penilaian berbasis kelas

60
Penilaian Berbasis Kelas dalam Pembelajaran Matematika Oleh: Endah Budi Rahaju A. Penilaian Berbasis Kelas Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang juga disebut Kurikulum 2004 telah dimasukkan tujuan proses dalam pembelajaran, untuk itu diperlukan suatu penilaian yang dapat digunakan untuk mengukur tujuan tersebut. Sistem penilaian yang digunakan dalam KBK disebut dengan Penilaian Berbasis Kelas (PBK) yang dilaksanakan secara terpadu dengan kegiatan belajar mengajar dan dilakukan dalam bentuk-bentuk (1) unjuk kerja (performance), (2) proyek dan investigasi (penyelidikan), (3) pengumpulan kerja siswa (portofolio), dan (4) tes tertulis (paper and pencil test). Berdasarkan tujuan pembelajaran matematika yang tercantum dalam KBK, maka soal yang digunakan dalam penilaian diharapkan juga menggunakan pemecahan masalah, menekankan komunikasi dan ketrampilan-ketrampilan berpikir kritis dan mencari hubungan antara konsep matematika dan kehidupan nyata merupakan tujuan 1

Upload: mias

Post on 04-Aug-2015

659 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penilaian berbasis kelas

Penilaian Berbasis Kelas dalam Pembelajaran Matematika

Oleh: Endah Budi Rahaju

A. Penilaian Berbasis Kelas

Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang juga disebut Kurikulum

2004 telah dimasukkan tujuan proses dalam pembelajaran, untuk itu diperlukan suatu

penilaian yang dapat digunakan untuk mengukur tujuan tersebut. Sistem penilaian

yang digunakan dalam KBK disebut dengan Penilaian Berbasis Kelas (PBK) yang

dilaksanakan secara terpadu dengan kegiatan belajar mengajar dan dilakukan dalam

bentuk-bentuk (1) unjuk kerja (performance), (2) proyek dan investigasi

(penyelidikan), (3) pengumpulan kerja siswa (portofolio), dan (4) tes tertulis (paper

and pencil test).

Berdasarkan tujuan pembelajaran matematika yang tercantum dalam KBK,

maka soal yang digunakan dalam penilaian diharapkan juga menggunakan

pemecahan masalah, menekankan komunikasi dan ketrampilan-ketrampilan berpikir

kritis dan mencari hubungan antara konsep matematika dan kehidupan nyata

merupakan tujuan pembelajaran yang tidak cukup diukur dengan menggunakan tes

tertulis (paper and pencil test).

Penilaian Berbasis Kelas (PBK) merupakan salah satu komponen dalam

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). PBK dilaksanakan secara terpadu dengan

kegiatan belajar mengajar. Yang dimaksud dengan “berbasis kelas” adalah penilaian

yang dilaksanakan dalam suatu kelas dan tidak dapat dibandingkan dengan kelas yang

lain. PBK bertujuan memberikan otonomi pada guru dalam memberikan penilaian

terhadap siswanya dalam kelas tersebut. PBK dapat berupa unjuk kerja

(performance), proyek dan investigasi (penyelidikan), pengumpulan kerja siswa

(portofolio), hasil karya (produk), jurnal, presentasi dan diskusi serta tes tertulis

1

Page 2: Penilaian berbasis kelas

(paper and pencil). Guru menilai kompetensi dan hasil belajar siswa berdasarkan

level pencapaian prestasi siswa.

Dalam PBK, informasi-informasi dalam kemajuan belajar baik formal

maupun non formal dikumpulkan secara terpadu. Siswa terlibat secara aktif dalam

kegiatan pembelajaran dan dalam suasana yang menyenangkan serta memungkinkan

adanya kesempatan yang terbaik bagi siswa untuk menunjukkan apa yang diketahui,

dipahami dan mampu dikerjakan siswa.

Pada penilaian non PBK, pencapaian hasil belajar siswa dibandingkan dengan

prestasi kelas, namun dalam PBK tidak demikian. Pencapaian hasil belajar dalam

PBK dibandingkan dengan kemampuan diri sebelumnya berdasarkan kriteria

pencapaian kompetensi yang telah ditentukan. Dengan demikian siswa tidak merasa

dihakimi tetapi dibantu untuk mencapai apa yang diharapkan.

Untuk menentukan ada dan tidaknya kemajuan belajar siswa, maka dalam

PBK dilakukan pengumpulan informasi dengan berbagai cara sehingga kemajuan

belajar siswa dapat terdeteksi secara lengkap. Dengan terdeteksinya kemajuan belajar

siswa, dapat terdeteksi pula perlu tidaknya bantuan yang diberikan pada siswa

berdasarkan bukti yang cukup akurat. Bukti yang dikumpulkan guru tidak hanya

dilakukan di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas, secara formal dan informal.

Penilaian berbasis kelas merupakan suatu proses yang dilakukan melalui

langkah-langkah perencanaan, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang

menunjukkan pencapaian hasil belajar siswa, pelaporan, dan penggunaan informasi

tentang hasil belajar siswa. Dalam PBK, siswa dituntut agar dapat mengeksplorasi

dan memotivasi diri untuk mengerahkan semua potensi dalam menanggapi,

mengatasi masalah yang dihadapi dengan caranya sendiri. Siswa dilatih untuk

mengungkapkan pendapatnya sendiri berdasarkan kemampuan dan pengalaman

belajarnya. Siswa tidak hanya sekedar dilatih untuk memilih jawaban yang tersedia.

Penilaian Berbasis kelas harus memperhatikan tiga ranah, yaitu pengetahuan

(kognitif), sikap (afektif) dan ketrampilan (psikomotor). Ketiga ranah tersebut

sebaiknya dinilai secara proporsional sesuai dengan sifat mata pelajarannya.

2

Page 3: Penilaian berbasis kelas

Manfaat Penilaian Berbasis Kelas

Beberapa manfaat dari hasil PBK adalah sebagai berikut:

a. Sebagai umpan balik bagi siswa untuk mengetahui kemampuan dan

kekurangannya dalam proses pencapaian kompetensi, sehingga termotivasi untuk

meningkatkan dan memperbaiki proses dan hasil belajarnya. Pengumpulan

informasi kemajuan belajar diadakan dalam suasana yang menyenangkan dan

memungkinkan adanya kesempatan yang terbaik bagi siswa untuk menunjukkan

apa yang dipahami dan mampu dikerjakannya. Contohnya, siswa diajak

melakukan penilaian terhadap tugas yang telah dilakukannya.

b. Memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar siswa sehingga

memungkinkan dilakukannya pengayaan dan remedi untuk memenuhi kebutuhan

siswa. Pengumpulan informasi menentukan ada tidaknya kemajuan belajar dan

perlu tidaknya bantuan secara terencana, bertahap dan berkesinambungan

berdasarkan fakta dan bukti yang memadai.

c. Sebagai masukan bagi guru untuk memperbaiki program pembelajarannya di

kelas.

d. Sebagai masukan bagi guru untuk merancang kegiatan belajar sedemikian rupa

sehingga siswa dapat mencapai kompetensi dengan kecepatan yang berbeda-beda

dalam suasana yang kondusif menyenangkan.

e. Memberikan informasi yang lebih komunikatif kepada orang tua dan komite

sekolah tentang efektivitas pendidikan sehingga partisipasi orang tua dan komite

sekolah dapat ditingkatkan.

Fungsi Penilaian Berbasis Kelas

Penilaian berbasis kelas memiliki fungsi sebagai berikut:

a. Menggambarkan sejauh mana seorang siswa telah menguasai suatu kompetensi

b. Mengevaluasi hasil belajar siswa dalam rangka membantu siswa memahami

dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan

3

Page 4: Penilaian berbasis kelas

program, pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan (sebagai

bimbingan).

c. Menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan

siswa dan sebagai alat diagnosis yang membantu guru menentukan apakah

seseorang perlu mengikuti pengayaan dan remedial.

Prinsip-prinsip Penilaian Berbasis Kelas

Yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan PBK adalah:

a. Valid.

Penilaian harus memberikan informasi yang akurat tentang hasil belajar siswa,

misal pembelajaran matematika menggunakan pendekatan penemuan kembali,

maka kegiatan penemuan harus menjadi salah satu obyek yang dinilai.

b. Mendidik.

