pengembangan test 1
DESCRIPTION
pengembangan test psikologiTRANSCRIPT
-
PENGEMBANGAN TEST PSIKOLOGITest berasal dari kata testum yang artinya pengukuran
Pengukuran- pemberian angka atau bilangan kepada sesuatu obyek dengan mengikuti aturan atau kaidah tertentu
PENGUKURAN- Terdiri dari aturan-aturan untuk mengenakan bilangan kepada obyek sedemikian rupa untuk menunjukkan kuantitas atribut pada obyek itu (Nunnally, 1978).
Aturan atau kaidah tersebut mengandung arti harus ada suatu pembakuan (kesepakatan), untuk apa ??? obyektivitas - kuantifikasi - ekonomis - generalisasi ilmiah
-
Penerapan aturan itu penting dalam rangka pembakuan. Dengan pembakuan berarti bahwa orang yang bekerja secara terpisah bisa menghasilkan kuantifikasi yang sama.
Adanya ukuran baku jelas memberi keuntungan antara lain:
1. Obyektifitas apa yang dihasilkan oleh seseorang dapat diverifikasi oleh pihak lain. dalam bidang psikologi masih perlu dikembangkan ??? Kenapa
2. Kuantifikasi pengukuran pada hakekatnya adalah kuantifikasi berupa besaran atribut yang diukur. Dengan kuantifikasi memberi kemungkinan utk: a. menyajikan data secara rinci dan menyeluruh. b. menerapkan metode analisis matematik yang sudah diakui secara luas. c. mengembangkan teori secara matematik. d. prinsip keilmuan dapat lebih terpenuhi.
3. Nilai ekonomi tinggi sekali mahal seterusnya murah.
4. Generalisasi ilmiah penggunaan konsep statistik dalam psikologi hanya bisa bila ada alat ukur yang baku.
-
Pemberian angka, angka adalah lambang/symbol yang bentuk 1,2,3,.. !,!!,!!!, sebenarnya angka itu tidak memiliki arti kuantifikasi sebelum arti itu diberikan
Angka yang diberikan arti kuantitatif disebutkan (bermakna) sebagai besaran atau banyaknya
Istilah pemberian dalam definisi pengukuran berarti pemetaan (mapping) dalam hal ini kita berarti memetakan satu obyek suatu himpunan pada suatu obyek dari himpunan lainnya.
Misalnya suatu fungsi t adalah suatu aturan korespondensi maka ia adalah aturan untuk memetakan tiap anggota suatu himpunan pada setiap anggota himpunan lain.
-
Makin mudah/baik/jelas aturan makin mudah pengukuran dan hasilnya makin akurat/kuat dan bila sebaliknya maka akan makin lemah hasilnya.Misalnya pengukuran gender bandingkan dengan kecerdasan emosi dst.CONTOH .(gamb 1).Dalam membicarakan PENGUKURAN sekaligus muncul persoalan PENILAIAN apa perbedaan kedua hal tersebut
PENGUKURAN DAN ISOMORFISMEAturan pemberian angka haruslah terikat erat dengan realitas artinya harus sesuai dengan kenyataan yang ada (obyektif dan realis).
CONTOH bila hasil pengukuran dinyatakan a lebih besar dari b dengan pengukuran a=1 dan b=2 maka hal ini tidaklah real atau tidak isomorfisme.
Isomorfisme dapat diarti sebagai kemiripan bentuk atau memiliki korespondensi rasional dan empiris dengan realitas CONTOH?? (gamb 2)
-
SIFAT, KONSTRUK, DAN PETUNJUK OBYEK.Apa sebenarnya yang kita ukur, betulkah kita mengukur obyek?.Renungkan yang diukur itu adalah SIFAT dari OBYEK hal inipun masih kurang tepat yang diukur adalah PETUNJUK DARI SIFAT OBYEK.Petunjuk ini tidak selamanya observable (dapat diamati/fisik), tetapi justru lebih unik tidak observable berupa KONSTRUK (konstrak) nama yang sengaja dibuat untuk suatu sifat hal ini juga disebut sebagai VARIABEL ??Definisi konstitutif .. operasionalDalam definisi dinyatakan secara jelas dan rinci observasi observasi mengenai petunjuk keperilakuan yang mengisyaratkan sifat dari obyek tersebut, pada petunjuk tersebut diterakan angka setelah melakukan observasi (mengumpulkan data) mengenai petunjuk tersebut, angka atau besaran disubstitusikan mengganti petunjuk-petunjuk tadi dan dianalisis secara statistik (misalnya penelitian tentang hubungan antar prestasi belajar dengan inteligensi)
-
TARAF PENGUKUR DAN PENSKALAANAda empat taraf pengukuran1. Nominal2. Ordinal3. Interval4. Ratio/nisbah Keempat taraf pengukuran menghasilkan empat macam jenis skalaNominal syarat pengukur adalah nominal adalah semua anggota suatu himpunan diberikan angka yang sama dan tidak ada dua himpunanpun yang diberi angka yang sama (seperti contoh gamb 1).Ordinal syarat pengukuran adalah semua obyek dalam suatu himpunan dapat disusun peringkatnya berdasarkan c atau sifat yang telah disefinisikan secara operasionalPengukuran ini mampu mengatakan a>b>c> >n dalam hal sifat tertentu (petunjuk sifat). Jadi dalam hal ini ada peringkat mendahului lebih besar mengungguli angka yang diperuntukkan bagi obyek yang diperingkatkan disebut nilai peringkatMisalkan R obyek berperingkat dan R* nilai peringkatR (a>b>c> >n R* (1,2,3, n)
-
R e yang terbesar dan a yang terkecilR* a yang terbesar dan e yang terkecilJadi dapat digambarkan sbl: Obyek R R*A 1 5B 2 4C 3 3D 4 2E 5 1Skala ukuran peringkat tidak memiliki interval yang sama jarak antar peringkat tidak sama.
Interval memiliki ciri yang sama dengan nominal dan juga ordinal ciri peringkat berurut dan jarak antar peringkat sama.A B C D E1 2 3 4 5jarak dari B ke C adalah 3-2=1 jarak dari d ke c adalah 4-3= 1 hal ini dapat dinyatakan dengan rumus dalam bentuk perumusan ---(D-A)=(CA) + (D-C) dalam hal ini harus diingat bahwa yang dijumlahkan bukanlah kuantitas atau banyaknya tetapi interval atau jarak.
-
Ratio taraf pengukuran tertinggi selain memiliki ciri nominal, ordinal dan interval juga memiliki angka.Mutlak nol absolut (benar tidak ada =kosong) dan angka pada skala menunjukkan besaran sesungguhnya. 6 adalah besarnya 2 kali3.KEANDALAN ATAU RELIABILITASAda dua persoalan penting dalam pengukuran yaitu setelah kita memberikan atau memetakan obyek dengan aturan atau kaidah tertentu yaitu:RELIABILITAS DAN VALIDITASReliabilitas atau konsistensi,keandalan atau keajegan kestabilan keandalan adalah kejituan dan ketepatan instrumen pengukuran.Teori keandalan sebenarnya sebarang himpunan mempunyai suatu varian total artinya setelah menerapkan pengukuran kita bisa mengetahui nilai rata-rata, standar deviasi, dan varian.Varian adalah varian keseluruhan termasuk varian yang disebabkan oleh berbagai hal yang tidak diketahui xt = x~ - xe
-
Klasifikasi Tes Menurut Atribut yg diungkap
Abilitas potensial umum (Inteligensi) Abilitas potensial Abilitas potensial khusus (Bakat)Kognitif Abilitas aktualTest
Non-kognitif
-
IDENTIFIKASI TUJUAN UKURPENETAPAN KONSTRAK PSIKOLOGIS
OPERASIONALISASI KONSEPINDIKATOR PERILAKU
PENSEKALAAN PILIH FORM STM
PENULISAN ITEM
UJI COBA
ANALISIS ITEM
SELEKSI ITEM
UJI RELIABILITAS
VALIDASI
FORMAT FINAL
-
KAIDAH PENULISAN ITEM
1. GUNAKAN KATA DAN KALIMAT SEDERHANA, JELAS DAN MUDAHDIMENGERTI SESUAI DENGAN KAIDAH BAHASA.
2. KALIMAT TDK MENIMBULKAN PENAFSIRAN GANDA
3. ITEM HARUS MENGACU KEPADA INDIKATOR
4. STIMULUS DAN PILIHAN HARUS RELEVAN DGN TUJUAN PENGKURAN.
5. PERAKITAN PERBEDAAN MAKNA(JANGAN SAMA) DISCRIMINATING POWER.
6. ISI ITEM TDK MENGANDUNG SOSIAL DESIRABILITY/ KECENDRUNGAN SOSIAL.
7. HINDARI STERIOTIPE JAWABAN(FAVORABEL/UNFAVORABEL)
-
Pengembangan Skala Likert
Seleksi item dilakukan dengan memperhatikan : 1. distribusi jawaban dan 2. daya beda pernyataan
Peberian skore skala Likert (perubahan dari ordinal ke interval)
SS STTTSSTS
f832 12032 8p416 6016 4cp420 8096100mid cp 2 12 50 88 98 z -2.05 -1.17 00 1.17 2.05 zc 0 .88 2.05 3.22 4.10 dibulatkan 0 1 2 3 4
Mid cp = (cp+cp sebelumnya)Z = lihat tabel zZc = terkecil di 0-kan (- ditambah plus =0)Dibulatkan.
-
PENSKALAAN PENENTUAN SKORE
A B C D E F G H I J KRingan sedang berat
A B C D E F G H I J K 1 2 3 4 5 5 7 8 9 10 11
F 12 23 85 54 26 0 0 0 0 0 0
P .060 .115 .425 .270 .130 0 0 0 0 0 0
Pk .060 .175 .600 .870 100 1 1 1 1 1 1
S = bb + {(0.50 - pkb) /p}iiBb= batas bawah angka yg berisi medianPkb= proporsi kumulatif dibawah kategori angka yg berisi medianP = proporsi pada kategori angka yg berisi medianI = luas interval=1
-
C25= l+(.25-[pb)i pw
C25 = persentil ke 25L = batas bawah interval yang mengandung C25[pb = jumlah proporsi di bawah interval yang mengandung C25C75 = dihitung dengan cara yang sama 25 diganti dengan 75.
Setelah dihitung C25 dan C75 ditemukan sebaran interkuartil C75-C25=QQ ini adalah ukuran sebaran pertengahan 50% dari pendapat yang ada.-- bila ada kesepakatan yang tinggi antar subyek tentang kemendukungan atau ketidak mendukungan terhadap suatu pernyataan maka Q akan makin kecil-- bila harga Q besar maka ketidak sepakatan antar subyek terhadap pernyataan makin kecil.
Pernyataan yang dipilih adalah yang memiliki S relatif sama dengan Q yang kecil.Skore yang dimiliki subyek hanya didasarkan pada pernyataan yang disetujui (ya) yaitu Mean atau Median jawaban Ya.
Mis 3,4,5,7,9----skore 5 (median) (3+4+5+7+9)/5=5.6 (mean)
**************