pengembangan hasil belajar dan karakter sosial …

199
i PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL SISWA MELALUI PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh: Risya Kristiana 161424002 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 17-Oct-2021

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

i

PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER

SOSIAL SISWA MELALUI PEMBELAJARAN FISIKA

DENGAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh:

Risya Kristiana

161424002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU

PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

ii

SKRIPSI

PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL SISWA

MELALUI PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE

PEMBELAJARAN KOOPERATIF

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

iii

SKRIPSI

PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL SISWA

MELALUI PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE

PEMBELAJARAN KOOPERATIF

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

iv

HALAMAN MOTTO

“Susah dan senang yang kau gelisahkan kemarin sudah terlewati hari ini. Begitu

pun susah dan senang hari esok yang kau gelisahkan hari ini pasti akan terlewati.

Jadi, jika senang jangan terlalu, jika sedih jangan terlalu”

“Kesalahan dan kekecewaan di masa lalu jangan lagi dijadikan beban. Tapi juga

jangan juga dilupakan. Sesekali diingat supaya kita belajar dari sana.”

“Manusia berbahaya bukan ketika dia bodoh meski terus belajar. Manusia

berbahaya ketika dia sudah merasa pintar dan berhenti belajar.”

Ukuran kesuksesan adalah ketika kita bisa bermakna dan memberikan dampak

bagi orang lain -Najwa Shihab (Semarang, Desember 2019)-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini kupersembahkan kepada:

Diriku sendiri, terimakasih

selama ini telah bersedia berjuang, berlelah, bertahan, terhadap

semua kekhawatiran, ketakutan dan segala bentuk

ketidakpastian,

telah bersedia belajar meski tak kunjung bisa,

telah mau memaafkan, menerima, dan mengampuni setiap rasa

sakit hati, ketidaksempurnaan diri, dan kesalahan yang ada.

Perantara kehadiranku di dunia, Mbah Kakung, Papa, Mama atas

segala cinta, kasih, doa, dan segala pengorbanan yang telah

diberikan dan tak mungkin dapat kubalas seluruhnya.

Dosen pembimbingku tercinta, Pak Atmadi

Almamater yang kubanggakan, Universitas Sanata Dharma, yang

akan kujaga dengan baik namanya

Semesta dan segala isinya, yang telah merestuiku hingga sampai pada

titik keajaiban ini.

Terimakasih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebut dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 16 Juni 2020

Penulis,

Risya Kristiana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMISI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Risya Kristiana

NIM : 161424002

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGEMBANGAN KARAKTER SOSIAL SISWA MELALUI

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN METODE PEMBELAJARAN

KOOPERATIF

Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya

dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademisi tanpa

perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 18 Juni 2020

Yang menyatakan

Risya Kristiana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

viii

ABSTRAK

Risya Kristiana. 2020. Pengembangan Karakter Sosial Siswa melalui

Pembelajaran Fisika dengan Metode Pembelajaran Kooperatif. Skripsi.

Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) efektivitas pembelajaran fisika

dengan metode kooperatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa, dan (2)

efektivitas pengembangan karakter sosial siswa melalui proses pembelajaran fisika

dengan metode pembelajaran kooperatif.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah

siswa kelas XI MIPA 2 yang ditentukan menggunakan teknik sampling purposive.

Penelitian dilakukan di SMA Pangudi Luhur Sedayu. Data yang dianalisis dalam

penelitian adalah hasil belajar dan karakter sosial siswa. Hasil belajar diukur dari

hasil tes dan dianalisis menggunakan SPSS versi 17, sedangkan untuk nilai karakter

sosial siswa diukur berdasarkan hasil kuesioner dan observasi selama proses

pembelajaran yang dianalisis secara kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penerapan metode pembelajaran

kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI MIPA SMA Pangudi

Luhur Sedayu dengan efektivitas sebesar 68,11% yakni dari hasil mean pretest

sebesar 16,86 menjadi 84,97 untuk mean posttest, (2) secara umum, efektivitas

pengembangan karakter sosial siswa dalam proses pembelajaran fisika dengan

metode pembelajaran kooperatif memiliki kriteria sangat meningkat, dengan

persentase sebesar 84,09% berdasarkan hasil kuesioner, serta konsistensi karakter

sosial berdasarkan hasil observasi oleh observer terjadi dengan kriteria sangat

konsisten, (3) melalui pembelajaran fisika dengan metode pembelajaran kooperatif,

siswa merasa antusias dan lebih tertarik dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar

di kelas.

Kata kunci: metode kooperatif, karakter sosial, hasil belajar, Hukum Archimedes.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

ix

ABSTRACT

Risya Kristiana. 2020. Development of Student’s Social Character through

Physics Learning with Cooperative Learning Methods. Physics Education Study

Program, Departemen of Mathematics and Science Education, Faculty of

Teacher Training and Education, Sanata Dharma University.

The purpose of this study is: (1) the effectiveness of learning physics with the

cooperative method in improving student learning skills, and (2) the effectiveness

of social character development through the phycics learning process with the

cooperative learning methods.

This research is quantitative. The subject in this research was the student of grade

XI MIPA 2, which was determined using purposive sampling techniques. This

research was done in the Pangudi Luhur Sedayu Senior High School. The data

analyzed in this study are learning outcomes and character social. Learning

outcomes are measured from the test and analyzed using SPSS version 17. In

contrast, for the student’s character, social values are regulated by the

questionnaire and observation during the learning process that analyzed

quantitatively.

The result of the research shows that: (1) application of the cooperative methods

could increase the learning outcomes of Pangudi Luhur Sedayu Senior High School

with effectiveness 68,11% from the mean pretest result 16,86 to 84,97 for the mean

posttest, (2) generally, the effectiveness of student’s social character in the physics

learning process with cooperative learning methods has very evelated criteria, with

a percentage of 84,09% based on the result of the questionnaire, as well as

questionnaire based on, observation by observers with very consistent criteria, and

(3) through learning physics with cognitive learning methods, students feel

enthusiastic and more interested in participating in teaching and learning activities

in class.

Keywords: cooperative method, social character, learning outcomes, Archimedes

Law

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

x

KATA PENGANTAR

Pujian dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih, karunia, dan

segala rahmat-Nya yang telah menyertai penulis dalam seluruh proses penyusunan

skripsi yang berjudul “ Pengembangan Karakter Sosial Siswa melalui Pembelajaran

Fisika dengan Metode Pembelajaran Kooperatif” sehingga dapat terselesaikan

dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan meraih gelar

Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan berkat partisipasi, dukungan,

bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala

kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih yang tulus kepada:

1. Bapak Drs. Aufridus Atmadi, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah dengan sabar dan sepenuh hati memberikan bimbingan, arahan, dan

semangat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

2. Bapak Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Fisika yang selalu memantau perkembangan penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Drs. Aloysius Candra Widyantara selaku kepala sekolah dan Ibu

Christiyanti, S.Pd., selaku guru mata pelajaran fisika di SMA Pangudi Luhur

St. Louis IX Sedayu yang telah berkenan memberikan izin kepada penulis untuk

melakukan penelitian di sekolah.

4. Bapak Domi Severinus, M.Si. dan Ibu Elisabeth Dian A., S.Pd., M.Si., selaku

validator instrumen penelitian yang telah bersedia memberikan masukan dan

saran kepada penulis.

5. Segenap karyawan sekretariat JPMIPA dan laboratorium fisika yang telah

membantu dalam melancarkan segala keperluan administrasi selama penulis

berkuliah, terutama dalam proses penyusunan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

xi

6. Seluruh Dosen Pendidikan Fisika yang telah dengan ikhlas dan penuh kasih

membimbing dan berbagi ilmu dalam perkuliahan selama kurang lebih 8

semester ini.

7. Bapak Bernadus Hwijanto dan Ibu Yohana Dewi Puspitasari, perantara hadirku

di dunia ini. “Terimakasih Pa, Ma. Cinta, kasih, doa, perhatian dan peduli kalian

yang menguatkan aku, tidak pernah sia-sia. Akhirnya tanggung jawabku di sini

selesai”.

8. Bapak Lukas Sukandar, sosok berdiskusi paling nyaman, penyembuh rasa lelah

fisik dan batin, tempat aku memulangkan segala rindu, pendengar terbaik untuk

segala mimpi, cita-cita, kegagalan, kesenangan, dan pendoa paling ikhlas yang

selalu mengajarkan aku untuk selalu berdamai dengan keadaan: Mbah Kakung.

“Terimakasih Mbah. Risya mungkin tidak bisa menjadi orang baik, jika bukan

karena segala ajaran Mbah Kakung. Terimakasih untuk segala wejangan, cinta

dan doa. Sekarang, Cucumu Sarjana!”.

9. Imelda Tirta Widyanti, yang tidak lagi menjadi adik kecil. Terimakasih untuk

selalu menyemangati dan membuat rindu untuk pulang, yang membuatku selalu

berusaha menjadi baik agar bisa kau contoh.

10. Ibu Enggal Triyanti, yang telah membantu segala keuangan sehingga penulis

bisa berkuliah dengan tenang. Terimakasih Jiko atas segala bantuan, nasihat dan

doa yang telah diberikan dengan penuh ikhlas hati.

11. Amelia Asih, Dwiyan Permata, Maria Goretty Sarahutu dan Ivana Dya Antari,

yang telah dengan rela hati bangun pagi demi membantu penelitian penulis

sehingga semuanya terasa lebih mudah.

12. Sahabat UKM Karawitan USD: ( 2015: Teis, Cecil, Mas krisna, Budeng. 2016:

Elak, Wenang, Panji, Ose, Ika, Lintang, Uye, Tasia, Clara, Dion. 2017: Sulis,

Anton, Arin, Ayu. 2018: Elyn, Dita, Galih, Dea), dan semuanya saja. Kalian

semua mempunyai tempat tersendiri di hatiku dan membuat perjalanan kuliahku

menjadi berwarna. Terimakasih telah menjadi rumah dengan segala dinamika

yang membantuku berproses.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

xii

13. Siesen 2017 dan Trah, Terimakasih telah membukakan kesempatan untukku

bisa menginjakkan kaki di panggung inagurasi setiap tahun, serta semua tawa,

tangis dan misuh yang pernah ada. Hidupku menjadi lebih berwarna.

14. KKN Sendangsari: Elak sebagai teman tidur yang hobi bersih-bersih, Nadine,

Yunce, dan Dicki sebagai partner masak dan proker yang amat baik (Elak juga).

Naris si instruktur senam. Maxi juragan ayam. Andre yang suka makan banyak.

“Makasih banyak buat semua kenangan, pelajaran, dan saling menguatkan yang

pernah kita jaga bersama”.

15. Sahabat 4G (Mona, Nanda, Asih) dan semua saudara Pendidikan Fisika 2016

yang selama 4 tahun tidak pernah bosan belajar, berdinamika, dan bertahan

bersama di 402 dan 406 serta ruang laboratorium fisika dengan sejuta cerita

yang penuh emosi tawa, tangis, marah, dan macam-macam rasa lainnya.

16. Penghuni kost yang sama-sama menjadi pejuang skripsi: terimakasih Vina, Lia,

Dita, Levi sudah bersama-sama berjuang, begadang dan bersemangat

menuntaskan skripsi hingga lewat tengah malam. Terimakasih srawungnya

selama ini.

17. Angela Nesha, Natalia Dea Desianti dan Anastasia Hapsari, untuk kesetiaan

yang tiada tara, untuk tangan yang tak pernah berhenti merengkuh, untuk telinga

yang tak pernah lelah mendengar, dan puluhan malam yang kita habiskan

dengan penuh cerita: TERIMAKASIH.

18. Budiuntoro Yohanes (Uye), kawan penulis yang selalu bisa diandalkan di waktu

sulit, memberi tanpa pernah meminta kembali. “Makasih ya Yek. Sudah

menemani sore hingga malam bersama selama kita mengerjakan skripsi.

Menciptakan tawa dan menjadi support system dengan caramu yang unik.

Makasih untuk semua cerita yang boleh kudengar dan mau mendengarkanku

juga. I’m beyond grateful to be your friend! Thank you so much.”

Yogyakarta, 16 Januari 2020

Penulis

Risya Kristiana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN MOTTO .......................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMISI ........................................... vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................... x

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

1.2. Identifikasi Masalah ............................................................................... 4

1.3. Rumusan Masalah .................................................................................. 4

1.4. Batasan Masalah ..................................................................................... 4

1.5. Tujuan Penelitian .................................................................................... 4

1.6. Manfaat Penelitian .................................................................................. 5

1.7. Sistematika Penulisan ............................................................................. 5

BAB 2 LANDASAN TEORI .............................................................................. 7

2.1. Karakter dan Pengembangan Karakter ............................................... 7

2.1.1. Karakter, Karakter Sosial, dan Pendidikan Karakter ........ 7

2.1.2. Nilai-nilai Karakter Sosial .................................................... 10

2.1.3. Tujuan Pendidikan Karakter ............................................... 12

2.1.4. Hubungan Pendidikan Karakter dengan Pengembangan

Karakter Sosial ..................................................................... 13

2.2. Belajar, Pembelajaran dan Pembelajaran Kooperatif ...................... 14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

xiv

2.2.1. Belajar ..................................................................................... 14

2.2.2. Pembelajaran ......................................................................... 15

2.2.3. Pembelajaran Kooperatif ...................................................... 15

2.3. Hasil belajar .......................................................................................... 20

2.3.1. Definisi .................................................................................... 20

2.3.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi ..................................... 21

2.4. Hukum Archimedes .............................................................................. 22

2.4.1. Gaya apung ............................................................................. 22

2.4.2. Hukum Archimedes ............................................................... 23

BAB 3 METODE PENELITIAN ..................................................................... 24

3.1. Jenis Penelitian ...................................................................................... 24

3.2. Subjek Penelitian .................................................................................. 25

3.3. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................. 25

3.4. Treatment .............................................................................................. 25

3.5. Desain Penelitian ................................................................................... 27

3.6. Instrumen............................................................................................... 28

3.6.1. Instrumen Perlakuan ............................................................. 28

3.6.2. Instrumen Alat Ukur ............................................................. 29

3.7. Validitas ................................................................................................. 30

3.8. Metode Analisis Data`........................................................................... 31

3.8.1. Hasil Belajar Siswa ................................................................ 31

3.8.2. Pengembangan Karakter Sosial Siswa ................................ 34

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 43

4.1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ........................................................ 43

4.1.1. Tahap Perizinan Pelaksanaan Penelitian ............................ 43

4.1.2. Tahap Penyusunan dan Validasi Instrumen Penelitian ..... 44

4.1.3. Tahap Pelaksanaan Kegiatan Penelitian ............................. 44

4.2. Data dan Analisis Data Hasil Belajar.................................................. 46

4.2.1. Data Pretest dan Posttest ........................................................ 46

4.2.2. Analisis Data Pretest dan Posttest Peserta Didik ................ 47

4.3. Data dan Analisis Data Karakter Sosial Peserta Didik ..................... 49

4.3.1. Data Kuesioner Nilai Karakter Sosial Peserta Didik ......... 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

xv

4.3.2. Kualifikasi Peningkatan Karakter Sosial Siswa ................. 50

4.3.3. Frekuensi Setiap Nilai Karakter Sosial Siswa ..................... 51

4.3.4. Analisis Peningkatan Karakter Sosial Siswa dalam Basis

Kelas ...................................................................................... 53

4.3.5. Data Hasil Observasi Siswa di Kelas.................................... 54

4.3.6. Analisis Hasil Observasi Siswa di Kelas .............................. 57

4.4. Pembahasan ........................................................................................... 61

4.5. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 64

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 66

5.1. Kesimpulan ............................................................................................ 66

5.2. Saran ...................................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 68

LAMPIRAN ......................................................................................................... 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Nilai Karakter Bangsa Menurut Kemendiknas ..................................... 10

Tabel 3.1 Pengisian Hasil Pretest dan Posttest ..................................................... 32

Tabel 3.2 Klasifikasi Tingkat Kognitif Hasil Belajar Siswa ................................. 32

Tabel 3.3 Rekap Data Hasil Kuesioner Siswa ...................................................... 35

Tabel 3.4 Penskoran Kuesioner............................................................................. 35

Tabel 3.5 Kualifikasi Peningkatan Karakter Sosial Siswa .................................... 36

Tabel 3.6 Frekuensi Setiap Nilai Karakter Sosial Siswa....................................... 37

Tabel 3.7 Hasil Pengamatan Langsung di Kelas yang ditampilkan pada Lembar

Observasi .............................................................................................. 39

Tabel 3.8 Analisis Frekuensi Nilai Karakter Sosial Siswa berdasarkan Hasil

Observasi .............................................................................................. 40

Tabel 3.9 Kualifikasi Konsistensi Siswa Meningkatkan Karakter Sosial ............. 41

Tabel 4.1 Rincian Kegiatan Pelaksanaan Penelitian di SMA PL Sedayu ............. 45

Tabel 4.2 Data Hasil Pretest dan Posttest Siswa Kelas XI MIPA 2 ..................... 46

Tabel 4.3 Klasifikasi Tingkat Kognitif Hasil Belajar Siswa ................................. 47

Tabel 4.4 Hasil Analisis Statistik Perbandingan Nilai Pretest dan Posttest Siswa 48

Tabel 4.5 Data Hasil Kuesioner Nilai Karakter Sosial Siswa ............................... 49

Tabel 4.6 Kualifikasi Peningkatan Karakter Sosial Siswa .................................... 51

Tabel 4.7 Frekuensi Setiap Nilai Karakter Sosial Siswa....................................... 51

Tabel 4.8 Hasil Observasi dari Observer I ............................................................ 54

Tabel 4.9 Hasil Observasi dari Observer II ........................................................... 56

Tabel 4.10 Kualifikasi Konsistensi Siswa Meningkatkan Karakter Sosial ........... 58

Tabel 4.11 Analisis Frekuensi Nilai Karakter Sosial Siswa berdasarkan Hasil

Observasi oleh Observer I .................................................................... 59

Tabel 4.12 Analisis Frekuensi Nilai Karakter Sosial Siswa berdasarkan Hasil

Observasi oleh observer II .................................................................... 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Menghitung gaya apung .................................................................... 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian ..................................................... 70

Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Selesai Melakukan Penelitian .................... 71

Lampiran 3. Rencana Pelaksaan Pembelajaran ..................................................... 72

Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa ......................................................................... 91

Lampiran 5. Kisi-kisi Kuesioner Karakter Sosial Siswa ....................................... 95

Lampiran 6. Kuesioner Peningkatan Nilai Karakter Sosial Siswa ...................... 100

Lampiran 7. Contoh Hasil Kuesioner Siswa ...................................................... 103

Lampiran 8. Rubrik Soal (Kisi-kisi dan Sistem Skoring) Pretest dan Posttest ... 109

Lampiran 9. Lembar Soal Pretest ........................................................................ 122

Lampiran 10. Lembar Soal Posttest .................................................................... 123

Lampiran 11. Jawaban Pretest dan Posttest ........................................................ 124

Lampiran 12. Contoh Hasil Pretest Siswa .......................................................... 127

Lampiran 13. Contoh Hasil Posttest Siswa ......................................................... 132

Lampiran 14. Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian .................... 138

Lampiran 15. Hasil Observasi Keseluruhan dari Observer I .............................. 142

Lampiran 16. Hasil Observasi dari Observer II .................................................. 145

Lampiran 17. Lembar Validasi Instrumen oleh Ahli .......................................... 148

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

1

1. BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Globalisasi didaulat sebagai sebab dari melemahnya ikatan sosial dan

karakter serta lunturnya etika dalam bermasyarakat. Hal ini dipicu oleh

berkembangnya kemajuan teknologi dan informasi di era globalisasi ini. Segala

bentuk komunikasi dan informasi dapat diakses dengan mudah dan cepat. Internet

merupakan salah satu media untuk mengakses informasi sebanyak-banyaknya.

Dunia maya menjadi salah satu faktor atas kurang berkembangnya

karakter sosial seseorang. Alih-alih memanfaatkan teknologi untuk hal positif,

banyak orang justru menjadi individualis karena menghabiskan banyak waktu

secara berlebihan untuk bermain gadget, baik itu untuk game dan juga penggunaan

media sosial. Bahkan dewasa ini banyak pula orang yang dengan mudah

berpendapat sesuka hati pada berbagai media sosial, termasuk kata-kata kasar yang

tidak pantas untuk disampaikan. Mirisnya, sebagian dari fenomena ini dilakukan

juga oleh anak-anak usia sekolah. Apabila terus dibiarkan, hal ini akan berakibat

pada perkembangan karakter sosial siswa hingga dewasa. Akan ada kemungkinan

bahwa kasus pelanggaran ketika dewasa bisa saja berawal dari karakter buruk di

masa remaja yang dibiarkan terus berlanjut tanpa adanya bimbingan ataupun

pembinaan.

Melihat permasalahan di atas, maka hal ini menjadi tantangan bagi

lembaga pendidikan untuk mengupayakan agar globalisasi ini tidak menghilangkan

nilai-nilai sosial dalam masyarakat. Banyak usaha yang sebenarnya dapat dilakukan

untuk mengatasi permasalahan ini, termasuk juga dengan memanfaatkan kemajuan

teknologi ke arah positif dalam pembelajaran. Menurut Lickona (1991: 210),

pertemuan kelas memberikan pengalaman dalam berdemokrasi, melibatkan siswa

dalam menciptakan suasana yang terbaik di dalam kelas. Dalam prosesnya, hal

tersebut dapat membantu pertumbuhan moral di dalam kelompok dan juga masing-

masing pribadi siswa. Artinya, kegiatan pembelajaran di dalam kelas dapat menjadi

‘kendaraan’ untuk perkembangan karakter sosial pada siswa. Pembiasaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

2

berkarakter sosial melalui pembelajaran di dalam kelas akan membantu siswa

memiliki karakter sosial yang baik pula di luar kelas. Hal ini perlu didukung dengan

adanya metode pembelajaran yang merangsang siswa untuk aktif sekaligus dapat

membantu siswa mengembangkan karakter sosialnya.

Metode pembelajaran kooperatif dianggap paling efektif bagi

implementasi pendidikan karakter sosial. Guru pada umumnya lebih sering

menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi pelajaran. Metode ini

cenderung membosankan karena kurangnya keterlibatan siswa dalam kegiatan

pembelajaran. Pembelajaran kooperatif bukan hanya memacu peserta didik dalam

meningkatkan prestasi akademik, namun melalui pembelajaran kooperatif peserta

didik juga menyadari akan pentingnya proses dalam pembelajaran dan keterampilan

sosial dalam bekerja dengan orang lain dan bertanggung jawab atas kelompoknya.

Hal ini dipertegas oleh pendapat Arjanggi (2012) yang mengungkapkan bahwa,

pendidikan karakter yang terintegrasi dalam pembelajaran kooperatif juga

mengkondisikan peserta didik menjadi individu yang kreatif, produktif dan

bertanggung jawab.

Pembelajaran kooperatif membantu siswa dalam mengembangkan

berbagai kemampuannya. Siswa diajak untuk mengembangkan sikap-sikap seperti

berani mengemukakan pendapatnya, menghargai pendapat teman, toleransi, dan

empati. Selain itu, siswa juga diajak untuk berpikir kritis bersama teman

kelompoknya, bekerja sama, dan saling membantu antar tiap siswa tanpa

memperhatikan identitas sosial yang seragam (secara suku, ras, agama, maupun

golongan). Oleh karena itu, pembelajaran kooperatif dinilai mampu meningkatkan

hasil pembelajaran siswa secara merata serta mengembangkan karakter sosial

siswa.