Hasil penilaian harus dinyatakan dan dapat dirasakan sebagai penghargaan bagi

siswa yang berhasil dan sebagai pemicu semangat belajar bagi yang kurang

berhasil.

c. Berorientasi pada kompetensi

Penilaian harus menilai pencapaian kompetensi yang dimaksud dalam kurikulum.

d. Adil

Penilaian harus adil terhadap semua siswa dengan tidak membedakan latar

belakang sosial, ekonomi, budaya dan jender. Guru dalam membuat keputusan

tentang penguasaan kemampuan siswa dengan mempertimbangkan hasil kerja

yang dikumpulkan dan perubahan tingkah laku.

e. Terbuka.

Kriteria penilaian dan dasar pengambilan keputusan harus jelas dan terbuka bagi

semua pihak.

4

Page 5: Penilaian berbasis kelas

f. Berkesinambungan.

Penilaian dilakukan secara berencana, bertahap, terus menerus untuk memperoleh

gambaran tentang perkembangan belajar siswa sebagai hasil kegiatan belajarnya.

Prinsip ini akan banyak digunakan pada penilaian portofolio.

g. Menyeluruh

Penilaian dapat dilakukan dengan berbagai teknik dan prosedur termasuk

mengumpulkan berbagai bukti hasil belajar siswa. Penilaian hasil belajar siswa

meliputi pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan ketrampilan (psikomotor)

yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Dalam penilaian

unjuk kerja, yang utama adalah melihat hasil kerja psikomotor siswa. Sedang

hasil belajar kognitif tidak utama. Dalam penilaian portofolio lebih

mengutamakan penilaian afektif siswa. Sedangkan dalam penilaian proyek dan

investigasi, lebih mengutamakan penilaian kognitif dan psikomotor siswa.

h. Bermakna

Penilaian hendaknya mudah dipahami, mempunyai arti dan bisa ditindaklanjuti

oleh semua pihak.

Seperti telah dijelaskan di atas, banyak model-model penilaian yang

ditawarkan dan sesuai dengan PBK. Dari bermacam-macam model penilaian tersebut

yang akan disajikan untuk mata pelajaran matematika dalam modul ini adalah unjuk

kerja, proyek dan investigasi, serta portofolio. Model-model penilaian ini diberikan

untuk melengkapi penilaian yang menggunakan tes tertulis (paper and pencil test).

Tujuan pembelajaran matematika yang tercantum dalam KBK, menekankan

pada pemahaman konsep, penggunaan pemecahan masalah dan komunikasi serta

ketrampilan-ketrampilan berpikir kritis dan mencari hubungan antara konsep

matematika dan kehidupan nyata merupakan tujuan proses yang harus dicapai siswa

secara kontinu. Untuk melihat ketercapaian tujuan pembelajaran matematika tidak

cukup diukur dengan menggunakan tes tertulis (paper and pencil test). Oleh karena

itu diperlukan model-model penilaian seperti unjuk kerja (performance), proyek dan

5

Page 6: Penilaian berbasis kelas

investigasi, serta portofolio. Berikut ini akan diberikan penjelasan tentang penilaian

unjuk kerja pada mata pelajaran matematika.

B. Penilaian Unjuk Kerja (Performance Assessment)

Tujuan proses dalam pembelajaran matematika dievaluasi dengan

menggunakan berbagai macam teknik. Tes dan teknik-teknik penilaian hanya

diperlukan untuk menunjukkan bagaimana siswa mengerjakan tugas-tugas yang

sebenarnya. Bila kita menginginkan siswa menjadi pemecah masalah yang baik,

maka tes tentang kompetensi pemecahan masalah harus secara logis menilai unjuk

kerja siswa dalam tugas pemecahan masalah. Tes tertulis (paper and pencil test) yang

nilainya didasarkan pada benar atau salah tidak dapat menilai unjuk kerja siswa

secara teliti. Sebagai contoh, seorang siswa diminta melukis garis tinggi sebuah

segitiga. Hasil pekerjaannya dinilai berdasar unjuk kerjanya dalam menggunakan

jangka. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penilaian unjuk kerja merupakan

penilaian yang dilakukan dengan mengamati siswa dalam melakukan sesuatu. Untuk

mendemontrasikan apa yang diketahui siswa, mereka tidak dinilai dengan paper and

pencil test, tetapi bagaimana unjuk kerjanya.

Standar yang sama diperlukan untuk menerapkannya dalam pembelajaran

matematika, jika guru menginginkan mereka menjadi pemecah masalah, siswa harus

diajarkan bagaimana menganalisis, merumuskan dan memecahkan masalah non-rutin

dan sulit, dan perlu menilai unjuk kerjanya sebagai pemecah masalah.

Penilaian unjuk kerja merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran dan

membantu untuk mengarahkan pembelajaran selanjutnya. Melalui proses penilaian ini

siswa belajar tentang hasil-hasil kegiatan dan pembelajaran yang telah dilalui.

Keuntungan lain dari penilaian unjuk kerja adalah membuat pembelajaran lebih

relevan dengan kehidupan siswa dan dunia nyata (Jack Ott). Melalui penilaian ini

akan membantu guru-guru memusatkan pada hasil-hasil pendidikan secara nyata.

Sebagai siswa yang sedang belajar, hal itu akan menjadikan mereka kompeten dalam

pemecahan masalah, yakin dengan kemampuannya dalam berpikir logis dan dapat

6

Page 7: Penilaian berbasis kelas

mengkomunikasikan ide-idenya dengan jelas. Mereka akan mengakui bahwa

mereka telah menerima pembelajaran dan mengakui bahwa pendidikan itu

bermanfaat untuk kehidupan mereka.

Penilaian unjuk kerja digunakan guru untuk melihat apakah siswa mendapat

pemahaman yang nyata tentang apa yang mereka ketahui dan apa yang dapat mereka

kerjakan. Menurut Jack Ott, penilaian unjuk kerja tidak seperti paper and pencil test

dan juga tidak memberikan ancaman bagi siswa. Hal ini dikarenakan tidak ada

jawaban benar atau salah pada penilaian unjuk kerja. Kenyataannya, penilaian ini

dapat mengatasi ketakutan siswa dalam belajar matematika. Siswa tidak akan takut

mengeluarkan pendapat di kelas dan tidak takut memberikan jawaban yang salah.

Menurut Airisian, terdapat empat faktor mendasar dalam mengembangkan

penilaian unjuk kerja, yaitu:

a. Mempunyai tujuan yang jelas

b. Mengidentifikasi aspek-aspek yang dapat diamati

c. Menyiapkan setting yang cocok, artinya tugas yang diberikan harus dikerjakan

secara individu atau secara berkelompok.

d. Menilai performens.

Tujuan penilaian unjuk kerja adalah untuk mengetahui apa yang diketahui

siswa dan apa yang dapat mereka lakukan. Tugas penilaian unjuk kerja harus

bermakna, realistis atau sesuai dengan kehidupan nyata dan dapat mengukur

penguasaan siswa.

Karena model penilaian ini merupakan penilaian baru, maka bagaimanakah

seorang guru memulai menggunakan tugas penilaian unjuk kerja ini? Berikut ini

diberikan petunjuk-petunjuk untuk memulai menggunakan tugas unjuk kerja:

a. Pertama, akan bijaksana bila memulainya secara perlahan dan teratur.

b. Kedua, tidak perlu menilai unjuk kerja siswa setiap hari atau tidak melaksanakan

sama sekali.

7

Page 8: Penilaian berbasis kelas

c. Ketiga, tidak perlu semua materi pembelajaran dievaluasi dengan unjuk kerja.

Pemilihan materi yang tepat akan menghasilkan penilaian unjuk kerja yang efektif

sesuai dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai.

Bagaimanakah penilaian unjuk kerja pada mata pelajaran matematika?

Berikut ini diberikan beberapa petunjuk yang dapat membantu guru dalam

melaksanakan penilaian unjuk kerja pada mata pelajaran matematika, yaitu:

1. Dikenalkan secara bertahap dengan menggunakan beberapa tugas yang

sederhana, tetapi berguna.

2. Memusatkan pada tujuan proses dalam penalaran.

3. Melibatkan perluasan dalam metodologi pembelajaran matematika.

4. Tidak kompleks dan tidak sulit untuk diterapkan.

5. Menjadi bagian yang terpadu dalam proses-proses penilaian.

6. Meminta guru untuk mendiskusikan tujuan pembelajaran.

7. Digunakan pada semua tingkatan kelas.

8. Mengarahkan pada pengembangan tugas penilaian yang disesuaikan dengan

kurikulum.

9. Memberikan pemahaman yang realistis dan mendalam tentang apa yang

diketahui siswa dan apa yang dapat dilakukan siswa.

