penggunaan metode quantum teaching - digilib.uns.ac.id... · perpustakaan.uns.ac.id...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENGGUNAAN METODE QUANTUM TEACHING
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
DALAM MATA PELAJARAN BAHASA MANDARIN
PADA SISWA KELAS 6 SD TRIPUSAKA SURAKARTA
LAPORAN TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi sebagian Persyaratan
guna Melengkapi Gelar Ahli Madya Jurusan Diploma III Bahasa China
Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret
Disusun Oleh
Noviana Neni
C9607016
PROGRAM DIII BAHASA CHINA
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
Disetujui untuk Diuji
Program Diploma III Bahasa China, Fakultas Sastra Dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret
LAPORAN TUGAS AKHIR :
PENGGUNAAN METODE QUANTUM TEACHING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA
PELAJARAN BAHASA MANDARIN PADA SISWA KELAS 6 SD
TRIPUSAKA SURAKARTA
NAMA : NOVIANA NENI
NIM : C9607016
Pembimbing :
1. Christina, S.E. (……..…...…………………)
Pembimbing I
2. Teguh Sarosa, S.S., M.Hum. (………….…………………)
Pembimbing II NIP. 19730205 200604 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
Diterima Dan Disahkan oleh Dewan Penguji
Diploma III Bahasa China, Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret
Judul Laporan Tugas Akhir :
PENGGUNAAN METODE QUANTUM TEACHING UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA
PELAJARAN BAHASA MANDARIN PADA SISWA KELAS 6 SD
TRIPUSAKA SURAKARTA
Nama Mahasiswa : NOVIANA NENI
NIM : C9607016
Tanggal Ujian : 24 Januari 2011
Dewan Penguji :
Dra. Endang Tri Winarni, M.Hum. (........................................)
Ketua NIP. 19581101 198601 2 001
Drs. Yohanes Suwanto, M.Hum. (........................................)
Sekretaris NIP. 19611012 198703 1 002
Christina, S.E. (........................................)
Penguji I
Teguh Sarosa, S.S., M.Hum. (........................................)
Penguji II NIP. 19730205 200604 1 001
Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret
Dekan
Drs. Sudarno, M.A.
NIP. 19530314 198506 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERSEMBAHAN :
1. Bapak-Ibuku dan Bapak-Ibu mertua
tercinta yang selalu mendukung demi
cita-cita sang putri
2. Suamiku Wahyu Adi Nugroho, S.S.
yang setiap saat memacu dan
memotivasi terselesaikannya tulisan
ini
3. Adikku tersayang Dewi Juliana Neni
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
MOTTO:
1. Sinaua Menyang Panaraga ‘belajarlah kepada diri sendiri’
2. Melakukan hal-hal kecil adalah lebih baik daripada merencanakan hal-
hal besar (Mario Teguh)
KATA PENGANTAR
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, atas limpahan semua rahmat serta hidayah–Nya kepada kita semua.
Shalawat dan salam penulis panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
menebarkan kedamaian di dunia. Penulis sangat mengucap syukur atas
terselesaikannya tugas akhir ini, dan penulis mengucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah memberikan sumbangsih moral, material maupun
sepiritual sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dan penulis
berharap tugas akhir ini dapat berguna di masa mendatang. Pada kesempatan ini
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
1. Drs. Sudarno, M.A., Selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Dra. Endang Tri Winarni, M.Hum., Selaku Ketua Program Diploma III
Bahasa China Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
3. Christina, S.E., Selaku Pembimbing I yang selalu memberi pengarahan
dan motivasi dalam pengerjaan tugas akhir ini.
4. Teguh Sarosa, S.S., M.Hum., Selaku Pembimbing II yang penuh dengan
kedisiplinan memotivasi terselesaikannya tugas akhir ini.
5. Drs. Kaswan Darmadi, M. Hum Selaku Pembimbing Akademik yang
dengan sabar dan kerendahan hatinya dalam pembimbingan selama kuliah.
6. Drs. Kasmuji selaku kepala SD TRIPUSAKA, Surakarta atas segala
arahan dan bimbingan selama PPL.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
7. Seluruh jajaran staf guru di SD TRIPUSAKA, Surakarta yang telah
membantu penulis dalam mendapatkan pengalaman selama PPL.
8. Bapak-Ibuku dan Bapak-Ibu mertua, atas segala sesuatunya demi masa
depan sang putri.
9. Suamiku tercinta Wahyu Adi Nugroho, S.S., kesuksesan adalah untuk kita
bersama.
10. Kakak-kakak dan adikku tersayang atas dukungannya, mas Ipung dan istri,
mbak Dwi yang ada di Jeddah, Dewi Juliana Neni, serta keponakan saya
Fareel, Rizma, Nira, Juan. Terima kasih atas dorongannya untuk
terselesaikannya tugas akhir ini.
11. Teman-teman wiswakarman terheboh, mas Arif Hartarta, mas Aris
karno’s, saudara muda Ucup, Bono Setulus hati, Astiti. Serta seluruh pihak
yang tak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu doa
dan dukungannya dalam pembuatan tugas akhir ini.
Penulis menyadari, karya ini masih sangat jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, sumbangsih serta saran dan kritik yang membangun dari semua pihak
sangat diharapkan sebagai masukan untuk kesempurnaan tugas akhir ini.
Akhirnya berharap tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membaca
Penulis
DAFTAR ISI
Hal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................................... v
KATA PENGANTAR .............................................................................................. vi
DAFTAR ISI ............................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL .................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR................................................................................................. xii
ABSTRAK ………………………………………………………………………... xiii
BAB I: PENDAHULUAN……………….……………………………………….. 1
A. Latar Belakang …………………………………………………….. 1
B. Batasan Masalah …………………………………………………… 6
C. Rumusan Masalah …………………………………………………. 6
D. Tujuan Penelitian ………………………………………………….. 6
E. Manfaat Penelitian ……………………………………………….... 7
F. Metodologi Penelitian……………………………………………… 7
BAB II: LANDASAN TEORI …………………….…………………...………... 8
A. Pembelajaran Quantum (Quantum Teaching) ………………...……… 8
1. Kerangka pembelajaran Quantum Teaching ……………….…… 11
2. Quantum Learning ………………………………….…………... 12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
3. Perbedaan Quantum Teaching dan Quantum Learning 14
B. Hasil Belajar …………………………………………..………... 14
C. Implementasi Pembelajaran Quantum Teaching .......................... 16
D. Implementasi Pembelajaran Quantum Teaching dalam
Pembelajaran Bahasa Mandarin ................................................. 22
1. Tahap awal pelaksanaan metode quantum teaching dalam
pelajaran bahasa mandarin ................................................ 22
a. Pelajaran Mengenal Warna .......................................... 22
b. Pelajaran Nama Keluarga ............................................. 23
2. Tahap akhir atau test ......................................................... 25
E. Bahasa Mandarin Untuk SD .......................................................... 27
1. Ciri-ciri pembelajaran Bahasa Mandarin untuk SD ……... 28
BAB III : PEMBAHASAN ...…………………...….……………………………. 29
A. Sejarah SD Tripusaka Surakarta …………………... …..……... 29
B. Metode Pembelajaran di SD Tripusaka Sebelum Menggunakan
Metode Quantum Teaching ……………………………...…….. 29
1. Metode Ceramah ……………………………………………….. 31
2. Hasil dari penerapan metode ceramah pada mata pelajaran
Bahasa Mandarin pada siswa kelas 6 Sd Tripusaka Surakarta ….. 33
C. Penggunaan dan Penerapan Metode Quantum Teaching pada
mata pelajaran Bahasa Mandarin ……………………………..…. 35
C.1 Langkah awal penerapan metode quantum teaching ... 35
C.2 Pelajaran Mengenal Warna ......................................... 38
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
C.3 Pelajaran Nama Keluarga ............................................ 43
C.4 Tahap Akhir atau Test.................................................. 45
C.5 Hasil dari penerapan metode Quantum Teaching pada
mata pelajaran Bahasa Mandarin pada siswa kelas 6
Sd Tripusaka Surakarta ……………………………… 51
D. Keunggulan dan Kelemahan Penerapan Metode Quantum
Teaching …………………………………………..…………… 50
D.1Cara mengatasi kelemahan metode Quantum
Teaching …………………………………………….. 53
BAB IV : PENUTUP ………………………………………...………………….. 54
A. Kesimpulan ………………………………................................... 54
B. Saran ……………………………………………………………..56
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 57
LAMPIRAN............................................................................................................... 58
DAFTAR TABEL
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
Tabel 1 Daftar Siswa dan nilai Ulangan Harian bahasa Mandarin Model
Ceramah ...................................................................................... 32
Tabel 2 Daftar Siswa dan nilai Ulangan Harian bahasa Mandarin dengan
menggunakan model Quantum Teaching ................................... 49
DAFTAR GAMBAR
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
Gambar 1 Denah tempat duduk siswa ....................................................... 31
Gambar 2 Denah Tempat Duduk Siswa Model Pembelajaran Quantum
Teaching .................................................................................. 35
Gambar 3 Pelangi .................................................................................... 39
Gambar 4 Pulkadot .................................................................................. 40
Gambar 5 Bagan Anggota Keluarga ....................................................... 42
Gambar 6 Denah Tempat Duduk Siswa Model Test Pembelajaran
Quantum Teaching ................................................................... 44
ABSTRAK
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
Noviana Neni. C9607016. 2011. Penggunaan Metode Quantum Teaching
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa
Mandarin Pada Siswa Kelas 6 SD Tripusaka Surakarta. Tugas Akhir: Program
Diploma III Bahasa China Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Permasalahan yang dibahas dalam laporan Tugas Akhir ini adalah (1)
Bagaimanakah metode pembelajaran sebelum Quantum Teaching yang digunakan
SD Tripusaka dan hasilnya? (2) Bagaimanakah penerapan Quantum Teaching
pada siswa kelas 6 SD Tripusaka Surakarta terutama mata pelajaran bahasa
Mandarin dan hasilnya? (3) Apakah keunggulan dan kelemahan penerapan
metode Quantum Teaching dan cara mengatasi kelemahannya?
Tujuan dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini adalah (1) Mengetahui
metode pembelajaran sebelum Quantum Teaching yang digunakan SD Tripusaka
dan hasilnya. (2) Mengetahui penerapan Quantum Teaching pada siswa kelas 6
SD Tripusaka Surakarta terutama mata pelajaran Bahasa Mandarin dan hasilnya.
(3) Mengetahui keunggulan dan kelemahan penerapan metode Quantum Teaching
dan cara mengatasi kelemahannya.
Secara teoretis, manfaat hasil penulisan ini dapat menjadi tambahan
kapustakan bagi dunia pendidikan dengan bentuk metode pengajaran quantum
teaching. Secara praktis, dapat dijadikan sebagai bahan refrensi bagi penulis
lainnya. Metodologi dalam penulisan tugas akhir ini adalah bentuk deskriptif
kualitatif, yaitu bentuk penulisan yang lebih mengutamakan bahasa daripada
angka.
Hasil dari penulisan Laporan Tugas Akhir ini adalah Metode pembelajaran
yang digunakan di SD Tripusaka Surakarta, sebelum menggunakan metode
Quantum (Quantum Teaching) adalah metode pembelajaran ceramah, Hasil
belajar yang didapat oleh para siswa tidak bisa merata. Penerapan metode
Quantum Teaching di SD Tripusaka Surakarta pada mata pelajaran bahasa
Mandarin kelas 6, dimulai dengan mengubah tempat duduk siswa sesuai dengan
keinginan siswa. Pelajaran yang diberikan kepada siswa adalah pelajaran tentang
warna dan nama keluarga dalam Bahasa Mandarin. Model Quantum Teaching
dibagi dalam 5 tahap, yaitu tes tertulis, observasi,wawancara, portofolio, dan
demonstrasi. Hasil yang dicapai dalam metode Quantum Teaching menunjukan
bahwa rata-rata semua siswa dapat menguasai materi pelajaran yang diberikan.
Kelebihan metode Quantum adalah suasana yang diciptakan kondusif, kohesif,
dinamis, interaktif, partisipatif, komunikatif, dan saling menghargai setiap
pendapat siswa sangat dihargai. Kelemahan metode Quantum Teaching. Tidak
semua guru di Indonesia dapat menciptakan suasana kondusif, kohesif, dinamis,
interaktif, partisipatif, dan saling menghargai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
摘要
Noviana Neni。C9607016。2011 年。量子的教学方法来提高学习在
Tripusaka 小学六年级, 尤其在汉语获得的成绩。梭罗 311 大学,文学和艺
术系中文专科。
在论文中讨论的问题是:(一)使用量子教学法之前,Tripusaka 小
学如何使用教学生和结果。(二)量子教学法如何应用在,Tripusaka 小学
六年级,特别是在汉语课和结果。(三)量子教学法的优点和缺点,如何克
服它的缺点。
写这篇论文的目的是:(一)了解 Tripusaka 小学利用量子教学法之
前使用的教学法。 (二)了解量子教学法的应用 , 优其是 Tripusaka 小学
六年级 的 汉语课和结果。(三)了解量子教学法的优点和缺点,如何克服
它的缺点。
作者的结论是 :(一)Tripusaka 小学梭罗使用量子教学法之前是讲
课教学法。结果使学生获得成绩的差别太大,坐前面的学生比坐后面的获得
成绩更好。(二)应用该教学法在 Tripusaka 小学六年级的汉语课,开始把
教室的座位变成半圆形式,照学生的要求。给学生的教材是用汉语介绍颜色
和家庭的名称。量子教学方法 的应用是加速教学法以及给学生提供有趣的
材料,不影响学生的学习获得成绩。 在应用量子教学方法下教师用得评介
跟讲课教学法不一样。量子教学模式分为 五个阶段,笔试,观察,面谈,
档案和展示。由学生的成绩分数表示,所有学生大约能掌握教师给的材料,
开且学生获得更好成绩。(三)量子教学法优点是 :创造有趣的气氛,紧
密的,动态的,互动性,参与性,以及尊重每个学生的意见。学习过程进行
的非常顺利。量子教学方法的缺点是 :不是所有的教师 能创 造 有 趣气
氛,有凝聚力,动态,互动,参与,相互尊重。也要求大量的时间,而在印
尼教育系统 的时间, 是有限的。为了克服 缺点的量子教学方法,每位教师
应该有更多的教学经历和教材。此外,要求学校提供更多的时间,空着的时
间应用该方法,或建立一个特殊的班为进行量子教学法。使用量子教学法不
能超过二十个学生,不然无达到极限的效果。
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan
melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu, untuk
menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan diperlukan
berbagai keterampilan, di antaranya adalah keterampilan membelajarkan
atau keterampilan mengajar. Keterampilan mengajar merupakan
kompetensi profesional yang cukup kompleks, sebagai integrasi dari
berbagai kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh. Selain yang telah
disebutkan, metode mengajar menjadi salah satu yang sangat penting dalam
menilai hasil belajar siswa. Banyaknya metode dalam pengajaran memiliki
keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Baru-baru ini pengajaran
yang menjadi sorotan adalah mata pelajaran bahasa Mandarin atau bahasa
China. China merupakan negara dengan populasi terbesar di dunia, maka
banyak orang China yang tersebar di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Bahasa China atau sering disebut dengan bahasa Mandarin, telah
menjadi bahasa yang paling sering digunakan nomor dua di dunia setelah
bahasa Inggris, hal ini dibuktikan bahwa bahasa Mandarin telah menjadi
bahasa internasional kedua. Dengan demikian, Bahasa Mandarin secara
tidak langsung perlu diketahui dan diajarkan kepada semua pihak. Tidak
hanya diberikan dan diajarkan kepada etnis Tionghoa. Hal yang paling
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
mendasar dari pembelajaran bahasa Mandarin adalah perlunya diberikan
sejak usia dini. Bahasa Mandarin juga sering digunakan oleh kaum
pedagang di Solo. Oleh karenanya, di Solo telah banyak lembaga
pendidikan yang membuka kelas bahasa Mandarin. Bahasa Mandarin di
Solo telah merebak sampai pada instansi-instansi masyarakat, bahkan
banyak sekolah yang telah membuka mata pelajaran bahasa Mandarin
sebagai salah satu pelajaran mulok. Semua itu tidak lepas dari pentingnya
pelajaran bahasa Mandarin.
Salah satu sekolah dasar yang mengajarkan mata pelajaran bahasa
Mandarin adalah SD Tripusaka Surakarta. Pelajaran bahasa Mandarin di
SD Tripusaka Surakarta telah dijadikan sebagai muatan lokal di sekolah
tersebut. SD Tripusaka Surakarta memberikan pelajaran bahasa Mandarin
dari kelas 1 sampai dengan kelas 6. Bahasa Mandarin secara tidak
langsung telah tumbuh di lingkungan sekolah dan perdagangan di Solo.
Hal ini dibuktikan dengan adanya komunikasi antarpedagang yang
menggunakan bahasa mandarin dalam transaksi jual beli, khususnya
dilakukan oleh kalangan pedangan Tionghoa. Demikian pula para siswa
yang telah yang telah mendapatkan pelajaran bahasa Mandarin.
Bahasa Mandarin merupakan salah satu bahasa yang cukup sulit
untuk dipelajari. Oleh karena itu, perlu adanya sebuah metode yang tepat
dalam memberikan mata pelajaran bahasa Mandarin. Salah satu metode
dalam pembelajaran adalah metode Quantum Teaching. Quantum adalah
interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Quantum Teaching
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
adalah orkestrasi mengubah bermacam-macam interaksi yang ada di dalam
dan di sekitar momen belajar. Interaksi-interaksi ini mencakup unsur-unsur
untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa dan mencakup
petunjuk spesifik untuk menciptakan lingkungan belajar efektif,
merancang kurikulum, menyampaikan isi, dan memudahkan proses belajar
(Deporter, 2005 : 5)
Inti dari metode pembelajaran quantum adalah mempercepat proses
pembelajaran dengan hasil yang maksimal. Metode ini dirasakan sangat
tepat diberikan dalam pemberian mata pelajaran bahasa Mandarin, selain
siswa dapat menguasai secara cepat bahasa yang diajarkan tanpa
mengurangi kualitas dari hasil belajar.
Pada tahap awal perkembangannya, Quantum Teaching
dimaksudkan untuk membantu meningkatkan keberhasilan hidup dan
karier para remaja di rumah, tidak dimaksudkan sebagai metode dan
strategi pembelajaran untuk mencapai keberhasilan lebih tinggi di sekolah.
(Sugiyanto, 2008: 65)
Pencetus pembelajaran quantum adalah seorang ibu rumah tangga
yang kemudian menggeluti dunia pembelajaran, yaitu Bobbi Deporter
yang mematangkan dan mengembangkan gagasan pembelajaran quantum.
Memang pada awal perkembangannya, pembelajaran quantum hanya
ditujukan kepada para remaja dalam menunjang karirnya. Quantum
teaching dimaksudkan agar para siswa dalam menerima mata pelajaran
dapat menguasainya lebih cepat. Hal inilah yang akan dicoba diterapkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
dalam mata pelajaran bahasa Mandarin di SD Tripusaka Surakarta,
khususnya ditujukan kepada siswa kelas 6.
Pembelajaran dengan menggunakan metode quantum teaching
berpangkal pada psikologi kognitif. Selain itu pembelajaran kuantum juga
memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan bermakna
(Sugiyanto, 2008: 70). Poin yang paling penting dalam pembelajaran
quantum teaching sangat menekankan pada pemercepatan pembelajaran
dengan taraf keberhasilan tinggi (Sugiyanto, 2008: 71). Dalam Quantum
Teaching bersandar pada konsep ‘Bawalah dunia mereka ke dunia kita,
dan antarkan dunia kita ke dunia mereka’. Hal ini menunjukkan, betapa
pengajaran dengan quantum teaching tidak hanya menawarkan materi
yang mesti dipelajari siswa. Tetapi jauh dari itu, siswa juga diajarkan
untuk menciptakan hubungan emosional yang baik dalam dan ketika
belajar.
Penggunaan metode quantum teaching mata pelajaran Bahasa
mandarin di SD Tripusaka Surakarta merupakan langkah awal dalam dunia
pendidikan di SD Tripusaka. Dengan mengetahui hasil yang diharapkan
adalah hasil positif dari penggunaan metode quantum teaching di SD
Tripusaka Surakarta, maka metode quantum teaching dapat digunakan
pada mata pelajaran yang lain.
Lingkungan SD Tripusaka Surakarta sangat nyaman dalam proses
belajar mengajar, letaknya yang berada di pinggir kota, serta lingkungan
sekolah yang terdapat tempat untuk ibadah yang membuat suasana
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
menjadi tenang. Hal tersebut menjadikan siswa betah untuk menerima
pelajaran setiap hari. Lingkungan SD Tripusaka juga terdapat TK
Tripusaka yang merupakan satu yayasan dengan SD Tripusaka, SMP, dan
SMA Tripusaka yang berada di lingkungan lain di Kota Solo. Jadi,
yayasan Tripusaka telah memiliki jenjang pendidikan dari TK sampai
dengan SMA.
Alasan yang melandasi pengambilan objek kajian metode
pembelajaran Quantum Teaching adalah :
1. Metode pembelajaran Quantum Teaching belum pernah digunakan
dalam penelitian yang dilakukan oleh Program Diploma III Bahasa
China.
2. Metode Quantum Teaching sangat menarik, karena berpangkal pada
pemercepatan proses belajar serta meningkatkan keberhasilan siswa.
3. Metode Quantum Teaching belum pernah digunakan dalam proses
pembelajaran di SD Tripusaka Surakarta.
Metode Quantum Teaching perlu dicoba dalam proses belajar
mengajar di Indonesia, melalui penelitian ini penerapan metode Quantum
Teaching akan dapat dilihat hasilnya, khususnya adalah penerapan dalam
mata pelajaran Bahasa Mandarin di S D Tripusaka Surakarta pada siswa
kelas 6.
Setelah melihat latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka
dalam penelitian ini penulis mengambil judul “Penggunaan Metode
Quantum Teaching untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Mata Pelajaran Bahasa Mandarin pada Siswa Kelas 6 SD Tripusaka
Surakarta” .
B. Batasan Masalah
Ruang lingkup yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini
adalah penggunaan metode Quantum Teaching dalam proses belajar
mengajar mata pelajaran bahasa Mandarin pada siswa kelas 6 SD
Tripusaka Surakarta.
C. Rumusan Masalah
Atas dasar latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah metode pembelajaran sebelum Quantum Teaching yang
digunakan SD Tripusaka dan hasilnya?
2. Bagaimanakah penerapan Quantum Teaching pada siswa kelas 6 SD
Tripusaka Surakarta terutama mata pelajaran bahasa Mandarin dan
hasilnya?
3. Apakah keunggulan dan kelemahan penerapan metode Quantum
Teaching dan cara mengatasi kelemahannya?
D. Tujuan Penulisan
1. Metode pembelajaran sebelum Quantum Teaching yang digunakan SD
Tripusaka dan hasilnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
2. Penerapan Quantum Teaching pada siswa kelas 6 SD Tripusaka
Surakarta terutama mata pelajaran Bahasa Mandarin dan hasilnya.
3. Keunggulan dan kelemahan penerapan metode Quantum Teaching
dan cara mengatasi kelemahannya.
E. Manfaat Teoristis dan Praktis
Sangat diharapkan bahwa penulisan tugas akhir ini dapat bermanfaat,
adapun manfaat yang diharapkan dari penulisan tentang metode quantum
teaching ini adalah:
1. Manfaat Teoretis
Hasil penulisan ini dapat menjadi tambahan kapustakan bagi dunia
pendidikan dengan bentuk metode pengajaran quantum teaching.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, dapat dijadikan sebagai bahan refrensi bagi penulis
lainnya.
F. Metodologi
Metodologi dalam penulisan tugas akhir ini adalah bentuk deskriptif
kualitatif, yaitu bentuk penulisan yang lebih mengutamakan bahasa daripada
angka.
Karena dalam metode pengajaran quantum teaching lebih mengutamakan
aspek bahasa dibandingkan penggunaan angka (kuantitatif).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
BAB III
PEMBAHASAN
A. Sejarah SD Tripusaka Surakarta
Tahun 1918 sekolah dibangun menyatu dengan rumah ibadah umat
Khonghucu di jl Jagalan no 15 Surakarta. Tahun 1925 tokoh Tjioe Hing
Tik mengajar bahasa melayu pada anak-anak di sekitar lokasi tanpa
dipungut biaya. Dilanjutkan oleh bapak Lie Djong Hian dan Auw Ing
Kiong dengan pelajaran Tionghoa ( Kou Yu ) dan budaya Tiongkok.
Tanggal 1 november 1935 oleh kepala sekolah bapak Auw Wing
Kiong dan pimpinan makin bapak Liem Tiang Hwat dan Tan Kiong Wan
sekolah resmi menjadi sekolah dasar dengan bahasa pengantar bahasa
Tionghoa.
Tahun 1952 oleh direktur sekolah bapak Koo Xing Giok sekolah
resmi menjadi ”SD Confusius Surakarta”, bahasa Indonesia sebagai
bahasa pengantar. Guru-gurunya pun lulusan SGA dan SGB. Tahun 1955
SD Confusius pertama kali mengikuti Ujian Negara.
Tahun 1967 dibangun SMP Confusius untuk menampung siswa-
siswa sekolah Tionghoa yang ditutup karena peristiwa G 30 S. Ruang
kelas yang tidak mencukupi terpaksa dibuka kelas pagi dan kelas siang.
Tahun 1978 oleh Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS) makin
diberi hak untuk menggunakan tanah seluas 3500 m persegi disebelah
timur kota Solo untuk digunakan sebagai sekolah SMP dan SMA. Tahun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
1978 agama Konghucu tidak dapat diujikan disekolah, status sekolah dari
diakui menjadi terdaftar.
Tanggal 17 juli 1979 dibentuk yayasan pendidikan TRIPUSAKA.
Sekolah Confusius diubah menjadi sekolah ”TRIPUSAKA”. Ketua
pertama yayasan adalah bapak Lai Gian Sen. Tripusaka berarti tiga
kebajikan utama, yaitu bijaksana, cinta kasih, dan berani. Nama ini
diambil dari kitab Si Shu bab Chongyong.
Tahun 1984 oleh pemerintah status untuk sekolah sudah diakui
kembali. Saat buku ini dibuat yayasan sudah memasuki periode kelima
(1999 – 2004). Ketua yayasan adalah Drs. Teguh Santoso.
Visi Misi Pendidikan Tripusaka Surakarta
a). Visi pendidikan tripusaka
1. Segi pemberdayaan moral atas dasar realita kemerosotan dalam
dunia pendidikan :
Semangat belajar mengajar sangat rendah dan tidak ada
penanaman konsep belajar mengajar yang benar sejak awal.
Solidaritas kebangsaan siswa Indonesia perlu ditanamkan sejak
dini demi memperkokoh integrasi bangsa.
2. Strategi dalam menghadapi masa depan penuh tantangan
Penghayatan bahwa Indonesia adalah negara kesatuan yang
demokratis dan berlandaskan hukum. Hendaknya dimulai sejak
permulaan pendidikan, yaitu dari taman kanak-kanak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Menyiapkan generasi muda untuk membangun Negara dan bangsa
yang modern dengan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
yang seimbang dengan bangsa lain.
B. Metode Pembelajaran di SD Tripusaka Sebelum Menggunakan
Metode Quantum Teaching.
1. Metode Ceramah
Metode yang digunakan pada SD tripusaka Surakarta pada
umumnya adalah metode pembelajaran ceramah, begitu halnya dengan
mata pelajaran Bahasa Mandarin. Pelajaran Bahasa Mandarin yang
diterapkan di SD Tripusaka Surakarta selama ini mengunakan metode
pembelajaran ceramah. Metode ceramah digunakan dikarenakan metode
ini adalah metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi
dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang
sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa.
Metode ceramah yaitu metode mengajar dengan menyampaikan
informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada
umumnya mengikuti secara pasif. Disinilah salah satu letak kelemahan
dari metode mengajar ceramah, bahwa siswa tidak dapat secara
menyeluruh dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru. Satu
sisi lain siswa berperan secara pasif, karena pada umumnya metode
pembelajaran ceramah merupakan metode pembelajaran yang
mengutamakan penyampaikan materi serta memberikan tugas kepada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
siswa, inti dari semua metode pembelajaran sebenarnya adalah
penyampaian materi pelajaran kepada siswa agar dapat memahami materi
yang diberikan oleh guru, serta memberikan tugas dan ulangan untuk
mengetahui hasil dari penyampaian materi yang diberikan oleh guru, akan
tetapi dalam metode ceramah, lebih menekankan hanya penyampaian
materi secara langsung. Hal ini tidak efektif apabla dilakukan dalam
penyapaian mata pelajaran bahasa. Hal ini dikarenakan dalam
pembelajaran bahasa lebih dituntut semua siswa berperan aktif, tidak
hanya pengajar yang berperan aktif. Berikut adalah beberapa kelebihan
dan kelemahan metode ceramah.
Kelebihan Metode Ceramah:
1. Guru mudah menguasai kelas
2. Guru mudah menerangkanbahan pelajaran berjumlah besar
3. Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.
4. Mudah dilaksanakan.
Kelemahan Metode ceramah sebagai berikut:
1. Membuat siswa pasif
2. Mengandung unsur paksaan kepada siswa.
3. Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi dan
anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar
menerimanya.
Sukar mengontrol seberapa jauh perolehan belajar anak didik.
4. Apabila terlalu lama membosankan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Data dilapangan selama observasi menunjukan adanya kelebihan
dan kelemahan metode ceramah dalam mata pelajaran bahasa mandarin di
SD Tripusaka Surakarta seperti yang telah dituliskan di atas.
2. Hasil dari penerapan metode ceramah pada mata pelajaran
Bahasa Mandarin pada siswa kelas 6 SD Tripusaka Surakarta
Gambar 1
Denah Tempat Duduk Siswa
MEJA
KREATIFITAS
MEJA ALAT PERAGA
DEVI
CANDR
A
ANGGRI
N
AGUS
MELDA
LIA
AJI
AUREL
TIAN
MEJA
GURU
MEJA
BUKU
PAPAN TULIS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Tabel 1
Daftar Siswa dan Nilai Ulangan harian Bahasa Mandarin metode Ceramah
Di atas adalah hasil ulangan harian mata pelajaran Bahasa Mandarin siswa
kelas 6 SD Tripusaka Surakarta. Disertakan pula denah tempat duduk siswa. Dari
gambar denah tempat duduk siswa, ternyata metode mengajar ceramah sangat
mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal tersebut tampak pada denah tempat duduk
NO NO
INDUK
NAMA NILAI
1
2
3
4
5
6
7
8
9
2520
2523
2539
2540
2541
2546
2547
2551
2587
Agus Maryanto
Devi Ari Novita Sari
Anggrin Ferdiana
Aprilia Tri Handayani
Imelda Kusmiati
Candra Oni Nasution
Wahyu Aji Saputro
Tian Wisnu Wardhana
Aurelia Widi Murti
RATA-RATA NILAI
50
60
75
80
65
70
60
70
70
66
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
dan hasil nilai ulangan harian siswa. Bahwa siswa yang duduk di depan rata-rata
memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang duduk di
belakang. Bahkan anak dengan nilai tertinggi didapat oleh siswa yang duduk
paling depan, dengan kata lain siswa yang duduk di depan lebih memperhatikan
guru saat memberikan atau menyampaikan materi pelajaran. Hasil ulangan yang
jelek didapat oleh anak yang duduk paling belakang, dengan kata lain siswa yang
duduk paling belakang tidak memperhatikan guru saat menyampaikan materi
pelajaran serta bersifat pasif.
C. Penggunaan dan Penerapan Metode Quantum Teaching pada mata
pelajaran Bahasa Mandarin.
1. Langkah awal penerapan metode Quantum Teaching
Hasil dari observasi lapangan secara langsung menunjukan bahwa
metode pembelajaran secara ceramah kurang efektif dalam mata pelajaran
Bahasa Mandarin, hal ini dapat dibuktikan dengan hasil belajar siswa yang
menunjukan nilai rata-rata siswa yang mendapat nilai baik berada pada tempat
duduk depan serta siswa yang mendapatkan nilai jelek duduk pada deretan
belakang. Oleh karena hal tersebut, maka metode pembelajaran ceramah
diganti dengan metode yang lain, yaitu metodepembelajaran secara Quantum
(Quantum Teaching). Adapun langkah-langkah awal pembelajaran Quantum
adalah sebagai berikut.
Sebelum pelajaran dimulai, guru mempersiapkan kelas terlebih
dahulu, mulai dari menata kelas senyaman mungkin agar siswa dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
berkonsentrasi dalam menerima pelajaran Bahasa mandarin. Pengaturan
suasana kelas sangat penting dalam penerapan metode Quantum Teaching,
yaitu guru memulai dengan bahasa yang familiar dimata para siswa, guru
menjalin hubungan yang baik dengan setiap siswa agar siswa tertarik kepada
guru serta memperhatikan pelajaran yang akan diberikan oleh guru. Guru
mempersiapkan media yang akan digunakan dalam penyampaian materi
pelajaran yang akan disampaikan. Media yang digunakan adalah berupa
materi yang membuat siswa merasa senang untuk memperhatian materi yang
diberikan. Guru juga diwajibkan mempunyai landasan dalam memperikan
materi pelajaran, adanya kesepakatan dengan para siswa sehingga akan
membentuk suatu komunitas belajar yang menyenangkan, belajar dalam
keseriusan namun tidak menjenuhkan dan memberikan hasil yang maksimal.
Guru juga dituntut memberikan rancangan pembelajaran agar tidak
menyimpang dari materi yang akan diberikan kepada siswa.
Dalam pembelajaran Quantum, tempat duduk dirancang sesuai
dengan keinginan siswa, sehingga para siswa menentukan jenis dan bentuk
tempat duduknya, seperti denah tempat duduk di bawah ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
6. Candra Oni Nasution
7. Wahyu Aji Saputro
8. Tian Wisnu Wardhana
9. Agus Maryanto
Gambar 2
Denah tempat duduk siswa
model pembelajaran Quantum Teaching
Keterangan :
1. Aurelia Widi Murti
2. Devi Ari Novita Sari
3. Anggrin Ferdiana
4. Aprilia Tri Handayani
5. Imelda Kusmiati
MEJA KREATIFITAS MEJA ALAT PERAGA
3
5
4
2
6
7
1 9
8
MEJA
GURU
MEJA
BUKU PAPAN TULIS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Model tempat duduk di atas merupakan model tempat duduk yang
didesain oleh siswa dan guru pengajar. Dalam denah tersebut semua siswa
dapat secara langsung berhadapan dengan guru pengajar, jadi semua siswa
dapat terpantau oleh guru. Selain hal itu, model tempat duduk diatas,
menjadikan semua siswa dapat melihat secara langsung papan tulis,
sehingga pandangan siswa tidak terhalang oleh teman yang lain.
Dalam metode pembelajaran Quantum, semua siswa dituntut untuk
aktif dalam proses belajar mengajar, untuk itu diperlukan suasana yang
menyenangkan agar siswa tidak jenuh dalam menerima materi pelajaran.
Peran guru dalam metode Quantum selain menyampaikan materi adalah
memberikan motivasi agar siswa dapat berperan aktif dalam proses kegiatan
belajar mengajar.
2. Pelajaran Mengenal Warna
Seperti halnya yang telah diungkapkan dalam Bab II tentang
implementasi metode Quantum Teaching, tahap pelaksanaan metode
Quantum Teaching dalam Bahasa Mandarin adalah pengenalan warna.
Pengenalan warna dirasa sangat penting, karena dengan memberikan
pelajaran tentang warna, siswa cenderung mudah memahami. Berikut
adalah langkah-langkah pelaksanaan metode Quantum Teaching dalam
pelajaran bahasa Mandarin mengenal warna :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Pelajaran tentang pelangi
o Pertemuan ke : I (pertama)
o Hari/ Tanggal : Sabtu, 13 pebruari 2010
o Waktu : 1 x 40 menit
1. Guru membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, dengan cara
bercerita tentang pelangi, dan dikemas secara humoris. Hal ini
bertujuan agar siswa tidak menjadi bosan saat guru menyampaikan
materi.
2. Guru menyuruh siswa menata meja dan kursi dengan model setengah
lingkaran yang sebelumnya telah disepakati tentang model tempat
duduk, hal ini bertujuan agar siswa tidak menjadi bosan, selain itu,
guru dapat memantau secara langsung aktivitas siswa karena dapat
berhadapan secara langsung, dan posisi guru berada di tengah-tengah
siswa.
3. Sebelum masuk pada materi tentang pelajaran warna, guru menyuruh
siswa untuk bernyanyi bersama, agar terjadi kekompakan antar siswa.
4. Guru menyiapkan media pembelajaran berupa gambar pelangi dengan
ukuran yang besar. Hal tersebut bertujuan agar siswa tertarik.
5. Gambar pelangi yang sudah terdapat warnanya, diberi kata dengan
bahasa Mandarin tanpa mencantumkan bahasa Indonesianya. Hal
tersebuat bertujuan sebagai respon otak siswa menangkap gambar yang
diberikan oleh guru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Pelajaran warna pulkadot
o Pertemuan ke : III (ketiga)
o Hari/ Tanggal : Sabtu, 20 pebruari 2010
o Waktu : 1 x 40 menit
1. Guru menyiapkan media untuk materi pelajaran tentang warna yang
kedua, yaitu pulkadot, sebuah lingkaran warna. Lingkaran warna ini
dibuat dengan ukuran yang besar, dalam media tersebut terdapat 12
warna, yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, ungu, hitam, putih,
coklat, emas, perak, abu-abu.
2. Guru menyiapkan kartu yang terdapat kata-kata berupa warna-warna
yang terdapat dalam pulkadot tetapi dengan menggunakan bahasa
Mandarin. Kata-kata tersebut adalah :
Hóngsè Merah
Chéng Jingga
Huángsè Kuning
Lǜsè Hijau
Lán sè Biru
Zǐ Ungu
Hēisè Hitam
Bái Putih
Huīsè Abu-abu
Jīnsè Emas
Zōngsè Cokelat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Yín Perak
3. Guru memanggil satu persatu siswa untuk menempelkan kartu warna
kedalam pulkadot sesuai dengan kata yang terdapat dalam kartu warna.
Berikut adalah contoh materi yang diberikan kepada siswa kelas
6 SD Tripusaka Suakarta tentang pengenalan warna melalui media
gambar. Materi yang diberikan adalah berupa gambar pelangi dan
pulkadot, yaitu gambar lingkaran yang terdapat warna-warna di
dalamnya, seperti gambar di bawah ini
Gambar 3
Pelangi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Gambar 4
Pulkadot
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
3. Pelajaran Nama keluarga.
o Pertemuan ke : V (kelima)
o Hari/ Tanggal : Sabtu, 20 maret 2010
o Waktu : 1 x 40 menit
Pelaksanaan pelajaran bahasa Mandarin selanjutnya adalah
mengenal nama anggota keluarka, dalam bahasa mandarin nama
keluarga dirasa penting untuk diketahui, hal ini dikarenakan dalam
penyebutan nama anggota keluarga terdapat perbedaan dengan nama
anggota keluarga dalam bahasa Mandarin.
Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaan pelajaran bahasa
Mandarin tentang nama-nama anggota keluarga.
Guru menceritakan tentang seorang ayah yang heroik, atau
pahlawan bagi keluarganya, dan guru menanyakan hal-hal yang
berkaitan dengan cerita yang dibawakan oleh guru, hal tersebut
sebagai salah satu reaksi siswa terhadap keberadaan keluargaanya.
Guru menanyakan kepada siswa jumlah anggota keluarganya, dari
adik, kakak, orang tua, sampai kepada nenek dan kakeknya.
Setiap siswa menjawab pertanyaan dari guru, yaitu anggota
keluarga yang paling disukai.
Guru memberikan nama anggota keluarga yang paling disukai dari
setiap siswa dengan cara menuliskannya di papan tulis dengan
menggunakan Bahasa Mandarin.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Setiap siswa menceritakan anggota keluarga yang paling disukai,
tetapi saat menyebut nama anggota keluarga diwajibkan memakai
bahasa Mandarin. Hal ini bertujuan agar siswa benar-benar
mengingat nama anggota keluarganya.
Selanjutnya guru membuat skema atau bagan tentang struktur
anggota keluarga dengan gambar yang menarik perhatian siswa.
Berikut adalah bagan anggota keluarga sesuai dengan materi
pelajaran yang diberikan kepada siswa. :
Gambar 5
Bagan Anggota Keluarga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
4. Tahap Akhir Atau Evaluasi
Tahap akhir atau evaluasi yang diberikan pada mata pelajaran
bahasa Mandarin adalah dengan menggunakan media gambar yang
kemudian diisi atau dijawab oleh siswa. Dalam tahap ini, denah tempat
duduk ditata dengan susunan yang berbeda dengan denah tempat
duduk sewaktu berlangsungnya proses belajar mengajar atau
penyampaian materi.
Denah tempat duduk saat evaluasi dibuat secara melingkar, hal
ini bertujuan agar guru dapat melakukan pengamatan langsung serta
mengurangi tingkat kecurangan siswa saat mengerjakan evaluasi.
Denah tempat duduk dibuat secara melingkar juga bertujuan untuk
membuat suasana baru yang tidak membosankan bagi siswa. Berikut
adalah denah tempat duduk siswa saat evaluasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
6. Candra Oni Nasution
7. Wahyu Aji Saputro
Gambar 6
Denah tempat duduk siswa
model evaluasi pembelajaran Quantum Teaching
Keterangan :
1. Aurelia Widi Murti
2. Devi Ari Novita Sari
3. Anggrin Ferdiana
4. Aprilia Tri Handayani
5. Imelda Kusmiati
MEJA KREATIFITAS MEJA ALAT PERAGA
3
5
4
2
6
7
1
9
8
MEJA
GURU
MEJA
BUKU PAPAN TULIS
10
8. Tian Wisnu Wardhana
9. Agus Maryanto
10. Guru
11.
12. Guru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Dalam metode Quantum Teaching tahap akhir atau evaluasi tidak
hanya dilakukan satu kali, akan tetapi ada beberapa penilaian untuk
mengetahui hasil akhir dari peoses belajar siswa. Berikut adalah
aspek-aspek penilaian yang terdapat pada metode Quantum
Teaching :
a. Tes Tertulis : Pertanyaan-pertanyaan tertulis.
Dilakukan setiap pertemuan, hal ini dimaksudkan agar siswa
mampu mengingat materi pelajaran yang telah lalu.
test pelajaran warna 1 :
o Pertemuan ke : II (kedua)
o Hari/ Tanggal : Sabtu, 20 pebruari 2010
o Waktu : 1 x 40 menit
Guru memberikan pertanyaan dengan cara mendikte
pertanyaan, kemudian siswa menjawab dengan tertulis
pertanyaan yang diberikan guru seputar pelajaran warna.
test pelajaran warna 2 :
o Pertemuan ke : IV (keempat)
o Hari/ Tanggal : Sabtu, 6 maret 2010
o Waktu : 1 x 40 menit
Guru memberikan selembar kerta yang berisi gambar,
kemudian siswa mewarnai gambar tersebut sesuai dengan warna
yang ada pada petunjuk dalam soal yang ada.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
test pelajaran nama keluarga 1 :
o Pertemuan ke : VI (keenam)
o Hari/ Tanggal : Sabtu, 20 maret 2010
o Waktu : 1 x 40 menit
Guru memberikan pertanyaan dengan cara mendikte
pertanyaan, kemudian siswa menjawab dengan tertulis
pertanyaan yang diberikan guru seputar pelajaran nama keluarga.
test pelajaran nama keluarga 2 :
o Pertemuan ke : VII (ketujuh)
o Hari/ Tanggal : Sabtu, 27 maret 2010
o Waktu : 1 x 40 menit
Guru meminta siswa menjodohkan pertanyaan dengan
jawaban yang benar pada soal yang diberikan seputar pelajaran
nama keluarga.
b. Observasi : Pengamatan kegiatan praktik
Pada tahap ini guru mengamati secara langsung kreatitas siswa
dalam mengembangkan materi yang telah diberikan sesuai
dengan pola pikir siswa.
Siswa menempel kartu warna ke dalam pulkadot yang telah
disediakan oleh guru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Siswa menamai nama anggota keluarga dengan menggunakan
bahasa Mandarin pada foto yang dibawa oleh masing-masing
siswa, sesuai dengan nama anggota keluarganya.
c. Wawancara : Pertanyaan-pertanyaan langsung tatap muka.
Pada materi tentang warna guru memberikan pertanyaan dengan
cara menunjuk salah satu warna, kemudian siswa menjawabnya
dengan menggunakan bahasa Mandarin.
Pada materi pelajaran tentang nama keluarga, guru meminta
untuk menyebutkan anggota keluarganya dengan menggunakan
bahasa Mandarin.
d. Portofolio : Pengamatan melalui bukti-bukti hasil belajar (guru
memberi tugas dan mengamati hasil belajar mereka terkait materi
yang dipelajari).
Guru pekerjaan rumah agar siswa menggambar alat transportasi
dan mewarnainya dengan satu warna sesuai tugas yang diberikan
oleh guru, pewarnaan disertai penamaan warna dengan
menggunakan bahasa Mandarin, hasil dari pekerjaan rumah
dikoreksi guru, setelah itu hasilnya dikembalikan kepada siswa
agar mengetahui letak kesalahannya.
Guru menugaskan untuk membuat diagram atau bagan angota
keluarganya dengan menggunakan bagasa Mandarin, tugas dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
siswa dikoreksi oleh guru, hasil pekerjaannya dikembalikan
kepada siswa agar mengetahui letak kesalahanya.
e. Demonstrasi : Pengamatan langsung kegiatan praktik/pekerjaan
yang sebenarnya (guru menghimbau siswa agar menerapkan materi
yang telah pelajari)
Pada tahap inilah siswa mengerjakan materi yang diberikan oleh
guru serta menerapkan denah tempat duduk bentuk melingkar,
guru memberikan soal kepada siswa agar dikerjakan. Hal ini
adalah refleksi dari keseluruhan materi yang diberikan guru
selama kegiatan belajar mengajar.
Untuk soal pelajaran warna, siswa diberikan gambar dari guru
berupa gambar pemandangan desa, dalam gambar tersebut
terdapat kata-kata dalam bahasa Madarin tentang warna-warna
yang harus diwarnai, setiap siswa mendapatkan pertanyaan yang
berbeda-beda (pewarnaan yang berbeda-beda)
Pada soal nama keluarga, siswa diminta menjodohkan gambar
dengan kata-kata tentang nama angota keluaga dengan tepat,
sesuai dengan petunjuk dari guru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
5. Hasil dari penerapan metode Quantum Teaching pada mata
pelajaran Bahasa Mandarin pada siswa kelas 6 SD Tripusaka
Surakarta
Tabel 1
Daftar Siswa dan Nilai Ulangan harian Bahasa Mandarin dengan menggunakan
metode Quantum Teaching
NO NO
IND
UK
NAMA NILAI NILAI
AKHIR
T O W P D
1 2520 Agus Maryanto 70 70 70 85 90 77
2 2523 Devi Ari Novita Sari 80 70 75 80 90 79
3 2539 Anggrin Ferdiana 85 75 70 80 100 82
4 2540 Aprilia Tri Handayani 85 80 70 80 100 83
5 2541 Imelda Kusmiati 80 80 80 80 100 84
6 2546 Candra Oni Nasution 70 70 80 85 80 77
7 2547 Wahyu Aji Saputro 70 70 85 85 100 81
8 2551 Tian Wisnu Wardhana 80 70 70 75 100 79
9 2587 Aurelia Widi Murti 80 75 75 80 100 82
Rata-Rata Kelas 77 73 75 81 95 80
Keterangan :
T : TES TERTULIS
O : TES OBSERVASI
W : TES WAWANCARA
P : TES PORTOFOLIO
D : TES DEMONSTRASI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Data di atas adalah hasil dari penerapan metode Quantum Teaching
mata pelajaran bahasa Mandarin kelas 6 SD Tripusaka Surakarta. Tampak
perbedaan yang cukup signifikan dibandingkan hasil yang didapat dengan
menggunakan metode ceramah. Hal ini berarti penggunaan metode
Quantum Teaching pada pelajaran bahasa Mandarin di SD Tripusakan
dapat dikatakan berhasil.
D. Keunggulan dan Kelemahan Penerapan Metode Quantum Teaching.
Kelebihan metode Quantum Teaching.
Suasana yang diciptakan kondusif, kohesif, dinamis, interaktif,
partisipatif, dan saling menghargai
Setiap pendapat siswa sangat dihargai
Proses belajarnya berjalan sangat komunikatif
Kelemahan metode Quantum Teaching.
Tidak semua guru dapat menciptakan suasana kondusif, kohesif,
dinamis, interaktif, partisipatif, dan saling menghargai.
Membutuhkan banyak waktu, padahal sistem waktu pendidikan di
Indonesia terbatas.
Tidak efektif bila jumlah siswa dalam kelas terlalu banyak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
1. Cara mengatasi kelemahan metode Quantum Teaching.
Untuk mengatasi kelemahan metode Quantum Teaching, setiap
guru harus mempunyai bekal mengajar yang lebih, lebih dalam hal ini
adalah guru dapatmenciptakan suasana yang kohesif, kondusif, dinamis,
interaktif, partisipatif, dan saling menghargai. Jadi, menjadi seorang guru
tidak hana menyampaikan materi pelajaran kepada siswa, tetapi tuntuan
seorang guru lebih dari sekedar menyampaikan materi. Selain itu,
penggunakan waktu dalam metode Quantum Teaching sangat
membutuhkan waktu yang lebih,jadi perlu adanya kelonggaran waktu yang
harus diberikan dalam penerapan metode ini, atau dilakukan dengan
membentuk kelas khusus penggunaan metode Quantum Teaching, jadi
setiap kali pertemuan setiap guru mempunyai ruang tersendiri dalam
menerapkan metode Quantum Teaching. Jumlah siswa yang teralu banyak
membuat metode Quantum Teaching kurang efektif, karena pada
kenyataanya jumlah siswa yang banyak terlalu sulit untuk
mengkondisikannya, jumlah maksimal dalam penerapan metode Quantum
Teaching adalah 20 siswa setiap siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Metode pembelajaran yang digunakan di SD Tripusaka Surakarta
sebelum menggunakan metode Quantum (Quantum Teaching) adalah
metode pembelajaran ceramah. Hasil yang didapat adalah hasil belajar
para siswa yang tidak bisa merata, siswa yang duduk di depan
mendapatkan nilai yang lebih baik dibandingkan dengan anak yang
duduknya berada di belakang.
2. Penerapan metode Quantum Teaching di SD Tripusaka Surakarta pada
mata pelajaran bahasa Mandarin Kelas 6, dimulai dengan mengubah
tempat duduk siswa sesuai dengan keinginan siswa, yaitu dengan
model setengah lingkaran. Pelajaran diberikan kepada siswa adalah
pelajaran tetang warna dan nama keluarga dalam Bahasa Mandarin.
Penerapan Quantum Teaching menggunakan alat bantu/media gambar
untuk materi tentang warna dan bagan pada materi tentang anggota
keluarga. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih cepat memahami
materi yang disampaikan, dibandingkan hanya dengan menerangkan
dalam bentuk lisan maupun tulisan di papan tulis. Penggunaan metode
Quantum Teaching adalah metode percepatan serta menyenangkan
dalam penyampaian materi yang diberikan kepada siswa tanpa
mengurangi hasil belajar yang didapat siswa. Dalam penerapan metode
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Quantum Teaching, model evaluasi berbeda dengan model ceramah,
model Quantum Teaching dibagi dalam 5 tahap, yaitu tes tertulis,
observasi, wawancara, portofolio, dan demonstrasi. Hasil yang dicapai
dalam metode quantum teaching menunjukan bahwa rata-rata semua
siswa dapat menguasai materi pelajaran yang diberikan, serta hasil
belajar yang didapat para siswa merata.
3. Kelebihan metode quantum. Suasana yang diciptakan kondusif,
kohesif, dinamis, interaktif, partisipatif, dan saling menghargai setiap
pendapat siswa sangat dihargai. Proses belajarnya berjalan sangat
komunikatif. Kelemahan metode quantum adalah tidak semua guru
dapat menciptakan suasana kondusif, kohesif, dinamis, interaktif,
partisipatif, dan saling menghargai. Membutuhkan banyak waktu,
padahal sistem waktu pendidikan di Indonesia terbatas.
Untuk mengatasi kelemahan metode Quantum Teaching, setiap
guru harus mempunyai bekal mengajar yang lebih. Selain itu,
penggunakan waktu dalam metode Quantum Teaching sangat
membutuhkan waktu yang lebih, jadi perlu adanya kelonggaran waktu
yang harus diberikan dalam penerapan metode ini, atau dilakukan
dengan membentuk kelas khusus penggunaan metode Quantum
Teaching. Jumlah siswa yang terlalu banyak membuat metode
Quantum Teaching kurang efektif, karena pada kenyataannya jumlah
siswa yang banyak terlalu sulit untuk mengkondisikannya, jumlah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
maksimal dalam penerapan metode Quantum Teaching adalah 20
siswa setiap siswa.
B. Saran
Pengguna bahasa Mandarin saat ini semakin berkembang,
banyaknya lembaga-lembaga yang membuka kelas bahasa mandarin serta
banyaknya pedagang dari kalangan Tiong hoa adalah bukti nyata bahwa
Bahasa Mandarin kerap digunakan di kalangan umum. Salah satu sekolah
yang menerapkan penggunakan bahasa Mandarin pada salah satu muatan
lokalnya adalah SD Tripusaka Surakarta.
Saran dari penulis terhadap SD Tripusaka adalah
1. Penggunaan metode Quantum Teaching dirasa telah berhasil
membangkitkan gairah belajar siswa, untuk itu metode Quantum
Teaching layak digunakan di SD Tripusaka Surakarta.
2. Khusus untuk mata pelajaran bahasa Mandarin, waktu yang diberikan
agar diperpanjang, hal ini bertujuan agar materi yang diberikan dapat
bervariasi.
Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih jauh dari
kata sempurna, untuk itu adanya kritik serta saran yang membangun bagi
penulis sangat dinantikan.