penggunaan aplikasi e-ska dalam kegiatan ekspor …... · ... bisa jadi kesempatan dan peluang itu...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENGGUNAAN APLIKASI E-SKA DALAM KEGIATAN
EKSPOR VIA LAUT
(STUDI PADA PT.MITRA KARGO INDONESIA)
Tugas Akhir
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas Dan Memenuhi Persyaratan
guna Mencapai Gelar Ahli Madya pada Program Studi D-3
Manajemen Perdagangan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Disusun Oleh:
KUN SUTA PRABAWA
F3109041
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Tugas akhir ini disetujui oleh Dosen Pembimbing Program Diploma III Bisnis
Internasional Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Untuk Dipertahankan Dihadapan Dosen Penguji
Surakarta, 25 Juni 2012
Disetujui dan Diterima
Dosen Pembimbing
Mulyadi, SE
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
NIP. 310 800 002
HALAMAN PENGESAHAN
Telah Disetujui dan diterima baik oleh team penguji Tugas Akhir Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat
Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Bisnis Internasional.
Surakarta, 2012
Team penguji tugas akhir
1. Drs. Sutanto Penguji
NIP.19561129.198601.1.001
(………………….)
2. Mulyadi, SE Pembimbing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
MOTTO
Janganlah cepat puas dengan apa yang didapat, karena setiap kepuasan yang di dapat pasti
akan memunculkan kepuasan yang lain, selalu bersyukur atas apa yang didapat, tetap
semangat menjalani kehidupan, berusaha semaksimal dengan sekuat tenaga, berdoa dan
percaya dengan keajaiban ALLAH SWT, semua pasti indah pada waktunya dan yakinlah
bahwa semua pasti BISA!!!
(Kun Suta Prabawa)
Tidak perlu bermain indah di lapangan jika pada akhirnya kalah, tapi bermainlah untuk
meraih kemenangan pada akhirnya akan jauh lebih bijak daripada bermain indah tanpa
kemenangan.
(Jose Mourinho)
Manfaatkanlah setiap kesempatan dan peluang yang datang, bisa jadi kesempatan dan
peluang itu tidak akan datang menghampirimu lagi. KEEP OUR SPIRIT!!!
(Kun Suta Prabawa)
Menjadi orang yang sukses bukanlah suatu kewajiban setiap orang, tetapi bagaimana cara
menjadi suskseslah yang harus menjadi kewajiban setiap orang.
(Dedy Corbuzier)
Digdoyo tanpo aji, Nglurug tanpo bolo, Menang tanpo ngasorake
(RMP Sosro Kartono)
Jadilah pribadi yang selalu berusaha untuk berfikir positif, percaya diri, dan optimis.
(Bambang Pamungkas / @Bepe20)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
PERSEMBAHAN
Karya Ilmiah ini penulis persembahkan untuk:
1. Babe dan Ibu tercinta atas segalanya yang
telah diberikan selama ini
2. My Beloved Sister “Tira Hanita”
3. My Special One “Meyta Andriani”
4. Seluruh keluarga besar Trah Hardjosukismo
dan Trah Wongsodimedjan
5. Seluruh keluarga BI 2009
6. Teman-Teman Aksi Remaja Club
7. Almamaterku dan masa depanku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirrohim,
Segala puji hanya bagi Allah SWT yang karena nikmat –Nya segala kebaikan menjadi
sempurna, tak lupa shalawat dan salam penulis curahkan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW, juga segenap keluarga, para sahabat dan seluruh umatnya yang mengikuti
sunahnya sampai akhir zaman. Meskipun dengan kemampuan dan waktu yang terbatas
akhirnya penulis mampu menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini dengan judul “
PENGGUNAAN APLIKASI e-SKA DALAM KEGIATAN EKSPOR VIA LAUT” (Studi
Kasus PT. Mitra Kargo Indonesia).
Penyusunan Tugas Akhir ini tidak akan berhasil dengan baik tanpa adanya bantuan,
dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan
terima kasih kepada semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga
penulis dapat menyelesaikan Tugas akhir ini, khususnya kepada:
1. Bp. Mulyadi, SE selaku dosen pembimbing lapangan sekaligus pembimbing dalam
penyelesaian penyusunan Tugas Akhir ini yang dengan arif dan kesabaran telah
banyak memberikan pengarahan, petunjuk, nasehat serta bimbingan hingga
terselesaikannya tugas akhir penulis.
2. Dekan Fakultas Ekonomi Sebelas Maret Surakarta
3. Ketua program D3 Bisnis Internasional Drs. Hari Murti, M.Si terima kasih atas
bimbingan dan pengertian-pengertian yang telah diberikan kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.
4. Bp. Supriyono MM selaku direktur utama PT. Mitra Kargo Indonesia serta Ibu Titik
yang sudah memberikan izin untuk praktik magang kerja untuk penulisan Tugas
Akhir ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
5. Bp. Andris selaku kepala bagian Operasional PT. Mitra Kargo Indonesia yang sudah
memberikan pengarahan, dorongan dan masukkan sehingga Tugas akhir ini dapat
terselesaikan.
6. Seluruh staff PT.Mitra Kargo Indonesia, Mb Ayu, Mb Lia, Bu Bayu, Pak Dedy, Mas
Arif, Pak Syaban, Mb Nining, Pak Rudi, Pak Agung, Mas Iksan, Mas Faisal, Mas
Nanang, Pak Joko, Mas Heri dan Mas Marno.
7. Babe KRT. Sukamto Hadinagoro dan Ibu Sri Rejeki yang selalu sabar dalam
mendidik dan tulus dalam segala hal sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas
Akhir ini.
8. My beloved sister Tira Hanita yang telah sabar dalam membimbing penulis dalam
segala hal setiap harinya.
9. My Special One Meyta Andriani yang telah sabar dalam membantu,menemani dan
menjadi semangat dalam keseharian penulis.
10. Mbak Genug, Mas Agus, Mas Prat, Mahir, Putra, dan Farah yang telah banyak
membantu selama penulis berada di Semarang.
11. Babe Slamet Widodo, Mamah Ponisi, Mbak Septi,Tegar dan putri yang telah memberi
support.
12. Seluruh keluarga Bisnis Internasional 2009, You are the best guys!!!!
13. Teman-Teman PulsaHolic, Bosse, Alwin, Klowor dan Benjo yang selalu tertawa
dalam keadaan susah maupun senang.
14. Teman-Teman Aksi Remaja Club, Budi, Joni, Kiyer, Mbah Gi, Belog, Handoko,
Hakim dan lain-lain, jaga selalu api semangat dan kekompakan kawan.
15. Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu
yang telah membantu hingga terselesaikannya penulisan Laporan Tugas Akhir ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritikan dari berbagai pihak demi
kemajuan penulis dan tentunya penulis Tugas Akhir selanjutnya.
Surakarta,25 Juni 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... i
HALAMAN ABSTRAKSI ............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................................... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ......................................................................................... viii
HALAMAN DAFTAR TABEL .................................................................................... ix
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. x
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Perumusan Masalah .................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian .................................................................... 5
E. Metode Penelitian...................................................................... 6
BAB II. LANDASAN TEORI
A. Pengertian Ekspor ..................................................................... 9
B. Prosedur Penyelesaian Barang Ekspor ...................................... 10
C. Dokumen Ekspor ....................................................................... 14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
D. Pengertian Freight Forwarding dan Ekspedisi
Muatan Kapal Laut (EMKL) ............................................................ 20
E. Pengertian Aplikasi ................................................................... 21
F. Pengertian Umum Tentang Certificate Of Origin (COO) ......... 23
BAB III. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Berdiri PT. Mitra Kargo Indonesia .............................. 35
2. Lokasi PT. Mitra Kargo Indonesia ............................................ 38
3. Struktur Organisasi PT. Mitra Kargo Indonesia ......................... 38
4. Kinerja PT. Mitra Kargo Indonesia ........................................... 44
5. Visi dan Misi PT. Mitra Kargo Indonesia ................................. 45
6. Jam Kerja PT. Mitra Kargo Indonesia ...................................... 45
B. Pembahasan
1. Prosedur Penerbitan Certificate Of Origin dengan
Sistem Aplikasi e- SKA .............................................................. 46
2. Aplikasi Web e-SKA ................................................................... 53
3. Kendala-kendala yang dihadapi
PT. Mitra Kargo Indonesia dalam
pengisian dan penggunaan Sistem Aplikasi e- SKA
dalam Form Certificate Of Origin (COO) ................................. 61
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
BAB IV. PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 64
B. Saran ..................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 66
LAMPIRAN .................................................................................................................... 67
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
3.1 Daftar Customer PT. Mitra Kargo Indonesia ................................................. 37
3.2 Jam Kerja Karyawan PT. Mitra Kargo Indonesia .......................................... 45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
2.1 Bagan Prosedur Ekspor ....................................................................................... 11
3.1. Struktur Organisasi Freight Forwarding dan
EMKL PT. Mitra Kargo Indonesia ..................................................................... 40
3.2. Alur Proses Registrasi ......................................................................................... 50
3.3 Alur Pengajuan Permohonan Registrasi ............................................................. 51
3.4 Halaman Utama Sistem e-SKA ........................................................................... 54
3.5 Login Sistem e-SKA ......................................................................................... 55
3.6 Halaman Utama Eksportir ................................................................................... 56
3.7 Pengisian Form COO ......................................................................................... 57
3.8 Daftar Pemohon COO ......................................................................................... 57
3.9 Tipe Form COO .................................................................................................. 58
3.10 Pengisian Header ................................................................................................. 58
3.11 Pengisian Goods/Barang ..................................................................................... 59
3.12 Penyimpanan File ................................................................................................ 60
3.13 Pengiriman Data COO ke IPSKA ....................................................................... 60
3.14 Pengiriman Data .................................................................................................. 61
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Pernyataan
2. Surat Keterangan Magang
3. Shipping Instruction
4. Invoice
5. Commercial Invoice
6. Packing List
7. PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang)
8. Booking Confirmation Evergreen Line
9. Bill Of Lading
10. COO (Certificate Of Origin) Original
11. COO (Certificate Of Origin) form A
12. COO (Certificate Of Origin) form B
13. COO (Certificate Of Origin) form E
14. COO (Certificate Of Origin) form AK
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAKSI
PENGGUNAAN APLIKASI E-SKA DALAM KEGIATAN EKSPOR VIA
LAUT
(Studi Kasus Pada PT. Mitra Kargo Indonesia)
KUN SUTA PRABAWA
F3109041
Tugas Akhir yang berjudul PENGGUNAAN APLIKASI DALAM
KEGIATAN EKSPOR VIA LAUT mengkaji tentang penggunaan Sistem
Aplikasi e-SKA pada PT. Mitra Kargo Indonesia yaitu Sistem Aplikasi yang
digunakan dalam pengisian Data Certificate of Origin dalam memenuhi ketentuan
syarat dalam melakukan ekspor.
Penelitian ini mengguanakn Metode Studi Kasus, yaitu mengambil satu
obyek tertentu untuk dianalisa secara mendalam dengan memfokuskan pada satu
masalah. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer didapatkan melalui wawancara langsung tanpa pedoman
wawancara ter kepada staff karyawan PT.Mitra Kargo Indonesia tentang
bagaimana Tata Cara penggunaan Sistem Aplikasi e-SKA dalam pengisian
Certificate of Origin. Sedangkan data sekunder diperoleh dari hasil pengamatan
selama magang kerja pada PT. Mitra Kargo Indonesia yaitu tentang data
Dokumen Ekspor seperti Invoice, Packing List, Bill of Lading, dan Dokumen
Certificate of Origin yang berkenaan dan relevan dengan pokok bahasan yang
diambil.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Sistem Aplikasi e-
SKA merupakan Sistem Penerbitan Certificate of Origin (COO) secara elektronik
yang dibangun oleh Kementrian Perdagangan untuk seluruh Instansi Penerbit
Surat Keterangan Asal (IPSKA). Sistem e-SKA menggunakan sistem terpusat
berbasis web (Web Bassed) untuk menghubungkan seluruh IPSKA dengan
Eksportir/EMKL dan Kementrian Perdagangan.