Dalam menyusun tugas penilaian unjuk kerja, perlu diperhatikan

beberapa kriteria seperti berikut.

a) Mengarah kepada standart kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin

dicapai.

b) Memberikan kesempatan siswa untuk mengemukakan pikiran dan

pemahamannya serta tidak hanya meminta jawaban tunggal.

c) Memberikan kesempatan untuk menilai proses-proses yang ada dalam tugas.

d) Realistik, menarik dan merangsang untuk berpikir.

e) Menekankan kedalaman dan pengusaan materi.

8

Page 9: Penilaian berbasis kelas

f) Open-ended. Tugas yang diberikan merupakan soal terbuka yang mempunyai

jawaban yang tidak tunggal.

g) Tidak algoritmik, yaitu tidak mempunyai satu alur yang jelas dalam

penyelesaiannya yang nampak pada awal tugas.

h) Menimbulkan pertanyaan baru, yaitu menuntun siswa untuk mengetahui lebih

jauh tentang masalah yang diberikan.

Dalam penilaian unjuk kerja, evaluasi terhadap hasil kerja siswa

dibandingkan dengan kriteria-kriteria pencapaian unjuk kerja. Tujuan guru dalam

menilai adalah untuk melihat perkembangan intelektualnya atau kekurangannya.

Dalam penilaian ini harus diperhatikah dua hal yaitu standar unjuk kerja dan tugas

unjuk kerja. Standar unjuk kerja harus ditetapkan lebih dahulu sehingga dapat

digunakan untuk menentapkan tugas unjuk kerja yang diberikan pada siswa.

Standart unjuk kerja dapat dikembangkan sendiri oleh guru dalam bentuk

sederhana..

Untuk menentukan standar penilaian, pertama kali guru harus menentukan

apakah prosesnya atau hasilnya yang akan dinilai. Jika prosesnya yang akan

dinilai, maka standar dipakai untuk menilai siswa ketika melakukan

penampilannya. Jika hasilnya yang akan dinilai, maka standar diperlukan untuk

menilai hasil dari proses tersebut. Namun pada kenyataannya, baik proses

maupun hasil dapat dinilai bersama-sama. Yang terpenting dalam menentukan

standar unjuk kerja adalah menguraikan seluruh penampilan atau hasilnya

menjadi komponen-komponen, yang akan memandu pembuatan standar penilaian

unjuk kerja.

Penilaian unjuk kerja tergantung pada standar penilaian yang diamati dan

dinilai. Untuk memudahkan guru dalam menentukan standar penilaian unjuk

kerja, berikut ini diberikan panduan untuk memudahkan penyusunan.

9

Page 10: Penilaian berbasis kelas

1. Tentukan penampilan atau tugas yang akan dinilai:

a. Langkah-langkah apa saja yang harus dikerjakan siswa untuk

menyelesaikan tugas.

b. Aspek mana saja yang perlu bagi penampilan atau hasilnya?

c. Temukan unsur-unsur penting dalam penampilan siswa

d. Karya apa saja yang mungkin dihasilkan siswa

2. Susun aspek-aspek penting dari penampilan atau karya siswa:

a. Langkah-langkah penting diambil untuk terselesainya tugas.

b. Langkah apa yang ditekankan dalam pembelajaran?

c. Langkah khusus yang dapat ditemukan siswa untuk menyelesaikan tugas.

3. Batasi jumlah standar penilaian sehingga semuanya dapat teramati selama

penampilan siswa. Namun hal ini tidak begitu penting jika yang diamati hasil

atau karyanya.

4. Nyatakan Standar penilaian dalam bentuk tindakan atau karya yang dapat

diamati.

5. Susun urutan standar penilaian sesuai dengan urutan pengamatan.

Dengan mengikuti langkah-langkah penyusunan panduan standar penilaian, maka

dihasilkanlah suatu rubrik penskoran. Rubrik penskoran adalah seperangkat

standar penilaian yang digunakan untuk mengevaluasi kerja siswa dan mengakses

kinerja siswa. Rubrik harus menekankan penilaian pada tujuan proses

pembelajaran.

Tahap awal dalam mengevaluasi tugas unjuk kerja adalah dengan

menetapkan suatu sistem untuk mendokumentasi (mengumpulkan) unjuk kerja

siswa. Standart unjuk kerja harus ditetapkan lebih dahulu dan standar-standar

tersebut ditetapkan dalam suatu rubrik. Dalam rubrik penskoran digunakan

kriteria-kriteria tertentu untuk menilai tugas unjuk kerja siswa. Dalam rubrik,

kriteria tugas unjuk kerja siswa bergerak dari umum ke khusus. Rubrik yang

digunakan memuat 4 skala peringkat dari superior sampai tidak memuaskan.

Skala itu dapat dimodifikasi dengan mudah untuk menambah butir-butir penilaian

10

Page 11: Penilaian berbasis kelas

yang sesuai. Karena penilaian ini menggunakan rubrik, maka siswa harus tahu

apakah arti dari masing-masing tingkatan yang ada. Jadi kriteria unjuk kerja

khusus harus berkaitan dengan masing-masing tugas unjuk kerja yang diberikan

pada siswa. Komentar-komentar khusus dapat ditambahkan pada kertas pekerjaan

siswa dan dicatat guru pada kolom tersendiri dalam rubrik.

Saat siswa telah menyelesaikan tugas unjuk kerja, hasilnya

dibandingkan dengan rubrik khusus dan penskorannya secara holistik berdasarkan

tingkatan terbaik yang dicapai siswa. Berikut ini contoh rubrik penskoran umum

untuk penilaian unjuk kerja.

11

Page 12: Penilaian berbasis kelas

Rubrik Penskoran Umum

Tingkatan (Level)

Kriteria Umum Kriteria Khusus

4Superior

Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap konsep-konsep.

Menggunakan strategi-strategi yang sesuai. Komputasinya benar Tulisan penjelasannya patut dicontoh. Diagram/tabel/grafik tepat (sesuai dengan

penerapannya) Melebihi permintaan masalah yang diinginkan.

3Memuaskan

dengan sedikit

kekurangan

Menunjukkan pemahaman terhadap konsep-konsep. Menggunakan strategi yang sesuai. Komputasi sebagaian besar benar. Tulisan penjelasannya efektif. Diagram/tabel/grafik sebagaian besar tepat . Memenuhi semua permintaan masalah yang diinginkan.

2Cukup

memuaskan dengan banyak

kekurangan

Menunjukkan pemahaman terhadap sebagian besar konsep-konsep.

Tidak menggunakan strategi yang sesuai. Komputasi sebagaian besar benar. Tulisan penjelasannya memuaskan. Diagram/tabel/grafik sebagaian besar tepat. memenuhi sebagian besar permintaan masalah yang

diinginkan.1

Tidak memuaskan

Menunjukkan sedikit atau tidak ada pemahaman terhadap konsep-konsep.

Tidak menggunakan strategi yang sesuai. Komputasi tidak benar. Tulisan penjelasannya tidak memuaskan. Diagram/tabel/grafik tidak tepat (Tidak sesuai). Tidak memenuhi permintaan masalah yang diinginkan.

Kriteria khusus untuk rubrik tertentu, dikembangkan oleh guru berdasarkan

standar-standar unjuk kerja yang akan dinilai dalam satu kegiatan.

Untuk mengevaluasi unjuk kerja siswa, selain menggunakan rubrik dapat

pula seorang guru dapat melakukan dengan cara yang lebih sederhana, yaitu

dengan menggunakan bantuan kartu penilaian. Dalam kartu penilaian berisi

12

Page 13: Penilaian berbasis kelas

komponen-komponen unjuk kerja yang akan dinilai. Setiap komponen dinilai

dengan menggunakan skala penilaian, misal 1: tidak benar , 2: kurang benar, 3:

benar tetapi kurang sempurna, dan 4: sempurna. Bentuk kartu penilaian seperti

berikut.

Kartu Penilaian

No. Standar Unjuk KerjaPenilaian

4 3 2 1

1. Menunjukkan pemahaman terhadap konsep-konsep.

2. Menggunakan strategi-strategi yang sesuai.

3. Komputasinya benar

4. Tulisan penjelasannya patut dicontoh.

5. Diagram/tabel/grafik tepat (sesuai dengan penerapannya)

Data hasil tugas unjuk kerja digunakan untuk mendeskripsikan

kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah melalui kegiatan unjuk kerja.

Pada setiap standar unjuk kerja diberi skor 1 sampai dengan 4. Siswa yang gagal

melakukan unjuk kerja ditetapkan akan memperoleh skor minimum. Skor

minimum, median skor dan skor maksimum diperoleh dengan rumus (Kurikulum

2004):

Skor minimum = 1 banyaknya standar unjuk kerja

Skor maksimum = 4 banyaknya standar unjuk kerja

Median skor =

Pada kartu penilaian terdapat 5 standar unjuk kerja yang akan dinilai, maka

nilai minimum yang akan dicapai siswa adalah 5 dan nilai maksimum yang dapat

dicapai siswa adalah 20. Rentangan nilai 5 sampai dengan 20 dibagi dalam 4

13

Page 14: Penilaian berbasis kelas

tingkatan/level (sesuai dengan tingkatan yang ada pada kartu penilaian). Setelah

diketahui skor total, nilai tersebut dikonversikan dengan rentang nilai seperti

berikut:

6 10 : gagal

11 15 : kurang berhasil

16 20 : berhasil

21 24 : sangat berhasil

Tugas penilaian unjuk kerja mata pelajaran matematika terdapat dua

macam pengamatan, yaitu kegiatan unjuk kerja yang dapat diamati secara

langsung dan kegiatan unjuk kerja yang tidak diamati langsung. Namun tidak

semua penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan dua macam pengamatan

tersebut, tergantung dari permasalahan yang diajukan. Untuk lebih jelasnya,

perhatikan contoh berikut.

Contoh penilaian unjuk kerja yang kegiatannya/prosesnya dapat diamati secara

langsung.

Contoh 1 :

Tugas Untuk Penilaian Unjuk Kerja

Materi Pokok : Segitiga dan segiempat

Kelas : VII

Standar Kompetensi: Mengidentifikasi garis, sudut, dan bangun datar

serta dapat menentukan besaran-besaran yang

ada di dalamnya.

Kompetensi Dasar : Mengenali sifat-sifat dan melukis segitiga

Tujuan : Siswa dapat melukis segitiga samasisi dengan

menggunakan penggaris dan jangka.

TUGAS:

Lukis ABC samasisi dengan panjang sisi 5 cm.

14

Page 15: Penilaian berbasis kelas

Rubrik

Tingkatan (Level)

Kriteria Khusus Catatan

4Superior

Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap konsep segitiga samasisi.

Sangat terampil menggunakan jangka dan penggaris

Ukuran tepat (sesuai permintaan) Tulisan penjelasan lukisan patut dicontoh. Melebihi permintaan yang diinginkan.

3Memuaskan dengan sedikit

kekurangan

Menunjukkan pemahaman terhadap konsep segitiga samasisi.

Terampil menggunakan jangka dan penggaris Ukuran sebagian besar tepat Tulisan penjelasan lukisan efektif. Memenuhi semua permintaan yang diinginkan.

2Cukup

memuaskan dengan banyak

kekurangan

Menunjukkan pemahaman terhadap sebagian besar konsep segitiga samasisi.

Kurang terampil menggunakan jangka dan penggaris

Ukuran kurang tepat Tulisan penjelasan lukisan cukup memuaskan. Memenuhi sebagian permintaan yang

diinginkan.1

Tidak memuaskan

Menunjukkan sedikit atau tidak ada pemaham-an terhadap konsep segitiga samasisi.

Tidak terampil menggunakan jangka dan penggaris

Ukuran tidak tepat Tulisan penjelasan lukisan tidak memuaskan. Tidak memenuhi permintaan yang diinginkan.

Jika menggunakan bantuan kartu penilaian seperti berikut.

No. Standar Unjuk KerjaPenilaian

4 3 2 1

1. Menunjukkan pemahaman terhadap konsep segitiga samasisi.

2. Keterampilan menggunakan jangka dan penggaris.

15

Page 16: Penilaian berbasis kelas

3. Ukuran sesuai permintaan

4. Tulisan penjelasan lukisan

5. Permintaan tugas terpenuhi

Dengan tugas yang sama seperti di atas khususnya di matematika, dapat pula kegiatan

unjuk kerjanya tidak diamati secara langsung. Dengan mengubah perintah tugasnya,

maka kegiatan untuk tugas di atas dapat diamati secara tak langsung. Karena

pengamatannya tak langsung, maka standar unjuk kerjanya sedikit berbeda dengan

yang pengamatan langsung. Misal dalam pengamatan tidak langsung, diperlukan

siswa menulis urutan kerjanya atau memberi nomor urut yang dikerjakan.

Contoh 2 :

Tugas Untuk Penilaian Unjuk Kerja

Materi Pokok : Segitiga dan segiempat

Kelas : VII

Standar Kompetensi: Mengidentifikasi garis, sudut, dan bangun datar serta

dapat menentukan besaran-besaran yang ada di dalamnya.

Kompetensi Dasar : Mengenali sifat-sifat dan melukis segitiga

Tujuan : Siswa dapat melukis segitiga samasisi dengan

menggunakan penggaris dan jangka.

TUGAS:

Lukis ABC samasisi dengan panjang sisi 5 cm. Sebutkan langkah-

langkah yang kamu tempuh dalam melukis ABC.

RubrikTingkatan

(Level)Kriteria Khusus Catatan

Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap konsep segitiga samasisi.

16

Page 17: Penilaian berbasis kelas

4Superior

Urutan langkah-langkah sangat tepat Tulisan penjelasan langkah-langkah patut

dicontoh Ukuran tepat (sesuai permintaan) Melebihi permintaan yang diinginkan.

3Memuaskan dengan sedikit

kekurangan

Menunjukkan pemahaman terhadap konsep segitiga samasisi.

Urutan langkah-langkah tepat Tulisan penjelasan langkah-langkah efektif Ukuran sebagian besar tepat Memenuhi semua permintaan yang diinginkan.

2Cukup

memuaskan dengan banyak

kekurangan

Menunjukkan pemahaman terhadap sebagian besar konsep segitiga samasisi.

Urutan langkah-langkah kurang tepat Tulisan penjelasan langkah-langkah cukup

memuaskan Ukuran kurang tepat Memenuhi sebagian permintaan yang

diinginkan.

1Tidak

memuaskan

Menunjukkan sedikit atau tidak ada pemaham-an terhadap konsep segitiga samasisi.

Urutan langkah-langkah tidak tepat Tulisan penjelasan langkah-langkah tidak

memuaskan Ukuran tidak tepat Tidak memenuhi permintaan yang diinginkan.

Untuk menambah wawasan anda, berikut ini diberikan contoh-contoh lain untuk

penilaian unjuk kerja.

Contoh 3:

Tugas Untuk Penilaian Unjuk Kerja

Materi Pokok : Bangun Datar dan segitiga

Kelas : IX

Standar Kompetensi: Memahami kesebangunan bangun datar

17

Page 18: Penilaian berbasis kelas

Kompetensi Dasar : Menggunakan konsep kesebangunan dua

bangun

Tujuan : Siswa dapat memecahkan masalah yang

melibatkan konsep kesebangunan

TUGAS:

Gambarlah segitiga siku-siku dengan ukuran sesukamu pada karton putih dan

segitiga-segitiga yang sebangun dengan perbandingan sisi-sisi yang bersesuai 2:1

pada kertas berwarna. Berapakah banyaknya segitiga berwarna yang diperlukan

untuk menutupi segitiga putih dan gambarkan susunan-susunan yang dapat kamu

temukan.

Untuk menentukan standar unjuk kerja yang akan dinilai, guru dapat

menjabarkan tugas di atas menjadi beberapa standar unjuk kerja seperti berikut.

1. Menggambar segitiga siku-siku

2. Menentukan syarat-syarat dua segitiga yang sebangun

3. Menentukan banyaknya segitiga berwarna yang diperlukan untuk menutupi

segitiga putih

4. Menggambar susunan segitiga berwarna yang ditemukan

5. Menemukan susunan lain.

18

Page 19: Penilaian berbasis kelas

Rubrik

Tingkatan (Level)

Kriteria Khusus Catatan

4Superior

Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap konsep kesebangunan.

Menggunakan strategi-strategi yang sesuai. Tulisan penjelasannya patut dicontoh. Gambar yang dibuat tepat (sesuai dengan

susunan yang diperoleh) Melebihi permintaan yang diinginkan.

3Memuaskan dengan sedikit

kekurangan

Menunjukkan pemahaman terhadap konsep kesebangunan.

Menggunakan strategi-strategi yang sesuai. Tulisan penjelasannya efektif Gambar yang dibuat sebagian besar tepat Memenuhi permintaan yang diinginkan.

