pengembangan bahan ajarrumah adat mengacu kurikulum sd ... · bahan ajar yang berbasis...
TRANSCRIPT
PENGEMBANGAN BAHAN AJARRUMAH ADAT MENGACU
KURIKULUM SD 2013 SUBTEMA KEBERAGAMAN
BUDAYA BANGSAKU UNTUK SISWA KELAS IV
SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Agustiana
NIM: 141134162
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR RUMAH ADAT MENGACU
KURIKULUM SD 2013 SUBTEMA KEBERAGAMAN
BUDAYA BANGSAKU UNTUK SISWA KELAS IV
SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Agustiana
NIM: 141134162
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menguatkan, memberi kasih serta selalu
menjadi penopangku dalam setiap usaha yang aku lakukan dalam
menyelesaikan penelitian ini.
2. Kedua orang tua tercinta. Bapak Ambrosius Adum dan Ibu Maria Goreti
Gegulak yang selalu memberi kasih sayang, semangat dan dukungan baik
material, moral dan spiritual.
3. Suamiku Benard Petrus dan anakku Blova Crisstine Anjani yang telah
menjadi penyemangat dari awal hingga akhir dalam penelitian ini.
4. Kakakku, yang selalu memberi dukungan dan bantuan dalam
menyelesaikan penelitian ini.
5. Almamaterku Universitas Sanata Dharma.
6. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam proses
penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Berhentilah Mengeluh Sebab Kita Akan Menemukan Peluang
(Jack Ma)
Tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan baru:
mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya.
(Yesaya 40:31)
Karena masa depan sungguh ada, dan dan harapanmu tidak akan hilang.
(Amsal 23:18)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya rang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 7 Mei 2019
Peneliti
Agustiana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Agustiana
Nomor Mahasiswa : 141134162
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Pengembangan Bahan AjarRumah Adat Mengacu Kurikulum SD 2013
Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku untuk Siswa Kelas IV Sekolah
Dasar
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikanya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 7 Mei 2019
Yang menyatakan
Agustiana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN BAHAN AJARRUMAH ADAT MENGACU
KURIKULUM SD 2013 SUBTEMA KEBERAGAMAN
BUDAYA BANGSAKU UNTUK SISWA KELAS IV
SEKOLAH DASAR
Agustiana
Universitas Sanata Dharma
2019
Penelitian ini dilatarbelakangi olehadanya kebutuhan tambahan referensi
bahan ajar yang berbasis multikultural untuk siswa kelas IV SD Kanisius
Kotabaru 1 pada Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku. Tujuan utama dari
penelitian ini adalah:1) menghasilkan suatu produk berupa bahan ajar yang
berbasis multikultural khususnya pada materi rumah adat dari 34 Provinsi di
Indonesia mengacu Kurikulum 2013. 2) mendeskripsikan kualitas produk bahan
ajar rumah adat dari 34 Provinsi di Indonesia mengacu Kurikulum 2013.
Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development (R
& D), dengan melaksanakan 7 langkah penelitian dan pengembangan menurut
Borg & Gall (Sugiyono, 2017:486) yaitu 1) potensi dan masalah, 2)pengumpulan
data, 3) desain produk prototipe, 4) validasi produk protatipe, 5) revisi produk
prototipe, 6) uji coba lapangan, 7) revisi produk, sampai menghasilkan produk
akhir berupa bahan ajaryang berbasis multikultural..
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) pengembangan produk telah
dilakukan sesuai dengan 7 langkah pertama pelitian dan pengembangan menurut
Borg & Gall. 2) Hasil validasi ahli yaitu dosen dan guru kelas atas kualitas produk
meperoleh skor 4,12 dengan kategori “baik” dan 4,75 dengan kategori “sangat
baik”, sedangkan hasil uji coba lapangan kepada 10 siswa memperoleh rata-
rataskor 4,38 dengan kategori “sangat baik”. Secara keseluruhan kualitas produk
memperoleh total skor 13,12 dengan rata-rata skor 4,41 dengan kategori “sangat
baik”. Dengan demikian, bahan ajar yang telah dikembangkan layak untuk
digunakan dalam pembelajaran.
Kata Kunci: Pengembangan, rumah adat, multikulturalisme
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
DEVELOPMENT OF TRADITIONAL HOUSES TEACHING MATERIAL
BASED ON ELEMENTARY SCHOOL CURRICULUM 2013 UNDER THE
SUB-THEME OF CULTURAL DIVERSITY IN MY NATION FOR FOURTH-
GRADE STUDENTS IN ELEMENTARY SCHOOL
Agustiana
Sanata Dharma University
2019
This research is background by the needs of additional references for the
multicultural-based teaching material to the fourth-grade students in Elementary
School Kanisius Kotabaru 1 under the sub-theme Cultural Diversity in my Nation.
The prime aims in the current research are: 1) generating a product in the form of
multicultural-based teaching material, most notably in the material of traditional
houses in 34 provinces in Indonesia based on Curriculum 2013. 2) describing the
quality of the product in the teaching material of traditional houses in 34
provinces in Indonesia based on Curriculum 2013.
The research method was Research and Development (R & D) by
conducting 7 research and development stages based on Borg & Gall (Sugiyono,
2017:486), namely: 1) potential and problem, 2) data collection, 3) prototype
design, 4) prototype validation, 5)prototype revision, 6) field testing, 7) product
revision, until creating the final product in the form of multicultural-based
teaching material.
The research results show that: 1) product development has been
conducted based on 7 initial stages of research and development based on Borg &
Gall. 2) the result of expert validation, which are the lecturer and room teacher,
regarding the product quality obtained the score of 4,12 in “good” category and
4,75 in “very good” category, while the field test to 10 students obtained the
average score of 4,38 in “very good” category. Overall, the product quality
obtained the average score of 4,41 in “very good” category. Therefore, the
teaching material that has been developed is feasible to be used in the learning
Keyword: Development, Traditional Houses, Multiculturalism
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kasih karunianya, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi
yang berjudul: PENGEMBANGAN BAHAN AJARRUMAH ADAT MENGACU
KURIKULUM SD 2013 SUBTEMA KEBERAGAMAN BUDAYA
BANGSAKU UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR. Skripsi ini
disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis
mendapat banyak bantuan, bimbingan dan dukungan dari dari banyak pihak baik
secara langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik. Maka dari pada itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Dr. Yohanes Haryoso, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi PGSD.
3. Kintan Liminasih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD.
4. Drs. YB. Adimassana, M.A. dan Eny Winarti, Ph.D. selaku dosen
pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan memberi dukungan
sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Drs. Albertus Hartana, M.Pd. yang telah memberi masukan selama
melakukan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
6. Guru kelas IV SD Kanisius Kotabaru 1 yang telah membantu dalam
pelaksanaan penelitian.
7. Dewi Marlina, S.Pd. yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian
di SD Kanisius Kotabaru 1.
8. Seluruh siswa Kelas IV SD Kanisius Kotabaru 1 yang telah berpartisipasi
dalam melakukan kegiatan penelitian.
9. Ambrosisus Adum dan Maria Goreti Gegulak selaku orang tua penulis yang
telah memberikan dukungan dan doa.
10. Benard Petrus dan Blova Crisstine Anjani selaku suami dan anak penulis
yang selalu memberikan semangat dalam menyelesaian skripsi ini.
11. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah
memberikan dukungan dan bantuannya dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak keterbatasan dan kekurangan dalam
penyusunan tugas akhir skripsi ini. Baik dalam penyusunan laporan penelitian
maupun dalam penyusunan bahan ajar. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan
kritik dan saran yang membangun. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Peneliti
Agustiana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL. .........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .........................................................................iv
HALAMAN MOTTO .........................................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...........................................................vii
ABSTRAK ..........................................................................................................viii
ABSTRACT ..........................................................................................................ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1
1. 1 Latar Belakang Masalah .....................................................................1
1. 2 Rumusan Masalah ..............................................................................7
1. 3 Batasan Masalah .................................................................................7
1. 4 Tujuan Penelitian ................................................................................8
1. 5 Manfaat Penelitian ..............................................................................8
1. 6 Batasan Istilah ....................................................................................9
1. 7 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ............................................10
BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................11
2. 1 Kajian Pustaka ....................................................................................11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
2.1.1 Penelitian dan Pengembangan (Researce and
Develovment/R&D) ................................................................11
2.1.2 Kurikulum SD 2013 ................................................................12
2.1.3 Multikulturalisme ...................................................................16
2.1.4 Pengembangan Materi Pembelajaran .....................................27
2. 2 Penelitian yang Relevan .....................................................................33
2. 3 Kerangka Berpikir ..............................................................................35
2. 4 Pertanyaan Penelitian .........................................................................38
BAB III METODE PENELITIAN......................................................................40
3. 1 Jenis Penelitian ...................................................................................40
3. 2 Setting Penelitian ................................................................................44
3. 3 Prosedur Pengembangan ....................................................................45
3.3.1 Potensi dan masalah ................................................................47
3.3.2 Pengumpulan data ...................................................................47
3.3.3 Desain produk prototipe .........................................................47
3.3.4 Validasi desain prototipe ........................................................48
3.3.5 Revisi desain ...........................................................................48
3.3.6 Uji coba produk ......................................................................48
3.3.7 Revisi produk ..........................................................................48
3. 4 Teknik Pengumpulan Data .................................................................48
3.4.1 Observasi ................................................................................49
3.4.2 Wawancara .............................................................................49
3.4.3 Kuesioner ................................................................................49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
3. 5 Instrumen Penelitian ...........................................................................50
3. 6 Teknik Analisis Data ..........................................................................51
3.6.1 Data Kualitatif ........................................................................51
3.6.2 Data Kuantitatif ......................................................................51
3. 7 Jadwal Penelitian ................................................................................53
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................54
4.1 Hasil Penelitian ...................................................................................54
4.1.1 Proses Pengembangan Bahan Ajar .........................................54
4.2 Pembahasan ........................................................................................69
4.2.1 Prosedur Pengembangan Bahan ajar Rumah Adat Di Indonesia
Menurut Borg & Gall ..............................................................71
4.2.2 Kualitas Bahan Ajar Rumah Adat ..........................................73
4.2.3 Kelebihan dan Keterbatasan Produk .......................................78
BAB V PENUTUP ..............................................................................................78
5. 1 Kesimpulan .........................................................................................80
5. 2 Keterbatasan Penelitian ......................................................................81
5. 3 Saran ...................................................................................................81
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Penelitian yang relevan dan penelitian yang akan di lakukan ............. 35
Bagan 3.1 Tahap-tahap R & D menurut Brog &Gall ........................................... 41
Bagan 3.2 Prosedur penelitian dan pengembangan............................................... 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1Konversi nilai skala lima........................................................................ 52
Tabel 3.2 Jadwal penelitian ................................................................................... 53
Tabel 4.1 Konversi nilai skala lima....................................................................... 64
Tabel 4.2 Komentar dan saran dari dosen ahli ...................................................... 67
Tabel 4.3 Komentar dan saran dari guru kelas ...................................................... 65
Tabel 4.4 Data hasil validasi dosen ahli ................................................................ 74
Tabel 4.5 Data hasil validasi guru kelas................................................................ 74
Tabel 4.6 Data hasil uji coba terbatas ................................................................... 75
Tabel 4.7 Rekapitulasi validasi dosen ahli, guru kelas dan hasi uji coba ............. 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1: Isi materi dalam buku siswa ...........................................................15
Gambar 2.2: Materi rumah adat ..........................................................................16
Gambar 4.1: Desain Sampul dan halaman depan ...............................................61
Gambar 4.2: Desain isi materi .............................................................................63
Gambar 4.3: Desain daftar isi materi rumah adat ...............................................64
Gambar 4.4 Perubahan sampul dan halaman depan setelah revisi......................69
Gambar 4.5 Perubahan isi buku setelah revisi ....................................................70
Gambar 4.6 Perubahan daftar pustaka setelah revisi ..........................................71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Lembar Pedoman Observasi Analisis Kebutuhan ..........................86
Lampiran 2: Lembar Hasil Observasi Analisis Kebutuhan.................................87
Lampiran 3: Lembar Pedoman Wawancara Analisis Kebutuhan Guru Kelas ....90
Lampiran 4: Lembar Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Guru Kelas ..........91
Lampiran 5: Lembar Pedoman Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa .............94
Lampiran 6: Lembar Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa ...................95
Lampiran 7: Lembar Validasi Instrumen ............................................................100
Lampiran 8: Lembar Validasi Produk oleh Dosen Ahli dan Guru Kelas ...........102
Lampiran 9: Lembar Uji Coba Lapangan ...........................................................107
Lampiran 10: Lembar Hasil Validasi Instrumen .................................................109
Lampiran 11: Lembar Hasil Validasi oleh Dosen Ahli .......................................110
Lampiran 12: Lembar Hasil Validasi oleh Guru Kelas .......................................113
Lampiran 13: Lembar Hasil Uji Coba Lapangan ................................................115
Lampiran 14: Lembar Dokumentasi Uji Coba Produk .......................................116
Lampiran 15: Surat Ijin Penelitian ......................................................................117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan beberapa hal sebagai berikut: (1) latar belakang
masalah, (2) rumusan masalah, (3) batasan masalah, (4) tujuan penelitian, (5)
manfaat penelitian, (6) batasan istilah, dan (7) spesifikasi produk yang
dikembangkan.
1.1 Latar Belakang Penelitian
Dewasa ini bangsa Indonesia mengalami tantangan yang sangat berat dan
rumit, tantangan tersebut bisa dilihat dari berbagai aspek kehidupan manusia,
seperti aspek sosial-ekonomi, sosial-politik, sosial-budaya, sosial-religius,
moralitas, dan lingkungan hidup (Nugroho, 2011). Masyarakat Indonesia adalah
masyarakat yang plural atau majemuk, hal ini ditandai dengan beraneka ragam
budaya, etnis, dan latar belakang sejarah, yang menuntut adanya upaya penataan
diri bersama agar terbangun suatu hidup bersama dalam masyarakat yang stabil
dan diamis (Molan, 2015:1).
Indonesia adalah salah satu negara multikultural terbesar di dunia.
Pernyataan ini dapat dilihat kebenarannya dengan kondisi masyarakat maupun
geografis yang begitu luas dan beragam. Perbedaan itu juga sangat terlihat jelas
dari aspek kebudayaan. Indonesia terdiri dari suku, bahasa yang berbeda-beda.
Tidak hanya kebudayaan yang berbeda tetapi Indonesia juga memiliki agama dan
kepercayaan yang berbeda-beda seperti Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Buddha,
dan Konghucu serta berbagai macam aliran dan kepercayaan (Yaqin, 2005:4).
Indonesia terdiri dari ribuan pulau dan ratusan suku bangsa dengan budaya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
masing-masing dalam dunia yang semakin terbuka, maka perjumpaan dan
pergaulan antar suku semakin mudah. Di satu sisi kenyataan ini menimbulkan
kesadaran akan perbedaan dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan demikian
kita harus memiliki sikap multikultural. Sikap multikultural adalah sikap yang
terbuka pada perbedaan. Mereka yang memiliki sikap multikultural berkeyakinan
bahwa perbedaan bila tidak dikelola dengan baik memang bisa menimbulkan
konflik, namun jika kita mampu mengelolanya dengan baik perbedaan itu justru
memperkaya dan bisa sangat produktif (Ata, dkk, 2011:6).
Sebagai bangsa Indonesia sikap kita sebaiknya harus saling menghargai,
karena keberagaman inilah yang membuat Indonesia terlihat unik. Namun,
keberagaman ini dapat menimbulkan berbagai persoalan seperti masalah yang
dihadapi bangsa ini. Contoh yang lebih konkrit yaitu terjadinya perang etnis
antara suku Dayak dan Madura yang terjadi sejak tahun 1931 hingga tahun 2000
dan telah menyebabkan kurang lebih 2000 nyawa manusia melayang sia-sia
(Yaqin, 2005:25). Oleh karena itu, kita bangsa Indonesia harus mempunyai cara
untuk memecahkan persoalan tersebut melalui berbagai bidang seperti bidang
sosial, politik, budaya, ekonomi dan pendidikan.
Bukan hanya di masyarakat yang sering terjadi konflik, tetapi dikalangan
pelajar juga sering diberitakan adanya tawuran sesama pelajar (Rufadia, 2017:16).
Berkaitan dengan hal tersebut pendidikan menawarkan pendidikan multikultural
sebagai suatu alternatif yang menanamkan konsep pendidikan berbasis
keberagaman yang ada di lingkungan masyarakat, khususnya yang ada pada siswa
seperti etnis, budaya, bahasa, agama, status sosial, gender, umur dan ras.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Pendidikan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa agar selalu
bersikap humanis, pluralis dan demokratis. (Yaqin, 2005:25). Pendidikan
multikultural adalah kegiatan belajar mengajar yang memberikan pengetahuan,
pemahaman, sikap, dan tindakan dalam mengembangkan pribadi peserta didik
atas kondisi perbedaan dan persamaan terkait dengan jenis kelamin, ras, budaya,
etnik dan agama (Mundalir, 2016:122).
Dalam pendidikan guru tidak hanya dituntut untuk menguasai dan mampu
mengajarkan mata pelajaran yang diajarkan. Tetapi seorang guru juga harus
mampu mananamkan nilai-nilai inti dari pendidikan multikultural seperti sikap
humanisme, pluralisme, dan demokrasi (Suryana dan Rusdiana 2015:vii).
Dengan mengimplementasikan pendidikan multikultural diharapkan para
siswa dapat menjadi generasi yang selalu menjunjung tinggi moralitas,
kepedulian, kejujuran, dan kedisiplinan. Maka, diharapkan bahwa permasalahan
yang dihadapi bangsa ini, dapat diminimalkan karena generasi yang akan datang
adalah generasi multikultural yang menghargai perbedaan, selalu menegakkan
nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan (Mahfud, 2006:5). .
Peran penting pendidikan multikultural di sekolah adalah untuk
menciptakan persamaan peluang pendidikan bagi semua siswa yang berbeda ras,
etnis, kelas sosial, dan kelompok budaya. Salah satu tujuan penting konsep
pendidikan multikultural adalah untuk membantu siswa agar memperoleh
pegetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam menjalankan peran-
peran seefektif mungkin pada masyarakat demokrasi-pluralistik serta diperlukan
untuk berinteraksi, bernegoisasi, dan berkomunukasi dengan warga dari kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
beragam agar tercipta tatanan masyarakat bermoral dan berjalan untuk kebaikan
bersama (Suryana dan Rusdiana: 2015:281).
