pengujian hipotesis (1) · 2019. 8. 12. · statistik uji : daerah kritis (daerah penolakan h0) z...
TRANSCRIPT
![Page 1: PENGUJIAN HIPOTESIS (1) · 2019. 8. 12. · Statistik uji : Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Z hitung < - 1,96 atau Z hitung > 1,96 Kesimpulan: karena Zhitung = -2,9](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012003/60a37ef2cfa8143c1e1ef507/html5/thumbnails/1.jpg)
PENGUJIAN HIPOTESIS (1)
MATERI SEMESTER ANTARA
2
![Page 2: PENGUJIAN HIPOTESIS (1) · 2019. 8. 12. · Statistik uji : Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Z hitung < - 1,96 atau Z hitung > 1,96 Kesimpulan: karena Zhitung = -2,9](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012003/60a37ef2cfa8143c1e1ef507/html5/thumbnails/2.jpg)
OUTLINE
Uji Rata-rata Sampel Besar
Uji Rata-rata Sampel Kecil
Uji Hipotesis untuk Proporsi
Uji Hipotesis untuk Perbedaan 2 Rata-rata
Uji 2 Sampel Berpasangan (Paired t Test)
www.debrina.lecture.ub.ac.id 2
![Page 3: PENGUJIAN HIPOTESIS (1) · 2019. 8. 12. · Statistik uji : Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Z hitung < - 1,96 atau Z hitung > 1,96 Kesimpulan: karena Zhitung = -2,9](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012003/60a37ef2cfa8143c1e1ef507/html5/thumbnails/3.jpg)
Uji Hipotesis
untuk Rata-rata Sampel Berukuran Besar
3
![Page 4: PENGUJIAN HIPOTESIS (1) · 2019. 8. 12. · Statistik uji : Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Z hitung < - 1,96 atau Z hitung > 1,96 Kesimpulan: karena Zhitung = -2,9](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012003/60a37ef2cfa8143c1e1ef507/html5/thumbnails/4.jpg)
Data statistik sampel:
- Ukuran sampel = n ≥ 30
- Rata-rata sampel = x
- Standard deviasi sampel = s
- Rata-rata distribusi sampling untuk rata-rata µx = µ
- Standard deviasi populasi = σ
- Standard deviasi distribusi sampling untuk rata-rata
Karena n > 30 jika: σ tidak diketahui bisa diestimasikan dengan s
SAMPEL BERUKURAN BESAR
(N ≥ 30)
www.debrina.lecture.ub.ac.id 4
![Page 5: PENGUJIAN HIPOTESIS (1) · 2019. 8. 12. · Statistik uji : Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Z hitung < - 1,96 atau Z hitung > 1,96 Kesimpulan: karena Zhitung = -2,9](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012003/60a37ef2cfa8143c1e1ef507/html5/thumbnails/5.jpg)
Langkah-langkah pengujian : a. Uji hipotesis
• H0 : µ = µ0 H1 : µ ≠ µ0
• Tingkat signifikansi : α • Statistik uji :
~ N(0; 1) • Daerah kritis
(Daerah penolakan H0) Zhitung < - Zα/2 atau Zhitung > Zα/2
UJI RATA-RATA UNTUK
SAMPEL BERUKURAN BESAR (N ≥ 30)
www.debrina.lecture.ub.ac.id 5
• Daerah penerimaan H0
- Zα/2 ≤ Zhitung ≤ Zα/2
![Page 6: PENGUJIAN HIPOTESIS (1) · 2019. 8. 12. · Statistik uji : Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Z hitung < - 1,96 atau Z hitung > 1,96 Kesimpulan: karena Zhitung = -2,9](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012003/60a37ef2cfa8143c1e1ef507/html5/thumbnails/6.jpg)
www.debrina.lecture.ub.ac.id 6
UJI RATA-RATA UNTUK
SAMPEL BERUKURAN BESAR (N ≥ 30)
b. Uji hipotesis • H0 : µ = µ0 H1 : µ > µ0
• Tingkat signifikansi : α • Statistik uji : ~ N(0; 1)
• Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Zhitung > Zα
• Daerah penerimaan H0
Zhitung ≤ Zα
c. Uji hipotesis • H0 : µ = µ0 H1 : µ < µ0
• Tingkat signifikansi : α • Statistik uji : ~ N(0; 1)
• Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Zhitung < - Zα
• Daerah penerimaan H0
Zhitung ≥ - Zα
![Page 7: PENGUJIAN HIPOTESIS (1) · 2019. 8. 12. · Statistik uji : Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Z hitung < - 1,96 atau Z hitung > 1,96 Kesimpulan: karena Zhitung = -2,9](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012003/60a37ef2cfa8143c1e1ef507/html5/thumbnails/7.jpg)
Rata-rata lifetime dari sampel sejumlah 100 unit bola lampu
yang dihasilkan suatu pabrik adalah 1570 jam dengan
standar deviasi 120 jam.
Jika rata-rata lifetime dari seluruh bola lampu yang
dihasilkan pabrik tersebut adalah µ, ujilah dengan tingkat
signifikansi 1% bahwa µ dari bola lampu yang dihasilkan
oleh pabrik tersebut tidak sama dengan 1600 jam.
CONTOH SOAL (1)
www.debrina.lecture.ub.ac.id 7
![Page 8: PENGUJIAN HIPOTESIS (1) · 2019. 8. 12. · Statistik uji : Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Z hitung < - 1,96 atau Z hitung > 1,96 Kesimpulan: karena Zhitung = -2,9](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012003/60a37ef2cfa8143c1e1ef507/html5/thumbnails/8.jpg)
www.debrina.lecture.ub.ac.id 8
PENYELESAIAN (1) Data statistik sampel: Langkah-langkah uji hipotesis H0 : µ = 1600 H1 : µ ≠ 1600 Tingkat signifikansi α = 0,01 Statistik Uji Daerah kritis (daerah penolakan H0) : Zhitung < - 2,58 atau Zhitung > 2,58 Kesimpulan Karena -2,58 ≤ Zhitung = -2,5 ≤ 2,58; maka H0 diterima.
Artinya, bisa disimpulkan bahwa rata-rata lifetime dari lampu yang dihasilkan pabrik adalah 1600 jam dengan tingkat keyakinan 99%
s
![Page 9: PENGUJIAN HIPOTESIS (1) · 2019. 8. 12. · Statistik uji : Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Z hitung < - 1,96 atau Z hitung > 1,96 Kesimpulan: karena Zhitung = -2,9](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012003/60a37ef2cfa8143c1e1ef507/html5/thumbnails/9.jpg)
Uji Hipotesis
untuk Rata-rata Sampel Berukuran Kecil
9
![Page 10: PENGUJIAN HIPOTESIS (1) · 2019. 8. 12. · Statistik uji : Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Z hitung < - 1,96 atau Z hitung > 1,96 Kesimpulan: karena Zhitung = -2,9](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012003/60a37ef2cfa8143c1e1ef507/html5/thumbnails/10.jpg)
Data statistik sampel:
- Ukuran sampel = n<30
- Rata-rata sampel = x
- Standard deviasi sampel = s
SAMPEL BERUKURAN KECIL (N < 30)
www.debrina.lecture.ub.ac.id 10
![Page 11: PENGUJIAN HIPOTESIS (1) · 2019. 8. 12. · Statistik uji : Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Z hitung < - 1,96 atau Z hitung > 1,96 Kesimpulan: karena Zhitung = -2,9](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012003/60a37ef2cfa8143c1e1ef507/html5/thumbnails/11.jpg)
Langkah-langkah pengujian : a. Uji hipotesis
• H0 : µ = µ0 H1 : µ ≠ µ0
• Tingkat signifikansi : α • Statistik uji :
• Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Thitung < - t(1-α/2);(n-1) atau Thitung > t(α/2);(n-1)
• Daerah penerimaan H0
- t(1-α/2);(n-1) ≤ Thitung ≤ t(α/2);(n-1)
UJI RATA-RATA UNTUK
SAMPEL BERUKURAN KECIL (N < 30)
www.debrina.lecture.ub.ac.id 11
~ t(n-1) (student t dengan derajat kebebasan n-1)
![Page 12: PENGUJIAN HIPOTESIS (1) · 2019. 8. 12. · Statistik uji : Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Z hitung < - 1,96 atau Z hitung > 1,96 Kesimpulan: karena Zhitung = -2,9](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012003/60a37ef2cfa8143c1e1ef507/html5/thumbnails/12.jpg)
www.debrina.lecture.ub.ac.id 12
UJI RATA-RATA UNTUK
SAMPEL BERUKURAN KECIL (N < 30)
b. Uji hipotesis • H0 : µ = µ0 H1 : µ > µ0
• Tingkat signifikansi : α • Statistik uji :
• Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Thitung > t
α;(n-1)
• Daerah penerimaan H0
Thitung ≤ tα;(n-1)
c. Uji hipotesis • H0 : µ = µ0 H1 : µ < µ0
• Tingkat signifikansi : α • Statistik uji :
• Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Thitung < - t(1-α);(n-1)
• Daerah penerimaan H0 Thitung ≥ - t(1-α);(n-1)
~ t(n-1) (student t dengan derajat kebebasan n-1)
~ t(n-1) (student t dengan derajat kebebasan n-1)
![Page 13: PENGUJIAN HIPOTESIS (1) · 2019. 8. 12. · Statistik uji : Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Z hitung < - 1,96 atau Z hitung > 1,96 Kesimpulan: karena Zhitung = -2,9](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012003/60a37ef2cfa8143c1e1ef507/html5/thumbnails/13.jpg)
Sebuah mesin pembuat washer dalam keadaan masih baru bisa
menghasilkan washer dengan ketebalan (tingkat ketipisan)
0,050 inchi. Untuk mengetahui apakah mesin tersebut masih
bisa bekerja dengan baik (seperti dalam keadaan masih baru)
diambil sampel produk sejumlah 10 washer. Dari sampel
tersebut diperoleh rata-rata ketebalan 0,053 inchi dengan
standar deviasi 0,003 inchi.
Ujilah dengan α = 5% apakah mesin tersebut masih bekerja seperti
dalam keadaan baru!
CONTOH SOAL (2)
www.debrina.lecture.ub.ac.id 13
![Page 14: PENGUJIAN HIPOTESIS (1) · 2019. 8. 12. · Statistik uji : Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Z hitung < - 1,96 atau Z hitung > 1,96 Kesimpulan: karena Zhitung = -2,9](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012003/60a37ef2cfa8143c1e1ef507/html5/thumbnails/14.jpg)
www.debrina.lecture.ub.ac.id 14
PENYELESAIAN (2) Data statistik sampel: Langkah-langkah uji hipotesis H0 : µ = 0,05 H1 : µ ≠ 0,05 Tingkat signifikansi α = 0,05 Statistik Uji Daerah kritis (daerah penolakan H0) : Thitung < - t(0,975);(9) = - 2,26 atau Thitung > t(0,025);(9) =2,26 Kesimpulan Karena Thitung = 3 > t(0,025);(9) = 2,26; maka H0 ditolak. Artinya mesin sudah tidak bekerja seperti semula
![Page 15: PENGUJIAN HIPOTESIS (1) · 2019. 8. 12. · Statistik uji : Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Z hitung < - 1,96 atau Z hitung > 1,96 Kesimpulan: karena Zhitung = -2,9](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012003/60a37ef2cfa8143c1e1ef507/html5/thumbnails/15.jpg)
Uji Hipotesis
untuk Proporsi
15
![Page 16: PENGUJIAN HIPOTESIS (1) · 2019. 8. 12. · Statistik uji : Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Z hitung < - 1,96 atau Z hitung > 1,96 Kesimpulan: karena Zhitung = -2,9](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012003/60a37ef2cfa8143c1e1ef507/html5/thumbnails/16.jpg)
UJI HIPOTESIS UNTUK PROPORSI (1)
www.debrina.lecture.ub.ac.id 16
Data statistik sampel: - = Proporsi kejadian “sukses” dalam sampel - p = Proporsi kejadian “sukses” dalam populasi -
-
Statistik uji:
~ N (0,1) Jika : X = banyaknya kejadian “sukses” dalam sampel
Maka
~ N (0,1)
p
![Page 17: PENGUJIAN HIPOTESIS (1) · 2019. 8. 12. · Statistik uji : Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Z hitung < - 1,96 atau Z hitung > 1,96 Kesimpulan: karena Zhitung = -2,9](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012003/60a37ef2cfa8143c1e1ef507/html5/thumbnails/17.jpg)
Langkah-langkah pengujian : a. Uji hipotesis
• H0 : p = p0 H1 : p ≠ p0
• Tingkat signifikansi : α
• Statistik uji : ~ N(0; 1)
• Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Zhitung < - Zα/2 atau Zhitung > Zα/2
• Daerah penerimaan H0 - Zα/2 ≤ Zhitung ≤ Zα/2
UJI HIPOTESIS UNTUK PROPORSI (2)
www.debrina.lecture.ub.ac.id 17