2Cukup

memuaskan dengan banyak

kekurangan

Menunjukkan pemahaman terhadap sebagian konsep kesebangunan.

Menggunakan strategi-strategi yang kurang sesuai.

Tulisan penjelasannya cukup Gambar yang dibuat kurang tepat Memenuhi sebagian permintaan yang

diinginkan.

1Tidak

memuaskan

Menunjukkan sedikit atau tidak ada pemahaman terhadap konsep kesebangunan.

Menggunakan strategi-strategi yang tidak sesuai.

Tulisan penjelasannya tidak memuaskan Gambar yang dibuat tidak tepat Tidak memenuhi permintaan yang diinginkan.

19

Page 20: Penilaian berbasis kelas

C. Penilaian Proyek dan Investigasi

Seperti telah dikemukakan di atas, terdapat beberapa penilaian dalam mata

pelajaran matematika yang sesuai dengan PBK, salah satunya adalah penilaian

proyek dan investigasi. Penilaian ini merupakan salah satu cara guru untuk

mendeteksi kemajuan belajar siswa. Dengan terdeteksinya kemajuan belajar siswa,

dapat terdeteksi pula perlu tidaknya bantuan yang diberikan pada siswa

berdasarkan bukti yang cukup akurat. Bukti melalui penilaian proyek dan

investigasi ini dapat dilakukan di luar kelas, misalnya melalui kegiatan survei pada

suatu tempat untuk mengetahui data penduduk di tempat tersebut. Hal ini sesuai

dengan penjelasan bahwa bukti tentang kemajuan belajar siswa tidak hanya

dilakukan di dalam kelas saja, tetapi yang dilakukan di luar kelas pula.

Penilaian proyek dan investigasi sesuai dengan PBK untuk mata pelajaran

matematika, karena dalam kegiatan ini siswa dituntut agar dapat mengeksplorasi

dan memotivasi diri untuk mengarahkan semua potensi dalam menanggapi,

mengatasi masalah yang dihadapi dengan caranya sendiri. Siswa dilatih untuk

mengungkapkan pendapatnya sendiri melalui laporan siswa berdasarkan

kemampuannya mengaplikasikan pengetahuannya ke dalam penyelidikan tertentu.

Dalam KBK yang memuat tujuan proses, proyek mempunyai peran yang

signifikan dan integral bagi setiap siswa. Proyek dirancang untuk kerja investigasi,

sehingga jenis penilaian ini dinamakan proyek dan investigasi. Proyek dan

investigasi dapat dikerjakan oleh siswa secara individual atau kelompok kecil yang

terdiri atas 2 atau 3 siswa yang bekerja bersama-sama.

PBK menekankan bahwa penilaian yang dilakukan oleh guru harus

memperhatikan tiga ranah, yaitu pengatahuan (kognitif), sikap (afektif) dan

ketrampilan (psikomotor). Melalui penilaian proyek dan investigasi, ketiga ranah

tersebut dapat terekam, terutama jika proyek dan investigasi tersebut dilakukan

secara berkelompok.

20

Page 21: Penilaian berbasis kelas

Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus

diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut dapat berupa suatu

investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian,

pengolahan dan penyajian data.

Proyek merupakan cara yang baik untuk melibatkan siswa dalam perluasan

situasi pemecahan masalah. Situasi ini mungkin merupakan matematika murni,

tetapi kebanyakan merupakan materi yang berhubungan dengan dunia nyata dan

disiplin ilmu yang lain. Proyek dapat melibatkan siswa ke dalam situasi “open-

ended” yang mungkin mempunyai beragam hasil yang dapat diterima dengan

nalar. Atau, melibatkan siswa ke dalam masalah situasi yang dapat membimbing

siswa memformulasikan pertanyaan atau membuat dugaan yang memerlukan

investigasi lebih lanjut. Proyek juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk

mengungkap ide-ide matematika dengan menggunakan materi-materi fisik (yang

berupa benda) atau teknologi baru seperti kalkulator grafik atau komputer.

Proyek dan investigasi dapat memberikan pelajaran kepada siswa bahwa

banyak kaitan antara matematika dan dunia nyata. Selanjutnya, proyek dan

investigasi dapat mengaitkan antara matematika dan disiplin ilmu lain seperti

sains, ilmu sosial, musik, ekonomi, geografi dan sebagainya. Semua kegiatan ini

dapat membawa matematika kepada kehidupan siswa dengan cara menunjukkan

kepada mereka manfaat ide-ide matematika dan menggunakannya untuk kegiatan

praktis yang lebih luas.

Proyek dan investigasi dapat dilaksanakan dengan cara guru mendiskusikan

tentang ide suatu proyek dengan siswa. Selanjutnya guru memberitahu siswa

bahwa proyek tersebut akan digunakan dalam pelajaran untuk tujuan pengajaran

dan evaluasi. Diskusikan tujuan-tujuan proses dari pembelajaran pemecahan

masalah, komunikasi, penalaran, dan kaitan-kaitannya dan tunjukkan

kedudukannya dalam pembelajaran matematika. Guru supaya memberitahu siswa

bahwa proyek mereka haruslah berorientasi pada pemecahan masalah.

21

Page 22: Penilaian berbasis kelas

Proyek dan investigasi dapat memberikan pengalaman pada siswa tentang

kaitan antara konsep matematika dengan kehidupan nyata, seperti proyek yang

melibatkan matematika pada bidang-bidang makanan dan kesehatan, olah raga,

pertanian, bisnis, populasi dan sebagainya. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut,

siswa akan terbuka wawasannya tentang manfaat konsep-konsep matematika

dalam kehidupan mereka.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merancang penilaian proyek

dan investigasi adalah:

1. ide proyek, hendaknya berasal dari guru

2. pelaksanaan proyek tidak pada awal pembelajaran

3. proyek pertama yang diberikan pada siswa bersifat sederhana

4. proyek pertama hendaknya membuat siswa tidak bekerja pada masalah rutin.

5. masalah yang diberikan menantang berpikir siswa.

6. proyek diberikan sebagai tugas yang harus diselesaikan secara berkelompok.

Tujuan utama dari tugas penilaian proyek dan investigasi dalam

pembelajaran matematika adalah untuk mengembangkan kemampuan matematika

siswa. Melalui kegiatan proyek dalam mata pelajaran matematika, hasil yang

diinginkan dari siswa adalah:

1. Menyelesaikan dan memformulasikan masalah dalam matematika dan

mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata,

2. Menggunakan bahasa matematika untuk mengkomunikasikan ide-ide,

3. Menggunakan kemampuan mereka untuk mengaplikasikan ketrampilan

penalaran dan ketrampilan analisis mereka,

4. Mendemonstrasikan pengetahuan dari konsep, keterampilan dan algoritma,

5. Membuat kaitan di dalam matematika sendiri maupun dengan disiplin ilmu

lain,

6. Mengembangkan pemahaman tentang hakekat matematika,

7. Mengintegrasikan pengetahuan matematika ke dalam suatu konsep yang lebih

bermakna,

22

Page 23: Penilaian berbasis kelas

8. Menalar untuk membuat kesimpulan dari investigasi.

Selain kemampuan matematika yang diperoleh melalui tugas proyek dan

investigasi yang diberikan pada siswa, terdapat pula hasil non matematika yang

dapat diperoleh siswa, yaitu:

1. Belajar mendefiniskan masalah dan melakukan penelitian,

2. Belajar kerja sama, terutama jika tugas proyek diberikan secara berkelompok,

3. Belajar bahwa masalah dunia nyata tidak sederhana

4. Belajar untuk melihat bahwa matematika dapat diterapkan dalam dunia

empirik.

5. Belajar mengorganisasikan, merancang dan mencapai tujuan

6. Belajar menulis laporan.

Hasil proyek dapat dilaporkan dengan menggunakan format seperti berikut.

Catatan Proyek

Nama Kelompok: …………………………..

Proyek : …………………………………………………………………….

………………………………………………………………….…

Deskripsi : …………………………………………………………………….

……………………………………………………………………

Prosedur : ……………………………………………………………………

kerja ……………………………………………………………………

Ringkasan : …………………………………………………………………...

…………………………………………………………………..

Hasil : …………………………………………………………………..