Saat ini pendidikan menggunakan kurikulum 2013 yang mengutamakan
pendidikan karakter maka persoalan sekarang adalah bagaimana upaya yang
dilakukan agar karakter yang diinginkan tumbuh dan berkembang dikalangan
genarasi muda. Maka jawabannya adalah pendidikan multikultural. Esensi dari
pendidikan multikultural adalah pengakuan dan penghargaan terhadap perbedaan.
Pendidikan ini bergerak untuk memahami dan menerima keanekaragaman sebagai
bagian dari eksistensi manusia (Molan, 2015:xi).
Berdasarkan hal tersebut pendidikan tidak dapat dipisahkan dari
kebudayaan, antara pendidikan dan kebudayaan terdapat hubungan yang sangat
erat dalam arti keduanya berkenan dengan suatu hal yang sama, yaitu nilai-nilai
(Suryana dan Rusdiana, 2015:83). Kebudayan sendiri merupakan hasil interaksi
bersama. Manusia sebagai anggota masyarakat senantiasa mengalami perubahan-
perubahan (Teng, 2017:71). Jika kita mengeksplorasi ke dalam budaya `maka kita
akan melihat lapisan-lapisan budaya (Ata, dkk 201131-34). Lapisan yang paling
atas adalah artifak dan perilaku. Artifak adalah istilah yang dipakai oleh para
antrpolog untuk menunjuk benda-benda budaya, seperti arsitektur bangunan,
rumah adat, desain ruangan, pakaian, alat dapur dan lain sebagainya.
Indonesia memiliki budaya yang beragam. Salah satu wujud keberagaman
budaya tersebut terletak pada deasin arsitektur rumah tradisional nusantara
(Poerwaningtias dan Suwarto, 2017:vii). Rumah adat merupakan bangunan yang
mencirikan atau khas bangunan suatu daerah di Indonesia yang melambangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
kebudayaan dan ciri khas masyarakat setempat (Prabowo, 2015). Pembangunan
rumah adat di suatu daerah dipengaruhi cara hidup, lokasi, sejarah, dan kebiasaan
masyarakat setempat (Jesika, 2015).
Peneliti mengembangkan bahan ajar rumah adat di Indonesia. Hal ini
disebabkan kurangnya ketersediaan materi rumah pada buku tematik. Rumah adat
yang ditampilkan hanya 6 gambar rumah adat dengan nama dan asal provinsi
sehingga siswa di SD Kanisius Kotabaru 1 hanya belajar tentang berbagai nama-
nama rumah adat dari berbagai provinsi di Indonesia tanpa dilengkapi dengan
materi yang memadai. Mengenalkan desain arsitektur rumah adat merupakan
upaya untuk mengenalkan kembali, bukan hanya budaya daerah yang semakin
ditinggalkan, tetapi juga nilai-nilai dan kearifan-kearifan lokal di masyarakat
(Poerwaningtias dan Suwarto, 2017:vii).
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas, kurikulum 2013 sudah
merancang materi pembelajaran berbasis multikultural hal ini dapat terlihat pada
tema 1 indahnya kebersamaan di mana pada tema tersebut banyak membahas
tentang berbagai macam kebudayan yang ada di Indonesia. Meskipun demikian
materi yang tersedia dalam buku pemerintah tidak terlalu memadai sehingga guru
harus menyiapkan materi secara mandiri.
Peneliti juga melakukan observasi di kelas IV SD Kanisius Kotabaru 1 pada
tema 1 indahnya kebersamaan subtema 1 keberagaman budaya bangsaku guru
sudah mulai menanamkan pendidikan multikultural. Idealnya pendidikan
multikultural dimulai sejak dini dalam pendidikan dasar baik di keluarga maupun
sekolah (Molan, 2015:xi). Namun, implementasi pendidikan multikultural pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
siswa SD kelas IV sudah menggunaakan pendekatan aditif yang pada tahap ini
dilakukan penambahan materi, konsep, tema, perspektif terhadap kurikulum tanpa
mengubah struktur, tujuan, dan karakteristik dasarnya. Pendekatan aditif adalah
pendekatan yang mengintegrasikan materi pendidikan multikultural ke dalam
pembelajaran di kelas (Banks dalam Suryana dan Rusdiana, 2015:211).
Kurikulum 2013 sudah merancang pendidikaan multikultural tetapi guru
hanya terpaku pada materi yang terdapat pada buku tematik saja. Oleh karena itu
guru perlu memiliki materi yang memadai yang berbasis multikultural. Dari hasil
observasi selama pembelajaran di kelas peneliti juga melihat siswa tidak bisa
mengerjakan karena keterbatasan bahan ajar yang disediakan oleh guru, mereka
hanya menggunakan atlas sebagai pedoman untuk mengerjakan soal latihan yang
diberikan oleh guru. Atlas juga tidak menjadi solusi bagi siswa karena tidak
semua atlas yang bisa memberikan informasi kepada siswa karena di dalam atlas
tidak termuat penjelasan dari berbagai kebudayaan yang ada di Indonesia.
Terbatasnya bahan ajar yang terdapat pada buku siswa inilah yang
menuntut guru agar lebih kreatif dalam mempersiapkan bahan ajar yang
bermuatan multikultural. Tuntutan belajar saat ini, guru hanya sebagai salah satu
sumber belajar yang aktif dan kreatif dalam membimbing peserta didik agar
peserta didik terlibat aktif dan kreatif dalam mengembangkan potensi diri untuk
belajar. Guru menjadi tumpuan dan harapan untuk mewujudkan agenda
pendidikan nasional. Tugas dan tanggug jawab guru sebagai pembimbing yaitu
untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Berdasarkan permasalahan di atas, penulis akan mengembangkan sebuah
bahan ajar berbasis multikultural yang sesuai dengan kurikulum 2013. Bahan ajar
yang dikembangkan adalah pada subtema keberagaman budaya bangsaku dan
difokuskan pada materi rumah adat dari 34 provinsi di Indonesia. Di setiap
provinsi bisa terdapat lebih dari satu rumah adat, akan tetapi dalam bahan ajar
yang dikembangkan ini baru menunjukkan satu rumah adat dari setiap provinsi
yang merupakan salah satu jenis rumah tinggal dari provinsi tersebut.
Dikembangkannya bahan ajar ini diharapkan mampu meningkatkan keaktifan
siswa dalam pembelajaran dan dapat menumbuhkan sikap menghargai setiap
perbedaan yang ada.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas maka peneliti merumuskan
masalah sebagai berikut:
1.2.1 Bagaimana mengembangkan bahan ajar rumah adat mengacu kurikulum
SD 2013 subtema Keberagaman Budaya Bangsaku untuk siswa kelas IV
Sekolah Dasar semester 1?
1.2.2 Bagaimana kualitas produk bahan ajar rumah adat mengacu Kurikulum SD
2013 subtema Keberagaman Budaya Bangsaku untuk siswa Kelas IV
Sekolah Dasar semester 1?
1.3 Batasan Masalah
Penelitian ini memiliki batasan masalah dengan tujuan agar peneliti tidak
menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan. Adapun batasan masalah dari
penelitian ini antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
1.3.1 Bahan ajar adalah materi rumah adat dari 34 provinsi yang ada di
Indonesia.
1.3.2 Bahan ajar yang dikembangkan berbasis multikultural yang sesuai dengan
pendekantan aditif untuk siswa kelas IV SD Kanisius Kotabaru 1.
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa tujuan dalam pelaksanaanya yaitu sebagai
berikut:
1.4.1 Untuk mendeskripsikan bahan ajar rumah adat mengacu Kurikulum SD
2013 subtema Keberagaman Budaya Bangsaku untuk siswa kelas IV
Sekolah Dasar semester 1.
1.4.2 Untuk mendeskripsikan kualitas produk bahan ajar rumah adat mengacu
pada kurikulum SD 2013 subtema Keberagaman Budaya Bangsaku untuk
siswa kelas IV Sekolah Dasar semester 1.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa manfaat bagi berbagai pihak. Pihak-pihak
tersebut antara lain:
1.5.1 Bagi mahasiswa
Penelitian ini membuat mahasiswa sebagai calon guru semakin terampil
dalam mengolah dan membuat bahan ajar yang mengacu pada kurikulum
2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.
1.5.2 Bagi guru
Guru dapat menggunakan bahan ajar sebagai bahan referensi atau sumber
belajar bagi guru kelas IV Sekolah Dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
1.5.3 Bagi siswa
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar yang baru
dan menarik bagi siswa serta dapat membantu siswa dalam memahami
materi pelajaran.
1.5.4 Bagi sekolah
Sekolah memperoleh bahan ajar yang mengacu pada kurikulum 2013 untuk
siswa kelas IV SD Sekolah Dasar.
1.6 Batasan Istilah
Penelitian ini memiliki beberapa batasan istilah yang digunakan yaitu
sebagai berikut:
1.6.1 Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang diterapkan oleh pemerintah untuk
menyempurnakan kurikulum 2006.
1.6.2 Bahan ajar adalah bagian dari buku ajar yang dikembangkan dari setiap
tema dan subtema yang terdiri atas unsur: Tema, Subtema, KI, KD,
indikator, tujuan, pembelajaran uraian materi, dan daftar pustaka.
1.6.3 Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ilmu yang mempelajari aspek-aspek yang
berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya.
1.6.4 Rumah adat adalah bangunan yang memiliki ciri khas, yang digunakan
untuk tempat hunian oleh suku bangsa tertentu.
1.6.5 Pengembangan bahan ajar adalah kegiatan menyusun bahan ajar yang
bertujuan untuk mempermudah siswa dalam memahami materi tertentu.
1.6.6 Multikultural adalah beraneka ragam kebudayaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
1.6.7 Pendidikan multikultural adalah model pendidikan yang mengusung
ideologi yang memahami, menghormati, menghargai harkat dan martabat
manusia di manapun dia berada dan dari manapun datangnya (secara
ekonomi, sosial, budaya, etnis, bahasa, keyakinan, atau agama, dan
negara).
1.7 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
Bahan ajar yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa buku yang
berjudul “Mengenal Rumah Adat dari 34 Provinsi di Indonesia” dengan
spesifikasi sebagai berikut:
1.7.1 Bahan ajar yang dikembangkan dikemas dalam bentuk buku.
1.7.2 Sampul halaman depan dan belakang menggunakan kertas ivory.
1.7.3 Isi buku menggunakan kertas HVS 80 gram.
1.7.4 Menggunakan jenis huruf cambria.
1.7.5 Ukuran font judul 35, font tema 30, subtema 20, dan font isi 14,5.
1.7.6 Memuat lima aktivitas siswa dan refleksi.
1.7.7 Sampul buku dan isi buku berwarna hijau.
1.7.8 Berbasis pembelajaran multikutural.
1.7.9 Memuat deskripsi singkat nama, bentuk, dan asal usul rumah adat dari 34
provinsi di Indonesia.
1.7.10 Menjelaskan keunikan-keunikan dari setiap rumah adat.
1.7.11 Memuat gambar rumah adat dari 34 provinsi.
1.7.12 Disusun sesuai dengan ketentuan PUEBI.
1.7.13 Dibuat menggunakan microsof publisher.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
LANDASAN TEORI
Bab II membahas empat pokok bahasan. Pertama, kajian pustaka yang
membahas tentang teori-teori yang menunjang dalam penelitian. Kedua, penelitian
yang relevan tentang penelitian-penelitian terdahulu. Ketiga kerangka berpikir
yang menjelaskan kerangka berpikir dari penelitian ini. Keempat, pertanyaan
penelitian yang menjabarkan beberapa pertanyaan penelitian.
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Penelitian dan Pengembangan (Research and Development)
Pada umumnya ada tiga pendekatan penelitian yaitu, penelitian kuantitatif,
penelitian kualitatif, dan penelitian gabungan. pendekatan kuantitatif merupakan
hubungan antar variabel yang dianalisis dengan menggunakan teori yang objektif
(pada umumnya menggunakan statistik), sedangkan pendekatan kualitatif yang
dianalisis bukan variabel-variabelnya tetapi prinsip-prinsip umum yang paling
mendasar sesuai dengan teori yang berlaku (Haryati, 2012:12).
Penelitian dan pengembangan merupakan salah satu model penelitaian
dengan menggunakan pendekatan yang menggabungkan antara pendekatan
kualitatif dengan pendekatan kuantitatif. Model penelitian dan pengembangan
atau Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu (Sugiyono, 2010:407). Penelitian dan
pengembangan dalam bidang kependidikan bukan sesuatu untuk menguji
hipotesis, melainkan untuk menghasilkan produk-produk kependidikan yang
secara efektif dapat dimanfaatkan di sekolah (Gay dalam Budiyono, 2017:169).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Produk yang dikembangkan dalam penelitian dan pengembangan tidak
hanya merujuk pada objek material (buku teks, buku ajar, modul pembelajaran,
film pembelajarn, kurikulum pembelajaran, silabus pembelajaran atau RPP),
tetapi prosedur atau proses (prosedur pemberian reward and funishment). Produk
yang dihasilkan dapat berupa produk baru, atau penyempurnaan produk-produk
yang sudah ada (Borg & Gall dalam Budiyono, 2017:170).
2.1.2 Kurikulum SD 2013
Kurikulum merupakan segala jenis kegiatan yang diberikan kepada siswa
di bawah tanggung jawab sekolah. Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sekolah (Alberty dalam Fadlillah,
2014:14). Pada saat ini kurikulum Sekolah Dasar (SD) yang berlaku di Indonesia
adalah kurikulum 2013. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari
kurikulum sebelumnya, baik Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah
dirintis pada tahun 2004 maupun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
pada tahun 2006). Sejatinya kurikulum 2013 dapat diartikan sebagai sebuah
kurikulum yang dikembangkan untuk meningkatkan dan menyeimbangkan
kemampuan soft skillsl yang berupa sikap, keterampilan, dan pengetahuan
(Fadlillah, 2014:16).
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berbasis kompetensi dengan
memperkuat proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampialan (Majid dan Rochman, 2014:1).
Kurikulum 2013 menekankan kompetensi pegetahuan, keterampilan dan sikap
peserta didik secara histolik (seimbang). Kompetensi pengetahuan peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
yang dikembangkan meliputi mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis,
dan mengevaluasi agar menjadi pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban (Widyastono, 2014:119).
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan landasan yuridis yang
mewajibkan adanya pengembangan kurikulum baru serta landasan filosofis, dan
landasan empiris (Majid dan Rochman, 2014:10). Berdasarkan landasan filosofis
kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi bahwa pendidikan berakar
pada budaya bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan
kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang
beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, untuk membangun
dasar kehidupan bangsa yang lebih baik dimasa depan (Widyastono, 2014:132).
Berdasarkan ladasan filosfis, pada kurikulum 2103 memang sudah
menerapkan pendidikan multikultural. Pendidikan multikultural dalam kurikulum
2013 juga dibangun melalui tokoh-tokoh dalam buku teks siswa. Dengan
demikian, anak-anak akan terbangun kesadaranya bahwa bangsa Indonesia sangat
beragam (Mohamad Nuh dalam Napitupulu, 2013:3)
Kurikulum 2013 menggunakan pembelajaran tematik dalam proses belajar
mengajar di kelas. Secara umum pemerintah telah menetapkan pedoman yang
ditetapkan berupa Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Tema, dan Subtema.
Pedoman ini tertuang dalam buku guru dan buku siswa yang telah disediakan
pemerintah. Buku siswa dirancang untuk memudahkan siswa dalam menguasai
kompetensi tertentu. Oleh karena itu, buku siswa bukan hanya sekedar bahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
bacaan, tetapi juga digunakan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam
proses pembelajaran yang dilengkap dengan contoh-contoh lembar kegiatan
dengan tujuan agar siswa dapat mempelajari yang relevan dengan kehidupan
(Sobirin, 2016:45).
Pada kegiatan pembelajaran yang terdapat pada tema 1 subtema 1 untuk
siswa kelas IV memang sudah membahas tentang berbagai keberagaman budaya,
seperti tarian daerah, rumah adat, alat musik tradisional, agama dan keberagaman
lainnya. Tetapi, materi yag dibahas kurang mendalam seperti pada materi rumah
adat. Pada materi ini tidak ada pendalaman materi sama sekali dan hanya
menampikkan 6 gambar rumah adat dengan nama dan asal provinsi, sehingga
guru membutuhkan tambahan materi dari sumber yang lain.
Berikut contoh kegiatan pembelajaran yang terdapat pada Tema 1
Indahnya Kebersamaan Subema 1 Keberagaman Budaya Bangsaku untuk siswa
kelas IV:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Gambar 2.1 Isi materi dalam buku siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Gambar 2.2 Materi rumah adat
2.1.3 Multikulturalisme
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang sangat majemuk. Indonesia
memiliki bermacam-macam suku, bahasa, ras dan agama. Oleh karena itu, kita
dituntut untuk hidup bersama dalam masyarakat satabil dan dinamis. Untuk
menciptakan hidup aman, damai dan tententram maka kita harus memiliki sikap
multikultural (Suryana dan Rusdiana, 2015:v).
Multikulturalisme adalah suatu paham yang menghendaki adanya
persatuan dari berbagai kelompok kebudayaan dengan hak dan status sosial politik
yang sama dalam masyarakat modern (Suryana dan Rusdiana, 2015:99). Molan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
(2015:33) mengungkapkan bahwa multikulturalisme adalah upaya jujur untuk
menata masyarakat yang plural (majemuk) menjadi masyarakat multikulturalistik
yang harmonis sekaligus dinamis karena adanya penghargaan terhadap kebebasan
dan kesetaraan manusia.
Ketika kita berbicara tentang multikulturalisme berarti kita berbicara
tentang aspek keanekaragaman budaya dan bagaimana fakta keanekaragaman itu
ditanggapi dan disikapi secara normatif (Molan, 2015:29). Multikulturalisme
disuatu pihak merupakan suatu pendekatan paham dan di lain pihak merupakan
pendekatan yang menawarkan paradigma kebudayaan untuk mengerti perbedaan-
perbedaan yang selama ini ada di tengah-tengah masyarakat kita dan dunia (Ata,
dkk, 2011:15). Perbedaan-perbedaan yang dimaksud adalah perbedaan-perbedaan
individual atau orang perorang dengan perbedaan budaya. Perbedaan budaya
mendorong upaya terwujudnya keanekaragaman atau pluralisme budaya sebagai
sebuah corak kehidupan masyarakat yang mempunyai keanekaragaman
kebudayaan, yaitu saling memahami dan menghormati kebudayan-kebudayaan
mereka yang berbeda dari satu dengan yang lainya serta penghargaan terhadap
kelompok minoritas (Suparlan, 2002:12).
