pengertian industri

2
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Badan Pusat Statistik (2008) industri mempunyai dua pengertian. secara luas, industri mencakup semua usaha dan kegiatan di bidang ekonomi bersiat !alam pengertian secara sempit, industri hanyalah mencakup industri pengolahan yait kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar mekanis, kimia dengan tangan sehingga men"adi barang setengah "adi dan atau barang "adi, kemudian yang kurang nilainya men"adi barang yang lebih nilainya dan siatnya lebih kepada p akhir. #ndustri di #ndonesia dapat digolongkan kedalam beberapa macam kelompok, yaitu industri besar, industri sedang, industri kecil, dan industri rumah tangga atau bia industry. #ndustri rumah tangga yaitu industri yang menggunakan tenaga ker"a kurang orang. $iri industri ini memiliki modal yang sangat terbatas, tenaga ker"a berasal keluarga, dan pemilik atau pengelola industri biasanya kepala rumah tangga itu send anggota keluarganya. Misalnya% industri anyaman, industri kera"inan, industri tempe industri makanan ringan. ('ho ali , 20*+). !alam penulisan desain sur ei ini, lokasi studi yang diambil adalah !esa -andu ecamatan Bergas. Melalui pertimbangan beberapa alasan, seperti% perkembanga rumah tangga makanan ringan yang ma"u. /erlebih semen"ak dibentuknya unit instansi ba ah penga asan antor !esa yang menampung segala macam kegiatan indust tangga, industri kecil dan ketrampilan arga !esa -andugunting yang bernama Pos !a ema"uan industri rumah tangga makanan ringan di !esa -andugunting terlihat dari beragamnya "enis usaha makanan ringan yang digeluti oleh arga desa mulai dari tah kerupuk, dan sebagainya. arakteristik masyarakat #ndonesia yang suka berkuliner me industri rumah tangga makanan ringan di !esa -andugunting berkembang karena siat produknya (makanan ringan) yang mudah ter"ual. Sehingga banyak orang berpikir untu membuka usaha di bidang makanan ringan. Selain itu tahapan proses pembuatan makanan tidaklah susah dengan bahan baku yang mudah ditemukan dan alat produksi yang

Upload: sepriyani

Post on 06-Oct-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

Latar BelakangMenurut Badan Pusat Statistik (2008) industri mempunyai dua pengertian. Pengertian secara luas, industri mencakup semua usaha dan kegiatan di bidang ekonomi bersifat produktif. Dalam pengertian secara sempit, industri hanyalah mencakup industri pengolahan yaitu suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar mekanis, kimia, atau dengan tangan sehingga menjadi barang setengah jadi dan atau barang jadi, kemudian barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih nilainya dan sifatnya lebih kepada pemakaian akhir.Industri di Indonesia dapat digolongkan kedalam beberapa macam kelompok, yaitu industri besar, industri sedang, industri kecil, dan industri rumah tangga atau biasa disebut home industry. Industri rumah tangga yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja kurang dari empat orang. Ciri industri ini memiliki modal yang sangat terbatas, tenaga kerja berasal dari anggota keluarga, dan pemilik atau pengelola industri biasanya kepala rumah tangga itu sendiri atau anggota keluarganya. Misalnya: industri anyaman, industri kerajinan, industri tempe/tahu, dan industri makanan ringan. (Ghozaliq, 2013).Dalam penulisan desain survei ini, lokasi studi yang diambil adalah Desa Randugunting, Kecamatan Bergas. Melalui pertimbangan beberapa alasan, seperti: perkembangan industri rumah tangga makanan ringan yang maju. Terlebih semenjak dibentuknya unit instansi baru di bawah pengawasan Kantor Desa yang menampung segala macam kegiatan industri rumah tangga, industri kecil dan ketrampilan warga Desa Randugunting yang bernama Pos Daya.Kemajuan industri rumah tangga makanan ringan di Desa Randugunting terlihat dari beragamnya jenis usaha makanan ringan yang digeluti oleh warga desa mulai dari tahu, tempe, kerupuk, dan sebagainya. Karakteristik masyarakat Indonesia yang suka berkuliner membuat industri rumah tangga makanan ringan di Desa Randugunting berkembang karena sifat produknya (makanan ringan) yang mudah terjual. Sehingga banyak orang berpikir untuk membuka usaha di bidang makanan ringan. Selain itu tahapan proses pembuatan makanan ringan tidaklah susah dengan bahan baku yang mudah ditemukan dan alat produksi yang