Dalam penilaian tugas proyek dan investigasi, evaluasi terhadap hasil kerja

proyek dibandingkan dengan kriteria-kriteria hasil pencapaian proyek. Adapun

langkah-langkah kerja proyek yang dapat dievaluasi oleh guru adalah:

1. Menulis deskripsi dari proyek

2. Mengidentifikasi prosedur yang akan dikerjakan

23

Page 24: Penilaian berbasis kelas

3. Membuat catatan kerja yang telah dilakukan siswa

4. Menyatakan hasil yang diperoleh.

Dengan memperhatikan empat langkah kerja proyek, penilaian proyek dan

investigasi dapat dilakukan dengan menggunakan rubrik penskoran dengan

mengembangkan keempat bagian di atas. Rubrik penskoran yang dimaksud disini,

sama dengan rubrik penskoran yang dikembangkan untuk penilaian tugas unjuk

kerja. Jadi rubrik penskoran tugas proyek dan investigasi dikembangkan oleh guru

berdasarkan tugas yang diberikan pada siswa.

Dalam rubrik penskoran menggunakan kriteria-kriteria tertentu untuk

menilai tugas proyek dan investigasi siswa. Dalam rubrik, kriteria tugas proyek

dan investigasi siswa bergerak dari umum ke khusus. Rubrik yang digunakan

memuat 4 skala peringkat dari superior sampai tidak memuaskan. Skala itu dapat

dimodifikasi dengan mudah untuk menambah butir-butir penilaian yang sesuai.

Karena penilaian ini menggunakan rubrik, maka siswa harus tahu apakah arti dari

masing-masing tingkatan yang ada. Jadi kriteria khusus pada proyek dan

investigasi harus berkaitan dengan masing-masing tugas yang diberikan pada

siswa. Komentar-komentar khusus dapat ditambahkan pada kertas pekerjaan

siswa dan dicatat guru pada kolom tersendiri dalam rubrik.

Saat siswa telah menyelesaikan tugas proyek dan investigasi, hasilnya

dibandingkan dengan rubrik khusus dan penskorannya secara holistik berdasarkan

tingkatan terbaik yang dicapai siswa.. Untuk penilaian tugas proyek dan

investigasi digunakan rubrik penskoran seperti pada penilaian unjuk kerja.

24

Page 25: Penilaian berbasis kelas

Kriteria khusus pada rubrik, dikembangkan oleh guru berdasarkan

tahapan yang akan dinilai dalam satu proyek dan investigasi. Laporan proyek

atau hasil investigasi tidak hanya dalam bentuk laporan tertulis, tetapi dapat juga

dilengkapi dan disajikan dalam bentuk poster.

Penskoran proyek difokuskan pada mutu dari keseluruhan proyek dan

memberikan kesempatan kepada guru untuk menilai proses berpikir siswa dan

pemahamannya pada situasi tersebut. Sehingga penskoran yang dilakukan dalam

proyek secara holistik.

Untuk mengevaluasi tugas proyek dan investigasi, selain menggunakan

rubrik dapat pula seorang guru dapat melakukan dengan cara yang lebih

sederhana, yaitu dengan menggunakan bantuan kartu penilaian, seperti pada

penilaian unjuk kerja. Dalam kartu penilaian berisi tahapan proyek dan

investigasi yang akan dinilai. Setiap tahapan dinilai dengan menggunakan skala

penilaian, misal 1: tidak benar, 2: kurang benar, 3: benar tetapi kurang

sempurna, dan 4: sempurna.

Dengan memperhatikan uraian di atas, untuk lebih jelasnya diberikan

beberapa contoh penilaian proyek dan investigasi dalam mata pelajaran

matematika.

25

Page 26: Penilaian berbasis kelas

Contoh 1 :

Tugas Untuk Penilaian Proyek dan investigasi

Materi Pokok : Statistika

Kelas / Program : XI / IPA

Standar Kompetensi : Menggunakan aturan statistika dalam menyaji-

kan dan meringkas data dengan berbagai cara,

memberi tafsiran, menyusun, dan mengguna-

kan kaidah pencacahan dalam menentukan

banyak kemungkinan dan menggunakan aturan

peluang dalam menentukan dan menafsirkan

peluang kejadian majemuk.

Kompetensi Dasar : Membaca, menyajikan serta menafsirkan

kecenderungan data dalam bentuk tabel dan

diagram

Tujuan : Siswa dapat menyajikan data dalam bentuk

diagram dan menentukan ukuran pemusatan

dari data yang diperoleh.

TUGAS: Carilah data tentang sesuatu yang telah disepakati oleh kelompokmu.

Sajikan data yang kamu peroleh dengan cara penyajian data yang

sesuai dengan jenis datamu. Dari data yang kamu peroleh carilah

ukuran pemusatan yang sesuai. Buatlah poster untuk menyajikan

hasil proyek!

26

Page 27: Penilaian berbasis kelas

Rubrik Penskoran Tugas Proyek dan Investigasi

Tingkatan (Level)

Kriteria Khusus Catatan

4

Superior

Menunjukkan pemahaman dari permasalahan penyajian dan ukuran tendensi sentral

Data yang terkumpul sesuai dengan kesepakatan kelompok Cara penyajian data semuanya sesuai dan bervariasi Membuat rangkuman Meyajikan kuartil atas dan bawah serta jangkauan. Ukuran tendensi sentral yang digunakan sesuai Selalu menggunakan tabel untuk memudahkan memperoleh

data Bekerja sistematis dan akurat Selalu bekerjasama Pameran mendukung terhadap pemahaman konsep

matematika Terampil menggunakan alat untuk menyajikan data

3

Memuaskan

dengan

sedikit

kekurangan

Menunjukkan pemahaman dari permasalahan penyajian dan ukuran tendensi sentral

Data yang terkumpul sesuai dengan kesepakatan kelompok Cara penyajian data semuanya sesuai. Ukuran tendensi sentral yang digunakan sesuai Selalu menggunakan tabel untuk memudahkan memperoleh

data Bekerja sistematis dan akurat Dapat bekerjasama Pameran mendukung terhadap pemahaman konsep

matematika Terampil menggunakan alat untuk menyajikan data

2

Cukup

memuaskan

dengan

banyak

kekurangan

Menunjukkan pemahaman dari sebagian besar permasalahan penyajian dan ukuran tendensi sentral

Data yang terkumpul sesuai dengan kesepakatan kelompok Cara penyajian data sebagian sesuai. Ukuran tendensi sentral yang digunakan ada yang sesuai Kadang-kadang menggunakan tabel untuk memudahkan

memperoleh data Bekerja sistematis dan kadang-kadang tak akurat. Tidak dapat bekerjasama Pameran sebagian mendukung terhadap pemahaman konsep

matematika Kurang terampil menggunakan alat untuk menyajikan data

27

Page 28: Penilaian berbasis kelas

1

Tidak

memuaskan

Menunjukkan pemahaman yang rendah atau tidak sama sekali, dari pertanyaan-pertanyaan dan konsep yang dipelajari

Data yang terkumpul tak sesuai dengan kesepakatan kelompok

Cara penyajian data tidak sesuai. Ukuran tendensi sentral yang digunakan tak sesuai Tidak menggunakan tabel untuk memudahkan memperoleh

data Bekerja tidak sistematis Tidak dapat bekerjasama Pameran tidak mendukung terhadap pemahaman konsep

matematika Tidak terampil menggunakan alat untuk menyajikan data

Contoh 2:

Tugas Untuk Penilaian Proyek dan Investigasi

Materi Pokok : Lingkaran

Kelas : VIII

Standar Kompetensi: Mengidentifikasi lingkaran serta menentukan

besaran-besaran yang terkait di dalamnya.

Kompetensi Dasar : Menghitung besaran-besaran pada lingkaran

Tujuan : Siswa dapat mengenal hubungan sudut pusat

dan sudut keliling jika menghadap busur yang

sama

TUGAS:

Gambarlah sudut pusat dan sudut keliling yang menghadap busur yang

sama pada tiga buah lingkaran dengan jari-jari berbeda. Gunting

pasangan-pasangan sudut pusat dan sudut kelilingnya. Hubungan apa

yang dapat kamu peroleh?

