pengumuman hasil verifikasi legalitas kayu di kub … website... · jati emas berita acara...
TRANSCRIPT
Lampiran Surat No : 808/EQ.S/XII/2015, tanggal 19 Desember 2015
PENGUMUMAN HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
DI KUB JATI EMAS KABUPATEN BLORA PROVINSI JAWA TENGAH
Bersama ini kami sampaikan hasil kegiatan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) sebagai
berikut :
I. Nama LVLK
Nomor Akreditasi
: PT EQUALITY INDONESIA
: LVLK-006-IDN
Alamat : Jl. Raya Sukaraja No. 72 Kabupaten Bogor 16710
Telp. : +62251 7550722
Fax. : +62251 7550724
Email : [email protected]
Website : http://www.equalityindonesia.com
Telah melaksanakan Kegiatan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) Terhadap :
II. Nama Kelompok : KUB JATI EMAS
Akte Pendirian/SKB
Kelompok
:
Kesepakatan Kelompok tanggal 01 Januari 2015
Jenis Industri : Industri Furniture dari kayu
Jumlah Anggota : 6 Anggota
Lokasi : Kabupaten Blora – Jawa tengah
Alamat : Kecamatan Jepon Kabupaten Blora Provinsi Jawa
Tengah
III. Waktu Pelaksanaan : 23 s.d. 28 November 2015
IV. Hasil Verifikasi : NILAI AKHIR VERIFIKASI LEGALITAS KAYU MENDAPAT
PREDIKAT LULUS SEHINGGA KUB JATI EMAS
KABUPATEN BLORA PROVINSI JAWA TENGAH BERHAK
DIBERIKAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU
Demikian, pengumuman ini disampaikan agar pihak yang berkepentingan maklum.
Bogor, 19 Desember 2015
PT EQUALITY INDONESIA
Ucep Sucitra, A.Md.
Manager Sub Divisi Sertifikasi LK Industri
Halaman 1 dari 4
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA
Nomor : 179/EQI-KEP.Cert/XII/2015
TENTANG
PENERBITAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK)
PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB) JATI EMAS
DI KABUPATEN BLORA PROVINSI JAWA TENGAH
KESEPAKATAN KELOMPOK TANGGAL 01 JANUARI 2015 JUMLAH 6 ANGGOTA
DIREKTUR UTAMA PT EQUALITY INDONESIA
Menimbang :
a. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah melaporkan hasil Verifikasi pada KUB
JATI EMAS Berita Acara Penyerahan Laporan Nomor 127/EQI-F090 tanggal 08
Desember 2015;
b. bahwa Tim Auditor PT EQUALITY Indonesia telah menyampaikan Usulan Lembar
Rekomendasi Nomor 126/EQI-F037 tanggal 08 Desember 2015 dan Tinjauan Hasil
Pemeriksaan oleh Pengambil Keputusan Nomor 158/EQI-F039 tanggal 12 Desember
2015 dan pernyataan pemeriksaan yang disahkan oleh Pengambil Keputusan;
c. bahwa hasil Pengambilan Keputusan dalam Tabel Rekapitulasi Nilai Indikator
Penilaian/Verifikasi (EQI-F077) Nomor Urut 177 tanggal 12 Desember 2015
menunjukkan KUB JATI EMAS telah “MEMENUHI” seluruh norma penilaian untuk setiap
verifier Legalitas Kayu (LK);
d. bahwa dengan hasil Pengambilan Keputusan sebagaimana huruf c, sesuai dengan
Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-BPPHH/2014
tanggal 29 Desember 2014, KUB JATI EMAS telah memenuhi syarat untuk diberikan
Sertifikat Legalitas Kayu (S-LK).
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor : 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor : 1 Tahun 2004 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor : 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang;
2. Peraturan Pemerintah Nomor : 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional;
3. Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 3 Tahun 2008 dan Nomor : 16;
4. Peraturan Presiden Nomor : 10 Tahun 2008 tentang Penggunaan Sistem Elektronik
Dalam Kerangka Indonesia National Single Window;
5. ISO/IEC Guide 65-1996 (Pedoman BSN 401-2000) Persyaratan Umum Lembaga
Sertifikasi Produk;
6. Pedoman KAN 402 – 2007 - Panduan Interpretasi Untuk Butir-Butir Pedoman BSN 401-
2000 : Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Produk;
7. ISO/IEC Guide 23:1982 : Methods of Indicating Confirmity with Standards for Third-party
Certification Systems:
8. SNI ISO/IEC 17065:2012 tentang Penilaian Kesesuaian – Persyaratan untuk Lembaga
Sertifikasi Produk, Proses dan Jasa;
9. ISO/IEC 19011:2011 (SNI ISO/IEC 19011:2012) : Panduan Audit Sistem Manajemen
(Guidelines for Auditing Management Systems);
Halaman 2 dari 4
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
10. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.21/MenLHK-II/2015 tanggal 1 Juni 2015
tentang Penatausahaan Hasil Hutan yang berasal dari Hutan Hak;
11. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.41/Menhut-II/2014 tanggal 10 Juni 2014
tentang Penatausahaan Hasil Hutan kayu yang berasal dari Hutan Alam sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Nomor : P.43/Menlhk-Setjen/2015 tanggal 12 Agustus 2015;
12. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.42/Menhut-II/2014 tanggal 10 Juni 2014
tentang Penatausahaan Hasil Hutan kayu yang berasal dari Hutan Tanaman Industri
pada Hutan Produksi sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : P.42/Menlhk-Setjen/2015
tanggal 12 Agustus 2015;
13. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.38/Menhut-II/2009 tanggal 12 Juni 2009
tentang Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan
Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau pada Hutan Hak sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor :
P.95/Menhut-II/2014 tanggal 29 Desember 2014;
14. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.7/Menhut-II/2011 tentang Pelayanan Informasi
Publik di Lingkungan Kementerian Kehutanan;
15. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.641/Menhut-II/2011 tentang Penetapan
Tanda V-Legal;
16. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK. 418/Menhut-VI/2012 tentang Sistem
Informasi Verifikasi Legalitas Kayu;
17. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013 tanggal 18 Maret 2013
tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem Informasi Legalitas
Kayu (SILK) dan Penerbitan Dokumen V-Legal;
18. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 28/M-DAG/Per/6/2009 tentang Ketentuan
Pelayanan Perijinan Ekspor dan Impor dengan Sistem Elektronik melalui INATRADE
dalam kerangka Indonesia National Single Window;
19. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 97/M-DAG/PER/12/2014 Tanggal 24
Desember 2014 jo. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor : 66/M-DAG/PER/8/2015
Tanggal 27 Agustus 2015 tentang Ketentuan Ekspor Produk Industri Kehutanan;
20. Perjanjian Kerjasama Antara Komite Akreditasi Nasional (KAN) dengan Lembaga Penilai
Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) tentang Penggunaan Tanda V-Legal;
21. DPLS 14 Rev.0 : Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Verifikasi Legalitas
Kayu dan perubahannya;
22. Sertifikat Akreditasi oleh Lembaga Komite Akreditasi Nasional (KAN) Nomor : LVLK-006-
IDN tanggal 18 Agustus 2011 yang diberikan kepada PT EQUALITY Indonesia sebagai
Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu dengan memenuhi ISO/IEC Guide 65:1996 General
requirements for bodies operating product certification systems dengan masa berlaku
sampai dengan 17 Agustus 2015 yang diperbaharui dengan sertifikat Re-Akreditasi
tanggal 18 Agustus 2015 dengan masa berlaku sampai 17 Agustus 2019 dan
pengesahan dari Menteri Kehutanan melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan
Nomor : SK 6202/Menhut-VI/BPPHH/2011 Tanggal 26 Agustus 2011 yang diperbaharui
dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.6067/Menhut-VI/BPPHH/2012
Tanggal 5 Nopember 2012 tentang Penetapan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan
Produksi Lestari (LP-PHPL) dan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK) sebagai
Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP & VI);
23. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : SK.2819/Menlhk
PHPL/PPHH/2015 tanggal 25 Juni 2015 tentang Penetapan Lembaga Verifikasi
Legalitas Kayu (LVLK) PT EQUALITY Indonesia Sebagai Penerbit Dokumen V-Legal;
Halaman 3 dari 4
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
24. Peraturan Dlrektur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.18/Menhut-II/2013
tanggal 18 Maret 2013 tentang Informasi Verifikasi Legalitas Kayu Melalui Portal Sistem
Informasi Legalitas Kayu (SILK) dan penerbitan dokumen V-Legal;
25. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor: P.14/VI-BPPHH/2014
tanggal 29 Desember 2014 jo. P.1/VI-BPPHH/2015 tanggal 16 Januari 2015 tentang
Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi
Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK);
26. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Noomor : P.15/VI-BPPHH/2014
tanggal 29 Desember 2015 tentang Mekanisme Penetapan Lembaga Verifikasi Legalitas
Kayu (LVLK) Sebagai Penerbit Dokumen V-Legal;
27. Manual Sertifikasi Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Sertifikasi Legalitas
Kayu (SLK) beserta Dokumen Sistem Sertifikasi PT EQUALITY Indonesia.
Memperhatikan :
Surat Perjanjian Kerja (Kontrak) Nomor : PSC-024/2015 tanggal 30 Oktober 2015.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PENERBITAN SERTIFIKAT LEGALITAS KAYU (S-LK) PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUB)
JATI EMAS DI KABUPATEN BLORA PROVINSI JAWA TENGAH KESEPAKATAN KELOMPOK
TANGGAL 01 JANUARI 2015 JUMLAH 6 ANGGOTA.
PERTAMA : KUB JATI EMAS dinyatakan “LULUS” dan berhak mendapatkan Sertifikat
Legalitas Kayu (S-LK) Nomor : 152/EQC-VLK/XII/2015.
KEDUA : Sertifikat mulai berlaku dari tanggal 12 Desember 2015 sampai dengan
tanggal 11 Desember 2021 selama KUB JATI EMAS (Pemegang Sertifikat)
tetap memenuhi persyaratan standar sesuai Peraturan Direktur Jenderal
Bina Usaha Kehutanan Nomor : P.14/VI-BPPHH/2014 tanggal 29
Desember 2014.
KETIGA : Sertifikat, Logo dan Tanda V-Legal yang diterbitkan oleh PT EQUALITY
Indonesia dapat dipergunakan oleh Pemegang Sertifikat untuk tujuan
publikasi dan promosi di media cetak, brosur atau pun iklan di televisi
sebagaimana Panduan Sistem yang ditetapkan.
KEEMPAT : Apabila Pemegang Sertifikat memerlukan penerbitan Dokumen V-Legal dan
atau penggunaan Tanda V-Legal, PT EQUALITY Indonesia dapat memberikan
hak/sub-lisensi penggunaan Tanda V-Legal kepada Pemegang Sertifikat
melalui ”Perjanjian Penggunaan Tanda V-Legal”, mencakup kewajiban dan
hak PT EQUALITY Indonesia serta kewajiban dan hak Pemegang Sertifikat.
KELIMA : Pemegang Sertifikat harus melaporkan kepada PT EQUALITY Indonesia
apabila terjadi hal-hal yang mempengaruhi sistem legalitas kayu, perubahan
nama perusahaan dan/atau kepemilikan, perubahan struktur atau
manajemen Pemegang Sertifikat.
KEENAM : PT EQUALITY Indonesia akan melakukan penilaian/verifikasi lebih lanjut
terhadap kondisi sebagaimana Diktum KELIMA melalui Penilikan
(surveillance) atau Percepatan Penilikan (Audit Khusus).
KETUJUH : Penilikan (Surveillance) dilakukan setiap 2 (dua) tahun sekali selama masa
berlaku sertifikat dan segala biaya yang diperlukan untuk penilikan
dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai kesepakatan.
KEDELAPAN : Percepatan Penilikan (Audit Khusus) dapat dilakukan apabila diperlukan;
dengan segala biaya dibebankan kepada Pemegang Sertifikat sesuai
kesepakatan; untuk menindaklanjuti kondisi-kondisi yang berkaitan dengan:
Halaman 4 dari 4
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
a. Masukan dari Pemantau Independen (PI) berkaitan dengan kinerja
Pemegang Sertifikat;
b. Informasi lain yang menunjukkan Pemegang Sertifikat tidak memenuhi
lagi persyaratan sesuai standar yang berlaku;
c. Laporan dari Pemegang Sertifikat terhadap kondisi sebagaimana
diktum KELIMA;
d. Perubahan nama perusahaan dan/atau kepemilikan;
e. Pemenuhan standar kembali sebagai tindak lanjut terhadap
pengaktifan sertifikat yang dibekukan sertifikasinya.
KESEMBILAN : Sertifikat dapat dibekukan apabila Pemegang Sertifikat tidak bersedia
dilakukan penilikan sesuai jangka waktu yang ditetapkan atau terdapat
temuan ketidaksesuaian yang tidak dilakukan tindakan koreksi/perbaikan
sebagai hasil Penilikan, Audit Khusus atau hal-hal lain sebagaimana
kesepakatan yang diatur dalam Surat Perjanjian Kerja (Kontrak).
KESEPULUH : Sertifikat dapat dicabut apabila :
a. Pemegang Sertifikat tetap tidak bersedia dilakukan penilikan setelah 3
(tiga) bulan penetapan pembekuan sertifikat;
b. Secara hukum terbukti melakukan pelanggaran antara lain pelanggaran
Hak Azasi Manusia (HAM), membeli dan/atau menerima dan/atau
menyimpan dan/atau mengolah dan/atau menjual kayu illegal;
c. Pemegang Sertifikat kehilangan haknya untuk menjalankan usahanya
atau izin usahanya dicabut.
d. Hal-hal lain sebagaimana kesepakatan yang diatur dalam Surat
Perjanjian Kerja (Kontrak).
KESEBELAS : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Bogor
Pada Tanggal : 12 Desember 2015
PT EQUALITY Indonesia
Ir. Agustri Warsono
Direktur Utama
Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth :
1. Ketua Kelompok KUB JATI EMAS , di Blora;
2. Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari u.p. Direktur Pengolahan dan
Pemasaran Hasil Hutan, di Jakarta;
3. Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi Lestari u.p. Kepala Bagian
Program dan Pelaporan.
Lampiran Sertifikat Legalitas Kayu Nomor : 152/EQC-VLK/XII/2015 Lampiran 1 dari 1
LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
LVLK – 006 – IDN
DAFTAR ANGGOTA KUB JATI EMAS
KABUPATEN BLORA PROVINSI JAWA TENGAH
JUMLAH 6 ANGGOTA
Bogor, 12 Desember 2015
PT EQUALITY Indonesia
Ir. Agustri Warsono
Direktur Utama
NO PEMEGANG
IZIN
ALAMAT SK TDI JENIS
PRODUKSI
KAPASITAS
1. UD ARTUR JATI
JAYA
Dukuh Pengkok RT
001 RW 004,
Desa Nglebur,
Kecamatan Jiken,
Kabupaten Blora
Nomor :
536/871/2015,
tanggal 13 Juli
2015
Mebelair 8.500
unit/tahun
2. UD JATI
LESTARI
Desa Nglobo
RT.01/RW.02
Kecamatan Jiken
Kabupaten Blora
Nomor :
536/1419/2015
tanggal 15
Desember 2015
Mebelair 90.000
unit/tahun
3. UD FARYA JATI Desa Semampir
RT.02/RW.01
Kecamatan Jepon
Kabupaten Blora
Nomor :
536/1420/2015
tanggal 15
Desember 2015
Mebelair 80.000
unit/tahun
4. UD NADIA
KARYA JATI
Desa Cabak RT.
04 / RW. 02
Kecamatan Jiken
Kabupaten Blora
Nomor :
536/1346/2015
tanggal 25
November 2015
Mebelair 8.500
unit/pcs/tahun
5. UD TUNGGAK
SEMI
Dukuh Suruhan
RT.01/RW.02
Desa Jiken
Kecamatan Jiken
Kabupaten Blora
Nomor :
536/1421/2015
tanggal 15
Desember 2015
Mebelair 8.500
unit/tahun
6. UD IZAH Dukuh Tengger RT.
06/RW. 04 Desa
Tempellemahbang
Kecamatan Jiken
Kabupaten Blora
Nomor
:536/993/2014/
2014/Pj.1,
tanggal 15
Agustus 2014
Mebelair 1.500
unit/tahun
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 1 dari 23
(1) Identitas LVLK
a. Nama Lembaga : PT EQUALITY Indonesia
b. Nomor Akreditasi : LVLK-006-IDN
c. Alamat : JL Sukaraja No 72 Kecamatan Sukaraja Kabupaten
Bogor - 16710
d. Nomor Telepon
Nomor Faks
:
:
:
0251-7550722, 7157103
0251-7550724
[email protected]; [email protected]
e. Direktur : Ir. Agustri Warsono
f. Standar : Permenhut No. 43/Menhut-II/2014 jo. Permen LHK
No. 95/Menhut-II/2014.
Perdirjen BUK No.14/VI-BPPHH/2014 jo. P.1/VI-
BPPHH/2015
g. Tim Audit : Hari Seno Aji, S Hut (Lead Auditor)
h. Tim Pengambil
Keputusan
: 1. Ir. Agustri Warsono (Ketua PK)
2. Rita Sugiarti, S.Hut (Peninjau/ Anggota PK)
(2) Identitas Auditee
Nama Pemegang
Izin/Kelompok
: Kelompok Usaha Bersama (KUB) Jati Emas
Kesepakatan Kelompok : Perjanjian kesepakatan pembentukan kelompok,
tanggal 01 Januari 2015 Jumlah anggota 6 anggota
Alamat Kelompok : Kecamatan Jepon Kabupaten Blora Provinsi Jawa
Tengah.
Kelas Perusahaan
anggota
: Usaha Dagang (UD)
Status Permodalan : Perorangan
Pendirian Kelompok : Kesepakatan Kelompok
Susunan Pengurus
- Ketua
- Sekretaris
- Bendahara
:
:
:
Ari Sugiarto
Agus Susanto
Jono
RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 2 dari 23
Anggota Kelompok Usaha Bersama (KUB) Jati Emas
1. UD Artur Jati Jaya
Nama Pemilik : Ari Sugiarto
Alamat
: Dukuh Pengkok RT 001 RW 004, Desa Nglebur,
Kecamatan Jiken, Kabupaten Blora
SK TDI : Nomor : 536/871/2015, tanggal 13 Juli 2015
2. UD Jati Lestari
Nama Pemilik : Agus Susanto
Alamat : Desa Nglobo RT.001/RW.002 Kecamatan Jiken
Kabupaten Blora
SK TDI : Nomor : 536/1419/2015, tanggal 15 Desember
2015
3. UD Farya Jati
Nama Pemilik : Jono
Alamat : Desa Semampir RT.002/RW.001 Kecamatan Jepon
Kabupaten Blora
SK TDI : Nomor : 536/1420/2015, tanggal 15 Desember
2015
4. UD Nadia Karya Jati
Nama Pemilik : Gondo Wilono
Alamat : Desa Cabak RT. 004 RW. 002 Kecamatan Jiken
Kabupaten Blora
SK TDI : Nomor : 536/1346/2015 tanggal 25 November
2015
5. UD Tunggak Semi
Nama Pemilik : Agus Gunawan
Alamat : Dukuh Suruhan RT.001/RW.002 Desa Jiken
Kecamatan Jiken Kabupaten Blora
SK TDI : Nomor : 536/1421/2015, tanggal 15 Desember
2015
6. UD Izah
Nama Pemilik : Rosiah
Alamat : Dukuh Tengger RT. 06/RW. 04 Desa
Tempellemahbang Kecamatan Jiken Kabupaten
Blora
SK TDI : Nomor :536/993/2014/2014/Pj.1, tanggal 15
Agustus 2014
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 3 dari 23
(3) Ringkasan Tahapan
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
Konsultasi
Publik (bila
dibutuhkan)
Tidak ada
Pertemuan
Pembukaan
Tanggal 23 November
2015 di sekretariat
Kelompok TDI KUB Jati
Emas – Kabupaten
Blora
Pertemuan dilaksanakan di Ruang Meeting di ruang rapat
Koordinator Kelompok Mebel KUB Jati Emas Kabupaten
Blora, Provinsi Jawa Tengah. Perkenalan anggota Tim Audit,
menyampaikan tujuan dan ruang lingkup verifikasi,
menyampaikan jadwal/rencana kerja verifikasi,
menyampaikan metodologi dan prosedur verifikasi, serta
menkonfirmasikan waktu, tempat, dan peserta pertemuan
penutupan.
Pertemuan pembukaan diakhiri dengan pembuatan BAP.
Verifikasi
Dokumen dan
Observasi
Lapangan
Tanggal 23 – 24
November 2015.
Anggota sampel Kantor
UD Artur Jati Jaya
Kabupaten Blora,
Provinsi Jawa Tengah.
Observasi di
Pabrik Pengolahan.
Tim Audit menghimpun, mempelajari data dan dokumen
dengan menggunakan kriteria dan indikator pada Lampiran
2.7, Peraturan Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor
P.14/VI-BPPHH/2014. Untuk menguji kebenaran data, tim
Audit melakukan pengamatan, pencatatan, uji petik
menggunakan kriteria dan indikator pada Lampiran 2.7
Peraturan Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-
BPPHH/2014.
Verifikasi
Dokumen dan
Observasi
Lapangan
Tanggal 25 – 26
November 2015.
Anggota sampel Kantor
UD Farya Jati Kabupaten
Blora, Provinsi Jawa
Tengah. Observasi di
Pabrik Pengolahan.
Tim Audit menghimpun, mempelajari data dan dokumen
dengan menggunakan kriteria dan indikator pada Lampiran
2.7, Peraturan Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor
P.14/VI-BPPHH/2014. Untuk menguji kebenaran data, tim
Audit melakukan pengamatan, pencatatan, uji petik
menggunakan kriteria dan indikator pada Lampiran 2.7
Peraturan Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-
BPPHH/2014.
