pengembangan buku ajar berbasis problem based …
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN BUKU AJAR BERBASIS PROBLEM
BASED LEARNING DENGAN MEDIA DIGITAL WEBSITE
UNTUK SISWA KELAS V SD
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh:
VEGA SANRISA WINASTI
NIM : 171134051
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGEMBANGAN BUKU AJAR BERBASIS PROBLEM
BASED LEARNING DENGAN MEDIA DIGITAL WEBSITE
UNTUK SISWA KELAS V
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh:
VEGA SANRISA WINASTI
NIM : 171134051
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPSI
PENGEMBANGAN BUKU AJAR BERBASIS PROBLEM
BASED LEARNING DENGAN MEDIA DIGITAL WEBSITE
UNTUK SISWA KELAS V
Oleh:
Vega Sanrisa Winasti
171134051
Telah disetujui oleh:
Pembimbing I
Drs. YB. Adimassana, M. A Tanggal 23 Juli 2021
Pembimbing II
Andreas Erwin Prasetya, S.Pd., M.Pd Tanggal 23 Juli 2021
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSI
PENGEMBANGAN BUKU AJAR BERBASIS PROBLEM
BASED LEARNING DENGAN MEDIA DIGITAL WEBSITE
UNTUK SISWA KELAS V
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Vega Sanrisa Winasti
171134051
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
Pada tanggal 30 Juli 2021
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd ………………
Sekretaris Apri Damai Sagita K, S.S., M.Pd ………………
Anggota Drs. Y. B. Adimassana, M.A ………………
Anggota Andreas Erwin Prasetya, M.Pd ………………
Anggota Laurensia Aptik Evanjeli M.A. ………………
Yogyakarta, 30 Juli 2021
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Allah SWT atas rahmat yang telah dilimpahkan selama proses penyusunan
skripsi.
2. Ayah tercinta Adhi Winarto dan ibu tersayang Endang Surwiyanti Astuti yang
tiada henti memberikan semangat dan mendoakan sampai saat ini.
3. Adek kandung saya M. Farhan Winasto, tante Hironima Endang S, tante Erna
Yuliastuti, adek sepupu Adhika Nanda B, Prastya Alvito D.
4. Sahabat terkasih Fransiska Stefany, Birgita Raferi Kanesari, V. Ajeng Aprillia
P, Felisita Marceliana A, M Fikri Maulana, Koleta Mega, Theresia Rena,
Theresia Reni, M. Reza Brahmantya, Koko Endra Saputra, Bonaventura Aji.
5. Teman sepayung V. Ajeng Aprillia P, Filza Putri P, Miko Fajar, Nyoman
Lina.
6. Segala pihak yang mendukung dan membantu dalam setia proses penelitian
dan penyusunan skripsi ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
(Al-Baqarah 286)
Successful people don't fear failure but understand that it's necessary to learn and
grow
(Robert Kiyosaki)
Hiduplah Seperti Pohon Kayu yang Lebat Buahnya: Hidup di Tepi Jalan dan
Dilempari Orang dengan Batu, Tetapi Dibalas dengan Buah
(Abu Bakar Sibli)
What you think, you become.
What you feel, you attract
What you imagine, you creat.
(Gautama Budha)
Berjalan tak s'perti rencana adalah
Jalan yang sudah biasa
Dan jalan satu-satunya
Jalani sebaik kau bisa
(Fstvlst-Gas)
Nikmati alurnya
Kamu bisa menjalani ini semua
Kamu akan mendapatkan di waktu yang tepat walau tak cepat
(Vega Sanrisa)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 30 Juli 2021
Penulis
Vega Sanrisa Winasti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma:
Nama : Vega Sanrisa Winasti
Nomor Induk Mahasiswa : 171134051
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGEMBANGAN BUKU AJAR BERBASIS PROBLEM BASED
LEARNING DENGAN MEDIA DIGITAL WEBSITE UNTUK SISWA
KELAS V
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lainnya untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta izin dari saya maupun royalty kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Dengan pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 30 Juli 2021
Yang menyatakan
Vega Sanrisa Winasti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN BUKU AJAR BERBASIS PROBLEM BASED
LEARNING DENGAN MEDIA DIGITAL WEBSITE UNTUK SISWA
KELAS V SD
Vega Sanrisa Winasti
Universitas Sanata Dharma
2021
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kebutuhan pengembangan buku
ajar dengan menggunakan media digital berbasis model pembelajaran Problem
Based Learning. Tujuan penelitian ini: (1) Untuk mengembangkan buku ajar tema
5 subtema 1 berbasis Problem Based Learning dengan media digital website
untuk siswa kelas V SD; (2) Mengetahui kualitas buku ajar berbasis problem
based learning dengan media digital website. Produk yang dikembangan adalah
Buku ajar berbasis problem based learning dengan media digital website.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian dan Pengembangan (R&D). Peneliti
menggunakan 7 dari 10 langkah dalam prosedur pengembangan yang
dikemukakan oleh Sugiyono yang diadopsi dari desain R&D Borg and Gall
(2012:409). Subjek penelitian ini adalah 1 guru kelas 5 SDK K, 1 dosen PGSD, 2
guru kelas 5 SD lain, dan 4 siswa kelas 5 dari beberapa SD. Objek dalam
penelitian ini adalah buku ajar kurikulum 2013. Teknik pengumpulan data
menggunakan wawancara, observasi, dan angket. Instrumen yang digunakan yaitu
lembar kuesioner dan lembar wawancara. Penelitian ini menggunakan teknik
analisis data kuantitatif dan kualitatif.
Prosedur pengembangan yang telah dilakukan yakni: 1) Menggali potensi
dan permasalahan, (2) Mengumpulkan informasi dan studi literatur, (3)
Mendesain produk yang akan dihasilkan, (4) Memvalidasi desain, (5) Merevisi
desain, (6) Menguji coba produk, dan (7) Merevisi produk. Dari hasil validasi
produk pengembangan buku ajar guru oleh validator ahli 1(dosen), validator ahli 2
(guru 1), dan validator ahli 3 (guru 2) diperoleh skor rata-rata 4,2 (sangat baik)
dan buku ajar siswa oleh validator ahli 1(dosen), validator ahli 2 (guru 1), dan
validator ahli 3 (guru 2) diperoleh skor rata-rata 4,3 (sangat baik). Hasil ujicoba
dengan 4 siswa SD kelas 5 mendapatkan skor rata-rata 4,46 (sangat baik). Hal
tersebut menunjukkan bahwa pengembangan buku ajar guru dan buku ajar siswa
tema 5 subtema 1 berbasis Problem Based Learning dengan media digital website
untuk siswa kelas V SD layak digunakan sebagai sumber belajar tambahan di
sekolah.
Kata Kunci: Buku Ajar Guru dan Buku Ajar Siswa, Penelitian dan
Pengembangan, Model Pembelajaran Problem Based Learning, dan Media Digital
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
DEVELOPMENT OF TEACHING BOOKS BASED ON PROBLEM BASED
LEARNING USING DIGITAL WEBSITE MEDIA FOR STUDENT OF
CLASS V PRIMARY SCHOOL
Vega Sanrisa Winasti
Sanata Dharma University
2021
This research is motivated by the need for the development of textbooks
using digital media based on the Problem Based Learning model. The objectives
of this study: (1) To develop a textbook with 5 subtheme 1 themes based on
Problem Based Learning with a digital media website for fifth grade elementary
school students; (2) Knowing the quality of textbooks based on problem based
learning with digital media websites. The product being developed is a problem-
based learning textbook with a digital media website.
This type of research is Research and Development (R&D). The
researcher used 7 out of 10 steps in the development procedure proposed by
Sugiyono which was adopted from the Borg and Gall R&D design (2012:409).
The subjects of this study were 1 grade 5 teacher at SDK K, 1 PGSD lecturer, 2
grade 5 teachers from other elementary schools, and 4 grade 5 students from
several elementary schools. The object of this research is the 2013 curriculum
textbook. Data collection techniques used interviews, observations, and
questionnaires. The instruments used are questionnaire sheets and interview
sheets. This study uses quantitative and qualitative data analysis techniques.
The development procedures that have been carried out are: 1) Exploring
potentials and problems, (2) Collecting information and literature studies, (3)
Designing the product to be produced, (4) Validating the design, (5) Revising the
design, (6) Testing the product, and (7) Revise the product. From the results of
product validation of teacher textbook development by expert validator 1
(lecturer), expert validator 2 (teacher 1), and expert validator 3 (teacher 2), it
was obtained an average score of 4.2 (very good) and student textbooks by
validator expert 1 (lecturer), expert validator 2 (teacher 1), and expert validator 3
(teacher 2) obtained an average score of 4.3 (very good). The results of the trial
with 4 5th grade elementary school students got an average score of 4.46 (very
good). This shows that the development of teacher textbooks and student textbooks
with theme 5 sub-theme 1 based on Problem Based Learning with digital media
websites for fifth grade elementary school students is appropriate to be used as an
additional learning resource in schools.
Keywords: Teacher's Textbook and Student's Textbook, Research and
Development, Problem Based Learning Model, and Digital Media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan berkahNya, sehingga skripsi berjudul
pengembangan buku ajar berbasis problem based learning dengan media digital
website siswa untuk kelas v dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini
disusun untuk memenuhi syarat kelulusan program S1 PGSD Universitas Sanata
Dharma dan prasyarat mendapatkan gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah
Dasar.
Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti
mendapatkan dukungan, bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak baik secara
langsung maupun tak langsung. Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa.
2. Dr.Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Kintan Limiasih, S.Pd., M.Pd., selaku Kaprodi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar.
4. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., selaku Wakaprodi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar.
5. Drs. YB. Adimassana, M.A., selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, pengarahan, serta saran kepada peneliti sehingga
peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Andreas Erwin Prasetya, M.Pd, selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, pengarahan, saran dengan sabar dan pengertian
dalam penyusunan skripsi ini sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi
ini.
7. Seluruh dosen PGSD yang telah mendidik dan memberikan bekal selama
perkuliahan kepada peneliti.
8. Dr. Rusmawan, S.Pd., M.Pd, yang telah bersedia sebagai validator buku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
9. Kepala Sekolah SD Kanisius Kintelan I yang telah mengizinkan penulis untuk
melaksanakan penelitian di SD tersebut.
10. Bu Nungki selaku guru kelas 5 SD Kanisius Kintelan I yang sudah
memberikan informasi melalui wawancara.
11. Bu Asmi selaku guru kelas 5 dan Bu Olivia selaku guru kelas 6 SD Kanisius
Sengkan yang sudah memberikan informasi melalui wawancara.
12. Orangtua yang terkasih yang senantiasa mendoakan peneliti agar semangat
dalam penyelesaian skripsi dan mendoakan lancarnya skripsi.
13. Saudara sepupu saya yang senantiasa mendukung dan menyemangati saya
dalam penyelesaian dan pengerjaan skripsi.
14. Sahabat-sahabat penulis yang senantiasa mendukung dan memberikan
semangat kepada penulis agar segera menyelesaikan skripsi.
15. Teman-teman nonton konser yang senantiasa menanyakan kapan sidang,
terimakasih telah memberikan semangat menyala-nyala sehingga penulis
semangat untuk menyelesaikan skripsi.
16. Last but not least. I wanna thank me for believing in me. I wanna thank me for
doing all this hard work. I wanna thank me because I can out of the box and
finishing this final test and following our progress. I love me
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak
keterbatasan dan kekurangannya, maka penulis sangat membutuhkan kritik dan
saran dari berbagai pihak. Akhirnya penulis mengucapkan selamat membaca
semoga bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
Vega Sanrisa Winasti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
...................................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................. 5
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................... 5
1.5 Definisi Operasional ......................................................................................... 5
1.6 Spesifikasi Produk ............................................................................................ 6
BAB II LANDASAN TEORI........................................................................................... 8
2.1 Kajian Pustaka ................................................................................................. 8
2.1.1 Teori Yang Mendukung ..................................................................................... 8
2.1.2 Penelitian Yang Relevan .................................................................................. 22
2.2 Kerangka Berpikir ......................................................................................... 25
2.3 Pertanyaan Penelitian .................................................................................... 26
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................ 27
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................... 27
3.2 Setting Penelitian ............................................................................................ 28
3.3 Prosedur Pengembangan ............................................................................... 29
3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 32
.......................................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................................... vii
ABSTRAK ..................................................................................................................... viii
ABSTRACT ...................................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...............................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................iii
PERSEMBAHAN ........................................................................................................... iv
MOTTO ............................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
3.5 Instrumen Penelitian ...................................................................................... 34
3.6 Teknik Analisis Data ...................................................................................... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................... 41
4.1 Hasil Penelitian ............................................................................................... 41
4.2 Pembahasan .................................................................................................... 93
BAB V PENUTUP .......................................................................................................... 98
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 98
5.2 Keterbatasan penelitian ................................................................................. 98
5.3 Saran ............................................................................................................... 99
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.3 Pedoman Wawancara ............................................................................ 35
Tabel 3.4 Pedoman Observasi ............................................................................... 35
Tabel 3.5 Pedoman Kuesioner .............................................................................. 36
Tabel 3.6 Pedoman Penilaian Angket Validasi Produk ......................................... 37
Tabel 3.7 Kriteria Validitas Analisis Nilai Rata-rata ............................................ 38
Tabel 3.8 Jadwal Penelitian ................................................................................... 40
Tabel 4.1 Hasil Wawancara ................................................................................... 42
Tabel 4.2 Hasil Wawancara ................................................................................... 44
Tabel 4.3 Rekapitulasi Nilai Produk Buku Guru ................................................... 67
Tabel 4.4 Rekapitulasi Nilai Produk Buku Siswa .................................................. 67
Tabel 4.5 Rekapitulasi Nilai Produk Buku Guru ................................................... 69
Tabel 4.6 Rekapitulasi Nilai Produk Buku Siswa .................................................. 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Penelitian Yang Relevan ...................................................................................... 24
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir .............................................................................................. 26
Gambar 3.1: Langkah-langkah R&D menurut Sugiyono .................................................................... 28
Gambar 3.2 Diagram Langkah Pengembangan Dalam Penelitian ....................................................... 32
Gambar 4.1 Sampul Buku Guru .......................................................................................................... 46
Gambar 4.2 Judul Buku Siswa ........................................................................................................... 46
Gambar 4.3 Nama Pengarang Buku Guru dan Siswa ......................................................................... 47
Gambar 4.4 Kata Pengantar Buku Guru .............................................................................................. 47
Gambar 4.5 Kata Pengantar Buku Siswa............................................................................................. 48
Gambar 4.6 Petunjuk Penggunaan Buku Guru .................................................................................... 48
Gambar 4.7 Petunjuk Penggunaan Buku Siswa................................................................................... 49
Gambar 4.8 Daftar Isi Buku Guru ....................................................................................................... 49
Gambar 4.9 Daftar Isi Buku Siswa ...................................................................................................... 50
Gambar 4.10 Kompetensi Inti ............................................................................................................. 50
Gambar 4.11 KD dan Indikator ........................................................................................................... 51
Gambar 4.12 Kegiatan 1 Buku Guru ................................................................................................... 52
Gambar 4.13 Cara Mengakses Barcode .............................................................................................. 53
Gambar 4.14 Bacaan Sumpah Pemuda ............................................................................................... 54
Gambar 4.15 Mengidentifikasi Materi pada Barcode .......................................................................... 56
Gambar 4.16 Mencari Tahu Mengenai Permasalahan ......................................................................... 56
Gambar 4.17 Mengumpulkan Data ..................................................................................................... 57
Gambar 4.18 Mencari Permasalahan Pada Bacaan.............................................................................. 58
Gambar 4.19 Kolom Pengisian Solusi................................................................................................. 59
Gambar 4.20 Kegiatan 3 Buku Guru ................................................................................................... 60
Gambar 4.21 Menganalisis Video ....................................................................................................... 61
Gambar 4.22 Mencari Solusi ............................................................................................................... 62
Gambar 4.23 Kegiatan 4 Buku Guru ................................................................................................... 63
Gambar 4.24 Membuat Karya ............................................................................................................. 64
Gambar 4.25 Kegiatan 5 Buku Guru ................................................................................................... 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Gambar 4.26 Kegiatan Merefleksikan ................................................................................................. 66
Gambar 4.27 Uji Coba ........................................................................................................................ 73
Gambar 4.28 Uji Coba ........................................................................................................................ 73
Gambar 4.29 Uji Coba Hasil Karya .................................................................................................... 75
Gambar 4.30 Uji Coba Hasil Karya .................................................................................................... 75
Gambar 4.31 Uji Coba Kenampakan Alam ......................................................................................... 76
Gambar 4.32 Cover Buku Ajar Sebelum Direvisi ............................................................................... 79
Gambar 4.33 Cover Buku Ajar Setelah Direvisi ................................................................................. 80
Gambar 4.34 Perintah Pada Buku Siswa Sebelum Direvisi ................................................................. 81
Gambar 4.35 Perintah Pada Buku Siswa Setelah Direvisi ................................................................... 81
Gambar 4.36 Perintah Pada Buku Guru Sebelum Direvisi .................................................................. 82
Gambar 4.37 Perintah Pada Buku Guru Setelah Direvisi .................................................................... 83
Gambar 4.38 Perintah Pada Buku Siswa Sebelum Direvisi ................................................................. 84
Gambar 4.39 Perintah Pada Buku Siswa Setelah Direvisi ................................................................... 85
Gambar 4.40 Perintah Pada Buku Siswa Sebelum Direvisi ................................................................. 86
Gambar 4.41 Perintah Pada Buku Siswa Setelah Direvisi ................................................................... 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Izin Wawancara ................................................................................................... 100
Lampiran 2. Surat Izin Validasi ........................................................................................................ 101
Lampiran 3. Surat Izin Uji Coba ....................................................................................................... 104
Lampiran 4. Surat Izin Telah Uji Coba ............................................................................................. 105
Lampiran 5. Hasil Validasi Buku Ajar Dosen ................................................................................... 106
Lampiran 6. Hasil Validasi Buku Ajar Guru Ahli 1 .......................................................................... 112
Lampiran 7. Hasil Validasi Buku Ajar Guru Ahli 2 .......................................................................... 118
Lampiran 8. Hasil Validasi Buku Ajar Siswa Oleh Siswa 1 .............................................................. 124
Lampiran 9. Hasil Validasi Buku Ajar Siswa Oleh Siswa 2 .............................................................. 126
Lampiran 10. Hasil Validasi Buku Ajar Siswa Oleh Siswa 3 ............................................................ 128
Lampiran 11. Hasil Validasi Buku Ajar Siswa Oleh Siswa 4 ............................................................ 130
Lampiran 12. Hasil Wawancara Guru Kelas 1 ................................................................................... 132
Lampiran 13. Hasil Wawancara Guru Kelas 2 ................................................................................. 135
Lampiran 14. Hasil Wawancara Guru Kelas 3 ................................................................................. 138
Lampiran 15. Hasil Penilaian Observer Teman Sejawat ................................................................... 140
Lampiran 16. Foto-foto Kegiatan Uji Coba ...................................................................................... 142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Bab ini berisikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan spesifikasi produk.
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan dapat berjalan dengan baik ketika mengikuti kurikulum yang
diberikan pemerintah. Kurikulum adalah segala pengalaman pendidikan yang
diberikan oleh sekolah kepada seluruh anak didiknya, baik dilakukan di dalam
sekolah maupun di luar sekolah Suryabrata (2004:32). Sukses tidaknya sebuah
pembelajaran tergantung pada kurikulum yang digunakan. Kurikulum juga
merupakan sarana penunjang keberhasilan pembelajaran. Semua sarana prasarana
dalam pendidikan yang berguna untuk anak didik merupakan kurikulum. Maka
dari itu, kurikulum merupakan pedoman bagi buku ajar yang beredar di
masyarakat.
Buku guru dan buku siswa merupakan salah satu sarana implementasi
Kurikulum Tahun 2013 dalam pembelajaran. Buku Guru merupakan pedoman
bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran yang meliputi persiapan,
pelaksanaan, dan penilaian serta pedoman penggunaan buku siswa. Di dalam buku
guru terdapat panduan pembelajaran yang terbagi menjadi beberapa tema,
subtema dan juga pembelajaran. Di dalam sebuah tema memuat beberapa sub
tema, pada setiap sub tema memuat beberapa pembelajaran. Setiap pembelajaran
memuat muatan pembelajaran yang beragam. Pada pembelajaran terdapat 2
hingga 3 muatan pembelajaran.
Di dalam buku guru juga terdapat pedoman pembelajaran pada setiap tema
dan subtema bahkan pembelajaran. Tak hanya itu, dalam buku guru juga
diberikan pedoman penilaian. Pengalaman belajar yang bermakna dapat
membangun sikap dan perilaku positif. Buku siswa merupakan buku sumber
belajar bagi siswa/peserta didik. Di dalam buku siswa terdapat peta konsep,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
petunjuk penggunaan buku, bagian kegiatan siswa baik eksperimen maupun non
eksperimen atau diskusi, latihan soal, evaluasi, dan tugas bagi peserta didik.