28

Page 29: Penilaian berbasis kelas

Jika siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas proyek tersebut,

maka guru dapat memberikan petunjuk pada siswa melalui tahapan-tahapan tugas

dalam menyelesaikan proyek dan investigasinya, yaitu:

1. Gambar tiga buah lingkaran dengan jari-jari berbeda

2. Gambar sudut pusat dan sudut keliling menghadap busur yang sama pada

masing-masing lingkaran

3. Gunting pasangan sudut pusat dan sudut keliling untuk lingkaran 1

4. Lipat sudut pusat menjadi dua bagian yang sama, bandingkan dengan sudut

keliling pasangannya

5. Lakukan seperti langkah 4 untuk lingkaran-lingkaran yang lain

6. Kesimpulan apa yang dapat kamu peroleh?

Rubrik Penskoran Tugas Investigasi

Tingkatan

(Level)

Kriteria Khusus Catatan

4

Superior

Menunjukkan pemahaman yang lebih terhadap konsep-konsep sudut pusat dan sudut keliling serta bagian-bagian dari lingkaran

Gambar yang dibuat benar (menghadap busur yang sama) Menggunakan strategi-strategi yang sesuai. Pengumpulan datanya benar Kesimpulannya benar

3

Memuaskan

dengan

sedikit

kekurangan

Menunjukkan pemahaman terhadap konsep-konsep sudut pusat dan sudut keliling serta bagian-bagian dari lingkaran

Gambar yang dibuat sebagian besar benar (menghadap busur yang sama).

Menggunakan strategi yang sesuai. Pengumpulan datanya benar Kesimpulannya benar

2

Cukup

memuaskan

Menunjukkan pemahaman terhadap sebagian konsep-konsep sudut pusat dan sudut keliling serta bagian-bagian dari lingkaran

Gambar yang dibuat sebagian benar (menghadap busur yang

29

Page 30: Penilaian berbasis kelas

dengan

banyak

kekurangan

sama). Tidak menggunakan strategi yang sesuai. Pengumpulan datanya sebagian benar Kesimpulannya kurang benar

1

Tidak

memuaskan

Menunjukkan sedikit atau tidak ada pemahaman konsep-konsep sudut pusat dan sudut keliling serta bagian-bagian dari lingkaran

Gambar tidak benar atau tidak cocok. Tidak menggunakan strategi yang sesuai. Pengumpulan datanya tidak benar Kesimpulannya tidak benar

D. Penilaian Portofolio (Portfolio

Portofolio merupakan salah satu penilaian yang sesuai dengan PBK untuk

mata pelajaran matematika. Hal ini disebabkan karena salah satu prinsip

pelaksanaan PBK adalah berkesinambungan, artinya penilaian dilakukan secara

berencana, bertahap, terus menerus untuk memperoleh gambaran tentang

perkembangan belajar siswa sebagai hasil kegiatan belajarnya. Selain itu melalui

penilaian portofolio, akan diketahui gambaran tentang apa yang diketahui dan

apa yang dapat dilakukan siswa.

Portofolio (portfolio) adalah kumpulan pekerjaan (tugas-tugas) siswa yang

representatif dalam periode waktu tertentu. Fokus portofolio pada pemecahan

masalah, berpikir dan pemahaman, komunikasi, hubungan matematika, dan

pandangan siswa sendiri terhadap dirinya sebagai pebelajar matematika.

Portofolio tidak hanya sekedar map tempat pekerjaan siswa, tetapi map

tempat kumpulan pekerjaan siswa yang berhubungan dengan perkembangan

kemajuan intelektual siswa dalam belajar matematika. Lembaran-lembaran yang

dikumpulkan dalam map portofolio tersebut merupakan pekerjaan siswa yang

memiliki tingkat kebermaknaan yang tinggi dan menggambarkan pekerjaan

terbaik dalam kurun waktu tertentu. Sebagai contoh, pekerjaan-pekerjaan yang

terdapat dalam portofolio itu menurut siswa: 1) sangat berarti, 2) merupakan

30

Page 31: Penilaian berbasis kelas

karya terbaik, 3) merupakan karya favorit, 4) sangat sulit dikerjakan, tetapi

berhasil, 5) karya yang memiliki kenangan. Jadi portofolio bukan hanya sekedar

kumpulan karya siswa, tetapi merupakan kumpulan karya siswa yang

menggambarkan kompetensi siswa sebagai hasil belajar.

Portofolio dapat digunakan untuk menilai unjuk kerja siswa dalam

menyelesaikan tugas matematika selama satu tahun. Penilaian tersebut dapat

dilakukan jika dalam portofolio menunjukkan rentangan dari tujuan pengajaran

dan tugas-tugas yang berhubungan. Penilaian portofolio dapat dibuat oleh guru

dan siswa bersama-sama. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara, pertama,

siswa mengumpulkan semua pekerjaannya selama 2-3 minggu. Kedua, guru

memeriksa pekerjaan siswa dan menetapkan dasar-dasar untuk menyeleksi

butir-butir yang akan digunakan untuk menilai portofolio. Guru dapat

membantu siswa merevisi hasil pekerjaan, tetapi tidak secara langsung. Siswa

dapat memilih butir-butir yang aktual dan kemudian diusulkan pada guru

bersama hasil pekerjaan yang sesuai. Siswa mungkin berharap untuk

memasukkan hasil pekerjaannya dalam portofolio dan menjelaskan mengapa

butir-butir tersebut terpilih. Butir-butir yang dipilih siswa membantu guru untuk

memahami pandangan siswa sendiri sebagai pebelajar matematika yang sedang

berkembang. Hasil-hasil pekerjaan yang dikumpulkan siswa dalam portofolio

adalah tugas-tugas yang perorangan, misal laporan proyek atau investigasi

sebagai tugas perorangan.

Contoh-contoh topik yang layak untuk dimasukkan dalam portofolio

matematika siswa adalah sebagai berikut.

1. Suatu pemecahan masalah sulit dan tidak rutin yang menunjukkan hasil

pemikiran siswa sendiri.

2. Laporan tertulis dari proyek (penugasan) individu atau investigasi.

3. Respon-respon dari pertanyaan open-ended (terbuka) atau masalah-masalah

pekerjaan rumah yang menantang.

4. Karya seni yang berhubungan dengan matematika.

31

Page 32: Penilaian berbasis kelas

5. Foto atau sketsa model fisik atau manipulasi untuk mengilustrasikan ide-ide

matematika.

6. Autobiografi matematika siswa.

7. Aplikasi penggunaan matematika pada bidang lain.

Pemilihan contoh materi untuk portofolio harus disesuaikan dengan

tujuan yang telah ditetapkan. Jika portofolio yang diharapkan bertumpu pada

tujuan proses, maka contoh yang dipilih harus menunjukkan perkembangan

tujuan proses tersebut. Berarti guru dan siswa harus mencari contoh yang dapat

menggambarkan perkembangan pemahaman mereka tentang ketrampilan

pemecahan masalah, penalaran dan berpikir kritis, komunikasi dan keterkaitan

matematika.

Beberapa keuntungan menggunakan portofolio sebagai alat penilaian

adalah:

1. memberikan gambaran lengkap tentang pencapaian matematika dan

perkembangannya.

2. menekankan pada tugas komplek dan realitis daripada kecepatan dan

ketelitian yang dikerjakan dalam waktu beberapa minggu.

3. melibatkan siswa dalam proses penilaian dan mendorong siswa menilai

dirinya sendiri.

4. melibatkan siswa dalam tugas autentik yang akan dijumpai di luar sekolah.

5. memotivasi pembelajaran matematika.

6. merupakan cara yang efektif bagi guru dan orang tua untuk

mengkomunikasikan hasil pekerjaan siswa.

7. mendorong perkembangan keterampilan menulis.

Portofolio dapat digunakan sepanjang tahun. Jika belum pernah

menggunakan sebelumnya dan berkeinginan untuk memulai maka tidak

terlambat untuk memperkenalkan kepada siswa. Karena merupakan hal baru,

maka guru perlu memahami langkah-langkah penyusunan portofolio agar dapat

32

Page 33: Penilaian berbasis kelas

membantu siswa menyusun portofolionya. Langkah-langkah menyusun

portofolio adalah seperti berikut.

1. Pastikan bahwa setiap siswa memiliki portofolio. Siswa perlu diberi

penjelasan tentang tujuan dan kegunaan portofolio. Portofolio merupakan

kumpulan hasil kerja siswa, yang tidak hanya digunakan guru untuk

penilaian, tetapi digunakan juga oleh siswa untuk mengetahui kemajuan,

keterampilan dan minatnya dalam belajar matematika. Proses ini

memerlukan waktu bagi siswa untuk meyakini hasil penilaian mereka

sendiri.

2. Tanyakan pada siswa, karya apa saja yang menurutnya perlu dimasukkan

dalam portofolio. Kemungkinan karya yang dimasukkan tidak sama antara

siswa yang satu dengan siswa yang lain.

3. Diskusikan format portofolio yang bagus, misal tulisan diketik, daftar isi,

ada penjelasan mengapa setiap lembar pekerjaan dimasukkan dalam map

portofolio.