2.1.3.1 Kebudayaan
Kata dasar kebudayaan adalah budaya. Budaya adalah segala hasil pikiran,
perasaan, kemauan, dan karya manusia secara individual atau kelompok untuk
meningkatkan hidup dan kehidupan manusia atau secara singkat adalah cara hidup
yang telah dikembangkan oleh masyarakat (Suryana dan Rusdiana: 2015). Ada
enam hakikat kebudayaan, yaitu: 1) hakikat dan inti dari kebudayaan adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
manusia. Dengan kata lain kebudayaan, adalah khas insani. Hanya manusia yang
yang berbudaya dan membudaya. 2) kebudayaan merupakan suatu “pencapaian”
manusia yang bukan bersifat materiel seperti ilmu pengetahuan, kepercayaan,
ekonomi dan seni. 3) kebudayaan dapat juga berbentuk kelakuan-kelakuan yang
terarah, seperti hukum, dan adat istiadat yang berkesinambungan. 4) kebudayaan
merupakan suatu realitas objektif yang dapat dilihat. 5) kebudayaan tidak
terwujud dalam kehidupan manusia yang solider atau terasing, tetapi yang hidup
dalam suatu masyarakat. 6) kebudayaan diwariskan melalui proses transformasi
dari satu generasi ke genarasi berikutnya.
Eksistensi kebudayaan secara struktural memiliki unsur-unsur, yaitu unsur
dasar dan unsur universal (Yusuf, 2015:48). Ada tujuh unsur kebudayan (Ata,
dkk, 2011:24-30) pertama bahasa, bahasa adalah „gudang kebudayan‟. Berbagai
arti yang diberikan manusia objek-objek, peristiwa yang terjadi dan perilaku
diungkapkan lewat bahasa. Kedua kepercayaaan berkaitan erat dengan pandangan
manusia tentang bagaimana dunia ini beroperasi. Kepercayaan dapat berupa
interpretasi akan masa lampau; atau penjelasan tentang masa sekarang ataupun
tentang prediksi masa yang akan datang. Ketiga norma dan sanksi, norma
mempunyai sifat berbeda dengan nilai. Jika nilai itu bersifat abstrak, maka norma
itu bersifat konkrit. Norma adalah tolak ukur yang ditetapkan sebagai pedoman
bagi setiap aktivitas manusia. Keempat kesenian, kesenian termasuk „kebudayan
material‟ dalam kebudayaan. Setiap kebudayaan pasti mempuyai cara untuk
berekspresi, entah lewat seni atau kepercayaan kepada yang „gaib‟ untuk
menunjukkan keberadaanya kepada dunia. Cara pengungkapan (ekspresi) nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
secara artistik disebut seni/kesenian. Kelima pengetahuan dan teknologi yang
dimiliki oleh suatu bangsa digunakan untuk membangun kebudayaan materialnya.
Melalui pengetahuan dan teknologi yang dimiliki oleh suatu bangsa, maka bangsa
tersebuat mampu membangun lingkungan fisik, sosial dan psikologi yang khas.
Keenam nilai, jika kepercayaan menjelaskan tentang sesuatu, maka nilai
menjelaskan bagaimana seharusnya sesuatu itu terjadi. Nilai mengacu pada apa
atau sesuatu yang manusia/masyarakat angggap paling berharga. Ketujuh simbol,
simbol atau lambang adalah sesuatu yang mampu mengekspresikan sebuah makna
terdalam dari suatu maksud.
2.1.3.2 Pendidikan Multikultural
Di Indonesia model pendidikan multikultural sangatlah tepat karena sesuai
dengan realitas bangsa Indonesia yang sangat beragam (Molan, 2015:xii). Selaras
dengan kurikulum 2013 yang bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia
agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan efektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradapan dunia (Widyastono,
2014:119).
Menurut Andersen dan Cusher (dalam Mahfud, 2006:167) pendidikan
multikultural dapat di artikan sebagai pendidikan mengenai keberagaman
kebudayaan. Berkaitan dengan kurikulum 2013 (Widyastono, 2014:132)
kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan landasan filosofis yaitu, pendidikan
berakar pada budaya bangsa masa kini dan masa mendatang. Pendangan ini
menjadikan kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
yang beragam dan diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini serta untuk
membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik dimasa depan.
Pendidikan multikulturalisme merupakan upaya untuk menata masyarakat
(bangsa) yang plural (majemuk) menjadi masyarakat (bangsa) yang
multikulturakistik, stabil, dan dinamis (Molan, 2015:125). Untuk menghadapi
pluralisme budaya, diperlukan paradigma pendidikan multikultural. Pendidikan
paradigma multikulturalisme mengarahkan anak didik untuk bersikap serta
berpandagan toleran dan inklusif terhadap realitas masyarakat yang beragam baik
dalam hal budaya, suku, ras, etnis maupun agama (Mahfud, 2006:5).
Pendidikan multikultural adalah strategi pendidikan yang diaplikasikan pada
semua jenis mata pelajaran dengan menggunakan perbedaan-perbedaan kultural
yang ada pada siswa seperti perbedaan etnis, agama, bahasa, gender, kelas sosial,
ras, kemampuan, dan umur agar proses belajar menjadi efektif dan mudah.
Pendidikan multikultural sekaligus juga untuk melatih dan membangun karakter
siswa agar mampu bersikap demokratis, humanis, dan pluralis dalam lingkungan
mereka (Yaqin, 2005:25).
2.1.3.2.1 Tujuan Pendidikan Multikultural
Pendidikan multikultural memiliki dua tujuan, yaitu tujuan awal dan tujuan
akhir. Tujuan awal pendidikan multikultural yaitu membangun wacana
pendidikan multikultural di kalangan guru, dosen, ahli pendidikan maupun
mahasiswa. Harapannya adalah apabila mereka mempunyai wacana pendidikan
multikultural yang baik maka kelak mereka tidak hanya mampu membangun
kecakapan dan keahlian siswa terhadap mata pelajaran yang diajarkan, akan tetapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
juga mampu untuk menjadi transformotor pendidikan multikultural yang mampu
menanamkan nilai-nilai pluralisme, humanisme, dan demokrasi secara langsung di
sekolah kepada peserta didiknya. Tujuan akhir dari pendidikan multikultural ini
adalah peserta didik tidak hanya mampu memahami dan menguasai materi
pelajaran akan tetapi diharapkan bahwa peserta didik akan mempunyai karakter
yang kuat untuk selalu bersikap demokratis, pluralis, dan humanis (Yaqin,
2005:26).
Penanaman sikap tersebut dapat mengajarkan kepada siswa bahwa ketika
mereka berada diantara sesamanya yang memiliki latar belakang berbeda, mereka
harus belajar satu sama lain, berinteraksi, dan berkomunikasi sehingga dapat
menerima perbedaan diantara mereka sebagai suatu yang memperkaya mereka
(Suryana dan Rusdiana, 2015:199).
2.1.3.2.2 Bentuk Pengembangan dan Pendekatan Pendidikan Multikultural
Banks (dalam Suryana dan Rusdiana, 2015:211-213) mengemukakan empat
pendekatan yang mengintegrasikan materi pendidikan multikultural ke dalam
kurikulum ataupun pembelajaran di sekolah yang relevan untuk pendidikan di
Indonesia.
a. Pendekatan Konstribusi (The Countribution Approach)
Level ini paling sering dilakukan dan paling luas digunakan dalam
fase pertama dari gerakan kebangkitan etnis. Cirinya adalah dengan
memasukkan pahlawan-pahlawan dari suku bangsa/etnis dan benda-benda
budaya dalam palajaran yang sesuai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
b. Pendekatan Aditif (Aditif Approach)
Pada tahap ini dilakukan penambahan materi, konsep, tema,
prespektif terhadap kurikulum tanpa mengubah struktur, tujuan, dan
karakteristik dasarnya. Pendekatan ini sering dilengkapi dengan buku,
modul, atau bidang bahasan terhadap kurkulum tanpa mengubah secara
substansif.
c. Pendekatan Transformasi (The Transformation Approach)
Pendekatan ini mengubah asumsi dasar kurikulum dan
menumbuhkan kompetensi dasar siswa dalam melibatkan konsep, isu,
tema, dan problem dari beberapa perspektif dan sudut pandang etnis.
Perspektif berpusat pada aliran utama yang mungkin dipaparkan dalam
materi pelajaran. Siswa boleh melihat dari perspektif yang lain.
d. Pendekatan Aksi Sosial (The Social Action Approach)
Pendekatan ini mencakup semua elemen dari pendekatan
transformasi, tetapi menambah komponen yang mempersyaratkan siswa
membuat aksi yang berkaitan dengan konsep, isu, atau masalah yang
dipelajari dalam unit. Tujuan pendekatan ini adalah mendidik siswa
melakukan kritik sosial dan mengajarkan keterampilan membuat
keputusan untuk memperkuat siswa dan membantu mereka memperoleh
pendidikan politis, sekolah membantu siswa menjadi kritikus sosial yang
reflektif dan partisipan yang terlatih dalam perubahan sosial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
2.1.3.2.3 Implementasi Pendidikan Multikultural di Kelas
Empat pendekatan di atas dapat dilakukan untuk mengintergrasikan materi
multikultural ke dalam kurikulum dan dapat dipadukan dalam situasi pengajaran
yang aktual dalam semua mata pelajaran. Hal ini lebih mudah diimplementasikan
pada pelajaran yang berkaitan dengan sosial dan budaya (Yaya dan Rusdiana,
2015:213-218).
a. Implementasi Pendekatan Konstribusi di Kelas
Pada siswa TK dan SD kelas bawah (I, II, III) implementasi
pendidikan multikultural dapat dilakukan dengan pendekatan konstribusi,
yaitu dengan cara: (1) memperkenalkan beragam bentuk rumah dan baju
adat dari etnis yang berbeda. (2) mengajak siswa untuk mencicipi
makanan yang berbeda dari berbagai daerah secara bergantian. (3)
mendengarkan lagu-lagu daerah lain. (4) menunjukkan cara berpakaian
yang berbeda, baik dari suku bangsa maupun negara lain. (5)
memperkenalkan tokoh-tokoh pejuang dari berbagai daerah dalam dan luar
negeri. (6) menunjukkan tempat dan cara beribadah yang berbeda. (7)
memperkenalkan beberapa kosa kata penting yang berasal dari suku
bangsa atau negara (ras) lain. Misalnya, matur nuwun (Jawa), muliate
(Batak), thank you (Inggris), kamsia (Cina), dan sebagainya. (8)
memperkenalkan panggilan utuk laki-laki dan perempuan. Misalnya, upik
(Minangkabau), ujang (Sunda), koko (Cina), dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
b. Implementasi Pendidikan Aditif di Kelas
Siswa SD kelas atas (IV, V, VI) dan SMP sudah mula mampu
memahami makna, maka pendekatan aditif tepat untuk diberikan, seperti:
(1) melengkapi perpustakaan dengan buku-buku cerita rakyat dari berbagai
daerah dan negara. (2) memutarkan CD tentang kehidupan di pedesaan, di
perkotaan, dari daerah dan negara yang berbeda. (3) meminta siswa
memiliki teman koresponsdensi/e-mail/facebook atau sahabat dengan
siswa yang berbeda daerah, negara, atau latar belakang lainnya. (4)
menceritakan pengalaman dan pengetahuan guru tentang materi di daerah
atau negara lain. Misalnya, guru IPA menjelaskan macam-macam tanaman
dan hewan, guru Bahasa Indonesia menceritakan penyair, guru IPS
menjelaskan sejarah bangsa. (5) mengintegrasikan nilai-nilai multikultural
dan menerapkannya di kelas.
c. Implementasi Pendekatan Transformasi di Kelas
Pada siswa sekolah lanjutan implementasi pendidikan multikultural
dapat menggunakan pendekatan transformasi. Proses pembelajaran dapat
dilakukan dengan cara: (1) membiasakan siswa saling membantu pada
kegiatan keagamaan. (2) melatih siswa untuk menerima perbedaan,
kegagalan, dan kesuksesan. (3) melatih siswa untuk menghargai dan
memiliki hal-hal yang positif dari pihak lain.
d. Implementasi Pendekatan Aksi Sosial
Dalam tahap ini siswa telah diminta untuk menerapkan langsung
tentang konsep, isu, atau masalah yang diberikan kepada mereka. Aksi ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
lebih tepat dilakukan di perguruan tinggi, yaitu: (1) melakukan protes dan
demontrasi kepada pihak yang dianggap bertanggung jawab terhadap
ketidak adilan. (2) menjalin persahabatan tanpa dibatasi perbedaan apapun.
(3) membuat jaringan kerja antar daerah dan negara untuk berbagai isu yang
aktual.
2.1.3.3 Pembelajaran Multikultural
Pembelajaran multikultural adalah proses pendidikan yang dapat
membimbing, membentuk, dan mengkondisikan siswa agar memiliki mental atau
karakteristik yang terbiasa hidup di tengah-tengah perbedaan yang sangat
kompleks, baik perbedaan ideologi, perbedaan sosial, perbedaan ekonomi,
maupun perbedaan agama (Suryana dan Rusdiana, 2015:282).
Pembelajaran multikultural ditandai dengan berbagai sikap guru yang
menghargai setiap perbedaan etnik atau budaya dikalangan peserta didik. Guru
harus melakukan seleksi pembelajaran yang mewakili secara adil setiap wilayah,
bahasa, kultur, etnik dan lainya (Fida, 2016:51).
2.1.3.4 Rumah Adat
Rumah adalah hasil ulah tangan dan akal manusia, yang dirakit dan disusun
dengan segenap kesadaran dan keyakinan bahwa di rumah ini (sebagian dari)
hidup dan kehidupan manusia penghuni digantungkan padanya (Alamsyah dan
Wahid, 2012:19). Rumah juga merupakan suatu shetler atau tempat berlindung
dari panas, dingin, hujan, dan angin (Van Romondt dalam Said, 2004:47).
Indonesia adalah negara yang terdiri dari atas berbagai suku bangsa. Setiap
suku bangsa memiliki kebudayaan yang berbeda-beda, baik dari kesenian, pakaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
adat, makanan khas, dan rumah adat. Hal inilah yang menunjukkan bahwa Negara
Indonesia merupakan negara yang majemuk. Indonesia secara administratif
terbagi menjadi 34 provinsi dan setiap provinsi memiliki rumah adat yang
berbeda-beda (Arimbi, 2017:vii). Rumah adat merupakan rumah yang dibangun
dengan cara yang sama dari generasi ke genarasi yang tanpa mengalami
perubahan. Itulah sebabnya Indonesia kaya akan budaya. Rumah khas dari
berbagai suku di Indonesia disebut rumah adat atau rumah tradisional
(Poerwanintias dan Suwarto, 2017:1).
Rumah adat adalah warisan budaya yang sangat berharga. Bentuknya yang
unik tidak akan ditemukan di tempat lain. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) rumah adat adalah adalah rumah tempat dilaksanakannya
upacara adat.
Menurut (Said, 2004:47-48) rumah adat, yaitu suatu bangunan dimana
struktur, cara pembuatan, bentuk, fungsi, dan ragam hiasnya mempunyai ciri khas
tersendiri, yang diwariskan secara turun temurun, serta dapat dipakai oleh
penduduk daerah setempat utuk melakukan aktvitas kehidupan dengan sebaik-
baiknya. Kata tradisi mengadung arti suatu kebiasaan yang dilakukan dengan cara
yang sama oleh beberapa generasi tanpa atau sedikit sekali mengalami perubahan-
perubahan. Dengan demikian istilah rumah tradisional dapat diartikan sebagai
rumah yang dibangun dan digunakan dengan cara yang sama sejak beberapa
generasi. Istilah lain untuk membedakan rumah tradisional dengan rumah biasa
adalah rumah adat, rumah asli atau rumah rakyat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Rumah tradisional merupakan salah satu ekspresi budaya yang harus
mendapat perhatian untuk dilestarikan, karena rumah tradisional memiliki
arsitektur yang unik dibandingkan dengan rumah-rumah modern. Selain aspek
keunikan arsitektur, pada umumnya, rumah tradisional mencerminkan sistem nilai
yang membentuk perilaku hidup masyarakat dalam konteks dan waktu tertentu.
(Joseph dalam Wakim, 2017).
Ada tiga kriteria rumah yang bisa disebut rumah tradisional (Said, 2004:48)
yaitu: 1) kebiasaan-kebiasaan yang sudah menjadi peraturan meskipun tidak
tertulis, 2) menentukan cara mendirikan rumah, 3) dan memperhatikan
penampilan wujud rumah tersebut.
2.1.4 Pengembangan Materi Pembelajaran
Seorang guru yang akan melaksanakan pembelajaran terlebih dahulu akan
membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Dalam komponen dan
langkah-langkah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) memuat materi
pembelajaran yang diharapkan mampu untuk dikembangkan oleh guru sesuai
dengan keadaan lingkungan sekolah dan materi tersebut sebaiknya disajikan
dalam bentuk yang menarik sehingga siswa lebih bersemangat untuk belajar
(Majid dan Rochman, 2014:8).
Materi pelajaran merupakan satuan yang disajikan guru untuk diolah dan
kemudian dipahami oleh siswa, dalam rangka pencapaian tujuan intruksional yang
ditetapkan. Dengan kata lain, materi pelajaran merupakan salah satu unsur atau
kompenen yang penting artinya untuk mencapai tujuan-tujuan pengajaran materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
pelajaran terdiri dari fakta-fakta, generalisasi, konsep, hukum/aturan, dan
sebagainya yang terkandung dalam mata pelajaran (Ibrahim dan Nana, 2010).
Menurut (Sanjaya, 2009:141) bahan atau materi pelajaran (learning
materials) adalah segala sesuatu yang menjadi isi kurikulum serta harus dikuasai
oleh siswa sesuai dengan kompetensi dasar dalam rangka pencapaian standar
kompetensi setiap mata pelajaran dalam satuan pendidikan tertentu.
Materi pembelajaran bisa dipandang dari dua sisi yaitu dari sisi siswa dan
dari sisi guru. Apa bila materi pembelajaran itu dipandang dari sisi siswa maka
diartikan sebagai segala hal yang harus dipelajari oleh siswa. Tetapi jika ditinjau
dari sisi guru, maka materi pembelajaran bisa diartikan sebagai segala hal yang
harus diajarkan oleh guru (Kurniawan, 2014:153).
2.1.4.1 Cara Penetapan dan Pemilihan Bahan Ajar
Bahan ajar merupakan salah satu hal yang penting dalam kegiatan belajar
mengajar. Untuk merancang pembelajaran kita perlu memikirkan materi/bahan
pelajaran apa yang apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran dan
mencapai kompetensi yang diinginkan.
Menurut (Ibrahim dan Nana, 2010:102) ada empat hal yang perlu
diperhatikan dalam penetapan materi/bahan antara lain, Pertama, materi pelajaran
hendaknya sesuai dengan/menunjang pencapaian intruksional. Kedua, materi
pelajaran harus sesuai dengan tingkat pendidikan atau perkembangan siswa.
Ketiga, materi pelajaran hendaknya terorganisasi secara sistematik dan
berkesinambungan. Keempat, materi pelajaran hendaknya mencakup hal-hal yang
bersifat faktual maupun konseptual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Berdasarkan uraian di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
memilih matei pelajaran (Ibrahim dan Nana, 2010:104) yaitu:
a. Tujuan pengajaran
Materi pelajaran hendaknya ditetapkan dengan mengacu pada tujuan-
tujuan instruksional yang ingin dicapai.
b. Pentingnya bahan
Materi yang diberikan hendaknya merupakan bahan yang betul-betul
penting, baik dilihat dari tujuan yang ingin dicapai maupun fungsinya untuk
mempelajari bahan berikutnya.
c. Nilai praktis
Materi yang pilih hendaknya bermakna bagi siswa, dalam arti
mengandung nilai praktis/bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.
d. Tingkat perkembangan peserta didik
Kedalaman materi yang dipilih hendaknya ditetapkan dengan
memperhitungkan tingkat perkembangan berpikir siswa yang bersangkutan,
dalam hal ini biasanya telah dipertimbangkan dalam kurikulum sekolah yang
bersangkutan.
e. Tata urutan
Materi yang diberikan ditata dalam urutan yang memudahkan
dipelajarinya keseluruhan materi oleh peserta didik atau siswa.
Materi pembelajaran juga merujuk pada tujuan pembelajaran, maka berikut
kriteria materi pembelajaran menurut (Kurniawan, 2014:156) yaitu: (1) merujuk
pada pencapaian indikator/tujuan pembelajaran khusus. (2) substansi isi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
susunan atau urutan materi disesuaikan dengan substansi dan susunan
indikator/tujuan pembelajaran khusus. (3) materi ditulis semi terurai. Tidak terlalu
singkat, hanya judul besarnya saja, juga tidak terlalu rinci sampai sangat detail
karena bukan makalah. (4) urgensi bahan, penting untuk diketahui dan menjadi
prasyarat untuk mempelajari bahan selanjutnya. (5) nilai kegunaan, materi yang
dipelajari berguna untuk kehidupan sehari-hari.
Materi pembelajaran berada dalam ruang lingkup isi kurikulum. Karena itu,
pemilihan materi harus sesuai dengan kriteria yang digunakan untuk memilih isi
kurikulum bidang studi yang bersangkutan. Berikut 7 kriteria pemilihan materi
menurut (Harjanto, 2006:222-224). Pertama, kriteria tujuan intruksional: Suatu
materi pelajaran yang dipilih dimaksudkan untuk mencapai tujuan intruksional
khusus atau tujuan-tujuan tingkah laku, supaya materi tersebut sejalan dengan
tujuan-tujuan yang telah dirumuskan.
Kedua, materi pelajaran harus terjabar, hal ini berkaitan erat antara
spesifikasi tujuan dan spesifikasi materi pelajaran. Ketiga, relevan dengan
kebutuhan siswa: setiap materi pelajaran yang akan disajikan hendaknya sesuai
dengan usaha untuk mengembangkan pribadi siswa secara bulat dan utuh.
Beberapa aspek di antaranya adalah pengetahuan, sikap, nilai, dan keterampilan.
Keempat, kesesuaian dengan kondisi masyarakat: materi pelajaran yang
dipilih hendaknya turut membantu mereka memberikan pengalaman edukatif yang
bermakna bagi perkembangan mereka menjadi manusia yang mudah
menyesuaikan diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Kelima, materi pelajaran mengandung segi-segi etik: materi pelajaran yang
dipilih hendaknya mempertimbangkan segi perkembangan moral siswa. Keenam,
materi pelajaran tersusun dalam ruang lingkup dan urutan yang sistematik dan
logis: materi disusun secara berurutan dengan mempertimbangkan faktor
perkembangan psikologis siswa.
Ketujuh, materi pelajaran bersumber dari buku sumber yang baku, pribadi
guru yang ahli, dan masyarakat.
2.1.4.2 Sumber Materi Pembelajaran
Sumber materi pelajaran yang dapat dimanfaatkan untuk proses
pembelajaran menurut (Sanjaya, 2009:147-149) dapat dikategorikan sebagai
berikut:
a. Tempat atau lingkungan
Ada dua bentuk lingkungan belajar, yakni pertama lingkungan atau tempat
yang disengaja didesain untuk belajar siswa seperti laboratorium, perpustakaan,
ruang internet, dan lain sebagainya. Kedua, lingkungan yang tidak di desain
untuk proses pembelajaran akan tetapi keberadaanya dapat dimanfaatkan,
misalnya halaman sekolah, tanaman sekolah, kantin, kamar mandi, dan lain
sebagainya.
b. Orang atau narasumber
Pengetahuan ini tidak statis, akan tetapi dinamis yang terus berkembang
cepat. Oleh karena itu untuk mempelajari konsep baru, guru dapat
menggunakan orang-orang yang lebih menguasai persoalan misalnya dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
mengundang dokter, polisi, dan lain sebagainya sebagai sumber bahan
pelajaran.
c. Objek
Objek atau benda yang sebenarnya merupakan sumber informasi yang
akan membawa pada pemahaman yang lebih sempurna tentang sesuatu.
d. Bahan cetak dan noncetak
Bahan cetak (printed material) adalah berbagai informasi sebagai
materi pelajaran yang disimpan dalam berbagai bentuk tercetak seperti buku,
majalah, koran dan lain sebagainya. Sedangkan bahan belajar noncetak adalah
informasi sebagai materi pelajaran, yang disimpan dalam berbagai bentuk alat
komuikasi elektronik yang biasanya berfungsi sebagai media pembelajaran
misalnya, kaset, video, CD, dan lain sebagainya.
2.1.4.3 Bentuk-bentuk Pengemasan Materi
Materi pelajaran yakni, berbagai informasi yang harus dipahami siswa dan
dapat dikemas dalam berbagai bentuk. Berikut bentuk-bentuk pengemasan materi
menurut (Sanjaya, 2009:153-155).
a. Materi pelajaran terprogram
Materi pelajaran terprogram adalah salah satu bentuk penyajian materi
pembelajaran individual, sehingga materi pelajaran dikemas untuk dapat
dipelajari secara mandiri. Materi terprogram bisa dikemas dalam betuk tercetak
(printed material), yang kemudian dikenal dengan pengajaran terprogram
(program teaching) atau bisa dalam bentuk non-tercetak seperti dalam bentuk
video dan komputer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
b. Pengemasan materi pelajaran melalui modul
Modul adalah satu kesatuan program yang lengkap, sehingga dapat
dipelajari oleh siswa secara individual.
c. Pengemasan materi pelajaran komplikasi
Komplikasi adalah bahan belajar yang disusun dengan mengambil
bagian-bagian yang dianggap perlu dari berbagai sumber belajar dan
menggabungkannya menjadi satu kesatuan untuk dipelajari siswa.
2.2 Penelitian yang Relevan
Berikut ini akan dijabarkan tetang penelitian dan pengembangan bahan ajar
yang sudah pernah dilakukan sebelumnya. Penlitian yang pertama adalah
penelitian pengembangan bahan ajar yang berbasis multikultural yang dilakukan
oleh (Latifatul Janah 2017). Dalam Tesisnya yang berjudul “Pengembangan
Bahan Ajar Tematik Berbasis Multikultural Pada Tema Indahnya Keragaman Di
Negeriku untuk Peserta Didik Kelas IV Sekolah Dasar”. Berdasarkan penelitian
tersebut, diketahui bahwa bahan ajar yang berbasis multikultural pada tema
Keragaman Di Negeriku untuk Peserta Didik Kelas IV Sekolah Dasar ini
memiliki kualitas yang dikategorikan baik ditinjau dari kualitas isi/ materi,
kesesuaian dengan karakter peserta didik, kualitas metode penyajian, ilustrasi,
kegrafikan, dan tampilan umum. Pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar
lama ditambah bahan ajar berbasis multikultural lebih efektif dan dengan adanya
bahan ajar meningkatkan sikap nasionalis peserta didik.
Penelitian yang kedua adalah pengembangan materi pembelajaran yang
terintegrasi dengan pendidikan karakter dilakukan oleh Mareta Christienda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
(2018). Dalam skripsinya yang berjudul “Pengembangan Materi Menulis Tegak
Bersambung Menggunakan Metode Drill Sebagai Sarana Pendidikan Karakter
Siswa Kelas Bawah SD Kanisius Sorowajan”. Penelitian ini menghasilkan produk
berupa buku guru dan buku siswa untuk siswa kelas bawah yang terintegrasi
dengan pendidikan karakter. Tujuan peneliti melakuka penelitian ini adalah
pertama, untuk memaparkan prosedur pengembagan materi pembelajaran menulis
tegak bersambung pada pelajarn Bahasa Indnesia kelas bawah. Jenis penelitian
yang dilakukan adalah R & D (Research and Development). Teknik pengumpulan
data yang digunakan adalah obsevasi dan wawancara kepada guru kelas bawah.
Hasil uji coba yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa produk sudah
memenuhi kriteria karena sudah melalui tahap validasi dan uji coba lapangan
dengan hasil yang baik.
Penelitian yang ketiga adalah artikel ilmiah oleh Niniek Latifah (2018:3)
yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Budaya Lokal Subtema
Indahnya Keragaman Budaya Negeriku di Kelas IV Sekolah Dasar”. Penelitian
tersebut dilatarbelakangi oleh kurangnya bahan ajar pembelajaran tematik untuk
siswa dan masih belum memadai. Selain itu, peserta didik hanya menggunakan
buku pendukung yang berasal dari salah satu penerbit buku yang didapat dari
sekolah. Materi yang terdapat dalam buku pendukung juga tidak memberikan
contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari, contoh-contoh yang diberikan kurang
sesuai dengan daerah tempat tinggal peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa uji coba produk dilakukan untuk memperoleh data kepraktisan bahan ajar
berbasis budaya lokal. Hasil analisis menjadi patokan atau acuan tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
kepraktisan dari bahan ajar yang dikembangkan. Tingkat kepraktisan bahan ajar
berbasis budaya lokal yang diperoleh dari respon guru dan respon peserta didik
memperoleh kategori Sangat Praktis dengan perolehan skor respon guru 68 dan
rata-rata skor peserta didik 89,5%. Berdasarkan penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa salah satu keberhasilan dalam pelaksanaan pembelajaran
adalah kepraktisan dari bahan ajar serta kemampuan guru dalam mengembangkan
bahan ajar.
Bagan 2.1 Penelitian yang relevan dan penelitian yang akan dilakukan
2.3 Kerangka Berpikir
Pendidikan berbasis multikultural menjadi suatu keharusan saat ini, terutama
di sekolah dasar. Sekolah sangat membutuhkan suatu lingkungan pembelajaran
Latifatul Janah (2017)
Pengembangan Bahan Ajar Tematik
Berbasis Multikultural
Mareta Christienda (2018)
Pengembangan Materi Menulis Tegak
Bersambung
Niniek Latifah (2018)
Pengembangan Bahan Ajar Berbasis
Budaya Lokal
Yang diteliti
Pengembangan Bahan Ajar Rumah
Adat Berbasis Multikultural
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
yang mendukung dan mendorong serta mengakomodir berbagai latar belakang
siswa, adat istiadat dan agama. Maka diharapkan pendidikan multikultural dapat
menjembatani, sekaligus mengusung kembali konsep pendidikan yang lebih
berkeadilan sosial serta mampu mendorong adanya kebersamaan dalam
keberagaman di sekolah. Pendidikan multikultural merupakan respon terhadap
perkembangan keberagaman populasi sekolah, sebagaimana tuntutan persamaan
hak sebagai setiap kelompok. Maka pendidikan multikultural merupakan
pendidikan yang mencakup seluruh siswa tanpa membeda-bedakan kelompok-
kelompok seperti etnis, ras, budaya, agama dan gender, sehingga mampu
mengantarkan siswa menjadi manusia yang toleran dan menghargai perbedaan.
Dalam pendidikan multikultural seorang guru tidak hanya dituntut untuk
mampu secara profesional mengajarkan mata pelajaran yang diajarkannya. Akan
tetapi juga mampu menanamkan nilai-nilai keberagaman kepada siswa. Maka
dengan demikian hasil yang diharapkan dari proses belajar mengajar nantinya
adalah siswa tidak hanya pandai sesuai dengan disiplin ilmu yang dipelajarinya,
tetapi juga mampu menerapkan nilai-nilai keberagaman dalam memahami dan
menghargai keberadaan orang lain yang memiliki perbedaan.
Guru diharapkan mampu mejadi figur bagi perserta didiknya. Maka dengan
pendidikan multikultural, guru diharapkan mampu mendorong peserta didik untuk
memiliki kesadaran pemahaman untuk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai
keadilan, demokrasi, kemanusiaan, pluralisme, dalam pergaulan kehidupan
bermasyarakat. Guru juga berperan dalam membangun sikap persamaan. Dalam
konteks ini guru kelas harus mendorong kesadaran dengan membangun semangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
empati, dan toleransi kepada peserta didik. Oleh karena itu guru juga dapat
memberi contoh kecil pendidikan multukultural kepada anak melalui materi
pembelajaran, perangkat pembelajaran serta mengembangkan materi yang sudah
disediakan oleh pemerintah agar pemahaman anak tentang pendidikan
multikultural semakin bertambah.
Kurikulum 2013 sudah merancang pendidikan multikultural pada beberapa
tema atau subtema tetapi jika guru tidak keratif dalam mencari atau
mengembangkan materi maka rancangan dari pendidikan multikultural tersebut
tidak akan terlihat, karena anak tidak bisa memahami secara langsung tentang
mengapa mereka berbeda serta mengapa mereka harus saling menghargai satu
sama lain.
Hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di SD Kanisius Kotabaru 1 pada
kelas IV tema 1 subtema 1 tentang indahnya keberagaman budaya bangsaku yang
membahas tentang berbagai perbedaan kebudayaan yang ada pada setiap daerah.
Pada kegiatan pembelajaran guru hanya meminta siswa untuk mengerjakan tugas
yaitu menuliskan nama-nama rumah adat, tarian, makanan, alat musik dan senjata
dari setiap provinsi yang ada di Indonesia. Anak terlihat hanya sekedar menyalin
bahkan anak-anak terlihat bingung untuk menemukan nama-nama tersebut dan
akhirnya karena materi yang ada pada buku siswa tidak memadai maka guru
meminta siswa untuk menjawab pertanyan yang diberikan oleh guru dengan
menggunakan atlas. Tetapi tidak sepenuhnya memberi solusi karena tidak semua
atlas yang memuat tentang keberagaman kebudayaan yang ada di Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Akhirnya anak-anak tidak mampu untuk menyelesaikan masalah yang dialami
saat itu sehingga guru meminta siswa untuk melanjutkan tugas tersebut di rumah.
Minimnya ketersediaan bahan ajar juga menjadi salah satu penyebab
kurangnya minat belajar siswa. Oleh karena itu, guru diharapkan mampu untuk
mengembangkan bahan ajar yang menggunakan model pembelajaran berbasis
multikultural yang dapat membuat siswa lebih berinteraksi dan aktif di dalam
kelas.
Bermula dari alasan di atas maka penulis bermaksud untuk mengembangkan
bahan ajar berbasis multikultural yang mengacu Kurikulum 2013 untuk siswa
kelas IV Sekolah Dasar. Bahan ajar yang sudah dibuat dapat digunakan dalam
pembelajaran dan memudahkan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar dan membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran yang
dilaksanakan.
Bahan ajar ini akan dikemas dalam bentuk buku dan berisi tentang materi
pembelajaran yang berbasis multikultural. Buku ini juga memuat berbagai gambar
rumah adat dari 34 provinsi di Indonesia sehingga diharapkan dapat membuat
siswa semakin bersemangat dalam belajar. Buku ini akan diberi penilaian oleh
dosen ahli materi, guru serta 10 orang siswa kelas IV SD Kanisius Kotabaru.
2.4 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan
penelitian sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
2.7.1 Bagaimana mengembangkan bahan ajar mengacu kurikulum SD 2013
subtema “Keberagaman Budaya Bangsaku” untuk siswa kelas IV Sekolah
Dasar?
2.7.2 Bagaimana kualitas bahan ajar rumah adat mengacu kurikulum SD 2013
subtema “Keberagaman Budaya Bangsaku” untuk siswa kelas IV Sekolah
Dasar?
2.7.2.1 Bagaimana kualitas bahan ajar rumah adat mengacu kurikulum SD 2013
subtema “Keberagaman Budaya Bangsaku” untuk siswa kelas IV Sekolah
Dasar menurut ahli?
2.7.2.2 Bagaimana kualitas bahan ajar rumah adat mengacu kurikulum SD 2013
subtema “Keberagaman Budaya Bangsaku” untuk siswa kelas IV Sekolah
Dasar menurut guru kelas IV yang sudah melaksanakan Kurikulum 2013?
2.7.2.3 Bagaimana kualitas bahan ajar mengacu kurikulum SD 2013 subtema
“Keberagaman Budaya Bangsaku” untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar
menurut hasil uji coba pada siswa kelas IV Sekolah Dasar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB III
METODE PENELITIAN
Uraian dalam bab ini terdiri dari: 1) jenis penelitian, 2) setting penelitian,
3) prosedur pengembangan, 4) teknik pengumpulan data, 5) instrumen penelitian,
6) teknik analisis data, dan 7) jadwal penelitian.