Khususnya pada pembelajaran fisika, metode pembelajaran kooperatif ini

dirasa sesuai dan dapat diterapkan karena pengetahuan mengenai fisika tidak dapat

berkembang jika hanya satu orang yang mengembangkan. Fisika pada dasarnya

dapat berkembang atas usaha banyak orang. Pembelajaran fisika dapat memberikan

sumbangan pada pembangunan karakter dengan cara melakukan proses belajar

yang terintegrasi dengan pendidikan karakter (Suparno, 2013). Melalui mata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

3

pelajaran fisika, pengetahuan dan komunikasi antar siswa dalam kelompok pada

pembelajaran kooperatif dibangun dengan harapan karakter siswa dapat

berkembang lebih positif. Kegiatan pembelajaran fisika yang meliputi pengamatan

fenomena alam, praktikum atau eksperimen, dan pembelajaran model sains dapat

diintegrasikan dengan penanaman nilai-nilai moral.

Model pembelajaran klasik seperti ceramah memang tidak bisa

dihilangkan dalam budaya pembelajaran di kelas, tetapi guru dituntut untuk

mengembangkan kreativitasnya dalam mengaplikasikan model pembelajaran yang

melibatkan aktivitas siswa. Tuntutan tersebut dimaksudkan agar tercipta inovasi,

sehingga pembelajaran dapat berlangsung menyenangkan dan pada akhirnya dapat

mengembangkan kompetensi dan kemampuan siswa seperti yang diharapkan.

Maka, terdapat dua alasan utama peneliti tertarik melakukan penelitian terkait

metode pembelajaran kooperatif yang diterapkan pada pembelajaran fisika ini.

Pertama, beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa penerapan pembelajaran

kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, terutama dalam hal berpikir,

memecahkan masalah dan mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan.

Kedua, model pembelajaran kooperatif yang diterapkan juga dapat meningkatkan

kemampuan hubungan sosial antar peserta didik. Telah terbukti pada penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Gita Kartika Sari yang membuktikan bahwa

pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan sikap kerjasama pada peserta didik,

maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap variabel nilai karakter

lainnya yang terkait dengan hubungan sosial antar peserta didik selama proses

pembelajaran.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, maka dilakukan penelitian

dengan uji dan analisis metode kuantitatif yang berjudul “Pengembangan

Karakter Sosial melalui Pembelajaran Fisika dengan Metode Pembelajaran

Kooperatif”. Pembelaran fisika dengan metode kooperatif ini akan sungguh diuji

dengan cara dipraktikan kepada siswa. Penelitian ini bertujuan agar metode

pembelajaran kooperatif dapat diaplikasikan untuk meningkatkan hasil belajar

siswa serta mengembangkan karakter sosial pada siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

4

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas,

dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:

1) Seiring era globalisasi, perkembangan teknologi dan informasi membawa

beberapa dampak negatif, yakni individualistis dan krisis karakter sosial pada

siswa saat ini.

2) Diperlukan cara untuk membantu pengembangan karakter siswa ke arah yang

positif. Salah satunya melalui kegiatan pembelajaran fisika.

3) Metode pembelajaran yang diterapkan selama ini belum mampu dalam

meningkatkan hasil belajar serta mengembangkan karakter sosial ke arah

positif secara maksimal.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan permasalahan, yaitu:

1) Sejauh manakah efektivitas pembelajaran fisika dengan metode kooperatif

meningkatkan hasil belajar siswa?

2) Sejauh manakah pembelajaran fisika dengan metode kooperatif dapat

mengembangkan karakter sosial pada siswa?

1.4. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1) Penelitian dilakukan pada satu kelompok yang sama dan dites dua kali, yakni

pada awal dengan pretest dan pada akhir dengan posttest.

2) Efektivitas diukur dari 2 hal yaitu perubahan hasil belajar dan karakter sosial

dalam pembelajaran.

3) Materi yang disampaikan selama penelitian ini adalah Hukum Archimedes

pada Fluida Statis.

1.5. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:

1) Mengetahui efektivitas pembelajaran fisika dengan metode kooperatif dalam

meningkatkan hasil belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

5

2) Mengetahui perkembangan karakter sosial siswa yang dihasilkan dari proses

pembelajaran fisika dengan metode pembelajaran kooperatif.

1.6. Manfaat Penelitian

Dengan dilaksanakannya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat

untuk beberapa pihak, antara lain:

1) Manfaat teoritis

a) Memberikan informasi terkait pengembangan karakter sosial siswa yang

dilakukan dalam pembelajaran fisika dengan menerapkan metode

pembelajaran kooperatif.

b) Penelitian ini dapat dijadikan kajian untuk penelitian selanjutnya tentang

permasalahan serupa.

2) Manfaat praktis

a) Bagi Universitas Sanata Dharma, penelitian ini diharapkan dapat

memberikan sumbangan dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan

dengan menghasilkan lulusan yang unggul dan mampu menerapkan

berbagai teori yang telah didapat selama perkuliahan.

b) Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan untuk

mengevaluasi proses pembelajaran sehingga mutu dan kualitas pendidikan

di sekolah dapat terjaga atau bahkan mengalami peningkatan.

c) Bagi guru dan calon guru, penelitian ini diharapkan dapat menjadi inovasi

bagi guru fisika agar mampu merancang dan merencanakan pembelajaran

yang tepat bagi siswa sehingga meningkatkan minat dan ketertarikan siswa

pada fisika.

d) Bagi siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu, penelitian ini diharapkan dapat

meningkatkan pemahaman pada materi Hukum Archimedes dan mampu

belajar serta melakukan aktivitas bersama kelompok secara optimal,

mengembangkan karakter sosial dalam kerja kelompok, serta memberikan

pengalaman baru bagi.

1.7. Sistematika Penulisan

Penyusunan skripsi ini dilakukan dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

6

BAB 1 PENDAHULUAN

Berisi tentang pemaparan dari latar belakang masalah, identifikasi masalah,

rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian

dan sistematika penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori, dasar pengertian yang disampaikan untuk

menyelesaikan masalah yang muncul dalam latar belakang penelitian dan

diperlukan sebagai dasar pelaksanaan penelitian serta pembahasan hasil

penelitian. Teori yang dipaparkan dalam bab ini diambil dari berbagai

kepustakaan yang terkait dan relevan dengan penelitian.

BAB 3 METODE PENELITIAN

Bab ini memuat metodologi penelitian yang meliputi klasifikasi atau jenis

dari penelitian yang akan dikerjakan, cara mendapatkan data seperti waktu,

lama, dan tempat dilakukannya observasi, sampel, treatmen, instrumen

yang digunakan, serta metode pengolahan data dan analisis yang dilakukan.

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini mencakup semua data hasil penelitian yang berupa

uraian/penjelasan, nilai dalam tabel, ataupun grafik dan foto. Data hasil

penelitian disajikan, dianalisis secara sistimatis sesuai dengan tujuan

penelitian dan dibahas dengan memperhatiksn latar belakang masalah dalam

penelitian, tujuan, dan dasar teori yang digunakan dalam penelitian.

Pembahasan dalam bab ini juga menunjukkan keunggulan yang telah

dilaksanakan serta kelemahan dan kendala yang dihadapi.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan yang merupakan uraian singkat dan jelas dari

hasil penelitian dan saran yang merupakan hasil dari pembahasan yang

ditujukan untuk perbaikan, perluasan dan pendalaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

7

2. BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Karakter dan Pengembangan Karakter

2.1.1. Karakter, Karakter Sosial, dan Pendidikan Karakter

Pengertian Karakter

Karakter sangat erat kaitannya dengan kepribadian seseorang dan tidak

jarang keduanya sering disebut sebagai hal yang sama. Banyak orang menyebut

karakter sebagai kepribadian, begitu pula sebaliknya. Padahal secara pengertian,

karakter dan kepribadian berbeda. Seperti disebutkan oleh Alwisol (2004; 8) bahwa

karakter merupakan gambaran tingkah laku yang menonjolkan nilai benar-salah

atau baik-buruk, baik secara eksplisit maupun secara implisit. Sedangkan

kepribadian merupakan gambaran tingkah laku yang dibebaskan dari nilai. Oleh

karena itu, karakter perlu dibangun dan dikembangkan sedemikian rupa agar dapat

mewujudkan kepribadian yang baik pada diri seseorang. Meskipun berbeda secara

pengertian, karakter dan kepribadian tetap berkaitan karena keduanya sama-sama

merupakan tingkah laku yang ditunjukkan ke lingkungan sosial.

Karakter merupakan nilai-nilai dan sikap hidup yang positif, yang dimiliki

seseorang sehingga memengaruhi tingkah laku, cara berpikir dan bertindak orang

itu, dan akhirnya menjadi tabiat hidupnya (Suparno, 2015: 29). Pengertian ini

mengartikan karakter sebagai hal positif yang ada di dalam diri seseorang. Hal

tersebut yang akan menjadi dasar dari kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan

seseorang dalam hidupnya.

Karakter dapat dimaknai sebagai nilai dasar yang membangun pribadi

seseorang, terbentuk baik karena pengaruh hereditas maupun pengaruh lingkungan,

yang membedakannya dengan orang lain, serta diwujudkan dalam sikap dan

perilakunya dalam kehidupan sehari-hari (Samani & Hariyanto, 2011: 41). Sejalan

dengan pernyataan tersebut, Adisusilo (2012: 77) menyebutkan bahwa watak atau

karakter dapat dibentuk yang artinya dapat berubah, kendati mengandung unsur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

8

bawaan (potensi internal), namun watak amat dipengaruhi faktor eksternal, yaitu

keluarga, sekolah, masyarakat, lingkungan pergaulan, dan lain-lain.

Berdasarkan pendapat ketiga tokoh di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

karakter menggambarkan cara berperilaku yang khas dari seseorang yang bernilai

baik atau buruk dan dapat dipengaruhi oleh kehidupan sosialnya. Proses

pembentukan karakter tidak dapat diperoleh dalam waktu singkat, melainkan harus

melalui proses pembiasaan dan terus berulang.

Pengertian Karakter Sosial

Karakter sosial (Tetep, 2017: 377) merupakan bagian dari pendidikan

karakter yang menjadi penting sebab menyangkut kegiatan interaksi antar personal

manusia dalam kehidupannya. Karakter sosial yang terbentuk dalam personal

manusia akan membekali mereka untuk dapat hidup berdampingan penuh rasa

kasih sayang, saling menghargai, demokratis, saling bekerjasama, damai dan saling

memperhatikan.

Erich Fromm (dalam Tetep: 2017: 374): “The concept of social character

is a key concept for the understanding of the social process. Character in the

dynamic sense of analytic psychology is the specific form in which human energy

in shaped by the dynamic adaptation of human needs to the particular mode of

existence of a given society. Character in its turn determines the thinking, feeling,

and acting of individual”. Artinya, konsep karakter sosial merupakan konsep kunci

untuk memahami proses sosial. Karakter dalam arti dinamis dari analisis psikologi

adalah bentuk spesifik di mana energi manusia dibentuk oleh adaptasi kebutuhan

manusia dalam kehidupan masyarakat tertentu. Karakter sosial ini menentukan

pemikiran, perasaan dan tindakan seseorang.

Tetep (2017: 374) mengungkapkan bahwa karakter sosial menjadi bagian

penting yang terkait dengan kecerdasan emosional peserta didik. Karakter sosial

yang diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran secara sistematis dan

berkelanjutan akan membangun kecerdasan emosi peserta didik. Dengan demikian,

peserta didik akan lebih mudah dan berhasil menghadapi segala macam tantangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

9

di masa depan, karena dengan bekal karakter sosial yang dimiliki, seseorang akan

lebih mudah beradaptasi dalam berbagai macam kondisi.

Pengertian Pendidikan Karakter

Gunawan dalam Diani (2015: 241) menyebutkan bahwa, pendidikan

karakter merupakan upaya-upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara

sistematis untuk menanamkan nilai-nilai perilaku peserta didik yang berhubungan

dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan

kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan

berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.

David Elkind & Freddy Sweet (dalam Zubaedi, 2011;15): Character

education is the deliberate effort to help people understand, care about, and act

upon core ethical value (pendidikan karakter adalah usaha sengaja (sadar) untuk

membantu manusia memahami, peduli tentang, dan melaksanakan nilai-nilai etika

inti).

Dalam konteks kajian P3 (Pusat Pengkajian Pedagogik), pendidikan

karakter didefinisikan dalam setting sekolah sebagai “Pembelajaran yang mengarah

pada penguatan dan pengembangan perilaku anak secara utuh yang didasarkan pada

suatu nilai tertentu yang dirujuk oleh sekolah (Kesuma, dkk, 2011: 6). Definisi ini

mengandung makna:

1) Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang terintegrasi dengan

pembelajaran yang terjadi pada semua mata pelajaran;

2) Diarahkan pada penguatan dan pengembangan perilaku anak secara utuh.

Asumsinya anak merupakan organisme manusia yang memiliki potensi untuk

dikuatkan dan dikembangkan;

3) Penguatan dan pengembangan perilaku didasari oleh nilai yang dirujuk sekolah

(lembaga).

Nilai-nilai pendidikan karakter dapat diintegrasikan ke dalam proses

pembelajaran, termasuk dalam pembelajaran fisika. Fisika menjelaskan berbagai

gejala fisis fenomena yang terjadi di alam, baik secara teori maupun perhitungan

(Diani, 2015, hal. 242). Pernyataan tersebut menunjukkan adanya kemungkinan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

10

bahwa pembelajaran fisika dapat dijadikan sebagai sarana untuk mengembangkan

karakter pada siswa, apabila kegiatan pembelajaran fisika dilaksanakan dengan

sebagaimana mestinya dan secara sistematis.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa proses pengembangan karakter

pada siswa melalui pembelajaran tidak bisa hanya disampaikan melalui kegiatan

ceramah sekali waktu saja. Namun, perlu adanya proses pembiasaan, contoh model

atau tokoh sebagai teladan, serta pembudayaan dalam lingkungan siswa sehari-hari.

2.1.2. Nilai-nilai Karakter Sosial

Nilai-nilai pendidikan karakter dan budaya bangsa dirumuskan ke dalam

18 nilai oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Nilai-nilai

tersebut di antaranya adalah religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif,

mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air,

menghargai prestasi, bersahabat/komunikasi, cinta damai, gemar membaca, peduli

sosial, peduli lingkungan dan tanggung jawab.

Nilai dan deskripsi nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa

berdasarkan Kemendiknas (2010: 9) adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Nilai Karakter Bangsa Menurut Kemendiknas

No. Nilai Deskripsi

1 Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran

agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah

agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

2 Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya

sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan,

tindakan, dan pekerjaan.

3 Toleransi

Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama,

suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang

berbeda dari dirinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

11

4 Disiplin

Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada

berbagai ketentuan dan peraturan

5 Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam

mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta

menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya

6 Kreatif

Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara

atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

7 Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada

orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

8 Demokratis Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama

hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

9 Rasa Ingin

Tahu

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui

lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang

dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

10 Semangat

Kebangsaan

Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang

menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas

kepentingan diri dan kelompoknya.

11 Cinta Tanah

Air

Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan

kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi

terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi,

dan politik bangsa.

12 Menghargai

Prestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk

menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan

mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

12

13 Bersahabat/

Komunikatif

Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara,

bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.

14 Cinta Damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang

lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.

15 Gemar

Membaca

Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai

bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

16 Peduli

Lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah

kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan

mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki

kerusakan alam yang sudah terjadi.

17 Peduli

Sosial

Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada

orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

18 Tanggung-

jawab

Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas

dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan terhadap

diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan

budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa

Nilai-nilai pendidikan karakter tidak dikembangkan secara serentak dalam

suatu pembelajaran tetapi disesuaikan dengan substansi materi pembelajaran yang

diberikan dan langkah-langkah model pembelajaran yang digunakan. Nilai-nilai

pendidikan karakter yang dikembangkan pada penelitian ini adalah toleransi, kerja

sama, kejujuran, disiplin, rasa ingin tahu, komunikatif, peduli sosial, dan tanggung

jawab. Dengan adanya pembatasan ini, diharapkan karakter yang muncul pada diri

siswa benar-benar dapat teramati dengan baik.

2.1.3. Tujuan Pendidikan Karakter

Frankena dalam Adisusilo (2012: 128) memaparkan tujuan dari

pendidikan karakter sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

13

a. Membantu peserta didik untuk dapat mengembangkan tingkah laku yang secara

moral baik dan benar.

b. Membantu peserta didik untuk dapat meningkatkan kemampuan refleksi secara

otonom, dapat mengendalikan diri, dapat meningkatkan kebebasan mental

spiritual dan mampu mengkritisi prinsip-prinsip atau aturan-aturan yang sedang

berlaku.

c. Membantu peserta didik untuk menginternalisasi nilai-nilai moral, norma-

norma dalam rangka menghadapi kehidupan konkretnya.

d. Membantu peserta didik untuk mengadopsi prinsip-prinsip universal-

fundamental, nilai-nilai kehidupan sebagai pijakan untuk pertimbangan moral

dalam sebuah keputusan.

e. Membantu peserta didik untuk mampu membuat keputusan benar, bermoral,

dan bijaksana.

Agar tujuan tersebut tercapai maka pendidikan karakter sebaiknya

dilaksanakan dengan mengembangkan suasana kehidupan konkret yang

memungkinkan setiap orang memiliki sikap respek yang mendalam kepada

sesamanya. Tujuan pendidikan karakter dewasa ini akan lebih sesuai apabila

dihubungkan dengan kondisi era globalisasi yang melanda dunia yang melahirkan

lebih banyak konflik budaya, tata nilai, moral serta sistem sosial umat manusia, dan

akhirnya mengarah pada nilai-nilai kemanusiaan yang universal (Adisusilo, 2012:

129).

2.1.4. Hubungan Pendidikan Karakter dengan Pengembangan Karakter

Sosial

Pendidikan karakter secara esensial merupakan kecerdasan moral

(building moral intelligence) anak, yang di dalamnya termasuk karakter-karakter

utama, seperti kemampuan untuk memahami penderitaan orang lain, mendengarkan

dari berbagai pihak sebelum memberikan penilaian, menerima dan menghargai

perbedaan, dapat berempati, memperjuangkan keadilan, dan menunjukkan kasih

sayang dan rasa hormat terhadap orang lain (Zubaedi, 2011: 55). Karakter-karakter

utama yang telah disebutkan merupakan karakter sosial yang akan membentuk anak

menjadi baik hati dan berkarakter kuat. Oleh karena itu, membangun karakter sosial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

14

pada anak sangat penting dilakukan agar dapat menghindarkan anak dari pengaruh

lingkungan sosial yang tidak baik.

Menurut Adisusilo (2012: 48) pembelajaran moral atau pendidikan

karakter yang menggunakan pendekatan kognitif dalam pelaksanaannya

menawarkan nilai-nilai moral kepada peserta didik untuk dikritisi, dicermati dan

dipertanggungjawabkan dengan akal sehat baik-benarnya bagi kehidupan diri

sendiri di masyarakat.

Pendidikan karakter yang terintegrasi dalam pembelajaran lebih

menekankan pada penilaian proses, sehingga diharapkan setelah melalui proses

pembelajaran tersebut, siswa mengalami perkembangan yakni menjadi lebih aktif,

kreatif dan produktif, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, memiliki kepedulian

dan kompetitif (Arjanggi, 2012: 280)

2.2. Belajar, Pembelajaran dan Pembelajaran Kooperatif

2.2.1. Belajar

Belajar (Suprijono, 2009:4-5) dalam idealisme berarti kegiatan psiko-

fisik-sosio menuju perkembangan pribadi seutuhnya, meski dalam realitas sebagian

besar masyarakat, belajar dipahami sebagai properti sekolah yang hanya berkaitan

dengan tugas-tugas sekolah sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan.

Meski tidak sepenuhnya salah, namun belajar sebagai konsep usaha mendapatkan

pengetahuan sebanyak-banyaknya didominasi aktivitas menghafal di dalam

prosesnya. Perlu dipahami bahwa perolehan dan penambahan pengetahuan

hanyalah sebagian kecil dari kegiatan belajar menuju terbentuknya kepribadian

seutuhnya.

Belajar sesungguhnya memiliki tiga prinsip, yakni pertama belajar adalah

perubahan perilaku; kedua belajar merupakan proses sistemik yang dinamis,

konstruktif, dan organik, yang terjadi karena dorongan kebutuhan dan tujuan yang

ingin dicapai; dan yang ketiga belajar merupakan bentuk pengalaman yang pada

dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya.

Karena itu dapat disimpulkan bahwa, belajar tidak hanya terpaku pada kegiatan

transfer ilmu antara guru dan murid di sekolah, melainkan belajar merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

15

sebuah proses dan pengalaman yang dialami oleh seseorang itu sendiri melalui

interaksi dengan lingkungannya, yang berakibat pada perubahan perilaku pada

pribadi pembelajar itu sendiri.

2.2.2. Pembelajaran

Suprijono (2009 : 13) mengatakan: “Pembelajaran berdasarkan makna

leksikal berarti proses, cara, perbuatan mempelajari. Perbedaan esensial istilah ini

dengan pengajaran adalah pada tindak ajar. Pada pengajaran guru mengajar, peserta

didik belajar, sementara pada pembelajaran guru mengajar diartikan sebagai upaya

guru mengorganisir lingkungan terjadinya pembelajaran. Guru mengajar dalam

perspektif pembelajaran adalah guru menyediakan fasilitas belajar bagi peserta

didiknya untuk mempelajarinya. Jadi, subjek pembelajaran adalah peserta didik.

Pembelajaran berpusat pada peserta didik. Pembelajaran adalah dialog interaktif.

Pembelajaran merupakan proses organik dan konstruktif, bukan mekanis seperti

halnya pengajaran”.

Proses pembelajaran perlu dilakukan secara sadar sehingga hasilnya dapat

bersifat permanen dan cenderung mengubah perilaku dari pembelajar tersebut.

2.2.3. Pembelajaran Kooperatif

Metode pembelajaran kooperatif merupakan salah satu dari beragam

metode pembelajaran dalam bidang pendidikan. Metode pembelajaran kooperatif

(cooperative learning) merupakan sistem pengajaran yang memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan siswa lain untuk mengerjakan

tugas yang diberikan. Metode pembelajaran kooperatif sering dikenal pula dengan

sebutan belajar kelompok.

Slavin (2005: 4) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif merujuk

pada berbagai macam metode pengajaran di mana para siswa bekerja dalam

kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam

mempelajari materi pelajaran.

Roger, dkk (Huda, 2011: 29) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif

merupakan aktivitas pembelajaran kelompok yang diorganisir oleh satu prinsip

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

16

bahwa pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosial di

antara kelompok-kelompok pembelajar yang di dalamnya setiap pembelajar

bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan

pembelajaran anggota-anggota lain.

Selain itu menurut Isjoni (2009: 14), pembelajaran kooperatif merupakan

strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang

tingkat kemampuannya berbeda.

Berdasarkan ketiga pendapat tokoh di atas, dapat disimpulkan bahwa,

pembelajaran kooperatif merupakan suatu kegiatan belajar siswa dalam kelompok-

kelompok kecil heterogen yang mengharuskan setiap anggota kelompoknya untuk

saling bekerja sama dan saling membantu satu sama lain dalam memahami materi

pelajaran.

Pembelajaran kooperatif dapat dikenali dari berbagai aspek yang ada di

dalamnya. Aspek-aspek tersebut dapat membedakan pembelajaran kooperatif

dengan pembelajaran kompetitif maupun pembelajaran individualistik, di antaranya

tujuan, level kooperasi, pola interaksi dan evaluasi. Menurut Huda (2011: 78),

aspek-aspek pembelajaran kooperatif antara lain:

1) Tujuan: Semua siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil dan

diminta untuk mempelajari materi tertentu dan saling memastikan semua

anggota kelompok juga mempelajari materi tersebut.

