pengendalian penyakit tumbuhan · title: pengendalian penyakit tumbuhan author: budi created date:...
TRANSCRIPT
Perundangan undangan : meniadakan (mengeluarkan/melarang
masuk) patogen dari inang atau geografis tertentu
Kultur teknis : membantu tumbuhan tidak berkontak dengan
dengan patogen, dan mengeradikasi atau menurunkan jumlah
patogen yang terdapat pada tumbuhan
PH / kultur teknis : meningkatkan ketahanan inang, atau
menciptakan keadaan menguntungkan bagi mikroba antagonis thd
patogen
Fisik kimiawi : melindungi dari patogen dan menyembuhkan
Prinsip Pengendalian penyakit tanaman
Jenis inang
Jenis patogen
interaksi
1. DARI SEGI TANAMAN:
MENINGKATKAN KETAHANAN
TANAMAN:
1.Penggunaan tanaman tahan
2.Aplikasi protektan (Chemotherapeutan)
3.Budidaya tanaman sehat, dll
2. DARI SEGI PATOGEN:
1. Mencegah bertemunya patogen dengan
tanaman inang:
• Karantina tumbuhan
• Sertifikasi benih, bibit, dll
2. Mengurangi/menghilangkan tanaman
alternatif & vektor
3. Menggunakan perangkap (trap crop,
decoy crop, spore trap, dll)
4. Fumigasi dan solarisasi tanah, dll
3. DARI SEGI LINGKUNGAN :
MODIFIKASI LINGKUNGAN:
1. Mengatur faktor iklim (di atas & bawah tanah,
dalam green house atau screen house)
2. Mengatur teknik budidaya:
• Kerapatan/jarak tanam
• Pola tanam & waktu tanam
• Pengolahan tanah
• Irigasi & drainase
• Pemupukan, dll
• Dengan pelarangan pemasukan bahanperbanyakan tanaman darai luar negeriatau luar daerah.
• Pemeriksaan di perbatasan terhadap lalulintas tanaman. Untuk menghalangimasuknya penyakit ke daerah baru.
Penahanan bibit jeruk yang dilakukan petugas Balai Karantina
Pertanian Kelas I Banjarmasin, sesuai Surat Penahanan Nomor
: 2009.2.017.0024.M.A001706 tanggal 20 Nopember 2009
sebanyak 1000 (seribu) batang menggunakan angkutan mobil
truk dan menumpang kapal motor yang berasal dari
Tasikmalaya Via Surabaya (Pelabuhan Tanjung Perak), karena
tidak ada label bebas CVPD dari BPSB daerah asal dan tidak
ada Sertikat Kesehatan Antar Area dari daerah asal. Pada
tanggal 02 Desember 2009, sesuai surat penolakan nomor :
2009.2.017.00.26.M.A01706 tanggal 02 Desember 2009 dan
Berita Acara Penolakan Nomor : 2009.2.017.00.27.M.A01706
tanggal 02 Desember 2009 bibit jeruk di tolak dan dikembalikan
kedaerah asal oleh pemilik bibit jeruk karena pemilik tidak bisa
memberikan kelengkapan surat-surat sesuai ketentuan yang
berlaku. Bibit Jeruk yang ditolak dibawa oleh pemilik ke
surabaya melalui pelabuhan Trisakti Banjarmasin dengan
disaksikan oleh petugas Karantina Pertanian Kelas I
Banjarmasin.
Untuk mencegah penyebaran hama penyakit hewan dantumbuhan ke wilayah Negara Republik Indonesia, BadanKarantina Pertanian senantiasa siaga untuk mencegahtangkal masuknya produk pertanian impor yang tidakmemenuhi persyaratan perkarantinaan.
Kepala Balai BesarKarantina PertanianTanjung Priok, drh. HadiWardoko, MM. pada hariSelasa, 18 Mei 2010 bertempat di Balai DiklatPasca Panen Cibitungmemusnahkan benih padiimpor asal China yang bermasalah.
1. Uji Kesehatan Tanaman
dilakukan dengan penggunaan biji yang bebas
penyakit misalnya perlakuan biji jagung dengan
Ridomil untuk membebaskan dari penyakit
bulai Sclerospora maydis
2. Sertifikasi
Aplikasinya di lapangan dilakukan dengan:
• Pemberian sertifikat tanaman sehat.
• Menghilangkan tanaman berpenyakit.
3. Disinfeksi
Aplikasinya di lapangan dengan :
• Perlakuan biji dengan bahan kimia misalnya
biji kapas yang dicelup Subimat untuk
mematikan Xanthomonas malvacearum
penyebab penyakit bercak daun bersudut.
• Perlakuan dengan air panas, misalnya biji
kubis yang dicelup air panas 50 0C selama 30
menit untuk mengatasi Xanthomonas
campestris penyebab penyakit busuk hitam.
.
4. Pemeriksaaan pada Kebun Pemeliharaan
Tanaman maupun Kebun-kebun Buah, dengan
aplikasi pengendalian :
1. Deteksi pada cabang-cabang terinfeksi.
2. Membinasakan tanaman terinfeksi.
5. Pembinasaan Inang Alternatif dilakukan aplikasi
pengendalian dengan membinasakan gulma
inang yaitu gulma-gulma yang mungkin menjadi
inang dari suatu penyakit
6. Pemeliharaan Antagonis. Dilakukan aplikasi
pengendalian dengan menggunakan tanaman
antagonis sebagai tanaman sela misalnya
tanaman Tagetes sp. atau penggunaan
organisme antagonis terhadap patogen
misalnya Trichoderma sp.
7. Taktik Pengendalian dengan Meniadakan
Makanan Utama. Aplikasinya di lapangan
dilakukan dengan pergiliran tanaman yaitu
menanam tanaman digilir dengan tanaman
yang bukan menjadi inang dari penyakit utama.
8. Secara Kimia. Aplikasinya dilakukan dengan :
• Fumigasi tanah dengan bahan kimia misalnya
untuk nematoda puru akar.
• Eradikasi dengan bahan kimia.
9. Taktik Pengendalian dengan Api. Aplikasi
pengendaliannya dilakukan dengan :
•Membinasakan tanaman terinfeksi dengan
dibakar. Misalnya penyakit kanker pada
tanaman jeruk.
•Membinasakan tanaman alternatif.
•Membinasakan tanaman residu.
10. Pengolahan Tanah. Aplikasinya dengan
menghilangkan tanaman terinfeksi
11. Modifikasi Lingkungan. Aplikasi pengendaliannya :
• Pemotongan dahan pohon pelindung untuk
mengurangi kelembaban misalnya penyakit cacar
daun teh.
• Mengurangi tajuk tanaman agar sinar matahari
cukup.
• Mengubah pH tanah agar tidak sesuai dengan
kebutuhan pathogen, misalnya penyakit kudis pada
kentang dengan pemberian belerang untuk
menurunkan pH, menaikkan pH dengan
pengapuran untuk mengatasi penyakit akar gada
pada kubis.
12. Modifikasi Cara Bercocok Tanam. Aplikasinya
dilakukan dengan :
Tanggal penanaman yang diatur. Misalnya
penanaman jagung dimajukan untuk menghindari
Sclerospora maydis penyebab penyakit bulai
sehingga pada waktu musim penghujan datang saat
penyakit bulai berkembang, tanaman jagung sudah
cukup tahan terhadap penyakit.
13. Taktik Pengendalian Seleksi. Aplikasinya dilakukan
dengan pemuliaan selektif.
14. Taktik Pengendalian Hibridisasi. Aplikasinya
dilakukan dengan pemuliaan silang
15. Taktik Pengendalian Irradiasi. Aplikasinya dilakukan
dengan mutasi terinduksi.
16. Pengurangan Virulensi. Aplikasinya dilakukan
dengan ketahanan terinduksi. Misalnya
tanaman tembakau terhadap penyakit layu
Pseudomonas solanacearum. Tanamn
tembakau diperlakukan/diinokulasi dengan
Psudomonas solacearum dari strain yang
lemah (a virulen) sehingga tanaman akan
terlindungi bila Psudomonas solacearum dari
strain yang kuat (virulen) menyerang.
Kultur teknis :
Eradikasi inang /inang alternatif
Rotasi tanaman
Sanitasi
Lingkungan tidak sesuai
Mulsa perangkap polietilen kuning apis
cmv
Hayati –supressive soil – mikroba
antagonis
Tumbuhan perangkap --- Clotalaria –
Meloydogyne
Tumbuhan antagonis : asparagus,
tagetes – nematoda : zat beracun Tagetes
Fisik : Perlakuan panas ---green house benches –aliran uap panas –60 - 72 o C –
bakteri jamur Air panas pada organ perbanyakan : nematoda—umbi bunga Udara panans pd organ penyimpanan : --ubi jalar 28-32oC– 2 minggu –
rhizopus,bakteri busuk lunak . Tembakau –air daun hilang—jamur, bakteri saprofit.
Menghilangkan gelombang cahaya tertentu ---alternaria, Botrytis, stemphylium, sporulasi ultraviolet—vinyl—menyerap u.v.
Pengeringan biji yang disimpan Pendinginan--- pasca panen tumbuhan berdaging—
menghambat/menghalangi aktivitas patogen—mencegah infeksi baru Radiasi – uv, sinar X, sinar y, partikel α, partikel β pascapanen buah,
sayuran.
Perlakuan tanah –nematoda, jamur, soilborne, --- fungisida ;
penyiraman, butiran, irigasi sprinkel –fumigasi : nematoda
Desinfestasi gudang
Pengendalian serangga vektor
Immunisasi
Cross protection—strain virus lemah—TMV, Tristeza
Ketahanan terimbas---sistemik, patogen lain,fisik, FNP
Penggunaan varietas tahan
1. Harus mencapai produksi optimum ---berbagai cara – revolusi hijau
2. Harus memiliki daya saing---- berhati hati : ( ramah lingkungan, memenuhi praktikbercocok tanam yang baik / Good Agricultural Practice = GAP)
penyediaan air melaluisistem irigasi, pemakaianpupuk kimia secaraoptimal, penerapanpestisida sesuai dengantingkat seranganorganisme pengganggu, dan penggunaan varietasunggul sebagai bahantanam berkualitas
PANCA USAHA TANI1. Benih unggul2. Pengelolaan
tanah3. Pemupukan4. Pengendalian hpt5. Irigasi
Pengendalian patogen yang berbeda membutuhkanteknik pengendalian yang berbeda.
Penyakit yang perkembangannya mengikuti polabunga sederhana atau polietik dapat dikendalikandengan menggunakan teknik yang menguranginilai xo.
Untuk kebanyakan penyakit tanaman, lebih darisatu teknik pengendalian digunakan untukmengurangi xo dan r. Praktek ini sejalan denganpengendalian hama terpadu (PHT) yang merupakankombinasi pengendalian dengan cara budidaya, peraturan, varietas tahan, dan pengendalian secarakimia
Tipe pathogen monosiklik : bunga tunggal penyakit yang untuk menyebabkan kehilangan produksi yang sangat tinggi, atau yang dapat mematikan tanaman hanya dengan satu siklus infeksi per siklus
tanaman. karena siklus hidup mereka membutuhkan satu musim penuh dalam pemenuhannya. Contohnya : karat apel dan hangus gandum.
Xt = Xo . r. t.
Tipe pathogen polisiklik : bunga majemuk Polisiklik mempunyai beberapa siklus penyakit sekunder .
Contohnya halo blight dan mosaic pada daun kedelai
Xt = Xo e rt
patogen polisiklik dapat menghasilkan inokulum lebih banyak dan siklusnya dapatterjadi berulang kali, sedangkan pathogen monosiklik sumber inoculum utamanyahanyalah inoculum awal, serta siklus hidupnya hanya satu kali.
Xt = Keparahan penyakit padasaat tXo = inoculum awalr = laju perbanyakan pathogent = waktu perkembanganpenyakite = bilangan 2.718288183
Menurunkan jumlah propagulpatogen sebagai inokulum awal1. mereduksi pathogen yang sudah
ada2. mengeradikasi/memusnahkan
total inukulum yg ada3. mencegah masuknya pathogen
atau melokalisasinya di suatutempat
1. menggunakan tanaman tahan
2. menginduksi / memacuketahanan tanaman
3. melakukan tindakan proteksitanaman
Penghindaran dari Patogen (Avoidance)1. Pemilihan lokasi geografi2. Pemilihan lokasi pertanaman3. Pemilihan waktu tanam4. Modifikasi dari teknik budidaya
XoXoXoXo
rrr-
Pencegahan patogen memasuki suatu lokasi (ekslusi)1. Perlakuan benih atau bahan propogasi2. Inspeksi dan sertifikasi3. Karantina4. Eliminasi vektor
XoXoXoXo
---r
Pembasmiam patogen1. Pengendalian biologi patogen2. Rotasi tanaman3. Membuang bagian tanaman atau tanaman yang sakit (sanitasi)4. Perlakuan kimia dan fisik pada benih5. Perlakuan tanah
XoXoXoXoXo
r----
Perlindungan tanaman1. Penyemprotan untuk menghindari infeksi2. Pengendalian vektor3. Modifikasi lingkungan4. Modifikasi nutrisi
-Xo--
-rrr
Inang Tahan1. Resistensi vertikal2. Resistensi horisontal3. Resistensi dua dimensi4. Resistensi populasi (multilines)
Xo-
Xo-
-rrr
Berpengaruh Terutamapada
Epidemik digambarkansebagaimana biasanya, yaitupeningkatan nilai xt denganbertambahnya waktu (t). Beberapa titik penting padaordinat waktudan xt ditandai. Kurvaperkembangan penyakitdisederhanakan menjadigaris lurus (melaluitransformasi). Nilai xo dimanipulasi denganmengaplikasikan a dan b, sedangkan xt dimanipulasidengan tindakan c dan d; dannilai r diubah dengantindakan e dan f.