Dari hasil penelitian diaujukan beberapa saran yaitu untuk mengikuti
perkembangan kebijakan yang dikeluarkan IPSKA, menambah staff karyawan
pada bagian Certificate of Origin, dan meningkatkan kinerja dalam bekerja seperti
ketelitian dalam pengisian Form Certificate of Origin agar hasil yang diperoleh
dapat memuaskan Customer.
Kata Kunci : Sistem Aplikasi e-SKA, Certificate of Origin.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
THE USE OF E-SKA APPLICATION IN VIA-SEA EXPORT ACTIVITY
(A Case Study in PT. Mitra Kargo Indonesia)
KUN SUTA PRABAWA
F3109041
The final project entitled THE USE OF E-SKA APPLICATION IN VIA-
SEA EXPORT ACTIVITY studies about the use of e-SKA application system in
PT. Mitra Kargo Indonesia, the application system used in filling in Certificate of
Origin data in meeting the requirement provision in conducting exporting activity.
This study used a Case Study method, that was, to take a certain object to
analyze in-depth by focusing on one problem. The data used were primary and
secondary ones. The primary data was obtained from direct interview without
interview guidelines with the employee staffs of PT. Mitra Kargo Indonesia about
how the procedure of e-SKA application system is in filling in the Certificate of
Origin. Meanwhile the secondary data was obtained from observation result
during apprenticeship activity in PT. Mitra Kargo Indonesia concerning the
Export Data such as Invoice, Packing List, Bill of Lading, and Certificate of
Origin Document relevant to the subject matter studied.
Based on the result of research, it could be concluded that e-SKA
application system was the Certificate of Origin (COO) Publication System built
electronically by Trading Ministry for all Certificate of Origin Publishing
Institutions (IPSKA). E-SKA system used web-based centered system to connect
all IPSKA to Exporter/EMKL and Trading Ministry.
From the result of research, the some recommendations were given such as
to follow the policy development issued by IPSK, to increase the employee staff
number in Certificate of Origin, and to improve the work performance such as
precision in filling in Certificate of Origin form in order to obtain an outcome
satisfying the customers.
Keywords: E-SKA Application System, Certificate of Origin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Kegiatan ekspor merupakan salah satu kegiatan jual beli barang dengan melintasi
daerah kepabeanan Indonesia, maka pelaksanaanya harus sesuai dengan prosedur tata
niaga ekspor dan kelengkapan formalitas dokumen ekspor yang ditetapkan oleh
pemerintah Indonesia maupun negara pengimpor. Dalam pelaksanaan ekspor perlu
keterkaitan yang saling menguntungkan antar eksportir dan importir, dan secara otomatis
sudah tentu akan terkait dengan berbagai instansi pemerintah departemen, non
departemen, maupun pihak-pihak swasta yang ikut memperlancar proses ekspor.
Instansi-instansi tersebut adalah :
Bea Cukai yang berwenang mengadakan fiat muat atau pengesahan pemuatan
barang ke dalam kapal dengan menerbitkan PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang)
dan memberikan disposisi yang bersangkutan.
Departemen Perdagangan memainkan peranan yang tidak kecil mulai dari
penerbitan SIUP sampai SKA (Certificate of Origin) yang diperlukan dalam
rangka keringanan bea masuk pada saat barang tiba di Negara tujuan.
Bank Devisa baik yang berstatus swasta maupun yang berstatus BUMN yang
berfungsi memberikan jasa perbankan sebagai media perantara antara pembeli dan
penjual berada dalam dua wilayah hukum yang berbeda yang belum saling
mengenal atau mempercayai satu sama lain dengan menerbitkan L/C
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Surveyor sering diinginkan jasanya dalam rangka pengambilan bea masuk atas
bahan baku yang diproses untuk tujuan ekspor, Bapeksta (Badan Pelayanan
Kemudahan Ekspor Pengalihan Data Keuangan) yang erat hubungannya dengan
Draw Back System yang merupakan subsidi tidak langsung dari pemerintah RI
kepada eksportir, perusahaan asuransi dalam kaitannya dengan dalam pengiriman
transaksi ekspor, dan maskapai pelayaran atau penerbangan yang sudah barang
tentu memainkan peranan sangat penting dalam melaksanakan transaksi ekspor
dengan menerbitkan B/L atau Airway Bill. ( Wahyu Agung,2004:3).
Dalam melakukan kegiatan ekspor ke luar negeri tersebut dibutuhkan dokumen ekspor
yang diterbitkan oleh Bea Cukai yang disebut dengan Persetujun Ekspor Barang (PEB) dan
dokumen ekspor yang diterbitkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang disebut
dengan Surat Keterangan Asal (SKA) atau yang lebih dikenal dengan Certificate of Origin
(COO). Dokumen tersebut merupakan surat yang sangat penting artinya untuk memperoleh
fasilitas bea masuk maupun sebagai alat perhitungan quota di negara tujuan untuk mencegah
masuknya barang dari negara yang terlarang.
Surat Keterangan Asal (SKA) atau yang lebih dkenal dengan istilah COO (Certificate Of
Origin) merupakan salah satu dokumen penunjang dalam melakukan kegiatan
ekspor.Dokumen Ini berbentuk tercetak, dilengkapi oleh eksportir atau agen dan disertifikasi
oleh badan yang mengeluarkannya, yang membuktikan bahwa barang dalam pengiriman
ekspor tertentu telah sepenuhnya dihasilkan, diproduksi atau diproses di negara tertentu. Di
dalam pembuatan SKA, masih ada yang menggunakan sistem aplikasi UNEDOC (United
Nation Electronic Document), sistem tersebut merupakan sistem pembuatan SKA/COO
dengan cara manual, misalnya input
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
data yang akan dimasukkan ke dalam dokumen SKA/COO,lalu mengirim dokumen tersebut
ke Instansi Penerbit Surat Keterangan Asal (IPSKA) untuk di verfikasi apakah dokumen
tersebut seseuai dengan kelengkapan detail barang yang akan diekspor nantinya.
Dengan hal itu maka timbul problematika sehingga EMKL harus mengejar tenggat waktu
pencairan L/C, dan COO tersebut dapat selesai tepat waktu ketika barang sudah sampai di
pelabuhan bongkar negara tujuan (release barang).
Sesuai dengan Keputusan Dirjen Bea Cukai No : KEP-151/ BC/ 2003 & KEP 152/ BC/
2003 tentang penerbitan PEB dan edaran Dirjen Perdagangan Luar Negeri Departemen
Perdagangan No : 623/DAGLU/7/2006 TGL : 3 JULI 2006, tentang monitoring ekspor
melalui system otomatisasi penerbitan Surat Keterangan Asal (SKA) atau Certificate of
Origin (COO) (BBPPEI,2007), sehingga diterapkan permohonan penerbitan COO secara
elektronik untuk menggantikan program yang lama (UNEDOC) yang penerbitannya masih
secara manual.
Pada 1 januari 2012, pihak Instansi Penerbit Surat Keterangan Asal (IPSKA) selaku
instansi yang berwenang terhadap penerbitan dan persetujuan COO,menerbitkan sistem
operasional baru dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan SKA /
COO. Sistem tersebut dinamakan system aplikasi e-SKA, sistem tersebut berwujud aplikasi
yang didalamnya berisi kolom untuk pengisian data yang diperlukan dalam pengisian form
COO serta memudahkan setiap EMKL dalam penggunan ataupun mendapat persetujuan
IPSKA dalam pembuatan SKA / COO.
Dengan sistem otomatisasi (e-SKA), waktu untuk penerbitan SKA menjadi lebih
singkat. Sehingga untuk penerbitan SKA juga lebih cepat mengingat permintaan SKA
sebulannya cukup tinggi yaitu dari mulai 1.000 hingga 1.500 lembar Form COO. Dan untuk
pemakaian Sistem otomatisasi (e-SKA) ini belum banyak mengingat baru diluncurkan awal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Januari kemarin. Dari Instansi Penerbit Surat Keterangan Asal (IPSKA) dalam hal ini
Departemen Perindustrian dan Perdagangan (Depperindag) selalu memberikan sosialisasi
kepada eksportir maupun pihak yang membutuhkan Certificate of Origin (COO) yang datang
ke IPSKA supaya memanfaatkan sistem aplikasi e-SKA untuk pengisian data Certificate of
Origin (COO). Dalam praktiknya di lapangan terdapat kendala karena eksportir maupun
pihak EMKL yang online belum ditunjang jaringan internet yang bagus. Sehingga ketika
sedang online terkadang terputus jaringannya sehingga perlu digunakan jaringan internet
yang bagus supaya bisa mengakses dengan lancar agar memudahkan dalam pengisian dan
penggunaan Certificate of Origin (COO) menggunakan Sistem otomatisasi (e-SKA).
Seiring dengan perkembangan zaman dan semakin canggihnya teknologi telah menjadi
sarana yang sangat berperan penting dalam kehidupan masyarakat di berbagai bidang.
Disamping menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan kemudahan dalam bertransaksi
perdagangan, PT. MITRA KARGO INDONESIA menggunakan system otomatisasi (e-
SKA) untuk menggantikan system manual. Karena dengan system otomatisasi (e-SKA) akan
lebih menguntungkan baik dari segi biaya, waktu, maupun sumber daya manusia. Dan sesuai
uraian diatas, pihak PT. MITRA KARGO INDONESIA selaku EMKL yang bertanggung
jawab atas semua pengurusan dokumen lebih punya gambaran dengan menggunakan system
otomatisasi ( e-SKA) akan lebih efisien,dibandingkan menggunakan system manual
(UNEDOC). Berdasarkan atas latar belakang yang ditulis, maka penulis mengambil
penelitian untuk Tugas Akhir dengan judul “ PENGGUNAAN APLIKASI E-SKA
DALAM KEGIATAN EKSPOR VIA LAUT (STUDI PADA PT.MITRA KARGO
INDONESIA)".
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis merumuskan beberapa
masalah dalam Tugas Akhir ini sebagai berikut :
1. Bagaimana prosedur penerbitan dokumen Certificate Of Origin (COO) dengan
system otomatisasi e-SKA?
2. Bagaimana Aplikasi Web e-SKA???
3. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi dalam pengisian Form Certificate of
Origin (COO) menggunakan Sistem Aplikasi e-SKA?
C. TUJUAN PENELITIAN
Sesuai dengan perumusan masalah diatas, adapun tujuan dari Tugas Akhir ini adalah
sebagai beriikut :
1. Untuk mengetahui prosedur penerbitan dokumen Certificate Of Origin (COO)
dengan system otomatisasi e-SKA.
2. Untuk mengetahui aplikasi Web e-SKA dan cara penggunaanya.
3. Untuk mengetahui Kendala-kendala yang dihadapi dalam pengisian Form
Certificate of Origin (COO) menggunakan Sistem Aplikasi e-SKA.
D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian Tugas Akhir mempunyai beberapa manfaat penelitian. Adapun manfaat yang
diharapkan dari penelitian ini antara lain :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
1. Bagi Akademisi
Melalui penulisan penelitian ini penulis berharap dapat memahami dengan baik
tata cara penggunaan aplikasi e-SKA secara online yang dilakukan oleh PT. Mitra
Kargo Indonesia. Dan merupakan tambahan referensi bacaan dan juga gambaran
bahwa Sistem Aplikasi e-SKA sangat penting dalam proses pengisian Form
Certificate of Origin (COO), khususnya untuk mahasiswa jurusan Manajemen
Perdagangan yang sedang menyusun Tugas Akhir dengan pokok permasalahan
yang sama
2. Bagi PT. Mitra Kargo Indonesia
Merupakan informasi yang menguntungkan untuk dijadikan bahan pertimbangan
untuk menunjang dan memacu kegiatan ekspor. Khususnya dalam penggunan
sistem aplikasi e-SKA dalam pengisian Form Certificate of Origin (COO) oleh
PT.Mitra Kargo Indonesia.
E. METODE PENELITIAN
1. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah membahas tentang penggunaan system
otomatisasi e-SKA yang digunakan oleh PT. Mitra Kargo Indonesia dalam
pengisian dokumen ekspor Certificate Of Origin (COO). PT. Mitra Kargo
Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Freight Forwarding
dan Ekspedisi Muatan Kapal Laut yang beralamatkan di Jalan Kepodang No.14
SEMARANG. Waktu penelitian / magang di mulai tanggal 06 Februari 2012
sampai 10 Maret 2012.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
2. Jenis dan Alat Pengumpul Data
(1). Data Primer
Merupakan pengamatan secara langsung tentang kegiatan yang
berlangsung di PT. Mitra Kargo Indonesia, sehingga penulis mendapat
keterangan yang jelas tentang data yang dibutuhkan untuk mendukung topik
permasalahan pada Tugas Akhir ini. Misalkan data tentang jam kerja
karyawan pada PT. Mitra Kargo Indonesia.
(2). Data Sekunder
Merupakan data pendukung yang diperoleh dari publikasi lain yang sudah
ada di PT. Mitra Kargo Indonesia yang berkaitan dengan penelitian. Misalkan
data tentang dokumen ekspor, Form Certificate of Origin, dan data customer
PT. Mitra Kargo Indonesia. Termasuk informasi yang mendukung landasan
teori dan daftar pustaka.
(3). Wawancara
Pelaksanaan wawancara yang dilakukan pada waktu magang kerja dengan
staff karyawan PT. Mitra Kargo Indonesia dengan tidak menggunakan
pedoman wawancara terstruktur, namun dilakukan secara langsung pada waktu
jam kerja dan saat pengisian Form COO menggunakan sistem aplikasi e-SKA
oleh staff yang bertugas.
(3). Studi Pustaka
Merupakan data pendukung yang diperoleh dari sumber lain yang
berkaitan dengan penelitian. Data ini diperoleh dari buku karangan Roselyne
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Hutabarat tentang Tata Cara penerbitan Certificate of Origin (COO), buku
karangan Amir M.S tentang seluk beluk perdagangan Luar Negeri, maupun
website www.cooindoblogspot.com dan www.e-ska.kemendag.go.id tentang
pengertian dan penggunaan sistem aplikasi e-SKA. Penulis juga menggunakan
Tugas Akhir yang bertema sama dengan topik Tugas Akhir ini untuk menjadi
pembanding dan informasi tambahan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Ekspor
Ekspor merupakan salah satu kegiatan usaha jual beli barang dengan melintasi daerah
pabean Indonesia, maka pelaksanaanya harus sesuai dengan prosedur dan dokumen ekspor
yang ditetapkan baik oleh pemerintah Indonesia maupun Negara pengimpor. Ekspor adalah
penjualan barang dan jasa kepada pembeli yang berdomisili di Negara lain ( Jeef
Madura,2001 : 183)
Menurut Badan Pengembangan Ekspor Nasional, Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan
barang dari daerah pabean Indonesia, sedangkan yang dimaksud dengan eksportir adalah
perusahaan atau perorangan yang melakukan kegiatan ekspor.
Menurut Ditjen Perdagangan luar negeri (2004:2), ekspor adalah kegiatan mengeluarkan
barang dari daerah pabean, sedangkan yang dimaksud daerah pabean adalah wilayah RI yang
meliputi wilayah daratan,perairan, dan ruang udara di atasnya, serta tempat-tempat tertentu di
Zona Ekonomi Eksklusif dan landasan kontinen yang di dalamnya berlaku Undang-Undang
No.17 Tahun 2006 tentang kepabeanan.
Berdasarkan pengertian ekspor dari berbagai sumber diatas, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa ekspor adalah suatu kegiatan perdagangan yang dilakukan antara
Negara satu dengan Negara lain dengan cara mengeluarkan barang dari wilayah pabean
berdasarkan prosedur dan ketentuan yang berlaku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Dalam melaksanakan ekspor ke luar negeri dapat ditempuh beberapa cara antara lain sebagai
berikut :
1. Ekspor Biasa
Dalam hal ini barang dikirim ke luar negeri sesuai dengan peraturan umum
yang berlaku, yang ditujukan kepada pembeli di luar negeri sesuai transaksi yang
sebelumnya sudah diadakan dengan importir di luar negeri sesuai dengan peraturan
devisa yang berlaku.
2. Barter
Barter adalah pengiriman barang ke luar negeri untuk ditukarkan langsung
dengan barang yang dibutuhkan dalam negeri. Dalam hal ini berarti pengiriman
barang tidak menerima pembayaran dalam mata uang asing,tapi dalam bentuk barang
yang dapat dijual di dalam negeri untuk mendapatkan kembali pembayaaran dalam
mata uang rupiah.
B. Prosedur Penyelesaian Barang Ekspor
1. Prosedur Ekspor
Prosedur adalah langkah-langkah kegiatan yang dilakukan secara berurutan mulai dari
langkah awal hingga langkah terakhir dalam rangka penyelesaian proses suatu pekerjaan.
Dalam melakukan kegiatan ekspor dikenal juga istilah prosedur ekspor. Prosedur Ekspor
adalah langkah-langkah yang harus dilakukan oleh eksportir apabila melakukan ekspor.
Prosedur ekspor terdiri dari 12 langkah seperti yang ditunjukkan pada bagan berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
>>>>>>>>>BAGANNNNNNNNNNNNNNN CUIIIIIIIIIIIIIIIII<<<<<<<
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Keterangan Bagan :
1. Korespondensi dan Pembuatan Kontrak Dagang
Eksportir mengadakan korespondensi dengan importir luar negeri untuk
menawarkan dan menegosiasikan komoditi yang akan dijualnya. Dalam surat
penawaran kepada importir harus dicantumkan jenis barang,mutu,harga,syarat-syarat
pengiriman dan sebagainya.
Apabila importir menyetujui penawaran yang diajukan oleh eksportir, maka
importir dan eksportir membuat dan menandatangani kontrak dagang. Dalam kontrak
dagang dicantumkan hal-hal yang disepakati bersama.
2. Pembukaan Letter of Credit (L/C)
Setelah kontrak dagang ditandatangani maka importir membuka L/C melalui
Bank Koresponden (Opening Bank) di negaranya.
3. Opening Bank mengirimkan L/C tersebut ke bank devisa (Receiving Bank) yang
ditunjuk eksportir
4. Meneruskan L/C
Bank Devisa (Receiving Bank) yang ditunjuk memberitahukan diterimanya L/C
tersebut kepada eksportir.
5. Mempersiapkan Barang Ekspor
Dengan diterimanya L/C tersebut maka eksportir mempersiapkan barang yang
dipesan importir. Keadaan barang-barang yang dipersiapkan harus sesuai dengan
persyaratan yang tercantum dalam kontrak dagang dan L/C.
6. Pemesanan Ruang Kapal
Eksportir memesan Ruang kapal ke perusahaan Pelayaran Laut. Dan perlu dicek
Perusahaan Perkapalan mana yang mempunyai tariff angkutan kargo paling murah
dan paling memberikan jaminan akan ketepatan waktu pelayarannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
7. Mendaftarkan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)
Selanjutnya Eksportir mendaftarkan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) ke
Bank Devisa (Receiving Bank) dengan melampirkan surat bayar. Apabila barang
ekspornya terkena pajak ekspor.
a. Pengiriman Barang ke Pelabuhan
Eksportir sendiri dapat mengirimkan barang ke pelabuhan. Pengiriman dan
pengurusan barang ke pelabuhan dan ke kapal dapat juga dilakukan oleh perusahaan
jasa pengiriman barang (Freight Forwarding atau Perusahaan Ekspedisi Muatan
Kapal Laut/EMKL). Dokumen-dokumen ekspor disertakan dalam pengiriman ke
pelabuhan dan ke kapal.
b. Pemeriksaan Bea Cukai
Di pelabuhan, dokumen ekspor diperiksa oleh pihak Bea Cukai. Apabila
diperlukan, barang-barang yang akan diekspor diperiksa juga oleh pihak Bea Cukai.
Apabila barang-barang dan dokumen yang menyertainya telah sesuai dengan
ketentuan maka bea cukai menandatangani pernyataan persetujuan muat yang ada
pada PEB.
8. Pemuatan Barang ke Kapal
Setelah pihak Bea Cukai menandatangani PEB maka barang telah dapat dimuat
ke kapal. Segera setelah barang dimuat ke kapal, pihak pelayaran menerbitkan Bill of
Lading(B/L) yang kemudian diserahkan kepada eksportir.
8a. Surat Keterangan Asal (SKA)
EMKL memfiat pemuatan barangnya dan mengajukan permohonan ke kantor
wilayah Departemen Perindustrian dan Perdagangan atau ke kantor Departemen
Perindustrian dan Perdagangan untuk memperoleh SKA apabila diperlukan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
9. Negosisasi L/C
Apabila barang sudah dikapalkan,maka eksportir/EMKL sudah dapat ke bank
untuk mencairkan L/C.
10. Pengiriman dokumen sesuai L/C
Dokumen-dokumen yang dikirimkan tersebut adalah B/L, Commercial Invoice,
Packing List, PEB.
11. Opening Bank menyerahkan dokumen kepada importer
12. Pengiriman Barang ke importir
Barang dalam perjalanan dengan kapal dari Indonesia ke pelabuhan di Negara tujuan.
D. Dokumen Ekspor
Pengurusan dokumen ekspor merupakan suatu tahapan yang amat penting. Tanpa
dokumen-dokumen yang disyaratkan, seorang ekportir tidak akan memperoleh pembayaran
dari bank. Pengiriman dokumen yang tidak tepat atau pengisian dokumen secara salah akan
menghambat tahapan lain. Misalnya saja importir tidak dapat mengambil barang di pelabuhan
tujuan atau eksportir tidak dapat menguangkan dokumennya. Hal ini bukan hanya akan
menimbulkan biaya tambahan tetapi juga dapat mengurangi kepercayaan importir. Eskportir
seringkali merasa pengurusan dokumen terlalu rumit dan memakan banyak waktu. Pada
akhirnya, eksportir dapat menggunakn jasa Forwarding Agent atau Air Cargo Agent untuk
mengurus dokumen dan melakukan pengiriman barang. Walau demikian, eksportir harus
mengenal dokumen-dokumen yang digunakan. Jenis-jenis dokumen yang diperlukan dalam
melakukan ekspor adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
1) Packing List
Packing list adalah dokumen ekspor yang memuat daftar informasi mengenai
barang yang akan dikirim ke importir (buyer) di luar negeri.
a) Informasi pokok dalam packing list meliputi :
(1) Description of goods (uraian barang/nama barang).
(2) Quantity (jumlah barang)
(3) Gross Weight dan Nett Weight (berat kotor dan berat bersih).
(4) Measurement (ukuran dan volume )
b) Data tambahan lain yang perlu dimasukkan didalam Packing List yaitu :
(1) Tulisan Packing List
(2) Nomor Packing List
(3) Tanggal dibuatnya Packing List
(4) Ditujukan kepada siapa barang ekspor tersebut akan dikirim, biasanya
ditujukan ke importir, kecuali ada perintah lain dalam L/C
(5) Data lain sesuai perintah yang ada didalam L/C, missal : untuk
mencantumkan nomor L/C, dan nomor Purchase Order.
2) Invoice
Invoice adalah dokumen ekspor mengenai nilai barang yang akan diekspor.
a) Informasi data didalam Invoice meliputi :
(1) Description of Goods (nama barang)
(2) Quantity (jumlah barang)
(3) Unit Price (harga barang)
(4) Amount (jumlah nilai=quantity x unit price)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
b) Data tambahan yang perlu diamsukkan dalam Invoice yaitu :
(1) Tulisan Invoice
(2) Nomor Invoice
(3) Tanggal dibuatnya Invoice
(4) Ditujukan kepada siapa barang ekspor tersebut akan dikirim
(5) Data lainnya sesuai perintah yang ada didalam L/C
3) Shipping Instruction
Shipping Instruction (SI) adalah dokumen untuk booking ruang kapal dan juga
untuk memesan container. Informasi yang harus temuat dalam “Shipping
Instruction” adalah semua data yang diperlukan untuk pembuatan “Bill of
Lading” atau “AirWay Bill”. Pengertian BL/AWB adalah bukti tanda terima
barang, pemilikan barang dan bukti adanya perjanjian adanya perjanjian
pengangkutan barang yang dikeluarkan oleh maskapai pelayaran atau penerbangan.
Isi BL/AWB misalnya : Shipper, Consigne, Notify, Description of Goods, Final
Description Port of Discharge.
