penggunaan metode mind map dengan...

24
PENGGUNAAN METODE MIND MAP DENGAN MINDMAPLE DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TIK SISWA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Artikel Ilmiah Diajukan Kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer Oleh : Oleh : Dekky Ariesta 702011086 Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2016

Upload: dotuong

Post on 11-Apr-2019

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGGUNAAN METODE MIND MAP DENGAN MINDMAPLErepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10740/2/T1_702011086_Full... · tepat sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. Siswa dapat

PENGGUNAAN METODE MIND MAP DENGAN MINDMAPLE

DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TIK

SISWA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Artikel Ilmiah

Diajukan Kepada

Fakultas Teknologi Informasi

Untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Oleh :

Oleh :

Dekky Ariesta

702011086

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

2016

Page 2: PENGGUNAAN METODE MIND MAP DENGAN MINDMAPLErepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10740/2/T1_702011086_Full... · tepat sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. Siswa dapat

1

Page 3: PENGGUNAAN METODE MIND MAP DENGAN MINDMAPLErepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10740/2/T1_702011086_Full... · tepat sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. Siswa dapat

2

Page 4: PENGGUNAAN METODE MIND MAP DENGAN MINDMAPLErepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10740/2/T1_702011086_Full... · tepat sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. Siswa dapat

3

Page 5: PENGGUNAAN METODE MIND MAP DENGAN MINDMAPLErepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10740/2/T1_702011086_Full... · tepat sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. Siswa dapat

4

Page 6: PENGGUNAAN METODE MIND MAP DENGAN MINDMAPLErepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10740/2/T1_702011086_Full... · tepat sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. Siswa dapat

5

Page 7: PENGGUNAAN METODE MIND MAP DENGAN MINDMAPLErepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10740/2/T1_702011086_Full... · tepat sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. Siswa dapat

6

Page 8: PENGGUNAAN METODE MIND MAP DENGAN MINDMAPLErepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10740/2/T1_702011086_Full... · tepat sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. Siswa dapat

7

Penggunaan Metode Mind Map Dengan Mindmaple Dalam

Meningkatkan Motivasi Belajar TIK Siswa Kelas X

SMK Muhammadiyah Salatiga

Tahun Pelajaran 2015/2016

1)

Dekky Ariesta 2)

Widya Damayanti, S.Pd., M.Sc.

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: 1)

[email protected] 2)

[email protected]

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar TIK melalui

penggunanaan metode Mind Map dengan MindMaple pada siswa kelas X SMK

Muhammadiyah Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016. Jenis penelitian yang

digunakan adalah eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah X SMK

Muhammadiyah Salatiga dengan sampel kelas X TP 1 sebagai kelompok

eksperimen yang berjumlah 32 siswa dan kelas X TP 2 sebagai kelompok kontrol

yang berjumlah 32 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan

metode Mind Map dengan MindMaple terbukti efektif dan signifikan dalam

meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X SMK Muhammadiyah Salatiga.

Peningkatan motivasi belajar ini ditunjukkan dengan adanya nilai rata-rata pada

pre test kelompok eksperimen sebesar 67,3125 dengan standard deviasi 24,12927.

Rata-rata motivasi belajar kelompok kontrol sebesar 70,8750 dengan standard

deviasi 26,61282 thitung = 0,645 dengan p = 0,524 > 0,05. Setelah mengikuti

pembelajaran menggunakan metode Mind Map dengan MindMaple rata-rata post

test kelompok eksperimen menjadi sebesar 96,0938 dengan standard deviasi

19,91491 lebih tinggi dari rata-rata motivasi belajar siswa kelompok kontrol yaitu

sebesar 77,46884 dengan standard deviasi 25,12290. Pada analisis Paired Sample

T- Test, dapat dilihat thitung = 3,109 dengan nilai p = 0,004 < 0,05.

Kata kunci: Metode Mind Map, MindMaple, Motivasi Belajar.

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer, Universitas Kristen

Satya Wacana 2) Staf Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana

Page 9: PENGGUNAAN METODE MIND MAP DENGAN MINDMAPLErepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10740/2/T1_702011086_Full... · tepat sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. Siswa dapat

8

1. Pendahuluan

Guru sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran memegang peranan

penting dalam peningkatan kualitas dan prestasi belajar siswa terutama dalam

belajar. Guru harus benar-benar memperhatikan, memikirkan dan sekaligus

merencanakan proses pembelajaran yang menarik agar siswa bersemangat

dalam belajar dan mau terlibat dalam proses pembelajaran sehingga

pembelajaran tersebut menjadi efektif.

Dalam hal ini, untuk mempelajari TIK diperlukan dorongan yang kuat

dari dalam diri siswa itu sendiri maupun dorongan dari luar diri siswa tersebut.

Dorongan ini lazim disebut dengan motivasi. Seseorang yang mempunyai

motivasi tinggi akan melakukan sesuatu dengan penuh semangat, terarah dan

penuh rasa percaya diri. Hal ini berlaku juga pada kegiatan belajar siswa. Siswa

yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi akan lebih bersemangat dalam

kegiatan belajarnya, dengan semangat tinggi serta bersungguh-sungguh dalam

belajar, maka hasil belajar yang diperoleh akan meningkat menjadi maksimal.

Motivasi belajar merupakan hal yang penting dan perlu diketahui oleh

setiap guru dalam peranannya yaitu dapat menumbuhkan ketertarikan, merasa

senang dan semangat untuk belajar bagi siswa. Motivasi berkaitan dengan

sejumlah keterlibatan siswa dalam aktivitas di kelas seperti dorongan untuk

melakukan sesuatu berdasarkan tujuan tertentu, kebiasaan, kebutuhan dan

keinginan tertentu. Hal ini akan erat kaitannya dalam usaha untuk mencapai

tujuan belajar, keuletan dalam belajar, kepuasan dan kebahagiaan dan

penggunaan waktu dalam belajar TIK.

