pengertian,penyebab,tahapan, dan tanda isolasi sosial (2)

72
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Halusinasi,isolasi Sosial, dan Defisit Perawatan Diri HG 3 Esra Devi Tarida L FX Cindyanawati Kartikaweni Juliansari Nurhamidah Rangkuti Nurma Harlianti Nurullah Agustya Silvia Indri Aprian Yeni Yulia Saputri

Upload: okarizukiraman

Post on 27-Oct-2015

460 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

mnbhb

TRANSCRIPT

Page 1: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Halusinasi,isolasi Sosial, dan Defisit Perawatan Diri

HG 3Esra Devi Tarida L FX Cindyanawati

Kartikaweni JuliansariNurhamidah Rangkuti

Nurma Harlianti Nurullah Agustya Silvia Indri AprianYeni Yulia Saputri

Page 2: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

TUJUAN PRESENTASI

• Menjelaskan tentang defenisi,tanda dan gejala Faktor penyebab dan fase-fase skizoprenia serta psikodinamikanya

• Menjelaskan tentang defenisi,tahapan,tanda dan gejala, serta psikodinamika isolasi sosial.

• Menjelaskan tentang defenisi, penyebab, tahapan, jenis-jenis,tanda dan gejala,, rentang respon dari halusinasi

• Menjelaskan asuhan keprawatan pada klien dengan halusinasi, isolasi sosial, dan defisit perawatan diri

Page 3: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

OUTLINE

Skizoprenia

Defenisi,tanda dan gejala,faktor penyebab,fase -

fase

Halusinasi

Defenisi, penyebab, tahapan, jenis-jenis,tanda dan gejala,,

rentang respon

Isolasi sosial

Defenisi, , tahapan, tanda dan gejala,Psikodinamika

( faktor predisposisi, faktor presipitasi, rentang respon )

Asuhan keperawatan Penatalaksanaan

Page 4: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Skizofrenia

Definisi Skizofrenia

Tanda&Gejala Skizofrenia

Faktor Penyebab

Skizofrenia

Fase-fase Skizofrenia

Page 5: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Definisi Skizofrenia

Skizofrenia adalah gangguan psikotik yang bersifat merusak yang melibatkan gangguan berpikir (delusi), persepsi (halusinasi), pembicaraan, emosi, dan perilaku, (Mark Durand dan David H. Barlow, 2007).

Skizofrenia adalah gangguan psikotik yang ditandai dengan pikiran yang terpecah (split) yang mendasari perilaku menyimpang (tidak lazim), seperti asosiative spliting dalam fungsi-fungsi dasar kepribadiannya, (Eugen Bleur dalam Mark Durand dan David H. Barlow, 2007).

Skizofrenia adalah gangguan psikotik yang ditandai dengan gangguan komunikasi, bahasa, pikiran, persepsi, dan perilaku (Linda C. Copel, 2007).

Page 6: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Faktor Penyebab SkizofreniaFaktor Biologis

Fokus : Faktor genetik, dan perubahan abnormal neuroanatomis dan neurokimia (struktur dan fungsi otak).

Faktor Genetik berfokus pada keluarga terdekat, seperti orang tua, saudara kandung, dan anak cucu untuk melihat apakah skizofrenia

diwariskan atau diturunkan secara genetik.

Perubahan abnormal neuroanatomis dan neurokimia mempengaruhi fungsi otak. Penderita skizofrenia memilki jaringan otak relatif lebih

sedikit. Hal tersebut dapat memperlihatkan suatu kegagalan perkembangan atau kehilangan jaringan selanjutnya.

Page 7: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Faktor Penyebab Sizofrenia lanjt.

1. Stress berat akibat tidak adanya dukungan orang tua, orang tua yang bersikap dingin, dominan, atau penolakan

2. Sikap permusuhan, kritikan, dan keterlibatan emosional yang terlalu mendalam dari anggota keluarga atau lingkungan

3. Stress atau konflik akibat peperangan4. Manifestasi perilaku abnormal, seperti delusi, halusinasi, dan

gerakan tubuh yang ganjil atau pembicaraan disorganisasi5. Expressed emotional yang tinggi atau terlalu rendah6. Double bind communication yaitu penyampaian komunikasi dalam

keluarga yang saling bertentangan, misalnya komunikasi penegakan disiplin yang inkonsisten atau berbeda-beda antara kedua orang tua

Faktor Psikologis

Page 8: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Faktor Penyebab Skizofrenia lanjt.