Selain itu juga mengenai :
a) Jumlah container dan ukuran container 20’/40’
b) Waktu kapan container harus dibawa ke tempat eksportir (Stuffing)
c) Dimana alamat jasa EMKL/PPJK (nama perusahaan, alamat, telepon)
Setelah siap Shipping Instruction kemudian dikirim ke Shipping Company
melaui fax atau dikirim langsung lewat kurir. Setelah menerima SI, maka Shipping
Company akan menyiapkan “Delivery Order” (DO), untuk pengambilan container
kosong di depo penumpukan container. Container kosong kemudian dibawa ke
tempat eskportie sesuai dengan permintaan yang ada di dalam SI, dilakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Stuffing (Pemuatan barang ke dalam container) dan selanjutnya dibawa ke
pelabuhan muat untuk di fiat.
Shipping Instruction dikategorikan sebagai dokumen pendukung. Tetapi
mempunyai fungsi yang strategis, karena eksportir sebagai pembuat SI harus secara
benar didalam membuat SI brdasarkan perintah L/C. Dimana SI ini juga berfungsi
sebagai dasar pembuatan Bill of Lading (BL). Jika ada data yang seharusnya
dimasukkan ke dalam B/L seperti yang diperintahkan dalam L/C namun eksportir
tidak meneruskan melalui Shipping Instruction, maka Bill of Lading yang dibuat
oleh Shipping Company akan salah. Konsekuensinya nanti adalah kesulitan dalam
mencairkan dana L/C (negosiasi) di bank.
4) Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)
PEB adalah dokumen ekspor berupa Pemberitahuan Ekpor Barang yang harus
disiapkan eksportir. Caranya dengan mengambil formulir PEB yang dapat
diperoleh di kantor Bea Cukai dan kemudian mengisi data-data yang diperlukan.
Didalam formulir PEB dilengkapi juga dengan lembar lanjutan disamping
lembar pertama. Hal tersebut dimaksudkan jika barang yang diperoleh lebih dari
satu jenis barang (lebih dari satu Harmony Sistem/HS).
Cara pengisian lembar PEB harus mengacu pada buku Panduan Pengisian
PEB yang memuat kode-kode Negara tujuan ekspor di seluruh dunia,kode
pelabuhan,kode propinsi dll.
5) Bill of Lading (B/L)
Dikeluarkan oleh perusahaan pelayaran samudera. Bill of Lading (B/L) adalah
suatu tanda terima penyerahan barang yang dikeluarkan oleh perusahaan pelayaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
sebagai tanda bukti pemilikan atas barang yang telah dimuat di atas kapal laut oleh
ekportir untuk diserahkan kepada importir.
B/L merupakan alat bukti penerimaan dan sekaligus penyerahan hak milik atas
barang sebagai pelaksanaan suatu transaksi antara eksportir dengan importir. B/L
juga merupakan alat bukti adanya kontak pengangkutan antara eksportir dengan
perusahaan pelayaran. Apabila pengangkutan barang dilakukan dengan pesawat
udara maka dokumen disebut AirWay Bill.
6) PPBE
PPBE adalah dokumen Permohonan Pemeriksaan Barang Ekspor yang dibuat
oleh eksportir dan ditujukan ke surveyor independent.
Hasil pemeriksaan tercantum dalam dokumen : CTPS (Catatan Pemeriksaan
Surveyor) yang hanya bersifat sementara dan kemudian CTPS ini dalam waktu
1x24 jam ditukar dengan dokumen pemeriksaan yang disebut PRA LPS (sebelum
dikapalkan). Dan setelah barang selesai dikapalkan, pihak surveyor akan
mengeluarkan dokumen yang disebut LPSE (Laporan Pemeriksaan Surveyor
Ekpor). Fungsi dokumen LPSE ini adalah sebagai dokumen pokok dalam “Laporan
Pelaksanaa Ekspor” untuk bisa menarik kembali Bea Masuk, Pajak-pajak (PPn,
PPn BM, PPh) yang telah dibayarkan pada waktu impor bahan baku/ barang
lainnya.
7) Certificate of Origin (COO)
Aktivitas ekspor selanjutnya aadalah menyiapkan COO (Certificate of Origin)
atau SKA (Surat Keterangan Ekspor) yang dikeluarkan oleh Instansi Penerbit Surat
Keterangan Asal (IPSKA).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Isi inti dari dokumen COO adalah pernyataan dari pemerintah Indonesia yang
menyatakan bahwa “barang-barang yang di ekspor tersebut benar-benar ddibuat di
Indonesia”.
a) Cara untuk memperoleh COO/SKA yaitu :
(1) Pihak eksportir membuat “Surat Permohonan COO” ke Instansi Penerbit
Surat Keterangan Asal (IPSKA).
(2) Pihak eksportir juga membuat “Surat Pernyataan” yang menyatakan bahwa
barang-barang yang diekspor tersebut benar-benar dibuat di perusahaan di
wilayah Indonesia, dan bila prnyataanya tidak benar,sanggup menerima
sanksi sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
b) Surat Permohonan dan Surat Pernyataan tersebut diserahkan Instansi Penerbit
Surat Keterangan Asal (IPSKA) dengan dilampiri :
(1) Copy Packing List
(2) Copy Invoice
(3) Copy PEB
(4) Copy Pra LPS (bila ada)
(5) Copy Bill of Lading
(6) Copy L/C
8) Beneficiary Certificate
Setelah mendapat COO, maka selanjutnya eksportir membuat dokumen
“Beneficiary Certificate”. Bneficiary Certificate adalah surat pernyataan yang
dibuat oleh eksportir yang menyatakan bahwa copy dari dokumen-dokumen ekspor
yang diminta telah dikirim ke alamat importir sesuai syarat L/C, dengan dilampiri
bukti resi pengiriman dari perusahaan jasa pengiriman dokumen (PT Pos,DHL dll).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
9) Asuransi
Jika salah satu persyaratan dalam L/C meminta adanya syarat pemakaian
asuransi untuk protect barang yang akan diekspor ke dalam negeri dan biaya
asuransi ditanggung oleh eksportir, maka langkah ubtuk mendapatkan polis
asuransi adalah pada tahap awal sebelum barang dimasukkan ke dalam container,
pihak eksportir menghubungi perusahaan asuransi untuk menghitung dan
menentukan besarnya biaya yang harus ditanggung.
Setelah pihak asuransi mengecek keadaan barang yang akan dikirim ke luar
negeri tersebut dan meghitung probabilitas terjadinya klaim/resiko dalam
perjalanan, maka pihak asuransi akan mengeluarkan polis asuransi.
Akhirnya sampai pada tahap ini, eksportir telah menyiapkan dan mempunai
dokumen ekspor secara lengkap, untuk bisa mencairkan L/C di bank.
E. Pengertian Freight Forwarding dan Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL)
Freight Forwarding adalah badan usaha yang bertujuan memberikan jasa pengurusan
atas seluruh kegiatan yang diperlukan bagi terlaksananya pengiriman, pengangkutan, dan
penerimaan barang dengan multimodal tansport, baik melaui darat,laut,dan udara. (SK
Menhub No. KM 10 tahun 1988). Sering disebut juga Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL).
Hal ini mengandung pengertian bahwa EMKL adalah usaha pengurusan dokumen dari
muatan yang diangkut melalui kapal atau pengurusan dokumen dari muatan yang berasal dari
kapal. (SK Mehub No.KM.82/AL 305/ PHB 85).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
F. PENGERTIAN APLIKASI
Aplikasi adalah suatu program yang berada dalam suatu computer yang merupakan
suatu penerapan guna menjalankan suatu proses untuk membantu menyelesaikan suatu
masalah. Dalam system otomatisasi (online) itu sendiri dibutuhkan seperangkat computer dan
dengan menggunakan fasilitas system EDI (Electronic Data Interchange) sebagai sarana
dalam Pertukaran Data (PDE). Pertukaran data elektronik adalah transfer data terstruktur
dengan format standard yang telah disetujui yang dilakukan dari satu system computer ke
system computer computer yang lain dengan menggunakan media elektronik. (EDI) adalah
pertukaran data computer antar aplikassi sehingga intervensi manusia atau intepretasi atas
data tersebut oleh manusia dapat ditekan seminimum mungkin (www.Google.com/ search :
Electronik Data Interchange (EDI)).
Dalam computer itu sendiri terdiri dari komponen-komponen seperti (Muchlis
Zuhdi,2005:2) :
a. Hardware
Merupakan perangkat keras dari bagian computer yang dapat dilihat dengan mata.
b. Software
Merupakan perangkat lunak dari computer yang tidak dapat dilihat dengan mata
atau merupakan rangkaian instruksi / perintah sehingga dapat membuat computer
mengerjakan tugas tertentu.
c. Brainware
Adalah manusia yang terlibat dalam pengoperasian computer.
Sistem otomatisasi adalah komputerisasi data yang mana EMKL harus mengisi form
SKA menggunakan sebuah system aplikasi yaitu system aplikasi e-SKA yang pengajuan
datanya dalam bentuk file dan dikomunikasikan langsung dengan menggunakan fasilitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
system EDI ke pihak IPSKA (Instansi Penerbit Surat Keterangan Asal) untuk diproses dan
diverifikasi untuk selanjutnya disimpan di pusat database Departemen Luar Negeri melalui
PT.SUCOFINDO dan ditandatangani oleh IPSKA sebelum diberikan ke pihak EMKL.
PT.SUCOFINDO adalah divisi dalam bidang ekspor, yaitu sebagai pendamping IPSKA
dalam pemrosesan data secara online (Monitoring Exportir Officer). Dalam hal ini
PT.SUCOFINDO telah melakukan Online Database dengan IPSKA dan Departemen Luar
Negeri di mana semua data yang tersimpan dalam database PT.SUCOFINDO dan
Departemen Perdagangan Luar Negeri dapat langsung diakses melalui IPSKA yang telah
menerapkan sistem otomatisasi (Wawancara dengan staff PT.SUCOFINDO). Fungsi system
aplikasi e-SKA tersebut sebagai berikut :
1. Entry/edit data-data perusahaan
2. Entry/edit data-data COO yang akan diajukan ke IPSKA
3. Entry/edit data struktur biaya
4. Mencetak draft COO
5. Membuat file yang berisi data-data COO yang telah di entry/edit untuk diajukan
ke IPSKA.
Definisi dari database adalah himpunan elemen data mentah yang terorganisasi ke
dalam table dan kolom, yang mendefinisikan cirri umum data, dan dapat diakses serta
dimodifikasi oleh seorang pengguna atau lebih dalam upaya menghasilkan informasi yang
bermanfaat (Robert M.Thomas,1996:203).
Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa system otomatisasi adalah
komputerisasi data-data mentah yang terorganisasi ke dalam table dan kolom yang
mendefinisikan cirri umum data dan dapat diakses serta dimodifikasi oleh
PT.SUCOFINDO,IPSKA,dan EMKL dalam upaya menghasilkan informasi pelaporan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
penerbitan dan penggunaan dokumen COO yang akurat,cepat,bermanfaat dan berbasis
teknologi informasi.
G. Pengertian Umum Tentang Certificate of Origin (COO)
1. Pengertian COO
Merupakan surat keterangan yang diterbitkan oleh Menteri Perdagangan atau
pejabat berwenang yang ditunjuk olehnya yang merupakan dokumen penyerta barang
yang diekspor dari wilayah Indonesia yang membuktikan bahwa barang tersebut
berasal, dihasilkan dan diolah di Indonesia. Dokumen ini digunakan untuk
memperoleh fasilitas bea masuk maupun sebagai alat perhitungan quota (Wahyu
Agung,2007:10).
Pengertian selanjutnya tentang COO adalah suatu dokumen yang berdasarkan
kesepakatan dalam perjanjian Bilateral, Regional, dan Multilateral serta ketentuan
sepihak dari suatu Negara tertentu wajib disertakan pada waktu barang ekspor
Indonesia akan memasuki wilayah Negara tertentu yang membuktikan bahwa barang
tersebut,berasal, dihasilkan dan atau diolah di Indonesia.
Berdasarkan pengertian diatas, jelas dinyatakan bahwa COO dilandasi oleh
kesepakatan antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah mitra dagang Indonesia
yang dituangkan dalam perjanjian perdagangan bilateral, Regional dan Multirateral
sehingga Indonesia sebagai anggota World Trade Organization (WTO) terikat dan
wajib mematuhi seluruh isi kesepakatan. Indonesia juga wajib mentaati persyaratan
COO yang ditentukan secara sepihak (unilateral) oleh Negara pengimpor tertentu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Sebagai konsekuensinya, apabila barang ekspor Indonesia tidak disertai
dengan COO sebagaimana dipersyaratkan oleh Negara tujuan ekspor Indonesia maka
Negara pengimpor dapat menolak barang tersebut ( untuk COO Non Preferensi) atau
tidak memberikan kemudahan berupa keringanan bea masuk (untuk COO preferensi).
Untuk menghindari kesalahpahaman tentang COO, perlu dilemukakan disini bahwa
penggunaan COO bukanlah perizinan dan tidak dapat dipandang sebagai hambatan
perdagangan.Penggunaan COO mengandung dua maksud,yaitu :
a. Sebagai dokumen yang membuktikan bahwa barang ekspor tersebut
berasal, dihasilkan, dan atau diolah di Indonesia, dokumen ini
dipersyaratkan oleh Negara pengimpor.
b. Sebagai dokumen untuk memperoleh fasilitas berupa pembebasan
sebagian atau seluruh bea masuk impor yang diberikan oleh suatu Negara
atau kelompok Negara tertentu. Artinya, barang ekspor Indonesia bisa saja
masuk ke Negara pemberi preferensi meskipun tidak dilengkapi dengan
COO preferensi, hanya saja tidak berhak mendapatkan keringanan bea
masuk.
2. Dasar Hukum
Bagi Indonesia, memanfaatkan COO Preferensi dan mematuhi ketentuan asal
barang merupakan peluang untuk meningkatkkan kegiatan ekspor. Sebaliknya, tidak
memenuhi ketentuan asal barang dan tidak memanfaatkan COO Preferensi berarti
memperlemah daya saing produk ekspor Indonesia. Dengan memperhatikan peranan
COO yang cukup berarti dalam upaya peningkatan ekspor Indonesia maka pemerintah
menerbitkan beberapa ketentuan tentang COO, antara lain yang paling penting
menjadi pedoman adalah :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
a. Keputusan Presiden Republik Indonesia No.26/M-DAG/KEP/1/2012 tentang
Penetapan Pejabat yang berwenang mengeluarkan Certificate of Origin.
b. Keputusan Menteri Perdagangan RI No. III/MPP/KEP/2/2002 tanggal 21 Februari
2002 tentang Certificaate of Origin Barang Ekspor Indonesia.
c. Keputusan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri No. 06/DJLN/KP/III/2002
tentang Ketentuan Pelaksanaan Certificate of Origin.
d. Keputusan Menteri Perdagangan No. 618/MPP/KEP/10/2004 tentang Certificate
of Origin Barang Ekspor Indonesia.
e. Keputusan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri No.
32/DAGLU/KP/X/2004 tentang Ketentuan Pelaksanaan Certificate of Origin.
f. Peraturan Menteri Perdagangan No. 17/M-DAG/PER/9/2005 mengenai
Penerbitan Certificate of Origin untuk barang Ekspor Indonesia.
3. Pengertian Formulir COO
Formulir COO adalah suatu daftar isian COO yang telah dibakukan baik
dalam bentuk, ukuran dan warna kertas serta isinya sesuai ketentuan yang ditetapkan
dalam perjanjian bilateral, regional dan multilateral maupun ditetapkan secara sepihak
oleh suatu Negara tertentu.
4. Pengertian Ketentuan Asal Barang (Rules Of Origin).
Ketentuan Asal Barang (Rules Of Origin) adalah kriteria atau persyaratan yang
ditetapkan, baik berdasarkan kesepakatan dalam perjanjian Bilateral, Regional, dan
Multilateral maupun ketentuan sepihak dari suatu Negara tertentu, yang wajib
dipenuhi suatu barang ekspor untuk dapat diterbitkan COO-nya oleh pemerintah asal
barang. Tujuan ketentuan asal barang untuk memberikan kepastian dan jaminan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
bahwa produk yang diekspor telah dikerjakan atau diolah berdassarkan peraturan yang
berlaku.
5. Jenis dan Masa Berlaku COO
a. Jenis COO
1) COO Preferensi
COO preferensi adalah jenis dokumen COO yang berfungsi sebagai
persyaratan dalam memperoleh preferensi yang disertakan pada barang
ekspor tertentu untuk memperoleh fasilitas (berupa pembebasan sebagian
atau seluruh bea masuk) yang diberikan oleh suatu Negara atau kelompok
Negara tertentu.
Jenis-jenis COO preferensi terdiri dari 10 jenis:
a) Generalized System of Preferences Certificate of Origin Form A.
Negara tujuan :Kanada, Selandia Baru, Norwegia, Swiss,
Amerika Serikat, Bulgaria, Russia, Belarus,
Uni Eropa (Europian Union) : Belgia,
Perancis, Jerman, Italia, Luxemburg, Belanda,
Denmark, Inggris, Yunani, Portugal, Spanyol,
Austria, Finlandia, Swedia, Cyprus, Estonia,
Latvia, Lituania, Malta, Polandia, Ceko,
Slovakia, Irlandia, Hungaria, Slovenia.
Kegunaan :Untuk memperoleh preferensi / keringanan
bea masuk.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
b) ASEAN Common Effective Prefential Tariff Scheme Certificate of
Origin Form D.
Negara Tujuan :Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina,
Brunei Darussalam, Vietnam, Laos,
Myanmar, Kamboja.
Kegunaan :Untuk preferensi Negara ASEAN.
c) Certificate in Regard to Traditional Handicraft Batik Fabrics of
Cotton.
Negara Tujuan :Jepang
Kegunaan :Untuk ekspor hasil kerajinan batik
tradisonal yang terbuat dari kain
kapas.
d) Certificate in Regard to Certain handicraft Products.
Negara Tujuan : Uni Eropa
Kegunaan :Untuk ekspor barang-barang kerajinan
non tekstil.
e) Certificate Relating to silk of Cotton Handlooms Products.
Negara Tujuan : Uni Eropa
Kegunaan : Untuk ekspor barang kerajinan tangan
TPT yang terbuat dari bahan sutera atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
kapas yang termasuk dalam cakupan
skema barang-barang kerajinan
masyarakat Eropa.
f) Industrial Craft Certification (ICC).
Negara Tujuan :Australia
Kegunaan :Untuk ekspor barang yang termasuk
“Industrial Crafts Merchandise”
g) Global Sistem of Trade Preference Certificate of Origin.
Negara Tujuan : Aljazair, Mozambik, Argentina,
Nikaragua, Bangladesh, Nigeria, Benin,
Pakistan, Bolivia, Peru, Brazil, Philipina,
Kamerun, Qatar, Chili, Korea Selatan,
Kolombia, Rumania, Kuba, Singapura,
Korea Utara, Sri Lanka, Ekuador, Sudan,
Mesir, Thailand, Ghana, Trinidad &
Tobago, Guinea, Tunisia, Haiti,
Tanzania, India, Uruguay, Venezuela,
Iran, Vietnam, Irak, Libya, Malaysia,
Angola, Meksiko, Guyana, Maroko,
Zimbabwe.
Kegunaan :Untuk ekspor barang tertentu yang
termasuk dalam daftar barang yang telah
diberikan keringanan bea masuk
(Preferensi) kepada sesama Negara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
berkembang peserta “Global Sistem of
Trade Preference” yang telah ditetapkan
oleh Menteri Keuangan.
h) Certificate of Handicraft Goods.
Negara Tujuan : Kanada
Kegunaan : Untuk ekspor barang kerajinan
i) Certificate of Authenticity Tobacco.
Negara Tujuan : Uni Eropa
Kegunaan : untuk ekspor tembakau jenis tertentu
j) ASEAN-CHINA Free Trade Area Prefential Tarif Certificate of Origin.
Form E
Negara Tujuan :China
Kegunaan :Untuk preferensi Negara-negara
ASEAN dan China.
2) COO Non Preferensi
Coo Non Preferensi adalah jenis dokumen COO yang berfungsi sebagai
dokumen pengawasan dan atau dokumen penyerta asal barang yang
disertakan pada barang ekspor untuk dapat memasuki suatu wilayah
Negara tertentu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Jenis COO non Preferensi terdiri dari 13 jenis :
a) ICO Certificate of Origin.
Negara Tujuan :Semua tujuan Negara ekspor
Kegunaan :Untuk ekspor kopi ke semua
Negara tujuan anggota ICO
maupun bukan anggota ICO
b) Fisheries Certificate of Origin.
Negara Tujuan : Amerika Serikat
Kegunaan : Sebagai dokumen penyerta
ekspor hasil perikanan jenis
tertentu
c) Export Certificate.
Negara Tujuan :Uni Eropa
Kegunaan :Untuk ekspor manioc yang
kuotanya telah ditetapkan oleh
komisi UE
d) Certificate of Origin for Imports of Agricultural Products into the
Europian Economic Community.
Negara Tujuan : Uni Eropa
Kegunaan : Untuk ekspor produk pertanian
tertentu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
e) Commercial Invoice
Negara Tujuan : Amerika Serikat
Kegunaan : Untuk ekspor tekstil dan produk
tekstil yang terbuat dari kapas,
serat buatan campuran sutra,
ramie, dan serat alam lainnya
selain kapas, yang telah
dikenakan kuota.
f) Certificate in Regard to Handlooms Textile Handicraft and Taditional
Textile Products of the Cottage Industry.
Negara Tujuan : Uni Eropa
Kegunaan :Untuk ekspor kain tenunan
kerajinan dari tekstil.
g) Eksport Licence (Textile Products).
Negara Tujuan : Uni Eropa
Kegunaan : untuk ekspor tekstil dan produk
tekstil yang terkena kuota.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
h) Certificate of Origin Form “K”.
Negara Tujuan : Kanada
Kegunaan : Untuk ekspor tekstil dan
produk tekstil yang terjena
kuota.
i) Certificate in Regard to Handloom Textile Handicraft Traditional
Indonesians Handicraft Batik and traditional Textile Products of
Cottage Industry.
Negara tujuan : Norwegia
Kegunaan : Untuk ekspor barang kerajinan
tangan dari tekstil industry
pedesaan.
j) Certificate of Origin Form “N”.
Negara Tujuan : Norwegia
Kegunaan : Untuk ekspor tekstil dan produk
tekstil yang terkena kuota.
k) Certificate of Origin (Textile Products).
Negara Tujuan : Uni Eropa
Kegunaan : Untuk ekspor tekstil dan produk
tekstil.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
l) Republic Indonesia Department of Trade Certificate of Origin Form
“B”.
Negara Tujuan : Semua Negara apabila
mewajibkan
Kegunaan : Untuk ekspor barang ke semua
Negara dengan syarat sebagai berikut :
(1) Ekspor barang-barang yang ditujukan ke Negara bukan pemberi
preferensi, kecuali yang bentuk COOnya diatur tersendiri.
(2) Ekspor barang-barang yang ditujukan ke Negara pemberi
preferensi, tetapi barangnya tidak termasuk dalam cakupan produk
yang mendapatkan preferensi atau bentuk COOnya diatur
tersendiri.
m) Certificado De Pais De Origen.
Negara Tujuan : Meksiko
Kegunaan : Untuk ekspor produk tekstil,
pakaian jadi dan alas kaki.
6. Manfaat Certificate of Origin
a. Untuk mendapatkan Preferensi (Pengahapusan/pengurangan) bea masuk bagi
komoditi Indonesia.
1) Jenis Preferensi :
a) General System of Preferences yaitu bantuan Negara maju untuk
meningkatkan ekspor Negara-negara berkembang.
b) Global System of Trade Preference (GSTP) yaitu Preferensi yang
disepakati oleh Negara berkembang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
c) Global Effective Prefential Tarif For ASEAN Free Trade Area.
Yaitu Preferensi yang disepakati oleh Negara-negara anggota ASEAN.
b. Untuk menetapkan Negara asal barang (Country of Origin) suatu barang ekspor.
c. Untuk memenuhi Persyaratan Pencairan L/C terhadap pembayaran ekspor yang
menggunakan L/C.
d. Data Realisasi Kuota.
e. Data Realisasi Ekspor.
f. Pelacakan Tuduhan Dumping.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
BAB III
DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah berdiri Perusahaan
PT. Mitra Kargo Indonesia Semarang merupakan anggota dari
Gabungan Forwarder dan Logistik Jasa Penyedia Ekspedisi Indonesia (ALFI)
terdaftar dari 2010. Berdiri pada tanggal 31 Desember 2009 di Semarang,
Jawa Tengah yang dirintis oleh Bapak Supriyono selaku direktur. PT. Mitra
Kargo Indonesia Semarang merupakan perusahaan di bidang Penyedia Jasa
Logistik. PT. Mitra Kargo Indonesia Semarang didirikan Di tengah industri
logistic yang saat ini meningkat yang disebabkan oleh meningkatnya pasokan
dan permintaan produk dalam negeri dan internasional serta kecenderungan
banyak perusahaan untuk perhatian pada bisnis inti mereka dengan
outsourcing fungsi logistik.
2. Jasa yang ditawarkan PT. Mitra Kargo Indonesia Semarang
a. Laut / Air Freight
PT. Menyediakan kebutuhan logistik Anda baik darat, laut atau udara.
PT. Mitra Kargo Indonesia juga menawarkan transportasi multimoda untuk
kebutuhan transportasi Customer.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
b. Inland Transportasi
Dengan armada dari Truck yang mencakup Truk trailer, Truk Box, dan
juga dilengkapi dengan teknologi sistem pelacakan GPS, sehinnga PT.
Mitra Kargo Indonesia mampu menangani kebutuhan distribusi konsumen.
c. Ekspor / Impor
Pelayanan PT. Mitra Kargo Indonesia meliputi penanganan dokumen
yang diperlukan untuk Ekspor / Impor (Clearance Custom). Dengan
fasilitas EDI kita sendiri (Electronic Data Interchange), kita bisa
menangani layanan dokumentasi Custom Clearance cepat dan efisien.
d. Inter-Island Distribution
PT. Mitra Kargo juga menawarkan layanan pada rute domestik (Inter-
Island) dengan pintu ke pintu, dari pintu ke port, port to port & port untuk
pintu sesuai dengan kebutuhan Konsumen. Melalui cabang dan kantor
perwakilan di seluruh Indonesia., Kami dapat memindahkan barang Anda
dari satu titik ke titik lain di seluruh Indonesia.
e. FCL, LCL & Break-massal layanan
Kami menawarkan Full-Container Load (FCL) maupun Less-
Container Load (LCL) dan break-bulk layanan untuk beberapa daerah di
Indonesia. Dengan 1.500 meter persegi kami fasilitas pergudangan dan
armada truk, kami dapat mengambil barang anda di tempat yang
diinginkan atau Anda bisa mengirimkan barang Anda kepada kami secara
langsung.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Tabel 3.1
DAFTAR CUSTOMER PT. MITRA KARGO INDONESIA
TAHUN 2012
No Nama Eksportir Vol.
Container
Keterangan
1. PT. Bima Nugraha
Desa Toyaseka RT 10/ X, Toyaseka
Kec. Kemangkon, Purbalingga
1 x 20’ Albasia Wooden
Lunch Box
2. CV. Cahaya Abadi
JL. Raya Wonosobo Purworejo KM.21
DS Setitik, Kel. Kepil
Kab. Wonosobo
3D 40’HC Albasia bare core
3. CV. Nuurita Mandiri
JL. Grobogan No.90 RT 002 RW 003
Kelurahan Pandan Sari
Semarang – Indonesia
2 x 40’HC Wooden
Furniture
4. PT. Kayamas Intitama
JL. Taman Industri BSB Blok A3 No.
142
Semarang – Indonesia
2 x 40’ HC Albasia Bare
Core
5. CV. Dadi Mulyo
Krajan RT 01/ 11 Pinggit Pringsurat
Temanggung, Jawa Tengah- Indonesia
5 x 40’ HC Albasia Bare
Core
6. CV. Putra Tama Jaya
Jl. Raya Parakan – Wonosobo KM.2
Parakan, Temanggung
Jawa Tengah –Indonesia
5 x 40’HC Albasia Bare
Core
7. PT. Kayu Senggon Industri
JL. Soekarno Hatta KM. 30 No. 55
Kel. Randugunting
Kec. Bergas
Semarang -Indonesia
2 x 40’ HC Blockboard
8. PT. Danwood Nusantara
JL. Padi Raya IA, Genuk Indah
Semarang – Indonesia
1 x 40’ HC Wooden
Furniture
Sumber : PT. Mitra Kargo Indonesia, 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
3. Lokasi PT. Mitra Kargo Indonesia
PT. Mitra kargo Indonesia berlokasi di kota lama tepatnya di jalan
Kepodang no. 14 Semarang. Lokasi kantor yang strategis di kota lama dekat
dengan pelabuhan dan berbentuk ruko dimana anggota atau karyawan lebih
banyak terjun langsung ke lapangan dan hanya beberapa orang yang tinggal di
kantor untuk membuat dokumen dan menangani pelanggan dan kebutuhan
kantor lainnya.
Demikian halnya dengan PT. Mitra Kargo Indonesia dimana
perusahaan ini bergerak di bidang pengiriman barang ekspor dan disebut
sebagai Freight Forwarding dapat juga disebut perantar pengiriman barang
antara shipper dan consignee, dengan anggota atau karyawan sebagian besar
langsung terjun ke lapangan dan hanya sedikit waktu di kantor maka, di rasa
kantor tidak harus besar oleh karena itu perusahaan hanya berisi peralatan
elektronik yang lengkap dan segala sesuatu ada seperti kantor – kantor pada
umumnya.
4. Struktur Organisasi
Struktur organisasi PT. Mitra Kargo Indonesia adalah struktur
organisasi line (garis). Struktur tersebut dipandang praktis diantara struktur
organisasi lainnya dan sesuai untuk perusahaan seperti PT. Mitra Kargo
Indonesia yang dilihat tidak terlalu besar.
Dalam hal ini kekuasaan dan tanggung jawab ada di tangan direktur,
sehingga segala perintah dari pimpinan tertinggi mengalir melalui garis lurus
kepada bawahan yang paling bawah. Dengan kata lain bahwa ketegasan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
perintah dan pengawasan lebih jelas sehingga mampu meningkatkan
kedisiplinan karyawan.
Dalam perusahaan ini menggunakan system kekeluargaan dalam setiap
kegiatan, dalam hal ini dirasa lebih baiik untuk meningkatkan dan mendorong
kinerja mulai dari atasan sampai bawahan, dengan control yang dapat
dikendalikan langsung dari atasan, jadi setiap kegiatan masuk kedalam suatu
system yang diketahui langsung oleh atasan, dan pengendalian juga perhatian
yang tetap focus dari atasan kepada bawahan. Dan kinerja akan menjadi sangat
transparan dan dapat dilihat dan dievaluasi untuk dijadikan yang lebih baik.
Mengenai bagan struktur organisasi pada PT. Mitra Kargo Indonesia
dapat dilihat sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Gambar 3.1
Struktur Organisasi Freight Forwarding dan EMKL
PT. MITRA KARGO INDONESIA
Sumber : PT. Mitra Kargo Indonesia, 2012
KETERANGAN GAMBAR DAN TUGASNYA
1. Direktur
Direktur adalah orang yang bertanggung jawab atas maju mundurnya
perusahaan. Tugas dan tanggung jawab direktur selaku pimpinan PT. Mitra
Kargo Indonesia Semarang meliputi:
DIREKTUR
DOKUMEN
MARKETING
KEUANGAN
OPERASIONAL
KASIR
CURRIER
Office Boy
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
a. Mengadakan perencanaan kerja
b. Mengadakan pembagian tugas diantara unit-unit perencanaan dan
pelaksanaan perencanaan
c. Mengatur dan mengambil keputusan jalannya perusahaan
2. Divisi Dokumen
Divisi ini mempunyai tugas dan tanggung jawab yang sama tetapi yang
membedakan adalah pelanggan – pelanggan yang ditangani oleh 3 costumer
service dan 1 orang yang membantu pengerjaan dokumen serta 1 orang
sebagai pemimpin di divisi dokumen ini.
Tugas dari pemimpin divisi ini adalah memimpin serta mempunyai
tanggung jawab yang besar untuk kelancaran dokumen yang dibuat serta
kepuasaan pelanggan atas pelayanan yang diberikan PT. Mitra Kargo
Indonesia.
Customer service disini mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut:
a) Mengurus semua keperluan dokumen ekspor dan impor
b) Memberi service yang baik kepada customer
c) Membuat Shipping Instruction (SI)
Shipping Instruction ini dibuat berdasarkan copy SI (jika ada) ,
invoice dan packing list dari eksportir dengan nama baru atas
nama PT. Mitra Kargo Indonesia Semarang.
d) Membuat House Bill of Lading
Membuat House B/L atas nama PT. Mitra Kargo Indonesia
Semarang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
e) Mengoreksi COO
Proses mengoreksi COO yang sudah dibuat bagian operasional
berdasarkan Packing List dan Invoice
3. Divisi Marketing
Bertugas mengendalikan sasaran-sasaran dari program perusahaan.
Berhasil tidaknya program perusahaan tergantung dari kemampuan dalam
memperkenalkan program perusahaan kepada masyarakat luas.
Divisi ini terbagi 2 yaitu:
a. Penjualan
Bertugas mempromosikan, memperkenalkan produk perusahaan dan
mencari order.
b. Pelayanan Pelanggan
Bagian yang mencatat order masuk, menerima tamu, serta
menyampaikan dan mengarsip negosiasi dengan setiap pelanggan.
4. Divisi Keuangan
Bertugas mencatat laporan keuangan setiap hari, mencatat pemasukan,
pengeluaran setiap hari dan bertanggung jawab atas laporan keuangan.
Keuangan disini mempuyai staff yang mengatur keluarnya uang dan
masuknya uang setiap hari di perusahaan PT. Mitra Kargo Indonesia
Semarang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
5. Divisi Operasional
a. Bagian PEB ( Pemberitahuan Ekspor Barang)
Bertugas untuk mengeluarkan surat Pemberitahuan Ekspor
barang yang ditujukan kepada Bea Cukai, dimana dalam dokumen
PEB tersebut berisi tenatang pajak yang akan dibebankan kepada
eksportir sesuai dengan barang yang diekspor.
b. Bagian COO (Certificate Of Origin)
Bertugas untuk mengisi data COO secara online dan
mengambil COO asli dari IPSKA yang menerbitkannya serta
membayar sesuai klasifikasi COO tersebut dengan menggunakan
copy B/L
c. Bagian muat barang, pengiriman barang
Bertugas mencatat container, memuat barang yang akan
dikirim ke dalam container, dan menangani segala sesuatu yang
berhubungan denagn barang dan melaporkan kepada yang
membuat dokumen.
d. Bagian Trucking
Bertugas mencari Truck yang sesuai dengan klasifikasi
container serta muatan container tersebut dan bertanggung jawab
penuh atas pengiriman container mulai dari stuffing sampai di
pelabuhan.
e. Kurir
Bertugas membayar sejumlah tagihan di bank, mengambil
dokumen- dokumen seperti Laporan Surveyor di Sucofindo,
Fumigasi dll.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
6. Kinerja PT Mitra kargo
PT. Mitra Kargo Indonesia merupakan Gabungan Forwarder dan
Logistik Jasa Penyedia Ekspedisi Indonesia (ALFI) yang dapat digolongkan
masih muda, tetapi PT. Mitra Kargo telah membuktikan kinerjanya yang dapat
bersaing dengan perusahaan penyedia jasa logistic yang lebih besar atau
setaranya.
Didalam tubuh PT. Mitra Kargo Indonesia diterapkan system
kekeluargaan yang dibangun dari pimpinan tertinggi hingga bagian lapangan
telah diterapkan dan dibiasakan karena system kekeluargaan tersebut dapat
mendorong dan memotivasi karyawan dan pimpinan semakin maju dan ulet
dalam menjalankan tugas masing-masing.
Setiap karyawan dalam bagiannya masing-masing sangat
memperlihatkan tanggung jawabnya yang besar kepada pekerjaan masing-
masing sehinnga tidak sedikit customer yang menjadi pelanggan tetap pada
PT. Mitra Kargo Indonesia yang mempercayakan pengiriman barang
ekspornya kepada PT. Mitra Kargo Indonesia, salah satunya ialah CV. Cahaya
Abadi yang masih tetap memberikan kepercayaan kepada PT. Mitra Kargo
Indonesia.
PT. Mitra Kargo Indonesia Semarang adalah salah satu perusahaan
yang tidak mempunyai kapal sendiri, dengan demikian PT. Mitra Kargo
Indonesia Semarang berhubungan dan menjalin kerjasama dengan perusahaan
pelayaran untuk penggapalan barang yang sudah dipercayakan kepada PT.
Mitra Kargo Indonesia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
7. VISI DAN MISI
a. VISI
` Visi dari PT. Mitra Kargo adalah menjadi perusahaan logistic
terpercaya yang memiliki layanan terbaik.
b. MISI
PT. Mitra Kargo memiliki beberapa misi yaitu sebagai berikut:
1) Memberikan pelayanan yang terbaik dalam logistic dengan cara
yang sangat baik.
2) Mempertahankan prestasi pelanggan dengan kinerja professional.
3) Membangun sikap positif dalam kuallitas handal sumber daya
manusia
4) Perlu sinergi dengan para stakeholder.
8. JAM KERJA PERUSAHAAN
Tabel 3.2
Jam Kerja Karyawan
PT. Mitra Kargo Indonesia Semarang
HARI JAM KERJA JAM ISTIRAHAT
SENIN 08.00 - 17.00 12.00 - 13.00
SELASA 08.00 - 17.00 12.00 - 13.00
RABU 08.00 - 17.00 12.00 - 13.00
KAMIS 08.00 - 17.00 12.00 - 13.00
JUMAT 08.00 - 17.00 12.00 - 13.00
SABTU 08.0 - 12.00
Sumber : Data Penulis, 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
B. PEMBAHASAN
1. Prosedur Penerbitan Certificate of Origin (COO) dengan Sistem Aplikasi e-SKA
Prosedeur dan tata cara penerbitan Certificate of Origin (COO) untuk ekspor
Indonesia mengikuti petunjuk pelaksanaan dari Peraturan Menteri Perdagangan
Nomor 17/M-DAG/PER/2005.
Prosedur dan tata cara penerbitan COO adalah ketentuan yang berisi tahapan yang
wajib dilaksanakan atau ditaati oleh Instansi Penerbit Surat Keterangan Asal (IPSKA)
maupun oleh eksportir atau EMKL pemohon COO, sebagai berikut :
a. Persyaratan Penerbitan Surat Keterangan Asal
Eksportir harus mengajukan permohonan penerbitan COO sesuai
peruntukannya kepada IPSKA disertai dengan dokumen pendukung sebagai
berikut :
1) Untuk ekspor barang yang wajib memenuhi ketentuan umum di bidang ekspor
berdasarkan Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 558/MPP/KEP/12/1998
tentang Ketentuan Umum di Bidang Ekspor sebagaimana telah beberapa kali
diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor
17/MDAG/PER/09/2005, adalah:
Photo copy Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) yang telah di fiat muat oleh
petugas Kantor Pelayanan Bea dan Cukai di pelabuhan muat atau lembar cetak
(Print Out) PEB yang dibuat secara Pertukaran Data Elektronik (PDE) dengan
dilampiri Dokumen Asli (Original Copy) Persetujuan Ekspor (PE) dan Dokumen
Asli (Original Copy) Bill of Lading (B/L) atau Copy Air Way Bill (AWB) atau
Copy Cargo Receipt jika pelaksnaan eksspornya melalui darat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
2) Untuk ekpsor barang yang tidak wajib memenuhi ketentuan umum di bidang
ekspor berdasarkan Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 225/KP/X/1995
tentang pengeluaran Barang-barang ke Luar negeri di luar Ketentuan Umum di
Bidang Ekspor sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 317/MPP/KEP/9/1997 adalah : Struck
pembelian barang yang dimintakan COO-nya dan Photo Copy Kartu Tanda
Penduduk (KTP) bagi penduduk Indonesia atau Paspor bagi Warga Negara Asing
atau Surat Kuasa dari pemilik barang apabila pelaksanaannya menggunakan
Perusahaan Jasa Titipan.
3) Khusus untuk eskpor barang yang menggunakan COO Form A, harus dilengkapi
dengan dokumen sebagai berikut :
a. PE (Persetujuan Ekspor)
b. PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang)
c. Bill of Lading (B/L) atau Air Way Bill (AWB)
d. Surat Permohonan COO Form A atau Penegasan Permohonan COO
Form A.
e. Struktur biaya per unit (Dalam US$)
4) Khusus untuk eskpor barang yang menggunakan COO Form D,E,dan GSTP harus
dilengkapi dengan dokumen berupa Struktur Biaya per Unit dalam Dollar
Amerika Serikat.
5) Dalam hal eksportasi barang tertentu yang tidak disertai COO Preferensi atau
COO yang dipersyaratkan secara khusus berdasarkan kesepakatan internasional
diatur sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
a. Penetapan jenis barang tertentu akan ditetapkan dengan Peraturan
Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri, sebgaimana dimaksud
dalam lampiran VII peraturan ini.
b. Barang tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib disertai
dengan COO Form B atau COO berdasarkan perjanjian internasinal.
c. Khusus untuk ekspor barang tertentu dapat dilakukan verifikasi untuk
menelusuri sumber bahan baku dan proses produksi.
d. Instansi Penerbit Surat Keterangan Asal (IPSKA) khusus untuk barang
tertentu akan membatasi pada daerah-daerah tertentu disesuaikan dengan
sentra industry.
Persyaratan untuk COO barang tertentu harus dilengkapi dengan dokumen
sebagai berikut:
a) Photo Copy PEB yang telah di fiat muat oleh petugas Kantor
Pelayanan Bea dan Cukai di pelabhan muat atau lembar cetak (Print
Out) PEB dengan dilampiri Dokumen Asli (Original Copy)
Persetujuan Ekspor (PE).
b) Dokumen Asli (Original Copy) Master Bill of Lading (Non Negotiable
B/L) atau Copy Air Way Bill (AWB) atau Copy Cargo Receipt jika
pelaksanaannya melalui jalur darat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
c) Data pendukung sumber bahan baku berupa :
1) Data produksi perusahaan
2) Data Pembelian lokal:
a. Faktur Pembelian
b. Invoice Lokal
3) Data pembelian impor :
a. Bill of Lading (B/L)
b. Invoice
c. COO Negara asal barang
6) Eksportir atau pihak yang memerlukan COO, dapat memperoleh formulir COO
sesuai dengan jumlah yang diperlukan.
Sebagai Contoh :
Dalam hal 1 (satu) PEB terdiri dari beberapa B/L (Bill of Lading) atau AWB (Air
Way Bill), maka eksportir atau pihak lain yang memerlukan COO dapat
memperoleh formulir sesuai dengan B/L (Bill of Lading) atau AWB (Air Way Bill).
7) IPSKA mencatat nomor seri Formulir COO yang diserahkan kepada eksportir atau
pihak lain yang memerlukan COO pada sudut kiri bawah formulir permohonan.
b. Tata Cara Penerbitan Surat Keterangan Asal Menggunakan Sistem Aplikasi e-
SKA.
a) Registrasi
Bagi pemohon/pengguna Certificate of Origin (COO) dengan menggunakan
Sistem Aplikasi e-SKA harus melakukan registrasi terlebih dahulu seperti bagan
berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Gambar 3.2
Alur Proses Registrasi
Sumber : www.e-ska.kemendag.go.id, 2012
Keterangan Bagan :
1) Sebelum menggunakan Sistem e-SKA, Eksportir atau dapat diwakilkan
EMKL diwajibkan untuk melakukan pendaftaran secara online ke website
e-SKA.
2) Eksportir/EMKL kemudian datang ke Instansi Penerbit Surat Keterangan
Asal (IPSKA) dengan membawa Dokumen validasi perusahaan seperti
NPWP,SIUP,TDP dan lain-lain untuk diverifikasi.
3) Petugas IPSKA melakukan verifikasi dokumen validasi perusahaan
(NPWP,SIUP,TDP,dan lain-lain) terhadap data registrasi online.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
4) Jika verifikasi absah (data telah sesuai), petugas IPSKA melakukan
approval (persetujuan) terhadap data registrasi. Setelah data regiostrasi
disetujui, eksportir/EMKL dapat menggunakan Sistem Aplikasi e-SKA.
b) Pengajuan Permohonan COO
Setelah eksportir atau dapat diwakilkan EMKL telah sukses registrasi,maka
selanjutnya ialah mengajukan permohonan COO, hal ini dimaksudkan agar Form
COO yang akan diisi nantinya dapat digunakan dan disetujui oleh Instansi
Penerbit Surat Keterangan Asal (IPSKA).
Adapun pengajuan permohonan Certificate of Origin (COO) sebagai berikut :
Gambar 3.3
Alur Pengajuan Permohonan COO
Sumber : www.e-ska.kemendag.go.id, 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Keterangan Bagan :
1) Setelah Login ke Sistem e-SKA, Eksportir/EMKL membuat permohonan baru
COO ( Header,Goods, dan Cost Structure) yang disertai dengan upload file
pendukung/dipersyaratkan, seperti PEB, Invoice, B/L, dan lain-lain.
2) Data tersebut kemudian dikirimkan oleh eksportir/EMKL ke IPSKA melalui
Sistem Aplikasi e-SKA.
3) Petugas IPSKA memeriksa data permohonan yang baru, kemudian
membandingkan data tersebut dengan file pendukung yang di upload
(PEB,Invoice,B/L dan lain-lain).
4) Jika data sesuai, petugas IPSKA melakukan proses persetujuan terhadap data
(persetujuan sementara). Nomor COO akan di-generate secara otomatis oleh
sistem.
5) Data yang telah disetujui akan diproses lebih lanjut oleh Eksportir/EMKL.
6) Eksportir/EMKL mencetak COO dan Cost Structure yang telah disetujui,
kemudian menandatangani COO.
7) Eksportir/EMKL kemudian mendatangi petugas IPSKA dengan membawa
COO yang telah ditandatangani disertai dengan dokumen pendukung dalam
bentuk Hard Copy.
8) Petugas IPSKA menerima dokumen COO beserta pendukungnya dari
eksportir/EMKL yang datang ke kantor IPSKA. Petugas IPSKA kemudian
melakukan verifikasi terhadap dokumen asli/ Hard Copy dengan data
permohonan yang ada di Sistem Aplikasi e-SKA.
9) Jika verifikasi absah (valid), petugas IPSKA akan memberikan approval
(persetujuan) terhadap permohonan pada sistem e-SKA. Dokumen COO
tersebut kemudian ditandatangani oleh Pejabat IPSKA.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
10) Petugas IPSKA menyerahkan Dokumen COO kepada EMKL. Proses
penerbitan COO telah selesai.
2. Aplikasi Web e-SKA.
Sistem Aplikasi Web e-SKA adalah suatu sistem Penerbitan Surat Keterangan
Asal(SKA) / Certificate of Origin (COO) secara elektronik yang dibangun oleh
Kementrian Perdagangan untuk seluruh Instansi Penerbit Surat Keterangan Asal
(IPSKA).
Sistem Aplikasi e-SKA menggunakan sistem terpusat berbasiskan web (web
based) untuk menghubungkan seluruh IPSKA dengan eksportir maupun pihak EMKL
dan Kementrian Perdagangan. Sistem Aplikasi e-SKA juga akan mengirimkan data
COO untuk dipertukarkan secara internasional, yang pada saat ini dipergunakan untuk
Indonesia National Single Window (INSW) dan ASEAN Single Window (ASW). Sistem
Aplikasi e-SKA merupakan penyempurnaan dari sistem manual yang sudah ada
(UNEDOC).
a. Manfaat Penggunaan Sistem Aplikasi e-SKA
1) Tersedianya media elektronik yang menghubungkan stakeholder penerbitan
COO (Eksportir, IPSKA, Kementrian Perdagangan).
2) Membantu mempercepat proses penerbitan Certificate of Origin (COO).
3) Terseimpannya data penerbitan COO milik eksportir
4) Tersimpannya data penerbitan COO tiap IPSKA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
b. Penggunaan Sistem Aplikasi e-SKA
1) Registrasi
Fasilitas ini digunakan oleh eksportir/EMKL untuk melakukan pendaftaran
account secara online, sehingga dapat menggunakan sistem e-SKA. Fasilitas
ini diperlukan eksportir/EMKL jika tidak memiliki account untuk Login ke
Sistem e-SKA.
Gambar 3.4
Halaman Utama Sistem e-SKA
Sumber : www.e-ska.kemendag.go.id , 2012
Keterangan :
a) Pendaftaran : Klik jika ingin melakukan registrasi ke Sistem e-SKA.
b) Lupa Password : Klik jika eksportir/EMKL tidak dapat mengingat password.
c) User Manual : Klik jika ingin mengetahui penggunaan sistem e-SKA.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
2) Pengisian Form COO Menggunakan Sistem Aplikasi e-SKA
Merupakan Fasilitas yang digunakan Eksportir/EMKL jika telah berhasil
melakukan Registrasi dan telah disetujui oleh petugas IPSKA.
a. Login Sistem e-SKA:
1. Buka Halaman Sistem e-ska : www.e-ska.kemendag.go.id
Gambar 3.5
Login Sistem e-SKA
Sumber : www.e-ska.kemendag.go.id, 2012
2. Kemudian Eksportir/EMKL mengisi data Username dan Password,
kemudian isi data Kode keamanan sesuai yang ditampilkan (Kode
Captcha).
Kode Captcha
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
3. Klik Login untuk menampilkan halaman utama data eksportir
sebagai berikut
Gambar 3.6
Halaman Utama Eksportir
Sumber : www.e-ska.kemendag.go.id, 2012
b. Permohonan Certificate of Origin (COO).
Berisi tentang pengisian Form permohonan COO (Header, Goods, Cost
Structure, dan upload File pendukung), kirim data COO, Copy data COO,
Duplicate COO, dan search data COO.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Langkah-Langkah pengisian Form COO :
1. Pilih Menu Permohonan SKA/COO Pengisian Form SKA/COO
Gambar 3.7
Pengisian Form COO
Sumber : www.e-ska.kemendag.go.id, 2012
2. Sistem e-SKA akan menampilkan Daftar Permohonan Sebagai Berikut :
Gambar 3.8
Daftar Pemohon COO
Sumber : www.e-ska.kemendag.go.id, 2012
3. Klik BUAT BARU untuk membuat data permohonan COO yang baru,
akan pilihan jenis Form COO berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
4. Pilih Tipe Form COO sesuai dengan kebutuhan, kemudian klik PILIH.
Gambar 3.9
Tipe Form COO
Sumber : www.e-ska.kemendag.go.id, 2012
5. Header
Berisi data tentang Eksportir, Consignee, Transportation and Route,dan
For Official Use.
Gambar 3.10
Pengisian Header
Sumber : www.e-ska.kemendag.go.id, 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
a. Save Data : Menyimpan data secara keseluruhan.
b. Reset : Menghapus isian data.
c. Preview : Menampilkan cetakan data COO.
d. Preview Cost : Menampilkan cetakan data Cost Structure per unit.
e. Back : Kembali ke halaman Daftar Permohonan COO.
6. Goods
Berisi tentang pengisian Nomor dan Tanggal Invoice, Kemasan
(Packages), dan Deskripsi Barang.
Gambar 3.11
Pengisian Goods/Barang
Sumber : www.e-ska.kemendag.go.id, 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
7. Klik OK untuk menyimpan file yang telah di upload, akan menampilkan
pesan berikut :
Gambar 3.12
Penyimpanan File
Sumber : www.e-ska.kemendag.go.id, 2012
c. Kirim Data Certificate of Origin (COO).
Proses ini dilakukan setelah eksportir /EMKL mengisi Form COO disertai
dengan upload file pendukung. Langkah-langkah untuk mengirim data
COO sebagai berikut:
1) Pilih menu [Permohonan SKA | Pengisian Form SKA],
kemudian klik pada data yang akan dikirim.
2) S
i
s
t
e
m
e
Gambar 3.13
Pengiriman Data COO ke IPSKA
Sumber : www.e-ska.kemendag.go.id, 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
3) SKA akan menampilkan message berikut :
Gambar 3.14
Pengiriman Data
Sumber : www.e-ska.kemendag.go.id, 2012
4) Klik OK untuk mengirim data permohonan SKA. Data akan
dikirim ke IPSKA untuk diproses lebih lanjut. Selanjutnya
eksportir/EMKL menunggu respon dari IPSKA atas permohonan
yang telah diajukan.
3. Kendala-kendala yang dihadapi PT. Mitra Kargo Indonesia dalam pengisian
dan penggunaan Sistem Aplikasi e-SKA dalam pengisian Form Certificate of
Origin (COO) (Sumber staff karyawan PT.Mitra Kargo Indonesia).
a. Kendala dalam melakukan kegiatan ekspor, terutama penggunaan Sistem aplikasi
e-SKA dalam pengisian Form COO masih banyak kendala yang sering dihadapi
oleh PT. Mitra Kargo Indonesia.Kendala-kendala tersebut antara lain meliputi :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
1) Kurangnya Sumber Daya Manusia di PT. Mitra Kargo Indonesia.
Kurangnya Sumber Daya Manusia di PT. Mitra Kargo Indonesia menjadi
dalah satu kendala,disamping perusahaan yang baru berdiri, dan karena dalam
prakteknya meskipun sudah ada 1 (satu) staff karyawan yang meng-handle
COO,seharusnya sudah mampu mengatasi intensitas kesalahan dalam pengisian
COO. Namun selama ini masih saja ditemui adanya kekurang telitian dalam
pengisian dan masih adanya kesalahan dalam pengetikan COO.
2) Tidak disetujuinya proses penerbitan COO oleh IPSKA.
Tidak disetujuinya proses penerbitan COO oleh Instansi Penerbit Surat
Keterangan Asal (IPSKA) karena adanya kekurangan kelengkapan dokumen
pendukung sebagai syarat penerbitan COO, misalnya seperti Invoice harusnya
dilampirkan ternyata tidak dilampirkan, maka dari itu COO tidak dapat diterbitkan
oleh IPSKA.
3) Kesalahan dalam pengetikan dan kesalahan dalam memilih jenis Form COO
(Misalnya untuk melakukan ekspor barang ke china seharusnya menggunakan
Form E tetapi masih memakai Form B) juga merupakan kendala yang dihadapi
oleh pihak PT. Mitra Kargo Indonesia.
4) Ada kemungkinan terjadinya Force Majeur pada pelayanan COO online.
Terjadinya Force Majeur seperti kerusakan pada sistem jaringan, gangguan
pada provider (Trouble), pemadaman listrik, dan gempa bumi, sehingga proses
pengisian Form COO dengan menggunakan Sistem Aplikasi e-SKA menjadi
sedikit terganggu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
b. Langkah-langkah yang dilakukan PT.Mitra Kargo Indonesia dalam mengatasi
permasalahan tersebut antara lain :
1) Dengan mengupayakan staff pada Divisi Dokumen untuk mem back up staff
yang bekerja pada Divisi Operasional bagian pengisian Certificate of Origin
untuk meminimalisasi kesalahan dalam pengisian Certificate of Origin.
2) Dengan memberikan sosialisasi kepada staff karyawan bagian Certificate of
Origin tentang pengisian Certificate of Origin dengan Sistem Aplikasi e-
SKA,karena sistem ini merupakan sistem pengisian Form Certificate of Origin
baru yang diterbitkan oleh IPSKA sesuai dengan Keputusan Presiden
Republik Indonesia No.26/M-DAG/KEP/1/2012 tentang Penetapan Pejabat
yang berwenang mengeluarkan Certificate of Origin. Pelaksanaan sosialisasi
ini dilakukan secara berkala/kontinyu sesuai peraturan IPSKA dalam
menerapkan kebijakan.
3) Dengan menggunakan jaringan internet (Provider) yang memiliki kapasitas
yang baik untuk menunjang pekerjaan kantor,khususnya Pengisian Certificate
of Origin menggunakan sistem aplikasi e-SKA,karena sebagian besar
pekerjaan di kantor menggunakan jaringan internet dalam kesehariannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
BAB 4
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian mengenai penggunaan Sistem Aplikasi Web e-SKA oleh PT. Mitra
Kargo Indonesia, maka ditarik kesimpulan bahwa:
1. Prosedur penerbitan COO menggunakan aplikasi e-SKA atau tata cara
penerbitan COO menggunakan aplikasi e-SKA berisi tahapan yang wajib
dilaksanakan atau ditaati oleh Instansi Penerbit Surat Keterangan Asal (IPSKA)
maupun oleh pemohon SKA (Eksportir/EMKL), adalah Persyaratan Penerbitan
Certificate of Origin, Tata Cara Pengisian Certificate of Origin, Tata Cara
Penerbitan Certificate of Origin, dan Penandatanganan Formulir COO oleh
pejabat yang berwenang.
2. Sistem Aplikasi Web e-SKA yaitu salah satu aplikasi pada sistem informasi
Instansi Penerbit Surat Keterangan Asal yang dipergunakan untuk mendukung
pelayanan online dalam memberikan kemudahan kepada masyarakat khusunya
eksportir dan EMKL yang membutuhkan informasi dan pelayanan mengenai
proses pengajuan Certificate of Origin melalui jaringan Internet pada Sistem
Aplikasi e-SKA. Kegunaan Sistem Aplikasi Web e- SKA bagi PT. Mitra Kargo
antara lain mempermudah pengisian Form Certificate of Origin secara online,
membantu mempercepat proses penerbitan Certificate of Origin, dan membantu
PT. Mitra Kargo Indonesia dalam hal mem back up data-data Certificate of Origin
untuk mengantisipasi jika data-data original hilang ataupun salah dalam hal
pengisiannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
3. Kendala-kendala yang dihadapi PT. Mitra Kargo Indonesia dalam penggunaan
dan pengisian Form Certificate of Origin adalah kurangnya sumber daya manusia,
tidak disetujuinya Penerbitan COO karena kurang lengkapnya dokumen
pendukung, kesalahan pengetikan dalam pemilihan Form COO, dan terjadinya
Force Majeur dalam kesehariannya. Hal ini jelas tidak diharapkan oleh PT. Mitra
Kargo Indonesia dikarenakan sangat menghambat pekerjaan. Dengan kendala-
kendala tesebut, PT. Mitra Kargo melakukan upaya perbaikan dan sebisa mungkin
meminimalisasi kesalahan dengan cara mem back up staff pada bagian Certificate
of Origin, melakukan sosialisasi jika terjadi perubahan pada sistem jaringan, serta
melakukan pemasangan provider yang memiliki kapasitas dan kapabilitas yang
baik sehingga tidak akan terjadi lagi koneksi internet yang buruk dan mengganggu
jalannya pekerjaan di PT. Mitra Kargo Indonesia.
B. Saran
1. Penulis menyarankan supaya PT. Mitra Kargo untuk lebih memperhatikan
penggunaan dokumen tambahan untuk melengkapi data tentang barang yang akan
di ekspor yang disesuaikan dengan data Certificate of Origin, hal ini perlu
diperhatikan agar tidak ada kesalahan di dalam persetujuan yang dilakukan
Instansi Penerbit Surat Keterangan Asal (IPSKA) nantinya di dalam menerbitkan
Dokumen Certificate of Origin. Misalkan untuk barang ekspor dengan Form A
harus disertakan dengan struktur biaya per unit dalam Dollar Amerika Serikat
(Dollar US$).
2. Penulis menyarankan agar PT. Mitra Kargo Indonesia, khususnya staff bagian
Certificate of Origin untuk lebih teliti dalam penggunaan dan pengisian Form
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Certificate of Origin dengan Sistem Aplikasi Web e-SKA, ketelitian sangat
penting dalam melakukan pengisian Form COO, karena akan sangat berpengaruh
dengan persetujuan yang dilakukan oleh IPSKA dalam penerbitan Dokumen
Certificate of Origin.
3. Penulis menyarankan kepada PT. Mitra Kargo Indonesia untuk memberikan
pelatihan intensif staff karyawan pada bagian Pengisian Form Certificate of
Origin, disamping untuk lebih menjaga ketelitian dalam memasukkan data barang
yang akan diekspor, juga untuk mengantisipasi adanya kesalahan dalam pengisian
data Form Certificate of Origin.