Berdasarkan hasil observasi pada proses pembelajaran TIK di kelas X

SMK Muhammadiyah Salatiga pada bulan Agustus 2015, diperoleh hasil

bahwa pada saat pembelajaran berlangsung siswa kurang memperhatikan

penjelasan guru. Hal tersebut tampak ketika guru memberikan pertanyaan,

siswa tidak bisa menjawab. Pada saat guru menjelaskan materi pelajaran

sebagian besar siswa tidak memiliki motivasi untuk mengikuti pelajaran. Siswa

sibuk dengan kegiatan masing-masing. Ada siswa yang mengobrol dengan

teman terdekatnya, melamun, ada yang mendengarkan tetapi tampak lesu,

bergantian ijin ke belakang dan bahkan ada yang mengerjakan tugas selain

pelajaran TIK. Sebagian besar siswa enggan untuk bertanya jika sulit dalam

memahami materi pelajaran yang baru saja diterangkan oleh guru dan siswa

tampak tidak semangat mengikuti pelajaran TIK.

Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa motivasi belajar TIK siswa

kelas X SMK Muhammadiyah Salatiga belum berkembang secara optimal.

Model pembelajaran yang diimplementasikan guru selama ini kurang dapat

mendukung peningkatan motivasi belajar siswa. Dengan adanya berbagai

kecenderungan situasi yang muncul seperti di atas, perlu adanya penerapan

metode pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar

siswa dalam belajar TIK.

Dalam proses belajar mengajar, penggunaan metode pembelajaran yang

tepat sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. Siswa dapat mencapai

hasil belajar yang maksimal dan dapat mengembangkan potensi yang

tersimpan dalam dirinya secara optimal sehingga siswa akan lebih termotivasi

Page 10: PENGGUNAAN METODE MIND MAP DENGAN MINDMAPLErepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10740/2/T1_702011086_Full... · tepat sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. Siswa dapat

9

untuk belajar TIK dan menganggap pelajaran TIK adalah pelajaran yang

menyenangkan, menarik perhatian, relevan dengan kebutuhan siswa, selalu

dinamis dan selalu berkembang dari tahun ke tahun sehingga siswa terpacu

untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan pengalaman praktek dalam

pembelajaran TIK.

Salah satu metode yang mampu membuat suasana pembelajaran yang

menarik, memotivasi siswa dan menyenangkan ketika siswa mempelajari

materi adalah Mind Map (peta pikiran). Pembelajaran dengan menggunakan

metode Mind Map ini akan membantu anak agar lebih mudah mengingat

sesuatu, fakta, angka, rumus dan konsep, meningkatkan motivasi dan

konsentrasi serta mengingat dan menghafal dengan lebih cepat.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

maka dapat diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:

1. Motivasi belajar siswa rendah sehingga siswa tidak bersemangat dalam

pembelajaran di kelas.

2. Metode mengajar guru monoton sehingga siswa tidak tertarik dengan

pembelajaran di kelas.

3. Guru tidak menggunakan media pembelajaran dengan maksimal.

Pertanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimana penggunaan Metode

Mind Map dengan MindMaple dalam meningkatkan motivasi belajar TIK

siswa Kelas X SMK Muhammadiyah Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar TIK

melalui penggunanaan metode Mind Map dengan MindMaple pada siswa kelas

X SMK Muhammadiyah Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016.

2. Kajian Pustaka

Penelitian Tapantoko tahun 2011 dengan judul Penggunaan Metode

Mind Map (Peta Pikiran) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam

Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Depok.

Berdasarkan hasil analisis angket motivasi belajar Matematika siswa, observasi

motivasi belajar Matematika siswa, rata-rata nilai tes siklus dan wawancara

terdapat peningkatan motivasi belajar Matematika siswa setelah dilakukan

pembelajaran Matematika dengan menggunakan metode Mind Map (peta

pikiran). Berdasarkan hasil observasi motivasi belajar siswa mengalami

peningkatan dari 56,25% menjadi 71,25%. Dari hasil angket motivasi belajar

siswa juga mengalami peningkatan yaitu dari 66,70% menjadi 76,94%.

Berdasarkan hasil wawancara diperoleh keterangan bahwa secara umum siswa

termotivasi dalam belajar.

Penelitian Yustina tahun 2009 dengan judul Penerapan Teknik Mind

Mapping dalam Strategi Quantum Learning untuk Meningkatkan Motivasi

Belajar dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Nurul Falah

Pekanbaru Tahun Pelajaran 2009/2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

Mind Mapping dengan strategi Quantum Learning berpengaruh terhadap

peningkatan motivasi belajar siswa dengan skor motivasi belajar sebelum

penerapan Mind Mapping sebesar 2,21 dengan kategori sedang. Setelah adanya

Page 11: PENGGUNAAN METODE MIND MAP DENGAN MINDMAPLErepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10740/2/T1_702011086_Full... · tepat sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. Siswa dapat

10

penerapan Mind Mapping motivasi belajar siswa meningkat menjadi 3,01

dengan kategori tinggi.

Penelitian Rahayu tahun 2012 yang berjudul “Upaya Meningkatkan

Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Geografi Melalui Penerapan Media Audio

Visual dengan Metode Mind Map”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

melalui penerapan media audio visual dengan metode Mind Map motivasi

belajar siswa meningkat. hal ini ditunjukkan dari nilai skor motivasi belajar

dari 36 siswa sebesar 2,63 kategori rendah pada kondisi awal. Pada kondisi

akhir skor motivasi belajar siswa meningkat menjadi 3,63 kategori tinggi.

Perbedaan penelitian Tapantoko dengan penelitian ini adalah dalam

penelitian Tapantoko tidak menggunakan aplikasi MindMaple. Sedangkan

persamaannya adalah sama-sama menggunakan metode Mind Map dalam

meningkatkan motivasi belajar. Perbedaan penelitian Yustina dengan penelitian

ini adalah dalam penelitian Yustina tidak menggunakan aplikasi MindMaple.

Sedangkan persamaannya adalah sama-sama menggunakan metode Mind Map

dalam meningkatkan motivasi belajar. Perbedaan penelitian Rahayu dengan

penelitian ini adalah dalam penelitian Rahayu tidak menggunakan aplikasi

MindMaple. Sedangkan persamaannya adalah sama-sama menggunakan

metode Mind Map dalam meningkatkan motivasi belajar.

Winkel (2004, hal 169) menyatakan bahwa motivasi belajar adalah

keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan

minat terhadap kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan

memberikan arah kepada kegiatan belajar itu demi mencapai suatu tujuan.

Sedangkan motivasi belajar menurut Sardiman (2007, hal 75) adalah

keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan-

kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang

memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh

subjek belajar itu dapat tercapai.

Menurut Uno (2008, hal 97) indikator motivasi belajar dapat

diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil. Hasrat dan keinginan untuk berhasil

dalam belajar dan dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan motif untuk

berhasil dalam melakukan suatu tugas. Motif untuk memperoleh

kesempurnaan sebagai unsur kepribadian dan perilaku manusia yang

berasal dari dalam diri manusia yang bersangkutan.

2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar. Penyelesaian suatu tugas

tidak selamanya dilatar belakangi oleh keinginan untuk berhasil. Terkadang

seorang siswa menyelesaikan suatu tugas sebaik orang yang mempunyai

motivasi berprestasi tinggi, namun karena dorongan menghindari kegagalan

yang bersumber pada kekuatan atau kegagalan itu.

3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan. Harapan didasari pada keyakinan

oleh orang dipengaruhi oleh perasaan mereka tentang gambaran hasil

tindakan mereka contohnya siswa yang menginginkan nilai yang bagus akan

belajar dengan sungguh sungguh.

4. Adanya penghargaan dalam belajar. Pernyataan verbal atau penghargaan

dalam bentuk lainnya terhadap perilaku yang baik atau hasil belajar siswa

Page 12: PENGGUNAAN METODE MIND MAP DENGAN MINDMAPLErepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10740/2/T1_702011086_Full... · tepat sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. Siswa dapat

11

yang baik merupakan cara paling mudah dan efektif untuk meningkatkan

motif belajar siswa sehingga hasil belajar yang lebih baik.

5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar. Baik simulasi maupun

permainan merupakan salah satu proses yang sangat menarik bagi siswa.

Suasana yang menarik menyebabkan proses belajar menjadi bermakna.

Sesuatu yang bermakna akan selalu diingat, dipahami dan dihargai. Seperti

kegiatan belajar seperti diskusi, brainstroming, pengabdian masyarakat dan

sebagainya.

6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif. Pada umumnya motif dasar yang

bersifat pribadi muncul dalam tindakan individu setelah dibentuk oleh

lingkungan. Oleh karena itu motif individu untuk melakukan sesuatu

misalnya untuk belajar dengan baik, dapat dikembangkan, diperbaiki atau

diubah melalui belajar dan latihan. pengaruh lingkungan belajar yang

kondusif salah satu faktor pendorong belajar siswa sehingga siswa mampu

memperoleh bantuan yang tepat dalam mengatasi kesulitan belajar atau

masalah dalam belajar.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat dua aspek

yang menjadi indikator pendorong motivasi belajar siswa, yaitu: 1). Dorongan

internal: adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan

dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, faktor fisiologi. 2).

Dorongan eksternal: adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, adanya

lingkungan belajar yang kondusif.

Menurut Sugiarto (2004, hal 75) Mind Map merupakan suatu metode

pembelajaran yang sangat baik digunakan oleh guru untuk meningkatkan daya

hafal siswa dan pemahaman konsep siswa yang kuat, siswa juga dapat

meningkat daya kreativitasnya melalui kebebasan berimajinasi. Mind Map juga

merupakan teknik meringkas bahan yang akan dipelajari dan memproyeksikan

masalah yang dihadapi ke dalam bentuk peta atau teknik grafik sehingga lebih

mudah memahaminya. Seperti yang diungkapkan oleh Buzan (2006, hal 4)

pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Map akan meningkatkan

daya hafal dan motivasi belajar siswa yang kuat serta siswa menjadi lebih

kreatif. Selain kegiatan belajar mengajar akan lebih menarik, siswa juga akan

lebih termotivasi dengan pembelajaran. Sehingga dengan penerapan metode

Mind Map dalam pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan motivasi

belajar TIK pada siswa.

Menurut Huda (2014, hal 307) langkah-langkah penggunaan Mind Map

adalah sebagai berikut:

1. Mencatat hasil penjelasan dan menyimak poin-poin atau kata kunci-kata

kunci.

2. Menunjukkan jaringan-jaringan dan relasi-relasi diantara berbagai

poin/gagasan/kata kunci yang terkait dengan materi pelajaran.

3. Membrainstorming semua hal yang sudah diketahui sebelumnya tentang

topik tersebut.

4. Merencanakan tahap-tahap awal pemetaan gagasan dengan

menvisualisasikan semua aspek dari topik yang dibahas.

Page 13: PENGGUNAAN METODE MIND MAP DENGAN MINDMAPLErepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10740/2/T1_702011086_Full... · tepat sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. Siswa dapat

12

5. Menyusun gagasan dan informasi dengan membuatnya bisa diakses pada

satu lembar saja.

6. Menstimulasi pemikiran dan solusi kreatif atas permasalahan-permasalahan

yang terkait dengan topik pembahasan.

7. Mereview pelajaran untuk mempersiapkan tes atau ujian.

Hudojo (2002, hal 10) menyatakan bahwa pembelajaran yang

menggunakan Mind Map dapat membuat suasana belajar menjadi bermakna

karena pengetahuan atau informasi yang baru diajarkan menjadi lebih mudah

terserap siswa. Pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Map akan

membantu siswa dalam meringkas materi pelajaran yang diterima oleh siswa

pada saat proses pembelajaran sehingga menjadi lebih mudah dipahami oleh

siswa.

Menurut Pandley dalam Tapantoko (2011, hal 29) metode Mind Map

bertujuan untuk membangun pengetahuan siswa dalam belajar secara sistematis

yaitu sebagai teknik untuk meningkatkan pengetahuan siswa dalam penguasaan

konsep dari suatu materi pelajaran. Selanjutnya Pandley mengemukakan tahap-

tahap pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Map sebagai berikut:

1. Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran tentang materi

pelajaran yang akan dipelajari.

2. Siswa mempelajari konsep tentang materi pelajaran yang dipelajari dengan

bimbingan guru.

3. Setelah siswa memahami materi yang diterangkan oleh guru, guru

mengelompokkan siswa ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan tempat

duduk yang berdekatan. Kemudian siswa dihimbau untuk membuat peta

pikiran dan materi yang dipelajari.

4. Untuk mengevaluasi siswa tentang pemahaman terhadap materi pelajaran

guru menunjuk beberapa siswa untuk mempresentasikan hasil peta pikiran

tentang materi pelajaran.

5. Dari hasil presentasi yang ditulis oleh siswa, guru membimbing siswa untuk

membuat kesimpulan.

6. Guru memberikan soal latihan tentang materi yang telah dipelajari kepada

siswa untuk dikerjakan secara individu.

7. Pada akhir pembelajaran diadakan tes untuk mengetahui pemahaman konsep

dan kemampuan akademis siswa.

Sudrajat (2013, hal 1) menyatakan MindMaple merupakan software

yang bisa digunakan dalam membuat Mind Map. Ikhtisar pola

kerja MindMaple terdiri dari tiga komponen utama, yaitu:

1. Topik Sentral, pokok atau fokus pikiran/isu yang hendak dikembangkan,

dan diletakkan sebagai “pohon”.

2. Topik Utama, level pikiran lapis kedua sebagai bagian dari Topik Sentral

dan diletakkan sebagai “cabang” yang melingkari “pohon”.

3. Sub Topik, level pikiran lapis ketiga sebagai bagian dari cabang dan

diletakkan sebagai “ranting” (dan level pikiran lapis berikutnya)

Page 14: PENGGUNAAN METODE MIND MAP DENGAN MINDMAPLErepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10740/2/T1_702011086_Full... · tepat sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. Siswa dapat

13

Hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan metode Mind Map

dengan MindMaple dapat meningkatkan motivasi belajar TIK siswa kelas X

SMK Muhammadiyah Salatiga tahun pelajaran 2015/2016.

3. Metodologi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Muhammadiyah Salatiga yang

beralamat Jl. KH. Ahmad Dahlan Salatiga dan waktu pelaksanaannya adalah

semester 1 tahun pelajaran 2015/2016.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan pre

experiment design pre test – post test group. Observasi dilakukan sebanyak dua

kali yaitu sebelum eksperimen (T1) disebut pre test dan sesudah eksperimen

(T2) disebut post test. Perbedaan antara T1 dan T2 merupakan efek dari

treatment atau eksperimen (Arikunto, 2012, hal 78).

Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan

variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah

penggunaan metode Mind Map dengan MindMaple (X) dan yang menjadi

variabel terikat adalah motivasi belajar (Y).

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Muhammadiyah

Salatiga yang berjumlah 261 siswa. Sampel dari penelitian ini adalah kelas X

TP 1 dan X TP 2. Kelas X TP 1 yang berjumlah 32 siswa sebagai kelompok

eksperimen dan X TP 2 sebagai kelompok kontrol.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui angket

motivasi belajar dan observasi.

Instrumen penelitian ini adalah menggunakan angket motivasi belajar

dan observasi sikap motivasi belajar siswa di kelas.

Tabel 1. Kisi-kisi Angket No. Indikator Item Jml

Positif Negatif

1 Hasrat dan

keinginan

berhasil

a. Menurut saya keberhasilan

seseorang diawali dengan

kesungguhan dalam

belajar.

b. Jika ingin mendapatkan

kesuksesan maka harus

selalu mengutamakan

belajar.

c. Harapan saya akan masa

depan yang gemilang akan

terwujud dengan saya giat

belajar.

a. Saya mudah lelah

ketika sedang belajar.

b. Belajar bukan

merupakan hal yang

penting bagi saya.

5

2 Dorongan dan

kebutuhan

belajar

a. Saya mampu meraih

prestasi di kelas.

b. Saya selalu menyelesaikan

tugas tepat waktu.

c. Saya akan menunjukkan

bahwa saya berharga

dengan menjadi yang

a. Hasil belajar saya

kurang memuaskan.

b. Saya merasa putus asa

karena usaha saya sia-

sia.

6

Page 15: PENGGUNAAN METODE MIND MAP DENGAN MINDMAPLErepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10740/2/T1_702011086_Full... · tepat sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. Siswa dapat

14

terbaik di kelas.

d. Saya punya target nilai

yang ingin saya raih

selama satu semester.

3 Motivasi dan

cita-cita

a. Dalam belajar saya

mempunyai tujuan yang

jelas.

b. Saya berkeyakinan saya

akan menjadi anak

kebanggaan orang tua.

c. Cita-cita saya akan

tercapai jika saya belajar

dengan penuh

kesungguhan.

a. Belajar dengan baik

tidak menentukan nilai

saya menjadi bagus.

b. Meskipun telah belajar

dengan sungguh-

sungguh namun hasil

belajar saya masih

kurang memuaskan.

5

4 Penghargaan a. Orang tua saya merasa

bangga dengan hasil

belajar saya.

b. Saya merasa senang ketika

dapat menjawab

pertanyaan dengan benar.

c. Hasil belajar saya

memuaskan dan sesuai

dengan jerih payah saya

selama ini.

a. Saya merasa teman-

teman saya

merendahkan

kemampuan yang saya

miliki.

b. Teman mengejek saya

ketika saya tidak bisa

mengerjakan soal

dengan baik.

5

5 Kegiatan

menarik

a. Saya merasa tertantang

untuk aktif di kelas.

b. Suasana pembelajaran

lebih semarak dengan

adanya diskusi kelompok.

c. Saya selalu berusaha

untuk menjadi siswa yang

kreatif.

d. Saya merasa puas dengan

jawaban guru atas

pertanyaan yang saya

ajukan.

a. Saya lebih suka diam

di dalam kelas.

b. Saya jenuh dengan

guru yang hanya

menerangkan saja.

6

6 Lingkungan

belajar yang

kondusif

a. Saya senang guru mau

menerima masukan dari

saya.

b. Saya menyukai metode

mengajar guru yang yang

menyenangkan.

c. Saya lebih mudah

memahami materi dengan

penyampaian guru yang

menarik.

a. Suasana pembelajaran

yang membosankan

membuat saya

mengantuk.

b. Saya lebih senang

mengobrol dengan

teman sebangku

karena metode

mengajar guru yang

monoton.

5

Jumlah Item 20 12 32

Page 16: PENGGUNAAN METODE MIND MAP DENGAN MINDMAPLErepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10740/2/T1_702011086_Full... · tepat sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. Siswa dapat

15

Tabel 2. Kisi-kisi Observasi

No Pernyataan Ya Tidak

1. Kehadiran siswa dalam mengikuti pembelajaran

2. Perhatian siswa ketika materi disampaikan

3. Siswa mampu mengutarakan pendapatnya

4. Siswa mampu menjawab pertanyaan

5. Siswa mampu mengerjakan semua tugas yang

diberikan

6. Keaktifan siswa bertanya

7. Keaktifan siswa membacakan hasil

pekerjaannya di depan kelas

8. Interaksi antar siswa

9. Saling menghargai pendapat antar siswa

10. Ketertiban siswa saat pembelajaran

Dalam rancangan penelitian ini, observasi dilakukan dua kali yaitu

sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan

sebelum eksperimen (T1) disebut pre test, dan observasi sesudah eksperiment

(T2) disebut post test, Arikunto ( 2012, hal 78).

Tabel 3. Kisi-kisi RPP

No. Langkah-langkah Kegiatan

Guru Siswa

1. Menyebutkan topik

materi dan tujuan

pembelajaran

Guru menyebutkan

topik materi dan

tujuan pembelajaran.

Siswa mendengarkan

penyampaian guru.

2. Penyampaian materi dan

tujuan pembelajaran.

Guru menyampaikan

materi dengan

menggunakan

mindmaple.

Siswa mendengarkan

penjelasan guru.

3 Pembimbingan konsep

materi pelajaran

Guru membimbing

siswa mempelajari

konsep tentang materi

pelajaran

Siswa mempelajari

konsep tentang materi

pelajaran yang dipelajari

dengan bimbingan guru

4. Penerapan materi

dengan Mind Map

- Guru menyampaikan

materi pelajaran.

- Guru

mengelompokkan

siswa ke dalam

beberapa kelompok.

Siswa membuat peta

pikiran dan materi yang

dipelajari

5. Evaluasi Guru mengacak

beberapa siswa untuk

mempresentasikan

hasil peta pikiran yang

telah dibuat kemudian

membimbing siswa

untuk membuat

kesimpulan.

Siswa presentasi dan

menulis kesimpulan

hasil presentasi.

Page 17: PENGGUNAAN METODE MIND MAP DENGAN MINDMAPLErepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10740/2/T1_702011086_Full... · tepat sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. Siswa dapat

16

6. Pemberian soal latihan

secara individu.

Guru memberikan soal

latihan tentang materi

yang telah dipelajari

kepada siswa untuk

dikerjakan secara

individu.

Siswa mengerjakan

secara individu soal

latihan tentang materi

yang telah dipelajari

7. Pada akhir

pembelajaran

diadakan tes.

Guru memberikan

tugas untuk mengukur

pemahaman siswa

terhadap materi

pelajaran

Siswa mengerjakan

tugas

Untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar dengan MindMaple,

digunakan teknik analisis Uji-t. Uji-t bertujuan untuk mengetahui apakah ada

perbedaan rata-rata (mean) sebelum dan sesudah diberikan perlakuan,

Sugiyono (2012, hal 137). Pengolahan data analisis dengan menggunakan

program komputer SPSS (Statistical Product and Service Solution) for

windows release 22.0. Uji-t yang digunakan dalam penelitian ini adalah Paired

sample t test karena Uji-t dalam penelitian ini menggunakan dua sampel.

4. Hasil Penelitian

Deskripsi data digunakan untuk mengetahui gambaran motivasi belajar

siswa sebelum maupun sesudah pembelajaran dengan metode Mind Map

dengan Mindmaple. Distribusi motivasi belajar kelompok eksperimen pada saat

pre test adalah tampak pada tabel 4 berikut ini:

Tabel 4. Pre Test Motivasi Belajar Kelompok Eksperimen

Kategori Interval Frekuensi Prosentase (%)

Sangat Tinggi 104 – 128 3 9,4

Tinggi 80 – 103 6 18,7

Rendah 56 – 79 12 37,5

Sangat Rendah 32 – 55 11 34,4

Jumlah 32 100

Berdasarkan tabel 4 motivasi belajar pre test kelompok eksperimen

berada pada kategori sangat tinggi sebanyak 3 siswa dengan prosentase 9,4%,

kategori tinggi sebanyak 6 siswa dengan prosentase 18,7%, kategori rendah

sebanyak 12 siswa dengan prosentase 37,5%, dan pada kategori sangat rendah

sebanyak 11 siswa dengan prosentase 34,4%.

Berdasarkan hasil observasi sebelum penggunaan metode Mind Map

dengan MindMaple pada kelompok eksperimen diperoleh hasil bahwa

kehadiran siswa dalam mengikuti pembelajaran dan perhatian siswa ketika

materi disampaikan masih kurang. Siswa belum mampu mengutarakan

pendapatnya, belum percaya diri dalam menjawab pertanyaan maupun dalam

mengerjakan tugas yang diberikan serta kurang aktif dalam bertanya. Selain itu

siswa kurang aktif dalam membacakan hasil pekerjaannya, interaksi antar

siswa dan sikap saling menghormati pendapat antar siswa yang satu dengan

yang lain juga kurang serta ketertiban siswa saat pembelajaran tidak begitu

baik.

Page 18: PENGGUNAAN METODE MIND MAP DENGAN MINDMAPLErepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10740/2/T1_702011086_Full... · tepat sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. Siswa dapat

17

Sedangkan untuk motivasi belajar siswa pada pre test kelompok kontrol

terlihat pada tabel 5 berikut ini:

Tabel 5. Pre Test Motivasi Belajar Kelompok Kontrol

Kategori Interval Frekuensi Prosentase (%)

Sangat Tinggi 104 – 128 4 12,5

Tinggi 80 – 103 8 25

Rendah 56 – 79 9 28,1

Sangat Rendah 32 – 55 11 34,4

Jumlah 32 100

Berdasarkan tabel 5 motivasi belajar pre test kelompok kontrol berada

pada kategori sangat tinggi sebanyak 4 siswa dengan prosentase 12,5%,

kategori tinggi sebanyak 8 siswa dengan prosentase 25%, kategori rendah

sebanyak 9 siswa dengan prosentase 28,1%, dan kategori sangat rendah

sebanyak 11 siswa dengan prosentase 34,4%.

Berdasarkan hasil observasi selama pembelajaran pada kelompok kontrol

diperoleh hasil bahwa kehadiran siswa dalam mengikuti pembelajaran dan

perhatian siswa ketika materi disampaikan masih kurang. Siswa belum mampu

mengutarakan pendapatnya, belum percaya diri dalam menjawab pertanyaan

maupun dalam mengerjakan tugas yang diberikan serta kurang aktif dalam

bertanya. Selain itu siswa kurang aktif dalam membacakan hasil pekerjaannya,

interaksi antar siswa dan sikap saling menghormati pendapat antar siswa yang

satu dengan yang lain juga kurang serta ketertiban siswa saat pembelajaran

tidak begitu baik.

Teknik pengujian yang digunakan dalam menganalisis data adalah

Paired Sample T- Test dalam program SPSS for Window Versi 22. Pengujian

pertama dilakukan pada data pre test untuk mengetahui apakah ada perbedaan

signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum

eksperimen dilakukan. Hasil analisis data pre test dengan menggunakan Paired

Sample T- Test tampak pada tabel 6 dan7 berikut ini:

Tabel 6. Mean dan Standard Deviasi Pre Test Motivasi Belajar Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 PRE_EKSPERIMEN 67.3125 32 24.12927 4.26549

PRE_KONTROL 70.8750 32 26.61282 4.70453

Tabel 7. T-Test Pre Test Motivasi Belajar

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 PRE_EKSPERIMEN -

PRE_KONTROL 3.56250 31.23267 5.52121 -14.82308 7.69808 .645 31 .524

Page 19: PENGGUNAAN METODE MIND MAP DENGAN MINDMAPLErepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10740/2/T1_702011086_Full... · tepat sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. Siswa dapat

18

Pada tabel 6 dan 7 terlihat ringkasan statistik dari kedua sampel, rata-rata

motivasi belajar siswa kelompok eksperimen adalah sebesar 67,3125 dengan

standard deviasi 24,12927. Sedangkan rata-rata motivasi belajar siswa

kelompok kontrol sebesar 70,8750 dengan standard deviasi 26,61282 dengan

thitung = 0,645 dan p = 0,524 > 0,05, sehingga tidak ada perbedaan yang

signifikan antara motivasi belajar kelompok eksperimen dengan motivasi

belajar kelompok kontrol. Dengan demikian eksperimen dapat dilanjutkan.

Selanjutnya setelah dilakukan eksperimen melalui pembelajaran dengan

metode Mind Map dengan media MindMaple maka pada kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol diberikan post test. Hasil analisis data post test dapat

dilihat pada tabel 8 dan 9 sebagai berikut:

Hasil analisis deskripsi motivasi belajar siswa kelompok eksperimen

setelah diadakan post test terlihat pada tabel 8 berikut ini:

Tabel 8. Post Test Motivasi Belajar Kelompok Eksperimen

Kategori Interval Frekuensi Prosentase (%)

Sangat Tinggi 104 – 128 13 40,6

Tinggi 80 – 103 16 50

Rendah 56 – 79 2 6,3

Sangat Rendah 32 – 55 1 3,1

Jumlah 32 100

Dari tabel 8 motivasi belajar siswa kelas X SMK Muhammadiyah

Salatiga untuk kelompok eksperimen pada post test berada pada kategori

sangat tinggi sebanyak 13 siswa dengan prosentase 40,6%, kategori tinggi

sebanyak 16 siswa dengan prosentase 50%, kategori rendah sebanyak 2 siswa

dengan prosentase 6,3%, dan kategori sangat rendah sebanyak 1 siswa dengan

prosentase 3,1%.

Berdasarkan hasil observasi setelah penggunaan metode Mind Map

dengan MindMaple pada kelompok eksperimen diperoleh hasil bahwa

kehadiran siswa dalam mengikuti pembelajaran dan perhatian siswa ketika

materi disampaikan baik. Siswa mampu mengutarakan pendapatnya, percaya

diri dalam menjawab pertanyaan maupun dalam mengerjakan tugas yang

diberikan serta aktif dalam bertanya. Selain itu siswa aktif dalam membacakan

hasil pekerjaannya, interaksi antar siswa dan sikap saling menghormati

pendapat antar siswa yang satu dengan yang lain juga baik serta ketertiban

siswa saat pembelajaran baik pula.

Sedangkan hasil analisis deskripsi motivasi belajar siswa kelompok

kontrol kelas X SMK Muhammadiyah Salatiga setelah post test adalah dapat

dilihat pada tabel 9 sebagai berikut:

Tabel 9. Post Test Motivasi Belajar Kelompok Kontrol

Kategori Interval Frekuensi Prosentase (%)

Sangat Tinggi 104 – 128 6 18,7

Tinggi 80 – 103 9 28,1

Rendah 56 – 79 10 31,3

Sangat Rendah 32 – 55 7 21,9

Jumlah 32 100

Page 20: PENGGUNAAN METODE MIND MAP DENGAN MINDMAPLErepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10740/2/T1_702011086_Full... · tepat sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. Siswa dapat

19

Dari tabel 9 motivasi belajar siswa kelas X SMK Muhammadiyah

Salatiga untuk kelompok kontrol pada post test berada pada kategori sangat

tinggi sebanyak 6 siswa dengan prosentase 18,7%, kategori tinggi sebanyak 9

siswa dengan prosentase 28,1%, kategori rendah sebanyak 10 siswa dengan

prosentase 31,3% dan kategori sangat rendah sebanyak 7 siswa dengan

prosentase 21,9%.

Berdasarkan hasil observasi pada pembelajaran kelompok kontrol

diperoleh hasil bahwa kehadiran siswa dalam mengikuti pembelajaran dan

perhatian siswa ketika materi disampaikan masih kurang. Siswa belum mampu

mengutarakan pendapatnya, belum percaya diri dalam menjawab pertanyaan

maupun dalam mengerjakan tugas yang diberikan serta kurang aktif dalam

bertanya. Selain itu siswa kurang aktif dalam membacakan hasil pekerjaannya,

interaksi antar siswa dan sikap saling menghormati pendapat antar siswa yang

satu dengan yang lain juga kurang serta ketertiban siswa saat pembelajaran

tidak begitu baik.

Sedangkan hasil analisis data post test dengan menggunakan Paired

Sample T- Test dapat dilihat pada tabel 10 dan tabel 11 sebagai berikut:

Tabel 10. Mean dan Standard Deviasi Post Test Motivasi Belajar Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 POST_EKSPERIMEN 96.0938 32 19.91491 3.52049

POST_KONTROL 77.4688 32 25.12290 4.44114

Tabel 11. T- Test Post Test Motivasi Belajar Paired Samples Test

Paired Differences

T df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 POST_EKSPERIMEN -

POST_KONTROL 18.62500 33.89143 5.99122 6.40584 30.84416 3.109 31 .004

Pada tabel 10 dan 11 hasil analisis data post test terlihat ringkasan

statistik dari kedua sampel, rata-rata motivasi belajar siswa kelompok

eksperimen sebesar 96,0938 dengan standard deviasi 19,91491 lebih tinggi dari

rata-rata motivasi belajar siswa kelompok kontrol yaitu sebesar 77,4688

dengan standard deviasi 25,12290. Pada tabel 12 analisis Paired Sample T-

Test, dapat dilihat thitung = 3,109 dengan nilai p = 0,004 < 0,05. Perhitungan

statistik tersebut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan.

Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan sebagai berikut:

Hipotesis:

Penggunaan metode Mind Map dengan MindMaple dapat meningkatkan

motivasi belajar TIK siswa kelas X SMK Muhammadiyah Salatiga tahun

pelajaran 2015/2016.

Page 21: PENGGUNAAN METODE MIND MAP DENGAN MINDMAPLErepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10740/2/T1_702011086_Full... · tepat sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. Siswa dapat

20

Hasil Analisis:

Pada pre test rata-rata kelompok eksperimen sebesar 67,3125 dengan

standard deviasi 24,12927. Rata-rata motivasi belajar kelompok kontrol sebesar

70,8750 dengan standard deviasi 26,61282 dengan thitung = 0,645 dan nilai p =

0,524 > 0,05. Setelah mengikuti pembelajaran menggunakan metode Mind

Map dengan MindMaple rata-rata post test kelompok eksperimen sebesar

96,0938 dengan standard deviasi 19,91491 lebih tinggi dari rata-rata motivasi

belajar siswa kelompok kontrol yaitu sebesar 77,4688 dengan standard deviasi

25,12290. Pada analisis Paired Sample T- Test, dapat dilihat thitung = 3,109

dengan nilai p = 0,004 < 0,05 maka hipotesis diterima.

5. Pembahasan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, terlihat bahwa rata-rata

kelompok eksperimen pada saat pre test sebesar 67,3125 dengan standard

deviasi 24,12927 kemudian pada saat post test menjadi 96,0938 dengan

standard deviasi 19,91491 sehingga terdapat peningkatan rata-rata motivasi

belajar kelompok eksperimen setelah menggunakan metode Mind Map dengan

MindMaple. Sedangkan kelompok kontrol juga mengalami peningkatan rata-

rata motivasi belajar yaitu pada rata-rata pre test sebesar 70,8750 dengan

standard deviasi 26,61282 dan saat post test menjadi 77,4688 standard deviasi

25,12290.

Hasil analisis post test kelompok eksperimen dengan pre test kelompok

kontrol dapat dilihat pada tabel 12 dan 13 sebagai berikut:

Tabel 12. Mean & Standard Deviasi Motivasi Belajar

Post Eksperimen & Pre Kontrol Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 POST_EKSPERIMEN 96.0938 32 19.91491 3.52049

PRE_KONTROL 70.8750 32 26.61282 4.70453

Tabel 13. T- Test Motivasi Belajar Post Eksperimen dan Pre kontrol Paired Samples Test

Paired Differences

T df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 POST_EKSPERIMEN -

PRE_KONTROL 25.21875 28.48626 5.03571 14.94836 35.48914 5.008 31 .000

Setelah dilakukan analisis pada tabel 13 terlihat nilai thitung = 5,008

dengan p = 0,000 < 0,05 sehingga terdapat peningkatan yang signifikan antara

kelompok eksperimen (post test) dengan kelompok kontrol (pre test), hal ini

berarti penggunaan metode Mind Map dengan MindMaple berpengaruh

signifikan terhadap peningkatan motivasi belajar.

Page 22: PENGGUNAAN METODE MIND MAP DENGAN MINDMAPLErepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10740/2/T1_702011086_Full... · tepat sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. Siswa dapat

21

Hasil peningkatan motivasi belajar terlihat pada pre test eksperimen

siswa dengan kategori tinggi dan sangat tinggi sebesar 28,1%. Kemudian pada

saat post test motivasi belajar siswa pada kategori tinggi dan sangat tinggi

menjadi sebesar 90,6%. Hal ini berarti terdapat peningkatan motivasi belajar

sebesar 64,21%. Dari nilai rata-rata motivasi belajar pada siswa juga

mengalami peningkatan yaitu mean pre test eksperimen sebesar 67,3125

kemudian meningkat menjadi 96,0938 pada saat post test eksperimen. Berarti

terdapat peningkatan rata-rata motivasi belajar sebesar 28,7813.

Penggunaan metode Mind Map dengan MindMaple berpengaruh terhadap

siswa dalam meningkatkan motivasi belajar. Mind Map sebagai suatu metode

pembelajaran yang dirancang dalam membantu siswa dalam menentukan dan

menyusun inti-inti yang penting dari materi pelajaran, serta metode yang dapat

membantu siswa untuk meningkatkan pengetahuan siswa dalam pengusaan

konsep dari suatu pokok materi pelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran

dengan metode Mind Map ini siswa dibimbing dalam mempelajari konsep

suatu materi pelajaran, menentukan ide-ide pokok, membuat peta pikiran dan

kemudian mempresentasikan di depan kelas.

Konsep suatu materi pelajaran yang dipelajari akan membuat siswa

berlatih membaca seluruh isi materi dan memahami materi secara keseluruhan.

Peranan guru hanyalah sebagai fasilitator dan pembimbing sehingga

diharapkan siswa lebih banyak melakukan kegiatan sendiri atas bimbingan

guru. Siswa terlibat aktif menemukan dan memilih kata-kata kunci atau istilah

penting dari suatu materi pelajaran yang dipelajari. Siswa menyusun kata kunci

tersebut menjadi suatu struktur peta pikiran yang paling mudah dipahami dan

dimengerti oleh siswa. Dan selanjutnya siswa menjelaskan materi yang telah

dipelajari serta menuangkan ide peta pikirannya di depan kelas guna

mengkomunikasikan ide dari siswa kepada siswa lain.

Berdasarkan hasil observasi setelah penggunaan metode Mind Map

dengan MindMaple pada kelompok eksperimen diperoleh hasil bahwa

kehadiran siswa dalam mengikuti pembelajaran dan perhatian siswa ketika

materi disampaikan baik. Siswa mampu mengutarakan pendapatnya, percaya

diri dalam menjawab pertanyaan maupun dalam mengerjakan tugas yang

diberikan serta aktif dalam bertanya. Selain itu siswa aktif dalam membacakan

hasil pekerjaannya, interaksi antar siswa dan sikap saling menghormati

pendapat antar siswa yang satu dengan yang lain juga baik serta ketertiban

siswa saat pembelajaran baik pula. Sedangkan pada kelompok kontrol

kehadiran siswa dalam mengikuti pembelajaran dan perhatian siswa ketika

materi disampaikan masih kurang. Siswa belum mampu mengutarakan

pendapatnya, belum percaya diri dalam menjawab pertanyaan maupun dalam

mengerjakan tugas yang diberikan serta kurang aktif dalam bertanya. Selain itu

siswa kurang aktif dalam membacakan hasil pekerjaannya, interaksi antar

siswa dan sikap saling menghormati pendapat antar siswa yang satu dengan

yang lain juga kurang serta ketertiban siswa saat pembelajaran tidak begitu

baik.

Pelaksanaan pembelajaran dengan metode Mind Map membuat siswa

dapat mengembangkan kemampuan belajar mandiri, siswa memiliki

Page 23: PENGGUNAAN METODE MIND MAP DENGAN MINDMAPLErepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10740/2/T1_702011086_Full... · tepat sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. Siswa dapat

22

kemampuan untuk mengembangkan pengetahuannya sendiri. Pengalaman yang

diperoleh siswa akan semakin berkesan apabila proses pembelajaran yuang

diperoleh merupakan hasil dari pemahaman dan penemuannya sendiri. Dalam

konteks ini siswa mengalami dan melakukannya sendiri. Proses pembelajaran

yang berlangsung melibatkan siswa sepenuhnya untuk merumuskan sendiri

suatu konsep. Keterlibatan guru hanya sebagai fasilitator memberikan

kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide-ide.

Setiap individu mempunyai potensi yang harus dikembangkan maka proses

pembelajaran yang cocok adalah yang menggali motivasi belajar siswa untuk

selalu kreatif dan berkembang.

Metode Mind Map lebih menekankan pada keaktifan dan kegiatan kreatif

siswa, akan meningkatkan daya hafal dan pemahaman konsep siswa yang kuat.

Selain itu kegiatan belajar mengajar akan lebih menarik, membuat siswa

merasa penting, membuat siswa merasa diundang, menghadapi perubahan,

mempelajari bahasa non verbal, mengenal siswa secara pribadi, berempati,

menetapkan target, pembelajaran berpusat pada siswa dan berantusias sehingga

motivasi belajar siswa meningkat.

.

6. Simpulan

Berdasarkan pembahasan pada bab IV, dapat disimpulkan bahwa

penggunaan metode Mind Map dengan MindMaple terbukti efektif dan

signifikan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X SMK

Muhammadiyah Salatiga. Peningkatan motivasi belajar ini ditunjukkan dengan

adanya nilai rata-rata pada pre test kelompok eksperimen sebesar 67,3125

dengan standard deviasi 24,12927. Rata-rata motivasi belajar kelompok kontrol

sebesar 70,8750 dengan standard deviasi 26,61282 thitung = 0,645 dengan p =

0,524 > 0,05. Setelah mengikuti pembelajaran menggunakan metode Mind

Map dengan MindMaple rata-rata post test kelompok eksperimen menjadi

sebesar 96,0938 dengan standard deviasi 19,91491 lebih tinggi dari rata-rata

motivasi belajar siswa kelompok kontrol yaitu sebesar 77,46884 dengan

standard deviasi 25,12290. Pada analisis Paired Sample T- Test, dapat dilihat

thitung = 3,109 dengan nilai p = 0,004 < 0,05.

Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, peneliti dapat memberikan saran

sebagai berikut:

1. Guru hendaknya lebih variatif dalam memberikan penggunaan metode

belajar sehingga siswa tidak mengalami kejenuhan pada pemberian materi

yang disajikan. Penggunaan metode Mind Map dengan MindMaple dapat

diterapkan pada kelas yang lain.

2. Sekolah dapat meningkatkan sarana prasarana yang dapat menunjang proses

pembelajaran baik itu melalui pengembangan metode pembelajaran ataupun

media pembelajaran.

3. Siswa semakin termotivasi dalam proses pembelajaran sehingga maksimal

dalam belajar.

Page 24: PENGGUNAAN METODE MIND MAP DENGAN MINDMAPLErepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10740/2/T1_702011086_Full... · tepat sangat menentukan keberhasilan belajar siswa. Siswa dapat

23

7. Daftar Pustaka

[1] Buzan, Toni. 2004. Mind Map: Untuk Meningkatkan Kreativitas.

Terjemah: Eric Suryaputra. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

[2] Hardjana, 2004, Motivasi Belajar, Jakarta: PT Grasindo.

[3] Huda, Miftahul, 2014, Model-model Pengajaran dan Pembelajaran,

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

[4] Rahayu, Astuti Hadi, 2012. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Hasil

Belajar Geografi Melalui Penerapan Media Audio Visual dengan Metode Mind

Map. Jurnal GeoEco Vol. 1, No. 1, (Januari 2015), Hal. 10-17.

[5] Sardiman, 2012, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Grasindo

Persada.

[6] Sudrajat, Ahmad, 2013, Mind Map (Peta Pikiran): Apa dan Bagaimana?.

https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2013/09/09/mind-map-peta-pikiran/.

Diakses tanggal 15 September 2015.

[7] Tapantoko, Agung Aji, 2011, Penggunaan Metode Mind Map (Peta Pikiran)

Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika

Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Depok. Yogyakarta: UNY.

[8] Uno, Hamzah, B. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

[9] Winkel, W.S, 2004, Psikologi Pengajaran, Yogyakarta: Media Abadi.

[10] Yustina, Rosmaini & Yessi Wulandari, 2009, Penerapan Teknik Mind Mapping

dalam Strategi Quantum Learning untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan

Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA 2 SMA Nurul Falah Pekanbaru Tahun

Pelajaran 2009/2010, Pekanbaru: Universitas Riau.