peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa materi

17
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI TSUNAMI MELALUI METODE DISKUSI INKUIRI DISERTAI PENERAPAN MEDIA POWERPOINT PADA SISWA KELAS X SMK ROUDLOTUS SAIDIYYAH Muhamad Jalil SMK Roudlotus Saidiyyah Semarang [email protected] Abstrak: Berdasarkan observasi di kelas X TKJ (Teknik Komputer Jaringan) dan X PS (Perbankan Syari’ah) diperoleh gambaran bahwa keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran kurang. Bahkan ada yang tidur saat jam pelajaran. Rendahnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran menyebabkan hasil belajar siswa juga rendah. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui peningkatan aktivitas siswa melalui diskusi inkuiri disertai penerapan media Powerpoint pada siswa kelas X materi Tsunami di SMK Roudlotus Saidiyyah; (2) mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui diskusi inkuiri disertai penerapan media Powerpoint pada siswa kelas X materi Tsunami di SMK Roudlotus Saidiyyah; dan (3) mengetahui respon siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi inkuiri disertai penerapan media Powerpoint. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( action research) dengan dua siklus. Pengumpulan data dilakukan dengan tehnik tes dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) diskusi inkuiri disertai penerapan media Powerpoint dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas X pada materi Tsunami di SMK Roudlotus Saidiyyah, yaitu pada pra siklus 25% meningkat menjadi 71,90% pada siklus I (2) Diskusi inkuiri disertai penerapan media Powerpoint dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X pada materi

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL

BELAJAR SISWA MATERI TSUNAMI MELALUI

METODE DISKUSI INKUIRI DISERTAI

PENERAPAN MEDIA POWERPOINT PADA

SISWA KELAS X SMK ROUDLOTUS SAIDIYYAH

Muhamad Jalil

SMK Roudlotus Saidiyyah Semarang

[email protected]

Abstrak: Berdasarkan observasi di kelas X TKJ (Teknik

Komputer Jaringan) dan X PS (Perbankan Syari’ah)

diperoleh gambaran bahwa keaktifan siswa dalam

mengikuti pelajaran kurang. Bahkan ada yang tidur saat

jam pelajaran. Rendahnya keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran menyebabkan hasil belajar siswa juga

rendah. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui

peningkatan aktivitas siswa melalui diskusi inkuiri disertai

penerapan media Powerpoint pada siswa kelas X materi

Tsunami di SMK Roudlotus Saidiyyah; (2) mengetahui

peningkatan hasil belajar siswa melalui diskusi inkuiri disertai

penerapan media Powerpoint pada siswa kelas X materi

Tsunami di SMK Roudlotus Saidiyyah; dan (3) mengetahui

respon siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan

metode diskusi inkuiri disertai penerapan media Powerpoint.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (action

research) dengan dua siklus. Pengumpulan data dilakukan

dengan tehnik tes dan observasi. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa: (1) diskusi inkuiri disertai penerapan

media Powerpoint dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas

X pada materi Tsunami di SMK Roudlotus Saidiyyah, yaitu

pada pra siklus 25% meningkat menjadi 71,90% pada siklus I

(2) Diskusi inkuiri disertai penerapan media Powerpoint

dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X pada materi

Page 2: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI... ......

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi) 2

Tsunami di SMK Roudlotus Saidiyyah, yaitu pada pra siklus

rata-rata hasil belajarnya 48,53 meningkat menjadi 77,81

pada siklus I atau ≥ 65% (3) Respon siswa dalam

pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi inkuiri

disertai penerapan media Powerpoint positif.

Kata Kunci: Aktivitas, Hasil Belajar, Materi Tsunami, Media

Powerpoint, Metode Diskusi Inkuiri.

Abstract: Based on observations in the class X TKJ and X PS

obtained the picture that the activity of students in lessons.

Some even sleep during school hours. The low activity of

students in the learning process causes student learning

outcomes are also low. The purpose of this research are: (1)

to know the increase of student activity through inquiry

discussion along with the application of Powerpoint media

on students of X class of Tsunami material in SMK Roudlotus

Saidiyyah; (2) to know the improvement of student learning

outcomes through inquiry discussion along with the

application of Powerpoint media on the students of X class of

Tsunami material in SMK Roudlotus Saidiyyah; and (3) to

know the student's response in learning by using inquiry

method along with Powerpoint application. This research is a

class action research (action research) with two cycles. Data

collection was done by test and observation technique. The

results showed that: (1) inquiry discussion with Powerpoint

application could increase the activity of class X students in

Tsunami material in SMK Roudlotus Saidiyyah, that is, on

25% cycle cycle increased to 71,90% in cycle I (2) Inquiry

discussion with application Powerpoint media can improve

student learning result of class X on Tsunami material in

SMK Roudlotus Saidiyyah, that is on average cycle average of

learning result 48,53 increase to 77,81 at cycle I or ≥ 65% (3)

Student response in learning by using method of inquiry

discussion along with the application of Powerpoint positive

media.

Keywords: Activity, Inquiry Discussion Methode, Learning

Result, Powerpoint Media, Tsunami Material.

Page 3: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI

Muhamad Jalil

Vol.1 No.1 2017 3

A. LATAR BELAKANG

IPA merupakan suatu ilmu tentang kehidupan yang

membantu manusia mengenal dirinya sebagai organisme,

mengenal lingkungan dan hubungan antara organisme dengan

lingkungannya. Pembelajaran IPA mengkaji berbagai persoalan

yang berkait dengan berbagai fenomena mahluk hidup pada

berbagai tingkat dan interaksinya dengan faktor lingkungan, pada

dimensi ruang dan waktu (BSNP 2006). Sejak tahun 2004 kita

mengenal KBK, kemudian diperbaiki menjadi Kurikulum 2006 dan

disempurnakan dengan Kurikulumn 2013. Ketiga kurikulum disusun

dan dilaksanakan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan,

kepribadian, akhlak mulia, serta kemampuan untuk hidup mandiri

dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Jadi hendaknya guru lebih

kreatif dalam menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar

sehingga mampu menciptakan pembelajaran yang berpusat pada

siswa.

Berdasarkan observasi di kelas X TKJ (Teknik Komputer

Jaringan) dan X PS (Perbankan Syari’ah) diperoleh gambaran

bahwa keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran kurang. Hanya

25% siswa yang aktif mengikuti proses pembelajaran. Bahkan ada

yang tidur saat jam pelajaran. Rendahnya keaktifan siswa dalam

proses pembelajaran menyebabkan hasil belajar siswa juga

rendah. Rata-rata hasil belajar IPA siswa kelas X TKJ dan X PS

SMK Roudlotus Saidiyyah masing-masing 72,4 dan 73,9 dengan

persentase ketuntasan masing-masing sebesar 29% dan 36%

dengan KKM 75. Sedangkan rata-rata nilai yang diharapkan

adalah 75 dengan persentase ketuntasan 65%.

Dari identifikasi penyebab masalah, rendahnya aktivitas

siswa dalam proses pembelajaran disebabkan karena tidak semua

siswa tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran. Metode

pembelajaran yang dipakai guru masih didominasi dengan

ceramah. Selain itu, siswa merasa tidak memiliki jeda untuk

istirahat karena sebanyak 59,38% dari 32 siswa kelas X harus

mengikuti program pondok sampai jam 22.00 WIB. Untuk itu

siswa merasa kurang tidur. Sehingga kelelahan saat jam pelajaran

pagi.

Page 4: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI... ......

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi) 4

Berdasarkan penyebab masalah di atas maka dalam

Penelitian Tindakan Kelas ini guru akan menggunakan metode

diskusi inkuiri. Metode diskusi inkuiri adalah cara pembelajaran

dengan memunculkan masalah dimana siswa didorong dan

dirangsang mencari jawaban permasalahan secara berkelompok

sehingga menemukan pengetahuan sendiri. Dari penemuan siswa,

maka jawaban dituangkan dalam media Powepoint maksimal lima

slide. Dengan harapan content yang masuk ke dalam slide benar-

benar yang mewakili jawaban yang diberikan.\

Diskusi inkuiri dapat dikombinasikan dengan media yang

membantu guru dalam menyampaikan konsep Tsunami. Salah

satu media dalam pembelajaran IPA yang diharapkan dapat

membantu siswa mempelajari materi Tsunami adalah media

Powerpoint. Media ini dapat menampilkan berbagai macam

gambar dan data secara jelas. Selain itu media ini lebih praktis

pengoperasiaanya dan juga mudah dalam pembuatannya. Dengan

demikian, maka media Powerpoint ini diharapkan efektif dalam

memperkuat pemahaman dari hasil temuan siswa dalam

pembelajaran melalui diskusi inkuiri, serta menarik perhatian

siswa dalam proses pembelajaran.

Temuan hasil observasi di SMK Roudlotus Saidiyyah

menunjukkan bahwa sekolah tersebut sudah memiliki berbagai

sarana prasarana yang cukup memadai, untuk mengoperasikan

PowerPoint seperti halnya komputer, laptop, dan Liquid Crystal

Display (LCD).

Setelah guru menggunakan metode diskusi inkuiri disertai

penerapan media Powerpoint, diharapkan aktivitas siswa SMK

Rudlotus Saidiyyah kelas X dalam pembelajaran akan meningkat

karena penggunaan metode diskusi inkuri mengharuskan siswa

menemukan jawaban sendiri sedangkan penggunaan media

Powerpoint untuk menarik perhatian siswa.

Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui peningkatan

aktivitas siswa melalui diskusi inkuiri disertai penerapan media

Powerpoint pada siswa kelas X materi Tsunami di SMK Roudlotus

Saidiyyah; (2) mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui

diskusi inkuiri disertai penerapan media Powerpoint pada siswa

kelas X materi Tsunami di SMK Roudlotus Saidiyyah; dan (3)

Page 5: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI

Muhamad Jalil

Vol.1 No.1 2017 5

mengetahui respon siswa dalam pembelajaran dengan

menggunakan metode diskusi inkuiri disertai penerapan media

Powerpoint.

B. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action

research). Subjek penelitian adalah siswa kelas X TKJ dan X PS

Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014 yang berjumlah masing-

masing 17 dan 15 siswa. Sehingga total subjek penelitiannya ada

32 siswa. Data aktivitas siswa saat pembelajaran diambil dengan

mengisi lembar observasi oleh observer. Data hasil belajar siswa

diambil dengan memberikan tes kepada siswa sebelum dan

sesudah perlakuan. Respon siswa tentang penerapan diskusi

inkuiri disertai media Powerpoint diambil dari angket yang

diberikan kepada siswa. Aktivitas dan respon dianalisis dengan

penilaian acuan pokok (PAP). Hasil belajar yang dimaksud adalah

nilai pre test dan nilai post test siswa. setelah diperoleh data maka

akan dianalisis dengan deskriptif komparatif.

C. PEMBAHASAN

1. Kondisi Awal (Pra siklus)

a) Aktivitas Siswa dan Respon Siswa Sebelum Pembelajaran

Aktivitas siswa sebelum pembelajaran diambil dari

pengamatan guru selama pembelajaran IPA sebelumnya dan

dilengkapi dengan angket sebelum pembelajaran. Kondisi awal

siswa kelas X SMK Roudlotus Saidiyyah Semarang pada tahun

pelajaran 2013-2014 selama mengikuti pembelajaran IPA,

keaktifan siswa hanya 25%. Saat guru menjelaskan materi

pelajaran, banyak siswa yang of task (tidak perhatian). Misalnya

siswa berbicara sesama teman sehingga situasi pembelajaran di

kelas menjadi ramai. Suasana kelas ramai bukan karena

berdiskusi untuk mempelajari konsep IPA yang sedang dibahas

tetapi karena siswa cenderung bergurau sesama teman. Bahkan

sebagian siswa pasif dan mengantuk.

Bahwa keaktifan siswa yang rendah ini salah satu

penyebabnya adalah metode yang dipakai oleh oleh guru masih di

dominansi oleh ceramah yaitu sebesar 78,10% dan demonstrasi

Page 6: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI... ......

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi) 6

sebesar 15,60%. Hanya 46,90% siswa menjawab bahwa selama

pembelajaran IPA menggunakan model kooperatif dengan metode

diskusi. Menurut Wiyanto dan Edi (2013) pembelajaran langsung

seperti ceramah dan demonstrasi sangat umum digunakan dalam

praktik pembelajaran di kelas dan terkesan sebagai strategi yang

membosankan bila guru tidak bisa menerapkan pembelajaran ini

secara efektif. Kemudian keberanian siswa dalam bertanya juga

masih rendah yaitu sebesar 78,10% dan hanya 46,90% siswa yang

berani bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan belajar

sisanya lebih senang bertanya kepada teman. Pada pertanyaan

nomor 3 sebesar 53,10% siswa hanya terpancing penjelasan guru,

artinya guru disini masih menjadi satu-satunya sumber belajar.

Menurut Depdiknas (2013) pendidikan yang sesuai dengan

kebutuhan masa depan hanya akan dapat terwujud apabila terjadi

pergeseran atau perubahan pola pikir yaitu dari berpusat pada

guru menuju berpusat pada siswa.

Selanjutnya media yang dipakai oleh guru kurang variatif,

sebanyak 81,20% siswa menjawab media Powerpoint. Media

Powerpoint yang dimaksud adalah media yang dibuat oleh guru

seadanya tanpa memaksimalkan fasilitas gambar, video, dan

animasi yang ada. sehingga siswa kurang tertarik dengan media

yang dibuat oleh guru. Padahal Sanaky (2013) mengatakan media

Powerpoint dapat memberikan tampilan menarik dan akan

meningkatkan minat dan motivasi siswa.

Sebanyak 62,50% siswa senang terhadap pembelajaran IPA

dan 78,10% siswa tertarik dengan pembelajaran IPA. Salah satu

alasan yang mereka ungkapkan adalah karena IPA mempelajari

tentang alam, yang objeknya ada di sekitar kita. Kesukaan dan

ketertarikan siswa terhadap IPA seharusnya dapat dimanfaatkan

semaksimal mungkin oleh guru dalam pembelajaran IPA. Untuk

itu sebanyak 93,80% siswa setuju jika pembelajaran IPA

menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi dan

sebanyak 90,60% siswa setuju terhadap pembentukan kelompok

saat pembelajaran IPA. Sebagai bahan evaluasi di siklus

berikutnya (perlakuan), bahwa penilaian yang dilakuan oleh guru

selama ini hanya menggunakan tes tertulis (penilaian kognitif)

yaitu sebanyak 62,5%, justru penilaian kinerja hanya 9,40%.

Page 7: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI

Muhamad Jalil

Vol.1 No.1 2017 7

Padahal menurut Depdiknas (2013), penilaian pada siswa

meliputi tiga ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.

b) Hasil Belajar

Berdasarkan keaktifan siswa yang masih rendah di atas,

berakibat pada kurang baiknya hasil belajar siswa dalam

mengikuti pembelajaran. Hasil belajar siswa kelas X SMK

Roudlotus Saidiyyah sebelum penelitian (pra siklus) tersaji pada

tabel-tabel berikut.

Tabel 1 Hasil belajar siswa pada kondisi awal (pra siklus)

dari nilai pre test

No. Uraian Nilai hasil belajar siswa

1 Nilai terendah 23

2 Nilai tertinggi 70

3 Nilai rata-rata 48,53

Keterangan: Semua siswa tidak tuntas (nilai kurang dari KKM,

yaitu 75)

Tabel 2 Hasil belajar pra siklus dalam bentuk distribusi

kelompok

No Interval Nilai Frekuensi

1 20-25 1

2 26-31 0

3 32-37 5

4 38-43 4

5 44-49 4

6 50-55 10

7 56-61 3

8 62-67 4

9 68-73 1

Page 8: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI... ......

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi) 8

Gambar 1 Diagram batang nilai pre test pada pra siklus

Berdasarkan tabel 1-2 dan Gambar 1 di atas, siswa kelas X

memiliki nilai hasil belajar awal (pra siklus) terendah adalah 23

sedangkan nilai tertingginya 70 sehingga diperoleh rata-rata

48,53. KKM IPA yang telah ditentukan adalah 75. Hal ini berarti

rata-rata hasil siswa pada kondisi awal (pra siklus) belum

memenuhi KKM. Berdasarkan hasil yang didapat oleh siswa kelas

X SMK Roudlotus Saidiyyah yang belum memenuhi KKM,

menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran rendah.

Pada prasiklus, siswa X SMK Roudlotus Saidiyyah belum diberikan

materi pelajaran tentang Tsunami sehingga siswa belum memiliki

gambaran awal terhadap materi tersebut.

Kemudian setelah pra siklus selesai guru membagi kelas

menjadi 4 kelompok dan memberikan tema permasalahan kepada

masing-masing kelompok. Selanjutnya guru meminta kelompok

untuk mencari jawaban sendiri dari berbagai macam sumber.

Hasil dari proses inkuiri kelompok di susun dalam bentuk slide

Powerpoint maksimal 5 slide setelah mereka buat dalam bentuk

media Powerpoint mereka akan presentasikan pada siklus I.

Page 9: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI

Muhamad Jalil

Vol.1 No.1 2017 9

2. Hasil dan Pembahasan Siklus I

a) Hasil Siklus I

1) Perencanaan

Perencanaan pada siklus I dilakukan dengan menyusun

instrumen yang berupa skenario pembelajaran dan soal Tsunami.

Terdiri dari beberapa langkah, yaitu:

1) Melaksanakan proses pembelajaran sebanyak satu kali

pertemuan, dimana satu kali pertemuan dua jam pelajaran @

45 menit.

2) Pada pertemuan ini guru menyampaikan tujuan

pembelajaran dan memberikan apersepsi. Kemudian siswa

diminta untuk presentasi kelompok. setiap kelompok secara

berurutan menyampaikan hasil diskusi inkuri nya melalui

slide Powerpoint yang merekan buat, kemudian siswa

melakukan proses tanya jawab. Guru mengendalikan jalannya

diskusi dan memberikan konfirmasi di akhir pembelajaran.

Guru dan siswa menyimpulkan hasil diskusi.

2) Observasi

Kegiatan pembelajaran diamati oleh dua pengamat (observer)

guru mata pelajaran IPA dan guru mata pelajaran lain. Setiap

observer mengamati siswa yang berbeda, sehingga aktivitas

semua siswa dalam pembelajaran dapat terekam. Pengamatan

dilakukan terhadap keterampilan proses siswa baik aktivitas

positif maupun negatif, kinerja guru dalam pembelajaran dan

kejadian-kejadian istimewa selama kegiatan pembelajaran

berlangsung. Observer mencatat semua kegiatan yang dilakukan

oleh siswa selama pembelajaran sehingga dapat digunakan oleh

guru untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan. Berikut penilaian aktivitas siswa selama siklus I.

a) Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa selama proses pembelajaran Tsunami kita

ambil melalui lembar observasi siswa. Setelah kami hitung dengan

skala lima kami dapatkan data sebagai berikut:

Page 10: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI... ......

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi) 10

Tabel 3 Hasil Aktivitas siklus 1

No Kriteria Frekuensi Persentase

1 Sangat Baik 13 40,60%

2 Baik 8 31,30%

3 Cukup baik 7 15,60%

4 Kurang baik 3 9,40%

5 Tidak baik 1 3,00%

Gambar 2 Diagram batang nilai aktivitas siswa

pada siklus I

Analisis aktivitas siswa diperoleh hasil bahwa 40, 60%

mendapatkan kriteria sangat baik dan 31,30% siwa mendapat

nilai baik. Bila diakumulasikan menjadi 71,90%. Berarti telah

memenuhi indikator KKM yang ditentukan yaitu ≥ 70% siswa

mendapat kriteria baik dan sangat baik. Aktivitas siswa disini

berupa kemampuan bertanya, kemampuan menjawab,

kemampuan berpendapat, kemampuan berinkuiri, kemampuan

presentasi dan kemampuan menarik kesimpulan.

Aktivitas belajar adalah Keterlibatan intelektual dan

emosional siswa dalam kegiatan belajar mengajar, asimilasi

Page 11: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI

Muhamad Jalil

Vol.1 No.1 2017 11

(menyerap) dan akomodasi (menyesuaikan) kognitif dalam

pencapaian pengetahuan, perbuatan, serta pengalaman langsung

dalam pembentukan sikap dan nilai (Rusyan 1994).

Ketuntasan hasil belajar ini disebabkan keterlibatan siswa

dalam pembelajaran tinggi (Rusyan T 1994). Guru dalam belajar

sudah merangsang aktivitas belajar siswa secara optimal. Sebagai

gambaran telah guru mengajar dengan menggunakan metode

yang merangsang siswa untuk mencari jawaban sendiri. Guru juga

memberikan tugas berupa pembuatan media Powerpoint, secara

tidak langsung siswa juga terlibat dalam belajar.

b) Hasil Belajar

Berdasarkan kegiatan penilaian aktivitas inilah, hasil belajar

siswa kelas X SMK Roudlotus Saidiyyah dapat mengalami

peningkatan dari prasiklus. Rata-rata hasil belajar siswa kelas X

SMK Roudlotus Saidiyyah sudah di atas KKM, hanya 9 siswa

(28,1%) yang mendapat nilai < 75. Hal ini dikarenakan siswa

terlibat aktif dalam pembelajaran, sehingga kegiatan diskusi

inkuiri disertai penerapan media Powerpoint sudah berjalan baik.

Adapun hasil belajar kelas X SMK Roudlotus Saidiyyah di siklus I

dapat dilihat sebagai berikut.

Tabel 4 Hasil belajar belajar siswa pada siklus I dari nilai post

test

No.

Uraian

Hasil belajar

1 Nilai terendah 33

2 Nilai tertinggi 93

3 Nilai rata-rata 77,81

Page 12: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI... ......

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi) 12

Tabel 5 Hasil belajar siklus 1 dalam bentuk distribusi

kelompok

No Interval Nilai Frekuensi

1 30-35 1

2 36-41 0

3 42-47 1

4 48-53 0

5 54-59 1

6 60-65 1

7 66-71 0

8 72-77 9

9 78-83 10

10 84-89 2

11 90-95 7

Gambar 3 Diagram batang nilai post test pada siklus 1

Page 13: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI

Muhamad Jalil

Vol.1 No.1 2017 13

b) Respon siswa terhadap pembelajaran

Tabel 6 Respon Siswa terhadap Pembelajaran

3) Refleksi

Pada prasiklus penilaian aktivitas siswa diambil dari

pengamatan guru selama proses pembelajaran IPA sebelumnya

dan dilengkapi dengan angket siswa sebelum pembelajaran.

secara keseluruhan bahwa aktivitas siswa pada pra siklus rendah

yaitu sebesar 25% siswa yang aktif. Setelah diberikan perlakuan

diskusi inkuiri disertai penerapan media Powerpoint aktivitas

siswa meningkat pada siklus I sebesar 71,900% siswa

memperoleh kriteria baik dan sangat baik keaktifannya.

Analisis hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 4.2 dan

4.5. Data hasil belajar siswa pada pelaksanaan pembelajaran

menunjukkan nilai rata-rata pada siklus I lebih besar yaitu

Page 14: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI... ......

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi) 14

sebesar 77,81 dibandingkan dengan pra siklus sebesar 48,53.

Berdasarkan data tersebut menunjukkan adanya peningkatan

hasil belajar.

Kemudian analisis angket setelah pembelajaran juga

memberikan respon yang positif terhadap metode diskusi inkuiri

disertai penerapan media Powerpoint. hanya saja untuk

pertanyaan nomor 4 hanya 28 anak yang memberikan partisipasi

jawabannya selebihnya mereka tidak memberikan jawabannya.

c) Pembahasan Siklus I

Berdasarkan data hasil belajar siswa, didapatkan nilai pra

siklus sebesar 48,53. Setelah diberikan pembelajaran dengan

metode diskusi inkuiri disertai penerapan media poerpoint, maka

hasil belajar siswa mengalami peningkatan menjadi 77,81. dari

data tersebut berarti nilai rata-rata yang diperoleh pada siklus I

sudah memenuhi kriteria indikator yang ditetapkan yaitu 65%

siswa memperoleh nilai > 75. Tepatnya 71,88% siswa mendapat

nilai diatas 75 hanya 9 siswa ((28,1%) yang mempunyai nilai hasil

belajar < 75. Hal ini dikarenakan oleh metode inkuri disertai

penerapan media Powerpoint yang diterapkan oleh guru

mendapatkan respon yang positif oleh siswa 93,8% menyatakan

senang terhadap penerapan diskusi inkuiri disertai penerapan

media Powerpoint alasannya adalah dapat membentuk

kemandirian dan kreativitas, lebih mudah dipahami, dapat

mengungkapkan pendapat dalam diskusi, dan melatih kerja sama

tim.

Adapun 6,2% yang tidak senang dengan metode diskusi

inkuiri disertai penerapan media Powerpoint beralasan karena

IPA bukan merupakan mata pelajaran favoritnya, selain itu juga

ada salah satu siswa yang menyatakan bahwa kesulitan saat

membuat media Powerpoint. Selanjutnya sebanyak 90,6 % lebih

suka dan paham saat menggunakan metode diskusi inkuiri

disertai penerapan media Powerpoint. pada pertanyaan nomor 4

angket setelah pembelajaran, sebanyak 87,5% siswa memberikan

kesan yang baik terhadap pembelajaran dengan alasan

pembelajarannya menyenangkan dan dapat memecahkan masalah

sendiri yang belum ditemukan sebelumnya.

Page 15: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI

Muhamad Jalil

Vol.1 No.1 2017 15

Selain mendapatkan respon positif dari siswa,

peningkatan hasil belajar ini juga di pengaruhi oleh tingginya

aktivitas siswa. Dimana sebanyak 71,90% siswa mendapat

kriteria baik dan sangat baik keaktifannya. Penggunaan metode

diskusi inkuiri disertai penerapan media Powerpoint dalam proses

pembelajaran pada penelitian ini juga menyebabkan terjadinya

interaksi antara siswa dengan siswa dan antara siswa dengan

guru, seperti diskusi, berdialog dengan teman sebangku dan lain-

lain. Mengaktifkan belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran

merupakan salah satu cara menghidupkan dan melatih memori

siswa agar bekerja dan berkembang secara optimal.

Sesuai dengan prinsip belajar, bahwa belajar hanya

mungkin terjadi apabila siswa aktif (Riswakhyuningsih 2010). Hal

ini dapat dilihat dari nilai hasil post test siklus I. Semakin baik

peran aktif siswa dalam pembelajaran, maka nilai nilai hasil post

test semakin tinggi.

Dengan demikian pembelajaran materi Tsunami dengan

metode diskusi inkuiri disertai penerapan media Powerpoint

secara dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa

karena telah melampui indikator keberhasilan dalam penelitian

ini. Senada dengan apa yang diungkapkan oleh Joyce et al (1992)

bahwa pembelajaran inkuri dapat menumbuhkan kreativitas,

kemandirian belajar, toleransi terhadap pendapat yang berbeda.

Dalam penelitian Nurochmah (2007) juga dikatan bahwa

pendekatan inkuiri dapat meningkatakn keterampilan proses dan

hasil belajar siswa. Apalagi penggunaan metode inkuiri ini dibantu

dengan media Powerpoint. Menurut Sanaky (2013) media slide

Powerpoint memiliki beberapa keuntungan yaitu: (a) memiliki

variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak membosankan;

(b) menungkinkan penyajian dengan berbaga kombinasi media

yang menarik seperti gambar, animasi, suara, text, video dan

hyperlink. Dalam penelitian Hamdani (2010), Penerapan media

software microsoft power point dapat meningkatkan aktivitas dan

hasil belajar kelas XI IPA I MAN Model Kota Bengkulu.

Dikarenakan media Powerpoint dapat menarik perhatian siswa

saat proses konfirmasi.

Page 16: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI... ......

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi) 16

D. KESIMPULAN

Diskusi inkuiri disertai penerapan media Powerpoint dapat

meningkatkan aktivitas siswa kelas X pada materi Tsunami di SMK

Roudlotus Saidiyyah, yaitu pada pra siklus 25% meningkat menjadi

71,90% pada siklus I. Diskusi inkuiri disertai penerapan media

Powerpoint dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X pada

materi Tsunami di SMK Roudlotus Saidiyyah, yaitu pada pra siklus

rata-rata hasil belajarnya 48,53 meningkat menjadi 77,81 pada siklus

I. Respon siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan

metode diskusi inkuiri disertai penerapan media Powerpoint positif.

Page 17: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI

Muhamad Jalil

GENETIKA (Jurnal Tadris Biologi) 18

DAFTAR PUSTAKA

BSNP. 2006. Pengembangan Silabus dan RPP. Jakarta: BSNP

DEPDIKNAS.

Depdiknas. 2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum

2013. Jakarta: Badan PSDMPK-PMP.

Hamdani. 2010. “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Investigasi Kelompok dengan Media Software Microsoft

Power Point untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di

Kelas XI IPA I MAN Model”. Artikel Jurnal. Bengkulu:

Universitas Bengkulu.

Joyce et al. 1992. Models of Teaching. Fourth Edition. Boston: Allyn

and Bacon.

Nurochmah. 2007. “Pengaruh Pendekatan Inkuiri terhadap

Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa dalam

Proses Pembelajaran IPA Biologi pada Materi Sistem

Pencernaan pada Manusia. Skripsi. Yogyakarta: UIN Sunan

Kalijaga.

Riswakhyuningsih. 2010. “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar

Biologi Pada Pokok Bahasan Ekosistem Melalui

Penggunaan Model Learning Starts With A Question pada

Siswa Kelas VIIC SMPN 3 Bawang”. PTK Guru. Batang:

SMPN 3 Bawang.

Sanaky, H. 2013. Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif.

Yogyakarta: Kaukaba Dipantara.

Wiyanto dan Edi. 2013. Bahan Ajar Pembelajaran Inovatif.

Semarang: UNNES Press.