pengunaan bahasa persuasif pada iklan sabun cuci …
TRANSCRIPT
PENGUNAAN BAHASA PERSUASIF
PADA IKLAN SABUN CUCI DI TELEVISI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
OLEH
PIANG
10533748113
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
2017
MOTTO & PERSEMBAHAN
Siapa yang bersungguh-sungguh, maka ia akan berhasil
Siapa yang bersabar, maka ia akan beruntung
Mereka yang berjalan pada jalannya, akan sampai pada tujuan
Tiada kesuksesan yang diraih dengan mudah
tanpa usaha dan do’a
Kupersembahkan karya ini untuk
Ayahanda dan Ibundaku tercinta saudara-sadaraku, dansahabatku
Dengan segenap ketulusan dan keikhlasan hati
Terucap terima kasih atas segala kasih sayang dan iringandoa
Hingga sukses kuraih kelak
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Swt atas berkat rahmat dan kasih sayang-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan mengambil judul
“Penggunaan Bahasa Persuasif pada Iklan Sabun Cuci di Televisi”.
Tujuan penulisan skripsi ini untuk memenuhi sebagian syarat
memperoleh gelar sarjana pendidikan (S.Pd.) bagi Mahasiswa program strata satu
(S-1) di studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas
Muhammadiyah Makassar. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.
Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan semua pihak,
sehingga pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa
hormat penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya bagi semua
pihak yang telah memberikan bantuan moril maupun materil baik langsung
maupun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai, terutam
kepada yang saya hormati.
1. Teristimewa kepada orang tua penulis yaitu Yuddin dan Noro serta
saudara Fiana Asila.
2. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, S.E., M.M. Selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
xi
3. Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Dr. Munirah, M.Pd. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia.
5. Dr. Salam, M.Pd., dan Andi Adam, S.Pd., M.Pd., Selaku Dosen
Pembimbing yang telah memberikan arahan serta saran yang sangat
berguna dalam penyusunan skripsi ini.
6. Teman-teman seperjuangan, Kelas G Jurusan Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita
semua dan menjadi bahan masukan dalam dunia pendidikan.
Makassar, Juni2017
Penulis,
PIANG
NIM 10533748113
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................ iii
SURAT PERNYATAAN ....................................................................................... iv
SURAT PERJANJIAN ...........................................................................................v
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................. vi
LEMBAR KARTU KONTROL .......................................................................... vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................................................viii
ABSTRAK .............................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR.............................................................................................x
DAFTAR ISI.......................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah .........................................................................................5
C. Tujuan Kajian................................................................................................5
D. Manfaat Kajian..............................................................................................5
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. TINJAUAN PUSTAKA ...............................................................................7
1. Penelitian Relevan ....................................................................................8
2. Bahasa.......................................................................................................8
3. Bahasa Persuasif ......................................................................................13
4. Kalimat ....................................................................................................18
xiii
5. Sabun Cuci...............................................................................................27
B. Kerangka Pikir .............................................................................................29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian.........................................................................................31
B. Sumber dan Data ..........................................................................................32
C. Teknik Pengumpulan Data...........................................................................32
D. Teknik Analisis Data....................................................................................35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ............................................................................................36
B. Pembahasan..................................................................................................42
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ......................................................................................................46
B. Saran ............................................................................................................47
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................48
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan bermasyarakat, komunikasi merupakan suatu kebutuhan
pokok bagi tiap-tiap individu. Masyarakat berhubungan antara satu dan lainnya
menggunakan komunikasi baik verbal maupun nonverbal. Hampir setiap orang
membutuhkan kontak sosial dengan orang lain. Kebutuhan ini dipenuhi melalui
saling pertukaran pesan yang dapat menjembatani individu-individu agar tidak
terisolir (Andriani: 2002). Secara sederhana ada lima unsur dalam peristiwa
komunkasi yaitu: (1) pengirim pesan/sender, (2) pesan/message, (3)
saluran/channel, (4) gangguan/noise, dan (5) penerima pesan/receiver.
Televisi sebagai salah satu media komunikasi massa memiliki peran yang
besar dalam menyebarkan informasi dan memberikan hiburan ke semua lapisan
masyarakat. Televisi merupakan media massa audiovisual yang sifatnya berbeda
dengan media lain. Media cetak mempunyai kekuatan pada sisi visualnya, media
audio (radio) mempunyai kekuatan pada sisi suara, dan media audiovisual
memiliki kekuatan keduanya. Hampir setiap rumah di wilayah Indonesia terdapat
2
televisi yang hampir selama 24 jam dinyalakan untuk menerima siaran dari
berbagai stasiun televisi. Dengan demikian, media televisi memiliki kekuatan
informatif persuasif yang lebih tinggi dibandingkan dengan media lainnya
sehingga media ini dapat dikatakan lebih sempurna dan efek yang ditimbulkannya
pun lebih dasyat baik yang positif maupun yang negatif bila dibandingkan dengan
kedua media tersebut.
Oleh karenanya, media komunikasi ini oleh para pengusaha dimanfaatkan
sebagai sarana promosi yang dikemas dalam bentuk iklan televisi.Agar menarik
perhatian, iklan televisi diusahakan untuk dibuat semirip mungkin dengan
kejadian-kejadian kehidupan nyata masyarakat yang menjadi sasarannya.Sebuah
paket iklan televisi sering mengadirkan fenomena kemasyarakatan yang tengah
berlangsung dan menjadi tren di kalangan masyarakat.Untuk memberikan
pengaruh yang kuat, dimunculkan beberapa peristiwa tutur yang dilakukan oleh
para bintang iklan untuk menghadirkan gambaran kehidupan nyata yang ada di
masyarakat, sehingga dapat mempengaruhi atau mempropaganda minat
masyarakat untuk menjadi konsumen produk yang ditawarkan.Iklan televisi
semestinya dapat dikaji dari sudut pandang studi bahasa karena pada dasarnya,
3
iklan televisi menggunakan bahasa sebagai sarana penyampai pesan kepada
konsumen. Dengan kata lain terdapat penggunaan bahasa dalam sebuah paket
iklan televisi.
Salah satu peran komunikasi adalah mempengaruhi dan mengubah sifat
penerima pesan (Jallaludin, 1978:177). Penutur menuangkan idenya kepada
penerima pesan dengan harapan idenya bisa diterima. Hal ini dapat kita lihat jelas
pada komunikasi iklan di media massa.Media yang dipergunakan untuk
menyampaikan pesan kepada masyarakat semakin kompleks. Bila dahulu hanya
melalui mulut ke mulut atau hanya memakai alat tradisional, di era sekarang sudah
mengenal peralatan elektronik serta media massa sebagai saluran komunikasi.
