pengembangan pusat pertumbuhan ekonomi...
TRANSCRIPT
DITJEN PENGEMBANGAN PERWILAYAHAN INDUSTRI
PENGEMBANGAN PUSAT PERTUMBUHAN EKONOMI BERBASIS
INDUSTRI PENGOLAHAN DI WILAYAH TIMUR INDONESIA
Disampaikan padaKongres Maritim Infrastruktur
Makassar, 9 Agustus 2017
Ditjen Pengembangan Perwilayahan Industri
DAFTAR ISI
I KINERJA EKONOMI REGIONAL 3
II PERANAN KAWASAN INDUSTRI SANGAT STRATEGIS 6
III PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN KAWASAN INDUSTRI 7
2
41.90
42.41 42.35
42.01
41.49
41.71
41.51
58.10
57.5957.65
57.99
58.51
58.29
58.49
57.40
57.60
57.80
58.00
58.20
58.40
58.60
40.00
40.50
41.00
41.50
42.00
42.50
43.00
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Luar Jawa Jawa
Wilayah 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Sumatera 23.10 23.56 23.74 23.81 23.63 22.21 22.03
Jawa 58.10 57.59 57.65 57.99 58.51 58.29 58.49
Bali dan Nusa Tenggara 2.70 2.56 2.51 2.53 2.50 3.06 3.13
Kalimantan 9.20 9.55 9.30 8.67 8.21 8.15 7.85
Sulawesi 4.50 4.61 4.74 4.82 4.97 5.92 6.04
Maluku dan Papua 2.40 2.13 2.06 2.18 2.18 2.37 2.46
Indonesia 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
Keterangan :
a. Upaya mengurangi disparitas pembangunan
merupakan tantangan dan kerja keras
mengingat peranan Pulau Jawa dalam struktur
perekonomian nasional masih dominan.
b. Dalam periode 2011-2014 peranan Pulau Jawa
cenderung meningkat, dan mencapai puncaknya
pada tahun 2014.
c. Dalam periode 2014-2016, peranan wilayah di
luar Pulau Jawa, secara rata-rata mengalami
peningkatan walaupun tidak signifikan.
Sumber : BPS, Diolah DJ PPI (2017)
I. KINERJA EKONOMI REGIONAL
3
Keterangan :
Investasi langsung dalam bentuk PMA di luar Jawa dalam periode 2010-216 terus mengalami peningkatan baik
dalam bentuk nilai maupun kontribusinya
Sumber : BKPM, Diolah DJ PPI (2017)
PERKEMBANGAN PMA MENURUT WILAYAH
Perkembangan PMA (US $ Juta)
Wilayah 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Jawa 11,498.77 12,324.54 13,659.92 17,326.38 15,436.69 15,432.96 14,772.40
Luar Jawa 4,716.00 7,149.99 10,904.75 11,291.17 13,093.00 13,842.98 14,191.67
Total 16,214.77 19,474.53 24,564.67 28,617.55 28,529.70 29,275.94 28,964.07
Wilayah 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Jawa 70.92 63.29 55.61 60.54 54.11 52.72 51.00
Luar Jawa 29.08 36.71 44.39 39.46 45.89 47.28 49.00
Total 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
Perkembangan PMA (%)
29.08
36.71
44.39
39.46
45.89
47.28
49.00
20.00
25.00
30.00
35.00
40.00
45.00
50.00
55.00
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Perkembangan PMA di luar Jawa (%)
4.72
7.15
10.9011.29
13.09
13.84 14.19
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
14.00
16.00
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Perkembangan PMA di luar Jawa (US $ Miliar)
4
Keterangan :
Nilai investasi langsung dalam bentuk PMDN di luar Jawa dalam periode 2010-216 terus mengalami peningkatan.
Sementara dalam kontribusinya,dalam periode 201-2016 secara rata-rata juga mengalami peningkatan.
Sumber : BKPM, Diolah DJ PPI (2017)
PERKEMBANGAN PMDN MENURUT WILAYAH
Perkembangan PMDN (Rp Triliun)
Wilayah 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Jawa 35.14 37.18 52.69 66.50 97.06 103.76 126.35
Luar Jawa 25.49 38.81 39.32 61.65 59.02 75.61 89.88
Total 60.63 75.99 92.02 128.15 156.08 179.37 216.23
Wilayah 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Jawa 57.96 48.92 57.26 51.89 62.18 57.85 58.43
Luar Jawa 42.04 51.08 42.74 48.11 37.82 42.15 41.57
Total 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
Perkembangan PMDN (%)
Perkembangan PMDN di luar Jawa (%)Perkembangan PMDN di luar Jawa (Rp Triliun)
25.49
38.8139.32
61.6559.02
75.61
89.88
4.00
14.00
24.00
34.00
44.00
54.00
64.00
74.00
84.00
94.00
104.00
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
42.04
51.08
42.74
48.11
37.82
42.15
41.57
30.00
35.00
40.00
45.00
50.00
55.00
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
5
6
Efisiensi Infrastruktur
Investasi dan Lapangan Kerja
Produktivitas Perusahaan dan Nilai Tambah
Ramah Lingkungan dan Penyediaan Lahan
II. PERANAN KAWASAN INDUSTRI SANGAT STRATEGIS
Meningkatkan efisiensi dan kemudahan penyediaan infrastruktur
Menarik investasi dan menyediakan lapangan kerja yang luas. Dengan bertambahnya lapangan kerja makapendapatan masyarakat juga akan meningkat dan berdampak pula pada peningkatan pendapatan ekonomiwilayah
Meningkatkan produktivitas perusahaan yang berlokasi di kawasan industri sehingga mampumenciptakan nilai tambah yang lebih tinggi
Mendukung peningkatan kualitas lingkungan secara menyeluruh; masalah-masalah konflik penggunaanlahan akan dapat dihindari; kepastian lokasi investasi industri
Penyebaran dan Pemerataan Industri
Mewujudkan pembangunan industri yang terdesentralisasi ke seluruh wilayah (Indonesia Centris)
77
III. PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN KAWASAN INDUSTRI
KI Konawe(Feronikel)
KI Morowali(Feronikel)
KI Bantaeng(Feronikel)
KI Jorong(Besi baja, Agro)
KI Ketapang(Alumina)
KI/KEK Sei Mangkei(CPO & Karet)
KI/KEK Palu(Rotan)
KI/KEK Bitung(Agro & Logistik)
KI Landak(Feronikel) KI Buli, Haltim
(Feronikel)KI Teluk Bintuni
(Petrokimia)
KI Batulicin(Besi Baja, Agro)
KI Kuala Tanjung
(Alumina)
KI Tanggamus(Perkapalan)
KI Wilmar Serang (IndustriManufaktur terpadudengan Pelabuhan) KI JIIPE Gresik (Industri
Manufactur terpadudengan Pelabuhan)
KI Tanjung Buton(Hilirisasi CPO)
KI Dumai(Hilirisasi CPO)
KI Kendal(Aneka Industri
KI Tanah Kuning(Mineral & Agro)
7
Sudah Beroperasi (7 KI)
KI Kemingking(Agro dan Alat Berat)
KEK Maloy(Agro dan Logistik)
KEK Lhokseumawe(Petrokimia)
KI Ladong(Agro)
KI Tanjung Jabung Timur
(Agro, Besi Baja, dan Petrokimia)
KI Gandus(Industri Berat)
KEK Tanjung Api-api(Agro dan Hilirisasi
Batubara)Dalam Tahap Konstruksi (10 KI)
Dalam Tahap Perencanaan 10 KI)
8
Investasi
• Target Investasi US $ 5,6 Billion (2018)
• Realisasi Investasi US $ 4,15 Billion (2016)
Jenis Industri
Integrated Industri Ferronikel, Stainles Steel dan
Produk hilirnya
Tenaga Kerja• TK per 2017:Asing: 1.748; Lokal: 5.994
• Prediksi TK per 2021: 80.000 langsung/tidak langsung
• Prediksi Rasio TK per 2021 Asing 17% Lokal 82%
Bandara Maleo Morowali• Panjang Landasan Pacu 1050 m
• Pesawat ATR 42-500 Twin Oter, CASA 212, CARAVAN
• Rute Makassar-Morowai, Palu-Morowali
• Jarak Bandara – Kawasan: sekitar 106 km
Pelabuhan Jetty dalam Kawasan
Kapasitas eksisting 100.000 DWT
Lintas Jalan Nasional menghubungkan
• Kendari-Morowali-Palu-Mamuju-
Makassar
Kawasan Industri Morowali
Pengelola KawasanPT Indonesia Morowali
Industrial Park (IMIP)
Luas LahanRencana: 3000 ha
Lahan tersedia per 2017: 2000 ha
LokasiKecamatan Bahodopi, Kab. Morowali
Provinsi Sulawesi Tengah
Politeknik Industri Logam Morowali (East Indonesia Center
of Excellence )
• Teknik Kimia Mineral, Teknik Perawatan Mesin , Teknik
Listrik dan Instalasi setingkat D-III.
• Kapasitas 560 mahasiswa per tahun ajaran
9
P
e
r
k
e
m
b
a
n
g
a
n
Lahan
Industri smelter
tumbuh dari 1200
ha menjadi 2000
ha, dan memiliki
target
pengembangan
3000 ha.
Investasi Tenant di Dalam Kawasan Industri
Rencana Investasi
No Perusahaan Jenis Produksi Kapasitas Produksi Nilai Investasi
1. PT. Sulawesi
Mining Invesment
Nickel Pig Iron 300.000 ton/tahun $ 635.000.000
2. PT Indonesia
Guang Ching Nickel
and Stainless Steel
Industry
• Nickel Pig Iron
• Stainless Steel Slab
• Hot Rolling Coil
• 600.000 ton/tahun
• 1.000.000
ton/tahun
• 2.000.000
ton/tahun
$ 1.034.710.000
3. Indonesia
Tsingshan Stainless
Steel
• Nickel Pig Iron
• Stainless Steel Slab
•600.000 ton/tahun
• 1.000.000
ton/tahun
$ 817.950.000
4. PT Indonesia Ruipu
Nickel and Chrome
Alloy
• Stainless Steel Coil
• Ferroochrome
• Coke
• 700.000 ton/tahun
• 600.000 ton/tahun
• 600.000 ton/tahun
$ 460.970.000
5. PT Broly Nickel
Industry
• Nickel Oxide Sinter
• Tar Batubara
• 19.230 ton/tahun
• 6.611 ton/tahun
$ 138.527.700
6. Power Plant 1180 MW $ 1.062.000.000
Infrastruktur Pendukung
1. Pelabuhan 10 jetty (kapasitas 100 ribu DWT);
2. 3 Tower Rusun dan 8 Apartemen; Daya Tampung 5.500 orang
3. Pengolahan air 1000 Liter debit sungai;
4. Pengolah sampah 4 ton/hari;
5. Oxygen Plant;
6. Poliklinik;
7. Pembangkit listrik 1180 MW;
Investasi Tenant dalam Progres
No Jenis Industri
1. PT. BLNI Smelter dengan teknologi Hydrometalurgi 8.000 ton nikel
murni/tahun
2. PT ITSS Stainless Steel 1.000.000 ton/tahun
3. Ferrochrome 600.000 ton/tahun
4. Smelter Ferronickel dengan kadar rendah 500.000 ton.
5. Pabrik Cooking Coal, dengan kapasitas 600.000 ton.
6. Pabrik Stainless Steel CRC dengan kapasitas 600.000 ton.
7. Pabrik Ferromangan.
8. Pabrik Ferrosilika
Calon Investasi Tenant Baru
No Jenis Industri
1. Pabrik Stainless Steel kapasitas 1 juta ton.
2. Pabrik Carbon Steel kapasitas 4 juta ton.
3. Pabrik HRC dan CRC Carbon Steel.
Dampak ekonomi regional :
Rata-rata kenaikan PDRB Kab. Morowali meningkat 29% per tahun (2010-2016)
10
Investasi
• Target Investasi US $ 5 Billion (2018)
• Realisasi Investasi US $ 3,5 Billion (2017)
Jenis Industri
Integrated Industri Ferronikel, Stainles Steel
dan Produk hilirnya
Tenaga Kerja• Tenaga Kerja Asing per 2017: TKA: 1500 TKI: 4000
• Prediksi TK per 2021: 16.515 langsung/tidak langsung
• Rasio TK per 2021 Asing 17% Lokal 82%Bandara Haluoleo Kendari• Panjang landasan pacu 2.500 meter
• Kapasitas penumpang 1700 per hari
• Rute penerbangan: Jakarta, Makassar, Baubau, Wakatobi, Kolaka
Pelabuhan Jetty dalam Kawasan
Kapasitas eksisting 50.000 DWT
Panjang 1800 m; Kedalaman 15-20 m
Jaringan Jalan
• Jalan Trans Sulawesi Kendari-Konawe-Morowali-
Palu
• Jalan dari lokasi tambang ke kawasan industri
sepanjang 40 Km
Kawasan Industri Konawe
Pengelola
KawasanPT Virtue Dragon
Nickel Industrial
Park (VDNIP)
Luas LahanRencana: 5500 ha
LokasiKecamatan Bondoiala dan Kapoiala
Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara
11
P
e
r
k
e
m
b
a
n
g
a
n
Investasi Tenant di Dalam Kawasan Industri
No Perusahaan Jenis Produksi Kapasitas Produksi Nilai Investasi
1. PT. VDNI Smelter Nickel (NPI) 600.000 ton/tahun $ 1.000.000.000
2. PT. OSS (obsidian
stainless steel)
Smelter Nickel (NPI &
Stainless Steel)
1.200.000 ton/tahun $ 2.000.000.000
3. Pembangunan Power
Plant
560 MW $ 504.000.000
Rencana Proyek & Nilai Investasi
Phase 1 Awal 2016
• Lahan : 100 hectares
• Investasi : $1 billion
• Produksi : 600,000 tons/annum
Phase 2 Pertengahan 2017
• Lahan : 200 hectares
• Investasi : $2 billion
• Produksi : 1,200,000 tons/annum
Phase 3 Pertengahan 2018
• Lahan : 200 hectares
• Investasi : $2 billion
• Produksi : 1,200,000 tons/annum
Okupansi Lahan
Lahan yang sudah dibebaskan
yaitu 528 ha dari total 5.500
ha, telah dimanfaatkan oleh
tenant dalam proses konstruksi
pabrik smelter dan
pematangan lahan
Rencana Tahapan Investasi
Rencana Penyerapan Tenaga Kerja
12
Investasi
Target Investasi Rp 12,5 Triliun
Realisasi Investasi per Juli 2017 Rp 115 Milyar
Jenis Industri
Industri Rotan, Rumput Laut, Kelapa (Industri
Agro), Pengolahan Hasil Tambang dan Logistik
Tenaga Kerja
per Juli 2017: 210 orang
Prediksi Tenaga Kerja: 51.000 orang
Bandara Mutiara Sis Al-Jufri
Panjang Landasan Pacu 3500 m
Kapasitas Penumpang sekitar 1500 orang/hari
Jarak Bandara – Kawasan: sekitar 23 km
Pelabuhan Pantoloan
Kapasitas eksisting 37.000 TEUs
Rencana pengembangan kapasitas hingga 1,2 juta
TEUs
Jalan
• Jalan Trans Sulawesi Palu – Toli-toli
• Palu Outer Ring Road
• By pass Palu – Parigi
Kawasan Industri Palu
Pengelola
KawasanPT Bangun Palu
SultengLuas LahanRencana: 1.500 ha
Realisasi per 2017: 482 ha
LokasiKecamatan Tawaeli, Kota Palu
Provinsi Sulawesi Tengah
13
P
e
r
k
e
m
b
a
n
g
a
n
No Tenant Jenis Industri Luas
Lahan
Rencana Nilai
Investasi
Perkiraan
Tenaga Kerja
Progress
1 PT. Asbuton Jaya Abadi Industri Aspal Dingin 12 ha Rp 100 milyar 100 org Konstruksi
2 PT Hongthai International Industri Getah Pinus 2 ha Rp 15 milyar 110 org Konstruksi
3 PT. Sofi Agro Industries Industri Pengolahan
Kelapa
2 ha Rp 130 milyar 625 org Land
Clearing
4 PT. Agro Sulteng Industri Karet dan
Minyak Atsiri
17 ha Rp 200 milyar 100 org Land
Clearing
5 PT Artha Palu Industri Minyak
Atsiri
19 ha Rp 50 milyar 35 org Land
Clearing
No Infrastructure Company Bidang Kerjasama
1 PT. Pertamina Pembangunan Instalasi Gas di dalam KI
2 PT. PLN Pembangunan Gardu Induk di dalam KI
3 PT. Dalle Energy Pembangunan PLTU 2 x 100 MW
4 PT. Toba Sejahtera Pembangunan PLTU 2 x 100 MW
5 STM Group Pengembangan dan Pengelolaan Kawasan
6 PT. Abana Gema Mentari Pengembangan dan Pembiayaan Investasi Infrastruktur Kawasan
7 One Asia Group Pengembangan dan Pembiayaan Investasi Infrastruktur Kawasan
8 PT. SMI Pengembangan dan Pembiayaan Investasi Infrastruktur Kawasan
Perizinan
Administrator KEK Palu telah menerima pelimpahan/ pendelegasian kewenangan Perizinan dan non
Perizinan:
1. Dari Pemerintah Kota Palu sebanyak 53 izin/non izin berdasarkan Perwali No. 03 Tahun 2016
2. Dari Pemerintah Provinsi Sebanyak 7 izin/non izin berdasarkan PERGUB No. 11 Tahun 2016
3. Dari BKPM RI Sebanyak 2 Izin
- Izin Prinsip berdasarkan PERKA BKPM No.4 Tahun 2016
- Izin Usaha berdasarkan PERKA BKPM No. 5 Tahun 2016
4. Telah memperoleh hak akses perizinan online (SPIPISE Perizinan dan LKPM )
Okupansi Lahan
• Lahan yang sudah dibebaskan yaitu 482 ha.
• Lahan seluas 52 ha dalam tahap
pematangan dan konstruksi pabrik.
Investasi Tenant di Dalam Kawasan Industri
Rencana Investasi
Multifunctional City of International Level
14
Investasi
Target Investasi Rp 45,5 Triliun
Realisasi Investasi per Juli 2017 Rp 3,89 Triliun
Jenis Industri
Industri Ferronickel dan Stainless Steel
Tenaga Kerja
Kebutuhan Tenaga Kerja: 163.200 orang
Prediksi Tenaga Kerja Tahun 2018: 3.850 orang
Bandara Sultan Hasanuddin
Panjang Landasan Pacu 3100 m
Kapasitas Penumpang sekitar 10,68 orang/tahun
Jarak Bandara – Kawasan ± 57 km
Pelabuhan Soekarno Hatta Makassar
Kapasitas eksisting 350.000 TEUs per tahun
Jarak Pelabuhan – Kawasan: sekitar 135 km
Jaringan Jalan
• Jalan Trans Sulawesi Makassar – Bantaeng -
Bulukumba
Kawasan Industri Bantaeng
Pengelola KawasanPT Bantaeng Industrial Persada
Luas LahanRencana: 3.000 ha
Realisasi per 2017: 431 ha
LokasiKecamatan Pajukukang
Kabupaten Bantaeng
Provinsi Sulawesi Selatan
Akademi Komunitas Bantaeng
• Teknik Kimia Analis, Teknik Perawatan Mesin dan Teknik
Listrik dan Instalasi setingkat D-II.
• Kapasitas 360 mahasiswa per tahun ajaran
1515
P
e
r
k
e
m
b
a
n
g
a
n
Okupansi Lahan
Lahan yang sudah dibebaskan yaitu 431 ha dari total 3.000 ha,
telah dimanfaatkan oleh tenant dalam proses konstruksi seluas
50 ha
Investasi Tenant di Dalam Kawasan Industri
Nama PerusahaanJenis
Usaha
Rencana
Nilai
Investasi
Realisasi
Investasi
Rencana
Luas Lahan
Realisasi
Lahan
Kapasitas
Produksi
per tahun
Kebutuhan
Listrik
Prakiraan
Jumlah
Tenaga Kerja
(s.d. 2018)
PT Huadi Nickel
Alloy Indonesia
Smelter 5 Triliun 2 Triliun 200 ha 60 ha 300.000
ton
200 MW 1000 orang
PT Titan Mineral
Utama
Smelter 5 Triliun 800 Miliar 170 ha 170 ha 50.000
ton
150 MW 500 orang
PT Bantaeng Sigma
Energi
PLTU 11 Triliun 100 Miliar 100 ha 30 ha 600 MW 100 orang
PT Bantaeng
Central Asia Steel
Smelter
Ferronic
kel
3 Triliun 240 Miliar 100 ha 60 ha 300.000
ton
200 MW 1000 orang
PT Sinar Deli
Group
Smelter 1,5 Triliun 500 Miliar 25 ha 10 ha 350.000
ton
25 MW 200 orang
PT Power Merah
Putih
PLTG 12 Triliun 50 ha 600 MW 300 orang
PT Pasifik Agra
Energi
LNG/
Terminal
Gas
4 Triliun 100 ha 700.000
ton
10 MW 200 orang
PT Intim Perkasa
Energi
Refinery 2 Triliun 50 ha 40 MW 150 orang
PT Sergion Port 1 Triliun 20 ha 2 MW 300 orang
PT Multi Kilang
Pratama
Migas 1 Triliun 250 Miliar 70 ha 70 ha 2 MW 100 orang
PT Cinta Jaya Smelter 30,745 ha 30,475 ha
Total 45,5 Triliun 3,890 Triliun 915,745 ha 430,745 ha 630 MW 3850 orang
PT Huadi Nickel Alloy Indonesia
PT Titan Mineral Utama
Kawasan Industri Bantaeng masukdalam “Fasilitas KLIK Tahap I olehBKPM)”…
Rencana beroperasi Smelter PT Huadi Nickel Alloy
Indonesia dan PT Titan Mineral Utama pada saat
harga nikel dunia stabil.
16
Investasi
Target investasi Rp. 2,3 Triliun
Jenis Industri
Pengembangan kawasan industri berbasis industri kelapa,
perikanan, farmasi dan industri pendukung lainnya
Proyeksi tenaga kerja 35.000 orang
Bandara Sam Ratulangi Manado
Runway 2.650 m
Kapasitas penumpang 2.016.136 (BPS 2015)
Pelabuhan Bitung• Kapasitas penumpang 950.707; Kapasitas kargo
7.100.213 Ton (BPS 2015)• Kapasitas mencapai 300.000 Teus dan akan dilakukan
pengembangan hingga 3.000.000 Teus
• Peningkatan fisik Ruas Jalan Nasional Girian – Kemasepanjang 5 Km
• Pembangunan Jalan Nasional akses ke Tol Manado –Bitung dari pintu tol Km 28,5 ke KEK sepanjang 5 Km
• Peningkatan Jalan Tol Bitung Minut Manado sepanjang43 Km
Kawasan Industri Bitung
Pengelola KawasanPT Membangun Sulut Hebat
(BUMD)
Luas LahanRencana: 534 Ha
Realisasi per 2017: 92,96 Ha
LokasiKelurahan Tanjung Merah
Bitung Provinsi Sulawesi
Utara
17
P
e
r
k
e
m
b
a
n
g
a
n
Calon Investor
Tanah yang telah dikuasai 92,96 Ha
Okupansi Lahan
• Lahan yang telah dikuasai 92,96 Ha (ex-HGU),
dalam proses HPL
• Tanah seluas 438,24 Ha dalam proses pembebasan
Pembebasan lahan seluas 2,8 Ha
No Perusahaan Tenant Bidang Usaha Ikatan Kerjasama
1 PT Beta Gas Gas LNG MOU dengan Pemprov Sulut
2 PT Gasmindo Utama Jaringan Gas MOU dengan Pemprov Sulut
3 PT Sari Malalugis Perikanan MOU dengan Pemprov Sulut
4 PT Arta Samudera Pasifik Perikanan/Cold Storage MOU dengan Pemprov Sulut
5 PT RD Pacific International Pengolahan Ikan Kaleng MOU dengan Pemprov Sulut
6 PT Bitung Industri Kapal Industri Kapal MOU dengan Pemprov Sulut
7 PT Pelayaran Laut Rezky Semesta Logistik dan Pergudangan MOU dengan Pemprov Sulut
8 PT Sinar Bahtera Maju Industri Baja MOU dengan Pemprov Sulut
9 PT Brant Wood International Industri Farmasi MOU dengan Pemprov Sulut
10 PT Cakra Buana Mas Utama Industri Baja MOU dengan Pemprov Sulut
11 PT Pelindo IV Lapangan Peti Kemas MOU dengan Pemprov Sulut
12 PT Weda Bay Nikel Logistik Tambang MOU dengan Pemprov Sulut
Infrastruktur dalam Kawasan Industri
Jalan dalam kawasan industri
Kantor pengelola dan Administrator KEK
18
Investasi
• PT Pupuk Indonesia Holding Company USD 2,2 Billion
• Ferrostaal AG USD 1,9 Billion
• Sebesar USD 1,7 Billion untuk Pembangunan Kawasan Industri
Jenis Industri
Pengembangan kawasan industri berbasis industri pupuk dan
petrokimia
Proyeksi tenaga kerja 51.000 orang dengan rincian sebagai berikut :
TK Langsung 7.000 orang
TK Tidak Langsung 9.500 orang
TK Pendukung 35.000 orang
Bandar Udara
Bandara regional di Distrik Bintuni Barat dan Babo, sedangkanbandara lokal di Distrik Meyado, Merdey, Moskona Barat, MoskonaTimur, Moskona Utara, Moskona Selatan, Jagiro, Masyeta, DataranBeimes (Horna), dan Farfuwar
Pelabuhan
Pelabuhan Pengumpan di Distrik Babo serta pelabuhan pengumpan
di Distrik Sumuri yang melayani transportasi laut regional dan lokal
Kawasan Industri Teluk Bintuni telah diakses jalan nasional :
• Warmenu – Bofuer 19,00 km
• Furwata – Warmenu 22,94 km
• Aroba – Furwata 34,42 km
• Bomberay – Aroba 59,16 km
Akses ke Kawasan Industri 35,00 km (Pembangunan Jalan Baru)
Kawasan Industri TelukBintuni
Pengelola KawasanPT. Pupuk Indonesia (Persero)
Luas LahanRencana: 2.112Ha
LokasiDesa Onar Baru Distrik
Sumuri Kabupaten Teluk
Bintuni
19
Rencana Alokasi Kebutuhan Gas Untuk Tenan di Kawasan Industri Bintuni
INDUSTRI PRODUK UNIT PABRIKKAPASITAS (Ton/Tahun)
KEBUTUHAN GAS (mmscfd)
SUMBER GAS
TAHAP 1 (Beroperasi Tahun 2019)
Pupuk*Urea 2 2.300.000
180 BP TangguhAmoniak 2 1.320.000
Methanol** Polypropylene 1 400.000 202 Genting Oil
TOTAL 382
TAHAP 2 (Beroperasi Tahun 2021)
Methanol***Polypropylene 1 320.000 209 Genting Oil
Polyethylene 1 240.000 121
TOTAL 230
1. Cadangan : BP Tangguh 10,4 tcf, Genting Oil 2,0 tcf. (P1=Proven)2. Kebutuhan gas selama 20 tahun: untuk industri pupuk sebesar 1,24 tcf, untuk industri Methanol (tahap 1) adalah
1,39 tcf dan untuk industri Methanol (tahap 2) 2,19 tcf.3. Nilai Investasi:
* PT Pupuk Indonesia Holding Company USD 2,2 Milyar** Ferrostaal AG USD 1,9 Milyar*** LG, Orica Ltd, Sojizt dan KNI (data belum ada)
4. Alokasi yang telah diberikan hanya untuk Industri Pupuk sebesar 180 MMSCFD dari BP Tangguh.5. Pengelola Kawasan Industri : PT Pupuk Indonesia (Persero).
P
e
r
k
e
m
b
a
n
g
a
n Pembangunan kawasan industri menunggu kepastian harga gas.
20
Investasi
Target Investasi ± Rp 4,4 T
Jenis Industri
Integrated Industri Ferronikel, Stainles Steel dan
produk hilirnya
Proyeksi tenaga kerja 10.000 orang
Bandar Udara Buli
Landasan pacu 1.200 m
Kapasitas penumpang 300 orang/hari
Terdapat dua jenis pelabuhan khusus:
• Pelabuhan utk kebutuhan bahan pembantu
pabrik dan PLTU serta ekspor penjualan Feronikel
(solid jetty) berkapasitas 12.000 DWT;
• Pelabuhan utk kebutuhan BBM (liquid jetty)
berkapasitas 35.000DWT
Lintas jalan nasional :
• Buli – Maba 42,60 km
Kawasan Industri Buli
Pengelola KawasanAnak perusahaan
PT Aneka Tambang Luas LahanRencana: 1939 ha
Realisasi per 2017: 300 Ha
LokasiKecamatan Buli, Kabupaten Halmahera Timu,
Provinsi Maluku Utara
Area – 2 IUPK
FHT
(±1.069 Ha)
Area – 1 IUP
ANTAM
(±870 Ha)
21
P
e
r
k
e
m
b
a
n
g
a
n
hal
No Perusahaan Jenis
Produksi
Kapasitas
Produksi
Nilai
Investasi
Progres per
April 2017
1. Project FeNi
Haltim (P3FH)
Nickel
Pig Iron
13.500
ton/tahun
Rp 3,5 T Menyelesaikan
Lelang
Konstruksi
2. PT . Antam
Niterra Haltim
(ANH)
Nickel
Pig Iron
75.000
ton/tahun
USD 80
juta
Konstruksi
Smelter
Investasi Tenant di dalam Kawasan Industri
Trestle & Jetty Solid
Trestle & Platform LiquidAkses Udara
Jalanan Proyek
Sumber Air BakuOxigent Plant
Infrastruktur dalam Kawasan Industri
22
Direktorat Jenderal Pengembangan Perwilayahan IndustriGedung Kementerian Perindustrian Lt. 13-14Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta Selatan 12950