1. Pola asuh dan adopsi keluarga, terutama pada keluarga yang memiliki latar belakang gangguan skizofrenia

2. Penilaian masyarakat sekitarnya yang menganggap bahwa skizofrenia merupakan kepribadian yang buruk

3. Adanya kepedihan emosi dan keyakinan yang salah, seperti delusi dan halusinasi yang menyebabkannya menarik diri

4. Tuntutan hidup lingkungan yang tinggi sehingga penderita tidak mampu mengikuti segala aturan yang berlaku

Faktor Sosial

Page 9: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Tanda & Gejala SkizofreniaNo Gejala Positif (Gejala Nyata) Gejala Negatif (Gejala Samar)1 Halusinasi: persepsi sensori yang

salah atau pengalaman persepsi yang tidak terjadi dalam realitas

Apati: perasaan tidak peduli terhadap individu, aktivitas, dan peristiwa

2 Waham: keyakinan yang salah dan dipertahankan yang tidak memiliki dasar dalam realitas

Alogia: kecenderungan berbicara sangat sedikit dan makna isi sedikit

3 Ekopraksia: peniruan gerakan atau gestur orang lain yang diamati klien

Afek datar: tidak adanya ekspresi wajah yang akan menunjukan emosi atau mood

4 Flight of ideas: aliran verbalisasi yang terus menerus saat individu melompat dari satu topic ke topic lain dengan cepat

Afek tumpul: rentang keadaan perasaan emosional atau mood yang terbatas

5 Asosiasi longgar: pikiran atau gagasan yang terpecah-pecah atau buruk

Anhedonia: merasa tidak senang atau tidak gembira dalam menjalani hidup, aktivitas, atau hubungan

Page 10: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Tanda & Gejala lanjt.No Gejala Positif (Gejala Nyata) Gejala Negatif (Gejala Samar)

6 Perseverasi: terus-menerus membicarakan satu topik, pengeluaran kalimat, kata atau frasa secara verbal, dan menolak untuk mengubah topik tersebut

Katatonia: imobilitas karena faktor psikologis, terkadang ditandai dengan periode agitasi atau gembira, klien tampak tidak bergerak, seolah-olah dalam keadaan setengah sadar

7 Ambivalensi: mempertahankan keyakinan atau perasaan yang tampak kontradiktif tentang individu, peristiwa, atau situasi yang sama

Tidak memiliki kemauan: tidak adanya keinginan, ambisi, atau dorongan untuk bertindak atau melakukan tugas-tugas.

Page 11: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Fase-fase SkizofreniaFase Prodromal

Fase Aktif

Fase Residual

Page 12: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Fase Prodromal

• Mengalami penurunan fungsi perawatan diri, sosial, waktu luang, pekerjaan, atau pendidikan akademis.

• Berlangsung 6-12 bulan samapi timbul gejala positif dan negatif skizofrenia.

Page 13: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Fase Aktif

• Penderita sudah menunjukan gejala psikotik umumnya

• Penderita harus diberikan asuhan keperawatan yang bersifat hospitalistik, seperti terapeutik psikiatrik

• Fokus: rehabilitasi psikiatrik terutama pada pikiran, perasaan, dan perilaku.

Page 14: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Fase Residual

• Pola pembicaraan melantur, memiliki ide-ide yang rumit, merasa mengetahui kehidupan masa yang akan datang, dan penarikan diri dari relasi sosial.

Page 15: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Halusinasi

Page 16: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

• Halusinasi merupakan salah satu gangguan persepsi, dimana terjadi pengalaman panca indera tanpa adanya rangsangan sensorik (persepsi indera yang salah) (Mark Durran dan David H. Barlow, 2007).

• Halusinasi merupakan gangguan persepsi dimana klien mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi, suatu pencerapan panca indra tanpa ada rangsangan dari luar (Maramis, 1998).

Page 17: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Penyebab Halusinasi

Faktor perkembangan

Faktor biologik

Faktor sosiokultural

Faktor keluarga

Page 18: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Tahapan Intensitas Halusinasi

• Menyenangkan• Ansietas tingkat sedang

Comforting

Page 19: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Jenis-jenis Halusinasi

1. Halusinasi penglihatan (optik)

2. Halusinasi pendengaran

3. Halusinasi penciuman

Page 20: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

4. Halusinasi pengecap 5. Halusinasi peraba6. Halusinasi kinestetik7. Halusinasi visceral 8. Halusinasi hipnopompik 9. Halusinasi hipnagogik

Page 21: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Tanda & gejala menarik diri duduk terpaku dengan pandangan mata pada satu arah

tertentu tersenyum atau berbicara sendiri marah atau menyerang orang lain gelisah melakukan gerakan seperti sedang me nikmati sesuatu. klien tidak

tampak bercakap-cakap dengan klien lain atau perawat tidak ada kontak mata dan klien sering menundu, berdiam diri di kamar (kurang mobilitas), klien memutuskan percakapan atau pergi jika diajak bercakap-

cakap, tidak melakukan kegiatan sehari-hari.

Page 22: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Rentang respon halusinasi

Page 23: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Isolasi sosial

Page 24: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Definisi Isolasi sosial merupakan kondisi ketika individu atau kelompok mengalami, atau merasakan kebutuhan atau keinginan untuk lebih terlibat dalam aktivitas bersama orang lain, tetapi tidak mampu mewujudkannya

Isolasi sosial merupakan kondisi kesendirian yang dialami oleh individu dan diterima sebagai ketentuan oleh orang lain dan sebagai suatu keadaan yang negatif atau mengancam (Townsend, 1998).

Isolasi sosial adalah kesepian yang dialami oleh individu dan dirasakan saat didorong oleh keberadaan orang lain dan sebagai pernyataan yang negatif atau mengancam (NANDA, 2012).

Page 25: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Tahapan

Konsep diri negatif harga diri rendah isolasi sosial

Page 26: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Tanda dan Gejala

kurang spontan

Kurang energi (tenaga) Aktivitas menurun. Tidak atau kurang sadar dengan lingkungan sekitar.

ekspresi wajah kurang berseri (ekspresi sedih).

tidak bercakap-cakap dengan klien lain atau perawat.

Klien memutuskan percakapan atau pergi jika diajak bercakap-cakap. Harga diri rendah

apatis (acuh terhadap lingkungan)

Page 27: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

PSDIKODINAMIKA Faktor predisposisi Faktor perkembangan

Remaja

Dewasa awal

Lansia Dewasa tengah

Page 28: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

gangguan proses tumbuh kembang

masalah komunikasi dalam keluarga

Page 29: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Cont.

• Presipitasifaktor sosial budaya, misalnya perceraian

Stresor psikologis Misal cemas

Stresor biologi, misalnya skizofrenia

Page 30: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Rentang Respon Sosial (Stuart dan laria ,2005)

Solitude ( Autonomy Mutualityinterdipendence

lonelines withdrawalDependence

manipulationImpulsiiveNarcissim

Respon Adaptif Respon Maladaptif

Page 31: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Penatalaksanaan Medis

Page 32: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Terapi

biologis

antipsikosis

terapi elektrokonvulsif

Insulin

Pengekangan

psikologis

Keluarga

kelompok

Page 33: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

antipsikotik

konvensional

Efek serius, lama penggunaanya

Contoh : Haldol, stelazine, mellaril, thorazine,navane, trilafon, prolixin

Newer Atypical Antipsycotics

Efek < konvensional

Contoh :Riperdal, seroquel atau zyprexa

Clozaril

Antiprikotik atipikal pertama,Efek samping jarang tapi serius

Ex: menurunkan leukosit

Page 34: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Contoh

Chlorpromazine (CPZ)

Trifluoperasin (Stelazine)

Tioridiasin (Melleril)

Diazepam (Valium)

Halloperidol (Haldol, Serenec)

Thrihexyfenidil (THP)

Efek samping

Page 35: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Reaksi dystonia IntervensiReaksi dystonia(Kelainan gerakan dimana kontraksi otot yang terus menerus menyebabkan gerakan berputar dan berulang atau menyebabkan sikap tubuh yang abnormal)

Berikan obat-obatan sesuai dengan program; kaji keefekifannya. Tenangkan klien jika ia merasa takut.

Dyskinesia tardif Intervensi(gerakan abnormal yang lambat, biasanya bermanifestasi sebagai gerakan mengunyah, terkadang protusi lidah, mengecapkan bibir, gerakan choreiformis minor dari jari dan jempol dan kadang juga pada ekstremitas besar dan badan)

Kaji dengan menggunakan instrument seperti AIMS (Abnormal Involuntery Movement scele)* ; laporkan kejadian atau peningkatan nilai kepada dokter..

VIDEO

Page 36: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)
Page 37: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Sindrom maligna neuroeptik (hipertermi, rigiditas atau kaku , disregulasi otonom dan perubahan kesadaran)

Hentikan semua antipsikotik, beritahu dokter segera.

Akatisia (kecemasan untuk menggerakkan tubuh)

Berikan obat-oabatan sesuai program; kaji keefektifannya

Efek samping ekstrapiramida atau parkinsonisme yang diinduksi neuroleptik (drooling, gangguan pergerakan otot-otot jadi lebih lambat dan kaku).

Berikan obat-obatan sesuai program; kaji keefektifannya, ajarkan klien untuk sering bergerak tanpa mengurangi waktu untuk beristirahat.

Page 38: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Kejang Hentikan pemberian obat, beritahu dokter, lindungi klien dari cedera selama kejang, tenangkan klien dan beri privasi klien setelah kejang.

Sedasi (ngantuk)

Ingatkan klien tentang aktivitas yang memerlukan kewaspadaan, seperti mengemudi mobil.

Fotosensivitas (alergi matahari)

Hindari pajanan sinar matahari, ketika berada di bawah sinar matahari pakai baju pelindung dan losion tabir surya.

Page 39: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Gejala anti kolinergikMulut kering Gunakan keeping es atau permen padat

untukmengatasi mulut kering

Pandangan kabur Kaji efek samping yang seharusnya membaik sejalan dengan waktu, laporkan kepada dokter jika tidak ada perbaikan

Konstipasi Tingkatkan asupan cairan dan makanan berserat, mungkin memerlukan pelunak feses jika tidak ada perubahan

Retensi urin Instruksikan klien untuk melaporkan jika ada rasa terbakar setiap kali berkemih atau sering berkemih, laporkan kepada dokter jika tidak ada perbaikan sepanjang waktu

Hipotensi ortostatik (penurunan tekanan darah yang terjadi tiba-tiba saat berubah posisi dari telentang ke posisi duduk atau tegak)

Instruksikan klien unutk bangkit dengan perlahan dan posisi duduk atau berbaring ketika ingin berjalan tunggu sampai pusing atau pening hilang.

Page 40: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

ECT (Electro Convulsive Therapy)Electro Convulsive therapy (ECT)

dilakukan dengan pemberian arus listrik yang berkekuatan cukup rendah yang diberikan secara singkat melalui elektroda yang ditempelkan pada temporal kepala (pelipis kiri & kanan). ECT digunakan untuk menghasilkan suatu kejang tonik klonik umum (berlangsung 25-150 detik) dengan efek terapeutik (Gail Wiscarz Sundeen,1998).

Page 41: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

peran perawat dalam pelaksanaan ECT 1. Prsiapan pasien sebelum pelaksanaan, yaitu dengan

memberikan penjelasan tentang tindakan apa yang akan dilakukan pada pasien tersebut

2. pasien dipuasakan enam jam sebelum tindakan3. pemeriksaan fisik seperti pemeriksaan tekanan darah, nadi,

pernafasan dan suhu badan serta pemeriksaan lainnya.4. Untuk post tindakan ECT, pasien harus dilakukan observasi,

posisi kepala harus dimiringkan untuk mewaspadai terjadinya postural hipotensi, pasien harus didampingi saat mulai sadar dan kondisi vitalnya harus dimonitor sampai pada tahap evaluasi.

Page 42: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Terapi Insulin

Terapi koma insulin adalah terapi pemberian insulin pada klien skizofrenia yang dosisnya kian hari kian bertambah. Hingga pada kondisi tertentu dapat membuat klien menjadi koma. Koma itu dihentikan dengan memberikan lewat hidung atau mulut melalui pipa atau melalui pembuluh darah. Kontraindikasinya antaralain pada klien yang jantung lemah, TBC atau arteriosklerosis. Sejauh ini, penelitian menunjukkan hasil yang beragam, ada penelitian yang menunjukkan pemberian terapi koma insulin dengan psikoterapi akan meningkatkan ke kesembuhan.

Page 43: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Pengobatan

Tidak patuh

Relaps

Page 44: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Relaps

Sakit

Multi Obat

Frekuensi Pemberian

Efek samping

Harga obat

Rasa obat

Page 45: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Asuhan Keperawatan

Page 46: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Kasus

Page 47: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Asuhan Keperawatan: Analisa Data

Data Masalah Keperawatan

S: Pasien mengatakan sering mendengar suara yang ingin membunuh dirinya. O: Pasien tampak bicara dan tertawa sendiri S: Pasien mengatakan suara itu sangat menakutkan sehinggapasien merasa kesal dan merusak barang-barang agar suara tersebut hilangO: Pasien tampak sering menyendiri, duduk di ruangan S: Pasien dirawat dengan alasan tidak mampu mengurus diriO: Pasien tampak sering tiduran di tempat tidur

Gangguan sensori persepsi: halusinasi dengar/suara Isolasi Sosial

Defisit Perawatan Diri

Page 48: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Pohon diagnosa

Defisit perawatan diri

Halusinasi

Isolasi sosial

Page 49: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Asuhan Keperawatan Klien dengan Halusinasi

• Pengertian halusinasi: Menurut Keliat (2007), halusinasi adalah salah

satu gejala gangguan jiwa di mana pasien mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan perabaan atau penghiduan.

Page 50: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Asuhan Keperawatan Klien dengan Halusinasi:Pengkajian Halusinasi

1. Jenis dan Isi halusinasi

Page 51: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Asuhan Keperawatan Klien dengan Halusinasi:Pengkajian Halusinasi

2. Waktu, frekuensi, dan situasi yang menyebabkan munculnya halusinasi.

“kapan halusinasi terjadi? Apakah pagi, siang, sore, atau malam? Jika mungkin pukul berapa?”

“frekuensi terjadinya apakah terus-menerus atau hanya sesekali?”

“situasi terjadinya apakah ketika sendiri, atau setelah kejadian tertentu?”

Page 52: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Asuhan Keperawatan Klien dengan Halusinasi:Pengkajian Halusinasi

3. Respon terhadap halusinasi. Data ini didapat dari keluarga atau dengan mengobservasi perilaku pasien saat halusinasi timbul.

Page 53: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Asuhan Keperawatan Klien dengan Halusinasi: Pengkajian

Data Masalah Keperawatan

S: Pasien mengatakan sering mendengar suara yang ingin membunuh dirinya. O: Pasien tampak bicara dan tertawa sendiri

Gangguan sensori persepsi: halusinasi dengar/suara

Page 54: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Asuhan Keperawatan Klien dengan Halusinasi: Pengkajian

1. Identitas Klien2. Keluhan utama/alasan masuk

Klien sering marah-marah, merusak barang, dan tidak mampu mengurus diri. Serta sering mendengan suara menakutkan yang ingin membunuh dirinya. Sehingga pasien merasa kesal dan merusak barang-barang agar suara tersebut hilang serta terkadang klien tampak berjalan mondar-mandir.

3. Faktor predisposisi: Klien sering menengar suara menakutkan4. Riwayat kesehatan: Klien pernah dirawat di rumah sakit jiwa

3 tahun yang lalu dengan alasan yang sama5. Sumber koping6. Mekanisme koping: Merusak barang-barang (marah/kesal)

Page 55: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Diagnosa Keperawatan: Gangguan sensori persepsi: halusinasi dengar

DO: Pasien tampak bicara dan tertawa sendiri

DS: Pasien mengatakan sering mendengar suara yang ingin membunuh dirinya.

Tujuan/kriteria evaluasi:

1. Pasien mengenali halusinasi yang dialaminya

2. Pasien dapat mengontrol halusinasinya

3. Pasien mengikuti program pengobatan secara optimal

Tujuan jangka pendek:

1. Klien menetapkan kendali atas proses halusinasi

2. Klien mendiskusikan isu-isu yang menekankan realitas

Page 56: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Intervensi Rasional

Melatih pasien mengontrol halusinasi:a. Menghardik halusinasi (menjelaskan cara

menghardik, memperagakan cara menghardik, meminta pasien memperagakan ulan, memantau penerapan serta menguatkan perilaku pasien

b. Bercakap-cakap dengan orang lainc. Melakukan aktivitas yang terjadwal menjelaskan pentingya aktivitas teratur mendiskusikan aktivitas yang biasa

dilakukan oleh pasien melatih pasien melakukan aktivitas menyusun jadwal aktivitas sehari-hari memantau pelaksanaan jadwal aktivitas)d. Penggunaan obat secara teratur jelaskan kegunaan obat jelaskan akibat putus obat jelaskan cara mendapatkan obat/berobate. Lakukan terapi aktivitas kelompok

Menghardik halusinasi merupakan upaya untuk mengendalikan diri terhadap halusinasi dengan cara menolak halusinasi yang timbul

Dapat membantu dalam mengalihkan fokus perhatian pasien (distraksi)

Dengan aktivitas yang terjadwal, pasien tidak akan mengalami banyak waktu luang sendiri yang seringkali mencetuskan halusinasi

Pasien sering kali mengalami putus obat, akibatnya pasien sering mengalami kekambuhan

Page 57: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Tujuan jangka pendek #1a. Monitor tanda-tanda halusinasi pada klien,

misalnya menoleh ke salah satu sisi, melihat sekeliling ruangan, dan berbicara sendiri

b. Dorong klien untuk menceritakan isi halusinasi

c. Bia halusinasi timbul, orientasikan klien pada realita dan beri umpan balik berdasarkan situasi saat itu.

d. Jangan menyangkal engalaman klien, namun terangkan bahwa persepsi sensori klien tidak sama dengan persepsi sensori orang lain

e. Berbicara dengan klien saat sedang mengalami halusinasi secara aktif

f. Beritahu klien tentang cara-cara hubungan interpersonal yang dapat membantu memenuhi kebutuhan, mengurangi ansietas dan menurunkan kebutuhan untuk berhalusinasi

g. Bantu klien ntuk mengidentifikasi perasaan mana yang mengarahkannya pada halusinasi.

h. Ajarkan teknik distraksi pada klien, seperti bernyanyi mengiringi music, mendengarkan radio, membaca dengan suara keras.

a. Intervensi yang tepat dan segera dapat memungkinkan klien mengelola halusinasi atau membicaraan isi halusinasi tersebut

b. Perawat harus mengetahui isi halusinasi agar dapat membantu klien memproses pikiran dan perasaan yang berhubungan dengan halusinasi tersebut

c. Orientasi akan mengurangi ansietas dan membantu klien untuk bertahan pada situasi yang berdasarkan realita

d. Kejujuran perawat membantu klien menyadari bahwa halusinasi merupakan pengalaman internal klien yang tidak didasari oleh ralita eksternal

e. Hal ini memberi rangsang saingan atau membantu klien memahami isu-isu di balik halusinasi seperti harga diri, kemarahan, an ketakutan

f. Klien memerlukan bantuan untuk mengembangkan hubungan dengan sesamanya karena mereka telah beajar untuk menggantungkan diri pada suara-suara jika mereka sedang sendirian

g. Mengalihkan perhatian klien dari isi halusinasi ke isi perasaan awal akan membantu klien meningkatkan pemahaman diri

h. Distraksi dapat digunakan untuk membawa klien yang berhalusinasi aktif kembali ke kenyataan

Page 58: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

i. Sediakan klien kesempatan untuk terlibat dalam aktivitas konkret, seperti karya seni, musik, permainan, dan tugas-tugas khusus

Tujuan jangka pendek #2j. Kuatkan semua percakapan yang

mengacu pada realitas

k. Ajarkan klien tentang sifat halusinasi dan bagaimana pengalaman afektif serta peristiwa eksternal dapat membangkitkan halusinasi

l. Ajarkan klien beberapa strategi untuk menurunkan stress melalui latihan dan penghindaran stressor yang sudah dikenal

Halusinasi sering kali lebih mengganggu jika klien seorang diri dan pikirnnya kosong

Penguatan positif meningkatkan kecenderungan untuk melanjutkan perilaku yang berdasarkan realitas

Membantu klien memahami peristiwa mana yang membangkitkan halusinasi akan meningkatkan keterampilan koping

Mengurangi stress akan menurunkan timbulnya halusinasi

Page 59: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Terapi Aktivitas Kelompok

• Sesi I: Mengenal halusinasi• Sesi II: Mengontrol dengan menghardik• Sesi III: Mengontrol halusinasi dengan

melakukan kegiatan• Sesi IV: Mencegah halusinasi dengan

bercakap-cakap• Sesi V: Mengontrol halusinasi dengan patuh

minum obat

Page 60: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

DIAGNOSA ISOLASI SOSIAL

Definisi Isolasi sosial adalah keadaan ketika seorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya.

Data pengkajian 1. Status klien adalah duda2. Klien tinggal dirumah yang hanya

ditemani dengan seorang pembantu.3. Klien tidak bekerja

Page 61: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

A. Tindakan Untuk Pasien No Tujuan Intervensi Rasional Hasil yang diharapkan

1 Pasien dapat membina hubungan saling percaya

1. Ucapkan salam setiap kali berinteraksi dengan pasien

2. Bekenalan dengan pasien (nama lengkap, namapanggilan dan tanyakan nama lengkap dan nama panggilan pasien)

3. Tanyakan perasaan dan keluhan pasien saat ini

4. Buat kontrak asuhan; apa yang perawat akan lakukan bersama pasien, berapa lama akan dikerjakan dan tempat pelaksanaan kegiatan.

5. Jelaskan bahwa perawat akan merahasiakan informasi yang diperoleh untuk kepentingan terapi

6. Tunjukkan sikap empati terhadap pasien setiap saat

7. Penuhi kebutuhan dasar pasien jika mungkin

Hubungan saling percaya dapat melancarkan kegiatan berinteraksi

Terbina kepercayaan antara perawat dengan klien sehingga klien mau mengungkapkan dan mengekspresikan perasaannya dengan nyaman kepada perawat

Page 62: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

2 Pasien dapat menyadari penyebab isolasi sosial

1. Tanyakan pendapat pasien tentang kebiasaan berinteraksi dengan orang lain

2. Tanyakan penyebab pasien tidak ingin berinteraksi dengan orang lain

Mengetahui pandangan klien tentang berhubungan dengan orang lain dapat membantu tindakan selanjutnya.

pasien memiliki keinginan untuk mulai berinteraksi dengan orang lain

No Tujuan Intervensi Rasional Hasil yang diharapkan

Page 63: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

3 Dapat berinteraksi dengan orang lain

1. Bantu pasien untuk mengenal manfaat berhubungan dengan orang lain, dengan cara mendiskusikan manfaat jika pasien memiliki banyak teman.

2. Membantu pasien mengenal kerugian tidak berhubungan dengan cara sebagai berikut;a. Mendiskusikan merugian jika pasien hanya mengurung diri

dan tidak bergaul dengan orang lainb. Jelaskan pengaruh isolasi social terhadap kesehatan fisik

pasien

3. Membantu pasien untuk berinteraksi dengan orang lan secara bertahap;c. Memberikan kesempatan pasien mempraktikan cara

berinteraksi dengan orang lain yang dilakukan dihadapan perawat.

d. Mulai bantu pasien berinteraksi dengan satu orang (pasien, perawat, atau keluarga)

e. Jika pasien sudah menunjukkan kemjuan, tingkatkan jumlah interaksi dengan dua, tiga, empat orang, dst.

f. Memberikan pujian untuk setiap kemajuan interaksi yang telah dilakukan pasien

g. Mendengarkan ekspresi perasaan pasien setelah berinteraksi dengan orang lain. Mungkin pasien akan mengungkapkan keberhasilan atau kegagalan. Berikan dorongan terus-menerus agar pasien tetap semangat meningkatkan interaksinya.

Kesempatan untuk mempersiapkan interaksi akan menimbulkan rasa nyaman dan harga diri pasien. Selain itu, umpan balik positif menguatkan perilaku yang diinginkan dan meningkatkan harga diri

Pasien dapat berinteraksi dengan orang lain.

Page 64: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

B. Untuk keluargaNo Tujuan Intervensi Rasional Hasil yang diharapkan

1. Setelah tindakan keperawatan, keluarga dapat merawat pasien .

1. Hubungi pihak keluarga atau kerabat pasien

2. Diskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien.

3. Jelaskan tentang:a. Maslah isolasi social dan

dampaknya pada pasien

b. Penyebab isolasi socialc. Cara-cara merawat pasien: *

4. Peragakan cara merawat pasien dengan isolasi social

5. Bantu keluarga mempraktikan cara merawat yang telah dipelajari, mendiskusikan masalah yang dihadapi

6. Susun perencanaan pulang bersama keluarga.

Kelurga atau kerabat dekat pasien merupakan system pendukung utama bagi pasien.

Klien mendapatkan dukungan dan perawatan dari keluarga atau kerbat dekat pasien, sehingga pasien dapat meningkatkan interaksinya kepada orang lain.

Page 65: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

-Family care-Cara-cara merawat pasien

1) Bina hubungan saling percaya dengan pasien dengan cara bersikap peduli

dan tidak ingkar janji

2) Berikan semangat dan dorongan kepada pasien untuk dapat melakukan

kegiatan bersama-sama dengan orang lain, yaitu tidak mencela

kondisi pasien dan berikan pujian yang wajar.

3) Tidak membiarkan pasien sendirian dirumah

4) Membuat rencana atau jadwal bercakap-cakap dengan pasien

Page 66: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Diagnosa Defisit Perawatan Diri

Page 67: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional Kriteria Hasil

Defisit Perawatan Diri

Untuk meningkatkan kemampuan klien dalam merawat diri secara mandiri.

1. Memberikan bantuan akan keperluan kebersihan diri yang merupakan kebutuhan. Beberapa klien mungkin membutuhkan perawatan total.

2. Mendorong klien untuk melakukan sebanyak mungkin kegiatan secara mandiri. Memberikan dukungan positif untuk prestasi kemandirian klien.

3. Gunakan komunikasi konkret untuk menunjukkan apa yang diharapkan klien. Contoh: "Mengambil sendok, sendok beberapa kentang tumbuk ke dalamnya, dan memasukkannya ke dalam mulut perawat.”

Keamanan dan kenyamanan klien merupakan prioritas keperawatan.

Untuk meningkatkan harga diri dan mempromosikan pengulangan perilaku yang diinginkan.

Karena pemikiran konkret berlaku, penjelasan harus diberikan sesuai dengan tingkat pemahaman klien.

Klien akan menunjukkan kemampuan-nya untuk memenuhi kebutuhan merawat diri dengan mandiri.

Page 68: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional Kriteria Hasil

Defisit Perawatan Diri

Untuk meningkatkan kemampuan klien dalam merawat diri secara mandiri.

4. Pendekatan kreatif mungkin perlu diambil dengan klien yang tidak makan, seperti memungkinkan klien untuk membuka makanan kaleng atau kemasan sendiri; gaya keluarga melayani juga bisa menjadi pilihan.

5. Jika toilleting tidak terpenuhi, perawat membuat jadwal yang terstruktur untuk klien.

Teknik ini mungkin akan sangat membantu terhadap klien yang paranoid dan mungkin juga ia curiga sedang diracuni dengan makanan atau obat-obatan.

Sebuah jadwal terstruktur akan membantu klien membangun pola toilleting sehingga klien dapat mengembangkan kebiasaan toilleting secara mandiri.

Klien akan menunjukkan kemampuan-nya untuk memenuhi kebutuhan merawat diri dengan mandiri.

Page 69: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Daftar PustakaFortinash, Katherine M., et all.(2003). Psychiatric nursing care plans, 4th

edition. Mosby-Year Book Inc, St. Louis-USA.Keliat, B.A, Panjaitan, R.U., & Helena, N.(2006). Proses Keperawatan

Kesehatan Jiwa. Edisi 2. Jakarta: EGCPieter, Zan Herri., dkk. (2011). Pengantar Psikopatologi untuk

Keperawatan. Jakarta: KencanaPotter, Patricia A and Perry, Anne Griffin. (2005). Fundamental

keperawatan: konsep, proses, dan praktik edisi 4 volume 1. Jakarta: EGC.

Stuart, G. W., &Laraia, M. T. (2005).Principles and practice ofPsychiatric Nursing (8th ed.). St. Louis: Mosby, Elsevier.

Sunaryo. (2004). Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta. EGCVidebeck, Sheila L; alih bahasa Renata Komalasari. (2008). Buku Ajar

Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC

Page 70: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

• Keliat, B.A, Panjaitan, R.U., & Helena, N.(2006). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Edisi 2. Jakarta: EGC

• • Pieter, herri zan., dkk. (2011). Pengantar Psikopatologi

untuk Keperawatan. Jakarta. Kencana Prenada Media Group

• Sunaryo. (2004). Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta. EGC

• Stuart, G.W.,& Sundeen, S.J (1995). Principles and Practice of Psychiatric Nursing. St. Louis: Mosby Year Book.

Page 71: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

• Maslim R. 2003. Diagnosis Gangguan Jiwa: Ringkasan Ringkas dari PPDGJ-III. Jakarta: Nuh Jaya.

• Spar, James E., Rue Asenath La. 2006. Clinical Manual of Geriatric psychiatry. USA: American Psychiatric publishing.

• Davidson, Gerald C., Neale John M., Kring Ann M. 2006. Psychology Abnormal 9th ed. UK : John Willy & Son.

• Videbeck, SheilaL. 2001. Psychiatric Mental Health Nursing. USA : Lippincott Williams & Wilkins.

Page 72: Pengertian,Penyebab,Tahapan, Dan Tanda Isolasi Sosial (2)

Terimakasih