2) Level kooperasi: Kerja sama dapat diterapkan dalam level kelas (dengan cara

memastikan bahwa semua siswa di ruang kelas benar benar mempelajari materi

yang ditugaskan) dan level sekolah (dengan cara memastikan bahwa semua

siswa di sekolah benar-benar mengalami kemajuan secara akademik).

3) Pola interaksi: Setiap siswa saling mendorong kesuksesan satu sama lain. Siswa

mempelajari materi pembelajaran bersama siswa lain, saling menjelaskan cara

penyelesaian tugas pembelajaran, saling menyimak penjelasan masing-masing,

saling mendorong untuk bekerja keras, dan saling memberikan bantuan

akademik jika ada yang membutuhkan. Pola interaksi ini muncul di dalam dan

di antara kelompok-kelompok kooperatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

17

4) Evaluasi: sistem evaluasi didasarkan pada kriteria tertentu. Penekanannya

biasanya terletak pada pembelajaran dan kemajuan akademik setiap individu

siswa – bisa pula difokuskan pada setiap kelompok, semua siswa, ataupun

sekolah.

Belajar bersama atau pembelajaran kooperatif (Kindsvatter dkk, dalam

Suparno, 2007 : 135) memiliki tujuan sebagai berikut:

a. Meningkatkan hasil belajar lewat kerja sama kelompok yang memungkinkan

siswa belajar satu sama lain. Kemajuan hasil belajar menjadi tujuan utama,

sehingga masing-masing siswa mendapatkan hasil positif.

b. Merupakan alternatif terhadap belajar kompetitif yang sering membuat siswa

lemah menjadi minder. Dengan belajar kompetitif, siswa yang lemah akan sulit

maju dan merasa kecil dibandingkan yang pandai. Sedangkan dalam belajar

bersama ini justru yang lemah dibantu untuk maju.

c. Memajukan kerjasama kelompok antar manusia. Dengan belajar bersama

hubungan antar siswa makin akrab dan kerjasama antar mereka akan semakin

baik.

d. Bagi siswa-siswa yang mempunyai intelegensi interpersonal tinggi, cara belajar

ini sangat cocok dan memajukan. Mereka lebih mudah mengkonstruksi

pengetahuan lewat bekerja sama dengan teman, belajar bersama dengan teman

daripada sendirian.

Sedangkan prinsip-prinsip yang harus dikembangkan dalam pembelajaran

kooperatif (Kagan, Tan, Lie, dalam Thobroni: 2015: 239) antara lain:

a. Saling ketergantungan positif

Saling ketergantungan positif terjadi apabila pencapaian suatu tujuan

individual dihubungkan dengan pencapaian tujuan pembelajar lain sehingga

terjalin kerjasama yang harmonis antar pembelajar. Kerjasama dan usaha

anggota-anggota kelompok akan menentukan keberhasilan kelompok. Untuk

mencapai kondisi kerjasama, guru perlu menyusun tugas-tugas atau latihan-

latihan sedemikian rupa sehingga setiap anggota kelompok harus

menyelesaikan tugasnya sendiri agar yang lain dapat mencapai tujuan mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

18

b. Tanggung jawab perseorangan

Tanggung jawab perseorangan merupakan prinsip yang mempunyai

keterkaitan erat dengan prinsip saling ketergantungan positif. Tanggung jawab

perseorangan dapat terwujud bila prinsip yang pertama sudah terwujud.

Pembelajar harus mempunyai komitmen yang kuat untuk mengerjakan tugas

yang diberikan kepadanya karena dia harus mempertanggungjawabkan

aktivitasnya sehingga tidak mengganggu kinerja tim.

Tanggung jawab perseorangan ini dapat tercipta dalam kelas apabila

guru dapat membagi tugas yang bobot dan tingkat kesulitannya sama untuk

setiap pembelajar dalam kelompok. Dengan demikian, mereka merasa

mempunyai tanggung jawab yang sama dengan teman-teman lainnya dan dapat

menyelesaikan tugas kelompok secara bersama-sama.

c. Tatap muka

Setiap kelompok hendaknya diberi kesempatan untuk bertemu muka

dan berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberi kesempatan para

pembelajar untuk membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota

kelompok. Sinergi antar anggota ini akan meningkatkan sikap menghargai

perbedaan, memanfaatkan kelebihan dan mengisi kekurangan masing-masing.

Tatap muka ini merupakan bentuk keterampilan sosial yang

memungkinkan pembelajar berinteraksi dengan masing-masing anggota

kelompok untuk mencapai tujuan. Pembelajar perlu diberi kesempatan untuk

saling mengenal dan menerima satu dengan yang lainnya dalam kegiatan tatap

muka dan interaksi pribadi.

d. Komunikasi antar anggota

Prinsip ini menuntut pembelajar untuk terampil berkomunikasi.

Keterampilan ini membutuhkan kesediaan para anggota kelompok untuk saling

mendengarkan dan mengutarakan pendapat mereka. Ada kalanya pembelajar

perlu diberitahu secara eksplisit mengenai cara-cara komunikasi secara efektif

seperti baagaimana caranya menyanggah pendapat temannya tanpa

menyinggung perasaannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

19

Keterampilan berkomunikasi dalam kelompok tidak bisa dibentuk

dalam waktu yang singkat. Untuk itu, guru hendaknya membiasakan

memberikan tugas dan latihan, serta kesempatan kepada pembelajar sehingga

mereka selalu terlibat dalam komunikasi. Apabila situasi yang penuh dengan

komunikasi ini terwujud, pengalaman belajar terwujud, pengalaman belajar dan

pembinaan perkembangan mental dan emosional pembelajaran akan dapat

ditingkatkan dengan baik.

e. Keberagaman pengelompokan

Pembelajar bekerja dalam kelompok yang anggotanya sangat beragam

dari segi kemampuan, ketertarikan, etnis maupun jenis kelamin dan status sosial

mereka. Mereka akan terlibat secara intensif dalam suatu proses belajar yang di

dalamnya terdapat beberapa orang yang berbeda. Keberagaman ini akan

semakin menumbuhkan semangat untuk saling belajar dari anggota yang lain.

Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk

mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerjasama mereka. Berdasar

evaluasi ini, mereka akan melanjutkan kerjasamanya dengan lebih efektif.

Sebagai salah satu metode dalam dunia pendidikan, pembelajaran

kooperatif tentunya memiliki kelebihan dan kelemahan dalam pelaksanaannya.

Menurut Lickona (1991:276), keuntungan yang dapat diperoleh dari proses

pembelajaran kooperatif antara lain: a) proses belajar kooperatif mengajarkan nilai-

nilai kerja sama untuk mengembangkan sikap mendahulukan kepentingan orang

lain; b) proses belajar kooperatif membangun komunitas di dalam kelas, di mana

siswa akan lebih mudah mengenal, mempedulikan satu sama lain, dan merasa

menjadi bagian dalam kelompok kecil sebagaimana menjadi bagian dalam sebuah

kelompok besar; c) proses belajar kooperatif mengajarkan keterampilan dasar

kehidupan yang mencakup kegiatan mendengarkan, melihat dari sudut pandang

orang lain, berkomunikasi dengan efektif, mengatasi konflik-konflik, serta bekerja

sama untuk mencapai tujuan bersama; d) beberapa studi mengindikasikan

pencapaian yang besar, bahwa pembelajaran kooperatif dapat memperbaiki

pencapaian akademik, rasa percaya diri dan penyikapan terhadap sekolah, terutama

untuk anak-anak dengan kemampuan yang tergolong rendah; e) proses belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

20

kooperatif menawarkan alternatif untuk menghindari efek negatif dari pemerataan

dalam pendidikan. Semua anak belajar bekerja sama dan belajar untuk

mempedulikan orang lain yang berbeda dengan diri mereka, serta menguasai materi

dengan pemahaman yang lebih mendalam karena mereka belajar untuk dapat

mengajarkannya pada orang lain.

Adapun kelemahan dari pembelajaran kooperatif (Isjoni, 2009: 18)

diantaranya adalah 1) guru harus mempersiapkan pembelajaran secara matang, di

samping itu memerlukan lebih banyak tenaga, pemikiran dan waktu; 2) agar proses

pembelajaran berjalan dengan lancar maka dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan

biaya yang cukup memadai; 3) selama kegiatan diskusi kelompok berlangsung, ada

kecenderungan topik permasalahan yang sedang dibahas meluas sehingga banyak

yang tidak sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, dan; 4) saat diskusi kelas

terkadang didominasi oleh seseorang. Hal ini mengakibatkan siswa yang lain

menjadi pasif. Sebenarnya apabila guru telah berperan baik sebagai fasilitator,

motivator, mediator maupun evaluator, maka kelemahan yang ditemukan dalam

pembelajaran kooperatif ini dapat diatasi, sehingga peran guru sangat penting dalam

menciptakan suasana kelas yang kondusif agar pembelajaran dapat dilaksanakan

sesuai dengan rencana.

2.3. Hasil belajar

2.3.1. Definisi

Hasil belajar merupakan tingkat penguasaan suatu pengetahuan yang

dicapai oleh siswa dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan

pendidikan yang diterapkan (Soedijarto, dalam Nasution, 2004: 2). Thobroni

(2015: 22) mengatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku secara

keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Sedangkan

menurut Rosyid dkk (2019: 13), hasil belajar pada hakikatnya merupakan

perubahan tingkah laku siswa sebagai hasil dari proses belajar yang efektif dengan

mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan yang nantinya menjadi tolak ukur

dalam menentukan prestasi belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

21

Sementara itu Bloom (dalam Amarudin, 2019:82) membagi hasil belajar

ke dalam tiga ranah yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Ranah kognitif

berkaitan dengan tujuan-tujuan pembelajaran dalam hal kemampuan berpikir,

mengetahui dan memecahkan masalah. Ranah afektif berkaitan dengan tujuan-

tujuan yang berhubungan dengan perasaan, emosi, nilai dan sikap yang

menunjukkan penerimaan atau penolakkan terhadap sesuatu. Sedangkan ranah

psikomotor berkaitan dengan keterampilan motorik, manipulasi bahan atau obyek.

Hasil belajar dalam ranah kognitif mencakup kemampuan intelektual yang

merupakan salah satu tugas dari kegiatan pendidikan, yang meliputi pengetahuan,

pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.

2.3.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Secara umum faktor-faktor yang memengaruhi hasil belajar dibedakan

atas dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal (Baharuddin &

Wahyuni, 2015, hal. 23). Kedua faktor tersebut saling memengaruhi dalam proses

belajar individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar.

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang, di

antaranya faktor fisiologis (kesehatan jasmani dan kondisi fungsi jasmani) dan

faktor psikologis (kecerdasan/inteligensi, motivasi, minat, sikap, bakat, dan cara

belajar). Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang datangnya dari luar diri

siswa, yang turut memengaruhi proses belajar selain karakteristik siswa itu sendiri.

Faktor eksternal diperoleh dari lingkungan sekitar siswa yang digolongkan menjadi

lingkungan sosial (sekolah, masyarakat, keluarga) dan lingkungan non sosial

(kondisi alam sekitar, instrumen/perangkat pendukung belajar, materi pelajaran).

Faktor-faktor yang telah disebutkan di atas saling berkaitan dan

mempengaruhi satu sama lain. Oleh karenanya, dapat terjadi perbedaan hasil belajar

pada siswa. Ada siswa-siswa yang berprestasi tinggi (high-achiever) dan

berprestasi rendah (under-achiever) atau gagal sama sekali. Dalam hal ini, guru

diharapkan mampu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan munculnya

kelompok siswa yang menunjukkan kegagalan dengan berusaha mengetahui dan

mengatasi faktor yang menghambat proses belajar mereka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

22

2.4. Hukum Archimedes

2.4.1. Gaya apung

Tipler (1998: 394) menyatakan:

“Bila sebuah benda berat yang tenggelam dalam air “ditimbang” dengan

menggantungkannya pada sebuah timbangan pegas, maka timbangan

menunjukkan nilaiyang lebih kecil dibandingkan jika benda ditimbang di

udara. Ini disebabkan air memberikan gaya ke atas yang sebagian

mengimbangi gaya berat. Gaya yang diberikan oleh fluida pada benda yang

tenggelam di dalamnya dinamakan gaya apung. Gaya ini tergantung pada

kerapatan fluida dan volume benda tetapi tidak pada komposisi atau bentuk

benda, dan besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh

benda”

Tekanan fluida bertambah terhadap kedalaman. Dengan demikian, tekanan

ke atas pada permukaan bawah benda yang dibenamkan lebih besar dari tekanan ke

bawah pada permukaan atasnya (Giancoli, 2001: 333).

Gambar 2.1 Menghitung gaya apung

Gaya total yang disebabkan tekanan fluida, yang merupakan gaya apung bekerja ke

atas dengan besar:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

23

𝐹𝐴 = 𝐹2 − 𝐹1

= 𝜌𝑓𝑔𝐴 (ℎ2 − ℎ1)

= 𝜌𝑓𝑔𝐴ℎ

𝐹𝐴 = 𝜌𝑓𝑔𝑉 Persamaan 2.1

2.4.2. Hukum Archimedes

Berdasarkan penjelasan gaya apung tersebut, maka dapat dituliskan

Hukum Archimedes: “Gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang dicelupkan

sebagian atau seluruhnya ke dalam suatu fluida sama dengan berat fluida yang

dipindahkan oleh benda tersebut”

Ada tiga peristiwa yang terjadi yang berkaitan dengan Hukum

Archimedes, yakni terapung, tenggelam dan melayang.

1) Terapung

Pada saat terapung, besar gaya apung Fapung sama dengan berat benda w=mg.

Hanya sebagian volume benda yang tercelup di dalam fluida, sehingga volume

fluida yang dipindahkan lebih kecil daripada volume total benda yang

mengapung. Syarat terapung adalah ρfluida > ρbenda.

2) Tenggelam

Pada saat tenggelam, berlaku gaya apung Fapung lebih kecil daripada berat benda

w=mg. Karena tercelup seluruhnya di dalam fluida, maka volume fluida yang

dipindahkan lebih kecil daripada volume total benda yang tenggelam. Syarat

tenggelam adalah ρfluida < ρbenda.

3) Melayang

Pada keadaan melayang berlaku bahwa gaya apung sama dengan berat benda

dan volume fluida yang dipindahkan sama dengan volume benda yang

melayang. Syarat melayang adalah ρfluida = ρbenda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

24

3. BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasi

yang dilakukan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran fisika dengan metode

pembelajaran kooperatif dalam meningkatkan hasil belajar serta mengembangkan

karakter sosial pada siswa.

Suparno (2007: 7): “Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang

secara umum menggunakan data-data yang nantinya akan diskor dalam angka. Lalu

model analisisnya menggunakan statistik, entah yang sederhana atau yang

kompleks.”

Widiasmoro (2018: 37): “Metode penelitian kuantitatif dengan analisis

perhitungan angka secara matematik bertujuan untuk menjelaskan suatu masalah,

tetapi mnghasilkan generalisasi.” Hal ini dimaksudkan untuk menghasilkan sebuah

generalisasi yang dihasilkan melalui sebuah metode estimasi berdasarkan

pengukuran yang lebih terbatas lingkupnya atau lebih dikenal dengan pengukuran

‘sampel’.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran

kooperatif terhadap hasil belajar dan pengembangan karakter sosial siswa SMA

Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu pada konsep Fluida Statik dengan sub materi

Hukum Archimedes. Varibel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran

yang digunakan, yakni pembelajaran fisika dengan metode kooperatif. Sedangkan

variabel terikat pada penelitian ini adalah pengembangan karakter sosial dan hasil

belajar dari siswa.

Data dalam penelitian kuantitatif berupa angka. Data diperoleh dari Pretest

– posttest dan angket. Selain itu, untuk memperkuat data penelitian akan dilakukan

observasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

25

3.2. Subjek Penelitian

1) Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh siswa kelas XI MIPA

SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu yang terdiri dari 2 kelas dengan

jumlah keseluruhan siswa 71 siswa.

2) Sampel Penelitian

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

sampling purposive. Teknik sampling purposive merupakan teknik penentuan

sampel dengan pertimbangnan khusus sehingga layak dijadikan sampel

(Widiasworo, 2018: 91). Teknik ini dilakukan karena peneliti akan melakukan

penelitian tentang pengembangan karakter-karakter sosial pada siswa melalui

pembelajaran kooperatif pada mata pelajaran fisika, maka sampel dipilih

dengan mempertimbangkan beberapa keadaan agar variabel yang diamati dapat

terlihat dengan lebih akurat.

Salah satu kriteria yang dipertimbangkan adalah beragamnya daerah

asal para siswa yang menjadi subjek. Kriteria ini dipilih dengan tujuan peneliti

ingin mengukur nilai-nilai karakter sosial seperti toleransi, kerja sama,

kepedulian sosial, komunikasi dan tanggung jawab dengan melihat bagaimana

karakter sosial siswa berkembang dengan keberagaman yang ada. Pada

akhirnya, sampel dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIPA 2

sebanyak 35 orang, terdiri dari 13 laki-laki dan 22 perempuan.

3.3. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan pada:

1) Waktu Penelitian : bulan September-Oktober 2019.

2) Lokasi Penelitian : SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.

3.4. Treatment

Penelitian ini menggunakan perlakuan khusus (treatment) terhadap sampel.

Treatment yang digunakan dalam penelitian disesuaikan dengan metode

pembelajaran yang digunakan. Pada penelitian ini akan digunakan metode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

26

pembelajaran kooperatif dalam mata pelajaran fisika, sehingga treatment yang akan

digunakan adalah:

1) Mengajar

Peneliti yang dalam penelitian ini bertindak sebagai guru menyajikan materi,

menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan tugas yang akan

dikerjakan oleh siswa. Selain itu, guru juga memberikan motivasi kepada siswa.

2) Diskusi Kelompok

Diskusi kelompok merupakan kegiatan di mana siswa sudah dibagi dalam

beberapa kelompok. Pembagian kelompok dilakukan berdasarkan jumlah siswa

dan hasil pretest serta diusahakan agar terdapat keberagaman di dalamnya.

Keberagaman tersebut didasarkan pada jenis kelamin, agama, suku, ataupun

budaya. Dalam diskusi kelompok, terdapat siswa yang sebelumnya sudah

memahami materi yang telah dipaparkan oleh guru. Siswa tersebut dapat

membantu menjelaskan kembali kepada teman lainnya dan terjadilah saling

belajar, sehingga dalam kelompok tersebut muncul aktivitas yang

mengembangkan karakter sosial di mana mereka saling berkomunikasi,

bertanggung jawab, saling menghargai dan toleransi antar anggota kelompok

tanpa membedakan identitas sosial.

3) Presentasi dan Tes

Setelah selesai melakukan diskusi, seluruh kelompok menyajikan hasil

diskusinya dalam forum kelas. Penyajian dilakukan oleh seluruh anggota

kelompok. Setelah menyajikan hasil diskusi, siswa mengerjakan tes secara

individu. Skor dari penyajian hasil diskusi dan tes diakumulasikan menjadi skor

kelompok.

4) Pemberian Penghargaan

Kelompok dengan perolehan skor tertinggi berhak mendapat penghargaan.

Kelompok lain pun mendapat penghargaan namun berbeda bentuknya dengan

penghargaan yang diperoleh oleh kelompok pemenang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

27

3.5. Desain Penelitian

Treatment yang dilakukan dibagi dalam 9 (sembilan) tahap, sebagai berikut:

• Tahap I:

Tahap I merupakan tahap awal di mana dilakukan proses pengurusan izin ke

sekolah termasuk di dalamnya penyerahan surat izin penelitian dari kampus.

Setelah pihak sekolah, dalam hal ini diwakili oleh Kepala Sekolah memberikan

izin penelitian, peneliti menentukan materi dan waktu penelitian yang tepat.

• Tahap II

Tahap ini merupakan tahap penyusunan instrumen setelah memperoleh

persetujuan dari pihak sekolah terkait administrasi dan materi yang akan

disampaikan saat penelitian dilaksanakan. Instrumen yang perlu disusun antara

lain Rencana Proses Pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS), kuesioner

karakter sosial, soal pretest dan posttest, serta lembar observasi.

• Tahap III:

Siswa melakukan pretest untuk mengukur pemahaman awal yang dimiliki

sebelum dilakukan treatment. Pengerjaan soal pretest ini dilakukan pada

pertemuan I.

• Tahap IV:

Pada tahap ini merupakan pelaksanaan pembelajaran. Siswa dibagi dalam

beberapa kelompok di mana setiap kelompok terdiri dari 3-5 orang. Pembagian

kelompok dilakukan secara heterogen, berdasarkan tingkat kemampuan

akademik (berdasarkan hasil pretest), jenis kelamin, dan etnik. Setiap kelompok

memiliki 3 unsur tersebut secara merata.

• Tahap V:

Kelompok diberikan lembar tugas atau lembar kegiatan setelah guru

menyajikan materi. Tugas-tugas dan eksperimen dikerjakan bersama dalam

kelompok. Seluruh anggota bertanggung jawab atas kelompok dan memastikan

bahwa materi telah benar-benar dikuasai oleh setiap anggota kelompok, bukan

hanya sebagian anggota saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

28

• Tahap VI:

Setiap kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya. Guru memberikan

skor/penilaian atas kelompok.

• Tahap VII:

Seluruh siswa diminta mengerjakan soal-soal posttest secara individu (untuk

pengukuran hasil belajar). Hasil posttest juga digunakan sebagai skor

kelompok. Kelompok dengan skor tertinggi akan menerima reward.

• Tahap VIII:

Siswa diminta mengisi kuesioner akhir serta diajak untuk merefleksikan seluruh

rangkaian proses belajar yang sudah dialami. Siswa dibantu berefleksi melalui

pertanyaan-pertanyaan reflektif.

• Tahap IX:

Setelah semua data terkumpul, selanjutnya adalah tahap analisis. Data yang

meliputi data pretest dan posttest, serta data dari hasil kuesioner selanjutnya

dilakukan penilaian atau skoring. Kemudian dilakukan analisis statistik sesuai

dengan kebutuhan dari penelitian ini.

3.6. Instrumen

3.6.1. Instrumen Perlakuan

1) Rencana Proses Pembelajaran atau RPP (Lampiran 3. Rencana Pelaksaan

Pembelajaran)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat agar pembelajaran dapat

terancang dan terlaksana dengan baik.

2) Lembar Kerja Siswa atau LKS (Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa)

Lembar kerja siswa (LKS) merupakan petunjuk pelaksanaan kegiatan siswa.

LKS yang dibuat dalam penelitian ini meliputi panduan kegiatan eksperimen

dan pertanyaan diskusi kelompok. LKS dibuat agar kegiatan belajar siswa

dapat berjalan lancar dan lebih terarah, sehingga siswa dapat terlibat aktif

selama pembelajaran berlangsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

29

3.6.2. Instrumen Alat Ukur

Data yang diukur dalam penelitian ini berupa data kuantitatif. Instrumen

alat ukur (disebut juga sebagai instrumen pengumpulan data) yang digunakan

dalam penelitian ini meliputi:

1) Instrumen Tes

Instrumen tes berisi sejumlah soal atau pertanyaan yang harus

ditanggapi dengan tujuan pengukuran kemampuan pengetahuan dan

menentukan tingkat pemahaman. Tingkat pemahaman yang dimaksud berupa

aspek kognitif dari hasil pembelajaran. Selain itu instrumen tes digunakan untuk

mengungkapkan aspek tertentu dari subjek yang dikenai tes tersebut. Terdapat

dua bentuk tes dalam penelitian ini yakni Pretest dan Posttest. Rubrik soal (kisi-

kisi) dari Pretest dan Posttest yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat di

Lampiran 8.

a) Pre-test

Pretest diberikan sebelum kegiatan pembelajaran dimulai dengan

tujuan untuk mengetahui pemahaman awal siswa tentang konsep Hukum

Archimedes. Soal Pretest sebanyak 6 butir, terdiri aspek pengetahuan,

pemahaman, aplikasi, dan analisis. Soal-soal Pretest dapat dilihat di

Lampiran 9. Lembar Soal Pretest.

b) Post-test

Posttest diberikan setelah pembelajaran selesai dilakukan dengan

tujuan mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa tentang konsep dari

Hukum Archimedes setelah menerima materi selama pembelajaran. Soal

posttest sebanyak 6 butir, terdiri dari aspek pengetahuan, pemahaman,

aplikasi, dan analisis. Soal Posttest dapat dilihat di Lampiran 10. Lembar

Soal Posttest.