Verifikasi
Dokumen dan
Observasi
Lapangan
Tanggal 27 – 28
November 2015.
Anggota sampel Kantor
UD Izah Kabupaten
Bolra, Provinsi Jawa
Tengah Observasi di
Pabrik Pengolahan.
Tim Audit menghimpun, mempelajari data dan dokumen
dengan menggunakan kriteria dan indikator pada Lampiran
2.7, Peraturan Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor
P.14/VI-BPPHH/2014. Untuk menguji kebenaran data, tim
Audit melakukan pengamatan, pencatatan, uji petik
menggunakan kriteria dan indikator pada Lampiran 2.7
Peraturan Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.14/VI-
BPPHH/2014.
Pertemuan
Penutupan
Tanggal 28 November
2015 di sekretariat
Kelompok TDI KUB Jati
Emas – Kabupaten
Blora
Menyampaikan ucapan terima kasih kepada KUB Jati Emas
atas kerjasamanya selama kegiatan verifikasi.
Menyampaikan daftar periksa VLK
Pertemuan penutupan diakhiri dengan pembuatan BAP
Pengambilan
Keputusan
Tanggal 12 Desember
2015 di Ruang Meeting
PT EQUALITY Indonesia
Rapat pengambilan keputusan meninjau dokumen
verifikasi yang diajukan untuk menjamin bahwa verifikasi
dilakukan secara efektif dan efisien sesuai dengan
ketentuan PT EQUALITY Indonesia.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 4 dari 23
(4) Resume Hasil Penilaian :
(a) Unit Usaha : UD ARTUR JATI JAYA
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
P.1. Industri kecil mendukung terselenggaranya perdagangan kayu sah.
Kriteria K1.1 : Industri kecil memiliki :
(a) TDI
(b) Industri dengan investasi kurang dari Rp 200.000.000
Kriteria K.1.2. Importir kayu dan produk kayu
Kriteria K.1.3. Unit Usaha dalam bentuk kelompok
Indikator 1.1.1. Industri kecil adalah produsen yang memiliki izin yang sah
Verifier a
Akte pendirian perusahaan dan
perubahan terakhir
NA
Audite adalah perusahaan Usaha Dagang Perorangan
yang tidak wajib memiliki Akta Pendirian.
Verifier.b.
Surat Izin Usaha Perdagangan
(SIUP) atau Izin Perdagangan yang
tercantum dalam Tanda Daftar
Industri (TDI)/ Izin Usaha Industri
(IUI) Kecil
MEMENUHI
UD Artur Jati Jaya telah memiliki Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP) dengan Nomor :
510.41/8.0708/PK/VII/2015 yang diterbitkan oleh
Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan,
Pemerintah Kabupaten Blora tanggal 13 Juli 2015.
Hasil verifikasi terhadap dokumen SIUP yang dimiliki oleh
auditee (UD Artur Jati Jaya) telah sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan peruntukannya serta sesuai
dengan bidang usahanya..
Verifier.c.
Izin HO atau izin gangguan
lingkungan sekitar
MEMENUHI
Izin Gangguan yang dimiliki UD Artur Jati Jaya berupa
Surat Izin Gangguan berdasarkan Keputusan Kepala
Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan,
Pemerintah Kabupaten Blora Nomor : 503/957/2015
tanggal 14 Agustus 2015.
Hasil verifikasi terhadap dokumen Izin Gangguan yang
dimiliki oleh auditee telah sesuai dengan ketentuan
yang berlaku dan peruntukannya sesuai dengan bidang
usahanya.
Verifier.d.
Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
MEMENUHI
Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Perusahaan Perorangan
(PO) yang dimiliki UD Artur Jati Jaya dengan Nomor :
1106.547.01152, tanggal 13 Juli 2015. TDP ini
diterbitkan oleh Badan Penanaman Modal Dan
Pelayanan Perizinan, Pemerintah Kabupaten Blora.
Dokumen TDP yang dimiliki Auditee telah sesuai dengan
peraturan yang berlaku. Informasi yang tercantum pada
TDP sesuai dengan bidang usaha dan peruntukannya.
Verifier,e.
NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP)
MEMENUHI
Dokumen perpajakan yang dimiliki Auditee berupa
NPWP Nomor : 73.698.715.7-514.000 dan Surat
Keterangan Terdaftar (SKT), telah terdaftar pada Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Blora dengan Nomor : S-
11953KT/WPJ.10/KP.1103/2015. Atas nama Ari
Sugiarto tanggal 2 Desember 2015.
Data yang tercantum pada SKT sesuai dengan NPWP,
dengan demikian Auditee telah memperlihatkan
keabsahan dokumen perpajakan yang seluruhnya
diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Blora.
Verifier.f.
Dokumen lingkungan hidup
(AMDAL/UKL – UPL/ SPPL/
Auditee telah memiliki Dokumen SPPL yang sesuai
dengan lingkup usahanya dan ditandatangani diatas
meterai oleh Pemilik UD Artur Jati Jaya pada tanggal 23
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 5 dari 23
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
DPLH/SIL /DELH/dokumen
lingkungan hidup lain yang setara
MEMENUHI Juli 2015, dan telah disetujui oleh Sekretaris a.n. Kepala
Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Blora.
Auditee tidak diwajibkan untuk membuat laporan secara
periodik, tetapi setiap saat harus bersedia dipantau
dampak lingkungan dari usaha dan/atau kegiatannya
oleh pejabat yang berwenang.
Verifier g.
Izin Usaha Industri (IUI) Kecil atau
Tanda Daftar Industri (TDI)
MEMENUHI Auditee telah memiiki dokumen izin operasional berupa
Daftar Industri (TDI) dengan Nomor : 536/871/2015,
yang diterbitkan oleh Kepala Badan Penanaman Modal
Dan Pelayanan Perizinan, Pemerintah Kabupaten Blora
pada tanggal 13 Juli 2015, berlaku sampai 31 Juli 2020.
Hasil pemeriksaan terhadap hasil produksi menunjukan
jenis usaha yang dijalankan telah sesuai dengan TDI .
Indikator.1.1.2 Eksportir produk kayu olahan adalah eksportir yang memiliki izin sah, berupa eksportir
produsen.
Verifier
Berstatus Eksportir Terdaftar
Produk Industri Kehutanan
(ETPIK).
NA Berdasarkan Peraturaan Menteri Perdagangan RI Nomor
: 89/M-DAG/PER/10/2015 pada Pasal 19 berbunyi
untuk Permendag Nomor 66/M-DAG/PER/8/2015 yang
mengatur tentang ETPIK dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku, sehingga verifier tersebut tidak diterapkan
Indikator 1.2.1. .Importir adalah importir yang memiliki izin yang sah.
Verifier a
Dokumen pengakuan /pengenal
sebagai importir.
NA
Auditee tidak melakukan kegiatan Impor, baik impor
bahan baku maupun produk, dengan demikian tidak
tersedia dokumen pengakuan / pengenal sebagai
importir, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Indikator 1.2.2. Importir memiliki sistem uji tuntas (duediligence)
Verifier 1.2.2.
Panduan/pedoman/
prosedur pelaksanaan dan bukti
pelaksanaan sistem uji tuntas
(due
diligence) importir
NA
Auditee tidak melakukan kegiatan Impor, baik impor
bahan baku maupun produk, dengan demikian tidak
tersedia Panduan /pedoman/prosedur pelaksanaan
dan bukti pelaksanaan sistem uji tuntas (due diligence)
importir, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Indikator 1.3.1.Kelompok memiliki akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan
kelompok
Verifier 1.3.1.
Akte notaris pembentukan
kelompok atau dokumen
pembentukan kelompok
MEMENUHI
Kelompok Usaha Bersama (KUB) Jati Emas dibentuk
sesuai dengan dokumen Kesepakatan Kelompok yang
ditandatangani oleh kelima anggota kelompok pada
tanggal 01 Januari 2015.
Di dalam kesepakatan tersebut dijelaskan maksud dan
tujuan dibentuknya Kelompok Kelompok Usaha
Bersama (KUB) Jati Emas yaitu membantu anggota
kelompok yang menjalankan usaha yang bergerak
dalam bidang usaha yang sama yaitu
furniture/kerajinan kayu untuk memperoleh atau
mendapatkan legalitas atas kayu yang digunakan yang
berbentuk Sertifikat Verifikasi Legal.
Prinsip 2. Unit usaha mempunyai dan menerapkan sistem penelusuran kayu yang menjamin keterlacakan
kayu dari asalnya
Kriteria K2.1. Keberadaan dan penerapan system penulusuran bahan baku dan hasil olahannya
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 6 dari 23
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
Kriterian.K.2.2. Penerapan Penggunaan kayu Impor
Indikator 2.1.1 Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang
sah
Verifier a.
Dokumen jual beli/nota atau
kontrak suplai bahan baku dan
barang jadi dilengkapi bukti
pembelian
MEMENUHI Berdasarkan hasil verifikasi terhadap pemenuhan bahan
baku untuk proses produksi Auditee (UD Artur Jati Jaya)
dengan membeli langsung ke pengepul tunggak akar Jati
LMDH Wana Jati Lestari.
Seluruh pemenuhan bahan baku dalam pengirimannya
telah dilengkapi dengan Nota jual beli dan surat jalan
angkutan, dan Auditee dapat menunjukan bukti
pembayaran pembelian bahan baku sebagai sahnya jual
beli berupa kwitansi.
Verifier b
Bukti Penerimaan Bahan Baku
dilengkapi dengan dokumen
angkutan hasil hutan yang sah.
MEMENUHI Dari hasil verifikasi dokumen penerimaan bahan baku
selama periode Agustus – Oktober 2015 Auitee telah
tersedia nota jual beli/kwitansi penerimaan bahan baku
akar tunggak Jati dan seluruh pengiriman bahan baku
kayu telah dilengkapi dengan nota jual beli/kwitansi dan
surat jalan.
Verifier c.
Dokumen angkutan hasil hutan
yang sah
MEMENUHI
Pemeriksaan terhadap keberadaan dokumen angkutan
hasil hutan yang sah terhadap bahan baku kayu yang
dikirim penjual selama periode Agustus – Oktober 2015.
Seluruh penerimaan bahan baku telah disertai atau
didukung dengan dokumen angkutan hasil hutan yang
sah berupa Nota angkutan biasa
Verifier. d.
Nota dan Dokumen Keterangan
(Berita Acara dari petugas
kehutanan kabu- paten/kota atau
dari Aparat Desa/ Kelurahan) yang
dapat menjelaskan asal usul untuk
kayu bekas/hasil bongkaran, serta
Deklarasi Kesesuaian
NA
Auditee adalah produsen mebel yang memakai bahan
baku akar tunggak Jati tidak terdapat nota atau surat lain
tentang kayu bekas, dengan demikian verifier ini tidak
diverifikasi
Verifeir. e.
Dokumen angkutan berupa Nota
untuk kayu limbah industri
NA
Bahan baku yang digunakan oleh auditee dan pemasok
bukan merupakan kayu limbah industri, dengan
demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier.f.
Dokumen catatan/ laporan mutasi
kayu
MEMENUHI
Hasil pemeriksaan terhadap ketersediaan dan
kelngkapan dokumen mutasi bahan baku yang dibuat
oleh Auditee selama periode 3 Bulan terakhir Agustus –
Oktober 2015, Auditee telah membuat dan dapat
menunjukan pencatatan penerimaan furniture/
handicraft untuk setiap bulannya.
Pemeriksaan terhadap kebenaran dan kesuaian
dokumen catatan/laporan mutasi kayu dengan
dokumen pendukung lainnya dari data yang diperiksa
menunjukan adanya keseimbangan dan kesesuaian
dengan dokumen lainya.
Verifier g
Dokumen S-LK / S-PHPL yang
dimiliki pemasok dan/atau DKP
dari pemasok MEMENUHI
Hasil pemeriksaan terhadap pasokan bahan baku,
Auditee menerima seluruh bahan baku yang diterima
pada periode Agustus - Oktober 2015 telah dilampirkan
dokumen DKP sebanyak 6 lembar.
Auditee telah memiliki prosedur pemeriksaan terhadap
pemasok yang menerbitkan DKP, memiliki personel yang
ditunjuk untuk bertanggung jawab dalam pemeriksaan
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 7 dari 23
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
terhadap dokumen DKP serta tersedia laporan hasil
pemeriksaan kepada pemasok yang menerbitkan DKP.
Indikator 2.1.2. Unit usaha menerapkan sistem penelusuran kayu
Verifier.a.
Laporan produksi hasil olahan
MEMENUHI Realisasi produksi selama tiga bulan terakhir antara
bulan Agustus – Oktober 2015, pemeriksaan terhadap
laporan pemakaian bahan baku dimana total pemakaian
: 3.151 Pcs = 61,78 M3, sementara realisasi yang dapat
diproduksi sebesar 3.151 Pcs = 61,78 M3.
Laporan hasil produksi telah sesuai dengan catatan
mutasi kayu dan laporan mutasi, seluruhnya
menunjukan adanya kesesuaian dan terdapat hubungan
yang logis baik input atau output.
Verifier b.
Produksi industri tidak melebihi
kapasitas produksi yang diizinkan.
MEMENUHI Berdasarkan Tanda Daftar Industri (TDI) nomor :
536/871/2015 tanggal 13 Juli 2015 tercantum izin
kapasitas Furniture/handicraft dari akar tunggak Jati
sebesar 8.500 Pcs/tahun sememtara dari hasil produksi
sebesar 2.920 Pcs atau sama dengan 56,85 M3.
Kapasitas produksi yang dihasilkan UD Artur Jati Jaya
tidak melebihi kapasitas produksi yang diizinkan.
Verifier 2.1.2.c
Hasil produksi yang berasal dari
kayu lelang dipisahkan
NA Bahan baku yang diterima auditee bukan berasal dari
kayu lelang, dengan demikian verifier tersebut tidak
diterapkan.
Indikator. 2.1.3 Proses pengolahan kayu menjadi kayu olahan melalui jasa atau kerjasama dengan pihak
lain
Verifier.a
Dokumen S - LK atau DKP
NA Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak
melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier.b
Kontrak jasa pengolahan produk
antara auditee dengan pihak
penyedia jasa (pihak lain)
NA
Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak
melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier.c
Berita acara serah terima kayu
yang dijasakan
NA
Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak
melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier.d
Ada pemisahan produk yang
dijasakan pada perusahaan
penyedia jasa
NA
Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak
melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier.e
Adanya pendoku- mentasian
bahan baku, proses produksi dan
ekspor apabila ekspor dilakukan
melalui industri penyedia jasa
NA
Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak
melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Indikator 2.2.1. Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah.
Verifier .a
Pemberitahuan Impor Barang (PIB)
NA Auditee tidak melakukan import bahan baku, dengan
demikian verifier tersebut tidak diterapkan
Verifier 2.2.1.b
Bill of Lading (B/L)
NA
Auditee tidak melakukan import bahan baku, dengan
demikian verifier tersebut tidak diterapkan
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 8 dari 23
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
Verifier 2.2.1.c
Packing List (P/L) Dokumen lisensi
Impor
NA
Auditee tidak melakukan import bahan baku, dengan
demikian verifier tersebut tidak diterapkan
Verifier 2.2.1.d
Invoice NA
Auditee tidak melakukan import bahan baku, dengan
demikian verifier tersebut tidak diterapkan
Verifier 2.2.1.e
Deklarasi Impor NA
Auditee tidak melakukan import bahan baku, dengan
demikian verifier tersebut tidak diterapkan
Verifier 2.2.1.f
Rekomendasi Impor NA
Auditee tidak melakukan import bahan baku, dengan
demikian verifier tersebut tidak diterapkan
Verifier.g.
Bukti pembayaran beamasuk (bila
terkena bea masuk)
NA
Auditee tidak melakukan import bahan baku, dengan
demikian verifier tersebut tidak diterapkan
Verifier 2.2.1.h
Dokumen lain yang relevan
(diantaranya: CITES) untuk jenis
kayu dibatasi
NA
Auditee tidak melakukan import bahan baku, dengan
demikian verifier tersebut tidak diterapkan
Verifier.i.
Bukti penggunaan kayu impor NA
Auditee tidak melakukan import bahan baku, dengan
demikian verifier tersebut tidak diterapkan
Prinsip 3. Keabsahan perdagangan atau pemindah- tanganan kayu olahan.
Kriteria. K3.1 Adanya dokumentasi pemindah- tanganan.
Kriteria K.3.2. Pengapalan kayu olahan untuk ekspor
Kriteria.K.3.3. Pemenuhan Penandaan Tanda V-legal
Indikator 3.1.1. Unit usaha mengunakan dokumen angkutan hasil hutan yg sah untuk perdagangan atau pemindah
tanganan hasil produksi dengan tujuan domestik.
Verifier 3.1.1.
Dokumen angkutan hasil hutan
yang sah
MEMENUHI
Berdasarkan verifikasi terhadap kelengkapan dokumen
penerimaan bahan baku setengah jadi dan laporan
mutasi selama periode Agustus – Oktober 2015.
Auditee dapat menunjukan bahwa seluruh hasil produksi
selama periode Agustus – Oktober 2015, sebanyak
2.920 Pcs = 56,85 M3. Produk furniture dan handicraft
yang dipasarkan dapat dipastikan merupakan hasil
produksi sendiri.
Indikator 3.2.1 Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen
Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).
Verifier .3.2.1.a
Produk hasil olahan kayu yang
diekspor
NA
Auditee tidak melakukan penjualan dengan tujuan
ekspor, dengan demikian verifier tersebut tidak
diterapkan.
Verifier .b
PEB
NA
Auditee tidak melakukan ekspor dengan demikian tidak
tersedia dokumen PEB, sehingga verifier tersebut tidak
diterapkan
Verifier .c
Packing list
NA
Auditee tidak melakukan ekspor dengan demikian tidak
tersedia dokumen Packing List, sehingga verifier
tersebut tidak diterapkan
Verifier d.
Invoice
NA
Auditee tidak melakukan ekspor dengan demikian tidak
tersedia dokumen Invoice, sehingga verifier tersebut
tidak diterapkan
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 9 dari 23
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
Verifier e.
B/L
NA
Auditee tidak melakukan ekspor dengan demikian tidak
tersedia dokumen Bill of Lading, sehingga verifier
tersebut tidak diterapkan
Verifier f.
Dokumen V – Legal untuk produk
yang wajib dilengkapi dengan
Dokumen V-Legal.
NA
Auditee tidak melakukan ekspor dengan demikian tidak
tersedia dokumen V - Legal, sehingga verifier tersebut
tidak diterapkan
Verifier g
Hasil verifikasi teknis (Laporan
Surveyor) untuk produk yang wajib
verifikasi teknis.
NA Auditee tidak melakukan ekspor dengan demikian tidak
tersedia dokumen laporan Surveyor, sehingga verifier
tersebut tidak diterapkan
Verifier h.
Bukti pembayaran bea keluar bila
terkena bea keluar
NA Auditee tidak melakukan ekspor dengan demikian tidak
tersedia bukti pembayaran bea keluar, sehingga verifier
tersebut tidak diterapkan
Verifier i.
Dokumen lain yang relevan
(diantaranya : CITES) untuk jenis
kayu dibatasi perdagangannya
MEMENUHI Bahan baku yang digunakan Auditee untuk
menghasilkan produk mebel dan handy craft berupa
akar tunggak Jati. Berdasarkan Permenhut No
57/Menhut-II/2008 tentang Arahan strategis konservasi
spesies nasional di mana hanya terdapat 22 jenis kayu
yang dibatasi jumlah perdagangannya, jenis kayu yang
telah disebutkan di atas tidak termasuk didalamnya,
juga tidak terdaftar dalam CITES Appendic I, II , III.
Indikator 3.3.1. Implementasi Tanda V - Legal
Verifier 3.3.1.
Tanda V – Legal yang dibubuhkan
sesuai ketentuan
NA Auditee masih dalam proses penilaian SVLK, dengan
demikian verifier tersebut tidak diterapkan
P.4 Pemenuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan bagi industri pengolahan.
Kriteria 4.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Indikator 4.1.1. Prosedur dan implementasi K3.
Verifier 4.1.1.a
Implementasi prosedur K3
MEMENUHI Auditee telah memiliki prosedur K3 dalam pelaksanaan
kegiatan operasionalnya (SOP K3 Nomor 005/SOP-
UD.ARTUR JATI JAYA/VI/2015), dan surat keterangan
penunjukan personil K3 yang ditanda tangani oleh
Direktur pada tanggal 1 Juni 2015.
Verifier 4.1.1.b
Ketersediaan jalur evakuasi dan
peralatan K3 seperti Alat Pemadam
Api Ringan (APAR), peralatan P3K
dan Alat Pelindung Diri (APD).
MEMENUHI Hasil pemeriksaan terhadap sarana K3 telah tersedia
Peralatan K3 sesuai ketentuan dan kebutuhan serta
berfungsi dengan baik, dan pendataan untuk seluruh
sarana APAR sebanyak 1 unit dalam kondisi dengan
baik, untuk APD juga telah sesuai dengan kebutuhan,
serta jalur evakuasi telah tersedia dengan baik.
Verifier 4.1.1.c
Catatan kecelakaan kerja.
MEMENUHI Auditee telah memiliki rekaman Laporan Kecelakaan
kerja setiap bulan. Dalam laporan atau catatan
kecelakaan kerja dalam periode tersebut di atas
memperlihatkan tidak pernah terjadi kasus kecelakaan
kerja baik yang kasus besar atau yang ringan sekalipun
(NIHIL).
Kriteria 4.2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja.
Indikator 4.2.1. Kebebasan berserikat bagi pekerja
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 10 dari 23
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
Verifier 4.2.1
Ada serikat pekerja atau kebijakan
perusahaan yang membolehkan
untuk membentuk atau terlibat
dalam kegiatan serikat pekerja.
MEMENUHI Hasil pemeriksaan, Auditee telah membuat Surat
Pernyataan tentang Kebebasan Berserikat untuk seluruh
karyawan diberikan kebebasan untuk membentuk atau
terlibat dalam serikat pekerja yang ditandatangani oleh
Direktur tertangal 1 Juni 2015.
Indikator 4.2.2. Adanya Ke sepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Pera-turan Perusahaan (PP) untuk TDI/ IUI
Kecil yg mempekerja- kan karyawan >10 orang
Verifier 4.2.2.
Ketersediaan Dokumen KKB atau
PP
NA Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap keberadaan
daftar personil pegawai yang dipekerjakan oleh Auditee,
berdasarkan dari data tersebut jumlah pegawai
sebanyak 6 orang, dengan demikian Auditee tidak
diwajibkan membuat Peraturan Perusahaan (PP),
sehingga verifier ini tidak diterapkan (NA)
Indikator 4.2.3 Tidak mempekerjakan anak di bawah umur.
Verifier 4.2.2.
Tidak ada pekerja yang masih di
bawah umur
MEMENUHI Dari seluruh data dan informasi yang diperiksa tentang
tenaga kerja menunjukan Auditee tidak
memperkerjakan tenaga di bawah umur, untuk tenaga
yang paling muda adalah usia 31 tahun.
(b) Unit Usaha : UD FARYA JATI
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
P.1. Industri kecil mendukung terselenggaranya perdagangan kayu sah.
Kriteria K1.1 : Industri kecil memiliki :
(a) TDI
(b) Industri dengan investasi kurang dari Rp 200.000.000
Kriteria K.1.2. Importir kayu dan produk kayu
Kriteria K.1.3. Unit Usaha dalam bentuk kelompok
Indikator 1.1.1. Industri kecil adalah produsen yang memiliki izin yang sah
Verifier a
Akte pendirian perusahaan dan
perubahan terakhir
NA
Audite adalah perusahaan Usaha Dagang Perorangan
yang tidak wajib memiliki Akta Pendirian.
Verifier.b.
Surat Izin Usaha Perdagangan
(SIUP) atau Izin Perdagangan yang
tercantum dalam Tanda Daftar
Industri (TDI)/ Izin Usaha Industri
(IUI) Kecil
MEMENUHI
Auditee memiliki dan dapat menunjukan dokumen SIUP
dengan Nomor : 2.892/11.06/PK/I/2006 tanggal 13
Januari 2006. SIUP ini berlaku sampai 13 Januari 2011.
Karena SIUP tersebut sudah habis masa berlakunya,
maka auditee menunjukan tanda bukti proses
pengajuan SIUP dari Badan Penanaman Modal dan
Pelayanan Perijinan Kabupaten Blora pada tanggal 5
November 2015.
Verifier.c.
Izin HO atau izin gangguan
lingkungan sekitar
MEMENUHI
Auditee sedang dalam proses pengajuan memiliki
dokumen Izin Gangguan (HO) dengan tanda bukti proses
pengajuan dari Badan Penanaman Modal dan
Pelayanan Perijinan Kabupaten Blora pada tanggal 5
November 2015.
Verifier.d.
Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
MEMENUHI
Auditee telah memiliki dokumen Tanda Daftar
Perusahaan (TDP) yang 110655206608, tanggal 13
Januari 2006 yang diterbitkan oleh Dinas Perindustrian
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 11 dari 23
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
Perdagangan Dan Koperasi, Pemerintah Kabupaten
Blora berlaku sampai tanggal 31 Januari 2011.
Karena TDP tersebut sudah habis masa berlakunya,
maka auditee menunjukan tanda bukti proses
pengajuan TDP dari Badan Penanaman Modal dan
Pelayanan Perijinan Kabupaten Blora pada tanggal 5
November 2015.
Verifier,e.
NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP)
MEMENUHI
Dokumen perpajakan yang dimiliki Auditee berupa NPWP
Nomor : 74.469.947.1-514.000 dan Surat Keterangan
Terdaftar (SKT) dengan Nomor : S-
11358K/WPJ.10/KP.1103/2015. Atas nama Jono
tanggal 16 November 2015.
Data yang tercantum pada SKT sesuai dengan NPWP,
dengan demikian Auditee telah memperlihatkan
keabsahan dokumen perpajakan yang seluruhnya
diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Blora.
Verifier.f.
Dokumen lingkungan hidup
(AMDAL/UKL – UPL/ SPPL/
DPLH/SIL /DELH/dokumen
lingkungan hidup lain yang setara
MEMENUHI
Auditee telah memiliki Dokumen SPPL yang sesuai
dengan lingkup usahanya dan ditandatangani diatas
meterai oleh Pemilik UD Farya Jati pada tanggal 12
Januari 2006, dan telah disetujui oleh Sekretaris a.n.
Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Blora.
Auditee tidak diwajibkan untuk membuat laporan secara
periodik, tetapi setiap saat harus bersedia dipantau
dampak lingkungan dari usaha dan/atau kegiatannya
oleh pejabat yang berwenang.
Verifier g.
Izin Usaha Industri (IUI) Kecil atau
Tanda Daftar Industri (TDI)
MEMENUHI Auditee telah memiiki dokumen izin operasional berupa
Izin Usaha Industri (IUI) dengan Nomor :
536/1420/2015, tanggal 15 Desember 2015, yang
diterbitkan oleh Kepala Badan Penanaman Modal dan
Pelayanan Perijinan, Pemerintah Kabupaten Blora.
Indikator.1.1.2 Eksportir produk kayu olahan adalah eksportir yang memiliki izin sah, berupa eksportir
produsen.
Verifier
Berstatus Eksportir Terdaftar
Produk Industri Kehutanan
(ETPIK).
NA
Berdasarkan Peraturaan Menteri Perdagangan RI Nomor
: 89/M-DAG/PER/10/2015 pada Pasal 19 berbunyi
untuk Permendag Nomor 66/M-DAG/PER/8/2015 yang
mengatur tentang ETPIK dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku, sehingga verifier tersebut tidak diterapkan
Indikator 1.2.1. .Importir adalah importir yang memiliki izin yang sah.
Verifier a
Dokumen pengakuan /pengenal
sebagai importir.
NA
Auditee tidak melakukan kegiatan Impor, baik impor
bahan baku maupun produk, dengan demikian tidak
tersedia dokumen pengakuan / pengenal sebagai
importir, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Indikator 1.2.2. Importir memiliki sistem uji tuntas (duediligence)
Verifier 1.2.2.
Panduan/pedoman/
prosedur pelaksanaan dan bukti
pelaksanaan sistem uji tuntas
(due
diligence) importir
NA
Auditee tidak melakukan kegiatan Impor, baik impor
bahan baku maupun produk, dengan demikian tidak
tersedia Panduan /pedoman/prosedur pelaksanaan
dan bukti pelaksanaan sistem uji tuntas (due diligence)
importir, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 12 dari 23
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
Indikator 1.3.1.Kelompok memiliki akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan
kelompok
Verifier 1.3.1.
Akte notaris pembentukan
kelompok atau dokumen
pembentukan kelompok
MEMENUHI
Kelompok Usaha Bersama (KUB) Jati Emas dibentuk
sesuai dengan dokumen Kesepakatan Kelompok yang
ditandatangani oleh kelima anggota kelompok pada
tanggal 01 Januari 2015.
Di dalam kesepakatan tersebut dijelaskan maksud dan
tujuan dibentuknya Kelompok Kelompok Usaha
Bersama (KUB) Jati Emas yaitu membantu anggota
kelompok yang menjalankan usaha yang bergerak
dalam bidang usaha yang sama yaitu
furniture/kerajinan kayu untuk memperoleh atau
mendapatkan legalitas atas kayu yang digunakan yang
berbentuk Sertifikat Verifikasi Legal.
Prinsip 2. Unit usaha mempunyai dan menerapkan sistem penelusuran kayu yang menjamin keterlacakan
kayu dari asalnya
Kriteria K2.1. Keberadaan dan penerapan system penulusuran bahan baku dan hasil olahannya
Kriterian.K.2.2. Penerapan Penggunaan kayu Impor
Indikator 2.1.1
Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah
Verifier a.
Dokumen jual beli/nota atau
kontrak suplai bahan baku dan
barang jadi dilengkapi bukti
pembelian
MEMENUHI Berdasarkan hasil verifikasi terhadap pemenuhan
bahan baku untuk proses produksi Auditee (UD Farya
Jati) dengan membeli langsung ke pengepul tunggak
akar Jati LMDH Wana Jati Lestari.
Seluruh pemenuhan bahan baku dalam pengirimannya
telah dilengkapi dengan Nota jual beli dan surat jalan
angkutan, dan Auditee dapat menunjukan bukti
pembayaran pembelian bahan baku sebagai sahnya jual
beli berupa kwitansi.
Verifier b
Bukti Penerimaan Bahan Baku
dilengkapi dengan dokumen
angkutan hasil hutan yang sah.
MEMENUHI Dari hasil verifikasi dokumen penerimaan bahan baku
selama periode Agustus – Oktober 2015 Auitee telah
tersedia nota jual beli/kwitansi penerimaan bahan baku
akar tunggak Jati dan seluruh pengiriman bahan baku
kayu telah dilengkapi dengan nota jual beli/kwitansi
dan surat jalan.
Verifier c.
Dokumen angkutan hasil hutan
yang sah
MEMENUHI
Pemeriksaan terhadap keberadaan dokumen angkutan
hasil hutan yang sah terhadap bahan baku kayu yang
dikirim penjual selama periode Agustus – Oktober 2015.
Seluruh penerimaan bahan baku telah disertai atau
didukung dengan dokumen angkutan hasil hutan yang
sah berupa Nota angkutan biasa
Verifier. d.
Nota dan Dokumen Keterangan
(Berita Acara dari petugas
kehutanan kabu- paten/kota atau
dari Aparat Desa/ Kelurahan) yang
dapat menjelaskan asal usul untuk
kayu bekas/hasil bongkaran, serta
Deklarasi Kesesuaian
NA
Auditee adalah produsen mebel yang memakai bahan
baku akar tunggak Jati tidak terdapat nota atau surat
lain tentang kayu bekas, dengan demikian verifier ini
tidak diverifikasi
Verifeir. e.
Dokumen angkutan berupa Nota NA
Bahan baku yang digunakan oleh auditee dan pemasok
bukan merupakan kayu limbah industri, dengan
demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 13 dari 23
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
untuk kayu limbah industri
Verifier.f.
Dokumen catatan/ laporan mutasi
kayu
MEMENUHI
Hasil pemeriksaan terhadap ketersediaan dan
kelngkapan dokumen mutasi bahan baku yang dibuat
oleh Auditee selama periode 3 Bulan terakhir Agustus –
Oktober 2015, Auditee telah membuat dan dapat
menunjukan pencatatan penerimaan furniture/
handicraft untuk setiap bulannya.
Pemeriksaan terhadap kebenaran dan kesuaian
dokumen catatan/laporan mutasi kayu dengan
dokumen pendukung lainnya dari data yang diperiksa
menunjukan adanya keseimbangan dan kesesuaian
dengan dokumen lainya.
Verifier g
Dokumen S-LK / S-PHPL yang
dimiliki pemasok dan/atau DKP
dari pemasok. MEMENUHI
Hasil pemeriksaan terhadap pasokan bahan baku,
Auditee menerima seluruh bahan baku yang diterima
pada periode Agustus - Oktober 2015 telah dilampirkan
dokumen DKP sebanyak 3 lembar.
Auditee telah memiliki prosedur pemeriksaan terhadap
pemasok yang menerbitkan DKP, memiliki personel yang
ditunjuk untuk bertanggung jawab dalam pemeriksaan
terhadap dokumen DKP serta tersedia laporan hasil
pemeriksaan kepada pemasok yang menerbitkan DKP.
Indikator 2.1.2. Unit usaha menerapkan sistem penelusuran kayu
Verifier.a.
Laporan produksi hasil olahan
MEMENUHI Realisasi produksi selama tiga bulan terakhir antara
bulan Agustus – Oktober 2015, pemeriksaan terhadap
laporan pemakaian bahan baku dimana total
pemakaian : 2.711 Pcs = 56,00 M3, sementara realisasi
yang dapat diproduksi sebesar 2.711 Pcs = 56,00 M3.
Laporan hasil produksi telah sesuai dengan catatan
mutasi kayu dan laporan mutasi, seluruhnya
menunjukan adanya kesesuaian dan terdapat hubungan
yang logis baik input atau output.
Verifier b.
Produksi industri tidak melebihi
kapasitas produksi yang diizinkan.
MEMENUHI Berdasarkan IUI (Izin Usaha Industri) nomor :
536/36/2006, tanggal 16 Januari 2006 tercantum izin
kapasitas Furniture/handicraft dari akar tunggak Jati
sebesar 4.500 Pcs/tahun sememtara dari hasil produksi
sebesar 2.711 Pcs atau sama dengan 56,00 M3.
Kapasitas produksi yang dihasilkan UD Farya Jati tidak
melebihi kapasitas produksi yang diizinkan.
Verifier 2.1.2.c
Hasil produksi yang berasal dari
kayu lelang dipisahkan
NA Bahan baku yang diterima auditee bukan berasal dari
kayu lelang, dengan demikian verifier tersebut tidak
diterapkan.
Indikator. 2.1.3
Proses pengolahan kayu menjadi kayu olahan melalui jasa atau kerjasama dengan pihak lain
Verifier.a
Dokumen S - LK atau DKP
NA Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak
melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier.b
Kontrak jasa pengolahan produk
antara auditee dengan pihak
penyedia jasa (pihak lain)
NA
Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak
melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 14 dari 23
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
Verifier.c
Berita acara serah terima kayu
yang dijasakan
NA
Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak
melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier.d
Ada pemisahan produk yang
dijasakan pada perusahaan
penyedia jasa
NA
Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak
melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier.e
Adanya pendoku- mentasian
bahan baku, proses produksi dan
ekspor apabila ekspor dilakukan
melalui industri penyedia jasa
NA
Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak
melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Indikator 2.2.1. Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah.
Verifier .a
Pemberitahuan Impor Barang (PIB)
NA Auditee tidak melakukan import bahan baku, dengan
demikian verifier tersebut tidak diterapkan
Verifier 2.2.1.b
Bill of Lading (B/L)
NA
Auditee tidak melakukan import bahan baku, dengan
demikian verifier tersebut tidak diterapkan
Verifier 2.2.1.c
Packing List (P/L) Dokumen lisensi
Impor
NA
Auditee tidak melakukan import bahan baku, dengan
demikian verifier tersebut tidak diterapkan
Verifier 2.2.1.d
Invoice NA
Auditee tidak melakukan import bahan baku, dengan
demikian verifier tersebut tidak diterapkan
Verifier 2.2.1.e
Deklarasi Impor NA
Auditee tidak melakukan import bahan baku, dengan
demikian verifier tersebut tidak diterapkan
Verifier 2.2.1.f
Rekomendasi Impor NA
Auditee tidak melakukan import bahan baku, dengan
demikian verifier tersebut tidak diterapkan
Verifier.g.
Bukti pembayaran beamasuk (bila
terkena bea masuk)
NA
Auditee tidak melakukan import bahan baku, dengan
demikian verifier tersebut tidak diterapkan
Verifier 2.2.1.h
Dokumen lain yang relevan
(diantaranya: CITES) untuk jenis
kayu dibatasi
NA
Auditee tidak melakukan import bahan baku, dengan
demikian verifier tersebut tidak diterapkan
Verifier.i.
Bukti penggunaan kayu impor NA
Auditee tidak melakukan import bahan baku, dengan
demikian verifier tersebut tidak diterapkan
Prinsip 3. Keabsahan perdagangan atau pemindah- tanganan kayu olahan.
Kriteria. K3.1 Adanya dokumentasi pemindah- tanganan.
Kriteria K.3.2. Pengapalan kayu olahan untuk ekspor
Kriteria.K.3.3. Pemenuhan Penandaan Tanda V-legal
Indikator 3.1.1. Unit usaha mengunakan dokumen angkutan hasil hutan yg sah untuk perdagangan atau pemindah
tanganan hasil produksi dengan tujuan domestik.
Verifier 3.1.1.
Dokumen angkutan hasil hutan
yang sah
MEMENUHI
Berdasarkan verifikasi terhadap kelengkapan dokumen
penerimaan bahan baku setengah jadi dan laporan
mutasi selama periode Agustus – Oktober 2015.
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 15 dari 23
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
Auditee dapat menunjukan bahwa seluruh hasil
produksi selama periode Agustus – Oktober 2015,
sebanyak 1.615 Pcs = 56,00 M3. Produk furniture dan
handicraft yang dipasarkan dapat dipastikan merupakan
hasil produksi sendiri.
Indikator 3.2.1 Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen
Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).
Verifier .3.2.1.a
Produk hasil olahan kayu yang
diekspor
NA
Auditee tidak melakukan penjualan dengan tujuan
ekspor, dengan demikian verifier tersebut tidak
diterapkan.
Verifier .b
PEB
NA
Auditee tidak melakukan ekspor dengan demikian tidak
tersedia dokumen PEB, sehingga verifier tersebut tidak
diterapkan
Verifier .c
Packing list
NA
Auditee tidak melakukan ekspor dengan demikian tidak
tersedia dokumen Packing List, sehingga verifier
tersebut tidak diterapkan
Verifier d.
Invoice
NA
Auditee tidak melakukan ekspor dengan demikian tidak
tersedia dokumen Invoice, sehingga verifier tersebut
tidak diterapkan
Verifier e.
B/L
NA
Auditee tidak melakukan ekspor dengan demikian tidak
tersedia dokumen Bill of Lading, sehingga verifier
tersebut tidak diterapkan
Verifier f.
Dokumen V – Legal untuk produk
yang wajib dilengkapi dengan
Dokumen V-Legal.
NA
Auditee tidak melakukan ekspor dengan demikian tidak
tersedia dokumen V - Legal, sehingga verifier tersebut
tidak diterapkan
Verifier g
Hasil verifikasi teknis (Laporan
Surveyor) untuk produk yang wajib
verifikasi teknis.
NA Auditee tidak melakukan ekspor dengan demikian tidak
tersedia dokumen laporan Surveyor, sehingga verifier
tersebut tidak diterapkan
Verifier h.
Bukti pembayaran bea keluar bila
terkena bea keluar
NA Auditee tidak melakukan ekspor dengan demikian tidak
tersedia bukti pembayaran bea keluar, sehingga verifier
tersebut tidak diterapkan
Verifier i.
Dokumen lain yang relevan
(diantaranya : CITES) untuk jenis
kayu dibatasi perdagangannya
MEMENUHI Bahan baku yang digunakan Auditee untuk
menghasilkan produk kerajinan kayu maupun mebel
berasal dari akar tunggak Jati. Berdasarkan Permenhut
No 57/Menhut-II/2008 tentang Arahan strategis
konservasi spesies nasional di mana hanya terdapat 22
jenis kayu yang dibatasi jumlah perdagangannya, jenis
kayu yang telah disebutkan di atas tidak termasuk
didalamnya, juga tidak terdaftar dalam CITES Appendic
I, II , III.
Indikator 3.3.1. Implementasi Tanda V - Legal
Verifier 3.3.1.
Tanda V – Legal yang dibubuhkan
sesuai ketentuan
NA Auditee masih dalam proses penilaian SVLK, dengan
demikian verifier tersebut tidak diterapkan
P.4 Pemenuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan bagi industri pengolahan.
Kriteria 4.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 16 dari 23
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
Indikator 4.1.1. Prosedur dan implementasi K3.
Verifier 4.1.1.a
Implementasi prosedur K3
MEMENUHI Auditee telah memiliki prosedur K3 dalam pelaksanaan
kegiatan operasionalnya (SOP K3 Nomor 005/SOP-
UD.FARYA JATI/VI/2015), dan surat keterangan
penunjukan personil K3 yang ditanda tangani oleh
Direktur pada tanggal 1 Juni 2015
Verifier 4.1.1.b
Ketersediaan jalur evakuasi dan
peralatan K3 seperti Alat Pemadam
Api Ringan (APAR), peralatan P3K
dan Alat Pelindung Diri (APD).
MEMENUHI Hasil pemeriksaan terhadap sarana K3 telah tersedia
Peralatan K3 sesuai ketentuan dan kebutuhan serta
berfungsi dengan baik, dan pendataan untuk seluruh
sarana APAR sebanyak 1 unit dalam kondisi dengan
baik, untuk APD juga telah sesuai dengan kebutuhan,
serta jalur evakuasi telah tersedia dengan baik.
Verifier 4.1.1.c
Catatan kecelakaan kerja.
MEMENUHI Auditee telah memiliki rekaman Laporan Kecelakaan
kerja setiap bulan. Dalam laporan atau catatan
kecelakaan kerja dalam periode tersebut di atas
memperlihatkan tidak pernah terjadi kasus kecelakaan
kerja baik yang kasus besar atau yang ringan sekalipun
(NIHIL).
Kriteria 4.2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja.
Indikator 4.2.1. Kebebasan berserikat bagi pekerja
Verifier 4.2.1
Ada serikat pekerja atau kebijakan
perusahaan yang membolehkan
untuk membentuk atau terlibat
dalam kegiatan serikat pekerja.
MEMENUHI Hasil pemeriksaan, Auditee telah membuat Surat
Pernyataan tentang Kebebasan Berserikat untuk
seluruh karyawan diberikan kebebasan untuk
membentuk atau terlibat dalam serikat pekerja yang
ditandatangani oleh Pimpinan Perusahaan tertangal 1
Juni 2015
Indikator 4.2.2. Adanya Ke sepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Pera-turan Perusahaan (PP) untuk TDI/ IUI
Kecil yg mempekerja- kan karyawan >10 orang
Verifier 4.2.2.
Ketersediaan Dokumen KKB atau
PP
NA Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap keberadaan
daftar personil pegawai yang dipekerjakan oleh Auditee,
berdasarkan dari data tersebut jumlah pegawai
sebanyak 5 orang, dengan demikian Auditee tidak
diwajibkan membuat Peraturan Perusahaan (PP),
sehingga verifier ini tidak diterapkan (NA)
Indikator 4.2.3 Tidak mempekerjakan anak di bawah umur.
Verifier 4.2.3.
Tidak ada pekerja yang masih di
bawah umur
MEMENUHI Dari seluruh data dan informasi yang diperiksa tentang
tenaga kerja menunjukan Auditee tidak
memperkerjakan tenaga di bawah umur, untuk tenaga
yang paling muda adalah usia 19 tahun
(c) Unit Usaha UD IZAH
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
P.1. Industri kecil mendukung terselenggaranya perdagangan kayu sah.
Kriteria K1.1 : Industri kecil memiliki :
(a) TDI
(b) Industri dengan investasi kurang dari Rp 200.000.000
Kriteria K.1.2. Importir kayu dan produk kayu
Kriteria K.1.3. Unit Usaha dalam bentuk kelompok
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 17 dari 23
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
Indikator 1.1.1. Industri kecil adalah produsen yang memiliki izin yang sah
Verifier a
Akte pendirian perusahaan dan
perubahan terakhir
NA
Audite adalah perusahaan Usaha Dagang Perorangan
yang tidak wajib memiliki Akta Pendirian.
Verifier.b.
Surat Izin Usaha Perdagangan
(SIUP) atau Izin Perdagangan yang
tercantum dalam Tanda Daftar
Industri (TDI)/ Izin Usaha Industri
(IUI) Kecil
MEMENUHI
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap keberadaan
dan kesesuaian dokumen izin perdagangan, dalam ini
dokumen SIUP, Auditee (UD Izah) telah memiliki dan
dapat menunjukan dokumen Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP) dengan Nomor :
510.42/5.861/PK/VIII/2014/Pj yang diterbitkan oleh
Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan,
Pemerintah Kabupaten Blora tanggal 6 Agustus 2014.
Verifier.c.
Izin HO atau izin gangguan
lingkungan sekitar
MEMENUHI
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap ketersediaan
dan kesesuaian dokumen perihal perizinan gangguan,
Auditee memiliki dokumen Izin Gangguan (HO) berupa
Surat Izin Gangguan berdasarkan Keputusan Kepala
Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan,
Pemerintah Kabupaten Blora Nomor : 503/998/2014
tanggal 19 Agustus 2014.
Verifier.d.
Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
MEMENUHI
Auditee telah memiliki dokumen Tanda Daftar
Perusahaan (TDP) yang 1106.547.08825, tanggal 06
Agustus 2014 yang diterbitkan oleh Badan Penanaman
Modal Dan Pelayanan Perizinan, Pemerintah Kabupaten
Blora berlaku sampai tanggal 31 Juli 2019.
Verifier,e.
NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP)
MEMENUHI
Dokumen perpajakan yang dimiliki Auditee berupa NPWP
Nomor : 68.594.700.6-009.000 dan Surat Keterangan
Terdaftar (SKT) dengan Nomor : PEM-
0012663ER/WPJ.10/KP.11032012. Atas nama Rosia
tanggal 4 Desember 2012.
Data yang tercantum pada SKT sesuai dengan NPWP,
dengan demikian Auditee telah memperlihatkan
keabsahan dokumen perpajakan yang seluruhnya
diterbitkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Blora.
Verifier.f.
Dokumen lingkungan hidup
(AMDAL/UKL – UPL/ SPPL/
DPLH/SIL /DELH/dokumen
lingkungan hidup lain yang setara
MEMENUHI
Auditee telah memiliki Dokumen SPPL yang sesuai
dengan lingkup usahanya dan ditandatangani diatas
meterai oleh Pemilik UD Izah pada tanggal 14 Agustus
2015, dan telah disetujui oleh Sekretaris a.n. Kepala
Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Blora
Verifier g.
Izin Usaha Industri (IUI) Kecil atau
Tanda Daftar Industri (TDI)
MEMENUHI Auditee telah memiiki dokumen izin operasional berupa
Tanda Daftar Industri (TDI) dengan Nomor :
536/993/2014/2014/Pj.1, yang diterbitkan oleh
Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan,
Pemerintah Kabupaten Blora pada tanggal 15 Agustus
2014.
Indikator.1.1.2 Eksportir produk kayu olahan adalah eksportir yang memiliki izin sah, berupa eksportir
produsen.
Verifier
Berstatus Eksportir Terdaftar
Produk Industri Kehutanan
(ETPIK).
NA Berdasarkan Peraturaan Menteri Perdagangan RI Nomor
: 89/M-DAG/PER/10/2015 pada Pasal 19 berbunyi
untuk Permendag Nomor 66/M-DAG/PER/8/2015 yang
mengatur tentang ETPIK dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku, sehingga verifier tersebut tidak diterapkan
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 18 dari 23
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
Indikator 1.2.1. .Importir adalah importir yang memiliki izin yang sah.
Verifier
Dokumen pengakuan /pengenal
sebagai importir.
NA
Auditee tidak melakukan kegiatan Impor, baik impor
bahan baku maupun produk, dengan demikian tidak
tersedia dokumen pengakuan / pengenal sebagai
importir, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Indikator 1.2.2. Importir memiliki sistem uji tuntas (duediligence)
Verifier 1.2.2.
Panduan/pedoman/
prosedur pelaksanaan dan bukti
pelaksanaan sistem uji tuntas
(due
diligence) importir
NA
Auditee tidak melakukan kegiatan Impor, baik impor
bahan baku maupun produk, dengan demikian tidak
tersedia Panduan /pedoman/prosedur pelaksanaan
dan bukti pelaksanaan sistem uji tuntas (due diligence)
importir, sehingga verifier ini tidak diterapkan.
Indikator 1.3.1.Kelompok memiliki akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan
kelompok
Verifier 1.3.1.
Akte notaris pembentukan
kelompok atau dokumen
pembentukan kelompok
MEMENUHI
Kelompok Usaha Bersama (KUB) Jati Emas dibentuk
sesuai dengan dokumen Kesepakatan Kelompok yang
ditandatangani oleh kelima anggota kelompok pada
tanggal 01 Januari 2015.
Di dalam kesepakatan tersebut dijelaskan maksud dan
tujuan dibentuknya Kelompok Kelompok Usaha
Bersama (KUB) Jati Emas yaitu membantu anggota
kelompok yang menjalankan usaha yang bergerak
dalam bidang usaha yang sama yaitu
furniture/kerajinan kayu untuk memperoleh atau
mendapatkan legalitas atas kayu yang digunakan yang
berbentuk Sertifikat Verifikasi Legal.
Prinsip 2. Unit usaha mempunyai dan menerapkan sistem penelusuran kayu yang menjamin keterlacakan
kayu dari asalnya
Kriteria K2.1. Keberadaan dan penerapan system penulusuran bahan baku dan hasil olahannya
Kriterian.K.2.2. Penerapan Penggunaan kayu Impor
Indikator 2.1.1
Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah
Verifier a.
Dokumen jual beli/nota atau
kontrak suplai bahan baku dan
barang jadi dilengkapi bukti
pembelian
MEMENUHI
Berdasarkan hasil verifikasi terhadap pemenuhan
bahan baku untuk proses produksi Auditee (UD Izah)
dengan membeli langsung ke pengepul tunggak akar Jati
LMDH Wana Jati Lestari.
Seluruh pemenuhan bahan baku dalam penerimaannya
telah dilengkapi dengan Nota jual beli dan surat jalan
angkutan, dan Auditee dapat menunjukan bukti
pembayaran pembelian bahan baku sebagai sahnya jual
beli berupa kwitansi.
Verifier b
Bukti Penerimaan Bahan Baku
dilengkapi dengan dokumen
angkutan hasil hutan yang sah.
MEMENUHI
Berdasarkan hasil verifikasi terhadap pemenuhan
bahan baku untuk proses produksi Auditee (UD Izah)
dengan membeli langsung ke pengepul tunggak akar Jati
LMDH Wana Jati Lestari.
Seluruh pemenuhan bahan baku dalam penerimaannya
telah dilengkapi dengan Nota jual beli dan surat jalan
angkutan, dan Auditee dapat menunjukan bukti
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 19 dari 23
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
pembayaran pembelian bahan baku sebagai sahnya jual
beli berupa kwitansi.
Verifier c.
Dokumen angkutan hasil hutan
yang sah
MEMENUHI
Pemeriksaan terhadap keberadaan dokumen angkutan
hasil hutan yang sah terhadap bahan baku kayu yang
dikirim penjual selama periode Agustus – Oktober 2015.
Seluruh penerimaan bahan baku telah disertai atau
didukung dengan dokumen angkutan hasil hutan yang
sah berupa Nota angkutan biasa
Verifier. d.
Nota dan Dokumen Keterangan
(Berita Acara dari petugas
kehutanan kabu- paten/kota atau
dari Aparat Desa/ Kelurahan) yang
dapat menjelaskan asal usul untuk
kayu bekas/hasil bongkaran, serta
Deklarasi Kesesuaian
NA Auditee adalah produsen mebel yang memakai bahan
baku akar tunggak jati tidak terdapat nota atau surat lain
tentang kayu bekas, dengan demikian verifier ini tidak
diverifikasi
Verifeir. e.
Dokumen angkutan berupa Nota
untuk kayu limbah industri
NA
Bahan baku yang digunakan oleh auditee dan pemasok
bukan merupakan kayu limbah industri, dengan
demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier.f.
Dokumen catatan/ laporan mutasi
kayu
MEMENUHI
Hasil pemeriksaan terhadap ketersediaan dan
kelengkapan dokumen mutasi bahan baku yang dibuat
oleh Auditee selama periode 3 Bulan terakhir Agustus –
Oktober 2015, Auditee telah membuat dan dapat
menunjukan pencatatan penerimaan furniture/
handicraft untuk setiap bulannya.
Pemeriksaan terhadap kebenaran dan kesuaian
dokumen catatan/laporan mutasi kayu dengan
dokumen pendukung lainnya dari data yang diperiksa
menunjukan adanya keseimbangan dan kesesuaian
dengan dokumen lainya.
Verifier g
Dokumen S-LK / S-PHPL yang
dimiliki pemasok dan/atau DKP
dari pemasok. MEMENUHI
Hasil pemeriksaan terhadap pasokan bahan baku,
Auditee menerima seluruh bahan baku yang diterima
pada periode Agustus - Oktober 2015 telah dilampirkan
dokumen DKP sebanyak 6 lembar.
Auditee telah memiliki prosedur pemeriksaan terhadap
pemasok yang menerbitkan DKP, memiliki personel yang
ditunjuk untuk bertanggung jawab dalam pemeriksaan
terhadap dokumen DKP serta tersedia laporan hasil
pemeriksaan kepada pemasok yang menerbitkan DKP.
Indikator 2.1.2. Unit usaha menerapkan sistem penelusuran kayu
Verifier.a.
Laporan produksi hasil olahan
MEMENUHI Realisasi produksi selama tiga bulan terakhir antara
bulan Agustus – Oktober 2015, pemeriksaan terhadap
laporan pemakaian bahan baku dimana total
pemakaian : 584 Pcs = 252,02 M3, sementara realisasi
yang dapat diproduksi sebesar 584 Pcs = 252,02 M3.
Laporan hasil produksi telah sesuai dengan catatan
mutasi kayu dan laporan mutasi, seluruhnya
menunjukan adanya kesesuaian dan terdapat hubungan
yang logis baik input atau output.
Verifier b.
Produksi industri tidak melebihi
kapasitas produksi yang diizinkan.
MEMENUHI Berdasarkan TDI (Tanda Daftar Industri) Nomor :
536/993/2014/2015/Pj.1, tanggal 15 Agustus 2014
tercantum izin kapasitas Furniture/handicraft dari akar
tunggak Jati sebesar 1.500 Pcs/tahun sememtara dari
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 20 dari 23
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
hasil produksi sebesar 584 Pcs atau sama dengan
252,02 M3. Kapasitas produksi yang dihasilkan UD Izah
tidak melebihi kapasitas produksi yang diizinkan.
Verifier 2.1.2.c
Hasil produksi yang berasal dari
kayu lelang dipisahkan
NA Bahan baku yang diterima auditee bukan berasal dari
kayu lelang, dengan demikian verifier tersebut tidak
diterapkan.
Indikator. 2.1.3
Proses pengolahan kayu menjadi kayu olahan melalui jasa atau kerjasama dengan pihak lain
Verifier.a
Dokumen S - LK atau DKP
NA Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak
melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier.b
Kontrak jasa pengolahan produk
antara auditee dengan pihak
penyedia jasa (pihak lain)
NA
Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak
melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier.c
Berita acara serah terima kayu
yang dijasakan
NA
Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak
melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier.d
Ada pemisahan produk yang
dijasakan pada perusahaan
penyedia jasa
NA
Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak
melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Verifier.e
Adanya pendoku- mentasian
bahan baku, proses produksi dan
ekspor apabila ekspor dilakukan
melalui industri penyedia jasa
NA
Dalam proses pengolahan produk, auditee tidak
melakukan kontrak melalui jasa dengan pihak lain,
dengan demikian verifier tersebut tidak diterapkan.
Indikator 2.2.1. Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah.
Verifier .a
Pemberitahuan Impor Barang (PIB)
NA Auditee tidak melakukan import bahan baku, dengan
demikian verifier tersebut tidak diterapkan
Verifier 2.2.1.b
Bill of Lading (B/L)
NA
Auditee tidak melakukan import bahan baku, dengan
demikian verifier tersebut tidak diterapkan
Verifier 2.2.1.c
Packing List (P/L) Dokumen lisensi
Impor
NA
Auditee tidak melakukan import bahan baku, dengan
demikian verifier tersebut tidak diterapkan
Verifier 2.2.1.d
Invoice NA
Auditee tidak melakukan import bahan baku, dengan
demikian verifier tersebut tidak diterapkan
Verifier 2.2.1.e
Deklarasi Impor NA
Auditee tidak melakukan import bahan baku, dengan
demikian verifier tersebut tidak diterapkan
Verifier 2.2.1.f
Rekomendasi Impor NA
Auditee tidak melakukan import bahan baku, dengan
demikian verifier tersebut tidak diterapkan
Verifier.g.
Bukti pembayaran beamasuk (bila
terkena bea masuk)
NA
Auditee tidak melakukan import bahan baku, dengan
demikian verifier tersebut tidak diterapkan
Verifier 2.2.1.h NA
Auditee tidak melakukan import bahan baku, dengan
demikian verifier tersebut tidak diterapkan
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 21 dari 23
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
Dokumen lain yang relevan
(diantaranya: CITES) untuk jenis
kayu dibatasi
Verifier.i.
Bukti penggunaan kayu impor NA
Auditee tidak melakukan import bahan baku, dengan
demikian verifier tersebut tidak diterapkan
Prinsip 3. Keabsahan perdagangan atau pemindah- tanganan kayu olahan.
Kriteria. K3.1 Adanya dokumentasi pemindah- tanganan.
Kriteria K.3.2. Pengapalan kayu olahan untuk ekspor
Kriteria.K.3.3. Pemenuhan Penandaan Tanda V-legal
Indikator 3.1.1. Unit usaha mengunakan dokumen angkutan hasil hutan yg sah untuk perdagangan atau pemindah
tanganan hasil produksi dengan tujuan domestik.
Verifier 3.1.1.
Dokumen angkutan hasil hutan
yang sah
MEMENUHI
Berdasarkan verifikasi terhadap kelengkapan dokumen
penerimaan bahan baku setengah jadi dan laporan
mutasi selama periode Agustus – Oktober 2015.
Auditee dapat menunjukan bahwa seluruh hasil
produksi selama periode Agustus – Oktober 2015,
sebanyak 502 Pcs = 210 M3. Produk furniture dan
handicraft yang dipasarkan dapat dipastikan merupakan
hasil produksi sendiri.
Indikator 3.2.1 Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen
Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB).
Verifier .3.2.1.a
Produk hasil olahan kayu yang
diekspor
NA
Auditee tidak melakukan penjualan dengan tujuan
ekspor, dengan demikian verifier tersebut tidak
diterapkan.
Verifier .b
PEB
NA
Auditee tidak melakukan ekspor dengan demikian tidak
tersedia dokumen PEB, sehingga verifier tersebut tidak
diterapkan
Verifier .c
Packing list
NA
Auditee tidak melakukan ekspor dengan demikian tidak
tersedia dokumen Packing List, sehingga verifier
tersebut tidak diterapkan
Verifier d.
Invoice
NA
Auditee tidak melakukan ekspor dengan demikian tidak
tersedia dokumen Invoice, sehingga verifier tersebut
tidak diterapkan
Verifier e.
B/L
NA
Auditee tidak melakukan ekspor dengan demikian tidak
tersedia dokumen Bill of Lading, sehingga verifier
tersebut tidak diterapkan
Verifier f.
Dokumen V – Legal untuk produk
yang wajib dilengkapi dengan
Dokumen V-Legal.
NA
Auditee tidak melakukan ekspor dengan demikian tidak
tersedia dokumen V - Legal, sehingga verifier tersebut
tidak diterapkan
Verifier g
Hasil verifikasi teknis (Laporan
Surveyor) untuk produk yang wajib
verifikasi teknis.
NA Auditee tidak melakukan ekspor dengan demikian tidak
tersedia dokumen laporan Surveyor, sehingga verifier
tersebut tidak diterapkan
Verifier h.
Bukti pembayaran bea keluar bila
terkena bea keluar
NA Auditee tidak melakukan ekspor dengan demikian tidak
tersedia bukti pembayaran bea keluar, sehingga verifier
tersebut tidak diterapkan
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 22 dari 23
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
Verifier i.
Dokumen lain yang relevan
(diantaranya : CITES) untuk jenis
kayu dibatasi perdagangannya
MEMENUHI Bahan baku yang digunakan Auditee untuk proses
produksi berupa akar tunggak jati. Berdasarkan
Permenhut No 57/Menhut-II/2008 tentang Arahan
strategis konservasi spesies nasional di mana hanya
terdapat 22 jenis kayu yang dibatasi jumlah
perdagangannya, jenis kayu yang telah disebutkan di
atas tidak termasuk didalamnya, juga tidak terdaftar
dalam CITES Appendic I, II , III.
Indikator 3.3.1. Implementasi Tanda V - Legal
Verifier 3.3.1.
Tanda V – Legal yang dibubuhkan
sesuai ketentuan
NA Auditee masih dalam proses penilaian SVLK, dengan
demikian verifier tersebut tidak diterapkan
P.4 Pemenuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan bagi industri pengolahan.
Kriteria 4.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Indikator 4.1.1. Prosedur dan implementasi K3.
Verifier 4.1.1.a
Implementasi prosedur K3
MEMENUHI Auditee telah memiliki prosedur K3 dalam pelaksanaan
kegiatan operasionalnya (SOP K3 Nomor 005/SOP-
UD.IZAH/VI/2015), dan surat keterangan penunjukan
personil K3 yang ditanda tangani oleh Pimpinan
Perusahaan pada tanggal 1 Juni 2015.
Verifier 4.1.1.b
Ketersediaan jalur evakuasi dan
peralatan K3 seperti Alat Pemadam
Api Ringan (APAR), peralatan P3K
dan Alat Pelindung Diri (APD).
MEMENUHI Hasil pemeriksaan terhadap sarana K3 telah tersedia
Peralatan K3 sesuai ketentuan dan kebutuhan serta
berfungsi dengan baik, dan pendataan untuk seluruh
sarana APAR sebanyak 1 unit dalam kondisi dengan
baik, untuk APD juga telah sesuai dengan kebutuhan,
serta jalur evakuasi telah tersedia dengan baik.
Verifier 4.1.1.c
Catatan kecelakaan kerja.
MEMENUHI Auditee telah memiliki rekaman Laporan Kecelakaan
kerja setiap bulan. Dalam laporan atau catatan
kecelakaan kerja dalam periode tersebut di atas
memperlihatkan tidak pernah terjadi kasus kecelakaan
kerja baik yang kasus besar atau yang ringan sekalipun
(NIHIL).
Kriteria 4.2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja.
Indikator 4.2.1. Kebebasan berserikat bagi pekerja
Verifier 4.2.1
Ada serikat pekerja atau kebijakan
perusahaan yang membolehkan
untuk membentuk atau terlibat
dalam kegiatan serikat pekerja.
MEMENUHI Hasil pemeriksaan, Auditee telah membuat Surat
Pernyataan tentang Kebebasan Berserikat untuk
seluruh karyawan diberikan kebebasan untuk
membentuk atau terlibat dalam serikat pekerja yang
ditandatangani oleh Pimpinan Perusahaan tertangal 1
Juni 2015
Indikator 4.2.2. Adanya Ke sepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Pera-turan Perusahaan (PP) untuk TDI/ IUI
Kecil yg mempekerja- kan karyawan >10 orang
Verifier 4.2.2.
Ketersediaan Dokumen KKB atau
PP
NA Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap keberadaan
daftar personil pegawai yang dipekerjakan oleh Auditee,
berdasarkan dari data tersebut jumlah pegawai
sebanyak 5 orang, dengan demikian Auditee tidak
diwajibkan membuat Peraturan Perusahaan (PP),
sehingga verifier ini tidak diterapkan (NA)
EQI-F103.1.0/20120126 Halaman 23 dari 23
Kriteria/Indikator/Verifier Nilai Ringkasan Justifikasi
Indikator 4.2.3 Tidak mempekerjakan anak di bawah umur.
Verifier 4.2.3.
Tidak ada pekerja yang masih di
bawah umur
MEMENUHI Dari seluruh data dan informasi yang diperiksa tentang
tenaga kerja menunjukan Auditee tidak
memperkerjakan tenaga di bawah umur, untuk tenaga
yang paling muda adalah usia 25 tahun.