pengembangan media pembelajaran berbentuk buku … · 2019. 10. 8. · dikembangkan oleh guru ipa...
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBENTUK BUKU
CERITA BERGAMBAR MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
UNTUK KELAS VII SMP
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Disusun Oleh :
Adellinda Helena Tara
151434009
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBENTUK BUKU
CERITA BERGAMBAR MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
UNTUK KELAS VII SMP
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
Adellinda Helena Tara
151434009
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini peneliti persembahkan kepada :
1. Allah Tri Tunggal Mahakudus yang selalu melindungi, memberikan
bimbingan dan berkat kepada peneliti
2. Orang tua terkasih Titus Tara dan Veronika Mada
3. Saudara tercinta Benediktus Benediktus Depri Batara, Servasius Alviano
Tara, dan Atanasius Riwu Tara
4. Sahabat-sahabat peneliti yang terkasih
5. Program Studi Pendidikan Biologi tercinta
6. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sebagai tempat peneliti menuntut
ilmu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“God has not called me to be successful.
He called me to be Faithful
(Tuhan tidak memanggilku untuk menjadi sukses.
Ia memanggilku untuk percaya)”
-Mother Teresa-
“Even when I fall and hurt myself
I keep running toward my dream
(Bahkan saat aku terjatuh dan menyakiti diri sendiri
Aku terus berjalan menuju mimpiku)”
-BTS-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBENTUK BUKU
CERITA BERGAMBAR MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
UNTUK KELAS VII SMP
Oleh
Adellinda Helena Tara
151434009
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya variasi media pembelajaran
yang dikembangkan oleh guru IPA dan rendahnya minat baca peserta didik kelas
VII terhadap buku teks berdasarkan hasil wawancara guru. Penelitian ini bertujuan
untuk : (1) mengetahui jenis-jenis media pembelajaran yang digunakan dan
dikembangkan oleh guru IPA Terpadu kelas VII SMP pada materi pencemaran
lingkungan serta (2) mengetahui kualitas buku cerita bergambar materi
pencemaran lingkungan untuk kelas VII SMP yang dikembangkan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D)
yang diadaptasi dari 10 langkah penelitian dan pengembangan oleh Borg dan
Gall. Pada penelitian ini, tahapan penelitian dan pengembangan disederhanakan
menjadi lima langkah yaitu : (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3)
desain produk, (4) validasi desain, dan (5) revisi desain.
Penelitian ini memperoleh hasil bahwa media pembelajaran yang
digunakan oleh guru IPA pada pembelajaran terdiri atas buku paket, Lembar
Kerja Peserta Didik, PowerPoint, video pembelajaran, gambar, torso, alat peraga,
pemodelan, lingkungan, handphone, dan media praktikum. Media yang
dikembangkan oleh guru terdiri atas media permainan, Microsoft PowerPoint, alat
peraga, dan Lembar Kerja Peserta Didik. Hasil penelitian yang diperoleh dari
validasi oleh seorang ahli media, dua ahli materi dan dua guru IPA kelas VII SMP
menunjukkan nilai rata-rata 3,63 dengan kriteria “Sangat baik” sehingga produk
buku cerita bergambar yang dikembangkan layak untuk diujicobakan dengan
perbaikan sesuai saran.
Kata Kunci : Media Pembelajaran, Pencemaran Lingkungan, Buku Cerita
Bergambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
DEVELOPMENT OF STORYBOOK PICTURE SHAPED LEARNING
MEDIA IN ENVIRONMENTAL POLLUTION MATERIAL FOR VII CLASS
IN JUNIOR HIGH SCHOOL
By
Adellinda Helena Tara
151434009
This research motivated by the lack of variety of learning media developed
by science teachers and the lack of interest in reading class VII students towards
textbooks based on the result of teacher interviews. The purpose of this study is :
(1) find out the types of learning media have been used and developed by science
teachers in the environmental pollution material, (2) find out the quality of
storybook picture media in the environmental pollution material for the VII class
of junior high school developed.
This study uses a research and development (R&D) method which was
adapted from the 10 steps of research and development by Borg and Gall. In this
study, the research and development stage was simplified into five steps, namely:
(1) potential and problems, (2) data collection, (3) product design, (4) design
validation, and (5) design revision.
This study obtained the results that the learning media used by science
teachers in learning consisted of textbooks, student worksheets, Microsoft
PowerPoint, learning videos, pictures, torso, teaching aids, modeling,
environment, handphone, and practicum media. The media developed by the
teacher consists of game media, PowerPoint, teaching aids, and student
worksheets. The results obtained from the validation by a media expert, two
material experts and two class VII of junior high school science teachers show an
average grade of 3.63 with the criteria of "Very good" so that the storybook
picture products developed are worth testing with improvements according to
suggestions.
Keywords: Learning Media, Environmental Pollution, Storybook picture
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengembangan
Media Pembelajaran Berbentuk Buku Cerita Bergambar Materi Pencemaran
Lingkungan untuk Kelas VII SMP” ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik atas
bantuan dan dukungan dari banyak pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu, dengan sepenuh hati penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Allah Tri Tunggal Maha Kudus yang selalu memberikan berkat dan
penyertaan pada setiap langkah dan usaha yang penulis lakukan dalam
proses penyusunan skripsi sampai terciptanya karya ini.
2. Drs. Antonius Tri Priantoro, M.For.Sc. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Biologi yang selalu memberikan semangat dan motivasi
kepada penulis sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu Ika Yuli Listyarini, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah memberikan motivasi, dukungan, dampingan, arahan, dan saran
dengan sabar kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.
4. Kepala Sekolah SMP Stella Duce 2, Kepala Sekolah SMP Negeri 2
Mlati, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Yogyakarta, Kepala Sekolah
SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan yang telah memberikan izin
kepada penulis untuk mengambil data berkaiatan dengan analisis
kebutuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
MOTTO ........................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................ vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ....................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Permasalahan ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5
C. Batasan Masalah...................................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian .................................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian .................................................................................. 7
F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ................................................ 8
G. Defenisi Operasional .................................................................................. 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 10
A. Kajian Pustaka .......................................................................................... 10
B. Penelitian yang Relevan ........................................................................... 36
C. Kerangka Berpikir .................................................................................... 40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.......................................................... 44
A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
B. Prosedur Penelitian................................................................................... 44
C. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 49
D. Instrumen Penelitian ............................................................................... 52
E. Teknik Analisis Data .............................................................................. 57
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 63
A. Analisis Kebutuhan ................................................................................. 63
B. Deskripsi Produk Awal ........................................................................... 73
C. Data Hasil Validasi Produk dan Revisi Produk ...................................... 93
D. Penyempurnaan Produk Akhir ................................................................ 112
E. Pembahasan ............................................................................................. 130
F. Kendala/ Keterbatasan ............................................................................ 141
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 143
A. Kesimpulan ............................................................................................. 143
B. Saran ........................................................................................................ 144
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 146
LAMPIRAN .................................................................................................... 149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Topik Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Analisis Kebutuhan .............. 45
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Analisis Kebutuhan......................... 52
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Uji Validasi Produk untuk Para Ahli ................ 55
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuesioner Uji Validasi Produk untuk Guru IPA
Terpadu Kelas VII SMP .................................................................... 56
Tabel 3.5 Skala dan Kriteria Pedoman Penilaian Validasi Produk oleh
Ahli ....................................................................................................... 59
Tabel 3.6 Skor Penilaian Kelayakan dan Kualitas Media Pembelajaran Buku
Cerita Bergambar pada Kuesioner Validasi Produk oleh Ahli .......... 60
Tabel 3.7 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif ............................................. 60
Tabel 3.8 Kategori Skor Rerata Hasil Validasi Produk Buku Cerita
Bergambar …………………………………………..………………61
Tabel 4.1 Hasil wawancara survei kebutuhan ..................................................... 64
Tabel 4.2 Rekapitulasi data validasi oleh para ahli ............................................. 94
Tabel 4.3 Rekapitulasi data validasi oleh guru IPA Terpadu …………………..99
Tabel 4.4 Rekapitulasi data validasi oleh ahli media, ahli materi, dan guru
IPA Terpadu .................................................................................... 102
Tabel 4.5 Komentar/ saran dan revisi validator 1 ............................................. 104
Tabel 4.6 Komentar/ saran dan revisi Validator 2 ............................................ 107
Tabel 4.7 Komentar/saran dan revisi Validator 3 ............................................. 109
Tabel 4.8 Komentar/saran dan revisi Validator 4 ............................................. 111
Tabel 4.9 Komentar/saran dan revisi Validator 5 ............................................. 111
Tabel 4.10 Tampilan produk hasil buku cerita bergambar sebelum divalidasi
dan perbaikan setelah divalidasi . ..................................................... 124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Bagan 2.1 Langkah-langkah penggunaan penelitian dan pengembangan
(Research and Development) menurut Borg and Gall .......................................... 33
Bagan 2.2 Literatur map penelitian yang relevan ................................................ 39
Bagan 2.3 Bagan kerangka berpikir penulis ........................................................ 43
Bagan 3.1 Prosedur penelitian buku cerita bergambar ......................................... 48
Gambar 4.1 Lembar kerja peserta didik oleh peneliti ........................................... 75
Gambar 4.2 Lembar kerja peserta didik yang didesain oleh desainer gambar...... 76
Gambar 4.3 Sketsa tokoh cerita oleh peneliti (kiri) dan gambar tokoh digital oleh
desianer gambar.................................................................................. 79
Gambar 4.4 Alur cerita oleh peneliti (atas) dan ilustrator (bawah) ....................... 81
Gambar 4.5 Gambar fakta oleh peneliti (atas) dan desainer gambar (bawah) ...... 82
Gambar 4.6 Pembuatan sketsa cerita .................................................................... 83
Gambar 4.7 Penintaan gambar .............................................................................. 84
Gambar 4.8 Pembuatan sketsa cerita .................................................................... 85
Gambar 4.9 Cover/ sampul depan buku cerita bergambar .................................... 87
Gambar 4.10 Cover/ sampul belakang buku cerita bergambar ............................. 87
Gambar 4.11 Halaman judul buku ........................................................................ 88
Gambar 4.12 Halaman catatan hak cipta............................................................... 89
Gambar 4.13 Kata pengantar pada buku cerita bergambar ................................... 89
Gambar 4.14 Halaman KI, KD, dan Indikator ...................................................... 90
Gambar 4.15 Daftar Isi pada buku cerita bergambar ............................................ 91
Gambar 4.16 Halaman pengenalan tokoh cerita ................................................... 91
Gambar 4.17 Isi cerita dalam buku cerita bergambar ........................................... 92
Gambar 4.18 Daftar pustaka pada buku cerita bergambar .................................... 93
Gambar 4.19 Cover/ sampul depan buku cerita bergambar ................................ 113
Gambar 4.20 Cover/ sampul belakang buku cerita bergambar ........................... 113
Gambar 4.21 Halaman judul buku ...................................................................... 114
Gambar 4.22 Halaman catatan hak cipta............................................................. 114
Gambar 4.23 Kata pengantar pada buku cerita bergambar ................................. 115
Gambar 4.24 Halaman KI, KD, dan Indikator .................................................... 116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Gambar 4.25 Daftar Isi pada buku cerita bergambar .......................................... 116
Gambar 4.26 Halaman pengenalan tokoh cerita ................................................. 117
Gambar 4.27 Isi cerita ......................................................................................... 118
Gambar 4.28 Isi cerita ......................................................................................... 119
Gambar 4.29 Isi cerita ......................................................................................... 120
Gambar 4.30 Isi cerita ......................................................................................... 121
Gambar 4.31 Daftar pustaka pada produk akhir ................................................. 122
Gambar 4.32 Pesan cerita pada buku cerita bergambar ...................................... 123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus pembelajaran ...................................................................... 150
Lampiran 2 RPP ................................................................................................. 154
Lampiran 3 Persuratan ....................................................................................... 206
Lampiran 4 Hasil analisis kebutuhan ................................................................. 212
Lampiran 5 Hasil validasi buku cerita bergambar ............................................. 240
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan
Kurikulum yang berlaku dalam dunia pendidikan saat ini adalah
kurikulum 2013 hasil revisi yang merupakan penyempurnaan kurikulum 2013.
Dalam mencapai tujuan pendidikan pada kurikulum, siswa berinteraksi dengan
lingkungan belajar yang diatur guru melalui proses pengajaran. Lingkungan
belajar yang diatur oleh guru mencakup tujuan pengajaran, bahan pengajaran,
metodologi pengajaran dan penilaian pengajaran. Dalam metodologi
pengajaran ada dua aspek yang paling menonjol yakni metode mengajar dan
media pengajaran sebagai alat bantu mengajar (Sudjana dan Rivai, 2013).
Media pembelajaran memiliki banyak manfaat bagi guru dan siswa.
Menurut Sanjaya (2016), dalam proses belajar mengajar, media diperlukan
siswa sebagai sumber belajar untuk memudahkan dalam mempelajari pesan
pembelajaran, sedangkan bagi guru media merupakan alat bantu dalam
memudahkan penyampaian pesan dan mendesain pembelajaran untuk siswa.
Hamalik (1986) dalam Arsyad (2017) mengemukakan bahwa suatu proses
belajar mengajar yang menggunakan media pembelajaran dapat : (a)
membangkitkan keinginan dan minat baru, (b) memberi motivasi dan
rangsangan dalam kegiatan belajar, (c) membawa pengaruh-pengaruh
psikologis terhadap siswa, (d) membantu meningkatkan pemahaman, (e)
menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, (f) memudahkan penafsiran
data, dan (g) memadatkan informasi pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Saat ini, terjadi pergeseran paradigma pengajaran menjadi paradigma
pembelajaran. Istilah pengajaran mengacu pada peranan dominan guru sebagai
pengajar, sedangkan istilah pembelajaran mengacu pada peranan siswa yang
aktif (Dananjaya, 2010). Agar dapat mengaktifkan peserta didik dalam
pembelajaran, guru ditantang untuk melakukan terobosan-terobosan baru
dalam pembelajaran melalui strategi yang kreatif dan inovatif (Kurniawan,
2018). Guru sebagai seorang desainer pembelajaran harus mampu merancang
proses pembelajaran yang efektif dan efisien melalui pemanfaatan berbagai
media dan sumber belajar yang sesuai. Oleh karena itu, selain mampu
menggunakan media yang tersedia, guru juga dituntut agar dapat menyediakan
dan mengembangkan sendiri berbagai sumber belajar dan media yang dapat
dipelajari sendiri oleh peserta didik, terutama pada proses pembelajaran dalam
Kurikulum 2013.
Wawancara untuk memperoleh data analisis kebutuhan belajar siswa
dilakukan oleh peneliti di SMP Stella Duce 2, SMP Negeri 2 Mlati, SMP
Negeri 1 Yogyakarta, dan SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan. Peneliti
melakukan wawancara kepada guru yang mengampu mata pelajaran IPA
Terpadu kelas VII. Berdasarkan hasil wawancara, media yang sering
digunakan oleh guru dalam pembelajaran IPA Terpadu terdiri atas : (a) buku
paket anak dan guru, (b) lembar kerja peserta didik (LKPD), (c) Microsoft
Powerpoint, (d) video pembelajaran, (e) gambar, (f) torso, (g) alat peraga, (h)
pemodelan, (i) lingkungan sekolah, (j) Handphone, (k) media praktikum.
Sedangkan media pembelajaran yang pernah dikembangkan oleh guru terdiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
atas : (a) Microsoft Powerpoint, (b) kartu bergambar, (c) LKPD, (d) alat
peraga.
Permasalahan yang ditemui oleh peneliti berdasarkan informasi yang
diperoleh dari hasil wawancara adalah guru-guru hanya menggunakan media
pembelajaran yang telah disediakan oleh sekolah. Media yang dikembangkan
sendiri oleh guru masih terbatas (kurang bervariasi). Hal ini disebabkan oleh
keterbatasan guru dalam berkreativitas sehingga terjadinya penurunan kualitas
belajar siswa di sekolah-sekolah yang diteliti berdasarkan hasil wawancara
guru IPA Terpadu. Penurunan kualitas belajar siswa ini ditandai oleh kategori
membaca peserta didik kelas VII terhadap buku teks yang tergolong rendah
hingga sedang.
Berdasarkan permasalahan yang ditemui melalui hasil wawancara,
peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian dan pengembangan (Research
and Development) media pembelajaran. Media pembelajaran yang dapat
dikembangkan berdasarkan permasalahan tersebut terdiri atas media komik,
buku cerita bergambar, dan media gambar. Peneliti memilih melakukan
penelitian dan pengembangan media pembelajaran buku cerita bergambar.
Alasan peneliti memilih media buku cerita bergambar adalah media ini
belum pernah dikembangkan oleh guru-guru di sekolah menengah pertama
yang diwawancara oleh peneliti. Guru-guru IPA Terpadu telah mengenal
adanya buku-buku cerita seperti dongeng, komik, dan cerita bergambar. Akan
tetapi, para guru belum mengetahui pengembangan buku-buku tersebut sebagai
media pada materi pembelajaran. Selain itu, peserta didik kelas VII lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
menyukai buku yang memiliki banyak gambar dan warna daripada buku yang
menampilkan banyak tulisan. Oleh karena itu, buku cerita bergambar dapat
dikembangkan sebagai media pembelajaran untuk memudahkan dalam
memahami dan menarik minat baca peserta didik terhadap materi pembelajaran
IPA Terpadu. Melalui buku cerita bergambar, peserta didik akan memperoleh
imajinasi atau gambaran visual sehingga mudah dalam memahami materi
melalui cerita dan gambar-gambar. Buku cerita bergambar dapat digunakan
oleh siswa sebagai media pembelajaran pada berbagai tempat dan waktu.
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan, materi IPA Terpadu yang akan
dikembangkan dalam media buku cerita bergambar adalah pencemaran
lingkungan untuk kelas VII sesuai dengan kompetensi dasar 3.8 Menganalisis
terjadinya pencemaran lingkungan dan dampaknya bagi ekosistem dan KD 4.8
Membuat tulisan tentang gagasan penyelesaian masalah pencemaran di
lingkungan berdasarkan hasil pengamatan. Materi pencemaran lingkungan
meliputi pencemaran air, udara dan tanah. Pencemaran lingkungan dapat
disebabkan oleh faktor alam maupun aktivitas manusia. Materi tersebut
termasuk dalam ilmu Biologi. Materi tersebut dapat dihubungkan oleh berbagai
fakta dan masalah pencemaran yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari
peserta didik. Contoh-contoh kasus dan konteks dari konsep-konsep yang
dipelajari dapat menggunakan peristiwa-peristiwa nyata yang ada di sekitar
peserta didik.
Buku cerita bergambar dikembangkan sebagai upaya memudahkan
peserta didik dalam memahami jenis-jenis pencemaran, faktor penyebab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
pencemaran, dampak pencemaran terhadap ekosistem, dan upaya mengatasi
pencemaran lingkungan dalam kehidupan serta diharapkan dapat membantu
peserta didik dalam menyadari pentingnya menjaga lingkungan melalui
pengalaman membaca. Selain itu, buku cerita bergambar ini dapat menjadi
contoh media pembelajaran yang dapat dikembangkan oleh setiap guru IPA
agar dapat menciptakan suasana belajar mengajar yang lebih kondusif dan
memperkaya kreativitas guru dalam membuat media dan sumber belajar. Untuk
itu, peneliti mengambil judul: “Pengembangan Media Pembelajaran
Berbentuk Buku Cerita Bergambar Materi Pencemaran Lingkungan
untuk SMP Kelas VII”.
B. Rumusan Masalah
Penelitian ini mempunyai rumusan masalah yaitu :
1. Apa saja jenis media pembelajaran yang digunakan dan dikembangkan
oleh guru IPA Terpadu kelas VII SMP dalam materi pembelajaran selama
ini?
2. Bagaimana kualitas buku cerita bergambar materi pencemaran lingkungan
untuk kelas VII SMP yang dikembangkan?
C. Batasan Masalah
Agar penelitian ini menjadi terarah dan menghindari luasnya
permasalahan, maka dilakukan batasan masalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1. Materi pokok yang ditulis pada buku cerita bergambar yang dikembangkan
adalah materi Pencemaran Lingkungan sesuai kurikulum 2013 dengan KD
3.8 Menganalisis terjadinya pencemaran lingkungan dan dampaknya bagi
ekosistem dan KD 4.8 Membuat tulisan tentang gagasan penyelesaian
masalah pencemaran di lingkungan berdasarkan hasil pengamatan.
2. Buku cerita bergambar yang dikembangkan berisi materi pencemaran air,
udara dan tanah. Bab 1 berisi cerita tentang pencemaran air, bab 2 tentang
pencemaran udara, dan bab 3 tentang pencemaran tanah. Materi yang
dikembangkan dalam setiap bab pada buku terdiri atas faktor-faktor
penyebab pencemaran, dampak pencemaran terhadap ekosistem, dan
upaya-upaya mengatasi pencemaran. Buku cerita bergambar yang
dikembangkan ini menceritakan petualangan seorang anak perempuan,
hewan, dan karakter oksigen dalam mencari tahu faktor penyebab,
dampak, dan upaya mengatasi pencemaran lingkungan
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui jenis-jenis media pembelajaran yang digunakan dan
dikembangkan oleh guru IPA Terpadu kelas VII SMP pada materi
pencemaran lingkungan.
2. Mengetahui kualitas buku cerita bergambar tentang Pencemaran
Lingkungan untuk kelas VII SMP yang dikembangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh melalui penelitian ini dapat dijabarkan
sebagai berikut :
1. Manfaat bagi peneliti
Penelitian ini memotivasi peneliti untuk mengembangkan media
pembelajaran yang baru dalam rangka meningkatkan motivasi membaca
peserta didik.
2. Manfaat bagi Guru
Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi guru untuk menyampaikan
pengetahuan Biologi materi pencemaran lingkungan pada peserta didik
agar pembelajaran dapat berjalan secara efektif/ tepat sasaran dan menjadi
bahan masukan dalam mengembangkan variasi media pembelajaran
sehingga menambah keterampilan dan kreativitas setiap guru IPA.
3. Manfaat bagi peserta didik
Penelitian ini dapat memudahkan peserta didik dalam memahami jenis-
jenis, dampak, dan upaya pencemaran lingkungan. Selain itu juga
diharapkan dapat memberikan dampak dan perubahan positif pada diri
peserta didik menjadi pribadi yang memiliki kesadaran untuk menjaga
lingkungan, kritis, kreatif, dan aktif.
4. Manfaat bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat membantu sekolah untuk mengembangkan
perangkat pembelajaran sehingga meningkatkan kualitas pembelajaran di
sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
5. Manfaat bagi pihak lain
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran sebagai
alternatif peningkatan kualitas pendidikan.
F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
Spesifikasi produk yang dikembangkan dalam penelitian ini dapat
dijabarkan sebagai berikut :
1. Produk berupa buku cerita bergambar berjudul “Petualangan Nina”
2. Buku cerita bergambar berisi cerita yang mudah dipahami dan dilengkapi
oleh gambar berwarna yang menarik perhatian peserta didik untuk melihat,
membaca, dan mendalami materi yang tersirat dalam cerita.
3. Buku cerita bergambar dilengkapi dengan gambar-gambar yang relevan
dengan materi pembelajaran dan dilengkapi dengan narasi sebagai jalan
cerita.
4. Buku cerita bergambar yang dikembangkan dapat menjadi sarana belajar
mandiri peserta didik di sekolah dan di rumah.
5. Buku cerita bergambar yang dikembangkan merupakan jenis buku
bergambar fiksi informasi.
6. Produk buku cerita bergambar dicetak menggunakan kertas art paper 150
gram.
7. Sampul buku dicetak menggunakan hard cover.
8. Buku cerita berukuran Folio (F4) dengan orientasi Landscape
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
G. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini digunakan beberapa istilah untuk menyamakan
persepsi. Oleh karena itu, peneliti memberikan penjelasan dari beberapa istilah
yang dipergunakan dalam penelitian ini.
1. Pengembangan
Pengembangan adalah salah satu usaha untuk mengembangkan suatu
produk dengan cara membuat produk baru atau melengkapi produk yang
telah ada agar dapat dipergunakan dalam pembelajaran dan meningkatkan
mutu pembelajaran.
2. Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang memudahkan proses
belajar mengajar karena dapat dijadikan sebagai perantara untuk
menyalurkan informasi berupa isi pembelajaran dari guru ke peserta didik
dengan tujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran.
3. Buku Cerita Bergambar
Buku cerita bergambar adalah buku bacaan yang menampilkan teks bacaan
dan gambar-gambar yang saling berkaitan untuk membentuk suatu cerita.
Dalam buku cerita bergambar terdapat unsur-unsur cerita yang terdiri atas
tokoh, latar, dan alur cerita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius berarti „tengah‟,
„perantara‟ atau „pengantar‟. Dalam bahasa Arab, media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan
(Arsyad, 2017).
Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,
materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa
mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam
pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan
media (Gerleach & Ely, 1971 dalam Arsyad, 2017). Menurut Jalinus
dan Ambiyar (2016), segala sesuatu berupa software dan hardware
yang digunakan untuk menyampaikan isi materi ajar dari sumber
belajar ke pebelajar yang dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan minatnya agar proses belajar di dalam maupun di luar
kelas menjadi efektif disebut sebagai media pembelajaran.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan
segala sesuatu yang memudahkan proses belajar mengajar karena
dapat dijadikan sebagai perantara untuk menyalurkan informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
berupa isi pembelajaran dari guru ke peserta didik dengan tujuan
instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran.
b. Fungsi Media Pembelajaran
Menurut Sanjaya (2012), penggunaan media pembelajaran
memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :
1) Fungsi komunikatif, yakni untuk memudahkan komunikasi antara
penyampai pesan dan penerima pesan, khususnya pada materi-
materi yang bersifat abstrak tanpa adanya salah persepsi.
2) Fungsi motivasi, pengembangan media tidak hanya mengandung
unsur atistik saja tetapi juga memudahkan siswa dalam
mempelajari materi sehingga meningkatkan gairah siswa dalam
belajar.
3) Fungsi kebermaknaan, yakni dapat meningkatkan kemampuan
kognitif tingkat tinggi seperti menganalisis dan mencipta, bahkan
meningkatkan aspek sikap dan keterampilan.
4) Fungsi penyamaan persepsi, yakni dapat membuat setiap siswa
memiliki pandangan atau persepsi yang sama terhadap suatu
informasi.
5) Fungsi individualitas, yakni dapat melayani kebutuhan setiap
individu yang memiliki minat dan gaya belajar yang berbeda.
Menurut Kemp & Dayton (1985) dalam Arsyad (2017), media
pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
untuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar dalam jumlah
besar, yaitu :
1) Memotivasi minat atau tindakan. Media pembelajaran
direalisasikan melalui teknik drama atau hiburan agar melahirkan
minat para siswa untuk bertindak sehingga memengaruhi sikap,
nilai, dan emosi siswa.
2) Menyajikan informasi. Isi dan bentuk penyajian informasi bersifat
umum serta dapat membuat siswa bersifat pasif agar partisipasi
siswa hanya terbatas pada persetujuan atau ketidaksetujuan atau
terbatas pada perasaan tidak/kurang senang, netral, atau senang.
3) Memberi instruksi. Agar pembelajaran dapat terjadi, maka
informasi dalam media harus melibatkan siswa secara benak,
mental, dan dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga siswa
memperoleh kebutuhannya dan pengalaman belajar yang
menyenangkan.
Berdasarkan beberapa uraian tentang fungsi media tersebut,
dapat disimpulkan bahwa media memiliki fungsi untuk meningkatkan
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik sehingga setiap siswa dapat
memperoleh kebutuhan belajarnya melalui pengalaman belajar yang
menyenangkan.
c. Manfaat Media Pembelajaran
Media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa
dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Ada beberapa alasan,
mengapa media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa.
Alasan pertama berkenaan dengan manfaat media pengajaran dalam
proses belajar siswa antara lain :
1) pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar;
2) bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa menguasai
tujuan pengajaran lebih baik;
3) metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru,
sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga,
apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran;
4) siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain
(Sudjana dan Rivai, 2013).
Menurut Sanjaya (2012), dalam proses belajar mengajar, media
diperlukan siswa sebagai sumber belajar untuk memudahkan dalam
mempelajari pesan pembelajaran, sedangkan bagi guru media
merupakan alat bantu dalam memudahkan penyampaian pesan dan
mendesain pembelajaran untuk siswa. Selain itu, media pembelajaran
juga bermanfaat untuk :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
1) Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu yang
langka. Media dapat mengabadikan dan menyimpan peristiwa-
peristiwa pembelajaran yang dapat digunakan bila diperlukan.
2) Memanipulasi keadaan, peristiwa atau objek tertentu yang bersifat
abstrak menjadi kongkret sehingga mudah dipahami dan
menghilangkan verbalisme.
Hamalik (1986) dalam Arsyad (2017) mengemukakan bahwa
suatu proses belajar mengajar yang menggunakan media pembelajaran
dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, motivasi dan
rangsangan dalam kegiatan belajar, serta membawa pengaruh-
pengaruh psikologis terhadap siswa. Selain itu, penggunaan media
pembelajaran juga dapat membantu meningkatkan pemahaman,
menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan
penafsiran data, dan memadatkan informasi pembelajaran.
Berdasarkan uraian-uraian mengenai manfaat media tersebut,
dapat disimpulkan bahwa media memiliki banyak manfaat bagi guru
dan siswa. Media bermanfaat untuk membantu guru dalam
menyampaikan pesan pembelajaran, sedangkan bagi siswa media
bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman, minat dan motivasi
belajar siswa.
d. Jenis Media Pembelajaran
Sudjana dan Rivai (2013) mengklasifikasikan media yang biasa
digunakan dalam kegiatan pendidikan dan pengajaran menjadi :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
1) Media grafis didefiniskan sebagai media yang mengkombinasikan
fakta dan gagasan secara jelas dan kuat melalui suatu kombinasi
pengungkapan kata-kata dan gambar-gambar. Contohnya adalah
bagan, diagram, grafik, poster, kartun, dan komik.
2) Media fotografis adalah media gambar yang memiliki beberapa
sifat yakni bersifat dua dimensi, diam (still picture), rekaman
fakta, dan berkesan hidup (still life) sehingga memerlukan
sentuhan artistik seperti komposisi, keseimbangan, titik perhatian,
pewarnaan serta kualitas teknik yang memadai.
3) Media tiga dimensi, contohnya adalah model dan boneka.
4) Media proyeksi yang terdiri atas media OHP (overhead projector)
yang mempertahankan komunikasi tatap muka guru dan siswa,
serta media slides dan strips yang bertujuan mengembangkan
konsep abstrak menjadi lebih kongkret.
5) Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk
auditif (pita atau piringan suara) yang dan digunakan dalam
melatih berbahasa asing, music literary, belajar jarak jauh, dan
paket belajar atau modul belajar mandiri.
6) Lingkungan sebagai media pengajaran dapat memperkaya bahan
dan kegiatan belajar siswa di sekolah. Tiga macam lingkungan
belajar (sosial, alam, dan buatan) dapat dijadikan sebagai media
dan sumber belajar melalui beberapa cara seperti survey,
berkemah, field trip atau karyawisata pendidikan, praktek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
lapangan, pelayanan pada masyarakat, dan mengundang manusia
sumber atau Nara sumber pendidikan.