4. Tentukan kriteria penilaian karya siswa beserta pembobotannya bersama

siswa sehingga tercapai kesepakatan sebelum siswa membuat karyanya.

Dengan demikian siswa mengetahui harapan atau standar guru dan mereka

berusaha untuk mencapainya. Kriteria-kriteria penilaian yang dapat

digunakan dalam portofolio matematika meliputi: pemecahan masalah,

bahasa, penalaran, hubungan matematika dengan dunia nyata, membuat

hubungan dalam matematika, mengembangkan sikap positif, menggunakan

penilaian diri dan koreksi diri terhadap pekerjaannya, bekerja dalam

kelompok, menggunakan model-model atau representasi matematika yang

berbeda-beda, interpretasi ide-ide, dan teknologi.

5. Mintalah siswa menilai karyanya sendiri secara berkesinambungan. Guru

dapat membimbing siswa tentang bagaimana cara menilai dan memberi

keterangan tentang kelebihan dan kekurangan karya tersebut dan bagiamana

33

Page 34: Penilaian berbasis kelas

cara memperbaikinya. Hal ini dapat dilakukan pada saat membahas

portofolio.

6. Setelah karya dinilai dan hasilnya kurang memuaskan, siswa diberi

kesempatan untuk memperbaikinya. Perlu ditentukan waktu yang diperlukan

untuk memperbaiki karya tersebut. Setelah diperbaiki, karya tersebut

dikumpulkan kembali pada guru.

7. Jika diperlukan, jadwalkan untuk membahas portofolio dengan melibatkan

orang tua siswa. Dengan orang tua tahu tujuan dan kegunaan portofolio,

maka mereka akan membantu dan memotivasi siswa.

Penilaian portofolio tidak mudah dilakukan dan memerlukan waktu dan

kesiapan guru dan siswa. Agar portofolio memiliki kualitas yang baik sebagai

alat penilaian, perlu diperhatikan:

1. Direncanakan dengan baik dalam satu tahun atau satu semester atau

kurun waktu tertentu

2. Mengacu pada kompetensi dasar pada kurikulum

3. Menggunakan kriteria penilaian yang jelas

4. Disosialisasikan dengan baik pada siswa dan orang tua

5. Diperiksa secara rutin melalui diskusi dengan siswa.

Dalam evaluasi portofolio, guru harus yakin bahwa tugas yang dipilih

siswa dalam portofolionya merupakan hasil kerja siswa yang paling baik.

Tujuan guru dalam menilai portofolio siswa adalah untuk membantu siswa

mendapatkan tambahan pengetahuan dalam kinerja matematikanya. Pandangan-

pandangan tersebut akan mempengaruhi perkembangan siswa terhadap

pemahaman matematika, meningkatkan penggunaan pendekatan-pendekatan

yang sesuai dan langkah-langkah pemecahan masalah, perkembangan diri

dalam kebiasaan dan sikap kerjanya, dan kemampuan mengkomunikasikannya

melalui portofolio.

34

Page 35: Penilaian berbasis kelas

Kriteria penilaian portofolio yang sudah disepakati antara siswa dan guru,

dapat digunakan guru untuk memberikan tanggapan terhadap hasil kerja siswa

dan dapat digunakan siswa untuk menyelesaikan tugasnya. Implementasi

sejumlah kriteria penilaian yang telah ditetapkan harus lebih bersifat holistik,

maksudnya adalah mengevaluasi hasil kerja siswa dengan melihat kualitasnya

secara menyeluruh.

Berikut ini diberikan contoh format penilaian portofolio

PENILAIAN PORTOFOLIO

Nama Siswa: ..........................................................................................

Nama Guru: ...........................................................................................

Hari/tanggal: .........................................................................................

1.Konsep, prosedur, hubungan yang

digali: ..............................................................................................................

....

2.Lingkup perkembangan

pemahaman ....................................................................................................

.....................

3. Lingkup kebutuhan terbesar yang dibutuhkan untuk perkembangannya

………………………………………………………………………………

4. Pekerjaan belum selesai atau membutuhkan revisi

.........….........................................................................................................

5. Penilaian untuk masing-masing lingkup:

a. Pekerjaan pemecahan masalah : .........................................................

b. Penalaran dan berpikir kritis : ........................……….........................

c. Penggunaan bahasa : .........................................………….................

d. Pengorganisasian: ....................................…………………………...

35

Page 36: Penilaian berbasis kelas

Rubrik Penskoran Portofolio

Tingkatan (Level)

Deskripsi

4Super

Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang menonjol. Menunjukkan keterampilan berbahasa yang menonjol. Menunjukkan kemampuan berargumentasi yang menonjol. Menunjukkan kemampuan membuat hubungan yang menonjol. Pengorganisasian yang sangat baik dan bersih. Melebihi permintaan.

3Memuaskan

Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang baik Menunjukkan keterampilan berbahasa yang baik. Menunjukkan kemampuan berargumentasi yang baik. Menunjukkan kemampuan membuat hubungan yang baik. Pengorganisasian yang baik dan bersih. Memenuhi semua permintaan.

2Agak

memuaskan

Kadang-kadang menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang baik.

Kadang-kadang Menunjukkan keterampilan berbahasa yang baik. Kadang-kadang berargumentasi dengan baik. Pengorganisasian dapat diterima dan bersih. Memenuhi sebagian besar permintaan.

1Tidak

memuaskan

Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah yang sangat rendah.

Menunjukkan keterampilan berbahasa yang sangat rendah. Menunjukkan kemampuan berargumentasi yang sangat rendah. Pengorganisasian dan kebersihan kurang. Tidak memenuhi permintaan.

GLOSARIUM

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) adalah kurikulum sekolah yang

dilaksanakan mulai tahun 2004, disebut juga dengan kurikulum 2004.

Penilaian Berbasis Kelas (PBK) merupakan salah satu komponen KBK yang

menitik beratkan pada pengumpulan informasi dengan berbagai cara

sehingga kemajuan belajar siswa dapat terdeteksi secara lengkap.

Penilaian Unjuk Kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati

siswa dalam melakukan sesuatu, baik memalui pengamatan langsung

maupun pengamatan tak langsung.

36

Page 37: Penilaian berbasis kelas

Penilaian Proyek dan Investigasi merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas

yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut

dapat berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data,

pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data.

Portofolio adalah kumpulan pekerjaan (tugas-tugas) siswa yang representatif

dalam periode waktu tertentu.

Soal Open Ended adalah soal terbuka yang mempunyai jawaban tidak tunggal.

Rubrik Penskoran adalah seperangkat standar penilaian yang digunakan untuk

mengevaluasikerja siswa dan mengakses kinerja siswa.

Kartu penilaian adalah kartu yang digunakan guru untuk menilai kegiatan siswa,

yang di dalamnya memuat kriteria-kriteria penilaian atau tahapan proyek

yang akan dinilai.

Penilaian bersifat holistik adalah mengevaluasi hasil kerja siswa dengan melihat

kualitas kerja secara menyeluruh.

DAFTAR PUSTAKA

Budi Rahaju, Endah. 2004. Pengembangan model-model Penilaian Berbasis Kelas pada Materi Kesebangunan. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional di UNY Jogjakarta.

Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004-Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah. Jakarta.

Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004-Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah. Jakarta.

Depdiknas. 2004. Kurikulum 2004- Pedoman Penilaian Kelas. Jakarta.

Depdiknas. 2004. Pedoman Penilaian Dengan Portofolio. Dirjen Dikdasmen Direktorat PLP.Jakarta.

Gofur, Abdul dkk. 2003. Kurikulum 2004-Pola Induk Pengembangan Sistem Penilaian. Jakarta. Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.

37

Page 38: Penilaian berbasis kelas

Maesuri, Siti. 2002. Penilaian Performens Dalam Pembelajaran Matematika dan Contoh Penerapannya. Makalah disampaikan pada Overseas Fellowship Program Contextual Learning Materials Development. PSMS-Unesa Surabaya.

National Council of Teachers of Mathematics. 1995. Assessment Standards For School Mathematics. Virginia: NCTM, Inc.

Ott, Jack. 1994. Alternative Assessment In Mathematics Classroom. New York: Glencoe/Mc Graw-Hill.

Ott, Jack. 1994. Performance Assessment In The Mathematics Classroom. New York: Glencoe/Mc Graw-Hill.

-----------. 2004. Penilaian Alternatif (Bahan Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Guru SMP). Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikdasmen Dir. PLP.

38