Penulis mengambil salah satu media massa (televisi) sebagai saluran komunikasi
sebagai penyalur pesan kepada masyarakat disebabkan dari sekian banyak media
yang ada televisilah yang dirasa paling merakyat dan efektif. Atas dasar tersebut,
para pengusaha cenderung memilih televisi sebagai alat penyampai produknya ke
masyarakat.
Menurut Rachmadiiklan sebagai penawaran suatu produk atau jasa yang
ditujukan kepada masyarakat melalui media massa (1993: 36). Dengan
4
penggunaan iklan diharapkan mampu meningkatkan jumlah pengonsumsi barang
yang diiklankan.Hal ini berarti peningkatan oplah penjualan bagi produsen.Bahasa
yang dipergunakan dalam iklan tidak sama dengan bahasa yang digunakan dalam
komunikasi verbal dan non verbal sehari-hari. Arifin menjelaskan, bahasa iklan
dicirikan oleh (1) bahasa yang singkat, padat dan menarik, (2) bersifat persuasif
dan (3) bersifat komersil (1983: 1).Dengan demikian diharapkan selain menekan
jumlah biaya pemasangan iklan juga mampu merasuk dan memberikan kesan
khusus bagi konsumen (penikmat iklan).
Bahasa dalam iklan haruslah efektif, terutama berekenaan dengan pilihan
kata yang digunakan (1993: 45).Keefektifan bahasa iklan dapat diukur melalui
sejauh mana pengaruh iklan kepada masyarakat.Idealnya bahasa iklan berbahasa
lugas, ekonomis, sopan, denotatif, orisinil, menyenangkan, dan
proporsional.Tetapi sering juga kita menemukan iklan yang berbahasa hiperbola
(melebih-lebihkan) secara tidak proporsional. Hal ini malah akan menimbulkan
kesan tidak percaya masyarakat terhadap produk yang diiklankan.
Salah satu ruh dari pertelevisian adalah iklan.Iklan di televisi beraneka
ragam jenisnya, dan hampir setiap barang atau jasa yang dibutuhkan masyarakat
5
dimuat.Salah satu yang menjadi sorotan penulis adalah iklan sabun cuci.Dari
penjelasan di atas, maka peneliti tertarik menelit “Penggunaan Bahasa Persuasif
pada Iklan Sabun Cuci di Televisi”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka rumusan masalah pada penelitian
ini adalah:
Bagaimana penggunaan bahasa persuasif pada iklan sabun cuci ditelevisi?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
Mengetahui bagaimana penggunaan bahasa persuasif pada iklan sabun cuci di
televisi.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
a. Sebagai data dasar bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian lanjutan
dalam lingkup masalah yang sejenis.
b. Hasil penelitian ini berguna untuk menambah ilmu pengetahuan tentang teori
penggunaan bahasa persuasif pada iklan di televisi.
6
c. Hasil penelitian ini diharapakan dapat menjadi bahan kajian bagi peneliti
lain yang ingin mengkaji mengenai penggunaan bahasa persuasif pada iklan
di televisi.
2. Manfaat Praktis
a. Menjadi sumber bagi pembaca, khususnya bagi jurusan pendidikan bahasa
dan sastra Indonesia tentang bagaimana penggunaan bahasa persuasif pada
iklan sabun cuci di televisi.
b. Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat positif bagi masyarakat.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KARANGKA PIKIR
A. Tinjauan Pustaka
1. Penelitian Relevan
Penelitian ini berhasil apabila terkait dengan teori yang digunakan, teori
sesunggunhnya merupakan landasan suatu penelitian. Teori yang digunakan
dalam penelitian ini tersebar di berbagai pustaka yang erat kaitannya dengan
masalah yang dibahas.Di dalam usaha menunjang pelaksanaan dan
penggarapan proposal ini, perlu mempelajari pustaka yang ada kaitannya
dengan penelitian ini.
Sehubungan dengan uraian di atas, aspek teoritis yang akan dibicarakan
pada tinjauan pustaka ini yaitupenggunaan bahasa persuasif pada iklan sabun
cuci ditelevisi .Penelitian ini relevan dengan penelitian yang pernah dilakukan
oleh Nirwana (2010) dengan judul “Analisis Gaya Bahasa Iklan di dalam Media
Eletronik”.
Adapun perbedaan dan persamaan dengan peneliti sebelumnya, pada
peneliti sebelumnya terletak pada penggunaan gaya bahasa pada media
8
eletronik, sedangkan perbedaannya pada objekpenggunaan bahasa persuasif
pada iklan sabun cuci ditelevisi.
2. Bahasa
a. Pengertian Bahasa
Bahasa menurut Chaer (2002 : 30) adalah suatu sistem lambang
bunyi, bersifat arbitrer, di gunakan oleh suatu masyarakat untuk bekerjasama
berkomunikasi dan mengidentifikasi diri. Melalui bahasa, manusia dapat
memperoleh ilmu dari sesamanya secara sempurna.Tanpa bahasa,
komunikasi tidak dapat berjalan dengan sempurna.
Bagian pertama defenisi diatas menyatakan bahwa bahasa itu adalah
satu sistem, sama dengan sistem-sistem lain, yang sekaligus bersifat
sistematis dan bersifat sistemis. Jadi, bahasa itu bukan merupakan satu
sistem tunggal malainkan di bagung oleh sejumlah sub sistem (subsistem
fonologi, sintaksis, dan leksikon). Sistem bahasa ini merupakan sistem
lambang, sama dengan sistem lambang lalu lintas, atau sistem lambang
lainnya. Hanya, sistem lambang bahasa ini berupa bunyi, bukan gambar atau
tanda lain; dan bunyi itu adalah bunyi bahasa yang di lahirkan oleh alat ucap
9
manusia. Sama dengan sistem lambang lain, sistem lambang bahasa ini juga
bersifat arbitrer. Artinya, antara lambang yang berupa bunyi itu tidak
memiliki hubungan wajib dengan konsep yang di lambangkannya maka,
pertanyaa, misalnya ”mengapa binatang berkaki empat yang biasa di
kendarai di sebut (kuda)” tidaklah bisa di jelaskan. Pada suatu saat nanti bisa
saja atau mungkin saja, tidak lagi di sebut (kuda), melaingkan di sebut
dengan lambang bunyi lain, sebab bahasa itu bersifat dinamis.
Bagian pertama dari defenisi di atas juga menyiratkan bahwa setiap
lambang bahasa, baik kata, frase, klausa, kalimat, walaupun wacana
memiliki makna tertentu, yang bisa saja berubah pada satu waktu tertentu.
Atau, mungkin juga tidak berubah sama sekali.
Bahasa juga merupakan ungkapan batin seseorang yang berfungsi
menyampaikan ide yang ada pada pikiran manusia.Oleh karena itu, bahasa
dalam iklan dituntut mampu menggugah, menarik, mengidentifikasi dan
mengkombinsikan pesan dengan komperatif kepada khalayak. Dengan
demikian, struktur kata dalam iklan:
10
1) Menggugah: mencermati kebutuhan konsumen, memberikan solusi, dan
memberikan perhatian.
2) Informatif: kta-katanya harus jelas, bershabat, komonikatif. Tidak bertele-
tele apalagi sampai mengabaikan durasi penayangan.
3) Persuasif:rangkaian kalimatnya membuat konsumen nyaman, senang,
tentram, dan menghibur.
4) Bertenaga gerak: komposisi kata-katanya menghargai waktu selama mas
penawaran/ masa promosi berlangsung.
Untuk menyampaikan gagasan pikiran dalam suatu bahasa seseorang
penulis iklan harus mengetahui aturan-aturan bahasa tersebut, seperti tata
bahasa, kaidah-kaidahnya , idiom-idiomnya, nuansa atau konotasi sebuah
kata, dan sebagainya.
Bahasa dalam iklan selain memperhatikan masalah ide yang di
wujudkan dalam bentuk kata-kata. Penggunaan bahasa iklan terkadang di
pandang menarik, jika bersifat main-main atau menurut Hakim (2006)
bersifat “lanturan” menurutnya lanturan berbeda dengan kata meluncur yang
artinya ngawur, tidak nyambung dengan topik yang sedang dibahas.
11
Sementara lanturan adalah sengaja melantur atau melantur dengan
tujuan.Namun, lanturan yang di buat tersebut harus selalu dijaga
relevannya.Hal yang paling dekat dengan lanturan adalah plesetan. Orang
muda saat ini tidak terasa gaul jika banyak berplesetan dalam bercanda.
Orang tertawa ketika mendengarkan plesean karea relevansinya.Relevansi
dalam konteks ini adalah kata asli asli yang di plesetinya.Jika tidak tertawa
berarti tidak relevan.Tidak ada korelasi kata asli dengan plesetannya.
b. Fungsi bahasa
Menurut Chaer (2002:33) fungsi bahasa, adalah bahwa bahasa itu
adalah alatinteraksi sosial, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran,
gagasan, konsep, atau juga perasaan.seorang pakar sosiolinguistik juga
mengatakan bahwa fungsi bahasa adalah alat komunikasi manusia, baik lisan
maupu tulisan. Namu, fungsi ini sudah mencakup lima fungsi dasar yakni
fungsi ekspresi, fungsi informasi, fungsi eksplorasi, fungsi persuasi dan
fungsi entertaimen.Kelima fungsi dasar ini mewadahi konsep bahwa bahasa
alat
12
Untuk melahirkan ungkapan-ungkapan batin yang ingin di
sampaikan seorang penutur kepada orang lain. Pernyataan senang, benci,
kagum, marah, jengkel, sedih dan kecewa dapat di ungkapkan dengan
bahasa, meskipun tingkah laku, gerak gerik, dan mimik juga berperang
dalam mengungkapkan ekspresi batin itu. Fungsi informasi adalah fungsi
untuk menyampaikan pesan atau amanat kepada orang lain. Fungsi
eksplorasi adalah penggunaan bahasa untuk menjelaskan suatu hal, perkara,
dan keadaan, fungsi persuasif adalah penggunaan bahasa yang bersifat
mempengaruhi atau mengajak orang lain untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu secara baik-baik. Yang terakhir fungsi entertaimen
adalah penggunaan bahasa dengan maksud menghibur, menyenangkan, atau
memuaskan perasaan batin.
Karena bahasa ini di gunakan manusia dalam segala tindak
kehidupan, sedangkan perilaku dalam kehidupan itu sangat luas dan
beragam, maka menurut Chaer (2002: 33) fungsi-fungsi bahasa itu biasa
menjadi sangat banyak sesuai dengan banyaknya tindak dan perilaku serta
keperluan mausia dalam kehidupan. Oleh karena itu, dalam berbagai
13
kepustakaan kita mungkin akan menemukan rincian fungsi-fungsi bahasa
yang berbeda yang beragam.
3. BahasaPersuasif
a. Pengertian bahasa persuasif
Munirah (2015 : 183) bahasa persuasif adalah paragraf yang
mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca atau pendengar (jika di
bacakan) agar melakukan sesuatu lebih tetapatnya lagi paragraf persuasif
adalah paragraf yang dibuat oleh penulis untuk membuat si penerima
informasi menjadi tertarik dengan isi dan idea tau gagasan dalam informasi
tersebut lalu mau mengikuti atau dipengaruhi oleh informasi tersebut.
Bahasa persuasif adalah bahasa yang isinya berusaha untuk
merebut perhatian pembaca. Paragraf ini disajikan secara menarik,
meyakinkan mereka bahwa pengalaman yang disiratkan itu merupakan
sesuatu hal yang penting karena itu, terkadang paragraf persuasif sering
digunakan sebagai paragraf propaganda oleh lembaga kesehatan, pemerintah
dan lain-lain.
14
b. Ciri-ciri bahasa persuasif
Secarasederhana, kita dapat memahami, paragraf persuasif dari ciri
utamannya sebagai sebuah paragraf yang berusaha menarik, meyakinkan,
dan merebut perhtian pembaca lebih jelasnya, cermati ciri-ciri paragraf
persuasif berikut:
1) Penulis memahami bahwa pendirian dan pemahaman pembaca pendapat
diubah.
2) Berusaha menjelaskan dan menarik kepercayaan pembaca.
3) Berusaha menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui
kepercayaan antara penulis dengan pembaca.
4) Berusaha menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya
kesepakatan pendapatnya tercapai.
5) Menunjukkan fakta-fakta data untuk menguatkan argumentasi.
6) Harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya.
7) Kepercayaan antara penulis dengan pembaca.
8) Persuasif sedapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidak
hilang dan supaya kesepakatan pendapatnya tercapai.
15
9) Memerlukan fakta dan persuasif.
c. Bentuk bahasa Persuasif
1) Bentuk pidato, misalnya propaganda, kampanye lisan, dan penjual yang
terbuka.
2) Bentuk tulisan berupa iklan.
3) Bentuk elektronik, misalnya iklan, di televi, bioskop, dan internet.
d. Jenis bahasa Persuasif
sebagaimana bentuk persuasif tersebut, paragraf persuasif dapat
digolongkan dalam beberapa jenis, di antaranya adalah;
1) Persuasif politik
Sesuai dengan namanya, persuasif politik dipakai dalam bidang
politik oleh orang-orang berkecimpung dalam bidang politik dan
kenegaraan sering menggunakan persuasif jenis ini untuk keperluan
politik dan negaranya. Kita akan bias memahami persuasif politik lebih
baik lagi, bila kutipan berikut ini kita kaji dengan teliti. Naskah persusasif
politik berikut ini berkombinasi eksposisi.
16
2) PersuasifPendidikan
Persuasif pendidikan dipakai oleh orang-orang yang
berkecimpungdalam bidang pendidikan dan digunakan untuk mencapai
tujuan pendidikan seorang guru,misalnya, biasa menggunakan persuasi
ini untuk mempengaruhi anak supaya mereka giat belajar, senang
membaca dan lain-lain. Seorang motivator atau inovator pendidikan bisa
memanfaatkan persuasif pendidikan dengan keterampilan konsep-konsep
baru pendidikan untuk bisa dilaksanakan oleh pelaksana pendidikan,
kutipan.artikel berita ini dapat dijadikan bahan menelaah karangan
persusasif pendidikan.
3) PersuasifAdvertensi /Iklan
Persuasif iklan dimanfaatkan terutama dalam dunia usaha untuk
meperkenalkan suatu barang atau bentuk jasa tertentu. Lewat persuasi
iklan ini diharapkan pembaca atau pendengar menjadi kenal, senang,
ingin memiliki, berusaha untuk memiliki barang atau memakai jasa yang
di tawarkan.Oleh karena itu, advertensi diberi predikat jalur komunikasi
antara pabrik dan penyelur, pemilik barang dan publik sebagai
17
konsumen.Iklan itu beraneka ragam, ada yang sangat pendek, ada pula
yang panjang.
Persuasif iklan yang baik adalah persuasif yang mampu dan
berhasil merangsang konsumen membeli barang yang
ditawarkan.Sebaliknya, persuasif iklan itu tergolong sebagai persuasif
yang kurang baik apalagi tidak berhasil merangsang konsumen untuk
membeli barang yang di iklankan.
4) Persuasif propaganda
Objek yang disampaikan dalam persuasif propaganda adalah
informasi.Tetunya tujuan persuasif tidak hanya berhenti pada penyebaran
informasi saja.lebih dari itu dengan informasi diharapkan pembaca atau
pendengar mau dan sadar untuk membuat sesuatu.
Persuasif propaganda sering di pakai dalam kegiatan kampaye
biasanya berupa informasi dan ajakan.Tujuan akhir dari kampanye adalah
agar pembaca atau pendengar menuruti isi ajakan kampanye tersebut.
Pembuatan informasi tentang seseorang yang mengidap penyakit jantung
yang disertai dengan ajakan mengumpul dana untuk pengobatannya, atau
18
selembaran yang berisi informasi tentang situasi tentang yang di sertai
ajakan berbuat sesuatu adalah contoh persuasif propaganda.
4. Kalimat
Kalimat adalah satuan terkecil, dalam wujud lisan, atau tulisan, yang
mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan, kalimat diungkapkan
dengan suara naik turun dank eras lembut, disela jeda, dan diakhir dengan
intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencengah terdinya
perpaduan ataupun asimilasi bunyi ataupun proses fonologis lainnya.
Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf
capital dan di akhiri dengan tanda (.), tanda Tanya (?), atau tanda seru (!).
sementara itu di dalamnya disertakan pula berbagai tanda baca seperti koma (,)
titik (:) tandah (-) dan spasi.
Menurut Siti suwadah rimang (2013:64) kalimat merupakan sebuah
dasar wacana, artinya wacana hanya akan terbentuk jika ada dua kalimat, atau
lebih letaknya berurutan dan berdasarkan kaidah kewacanaan. Dengan
demikian setiap tuturan, berupa kata atau untaian kata, yang memiliki ciri-ciri
yang disebutkan di atas pada suatu wacana yang terdiri atas tiga paragraf.
19
5. Iklan
a. Pengertian Iklan
Iklan berasal dari bahasa Arab yaitu iklan yang artinya
pemberitahuan atau kabar yang di siarkan. Iklan tidak lain adalah kabar
kepada umum dengan pujian tentang barang dagang pujian tentang barang
dagang dangangan agar laku.
Kridalaksana (2014:30) mengemukakan bahwa iklan adalah suatu
bentuk pemberitahuan dalam hal perdagangan, yang mengarah pada bentuk
reklame.Pemberitahuan bersifat promosi terhadap suatu produk untuk
dipasarkan pada masyarakat konsumen secara umum.Subakty (2013:12)
mengatakan bahwa iklan merupakan pengumuman melalui radio, televisi
untuk memperkenalkan atau memberitahukan sesuatu barang atau jasa.
Berdasarkan pengertian iklan yang telah dikemukakan oleh beberapa
pakar diatas, maka iklan dapat diartikan sebagai bentuk pesan, untuk
mendorong, dan membujuk masyarakat konsumen secara umum tentang
barang atau jasa yang ditawarkan.
20
Berdasarkan berbagai macam iklan yang kita nonton dan kita dengar,
pada dasarnya merupakan proses dari penyampaian kesan-kesan terutama di
bidang komersial, atau merupakan bidang sosial lainnya. Salah satu hal yang
menarik dalam iklan adalah kesan yang disampaikan dan dapat merangsang
perhatian, terutama diri segi pemakaian bahasa.Pada prinsipnya iklan
merupakan aktivitas yang dilakuakan oleh manusia yang memberikan
informasi atau berita tentang barang atau produk dan jasa kepada masyarakat
konsumen secara luas.
b. Tujuan Iklan
penyampaian iklan hampir tidak dapat dipisahkan dengan dunia
usaha, media cetak atau media elekronik. Iklan menyampaikan beberapa
pesan baik tentang produk, peristiwa jasa maupun fasilitas.Ia dilemparkan
dengan asumsi, khalayak sebagai sasarannya. Salah satu fungsi iklan adalah
membujuk pembaca, pendengar, dan pemirsa untuk membeli produk tertentu
atau menyetujui sesuatu yang di komunikasikan melalui media kata, gambar,
dan artikel yang disampaikan.
21
c. Jenis-Jenis Iklan
Jenisiklan berdasarkan tujuannya, iklan diklasifikasikan menjadi tiga
yakni:
1). Iklan informatif
Iklan informasif ini memiliki ciri-ciri khusus yang tidak sama dengan
iklan yang lainnya:
a) Bertujuan untuk membentuk atau menciptakan
kesdaran/pengalamandan pengetahuan tentang produk atau fitur-fitur
dari produk yang sudah ada.
b) Menginformasiakan berubahan harga dan kemasan produk.
c) Menjelaskan cara kerja produk.
d) Mengurangi ketakutan konsumen.
e) Mengoreksi produk.
22
2). Iklan Persuasif
Iklan ini memiliki ciri-ciri yang berbeda denga iklan yang lainnya,
sebagai berikut:
a) Bertujuan untuk menciptakan kesukaan, preferensi dan keyakinan
sehingga konsumen mau membeli dan menggunakan barang dan jasa.
b) Mempersuasifkan khalayak untuk memilih merek tertentu.
c) Menganjurkan untuk membeli.
d) Mengubah persepsi konsumen.
e) Membujuk untuk membeli barang.
3). Iklan Reminder
Iklanreminder ini mempunyai ciri-ciri yang berbeda dengan iklan
yang lainnya, sebagai berikut:
a) Bertujuan untuk mendorong pembelian ulang barang dan jasa.
b) Mengingatkan bahwa suatu produk memiliki kemungkinan akan
sangat dibutuhkan dalam waktu dekat.
c) Mengingatkan pembeli dimana membeli produk tersebut.
d) Mengajak kesadaran akan produk
23
e) Menjalin hubungan baik dengan konsumen.
Secara garis besar, Jefknis (2000:39) menggolongkan iklan dalam
tujuh kategori, sebagai berikut;
1. Iklan konsumen pada dasarnya ada dua macam barang yang umum
dibeli oleh masyarakat. Yaitu, barang konsumen, seperti bahan
makanan, shampo, sabun cuci, sabun mandi, dan lain sebagainya.
Keseluruhan macam barang tersebut diiklankan melalui media koran,
televisi, radio.
2. Iklan antara bisnis, kegunaanya mempromosikan barang-baranag dan
jasa konsumen. Artinya baik memasang maupun sasaran iklan
semuannya dari suatu perusahaan.
3. Iklan perdagangan, iklan ini secara khusus ditunjukkan kepada kalangan
distributor, pedagang-pedagang, para agen, eksportir, importer, para
pedagang besar kecil. Barang-barang yang diiklankan itu adalah jual
beli.
4. Iklan eceran, keunikan iklan eceran karena karakteristiknya berada
diantara iklan barang dagangan dan iklan barang konsumen.
24
5. Iklan keuangan, secara umum iklan keuangan meliputi iklan-iklan untuk
bank, jasa, tabungan, asuransi dan infestasi
6. Iklan lowongan kerja, secara garis besar terdiri dua jenis yakni, diisi
oleh pencari kerja dan iklan yang berasal dari lembaga perusahaan atau
biro-biro rekruitmen yang diberi wewenang untuk mencari dan memilih
calon pencari kerja.
7. Iklan gagasan ‘sosial politik” iklan jenis ini tergolong baru misalnya
iklan layanan sosial.
d. Fungsi Iklan
berdasarkan tujuan iklan yaitu memperkenalkan produk, memelihara
nama baik perusahaan, membujuk komunikasi untuk membeli, agar pembeli
atau pemakai dapat mengetahuinya, karena itu fungsi iklan dapat ditinjau
dari dua segi yaitu;
1. Dari segi komunikator
a) Menambah penggunaan dari suatu barang atau jasa yang dianjurkan.
b) Menambah kualitas pemakai.
c) Memberi suatu kesempatan luar biasa.
25
d) Memungkinkan barang atau jasa yang dikeluarkan langsung dikenal
sumber pembuatnya.
e) Memberi suatu pelayanan.
f) Meniadakan kesan-kesan yang buruk tentang barang atau jasa yang
diberikan.
g) Mencapai orang yang dapat mempengaruhi calon pembeli.
h) Memperoleh pengertian dari masyarakat terhadap barang yang
mungkin bukan peminatnya.
i) Memperkuat situasi dalam pemasaran.
2.Dari segi komunikasi, meliputi;
a) Sebagai pelayanan praktis berupa pelayanan atau pemberian informasi
yang sedang dicari.
b) Lebih mengarahkan perhatian kepada kebutuhan keuangan.
c) Pembatasan harga dalam bentuk harga terendah atau harga tertinggi.
d) Komunikasi sebagai pemakai menurut adanya harga tertentu dengan
mutu tertentu, kurangan atau dibawah standar mutu harga.
26
Fungsi pada iklan adalah mencapai lebih banyak calon pembeli
dengan biaya yang lebih rendah dan waktu yang lebih
singkat.Keberhasilan suatu produk ditentukan lama tidaknya pesan itu
diingat oleh calon pembeli, selain itu fungsi iklan juga untuk mencapai
tujuan pemasaran baik jangka panjang maupun pendek.
Djayakusuma (2015:39) menyebutkan fungsi iklan
mengasosiasikan penggunaan suatu barang atau jasa pada lapangan
masyarakat tertentu.Disamping itu, memberikan keunggulan suatu barang
tersebut, sehingga dimanfaatkan untuk komunikasi.Fungsi iklan sebagai
perangsang yang kegiatannya tidak lepas dari manusia sebagai konsumen.
Iklan bersifat membantu produsen dan konsumen, maka peran iklan
menurut Djayakusumah menitik beratkan kegiatannya pada;
1. Membantu masyarakat konsumen dalam menentukan pilihan yang
dapat memenuhi kebutuhan.
2. Menerapkan kode etik periklanan dalam segala bentuk penyajiannya.
3. Membantu usaha produsen dalam usaha memasarkan hasil
produksinya.
27
4. Memperkenalkan produk baru dari suatu perusahaan.
6. Sabun Cuci
a. Pengertian Sabun Cuci
Sabun adalah bahan yang digunakan untuk mencuci dan
mengemulsi, terdiri dari dua komponen utama yaitu asam lemak dengan
rantai karbon C16 dan sodium atau potasium.Sabun merupakan pembersih
yang dibuat dengan reaksi kimia antara kalium atau natrium dengan asam
lemak dari minyak nabati atau lemak hewani.Sabun yang dibuat dengan
NaOH dikenal dengan sabun keras (hard soap), sedangkan sabun yang dibuat
dengan KOH dikenal dengan sabun lunak (soft soap).
Sabun dibuat dengan dua cara yaitu proses saponifikasi dan proses
netralisasi minyak. Proses saponifikasi minyak akan memperoleh produk
sampingan yaitu gliserol, sedangkan proses netralisasi tidak akan
memperoleh gliserol. Proses saponifikasi terjadi karena reaksi antara
trigliserida dengan alkali, sedangkan proses netralisasi terjadi karena reaksi
asam lemak bebas dengan alkali
28
menurut Qisti(2009:32) Sabun merupakan senyawa garam dari
asam-asam lemak tinggi, seperti natrium stearat, C17H35COONa+ . Aksi
pencucian dari sabun banyak dihasilkan dari kekuatan pengemulsian dan
kemampuan menurunkan tegangan permukaan dari air.Konsep ini dapat di
pahami dengan mengingat kedua sifat dari anion sabun (Achmad, 2004).
b. Fungsi Sabun
Fungsi sabun dalam anekaragam cara adalah sebagai bahan
pembersih. Sabun menurunkan tegangan permukaan air, sehingga
memungkinkan air itu membasahi bahan yang dicuci dengan lebih efektif,
sabun bertindak sebagai suatu zat pengemulsi untuk mendispersikan minyak
dan gemuk; dan sabun teradsorpsi pada butiran kotoran
Kotoran yang menempel pada kulit umumnya adalah minyak,
lemakdan keringat.Zat-zat ini tidak dapat larut dalam air karena sifatnya
yang non polar.Sabun digunakan untuk melarutkan kotoran-kotoran pada
kulit tersebut. Sabun memiliki gugus non polar yaitu gugus –R yang akan
mengikat kotoran, dan gugus –COONa yang akan mengikat air karena sama-
29
sama gugus polar. Kotoran tidak dapat lepas karena terikat pada sabun dan
sabun terikat pada air (Qisti, 2009).
B. Kerangka Pikir
Kerangka pemikiran merupakan proses tentang alur pikir seseorang
dalam menganalisa dan memecahkan suatu persoalan atau masalah-masalah
yang akan dihadapi, serta memberikan jawaban atas pertayaan-pertayaan yang
diajukan dalam rumusan masalah.
30
Bagan Kerangka Pikir
Bahasa
lisan
Analisis
Temuan
Bahasa Persuasif
Iklan Sabun Cuci
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Peneltian
penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat
pencadraan atau deskripsi mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian.
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif.Deskriptif kualitatif adalah
suatu rangcangan penelitian yang mendeskripsikan fenomena yang menjadi
sasaran penelitian secara alamiah.Alamiah maksudnya fenomena yang menjadi
sasaran penelitian dideskripsikan sebagaimana adanya tanpa disertai perlakuan,
pengukuran dan perhitungan statistik.
Rancangan penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Oleh
sebab itu, dalam penyusunan desain ini dirancang berdasarkan kualitatif, karena
sasarannya hanya mendeskripsikan penggunaan kalimat persuasif pada iklan
sabun cuci di televisi.
32
B. Data dan Sumber Data
1. Data
Data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keterangan berupa
pernyataanatau ujaran langsung sebagai bahan dasar kajian dan analisis. Oleh
karena itu, data dalam penelitian ini adalah wujudpenggunaan bahasa persuasif
pada iklan sabun cuci ditelevisi.
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah iklansabun cuci yang terdapat
pada televisi.terdapatwujud penggunaan bahasa persuasif.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah langkah utama dalam penelitian karena
tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan data (Sugiyono, 2013: 308).
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Teknik pengamatan atau observasi
Dalam teknik pengamatan, peneliti mengamati iklan di televisi.
33
2. Teknik Simak
Dalam teknik menyimak, penulis menyimakpenggunaan bahasa
persuasif pada iklan sabun cuci ditelevisi.Penelitian ini menggunakan metode
Simak Bebas Libat Cakap (SBLC).Pada metode ini peneliti hanya sebagai
pengamat dan tidak terlibat dalam penggunaan bahasa persuasif pada iklan
sabun cuci ditelevisi.Untuk mendapatkan data, maka peneliti merekam
kegiatan dan penggunaan bahasa persuasif pada iklan sabun cuci ditelevisi.
3. Teknik Rekam
Rekaman yang dimaksud di sini pada saat guru mengajar kemudian
penulis merekam pembicaraan penggunaan bahasa persuasif pada iklan sabun
cuci ditelevisi.
4. Teknik Catat
Setelah melakukan perekaman, kemudian dilakukan pencatatan
(transkripsi) sehingga data yang semula berwujud lisan menjadi data yang
berwujud tertulis.
34
Dalam penelitian, teknik catat digunakan untuk memilah atau
mencatat penggunaan bahasa persuasif pada iklan sabun cuci ditelevisi,dalam
teknik catat menggunakan kartu data.
No Data Konteks BahasaWujud Bahasa
Persuasif
1 Attack Nyuci jadi enteng Enteng
Keterangan:
a. Data ditulis berdasarkan penggunaan bahasa persuasif pada iklan sabun
cuci ditelevisi.
b. Konteks penggunaan bahasa persuasif pada iklan sabun cuci
ditelevisiberdasarkan konteksnya.
c. Wujud penggunaan bahasa persuasif pada iklan sabun cuci
ditelevisitersebut. Misalnya penggunaan bahasa persuasif pada iklan sabun
cuci di saluran televisi.
35
D. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,
menjabarkan kedalam unit-unit, memilih mana yang penting dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.
(Sugiyono, 2013: 335).
Analisis data merupakan upaya yang dilakukan untuk mengklasifikasi
atau mengelompokkan data.Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis dengan
menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif.Teknik deskriptif kualitatif
adalah teknik yang melukiskan atau menggambarkan sebagaimana yang ada.
Dengan kata lain, data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif kualitatif.
penggunaan bahasa persuasif pada iklan sabun cuci ditelevisipenting yang
menunjukkan analisis penggunaan bahasa persuasif pada iklan sabun cuci
ditelevisidan membuat kesimpulan.
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, tedapat beberapa kalimat
persuasif yang digunakan pada iklan sabun cuci di televisi.
Berikut adalah iklan sabun cuci yang menggunakan bahasa persuasif.
1. Sabun Essy ( Trans TV 9/5/2017)
Cinta terhalang cucian berat pakai essy kekuatan 10 tangan dengan formula
baru satu kali kucek, satu kali bilas. Isi bersihnya enteng.
Kalimat diatas merupakan kalimat persuasif yang digunakan pada iklan
sabun cuci Essy. Kata sepuluh tangan dengan formula baru satu kali kucek ,
satu kali bilas merupakan kata persuasif. Dengan kata tersebut konsumen
tertarik untuk menggunakan sabun essy yang secara persuasif membantu dalam
mencuci dengan kekuatan 10 tangan dapat meringankan pekerjaan.
37
2. Sabun Daia ( Indosiar 9/05/2017)
Semuanya tampil sfailir bersih dan menarik daia mencerahkan, segar,
putih, bersih, melembutkan, mencuci banyak dan lembut ditangan, stais bersih
deterjen daia pastinya.
Kalimat diatas merupakan kalimat persuasif, kata semua tampil sfailir,
bersih dan menarik adalah kata persuasif yng digunakan untuk menarik
konsumen. Dengan kata tersebut, konsumen berpikir dengan menggunakan daia
pakaian akan tampil bersih dan menarik. Kalimat persuassif yang digunakan
pada iklan sabun cuci harus menarik sehingga ada ketertarikan konsumen untuk
menggunakan produk tersebut.
3. Vanish Iklan Sumber Trans TV (9/5/2017)
Aduuh.....bagaimana caranya menghilangkan nodanya itu? Saya
terpaksa pakai pemutih? Salah produk dapat merusak baju dan membuat
kuning dari waktu ke waktu perhatikan petunjuknya. Contoh venish
yuukk..jangan sampai luntur,,,,tenang venish tidak seperti pemutih ampuh
hilangkan noda aman bagi warna dan serat pakaian tambahkan deterjen untuk
merendam juga bisa hemat, hemat noda, warna tetap cemerlang , venish
38
hilangkan noda aman, bagi warna dan serat bagi pakaian. Baju kesukaanku
cuman bisa pake venish,,,,,stop........lihat lebelnya jangan pakai pemutih,
pemutih bikin pakaian jadi kuning dan warna jadi pudar..Tenang venish tidak
merusak warna pakaian aman untuk warna dan serat, WOW venish aman
untuk lembut dan serat...venish hilangkan noda, aman bagi warna dan aman
bagi pakaian.
Bahasa persuasif adalah bahasa yang dibuat oleh penulis untuk
membuat si penerima informasi menjadi tertarik dengan isi dan idea tau
gagasan dalam informasi tersebut lalu mau mengikuti atau dipengaruhi oleh
informasi tersebut. (Munirah 2015 : 183) . pada paragraf diatas merupakan
paragraf persuasif yang digunakan untuk manarik perhatian konsumen. Kata
Tenang venish tidak merusak warna pakaian aman untuk warna dan serat,
WOW venish aman untuk lembut dan serat...venish hilangkan noda, aman bagi
warna dan aman bagi pakaian adalah bahasa persuasif. Menggunakan venish
aman lembut dan serat hilangkan noda, aman bagi warna merupakan bahasa
yang dapat menarik konsumen untuk menggunakan venish dalam mencuci.
39
4. Rinso Sumber Trans 7 ( 9/5/2017)
Bima ayo kita masak..uh....haaaa
Uummmmmmm..ini buat adik.
Biarkan anak belajar dengan noda dan menunjukkan kepedulian mereka,
Rinso membersihkan paling bersih dan menghilangkan noda membandel
dengan satu kali kucek.
untuk menarik minat konsumen. Dalan bahasa iklan kalimat persuasif
memang sangat penting. Pada kalimat di atas menggunakan Bahasa persuasif
digunakan dalam iklan yang merupakan sebuah argumen kata rinso
membersihkan paling bersih. Kalimat tersebut adalah kalimat persuasif yang
digunakan dalam iklan rinso. Kata tersebut merupakan kata persuasif artinya
hanya rinso yang membersihkan paling bersih.
5. Bukrim (10/5/2017)
Ada bersih baru, ada harum baru, busahnya melimpah, harum lebih mewah.
dengan bukrim premium bisa untuk semua. Dengan bukrim premium semua
jadi bisa. Semua harum tidak bau sabun.
40
Bahasa persuasif yang digunakan pada iklan di atas cukup menarik.
Penggunaan kata bukrim premium bisa untuk semua. Kata yang merupakan
kata persuasif yang dapat menarik perhatian konsumen bahwa bukrim
premium bisa digunakan untuk semua jenis pakaian. Harum lebih mewah juga
merupakan kata persuasif yang digunakan artinya bukrim premium memiliki
kualitas harum dibangding sabun lain.
6. Total (10/5/2017)
X: anto jaga rumah yah
Y: malas....
Untuk menemanimu mencuci ada total harum dan ekstra bersih, bikin nyuci
jadi menyenangkan.
Bahasa persuasif penting digunakan dalam hal periklanan. Dalam
penggunaan bahasa persuasif digunakan kata menarik agar konsumen tertarik
dengan produk yang kita tawarkan. Pada iklan di atas menggunakan kata
persuasif ekstra bersih dan membuat mencuci lebih menyenangkan. Dengan
menggunakan total, kegiatan mencuci jadi lebih menyenangkan dan
menghasilkan pakaian yang ekstra bersih.
41
7. Ekonomi (10/5/2017)
Noda seberat apapun, krim ekonomi jagonya, krim ekonomi cukup dengan 1000
sekuatan bahan aktifnya, 3x lebih banyak kuat. Mata tangan tidak bisa
dibohongi, krim ekonomi bereskan smua cucian.
Kalimat di atas adalah kalimat persuasif yang digunakan pada iklan
sabun ekonomi. Kata noda seberat apapun , krim ekonomi jagonya. Bahasa
tersebut adalah bahasa persuasif artinya dengan noda seberat apapun diatassi
dengan krim ekonomi. Dengan menggunakan krim ekonomi mata dan tangan
tidak bisa dibohongi. Kata tersebutlah yang menarik minat konsumen untuk
menggunakan krim ekonomi karena fakta dilihat dengan mata dan tangan.
8. So klin ( 10/5/2017)
Berpaling aja pakai yang terbaru dari so klin, so klin all in one dengan formula
flaks. Wah sekali samber semua masalah cucian hilang. Ples nyucinya, plas
bersihnya, plas wanginya. Mencuci bisa hemat waktu.
Bahasa persuasif digunakan dalam iklan untuk menarik perhatian
konsumen. Iklan di atas menggunakan kata persuasif wah sekali samber semua
42
masalah cucian hilang. Kata tersebut menarik konsumen untuk menggunakan so
klin karena dengan so klin semua masalah cucian hilang.
B. Pembahasan
Iklan merupakan salah satu wujud ragam bahasa jurnalistik yaitu ragam
bahasa yang digunakan oleh insan kreatif dalam hal ini wartawan, untuk
penerbitan pers. Iklan mengandung daya informatif persuasif yang secara
konsensus harus memilih kata-kata yang dimengerti oleh khalayak pembaca.Di
samping memiliki daya informatif persuasif iklan juga mempunyai sifat khas yang
menjadi karakteristiknya, yaitu singkat, lancar, padat, sederhana, netral, dan
menarik. Selain itu, bahasa iklan mempunyai bentuk komunikasi yang khas. Iklan
tulis hanya berupa kata-kata dan gambar yang mencolok dan menarik, namun tidak
dapat bergerak seperti di televisi.Struktur Iklan Tujuan pertama dalam wacana
iklan adalah menarik perhatian. Untuk itu, diperlukan pesan-pesan iklan yang
menarik dan penting sehingga dapat menarik perhatian calon konsumen.
Dalam hal ini peneliti mendeskripsikan pengunaan bahasa persuasif pada
iklan sabun cuci di televisi.Bahasa iklan bersifat persuasif, selalu berusaha
menggugah emosi pembaca atau pendengar. Tujuannya agar yang menjadi sasaran
43
iklan (konsumen) melakukan sesuatu atau bertindak sesuai dengan amanat iklan
tersebut. Oleh karena itu, dalam bahasa iklan, kata-kata yang digunakan dalam
bentuk rayuan, anjuran atau ajakan yang dapat menimbulkan rasa penasaran.
Kemasan produknya dibuat menarik dan ditempatkan secara tepat, niscaya iklan
itu akan berhasil memengaruhi pembaca atau pendengarnya.
Dalam hal ini, tujuan utamanya adalah menarik perhatian konsumen
yaitu: pengiklan agar konsumen terpersuasi untuk membeli produk yang
diiklankan, proposisi yang menekankan keuntungan calon konsumen, proposisi
yang membangkitkan rasa ingin tahu pada para calon konsumen, proposisi yang
berupa pertanyaan yang menuntut perhatian lebih, proposisi yang memberi
komando atau perintah kepada calon konsumen, dan proposisi yang menarik
perhatian konsumen khusus. Tujuan kedua, setelah menarik perhatian, adalah
menarik minat dan kesadaran calon konsumen. Berdasarkan motif calon konsumen
dalam membeli sesuatu, yaitu motif emosional dan motif rasional, diwadahi dalam
bagian badan iklan. Hal-hal tersebut dikatakan bahasa persuasif pada sabun cuci
karena sebagaima pengertian persuasif bahwa paragraf yang mengajak, membujuk,
atau mempengaruhi pembaca atau pendengar.
44
Setiap iklan memiliki tujuan yang berlainan. Ada iklan yang ditujukan
untuk mengenalkan produk; ada yang bertujuan untuk mengingatkan orang akan
sebuah merk; ada juga yang membujuk audiens untuk membeli produk yang
ditawarkan. Potensi iklan sangat besar dan luar biasa dalam upaya mempengaruhi,
membentuk opini dan persepsi masyarakat. Kepercayaan akan suatu produk akan
terbentuk melalui iklan dan dikatakan berhasil bila mampu mendorong konsumen
untuk mamakai bahkan mendorong orang lain melakukan hal yang sama seperti
yang dilakukannya.
Setiap iklan akan senantiasa dibuat semenarik mungkin dengan
menggunakan obyek yang sebelumnya diakui mempunyai kelebihan dan diakui
banyak orang. Penggunaan obyek ini dibuat kontras sehingga menimbulkan rasa
penasaran yang akhirnya menimbulkan simpati dan empati yang mendalam.
Pengemasan yang menarik dalam proses kreatif iklan menimbulkan kesan dan
daya tarik terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Penciptaan kesan ini,
menjadi identitas dari kualitas dan kemewahan barang yang ditawarkan.
Iklan sabun cuci harus memiliki daya tarik agar pesan yang disampaikan
mempunyai dampak, itulah sebabnya iklan harus kreatif, inovatif dan estetis
45
sehingga akan senantisa diingat dan dikenang dibandingkan dengan iklan-iklan
yang lain. Iklan itu beraneka ragam jenisnya. Hampir setiap kebutuhan barang dan
jasa masyarakat diiklankan di media cetak ataupun elektronik. Pemakaian bahasa
iklan dalam bentuk-bentuk yang terkesan janggal dan tidak bernalar seperti dalam
contoh kalimat-kalimat iklan di atas perlu diperbaiki. Akan tetapi, kita mungkin
menerimanya sepanjang penggunaan kalimat iklan tersebut bisa dipahami oleh
masyarakat.
46
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian peneliti dapat menyimpulkan bahwa,
paragaraf persuasif adalah paragraf yang mengajak, membujuk, atau
mempengaruhi pembaca atau pendengar.
Dalam kegiatan komunikasi khususnya iklan, kata-kata dijalin-satukan
dalam suatu konstuksi yang lebih besar berdasarkan kaidah-kaidah sintaksis yang
ada dalam suatu bahasa.Hal yang paling penting dari rangkaian kata-kata adalah
tiap kata mengungkapkan sebuah gagasan atau sebuah ide. Dengan kata lain, kata-
kata adalah penyalur gagasan yang akan disampaikan kepada orang lain.
Dalam hal ini adalah menarik perhatian konsumen yaitu: proposisi yang
menekankan keuntungan calon konsumen, proposisi yang membangkitkan rasa
ingin tahu pada para calon konsumen, proposisi yang berupa pertanyaan yang
menuntut perhatian lebih, proposisi yang memberi komando atau perintah kepada
calon konsumen, dan proposisi yang menarik perhatian konsumen khusus.
47
B. Saran
Penulis mempunyai saran-saran yaitu:
1. Sebaiknya dalam pengunaan bahasa persuasif dalam iklan dapat dibuat sesuai
dengan tingkat pemahaman bahasa.
2. Pengunan bahasa persuasif menggunakan bahasa yang baik dan benar jangan
menggunakan bahasa yang dapat membuat keliru konsumen.
3. Saat komunikasi persuasif dilakukan maka komunikator tidak diperkenankan
untuk: Menggunakan data palsu, data yang sengaja dirancang untuk
menonjolkan kesan tertentu, data yang dengan sengaja diejawantahkan secara
salah, dibelokkan, atau bukti yang benar tapi tidak ada hubungannya untuk
mendukung suatu pernyataan atau mengesahkan sesuatu. Tidak diperkenankan
untuk mengaku sebuah kepastian sudah dibuat padahal situasinya masih
sementara, dan derajat kemungkinan situasi masih dapat berubah.
4. Bagi peneliti selanjutnya diharaapakan agar lebih memperbanyak reverensi
dari peneliti sebelumnya.
48
DAFTAR PUSTAKA
Achmad. 2004. Penggunaan Sabun Cuci. 15/01/2017. Http //. Blogachmad.co.id.
Andriani. 2002. Bahasa Indonesia. Aura Pustaka : Jogyakarta
Chaer. 2002. Psikolinguistik. Pt Rineka Cipta : Jakarta.
Djajakusuma.2015: 39.Fungsi Iklan. 15/01/2017. Http//. Blogkususma.co.id.
Fkip. 2016. Pedoman Skripsi Edisi I. Makassar. Universita Muhammadiyah
Makassar.
Hakim. 2006. Iklan yang Efektif. Dhahara Praze : Semarang.
Jefkins. 2000. Periklanan. Erlangga : Jakarta.
Munirah. 2015. Pengembangan Menulis Paragraf.Deepublish : Yogyakarta.
Nirwana. 2010. Analisis Gaya Bahasa Iklan di dalam Elektronik. Skripsi Tidak
Diterbitkan. Makassar.Universitas Muhammadiyah Makassar.
Nobert. 2013. Penggunaan Bahasa. 17/01/2017. Http//. Blognober.com.
Kridalaksana. 2014. Fungsi dan Sikap Bahasa. Enda Flores : Nusa Indah.
Rimang Suwadah. 2013. Aku Cinta Bahasa Indonesia. Rineka Cipta: Jogyakarta
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian. 15/01/2017. Http//. Blogyono.com.
Qisti. 2009. Televisi . 15/01/2017. Http//. Blogspot.Co.Id.
49
1. Rinso
2. Daia