Menurut Sanjaya (2012), media dapat diklasifikasikan
berdasarkan beberapa sudut pandang, yaitu :
1) Berdasarkan sifat :
a) media auditif adalah media yang hanya memiliki unsur suara
b) media visual adalah media yang hanya dapat dilihat saja
c) media audio visual adalah media yang mengandung unsur
gambar dan suara
2) Berdasarkan kemampuan jangkauan :
a) media berdaya liput luas seperti radio dan televisi
b) media berdaya liput terbatas seperti film, film slide dan video
3) Berdasarkan teknik pemakaian :
a) media yang diproyeksikan seperti film slide, film stripe,
transparansi, komputer dan sebagainya
b) media yang tidak diproyeksikan seperti gambar, foto, lukisan,
radio dan sebagainya.
4) Berdasarkan bentuk dan cara penyajiannya :
a) kelompok satu : media grafis, bahan cetak dan gambar diam
b) kelompok dua : media proyeksi diam
c) kelompok tiga : media audio
d) kelompok empat : media audio visual diam
e) kelompok lima : film (motion picture)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
f) kelompok enam : media televisi yang menyampaikan pesan
audiovisual dan gerak
g) kelompok tujuh : multimedia
e. Prinsip-Prinsip Penggunaan Media dalam Pembelajaran
Penggunaan media pada komunikasi pembelajaran harus
didasarkan pada beberapa prinsip. Menurut Sanjaya (2012), prinsip-
prinsip penggunaan media pembelajaran adalah sebagai berikut :
1) Penggunaan media harus didasarkan pada kebutuhan siswa dan
bukan untuk kepentingan guru sehingga penggunaan media
diarahkan untuk mempermudah peserta didik dalam memahami
materi pelajaran.
2) Media pembelajaran yang akan digunakan oleh guru diarahkan
untuk mencapai tujuan pembelajaran, bukan semata-mata sebagai
alat hiburan untuk mempermudah guru menyampaikan materi.
3) Media pembelajaran harus sesuai dengan kompleksitas materi
pembelajaran.
4) Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan, dan
kondisi siswa.
5) Media pembelajaran harus efektif dalam mencapai tujuan
pembelajaran dan efisiensi.
6) Media pembelajaran harus sesuai dengan kemampuan guru dalam
mengoperasikan media tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2. Cerita Bergambar
a. Pengertian Cerita Bergambar
Buku cerita bergambar adalah buku bacaan cerita yang
menampilkan teks narasi secara verbal dan disertai gambar-gambar
ilustrasi yang saling berhubungan menjadi kesatuan cerita yang baik
dan jelas (Nurgiyantoro, 2005). Sebagai sebuah media grafis, menurut
Wahafimu (2018), cerita bergambar dapat dinikmati oleh indera mata
dan mampu menimbulkan rangsangan untuk berefleksi karena
memadukan gambar dan pengungkapan kata-kata yang dapat
memperjelas fakta-fakta dan gagasan-gagasan.
Menurut Petra (2007) dalam Handayaningrum (2010), cerita
bergambar menggabungkan aspek visual berupa gambar dan aspek
verbal berupa tulisan yang membentuk sebuah bacaan ringan bagi
pembaca agar dapat memahami hal yang hendak disampaikan penulis
melalui gambar yang menarik dan teks untuk mendukungnya. Cerita
bergambar dan komik memiliki perbedaan pada komposisi gambar
dan tulisan. Komik memiliki bingkai-bingkai berjajar dengan cerita
yang tersusun dalam balon suara/dialog, sedangkan cergam memiliki
komposisi gambar dan tulisan yang berjajar maupun terpisah pada
halaman tersendiri.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa cerita
bergambar adalah sebuah media yang menampilkan cerita yang
dilengkapi oleh gambar-gambar untuk memperjelas jalan cerita yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
disajikan dengan komposisi gambar dan tulisan yang saling berjajar
atau terpisah pada halaman tersendiri.
b. Fungsi Buku Cerita Bergambar
Menurut Mitchell dalam Nurgiyantoro (2005), buku cerita
bergambar memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :
1) membantu anak terhadap pengembangan dan perkembangan
emosi karena buku cergam dapat memfasilitasi anak dalam
mengekspresikan emosinya agar berjalan wajar dan terkontrol
sehingga anak dapat menerima keadaan diri dan orang lain.
2) membantu anak belajar tentang keberadaan dunia di tengah
masyarakat dan alam seperti kehidupan masyarakat, keadaan
geografi dan alam, serta keadaan flora dan fauna sehingga
menambah pengalaman hidup yang penting dalam perkembangan
dirinya.
3) membantu anak belajar tentang kehidupan sosial-budaya
masyarakat yang disajikan secara konkret melalui gambar ilustrasi
dan kata-kata.
4) membantu anak memperoleh kesenangan dan kenikmatan
batiniah
5) membantu anak mengapresiasi keindahan cerita dan gambar
sehingga menunjang pengembangan sikap dan perilaku anak.
6) menstimulasi daya imajinasi anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Jadi, dapat disimpulkan bahwa buku cerita bergambar memiliki
banyak fungsi terhadap perkembangan emosi, pengetahuan baru,
sikap, perilaku, pengetahuan dan kreativitas dalam diri anak.
c. Jenis dan Karakteristik Buku Cerita Bergambar
Menurut McElmeel (2002) dalam Saputro (2017), jenis-jenis
buku cerita bergambar terdiri atas :
1) fiksi yang menceritakan khayalan, rekaan, atau sesuatu yang tidak
terjadi sungguh-sungguh karena berdasarkan imajinasi penulis
misalnya cerita hewan, misteri, humor, dan cerita fantasi.
2) historis yang mendasar pada fakta di masa lalu seperti kejadian,
tempat atau karakter dari sebuah sejarah.
3) informasi yang memberikan informasi faktual berupa fakta dan
data untuk menambah keterampilan, wawasan, dan bekal teoritis
dalam batas tertentu.
4) biografi yang berisi kisah kehidupan seseorang.
5) cerita rakyat yang berisi kisah yang tumbuh dan berkembang
dalam masyarakat di masa lampau.
6) kisah nyata yang berfokus pada peristiwa yang sebenarnya dari
sebuah situasi atau peristiwa.
Buku cerita bergambar memiliki beberapa karakteristik.
Menurut Sutherland dalam Faizah (2009), karakteristik buku cerita
bergambar terdiri atas :
1) Bersifat ringkas dan langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2) Berisi konsep yang berseri-seri
3) Konsep yang ditulis dapat dipahami oleh anak-anak
4) Menggunakan gaya penulisan yang sederhana
5) Terdapat teks yang dilengkapi oleh ilustrasi.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa jenis-
jenis buku cerita bergambar terdiri atas buku cerita bergambar fiksi,
historis, informasi, biografi, cerita rakyat dan kisah nyata. Sedangkan
karakteristik dari buku cerita bergambar adalah bersifat ringkas, berisi
konsep yang berseri dan mudah dipahami, menggunakan gaya
penulisan sederhana, serta dilengkapi teks dan ilustrasi.
d. Komponen Buku Cerita Bergambar
Komponen dalam buku cerita bergambar yang dikembangkan
oleh peneliti terdiri atas gambar dan teks yang dapat diuraikan sebagai
berikut.
1) Gambar
Hamalik (1994) dalam Saputro (2017) menyatakan bahwa gambar
merupakan segala sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam
bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan atau pikiran.
Kustiawan (2016) menyatakan bahwa gambar merupakan bahasa
bentuk/rupa yang melukiskan obyek tertentu yang dapat
dimengerti dan dinikmati secara visual”. Menurut Sanjaya (2012),
terdapat beberapa pertimbangan agar gambar dapat digunakan
sebagai media pembelajaran yaitu sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
a) Gambar yang digunakan tidak hanya memperhatikan unsur
seni, tetapi juga harus sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai.
b) Gambar harus melukiskan benda aslinya (autentik).
c) Gambar harus menunjukkan bagian-bagian yang dianggap
penting agar siswa tidak mengalami kesalahan persepsi. Bila
dicantumkan gambar suatu benda yang belum pernah dilihat
maka siswa akan kesulitan membayangkan ukuran benda
tersebut. Untuk menghindari hal tersebut, perlu diambil unsur
lain sebagai perbandingan.
d) Gambar yang dibuat merupakan gambar hidup yang
memperlihatkan aktivitas tertentu untuk membangun
imajinasi siswa.
e) Gambar dibuat dengan sederhana agar siswa tidak
kebingungan.
2) Teks
Wiratno (2009) dalam Nurwardani, dkk (2016) menyatakan
bahwa teks dapat didefinisikan sebagai satuan bahasa yang dapat
dimediakan secara tulis atau lisan yang ditata menurut struktur
teks tertentu yang mengungkapkan makna secara kontekstual.
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan dalam Saputro
(2017), media teks memiliki empat unsur kelayakan dalam
berbagai komponen sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
a) Komponen isi yang terdiri atas kesesuaian dengan kurikulum,
keakuratan materi, dan materi pendukung pembelajaran.
b) Komponen kebahasaan yang terdiri atas penggunaan bahasa
sesuai tingkat perkembangan anak, penggunaan bahasa yang
komunikatif, penggunaan bahasa yang runtut dan terpadu.
c) Komponen penyajian yang terdiri atas teknik penyajian,
penyajian pembelajaran, dan kelengkapan informasi.
d) Komponen grafis yang terdiri atas ukuran buku, desain kulit
buku, dan desain isi buku.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa buku
cerita bergambar memiliki dua komponen yaitu gambar dan teks.
Gambar yang baik dan dapat digunakan dalam pembelajaran memiliki
beberapa pertimbangan yaitu sesuai dengan tujuan, autentik, dapat
menunjukkan bagian yang penting, mengandung aktivitas, dan
sederhana. Sedangkan penggunaan teks dalam buku cerita bergambar
harus memperhatikan komponen isi, komponen kebahasaan,
komponen penyajian, dan komponen grafis.
e. Pilar-Pilar dalam Cerita Bergambar
Dalam sebuah cerita terdapat pilar-pilar yang membangun cerita
tersebut menjadi satu kesatuan yang baik. Menurut Rampan (2012),
pilar-pilar tersebut terdiri atas tema, tokoh, latar, alur dan gaya cerita.
1) Tema adalah rancang bangun cerita yang dilandasi amanat atau
pesan moral bagi pembaca. Amanat yang hendak disampaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
harus tersirat secara menarik dan menghibur agar pembaca dapat
membangun pengertian dan menarik kesimpulan berisi pesan
yang hendak disampaikan penulis.
2) Tokoh, terdiri atas tokoh utama (protagonis) dan tokoh lawan
(antagonis) serta tokoh-tokoh sampingan yang menjadi bagian
dalam cerita. Penokohan harus memperlihatkan perkembangan
karakter setiap tokoh dalam cerita.
3) Latar terdiri atas latar waktu dan tempat. Latar dapat memperkuat
tokoh dan menghidupkan alur cerita. Penempatan latar yang tepat
dan menarik dapat membangun sebuah cerita yang menarik pula.
Latar juga menunjukkan keunikan tersendiri dalam cerita
sehingga mampu membangun tokoh-tokoh spesifik yang memiliki
sifat-sifat tertentu pada suatu kaawasan tertentu.
4) Alur adalah jalan sederet peristiwa yang membangun jalan cerita.
Alur yang dibuat harus mampu menarik minat pembaca. Alur
cerita harus dibangun secara kronologis yaitu memiliki
keterkaitan pada setiap peristiwa dalam cerita. Alur juga dibangun
secara episodik dan pada setiap episode terdapat gawatan,
klimaks, serta leraian. Alur dapat dibangun dengan sorot balik
atau maju. Alur sorot balik adalah paparan informasi yang terjadi
di masa lampau yang dikisahkan kembali dalam masa kini.
Sedangkan alur maju merupakan wujud persiapan menerima
berbagai peristiwa yang akan terjadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
5) Gaya mampu menarik perhatian pembaca untuk terus membaca
cerita yang disajikan penulis. Gaya cerita yang membuat pembaca
tertarik terdiri atas kalimat-kalimat yang enak untuk dibaca,
ungkapan-ungkapan baru dan hidup, suspense yang menyimpan
kerahasiaan, pemecahan persoalan yang rumit namun penuh
tantangan, pengalaman baru bernuansa kemanusiaan, dan
sebagainya.
Pilar-pilar yang telah diuraikan di atas merupakan dasar atau
kerangka bagi penulis untuk menyusun cerita dalam buku cerita
bergambar. Tema yang digunakan pada pembuatan buku cerita
bergambar yang dikembangkan oleh penulis adalah pencemaran
lingkungan. Dalam cerita terdapat tokoh utama seorang anak kecil dan
tokoh-tokoh pendukung berupa hewan-hewan yang membuat cerita
lebih unik, menarik, dan cerita menjadi lebih hidup. Selain itu, penulis
menggunakan latar cerita yang digemari oleh peserta didik. Alur yang
digunakan dalam buku cerita adalah alur maju dan alur maju mundur
yang dimulai dari adanya permasalahan, penyebab dan akibat dari
masalah, serta solusi untuk mengatasi permasalahan pencemaran
lingkungan. Penulis juga menggunakan gaya cerita yang unik dan
disukai oleh para peserta didik kelas VII karena di dalam cerita
menghadirkan pengalaman-pengalaman baru bagi peserta didik dalam
mempelajari materi dan jalan cerita yang mudah dipahami. Cerita
dengan gambar-gambar berwarna cerah dan teks cerita serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
menggunakan jenis cerita fiksi akan menarik minat membaca peserta
didik terhadap materi pencemaran lingkungan.
f. Kriteria Buku Cerita Bergambar
Buku cerita bergambar yang baik bagi pembaca, terutama bagi
peserta didik kelas VII yang masih tergolong anak-anak memiliki
beberapa kriteria tertentu. Menurut Effendy, dkk (2013), kriteria buku
cerita yang baik bagi anak meliputi :
1) tampilan visual dirancang menggunakan tampilan full color
2) tampilan visual yang lebih dominan pada buku adalah gambar
dibandingkan teks
3) jenis huruf pada buku cerita memiliki tingkat keterbacaan yang
baik bagi anak-anak
4) judul buku cerita mewakili keseluruhan isi cerita dan menarik
minat anak untuk membaca lebih lanjut
5) tampilan warna mampu memberikan kesan dan mudah ditangkap
oleh indera penglihatan anak.
Menurut Anggara, dkk (2014), kriteria buku cerita yang baik
meliputi :
1) memberikan nilai-nilai moral melalui isi dan tema cerita
2) menyajikan gambar dan warna yang menarik dengan sedikit
tulisan
3) mampu memberikan perkembangan terhadap imajinasi dan
kreativitas anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
4) terdapat pesan moral yang jelas
5) penyampaian cerita dapat menimbulkan rasa ingin tahu dalam diri
anak.
Menurut Nurgiyantoro (2005), terdapat beberapa syarat yang
harus dipenuhi dalam membuat buku cerita meliputi :
1) materi dalam buku mudah dipahami oleh anak
2) penggunaan bahasa sederhana
3) terdapat pertimbangan kompleksitas kosakata dan strukur
4) mampu meningkatkan kekayaan bahasa dan kemampuan
berbahasa yang baik.
Pada syarat ini, peneliti hanya menggunakan poin 1, 2, dan 4 sebagai
syarat yang harus dipenuhi dalam membuat buku cerita. Hal ini
dikarenakan pada poin 3 kurang sesuai dengan kriteria buku cerita
bergambar yang mementingkan penggunaan bahasa yang sederhana
pada poin 2.
Berdasarkan berbagai uraian di atas, penulis dapat
menyimpulkan kriteria buku cerita yang baik adalah buku yang
memperhatikan tampilan visual, isi buku yang berkaitan dengan
materi, serta nilai tambah yang dapat diperoleh dari buku bagi
pembaca. Tampilan visual yang harus diperhatikan meliputi : (1)
cerita full color dengan tampilan warna yang mudah dilihat, (2)
didominasi gambar daripada tulisan, dan (3) jenis huruf yang dapat
dibaca. Isi buku yang perlu diperhatikan meliputi : (1) judul menarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
dan mewakili cerita, (2) materi dalam cerita mampu menimbulkan
rasa ingin tahu, dan (3) materi mudah dipahami. Sedangkan nilai
tambah yang perlu diperhatikan dalam membuat buku cerita
bergambar meliputi : (1) memberikan nilai moral, (2) merangsang
imajinasi dan kreativitas, dan (3) meningkatkan kekayaan bahasa dan
kemampuan berbahasa yang baik.
g. Prinsip Cerita Bergambar
Cerita bergambar yang dibuat harus dapat menyampaikan pesan
kepada pembaca. Menurut Tri Mulyono (2013), terdapat empat prinsip
utama dalam membuat media cerita bergambar sebagai berikut.
1) Komunikatif, yaitu mampu mengajak pembaca memahami isi
cerita melalui gambar dan teks yang jelas.
2) Menarik, yang dapat dilakukan melalui penyajian visual gambar
yang menarik perhatian pembaca.
3) Sederhana, yang dapat dilakukan dengan memperjelas penyajian
ide cerita dan tampilan visualnya agar dapat dipahami oleh
pembaca.
4) Mempengaruhi pembaca untuk berpikir dan berdiskusi.
h. Pembuatan Cerita Bergambar
Menurut Tri Mulyono (2013), Cerita bergambar dapat dibuat
melalui beberapa proses yang terdiri atas :
1) Penentuan tema atau permasalahan
2) Pembuatan sinopsis atau ringkasan cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
3) Pembuatan penafsiran ringkasan cerita dan perkenalan karakter
tokoh
4) Pembuatan skenario atau naskah
i. Kelebihan dan Kelemahan Cerita Bergambar
Menurut Anonim (2009) dalam Wahafimu (2018), cerita
bergambar memiliki kelebihan dan kekurangan yang dapat diuraikan
sebagai berikut :
1) Kelebihan
a) mampu memberikan informasi sekaligus menghibur pembaca
b) dapat meningkatkan minat baca dan dinikmati oleh kalangan
dari berbagai usia. Selain itu, cerita bergambar dapat dibawa
kemana pun pembaca pergi.
c) tidak akan mengalami masa kadaluarsa
d) dapat dikoleksi karena memiliki tolak ukur dari sisi jumlah
produksi dan perkembangan jaman
e) mampu dikembangkan menjadi media lain seperti animasi,
film, dan pernak-pernik
f) biaya produksi yang murah.
2) Kelemahan
a) cerita bergambar tidak dapat bergerak dan bersuara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
b) dipengaruhi oleh visual atau bentuk. Tanpa visual yang
menarik, cerita tidak dapat tersampaikan dengan baik kepada
pembaca
c) proses pembuatannya yang tergolong mudah membuat cerita
bergambar menjadi media yang rawan ditiru oleh orang lain
d) pembaca menjadi malas membaca isi teks yang banyak
terutama yang menggunakan kosakata yang tinggi karena
sudah terbantu oleh visual cerita yang tersusun dengan baik
Pada bagian kelemahan cerita bergambar, peneliti hanya
menggunakan poin a-c. Poin d kurang sesuai dengan kriteria buku
cerita bergambar. Kriteria cerita bergambar adalah menggunakan
bahasa sederhana dan tampilan visual yang lebih dominan adalah
gambar dibandingkan teks. Seharusnya pada cerita bergambar
tidak terdapat kosakata yang tinggi, melainkan penggunaan
kosakata dan bahasa yang sederhana. Selain itu, pada cerita
bergambar seharusnya isi teks dibuat sedikit.
3. Materi tentang Pencemaran Lingkungan
Salah satu materi pembelajaran IPA Terpadu kelas VII yang dinilai
cukup sulit oleh siswa melalui hasil wawancara guru IPA adalah materi
pencemaran lingkungan. Materi ini sesuai dengan kompetensi dasar IPA
Terpadu 3.8 Menganalisis terjadinya pencemaran lingkungan dan
dampaknya bagi ekosistem dan 4.8 Membuat tulisan tentang gagasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
penyelesaian masalah pencemaran di lingkungan berdasarkan hasil
pengamatan. Penyusunan materi pencemaran lingkungan pada penelitian
dan pengembangan media pembelajaran buku cerita bergambar meliputi
jenis-jenis pencemaran dan penyebabnya, dampak-dampak pencemaran
terhadap ekosistem, serta upaya-upaya menanggulangi pencemaran
lingkungan.
Pencemaran lingkungan adalah salah satu dari beberapa faktor yang
dapat mempengaruhi kualitas lingkungan. Pencemaran lingkungan adalah
masuknya atau dimasukannya polutan ke dalam lingkungan hidup oleh
kegiatan manusia sehingga menurunkan kualitasnya sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai
dengan peruntukannya. Pencemaran terjadi akibat faktor alam dan
kegiatan manusia (populasi). Jenis-jenis pencemaran lingkungan meliputi
pencemaran air, udara, dan tanah. Pembahasan pada setiap jenis
pencemaran meliputi faktor penyebab pencemaran, dampaknya terhadap
ekosistem, dan upaya-upaya yang dilakukan untuk mencegah maupun
mengatasi pencemaran pada air, udara, maupun tanah.
Kelebihan media pembelajaran buku cerita bergambar ini adalah
terdapat penjelasan yang lebih rinci tentang berbagai faktor penyebab
pencemaran, terutama yang berasal dari kegiatan manusia. Selain itu juga
terdapat penjelasan mengenai dampak pencemaran terhadap ekosistem
yang dilengkapi dengan pengertian istilah-istilah dalam pencemaran yang
mudah dipahami siswa dan tidak terdapat di dalam buku paket (misalnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
istilah eutrofikasi) serta dilengkapi gambar berbagai upaya dalam
menganggulangi pencemaran. Buku cerita bergambar juga dilengkapi oleh
lembar kegiatan praktikum sederhana yang dapat dilakukan oleh siswa dan
lembar soal evaluasi pada akhir setiap chapter dalam buku. Dengan adanya
kelebihan-kelebihan tersebut diharapkan dapat membantu siswa dalam
memahami materi pencemaran lingkungan.
4. Penelitian dan Pengembangan (Research and Development/ R&D)
Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya
Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan
untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk
tersebut (Sugiyono, 2015). Sukmadinata (2007) menyatakan “penelitian
Research and Development adalah suatu proses atau langkah-langkah
untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk
yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan”. Borg dan Gall (1988)
dalam Sugiyono (2015) menyatakan “penelitian dan pengembangan
merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau
memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan
pembelajaran”. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat
disimpulkan bahwa penelitian dan pengembangan adalah proses yang
dilakukan untuk menghasilkan produk baru atau mengembangkan produk
yang telah ada agar lebih baik dari produk sebelumnya, kemudian dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
dilakukan pengujian atau validasi terhadap keefektifan produk yang telah
dihasilkan.
Penelitian ini menggunakan prosedur atau langkah-langkah
penelitian dan pengembangan dari Borg and Gall (dalam Sugiyono, 2015).
Langkah-langkah penggunaan metode R&D tersebut terdiri atas 10
langkah, yakni : (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain
produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) ujicoba produk, (7) revisi
produk, (8) ujicoba pemakaian, (9) revisi produk, (10) produksi masal.
Berikut merupakan bagan langkah-langkah penelitian dan
pengembangan menurut Borg and Gall.
Bagan 2.1 Langkah-langkah penggunaan penelitian dan
pengembangan (Research and Development) menurut Borg and Gall
(Borg and Gall, 1988 dalam Sugiyono, 2015).
Pengumpulan
Data
Potensi dan
Masalah
Desain
Produk
Validasi
Desain
Revisi
Desain
Ujicoba
Produk Revisi
Produk Ujicoba
Pemakaian
Revisi Produk Produksi Masal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Borg and
Gall (dalam Sugiyono, 2015) dapat diuraikan sebagai berikut.
a) Potensi dan Masalah
potensi dan masalah merupakan langkah awal agar penelitian dapat
dilakukan. Potensi adalah nilai tambah yang diperoleh apabila segala
sesuatu didayagunakan, sedangkan masalah adalah segala sesuatu yang
menyimpang antara hasil yang diharapkan dengan yang terjadi. Masalah
dapat diatasi melalui cara penelitian sehingga ditemukan suatu model,
pola, atau sistem penanganan terpadu yang efektif dalam mengatasi
permasalahan tersebut melalui adanya R&D. Selain dapat dicari sendiri,
potensi dan masalah dapat diperoleh dari laporan penelitian orang lain,
atau dokumentasi laporan kegiatan dari perorangan atau instansi yang
masih up to date.
b) Pengumpulan data
Setelah potensi dan masalah telah ditemukan, langkah selanjutnya
yang perlu dilakukan adalah mengumpulkan data atau informasi sebagai
bahan perencanaan pembuatan produk tertentu untuk mengatasi masalah
tersebut. Metode pengumpulan informasi yang digunakan tergantung pada
permasalahan dan ketilitian tujuan yang ingin dicapai.
c) Desain produk
Desain produk merupakan langkah untuk menghasilkan rancangan
atau produk baru. Produk yang dihasilkan melalui metode R&D,
khususnya dalam bidang pendidikan diharapkan dapat meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
produktivitas pendidikan yakni lulusan yang jumlahnya banyak,
berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan.
d) Validasi desain
Validasi desain merupakan langkah penilaian keefektifan rancangan
produk secara rasional (melalui pemikiran rasional, belum fakta lapangan).
Penilaian produk dilakukan oleh beberapa pakar atau tenaga ahli yang
telah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang.
e) Revisi desain
Melalui hasil validasi, maka dapat diketahui kelemahan pada produk
yang telah dirancang. Hasil validasi digunakan sebagai bahan untuk
melakukan revisi produk atau perbaikan desain oleh peneliti.
f) Ujicoba produk
Ujicoba produk dilakukan untuk mengetahui keefektifan dan kualitas
desain produk yang telah dikembangkan dan dihasilkan oleh peneliti.
Ujicoba produk dapat dilakukan di lapangan pada subjek penelitian.
g) Revisi produk
Setelah produk diujicobakan, maka peneliti dapat mengetahui kelemahan
desain produk saat digunakan di lapangan sehingga dapat diperbaiki dan
disempurnakan dan diujicobakan kembali pada tahap berikutnya. Revisi
produk bertujuan agar semua aspek yang terdapat pada produk baru
menjadi maksimal untuk diterapkan kembali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
h) Ujicoba pemakaian
Setelah produk direvisi, selanjutnya dilakukan ujicoba pemakaian atau
penerapan produk yang telah direvisi dalam lingkup lembaga pendidikan
yang lebih luas.
i) Revisi produk lanjutan
Dalam ujicoba, sebaiknya peneliti selalu melakukan evaluasi kinerja
produk. Oleh karena itu, kelemahan desain produk yang masih ditemukan
pada tahap ujicoba pemakaian produk harus diperbaiki kembali untuk
terakhir kalinya.
j) Produksi masal
Pembuatan produk masal dapat dilakukan apabila produk telah
dinyatakan efektif dalam beberapa kali pengujian dan dapat diterapkan
pada setiap lembaga pendidikan.
B. Penelitian yang Relevan
Wulandari, dkk (2016) melakukan penelitian dengan judul “Kelayakan
Cerita Bergambar Struktur dan Fungsi Jaringan Daun di SMP”. Jenis
penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui kelayakan cerita bergambar sebagai media pembelajaran pada sub
materi struktur dan fungsi jaringan daun di kelas VIII SMP. Rata-rata skor
hasil analisis kelayakan cerita bergambar adalah 3,33 dengan kategori valid
sehingga cerita bergambar dinyatakan layak digunakan sebagai media
pembelajaran sub materi struktur dan fungsi jaringan daun di kelas VIII SMP.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Pada penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan sama dengan
penelitian pengembangan buku cerita bergambar materi pencemaran
lingkungan untuk kelas VII SMP oleh peneliti yakni menggunakan lembar
validasi untuk menilai kelayakan media pembelajaran. Penelitian kelayakan
dilakukan oleh beberapa validator yakni para ahli dan guru IPA. Selain itu,
terdapat beberapa cara pembuatan media buku cerita bergambar yang sama
dengan cara yang dilakukan oleh peneliti yakni terdapat tahap pembuatan
sinopsis dan naskah, pembuatan sketsa, pewarnaan, pemindaian (scanning),
memasukan teks (lettering) dan pengeditan (editing).
Purnawati (2014) melakukan penelitian dengan judul “Media Cerita
Bergambar Hasil Uji Potensi Antifungi Ekstrak Daun Cengkeh terhadap
Corticium salmonicolor”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
kelayakan cerita bergambar sebagai media pembelajaran pada materi IPA sub
materi hama dan penyakit tumbuhan di kelas VIII SMP dan menguji
konsentrasi ekstrak daun cengkeh yang efektif dalam menghambat
pertumbuhan koloni jamur Corticium salmonicolor. Relevansi penelitian ini
dengan penelitian pengembangan media pembelajaran buku cerita bergambar
yang dilakukan oleh peneliti adalah keduanya melakukan uji kelayakan media
cerita bergambar oleh validator. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa skor
rata-rata yang diperoleh dari hasil validasi media cerita bergambar sebesar 3,5
(tergolong valid) dan layak digunakan dalam proses pembelajaran pada sub
materi hama dan penyakit tumbuhan di kelas VIII SMP.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Handayaningrum (2010) melakukan penelitian dengan judul “Penerapan
Media Cerita Bergambar untuk Meningkatkan Minat Baca Biologi Siswa Kelas
VII E Semester Genap Pokok Bahasan Bahan Kimia dalam Makanan SMP
Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2008/2009”. Jenis penelitian yang
digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan deskriptif
kualitatif. Peneliti mengambil penelitian jenis ini sebagai penelitian yang
relevan dikarenakan keterbatasan informasi penelitian yang relevan karena
tidak ada tambahan literatur lain tentang pengembangan media pembelajaran
berbentuk buku cerita bergambar Biologi pada jenjang SMP. Tujuan penelitian
adalah untuk mengetahui (1) keberhasilan media cerita bergambar dalam
meningkatkan minat baca siswa pada materi pelajaran Biologi dan (2)
keberhasilan penerapan media cerita bergambar dalam meningkatkan nilai
ulangan siswa. Peningkatan minat baca diukur dari hasil observasi, penyebaran
angket dan nilai ulangan siswa. Capaian rata-rata hasil observasi menunjukan
bahwa siswa yang bersikap positif pada pra siklus sebesar 51,1%, siklus I
sebesar 63,75% dan pada siklus II sebesar 82,50%. Capaian rata-rata hasil
penyebaran angket pada pra siklus sebesar 51,4%, siklus I sebesar 66,1% dan
pada siklus II sebesar 81,4%. Ulangan harian dengan siswa yang mencapai
tuntas sebesar 95% pada siklus I dan 100% pada siklus II. Berdasarkan hasil
tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan media cerita bergambar dapat
meningkatkan minat baca siswa kelas VIII E pada pokok bahasan bahan kimia
dalam makanan SMP Negeri 7 Surakarta tahun pelajaran 2008/2009. Relevansi
penelitian ini dengan penelitian pengembangan buku cerita bergambar materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
pencemaran lingkungan untuk kelas VII SMP adalah keduanya menggunakan
teknik pengumpulan data yang sama yakni menggunakan metode wawancara
guru untuk memperoleh hasil analisis kebutuhan sehingga menghasilkan media
cerita bergambar.
Berdasarkan ketiga penelitian yang relevan tersebut, maka peneliti
berinisiatif untuk melakukan penelitian berupa pengembangan buku cerita
bergambar untuk pembelajaran IPA Terpadu kelas VII. Berikut ini merupakan
literature map dari penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan dengan
penelitian.
Bagan 2.2 Literatur Map Penelitian yang Relevan
Penelitian tentang Buku
Cerita Bergambar
Wulandari, dkk (2016)
“Kelayakan Cerita
Bergambar Struktur dan
Fungsi Jaringan Daun
di SMP”
Purnawati (2014)
“Media Cerita
Bergambar Hasil Uji
Potensi Antifungi
Ekstrak Daun Cengkeh
terhadap Corticium
salmonicolor”
Handayaningrum
(2010)
“Penerapan Media
Cerita Bergambar untuk
Meningkatkan Minat
Baca Biologi Siswa
Kelas VII E Semester
Genap Pokok Bahasan
Bahan Kimia dalam
Makanan SMP Negeri 7
Surakarta Tahun
Pelajaran 2008/2009”.
Yang diteliti :
Tara (2019)
“Pengembangan Media Pembelajaran Berbentuk
Buku Cerita Bergambar Materi Pencemaran
Lingkungan untuk Kelas VII SMP”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
C. Kerangka Berpikir
Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan
kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi para siswa
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Kurikulum yang berlaku
dalam dunia pendidikan saat ini adalah kurikulum 2013 hasil revisi yang
merupakan penyempurnaan kurikulum 2013. Pengembangan kurikulum 2013
disebabkan oleh adanya kemajuan dalam bidang IPTEK dan dikembangkan
sebagai upaya agar pendidik memiliki kompetensi dan keterampilan. Dalam
kurikulum 2013 paradigma mengajar mengalami perubahan yakni berorientasi
pada proses belajar yang menuntut siswa untuk mencari dan menemukan
sendiri materi pelajaran dengan memanfaatkan fasiltas dan sumber belajar yang
ada (student centered learning). Guru berperan sebagai seorang desainer
pembelajaran yang dituntut agar dapat menjadikan proses pembelajaran
menjadi lebih efektif dan efisien dengan cara merancang pembelajaran melalui
pemanfaatan berbagai media dan sumber belajar yang sesuai, serta
menyediakan dan mengembangkan berbagai sumber belajar dan media yang
dapat dipelajari sendiri oleh siswa. Hal ini bertujuan agar siswa tidak hanya
memperoleh materi pembelajaran, tetapi juga mengalami perubahan perilaku
berkat adanya pengalaman belajar baik pengalaman langsung yang diperoleh
melalui aktivitas sendiri pada situasi sebenarnya maupun pengalaman tidak
langsung.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti di empat SMP
wilayah Jogjakarta kepada guru IPA Terpadu kelas VII diperoleh informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
bahwa media-media pembelajaran Biologi yang telah dikembangkan oleh guru
sangat terbatas atau kurang bervariasi yang terdiri atas Microsoft Powerpoint,
kartu bergambar, Lembar Kerja Peserta Didik, dan alat peraga sederhana. Guru
hanya menggunakan media-media pembelajaran Biologi yang telah disediakan
oleh sekolah meliputi buku paket siswa, buku paket guru, alat peraga, Lembar
Kerja Peserta Didik, Torso, Microsoft Powerpoint, video pembelajaran,
gambar, pemodelan, dan lingkungan sekolah. Hal ini disebabkan oleh
keterbatasan guru dalam berkreativitas sehingga mengakibatkan terjadinya
penurunan kualitas belajar siswa yang ditandai oleh kurang kondusifnya
suasana belajar mengajar dan rendahnya kategori siswa dalam membaca buku
pelajaran IPA Terpadu bidang Biologi.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti berinisiatif mengembangkan sebuah
media pembelajaran yang menarik dan mampu meningkatkan minat baca
peserta didik. Media pembelajaran yang dipilih harus sesuai dengan tujuan
pembelajaran, efektivitas belajar peserta didik, materi pelajaran, dan
karakteristik peserta didik. Oleh karena itu, peneliti mengembangkan sebuah
media pembelajaran bagi para peserta didik berupa buku cerita bergambar
materi pencemaran lingkungan. Buku ini dikembangkan berdasarkan materi
yang terdapat pada buku siswa. Selain dapat dijadikan sebagai media
pembelajaran, buku ini juga dapat dijadikan sebagai sumber belajar bagi
peserta didik. Melalui buku cerita bergambar ini, diharapkan peserta didik
dapat memperoleh gambaran visual tentang jenis, penyebab, dampak, dan
upaya menanggulangi pencemaran lingkungan sehingga peserta didik akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
mudah dalam memahami materi pembelajaran IPA Terpadu bidang Biologi
materi pencemaran lingkungan. Buku ini juga dapat membantu peserta didik
dalam menyadari pentingnya menjaga lingkungan melalui pengalaman
membaca. Selain itu, buku cerita bergambar ini juga diharapkan dapat menjadi
contoh media yang dapat dikembangkan oleh setiap guru IPA agar dapat
menciptakan suasana belajar mengajar yang lebih kondusif dan memperkaya
kreativitas guru dalam membuat media dan sumber belajar.
Berdasarkan berbagai uraian kerangka berpikir di atas, berikut
merupakan bagan kerangka berpikir yang dibuat oleh penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Bagan 2.3 Bagan Kerangka Berpikir Penulis
Hal yang ideal :
Pada kurikulum 2013,
pembelajaran berpusat pada
siswa (student centered
learning). Guru merupakan
desainer pembelajaran yang
dituntut mampu merancang
pembelajaran melalui
pemanfaatan berbagai media
dan sumber belajar, serta
menyediakan dan
mengembangkan berbagai
sumber belajar dan media yang
dapat dipelajari sendiri oleh
siswa
Fakta di sekolah berdasarkan hasil
wawancara guru IPA Terpadu kelas
VII SMP:
Media pembelajaran yang
dikembangkan oleh guru terdiri atas
alat peraga sederhana, kartu
bergambar, Powerpoint, dan Lembar
Kerja Peserta Didik.
Media pembelajaran yang
dikembangkan guru masih terbatas/
kurang bervariasi
Guru sering menggunakan media
yang telah disediakan oleh sekolah.
Rendahnya minat baca peserta didik
terhadap buku teks
Solusi :
Melakukan pengembangan media buku cerita
bergambar materi pencemaran lingkungan untuk
membantu pemahaman akan materi dan kesadaran
siswa dalam menjaga lingkungan serta membantu
kreativitas guru dalam mengembangkan media
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian dan
pengembangan atau yang biasa dikenal sebagai R&D (Research and
Development). Penelitian dan pengembangan adalah proses yang dilakukan
untuk menghasilkan produk baru atau mengembangkan produk yang telah ada
agar lebih baik dari produk sebelumnya, kemudian dapat dilakukan pengujian
atau validasi terhadap keefektifan produk yang telah dihasilkan. Penelitian ini
mengembangkan sebuah produk media pembelajaran berupa buku cerita
bergambar tentang pencemaran lingkungan untuk kelas VII SMP.
B. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media pembelajaran
berupa buku cerita bergambar tentang pencemaran lingkungan. Pengembangan
dan penelitian menurut Borg and Gall terdiri atas 10 langkah. Peneliti
melaksanakan langkah-langkah penelitian dan pengembangan tersebut hingga
tahap kelima karena keterbatasan waktu dan biaya untuk mengembangkan
produk. Jika penelitian dan pengembangan dilakukan hingga sepuluh tahapan
maka akan memerlukan proses dan waktu yang lebih lama serta biaya yang
besar. Melalui pelaksanaan lima tahapan ini diharapkan agar penelitian dan
pengembangan ini dapat selesai dengan waktu yang lebih efisien dan biaya
yang terjangkau tetapi tetap efektif pada proses dan hasilnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Kelima tahap penelitian dan pengembangan yang telah disederhanakan
tersebut dapat diuraikan oleh peneliti sebagai beikut :
1. Potensi dan masalah
Potensi dan masalah dapat ditemukan oleh peneliti dengan melakukan
analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan melalui wawancara
terhadap empat guru pengampuh mata pelajaran IPA Terpadu kelas VII
pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama di Yogyakarta.
Masing-masing guru berasal dari empat SMP berbeda yaitu SMP Stella
Duce 2, SMP Negeri 2 Mlati, SMP Negeri 1 Yogyakarta, dan SMP Taman
Dewasa Ibu Pawiyatan. Sekolah yang dipilih terdiri atas dua sekolah
negeri dan dua sekolah swasta. Alasan peneliti memilih keempat sekolah
tersebut adalah untuk mendapatkan data penggunaan dan pengembangan
media oleh guru yang lebih beragam. Langkah awal yang dilakukan oleh
peneliti adalah menentukan topik yang akan digunakan untuk membuat
kisi-kisi pedoman wawancara analisis kebutuhan. Berikut merupakan topik
yang telah dibuat oleh peneliti sebagai pedoman pembuatan kisi-kisi
pedoman wawancara guru.
Tabel 3.1 Topik Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Analisis Kebutuhan
No. Topik Jumlah butir
pertanyaan
1. Metode dan teknik yang digunakan dalam
pembelajaran
1
2. Penggunaan media pembelajaran 3
3. Pengembangan media pembelajaran oleh guru 2
4. Penggunaan media pada materi pencemaran
lingkungan
2
5. Langkah pembelajaran pada materi pencemaran
lingkungan
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
No. Topik Jumlah butir
pertanyaan
6. Minat baca siswa pada materi pencemaran
lingkungan
2
7. Pengembangan media cerita bergambar pada
materi pencemaran lingkungan
4
8. Langkah-langkah pengembangan media cerita
bergambar pada materi pencemaran lingkungan
3
Potensi dan masalah dapat diketahui melalui hasil wawancara para guru
IPA Terpadu kelas VII sesuai dengan lampiran 4 Hasil analisis kebutuhan.
2. Pengumpulan data
Langkah selanjutnya yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
mengumpulkan data dari hasil analisis kebutuhan. Pengumpulan data
analisis kebutuhan dilakukan melalui teknik wawancara guru IPA Terpadu
kelas VII SMP. Wawancara guru dilakukan di setiap sekolah yang telah
ditentukan oleh peneliti. Data-data hasil wawancara diperoleh berdasarkan
fakta pengalaman guru saat melaksanakan pembelajaran dan pengamatan
guru terhadap peserta didik di sekolah. Data yang diperlukan dalam
penelitian ini berupa ketersediaan dan pengembangan media pembelajaran
dan sumber belajar di sekolah, minat baca peserta didik terhadap buku
pelajaran, serta kebutuhan media pembelajaran oleh guru.
3. Desain produk
Hasil wawancara yang telah diperoleh peneliti digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam merencanakan pembuatan produk yang tepat. Produk
yang akan dikembangkan oleh peneliti adalah sebuah media pembelajaran
yang dapat pula digunakan sebagai sumber belajar berupa buku cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
bergambar materi pencemaran lingkungan untuk kelas VII SMP. Buku
cerita bergambar yang dikembangkan terdiri atas cover buku, halaman
judul, catatan hak cipta, kata pengantar, halaman KI, KD dan indikator
pembelajaran, daftar isi, pengenalan tokoh cerita, isi cerita, evaluasi pada
setiap akhir bab pada cerita, dan halaman daftar pustaka. Isi cerita yang
dijadikan sebagai konsep dalam pembuatan buku terdiri atas konsep buku,
jenis cerita, penggunaan kata dan kalimat dalam cerita, dan unsur-unsur
cerita yang berkaitan dengan materi pencemaran lingkungan. Pada buku
cerita bergambar terdapat dua komponen yaitu teks dan gambar. Teks
cerita dibuat oleh peneliti. Gambar-gambar terkait alur cerita dibuat oleh
peneliti menggunakan potongan-potongan gambar dari internet yang diedit
oleh peneliti menggunakan Microsoft Word 2010 lalu dibuat kembali oleh
illustrator. Gambar-gambar berupa foto/ fakta pada buku cerita bergambar
ditentukan oleh peneliti. Selain itu, penentuan gambaran tokoh-tokoh
dalam cerita dibuat oleh peneliti secara manual dan akan disesuaikan
kembali oleh illustrator. Nama-nama tokoh dalam cerita ditentukan oleh
peneliti.
4. Validasi desain
Buku cerita bergambar yang telah dibuat oleh peneliti selanjutnya akan
diberikan kepada para ahli yang akan melakukan penilaian produk, baik
ahli media maupun ahli materi agar dihasilkan produk yang berkualitas
baik. Validasi data dilakukan oleh lima orang ahli yang terdiri atas satu
dosen ahli media, dua dosen ahli materi, dan dua guru IPA Terpadu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Validasi desain dilakukan menggunakan teknik kuesioner. Instrumen
validasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner uji validasi
produk. Aspek yang akan dinilai instrument tersebut adalah aspek
tampilan, kelengkapan komponen, konsistensi susunan, kesesuaian bahasa,
isi buku, dan efisiensi buku cerita bergambar. Data validasi yang akan
diperoleh berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif
diperoleh dari hasil skor penilaian kelayakan dan kualitas media buku
cerita bergambar yang dikembangkan menggunakan skala Likert. Data
kualitatif berasal dari kritik dan masukan dari para ahli terhadap kelebihan
dan kelemahan desain produk yang telah dibuat oleh peneliti.
5. Revisi desain
Hasil validasi dapat digunakan sebagai bahan revisi desain produk. Kritik
dan saran dari para ahli dapat digunakan untuk memperbaiki kekurangan
produk yang telah dibuat oleh peneliti.
Bagan pengembangan buku cerita bergambar oleh peneliti dapat dilihat
pada bagan berikut.
Langkah 1 : Potensi dan Masalah
Pedoman
Wawancara Validasi oleh
dosen
Wawancara guru
IPA Terpadu
Analisis
kebutuhan
Langkah 2 : Pengumpulan Data
Data kesulitan belajar, ketersediaan media,
dan pengembangan media oleh guru Data analisis
kebutuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Bagan 3.1 Prosedur penelitian buku cerita bergambar
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah
wawancara (interview) dan kuesioner (angket).
Langkah 3 : Desain Produk
Data
analisis
kebutuhan
Penentuan
media
pembelajaran
Penyusunan
kerangka
materi
pembelajaran
Desain buku
cerita
bergambar
Buku
cerita
bergambar
Penyusunan
instrumen
validasi
Kuesioner
validasi
produk
Langkah 4 : Validasi Desain
Buku cerita bergambar
Kuesioner validasi produk
Validasi oleh
para ahli Hasil validasi
Langkah 5 : Revisi Desain
Hasil validasi Revisi produk sesuai
dengan kritik dan
saran para ahli
Buku Cerita Bergambar
tentang pencemaran
lingkungan untuk kelas
VII SMP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
1. Wawancara
Jenis wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah wawancara
terstruktur. Menurut Sugiyono (2018), wawancara terstruktur digunakan
bila peneliti telah mengetahui informasi-informasi yang akan diperoleh
sehingga peneliti telah menyiapkan pertanyaan-pertanyaan tertulis yang
alternatif jawabannya pun telah disiapkan oleh peneliti. Wawancara
dilakukan oleh peneliti terhadap empat guru pengampuh mata pelajaran
IPA Terpadu kelas VII SMP. Wawancara dilakukan oleh peneliti untuk
menemukan potensi dan masalah sebagai data analisis kebutuhan. Data
yang dibutuhkan melalui wawancara terdiri atas :
a) metode dan teknik yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran
b) penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar
c) pengembangan media pembelajaran oleh guru IPA
d) penggunaan media pembelajaran pada materi pencemaran lingkungan
e) langkah-langkah pembelajaran pada materi pencemaran lingkungan
f) minat baca peserta didik terhadap buku teks pelajaran pada materi
pencemaran lingkungan
g) pengembangan media pembelajaran cerita bergambar pada materi
pencemaran lingkungan
h) langkah-langkah pengembangan media cerita bergambar pada materi
pencemaran lingkungan.
2. Kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Menurut (Narbuko dan Achmadi, 2007), metode kuesioner merupakan
suatu metode untuk memperoleh data dengan cara memberikan suatu
daftar berisi rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang
yang akan diteliti, kemudian menyebarkan angket kepada responden.
Dalam penelitian ini, kuesioner digunakan untuk menilai kelayakan dan
kualitas produk buku cerita bergambar yang dikembangkan oleh peneliti.
Kuesioner validitas produk diberikan kepada dua dosen ahli dan dua guru
pengampuh mata pelajaran IPA Terpadu kelas VII SMP. Aspek-aspek
yang akan dinilai dalam kuesioner uji validasi produk buku cerita
bergambar terdiri atas :
a) tampilan
b) kelengkapan komponen
c) konsistensi susunan
d) kesesuaian bahasa
e) isi buku
f) efisiensi
Hasil validasi oleh para ahli dan guru digunakan oleh peneliti sebagai
acuan penilaian terhadap kelayakan dan kualitas buku cerita bergambar
sehingga dapat diketahui kekuatan dan kelemahan buku tersebut. Selain
itu, kritik dan saran yang diberikan oleh para ahli dan guru dapat menjadi
pertimbangan bagi peneliti sebagai bahan revisi untuk memperbaiki
kembali buku cerita bergambar tentang pencemaran lingkungan yang telah
dikembangkan oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam dan sosial yang diamati (Sugiyono, 2014). Buku cerita
bergambar materi pencemaran lingkungan untuk kelas VII SMP adalah
variabel yang digunakan sebagai objek dalam penelitian ini. Instrumen
penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah pedoman wawancara dan
kuesioner.
1. Pedoman wawancara
Pedoman wawancara berisi daftar pertanyaan yang akan memudahkan
peneliti dalam membuat analisis kebutuhan. Wawancara dilakukan kepada
empat guru pengampu mata pelajaran IPA Terpadu kelas VII SMP di
Yogyakarta. Berikut merupakan pedoman wawancara analisis kebutuhan yang
dibuat oleh peneliti.
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Analisis Kebutuhan
Topik Nomor
Item
Pertanyaan
Metode dan
teknik yang
digunakan
dalam
pembelajaran
1 Metode dan teknik apa saja yang bapak/ibu guru
gunakan dalam melaksanakan pembelajaran IPA
Biologi?
Penggunaan
media
pembelajaran
2 Apakah bapak/ibu guru pernah menggunakan
media dalam proses pembelajaran IPA Biologi?
a) pernah
b) tidak pernah
3
Apa alasan bapak/ibu guru menggunakan media
pembelajaran saat melaksanakan proses belajar
mengajar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Topik Nomor
Item
Pertanyaan
4 Media apa saja yang pernah bapak/ ibu gunakan
dalam proses pembelajaran IPA Biologi?
Pengembangan
media
pembelajaran
oleh guru
5 Apakah anda pernah membuat media pembelajaran
IPA Biologi?
a) pernah
b) tidak pernah
6 Jika pernah, jenis media apa saja yang pernah
dibuat oleh bapak/ ibu guru dalam menunjang
proses belajar mengajar?
Penggunaan
media pada
materi
pencemaran
lingkungan
7 Media dan sumber apa saja yang sering bapak/ ibu
guru gunakan dalam pembelajaran IPA Biologi
kelas VII materi Pencemaran Lingkungan?
8 Kesulitan apa yang bapak/ ibu guru hadapi dalam
pembelajaran IPA Biologi kelas VII materi
Pencemaran Lingkungan?
Langkah
pembelajaran
pada materi
pencemaran
lingkungan
9 Apa saja langkah – langkah pembelajaran yang
pernah bapak/ibu guru lakukan dalam pembelajaran
IPA Biologi kelas VII materi Pencemaran
Lingkungan?
Minat baca
siswa pada
materi
pencemaran
lingkungan
10 Apakah siswa bapak/ ibu guru memiliki kemauan
untuk belajar mandiri melalui buku teks pada materi
Pencemaran Lingkungan?
11 Bagaimana kategori minat membaca siswa bapak/
ibu guru terhadap buku teks dalam mempelajari
materi Pencemaran Lingkungan?
Pengembangan
media cerita
bergambar pada
materi
pencemaran
lingkungan
12 Apakah bapak/ ibu guru pernah mengenal media
cerita bergambar dalam pembelajaran IPA Biologi?
13 Menurut bapak/ ibu guru, apakah cerita bergambar
perlu dikembangkan sebagai media alternatif
pembelajaran IPA Biologi pada materi Pencemaran
Lingkungan dengan tujuan meningkatkan minat
baca, pemahaman peserta didik, dan kesadaran
menjaga lingkungan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Topik Nomor
Item
Pertanyaan
14 Setujuhkah bapak/ ibu guru, apabila cerita
bergambar dikembangkan menjadi media
pembelajaran IPA Biologi materi Pencemaran
Lingkungan kelas VII SMP?
a) setuju
b) tidak setuju
15 Apa alasan bapak/ ibu guru setuju/ tidak setuju
terhadap pengembangan media pembelajaran cerita
bergambar materi Pencemaran Lingkungan kelas
VII SMP?
Langkah-
langkah
pengembangan
media cerita
bergambar pada
materi
pencemaran
lingkungan
16 Apa saja kelengkapan yang harus diperhatikan
dalam pengembangan media pembelajaran
berbentuk cerita bergambar pada materi
Pencemaran Lingkungan kelas VII SMP?
17 Menurut bapak/ ibu guru, bagaimana sebaiknya
penyusunan cerita bergambar untuk meningkatkan
minat baca dan pemahaman siswa pada materi
Pencemaran Lingkungan kelas VII SMP?
18 Apakah ada saran lain dari bapak/ ibu yang harus
diperhatikan dalam melakukan pengembangan
media pembelajaran berbentuk cerita bergambar
pada materi Pencemaran Lingkungan Kelas VII
SMP?
2. Kuesioner
Kuesioner atau angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
validasi produk buku cerita bergambar materi pencemaran lingkungan untuk
kelas VII SMP. Kuesioner tersebut diberikan kepada seorang dosen ahli media,
dua orang dosen ahli materi, dan dosen ahli dan dua orang guru pengampu
mata pelajaran IPA Terpadu kelas VII SMP. Validasi produk dilakukan untuk
mengetahui kelayakan dan kualitas produk buku cerita bergambar yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
dikembangkan oleh peneliti. Kisi-kisi kuesioner uji validasi produk yang akan
diisi oleh para ahli dan guru merupakan kisi-kisi yang berbeda. Para ahli hanya
menerima pernyataan untuk menilai butir pernyataan yang berisi konten-konten
yang sesuai dengan materi dan media tanpa ada hubungannya dengan peserta
didik. Sedangkan guru akan menilai seluruh butir yang berhubungan dengan
penggunaan media dan kesesuaian materi dengan karakteristik peserta didik.
Kisi-kisi kuesioner yang digunakan dalam oleh para ahli pada penelitian ini
dapat diuraikan sebagai berikut.
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Uji Validasi Produk untuk Para Ahli
Aspek dan Pernyataan Nomor
Item
Tampilan
a. Judul buku cerita menarik untuk dibaca 1
b. Warna Cover buku cerita bergambar menarik 2
c. Desain buku cerita bergambar menarik 3
d. Tulisan/ jenis huruf mudah dibaca 4
e. Perpaduan warna buku cerita bergambar menarik 5
f. Ukuran buku cerita bergambar proposional 6
g. Gambar menarik sehingga mudah dipahami 7
Kelengkapan komponen
a. Terdapat kata pengantar 8
b. Terdapat halaman pengenalan tokoh 9
c. Terdapat daftar isi 10
d. Terdapat daftar pustaka 11
Konsistensi susunan
a. Antara gambar dan keterangan telah sesuai 12
b. Penjelasan informasi tertulis secara runtut 13
Kesesuaian bahasa
a. Bahasa yang digunakan dalam cerita mudah dipahami
peserta didik
14
Isi buku
a. Buku cerita bergambar berisi cerita dan informasi yang
sesuai dengan materi pencemaran lingkungan untuk kelas
VII SMP
15
b. Jalan cerita menimbulkan rasa tertarik untuk terus
mengikuti jalan cerita
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Berikut merupakan kisi-kisi kuesioner validasi untuk guru IPA Terpadu kelas
VII SMP.
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuesioner Uji Validasi Produk untuk Guru IPA
Terpadu Kelas VII SMP
c. Gambar-gambar dalam buku cerita jelas 17
d. Penjelasan mengenai informasi pencemaran lingkungan
jelas
18
e. Hubungan antara isi cerita dan materi mudah dipahami
oleh peserta didik
29
f. Penyampaian pesan moral materi pencemaran lingkungan
melalui cerita jelas
20
Efisiensi
a. Buku cerita bergambar yang dikembangkan dapat
mencapai kompetensi dasar pembelajaran IPA materi
pencemaran lingkungan (KD 3.8 Menganalisis terjadinya
pencemaran lingkungan dan dampaknya bagi ekosistem
dan KD 4.8 Membuat tulisan tentang gagasan
penyelesasian masalah pencemaran di lingkungan
berdasarkan hasil pengamatan)
21
Total item 21
Aspek dan Pernyataan Nomor
Item
Tampilan
a. Judul buku cerita menarik untuk dibaca 1
b. Warna Cover buku cerita bergambar menarik 2
c. Desain buku cerita bergambar menarik bagi peserta didik 3
d. Tulisan/ jenis huruf mudah dibaca 4
e. Perpaduan warna buku cerita bergambar menarik 5
f. Ukuran buku cerita bergambar proposional 6
g. Gambar menarik sehingga mudah dipahami oleh peserta
didik
7
Kelengkapan komponen
a. Terdapat kata pengantar 8
b. Terdapat halaman pengenalan tokoh 9
c. Terdapat daftar isi 10
d. Terdapat daftar pustaka 11
Konsistensi susunan
a. Antara gambar dan keterangan telah sesuai 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
E. Teknik Analisis Data
Setelah pengumpulan data, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan
adalah kegiatan analisis data. Menurut Narbuko dan Achmadi (2007), tujuan
penelitian dapat menentukan jenis alat analisis yang digunakan dalam
menganalisis hasil-hasil yang telah diperoleh peneliti. Melalui pengumpulan
b. Penjelasan informasi tertulis secara runtut 13
Kesesuaian bahasa
a. Bahasa yang digunakan dalam cerita mudah dipahami
peserta didik
14
Isi buku
a. Buku cerita bergambar berisi cerita dan informasi yang
sesuai dengan materi pencemaran lingkungan untuk kelas
VII SMP
15
b. Buku cerita bergambar memuat informasi yang sesuai
dengan karakteristik peserta didik
16
c. Jalan cerita menarik bagi peserta didik untuk terus
mengikuti jalan cerita
17
d. Gambar-gambar dalam buku cerita jelas 18
e. Penjelasan mengenai informasi pencemaran lingkungan
jelas
19
f. Hubungan antara isi cerita dan materi mudah dipahami
oleh peserta didik
20
g. Penyampaian pesan moral materi pencemaran lingkungan
melalui cerita jelas
21
Efisiensi
a. Buku cerita bergambar yang dikembangkan dapat
mencapai kompetensi dasar pembelajaran IPA materi
pencemaran lingkungan (KD 3.8 Menganalisis terjadinya
pencemaran lingkungan dan dampaknya bagi ekosistem
dan KD 4.8 Membuat tulisan tentang gagasan
penyelesasian masalah pencemaran di lingkungan
berdasarkan hasil pengamatan)
22
b. Buku cerita bergambar dapat membantu peserta didik
memahami konsep IPA materi pencemaran lingkungan
23
c. Buku cerita bergambar mampu membangun motivasi
belajar peserta didik pada materi pencemaran lingkungan
24
d. Buku cerita bergambar tentang pencemaran lingkungan
dapat digunakan peserta didik secara mandiri
25
Total item 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
data, data yang diperoleh dapat bersifat kuantitatif dan kualitatif. Menurut
Widyoko (2015) dalam Widyawati (2019), data kuantitatif adalah data yang
diperoleh dari hasil pengukuran berupa angka-angka. Sedangkan data kualitatif
adalah data yang dituangkan dalam bentuk pernyataan atau kata-kata yang
menunjukkan suatu kualitas atau mutu dari sesuatu berdasarkan keadaan,
proses maupun peristiwa.
Penelitian ini adalah jenis penelitian yang menggunakan teknik analisis
deskriptif. Dalam teknik tersebut, diperoleh data yang bersifat kuantitatif dan
kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari kuesioner validitas produk buku cerita
bergambar. Sedangkan data kualitatif diperoleh dari hasil validasi produk
media pembelajaran buku cerita bergambar oleh para ahli dan hasil wawancara.
Setelah itu, data kualitatif yang telah diperoleh dapat dianalisis. Pembahasan
teknis dari data kualitatif dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Analisis Data Kuantitatif
Analisis data kuantitatif dapat dilakukan menggunakan skala pengukuran
bernama skala Likert. Skala tersebut digunakan untuk mengembangkan
intrumen yang digunakan untuk mengukur sikap, persepsi dan pendapat
seseorang atau sekelompok orang terhadap potensi dan permasalahan suatu
objek, rancangan suatu produk, proses membuat produk dan produk yang telah
dikembangkan atau diciptakan (Sugiyono, 2015). Jawaban setiap item
instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat
positif sampai sangat negatif, sangat baik sampai sangat tidak baik, sanagat
efektif sampai sangat tidak efektif . Skala Likert pada umumnya menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
tiga, empat, dan lima interval (Sugiyono, 2018). Instrumen penelitian yang
menggunakan skala Likert dapat dibuat dalam bentuk checklist ataupun pilihan
ganda (Sugiyono, 2015). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan skala Likert
dengan empat interval dan dalam bentuk checklist.
Skala dan kriteria yang digunakan sebagai pedoman penilaian pada
kuesioner validitas produk yang dapat diuraikan sebagai berikut.
Tabel 3.5 Skala dan Kriteria Pedoman Penilaian Validasi Produk
oleh Ahli
Skala Kriteria
4 Produk buku cerita bergambar telah layak digunakan tanpa
diperbaiki
3 Produk buku cerita bergambar telah layak digunakan namun
masih membutuhkan perbaikan
2 Produk buku cerita bergambar kurang layak digunakan dan
masih membutuhkan perbaikan
1 Produk buku cerita bergambar tidak layak digunakan
Data kuantitatif yang telah diperoleh dengan acuan skala Likert dapat
dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Langkah pertama yang harus
dilakukan adalah mengumpulkan data berupa hasil pengisian kuesioner.
Setelah data terkumpul, kemudian dilakukan pemberian skor penilaian
kelayakan dan kualitas media dengan alternatif pilihan dan skor yang dapat
dilihat pada tabel 3.6 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 3.6 Skor Penilaian Kelayakan dan Kualitas Media
Pembelajaran Buku Cerita Bergambar pada Kuesioner Validasi Produk
oleh Ahli
Skor Kategori
4 Sangat baik
3 Baik
2 Cukup Baik
1 Kurang Baik
Nilai yang telah diperoleh dari penilaian dengan menggunakan skala
Likert empat interval dapat dihitung untuk memperoleh rata-rata penilaian.
Rerata penilaian dapat dihitung menggunakan rumus 3.1 berikut.
Rumus 3.1 Rumus Perhitungan Rerata Hasil Penilaian Menggunakan Skala Likert
Rerata nilai akan diperoleh peneliti berdasarkan rumus 3.1 tersebut. Rata-
rata nilai tersebut kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif. Konversi
data kuantitatif ke kualitatif menurut Widoyoko (2014) dalam Widyawati
(2019) dapat dilihat pada tabel 3.7 di bawah ini.
Tabel 3.7 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif
Interval Skor Kriteria
3,25 ˂ X ˂ 4,00 Sangat baik
2,50 ˂ X ˂ 3,25 Baik
1,75 ˂ X ˂ 2,50 Cukup baik
1,00 ˂ X ˂ 1,75 Kurang baik
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑖𝑡𝑒𝑚
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Interval skor pada tabel 3.7 tersebut dapat menunjukkan kualitas produk
yang dikembangkan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Peneliti
membuat kategori skor rerata hasil validasi produk buku cerita bergambar
untuk mengubah data kuantitatif menjadi data kaulitatif dengan mengadaptasi
interval skor dan kriteria berdasarkan tabel 3.7. Hal ini disebabkan oleh kurang
akuratnya rentang interval skor pada tabel 3.7. Interval skor yang menunjukkan
kualitas produk buku cerita bergambar yang telah dikembangkan berdasarkan
kriteria yang ditetapkan dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut.
Tabel 3.8 Kategori Skor Rerata Hasil Validasi Produk Buku Cerita
Bergambar
Interval Skor Kriteria
3,26 ≤ X ≤ 4,00 Sangat baik
2,51 ≤ X ≤ 3,25 Baik
1,76 ≤ X ≤ 2,50 Cukup baik
1,00 ≤ X ≤ 1,75 Kurang baik
2. Analisis Data Kualitatif
Analisis data kualitatif dilakukan pada penelitian dan pengembangan
apabila metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti merupakan
metode kualitatif. Data kualitatif dalam penelitian dan pengembangan ini
terdiri atas penjelasan deskriptif dari hasil wawancara dan hasil validasi produk
buku cerita bergambar melalui kuesioner oleh para ahli. Data kualitatif yang
berasal dari hasil validasi produk buku cerita bergambar dapat berupa saran
dan masukan dari ahli materi, ahli media, dan guru mata pelajaran. Saran dan
masukan tersebut dapat digunakan sebagai dasar untuk menyempurnakan
produk buku cerita bergambar yang telah dikembangkan oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa teknik analisis
data yang digunakan pada penelitian dan pengembangan produk buku cerita
bergambar materi pencemaran lingkungan kelas VII SMP ini adalah teknik
analisis deskriptif. Teknik analisis deskriptif menghasilkan data bersifat
kuantitatif dan kualitatif. Langkah-langkah analisis data dilakukan dengan cara
menggunakan skala Likert untuk mengubah penilaian data dalam bentuk
kualitatif menjadi data kuantitatif, menghitung rerata skor hasil validasi produk
dari kuesioner, dan mengubah rata-rata skor tersebut menjadi nilai kualitatif
berdasarkan interval skor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Kebutuhan
Langkah awal yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian dan
pengembangan media pembelajaran buku cerita bergambar adalah melakukan
analisis kebutuhan pada sekolah-sekolah menengah pertama yang telah
ditentukan oleh peneliti (surat perijinan pada lampiran 3). Analisis kebutuhan
dilakukan berdasarkan langkah-langkah pengembangan media pembelajaran
buku cerita bergambar yang telah diuraikan pada bab III. Analisis kebutuhan
yang dilakukan bertujuan untuk memperoleh informasi terkait penggunaan dan
pengembangan media-media pembelajaran oleh para guru di sekolah. Analisis
kebutuhan dilakukan menggunakan metode wawancara. Hasil wawancara
dapat menjadi acuan bagi peneliti dalam mengembangkan media pembelajaran
yang sesuai dengan kebutuhan.
Wawancara dilakukan oleh peneliti pada 4 (empat) guru pengampu mata
pelajaran IPA Terpadu kelas VII SMP yang terdapat di Yogyakarta yakni SMP
Stella Duce 2, SMP Negeri 2 Mlati, SMP Negeri 1 Yogyakarta, dan SMP
Taman Dewasa Ibu Pawiyatan. Peneliti melakukan analisis kebutuhan melalui
wawancara pada keempat sekolah tersebut, yakni dua sekolah negeri dan dua
sekolah swasta dengan alasan untuk mendapatkan data penggunaan dan
pengembangan media oleh guru yang lebih beragam. Hasil analisis kebutuhan
secara spesifik pada empat Sekolah Menengah Pertama di Yogyakarta dapat
ditunjukkan pada tabel 4.1 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 4.1 Hasil wawancara survei kebutuhan
Nomor Pertanyaan SMP Stella
Duce 2
SMP Negeri 2
Mlati
SMP Negeri 1
Yogyakarta
SMP Taman
Dewasa Ibu
Pawiyatan
1) Metode dan teknik
apa saja yang bapak/
ibu guru gunakan
dalam melaksanakan
pembelajaran IPA
Biologi?
Konvensional/
ceramah, diskusi
dan presentasi,
percobaan/
praktikum,
discovery
learning, role
playing
(bermain peran),
inquiry
Diskusi
informasi,
pengamatan,
praktikum/
eksperimen
Problem Based
Learning
(Pembelajaran
Berbasis
Masalah),
praktikum,
ceramah
singkat
menggunakan
media
Diskusi guru-
murid, praktikum,
Problem Based
Learning
(Pembelajaran
Berbasis Masalah)
2) Apakah bapak/ ibu
guru pernah
menggunakan media
dalam proses
pembelajaran IPA
Biologi?
Pernah Pernah Pernah Pernah
3) Apa alasan bapak/
ibu guru
menggunakan media
pembelajaran saat
melaksanakan
a) Membantu
peserta didik
agar lebih
mengerti dan
memahami
materi
pembelajaran
b) Melatih
kreativitas anak
Memudahkan
peserta didik
dalam
memahami
materi
a) Membantu
pemahaman
anak terhadap
materi
b) Membantu
peserta didik
dalam
membayang-
kan apabila
materi-materi
tergolong
abstrak
Menarik perhatian
peserta didik untuk
menyimak materi
pembelajaran
4) Media apa saja
yang pernah bapak/
ibu gunakan dalam
proses pembelajaran
IPA Biologi?
a) Buku paket
b) LKPD
c) Gambar
d) Video
pembelajaran
e) Alat peraga
f) Model
pembelajaran
(pemodelan)
g) PowerPoint
a) Lingkungan
b) Torso
c) LKPD
d) Microsoft
PowerPoint
e) Alat peraga
yang dibuat
peserta didik
a) Microsoft
PowerPoint
b) Handphone
c) Buku
referensi
d) Lingkungan
e) Alat peraga
a) Media praktikum
b) Microsoft
PowerPoint
c) buku referensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Nomor Pertanyaan SMP Stella
Duce 2
SMP Negeri 2
Mlati
SMP Negeri 1
Yogyakarta
SMP Taman
Dewasa Ibu
Pawiyatan
5) Apakah anda
pernah membuat
media pembelajaran
IPA Biologi?
Pernah Pernah Pernah Tidak pernah
6) Jika pernah, jenis
media apa saja yang
pernah dibuat oleh
bapak/ ibu guru dalam
menunjang proses
belajar mengajar?
a) PowerPoint
b) Game
(bermain peran
dalam
kelompok)
Pemodelan/
alat peraga
paru-paru
sederhana
a) Alat peraga
b) Microsoft
PowerPoint
-
7) Media dan sumber
apa saja yang sering
bapak/ ibu guru
gunakan dalam
pembelajaran IPA
Biologi kelas VII
materi Pencemaran
Lingkungan ?
a) Buku paket
b) LKPD
c) Alat peraga
d) PowerPoint
e) Video
pembelajaran
a) Buku paket
guru dan siswa
b) Microsoft
PowerPoint
c) LKPD
a) Buku
referensi
b) Lingkungan
c) Handphone
(internet)
a) Microsoft
Powerpoint
b) buku referensi
c) komik sederhana
yang dibuat oleh
peserta didik
8) Kesulitan apa yang
bapak/ ibu guru
hadapi dalam
pembelajaran IPA
Biologi kelas VII
materi Pencemaran
Lingkungan ?
a) Kurang
efektifnya
penggunaan
media
pembelajaran,
terutama
PowerPoint.
Penggunaan ppt
dianggap kurang
kondusif karena
peserta didik
masih sulit
memahami
dampak-dampak
dan upaya
pencegahan
pencemaran
lingkungan
b) peserta didik
a) Perasaan
jijik oleh
peserta didik
saat
melakukan uji
kualitas air
b) Keterbatas-
an alat untuk
melakukan uji
kualitas air
c) Peserta
didik sulit
memahami
dampak-
dampak
pencemaran
Kesulitan
peserta didik
dalam
memahami
materi cara
penanggulang-
anan
pencemaran
tanah oleh
limbah cair
Tidak ada kendala
yang berarti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Nomor Pertanyaan SMP Stella
Duce 2
SMP Negeri 2
Mlati
SMP Negeri 1
Yogyakarta
SMP Taman
Dewasa Ibu
Pawiyatan
kesulitan
membuat media
PowerPoint
untuk
mempresentasi-
kan materi
pembelajaran
9) Apa saja langkah-
langkah pembelajaran
yang pernah bapak/
ibu lakukan dalam
pembelajaran IPA
Biologi kelas VII
materi Pencemaran
Lingkungan ?
Langkah
pembelajaran
dapat melalui
tahap :
a) pembukaan,
apersepsi,
penjelasan
materi
b) diskusi
kelompok
c) presentasi
hasil diskusi
melalui media
PowerPoint
(siswa telah
menyiapkannya
karena telah
disampaikan
oleh guru di
pertemuan
sebelumnya)
d) pertanyaan
dari siswa lain
a) Pembukaan
: apersepsi
b) kegiatan
inti :
-membaca
buku paket
- diskusi
informasi
menggunakan
LKPD
- presentasi
hasil diskusi
c) penutup :
- kesimpulan
- refleksi
Langkah-
langkah
pembelajaran
scientific/
saintifik :
a) pembukaan :
apersepsi,
motivasi
b) kegiatan
inti :
- menunjukkan
adanya
permasalahan
- peserta didik
mengidentifi-
kasi
permasalahan,
presentasi
- penguatan
oleh guru
c) penutup :
- kesimpulan
- refleksi
a) Pembukaan :
apersepsi, motivasi,
tujuan
pembelajaran
b) kegiatan inti :
- penyampaian
mmateri
sebelumnya
- penyampaian
materi saat ini
c) penutup :
- ulangan
- kesimpulan
- penyampaian
materi selanjutnya
10) Apakah siswa
bapak/ ibu guru
memiliki kemauan
untuk belajar mandiri
melalui buku teks
pada materi
Pencemaran
Lingkungan ?
Hanya beberapa
siswa saja.
Kebanyakan
siswa lebih suka
belajar melalui
video dan
gambar
Hanya
sebagian kecil
anak yang
memiliki
kemauan
belajar mandiri
melalui buku
teks
Memiliki
kemauan,
terutama
ketika
diberikan
modul dan
LKPD oleh
guru
Kurang memiliki
kemauan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Nomor Pertanyaan SMP Stella
Duce 2
SMP Negeri 2
Mlati
SMP Negeri 1
Yogyakarta
SMP Taman
Dewasa Ibu
Pawiyatan
11) Bagaimana
kategori minat
membaca siswa
bapak/ ibu guru
terhadap buku teks
dalam mempelajari
materi Pencemaran
Lingkungan ?
Kategori
sedang. Hal ini
dikarenakan ada
yang memiliki
minat baca
tinggi dan ada
siswa yang
memiliki minat
baca yang
rendah.
Tergolong
sedang
Tergolong
sedang. Hal ini
dikarenakan
masih terdapat
sebagaian
peserta didik
yang malas
membaca buku
dengan teks
yang banyak.
Tergolong rendah
12) Apakah bapak/ ibu
guru pernah mengenal
media cerita
bergambar dalam
pembelajaran IPA
Biologi?
Belum pernah Hanya pernah
melihatnya
saja, tetapi
belum pernah
menggunakan-
nya.
Pernah melihat
yang berjenis
komik. Belum
pernah
menggunakan-
nya
Belum pernah.
hanya yang
berjenis lain seperti
komik
13) Menurut bapak/
ibu guru, apakah
cerita bergambar perlu
dikembangkan sebagai
media alternatif
pembelajaran IPA
Biologi pada materi
Pencemaran
Lingkungan dengan
tujuan meningkatkan
minat baca,
pemahaman peserta
didik, dan kesadaran
menjaga lingkungan?
Sangat
diperlukan
dalam
pembelajaran
Sangat
diperlukan
Perlu Sangat perlu
14) Setujuhkah bapak/
ibu guru, apabila
cerita bergambar
dikembangkan
menjadi media
pembelajaran IPA
Biologi materi
Pencemaran
Lingkungan kelas VII
Setuju Setuju Setuju Setuju
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Nomor Pertanyaan SMP Stella
Duce 2
SMP Negeri 2
Mlati
SMP Negeri 1
Yogyakarta
SMP Taman
Dewasa Ibu
Pawiyatan
SMP?
15) Apa alasan bapak/
ibu guru setuju/ tidak
setuju terhadap
pengembangan media
pembelajaran cerita
bergambar materi
Pencemaran
Lingkungan kelas VII
SMP?
Cerita
bergambar dapat
menarik minat
dan motivasi
siswa dalam
mempelajarai
materi
a. Menarik
minat siswa
b. Membantu
siswa dalam
memahami
materi
a.
Memudahkan
siswa
memahami
materi
b. Penggunaan
cerita fiksi
mampu
menarik
perhatian dan
motivasi siswa
untuk
membaca
materi yang
disajikan
dalam cerita
a. Peserta didik
kelas VII adalah
peserta didik yang
baru saja lulus dari
Sekolah Dasar
sehingga memiliki
ketertarikan yang
lebih besar
terhadap gambar-
gambar daripada
tulisan
b. Sesuai dengan
perkembangan
zaman dan IPTEK
yang makin
berkembang
c. Meningkatkan
minat baca peserta
didik
d. Mengembangkan
ketertarikan dan
kreativitas guru
16) Apa saja
kelengkapan yang
harus diperhatikan
dalam pengembangan
media pembelajaran
berbentuk cerita
bergambar pada
materi Pencemaran
Lingkungan kelas VII
a. Teks/ huruf
b. Gambar
a. Gambar
b. Teks
c. Materi
a. Materi
b. Jalan cerita
c. Gambar
d. Teks cerita
a. Gambar
b. Tokoh
c. Jenis kertas
d. Teks
e. Materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Nomor Pertanyaan SMP Stella
Duce 2
SMP Negeri 2
Mlati
SMP Negeri 1
Yogyakarta
SMP Taman
Dewasa Ibu
Pawiyatan
SMP?
17) Menurut bapak/
ibu guru, bagaimana
sebaiknya penyusunan
cerita bergambar
untuk meningkatkan
minat baca dan
pemahaman siswa
pada materi
Pencemaran
Lingkungan kelas VII
SMP?
a. Gambar : full
color
b. Jenis huruf :
mudah dibaca,
menarik, ukuran
mudah dilihat
c. Menggunakan
kertas buku
yang tidak
mudah sobek
d. Materi
a. Mengguna-
kan gambar
berwarna/ full
color
b. Teks mudah
dibaca oleh
peserta didik
c. Materi
memadukan
animasi dan
kenyataan
a. Materi jelas
b. Jalan cerita
dikemas secara
nyata agar
peserta didik
mudah
memahami
materi yang
terkandung
dalam cerita
dan membantu
peserta didik
menyadari
pentingnya
menjaga
lingkungan
c. Gambar
dibuat menarik
dan full color
d. Penggunaan
teks dengan
sedikit kata-
kata dan
spesifik
a. Gambar dibuat
dengan karakter/
tokoh yang
menarik
b. Gambar full
color
c. Teks lebih
sedikit daripada
gambar
d. Kertas buku
harus tebal atau
tidak mudah sobek
18) Apakah ada saran
lain dari bapak/ ibu
yang harus
diperhatikan dalam
melakukan
pengembangan media
pembelajaran
berbentuk cerita
a. Menambah-
kan gambar-
gambar dan
contoh nyata di
dalam buku
cerita bergambar
sehingga anak
mampu
Sebaiknya
ditambahkan
LKPD (lembar
kerja peserta
didik) singkat
dan jelas ke
dalam buku
cerita
a. Terdapat
KD
(Kompetensi
Dasar) dalam
buku cerita
b. Buku cerita
memuat
a. Pada buku
cergam terdapat
tujuan
pembelajaran di
bagian awal
b. Materi yang
disampaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Nomor Pertanyaan SMP Stella
Duce 2
SMP Negeri 2
Mlati
SMP Negeri 1
Yogyakarta
SMP Taman
Dewasa Ibu
Pawiyatan
bergambar pada
materi Pencemaran
Lingkungan Kelas VII
SMP?
mengingat
materi karena
terdapat aplikasi
nyata
b. Teks berada
di atas atau di
bawah gambar
bergambar ringkasan
materi di akhir
cerita
mampu membuat
peserta didik
mengaitkan materi
yang satu dengan
yang lain
c. Terdapat
evaluasi ringan
tetapi menyeluruh
pada bagian akhir
buku
Berdasarkan analisis kebutuhan, peneliti menemukan potensi bahwa
guru-guru IPA Terpadu yang diwawancarai oleh peneliti telah mampu
menggunakan dan mengembangkan media-media pembelajaran yang
digunakan dalam proses belajar mengajar. Selain potensi, peneliti menemukan
masalah yakni adanya keterbatasan kemampuan guru dalam mengembangkan
media pembelajaran. Selain itu, peserta didik kelas VII kurang memiliki
kemauan untuk belajar mandiri melalui buku teks pelajaran pada materi
pencemaran lingkungan. Peserta didik lebih tertarik belajar melalui modul,
LKPD, gambar, dan video pembelajaran. Hal ini mempengaruhi kategori minat
baca peserta didik terhadap buku teks. Berdasarkan observasi guru yang
diwawancarai peneliti secara langsung terhadap peserta didik, kategori minat
baca peserta didik tergolong rendah hingga sedang.
Cerita bergambar yang digunakan sebagai media pembelajaran belum
pernah dilihat dan digunakan oleh para guru yang dilibatkan oleh peneliti
dalam wawancara untuk memperoleh analisis kebutuhan. Para guru hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
mengenal jenis lain seperti komik edukasi. Menurut para guru, pengembangan
cerita bergambar sebagai media alternatif pembelajaran sangat diperlukan pada
materi pencemaran lingkungan dengan tujuan meningkatkan minat baca dan
pemahaman peserta didik serta kesadaran peserta didik dalam menjaga
lingkungan. Para guru sangat setuju apabila cerita bergambar dikembangkan
sebagai salah satu media pembelajaran IPA Terpadu materi pencemaran
lingkungan untuk kelas VII SMP. Peserta didik kelas VII memiliki ketertarikan
yang besar pada media pembelajaran yang memberikan gambaran secara nyata
daripada tulisan sehingga cerita bergambar dapat menarik minat dan motivasi
peserta didik terhadap materi, membantu pemahaman peserta didik terhadap
materi yang disajikan melalui cerita, serta mampu mengembangkan
ketertarikan dan kreativitas guru dalam mengembangkan media pembelajaran.
Cerita bergambar adalah media pembelajaran yang dapat meningkatkan
minat baca peserta didik terhadap materi dibandingkan dengan media
pembelajaran lainnya yang dikembangkan oleh guru. Bila dibandingkan
dengan modul, cerita bergambar mampu menarik perhatian dan minat baca
peserta didik melalui visual gambar serta materi yang menarik dibandingkan
modul yang memiliki lebih banyak teks/ tulisan. Bila dibandingkan dengan
LKPD biasa, buku cerita bergambar yang dilengkapi dengan LKPD mampu
menarik minat siswa dalam menyelesaikan jawaban LKPD melalui cerita yang
telah dibaca. Bila dibandingkan dengan video pembelajaran yang memerlukan
perangkat elektronik dalam penerapannya saat pembelajaran, buku cerita
bergambar lebih praktis karena dapat dibaca pada berbagai tempat dan waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Hal ini dikarenakan setiap sekolah belum tentu memiliki perangkat elektronik,
misalnya sekolah-sekolah pada daerah pedalaman.
Menurut guru, cerita bergambar yang dikembangkan sebagai media
pembelajaran perlu memperhatikan kelengkapan yang terdiri atas gambar, teks
cerita, jenis huruf, materi, jalan cerita, tokoh dalam cerita, dan jenis kertas yang
digunakan dalam pembuatannya. Penyusunan cerita bergambar pada materi
pencemaran lingkungan perlu memperhatikan kejelasan materi, menggunakan
gambar full color dengan teks yang lebih sedikit daripada gambar, jalan cerita
dikemas secara nyata agar peserta didik mudah memahami materi yang
terkandung dalam cerita dan membantu peserta didik menyadari pentingnya
menjaga lingkungan, karakter/ tokoh cerita dibuat menarik, materi memadukan
antara animasi dan kenyataan, menggunakan teks yang mudah dibaca oleh
peserta didik, menggunakan jenis dan ukuran huruf huruf mudah dibaca, dan
menggunakan kertas yang tebal sehingga tidak mudah sobek. Para guru juga
memberikan saran terhadap komponen penyusun cerita agar di dalam cerita
bergambar hendaknya disampaikan kompetensi dasar tujuan pembelajaran
pada bagian awal media, terdapat tambahan gambar dan contoh nyata sehingga
peserta didik mampu memahami materi karena terdapat aplikasi nyata, teks
cerita berada pada bagian atas atau bawah gambar, perlu ditambahkan lembar
kerja peserta didik (LKPD) yang singkat dan jelas, memuat ringkasan materi
dan evaluasi pada bagian akhir cerita, serta materi yang disajikan dalam cerita
mampu membuat peserta didik mengaitkan materi pencemaran lingkungan
dengan materi yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Berdasarkan hasil wawancara analisis kebutuhan tersebut, maka peneliti
menyimpulkan bahwa media-media pembelajaran yang digunakan oleh para
guru dalam pembelajaran IPA Terpadu, khususnya materi pencemaran
lingkungan sangat beragam dan membantu peserta didik dalam memahami
materi pembelajaran. Namun, media yang dikembangkan sendiri oleh guru
kurang bervariasi dan kurang kreatif. Guru cenderung menggunakan media
pembelajaran yang telah tersedia. Oleh karena itu, guru membutuhkan media
alternatif pembelajaran IPA materi pencemaran lingkungan, yaitu media
pembelajaran buku cerita bergambar edukasi dengan tujuan meningkatkan
pemahaman peserta didik terhadap materi pencemaran lingkungan,
meningkatkan minat baca dan kesadaran peserta didik dalam menjaga
lingkungan, dan merangsang kreativitas guru dalam megembangkan berbagai
jenis media pembelajaran.
B. Deskripsi Produk Awal
Pengembangan produk buku cerita bergambar materi pencemaran
lingkungan untuk kelas VII SMP mengikuti langkah-langkah yang sesuai
dengan langkah-langkah penelitian dan pengembangan Borg and Gall. Tahap
awal yang dilakukan oleh peneliti adalah pemilihan materi pembelajaran IPA
Terpadu bidang Biologi untuk siswa kelas VII SMP Semester 2 berdasarkan
kurikulum 2013. Berdasarkan analisis kebutuhan, materi yang dipilih oleh
peneliti adalah Pencemaran Lingkungan.
Setelah menentukan materi, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah
memilih media pembelajaran yang akan dikembangkan oleh peneliti. Media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
pembelajaran yang dikembangkan adalah buku cerita bergambar.
Pengembangan produk buku cerita bergambar materi pencemaran lingkungan
disesuaikan dengan kompetensi dasar yang terdapat pada kurikulum 2013 yaitu
KD 3.8 Menganalisis terjadinya pencemaran lingkungan dan dampaknya bagi
ekosistem dan KD 4.8 Membuat tulisan tentang gagasan penyelesaian masalah
pencemaran di lingkungan berdasarkan hasil pengamatan.
Materi pencemaran lingkungan pada media buku cerita bergambar
disajikan dalam bentuk gambar dan teks. Rancangan media pembelajaran buku
cerita bergambar disesuaikan dengan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan oleh peneliti pada rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) berdasarkan hasil wawancara analisis kebutuhan.
Pembuatan media pembelajaran buku cerita bergambar oleh peneliti
dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :
1. Desain awal
a. Menetapkan kerangka pada buku cerita bergambar
Rancangan awal yang dilakukan oleh peneliti adalah membuat
kerangka buku cerita bergambar yang terdiri atas sampul buku,
kata pengantar, uraian kompetensi dan indikator pembelajaran,
daftar isi, pengenalan tokoh cerita, cerita dan materi, serta daftar
pustaka. Setelah itu, peneliti menetapkan tujuan pembelajaran
yang harus dicapai oleh peserta didik melalui buku cerita
bergambar. Peneliti juga membuat LKPD sederhana yang akan
dimasukkan ke dalam buku cerita bergambar untuk mengukur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
kemampuan peserta didik dalam menghubungkan cerita dan
materi pencemaran lingkungan. Peneliti membuat LKPD
menggunakan aplikasi Microsoft Word 2010 dengan mengambil
referensi potongan-potongan gambar dari internet sebagai latar
belakang LKPD, kemudian peneliti memasukkan teks soal ke
dalam LKPD tersebut. LKPD tersebut akan didesain kembali oleh
desainer gambar. Latar gambar dan soal LKPD disesuaikan
dengan cerita setiap bab dalam buku cerita bergambar agar
menarik bagi peserta didik dalam menghubungkan soal yang akan
dijawab dengan cerita dalam bab dan materi yang termuat dalam
cerita. Berikut merupakan contoh LKPD yang dikembangkan
oleh peneliti dan disesuaikan kembali oleh desianer gambar.
Gambar 4.1 Lembar Kerja Peserta Didik oleh peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Gambar 4.2 Lembar Kerja Peserta Didik yang didesain oleh
desainer gambar
b. Pembuatan skenario cerita dan tokoh cerita
Setelah membuat kerangka buku cerita bergambar, tahap
berikutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah membuat skenario
cerita fiksi yang menarik dan memiliki keterkaitan dengan materi
pencemaran lingkungan. Skenario cerita yang dibuat oleh peneliti
terdiri atas tiga bab dalam buku. Bab 1 berisi cerita pencemaran
air dengan judul bab “Nina dan Putri Duyung”. Peneliti
termotivasi membuat cerita tentang pencemaran yang terjadi di
lautan dengan mengambil seorang putri duyung dan hewan-
hewan sebagai tokoh cerita. Ide cerita ini terinspirasi dari film
kartun yang sering ditonton oleh peneliti yakni “Disney : The
Little Mermaid” dan Barbie “Pearl Princess”. Kedua film tersebut
menampilkan putri duyung sebagai tokoh utama. Putri duyung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
pada kedua film tersebut tinggal di lautan yang bersih dan selalu
berinteraksi dengan hewan-hewan. Cerita tentang putri duyung
biasanya selalu memancing rasa ingin tahu untuk dibaca. Oleh
karena itu, peneliti membuat ide cerita seorang putri duyung yang
mengeluh tentang pencemaran air yang terjadi di lingkungan
tempat tinggalnya. Selain cerita tentang putri duyung, isi cerita
pada bab ini juga terinspirasi dari sebuah artikel kasus kematian
hewan-hewan di laut akibat sampah plastik yang dibuang oleh
manusia. Artikel tersebut berjudul “Hewan Laut Mengira Sampah
Plastik sebagai Makanan, Mengapa?” yang diakses dari
Nationalgeographic.co.id. Pada artikel ini menyebutkan beberapa
contoh hewan yang mati akibat sampah plastik adalah penyu,
paus Sperma, dan burung laut. Bab 2 berisi cerita pencemaran
udara dengan judul bab “Petualangan Nina di Negeri Udara”.
Cerita ini terinspirasi dari sebuah film animasi di youtube
berjudul “Dongeng air Indonesia : Kisah Perjalanan Pasukan Air
dari Hulu ke Hilir” dengan link https://youtu.be/HjiPWUpiB5M.
Film animasi tersebut berisi cerita air yang dianimasikan sebagai
pasukan-pasukan kecil. Pada film animasi ini menampilkan daur
air, penyebab-penyebab pencemaran air, dan cara mengatasinya.
Melalui video tersebut, peneliti terinspirasi untuk membuat
menggambarkan oksigen dan karbondioksida sebagai pasukan-
pasukan kecil yang dipimpin oleh seorang raja. Pasukan ini akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
menari tahu permasalahan pencemaran udara. Bab 3 berisi cerita
pencemaran udara dengan judul bab “Wormy dan Sol”. Tokoh
dalam cerita terinspirasi dari video kartun yang diakses pada
youtube dengan link https://youtu.be/lxLAbrBSDCA berjudul
“Semut dan Belalang│Dongeng Anak│Kartun Anak│Dongeng
Bahasa Indonesia”. Cerita ini berisi interaksi antara belalang
pemalas dan semut yang rajin bekerja. Melalui video ini, peneliti
tertarik untuk membuat cerita pencemaran tanah melalui interaksi
antara semut dan cacing tanah. Setelah membuat skenario cerita,
peneliti membuat sketsa tokoh cerita secara manual menggunakan
kertas HVS A4, pensil, pewarna, dan penghapus. Sketsa ini akan
menjadi patokan bagi desainer gambar dalam mendesain karakter
secara digital. Berikut merupakan beberapa contoh sketsa tokoh
secara manual dan gambaran tokoh secara digital yang dibuat
oleh peneliti dan desainer gambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Gambar 4.3 Sketsa tokoh cerita oleh peneliti (kiri) dan
gambar tokoh digital oleh desainer gambar (kanan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Pada sketsa beberapa tokoh dalam cerita terdapat tokoh dengan
penggambaran khusus yang dibuat oleh peneliti. Pada cerita bab
2, tokoh karbondioksida memakai topi berwarna merah-putih-
merah. Hal ini sesuai dengan rumus kimia karbondioksida yaitu
CO2 yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara
kovalen dengan sebuah atom karbon. Oksigen memiliki topi
berwarna merah-merah yang menunjukkan adanya dua atom
oksigen dalam satu molekuk gas oksigen. Jadi warna dan jumlah
belahan pada topi menunjukkan jumlah dan warna atomnya. Pada
bab 3, ratu semut digambarkan menggunakan mahkota sedangkan
semut-semut kecil menggunakan tas. Mahkota memiliki makna
semut tersebut sebagai ratu, sdangkan tas memiliki makna bahwa
semut-semut tersebut merupakan semut pekerja.Gambar-gambar
terkait alur cerita dibuat oleh peneliti menggunakan potongan-
potongan gambar dari internet yang diedit oleh peneliti
menggunakan Microsoft Word 2010 lalu dibuat kembali oleh
ilustrator/ desainer gambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Gambar 4.4 Alur cerita oleh peneliti (atas) dan ilustrator
(bawah)
Gambar-gambar berupa foto/ fakta pada buku cerita bergambar
ditentukan oleh peneliti. Latar belakang pada gambar-gambar
fakta akan didesain kembali oleh desainer gambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Gambar 4.5 Gambar fakta oleh peneliti (atas) dan desainer
gambar (bawah)
Penamaan tokoh-tokoh dalam cerita dibuat berdasarkan nama
daerah, bahasa inggris, atau nama spesies tokoh dalam bahasa
latin. Sebagai contoh, tokoh gajah dalam cerita diberi nama Epa
yang terinspirasi dari bahasa inggris gajah yakni Elephant. Tokoh
bernama raja Oxy dan Oci dalam cerita terinspirasi dari nama gas
oksigen serta raja Cars dari kata karbondioksida. Tokoh semut
bernama Sol terinspirasi dari nama awal spesies semut api dalam
bahasa latin yaitu Solenopsis invicta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
2. Desain akhir
Desain akhir dilakukan oleh seorang desainer gambar (art). Skenario
cerita yang telah dibuat oleh peneliti kemudian dibuat dalam bentuk
gambar dan teks digital oleh seorang desainer gambar (art). Tahapan
yang dilakukan oleh desainer gambar adalah sebagai berikut.
a. Pembuatan sketsa (sketching)
Pembuatan sketsa gambar dibuat berdasarkan skenario yang telah
ditetapkan oleh peneliti. Sketsa dibuat oleh desainer gambar
dalam bentuk gambar kasaran menggunakan pensil dan kertas.
Gambar 4.6 Pembuatan sketsa cerita
b. Penintaan gambar (inking)
Penintaan gambar dilakukan untuk mempertegas sketsa gambar
menggunakan tinta agar detail sketsa dapat terlihat jelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Gambar 4.7 Penintaan gambar
c. Pewarnaan (coloring) dan penambahan teks
Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah memasukkan gambar
pada perangkat lunak menggunakan scanner agar gambar dapat
diedit dalam format digital (JPEG atau PNG). Beberapa gambar
nyata diambil dari internet. Kemudian, desainer gambar
melakukan pengeditan gambar dan proses pewarnaan/ coloring
menggunakan aplikasi Adobe Photoshop CS6. Setelah melakukan
pewarnaan, desainer gambar memasukan teks cerita dengan
ketentuan jenis huruf Berlin Sans FB.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Gambar 4.8 Pewarnaan dan penambahan teks cerita
3. Pencetakan buku
Setelah menyelesaikan gambar dan teks, langkah selanjutnya
yang dilakukan oleh peneliti adalah mencetak produk cerita
bergambar di sebuah tempat percetakan digital/ digital printing.
Isi produk dicetak menggunakan kertas art paper dengan
ketebalan 150 gram. Sedangkan sampul produk menggunakan
hard cover dan dicetak menggunakan kertas art paper dengan
ketebalan 150 gram. Selain itu, produk buku cerita bergambar
dicetak menggunakan metode jahit bending agar kertasnya
melekat dengan kuat. Setelah produk cerita bergambar dicetak,
produk divalidasi oleh ahli materi, ahli media, dan guru IPA
Terpadu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Buku cerita bergambar berisi 3 bab cerita tentang pencemaran
lingkungan. Bab pertama berisi cerita tentang pencemaran air, bab kedua berisi
cerita pencemaran udara dan bab ketiga berisi cerita pencemaran tanah. Pada
setiap bab diuraikan tentang jenis pencemaran, faktor-faktor penyebab
pencemaran, dampak pencemaran terhadap ekosistem, dan upaya-upaya
mengatasi pencemaran.
Produk Buku cerita bergambar yang dikembangkan oleh peneliti tersusun
atas beberapa komponen yang terdiri atas : (1) cover/ sampul buku, (2)
punggung buku, (3) halaman judul buku, (4) halaman catatan hak cipta, (5)
kata pengantar, (6) halaman kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator
pembelajaran, (7) daftar isi, (8) halaman pengenalan tokoh cerita, (9) isi cerita
yang terdiri atas halaman judul bab, tujuan pembelajaran, cerita dan uraian
materi, rangkuman bab, dan evaluasi, (10) daftar pustaka. Uraian komponen-
komponen buku cerita bergambar adalah sebagai berikut.
1. Cover/ sampul buku
Sampul media buku cerita bergambar berwarna biru dan kuning. Pada
sampul depan, terdapat judul buku cerita bergambar yaitu
Petualangan Nina. Selain itu, terdapat logo Sanata Dharma sebagai
identitas peneliti yang mengembangkan media dan logo kurikulum
2013 yang menunjukkan bahwa materi pada cerita berorientasi pada
kurikulum 2013. Tulisan “Cerita Bergambar Edukasi IPA Terpadu
Kelas VII SMP / MTs” menunjukkan penggunaan media untuk
jenjang pendidikan SMP kelas VII. Pada buku terdapat pula tulisan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
“Pencemaran Lingkungan” dan gambar jenis-jenis pencemaran yang
menunjukkan identitas materi pembelajaran. Pada bagian bawah
sampul, terdapat nama peneliti dan dosen pembimbing yang
membantu peneliti dalam mengembangkan media pembelajaran
cerita bergambar Petualangan Nina. Sedangkan pada sampul
belakang terdapat sinopsis buku.
Gambar 4.9 Cover / sampul depan buku cerita bergambar
Gambar 4.10 Cover / sampul belakang buku cerita bergambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
2. Punggung buku
merupakan lembaran kosong yang terletak setelah sampul buku.
Punggung buku berfungsi untuk melindungi ketebalan buku
3. Halaman judul buku
Halaman judul berisi judul buku. Halaman ini berisi gambar tokoh
utama cerita dengan tulisan judul buku yakni “Petualangan Nina”.
Gambar 4.11 Halaman judul buku
4. Halaman catatan hak cipta
Pada halaman ini terdapat judul buku, orientasi pada kurikulum 2013,
nama penyusun, penulis cerita, editor, desain sampul dan isi, layout,
serta art.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Gambar 4.12 Halaman catatan hak cipta
5. Kata pengantar
Pada halaman ini berisi pengantar dari penulis tentang ucapan syukur
atas selesainya penulisan media cerita bergambar dan tujuan serta
sasaran buku cerita bergambar.
Gambar 4.13 Kata pengantar pada buku cerita bergambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
6. Halaman kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator
pembelajaran
Kompetensi inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai standar
kompetensi lulusan yang harus dimiliki peserta didik. Kompetensi
dasar adalah kemampuan untuk mencapai kompetensi inti yang harus
diperoleh peserta didik melalui pembelajaran. Sedangkan indikator
adalah perilaku yang dapat diukur untuk menunjukkan ketercapaian
kompetensi dasar yang menjadi acuan penilaian.
Gambar 4.14 Halaman KI, KD, dan Indikator
7. Daftar isi
Berisi letak-letak bagian pada buku cerita bergambar sesuai dengan
nomor halaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Gambar 4.15 Daftar isi pada buku cerita bergambar
8. Halaman pengenalan tokoh cerita
Berisi tokoh-tokoh yang ada pada buku cerita bergambar. Selain
gambar, terdapat pula keterangan karakter tokoh dalam cerita untuk
menghidupkan cerita agar siswa tertarik mempelajari materi
pencemaran lingkungan. Tokoh cerita terdiri atas tokoh manusia,
hewan dan tumbuhan.
Gambar 4.16 Halaman pengenalan tokoh cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
9. Isi cerita yang terdiri atas halaman judul bab, tujuan pembelajaran,
cerita dan uraian materi, rangkuman bab, dan evaluasi
Gambar 4.17 Isi cerita dalam buku cerita bergambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
10. Daftar pustaka
Komponen terakhir yang terdapat pada buku cerita bergambar adalah
daftar pustaka yang berisi referensi penyusunan buku cerita
bergambar.
Gambar 4.18 Daftar pustaka pada buku cerita bergambar
C. Data Hasil Validasi Produk dan Revisi Produk
1. Data Hasil Validasi Produk
Produk buku cerita bergambar divalidasi oleh dua ahli materi,
seorang ahli media, dan dua orang guru pengampuh mata pelajaran IPA
Terpadu kelas VII SMP. Validasi dilakukan untuk mengetahui kelayakan
dan kualitas produk serta kebenaran konsep materi yang termuat dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
cerita pada buku cerita bergambar edukasi untuk kelas VII SMP materi
pencemaran lingkungan yang telah dikembangkan oleh peneliti. Ahli
materi yang melakukan validasi produk merupakan dosen yang
berkompeten di bidang Ilmu Pengetahuan Alam, khususnya bidang
Biologi. Sedangkan ahli media yang melakukan validasi produk
merupakan dosen yang berkompeten di bidang media pembelajaran.
a. Data Hasil Validasi oleh Ahli Media dan Ahli Materi
Ahli media yang memvalidasi produk buku cerita bergambar
materi pencemaran lingkungan untuk kelas VII SMP adalah bapak
D.S (Validator 1). Sedangkan ahli materi yang memvalidasi produk
buku cerita bergambar adalah bapak H.M.A (Validator 2) dan bapak
S. (Validator 3). Produk divalidasi sebanyak satu kali. Aspek yang
divalidasi meliputi tampilan, kelengkapan komponen, konsistensi
susunan, kesesuaian bahasa, isi buku, dan efisiensi. Data validasi
produk dapat dilihat pada lampiran 5.
Rekapitulasi data validasi oleh ahli media dan ahli materi dapat
dilihat pada tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2 Rekapitulasi data validasi oleh para ahli
Aspek yang dinilai
Hasil perolehan skor
Rerata
(Total poin
/ 3)
Valida-
tor 1
Valida-
tor 2
Valida-
tor 3
A. Tampilan 27 27 27 27
B. Kelengkapan
komponen
16 15 16 15,6
C. Konsistensi
susunan
7 8 7 7,3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
D. Kesesuaian
bahasa
4 3 4 3,6
E. Isi buku 20 22 23 21,6
F. Efisiensi 4 4 4 4
Total skor 78 79 81 -
Jumlah seluruh item 21 21 21 -
Rerata = ∑ skor / ∑
item
3,71 3,76 3,86 3,78
Kriteria Sangat
baik
Sangat
baik
Sangat
baik
Sangat
baik
Hasil validasi oleh ahli media (Validator 1) dan ahli materi
(Validator 2 dan Validator 3) menunjukkan skor rata-rata 3,78 dengan
kriteria “Sangat baik” sehingga media pembelajaran buku cerita
bergambar edukasi yang dikembangkan oleh peneliti telah layak
digunakan dengan revisi sesuai komentar dan saran.
Validator 1 memberikan komentar dan saran : (1) upaya
mengatasi pencemaran air melalui kolam stabilisasi, IPAL, dan
excreta perlu diberi tambahan penjelasan agar mudah dipahami oleh
peserta didik ; (2) buku cerita bergambar belum bisa digunakan siswa
secara mandiri (karena bukan modul). Buku cerita dapat dipakai
sebagai salah satu sumber belajar. Bukan satu-satunya sumber belajar
; (3) pesan moral masih kurang ; (4) Jalan cerita kurang seru untuk
anak-anak menyukai cerita perang-perangan, games dsb ; (5)
Mencermati ejaan. Misalnya halaman 61 tentang info.
Hasil yang diperoleh dari validator 1 pada setiap aspek dapat
diuraikan sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
a. Total skor aspek tampilan yaitu 27
b. Total skor aspek kelengkapan komponen yaitu 16
c. Total skor aspek konsistensi susunan yaitu 7
d. Total skor aspek kesesuaian bahasa yaitu 4
e. Total skor aspek isi buku yaitu 20
f. Total skor aspek efisiensi yaitu 4
Jumlah skor yang diperoleh untuk semua aspek adalah 78 dengan
jumlah seluruh item 21. Rerata skor dapat diperoleh menggunakan
rumus yang telah dijabarkan pada bab III. Berdasarkan perhitungan
menggunakan rumus tersebut, maka diperoleh hasil rerata yaitu 3,71.
Hasil rerata dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif
sehingga diperoleh kriteria “Sangat baik” berdasarkan interval skor
yang telah ditetapkan.
Validator 2 memberikan komentar dan saran : (1) pada halaman
31 memerlukan penjelasan lanjutan tentang pembagian jenis sampah,
khususnya sampah B3 ; (2) pada halaman 32-34 harus disertai
penjelasan agar gambar lebih dipahami. Gunakan bahasa sederhana
untuk menjelaskan hal-hal teknis dalam diagram tersebut ; (3) pada
halaman 35 memerlukan penjelasan tambahan tentang ragam konsep
pengurangan sampah: Reduce, Reuse, Recycle, Refuse, Rethink. Beri
pemahaman singkat untuk setiap tahap tersebut ; (4) pada halaman 61
memerlukan penjelasan lebih lanjut tentang efek rumah kaca + ozon.
Akan lebih sesuai bila CO dan CO2 merupakan jenis gas rumah kaca,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
lalu uraikan tentang lapisan gas ini di atmosfer dan efek rumah kaca ;
(5) pada halaman 63 memerlukan penjelasan ringkas pada bagian
diagram ; (6) pada halaman 78 memerlukan perubahan konsep : kulit
pisang adalah sampah organik. Tentu baik bila dibuang ke tanah
karena dapat terurai. Kecuali jenis anorganik yang tidak bisa diurai
tanah ; (7) pada halaman 85 memerlukan perubahan konsep. Jenis
sampah sisa makanan adalah jenis sampah organik sehingga dapat
terurai di tanah. Tapi sampah jenis B3, plastik, kaleng tidak dapat
terurai ; (8) perlu menambahkan glosarium untuk menjelaskan istilah
teknis yang susah dipahami.
Hasil yang diperoleh dari validator 2 pada setiap aspek dapat
diuraikan sebagai berikut.
a. Total skor aspek tampilan yaitu 27
b. Total skor aspek kelengkapan komponen yaitu 15
c. Total skor aspek konsistensi susunan yaitu 8
d. Total skor aspek kesesuaian bahasa yaitu 3
e. Total skor aspek isi buku yaitu 22
f. Total skor aspek efisiensi yaitu 4
Jumlah skor yang diperoleh untuk semua aspek adalah 79 dengan
jumlah seluruh item 21. Hasil rerata yang diperoleh yaitu 3,76. Hasil
rerata dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif sehingga
diperoleh kriteria “Sangat baik” berdasarkan interval skor yang telah
ditetapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Validator 3 memberikan komentar dan saran : (1) Buku cerita
bergambar yang dikembangkan oleh peneliti merupakan buku yang
bagus dalam desain dan isi. Namun harganya akan mahal sehingga
perlu dipikirkan agar menggunakan bahan dengan harga yang
terjangkau ; (2) Beberapa tampilan gambar perlu diperbaiki agar
struktur gambarnya lebih jelas; (3) Mengoreksi kesalahan penulisan,
terutama pada istilah-istilah yang bersifat terminologis.
Hasil yang diperoleh dari validator 3 pada setiap aspek dapat
diuraikan sebagai berikut.
a. Total skor aspek tampilan yaitu 27
b. Total skor aspek kelengkapan komponen yaitu 16
c. Total skor aspek konsistensi susunan yaitu 7
d. Total skor aspek kesesuaian bahasa yaitu 4
e. Total skor aspek isi buku yaitu 23
f. Total skor aspek efisiensi yaitu 4
Jumlah skor yang diperoleh untuk semua aspek adalah 81 dengan
jumlah seluruh item 21. Rerata yang diperoleh yaitu 3,86. Hasil rerata
dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif sehingga
diperoleh kriteria “Sangat baik” berdasarkan interval skor yang telah
ditetapkan.
Berdasarkan data pada tabel 4.2 dan rata-rata skor keseluruhan
hasil validasi oleh para ahli yang telah diperoleh dapat disimpulkan
bahwa kualitas dari buku cerita bergambar materi pencemaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
lingkungan untuk kelas VII SMP tergolong dalam kriteria “Sangat
baik” sehingga buku cerita bergambar yang dikembangkan layak
diujicobakan dengan revisi sesuai komentar dan saran.
b. Data Hasil Validasi oleh Guru IPA Terpadu
Guru IPA Terpadu yang menjadi validator media pembelajaran
buku cerita bergambar materi pencemaran lingkungan untuk kelas VII
SMP adalah ibu S. (Validator 4) dan ibu E.L (Validator 5). Produk ini
divalidasi sebanyak satu kali. Aspek yang divalidasi meliputi
tampilan, kelengkapan komponen, konsistensi susunan, kesesuaian
bahasa, isi buku, dan efisiensi. Data validasi produk dapat dilihat pada
lampiran 5.
Rekapitulasi data validasi oleh guru IPA Terpadu dapat dilihat
pada tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.3 Rekapitulasi data validasi oleh guru IPA Terpadu
Aspek yang dinilai
Hasil perolehan skor
Rerata (Total
poin / 2) Validator 4
Validator
5
A. Tampilan 26 19 22,5
B. Kelengkapan
komponen
16 12 14
C. Konsistensi
susunan
8 6 7
D. Kesesuaian
bahasa
4 3 3,5
E. Isi buku 28 21 24,5
F. Efisiensi 16 12 14
Total skor 98 73 -
Jumlah seluruh
item
25 25 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Rerata = ∑ skor / ∑
item
3,92 2,92 3,42
Kriteria Sangat baik Baik Sangat baik
Hasil validasi oleh guru IPA Terpadu (Validator 4 dan 5)
menunjukkan skor rata-rata 3,42 dengan kriteria “Sangat baik”
sehingga media pembelajaran buku cerita bergambar edukasi yang
dikembangkan oleh peneliti telah layak diujicoba dengan revisi sesuai
komentar dan saran.
Validator 4 memberikan komentar dan saran bahwa buku sangat
bagus. Alangkah baiknya jika tiap kegiatan diberi jumlah waktu.
Selain itu, media bagus, materi sudah lengkap.
Hasil yang diperoleh dari validator 4 pada setiap aspek dapat
diuraikan sebagai berikut.
a. Total skor aspek tampilan yaitu 26
b. Total skor aspek kelengkapan komponen yaitu 16
c. Total skor aspek konsistensi susunan yaitu 8
d. Total skor aspek kesesuaian bahasa yaitu 4
e. Total skor aspek isi buku yaitu 28
f. Total skor aspek efisiensi yaitu 16
Jumlah skor yang diperoleh untuk semua aspek adalah 98 dengan
jumlah seluruh item 25. Rerata skor dapat diperoleh yaitu 3,92 dengan
kriteria “Sangat baik” berdasarkan konversi data kuantitatif ke data
kualitatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Validator 5 memberikan komentar dan saran : (1) segi biaya : jika
buku dijadikan sebagai buku siswa maka akan membutuhkan biaya
yang cukup banyak, maka lebih cocok dijadikan buku referensi belajar
siswa; (2) segi materi : alangkah baiknya lagi jika materi diambil dari
materi semester 1 karena siswa adaptasi dari jenjang SD; (3) jenis-
jenis pencemaran belum ada. Komentar nomor 3 dari validator 5 telah
dijawab langsung oleh peneliti di sekolah bahwa jenis-jenis
pencemaran terdiri atas pencemaran air, pencemaran udara, dan
pencemaran tanah. Peneliti memperoleh referensi tentang jenis
pencemaran tersebut dari buku paket siswa yakni buku Ilmu
Pengetahuan Alam kelas VII semester 2 yang berorientasi pada
kurikulum 2013 oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Hasil yang diperoleh dari validator 5 pada setiap aspek dapat
diuraikan sebagai berikut.
a. Total skor aspek tampilan yaitu 19
b. Total skor aspek kelengkapan komponen yaitu 12
c. Total skor aspek konsistensi susunan yaitu 6
d. Total skor aspek kesesuaian bahasa yaitu 3
e. Total skor aspek isi buku yaitu 21
f. Total skor aspek efisiensi yaitu 12
Jumlah skor yang diperoleh untuk semua aspek adalah 73 dengan
jumlah seluruh item 25. Rerata skor dapat diperoleh yaitu 2,92 dengan
kriteria “Baik” berdasarkan konversi data kuantitatif ke data kualitatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Berdasarkan data pada tabel 4.3 dan rata-rata skor keseluruhan
hasil validasi oleh guru IPA Terpadu yang telah diperoleh dapat
disimpulkan bahwa kualitas dari buku cerita bergambar materi
pencemaran lingkungan untuk kelas VII SMP tergolong dalam kriteria
“Sangat baik” dan layak diujicobakan sesuai dengan revisi sesuai
komentar dan saran.
Validasi media pembelajaran buku cerita bergambar materi
pencemaran lingkungan untuk kelas VII oleh seorang ahli media, dua
orang ahli materi, dan dua orang guru IPA Terpadu memperoleh hasil
rerata 3,63 yang menunjukkan bahwa produk yang dikembangkan tersebut
termasuk dalam kriteria “Sangat baik”. Buku cerita bergambar materi
pencemaran lingkungan untuk kelas VII SMP layak untuk diujicobakan
dalam pembelajaran IPA Terpadu. Perolehan skor secara keseluruhan
dapat dirincikan pada tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4 Rekapitulasi data validasi oleh ahli media, ahli materi, dan
guru IPA Terpadu
No. Validator Hasil Validasi Buku Cerita
Bergambar
Skor rerata
Kriteria
1. Validator 1 3,71 Sangat baik
2. Validator 2 3,76 Sangat baik
3. Validator 3 3,86 Sangat baik
4. Validator 4 3,92 Sangat baik
5. Validator 5 2,92 Baik
Jumlah skor 18,17
Rerata = ∑ skor / ∑ validator 3,63 Sangat baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
2. Revisi Produk
Produk buku cerita bergambar materi pencemaran lingkungan untuk
kelas VII SMP direvisi sesuai komentar dan saran yang diberikan oleh
para validator. Hasil revisi atas saran validator 1 dapat diuraikan pada tabel
4.5 berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Tabel 4.5 Komentar/ saran dan revisi validator 1
No. Komentar dan saran Revisi
1. Upaya mengatasi pencemaran air melalui kolam
stabilisasi, IPAL, dan excreta perlu diberi tambahan
penjelasan agar mudah dipahami oleh peserta didik
Memberikan tambahan penjelasan ringkas tentang
pembuatan kolam stabilisasi, IPAL, dan excreta
Gambar produk awal sebelum direvisi
Gambar produk akhir setelah direvisi
2. Buku cerita bergambar belum bisa digunakan siswa
secara mandiri (karena bukan modul). Buku cerita dapat
dipakai sebagai salah satu sumber belajar. Bukan satu-
satunya sumber belajar
Buku cerita digunakan sebagai salah satu sumber belajar
mandiri yang dapat digunakan peserta didik di sekolah
maupun di rumah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
No. Komentar dan saran Revisi
3. Pesan moral masih kurang
Menambahkan halaman pesan cerita pada bagian akhir
buku. Halaman pesan cerita bertujuan untuk
menyampaikan pesan moral dalam cerita kepada peserta
didik Selain itu, pesan moral juga tersirat dalam cerita.
Peneliti ingin peserta didik sendiri yang merefleksikan
pesan moral yang terkandung dalam cerita.
Gambar produk awal sebelum direvisi
Tidak ada halaman pesan cerita. Pesan moral disampaikan
secara tersirat dalam cerita.
Gambar produk akhir setelah direvisi
4. Jalan cerita kurang seru untuk anak-anak menyukai
cerita perang-perangan, games , dsb
Cerita memang lebih diarahkan pada tema petualangan
sesuai dengan konteks materi yakni mengatasi
pencemaran lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
No. Komentar dan saran Revisi
5. Mencermati ejaan. Misalnya halaman 61 tentang info.
Memperbaiki ejaan
Gambar produk awal sebelum direvisi
Gambar produk akhir setelah direvisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Hasil revisi atas saran validator 2 dapat diuraikan pada tabel 4.6 berikut.
Tabel 4.6 Komentar/ saran dan revisi validator 2
No. Komentar dan saran Revisi
1. Halaman 31 : memerlukan penjelasan lanjutan tentang
pembagian jenis sampah, khususnya sampah B3
Tidak ada perubahan pada bagian ini. Bagian ini memang
sengaja tidak dicantumkan banyak penjelasan agar
merangsang kemampuan berpikir peserta didik sehingga
peserta didik mampu menghubungkan cerita dengan
kehidupan nyatanya.
2. Halaman 32-34 : harus disertai penjelasan agar gambar
lebih dipahami. Gunakan bahasa sederhana untuk
menjelaskan hal-hal teknis dalam diagram tersebut
Menambahkan penjelasan ringkas pada halaman 32-34
Gambar produk awal sebelum direvisi Gambar produk akhir sesudah direvisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
No. Komentar dan Saran Revisi
3. Halaman 35 : perlu penjelasan tambahan tentang ragam
konsep pengurangan sampah: Reduce, Reuse, Recycle,
Refuse, Rethink. Beri pemahaman singkat untuk setiap
tahap tersebut
Tidak ada perubahan pada bagian ini. Pada halaman 35,
peneliti hanya memberikan contoh-contoh gambar
tentang ragam konsep pengurangan sampah. Pada bagian
ini tidak diberi tambahan konsep. Hal ini bertujuan agar
peserta didik sendiri yang mencari tahu informasi
mengenai ragam konsep pengurangan sampah untuk
merangsang kemampuan berpikir dan kemauan mencari
tahu informasi/ konsep Reduce, Reuse, Recycle, dan
Refuse (Student Centered Learning)
4. Halaman 61 : perlu penjelasan lebih lanjut tentang efek
rumah kaca + ozon. Akan lebih sesuai bila CO dan CO2
merupakan jenis gas rumah kaca. Lalu uraikan tentang
lapisan gas ini di atmosfer dan efek rumah kaca
Tidak ada perubahan pada bagian ini. Informasi pada
bagian ini tidak dijelaskan secara rinci karena materi
mengenai global warming terdapat pada bab selanjutnya
setelah materi pencemaran lingkungan. Bagian ini hanya
memberitahukan bahwa terdapat keterkaitan antar materi
5. Halaman 63 : perlu penjelasan ringkas pada bagian
diagram
Tidak ada perubahan pada bagian ini. Pada bagian ini
sengaja tidak dicantumkan banyak penjelasan agar
merangsang kemampuan berpikir peserta didik dalam
menghubungkan gambar dengan materi
6. Halaman 78 memerlukan perubahan konsep : kulit pisang
adalah sampah organik. Tentu baik bila dibuang ke tanah
karena dapat terurai. Kecuali jenis anorganik yang tidak
bisa diurai tanah
Mengubah pemahaman kulit pisang dapat mencemari
lingkungan dengan mengganti kata “mencemari” menjadi
“mengotori” karena kulit pidang dapat mengotori tanah
bila dibuang sembarangan walaupun dapat diolah
menjadi pupuk organik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
H
Hasil revisi atas saran validator 3 dapat diuraikan pada tabel 4.7 berikut.
Tabel 4.7 Komentar/ saran dan revisi validator 3
No. Komentar dan saran Revisi
1. Buku cerita bergambar yang dikembangkan oleh peneliti
merupakan buku yang bagus dalam desain dan isi.
Namun harganya akan mahal sehingga perlu dipikirkan
agar menggunakan bahan dengan harga yang terjangkau
Mencari alternatif tempat mencetak media dengan bahan
yang sama namun harganya terjangkau.
2. Beberapa tampilan gambar perlu diperbaiki agar struktur
gambarnya lebih jelas
Memperbaiki tampilan gambar menggunakan struktur
gambar yang terlihat jelas
7. Halaman 85 memerlukan perubahan konsep. Jenis
sampah sisa makanan adalah jenis sampah organik
sehingga dapat terurai di tanah. Tapi sampah jenis B3,
plastik, kaleng tidak dapat terurai
Tidak ada perubahan pada bagian ini karena bagian ini
merupakan narasi cerita sebelum masuk pada materi
pencemaran tanah. Sampah organik memang dapat terurai
di tanah tetapi tidak boleh dibuang sembarangan agar
tidak mengotori lingkungan dan mengganggu
pemandangan.
8. Perlu menambahkan glosarium untuk menjelaskan istilah
teknis yang susah dipahami.
Tidak ada penambahan glosarium. Tetapi terdapat
tambahan penjelasan arti dari istilah-istilah teknis yang
sulit dipahami peserta didik pada halaman yang
mencantumkan istilah teknis. Hal ini bertujuan agar
peserta didik mudah menemukan arti istilah teknis secara
langsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
No. Komentar dan saran Revisi
Gambar produk awal sebelum direvisi
Halaman 33
Gambar produk awal setelah direvisi
Perubahan gambar pada halaman 33
3. Mengoreksi kesalahan penulisan, terutama pada
istilah-istilah yang bersifat terminologis
Memperbaiki kesalahan penulisan, terutama pada istilah-
istilah yang bersifat terminologis (defenisi istilah)
Gambar produk awal sebelum direvisi
Istilah eutrofikasi pada kolom info halaman 27
Gambar produk akhir setelah direvisi
Perbaikan istilah eutrofikasi pada kolom info halaman 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Sedangkan hasil revisi atas saran validator 4 dapat diuraikan pada
tabel 4.8 berikut.
Tabel 4.8 Komentar/ saran dan revisi validator 4
No. Komentar dan saran Revisi
1. Buku sangat bagus. Alangkah
baiknya jika tiap kegiatan
diberi jumlah waktu. Selain itu,
media bagus, materi sudah
lengkap.
Waktu untuk menerapkan
penggunaan media pembelajaran
dimasukkan pada RPP
Hasil revisi atas saran validator 5 dapat diuraikan pada tabel 4.9
berikut.
Tabel 4.9 Komentar/ saran dan revisi validator 5
No. Komentar dan saran Revisi
1. Segi biaya : jika buku dijadikan
sebagai buku siswa maka akan
membutuhkan biaya yang cukup
banyak, maka lebih cocok
dijadikan buku referensi belajar
siswa
Mencari alternatif tempat
mencetak media dengan bahan
yang sama namun harganya
terjangkau agar buku dapat
digunakan sebagai salah satu
sumber belajar
2. Segi materi : alangkah baiknya
lagi jika materi diambil dari
materi semester 1 karena siswa
adaptasi dari jenjang SD
Dapat menjadi bahan
pertimbangan bagi peneliti
untuk mengembangkan media
pembelajaran untuk materi
semester 1
3. Jenis-jenis pencemaran belum
ada
Jenis-jenis pencemaran terdiri
atas pencemaran air,
pencemaran udara, dan
pencemaran tanah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
D. Penyempurnaan Produk Akhir
Produk akhir media pembelajaran buku cerita bergambar berorientasi
pada kurikulum 2013. Buku cerita bergambar disusun berdasarkan penilaian,
saran, dan komentar dari para validator. Validator terdiri atas ahli media, ahli
materi, dan guru IPA Terpadu. Hasil validasi oleh para validator apat dijadikan
sebagai pedomaan kelayakan uji coba media buku cerita bergambar di sekolah.
Beberapa bagian pada produk awal buku cerita bergambar direvisi oleh peneliti
agar dapat dihasilkan produk akhir yang lebih baik sehingga layak untuk
digunakan dalam proses pembelajaran.
Produk akhir media pembelajaran cerita bergambar materi pencemaran
lingkungan untuk kelas VII SMP terdiri atas beberapa komponen penyusun,
antara lain : (1) cover/ sampul buku cerita, (2) punggung buku, (3) halaman
judul buku, (4) halaman catatan hak cipta, (5) kata pengantar, (6) halaman
kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator pembelajaran, (7) daftar isi,
(8) halaman pengenalan tokoh cerita, (9) isi cerita yang terdiri atas halaman
judul bab, tujuan pembelajaran, cerita dan uraian materi, rangkuman bab, dan
evaluasi, (10) daftar pustaka, dan (11) Pesan cerita. Berikut ini merupakan
uraian tampilan produk akhir buku cerita bergambar yang telah direvisi oleh
peneliti.
1. Cover/ sampul buku cerita
Tampilan sampul produk akhir media cerita bergambar tidak berbeda
dengan tampilan sampul produk awal. Validator mengatakan bahwa
pemilihan jenis kertas sampul buku bagus dan warna sudah tepat. Selain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
itu, berdasarkan hasil validasi dapat diketahui bahwa judul buku cerita
pada sampul sudah bagus dan mampu menarik perhatian peserta didik
kelas VII SMP. Perubahan hanya terjadi pada sampul belakang karena
tedapat kesalahan pengetikan kata “menanggulanagani” menjadi
“menanggulangani”.
Gambar 4.19 Cover / sampul depan buku cerita bergambar
Gambar 4.20 Cover / sampul belakang buku cerita bergambar
2. Punggung buku
Punggung buku pada produk akhir tetap ada sesuai dengan produk awal
untuk melindungi ketebalan buku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
3. Halaman judul buku
Halaman judul buku pada produk akhir tidak mengalami perubahan dan
sesuai dengan produk awal yang dikembangkan peneliti.
Gambar 4.21 Halaman judul buku
4. Halaman catatan hak cipta
Halaman catatan hak cipta pada produk akhir masih sama dengan produk
awal.
Gambar 4.22 Halaman catatan hak cipta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
5. Kata pengantar
Kata pengantar pada produk akhir sama dengan produk awal. Peneliti
hanya mengubah kata “membuat” pada kata pengantar produk awal
menjadi “menyelesaikan” pada produk akhir sesuai dengan saran dari
validator. Selain itu, peneliti juga meniadakan penggalan kata (ejaan).
Gambar 4.23 Kata pengantar pada buku cerita bergambar
6. Halaman KI, KD, dan indikator
Halaman kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator pada produk
awal tidak mengalami perubahan dan sesuai dengan produk awal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Gambar 4.24 Halaman KI, KD, dan Indikator
7. Daftar isi
Daftar isi pada produk akhir tidak mengalami perubahan dan sesuai
dengan produk awal.
Gambar 4.25 Daftar isi pada buku cerita bergambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
8. Halaman pengenalan tokoh cerita
Halaman pengenalan tokoh cerita pada produk akhir sama dengan
produk awal.
Gambar 4.26 Halaman pengenalan tokoh
9. Isi cerita
Pada bagian ini berisi cerita tentang petualangan seorang anak
perempuan bernama Nina yang membantu tokoh cerita lainnya seperti
putri duyung, para hewan dan pasukan oksigen dalam menemukan
faktor-faktor penyebab dari masing-masing jenis pencemaran,
dampaknya terhadap ekosistem, dan upaya-upaya dalam mengatasi
pencemaran lingkungan. Isi cerita terdiri atas 3 bab. Bab 1 berisi cerita
tentang pencemaran air, bab 2 tentang pencemaran udara, dan bab 3
tentang pencemaran tanah. Pembagian isi cerita pada media cerita
bergambar bertujuan untuk memudahkan peserta didik dalam
mempelajari materi pencemaran lingkungan. Isi cerita terdiri atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
halaman judul bab, tujuan pembelajaran, cerita dan uraian materi,
rangkuman bab, dan evaluasi. Isi materi pada produk akhir mengalami
beberapa tambahan dan perubahan setelah divalidasi.
Gambar 4.27 Isi cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Gambar 4.28 Isi cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Gambar 4.29 Isi cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Gambar 4.30 Isi cerita
10. Daftar pustaka
Tampilan daftar pustaka pada produk akhir sama dengan produk awal.
Tetapi salah satu sumber pada daftar pustaka diganti karena terdapat
pergantian gambar. Gambar tersebut berasal dari sumber lain yang
berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Gambar 4.31 Daftar pustaka pada produk akhir
11. Pesan cerita
Pada produk akhir terdapat halaaman pesan cerita. Pesan cerita
bertujuan untuk menyampaikan ajakan menjaga lingkungan dan
memperkuat pesan moral yang tersirat dalam cerita. Pesan cerita berada
pada halaman akhir buku cerita bergambar setelah daftar pustaka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Gambar 4.32 Pesan cerita pada buku cerita bergambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Tabel 4.10 Tampilan produk hasil buku cerita bergambar sebelum divalidasi dan perbaikan setelah divalidasi
Produk awal Produk akhir Keterangan
Cover depan
Cover depan
Berdasarkan komentar
validator, sampul depan
buku cerita bergambar
sudah bagus, sehingga
tidak ada perubahan pada
sampul depan
Cover belakang
Cover belakang
Perubahan kata
“menanggulanagani”
pada produk awal
menjadi
“menanggulangani” pada
produk akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Produk awal Produk akhir Keterangan
Halaman judul
Halaman judul
Tidak ada perubahan
antara halaman judul
pada produk awal dan
produk akhir
Halaman catatan hak cipta
Halaman catatan hak cipta
Tidak ada perubahan
antara halaman catatan
hak cipta pada produk
awal dan produk akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Produk awal Produk akhir Keterangan
Kata pengantar
Kata pengantar
Perubahan kata
“membuat” pada produk
awal menjadi
“menyelesaikan” pada
produk akhir. Selain itu
penggalan kata pada
produk awal ditiadakan
Halaman KI, KD, Indikator
Halaman KI, KD, Indikator
Tidak ada perubahan
antara halaman KI, KD,
Indikator pada produk
awal dan produk akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Produk awal Produk akhir Keterangan
Daftar isi
Daftar isi
Tidak ada perubahan
antara daftar isi pada
produk awal dan produk
akhir
Pengenalan tokoh
Pengenalan tokoh
Tidak ada perubahan
antara halaman
pengenalan tokoh pada
produk awal dan produk
akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Isi materi
Isi materi
Pada beberapa bagian isi
materi masih terdapat
kekeliruan pada istilah
terminologis dan
penggalan kata yang
belum sesuai. Oleh
karena itu, peneliti
memperbaiki isi materi
yang masih keliru dan
meniadakan penggalan
kata yang tidak tepat
Daftar pustaka
Daftar pustaka
Terjadi pergantian salah
satu sumber yang ada di
daftar pustaka. Hal ini
dikarenakan pada salah
satu halaman, terjadi
perubahan gambar dari
sumber gambar yang
berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Pada produk awal tidak terdapat halaman pesan
cerita
Pesan cerita
Berdasarkan masukan
dari validator, pesan
moral masih kurang
jelas. Oleh karena itu,
peneliti menambahkan
halaman pesan cerita
untuk membantu
menguatkan pesan cerita
yang tersirat dalam
cerita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
E. Pembahasan
Variasi media pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat emmbantu
pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran dan membantu
merangsang kreativitas guru dalam menentukan media pembelajaran yang tepat
dan sesuai kebutuhan belajar peserta didik. Pada bagian ini, peneliti akan
menguraikan pembahasan hasil penelitian terhadap media pembelajaran yang
dikembangkan yaitu media buku cerita bergambar yang berorientasi pada
kurikulum 2013. Pengembangan media ini didasarkan pada kebutuhan guru di
SMP Stella Duce 2, SMP Negeri 2 Mlati, SMP Negeri 1 Yogyakarta, dan SMP
Taman Dewasa Ibu Pawiyatan.
1. Proses Pengembangan Media Pembelajaran
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan menggunakan teknik
wawancara di SMP Stella Duce 2, SMP Negeri 2 Mlati, SMP Negeri 1
Yogyakarta, dan SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan menunjukkan
bahwa dalam pembelajaran IPA Terpadu bidang Biologi, metode belajar
yang sering diterapkan oleh guru adalah metode ceramah, praktikum,
diskusi kelompok (antar peserta didik), diskusi guru-peserta didik, dan
presentasi hasil diskusi menggunakan Microsoft Powerpoint. Sedangkan
media pembelajaran yang sering digunakan oleh guru dalam
pembelajaran IPA Terpadu terdiri atas : (a) buku paket anak dan guru, (b)
lembar kerja peserta didik (LKPD), (c) Microsoft Powerpoint, (d) video
pembelajaran, (e) gambar, (f) torso, (g) alat peraga, (h) pemodelan, (i)
lingkungan sekolah, (j) Handphone, (k) media praktikum. Sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
media pembelajaran yang pernah dikembangkan oleh guru terdiri atas :
(a) Microsoft Powerpoint, (b) kartu bergambar, (c) LKPD, (d) alat
peraga.
Pengembangan media pembelajaran oleh guru masih sangat
terbatas atau kurang bervariasi. Guru menghadapi kenyataan seperti
adanya keterbatasan sarana dan prasarana sehingga guru cenderung
menggunakan metode, sumber belajar, dan media pembelajaran yang
telah ada tanpa melakukan pengembangan sehingga peserta didik
menjadi pasif dan tidak kreatif. Sejalan dengan hal tersebut, Suhartono
(2009) menyatakan bahwa kurikulum saat ini menuntut guru sebagai
motivator, fasilitator, dan mediator.
Keterbatasan pengembangan media oleh guru dapat mempengaruhi
kualitas belajar peserta didik di sekolah. Kualitas belajar peserta didik
mengalami penurunan. Hal ini dapat diketahui dari kategori minat baca
peserta didik yang rendah terhadap buku teks berdasarkan hasil analisis
kebutuhan. Peserta didik kelas VII yang masih tergolong dalam usia
anak-anak lebih tertarik membaca buku dengan banyak gambar daripada
teks materi pembelajaran. Hal ini didukung oleh pendapat Nurgiyantoro
(2010) yang menyatakan bahwa buku cerita bergambar memiliki bahasa
yang baik, gambar yang menarik, penampilan fisik buku yang bagus
sehingga menarik dan memotivasi anak untuk membaca buku tersebut.
Oleh karena itu, cerita bergambar dapat dikembangkan sebagai media
pembelajaran untuk membantu meningkatkan minat membaca materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
pelajaran pada peserta didik kelas VII. Selain itu, penggunaan media
pembelajaran ini diharapkan mampu menanamkan sikap dan kesadaran
peserta didik untuk menjaga lingkungan. Buku cerita bergambar juga
diharapkan dapat meningkatkan kemauan dan kreativitas guru dalam
mengembangkan media-media pembelajaran yang unik dan menarik
motivasi belajar peserta didik.
Proses pengembangan media pembelajaran berbentuk cerita
bergambar menggunakan prosedur atau langkah-langkah penelitian dan
pengembangan oleh Borg & Gall. Peneliti melakukan penyederhanaan
dan pembatasan menjadi lima tahapan karena keterbatasan waktu dan
biaya penelitian. Tahap penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan
terdiri atas : (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data,(3) desain
produk, (4) validasi produk, (5) revisi produk.
Pengembangan media buku cerita bergambar ini bertujuan untuk
menghasilkan media pembelajaran berbentuk buku cerita bergambar
yang berkualitas untuk pembelajaran IPA Terpadu materi pencemaran
lingkungan kelas VII SMP. Materi tersebut diajarkan pada peserta didik
kelas VII semester genap. Materi pencemaran lingkungan berorientasi
pada kurikulum 2013. Kompetensi Dasar yang digunakan adalah KD 3.8
Menganalisis terjadinya pencemaran lingkungan dan dampaknya bagi
ekosistem dan KD 4.8 Membuat tulisan tentang gagasan penyelesaian
masalah pencemaran di lingkungan berdasarkan hasil pengamatan.
Materi yang termasuk di dalamnya mencakup jenis-jenis pencemaran,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
faktor-faktor penyebab pencemaran, dampak pencemaran terhadap
ekosistem, dan upaya-upaya mengatasi pencemaran. Kategori
pencemaran yang dimaksud pada materi terdiri atas pencemaran air,
udara, dan tanah. Ulasan materi pencemaran lingkungan dalam produk
media cerita bergambar diambil dari berbagai sumber belajar pada
kurikulum 2013 lalu dirangkum dalam sebuah media buku cerita
bergambar.
Buku cerita bergambar merupakan salah satu bentuk media grafis
yang menyajikan visualisasi cerita melalui gambar dan teks pada materi
pencemaran lingkungan. Sejalan dengan tujuan ini, Wahafimu (2018)
berpendapat bahwa sebagai sebuah media grafis, cerita bergambar dapat
dinikmati oleh indera mata dan mampu menimbulkan rangsangan untuk
berefleksi karena memadukan gambar dan pengungkapan kata-kata yang
dapat memperjelas fakta-fakta dan gagasan-gagasan. Melalui buku cerita
bergambar, peserta didik memperoleh gambaran visual sehingga mudah
dalam memahami materi melalui cerita dan gambar-gambar. Selain itu,
Mudjito (2001) juga berpendapat bahwa sebuah buku bacaan yang
sampulnya menarik dan dilengkapi dengan gambar-gambar, huruf yang
bagus dapat menimbulkan minat seseorang untuk membaca.
Buku cerita bergambar yang dikembangkan oleh peneliti berjudul
“Petualangan Nina”. Buku cerita bergambar ini merupakan buku dengan
jenis fiksi informatif. Buku ini menampilkan tokoh manusia, hewan-
hewan yang dapat berbicara, dan pohon. Selain itu, ada pula tokoh yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
berasal dari suatu zat yang sengaja dibuat menjadi karakter yang hidup,
yakni oksigen dan karbondioksida. Hal ini dilakukan oleh peneliti agar
peserta didik memiliki ketertarikan pada materi pembelajaran dengan
jalan cerita yang berbeda. Pada buku cerita, disajikan fakta-fakta untuk
menambah pengetahuan peserta didik mengenai dampak pencemaran
terhadap lingkungan. Hal ini sejalan dengan pendapat Mitchell dalam
Nurgiyantoro (2005) bahwa buku cerita bergambar mampu membantu
anak belajar tentang keberadaan dunia di tengah masyarakat dan alam
seperti kehidupan masyarakat, keadaan geografi dan alam, serta keadaan
flora dan fauna sehingga menambah pengalaman hidup yang penting
dalam perkembangan dirinya.
Tokoh utama dalam cerita yaitu seorang anak perempuan yang
peduli dengan berbagai masalah pencemaran yang terjadi di
lingkungannya. Selain itu, di dalam buku cerita ,menampilkan latar yang
berbeda-beda. Buku cerita dikembangkan menggunakan bahasa sehari-
hari yang mudah dipahami oleh peserta didik tetapi juga sesuai dengan
tata bahasa Indonesia yang baik dan benar.
2. Kualitas Media Pembelajaran
Buku cerita bergambar merupakan media cetak yang dapat
digunakan oleh peserta didik pada berbagai tempat dan waktu tanpa perlu
menggunakan media elektronik. Tidak semua peserta didik memiliki
perangkat elektronik. Oleh karena itu, buku cerita bergambar dapat
menjadi media pembelajaran yang menyajikan informasi pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
tanpa ada batasan oleh perangkat elektronik. Sejalan dengan hal tersebut,
Pribadi (2017) menyatakan media cetak dipandang sebagai media yang
relatif murah dan memiliki sifat fleksibek bagi penggunanya. Siswa dapat
memanfaatkan media cetak di mana saja, kapan saja, dan tanpa
memerlukan peralatan khusus.
Kualitas media buku cerita bergambar yang telah dikembangkan
oleh peneliti dapat diketahui setelah dilakukan validasi media dan materi
oleh seorang ahli media, dua orang ahli materi dan dua guru IPA
Terpadu. Setelah itu, data hasil validasi diolah untuk mengetahui kualitas
dan kelayakan media buku cerita bergambar. Ahli media sebagai
validator 1 memberikan skor 3,71 dengan kriteria “Sangat baik”.
Penilaian dari ahli materi yakni validator 2 memberikan skor 3,76 dengan
kriteria “Sangat baik” dan validator 3 memberikan skor 3,86 dengan
kriteria “Sangat baik”. Penilaian dari guru IPA Terpadu kelas VII yakni
validator 4 memberikan skor 3,92 dengan kriteria “Sangat baik” dan
validator 5 memberikan skor 2,92 dengan kriteria “Baik”. Perolehan rata-
rata skor dari rekapitulasi data validasi oleh ahli media, ahli materi dan
dua guru IPA Terpadu kelas VII SMP menunjukkan skor 4,16 dengan
kriteria “ Baik”. Berdasarkan rekapitulasi data validasi oleh ahli media,
ahli materi dan dua guru biologi SMP kelas VII menunjukkan bahwa
hasil validasi buku cerita bergambar materi pencemaran lingkungan
untuk kelas VII SMP yang berorientasi pada kurikulum 2013 memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
kualitas “Sangat baik” dengan perolehan skor akhir 3,63 dan layak untuk
dijadikan media pembelajaran.
Pada tahap validasi, peneliti melakukan kekeliruan saat
menyerahkan lembar validasi kepada ahli media dan ahli materi. Peneliti
menyerahkan lembar validasi dengan butir-butir pernyataan yang
seharusnya diberikan kepada guru sesuai dengan kisi-kisi lembar validasi
pada bab III. Pada tahap validasi, seharusnya para ahli hanya menilai
butir pernyataan yang berisi konten-konten yang sesuai dengan materi
dan media tanpa ada hubungannya dengan peserta didik. Hal ini
dilakukan dengan alasan peserta didik hanya berhubungan dengan para
guru sehingga butir penilaian yang berhubungan dengan peserta didik
harus dinilai oleh guru. Guru adalah validator yang mengetahui
karakteristik peserta didik dan kesesuaian media dengan peserta didik.
Oleh karena itu, kalkulasi nilai yang dilakukan oleh peneliti pada hasil
validasi oleh para ahli hanya pada poin-poin yang seharusnya dinilai oleh
para ahli saja. Peneliti mengatasi permasalahan tersebut dengan cara
memberikan bulatan merah pada nomor yang seharusnya tidak dinilai
oleh para ahli pada lembar validasi oleh para ahli dan melakukan
perhitungan rata-rata skor sesuai poin-poin yang seharusnya diisi oleh
para ahli.
Kekeliruan lain yang dilakukan oleh peneliti yakni peneliti
menyerahkan lembar validasi dengan interval skor yang tidak sesuai pada
kategorisasi skor rerata hasil validasi produk buku cerita bergambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
untuk guru dan ahli. Peneliti meletakkan interval skor berdasarkan
penelitian Widyoko (2014) dalam Widyawati (2019). Seharusnya peneliti
meletakan interval skor yang telah diadaptasi.
Melalui tahap validasi diperoleh kesimpulan bahwa produk buku
cerita bergambar materi pencemaran lingkungan untuk kelas VII SMP
yang berorientasi pada kurikulum 2013 memiliki kualitas yang layak
untuk diujicoba dalam kegiatan pembelajaran di kelas VII. Sejalan
dengan hasil tersebut, Arsyad (2013) menyatakan bahwa media yang
selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas pembelajaran adalah media
pembelajaran yang layak. Media pembelajaran buku cerita bergambar
yang telah dikembangkan dapat digunakan pada tahap selanjutnya karena
semua aspek penilaian terhadap media pembelajaran berada pada
kategori sangat baik dengan memperhatikan perbaikan-perbaikan yang
diperlukan sesuai dengan catatan yang diberikan oleh para validator.
Aspek penilaian yang dinilai pada buku cerita bergambar terdiri
atas aspek tampilan, kelengkapan komponen, konsistensi susunan,
kesesuaian bahasa, isi buku, dan efisiensi. Berdasarkan hasil validasi,
terdapat beberapa perubahan pada setiap aspek penilaian. Pada aspek
tampilan, peneliti melakukan perbaikan pada salah satu gambar yang
kurang jelas. Gambar tersebut diganti menjadi gambar yang lebih jelas
terlihat warna dan struktur gambarnya. Peneliti juga melakukan
perubahan pada bagian tujuan pembelajaran bab1 dalam cerita . Pada
produk awal, antara tujuan pembelajaran nomor 1 dan 2 tidak memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
jarak antar kata sehingga mengganggu visualisasinya. Pada produk akhir,
terdapat jarak antar kata pada tujuan pembelajaran nomor 2 dan 3. Selain
itu, peneliti juga melakukan perbaikan terhadap ejaan-ejaan kata yang
tidak tepat.
Aspek kelengkapan komponen meliputi perbaikan pada bagian
halaman kata pengantar, peneliti melakukan perbaikan kata pada halaman
kata pengantar dan daftar pustaka. Kata “membuat buku cerita
bergambar” pada alinea pertama kata pengantar diubah menjadi
“menyelesaikan buku cerita bergambar”. Selain itu, terdapat perubahan
pada salah satu sumber gambar yang ada pada bgaian daftar pustaka.
Sumber gambar yang lama diganti menjadi sumber gambar baru karena
terdapat perubahan gambar pada isi buku dari sumber yang berbeda. Hal
ini dilakukan karena setiap sumber gambar yang diacu harus berada pada
bagian daftar pustaka.
Pada aspek konsistensi susunan, terdapat perubahan ukuran huruf
dan peletakan nama sumber gambar. Pada produk awal, nama sumber
gambar menggunakan ukuran huruf Times New Roman berukuran 12
dan diletakan pada bagian tengah setelah gambar. Validator meminta
perubahan peletakan dan ukuran huruf dengan alasan penulisan sumber
tersebut dapat mengganggu konsentrasi peserta didik saat membaca
cerita. Peneliti mengubah huruf menjadi Times New Roman berukuran 9
yang diletakan pada bagian sudut kanan gambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Pada aspek kesesuaian bahasa, peneliti melakukan beberapa
perubahan kata pada isi cerita. Isi cerita berhubungan langsung dengan
konsep materi pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, untuk
menghindari miskonsepsi saat peserta didik membaca buku cerita
bergambar, maka dilakukan perubahan-perubahan kata pada beberapa
konsep seperti perubahan kata “mencemari” menjadi “mengotori” dan
kata “ke atas kepalanya” menjadi “di kepalanya”. Selain itu terdapat
perubahan kalimat pada kotak pertanyaan cerita. Pada bab 2 dalam cerita
terjadi perubahan kalimat “Tahukah kamu mengapa penebangan hutan
menjadi salah satu faktor terjadinya pencemaran udara?” menjadi
“Tahukah kamu bagaimana hubungan penebangan hutan secara besar-
besaran terhadap kadar oksigen dan karbondioksida di udara?”. Pada bab
3 dalam cerit, peneliti melakukan perubahan pada kata “sayuran menjadi
lebih subur” menjadi “sayuran tumbuh subur”.
Aspek isi buku yang diubah terdiri atas beberapa bagian. Pada
bagian pertama yakni kesesuaian cerita dan informasi, peneliti
melakukan perubahan pada kotak info bab 1 dalam cerita yang berisi
penjelasan tentang eutrofikasi. Pada bagian ini, kalimat “Peristiwa
meningkatnya tumbuhan air karena pengendapan pupuk di danau disebut
sebagai peristiwa eutrofikasi” diubah menjadi kalimat “Peristiwa
meningkatnya tumbuhan air karena pengendapan pupuk di danau
merupakan contoh peristiwa eutrofikasi. Eutrofikasi adalah peristiwa
penumpukan unsur hara atau nutrient secara berlebih pada badan air yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
mempercepat perkembangan tumbuhan air”. Pada kotak info tersebut
ditambahkan pengertian eutrofikasi untuk memudahkan peserta didik
mengetahui defenisi eutrofikasi. Perubahan kata yang lainnya pada kotak
info tersebut adalah kata “disebut sebagai” diubah menjadi “merupakan
contoh” untuk menghindari miskonsepsi oleh peserta didik. Selain itu,
peneliti juga melakukan perubahan arti pada kata “Reduce
(Penghematan)” pada bab 1 menjadi “Reduce (Pengurangan)” untuk
menghindari miskonsepsi oleh peserta didik.
Bagian kedua dari aspek isi buku adalah kejelasan gambar dalam
cerita,. Pada bagian ini peneliti melakukan perubahan gambar pada bab 1
dalam cerita yakni pada gambar instalasi pengolahan air limbah (IPAL).
Gambar IPAL pada produk awal kurang jelas pada bagian warna dan
sruktur gambarnya sehingga peneliti menggantinya dengan gambar yang
lebih jelas.
Bagian ketiga dari isi buku adalah hubungan isi cerita dan materi .
Pada bagian ini peneliti melakukan perubahan yakni menambahkan kotak
penjelasan pada gambar-gambar bab 1 dalam cerita meliputi penjelsan
mengenai pembuatan kolam stabilisasi, IPAL, dan excreta. Selain itu,
peneliti juga melakukan perubahan pada konsep aktivitas alam sebagai
penyebab pencemaran. Pada produk awal, penyebab pencemaran oleh
alam adalah aktivitas gunung berapi yang meletus dan kebakaran hutan
akibat terik matahari. Berdasarkan masukan dari validator, kebakaran
hutan tidak disebabkan oleh matahari, melainkan oleh aktivitas manusia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Oleh karena itu, penulis menghapus kata-kata “dan kebakaran hutan
akibat terik matahari”. Selain itu, terdapat pula perubahan lain pada
bagian teks cerita yang tidak sesuai dengan materi.
Bagian keempat dari isi buku adalah kesesuaian penyampaian
pesan moral pada buku cerita. Pada bagian ini peneliti melakukan
perubahan pada buku cerita bergambar yaitu menambahkan halaman
pesan cerita. Pada produk sebelumnya, peneliti bermaksud
menyampaikan pesan moral secara tersirat. Pada produk akhir, peneliti
menambahkan halaman pesan cerita agar peserta didik dapat mengetahui
pesan moral yang terkandung dalam cerita. Pada aspek efisiensi tidak
mengalami perubahan.
F. Kendala/ Keterbatasan
Dalam mengembangkan produk buku cerita bergambar materi
pencemaran lingkungan untuk kelas VII SMP yang berorientasi pada
kurikulum 2013, peneliti mengalami beberapa kendala sebagai berikut :
1. Produk yang dikembangkan oleh peneliti masih berdasarkan hasil
analisis kebutuhan dari guru IPA Terpadu kelas VII SMP di 4 SMP
yang berada di kota Yogyakarta yaitu SMP Stella Duce 2, SMP
Negeri 2 Mlati, SMP Negeri 1 Yogyakarta, dan SMP Taman Dewasa
Ibu Pawiyatan. Produk yang dikembangkan oleh peneliti masih
belum menggambarkan permasalahan yang dihadapi guru dan peserta
didik dalam cakupan yang lebih luas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
2. Dalam pembuatan buku cerita bergambar ini, peneliti mengalami
kesulitan dan keterbatasan waktu dalam menyelesaikan penyusunan
skenario cerita yang harus berhubungan dengan materi.
3. Hambatan dalam menemui desainer buku cerita bergambar (art)
secara langsung karena jauhnya jarak tempat tinggal peneliti dan
desainer. Peneliti hanya mengandalkan aplikasi chatingan dan email
untuk berkomunikasi dengan desainer gambar sehingga penyelesaian
buku cerita bergambar menjadi kurang maksimal.
4. Pada saat mencetak produk awal, peneliti harus mengeluarkan biaya
yang besar. Hal ini juga memperoleh komentar dari para validator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pengembangan
media pembelajaran buku cerita bergambar materi pencemaran lingkungan
untuk kelas VII SMP yang berorientasi pada kurikulum 2013 dapat
disimpulkan bahwa :
1. Jenis-jenis media pembelajaran yang digunakan oleh guru IPA
Terpadu pada materi pencemaran lingkungan di SMP Stella Duce 2,
SMP Negeri 2 Mlati, SMP Negeri 1 Yogyakarta, dan SMP Taman
Dewasa Ibu Pawiyatan terdiri atas buku paket, LKPD, PowerPoint,
gambar, video pembelajaran, alat peraga, pemodelan, torso,
lingkungan, handphone, dan media praktikum. Sedangkan media
yang pernah dikembangkan oleh guru terdiri atas media permainan/
game, PowerPoint, alat peraga, dan pemodelan.
2. Pengembangan buku cerita bergambar materi pencemaran lingkungan
untuk kelas VII SMP mengikuti tahap-tahap penelitian dan
pengembangan oleh Borg dan Gall yang meliputi :
a. potensi dan masalah
b. pengumpulan data
c. desain produk
d. validasi desain
e. revisi desain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
3. Media pembelajaran buku cerita bergambar materi pencemaran
lingkungan kelas VII SMP yang berorientasi pada kurikulum 2013
memiliki kualitas “Sangat baik” dengan skor akhir 3,63 dan layak
diujicobakan dalam lingkungan terbatas.
B. Saran
1. Peneliti menyarankan agar pada pengembangan media pembelajaran
buku cerita bergambar selanjutnya perlu melakukan analisis
kebutuhan pada beberapa guru IPA Terpadu kelas VII (lebih dari
empat orang) di sekolah yang berbeda agar mendapat data analisis
kebutuhan yang lebih konkret.
2. Peneliti menyarankan agar pada pengembangan media pembelajaran
buku cerita bergambar selanjutnya perlu memperhatikan efisiensi
waktu yang digunakan dalam penyusunan skenario cerita sehingga
menghasilkan cerita yang lebih optimal.
3. Peneliti menyarankan agar saat membuat media pembelajaran cerita
bergambar hendaknya menemui secara langsung desainer gambar
(art) untuk menghindari kesalahan-kesalahan kecil pada proses
pembuatan media dan dapat menyampaikan ide cerita secara
langsung. Dengan demikian, produk yang dihasilkan lebih bagus dan
sesuai dengan harapan peneliti.
4. Peneliti menyarankan agar pada pengembangan media pembelajaran
buku cerita bergambar yang selanjutnya harus melakukan survei
harga dan bahan pada berbagai percetakan sehingga mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
mencetak produk pada percetakan dengan harga yang terjangkau dan
bahan yang berkualitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
DAFTAR PUSTAKA
Anggara, Mercia Berlian, Heru Dwi Waluyanto, dan Aznar Zacky. 2014.
Perancangan Buku Cerita Bergambar Interaktif Pendidikan Karakter untuk
Anak Usia 4-6 Tahun. Skripsi. Tidak diterbitkan. Surabaya : Universitas
Kristen Petra
Arsyad, Azhar. 2017. Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada
Dananjaya, Utomo. 2010. Media Pembelajaran Aktif. Bandung : Nuansa
Cendekia
Effendy, Y., Gogor Bangsa, dan Hen Dian Yudani. 2013. Perancangan Buku
Bergambar Dang Gedunai untuk Anak Usia 4-6 Tahun. Surabaya :
Universitas Kristen Petra
Faizah U. 2009. Keefektifan Cerita Bergambar untuk Pendidikan Nilai dan
Keterampilan Berbahasa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Cakrawala
Pendidikan. Tahun 28, No. 3 : 249
Handayaningrum, Yulita. 2010. Penerapan Media Cerita Bergambar (Cergam)
untuk Meningkatkan Minat Baca Biologi Siswa pada Pokok Bahasan Bahan
Kimia dalam Makanan Kelas VIII SMP Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran
2008/ 2009. Skripsi. Tidak diterbitkan. Surakarta : Universitas Sebelas Maret
Jalinus, Nizwardi dan Ambiyar. 2016. Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta :
Kencana
Kurniawan, Hendra. 2018. Kajian Kurikulum dan Bahan Ajar Sejarah
SMAMenurut Kurikulum 2013. Yogyakarta : Sanata Dharma University Press
Kustiawan, Usep. 2016. Pengembangan Media Pembelajaran Anak Usia Dini.
Malang : Penerbit Gunung Samudera
Mudjito. 2011. Pembinaan Minat Baca. Jakarta : Universitas Terbuka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta : Bumi
Aksara
Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak.
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press
Nurwardani, P., Tri Wiratno, Dwi Purnanto, Vismaia S. Damaianti, Edi Mulyono,
Evawany, Fajar Priyautama, dan Ary Festanto. 2016. Ekspresi Diri dan
Akademik Buku Ajar Matakuliah Wajib Umum Bahasa Indonesia. Diakses di
https://www.academia.edu/35464085/Ekspresi_Diri_dan_Akademik_BUKU_
AJAR_MATA_KULIAH_WAJIB_UMUM_BAHASA_INDONESIA
Pribadi, B. A. 2017. Media dan Teknologi dalam Pembelajaran. Jakarta : PT
Rajagrafindo Persada
Purnawati, Tri Eka Heti. 2014. Media Cerita Bergambar Hasil Uji Potensi
Antifungi Ekstrak Daun Cengkeh terhadap Corticium salmonicolor. Diakses
di www.jurnal.untan.ac.id. Diakses pada 30 Juli 2019 pukul 10.00 WIB
Rampan, Korrie Layun. 2012. Kreatif Menulis Cerita Anak Dasar-Dasar
Penulisan Cerita Anak. Bandung : Nusa Cendekia
Sadiman, Arief S., R. Rahardjo, Anung Haryono, dan Rahardjito. 2009. Media
Pendidikan : Pngertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta :
Rajawali Pers
Sanjaya, Wina. 2012. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: Kharisma Putra
Utama
Saputro, Wahono. 2017. Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis
Pendidikan Lingkungan Hidup untuk Pembelajaran Membaca kelas III
Sekolah Dasar [Skripsi]. FKIP Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2013. Media Pembelajaran. Bandung: Sinar
Baru Algensindo
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono.2014. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian dan Pengembangan : Research and
Development : untuk Bidang : Pendidikan, Manajemen, Sosial, Teknik.
Bandung : Alfabeta
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Evaluasi. Bandung : Alfabeta
Suhartono, Suparlan. 2009. Wawasan Pendidikan. Yogyakarta : Ar Ruzz
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung :
Remaja Rosdakarya
Tri Mulyono, F.X. 2013. Pembinaan Ekspresi. Diktat Mata Kuliah Media
Pembelajaran Semester II, Prodi IPPAK, FKIP, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta
Wahafimu, Paskalina G. 2018. Pengaruh Penggunaan Media Cerita Bergambar
terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Katolik Siswa-Siswi Kelas IV
SD Kanisius Wirobrajan I Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta : Universitas
Sanata Dharma
Widyawati, Ria Sri. 2019. Pengembangan Media Pembelajaran Buku
Ensiklopedia Sistem Gerak Tubuh Manusia. Skripsi. Yogyakarta : Universitas
Sanata Dharma
Wulandari, Desy Ayu, Entin Daningsih, Reni Marlina. 2016. Kelayakan Cerita
Bergambar Struktur dan Fungsi Jaringan Daun di SMP. Diakses di
www.jurnal.untan.ac.id. Diakses pada 30 Juni 2019 pukul 13.00 WIB
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Lampiran 1 Silabus pembelajaran
Sekolah : SMP ………………………………………..
Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Kelas/semester : VII/ Genap
Tahun Ajaran : …. / ….
Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
KI4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
Kompetensi Dasar Materi
Pokok
Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber Belajar
3.8 Menganalisis
terjadinya
pencemaran
lingkungan dan
dampaknya bagi
ekosistem
4.8 Membuat tulisan
tentang gagasan
penyelesaian
masalah
pencemaran di
lingkungan
Pencemaran
Lingkungan
1.1 Mencari tahu defenisi
pencemaran lingkungan
1.2 Mengumpulkan informasi dan
mengkorelasikan antara macam
pencemaran lingkungan, faktor
penyebab, dampak terhadap
ekosistem, dan upaya mengatasi
pencemaran lingkungan dalam
kehidupan (pencemaran air,
udara dan tanah)
1.3 Melakukan percobaan uji
kualitas air melalui kegiatan
praktikum
1. Penilaian pengetahuan :
a. penugasan
2. Penilaian keterampilan:
a. praktik
b. penilaian produk
3. Penilaian sikap :
Penilaian Diri dan jurnal
sikap spiritual dan sosial
5 JP X 40
menit (2
pertemuan)
1. Buku cetak : Widodo,
Wahono, dkk. 2017.
Ilmu Pengetahuan
Alam SMP/MTs Kelas
VII Semester 2.
Jakarta : Kementrian
Pendidikan dan
Kebudayaan Republik
Indonesia
2. Buku cerita
bergambar edukasi
pencemaran
lingkungan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Kompetensi Dasar Materi
Pokok
Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber Belajar
berdasarkan hasil
pengamatan
1.4 Melaporkan hasil percobaan uji
kualitas air
2.1 Menyusun rencana
penyelidikan pencemaran yang
terjadi di lingkungan sekitar
2.2 Menyajikan hasil penyelidikan
pencemaran yang terjadi di
lingkungan sekitar dalam
bentuk poster lingkungan hidup
kelas VII berjudul
“Petualangan Nina”
3. Benda-benda di
sekitar siswa yang
dapat digunakan
sebagai media
penunjuk contoh
benda yang
mencemari
lingkungan dan upaya
mengatasinya
4. Lingkungan sekitar
peserta didik (sekolah
dan tempat tinggal)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
………………, ……………………………….
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
…………………………........ …………………………........
NIP. ………………………….. NIP. ………………………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Lampiran 2 RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Sekolah
Mata pelajaran
Kelas / Semester
Materi Pokok/Tema
Alokasi Waktu
:
:
:
:
:
SMP
Ilmu Pengetahuan Alam
VII (delapan) / Genap
Pencemaran Lingkungan
5 JP x 40 menit (2 pertemuan)
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/ teori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.8 Menganalisis
terjadinya
pencemaran
lingkungan dan
dampaknya bagi
ekosistem
3.8.1 Menjelaskan pengertian pencemaran
lingkungan
3.8.2 Menjelaskan macam-macam pencemaran
lingkungan
3.8.3 Mengaitkan hubungan antara macam, faktor
penyebab dan dampak atau pengaruh
pencemaran air terhadap lingkungan
3.8.4 Menganalisa upaya-upaya mengatasi
pencemaran air
3.8.5 Mengaitkan hubungan antara macam, faktor
penyebab dan dampak atau pengaruh
pencemaran udara terhadap lingkungan
3.8.6 Menganalisa upaya-upaya mengatasi
pencemaran udara
3.8.7 Mengaitkan hubungan antara macam, faktor
penyebab dan dampak atau pengaruh
pencemaran tanah terhadap lingkungan
3.8.8 Menganalisa upaya-upaya mengatasi
pencemaran tanah
3.8.9 Melakukan percobaan sederhana untuk
mengetahui adanya pencemaran lingkungan
4.8 Membuat tulisan
tentang gagasan
penyelesaian masalah
pencemaran di
lingkungan
berdasarkan hasil
pengamatan
4.8.1 Membuat gagasan tertulis tentang cara
mengurangi dampak pencemaran air, udara,
dan tanah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1 (3 JP)
Definisi Pencemaran, Pencemaran Air, Pencemaran Udara, Pencemaran
Tanah
1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian pencemaran lingkungan
setelah membaca buku paket siswa
2. Peserta didik mampu menjelaskan macam-macam pencemaran
lingkungan melalui gambar-gambar pada PowerPoint yang
ditampilkan di layar
3. Melalui buku cerita bergambar, peserta didik mampu mengaitkan
hubungan antara macam, faktor penyebab dan dampak atau pengaruh
pencemaran air terhadap lingkungan
4. Melalui buku cerita bergambar, peserta didik mampu menganalisis
upaya-upaya mengatasi pencemaran air
5. Melalui buku cerita bergambar, peserta didik mampu mengaitkan
hubungan antara macam, faktor penyebab dan dampak atau pengaruh
pencemaran udara terhadap lingkungan
6. Melalui buku cerita bergambar, peserta didik mampu menganalisis
upaya-upaya mengatasi pencemaran udara
Pertemuan 2 (2 JP)
Pencemaran Tanah
1. Melalui buku cerita bergambar, peserta didik mampu mengaitkan
hubungan antara macam, faktor penyebab dan dampak atau pengaruh
pencemaran tanah terhadap lingkungan
2. Melalui buku cerita bergambar, peserta didik mampu menganalisis
upaya-upaya mengatasi pencemaran tanah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Pertemuan 3 (3 JP)
Praktikum Uji Kualitas Air
1. Peserta didik mampu melakukan percobaan uji kualitas air melalui
eksperimen sederhana
2. Peserta didik mampu mengkorelasi antara upaya mengatasi
pencemaran lingkungan pada buku cerita bergambar dengan
kehidupan nyata di sekitar tempat tinggal dan sekolah melalui Lembar
Kerja Peserta Didik yang diberikan oleh guru sebagai penugasan
3. Peserta didik secara berkelompok mampu membuat gagasan tertulis
tentang cara mengurangi dampak pencemaran air, udara, dan tanah
pada lingkungan tempat tinggal maupun sekolah melalui sebuah
poster
D. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran regular
1. Faktual
a) Penyebab pencemaran lingkungan
b) Dampak-dampak pencemaran lingkungan terhadap ekosistem
2. Konseptual
a) Definisi pencemaran
b) Macam-macam pencemaran lingkungan
3. Prosedural
a) Langkah-langkah melakukan percobaan uji kualitas air
4. Metakognitif
a) Analisis pencemaran lingkungan di sekitar tempat tinggal dan
sekolah
b) Upaya mengatasi pencemaran air, udara, dan tanah di sekitar
tempat tinggal dan sekolah melalui gagasan tertulis
Materi pembelajaran remedial
1. Faktual
a) Penyebab pencemaran lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
b) Dampak-dampak pencemaran lingkungan terhadap ekosistem
2. Konseptual
a) Definisi pencemaran
b) Macam-macam pencemaran lingkungan
3. Prosedural
a) Langkah-langkah melakukan percobaan uji kualitas air
E. Pendekatan, Model, Metode Pembelajaran
1. Pendekatan pembelajaran : Scientific/ Saintifik
2. Metode Pembelajaran :
a) diskusi
b) eksperimen
3. Model Pembelajaran :
a) Model Scientific
dengan syntax :
mengamati
menanya
mengumpulkan informasi
menalar
mengkomunikasikan
b) Model Predict-Observe-Explain (POE)
dengan syntax :
memprediksi/ predict, peserta didik memperkirakan apa
yang akan terjadi, sebelum melakukan observasi
observasi/ observe, peserta didik melakukan pengamatan
untuk menguji prediksi dan mencatat hasil pengamatan
mengkomunikasikan/ explain, peserta didik menuliskan
penjelasan berdasarkan prediksi dan hasil observasi,
kemudian mendiskusikan bersama kelompoknya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
F. Media dan Alat Pembelajaran
1. Visual diproyeksikan :
a) Slide pembelajaran berupa gambar dan konsep pencemaran
lingkungan
b) Video pencemaran air berjudul “Air dan Air Limbah” yang diakses
di https://www.youtube.com/watch?v=wDXhpvhW16c
c) Video pencemaran tanah berjudul “Iklan Pencemaran Tanah (Efek
Buang Sampah Sembarangan)” yang diakses di
https://www.youtube.com/watch?v=fpnW3cEOGgg
2. Visual tidak diproyeksikan :
a) Buku cerita bergambar
b) Gambar yang berasal dari buku paket peserta didik
c) Benda-benda di kelas/ sekitar peserta didik yang dapat digunakan
sebagai media penunjuk contoh benda yang mencemari lingkungan
dan upaya mengatasinya seperti plastik makanan dan botol minum
yang dapat digunakan berkali-kali
G. Sumber Belajar
1. Buku cerita bergambar pencemaran lingkungan untuk kelas VII
berjudul “Petualangan Nina”
2. Widodo, Wahono, dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs
Kelas VII Semester 2. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia
3. Benda-benda di sekitar siswa yang dapat digunakan sebagai media
penunjuk contoh benda yang mencemari lingkungan dan upaya
mengatasinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (3 JP)
Definisi Pencemaran, Pencemaran Air, dan Pencemaran Udara
Bentuk Kegiatan Langkah-Langkah Kegiatan Alokasi waktu
A. Kegiatan Pendahuluan 5 menit
Menyiapkan fisik dan
psikis Guru memberi salam dan menanyakan kabar peserta didik
Guru melakukan presensi dan pengkondisian kelas
Apersepsi Guru menampilkan dua gambar menggunakan slide PowerPoint yang ditampilkan
pada layar yakni sebuah gambar lingkungan yang bersih dan sebuah gambar
lingkungan yang tercemar. Setelah itu guru bertanya kepada peserta didik, “Anak-
anak, coba perhatikan kedua gambar berikut!”. Guru memberikan sedikit waktu bagi
siswa untuk berpikir. “Apa perbedaan antara kedua gambar tersebut? Ibu/bapak minta
siswa A untuk menjawab pertanyaan”.
Guru mendengarkan peserta didik menjawab pertanyaan.
Guru kembali bertanya kepada salah satu peserta didik, “Manakah yang tergolong
lingkungan yang bersih dan manakah lingkungan yang tercemar? Ibu/bapak minta
siswa B untuk menjawab pertanyaan”.
Tujuan Pembelajaran Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
B. Kegiatan Inti 105 menit
Model Scientific :
Fase 1 : Mengamati
Peserta didik diminta berkelompok dengan teman sebangkunya dan mengamati empat
gambar (gambar 1-4) yang diberikan oleh guru.
Fase 2 : Menanya
Peserta didik merumuskan pertanyaan terkait gambar yang diberikan, lalu dilanjutkan
dengan kegiatan menanyakan atau mencari tahu (mendiskusikan) tentang defenisi
pencemaran lingkungan dengan teman sekelompoknya
Fase 3 : Mengumpulkan
informasi
Peserta didik dibagi menjadi enam kelompok oleh guru untuk mencari tahu tentang
macam pencemaran lingkungan, faktor penyebab pencemaran, dampak pencemaran
terhadap ekosistem, dan upaya mengatasi pencemaran air dan udara melalui kegiatan
membaca buku cerita bergambar pencemaran lingkungan berjudul “Petualangan
Nina” yang dibagikan oleh guru.
Fase 4 : Menalar Peserta didik secara berkelompok berdiskusi dan menyelesaikan soal yang terdapat
pada buku cerita bergambar pencemaran lingkungan berjudul “Petualangan Nina”
(khusus bab 1 tentang pencemaran air dan bab 2 tentang pencemaran udara)
Fase 5
Mengkomunikasikan
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas secara berkelompok
melalui undian sebagai berikut :
a) kelompok 1 dan 4 : pencemaran air
b) kelompok 2 dan 5 : pencemaran udara
Peserta didik yang lain dapat mengajukan pertanyaan atau memberikan jawaban
tambahan kepada kelompok yang sedang presentasi mengenai materi yang
dipresentasikan.
Peserta didik mendengarkan koreksian jawaban dari guru apabila terdapat kekeliruan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
C. Penutup 10 menit
Umpan Balik
Peserta didik diminta merangkum materi pencemaran air dan udara yang telah diperoleh
Peserta didik diminta membuat kesimpulan materi pencemaran air dan udara yang telah
diperoleh
Refleksi kegiatan
pembelajaran
Peserta didik merefleksikan materi pencemaran air dan udara yang telah diperoleh. Guru
dapat bertanya kepada siswa mengenai manfaat materi bagi kehidupannya
Tindak lanjut Guru meminta peserta didik menuliskan rangkuman hasil pembelajaran pencemaran air
dan udara pada hari ini sebagai nilai tugas dengan ketentuan
a) Jenis pencemaran
b) Faktor penyebab
c) Dampak terhadap ekosistem
d) Upaya mengatasi
Rencana kegiatan
berikutnya
Guru menyampaikan bahwa peserta didik akan melanjutkan diskusi dan presentasi
kelompok materi pencemaran tanah pada kegiatan pembelajaran di pertemuan berikutnya
Salam penutup Guru memberikan salam penutup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Pertemuan 2
Pencemaran Tanah
Bentuk Kegiatan Langkah-Langkah Kegiatan Alokasi waktu
A. Kegiatan Pendahuluan 5 menit
Menyiapkan fisik dan
psikis Guru memberi salam dan menanyakan kabar peserta didik
Guru melakukan presensi dan pengkondisian kelas
Apersepsi Guru menampilkan dua gambar menggunakan slide PowerPoint yang ditampilkan
pada layar yakni sebuah gambar lingkungan dengan kondisi tanah yang bersih dan
sebuah gambar lingkungan dengan kondisi tanah tercemar. Setelah itu guru bertanya
kepada peserta didik, “Anak-anak, coba perhatikan kedua gambar berikut!”. Guru
memberikan sedikit waktu bagi siswa untuk berpikir. “Berikan tanggapan kalian
terhadap kedua gambar tersebut!”.
Guru menunjukkan beberapa siswa untuk menjawab instruksi yang telah diberikan.
Tujuan Pembelajaran Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada peserta didik
B. Kegiatan Inti 105 menit
Model Scientific :
Fase 1 : Mengamati
Peserta didik diminta duduk kembali dengan kelompok diskusinya sesuai dengan
pembagian kelompok pada pertemuan sebelumnya
Peserta didik menonton video dengan judul “Iklan Pencemaran Tanah (Efek Buang
Sampah Sembarangan)” yang ditampilkan melalui layar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Fase 2 : Menanya
Peserta didik merumuskan pertanyaan terkait video pembelajaran yang diberikan, lalu
dilanjutkan dengan kegiatan menanyakan atau mencari tahu (mendiskusikan) tentang
pencemaran tanah
Fase 3 : Mengumpulkan
informasi
Peserta didik duduk secara berkelompok sesuai dengan pembagian kelompok pada
pertemuan sebelumnya dan mencari tahu tentang pencemaran tanah, faktor penyebab,
dampak terhadap ekosistem, dan upaya mengatasi pencemaran tanah melalui kegiatan
membaca buku cerita bergambar pencemaran lingkungan berjudul “Petualangan
Nina” yang dibagikan oleh guru.
Fase 4 : Menalar Peserta didik secara berkelompok berdiskusi dan menyelesaikan soal yang terdapat
pada buku cerita bergambar pencemaran lingkungan berjudul “Petualangan Nina”
(khusus bab 3 tentang pencemaran tanah)
Fase 5
Mengkomunikasikan
Peserta didik dari kelompok 3 dan 6 secara bergantian mempresentasikan hasil diskusi
di depan kelas secara berkelompok sesuai undian pada pertemuan sebelumnya
Peserta didik yang lain dapat mengajukan pertanyaan atau memberikan jawaban
tambahan kepada kelompok yang sedang presentasi mengenai materi yang
dipresentasikan.
Peserta didik mendengarkan koreksian jawaban dari guru apabila terdapat kekeliruan
C. Penutup 10 menit
Umpan Balik
Peserta didik diminta merangkum materi pencemaran tanah yang telah diperoleh
Peserta didik diminta membuat kesimpulan materi pencemaran tanah yang telah
diperoleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Refleksi kegiatan
pembelajaran
Peserta didik merefleksikan materi pencemaran tanah yang telah diperoleh. Guru dapat
bertanya kepada siswa mengenai manfaat materi bagi kehidupannya
Tindak lanjut Guru meminta peserta didik menuliskan rangkuman hasil pembelajaran pencemaran air
dan tanah pada hari ini sebagai nilai tugas dengan ketentuan :
a) Faktor penyebab
b) Dampak terhadap ekosistem
c) Upaya mengatasi
Rencana kegiatan
berikutnya
Guru memberikan tindak lanjut dengan menyampaikan dan menjelaskan langkah
kegiatan praktikum/ eksperimen uji kualitas air yang akan dilakukan pada pertemuan
selanjutnya. Guru membagi peserta didik menjadi lima kelompok praktikum. Setelah itu,
masing-masing kelompok diminta membawa bahan yang akan digunakan dalam
praktikum sebagai berikut :
a) kelompok 1 : air sungai kotor
b) kelompok 2 : air selokan
c) kelompok 3 : air laut
d) kelompok 4 : air dari persawahan yang menggunakan pupuk
e) kelompok 5 : air sungai bersih
Salam penutup Guru memberikan salam penutup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Pertemuan 3 (2 JP)
Uji Kualitas Air
Bentuk Kegiatan Langkah-Langkah Kegiatan Alokasi waktu
A. Kegiatan Pendahuluan 15 menit
Menyiapkan fisik dan
psikis
Guru mengarahkan peserta didik masuk ke ruang laboratorium dan duduk sesuai
kelompok yang telah dibagikan
Guru memberi salam dan menanyakan kabar peserta didik
Guru melakukan presensi dan pengkondisian kelas
Apersepsi Guru melakukan apersepsi dengan menunjukkan kepada peserta didik beberapa
contoh sampel air yang telah dibawa oleh peserta didik. Guru juga dapat membangun
kembali ingatan peserta didik tentang defenisi pencemaran lingkungan dan jenis-jenis
pencemaran lingkungan
Guru menunjukkan viedo pencemaran air yang berjudul “Air dan Air Limbah”
Tujuan Pembelajaran
Guru menyampaikan judul bab dan tujuan pembelajaran kepada siswa
B. Kegiatan Inti 85 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
Model POE
Fase 1 : Memprediksi
(predict)
Peserta didik diminta mengemukakan pengetahuan awal mereka dengan
memprediksi gambaran apa yang akan ditemui ketika melakukan praktikum uji
kualitas air.
Peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru tentang langkah-langkah uji
kualitas air yang akan dilakukan
Fase 2 : Mengamati
(observe)
Peserta didik melakukan uji kualitas air berdasarkan petunjuk yang tertera pada
LKPD
Fase 3 : Menjelaskan
(explain) Peserta didik mencatat hasil percobaan dan menjawab soal-soal pada LKPD
Masing-masing kelompok mempesentasikan hasil percobaannya di depan kelas.
C. Penutup 20 menit
Umpan Balik
Peserta didik diminta membuat rangkuman dan kesimpulan pengamatan yang telah
dilakukan dengan bantuan guru
Refleksi kegiatan
pembelajaran
Peserta didik memberikan refleksi terhadap pengamatan yang telah dilakukan bersama
anggota kelompoknya. Guru dapat bertanya kepada peserta didik mengenai perasaan
peserta didik setelah melakukan praktikum dan manfaat uji kualitas air yang telah
dilakukan bagi kehidupannya.
Tindak lanjut Guru memberikan tindak lanjut dengan meminta peserta didik mengumpulkan laporan
praktikum pada guru.
Rencana kegiatan
berikutnya
Guru meminta peserta didik membuat poster dalam kelompok tentang jenis pencemaran
yang terjadi di lingkungan tempat tinggalnya yang terdiri atas komponen-komponen
berikut :
a) Jenis pencemaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
b) Foto
c) Faktor penyebab
d) Dampak bagi ekosistem
e) Upaya mengatasi
f) Kalimat ajakan menjaga lingkungan dan gambarnya sekreatif mungkin
Salam penutup Guru memberikan salam penutup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
I. Penilaian Hasil Pembelajaran
1) Teknik Penilaian
a) Sikap spiritual dalam bentuk penilaian diri
No. Teknik Bentuk
Instrumen
Butir
Instrumen Waktu Pelaksanaan Keterangan
1 Penilaian
Diri
Lembar
Penilaian
Diri Peserta
Didik
Terlampir
LPD 1.1
Saat pembelajaran
berlangsung
Penilaian untuk dan
pencapaian pembelajaran
(assessment for and of
learning)
b) Sikap sosial dalam bentuk observasi/ pengamatan
No. Teknik Bentuk
Instrumen
Butir
Instrumen Waktu Pelaksanaan Keterangan
1 Observasi Jurnal Sikap Lembar
Jurnal
(Terlampir
1.3)
Setiap saat Penilaian untuk dan
pencapaian pembelajaran
(assessment for and of
learning)
2 Observasi Lembar
Pengamatan/
Observasi
Sikap
Terlampir
LOS 1.2
Saat pembelajaran
berlangsung
Penilaian untuk dan
pencapaian pembelajaran
(assessment for and of
learning)
c) Pengetahuan dalam bentuk penugasan
No. Teknik Bentuk
Instrumen
Butir
Instrumen Waktu Pelaksanaan Keterangan
1 Penugasan
Lembar
Observasi
Penugasan
Terlampir
1.4
Saat pembelajaran
berlangsung
Penilaian untuk dan
pencapaian pembelajaran
(assessment for and of
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
learning)
2 Penugasan Lembar
Observasi
Penugasan
Terlampir
1.5
Setelah pembelajaran
usai
Penilaian sebagai
pembelajaran (assessment
as learning)
d) keterampilan dalam bentuk 1) praktik dan 2) penilaian produk
No Teknik Bentuk
Instrumen
Butir
Instrumen
Waktu
Pelaksanaan
Keterangan
1 Praktik
(Kinerja
Proses)
Lembar
Observasi
Kinerja/
Praktik
Terlampir
1.6
Saat
pembelajaran
berlangsung
Penilaian untuk, sebagai, dan/atau
pencapaian pembelajaran
(assessment for, as, and of
learning)
2 Produk Lembar
Penilaian
Produk
Terlampir
1.7
Saat
pembelajaran
berlangsung
dan/atau setelah
usai
Penilaian untuk, sebagai, dan/atau
pencapaian pembelajaran
(assessment for, as, and of
learning)
2) Pembelajaran Remidial
a. Pembelajaran Ulang
b. Belajar kelompok
Bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai hasil
analisis penilaian
3) Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang telah mencapai
ketuntasan belajar diberi kegiatan pengayaan untuk perluasan dan atau
pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas
meringkas buku referensi tentang pencemaran lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL PESERTA DIDIK
1) Teknik penilaian : Penilaian Diri Peserta Didik
2) Instrumen : Lembar Penilaian Diri – Sikap Spiritual (LPD 1.1)
3) Bentuk Instrumen :
Instrumen Lembar Penilaian Diri – Sikap Spiritual :
a) bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan
b) bersyukur ketika berhasil mengerjakan tugas
Kode Instrumen LPD 1.1 – 1
Nama peserta didik : ……………………………………………………
Nomor urut : …………………
Petunjuk :
Isilah tabel berikut dengan tanda centang sesuai dengan keterangan berikut
SL = Selalu, SR = Sering, KD = Kadang-kadang, JR = Jarang, TP = Tidak pernah
a) Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan
No Kriteria/Aspek yang diamati Capaian (Skor)
SL SR KD JR TP
1 Saya merasa bersyukur atas nikmat yang
telah diberikan Tuhan hari ini, berupa dapat
melakukan praktikum menggunakan alat dan
bahan yang telah tersedia di sekolah
2 Saya merasa bersyukur atas karunia yang
telah diberikan Tuhan hari ini, berupa
kesehatan badan saat praktikum
3 Saya merasa bersyukur atas nikmat dan
karunia Tuhan berupa fisik seperti saat ini
4 Saya merasa bersyukur pada Tuhan atas
karunia Tuhan pada hari ini berupa
Lampiran 1.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
pendidikan yang diterima dibandingkan orang
lain pada materi pencemaran lingkungan.
5 Saya merasa bersyukur atas nikmat yang
diberikan Tuhan pada hari ini berupa
keselamatan fisik dalam perjalanan menuju
sekolah hingga tiba di sekolah dengan selamat
Kode Instrumen LPD 1.1-2
b) Bersyukur ketika berhasil mengerjakan tugas
No Kriteria/Aspek yang diamati Capaian (Skor)
SL SR KD JR TP
1 Saya merasa bersyukur ketika berhasil
menjawab soal-soal dalam lembar kerja
peserta didik dalam kelompok saat praktikum
uji kualitas air berlangsung
2 Saya merasa bersyukur ketika berhasil
menjawab pertanyaan-pertanyaan guru saat
tanya jawab selama praktikum uji kualitas air
berlangsung
3 Saya merasa bersyukur ketika berhasil
menemukan hasil kualitas air pada percobaan.
4 Saya merasa bersyukur setelah berhasil
mengumpulkan laporan praktikum yang
diberikan oleh guru setelah melakukan
praktikum uji kualitas air.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Kriteria Capaian Skor
SL
SR
KD
JR
TP
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Jarang
Tidak Pernah
5
4
3
2
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
LEMBAR PENILAIAN SIKAP SOSIAL PESERTA DIDIK
1) Teknik penilaian : Observasi
2) Instrumen : Lembar Observasi Siswa – Sikap Sosial (LOS 1.2)
3) Bentuk Instrumen :
Instrumen Lembar Observasi – Sikap Sosial :
a) Tanggung jawab
b) Aktif
Kode Instrumen : LOS 1.2-1 (Tanggung jawab)
Nama peserta didik : ………………………………………………………
Nomor presensi : ……………..
No Kriteria/Aspek yang diamati Capaian (Skor)
SL SR KD JR TP
1 Peserta didik menjawab pertanyaan guru
selama pembelajaran materi pencemaran
lingkungan berlangsung
2 Peserta didik rajin membuat catatan materi
tentang pencemaran lingkungan
3 Peserta didik mengambil bagian mengerjakan
soal dalam LKPD buku cerita bergambar
praktikum uji kualitas air
4 Peserta didik mengumpulkan setiap tugas
yang diberikan oleh guru tepat waktu
5 Peserta didik membawa bahan praktikum
yang diminta oleh guru
Jumlah Skor
Nilai Total skor/25 x 100
Lampiran 1.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Kode Instrumen : LOS 1.2-2 (Aktif)
No Kriteria/Aspek yang diamati Capaian (Skor)
SL SR KD JR TP
1 Peserta didik aktif menjawab pertanyaan guru
selama pembelajaran pencemaran lingkungan
berlangsung
2 Peserta didik aktif mengajukan pertanyaan
kepada kelompok lain saat presentasi atau
kepada guru selama pembelajaran
pencemaran lingkungan berlangsung
3 Peserta didik aktif melakukan uji kualitas air
selama praktikum materi pencemaran
lingkungan berlangsung
4 Peserta didik aktif mengerjakan LKPD dalam
buku cerita bergambar pada materi
pencemaran lingkungan
Jumlah Skor
Nilai Total skor/20 x 100
Kriteria Capaian Skor
SL
SR
KD
JR
TP
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Jarang
Tidak Pernah
5
4
3
2
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
JURNAL SIKAP SOSIAL GURU MATA PELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMP …………………………….
Tahun Ajaran : 2018/2019
Kelas/ Semester : VII ………. / Genap
Mata Pelajaran : IPA Terpadu
No. Nama Kejadian/
Perilaku
Butir Sikap Positif/
Negatif
Tindak Lanjut
Lampiran 1.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
Rubrik Penilaian Penugasan 1.4
(Soal berasal dari buku cerita bergambar)
No. Soal Jawaban Teknik Penskoran
Bab 1 : Nina dan Putri Duyung (Pencemaran Air)
1 Coba kamu tuliskan di
bukumu, 5 sampah plastik
apa saja yang sering dibuang
oleh manusia dan
membahayakan hewan di
pantai maupun lautan?
(1) sedotan plastik
(2) botol air mineral, jus, soft drink, atau kecap
(3) botol susu, kosmetik, atau shampoo
(4) tas kresek
(5) bungkus makanan dan bungkus roti
(6) botol bayi, botol obat, atau tempat margarin
(7) cup makanan
Skor 5 : apabila menyebutkan 5 jenis sampah plastik yang
membahayakan hewan di laut dan pantai dengan tepat
Skor 4 : apabila menyebutkan 4 jenis sampah plastik yang
membahayakan hewan di laut dan pantai dengan tepat
Skor 3 : apabila menyebutkan 3 jenis sampah plastik yang
membahayakan hewan di laut dan pantai dengan tepat
Skor 2 : apabila menyebutkan 2 jenis sampah plastik yang
membahayakan hewan di laut dan pantai dengan tepat
Skor 1 : apabila menyebutkan 1 jenis sampah plastik yang
membahayakan hewan di laut dan pantai dengan tepat
Skor 0 : apabila tidak menjawab
2 Menuliskan 3 jenis limbah
lain yang mencemari air
selain sampah plastik
(1) limbah industri
(2) limbah pertanian
(3) limbah rumah tangga
Skor 3 : apabila menyebutkan 3 jenis limbah yang mencemari
air
Skor 2 : apabila menyebutkan 2 jenis limbah yang mencemari
Lampiran 1.4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
air
Skor 1 : apabila menyebutkan 1 jenis limbah yang mencemari
air
Skor 0 : apabila tidak menjawab
3 Sebutkan 10 penyakit lain
yang disebabkan oleh adanya
pencemaran air oleh air
limbah!
(1) hepatitis
(2) poliomyelitis
(3) kolera
(4) tifus abdominal
(5) paratifus
(6) diare atau disentri
(7) balantidiasis
(8) giardiasis
(9) ascariasis
(10) clonorchiasis
(11) dyphylobothriasis
(12) taeniasis
(13) schistosomiasis
Skor 10 : apabila menyebutkan 10 nama penyakit lain yang
disebabkan oleh adanya pencemaran air oleh air limbah
Skor 9 : apabila menyebutkan 9 nama penyakit lain yang
disebabkan oleh adanya pencemaran air oleh air limbah
Skor 8 : apabila menyebutkan 8 nama penyakit lain yang
disebabkan oleh adanya pencemaran air oleh air limbah
Skor 7 : apabila menyebutkan 7 nama penyakit lain yang
disebabkan oleh adanya pencemaran air oleh air limbah
Skor 6 : apabila menyebutkan 6 nama penyakit lain yang
disebabkan oleh adanya pencemaran air oleh air limbah
Skor 5 : apabila menyebutkan 5 nama penyakit lain yang
disebabkan oleh adanya pencemaran air oleh air limbah
Skor 4 : apabila menyebutkan 4 nama penyakit lain yang
disebabkan oleh adanya pencemaran air oleh air limbah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
Skor 3 : apabila menyebutkan 3 nama penyakit lain yang
disebabkan oleh adanya pencemaran air oleh air limbah
Skor 2 : apabila menyebutkan 2 nama penyakit lain yang
disebabkan oleh adanya pencemaran air oleh air limbah
Skor 1 : apabila menyebutkan 1 nama penyakit lain yang
disebabkan oleh adanya pencemaran air oleh air limbah
Skor 0 : apabila tidak menjawab
4 Coba sebutkan masing-
masing 3 jenis sampah yang
tergolong dalam sampah
organik, anorganik, dan B3!
(1) sampah organik :
dedaunan
ranting pohon
sisa sayuran
kulit buah
(2) sampah anorganik :
kaleng
botol plastik
tas kresek
Styrofoam
botol kaca
Skor 9 : apabila menyebutkan masing-masing 3 contoh
sampah pada jenis sampah organik, anorganik, dan b3
Skor 6 : apabila menyebutkan masing-masing 2 contoh
sampah pada jenis sampah organik, anorganik, dan b3
Skor 3 : apabila menyebutkan masing-masing 1 contoh
sampah pada jenis sampah organik, anorganik, dan b3
Skor 0 : apabila tidak menjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
(3) sampah B3 :
oli
baterai
obat anti nyamuk
pemutih
5 Soal Evaluasi (berdasarkan
pertanyaan pada tokoh
yang dipilih peserta didik) :
(1) Apa saja faktor-faktor
penyebab pencemaran air?
(2) Ceritakan aksi nyata yang
akan kamu lakukan dalam
mengatasi pencemaran air di
lingkungan tempat
tinggalmu!
(3) Ceritakan salah satu
faktor pencemaran air dan
dampak yang ditimbulkan!
(1) Faktor-faktor penyebab pencemaran air :
a) limbah industri :
limbah organik : limbah pabrik tekstil dan
limbah pabrik kertas
limbah anorganik : cairan panas, berbuih
dan berwarna, berbau menyengat, serta
mengandung asam belerang seperti limbah
pabrik emas, baja, cat, farmasi, pupuk
organik.
b) limbah rumah tangga :
limbah organik : kulit buah, sayuran, sisa
makanan, kertas, kayu, daun
limbah anorganik : besi, aluminium,
Skor 15 : apabila peserta didik menjelaskan uraian 3 faktor
penyebab pencemaran air dengan tepat, yaitu :
a) limbah industri : organik dan anorganik
b) limbah rumah tangga : organik dan anorganik
c) limbah pertanian
Skor 10 : apabila hanya menjawab 2 uraian faktor penyebab
pencemaran air dengan tepat
Skor 5 : apabila hanya menjawab 1 uraian faktor penyebab
pencemaran air dengan tepat
Skor 1 : apabila menjawab uraian faktor penyebab
pencemaran air tetapi semua jawaban tidak tepat
Skor 0 : apabila tidak menjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
(4) Ceritakan upaya-upaya
yang dapat dilakukan dalam
menangani pencemaran air!
plastik, kaca, kaleng bekas cat, dan
minyak wangi
c) Limbah pertanian yang berasal dari
penggunaan pupuk dan bahan kimia pertanian
tertentu, seperti insektisida dan herbisida.
(2) Aksi nyata untuk mengatasi pencemaran air
berdasarkan faktor penyebabnya dapat diuraikan
sebagai berikut :
a) limbah rumah tangga dapat diatasi dengan
membuang sampah pada tempatnya, melakukan
aksi daur ulang, meminta orang tua membuat
pengelolaan excreta, membawa keranjang
belanjaan milik sendiri saat berbelanja dan
menolak penggunaan plastik
b) limbah pertanian dapat diatasi dengan cara tidak
menggunakan pupuk kimia atau pestisida
berlebihan
Skor 15 : apabila peserta didik menjelaskan aksi nyata yang
dilakukan dalam mengatasi pencemaran air dengan
menghubungkan antara salah satu faktor penyebab dan upaya-
upaya mengatasi pencemaran air di lingkungan tempat
tinggalnya sesuai faktor penyebab dengan tepat
Skor 10 : apabila siswa masih keliru dalam menghubungkan
antara faktor penyebab pencemaran air di lingkungannya
dengan upaya mengatasi pencemaran air
Skor 5 : apabila siswa tidak mampu menghubungkan antara
faktor penyebab pencemaran air di lingkungannya dengan
upaya yang tepat dalam mengatasinya
Skor 0 : apabila siswa tidak menjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
(3) Faktor pencemaran air dan dampak yang
ditimbulkan :
limbah industri dapat menyebabkan
pemekatan hayati karema bahan beracun yang
terdapat pada air dan berasal dari industri
dapat meresap pada tubuh tumbuhan air yang
dimakan oleh hewan-hewan air. Melalui
rantai makanan, zat beracun tersebut akan
terus beredar
limbah rumah tangga dapat mengganggu
pemandangan, kenyamanan, dan keasrian
kota
limbah pertanian yang berasal dari pestisida
atau pupuk buatan dapat menyebabkan
penurunan kualitas lingkungan karena dapat
menyebabkan peningkatan mikroorganisme
atau tanaman air sehingga menghambat
masuknya cahaya matahari ke dalam air dan
Skor 15 : apabila peserta didik menghubungkan 3 faktor
pencemaran air dan dampak yang ditimbulkan dengan tepat
Skor 10 : apabila peserta didik menghubungkan 2 faktor
pencemaran air dan dampak yang ditimbulkan dengan tepat
Skor 5 : apabila peserta didik menghubungkan 1 faktor
pencemaran air dan dampak yang ditimbulkan dengan tepat
Skor 1 : apabila peserta didik menghubungkan faktor
pencemaran air dan dampak yang ditimbulkan tetapi semua
jawaban keliru
Skor 0 : apabila tidak menjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
berkurangnya oksigen terlarut dalam air. Oleh
karena itu, hewan-hewan yang hidup di air
dapat mengalami kematian.
(4) Upaya yang dapat dilakukan dalam menangani
pencemaran air :
Pembuatan kolam stabilisasi
IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
Pengelolaan excreta dalam jamban atau
septictank
Melakukan prinsip ekologi 4 R :
- Recycle/ pendaurulangan
- Reuse/ penggunaan ulang
- Reduce/ penghematan bahan
- Repair/ pemeliharaan
Skor 15 : apabila menjelaskan 4 upaya mengatasi pencemaran
air dengan tepat
Skor 12 : apabila menjelaskan 3 upaya mengatasi pencemaran
air dengan tepat
Skor 8 : apabila menjelaskan 2 upaya mengatasi pencemaran
air dengan tepat
Skor 4 : apabila menjelaskan 1 upaya mengatasi pencemaran
air dengan tepat
Skor 1 : apabila menjawab tetapi semua jawaban tidak tepat
Skor 0 : apabila tidak menjawab
Petualangan Nina ke Negeri Udara (Pencemaran Udara)
6 Masih ingatkah kalian
bagaimana rumus reaksi
fotosintesis dan reaksi
(1) Rumus reaksi fotosintesis : Skor 10 : apabila menjawab rumus reaksi fotosintesis dan
reaksi pernapasan dengan tepat
Skor 5 : apabila menjawab rumus reaksi fotosintesis atau reaksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
pernapasan?
(2) Rumus reaksi pernapasan :
pernapasan tetapi masih ada jawaban yang keliru atau kurang
tepat
Skor 1 : apabila menjawab rumus reaksi fotosintesis atau reaksi
pernapasan tidak tepat
Skor 0 : apabila tidak menjawab
7 Tahukah kamu mengapa
merokok dan kebiasaan
membakar sampah dapat
mencemari udara?
Asap rokok dan sampah-sampah yang dibakar
sembarangan memiliki banyak kandungan yang
berbahaya bagi makhluk hidup sehingga dapat
berbahaya bagi kesehatan. Contohnya adalah
karbon monoksida dan karbon dioksida yang
memicu berbagai penyakit.
Skor 10 : apabila peserta didik menghubungkan jawaban dan
materi dengan tepat
Skor 5 : apabila peserta didik menghubungkan jawaban dan
materi tetapi kurang tepat
Skor 1 : apabila menjawab tetapi semua jawaban tidak tepat
Skor 0 : apabila tidak menjawab
8 Tahukah kamu mengapa
penebangan hutan menjadi
salah satu faktor tejadinya
pencemaran udara?
Penebangan hutan secara besar-besaran dapat
menjadi salah satu faktor terjadinya pencemaran
udara. Hal ini dikarenakan semakin banyak pohon
yang ditebang, maka akan semakin banyak pula
kandungan zat pencemar yakni karbon dioksida
yang berada di udara. Pohon-pohon dapat menyerap
Skor 10 : apabila peserta didik menghubungkan jawaban
penebangan pohon dan manfaat pohon dalam menyerap karbon
dioksida sebagai zat pencemar dengan tepat
Skor 5 : apabila peserta didik menghubungkan jawaban
penebangan pohon dan manfaat pohon dalam menyerap karbon
dioksida sebagai zat pencemar tetapi maish kurang tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
karbon dioksida melaui proses fotosintesis sehingga
mengurangi kadar karbon dioksida di udara.
Skor 1 : apabila menjawab tetapi semua jawaban tidak tepat
Skor 0 : apabila tidak menjawab
9. Soal Evaluasi (menjawab
salah satu soal berdasarkan
nomor soal pada gambar
yang dipilih peserta didik) :
(1) Jelaskan penyebab dari
pencemaran udara yang
terjadi di bumi!
(2) Jelaskan dampak-dampak
dari pencemaran udara
yang terjadi di bumi!
(3) Ceritakan cara yang dapat
kamu lakukan untuk
mengatasi pencemaran
udara di bumi!
(1) penyebab pencemaran udara :
a) Aktivitas alam :
kotoran-kotoran hewan yang mengandung
senyawa metana dapat meningkatkan suhu
bumi
abu vulkanik dari letusan gunung berapi
kebakaran hutan
b) Aktivitas manusia :
pembakaran sampah
asap-asap industri
asap kendaraan
asap rokok
senyawa kimia seperti CFC
penebangan hutan
Skor 10 : apabila peserta didik menjelaskan uraian 2 faktor
penyebab pencemaran udara dengan tepat, yaitu :
a) aktivitas alam
b) aktivitas manusia
Skor 5 : apabila hanya menjelaskan poin a atau b saja
Skor 1 : apabila menjawab tetapi semua jawaban tidak tepat
Skor 0 : apabila tidak menjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
(2) dampak-dampak dari pencemaran udara yang
terjadi di bumi :
a) mengganggu kesehatan : pencemaran udara
dapat menimbulkan berbagai penyakit seperti
ISPA (infeksi saluran pernapasan) dan
enfisema
b) mematikan tanaman melalui adanya hujan
asam akibat tercemarnya udara
c) efek rumah kaca atau peningkatan suhu bumi
akibat tingginya kadar karbon dioksida dan
karbon monoksida di udara
d) rusaknya lapisan ozon akibat tingginya kadar
CFC dan aerosol
Skor 10 : apabila menjelaskan dampak-dampak pencemaran
udara terhadap ekosistem dengan tepat
Skor 5 : apabila menjelaskan dampak pencemaran udara
terhadap ekosistem tetapi kurang tepat
Skor 1 : apabila menjawab tetapi semua jawaban tidak tepat
Skor 0 : apabila tidak menjawab
(3) cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi
pencemaran udara di bumi :
a) mengurangi asap kendaraan dengan cara
menggunakan kendaraan umum daripada
kendaraan pribadi, menggunakan sepeda, dan
berjalan kaki saat bepergian
Skor 10 : apabila menjelaskan upaya-upaya mengatasi
pencemaran udara dengan tepat
Skor 5 : apabila menjelaskan upaya-upaya mengatasi
pencemaran udara tetapi kurang tepat
Skor 0 : apabila tidak menjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
b) penggunaan penyaring khusus pada pabrik
sebelum asap pabrik dibuang ke udara bebas
c) melakukan penanaman kembali pada hutan
yang telah gundul
Kisah Wormy dan Sol (Pencemaran Tanah)
10 Berdasarkan cerita Wormy,
bagaimana dampak
pemakaian pestisida dan
pupuk buatan secara
berlebihan?
Pestisida dan pupuk buatan mampu menyuburkan
tanaman, tetapi apabila dipakai secara berlebihan
dan secara terus menerus dapat menimbulkan
dampak negatif. Dampak negatif yang ditimbulkan
antara lain membuat tekstur tanah menajdi kering
dan keras serta mematikan mikroorganisme maupun
organisme yang tinggal di tanah seperti cacing
tanah.
Skor 10 : apabila peserta didik mampu menghubungkan
pemakaian pupuk sintetis dan pestisida secara berlebihan
dengan dampak yang ditimbulkan melalui cerita dengan tepat
Skor 5 : apabila peserta didik mampu menghubungkan
pemakaian pupuk sintetis dan pestisida secara berlebihan
dengan dampak yang ditimbulkan melalui cerita tetapi masih
ada jawaban yang kurang tepat
Skor 1 : apabila menjawab tetapi semua jawaban tidak tepat
Skor 0 : apabila tidak menjawab
11 Soal Evaluasi (menjawab
salah satu soal berdasarkan
tokoh cerita yang dipilih
peserta didik) :
1) penyebab dari pencemaran tanah yang terjadi di
bumi :
a) limbah domestik :
limbah domestik padat berupa senyawa
Skor 10 : apabila peserta didik menjelaskan uraian faktor-
faktor penyebab pencemaran tanah dengan tepat
Skor 5 : apabila peserta didik menjelaskan uraian faktor-faktor
penyebab pencemaran tanah tetapi masih kurang tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
(1) Jelaskan penyebab dari
pencemaran tanah yang
terjadi di bumi!
(2) Jelaskan dampak-dampak
dari pencemaran tanah
yang terjadi di bumi!
(3) Ceritakan cara yang dapat
kamu lakukan untuk
mengatasi pencemaran
tanah di bumi!
anorganik yang tak dapat diuraikan
mikroorganisme seperti plastik, serat,
keramik, kaleng-kaleng, dan bekas bahan
bangunan yang menyebabkan tanah menjadi
kurang subur
limbah cair dapat berupa tinja (feses),
detergen, oli, dan cat yang meresap ke dalam
tanah dan merusak kandungan air tanah serta
membunuh mikroorganisme di dalam tanah
b) limbah industri :
limbah industri padat berupa padatan,
lumpur, dan bubur yang berasal dari proses
pengolahan di pabrik-pabrik.
limbah industri cair seperti sisa-sisa
pengolahan industri pelapisan logam dan
industri kimia lainnya
Skor 1 : apabila menjawab tetapi semua jawaban tidak tepat
Skor 0 : apabila tidak menjawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
c) limbah pertanian
pupuk sintetis yang berlebih seperti pupuk
urea
pestisida yang berlebih
2) dampak-dampak dari pencemaran tanah yang
terjadi di bumi :
a) Gangguan kesehatan pada manusia
b) Membuat kondisi tanah menjadi kering sehingga
tanah tak mampu menahan lapisan tanah dan
erosi
c) Memusnahkan hewan-hewan atau
mikroorganisme tanah
Skor 10 : apabila menjelaskan dampak-dampak
pencemaran tanah terhadap ekosistem dengan tepat
Skor 5 : apabila menjelaskan dampak-dampak pencemaran
tanah terhadap ekosistem tetapi masih kurang tepat
Skor 1 : apabila menjawab tetapi semua jawaban tidak
tepat
Skor 0 : apabila tidak menjawab
3) cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi
pencemaran tanah di bumi :
a) Remediasi atau kegiatan membersihkan tanah
yang tercemar baik secara in-situ maupun ex-
situ
Skor 10 : apabila menjelaskan 2 upaya mengatasi
pencemaran tanah dengan tepat
Skor 5 : apabila menjelaskan 1 upaya mengatasi
pencemaran tanah dengan tepat
Skor 1 : apabila menjawab tetapi semua jawaban tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
b) Bioremediasi atau proses membersihkan tanah
menggunakan mikroorganisme (jamur dan
bakteri) dengan tujuan memecah atau
mendegradasi zat pencemar menjadi bahan
yang kurang beracun atau tidak beracun berupa
karbondioksida dan air.
tepat
Skor 0 : apabila tidak menjawab
Skor Total 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
Penugasan 1.5
Soal
Buatlah kembali rangkuman materi pencemaran lingkungan dari berbagai
sumber dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 1.5-a Soal Penugasan
Jenis
pencemaran
Faktor-faktor
penyebab
Dampak Terhadap
ekosistem
Upaya mengatasi
pencemaran
Lampiran 1.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
Rubrik Penilaian Penugasan 1.5
Soal Jawaban Teknik Penskoran
Terlampir
tabel 1.5-
a
Terlampir
tabel 1.5-
b
Jenis pencemaran lingkungan
Skor 6 : apabila peserta didik menjawab tiga jenis
pencemaran dengan benar, yakni :
a. pencemaran air
b. pencemaran udara
c. pencemaran tanah
Skor 4 : apabila peserta didik menjawab dua jenis
pencemaran dengan benar
Skor 2 : apabila peserta didik menjawab satu jenis
pencemaran dengan benar
Jumlah Skor : 6
Faktor-faktor penyebab pencemaran lingkungan
(1) Pencemaran air
Skor 10 : apabila peserta didik menjelaskan uraian 3 faktor
penyebab pencemaran air dengan tepat, yaitu :
d) limbah industri : organik dan anorganik
e) limbah rumah tangga : organik dan anorganik
f) limbah pertanian
Skor 6 : apabila hanya menjawab poin a/b dan c
Skor 4 : apabila hanya menjawab poin a atau b
Skor 2 : apabila hanya menjawab poin c
Skor 0 : apabila tidak menjawab
(2) Pencemaran udara
Skor 10 : apabila peserta didik menjelaskan uraian 2 faktor
penyebab pencemaran udara dengan tepat, yaitu :
c) aktivitas alam
d) aktivitas manusia
Skor 5 : apabila hanya menjawab poin a atau b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
Skor 0 : apabila tidak menjawab
(3) Pencemaran tanah
Skor 10 : apabila peserta didik menjelaskan uraian 3 faktor
penyebab pencemaran tanah dengan tepat yakni limbah
domestik, limbah industri, dan limbah pertanian
Skor 6 : apabila peserta didik menjelaskan uraian 2 faktor
penyebab pencemaran tanah dengan tepat yakni limbah
domestik, limbah industri, dan limbah pertanian
Skor 3 : apabila peserta didik menjelaskan uraian 1 faktor
penyebab pencemaran tanah dengan tepat yakni limbah
domestik, limbah industri, dan limbah pertanian
Skor 0 : apabila tidak menjawab
Jumlah skor : 30
Dampak-dampak pencemaran lingkungan
(1) Pencemaran air
Skor 10 : apabila menjelaskan 5 dampak pencemaran air
terhadap ekosistem dengan tepat
Skor 8 : apabila hanya menjelaskan 4 dampak pencemaran
air terhadap ekosistem dengan tepat
Skor 6 : apabila hanya menjelaskan 3 dampak pencemaran
air terhadap ekosistem dengan tepat
Skor 4 : apabila hanya menjelaskan 2 dampak pencemaran
air terhadap ekosistem dengan tepat
Skor 2 : apabila hanya menjelaskan 1 dampak pencemaran
air terhadap ekosistem dengan tepat
Skor 0 : apabila tidak menjawab
(2) Pencemaran udara
Skor 8 : apabila menjelaskan 4 dampak pencemaran udara
terhadap ekosistem dengan tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
Skor 6 : apabila menjelaskan 3 dampak pencemaran udara
terhadap ekosistem dengan tepat
Skor 4 : apabila menjelaskan 2 dampak pencemaran udara
terhadap ekosistem dengan tepat
Skor 2 : apabila menjelaskan 1 dampak pencemaran udara
terhadap ekosistem dengan tepat
Skor 0 : apabila tidak menjawab
(3) Pencemaran tanah
Skor 6 : apabila menjelaskan 3 dampak pencemaran tanah
terhadap ekosistem dengan tepat
Skor 4 : apabila menjelaskan 2 dampak pencemaran tanah
terhadap ekosistem dengan tepat
Skor 2 : apabila menjelaskan 1 dampak pencemaran tanah
terhadap ekosistem dengan tepat
Skor 0 : apabila tidak menjawab
Jumlah skor : 24
Upaya mengatasi pencemaran
(1) Pencemaran air
Skor 20 : apabila menjelaskan 4 upaya mengatasi
pencemaran air dengan tepat
Skor 15 : apabila menjelaskan 3 upaya mengatasi
pencemaran air dengan tepat
Skor 10 : apabila menjelaskan 2 upaya mengatasi
pencemaran air dengan tepat
Skor 5 : apabila menjelaskan 1 upaya mengatasi
pencemaran air dengan tepat
Skor 0 : apabila tidak menjawab
(2) Pencemaran udara
Skor 10 : apabila menjelaskan 3 upaya mengatasi
pencemaran udara dengan tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
Skor 6 : apabila menjelaskan 2 upaya mengatasi
pencemaran udara dengan tepat
Skor 3 : apabila menjelaskan 1 upaya mengatasi
pencemaran udara dengan tepat
Skor 0 : apabila tidak menjawab
(3) Pencemaran tanah
Skor 10 : apabila menjelaskan 2 upaya mengatasi
pencemaran tanah dengan tepat
Skor 5 : apabila menjelaskan 1 upaya mengatasi
pencemaran tanah dengan tepat
Skor 0 : apabila tidak menjawab
Jumlah Skor : 40
Total Skor Penilaian 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
Tabel 1.5-b Jawaban Penugasan
Jenis
pencemaran
Faktor-faktor penyebab Dampak terhadap ekosistem Upaya mengatasi pencemaran
Pencemaran
air
Limbah industri :
d) limbah organik : limbah pabrik
tekstil dan limbah pabrik kertas
e) limbah anorganik : cairan panas,
berbuih dan berwarna, berbau
menyengat, serta mengandung
asam belerang seperti limbah
pabrik emas, baja, cat, farmasi,
pupuk organik.
a) Penurunan kualitas lingkungan : misalnya
pembuangan limbah organik menyebabkan
peningkatan mikroorganisme atau tanaman
air sehingga menghambat masuknya cahaya
matahari ke dalam air dan berkurangnya
oksigen terlarut dalam air. Hal ini dapat
mengganggu keseimbangan ekosistem
perairan
b) Gangguan kesehatan : air limbah yang tidak
dikelola dengan baik dapat mengandung
virus atau bakteri penyebab penyakit seperti
disentri, hepatitis, kolera, dan lainnya
c) Pemekatan hayati : bahan beracun yang
terdapat pada air dapat meresap pada tubuh
tumbuhan air yang dimakan oleh hewan-
hewan air. Melalui rantai makanan, zat
a) Pembuatan kolam stabilisasi
b) IPAL (Instalasi Pengolahan Air
Limbah)
c) Pengelolaan excreta dalam jamban
atau septictank
d) Melakukan prinsip ekologi 4 R :
- Recycle/ pendaurulangan
- Reuse/ penggunaan ulang
- Reduce/ penghematan bahan
- Repair/ pemeliharaan Limbah rumah tangga :
a) limbah organik : kulit buah,
sayuran, sisa makanan, kertas,
kayu, daun
b) limbah anorganik : besi,
aluminium, plastik, kaca, kaleng
bekas cat, dan minyak wangi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
Limbah pertanian yang berasal dari
penggunaan pupuk dan bahan kimia
pertanian tertentu, seperti insektisida
dan herbisida.
beracun tersebut akan terus beredar
d) Mengganggu pemandangan : air limbah
juga dapat mengganggu pemandangan,
kenyamanan, dan keasrian kota
e) Mempercepat proses kerusakan benda oleh
air limbah yang mengandung gas yang
dapat merusak seperti gas H2S yang
mempercepat proses mengkaratnya besi
Pencemaran
udara
Aktivitas alam :
a) kotoran-kotoran hewan yang
mengandung senyawa metana
dapat meningkatkan suhu bumi
b) abu vulkanik dari letusan gunung
berapi
c) kebakaran hutan
e) Mengganggu kesehatan : pencemaran udara
dapat menimbulkan berbagai penyakit
seperti ISPA (infeksi saluran pernapasan)
dan enfisema
f) Mematikan tanaman melalui adanya hujan
asam akibat tercemarnya udara
g) Efek rumah kaca atau peningkatan suhu
bumi akibat tingginya kadar karbon
dioksida dan karbon monoksida di udara
h) Rusaknya lapisan ozon akibat tingginya
kadar CFC dan aerosol
d) Mengurangi asap kendaraan dengan
cara menggunakan kendaraan umum
daripada kendaraan pribadi,
menggunakan sepeda, dan berjalan
kaki saat bepergian
e) Penggunaan penyaring khusus pada
pabrik sebelum asap pabrik dibuang
ke udara bebas
f) Melakukan penanaman kembali
pada hutan yang telah gundul
Aktivitas manusia :
a) pembakaran sampah
b) asap-asap industri
c) asap kendaraan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
d) asap rokok
e) senyawa kimia seperti CFC
f) penebangan hutan
Pencemaran
tanah
Limbah domestik :
limbah domestik padat berupa
senyawa anorganik yang tak
dapat diuraikan mikroorganisme
seperti plastik, serat, keramik,
kaleng-kaleng, dan bekas bahan
bangunan yang menyebabkan
tanah menjadi kurang subur
limbah cair dapat berupa tinja
(feses), detergen, oli, dan cat yang
meresap ke dalam tanah dan
merusak kandungan air tanah
serta membunuh mikroorganisme
di dalam tanah
d) Gangguan kesehatan pada manusia
e) Membuat kondisi tanah menjadi kering
sehingga tanah tak mampu menahan lapisan
tanah dan erosi
f) Memusnahkan hewan-hewan atau
mikroorganisme tanah
c) Remediasi atau kegiatan
membersihkan tanah yang tercemar
baik secara in-situ maupun ex-situ
d) Bioremediasi atau proses
membersihkan tanah menggunakan
mikroorganisme (jamur dan bakteri)
dengan tujuan memecah atau
mendegradasi zat pencemar menjadi
bahan yang kurang beracun atau
tidak beracun berupa karbondioksida
dan air.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
Limbah industri :
limbah industri padat berupa
padatan, lumpur, dan bubur yang
berasal dari proses pengolahan di
pabrik-pabrik.
limbah industri cair seperti sisa-
sisa pengolahan industri pelapisan
logam dan industri kimia lainnya
Limbah pertanian
pupuk sintetis yang berlebih
seperti pupuk urea
pestisida yang berlebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
Penilaian Keterampilan Kinerja Peserta Didik Kelas VII …………
Kegiatan Praktikum Uji Kualitas Air
Kelompok : ……………….
No. Aspek yang Diamati Skor
1 2 3
1 Menyiapkan alat dan bahan
2 Melakukan uji kualitas air
3 Mengamati hasil uji kualitas air
4 Mengisi lembar kerja peserta didik
5 Membersihkan alat dan bahan yang telah
digunakan selama kegiatan praktikum uji
kualitas air
Total Skor
Nilai
Lampiran 1.6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
Rubrik Penilaian Kinerja Siswa
No Aspek yang diamati Skor
1 Menyiapkan alat dan bahan 3 : menyiapkan seluruh alat dan bahan yang diperlukan
2 : menyiapkan sebagaian alat dan bahan yang diperlukan
1: menyiapkan hanya alat/ bahan yang diperlukan
2 Melakukan uji kualitas air 3 : melakukan 5 langkah uji kualitas air dengan tepat
2 : terdapat dua langkah yang dilakukan tidak tepat
1 : terdapat lebih dari dua langkah yang dilakukan tidak tepat
Langkah kerja :
1) Siapkanlah air dari selokan depan sekolahmu sebanyak
100 ml, air sumur sekolah 100 ml, dan air mineral 100
ml.
2) Siapkanlah kertas lakmus merah dan lakmus biru
sebanyak masing-masing 3 lembar.
3) Siapkanlah tiga buah gelas kimia berukuran 250 ml dan
berikanlah label pada gelas masing-masing dengan label
A, B, dan C.
4) Masukkan air selokan ke dalam gelas kimia berlabel A,
air sumur ke dalam gelas kimia berlabel B, dan air
mineral pada gelas berlabel C.
5) Periksalah keasaman dari masing-masing air dengan
menggunakan kertas lakmus merah dan kertas lakmus
biru. Amati kertas lakmus sebelum dan sesudah
dimasukkan pada gelas kimia. Diskusikan hasilnya
dengan temanmu dalam kelompok.
3 Mengamati hasil uji kualitas
air
3 : Semua anggota aktif mengamati preparat
2 : Terdapat 1 anggota yang tidak mengamati preparat
1 : Lebih dari satu anggota yang tidak aktif mengamati
preparat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
4 Mengisi lembar kerja 3 : Hasil ditulis dengan lengkap dan benar
2 : Hasil ditulis dengan lengkap
1 : Hasil ditulis tetapi kurang lengkap
5 Membersihkan alat dan bahan
yang telah digunakan
3 : Membersihkan seluruh alat dan bahan yang digunakan
serta merapikan meja dan kursi yang telah digunakan
2 : Membersihkan seluruh alat dan bahan yang digunakan
tetapi tidak merapikan meja dan kursi yang telah digunakan
1 : Hanya merapikan meja dan kursi yang telah digunakan
selama praktikum
Total Skor 15
Nilai (Total skor / 15) x 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
Lembar Penilaian Produk Poster oleh Peserta Didik
Kelas :
Kelompok :
Nama Anggota :
Aspek Penilaian Nilai Bobot Jumlah
1 2 3 4
Orisinalitas karya 10%
Isi 40%
Desain poster 30%
Foto/ Gambar 20%
Total skor
Lampiran 1.7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
Rubrik Penilaian Produk
Poster Lingkungan Hidup
No. Aspek
yang
dinilai
Kriteria Teknik Penskoran Bobot
1. Orisinalitas
karya
Poster pencemaran lingkungan :
1) dibuat oleh peserta didik
2) didesain oleh peserta didik
3) mencantumkan lokasi pengambilan
gambar
4) menggunakan bahasa sendiri
4 : memenuhi empat kriteria
3 : memenuhi tiga kriteria
2 : memenuhi dua kriteria
1 : memenuhi satu kriteria
10%
2. Isi 1) isi teks sesuai dengan tema
2) informasi yang disampaikan tepat
3) informasi yang disampaikan sudah
lengkap
4) keterbacaan poster jelas
4 : memenuhi empat kriteria
3 : memenuhi tiga kriteria
2 : memenuhi dua kriteria
1 : memenuhi satu kriteria
40%
3. Desain
poster
1) pemilihan warna menarik
2) pesan/ ajakan menjadi pusat perhatian
3) keseimbangan tulisan, gambar, dan ruang
4) konten mudah dibaca dan unik
4 : memenuhi empat kriteria
3 : memenuhi tiga kriteria
2 : memenuhi dua kriteria
1 : memenuhi satu kriteria
30%
4. Foto/
Gambar
1) foto yang dipilih menarik
2) foto yang dipilih sesuai dengan tema
3) foto memiiki kebermaknaan sebagai
penyampai pesan
4) gambar orisinil
4 : memenuhi empat kriteria
3 : memenuhi tiga kriteria
2 : memenuhi dua kriteria
1 : memenuhi satu kriteria
20%
Total 16 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
………………, ……………………………….
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
…………………………........ …………………………........
NIP. ………………………….. NIP. ………………………...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
Lampiran 3Persuratan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
Lampiran 4 Hasil analisis kebutuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
239
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
Lampiran 5 Hasil validasi buku cerita bergambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
242
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
245
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
246
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
247
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
248
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
249
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
250
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
251
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
252
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
253
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
254
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
255
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
256
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
257
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
258
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
259
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
260
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
261
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
262
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
263
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
264
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
265
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI