penggunaan model pembelajaran snowball …6. cartam, s.pd. m.pd., selaku kepala smp pgri 1 ciputat...
TRANSCRIPT
![Page 1: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/1.jpg)
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING
UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPS PADA SISWA
KELAS VIII-4 DI SMP PGRI 1 CIPUTAT.
(Penelitian Kulitatif Deskriptif SMP PGRI 1 Ciputat di Kelas VIII-4)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S.Pd)
Pada Program Studi Pendidikan IPS
Oleh:
Mayasari
NIM : 1111015000020
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016
![Page 2: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/2.jpg)
![Page 3: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/3.jpg)
![Page 4: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/4.jpg)
![Page 5: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/5.jpg)
![Page 6: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/6.jpg)
i
ABSTRAK
Penelitian ini adalah mengenai penggunaan model pembelajaran Snowball
Throwing pada mata pelajaran IPS. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
bagaimana penggunaan model pembelajaran Snowball Throwing untuk
meningkatkan motivasi belajar IPS siswa pada kelas VIII-4 di SMP PGRI 1
Ciputat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif,
yaitu penulis menguraikan temuan hasil penelitian dengan menggunakan kata-kata
atau kalimat dalam suatu struktur yang logik, serta menjelaskan konsep-konsep
dalam hubungan yang satu dengan lainnya. Dalam pengumpulan data, teknik yang
peneliti gunakan wawancara dan dokumentasi. Partisipan dalam penelitian ini
adalah siswa dan guru kelas VIII-4 SMP PGRI 1 Ciputat yang berjumlah 6 orang
siswa dan 1 orang guru IPS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Snowball Throwing
mempengaruhi motivasi belajar siswa, karena dengan menggunakan model
Snowball Throwing siswa merasa lebih tertarik dan lebih termotivasi. Dengan
menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing guru lebih mempersiapkan
materi sehingga membuat siswa menjadi lebih memahami materi yang dibahas,
dan guru lebih menjelaskan terlebih dahulu langkah-langkah dari model
pembelajaran Snowball Throwing agar siswa tidak merasa kesulitan ketika
pembelajaran berlangsung. Selain itu dengan berdiskusi menggunakan model
Snowball Throwing siswa yang tidak aktif di kelas dapat menyesuaikan diri
dengan siswa yang lebih aktif, dengan dibentuknya kelompok belajar siswa dapat
saling menghargai pendapat orang lain, siswa dapat saling berdiskusi dan
membuat siswa tidak tergantung pada guru. Kemudian dengan melempar bola
yang berisi pertanyaan dari satu siswa ke siswa lain dapat menarik perhatian siswa
sehingga siswa merasa penasaran akan pertanyaan yang didapat, dengan memutar
musik dalam pembelajaran Snowball Throwing membuat siswa merasa belajar
lebih semangat dan menyenangkan, dan dengan memberikan penghargaan berupa
hadiah kepada siswa yang dapat menjawab pertanyaan membuat siswa lebih
termotivasi untuk dapat menjawab pertanyaan yang didapat dengan tepat dan
benar.
Kata kunci : Model Snowball Throwing, Motivasi
![Page 7: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/7.jpg)
ii
ABSTRACT
This research aims to know how Snowball Throwing learning model
increases the students’ motivation in learning Social Science education the class
of VIII-4 at SMP PGRI 1 Ciputat. The method used is descriptive qualitative, the
writer explains the finding of the research using the words or sentences in logical
structure, and explains the concepts in the relationship of one and another.
Interview and document are the data collected for this research. The participants
of this research is 6 students of class VIII-4 SMP PGRI 1 Ciputat and 1 Social
Science Education teacher.
The result of the research shows that Snowball Throwing learning model
influences the students’ learning motivation because by using Snowball Throwing
model, the students become more interested and motivated. By using Snowball
Throwing learning model, the teacher can prepare the material better, therefore it
makes the students understand the material taught easier. And the teacher
explained the procedure using Snowball Throwing learning model first so that the
students can follow the classroom activities easier. Besides that, the discussion
that use Snowball Throwing learning model makes the students more active in the
classroom, by forming learning groups, the students can respect the other
students’ opinion, the students discuss the lesson and it makes the students do not
depend on the teacher. Then by throwing a ball of question from to another, it can
attract the students’ attention and make the students become curious about the
question inside the ball. By playing music in Snowball Throwing learning model,
it can make the students getting interested and motivated to learn full stop.
Moreover by giving reward, it can make the students become more motivated to
answer the questions correctly.
Keywords : Snowball Throwing Model, Motivation
![Page 8: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/8.jpg)
iii
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang pantas penulis ungkapkan selain Puji syukur kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya menuju jalan
yang diridhai oleh Allah .
Skripsi ini disusun sebagai salah satu tugas akademis di Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dalam mencapai gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd). Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya
bahwa skripsi ini dapat terselesaikan atas bantuan dari banyak pihak, oleh karena
itu penulis menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dan memberikan motivasi maupun dorongan materil. Ucapan terima kasih
khususnya penulis sampaikan kepada :
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., Ketua jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbyah dan eguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Moch.Noviadi Nugroho, M.Pd., selaku dosen pembimbing akademik
yang selalu memberi saran dan nasihat yang berguna bagi penulis
selama perkuliahan.
4. Mayla Dinia Husni Rahiem, MA., dan Moch.Noviadi Nugroho,
M.Pd., selaku dosen pembimbing dalam penyusunan skripsi ini.
Terima kasih atas keikhlasan dan kesabaran dalam memberikan
semangat dan bimbingan kepada penulis.
5. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu
pengetahuan serta bimbingan kepada penulis selama mengikuti
perkuliahan semoga ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan
mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
![Page 9: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/9.jpg)
iv
6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam
rangka menyelesaikan skripsi.
7. Surati, M.Pd., selaku guru mata pelajaran IPS yang sudah banyak
membantu penulis dalam melakukan penelitian ini.
8. Kepada Ayahanda Mursin dan Ibunda Rosmanah tercinta, yang
senantiasa memberikan, dorongan, doa, biaya, dan dukungannya
kepada penulis selama menempuh pendidikan di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Terima kasih atas cinta, kasih sayang, dan
pengorbanan yang telah diberikan.
9. Mulyadi, Neneng, Nurinah, Santi, Andi Sanusi, Novianti, dan Ahmad
Sona S.Pd (Kakak) yang senantiasa mendoakan dan memberi
semangat pada penulis, terima kasih atas semua doa dan
dukungannya.
10. Yusran Masyhuri, sebagai motivator pribadi yang tanpa henti selalu
memberikan doa, dukungan dan semangat. Nasihat dan saran yang ia
berikan adalah hal yang mambuat saya untuk berusaha lebih baik.
11. Teman-teman seperjuangan Witi Astuti, Risnawati Dewi Yulianti, Ida
Mardiatul Laela, Evi Nurlaeli, Retno Utami, Desi Nopiyanti, Silpia
Ulhaq yang telah menjadi penyemangat bagi penulis.
12. Teman-teman PIPS Angkatan 2011 khususnya kelas C, terimakasih
atas doa dan motivasinya.
13. Teman-teman dan saudara-saudara di rumah Kak Melisa, Dewi, Orin,
Ayu, Dita, Yuli Phaull, Amel, Rayta, Gian, Tri yang selalu membantu,
mensupport serta memberikan semangat pada penulis, terima kasih
atas semua doa dan dukungannya.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini. Atas segala doa, semangat, bantuan
dorongan saya ucapkan terimakasih. Semoga Allah SWT melimpahkan Rahmat
dan Karunia-Nya serta membalas kebaikan semua pihak.
![Page 10: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/10.jpg)
v
Akhirnya semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan pembaca pada umumnya.
Jakarta, Mei 2016
Penulis
![Page 11: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/11.jpg)
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................... i
ABSTRACK .................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x
DAFTAR GRAFIK ........................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 6
D. Perumusan Masalah....................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian........................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian......................................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................... 8
A. Landasan Teori .............................................................................. 8
1. Hakikat Model Pembelajaran ................................................... 8
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) 8
b. Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif ............................. 10
c. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif ........................ 10
d. Ciri-ciri pembelajaran kooperatif ........................................ 11
2. Hakikat Model Snowball Throwing.......................................... 12
a. Pengertian Model Snowball Throwing ................................ 12
b. Langkah-Langkah Pembelajaran Model Snowball Throwing 14
c. Kelebihan Model Snowball Throwing ................................. 15
d. Kelemahan atau Kekurangan Model Snowball Throwing ... 16
3. Hakikat Motivasi Belajar .......................................................... 18
![Page 12: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/12.jpg)
vii
a. Motivasi ............................................................................... 18
b. Belajar .................................................................................. 21
c. Motivasi dalam Belajar ........................................................ 24
4. Hakikat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ...................... 34
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial ................................... 34
b. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial ......................................... 35
c. Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial ............................... 37
B. Hasil Penelitian yang Relevan ...................................................... 38
C. Kerangka Konseptual .................................................................... 40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 42
A. Metode Penelitian .......................................................................... 42
B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 42
C. Sampel sumber data penelitian ...................................................... 44
D. Instrumen penelitian ...................................................................... 45
E. Teknik pengumpulan data ............................................................. 45
F. Teknik analisa data ........................................................................ 47
G. Rencana penguji keabsahan data ................................................... 48
BAB IV HASIL PENELITIAN ..................................................................... 50
A. Pendahuluan .................................................................................. 50
B. Profil SMP PGRI 1 Ciputat ........................................................... 50
C. Informasi partisipan....................................................................... 54
D. Paparan data hasil penelitian ......................................................... 57
1. Pendapat Guru Mengenai Bagaimana Model Snowball Throwing
Mempengaruhi Motivasi Belajar Siswa ................................... 58
2. Pendapat Siswa Mengenai Bagaimana Model Snowball Throwing
Memotivasi Mereka Untuk Belajar .......................................... 68
3. Penggunaan Model Snowball Throwing dan Hasil Belajar Siswa 87
E. Diskusi .......................................................................................... 89
![Page 13: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/13.jpg)
viii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 94
A. Kesimpulan ................................................................................... 94
B. Saran ............................................................................................. 95
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
![Page 14: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/14.jpg)
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian ...................................................... 40
Tabel 4.1 Nilai Mata Pelajaran IPS ............................................................... 84
![Page 15: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/15.jpg)
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ............................................................... 38
![Page 16: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/16.jpg)
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian
Lampiran 2 Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 3 RPP (Rencana Perencanaan Pembelajaran)
Lampiran 4 Instrumen Wawancara Guru
Lampiran 5 Instrumen Wawancara Siswa
Lampiran 6 Transkrip Wawancara Pembuka Guru
Lampiran 7 Transkrip Wawancara Inti Guru
Lampiran 8 Transkrip Wawancara Pembuka Siswa
Lampiran 9 Transkrip Wawancara Inti Siswa
Lampiran 10 Reduksi Data
Lampiran 11 Foto
![Page 17: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/17.jpg)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sebuah sarana yang sangat penting bagi manusia,
dengan pendidikan manusia dapat meningkatkan harkat dan martabatnya baik
secara horisontal dalam hubungannya dengan sesama manusia maupun secara
vertikal dalam hubungannya kepada sang pencipta. Tujuan pendidikan adalah
perubahan perilaku yang diinginkan terjadi setelah siswa belajar.
Di sekolah, guru adalah salah satu komponen dalam kegiatan belajar
mengajar (KBM), yang memiliki posisi sangat menentukan keberhasilan
pembelajaran, karena fungsi utama guru ialah merancang, mengelola,
melaksanakan, mengevaluasi pembelajaran. Guru bertugas memberikan
pengajaran di dalam sekolah (kelas), agar tercapainya pembelajaran yang baik
guru perlu memahami sedalam-dalamnya pengetahuan yang akan menjadi
tanggung jawabnya dan menguasai dengan baik metode dan teknik pengajaran
yang digunakan dalam mengajar di dalam kelas. Tetapi selain itu hubungan guru
dengan siswa juga sangat penting dalam proses belajar mengajar, karena sebaik-
baiknya bahan pelajaran yang digunakan, dan sesempurnanya metode yang
digunakan jika hubungan guru dengan siswa merupakan hubungan yang tidak
harmonis maka dapat menciptakan suatu hasil yang tidak diinginkan.1 Untuk
mendapatkan hasil belajar yang optimal, banyak komponen-komponen yang
mempengaruhi kegiatan belajar-mengajar yaitu cara mengorganisasikan materi,
metode yang diterapkan, media yang digunakan dan lain-lain.
Peranan guru sangat penting dalam penyampaian atau pengajaran materi
pada peserta didik khususnya pada proses pembelajaran dikelas. Tak ada guru,
tidak ada pendidikan, tidak ada pendidikan tidak ada proses pencerdasan, tanpa
1 Sardirman A.M, Motivasi dalam Pendidikan, (Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada, 2012),
Cet. 21, h.147
![Page 18: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/18.jpg)
2
proses pencerdasan yang bermakna, pedidikan tidak akan berkembang.
Pernyataan ini bermakna bahwa proses pembelajaran akan lumpuh tanpa
kehadiran guru dalam mentransformasikan proses pembelajaran anak
didik.2Keberhasilan peserta didik dalam belajar sangat ditentukan oleh strategi
pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Guru dituntut untuk memahami
komponen-komponen dasar dalam melaksanakan pembelajaran di dalam kelas.
Oleh karena itu guru dituntut untuk paham tentang filosofi dari pembelajaran itu
sendiri. Mengajar tidak hanya sekedar mentransfer ilmu pengetahuan, akan tetapi
juga sejumlah perilaku yang menjadi kebiasaan siswa. Keberhasilan pendidikan
bisa di lihat dari proses pembelajaran itu berlangsung, bagaimana guru mampu
menggunakan model pembelajaran yang menarik agar proses pembelajaran
berjalan efektif, dan dapat memotivasi belajar siswa dalam pembelajaran di kelas.
Baik buruknya suatu pendidikan dipengaruhi oleh bagaimana seorang
guru dapat menyampaikan atau mengajarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai
kehidupan yang mampu membawa peserta didik mewujudkan cita-citanya, baik
untuk dirinya, keluarga, masyarakat dan bangsanya. Terkait dengan pentingnya
peran seorang guru, maka setidaknya guru harus memiliki berbagai kemampuan,
tidak hanya kemampuan akademik yang harus dimiliki oleh seorang guru, akan
tetapi bagaimana seorang guru mempunyai kemampuan untuk memotivasi peserta
didik, agar mau belajar yang nantinya akan meningkatkan hasil belajar serta cita-
cita peserta didik.
Oleh karena itu bahwa peran guru tidak hanya sebatas pada proses
pembelajaran saja, akan tetapi peran guru berkaitan dengan kompetensi guru,
bahwa guru mempunyai delapan peran lainnya yang tentu saja berkaitan dengan
proses pembelajaran itu sendiri, antara lain peran guru adalah untuk melakukan
diagnosis terhadap perilaku siswa, guru membuat perencanaan pelaksanaan
pembelajaran (RPP), guru melaksanakan proses pembelajaran, guru sebagai
administrasi sekolah, guru sebagai komunikator, guru mampu mengembangkan
2Sudarwan Danim dan Yunan Danim, Administrasi Sekolah dan Manajemen
Kelas(Bandung: Pustaka Setia, 2010), hal. 63.
![Page 19: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/19.jpg)
3
keterampilan diri, guru dapat mengembangkan potensi anak (guru sebagai
demonstrator dan guru sebagai pengelola kelas) dan guru sebagai pengembang
kurikulum sekolah.
Berdasarkan hasil observasi melalui pengamatan dan wawancara yang
dilakukan oleh peneliti di SMP PGRI 1 Ciputat yang berlangsung bersamaan
dengan peneliti melaksanakan Praktek Profesi keguruan (PPKT) selama 4 bulan
dimulai dari bulan februari sampai dengan bulan mei 2015 maka diketahui proses
belajar IPS membosankan bagi siswa, kurangnya keaktifan siswa saat proses
pembelajaran, dan materi yang terlalu banyak sehingga membuat siswa malas
untuk membaca, hal ini menyebabkan motivasi belajar peserta didik rendah.
Selain faktor tersebut ada pula faktor lain yang berasal dari guru, yakni model
pembelajaran masih bersifat konvensional dengan model ceramah saja. Dalam
kegiatan pembelajaran, masih banyak guru yang nyatanya belum bisa menerapkan
model pembelajaran yang bervariatif, hubungan intrerpersonal antara guru dengan
siswa sangat kurang. Hanya sebagian kecil waktu pembelajaran yang digunakan
untuk kegiatan siswa, itu pun hanya untuk mencatat dan melaksanakan evaluasi.
Dan proses pembelajaran inilah yang menjadikan pembelajaran menjadi begitu
membosankan. Maka dari itu sebagai guru mata pelajaran IPS harus berani
menggunakan strategi pembelajaran yang bervariasi dengan model pembelajaran
yang berkembang saat ini.
Bagaimana pembelajaran akan berhasil sesuai dengan tujuan yang
diharapkan, sedangkan dalam kegiatan pembelajaran pun belum bisa
dikendalikan. Karena berdasarkan paparan diatas bahwasanya kondisi belajar
yang optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur siswa dan menciptakan
suasana pembelajaran dalam kelas yang menyenangkan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Agar pelaksanaan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan tujuan
pembelajaran, maka seorang guru harus mempunyai persiapan, kreativitas, model
dan media yang dapat mendukung proses pelaksanaan pembelajaran. Selain itu
ada tiga tahapan yang harus dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran
yaitu: perencanaan yang jelas, proses pembelajaran yang efektif, dan evaluasi.
![Page 20: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/20.jpg)
4
Jika ke tiga tahapan itu dapat dilakukkan oleh seorang guru, maka tujuan
pembelajaran akan memungkinkan dapat dicapai dengan maksimal. Hal ini
menunjukan bahwa penggunaan model pembelajaran dalam kegiatan belajar
mengajar sangatlah besar pengaruhnya dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa.
Berdasarkan latar belakang masalah yang di uraikan diatas peneliti dapat
menyimpulkan bahwa diperlukan model pembelajaran yang lebih berpusat pada
siswa (student centered) sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
yang sangat berpengaruh dengan hasil belajar siswa. Peneliti memilih salah satu
alternatif model pembelajaran yang dapat dikembangkan yaitu dengan model
Snowball Throwing. Pembelajaran Snowball Throwing ini salah satu model dari
pembelajaran kooperatif. Model Pembelajaran Snowball Throwing merupakan
model pembelajaran yang membagi murid di dalam beberapa kelompok, yang
dimana masing-masing anggota kelompok membuat bola pertanyaan. Guru yang
menggunakan strategi bertanya yang baik terhadap siswa secara individual
ternyata membantu siswa memiliki harga diri, menciptakan rasa aman dan
memahami identitasnya. Melalui penggunaan pertanyaaan oleh guru dalam
kegiatan belajar-mengajar, juga meningkatkan cara berfikir dan memotivasi siswa,
mempengaruhi secara positif dalam pencapaian hasil belajar siswa, dan membuat
siswa menjadi lebih percaya diri akan kemampuan dirinya dalam belajar.3
Menurut Bayor, “snowball throwing merupakan salah satu model
pembelajaran aktif (active learning) yang dalam pelaksanaannya banyak
melibatkan siswa”. Peran guru disini hanya pemberi arahan awal mengenai topik
pembelajaran dan selanjutnya, penertiban terhadap jalannya pembelajaran.4 Hal
ini dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa. Peneliti memilih model
pembelajaran Snowball Throwing ini sebagai model pembelajaran dalam proses
3Sapriya dkk, Konsep Dasar IPS, (Bandung: UPI, 2006) Cet. 1, h. 70
4Jumanta Hamdayama, Model Dan Metode Pembelajaran Kreatif Dan Berkarakter,
(Bogor : Ghalia Indonesia, 2014). Cet. 1, h.158
![Page 21: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/21.jpg)
5
belajar mengajar yang diharapkan dapat mengatasi masalah dalam pembelajaran
dan dapat memotivasi belajar siswa di kelas.
Selain penggunaan model pembelajaran secara tepat guru juga dituntut
mampu untuk menggunakan dan memanfaatkan sumber daya yang ada dengan
mengsinergikan semua potensi yang ada, baik dari potensi dan karakteristik guru
sebagai pendidik itu sendiri, peserta didik yang mempunyai potensi dan
karakteristik beragam, memanfaatkan media, sarana dan prasarana yang sudah
tersedia maupun lingkungan yang mempengaruhi berhasilnya sebuah tujuan
pendidikan.
Guru juga diharapkan memiliki kemampuan dalam membangun interaksi
dengan siswa saat mereka belajar di kelas atau di sekolah. Inilah problem yang
masih sangat sulit dipecahkan di dunia pendidikan. Selama ini, guru hanya
bertindak menyampaikan materi dengan metode ceramah saja. Hal ini disebabkan
minimnya kemampuan dari sebagian para guru dalam membangun kegiatan
pembelajaran yang baik. Mereka kurang memperhatikan model pembelajaran
yang menarik. Kelas tidak seharusnya diisi dengan kegiatan pembelajaran saja,
namun sebisa mungkin juga tercipta suasana pendidikan, pengarahan, pembinaan,
pengayoman, penguatan mental, pelatihan dan lain sebagainya.
Sehubungan dengan masalah tersebut dalam kesempatan ini penulis
bermaksud mengkajinya dalam skripsi dengan judul: Penggunaan Model
Pembelajaran Snowball Throwing untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPS
Pada Siswa Kelas VIII-4 Di SMP PGRI 1 Ciputat.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara tidak terstruktur yang
dilakukan peneliti pada saat melaksanakan Praktek Profesi Keguruan (PPKT)
selama 4 bulan yaitu dimulai dari bulan Februari sampai dengan bulan Mei 2015
di SMP PGRI 1 Ciputat, maka dapat diidentifikasi masalah diantaranya yaitu :
1. Proses pembelajaran IPS di kelas yang membosankan.
![Page 22: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/22.jpg)
6
2. Masih adanya siswa yang kurang aktif dan tidak menyukai mata
pelajaran IPS.
3. Model yang digunakan guru dalam pembelajaran IPS kurang
bervariasi, yaitu masih menggunakan metode ceramah.
4. Pembelajaran masih bersifat konvensional yang berpusat pada guru.
C. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah tersebut serta mengingat luasnya permasalahan
yang ada, maka untuk mempermudah penulisan skripsi agar menjadi lebih terarah
penulis membatasi masalah ini pada penggunaan model pembelajaran Snowball
Throwing pada mata pelajaran IPS siswa kelas VIII-4 di SMP PGRI 1 Ciputat
dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Dengan melihat motivasi belajar
siswa setelah menggunakan model Snowball Throwing di kelas.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka masalah penelitian ini
adalah “Bagaimana penggunaan model pembelajaran Snowball Throwing dapat
meningkatkan motivasi belajar IPS pada siswa kelas VIII-4 di SMP PGRI 1
Ciputat?”
E. Tujuan Penelitian
Penelitian kualitatif deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui sejauh
mana proses belajar siswa melalui model Snowball Throwing untuk meningkatkan
motivasi belajar IPS siswa di SMP PGRI 1 Ciputat.
F. Manfaat penelitian
Adapun kegunaan penelitin ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih dalam
pengembangan teori pembelajaran IPS, dan diharapkan dapat
![Page 23: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/23.jpg)
7
memberikan manfaat kepada pengembangan ilmu pengetahuan
pada dunia pendidikan khususnya di SMP PGRI 1 CIPUTAT.
b. Diharapkan dapat mengoptimalkan pelaksanaan pembelajaran
aktif dan peningkatan profesionalisme guru dan praktek
pembelajaran di kelas.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
Dengan adanya penelitian ini dapat membantu siswa dalam
memahami pelajaran IPS, mengoptimalkan kemampuan berpikir,
tanggung jawab dan kemampuan siswa dalam kegiatan pembelajaran
IPS.
b. Bagi Guru
Dengan adanya penelitian ini dapat menjadi masukan untuk
guru dalam hal melaksanakan pembelajaran dan menjadi wacana
tentang model pembelajaran yang efektif sebagai upaya untuk
meningkatkan motivasi belajar IPS siswa.
c. Bagi sekolah
Dapat dijadikan bahan acuan untuk mengoptimalkan sarana
dan prasarana dalam mendukung kegiatan belajar mengajar yang baik
dan juga memberikan masukan dalam usaha meningkatkan kualitas
peserta didik.
d. Bagi penulis
Diharapkan dapat menjadi bekal pengetahuan mengenai
model pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan
motivasi belajar dan dapat menerapkannya dengan baik dalam proses
belajar mengajar.
![Page 24: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/24.jpg)
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Hakikat Model Pembelajaran
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif (Cooperative
Learning)
Model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial.
Pembelajaran yang baik dan menarik akan menghasilkan hasil belajar
yang baik sehingga dapat menarik perhatian dan memotivasi belajar
siswa agar pada saat pembelajaran di kelas siswa tidak lagi merasa
bosan ataupun jenuh ketika pembelajaran itu di mulai.
Model pembelajaran merupakan landasan praktik
pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan belajar,
yang dirancang berdasarkan proses analisis yang diarahkan pada
implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di
depan kelas.1
Adapun menurut Soekamto yang dikutip dalam Trianto,
Model pembelajaran adalah gambaran yang melukiskan rencana
pembelajaran yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman
belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan model
pembelajaran ini berfugsi sebagai pedoman bagi para perancang
1 Ali Hamzah dan Muhlisrarini. Perencanaan Dan Strategi Pembelajaran Matematika,
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014). Cet.1, h.153
![Page 25: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/25.jpg)
9
pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar
mengajar dalam tujuan pembelajaran”2
Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang
dirancang untuk membelajarkan kecakapan akademik (academic
Skill), sekaligus keterampilan sosial (sosial skill) termasuk
interpersonal skill.3
Menurut Jumanta Hamdayama, “Pembelajaran kooperatif
merupakan model pembelajaran yang mengelompokkan siswa ke
dalam kelompok kecil/tim kecil, yang berjumlah empat sampai
dengan 6 orang yang masing-masing siswa memiliki latar belakang
kemampuan, jenis kelamin, rasa tau suku yang berbeda”.4
Slavin mengemukakan, “In cooperative learning methods,
student work together in four member teams to master material
initially presented by the teacher.” Dari uraian tersebut dapat
dikemukakan bahwa cooperative learning adalah suatu model
pembelajaran yang membagi siswa ke dalam kelompok kecil terdiri
dari 4-6 orang secara acak sehingga dapat mendorong siswa untuk
lebih bergairah dan bersemangat dalam belajar dengan tercapainya
tujuan pembelajaran.5
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa Pembelajaran kooperatif adalah model
pembelajaran yang mengutamakan kerja sama dengan berkelompok
2Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-progresif Konsep Landasan dan
Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta:Kencana,2011).
cet.4,h.22
3 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi bagi Guru Pendidik
dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas, (Jakarta : Kencana, 2009) cet.1,
h. 271
4 Jumanta Hamdayama, Model Dan Metode Pembelajaran Kreatif Dan Berkarakter,
(Bogor: Ghalia Indonesia, 2014). Cet. 1, h.64
5 Tukiran Taniredja dkk .Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif. (Bandung:
Alfabeta,2013) h.55
![Page 26: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/26.jpg)
10
untuk mencapai tujuan pembelajaran bersama. Pembelajaran
kooperatif (cooperative learning) merupakan sistem pengajaran yang
memberi kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan
sesama siswa dalam tugas-tugasnya.
b. Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Abdul Majid, ada tiga tujuan dalam pembelajaran
kooperatif yaitu pertama untuk meningkatkan kinerja siswa dalam
tugas-tugas akademik, kedua agar siswa dapat menerima teman-
temannya yang mempunyai berbagai perbedaan latar belakang, dan
yang ketiga mengembangkan keterampilan sosial siswa; berbagi tugas,
aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, memancing teman
untuk bertanya, dapat mengungkapkan ide atau pendapat, dan bekerja
sama dalam kelompok.6
Dengan demikian tujuan dari pembelajaran kooperatif ini
dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, melatih siswa untuk
bekerja sama, siswa aktif dalam proses pembelajaran serta saling
menghargai pendapat siswa satu sama lain dalam mengungkapkan
pendapatnya masing-masing sehingga membuat siswa lebih percaya
diri akan kemampuannya dalam belajar.
c. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan kegiatan pembelajaran
yang dilakukan oleh siswa di dalam kelompok untuk tercapainya
tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Dalam pembelajaran
kooperatif ini terdapat lima langkah atau tahapan dalam menggunakan
pembelajaran kooperatif yaitu langkah awal pembelajaran di mulai
dari guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan juga memotivasi
6 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013), cet. 1, h.
175
![Page 27: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/27.jpg)
11
siswa untuk belajar, selanjutnya siswa di kelompokkan dalam
kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang, lalu guru
membimbing siswa pada saat kegiatan belajar siswa dalam
menyelesaikan tugas bersama mereka, setelah itu guru mengevaluasi
tentang apa yang telah mereka pelajari pada saat pembelajaran di
kelas, kemudian yang terakhir guru memberikan penghargaan berupa
hadiah terhadap usaha-usaha siswa dalam bekerja sama mapun
individu.7
Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif ini
mengajarkan siswa untuk bekerja sama, dimana adanya saling tukar
pendapat antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya dalam
menyelesaikan tugas dan berkolaborasi pada saat pembelajaran di
kelas. Hal ini membuat siswa mengalami proses pembelajaran yang
bermakna.
d. Ciri-ciri pembelajaran kooperatif
Pembelajaran kooperatif ini mencerminkan bahwa manusia
belajar dari pengalaman dan keikutsertaan dalam kelompok kecil
untuk mengembangkan sikap kerja sama siswa dan cara berfikir siswa.
Pembelajaran kooperatif mempunyai tujuh ciri-ciri atau karakteristik,
diantaranya: pertama kelompok dibentuk dengan siswa kemampuan
tinggi, sedang, dan rendah, kedua didalam kelompoksiswa harus
sama-sama berusaha untuk mendapatkan hasil yang baik, ketiga
seluruh anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama yang ingin
dicapai, keempat siswa saling membagi tugas dan tanggung jawab
yang sama dengan teman sekelompoknya, kelima guru mengevaluasi
semua kegiatan dalam pembelajaran, keenam antar siswa berbagi
7 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran sebagai Referensi bagi Guru Pendidik
dalam Implementasi Pembelajaran yang efektif yang Berkualitas, (Jakarta: Kencana, 2009), Cet,1,
h.271
![Page 28: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/28.jpg)
12
keterampilan yang kreatif untuk saling bekerja sama, dan yang ketujuh
siswa diminta untuk mempertanggungjawabkan materi yang dipahami
sesuai kemampuan masing-masing siswa.8
Dapat disimpulkan dari paparan diatas, ciri-ciri pembelajaran
kooperatif ini agar siswa mempunyai rasa tanggung jawab, saling
kerjasama antar siswa yang satu dengan siswa lainnya, saling
menghargai pendapat orang lain, dan membuat siswa menjadi lebih
berani dalam mengungkapkan pendapatnya.
2. Hakikat Model Snowball Throwing
a. Pengertian Model Snowball Throwing
Secara etimologi Snowball berarti bola salju, sedangkan
throwing artinya melempar. Snowball Throwing secara keseluruhan
dapat diartikan melempar bola salju. Dalam pembelajaran Snowball
Throwing, bola salju merupakan kertas yang berisi pertanyaan yang
dibuat oleh siswa kemudian dilempar kepada temannya sendiri untuk
dijawab.
Menurut Bayor, “Snowball Throwing merupakan salah satu
model pembelajaran aktif (active learning) yang dalam
pelaksanaannya banyak melibatkan siswa”. Peran guru disini hanya
pemberi arahan awal mengenai topik pembelajaran dan selanjutnya,
penertiban terhadap jalannya pembelajaran.9
Menurut Arahman, Snowball Throwing adalah suatu model
pembelajaran yang dimulai dengan pembentukan kelompok yang
diwakili masing-masing dari ketua kelompok untuk mendapat
8 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran sebagai Referensi bagi Guru Pendidik
dalam Implementasi Pembelajaran yang efektif yang Berkualitas, (Jakarta: Kencana, 2009), Cet,1,
h.270
9 Jumanta Hamdayama, Model Dan Metode Pembelajaran Kreatif Dan Berkarakter,
(Bogor: Ghalia Indonesia, 2014). Cet. 1, h.158
![Page 29: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/29.jpg)
13
penjelasan materi dari guru, kemudian masing-masing siswa membuat
pertanyaan sesuai materi yang dibahas dan dibentuk seperti bola
(kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain kemudian masing-
masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh secara
bergantian.10
Pembelajaran Snowball Throwing ini merupakan salah satu
model dari pembelajaran kooperatif. Pembelajaran Snowball
Throwingini merupakan model pembelajaran yang membagi murid ke
dalam beberapa kelompok, yang dimana masing-masing anggota
kelompok membuat bola pertanyaan sesuai dengan materi yang
dibahas.
Model Pembelajaran Snowball Throwing disebut juga dengan
model pembelajaran gelundungan bola salju. Model pembelajaranini
melatih siswa untuk lebih tanggap dan menghargai pendapat siswa
lain dalam bentuk bola salju yang terbuat dari kertas, dan
menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu kelompok.
Pembelajaran dengan model Snowball Throwing,
menggunakan tiga penerapan pembelajaran antara lain: pengetahuan
dibangun sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks
yang terbatas melalui pengalaman nyata (constructivisme),
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan
hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan
sendiri (inquiry), pengetahuan yang dimiliki seseorang, selalu bermula
dari “bertanya” (questioning); dari bertanya siswa dapat menggali
10 Jumanta Hamdayama, Model Dan Metode Pembelajaran Kreatif Dan Berkarakter,
(Bogor: Ghalia Indonesia, 2014). Cet. 1, h.158
![Page 30: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/30.jpg)
14
informasi, mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui dan
mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahui.11
Penjelasan yang beragam diatas mengandung satu pengertian,
yaitu Snowball Throwing adalah suatu model pembelajaran yang
membagi murid dalam beberapa kelompok, yang nantinya masing-
masing anggota kelompok membuat sebuah pertanyaan pada selembar
kertas dan membentuknya seperti bola, kemudian bola tersebut
dilempar ke murid yang lain selama durasi waktu yang ditentukan,
yang selanjutnya masing-masing murid menjawab pertanyaan dari
bola yang diperolehnya. Dalam model pembelajaran Snowball
Throwing lebih mengutamakan pendalaman pengetahuan
dibandingkan seberapa banyak siswa memperoleh dan mengingat
pengetahuan tersebut.
b. Langkah-Langkah Pembelajaran Model Snowball Throwing
Model pembelajaran Snowball Throwing ini merupakan salah
satu tipe model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini
menggali potensi siswa dalam bekerjasama dan juga melatih siswa
untuk membuat serta menjawab pertanyaan melalui permainan dalam
bentuk bola salju. Adapun langkah-langkah pembelajaran dalam
menggunakan model Snowball Throwing yaitu pertama guru
menyampaikan materi yang akan dibahas, kedua guru membentuk
kelompok dan memanggil masing-masing ketua kelompok untuk
memberikan penjelasan tentang materi, ketiga masing-masing ketua
kelompok kembali ke kelompoknya, lalu menjelaskan materi yang
disampaikan oleh guru kepada teman kelompoknya, keempat masing-
masing murid diberi satu lembar kertas untuk membuat pertanyaan
tentang materi yang sudah dijelaskan oleh ketua kelompok, kelima
11 Jumanta Hamdayama, Model Dan Metode Pembelajaran Kreatif Dan Berkarakter,
(Bogor: Ghalia Indonesia, 2014). Cet. 1, h.157
![Page 31: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/31.jpg)
15
kertas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar
dari satu siswa ke siswa lainnya selama kurang lebih 15 menit,
keenam setelah setiap siswa mendapat satu bola yang berisikan
pertanyaan, diberikan kesempatan untuk menjawab pertanyaan yang
tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian, dan
yang ketujuh guru melakukan evaluasi dan penutup pada akhir
pembelajaran.12
Adapun aturan atau cara bermain dalam model pembelajaran
Snowball Throwing ini yaitu guru melemparkan bola secara acak
kepada salah satu siswa, selanjutnya siswa yang mendapatkan bola
melemparkannya ke siswa yang lain secara acak atau sengaja, lalu
siswa yang mendapatkan bola dari temannya melemparkan kembali
atau mengoper ke siswa lainnya, setelah itu siswa yang terakhir
berkewajiban untuk menjawab soal yang ada dalam bola kertas
tersebut, kemudian guru mengulangi secara terus-menerus metode
diatas sampai soal yang disediakan itu habis atau waktu habis.
Ketentuan cara bermain dalam model pembelajaran ini agar
ketika model Snowball Throwing ini diterapkan siswa tidak lagi
bingung atau merasa kesulitan dalam belajar dengan menggunakan
model Snowball Throwing.
c. Kelebihan Model Snowball Throwing
Model Snowball Throwing mempunyai beberapa kelebihan
yang semuanya melibatkan dan keikutsertaan siswa dalam
pembelajaran. Kelebihan dari model Snowball Throwing yaitu
pertama suasana pembelajaran menjadi menyenangkan karena siswa
belajar sambil bermain dengan melempar bola kertas kepada siswa
12 Ali Hamzah dan Muhlisrarini. Perencanaan Dan Strategi Pembelajaran Matematika,
(Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2014). Cet.1, h.173
![Page 32: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/32.jpg)
16
lain, kedua siswa mendapat kesempatan untuk mengembangkan
kemampuan berpikir karena diberi kesempatan untuk membuat soal
dan diberikan kepada siswa lain, ketiga membuat siswa siap dengan
berbagai kemungkinan karena siswa tidak tahu soal yang dibuat
temannya seperti apa, keempat siswa terlibat aktif dalam
pembelajaran, kelima guru tidak terlalu repot membuat media karena
siswa terjun langsung dalam praktek, keenam pembelajaran menjadi
lebih efektif, ketujuh dari model ini mempengaruhi tiga aspek yaitu
aspek kognitif, afektif, dan psikomotor dapat tercapai.13
Penulis dapat menyimpulkan bahwa kelebihan dari model
pembelajaran Snowball Throwing ini yaitu dapat menciptakan suasana
yang menyenangkan pada saat proses pembelajaran di kelas. Siswa
akan menjadi lebih mudah dalam memahami konsep-konsep dasar dan
juga ide-ide lebih banyak dan lebih baik dengan adanya saling
bertukar pendapat satu sama lain. Model pembelajaran ini juga dapat
mendorong atau memotivasi siswa untuk belajar sehingga
mempengaruhi hasil belajar siswa yang ingin dicapai dalam
pembelajaran di kelas.
d. Kelemahan atau Kekurangan Model Snowball Throwing
Selain mempunyai kelebihan, model pembelajaran Snowball
Throwing juga mempunyai kekurangan. Kekurangan dari model ini
adalahmodel pembelajaran ini sangat bergantung pada kemampuan
siswa dalam memahami materi sehingga apa yang dikuasai siswa
hanya sedikit, lalu setiap ketua kelompok yang tidak mampu
menjelaskan dengan baik tentu menjadi penghambat atau kendala bagi
anggota lain dalam menjelaskan materi yang sudah disampaikan oleh
guru sehingga memerlukan waktu yang cukup lama untuk berdiskusi,
13 Jumanta Hamdayama, Model Dan Metode Pembelajaran Kreatif Dan Berkarakter,
(Bogor: Ghalia Indonesia, 2014). Cet. 1, h.161
![Page 33: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/33.jpg)
17
kemudian didalam model pembelajaran Snowball Throwing tidak ada
kuis individu maupun penghargaan kelompok sehingga siswa saat
berkelompok kurang termotivasi untuk bekerjasama namun tidak
menutup kemungkinan bagi guru untuk memberikan penghargaan
kelompok, dan yang terakhir murid yang nakal cenderung membuat
keributan (onar) di kelas sehingga keadaan kelas menjadi gaduh pada
saat pembelajaran.14
Akan tetapi kelemahan dalam penggunaan model ini dapat
tertutupi dengan cara: pertama guru dapat menerangkan terlebih
dahulu materi yang akan dijelaskan secara singkat, kedua guru
memberikan batasan waktu dalam pembuatan kelompok dan
pembuatan pertanyaan, ketiga guru ikut serta dalam pembagian
kelompok sehingga kegaduhan bisa teratasi, keempat guru
membedakan anak yang sering membuat gaduh dalam kelompok,
kelima namun, juga tidak menutup kemungkinan guru memberikan
penghargaan bagi kelompok yang bisa menjawab pertanyaan sebagai
dorongan untuk memotivasi semangat siswa.15
Dengan adanya kekurangan dari model pembelajaran
Snowball Throwing ini, akan menjadi tantangan atau pacuan bagi guru
untuk mengembangkan model pembelajaran yang masih bersifat
konvensional pada saat pembelajaran di kelas. Dengan demikian
kekurangan tersebut dapat diatasi sehingga motivasi belajar siswa
meningkat sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan
akan menghasilkan hasil belajar yang lebih baik.
14 Jumanta Hamdayama, Model Dan Metode Pembelajaran Kreatif Dan Berkarakter,
(Bogor: Ghalia Indonesia, 2014). Cet. 1, h.161
15 Jumanta Hamdayama, Model Dan Metode Pembelajaran Kreatif Dan Berkarakter,
(Bogor: Ghalia Indonesia, 2014). Cet. 1, h.161-162
![Page 34: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/34.jpg)
18
3. Hakikat Motivasi Belajar
a. Motivasi
1) Pengertian Motivasi
Menurut Mc. Donald, “motivasi adalah perubahan
energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya
“feeling” dan di mulai dengan tanggapan terhadap adanya tujuan
tersebut”.16
Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang
menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk
perilaku belajar. Dorongan merupakan kekuatan mental untuk
melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan atau
untuk pencapaian tujuan.
Menurut Koerswara, Siagian, Schein, Biggs, dan Telfer
yang dikutip oleh Dimyati dan Mudjiono dalam bukunya
“motivasi terkandung adanya keinginan untuk menggerakkan,
mengubah, menyalurkan dan mengarahkan sikap dan perilaku
individu belajar”. 17
Menurut pengertian beberapa ahli diatas, maka kita bisa
mendefinisikan motivasi sebagaisuatu yang mendorong dan
mengubah perilaku dalam diri seseorang kedalam aktivitas
belajar untuk mencapai tujuan.
2) Sifat-sifat Motivasi
Motivasi seseorang dapat bersumber dari dalam diri
sendiri yang dikenal sebagai motivasi internal dan motivasi dari
16
Sardirman A.M, Motivasi dalam Pendidika, (Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada, 2012),
Cet. 21, h.73 17
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta:PT. Rineka Cipta, 2006),
Cet. 3, h.80
![Page 35: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/35.jpg)
19
luar seseorang dikenal dengan motivasi eksternal. Motivasi
instrinsik ada karena orang tersebut memang senang
melakukannya. Motivasi memang mendorong terus, dan
memberi energi pada tingkah laku. Sedangkan motivasi
ekstrinsik merupakan dorongan terhadap perilaku seseorang
yang ada diluar perbuatan yang dilakukannya. Seseorang
berbuat sesuatu itu karena adanya dorongan dari luar misalnya
dia yang menginginkan hadiah dan menghindari hukuman.18
Menurut Siagian, Monks, Knoers, Siti Rahayu, Biggs,
Telfer dan Winkel, Motivasi ekstrinsik banyak dilakukan di
sekolah dan di masyarakat. Hadiah dan hukuman sering
digunakan untuk meningkatkan kegiatan belajar. Jika siswa
belajar dngan hasil yang memuaskan maka ia akan memperoleh
hadiah dari guru atau orang tua. Sebaliknya jika hasil belajar
tidak baik, memperoleh nilai kurang, maka ia akan memperoleh
“peringatan atau hukuman” dari guru atau orang tua.
“peringatan” tersebut tidak menyenangkan siswa. Motivasi
belajar meningkat, sebab siswa tidak senang memperoleh
“peringatan” dari guru ataupun orang tua. Dalam hal ini,
hukuman dan juga hadiah dapat merupakan motivasi ekstrinsik
bagi siswa untuk belajar dengan bersemangat.19
Dalam kegiatan belajar siswa sangat membutuhkan
motivasi yang mendorong siswa untuk lebih semangat lagi
dalam belajar. Motivasi ini berupa dorongan dari dalam diri
siswa dan juga dorongan dari luar yaitu keluarga dan lingkungan
masyarakat sekitar. Biasanya siswa merasa termotivasi karena
ada tujuan tertentu yaitu ingin mendapat nilai bagus, ingin
18
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta:PT. Rineka Cipta, 2006),
Cet. 3, h.90-91 19
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta:PT. Rineka Cipta, 2006),
Cet. 3, h.92
![Page 36: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/36.jpg)
20
mendapat hadiah dari guru, dan ingin mendapat pujian dari guru
dan temannya pada saat pembelajaran.
3) Jenis-jenis Motivasi
Motivasi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu
pertama motivasi intrinsik yaitu, motivasi yang ada dalam diri
sendiri (internal) karena di dalam setiap diri individu sudah ada
dorongan untuk melakukan sesuatu sehingga tidak perlu
dorongan dari luar atau lingkungan sekitar, bentuk motivasi
intrinsik ini aktivitas belajarnya itu berdasarkan suatu dorongan
dari dalam diri sendiri dengan tujuan untuk mendapatkan nilai-
nilai yang terkait dalam pelajaran itu bukan untuk mendapat
nilai tinggi ataupun ingin mendapat hadiah. Kedua motivasi
ekstrinsik yaitu, motivasi yang adanya dorongan dari luar maka
dari itu aktivitas belajarnya berdasarkan dorongan dari luar
dengan tujuan hanya ingin mendapatkan penghargaan atau
pujian, kesalahan dalam penggunaan motivasi ekstrinsik ini
akan merugikan anak didik karena motivasi ekstrinsik ini bukan
menjadikan pendorong tetapi akan membuat anak didik menjadi
malas untuk belajar.20
Kuat lemahnya motivasi belajar seseorang sangat
mempengaruhi keberhasilannya. Karena itu motivasi belajar
perlu diusahakan terutama yang berasal dari dalam diri dengan
cara memikirkan masa depan yang penuh tantangan dan harus
dihadapi untuk mencapai cita-cita dengan menanamkan tekad,
minat, dan selalu optimis akan tujuan yang ingin dicapai dengan
belajar.
20
Sardirman A.M, Motivasi dalam Pendidikan, (Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada, 2012),
Cet. 21, h.89-90
![Page 37: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/37.jpg)
21
b. Belajar
1) Pengertian Belajar
Belajar secara umum diartikan sebagai perubahan pada
individu-individu yang terjadi melalui pengalaman, dan bukan
karena pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau
karakteristik seseorang sejak lahir. Manusia banyak belajar
sejak lahir dan bahkan ada yang berpendapat sebelum lahir.
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan
seseorang untuk memeperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya
sendiri dalam interaksi dengan lingkungan demi tercapainya
tujuan.21
Lebih Luasnya, Syaiful Bahri Djamarah dalam bukunya
Psikologi Belajar, menguraikan beberapa pendapat para tokoh
pendidikan, diantaranya :
a) Menurut James O. Whittaker, “belajar sebagai
proses di mana tingkah laku dirubah melalui latihan
atau pengalaman”.
b) Menurut Cronbach dalam bukunya Psikologi Belajar
“learning is shown by change in behavior as a result
of experience”. Belajar sebagai suatu aktivitas yang
merubah tingkah laku seseorang sebagai hasil dari
pengalaman belajar.
c) Menurut Howard L. Kingskey mengatakan bahwa
learning is the process by which behavior (in the
broader sense) is originated or changed through
practice or training. Belajar adalah proses dimana
tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau
21
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta : Rineka Cipta,
2010 ). Cet. 5,hal.2
![Page 38: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/38.jpg)
22
dirubah ketika seseorang melakukan aktivitas
seperti, praktek atau latihan. 22
Menurut Gagne, “belajar merupakan sebagai suatu
proses perubahan tingkah laku yang meliputi perubahan tingkah
laku dan perubahan kecenderungan manusia seperti sikap,
minat, atau nilai dan perubahan kemampuannya yaitu adanya
peningkatan kemampuan untuk melakukan berbagai jenis
aktivitas performance (kinerja)”.23
Menurut Winkel, “belajar adalah suatu aktivitas mental
seseorang yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan-pemahaman, keterampilan, dan nilai-sikap”.
Perubahan itu bersifat secara relative konstan dan berbekas.24
Dari berbagai definisi yang telah dijelaskan, maka
dapat dinyatakan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan
jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya yang mencakup nilai kognitif, afektif, dan
psikomotor.
2) Ciri-ciri Belajar
Jika hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku,
maka ada beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan
kedalam ciri-ciri belajar. Yang pertama perubahan yang terjadi
secara sadaryaitu individu akan belajar menyadari terjadinya
22
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, ( Jakarta : Rineka Cipta, 2011 ). Cet. 3, h.
13 23
Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual Konsep Dan Aplikasi, (Bandung :
Refika Aditama, 2013). Cet. 3, h. 2 24
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi bagi Guru Pendidik
dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas, (Jakarta : Kencana, 2009) cet.1,
h. 5
![Page 39: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/39.jpg)
23
perubahan dan telah merasakan adanya suatu perubahan dalam
dirinya, ciri yang kedua perubahan dalam belajar bersifat
fungsional, maksudnya dalam perubahan diri individu
berlangsung secara terus menerus dan tidak seimbang, ciri yang
ketiga perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, dalam
perbuatan belajar perubahan itu selalu bertambah dan semakin
banyak yang di dapat akan memperoleh suatu hasil yang lebih
baik, ciri keempat perubahan dalam belajar bukan bersifat
sementara, akan tetapi perubahan ini terjadi hanya sesaat pada
saat proses belajar, ciri yang kelima perubahan dalam belajar
bertujuan atau terarah, ini berarti perubahan tingkah laku yang
disadari terjadi karena ada tujuan yang ingin dicapai, dan yang
terakhir perubahan mencangkup seluruh aspek tingkah laku,
dimana perubahan individu setelah melalui suatu proses belajar
ia akan merasakan perubahan tingkah laku secara menyeluruh
yaitu dalam sikap kebiasaan, keterampilan, pengetahuan dan
sebagainya.25
Dari ciri-ciri diatas bahwa perubahan itu terjadi akan
kesadaran dari diri sendiri, perubahan terjadi karena adanya
tujuan tertentu yang ingin di capai dalam belajar dan perubahan
pada diri siswa itu terjadi secara terus-menerus sampai
memperoleh hasil yang lebih baik dari sebelumnya.
3) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling
pokok. Hal ini berarti bahwa berhasil tidaknya seseorang dalam
belajar banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar
yang dialami siswa sebagai peserta didik. Secara global faktor-
25
Syaiful Bahri Djamarah, “Psikologi Belajar”,(Jakarta : Rineka Cipta,2011) cet.3, h.15-
16
![Page 40: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/40.jpg)
24
faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan
menjadi tiga macam yaitu:
Pertama faktor internal, maksudnya faktor yang ada
dalam diri siswa yaitu keadaan atau kondisi jasmani dan rohani
siswa. Kedua faktor eksternal, maksudnya faktor yang ada dari
luar siswa yaitu kondisi sekolah, lingkungan atau masyarakat
yang ada di sekitar siswa. Ketiga faktor pendekatan belajar
(approach to learning), yaitu jenis upaya belajar siswa dengan
menggunakan strategi dan metode pembelajaran untuk
melakukan kegiatan belajar dalam memahami materi pelajaran.
26
Pada dasarnya siswa belajar didorong oleh keinginan
diri sendiri maka siswa dapat menentukan tujuan yang dapat
dicapainya untuk mencapai tujuan belajar. Motivasi belajar
memiliki peranan dalam mendorong kesuksesan belajar pada
siswa. Motivasi belajar siswa dapat ditumbuhkan dengan adanya
dorongan dari dalam diri siswa dan juga dorongan dari luar
lingkungan sekitar.
c. Motivasi dalam Belajar
1) Pengertian motivasi belajar
Motivasi belajar merupakan faktor psikologis yang
bersifat non intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal
penumbuh gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar.
Siswa yang memiliki motivasi yang kuat, akan mempunyai
semangat untuk melakukan kegiatan belajar.27
Dalam proses
26 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung : Remaja
Rosdakarya,2010) cet.15, h.132 27
Sardirman A.M, Motivasi dalam Pendidikan, (Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada, 2012),
Cet. 21, h.73
![Page 41: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/41.jpg)
25
pembelajaran motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang tidak
akan mampu belajar apabila tidak ada motivasi dalam belajar
dan seseorang yang tidak memiliki motivasi tidak aka nada
aktivitas belajar.
Oleh karena itu, dapat penulis simpulkan bahwa
motivasi belajar adalah sesuatu yang mendorong, dan
mengarahkan siswa untuk menghasilkan semangat siswa dalam
belajar. Motivasi belajar sangat erat sekali hubungannya dengan
prilaku siswa disekolah, karena motivasi belajar dapat
membangkitkan dan mengarahkan peserta didik untuk
mempelajari sesuatu yang baru. Bila pendidik membangkitkan
motivasi belajar anak didik, maka meraka akan memperkuat
respon yang telah dipelajari. Motivasi belajar yang tinggi
tercermin dari ketekunan yang tidak mudah patah untuk
mencapai sukses meskipun dihadang oleh berbagai kesulitan.
2) Prinsip-prinsip Motivasi Belajar
Motivasi merupakan gejala psikologis dalam bentuk
dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar
untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
Terdapat enam prinsip-prinsip motivasi dalam belajar yaitu:
Pertama motivasi sebagai dasar penggerak yang
mendorong aktivitas belajar, maksudnya memberikan dorongan
agar siswa lebih semangat lagi pada saat belajar. Kedua motivasi
instrinsik lebih utama dari pada motivasi ekstrinsik dalam
belajar, maksudnya dorongan dari dalam diri sendiri lebih baik
dibandingkan dorongan dari luar. Ketiga motivasi berupa pujian
lebih baik dari pada hukuman, karena biasanya siswa lebih
mengharapkan hadiah untuk mendorong semangat siswa dalam
![Page 42: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/42.jpg)
26
belajar.Keempat motivasi sangat berhubungan erat dengan
kebutuhan dalam belajar, siswa yang termotivasi akan
menghasilkan hasil belajar yang lebih baik. Kelima motivasi
dapat memupuk optimisme dalam belajar,yaitu dapat
menumbuhkan rasa ingin tahu siswa dalam belajar. Keenam
motivasi juga dapat meningkatkan prestasi dalam belajar, karena
siswa yang merasa termotivasi akan menghasilkan hasil yang
baik.28
Kegiatan belajar tidak akan dilakukan tanpa adanya
suatu dorongan yang kuat baik dari dalam maupun dari luar.
Dalam pembelajaran di kelas siswa lebih mengharapkan
mendapatkan pujian dan juga hadiah yang menjadi pacuan
dalam belajar dibandingkan dengan memberikan hukuman
kepada siswa. Karena biasanya hukuman itu membuat siswa
menjadi takut dan malas untuk belajar sedangkan dengan
memberikan hadiah siswa menjadi termotivasi lagi untuk belajar
dengan bersungguh-sungguh sesuai tujuan yang ingin dicapai.
3) Fungsi Motivasi dalam Belajar
Motivasi merupakan hal yang penting untuk mencapai
hasil belajar yang baik. Adapun tiga fungsi motivasi yaitu
pertama mendorong manusia untuk berbuat, yaitu sebagai
penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan yang
berupa dorongan. Kedua menentukan arah perbuatan, yaitu
kearah tujuan yang ingin dicapai dengan demikian motivasi
dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan
sesuai dengan rumusan tujuannya. Ketiga menyeleksi perbuatan,
yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus
28
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008), Ed. 2,
h.152
![Page 43: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/43.jpg)
27
dikerjakan yang serasi untuk mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi
tujuan tersebut.29
Motivasi belajar dianggap penting didalam proses belajar
dan pembelajaran dilihat dari nilai atau manfaatnya. Hal ini
menunjukkan bahwa motivasi belajar mendorong timbulnya
tingkah laku dan mempengaruhi serta mengubah tingkah laku
siswa. Jadi motivasi berfungsi untuk mendorong seseorang
berbuat sesuatu yang lebih baik dan motivasi juga dapat
menentukan kemampuan siswa dalam belajar.
4) Bentuk-bentuk Motivasi dalam Belajar
Menurut Wasty Soemanto, “bahwa guru-guru sangat
menyadari pentingnya motivasi dalam bimbingan belajar
murid”. Maka dari itu penting adanya bentuk-bentuk motivasi
tersebut untuk mencapai tujuan karena motivasi belajar itu
sangat berpengaruh besar terhadap hasil belajar siswa.
Kesalahan dalam memberikan motivasi ekstrinsik akan
berakibat merugikan prestasi belajar siswa dalam kondisi
tertentu.Ada beberapa bentuk motivasi yang dapat dimanfaatkan
dalam rangka mengarahkan belajar anak didik di kelas yaitu:
Pertama memberi angka atau nilai kepada peserta didik,
biasanya dengan nilai cukup memberikan rangsangan kepada
siswa untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan
prestasi belajar mereka untuk yang akan datang. Kedua
memberikan hadiah sebagai penghargaan kepada siswa yang
berprestasi tinggi sebagai alat dalam memotivasi. Ketiga
29
Sardirman A.M, Motivasi dalam Pendidikan, (Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada, 2012),
Cet. 21, h.85
![Page 44: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/44.jpg)
28
kompetisi atau persaingan sebagai alat motivasi untuk
mendorong siswa agar lebih semangat dalam belajar. Keempat
ego-involment yaitu dengan menumbuhkan kesadaran rasa
tanggung jawab pada siswa agar merasakan pentingnya tugas
dan menerimanya sebagai suatu tantangan sehingga membuat
siswa untuk bekerja keras, kelima memberikan ulangan biasanya
siswa mempersiapkan diri dengan belajar dari jauh-jauh hari
dalam menghadapi ulangan, keenam mengetahui hasil, dengan
mengetahui hasil siswa menjadi lebih giat lagi dalam belajar dan
sebagai pacuan untuk lebih baik. Ketujuh yaitu pujian dengan
memberikan pujian kepada siswa akan membesarkan jiwa
seseorang dan ia akan lebih bergairah lagi mengerjakan
tugasnya.Kedelapan memberikan hukuman bagi siswa yang
melanggar tat tertib sekolah sehingga dengan hukuman yang
diberikan itu siswa tidak mengulangi kesalahan atau
pelanggaran lagi. Kesembilan hasrat untuk belajar, hal ini berarti
pada diri anak didik yang memang ada motivasi untuk belajar
maka tentu hasilnya akan lebih baik daripada anak didik yang
tidak berhasrat untuk belajar. Kesepuluh minat, seseorang yang
berminat terhadap sesuatu aktivitas maka ia akan
memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa
senang. Dan yang terakhir yaitu tujuan yang diakui sebab
dengan memahami tujuan yang ingin dicapai, dirasakan anak
sangat berguna dan menguntungkan sehingga menimbulkan
gairah untuk terus belajar.30
Bentuk-bentuk motivasi ini sebagai faktor pendorong
siswa untuk lebih semangat belajar lagi dalam melakukan
aktivitas belajar di dalam kelas dan juga sebagai cerminan agar
30
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008), Ed. 2,
h.158
![Page 45: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/45.jpg)
29
siswa dapat menjadi siswa yang lebih baik lagi untuk mencapai
tujuan dalam pembelajaran dengan hasil belajar yang lebih baik.
5) Indikator Motivasi Belajar
Menurut Uno (2008), indikator motivasi belajar dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
a) Adanya Hasrat dan Keinginan Berhasil
Hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam belajar
dan dalam kehidupan sehari-hari pada umumnya
disebut motif berprestasi, yaitu motif untuk berhasil
dalam melakukan suatu tugas dan pekerjaan atau
motif untuk memperolah kesempurnaan. Motif
semacam ini merupakan unsur kepribadian dan
prilaku manusia, sesuatu yang berasal dari „‟dalam‟‟
diri manusia yang bersangkutan.
Motif berprestasi adalah motif yang dapat dipelajari,
sehingga motif itu dapat diperbaiki dan
dikembangkan melalui proses belajar. Seseorang
yang mempunyai motif berprestasi tinggi cenderung
untuk berusaha menyelesaikan tugasnya secara
tuntas, tanpa menunda-nunda pekerjaanya.
Penyelesaian tugas semacam ini bukanlah karena
dorongan dari luar diri, melainkan upaya pribadi.
b) Adanya Dorongan dan Kebutuhan Dalam Belajar
Penyelesaian suatu tugas tidak selamanya dilatar
belakangi oleh motif berprestasi atau keinginan
untuk berhasil, kadang kala seorang individu
menyelesaikan suatu pekerjaan sebaik orang yang
memiliki motif berprestasi tinggi, justru karena
dorongan menghindari kegagalan yang bersumber
pada ketakutan akan kegagalan itu.
![Page 46: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/46.jpg)
30
Seorang anak didik mungkin tampak bekerja dengan
tekun karena kalau tidak dapat menyelesaikan
tugasnya dengan baik maka dia akan mendapat malu
dari dosennya, atau di olok-olok temannya, atau
bahkan dihukum oleh orang tua. Dari keterangan
diatas tampak bahwa „‟keberhasilan‟‟ anak didik
tersebut disebabkan oleh dorongan atau rangsangan
dari luar dirinya.
c) Adanya Harapan dan Cita-cita Masa Depan
Harapan didasari pada keyakinan bahwa orang
dipengaruhi oleh perasaan mereka tantang gambaran
hasil tindakan mereka contohnya orang yang
menginginkan kenaikan pangkat akan menunjukkan
kinerja yang baik kalau mereka menganggap kinerja
yang tinggi diakui dan dihargai dengan kenaikan
pangkat.
d) Adanya Penghargaan Dalam Belajar
Pernyataan verbal atau penghargaan dalam bentuk
lainnya terhadap prilaku yang baik atau hasil belajar
anak didik yang baik merupakan cara paling mudah
dan efektif untuk meningkatkan motif belajar anak
didik kepada hasil belajar yang lebih baik.
Pernyataan seperti „‟bagus‟‟, „‟hebat‟‟ dan lain-lain
disamping akan menyenangkan siswa, pernyataan
verbal seperti itu juga mengandung makna interaksi
dan pengalaman pribadi yang langsung antara siswa
dan guru, dan penyampaiannya konkret, sehingga
merupakan suatu persetujuan pengakuan sosial,
apalagi kalau penghargaan verbal itu diberikan
didepan orang banyak.
![Page 47: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/47.jpg)
31
e) Adanya Kegiatan yang Menarik Dalam Belajar
Baik simulasi maupun permainan merupakan salah
satu proses yang sangat menarik bagi siswa. Suasana
yang menarik menyebabkan proses belajar menjadi
bermakna. Sesuatu yang bermakna akan selalu
diingat, dipahami, dan dihargai. Seperti kegiatan
belajar seperti diskusi, brainstorming, pengabdian
masyarakat dan sebagainya.
f) Adanya Lingkungan Belajar yang Kondusif
Pada umumnya motif dasar yang bersifat pribadi
muncul dalam tindakan individu setelah dibentuk
oleh lingkungan. Oleh karena itu motif individu
untuk melakukan sesuatu misalnya untuk belajar
dengan baik, dapat dikembangkan, diperbaiki, atau
diubah melalui belajar dan latihan, dengan perkataan
lain melalui pengaruh lingkungan Lingkungan
belajar yang kondusif salah satu faktor pendorong
belajar anak didik, dengan demikian anak didik
mampu memperoleh bantuan yang tepat dalam
mengatasi kesulitan atau masalah dalam belajar.31
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
terdapat dua aspek yang menjadi indikator pendorong motivasi
belajar siswa, yaitu (1) dorongan internal: adanya hasrat dan
keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam
belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, faktor
fisiologis dan (2) dorongan eksternal: adanya kegiatan yang
menarik dalam belajar, adanya lingkungan belajar yang
kondusif.
31
Budi Wahyono, Indikator Motivasi Belajar, dalam www.pendidikanekonomi .com/2014/10/indikator-motivasi-belajar.html?m=1, di akses pada tanggal 27 Juni 2016.
![Page 48: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/48.jpg)
32
6) Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi Belajar
Motivasi belajar merupakan perubahan dalam diri
seseorang yang mengalami perkembangan akan tercapainya
pembelajaran. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi belajar, antara lain:
Pertama cita-cita atau aspirasi siswa yaitu motivasi
belajar yang tampak pada kenginan anak sejak ia kecil, misalnya
keinginan untuk bisa berdiri, berjalan, dan juga berlari. Cita-cita
timbul ketika perkembangan akal, moral, kemauan, bahasa, dan
nilai-nilai kehidupan. Cita-cita juga timbul dibarengi dengan
perkembangan kepribadian. Kedua kemampuan Siswa, menurut
Monks dan Singgih Gunarsa, “kemampuan akan memperkuat
motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan”.
Ketiga kondisi Siswa yaitu, kondisi siswa yang dimaksud disini
meliputi kondisi jasmani dan rohani yang sangat berpengaruh
pada motivasi belajar siswa. Keempat kondisi lingkungan siswa
dimana keadaan lingkungan yang baik akan berpengaruh positif
terhadap kondisi siswa, yang termasuk kedalam lingkungan
siswa, yaitu keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan
sebaya, dan kehidupan kemasyarakatan. Kelima unsur-unsur
dinamis dalam belajar dan pmbelajaran yaitu pengalaman
belajar dan keadaan lingkungan sekitar siswa sangat
berpengaruh pada motivasi dan perilaku belajar seperti,
perhatian, perasaan, kemauan, ingatan, dan juga pikiran yang
ada pada siswa. Keenam upaya guru dalam membelajarkan
siswa, guru merupakan seorang pendidik baik di sekolah
maupun di luar sekolah. Upaya pembelajaran guru itu meliputi:
![Page 49: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/49.jpg)
33
pemahaman tentang diri siswa, penguatan materi, serta mendidik
siswa dalam belajar.32
Dari pemaparan diatas bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar siswa meliputi cita-cita siswa itu
sendiri dan kemampuan, apabila siswa belajar sesuai dengan
keinginan dan kemampuannya, siswa akan berhasil dalam
belajar karena tidak terdapat paksaan didalamnya. Kemudian,
kondisi jasmani dan rohani siswa yang sehat membuat siswa
semangat dalam belajar, dan yang terakhir adalah lingkungan
sekitar siswa, baik lingkungan keluarga, sekolah maupun
masyarakat. Lingkungan sekitar yang baik akan memberikan
dampak yang positif pula bagi perkembangan kepribadian siswa.
6) Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar
Menurut De Decce dan Grawford, terdapat empat
fungsi guru sebagai pendidik yang berhubungan dengan
peningkatan motivasi belajar anak didik, yaitu guru harus dapat
menggairahkan semangat anak didik, memberikan harapan yang
realistis, memberikan insetif, dan mengarahkan perilaku anak
didik ke arah yang menunjang untuk tercapainya tujuan
pengajaran.33
Kegiatan belajar anak didik tidak terlepas oleh seorang
guru bagaimana caranya guru itu menciptakan atau memberikan
motivasi dorongan terhadap anak didiknya agar tercapainya
tujuan pembelajaran. Motivasi belajar itu dihayati, dialami, dan
merupakan kekuatan mental pembelajar dalam belajar. Maka
32
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta:PT. Rineka Cipta, 2006),
Cet. 3, h.97-100 33
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008), Ed. 2,
h.169
![Page 50: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/50.jpg)
34
dari itu dalam pembelajaran perlu adanya motivasi yang berupa
dorongan untuk mencapai hasil belajar yang optimal dalam
pembelajaran.
4. Hakikat Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial
Pendidikan IPS merupakan salah satu mata pelajaran wajib
yang termuat dalam kurikulum pendidikan di Indonesia mulai dari
tingkatan dasar, menengah, hingga tingkat perguruan tinggi. Secara
garis besar materi-materi yang terdapat dalam Pendidikan IPS
berkenaan dengan kehidupan sosial dalam masyarakat. Berikut ini
akan penulis uraikan secara mendalam tentang pendidikan IPS.
Ilmu pengetahuan sosial adalah perpaduan dari ilmu-ilmu
sosial seperti sejarah, geografi, ekonomi, antropologi, budaya dan
sebagainya yang ditujukan sebagai pembelajaran pada tingkat
persekolahan.34
Beberapa ahli pendidikan di Indonesia juga mengemukakan
pengertian IPS, berikut pengertian IPS menurut beberapa ahli;
1) Sistrunk Masson mengemukakan IPS sebagai suatu
pengajaran yang membimbing seseorang ke arah menjadi
warga Negara yang cerdas, efektif, produktif dan berguna
bagi bangsa dan negara. 35
2) Kosasih Djahiri, IPS merupakan ilmu pengetahuan yang
menggambungkan cabang-cabang ilmu sosial dengan ilmu
lainnya kemudian diolah berdasarkan prinsip pendidikan
dan aturan untuk dijadikan program pengajaran pada
tingkat persekolahan.36
34Sapriya, Dadang Sundawa, dan Iim Siti Masitoh, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil
Belajar IPS, (Bandung: UPI PRESS, 2006), h. 3.
35Sapriya, Dadang Sundawa, dan Iim Siti Masitoh, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil
Belajar IPS, (Bandung: UPI PRESS, 2006), h. 6.
36 Sapriya, Dadang Sundawa, dan Iim Siti Masitoh, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar
IPS, (Bandung: UPI PRESS, 2006), h.7
![Page 51: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/51.jpg)
35
3) Muhammad Nu‟man Somantri, Pendidikan IPS adalah
penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu sosial, ideologi,
Negara dan disiplin ilmu lainnya serta masalah-masalah
sosial terkait yang disajikan secara ilmiah dan psikologis
untuk tujuan pendidikan pada tingkat dasar dan menengah.
Dari penjelasan tentang IPS diatas dapat dikemukakan bahwa
IPS merupakan perpaduan dari ilmu-ilmu sosial secara umum yang
ditarik menjadi mata pelajaran yang lebih simpel dan nyata
berdasarkan keterkaitan dalam hubungan antar manusia dalam
kehidupan bermasyarakat, dan menjadi lebih konkrit dan tidak sebatas
pada kajian-kajian teoritis sehingga dapat dipahami dengan mudah
oleh peserta didik.
b. Tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial
Tujuan IPS yaitu untuk membantu peserta didik dalam
menguasai, memahami, dan mengembangkan kemampuan yang
berkaitan permasalahan sosial. Melalui IPS tersebut diharapkan
peserta didik dapat berfikir secara rasional dan kritis dalam
menanggapi isu-isu sosial dan membuat keputusan berdasarkan pada
pengolahan informasi. Dengan demikian peserta didik dapat
berpartisipasi sebagai warga Negara sesuai kemampuan yang
dimilikinya. Oleh karena itu untuk membelajarkan materi IPS yang
dapat membantu peserta didik mengembangkan kemampuan membuat
keputusan publik yang baik, diperlukan tenaga pendidik (guru atau
dosen) yang memiliki kemampuan dan penguasaan dalam
mengorganisasikan materi-materi tersebut.37
Menurut Etin Solihatin, pada dasarnya tujuan dari IPS adalah
“untuk mendidik dan memberikan bekal kepada siswa untuk
mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan
37 Heni Waluyo Siswanto, Studi Efektivitas Pembelajaran Terpadu Ilmu Pengetahuan
Sosial di Sekolah Menengah Pertama, Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, Vol. 17, 2011, h.155
![Page 52: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/52.jpg)
36
lingkungannya sesuai kemampuan yang ada dalam diri siswa sendiri,
serta memberikan pengalaman kepada siswa agar melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi”.38
Mengenai tujuan dari pendidikan IPS, banyak para ahli yang
mengkaitkannya dari berbagai sudut pandang kepentingan dan
penekanan tersendiri. Seperti yang dikatakan oleh Gross bahwa tujuan
dari IPS adalah untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi warga
Negara yang baik dalam kehidupannya dimasyarakat, secara tegas ia
mengatakan “to prepare students to be well-functioning citizens in a
democratic society”.39
Dalam Kosasih Djahiri mengemukakan 5 tujuan pokok
pendidikan IPS sebagai berikut: pertama membina siswa agar mampu
memahami pengertian atau pengetahuan ilmu sosial. Kedua membina
siswa agar mampu memahami dan menerapkan keanekaragaman
keterampilan dalam ilmu-ilmu sosial. Ketiga membina dan mendorong
siswa untuk memahami, menghargai, menghayati adanya
keanekaragaman antar sesama. Keempat mengarahkan siswa kearah
yang mempengaruhi nilai-nilai kemasyarakatan serta mengembangkan
nilai-nilai yang ada pada dirinya. Kelima membina siswa untuk
keikutsertaan dalam berpartisipasi kegiatan kemasyarakatan baik
sebagai individu maupun sebagai warga Negara.40
Berdasarkan definisi beberapa pendapat para ahli tentang
tujuan pendidikan IPS, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
sesungguhnya tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan
memberi bekal kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai
38 Etin Solihatin dan Raharjo, Cooperative Learning Analisi Model Pembelajaran IPS,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 15.
39 Etin Solihatin dan Raharjo, Cooperative Learning Analisi Model Pembelajaran IPS,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 14.
40 Sapriya, Dadang Sundawa, dan Iim Siti Masitoh, Pembelajaran dan Evaluasi Hasil
Belajar IPS, (Bandung: UPI PRESS, 2006), h. 13
![Page 53: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/53.jpg)
37
dengan bakat dan mampu memecahkan berbagai persoalan atau
masalah-masalah sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
c. Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial
Karakteristik pembelajaran IPS berbeda dengan disiplin ilmu
lain yang bersifat monolitik. IPS merupakan integrasi dari berbagai
disiplin ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi,
politik, hukum, dan budaya. Rumusan IPS berdasarkan realitas dan
fenomena sosial melalui pendekatan interdisipliner.
Mata pelajaran IPS di SMP/MTs memiliki beberapa
karakteristik antara lain: pertamaIPS merupakan gabungan dari unsur-
unsur sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum,
kewarganegaraan, bahkan juga bidang humaniora. Kedua standar
kompetensi dan kompetensi dasar IPS berasal dari struktur keilmuan
sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi dan sosiologi, yang dikemas
sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik (tema)
tertentu. Ketiga standar kompetensi dan kompetensi dasar IPS juga
menyangkut berbagai masalah sosial. Keempat standar kompetensi
dan kompetensi dasar dapat menyangkut peristiwa dan perubahan
kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat dan pengelolaan
lingkungan seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan dan
jaminan keamanan.41
Jadi, mata pelajaran IPS ini merupakan gabungan dari ilmu-
ilmu sosial yaitu Sosiologi, Geografi, Sejarah, Ekonomi, Politik, dan
sebagainya. Ilmu sosial ini mempelajari tentang kehidupan sosial
dalam masyarakat seperti: budaya, bumi, perekonomian masyarakat,
dan juga kejadian di masa lampau.
41 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam
kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta : Bumi Askara,2010) cet.2, h.174-175
![Page 54: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/54.jpg)
38
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Adapun beberapa penelitian terlebih dahulu yang telah meneliti
mengenai model Snowball Throwing sebagai model pembelajaran diantaranya:
1. Kusumastuti, mahasiswa program studi pendidikan guru sekolah dasar
di Universitas Muria Kudus dengan skripsi yang berjudul,” Penerapan
Model Pembelajaran Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar IPS Materi Koperasi siswa kelas IV SD 3 Karang Bener
Kudus”. Tujuan penelitian mendeskripsikan penerapan model
pembelajaran Snowball Throwing dan menemukan peningkatkan hasil
belajar IPS materi Koperasi dengan diterapkannya model
pembelajaran Snowball Throwing untuk meningkatkan pada siswa
kelas IV Sekolah Dasar Negeri 03 Karangbener Kecamatan Bae
Kabupaten Kudus. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hasil
penelitian pengunaan model pembelajaran Snowball Throwing
menunjukan bahwa hasil dari prasiklus 59,10%, dan siklus I sebesar
72,72% siklus II mencapai 95,45%. Aktivitas guru dan siswa juga
mengalami peningkatan dalam proses pembelajaran. Aktivitas guru
pada siklus I memperoleh persentase 67,9% dan siklus II persentase
83,68% terjadi peningkatan sebesar 15,79%, dengan kategori sangat
tinggi. Aktivitas belajar siswa siklus I memperoleh persentase 70,5%
dan siklus II 84,5% dengan kriteria sangat baik, terjadi peningkatan
sebesar 14% sehingga keduanya dikategorikan Sangat Tinggi.
Kesimpulan penelitian ini yaitu setelah mengunakan model
pembelajaran Snowball Throwing hasil belajar siswa meningkat dan
pencapaian nilai KKM berhasil dengan baik, ini berarti pengunaan
model pembelajaran Snowball Throwing dalam pembelajaran IPS
memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap peningkatan hasil
![Page 55: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/55.jpg)
39
belajar dan pemahaman siswa dibandingkan dengan pembelajaran
konvensional. 42
2. Ardin Siallagan, Dosen Pendidikan Jurusan Geografi Fakultas Ilmu
Sosial, UNIMED dengan tesis yang berjudul “Penerapan Model
Pembelajaran Snowball Throwing Dalam Meningkatkan Hasil Belajar
siswa Di SMAN 1 Bintang Bayu Kabupaten Serdang Bedagai“.
Penelitian PTK ini dilaksanakan di Bintang Bayu pada Tahun
akademik 2010. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa model
Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar dengan melihat
keaktifan pada siklus I sebesar 70% dan keaktifan pada siklus II
sebesar 85% dan Ketuntasan Klasikal pada siklus I sebesar 86 % dan
ketuntasan klasikal pada siklus II sebesar 94%. Penerapan model
pembelajaran Snowball Throwing merupakan model yang efektif
digunakan karena antara materi pelajaran dan model pembelajaran
signifikan untuk digunakan.43
3. Ni Made Ninik Susantini, mahasiswi jurusan pendidikan sejarah
dengan skripsi yang berjudul “Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar
siswa Kelas X Akuntansi SMK PGRI 1 Singaraja terhadap mata
pelajaran IPS melalui penerapan model pembelajaran kooperatif
Snowball Throwing pada semester Genap tahun ajaran 2013/2014.
Dari hasil penelitian tindakan kelasyang dilaksanakan sebanyak 2
siklusdan analisis yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai
berikut: (1) Peningkatan motivasi dari siklus I ke siklus II adalah
195dengan rata-rata peningkatan mencapai 7,8.(2) Hasil belajar yang
siswa adalah 1782 dengan rata-rata 71,28% dan ketuntasan hasil
belajar yang dicapai 48% pada siklus I. Terjadi peningkatan hasil
belajar yang diperoleh pada siklus II yakni dengan jumlah 2231
42
Kusumastuti, “Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Koperasi siswa kelas IV SD 3 Karang Bener Kudus”,
Tesis pada Universitas Muria Kudus, 2013, tidak dipublikasikan 43
Ardin Siallagan, “Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar siswa Di SMAN 1 Bintang Bayu Kabupaten Serdang Bedagai“, Tesis
pada UNIMED, Serdang 2010, tidak dipublikasikan.
![Page 56: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/56.jpg)
40
dengan rata-rata 89,24% dan ketuntasan hasil belajar yang dicapai
100%. (3) Hasil respons siswa terhadap penerapan model
pembelajaran kooperatif Snowball Throwing terjadi pada siklus I,
respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif
Snowball Throwing yaitu 887 dengan pencapaian rata-rata 35,48.
Terjadi peningkatan respons siswa terhadap penerapan model
pembelajaran kooperatif Snowball Throwing pada siklus II yaitu 969
dengan pencapaian rata-rata 38,68. Jumlah peningkatan yang terjadi
dari siklus I ke siklus II adalah sebesar 82 dengan pencapaian rata-rata
sebesar 3,28. Berdasarkan hasil penelitian, maka jawaban dari
hipotesis tindakan yaitu (1) Model pembelajaran kooperatif Snowball
Throwing dapat berjalan dengan efektif dan efisien sehingga motivasi
belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial meningkat
tinggi. (2) Model pembelajaran kooperatif Snowball Throwing dapat
berjalan dengan efektif dan efisiensehingga hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial meningkat tinggi.44
C. Kerangka Konseptual
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan perpaduan dari ilmu-ilmu sosial
secara umum yang ditarik menjadi mata pelajaran yang lebih simpel dan nyata
berdasarkan keterkaitan dalam hubungan antar manusia dalam kehidupan
bermasyarakat, dan menjadi lebih konkrit dan tidak sebatas pada kajian-kajian
teoritis sehingga dapat dipahami dengan mudah oleh peserta didik. Pada proses
pembelajaran IPS di sekolah guru masih bersifat konvensional yaitu guru hanya
menggunakan metode ceramah saja kurang bervariasi tidak menggunakan model
pembelajaran yang menarik, sehingga membuat siswa kurang aktif dan tidak
menyukai mata pelajaran IPS dikarenakan pembelajaran IPS di kelas
membosankan.
44
Ni Made Ninik Susantini, “Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar siswa Kelas X
Akuntansi SMK PGRI 1 Singaraja terhadap mata pelajaran IPS melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif Snowball Throwing pada semester Genap tahun ajaran 2013/2014”,
dipublikasikan.
![Page 57: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/57.jpg)
41
Oleh karena itu dalam pembelajaran IPS guru harus menciptakan model
pembelajaran yang menarik. Salah satu model pembelajaran yang ingin
dikembangkan oleh peneliti yaitu dengan menggunakan model Cooperative
Learnig dengan tujuanuntuk meningkatkan motivasi belajar siswa di kelas. Model
Cooperative Learnig ini menghasilkan peningkatan kemampuan akademik,
meningkatkan kemampuan berfikir kritis, meningkatkan motivasi siswa,
membentuk hubungan persahabatan, menimba informasi, membuat siswa menjadi
lebih bertanggung jawab serta membantu siswa dalam menghargai pendapat orang
lain.
Tipe dari model Cooperative Learnig salah satunya adalah tipe Snowball
Throwing. Tipe pembelajaran Snowball Throwing merupakan suatu cara
penyajian pelajaran dengan cara siswa berkreatifitas, membuat soal IPS dan
menyelesaikan soal yang telah dibuat oleh temannya dengan sebaik-baiknya. .
Penggunaan tipe Snowball Throwing ini dalam pembelajaran IPS
melibatkan siswa untuk dapat berperan aktif dengan bimbingan guru, agar
peningkatan kemampuan siswa dalam memahami konsep dapat terarah lebih baik
dan juga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa di kelas. Sehingga hasil
belajar siswa juga akan lebih baik. Secara grafis, peneliti menggambarkan
kerangka berfikir dalam penelitian ini sebagai berikut:
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
Peningkatan Motivasi
Belajar IPS Siswa
Penggunaan Model
Cooperative Learning tipe
Snowball Throwing
![Page 58: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/58.jpg)
42
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode
deskritif kualitatif dimana peneliti berusaha untuk menguraikan temuan hasil
penelitian dengan menggunakan kata-kata atau kalimat dalam suatu struktur yang
logik, serta menjelaskan konsep-konsep dalam hubungan yang satu dengan
lainnya. Pendekatan kualitatif dipilih karena dapat mempresentasikan karakteristik
penelitian secara baik, dan data yang didapatkan lebih lengkap, lebih mendalam,
dan bermakna sehingga tujuan penelitian dapat dicapai. Pendekatan kualitatif
adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang
alamiah.1 Karena itu, sifat penelitian ini adalah naturalistik dan mendasar atau
bersifat kealamiahan. Penelitian ini dilakukan untuk mengungkapkan motivasi
belajar IPS siswa dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian yang akan dilakukan adalah di SMP PGRI 1 Ciputat,
yang beralamat di Jl. Pendidikan No.30 Kode Pos 15411. Kec. Ciputat, Kota
Tangerang Selatan, Kabupatan Tangerang.
Sedangkan waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai dari tanggal 11
September 2015 sampai dengan Februari 2016, untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada table 1.
1 Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. (Jakarta: ALFABETA, cv. 2012). h. 1
![Page 59: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/59.jpg)
43
Table 3.1
Waktu Pelaksanaan Penelitian
No Kegiatan
Sep Okt Nov Des Jan
Feb
1. Penyerahan
proposal
pada Dosen
Pembimbing
√
2. Penulisan
BAB I-III √ √ √ √ √ √ √ √
3. Penyusunan
Instrumen √ √ √
4. Pengumpu-
lan data
wawancara
dan observasi
√ √ √
5. Membuat
Transkip
Wawancara
√ √ √
6. Konsultasi
hasil transkip
wawancara
dan analisis
data Bab IV
√ √ √ √ √
7. Penulisan
Laporan
Penelitian/
Bab IV-V
√ √ √ √ √ √ √
![Page 60: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/60.jpg)
44
C. Sampel sumber data penelitian
1. Sumber Data
Sumber data yang didapatkan untuk melakukan penelitian ini
adalah sumber data primer dan sumber data sekunder:
Pada penelitian ini sumber data primer adalah hasil dari
pengumpulan informasi-informasi yang dilakukan secara langsung melalui
wawancara dengan pihak terkait yakni, guru IPS kelas VIII dan siswa kelas
VIII-4 yang terdiri dari 4 orang siswa perempuan dan 2 orang siswa laki-
laki. Pengumpulan data primer dengan teknik wawancara bertujuan guna
memperoleh informasi mengenai penggunaan model Snowball
Throwingsebagai model pembelajaran dalam meningkatkan motivasi belajar
IPS siswa.
Sedangkan sumber data sekunder adalah data yang berupa berkas
atau dokumen sebagai data penunjang penelitian, diperoleh dari pihak-pihak
yang berkaitan dengan objek kajian penulisan skripsi ini. adapun data berkas
atau dokumen dalam penelitian ini berupa hasil belajar siswa untuk
membuktikan bahwa motivasi belajar siswa meningkat setelah
menggunakan model Snowball Throwing sebagai model pembelajaran.
2. Sampel
Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah individu yaitu guru
IPS kelas VIII dan siswa kelas VIII-4. Pengambilan sumber data penelitian
ini menggunakan teknik purposive sampling adalah teknik pengambilan
sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.2Pertimbangan tertentu
ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang
ingin peneliti tanyakan kepada partisipan.
Partisipan penelitian yang menjadi narasumber penelitian
iniberjumlah 7 (tujuh) orang, yang terdiri dari 1 (satu) guru IPS dan 6
(enam) orang siswa kelas VIII-4 yaitu 4 orang siswa perempuan dan 2 orang
2 Sugiyono, op.cit.,h. 53-54.
![Page 61: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/61.jpg)
45
siswa laki-laki. Keenam orang siswa tersebut dipilih dengan alasan karena
siswa perempuan lebih aktif dibandingkan dengan siswa laki-laki. Selain itu
mereka jugalebih mengetahui, mengamati dan merasakan langsung ketika
model Snowball Throwing diterapkan pada saat pembelajaran IPS di dalam
kelas, sehingga peneliti dapat mengumpulkan informasi lebih jelas dan
mendalam. Hal ini dilihat dari motivasi belajar IPS siswa dengan
menggunakan model Snowball Throwing sebagai model pembelajaran.
D. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif instrumen penelitian adalah peneliti itu
sendiri.3Oleh karena itu peneliti sebagai instrumen juga harus “divalidasi”
seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun
ke lapangan. Validasi terhadap peneliti sebagai instrumen meliputi validasi
terhadap pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan tehadap
bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki obyek penelitian, baik
secara akademik maupun logistiknya. Peneliti kualitatif sebagai human
instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai
sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data,
menafsirkan data dan membuat kesimpulannya atas temuannya.
Instrumen teknis yang dipakai peneliti adalah dengan pedoman
wawancara yang digunakan sebagai acuan dalam proses wawancara. Peneliti akan
terjun langsung kelapangan untuk melakukan pengumpulan data, analisis data dan
membuat kesimpulan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah awal yang paling strategis
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
3 Sugiyono, op.cit., h.59
![Page 62: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/62.jpg)
46
mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.Teknik
pengumpulan data yang akan digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1. Wawancara
Wawancara (interview) adalah teknik penelitian yang dilaksanakan
dengan cara dialog baik secara langsung (tatap muka) maupun melalui
saluran media tertentu antara pewawancara dengan yang diwawancarai
sebagai sumber data.4 Wawancara ini dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali yaitu
wawancara pembuka, wawancara inti dan terakhir member check yang
dilakukan dengan cara mendiskusikan kembali hasil penelitian kepada
sumber-sumber data yang telah memberikan data.5 Wawancara pembuka
yaitu dimulai dengan perkenalan profil partisipan, wawancara ini dilakukan
selama 10-20 menit, lalu peneliti dan partisipan membuat kesepakatan
mengenai waktu dan tempat untuk melakukan wawancara ketahap
selanjutnya yaitu wawancara inti dimana wawancara ini dilakukan untuk
menemukan jawaban atau hasil dari perumusan masalah yang telah
ditentukan, wawancara ini dilakukan selama kurang lebih 40-60 menit.
Setelah itu peneliti menyusun hasil wawancara yang telah dilakukan oleh
narasumber dalam bentuk transkip wawancara. Selanjutnya, tahap terakhir
member check dimana peneliti mendiskusikan kembali hasil wawancara
yang berupa transkip wawancara untuk disepakati oleh peneliti dan nara
sumber agar data tersebut valid sehingga data semakin dipercaya.
Dalam penelitian ini partisipan yang akan diwawancarai berjumlah
7 (tujuh) orang yaitu, terdiri dari 1 (satu) guru IPS kelas VIII, dan 6 (enam)
siswa kelas VIII-4 yang akan diambil adalah dari perwakilan 3 (tiga) siswa
yang bernilai tinggi dan 3 (tiga) siswa yang bernilai rendah.
4 Ibid., h. 263
5 Sugiyono, op.cit., h.129.
![Page 63: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/63.jpg)
47
2. Dokumentasi
Dokumen digunakan untuk mendukung dan menambah bukti yang
diperoleh dari sumber yang lain misalnya kebenaran data hasil wawancara.6
Dokumen yang digunakan pada penelitian ini berupa foto-foto pada saat
pembelajaran di dalam kelas dengan menggunakan model Snowball
Throwing, transkip hasil wawancara, dan nilai siswa dari hasil belajar
setelah menggunakan model Snowball Throwing untuk mengetahui
perubahan motivasi belajar IPS pada siswa.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan
cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah di fahami oleh
diri sendiri maupun orang lain.7 Proses analisis data dalam penelitian ini antara
lain sebagai berikut:
1. Reduksi Data, kegiatan peneliti menyeleksi memilah-milah data serta
memberi kode, menentukan fokus pada hal-hal yang penting, dicari tema
dan polanya serta membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah
peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.
2. Menyajikan Data, setelah data direduksi, peneliti menyajikan data. dalam
penlitian kualitatif, display data ini dapat dilakukan dalam grafik dan
sejenisnya. Dengan menyajikan data, maka akan memudahkan untuk
memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan
apa yang telah dipahami tersebut.
6 Ibid., h. 74
7 Ibid., h. 89
![Page 64: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/64.jpg)
48
3. Menyimpulkan Data dan Verifikasi, dalam analisis data kualitatif menurut
Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verfikasi. Peneliti
menarik kesimpulan berdasarkan data-data yang telah ada.8 Kesimpulan ini
dibuktikan dengan cara menafsirkan berdasarkan kategori yang ada
sehingga dapat diketahui hubungan kecerdasan emosional dengan perilaku
altruisme pada mahasiswa.
G. Rencana Penguji Keabsahan Data
Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya di tekankan pada uji
validitas dan reliabilitas.9 Pada penelitian kualitatif, temuan atau data dapat
dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti
dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Teknik
pemeriksaan keabsahan data pada penelitian ini meliputi triangulasi dan
meningkatkan ketekunan.10
Hal tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1. Triangulasi
Triangulasi dilakukan dengan cara triangulasi teknik dan sumber
data. Triangulasi teknik dilakukan dengan cara menanyakan hal yang sama
dengan teknik yang berbeda, yaitu dengan wawancara, observasi.
Triangulasi sumber, dilakukan dengan cara menanyakan hal yang sama
melalui sumber yang berbeda.11
Triangulasi yang akan digunakan dalam penelitian ini ialah
triangulasi sumber. Hal ini bertujuan untuk membandingkan dan mengecek
informasi yang diperoleh dengan wawancara dan observasi. Pada proses
wawancara, peneliti memberikan pertanyaan yang serupa kepada para
subjek penelitian. Hal tersebut memberikan gambaran suatu proses yang
dipahami masing-masing subjek. Peneliti juga melakukan observasi,
8 Ibid., h. 92
9 Ibid., h. 117
10 Ibid., h. 117
11 Idid., h. 125
![Page 65: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/65.jpg)
49
observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk mencari partisipan yang akan
diwawancarai oleh peneliti. Pernyataan yang diperoleh dari partisipan
dicocokan dengan kondisi lapangan.
2. Meningkatkan ketekunan
Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara
lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian
data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.12
Pengujian keabsahan data dengan meningkatkan ketekunan ini dilakukan
dengan cara peneliti membaca seluruh catatan hasil penelitian secara cermat,
sehingga dapat diketahui kesalahan dan kekurangannya. Dengan demikian
peneliti dapat memberikan deskripsi data yang akurat dan sistematis tentang
apa yang diamati.
3. Member Check
Pengujian keabsahan data dengan member check, dilakukan dengan
cara mendiskusikan kembali hasil penelitian kepada sumber-sumber data
yang telah memberikan data,13
yaitu mendiskusikan kembali dengan guru
IPS kelas VIII dan 6 orang siswa kelas VIII-4. Namun, jika data yang
diberikan kepada peneliti tidak disepakati, maka peneliti perlu mengadakan
diskusi kembali, sehingga adanya kesepakatan antara peneliti dan pemberi
data. Dengan demikian, maka akan terwujud kepercayaan data penelitian.
12
Ibid., h. 124 13
Ibid., h. 129
![Page 66: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/66.jpg)
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Pendahuluan
Hasil penelitian ini diperoleh dengan teknik wawancara terstruktur,
sebagai bentuk pengumpulan data dan informasi-informasi dengan narasumber.
Hasil penelitian berasal dari analisis data dari wawancara dan dokumentasi.
Partisipan yang menjadi narasumber terdiri dari satu guru IPS kelas VIII dan
enam siswa kelas VIII-4.
Pada bab ini pembaca dapat mengetahui bagaimana hasil penelitian
penggunaan model Snowball Throwing untuk meningkatkan motivasi belajar IPS
siswa kelas VIII-4 di SMP PGRI 1 Ciputat.
B. Profil Sekolah SMP PGRI 1 Ciputat
Pada profil sekolah peneliti akan membahas tentang sejarah singkat SMP
PGRI 1 Ciputat, visi dan misi SMP PGRI 1 Ciputat, guru dan karyawan SMP
PGRI 1 Ciputat, siswa SMP PGRI 1 Ciputat, sarana dan prasarana SMP PGRI 1
Ciputat. Berikut adalah profil sekolah SMP PGRI 1 Ciputat:1
SMP PGRI 1 Ciputat yang beralamat di Jl. Pendidikan No.30, Ciputat.
Pada awalnya lulusan Sekolah Dasar/sederajat yang berada di lingkungan Ciputat
yang hendak melanjutkan ke SMP negeri/umum sebagian besar harus ke wilayah
DKI Jakarta, terutama wilayah Jakarta Selatan. Sedangkan pada waktu itu di
kecamatan Ciputat, SMP yang ada baru SMP swasta yaitu SMP Muhammadiyah
17, SMP Islamiyah dan Madrasah Pembangunan IAIN Jakarta.
Dengan didorong semangat yang luhur maka guru-guru SMP Negeri 87
Jakarta (Pondok Pinang) yang dipelopori oleh Bapak Drs. Sukandi Kuswara,
1 Profil SMP PGRI 1 Ciputat
![Page 67: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/67.jpg)
51
Bapak A. Mursyidi, B.A. dan Bapak S. Danuwardoyo serta Bapak R.A. Sakri
Gandadipura (Kepala Sekolah kelas pembangunan) yang berdiri tahun 1970 tetapi
hingga akhir 1974 siswanya semakin berkurang hanya satu kelas kecil. Maka
beliau berempat sepakat untuk mendirikan Sekolah Menengah Pertama Persiapan
(SMPP) pada tahun 1975 yang selanjutnya berubah menjadi Sekolah Menengah
Pertama Persatuan Guru Republik Indonesia (SMP PGRI Ciputat) dengan Kepala
Sekolah yang pertama yaitu Bapak R.A. Sakri Gandadipura.
Pendirian Sekolah Menengah Pertama Persatuan Guru Republik
Indonesia (SMP PGRI Ciputat) mendapat restu dari Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kecamatan Ciputat (Bapak Djahera). Beliau ikut membantu
pendirian Sekolah Menengah Pertama tersebut. Hari jadi SMP PGRI 1 Ciputat
ditetapkan pada tanggal 1 Januari 1975. Pada periode pertama (1975), jumlah
murid yang diterima di SMP PGRI 1 Ciputat berjumlah kurang lebih 25 orang dan
pada pertengahan tahun bertambah 10 orang menjadi 35. Pada periode kedua
(1976) siswa kelas VII berjumlah 58 orang, dan siswa kelas VIII berjumlah 39
orang. Pada periode ketiga (1977) siswa kelas VII berjumlah 107 orang dan siswa
kelas VIII berjumlah 56 orang dan siswa kelas IX berjumlah 38 orang. Pada
periode keempat (1978) SMP PGRI 1 Ciputat menerima pendaftaran sebayak 128
orang atas perintah dari Bapak R.A. Sakri Gandadipura.2
Pada periode kelima (1978) siswa kelas VII berjumlah 128 orang, siswa
kelas VIII berjumlah 107 orang dan siswa kelas IX berjumlah sebanyak 51 orang,
dan ujian akhir menggabung atau menginduk ke SMP Negeri Ciledug. Kemudian
pada tahun 1979-1980 siswa kelas VII berjumlah 156 orang, siswa kelas VIII
berjumlah 125 orang dan siswa kelas IX berjumlah 101 orang. Jumlah seluruh
siswa sebanyak 382 orang dan ujian akhir kelas IX menggabung dengan SMP
Negeri 1 Ciputat yang di kepalai oleh Bapak Drs.Wanhar S.
2 Profil SMP PGRI 1 Ciputat
![Page 68: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/68.jpg)
52
Pada tahun 1992 status SMP PGRI 1 Ciputat berubah dari DIAKUI
menjadi DISAMAKAN dengan nomor: 876/I.02/Kep/I/1982 dan diakreditasi
ulang pada tahun 1999 dengan nomor: 16581a/I.02/Kep/1999, sampai sekarang.
Pada saat didirikan SMP PGRI 1 Ciputat tersebut hanya mempunyai sarana
gedung yang terdiri dari 3 lokal yang terletak diatas tanah seluas 0.25 hektar atas
wakaf dari Bapak Brigjen Suhardjono. Kemudian pada tahun pelajaran 1979/1980
terjadi pergantian kepemimpinan yakni Kepala Sekolah yang baru dari Drs.
Sukandi Kuswara. Adapun Bapak Gandadipura mendapat tugas baru menjadi
Kepala Sekolah Dasar Negeri Jurang Mangu di Desa Sawah Lama Kecamatan
Ciputat. Sejak kepemimpinan yang baru Bapak Drs. Sukandi Kuswara maka
pembangunan lokal terus bertambah, minimal setiap tahun 1 lokal sesuai dengan
perkembangan sekolah. Kemudian terjadi pergantian kepemimpinan setelah
kurang lebih 20 tahun, dan diserahkan terimakan pada tanggal 14 Desember tahun
2000 oleh Bapak Drs. Sukandi Kuswara kepada Bapak Cartam, S.Pd., M.Pd. yang
disahkan oleh ketua YPLP PGRI Propinsi Jawa Barat.
Visi SMP PGRI 1 Ciputat adalah lembaga pendidikan yang berlandaskan
Iman dan Taqwa (IMTAQ) yang mampu membentuk peserta didik berakhlak
mulia, kreatif, dan unggul dalam Ilmu Pengetahuan Teknologi (IPTEK). Visi
tersebut mencerminkan profil dan cita-cita sekolah yang menginginkan menjadi
sekolah unggulan yang didasari oleh IMTAQ dan IPTEK, serta berwawasan
lingkungan budaya. Keunggulan yang ingin dicapai dalam visi tersebut adalah
sebagai berikut: unggul dalam pengembangan kurikulum, unggul dalam proses
pembelajaran, unggul dalam model pembelajaran, unggul dalam kelulusan, unggul
dalam sarana prasarana pendidikan, unggul dalam kelembagaan sekolah, unggul
dalam manajemen sekolah, unggul dalam prestasi akademik maupun unggul
dalam prestasi non-akademik dan unggul dalam IMTAQ. Untuk mencapai visi
tersebut, perlu dilakukan suatu misi berupa kegiatan jangka panjang dengan arah
dan tujuan yang jelas.3
3 www.smppgri1cpt.sch.id
![Page 69: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/69.jpg)
53
Adapun misi tersebut merupakan jembatan dari tujuan SMP PGRI 1
Ciputat yakni: Pertama, menyiapkan generasi muda yang menguasai pengetahuan
dan teknologi dengan landasan iman dan taqwa. Kedua, meningkatkan
pengetahuan peserta didik yang cerdas, terampilan dan berbudi luhur. Ketiga,
menjadi lulusan sebagai calon pemimpin masa depan yang menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi.4
Guru di SMP PGRI 1 Ciputat pada tahun pelajaran 2014/2015 berjumlah
44 orang, terdiri dari Kepala Sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum,
wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, 20 orang guru tetap, dan 12 orang guru
honorer. Adapun rinciannya sebagai berikut: 4 orang guru mengajar Bahasa
Indonesia, 2 orang guru mengajar PKN, 2 orang guru mengajar IPA, 2 orang guru
mengajar Fisika, 5 orang guru mengajar IPS, 3 orang mengajar Bahasa Inggris, 3
orang mengajar Matematika, 2 orang mengajar Pendidikan Agama Islam, 3 orang
guru mengajar Seni Budaya, 2 orang guru mengajar Penjaskes, 1 orang guru
mengajar TIK, 1 orang guru mengajar BTQ, 1 orang guru mengajar Tata Busana,
dan 1 orang guru mengajar Bimbingan Konseling (BK). Karyawan SMP PGRI 1
Ciputat terdapat 9 orang karyawan yang terdiri ketua Tata Usaha, 4 orang staf
Tata Usaha, 2 orang staf dapur dan 2 orang staf kebersihan.
Siswa di SMP PGRI 1 Ciputat tahun pelajaran 2014/2015 berjumlah
1091 siswa. Adapun rinciannya yaitu siswa kelas VII berjumlah 360 orang, siswa
kelas VIII berjumlah 360 orang, dan siswa kelas IX berjumlah 371. Keadaan
sarana dan prasarana SMP PGRI 1 Ciputat terdiri dari: ruang belajar 25 lokal,
ruang kepala sekolah, ruang Tata Usaha, ruang perpustakaan, ruang labotarium,
ruang kesenian, labotarium komputer, WC siswa, WC guru, WC kepala sekolah
dan musholah.
4 www.smppgri1cpt.sch.id
![Page 70: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/70.jpg)
54
C. Informasi Partisipan
Dalam penelitian ini jumlah partisipan sebanyak 7 orang yang terdiri
dari: 1 guru IPS kelas VIII, dan 6 siswa kelas VIII-4. Keenam siswa tersebut
terdiri dari 4 siswa perempuan dan 2 siswa laki-laki.
Informasi partisipan penelitian dijabarkan pada bab ini agar pembaca dan
penguji dapat memahami situasi dan hasil penelitian. Pada penelitian kualitatif
kesimpulan penelitian tidak bisa disamakan, oleh karena itu siapa yang
diwawancarai dan kapan diwawancarai itu sangat penting karena kesimpulan dari
penelitian ini akan berbeda dari setiap orang yang diwawancarai maupun jika
dilakukan dengan waktu yang berbeda dan mewawancarai orang yang berbeda.
Informasi partisipan yang telah peneliti wawancarai adalah sebagai berikut:
Partisipan SR adalah seorang guru IPS yang lahir di Jakarta pada 19
April 1975, selain menjadi guru IPS guru SR juga menjabat sebagai koordinator
perpustakaan di SMP PGRI 1 Ciputat, beliau kurang lebih sudah 15 tahun
mengajar mata pelajaran IPS di sekolah ini. Sebelum menjadi guru beliau sudah
menyelesaikan pendidikan S1 di STKIP PGRI Jakarta pada tahun 2003 dengan
mengambil jurusan Sejarah. Setelah itu beliau juga melanjutkan pendidikan S2 di
Unindra Jakarta pada tahun 2012. Guru SR ini hobinya itu menyanyikan lagu-lagu
pop maupun dangdut. Beliau mempunyai tiga orang anak dan dua orang cucu.
Guru SR ini mengajar lima kelas yaitu kelas VIII-1 sampai dengan kelas VIII-5.
Selain mengajar IPS di SMP PGRI 1 Ciputat guru SR ini juga mengajar di sekolah
lain yaitu di Madrasah Aliyah Ciputat.
Partisipan DK adalah siswi yang lahir di Pemalang, pada tanggal 22
Oktober 1999. Partisipan DK ini merupakan anak satu-satunya, dia tidak
mempunyai kakak maupun adik. Partisipan DK ini mempunyai hobi bernyanyi
dan juga baca novel. Partisipan DK adalah siswa yang pintar dan aktif, hal
tersebut terlihat dari cara DK berbicara dan menjawab pertanyaan pada saat
peneliti mewawancarainya. Dari keaktifan yang terlihat pada saat wawancara dia
![Page 71: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/71.jpg)
55
pun memiliki motivasi belajar yang tinggi pada saat belajar di dalam kelas itu
terbukti dari hasil belajarnya yang tinggi dan dia pun mendapatkan ranking di
kelasnya. Tetapi DK ini tidak mengikuti kegiatan apapun di sekolah maupun
kegiatan di luar sekolah.
Partisipan NH adalah siswi yang lahir di Pekanbaru pada tanggal 11
Desember 2001. Partisipan NH adalah anak kedua dari dua bersaudara. Partisipan
NH ini tidak pernah telat ke sekolah, ia selalu datang ke sekolah tepat waktu.
Partisipan NH mempunyai hobi berenang, selain kegiatan di sekolah NH juga
mempunyai kegiatan di luar sekolah yaitu les Matematika setiap sabtu dan
minggu. Partisipan NH adalah siswi yang sopan dan malu, saat dia menyapa
peneliti sebelum diwawancara dengan mengucapkan salam, tetapi motivasi belajar
dia tidak tinggi namun dia memiliki minat belajar yang bagus. Partisipan NH ini
juga termasuk siswi yang mudah beradaptasi kepada orang yang baru dikenal, hal
ini terlihat dari sikap partisipan yang tidak canggung saat wawancara berlangsung,
hasil belajar IPSnya kurang baik dan nilainya masih di bawah KKM.
Partisipan PR adalah siswi yang lahir di Jakarta pada tanggal 2 Desember
2001. Partisipan PR ini adalah anak pertama dari dua bersaudara. Partisipan PR
ini asalnya dari Padang dan Sulawesi. PR ini mempunyai hobi menyanyi. Dia
biasanya suka menyanyikan lagu sedih. Partisipan PR mengaku sering di hukum
karena telat datang ke sekolah. Partisipan PR ini siswi yang aktif dan memiliki
motivasi belajar yang baik, hal ini dilihat dari cara berbicaranya saat
diwawancara. Partisipan PR ini hasil belajarnya bagus terlihat dari nilai ulangan
harian yang mencapai KKM dan dia pun selalu mendapatkan ranking di kelasnya.
Selain itu dia juga memiliki kemampuan berorganisasi yang bagus dan di sekolah
PR terlibat dalam OSIS jabatannya sebagai wakil bendahara OSIS.
Partisipan OA adalah siswi yang lahir di Lampung pada tanggal 14
Oktober 2002. Dia adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Partisipan OA ini
hobinya bermain basket. Partisipan OA adalah siswa yang pintar, aktif dan ceria,
hal tersebut terlihat dari cara dia bertemu peneliti dengan tersenyum dan pada saat
![Page 72: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/72.jpg)
56
menjawab pertanyaan wawancara dia mengeluarkan candaannya. OA adalah
siswa yang aktif dalam berorganisasi. Jabatan OA di OSIS sebagai anggota
Ketuhanan Yang Maha Esa, seperti: rohis dan kegiatan yang berkaitan dengan
keagamaan. Partisipan OA ini memiliki motivasi belajar yang tinggi dilihat dari
hasil belajarnya yang mencapai KKM dan dia juga mendapatkan juara umum di
kelasnya.
Partisipan MR adalah siswa yang lahir di Pekalongan pada tanggal 19
Januari 2002. Partisipan MR adalah anak kedua dari dua bersaudara. Partisipan
MR hobinya bermain futsal. Partisipan MR adalah siswa yang sopan, ramah, yang
suka cari perhatian namun kurang percaya diri, hal tersebut terlihat pada saat dia
menjawab pertanyaan dengan ragu-ragu. Partisipan MR adalah termasuk siswa
yang kurang memiliki motivasi belajar yang tinggi, hal tersebut terlihat pada saat
proses belajar mengajar berlangsung, dimana partisipan MR hanya diam saja saat
guru mengajukan pertanyaan kepada partisipan. Namun MR memiliki aktivitas di
luar sekolah yaitu bermain Hadroh. Dengan ini hadroh adalah alat kesenian yang
berasal dari Arab yang bernuansa Islami. Partisipan MR sering tampil dengan
teman-temannya ketika ada perlombaan dan acara apapun di dalam sekolah
maupun di luar sekolah.
Partisipan FR adalah siswa lahir di Jakarta pada tanggal 13 Juni 2002, dia
berasal dari Magelang. FR mempunyai hobi bermain futsal. Partisipan FR ini anak
terakhir dari tiga bersaudara, dan FR ini ke sekolah selalu mengendarai motor.
Partisipan FR adalah siswa yang malu dan sopan, hal ini terlihat pada saat FR
bertemu dengan peneliti dengan memberikan salam. Partisipan FR adalah siswa
yang memiliki motivasi belajar yang kurang baik hal itu dibuktikannya pada hasil
belajar yang di bawah KKM.
Dari data partisipan diatas, diketahui bahwa setiap partisipan itu memiliki
karakter, tempat tanggal lahir, umur, asal, hobi, motivasi, dan hasil belajar yang
berbeda. Adapun partisipan yang diwawancarai yaitu: 1 guru IPS kelas VIII yang
diwawancarai yaitu guru SR, beliau mengajar 5 kelas yang berbeda. Selain itu
![Page 73: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/73.jpg)
57
siswa yang diwawancarai sebanyak 6 siswa yang masing-masing memiliki
motivasi belajar dan hasil belajar yang berbeda. Keenam siswa ini terdiri dari 3
siswa yang hasil belajarnya tinggi dan 3 siswa yang hasil belajarnya rendah. Maka
alasan peneliti memilih siswa tersebut karena peneliti beranggapan bahwa siswa
yang memiliki nilai tertinggi juga memiliki motivasi yang tinggi, dan siswa yang
memiliki nilai rendah memiliki motivasi yang rendah.
D. Paparan Data Hasil Penelitian
Pada hasil penelitian ini, peneliti akan memaparkan data dan hasil
penelitian terkait dengan permasalahan yang telah dirumuskan, yaitu
mendeskripsikan bagaimana penggunaan model Snowball Throwing sebagai
model pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar IPS siswa kelas VIII-4
di SMP PGRI 1 Ciputat.
Disini peneliti akan memaparkan bagaimana partisipan menjawab
pertanyaan pada saat diwawancara. Pada wawancara dengan guru terdapat lima
belas pertanyaan, dan pada wawancara dengan siswa terdapat lima belas
pertanyaan. Hasil wawancara lalu peneliti buatkan transkrip kemudian transkip
tersebut peneliti analisa dengan cara mereduksi data, menyajikan data atau
menyimpulkan data. Data yang di reduksi adalah informasi yang tidak
berhubungan dengan penelitian. Setelah itu peneliti baru bisa menyimpulkannya
secara deskriptif dan juga penelitian ini menjawab pertanyaan penelitian, dan
bagaimana data tersebut menjawab penelitian. Untuk membuat paparan hasil lebih
mudah dibaca dan dimengerti, maka peneliti membagi pembahasan menjadi tiga
bagian, yaitu: pertama pendapat guru mengenai bagaimana model Snowball
Throwing mempengaruhi motivasi belajar siswa, kemudian pendapat siswa
mengenai hal yang sama, dan terakhir adalah data tambahan yang menunjukkan
bagaimana pengaruh model pembelajaran ini pada hasil belajar siswa.
![Page 74: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/74.jpg)
58
1. Pendapat Guru Mengenai Bagaimana Model Snowball Throwing
Mempengaruhi Motivasi Belajar Siswa
Guru SR menjelaskan bagaimana model Snowball Throwing
mempengaruhi motivasi belajar siswa. Beliau memulainya dengan
menjelaskan bagaimana persiapan materi dan RPP pembelajaran membuat
siswa belajar lebih mudah. Kemudian dia menjelaskan pengalamannya
menggunakan model pembelajaran selama ini. Beliau memaparkan bahwa
terdapat beberapa kesulitan yang dihadapi ketika menggunakan model
pembelajaran yang lama. Terakhir dia mendeskripsikan bagaimana
pembelajaran menggunakan Snowball Throwing dapat membuat siswa
menjadi lebih aktif di kelas dan membuat pengajaran dan pembelajaran
menjadi lebih efektif.
a. Persiapan RPP dan Materi Membuat Siswa Belajar Lebih
Mudah
Guru SR mengatakan bahwa dia mempersiapkan RPP dan
materi pengajaran dan pembelajaran sebelum masuk ke kelas. Beliau
menjelaskan agar proses pengajaran dan pembelajaran di kelas
berjalan dengan baik, maka dia membuat persiapan terlebih dahulu.
Materi dan RPP diharapkan dapat membantu berjalannya proses
belajar mengajar sesuai dengan tujuan yang sudah dibuat. Selain itu,
guru juga mempersiapkan buku paket, LKS dan gambar-gambar.
Semua ini dilakukan agar siswa mudah memahami materi yang
disampaikan dan siswa menjadi lebih semangat untuk belajar. Berikut
adalah kutipan mengenai bagaimana dia mempersiapkan kelasnya:
Sebelum pembelajaran berlangsung di kelas saya terlebih dahulu
mempersiapkan materi yang akan saya ajarkan kepada murid-murid,
perangkat pembelajaran seperti RPP dan tidak lupa beberapa sumber
tambahan materi mengajar selain dari buku paket dan LKS tersebut. Nah
kalau sekiranya perlu gambar-gambar untuk contoh, saya juga akan
mempersiapkan gambar-gambar tersebut. Setelah semua sudah
dipersiapkan barulah saya terlebih dahulu absen anak-anak, tidak lupa
sebelum pembelajaran di mulai saya berikan apersepsi kepada siswa
![Page 75: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/75.jpg)
59
tentang materi yang akan dibahas dengan mengkaitkan dalam kehidupan
sehari-hari, agar siswa merasa termotivasi untuk belajar.5
Pada pembelajaran menggunakan model Snowball Throwing,
peneliti yang bertindak sebagai guru juga mempersiapkan materi dan
RPP, adapun cara yang dilakukan peneliti sebagai berikut:
Mempersiapkan RPP dan menentukkan materi yang akan
dibahas.
Mempersiapkan alat-alat yang digunakan untuk penerapan
model Snowball Throwing.
Menjelaskan langkah-langkah dari model pembelajaran
Snowball Throwing kepada seluruh siswa.
Merencanakan pembagian siswa dalam kelompok serta
menentukkan setiap ketua kelompoknya.
Perencanaan ini dilakukan oleh peneliti dengan tujuan agar
siswa tidak merasa bingung dan kesulitan belajar dengan
menggunakan model Snowball Throwing pada saat pembelajaran
berlangsung. Sehingga pembelajaran di kelas dapat berjalan dengan
baik dan seseuai dengan tujuannya.
b. Perubahan Model Pembelajaran Untuk Mempermudah
Siswa Belajar
Agar memperoleh gambaran yang mendalam mengenai
model pembelajaran di kelas sebelumnya, sehingga bisa dibandingkan
dengan penggunaan model Snowball Throwing, maka peneliti
meminta guru SR untuk menceritakan bagaimana model pembelajaran
yang biasanya digunakan pada saat pembelajaran IPS di kelas. Beliau
menceritakan bahwa model pembelajaran konvesional yang biasanya
digunakan guru ketika mengajar IPS di kelas yaitu seperti ceramah
5 SR, Wawancara, guru, 15 Desember 2015
![Page 76: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/76.jpg)
60
dengan menjelaskan materi di depan. Guru juga terkadang
menggunakan media dengan memutar film-film sejarah, hal ini
dilakukan agar siswa dapat mengetahui kejadian yang terjadi dimasa
lampau, dan membuat siswa mengenal dan mengingat para pahlawan-
pahlawan yang sangat berjasa, sehingga siswa menjadi lebih
memahami dan mengerti materi yang sudah dijelaskan. Berikut adalah
kutipan mengenai model pembelajaran yang biasa guru SR gunakan:
Model pembelajaran yang sering saya terapkan di kelas ketika mengajar
saya menggunakan model pembelajaran seperti guru-guru lainnya, yaitu
presentasi, ceramah, kadang ya nonton film dengan menyesuaikan saja
dengan materi pembahasan. Heemmm… menurut saya dengan metode
tersebut cukup sederhana akan tetapi dalam pencapaian hasil belajar lebih
baik, dan juga ketika menggunakan model tersebut saya lebih bisa tau
mengenai perkembangan belajar murid saya dan juga tau bagaimanakah
murid-murid saya termotivasi belajarnya dengan model tersebut. 6
Guru SR menjelaskan mengenai efektivitas proses
pembelajaran IPS di kelas dengan model pembelajaran yang biasa
digunakan. Beliau berkata bahwa model pembelajaran yang biasa guru
SR gunakan di kelas masih belum begitu efektif, karena masih ada
saja siswa yang sibuk mengobrol sendiri, siswa yang mengantuk, dan
masih ada siswa yang tidak memperhatikan ketika guru menjelaskan
materi. Hal ini membuktikan bahwa guru SR ini perlu adanya model-
model pembelajaran yang lebih menarik dan lebih kreatif lagi
sehingga tidak membuat siswa merasa mengantuk dan bosan ketika
pembelajaran IPS berlangsung. Hal ini berdasarkan hasil wawancara
dengan guru SR, berikut kutipan hasil wawancara:
Menurut saya proses pembelajaran di kelas masih kurang begitu
maksimal (berpikir sambil memegang kertas). Karna pada saat
pembelajaran di kelas masih saja terkadang ada anak yang sibuk ngobrol
sendiri, ada yang tidak mendengarkan, ada juga yang tidur di kelas.
Model pembelajaran yang saya gunakan pun belum terlalu efektif. Maka
dari itu saya perlu adanya model-model pembelajaran lain yang bisa
6 SR, Wawancara, guru, 15 Desember 2015
![Page 77: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/77.jpg)
61
membuat murid-murid tidak cepat merasa bosan dan lebih
memperhatikan saat proses pembelajaran berlangsung di kelas.7
Guru SR menjelaskan tentang kesulitan yang dialami guru
selama proses pembelajaran IPS di kelas. Kesulitan-kesulitannya
antara lain yaitu masih ada siswa yang kurang aktif, siswa yang suka
mengobrol dan minimnya minat siswa untuk belajar membaca buku.
Selain itu kesulitan lainnya yaitu masih saja ada siswa yang tidak
fokus dan bercanda dengan teman sebangkunya. Hal seperti ini yang
terkadang membuat guru marah, karena ketika guru sedang
menjelaskan materi masih saja ada siswa yang tidak memperhatikan
dan masih ada siswa yang tidak bisa menjawab pertanyaan. Disinilah
kesulitan guru ketika proses pembelajaran berlangsung. Berikut adalah
pernyataan mengenai kesulitan yang dialami guru SR di kelas:
Kesulitan yang saya alami sepertinya sama dengan yang guru-guru lain
alami. Kesulitannya sih ketika mengajar di kelas seperti murid yang
kurang aktif, lalu sukanya mengobrol dan kurangnya niat siswa dalam
membaca sebelum belajar seperti malamnya membaca dahulu materi
pelajaran besok paginya, kesulitan lain dalam teknis mengajar yaitu murid
yang suka bercanda dengan temannya. Terkadang saya sudah
menjelaskan capek-capek bahkan sampai berulang-ulang tapi pada saat
ditanya murid masih saja tidak bisa menjawab. Disitu terkadang rasanya
saya ingin marah, tapi anak-anak jaman sekarang sama sekali tidak bisa
dimarahi, dihukum pun mereka tidak akan merasa jera (ekspresi wajah
heran).8
Guru SR berusaha mengatasi kesulitan-kesulitan yang
dihadapi ketika proses pengajaran dan pembelajaran berlangsung.
Maka untuk mengatasi masalah siswa yang kurang aktif pada saat
pembelajaran IPS berlangsung di kelas yaitu biasanya setelah guru
menjelaskan materi di depan dia langsung memberikan pertanyaan ke
siswa untuk melihat apakah siswa sudah memahami dan mengerti
materi yang sudah disampaikan guru. Selain itu untuk mengatasi
kesulitan lain seperti siswa yang suka mengobrol, dan siswa yang suka
bercanda biasanya dengan memindahkan posisi tempat duduknya agar
7 SR, Wawancara, guru, 15 Desember 2015
8 SR, Wawancara, guru, 15 Desember 2015
![Page 78: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/78.jpg)
62
siswa menjadi lebih fokus dan memperhatikan penjelasan guru. Guru
SR terkadang juga memberi hukuman maupun penghargaan kepada
siswa. Semua ini dilakukan agar siswa merasa terdorong untuk
menjawab pertanyaan dengan benar dan tepat. Cara-cara seperti itulah
yang biasa guru SR lakukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan saat
proses pembelajaran berlangsung. Hal ini ditunjukkan oleh pernyataan
guru SR pada saat diwawancarai sebagai berikut:
Heemmm (berpikir)... cara mengatasi masalah tersebut yah beberapa cara
saya lakukan, diantaranya saya biasanya setelah menjelaskan suka
langsung melemparkan pertanyaan kepada murid-murid, memindahkan
posisi tempat duduk siswa, misalkan siswa yang suka mengobrol
dibelakang saya pindahkan ke depan supaya dapat memperhatikan,
misalkan siswa yang sukanya bercanda dipojok saya pindahkan ke
tengah, dan buat yang sulit untuk diatur saya beri pertanyaan terus supaya
dia dapat memperhatikan, jika tidak bisa maka saya kasih hukuman
ringan, Setelah itu bagi murid yang bisa menjawab saya biasanya janjiin
mereka untuk memberi hadiah. Hadiah yang sering saya berikan berupa
nilai tapi kadang juga saya berikan hadiahnya berupa nilai, makanan atau
berbentuk barang juga agar siswa merasa termotivasi untuk berlomba-
lomba menjawab pertanyaan itu dengan mengharapkan hadiah yang akan
saya berikan pada saat pembelajaran di kelas.9
c. Model Snowball Throwing Membuat Interaksi Di Kelas
Lebih Dinamis, Siswa Lebih Aktif Dan Pembelajaran Lebih
Efektif
Guru SR mengawalinya dengan menjelaskan tentang model
pembelajaran Snowball Throwing di kelas. Beliau mengatakan bahwa
model pembelajaran seperti ini merupakan model pembelajaran yang
menggunakan bola yang berisi pertanyaan dan bola tersebut dilempar
dari satu siswa ke siswa lainnya, kemudian siswa yang mendapatkan
bola tersebut dialah yang harus menjawab pertanyaan yang ada di
dalam bola tersebut. Hal ini seperti yang disampaikan oleh guru SR
pada saat wawancara sebagai berikut:
Yang kemarin kamu terapin itu yah kan, yang saya ketahui (mengangguk-
angguk)... model pembelajaran Snowball Throwing ini. Heemmm
9 SR, Wawancara, guru, 15 Desember 2015
![Page 79: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/79.jpg)
63
(berpikir)... merupakan salah satu dari model pembelajaran kooperatif
dimana pembelajaran ini bersifat kerja kelompok dengan mendiskusikan
dan membuat pertanyaan tentang materi yang dibahas, lalu pertanyaan itu
dibentuk seperti bola kemudian bola itu dilempar dari siswa satu ke siswa
lainnya, kemudian murid atau kelompok yang terkena lemparan bola
dialah yang harus menjawab pertanyaan yang berbentuk bola itu.10
Guru SR menceritakan pendapatnya ketika memperhatikan
peneliti menerapkan model pembelajaran dengan menggunakan model
Snowball Throwing. Beliau berpendapat bahwa model pembelajaran
Snowball Throwing ini merupakan model pembelajaran yang sangat
kreatif, dan inovatif. Model pembelajaran ini sangat menarik perhatian
siswa sehingga membuat siswa menjadi lebih fokus, aktif, tidak
membuat siswa bosan dan mengantuk pada saat pembelajaran
berlangsung. Hal ini seperti yang dikatakan oleh guru SR pada saat
diwawancarai sebagai berikut:
Heemmm (berpikir)... sebelumnya saya belum pernah mempunyai
pengalaman mengajar dengan menggunakan model Snowball Throwing
ini ketika pembelajaran IPS berlangsung di kelas, tetapi pengalaman saya
ketika membaca dari buku saja dan melihat anda menerapkan model
pembelajaran ini sangat luar biasa dan cukup memuaskan (tersenyum).
Menurut saya model Snowball Throwing tersebut cukup inovatif, kreatif
dan juga cukup bisa membuat siswa jadi lebih aktif di kelas. Bahkan
murid yang biasanya pada saat belajar IPS ngantuk itu mereka jadi serius
mendengarkan materi dan memahaminya, lebih perhatian terhadap materi
pelajaran, mereka diharuskan untuk dapat cepat memahami dan
menyimak pelajaran tersebut. 11
Guru SR menyampaikan opininya tentang efektifitas
pembelajaran IPS dengan menggunakan model Snowball Throwing di
kelas. Menurut beliau model pembelajaran Snowball Throwing ini
sudah sangat efektif, hal ini dilihat dari antusias siswa pada saat model
ini diterapkan dalam proses pembelajaran IPS di kelas. Ketika
pembelajaran berlangsung siswa menjadi lebih aktif dalam menjawab
pertanyaan yang diberikan guru dengan benar. Model seperti ini
memberikan cara-cara baru untuk guru IPS dalam mengajar di kelas.
10
SR, Wawancara, guru, 15 Desember 2015 11
SR, Wawancara, guru, 15 Desember 2015
![Page 80: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/80.jpg)
64
Hal ini seperti yang disampaikan oleh guru SR pada saat
diwawancarai sebagai berikut:
Menurut saya keefektifan model pembelajaran Snowball Throwing ini
sudah sangat efektif (sambil memegang HP). Karena saya melihatnya
siswa itu sangat antusias sekali ketika model ini digunakan dalam
pembelajaran IPS, siswa juga jadi lebih aktif dalam bertanya dan siswa
saling berupaya untuk dapat menjawab pertanyaan yang diberikan secara
benar dan juga tepat. Mereka juga lebih memperhatikan pada saat guru
sedang menjelaskan materi di depan kelas. Ketika melihat anda
menerapkannya saya cukup dapat cara-cara baru lagi dalam menerapkan
model tersebut, untuk pembelajaran IPS di kelas (mengangguk dan
tersenyum).12
Guru SR mendeskripsikan tentang keadaan siswa di dalam
kelas ketika proses pembelajaran menggunakan model Snowball
Throwing. Keadaan siswa di kelas pada saat model pembelajaran
Snowball Throwing ini digunakan, siswa menjadi lebih aktif, lebih
semangat, siswa menjadi mudah diatur, dan siswa menjadi lebih
menyimak apa yang sudah dijelaskan guru sehingga siswa menanti
pertanyaan yang akan didapat. Berikut adalah pernyataan mengenai
keadaan siswa di kelas pada saat pembelajaran:
Heemmm (berpikir)... keadaan siswa dalam kelas siswa di kelas jadi lebih
aktif, dan siswa juga jadi lebih memperhatikan ketika guru menjelaskan
materi di depan kelas. Karena dengan model ini siswa jadi lebih semangat
dan seru, kalo kata anak-anak sih deg-degan nanti bakal dapet pertanyaan
apa nantinya. Jadi mereka sebisa mungkin mengerti dan paham semua
materi IPS yang sudah dipelajari (tersenyum sambil menggerakkan
kaki).13
Guru SR memaparkan tentang manfaat dari model
pembelajaran Snowball Throwing. Adapun manfaatnya adalah model
pembelajaran ini dapat menumbuhkan rasa kerjasama antar siswa
dalam berdiskusi, membuat semangat siswa untuk rajin belajar,
membuat siswa menjadi lebih aktif, membuat siswa menjadi lebih
mudah memahami materi IPS dan membuat hasil belajar IPS siswa
12
SR, Wawancara, guru, 15 Desember 2015 13
SR, Wawancara, guru, 15 Desember 2015
![Page 81: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/81.jpg)
65
meningkat. Berikut adalah pernyataan mengenai manfaat dari model
pembelajaran Snowball Throwing:
Seperti yang telah saya bicarakan, manfaatnya cukup banyak, siswa lebih
aktif, jadi lebih rajin untuk belajar, lebih semangat dan lebih merasa
kompak dengan teman sekelompoknya. Nilai-nilai mereka pun jadi lebih
meningkat, mereka juga jadi lebih paham pada pelajaran IPS.14
Guru SR menjelaskan tentang hubungan model pembelajaran
Snowball Throwing dengan motivasi belajar IPS siswa di kelas.
Menurut beliau bahwa motivasi belajar siswa lebih meningkat setelah
menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing. Hal ini
terlihat dari rasa ingin tahu siswa yang tinggi, siswa menjadi lebih
berani bertanya maupun mengungkapkan pendapatnya, siswa juga
sangat antusias hingga menantikan model Snowball Throwing
diterapkan dalam pembelajaran IPS di kelas, dan hasil belajar IPS
siswa yang meningkat. Berikut adalah pernyataan mengenai hubungan
model Snowball Throwing dengan motivasi belajar IPS siswa:
Heemmm (mata melirik ke kiri)... hubungan model pembelajaran
Snowball Throwing ini dengan motivasi belajar siswa siswa sangat tinggi,
sangat antusias sekali hingga siswa menanti kapan model Snowball
Throwing ini digunakan pada saat pembelajaran IPS berlangsung di dalam
kelas. Karena dengan model pembalajaran ini siswa jadi lebih rajin untuk
belajar dan rasa ingin tahunya jadi lebih tinggi, terlebih dengan melihat
hasil pencapaian dari pembelajaran tersebut yang cukup mengesankan
karena begitu signifikan kenaikan pencapaian dalam penguasaan materi
pelajaran IPS tersebut.15
Guru SR memaparkan tentang perubahan siswa di kelas
setelah digunakan model Snowball Throwing. Beliau mengatakan
bahwa adanya perubahan positif ketika model Snowball Throwing ini
digunakan pada saat pembelajaran IPS. Perubahan siswa di kelas yaitu
siswa menjadi lebih fokus, siswa menjadi lebih rajin untuk mencatat,
siswa menjadi lebih berani bertanya materi yang belum dipahaminya
dan siswa menjadi lebih berani dalam mengungkapkan pendapatnya.
14
SR, Wawancara, guru, 15 Desember 2015 15
SR, Wawancara, guru, 15 Desember 2015
![Page 82: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/82.jpg)
66
Berikut adalah kutipan mengenai perubahan siswa setelah
menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing:
Perubahan siswa yang paling terlihat yaitu siswa jadi lebih
memperhatikan pada saat guru menjelaskan, mereka juga jadi lebih rajin
untuk mencatat, siswa jadi lebih berani ketika bertanya dan
mengungkapkan pendapatnya, dan mereka pun berusaha untuk bisa
menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Perubahan yang seperti ini
terjadi ketika model Snowball Throwing diterapkan pada saat
pembelajaran IPS berlangsung sangat menimbulkan perubahan yang
positif untuk siswa (tersenyum).16
Guru SR menjelaskan tentang keaktifan dan respon siswa di
kelas terhadap model pembelajaran Snowball Throwing. Berdasarkan
hasil paparan beliau, bahwa respon siswa terlihat sangat bagus dalam
menerima pelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Snowball Throwing. Dengan model pembelajaran ini siswa terlihat
sangat antusias, siswa menjadi lebih aktif dan siswa menjadi lebih
berusaha untuk dapat menjawab pertanyaan. Berikut adalah kutipan
mengenai respon siswa setelah menggunakan model pembelajaran
Snowball Throwing:
Heemmm (berpikir)... respon siswa sangat bagus dilihat dari antusias
mereka dalam menerima pelajaran IPS saat menggunakan model
pembelajaran Snowball Throwing ini. Dilihat ketika siswa ditanya mereka
berusaha untuk menjawab, murid-murid sangat aktif, mereka juga lebih
berani untuk bertanya maupun mengungkapkan pendapatnya. Heemmm
(berpikir lagi)... selain itu mereka juga membuat catatan penting untuk
dapat mereka ingat inti-inti dari materi yang diajarkannya agar lebih
mudah mereka pahami, yah walaupun nampak dimuka mereka sangat
takut dan tegang, tetapi mereka cukup bisa menangkap apa yang sudah
guru jelaskan.17
Guru SR memberikan pendapat agar model pembelajaran
Snowball Throwing ini lebih mengefektifkan pembelajaran IPS di
kelas. Pendapat beliau agar model pembelajaran Snowball Throwing
ini bisa lebih efektif pada saat pembelajaran di kelas yaitu diiringi
lagu yang lebih disukai siswa, dan dalam pemberian penghargaan
16
SR, Wawancara, guru, 15 Desember 2015 17
SR, Wawancara, guru, 15 Desember 2015
![Page 83: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/83.jpg)
67
hadiahnya lebih menarik dan lebih banyak agar siswa berlomba-lomba
untuk bisa menjawab pertanyaan tersebut. Berikut adalah kutipan
mengenai pendapat guru SR agar model pembelajaran Snowball
Throwing lebih efektif:
Nah agar model ini lebih efektif lagi, bisa dengan cara melakukan
pembelajaran ditempat yang bisa menggambarkan kondisi sebenarnya
yang berkaitan dengan materi yang diajarkan, mungkin juga akan lebih
baik jika dalam penggunaan model pembelajaran ini diiringi musik-musik
yang lebih disukai siswa, lebih menarik perhatian siswa dan juga
pemberian hadiah lebih banyak lagi kepada siswa yang bisa menjawab
pertanyaan (ekspresi wajah semangat dan senyum).18
Guru SR memberikan saran terhadap model pembelajaran
Snowball Throwing. Saran beliau adalah model pembelajaran
Snowball Throwing dapat digunakan untuk mata pelajaran lainnya dan
model Snowball Throwing juga tidak hanya digunakan di SMP tetapi
dapat digunakan pada jenjang pendidikan yang lainnya seperti: SD
atau SMA dengan menyesuaikan materi pelajaran yang akan dibahas.
Hal ini seperti yang disampaikan oleh guru SR pada saat
diwawancarai sebagai berikut:
Model pembelajaran yang anda gunakan sangat bagus cukup kreatif.
Sering-sering gunakan model pembelajaran ini pada saat mengajar di
kelas. Kalo saran saya sih, kalo bisa heemmm (berpikir)... model ini bisa
lebih dikembangkan lagi bisa dilakukan lagi di tempat yang lain dilevel
kelas yang lain, dan juga pada mata pelajaran lain bukan hanya IPS saja
tentu juga dengan waktu yang berbeda karena sudah jelas banyak hal
positif yang bisa dilakukan dan didapatkan dari model pembelajaran
Snowball Throwing ini yang bisa dilakukan tidak hanya di dalam kelas
saja tetapi juga bisa dilakukan di luar kelas agar siswa bisa lagi melihat
kondisi sekitar yang dapat dihubungkan dengan materi ajar agar dengan
begitu siswa dengan lebih mudah menyerap pelajaran IPS. Heemmm
(berpikir tangan diatas meja)... saya berharap dengan adanya model
Snowball Throwing yang menarik ini diharapkan dapat lebih
meningkatkan motivasi belajar siswa. Model pembelajaran ini juga kalo
bisa tidak hanya digunakan untuk jenjang SMP saja tetapi juga bisa
digunakan pada jenjang SD, atau SMA yang disesuaikan dengan materi
pelajaran.19
18
SR, Wawancara, guru, 15 Desember 2015 19
SR, Wawancara, guru, 15 Desember 2015
![Page 84: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/84.jpg)
68
2. Pendapat Siswa Mengenai Bagaimana Model Snowball Throwing
Memotivasi Mereka Untuk Belajar
Pada bagian ini, peneliti memaparkan bagaimana pendapat para
siswa mengenai model pembelajaran selama ini. Mereka mengatakan bahwa
mereka kurang termotivasi dengan model pembelajaran konvensional
pelajaran IPS. Siswa-siswi juga menjelaskan bagaimana pendapat mereka
tentang cara guru mengajar dan media yang digunakan guru.
a. Siswa Kurang Termotivasi dengan Metode Belajar
Konvesional
Beberapa orang siswa yaitu DK, MR, OA, FR, NH, dan PR
berpendapat bahwa pendidikan IPS selama ini menyenangkan, seru,
asik, menarik, dan mudah dipelajari, tapi selain itu hampir semua
siswa juga berpendapat bahwa pelajaran IPS itu terkadang sulit
karena terlalu banyak materi dan IPS juga membosankan karena guru
pada saat mengajar hanya menggunakan metode ceramah.
Siswa DK mengatakan bahwa pelajaran IPS itu sangat
menyenangkan karena dengan belajar IPS DK merasa lebih
mengetahui sejarah yang ada di dunia dan juga dapat mengetahui
gejala alam yang ada di bumi melalui pembahasan geografi.
“Menurut aku pelajaran IPS itu menyenangkan banget kak karena
pelajaran IPS itu bikin kita mengetahui sejarah-sejarah yang pernah
terjadi di dunia dan juga berbagai macam geografi yang aku sukai. Tapi
kadang IPS juga suka ngebosenin sih kak”.20
Siswa NH mengatakan bahwa pelajaran IPS itu seru dan asik
tetapi terkadang NH merasa bosan karena pelajaran IPS terlalu banyak
materi dan menuntut siswa untuk banyak membaca sehingga siswa
merasa mengantuk pada saat pembelajaran berlangsung.
20
DK, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015
![Page 85: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/85.jpg)
69
Menurut aku pelajaran IPS itu seru, asik tapi kadang sulit dan
membosankan juga kak, karena IPS itu mata pelajaran nya kebanyakan
materi, dan aku harus banyak membaca, udah gitu suka bikin ngantuk
kak, aku malas baca banyak-banyak, malah engga paham susah buat
dimengerti kak (nyengir).21
Siswa PR mengatakan bahwa pelajaran IPS itu asik dan seru
karena dengan belajar IPS PR merasa lebih mengetahui segala yang
terjadi di lingkungan dan juga dapat mengetahui kondisi sosial yang
ada di masyarakat.
Pelajaran IPS itu (berpikir mata melihat ke atas)… menurut aku sih asik,
seru kak, serunya kalo belajar IPS itu kita bisa banyak tau segala yang
terjadi disekitar kita, atau kondisi sosial yang terjadi di masyarakat, kan
namanya juga ilmu pengetahuan sosial, kalo engga membahas mengenai
sesuatu yang terjadi di masyarakat ataupun di lingkungan yah bukan IPS
namanya, tapi kadang belajar IPS ngebosenin juga sih kak (hehehe).22
Siswa OA mengatakan bahwa pelajaran IPS itu menarik
karena guru memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari
sehingga OA lebih mudah memahami materi yang disampaikan guru.
Menurut aku pelajaran IPS itu cukup menarik kak, tapi kadang-kadang
ada yang sulit terus kalo IPS menariknya tuh suka di kasih contoh dalam
kehidupan sehari-hari jadi aku sedikit mengerti kalo di kasih contoh
seperti itu kak. (nyengir).23
Siswa MR mengatakan bahwa pelajaran IPS itu mudah
dipelajari karena terdapat dalam kehidupan sehari-hari dan juga
lingkungan masyarakat. Akan tetapi terkadang MR merasa bosan,
karena guru terlalu banyak menjelaskan materi sehingga MR merasa
mengantuk di kelas.
Heemmm (berpikir)… kalo pelajaran IPS tuh enak di pelajarinnya, terus
bisa bikin banyak pengetahuan juga tentang ilmu-ilmu perdagangan terus
juga ilmu-ilmu jaman-jaman dulu gitu kak, tapi kadang aku juga suka
bosen sih kak soalnya gurunya tuh kebanyakan ngejelasinnya (tertawa
21
NH, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015 22
PR, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015 23
OA, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015
![Page 86: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/86.jpg)
70
malu-malu). Jadi aku ngantuk dengerinnya kak, apalagi kalo bu gurunya
lagi jutek dan sering ngasih tugas ke kita.24
Siswa FR mengatakan bahwa pelajaran IPS itu sulit, karena
pelajaran IPS membahas tentang sejarah yang cakupannya luas.
Sedangkan FR sendiri tidak menguasai materi sejarah, sehingga dia
merasa kesulitan dan merasa bosan.
Heemmm (berpikir sambil memegang pulpen)... pelajaran IPS bagi aku
pelajaran yang sulit kak, khusunya bagian sejarah, karena materi sejarah
itu pembahasannya sangat luas apalagi kejadian di masa lampau gitu kak
kan aku kurang paham soal sejarah kak. Udah gitu guru ngejelasinnya
ngebosenin kak soalnya kadang guru ngajarnya cuma cerita doang, ngasih
contoh-contoh materi juga cuma dengan ngejelasin doang kak (wajah
bete).25
Siswa PR, OA, MR, NH, DK, dan FR mengatakan bahwa
selama ini guru mengajar IPS di kelas asik, seru, dan menyenangkan.
Tetapi terkadang guru SR mengajarnya membosankan, karena guru
hanya menyampaikan materi dengan metode ceramah.
Siswa PR mengatakan bahwa guru IPS mengajarnya asik,
semangat, tetapi terkadang membosankan, karena mengajarnya hanya
menggunakan metode ceramah dan memberikan tugas yang ada pada
buku paket maupun di LKS.
Kalo guru IPS itu yah kalo menurut aku ngajarnya semangat, terus asik,
gaul, tapi kadang ngebosenin juga kak cara ngajarnya itu soalnya
ngajarnya selalu ceramah mulu kak yang digunain gitu-gitu aja sih kak di
dalam kelas paling cuma jelasin materi yang dibahas terus ngasih tugas
yang ada di buku paket dikumpulin deh tugas-tugasnya udah sih kak kaya
gitu aja menurut penilaian aku.26
Siswa OA mengatakan bahwa guru IPS mengajarnya seperti
guru lainnya yang hanya menjelaskan materi pembahasan dan
terkadang juga guru memutar film-film yang berhubungan dengan
sejarah. Tetapi OA ini tidak menyukai yang berhubungan dengan
24
MR, Wawancara, siswa, 10 Desember 2015 25
FR, Wawancara, siswa, 10 Desember 2015 26
PR, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015
![Page 87: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/87.jpg)
71
hafalan-hafalan apalagi dengan membuat catatan yang banyak baginya
sangat membosankan.
Selama ini guru IPS sih ngajarnya gitu-gitu aja kak kaya guru lainnya
gitu, yah gitu kak (sambil memainkan HP). Kadang guru ngejelasin terus
setelah itu ngasih tugas, kadang ya dateng-dateng langsung ngasih tugas
langsung, kadang belajar di kelasnya secara selompok, kadang kita
disuruh presentasi, kadang juga nonton film kak, terus yang paling aku
engga suka itu disuruh ngafalin terus kak. Pokoknya setiap minggu ada
aja yang harus dihafalin. Hafalan satu aja belom hafal udah ditambahin
lagi. Pokoknya ngebosenin banget deh. Heemmm (berpikir)... terus nih
ya kak, guru IPSnya sukanya nyuruh nyatet terus, mana banyak banget
sampe berlembar-lembar lagi tuh nyatetnya, sampe keriting tangan kak
kalo nyatet (tertawa).27
Siswa MR mengatakan bahwa cara guru SR mengajar santai
dan tegas. Tetapi MR ini tidak menyukai guru SR karena terkadang
guru SR ini kalau marah dengan satu siswa tetapi siswa lain juga
terkena marah.
Kalo bu guru ngajarnya sih santai kak, tapi kadang galak ngajarnya kak,
yah gitu kak (berpikir)... galak aja kalo anak yang lain pada ga bisa
dibilangin. Terus bu guru sering ngasih tugas kak ke kita, paling ngajar
cuma sebentar abis itu ngasih tugas buat kita kerjain. Udah gitu tugasnya
harus diselesaiin sekarang juga lagi, engga boleh buat PR di rumah. Tapi
yang aku engga suka bu guru kadang kalo marah sama salah satu anak
tapi yang kena marah semua anak kelas kak. Kan parah yah kak, kalo
misalkan kesel sama salah satu anak mah ga usah marah ke semua anak
kelas kak (raut wajah bete).28
Siswa FR mengatakan bahwa cara guru mengajar IPS itu
cukup baik dalam menjelaskan materi. Namun terkadang FR merasa
bosan karena guru SR ini mengajarnya terlalu serius dan tegas
sehingga siswa merasa takut dan sulit dalam memahami materi yang
dijelaskan guru.
Selama ini sih guru mengajar IPS sih cukup baik kak, (sambil
merapihkan rambutnya)… tetapi terlalu serius kak, yang akhirnya aku
malah merasa bosan. Sehingga aku tidak terlalu bisa memahami materi
yang disampaikan guru dengan baik dan suasana kelas cukup tegang
27
OA, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015 28
MR, Wawancara, siswa, 10 Desember 2015
![Page 88: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/88.jpg)
72
karena gurunya sedikit galak kak jadi ngerasa takut aja kak kalo lagi
belajar IPS di kelas.29
Siswa NH mengatakan bahwa guru mengajar IPS dalam
menerangkan materinya kurang jelas sehingga NH merasa belum
mengerti materi yang dijelaskan karena guru SR lebih sering
memberikan tugas dibuku LKS dibanding menjelaskan materi.
Yah kaya gitu kak, gurunya menerangkan materi terus kadang siswa nya
disuruh baca LKS atau buku paket sambil di kasih tugas deh kak. Terus
gurunya juga kalo menerangkan materi di kelas itu kadang kurang jelas
kak, jadi apa yang dijelasin guru di kelas ada yang belum aku ngerti kak.
Terus pernah juga siswanya ditinggal pergi di kelas. Heemmm… udah
gitu setiap belajar IPS juga engga semua materi dijelasin kak, jadi ada
materi yang aku engga ngerti kak.30
Siswa DK mengatakan bahwa guru mengajar di kelas itu
lebih sering menerangkan materi dan memberikan tugas LKS
dibanding menerapkan model-model pembelajaran yang menarik
seperti diskusi maupun kuis.
Biasa aja kak (melirik ke atas)… mengajar IPSnya lebih sering
menerangkan materi aja, jarang banget ada diskusi kelompok ataupun ada
semacam kuis gitu kak paling cuma ngasih tugas LKS udah gitu aja sih
kak.31
Seluruh siswa memaparkan bahwa model pembelajaran yang
biasa guru gunakan pada saat pembelajaran IPS yaitu metode ceramah
setelah itu memberikan tugas yang ada di LKS, dan sesekali guru
mengadakan diskusi kelompok serta menonton film dengan
menyesuaikan materi yang akan dibahas.
Siswa PR mengatakan bahwa model yang biasa guru gunakan
dalam mengajar hanya menggunakan metode ceramah, kemudian guru
memberikan tugas kelompok maupun individu.
29
FR, Wawancara, siswa, 10 Desember 2015 30
NH, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015 31
DK, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015
![Page 89: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/89.jpg)
73
Biasanya sihh kalo di kelas. Heemmm (berpikir)... cuma ceramah aja kak
yang di terapin guru IPS, cuma jelasin materi terus ngasih tugas, tapi
kadang juga ada kerja kelompok sih kak diskusi gitu di kelas terus
tugasnya nantinya dibahas atau dipresentasiin di depan kelas
perkelompok deh kak.32
Siswa OA mengatakan bahwa pada saat mengajar guru
menggunakan metode ceramah, memberi tugas, dan sesekali juga guru
mengajak menonton film yang berkaitan dengan materi.
Heemmm (berpikir)... guru IPS biasanya ngajarnya itu kalo engga
ceramah ya ngasih tugas secara kelompok buat di kerjain di kelas terus
abis itu kita disuruh presentasi perkelompok, tapi kadang juga kita diajak
nonton film terus disuruh ngerangkum deh kak.33
Siswa DK mengatakan bahwa guru dalam mengajar
menggunakan metode ceramah, dan terkadang guru juga melakukan
tanya jawab kepada siswa.
Biasanya hanya ceramah aja kak, jadi guru hanya menerangkan materi
terus abis itu kita dikasih soal latihan. Terus ya biasanya tanya jawab, tapi
itu jarang sekali. Kerja kelompok atau diskusi itu juga jarang banget
kak.34
Siswa NH mengatakan bahwa guru metode mengajarnya
monoton. Guru hanya menggunakan metode ceramah dan
memberikan tugas kelompok maupun tugas individu kepada siswa.
Hemmm (berpikir)… modelnya cuma gitu-gitu aja sih kak, gurunya cuma
jelasin aja habis itu nanya-nanya, ngasih soal atau tugas, terus kita disuruh
nulis dikertas selembar deh buat dikumpulin kak, tapi kadang juga guru
bagi tugas kelompok terus nanti hasil kerja kelompoknya dipresentasiin
deh kak di depan kelas, udah sih kak gitu aja (sambil memainkan
pulpen).35
Dari seluruh siswa yaitu PR, MR, OA, NH, DK, dan FR
mengomentari bahwa media yang biasa guru IPS gunakan, adalah
buku paket, LKS, dan terkadang menggunakan power point, pada
beberapa kesempatan lainnya guru juga memutarkan film-film sejarah,
32
PR, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015 33
OA, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015 34
DK, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015 35
NH, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015
![Page 90: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/90.jpg)
74
mengajak siswa belajar ke LAB dan pepustakaan. Berikut adalah
pernyataan dari siswa OA, NH, PR, MR, DK, dan FR :
“Medianya pake buku, power point, kadang nonton film tentang sejarah
gitu kak. Heemmm (sambil berpikir)… udah si itu doang kak selebihnya
gurunya cuma ngejelasin doang kak”.36
“Kalo media heemmm (sambil berpikir)… kadang-kadang sih kak
pakenya power point kalo engga yah gambar-gambar yang ada di dalam
buku paket IPS kak”.37
“Media yang biasa digunakan guru yah palingan buku paket sama LKS
saja sih kak, tapi kadang belajar di LAB juga sih kak pake power point
gitu”.38
“Heemmm (berpikir)… bu guru kalo ngajar paling cuma ditulis di papan
tulis kak, abis itu kita suruh merhatiin buku pelajaran. Nah abis itu kita
suruh maju ke depan buat ngerjain soal yang di bikin sama bu guru di
papan tulis”.39
“Engga banyak si kak, biasanya guru hanya menggunakan papan tulis
yang ada saja, terus biasanya guru hanya menerangkan dari buku
pelajaran menggunakan power point, video-video, selebihnya dari buku
aja kak”.40
Engga ada sih kak, ngajarnya ya biasa aja ngejelasin liat buku, kadang
pake power point, sama tampilin gambar-gambar mengenai materi IPS
yang dibahas itu juga yang sering melakukan guru PPKT kak jarang
banget guru kelas (tangan diatas meja).41
b. Cara Guru Mengajar Mempengaruhi Motivasi Belajar
Siswa
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa cara guru mengajar
selama ini asik, seru, menyenangkan tetapi terkadang guru
mengajarnya juga membosankan karena metode yang digunakan guru
SR hanya metode ceramah tanpa menerapkan model pembelajaran
yang menarik. Berdasarkan wawancara siswa guru yang mengajar
efektif itu guru yang kreatif, guru yang menjelaskan materi dengan
36
OA, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015 37
NH, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015 38
PR, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015 39
MR, Wawancara, siswa, 10 Desember 2015 40
DK, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015 41
FR, Wawancara, siswa, 10 Desember 2015
![Page 91: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/91.jpg)
75
baik, guru yang bisa mengatur kelas dengan baik sehingga belajar
menjadi nyaman dan menyenangkan. Berikut adalah pernyataan dari
siswa OA, DK, dan FR:
Oh, guru yang mengajar efektif itu heemmm (berpikir)… menurut aku
yang bisa menjelaskan mata pelajaran dengan baik kak dan juga kalo pada
saat proses pembelajaran ada murid-murid tidak tertib guru bisa
menertibkannya kak biar kita belajarnya bisa lebih fokus dan nyaman
kak.42
Heemmm (berpikir mata melirik ke atas)... menurut aku guru yang
mengajar efektif itu, apabila dalam proses pembelajaran guru selalu
menjelaskan materi dengan baik, bisa mengatur kelas dengan baik,
mengajarnya juga engga terlalu bikin tegang kak, terus juga
menggunakan metode pembelajaran secara bervariasi kak agar siswanya
juga tidak merasa bosan ketika proses pembelajaran di kelas berlangsung
kak (tersenyum malu).43
Heemmm (berpikir mata melirik)… guru yang mengajar efektif itu ya
guru yang bisa bikin muridnya ngerti kak, guru yang ngejelasin materi
pealajaran dengan bahasa sendiri yang gampang dimengerti kak. Terus
guru itu harus baik, banyak senyum, engga banyak ngasih tugas, engga
suka nyuruh hafalan, baik ngasih nilainya, dan cara ngajarnya itu ga
ngebosenin. Wah kalo ada guru yang kaya gitu pasti seneng banget aku
kak, bisa-bisa IPS jadi pelajaran favorit aku malah kak (tertawa).44
Lalu NH dan PR berpendapat bahwa, guru yang efektif
adalah guru yang mengajarnya kreatif, santai, lucu, asik, gaul dan guru
yang dekat dengan siswanya. Sehingga siswa tidak merasa takut,
mengantuk, dan bosan pada saat belajar IPS di kelas. Berikut adalah
pernyataan dari siswa NH dan FR:
Oh gitu kak, heemmm (berpikir)… kalo menurut aku sih guru yang
mengajar efektif itu guru yang kreatif kak yang biasanya menggunakan
games atau permainan-permainan kaya kuis gitu kak, kan jadinya aku
juga merasa seru belajarnya, jadi engga bikin ngantuk kak pas belajar,
terus belajar juga jadi engga berasa tiba-tiba waktunya habis aja kak udah
bel istirahat aja (hehehe).45
Ohh… (sambil menganggukkan kepalanya), yakalo menurut aku sih guru
yang mengajar efektif itu yah yang ngajarnya asik, gaul, gampang
nyambung sama kita, deket sama kitanya, terus yang suka ngelucu juga
kak biar engga bikin ngantuk di kelas. Soalnya kalo guru IPS yang
42
DK, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015 43
FR, Wawancara, siswa, 10 Desember 2015 44
OA, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015 45
NH, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015
![Page 92: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/92.jpg)
76
orangnya terlalu serius terlalu fokus yah bakalan bikin bosen kak belajar
IPSnya, sama satu lagi kalo guru IPS itu harus kreatif kak, supaya kita
makin mudah mengerti pelajaran IPS karena guru IPSnya bisa membuat
siswanya lebih nyaman dan lebih ngerti kak. (senyum).46
Selain itu siswa MR mengatakan bahwa guru yang efektif
adalah guru yang mengajarnya santai tidak terlalu serius, guru yang
tidak memberikan tugas yang banyak, guru yang tidak suka
memberikan hukuman sehingga siswa tidak merasa sungkan untuk
bertanya tentang materi yang belum dipahaminya. Berikut adalah
pernyataan dari siswa MR:
Aku suka guru yang ngajarnya santai kak, tapi pelajaranya bisa masuk ke
otak aku. Terus bu guru ga usah sering ngasih tugas atau PR ke anak
murid kak, kan kita kalo pulang sekolah mau maen juga kak. Kan kalo
banyak tugas tar kita engga bisa maen bareng-bareng. Soalnya kalo kita
engga kerjain tugasnya nanti kita dapet hukuman kalo engga nanti
tugasnya ditambah kak. Heemmm (berpikir)... aku sih maunya bu guru
engga setiap hari ngasih tugas ke kita. Ya pokonya bu guru engga apa-apa
ngasih tugas tapi jangan setiap hari juga kak. Terus bu guru jangan jutek
juga kak sama kita kalo lagi ngajar, kalo ada yang engga tahu sama
jawabannya jangan dikasih hukuman dan jangan di marahin kak
(nyengir).47
c. Penerapan Model Snowball Throwing Membuat Siswa
Menjadi Aktif Bertanya, Semangat Belajar, Tidak Bosan,
dan Belajar Menjadi Seru dan Menyenangkan
Siswa PR, MR, OA, NH, DK, dan FR menjelaskan
bagaimana pengalaman belajar mereka menggunakan model Snowball
Throwing. Sebelumnya siswa belum pernah mempunyai pengalaman
belajar dengan model Snowball Throwing karena guru IPSnya belum
pernah mengajar di kelas menggunakan model Snowball Throwing
seperti yang sudah peneliti terapkan di kelas pada saat pembelajaran
IPS berlangsung. Menurut PR, MR, OA, NH dan DK model
pembelajaran Snowball Throwing ini menyenangkan, membuat
mereka lebih aktif, semangat belajar, mereka juga saling menghargai
46
PR, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015 47
MR, Wawancara, siswa, 10 Desember 2015
![Page 93: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/93.jpg)
77
pendapat orang lain dan lebih termotivasi untuk belajar sehingga
mereka tidak merasa bosan dan mengantuk pada saat pembelajaran
berlangsung. Berikut adalah pernyataan dari siswa DK, NH, PR, OA
dan MR:
Heemmm (sambil berpikir)… menurut aku sih model Snowball Throwing
cukup menyenangkan bila diterapkan saat pelajaran IPS kak. Aku jadi
termotivasi kak untuk belajar IPS selain itu juga suasana belajar di kelas
tidak lagi membosankan dan engga bikin ngantuk kak (tersenyum).48
Setelah kakak terapin di kelas menurut aku model Snowball Throwing ini
bikin aku aktif di kelas, banyak berinteraksi dengan temen-temen yang
lain jadi tambah akrab, tambah kompak juga pokonya serulah kak.49
Sebelumnya sih belum pernah belajar dengan model seperti ini kak. Tapi
(berpikir)… setelah diajarin kakak dengan menggunakan model Snowball
Throwing ini aku jadi punya pengalaman sih kak (hehehe). Jadi model
Snowball Throwing itu yah belajarnya sih jadi lebih seru dan lebih
semangat karena disini kita tuh belajar tapi sambil bermain kak jadi engga
mudah bosen atau ngantuk, dan model Snowball Throwing ini buat kita
belajar untuk memahami materi jadi lebih mudah, dan juga lebih buat kita
untuk terus aktif memahami dan memperhatikan apapun materi yang
diajarkan kak.50
Pernah kak waktu yang belajar diajarin sama kakak itu kan kak. Heemmm
(sambil memainkan pulpen)… seneng kak, jadinya kan aku engga cepet
bosen pas belajar di kelas, seru juga sih pastinya. Tapi ya deg-degan juga,
takut pas kena lemparan pertanyaan terus engga bisa jawab kan malu kak.
Tapi dengan adanya model pembelajaran ini pas di kelas aku jadi lebih
serius dalam belajarnya sih kak, ya supaya kalo kena lemparan pertanyaan
bisa jawab gitu biar engga malu. Terus jadi bener-bener inget sama materi
yang udah dipelajarin guru.51
“Menurut aku sih model ini sangat menarik minat belajar siswa di kelas
kak karena model Snowball Throwing itu tidak membosankan dan engga
bikin ngantuk juga, udah gitu ada sedikit rasa deg-degan kak takut dapet
bola pertanyaan itu”.52
Namun satu siswa FR mengatakan bahwa dia kurang
menyukai pembelajaran dengan menggunakan model Snowball
Throwing, karena FR tidak menyukai belajar sambil bermain. Menurut
FR model ini membuat dia merasa tegang dan takut sehingga model
48
DK, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015 49
NH, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015 50
PR, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015 51
OA, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015 52
MR, Wawancara, siswa, 10 Desember 2015
![Page 94: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/94.jpg)
78
pembelajaran ini kurang memotivasi belajarnya. Berikut adalah
pernyataan dari siswa FR:
Heemmm (melirik ke kanan)... setelah diajarin kakak pake model ini,
menurut aku model ini merupakan model pembelajaran yang seru tapi aku
juga ngerasa bosen juga kak, karena dalam proses pembelajaran ini bikin
tegang, udah gitu belajarnya sambil bermain gitu kan kak, terus model ini
emang membuat siswa aktif tapi juga buat aku takut kak karena harus
menjawab pertanyaan dari kakak (ekspresi datar).53
Siswa PR, MR, OA, NH, DK, dan FR memberikan
pendapatnya bagaimana model Snowball Throwing ini dapat
membantu siswa memahami materi pembelajaran di kelas. Mereka
berpendapat bahwa meraka dapat memahami materi IPS pada saat
pembelajaran di kelas dengan menggunakan model Snowball
Throwing yaitu pada saat guru menjelaskan materi dengan jelas di
kelas dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti siswa
sehingga siswa lebih mudah mengerti materi yang sudah dijelaskan.
Selain itu siswa juga merasa dengan adanya diskusi antar kelompok
itu membuat siswa lebih mudah dalam mengungkapkan pendapatnya.
Dengan model ini juga siswa menjadi berlomba-lomba untuk
mendapatkan pertanyaan yang berbentuk bola itu sehingga siswa
menjadi lebih mudah mengingat dan memahami materi IPS. Berikut
adalah pernyataan dari siswa NH, DK, PR, OA, MR, dan FR:
Kan yang dapat bola itu dia yang harus jawab pertanyaannya, jadi kita tuh
harus ngerti dan bisa jawab soalnya aku takut kan kalo engga bisa jawab
pertanyaan nanti dihukum kak disuruh maju ke depan nyanyi depan
temen-temen yang lain kak kan aku malu. Jadi aku bisa memahami
materinya kak (tersenyum).54
Heemmm (berpikir)... model pembelajaran ini membuat aku lebih
memahami materi pelajaran IPS kak, karena aku merasa termotivasi
untuk belajar IPS. Jadi saat aku kebagian bola dan kakak memberikan
pertanyaan aku bisa menjawab pertanyaan yang kakak berikan, kan secara
tidak langsung aku jadi paham materi yang diajarkan kak.55
Nah jadi pake model ini kita heemmm (berpikir)… jadi lebih serius
belajar dan memahami segala materi yang dijelasin guru kak, karena
53
FR, Wawancara, siswa, 10 Desember 2015 54
NH, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015 55
DK, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015
![Page 95: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/95.jpg)
79
setelah dijelaskan guru dan berdiskusi materi yang dibahas, kita itu
diberikan pertanyaan kak, nah disini kita harus segera menjawab
pertanyaan tersebut kak setelah menjawab kita bola itu di oper ke teman-
teman yang lain secara acak kak, jadi kalo ada yang tidak bisa menjawab
ataupun bola itu berenti disitulah dia yang mendapatkan hukuman kak.
Jadi pas aku dapet pertanyaan itu kan aku jadi merasa paham dan ngerti
materi yang sudah dijelaskan guru kak.56
Karna model pembelajaran ini aku jadi lebih gampang ngerti kak dan bisa
ngejawab pas dapet pertanyaan, jadi pas guru ngejelasin aku bener-bener
dengerin. Terus jadinya ya aku jadi lebih mudah mahaminnya kak.
Belajarnya itu seru, tapi bikin ngerti juga, aku jadi lebih paham kak.57
Ya kalo pakai cara belajar kayak gini sih aku bisa pahamnya karena
sebelum kita mulai, kita harus baca lalu berdiskusi dan memahami dulu
kak materi yang mau dibahas sebelum model Snowball Throwing ini
dimulai kak.58
Dengan model pembelajaran ini aku jadi lebih paham dan sedikit
menyimak apa yang disampaikan oleh guru dengan baik kak, sehingga
aku cukup memahami materi yang di sudah dijelaskan oleh guru di depan
kelas kak.59
Beberapa siswa, PR, MR, OA, NH dan DK mengatakan
bahwa motivasi belajar mereka meningkat ketika menggunakan model
pembelajaran Snowball Throwing. Mereka merasa lebih semangat
belajar, lebih aktif di kelas, lebih termotivasi untuk belajar karena
belajar dengan model pembelajaran Snowball Throwing ini belajarnya
sambil bermain sehingga suasana belajar menjadi menyenangkan.
Berikut adalah pernyataan dari siswa NH, DK, PR, OA, dan MR:
“Model Snowball Throwing ini bikin aku tambah semangat belajar IPS
kak soalnya model ini seru kak belajar sambil bermain, yang tadinya
belajar IPS ngantuk jadi berasa engga ngantuk kak”.60
“Aku jadi merasa termotivasi untuk belajar IPS kak, seperti yang sudah
aku jawab dari pertanyaan sebelumnya model Snowball Throwing ini
seru, menyenangkan dan aku jadi mudah memahami materi yang
dijelaskan guru kak”.61
56
PR, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015 57
OA, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015 58
MR, Wawancara, siswa, 10 Desember 2015 59
FR, Wawancara, siswa, 10 Desember 2015 60
NH, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015 61
DK, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015
![Page 96: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/96.jpg)
80
Heemmm (berpikir mata melirik ke kanan dan ke kiri)… aku sih merasa
dengan adanya model Snowball Throwing ini aku lebih termotivasi untuk
belajar, dan aku juga jadi lebih aktif bertanya pada saat pembelajaran
tentang apa yang belum aku mengerti kak. Selain itu model Snowball
Throwing ini itu belajarnya tidak membosankan kak, dan belajar dengan
model ini lebih seru dan menyenangkan kak jadi belajarnya lebih
semangat banget buat aku merasa terdorong untuk belajar kak.62
Karna adanya model Snowball Throwing aku jadi lebih rajin belajar kak.
Aku juga jadi lebih ngerti. Soalnya aku termotivasi biar bisa jawab
pertanyaan, karna aku engga mau malu di kelas (tertawa). Makanya itu
kalo guru ngejelasin aku jadinya bener-bener ngedengerin, terus aku catet
yang penting-penting. Kalo dirumah juga suka aku baca-baca lagi kak.63
Ya kalo pakai model Snowball Throwing itu aku lebih suka kak soalnya
seru kak tapi kita juga harus belajar juga. Jadi secara mau tidak mau ya
kita harus belajar dan pahamin sebelum permainan di mulai kak, nah jadi
kan aku merasa terdorong buat belajar kak, dan aku juga merasa lebih
termotivasi untuk belajar kak (tersenyum).64
Namun siswa FR mengatakan bahwa dia kurang menyukai
pembelajaran dengan menggunakan model Snowball Throwing karena
baginya model pembelajaran ini kurang memotivasi belajarnya.
Menurut FR model pembelajaran ini membuat dia merasa takut akan
pertanyaan yang didapat. FR lebih menyukai belajar dengan membaca
dan memperhatikan penjelasan guru dengan fokus dibanding belajar
sambil bermain. Berikut adalah pernyataan dari siswa FR:
Sebenernya cukup bagus sih kak buat menambah motivasi belajar, tapi itu
buat aku biasa-biasa aja sih engga terlalu membantu aku untuk lebih
termotivasi dalam belajar soalnya sebenernya aku engga suka belajar
seperi itu bikin deg-degan takut kalo disuruh jawab pertanyaannya terus
kalo engga bisa nanti kena hukuman kak (sambil menggerakkan
kakinya).65
Seluruh siswa PR, MR, OA, NH, FR dan DK menambahkan
bahwa hasil belajar hasil belajar siswa setelah menggunakan model
Snowball Throwing nilainya menjadi lebih meningkat dari hasil
belajar sebelumnya sehingga nilai IPS siswa mencapai diatas nilai
62
PR, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015 63
OA, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015 64
MR, Wawancara, siswa, 10 Desember 2015 65
FR, Wawancara, siswa, 10 Desember 2015
![Page 97: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/97.jpg)
81
KKMnya. Berikut adalah pernyataan dari siswa NH, DK, PR, OA,
MR, dan FR:
“Alhamdulillah banget sih kak, nilai IPS aku meningkat, ulangan harian
juga meningkat kak yang tadinya nilai ulangan aku belum sesuai KKM,
tapi sekarang alhamdulillah sekarang nilai IPS aku ada peningkatan
kak”.66
“Hasil belajar aku jadi meningkat kak, yah walaupun tidak secara drastis,
tetapi ada peningkatanlah (tertawa)”. 67
Kalo untuk hasil belajar aku sih lebih meningkat kak dari pada nilai
sebelumnya soalnya aku lebih mengerti materi yang diajarkan dan juga
bikin aku cepat paham. Selain itu hasil nilai aku juga lebih membaik
setelah menggunakan model Snowball Throwing ini kak.68
“Dengan adanya model pembelajaran Snowball Throwing ini hasil belajar
aku alhamdulillah jadi lebih meningkat lagi kak dari sebelumnya
(tersenyum)”.69
“Setelah menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing nilai aku
menjadi lebih baik sih kak (tertawa malu-malu)”.70
“Hasil belajar aku jadi sedikit meningkat sih kak (tertawa). Walaupun
engga tinggi-tinggi banget sih nilainya yang pasti nilai IPS aku sudah
mencapai KKM lah kak (nyengir)”.71
Seluruh siswa PR, MR, OA, NH, FR dan DK mengatakan
bahwa pembelajaran model Snowball Throwing bisa lebih efektif,
menarik dan memotivasi belajar siswa dengan cara model
pembelajaran ini lebih sering diterapkan pada saat pembelajaran, lebih
divariasikan, lebih kreatif, lebih disesuaikan dengan materi
pembahasan, dan bahasa yang digunakan guru juga harus lebih mudah
dan jelas agar siswa mudah mengerti apa yang sudah dijelaskan.
Berikut adalah pernyataan dari siswa NH, DK, PR, OA, MR, dan FR:
“Lebih sering lagi diterapkan di kelas kak biar pada saat pembelajaran
IPS itu seru dan menyenangkan kak, udah gitu kalo bisa sih di sesuaiin
66
NH, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015 67
DK, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015 68
PR, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015 69
OA, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015 70
MR, Wawancara, siswa, 10 Desember 2015 71
FR, Wawancara, siswa, 10 Desember 2015
![Page 98: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/98.jpg)
82
sama materi yang akan dibahas kak dan kalo buat pertanyaan jangan yang
susah-susah kak”.72
Kalo menurut aku sih kak biar tambah efektif lagi belajarnya itu pake
musiknya yang seru kak, apalagi kalo musiknya lagu-lagu yang lagi
tekenal sekarang kak biar lebih seru, terus buat pertanyaannya yang
banyak kak soalnya kalo belajar pake model Snowball Throwing ini
engga berasa banget kak waktunya tau-tau udah habis aja.73
Heemmm (berpikir sambil megang HP)… menurut aku banyak cara sih
kak supaya model Snowball Throwing ini lebih efektif, menarik dan
mendorong motivasi belajar, misalnya dengan memberikan pertanyaan
yang berantai sesuai materinya, selain itu buat pertanyaannya juga jangan
yang susah-susah kak yang gampang di jawab gitu kak, jadi buat aku
lebih fokus lagi saat belajar IPS dan menimbulkan rasa penasaran ingin
tahu sehingga aku jadi merasa termotivasi untuk belajar IPS kak.74
Heemmm (berpikir)… harusnya guru sering-sering pake model
pembelajaran kaya kaka gini nih. Pasti deh banyak yang nilainya jadi
makin baik lagi. Bakal lebih seru lagi kalo di model pembelajaran ini ada
hadiahnya buat yang bisa jawab pertanyaan kak, jadi kita lebih rajin lagi
belajarnya, dan lebih termotivasi lagi kak belajar IPSnya karna pengen
dapet hadiahnya (nyengir).75
Heemmm (berpikir sambil memainkan pulpen)… kalo biar menarik sih
kalo menurut aku lebih sering kak bu guru pakai model kayak gini. Ya
kalo perlu setiap belajar pakai model belajar begini aja kak. Ya emang sih
berisik kak, tapi seru kak engga ngebosenin. Udah gitu kak buat hadiah
dan pertanyaannya itu yang banyak kan biar lebih lama dan seru gitu kak
(tertawa).76
Heemmm (berpikir)… menurut aku biar lebih menarik, dalam proses
pembelajaran setiap kelompok engga hanya membuat satu pertanyaan,
terus buat pertanyaannya juga jangan yang susah-susah kak (nyengir).
Terus dalam proses menjawab pertanyaan diberikan waktu untuk mikir
kak jadi engga keburu-buru jawabnya, lalu buat siswa yang engga bisa
jawab jangan dikasih hukuman nyanyi kak kan malu sama temen-temen,
udah gitu belajarnya jangan lebih banyak bermainnya kak dibanding
seriusnya gitu kan jadi kurang fokus.77
Agar pembelajaran menjadi lebih efektif, siswa PR, MR, OA,
NH, FR dan DK menyarankan model pembelajaran dapat
dikembangkan dengan lebih baik lagi, lebih kreatif, lebih variatif saat
digunakan dalam pembelajaran dan seluruh siswa juga berharap model
72
DK, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015 73
NH, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015 74
PR, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015 75
OA, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015 76
MR, Wawancara, siswa, 10 Desember 2015 77
FR, Wawancara, siswa, 10 Desember 2015
![Page 99: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/99.jpg)
83
pembelajaran ini tidak hanya diterapkan pada mata pelajaran IPS saja
tetapi juga dapat diterapkan pada mata pelajaran yang lainnya. Berikut
adalah pernyataan dari siswa NH, DK, PR, OA, MR, dan FR:
Kalo bisa lebih di banyakin variasinya yah kak jangan cuma pelajaran IPS
aja, kalo bisa pelajaran yang lain juga dipakein model kaya gini kak
soalnya tuh lebih seru engga ribet harus ngedengerin guru ngejelasin di
depan kelas, kan jadi kitanya lebih gampang mengerti juga materinya
(hehehe).78
Seru, seneng banget deh pokonya kak. Aku berharapnya sih kakak bisa
lebih kreatif lagi dengan model pembelajaran yang lebih aktif, biar kita di
kelasnya engga cepet bosen, terus juga kita biar punya rasa penasaran dan
serius dalam belajarnya kak.79
Aku sih berharap kakak lebih bisa menciptakan model-model
pembelajaran yang lebih kreatif lagi selain model Snowball Throwing ini
kak. Heemmm (berpikir)… ohh iya kak selain itu lebih bisa memberikan
pertanyaan yang mudah dimengerti siswa kak dengan menggunakan
bahasa yang mudah di pahami, jangan susah-susah gitu kak ngasih
pertanyaannya dan pertanyaannya itu juga harus sesuai dengan materi
yang dibahas pada saat itu kak terus juga kakak harus lebih dekat lagi
sama siswanya.80
Heemmm (berpikir)... menurut aku kasih pertanyaanya itu jangan susah-
susah kak terus juga bahasanya yang mudah dimengerti kak, oh iya kak
terus kalo bisa hukuman yang buat engga bisa jawab pertanyaan jangan
disuruh nyanyi kak kan malu (nyengir). Kalo bisa sih hukumannya
dikasih pertanyaan lagi kak tentang materi yang udah dibahas atau engga
hukumannya terserah sama yang engga bisa jawab kak.81
Heemmm (berpikir sambil melihat HP)... kritik aku kalo pakai model
Snowball Throwing, kalo yang engga bisa jawab engga usah dikasih
hukuman kak. Terus kalo bisa dikasih hadiah semuanya kak biar adil dan
rata gitu, jangan cuma yang bisa jawab pertanyaanya aja kak. Soalnya
kemarin waktu pakai model pembelajaran itu aku engga bisa jawab kak,
aku engga dapat hadiah kak sedih banget tahu kak, udah gitu dihukum
terus diketawain sama anak sekelas lagi, kan malu kak (ekspresi malu).82
Heemmm... menurut aku model pembelajarannya harus lebih baik dan
kreatif lagi supaya tidak terlalu banyak bermainnya kalaupun mau
bermain sambil belajar pun mungkin materinya lebih banyak lagi gitu kak
(hehehe). Biar kitanya juga engga bosen kak, kan pasti ada model
pembelajaran yang lain yang lebih menarik dan menyenangkan selain
model Snowball Throwing ini kak, oh iya kalo bisa model ini engga cuma
78
DK, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015 79
OA, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015 80
PR, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015 81
NH, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015 82
MR, Wawancara, siswa, 10 Desember 2015
![Page 100: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/100.jpg)
84
diterapin di mata pelajaran IPS aja kak tapi juga mata pelajaran yang lain
juga gitu kak.83
d. Siswa Berpendapat Belajar Lebih Menyenangkan dengan
Menggunakan Model Snowball Throwing dibanding Metode
yang Diterapkan Sebelumnya
Diakhir wawancara, seluruh siswa PR, MR, OA, NH, DK,
dan FR memberikan pendapat mereka tentang proses belajar mengajar
menggunakan model Snowball Throwing, mereka membandingkannya
dengan model pembelajaran yang biasa guru gunakan di kelas dan
mana yang lebih cepat paham. Menurut seluruh siswa model
pembelajaran IPS selama ini sangat membosankan dan kurang
menarik, karena guru hanya menggunakan metode ceramah.
Sedangkan perbedaan belajar menggunakan model Snowball
Throwing dibandingkan dengan model pembelajaran yang biasa guru
IPS gunakan itu bahwa belajar dengan menggunakan model Snowball
Throwing sangat menyenangkan dan lebih menarik perhatian siswa.
Selain itu mereka juga mengatakan bahwa belajar dengan
menggunakan model Snowball Throwing ini lebih cepat paham
dibandingkan model yang biasa guru gunakan, karena dari model
Snowball Throwing mereka dapat belajar IPS lebih jelas dan motivasi
belajarnya menjadi lebih meningkat. Berikut adalah pernyataan dari
siswa NH, DK, PR, OA, MR, dan FR:
Pembelajaran dengan menggunakan model Snowball Throwing lebih
menyenangkan kak dibanding yang sering guru gunakan di kelas
(tertawa). Kalo yang lebih cepat paham sih yah model Snowball Throwing
ini kak, soalnya aku semakin semangat untuk belajar selain itu juga aku
jadi cepat paham dengan materi yang diajarkan kak dibandingkan dengan
pembelajaran yang biasa guru gunakan di kelas karena engga
membosankan kalau kita hanya duduk mendengarkan guru yang sedang
menerangkan kak. 84
83
FR, Wawancara, siswa, 10 Desember 2015
84
DK, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015
![Page 101: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/101.jpg)
85
“Kalo menurut aku sih kak model yang seperti model Snowball Throwing
ini yang cukup membuat aku lebih memahami materi yang di ajarkan oleh
guru dibandingkan dengan model yang biasa guru gunakan selama ini di
kelas kak”.85
Kalo mana yang lebih cepat paham sih kalo menurut aku pakai model
pembelajaran Snowball Throwing kak. Soalnya kalo belajar pakai model
yang Snowball Throwing belajar jadi engga bosen kak, jadi seru aja. Nah
kalo kitanya engga bosen kan pelajaran jadi bisa masuk cepat ke otak kita
kak. Kalo belajarnya serius terus kan bisa bikin kita bosen juga kak.86
Hemmm (berpikir)… kalo model pembelajaran Snowball Throwing lebih
seru kak dibandingkan dengan model pembelajaran yang lain. Soalnya
kalo model pembelajaran lain kan kalopun kelompok juga paling kalau
ada yang nanya itu pertanyaannya engga dilempar-lempar gitu kak, jadi
kan bisa dijawab siapa aja gitu, kalo model pembelajaran Snowball
Throwing kan yang kena bola pertanyaannya ya harus ngejawab kak.87
Heemmm (sambil memainkan HP)… kalo menurut aku sih kak model
Snowball Throwing, soalnya lebih menarik, semangat dan lebih membuat
belajar mudah dimengerti dan mudah dipahami juga, soalnya kita jadi
lebih aktif, dan berani mengungkapkan pendapat kak dan juga lebih cepat
memahami materi yang dibahas kak.88
Heemmm (berpikir )… kalo menurut aku sih kak, aku lebih paham belajar
dengan model ini kak, soalnya kan kita disuruh baca sambil
dijelasin,udah gitu buat pertanyaan juga terus nantinya disuruh jawab
pertanyaan yang udah dibuat sama temen-temen kita kak, jadi aku merasa
termotivasi buat belajar makanya aku bisa dan cepat paham apa yang
udah dijelasin sama guru.89
Siswa PR, MR, OA, NH, FR dan DK mendeskripsikan
seperti apa model pembelajaran yang lebih memotivasi belajar siswa.
Model pembelajaran yang lebih memotivasi belajar mereka seperti
model Snowball Throwing ini, karena siswa merasa belajar dengan
menggunakan model Snowball Throwing ini belajarnya itu sambil
bermain. Karena bagi mereka model pembelajaran ini sangat seru,
sangat menyenangkan, sehingga siswa merasa lebih fokus, lebih
semangat untuk belajar dan lebih merasa termotivasi untuk belajar.
Model pembelajaran Snowball Throwing ini juga membuat siswa
85
FR, Wawancara, siswa, 10 Desember 2015 86
MR, Wawancara, siswa, 10 Desember 2015 87
OA, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015 88
PR, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015 89
NH, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015
![Page 102: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/102.jpg)
86
menjadi lebih percaya diri dan lebih menghargai pendapat orang lain
pada saat berdiskusi antar kelompok. Maka dapat disimpulkan bahwa
siswa lebih menyukai belajar dengan menggunakan model Snowball
Throwing dibandingkan dengan model yang biasa guru IPS gunakan
di kelas, karena siswa merasa model yang biasa digunakan guru itu
sangat membosankan. Sedangkan menurut seluruh siswa model
pembelajaran Snowball Throwing ini lebih menyenangkan dan tidak
membuat siswa merasa mengantuk pada saat pembelajaran
berlangsung. Berikut adalah pernyataan dari siswa NH, DK, PR, OA,
MR, dan FR:
Heemmm… kalo aku sih lebih memilih model pembelajaran yang kreatif
kaya model Snowball Throwing ini kak soalnya seru kak belajarnya itu
sambil bermain jadi engga ngebosenin, engga bikin ngantuk dan juga
lebih memotivasi belajar IPS aku kak soalnya model Snowball Throwing
ini menurut aku bikin cepet paham dan ngerti belajar IPS kak.90
Kalau disuruh memilih sih kak (berpikir)… aku lebih memilih model
pembelajaran Snowball Throwing ini dibanding cuma ceramah gitu-gitu
aja kak, karena model Snowball Throwing ini lebih memotivasi aku untuk
belajar kak, selain itu model ini seru dan juga bikin greget ketika
belajarnya model ini juga melatih kecepatan dalam memahami
pembelajaran, melatih kerja sama satu sama lainnya kak dan juga melatih
keakraban sama temen-temen lebih baik lagi kak pada saat kerja
kelompok.91
Heemmm… aku lebih milih model pembelajaran Snowball Throwing kak,
karena seru kak belajarnya sambil bermain jadi aku merasa lebih
semangat dan termotivasi untuk belajar kak, udah gitu belajarnya kan jadi
engga ngebosenin kak.92
Ya jelas lah kak kalo suruh milih aku lebih milih model pembelajaran
yang Snowball Throwing kak. Pertama, lebih asik. Kedua, engga
ngebosenin. Ketiga, kita juga harus membaca dan pelajarin dulu pelajaran
yang mau dibuat bahan permainan. Pokoknya aku lebih suka bu guru
sering pakai model pembelajaran yang seperti Snowball Throwing ini
kak.93
90
NH, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015 91
PR, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015 92
OA, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015 93
MR, Wawancara, siswa, 10 Desember 2015
![Page 103: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/103.jpg)
87
Heemmm… kalo aku sih lebih memilih model pembelajaran yang seperti
ini kak soalnya model ini seru dan cukup mendorong untuk belajar kak,
dan engga bikin ngantuk sih kak (senyum).94
Ya kalau disuruh memilih, Heemmm (berpikir)… aku lebih memilih
untuk belajar menggunakan model Snowball Throwing seperti ini kak,
karena lebih menyenangkan, materi jadi mudah paham, dan aku semakin
termotivasi untuk belajar IPS kak.95
3. Penggunaan Model Snowball Throwing dan Hasil Belajar Siswa
Data pendapat guru dan siswa yang diperoleh dari hasil wawancara
mendalam dengan partisipan, menjadi data utama penelitian ini. Namun
selain itu, Peneliti juga mengumpulkan data hasil belajar siswa yang
bertujuan untuk memperoleh gambaran bagaimana penggunaan model
Snowball Throwing mempengaruhi hasil belajar siswa. Dari penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa secara umum siswa lebih termotivasi belajar IPS
setelah menggunakan pendekatan pembelajaran Cooperative Learning
model Snowball Throwing, hal ini dapat dilihat dari hasil belajar IPS siswa
yang mengalami peningkatan secara signifikan pada saat sebelum
diterapkan pembelajaran Snowball Throwing dan setelah diterapkan model
pembelajaran Snowball Throwing. Berikut ini adalah data-data nilai siswa
sebelum dan setelah guru menerapkan model Snowball Throwing sebagai
model pembelajaran pembelajaran IPS:
Table 4.1
Nilai Mata Pelajaran IPS
NO
Nama Siswa
Nilai Sebelum
Menggunakan Model
Snowball Throwing
Nilai Setelah
Menggunakan Model
Snowball Throwing
1 AO 80 93
2 AF 66 86
3 AW 66 80
4 AA 73 86
5 AN 80 93
94
FR, Wawancara, siswa, 10 Desember 2015 95
DK, Wawancara, siswa, 8 Desember 2015
![Page 104: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/104.jpg)
88
6 AD 66 86
7 AM 66 80
8 DM 80 93
9 DA 73 80
10 DY 60 80
11 DN 73 80
12 DK 80 93
13 DA 66 86
14 DF 80 93
15 FZ 60 80
16 FS 73 86
17 FR 70 80
18 GO 66 80
19 MA 60 80
20 MS 73 80
21 MD 66 80
22 MR 60 80
23 MA 66 80
24 MF 80 93
25 MC 80 93
26 MD 80 86
27 MZ 66 80
28 NH 66 80
29 OA 80 93
30 PA 73 86
31 PR 80 93
32 PI 73 93
33 RV 66 80
34 RY 73 86
35 RA 66 86
36 RB 66 80
Jumlah 2552 3064
Rata-rata 70,89 85,11
Presentase Rata-rata 70.89% 85.11%
Presentase Selisih Nilai 14,22%
Dari data nilai siswa diatas dapat dilihat bahwa adanya sebuah
peningkatan hasil belajar siswa sebelum diterapkannya model pembelajaran
Snowball Throwing dan setelah diterapkannya model pembelajaran
![Page 105: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/105.jpg)
89
Snowball Throwing, hal ini terlihat dari perbandingan rata-rata kenaikan
hasil belajar IPS sebelum diterapkan model Snowball Throwing dan setelah
diterapkan model Snowball Throwing pada membelajaran IPS. Nilai rata-
rata hasil belajar sebelum menggunakan model Snowball Throwing yaitu
70,89 dan nilai rata-rata hasil belajar setelah menggunakan model Snowball
Throwing yaitu 85,11. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran
Snowball Throwing dapat meningkatkan motivasi belajar IPS siswa, yang
terlihat dari hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan setelah
menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing. Jadi dari data diatas
dapat terlihat bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Snowball
Throwing terjadi peningkatan yang selisihnya mencapai 14,22%.
E. DISKUSI
Pada bagian ini peneliti membandingkan data hasil dengan teori ataupun
hasil penelitian yang sebelumnya. Beberapa teori dan hasil penelitian yang
digunakan sudah dijelaskan pada Bab 2 Kajian Teori, namun beberapa lainnya
peneliti cari setelah data lapangan terkumpul. Hal ini sesuai dengan prinsip
penggunaan teori pada penelitian kualitatif.
Guru SR mengatakan bahwa penting sekali untuk mempersiapkan RPP
dan materi pembelajaran sebelum masuk ke kelas. Hal ini berguna untuk
membantu berjalannya proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan yang sudah
dibuat. Peneliti yang menjadi guru IPS menggunakan model pembelajaran
Snowball Throwing pada penelitian ini, juga berpikir bahwa sebagai guru sangat
penting sekali untuk mempersiapkan RPP, hal ini dilakukan agar siswa tidak
merasa bingung dan kesulitan belajar pada saat pembelajaran menggunakan model
Snowball Throwing sehingga pembelajaran di kelas dapat berjalan dengan baik
dan seseuai dengan tujuannya. Pendapat guru SR dan peneliti ini sesuai dengan
pendapat yang disampaikan oleh E. Mulyasa dalam bukunya yang berjudul
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mengenai pentingnya persiapan RPP dan
materi pembelajaran yaitu:
![Page 106: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/106.jpg)
90
“Rencana pelaksanaan pembelajaran berfungsi untuk mengefektifkan proses
pembelajaran sesuai dengan apa yang direncanakan”.96
Guru SR mengatakan bahwa pembelajaran IPS dengan menggunakan
model konvensional belum begitu efektif, karena masih ada saja siswa yang sibuk
mengobrol sendiri, siswa yang mengantuk, dan masih ada siswa yang tidak
menyimak dan memperhatikan ketika guru menjelaskan materi. Guru SR
membandingkannya dengan model Snowball Throwing yang bisa membuat
interaksi di kelas lebih dinamis, siswa lebih aktif, dan pembelajaran lebih efektif.
Jumanta Hamdayama dalam bukunya yang berjudul Model dan Metode
Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter mengatakan bahwa:
“Dengan menggunakan model Snowball Throwing siswa menjadi lebih aktif dan
pembelajaran menjadi lebih efektif”.97
Beberapa orang siswa menggambarkan bagaimana mereka memiliki
motivasi yang rendah ketika pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran
sebelumnya. Motivasi siswa dipengaruhi oleh model pengajaran dan pembelajaran
yang digunakan di kelas. Menurut Muhibbin Syah dalam bukunya yang berjudul
Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru mengatakan bahwa:
“Strategi dan metode pembelajaran saat kegiatan belajar berguna dalam memahami
materi pelajaran”.98
Beberapa siswa mengatakan bahwa guru mengajar IPS dengan cara yang
asik, seru, menyenangkan tetapi mengajarnya juga membosankan. Cara mengajar
seorang guru akan mempengaruhi motivasi belajar siswa, sebagaimana yang
disebutkan oleh Dimyati dan Mudjiono dalam bukunya yang berjudul Belajar dan
Pembelajaran sebagai berikut:
“Faktor yang mempengaruhi motivasi belajar meliputi upaya guru dalam
membelajarkan siswa. Upaya pembelajaran guru itu meliputi: pemahaman tentang diri
siswa, penguatan materi serta mendidik siswa dalam belajar”.99
96
E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2008), Cet. 5, hal. 218 97
Jumanta Hamdayama, Model Dan Metode Pembelajaran Kreatif Dan Berkarakter,
(Bogor: Ghalia Indonesia, 2014). Cet. 1, h.161 98
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja
Rosddakarya, 2010), Cet. 15, hal. 132
![Page 107: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/107.jpg)
91
Siswa juga mengomentari bahwa media yang biasa guru IPS gunakan,
adalah kurang beragam dan bervariasi. Padahal media pembelajaran ini penting
sekali untuk suksesnya pembelajaran. Sebagaimana yang dikatakan oleh Azhar
Arsyad dalam bukunya yang berjudul Media Pembelajaran yaitu:
“Media berfungsi untuk tujuan instruksi dimana informasi yang terdapat dalam media
itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk
aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi”.100
Para siswa mengatakan bahwa model Snowball Throwing membuat siswa
menjadi aktif bertanya, semangat belajar dan tidak bosan. Para siswa juga
berpendapat bahwa proses belajar mengajar menggunakan model Snowball
Throwing menjadi seru dan lebih menyenangkan dibandingkan dengan model
yang digunakan sebelumnya. Pendapat yang sama seperti diuraikan oleh Jumanta
Hamdayama dalam bukunya yang berjudul Model dan Metode Pembelajaran
Kreatif dan Berkarakter sebagai berikut:
“Kelebihan dari model pembelajaran Snowball Throwing membuat suasana
pembelajaran menjadi menyenangkan karena siswa belajar sambil bermain dengan
melempar bola kertas kepada siswa lain dan siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.”101
Penelitian ini berusaha melihat bagaimana sebuah model pembelajaran
mempengaruhi motivasi belajar siswa. Memahami motivasi belajar adalah
penting, karena motivasi belajar diyakini mempengaruhi hasil belajar siswa,
sebagaimana hasil belajar pada siswa kelas VIII-4 yang mengalami peningkatan
hingga 14,22% setelah menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing.
Syaiful Bahri Djamarah dalam bukunya yang berjudul Psikologi Belajar
menjelaskan bagaimana hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar.
Menurutnya siswa yang termotivasi akan menghasilkan hasil belajar yang baik.
Dia berkata:
99
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006),
Cet. 3, hal. 97-100 100
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta:PT RajaGrafindo Persada, 2008), hal. 21 101
Jumanta Hamdayama, Model Dan Metode Pembelajaran Kreatif Dan Berkarakter,
(Bogor: Ghalia Indonesia, 2014). Cet. 1, h.161
![Page 108: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/108.jpg)
92
“Dimana pada prinsip-prinsip motivasi dalam belajar pada point keempat menyatakan
motivasi sangat berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar, siswa yang
termotivasi akan menghasilkan hasil belajar yang lebih baik. Dan point keenam
motivasi juga dapat meningkatkan prestasi dalam belajar, karena siswa yang merasa
termotivasi akan menghasilkan hasil yang baik”.102
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi
belajar siswa meningkat setelah diterapkan model pembelajaran Snowball
Throwing yang mempengaruhi hasil belajar sebesar 14,22%. Hal ini juga sejalan
dengan beberapa penelitian yang sudah diterapkan sebelumnya. Berdasarkan hasil
penelitian Kusuma Astuti dengan judul "Model Pembelajaran Snowball Throwing
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Koperasi siswa kelas IV SD 3
Karang Bener Kudus”. Hasil penelitian pengunaan model pembelajaran Snowball
Throwing menunjukan bahwa hasil belajar siswa meningkat mencapai 59,10%.103
Selain itu juga penelitian Ardin Siallagan, yang berjudul “Penerapan Model
Pembelajaran Snowball Throwing Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di
SMAN 1 Bintang Bayu Kabupaten Serdang Bedagai“. Hasil penelitian tersebut
menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Snowball Throwing
merupakan model yang efektif digunakan karena antara materi pelajaran dan
model pembelajaran signifikan untuk digunakan.104
Dan diperkuat lagi dengan
hasil penelitian Ni Made Ninik Susantini, yang berjudul “Peningkatan Motivasi
dan Hasil Belajar siswa Kelas X Akuntansi SMK PGRI 1 Singaraja terhadap mata
pelajaran IPS melalui penerapan model pembelajaran kooperatif Snowball
Throwing pada semester Genap tahun ajaran 2013/2014. Berdasarkan hasil
penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa: (1) Model pembelajaran kooperatif
Snowball Throwing dapat berjalan dengan efektif dan efisien sehingga motivasi
belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial meningkat tinggi. (2)
Model pembelajaran kooperatif Snowball Throwing dapat berjalan dengan efektif
102
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008), Ed. 2,
h.152 103
Kusuma astuti, “Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Koperasi siswa kelas IV SD 3 Karang Bener Kudus”,
Tesis pada Universitas Muria Kudus, 2013, tidak dipublikasikan 104
Ardin Siallagan, “Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar siswa Di SMAN 1 Bintang Bayu Kabupaten Serdang Bedagai“, Tesis
pada UNIMED, Serdang 2010, tidak dipublikasikan.
![Page 109: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/109.jpg)
93
dan efisien sehingga hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial meningkat tinggi.105
105
Ni Made Ninik Susantini, “Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar siswa Kelas X
Akuntansi SMK PGRI 1 Singaraja terhadap mata pelajaran IPS melalui penerapan model
pembelajaran kooperatif Snowball Throwing pada semester Genap tahun ajaran 2013/2014”,
dipublikasikan.
![Page 110: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/110.jpg)
94
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada bab I peneliti telah menjelaskan tujuan dari penelitian ini. Adapun
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana proses belajar
siswa melalui model Snowball Throwing dalam meningkatkan motivasi belajar
IPS siswa di SMP PGRI 1 Ciputat. Teori yang mendasari penelitian ini adalah
teori tentang Snowball Throwing yang dikemukakan oleh Jumanta Hamdayama
dalam bukunya yang berjudul Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan
Berkarakter. Teori tersebut menyebutkan bahwa belajar dengan menggunakan
model Snowball Throwing dapat membuat belajar lebih menyenangkan dan
membuat siswa menjadi lebih aktif. Oleh karena itu penelitian ini ingin
mengetahui lebih jauh bagaimana model pembelajaran Snowball Throwing dapat
meningkatkan motivasi belajar IPS siswa, karena peneliti berasumsi bahwa
pembelajaran yang menyenangkan dapat memotivasi siswa. Dalam melakukan
penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif dimana peneliti
berusaha untuk menguraikan temuan hasil penelitian dengan menggunakan kata-
kata atau kalimat dalam suatu struktur yang logik, serta menjelaskan konsep-
konsep dalam hubungan yang satu dengan lainnya. Pendekatan kualitatif dipilih
karena dapat mempresentasikan karakteristik penelitian secara baik, dan data yang
didapatkan lebih lengkap, lebih mendalam, dan bermakna sehingga tujuan
penelitian dapat dicapai.
Dari data yang telah dianalisa, maka peneliti menyimpulkan bahwa
model Snowball Throwing meningkatkan motivasi belajar siswa, karena dengan
menggunakan model Snowball Throwing siswa merasa lebih tertarik dan lebih
termotivasi. Dengan menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing guru
lebih mempersiapkan materi sehingga membuat siswa menjadi lebih memahami
materi yang dibahas, dan guru lebih menjelaskan terlebih dahulu langkah-langkah
![Page 111: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/111.jpg)
95
dari model pembelajaran Snowball Throwing agar siswa tidak merasa kesulitan
ketika pembelajaran berlangsung. Selain itu dengan berdiskusi menggunakan
model Snowball Throwing siswa yang tidak aktif di kelas dapat menyesuaikan diri
dengan siswa yang lebih aktif, dengan dibentuknya kelompok belajar siswa dapat
saling menghargai pendapat orang lain, siswa dapat saling berdiskusi dan
membuat siswa tidak tergantung pada guru. Kemudian dengan melempar bola
yang berisi pertanyaan dari satu siswa ke siswa lain dapat menarik perhatian siswa
sehingga siswa merasa penasaran akan pertanyaan yang didapat, dengan memutar
musik dalam pembelajaran Snowball Throwing membuat siswa merasa belajar
lebih semangat dan menyenangkan, dan dengan memberikan penghargaan berupa
hadiah kepada siswa yang dapat menjawab pertanyaan membuat siswa lebih
termotivasi untuk dapat menjawab pertanyaan yang didapat dengan tepat dan
benar.
B. Saran
Dari kesimpulan tersebut, maka peneliti mengemukakan beberapa saran
sebagai berikut:
a. Bagi Sekolah
Diharapkan dalam proses pembelajaran menggunakan model
pembelajaran Snowball Throwing dapat lebih dikembangkan agar siswa
tidak merasa bosan dengan proses pembelajaran yang cenderung monoton
sehingga menjadi lebih menarik minat, perhatian dan motivasi siswa dalam
belajar.
b. Bagi Guru
Guru dalam menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing
diharapkan dapat membangkitkan motivasi dan perhatian siswa dalam
mengikuti pelajaran di kelas agar proses pembelajaran menjadi lebih
bermakna. Selain itu guru juga harus memperhatikan penggunaan model
![Page 112: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/112.jpg)
96
pembelajaran yang disesuaikan dengan materi pelajaran agar proses belajar
mengajar lebih menarik dan beragam siswa tidak merasa bosan pada saat
guru menjelaskan materi pelajaran di kelas.
c. Bagi Penelitian Selanjutnya
Peneliti juga mengharapkan ada peneliti selanjutnya dari pihak lain
mengenai keprofesionalan guru IPS dalam mengembangkan terhadap
penggunaan model pembelajaran Snowball Throwing dan peningkatan
motivasi belajar siswa.
d. Bagi Siswa
Siswa harus lebih aktif lagi dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing agar dapat
meningkatkan motivasi belajar sehingga memperoleh hasil belajar yang
lebih optimal dan bermakna.
![Page 113: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/113.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013.
Ali Hamzah dan Muhlisrarini. Perencanaan Dan Strategi Pembelajaran
Matematika. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014.
Ardin Siallagan, “Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing Dalam
Meningkatkan Hasil Belajar siswa Di SMAN 1 Bintang Bayu Kabupaten
Serdang Bedagai“, Tesis pada UNIMED, Serdang 2010, tidak
dipublikasikan.
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran Jakarta:PT RajaGrafindo Persada, 2008.
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:PT. Rineka Cipta,
2006.
Etin Solihatin dan Raharjo, Cooperative Learning Analisi Model Pembelajaran
IPS. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2008
Heni Waluyo Siswanto, Studi Efektivitas Pembelajaran Terpadu Ilmu
Pengetahuan Sosial di Sekolah Menengah Pertama, Jurnal Pendidikan Dan
Kebudayaan. Vol. 17, 2011.
Jumanta Hamdayama, Model Dan Metode Pembelajaran Kreatif Dan
Berkarakter.Bogor : Ghalia Indonesia, 2014.
Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual Konsep Dan Aplikasi. Bandung :
Refika Aditama, 2013.
Kusuma Astuti, “Penerapan Model Pembelajaran Snowball Throwing Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar IPS Materi Koperasi siswa kelas IV SD 3
Karang Bener Kudus”, Tesis pada Universitas Muria Kudus, 2013, tidak
dipublikasikan.
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung :
Remaja Rosdakarya,2010.
Ni Made Ninik Susantini, “Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar siswa Kelas X
Akuntansi SMK PGRI 1 Singaraja terhadap mata pelajaran IPS melalui
![Page 114: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/114.jpg)
penerapan model pembelajaran kooperatif Snowball Throwing pada
semester Genap tahun ajaran 2013/2014”, dipublikasikan.
Sapriya, Dadang Sundawa, dan Iim Siti Masitoh, Pembelajaran dan Evaluasi
Hasil Belajar IPS. Bandung: UPI PRESS, 2006.
Sapriya dkk, Konsep Dasar IPS. Bandung: UPI, 2006.
Sardirman A.M, Motivasi dalam Pendidika. Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada,
2012.
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka
Cipta, 2010.
Sudarwan Danim dan Yunan Danim, Administrasi Sekolah dan Manajemen
Kelas. Bandung: Pustaka Setia, 2010.
Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: ALFABETA, cv. 2012.
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta, 2011.
Tukiran Taniredja dkk .Model-model Pembelajaran Inovatif dan Efektif.
Bandung: Alfabeta, 2013.
Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan Implementasinya
dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : Bumi
Askara,2010.
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-progresif Konsep Landasan
dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Jakarta: Kencana,2011.
Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran sebagai Referensi bagi Guru
Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang efektif yang Berkualitas.
Jakarta: Kencana, 2009
Wahyono Budi. Indikator Motivasi Belajar. dalam www.pendidikanekonomi
.com/2014/10/indikator-motivasi-belajar.html?m=1, di akses pada tanggal
27 Juni 2016
![Page 115: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/115.jpg)
![Page 116: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/116.jpg)
![Page 117: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/117.jpg)
![Page 118: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/118.jpg)
![Page 119: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/119.jpg)
![Page 120: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/120.jpg)
![Page 121: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/121.jpg)
![Page 122: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/122.jpg)
![Page 123: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/123.jpg)
![Page 124: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/124.jpg)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : SMP PGRI 1 Ciputat
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : VIII-4 / 1 (Satu)
Standar Kompetensi :1. Memahami permasalahan sosial berkaitan
dengan pertumbuhan jumlah penduduk.
Kompetensi Dasar : 1.3 Mendeskripsikan permasalahan lingkungan
hidup dan upaya penanggulangannya dalam
pembangunan berkelanjutan.
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit ( 2 x Pertemuan)
A. Indikator
1. Menjelaskan pengertian lingkungan hidup
2. Mengidentifikasikan unsur-unsur lingkungan(unsur abiotik,
unsur biotik, sosial budaya)
3. Menjelaskan arti peting lingkungan bagi kehidupan
4. Mengidentifikasikan bentuk-bentuk kerusakan lingkungan
hidup dan faktor penyebabnya
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian lingkungan hidup
2. Mengidentifikasikan unsur-unsur lingkungan(unsur abiotik,
unsur biotik, sosial budaya)
3. Menjelaskan arti peting lingkungan bagi kehidupan
4. Mengidentifikasikan bentuk-bentuk kerusakan lingkungan
hidup dan faktor penyebabnya.
![Page 125: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/125.jpg)
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin (Disipline)
Kreatif
Rasa hormat dan perhatian (respect)
Tekun (diligence)
Tanggung jawab (responsibility)
Ketelitian (carefulness)
Rasa ingin tahu
Mandiri
C. Materi Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian lingkungan hidup
2. Mengidentifikasikan unsur-unsur lingkungan(unsur abiotik, unsur biotik,
sosial budaya)
3. Menjelaskan arti peting lingkungan bagi kehidupan
4. Mengidentifikasikan bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup dan
faktor penyebabnya.
D. Model Pembelajaran
Media pembelajaran yang dipergunakan dengan model Snowball
Throwing, dengan metode ceramah, bermain, diskusi dan penugasan.
E. Strategi Pembelajaran
Pertemuan 1
Materi :
1. Menjelaskan pengertian lingkungan hidup
Pengertian lingkungan hidup adalah semua benda, daya dan kondisi yang
terdapat dalam suatu tempat atau ruang tempat manusia atau makhluk hidup
berada dan dapat mempengaruhi hidupnya.Menurut Undang Undang No. 23
Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lain. Sedangkan ruang lingkup lingkungan hidup Indonesia
![Page 126: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/126.jpg)
meliputi ruang, tempat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berwawasan Nusantara dalam melaksanakan kedaulatan, hak berdaulat, dan
yurisdiksinya.
2. Mengidentifikasikan unsur-unsur lingkungan(unsur abiotik, unsur
biotik, sosial budaya)
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Unsur Abiotik
Abiotik adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebut sesuatu
yang tidak hidup (benda-benda mati). Komponen abiotik merupakan
komponen penyusun ekosistem yang terdiri dari benda-benda tak hidup.
Secara terperinci, komponen abiotik merupakan keadaan fisik dan kimia di
sekitar organisme yang menjadi medium dan substrat untuk menunjang
berlangsungnya kehidupan organisme tersebut.Beberapa contoh komponen
abiotik adalah air, udara, cahaya matahari, tanah, topografi ,dan iklim, Awan
Termasuk Unsur Abiotik
2. Unsur Biotik
Biotik adalah komponen lingkungan yang terdiri atas makhluk hidup.
Pada pokoknya makhluk hidup dapat digolngkan berdasarkan jenis-jenis
tertentu, misalnya golongan manusia, hewan dan tumbuhan. Makhluk hidup
berdasarkan ukurannya digolongkan menjadi mikroorganisme dan
makroorganisme. Manusia merupakan faktor biotik yang mempunyai
pengaruh terkuat di bumi ini, baik dalam pengaruh memusnahkan dan
melipatkan, atau mempercepat penyebaran hewan dan tumbuhan.
Berdasarkan peran dan fungsinya, makhluk hidup dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu:
a. Produsen adalah makhluk hidup yang mampu mengubah zat
anorganik menjadi zat organik (organisme autotrof). Proses tersebut
hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan yang berklorofil dengan cara
fotosintesis. Contoh produsen adalah alga, lumut dan tumbuhan hijau.
b. Konsumer adalah organisme heterotrof yang tidak bisa membuat
makanannya sendiri dan tergantung kepada organisme lain, baik yang
![Page 127: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/127.jpg)
bersifat heterotrof maupun yang autotrof. Konsumer biasanya
merupakan hewan. Hewan yang memakan tumbuhan secara langsung
(herbivora) dinamakan konsumer primer. Hewan yang memakan
konsumer primer dinamakan konsumer II dan seterusnya sehingga
terbentuk suatu rantai makanan. Konsumer terakhir disebut konsumer
puncak. Contoh konsumer puncak adalah manusia.
c. Dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik
menjadi anorganik untuk kemudian digunakan oleh produsen.
Dekomposer dapat disebut juga sebagai organisme detritivor atau
pemakan bangkai. Contoh organisme dekomposer adalah bakteri
pembusuk dan jamur
Setiap makhluk hidup hanya dapat hidup dan berkembang biak pada
lingkungan yang cocok,yang disebut habitat.Didalam ekosistem,setiap
organisme mempunya fungsi dan tugas tertentu .Hal ini dikenal dengan
nisia.Oleh karena itu, komponen biotik ekosistem dapat dikelompokkan
berdasarkan nisia tadi.Secara garis besar ada empat nisia, Hutan termasuk
unsur biotik
3. Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya adalah lingkungan sosial dan budaya yang dibuat
manusia dan merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam
berperilaku sebagai makhluk sosial. Unsur ini berperan dalam perubahan
lingkungan demi memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Karakter
1. PENDAHULUAN
1) Guru mengucapkan salam
5 Menit 1. Rasa hormat
dan perhatian
![Page 128: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/128.jpg)
2) Guru dan seluruh siswa membaca do’a
sebelum pembelajaran di mulai
3) Guru memeriksa kehadiran siswa,
kerapihan serta kebersihan.
4) Apersepsi
5) Pre-test (memberikan soal pretest kepada
siswa yang bertujuan untuk mengetahui
kemampuan awal siswa tentang materi
Lingkungan hidup).
6) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
2. Religius
3. Disiplin
2. KEGIATAN INTI
a. Eksplorasi
1) Guru menjelaskan materi secara singkat
sebagai pengantar
2) Guru meminta salah satu siswa
membentuk kelompok menjadi 7
kelompok dan masing-masing ketua
kelompok dipanggil untuk memberikan
informasi tentang materi
3) Masing-masing ketua kelompok kembali
ke kelompoknya masing-masing,
kemudian menjelaskan yang disampaikan
oleh guru kepada temannya.
4) Kemudian masing-masing siswa diberi
satu lembar kertas kerja yang untuk
menuliskan satu pertanyaan yang
mendeskripsikan tentang lingkungan
hidup.
5) Kemudian kertas tersebut dibuat seperti
bola dan dilempar dari siswa ke siswa
35 Menit
1. Kreatif
2. Pengetahuan
3. Mandiri.
4. Rasa ingin
tahu.
5. Berani
bertanya.
![Page 129: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/129.jpg)
lainnya selama 15 menit, dan kegiatan
dilakukan dengan melempar bola pada
setiap siswa (antar kelompok) sambil
bernyanyi “Halo-halo bandung” apabila
guru memberikan instruksi berhenti
bernyanyi maka siswa yang mendapat bola
pada waktu itu mendapat giliran untuk
menjawab pertanyaan yang diajukan.
6) Kelompok lain memberi tanggapan
sekaligus memberi penilaian.
7) Guru memberi penguatan.
3. KEGIATAN PENUTUP
a. Kesimpulan
1) Siswa bersama guru menyimpulkan materi
yang telah dipelajari
b. Evaluasi
1) Guru meminta salah satu siswa untuk
menyampaikan perasaan dan pengalaman
belajar yang dialami dan sekaligus harapan
untuk pembelajaran berikutnya.
2) Guru memberikan evaluasi kepada siswa
dengan cara memberikan soal yang
dikerjakan secara individu.
3) Guru pun dapat menyimpulkan seberapa
jauh pemahaman dari seluruh siswa
terhadap pembelajaran yang telah di
sampaikan.
c. Refleksi
1) Guru menjelaskan kembali seluruh materi
terkait yang di pelajari pada saat itu, agar
lebih menguatkan ingatan siswa tentang
5 Menit
1. Kreatif
2. Melatih
kemampuan.
3. Mengingatka
disiplin.
![Page 130: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/130.jpg)
pemahamannya terhadap materi pelajaran
yang dipelajari.
2) Guru menyampaikan rencana
pembelajaran untuk pembelajaran pada
pertemuan selanjutnya.
Pertemuan 2
Materi :
3. Menjelaskan arti penting lingkungan bagi kehidupan
Alam menyediakan segala bagi kebutuhan hidup manusia, tetapi alam
juga mempunyai keterbatasan. Pada saat manusia belum berkembang
sebanyak sekarang, keseimbangan antara kebutuhan manusia dan
keterbatasan boleh dikatakan tidak ada masalah. Namun, pada saat terjadi
ledakan penduduk, masalah bentuk kebutuhan manusia. Beberapa jenis
kebutuhan manusia memeng mengalami pembaharuan melalui proses daur
ulangnya. Namun, akibat pengaruh manusia proses tersebut mengalami
gangguan keseimbangan.
Manusia dalam hidup selalu berhubungan dengan lingkungan alam.
Lingkungan alan terdiri atas lingkungan fisik, seperti air, tanah, udara dan
fauna. Lingkungan nonfisik teridiri atas lingkungan sosial, ekonomi, dan
budaya.
Setiap lingkungan hidup diatur oleh suatu hukum alam secara
otomatis. Artinya, jika salah satu komponen rusak maka akan mengganggu
yang lain karena dalam suatu lingkungan hidup ada yang disebut dengan
kaidah satu untuk yang lain.
Pada dasarnya, tiap komponen di dalam lingkungan hidup dapat
dikatakan satu untuk yang lain. Jiak satu unsur mengalami kepunahan, akan
terjadi ketidakseimbangan lingkungan (bencana). Lingkungan hidup sangat
dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut.
![Page 131: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/131.jpg)
a. Hubungan antara interaksi antarunsur dalam lingkungan hidup.
Interaksi bukan hanya menyangkut komponen biofisik, melainkan
menyangkut pula hubungan sosial dalam hal unsur-unsur lingkungan
yang terdiri atas benda hidup dan dinamis.
b. Kelakuan atau kondisi unsur lingkungan hidup.
c. Faktor-faktor nonmaterial, misalnya kondisi suhu, cahanya, dan
kebisingan.
d. Jenis dan jumlah unsur lingkungan hidup.
Lingkungan hidup memiliki arti penting bagi kehidupan menusia dan
makhluk hidup lainnya. Lingkungan hidup dapat dimanfaatkan sebagai
berikut.
a. Taman nasional bagi kelangsungan makhluk hidup yang saling
memengaruhi dengan lingkungan.
b. Sumber tenaga untuk prasarana transportasi.
c. Media ekosistem bagi kelangsungan makhluk hidup yang saling
memengaruhi dengan lingkungan.
d. Sumber barang tambang dan mineral.
e. Penghasil bahan baku atau bahan mentah.
f. Areal permukiman atau tempat tinggal yang berfungsi untuk interaksi
antarmanusia.
g. Pengahasil bahan pangan bagi makhluk hidup.
Lingkungan hidup yang benar-benar dapat memberikan kemudahan
hidup pada hakikatnya sangat terbatas luasnya. Keterbatasan itu menjadi lebih
terbatas lagi dengan adanya kerusakan-kerusakan lingkungan oleh manusia
sendiri. Dengan makin bertambahnya penduduk maka kerusakan lingkungan
akan semakin cepat.
Bertambahnya jumlah menusia berarti bertambah pula kebutuhan yang
harus dipenuhi, seperti tempat tinggal,makanan dan pekerjaan. Dengan adanya
keterkaitan yang erat antara kebutuhan manusia dan ketersediaan alam,
![Page 132: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/132.jpg)
masalah kelestarian alam merupakan masalah pokok yang harus dijaga dan
dipelihara oleh manusia.
4. Mengidentifikasikan bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup dan
faktor penyebabnya.
Faktor-faktor kerusakan lingkungan hidup.
1. Kerusakan akibat peristiwa alam
a. Kerusakan akibat letusan gunung berapi.
Letusan gunung berapi merupakan salah satu aktivitas vulkanisme.
Letusan gunung berapi merupakan gejala alam. Manusia tidak mampu
membendung atau mencegahnya. Akibat dari letusan gunung berapi dapat
merusak lingkungan hidup.
.b. Kerusakan akibat gempa bumi.
Gempa bumi merupakan hentakan lapisan bumi yang bersumber dari
lapisan di sebelah dalam merambat ke permukaan bumi. Kerusakan akibat
gempa bumi menimbulkan gejala langsung maupun tidak langsung :
1. Banjir atau tanggul rusak.
2. Gempa di dasar laut menyebabkan tsunami.
3. Tanah di permukaan menjadi merekah.
4. Tanah longsor.
5. Bangunan roboh.
6. Kebakaran yang terjadi akibat dampak lanjutan gempa.
c. Kerusakan akibat Cyclon (angin topan).
Siklon adalah tekanan udara rendah berupa angin-angin topan atau
badai. Kerusakan yang ditimbulkannya tergantung dengan kuat arusnya.
d. Kerusakan yang disebabkan oleh angin topan adalah sebagai berikut:
1. Rumah-rumah yang kurang kuat terbawa sampai beberapa kilometer.
2. Bangunan rumah tembok dan gedung–gedung rusak atapnya bahkan
ada yang roboh.
![Page 133: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/133.jpg)
3. Merusak areal hutan, perkebunan, dan pertanian.
d. Musim Kemarau
Beberapa kerusakan akibat musim kemarau,adalah sebagai berikut :
1. Tumbuh-tumbuhan banyak yang mati sehingga dapat mengancam
kehidupan makhluk hidup lainya.
2. Sungai-sungai, danau-danau dan air tanah menjadi kering sehingga
dapat merugikan daerah pertanian.
3. Sumur-sumur dan sumber air kering.
2. Kerusakan akibat ulah manusia.
a. Pertanian
Penggundulan hutan merupakan salah satu contoh kerusakan yang
diakibatkan oleh kegiatan pertanian ladang berpindah. Tempat yang
ditinggalkan menjadi kurang subur dan ditumbuhi alang-alang. Akibat
lebih jauh, saat musim hujan akan terjadi proses pengikisan tanah
permukaan yang intensif. Hal ini bisa menyebabkan banjir, sementara itu
saat musim kemarau tempat seperti itu akan mengalami kekurangan air.
b. Perikanan
Cara penangkapan ikan yang salah, seperti menggunakan pukat
harimau juga menyebabkan kian berkurangnya jenis-jenis ikan tertentu di
daerah perairan. Apalagi bila menggunakan bahan peledak, tidak saja ikan
besar yang mati, tetapi larva dan ikan-ikan kecil lainnya juga ikut mati.
c. Teknologi dan Industri
Penggunaan traktor dalam membajak sawah sebagai alat bantu,
traktor memang mempermudah dan mempercepat dalam membajak sawah.
Namun, kadang ada hal lain yang terbawa seperti, sisa bahan bakar,
buangan oli, dan sebagainya. Hal tersebut bisa merusak lingkungan.
Pencemaran
Pencemaran (polusi) adalah peristiwa berubahnya keadaan alam
(udara, air, dan tanah) karena adanya unsur-unsur baru atau meningkatnya
sejumlah unsur tertentu. Macam-macam pencemaran adalah sebagai
berikut :
![Page 134: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/134.jpg)
1. Pencemaran Udara
Hasil limbah industri, limbah pertambangan, dan asap kendaraan
bermotor dapat mencemari udara. Asap-asap hasil pembuangan tersebut
terdiri atas karbon monoksida, karbon dioksida, dan belerang dioksida.
Karbon dioksida mengakibatkan hawa pengap dan naiknya suhu
permukaan bumi. Karbon monoksida dapat meracuni dan mematikan
makhluk hidup sedangkan belerang dioksida menyebabkan udara bersifat
korosif yang menimbulkan proses perkaratan pada logam.
2. Pencemaran suara
Pencemaran suara dapat timbul dari bising-bising suara mobil,
kereta api, pesawat udara, dan jet. Di pusat-pusat hiburan dapat pula
terjadi pencemaran suara yang bersumber dari tape recorder yang diputar
keras-keras. Adanya pencemaran suara dapat mengakibatkan timbulnya
berbagai penyakit dan gangguan pada manusia dan hewan ternak, seperti
gangguan jantung, pernafasan dan gangguan saraf.
3. Pencemaran air
Pembuangan sisa-sisa industri secara sembarangan bisa
mencemarkan sungai dan laut. Jika sungai dan laut tercemar, akibatnya
banyak ikan dan mikrobiologi yang hidup di dalamnya tak mampu hidup
lagi. Selain itu air sungai dan laut yang tercemar itu juga mengakibatkan
sumber air tercemar sehingga manusia sulit mendapat air minum yang
sehat dan bersih.
4. Pencemaran tanah
Pada dasarnya tanah pun dapat mengalami pencemaran, penyebabnya
antara lain :
a. Bangunan barang-barang atau zat-zat yang tidak larut dalam air
yang berasal dari pabrik-pabrik.
b. Pembuangan ampas kimia dan kertas plastik bekas pembungkus
botol bekas.
Banjir
Faktor-faktor lingkungan yang menyebabkan banjir, antara lain :
![Page 135: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/135.jpg)
a. Penggundulan hutan secara tak terencana
b. Pembuangan sampah di sembarang tempat
c. Sulit meresapnya air hujan di tanah perkotaan karena tanah
perkotaan banyak tertutup semen beton dan aspal.
d. Rusaknya tanggul-tanggul sungai dan banyaknya sungai yang
dangkal dengan sungai yang berkelok-kelok.
Faktor Alami
Banjir Bandang adalah banjir pada daerah di permukaan rendah
yang terjadi akibat hujan yang turun terus -menerus dan muncul tiba-tiba.
Banjir bandang terjadi akibat penjenuhan air terhadap tanah atau wilayah
tersebut berlangsung dengan cepat hingga tidak dapat
diserap lagi.Air yang tergenang lalu terkumpul di daerah-daerah dengan
permukaan rendah dan mengalir dengan cepat ke daerah yang lebih rendah
Tanah longsor terjadi pada lahan dengan tingkat kemiringan lereng
yang curam. kondisi tanah yang labil dengan vegetasi yang sedikit
menyebabakan tanah menjadi mudah longsor.Curah hujan yang tinggi
memicu terjadinnya tanah longsor.
Gunung meletus adalah gunung yang mengeluarkan letusan lahar
panas ,awan panas,debu panas dan material panas lainnya di sekitar
wilayah itu.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Karakter
1. PENDAHULUAN
1) Guru mengucapkan salam
2) Guru dan seluruh siswa membaca do’a
sebelum pembelajaran di mulai
3) Guru memeriksa kehadiran siswa,
kerapihan serta kebersihan.
5 Menit
1. Rasa hormat
dan perhatian
2. Religius
3. Disiplin
![Page 136: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/136.jpg)
4) Apersepsi
5) Motivasi
- Siwa diminta untuk mengumpulkan
tugas rumah
- Penjajakan kesiapan belajar siswa
dengan memberikan pertanyaan
tentang materi yang akan dibahas.
6) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
2. KEGIATAN INTI
1) Siswa diminta kembali dalam formasi
kelompok.
2) Guru menjelaskan materi secara singkat
sebagai pengantar
3) masing-masing ketua kelompok dipanggil
untuk memberikan informasi tentang
materi yang dibahas dan ketua kelompok
kembali ke kelompoknya masing-masing,
kemudian menjelaskan yang disampaikan
oleh guru kepada temannya.
4) Kemudian masing-masing kelompok
diberi satu lembar kertas kerja untuk
menuliskan satu pertanyaan yang
mendeskripsikan tentang arti peting
lingkungan bagi kehidupan serta
kerusakan lingkungan hidup.
5) Kemudian kertas tersebut dibuat seperti
bola dan dilempar dari kelompok lain ke
kelompok lainnya selama 15 menit, dan
kegiatan dilakukan dengan melempar bola
35 Menit
1. Kreatif
2. Pengetahuan
3. Mandiri.
4. Rasa ingin
tahu.
5. Berani
bertanya.
![Page 137: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/137.jpg)
pada setiap siswa (antar kelompok) sambil
mendengarkan musik atau lagu apabila
guru memberikan instruksi musik berhenti
maka siswa yang mendapat bola pada
waktu itu mendapat giliran untuk
menjawab pertanyaan yang diajukan.
6) Kelompok lain memberi tanggapan
sekaligus memberi penilaian.
7) Guru memberi penguatan dan
memberikan hadiah untuk siswa yang bisa
menjawab pertanyaan tersebut.
8) Setelah itu Post Test (memberikan soal
post test kepada siswa yang bertujuan
untuk mengetahui peningkatan
kemampuan siswa tentang materi Arti
penting Lingkungan hidup).
3. KEGIATAN PENUTUP
a. Kesimpulan
1) Siswa bersama guru menyimpulkan
materi yang telah dipelajari
b. Evaluasi
1) Guru meminta salah satu siswa untuk
menyampaikan perasaan dan pengalaman
belajar yang dialami dan sekaligus
harapan untuk pembelajaran berikutnya.
2) Guru memberikan evaluasi kepada siswa
dengan cara memberikan soal yang
dikerjakan secara individu.
3) Guru pun dapat menyimpulkan seberapa
jauh pemahaman dari seluruh siswa
terhadap pembelajaran yang telah di
5 Menit
1. Kreatif
2. Melatih
kemampuan.
3. Mengingatka
disiplin.
![Page 138: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/138.jpg)
sampaikan.
c. Refleksi
1) Guru menjelaskan kembali seluruh materi
terkait yang di pelajari pada saat itu, agar
lebih menguatkan ingatan siswa tentang
pemahamannya terhadap materi pelajaran
yang dipelajari.
2) Guru menyampaikan rencana pembelajaran
untuk pembelajaran pada pertemuan
selanjutnya dan siswa diberi tugas untuk
menyebutkan apa saja arti penting
lingkungan bagi kehidupan.
F. Alat dan Sumber Belajar
a. Sumber
Buku Galeri Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTs Kelas VIII
b. Alat /Media pembelajaran :
a. Snowball Throwing
b. Papan Tulis
c. Spidol
d. Kertas HVS
e. Balon atau bola
f. Musik
G. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian dilakukan sebelum, selama dan sesudah proses pembelajaran.
Sebelum pembelajaran (pre test) dan sesudah pembelajaran (post test) dengan
memberikan pertanyaan pilihan ganda untuk mengetahui pengetahuan awal
atau penguasaan siswa terhadap materi yang akan dipelajari. Selama
pembelajaran, dilakukan saat siswa beraktifitas dalam proses pembelajaran.
![Page 139: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/139.jpg)
Dengan melakukan tes Sebelum pembelajaran (pre test) dan sesudah
pembelajaran (post test).
Dalam penilaian dipergunakan :
a. Tes :
Tes tertulis dengan soal terlampir
b. Non Tes
i. Penilaian sikap
ii. Penilaian diri
Rubrik Penilaian Model Pembelajaran Snowball Throwing
Nama
Aspek Kegiatan Keterangan
Partisipasi Keaktifan Kerjasama
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Pedoman Penskroran:
Aspek Penilaian Deskripsi Nilai
Partisipasi Keterlibatan siswa dalam
berdiskusi mencari informasi
untuk dijadikan solusi.
60-100
![Page 140: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/140.jpg)
Keaktifan Keaktifan dalam
mempresentasikan solusi dari
hasil diskusi.
60-100
Kerjasama Membantu teman
Tenggang rasa dengan teman
60-100
Mengetahui Ciputat, Agustus 2015
Guru bidang studi,
Suratih, M.Pd Mayasari
![Page 141: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/141.jpg)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SIKLUS 2
Satuan Pendidikan : SMP PGRI 1 Ciputat
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : VIII-4 / 1 (Satu)
Standar Kompetensi : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan
dengan pertumbuhan jumlah penduduk
Kompetensi Dasar : 1.3 Mendeskripsikan permasalahan lingkungan
hidup dan upaya penanggulangannya dalam
pembangunan berkelanjutan.
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit ( 2 x Pertemuan)
A. Indikator
5. Memberikan contoh usaha pelestarian lingkungan hidup
6. Menafsirkan hakekat pembangunan berkelanjutan
7. Mengidentifikasi ciri-ciri pembangunan berkelanjutan
8. Mengidentifikasi penerapan pembangunan berkelanjutan
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa dapat :
5. Memberikan contoh usaha pelestarian lingkungan hidup
6. Menafsirkan hakekat pembangunan berkelanjutan
7. Mengidentifikasi ciri-ciri pembangunan berkelanjutan
8. Mengidentifikasi penerapan pembangunan berkelanjutan
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin (Disipline)
Kreatif
Rasa hormat dan perhatian (respect)
Tekun (diligence)
![Page 142: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/142.jpg)
Tanggung jawab (responsibility)
Ketelitian (carefulness)
Rasa ingin tahu
Mandiri
C. Materi Pembelajaran
1. Memberi contoh usaha pelestarian lingkungan hidup
2. Menafsirkan hakekat pembangunan berkelanjutan
3. Mengidentifikasi ciri-ciri pembangunan berkelanjutan
4. Mengidentifikasi penerapan pembangunan berkelanjutan
D. Model Pembelajaran
Media pembelajaran yang dipergunakan dengan model Snowball
Throwing, dengan metode ceramah, bermain, diskusi dan penugasan.
E. Strategi Pembelajaran
Pertemuan 1
Materi :
F. Memberi contoh usaha pelestarian lingkungan hidup
Alam menyediakan segala bagi kebutuhan hidup manusia, tetapi alam
juga mempunyai keterbatasan. Pada saat manusia belum berkembang
sebanyak sekarang, keseimbangan antara kebutuhan manusia dan
keterbatasan boleh dikatakan tidak ada masalah. Namun, pada saat terjadi
ledakan penduduk, masalah bentuk kebutuhan manusia. Beberapa jenis
kebutuhan manusia memeng mengalami pembaharuan melalui proses daur
ulangnya. Namun, akibat pengaruh manusia proses tersebut mengalami
gangguan keseimbangan. Manusia dalam hidup selalu berhubungan dengan
lingkungan alam. Lingkungan alam terdiri atas lingkungan fisik, seperti air,
tanah, udara dan fauna. Lingkungan nonfisik teridiri atas lingkungan sosial,
ekonomi, dan budaya.
Usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup merupakan tanggung
jawab kita sebagai manusia. Dalam hal ini, usaha pelestarian lingkungan
hidup menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dengan
masyarakat.
![Page 143: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/143.jpg)
Pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang dapat
digunakan dalam bertindak untuk melestarikan lingkungan hidup. Beberapa
kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah tersebut, antara lain meliputi
hal-hal berikut ini.
a. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-
Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
b. Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 148/11/SK/4/1985
tentang Pengamanan Bahan Beracun dan Berbahaya di Perusahaan
Industri.
c. Peraturan Pemerintah (PP) Indonesia Nomor 29 Tahun 1986 tentang
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
d. Pembentukan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup pada tahun
1991.
Selain itu, usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup dapat dilakukan
dengan cara-cara berikut ini.
a. Melakukan pengolahan tanah sesuai kondisi dan kemampuan lahan,
serta mengatur sistem irigasi atau drainase sehingga aliran air tidak
tergenang.
b. Memberikan perlakuan khusus kepada limbah, seperti diolah/dipisah
terlebih dahulu sebelum dibuang, agar tidak mencemari lingkungan.
c. Melakukan reboisasi pada lahan-lahan yang kritis, tandus dan
gundul, serta melakukan sistem tebang pilih atau tebang tanam agar
kelestarian hutan, sumber air kawasan pesisir/pantai
d. Menciptakan dan menggunakan barang-barang hasil industri yang
ramah lingkungan.
e. Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap perilaku para
pemegang Hak Peng- usahaan Hutan (HPH) agar tidak
mengeksploitasi hutan secara besar-besaran. Sementara itu, sebagai
seorang pelajar apa
Beberapa hal yang dapat dilakukan siswa sebagai bentuk upaya
pelestarian lingkungan hidup, antara lain :
![Page 144: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/144.jpg)
1. menghemat penggunaan kertas dan pensil,
2. membuang sampah pada tempatnya,
3. memanfaatkan barang-barang hasil daur ulang,
4. menghemat penggunaan listrik, air, dan BBM, serta
5. menanam dan merawat pohon di sekitar lingkungan rumah tinggal.
G. Menafsirkan hakekat pembangunan berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan erat kaitannya dengan pembangunan
berwawasan lingkungan. Apakah yang dimaksud dengan pembangunan
berwawasan lingkungan itu? Pembangunan berwawasan lingkungan pada
hakikatnya merupakan pembangunan lestari. Pembangunan lestari yang
didasarkan pada pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan
hidup adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan lingkungan hidup,
termasuk sumber daya ke dalam proses pembangunan untuk menjamin
kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan masa
datang.
Dari segi lingkungan, pembangunan berwawasan lingkungan dapat
diartikan sebagai gabungan antara pembangunan dan kemajuan dengan usaha
untuk memelihara lingkungan agar sumber-sumber daya alam di sekitar kita,
seperti sumber air, hutan, tanah, udara, energi, mineral, dan lain-lain yang
telah digunakan tidak hilang dan musnah sehingga dapat digunakan kembali.
Dalam proses pembangunan yang berwawasan lingkungan,
penggunaan sumber- sumber daya alam yang tersedia senantiasa
mempertimbangkan dan memperhitungkan kemampuan sumber daya alam
itu sendiri. Penggunaan sumber daya alam secara semena-- mena dan rakus
oleh manusia, suatu ketika akan menimbulkan kesulitan besar bagi manusia,
terutama generasi yang akan datang. Orang-orang tertentu yang hanya
memikirkan keuntungan pribadi semata, dapat menimbulkan kerusakan
lingkungan yang berdampak pada orang lain dan generasi di kemudian hari.
![Page 145: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/145.jpg)
Pembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan merupakan
proses pembangunan yang senantiasa memadukan proses pembangunan
dengan potensi lingkungan. Pembangunan tidak akan dapat tercapai dan
berkembang apabila kemampuan lingkungan terus mengalami kemerosotan.
Demikian pula halnya lingkungan tidak akan dapat dilindungi dan dipelihara
apabila pembangunan di suatu negara itu rendah kualitasnya sehingga tidak
mempunyai cukup dana dan teknologi untuk menjaga, dan memelihara
lingkungan. Antara pembangunan dengan pemeliharaan lingkungan
merupakan dua hal yang harus berjalan seiring.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Karakter
1. PENDAHULUAN
1) Guru mengucapkan salam
2) Guru dan seluruh siswa membaca do’a
sebelum pembelajaran di mulai
3) Guru memeriksa kehadiran siswa,
kerapihan serta kebersihan.
4) Apersepsi
5) Pre-test (memberikan soal pre test kepada
siswa yang bertujuan untuk mengetahui
kemampuan awal siswa tentang materi
Pelestarian lingkungan hidup).
6) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
5 Menit 4. Rasa hormat
dan perhatian
5. Religius
6. Disiplin
2. KEGIATAN INTI
b. Eksplorasi
1) Siswa diminta kembali dalam formasi
kelompok
35 Menit 6. Kreatif
7. Pengetahuan
8. Mandiri.
9. Rasa ingin
![Page 146: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/146.jpg)
2) Guru menjelaskan materi secara singkat
sebagai pengantar
3) ketua kelompok dipanggil untuk
memberikan informasi tentang materi
pelestarian lingkungan hidup.
4) Masing-masing ketua kelompok kembali
ke kelompoknya masing-masing,
kemudian menjelaskan yang disampaikan
oleh guru kepada temannya.
5) Kemudian masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil karya
kelompoknya,.
6) Kelompok lain memberi tanggapan
sekaligus memberi penilaian.
7) Guru memberi penguatan dan klarifikasi
terhadap hasil karya kelompok.
tahu.
10. Berani
bertanya.
3. KEGIATAN PENUTUP
d. Kesimpulan
2) Siswa bersama guru menyimpulkan materi
yang telah dipelajari
e. Evaluasi
1) Guru meminta salah satu siswa untuk
menyampaikan perasaan dan pengalaman
belajar yang dialami dan sekaligus harapan
untuk pembelajaran berikutnya.
2) Guru memberikan evaluasi kepada siswa
dengan cara memberikan soal yang
dikerjakan secara individu.
3) Guru pun dapat menyimpulkan seberapa
jauh pemahaman dari seluruh siswa
terhadap pembelajaran yang telah di
5 Menit 4. Kreatif
5. Melatih
kemampuan.
6. Mengingatka
disiplin.
![Page 147: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/147.jpg)
sampaikan.
f. Refleksi
3) Guru menjelaskan kembali seluruh materi
terkait yang di pelajari pada saat itu, agar
lebih menguatkan ingatan siswa tentang
pemahamannya terhadap materi pelajaran
yang dipelajari.
4) Guru menyampaikan rencana
pembelajaran untuk pembelajaran pada
pertemuan selanjutnya dan masing-masing
siswa diberikan tugas yaitu sebutkan
contoh-contoh usaha pelestarian
lingkungan hidup .
Pertemuan 2
Materi :
H. Mengidentifikasi ciri-ciri pembangunan berkelanjutan
Hakikat Pembangunan berkelanjutan : Pembangunan adalah
seperangkat usaha yang terencana dan terarah untuk menghasilkan sesuatu
yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan hidup
manusia. Pembangunan berwawasan lingkungan adalah upaya peningkatan
kualitas secara bertahap dengan memperhatikan factor lingkungan.
Pembangunan berwawasan Lingkungan dikenal dengan pembangunan
Berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang
memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan kemampuan
pemenuhan kebutuhan generasi mendatang.
Ciri-ciri Pembangunan Berkelanjutan :
![Page 148: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/148.jpg)
a. Menjamin pemerataan dan keadilan, yaitu generasi mendatang
memanfaatkan dan melestarikan sumber daya alam sehingga
berkelanjutan.
b. Menghargai dan melestarikan keanekaragaman hayati, spesies, habitat,
dan ekosistem agar tercipta keseimbangan lingkungan.
c. Menggunakan pendekatan intergratif sehingga terjadi keterkaitan yang
kompleks antara manusia dengan lingkungan untuk masa kini dan
mendatang
d. Menggunakan padangan jangka panjang untuk merencanakan
rancangan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya yang
mendukung pembangunan.
e. Meningkatkan kesejahteraan melalui pemanfaatan sumber daya alam
secara bijaksana.
f. Memenuhi kebutuhan masa sekarang tanpa membahayakan
pemenuhan kebutuhan generasi mendatang dan mengaitkan bahwa
pembangunan ekonomi harus seimbang dengan konservasi
lingkungan.
I. Mengidentifikasi penerapan pembangunan berkelanjutan
Penerapan Pembangunan Berkelanjutan : Pembangunan berkelanjutan
bertumpu pada tiga pilar yaitu ekonomi, lingkungan hidup, dan social.
Beberapa cara dapat diterapkan dalam pembanguna berkelanjutan antara
lain :
a. Pembanguna suatu irigasi atau PLTA, diimbangi dengan usaha
pelestarian hutan didaerah aliran sungai (DAS) sebagai sumber irigasi
atau PLTA.
b. Penggalian barang tambang seperti batu bara, timah,nikel dan
sebagainya di daerah hutan, supaya bekas-bekas galian tambang
ditimbun kembali dan ditanami pohon-pohon.
![Page 149: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/149.jpg)
c. Melibatkan masyarakat, terutama masyarakat pedesaan dalam
pembangunan sehingga kehidupan semakin baik. Dengan
meningkatnya kehidupan mereka maka akan berkurangnya perusakan
lingkungan.
Permasalahan Penduduk (Kuantitas dan Kualitas) : Pembangunan
suatu bangsa berkaitan erat dengan permasalahan kependudukannya. Suatu
pembangunan dapat berhasil jika didukung oleh subjek pembangunan, yakni
penduduk yang memiliki kualitas dan kuantitas yang memadai.
Upaya-upaya Pemecahan Permasalahan Kuantitas Penduduk
Indonesia : Upaya pemerintah mengatasi permasalahan kuantitas penduduk
antara lain, dengan pengendalian jumlah dan pertumbuhan penduduk serta
pemerataan persebaran penduduk.
a. Pengendalian jumlah dan pertumbuhan penduduk : Dilakukan dengan
cara menekan angka kelahiran melalui pembatasan jumlah kelahiran,
menunda usia perkawinan muda, dan meningkatkan pendidikan.
b. Pemerataan Persebaran Penduduk : Dilakukan dengan cara transmigrasi
dan pembangunan industri di wilayah yang jarang penduduknya. Untuk
mencegah migrasi penduduk dari desa kekota, pemerintah
mengupayakan berbagai program berupa pemerataan pembangunan
hingga ke pelosok, perbaikan sarana dan prasarana pedesaan, dan
pemberdayaan ekonomi di pedesaan.
1. Permasalahan Kualitas Penduduk di Indonesia
a. Tingkat Kesehatan : Kondisi kesehatan di Indonesia masih belum ada
kemajuan. Dibandingkan dengan Negara yang lain Indonesia masih
tertinggal jauh. Kondisi demikian terjadi karena masih rendahnya
pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang ada masih belum
memenuhi kebutuhan seluruh penduduk.
b. Tingkat pendidikan : Merupakan modal pembangunan yang penting
disamping kesehatan. Kemajuan pendidikan di Indonesia dapat dilihat
dari lama sekolah dan tingkat melek huruf penduduk.
![Page 150: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/150.jpg)
Dampak Permasalahan Penduduk Terhadap Pembangunan :
Permasalahan kependudukan membawa dampak bagi pembangunan di
Indonesia. Dampak-dampak tersebut dapat dilihat dibawah ini :
a. Ketidakmerataan penduduk menyebabkan tidak meratanya
pembangunan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini
menyebabkan masih terdapatnya daerah tertinggal, terutama daerah-
daerah pedalaman yang jauh dari pusat kota.
b. Ledakan penduduk akibat angka kelahiran yang tinggi menyebabkan
semakin tingginya kebutuhan penduduk akan perumahan, bahan
pangan, dan kebutuhan tersier lainnya.
c. Ledakan penduduk juga mengakibakan angka beban ketergantungan
menjadi lebih tinggi. Hal ini disebabkan angka usia non produktif
lebih besar daripada usia produktif.
d. Arus urbanisasi yang tidak diimbangi dengan pendidikan dan
ketrampilan yang cukup menimbulkan masalah pengangguran,
kriminalitas, prostitusi, munculnya daerah kumuh, dan kemiskinan di
daerah perkotaan. Hal tersebut dapat menghambat pembangunan, baik
di daerah pedesaan (daerah asal) maupun daerah perkotaan (tujuan)
e. Timbulnya berbagai masalah kerusakan lingkungan akibat
pertambahan penduduk manusia.
f. Masalah kemacetan lalu lintas dapat mengurangi arus mobilitas
penduduk, barang, dan jasa yang akan berakibat pada terhambatnya
perkembangan ekonomi penduduk.
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu
Karakter
1. PENDAHULUAN
1) Guru mengucapkan salam
2) Guru dan seluruh siswa membaca do’a
5 Menit 1. Rasa hormat
dan perhatian
2. Religius
![Page 151: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/151.jpg)
sebelum pembelajaran di mulai
3) Guru memeriksa kehadiran siswa,
kerapihan serta kebersihan.
4) Apersepsi
5) Motivasi
- Siwa diminta untuk mengumpulkan tugas
rumah
- Penjajakan kesiapan belajar siswa dengan
memberikan pertanyaan tentang materi
yang akan dibahas.
6) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
3. Disiplin
2. KEGIATAN INTI
1) Siswa diminta kembali dalam formasi
kelompok.
2) Guru menjelaskan materi secara singkat
sebagai pengantar
3) masing-masing ketua kelompok dipanggil
untuk memberikan informasi tentang
materi yang dibahas dan ketua kelompok
kembali ke kelompoknya masing-masing,
kemudian menjelaskan yang disampaikan
oleh guru kepada temannya.
4) Kemudian masing-masing kelompok
diberi satu lembar kertas kerja untuk
menuliskan satu pertanyaan yang
mendeskripsikan tentang ciri-ciri serta
penerapan pembangunan berkelanjutan,
Kemudian kertas tersebut dibuat seperti
bola dan dilempar dari kelompok lain ke
kelompok lainnya selama 15 menit, dan
35 Menit
1. Kreatif
2. Pengetahuan
3. Mandiri.
4. Rasa ingin
tahu.
5. Berani
bertanya.
![Page 152: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/152.jpg)
kegiatan dilakukan dengan melempar bola
pada setiap siswa (antar kelompok) sambil
mendengarkan musik atau sambil
bernyanyi apabila guru memberikan
instruksi musik berhenti maka siswa yang
mendapat bola pada waktu itu mendapat
giliran untuk menjawab pertanyaan yang
diajukan.
5) Kelompok lain memberi tanggapan
sekaligus memberi penilaian.
6) Guru memberi penguatan dan
memberikan hadiah untuk siswa yang bisa
menjawab pertanyaan tersebut.
7) Setelah itu Post Test (memberikan soal
post test kepada siswa yang bertujuan
untuk mengetahui peningkatan
kemampuan siswa tentang materi ciri-ciri
serta penerapan pembangunan
berkelanjutan.
3. KEGIATAN PENUTUP
a. Kesimpulan
1) Siswa bersama guru menyimpulkan materi
yang telah dipelajari
b. Evaluasi
1) Guru meminta salah satu siswa untuk
menyampaikan perasaan dan pengalaman
belajar yang dialami dan sekaligus
harapan untuk pembelajaran berikutnya.
2) Guru memberikan evaluasi kepada siswa
dengan cara memberikan soal yang
dikerjakan secara individu.
5 Menit 1. Kreatif
2. Melatih
kemampuan.
3. Mengingatka
disiplin.
![Page 153: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/153.jpg)
3) Guru pun dapat menyimpulkan seberapa
jauh pemahaman dari seluruh siswa
terhadap pembelajaran yang telah di
sampaikan.
c. Refleksi
1) Guru menjelaskan kembali seluruh materi
terkait yang di pelajari pada saat itu, agar
lebih menguatkan ingatan siswa tentang
pemahamannya terhadap materi pelajaran
yang dipelajari.
2) Guru menyampaikan rencana
pembelajaran untuk pembelajaran pada
pertemuan selanjutnya.
H. Alat dan Sumber Belajar
a. Sumber
Buku Galeri Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTs Kelas VIII
b. Alat /Media pembelajaran :
a. Snowball Throwing
b. Papan Tulis
c. Spidol
d. Kertas HVS
e. Balon atau bola
f. Musik
I. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian dilakukan sebelum, selama dan sesudah proses pembelajaran.
Sebelum pembelajaran (pre test) dan sesudah pembelajaran (post test) dengan
memberikan pertanyaan pilihan ganda untuk mengetahui pengetahuan awal
![Page 154: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/154.jpg)
atau penguasaan siswa terhadap materi yang akan dipelajari. Selama
pembelajaran, dilakukan saat siswa beraktifitas dalam proses pembelajaran.
Dengan melakukan tes Sebelum pembelajaran (pre test) dan sesudah
pembelajaran (post test).
Dalam penilaian dipergunakan :
a. Tes :
Tes tertulis dengan soal terlampir
b. Non Tes
1.Penilaian sikap
2.Penilaian diri
Rubrik Penilaian Model Pembelajaran Snowball Throwing
Nama
Aspek Kegiatan Keterangan
Partisipasi Keaktifan Kerjasama
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Pedoman Penskroran:
Aspek Penilaian Deskripsi Nilai
Partisipasi Keterlibatan siswa dalam
berdiskusi mencari informasi
untuk dijadikan solusi.
60-100
![Page 155: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/155.jpg)
Keaktifan Keaktifan dalam
mempresentasikan solusi dari
hasil diskusi.
60-100
Kerjasama Membantu teman
Tenggang rasa dengan teman
60-100
Mengetahui Ciputat, Agustus 2015
Guru bidang studi,
Suratih, M.Pd Mayasari
NIM. 1111015000020
![Page 156: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/156.jpg)
Instrumen Wawancara Guru
1. Apa saja yang ibu persiapkan dalam pembelajaran sebelum masuk kelas ?
2. Model pembelajaran yang seperti apa yang sering ibu gunakan pada saat
pembelajaran di kelas ?
3. Menurut ibu bagaiman proses pembelajaran di kelas ? seberapa efektifkah
model pembelajaran yang ibu gunakan ?
4. Kesulitan apa saja yang ibu alami selama proses pembelajaran IPS di
kelas?
5. Bagaimana cara ibu untuk mengatasi masalah-masalah tersebut ?
6. Apakah yang ibu ketahui tentang model pembelajaran Snowball
Throwing?
7. Bagaimana pengalaman ibu menggunakan model pembelajaran Snowball
Throwing ?
8. Bagaimana efektifitas pembelajaran Snowball Throwing ini ketika
digunakan pada saat pembelajaran IPS? Mungkin ibu bisa lihat yang sudah
saya terapkan ?
9. Bagaimanakah keadaan siswa di dalam kelas pada saat pembelajaran IPS
menggunakan model Snowball Throwing ?
10. Menurut ibu apa manfaat dari model pembelajaran Snowball Throwing
ini?
11. Bagaimana model pembelajaran ini berhubungan dengan motivasi belajar
siswa di kelas ?
12. Bagaimana perubahan siswa di kelas setelah digunakan model Snowball
Throwing ini ?
13. Bagaimana keaktifan dan respon siswa di kelas terhadap model
pembelajaran Snowball Throwing ? seperti apa cara mereka merespon
model pembelajaran ini ?
14. Bagaimana caranya agar model pembelajaran Snowball Throwing ini lebih
mengefektifkan pembelajaran IPS di kelas ?
15. Apa saran ibu atas pembelajaran yang lalu yang saya lakukan ?
![Page 157: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/157.jpg)
Instrumen Wawancara Siswa
1. Bagaimana pendapatmu terhadap pelajaran IPS selama ini ?
2. Menurut pendapat kamu seperti apa guru mengajar IPS di kelas ?
3. Menurut kamu guru yang mengajar efektif itu seperti apa ?
4. Model pembelajaran apa yang biasanya digunakan guru pada saat
pembelajaran IPS di kelas ?
5. Media apa yang biasanya digunakan guru pada saat pembelajaran IPS ?
6. Bagaimana kamu dapat memahami materi IPS di kelas ?
7. Apakah sebelumnya kamu sudah mengenal model Snowball Throwing ?
apakah model Snowball Throwing itu ?
8. Apakah kamu mempunyai pengalaman belajar dengan model Snowball
Throwing ? bagaimana menurut kamu model Snowball Throwing ini ?
9. Bagaimana model pembelajaran ini membuat kamu memahami materi
pembelajaran IPS di kelas ?
10. Bagaimana pendapatmu pembelajaran menggunakan model Snowball
Throwing dibandingkan dengan model pembelajaran yang biasa guru
gunakan di kelas ? mana yang lebih membuat kamu lebih cepat paham ?
11. Bagaimana pembelajaran Snowball Throwing di kelas berhubungan
dengan motivasi belajar kamu ?
12. Bagaimana hasil belajar IPS kamu setelah menggunakan model
pembelajaran Snowball Throwing ?
13. Bagaimana pendapatmu agar pembelajaran model Snowball Throwing ini
lebih efektif, menarik, dan memotivasi belajar ?
14. Bagaimana kritik dan saranmu kepada guru yang menggunakan model
Snowball Throwing ini ?
15. Kalau disuruh memilih, model pembelajaran apa yang lebih memotivasi
kamu belajar ?
![Page 158: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/158.jpg)
TRANSKRIP WAWANCARA PEMBUKA GURU
Partisipan : SR
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat : Ruang Guru SMP PGRI 1 Ciputat
Tanggal : 14 Desember 2015
Waktu : 10:00 WIB
Pewawancara : Assalamu’alaikum selamat pagi bu ..
Partisipan : Iya pagi, Wa’alaikumsalam. (tersenyum)
Pewawancara : Apa kabar bu ?
Partisipan : Alhamdulillah baik, sehat (tersenyum)
Pewawancara : Saya Mayasari mahasiswi dari UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang dulu PPKT disini bu
Partisipan : Oh iya, ada apa ya kamu menemui saya ? (Sambil
mempersilahkan duduk).
Pewawancara : Jadi begini bu, saya menemui ibu karena saya ingin
mewawancarai ibu.
Partisipan : Oh, wawancara apa ya ?
Pewawancara : Wawancara tentang model pembelajaran yang waktu itu
saya terapkan ketika PPKT disini bu.
Partisipan : Memang untuk keperluan apa kalo boleh saya tau ?
Pewawancara : Jadi begini bu saya sedang melakukan penelitian untuk
skripsi saya bu (tersenyum malu).
Partisipan : Oh iya iya (menganggukan kepala).
Pewawancara : Oh iya bu sebelumnya, ibu harus mengisi surat
persetujuan menjadi partisipan dulu bu (sambil
menunjukkan surat persetujuan).
Partisipan : Oh ada surat persetujuan juga ?
Pewawancara : Iya bu. (tersenyum).
![Page 159: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/159.jpg)
Partisipan : Surat persetujuan ini untuk apa memang?
Pewawancara : Surat persetujuan ini berisi kalau ibu bersedia menjadi
partisipan saya bu dan surat persetujuan ini untuk
merahasiakan data pribadi ibu selama menjadi partisipan
penelitian saya.
Partisipan : Oh begitu, ini isi nama lengkap sama tanda tangan saya ?
Pewawancara : Iya bu, di isi nama lengkap ibu dan juga tanda tangan ibu.
Partisipan : Baik ini sudah (mengembalikan suratnya).
Pewawancara : Iya bu terimakasih bu. Sekarang saya boleh tanya tentang
profil ibu gapapa bu?
Partisipan : Iya engga apa-apa.. (mengangguk).. Mau tanya apa emang
?
Pewawancara : Siapa nama lengkap ibu ?
Partisipan : Sxxxxxx.
Pewawancara : Tempat tanggal lahir ibu dimana?
Partisipan : Di Jakarta.
Pewawancara : Tanggal lahir ibu berapa?
Partisipan : 19 April 1975.
Pewawancara : Alamat rumah ibu dimana?
Partisipan : Rumah saya di cxxxxxx.
Pewawancara : Ibu sudah mempunyai berapa anak bu ?
Partisipan : Saya punya 3 orang anak (tertawa malu).
Pewawancara : Oh tiga, anak ibu udah pada kerja atau masih sekolah ?
Partisipan : Anak saya 2 sudah bekerja dan yang 1 masih kuliah.
Pewawancara : Anak ibu sudah menikah atau belum ?
Partisipan : Iya yang 2 sudah menikah (tersenyum).
Pewawancara : Pendidikan terakhir ibu dimana ?
Partisipan : Saya S1 di STKIP PGRI Jakarta tahun 2003 lalu S2 saya
di UNINDRA Jakarta tahun 2012.
Pewawancara : Program studi yang ibu ambil apa bu ?
Partisipan : Saya ambil jurusan IPS Sejarah (tersenyum)
![Page 160: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/160.jpg)
Pewawancara : Ibu sudah berapa lama menjadi guru di SMP PGRI ?
Partisipan : Kurang lebih 15 tahun saya mengajar disini (tertawa
malu).
Pewawancara : Oh gitu, Ibu mengajar mata pelajaran apa disini?
Partisipan : Sekarang IPS Terpadu kalau dulu Sejarah.
Pewawancara : Ibu mengajar berapa kelas disini ?
Partisipan : Saya mengajar 5 kelas VIII disini.
Pewawancara : Oh ibu hanya mengajar 5 kelas disini
Partisipan : Iya (mengangguk dan tersenyum).
Pewawancara : Ibu mengajar disini sebagai wali kelas atau hanya guru
mata pelajaran saja?
Partisipan : Wali kelas dan guru IPS juga.
Pewawancara : Memang ibu wali kelas kelas berapa ?
Partisipan` : Kelas VIII-4 .
Pewawancara : Keunggulan dari sekolah ini apa aja ya bu ?
Partisipan : Biasanya sih keunggulan non akademiknya itu, juara II
voli se provinsi.
Pewawancara : Oh iya bu selain disekolah ini ibu mengajar di sekolah lain
juga ?
Partisipan : Iya, selain mengajar disini saya juga mengajar di MA di
Ixxxxxxxx. (islamiyah)
Pewawancara : Oh iya bu, bagaimana dengan motivasi belajar siswa disini
?
Partisipan : Hemmmm (berfikir sambil memegang HP).. motivasi
siswa disini biasa saja tapi saya selalu memotivasi siswa
dengan mengingatkan untuk terus membaca dan membaca
di perpustakaan, dirumah maupun dimana saja agar siswa
juga dapat mengingat dan mengetahui pengetahuan apa
saja.
Pewawancara : Lalu bagaimana cara ibu ngajar di kelas supaya siswa itu
aktif di kelas pada saat pembelajaran ?
![Page 161: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/161.jpg)
Partisipan : Biasa saja si seperti guru-guru lain nya (sambil berpikir)…
biasanya saya menjelaskan materi lalu nanti saya bertanya
ke siswa agar siswa itu menyimak apa yang saya
sampaikan dan paham materi yang sudah saya jelaskan,
selain itu juga kadang belajar IPS nya tidak hanya di
dalam kelas saja tetapi juga di perpustakaan tujuannya
agar siswa tidak merasa bosan belajar di dalam kelas terus.
Heemm .. Jadi siswa juga merasakan suasana baru, selain
itu juga biasanya ada tugas kelompok dengan berdiskusi
ini untuk melatih siswa bekerja sama antara siswa satu
dengan siswa lainnya dan siswa saling bertukar pendapat
dengan mengungkapkan pendapatnya masing-masing, itu
saja yang biasa saya lakukan agar siswa aktif ketika
pembelajaran berlangsung. (tersenyum).
Pewawancara : Terus bagaimana dengan Hasil belajar siswa disini bu ?
Partisipan : Alhamdulillah berkat kerja sama dan dorongan dari guru-
guru disini sebagian besar hasil belajar siswa itu di atas
KKM. (tersenyum)
Pewawancara : Memang KKM nilai IPS berapa bu ?
Partisipan : KKM IPS disini 75.
Pewawancara : Baik bu udah cukup untuk wawancara hari ini. Oh iya
kira-kira kapan saya bisa ketemu ibu untuk wawancara
selanjutnya ?
Partisipan : Hemmm, Kapan ya ? (berpikir)
Pewawancara : Saya terserah ibu saja kapan bisa saya wawancarai lagi.
Partisipan : Gimana kalau besok pagi di ruang ini lagi ?
Pewawancara : Oke baik bu, jam berapa kira-kira bu ?
Partisipan : Heeemmm (berpikir sambil liat ke jam dinding). Kira-kira
jam 10:00 an deh.
Pewawancara : Oke baik bu, besok pagi saya ke sekolah.
Partisipan : Iya . (tersenyum)
![Page 162: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/162.jpg)
Pewawancara : Kalo begitu terima kasih atas waktunya bu.
Partisipan : Iya sama-sama (menganggukan kepalanya dan senyum).
Pewawancara : Assalamu’alaikum bu (tersenyum sambil bersalaman).
Partisipan : wa’alaikumsalam (bersalaman).
![Page 163: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/163.jpg)
TRANSKIP HASIL WAWANCARA INTI
Identitas Informan
Inisial Partisipan : SR (Guru)
Tanggal wawancara : 15 Desember 2015
Jenis kelamin : Perempuan
Jam wawancara : 10:30 WIB
Keterangan
P : Peneliti
SR : Partisipan
Sebelum melakukan wawancara peneliti sudah meminta kesedian beliau
sebagai informan, beliau bersedia dan sudah menandatangani surat persetujuan.
Sebelum diwawancarai, terlebih dahulu peneliti menjelaskan maksud dan tujuan
wawancara.
P : Assalamualaikum bu maaf saya ganggu waktu ibu lagi nih .. (senyum
malu sambil bersalaman).
SR : Wa’alaikumsalam wr.wb (bersalaman)… iya enggak apa-apa saya gak
keberatan kok, lagi pula kan saya yang kemarin sudah memberikan janji
untuk ketemu hari ini dan kebetulan juga saya lagi gak ada jam ngajar
sekarang..
P : Iya bu, terimakasih atas waktunya ..
SR : Iya sama-sama.. Memangnya apa yang mau ditanyakan lagi ?
![Page 164: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/164.jpg)
P : Ini seperti yang kemarin sudah saya jelaskan bu, saya ingin
mewawancarai ibu tentang model pembelajaran yang saya terapkan di
kelas waktu saya PPKT disini ..
SR : Oh iya silahkan, mau kita mulai sekarang apa mau ngobrol-ngobrol
dulu ?
P : Heemmm… langsung aja kali ya bu, saya takut ganggu waktu ibu kalo
saya ngajak ibu ngobrol-ngobrol dulu (senyum).
SR : Iya iya boleh (menganggukan kepala). Ayo silahkan pertanyaan apa
yang mau ditanyakan ke saya ?
P : Saya ingin mewawancarai ibu mengenai penggunaan model Snowball
Throwing sebagai model pembelajaran dalam meningkatkan motivasi
belajar IPS siswa di SMP PGRI 1 Ciputat. Saya jamin kerahasiaan data
ibu di dalam wawancara ini. Sebelumnya saya sudah meminta
kesediaan Ibu untuk menandatangani surat persetujuan bahwa ibu sudah
bersedia untuk saya wawancara.
SR : Iya kemarin saya sudah bersedia untuk di wawancarai dan saya juga
sudah menandatangani surat persetujuannya (tersenyum).
P : Baik bu, Terima kasih sebelumnya sudah meluangkan waktu untuk saya
wawancarai. Langsung aja pertanyaan pertama, Apa saja yang ibu
persiapkan dalam pembelajaran sebelum masuk kelas?
SR : Heemmm (berpikir sambil memegang pulpen)… Sebelum pembelajaran
dikelas berlangsung di kelas saya terlebih dahulu mempersiapkan
materi yang akan saya ajarkan kepada murid-murid, perangkat
pembelajaran seperti RPP dan tidak lupa beberapa sumber tambahan
materi mengajar selain dari buku paket dan LKS tersebut, Nah kalau
sekiranya perlu gambar-gambar untuk contoh, saya juga akan
![Page 165: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/165.jpg)
mempersiapkan gambar-gambar tersebut. Setelah semua sudah
dipersiapkan barulah saya terlebih dahulu absen anak-anak, tidak lupa
sebelum pembelajaran di mulai saya berikan apersepsi kepada siswa
tentang materi yang akan di bahas dengan mengkaitkan dalam
kehidupan sehari-hari, agar siswa merasa termotivasi untuk belajar.
P : Model pembelajaran yang seperti apa yang sering ibu gunakan pada
saat pembelajaran di kelas?
SR : Heemmm (berpikir sambil mengangkat tangan ke atas meja)… Model
pembelajaran yang sering saya terapkan di kelas ketika mengajar saya
menggunakan model pembelajaran seperti guru-guru lainnya, yaitu
presentasi, ceramah, kadang ya nonton film dengan menyesuaikan saja
dengan materi pembahasan. Heemmm… Menurut saya dengan metode
tersebut cukup sederhana akan tetapi dalam pencapaian hasil belajar
lebih baik, dan juga ketika menggunakan model tersebut saya lebih bisa
tau mengenai perkembangan belajar murid saya dan juga tau
bagaimanakah murid-murid saya termotivasi belajarnya dengan model
tersebut.
P : Menurut ibu bagaimana proses pembelajaran di kelas? seberapa
efektifkah model pembelajaran yang ibu gunakan?
SR : Menurut saya proses pembelajaran dikelas masih kurang begitu
maksimal (berpikir sambil memegang kertas)... Karna pada saat
pembelajaran dikelas masih saja terkadang ada anak yang sibuk ngobrol
sendiri, ada yang tidak mendengarkan, ada juga yang tidur dikelas.
Model pembelajaran yang saya gunakan pun belum terlalu efektif.
Maka dari itu saya Perlu adanya model-model pembelajaran lain yang
bisa membuat murid-murid tidak cepat merasa bosan dan lebih
memperhatikan saat proses pembelajaran berlangsung di kelas.
![Page 166: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/166.jpg)
P : Kesulitan apa saja yang ibu alami selama proses pembelajaran IPS di
kelas ?
SR : Heemmm (berpikir mata melihat keluar)... Kesulitan yang saya alami
sepertinya sama dengan yang guru-guru lain alami. Kesulitannya sih
ketika mengajar dikelas seperti murid yang kurang aktif, lalu sukanya
mengobrol dan kurangnya niat siswa dalam membaca sebelum belajar
seperti malamnya membaca dahulu materi pelajaran besok paginya,
kesulitan lain dalam teknis mengajar yaitu murid yang suka bercanda
dengan temannya. Terkadang saya sudah menjelaskan capek-capek
bahkan sampai berulang-ulang tapi pada saat ditanya murid masih saja
tidak bisa menjawab. Disitu terkadang rasanya saya ingin marah, tapi
anak-anak jaman sekarang sama sekali tidak bisa dimarahi, dihukum
pun mereka tidak akan merasa jera. (ekspresi wajah heran).
P : Bagaimana cara ibu untuk mengatasi masalah-masalah tersebut?
SR : Heemmm (berpikir)... Cara mengatasi masalah tersebut yah beberapa
cara saya lakukan, diantaranya saya biasanya setelah menjelaskan suka
langsung melemparkan pertanyaan kepada murid-murid, memindahkan
posisi tempat duduk siswa, misalkan siswa yang suka mengobrol di
belakang saya pindahkan ke depan supaya dapat memperhatikan,
misalkan siswa yang sukanya bercanda dipojok saya pindahkan ke
tengah, dan buat yang sulit untuk diatur saya beri pertanyaan terus
supaya dia dapat memperhatikan, jika tidak bisa maka saya kasih
hukuman ringan, Setelah itu bagi murid yang bisa menjawab saya
biasanya janjiin mereka untuk memberi hadiah. Hadiah yang sering
saya berikan berupa nilai tapi kadang juga saya berikan hadiahnya
berupa nilai, makanan atau berbentuk barang juga agar siswa merasa
termotivasi untuk berlomba-lomba menjawab pertanyaan itu dengan
mengharapkan hadiah yang akan saya berikan pada saat pembelajaran
di kelas.
![Page 167: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/167.jpg)
P : Apakah yang ibu ketahui tentang model pembelajaran Snowball
Throwing?
SR : Yang kemarin kamu terapin itu yah kan,,, yang saya ketahui
(mengangguk-angguk).. model pembelajaran Snowball Throwing ini,
Heemmm (berpikir)… merupakan salah satu dari model pembelajaran
kooperatif dimana pembelajaran ini bersifat kerja kelompok dengan
mendiskusikan dan membuat pertanyaan tentang materi yang dibahas,
lalu pertanyaan itu dibentuk seperti bola kemudian bola itu dilempar
dari siswa satu ke siswa lainnya, kemudian murid atau kelompok yang
terkena lemparan bola dialah yang harus menjawab pertanyaan yang
berbentuk bola itu.
P : Bagaimana pengalaman ibu menggunakan model pembelajaran
Snowball Throwing ?
SR : Heemmm (berpikir)… Sebelumnya saya belum pernah mempunyai
pengalaman mengajar dengan menggunakan model Snowball Throwing
ini ketika pembelajaran IPS berlangsung di kelas, tetapi pengalaman
saya ketika membaca dari buku saja dan melihat anda menerapkan
model pembelajaran ini sangat luar biasa dan cukup memuaskan.
(tersenyum).. Menurut saya model Snowball Throwing tersebut cukup
inovatif, kreatif dan juga cukup bisa membuat siswa jadi lebih aktif
dikelas. Bahkan murid yang biasanya pada saat belajar IPS ngantuk itu
mereka jadi serius mendengarkan materi dan memahaminya, lebih
perhatian terhadap materi pelajaran, mereka diharuskan untuk dapat
cepat memahami dan menyimak pelajaran tersebut.
P : Bagaimana efektifitas pembelajaran Snowball Throwing ini ketika
digunakan pada saat pembelajaran IPS? Mungkin ibu bisa lihat yang
sudah saya terapkan?
![Page 168: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/168.jpg)
SR : Menurut saya keefektifan model pembelajaran Snowball Throwing ini
sudah sangat efektif, (sambil memegang HP)… karena saya melihatnya
siswa itu sangat antusias sekali ketika model ini digunakan dalam
pembelajaran IPS, siswa juga jadi lebih aktif dalam bertanya dan siswa
saling berupaya untuk dapat menjawab pertanyaan yang diberikan
secara benar dan juga tepat. Mereka juga lebih memperhatikan pada
saat guru sedang menjelaskan materi di depan kelas. Ketika melihat
anda menerapkannya saya cukup dapat cara-cara baru lagi dalam
menerapkan model tersebut, untuk pembelajaran IPS di kelas.
(mengangguk dan tersenyum).
P : Bagaimanakah keadaan siswa di dalam kelas pada saat pembelajaran
IPS menggunakan model Snowball Throwing ?
SR : Heemmm (berpikir)… Keadaan siswa dalam kelas siswa dikelas jadi
lebih aktif, dan siswa juga jadi lebih memperhatikan ketika guru
menjelaskan materi di depan kelas. Karena dengan model ini siswa jadi
lebih semangat dan seru, kalo kata anak-anak sih deg-degan nanti bakal
dapet pertanyaan apa nantinya, jadi mereka sebisa mungkin mengerti
dan paham semua materi IPS yang sudah dipelajari, (tersenyum sambil
menggerakkan kaki).
P : Menurut ibu apa manfaat dari model pembelajaran Snowball Throwing
ini?
SR : Seperti yang telah saya bicarakan, Manfaatnya cukup banyak, siswa
lebih aktif, jadi lebih rajin untuk belajar, lebih semangat dan lebih
merasa kompak dengan teman kelasnya. Nilai-nilai mereka pun jadi
lebih meningkat, mereka juga jadi lebih paham pada pelajaran IPS.
P : Bagaimana model pembelajaran ini berhubungan dengan motivasi
belajar siswa di kelas ?
![Page 169: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/169.jpg)
SR : Heemmm (mata melirik ke kiri)… Hubungan model pembelajaran
Snowball Throwing ini dengan motivasi belajar siswa siswa sangat
tinggi, sangat antusias sekali hingga siswa menanti kapan model
Snowball Throwing ini digunakan pada saat pembelajaran IPS
berlangsung di dalam kelas. Karena dengan model pembalajaran ini
siswa jadi lebih rajin untuk belajar dan rasa ingin tahunya jadi lebih
tinggi, terlebih dengan melihat hasil pencapaian dari pembelajaran
tersebut yang cukup mengesankan karena begitu signifikan kenaikan
pencapaian dalam penguasaan materi pelajaran IPS tersebut.
P : Bagaimana perubahan siswa di kelas setelah digunakan model Snowball
Throwing ini ?
SR : Heemmm (berpikir sambil membuka HP)… Perubahan siswa yang
paling terlihat yaitu siswa jadi lebih memperhatikan pada saat guru
menjelaskan, mereka juga jadi lebih rajin untuk mencatat, siswa jadi
lebih berani ketika bertanya dan mengungkapkan pendapatnya, dan
mereka pun berusaha untuk bisa menjawab pertanyaan yang diberikan
guru. Perubahan yang seperti ini terjadi ketika model Snowball
Throwing diterapkan pada saat pembelajaran IPS berlangsung sangat
menimbulkan perubahan yang positif untuk siswa, (tersenyum).
P : Bagaimana keaktifan dan respon siswa di kelas terhadap model
pembelajaran Snowball Throwing? Seperti apa cara mereka merespon
model pembelajaran ini?
SR : Heemmm (berpikir)... Respon siswa sangat bagus dilihat dari antusias
mereka dalam menerima pelajaran IPS saat menggunakan model
pembelajaran Snowball Throwing ini, dilihat ketika siswa ditanya
mereka berusaha untuk menjawab, murid-murid sangat aktif, mereka
juga lebih berani untuk bertanya maupun mengungkapkan pendapatnya,
heemmm (berpikir lagi)… selain itu mereka juga membuat catatan
![Page 170: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/170.jpg)
penting untuk dapat mereka ingat inti-inti dari materi yang diajarkannya
agar lebih mudah mereka pahami, yah walaupun nampak dimuka
mereka sangat takut dan tegang, tetapi mereka cukup bisa menangkap
apa yang sudah guru jelaskan.
P : Bagaimana caranya agar model pembelajaran Snowball Throwing ini
lebih mengefektifkan pembelajaran IPS di kelas ?
SR : Nah agar model ini lebih efektif lagi, bisa dengan cara melakukan
pembelajaran di tempat yang bisa menggambarkan kondisi sebenarnya
yang berkaitan dengan materi yang diajarkan, Mungkin juga akan lebih
baik jika dalam penggunaan model pembelajaran ini diiringi musik-
musik yang lebih disukai siswa, lebih menarik perhatian siswa dan juga
pemberian hadiah lebih banyak lagi kepada siswa yang bisa menjawab
pertanyaan, (ekspresi wajah semangat dan senyum).
P : Apa saran ibu atas pembelajaran yang lalu yang saya lakukan ?
SR : Heemmm (berpikir sambil memegang pulpen dan kertas)… Model
pembelajaran yang anda gunakan sangat bagus cukup kreatif. Sering-
sering gunakan model pembelajaran ini pada saat mengajar dikelas..
Kalo saran saya sih, kalo bisa, heemmm (berpikir)… Model ini bisa
lebih dikembangkan lagi bisa dilakukan lagi di tempat yang lain di level
kelas yang lain, dan juga pada mata pelajaran lain bukan hanya IPS saja
tentu juga dengan waktu yang berbeda karena sudah jelas banyak hal
positif yang bisa dilakukan dan didapatkan dari model pembelajaran
Snowball Throwing ini yang bisa dilakukan tidak hanya di dalam kelas
saja tetapi juga bisa dilakukan di luar kelas agar siswa bisa lagi melihat
kondisi sekitar yang dapat dihubungkan dengan materi ajar agar dengan
begitu siswa dengan lebih mudah menyerap pelajaran IPS. Heemmm
(berpikir)… Saya berharap dengan adanya model Snowball Throwing
yang menarik ini diharapkan dapat lebih meningkatkan motivasi belajar
![Page 171: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/171.jpg)
siswa. Model pembelajaran ini juga kalo bisa tidak hanya digunakan
untuk jenjang SMP saja tetapi juga bisa digunakan pada jenjang SD,
atau SMA yang disesuaikan dengan materi pelajaran.
P : Baik bu saya rasa sudah cukup wawancaranya, terimakasih sudah
bersedia meluangkan waktunya untuk saya wawancarai untuk penelitian
skripsi saya.
SR : Iya-iya, (menganggukan kepalanya)… saya juga terimakasih dengan
anda PPKT disini dan menerapkan model pembelajaran seperti ini saya
lebih punya wawasan lagi tentang model-model pembelajaran yang
lebih kreatif dan menyenangkan, (tersenyum).
P : Iya baik bu, Assalamualaikum.wr.wb (sambil bersalaman).
SR : Iya wa’alaikumsalam.wr.wb (bersalaman dan tersenyum).
![Page 172: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/172.jpg)
TRANSKRIP WAWANCARA PEMBUKA SISWA
Partisipan : DK
Jenis Kelamat : Perempuan
Tempat : Ruang Kelas SMP PGRI 1 Ciputat
Tanggal : 07 Desember 2015
Waktu : 09:00 WIB
Pewawancara : Assalamu’alaikum, selamat pagi de (senyum).
Partisipan : Iya, wa’alaikumsalam kak (senyum).
Pewawancara : Oh iya, perkenalkakn nama kakak mayasari, kakak dari
UIN Syarif Hidayatullah Jakakrta.. (sambil mengajak
bersalaman).
Partisipan : Oh dari UIN kak..
Pewawancara : Iya, masih inget engga sama kakak waktu kakak PPKT
ngajar disni de ?
Partisipan : Iya inget ko kak ( kepala mengangguk sambil tersenyum).
Ada apa kak?
Pewawancara : Kakak mau wawancara kamu nih untuk penelitian skripsi
kakak de.
Partisipan : Wawancara skripsi tentang apa emangnya kak?
Pewawancara : Skripsi kakak tentang Penggunaan Model Snowball
Throwing untuk Meningkaktkakn Motivasi Belajar IPS
siswa di SMP PGRI 1 Ciputat. Kakmu mau engga kakak
wawancara de?
Partisipan : Oh gitu, boleh deh aku mau kak di wawancara.
Pewawancara : Oke, kaklo begitu, berhubung kamu sudah bersedia untuk
kakak wawancara, ini kamu isi dulu surat persetujuannya
de.
![Page 173: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/173.jpg)
Partisipan : Surat persetujuan apa kak ?
Pewawancara : Iya surat persetujuannya ini berisi kalau kamu itu bersedia
kakak wawancara dan surat ini untuk merahasiakan data
pribadi kamu selama kamu menjadi partisipan penelitian
kakak.
Partisipan : Oh gitu. Mana suratnya kak?
Pewawancara : Ini (menyerahkakn kertas persetujuan). Silahkakn di isi ya
de suratnya.
Partisipan : Ini tulis nama lengkap atau panggilan kak?
Pewawancara : Isi dengan nama lengkap kamu ya de.
Partisipan : Iya kak, ini tanda tangan juga kak?
Pewawancara : Iya tanda tangan kamu juga de,
Partisipan : Terus ini nomor identitas apa kak ?
Pewawancara : Itu maksudnya nomor induk siswa de, kamu tau kan
nomor induk kamu ?
Partisipan : Tau sih kak tapi aku lupa berapa ..hehe (ketawa)
Pewawancara : Yaudah kalo gitu nanti aja kamu isi nomor induknya de..
Partisipan : Oke, ini udah kak. (menyerahkakn surat yang sudah di isi)
Pewawancara : Oh iya, sekarang kakak mau tanya-tanya tentang profil
kamu dulu boleh de?
Partisipan : Oh boleh ko kak. (senyum sambil mengangguk)
Pewawancara : Nama lengkap kamu siapa ?
Partisipan : DK
Pewawancara : Kamu kelas berapa de ?
Partisipan : Kelas VIII (Delapan).
Pewawancara : Tanggal lahir kamu berapa de?
Partisipan : 22 Oktober 1999
Pewawancara : Tempat lahir kamu dimana ?
Partisipan : Di Pemalang kak.
Pewawancara : Umur kamu berapa de?
Partisipan : 16 kak
![Page 174: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/174.jpg)
Pewawancara : Tempat tinggal kamu dimana sekarang de?
Partisipan : Di Jl. Madrasah kak.
Pewawancara : Oh iya, kamu asalnya dari mana emang de ?
Partisipan : Pemalang kak..
Pewawancara : Oh pemalang itu jawa kan ya ?
Partisipan : Iyah kak..
Pewawancara : Hobi kamu apa de ?
Partisipan : Baca novel aja kak (ketawa)
Pewawancara : Oh baca novel
Partisipan : Iyah kak
Pewawancara : Kamu pernah dapet ranking engga de ?
Partisipan : Pernah sih kak hehe
Pewawancara : Ranking berapa kamu ?
Partisipan : Aku rangking 4 kak
Pewawancara : Oh iya, kamu berapa bersaudara?
Partisipan : Satu bersaudara kak.
Pewawancara : Kamu anak yang ke berapa de ?
Partisipan : Aku anak pertama dan terakhir kak hehe (tertawa)
Pewawancara : Oh, kamu anak satu-satunya dong yah?.
Partisipan : Iya kak ..hehehe
Pewawancara : Kamu kaklo ke sekolah naik apa de?
Partisipan : Angkot kak.
Pewawancara : Terus kamu kaklo berangkat sekolah dari rumah jam
berapa de ?
Partisipan : Jam 6 kak
Pewawancara : Emang kamu kaklo bangun tidur jam berapa de ?
Partisipan : Jam setengah 5 kak
Pewawancara : Oh gitu, terus kamu pernah telat engga kalo sampe sekolah
?
Partisipan : Pernah sih kalo hari senin kak bawaannya telat aja .. hehe
Pewawancara : Di sekolah ada kegiatan ekstrakulikuler engga de?
![Page 175: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/175.jpg)
Partisipan : Heemmm (berpikir)… ada ko kak.
Pewawancara : Ada eskul apa aja de?
Partisipan : Banyak kak, ada basket, voli, pramuka, pmr, padus, sama
paskibra.
Pewawancara : Terus diantara eskul itu kamu ikut ekstrakulikuler apa?
Partisipan : Aku engga ikut apa-apa kak
Pewawancara : Kenapa kamu engga ikut eskul de?
Partisipan : Gapapa kak males aja hehehe (ketawa)
Pewawancara : Oh iya, kalo di luar sekolah kamu ada kegiatan lain
engga?
Partisipan : Eeehhmmm, kegiatan diluar aku juga engga ikut apa-apa
kak
Pewawancara : Oke de udah cukup wawancara hari ini. Terima kasih ya
atas waktunya, kita ketemu lagi untuk wawancara
selanjutnya. (senyum).
Partisipan : Iya kak. Sama-sama. (bersalaman)
![Page 176: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/176.jpg)
TRANSKRIP WAWANCARA PEMBUKA SISWA
Partisipan : NH
Jenis Kelamat : Perempuan
Tempat : Ruang Kelas VII-6 SMP PGRI 1 Ciputat
Tanggal : 07 Desember 2015
Waktu : 10:00 WIB
Pewawancara : Assalamu’alaikum, selamat pagi de (senyum)
Partisipan : Iya wa’alaikum salam kak (bersalaman)
Pewawancara : Oh iya, perkenalkan nama kakak mayasari, kakak dari
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.. (sambil mengajak
bersalaman).
Partisipan : Oh iya kak..
Pewawancara : Iya, masih inget engga sama kakak waktu kakak PPKT
ngajar disini de ?
Partisipan : Oh iya-iya inget kak (mengangguk dan tersenyum). Ada
apa kak?
Pewawancara : Kakak mau wawancara kamu nih untuk penelitian skripsi
kakak de.
Partisipan : Wawancara skripsi tentang apa emangnya kak?
Pewawancara : Skripsi kakak tentang Penggunaan Model Snowball
Throwing untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPS siswa
di SMP PGRI 1 Ciputat. Kamu mau engga kakak
wawancara de?
Partisipan : Oke kak aku bersedia kakak wawancara.
![Page 177: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/177.jpg)
Pewawancara : Oke, kalo begitu, berhubung kamu sudah bersedia untuk
kaka wawancara, ini kamu isi dulu surat persetujuannya
de.
Partisipan : Surat persetujuan apa kak ?
Pewawancara : Iya surat persetujuannya ini berisi kalau kamu itu bersedia
kakak wawancara dan surat ini untuk merahasiakan data
pribadi kamu selama kamu menjadi partisipan penelitian
kakak.
Partisipan : Mana suratnya kak?
Pewawancara : Ini (menyerahkan kertas persetujuan). Silahkan di isi ya de
suratnya.
Partisipan : Ini tulis nama lengkap atau panggilan kak?
Pewawancara : Isi dengan nama lengkap kamu ya de.
Partisipan : Tanda tangan juga kak?
Pewawancara : Iya tanda tangan kamu juga de,
Partisipan : Terus ini nomor identitas apa kak ?
Pewawancara : Itu maksudnya nomor induk siswa de, kamu tau kan
nomor induk kamu ?
Partisipan : Iya kak aku tau kok
Pewawancara : Yaudah kalo gitu kamu isi nomor induk kamu de
Partisipan : Oke, ini udah kak. (menyerahkan surat yang sudah di isi)
Pewawancara : Oh iya, sekarang kakak mau tanya-tanya tentang profil
kamu dulu boleh de?
Partisipan : Boleh kak. (senyum)
Pewawancara : Nama lengkap kamu siapa ?
Partisipan : NH
Pewawancara : Kamu kelas berapa de ?
Partisipan : Kelas VIII (Delapan).
Pewawancara : Tanggal lahir kamu berapa de?
Partisipan : 11 Desember 2001
Pewawancara : Tempat lahir kamu dimana ?
![Page 178: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/178.jpg)
Partisipan : Pekan baru kak.
Pewawancara : Umur kamu berapa de?
Partisipan : 14 tahun kak
Pewawancara : Tempat tinggal kamu dimana sekarang de?
Partisipan : Di Jl. Hidup Baru Serua Indah kak.
Pewawancara : Oh iya, kamu asalnya dari mana emang de ?
Partisipan : Aku asli pekan baru sama sumatera utara kak..
Pewawancara : Oh kamu sering mudik dong yah ?
Partisipan : Iyah kak..hehehe
Pewawancara : Hobi kamu apa de ?
Partisipan : Aku suka berenang kak
Pewawancara : Oh gitu ..
Partisipan : Iyah kak
Pewawancara : Kamu pernah dapet ranking engga de ?
Partisipan : Engga pernah kak (senyum malu)
Pewawancara : Oh iya, kamu berapa bersaudara?
Partisipan : Dua bersaudara kak.
Pewawancara : Kamu anak yang ke berapa de ?
Partisipan : Aku anak kedua kak
Pewawancara : Oh kakak kamu cewe atau cowo ?
Partisipan : Cewe kak hehehe
Pewawancara : Kamu kalo ke sekolah naik apa de?
Partisipan : Naik Angkot kak.
Pewawancara : Terus kamu kalo berangkat sekolah dari rumah jam berapa
de ?
Partisipan : Jam 6 kak
Pewawancara : Emang kamu kalo bangun tidur jam berapa de ?
Partisipan : Jam 5 kak
Pewawancara : Oh gitu, terus kamu pernah telat engga kalo sampe sekolah
?
Partisipan : Engga pernah kak.. hehe
![Page 179: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/179.jpg)
Pewawancara : Di sekolah ada kegiatan ekstrakulikuler engga de?
Partisipan : Ada kak ..(mengangguk).
Pewawancara : Ada eskul apa aja de?
Partisipan : Banyak kak, ada basket, voli, pramuka, pmr, sama padus
juga kak
Pewawancara : Terus diantara eskul itu kamu ikut ekstrakulikuler apa?
Partisipan : Pernah ikut voli tapi sekarang udah engga soalnya
waktunya udah engga cukup kak ..
Pewawancara : Oh waktunya udah engga cukup yah
Partisipan : Iya kak
Pewawancara : Oh iya, kalo di luar sekolah kamu ada kegiatan lain
engga?
Partisipan : Ada kak
Pewawancara : Kegiatan diluar kamu apa emang de ?
Partisipan : Les matematika kak di deket rumah ..
Pewawancara : Itu kamu lesnya setiap hari apa de ?
Partisipan : Hari sabtu sama minggu pagi kak..
Pewawancara : Oke de udah cukup wawancara hari ini. Terima kasih ya
atas waktunya, kita ketemu lagi untuk wawancara
selanjutnya. (tersenyum).
Partisipan : Sama-sama kak . (bersalaman dan senyum)
![Page 180: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/180.jpg)
TRANSKRIP WAWANCARA PEMBUKA SISWA
Partisipan : PR
Jenis Kelamat : Perempuan
Tempat : Ruang Kelas SMP PGRI 1 Ciputat
Tanggal : 07 Desember 2015
Waktu : 11:00 WIB
Pewawancara : Assalamu’alaikum, selamat siang de (senyum)
Partisipan : Iya siang kak (senyum sambil bersalaman)
Pewawancara : Oh iya, perkenalkan nama kakak mayasari, kakak dari
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.. (sambil mengajak
bersalaman).
Partisipan : Oh iya kak..
Pewawancara : Masih inget engga sama kakak waktu kakak PPKT ngajar
disini de ?
Partisipan : Inget ko kak (mengangguk sambil tersenyum). Ada apa
kak?
Pewawancara : Kakak mau wawancara kamu nih untuk penelitian skripsi
kakak de.
Partisipan : Wawancara tentang apa emangnya kak?
Pewawancara : Skripsi kakak tentang Penggunaan Model Snowball
Throwing untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPS siswa
di SMP PGRI 1 Ciputat. Kamu mau engga kakak
wawancara de?
Partisipan : Oh boleh.. (menganggukkan kepalanya).. aku mau kak di
wawancara.
![Page 181: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/181.jpg)
Pewawancara : Oke, kalo begitu, berhubung kamu sudah bersedia untuk
kakak wawancara, ini kamu isi dulu surat persetujuannya
de.
Partisipan : Pake surat persetujuan kak ?
Pewawancara : Iya surat persetujuannya ini berisi kalau kamu itu bersedia
kakak wawancara dan surat ini untuk merahasiakan data
pribadi kamu selama kamu menjadi partisipan penelitian
kakak.
Partisipan : Oh gitu. Mana suratnya kak?
Pewawancara : Ini (menyerahkan kertas persetujuan). Silahkan di isi ya de
suratnya.
Partisipan : Ini nama lengkap aku kak?
Pewawancara : Isi dengan nama lengkap kamu ya de.
Partisipan : Pake tanda tangan juga kak?
Pewawancara : Iya tanda tangan kamu juga de,
Partisipan : Terus ini nomor identitasnya kak ?
Pewawancara : Itu maksudnya nomor induk siswa de, kamu tau kan
nomor induk kamu ?
Partisipan : Aku lupa berapa kak ..hehe (ketawa)
Pewawancara : Yaudah kalo gitu nanti aja kamu isi nomor induknya de..
Partisipan : Oke deh ini udah kak. (menyerahkan surat yang sudah di
isi)
Pewawancara : Oh iya, sekarang kakak mau tanya-tanya tentang profil
kamu dulu boleh de?
Partisipan : Boleh kak. (senyum)
Pewawancara : Nama lengkap kamu siapa ?
Partisipan : PR
Pewawancara : Kamu kelas berapa de ?
Partisipan : Kelas VIII (Delapan).
Pewawancara : Tanggal lahir kamu berapa de?
Partisipan : 2 Desember 2001
![Page 182: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/182.jpg)
Pewawancara : Tempat lahir kamu dimana ?
Partisipan : Di Jakarta kak.
Pewawancara : Umur kamu berapa de?
Partisipan : 14 tahun kak
Pewawancara : Tempat tinggal kamu dimana sekarang de?
Partisipan : Di Jl. Cimandiri 5 samping tip top kak.
Pewawancara : Oh iya, kamu asalnya dari mana emang de ?
Partisipan : Orang tua aku padang sama sulawesi kak..
Pewawancara : Oh berarti kamu campuran padang sama Sulawesi..
Partisipan : Iyah kak..
Pewawancara : Hobi kamu apa de ?
Partisipan : Hobi aku nyanyi kak.. (nyengir)
Pewawancara : Oh biasanya kamu nyanyi lagu apa de ?
Partisipan : Lagu-lagu galau kak hehehe (ketawa)
Pewawancara : Kamu pernah dapet ranking engga de ?
Partisipan : Pernah kak..
Pewawancara : Ranking berapa kamu ?
Partisipan : Aku terakhir rangking 7 (nyengir).
Pewawancara : Oh iya, kamu berapa bersaudara?
Partisipan : Dua bersaudara kak.
Pewawancara : Kamu anak yang ke berapa de ?
Partisipan : Aku anak pertama kak
Pewawancara : Adik kamu cewe atau cowo ?.
Partisipan : Cowo kak..
Pewawancara : Oh cowo . Adik kamu masih kecil atau udah besar ?
Partisipan : Eeeehhmm .. Masih kecil kak.
Pewawancara : Umur berapa emang adik kamu ?
Partisipan : 7 tahun kak
Pewawancara : Oh gitu.. Kamu kalo ke sekolah naik apa de?
Partisipan : Naik angkot kak.
![Page 183: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/183.jpg)
Pewawancara : Terus kamu kalo berangkat sekolah dari rumah jam berapa
de ?
Partisipan : Jam 6 kak
Pewawancara : Emang kamu kalo bangun tidur jam berapa de ?
Partisipan : Ehhhmmmm.. Jam 5 kak
Pewawancara : Oh gitu, terus kamu pernah telat engga kalo sampe sekolah
?
Partisipan : Pernah sih kak .. hehe
Pewawancara : Terus kamu pernah di hukum engga ?
Partisipan : Pernah kak hehe (malu-malu)
Pewawancara : Biasanya disuruh ngapain de hukumannya ?
Partisipan : Disuruh skot jam kak sama gurunya ..(ekspresi muka bete)
Pewawancara : Oh, hukuman nya skot jam..
Partisipan : Iya kak
Pewawancara : Di sekolah ada kegiatan ekstrakulikuler engga de?
Partisipan : Ada kak banyak.
Pewawancara : Ada eskul apa aja de?
Partisipan : Ada basket, voli, pramuka, pmr, padus, paskibra, ada
futsal juga kak..
Pewawancara : Terus diantara eskul itu kamu ikut ekstrakulikuler apa?
Partisipan : Aku ikut pramuka, sama OSIS kak
Pewawancara : Kenapa kamu pilih eskul Pramuka de?
Partisipan : Bakat aku kayanya lebih di pramuka kak hehehe (ketawa)
Pewawancara : Oh gitu.. terus di OSIS jabatan kamu sebagai apa de ?
Partisipan : Aku wakil bendahara kak..
Pewawancara : Oh iya, kalo di luar sekolah kamu ada kegiatan lain
engga?
Partisipan : Engga ada sih kak cuma di sekolah aja
Pewawancara : Oke de udah cukup wawancara hari ini. Terima kasih ya
atas waktunya, kita ketemu lagi untuk wawancara
selanjutnya. (tersenyum)
![Page 184: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/184.jpg)
Partisipan : Iya sama-sama kak,, assalamualaikum.wr.wb (bersalaman
dan tersenyum).
Pewawancara : Iya wa’alaikumsalam (senyum).
![Page 185: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/185.jpg)
TRANSKRIP WAWANCARA PEMBUKA SISWA
Partisipan : OA
Jenis Kelamat : Perempuan
Tempat : Depan Ruang Kelas VIII-5
Tanggal : 07 Desember 2015
Waktu : 12:00 WIB
Pewawancara : Assalamu’alaikum, selamat siang de (senyum)
Partisipan : Wa’alaikumsalam kak (senyum)
Pewawancara : Oh iya, perkenalkan nama kakak mayasari, kakak dari
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.. (sambil mengajak
bersalaman).
Partisipan : Iya kak..
Pewawancara : Kamu masih inget engga sama kakak waktu kakak PPKT
ngajar disini de ?
Partisipan : Inget kok kak (tersenyum). Ada apa kak?
Pewawancara : Kakak mau wawancara kamu nih untuk penelitian skripsi
kakak de.
Partisipan : Wawancara skripsi tentang apa emangnya kak?
Pewawancara : Skripsi kakak tentang Penggunaan Model Snowball
Throwing untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPS siswa
di SMP PGRI 1 Ciputat. Kamu mau engga kakak
wawancara de?
Partisipan : Oh gitu, iya kak aku bersedia di wawancara.
Pewawancara : Oke, kalo begitu, berhubung kamu sudah bersedia untuk
kaka wawancara, ini kamu isi dulu surat persetujuannya
de.
Partisipan : Surat apa kak ?
![Page 186: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/186.jpg)
Pewawancara : Iya surat persetujuannya ini berisi kalau kamu itu bersedia
kakak wawancara dan surat ini untuk merahasiakan data
pribadi kamu selama kamu menjadi partisipan penelitian
kakak.
Partisipan : Mana suratnya kak?
Pewawancara : Ini (menyerahkan kertas persetujuan). Silahkan di isi ya de
suratnya.
Partisipan : Ini tulis nama lengkap atau panggilan kak?
Pewawancara : Isi nama lengkap kamu ya de.
Partisipan : Iya kak, ini tanda tangan juga kak?
Pewawancara : Iya tanda tangan kamu juga de,
Partisipan : Terus ini nomor identitas apa kak ?
Pewawancara : Itu maksudnya nomor induk siswa de, kamu tau kan
nomor induk kamu ?
Partisipan : Iya kak tau kok
Pewawancara : Yaudah kalo gitu kamu isi sesuai nomor induk kamu de..
Partisipan : Oke, ini udah kak. (menyerahkan surat yang sudah di isi)
Pewawancara : Oh iya, sekarang kakak mau tanya-tanya tentang profil
kamu dulu boleh de?
Partisipan : Iya boleh kak. (senyum sambil mengangguk)
Pewawancara : Nama lengkap kamu siapa ?
Partisipan : OA
Pewawancara : Kamu kelas berapa de ?
Partisipan : Kelas VIII (Delapan).
Pewawancara : Tanggal lahir kamu berapa de?
Partisipan : 14 Oktober 2002
Pewawancara : Tempat lahir kamu dimana ?
Partisipan : Di Lampung kak.
Pewawancara : Umur kamu berapa de?
Partisipan : 13 kak
Pewawancara : Tempat tinggal kamu dimana sekarang de?
![Page 187: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/187.jpg)
Partisipan : Aku tinggal di Komplek kejaksaan kak.
Pewawancara : Oh iya, kamu asalnya dari mana emang de ?
Partisipan : Lampung sama Betawi kak.. (senyum)
Pewawancara : Oh gitu ..
Partisipan : Iyah kak..
Pewawancara : Hobi kamu apa de ?
Partisipan : Main basket dong kak (ketawa)
Pewawancara : Oh hobi kamu basket de
Partisipan : Iyah kak (menganggukkan kepalanya)
Pewawancara : Kamu pernah dapet ranking engga de ?
Partisipan : Pernah kak
Pewawancara : Ranking berapa kamu ?
Partisipan : Rangking 1 umum kak
Pewawancara : Oh iya, kamu berapa bersaudara?
Partisipan : Tiga bersaudara kak.
Pewawancara : Kamu anak yang ke berapa de ?
Partisipan : Aku anak kedua kak
Pewawancara : Kakak kamu masih sekolah atau udah kerja ?
Partisipan : Heemmm... Masih sekolah kelas 3 SMA kak.
Pewawancara : Oh, terus kalo adik kamu kelas berapa ?
Partisipan : Adik aku kelas 1 SD kak ..
Pewawancara : Kamu kalo ke sekolah naik apa de?
Partisipan : Dianter orang tua tapi kadang naik angkot kak. hehehe
Pewawancara : Terus kamu kalo berangkat sekolah dari rumah jam berapa
de ?
Partisipan : Jam 05:40 kak
Pewawancara : Emang kamu kalo bangun tidur jam berapa de ?
Partisipan : Jam 5 kak
Pewawancara : Oh gitu, terus kamu pernah telat engga kalo sampe sekolah
?
Partisipan : Engga sih kak .. hehe
![Page 188: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/188.jpg)
Pewawancara : Di sekolah ada kegiatan ekstrakulikuler engga de?
Partisipan : Iya ada ko kak.
Pewawancara : Ada eskul apa aja de?
Partisipan : Banyak kak, ada basket, tekwondo, paskibra, voli,
pramuka, pmr, padus kak.
Pewawancara : Terus diantara eskul itu kamu ikut ekstrakulikuler apa?
Partisipan : Aku ikut pramuka sama OSIS juga kak
Pewawancara : Kenapa kamu pilih eskul pramuka de?
Partisipan : Aku suka aja kak sama pramuka hehehe (ketawa)
Pewawancara : Jabatan kamu di OSIS sebagai apa de ?
Partisipan : Aku sebagai seksi bidang ketuhanan Yang Maha Esa kak
Pewawancara : Oh iya, kalo di luar sekolah kamu ada kegiatan lain
engga?
Partisipan : Kalo kegiatan diluar aku sih engga ada kak
Pewawancara : Oke de udah cukup wawancara hari ini. Terima kasih ya
atas waktunya, kita ketemu lagi untuk wawancara
selanjutnya.
Partisipan : Oke kak. (bersalaman dan nyengir).
![Page 189: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/189.jpg)
TRANSKRIP WAWANCARA PEMBUKA SISWA
Partisipan : MR
Jenis Kelamat : Laki-laki
Tempat : Ruang Perpustakaan SMP PGRI 1 Ciputat
Tanggal : 09 Desember 2015
Waktu : 08:40 WIB
Pewawancara : Assalamu’alaikum, selamat pagi de ..(senyum).
Partisipan : Iya, wa’alaikumsalam kak ..(senyum).
Pewawancara : Oh iya, perkenalkan nama kakak mayasari, kakak dari
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.. (sambil mengajak
bersalaman).
Partisipan : Oh dari UIN kak..
Pewawancara : Iya, masih inget engga sama kakak waktu kakak PPKT
ngajar disni de ?
Partisipan : Iya inget ko kak (mengangguk sambil tersenyum). Ada
apa kak?
Pewawancara : Kakak mau wawancara kamu nih untuk penelitian skripsi
kakak de.
Partisipan : Wawancara skripsi tentang apa emangnya kak?
Pewawancara : Skripsi kakak tentang Penggunaan Model Snowball
Throwing untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPS siswa
di SMP PGRI 1 Ciputat. Kamu mau engga kakak
wawancara de?
Partisipan : Oh gitu, boleh deh aku mau kak di wawancara.
Pewawancara : Oke, kalo begitu, berhubung kamu sudah bersedia untuk
kaka wawancara, ini kamu isi dulu surat persetujuannya
de.
Partisipan : Surat persetujuan apa kak ?
![Page 190: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/190.jpg)
Pewawancara : Iya surat persetujuannya ini berisi kalau kamu itu bersedia
kakak wawancara dan surat ini untuk merahasiakan data
pribadi kamu selama kamu menjadi partisipan penelitian
kakak.
Partisipan : Oh mana suratnya kak?
Pewawancara : Ini (menyerahkan kertas persetujuan). Silahkan di isi ya de
suratnya.
Partisipan : Ini tulis nama lengkap aku kak ?
Pewawancara : Iya de isi nama lengkap kamu.
Partisipan : Iya kak, ini tanda tangan juga kak?
Pewawancara : Iya tanda tangan kamu juga de.
Partisipan : Terus ini nomor identitas apa kak ?
Pewawancara : Itu maksudnya nomor induk siswa de, kamu tau kan
nomor induk kamu ?
Partisipan : Tau sih kak tapi aku lupa berapa ..hehe (senyum malu-
malu)
Pewawancara : Yaudah kalo gitu nanti aja kamu isi nomor induknya de..
Partisipan : Oke, ini udah kak. (menyerahkan surat yang sudah di isi)
Pewawancara : Oh iya, sekarang kakak mau tanya-tanya tentang profil
kamu dulu boleh de?
Partisipan : Oh boleh kok kak. (senyum sambil mengangguk)
Pewawancara : Nama lengkap kamu siapa ?
Partisipan : MR
Pewawancara : Kamu kelas berapa de ?
Partisipan : Kelas VIII (Delapan).
Pewawancara : Tanggal lahir kamu berapa de?
Partisipan : 19 Januari 2002
Pewawancara : Tempat lahir kamu dimana ?
Partisipan : Di Pekalongan kak.
Pewawancara : Umur kamu berapa de?
Partisipan : 13 kak.
![Page 191: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/191.jpg)
Pewawancara : Tempat tinggal kamu dimana sekarang de?
Partisipan : Di Jl. Perintis Bawah I Rt. 08 Rw. 12 No. 6 kak.
Pewawancara : Oh iya, kamu asalnya dari mana emang de ?
Partisipan : Pekalongan Brebes kak..
Pewawancara : Oh kamu asli jawa ..
Partisipan : Iyah ka..
Pewawancara : Hobi kamu apa de ?
Partisipan : Main Futsal kak (ketawa)
Pewawancara : Oh futsal de
Partisipan : Iyah ka
Pewawancara : Kamu pernah dapet ranking engga de ?
Partisipan : Engga kak ..
Pewawancara : Oh iya, kamu berapa bersaudara?
Partisipan : Dua bersaudara kak.
Pewawancara : Kamu anak yang ke berapa de ?
Partisipan : Aku anak kedua kak
Pewawancara : Kakak kamu cewe atau cowo ?.
Partisipan : Cowo kak..
Pewawancara : Oh cowo . Kakak kamu masih sekolah atau udah kerja ?
Partisipan : Heemmm... Masih kuliah semester 6 kak.
Pewawancara : Oh, masih kuliah.
Partisipan : Iya kak.
Pewawancara : Kamu kalo ke sekolah naik apa de?
Partisipan : Dianter kakak naik motor kak.
Pewawancara : Terus kamu kalo berangkat sekolah dari rumah jam berapa
de ?
Partisipan : Jam 6 kak.
Pewawancara : Emang kamu kalo bangun tidur jam berapa de ?
Partisipan : Jam 5 kak.
Pewawancara : Oh gitu, terus kamu pernah telat engga kalo sampe sekolah
?
![Page 192: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/192.jpg)
Partisipan : Engga pernah sih kak .. hehe
Pewawancara : Di sekolah ada kegiatan ekstrakulikuler engga de?
Partisipan : Eeeehhmmm (berpikir) ada ko kak.
Pewawancara : Ada eskul apa aja de?
Partisipan : Ada padus, basket, futsal, voli, pmr, sama pramuka
Pewawancara : Terus diantara eskul itu kamu ikut ekstrakulikuler apa?
Partisipan : Basket kak.
Pewawancara : Kenapa kamu pilih eskul basket de?
Partisipan : Yah emang udah bakat aku disitu sih ka hehehe (ketawa)
Pewawancara : Oh bakat kamu di basket..
Partisipan : Iya kak (tersenyum)
Pewawancara : Oh iya, kalo di luar sekolah kamu ada kegiatan lain
engga?
Partisipan : Eeehhmmm, kalo kegiatan diluar aku sih ikut les
matematika sama hadroh kak.
Pewawancara : Kamu les dirumah atau dimana?
Partisipan : Disekolah ka sehabis pulang sekolah.
Pewawancara : Oh iya tadi kamu bilang kegiatan diluar kamu Hadroh, itu
kamu sering tampil dimana aja de?
Partisipan : Dimana aja kak kalo ada acara-acara
Pewawancara : Terus itu kamu setiap tampil dibayar atau engga de ?
Partisipan : Heemmm (sambil melirik ke atas)… kadang ada yang di
bayar kadang juga engga sih kak ..hehehe
Pewawancara : Oh gitu, terus biasanya kalo tampil itu berapa orang 1
kelompok de ?
Partisipan : 8 orangan deh kak
Pewawancara : Oke de udah cukup wawancara hari ini. Terima kasih ya
atas waktunya, kita ketemu lagi untuk wawancara
selanjutnya.
Partisipan : Oke, kak. Sama-sama. (bersalaman dan tersenyum)
![Page 193: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/193.jpg)
TRANSKRIP WAWANCARA PEMBUKA SISWA
Partisipan : FR
Jenis Kelamat : Laki-laki
Tempat : Ruang Perepustakaan SMP PGRI 1 Ciputat
Tanggal : 09 Desember 2015
Waktu : 11:00 WIB
Pewawancara : Assalamu’alaikum, selamat siang de (senyum)
Partisipan : Iya, wa’alaikumsalam kak (senyum)
Pewawancara : Oh iya, perkenalkan nama kakak mayasari, kakak dari
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.. (sambil mengajak
bersalaman).
Partisipan : Oh iya kak..
Pewawancara : Iya, masih inget engga sama kakak waktu kakak PPKT
ngajar disini de ?
Partisipan : Inget ko kak (senyum). Ada apa kak?
Pewawancara : Kakak mau wawancara kamu nih untuk penelitian skripsi
kakak de.
Partisipan : Wawancara tentang apa kak?
Pewawancara : Skripsi kakak tentang Penggunaan Model Snowball
Throwing untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPS siswa
di SMP PGRI 1 Ciputat. Kamu mau engga kakak
wawancara de?
Partisipan : Oh gitu, iya aku bersedia di wawancara kak.
Pewawancara : Oke, kalo begitu, berhubung kamu sudah bersedia untuk
kakak wawancara, ini kamu isi dulu surat persetujuannya
de.
Partisipan : Surat apa kak ?
![Page 194: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/194.jpg)
Pewawancara : Iya surat persetujuannya ini berisi kalau kamu itu bersedia
kakak wawancara dan surat ini untuk merahasiakan data
pribadi kamu selama kamu menjadi partisipan penelitian
kakak.
Partisipan : Yaudah mana suratnya kak?
Pewawancara : Ini silahkan di isi ya de suratnya. (menyerahkan kertas
persetujuan).
Partisipan : Ini tulis nama lengkap aku kak?
Pewawancara : Isi dengan nama lengkap kamu ya de.
Partisipan : Iya kak, di tanda tanganin juga kak?
Pewawancara : Iya tanda tangan kamu juga de,
Partisipan : Terus ini nomor identitas apa kak ?
Pewawancara : Itu maksudnya nomor induk siswa de, kamu tau kan
nomor induk kamu ?
Partisipan : Iya, aku tau kok kak .
Pewawancara : Yaudah kalo gitu di isi sesuai nomor induk kamu de ..
Partisipan : Oke, ini udah kak. (menyerahkan surat yang sudah di isi)
Pewawancara : Oh iya, sekarang kakak mau tanya-tanya tentang profil
kamu dulu boleh de?
Partisipan : Boleh kak. (senyum)
Pewawancara : Nama lengkap kamu siapa ?
Partisipan : FR
Pewawancara : Kamu kelas berapa de ?
Partisipan : Kelas VIII (Delapan) kak.
Pewawancara : Tanggal lahir kamu berapa de?
Partisipan : 13 Juni 2002
Pewawancara : Tempat lahir kamu dimana ?
Partisipan : Jakarta kak.
Pewawancara : Umur kamu berapa de?
Partisipan : 13 tahun kak
Pewawancara : Tempat tinggal kamu dimana sekarang de?
![Page 195: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/195.jpg)
Partisipan : Di Jl. Asia afrika 2 kak.
Pewawancara : Oh iya, kamu asalnya dari mana emang de ?
Partisipan : Magelang kak..
Pewawancara : Oh kamu asli jawa ..
Partisipan : Iyah ka..
Pewawancara : Hobi kamu apa de ?
Partisipan : Main Futsal kak (nyengir)
Pewawancara : Oh futsal de
Partisipan : Iya ka
Pewawancara : Kamu pernah dapet ranking engga de ?
Partisipan : Engga pernah kak (ekspresi malu)
Pewawancara : Oh iya, kamu berapa bersaudara?
Partisipan : Tiga bersaudara kak.
Pewawancara : Kamu anak yang ke berapa de ?
Partisipan : Aku anak ketiga kak
Pewawancara : Kakak kamu cewe atau cowo ?.
Partisipan : Cewe cowo kak..
Pewawancara : Kamu kalo ke sekolah naik apa de?
Partisipan : Bawa motor kak ke sekolahnya.
Pewawancara : Emang boleh bawa motor ke sekolah ?
Partisipan : Boleh kak, parker di depan sekolahan (tertawa)
Pewawancara : Terus kamu kalo berangkat sekolah dari rumah jam berapa
de ?
Partisipan : Jam 6 kak
Pewawancara : Emang kamu kalo bangun tidur jam berapa de ?
Partisipan : Jam 5 pagi
Pewawancara : Oh gitu, terus kamu pernah telat engga kalo sampe sekolah
?
Partisipan : Engga pernah .. hehe
Pewawancara : Di sekolah ada kegiatan ekstrakulikuler engga de?
Partisipan : Ada kak.
![Page 196: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/196.jpg)
Pewawancara : Ada eskul apa aja de?
Partisipan : Ada padus, paskibra, futsal basket, voli, pramuka, pmr
juga kak.
Pewawancara : Terus diantara eskul itu kamu ikut ekstrakulikuler apa?
Partisipan : Aku ikut futsal kak
Pewawancara : Oh iya, kalo di luar sekolah kamu ada kegiatan lain
engga?
Partisipan : Engga ada sih kak (senyum)
Pewawancara : Oke de udah cukup wawancara hari ini. Terima kasih ya
atas waktunya, kita ketemu lagi untuk wawancara
selanjutnya. (tersenyum).
Partisipan : Oke, kak. Sama-sama. (bersalaman dan tersenyum).
![Page 197: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/197.jpg)
TRANSKIP HASIL WAWANCARA INTI
Identitas Informan
Inisial Partisipan : DK (Siswa)
Tanggal wawancara : 08 Desember 2015
Jenis kelamin : Perempuan
Jam wawancara : 09:00 WIB
Keterangan
P : Pewawancara
DK : Partisipan
P : “Assalamualaikum kakak ingin wawancarai kamu dan kakak jamin
kerahasiaan data kamu di dalam wawancara ini. sebelumnya kakak udah
minta kamu untuk menandatangani surat persetujuan ini bahwa kamu
sudah bersedia untuk kakak wawancara. “
DK : “Wa’alaikumsalam, iya kak aku bersedia di wawancarai dan udah aku
tandatangani surat persetujuan nya kak“ (tersenyum).
P : Baik, Terima kasih sebelumnya sudah mau kakak wawancara.
DK : Iya kak sama-sama (senyum).
P : Oke de langsung aja pertanyaan pertama, Bagaimana pendapatmu
terhadap pelajaran IPS selama ini ?
![Page 198: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/198.jpg)
DK : Menurut aku pelajaran IPS itu menyenangkan banget kak karena
pelajaran IPS itu bikin kita mengetahui sejarah-sejarah yang pernah
terjadi di dunia dan juga berbagai macam geografi yang aku sukai. Tapi
kadang IPS juga suka ngebosenin sih kak ..
P : Kenapa kamu bilang IPS itu membosankan ?
DK : Heemmm (mata melirik ke atas)… Soalnya guru ngajarnya ngebosenin
cuma cerita doang, ngasih contoh-contoh materi juga cuma dengan
ngejelasin doang, jadi bikin ngantuk engga ada games permainan gitu
kak. Hehehe (tertawa)… tapi kadang sekali-sekali suka pake power point.
P : Menurut pendapat kamu seperti apa guru mengajar IPS di kelas ?
DK : Guru mengajar IPS di kelas ya biasa aja sih kak..
P : Biasa aja gimana de ?
DK : Biasa aja kak, (melirik ke atas)… mengajar IPS nya lebih sering
menerangkan materi aja, jarang banget ada diskusi kelompok ataupun
ada semacam kuis gitu kak paling cuma ngasih tugas LKS udah gitu aja
sih kak.
P : Menurut kamu guru yang mengajar efektif itu seperti apa ?
DK : Oh, guru yang mengajar efektif itu, heemmm (berpikir)… menurut aku
yang bisa menjelaskan mata pelajaran dengan baik kak dan juga kalo
pada saat proses pembelajaran ada murid-murid tidak tertib guru bisa
menertibkannya kak. biar kita belajarnya bisa lebih fokus dan nyaman
kak.
P : Model pembelajaran apa yang biasanya digunakan guru pada saat
pembelajaran IPS di kelas ?
![Page 199: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/199.jpg)
DK : Biasanya hanya ceramah aja kak, jadi guru hanya menerangkan materi
terus abis itu kita dikasih soal latihan. Terus ya biasanya tanya jawab,
tapi itu jarang sekali. Kerja kelompok atau diskusi itu juga jarang banget
kak.
P : Media apa yang biasanya digunakan guru pada saat pembelajaran IPS ?
DK : Engga banyak si kak, biasanya guru hanya menggunakan papan tulis
yang ada saja, terus biasanya guru hanya menerangkan dari buku
pelajaran menggunakan power point, video-video, selebihnya dari buku
aja kak.
P : Terus diantara media-media yang digunakan guru itu, mana yang lebih
kamu suka de ?
DK : Kalo aku sih lebih suka belajar dengan menggunakan power point kak
P : Kenapa kamu lebih suka media power point de ?
DK : Kalo belajar pake power point itu belajarnya lebih cepet paham dan lebih
jelas kak kalo guru nya lagi menyampaikan materi di depan kak, apalagi
kalo ada contoh gambar-gambar yang menarik jadi enak belajarnya kak
(tertawa)…
P : Bagaimana kamu dapat memahami materi IPS di kelas ?
DK : Heemmm (mata melihat ke atas)… Aku biasanya mengulang kembali
materi yang sudah diajarkan di sekolah dengan membaca buku catatan
saat di rumah kak. Terus juga biasanya aku mengerjakan soal-soal latihan
yang kaitannya dengan materi yang tadi di pelajari disekolah kak.
P : Apakah sebelumnya kamu sudah mengenal model Snowball Throwing ?
![Page 200: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/200.jpg)
DK : Aku belum pernah mengenal model Snowball Throwing sebelumnya.
Jadi aku engga tau apa itu model Snowball Throwing. Tetapi setelah
kakak menerapkan model Snowball Throwing di kelas baru deh aku tahu
dan mengerti apa itu model Snowball Throwing. Hehehe (senyum malu-
malu).
P : Apakah model Snowball Throwing itu ?
DK : Jadi menurut aku sih model Snowball Throwing itu (berpikir sambil
mengingat)… bola yang berisi pertanyaan kak terus bola itu di oper-oper
ke temen-temen pake musik kak terus yang dapet bolanya dia yang jawab
pertanyaan yang berbentuk bola itu kan kak ?
P : Iya de seperti itu (senyum).
DK : Iya kak.. hehehe.
P : Apakah kamu mempunyai pengalaman belajar dengan model Snowball
Throwing ?
DK : Iya, aku punya pengalaman belajar dengan model Snowball Throwing
setelah kakak ngajar di kelas kan kak
P : Bagaimana menurut kamu model Snowball Throwing ini ?
DK : Heemmm (sambil berpikir )… Menurut aku sih model Snowball
Throwing cukup menyenangkan bila diterapkan saat pelajaran IPS kak.
Aku jadi termotivasi kak untuk belajar IPS selain itu juga suasana belajar
dikelas tidak lagi membosankan dan engga bikin ngantuk kak.
(tersenyum).
P : Bagaimana model pembelajaran ini membuat kamu memahami materi
pembelajaran IPS di kelas ?
![Page 201: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/201.jpg)
DK : Heemmm (berpikir)… Model pembelajaran ini membuat aku lebih
memahami materi pelajaran IPS kak, karena aku merasa termotivasi
untuk belajar IPS. Jadi saat aku kebagian bola dan kakak memberikan
pertanyaan aku bisa menjawab pertanyaan yang kakak berikan, kan
secara tidak langsung aku jadi paham materi yang diajarkan kak, (sambil
memainkan jari nya di atas meja).
P : Bagaimana pendapatmu pembelajaran menggunakan model Snowball
Throwing dibandingkan dengan model pembelajaran yang biasa guru
gunakan di kelas ?
DK : Pembelajaran dengan menggunakan model Snowball Throwing lebih
menyenangkan kak dibanding yang sering guru gunakan di kelas. Hehehe
P : Terus mana yang lebih membuat kamu lebih cepat paham ?
DK : Heemmm (berpikir sambil mengumpal-gumpalkan kertas)… Kalo yang
lebih cepat paham sih yah model Snowball Throwing ini kak, soalnya aku
semakin semangat untuk belajar selain itu juga aku jadi cepat paham
dengan materi yang diajarkan kak dibandingkan dengan pembelajaran
yang biasa guru gunakan dikelas karena aengga membosankan kalau kita
hanya duduk mendengarkan guru yang sedang menerangkan kak.
P : Bagaimana pembelajaran Snowball Throwing di kelas berhubungan
dengan motivasi belajar kamu ?
DK : Aku jadi merasa termotivasi untuk belajar IPS kak, seperti yang sudah
aku jawab dari pertanyaan sebelumnya model Snowball Throwing ini
seru, menyenangkan dan aku jadi mudah memahami materi yang
dijelaskan guru kak.
P : Bagaimana hasil belajar IPS kamu setelah menggunakan model
pembelajaran Snowball Throwing ?
![Page 202: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/202.jpg)
DK : Hasil belajar aku jadi meningkat kak, yah walaupun tidak secara drastis,
tetapi ada peningkatanlah… hehehe (tertawa)
P : Emang biasanya nilai IPS kamu berapa sebelum menggunakan model
Snowball Throwing ini ?
DK : Biasa aja sih kak 78… hehehe
P : Disini nilai KKM IPS berapa emang de ?
DK : 75 kalo engga salah kak… hehehe
P : Oh iya de, disini kalo nilainya dibawah KKM gimana ?
DK : Remedial kak.
P : Oh ada remedial juga.
DK : Iya kak (menganggukan kepalanya).
P : Biasanya remedial nya disuruh ngapain sama guru ?
DK : Biasanya sih kak di kasih tugas nyari-nyari di internet tentang sejarah
kak..
P : Bagaimana pendapatmu agar pembelajaran model Snowball Throwing ini
lebih efektif, menarik, dan memotivasi belajar ?
DK : Lebih sering lagi diterapkan di kelas kak biar pada saat pembelajaran IPS
itu seru dan menyenangkan kak, udah gitu kalo bisa sih di sesuaiin sama
materi yang akan di bahas kak dan kalo buat pertanyaan jang yang susah-
susah kak. Hehe (ketawa sambil mengayunkan kedua kaki nya)
P : Bagaimana kritik dan saranmu kepada guru yang menggunakan model
Snowball Throwing ini ?
![Page 203: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/203.jpg)
DK : Kalo bisa lebih di banyakin variasinya yah kak jangan cuma pelajaran
IPS aja kalo bisa pelajaran yang lain juga di pakein model kaya gini kak..
hehehe (ketawa)… soalnya tuh lebih seru ga ribet harus ngedengerin
guru ngejelasin di depan kelas , kan jadi kitanya lebih gampang mengerti
juga materinya, hehehe…
P : Kalau disuruh memilih, model pembelajaran apa yang lebih memotivasi
kamu belajar ?
DK : Ya kalau disuruh memilih, Heemmm (berpikir)... aku lebih memilih
untuk belajar menggunakan model Snowball Throwing seperti ini kak
(senyum)… karena lebih menyenangkan, materi jadi mudah paham, dan
aku semakin termotivasi untuk belajar IPS kak.
P : Oke, terimakasih ya udah mau kakak wawancara de.
DK : Iya, sama-sama kak, (senyum).
P : Oh iya de, ini kakak ada souvenir buat kamu karena sudah bersedia
kakak wawancara ( sambil memberikan pulpen).
DK : Makasih ya kak.
P : Iya de, assalamualaikum. Wr.wb.
DK : waalaikumsalam kak, (Sambil bersalaman).
![Page 204: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/204.jpg)
TRANSKIP HASIL WAWANCARA INTI
Identitas Informan
Inisial Partisipan : NH (Siswa)
Tanggal wawancara : 08 Desember 2015
Jenis kelamin : Perempuan
Jam wawancara : 10:00 WIB
Keterangan
P : Peneliti
NH : Partisipan
P : “Assalamualaikum kakak ingin wawancarai kamu dan kakak jamin
kerahasiaan data kamu di dalam wawancara ini. sebelumnya kakak minta
kamu untuk menandatangani surat persetujuan ini bahwa kamu bersedia
untuk kakak wawancara. “
NH : “Wa’alaikumsalam, iya kak aku bersedia di wawancarai dan udah aku
tandatangani surat persetujuan nya kak“
P : Baik, Terima kasih sebelumnya sudah mau kakak wawancara.
NH : Sama-sama kak (tersenyum).
P : Langsung aja pertanyaan pertama, Bagaimana pendapatmu terhadap
pelajaran IPS selama ini ?
![Page 205: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/205.jpg)
NH : Menurut aku pelajaran IPS itu seru, asik tapi membosankan juga kak..
P : Kenapa kamu bilang IPS itu membosankan ?
NH : Karena IPS itu mata pelajaran nya kebanyakan materi, dan aku harus
banyak membaca, udah gitu suka bikin ngantuk kak, aku malas baca
banyak-banyak, malah engga paham susah buat dimengerti kak
(nyengir).
P : Menurut pendapat kamu seperti apa guru mengajar IPS di kelas ?
NH : Gurunya sih biasa-biasa aja kak ngajarnya, hehehe
P : Ngajarnya biasa-biasa aja maksudnya gimana de ?
NH : Yah kaya gitu kak, gurunya menerangkan materi terus kadang siswa nya
disuruh baca LKS atau buku paket sambil di kasih tugas deh kak. Terus
gurunya juga kalo menerangkan materi di kelas itu kadang kurang jelas
kak, jadi apa yang di jelasin guru di kelas ada yang belum aku ngerti kak.
Terus pernah juga siswanya ditinggal pergi di kelas. Heemmm… Udah
gitu setiap belajar IPS juga engga semua materi dijelasin kak, jadi ada
materi yang aku engga ngerti kak.
P : Menurut kamu guru yang mengajar efektif itu seperti apa ?
NH : Efektif itu maksudnya gimana kak ?
P : Efektif itu maksudnya, materi yang di jelaskan guru mudah kamu pahami
.
NH : Oh gitu kak, Heemmm (berpikir)… Kalo menurut aku sih guru yang
mengajar efektif itu guru yang kreatif kak yang biasanya menggunakan
games atau permainan-permainan kaya kuis gitu kak, kan jadinya aku
juga merasa seru belajarnya, jadi engga bikin ngantuk kak pas belajar,
![Page 206: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/206.jpg)
terus belajar juga jadi engga berasa tiba-tiba waktunya habis aja kak udah
bel istirahat aja.. Hehehe
P : Model pembelajaran apa yang biasanya digunakan guru pada saat
pembelajaran IPS di kelas ?
NH : Heemmm(berpikir)... Modelnya cuma gitu-gitu aja sih kak, gurunya
cuma jelasin aja habis itu nanya-nanya, ngasih soal atau tugas, terus kita
disuruh nulis dikertas selembar deh buat dikumpulin kak, tapi kadang
juga guru bagi tugas kelompok terus nanti hasil kerja kelompoknya
dipresentasiin deh kak di depan kelas, udah sih kak gitu aja ...hehe
(sambil memainkan pulpen).
P : Media apa yang biasanya digunakan guru pada saat pembelajaran IPS ?
NH : Kalo media, heemmm (sambil berpikir)… kadang-kadang sih kak
pakenya power point kalo engga yah gambar-gambar yang ada di dalam
buku paket IPS kak .
P : Terus diantara media-media yang digunakan guru itu, mana yang lebih
kamu suka de ?
NH : Kalo aku sih lebih suka pake power point kak (nyengir)
P : Kenapa kamu lebih suka media power point de ?
NH : Soalnya kalo pake power point itu lebih jelas, terus tampilannya biasanya
menarik kak (senyum)… aku jadi engga bosen dengerin penjelasan guru
dan juga engga bikin aku ngantuk kak,
P : Bagaimana kamu dapat memahami materi IPS di kelas ?
NH : Memahami pelajaran IPS buat aku sih susah banget ka, tapi kadang aku
baca-baca lagi kak setelah gurunya jelasin baru deh aku bisa ngerti kak,
![Page 207: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/207.jpg)
(mengepalkan kedua tangannya)... apalagi kalo suasana kelasnya ribut
banget ganggu kosentrasi aku kak, udah gitu kadang gurunya suruh baca
doang jarang-jarang di jelasin semuanya sama gurunya kak.
P : Apakah sebelumnya kamu sudah mengenal model Snowball Throwing ?
NH : Sebelumnya sih aku engga tau kak, (tertawa),,. tapi pas kakak terapin di
kelas aku sekarang jadi tau deh kak tentang model pembelajaran itu.
P : Apakah model Snowball Throwing itu ?
NH : Heemmm (sambil mengingat)… Kalo yang aku lihat pahamin sih model
Snowball Throwing itu, kita kerja kelompok kak, habis itu masing-
masing setiap kelompoknya itu disuruh bikin pertanyaan kak tentang
materi yang dijelasin, udah gitu pertanyaan nya itu dibentuk kayak bola
gitu kak terus di lempar-lempar gitu ke temen-temen nah yang dapet bola
itu dia yang disuruh jawab pertanyaan nya kak, pokonya seru deh kak
bikin aku semangat belajarnya. Hehehe (nyengir).
P : Apakah kamu mempunyai pengalaman belajar dengan model Snowball
Throwing ?
NH : Belum sih kak.. hehehe,, aku sebelumnya belum pernah belajar dengan
model Snowball Throwing ini kak.
P : Bagaimana menurut kamu model Snowball Throwing ini ?
NH : Setelah kakak terapin di kelas menurut aku model Snowball Throwing ini
bikin aku aktif di kelas, banyak berinteraksi dengan temen-temen yang
lain jadi tambah akrab, tambah kompak juga pokonya serulah kak.
P : Bagaimana model pembelajaran ini membuat kamu memahami materi
pembelajaran IPS di kelas ?
![Page 208: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/208.jpg)
NH : Kan yang dapat bola itu dia yang harus jawab pertanyaannya, jadi kita
tuh harus ngerti dan bisa jawab soalnya aku takut kan kalo engga bisa
jawab pertanyaan nanti di hukum kak disuruh maju ke depan nyanyi
depan temen-temen yang lain kak kan aku malu. Jadi aku bisa memahami
materi nya kak, (tersenyum).
P : Bagaimana pendapatmu pembelajaran menggunakan model Snowball
Throwing dibandingkan dengan model pembelajaran yang biasa guru
gunakan di kelas ?
NH : Menurut aku model Snowball Throwing ini lebih seru kak, belajarnya
engga bikin ngantuk dibandingkan model pembelajaran yang guru
selama ini gunakan di kelas. Hehehe (sambil memegang buku).
P : Terus mana yang lebih membuat kamu lebih cepat paham ?
NH : Heemmm (berpikir )… Kalo menurut aku sih kak, aku lebih paham
belajar dengan model ini kak, soalnya kan kita disuruh baca sambil
dijelasin,udah gitu buat pertanyaan juga terus nantinya disuruh jawab
pertanyaan yang udah dibuat sama temen-temen kita kak, jadi aku merasa
termotivasi buat belajar makanya aku bisa dan cepat paham apa yang
udah di jelasin sama guru.
P : Bagaimana pembelajaran Snowball Throwing di kelas berhubungan
dengan motivasi belajar kamu ?
NH : Model Snowball Throwing ini bikin aku tambah semangat belajar IPS
kak soalnya model ini seru kak belajar sambil bermain, yang tadinya
belajar IPS ngantuk jadi berasa engga ngantuk kak.
P : Bagaimana hasil belajar IPS kamu setelah menggunakan model
pembelajaran Snowball Throwing ?
![Page 209: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/209.jpg)
NH : Alhamdulillah banget sih kak (tersenyum)… nilai IPS aku meningkat ,
ulangan harian juga meningkat kak yang tadinya nilai ulangan aku belum
sesuai KKM, tapi sekarang Alhamdulillah sekarang nilai IPS aku ada
peningkatan kak.
P : Emang biasanya nilai IPS kamu berapa sebelum menggunakan model
Snowball Throwing ini ?
NH : Kadang 60 kadang 70 kak .. hehehe
P : Disini nilai KKM IPS berapa emang de ?
NH : 75 kak.
P : Oh iya de, disini kalo nilainya dibawah KKM gimana ?
NH : Ada remedial kak ..
P : Bagus dong yah ada remedial.
NH : Iya kak (menganggukan kepalanya).
P : Bagaimana pendapatmu agar pembelajaran model Snowball Throwing ini
lebih efektif, menarik, dan memotivasi belajar ?
NH : Kalo menurut aku sih kak biar tambah efektif lagi belajarnya itu pake
musiknya yang seru kak, apalagi kalo musiknya lagu-lagu yang lagi
tekenal sekarang kak biar lebih seru, terus buat pertanyaan nya yang
banyak kak soalnya kalo belajar pake model Snowball Throwing ini
engga berasa banget kak waktunya tau-tau udah habis aja .
P : Bagaimana kritik dan saranmu kepada guru yang menggunakan model
Snowball Throwing ini ?
![Page 210: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/210.jpg)
NH : Heemmm (berpikir sambil memainkan pulpen)… Menurut aku kasih
pertanyaanya itu jangan susah-susah kak terus juga bahasanya yang
mudah dimengerti kak, oh iya kak terus kalo bisa hukuman yang buat
engga bisa jawab pertanyaan jangan disuruh nyanyi kak kan malu
(nyengir), kalo bisa sih hukumannya dikasih pertanyaan lagi kak tentang
materi yang udah dibahas atau engga hukumannya terserah sama yang
engga bisa jawab kak.. hehehe
P : Kalau disuruh memilih, model pembelajaran apa yang lebih memotivasi
kamu belajar ?
NH : Heemmm… Kalo aku sih lebih memilih model pembelajaran yang kreatif
kaya model Snowball Throwing ini kak soalnya seru kak belajar nya itu
sambil bermain jadi engga ngebosenin, engga bikin ngantuk dan juga
lebih memotivasi belajar IPS aku kak soalnya model Snowball Throwing
ini menurut aku bikin cepet paham dan ngerti belajar IPS kak.
P : Oke, terimakasih ya udah mau kakak wawancara de.
NH : Iya, sama-sama kak, (senyum)
P : Oh iya de, ini kakak ada souvenir buat kamu karena sudah bersedia kaka
wawancara (sambil memberi pulpen).
NH : Makasih kak, (tertawa).
P : Sama-sama de, assalamualaikum. Wr.wb.
NH : waalaikumsalam kak.. (tersenyum sambil bersalaman).
![Page 211: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/211.jpg)
TRANSKIP HASIL WAWANCARA INTI
Identitas Informan
Inisial Partisipan : PR (Siswa)
Tanggal wawancara : 08 Desember 2015
Jenis kelamin : Perempuan
Jam wawancara : 11:00 WIB
Keterangan
P : Peneliti
PR : Partisipan
P : “Assalamualaikum kakak ingin wawancarai kamu dan kakak jamin
kerahasiaan data kamu di dalam wawancara ini. sebelumnya kakak udah
minta kamu untuk menandatangani surat persetujuan ini bahwa kamu
sudah bersedia untuk kakak wawancara. “
PR : “Wa’alaikumsalam, iya kak aku bersedia di wawancarai dan udah aku
tandatangani surat persetujuan nya kak“
P : Baik, Terima kasih sebelumnya sudah mau kakak wawancara.
PR : Iya kak.. (tersenyum)
P : Oke de langsung aja pertanyaan pertama, Bagaimana pendapatmu
terhadap pelajaran IPS selama ini ?
![Page 212: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/212.jpg)
PR : Pelajaran IPS itu (Berpikir mata melihat ke atas)… menurut aku sih asik,
seru kak, serunya kalo belajar IPS itu kita bisa banyak tau segala yang
terjadi disekitar kita, atau kondisi sosial yang terjadi di masyarakat, kan
namanya juga ilmu pengetahuan sosial, kalo engga membahas mengenai
sesuatu yang terjadi di masyarakat ataupun di lingkungan yah bukan IPS
namanya, tapi kadang belajar IPS ngebosenin juga sih kak ..hehehe
P : Kenapa kamu bilang IPS itu membosankan ?
PR : Kalo ngebosenin yah gitu kak (sambil bergerak engga bisa diam)... ketika
belajar IPS materi di dalamnya kan ada materi sejarahnya nah disitu
kadang aku merasa sedih kak karena aku kurang paham dengan sejarah,
soalnya belajar nya cuma ceramah gitu kak dan aku ngerasa seperti lagi
di dongengin sama guru di kelas kak, nah disitu aku merasa bosan
terhadap pelajaran IPS kak..
P : Menurut pendapat kamu seperti apa guru mengajar IPS di kelas ?
PR : Kalo guru IPS itu yah kalo menurut aku ngajarnya semangat, terus asik,
gaul, tapi kadang ngebosenin juga kak cara ngajarnya itu..
P : Ngajarnya ngebosenin gimana de ?
PR : Gitu kak, hehehe (tertawa).. soalnya ngajarnya selalu ceramah mulu kak
yang digunain gitu-gitu aja sih kak di dalam kelas paling cuma jelasin
materi yang dibahas terus ngasih tugas yang ada di buku paket
dikumpulin deh tugas-tugasnya udah sih kak kaya gitu aja menurut
penilaian aku.
P : Menurut kamu guru yang mengajar efektif itu seperti apa ?
PR : Efektif itu maksudnya apa kak ? (bingung).
![Page 213: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/213.jpg)
P : Efektif itu maksudnya, materi yang di jelaskan guru mudah kamu pahami
de
PR : Ohh (sambil menganggukkan kepalanya)… Yakalo menurut aku sih guru
yang mengajar efektif itu yah yang ngajarnya asik, gaul, gampang
nyambung sama kita, deket sama kitanya, terus yang suka ngelucu juga
kak biar engga bikin ngantuk di kelas, soalnya kalo guru IPS yang
orangnya terlalu serius terlalu fokus yah bakalan bikin bosen kak belajar
IPSnya, sama satu lagi kalo guru IPS itu harus kreatif kak, supaya kita
makin mudah mengerti pelajaran IPS karena guru IPSya bisa membuat
siswa nya lebih nyaman dan lebih ngerti kak, (Senyum)..
P : Model pembelajaran apa yang biasanya digunakan guru pada saat
pembelajaran IPS di kelas ?
PR : Biasanya sihh kalo di kelas, heemmm (berpikir)… cuma ceramah aja kak
yang di terapin guru IPS, cuma jelasin materi terus ngasih tugas, tapi
kadang juga ada kerja kelompok sih kak diskusi gitu di kelas terus
tugasnya nantinya dibahas atau dipresentasiin di depan kelas
perkelompok deh kak.
P : Media apa yang biasanya digunakan guru pada saat pembelajaran IPS ?
PR : Media yang biasa digunakan guru yah palingan buku paket sama lks saja
sih kak, tapi kadang belajar di LAB juga sih kak pake power point gitu..
P : Terus diantara media-media yang digunakan guru itu, mana yang lebih
kamu suka de ?
PR : Kalo aku sih lebih suka belajar di LAB kak soalnya pake power point
gitu kak .. hehehe
P : Kenapa kamu lebih suka media power point de ?
![Page 214: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/214.jpg)
PR : Soalnya kalo belajar di LAB jadi ada suasana baru gitu kak, hehehe
(nyengir)… belajaranya engga di kelas mulu, udah gitu di power
pointnya ada gambar-gambar yang bikin kita menarik dan
memperhatikan guru di depan kak.
P : Bagaimana kamu dapat memahami materi IPS di kelas ?
PR : Aku dapat memahami materi yah dengan aku memperhatikan dengan
serius saat gurunya sedang menjelaskan materi yang akan dibahas selama
proses pembelajaran di dalam kelas kak, Heemmm (berpikir)… terus
selain itu aku juga sering baca-baca buku paket kak yang nantinya buat
aku paham dan ngerti akan materi IPS yang dibahas kak, itu aja sih kak
menurut aku mah. (kedua tangan di atas meja).
P : Apakah sebelumnya kamu sudah mengenal model Snowball Throwing ?
PR : Kalau sebelumnya sih aku belum pernah tahu model ini kak tapi setelah
kakak terapin pada saat pembelajaran IPS di kelas aku jadi tahu model
Snowball Throwing ini kak (tersenyum) hehehe…
P : Apakah model Snowball Throwing itu ?
PR : Heemmm (berpikir sambil memegang pulpen)… kalo menurut yang aku
lihat dan yang aku paham sih model Snowball Throwing itu modelnya
kaya kita lagi main oper-operan bola gitu kak, nah bedannya kalo model
Snowball Throwing itu kita oper-operan bola yang isinya pertanyaan kak
terus nanti yang dapet bola itu dia yang disuruh jawab pertanyaan yang
ada di dalam bola tersebut kak. Kaya gitu bukan sih kak ? hehehe (ragu-
ragu).
P : Iya de bener kok kaya gitu (senyum)
PR : Iya kan kak hehe..
![Page 215: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/215.jpg)
P : Apakah kamu mempunyai pengalaman belajar dengan model Snowball
Throwing ?
PR : Sebelumnya sih belum pernah belajar dengan model seperti ini kak.
P : Bagaimana menurut kamu model Snowball Throwing ini ?
PR : Tapi (sambil berpikir)… setelah diajarin kakak dengan menggunakan
model Snowball Throwing ini aku jadi punya pengalaman sih kak.
hehehe.. jadi model Snowball Throwing itu yah belajarnya sih jadi lebih
seru dan lebih semangat karena disini kita tuh belajar tapi sambil bermain
kak jadi engga mudah bosen atau ngantuk, dan model Snowball
Throwing ini buat kita belajar untuk memahami materi jadi lebih mudah,
dan juga lebih buat kita untuk terus aktif memahami dan memperhatikan
apapun materi yang diajarkan kak.
P : Bagaimana model pembelajaran ini membuat kamu memahami materi
pembelajaran IPS di kelas ?
PR : Nah jadi pake model ini kita, heemmm (berpikir sambil tangan di
dagu)… jadi lebih serius belajar dan memahami segala materi yang
dijelasin guru kak, karena setelah di jelaskan guru dan berdiskusi materi
yang dibahas, kita itu diberikan pertanyaan kak, nah disini kita harus
segera menjawab pertanyaan tersebut kak setelah menjawab kita bola itu
di oper ke teman-teman yang lain secara acak kak, jadi kalo ada yang
tidak bisa menjawab ataupun bola itu berenti disitulah dia yang
mendapatkan hukuman kak. Jadi pas aku dapet pertanyaan itu kan aku
jadi merasa paham dan ngerti materi yang sudah di jelaskan guru kak,
(senyum).
P : Bagaimana pendapatmu pembelajaran menggunakan model Snowball
Throwing dibandingkan dengan model pembelajaran yang biasa guru
gunakan di kelas ?
![Page 216: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/216.jpg)
PR : Belajar pake model Snowball Throwing ini lebih seru ka soalnya
belajarnya engga bikin ngantuk... Hoooaaammm (sambil menguap).
P : Terus mana yang lebih membuat kamu lebih cepat paham ?
PR : Heemmm (sambil memainkan HP)… Kalo menurut aku sih kak model
Snowball Throwing, soalnya lebih menarik, semangat dan lebih membuat
belajar mudah dimengerti dan mudah dipahami juga, soalnya kita jadi
lebih aktif, dan berani mengungkapkan pendapat kak dan juga lebih cepat
memahami materi yang dibahas kak.
P : Bagaimana pembelajaran Snowball Throwing di kelas berhubungan
dengan motivasi belajar kamu ?
PR : Heemmm (berpikir mata melirik ke kanan dan ke kiri)... Aku sih merasa
dengan adanya model Snowball Throwing ini aku lebih termotivasi untuk
belajar, dan aku juga jadi lebih aktif bertanya pada saat pembelajaran
tentang apa yang belum aku mengerti kak, selain itu model Snowball
Throwing ini itu belajarnya tidak membosankan kak, dan belajar dengan
model ini lebih seru dan menyenangkan kak jadi belajarnya lebih
semangat banget buat aku merasa terdorong untuk belajar kak. (nyengir)..
P : Bagaimana hasil belajar IPS kamu setelah menggunakan model
pembelajaran Snowball Throwing ?
PR : Kalo untuk hasil belajar aku sih lebih meningkat kak dari pada nilai
sebelumnya soalnya aku lebih mengerti materi yang diajarkan dan juga
bikin aku cepat paham. selain itu hasil nilai aku juga lebih membaik
setelah menggunakan model Snowball Throwing ini kak. (sambil
memainkan kuku jari nya).
P : Emang biasanya nilai IPS kamu berapa sebelum menggunakan model
Snowball Throwing ini ?
![Page 217: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/217.jpg)
PR : Biasa aja sih kak 80.. hehehe
P : Disini nilai KKM IPS berapa emang de ?
PR : 75 kak
P : Oh iya de, disini kalo nilainya dibawah KKM gimana ?
PR : Ada perbaikan nilai kok kak, (senyum).
P : Bagus dong yah ada perbaikan nilai juga.
PR : Iya kak (menganggukan kepalanya).
P : Bagaimana pendapatmu agar pembelajaran model Snowball Throwing ini
lebih efektif, menarik, dan memotivasi belajar ?
PR : Heemmm (berpikir sambil megang HP)… Menurut aku banyak cara sih
kak supaya model Snowball Throwing ini lebih efektif, menarik dan
mendorong motivasi belajar, misalnya dengan memberikan pertanyaan
yang berantai sesuai materinya, selain itu buat pertanyaan nya juga
jangan yang susah-susah kak yang gampang di jawab gitu kak, hehehe…
jadi buat aku lebih fokus lagi saat belajar IPS dan menimbulkan rasa
penasaran ingin tahu sehingga aku jadi merasa termotivasi untuk belajar
IPS kak. Hehehe..
P : Bagaimana kritik dan saranmu kepada guru yang menggunakan model
Snowball Throwing ini ?
PR : Aku sih berharap kakak lebih bisa menciptakan model-model
pembelajaran yang lebih kreatif lagi selain model Snowball Throwing ini
kak, Heemmm (berpikir sambil nyengir)... ohh iya kak selain itu lebih
bisa memberikan pertanyaan yang mudah di mengerti siswa ka dengan
menggunakan bahasa yang mudah di pahami, jangan susah-susah gitu
![Page 218: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/218.jpg)
kak ngasih pertanyaan nya, hehehe… dan pertanyaan nya itu juga harus
sesuai dengan materi yang dibahas pada saat itu kak terus juga kakak
harus lebih dekat lagi sama siswanya pada saat model Snowball
Throwing ini diterapin dalam pembelajaran IPS kak.
P : Kalau disuruh memilih, model pembelajaran apa yang lebih memotivasi
kamu belajar ?
PR : Kalau disuruh memilih sih kak (berpikir sambil buka-buka buku )… aku
lebih memilih model pembelajaran Snowball Throwing ini dibanding
cuma ceramah gitu-gitu aja kak, karena model Snowball Throwing ini
lebih memotivasi aku untuk belajar kak, selain itu model ini seru dan
juga bikin greget ketika belajarnya model ini juga melatih kecepatan
dalam memahami pembelajaran, melatih kerja sama satu sama lainnya
kak dan juga melatih keakraban sama temen-temen lebih baik lagi kak
pada saat kerja kelompok, hehehe
P : Oke, terimakasih ya udah mau kakak wawancara de.
PR : Oke sama-sama kak.. (senyum).
P : Oh iya de, ini kakak ada souvenir buat kamu karena sudah bersedia
kakak wawancara ( sambil memberikan pulpen).
PR : Iya, makasih ya kak (tersenyum).
P : Iya de, assalamualaikum. Wr.wb.
PR : wa’alaikumsalam (Sambil bersalaman).
![Page 219: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/219.jpg)
TRANSKIP HASIL WAWANCARA INTI
Identitas Informan
Inisial Partisipan : OA (Siswa)
Tanggal wawancara : 08 Desember 2015
Jenis kelamin : Perempuan
Jam wawancara : 12:00 WIB
Keterangan
P : Peneliti
OA : Partisipan
P : “Assalamualaikum kakak ingin wawancarai kamu dan kakak jamin
kerahasiaan data kamu di dalam wawancara ini. sebelumnya kakak udah
minta kamu untuk menandatangani surat persetujuan ini bahwa kamu
sudah bersedia untuk kakak wawancara. “
OA : “Wa’alaikumsalam kak, iya sudah aku tandatangani surat persetujuan nya
kak dan aku bersedia untuk diwawancarai“ (tersenyum).
P : Baik, Terima kasih sebelumnya sudah mau kakak wawancara.
OA : Sama-sama kak. (sambil merapihkan kerudung).
P : Oke de langsung aja pertanyaan pertama, Bagaimana pendapatmu
terhadap pelajaran IPS selama ini ?
![Page 220: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/220.jpg)
OA : Menurut aku pelajaran IPS itu cukup menarik kak, tapi kadang-kadang
ada yang sulit terus kalo IPS menariknya tuh suka di kasih contoh dalam
kehidupan sehari-hari jadi aku sedikit mengerti kalo di kasih contoh
seperti itu kak. (nyengir)
P : Kenapa kamu bilang belajar IPS itu sulit?
OA : Heemmm (berpikir)… Kan belajar IPS itu ada sejarahnya kak, jadinya
banyak hafalannya, banyak tanggal-tanggal, tahun, dan nama pahlawan
yang harus dihafalin, banyak tugas juga. Susah banget buat diingetnya
kak. Kan bete kak kalo setiap belajar sejarah disuruh hafalan hafalan dan
hafalan terus, (ekspresi bete).
P : Menurut pendapat kamu seperti apa guru mengajar IPS di kelas ?
OA : Selama ini guru IPS sih ngajarnya gitu-gitu aja kak kaya guru lainnya
gitu.
P : Ngajarnya gitu-gitu aja gimana maksudnya de ?
OA : Yah gitu kak, (sambil memainkan HP)... kadang guru ngejelasin terus
setelah itu ngasih tugas, kadang ya dateng-dateng langsung ngasih tugas
langsung, kadang belajar di kelas nya secara selompok, kadang kita
disuruh presentasi, kadang juga nonton film kak, terus yang paling aku
engga suka itu disuruh ngafalin terus kak. Pokoknya setiap minggu ada
aja yang harus dihafalin. Hafalan satu aja belom hafal uda ditambahin
lagi. Pokoknya ngebosenin banget deh. Heemmm (sambil berpikir)...
Terus nih ya kak, guru IPS nya sukanya nyuruh nyatet terus, mana
banyak banget sampe berlembar-lembar lagi tuh nyatet nya. Sampe
keriting tangan kak kalo nyatet. Hehehe (tertawa)..
P : Terus biasanya kalo nyatet gitu yang tulis di papan tulis siapa de ?
![Page 221: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/221.jpg)
OA : Biasanya sih sekretaris kelas kak yang bagian nulis di depan bukan bu
guru yang tulis di papan tulis kak.
P : Oh kirain bu guru de..
OA : Bukan kak tapi temen aku yang nulis ..
P : Menurut kamu guru yang mengajar efektif itu seperti apa ?
OA : Heemmm (berpikir sambil mata melirik)... Guru yang mengajar efektif
itu ya guru yang bisa bikin muridnya ngerti kak, guru yang ngejelasin
materi pealajaran dengan bahasa sendiri yang gampang dimengerti kak.
Terus guru itu harus baik, banyak senyum, engga banyak ngasih tugas,
ngga suka nyuruh hafalan, baik ngasih nilainya, dan cara ngajarnya itu ga
ngebosenin. Wah kalo ada guru yang kaya gitu pasti seneng banget aku
kak, bisa-bisa IPS jadi pelajaran favorit aku malah kak, Hehehe
(tertawa).
P : Model pembelajaran apa yang biasanya digunakan guru pada saat
pembelajaran IPS di kelas ?
OA : Heemmm (berpikir sambil mengingat)... Guru IPS biasanya nya
ngajarnya itu kalo engga ceramah ya ngasih tugas secara kelompok buat
di kerjain dikelas terus abis itu kita disuruh presentasi perkelompok, tapi
kadang juga kita diajak nonton film terus disuruh ngerangkum deh kak.
P : Media apa yang biasanya digunakan guru pada saat pembelajaran IPS ?
OA : Medianya pake buku, power point, kadang nonton film tentang sejarah
gitu kak, heemmm (sambil berpikir)… udah si itu doang kak selebihnya
gurunya cuma ngejelasin doang kak...
P : Terus diantara media-media yang digunakan guru itu, mana yang lebih
kamu suka de ?
![Page 222: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/222.jpg)
OA : Heemmm (berpikir)... Aku sih lebih suka media power point terus nonton
film tentang sejarah gitu kak..
P : Kenapa kamu lebih suka media power point de ?
OA : Soalnya kalo pake power point itu lebih jelas kak udah gitu kadang
nonton film sejarah gitu kan bikin kita tau cerita sejarah-sejarah gitu kan
kak, engga cuma di ceritain guru aja di kelas kak, (senyum).
P : Bagaimana kamu dapat memahami materi IPS di kelas ?
OA : Aku bisa paham pelajaran IPS kalo gurunya enak ngejelasinnya kak.
Nyetet nya dikit-dikit aja gitu intinya aja, terus ngasih contoh-cotoh yang
ada dikehidupan sehari-hari gitu, biar gampang diingetnya kak. (nyengir)
P : Apakah sebelumnya kamu sudah mengenal model Snowball Throwing ?
OA : Engga kak, tapi pas diajarin kakak kemarin pake model Snowball
Throwing ini aku jadi tau model pembelajaran ini kak.
P : Apakah model Snowball Throwing itu ?
OA : Heemmm (berpikir mata melirik ke atas)… Menurut aku model Snowball
Throwing itu model yang melatih kerja sama kak antar kelompok dengan
berdiskusi dimana setiap kelompok membuat satu pertanyaan yang
berkaitan dengan materi yang dibahas terus nanti dibentuk bola deh,
setelah itu bola nya di lempar ke temen-temen kak nah siapa yang dapet
bola itu dia lah yang wajib menjawab pertanyaan itu, kaya gitu sih kak
menurut pemahaman aku (tersenyum).
P : Apakah kamu mempunyai pengalaman belajar dengan model Snowball
Throwing ?
OA : Pernah kak waktu yang belajar diajarin sama kakak itu kan kak. hehehe
![Page 223: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/223.jpg)
P : Iya, terus bagaimana menurut kamu model Snowball Throwing ini ?
OA : Heemmm (sambil memainkan pulpen)… Seneng kak, jadinya kan aku
engga cepet bosen pas belajar dikelas, seru juga sih pastinya. Tapi ya
deg-degan juga, takut pas kena lemparan pertanyaan terus engga bisa
jawab kan malu kak. Tapi dengan adanya model pembelajaran ini pas di
kelas aku jadi lebih serius dalam belajarnya sih kak, ya supaya kalo kena
lemparan pertanyaan bisa jawab gitu biar engga malu. Terus jadi bener-
bener inget sama materi yang udah dipelajarin guru.
P : Bagaimana model pembelajaran ini membuat kamu memahami materi
pembelajaran IPS di kelas ?
OA : Karna model pembelajaran ini aku jadi lebih gampang ngerti kak dan
bisa ngejawab pas dapet pertanyaan, jadi pas guru ngejelasin aku bener-
bener dengerin. Terus jadinya ya aku jadi lebih mudah mahaminnya kak.
Belajar nya itu seru, tapi bikin ngerti juga, aku jadi lebih paham kak.
(nyengir)
P : Bagaimana pendapatmu pembelajaran menggunakan model Snowball
Throwing dibandingkan dengan model pembelajaran yang biasa guru
gunakan di kelas ?
OA : Heemmm (berpikir mengepalkan kedua tangannya)… Kalo model
pembelajaran Snowball Throwing lebih seru kak dibandingkan dengan
model pembelajaran yang lain. Soalnya kalo model pembelajaran lain
kan kalopun kelompok juga paling kalau ada yang nanya itu
pertanyaannya engga dilempar-lempar gitu kak, jadi kan bisa di jawab
siapa aja gitu, kalo model pembelajaran Snowball Throwing kan yang
kena bola pertanyaannya ya harus ngejawab kak. (sambil mengayunkan
kedua kaki nya).
P : Terus mana yang lebih membuat kamu lebih cepat paham ?
![Page 224: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/224.jpg)
OA : Heemmm (berpikir mata melirik ke kanan)... Kalo aku sih lebih bisa
cepet paham kalo pake model pembelajaran Snowball Throwing ini kak.
Soalnya model ini belajarnya ngelempar-ngelempar kertas yang isinya
pertanyaan itu kak, lebih seru juga sih pastinya, bikin greget gitu. Kita
belajar dikelas jadi engga cepet bosen kak, yang tadinya ngantuk juga
jadi melek banget dah mata. Ada deg-degan nya tapi tetep seru deh kak
..hehehe
P : Bagaimana pembelajaran Snowball Throwing di kelas berhubungan
dengan motivasi belajar kamu ?
OA : Karna adanya model Snowball Throwing aku jadi lebih rajin belajar kak.
Aku juga jadi lebih ngerti. Soalnya aku termotivasi biar bisa jawab
pertanyaan, karna aku ga mau malu dikelas. Hehehe (tertawa)…
Makanya itu kalo guru ngejelasin aku jadinya bener-bener ngedengerin,
terus aku catet yang penting-penting. Kalo dirumah juga suka aku baca-
baca lagi kak.
P : Bagaimana hasil belajar IPS kamu setelah menggunakan model
pembelajaran Snowball Throwing ?
OA : Dengan adanya model pembelajaran Snowball Throwing ini hasil belajar
aku alhamdulillah jadi lebih meningkat lagi kak dari sebelumnya.
(tersenyum)
P : Emang biasanya nilai IPS kamu berapa sebelum menggunakan model
Snowball Throwing ini
OA : Biasa aja sih kak 78 kadang 80.. hehehe
P : Disini nilai KKM IPS berapa emang de ?
OA : 75 kak.. (sambil memainkan HP)
![Page 225: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/225.jpg)
P : Oh iya de, disini kalo nilainya dibawah KKM gimana ?
OA : Yah ada perbaikan kak remedial gitu ..
P : Bagus dong yah bisa perbaikan nilai juga
OA : Iya kak.. (menganggukan kepalanya sambil tersenyum)
P : Bagaimana pendapatmu agar pembelajaran model Snowball Throwing ini
lebih efektif, menarik, dan memotivasi belajar ?
OA : Heemmm (berpikir dengan tangan diatas dagunya)… Harusnya guru
sering-sering pake model pembelajaran kaya kaka gini nih. Pasti deh
banyak yang nilainya jadi makin baik lagi. Bakal lebih seru lagi kalo di
model pembelajaran ini ada hadiahnya buat yang bisa jawab pertanyaan
kak, jadi kita lebih rajin lagi belajarnya, dan lebih termotivasi lagi kak
belajar IPS nya karna pengen dapet hadiahnya. Hehehe (nyengir).
P : Bagaimana kritik dan saranmu kepada guru yang menggunakan model
Snowball Throwing ini ?
OA : Seru, seneng banget deh pokonya kak.. (ekspresi senang sambil tertawa)..
aku berharapnya sih kakak bisa lebih kreatif lagi dengan model
pembelajaran yang lebih aktif, biar kita dikelasnya engga cepet bosen,
terus juga kita biar punya rasa penasaran dan serius dalam belajarnya
kak.
P : Kalau disuruh memilih, model pembelajaran apa yang lebih memotivasi
kamu belajar ?
OA : Heemmm... Aku lebih milih model pembelajaran Snowball Throwing
kak, karena seru kak belajarnya sambil bermain jadi aku merasa lebih
semangat dan termotivasi untuk belajar kak, uadah gitu belajarnya kan
jadi engga ngebosenin kak.
![Page 226: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/226.jpg)
P : Oke, terimakasih ya udah mau kakak wawancara de.
OA : Iya kak.. (mengangguk dan senyum).
P : Oh iya de, ini kakak ada souvenir buat kamu karena sudah bersedia kaka
wawancara ( sambil memberikan pulpen)
OA : Oh makasih kak.. (malu-malu).
P : Iya de, assalamualaikum. Wr.wb.
OA : waalaikumsalam (Sambil bersalaman).
![Page 227: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/227.jpg)
TRANSKIP HASIL WAWANCARA INTI
Identitas Informan
Inisial Partisipan : MR (Siswa)
Tanggal wawancara : 10 Desember 2015
Jenis kelamin : Laki-laki
Jam wawancara : 08:00 WIB
Keterangan
P : Peneliti
MR : Partisipan
P : “Assalamualaikum kakak ingin wawancarai kamu dan kakak jamin
kerahasiaan data kamu di dalam wawancara ini. sebelumnya kakak udah
minta kamu untuk menandatangani surat persetujuan ini bahwa kamu
sudah bersedia untuk kakak wawancara. “
MR : “ Iya, Wa’alaikumsalam, sudah aku tandatangani surat nya kak “
P : Baik, Terima kasih sebelumnya sudah mau kakak wawancara.
MR : Iya sama-sama kak (tersenyum)
P : Oke de langsung aja pertanyaan pertama, Bagaimana pendapatmu
terhadap pelajaran IPS selama ini ?
![Page 228: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/228.jpg)
MR : Heemmm (berpikir)… Kalo pelajaran IPS tuh enak di pelajarinnya, terus
bisa bikin banyak pengetahuan juga tentang ilmu-ilmu perdagangan terus
juga ilmu-ilmu jaman-jaman dulu gitu kak, tapi kadang aku juga suka
bosen sih kak ..
P : Kenapa kamu bilang IPS membosankan ?
MR : Bosen kak soalnya gurunya tuh kebanyakan ngejelasin nya (tertawa
malu-malu)… jadi aku ngantuk dengerinnya kak, apalagi kalo bu
gurunya lagi jutek dan sering ngasih tugas ke kita. Terus kalo pelajaran
IPS itu jarang ada yang berminat, kebanyakan pada semangatnya belajar
yang lain kak. Kita kayak engga ada semangatnya gitu belajar IPS, yang
dipelajarin itu-itu aja kak.
P : Menurut pendapat kamu seperti apa guru mengajar ips di kelas ?
MR : Kalo bu guru ngajarnya sih santai kak, tapi kadang galak ngajarnya kak ..
P : Ngajarnya galak kenapa emang de ?
MR : Yah gitu kak (berpikir)… galak aja kalo anak yang lain pada ga bisa
dibilangin. Terus bu guru sering ngasih tugas kak ke kita, paling ngajar
cuma sebentar abis itu ngasih tugas buat kita kerjain. Udah gitu tugasnya
harus diselesaiin sekarang juga lagi, engga boleh buat PR di rumah. Tapi
yang aku engga suka bu guru kadang kalo marah sama salah satu anak
tapi yang kena marah semua anak kelas kak. Kan parah yah kak, kalo
misalkan kesel sama salah satu anak mah ga usah marah ke semua anak
kelas ka. (raut wajah yang kesal dan bete).
P : Menurut kamu guru yang mengajar efektif itu seperti apa ?
MR : Efektif itu apa kak ? (ekspresi bingung).
![Page 229: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/229.jpg)
P : Efektif itu maksudnya, materi yang di jelaskan guru mudah kamu pahami
de.
MR : Heemmm (mata melirik ke kanan)… Aku suka guru yang ngajarnya
santai kak, tapi pelajaranya bisa masuk ke otak aku. Terus bu guru ga
usah sering ngasih tugas atau pr ke anak murid kak, kan kita kalo pulang
sekolah mau maen juga kak. Kan kalo banyak tugas tar kita engga bisa
maen bareng-bareng. Soalnya kalo kita engga kerjain tugasnya nanti kita
dapet hukuman kalo engga nanti tugasnya ditambah kak. Heemmm
(berpikir)… Aku sih maunya bu guru engga setiap hari ngasih tugas ke
kita. Ya pokonya bu guru engga apa-apa ngasih tugas tapi jangan setiap
hari juga kak. Terus bu guru jangan jutek juga kak sama kita kalo lagi
ngajar, kalo ada yang engga tahu sama jawabannya jangan dikasih
hukuman dan jangan di marahin kak. (nyengir).
P : Model pembelajaran apa yang biasanya digunakan guru pada saat
pembelajaran IPS di kelas ?
MR : Heemmm... Bu guru kalo di kelas sih biasanya cuma ngejelasin materi
doang kak, abis itu ngasih tugas ke kita kak. Nah tugasnya itu nanti
dinilai sama bu guru kak, katanya sih buat nilai ulangan harian. Kadang
bu guru juga masuk kelas cuma ngasih tugas doang abis itu ditinggal
engga ngejelasin kak (ekspresi bete).
P : Media apa yang biasanya digunakan guru pada saat pembelajaran IPS ?
MR : Heemmm (berpikir)… Bu guru kalo ngajar paling cuma ditulis di papan
tulis kak, abis itu kita suruh merhatiin buku pelajaran. Nah abis itu kita
suruh maju ke depan buat ngerjain soal yang di bikin sama bu guru di
papan tulis.
P : Bagaimana kamu dapat memahami materi IPS di kelas ?
![Page 230: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/230.jpg)
MR : Heemmm (berpikirr sambil memegang pulpen)... Aku kadang ga bisa
langsung paham sama materi IPS kak, kalo IPS kan banyak hafalan kak.
Jadi kalo di kelas itu kan berisik kak, aku susah hafalin materi pelajaran
IPS kalo di kelas kak, jadi kadang aku belajar di rumah kak. Kalo kata bu
guru sih biar kita paham sama materi pelajaran IPS itu kita harus banyak
membaca kak, harus banyak menghafal. Kan males ya kak kalo aku harus
membaca terus menerus, di kelas sudah disuruh membaca terus dirumah
juga suruh baca buku lagi. Hehehe (tertawa).
P : Biasanya kamu kalo belajar di rumah sama siapa de ?
MR : Aku biasanya belajar sendiri sih kak (tersenyum).
P : Oh sendiri engga sama mama atau kakak kamu de ?
MR : Kalo sama kakak kalo lagi ada yang sulit aja kak.. (nyengir).
P : Apakah sebelumnya kamu sudah mengenal model Snowball Throwing ?
MR : Aku engga tahu kak, itu model belajar apaan kak, (ekspresi bingung)..
tapi setelah kakak ngajar pake model itu aku jadi sedikit tahu sih kak
(nyengir).hehe
P : Apakah model Snowball Throwing itu ?
MR : Menurut aku, Heemmm (berpikir menggerakkan kaki)… model Snowball
Throwing itu belajar pakai cara lempar kertas yang di bulatkan itu yang
berisi pertanyaan kan kak, yang pakai musik sama kertas yang di bentuk
jadi bulat kak. Terus kita harus melempar kertas dan pas musiknya
berhenti, kita harus menjawab pertanyaan itu kak.
P : Apakah kamu mempunyai pengalaman belajar dengan model Snowball
Throwing ?
![Page 231: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/231.jpg)
MR : Sudah pengalaman dari kakak kan pas waktu ngajar di kelas. Hehehe
P : Bagaimana menurut kamu model Snowball Throwing ini ?
MR : Menurut aku sih model ini sangat menarik minat belajar siswa di kelas
kak karena model Snowball Throwing itu tidak membosankan dan engga
bikin ngantuk juga, udah gitu ada sedikit rasa deg-deg an kak takut dapet
bola pertanyaan itu, (ekspresi wajah semangat).
P : Bagaimana model pembelajaran ini membuat kamu memahami materi
pembelajaran IPS di kelas ?
MR : Ya kalo pakai cara belajar kayak gini sih aku bisa pahamnya karena
sebelum kita mulai, kita harus baca lalu berdiskusi dan memahami dulu
kak materi yang mau dibahas sebelum model Snowball Throwing ini di
mulai kak. (tersenyum)
P : Bagaimana pendapatmu pembelajaran menggunakan model Snowball
Throwing dibandingkan dengan model pembelajaran yang biasa guru
gunakan di kelas ?
MR : Menyenangkan banget kak (ekspresi senang)… di banding yang biasa
guru gunakan dikelas.. hehehe
P : Terus mana yang lebih membuat kamu lebih cepat paham ?
MR : (Berpikir mata melirik ke atas)… Kalo mana yang lebih cepat paham sih
kalo menurut aku pakai model pembelajaran Snowball Throwing kak.
Soalnya kalo belajar pakai model yang Snowball Throwing belajar jadi
ga bosen kak, jadi seru aja. Nah kalo kitanya ga bosen kan pelajaran jadi
bisa masuk cepat ke otak kita kak. Kalo belajarnya serius terus kan bisa
bikin kita bosen juga kak..
![Page 232: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/232.jpg)
P : Bagaimana pembelajaran Snowball Throwing di kelas berhubungan
dengan motivasi belajar kamu ?
MR : Ya kalo pakai model Snowball Throwing itu aku lebih suka kak soalnya
seru kak tapi kita juga harus belajar juga. Jadi secara mau tidak mau ya
kita harus belajar dan pahamin sebelum permainan di mulai kak, nah jadi
kan aku merasa terdorong buat belajar ka, dan aku juga merasa lebih
termotivasi untuk belajar kak, (tersenyum).
P : Bagaimana hasil belajar IPS kamu setelah menggunakan model
pembelajaran Snowball Throwing ?
MR : Setelah menggunakan model pembelajaran Snowball Throwing nilai aku
menjadi lebih baik sih kak. (tertawa malu-malu).
P : Emang biasanya nilai IPS kamu berapa sebelum menggunakan model
Snowball Throwing ini ?
MR : Biasa sih kak 60 kak (tersenyum malu).
P : Disini nilai KKM IPS berapa emang de ?
MR : 75 kak
P : Oh iya de, disini kalo nilainya dibawah KKM gimana ?
MR : Kan ada perbaikan remedial kak..
P : Oh, ada perbaikan nilai juga
MR : Iya kak (mengangguk).
P : Bagaimana pendapatmu agar pembelajaran model Snowball Throwing ini
lebih efektif, menarik, dan memotivasi belajar ?
![Page 233: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/233.jpg)
MR : Heemmm (berpikir sambil memainkan pulpen)... Kalo biar menarik sih
kalo menurut aku lebih sering kak bu guru pakai model kayak gini. Ya
kalo perlu setiap belajar pakai model belajar begini aja kak. Ya emang
sih berisik kak, tapi seru kak ga ngebosenin. Udah gitu kak buat hadiah
dan pertanyaan nya itu yang banyak kan biar lebih lama dan seru gitu
kak. (tertawa).
P : Bagaimana kritik dan saranmu kepada guru yang menggunakan model
Snowball Throwing ini ?
MR : Heemmm (berpikir sambil melihat HP)... Kritik aku kalo pakai model
Snowball Throwing, kalo yang engga bisa jawab engga usah dikasih
hukuman kak. Terus kalo bisa dikasih hadiah semuanya kak biar adil dan
rata gitu, jangan cuma yang bisa jawab pertanyaanya aja kak (ketawa).
Soalnya kemarin waktu pakai model pembelajaran itu aku engga bisa
jawab kak, aku engga dapat hadiah kak. Sedih banget tahu kak, udah gitu
dihukum terus di ketawain sama anak sekelas lagi, Kan malu kak,
(ekspresi malu).
P : Kalau disuruh memilih, model pembelajaran apa yang lebih memotivasi
kamu belajar ?
MR : Ya jelas lah kak kalo suruh milih aku lebih milih model pembelajaran
yang Snowball Throwing kak. Pertama, lebih asyik, kedua, engga
ngebosenin, ketiga, kita juga harus membaca dan pelajarin dulu pelajaran
yang mau dibuat bahan permainan. Pokoknya aku lebih suka bu guru
sering pakai model pembelajaran yang seperti Snowball Throwing ini kak
.
P : Oke, terimakasih ya udah mau kaka wawancara de.
MR : Iya oke kak, (senyum).
![Page 234: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/234.jpg)
P : Oh iya de, ini kakak ada souvenir buat kamu karena sudah bersedia
kakak wawancara ( sambil memberikan pulpen).
MR : Makasih kakak (Tersenyum)
P : Iya sama-sama de, assalamualaikum. Wr.wb
MR : wa’alaikumsalam kak (Sambil bersalaman).
![Page 235: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/235.jpg)
TRANSKIP HASIL WAWANCARA INTI
Identitas Informan
Inisial Partisipan : FR (Siswa)
Tanggal wawancara : 10 Desember 2015
Jenis kelamin : Laki-laki
Jam wawancara : 09:30 WIB
Keterangan
P : Peneliti
F.R : Partisipan
P : “Assalamualaikum kakak ingin wawancarai kamu dan kakak jamin
kerahasiaan data kamu di dalam wawancara ini. sebelumnya kakak udah
minta kamu untuk menandatangani surat persetujuan ini bahwa kamu
sudah bersedia untuk kakak wawancara. “
F.R : “Wa’alaikumsalam kak aku bersedia di wawancarai dan udah aku
tandatangani surat persetujuan nya kak“
P : Baik, Terima kasih sebelumnya sudah mau kaka wawancara.
F.R : Iya kak sama-sama (mengangguk sambil tersenyum).
P : Oke de langsung aja pertanyaan pertama, Bagaimana pendapatmu
terhadap pelajaran IPS selama ini ?
![Page 236: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/236.jpg)
F.R : Heemmm (berpikir sambil memegang pulpen)... Pelajaran IPS bagi aku
pelajaran yang aengga sulit kak, khusunya bagian sejarah, karena materi
sejarah itu pembahasannya sangat luas apalagi kejadian di masa lampau
gitu kak kan aku kurang paham soal sejarah kak. Udah gitu guru
ngejelasinnya engga ngebosenin kak.
P : Kenapa kamu bilang IPS itu membosankan ?
F.R : Soalnya kadang guru ngajarnya ngebosenin kak cuma cerita doang,
ngasih contoh-contoh materi juga cuma dengan ngejelasin doang kak..
(wajah bete).
P : Menurut pendapat kamu seperti apa guru mengajar IPS di kelas ?
F.R : Selama ini sih guru mengajar IPS sih cukup baik kak, (sambil
merapihkan rambutnya)… tetapi terlalu serius ka, yang akhirnya aku
malah merasa bosan, sehingga aku tidak terlalu bisa memahami materi
yang disampaikan guru dengan baik dan suasana kelas cukup tegang
karena gurunya sedikit galak kak jadi ngerasa takut aja kak kalo lagi
belajar IPS di kelas.
P : Menurut kamu guru yang mengajar efektif itu seperti apa ?
F.R : Efektif itu maksudnya apa kak ?
P : Efektif itu maksudnya, materi yang di jelaskan guru mudah kamu pahami
de.
F.R : Hememmm (berpikir mata melirik ke atas)... Menurut aku guru yang
mengajar efektif itu, apabila dalam proses pembelajaran guru selalu
menjelaskan materi dengan baik, bisa mengatur kelas dengan baik,
mengajarnya juga engga terlalu bikin tegang kak, terus juga
menggunakan metode pembelajaran secara bervariasi kak agar siswanya
![Page 237: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/237.jpg)
juga tidak merasa bosan ketika proses pembelajaran di kelas berlangsung
kak. (tersenyum malu).
P : Model pembelajaran apa yang biasanya digunakan guru pada saat
pembelajaran IPS di kelas ?
F.R : Heemmm (berpikir)... Engga ada sih kak, ngajarnya ya biasa aja
ngejelasin ceramah diskusi aja sih kak engga ada yang buat aku tertarik
cuma itu-itu aja jelasin terus ngasih tugas deh kak, kan aku jadi ngerasa
ngantuk dan bosen kak soalnya IPS itu kan banyak materinya kak.
P : Media apa yang biasanya digunakan guru pada saat pembelajaran IPS ?
F.R : Engga ada sih kak, ngajarnya ya biasa aja ngejelasin liat buku, kadang
pake power point, sama tampilin gambar-gambar mengenai materi IPS
yang dibahas itu juga yang sering melakukan guru PPKT kak jarang
banget guru kelas. (sambil menggerakkan tangan ke atas meja).
P : Terus diantara media-media yang digunakan guru itu, mana yang lebih
kamu suka de ?
F.R : Kalo aku sih lebih suka belajar dengan baca buku aja sih kak
(tersenyum).
P : Kenapa kamu lebih suka baca buku de ?
F.R : Aku lebih paham aja kalo dengan membaca kak soalnya bisa lebih
kosentrasi aja gitu kak ..(tertawa malu).
P : Bagaimana kamu dapat memahami materi IPS di kelas ?
F.R : Heemmm (mata melirik ke atas)... Kalo aku sih selain dengan membaca
biasanya dengan cara memperhatikan guru ketika menjelaskan materi
yang dibahas, nah yang kaya gitu yang biasa aku lakukan kak biar aku
![Page 238: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/238.jpg)
mudah memahami pelajaran itu dan aku juga jadi mudah ngerti
materinya kak.
P : Apakah sebelumnya kamu sudah mengenal model Snowball Throwing ?
F.R : Sebelumnya sih belum kak tapi setelah kakak ngajar disini dengan model
ini aku jadi tau sih kak, hehehe (tertawa).
P : Apakah model Snowball Throwing itu ?
F.R : Heemmm (mata melirik ke atas)... Kalo menurut pemahaman aku sih kak
model Snowball Throwing itu model pembelajaran belajar secara
berkelompok, kemudian setiap kelompok itu membuat pertanyaan dan
pertanyaan tersebut di gulung membentuk seperti bola lalu di lemparkan
kepada kelompok lain, dan siswa yang terkena lemparan bola tersebut
bertanggungjawab untuk menjawab pertanyaan itu kak.
P : Apakah kamu mempunyai pengalaman belajar dengan model Snowball
Throwing ?
F.R : Heemmm (berpikir)… belom sih kak.
P : Bagaimana menurut kamu model Snowball Throwing ini ?
F.R : Heemmm (melirik ke kanan)... Setelah diajarin kaka pake model ini,
menurut aku model ini merupakan model pembelajaran yang seru tapi
aku juga ngerasa bosen juga kak, karena dalam proses pembelajaran ini
bikin tegang, udah gitu belajarnya sambil bermain gitu kan kak, terus
model ini emang membuat siswa aktif tapi juga buat aku takut kak
karena harus menjawab pertanyaan dari kakak, (ekspresi datar).
P : Bagaimana model pembelajaran ini membuat kamu memahami materi
pembelajaran IPS di kelas ?
![Page 239: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/239.jpg)
F.R : Dengan model pembelajaran ini aku jadi lebih paham dan sedikit
menyimak apa yang disampaikan oleh guru dengan baik kak, sehingga
aku cukup memahami materi yang di sudah dijelaskan oleh guru di depan
kelas kak. (mengepalkan kedua tangan nya).
P : Bagaimana pendapatmu pembelajaran menggunakan model Snowball
Throwing dibandingkan dengan model pembelajaran yang biasa guru
gunakan di kelas ?
F.R : Aku bingung kak hehehe... soalnya sebelumnya guru tuh engga pake
model apa-apa untuk ngajar IPS, ngejelasinnya biasa aja gitu kak hanya
ceramah aja.. soalnya baru kakak aja yang nerapin model pembelajaran
kaya Snowball Throwing ini di kelas. (tersenyum).
P : Terus mana yang lebih membuat kamu lebih cepat paham ?
F.R : Heemmm (berpikir sambil memegang HP)… Kalo menurut aku sih kak
model yang seperti model Snowball Throwing ini yang cukup membuat
aku lebih memahami materi yang di ajarkan oleh guru dibandingkan
dengan model yang biasa guru gunakan selama ini di kelas kak.
P : Bagaimana pembelajaran Snowball Throwing di kelas berhubungan
dengan motivasi belajar kamu ?
F.R : Sebenernya cukup bagus sih kak buat menambah motivasi belajar, tapi
itu buat aku biasa-biasa aja sih engga terlalu membantu aku untuk lebih
termotivasi dalam belajar soalnya sebenernya aku engga suka belajar
seperi itu bikin deg-deg an takut kalo disuruh jawab pertanyaan nya terus
kalo engga bisa nanti kena hukuman kak (sambil menggerakkan kaki
nya).
P : Bagaimana hasil belajar IPS kamu setelah menggunakan model
pembelajaran Snowball Throwing ?
![Page 240: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/240.jpg)
F.R : Hasil belajar aku jadi sedikit meningkat sih kak (tertawa)… walaupun
engga tinggi-tinggi banget sih nilainya yang pasti nilai IPS aku sudah
mencapai KKM lah kak. (nyengir).
P : Emang biasanya nilai IPS kamu berapa sebelum menggunakan model
Snowball Throwing ini ?
F.R : Biasa aja sih kak 70an.. hehehe
P : Disini nilai KKM IPS berapa emang de ?
F.R : 75 kak
P : Oh iya de, disini kalo nilainya dibawah KKM gimana ?
F.R : Di remedial kak .
P : Oh remedial.
F.R : Iya kak (menganggukan kepalanya).
P : Biasanya remedial nya ngapain ?
F.R : Buat tugas nyari di internet gitu kak.
P : Bagaimana pendapatmu agar pembelajaran model Snowball Throwing ini
lebih efektif, menarik, dan memotivasi belajar ?
F.R : Heemmm (berpikir)... Menurut aku biar lebih menarik, dalam proses
pembelajaran setiap kelompok engga hanya membuat satu pertanyaan,
terus buat pertanyaan nya juga jangan yang susah-susah kak, hehehe
(nyengir)... terus dalam proses menjawab pertanyaan diberikan waktu
untuk mikir kak jadi engga keburu-buru jawabnya, lalu buat siswa yang
engga bisa jawab jangan dikasih hukuman nyanyi kak kan malu sama
![Page 241: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/241.jpg)
temen-temen, udah gitu belajarnya jangan lebih banyak bermain nya kak
di banding seriusnya gitu kan jadi kurang fokus, (tertawa malu).
P : Bagaimana kritik dan saranmu kepada guru yang menggunakan model
Snowball Throwing ini ?
F.R : Heemmm... Menurut aku model pembelajaran nya harus lebih baik dan
kreatif lagi supaya tidak terlalu banyak bermainnya kalaupun mau
bermain sambil belajar pun mungkin materinya lebih banyak lagi gitu
kak (hehehee)… biar kitanya juga engga bosen kak, kan pasti ada model
pembelajaran yang lain yang lebih menarik dan menyenangkan selain
model Snowball Throwing ini kak, oh iya kalo bisa model ini engga cuma
di terapin di mata pelajaran IPS aja kak tapi juga mata pelajaran yang lain
juga gitu kak. (senyum).
P : Kalau disuruh memilih, model pembelajaran apa yang lebih memotivasi
kamu belajar ?
F.R : Heemmm… kalo aku sih lebih memilih model pembelajaran yang seperti
ini kak soalnya model ini seru dan cukup mendorong untuk belajar kak,
dan engga bikin ngantuk sih kak. (senyum).
P : Oke, terimakasih ya udah mau kakak wawancara de.
F.R : Iya sama-sama kak.. (senyum)
P : Oh iya de, ini kakak ada souvenir buat kamu karena sudah bersedia
kakak wawancara (sambil memberikan pulpen).
F.R : Makasih kak. (nyengir).
P : Iya de, assalamualaikum. Wr.wb.
F.R : Wa’alaikumsalam kak (Senyum sambil bersalaman).
![Page 242: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/242.jpg)
Foto Kegiatan Belajar Mengajar
![Page 243: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/243.jpg)
![Page 244: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/244.jpg)
![Page 245: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/245.jpg)
Foto Wawancara dengan Siswa
![Page 246: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/246.jpg)
![Page 247: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/247.jpg)
![Page 248: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/248.jpg)
Foto Wawancara dengan Guru
![Page 249: PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL …6. Cartam, S.Pd. M.Pd., selaku Kepala SMP PGRI 1 Ciputat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam rangka](https://reader030.vdocuments.site/reader030/viewer/2022013019/5e55e4e2cc86dc13ba73cd43/html5/thumbnails/249.jpg)
BIOGRAFI PENULIS
MAYASARI, lahir di Tangerang 25 Mei 1993 dari pasangan Sholeh Mursin dan
Rosmanah, putri bungsu dari 8 bersaudara yang beralamatkan di Jalan Wr.
Supratman No.32 Rt.02 Rw.04 Kp.utan Cempaka Putih Ciputat Timur Tangerang
Selatan. Penulis memulai Pendidikan di SDN KP.UTAN II pada tahun 1999 dan
selesai tahun 2005. Kemudian penulis melanjutkan ke SMPN 3 lulus pada tahun
2008, selanjutnya melanjutkan ke SMK Lebak Bulus dan lulus pada tahun 2011.
Tamat dari SMK penulis mendaftarkan diri untuk melanjutkan ke perguruan
tinggi pada tahun 2011 melalui jalur Mandiri penulis lulus di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.