Menurut bu N (guru kelas 5 SDK K) pada 27 Juli 2020 buku kurikulum
yang beredar pada saat ini dinilai kurang efektif dikarenakan kurangnya materi
yang terdapat pada buku tersebut. Maka dari itu, pembelajaran dapat dilakukan
dengan menggunakan sumber belajar lain seperti buku paket guna menambah dan
melengkapi materi yang ada. Buku yang beredar sedikit menyulitkan siswa
dikarenakan materi yang diberikan sedikit dan juga tidak semua siswa mampu
mencerna isi buku yang terlalu banyak tulisan. Maka dari itu, guru harus
mengkaitkan beberapa buku dalam memberikan pembelajaran dan siswa juga
harus aktif untuk bertanya maupun memberikan pendapat mengenai materi yang
diberikan. Guru dan peserta didik juga dapat mengembangkan kegiatan sesuai
dengan kondisi dan kemampuan. Kegiatan yang tersedia di dalam buku siswa
sebisa mungkin memaksimalkan potensi belajar siswa. Kegiatan yang diberikan
juga dapat disesuaikan dengan kondisi siswa, guru, sekolah dan juga lingkungan
sekitar. Peserta didik juga dapat belajar untuk berinteraksi dengan baik dengan
teman-temannya karena di dalam buku siswa atau berdasarkan indikator
pembelajaran mengajak siswa untuk berkelompok dan berdiskusi. Kegiatan
tersebut dapat mengembangkan komunikasi, tingkat kepercayaan diri peserta
didik, dan juga mengemukakan pendapat di muka umum. Kegiatan tersebut
digunakan untuk membekali peserta didik untuk masa yang akan datang. Dalam
buku ajar tersebut terdapat pendekatan, yaitu pendekatan saintifik. Pendidikan
saintifik merupakan pendekatan yang diterapkan dalam kurikulum 2013.
Pendekatan ini memberikan proses pembelajaran dimana peserta didik akan
belajar dan mendapatkan pengalaman berbasis sains atau keilmuan.
Arends (dalam Hosnan,2014:295) mengemukakan bahwa model
pembelajaran Problem based learning (PBL) adalah model pembelajaran dengan
pendekatan pembelajaran peserta didik pada masalah autentik sehingga peserta
didik dapat menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuh kembangkan
keterampilan yang lebih tinggi, memandirikan peserta didik dan meningkatkan
kepercayaan diri sendiri. Di dalam model pembelajaran tersebut guru diminta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
untuk memberikan sebuah masalah, dimana peserta didik berusaha untuk
menyelesaikan permasalahan yang diberikan. Namun untuk menyelesaikan
masalah yang diberikan, peserta didik bekerja dalam tim untuk menyelesaikan
masalah di dunia nyata. Masalah yang diberikan untuk memancing rasa ingin tahu
pada peserta didik terhadap pembelajaran yang dipelajari. PBL juga di dorong
oleh tantangan, masalah nyata, dan peserta didik dalam kelompok kolaborasi
kecil. Peserta didik juga diminta untuk bertanggung jawab terhadap kelompoknya
dan mengikuti proses pembelajaran dengan bantuan guru. Menurut bu A (guru
kelas 5 SDK S) pada 22 Maret 2021 model pembelajaran dengan PBL bagus dan
bermanfaat bagi siswa agar melatih mereka dalam penyelesaian permasalahan.
Peran media digital juga membantu pembelajaran yang terjadi. Media
digital adalah media yang kontennya berbentuk gabungan data, teks, suara dan
berbagai jenis gambar yang disimpan dalam format digital dan disebarluaskan
melalui internet yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun. Dengan adanya
media digital, setiap individu dapat dengan mudah mencari apa yang mereka
inginkan. Oleh sebab itu, karena adanya media digital peneliti berpresepsi jika
media digital dapat membantu dan meringankan dalam pengerjaan pekerjaan.
Dengan media digital, semua individu dapat mengakses dengan mudah melalui
handphone maupun laptop.
Menurut bu N (guru kelas 5 SDK K) pada 27 Juli 2020 para siswa menjadi
malas menulis karena terbiasa mendengarkan dan melihat video dari media
elektronik. Maka dari itu, guru mengajak siswa untuk belajar menulis sejak kelas
bawah. Berbeda dengan narasumber sebelumnya, yaitu bu A (guru kelas 5 SDK
S) pada 22 Maret 2021 menurut beliau media digital dinilai bagus dan sesuai
dengan perkembangan zaman. Media dapat secara efektif mendukung
pembelajaran di masa pandemi seperti saat ini. Efektivitasnya juga dipengaruhi
oleh bagaimana penyajian media tersebut. Menurut peneliti media digital
memiliki fungsi dan peran dalam meningkatkan semangat belajar peserta didik.
Hal ini dapat dilihat pada anak-anak sekarang yang lebih tertarik menggunakan
handphone dibandingkan membaca buku. Maka dari itu buku ajar yang berbasis
media digital yang akan dikembangkan peneliti diharapkan dapat menyelesaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
permasalahan tersebut. Hal ini dikarenakan buku ajar yang dikembangkan peneliti
mencakup buku ajar berbasis media digital dimana di dalam buku memuat
barcode dan link yang dapat di akses pengguna menggunakan media elektronik.
Kurikulum merupakan sarana penunjang keberhasilan pembelajaran di
sekolah. Hal tersebut juga didukung oleh buku ajar yang tersebar di sekolah-
sekolah yang didalamnya terdapat tema, subtema, serta muatan beberapa
pembelajaran. Lalu model pembelajaran yang digunakan yaitu problem based
learning dimana peserta didik diajak untuk menemukan permalasahan dan
mencari solusi penyelesaian permasalahan tersebut. Produk yang akan dibuat oleh
peneliti akan menyajikan buku ajar yang didalamnya terdapat barcode yang akan
mengantarkan pengguna ke website dan youtube channel. Maka dari itu untuk
menghadapi permasalahan diatas, peneliti ingin mengembangkan produk buku
ajar melalui penelitian R&D berjudul “pengembangan buku ajar berbasis Problem
Based Learning dengan media digital website siswa untuk kelas 5”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasar latarbelakang masalah di atas adanya kebutuhan pengembangan buku
ajar, maka dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah:
1.2.1 Bagaimana pengembangan buku ajar berbasis Problem Based Learning dengan
media digital website untuk siswa kelas 5?
1.2.2 Bagaimana kualitas buku ajar berbasis Problem Based Learning dengan media
digital website untuk siswa kelas 5?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas,
tujuan penelitian ini adalah:
1.3.1 Untuk mengembangkan buku ajar berbasis Problem Based Learning dengan
media digital website untuk siswa kelas 5.
1.3.2 Untuk mengetahui kualitas buku ajar berbasis Problem Based Learning dengan
media digital website untuk siswa kelas 5.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Sebagai umpan balik bagi guru SD Kanisius Kintelan I dalam usaha
mengembangkan ketelitian siswa kelas V, dapat memberikan masukan dan bahan
alternatif dalam pembelajaran yang diterapkan oleh guru, dan juga dapat
meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelas.
1.4.2 Bagi Peserta didik
Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat meningkatkan ketelitian peserta
didik dengan media digital website. Tak hanya itu, peneliti juga berharap dengan
dibuatnya buku ajar ini, peserta didik menjadi lebih bersemangat dan teliti dalam
mengerjakan suatu hal dan mengurangi tingkat kebosanan pada peserta didik jika
hanya mengerjakan dari buku siswa yang sehari-hari mereka bawa dan kerjakan.
1.4.3 Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini untuk memberikan penjelasan mengenai pengaruh media
digital dalam bentuk website terhadap peningkatan sikap teliti kepada guru dan
peserta didik. Dengan di buatnya buku ajar ini kiranya siswa dapat bersemangat
dalam mengikuti pembelajaran.
1.4.4 Bagi Peneliti
Peneliti memperoleh pengalaman dengan melakukan penelitian jenis Research
and Development (RnD) dengan menggunakan model pembelajaran tipe Problem
Based Learning. Hasil penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan buku ajar
berbasis Problem Based Learning.
1.5 Definisi Operasional
1.5.1 Buku ajar adalah buku yang digunakan sebagai buku pelajaran dalam bidang studi
tertentu. Buku ajar ini dibagi menjadi 2 yaitu buku siswa merupakan sumber
belajar bagi peserta didik yang berisikan materi pembelajaran, sedangkan buku
guru merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran yang
meliputi persiapan, pelaksanaan dan penilaian serta pedoman penggunaan buku
siswa.
1.5.2 Model pembelajaran Problem Based Learning merupakan model pembelajaran
dimana peserta didik diminta untuk mencari solusi atau penyelesaian sebuah
permasalahan yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1.5.3 Media digital adalah media yang berbentuk gabungan data, teks, dan berbagai
jenis gambar yang disimpat dalam format digital dan disebarluaskan melalui
jaringan internet yang mana dapat diakses dimanapun dan kapanpun dengan
bantuan handphone atau laptop.
1.5.4 Website adalah aplikasi software yang memungkinkan pengguna untuk
menerbitkan atau mencari dokumen di internet.
1.6 Spesifikasi Produk
Spesifikasi produk yang dikembangkan dalam penelitian ini yaitu:
1.6.1 Produk yang dikembangkan yaitu buku ajar dengan model pembelajaran Problem
Based Learning.
1.6.2 Produk buku yang dikembangkan berisikan materi pembelajaran mengenai
persatuan dan kesatuan yang disertai video penjelasan.
1.6.3 Perangkat pembelajaran yang dikembangkan sesuai dengan materi mata pelajaran
IPS di SD kelas V tema 5 Ekosistem subtema 1 komponen ekosistem dan
dimodifikasi menjadi tema yang baru yaitu “indahnya persatuan dan kesatuan”.
1.6.4 Pembelajaran yang tersedia pada buku ini yaitu Bahasa Indonesia, IPS, dan PPKn.
1.6.5 Buku guru dan siswa ini memiliki isi yang sedikit berbeda dengan buku guru dan
buku siswa pada umumnya, namun dalam buku ini terdapat penjelasan mengenai
langkah-langkah kegiatan dengan model problem based learning dan juga
memiliki beberapa kegiatan yang dapat dilakukan di luar kelas.
1.6.6 Buku yang dikembangkan didukung dengan barcode yang akan menghubungkan
ke perangkat handphone maupun laptop dengan cara scan barcode yang tersedia
pada buku.
1.6.7 Buku yang dikembangkan memiliki ukuran panjang 29,4 cm, lebar 21 cm, dan
ketebalan 0,2 cm dan memiliki Bahasa yang mudah dipahami peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB 2
LANDASAN TEORI
Bab ini berisikan kajian pustaka, penelitian yang relevan, dan kerangka
berpikir. Kajian pustaka membahas mengenai teori yang mendukung dalam
penelitian, penelitian yang relevan membahas mengenai hasil penelitian yang
pernah ada, dan untuk kerangka berpikir membahas mengenai alur berpikir dalam
memecahkan masalah.
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Teori Yang Mendukung
2.1.1.1 Buku Ajar
1. Pengertian Buku Ajar
Buku ajar terdiri dari beberapa jenis. Salah satu dari buku ajar yaitu
buku teks pelajaran. Buku teks pelajaran adalah buku yang berisi ilmu
pengetahuan, yang diturunkan dari kompetensi dasar yang tertuang dalam
kurikulum, dimana buku tersebut digunakan oleh peserta didik untuk
belajar menurut Lia (dalam Prastowo,2011:168). Buku ajar menurut
Tarigan (1986:13) adalah buku yang digunakan sebagai buku pelajaran
dalam bidang studi tertentu, yang merupakan buku standar yang disusun
oleh pakar dalam bidangnya untuk maksud dan tujuan intruksional, yang
dilengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang serasi dan mudah
dipahami oleh pengguna. Tak hanya itu, buku teks pelajaran atau buku ajar
merupakan salah satu jenis buku pendidikan, berisi uraian bahan tentang
bidang studi tertentu, disusun secara sistematis dan diseleksi berdasarkan
tujuan tertentu, orientasi pembelajaran dan disesuaikan dengan
perkembangan siswa menurut Muslich (2010:24). Lalu menurut Sitohang
(2015:4) buku ajar adalah seperangkat pelajaran pokok yang
dikembangkan berdasarkan isi kurikulum yang harus dicapai peserta didik
untuk menciptakan suasana yang memungkinkan peserta didik untuk
belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Menurut peneliti, buku ajar merupakan buku yang berisikan
ilmu/materi mengenai suatu pembelajaran. Buku ajar juga dapat berupa
pedoman dalam pembelajaran.
2. Fungsi Buku Ajar
Fungsi buku ajar menurut Nasution (2008:103) yaitu:
a. Membantu guru melaksanakan kurikulum karena disusun berdasarkan
kurikulum yang berlaku
b. Buku pelajaran sebagai pegangan dalam menentukan metode
pengajaran
c. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengulangi pelajaran
d. Memberikan kontinuitas pelajaran di kelas yang berurutan, sekalipun
guru berganti
e. Memberikan pengetahuan dan metode mengajar yang lebih mantap
dari tahun ke tahun.
Menurut Prastowo (2013:169) fungsi buku ajar yaitu:
a. Sebagai referensi bagi peserta didik
b. Sebagai bahan evaluasi
c. Sebagai alat bantu pendidik untuk melaksanakan kurikulum
d. Sebagai penentu metode atau teknik pengajaran yang digunakan
pendidik
e. Sebagai sarana peningkatan karir dan jabatan.
Buku ajar yang dikembangkan pada penelitian ini berfokus pada
fungsi bahan ajar poin 1-3 menurut Nasution dan 1-4 menurut
Prastowo.
3. Karakteristik buku ajar:
Karakteristik buku ajar menurut Prastowo (2014:245) dapat dirinci
sebagai berikut:
a. Buku ajar yang diterbikan oleh penerbit tertentu memiliki ISBN (kode
pengidentifikasian buku yang sifatnya unik). Yang di dalamnya terdapat judul,
penerbit, dan kelompok penerbit tercakup dalam ISBN.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
b. Dalam penyusunan buku ajar ada 2 fungsi: optimalisasi pengetahuan yang
ringkas, pengetahuan sesuai dengan prosedur, dan pengetahuan menjadi target
dari buku ajar yang digunakan di sekolah.
c. Buku ajar dikembangkan oleh penulis senantiasa mengacu pada
pemprograman kemendikbud.
Karakteristik buku ajar menurut Tarigan (2009:22) dapat dirinci
sebagai berikut:
a. Konsep yang digunakan dalam buku ajar jelas
b. Berkaitan dengan kurikulum
c. Menarik minat pembaca
d. Memberi motivasi pada pengguna
e. Dapat mendorong aktivitas siswa
f. Isi membantu kelancaran mata pelajaran lain
Karakteristik buku ajar yang digunakan oleh peneliti yaitu
berkaitan dengan kurikulum, menarik minat pembaca, mendorong aktivitas
siswa, dan membantu kelancaran mata pelajaran lain.
2.1.1.2 Kurikulum
1. Pengertian Kurikulum
Kurikulum merupakan rencana yang telah dibuat oleh pihak yang
mengurus mengenai Pendidikan dan digunakan untuk seluruh bidang
Pendidikan baik sekolah maupun universitas. Kurikulum merupakan suatu
rencana yang telah disusun untuk melancarkan proses belajar dan
mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau Lembaga
Pendidikan beserta pengajarnya menurut Nasution (2008:5).
Selain itu, kurikulum juga dapat diartikan dengan niat dan harapan
yang dituangkan dalam bentuk rencana atau program Pendidikan untuk
dilaksanakan oleh guru di sekolah. Menurut Trianto (2010:13) dalam
bahasa Yunani kuno, Curriculum berasal dari kata Curir yang artinya
pelari; dan Curere yang artinya tempat berpacu. Curriculum di artikan
jarak yang harus di tempuh oleh pelari. Dari makna yang terkandung
berdasarkan rumusan masalah tersebut kurikulum dalam pendidikan di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
artikan sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau
disekesaikan anak didik untuk memperoleh ijazah.
Kurikulum secara umum menurut Hamid (2009:231) diartikan
sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu.
Kurikulum adalah rencana yang telah dibuat pihak berwajib atau
dinas yang mengurus Pendidikan di Indonesia untuk mengembangkan
pembelajaran di Indonesia agar menjadi lebih baik dan juga untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Tak hanya itu, kurikulum 2013
juga mendefinisikan standar kompetensi kelulusan yakni sebagai kriteria
mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
Adapun pengertian Kurikulum 2013 menurut Mulyasa (2013: 6-7),
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang berbasis kompetensi sekaligus
berbasis karakter (competency and character based curriculum), yang
dapat membekali peserta didik dengan berbagai sikap dan kemampuan
yang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman dan tuntutan teknologi.
Kurikulum 2013 mendefinisikan standar kompetensi lulusan (SKL)
sesuai dengan yang seharusnya, yakni sebagai kriteria mengenai
kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan
keterampilan.
2. Karakteristik Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 memiliki kerakteristik yang berbeda dengan
karakteristik kurikulum sebelumnya. Yang mana pada kurikulum 2013
peserta didik mampu menguasai sendiri materi yang diberikan dan
menekankan peserta didik memahami mengenai materi yang mereka
terima.
Menurut Kemendikbud (2013) karakteristik kurikulum 2013
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
a. Meningkatkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan
sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, dan kerja sama
b. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar terencana dimana siswa menerapkan sesuatu yang
dipelajari di sekolah ke masyarakat serta memberi manfaat kepada
masyarakat sebagai sumber belajar
c. Meningkatkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta
menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan lingkungan
masyarakat
d. Memberi waktu yang leluasa untuk mengembangkan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan
e. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang lebih
dirinci dalam kompetensi dasar mata pelajaran
f. Kompetensi inti menjadi unsur pengorganisasian/ organizing elements
kompetensi dasar yang mana semua kompetensi dasar dan proses
pembelajarannya dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang
dinyatakan dalam kompetensi inti
g. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip terkumpul,
saling memperkuat/ reinforced dan memperkaya/ enriched antar mata
pelajaran dan jenjang Pendidikan.
Demikian dapat peneliti simpulkan bahwa karakteristik kurikulum
2013 lebih menekankan pada pengembangan terhadap sikap, pengetahuan,
serta keterampilan peserta didik serta penerapan dalam berbagai situasi di
sekolah maupun di masyarakat.
3. Tujuan Kurikulum 2013
Dalam menciptakan sebuah kurikulum pasti sudah ada sebuah
konsep yang dibuat secara matang. Selain itu hal utama dalam kurikulum
yaitu tujuan dari kurikulum itu sendiri. Kurikulum yang diterapkan di
Indonesia saat ini yaitu kurikulum 2013 yang mana memiliki tujuan
tersediri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Menurut Fadillah (2014:25) mengatakan bahwa tujuan kurikulum
2013 sebagai berikut:
a. Meningkatkan mutu Pendidikan yang mana menyeimbangkan hard
skill dan soft skill melalui kemampuan sikap, keterampilan, serta
pengetahuan menghadapi tantangan masa akan dating
b. Meningkatkan dan membentuk potensi manusia yang produktif,
kreatif, dan inovatif dalam membangun bangsa dan negara
c. Meringankan tenaga pendidik dalam kegiatan belajar mengajar dan
menyiapkan administrasi mengajar
d. Meningkatkan keikutsertaan pemerintah pusat dan daerah serta
masyarakat yang seimbang dalam mengendalikan kualitas kurikulum
e. Meningkatkan persaingan yang sehat antar satuan Pendidikan
mengenai kualitas Pendidikan yang akan dicapai.
Jadi berdasarkan penjelasan di atas peneliti menyimpulkan bahwa
tujuan kurikulum 2013 yaitu kurikulum ini mengajak peserta didik untuk
aktif, kreatif, dan juga inovatif melalui peningkatan mutu melalui sikap,
keterampilan, dan pengetahuan.
2.1.1.3 Model Pembelajaran Problem Based Learning
1. Pengertian Model Pembelajaran Problem Based Learning
Problem Based Learning adalah kurikulum dan proses
pembelajaran. Menurut Barrow (dalam Huda (2013:271)) Problem Based
Learning sebagai pembelajaran yang diperoleh melalui proses menuju
pemahaman atau resolusi suatu masalah. Lalu menurut Triyadi (dalam
Darmadi,2017:117) pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah
pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga
dapat merangsang peserta didik untuk belajar. Sedangkan menurut Triyadi
(dalam Hamdayama,2016:116) berpendapat bahwa model pembelajaran
problem based learning adalah pembelajaran yang memusatkan pada
masalah kehidupan yang bermakna bagi peserta didik. The principal idea
behind problem based learning is…that the starting point for learning
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
should be a problem, a query or a puzzle that the learner wishes to solve
menurut Boud (1985a:13).
Menurut peneliti, Problem based learning merupakan model
pembelajaran yang berisikan permasalahan yang ditemukan, dianalisis,
lalu menemukan solusi dari permasalahan tersebut. Model pembelajaran
ini mengajak peserta didik untuk mencari solusi dari permasalahan yang
telah diberikan oleh guru. Tak jarang dalam menyelesaikan permasalahan,
peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok kecil.
