pengembangan usaha kecil agribisnis
DESCRIPTION
artikelTRANSCRIPT
PENGEMBANGAN USAHA KECIL AGRIBISNIS
Usaha Kecil adalah suatu organisasi usaha yang hidup ditengah-tengah lingkungan
sosial. Usaha Kecil bukan benda mati atau mahluk hidup tanpa komunitas sehingga
keberadaan serta pertumbuhan dan perkembangannya sangat bergantung kepada
masyarakat. Dari lingkungan masyarakat, suatu Usaha Kecil memperoleh berbagai
input produksi, tenaga kerja serta kemungkinan juga dana. Kemudian, kepada
lingkungan masyarakat pula Usaha Kecil memasarkan produk barang maupun jasa
yang dihasilkannya.
Karakteristik usaha kecil yang menjadi pembeda dengan usaha besar antara lain adalah
(Sudoko, 1995) :
1. Mempunyai skala usaha yang kecil, baik modal, penggunaan tenaga kerja,
maupun orientasi pasar.
2. Banyak berlokasi dipedesaan, kota kecil atau pinggiran kota besar.
3. Sumber tenaga kerja berasal dari lingkungan sekitarnya.
4. Memiliki kemampuan terbatas dalam mengadopsi teknologi
5. Pengelolaan usaha dengan administrasi yang sederhana.
6. Sering tidak memenuhi persyaratan ijin usaha
7. Struktur modal sangat terbatas.
Kondisi saat ini, dari sekian banyak program pemberdayaan masyarakat yang berbasis
kewirausahaan dan usaha kecil hanya beberapa saja yang berjalan mulus dan berhasil
sukses. Sisanya hanya sebatas proyek yang lepas tanpa pembimbingan dan pembinaan
yang berkelanjutan. Habis masa kerja proyek maka lepas pula masa pembimbingan dan
pembinaan. Sehingga keberlanjutan (sustainable) program pemberdayaan hanyalah
catatan dalam awal proposal proyek dan pencanangan program saja. Melalui metode
partisipatif dengan menumbuhkan peran dan jiwa kewirausahaan, setidaknya
masyarakat akan merasa memiliki dari apa yang telah dan sedang mereka
kembangkan. Dalam hal ini masyarakat akan lebih banyak mengambil keputusan dari
pelaksanaan program, karena tujuan dari program tersebut adalah solusi untuk
permasalahan mereka.
Pemberdayaan usaha kecil secara partisipatif merupakan strategi dalam paradigma
pembangunan yang berpusat pada rakyat (people centered development). Model
pendekatan ini menekankan pada pentingnya kapasitas masyarakat dalam
meningkatkan kekuatan internal dalam pengelolaan usaha kecil. Pembangunan yang
berpusat pada rakyat sebagai antitesis pembangunan yang berorientasi industri
merupakan alternatif baru untuk meningkatkan hasil produksi pembangunan dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat yang terus bertambah dan meningkat.