![Page 18: PENGUJIAN HIPOTESIS (1) · 2019. 8. 12. · Statistik uji : Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Z hitung < - 1,96 atau Z hitung > 1,96 Kesimpulan: karena Zhitung = -2,9](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012003/60a37ef2cfa8143c1e1ef507/html5/thumbnails/18.jpg)
UJI HIPOTESIS UNTUK PROPORSI (3)
b. Uji hipotesis
• H0 : p = p0
H1 : p > p0
• Tingkat signifikansi : α
• Statistik uji : ~ N(0; 1)
• Daerah kritis (Daerah penolakan H0)
Zhitung > Zα
c. Uji hipotesis
• H0 : p = p0
H1 : p < p0
• Tingkat signifikansi : α
• Statistik uji : ~ N(0; 1)
• Daerah kritis (Daerah penolakan H0)
Zhitung < - Zα
www.debrina.lecture.ub.ac.id 18
![Page 19: PENGUJIAN HIPOTESIS (1) · 2019. 8. 12. · Statistik uji : Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Z hitung < - 1,96 atau Z hitung > 1,96 Kesimpulan: karena Zhitung = -2,9](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012003/60a37ef2cfa8143c1e1ef507/html5/thumbnails/19.jpg)
Penyelesaian:
Data sampel
n = 50 X = 20 à
Uji hipotesis
H0 : p = 0,6
H1 : p ≠ 0,6
Tingkat signifikansi : α =0,05
Statistik uji :
Daerah kritis (Daerah penolakan H0)
Zhitung < - 1,96 atau Zhitung > 1,96
Kesimpulan: karena Zhitung = -2,9 < Ztabel = -1,96,
maka tolak H0 dengan signifikansi 5%. Artinya
tidak benar bahwa 60% pemakai sepeda motor
memilih merek A
Dikatakan bahwa 60% dari
pemakai sepeda motor akan
memilih sepeda motor merek
A. Untuk menguji pernyataan
tersebut, diambil sampel
sebanyak 50 orang dan
ternyata 20 orang diantaranya
memilih merek A. Dengan
tingkat signifikansi 5%, ujilah
apakah pernyataan diatas
benar.
www.debrina.lecture.ub.ac.id 19
CONTOH SOAL (3)
![Page 20: PENGUJIAN HIPOTESIS (1) · 2019. 8. 12. · Statistik uji : Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Z hitung < - 1,96 atau Z hitung > 1,96 Kesimpulan: karena Zhitung = -2,9](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012003/60a37ef2cfa8143c1e1ef507/html5/thumbnails/20.jpg)
Uji Hipotesis
untuk Perbedaan
2 Rata-rata Sampel Berukuran Besar
20
![Page 21: PENGUJIAN HIPOTESIS (1) · 2019. 8. 12. · Statistik uji : Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Z hitung < - 1,96 atau Z hitung > 1,96 Kesimpulan: karena Zhitung = -2,9](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012003/60a37ef2cfa8143c1e1ef507/html5/thumbnails/21.jpg)
UJI HIPOTESIS UNTUK PERBEDAAN 2 RATA-RATA
www.debrina.lecture.ub.ac.id 21
Kondisi : • Jika n1; n2 ≥ 30 dan σ1; σ2 diketahui
• Jika tidak diketahui σ1; σ2 diestimasi dengan s1; s2
Data statistik sampel: - Ukuran sampel 1 = n1 ≥ 30 - Ukuran sampel 2 = n2 ≥ 30 - Rata-rata sampel 1 = - Rata-rata sampel 2 = - Standard deviasi sampel 1= s1 - Standard deviasi sampel 2= s2
Langkah-langkah pengujian : • Tingkat signifikansi : • Statistik uji :
~ N(0; 1)
![Page 22: PENGUJIAN HIPOTESIS (1) · 2019. 8. 12. · Statistik uji : Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Z hitung < - 1,96 atau Z hitung > 1,96 Kesimpulan: karena Zhitung = -2,9](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012003/60a37ef2cfa8143c1e1ef507/html5/thumbnails/22.jpg)
UJI HIPOTESIS UNTUK PERBEDAAN 2 RATA-RATA
www.debrina.lecture.ub.ac.id 22
a. Uji hipotesis • H0 : µ1 = µ2 atau µ1 – µ2 = 0 H1 : µ1 ≠ µ2 atau µ1 - µ2 ≠ 0
• Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Zhitung < - Zα/2 atau Zhitung > Zα/2
• Daerah penerimaan H0 - Zα/2 ≤ Zhitung ≤ Zα/2
![Page 23: PENGUJIAN HIPOTESIS (1) · 2019. 8. 12. · Statistik uji : Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Z hitung < - 1,96 atau Z hitung > 1,96 Kesimpulan: karena Zhitung = -2,9](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012003/60a37ef2cfa8143c1e1ef507/html5/thumbnails/23.jpg)
UJI HIPOTESIS UNTUK PERBEDAAN 2 RATA-RATA
www.debrina.lecture.ub.ac.id 23
b. Uji hipotesis • H0 : µ1 = µ2 atau µ1 – µ2 = 0 H1 : µ1 > µ2 atau µ1 - µ2 > 0
• Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Zhitung > Zα
• Daerah penerimaan H0 Zhitung ≤ Zα
c. Uji hipotesis • H0 : µ1 = µ2 atau µ1 – µ2 = 0 H1 : µ1 < µ2 atau µ1 - µ2 < 0
• Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Zhitung < - Zα
• Daerah penerimaan H0 Zhitung ≥ - Zα
![Page 24: PENGUJIAN HIPOTESIS (1) · 2019. 8. 12. · Statistik uji : Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Z hitung < - 1,96 atau Z hitung > 1,96 Kesimpulan: karena Zhitung = -2,9](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012003/60a37ef2cfa8143c1e1ef507/html5/thumbnails/24.jpg)
Sebuah test dilakukan pada 2 kelas yang berbeda yang
masing-masing terdiri dari 40 dan 50 mahasiswa. Dalam
kelas pertama diperoleh nilai rata-rata 74 dengan standar
deviasi 8, sementara di kelas kedua nilai rata-ratanya 78
dengan standar deviasi 7.
a. Apakah kedua kelas tersebut bisa dikatakan mempunyai
tingkat kemampuan yang berbeda?
b. Jika ya, apakah kelas kedua lebih baik dari kelas pertama?
Gunakan tingkat signifikansi 0,05.
CONTOH SOAL (4)
www.debrina.lecture.ub.ac.id 24
![Page 25: PENGUJIAN HIPOTESIS (1) · 2019. 8. 12. · Statistik uji : Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Z hitung < - 1,96 atau Z hitung > 1,96 Kesimpulan: karena Zhitung = -2,9](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012003/60a37ef2cfa8143c1e1ef507/html5/thumbnails/25.jpg)
www.debrina.lecture.ub.ac.id 25
PENYELESAIAN (4)
a. Langkah-langkah pengujian: Uji hipotesis • H0 : µ1 = µ2 atau µ1 – µ2 = 0 H1 : µ1 ≠ µ2 atau µ1 - µ2 ≠ 0
• Tingkat signifikansi : α = 0,05
• Statistik uji = -2,49
• Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Zhitung < - Z0,025 = - 1,96 atau Zhitung > Z0,025= 1,96
• Kesimpulan: Karena Zhitung = - 2,49 < - Z0,025 = - 1,96; maka H0 ditolak pada tingkat signifikansi 5%. Artinya, kedua kelas mempunyai kemampuan yang berbeda.
Data statistik sampel: n1 = 40 = 74 s1 = 8 n2 = 50 = 78 s2 = 7
![Page 26: PENGUJIAN HIPOTESIS (1) · 2019. 8. 12. · Statistik uji : Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Z hitung < - 1,96 atau Z hitung > 1,96 Kesimpulan: karena Zhitung = -2,9](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012003/60a37ef2cfa8143c1e1ef507/html5/thumbnails/26.jpg)
www.debrina.lecture.ub.ac.id 26
PENYELESAIAN (4)
b. Langkah-langkah pengujian: Uji hipotesis • H0 : µ1 = µ2 atau µ1 – µ2 = 0 H1 : µ1 < µ2 atau µ1 - µ2 < 0
• Tingkat signifikansi : α = 0,05
• Statistik uji = -2,49
• Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Zhitung < - Z0,05 = - 1,65
• Kesimpulan: Karena Zhitung = - 2,49 < Z0,05 = - 1,65; maka H0 ditolak pada tingkat signifikansi 5%. Artinya, kelas kedua mempunyai kemampuan yang lebih baik dibanding kelas
pertama.
![Page 27: PENGUJIAN HIPOTESIS (1) · 2019. 8. 12. · Statistik uji : Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Z hitung < - 1,96 atau Z hitung > 1,96 Kesimpulan: karena Zhitung = -2,9](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012003/60a37ef2cfa8143c1e1ef507/html5/thumbnails/27.jpg)
Uji Hipotesis
Untuk 2 Sampel
Berpasangan (Paired t Test)
27
![Page 28: PENGUJIAN HIPOTESIS (1) · 2019. 8. 12. · Statistik uji : Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Z hitung < - 1,96 atau Z hitung > 1,96 Kesimpulan: karena Zhitung = -2,9](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012003/60a37ef2cfa8143c1e1ef507/html5/thumbnails/28.jpg)
UJI DUA SAMPEL BERPASANGAN (PAIRED T TEST)
www.debrina.lecture.ub.ac.id 28
Jika 2 sampel berukuran n merupakan himpunan n pasangan observasi yang
diperoleh dari n obyek yang diukur atau diperlakukan dengan dua cara yang
berbeda. Misalkan:
Obyek
Pengamatan
Pengukuran/Perlakuan Selisih
(dj)
2
(dj) I II
1 x11 x21 d1 = x11 – x21
2 x12 x22 d2 = x12 – x22
. . . . .
n x1n x2n dn = x1n – x2n
Jumlah
Dengan diasumsikan bahwa dan
![Page 29: PENGUJIAN HIPOTESIS (1) · 2019. 8. 12. · Statistik uji : Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Z hitung < - 1,96 atau Z hitung > 1,96 Kesimpulan: karena Zhitung = -2,9](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012003/60a37ef2cfa8143c1e1ef507/html5/thumbnails/29.jpg)
UJI DUA SAMPEL BERPASANGAN
(PAIRED T TEST)
www.debrina.lecture.ub.ac.id 29
Langkah-langkah pengujian: a. Uji hipotesis
• H0 : µ1 = µ2 atau µD = 0 H1 : µ1 ≠ µ2 atau µD ≠ 0
• Tingkat signifikansi : α • Statistik uji :
dengan dan • Daerah kritis
(Daerah penolakan H0) Thitung < - tα/2;n-1 atau Thitung > tα/2;n-1
Untuk uji satu sisi, penentuan daerah kritis bisa ditentukan seperti uji t yang lain !
• Daerah penerimaan H0 - tα/2;n-1 ≤ Thitung ≤ tα/2;n-1
![Page 30: PENGUJIAN HIPOTESIS (1) · 2019. 8. 12. · Statistik uji : Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Z hitung < - 1,96 atau Z hitung > 1,96 Kesimpulan: karena Zhitung = -2,9](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012003/60a37ef2cfa8143c1e1ef507/html5/thumbnails/30.jpg)
Misalkan akan diuji apakah penerapan metode kerja baru di
suatu stasiun kerja akan meningkatkan kapasitas kerja dari
karyawan di stasiun kerja tersebut. Untuk itu diamati hasil
produksi per jam dari 12 orang karyawan yang bekerja di
stasiun kerja tersebut sebelum dan sesudah diterapkannya
metode kerja baru, hasilnya bisa dilihat pada tabel berikut:
(Gunakan α = 5%)
Apakah penerapan metode yang baru dapat meningkatkan
kapasitas kerja dibandingkan metode yang lama?
CONTOH SOAL (5)
www.debrina.lecture.ub.ac.id 30
![Page 31: PENGUJIAN HIPOTESIS (1) · 2019. 8. 12. · Statistik uji : Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Z hitung < - 1,96 atau Z hitung > 1,96 Kesimpulan: karena Zhitung = -2,9](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012003/60a37ef2cfa8143c1e1ef507/html5/thumbnails/31.jpg)
www.debrina.lecture.ub.ac.id 31
CONTOH SOAL (5)
Karyawan Jumlah Produk yang Dihasilkan per jam Selisih
Metode Lama Metode Baru
1 23 24 -1 1
2 18 25 -7 49
3 21 23 -2 4
4 25 24 1 1
5 22 26 -4 16
6 19 21 -2 4
7 21 22 -1 1
8 23 21 2 4
9 24 26 -2 4
10 27 26 1 1
11 23 25 -2 4
12 25 27 -2 4
Jumlah -19 93
Rata-rata -1,58
![Page 32: PENGUJIAN HIPOTESIS (1) · 2019. 8. 12. · Statistik uji : Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Z hitung < - 1,96 atau Z hitung > 1,96 Kesimpulan: karena Zhitung = -2,9](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012003/60a37ef2cfa8143c1e1ef507/html5/thumbnails/32.jpg)
www.debrina.lecture.ub.ac.id 32
PENYELESAIAN (5)
Langkah-langkah pengujian • H0 : µ1 = µ2 atau µD = 0
H1 : µ1 < µ2 atau µD < 0 (terjadi peningkatan kapasitas)
• Tingkat signifikansi : 0,05 • Statistik uji :
dengan dan
• Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Thitung < - t0,05; 11 = -1,796
• Karena Thitung = -2,293 < - t0,05; 11 = -1,796, maka H0 ditolak. Berarti penerapan metode baru dapat meningkatkan kapasitas produksi
![Page 33: PENGUJIAN HIPOTESIS (1) · 2019. 8. 12. · Statistik uji : Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Z hitung < - 1,96 atau Z hitung > 1,96 Kesimpulan: karena Zhitung = -2,9](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012003/60a37ef2cfa8143c1e1ef507/html5/thumbnails/33.jpg)
www.debrina.lecture.ub.ac.id 33
RINGKASAN (1)
No. Pengujian Hipotesis Daerah Kritis Daerah Penerimaan
1. Uji Hipotesis untuk Perbedaan 1 Rata-rata
(One sample t-test)
Sampel Besar H0: µ = µ0
H1: µ ≠ µ0 Zhitung < - Z
α/2 atau
Zhitung > Zα/2
- Zα/2 ≤ Zhitung ≤ Z
α/2
H0: µ = µ0
H1: µ > µ0
Zhitung > Zα Zhitung ≤ Z
α
H0: µ = µ0
H1: µ < µ0 Zhitung < - Z
α
Zhitung ≥ - Zα
Sampel Kecil H0: µ = µ0
H1: µ ≠ µ0 thitung < - t(1-α/2);(n-1) atau
thitung > t(α/2);(n-1)
- t(1-α/2);(n-1) ≤ thitung ≤ t(α/2);(n-1)
H0: µ = µ0
H1: µ > µ0
thitung > tα;(n-1)
thitung ≤ tα;(n-1)
H0: µ = µ0
H1: µ < µ0
Thitung < -t(1-α);(n-1)
thitung ≥ - t(1-α);(n-1)
s
![Page 34: PENGUJIAN HIPOTESIS (1) · 2019. 8. 12. · Statistik uji : Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Z hitung < - 1,96 atau Z hitung > 1,96 Kesimpulan: karena Zhitung = -2,9](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012003/60a37ef2cfa8143c1e1ef507/html5/thumbnails/34.jpg)
www.debrina.lecture.ub.ac.id 34
RINGKASAN (2) No. Pengujian Hipotesis Daerah Kritis Daerah
Penerimaan
2. Uji Hipotesis untuk Perbedaan 2 Rata-rata
a. Independent Test
Sampel Besar H0:µ1 = µ2 atau µ1 - µ2 = 0
H1:µ1 ≠ µ2 atau µ1 - µ2 ≠ 0
Zhitung < - Zα/2 atau
Zhitung > Zα/2
- Zα/2 ≤ Zhitung ≤ Z
α/2
H0:µ1 = µ2 atau µ1 - µ2 = 0
H1:µ1> µ2 atau µ1 - µ2 > 0
Zhitung > Zα Zhitung ≤ Z
α
H0:µ1= µ2 atau µ1 - µ2 = 0
H1:µ1< µ2 atauµ1 - µ2 > 0
Zhitung < - Zα
Zhitung ≥ - Zα
Sampel Kecil
Jika:
v = n1+n2-2
Jika:
H0:µ1 = µ2 atau µ1 - µ2 = 0
H1:µ1 ≠ µ2 atau µ1 - µ2 ≠ 0
thitung < - tα/2;v atau
thitung > tα/2;v
-tα/2;v ≤ thitung ≤ t
α/2;v
H0:µ1 = µ2 atau µ1 - µ2 = 0
H1:µ1> µ2 atau µ1 - µ2 > 0
thitung > tα;v
thitung ≤ t
α;v
H0:µ1= µ2 atau µ1 - µ2 = 0
H1:µ1< µ2 atauµ1 - µ2 > 0
Thitung < -tα;v
thitung ≥ - tα;v
![Page 35: PENGUJIAN HIPOTESIS (1) · 2019. 8. 12. · Statistik uji : Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Z hitung < - 1,96 atau Z hitung > 1,96 Kesimpulan: karena Zhitung = -2,9](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012003/60a37ef2cfa8143c1e1ef507/html5/thumbnails/35.jpg)
www.debrina.lecture.ub.ac.id 35
No. Pengujian Hipotesis Daerah Kritis Daerah Penerimaan
2. Uji Hipotesis untuk Perbedaan 2 Rata-rata
b. Paired t-test
H0:µ1 = µ2 atau µD = 0
H1:µ1 ≠ µ2 atau µD ≠ 0
Thitung < - tα/2;n-1 atau
Thitung > tα/2;n-1
- tα/2;n-1 ≤ Thitung ≤ t
α/2;n-1
H0:µ1 = µ2 atau µD = 0
H1:µ1 > µ2 atau µD > 0 ? ?
H0:µ1 = µ2 atau µD = 0
H1:µ1 > µ2 atau µD > 0 ? ?
3. Uji Hipotesis untuk Perbedaan 1 Proporsi
H0 : p = p0 H1 : p ≠ p0
Zhitung < - Zα/2 atau
Zhitung > Zα/2
- Zα/2 ≤ Zhitung ≤ Zα/2
H0 : p = p0 H1 : p > p0
Zhitung > Zα Zhitung ≤ Zα
H0 : p = p0 H1 : p > p0
Zhitung < - Zα Zhitung ≥- Zα
4. Uji Hipotesis Untuk Perbedaan 2 Proporsi
? ? ?
RINGKASAN (3)
![Page 36: PENGUJIAN HIPOTESIS (1) · 2019. 8. 12. · Statistik uji : Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Z hitung < - 1,96 atau Z hitung > 1,96 Kesimpulan: karena Zhitung = -2,9](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012003/60a37ef2cfa8143c1e1ef507/html5/thumbnails/36.jpg)
LATIHAN SOAL (1)
Waktu rata-rata yang diperlukan seorang mahasiswa untuk daftar
ulang di suatu perguruan tinggi adalah 50 menit. Suatu prosedur
pendaftaran baru yang menggunakan sistem online sedang diuji
coba. Bila dari sampel acak sebanyak 12 mahasiswa, diperoleh
data rata-rata waktu pendaftaran dengan menggunakan sistem
online tersebut adalah 48 menit dengan standar deviasi 11,9
menit. Ujilah hipotesis bahwa sistem online tersebut lebih cepat
dibandingkan sistem offline. Gunakan α = 5%.
www.debrina.lecture.ub.ac.id 36
![Page 37: PENGUJIAN HIPOTESIS (1) · 2019. 8. 12. · Statistik uji : Daerah kritis (Daerah penolakan H0) Z hitung < - 1,96 atau Z hitung > 1,96 Kesimpulan: karena Zhitung = -2,9](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022012003/60a37ef2cfa8143c1e1ef507/html5/thumbnails/37.jpg)
LATIHAN SOAL (2)
Seorang manajer ingin menentukan pada tingkat signifikansi 5% jika
upah per jam untuk pekerja semi-skilled adalah sama di dua kota.
Untuk melakukan ini, dia mengambil sampel acak dari upah per jam di
kedua kota dan menemukan bahwa X1 = $ 6,00, X2 = $ 5,40, S1 = $
2,00, dan S2 = $ 1,80 untuk n1 = 40 dan n2 = 54.
Tentukan apakah dugaan manajer tersebut tepat.
www.debrina.lecture.ub.ac.id 37