2. Prinsip Model Pembelajaran Problem Based Learning
Problem Based Learning lebih dari sekedar lingkungan yang
efektif untuk mempelajari pengetahuan tertentu. Ia dapat membantu
pembelajar/ peserta didik membangun kecakapan sepanjang hidupnya
dalam memecahkan masalah, kerja sama tim, dan berkomunikasi menurut
Donalds Woods (dalam Amir,2009:13).
Problem based course use stimulus material to engage students in
considering a problem which, as far as possible, is presented in the same
context as they would find it in real life; this often means that it crosses
traditional disciplinary boundaries menurut Boud (1991:15).
Jadi, prinsip dari model pembelajaran ini yaitu untuk mempelajari
pengetahuan untuk membangun kecakapan dalam memecahkan masalah,
kerja sama tim, dan berkomunikasi. Tak hanya itu, model pembelajaran ini
menggunakan stimulus untuk melibatkan siswa dalam mempertimbangkan
masalah yang mungkin disajikan dalam konteks yang dapat ditemukan
pada kehidupan nyata.
3. Ciri-ciri Model Pembelajaran Problem Based Learning
Pembelajaran dimulai dengan pemberian masalah, biasanya
masalah memiliki konteks dengan dunia nyata, pembelajar secara
kelompok aktif merumuskan masalah dan mengidentifikasi kesenjangan
pengetahuan mereka, mempelajari dan mencari sendiri materi yang terkait
dengan masalah dan melaporkan solusi dari permasalahan mereka menurut
Tan (dalam Amir,2009:12). Tak hanya itu, menurut Wee (dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Amir,2009:13) menyebutkan ciri proses PBL sangat menunjang
pembangunan kecakapan mengatur diri sendiri (self directed), kolaboratif,
berpikir secara metakognitif, cakap menggali informasi, yang semuanya
relatif perlu untuk dunia kerja.
Menurut Nur (2008:3) ciri Problem Based Learning berfokus pada
interdisiplin. Dalam pembelajaran masalah yang dihadapkan kepada
peserta didik meskipun berpusat pada masalah pembelajaran tertentu solusi
yang dikehendaki melibatkan banyak mata pelajaran. PBL menghendaki
peserta didik menggeluti penyelidikan otentik dengan memperoleh
pemecahan nyata terhadap masalah-masalah nyata. Mereka menganalisis
informasi, melaksanakan eksperimen (bila diperlukan) membuat inferensi
dan membuat kesimpulan. Serta menghasilkan karya nyata dan
memamerkan.
Ciri dari model ini yaitu pemberian masalah kepada peserta didik,
masalah yang diberikan yaitu masalah dalam kehidupan nyata, lalu
menyelesaikan masalah dengan kelompok maupun individu, lalu analisis
masalah.
4. Lingkungan Belajar Dalam Model Pembelajaran Problem Based Learning
Lingkungan belajar yang sesuai untuk menerapkan model
pembelajaran ini yaitu lingkungan yang memiliki sebuah permasalahan
yang sesuai dengan konsep dan prinsip yang akan di pelajari dan
lingkungan yang menyajikan masalah nyata yang ada dalam kehidupan
sehari-hari peserta didik. Model ini dapat terjadi jika guru dapat
menciptakan lingkungan kelas yang terbuka dan membimbing pertukaran
gagasan.
5. Langkah-langkah Model Pembelajaran Problem Based Learning
Langkah dalam Model Pembelajaran Problem Based Learning menurut
Amir (2009:24-26):
Langkah pertama yaitu mengklarifikasi istilah dan konsep yang
belum jelas. Yang mana pada tahap pertama mengajak peserta didik dapat
memiliki sebuah pandangan mengenai konsep yang ada dalam masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Lalu pada tahap ke2 peserta didik diajak untuk merumuskan masalah, yang
mana permasalahan yang ada diperjelas dengan hubungan yang ada
diantara permasalahan. Jadi, pada langkah ke 2 ini peserta didik di ajak
untuk memperjelas permasalahan yang telah di berikan. Lalu langkah ke3
yaitu menganalisis masalah yang mana pada tahap ini anggota kelompok
berdiskusi untuk mencari solusi bagi permasalahan yang telah diberikan.
Untuk itu, terjadilah diskusi yang membahas informasi faktual (yang
tercantum dalam permasalahan) dan juga informasi yang ada dalam
pikiran anggota. Brainstorming (curah gagasan) dilakukan dalam tahap ini.
Untuk langkah 4 yaitu peserta didik diminta untuk menata gagasan
anda dan secara sistematis menganalisisnya dengan dalam yang mana pada
bagian yang telah dianalisis dilihat keterkaitannya satu sama lain,
dikelompokkan; mana yang saling menunjang, mana yang bertentangan,
dan sebagainya. Analisis adalah upaya memilah-milah sesuatu menjadi
bagian yang membentuknya. Pada langkah selanjutnya peserta didik diajak
untuk memformulasikan tujuan pembelajaran dimana kelompok dapat
merumuskan tujuan pembelajaran karena kelompok telah mengetahui
pengetahuan mana yang dirasa kurang dan mana yang belum jelas. Tujuan
pembelajaran akan dikaitkan dengan analisis masalah yang dibuat.
Untuk langkah selanjutnya yaitu mencari informasi tambahan dari
sumber lain.
Pada langkah ini kelompok sudah mengetahui informasi yang tidak
dimiliki dan sudah punya tujuan pembelajaran. Saat ini mereka harus
mencari informasi tambahan dan menentukan dimana hendak dicari.
Mereka harus mengatur jadwal, menentukan sumber informasi. Setiap
anggota harus mampu belajar sendiri dengan efektif untuk tahapan ini agar
mendapatkan informasi yang relevan, seperti misalnya menentukan kata
kunci dalam pemilihan, memperkirakan topik, penulis, publikasi dari
sumber pembelajaran. Keaktifan anggota harus terbukti dengan laporan
yang harus disampaikan oleh setiap individu/sub kelompok yang
bertanggung jawab atas setiap tujuan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Selanjutnya peserta didik diminta untuk mensintesa
(menggabungkan) dan menguji informasi baru, dan membuat laporan
untuk guru/kelas. Laporan individu/kelompok yang di presentasikan di
hadapan kelompok lain, maka kelompok lain akan mendapatkan informasi
baru. Anggota yang mendengarkan harus kritis tentang laporan yang
disajikan. Terkadang laporan yang disajikan dibuat untuk menghasilkan
pertanyaan baru dan harus disikapi oleh kelompok. Pada tahap ini,
kelompok sudah dapat membuat sintesis; menggabungkannya dan
mengkombinasikan hal-hal yang relevan.
Pada tahap ini, keterampilan yang dibutuhkan adalah bagaimana
meringkas, mendiskusikan, dan meninjau ulang hasil diskusi untuk
nantinya disajikan dalam bentuk paper/makalah. Di sinilah kemampuan
menulis dan kemudian mempresentasi sangat dibutuhkan dan
dikembangkan.
Menurut (Shofiyah dalam Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, Vol 3,
No 1:33-38) langkah-langkah pembelajaran model Problem Based
Learning yaitu:
Tahap pertama yaitu peserta didik diajak untuk mengorientasikan
siswa pada masalah. Untuk itu guru menginformasikan tujuan
pembelajaran, mendeskripsikan kebutuhan logistik penting, dan
memotivasi agar terlibat dalam kegiatan pemecahan masalah yang mereka
pilih sendiri. Selanjutnya guru mengorganisasikan siswa untuk belajar
yang mana guru membantu peserta didik menentukan dan mengatur tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah itu.
Selanjutnya guru membantu penyelidikan mandiri dan kelompok
namun tidak membantu peserta didik dalam penyelesaian hanya
mendampingi. Lalu guru mendorong peserta didik mengumpulkan
informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, mencari penjelasan dan
solusi. Setelah itu peserta didik mengembangkan dan menyajikan hasil
karya serta mempresentasikan. Disini guru membantu peserta didik dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
merencanakan dan menyiapkan hasil karya peserta didik yang sesuai
seperti laporan.
Yang terakhir peserta didik diajak untuk menganalisis dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah. Guru membantu peserta didik
melakukan refleksi atau penyelidikan dan proses-proses yang mereka
gunakan.
Menurut Arends (2004:406):
Tahap pertama yaitu orientasi siswa terhadap masalah autentik.
Lalu mengorganisasi siswa dalam belajar. Setelah itu membantu siswa
secara individual atau kelompok dalam melaksanakan penyelidikan.
Selanjutnya mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Yang terakhir
yaitu analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah.
Berdasar langkah-langkah yang telah dijelaskan oleh para ahli
dapat diberi kesimpulan bahwa dalam menyusun Problem Based Learning
peneliti harus mengetahui fase yang ada pada model pembelajaran
tersebut. Pada awalnya peneliti menemukan sebuah permasalahan yang
dapat diangkat menjadi sebuah penelitian oleh peneliti. Setelah
menemukan permasalahan lalu dianalisis hingga pada akhirnya
menganalisis hasil akhir dan menemukan solusi atas permasalahan yang
telah ditemukan.
6. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Problem Based Learning
Kelebihan model pembelajaran Problem Based Learning menurut
Taufik (2009:32-33):
a. Memiliki keaslian seperti di kehidupan sehari-hari/lingkungan sekitar.
b. Dibangun dengan memperhitungkan pengetahuan sebelumnya.
c. Membangun pemikiran yang metakognitif dan konstruktif.
d. Meningkatkan minat dan motivasi dalam pembelajaran.
Menurut Kurniasih dan Berlin (2015:49-50) kelebihan PBL adalah:
a. Mengembangkan pemikiran kritis dan keterampilan kreatif peserta
didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
b. Dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah para peserta
didik dengan sendirinya
c. Meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar
d. Membantu peserta didik dalam belajar untuk mentransfer pengetahuan
dengan situasi yang serba baru
e. Dapat mendorong peserta didik mempunyai inisiatif untuk belajar
mandiri
f. Mendorong kreativitas peserta didik dalam pengungkapan
penyelidikan masalah yang telah ia lakukan
Menurut Hamdayama (2016: 117) kelebihan PBL adalah:
a. Pembelajaran berpusat pada peserta didik karena peserta didik
dilibatkan pada kegiatan belajar sehingga mampu menyerap
pengetahuan dengan baik.
b. Jiwa sosial peserta didik berkembang karena peserta didik dilatih untuk
bekerja sama dengan peserta didik lain dalam menyelesaikan masalah
c. Peserta didik memperoleh pengetahuan baru dari beberapa sumber.
Berdasarkan uraian kelebihan di atas dapat disimpulkan bahwa
kelebihan dari model pembelajaran problem based learning yaitu peserta
didik mampu berfikir secara kritis dan kreatif dalam menyelesaikan
masalah, mampu menciptakan kebersamaan karena peserta didik
dibiasakan untuk bekerja bersama kelompok, peserta didik juga
mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru.
Sedangkan untuk kelemahan model pembelajaran Problem Based
Learning oleh Kurniasih dan Berlin (2015:50-51) dideskripsikan sebagai
berikut:
a. Model ini membutuhkan pembiasaan, karena dalam teknis
pelaksanaannya yang rumit dan peserta didik dituntut untuk
berkonsentrasi dan memiliki daya kreasi yang tinggi.
b. Persiapan proses pembelajaran membutuhkan waktu yang lama, hal
tersebut karena sedapat mungkin persoalan yang ada harus dipecahkan
sampai tuntas, agar maknanya tidak terpotong.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
c. Peserta didik tidak dapat benar-benar tahu apa yang mungkin penting
bagi mereka untuk belajar, terutama bagi mereka yang tidak memiliki
pengalaman sebelumnya.
d. Tak jarang guru juga merasa kesulitan, hal tersebut disebabkan karena
guru kesulitan dalam menjadi fasilitator dan mendorong peserta didik
untuk mengajukan pertanyaan yang tepat daripada menyerahkan
mereka solusi.
Menurut Hamdayama (2016:117) kelemahan PBL adalah sebagai
berikut:
a. Jika Peserta didik yang malas, tujuan pembelajaran tidak dapat
tercapai.
b. Membutuhkan banyak waktu dan dana.
c. Tidak semua pembelajaran dapat diterapkan dengan model ini
Menurut Susanto (2014:90) kelemahan PBL adalah sebagai
berikut:
a. Bila peserta didik tidak memiliki minat karena masalah yang dipelajari
sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk
mencoba.
b. Keberhasilan pendekatan pembelajar melalui pemecahan masalah
membutuhkan cukup waktu untuk persiapan.
c. Tanpa pemahaman mereka untuk berusaha memecahkan masalah yang
sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar dari apa yang
mereka pelajari.
Berdasarkan uraian kelemahan diatas dapat disimpulkan bahwa
kelemahan dari model pembelajaran problem based learning yaitu
pelaksanaan model problem based learning membutuhkan pembiasaan diri
dan waktu yang relatif lama dan dana yang lumayan, model pembelajaran
juga tidak dapat diterapkan pada semua mata pelajaran, jika peserta didik
malas maka tujuan pembelajaran ini tidak dapat tercapai.
2.1.1.4 Media Digital
1. Pengertian Media Digital
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Media digital/baru adalah media yang berbasis internet dengan
menggunakan komputer dan telepon genggam canggih. Dua kekuatan
utama perubahan awalnya adalah komunikasi satelit dan pemanfaatan
komputer menurut Carey (dalam McQuail,2011:43). Tak hanya itu, media
digital adalah media yang kontennya berbentuk gabungan data, teks, suara,
dan berbagai jenis gambar yang disimpan dalam format digital dan
disebarluaskan melalui jaringan berbasis kabel optic broadband, satelit dan
system gelombang mikro menurut Flew (2008:2-3). Media baru
merupakan media yang pada saat ini sedang berkembang dan akan terus
berkembang mengikuti perkembangan zaman menurut Ardianto (2007:26).
Media digital merupakan media berbasis internet yang dapat
menjangkau PC maupun Handphone. Tak hanya itu, media digital
merupakan sarana/ akses yang dapat digunakan untuk mencari sesuatu hal
dengan mudah dan dengan waktu yang singkat tanpa biaya yang besar.
Media digital merupakan sumber informasi yang dapat diakses kapanpun
dan dimanapun. Dengan adanya media digital, kita dapat mengikuti berita
yang ada dengan cepat dan mudah. Tak hanya sebagai sumber informasi,
media digital juga dapat membantu kita dalam berbisnis melalui media.
2. Ciri Media Digital
Menurut Arsyad (2010:32) ciri media digital yaitu:
a. Dapat digunakan secara acak, non-konsekuensi, atau secara
linier/ngikutin alur
b. Dapat digunakan berdasarkan keinginan pengguna sebagaimana
direncanakan
c. Gagasan yang disajikan dalam gaya abstrak dengan kata, simbol, atau
grafik
d. Prinsip ilmu factual untuk meningkatkan media
e. Pembelajaran dapat meninjau peserta didik dan mengajak peserta
didik berinteraksi
Jadi ciri media digital dapat digunakan dimanapun dan kapanpun
sesuai dengan apa yang dicari oleh pengguna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2.1.1.5 Website
1. Pengertian Website
Menurut Moriarty, Sandra (2011:347) Website merupakan sumber
informasi yang memuat perpustakaan berita dan data tentang produk,
kategori produk, dan topik relevan yang dapat dicari secara online. Tak
hanya itu, Menurut Greenlaw dan Hepp (2002:18), web adalah suatu
aplikasi software yang memungkinkan setiap pengguna atau user untuk
menerbitkan atau mencari dokumen hypertext di internet.
Menurut Bekti (2015:35) website merupakan halaman-halaman
yang menampilkan informasi teks, gambar, animasi, dll yang bersifat diam
atau bergerak dalam satu rangkaian yang bersifat terkait. Setelah itu
menurut Rahmadi (2013:1) website merupakan sejumlah halaman web
yang memiliki topik berkaitan yang disertai berkas gambar, video, dll.
Website merupakan sumber informasi yang dapat kita akses
melalui PC maupun Handphone, dengan bermodalkan internet kita dapat
membuka website dan dapat berselancar di jaringan tersebut.
2. Manfaat Website
Website memiliki manfaat yang mana berfungsi untuk
menyebarkan informasi yang lebih cepat kepada masyarakat luas.
Menurut Ulfa (2019) manfaat website diantaranya yaitu:
a. Sebagai sarana informasi yang lebih mudah dan cepat untuk di
dapatkan
b. Memberikan kemudahan dalam kegiatan pemasaran dan promosi
c. Sarana komunikasi di berbagai belahan dunia
d. Sarana edukasi bagi masyarakat
e. Sarana hiburan yang murah
Jadi manfaat website menurut peneliti yaitu sebagai sarana
informasi yang dapat digunakan secara mudah dan dapat dijangkau
dimanapun jika terhubung dengan internet.
2.1.2 Penelitian Yang Relevan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
2.1.2.1 Penelitian 1 yang dilakukan oleh Sary (2020) yang berjudul
“PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS PROBLEM BASED
LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
PADA MATERI GERAK LURUS DI MTS” di MTsN 7 Aceh Besar dengan hasil
penelitian yakni: 1) Desain pengembangan bahan ajar berbasis PBL untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kritis berada dalam kategori layak; 2)
Kelayakan bahan ajar berbasis PBL untuk meningkatkan berpikir kritis yang
dinilai oleh desain media berada pada kategori layak (79,25%) dan ahli substansi
materi juga berada pada kategori layak (79,25%).
Persamaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti yaitu, peneliti juga
menggunakan model yang sama yaitu model Problem Based Learning. Namun
perbedaan terdapat pada penerapan model, hasil dari penelitian, subjek penelitian
yang mana pada penelitian Sary (2020) adalah siswa MTSn sedangkan subjek
peneliti yaitu untuk siswa kelas 5 dan guru kelas 5 SD.
2.1.2.2 Penelitian 2 yang dilakukan oleh Krina (2016) yang berjudul
“PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK
MENINGKATKAN KETELITIAN DAN RASA INGIN TAHU SERTA HASIL
BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA”. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model
Problem Based Learning dengan KKM 68 pada siklus I siswa yang tuntas terdapat
95,2% dan siklus II sebesar 97,6% (meningkat sebesar 2,4%). Sikap siswa yang
dicapai setelah menggunakan Problem Based Learning pada siklus I sikap teliti
sebesar 56,3% dan pada siklus ke II sebesar 90,1% (meningkat sebesar 33,8%).
Persamaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti yaitu, peneliti juga
menggunakan model yang sama yaitu model Problem Based Learning. Namun
untuk perbedaan terdapat pada penerapan model, hasil dari penelitian, dan juga
variabel pada penelitian Krina mengenai matematika sedangkan peneliti meneliti
mengenai IPS.
2.1.2.3 Penelitian yang dilakukan oleh Harwati (2018) yang berjudul
“IMPLEMENTASI MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN KETELITIAN
DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV B”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model
Problem Based Learning meningkat dari nilai tertinggi 80 pada siklus I menjadi
90 pada siklus ke II. Pada siklus I rata-rata 75,81dengan tingkat ketuntasan 81,8%
dan pada siklus II rata-rata 85,3 dan tingkat ketuntasan 100%. Dapat disimpulkan
bahwa dengan menggunakan model tersebut, peningkatan ketelitian dan hasil
belajar mencapai 9,49% dimana pada siklus I ke siklus II mengalami kenaikan
hingga 18,2%.
Persamaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti yaitu, peneliti juga
menggunakan model yang sama yaitu model Problem Based Learning. Namun
untuk perbedaan terdapat pada penerapan model, hasil dari penelitian dan juga
variabel pada penelitian Harwati yaitu mengimplementasi model pembelajaran
PBL sedangkan peneliti mengembangkan buku ajar berbasis model PBL.
2.1.2.4 Penelitian yang dilakukan oleh Karina (2015) yang berjudul
“PENGEMBANGAN BUKU AJAR KETERAMPILAN MENULIS
BERDASARKAN STRATEGI 3W2H UNTUK SMA KELAS XI”. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pengembangan buku ajar berdasar Karina
mendapatkan skor rata-rata tahap 1 3,06 “Cukup” dan rata-rata tahap 2 “Baik”.
Rendahnya skor pada tahap 1 karena masih banyak kekurangan terutama pada
aspek isi dan penyajian.
Persamaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti yaitu, peneliti juga
mengembangkan buku ajar. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan peneliti
yaitu buku ajar yang dikembangkan menggunakan model pembelajaran PBL
untuk kelas 5 SD dan untuk kualitas buku yang dikembangkan sangat baik dan
layak digunakan.
Sary (2020) yang berjudul
“PENGEMBANGAN BAHAN
AJAR BERBASIS PROBLEM
BASED LEARNING UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN
BERPIKIR KRITIS PADA MATERI
GERAK LURUS DI MTS”
Krina (2016)
“Penerapan Model Problem Based
Learning Untuk Meningkatkan
Ketelitian dan Rasa Ingin Tahu Serta
Hasil Belajar Siswa Pada
Pembelajaran Matematika”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Gambar 2.1 Bagan Penelitian Yang Relevan
Harwati (2018)
“Implementasi Model PBL Untuk
Meningkatkan Ketelitian dan
Hasil Belajar Siswa Pada
Pembelajaran IPS Kelas IV B”
Yang Diteliti:
Pengembangan Buku Ajar
berbasis Problem Based Learning
dengan Media Digital Website
Untuk Siswa Kelas V SD
Heksari (2015)
“PENGEMBANGAN BUKU
AJAR KETERAMPILAN
MENULIS BERDASARKAN
STRATEGI 3W2H UNTUK SMA
KELAS XI”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2.2 Kerangka Berpikir
Pemerintah Indonesia telah menerapkan kurikulum yaitu kurikulum 2013
yang menekankan pada pendidikan berkarakter yang dimulai sejak tingkat dasar
pada sekolah. Kurikulum 2013 ini melengkapi dan menyempurnakan dari
kurikulum sebelumnya dan mengajak peserta didik untuk turut aktif dan kreatif
pada pembelajaran berlangsung. Dengan perkembangan kurikulum yang
menekankan mengenai sikap, pengetahuan, keterampilan, dan sosial.
Pembentukan karakter ditanamkan sejak diri agar peserta didik dapat menerapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, dalam membentuk karakter siswa
dan ketercapaiannya kompetensi, guru memiliki peran yang sangat penting dalam
pembentukan karakter peserta didik dan tercapainya kompetensi yang hendak
dicapai. Untuk itu, guru dapat menggunakan pembelajaran inovatif untuk
mengembangkan bakat yang ada pada peserta didik. Lalu, peneliti menemukan
permalahan pada kelas yaitu ketelitian yang dimiliki oleh siswa belum maksimal.
Buku ajar berisikan materi yang disusun secara lengkap dan sistematis
sesuai dengan prinsip pembelajaran guru dan siswa. Dengan pengembangan buku
guru dan buku siswa kelas 5 tema 5 subtema 1 dengan model pembelajaran
Problem based Learning, guru akan mengajak peserta didik untuk mengetahui
mengenai persatuan dan kesatuan. Dengan adanya buku ajar guru dan siswa yang
berisikan materi mengenai komponen ekosistem, maka kemampuan siswa untuk
lebih kreatif dan teliti dapat terasah dan bertambah menjadi lebih baik. Buku ajar
guru dan siswa dibuat sebagai buku alternatif buku ajar sehari-hari, dengan tujuan
agar peserta didik tidak mudah bosan dengan buku yang telah ada dan mereka
kerjakan sehari-hari. Tak hanya itu, dengan model pembelajaran ini peserta didik
diajak untuk aktif mengamati, melakukan, dan menyelesaikan permasalahan yang
disediakan oleh guru maupun permasalahan yang mereka temukan.
Untuk itu, peneliti menemukan solusi untuk menyelesaikan permasalahan
untuk meningkatkan ketelitian peserta didik dengan menciptakan buku ajar di
kelas. Guru dan siswa dapat menggunakan buku tersebut dengan cara
menyambungkan dengan media digital website.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir
2.3 Pertanyaan Penelitian
2.3.1 Bagaimana prosedur pengembangan buku ajar berbasis Problem Based Learning
dengan media digital website untuk siswa kelas 5!
2.3.2 Bagaimana kualitas buku ajar berbasis Problem Based Learning dengan media
digital website untuk siswa kelas 5!
2.3.2.1 Bagaimana kualitas buku ajar berbasis Problem Based Learning dengan
media digital website untuk siswa kelas 5 menurut dosen?
2.3.2.2 Bagaimana kualitas buku ajar berbasis Problem Based Learning dengan
media digital website untuk siswa kelas 5 menurut guru?
2.3.2.3 Bagaimana kualitas buku ajar berbasis Problem Based Learning dengan
media digital website untuk siswa kelas 5 menurut siswa?
Wawancara dan Observasi yang
dilakukan bersama Guru kelas 5
SD Kanisius Kintelan I dan
Guru Kelas 6 SD Kanisius
Sengkan
Pengembangan Buku Ajar yang berbasis Media Digital Website
1. Buku ajar yang mengajak siswa untuk berpikir kritis.
2. Buku ajar yang digunakan menggunakan model PBL
3. Terdapat barcode dan link yang dapat diakses di buku tersebut.
4. Buku ajar menggunakan media digital.
Analisis Kebutuhan
Guru membutuhkan sumber
pembelajaran lebih banyak agar siswa
tidak mudah bosan dengan buku ajar
yang digunakan saat ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
BAB 3
METODE PENELITIAN
Bab ini berisi jenis penelitian, setting penelitian, prosedur pengembangan,
teknik pengumpulan data, instrument penelitian, dan teknik analisis data.
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini yaitu Penelitian dan Pengembangan atau Research and
Development (R&D). Desain penelitian dan pengembangan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah desain dari Sugiono (2010:297) yang biasa digunakan
untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.
Produk yang dihasilkan yaitu buku ajar untuk guru dan siswa. Adapun langkah-
langkah dalam pengembangan produk mengikuti 7 langkah pertama dari 10
langkah dalam desain Sugiyono, yaitu (1) Menggali potensi dan Masalah, (2)
Mengumpulkan informasi dan studi literatur, (3) Mendesain Produk, (4)
Memvalidasi desain, (5) Merevisi Desain, (6) Menguji Coba Produk, dan (7)
Merevisi Produk.
Produk buku ajar yang dikembangkan dalam penelitian ini berfungsi
sebagai buku alternatif untuk guru dan siswa yaitu sebuah sumber belajar
alternatif ini berisikan materi pembelajaran untuk muatan pelajaran tertentu, untuk
membantu atau melengkapi buku siswa dan guru kurikulum 2013 yang sudah ada.
Di dalam buku ajar tersebut terdapat materi pembelajaran, media pembelajaran,
barcode yang mengantar siswa ke materi pembelajaran. Peneliti memilih
penelitian ini untuk mengembangkan buku ajar kelas V SD dengan menggunakan
media digital. Menurut Sugiono (2011:408) terdapat langkah-langkah pelaksanaan
strategi penelitian dan pengembangan yang dilakukan untuk menghasilkan produk
tertentu dan untuk menguji keefektifan produk. Prosedur pengembangan dalam
desain Sugiyono dapat dilihat pada bagan di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Gambar 3.1: Langkah-langkah R&D menurut Sugiyono
Peneliti hanya menggunakan 7 dari 10 langkah dalam desain Sugiono,
yaitu (1) Menggali potensi dan permasalahan, (2) Mengumpulkan informasi dan
studi literatur, (3) Merevisi produk yang akan dihasilkan, (4) Mevalidasi desain,
(5) Merevisi desain, (6) Menguji coba produk, dan (7) Merevisi produk. Alasan
peneliti hanya menggunakan 7 langkah saja yaitu karena masa studi yang pendek
dan juga produk yang dikembangkan bukan untuk diproduksi secara masal,
melainkan hanya untuk memenuhi kebutuhan khusus atau terbatas suatu sekolah,
sehingga tidak perlu melaksanakan langkah 8 sampai dengan 10. Produk yang
dibuat hanya digunakan untuk mendukung pembelajaran di kelas dengan
menggunakan model pembelajaran PBL.
3.2 Setting Penelitian
Setting penelitian ini meliputi tempak penelitian, subjek penelitian, objek
penelitian, dan waktu penelitian.
3.2.1 Tempat Penelitian
1. Menggali
potensi dan
Masalah
2. Mengumpulkan
informasi dan studi
literatur
3. Mendesain Produk
4. Memvalidasi
Desain 5. Merevisi
Desain
6. Menguji Coba
Produk
7. Merevisi
Produk 8. Menguji Coba
Pemakaian 9. Merevisi Produk
10. Memproduksi
Masal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Penelitian penggunaan buku ajar untuk guru dan siswa untuk siswa kelas
V SD dilakukan di SD Kanisius Kintelan I Jl. Ireda No.18, Keparakan, Kec.
Mergangsan, Kota Yogyakarta dan SD Kanisius Sengkan Jl. Kaliurang No.KM.7,
Joho, Condongcatur, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta. Penelitian ini untuk memperoleh data atau informasi yang lebih
lengkap dengan maksud agar hasil penelitian yang diperoleh sesuai dengan
keadaan.
3.2.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V SD tahun pelajaran
2020/2021.
3.2.3 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah buku ajar berbasis problem based learning
dengan media digital website.
3.2.4 Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan bulan Agustus sampai dengan Desember 2021.
3.3 Prosedur Pengembangan
Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan yang menghasilkan
desain produk final berupa pengembangan buku ajar berbasis problem based
learning dengan media digital. Prosedur penelitian dan pengembangan ini
mengacu pada model pengembangan menurut Sugiyono (2008:289), langkah-
langkah dalam penelitian R&D menurut Sugiyono antara lain:
3.3.1 Menggali potensi dan Masalah
Penelitian dilakukan karena adanya potensi dan masalah. Untuk
mengetahui adanya potensi dan masalah maka peneliti perlu melakukan analisis.
Dalam melaksanakan analisis, peneliti perlu melaksanakan wawancara dan
observasi secara langsung untuk mendapatkan permasalahan yang ada. Observasi
dilaksanakan saat melaksanakan PLP II dengan melihat kondisi kelas saat
pembelajaran. Untuk wawancara peneliti melaksanakan dengan mewawancarai
narasumber yaitu guru kelas V saat pelaksanaan PLP II dan PLP III. Terdapat
potensi dan masalah yang didapatkan peneliti yaitu mengenai media
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
3.3.2 Mengumpulkan informasi dan studi literatur
Peneliti mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dalam upaya
pengembangan buku, yang kemudian dapat digunakan sebagai bahan perencanaan
produk. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan observasi.
Hasil yang dipaparkan oleh peneliti dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk
perencanaan yang berupa media pembelajaran dalam bentuk buku ajar untuk kelas
V sekolah dasar mengenai “indahnya persatuan dan kesatuan” dengan media
digital. Pada isi bahan ajar disesuaikan dengan kurikulum 2013 yang mana
menjadikan buku tema sebagai pedoman pengembangan buku. Produk yang
dikembangkan peneliti memuat kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator.
Produk yang dikembangkan mengajak peserta didik untuk selalu menanamkan
sikap toleransi terhadap perbedaan yang ada di sekitar atau di masyarakat.
Bahan ajar yang dirancang peneliti harus menyajikan materi yang menarik
agar anak tidak mudah bosan belajar dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
Produk yang dirancang kiranya memiliki warna yang menarik, materi yang
variatif, dan juga diselipkan media digital dalam bentuk barcode agar rasa ingin
tahu peserta didik meningkat. Tak hanya itu, ilustrasi pada produk menarik dan
bervariasi.
3.3.3 Mendesain Produk
Peneliti mulai mengerjakan media yang dihasilkan dengan membuat
kerangka atau gambaran singkat mengenai produk yang akan dihasilkan atau yang
akan dibuatnya. Desain buku dikembangkan berdasarkan model pembelajaran
PBL. Aplikasi yang digunakan untuk membuat desain yaitu Microsoft office word,
canva, dan corel draw. Microsoft office word digunakan untuk membuat kerangka
isi dari buku ajar guru dna buku ajar siswa. Lalu untuk canva dan corel draw
digunakan saat pembuatan desain seperti gambar untuk cover, sub bab kegiatan
pembelajaran, dan juga menggabung-gabungkan berbagai animasi yang telah
disediakan oleh peneliti. Pada langkah ini, peneliti juga menentukan ukuran buku,
warna yang digunakan, dan juga jenis kertas yang akan digunakan.
3.3.4 Memvalidasi Desain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Peneliti melakukan penilaian sebagai cara memvalidasi media apakah
layak atau kurangnya media yang digunakan, dilihat dari aspek materi maupun
desain. Penilaian dapat dilakukan oleh ahli media dan meminta saran dari orang
lain yang kita percayai mengerti mengenai desain. Peneliti menggunakan validasi
ahli sebagai suatu evaluasi. Validasi ini bertujuan untuk mendapatkan kritik dan
saran untuk produk yang akan dihasilkan peneliti. Pengumpulan data dilakukan
dengan pengisian angket oleh validator.
3.3.5 Merevisi Desain
Perbaikan desain setelah dilakukannya penilaian dari ahli media
pembelajaran. Pada langkah ini peneliti memperbaiki desain maupun isi dari
produk berdasarkan kritik, saran, dan komentar dari validator ahli.
3.3.6 Menguji Coba Produk
Tahap uji coba produk yang dilakukan setelah perbaikan desain. Uji coba
dilaksanakan di Desa Donokerto, Turi dengan jumlah siswa 4 orang. Uji coba ini
akan mengujikan mengenai produk yang telah dibuat. Uji coba ini berguna untuk
melihat apakah produk yang dibuat berhasil atau tidak dan juga mengetahui
kelemahan dari produk yang dibuat.
3.3.7 Merevisi Produk
Revisi ini dilakukan setelah melakukan uji coba produk, jika ditemukan
kelemahan setelah uji coba, peneliti dapat segera merevisi produk dan
menyempurnakan produk tersebut sebelum pembuatan secara massal produk
tersebut. Revisi juga dilakukan setelah mendapatkan kritik dan saran, peneliti
melakukan revisi produk yang dibuat berdasarkan hasil validasi pakar.
Prosedur pengembangan dalam penelitian dapat dilihat pada bagan berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Gambar 3.2 Diagram Langkah Pengembangan Dalam Penelitian
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan data yang diperlukan.
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan
kuesioner.
3.4.1 Wawancara
Wawancara atau interview digunakan untuk mengumpulkan informasi atau
data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan dan untuk mengetahui tentang responden.
Langkah 1
c
Langkah 2
Pengumpulan Informasi Wawancara
Langkah 4
Memvalidasi
desain
Evaluasi
Langkah 5
Merevisi Desain
Langkah 3
Mendesain Produk
1. Menganalisis tema 5 subtema
1
2. Penyusunan produk buku ajar
3. Revisi produk oleh dosen
pembimbing
4. Penyelesaian desain produk.
Menggali Potensi dan Masalah
Analisis Kebutuhan Observasi
Langkah 6
Menguji Coba
Produk
Langkah 7
Merevisi
Produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Dalam pengumpulkan informasi dengan wawancara ini, peneliti dapat
mengetahui pendapat, tanggapan, maupun persepsi dari beberapa sumber yang
diinginkan. Wawancara yang mendalam bertujuan untuk saling mengetahui
mengenai pandangan/ pemikiran tentang sesuatu yang menjadi objek penelitian.
Wawancara juga memiliki beberapa tahapan. Tahap awal, peneliti
menentukan sumber yang akan diwawancarai, hal ini perlu dilakukan agar peneliti
mengetahui siapa sumber yang memiliki informasi yang tepat dengan fokus yang
diteliti. Peneliti harus menyesuaikan diri dan memahami kepribadian sumber agar
peneliti bisa mendapatkan informasi dari sumber dengan mengalir sesuai yang
diharapkan. Saat mengadakan pertemuan dengan narasumber, peneliti harus
mengetahui tentang keadaan dan situasi yang ada. Hal ini dipahami agar proses
wawancara dapat disesuaikan dengan keadaan yang ada. Peneliti dapat
mengusahakan wawancara yang dilakukan dapat menggali informasi sebanyak-
banyaknya dan informasi yang diperoleh sesuai dengan fokus penelitian. Saat
melakukan wawancara, peneliti harus bersikap santai agar sumber dapat merasa
nyaman saat diwawancarai oleh peneliti. Wawancara dilakukan dengan 3
narasumber yaitu Bu N dari SDK K, Bu A dari SDK S, dan Bu O dari SDK S.
Wawancara tersebut dilakukan dalam beberapa waktu.
3.4.2 Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan
pengamatan secara langsung atau sebagai pengamatan dan pencatatan fenomena
yang diselidiki. Dengan melakukan observasi, peneliti dapat mengamati objek
penelitian dengan lebih cermat dan detail sesuai dengan fokus penelitian.
Observasi dilakukan dengan menyediakan instrument yang akan diteliti secara
langsung. Cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan terhadap
kegiatan yang sedang berlangsung. Format yang disusun berisikan aitem-aitem
tentang keadaan yang akan peneliti amati secara langsung dan juga kondisi yang
ada saat peneliti mengamati secara langsung mengenai fokus penelitian tersebut.
Tak hanya itu, observasi juga dengan mengadakan pengamatan secara
langsung terhadap lokasi yang berkaitan dengan materi yang merupakan fokus
penelitian dan juga menjadi sebuah pandangan dibuatnya buku ajar berbasis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
problem based learning dengan media digital website. Lokasi yang digunakan
peneliti yaitu di SDK Kintelan I dan SDK Sengkan.
3.4.3 Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data melalui formulir-formulir
yang berisi pertanyaan yang dapat diajukan secara tertulis pada seseorang untuk
mendapatkan tanggapan mengenai informasi yang diperlukan oleh peneliti.
Angket ini dapat berbentuk checklist maupun isian singkat atau Panjang.
Kegunaan angket yaitu mengetahui kelayakan produk yang diberikan dan
menambahkan informasi mengenai data yang diinginkan.
Alasan penulis memilih isian singkat/panjang dalam angket ini yaitu isian
singkat/Panjang dinilai lebih efektif dan memudahkan penulis dalam meringkas
data yang telah terkumpul. Tak hanya itu, pertanyaan yang sudah terbagi dapat
langsung diisi oleh pengisi angket (ahli materi, ahli media) dengan mengisi
jawaban pada kolom yang telah disediakan. Guna peneliti melaksanakan
penelitian menggunakan kuesioner yaitu untuk menganalisis masalah yang
dibutuhkan oleh peneliti.
3.5 Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrument penelitian yaitu lembar observasi, lembar
wawancara, dan daftar cek kuesioner. Berikut adalah instrument yang digunakan
peneliti dalam pengumpulan data.
3.5.1 Wawancara
Wawancara digunakan untuk menganalisis media pembelajaran buku ajar
berbasis problem based learning dengan media digital website untuk siswa kelas
V Sekolah Dasar. Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan informasi
mengenai kebutuhan guru tentang buku pembelajaran mengenai materi “indahnya
persatuan dan kesatuan” dengan media digital yang mengacu pada Kurikulum
2013. Tak hanya itu, pedoman wawancara di bawah ini bertujuan sebagai daftar
pertanyaan yang akan diajukan kepada responden agar topik pembicaraan tidak
menyimpang dari hal yang diteliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Tabel 3.3 Pedoman Wawancara
Aspek Nomer Item
Buku ajar 1 dan 2
Model Pembelajaran 3, 4, 5, 6, 7
Keadaan di kelas 8 dan 9
Media digital 10, 11, 12
Buku alternatif 13
3.5.2 Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan sebagai panduan bagi peneliti untuk
melakukan pengamatan mengenai sesuatu yang diteliti dan mendapatkan
informasi mengenai penelitian. Observasi dilakukan ketika peneliti mengujikan
buku guru dan buku siswa di lokasi penelitian dan di lapangan. Panduan observasi
ini bertujuan untuk mendapatkan sebuah informasi yang diperlukan dari sumber.
Hasil pengamatan dapat dideskripsikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.4 Pedoman Observasi
Aspek Nomer Item
Lingkungan Ajar 1,2, dan 3
Kegiatan Pembelajaran 4,5,6,7, dan 8
3.5.3 Daftar Kuesioner
Daftar kuesioner digunakan sebagai panduan bagi peneliti untuk
mendapatkan informasi mengenai penelitian. Kuesioner dilakukan ketika peneliti
mengujikan buku guru dan buku siswa di lokasi penelitian atau melalui aplikasi
Google Form untuk mempermudah peneliti dan juga mempersingkat waktu yang
digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel 3.5 Pedoman Kuesioner
Aspek yang Diamati Nomor Item
Penggunaan model pembelajaran problem based
learning
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan
8
Tampilan buku 9, 10, 11, 12, 13, dan
14
Isi buku 15, 16, 17, 18, 19,
20, 21, 22, 23, 24,
25, dan 26.
3.6 Teknik Analisis Data
Data hasil penelitian dapat terlihat dari teknik analisis data yang
digunakan, karena teknik analisis data merupakan langkah penting dalam sebuah
penelitian. Teknik analisis data yang akan digunakan adalah Teknik analisis data
kualitatif dan data kuantitatif.
3.6.1 Analisis data kualitatif
Data kualitatif dalam penelitian berupa komentar dan saran dari ahli buku,
ahli metode, dan guru. Data yang telah diperoleh selanjutnya akan dianalisis oleh
peneliti untuk memperbaiki media/produk buku yang telah dibuat. Setelah itu,
data tersebut dianalisis secara deskriptif. Data yang didapatkan oleh peneliti
diambil menggunakan teknik wawancara, observasi, dan kuesioner. Wawancara
dilaksanakan untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut mengenai penelitian
yang dilakukan peneliti. Lalu untuk observasi dilaksanakan untuk memantau atau
mencari permasalahan yang terdapat di lokasi yang dituju oleh peneliti.
Selanjutnya untuk kuesioner dilaksanakan untuk mendapatkan masukan dari
validator ahli. Hal tersebut berguna untuk kelanjutan dan kelancaran produk yang
disusun oleh peneliti.
3.6.2 Analisis data kuantitatif
Data kuantitatif berupa skor dari penilaian oleh validator ahli, yaitu ahli
buku, ahli metode, dan guru kelas V sekolah dasar. Data yang akan dianalisis
sebagai dasar dari hasil penilaian observasi yang akan diubah menjadi data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
interval. Skala penilaian terhadap buku alternatif pembelajaran mengenai materi
“im” dengan media digital yang mengacu pada Kurikulum 2013 yaitu sangat baik
(4), baik (3), kurang baik (2), dan tidak baik (1).
Hasil penilaian produk oleh validator kemudian dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑠𝑜𝑎𝑙
Atau
�̅� =∑ 𝑥
𝑁
Keterangan:
�̅� : Rata-rata
Ʃ 𝑥 : Jumlah nilai
N : Jumlah butir soal
Data kuantitatif kemudian dikonversi menjadi data kualitatif dengan acuan rumus
konversi skor ke nilai pada skala lima sebagai berikut:
Tabel 3.6 Pedoman Penilaian Angket Validasi Produk
Nilai Skor Kriteria
A X > Xi + 1,8 SBi Sangat Baik
B Xi + 0,6 SBi < X ≤ Xi + 1,8 SBi Baik
C Xi - 0,6 SBi < X ≤ Xi + 0,6 SBi Cukup
D Xi - 1,8 SBi < X ≤ Xi - 0,6 SBi Kurang
E X ≤ Xi - 1,8 SBi Sangat Kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Keterangan:
Rata-rata skor ideal (Xi) : 12⁄ (skor maksimal ideal+skor minimal
ideal).
Simpangan baku skor ideal (SBi) : 16⁄ (skor maksimal ideal-skor minimal
ideal).
X ideal : skor empiris
Skor yang telah diperoleh, dikonversikan menjadi data kualitatif skala Likert.
Rumus tersebut mengubah data kuantitatif menjadi kualitatif sebagai berikut:
Skor maksimal ideal = 5
Skor minimal ideal = 1
X = 1 2⁄ (5 + 1)
= 3
SBi = 1 6⁄ (5 − 1)
= 0.67
Skala 5 = 𝑋 > 3 + (1.8 × 0.67)
= 𝑋 > 3 + 1.21
= 𝑋 > 4.21
Skala 4 = 3+(0.6 × 0.67) <×≤ 4.21
= 3+0.40 <×≤ 4.21
= 3.40 <×≤ 4.21
Skala 3 = 3−0.40 <×≤ 3.40
= 2.60 <×≤ 3.40
Skala 2 = 3 − (1.8 × 0.67) <×≤ 2.60
= 3 − 1.21 <×≤ 2.60
= 1.79 <×≤ 2.60
Skala 1 = ×≤ 1.79
Berdasarkan perhitungan di atas, konversi data kualitatif ke data kuantitatif
dengan skala likert dapat disederhanakan menjadi:
Tabel 3.7 Kriteria Validitas Analisis Nilai Rata-rata
Skor Interval Skor Kategori
5 ×> 4.21 Sangat Baik
4 3.40 <×≤ 4.21 Baik
3 2.60 <×≤ 3.40 Cukup Baik
2 1.79 <×≤ 2.60 Kurang Baik
1 ×≤ 1.79 Sangat Kurang Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Dalam penelitian ini diterapkan nilai kelayakan produk minimal B dengan
kategori Baik. Jika hasil penilaian akhir segala aspek dengan minimal B, maka
produk hasil pengembangan sudah layak digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
3.7 Jadwal Penelitian
Berikut ini adalah perencanaan jadwal penyusunan penelitian dari bulan Juli 2020
hingga Juni 2021.
Tabel 3.8 Jadwal Penelitian
NO Kegiatan Tahun Ajaran 2020/2021
Juli Agustus September Oktober Maret April Mei Juni
1. Potensi
Masalah
2. Pengumpulan
Data
3. Penentuan
KD, Indikator,
dan Materi
4. Penyusunan
Buku Guru
dan Buku
Siswa
5. Validasi Ahli
6. Analisis Data
Validasi
7. Revisi Produk
8. Uji Coba
Produk
9. Revisi Produk
10. Produk Selesai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab 4 ini membahas hasil penelitian dan pengembangan (R&D) serta
pembahasan atas hasil penelitian dan pengembangan.
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Prosedur Pengembangan
4.1.1.1 Menggali Potensi dan Permasalahan
Penelitian ini menggunakan tujuh langkah dalam pengembangan buku ajar
berbasis problem based learning dengan media digital website. Langkah awal
yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu menggali potensi dan masalah dengan
melakukan observasi dan wawancara. Observasi dilakukan pada saat peneliti
melaksanakan PLP-2 di SDK K, setelah menemukan permasalahan lalu peneliti
membuat pertanyaan yang akan ditanyakan kepada guru. Wawancara bertujuan
untuk memperoleh informasi mengenai kurikulum, buku yang beredar, dan
permasalahan yang ada di kelas. Hasil observasi dan wawancara akan digunakan
peneliti untuk melaksanakan tahap berikutnya yaitu pengumpulan data yang
sesuai dengan permasalahan yang ada.
Analisis kebutuhan merupakan langkah awal yang dilakukan oleh peneliti
dalam pengembangan buku ajar berbasis problem based learning dengan media
digital website. Analisis kebutuhan yang dilakukan berdasarkan langkah-langkah
pengembangan buku ajar berbasis problem based learning dengan media digital
website yang telah dijabarkan dalam bab III. Peneliti melakukan analisis dengan
melakukan wawancara dan kuesioner kepada guru kelas V SDK S dan SDK K
yaitu Bu N guru SDK K, Bu A guru SDK S, dan Bu O guru SDK S. Wawancara
kepada Bu N dilaksanakan pada 27 Juli 2020, wawancara kepada Bu A pada 22
Maret 2021, wawancara kepada Bu O pada 8 April 2021.
Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui fakta yang terjadi di lapangan
dengan adanya masalah yang ada dan sejauh mana guru mengetahui mengenai
model pembelajaran problem based learning dengan menggunakan media digital.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Dari hasil tersebut dapat dijadikan sebagai upaya untuk pengembangan buku ajar
problem based learning dengan media digital website untuk siswa kelas V
Sekolah Dasar. Berikut hasil pengumpulan data dengan wawancara mengenai
masalah yang dihadapi guru:
Tabel 4.1 Hasil Wawancara
Nama Tanggal Hasil wawancara
Pertanyaan Jawaban
Bu N
(kelas
5)
27 Juli
2020
Penggunaan
buku ajar di
sekolah
Buku yang digunakan dinilai kurang efektif
dikarenakan materi yang di sajikan kurang
memenuhi. Sekolah menambah sumber
pembelajaran dengan menggunakan buku paket
agar peserta didik memiliki tambahan penjelasan
dari materi yang diajarkan. Guru berpendapat
jika tidak menggunakan buku tambahan, maka
siswa kesulitan mengikuti pembelajaran. Siswa
dinilai jarang membaca jika di dalam buku hanya
terdapat tulisan daripada gambar. Hal ini terjadi
karena siswa lebih tertarik dengan buku yang
memiliki banyak gambar.
Model
pembelajaran
di kelas
Model pembelajaran yang digunakan yaitu
konvensional dimana pembelajaran berpusat
pada guru. Model pembelajaran yang digunakan
mengikuti dengan keadaan yang dilakukan.
Beliau kurang memahami mengenai model
pembelajaran inovatif sehingga model
pembelajaran yang digunakan tercampur tanpa
diketahui pembelajaran tersebut menggunakan
model pembelajaran inovatif tipe apa. Pendapat
beliau mengenai model pembelajaran PBL dinilai
kurang efektif karena membutuhkan waktu dan
proses yang Panjang dalam pembelajaran.
Kesulitan
yang
dihadapi di
kelas
Kesulitannya yaitu membangun motivasi siswa,
menyiapkan kelas dengan kondisi kondusif, dan
saat keadaan tersebut sudah terbangun guru
mulai masuk ke dalam pembelajaran. Pada saat
pembelajaran tidak semua siswa dapat mengikuti
pembelajaran dengan baik. Hal ini disebabkan
oleh tidak semua siswa dapat fokus dan
konsentrasi dengan pembelajaran dan setiap
siswa memiliki karakteristik masing-masing
sehingga tidak dapat disamaratakan.
Penggunaan
media digital
Penggunaan media digital pada saat ini dinilai
efektif karena siswa sudah memasuki era
milenial dimana mereka terbiasa dengan adanya
teknologi. Tetapi karena adanya teknologi, siswa
menjadi malas menulis dan membaca karena
terbiasa mendengarkan dan melihat video dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
media elektronik. Maka dari itu guru seringkali
mengajak siswa untuk menulis sejak berada di
kelas bawah (1 2 3). Untuk media digital yang
digunakan beliau dalam pembelajaran yaitu
penggunaan video dari youtube, pembuatan
animasi untuk pembelajaran, dan pembuatan
video pembelajaran.
Bu A
(kelas
5)
22 Maret
2021
Penggunaan
buku ajar di
sekolah
Beliau menggunakan buku yang beredar saat ini
sebagai pegangan atau buku tambahan. Hal
tersebut dikarenakan materi yang di cantumkan
pada buku kurang. Penggunaan buku untuk
pembelajaran harus selektif dan disesuaikan
dengan kebutuhan. Hal tersebut menjadi tidak
efektif jika hanya menggunakan buku tersebut
sebagai acuan. Oleh karena itu, guru dapat
menggunakan atau mengkombinasikan beberapa
buku dalam pembelajaran.
Model
pembelajaran
di kelas
Model pembelajaran yang digunakan beragam
seperti STAD, PBL, NHT, talking stick, Think
Pair and share, mind mapping, snowball
throwing, CTL. Model tersebut digunakan
sesuai dengan pembelajaran yang akan
dilaksanakan. Pendapat beliau mengenai model
PBL yaitu model tersebut dinilai bagus dan
bermanfaat bagi siswa untuk melatih dan
membawa mereka dalam penyelesaian suatu
masalah.
Kesulitan
yang
dihadapi di
kelas
Kesulitan yang dihadapi yaitu materi yang harus
diberikan kepada siswa terlalu banyak namun
waktu yang diberikan singkat dan juga kesulitan
siswa dalam bernalar. Pada saat pembelajaran
tidak semua siswa dapat mengikuti pembelajaran
dengan baik karena tingkat kefokusan tiap anak
berbeda. Oleh karena itu, kemampuan literasi
juga mempengaruhi hal tersebut.
Penggunaan
media digital
Penggunaan media digital dinilai bagus karena
mengikuti perkembangan zaman dan juga efektif
digunakan saat masa pandemi. Tetapi
efektivitasnya dipengaruhi oleh bagaimana
penyajian media tersebut. Media digital yang
digunakan dalam pembelajaran yaitu powerpoint,
berbagai variasi video pembelajaran, kuis, audio,
e-book atau materi PDF.
Bu O
(kelas
6)
8 April
2021
Penggunaan
buku ajar di
sekolah
Buku ajar yang beredar baik namun beberapa
pembelajaran terdapat indikator yang dipaksakan
untuk disesuaikan oleh tema sehingga tampak
seperti kue lapis yang bertumpuk-tumpuk. Untuk
buku yang beredar dinilai tidak efektif karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
materi yang terdapat di buku dinilai terlalu
dangkal sehingga guru perlu menambahkan buku
referensi dalam melengkapi materi pembelajaran.
Model
pembelajaran
di kelas
Model pembelajaran merupakan rancangan
kegiatan pembelajaran yang disusun untuk
mencapai tujuan belajar tertentu. Model yang
pernah diterapkan dalam pembelajaran yaitu
Inquiry, PAIKEM, jigsaw, kontekstual, PBL.
Pendapat mengenai model pembelajaran PBL
yaitu dinilai baik dan efektif diterapkan dalam
pembelajaran.
Kesulitan
yang
dihadapi di
kelas
Kesulitan yang dihadapi yaitu mencari
permasalahan yang sama dimana siswa memiliki
karakteristik yang berbeda antar siswa.
Penggunaan
media digital
Penggunaan media digital dinilai efektif
digunakan. Media digital yang digunakan yaitu
powerpoint dan fastone.
4.1.1.2 Mengumpulkan Informasi dan Studi Literatur
Langkah yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan data yang diinginkan
peneliti yaitu dengan mencari sumber yang berkaitan dengan permasalahan yang
akan diselesaikan. Pengumpulan data tersebut peneliti lakukan dengan cara
wawancara bersama guru kelas V SDK K. Wawancara dilaksanakan dengan
mengajukan pertanyaan yang telah dipersiapkan mengenai topik yang telah
disusun. Tujuan pengumpulan data ini yaitu sebagai acuan peneliti dalam
merancang buku ajar guru dan buku ajar siswa yang akan dirancang oleh peneliti
yang memiliki kualitas isi layak digunakan oleh siswa. Pada tahap pengumpulan
data, peneliti melaksanakan observasi dan wawancara kepada beberapa
narasumber. Berikut hasil pengumpulan data dengan wawancara mengenai kriteria
produk yang diinginkan:
Tabel 4.2 Hasil Wawancara
Nama Tanggal Hasil wawancara
Pertanyaan Jawaban
Bu N
(kelas
5)
27 Juli
2020
Usulan
buku
alternatif
guru dan
siswa
Buku alternatif yang diusulkan kiranya dapat
menjadi penunjang pembelajaran yang mana
berisikan penjelasan mengenai materi lebih detail
sehingga siswa tidak kesulitan dalam
pembelajaran.
Bu A 22 Maret Usulan Buku alternatif yang diusulkan kiranya dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
(kelas
5)
2021 buku
alternatif
guru dan
siswa
membantu dalam penambahan materi siswa, buku
dibuat secara menarik, memiliki gambar
berwarna, atau dapat dibuat menjadi buku digital
yang sekaligus 1 paket berisikan teks, gambar,
audio, dan video atau link yang mendukung.
Bu O
(kelas
6)
8 April
2021
Usulan
buku
alternatif
guru dan
siswa
Buku alternatif yang diusulkan yaitu buku yang
dapat membantu guru dan siswa yang mana
berisikan materi yang lebih lengkap serta soal-
soal yang bervariasi.
4.1.1.3 Mendesain Produk
Pada tahap ini, desain produk yang dilakukan peneliti setelah mendapatkan
data dari analisis kebutuhan. Langkah yang peneliti lakukan yaitu menentukan
tema, subtema, dan kelas yang akan digunakan dalam penyusunan produk.
Selanjutnya, peneliti menuliskan mengenai Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar. Lalu peneliti menentukan indikator dan tujuan pembelajaran sesuai dengan
Kompetensi Dasar. Setelah itu, peneliti mencari sumber belajar berisi materi,
gambar-gambar, dan solusi akhir pembelajaran yang dilakukan diluar jam
pembelajaran. Lalu peneliti merancang isi buku siswa berdasarkan tema, subtema,
dan pembelajaran yang dipilih. Peneliti menyusun draft produk awal dengan
penyusunan cover, warna buku, ukuran buku, dan kertas yang akan digunakan
saat pencetakan buku. Buku tersebut menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning yang di dalamnya terdapat langkah-langkah model pembelajaran
tersebut yang dikemas sesuai dengan materi tersebut. Di dalam buku tersebut
tersaji link dan barcode yang di dalamnya terdapat materi dan juga video
pembelajaran.
Pengembangan produk ini dilengkapi dengan 5 langkah-langkah PBL yang
meliputi: mengorientasi siswa dalam sebuah masalah, mengorganisasi siswa
dalam kelompok, membimbing siswa mencari solusi, mengembangkan dan
menyajikan hasil, dan menganalisi dan mengevaluasi. Buku ajar guru dan buku
ajar siswa berisi materi sesuai dengan tema dan subtema yang dipilih yaitu
ekosistem namun hanya diambil penyelesaian permasalahan akhir pada pelajaran
IPS.
1. Sampul buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Sampul buku ajar guru dan buku ajar siswa dibuat dengan aplikasi Coreldraw.
Gambar pada sampul adalah 4 anak yang membawa bendera merah putih dengan
maksud bangga dengan negara dan mengajak orang-orang untuk melakukan hal
yang sama. Judul buku yang terdapat pada sampul dibuat sesuai dengan
permasalahan yang diambil dan terdapat judul yang menjelaskan mengenai buku
yang dibuat merupakan pengembangan dari buku kurikulum 2013 tema 5 subtema
1 pembelajaran 3 dan 4 berbasis problem based learning.
Gambar 4.1 Sampul Buku Guru
Gambar 4.2 Judul Buku Siswa
Pada sampul buku terdapat nama pengarang buku (Vega Sanrisa Winasti) yang
diletakkan di kiri atas. Lalu pada bagian kanan bawah terdapat kelas yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
menggunakan buku tersebut dan bagian tengah bawah terdapat keterangan sekolah
yang menggunakan (SD/MI).
Gambar 4.3 Nama Pengarang Buku Guru dan Siswa
2. Isi buku
Isi buku ajar guru dan buku ajar siswa yang dikembangkan peneliti berisi
kata pengantar, ptunjuk penggunaan buku, daftar isi, pemetaan KI, KD, Indikator,
dan kegiatan pembelajaran. Berikut penjabaran setiap isi buku:
a. Kata Pengantar
Kata pengantar berisikan penjelasan singkat mengenai produk dan manfaat buku
guru dan buku siswa. Penulis juga mengucapkan syukur karena telah
menyelesaikan produk buku tersebut.
Gambar 4.4 Kata Pengantar Buku Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Gambar 4.5 Kata Pengantar Buku Siswa
b. Petunjuk Penggunaan Buku
Petunjuk penggunaan buku ajar guru dan buku ajar siswa dibuat untuk
mempermudah dalam penggunaan buku. Pada buku guru penggunaannya
digunakan untuk mempermudah guru dalam memberikan petunjuk kepada siswa
lalu untuk siswa yaitu sebagai panduan dalam pembelajaran.
Gambar 4.6 Petunjuk Penggunaan Buku Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Gambar 4.7 Petunjuk Penggunaan Buku Siswa
c. Daftar Isi
Daftar isi berisikan halaman dari setiap kegiatan. Hal ini berguna untuk
memudahkan guru atau siswa mencari pembelajaran yang diinginkan. Untuk
daftar isi pada buku guru berbeda dengan daftar isi pada buku siswa.
Gambar 4.8 Daftar Isi Buku Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Gambar 4.9 Daftar Isi Buku Siswa
d. Pemetaan KI, KD, Indikator
Pemetaan KI, KD, Indikator memuat pokok pembelajaran yang akan
dicapai siswa pada pembelajaran tersebut. Kompetensi Inti terdapat 4 aspek yang
meliputi religiusitas, sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Untuk Kompetensi
Dasar diambil berdasarkan kurikulum yang berlaku, KD meliputi penjelasan
materi yang akan dibahas. Indikator merupakan penjabaran KD yang dibuat oleh
peneliti.
Gambar 4.10 Kompetensi Inti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Gambar 4.11 KD dan Indikator 1
e. Kegiatan Belajar
Kegiatan belajar pada buku ajar guru dan buku ajar siswa berisi 5 kegiatan
sesuai dengan langkah-langkah PBL. Kegiatan ini terdiri dari kegiatan yang
dilaksanakan secara individu maupun secara berkelompok. Dimana kegiatan ini
mencari sebuah permasalahan dan menyelesaikan permasalahan tersebut secara
berkelompok dan menghasilkan sebuah karya yang akan dipresentasikan di depan
kelas secara bergantian. Kegiatan yang terdapat pada buku guru dan buku siswa
sebagai berikut:
1) Kegiatan 1
Kegiatan 1 pada buku guru berisikan langkah-langkah kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan siswa. Buku guru pada kegiatan 1
dilengkapi dengan media, alat dan bahan yang digunakan pada saat pembelajaran.
Kegiatan 1 mengajak siswa untuk menyimak dan mengidentifikasi masalah atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
orientasi pada masalah. Pada kegiatan ini siswa akan diajak untuk menemukan
sebuah permasalahan. Berikut isi buku guru pada kegiatan 1:
Gambar 4.12 Kegiatan 1 Buku Guru
Sedangkan kegiatan 1 pada buku siswa terlampir literasi atau bacaan yang
dapat diakses dengan mengarahkan kamera hp kearah barcode atau bisa googling
dengan link yang telah disediakan. Di dalam pembelajaran tersebut terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi diatasnya. Berikut isi buku
siswa pada kegiatan 1:
Gambar 4.13 Cara Mengakses Barcode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Gambar 4.14 Bacaan Sumpah Pemuda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Gambar 4.15 Mengidentifikasi Materi pada Barcode
2) Kegiatan 2
Kegiatan 2 pada buku guru berisi langkah-langkah kegiatan yang
mengajak siswa untuk menyimak dan memahami isi bacaan dan video yang telah
disediakan dalam bentuk barcode dan link. Dalam kegiatan ini guru membagi
siswa menjadi beberapa kelompok kecil. Berikut isi buku guru pada kegiatan 2:
Gambar 4.16 Mencari Tahu Mengenai Permasalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Gambar 4.17 Mengumpulkan Data
Sedangkan kegiatan 2 pada buku siswa berisikan langkah-langkah
kegiatan yang akan dilaksanakan, video dalam bentuk barcode dan link, serta
pertanyaan yang dikerjakan bersama dengan kelompok yang telah ditentukan.
Berikut isi pada buku siswa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Gambar 4.18 Mencari Permasalahan Pada Bacaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Gambar 4.19 Kolom Pengisian Solusi
3) Kegiatan 3
Kegiatan 3 pada buku guru berisi langkah-langkah aktivitas yang akan
dilakukan oleh siswa yakni menyimak video dalam bentuk barcode dan link.
Setelah menyimak video tersebut, siswa diminta untuk menemukan kelebihan dan
kekurangan dari tiap video tersebut setelah itu mencari solusi yang tepat untuk
penyusunan tugas selanjutnya. Berikut isi buku guru kegiatan 3:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Gambar 4.20 Kegiatan 3 Buku Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Sedangkan pada buku siswa berisi kegiatan menyimak video dalam bentuk
barcode dan link. Setelah menyimak isi video tersebut, siswa diminta untuk
mengisi pertanyaan yang telah disediakan lalu mencari solusi mengenai tugas
selanjutnya. Langkah-langkah pada buku siswa diharapkan membantu siswa
untuk mudah memahami tugas yang diberikan. Berikut isi buku siswa kegiatan 3:
Gambar 4.21 Menganalisis Video
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Gambar 4.22 Mencari Solusi
4) Kegiatan 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Kegiatan 4 pada buku guru berisi langkah-langkah aktivitas siswa
membuat peta. Buku guru dilengkapi alat dan bahan yang digunakan siswa untuk
membuat karya. Kegiatan ini berkaitan dengan langkah-langkah sebelumnya. Jadi
pada tahap ini siswa telah menemukan apa yang akan dilakukan pada tahap ini.
Berikut isi buku guru kegiatan 4:
Gambar 4.23 Kegiatan 4 Buku Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Sedangkan pada buku siswa termuat langkah-langkah membuat peta. Hal
ini dimaksudkan agar siswa lebih mudah dalam menyelesaikan karya setelah
menemukan solusi pada kegiatan 3. Berikut isi buku siswa kegiatan 4:
Gambar 4.24 Membuat Karya
5) Kegiatan 5
Kegiatan 5 berisi aktivitas siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan
yang baru saja dia kerjakan. Berikut isi buku guru kegiatan 5:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Gambar 4.25 Kegiatan 5 Buku Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Sedangkan pada buku siswa berisikan penjabaran kegiatan yang baru saja
mereka lakukan dan siswa diminta untuk merefleksikannya. Berikut isi buku
siswa kegiatan 5:
Gambar 4.26 Kegiatan Merefleksikan
4.1.1.4 Memvalidasi Desain
Tahap ini dilakukan untuk menemukan kesalahan hingga mendapatkan
masukkan dari validator ahli dimana dijelaskan sebagai berikut:
1. Validasi Dosen Ahli
Peneliti melakukan validasi produk yang dihasilkan berupa pengembangan
buku ajar berbasis problem based learning dengan media digital website untuk
siswa kelas v. Validasi dilakukan untuk mengetahui kualitas dan kelayakan
produk yang dikembangkan oleh peneliti. Pakar buku ajar ini yaitu dosen ahli
sebanyak satu kali pada 20 April 2021. Aspek yang dinilai dari buku ajar yaitu 1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Penggunaan model pembelajaran problem based learning, 2) Tampilan buku, dan
3) Isi buku. Berdasarkan hasil validasi dari ketiga aspek tersebut, rata-rata nilai
dari Bapak R untuk buku guru 4,4 termasuk kategori “Sangat Baik” dan untuk
buku siswa 4,15 termasuk kategori “Baik”.
Dari penilaian yang telah diberikan terdapat beberapa komentar mengenai
saran perbaikan pada aspek gambar yang kurang sesuai dengan materi, pemberian
tugas yang sebaiknya dilakukan secara berkelompok, dan juga konsisten terhadap
Bahasa yang digunakan.
Tabel 4.3 Rekapitulasi Nilai Produk Buku Guru
No Aspek Jumlah Nilai
1. Tujuan 8
2. Model Pembelajaran 28
3. Cover 23
4. Isi 39
5. Bahasa 17
Total skor 115
Rata-rata skor 4,4
Kriteria Sangat Baik
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah nilai produk buku guru hasil
rekapitulasi bernilai 4,4 maka dari hasil di atas dapat dimasukkan ke dalam
kategori sangat baik.
Tabel 4.4 Rekapitulasi Nilai Produk Buku Siswa
No Aspek Jumlah Nilai
1. Cover 25
2. Isi 46
3. Konsistensi 13
4. Bahasa 14
5. Gambar 14
Total skor 112
Rata-rata skor 4.15
Kriteria Sangat Baik
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah nilai produk buku siswa hasil
rekapitulasi bernilai 4,15 maka dari hasil di atas dapat dimasukkan ke dalam
kategori sangat baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
2. Validasi Guru Ahli
Peneliti melakukan validasi produk yang dihasilkan berupa pengembangan
buku ajar berbasis problem based learning dengan media digital website untuk
siswa kelas v. Validasi dilakukan untuk mengetahui kualitas dan kelayakan
produk yang dikembangkan oleh peneliti. Guru yang menjadi validator yaitu guru
ahli. Validasi oleh guru ahli 1 (Bu O) dilakukan pada tanggal 20 April 2021 dan
guru ahli 2 (Bu F) dilakukan pada tanggal 30 April 2021. Aspek yang dinilai dari
buku ajar yaitu 1) Penggunaan model pembelajaran problem based learning, 2)
Tampilan buku, dan 3) Isi buku. Berdasarkan hasil validasi dari ketiga aspek
tersebut, rata-rata nilai dari guru ahli 1 untuk buku guru termasuk kategori 4,9
“Sangat Baik” dan untuk buku siswa termasuk kategori 4,9 “Sangat Baik”.
Sedangkan hasil validasi oleh guru ahli 2 untuk buku guru termasuk kategori 3,6
“Baik” dan untuk buku siswa termasuk kategori 3,8 “Baik”.
Dari penilaian yang telah diberikan terdapat beberapa komentar dari guru
ahli 1 mengenai saran perbaikan pada aspek model pembelajaran dimana kurang
menggali masalah pada video, kurang penjelasan pada buku, untuk tugas kurang
bisa dipahami perintahnya, untuk judul pada cover kiranya dapat dinaikkan, dan
juga terdapat kata yang kurang tepat. Lalu penilaian yang telah diberikan terdapat
komentar dari guru ahli 2 mengenai saran perbaikan pada aspek isi dimana video
yang diambil sebaiknya dengan gambar animasi agar lebih menarik. Untuk saran
secara menyeluruh guru ahli 2 memberikan saran jika sebaiknya untuk buku siswa
penggunaan link/barcode belum perlu digunakan karena banyak siswa yang belum
mengerti dan paham dalam penggunaannya dan untuk video yang disajikan
sebaiknya disesuaikan dengan tingkatan kelasnya. Namun dalam penggunaan
barcode sudah mengikuti perkembangan IT, namun tidak semua siswa dapat
mengakses internet dan HP yang kurang mendukung perlu diperhatikan jika
menggunakan barcode tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel 4.5 Rekapitulasi Nilai Produk Buku Guru
No Aspek Jumlah Nilai
Validator 1 Validator 2
1. Tujuan 7 10
2. Model Pembelajaran 24 24
3. Cover 23 30
4. Isi 29 39
5. Bahasa 12 19
Total skor 95 122
Rata-rata skor 3,65 4.6
Kriteria Baik Sangat Baik
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah nilai produk buku guru hasil
rekapitulasi dari kedua validator bernilai 3,65 dan 4,6 maka dari hasil di atas dapat
dimasukkan ke dalam kategori baik bagi validator 1 dan sangat baik bagi validator
2.
Tabel 4.6 Rekapitulasi Nilai Produk Buku Siswa
No Aspek Jumlah Nilai
Validator 1 Validator 2
1. Cover 23 30
2. Isi 40 49
3. Konsistensi 12 15
4. Bahasa 14 20
5. Gambar 14 20
Total skor 123 134
Rata-rata skor 4.5 4.9
Kriteria Sangat Baik Sangat Baik
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah nilai produk buku siswa hasil
rekapitulasi dari kedua validator bernilai 4,5 dan 4,9 maka dari hasil di atas dapat
dimasukkan ke dalam kategori sangat baik menurut ke dua validator ahli.
4.1.1.5 Merevisi Desain
Revisi desain dilakukan untuk mendapatkan perbaikan dari komentar dan
saran yang diberikan validator. Peneliti melakukan revisi terhadap produk awal
yang dihasilkan sesuai dengan komentar dan saran yang diberikan validator.
Revisi bertujuan untuk menghasilkan produk buku ajar yang lebih baik dari
produk awal dan layak digunakan sebagai alternatif buku ajar di sekolah. Produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
akhir dikemas dalam bentuk buku yang berisi buku ajar dengan menggunakan
model PBL untuk siswa kelas V Sekolah Dasar. Komentar dan saran yang diminta
validator ahli akan menjadi masukan untuk produk sebelum dilaksanakannya uji
coba terbatas. Beberapa validator memberi saran mengenai cover yang dinilai
kurang cocok dengan judul yang dibahas lalu peneliti menggantinya sesuai
dengan masukan dari validator tersebut. Lalu untuk isi buku menurut validator
sudah mudah dipahami siswa namun untuk bagian penjelasan bisa diberi
penjelasan yang lebih jelas dan tidak belibet untuk memudahkan siswa. Validator
mengatakan jika mereka menyukai isi buku karena dinilai mengikuti jaman dan
kemungkinan siswa tidak bosan saat menggunakannya karena mereka diajak
untuk mencari tahu lebih mengenai materi yang disajikan.
Produk buku ajar guru dan buku ajar siswa dengan media digital yang
telah divalidasi oleh 3 ahli produk yang berisikan saran dan komentar oleh pakar
produk buku dan model pembelajaran. Ahli produk yang telah memvalidasi
produk tersebut yaitu dosen PGSD Universitas Sanata Dharma, guru kelas dari
SDK S, dan guru kelas dari SD D. Adapun komponen pada buku ajar yaitu
petunjuk penggunaan buku, pembelajaran 3 dan 4 yang terdiri dari 5 kegiatan
pembelajaran.
4.1.1.6 Mengujicoba Produk
1. Persiapan Uji Coba
Sebelum melaksanakan uji coba, peneliti mempersiapkan beberapa hal
yang dibutuhkan dalam pelaksanakan uji coba agar kegiatan tersebut dapat
berjalan lancar dan sesuai dengan yang peneliti harapkan. Peneliti lebih dulu
menyiapkan print out buku ajar siswa yang telah dibuat sebanyak 5 rangkap,
menyiapkan alat dan bahan penunjang kegiatan belajar (pulpen, kertas
menggambar, kertas hvs). Setelah itu, peneliti menyiapkan media yang akan
digunakan dalam pembelajaran seperti HP untuk mengakses barcode yang
tersedia dalam buku ajar tersebut.
2. Hasil Uji Coba
Uji coba produk buku ajar guru dan buku ajar siswa dilaksankan pada 14
Juni-15 Juni 2021. Uji coba dilakukan pada pukul 09.00-11.30 WIB untuk hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Senin tanggal 14 Juni dan pukul 10.00-12.00 WIB pada hari Selasa tanggal 15
Juni 2021. Uji coba produk ini dilaksanakan secara terbatas dikarenakan adanya
pandemic covid-19, maka dari itu uji coba dilaksanakan hanya kepada peserta
didik yang berada di lingkungan RT sekitar tempat tinggal peneliti dengan jumlah
peserta didik hanya 5 orang saja. Peneliti meminta izin kepada ketua RT di tempat
pelaksanaan uji coba terbatas. Untuk lokasi uji coba penelitian terletak di Desa
Donokerto RT 01, Turi. Sebelum melaksanakan uji coba, peneliti menjelaskan
kepada peserta didik mengenai buku yang akan peneliti uji cobakan kepada
mereka dan juga menjelaskan cara penggunaan buku tersebut. Peneliti
menjelaskan jika buku ajar tersebut merupakan pengembangan dari buku yang
diedarkan oleh pemerintah. Lalu peneliti menjelaskan mengenai tema, tujuan
pembelajaran, dan proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran
tipe problem based learning.
Pada kegiatan 1 pembelajaran 3 peserta didik melaksanakan kegiatan scan
barcode. Dalam barcode tersebut terdapat video yang akan memulai pembelajaran
dan membawa peserta didik dalam menemukan permasalahan awal. Pertama-tama
peneliti menanyakan mengenai:
Peneliti: Apakah kalian pernah mengakses barcode?
Anak-anak: Sudah mbak.
Setelah menanyakan hal tersebut, peneliti memberi kesempatan mereka
untuk mengakses video yang terdapat dalam barcode. Saat memilih salah satu
peserta didik, ternyata mereka tidak benar-benar bisa mengakses barcode tersebut.
Lalu peneliti mengajarkan mereka bagaimana cara mengakses barcode
menggunakan smartphone. Setelah itu peneliti mengajak peserta didik untuk
menyimak video yang terdapat pada barcode. Setelah peserta didik menyimak
video, peneliti memberikan pertanyaan singkat yaitu:
Peneliti: Apa masalah yang terjadi di video di atas?
Callista: Tentang sekolah mbak.
Peneliti: Ada apa emang di sekolahnya?
Izzan: Sekolahnya ada macem-macem perbedaan mbak.
Peneliti: Perbedaan apa itu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Aliya: Ada yang make kerudung ada yang ndak. Terus ada yang Cina ada yang
Jawa.
Setelah itu, peneliti mengajak peserta didik untuk scan barcode mengenai
persatuan dan kesatuan. Materi ini berkaitan dengan tugas-tugas selanjutnya dan
merupakan penjelasan mengenai persatuan dan kesatuan. Setelah menyimak dan
mengamati hal tersebut, peneliti mengajak peserta didik untuk menyimak dan
membahas mengenai peristiwa singkat sumpah pemuda. Lalu peneliti membagi
peserta didik untuk mengisi pertanyaan yang ada di lembar kerja peserta didik
yang telah disediakan dan juga membahas bersama-sama. Berikut adalah
pertanyaan dan jawaban yang dikerjakan oleh peserta didik:
Peneliti: Pokok pada bacaan tentang sumpah pemuda apa dek?
Fadhil: Tentang peristiwa sumpah pemuda mbak.
Peneliti: Emangnya Sumpah Pemuda itu ada di tanggal berapa?
Aliya: Tanggal 27 sama 28 Oktober mbak.
Peneliti: Tahun berapa?
Aliya: 1928 mbak.
Peneliti: Terus pokok pada bacaan selanjutnya apa?
Izzan: Ngucapin ikrar sama dengerin Indonesia Raya pertama kali.
Peneliti: Abis itu ada informasi apalagi di bacaan itu?
Callista: Lagunya buat meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa di
kalangan pemuda untuk segera membentuk sebuah negara yang merdeka dan
berdaulat.
Setelah itu peneliti mengajak peserta didik untuk scan barcode selanjutnya
yang membahas mengenai Sumpah Pemuda lebih jelas. Lalu peserta didik diajak
untuk ikut mengucapkan isi Sumpah Pemuda dan menjawab pertanyaan yang
terdapat di buku ajar mereka. Setelah itu peneliti membagi peserta didik menjadi 2
kelompok kecil dan mengajak mereka untuk membuat poster sesuai dengan materi
yang sedang dibahas. Berikut merupakan hasil karya mereka:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Gambar 4.27 Uji Coba
Gambar 4.28 Uji Coba 1
Selanjutnya peneliti mengajak peserta didik untuk mencari tahu mengenai
letak geografis Indonesia baik letak geografis maupun letak astronomis Indonesia
yang terdapat pada barcode dan menanyakan kepada peserta didik mengenai video
tersebut.
Peneliti: Video tadi ngomongin tentang apa dek?
Izzan: Tentang Indonesia.
Peneliti: Iya bener tentang Indonesia, tapi ada yang dibahas tidak? Misalnya
Indonesia terletak diantara Samudra apa dan terletak di Benua apa?
Izzan: Apa ya tadi tuh?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Peneliti: Coba dibaca-baca lagi di bukunya terletak dimana? Samudera apa dan
apa? Terus Benua apa dan apa?
Aliya: Samudera Hindia dan Pasifik mbak.
Peneliti: Iya bener. Terus apalagi?
Aliya: Benua Asia dan Australia.
Peneliti: Iya bener banget. Tapi ga cuma itu loh, Indonesia ini juga dianggap
negara yang strategis karena diampit 2 samudera dan 2 benua. Selanjutnya coba
scan barcode dan pahami isi dari barcoe tersebut lalu baca halaman selanjutnya
mengenai apa!
Fadhil: Mencari solusi dari bacaan itu mbak?
Peneliti: Iya nak, setelah itu cari informasi yang didapatkan dari link itu. Apa yang
kalian dapatkan dari link itu?
Callista: Buat peta harus ada judul peta, mata angin, sama warna pada petanya
beda-beda.
Peneliti: Iya betul sekali. Warna pada peta berbeda karena memiliki makna
tersendiri. Misal warna hijau karena di daerah tersebut masih memiliki hutan yang
luas dan untuk warna kuning menandakan jika daerah tersebut tidak memiliki
hutan lagi.
Anak-anak: Oalahhh seperti itu to.
Selanjutnya peserta didik rebutan ingin mencoba scan barcode. Setelah
salah satu dari mereka scan barcode, mereka diminta untuk menyimak 2 video
tersebut dan mencari kelebihan kekurangan pada peta tersebut.
Peneliti: Komentar terhadap video pertama apa?
Izzan: Gambarnya rapi tapi warnanya tidak menarik terlalu tipis.
Peneliti: Terus untuk video kedua bagaimana?
Callista: Gambarnya rapi karena diberi garis terus warnanya mencolok bagus, tapi
gambarnya susah sekali.
Selanjutnya peserta didik diajak untuk berdiskusi dengan maksud
menemukan solusi yang tepat dalam penyusunan peta sesuai dengan wilayah
organisasi yang terdapat di bacaan Sumpah Pemuda. Setelah itu peneliti mengajak
peserta didik untuk membuat karja sesuai perintah yang ada di buku tersebut,
peserta didik nampak antusias dalam pengerjaan tugas tersebut dan berikut hasil
karya mereka:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Gambar 4.29 Uji Coba Hasil Karya
Gambar 4.30 Uji Coba Hasil Karya
Selanjutnya pada kegiatan 1 pembelajaran 4 mengenai keberagaman
negeri seperti sebutan Indonesia sebagai negara maritim dan agraris. Setelah itu
peserta didik diminta untuk menyimak bacaan di buku ajar dan juga menyimak
peta yang terdapat di buku tersebut. Lalu mereka menanyakan mengenai beberapa
hal seperti:
Izzal: Negara maritim itu apa mbak?
Peneliti: Negara maritim itu seperti Indonesia. Dimana luas lautannya lebih besar
dibandingkan luas daratannya. Hal ini terjadi karena Indonesia merupakan negara
kepulauan.
Fadhil: Terus kalo agraris itu apa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Peneliti: Negara agraris itu negara yang sebagian besar penduduknya bekerja
sebagai petani. Hal ini terjadi karena Indonesia memiliki lahan yang subur
sehingga cocok untuk bercocok tanam. Lalu apa kalian mengetahui Indonesia
memiliki berapa musim?
Anak-anak: 2 musim mbak. Musim hujan dan kemarau.
Peneliti: Selanjutnya untuk memperjelas mengenai materi di atas coba kita scan
barcode dibawah ini ya.
Selanjutnya mari kita scan barcode kembali dan pahami maksud dari video
tersebut dan menjawab pertanyaan tersebut. Setelah itu peserta didik diajak untuk
menyimak bacaan pada halaman selanjutnya. Kegiatan ini masih dilakukan dalam
kelompok. Setelah itu peserta didik diminta untuk mencari keanekaragaman yang
terdapat di sekitar dan mencari fungsi tempat tersebut:
Gambar 4.31 Uji Coba Kenampakan Alam
Selanjutnya peserta didik diminta untuk menganalisis 2 video yang
terdapat pada barcode halaman berikutnya.
Peneliti: Apa yang kalian dapatkan dari video pertama?
Aliya: Orang Nasrani membolehkan umat muslim untuk menggunakan lahan parkir
saat sholat ied.
Peneliti: Yang dilakukan tersebut termasuk toleransi atau intoleransi?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Izzan: Intoleransi mbak.
Peneliti: Ehhh ya bukan intoleransi dong. Kalau intoleransi itu seharusnya dia tidak
mengizinkan penggunaan lahan gereja untuk tempat parkir.
Izzan: Ohhh berarti itu toleransi to mbak?
Peneliti: Iya video pertama itu toleransi. Lalu bagaimana dengan video kedua?
Callista: Intoleransi mbak. Soalnya tidak menghargai perbedaan.
Peneliti: Kok bisa intoleransi kenapa?
Callista: Karena tidak dibolehi memasang lampion saat perayaan imlek.
Peneliti: Iya betul sekali yang dikatakan Callista. Sekarang mbak nanya dong.
Bagaimana solusi untuk mengatasi konflik yang ada di Indonesia?
Alliya: Dengan menghargai perbedaan suku dan agama di Indonesia.
Peneliti: Setelah itu apalagi?
Izzan: Tidak boleh membeda-bedakan teman mbak.
Peneliti: Nahhh iyaa betul. Sekarang silahkan kalian mempersiapkan peristiwa
mengenai persatuan dan kesatuan dari koran/majalah/internet. Dipotong lalu
tempelkan pada kertas hvs untuk dibuat kliping. Hias kliping tersebut dengan
bagus!
Melalui penjelasan respon siswa secara langsung, peneliti berpendapat
bahwa buku ajar sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran lalu untuk
memastikan berhasil tidaknya proses pembelajaran. Hal yang mendukung buku
dapat diterima atau tidak oleh siswa yaitu buku ajar yang memberikan kesan
menyenangkan dan menarik dimana hal itu mengajak siswa untuk bersemangat
dalam melaksanakan pembelajaran. Berdasarkan hasil ujicoba tersebut, peneliti
berpendapat jika siswa menyukai pembelajaran dimana buku yang mereka
gunakan menarik sehingga meningkatkan rasa ingin tahu mereka dalam
pembelajaran. Saat melaksanakan ujicoba terbatas, peneliti meminta tolong
kepada salah 1 teman yang mengetahui mengenai model pembelajaran problem
based learning untuk menjadi observer teman sejawat.
Tabel 4.6 Rekapitulasi Observer Teman Sejawat
No Aspek yang dinilai Skor Komentar
A. Kegiatan Pendahuluan
1. Menyiapkan fisik & psikis peserta didik 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
dalam mengawali kegiatan pembelajaran
2. Mengaitkan materi pembelajaran dengan
permasalahan yang akan di bahas 4
3. Menyampaikan kompetensi, tujuan, dan
rencana kegiatan 4
B. Kegiatan Inti
4. Menampilkan video permasalahan yang
akan dipelajari peserta didik 5
5. Materi pembelajaran sesuai indikator
materi 4
6. Menerapkan model pembelajaran
problem based learning dari awal
hingga akhir kegiatan pembelajaran
5
7. Melibatkan peserta didik dalam proses
pembelajaran 5
8. Peserta didik aktif dalam kelompok 5
9. Peserta didik menciptakan karya 5
10. Menggunakan Bahasa yang benar dan
tepat 4
11. Berperilaku sopan dan santun 5
C. Kegiatan Penutup
12. Membuat kesimpulan melibatkan
peserta didik 4
13. Melakukan refleksi 4
14. Melakukan review dari awal sampai
akhir pembelajaran 4
Jumlah 62
Rata-rata 4,4
Hasil observer saat pelaksanaan uji coba oleh teman sejawat mendapatkan total
skor 62 poin dan rata-rata 4,4 dengan kriteria penilaian sangat baik.
4.1.1.7 Merevisi Produk
Buku ajar guru dan buku ajar siswa berbasis media digital yang mengacu
kurikulum 2013 sesuai dengan hasil saran dan komentar validator. Produk buku
ajar guru dan buku siswa yang telah direvisi oleh ahli produk dengan hasil
validasi Sangat Baik.
Tabel 4.7 Rerata Hasil Validasi Produk
No Validator Buku ajar
Skor Kategori
1. Dosen ahli produk 4.3 Sangat Baik
2. Guru SDK S 4.1 Baik
3. Guru SD D 4.75 Sangat Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Jumlah 13,15
Rerata (jumlah total validator) 4.3
Kategori Sangat Baik
Dari hasil rekapitulasi komentar dan saran dari validator mengenai buku ajar guru
dan buku ajar siswa, peneliti memperbaiki cover pada buku ajar tersebut. Berikut
adalah bagian buku ajar yang telah direvisi oleh peneliti atas komentar dan saran
validator:
Gambar cover sebelum dan sesudah revisi:
Gambar 4.32 Cover Buku Ajar Sebelum Direvisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Gambar 4.33 Cover Buku Ajar Setelah Direvisi
Kemudian pada aspek perintah pada buku siswa, peneliti mendapat
masukan bahwa perintah pada buku siswa sebaiknya diperjelas untuk
memudahkan siswa memahami maksud dari tugas tersebut. Berikut adalah revisi
dari peneliti pada aspek perintah pada buku siswa:
Gambar perintah sebelum dan sesudah revisi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Gambar 4.34 Perintah Pada Buku Siswa Sebelum Direvisi
Gambar 4.35 Perintah Pada Buku Siswa Setelah Direvisi
Lalu pada aspek perintah pada buku guru, peneliti mendapat masukan
bahwa perintah pada buku guru sebaiknya diperjelas untuk memudahkan maksud
dari tugas tersebut. Berikut adalah revisi dari peneliti pada aspek perintah pada
buku guru:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Gambar 4.36 Perintah Pada Buku Guru Sebelum Direvisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Gambar 4.37 Perintah Pada Buku Guru Setelah Direvisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Setelah itu, pada aspek perintah pada buku siswa, peneliti mendapat
masukan bahwa perintah pada buku siswa sebaiknya diperjelas untuk
memudahkan maksud dari tugas tersebut. Berikut adalah revisi dari peneliti pada
aspek perintah pada buku siswa:
Gambar 4.38 Perintah Pada Buku Siswa Sebelum Direvisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Gambar 4.39 Perintah Pada Buku Siswa Setelah Direvisi
Setelah itu, pada aspek perintah pada buku siswa, peneliti mendapat
masukan bahwa perintah pada buku siswa sebaiknya diperjelas untuk
memudahkan maksud dari tugas tersebut. Berikut adalah revisi dari peneliti pada
aspek perintah pada buku siswa:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Gambar 4.40 Perintah Pada Buku Siswa Sebelum Direvisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Gambar 4.41 Perintah Pada Buku Siswa Setelah Direvisi
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pembahasan prosedur pengembangan buku ajar
Pembahasan pertama yaitu mengenai prosedur pengembangan buku ajar berbasis
Problem Based Learning dengan media digital website untuk siswa kelas 5.
Pengembangan buku ajar guru dan buku ajar siswa yang dilakukan oleh peneliti
menggunakan 7 tahapan penelitian berikut pembahasan tentang tahapan tersebut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
4.2.1.1 Menggali Potensi dan Masalah
Tahap ini dilakukan dengan melihat potensi dan masalah yang terdapat di
lapangan terkait penggunaan buku ajar bagi kelas 5. Penggalian potensi dan
masalah yang dilaksanakan di SDK K saat pelaksanaan PLP 2 berjalan baik
karena peneliti dapat menemukan masalah dengan observasi di kelas selama
PLP berlangsung namun hasil pengumpulan data tidak dapat mewakili
kebutuhan guru secara luas. Hal ini dikarenakan peneliti hanya melakukan
pengumpulan data pada 2 sekolah saja.
4.2.1.2 Mengumpulkan Informasi dan Studi Literatur
Informasi ini didapatkan dari observasi dan wawancara. Observasi dilaksanakan
saat PLP 2 di SDK K dengan melihat kegiatan belajar mengajar di kelas untuk
menemukan dan mengumpulkan informasi mengenai permasalahan yang
terdapat di kelas sesuai dengan objek penelitian. Wawancara dilaksanakan saat
pelaksanaan PLP 2 di SDK K dan PLP 3 di SDK S untuk mengumpulkan
informasi mengenai objek yang diteliti peneliti. Tahap ini dapat berjalan baik
tanpa ada halangan karena peneliti dapat melaksanakan tahap tersebut secara
langsung sehingga data yang didapatkan valid.
4.2.1.3 Mendesain Produk
Tahap ini dilakukan dengan penentuan kelas, tema, dan subtema yang akan
digunakan untuk produk lalu peneliti membuat gambaran mengenai produk di
Ms. Word. Gambaran desain buku yang telah selesai selanjutnya akan
disempurnakan dengan membuat cover, animasi, dan isi yang didesain
menggunakan corel draw. Tahap ini memiliki beberapa halangan yang mana
pada awalnya peneliti menggunakan jasa untuk membuat cover tetapi jasa
tersebut selesai di waktu yang tidak sesuai dengan kesepakatan dan gambarnya
tidak sesuai dengan keinginan, setelah itu peneliti mencoba untuk pindah ke jasa
yang lain untuk penyelesaian desain cover hingga isi sesuai dengan gambaran
yang diberikan peneliti. Pada akhirnya desain tersebut selesai sehingga dapat
lanjut ke tahap selanjutnya.
4.2.1.4 Memvalidasi Desain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Tahap ini dilakukan untuk melihat layak tidaknya produk yang dibuat. Hal ini
dilihat dari aspek materi maupun aspek desain. Validasi dilakukan oleh 3
validator ahli untuk mendapatkan kritik dan saran produk yang dihasilkan
peneliti. Tahap ini berjalan lancar walau tiap validator memberikan penilaian
kurang sesuai dengan waktu yang disetujui bersama namun tahap ini tetap
berjalan lancar.
4.2.1.5 Merevisi Desain
Tahap ini dilakukan setelah mendapatkan penilaian serta masukkan dari
validator ahli. Pada tahap ini peneliti akan memperbaiki produk sesuai dengan
masukkan yang diberikan validator setelah itu peneliti kembali memperbaiki
desain buku sesuai masukkan. Tahap ini berjalan lancar karena perbaikan desain
tidak banyak dan bukan perbaikan yang rumit sehingga perbaikan ini berjalan
cepat dan lancar.
4.2.1.6 Menguji Coba Produk
Tahap ini dilakukan bersama 4 siswa kelas 5 SD sekitar Desa Donokerto Turi.
Tujuan tahap ini dilaksanakan yaitu untuk mengujikan produk yang dibuat dan
untuk melihat berhasil atau tidaknya produk yang dibuat. Tahap ini tidak
berjalan lancar sesuai dengan rencana. Hal ini terjadi karena adanya pandemi
yang menyebabkan penelitian tidak dapat dilaksanakan di tempat penelitian
yaitu di SD Kanisius Kintelan dan SD Kanisius Sengkan namun ujicoba terbatas
tetap dapat dilaksanakan walau tidak dilaksanakan di tempat penelitian dan juga
mengenai pengurusan izin pelaksanaan di desa tersebut yang mana RT setempat
sulit ditemui karena memiliki kesibukkan namun hal ini bukan menjadi
penghalang karena pada akhirnya peneliti mendapatkan izin.
4.2.1.7 Merevisi Produk
Tahap ini dilakukan jika peneliti menemukan kelemahan produk setelah
pelaksanaan ujicoba. Tahap ini berjalan lancar karena peneliti tidak menemukan
kelemahan dari produk yang dibuat.
4.2.2 Pembahasan atas kualitas buku ajar
Kualitas buku ajar berbasis Problem Based Learning dengan media digital
website untuk siswa kelas 5 menurut 3 validator ahli. Hasil dari validasi buku guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
menurut dosen ahli mendapat skor 4,4 “sangat baik” dan layak digunakan. Hal ini
dapat dilihat dari beberapa aitem yang mendapat nilai sangat baik (5) yaitu
mengenai penggunaan model pembelajaran problem based learning, bagian cover
yang sesuai dengan materi yang dibahas, dan juga dari sisi bahasa yang digunakan
singkat dan jelas. Untuk beberapa aitem yang mendapatkan nilai baik (4) yaitu
mengenai tujuan pembelajaran, petunjuk pada buku, dan Bahasa yang digunakan
mudah dipahami.
Sedangkan hasil validasi buku guru menurut guru ahli 1 mendapat skor
3,65 “baik” dan menurut guru ahli 2 mendapat skor 4,6 “sangat baik”. Hal ini
dapat dilihat dari beberapa aitem yang mendapat nilai baik untuk guru ahli (1) 4
(baik) yaitu mengenai pembelajaran dalam buku yang menarik, penggunaan
model pembelajaran problem based learning, cover, dan beberapa komponen
pada isi. Untuk beberapa aitem yang mendapatkan nilai 3 (cukup) yaitu buku yang
digunakan membuat pembelajaran menarik, beberapa komponen isi, dan juga
bahasa yang digunakan. Lalu untuk penilai aitem yang mendapat nilai sangat baik
dari guru ahli (2) 5 (sangat baik) yaitu mengenai tujuan, beberapa penggunaan
model pembelajaran problem based learning, cover, isi, dan juga bahasa yang
digunakan. Untuk beberapa aitem yang mendapat nilai 4 (baik) yaitu orientasi
siswa pada masalah, membimbing dalam penyelidikan, petunjuk penggunaan
buku, dan bahasa yang digunakan sesuai dengan EYD. Dari 3 validator ahli maka
buku ajar guru yang telah dibuat oleh peneliti mendapat rata-rata 4,2 “sangat
baik”.
Hasil validasi dari buku siswa menurut dosen ahli mendapatkan skor 4,15
“sangat baik”. Hal ini dapat dilihat dari beberapa aitem yang mendapat nilai 5
(sangat baik) yaitu mengenai ukuran judul yang lebih dominan, judul dapat
memberikan informasi secara cepat, beberapa isi buku siswa, dan penempatan
unsur tata letak judul dll. Untuk beberapa aitem yang mendapat nilai 4 (baik) yaitu
komposisi unsur tata letak, kontras yang baik, cover yang menarik, beberapa isi
buku siswa, bahasa yang digunakan sederhana, berdasarkan EYD, menarik
perhatian siswa, dan ukuran gambar tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Menurut guru ahli 1 produk buku siswa mendapatkan skor 4,5 “sangat
baik”. Hal ini dapat dilihat dari beberapa aitem yang mendapat nilai baik untuk
guru ahli (1) 4 (baik) yaitu mengenai cover, isi buku siswa, bahasa yang
digunakan sederhana, Bahasa berdasarkan EYD, dan gambar yang sesuai dengan
materi yang dibahas. Untuk beberapa aitem yang mendapatkan nilai 3 (cukup)
yaitu komposisi unsur tata letak, perintah yang jelas, bahasa tidak bermakna
ganda, dan menarik perhatian siswa untuk belajar. Menurut guru ahli (2)
mendapatkan skor 4,9 “sangat baik”. Hal ini dapat dilihat dari beberapa aitem
yang mendapat nilai 5 (sangat baik) yaitu cover yang sesuai dengan isi, isi buku
siswa, Bahasa yang digunakan, serta gambar. Untuk beberapa aitem yang
mendapat nilai 4 (baik) yaitu bagian isi mengenai adanya permasalahan dalam
pembelajaran. Untuk rata-rata dari 3 validator ahli maka buku ajar siswa yang
telah dibuat oleh peneliti mendapatkan rata-rata 4,3 “sangat baik”.
Penilaian buku guru pada aspek yang memuat tujuan pembelajaran dari
guru ahli 1 mendapat skor 3,5, guru ahli 2 mendapat skor 5, dan untuk dosen ahli
mendapat skor 4 dapat dilihat dari skor tersebut, penilaian tujuan menurut
validator ahli bermacam-macam sesuai pendapat beliau. Tentang model
pembelajaran yang digunakan, berdasar penilaian dari guru ahli 1 mendapat skor
4, dari guru ahli 2 mendapat skor 4, dan dari dosen ahli mendapat skor 4,6. Dari
skor-skor tersebut dapat diperoleh skor rata-rata 4,2 “baik”.
Penilaian untuk cover dari guru ahli 1 mendapatkan skor 3,8, dari guru ahli
2 mendapat skor 5, dan dari dosen ahli mendapatkan skor 4,6. Dari skor-skor
tersebut dapat diperoleh skor rata-rata 4,4 “baik”. Selanjutnya dari aspek isi dan
bahasa untuk guru ahli 1 mendapatkan skor 3,4, untuk guru ahli 2 mendapatkan
skor 4,5, dan untuk dosen ahli mendapatkan skor 4,6 dapat dilihat dari penilaian
tersebut menunjukkan penilaian cukup dan baik. Aitem yang mendapatkan
penilaian berbeda cukup signifikan yaitu mengenai model yang digunakan dan
juga isi/materi pada produk. Perbedaan yang cukup signifikan dapat dilihat dari
penilaian salah satu validator yang memberikan nilai paling tinggi 4 dan tidak
menyertakan komentar mengenai penilaian yang beliau berikan. Berdasar nilai 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
validator lainnya mendapat nilai yang tinggi beserta masukkan pada setiap
penilaian yang dapat menjadi acuan dalam revisi produk.
Pada penilaian buku siswa pada aspek cover dari guru ahli 1 mendapatkan
skor 3,8, dari guru ahli 2 mendapatkan skor 5, dan dari dosen ahli mendapatkan
skor 4,16. Penilaian tersebut menunjukkan rata-rata skor 4,32 “baik”. Berikutnya
mengenai penilaian atas isi buku siswa dari guru ahli 1 mendapatkan skor 4, dari
guru ahli 2 mendapatkan skor 4,9, dan dari dosen ahli mendapatkan skor 4,6.
Penilaian tersebut menunjukkan rata-rata skor 4,5 “baik”. Selanjutnya mengenai
konsistensi, bahasa, dan gambar yang mana dari guru ahli 1 mendapatkan skor
3,6, dari guru ahli 2 mendapat skor 5, dan dari dosen ahli mendapatkan skor 3,7.
Aitem yang mendapatkan penilaian berbeda cukup signifikan yaitu mengenai
cover yang mana penilaiannya 3,8, 5, dan 4,16. Perbedaan yang cukup signifikan
dapat dilihat dari penilaian salah satu validator yang memberikan nilai paling
tinggi 4 dan tidak menyertakan komentar mengenai penilaian yang beliau berikan.
Berdasar nilai 2 validator lainnya mendapat nilai yang tinggi beserta masukkan
pada setiap penilaian yang dapat menjadi acuan dalam revisi produk.
4.2.3 Kesesuaian dengan teori ahli dan hasil penelitian yang relevan
4.2.3.1 Kesesuaian dengan teori ahli
Peneliti memilih untuk mengembangkan buku ajar guru dan buku ajar siswa
dengan model PBL serta memilih permasalahan yang dapat dibahas pada buku
guru dan buku siswa. Buku ajar guru dan buku ajar siswa merupakan media yang
diperlukan untuk berjalannya pembelajaran di kelas. Sebagaimana dijelaskan oleh
Latuheru (1988:14) media pembelajaran adalah alat bantu yang digunakan untuk
belajar mengajar yang mana bermaksud untuk menuyampaikan informasi
pembelajaran dari guru kepada peserta didik. Buku ajar guru dan buku ajar siswa
yang peneliti kembangkan dapat memberi manfaat kepada guru dan siswa yang
menggunakan. Selain itu, berdasarkan hasil validasi yang dilakukan kepada 3 ahli
dan 4 siswa memperoleh hasil dengan kriteria baik dan layak digunakan. Hal
tersebut membuktikan jika produk yang dikembangkan peneliti memiliki kualitas
yang baik serta layak digunakan karena sesuai dengan karakteristik buku ajar
seperti dikatakan Tarigan (2009:22) yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
1)Konsep yang digunakan dalam buku ajar jelas; 2) Berkaitan dengan kurikulum;
3) Menarik minat pembaca; 4) Memberi motivasi pada pengguna; 5) Dapat
mendorong aktivitas siswa; 6) Isi membantu kelancaran mata pelajaran lain.
4.2.3.2 Kesesuaian dengan hasil penelitian yang relevan
Kualitas produk peneliti sebelumnya dalam persen yaitu untuk desain media
berada pada kategori layak (79,25%) dan ahli substansi materi juga berada pada
kategori layak (79,25%). Peneliti mendapatkan skor untuk buku guru 4,2 (sangat
baik) dan untuk buku siswa 4,3 (sangat baik) yang merupakan kategori layak.
Perbedaan dari penelitian yang relevan yaitu dari sisi penilaian, dari peneliti
sebelumnya menggunakan persentase dengan kategori penilaian yang berbeda
yaitu kurang layak, cukup layak, layak, dan sangat layak sedangkan peneliti
menggunakan skala lima yang mana penilaian berdasarkan rentang nilai 1-5
dengan kategori sangat kurang baik, kurang baik, cukup, baik, dan sangat baik.
Perbedaannya dapat dilihat dari penilaian yaitu peneliti sebelumnya masuk
dalam kategori layak atau jika diubah kedalam skala lima masuk kriteria baik,
sedangkan peneliti mendapatkan penilaian cukup tinggi dan masuk dalam
kriteria sangat baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
BAB 5
PENUTUP
Bab ini berisikan uraian mengenai kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran
untuk penelitian selanjutnya.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:
5.1.1 Penelitian yang mengacu pada kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan desain
penelitian pengembangan Borg&Gall (dalam Sugiyono 2012:409) dan model
pembelajaran problem based learning. Prosedur pengembangan terdiri dari 7 dari 10
langkah dalam desain R&D Borg&Gall, yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan
data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) perbaikan desain, (6) uji coba produk,
dan (7) revisi produk. Produk final berupa buku ajar dengan model problem based
learning menggunakan media digital website.
5.1.2 Kualitas produk diperoleh berdasarkan validasi yang dilakukan oleh 1 dosen ahli dan 2
guru kelas atas. Berdasarkan hasil validasi ahli (dosen) atas buku guru diperoleh skor
4,4 (sangat baik), sedangkan untuk buku siswa diperoleh skor 4,15 (baik). Berdasarkan
hasil validasi ahli (guru 1) diperoleh skor untuk buku guru 4,6 “Sangat Baik” dan untuk
buku siswa skor 4,9 “Sangat Baik”. Berdasarkan hasil validasi ahli (guru 2) diperoleh
skor untuk buku guru 3,6 termasuk kategori “Baik” dan untuk buku siswa skor 4,5
“Sangat Baik” Dari ketiga validator tersebut dapat diperoleh rata-rata skor produk untuk
buku guru 4,6 “Sangat Baik” dan untuk buku siswa 4,2 “Sangat Baik”. Skor tersebut
menunjukkan bahwa secara keseluruhan kualitas buku ajar yang telah dikembangkan
termasuk kategori “Sangat Baik” dan layak digunakan dalam pembelajaran. Rata-rata
skor buku guru adalah 4,2 “sangat baik” dan buku siswa 4,3 “sangat baik”.
5.2 Keterbatasan penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan sebagai berikut:
5.2.1 Uji coba harusnya dilakukan pada siswa-siswa SD tempat penelitian namun karena
situasi pandemi terpaksa dilakukan pada beberapa siswa dari SD yang lain sehingga
kurang sesuai dengan kebutuhan yang dimiliki oleh SD tempat penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
5.2.2 Idealnya suatu penelitian pengembangan dilaksanakan dalam 10 langkah untuk
menghasilkan produk yang dipublikasikan secara massal. Penelitian ini hanya
dilaksanakan sampai langkah ke 7 saja, karena keterbatasan waktu yang dimiliki oleh
peneliti dan karena produk yang dikembangkan dalam penelitian ini memang tidak
untuk dipublikasi secara massal, melainkan hanya untuk kepentingan mendukung
pembelajaran di suatu sekolah saja.
5.3 Saran
Saran untuk peneliti selanjutnya yang akan mengembangkan buku kurikulum 2013
berbasis problem based learning dengan media digital website adalah sebagai berikut:
5.3.1 Untuk kedepannya sebaiknya dapat melaksanakan penelitian di sekolah yang menjadi
tempat penelitian.
5.3.2 Untuk kedepannya hendaknya dapat melaksanakan penelitian hingga langkah ke
sepuluh guna memberikan reward kepada narasumber yang telah membantu dalam
penyusunan produk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrozak. (2016). Pengaruh model problem based learning terhadap kemampuan
berpikir kreatif siswa. pengaruh model problem based learning terhadap
kemampuan berpikir kreatif siswa, 1(1), 871–880.
Adkhar. (2016). Pengembangan media video animasi pembelajaran berbasis powtoon
pada kelas 2 mata pelajaran ilmu pengetahuan alam di sd labschool unnes. In
Digilib Unnes. http://lib.unnes.ac.id/23880/. Diakses pada 22 Juli 2020.
Amir, T. (2009). Inovasi pendidikan melalui problem based learning. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Ardianto, E. (2007). Komunikasi massa suatu pengantar. Bandung: Simbosa Rekatama
Media.
Arends. (2004). Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Arends. (2008). Keunggulan model pembelajaran berbasis masalah. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Ariyanti, H. (2015). Pengembangan media pembelajaran mibi (miniatur budaya
indonesia) tema indahnya kebersamaan kelas iv sd n kepatihan. Fakultas Ilmu
Pendidikan. Program Studi Guru Sekolah Dasar. Universitas Negeri Yogyakarta.
Yogyakarta.
Balya. (2018). Literasi media digital pada penggunaan gadget. Jurnal Simbolika:
Research and Learning in Communication Study, 4(2), 173–187.
https://doi.org/dx.doi.org/10.31289/simbollika.v4i2.1896. Diakses pada 20 Juni
2020.
Boud, D. (1991). The challenge of problem based learning. London: Great Britain by
Kogan Page Limited.
Cristea, A. (2016). Pengembangan media pembelajaran berbasis ict mengacu
kurikulum 2013 subtema bersyukur atas keberagaman untuk siswa kelas iv
sekolah dasar negeri kalasan 1. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.
Darmadi. (2017). Pengembangan model dan metode pembelajaran dalam dinamika
belajar siswa. Yogyakarta: Deepublish.
Daryanto. (2014). Pendekatan pembelajaran saintifik kurikulum 2012. Yogyakarta:
Gava Media.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Daviga, V. (2017). Pengembangan buku guru dan buku siswa sd kelas 2 mata pelajaran
matematika dengan pendekatan pendidikan matematika realistik Indonesia
(PMRI). Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Program Studi Guru Sekolah
Dasar. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.
Dayanti,R. (2014). Pengaruh komunikasi interpersonal, ketelitian (conscientiousness)
dan kepuasan kerja terhadap kinerja kepala sekolah paud di medan deli. jurnal
pendidikan dan pengawasan, 2(2), 55–70. Diakses pada 10 April 2020.
Flew, T. (2008). New media: An Introduction. Oxford University Press.
Greenlaw, R. (2002). Fundamentals of the Internet and the world wide web, Second
Edition. New York: McGraw-Hill.
Huda, M. (2013). Model-model pengajaran dan pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Irmodi, Y. (2020). Pengembangan bahan ajar berbasis problem based learning (pbl)
untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada materi gerak lurus di mts.
Banda Aceh. Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
Karina, H. (2015). Pengembangan buku ajar keterampilan menulis berdasarkan
strategi 3w2h untuk sma kelas xi. Fakultas Bahasa dan Seni. UNY.
Kurniasih, I. (2015). Ragam pengembangan model pembelajaran untuk peningkatan
profesionalitas guru. Yogyakarta: Kata Pena.
Kurniawati, J. (2016). Literasi media digital mahasiswa Universitas Muhammadiyah
Bengkulu. Jurnal Komunikator, 8(2), 51–66.
http://journal.umy.ac.id/index.php/jkm/article/view/2069. Diakses pada 10 April
2020.
McQuail, D. (2011). Teori komunikasi massa McQuail, Edisi 6 Buku 1. Jakarta:
Salemba Humanika.
Mulyasa. (2013). Pengembangan dan implementasi kurikulum 2013. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Nasution, S. (2008). Asas-asas kurikulum. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Nasution. (2008). Berbagai pendekatan dalam proses belajar & mengajar. cetakan
keduabelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Nugroho. (2015). Jurnal psikostudia universitas mulawarman, Vol 4, No 1: 1-16.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Diakses pada 10 April 2020.
Pah, M. (2016). Pengembangan media pembelajaran berbasis ict mengacu kurikulum
sd 2013 sebtema bersyukur atas keberagaman untuk siswa kelas iv sekolah dasar
negeri kalasan 1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Program Studi Guru
Sekolah Dasar. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.
Prastowo, A. (2011). Panduan kreatif membuat bahan ajar inovatif. Yogyakarta: Diva
Press.
Prastowo, A. (2014). Pengembangan bahan ajar tematik tinjauan teoretis dan praktik.
Yogyakarta: Kencana.
Shofiyah, N. (2018). Model problem based learning (pbl) dalam melatih scientific
reasoning siswa. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA, 3(1), 33–38. Diakses pada 20
April 2020
Suyatmini. (2017). Implementasi kurikulum 2013 pada pelaksanaan pembelajaran
akuntansi di sekolah menengah kejuruan. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 27(1),
60–68. https://doi.org/https://doi.org/10.2317/jpis.v27i1.5120. Diakses pada Maret
2020.
Syamsi. (2013). Pengembangan model buku ajar membaca berdasarkan pendekatan
proses bagi siswa smp. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 5(1), 82–90.
Tarigan. (2009). Telaah buku teks bahasa indonesia. Bandung: Angkasa.
Tonie, N. (2015). Jurnal psikosutida universitas mulawarman, Vol 4, No 1: 1-16.
Diakses pada 10 April 2020.
Trianto. (2010). Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif: konsep, landasan,
dan implementasinya pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (ktsp). Kencana.
Jakarta.
Triyadi. (2018). Penerapan model pembelajaran problem based learning untuk
meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik pada kompetensi sistem
bahan bakar kelas xi tkr smk muhamadiyah prambanan. Universitas Negeri
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran 1. Surat Izin Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran 2. Surat Izin Validasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 3. Surat Izin Uji Coba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 4. Surat Izin Telah Uji Coba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran 5. Hasil Validasi Buku Ajar Dosen
Nama : Bapak Dr. Rusmawan, S.Pd., M.Pd
Hari/Tanggal : 5 Mei 2021
Validasi Buku Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Validasi Buku Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran 6. Hasil Validasi Buku Ajar Guru Ahli 1
Nama : Bu Olivia Dewi Maharani (SD Kanisius Sengkan)
Hari/Tanggal : 9 Mei 2021
Validasi Buku Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Validasi Buku Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lampiran 7. Hasil Validasi Buku Ajar Guru Ahli 2
Nama : Bu Fajar Purwani (SD Dhammasavana)
Hari/Tanggal : 11 Juni 2021
Validasi Buku Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Validasi Buku Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran 8. Hasil Validasi Buku Ajar Siswa Oleh Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lampiran 9. Hasil Validasi Buku Ajar Siswa Oleh Siswa 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Lampiran 10. Hasil Validasi Buku Ajar Siswa Oleh Siswa 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lampiran 11. Hasil Validasi Buku Ajar Siswa Oleh Siswa 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 12. Hasil Wawancara Guru Kelas 1
Nama : Bu Nungki (SD Kanisius Kintelan I)
Hari/Tanggal : 27 Juli 2020
Aspek Pertanyaan Penjelasan
Kesesuaian
dengan
keadaan
1. Apa pendapat anda
mengenai buku guru dan
buku siswa yang beredar
pada saat ini?
Masa biasa dapat menggunakan buku paket
sebagai tambahan materi,karena buku kurikulum
dari dinas dirasa memiliki kekurangan dalam
materi yang diberikan. Sehingga sekolah
berinisiatif. Kalau swasta dibebaskan untuk
menggunakan buku paket.
2. Menurut anda
bagaimana penggunaan
buku di dalam kelas?
Apakah efektif jika
menggunakan buku
tersebut?
Jika hanya menggunakan buku kurikulum, siswa
merasa kesulitan karena di dalam buku tersebut
hanya berisi sedikit materi dan tidak semua
siswa mampu mencerna isi buku tersebut karena
terlalu banyak tulisan. Mereka jarang membaca,
jika hanya buku paket pasti membosankan, jadi
harus ada gambar.
3. Apa yang anda ketahui
mengenai model
pembelajaran?
Ibu tersebut kurang mengetahui bermacam-
macam jenis model pembelajaran.
4. Lalu apa saja model
pembelajaran yang
pernah anda gunakan?
Model pembelajaran yang sering digunakan
yaitu model konvensional. Tak jarang beliau
memberikan pembelajaran tanpa diketahui model
yang digunakan. Modelnya itu tergantung
dengan keadaan sekitar.
5. Apa saja model
pembelajaran inovatif
yang anda ketahui?
Beliau menggunakan model pembelajaran
inovatif, namun tidak mengetahui nama model
pembelajaran yang digunakan itu.
6. Apakah anda
mengetahui mengenai
Mengetahui, tetapi menurut beliau tidak semua
materi dapat menggunakan PBL. Karena guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
model pembelajaran
Problem Based
Learning? Lalu
pendapat anda mengenai
model pembelajaran
tersebut?
berusaha untuk mengejar materi agar segera
selesai
7. Apakah model
pembelajaran Problem
Based Learning efektif
digunakan di dalam
kelas?
Kurang efektif
8. Menurut anda, apa saja
kesulitan yang dihadapi
saat mengajar di dalam
kelas?
Membangun motivasi anak dalam belajar,
menyiapkan kondisi, saat semua sdah terbangun
baru masuk dalam materi.
9. Bagaimana dengan
ketelitian peserta didik
di dalam kelas? Apakah
peserta didik lebih
dominasi fokus dan teliti
dalam mengikuti
pembelajaran atau
sebaliknya?
Tergantung anaknya. Pasti ada yang bisa lgsg
konsen, ada yang krng
10. Menurut anda
bagaimana dengan
penggunaan media
digital yang digunakan
sebagai media
pembelajaran? Apakah
menurut anda efektif?
Karena anak sudah masuk ke era milenial.
Mereka sudah terbiasa dengan teknologi. Dapat
membuat mereka malas menulis, karena mereka
terbiasa mendengarkan dan melihat dari alat
elektronik tersebut. untuk itu, guru mengajak
anak untuk belajar menulis. Karena di kelas kecil
jika terbiasa mengetik jadi males nulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
11. Apakah anda pernah
menggunakan media
digital dalam
pembelajaran?
Pernah.
12. Media digital seperti apa
yang anda gunakan?
Sekedar video youtube, sama membuat animasi
untuk pengajaran dan membuat video
pembelajaran sendiri.
13. Jika ada buku alternatif
untuk buku guru dan
buku siswa, menurut
anda apakah dapat
membantu dalam
pembelajaran? Dan buku
alternatif seperti apa
yang ibu harapkan
Membantu karena buku dari dinas dirasa kurang.
Penting jare. Buku alternatif yang diharapkan
sebagai penunjang dalam pembelajaran yang
berisi penjelasan materi lebih detail. (buku paket
anak/membuat modul)
14. Pesan untuk mahasiswa
yang akan menjadi
guru?
Sama seperti beliau. Berani melihat kondisi
(teman, rekan kerja), belajar dari magang, dapat
menyesuaikan diri dengan kondisi sekitar. Untuk
masalah mengajar, berjalannya waktu dapat
disesuaikan dan juga dapat meminta pendapat
atau mencari informasi dari sumber yang lebih
berpengalaman. Teknik bisa ditanya ke rekan
kerja, yang sulit yaitu memahami peraturan di
sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 13. Hasil Wawancara Guru Kelas 2
Nama : Bu Asmi (SD Kanisius Sengkan)
Hari/Tanggal : 22 Maret 2021
Aspek Pertanyaan Penjelasan
Kesesuaian
dengan
keadaan
1. Apa pendapat anda
mengenai buku guru dan
buku siswa yang beredar
pada saat ini?
Saya jarang menggunakan buku tersebut.
Namun terkadang memang saya gunakan juga
untuk sumber/ pegangan tambahan. Untuk
kelas atas, materi yang dicantumkan di
bukunya sangat kurang.
2. Menurut anda
bagaimana
penggunaan buku di
dalam kelas? Apakah
efektif jika
menggunakan buku
tersebut?
Penggunaan buku harus selektif dan
disesuaikan dengan kebutuhan. Tidak efektif
jika hanya menggunakan buku itu. Bisa
menggunakan atau mengkombinasikan
beberapa buku. Jadi tidak hanya 1 buku saja.
3. Apa yang anda ketahui
mengenai model
pembelajaran?
Cara penyajian pembelajaran yang berisi
tahap2 dan metode
4. Lalu apa saja model
pembelajaran yang
pernah anda gunakan?
STAD, PBL, NHT, talking stick, Think Pair
and share, mind mapping, snowball throwing,
CTL (tapi ini juga bisa dikatakan sebagai
pendekatan)
5. Apa saja model
pembelajaran inovatif
yang anda ketahui?
STAD, PBL, NHT, talking stick, Think Pair
and share, mind mapping, snowball throwing,
CTL (tapi ini juga bisa dikatakan sebagai
pendekatan), inkuiri, TGT, TSTS, role playing,
dll
6. Apakah anda
mengetahui mengenai
Ya. Bagus dan bermanfaat bagi siswa agar
melatih mereka menyelesaikan permasalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
model pembelajaran
Problem Based
Learning? Lalu
pendapat anda
mengenai model
pembelajaran tersebut?
7. Apakah model
pembelajaran Problem
Based Learning efektif
digunakan di dalam
kelas?
Efektif
8. Menurut anda, apa
saja kesulitan yang
dihadapi saat mengajar
di dalam kelas?
Materinya banyak dan waktunya singkat, siswa
masih kesulitan bernalar
9. Bagaimana dengan
ketelitian peserta didik
di dalam kelas?
Apakah peserta didik
lebih dominasi fokus
dan teliti dalam
mengikuti
pembelajaran atau
sebaliknya?
Masih kurang. Kemampuan literasi
memengaruhi
10. Menurut anda
bagaimana dengan
penggunaan media
digital yang digunakan
sebagai media
pembelajaran? Apakah
Bagus dan sesuai perkembangan zaman. Bisa
efektif khususnya di masa pandemi ini.
Efektivitasnya juga dipengaruhi bagaimana
penyajian media tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
menurut anda efektif?
11. Apakah anda pernah
menggunakan media
digital dalam
pembelajaran?
Pernah
12. Media digital seperti
apa yang anda
gunakan?
Power point, berbagai variasi video
pembelajaran, kuis, audio, buku digital, PDF
materi
13. Jika ada buku
alternatif untuk buku
guru dan buku siswa,
menurut anda apakah
dapat membantu
dalam pembelajaran?
Dan buku alternatif
seperti apa yang ibu
harapkan
Dapat membantu. Yang menarik, gambar
berwarna, atau bisa dibuat menjadi buku digital
yang sekaligus 1 paket berisi teks, gambar,
audio, dan video atau link2 yang mendukung.
Buku yang interaktif (jika digital).
14. Pesan untuk
mahasiswa yang akan
menjadi guru?
Harus selalu semangat belajar untuk mengikuti
perkembangan zaman tanpa meninggalkan
karakter baik seorang guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Lampiran 14. Hasil Wawancara Guru Kelas 3
Nama : Bu Fia (SD Kanisius Sengkan)
Hari/Tanggal : 8 April 2021
Aspek Pertanyaan Penjelasan
Kesesuaian
dengan
keadaan
1. Apa pendapat anda mengenai buku
guru dan buku siswa yang beredar
pada saat ini?
Baik namun terkadang ada beberapa
pembelajaran yang mana indikatornya
tampak dipaksakan untuk disesuaikan
dengan tema sehingga masih tampak
seperti kue lapis
2. Menurut anda bagaimana
penggunaan buku di dalam kelas?
Apakah efektif jika menggunakan
buku tersebut?
Tidak efektif Karena materi yang ada
terlalu dangkal Sehingga perlu
menambah buku referensi
3. Apa yang anda ketahui mengenai
model pembelajaran?
Model pembelajaran adalah rancangan
kegiatan pembelajaran yang disusun
untuk mencapai tujuan belajar tertentu
4. Lalu apa saja model pembelajaran
yang pernah anda gunakan?
Inquiry, PAIKEM, jigsaw
5. Apa saja model pembelajaran
inovatif yang anda ketahui?
Inquiry, PAIKEM, jigsaw, kontekstual,
PBL
6. Apakah anda mengetahui mengenai
model pembelajaran Problem Based
Learning? Lalu pendapat anda
mengenai model pembelajaran
tersebut?
Baik
7. Apakah model pembelajaran
Problem Based Learning efektif
digunakan di dalam kelas?
Efektif
8. Menurut anda, apa saja kesulitan
yang dihadapi saat mengajar di
Mencari permasalahan yang sama
Yang artinya semua anak mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
dalam kelas?
9. Bagaimana dengan ketelitian
peserta didik di dalam kelas?
Apakah peserta didik lebih
dominasi fokus dan teliti dalam
mengikuti pembelajaran atau
sebaliknya?
Ya
10. Menurut anda bagaimana dengan
penggunaan media digital yang
digunakan sebagai media
pembelajaran? Apakah menurut
anda efektif?
efektif
11. Apakah anda pernah menggunakan
media digital dalam pembelajaran?
Pernah
12. Media digital seperti apa yang anda
gunakan?
Powerpoint, fastone
13. Jika ada buku alternatif untuk buku
guru dan buku siswa, menurut anda
apakah dapat membantu dalam
pembelajaran? Dan buku alternatif
seperti apa yang ibu harapkan
Dapat Buku yang berisi ringkasan
materi dan soal-soal
14. Pesan untuk mahasiswa yang akan
menjadi guru ?
Materi pelajaran dapat dibaca Teknik
mengajar dan mendidik para peserta
didik itulah yang perlu digali lebih
dalam Bagaimana menciptakan iklim
belajar yang menarik dan
menyenangkan bagi anak-anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Lampiran 15. Hasil Penilaian Observer Teman Sejawat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Lampiran 16. Foto-foto Kegiatan Uji Coba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI