pengembangan model penentuan prioritas perencanaan...
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN MODEL PENENTUAN PRIORITAS PERENCANAAN TRANSPORTASI JANGKA PANJANG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN
MULTI CRITERIA DECISION MAKING (MCDM)
Oleh:Indah Apriliana Sari (2508.201.002)
Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Udisubakti Ciptomulyono , M. Eng. Sc. Ko-pembimbing : Dr. Maria Anityasari S.T., M.E.
LATAR BELAKANG
Permasalahan Transportasi
Perencanaan kurang baik
Sarana & prasarana Urbanisasi
Program Pengendalian
Yelda (2003) → konversi bahan bakar (CNG)
Rajan (2006) → konversi bahan bakar (H2)
Ulengin et. al. (2010) → mengalihkan pada penggunaan kereta api dan pesawat, serta tidak melakukan penambahan panjang jalan
Kedisiplinan yg rendah
LATAR BELAKANG
- Ketersediaan teknologi- Kemampuan beradaptasi- Tantangan implementasi- Efisiensi energi (energi)- Emission reduction potencial
(ERP) (lingkungan)- Kelayakan ekonomi (biaya)
Yelda (2003)
- Politik- Sosial- Ekonomi
Rajan (2006)
- Energi- Lingkungan- Kesehatan
Ulengin et. al. (2010)
- Ekonomi- Lingkungan- Sosial
Campos & Ramos (2005)
- Supply- Emisi- Teknologi- Biaya- Pilihan Konsumen- Keamanan
Poh & Ang (1999)
- Sosial- Ekonomi- Lingkungan
Ulengin et. al. (2007)Kriteria
PENELITIAN TERDAHULU
Penelitian ini (2010)
Mengajukan kerangka kerja
menentukan prioritas
strategi sistem transportasi,
dengan mengintegrasikan
semua kriteria (kualitatif dan
kuantitatif) menggunakan
pendekatan Multicriteria
Decision Making (MCDM)
Rajan C. Sudhir (2006)Menawarkan alternatif
penggunaan teknologi baru & H2 Scenario Analysis
Ulengin et. al. (2007)Kebijakan transportasi
menawarkan beberapascenario analysis
Ulengin et. al. (2010)Mengajukan metodologipengambilan keputusanCognitive Map, SEM, TOPSIS
Poh & Ang (1999)Kebijakan penggunaan bahan
bakar Metode AHP
Yelda & Shrestha (2003)Pemilihan alternatif, kriteria
kualitatif & kuantitatif AHP
Campos & Ramos (2005)Menentukan indeks sustainable
mobilitas sebuah kotaMCDM/AHP
Madu (1991)Menentukan prioritas industri IT
Delphi, Cognitive Map, AHP
PERUMUSAN MASALAHTelah banyak penelitian yang mengajukan kerangka kerja untuk menentukan
strategi (kebijakan) transportasi jangka panjang, namun perlu kiranya untukdilakukan penyempurnaan. Oleh sebab itu, pada penelitian ini akan dilakukanpengembangan model prioritas kebijakan yang mengintegrasikan kriteria kualitatifdan kuantitatif dengan pendekatan MCDM
1. Mengembangkan model berupa kerangka kerja perencanaan prioritaskebijakan transportasi
2. Mengidentifikasi kriteria dan alternatif kebijakan yang ideal3. Mengaplikasikan model dan memberikan prioritas alternatif kebijakan
transportasi jangka panjang.
BATASAN PENELITIANPenelitian dilakukan untuk menyelesaikan masalah transportasi darat (highway)Kebijakan dibuat untuk periode 20 tahun ke depanKota Surabaya digunakan sebagai validasi hasil dari pengembangan model Tidak dilakukan pembahasan mengenai besar biaya yang akan dikeluarkan pada investasi awal pengaplikasian strategiTidak dilakukan perencanaan mengenai letak terminal pendukung dan banyaknya armada yang akan didistribusikan
Metodologi Penelitian
Identifikasi Topik Penelitian Studi Literatur Perumusan
Masalah
Penentuan Tujuan Penelitian
Pengembangan Model Kerangka
KerjaValidasi Model
Analisi dan Perbandingan
Hasil
Apakah ada kesamaan hasil prioritas/tahapan
perencanaan?Kesimpulan dan
Saran
Sama
Tidak
PENGEMBANGAN MODELHiring Pakar
Interview
Model Pemetaan Masalah
Mengidentifikasi Kriteria dan Alternatif
Identifikasi Tingkat Kepentingan Variabel
Perankingan Kriteria
Perankingan Alternatif
Metode Delphi
Cognitive Map
Matrik Perbandingan
TOPSIS
ANP
Pakar yang dilibatkan :1. Pakar Lingkungan 2. Pakar Transportasi3. Pakar Perencanaan dan Pengembangan Kota4. Perwakilan dari masyarakat
Cognitive MapPolusi udara Kebisingan
Penggunaan lahan
Penggunaan energi
Kemacetan
Pengadaan transportasi
massal
Perbaikan infrastruktur jalan
Jumlah kendaraan
Kesejahteraan ekonomi Harga minyak
Jumlah penduduk
Pemerintah
Tarif angkutan umum
Penggunaan teknologi
bersih
Tingkat kecelakaan
Kriteria yang DiajukanKriteria Subkriteria Sumber
Energi - Penggunaan energi per kapita Ulengin et.al (2010)
- Energy Saving Potential (ESP) Yelda & Shrestha (2003)
Lingkungan - Indeks Standar Pencemaran Lingkungan (ISPU) Wang et. al. (2009)
- Penggunaan Lahan (Land Use)
- Polusi Suara (Kebisingan)
Ekonomi - Pengeluaran Masyarakat Tiap Bulan Campos & Ramos (2005)
- Biaya Remanufaktur atau Konversi Poh & Ang (1999)
- Tarif Angkutan umum Yelda & Shrestha (2003)
- Besar Biaya Investasi Awal Wang et. al. (2009)
- Biaya Operasional dan Perawatan
- Return of Investment (ROI)
Kriteria dan Indikatornya (Lanjutan)Kriteria Indikator Sumber
Sosial - Kesediaan Masyarakat untuk beralih pada kebijakan baru
Wang et. al. (2009)
- Penciptaan lapangan Pekerjaan
- Tingkat Kecelakaan Yelda & Shrestha (2003)
- Kualitas Kesehatan Masyarakat Ulengin et. al. (2010)
Teknologi - Jumlah Transportasi yang Menggunakan Teknologi Bersih
Campos & Ramos (2005)
- Reliabilitas Wang et. al. (2009)Politik - Dukungan dari Masyarakat Rajan (2006)
- Kemudahan Pengadaan dan Operasional
Alternatif Kebijakan yang DiajukanKode Alternatif Kebijakan1 Penerapan Intelligent Transport System (ITS)
2 Perbaikan Fasilitas Angkutan Umum
3 Pembangunan Jalur Sepeda (non‐motorize)
4 Pengadaan Bus Rapid Transit (BRT)
5 Pengadaan Light Rail Transit (LRT)
6 Pengadaan Transportasi Sungai
7 Penerapan Electronic Road Pricing (ERP)
Network ANP
Perankingan Kriteria ANP
Adanya masalah dengan penggunaan lahan dalam penyelesaian masalah transportasi kota.
Perankingan Subkriteria
Perankingan Alternatif ANP
- Kolom Raw menunjukkan nilai eigenvektor- Kolom Normal adalah bobot yang telah dinormalisasi- Kolom Ideal adalah bobot,
Perhitungan TOPSIS 1. Membuat matrik keputusan → baris – alternatif, kolom –
subkriteria2. Menghitung bobot matrik tabel 4.43. Menentukan nilai solusi ideal positif dan solusi ideal negatif
Perhitungan TOPSIS (Lanjutan)4. Menghitung jarak pemisah dari solusi ideal positif dan
5. Menghitung kedekatan relatif dan menentukan perankingan.
Uji Sensitivitas Perankingan TOPSISDilakukan terhadap hasil perankingan akhir metode TOPSIS, bertujuan untuk melihat kecenderungan perubahan level perankingan apabila bobot subkriteria diubah berulang kali. Hasil Sensitivitas selengkapnya pada Lampiran F.
Sensitivitas subkriteria jumlah transportasi yang beralih menggunakan teknologi bersih
Uji Sensitivitas Perankingan TOPSIS (Lanjutan)
Sensitivitas subkriteria Kesediaan Masyarakat untuk Beralih
Perbandingan Hasil Perankingan ANP dan TOPSIS
- Hasil perangkingan ANP subjektif, sedangkan TOPSIS lebih objektif karena mempertimbangkan jarak kedekatan dengan solusi ideal positif dan negatif.
Analisa Perbandingan Kerangka KerjaTahap Evaluasi Prioritas Ulengin et. al. (2010)
Tahap Evaluasi Prioritas yang Diajukan
Tahap Perencanaan Kota Surabaya
Kesimpulan • Penelitian ini mengajukan 6 kriteria dan 7 alternatif rencana kebijakan transportasi
jangka panjang. Penentuan prioritas kebijakannya melalui 5 tahap.• Metode yang digunakan adalah Delphi, cognitive map, ANP, dan TOPSIS. Ada
perbedaan hasil perankingan antara metode ANP dan TOPSIS.• Hasil perankingan TOPSIS menunjukkan bahwa pembangunan jalur sepeda (non-
motorize) menjadi prioritas utama.• Uji sensitivitas menunjukkan bahwa hasil perankingan TOPSIS konsisten pada
perubahan bobot. Hanya ada beberapa yang berubah seperti pada subkriteria jumlah transportasi yang beralih menggunakan teknologi bersih, Energy Saving Potencial, dan kesediaan masyarakat untuk beralih.
• Adanya perbedaan hasil prioritas atau tahapan yang dilakukan oleh pemerintah kota Surabaya dengan hasil pengaplikasian model.
Saran bagi Penelitian SelanjutnyaIdentifikasi
kriteria
Identifikasi Alternatif
Perankingan Alternatif
Identifikasi faktor yang mempengaruhi kesediaan masyarakat untuk beralih
Pengukuran tingkat kesediaan masyarakat untuk beralih menggunakan transportasi umum
SEM
Penelitian ini
Penelitian selanjutnya