2) Instrumen Non-Tes (Kuesioner)

Kuesioner atau angket adalah sejumlah pernyataan tertulis untuk

memperoleh informasi yang ingin diketahui (Suparno, 2007: 61). Kuesioner

dalam penelitian ini bersifat tertutup, karena berisi pernyataan di mana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

30

responden (siswa) hanya dapat memilih jawaban yang telah disediakan.

Kuesioner juga bersifat langsung, karena responden (siswa) menjawab

pernyataan sesuai dengan keadaan dirinya sendiri. Kuesioner disusun dalam

bentuk tabel. Pengisian kuesioner dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran

untuk mengetahui apakah ada perkembangan nilai karakter sosial pada siswa

sebagai hasil pembelajaran menggunakan metode kooperatif.

Pada penelitian ini, peneliti mengukur 8 nilai karakter sosial yaitu

toleransi, kerja sama, kejujuran, disiplin, rasa ingin tahu, komunikatif, peduli

sosial dan tanggung jawab. Pemilihan tersebut dilakukan dengan alasan pada 8

nilai karakter yang diamati terdapat unsur sosial dan dapat diamati dalam

kegiatan pembelajaran fisika. Kisi-kisi kuesioner yang digunakan dalam

penelitian ini dapat dilihat di Lampiran 5. Kisi-kisi Kuesioner Karakter Sosial

Siswa

3) Observasi

Observasi (Widiasmoro, 2018; 102) merupakan teknik pengumpulan

data dengan cara mengamati secara langsung maupun tidak langsung pada hal-

hal yang perlu diamati dan melakukan pencatatan pada alat observasi.

Observasi digunakan untuk melihat aspek yang diteliti secara

langsung. Aspek-aspek yang diteliti dalam observasi sesuai dengan aspek-aspek

dalam kuesioner. Observasi dilakukan oleh observer selama proses

pembelajaran (treatment) berlangsung di kelas. Hasil observasi dilihat dari

lembar observasi yang diisi oleh observer dan rekaman video dan gambar.

Lembar observasi ini dibuat dalam bentuk checklist. Dalam pengisiannya,

observer memberikan tanda check pada kolom penilaian. Lembar observasi

yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat di Lampiran 14.

3.7. Validitas

Validasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah validasi isi (content

validity). Suparno (2014: 66) menyatakan bahwa untuk melihat validitas isi

instrumen tes yang dibuat, dapat ditentukan dengan minimal dua cara, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

31

1) Dengan menggunakan kisi-kisi yang menunjukkan bahwa instrumen itu

memang memuat isi yang akan diteskan, bukan hanya sebagian saja.

2) Dengan meminta penilaian dari ahli, apakah memang tes tersebut sungguh

sesuai dengan isi yang mau dites.

Instrumen yang perlu divalidasi adalah instrumen alat ukur yaitu soal

pretest-posttest, angket, dan lembar observasi. Instrumen tersebut sudah dibuat

berdasarkan kisi-kisinya. Kisi-kisi angket terdapat pada Lampiran 5. Sedangkan

untuk kisi-kisi Pretest-Posttest berada pada Lampiran 8. Soal dan jawaban

divalidasi oleh ahli bidang fluida, yaitu Drs. Domi Severinus, M. Si. dan Elisabeth

Dian Atmajati, S.Pd., M. Si.

3.8. Metode Analisis Data`

Setelah dilakukan penelitian ini, akan diketahui bagaimana pengaruh

metode pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar dan pengembangan karakter

sosial siswa.

3.8.1. Hasil Belajar Siswa

Peningkatan hasil belajar siswa dari pembelajaran yang telah dilakukan

dapat diketahui dengan cara mengukurnya melalui tes hasil belajar. Data yang

diperoleh kemudian dianalisis secara kuantitatif. Analisa hasil belajar peserta didik

adalah sebagai berikut:

3.8.1.1. Data Penelitian Hasil Belajar Data yang diperoleh merupakan data dari skor Pretest dan Posttest terdiri

dari 6 soal essay. Skor maksimal pada masing-masing soal disesuaikan dengan

bobot soal. Rubrik penilaian skor (rubrik skoring) telah ditetapkan dan dapat dilihat

di Lampiran 8.

Skor hasil belajar siswa adalah skor siswa dibagi jumlah skor maksimal

dikali seratus.

𝑆𝑘𝑜𝑟 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑗𝑎𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙× 100

Data sebelum dilakukan treatment (pretest) dan sesudah dilakukan

treatment (posttest) disajikan seperti tabel di bawah ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

32

Tabel 3.1 Pengisian Hasil Pretest dan Posttest

Kode Siswa Nilai

Pretest Posttest

S1

S2

S...

Sn

3.8.1.2. Analisis Hasil Tes

Setelah diperoleh skor dari setiap peserta didik, skor tersebut dikelompokan ke

dalam beberapa interval dengan klasifikasi tingkat pemahaman sebagai berikut:

1) Skor untuk setiap siswa

Skor minimal : 0

Skor maksimal : 100

Range : 100 – 0 = 100 : 5 = 20

2) Kualifikasi Tingkat Pemahaman Hasil Belajar

Tabel 3.2 Klasifikasi Tingkat Kognitif Hasil Belajar Siswa

No. Skor Jumlah

Siswa

Kualifikasi

Pemahaman

1. 81 – 100 Sangat Baik

2. 61 – 80 Baik

3. 41 – 60 Cukup

4. 21 – 40 Kurang

5. 0 – 20 Sangat Kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

33

Kualifikasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan hasil

belajar siswa pada aspek kognitif setelah proses pembelajaran kooperatif

dilaksanakan.

3) Pengujian Hasil Tes

Setelah melakukan skoring dan mendapatkan nilai, hasil tes kemudian

dianalisis menggunakan uji-T. Data dianalisis dengan menggunakan uji-T

dependen dengan tingkat singnifikan 0,05. Uji-T dependen digunakan untuk

membandingkan nilai Pretest dan Posttest guna mengetahui ada atau tidaknya

peningkatan hasil belajar pada siswa setelah dilakukan treatment.

Paired Samples T-Test digunakan untuk mengetes dua kelompok

dependen atau satu kelompok yang dites dua kali, yaitu pada Pretest dan

posttest. Kelompok dependen adalah kelompok yang saling tergantung,

berkaitan, atau bahkan sama (Suparno, 2016: 87). Persamaan umum uji-T untuk

kelompok dependen adalah sebagai berikut:

|𝑇𝑟𝑒𝑎𝑙| =(�̅�1 − �̅�2)

√[∑ 𝐷2

− (∑ 𝐷)2

𝑁 ]

𝑁 (𝑁 − 1)

Keterangan:

�̅�1 : nilai Pretest

�̅�2 : nilai posttest

D : perbedan nilai (�̅�1- �̅�2)

N : jumlah pasangan

Apabila nilai p < α, maka perbedaan antara keduanya adalah signifikan

dengan α = 0,05. Dengan kata lain, jika uji-T dependen yang dilakukan

menunjukkan hasil yang signifikan, artinya hasil pretest dan posttest berbeda

secara statistik. Data berupa skor dianalisis secara kuantitatif menggunakan

teknik analisa data dengan SPSS (Statistical Package for the Social Science)

versi 17.0.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

34

3.8.1.3. Hipotesis

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Uji T untuk kelompok

dependen dengan tujuan mengetahui perbedaan dari hasil Pretest dan Posttest untuk

satu kelompok tetap yang dites dua kali. Oleh karena itu, hipotesis yang digunakan

adalah:

H0 = Tidak terdapat peningkatan hasil belajar dari Pretest ke Posttest.

H1 = Terdapat peningkatan hasil belajar dari Pretest dan posttest.

Jika hasil penelitian menunjukkan H0 artinya pembelajaran fisika dengan

menggunakan metode pembelajaran kooperatif tidak meningkatkan hasil belajar

peserta didik. Namun jika hasil penelitian menunjukkan H1, artinya metode

pembelajaran kooperatif yang diterapkan dalam pembelajaran fisika dapat

meningkatkan hasil belajar peserta didik.

3.8.2. Pengembangan Karakter Sosial Siswa

Metode pembelajaran kooperatif dilaksanakan dengan harapan dapat

mengembangkan karakter sosial siswa dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan

secara berkelompok. Untuk mengetahui tingkat karakter sosial siswa yang muncul

dari kegiatan kelompok tersebut, digunakan kuesioner yang dibagikan kepada

masing-masing siswa serta pengamatan langsung oleh observer dan direkam dalam

bentuk video dan gambar. Dalam penelitian ini kuesioner hanya diberikan pada

akhir kegiatan penelitian (pertemuan terakhir). Peningkatan tetap dapat terukur

karena pernyataan yang dibuat dalam kuesioner merujuk pada perubahan yang

dialami siswa setelah mengikuti treatment selama penelitian. Secara lengkap

bentuk pernyataan dapat dilihat pada kisi-kisi kuesioner karakter sosial pada

Lampiran 5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

35

3.8.2.1. Data Kuesioner Karakter Sosial Siswa

Tabel 3.3 Rekap Data Hasil Kuesioner Siswa

Kode

Siswa

Pernyataan Skor

Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

0

1

1

1

2

1

3

1

4

1

5

1

6

1

7

1

8

1

9

20

S1

S2

S...

Sn

3.8.2.2. Analisis Data Kuesioner

1) Penskoran Kuesioner

Untuk mengetahui nilai karakter sosial siswa, peneliti menggunakan kuesioner

nilai karakter sosial pada siswa. Maka dilakukan penskoran jawaban pada data

kuesioner nilai karakter sosial siswa yang telah dibagikan. Adapun penskoran

yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4 Penskoran Kuesioner

Skala Pengukuran Skor

Sangat Setuju (SS) 4

Setuju (S) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

2) Kualifikasi Peningkatan Karakter Sosial Siswa

Analisis

Kuesioner berisi 20 pernyataan. Masing-masing pernyataan terdapat 4 pilihan

jawaban untuk mengukur nilai karakter siswa. Berdasarkan Tabel 3.4, maka

skor untuk setiap siswa dapat dianalisis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

36

Skor minimal : 1 × 20 = 20

Skor maksimal : 4 × 20 = 80

Range : 80 – 20 = 60 : 4 = 15

Skor nilai karakter tiap siswa diklasifikasi berdasarkan interval seperti pada

tabel berikut:

Tabel 3.5 Kualifikasi Peningkatan Karakter Sosial Siswa

No. Skor Jumlah siswa Kriteria

Peningkatan Karakter

1. 66 – 80 Sangat meningkat

2. 51 – 65 Meningkat

3. 36 – 50 Cukup meningkat

4. 20 – 35 Kurang meningkat

Hipotesis

H0 = Karakter sosial siswa tidak mengalami peningkatan

H1 = Karakter sosial siswa mengalami peningkatan

Berdasarkan Tabel 3.5 dapat dilihat kriteria peningkatan karakter

sosial siswa yang diukur menggunakan kuesioner. Melalui analisis kualifikasi

karakter siswa dari setiap individu, maka akan dapat terlihat apakah

pembelajaran kooperatif yang dilakukan dapat meningkatkan karakter sosial

siswa atau tidak.

Pengujian hipotesis adalah; jika jumlah siswa dengan kriteria “sangat

meningkat” dan “meningkat” lebih besar dibandingkan jumlah siswa dengan

kriteria “cukup meningkat” dan “kurang meningkat”, maka H1 diterima dan H0

ditolak. Artinya, melalui analisis ini dapat dilihat bahwa pembelajaran

kooperatif yang telah dilakukan dapat meningkatkan karakter sosial siswa.

3) Frekuensi Nilai Karakter Sosial Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

37

Berdasarkan skor hasil kuesioner, nilai karakter sosial siswa dapat

dibandingkan dari frekuensi untuk setiap nilai karakternya. Hal ini

dimaksudkan untuk mengetahui sejauh manakah pembelajaran dapat

meningkatkan masing-masing nilai dan melihat nilai karakter apa yang paling

meningkat di antara delapan nilai karakter sosial siswa yang diteliti.

Untuk menghitung frekuensi setiap nilai karakter, dilakukan analisis dengan

tabel sebagai berikut:

Tabel 3.6 Frekuensi Setiap Nilai Karakter Sosial Siswa

No. Nilai

Karakter

Pernyataan

ke-n

Jumlah siswa

yang memilih

pernyataan Skor

X

Total

Skor

Rata-

rata SS

(4)

S

(3)

TS

(2)

STS

(1)

1 Toleransi

1 p q r s

2

3

2 Kejujuran 1

2

3 Disiplin 1

2

dst

Jumlah Keseluruhan

Keterangan:

Skor = ∑(4𝑝 + 3𝑞 + 2𝑟 + 1𝑠)

Total skor = ∑ 𝑋𝑖𝑛𝑖

Rata-rata = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑘𝑎𝑟𝑎𝑘𝑡𝑒𝑟

Dari Tabel 3.6 akan dapat dilihat nilai karakter sosial apakah yang paling

meningkat sebagai hasil dari pembelajaran kooperatif yang telah dilakukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

38

Nilai karakter sosial tersebut dilihat dari hasil rata-rata skor yang paling besar

dari keseluruhan nilai.

4) Analisis karakter sosial dalam basis kelas

Berdasarkan data yang diperoleh maka peneliti dapat menghitung besar

persentase peningkatan karakter sosial siswa secara keseluruhan dan

mengkategorikannya menurut empat kategori yang ada. Berikut ini persentase

karakter sosial dan kategori minat siswa secara keseluruhan kelas.

Persentase peningkatan karakter sosial dapat dihitung dengan cara:

𝑋 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 × 100%

Kategori peningkatan karkater sosial secara keseluruhan kelas ditentukan

berdasarkan klasifikasi pada sebagai berikut:

a) Sangat meningkat, jika X ≥ 82,5 %

b) Meningkat, jika X ≥ 63,5 %

c) Cukup meningkat, jika X ≥ 45 %

d) Kurang meningkat, jika X ≥ 25 %

e) Tidak meningkat, jika X < 25 %

Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap hasil kuesioner terkait

pengembangan karakter sosial siswa, dapat terlihat bagaimana pengaruh dari

pembelajaran kooperatif itu sendiri. Sehingga pada akhirnya dapat disimpulkan

apakah pembelajaran kooperatif yang dilakukan dapat meningkatkan karakter

sosial siswa, di antaranya toleransi, kerja sama, kejujuran, disiplin, rasa ingin

tahu, komunikatif, peduli sosial, dan tanggung jawab. Analisis ini akan

menunjukkan peningkatan karakter sosial yang ditunjukkan siswa setelah

menerima treatment yang dilakukan selama proses pembelajaran.

3.8.2.3. Data Hasil Observasi

Observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan dua cara yakni perekaman

menggunakan video dan gambar, serta pengamatan langsung oleh observer selama

proses pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan langsung oleh observer dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

39

dilihat pada lembar observasi yang dibuat dalam bentuk checklist. Pengisian

checklist dilakukan dengan pedoman penskoran di mana masing-masing aspek

memiliki kategori pengamatan mengukur skor nilai karakter siswa.. Lembar

observasi secara lengkap disertai dengan kategori pengamatan dan dapat dilihat

pada Lampiran 14. Observasi dilakukan terhadap delapan aspek karakter sosial

yang dinilai. Penskoran masing-masing aspek dilakukan berdasarkan kaidah seperti

yang tertera pada keterangan Tabel 3.7:

Tabel 3.7 Hasil Pengamatan Langsung di Kelas yang ditampilkan pada

Lembar Observasi

N

o

m

o

r

Aspek

yang

dinilai

Kode

Siswa

Tole

ran

si

Ker

jasa

ma

Kej

uju

ran

Dis

ipli

n

Rasa

In

gin

Tah

u

Kom

un

ikati

f

Ped

uli

Sosi

al

Tan

ggu

ng

Jaw

ab

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 S1

2 S2

3 S3

dst

Keterangan:

3 = apabila selalu konsisten menunjukkan sikap sesuai kategori

pengamatan dalam aspek nilai karakter sosial.

2 = apabila sering konsisten menunjukkan sikap sesuai kategori

pengamatan dan kadang-kadang tidak sesuai kategori dalam aspek

nilai karakter sosial.

1 = apabila jarang konsisten menunjukkan sikap sesuai kategori

pengamatan bahkan tidak sesuai dengan kategori pengamatan dalam

aspek nilai karakter sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

40

3.8.2.4. Analisis Hasil Observasi

Berdasarkan hasil penskoran pada lembar observasi, nilai karakter sosial

siswa dapat dibandingkan dengan frekuensi untuk setiap nilai karakternya. Analisis

dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar konsistensi siswa dalam

bersikap untuk mengembangkan nilai karakter sosial yang ada di dalam dirinya.

Analisis akan dilakukan dengan bantuan tabel sebagai berikut:

Tabel 3.8 Analisis Frekuensi Nilai Karakter Sosial Siswa berdasarkan Hasil

Observasi

No. Aspek Kategori Pengamatan

Jumlah siswa

yang

mendapat

skor :

Total

Skor

(X)

1 2 3

1 Kerja sama

Keaktifan dan kemampuan

siswa saling membagi tugas

dalam kelompok

(a) (b) (c)

2 Toleransi

Kemampuan siswa

berdinamika dengan teman

yang berbeda jenis kelamin,

tingkat kemampuan, dan asal

daerah.

3 Komunikasi

Interaksi siswa saat

melakukan diskusi secara

berkelompok.

4 Disiplin Ketertiban saat mengikuti

proses pembelajaran.

5 Rasa Ingin

Tahu

Keaktifan siswa dalam

bertanya kepada teman dan

kepada guru.

6 Peduli

Sosial

Kemampuan siswa membantu

teman yang sedang

mengalami kesulitan selam

proses pembelajaran.

7 Tanggung

Jawab

Kemampuan siswa

melaksanakan dan

menyelesaikan tugas dalam

kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

41

8 Kejujuran

Pengerjaan laporan hasil

ekspermen dan evaluasi hasil

pembelajaran.

Jumlah Skor Keseluruhan

Persentase

Rata-rata Skor

Kriteria

Keterangan:

Total Skor X = ∑(1𝑎 + 2𝑏 + 3𝑐)

Jumlah Skor Keseluruhan = ∑ 𝑋𝑖𝑛=8𝑖

Rata-rata Skor = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐾𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛

8

1) Analisis:

Hasil penskoran kemudian direkap berdasarkan frekuensi jumlah

siswa untuk masing-masing skor pada setiap aspek karakter sosial. Berdasarkan

Tabel 3.8, maka dapat dianalisis frekuensi skor untuk masing-masing aspek

nilai karakter sebagai berikut:

Jumlah siswa maksimal : 35 orang

Skor minimal : 1 × a = 35 ; jika a sama dengan jumlah siswa maksimal

Skor maksimal : 3 × c = 105 ; jika c sama dengan jumlah siswa maksimal

Range/ interval : 105−35

4=

70

4= 17,5

Skor dari setiap aspek nilai karakter kemudian diklasifikasi berdasarkan interval

seperti pada tabel berikut:

Tabel 3.9 Kualifikasi Konsistensi Siswa Meningkatkan Karakter Sosial

No. Rata-rata Skor Kriteria Konsistensi Peningkatan Karakter

1. 88 – 105 Sangat Konsisten

2. 70,5 – 87,5 Konsisten

3. 53 – 70 Cukup konsisten

4. 35 – 52,5 Kurang konsisten

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

42

Persentase kriteria:

𝑋 =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑘𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 × 100%

2) Hipotesis

H0 = Karakter sosial siswa tidak konsisten dalam meningkat

H1 = Karakter sosial siswa konsisten dalam meningkat

Berdasarkan Tabel 3.9 dapat dilihat kriteria konsistensi peningkatan karakter

sosial siswa yang diukur menurut lembar observasi. Melalui analisis kualifikasi

konsistensi peningkatan karakter sosial pada siswa, maka akan dapat terlihat

apakah pembelajaran kooperatif yang dilakukan dapat meningkatkan karakter

sosial siswa secara konsisten atau tidak.

Pengujian hipotesis adalah:

a) Jika kriteria menunjukkan “Sangat Konsisten” dan “Konsisten”, maka H1

diterima dan H0 ditolak.

b) Jika kriteria menunjukkan “Cukup Konsisten” dan “Kurang Konsisten”,

maka H0 diterima dan H1 ditolak.

Artinya, melalui analisis ini dapat diketahui bahwa pembelajaran kooperatif

yang telah dilakukan dapat meningkatkan karakter sosial siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

43

4. BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilakukan di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu,

Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan pada

bulan Oktober 2019. Subjek penelitian ini adalah peserta didik XI MIPA 2 dengan

jumlah 35 orang. Akan tetapi selama proses penelitian berlangsung, terdapat

beberapa siswa yang tidak mengikuti Pretest atau posttest karena ada kegiatan di

luar kelas saat jam mata pelajaran fisika berlangsung, sehingga data akhir yang

dapat digunakan oleh peneliti hanya 29 siswa. Dalam penelitian ini, perlakuan

kepada subjek penelitian dilakukan sendiri oleh peneliti. Perlakuan yang diterima

oleh subjek penelitian adalah pretest, pembelajaran materi dengan metode

kooperatif, angket dan posttest.

Terdapat tiga tahap yang dilakukan oleh peneliti selama proses penelitian

berlangsung, yaitu tahap perizinan dan tahap pelaksanaan kegiatan penelitian.

Berikut adalah uraian proses yang dilakukan selama penelitian:

4.1.1. Tahap Perizinan Pelaksanaan Penelitian

Sebelum melakukan penelitian di sekolah, terlebih dahulu peneliti

mengurus perizinan kepada pihak sekolah. Peneliti mengurus surat izin penelitian

dari sekretariat JPMIPA USD pada tanggal 25 Juli 2019. Kemudian peneliti

mengantarkan surat pada tanggal 27 Agustus 2019 dan mendapat konfirmasi izin

dari sekolah pada tanggal 4 September 2019. Jeda waktu selama 1 bulan antara

pembuatan surat dan pengantaran terjadi karena peneliti sedang mengikuti kegiatan

PLP sehingga tidak memiliki waktu luang untuk mengantar surat ke sekolah.

Tanggal 5 September 2019, peneliti bertemu dengan guru mata pelajaran

fisika di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu untuk membicarakan materi

pembelajaran yang akan diajarkan serta perkiraan waktu pelaksanaan penelitian

yaitu sekitar pertengahan bulan Oktober.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

44

4.1.2. Tahap Penyusunan dan Validasi Instrumen Penelitian

Peneliti mempersiapkan instrumen yang digunakan sebelum proses

penelitaian berlangsung. Instrumen yang dimaksud terdiri dari instrumen perlakuan

dan instrumen alat ukur. Instrumen perlakuan yang diperlukan selama proses

pembelajaran di antaranya adalah Rencana Proses Pembelajaran (RPP) dan silabus

mata pelajaran fisika SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu kelas XI Semester

Ganjil. Materi pokok yang akan diajarkan dalam penelitian ini adalah Hukum

Archimedes pada Fluida Statis. Sedangkan instrumen alat ukur yang disusun

peneliti adalah instrumen tes yakni soal pretest dan posttest, serta instrumen non-

tes yakni kuesioner dan lembar observasi. Untuk instrumen alat ukur peneliti

melakukan validasi kepada ahli bidang fluida, yaitu Drs. Dom Severinus, M. Si.,

pada tanggal 30 September 2019 dan Elisabeth Dian Atmajati, S.Pd., M. Si., pada

tanggal 2 Oktober 2019.

4.1.3. Tahap Pelaksanaan Kegiatan Penelitian

Perlakuan (treatment) kepada subyek dalam penelitian ini dilakukan

sendiri oleh peneliti. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 3 – 19 Oktober 2019

di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu. Kegiatan awal dalam penelitiaan ini

adalah pelaksanaan Pretest pada 4 Oktober 2019 di kelas XI MIPA 2.

Peneliti menggunakan subjek kelas XI MIPA 2, karena memenuhi kriteria

sampel penelitian. Kelas XI MIPA 2 terdiri dari 35 siswa yang berasal dari berbagai

macam daerah di Indonesia yang berbeda suku bangsa. Selama proses pembelajaran

berlangsung, terdapat beberapa siswa yang tidak memiliki nilai pretest karena

berhalangan hadir saat dilakukan pretest, sehingga data akhir yang dapat digunakan

untuk dianalisis oleh peneliti hanya 29 siswa dari kelas XI MIPA 2. Jumlah siswa

tersebut adalah jumlah seluruh siswa yang mengikuti rangkaian proses penelitian

secara keseluruhan.

Penelitian dilaksanakan selama 2 minggu dengan 4 kali pertemuan, di

mana setiap pertemuan terdiri dari 2 JP (jam pelajaran). Pada 1 JP normal terdiri

dari 45 menit, sehingga untuk satu pertemuan memiliki alokasi waktu 90 menit.

Berikut ini merupakan rincian kegiatan yang telah dilaksanakan selama penelitian:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

45

Tabel 4.1 Rincian Kegiatan Pelaksanaan Penelitian di SMA PL Sedayu

Pertemuan Hari, tanggal Waktu Kegiatan

I Jumat, 4

Oktober 2019

08.45 –

10.15

• Perkenalan serta

penyampaian maksud dan

tujuan kegiatan penelitian.

• Pelaksanaan kegiatan pretest

pada siswa.

II Sabtu, 12

Oktober 2019

08.45 –

10.15

• Pembagian kelompok

eksperimen

• Melakukan eksperimen

Hukum Archimedes di

laboratorium.

• Presentasi, tanya jawab dan

pengulasan tentang Hukum

Archimedes berdasarkan

eksperimen yang telah

dilakukan

III Jumat, 18

Oktober 2019

08.45 –

10.15

• Pemutaran video penerapan

Hukum Archimedes pada

kapal yang mengapung.

• Melakukan diskusi

berdasarkan Lembar Diskusi

I.

• Mendemonstrasikan

fenomena aplikasi Hukum

Archimedes dengan

percobaan telur.

• Melakukan diskusi

berdasarkan Lembar Diskusi

II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

46

• Presentasi, tanya jawab,

pengulasan materi dan

latihan soal tentang Hukum

Archimedes.

IV Sabtu, 19

Oktober 2019

08.45 –

10.15

• Melakukan game

berkelompok dengan media

Quizziz.

• Melaksanakan posttest.

• Pengisian kuesioner

4.2. Data dan Analisis Data Hasil Belajar

4.2.1. Data Pretest dan Posttest

Pretest dan posttest sebagai instrumen pengukuran dilakukan kepada siswa

kelas XI MIPA 2 selaku subjek penelitian. Pretest diberikan dengan tujuan untuk

mengetahui pemahaman awal siswa pada materi yang akan dipelajari. Sedangkan

posttest diberikan setelah seluruh rangkaian proses pembelajaran selesai

dilaksanakan. Posttest dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sejauhmana

pemahaman siswa setelah menerima treatment yang telah dirancang dalam

penelitian. Berikut ini adalah hasil Pretest dan Posttest dari kelas XI MIPA 2:

Tabel 4.2 Data Hasil Pretest dan Posttest Siswa Kelas XI MIPA 2

Kode Siswa Nilai

Pretest Posttest

S1 23 88

S2 17 87

S3 17 83

S4 8 87

S5 4 59

S6 5 79

S7 31 78

Kode Siswa Nilai

Pretest Posttest

S8 31 98

S9 12 84

S10 17 92

S11 5 84

S12 21 90

S13 17 80

S14 8 80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

47

Kode Siswa Nilai

Pretest Posttest

S15 10 88

S16 15 80

S17 28 70

S18 21 83

S19 21 91

S20 25 88

S21 33 98

S22 20 70

Kode Siswa Nilai

Pretest Posttest

S23 10 93

S24 19 92

S25 16 98

S26 24 80

S27 15 71

S28 12 97

S29 4 96

Rata-rata 16.86 84,97

4.2.2. Analisis Data Pretest dan Posttest Peserta Didik

Hasil data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan cara

diklasifikasikan berdasarkan tingkatannya serta dianalisis menggunakan uji

statistik yakni T-test dependent pada program SPSS (Statistical Package for the

Social Science) versi 17.0 dengan tingkat signifikan 0,05. Berikut adalah hasil

analisis data Pretest dan Posttest siswa:

1) Analisis Tingkat Pemahaman

Tabel 4.3 Klasifikasi Tingkat Kognitif Hasil Belajar Siswa

No. Interval Jumlah

siswa

Persentase

(%) Kualifikasi

1 81 – 100 19 65.52 Sangat Baik

2 61 – 80 9 31.03 Baik

3 41 – 60 1 3.45 Cukup

4 21 – 40 0 0.00 Kurang

5 0 – 20 0 0.00 Sangat Kurang

Berdasarkan Tabel 4.2 dan Tabel 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa

sebagian besar siswa sudah mencapai kualifikasi hasil belajar yang meningkat

ditandai dengan rata-rata antara hasil Pretest dan posttest yang meningkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

48

secara signifikan, yakni dari 16,86 menjadi 84,97. Selain itu, sebesar 65,52%

siswa di kelas sudah mencapai kualifikasi pemahaman sangat baik dan 31,03%

siswa mencapai kualifikasi pemahaman baik pada hasil posttest.

2) Analisis Data Pretest dan Posttest dengan SPSS

Tabel 4.4 Hasil Analisis Statistik Perbandingan Nilai Pretest dan Posttest

Siswa

Paired Samples Statistics

Jenis tes Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Pretest 16.86 29 8.288 1.539

Posttest 84.97 29 9.537 1.771

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Pretest&Posttest 29 .153 .429

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

Pretest -

Posttest

-

68.103

11.642 2.162 -72.532 -63.675 -31.504 28 .000

Dapat dilihat bahwa nilai rata-rata Pretest adalah 16,86, dan nilai rata-

rata posttest adalah 84,97. Oleh karena standar deviasi pada hasil analisis

adalah 11,642, maka dapat diketahui dari nilai rata-rata kedua tes tersebut

bahwa terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik setelah diberikan

treatment oleh peneliti.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

49

Berdasarkan hasil analisis statistik, diperoleh tobs = -31,504 dengan

derajat kebebasan 29-1= 28. Nilai p (sig 2 tailed) = 0,000 dengan level

signifikan 0,05. Karena nilai p < α maka signifikan, yang artinya terdapat

perbedaan antara nilai p secara statistik. Serta dengan juga mendasarkan hasil

mean (rata-rata) dari pretest dan posttest, maka dapat dikatakan bahwa

pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif meningkatkan

pemahaman siswa pada materi Hukum Archimedes.

4.3. Data dan Analisis Data Karakter Sosial Peserta Didik

4.3.1. Data Kuesioner Nilai Karakter Sosial Peserta Didik

Kuesioner karakter sosial dilaksanakan untuk mengetahui perubahan

peningkatan karakter sosial yang dialami siswa dengan proses pembelajaran

kooperatif yang telah diterapkan oleh peneliti. Pengisian kuesioner oleh siswa

dilakukan setelah seluruh kegiatan pembelajaran selesai dilaksanakan, termasuk

pelaksanaan posttest kepada siswa. Kuesioner bersifat tertutup dengan empat

pilihan jawaban dan sistem skoring seperti yang telah dipaparkan pada bagian

metodologi penelitian. Berikut ini merupakan data hasil kuesioner karakter sosial

siswa.

Tabel 4.5 Data Hasil Kuesioner Nilai Karakter Sosial Siswa

Kode

Siswa

Pernyataan Skor

Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

S1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 79

S2 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 61

S3 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 59

S4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 2 4 4 3 4 3 3 70

S5 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 63

S6 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 66

S7 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 65

S8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 72

S9 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

50

Kode

Siswa

Pernyataan Skor

Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

S10 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 67

S11 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 67

S12 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 62

S13 4 4 1 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 66

S14 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 2 3 4 4 4 3 3 71

S15 4 3 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 2 2 60

S16 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 73

S17 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 62

S18 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 60

S19 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 76

S20 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 75

S21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 73

S22 4 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 64

S23 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 77

S24 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 68

S25 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 66

S26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60

S27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 78

S28 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 4 3 4 2 3 3 3 2 4 4 63

S29 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 62

Jumlah 1951

Rata-rata 67,28

4.3.2. Kualifikasi Peningkatan Karakter Sosial Siswa

Hasil kuesioner karakter sosial siswa kemudian dikategorikan berdasarkan

skor total yang diperoleh oleh masing-masing siswa. Setelah itu dihitung jumlah

siswa pada masing-masing kriteria peningkatan karakter. Kualifikasi peningkatan

karakter sosial siswa berdasarkan hasil kuesioner dapat dilihat pada Tabel 4.6

berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

51

Tabel 4.6 Kualifikasi Peningkatan Karakter Sosial Siswa

No. Skor Jumlah siswa Kriteria

Peningkatan Karakter

1. 66 – 80 17 Sangat meningkat

2. 51 – 65 12 Meningkat

3. 36 – 50 0 Cukup meningkat

4. 20 – 35 0 Kurang meningkat

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa sebanyak 17 siswa mengalami

perubahan karakter yang sangat meningkat dan 12 siswa meningkat dan tidak ada

siswa yang peningkatan karakter sosialnya cukup dan kurang meningkat. Maka,

dapat diketahui bahwa karakter sosial siswa yang menjadi subjek dalam penelitian

ini mengalami peningkatan, karena jumlah siswa dengan kriteria “sangat

meningkat” dan “meningkat” lebih besar dibandingkan jumlah siswa dengan

kriteria “cukup meningkat” dan “kurang menigkat”. Bahkan seluruh siswa di kelas

ini dapat dikatakan mengalami peningkatan karakter sosial setelah mengikuti

pembelajaran fisika dengan metode kooperatif.

4.3.3. Frekuensi Setiap Nilai Karakter Sosial Siswa

Berdasarkan skor hasil kuesioner, frekuensi masing-masing nilai karakter

sosial yang dikembangkan pada siswa dapat dibandingkan. Berikut ini merupakan

frekuensi nilai karakter sosial siswa yang disajikan pada Tabel 4.7 di bawah ini:

Tabel 4.7 Frekuensi Setiap Nilai Karakter Sosial Siswa

No. Nilai

Karakter

No.

Pernyataan

Jumlah siswa yang

memilih pernyataan Skor

Total

Skor

Rata-

rata SS

(4)

S

(3)

TS

(2)

STS

(1)

1 Toleransi 1 18 11 - - 105 310 103,33

2 17 12 - - 104

3 16 12 - 1 101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

52

No. Nilai

Karakter

No.

Pernyataan

Jumlah siswa yang

memilih pernyataan Skor

Total

Skor

Rata-

rata SS

(4)

S

(3)

TS

(2)

STS

(1)

2 Kerjasama 4 17 12 - - 104 495 99

5 16 10 3 - 100

6 12 16 1 - 98

7 8 17 4 - 91

8 16 12 1 - 102

3 Kejujuran 9 13 16 - - 100 192 96

10 9 16 4 - 92

4 Disiplin 11 13 16 - - 100 202 101

12 15 14 - - 102

5 Rasa ingin

tahu

13 9 20 - - 96 179 89,5

14 4 17 - - 83

6 Komunikatif 15 10 19 - - 97 195 97,5

16 11 18 - - 98

7 Peduli Sosial 17 10 19 - - 97 193 96,5

18 10 18 - - 96

8 Tanggung

Jawab

19 11 15 - - 95 185 92,5

20 5 22 - - 90

Jumlah 240 312 27 1 1951 -

Berdasarkan Tabel 4.7 di atas, dapat dilihat bahwa peningkatan nilai

karakter yang terbesar adalah toleransi dengan rata-rata skor adalah 103,33. Urutan

kedua nilai karakter yang meningkat adalah kedisiplinan dengan rata-rata skor 101,

kemudian nilai kerjasama di urutan ketiga dengan skor 99. Berikutnya adalah nilai

komunikatif dengan rata-rata skor 97,5, nilai peduli sosial dengan rata-rata skor

96,5, nilai kejujuran dengan rata-rata skor 96, nilai tanggung jawab dengan rata-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

53

rata skor 92,5, dan yang terakhir adalah nilai rasa ingin tahu dengan rata-rata

sebesar 89.

Jumlah maksimal pemilihan jawaban pada keseluruhan kuesioner adalah

580 kali pemilihan. Dari frekuensi jawaban yang muncul, diketahui bahwa jawaban

SS (sangat setuju) dengan skor 4 dipilih sebgyak 240 kali. Untuk jawaban S (setuju)

dipilih sebanyak 312 kali. Kemudian untuk jawaban TS (tidak setuju) dengan skor

2 memiliki frekuensi 27 kali dipilih dan terakhir untuk pemilihan jawaban STS

dengan skor 1 hanya dipilih sebanyak 1 kali. Terlihat bahwa mayoritas jawaban

pernyataan adalah S (setuju) dengan frekuensi dipilih sebanyak 312 kali. Dengan

demikian, berdasarkan Tabel 4.7 di atas, dapat disimpulkan bahwa pengembangan

nilai karakter sosial siswa yang dilakukan dalam penelitian memberikan hasil

peningkatan yang baik.

4.3.4. Analisis Peningkatan Karakter Sosial Siswa dalam Basis Kelas

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang dianalisis

menurut kualifikasi tiap individu dan frekuensi setiap nilai karakter, maka besarnya

persentase peningkatan karakter sosial seluruh siswa dalam basis kelas dapat

diketahui dan dikategorikan berdasarkan empat kriteria yang ada. Perhitungan

persentase peningkatan karakter sosial untuk kelas subjek penelitian ini adalah

sebagai berikut.

𝑋 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 × 100%

𝑋 =1951

2320 × 100%

𝑋 = 84,09%

Dapat dilihat bahwa persentase peningkatan karakter sosial yang

disimbolkan dengan X menunjukkan hasil 84,09%, sehingga secara keseluruhan

tingkat perkembangan karakter sosial siswa untuk kelas subjek penelitian melalui

pembelajaran fisika dengan metode kooperatif dapat dikategorikan dengan kriteria

sangat meningkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

54

4.3.5. Data Hasil Observasi Siswa di Kelas

Data observasi atau pengamatan merupakan data yang diperoleh dari

rekaman video dan lembar observasi selama penelitian berlangsung. Observasi di

kelas dilaksanakan pada tiga pertemuan, yakni pertemuan kedua pada tanggal 12

Oktober 2019, pertemuan ketiga pada tanggal 18 Oktober 2019 dan pertemuan

keempat tanggal 19 Oktober 2019. Berikut ini adalah hasil observasi oleh kedua

observer dengan lembar observasi:

Tabel 4.8 Hasil Observasi dari Observer I

Kode

Siswa

Aspek Perilaku yang Dinilai

Tole

ran

si

Ker

jasa

ma

Kej

uju

ran

Dis

ipli

n

Rasa

In

gin

Tah

u

Kom

un

ikati

f

Ped

uli

Sosi

al

Tan

ggu

ng

Jaw

ab

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

S01 √ √ √ √ √ √ √ √

S02 √ √ √ √ √ √ √ √

S03 √ √ √ √ √ √ √ √

S04 √ √ √ √ √ √ √ √

S05 √ √ √ √ √ √ √ √

S06 √ √ √ √ √ √ √ √

S07 √ √ √ √ √ √ √ √

S08 √ √ √ √ √ √ √ √

S09 √ √ √ √ √ √ √ √

S10 √ √ √ √ √ √ √ √

S11 √ √ √ √ √ √ √ √

S12 √ √ √ √ √ √ √ √

S13 √ √ √ √ √ √ √ √

S14 √ √ √ √ √ √ √ √

S15 √ √ √ √ √ √ √ √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

55

Kode

Siswa

Aspek Perilaku yang Dinilai

To

lera

nsi

Ker

jasa

ma

Kej

uju

ran

Dis

ipli

n

Ra

sa I

ngin

Ta

hu

Ko

mu

nik

ati

f

Ped

uli

So

sia

l

Ta

ng

gu

ng

Ja

wa

b

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

S16 √ √ √ √ √ √ √ √

S17 √ √ √ √ √ √ √ √

S18 √ √ √ √ √ √ √ √

S19 √ √ √ √ √ √ √ √

S20 √ √ √ √ √ √ √ √

S21 √ √ √ √ √ √ √ √

S22 √ √ √ √ √ √ √ √

S23 √ √ √ √ √ √ √ √

S24 √ √ √ √ √ √ √ √

S25 √ √ √ √ √ √ √ √

S26 √ √ √ √ √ √ √ √

S27 √ √ √ √ √ √ √ √

S28 √ √ √ √ √ √ √ √

S29 √ √ √ √ √ √ √ √

Jumlah

Siswa 0 9 20 1 6 22 1 8 20 1 5 23 3 12 14 0 13 16 0 14 15 0 17 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

56

Tabel 4.9 Hasil Observasi dari Observer II

Kode

Siswa

Aspek Perilaku yang Dinilai

To

lera

nsi

Ker

jasa

ma

Kej

uju

ran

Dis

ipli

n

Ra

sa I

ngin

Ta

hu

Ko

mu

nik

ati

f

Ped

uli

So

sia

l

Ta

ng

gu

ng

Ja

wa

b

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

S01 √ √ √ √ √ √ √ √

S02 √ √ √ √ √ √ √ √

S03 √ √ √ √ √ √ √ √

S04 √ √ √ √ √ √ √ √

S05 √ √ √ √ √ √ √ √

S06 √ √ √ √ √ √ √ √

S07 √ √ √ √ √ √ √ √

S08 √ √ √ √ √ √ √ √

S09 √ √ √ √ √ √ √ √

S10 √ √ √ √ √ √ √ √

S11 √ √ √ √ √ √ √ √

S12 √ √ √ √ √ √ √ √

S13 √ √ √ √ √ √ √ √

S14 √ √ √ √ √ √ √ √

S15 √ √ √ √ √ √ √ √

S16 √ √ √ √ √ √ √ √

S√7 √ √ √ √ √ √ √ √

S18 √ √ √ √ √ √ √ √

S√9 √ √ √ √ √ √ √ √

S20 √ √ √ √ √ √ √ √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

57

Kode

Siswa

Aspek Perilaku yang Dinilai

To

lera

nsi

Ker

jasa

ma

Kej

uju

ran

Dis

ipli

n

Ra

sa I

ngin

Ta

hu

Ko

mu

nik

ati

f

Ped

uli

So

sia

l

Ta

ng

gu

ng

Ja

wa

b

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

S21 √ √ √ √ √ √ √ √

S22 √ √ √ √ √ √ √ √

S23 √ √ √ √ √ √ √ √

S24 √ √ √ √ √ √ √ √

S25 √ √ √ √ √ √ √ √

S26 √ √ √ √ √ √ √ √

S27 √ √ √ √ √ √ √ √

S28 √ √ √ √ √ √ √ √

S29 √ √ √ √ √ √ √ √

Jumlah

Siswa 0 8 21 0 11 18 1 9 19 1 6 22 2 11 16 0 12 17 0 15 14 0 16 13

4.3.6. Analisis Hasil Observasi Siswa di Kelas

Berdasarkan hasil penskoran pada lembar observasi, frekuensi masing-

masing nilai karakter sosial siswa dapat dibandingkan. Skor yang diperoleh

diklasifikasi sebagai berikut:

Jumlah siswa maksimal : 29 orang

Skor minimal : 1 × 29 = 29

Skor maksimal : 3 × 29 = 87

Range : 87−29

4=

58

4= 14,5

Dari interval tersebut kemudian dibuat klasifikasi kriteria terkait konsistensi

pengembangan karakter sosial siswa seperti berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

58

Tabel 4.10 Kualifikasi Konsistensi Siswa Meningkatkan Karakter Sosial

No. Rata-rata

Skor

Kriteria Konsistensi Peningkatan

Karakter

Persentase

Kriteria

1. 73 – 87 Sangat Konsisten ≥ 83,9 %

2. 58,5 – 72,5 Konsisten ≥ 67,24 %

3. 44 – 58 Cukup konsisten ≥ 50 %

4. 29 – 43,5 Kurang konsisten ≥ 33,3 %

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi pada Tabel 4.8 dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

59

Tabel 4.9, kemudian dilakukan rekap skoring dan analisis sebagai berikut:

1) Berdasarkan hasil data dari Observer I

Tabel 4.11 Analisis Frekuensi Nilai Karakter Sosial Siswa berdasarkan Hasil

Observasi oleh Observer I

No. Aspek Kategori Pengamatan

Jumlah

siswa yang

mendapat

skor:

Total

Skor

(X)

1 2 3

1 Kerja sama

Keaktifan dan kemampuan siswa

saling membagi tugas dalam

kelompok 1 6 22 79

2 Toleransi

Kemampuan siswa berdinamika

dengan teman yang berbeda jenis

kelamin, tingkat kemampuan, dan

asal daerah.

0 9 20 78

3 Komunikasi Interaksi siswa saat melakukan

diskusi secara berkelompok. 0 13 16 74

4 Disiplin

Ketertiban saat mengikuti proses

pembelajaran.

Tepat waktu hadir di kelas sebelum

pembelajaran dimulai.

1 5 23 80

5 Rasa Ingin

Tahu

Keaktifan siswa dalam bertanya

kepada teman dan kepada guru. 3 13 14 71

6 Peduli

Sosial

Kemampuan siswa membantu

teman yang sedang mengalami

kesulitan selam proses

pembelajaran.

0 14 15 73

7 Tanggung

Jawab

Kemampuan siswa melaksanakan

dan menyelesaikan tugas dalam

kelompok.

0 17 12 70

8 Kejujuran

Pengerjaan laporan hasil

eksperimen dan evaluasi hasil

pembelajaran. 1 8 20 77

Jumlah Skor Keseluruhan 602

Rata-rata Skor 75,25

Persentase 86,49 %

Kriteria Sangat

Konsisten

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

60

Menurut tabel di atas, hasil observasi dari observer I menunjukkan

bahwa terjadi konsistensi pengembangan karakter sosial siswa dengan kriteria

sangat konsisten. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penerapan

pembelajaran kooperatif pada penelitian ini dapat meningkatkan karakter sosial

siswa secara efektif .

2) Berdasarkan hasil data dari Observer II

Tabel 4.12 Analisis Frekuensi Nilai Karakter Sosial Siswa berdasarkan Hasil

Observasi oleh observer II

No. Aspek Kategori Pengamatan

Jumlah

siswa yang

mendapat

skor:

Total

Skor

(X)

1 2 3

1 Kerja sama

Keaktifan dan kemampuan siswa

saling membagi tugas dalam

kelompok 0 11 18 76

2 Toleransi

Kemampuan siswa berdinamika

dengan teman yang berbeda jenis

kelamin, tingkat kemampuan, dan

asal daerah. 0 8 21 79

3 Komunikasi

Interaksi siswa saat melakukan

diskusi secara berkelompok. 0 12 17 75

4 Disiplin

Ketertiban saat mengikuti proses

pembelajaran.

Tepat waktu hadir di kelas sebelum

pembelajaran dimulai.

1 6 22 79

5 Rasa Ingin

Tahu

Keaktifan siswa dalam bertanya

kepada teman dan kepada guru. 2 11 16 72

6 Peduli

Sosial

Kemampuan siswa membantu

teman yang sedang mengalami

kesulitan selam proses

pembelajaran. 0 15 14 72

7 Tanggung

Jawab

Kemampuan siswa melaksanakan

dan menyelesaikan tugas dalam

kelompok.

0 16 13 71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

61

8 Kejujuran

Pengerjaan laporan hasil

eksperimen dan evaluasi hasil

pembelajaran. 1 9 19 76

Jumlah Skor Keseluruhan 600

Rata-rata Skor 75

Persentase 86,20 %

Kriteria Sangat

Konsisten

Menurut tabel di atas, hasil observasi dari observer II menunjukkan

bahwa terjadi konsistensi pengembangan karakter sosial siswa dengan kriteria

sangat konsisten. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penerapan

pembelajaran kooperatif pada penelitian ini dapat meningkatkan karakter sosial

siswa secara efektif .

4.4. Pembahasan

4.4.1. Pelaksanaan Pembelajaran

Secara garis besar, proses pelaksanaan pembelajaran fisika dengan metode

pembelajaran kooperatif, berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan

perencanaan. Terdapat beberapa kendala namun tidak terlalu berdampak pada

kelancaran proses kegiatan pembelajaran di kelas. Salah satu kendala adalah adanya

kegiatan sekolah dari pihak luar yang melibatkan siswa-siswi yang menjadi subjek

penelitian, sehingga jam pelajaran harus dipotong. Beruntungnya peneliti mendapat

kabar tersebut sehari sebelumnya, sehingga peneliti dapat mempersiapkan hal

tersebut dan proses pembelajaran tetap dapat dilaksanakan. Meskipun ada satu sub

kegiatan yang harus dihilangkan, namun tidak mengurangi inti dari proses dan tetap

mencapai tujuan pembelajaran.

Seperti yang telah diungkapkan pada Bab 1, pembelajaran kooperatif

dinilai sebagai metode yang efektif untuk meningkatkan hasil belajar, bahkan

dianggap paling efektif bagi implementasi pendidikan karakter. Hal ini dikarenakan

dalam pembelajaran kooperatif bukan hanya memacu siswa dalam meningkatkan

prestasi akademik, namun siswa juga akan menyadari akan keterampilan sosial

bekerja dengan orang lain dan bertanggung jawab atas kelompoknya. Hal demikian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

62

dimunculkan dalam penelitian ini. Siswa dituntut untuk mampu untuk saling

bekerja sama dan bertanggung jawab atas kelompoknya.

Adapun pembagian kelompok dalam penelitian ini dilakukan secara

merata berdasarkan kaidah pembelajaran kooperatif secara umum, yakni

berdasarkan tingkat kemampuan yang dilihat dari hasil pretest dan hasil ulangan

pada materi sebelumnya, serta berdasarkan suku dan agama di mana pada kelas ini

terdapat dua golongan mayoritas yakni suku jawa dan luar jawa. Pembagian

berdasarkan kelompok suku dilakukan agar sebisa mungkin tidak hanya ada satu

suku daerah saja dalam satu kelompok belajar. Hal ini dilakukan untuk mengamati

nilai toleransi yang ada dalam karakter sosial siswa.

Selama proses pembelajaran, para siswa terlihat cukup antusias untuk

belajar dalam kelompok. Terdapat pembagian tugas yang merata di dalam

kelompok, sehingga tidak ditemukan siswa yang kedapatan sedang menganggur

atau tidak melakukan apa-apa.

Pelaksanaan pembelajaran kooperatif pada materi Hukum Archimedes di

SMA PL Sedayu Yogyakarta telah terlaksana dengan efektif, terbukti dari hasil

yang dipaparkan pada poin 4.2.2 terkait analisis hasil belajar dan poin 4.3.4 terkait

analisis hasil kuesioner. Selama proses kegiatan pembelajaran, siswa yang merasa

belum paham bertanya dahulu kepada teman sekelompoknya dan teman-teman

sekelompok berusaha saling membantu memecahkan masalah. Namun ketika

mereka masih belum bisa menemukan jawabannya, para siswa baru akan bertanya

kepada peneliti selaku guru yang sedang mengajar.

4.4.2. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan kemampuan yang dimiliki siswa

setelah melakukan kegiatan belajar, seperti diungkapkan pada dasar teori. Hasil

belajar dalam penelitian ini diukur berdasarkan hasil pretest dan posttest yang

diperoleh siswa. Kemudian dianalisis untuk diketahui peningkatannya. Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran fisika yang ditetapkan sekolah adalah

65 dalam skala 100. Artinya, jika siswa mendapat nilai kognitif kurang dari 65,

maka siswa dinyatakan tidak tuntas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

63

Hasil pretest menunjukkan bahwa kemampuan awal seluruh siswa di kelas

XI MIPA 2 ini adalah setara. Peneliti juga menilai kesetaraan ini berdasarkan hasil

ulangan harian pada kompetensi dasar sebelumnya. Dalam Tabel 2.1 ditunjukkan

bahwa nilai rata-rata pretest siswa sangat rendah yakni 16,86. Hasil tersebut masih

sangat jauh dari kategori tuntas. Dari tabel juga dapat dilihat bahwa seluruh siswa

tidak tuntas dalam pretest karena nilai tertinggi yang diperoleh adalah 33. Selama

proses pengerjaan pretest, hampir seluruh siswa mengeluhkan bahwa mereka

kesulitan mengerjakan soal karena belum belajar. Bahkan pada saat baru memulai

mengerjakan, beberapa dari mereka langsung menyerah dan mengungkapkan

bahwa mereka tidak tahu dan tidak ingat sama sekali tentang materi Fisika.

Meskipun peneliti telah memberikan pengertian bahwa pretest dilakukan untuk

mengukur pengetahuan awal, siswa tetap saja mengeluh. Kesulitan dan kurangnya

motivasai yang dialami siswa ini merupakan faktor penyebab rendahnya nilai

pretest.

Efektifitas metode pembelajaran kooperatif dapat dilihat dari proses dan

hasil pembelajaran. Melalui uji beda (uji T untuk kelompok dependen) terhadap

hasil pretest dan posttest diperoleh nilai mean 84,97 untuk posttest dan 16,86 untuk

mean dari pretest. Juga diperoleh nilai t = -31,504 dan P = 0,000. Oleh karena 0,000

< 0,05 (P < α), untuk level signifikansi α = 0,05, maka signifikan. Peningkatan hasil

belajar yang muncul adalah sebesar 68,11%. Artinya ada perbedaan antara mean

pretest dan mean posttest, atau dapat dikatakan bahwa pembelajaran kooperatif

memiliki efektivitas dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

4.4.3. Pengembangan Karakter Sosial Siswa

Perkembangan nilai karakter sosial siswa pada penelitian ini diketahui

dengan melakukan analisis terhadap hasil kuesioner dan observasi oleh observer.

Kuesioner dan observasi dilaksanakan kepada siswa yang menjadi subjek dalam

penelitian ini. Kuesioner dilaksanakan hanya pada akhir kegiatan penelitian,

sedangkan observasi dilakukan oleh observer selama proses pembelajaran.

Berdasarkan hasil analisis kuesioner dan observasi pada kelas treatment

XI MIPA 2, siswa memiliki tingkat karakter sosial yang sangat baik. Hal ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

64

ditunjukkan ketika para siswa yang memiliki perbedaan suku, ras, agama atau

tingkat pemahaman sekalipun, mereka tetap mampu bekerja sama, saling

menghargai, saling memberikan apresiasi dan saling bekerja sama dengan penuh

tanggung jawab bersama teman sebaya di dalam kelompok. Hal lain juga

ditunjukkan ketika siswa yang memiliki perbedaan pendapat, sikap dan tindakan,

pada akhirnya mampu bekerja sama, tidak memaksakan kehendaknya dan saling

peduli akan kesulitan teman-teman di dalam kelompok. Kedisiplinan dan kejujuran

juga tampak di kelas ini. Hasil observasi baik oleh observer I maupun observer II

menunjukkan bahwa nilai karakter yang paling sering ditunjukkan oleh siswa

adalah disiplin, kerja sama dan toleransi. Hasil observasi menunjukkan konsistensi

karakter sosial siswa terjadi dengan kriteria sangat baik. Selain itu berdasarkan

analisis hasil kuesioner, dapat diketahui bahwa peningkatan karakter sosial siswa

memiliki efektivitas sebesar 84,09%.

Selama proses penelitian berlangsung, peneliti menemukan adanya

perubahan yang sangat signifikan pada salah satu siswa berinisial C. Pada awal

pertemuan, C terlihat sangat tidak antusias mengikuti kegiatan pembelajaran karena

ia tertidur di kelas. Hal tersebut pun diiyakan oleh teman-teman dan guru pengampu

setelah peneliti bertanya lebih lanjut terkait C, bahwa C kerap tidur di kelas dan

sering tidak mendengarkan penjelasan guru yang sedang menjelaskan. Namun,

seiring proses treatment pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti, C tampak

mengalami perubahan untuk tidak tertidur di kelas. Bahkan di pertemuan ketiga, C

tampak sangat antusias untuk mengikuti proses belajar mengajar dan dinamika

dalam kelompok. Menurut pendapat peneliti, karakter sosial pada C sebenarnya

bisa dikembangkan lebih lanjut apabila ditangani dengan metode yang tepat.

4.5. Keterbatasan Penelitian

Penelitian yang telah dilakukan tidak lepas dari adanya keterbatasan. Keterbatasan

yang terdapat pada penelitian ini antara lain:

1) Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen lemah karena

hanya menggunakan satu kelas eksperimen tanpa ada kelas kontrol sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

65

pembanding untuk melihat perbedaan metode pembelajaran kooperatif yang

diterapkan pada siswa.

2) Tidak dilakukannya uji normalitas atau pun uji homogenitas untuk mengetahui

secara pasti bahwa sampel dalam kondisi yang sama atau tidak. Namun, apabila

dilihat dari hasil pretest, kondisi awal siswa dapat dikatakan setara.

3) Sub kegiatan demonstrasi menggunakan aplikasi PhET di pertemuan ketiga

tidak dapat dilaksanakan karena adanya pengurangan jam pelajaran pada hari

tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

66

5. BAB 5

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Penelitian pengembangan karakter sosial melalui pembelajaran fisika

pokok bahasan hukum Archimedes dengan metode pembelajaran kooperatif telah

dilakukan pada siswa kelas XI MIPA 2 SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

tahun ajaran 2019. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data penelitian, dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut.

1) Penerapan metode pembelajaran kooperatif dalam penyampaian materi Hukum

Archimedes kelas XI MIPA 2 di SMA Pangudi Luhur Sedayu mampu

meningkatkan hasil belajar siswa dari nilai rata-rata 16,86 menjadi 84,97.

Efektivitas pembelajaran kooperatif dalam meningkatkan hasil belajar adalah

sebesar 68,11%. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran

kooperatif dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2) Secara umum, efektivitas pengembangan karakter sosial siswa dalam proses

pembelajaran fisika pokok bahasan Hukum Archimedes dengan metode

pembelajaran kooperatif memiliki kriteria sangat tinggi, yakni sebesar 84,09%

berdasarkan hasil kuesioner yang dianalisis pada basis kelas. Selain itu,

konsistensi karakter sosial dari hasil observasi oleh observer terjadi dengan

kriteria sangat konsisten.

5.2. Saran

Berikut beberapa saran berkenaan dengan hasil dan pengembangan penelitian ini.

5.2.1. Bagi sekolah

Metode pembelajaran kooperatif memerlukan setting kelas untuk ruang berdiskusi

dan beraktifitas siswa dalam kelompok. Apabila dilakukan di ruang kelas biasa

mungkin dapat mengganggu kelas lain. Sebaiknya sekolah menyediakan ruang

yang cukup memadai untuk proses belajar mengajar dengan metode pembelajaran

kooperatif, termasuk media yang menunjang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

67

5.2.2. Bagi Guru Fisika

1) Metode pembelajaran kooperatif membutuhkan perencanaan dan persiapan

yang matang, serta pelaksanaannya lebih lama dibandingkan metode ceramah

karena harus mengikuti kondisi dinamika kelompok di dalam kelas hingga

siswa sampai pada pemahaman konsep fisika yang diharapkan. Oleh karena itu,

guru perlu memberi alokasi waktu yang lebih dibanding dengan pembelajaran

ceramah. Dengan demikian, tidak mungkin semua materi dalam pembelajaran

fisika cocok menggunakan metode kooperatif. Meski demikian, metode

pembelajaran kooperatif baik dipergunakan pada materi-materi pokok tertentu

agar siswa memiliki pengalaman untuk membangun konsep pengetahuan secara

kelompok.

2) Dalam membentuk kelompok-kelompok kecil, sebaiknya memperhatikan

kemampuan dan karakteristik siswa agar terbagi secara merata sehingga

pelaksanaan kegiatan belajar dapat berjalan lebih optimal.

5.2.3. Bagi penelitian selanjutnya

1) Proses persiapan media pembelajaran sebaiknya dilakukan secara matang,

termasuk faktor yang dapat terjadi di luar dugaan sehingga perangkat

pembelajaran yang sangat berpengaruh dalam pelaksanaan pembelajaran fisika

dengan metode kooperatif dapat diterapkan dengan baik.

2) Sebaiknya penelitian dilakukan di dua kelas yakni kelas kontrol dan kelas

treatment, sehingga signifikansi perubahan dapat lebih kuat dan benar-benar

terlihat akibat penerapan metode pembelajaran kooperatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

68

DAFTAR PUSTAKA

Adisusilo, S. (2012). Pembelajaran Nilai Karakter. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Alwisol. (2004). Psikologi Kepribadian Edisi Revisi. Malang: UMM Press.

Amarudin, C. H. (2019). UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA

PELAJARAN IPA MELALUI PENGGUNAAN PENDEKATAN

KETERAMPILAN PROSES (PKP) SISWA KELAS VI SD NEGERI 2

CILOA. Pedagogi: Jurnal Penelitian Pendidikan Vol. 6, Nomor 1, 80-87.

Arjanggi, R. (2012). Pendidikan Karakter Terintegrasi dalam Pembelajaran di

Perguruan Tinggi. Prosiding Seminar Nasional Psikologi Islami, 277-283.

Baharuddin, & Wahyuni, E. N. (2015). Teori Belajar dan Pembelajaran.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Diani, R. (2015). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika Berbasis

Pendidikan Karakter dengan Model Problem Based Instruction. Jurnal

Ilmiah Pendidikan Fisika Al-BiRuNi, 241-253.

Giancoli, D. C. (2001). Fisika Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Hariyanto, M. S. (2011). Pendidikan Karakter: Konsep dan Model. Bandung: PT

Remaja Rosdakasrya.

Huda, M. (2011). Cooperative Learning: Metode, Teknik, Struktur dan Model

Penerapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Isjoni. (2009). Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi

Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kanginan, M. (2010). Physics for Senior High School. Jakarta: Erlangga.

Kemendiknas, R. I. (2010). Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter

Bangsa. Jakarta: Balitbang Puskur Kemendiknas RI.

Kesuma, D., Triatna, C., & Permana, J. (2011). Pendidikan Karakter: Kajian

Teori dan Praktik di Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Lickona, T. (2012). MENDIDIK UNTUK MEMBENTUK KARAKTER:

Bagaimana Sekolah Dapat Memberikan Pendidikan Tentang Sikap

Hormat dan Bertanggung Jawab. Jakarta: Bumi Aksara.

Nasution, N. (2004). Psikologi Belajar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Rosyid, M. Z., Mustajab, & Abdullah, A. R. (2019). Prestasi Belajar. Malang:

Literasi Nusantara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

69

Rosyid, M. Z., Mustajab, & Abdullah, R. A. (2019). Prestasi Belajar. Malang:

CV. Literasi Nusantara Abadi.

Samani, M., & Hariyanto. (2012). Konsep dan Model Pendidikan Karakter.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Slavin, R. E. (2005). Cooperative Learning (Terjemahan Narulita Yusron).

Bandung: Nusa Media.

Suparno, P. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Fisika: Buku Kuliah

Mahasiswa. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Suparno, P. (2007). Metodologi Pembelajaran Fisika. Yogyakarta: Universitas

Sanata Dharma.

Suparno, P. (2015). Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.

Suparno, P. (2016). Pengantar Statistika untuk Pendidikan dan Psikologi (Buku

Mahasiswa) Edisi Revisi. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.

Suprijono, A. (2009). Cooperative Learning: Teori & Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Tetep. (2017). Menggali Nilai-Nilai Karakter Sosial dalam Meneguhkan Kembali

Jati Diri Ke-Bhineka-an Bangsa Indonesia. Prosiding Konferensi Nasional

Kewarganegaraan III, 372-379.

Thobroni, M. (2015). Belajar dan Pembelajaran Teori dan Praktik. Yogyakarta:

Ar-Ruzz Media.

Tipler, P. A. (1998). Fisika Untuk Sains dan Teknik . Jakarta: Erlangga.

Widiasmoro, E. (2018). Mahir Penelitian Pendidikan Modern. Yogyakarta:

Araska.

Zubaedi, D. P. (2011). Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Aplikasinya

dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta: Kencana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

70

LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

71

Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Selesai Melakukan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

72

Lampiran 3. Rencana Pelaksaan Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas/semester : XI MIPA / I

Materi Pokok : Fluida Statis

Sub Materi : Hukum Archimedes

Alokasi waktu : 8 JP

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,

santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,

responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari

solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

73

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator

3.3. Menerapkan hukum-hukum

fluida statik dalam kehidupan

sehari-hari.

3.3.1 Siswa dapat menjelaskan konsep

besaran massa jenis.

3.3.2 Siswa dapat menjelaskan konsep

tekanan.

3.3.3 Siswa dapat menentukan massa

jenis zat dan tekanan fluida

3.3.4 Siswa dapat menjelaskan serta

membuktikan konsep tekanan

hidrostatis.

3.3.5 Siswa dapat memecahkan

permasalahan terkait tekanan

hidrostatis

3.3.6 Siswa dapat menjelaskan Hukum

Archimedes.

3.3.7 Siswa dapat menganalisis

hubungan antara gaya, massa jenis

fluida, volume dan gravitasi

3.3.8 Siswa dapat mengidentifikasi

peristiwa mengapung, melayang

dan tenggelam pada Hukum

Archimedes.

4.3 Merencanakan dan melakukan

percobaan yang memanfaatkan

sifat-sifat fluida statis, berikut

presentasi dan makna fisisnya.

4.3.1 Merancang alat percobaan yang

memanfaatkan konsep fluida statis.

4.3.2 Menyajikan hasil percobaan

konsep fluida statis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

74

TUJUAN

Setelah dilakukan proses pembelajaran siswa diharapkan dapat:

1. Menjelaskan Hukum Archimedes dengan membuktikan hubungan antara

gaya, massa jenis fluida dan gravitasi.

2. Menyelidiki dan mengidentifikasi peristiwa mengapung, tenggelam dan

melayang.

3. Melalui dinamika dalam kelompok, siswa dapat mengembangkan karakter

sosial bersama teman-temannya.

4. Melalui lembar kerja, siswa dapat memecahkan berbagai contoh

permasalahan dalam kehidupan sehari-hari menggunakan persamaan-

persamaan dalam fluida statis sub mater Hukum Archimedes.

C. MATERI PEMBELAJARAN

1. Faktual:

• Agar kapal laut tidak tenggelam badan kapal harus dibuat berongga. Hal

ini bertujuan agar volume air laut yang dipindahkan oleh badan kapal

menjadi lebih besar.

• Pada saat tangki pengapung kosong, kapal selam terapung. Untuk

menyelam, tangki pengapung dimuati air.

2. Konseptual:

• Besarnya gaya ke atas yang dikerjakan air pada benda sebanding dengan

berat air yang ditumpahkan oleh benda. Artinya, suatu benda yang

dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair mengalami gaya

ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh

benda tersebut.

• Hukum Archimedes menyebabkan benda yang dimasukkan ke dalam

cairan akan mengalami 3 kemungkinan yaitu terapung, melayang dan

tenggelam.

3. Prosedural:

• Benda dimasukan ke dalam cairan dlam gelas ukur

• Menentukan gaya ke atas dari setiap benda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

75

• Membuktikan kebenaran Hukum Archimedes

4. Metakognitif:

• Bagaimana bisa batu yang kecil jika dilempar ke dalam air bisa

tenggelam sedangkan kapal yang besar di tengah lautan tidak tenggelam?

D. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE PEMBELAJARAN

1. Pendekatan : Scientific

2. Model : Cooperative Learning

3. Metode : Ceramah, demonstrasi, diskusi, eksperimen dan kompetisi

E. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER BELAJAR

1. Media : Laptop, LCD proyektor, Video, Internet, LKS.

2. Alat dan bahan : Alat-alat eksperimen

3. Sumber belajar :

• Media Cetak

Kanginan, Marthen. 2013. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta:

Erlangga.

• Media Elektronik

Kahoot! (http://www.kahoot.it)

PPT Uraian Materi Hukum Archimedes

F. LANGKAH PEMBELAJARAN

Pertemuan I (2 × 45 menit)

Tahap

kegiatan Rincian kegiatan

Alokasi

waktu

Kegiatan

Pendahuluan

Guru:

• Menyampaikan salam dan doa sebelum memulai

pelajaran.

• Memeriksa kehadiran peserta didik.

15 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

76

Tahap

kegiatan Rincian kegiatan

Alokasi

waktu

• Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam

mengawali kegiatan pembelajaran.

Guru membangun relasi dengan siswa dalam situasi

yang nyaman dengan cara memperkenalkan diri

kepada siswa serta menyampaikan maksud dan

tujuan mengajar untuk penelitian.

Guru:

• Menjelaskan orientasi rangkaian kegiatan Pretest

yang akan dilakukan.

• Menjelaskan topik yang akan dipelajari selama

mengajar yakni tentang Hukum Archimedes

pada bab Fluida Statis.

Siswa:

• Menyimak hal-hal yang disampaikan oleh guru.

• Guru memberikan motivasi agar siswa

mengerjakan Pretest dengan santai namun tetap

seksama serta menjelaskan bahwa soal-soal di

Pretest merupakan gambaran dari materi yang

akan dipelajari.

• Siswa memperhatikan informasi yang

disampaikan oleh guru.

Kegiatan inti

Guru:

• Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami.

65 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

77

Tahap

kegiatan Rincian kegiatan

Alokasi

waktu

Guru

• Membagikan soal pre-test (dapat dilihat di

lampiran) kepada siswa

• Memberikan petunjuk pengerjaan pre-test

(mengerjakan secara mandiri, menuliskan

jawaban di lembar jawab yang tersedia, dan

waktu pengerjaan)

• Mendampingi siswa selama pelaksanaan Pretest

sampai semua siswa selesai mengerjakan soal

pre-test.

Siswa:

• Mengerjakan pre-test di lembar jawaban yang

telah disediakan.

Kegiatan

penutup

• Siswa mengumpulkan lembar jawaban pre-test

yang telah dikerjakan.

• Setelah menerima lembar jawaban dari pre-test,

guru menginstruksikan kepada siswa untuk

membaca materi fluida statis dari buku paket

Fisika Kelas XI.

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

78

Pertemuan II (2 x 45 menit)

Tahap

kegiatan Rincian kegiatan

Alokasi

waktu

Kegiatan

Pendahuluan

Guru:

• Menyampaikan salam dan doa sebelum memulai

pelajaran.

• Memeriksa kehadiran peserta didik.

• Mengkondisikan kelas agar kondusif seperti

merapikan meja dan tempat duduk, memeriksa

kebersihan kelas.

Siswa:

• Mengucapkan salam dan berdoa sebelum

memulai pelajaran

• Mengikuti instruksi dari guru

10 menit Guru:

• Mengulas kembali garis besar kegiatan yang

dilakukan di pertemuan sebelumnya.

Siswa:

• Mengingat kembali garis besar kegiatan yang

dilakukan di pertemuan sebelumnya.

Guru:

• Menyampaikan materi pokok pembelajaran

Fluida Statis dengan sub materi Hukum

Archimedes.

• Menyampaikan tujuan pembelajaran seperti

diuraikan pada poin C; nomor 1.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

79

Tahap

kegiatan Rincian kegiatan

Alokasi

waktu

• Menjelaskan orientasi kegiatan pembelajaran

antara lain menonton video, berdiskusi dan

presentasi.

Siswa:

• Menyimak hal-hal yang disampaikan oleh guru.

Guru memberikan motivasi kepada siswa agar dapat

mengikuti seluruh rangkaian pembelajaran dengan

antusias dan sungguh-sungguh.

Kegiatan inti

Guru:

• Menyajikan fenomena kepada siswa terkait

dengan Hukum Archimedes menggunakan video

animasi dari Youtube

(https://www.youtube.com/watch?v=0QCq6GP

Y8kQ&list=PLCnD2jU_siVrn_0fbUVeUX-

ZiGNNsiXC4&index=13).

Siswa:

• Memperhatikan video yang ditampilkan oleh

guru.

70 menit

Guru:

• Mengorganisasi siswa ke dalam kelompok-

kelompok belajar dengan membagi siswa ke

dalam beberapa kelompok secara heterogen

berdasarkan kemampuan kognitif (hasil Pretest)

dan beberapa aspek sosial.

Siswa:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

80

Tahap

kegiatan Rincian kegiatan

Alokasi

waktu

• Membentuk kelompok sesuai instruksi dari guru.

Guru:

• Membagikan lembar diskusi I tentang Hukum

Archimedes. Lembar diskusi dapat dilihat di

lampiran.

• Membimbing dan mendampingi kelompok-

kelompok belajar saat melakukan diskusi.

Siswa:

• Berdiskusi bersama teman kelompok belajar

dengan panduan lembar diskusi yang diberika

oleh guru.

Guru:

• Menginstruksikan siswa dari salah satu

kelompok untuk mempresentasikan hasil

diskusi.

• Memberikan feedback dari hasil presentasi

kelompok.

Siswa:

• Siswa yang menjadi perwakilan kelompok

mengko

• Menyimak uraian hasil diskusi yang

disampaikan oleh kelompok penyaji.

• Menanggapi presentasi kelompok penyaji.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

81

Tahap

kegiatan Rincian kegiatan

Alokasi

waktu

Guru:

• Membagikan lembar kerja siswa (LKS) sebagai

panduan dalam melakukan eksperimen Hukum

Archimedes

• Membimbing dan mendampingi kelompok-

kelompok belajar saat mengerjakan eksperimen.

• Memastikan semua anggota dalam kelompok

dapat memahami materi diskusi serta terlibat

aktif dan memiliki peran dalam kegiatan

eksperimen.

Siswa:

• Melakukan eksperimen tentang Hukum

Archimedes bersama teman kelompok belajar

dengan panduan LKS yang diberikan oleh guru.

• Menjawab pertanyaan-pertanyaan diskusi dalam

LKS bersama teman kelompok

Guru:

• Menginstruksikan salah satu kelompok untuk

mempresentasikan hasil eksperimen dan

pembahasannya.

• Memberikan feedback dari hasil presentasi

kelompok.

Siswa:

• Menyimak uraian hasil diskusi yang

disampaikan oleh kelompok penyaji.

• Menanggapi presentasi kelompok penyaji.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

82

Tahap

kegiatan Rincian kegiatan

Alokasi

waktu

Kegiatan

penutup

• Siswa mengumpulkan Lembar Diskusi dan LKS

yang telah dikerjakan.

• Guru bersama-sama dengan siswa

menyimpulkan hasil pembelajaran pada

pertemuan ini.

• Guru memberitahu materi pembelajaran

selanjunya tentang peristiwa mengapung,

melayang dan tenggelam serta menginstruksikan

kepada siswa untuk mempelajarinya terlebih

dahulu di rumah.

• Guru memberikan penugasan kepada siswa

untuk mengerjakan laporan eksperimen di rumah

dan mengumpulkan pada pertemuan selanjutnya.

• Guru menutup kegiatan pembelajaran.

10 menit

Pertemuan III (2 x 45 menit)

Tahap

kegiatan Rincian kegiatan

Alokasi

waktu

Kegiatan

Pendahuluan

Guru:

• Menyampaikan salam dan doa sebelum memulai

pelajaran.

• Memeriksa kehadiran peserta didik.

• Mengkondisikan kelas agar kondusif seperti

merapikan meja dan tempat duduk, memeriksa

kebersihan kelas.

Siswa:

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

83

Tahap

kegiatan Rincian kegiatan

Alokasi

waktu

• Mengucapkan salam dan berdoa sebelum memulai

pelajaran

• Mengikuti instruksi dari guru

Guru:

• Sebagai apersepsi, mengulas kembali garis besar

kegiatan diskusi yang dilakukan di pertemuan

sebelumnya tentang konsep Hukum Archimedes

dengan cara bertanya. Misalnya, “masih ingatkah

kalian kenapa kapal yang besar dan berat bisa

mengapung? Bagaimana konsep Hukum

Archimedes yang telah dibahas pada minggu

lalu?”

Siswa:

• Mengingat kembali materi yang dilakukan di

pertemuan sebelumnya.

Guru:

• Menyampaikan materi pokok pembelajaran Fluida

statik dengan sub topik peristiwa terapung,

melayang dan tenggelam.

• Menyampaikan tujuan pembelajaran seperti

diuraikan pada poin C; nomor 2

• Menjelaskan orientasi kegiatan pembelajaran pada

pertemuan ini antara lain diskusi dan presentasi.

Siswa:

• Menyimak hal-hal yang disampaikan oleh guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

84

Tahap

kegiatan Rincian kegiatan

Alokasi

waktu

Guru memberikan motivasi kepada siswa agar dapat

mengikuti seluruh rangkaian pembelajaran dengan

antusias dan sungguh-sungguh.

Kegiatan inti

Guru:

• Menunjukkan fenomena dengan menggunakan

aplikasi PhET tentang gaya apung

(https://phet.colorado.edu/en/simulation/legacy/b

uoyancy).

Siswa:

• Memperhatikan informasi yang disampaikan oleh

guru.

70 menit

Guru:

• Menginstruksikan siswa untuk duduk

berkelompok sesuai dengan kelompok yang telah

dibentuk sebelumnya.

Siswa:

• Membentuk kelompok sesuai instruksi dari guru.

Guru:

• Mendemonstrasikan percobaan telur yang

tenggelam, mengapung dan melayang di dalam

cairan berupa air dan air garam.

• Menginstruksikan kepada siswa untuk berdiskusi.

Diskusi dilakukan dengan panduan lembar diskusi

II yang dibagikan. Lembar diskusi II dapat dilihat

di lampiran.

• Mendampingi kegiatan diskusi siswa dalam

kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

85

Tahap

kegiatan Rincian kegiatan

Alokasi

waktu

• Memastikan semua anggota dalam kelompok

dapat memahami materi diskusi serta terlibat aktif

dan memiliki peran dalam kegiatan eksperimen.

Siswa:

• Berdiskusi bersama teman kelompok belajar

dengan panduan lembar diskusi yang diberika oleh

guru.

Guru:

• Menginstruksikan siswa dari salah satu kelompok

untuk mempresentasikan hasil diskusi.

• Memberikan feedback dari hasil presentasi

kelompok.

Siswa:

• Menyimak uraian hasil diskusi yang disampaikan

oleh kelompok penyaji.

• Menanggapi presentasi kelompok penyaji.

Kegiatan

penutup

• Siswa mengumpulkan lembar hasil diskusi.

• Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan

hasil pembelajaran pada pertemuan III.

• Guru memberitahu kegiatan pembelajaran untuk

pertemuan selanjunya yakni kuis dan pelaksanaan

posttest serta menginstruksikan kepada siswa

untuk belajar terlebih dahulu di rumah

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

86

Pertemuan IV (2 X 45 menit)

Tahap

kegiatan Rincian kegiatan

Alokasi

waktu

Kegiatan

Pendahuluan

Guru:

• Menyampaikan salam dan doa sebelum memulai

pelajaran.

• Memeriksa kehadiran peserta didik.

• Mengkondisikan kelas agar kondusif seperti

merapikan meja dan tempat duduk, memeriksa

kebersihan kelas.

Siswa:

• Mengucapkan salam dan berdoa sebelum

memulai pelajaran

• Mengikuti instruksi dari guru 10 menit

Guru:

• Mengulas kembali garis besar materi tentang

Hukum Archimedes dan peristiwa mengapung,

melayang dan tenggelam yang dilakukan di

pertemuan sebelumnya sebagai apersepsi

sebelum masuk ke pembelajaran.

Siswa:

• Mengingat kembali garis besar materi tentang

Hukum Archimedes dan peristiwa mengapung,

melayang dan tenggelam yang dilakukan di

pertemuan sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

87

Tahap

kegiatan Rincian kegiatan

Alokasi

waktu

Orientasi :

Guru:

• Menjelaskan orientasi kegiatan pembelajaran

antara lain kuis dan pelaksanaan posttest

Siswa:

• Menyimak hal-hal yang disampaikan oleh guru.

Motivasi :

Guru memberikan motivasi agar siswa mengerjakan

posttest dengan sungguh-sungguh karena hasil dari

posttest akan diakumulasikan ke dalam keseluruhan

nilai pada Bab III Fluida Statis.

Kegiatan inti

Guru:

• Menyajikan informasi kepada siswa dengan

menggunakan demonstrasi sederhana secara

langsung sebagai fenomena dari gejala

mengapung, melayang dan tenggelam.

Siswa:

• Memperhatikan informasi yang disampaikan

oleh guru.

70 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

88

Tahap

kegiatan Rincian kegiatan

Alokasi

waktu

Guru:

• Menginstruksikan siswa untuk duduk

berkelompok sesuai dengan kelompok

sebelumnya.

Siswa:

• Berkelompok sesuai instruksi dari guru.

Guru:

• Menginstruksikan siswa untuk mengambil

smartphone milik siswa.

• Memberi arahan kepada siswa untuk mengakses

Kahoot.it dalam kegiatan kuis secara

berkelompok. Daftar soal untuk kuis

berkelompok ini dapat dilihat di lampiran.

• Melakukan kegiatan kuis berkelompok dengan

masing-masing soal diberi alokasi waktu 3-5

menit.

Siswa:

• Membentuk kerjasama kelompok dalam

berkompetisi dengan arahan yang diberikan oleh

guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

89

Tahap

kegiatan Rincian kegiatan

Alokasi

waktu

Guru:

• Memberikan feedback dengan membahas soal-

soal dalam kompetisi yang dianggap sulit oleh

siswa.

Siswa:

• Menyimak uraian pembahasan yang

disampaikan oleh guru.

Guru

• Membagikan soal post-test kepada siswa

• Memberikan petunjuk pengerjaan post-test.

• Mengawasi pelaksanaan kegiatan posttest

sampai semua siswa selesai mengerjakan soal

post-test.

Siswa:

Mengerjakan post-test di lembar jawaban yang telah

disediakan.

Kegiatan

penutup

• Kelompok terbaik dari seluruh kelompok siswa

mendapat penghargaan dari hasil kuis.

• Guru bersama dengan siswa menyimpulkan hasil

kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini.

• Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan

salam.

10 menit

G. PENILAIAN HASIL BELAJAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

90

No. Aspek yang Dinilai Teknik Penilaian Bentuk

Instrumen

1. Sikap:

• Toleransi serta terbuka

dalam menerima

pendapat teman.

• Bekerjasama dalam

dinamika kelompok

• Jujur dan disiplin

dalam pembelajaran

• Komunikatif, kreatif

dan memiliki rsa ingin

tahu dalam

memecahkan masalah.

• Bertanggungjawab

dalam kegiatan

kelompok.

• Observasi

dinamika

kelompok

• Lembar

observasi

2. Pengetahuan:

Tes tertulis

Penugasan

Soal Uraian,

LKS, LDS

3 Keterampilan:

Terampil menerapkan

Hukum Archimedes dalam

kegiatan eksperimen

Eksperimen

Portofolio

LKS

Laporan

Eksperimen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

91

Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa

Lembar Kerja Siswa

Percobaan Hukum Archimedes

A. Tujuan

Menyelidiki gaya ke atas yang dilakukan oleh zat cair

B. Alat dan Bahan

• Neraca pegas

• Kunci

• Balok dadu

• Batu kerikil

• Gelas ukur

berpancuran

• Gelas ukur

C. Dasar Teori

Zat cair mengerjakan gaya yang arahnya berlawanan dengan gaya gravitasi

sehingga berat benda seakan-akan berkurang. Besarnya gaya ke atas yang

dikerjakan air pada benda sebanding dengan berat air yang ditumpahkan oleh

balok. Artinya, suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam

zat cair mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang

dipindahkan oleh benda tersebut. Peryataan ini dikenal sebagai hukum

Archimedes.

D. Langkah Percobaan

1. Gantunglah sebuah kunci pada kait neraca pegas dan ukurlah beratnya saat

di udara.

2. Tuangkan air ke dalam gelas berpancuran sampai ada air yang keluar dari

pancuran.

3. Siapkan gelas ukur kosong tepat di bawah pancuran.

4. Masukkan kunci sampai tercelup seluruhnya di dalam air pada gelas

berpancuran. Perhatikan, air yang keluar dari pancuran harus tertampung

seluruhnya di dalam gelas ukur.

5. Ukurlah berat kunci di dalam air menggunakan skala neraca pegas. Ukurlah

juga volume air dalam gelas ukur.

6. Ulangi langkah 2 – 5 dengan mengganti kunci dengan balok dadu dan batu

kerikil. Tulislah hasil yang telah diperoleh pada tabel hasil pengamatan.

E. Hasil Percobaan

Benda Berat di

Udara (N)

Berat

dalam air

(N)

Gaya ke

Atas (N)

Volume

gelas ukur

(m3)

Berat air yang

dipindahkan

(N)

Kunci

................

................

................

................

................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

92

Balok dadu

Batu kerikil

................

................

................

................

................

................

................

................

................

................

F. Pertanyaan:

1. Berdasarkan eksperimen yang telah dilakukan, apa yang terjadi ketika

benda dimasukkan kedalam gelas berpancuran?

2. Menurut kalian, apakah massa dari air yang tumpah sama dengan massa

benda yang dimasukkan ke dalam air dalam gelas berpancuran? Jelaskan

3. Apakah ukuran benda yang berbeda dapat mempengaruhi massa air yang

tertumpah? Mengapa demikian?

4. Tentukan gaya ke atas yang dilakukan oleh air pada masing-masing benda

melalui langkah perhitungan!

5. Perhatikan hasil pada kolom ke-4 dan ke-6. Nyatakan kesimpulan kalian

tentang hubungan gaya ke atas dengan zat cair yang dipindahkan oleh

benda!

G. Pembahasan

1. ..................................................................................................................

..................................................................................................................

2. ..................................................................................................................

..................................................................................................................

3. ..................................................................................................................

..................................................................................................................

4. ..................................................................................................................

..................................................................................................................

H. Kesimpulan

5. ............................................................................................................................

............................................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

93

LEMBAR DISKUSI SISWA (LDS) I

Diskusikan bersama kelompok Anda dan jawablah pertanyaan-pertanyaan

konseptual di bawah ini berdasarkan hasil diskusi dalam kelompok!

1. Sebuah batu dilempar ke danau yang dalam. Selama batu itu tenggelam makin

dalam, apakah gaya ke atas pada batu itu bertambah, berkurang, atau tetap?

Mengapa demikian?

2. Terdapat dua bola besi yang memiliki massa yang sama. Bola pertama

merupakan bola pejal sedangkan yang lainnya merupakan bola besi berongga.

Saat keduanya dimasukkan ke dalam air, apa yang terjadi pada masing-masing

bola tersebut? Mengapa terjadi demikian?

3. Jelaskan bagaimana sebuah kapal selam bergerak naik, bergerak turun, dan

mempertahankan kedalamannya yang tetap?

4. Mengapa benda lebih mudah mengapung di permukaan air laut daripada di

permukaan air sungai?

5. Sebuah kapal muatan yang bocor hampir tidak mampu mengapung lama di atas

permukaan laut. Beberapa waktu sejak kebocoran terjadi, kapal tersebut

tenggelam. Mengapa dapat terjadi demikian?

-Selamat Berdiskusi-

Hasil diskusi kelompok:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

94

LEMBAR DISKUSI SISWA (LDS) II

Diskusikan bersama kelompok Anda dan jawablah pertanyaan-pertanyaan

konseptual di bawah ini berdasarkan hasil diskusi dalam kelompok!

1. Mengapa telur yang dimasukkan ke dalam air biasa dapat tenggelam? Jelaskan!

2. Bagaimana pengaruh garam terhadap air sehingga pada gelas kedua, telur yang

dicelupkan menjadi terapung? Jelaskan!

3. Apa yang terjadi pada telur di gelas ketiga? Mengapa dapat terjadi demikian?

-Selamat Berdiskusi-

Hasil diskusi kelompok:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

95

Lampiran 5. Kisi-kisi Kuesioner Karakter Sosial Siswa

No.

Nilai

Karakter

Sosial

Indikator Pernyataan

No.

Soal

1. Toleransi a. Siswa lebih

akrab dengan

teman-temannya

b. Siswa

menghargai

pendapat teman

c. Siswa lebih

menghargai

adanya

perbedaan

(kemampuan,

suku, agama,

dll).

1. Dengan belajar secara

berkelompok seperti

pada pembelajaran

yang lalu, membuat

hubungan saya dengan

teman-teman menjadi

lebih akrab.

2. Belajar bersama yang

dilakukan pada minggu

lalu membuat saya

menghargai berbagai

macam perbedaan

pendapat teman-teman.

3. Belajar secara

berkelompok pada

minggu lalu lebih

menyadarkan saya arti

penting menghargai

perbedaan

(kemampuan, suku,

agama, dll)

1, 2,

3

2. Kerjasama a. Siswa lebih

senang

mengerjakan

4. Saya lebih senang

mengerjakan tugas

secara berkelompok

4, 5,

6, 7,

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

96

No.

Nilai

Karakter

Sosial

Indikator Pernyataan

No.

Soal

tugas secara

berkelompok.

b. Siswa lebih

mudah

memahami

materi pelajaran

c. Siswa lebih

mudah berfikir.

d. Siswa lebih

berkonsentrasi

karena teman

kelompok saling

mendukung.

e. Siswa lebih

mudah

membangun

pengetahuan

ketika

melakukan

eksperimen

secara

berkelompok.

dengan teman-teman

saya.

5. Belajar bersama

teman-teman lebih

memudahkan saya

memahami materi

pelajaran.

6. Belajar bersama

membuat saya lebih

lancar dalam berpikir

kitis.

7. Saat mengerjakan

tugas dengan teman-

teman, saya menjadi

lebih berkonsentrasi

dibandingkan saat

mengerjakan sendiri.

8. Melakukan eksperimen

bersama teman-teman

lebih memudahkan

saya dalam memahami

materi baru.

3. Kejujuran a. Siswa

melaporkan

eksperimen

sesuai dengan

hasil percobaan

9. Dalam membuat

laporan eksperimen,

saya melaporkan hasil

percobaan dan diskusi

9, 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

97

No.

Nilai

Karakter

Sosial

Indikator Pernyataan

No.

Soal

dan diskusi yang

sesungguhnya.

b. Siswa

mengerjakan

sendiri test yang

diberikan tanpa

bertanya kepada

temannya.

sesuai dengan yang

sesungguhnya terjadi.

10. Saya mengerjakan

sendiri test yang

diberikan, tanpa

bertanya kepada teman

yang lain.

4. Disiplin a. Siswa masuk

kelas tepat

waktu.

b. Siswa

mengumpulkan

tugas secara

tepat waktu.

11. Pada kegiatan

pembelajaran yang

lalu, saya hadir di kelas

sebelum kelas dimulai.

12. Saya mengumpulkan

tugas secara tepat

waktu.

11,

12

5. Rasa Ingin

tahu

a. Siswa aktif

bertanya pada

teman atau guru

terkait materi

pembelajaran

yang diberikan.

b. Siswa tertarik

untuk membaca

bahan materi

sebelum kelas

dimulai.

13. Saya menjadi lebih

aktif bertanya kepada

teman-teman kelompok

saat belajar bersama

14. Saya merasa lebih

senang dan tertarik

untuk membaca materi

yang akan diajarkan

sebelum kelas dimulai.

13,

14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

98

No.

Nilai

Karakter

Sosial

Indikator Pernyataan

No.

Soal

6. Komunikatif a. Siswa aktif

mengungkapkan

pendapatnya

terkait materi

yang diberikan

oleh guru.

b. Siswa

memberikan

sanggahan

dengan cara yang

benar.

15. Belajar dalam

kelompok membuat

saya menjadi lebih

aktif dalam

mengungkapkan

pendapat yang saya

miliki terkait materi

pelajaran.

16. Belajar bersama

melatih saya untuk

lebih memperhatikan

cara yang baik dalam

menyanggah pendapat

yang berbeda dengan

saya.

15,

16

7. Peduli sosial a. Siswa memiliki

kepekaan

terhadap teman

yang terlihat

kesulitan

memahami

materi.

b. Siswa saling

membantu teman

yang sedang

memerlukan

17. Dengan belajar

bersama saya merasa

menjadi lebih peka

terhadap teman yang

kesulitan memahami

materi pelajaran.

18. Saya menjadi tidak

bosan untuk belajar

karena ada teman-

teman yang membantu

saya dalam belajar.

17,

18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

99

No.

Nilai

Karakter

Sosial

Indikator Pernyataan

No.

Soal

bantuan (diluar

tes)

8. Tanggung

jawab

a. Siswa fokus

dalam terhadap

materi pelajaran.

b. Setiap siswa

memastikan

bahwa seluruh

teman anggota

kelompoknya

sudah

memahami

materi pelajaran

dengan baik.

19. Belajar bersama

membuat saya lebih

fokus terhadap materi

pelajaran yang sedang

dipelajari.

20. Di akhir kegiatan

diskusi, saya

memastikan teman-

teman dalam kelompok

saya telah benar-benar

memahami materi

pelajaran secara

matang.

19,

20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

100

Lampiran 6. Kuesioner Peningkatan Nilai Karakter Sosial Siswa

KUESIONER NILAI KARAKTER SOSIAL SISWA

Nama :

Kelas/ No. Absen :

Hari, tanggal :

Materi : Hukum Archimedes

Petunjuk Pengisian :

1. Bacalah pernyataan tentang nilai karakter sosial yang ada di bawah ini

dengan seksama!

2. Berilah tanda centang (√) pada salah satu kolom untuk setiap pernyataan

yang disediakan menurut kriteria berikut:

Kolom 1 : Sangat Setuju (SS)

Kolom 2 : Setuju (S)

Kolom 3 : Tidak Setuju (TS)

Kolom 4 : Sangat Tidak Setiju (STS)

3. Berikan jawaban yang paling sesuai dengan kondisi Anda berdasarkan

pengalaman pada pembelajaran yang telah dilakukan pada materi Hukum

Archimedes.

4. Pengisian pernyataan tentang nilai karakter ini tidak akan mempengaruhi

nilai-nilai mata pelajaran fisika Anda

No. Pernyataam SS S TS STS

1 Dengan belajar secara berkelompok seperti pada

pembelajaran yang lalu, membuat hubungan saya

dengan teman-teman menjadi lebih akrab.

2 Belajar bersama membuat saya menghargai

berbagai macam perbedaan pendapat teman-

teman.

3 Belajar secara berkelompok pada minggu lalu lebih

menyadarkan saya arti penting menghargai

perbedaan (kemampuan, suku, agama, dll)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

101

No. Pernyataam SS S TS STS

4 Saya lebih senang mengerjakan tugas secara

berkelompok dengan teman-teman saya.

5 Belajar bersama teman-teman lebih memudahkan

saya memahami materi pelajaran.

6 Belajar bersama membuat saya lebih lancar dalam

berpikir kitis.

7 Saat mengerjakan tugas dengan teman-teman,

saya menjadi lebih berkonsentrasi dibandingkan

saat mengerjakan sendiri.

8 Melakukan eksperimen bersama teman-teman

lebih memudahkan saya dalam memahami materi

baru.

9 Dalam membuat laporan eksperimen, saya

melaporkan hasil percobaan dan diskusi sesuai

dengan yang sesungguhnya terjadi.

10 Saya mengerjakan sendiri test yang diberikan,

tanpa bertanya kepada teman yang lain.

11 Pada kegiatan pembelajaran yang lalu, saya hadir

di kelas sebelum kelas dimulai.

12 Saya mengumpulkan tugas secara tepat waktu.

13 Saya menjadi lebih aktif bertanya kepada teman-

teman kelompok saat belajar bersama

14 Saya merasa lebih senang dan tertarik untuk

membaca materi yang akan diajarkan sebelum

kelas dimulai

15 Belajar dalam kelompok membuat saya menjadi

lebih aktif dalam mengungkapkan pendapat yang

saya miliki terkait materi pelajaran.

16 Belajar bersama melatih saya untuk lebih

memperhatikan cara yang baik dalam menyanggah

pendapat yang berbeda dengan saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

102

No. Pernyataam SS S TS STS

17 Dengan belajar bersama saya merasa menjadi lebih

peka terhadap teman yang kesulitan memahami

materi pelajaran.

18 Saya menjadi tidak bosan untuk belajar karena ada

teman-teman yang membantu saya dalam belajar.

19 Belajar bersama membuat saya lebih fokus

terhadap materi pelajaran yang sedang dipelajari.

20 Di akhir kegiatan diskusi, saya memastikan teman-

teman dalam kelompok saya telah benar-benar

memahami materi pelajaran secara matang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

103

Lampiran 7. Contoh Hasil Kuesioner Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

105

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

109

Lampiran 8. Rubrik Soal (Kisi-kisi dan Sistem Skoring) Pretest dan Posttest

Kompetensi

Dasar

Ranah

Kogni

-tif

Indikator Bentuk Tes Tertulis

dan No. Soal

Kunci Jawaban Skoring Skor

Maks.

Mengidentifikasi

Hukum

Archimedes,

penurunan

matematis

Hukum

Archimedes, dan

peristiwa

mengapung,

tenggelam dan

melayang.

C2

Memahami

Hukum

Archimedes

1. Jelaskan syarat

sebuah benda

dapat

tenggelam,

mengapung dan

melayang di

dalam suatu zat

cair!

• Tenggelam:

Syarat sebuah benda dapat

tenggelam dalam suatu zat

cair adalah jika massa jenis

fluida lebih kecil daripada

massa jenis benda. Secara

matematis ditulis:

ρfluida < ρbenda.

• Mengapung:

Syarat sebuah benda dapat

mengapung dalam suatu zat

cair adalah jika massa jenis

✓ Jika siswa tidak

menjawab (0)

✓ Jika siswa

menjawab namun

salah (2)

✓ Jika siswa

menjawab benar 1

pernyataan (4)

✓ Jika siswa

menjawab benar 2

pernyataan (7)

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

110

Kompetensi

Dasar

Ranah

Kogni

-tif

Indikator Bentuk Tes Tertulis

dan No. Soal

Kunci Jawaban Skoring Skor

Maks.

fluida lebih besar daripada

massa jenis benda. Secara

matematis ditulis:

ρfluida > ρbenda.

• Melayang:

Syarat sebuah benda dapat

melayang dalam suatu zat

cair adalah jika massa jenis

fluida sama besar dengan

massa jenis benda. Secara

matematis ditulis:

ρfluida = ρbenda.

✓ Jika siswa

menjawab benar 3

pernyataan (10)

C4 Menganalisis

hubungan

2. Buktikan

bahwa ketika

1) Diketahui:

ρ1 = ρb

✓ Jika siswa tidak

menjawab (0)

20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

111

Kompetensi

Dasar

Ranah

Kogni

-tif

Indikator Bentuk Tes Tertulis

dan No. Soal

Kunci Jawaban Skoring Skor

Maks.

antara gaya,

massa jenis

fluida,

volume dan

gravitasi.

sebuah benda

yang memiliki

massa jenis ρ1

dan terapung

dengan 2

5

bagian

volumenya

tercelup ke

dalam cairan,

massa jenis

fluida ρ2= 5

2 ρ1.

ρ2 = ρf

Vf = 2

5 Vb

2) Ditanya:

Buktikan bahwa ρf = ρb!

Penyelesaian:

3) Berat benda = Gaya apung

4) mg = ρf Vf g

5) ρb Vb g = ρf Vf g

ρf = 𝑉𝑏

𝑉𝑓 ρb

ρf = 𝑉𝑏

2

5𝑉𝑏

ρb

6) ρf = 5

2 ρb

✓ Jika siswa

menuliskan

jawaban namun

salah (2)

✓ Jika siswa

menjawab benar

sampai poin ke 1

saja (6)

✓ Jika siswa

menjawab benar

sampai poin ke 2

saja (8)

✓ Jika siswa

menjawab benar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

112

Kompetensi

Dasar

Ranah

Kogni

-tif

Indikator Bentuk Tes Tertulis

dan No. Soal

Kunci Jawaban Skoring Skor

Maks.

sampai poin ke 3

saja (12)

✓ Jika siswa

menjawab benar

sampai poin ke 4

(14)

✓ Jika siswa

menjawab benar

sampai poin ke 5

(20)

3. Berat sebuah

benda 160 N

ketika

ditimbang di

udara. Jika

1) Diketahui:

wu = 160 N

wf = 120 N

ρf = 0,8 gram/cm3

✓ Jika siswa tidak

menjawab (0)

✓ Jika siswa

menuliskan

30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

113

Kompetensi

Dasar

Ranah

Kogni

-tif

Indikator Bentuk Tes Tertulis

dan No. Soal

Kunci Jawaban Skoring Skor

Maks.

ditimbang di

dalam cairan

yang memiliki

massa jenisnya

0,8 gram/cm3,

beratnya

menjadi 120 N.

Tentukanlah:

(a) gaya ke atas

yang dialami

benda tersebut;

(b) massa jenis

benda tersebut!

= 800 kg/m3

2) Ditanya: Fa dan ρb ?

Penyelesaian:

a. Gaya ke atas

3) Fa = Wu – Wa

= (160 – 120) N

4) = 40 N

b. Massa jenis benda

ρb =𝑚𝑏

𝑉𝑏 , maka

• Volume cairan

5) Fa = ρf . Vf . g

40 N = 800 kg/m3.Vf .10 m/s2

Vf = 40

8000m3

jawaban namun

salah (2)

✓ Jika siswa

menjawab benar

sampai poin ke 1

saja (4)

✓ Jika siswa

menjawab benar

sampai poin ke 2

saja (5)

✓ Jika siswa

menjawab benar

sampai poin ke 3

(8)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

114

Kompetensi

Dasar

Ranah

Kogni

-tif

Indikator Bentuk Tes Tertulis

dan No. Soal

Kunci Jawaban Skoring Skor

Maks.

6) Vf = 0,005 m3

• Massa benda

7) mb = 𝑤𝑢

𝑔

= 160 𝑁

10 𝑚/𝑠2

8) = 16 kg

• Massa jenis benda

9) ρb = 𝑚𝑏

𝑉

= 16 𝑘𝑔

0,005 𝑚3

10) = 3200 kg/m3

✓ Jika siswa

menjawab benar

sampai poin ke 4

(12)

✓ Jika siswa

menjawab benar

sampai poin ke 5

(14)

✓ Jika siswa

menjawab benar

sampai poin ke 6

(18)

✓ Jika siswa

menjawab benar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

115

Kompetensi

Dasar

Ranah

Kogni

-tif

Indikator Bentuk Tes Tertulis

dan No. Soal

Kunci Jawaban Skoring Skor

Maks.

sampai poin ke 7

(22)

✓ Jika siswa

menjawab benar

sampai poin ke 8

(24)

✓ Jika siswa

menjawab benar

sampai poin ke 9

(26)

✓ Jika siswa

menjawab benar

sampai poin ke 10

(30)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

116

Kompetensi

Dasar

Ranah

Kogni

-tif

Indikator Bentuk Tes Tertulis

dan No. Soal

Kunci Jawaban Skoring Skor

Maks.

4. Sebuah balok

dengan ukuran

2m x 1m x 3 m

digantung

vertikal pada

seutas kawat

ringan.

Tentukan gaya

apung pada

balok jika balok

tersebut

dicelupkan

seluruhnya ke

dalam minyak

(ρ = 800 kg/m3)

Diketahui:

1) Vb = p x l x t

= 2m x 1m x 3m

= 6 m3

2) ρf = 800 kg/m3

3) Ditanya: Fa ?

Penyelesaian:

4) Fa = ρf . Vbf . g

= 800 kg/m3 . 6 m3.10m/s2

5) Fa = 48.000 N

✓ Jika siswa tidak

menjawab (0)

✓ Jika siswa

menuliskan

jawaban namun

salah (2)

✓ Jika siswa

menjawab benar

sampai poin ke 1

saja (4)

✓ Jika siswa

menjawab benar

sampai poin ke 2

saja (5)

15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

117

Kompetensi

Dasar

Ranah

Kogni

-tif

Indikator Bentuk Tes Tertulis

dan No. Soal

Kunci Jawaban Skoring Skor

Maks.

✓ Jika siswa

menjawab benar

sampai poin ke 3

(7)

✓ Jika siswa

menjawab benar

sampai poin ke 4

(10)

✓ Jika siswa

menjawab benar

sampai poin ke 5

(15)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

118

Kompetensi

Dasar

Ranah

Kogni

-tif

Indikator Bentuk Tes Tertulis

dan No. Soal

Kunci Jawaban Skoring Skor

Maks.

5. Sekeping mata

uang logam jika

dicelupkan ke

dalam fluida A

dengan ρA = 0,8

g/cm3

mengalami

gaya angkat ke

atas sebesar FA

dan jika

dicelupkan ke

dalam fluida B

dengan ρB = 0,7

g/cm3

mengalami

1) Diketahui:

ρA = 0,8 g/cm3

ρB = 0,7 g/cm3

2) Ditanya: FA : FB ?

Penyelesaian:

3) F = ρ . g . V

karena g dan V sama, maka:

4) 𝐹𝐴

𝜌𝐴=

𝐹𝐵

𝜌𝐵

𝐹𝐴

𝐹𝐵=

𝜌𝐴

𝜌𝐵

✓ Jika siswa tidak

menjawab (0)

✓ Jika siswa

menuliskan

jawaban namun

salah (2)

✓ Jika siswa

menjawab benar

sampai poin ke 1

saja (5)

✓ Jika siswa

menjawab benar

sampai poin ke 2

saja (7)

15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

119

Kompetensi

Dasar

Ranah

Kogni

-tif

Indikator Bentuk Tes Tertulis

dan No. Soal

Kunci Jawaban Skoring Skor

Maks.

gaya angkat ke

atas sebesar FB.

Tentukanlah

perbandingan

kedua gaya

tersebut!

= 0,8

0,7

5) Fa : Fb = 8: 7

✓ Jika siswa

menjawab benar

sampai poin ke 3

(8)

✓ Jika siswa

menjawab benar

sampai poin ke 4

(10)

✓ Jika siswa

menjawab benar

sampai poin ke 5

(15)

C3

Menunjukkan

peristiwa

Hukum

6. Bagaimana

kapal besar

yang berada di

1) Badan kapal yang terbuat

dari besi dibuat berongga.

✓ Jika siswa tidak

menjawab (0)

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

120

Kompetensi

Dasar

Ranah

Kogni

-tif

Indikator Bentuk Tes Tertulis

dan No. Soal

Kunci Jawaban Skoring Skor

Maks.

Archimedes

dalam

kehidupan

sehari-hari

tengah lautan

bisa tetap

mengapung dan

tidak

tenggelam?

Jelaskan!

ρkapal < ρair laut sehingga kapal

terapung.

2) Hal tersebut menyebabkan

volume air laut yang

dipindahkan oleh kapal

menjadi sangat besar. Gaya

apung juga menjadi sangat

besar karena gaya apung

sebanding sengan besar

volume air yang

dipindahkan.

3) Massa jenis rata-rata besi

berongga dan udara yang

menempati rongga masih

✓ Jika siswa

menuliskan

jawaban namun

salah (2)

✓ Jika siswa dapat

menguraikan

jawaban dengan

benar atau

mendekati,

sampai pada poin

ke-1 (8)

✓ Jika siswa dapat

menguraikan

jawaban dengan

benar atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

121

Kompetensi

Dasar

Ranah

Kogni

-tif

Indikator Bentuk Tes Tertulis

dan No. Soal

Kunci Jawaban Skoring Skor

Maks.

lebih kecil daripada massa

jenis air laut.

mendekati

jawaban benar

sampai pada poin

ke-2 (9)

✓ Jika siswa dapat

menguraikan

jawaban dengan

benar atau

mendekati,

sampai pada poin

ke-3 (10)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

122

Lampiran 9. Lembar Soal Pretest

Kerjakan soal-soal Pretest di bawah ini secara individu dengan teliti !

1. Jelaskan syarat sebuah benda dapat tenggelam, mengapung dan melayang di

dalam suatu zat cair!

2. Buktikan bahwa ketika sebuah benda yang memiliki massa jenis ρb dan

terapung dengan 2

5 bagian volumenya tercelup ke dalam cairan, massa jenis

fluida ρf = 5

2 ρb.

3. Berat sebuah benda 160 N ketika ditimbang di udara. Saat dicelupkan

seluruhnya ke dalam cairan yang memiliki massa jenisnya 0,8 gram/cm3,

beratnya menjadi 120 N. Tentukanlah:

(a) gaya ke atas yang dialami benda tersebut;

(b) massa jenis benda tersebut

4. Sebuah balok dengan ukuran 2m x 1m x 3 m digantung vertikal pada seutas

kawat ringan. Tentukan gaya apung pada balok jika balok tersebut dicelupkan

seluruhnya ke dalam minyak (ρ = 800 kg/m3).

5. Sekeping mata uang logam jika dicelupkan ke dalam fluida A dengan ρA = 0,8

g/cm3 mengalami gaya angkat ke atas sebesar FA dan jika dicelupkan ke dalam

fluida B dengan ρB = 0,7 g/cm3 mengalami gaya angkat ke atas sebesar FB.

Tentukanlah perbandingan kedua gaya tersebut!

6. Bagaimana kapal besar yang berada di tengah lautan bisa tetap mengapung dan

tidak tenggelam? Jelaskan!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

123

Lampiran 10. Lembar Soal Posttest

Kerjakan soal-soal Posttest di bawah ini secara individu dengan teliti !

1. Jelaskan syarat sebuah benda dapat tenggelam, mengapung dan melayang di

dalam suatu zat cair!

2. Buktikan bahwa ketika sebuah benda yang memiliki massa jenis ρb dan

terapung dengan 2

5 bagian volumenya tercelup ke dalam cairan, massa jenis

fluida ρf = 5

2 ρb.

3. Berat sebuah benda 160 N ketika ditimbang di udara. Saat dicelupkan

seluruhnya ke dalam cairan yang memiliki massa jenisnya 0,8 gram/cm3,

beratnya menjadi 120 N. Tentukanlah:

(a) gaya ke atas yang dialami benda tersebut;

(b) massa jenis benda tersebut

4. Sebuah balok dengan ukuran 2m x 1m x 3 m digantung vertikal pada seutas

kawat ringan. Tentukan gaya apung pada balok jika balok tersebut dicelupkan

seluruhnya ke dalam minyak (ρ = 800 kg/m3).

5. Sekeping mata uang logam jika dicelupkan ke dalam fluida A dengan ρA = 0,8

g/cm3 mengalami gaya angkat ke atas sebesar FA dan jika dicelupkan ke dalam

fluida B dengan ρB = 0,7 g/cm3 mengalami gaya angkat ke atas sebesar FB.

Tentukanlah perbandingan kedua gaya tersebut!

6. Bagaimana kapal besar yang berada di tengah lautan bisa tetap mengapung dan

tidak tenggelam? Jelaskan!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

124

Lampiran 11. Jawaban Pretest dan Posttest

1. Berikut ini adalah syarat benda dapat tenggelam, mengapung dan tenggelam

Tenggelam: Mengapung: Melayang:

Syarat sebuah benda

dapat tenggelam dalam

suatu zat cair adalah jika

massa jenis fluida lebih

kecil daripada massa

jenis benda. Secara

matematis ditulis:

ρfluida < ρbenda.

Syarat sebuah benda

dapat mengapung dalam

suatu zat cair adalah jika

massa jenis fluida lebih

besar daripada massa

jenis benda. Secara

matematis ditulis:

ρfluida > ρbenda.

Syarat sebuah benda

dapat melayang dalam

suatu zat cair adalah jika

massa jenis fluida sama

besar dengan massa jenis

benda. Secara

matematis ditulis:

ρfluida = ρbenda.

2. Diketahui:

ρ1 = ρb

ρ2 = ρf

Vf = 2

5 Vb

Ditanya:

Buktikan bahwa ρf = ρb!

Penyelesaian:

Berat benda = Gaya apung

mg = ρf Vf g

ρb Vb g = ρf Vf g

ρf = 𝑉𝑏

𝑉𝑓 ρb

ρf = 𝑉𝑏

2

5𝑉𝑏

ρb

ρf = 5

2 ρb

3. Diketahui:

wu = 160 N

wf = 120 N

ρf = 0,8 gram/cm3

= 800 kg/m3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

125

Ditanya: Fa dan ρb ?

Penyelesaian:

Gaya ke atas

Fa = Wu – Wa

= (160 – 120) N

= 40 N

Massa jenis benda

ρb =𝑚𝑏

𝑉𝑏 , maka

Volume cairan

Fa = ρf . Vf . g

40 N = 800 kg/m3.Vf .10 m/s2

Vf = 40

8000m3

Vf = 0,005 m3

Massa benda

mb = 𝑤𝑢

𝑔

= 160 𝑁

10 𝑚/𝑠2

= 16 kg

Massa jenis benda

ρb = 𝑚𝑏

𝑉

= 16 𝑘𝑔

0,005 𝑚3

= 3200 kg/m3

4. Diketahui:

Vb = p x l x t

= 2m x 1m x 3m

= 6 m3

ρf = 800 kg/m3

Ditanya: Fa ?

Penyelesaian:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

126

Fa = ρf . Vbf . g

= 800 kg/m3 . 6 m3.10m/s2

Fa = 48.000 N

5. Diketahui:

ρA = 0,8 g/cm3

ρB = 0,7 g/cm3

Ditanya: FA : FB ?

Penyelesaian:

F = ρ . g . V

karena g dan V sama, maka:

𝐹𝐴

𝜌𝐴=

𝐹𝐵

𝜌𝐵

𝐹𝐴

𝐹𝐵=

𝜌𝐴

𝜌𝐵

𝐹𝐴

𝐹𝐵=

0,80,7

Fa : Fb = 8: 7

6. Syarat

4) Badan kapal yang terbuat dari besi dibuat berongga. ρkapal < ρair laut

sehingga kapal terapung.

5) Hal tersebut menyebabkan volume air laut yang dipindahkan oleh kapal

menjadi sangat besar. Gaya apung juga menjadi sangat besar karena gaya

apung sebanding sengan besar volume air yang dipindahkan.

6) Massa jenis rata-rata besi berongga dan udara yang menempati rongga

masih lebih kecil daripada massa jenis air laut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

127

Lampiran 12. Contoh Hasil Pretest Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

128

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

129

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

130

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

131

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

132

Lampiran 13. Contoh Hasil Posttest Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

134

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

137

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

138

Lampiran 14. Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian

Lembar Observasi

Materi : Hukum Archimedes

Observer :

Berilah tanda centang (√) pada kolom skor sesuai dengan keadaan sebenarnya!

No Kel. Nama

Aspek Perilaku yang Dinilai

Toleransi Kerjasama Kejujuran Disiplin Rasa Ingin

Tahu Komunikatif

Peduli

Sosial

Tanggung

Jawab

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1

1

2

3

4

5

2

6

7

8

9 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

139

No Kel. Nama

Aspek Perilaku yang Dinilai

Toleransi Kerjasama Kejujuran Disiplin Rasa Ingin

Tahu Komunikatif

Peduli

Sosial

Tanggung

Jawab

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

10

11

12

13

4

14

15

16

17

5

18

19

20

21

6

22

23

24

25

7

26

27

28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

140

No Kel. Nama

Aspek Perilaku yang Dinilai

Toleransi Kerjasama Kejujuran Disiplin Rasa Ingin

Tahu Komunikatif

Peduli

Sosial

Tanggung

Jawab

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

29

8

30

31

32

33

9

34

35

Jumlah

Keterangan :

3 = apabila selalu konsisten menunjukkan sikap sesuai kategori pengamatan dalam aspek nilai karakter sosial.

2 = apabila sering konsisten menunjukkan sikap sesuai kategori pengamatan dan kadang-kadang tidak sesuai kategori dalam

aspek nilai karakter sosial.

1 = apabila jarang konsisten menunjukkan sikap sesuai kategori pengamatan bahkan tidak sesuai dengan kategori pengamatan

dalam aspek nilai karakter sosial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

141

Kategori Pengamatan dalam Kegiatan Observasi

1. Kerja sama : Keaktifan dan kemampuan siswa saling membagi tugas dalam kelompok

2. Toleransi : Kemampuan siswa berdinamika dengan teman yang berbeda jenis kelamin, tingkat kemampuan, dan asal

daerah.

3. Komunikasi : Interaksi siswa saat melakukan diskusi secara berkelompok

4. Disiplin : Ketertiban saat mengikuti proses pembelajaran

5. Rasa Ingin Tahu : Keaktifan siswa dalam bertanya kepada teman dan kepada guru

6. Peduli Sosial : Kemampuan siswa membantu teman yang sedang mengalami kesulitan selam proses pembelajaran

7. Tanggung Jawab : Kemampuan siswa melaksanakan dan menyelesaikan tugas dalam kelompok.

8. Kejujuran : Pengerjaan laporan hasil ekspermen dan evaluasi hasil pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

142

Lampiran 15. Hasil Observasi Keseluruhan dari Observer I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

143

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

144

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

145

Lampiran 16. Hasil Observasi dari Observer II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

146

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

147

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

148

Lampiran 17. Lembar Validasi Instrumen oleh Ahli

1. Validasi oleh Ibu Elisabeth Dian Atmajati, S.Pd., M.Si.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

149

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

150

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

151

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

152

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

153

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

154

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

155

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

156

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

157

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

158

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

159

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

160

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

161

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

162

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

163

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

164

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

165

2. Validasi oleh Bapak Domi Severinus, M.Si.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

166

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

167

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

168

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

169

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

170

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

171

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

172

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

173

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

174

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

175

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

176

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

177

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

178

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

179

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

180

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: PENGEMBANGAN HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SOSIAL …

181

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI