi Islami
yang unggul dalam berbudi pekerti, dan mampu bersaing dengan
prestasi.
b. Misi Madrasah
1) Mengantarkan peserta didik menjadi insan kamil yang mantap
akidahnya, tekun beribadah, berakhlakul karimah, berilmu
pengetahuan;
2) Menanamkan dasar-dasar syariat Islam yang kuat pada diri
peserta didik;
3) Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan dalam mempelajarai
al- Qur’an dan menjalankan ajaran agama Islam;
66
4) Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dalam
pencapaian prestasi akademik dan non akademik;
5) Meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme tenaga
kependidikan sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan; dan
6) Menyelenggarakan tata kelola Madrasah yang efektif, efisien,
transparan dan akuntabel (Sumber: Dokumentasi Sekolah).
c. Tujuan Madrasah
1) Peserta didik dapat melaksanakan syariat agama Islam dalam
kehidupan sehari-hari dengan baik;
2) Hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik pada setiap akhir
semester, dapat mencapai Standar Ketuntasan Belajar minimal
95% dari yang telah ditetapkan;
3) Setiap tahun dapat meluluskan peserta didik 100% dengan nilai
UASBN yang kompetitif;
4) Dapat mengikuti dan menjadi juara I/II/III dalam berbagai lomba
yang diadakan baik tingkat kecamatan, kabupaten, propinsi, dan
nasional;
5) Memiliki tenaga pendidik yang profesional; dan
6) Menjadi Lembaga pendidikan yang kridibel (Sumber:
Dokumentasi Sekolah).
11. Data Guru
Madrasah Ibtidaiyyah Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang memiliki tenaga pendidik dan
67
karyawan 9 orang yang terdiri dari 6 orang guru tetap yayasan, 1 orang
guru tidak tetap, dan 2 orang guru PNS diperbantukan. Data nama guru
dan karyawan MI Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan
Tuntang Kabupaten Semarang dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Data Guru MI Ma’arif Miftahul Huda Lopait
No. Nama Guru Jabatan Guru L/P
1. Misbakhul Munir, S.Pd.I Kepala Madrasah L
2. Khoirun Nisak, S.Pd.I Guru Kelas V P
3. Slamet Istiyono, S.Pd.I Guru Kelas VI L
4. Siti Rodhiyah, S.Ag Guru Kelas IV A P
5. Ahmad Wibowo, S.Pd. Guru Kelas IV B L
6. Nuraini, S.Pd.I Guru Kelas III P
7. Fitriya Yuniyati, S.Pd.I Guru Kelas I P
8. Muazin, S.Pd.I Guru Kelas II L
9. Dyah Novita Sari, S.Pd.I Guru Mata Pelajaran P
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
12. Data Siswa
Siswa keseluruhan MI Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang berjumlah 157 siswa, namun
peneliti hanya meneliti siswa kelas III yang berjumlah 19 siswa, terdiri
dari 8 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Data siswa kelas III untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Siwa Kelas III Ma’arif Miftahul Huda
No. Nama Siswa Tempat Tanggal Lahir L/P
1. Alex Fajar Riyanto Kab.Semarang 23/03/2009 L
2. Anindya Lutvi Syafara Kab.Semarang P
3. Arya Purwo Dhekdho Kab.Semarang, 18/06/2009 L
4. Danang Zivan Edi Pradipa Kab.Semarang , 23/07/2009 L
5. Disti Avrillia Putri Kab.Semarang , 24/01/2009 P
68
6. Ilham Maulana Baihaqi Kab.Semarang , 27/03/2009 L
7. Nabil Saifu Umar Mahrus Kab.Semarang , 02/05/2009 L
8. Nadia Rahmadani Jakarta , 26/09/2008 P
9. Naura Aisha Zabrina Kab.Semarang , 28/07/2008 P
10. Nur Alisa Kab.Semarang , 15/03/2009 P
11. Pradita Aulia Yuliyani Kab.Semarang , 27/07/2009 P
12. Putri Nurfaizah Jakarta , 03/08/2008 P
13. Rahmalia Agustin Kab.Semarang , 12/08/2009 P
14. Rizqun Kholifatur Rohman Kab.Semarang , 23/07/2009 L
15. Sakinatun Nisa Kab.Semarang, 13/03/2009 P
16. Syafa Nazal Lathifa Kab.Semarang , 22/10/2009 P
17. Syauqi Alfin Habibillah Kab.Semarang , 15/01/2009 L
18. Syifa Intan Putri Kab.Semarang, 10/12/2008 P
19. Wildan Al Rasyid Kab.Semarang , 10/05/2009 L
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
13. Sarana Prasarana dan Fasilitas
Sarana prasarana dan fasilitas pendukung kegiatan pembelajaran
yang ada di MI Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang tergolong dalam kondisi yang masih kurang baik.
Hal ini disebabkan karena sebagian ruang kelas masih dalam tahap
renovasi, menyebabkan siswa tidak nyaman untuk belajar. Data sarana
prasarana dan fasilitas dapat dilihat pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Sarana Prasarana MI Ma’arif Miftahul Huda
No. Jenis Bangunan Jumlah Kondisi
1. Gedung Sekolah 2 Baik
2. Ruang Kelas 7 Sedang
3. Ruang Guru 1 Baik
4. Ruang Aula - -
5. Ruang Perpustakaan 1 Sedang
6. Ruang Ibadah/Mushola - -
7. Toilet 2 Baik
69
8. Labolatorium Komputer 1 Baik
9. Koperasi 1 Baik
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
Selain sarana prasarana utama pada Tabel 3.5, adapula sarana
pendukung pembelajaran di MI Ma’arif Miftahul Huda, dapat dilihat
pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Sarana Pendukung MI Ma’arif Miftahul Huda
No. Jenis Sarana Jumlah Kondisi
1. Printer 2 Baik
2. Komputer 1 Baik
3. Mesin Fax 1 Baik
4. LCD (Proyektor) 1 Baik
5. Layar Screen 1 Rusak
6. Meja guru dan Pegawai 9 Baik
7. Kursi guru dan pegawai 9 Baik
8. Lemari Arsip 5 Baik
9. Kotak obat (P3K) 1 Baik
10. Pengeras suara 1 Baik
11. Kendaraan Operasional 1 Baik
12. Mesin Scanner 1 Baik
(Sumber: Dokumentasi Sekolah)
14. Waktu Pelaksanaan Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) semester II tahun 2018. Penelitian
dilaksanakan dalam 3 siklus. Penelitian menggunakan jam mata pelajaran
IPA sesuai dengan jadwal pelajaran IPA kelas III MI Ma’arif Miftahul
Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Waktu
pelaksanaan sebagai berikut:
a. Kegiatan Siklus I dilaksanakan pada tanggal 23 Maret 2018;
70
b. Kegiatan Siklus II dilaksanakan pada tanggal 24 Maret 2018; dan
c. Kegiatan Siklus III dilaksanakan pada tanggal 27 Maret 2018.
B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Maret semester II dengan masing-
masing siklus satu kali pertemuan.
4. Pelaksanaan tindakan pada Siklus I pada semester II, Jum’at, 23 Maret
2018 pukul 08.10 sampai 09.20 WIB;
5. Pelaksanaan tindakan pada Siklus II pada semester II, Sabtu, 24 Maret
2018 pukul 08.10 sampai 09.20 WIB; dan
6. Pelaksanaan tindakan pada Siklus III pada semester II, Selasa, 27 Maret
2018 pukul 09.15 sampai 10.25 WIB.
Penelitian ini dilaksanakan di ruang Kelas III MI Ma’arif Miftahul
Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Pelaksanaan
setiap siklus dalam penelitian ini dilakukan dalam 4 tahapan, yaitu
perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observation), dan
refleksi (reflection). Penjelasan tiap-tiap siklus sebagai berikut:
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Deskripsi pelaksanaan Siklus I dapat dirinci tiap tahapan kegiatan
yang dilakukan selama pembelajaran yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi.
a. Perencanaan
Tahap perencanaan Siklus I meliputi:
71
1) Guru menyusun RPP mata pelajaran IPA yang memuat
serangkaian kegiatan pembelajaran yang menggunakan strategi
STAD. Materi pelajaran yang digunakan dalam penelitian Siklus
I ini adalah pengertian dan sumber energi;
2) Guru menyiapkan fasilitas dan sarana pendukung, seperti alat
spidol dan buku ajar;
3) Guru menyiapkan materi ajar yang berkaitan dengan energi;
4) Guru menyiapkan alat observasi guru dan siswa untuk
mengetahui keterampilan guru dan keaktifan belajar siswa dari
proses pembelajaran menggunakan strategi STAD;
5) Guru menyiapkan instrumen evaluasi untuk mengukur hasil
belajar IPA terkait materi energi; dan
6) Peneliti berkoordinasi dengan kolaborator (guru) untuk
melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan
strategi STAD.
b. Pelaksanaan
1) Kegiatan Awal (10 menit)
a) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan membaca
basmallah bersama-sama;
b) Guru melakukan absensi dan menanyakan kabar siswa;
c) Guru menanyakan materi pembelajaran yang sebelumnya;
d) Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran yang
akan dilakukan; dan
72
e) Guru melakukan apersepsi terkait materi pengertian dan
sumber energi yang akan dipelajari dengan mengajukan
pertanyaan yang terkait materi pelajaran.
2) Kegiatan Inti (55 menit)
a) Eksplorasi
(i) Siswa mendengarkan penjelasan materi pengertian dan
sumber energi yang disampaikan oleh guru; dan
(ii) Guru mencari tutor yang mampu membimbing
temannya dalam kelompok.
b) Elaborasi
(i) Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
dengan satu siswa sebagai tutor dan terdiri dari jenis
kelamin, prestasi siswa yang berbeda;
(ii) Guru memberikan lembar materi kepada setiap
kelompok;
(iii) Tutor menjelaskan kembali materi dalam kelompok;
(iv) Guru mendampingi jalannya diskusi;
(v) Guru memberikan latihan soal individual (evaluasi);
(vi) Guru memberikan kuis pertanyaan untuk melihat hasil
diskusi secara kelompok, dengan cara guru
memanggil nomor absen siswa secara acak; dan
(vii) Guru memberikan reward kepada kelompok yang
memperoleh skor tertinggi.
73
c) Konfirmasi
(i) Guru membimbing siswa merefleksikan kegiatan
pembelajaran guna menggali pengalaman belajar yang
telah dilakukan; dan
(ii) Guru memberikan latihan soal evaluasi.
3) Kegiatan Penutup (5 menit)
a) Siswa dibantu guru menyimpulkan materi;
b) Guru menyampaikan sub materi yang akan datang;
c) Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdallah
bersama; dan
d) Guru mengucap salam.
c. Pengamatan
Peneliti secara langsung melakukan pengamatan untuk
mengetahui keterampilan guru dan keaktifan siswa, selama proses
pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran STAD
dalam meningkatkan hasil belajar. Berdasarkan pengamatan yang
peneliti lakukan adalah guru melaksanakan proses pembelajaran
dengan mengacu pada RPP, guru sudah menguasai materi
pembelajaran. Guru kurang detail dalam menjelaskan langkah-
langkah pembelajaran dengan strategi STAD kepada siswa, sehingga
ada sebagian siswa yang bertanya kembali mengenai jalannya
pembelajaran dengan strategi STAD dan guru tidak memberikan
motivasi kepada siswa sebelum pembelajaran dimulai.
74
d. Refleksi
Penulis bersama guru mengadakan refleksi dan evaluasi.
Kegiatan ini bertujuan untuk menilai secara keseluruhan kegiatan
pembelajaran dengan strategi STAD. Refleksi dilakukan untuk
mengetahui kekurangan dalam pembelajaran yang dilakukan oleh
guru pada Siklus I, sehingga dapat digunakan untuk menentukan
tindakan perbaikan pembelajaran pada siklus berikutnya atau Siklus
II. Selama proses pembelajaran berlangsung masih ditemukan
beberapa masalah, yaitu:
1) Siswa kurang memerhatikan guru;
2) Siswa masih ngobrol dengan teman sebangkunya;
3) Guru belum mengkondisikan siswa sebelum pembelajaran
dimulai;
4) Guru kurang memberikan motivasi supaya siswa lebih semangat
dalam belajar;
5) Guru kurang menyebutkan tujuan dari pembelajaran yang akan
berlangsung;
6) Pembelajaran berjalan tidak kondusif;
7) Siswa masih malu untuk bertanya kepada guru terkait materi
yang belum dipahami; dan
8) Siswa masih ada yang bekerjasama saat mengerjakan
evaluasi/kuis individu.
75
Peneliti bersama guru melakukan berbagai langkah perbaikan
untuk mengatasi kendala pada Siklus I. Hal ini dilakukan supaya
siklus berikutnya tidak terjadi lagi kekurangan yang sama. Ide
perbaikan tersebut adalah:
1) Guru memberikan motivasi kepada siswa supaya lebih semangat
dan giat dalam belajar;
2) Guru mengkondisikan siswa sebelum dan saat pembelajaran
berlangsung supaya bisa belajar dengan kondusif;
3) Guru menyebutkan tujuan pembelajaran yang akan berlangsung
supaya siswa lebih giat dalam belajar; dan
4) Guru menyarankan kepada siswa supaya mengerjakan evaluasi
dengan usaha sendiri dan tidak bekerjasama dengan temannya.
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Deskripsi pelaksanaan Siklus II dapat dirinci tiap tahapan kegiatan
yang dilakukan selama pembelajaran yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi.
a. Perencanaan
Tahap perencanaan Siklus II meliputi:
1) Guru menyusun RPP mata pelajaran IPA yang memuat
serangkaian kegiatan pembelajaran yang menggunakan strategi
STAD. Materi pelajaran yang digunakan dalam penelitian Siklus
II ini adalah macam-macam bentuk energi;
76
2) Guru menyiapkan fasilitas dan sarana pendukung, seperti alat
tulis spidol dan buku ajar;
3) Guru menyiapkan materi ajar yang berkaitan dengan energi;
4) Guru menyiapkan alat observasi guru dan siswa untuk
mengetahui keterampilan guru dan keaktifan belajar siswa dari
proses pembelajaran menggunakan strategi STAD;
5) Guru menyiapkan instrumen evaluasi untuk mengukur hasil
belajar IPA terkait materi energi; dan
6) Peneliti berkoordinasi dengan kolaborator (guru) untuk
melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan
strategi STAD.
b. Pelaksanaan
1) Kegiatan Awal (10 menit)
a) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan membaca
basmallah bersama-sama;
b) Guru melakukan absensi dan menanyakan kabar siswa;
c) Guru menanyakan materi pembelajaran yang sebelumnya;
d) Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran yang
akan dilakukan; dan
e) Guru melakukan apersepsi terkait materi macam-macam
energi yang akan dipelajari, dengan mengajukan pertanyaan
yang terkait materi pelajaran.
77
2) Kegiatan Inti (55 menit)
a) Eksplorasi
Siswa mendengarkan penjelasan materi macam-macam
bentuk energi yang disampaikan oleh guru;
b) Elaborasi
(i) Guru menugaskan siswa berkumpul dalam kelompok
yang sudah dibuat dengan satu siswa sebagai tutor dan
terdiri dari jenis kelamin, prestasi siswa yang berbeda;
(ii) Guru memberikan lembar materi kepada setiap
kelompok;
(iii) Tutor menjelaskan kembali materi dalam kelompok;
(iv) Guru mendampingi jalannya diskusi;
(v) Guru memberikan kuis pertanyaan untuk melihat hasil
diskusi secara kelompok, dengan cara guru
memanggil nomor absen siswa secara acak; dan
(vi) Guru memberikan reward kepada kelompok yang
memperoleh skor tertinggi.
c) Konfirmasi
(i) Guru membimbing siswa merefleksikan kegiatan
pembelajaran guna menggali pengalaman belajar yang
telah dilakukan; dan
(ii) Guru memberikan latihan soal evaluasi.
78
3) Kegiatan Penutup (5 menit)
a) Siswa dibantu guru menyimpulkan materi;
b) Guru menyampaikan sub materi yang akan datang; dan
c) Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdallah
bersama; dan mengucap salam.
c. Pengamatan
Selama proses pembelajaran, peneliti secara langsung
melakukan pengamatan untuk mengetahui keterampilan guru dan
keaktifan siswa, selama proses pembelajaran dengan menggunakan
strategi pembelajaran STAD dalam meningkatkan hasil belajar.
Berdasarkan pengamatan yang peneliti lakukan adalah: guru sudah
baik dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan mengacu
pada RPP, guru sudah menguasai materi pembelajaran, pembelajaran
berlangsung kondusif, dan guru sudah jelas dalam menjelaskan
langkah-langkah pembelajaran dengan strategi STAD kepada siswa,
sehingga tidak ada lagi siswa yang bertanya mengenai jalannya
pembelajaran dengan strategi STAD. Guru masih lupa untuk
mengajak siswa berdo’a dan memberikan motivasi siswa sebelum
pembelajaran dimulai.
d. Refleksi
Pelaksanaan pembelajaran Siklus II terjadi peningkatan yang
lebih baik daripada siklus sebelumnya. Penulis bersama guru
mengadakan refleksi dan evaluasi. Kegiatan ini bertujuan untuk
79
menilai secara keseluruhan kegiatan pembelajaran dengan strategi
STAD. Refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan dalam
pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada Siklus II, sehingga
dapat digunakan untuk menentukan tindakan perbaikan
pembelajaran pada siklus berikutnya atau Siklus III. Selama proses
pembelajaran berlangsung masih ditemukan beberapa masalah,
yaitu:
1) Guru lupa belum memberikan motivasi supaya siswa lebih
semangat dalam belajar; dan
2) Guru lupa untuk mengajak siswa berdoa’a terlebih dahulu
sebelum belajar dimulai, namun ada siswa yang mengingatkan
untuk berdo’a terlebih dahulu.
Peneliti bersama guru melakukan berbagai langkah perbaikan
untuk mengatasi kendala pada Siklus II. Hal ini dilakukan supaya
siklus berikutnya tidak terjadi lagi kekurangan yang sama. Ide
perbaikan tersebut adalah:
1) Mengingatkan guru supaya mengajak siswa berdo’a sebelum
belajar; dan
2) Memberikan motivasi kepada siswa supaya lebih giat dan rajin
belajar.
80
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III
Deskripsi pelaksanaan Siklus III dapat dirinci tiap tahapan kegiatan
yang dilakukan selama pembelajaran yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi
a. Perencanaan
Tahap perencanaan Siklus III meliputi:
1) Guru menyusun RPP mata pelajaran IPA yang memuat
serangkaian kegiatan pembelajaran yang menggunakan strategi
STAD. Materi pelajaran yang digunakan dalam penelitian Siklus
III adalah cara menghemat energi pada kehidupan sehari-hari;
2) Guru mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung, seperti
alat tulis spidol dan buku ajar;
3) Guru menyiapkan materi ajar yang berkaitan dengan energi;
4) Guru menyiapkan alat observasi guru dan siswa untuk
mengetahui keterampilan guru dan keaktifan belajar siswa dari
proses pembelajaran menggunakan strategi STAD;
5) Guru menyiapkan instrumen evaluasi untuk mengukur hasil
belajar IPA terkait materi energi; dan
6) Peneliti berkoordinasi dengan kolaborator (guru) untuk
melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan
strategi STAD.
81
b. Pelaksanaan
1) Kegiatan Awal (10 menit)
a) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan membaca
basmallah bersama-sama;
b) Guru melakukan absensi dan menanyakan kabar siswa;
c) Guru menanyakan materi pembelajaran yang sebelumnya;
d) Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran yang
akan dilakukan; dan
e) Guru melakukan apersepsi terkait materi cara menghemat
energi yang akan dipelajari, dengan mengajukan pertanyaan
yang terkait materi pelajaran.
2) Kegiatan Inti (55 menit)
a) Eksplorasi
Siswa mendengarkan penjelasan materi cara menghemat
energi yang disampaikan oleh guru.
b) Elaborasi
(i) Guru menugaskan siswa berkumpul dalam kelompok
yang sudah dibuat dengan satu siswa sebagai tutor dan
terdiri dari jenis kelamin, prestasi siswa yang berbeda;
(ii) Guru memberikan lembar materi kepada setiap
kelompok;
(iii) Tutor menjelaskan kembali materi dalam kelompok;
(iv) Guru mendampingi jalannya diskusi;
82
(v) Guru memberikan kuis pertanyaan untuk melihat hasil
diskusi secara kelompok, dengan cara guru
memanggil nomor absen siswa secara acak; dan
(vi) Guru memberikan reward kepada kelompok yang
memperoleh skor tertinggi.
c) Konfirmasi
(i) Guru membimbing siswa merefleksikan kegiatan
pembelajaran guna menggali pengalaman belajar yang
telah dilakukan; dan
(ii) Guru memberikan latihan soal evaluasi.
3) Kegiatan Penutup (5 menit)
a) Siswa dibantu guru menyimpulkan materi;
b) Guru menyampaikan sub materi yang akan datang; dan
c) Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdallah
bersama; dan mengucap salam.
c. Pengamatan
Peneliti secara langsung melakukan pengamatan untuk
mengetahui keterampilan guru dan keaktifan siswa, selama proses
pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran STAD
dalam meningkatkan hasil belajar. Berdasarkan pengamatan yang
peneliti lakukan adalah: guru sudah baik dalam melaksanakan proses
pembelajaran dengan mengacu pada RPP, guru sudah menguasai
materi pembelajaran dengan baik, dan pembelajaran berlangsung
83
kondusif. Aspek penilaian pada lembar observasi guru terkait dengan
pembelajaran menggunakan strategi STAD sudah dilaksanakan oleh
guru.
d. Refleksi
Hasil belajar pada Siklus III ini mengalami peningkatan yang
lebih baik dari Siklus I dan II. Penelitian Siklus III ini telah
mencapai hal yang diharapkan, yakni siswa sangat antusias dalam
melaksanakan proses pembelajaran dengan STAD, pembelajaran
yang menyenangkan, dan keaktifan seluruh siswa. Nilai yang
diperoleh siswa telah mencapai KKM (70), dan siswa telah mencapai
persentase kriteria ketuntasan klasikal (85%) dari seluruh siswa (19
siswa) hal ini dapat terlihat dari hasil evaluasi siswa yang diberikan
oleh guru hasil yang diperoleh yaitu hanya 1 siswa yang belum
tuntas belajar. Siswa yang belum tuntas hasil belajar akan dilakukan
latihan-latihan atau remidial yang dipantau oleh guru sehingga
diharapkan semua siswa dapat tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan
bahwa tindakan penelitian pada mata pelajaran IPA materi energi
dan kegunaannya dengan strategi STAD pada kelas III di MI Ma’arif
Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang yang dilakukan telah mencapai hasil yang maksimal,
untuk itu penelitian ini dihentikan.
84
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Paparan Siklus
Pelaksanaan penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan jenis PTK
dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD. Strategi pembelajaran ini
sudah lama dalam dunia pendidikan di Indonesia, namun tergolong baru di
lingkungan MI Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang
Kabupaten Semarang Tahun 2018. Hasil penelitian sebagai berikut:
1. Deskripsi Data Siklus I
a. Hasil Belajar Pada Siklus I
Hasil belajar siswa pada Siklus I pada materi pengertian dan
sumber energi, dapat ditampilkan pada Tabel 4.1
Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa Siklus I
No. Nama Siswa Nilai KKM
Individu Nasional
1. AFR 95
2. ALS 90
3. APD 75
4. DZEP 25 - -
5. DAP 85
6. IMB 85
7. NSUM 65 - -
8. NR 65 - -
9. NAZ 90
10. NA 100
11. PAY 90
12. PN 80
13. RA 65 - -
14. RKR 85
15. SN 90
16. SNL 85
17. SAH 65 - -
85
18. SIP 90
19. WAR 55 - -
Jumlah 1.480
Rata-rata Kelas 77,89
(Sumber: Data Primer)
Hasil belajar dari 19 siswa ada 13 siswa (68,42%) yang tuntas
belajar dan 6 siswa (31,57%) yang belum tuntas belajar dengan rata-
rata kelas 77,89.
Persentase Ketuntasan =
=
= 68,42%
b. Refleksi
Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa dari 19 siswa terdapat
13 siswa yang tuntas, sedangkan ada 6 siswa belum tuntas. Hasil
penelitian dengan demikian baru 68,42% dari seluruh siswa yang
tuntas nilai KKM klasikal. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar
siswa pada Siklus I belum memenuhi kriteria ketuntasan secara
klasikal (85%). Berdasarkan pengamatan peneliti, pembelajaran
yang dilakukan kurang maksimal. Hal ini dikarenakan proses
pembelajaran pada Siklus I sebagian siswa kurang memerhatikan
guru, sebagian siswa masih ngobrol dengan teman sebangkunya,
guru kurang bersikap tegas dalam mengkondisikan siswa sebelum
pembelajaran dimulai sehingga pembelajaran berjalan tidak
kondusif, guru kurang memberikan motivasi supaya siswa lebih
semangat dalam belajar, siswa masih malu untuk bertanya kepada
86
guru terkait materi yang belum dipahami, dan masih ada siswa yang
bekerjasama saat mengerjakan evaluasi ataupun kuis individu.
2. Deskripsi Data Siklus II
a. Hasil Belajar Pada Siklus II
Hasil belajar siswa pada Siklus II pada materi macam-macam
bentuk energi dapat ditampilkan pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Siklus II
No. Nama Siswa Nilai KKM
Individu Nasional
1. AFR 80
2. ALS 90
3. APD 70 -
4. DZEP 30 - -
5. DAP 65 - -
6. IMB 75
7. NSUM 75
8. NR 70 -
9. NAZ 100
10. NA 80
11. PAY 65 - -
12. PN 80
13. RA 55 - -
14. RKR 75
15. SN 85
16. SNL 85
17. SAH 65 - -
18. SIP 75
19. WAR 80
Jumlah 1.400
Rata-rata Kelas 73,68
(Sumber: Data Primer)
Hasil belajar dari 19 siswa ada 14 siswa (73,68%) yang
tuntas belajar dan 5 siswa (26,31%) yang belum tuntas belajar
dengan rata-rata kelas 73,68. Rata-rata kelas di Siklus II ini
87
mengalami penurunan, namun jumlah siswa yang tuntas belajar
mengalami peningkatan sebesar 10,52%.
Persentase Ketuntasan =
=
= 73,68%
b. Refleksi
Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa dari 19 siswa terdapat
14 siswa yang tuntas, sedangkan ada 5 siswa belum tuntas. Siswa
yang belum tuntas belajar ini dikarenakan kurang memperhatikan
penjelasan yang diberikan oleh temannya dan masih berbicara
dengan teman disampingnya. Hasil penelitian dengan demikian baru
73,68% dari nilai seluruh siswa KKM. Persentase ketuntasan belum
melebihi dari batas kriteria ketuntasan secara klasikal yang
ditentukan (85%), meskipun penelitian menunjukkan telah
mengalami peningkatan sebesar 5,26% dibandingkan dengan Siklus
I. Peneliti akan melakukan Siklus III supaya hasil belajar yang
didapat mencapai batas kriteria ketuntasan secara klasikal yang
ditentukan (85%).
3. Deskripsi Data Siklus III
Hasil belajar siswa pada Siklus III pada materi cara menghemat
energi dapat ditampilkan pada Tabel 4.3.
88
Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus III
No. Nama Siswa Nilai KKM
Individu Nasional
1. AFR 90
2. ALS 80
3. APD 100
4. DZEP 30 - -
5. DAP 80
6. IMB 100
7. NSUM 85
8. NR 70 -
9. NAZ 90
10. NA 85
11. PAY 85
12. PN 90
13. RA 85
14. RKR 100
15. SN 100
16. SNL 95
17. SAH 75
18. SIP 95
19. WAR 100
Jumlah 1.635
Rata-rata Kelas 86,05
(Sumber: Data Primer)
Hasil belajar dari 19 siswa ada 18 siswa (94,73%) yang tuntas
belajar dan hanya 1 siswa (5,26%) yang belum tuntas belajar dengan
rata-rata kelas 86,05. Rata-rata kelas di Siklus III ini mengalami
peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar dari Siklus I dan II.
Jumlah siswa yang tuntas belajar mengalami peningkatan sebesar
15,79% dari siklus II.
Persentase Ketuntasan =
=
= 94,73%
89
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Pembelajaran mata pelajaran IPA materi Energi dan Kegunaanya
dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas III MI
Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten
Semarang diharapkan dapat memberi pengaruh hasil belajar yang sangat
besar dan mempermudah siswa dalam pembelajaran. Berdasarkan penelitian
hasil belajar dengan menerapkan pembelajaran strategi STAD pada mata
pelajaran IPA materi Energi dan Kegunaanya dapat meningkatkan hasil
belajar pada siswa kelas III MI Ma’arif Miftahul Huda Desa Lopait
Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.
Berdasarkan analisis pengumpulan data maka diperoleh kesimpulan
tentang data hasil belajar siswa. Rekapitulasi hasil belajar siswa dapat dilihat
pada Tabel 4.4 dan peningkatan persentase jumlah siswa yang mencapai hasil
KKM pada setiap siklus (Siklus I, II, dan III).
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I, II, dan III
No. Uraian Rata-rata
Kelas
Siswa yang Tuntas Siswa yang Belum Tuntas
% Frekuensi % Frekuensi
1. Siklus I 77,89 68,42% 13 Siswa 31,57% 6 Siswa
2. Siklus II 73,68 73,68% 14 Siswa 26,31% 5 Siswa
3. Siklus III 86,05 94,73% 18 Siswa 5,27% 1 Siswa
(Sumber: Data Primer)
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas pada Siklus III diketahui bahwa dari 19
siswa terdapat 18 siswa yang tuntas, sedangkan hanya ada 1 siswa belum
tuntas dikarenakan siswa tersebut memiliki kemampuan dibawah rata-rata.
Hasil penelitian dengan demikian telah mencapai 94,73% dari nilai seluruh
90
siswa KKM. Hal ini menunjukkan penelitian telah mengalami peningkatan
sebesar 21,05% dibandingkan dengan Siklus II. Berdasarkan keterangan dari
kolaborator, bahwa siswa tersebut kurang mendapat perhatian dari orang tua
dan tidak disukai oleh teman di kelas karena siswa tersebut bersikap kurang
baik dengan teman-temannya. Siswa yang belum tuntas belajar pada Siklus
III diberikan tindakan mandiri berupa latihan atau remidial yang dipantau
oleh guru.
Tabel 4.4 rekapitulasi hasil belajar siswa di atas dapat dilihat pada
Gambar 4.1 diagram batang berikut.
Gambar 4.1 Grafik Persentasi Hasil Belajar Siswa
Rekapitulasi hasil belajar siswa pada Tabel 4.4 di atas dapat
digambarkan pada diagram lingkaran di bawah ini. Persentase ketuntasan
pada setiap siklus mengalami peningkatan. Siklus I persentase ketuntasannya
mencapai 68,42% dengan siswa tuntas sebanyak 13 siswa, dapat dilihat pada
Gambar 4.2 berikut.
91
Gambar 4.2 Grafik Hasil Belajar Siklus I
Siklus II persentase ketuntasan mencapai 73,68% dengan siswa tuntas
sebanyak 14 siswa. Terjadi peningkatan hasil belajar dari Siklus I ke Siklus II
sebesar 5,26% dapat dilihat pada Gambar 4.3 berikut.
Gambar 4.3 Grafik Hasil Belajar Siklus II
Batas target KKM telah tercapai, peneliti tetap melakukan penelitian
Siklus III untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Siklus III persentase
ketuntasannya mencapai 94,73% target pencapaian KKM kelas pada Siklus
III telah melampaui kriteria ketuntasan secara klasikal (85%). Terjadi
peningkatan hasil belajar dari Siklus II ke Siklus III sebesar 21,05% dapat
dilihat pada Gambar 4.4 di bawah ini.
92
Gambar 4.4 Grafik Hasil Belajar Siklus III
Berdasarkan pembahasan di atas rekapitulasi peningkatan hasil belajar
siswa Siklus I-III dapat dilihat pada Gambar 4.5 diagram garis di bawah ini.
Gambar 4.5 Rekapitulasi Hasil Belajar dengan Diagram Garis
Berdasarkan indikator pencapaian keberhasilan yang ditentukan peneliti
telah tercapai maka tidak perlu diadakan penilitian lanjutan. Penelitian
menggunakan strategi pembelajaran STAD mata pelajaran IPA materi energi
dan kegunaannya pada siswa kelas III MI Ma’arif Miftahul Huda Desa
Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang telah berhasil karena
persentase hasil belajar melebihi indikator ketuntasan yang telah ditentukan.
Hasil penelitian ini memiliki kesearahan dengan penelitian Muhammad Rifa’i
dan Bunga Apriella bahwa strategi STAD dapat meningkatkan hasil belajar.
93
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Strategi pembelajaran STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas III mata pelajaran IPA materi energi dan kegunaannya MI Ma’arif
Miftahul Huda Desa Lopait Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun
2018. Penggunaan strategi pembelajaran STAD mata pelajaran IPA pada
Siklus I diperoleh 68,42% (13 siswa) yang tuntas dan 31,57% (6 siswa)
belum tuntas dengan rata-rata kelas 77,89. Siklus II 73,68% (14 siswa) yang
tuntas dan 26,31% (5 siswa) belum tuntas dengan rata-rata kelas 73,68.
Peningkatan Siklus I ke Siklus II 5,26%. Siklus III 94,73% (18 siswa) yang
tuntas dan 5,26% (1 siswa) belum tuntas dengan rata-rata kelas 86,05. Siklus
II ke Siklus III 21,05%. Dengan demikian target ketuntasan klasikal (≥85%)
telah tercapai yaitu 94,73%. Siswa yang belum tuntas belajar pada Siklus III
akan diberikan tindakan mandiri berupa latihan-latihan atau remidial yang
dipantau oleh guru sehingga diharapkan semua siswa dapat tuntas belajar.
Berdasarkan penelitian ini peneliti merekomendasikan strategi pembelajaran
STAD menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Alam.
B. Saran
1. Siswa
a. Siswa memerhatikan guru saat menjelaskan materi dengan strategi
STAD, supaya proses pembelajaran berlangsung dengan kondusif dan
hasil belajar yang didapat dapat maksimal;
94
b. Siswa dapat berbagi pengetahuan yang dimiliki dengan siswa lainnya
supaya ilmu yang didapat bisa bermanfaat untuk orang lain melalui
strategi pembelajaran STAD;
c. Siswa melalui strategi pembelajaran STAD hendaknya percaya diri
saat mengerjakan ulangan atau tugas yang diberikan oleh guru, supaya
seberapapun hasil yang didapat bisa membuat hati bangga karena hasil
kerja sendiri; dan
d. Siswa lebih aktif dalam bertanya kepada guru saat pembelajaran
melalui strategi STAD.
2. Guru
a. Guru mengkondisikan siswa saat pembelajaran menerapkan strategi
STAD;
b. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar siswa lebih semangat
dalam belajar; dan
c. Guru menerapkan strategi pembelajaran STAD pada mata pelajaran
IPA melalui pokok bahasan yang lain, karena hasil penelitian tindakan
kelas strategi pembelajaran STAD dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
95
DAFTAR PUSTAKA
Apriella, Bunga. 2016. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Makhluk Hidup
Melalui Metode STAD (Student Achievement Division) Pada Siswa Kelas III
di MI Tarbiyatul Islamiyah Noborejo Kec.Argomulyo Kota Salatiga
2016/2017. Skripsi tidak diterbitkan. Salatiga: Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyyah IAIN Salatiga.
Aprilia dan Afifatul Achyar. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Aqib, Zainal. 2013. Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual
(Inovatif). Cetakan VII. Bandung: Yrama Widya.
____, Zainal, Eko Diniati, Siti Jaiyaroh, dan Khusnul Khotimah. 2014. Penelitian
Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB,TK. Bandung: Yrama Widya.
Arikunto, Suharsimi. 2016. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Cetakan kedua.
Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara.
_______, Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi. 2017. Penelitian Tindakan Kelas.
Cetakan kedua. Edisi revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran.
Cetakan ketiga. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Banne, Joanne Dewi Bunga, Widayati Puji Astuti, dan Dwi Septiwiharti. 2014.
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dengan
Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Inpres 2
Langaleso. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 7 ISSN 2354-614X,
hlm. 248. http://download.portalgaruda.org Diakses pada tanggal 15 Maret
2018 pukul 08.45 WIB.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Garnida, Dadang dan Rudy Budiman. 2002. Pendidikan IPA Madrasah
Ibtidaiyyah. Jakarta: Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam.
Huda, Miftahul. 2016. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Jufri, Wahab. 2017. Belajar dan Pembelajaran Sains. Cetakan kedua. Bandung:
Pustaka Reka Cipta.
96
Majid, Abdul. 2014. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Offset.
Ngalimun, Muhammad Fauzan dan Ahmad Salabi. 2011. Strategi dan Model
Pembelajaran. Cetakan pertama. Edisi revisi. Yogyakarta: Aswaja
Pressindo.
Prasetyaningtyas, Susi. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Koperatif STAD
Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Prestasi Belajar Ipa Pada Materi
Pewarisan Sifat Siswa Kelas Ix Smp Negeri 1 Semin. Seminar Nasional
Pendidikan Sains di Surakarta pada 19 November 2015, ISSN: 2407-4659,
2015, hlm. 431. http://jurnal.fkip.uns.ac.id Diakses pada tanggal 15 Maret
2018 pukul 09.15 WIB.
Priyono dan Titik Sayekti. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI Kelas
III. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Rifa’i, Muhammad. 2014. Peningkatan Prestasi Belajar IPA Materi Sumber Daya
Alam Melalui Metode STAD (Student Achievement Division) Pada Siswa
Kelas IV MIN Timpik Kec. Susukan Kab. Semarang Tahun Pelajaran
2013/2014. Skripsi tidak diterbitkan. Salatiga: Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyyah IAIN Salatiga.
Sam’s, Rosma Hartiny. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta:
Teras.
Setia, Hayati Purnama, Kusnin dan Nunuk Siti Rahayu. 2008. Ilmu Pengetahuan
Alam. Jakarta: Piranti Darma Kalokatama.
Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Cetakan
kedua. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudaryono. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sudrajat, Akhmad. Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Makalah,
http://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2008/08/penetapan-kkm.pdf.
(18 April 2018)
Sumadayo, Samsu. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Supardi. 2013. Model Pembelajaran Portofolio. Salatiga: STAIN Salatiga Press.
Suprijono, Agus. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Trianto. 2012. Mendesain Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
97
Uno, Hamzah. B dan Nurdin Mohammad. 2015. Belajar dengan Perndekatan
PAILKEM. Cetakan ke-enam. Jakarta: Bumi Aksara.
Utsman, Fathor Rachman. 2015. Panduan Statistika Pendidikan. Cetakan ke-tiga.
Jogjakarta: DIVA Press.
Wisudawati, Asih Widi dan Eka Sulistyowati. 2014. Metodologi Pembelajaran
IPA. Jakarta: Bumi Aksara.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Dengan ini saya cantumkan daftar riwayat hidup sebagai berikut:
1. Nama Lengkap : Endang Setiyowati
2. NIM : 115-14-041
3. TTL : Kab. Semarang, 12 Januari 1995
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Agama : Islam
6. Alamat : Banjaran RT 06 RW 08 Kesosngo, Kec. Tuntang
Kab. Semarang
7. HP : 085741540484
8. E-mail : [email protected]
9. Riwayat Pendidikan :
a. TK Islam Banjaran angkatan tahun 2001
b. SD Negeri Kesongo 04 angkatan tahun 2008
c. SMP Negeri 2 Tuntang angkatan tahun 2011
d. MAN Salatiga angkatan tahun 2014
Demikian daftar riwayat hidup penulis dibuat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 23 April 2018
Penulis,
Endang Setiyowati
NIM. 115-14-041
DAFTAR SATUAN KREDIT KEGIATAN (SKK)
Nama : Endang Setiyowati
NIM : 11514041
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah (PGMI)
Dosen Pengampu : Dr. Hj. Maslikhah, S.Ag.,M.Si.
No. Nama Kegiatan Tanggal Keterangan Skor
1. OPAK 2014 STAIN Salatiga 18-19
Agustus 2014
Peserta 3
2. OPAK Jurusan Tarbiyah STAIN
Salatiga 2014
20-21
Agustus 2014
Peserta 3
3. Orientasi Dasar Keislaman (ODK)
LDK Darul Amal & ITTAQO
STAIN Salatiga “Pemahaman
Islam Rahmatan Lil ‘Alamin
Sebagai Langkah Awal Menjadi
Mahasiswa Berkarakter”
21 Agustus
2014
Peserta
2
4. Achievement Motivation Training
(AMT) CEC dan JQH STAIN
Salatiga “Dengan AMT Semangat
Menyongsong Prestasi”
23 Agustus
2014
Peserta
2
5. Pengakraban Mahasiswa Baru
PGMI STAIN Salatiga “Harmoni
Keluarga PGMI yang Humanis dan
Berkarakter”
27 Agustus
2014
Peserta
2
6. UPT Perpustakaan 28 Agustus
2014
Peserta 2
7. Masa Ta’aruf (MASTA) 2014 Oleh
IMM “Membentuk Pribadi,
Kembangkan Diri, Lahirkan
Potensi”
26 September
2014
Peserta
2
8. Racana STAIN Salatiga
“Pendidikan dan Latihan Calon
Pramuka Pandega ke-24 (PLCPP
XXIV)”
26-29
September
2014
Peserta
3
9. LDK Darul Amal STAIN Salatiga
“Bedah Buku Membidik Bintang”
01 Oktober
2014
Peserta 2
10. CEC dan ITTAQO “SIBA-SIBI
Training UTS Semester Ganjil
24-25
Oktober 2014
Peserta 3
Tahun 2014”
11. Seminar Nasional Entrepreneurship
Gerakan Pramuka Racana STAIN
Salatiga
16 November
2014
Peserta
8
12. Forum Mahasiswa Satu Aspirasi
(FORMASI) Pentas Seni dan
Diskusi “Potret Kebudayaan Papua
Bagian dari Kekayaan Indonesia”
11 Desember
2014
Peserta
2
13. Seminar Regional “Membumikan
Peran dan Tantangan Pemuda
dalam Masyarakat Ekonomi
ASEAN”
22 April
2015
Peserta
2
14. Seminar Nasional “Mencegah”
Generasi Pemuda Islam dari
Pengaruh Radikalisme”
06 Mei 2015 Peserta
8
15. Workshop Fotografi LPM
Dinamika “Lifestyle”
25 September
2015
Peserta 2
16. Workshop Forex Trading System
and Live Demo
20 Oktober
2015
Peserta 2
17. Seminar Nasional HMJ IAIN
Salatiga “Pendidikan Karakter
Untuk Melahirkan Pemimpin Masa
Depan”
17 November
2015
Peserta
8
18. Seminar Nasional “Reinventing
Kebudayaan Indonesia Untuk
Kebangkitan HMI di Era Modern”
28 Mei 2016 Peserta
8
19. Seminar Nasional HMJ PGMI
“Indonesia Budayaku Indonesia
Warisanku (Salatiga Kota Pusaka)”
02 Juni 2016 Peserta
8
20. Bimbingan Muqri’ (Pengajar)
Yanbu’a
15 Oktober
2016
Peserta 2
21. Seminar Nasional DEMA FTIK
IAIN Salatiga “Dimanakah Kiblat
Pendidikan Kita?”
09 November
2016
Peserta
8
22. Seminar Nasional Pasar Modal
DEMA Syari’ah “Peluang
Mahasiswa dalam Berinvestasi
Menuju Kemandirian Ekonomi”
8 November
2017
Peserta
8
23. Festifal Budaya PGMI Jalan Sehat
Semarak Festival Hari jadi PGMI
15 November
2017
Peserta 2
IDENTITAS KOLABORATOR
1. Nama : Nur Aini, S.Pd.I
2. TTL : Kab. Semarang, 1 Juli 1984
3. NIGNP : 111233220073320002
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Agama : Islam
6. Alamat : Dusun Rekesan RT 02 RW 01 Desa Lopait Kec. Tuntang Kab.
Semarang
7. Pekerjaan : Guru wiyata
8. Jabatan : Wali Kelas III
NILAI ULANGAN HARIAN SISWA (PRA SIKLUS)
No. Nama Siswa Nilai
Keterangan
1. Alex Fajar Riyanto 95 Tuntas
2. Anindya Lutvi Syafara 65 Belum Tuntas
3. Arya Purwo Dhekdho 75 Tuntas
4. Danang Zivan Edi Pradipa 25 Belum Tuntas
5. Disti Avrillia Putri 65 Belum Tuntas
6. Ilham Maulana Baihaqi 60 Belum Tuntas
7. Nabil Saifu Umar Mahrus 65 Belum Tuntas
8. Nadia Rahmadani 65 Belum Tuntas
9. Naura Aisha Zabrina 60 Belum Tuntas
10. Nur Alisa 90 Tuntas
11. Pradita Aulia Yuliyani 95 Tuntas
12. Putri Nurfaizah 80 Tuntas
13. Rahmalia Agustin 55 Belum Tuntas
14. Rizqun Kholifatur Rohman 85 Tuntas
15. Sakinatun Nisa 90 Tuntas
16. Syafa Nazal Lathifa 85 Tuntas
17. Syauqi Alfin Habibillah 55 Belum Tuntas
18. Syifa Intan Putri 90 Tuntas
19. Wildan Al Rasyid 50 Belum Tuntas
Nilai Tertinggi 95
Nilai Terendah 25
Rata-rata Kelas 71,05
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Madrasah : MI Ma’arif Miftahul Huda
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : III/2
Alokasi Waktu : 2 JPL X 35 menit
A. Standar Kompetensi
4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan energi dan
sumber energi
B. Kompetensi Dasar
4.3 Mengidentifikasi sumber energi dan kegunaannya
C. Indikator Pembelajaran
4.3.1 Menjelaskan pengertian energi
4.3.2 Menyebutkan sumber energi
4.3.3 Menjelaskan kegunaan sumber energi dalam kehidupan sehari-hari
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian energi
2. Siswa mampu menyebutkan sumber energi
3. Siswa mampu menjelaskan kegunaan sumber energi dalam kehidupan
sehari-hari
E. Materi Pembelajaran
1. Pengertian energi
Tenaga atau energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha atau
kegiatan. Sumber energi dibagi menjadi 2, yaitu :
3) Sumber energi alami adalah sumber energi yang terdapat di alam.
Misalnya: matahari, panas bumi, air, bahan makanan, dan batu bara.
4) Sumber energi buatan adalah sumber energi yang dibuat oleh manusia.
Misalnya: dinamo lampu, generator, aki, dan baterai.
Energi mempunyai sifat yaitu tidak dapat diciptakan, tidak dapat
dimusnahkan, dan dapat berubah bentuk.
2. Sumber energi dan kegunaannya
Adapun macam sumber energi yaitu:
a) Sinar Matahari
Matahari menghasilkan energi panas dan cahaya. Sinar matahari
adalah sumber energi utama di bumi. Tanpa energi matahari, tidak ada
kehidupan di bumi. Makhluk hidup bergantung pada cahaya matahari.
Tumbuhan hijau membuat makanan dibantu sinar matahari. Proses ini
dinamakan fotosintesis. Tumbuhan merupakan makanan hewan dan
manusia. Jika tidak ada matahari, tidak ada tumbuhan. Juga tidak ada
hewan dan manusia. Jadi di bumi tidak ada kehidupan jika tidak ada
matahari. Panas matahari juga dapat menghasilkan listrik. Cahaya
matahari menerangi bumi. Ini menjadikan siang hari terang benderang.
Saat siang hari kita dapat beraktivitas. Kita sekolah dan bermain di
siang hari. Orang tua kita juga bekerja di siang hari.
Gambar 1. Energi matahari bermanfaat untuk makhluk
hidup
Sumber: Aprilia (2009: 97)
b) Gerakan Air dan Angin
Air bergerak dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih
rendah. Air yang bergerak memiliki energi. Aliran air ini dapat
menggerakkan generator. Generator akan membangkitkan listrik
dinamakan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Angin juga
menyimpan energi. Nelayan mencari ikan dengan perahu layar. Perahu
layar juga sebagai alat transportasi. Sekarang, energi angin digunakan
untuk menggerakkan kincir angin. Kincir angin ini dihubungkan
dengan generator. Generator akan membangkitkan listrik.
Gambar 2. Air dapat Dimanfaatkan untuk Pembangkit Listrik.
Sumber: Setia (2008: 111)
c) Listrik
Listrik berasal dari mesin pembangkit listrik. Mesin pembangkit
listrik membutuhkan energi lain. Contohnya energi air atau angin
(PLTA), energi uap (PLTU), dan energi gas (PLTG). Energi listrik
digunakan untuk berbagai keperluan. Contohnya menyalakan mesin dan
peralatan elektronik. Misal lampu, radio, televisi, kulkas, dan komputer.
d) Baterai
Baterai merupakan sumber energi. Baterai digunakan dalam jam,
lampu senter, dan radio. Baterai juga digunakan dalam alat mainan.
Baterai ada dua jenis. Ada baterai yang dapat diisi ulang dan baterai
yang tidak dapat diiisi ulang. Baterai yang dapat diisi ulang dapat terus
digunakan. Jika energi di dalamnya habis dapat diisi kembali. Alat yang
dibutuhkan adalah pengisi baterai (charger). Contoh baterai yang dapat
diisi ulang adalah baterai untuk hand phone (HP).
e) Bahan Bakar Fosil
Bahan bakar fosil disebut juga bahan bakar mineral. Fosil adalah
sisa-sisa makhluk hidup yang menjadi batu atau mineral yang tertimbun
di dalam tanah. Contoh bahan bakar fosil adalah batu bara, minyak
mentah dan gas alam. Minyak mentah diolah menjadi minyak tanah,
bensin, solar, avtur. Pembakaran bahan bakar fosil menghasilkan
energi. Energi ini untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan listrik.
Berbagai alat transportasi menggunakan bahan bakar fosil. Contohnya
mobil menggunakan bensin dan solar. Pesawat terbang menggunkaan
avtur. Gas alam lebih ringan dari udara. Gas alam cenderung mudah
menyebar di udara. Gas alam juga bersifat mudah terbakar. Gas ini
tidak berasa dan tidak berbau. Gas alam yang dijual telah diproses. Gas
alam tersebut biasanya ditambah thiol. Tujuannya untuk mendeteksi
bila terjadi kebocoran gas.
Gambar 1.3 Minyak Tanah dan Api Menghasilkan Energi Panas
Sumber:Aprilia (2009: 97)
f) Bahan Makanan
Bahan makanan merupakan sumber energi. Bahan makanan
dicerna dalam tubuh kita. Hasil pencernaan makanan adalah energi.
Makanan kita berasal dari tumbuhan dan hewan. Energi kita gunakan
untuk beraktivitas. Contohnya untuk menulis, membaca, berjalan, dan
berlari.
Gambar 1.4 Makanan Sebagai Salah Satu Sumber Energi
Sumber: Priyono (2008: 128)
F. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, strategi Student Team Achievememnt Division (STAD),
dan penugasan.
G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
Media : Kertas undian dan lembar materi
Alat : Whiteboard dan spidol
Sumber belajar : - Aprilia dan Afifatul Achyar. 2009. Ilmu Pengetahuan
Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional (hal.97-100);
- Setia, Hayati Purnama, Kusnin, dan Nunuk Siti Rahayu.
2008. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Piranti Darma
Kalokatama (hal. 94-101); dan
- Priyono dan Titik Sayekti. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam
untuk SD dan MI Kelas III. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional (hal.128).
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (5menit)
f) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan membaca basmallah
bersama-sama;
g) Guru melakukan absensi kelas dan menanyakan kabar siswa;
h) Guru menanyakan materi pembelajaran yang sebelumnya;
i) Guru melakukan apersepsi terkait materi pengertian dan sumber energi
yang akan dipelajari dengan mengajukan pertanyaan yang terkait materi
pelajaran; dan
j) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan.
2. Kegiatan Inti (50 menit)
Eksplorasi
(iii)Siswa mendengarkan penjelasan materi pengertian dan sumber energi
yang disampaikan oleh guru;
(iv) Guru mencari tutor yang mampu membimbing temannya dalam
kelompok; dan
(v) Guru menjelaskan kembali langkah-langkah pmbelajaran strategi
STAD.
Elaborasi
a. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan satu siswa
sebagai tutor dan terdiri dari jenis kelamin, prestasi siswa yang
berbeda;
b. Guru memberikan lembar materi kepada setiap kelompok;
c. Tutor menjelaskan kembali materi dalam kelompok;
d. Guru mendampingi jalannya diskusi;
e. Guru memberikan kuis pertanyaan untuk melihat hasil diskusi secara
kelompok, dengan cara guru memanggil nomor absen siswa secara
acak; dan
f. Guru memberikan reward kepada kelompok yang memperoleh skor
tertinggi.
Konfirmasi
(iii)Dengan bimbingan guru, siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran
guna menggali pengalaman belajar yang telah dilakukan; dan
(iv) Guru memberikan latihan soal evaluasi.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)
e) Siswa dibantu guru menyimpulkan materi;
f) Guru menyampaikan sub materi yang akan datang;
g) Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdallah bersama; dan
h) Guru mengucap salam.
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Tes tertulis
A. Pilihlah jawaban yang paling benar!
1. Sumber energi terbesar bagi bumi adalah...
a. bulan
b. matahari
c. listrik
2. Energi panas bisa didapat dari ….
a. air
b. angin
c. matahari
3. Energi yang dimiliki oleh kalkulator dihasilkan oleh ….
a. tombolnya
b. baterainya
c. angkanya
4. Manusia mendapatkan energi yang berasal dari ….
a. listrik
b. panas
c. makanan
5. Ibu memasak dengan memanfaatkan energi ….
a. listrik
b. kimia
c. panas
6. Energi yang dihasilkan oleh aliran air adalah ….
a. energi gerak
b. energi listrik
c. energi cahaya
7. Sumber energi yang dapat habis persediaannya adalah .…
a. air
b. bensin
c. sinar matahari
8. Bahan yang mengandung bahan kimia adalah ...
a. tanah
b. baterai
c. angin
9. Sumber energi alami adalah ...
a. panas bumi dan air
b. lampu dan aki
c. matahari dan baterai
10. Peralatan berikut tidak menggunakan energi baterai adalah ...
a. lampu senter
b. jam dinding
c. setrika
B. Isilah titik-titik dibawah ini dengan tepat!
1. Energi yang dihasilkan oleh lampu adalah...
2. Contoh sumber energi alami adalah ...
3. Contoh sumber energi buatan adalah ...
4. Energi utama bagi seluruh makhluk adalah ...
5. Televisi dapat menyala karena mendapat energi ...
2. Bentuk Instrumen Penilaian : Daftar pertanyaanpilihan ganda dan isian
singkat.
3. Kunci Jawaban:
1. b 1. Energi cahaya
2. c 2. Matahari, air, panas bumi, bahan makanan, batu bara, angin
3. b dan lain sebagainya.
4. c 3. Dinamo lampu, generator, aki, dan baterai.
5. c 4. Matahari
6. a 5. Energi listrik
7. b
8. b
9. a
10. c
4. Pedoman Penskoran
Pilihan ganda = jumlah benar x 1 = 10
Uraian = jumlah benar x 2 = 10
Jumlah Nilai = (Pilihan ganda + Uraian ) x 5 = 100
DATA HASIL TES FORMATIF
SIKLUS I
No. Nama Siswa Nilai
Keterangan
1. Alex Fajar Riyanto (AFR) 95 Tuntas
2. Anindya Lutvi Syafara (ALS) 90 Tuntas
3. Arya Purwo Dhekdho (APD) 75 Tuntas
4. Danang Zivan Edi Pradipa (DZEP) 25 Belum Tuntas
5. Disti Avrillia Putri (DAP) 85 Tuntas
6. Ilham Maulana Baihaqi (IMB) 85 Tuntas
7. Nabil Saifu Umar Mahrus (NSUM) 65 Belum Tuntas
8. Nadia Rahmadani (NR) 65 Belum Tuntas
9. Naura Aisha Zabrina (NAZ) 90 Tuntas
10. Nur Alisa (NA) 100 Tuntas
11. Pradita Aulia Yuliyani (PAY) 90 Tuntas
12. Putri Nurfaizah (PN) 80 Tuntas
13. Rahmalia Agustin (RA) 65 Belum Tuntas
14. Rizqun Kholifatur Rohman (RKR) 85 Tuntas
15. Sakinatun Nisa (SN) 90 Tuntas
16. Syafa Nazal Lathifa (SNL) 85 Tuntas
17. Syauqi Alfin Habibillah (SAH) 65 Belum Tuntas
18. Syifa Intan Putri (SIP) 90 Tuntas
19. Wildan Al Rasyid (WAR) 55 Belum Tuntas
Jumlah 1.480
Rata-rata Kelas 77,89
CATATAN LAPANGAN PELAKSANAAN SIKLUS I
A. LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS I
Nama Sekolah : MI Ma’arif Miftahul Huda Lopait Tuntang
Mata pelajaran : IPA
Materi Pokok : Energi dan Kegunaannya
Kelas/semester : III/II
Petunjuk :Skor diisi dengan mengikuti kriteria penskoran disesuaikan
dengan keadaan siswa saat proses pembelajaran
berlangsung.
No. Nama Kelompok Aspek Penilaian Total
Skor 1 2 3 4 5
1. Blackberry 2 3 3 3 3 14
2. Jambu 2 3 3 3 3 14
3. Apel 3 3 2 3 3 14
4. Manggis 2 3 2 3 3 13
Keterangan:
No. Aspek Skor Kriteria Penelitian
1. Keaktifan bertanya
3 Sering bertanya
2 Pernah bertanya
1 Tidak bertanya
2. Berfikir bersama
kelompok
3 Aktif diskusi kelompok
2 Kurang diskusi kelompok
1 Tidak diskusi kelompok
3. Kemampuan
berkomunikasi
3 Berkomunikasi kelompok
2 Kurang berkomunikasi kelompok
1 Tidak berkomunikasi kelompok
4. Kedisiplinan
3 Datang tepat waktu
2 Datang jarang tepat waktu
1 Datang tidak tepat waktu
5.
Penugasan
3 Kompak mengerjakan tugas
2 Kurang kompak mengerjakan tugas
1 Tidak mengerjakan tugas
B. LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS I
Nama Sekolah : MI Ma’arif Miftahul Huda
Guru : Nur Aini,S.Pd.I
Mata Pelajaran : IPA
Materi Pokok : Energi dan Kegunaannya
Kelas/semester : III/II
Petunjuk : Skor diisi dengan memberi tanda cek () sesuai dengan
kinerja guru saat proses pembelajaran berlangsung.
No. Aspek Penilaian YA TIDAK
1. Pendahuluan
Guru membuka pelajaran dengan salam
Guru mempersiapkan kelas
Guru mengajak berdo’a
Guru memberi motivasi
Guru menjelaskan tujuan yang akan dicapai
2. Kegiatan Inti
a. Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran
STAD
b. Membentuk kelompok yang anggotanya
heterogen
c. Guru menyajikan materi pelajaran
d. Guru memberikan waktu kepada kelompok untuk
menjelaskan kepada anggota yang belum paham
e. Guru memberikan tugas kepada kelompok untuk
dikerjakan oleh anggota secara individu
(evaluasi)
f. Guru memberiksn kuis pertanyaan
g. Guru memberi penghargaan kepada kelompok
terbaik
3. Kegiatan Penutup
Menyimpulkan materi berdasarkan strategi STAD
Menutup pelajaran dengan berdo’a dan salam
Salatiga, 23 Maret 2018
Penulis
Endang Setiyowati
NIM. 115-14-041
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Madrasah : MI Ma’arif Miftahul Huda
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : III/2
Alokasi Waktu : 2 JPL X 35 menit
A. Standar Kompetensi
4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan energi dan
sumber energi
B. Kompetensi Dasar
4.4 Mengidentifikasi macam-macam bentuk energi dan kegunaannya
C. Indikator Pembelajaran
4.4.1 Menyebutkan macam-macam bentuk energi
4.4.2 Menjelaskan macam-macam bentuk energi
4.4.3 Menjelaskan penerapan macam-macam energi dalam kehidupan sehari-
hari
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menyebutkan macam-macam bentuk energi
2. Siswa mampu menjelaskan macam-macam bentuk energi
3. Siswa mampu menjelaskan penerapan macam-macam energi dalam
kehidupan sehari-hari
E. Materi Pembelajaran
1. Macam-macam Bentuk Energi dan Pengaruhnya
a) Energi panas
Energi panas dapat dihasilkan dari api dan matahari.Energi panas
sangat berguna bagi kita. Energi panas dapatdihasilkan oleh bahan
bakar. Contohnya batu bara, gas, minyak, dan kayu. Energi panas
digunakan untuk menggerakkan alat transportasi. Contohnya mobil,
pesawat terbang, kereta api, dan kapal. Matahari juga menghasilkan
energi panas. Panas matahari dapat mengeringkan cucian yang basah,
padi, jagung, dan kerupuk. Energi panas sangat berguna dalam
kehidupan sehari-hari. Lihat Gambar 1. dan 2. berikut.
Gambar 1. Kompor Gas Menghasilkan Panas untuk Memasak
Sumber: Aprilia, (2009: 93)
Gambar 2. Matahari Menghasilkan Panas
Sumber: Aprilia, (2009: 94)
b) Energi gerak
Aliran air memindahkan daun mengikuti arah alirannya.
Penyebabnya dorongan dari aliran air di bawahnya. Jadi air yang
mengalir memiliki energi. Energi ini disebut energi gerak. Energi gerak
mudah kita temukan. Contohnya kipas angin, dan blender yang sedang
digunakan. Aliran air merupakan energi gerak alami. Begitu juga
dengan angin. Angin adalah udara yang bergerak. Contohnya dedaunan
bergerak ketika tertiup angin.Lihat Gambar 3. berikut.
Gambar 3. Daun Bergerak Mengikuti Arah Aliran Air
Sumber: Setia, (2008: 107)
c) Energi bunyi
Energi dari bunyi disebut energi bunyi. Bunyi dihasilkan oleh
benda yang bergetar. Contohnya saat senar gitar dipetik. Senar gitar
menjadi bergetar. Getaran itu menghasilkan bunyi. Seperti juga kecapi
dan kendang. Suara kendang berasal dari getaran kulit kendang. Masih
ada benda lainnya yang menghasilkan bunyi. Contohnya peluit dan
lonceng. Jadi getaran akan menghasilkan bunyi. Bunyi lonceng sekolah
sebagai tanda masuk kelas. Suara juga merupakan bunyi. Lihat Gambar.
4 berikut.
Gambar 4. Gitar yang Dipetik Menghasilkan Getaran
Sumber: Aprilia, (2009: 95)
d) Energi listrik
Energi listrik sebagai sumber energi. Energi listrik banyak
dimanfaatkan dalam kehidupan. Contohnya untuk menjalankan mesin
di pabrik dan digunakan dalam peralatan rumah tangga. Contohnya
kipas angin, setrika, dan lampu. Lampu listrik menyala karena energi
listrik. Setrika listrik menjadi panaskarena energi listrik. Lihat Gambar
5. berikut.
Gambar 5. Listrik Menghasilkan Panas pada Setrika
Sumber: Aprilia, (2009: 97)
e) Energi kimia
Energi kimia tersimpan dalam bahan kimia. Energi dalam tubuh
kita juga energi kimia. Energi ini berasal dari bahan kimia alami. Bahan
tersebut adalah makanan. Ada beberapa benda yang menyimpan energi
kimia. Contoh batu baterai dan accu (aki). Baterai digunakan untuk
menyalakan berbagai peralatan. Contoh jam dinding, mobil mainan, dan
hand phone. Lihat Gambar 6. berikut.
Gambar 6. Baterai HP.
Sumber: Setia, (2008: 109)
f) Energi cahaya
Energi cahaya adalah energi yang dipancarkan oleh sumber cahaya.
Misalnya, energi cahaya yang dipancarkan oleh matahari, bintang, api,
dan lampu. Cahaya matahari dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk
membuat makanan melalui fotosintesis serta untuk menerangi bumi dan
segala isinya di saat siang hari. Di malam hari, kita memerlukan energi
cahaya untuk menerangi ruangan. Energi tersebut berasal dari lampu
yang dinyalakan. Energi cahaya juga dimanfaatkan oleh mercusuar
untuk memberikan arahan bagi kapal dalam mengetahui posisinya,
memperingatkan adanya bahaya, dan memberitahu kapal bahwa daratan
sudah dekat. Lihat Gambar 7. berikut.
Gambar 7. Lampu Listrik dapat Mengubah Energi Listrik
Menjadi Energi Cahaya
Sumber: Priyono, (2008: 122)
F. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, strategi STAD, dan penugasan.
G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
Media : Kertas undian dan lembar materi siswa
Alat : Whiteboard dan spidol
Sumber belajar : - Aprilia dan Afifatul Achyar. 2009. Ilmu Pengetahuan
Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional (hal.97-100);
- Setia, Hayati Purnama, Kusnin, dan Nunuk Siti Rahayu.
2008. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Piranti Darma
Kalokatama (hal. 94-101); dan
- Priyono dan Titik Sayekti. 2008. Ilmu Pengetahuan
Alam untuk SD dan MI Kelas III. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional (hal.122).
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (10 menit)
a. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan membaca basmallah
bersama-sama;
b. Guru melakukan absensi kelas dan menanyakan kabar siswa;
c. Guru menanyakan materi pembelajaran yang sebelumnya;
d. Guru melakukan apersepsi terkait materi macam-macam energi yang
akan dipelajari dengan mengajukan pertanyaan yang terkait materi
pelajaran; dan
e. Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran yang akan
dilakukan.
2. Kegiatan Inti (55 menit)
Eksplorasi
a. Siswa mendengarkan penjelasan materi macam-macam energi yang
disampaikan oleh guru; dan
b. Guru menjelaskan kembali langkah-langkah pmbelajaran strategi
STAD.
Elaborasi
a. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan satu siswa
sebagai tutor dan terdiri dari jenis kelamin, prestasi siswa yang berbeda;
b. Guru memberikan lembar materi kepada setiap kelompok;
c. Tutor menjelaskan kembali materi dalam kelompok;
d. Guru mendampingi jalannya diskusi;
e. Guru memberikan kuis pertanyaan untuk melihat hasil diskusi secara
kelompok, dengan cara guru memanggil nomor absen siswa secara
acak; dan
f. Guru memberikan reward kepada kelompok yang memperoleh skor
tertinggi.
Konfirmasi
a. Dengan bimbingan guru, siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran
guna menggali pengalaman belajar yang telah dilakukan; dan
b. Guru memberikan latihan soal evaluasi.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)
a. Siswa dibantu guru menyimpulkan materi;
b. Guru menyampaikan sub materi yang akan dipelajari selanjutnya;
c. Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdallah bersama; dan
d. Guru mengucap salam.
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Tes tertulis
A. Pilihlah jawaban yang paling benar!
1. Energi yang dihasilkan oleh aliran air adalah ….
a. energi gerak
b. energi listrik
c. energi cahaya
2. Benda berikut yang menghasilkan energi bunyi adalah ….
a. kipas angin
b. radio
c. kincir air
3. Benda yang digetarkan akan menghasilkan energi ….
a. listrik
b. cahaya
c. bunyi
4. Energi panas matahari dapat di manfaatkan untuk ...
a. mengeringkan padi
b. menggerakkan perahu
c. menyetrika baju
5. PLTA memanfaatkan ... sebagai sumber energi gerak.
a. uap
b. air
c. panas alam
6. Alat-alat yang digerakkan energi listrik adalah ...
a. TV, komputer, dan kulkas
b. senter, motor, dan robot
c. radio, kincir angin, dan senter
7. Kipas angin dinyalakan dengan menggunakan energi ....
a. gerak
b. listrik
c. cahaya
8. Sinar matahari mengandung energi ….
a. listrik
b. uap
c. panas
9. Benda-benda yang membutuhkan baterai untuk menyalakannya
adalah ...
a. kalkulator dan senter
b. komputer dan televisi
c. lampu dan senter
10. Benda yang dapat menghasilkan energi bunyi adalah ...
a. bel listrik, lampu, dan gitar
b. sirine, kendang, dan angklung
c. gitar, senter, dan bel sekolah
B. Isilah titik-titik dibawah ini dengan tepat!
1. Nelayan melaut menggunakan energi ...
2. Energi yang dimiliki oleh suatu benda yang bergerak disebut ...
3. Energi yang dihasilkan oleh api adalah energi ...
4. Energi cahaya dihasilkan dari ...
5. Alat yang memanfaatkan energi gerak, misalnya pada ...
2. Bentuk Instrumen Penilaian : Daftar pertanyaan pilihan ganda dan isian
singkat.
3. Kunci Jawaban:
1. a 1. Energi gerak
2. b 2. Energi gerak
3. c 3. Energi Panas
4. a 4. Matahari, bintang, api, dan lampu
5. b 5. Kincir angin, kipas angin, blender, dan turbi
6. a
7. b
8. c
9. a
10. b
4. Pedoman Penskoran
Pilihan ganda = jumlah benar x 1 = 10
Uraian = jumlah benar x 2 = 10
Jumlah Nilai = (Pilihan ganda + Uraian ) x 5 = 100
DATA HASIL TES FORMATIF
SIKLUS II
No. Nama Siswa Nilai
Keterangan
1. Alex Fajar Riyanto (AFR) 80 Tuntas
2. Anindya Lutvi Syafara (ALS) 90 Tuntas
3. Arya Purwo Dhekdho (APD) 70 Tuntas
4. Danang Zivan Edi Pradipa (DZEP) 30 Belum Tuntas
5. Disti Avrillia Putri (DAP) 65 Belum Tuntas
6. Ilham Maulana Baihaqi (IMB0 75 Tuntas
7. Nabil Saifu Umar Mahrus (NSUM) 75 Tuntas
8. Nadia Rahmadani (NR) 70 Tuntas
9. Naura Aisha Zabrina (NAZ) 100 Tuntas
10. Nur Alisa (NA) 80 Tuntas
11. Pradita Aulia Yuliyani (PAY) 65 Belum Tuntas
12. Putri Nurfaizah (PN) 80 Tuntas
13. Rahmalia Agustin (RA) 55 Belum Tuntas
14. Rizqun Kholifatur Rohman (RKR) 75 Tuntas
15. Sakinatun Nisa (SN) 85 Tuntas
16. Syafa Nazal Lathifa (SNL) 85 Tuntas
17. Syauqi Alfin Habibillah (SAH) 65 Belum Tuntas
18. Syifa Intan Putri (SIP) 75 Tuntas
19. Wildan Al Rasyid (WAR) 80 Tuntas
Jumlah 1.400
Rata-rata Kelas 73,68
CATATAN LAPANGAN PELAKSANAAN SIKLUS II
A. LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS II
Nama Sekolah : MI Ma’arif Miftahul Huda Lopait Tuntang
Mata pelajaran : IPA
Materi Pokok : Energi dan Kegunaannya
Kelas/semester : III/II
Petunjuk : Skor diisi dengan mengikuti kriteria penskoran
disesuaikan dengan keadaan siswa saat proses pembelajaran
berlangsung.
No. Nama Kelompok Aspek Penilaian Total
Skor 1 2 3 4 5
1. Blackberry 2 3 3 3 3 14
2. Jambu 1 3 2 3 3 12
3. Apel 1 3 3 3 3 13
4. Manggis 2 2 3 3 2 12
Keterangan:
No. Aspek Skor Kriteria Penelitian
1. Keaktifan bertanya
3 Sering bertanya
2 Pernah bertanya
1 Tidak bertanya
2. Berfikir bersama
kelompok
3 Aktif diskusi kelompok
2 Kurang diskusi kelompok
1 Tidak diskusi kelompok
3. Kemampuan
berkomunikasi
3 Berkomunikasi kelompok
2 Kurang berkomunikasi kelompok
1 Tidak berkomunikasi kelompok
4. Kedisiplinan
3 Datang tepat waktu
2 Datang jarang tepat waktu
1 Datang tidak tepat waktu
5. Penugasan
3 Kompak mengerjakan tugas
2 Kurang kompak mengerjakan tugas
1 Tidak mengerjakan tugas
B. LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS II
Nama Sekolah : MI Ma’arif Miftahul Huda
Guru : Nur Aini,S.Pd.
Mata Pelajaran : IPA
Materi Pokok : Energi dan Kegunaannya
Kelas/semester : III/II
Petunjuk : Skor diisi dengan memberi tanda cek () sesuai dengan
kinerja guru saat proses pembelajaran berlangsung.
No. Aspek Penilaian YA TIDAK
1. Pendahuluan
Guru membuka pelajaran dengan salam
Guru mempersiapkan kelas
Guru mengajak berdo’a
Guru memberi motivasi
Guru menjelaskan tujuan yang akan dicapai
2. Kegiatan Inti
a. Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran STAD
b. Membentuk kelompok yang anggotanya heterogen
c. Guru menyajikan materi pelajaran
d. Guru memberikan waktu kepada kelompok untuk
menjelaskan kepada anggota yang belum paham
e. Guru memberikan tugas kepada kelompok untuk
dikerjakan oleh anggota secara individu (evaluasi)
f. Guru memberikan kuis pertanyaan
g. Guru memberi penghargaan kepada kelompok
terbaik
3. Kegiatan Penutup
Menyimpulkan materi berdasarkan strategi STAD
Menutup pelajaran dengan berdo’a dan salam
Salatiga, 24 Maret 2018
Penulis
Endang Setiyowati
NIM. 115-14-041
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS III
Madrasah : MI Ma’arif Miftahul Huda
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : III/2
Alokasi Waktu : 2 JPL X 35 menit
A. Standar Kompetensi
4. Memahami berbagai cara gerak benda, hubungannya dengan energi dan
sumber energi
B. Kompetensi Dasar
4.5 Mengidentifikasi cara menghemat energi
C. Indikator Pembelajaran
4.5.1 Menjelaskan cara menghemat energi
4.5.2 Menjelaskan penerapan cara menghemat energi dalam kehidupan sehari-
hari
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu cara menghemat energi
2. Siswa mampu menjelaskan penerapan cara menghemat energi dalam
kehidupan sehari-hari
E. Materi Pembelajaran
1. Cara menghemat energi listrik
Langkah-langkah menghemat energi listrik: mematikan lampu saat
meninggalkan ruangan, pilih lampu yang hemat energi, jangan terlalu
sering membuka pintu kulkas, jangan memasukkan makanan atau minuman
yang masih panas ke dalam kulkas, jangan menggunakan mesin cuci bila
isinya hanya setengah, tidak menggunakan mesin pengering pakaian saat
musim kemarau atau panas, dan jangan terlalu sering menyetrika.
Sebaiknya tunggu hingga jumlahnya banyak. Lihat Gambar 1. berikut.
Gambar 1. Adi Tidur dengan Lampu yang Padam
Sumber: Aprilia, (2009: 108)
2. Cara menghemat energi air
Langkah-langkah menghemat energiair: menggunakan air dengan
hemat, tutup kran air jika sudah tidak digunakan dan menjaga jangan
sampai terjadi kebocoran pipa.
3. Cara menghemat Bahan Bakar Minyak (BBM)
Langkah-langkah menghemat energi BBM: memilih kompor yang
hemat energi, segera matikan kompor jika selesai memasak, mengendarai
kendaraan bermotor untuk bepergian yang penting, dan mengendarai
kendaraan secara bersama. Lihat Gambar 2. berikut.
Gambar 2. Berjalanuntuktujuan yang dekat
Sumber: Aprilia, (2009: 109)
F. Metode Pembelajaran
Ceramah, tanya jawab, strategi STAD, dan penugasan
G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
Media : Kertas undian dan lembar materi
Alat : Whiteboard dan spidol
Sumber belajar : - Aprilia dan Afifatul Achyar. 2009. Ilmu Pengetahuan
Alam. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional (hal.97-100); dan
- Setia, Hayati Purnama, Kusnin, dan Nunuk Siti
Rahayu. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Piranti
Darma Kalokatama (hal. 94-101).
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (10 menit)
a. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan membaca basmallah
bersama-sama;
b. Guru melakukan absensi kelas dan menanyakan kabar siswa;
c. Guru menanyakan materi pembelajaran yang sebelumnya;
d. Guru melakukan apersepsi terkait materi cara menghemat energi yang
akan dipelajari; dan
e. Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran yang akan
dilakukan.
2. Kegiatan Inti (55 menit)
Eksplorasi
a. Siswa mendengarkan penjelasan materi cara menghemat energi yang
disampaikan oleh guru; dan
b. Guru menjelaskan kembali langkah-langkah pmbelajaran strategi
STAD.
Elaborasi
a. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan satu siswa
sebagai tutor dan terdiri dari jenis kelamin, prestasi siswa yang berbeda;
b. Guru memberikan lembar materi kepada setiap kelompok;
c. Tutor menjelaskan kembali materi dalam kelompok;
d. Guru mendampingi jalannya diskusi;
e. Guru memberikan kuis pertanyaan untuk melihat hasil diskusi secara
kelompok, dengan cara guru memanggil nomor absen siswa secara
acak; dan
f. Guru memberikan reward kepada kelompok yang memperoleh skor
tertinggi.
Konfirmasi
a. Dengan bimbingan guru, siswa merefleksikan kegiatan pembelajaran
guna menggali pengalaman belajar yang telah dilakukan; dan
b. Guru memberikan latihan soal evaluasi.
3. Kegiatan Penutup (5 menit)
a. Siswa dibantu guru menyimpulkan materi;
b. Guru menutup pelajaran dengan membaca hamdallah bersama; dan
c. Guru mengucap salam.
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian : Tes tertulis
A. Pilihlah jawaban yang paling benar!
1. Berikut merupakan tindakan menghemat energi adalah .…
a. lupa menutup kran air
b. selalu mandi dengan air hangat
c. mematikan lampu penerang saat siang hari
2. Berikut bukan cara menghemat air...
a. menutup kran air di kamar mandi
b. menyirami tanaman yang layu
c. untuk bermain semprot-semprotan
3. Tidak menggunakan kendaraaan, adalah cara menghemat energi ...
a. minyak bumi
b. panas bumi
c. listrik
4. Energi listrik dapat dihemat dengan cara ...
a. menonton TV hingga tengah malam
b. mematikan lampu jika tidur
c. menyalakan AC tanpa henti
5. Menghemat energi, berarti kita menghemat ….
a. waktu
b. tenaga
c. biaya
6. Di bawah ini cara menghemat air adalah ….
a. mandi sehari lima kali
b. mematikan kran air ketika bak sudah penuh
c. membiarkan kran air terbuka sehingga air meluber dari bak
7. Cara menghemat minyak bumi adalah….
a. memiliki mobil lebih dari dua
b. menggunakan motor untuk menempuh jarak yang dekat
c. menggunakan sepeda untuk bepergian dalam jarak yang dekat
8. Tidak menggunakan mesin pengering baju saat musim kemarau,
adalah cara menghemat energi ...
a. listrik
b. minyak bumi
c. air
9. Menggunakan kompor seperlunya saja, adalah cara menghemat
energi ...
a. minyak bumi
b. panas bumi
c. listrik
10. Tidak menyalakan pendingin ruangan saat musim dingin, adalah
cara menghemat energi ...
a. listrik
b. angin
c. minyak bumi
B. Jawablah pertanyaan dibawah ini!
1. Bagaimanakah cara menghemat energi air? sebutkan 2 saja!
2. Bagaimana cara menghemat energi listrik? sebutkan 2 saja!
3. Berjalan kaki untuk bepergian jarak dekat, adalah cara menghemat
energi ...
4. Tidak memasukkan makanan dan minuman yang masih panas
kedalam kulkas, adalah cara menghemat energi...
5. Mandi cukup 2 kali sehari, merupakan cara menghemat energi ...
2. Bentuk Instrumen Penilaian : Pilihan ganda dan isian singkat.
3. Kunci Jawaban:
1. c 6. b
2. c 7. c
3. a 8. a
4. b 9. a
5. c 10. a
1. Menggunakan air dengan hemat, tutup kran air jika sudah tidak
digunakan dan menjaga jangan sampai terjadi kebocoran pipa.
2. Mematikan lampu saat meninggalkan ruangan, pilih lampu yang hemat
energi, jangan terlalu sering membuka pintu kulkas, jangan
memasukkan makanan atau minuman yang masih panas ke dalam
kulkas, jangan menggunakan mesin cuci bila isinya hanya setengah,
tidak menggunakan mesin pengering pakaian saat musim kemarau atau
panas, dan jangan terlalu sering menyetrika.
3. Minyak bumi (BBM)
4. Energi listrik
5. Energi air
5. Pedoman penskoran
Pilihan ganda = jumlah benar x 1 = 10
Uraian = jumlah benar x 2 = 10
Jumlah Nilai = (Pilihan ganda + Uraian) x 5 = 100
DATA HASIL TES FORMATIF
SIKLUS III
No. Nama Siswa Nilai
Keterangan
1. Alex Fajar Riyanto (AFR) 90 Tuntas
2. Anindya Lutvi Syafara (ALS) 80 Tuntas
3. Arya Purwo Dhekdho (APD) 100 Tuntas
4. Danang Zivan Edi Pradipa (DZEP) 30 Belum Tuntas
5. Disti Avrillia Putri (DAP) 80 Tuntas
6. Ilham Maulana Baihaqi (IMB) 100 Tuntas
7. Nabil Saifu Umar Mahrus (SNUM) 85 Tuntas
8. Nadia Rahmadani (NR) 70 Tuntas
9. Naura Aisha Zabrina (NAZ) 90 Tuntas
10. Nur Alisa (NA) 85 Tuntas
11. Pradita Aulia Yuliyani (PAY) 85 Tuntas
12. Putri Nurfaizah (PN) 90 Tuntas
13. Rahmalia Agustin (RA) 85 Tuntas
14. Rizqun Kholifatur Rohman (RKR) 100 Tuntas
15. Sakinatun Nisa (SN)) 100 Tuntas
16. Syafa Nazal Lathifa (SNL) 95 Tuntas
17. Syauqi Alfin Habibillah (SAH) 75 Tuntas
18. Syifa Intan Putri (SIP) 95 Tuntas
19. Wildan Al Rasyid (WAR) 100 Tuntas
Jumlah 1.635
Rata-rata Kelas 86,05
CATATAN LAPANGAN PELAKSANAAN SIKLUS III
A. LEMBAR OBSERVASI SISWA SIKLUS III
Nama Sekolah : MI Ma’arif Miftahul Huda Lopait Tuntang
Mata pelajaran : IPA
Materi Pokok : Energi dan Kegunaannya
Kelas/semester : III/II
Petunjuk : Skor diisi dengan mengikuti kriteria penskoran
disesuaikan dengan keadaan siswa saat proses pembelajaran
berlangsung.
No. Nama Kelompok Aspek Penilaian Total
Skor 1 2 3 4 5
1. Blackberry 2 3 3 3 2 13
2. Jambu 2 3 3 3 2 13
3. Apel 2 3 3 3 3 14
4. Manggis 2 3 2 3 3 13
Keterangan:
No. Aspek Skor Kriteria Penelitian
1. Keaktifan bertanya
3 Sering bertanya
2 Pernah bertanya
1 Tidak bertanya
2. Berfikir bersama
kelompok
3 Aktif diskusi kelompok
2 Kurang diskusi kelompok
1 Tidak diskusi kelompok
3. Kemampuan
berkomunikasi
3 Berkomunikasi kelompok
2 Kurang berkomunikasi kelompok
1 Tidak berkomunikasi kelompok
4. Kedisiplinan
3 Datang tepat waktu
2 Datang jarang tepat waktu
1 Datang tidak tepat waktu
5. Penugasan
3 Kompak mengerjakan tugas
2 Kurang kompak mengerjakan tugas
1 Tidak mengerjakan tugas
B. LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS III
Nama Sekolah : MI Ma’arif Miftahul Huda
Guru : Nur Aini,S.Pd.
Mata Pelajaran : IPA
Materi Pokok : Energi dan Kegunaannya
Kelas/semester : III/II
Petunjuk : Skor diisi dengan memberi tanda cek () sesuai dengan
kinerja guru saat proses pembelajaran berlangsung.
No. Aspek Penilaian YA TIDAK
1. Pendahuluan
Guru membuka pelajaran dengan salam
Guru mempersiapkan kelas
Guru mengajak berdo’a
Guru memberi motivasi
Guru menjelaskan tujuan yang akan dicapai
2. Kegiatan Inti
a. Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran
STAD
b. Membentuk kelompok yang anggotanya
heterogen
c. Guru menyajikan materi pelajaran
d. Guru memberikan waktu kepada kelompok
untuk menjelaskan kepada anggota yang belum
paham
e. Guru memberikan tugas kepada kelompok untuk
dikerjakan oleh anggota secara individu
(evaluasi)
f. Guru memberikan kuis pertanyaan
g. Guru memberi penghargaan kepada kelompok
terbaik
3. Kegiatan Penutup
Menyimpulkan materi berdasarkan strategi STAD
Menutup pelajaran dengan berdo’a dan salam
Salatiga, 27 Maret 2018
Penulis
Endang Setiyowati
NIM. 115-14-041
DOKUMENTASI PELAKSANAAN PENELITIAN
Gambar 1. Guru Menjelaskan Materi Pelajaran (Siklus I)
Gambar 2. Keadaan Siswa Saat Mendengarkan Penjelasan Guru (Siklus I)
Gambar 3. Siswa Menjelaskan Kembali Teman dalam Kelompok (Siklus I)
Gambar 4. Guru membagikan evaluasi (Siklus I)
Gambar 5. Siswa Mengerjakan Evaluasi dalam Kelompok (Siklus I)
Gambar 6. Guru menjelaskan materi pelajaran (Siklus II)
Gambar 7. Siswa Menjelaskan Kembali Teman dalam Kelompok (Siklus II)
Gambar 8. Siswa Mengerjakan Evaluasi dalam Kelompok (Siklus II)
Gambar 9. Siswa Saat Mengerjakan Evaluasi (Siklus III)
Gambar 10. Gedung 1 MI Ma’arif Miftahul Huda Lopait