3. 1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan
pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2017:475)
penelitian dan pengembangan (Research and Development) berfungsi untuk
memvalidasi dan megembangkan produk. Memvalidasi produk berarti produk
tersebut telah ada, dan peneliti hanya menguji evektivitas atau validitas produk
tersebut. Mengembangkan produk dalam arti yang luas dapat berupa
memperbaharui produk yang ada (sehingga menjadi lebih praktis, efektif, dan
efisien) atau menciptakan produk baru (yang sebelumnya belum pernah ada).
Senada dengan hal tersebut, Gay dalam (Budiyono, 2017:169-170)
mengungkapkan bahwa penelitian dan pengembangan di bidang kependidikan
bukan suatu penelitian untuk menguji suatu hipotesis, melainkan untuk
menghasilkan produk-produk kependidikan yang secara efektif dapat
dimanfaatkan di sekolah. Jenis penelitian ini dipilih oleh peneliti untuk
mengembangkan produk kependidikan yang berupa bahan ajar berbasis
multikultural mengacu pada kurikulum 2013 Subtema Keberagaman Budaya
Bangsaku untuk siswa Kelas IV Sekolah Dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Menurut Borg & Gall (dalam Sugiyono, 2017:486) ada 10 langkah
penelitian dalam R & D yaitu: 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data,3)
desain produk, 4) validasi desain, 5) revisi desain, 6) uji coba produk, 7) revisi
produk, 8) uji coba pemakain, 9) revisi produk, 10) produksi masal. Berikut
penjelasan tetang langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Borg &
Gall.
Berikut ini akan dipaparkan desain penelitian pengembangan dalam bagan dan
penjelasannya:
Bagan 3.1 Tahap-tahap R & D menurut Borg & Gall
3.1.1 Potensi dan masalah
Tahap pertama pada penelitian ini adalah potensi dan masalah. Potensi
adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah.
Semua potensi akan berkembang menjadi masalah bila kita tidak dapat
mendayagunakan potensi-potensi tersebut. Masalah adalah penyimpangan antara
yang diharapkan dengan yang terjadi.
1. Potensi
dan masalah
2. Pengumpulan
data
3. Desain
produk
4. Validasi
produk
5. Revisi
produk
6. Uji coba
produk
7. Revisi
desain
8. Uji coba
pemakaian
9. Revisi
produk
10. Produksi
masal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
3.1.2 Pengumpulan data/informasi
Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukan secara faktual, maka
selanjutnya maka perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan
sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat
mengatasi masalah tersebut.
3.1.3 Desain produk prototipe
Produk yang dihasilkan dalam penelitian Research and Development
bermacam-macam. Hasil akhir dari penelitian dan pengembangan adalah berupa
desain produk baru, yang lengkap dengan spesifikasinya.
3.1.4 Validasi produk prototipe
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah
rancangan produk secara rasional akan lebih efektif dari yang lama atau tidak.
Validasi ini dikatakan secara rasional karena, validasi di sini masih bersifat
penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan. Validasi produk
dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang
sudah berpengalaman untuk menilai produk yang dirancang tersebut.
3.1.5 Revisi produk prototipe
Setelah desain produk validasi oleh pakar, maka akan dapat diketahui
kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya akan dicoba untuk dikurangi
dengan cara memperbaiki desain.
3.1.6 Uji coba produk
Uji coba produk dapat dilakukan dengan cara eksperimen, yaitu
membandingkan efektivitas produk yang telah dibuat. Eksperimen dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
dilakukan dengan membandingkan keadaan sebelum dan sesudah produk
diterapkan.
3.1.7 Revisi produk
Setelah diujicobakan secara terbatas, maka peneliti akan mengetahui hasil
dari uji coba tersebut apakah produk tersebut perlu direvisi atau tidak. Jika produk
perlu direvisi maka produk tersebut perlu diujicobakan lagi pada kelas yang lebih
luas.
3.1.8 Uji coba pemakaian
Setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan dan mungkin ada revisi
tidak terlalu penting, maka selanjutnya produk tersebut diterapkan dalam lingkup
pendidikan yang lebih luas. Produk baru tersebut tetap harus dinilai kekurangan
atau hambatan yang muncul guna untuk perbaikan lebih lanjut.
3.1.9 Revisi produk
Revisi produk ini dilakukan, apabila dalam pemakaian lebih luas masih
terdapat kekurangan dan kelemahan dari produk yang dihasilkan. Revisi ini
sebaiknya didahului dengan evaluasi kinerja untuk mengetahui kelemahan-
kelemahan yang ada, sehingga dapat digunakan untuk penyempurnaan produk.
3.1.10 Produksi masal
Bila produk baru telah dinyatakan efektif dalam beberapa kali pengujian,
maka produk tersebut layak untuk diproduksi secara masal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
3. 2 Setting Penelitian
3. 2.1 Lokasi penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Kotabaru 1. SD Kanisius
Kotabaru 1 beralamat di jalan Abu Bakar Ali No. 2B Desa Kotabaru, Kecamatan
Gondokusuman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
3. 2.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar Kanisius
Kotabaru 1 tahun ajaran 2018/2019.
3. 2.3 Objek penelitain
Objek penelitian adalah pengembangan Bahan Ajar Rumah Adat Mengacu
Kurikulum 2013 Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku untuk siswa kelas IV
Sekolah dasar semester 1.
3. 2.4 Sumber data
Sumber data dari penelitian dan pengembangan ini adalah dosen ahli, guru
kelas IV dan siswa kelas IV SD Kanisius Kotabaru 1.
3. 2.5 Waktu penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli 2018 hingga bulan Maret
2019. Penelitian ini dimulai dari obsevasi dan wawancara analisis kebutuhan
hingga penyelesaian laporan skripsi. Keseluruhan penelitian dan pengembangan
ini membutuhkan waktu kurang lebih selama 8 (delapan) bulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
3. 3 Prosedur pengembangan
Penelitian ini menggunakan prosedur menurut Borg & Gall (Sugiyono,
2017:486). Penelitian dan pengembangan ini menghasilkan bahan ajar yang
membahas tentang rumah adat dari 34 provinsi di Indonesia. Penelitian ini
menggunakan tujuh langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan
data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba desain,
(7) revisi desain hingga menghasilkan bahan ajar yang mengacu pada kurikulum
2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Bagan 3.2 Prosedur penelitian dan pengembangan
Tahap 1
Potensi dan
masalah
Analisis
kebutuhan
Wawancara
Observasi
Tahap 2 Hasil wawancara
dan observasi
Pengumpulan data Kajian dokumen
Tahap 3
Desain Produk prototipe
Tahap 4
Validasi desain prototipe
Tahap 5
Revisi desain
Tahap 6
Uji coba desain
Tahap 7
Revisi desain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
3.3.1 Potensi dan masalah
Potensi dan masalah meliputi analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan
dilakukan dengan obeservasi dan wawancara. Observasi dilakukan di kelas IV SD
Kanisius Kotabaru 1 dengan tujuan untuk mengetahui proses pembelajaran di
kelas pada Tema 1 Indahnya Kebersamaan, Subtema 1 Keberagaman Budaya
Bangsaku, apakah guru sudah menyiapkan bahan ajar dengan baik atau belum
serta untuk megetahui kebutuhan siswa akan materi yang berbasis multikultural.
Wawancara dilakukan kepada guru dan siswa kelas IV SD Kanisius Kotabaru
1. Wawancara dengan guru dilakukan untuk mengetahui kebutuhan siswa dan
guru akan kebutuhan bahan ajar yang berbasis multikultural, dan wawancara
kepada siswa bertujuan untuk mengetahui apakah materi yang disampaikan oleh
guru sudah memadai dan mudah diterima oleh siswa.
3.3.2 Pengumpulan data
Pengumpulan data berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan
guru dan siswa SD Kanisius Kotabaru 1. Dari hasil wawancara dan observasi
yang dilakukan dapat disimpulakan bahwa guru belum memilki bahan ajar yang
memadai. Guru hanya mengunakan bahan ajar yang terdapat pada buku yang
disediakan oleh pemerintah dan buku Bupena. Bahan ajar tersebut sangat kurang
sehingga perlu dikembangkan lagi.
3.3.3 Desain produk prototipe
Desain produk ini dibuat berdasarkan hasil analisis kebutuhan. Dari hasil
analisis kebutuhan, kemudian menetukan bahan ajar yang akan dikembangkan
yaitu bahan ajar pada Tema 1 Indahnya Kebersamaan Subtema 1 Keberagaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Budaya Bangsaku mata pelajaran IPS, selanjutnya peneliti membuat kerangka
bahan ajar tentang rumah adat dari 34 Provinsi di Indonesia.
3.3.4 Validasi desain prototipe
Produk yang telah dibuat akan divalidasi oleh orang yang dianggap
sebagai ahli dalam peroduk tersebut. Materi pembelajaran yang telah
dikembangkan divalidasi oleh 1 (satu) dosen ahli dan 1 (satu) guru kelas. Validasi
ini bertujuan untuk memperoleh masukan dan saran perbaikan dari produk
tersebut.
3.3.5 Revisi desain prototipe
Peneliti melakukan revisi desain bahan ajar ini berdasarkan komentar dan
saran yang diberikan validator.
3.3.6 Uji coba produk
Desain yang telah direvisi akan diujicobakan pada pada subjek yang telah
ditentukan. Subjek penelitian dalam uji coba adalah 10 orang siswa kelas IV SD
Kanisius Kotabaru 1.
3.3.7 Revisi produk
Revisi ini dilakukan berdasarkan hasil dari uji coba di lapangan. Hasil
validasi dapat berupa masukan siswa kelas IV SD Kanisius Kotabaru 1.
3. 4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling penting dalam
penelitaian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data
(Sugiyono, 2010:193). Pada penelitian ini peneliti melakukan pengumpulan data
dengan teknik observasi, wawancara dan kuesioner.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
3.4.1 Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara megamati secara
langsung maupun tidak tentang hal-hal yang diamati dan mencatatnya pada alat
observasi. Hal-hal yang diamati itu biasa gejala-gejala atau tingkah laku, benda-
benda hidup, ataupun benda mati (Sanjaya, 2013:76).
3.4.2 Wawancara
Wawancara (Interview) adalah teknik penelitian yang dilaksanakan dengan
cara dialok baik secara langsung (tatap muka) maupun melalui saluran media
tertentu antara pewawancara dan yang diwawancarai sebagai sumber data
(Sanjaya, 2013:77).
Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi. Dalam
proses ini, hasil wawancara ditentukan oleh beberapa faktor yang berinteraksi dan
mempengaruhi arus informasi. Faktor-faktor tersebut adalah pewawancara,
responden, topik penelitian yang tertuang dalam daftar pertanyaan, dan situasi
wawancara (Effendi, 2012:207).
3.4.3 Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk di jawab (Sugiyono, 2017:199).
Angket adalah instrumen penelitian berupa daftar pertanyaan atau
pernyataan secara tertulis yang harus djawab atau diisi oleh reponden sesuai
dengan petunjuk penelitiannya (Sanjaya, 2013:225).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Menurut Effendi (2012:182) tujuan pokok penyusunan kuesioner adalah
untuk memperoleh data yang relevan dengan tujuan penelitian. Melalui
kuesioner, informasi yang diperoleh mempunyai reliabilitas dan validitas yang
tinggi.
3. 5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk
mengukur fenomena sosial maupun alam yang diamati (Sugiyono, 2010:147).
Pada penelitian ini meggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner dan
pedoman wawancara.
3. 5.1 Instrumen analisis kebutuhan
3.5.1.1 Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara ini digunakan sebagai acuan untuk melakukan
wawancara kepada guru SD kelas IV dan siswa SD kelas IV. Hasil wawancara
tersebut digunakan untuk mengetahui kebutahan siswa dan guru akan tambahan
bahan ajar yang berbasis multikultural.
3.5.1.2 Pedoman Observasi
Pedoman observasi ini digunakan sebagai acuan untuk melakukan
pengamatan terhadap proses kegiatan belajar mengajar di kelas dan untuk
mengetahui kebutuhan akan materi pembelajaran. Observasi dilakukan pada saat
kegiatan PLP 3. Observasi ini dilakukan di kelas IV SD Kanisius Kotabaru 1.
Aspek yang diamati adalah kemampuan guru menyampaikan materi dan
ketersediaan sumber informasi untuk menunjang proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
3.5.1.3 Kuesioner
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini berupa instrumen validasi
yang memuat beberapa pertanyaan yang berfungsi untuk memvalidasi produk.
Lembar validasi menggunakan skala 1 samapai dengan 5, semakin besar nilainya,
semakin valid pula pertanyaan/pernyataan tersebut. Kuesioner digunakan untuk
mengetahui kualitas isi bahan ajar dan desain produk yang disusun dan
dikembangkan oleh peneliti.
Validasi dilakukan oleh dosen ahli dan guru kelas IV SD Kanisius
Kotabaru 1 dengan menggunakan kuesioner yang telah disusun oleh peneliti dan
sudah divalidasi oleh dosen pembimbing. Hasil validasi berupa tanggapan yang
digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki produk
pengembangan bahan ajar rumah adat yang berbasis multikultural.
3. 6 Teknik Analisis Data
3.6 1 Data kualitatif
Data kualitatif dari penelitian ini peneliti dapatkan dari tiga teknik, yaitu
wawancara, observasi, dan kuesioner. Tahap awal peneliti melakukan observasi
dan wawancara terhadap pihak sekolah tentang materi pembelajaran yang
digunakan oleh guru. Selanjutnya peneliti melakukan penyusunan instrumen
penelitian dan pengembangan materi pembelajaran. Data hasil tinjauan dan saran
dari ahli media akan digunakan untuk memperbaiki yang telah disusun.
3.6 2 Data kuantitatif
Proses validasi materi dari ahli dan siswa menghasilkan data kuantitatif
berupa skor penilaian. Skor tersebut berpedoman pada kriteria menurut Widoyoko
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
(2009:238). Kuesioner yang digunakan peneliti meggunakan skala 1-5 untuk
memperjelas penilaian. 1 untuk nilai terendah dan 5 untuk nilai tertinggi. Skor
hasil validasi ahli materi dan uji coba penggunaan oleh guru dan siswa kemudian
akan diubah menjadi penilaian interval dengan cara menghitung rata-rata skor.
Berikut ketentuan dalam menghitung rata-rata skor.
Rata − rata x =jumlah skor yang diperoleh
jumla h item skor
Rata-rata skor yang diperoleh kemudian dikonversikan menjadi data
kuantitatif dan data kualitatif skala lima menurut Widoyoko (2009:238) sebagai
acuan konversi nilai skala lima untuk menilai kualitas produk.
Tabel 3.1 Konversi nilai skala lima menurut Widoyoko
Rumus Rerata
Skor
Klasifikasi
X > 𝑋 𝑖 + 1,8 x sbi > 4,2 Sangat Baik
𝑋 𝑖 + 0,6 x sbi < X ≤ 𝑋 𝑖 + 1,8 x sbi > 3,4 – 4,2 Baik
𝑋 𝑖 − 0,6 x sbi < X ≤ 𝑋 𝑖 + 0,6 x sbi > 2,6 – 3,4 Cukup
𝑋 𝑖 – 1,8 x sbi < X ≤ 𝑋 𝑖 – 0,6 x sbi > 1,8 – 2,6 Kurang
X ≤ 𝑋 𝑖 + 1,8 x sbi ≤ 1,8 Sangat Kurang
Skala penilaian terdiri dari lima pilihan untuk menilai materi pembelajaran
yang dikembangkan, yaitu sangat baik (5), baik (4), cukup baik (3), kurang baik
(2), dan sangat kurang baik (1)
Keterangan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
𝑋 𝑖 = (Rerata ideal ) = 1 2 (Skor maksimum idela + Minimum ideal).
Sbi = (Simpangan baku ideal) = 16 (skor maksimum ideal – skor minimum
ideal ).
X = Skor akhir rata-rata.
Berdasarkan penghitungan tersebut, maka akan ditentukan rerata skor
keseluruhan dari hasil penilaian ahli, guru dan hasil uji coba lapangan. Berikut
ketentuan dalam menghitung total rata-rata skor:
Rata − rata x =jumlah rata − rata skor
jumlah responden
3.7 Jadwal Penelitian
No
Kegiatan
Waktu (Bulan)
Juli 2
01
8
Ag
ustu
s
20
18
Sep
temb
er
20
18
Ok
tob
er
20
18
No
bem
ber
20
18
Desem
ber
20
18
Janu
ari
20
19
Feb
ruari
20
19
Maret 2
01
9
Ap
ril 20
19
1. Analisis Kebutuahan
2. Menyusun proposal
3 Deasain produk
prototipe
4. Validasi produk
5. Revisi produk
6. Uji coba produk
7. Revisi produk
8. Revisi laporan
9. Ujian skripsi
10 Revisi akhir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV membahas dua hal pokok pada rumusan masalah. Pertama peneliti
membahas tentang proses pengembangan “Bahan Ajar Rumah Adat Mengacu
Kurikulum SD 2013 Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku untuk siswa kelas
IV Sekolah Dasar semester 1”. Kedua peneliti akan membahas tentang kualitas
bahan ajar yang telah dikembangkan.
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Proses Pengembangan Bahan Ajar
Peneliti melakukan pengembangan bahan ajar“Rumah Adat Mengacu
Kurikulum SD 2013 subtema Keberagaman Budaya Bangsaku untuk siswa kelas
IV Sekolah Dasar semester 1” dengan menggunakan tujuh langkah penelitian dan
pengembangan menurut Borg & Gall yaitu: 1) potensi dan masalah, 2)
pengumpulan data, 3) desain produk prototipe, 4) validasi produk prototipe, 5)
revisi produk prototipe, 6) uji coba lapangan, 7) revisi produk akhir
4.1.1.1 Tahap 1: Analisis Kebutuhan
Tahap awal dari penelitian dan pengembangan bahan ajar ini yaitu potensi
dan masalah, yang meliputi analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan
untuk memperoleh informasi yang menjadi kebutuhan guru dan siswa (terkait
dengan materi yang berbasis multikultural). Untuk itu, peneliti melakukan
observasi dan wawancara dengan satu orang guru kelas IV dan siswa kelas IV SD
Kanisius Kotabaru 1 untuk mengetahui kebutuhan tersebut. Hasil wawancara dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
observasi yang dilakukan dapat menjadi acuan dalam mengembangkan bahan ajar
berbasis multikultural.
4.1.1.1.1 Observasi
Observasi dilakukan ketika peneliti mengikuti kegiatan Pengenalan
Lingkungan Persekolahan III (PLP III). Peneliti melakukan observasi pada siswa
kelas IV SD Kanisius Kotabaru 1 pada tanggal 23 Juli 2018. Observasi dilakukan
pada pembelajaran tematik Tema 1Indahnya Kebersamaan Subtema 1
Keberagaman Budaya Bangsaku dengan muatan pelajaran IPS yang membahas
tentang KD keberagaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama di Provinsi
setempat sebagai identitas bangsa Indnesia serta hubungannya dengan
karakteristik ruang, dengan materi utama adalah mengenal beragam kebudayaan
yang ada di Indonesia seperti tarian daerah, rumah adat, makan khas daerah,
senjata tradisional, pakaian adat, alat musik dan lagu daerah.
Pelaksanaan pembelajaran diawali dengan doa, salam lalu guru meminta
siswa mencatat buku tugas untuk hari selanjutnya. Kemudian guru melakukan
apersepsi dengan mengajak siswa untuk mengingat kembali tentang pelajaran
sebelumya. Setelah itu guru meminta siswa untuk mengeluarkan atlas yang akan
mereka gunakan untuk pembelajaran tematik hari itu. Tetapi hanya ada beberapa
siswa nyang membawa atlas padahal guru sudah mengingatakan siswa dihari
sebelumnya sehingga guru harus merubah kegiatan belajar yang sudah
direncanakan pada hari sebelumya. Karena hanya ada enam orang siswa yang
membawa atlas maka guru membagi siswa menjadi enam kelompok dan setiap
kelompok terdiri dari empat orang siswa dan setiap kelompok mendapat satu atlas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Guru kemudian guru menjelaskan tugas yang akan dikerjakan oleh siswa.
Tugas tersebut adalah mencari berbagai macam kebudayaan di Indonesia seperti
kesenian daerah, makanan tradisional, rumah adat, senjata tradisional, dan pakaian
adat untuk setiap masing-masing provinsi. Guru meminta siswa untuk
mengerjakan tugas tersebut berdasarkan atlas yang mereka bawa. Beberapa siswa
kemudian mulai bertanya bagaimana jika informasi yang mereka cari tidak ada
pada atlas tersebut. Guru meminta perwakilan setiap kelompok untuk meminjam
atlas yang ada di perpustakaan. Pada kenyataannya atlas yang terdapat di
perpustakaan juga tidak mampu memberikan informasi kepada siswa. Maka
pembelajaran hari itu hanya membuat siswa bolak-balik dari kelas ke
perpustakaan untuk mencari materi yang mereka butuhkan. Ada juga beberapa
siswa yang bertanya bagaima jika tidak ada penjelasan yang terdapat pada atlas
sementara kelompok lain ada penjelasan. Siswa semakin bingung dan akhirnya
guru hanya meminta siswa untuk mengerjakan sesuai dengan informasi yang
mereka dapat dari atlas tersebut.
Guru menutup pembelajaran dengan meminta siswa untuk melanjutkan
tugas tersebut di rumah dengan mencari informasi di internet, lalu guru meminta
siswa untuk mempersiapkan pembelajaran selanjutnya dan guru bersama siswa
berdoa bersama-sama dan kemudian siswa mengucapkan salam. Pada penutupan
pembelajaran ini tanpa ada kesimpulan, refleksi dan evaluasi.
Berdasarkan hasil analisis di atas peneliti menemukan masalah bahwa guru
masih sangat membutuhkan materi yang berbasis multikultural. Guru tidak
menjelaskan apapun terkait dengan materi yang diajarkan dan guru hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
meminta siswa menuliskan berbagai nama-nama dari rumah adat tanpa
memperkenalkan kepada siswa bagaimana bentuk rumah adat tersebut dan dari
daerah mana rumah tersebut berasal. Guru juga tidak menyampaikan materi
tentang keunikan-keunikan dari rumah adat setiap daerah karena guru sendiri
tidak mempunyai materi yang akan di sampaikan kepada siswa.
4.1.1.1.2 Wawancara
Peneliti juga melakukan wawancara dengan wali kelas IV SD Kanisius
Kotabaru dengan menggunakan pedoman wawancara yang telah peneliti siapkan
(terlampir). Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan akan bahan
ajar. Data yang diperoleh tersebut digunakan untuk mengembangkan produk yang
berupa bahan ajar mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV SD yang
berbasis multikultural.
Hasil wawancara peneliti dengan guru kelas IV di SD Kanisius Kotabaru 1
peneliti mendapakan informasi bahwa SD tersebut sudah meggunakan kurikulum
2013. Namun, wali kelas juga masih bingung meskipun sebenarnya kelas IV
sudah menggunakan Kurikulum 2013 terlebih dahulu. Guru menjelaskan bahwa
kurikulum 2013 sebenarnya baik karena pada kurikulum ini merupakan kurikulum
yang sangat menanamkan pendidikan karakter bagi siswa. Meskipun demikian
guru harus terlibat aktif karena guru sendiri juga masih sangat bingung untuk
membedakan setiap matapelajaran yang terdapat dalam buku karena terlihat tidak
ada bedanya antara matapelajaran Bahasa Indonesia, IPA, IPS dan PPKn.
Perubahan kurikulum juga tidak dilengkapi dengan materi yang memadai apalagi
materi yang terdapat pada buku paket yang disediakan oleh pemerintah, oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
karena itu SD Kanisius menggunakan buku Bupena dan LKS sebagai tambahan
materi dan sebagai buku pegangan siswa.
Peneliti menggali lebih dalam lagi tentang kebutuhan bahan ajar berbasis
multikultural. Menurut beliau kurikulum sudah merancang materi pembelajaran
berbasis multikultural hal ini dapat terlihat pada Tema 1 Indahnya Kebersamaan
dimana pada tema tersebut banyak membahas tentang berbagai macam kebudayan
yang ada di Indonesia. Meskipun demikian bahan ajar yang tersedia dalam buku
pemerintah tidak terlalu memadai sehingga guru harus menyiapkan bahan ajar
secaramandiri. Pada penerapan kurikulum 2013 ini guru benar-benar dituntut
untuk lebih kreatif dalam mempersiapkan pembelajaran.
Setelah peneliti mengetahui bahwa guru merasa bahwa bahan ajar yang
tersedia tidak memadai maka peneliti menanyakan mengenai kiat-kiat yang
dilakukan oleh guru dalam mengembangkan materi pembelajaran. Beliau
mengatakan bahwa beliau mengembangkan materi dengan cara menggabungkan
materi dari beberapa buku yang tersedia di sekolah seperti LKS, buku Bupena,
dan buku tematik yang disediakan oleh pemerintah.
Peneliti kemudian menanyakan bentuk-bentuk bahan ajar yang digunakan
oleh guru. Wali kelas IV mengatakan bahwa bahan ajar yang digunakan berbentuk
buku dah bahkan jika ada materi tambahan guru akan mencatatnya di papan tulis.
Penggunaan materi dalam bentuk video atau dalam bentuk ppt sangat jarang
dikarenakan ruang kelas belum dilengkapi dengan proyektor sehingga untuk
menampilkan materi dalam bentuk video atau ppt siswa harus belajar di ruang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
multimedia sehingga materi yang dikemas dalam bentuk buku yang lebih cocok
digunakan.
Peneliti menanyakan bagaimana cara mempersiapkan bahan ajar sebelum
peroses pembelajaran. Beliau menjawab dengan melihat dan membaca kembali
buku bupena maupun buku tematik dari pemerintah dan mempersiapkan apa yang
akan disampaikan kepada siswa serta menyiapkan tugas yang akan diberkan untuk
siswa. Hasil wawancara dengan guru menunjukkan bahwa guru masih sangat
membutuhkan materi yang berbasis multikultural karena guru hanya
menggunakan bahan ajar yang terdapat pada buku tematik yang berasal dari
pemerintah dan buku Bupena.
Peneliti juga melakukan wawancara dengan beberapa siswa SD Kanisius
Kotabaru 1 untuk mengetahui kebutuhan mereka akan bahan ajar. Sebagian besar
siswa mejawab bahwa guru menggunakan buku Bupena, LKS dan buku tematik
yang berasal dari pemerintah ketika menyampaikan materi di kelas. Adapun
lagkah-langkah guru dalam menyampaikan materi yaitu dengan meminta siswa
untuk membaca buku pelajaran lalu guru menjelaskan dan meringkasnya di papan
tulis. Dari hasil wawancara juga ada beberapa siswa yang mengatakan bahwa
materi yang disampaikan kurang menarik, karena siswa hanya diminta
mendengarkan pejelasan dari guru kemudian diminta untuk mengerjakan tugas.
Hasil wawancara dengan siswa peneliti juga menemukan masalah bahwa
materi yang disampaikan oleh guru masih sangat kurang. Ketika mengajar
guruhanya menggunakan materi dari buku yang disediakan oleh sekolah, semetara
itu hari siswa hanya diminta mengerjakan soal dari buku Bupena, LKS dan buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
tematik tanpa memberikan materi tambahan dari sumber lain.Berdasarkan hasil
observasi dan wawancara peneliti memiliki potensi untuk mengembangkan bahan
ajaryang berbasis multikultural khususnya pada materi 34 rumah adat di Indonesia
Tema 1 Indahnya Kebersamaan Subtema 1 Keberagaman Budaya Bangsaku
mengacu kurikulum 2013.
4.1.1.2 Tahap 2: Pengumpulan data
Setelah melakukan analisis kebutuhan, peneliti menemukan masalah bahwa
guru dan siswa SD kelas IV SD Kanisius Kotabaru 1 masih sangat membutuhkan
bahan ajar yang berbasis multikultural. Hasil analisis kebutuhan ini merupakan
data awal yang peneliti gunakan untuk merancang produk berupa bahan ajar yang
berbasis multikultural.
4.1.1.3 Tahap 3: Desain produk awal
Peneliti mengembangkan materi berbasis multikultural dengan
memperhatikan data analisis kebutuhan dan prinsip pengembangan menurut Borg
& Gall.Setelah itupeneliti menentukan tema dan subtema Kurikulum 2013 kelas
IV yang membahas tentang kebudayaan di Indonesia, lalu peneliti memilih salah
satu materi yang akan dikembangkan pada Tema 1 Indahnya Kebersamaan
Subtema 1 Keberagaman Budaya Bangsaku yaitu materi tentang rumah adat di
Indonesia mata pelajaran IPS. Selanjutnya peneliti merancang sebuah buku yang
membahas tentang rumah adat dari 34 provinsi yang ada di Indonesia dengan
mengumpulkan materi yang akan diolah dari beberapa sumber. Pengembangan
bahan ajar bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang berbagai macam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
rumah adat yang ada di Indonesia serta keunikan-keunikan dari setiap rumah adat
tersebut dan bagaimana cara kita menghargai setiap perbedaan tersebut.
4.1.1.3.1 Desain sampul dan halaman depan
Bahan ajar rumah adat dibuat dalam bentuk buku lengkap dengan sampul.
Sampul mempresentasikan isi buku dan diberi judul “Mari Berlayar ke 34 Rumah
Adat di Indonesia.”Di bawah judul terdapat tulisan Tema 1 Indahnya
Kebersamaan, Subtema 1 Keberagaman Budaya Bangsaku untuk Kelas IV
Sekolah Dasar. Hal ini bertujuan untuk mengetahui bahwa materi yang tertuang di
dalam buku ini berasal dari tema dan subtema tersebut. Pada sampul depan juga
terdapat dua gambar rumah adat dan terdapat nama penulis yang terletak di bagian
tengah atas. Pada sampul belakang hanya terlihat kosong tidak ada gambar
maupun tulisan. Pada produk awal tidak terdapat halaman depan.
Sampul dibuat dengan menggunakan Micrsoft Publisher, dan beberapa
gambar yang terdapat dalam sampul berasal dari internet.
Gambar 4.1 Desain sampul dan halaman depan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
4.1.1.3.2 Desain isi
Bagian isi dari buku ini terdiri dari beberapa bagian yaitu: Pertamakata
pengantar yang menjelaskan tentang tujuan disusunya buku tersebut. Keduadaftar
isi yang berisi urutan judul pada setiap bab serta halaman yang terdapat pada
buku. Ketiga salam dari dua tokoh utama dalam buku tersebut.
Keempatisi materi tentang rumah adat, setiap provinsi diberi judul
“Berlayar1 Provinsi Papua” begitu juga dengan rumah adat berikutnya diberi
judul “Berlayar 2” dan seterusnya. Agar lebih menarik setiap rumah adat terdapat
percakapan untuk memberikan informasi tentang rumah adat tersebut dan
diperankan oleh dua tokoh utama yaitu Didi dan Lola serta beberapa tokoh
lainnya. Setelah itu di halam berikutnya terdapat gambar rumah adat dan di
bawahnya terdapat tabel keunikan dari rumah adat tersebut yang terdiri dari nama,
jenis, fungsi, bentuk, bagian, dan bahan. Bahan ajar rumah adat ini juga disusun
dari marauke hingga sabang jadi materi ini tidak dimulai dari rumah adat Aceh
melainkan dari rumah adat Papua. Isi buku ini juga dibuat berwarna agar lebih
menarik minat siswa dalam membaca. Dalam setiap halaman materi terdapat 1
gambar kapal layar.
Kelima aktivitas siswa yang terdiri dari 5 aktivitas yang berbeda-beda untuk
membantu siswa mengingat kembali apa yang telah mereka pelajari. Aktivitas ini
terdiri dari aktivitas 1 menjodohkan rumah adat, aktivitas 2 menyebutkan
keunikan-keunikan dari rumah adat, aktivitas 3 menyebutkan fungsi rumah adat,
aktivitas 4 menjelaskan arsitektur rumah adat dan, aktivitas 5 menyebutkan
bahan-bahan yang digunakan sebagai bahan dasar untuk membangun rumah adat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Keenam refleksi akhir kegiatan yang terdiri dari empat pertanyaan
refleksi.Isi buku ini juga disusun dengan menggunakan Microsof Publisher dan
beberpa gambar yang terdapat dalam isi buku ini diambil dari internet.
Gambar 4.2 Desain isi materi
4.1.1.3.3 Desain daftar pustaka
Daftar pustaka terdapat beberapa daftar referensi/uraian sumber yang
digunakan untuk menyusun bahan ajar tentang rumah adat di Indonesia. Bahan
ajar yang disusun bersumber dari beberapa buku dan juga dari internet. Peneliti
juga menambahkan beberapa sumber pada gambar yan terdapat dalam buku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Gambar 4.3 Desain Daftar Isi
4.1.1.4 Tahap 4: Validasi produk
Produk yang sudah didesain diserahkan kepada satudosen ahli dan satu wali
kelas IV SD Kanisius Kotabaru 1 untuk divalidasi. Validasi ini bertujuan untuk
mengetahui apakah bahan ajar yang telah didesain layak untuk diujicobakan dan
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Validasi ini menggunakan pedoman
penskoran skala lima menurut (Widoyoko, 2009:238) seperti pada tabel berikut.
Tabel 4.1 Konversi nilai skala lima menurut Widoyoko
Rumus Rerata Skor Klasifikasi
X >𝑋 𝑖 + 1,8 x sbi >4,2 Sangat Baik
𝑋 𝑖 + 0,6 x sbi < X ≤𝑋 𝑖 + 1,8 x sbi > 3,4 – 4,2 Baik
𝑋 𝑖 − 0,6 x sbi < X ≤𝑋 𝑖 + 0,6 x sbi > 2,6 – 3,4 Cukup
𝑋 𝑖 – 1,8 x sbi < X ≤𝑋 𝑖 – 0,6 x sbi >1,8 – 2,6 Kurang
X ≤𝑋 𝑖 + 1,8 x sbi ≤ 1,8 Sangat Kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Keterangan:
𝑋 𝑖 = (Rerata ideal ) = 1 2 (Skor maksimum idela + Minimum ideal).
Sbi = (Simpangan baku ideal) = 16 (skor maksimum ideal – skor minimum
ideal ).
X = Skor empiris.
4.1.1.4.1 Data validasi dosen ahli
Sebelum melakukan ujicoba lapangan bahan ajar ini divalidasi oleh dosen
ahliyang dilaksanakan pada tanggal 12 Desember 2018. Bahan ajar ini dinilai
dengan dua instrumen yaitu intrumen kualitas desain produk dan kualitas isi
bahan ajar. Melalui validasi ini, peneliti akan mendapat masukan yang bertujuan
untuk perbaikan produk yang telah dibuat.
Berdasarkan hasil validasi, kualitas desain produk memperoleh skor 4,00
dengan kategori “baik” dan kualitas isi bahan ajar mendapat skor 4,23 dengan
kategori “sangat baik” dan bahan ajar dinyatakan “layak” untuk
digunakan/diujicobakan lapangan, namun masih perlu direvisi berdasarkan saran
yang diberikan oleh dosen ahli. Ada beberapa komentar yang diberikan oleh
dosen ahli. Komentar dan saran dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.2 komentar dan saran untuk dosen ahli
Komentar dan
saran
Revisi
Setting cover depan:
font tema dan
subtema lebih baik
dengan fon yang lain
Memperbaiki ukuran sehingga font
tema lebih besar dari font subtema
Nama pengarang di
bawah
Memindahkan nama pengarang yang
semula di atas ke sebelah kanan bawah
Cover belakang diisi Cover belakang yang semula kosong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
gambar atau foto
rumah adat
diisi dengan gamabar rumah adat
Kegiatan siswa tidak
ada
Menambahkan kegiatan siswa diakhir
materi
Banyak simbol kapal
dalam setiap lembar.
Tolong setting ulang
Mengurangi gambar kapal dalam setiap
lembar materi
Tidak ada pertanyaan
refleksi
Membuat 4 pertanyaan refleksi
4.1.1.4.2 Data validasi guru kelas IV SD Kanisius Kotabaru 1
Produk yang sudah didesain juga divalidasi oleh seorang guru kelas IV SD
Kanisius Kotabaru 1 yaitu Agustina Niki Safitri, S.Pd. Validasi dilaksanakan pada
tanggal 04 Januari 2019 dan instrumen yang digunakan sama dengan instrumen
yang digunakan oleh dosen ahli.
Berdasarkan hasil validasi kualitas desain produk mendapat skor 4,73
dengan kategori “sangat baik” dan kualitas isi bahan ajar mendapat skor 4,77
dengan kategori “sangat baik” dan dinyatakan layak untuk
digunakan/diujicobakan lapangan dan direvisi sesuai dengan saran dan komentar
yang diberikan. Komentar dan saran dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.3 komentar dan saran guru kelas
Komentar dan Saran Revisi
Ada beberapa huruf yang kurang Memperbaiki huruf yang
kurang
4.1.1.5 Tahap 5: Revisi produk prototipe
Revisi produk dilakukan berdasarkan masukan dan komentar yang diberikan
oleh validator. Validator memberikan beberapa masukkan yaitu setting buku, dan
perbaikan huruf yang masih kurang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
4.1.1.6 Tahap 6: Uji coba terbatas
Setelah produk direvisi, selanjutnya dilakukan uji coba lapangan. Uji coba
lapangan dilakukan pada tanggal 08 Januari 2019 dengan jumlah subjek 10 orang
siswa kelas IV semester genap SD Kanisius Kotabaru 1. Sebelum membagikan
kuesioner peneliti membagikan produk yang telah direvisi untuk dibaca oleh
siswa. Setelah selesai membaca dan mengamati produk tersebut peneliti
membagikan kuseioner kepada siswa untuk mengetahui penilaian siswa terhadap
materi pembelajaran yang telah mereka baca dan amati. Berdasarkan hasil
kuesioner yang telah diisi oleh siswa, bahan ajar yang dikembangkan mendapat
skor 4,38 dengan kategori “sangat baik” yang menunjukkan bahwa bahan ajar
yang dikembangkan layak untuk digunakan.
4.1.1.7 Tahap 7: Revisi produk akhir
Produk akhir yang dikembangakan berupa bahan ajar rumah adat yang
berbasis multikultural mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV SD. Produk
akhir ini diperoleh berdasarkan hasil dari masukan dan saran yang diberikan oleh
dosen, guru kelas dan 10 siswa kelas IV SD Kanisius Kotabaru 1. Ada beberapa
bagian dari produk yang direvisi oleh peneliti untuk menghasilkan peroduk akhir
yang lebih baik dan layak digunakan dalam proses pembelajaran.
Produk akhir dari penelitian ini merupakan bahan ajar yang dikemas dalam
bentuk buku teks yang berisikan materi tentang rumah adat dari 34 Provinsi yang
ada di Indonesia mengacu kurikulum 2013 pada Tema1 Indahya Kebersamaan
dan Subtema 1 Keberagama Budaya Bangsaku untuk siswa kelas IV Sekolah
Dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Peneliti mengembangkan produk tersebut dengan menggunakan Microsof
Publisher 2007. Berikut ini peneliti akan memaparkan kajian produk akhir dari
bahan ajar rumah adat indonesia yang mengacu kurikulum 2013.
4.1.1.7.1 Perubahan sampul dan halaman depan
Sampul pada produk akhir mengalami beberapa perubahan. Pada sampul
depan font tema dan subtema yang awalnya sama diubah menjadi font berbeda
serta letak nama penulis yang semula di atas diubah menjadi di sebelah kanan
bawah serta judul pada buku berubah menjadi “Mengenal Rumah Adat dari 34
Provinsi di Indonesia. Sampul belakang juga mengalami perubahan pada produk
awal sampul belakang tidak terdapat gambar apapun. Berdasarkan masukkan dari
ahli pada produk akhir terdapat gambar rumah adat dan perahu layar. Pada produk
awal tidak terdapat halaman depan, berdasarkan masukan pada produk akhir
terdapat halaman depan yang sama persis dengan sampul depan.
`Sampul dan halaman depan didesain dengan menggunakan program
Microsof Publisher. Gambar-gambar yang digunakan dalam sampul dan halaman
depan diperoleh dari internet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Gambar 4.4Perubahan sampuldan halaman depan setelah revisi
4.1.1.7.2 Perubahan isi
Secara keseluruhan tidak banyak perubahan. Bagian yang mengalami
perubahan diataranya penulisan yang kurang huruf dan penggunaan huruf kapital.
Berdasarkan masukkan pada produk akhir juga dilengkapi dengan 5 aktivitas
siswa dan beberapa pertanyaan refleksi untuk siswa dan juga mengurangi
beberapa gambar kapal dalam tiap lembarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Gamabar 4.5 Perubahan isi setelah revisi
4.1.1.7.3 Perubahan daftar pustaka
Daftar pustaka berisi berbagai sumber yang digunakan dalam bahan ajar. Ada
beberapa sumberyang digunakan dalam pengembangan materi pembelajaran
diantaranya buku dan beberapa sumber yang diambil dari internet dan pada
produk akhir beberapa mengalami perubahan karena adanya penambahan gambar
dan materi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Gambar 4.6 Perubahan daftar pustaka setelah revisi
4.2 Pembahasan
4.2.1 Prosedur Pengembangan Bahan Ajar Rumah Adat Di Indonesia
Menurut Borg & Gall
Tahap pertama penelitian dan pengembangan ini adalah mencari potensi
yang akan dikembangkan dengan melakukan analisis kebutuhan. Analisis
kebutuhan dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Observasi dan
wawancara dilakukan di SD Kanisius Kotabaru 1. Pertama-tama peneliti
melakukan observasi setelah itu peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas
IV dan siswa kelas IV. Observasi dan wawancara dilakukan peneliti untuk
mendapatkan segala informasi yang dibutuhkan untuk menentukan dasar
pengembangan materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa.
Tahap kedua adalah pengumpulan pengumpulan data. Setelah melakukan
analisis kebutuhan, peneliti menemukan pontensi yaitu guru membutuhkan materi
pembelajaran yang berbasis multikultural. Sesuai dengan analisis kebutuhan ini,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
peneliti menetukan produk yang akan dikembangkan yaitu berupa bahan ajar
rumah adat mengacu kurikulum 2013.
Tahap ketiga adalah penyusunan rencana dan desain produk protipe. Setelah
mengetahui kebutuhan siswa maka pada tahap ini peneliti menyusun rencana
terlebih dahulu mengenai bahan ajar yang akan dikembangkan. Bahan ajar ini
disusun dengan memilih salah satu materi pada subtema keberagaman budaya
bangsaku yaitu materi IPS tentang rumah adat di Indonesia. Seperti yang kita
ketahui bahan ajar merupakan satuan yang disajikan guru untuk diolah dan
kemudian dipahami oleh siswa, dalam rangka pencapaian tujuan intruksional
(Ibrahim dan Nana, 2010:100). Setelah menyusun rencana, kemudian dilanjutkan
dengan membuat desain produk. Bahan ajar rumah adat ini dikemas dalam bentuk
buku. Buku ini memuat materi tentang rumah adat yang ada dari 34 Provinsi di
Indonesia. Setiap rumah adat terdapat percakapan oleh dua tokoh utama yaitu Didi
dan Lola dengan beberapa tokoh lainya untuk memberikan informasi tentang
rumah adat tersebut. Setelah halaman informasi terdapat gambar rumah adat dan
tabel keunikan dari rumah adat tersebut yang terdiri dari nama, jenis, fungsi,
bentuk, bagian dan bahan. Isi buku ini juga dibuat berwana, hal ini bertujuan
untuk membuat siswa lebih tertarik untuk membaca.
Tahap keempat yaitu validasi produk protipe. Validasi produk prototipe ini
dilakukan untuk mengetahui kualitas bahan ajar yang akan digunakan untuk
ujicoba lapangan secara terbatas. Produk prototipe ini divalidasi oleh dosen ahli
dan guru kelas IV SD Kanisius Kotabaru 1. Validasi ini juga bertujuan untuk
memberikan masukkan untuk produk yang dibuat. Masukkan ini peneliti gunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
untuk memperbaiki bahan ajaryang telah didesain sehingga layak untuk
diujicobakan secara terbatas.
Tahap kelima adalah revisi produk prototipe. Setelah dilakukan validasi
produk yang telah didesain masih perlu direvisi. Revisi dilakukan sesuai dengan
komentar dan saran dari validator. Peneliti diminta untuk merevisi beberapa
bagian yaitu untuk mengurangi beberapa gambar, memperhatikan penggunaan
huruf kapital, huruf yang masih kurang serta menambahkan aktivitas dan refleksi
untuk siswa.
Tahap keenam yaitu ujicoba lapangan terbatas. Ujicoba lapangan dilakukan
dengan meminta 10 orang siswa untuk membaca bahan ajar yang telah direvisi.
Setelah siswa selesai membaca peneliti membagikan kuesioner yang bertujuan
untuk menilai bahan ajar yang telah mereka baca. Berdasarkan hasil dari jawaban
kuesioner yang telah diisi oleh siswa, siwa memberikan penilaian yang sagat baik
terhadap produk bahan ajar rumah adat mengacu kurikulum 2013.
Tahap ketujuh dilakukan revisi sesuai degan hasil uji coba lapangan. Revisi
ini merupakan tahap akhir yang dilakukan dalam penelitian dan pengembangan
ini.
4.2.2 Kualitas Bahan Ajar Rumah Adat
Bahan ajar rumah adat Indonesia yang berbasis multikultural mendapat
tanggapan yang baik dari dosen ahli, guru kelas IV SD Kanisius Kotabaru 1 dan
10 siswa SD Kanisius Kotabaru 1. Berdasarkan hasil validasi dosen, guru kelas
dan kemudian direvisi, dapat disimpulkan bahwa produk akhir bahan ajar
dinyatakan sudah memenuhi kriteria kelayakan karena sudah melewati tahap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
validasi dan ujicoba lapangan secara terbatas dengan kualitas “sangat baik” untuk
digunakan sebagai bahan ajar. Hal tersebut ditunjukkan pada hasil penilain dari
dosen ahli, guru kelas IV, dan validasi lapangan sebagai berikut.
Tabel 4.4 Data hasil valdasi dosen ahli
Validator Skor Kategoi
Dosen Ahli 4,12 Baik
Berdasarkan tabel tersebut skor yang diperoleh dari hasil validasi oleh
dosen ahli adalah 4,12 dengan kategori “baik”. Penilai ini sesuai dengan pedoman
penskoran skala lima menurut (Widoyko, 2009:238), jika nilai rerata skor > 3,40 –
4,20 dengan kategori “baik”. Bahan ajar ini hanya memerlukan sedikit perbaikan
berdasarkan saran dan komentar dari dosen ahli yaitu: 1) memperbaiki ukuran
font pada halaman sampul depan, 2) memindahkan nama pengarang, 3) mengisi
gambar pada halaman sampul belakang, 4) mengurangi gabar kapal pada tiap
lembar, 5) membuat kegiatan siswa dan refleksi.
Tabel 4.5 Data hasil validasi guru kelas IV
Validator Skor Kategoi
Guru Kelas IV SD
Kanisius Kotabaru 1
4,75 Sangat Baik
Berdasarkan tabel di atas guru kelas IV memberikan skor 4,75 dengan
kategori “sangat baik”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 4.6 Data Hasil Validasi Uji Coba Terbatas
Validator Skor Kategoi
10 siswa kelas IV SD
Kanisus Kotabaru 1
4,38 Sangat Baik
Sedangkan hasil uji coba lapangan yang dilakukan oleh 10 orang siswa
kelas IV memperoleh skor 4,38 dengan kategori “sangat baik”.
Tabel 4.7 rekapitulasi validasi dosen ahli, guru Kelas IV dan uji coba
lapangan
No Validator Skor Kategori
1. Dosen ahli 4,12 Baik
2. Wali kelas IV 4,75 Sangat baik
3. Siswa kelas IV 4,38 Sangat Baik
Jumlah 13,12
Rerata 4,41
Kategori Sangat baik
Dari keseluruhan hasil validasi tersebut, diperolah rata-rata skor 4,41
dengan kategori “sangat baik”. Dengan demikian bahan ajar yang telah
dikembangkan memiliki kualitas yang baik dan dinyatakan layak untuk digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
sebagai materi pembelajaran tema 1 Indahnya Kebersamaan subtema 1
Keberagaman Budaya Bangsaku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.
Produk yang telah dikembangankan sesuai dengan spesifikasi yang
diharapkkan seperti yang telah dipaparkan pada bab 1. Pertama penelitian ini
dilakukan sesuai dengan 7 (tujuh) langkah pengembangan menurut Borg & Gall
yang meliputi: 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk
prototipe, 4) validasi produk protipe, 5) revisi produk , 6) uji coba terbatas, dan 7)
revisi.
Kedua, buku yang dikembangkan diberi judul “MenelusuriRumah Adat
dari 34 Provinsi di Indonesia”. Pada cover depan terdapat judul, Tema 1 Indahnya
Kebersamaandan Subtema 1 Keberagaman Budaya Bangsaku, nama penulis dan
gambar rumah adat yang mencermainkan isi buku, pada cover belakang terdapat
gambar rumah adat.
Ketiga, bahan ajar yang dikembangkan memuat aktivitas siswa dan
refleksi siswa. Aktivitas siswa terdiri dari 5 (lima) aktivitas yaitu: akktivitas 1)
memasangkan rumah adat sesuai dengan daerah asalnya, 2) menyebutkan
keunikan-keunikan dari setiap rumah adat 3) menyebutkan fungsi dari rumah adat,
4) menjelaskan arsitektur dari rumah adat, dan 5) menyebutkan bahan-bahan yang
digunakan dalam pembuatan rumah adat. Refeleksi terdiri dari 4 (empat)
pertanyaan.
Keempat, bahan ajar yang dikembangkan berbasis multikultural yang
dimana materi yang disajikan bertujuan untuk mengajak siswa mengenal
keberagaman ruamah adat dari 34 Provinsi yang ada di Indonesia. Hal ini sejalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
dengan apa yang diungkapkan Cusher (dalam Suryana dan Rusdiana, 2015:196)
pendidikan multikultural dapat diartikan sebagai pendidikan mengenai
keberagaman kebudayaan.
Kelima, bahan ajar yang dikembangkan memuat deskripsi singkat yang
memuat informasi tentang rumah adat tersebut yaitu nama, bentuk, dan asal usul,
arsitektur, dan bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan rumah adat.
Informasi tersebut disampaikan dalam bentuk percakapan singkat dari dua orang
tokoh utama dan beberapa tokoh lainnya.
Keenam, setelah beberapa informasi yang disampaikan tentang rumah adat
kemudian dipaparkan keunikan-keunikan dari setiap rumah adat dalam bentuk
tabel yaitu nama rumah adat, jenis rumah adat, fungsi rumah adat, bentuk rumah
adat, bagian-bagian rumah adat dan bahan-bahan yang digunakan dalam
pembangunan rumah adat.
Ketujuh, bahan ajar memuat gambar yang menarik bagi siswa, pada
sampul depan terdapat 2 (dua) gambar rumah adat, gambar yang digunakan
menggunakan gambar yang berkualitas baik. Pada materi juga dilengkapi dengan
gambar kapal layar yang menggambarkan judul dari materi tersebut. Pada sampul
bagian belakang juga terdepat gambar rumah adat. Buku ini juga dibuatfullcolour
agar siswa semakin tertarik untuk membaca.
Kedelapan, bahan ajar pembelajaran disusun menggunakan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Penyusunan materi pembelajaran memperhatikan
ketentuan ejaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar yang meliputi tanda baca,
huruf kapital, nama orang, nama tempat, dan kata penghubung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Dengan demikian, bahan ajar yang dikembangkan dapat dapat digunakan
oleh guru dan siswa karena sudah memenuhi kriteria kelayakan materi. Materi
yang disusun peneliti masuk kedalam katergori “sangat baik‟ berdasarkan
penilaian yang diberikan oleh dosen ahli, guru kelas, dan hasil uji coba lapangan.
4.2.3 Kelebihan dan Keterbatasan Produk
4.2.3.1 Kelebihan Produk
Bahan ajar rumah adat ini disusun dengan menonjolkan beberapa aspek
seperti bentuk, arsitektur, bagian-bagian, fungsi, bahan-bahan yang digunakan
untuk membangun rumah adat. Hal tersebut bertujan untuk memperkenalkan
kepada siswa bahwa setiap bentuk dari rumah adat memiliki arti dan makna
tersendiri yang biasanya bentuk tersebut sesuai dengan kondisi alam, kondisi
sosial masyarakat, kondisi cuaca, dan kepercayaan masyarakat setempat.
Bahan ajar yang disusun berbasis multikultural denganmenyajikan
keberagaman rumah adat dari 34 Provinsi yang ada di Indonesia serta keunikan-
keunikan dari setiap rumah adat tersebut, dengan demikian siswa tidak hanya
mampu memahami materi pelajaran yang dipelajarinya tetapi juga mampu untuk
saling menghargai setiap keragaman. Materi yang dikembangkan juga
memungkinkan siswa untuk belajar mandiri.
Bahan ajar ini dapat digunakan sebagai materi tambahan pada mata
pelajaran IPS pada tema 1 indahnya kebersamaan, subtema 1 keberagaman
budaya bangsaku KD keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama di
provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia untuk siswa kelas IV sekolah
dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
4.2.3.2 Keterbatasan Produk
Produk yang sudah disusun dan divalidasi tetap masih memiliki
keterbatasan, baik dari segi isi, desain, maupun cakupan materi. Materi yang
dibahasbaru pada materi rumah adat, oleh karena itu peneliti menyebut bahan ajar
yang telah disusun sebagai materi penunjang dalam pembelajaran. Keunikan dari
setiap rumah adat ini juga belum dibahas begitu mendalam.Bahan ajar yang
peneliti kembangkan relevan digunakan di lingkungan sekolah tempat penelitian,
tetapi belum tentu relevan di sekolah lain. Karena, pengembangan bahan ajar ini
sesuai dengan analisis kebutuhan di sekolah tempat penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini diuraikan tentang: (1) kesimpulan peneliti, (2) keterbatasan
penelitian, dan (3) saran untuk peneliti selanjutnya.
5.1 Kesimpulan
5.1.1 Proses pengembangan bahan ajar rumah adat mengacu kurikulum 2013
subtema keberagaman budaya bangsaku untuk siswa kelas IV SD Kanisius
Kotabaru 1 dikembangkan sesuai dengan prosedur penelitian yang meliputi
tujuh dari sepuluh tahap pengembangan menurut Borg & Gall (Sugiyono,
2017:486). Tahap tersebut meliputi: tahap 1) potensi masalah dengan
melakukan analisis kebutuhan, 2) pengumpulan data, 3) desain produk
prototipe, 4) validasi desain prototipe, 5) revisi desain, 6) ujicoba desain, 7)
revisi desain hingga menghasilkan produk berupa bahan ajar mengacu
kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.
5.1.2 Hasil validasi ahli yaitu dosen dan guru kelas atas kualitas produk
menunjukkan skor 4,12 dengan kategori “baik” dan 4,75 dengan kategori
“sangat baik”, sedangkan hasil uji coba lapangan kepada 10 siswa
memperoleh rata-rata skor 4,38 dengan kategori “sangat baik”. Secara
keseluruhan kualitas produk mempeoleh rata-rata skor 4,41 dengan kategori
“sangat baik”. Dengan demikian, bahan ajar yang telah dikembangkan layak
untuk dugunakan dalam pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
5.2 Keterbatasan Penelitian
Produk yang dikembangkan memiliki beberapa keterbatasan diantaranya
sebagai berikut:
5.2.1 Wawancara untuk analisis kebutuhan baru dilakukan kepada satu orang guru
Sekolah Dasar.
5.2.2 Produk yang dikembangkan baru pada materi rumah adat.
5.2.3 Uji coba produk baru dilakukan pada responden yang terbatas.
5.2.4 Materi yang disusun belum memuat filosofi dari setiap rumah adat.
5.3 Saran
Saran untuk peneliti selanjutnya yang akan mengembangkan bahan ajar yang
mengacu kurikulum 2013, sebagai berikut:
5.3.1 Wawancara untuk analisis kebutuhan sebaiknya dilakukan dengan lebih
dari 1 (satu) guru Sekolah Dasar sehingga data yang dihasilkan lebih
menunjukkan kebutuhan guru dan siswa.
5.3.2 Produk yang dikembangkan sebaiknya juga mencakup materi-materi yang
lain atau mengembangkan semua materi dalam satu subtema seperti
pakaian adat, senjata tradisional, alat musik tradisional, lagu daerah, dan
makanan tradisional.
5.3.3 Uji coba lapangan bisa dilakukan dengan responden yang lebih banyak
lagi karena semakin banyak revisi dari respoden maka kualitas bahan ajar
semakin baik.
5.3.4 Materi yang dikembangkan sebaiknya dijelaskan filosofi dari setiap rumah
adat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
82
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah, Bhakti dan Julaihi Wahid. 2012. Tipolgi Aritektur Rumah Adat Nias
Selatan & Rumah Adat Nias Utara. Yogyakarta: Graha Ilmu
Arimbi, Kiki Ratnaning. 2017. 34 Rumah Adat Indonesia. Jakarta: Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Ata, Andre Ujan., Benjamin Molan, Nugroho, Warsito Djoko, dan Hendra
Putrananta. 2011. Multikulturalisme (Belajar Hidup Bersama Dalam
Perbedaan). Jakarta: PT Indeks
Budiyono. 2017. Pengantar Metodologi Pendidikan. Jawa Tengah: UPT
Penerbitan dan Percetakkan UNS.
Effendi, Sofian. 2012. Metode Penelitian Survei. Jakarta: Lp3ES
Fadlillah, M. 2014. Implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran SD/MI
SMP/MTs & SMA/MA. Yogyakarta: Ar-ruzz media.
Fida, Ahmad Noor. 2016. Implementasi Pendidikan Multikultural dalam
Pembelajaran Sosiologi SMA. Jurnal PPKn & Hukum, Vol. 11(2).
Harjanto. 2006. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta
Haryati, Sri. 2012. Research And Development (R&D) Sebagai Salah Satu Model
Penelitian Dalam Bidang Pendidikan.
Ibrahim dan Nana Syaodih. 2010. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: PT Rineka
Cipta
Jesika, Samuri Klarisa. 2015. Rancang Bangun Aplikasi Pembelajaran Rumah
Adat Pulau Sulawesi denagn Visualisasi 3 Dimensi. Jurnal Konferensi
Nasional Sistem dan Informatika. Bali
Kurniawan, Deni. 2014. Pembelajaran Terpadu Tematik. Bandung: Alfabeta
Mahfud, Choirul. 2006. Pendidikan Multi Kultural. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Majid, Abdul., Chaerul Rochman. 2014. Pendekatan Ilmiah dalam Implementasi
Kurikulum 2013. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Molan, Benjamin. 2015. Multikulturalisme (Cerdas Membangun Hidup Bersama
Yang Stabil dan Dinamis). Jakarta: PT Indeks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
83
Mundalir, Agus. 2016. Strategi Sekolah dalam Pendidikan Multikultural. Jurnal
Pendidikan Seklah Dasar, Vol 2(2).
Napitupulu, Ester Lince. 2013. Kurikulum 2013 Memperkuat Pendidikan
Multikultural.https://edukasi.kompas.com.kurikulum.2013.memperkuat.pen
didikan.multikultural.
Poerwaningtias, intania dan Suwarto. 2017. Rumah Aadat Nusantara. Jakarta:
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Prabowo, Remo. 2015. Pengenalan Rumah Adat Indoonesia Berbasis Augmented
Reality dengan Memanfaatkan KTP Sebagai Maker. Jurnal Fakultas Teknik
Universitas Muria Kudus.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa
Indnesia edisi ketiga, Jakarta: Balai Pustaka
Rufaida, Hasna. 2017. Menumbuhkan Sikap Multikultural Melalui Internalisasi
Nilai-Nilai Multikultural dalam Pembelajaran IPS. SOSIO DIDAKTIKA:
Social Science Education Journal, 4 (1), 2017, 14-24
Said, Abdul Aziz. 2004. Simbolisme Unsur Visual Rumah Tradisional Toraja dan
Perubahan Aplikasinya pada Desain Modern. Yogyakarta: Ombak
Sanjaya, Wina. 2009. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: PT
Fajar Interpratama Mandiri
Sanjaya, Wina. 2013. Penelitian Pendidikan: Jenis, Metode dan Prosedur. Jakarta:
PT Pajar Interpratama Mandiri
Sobirin, Ma‟as. 2016. Konsep dan Implementasi Kurikulum 2013 di Sekolah
Dasar. Yogyakarta: Deepublish
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kebijakan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
Kombinasi R & D dan Penelitian Evaluasi). Bandung: Alfabeta
Suparlan, Parsudi. 2002. Multikulturalisme, Jurnal Katahanan Nasional, VI(1).
Suryana, Yaya dan Rusdiana. 2015. Pendidikan Multikultural (Suatu Upaya
Penguatan Jati Diri Bangsa Konsep, Prinsip, dan Implementasi). Bandung:
CV Pustaka Setia
Teng, Muhammad Bahar Akkase. 2017. Filsafat Kebudayaan dan Sastra (Dalam
Persfektif Sejarah. Jurnal Ilmu Budaya, Vol 5(1).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
84
Wakim, Mezak. 2017. IM: Arsitektur Tradisinal Masyarakat Masela, Maluku
Barat Daya. Jurnal Padrawidya, Vol 18(3).
Widoyoko, Eko Putro. 2009. Evaluasi Program Pendidikan: Panduan Praktis
Bagi Pendidik dan Calon PendidikI. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Widyastono, Herry. 2014. Pengembangan Kurikulum di Era Otonomi Daerah
(dari Kurikulum 2004, 2006, ke kurikulum 2013). Jakarta: PT Bumi Aksara
Yaqin, Ainul. 2005. Pendidikan Multikultural: Cross-Cultural Understanding
untuk Demokrasi dan Keadilan. Yogyakarta: Nuansa Aksara
Yusuf, Himyari. 2015. Kebudayaan Nasional dan Ketahanan Bangsa
“Meneropong jiwa Nasionalisme Masyarakat Kontemporer”. Jurnal TAPIs
Vol. 11(2), 47-63.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
85
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
86
Lampiran 1. Lembar Pedoman Observasi Analisis Kebutuhan
No Aspek yang Diamati Deskripsi Hasil Pengamatan
A Proses Pembelajaran
1. Membuka Pelajaran
2. Penyajian materi
3. Pendekatan Saintifik
(Kurikulum 2013)
4. Metode
Pembelajaran
5. Penggunaan bahasa
dan waktu
6. Aktivitas belajar
siswa
7. Pengelolaan kelas
8. Penggunaan media
9. Cara menutup
pembelajaran
10. Evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
87
Lampiran 2. Lembar Hasil Obsevasi Analisis Kebutuhan
No Aspek yang Diamati Deskripsi Hasil Pengamatan
A Proses Pembelajaran
11. Membuka Pelajaran Membuka pelajaran dimulai dengan doa,
salam dan mencatat buku tugas untuk hari
selanjutnya. Apersepi sudah terlihat dengan
mengingat kembali pelajaran sebelumnya.
Kegiatan untuk memotivasi siswa belum
terlihat dan tujuan pembelajaran belum
tersampaikan.
12. Penyajian materi Materi yang di sajikan hanya
mengandalkan materi yang ada di buku
tematik.
13. Pendekatan Saintifik
(Kurikulum 2013)
Pendekatan yang digunakan sudah sesuai
dengan pendekatan saintifik. Misalnya guru
meminta siswa untuk mengamati buku
paket (Mengamati), guru meminta siswa
untuk bertanya tentang materi yang belum
siswa pahami (Menanya), siswa membuat
bagan tentang kebudayaan daerah yang ada
di Indonesia (Menalar dan Mencoba).
14. Metode
Pembelajaran
Metode yang digunakan guru ketika
pelaksanaan pembelajaran di kelas adalah
penugasan dan ceramah.
15. Penggunaan bahasa
dan waktu
Bahasa yang digunakan sudah baik, tetapi
waktu yang digunakan kurag maksimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
88
karena siswa harus blak-balik ruang kelas
ke ruang perpustakaan untuk memijam
Atlas sehingga waktu yang terbuang sangat
banyak dan tugas yang mereka buat tidak
bisa diselesaika pada saat pebelajaran
tersebut tetapi di jadikan pekerjaan rumah.
16. Aktivitas belajar
siswa
Siswa bekerja secara kelompok untuk
membuat bagan tentang kebudayaan yang
ada di Indonesia. Siswa membuat bagan
dengan mencari informasi di buku Atlas.
17. Pengelolaan kelas Pengelolaan kelas sudah sangat baik. Siswa
bisa tenang dalam mengerjakan tugasnya
meskipun ada beberapa siswa yang masih
bermalas-malasan dan guru langsung
menegur dan mengajak siswa tersebut
untuk bekerja.
18. Penggunaan media Media yang digunakan hanya papan tulis,
buku siswa dan Atlas
19. Cara menutup
pembelajaran
Guru menutup pembelajaran dengan
meminta siswa untuk melanjutkan tugas
tersebut di rumah, lalu guru meminta siswa
untuk mempersiapkan pembelajaran
selanjutnya dan guru bersama siswa berdoa
bersama-sama dan kemudian siswa
mengucapkan salam. Pada penutupan
pembelajaran ini tanpa ada kesimpulan,
refleksi dan evaluasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
89
20. Evaluasi Dari hasil observasi yang dilakukan tidak
ada evaluasi yang diberikan kepada siswa
baik secara lisan maupun tulisan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
90
Lampiran 3. Lembar Pedoman Wawancara Analisis Kebutuhan Guru Kelas
Nama :
Hari/tanggal :
No. Pertanyaan Jawaban Guru
1. Sejak kapan menggunakan kurikulum 2013
2. Kesulitan dalam penerapan Kurikulum
2013
a. Kesulitanyang dihadapi dalam
menerapkan kurikulum 2013
b. Kesulitan dalam mengembangkan
materi
3. Kiat-kiat dalam mengembangkan materi
pembelajaran
4. Cara mempersiapakan materi
5. Bentuk materi yang digunakan
6. Sumber belajar yang diguakan
7. a. Kurikulum 2013 sudah menyediakan
materi yang berbasis multikultural
b. seperti apa bentuknya
c. apakah sudah memadai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
91
Lampiran 4. Lembar Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Guru Kelas
No Pertanyaan Jawaban Guru
1. Sejak kapan menggunakan
kurikulum 2013
Untuk kelas IV dan kelas I daru
tahun sebelumnya sudah
menggunakan Kurikulum 2013
mbak dan baru pada tahun ajaran ini
semua kelas sudah menggunakan
kurikulum 2013 karena memang
sudah diwajibkan.
2. Kesulitan dalam penerapan
Kurikulum 2013
c. Kesulitanyang dihadapi
dalam menerapkan
kurikulum 2013
d. Kesulitan dalam
mengembangkan materi
a. Meski kelas saya sudah
menggunakan kurikulum 2013
pada tahun ajaran sebelumnya
tapi saya masih agak bingung
mbak, pada dasarnya sih
perbuhan kurikulum itu baik
tetapi meskipun demikian guru
harus benar-benar siap dalam
melaksanakan kurikulum ini.
Guru juga dituntut untuk benar-
benar mampu untuk menanamkan
pendidikan karakter pada siswa.
b. Kalau saya sendiri masih
kesulitan untuk mengembangkan
materi sendiri mbak karena yang
paling utama adalah karena
keterbatasan waktu. Dan untuk
mengembangkan materi sendiri
guru harus benar-benar terlibat
aktif. Saya sendiri aja mbak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
92
masih belum bisa melihat
bedanya antara mata pelajaran
Bahasa Indonesia, IPA, IPS dan
PPKn.
3. Kiat-kiat dalam mengembangkan
materi pembelajaran
Karena pada buku tematik yang
disediakan pemerintah tidak
dilengkapi materi yang memadai
maka di sekolah ini menggunakan
buku Bupena dan LKS sebagai
tanbahan materi dan sebagai buku
pegangan siswa. Jadi saya tidak
mengembangkan materi secara
mandiri mbak haya berdasarkan
buku-buku yang telah disediakan
dan saya menggabungkan materi
dari buku-buku tersebut.
4. Cara mempersiapakan materi Saya biasanya sebelum memulai
pemebelajaran melihat dan membeca
kemabali buku bupena ataupun buku
tematik dan mempersiapakan apa
yang akan disampaikan kepada
siswa. Saya juga menyiapkan tugas
yang akan diberikan kepada siswa.
5. Bentuk materi yang digunakan Saya menggunakan buku saja mbak
karena menggukan PPT juga kalau
di sini harus ke ruang multimedia
dan bagi saya ini tidak efektif karena
harus bolak-balik dari kelas ke ruang
multimedia. Jika ada materi
tambahan saya mencatatnya di papan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
93
tulis.
6. Sumber belajar yang diguakan Ya itu tadi saya menggunakan buku
tematik dari pemerintah, buku
bupena, dan LKS
7. a. Kurikulum 2013 sudah
menyediakan materi yang
berbasis multikultural
b. seperti apa bentuknya
c. apakah sudah memadai
a. kurikulum 2013 sendiri memang
sudah merancang materi berbasi
multikultural. Contohnya saja
terlihat pada tema 1 indahnya
kebersamaan yang sedang di
pelajari saat ini.
b. Pada tema ini banyak mempelajari
tentang kebudayaan-kebudayaan di
Indonesia seperti mempelajari
tentang ruah adat, kesenian, alat
ttradisional dan mcam-macam lah
mabak.
c. Masih sangat kurang mbak.
Karena materi yang tersedia dalam
buku pemerintah tidak terlalu
mmemadai sehingga guru harus
menyiapkan materi secara mandiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
94
Lampiran 5. . Lembar Pedoman Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa
Nama :
Hari/tanggal :
No. Pertanyaan Jawaban Siswa
1. Sumber materi yang digunakan guru
2. cara guru menyampaikan materi
3. Pendapat siswa tentang materi yang
disajikan guru
4. Bentuk materi yang digunakan
5. Apakah materi yang disajikan guru
menghargai perbedaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
95
Lampiran 6. Lembar Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan Siswa
Nama : Tania
Hari/tanggal : 26 Juli 2018
No. Pertanyaan Jawaban Siswa
1. Sumber materi yang digunakan guru Buku Bupena, buku tematik,
LKS dan Star Kids
2. cara guru menyampaikan materi Pertama guru meminta
membuka buku LKS/tematik
lalu siswa diminta
membacanya lalu dimita
untuk mencatat.
3. Pendapat siswa tentang materi yang
disajikan guru
Materinya kurang menarik
karena kegitannya itu-itu saja
4. Bentuk materi yang digunakan Buku paket
5. Apakah materi yang disajikan guru
menghargai perbedaan.
Iya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
96
Nama : Danu
Hari/tanggal : 26 Juli 2018
No. Pertanyaan Jawaban Siswa
1. Sumber materi yang digunakan guru Dari buku tematik, LKS,
Bupena, Star Kids.
2. cara guru menyampaikan materi Mengambil buku untuk
mempersiapkan materi lalu
menulis materi pelajaran.
3. Pendapat siswa tentang materi yang
disajikan guru
Materinya tidak menarik
4. Bentuk materi yang digunakan Buku
5. Apakah materi yang disajikan guru
menghargai perbedaan.
Tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
97
Nama : Dhimas
Hari/tanggal : 26 Juli 2018
No. Pertanyaan Jawaban Siswa
1. Sumber materi yang digunakan guru Buku tematik, Bupena, LKS,
Star Kids
2. cara guru menyampaikan materi Menulis di papan tulis, lalu
guru menjelaskan dan kita
menyimak.
3. Pendapat siswa tentang materi yang
disajikan guru
Materi tidak menarik
4. Bentuk materi yang digunakan Buku pelajaran
5. Apakah materi yang disajikan guru
menghargai perbedaan.
Iya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
98
Nama : Desta
Hari/tanggal : 26 Juli 2018
No. Pertanyaan Jawaban Siswa
1. Sumber materi yang digunakan guru Buku paket dan ada yang
ditulis di papan tulis.
2. cara guru menyampaikan materi Mencari materi dibuku lalu
diringkas.
3. Pendapat siswa tentang materi yang
disajikan guru
Materinya lumayan menarik.
4. Bentuk materi yang digunakan Buku
5. Apakah materi yang disajikan guru
menghargai perbedaan.
Iya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
99
Nama : Naura
Hari/tanggal : 26 Juli 2018
No. Pertanyaan Jawaban Siswa
1. Sumber materi yang digunakan guru Buku tematik dan catatan di
papan tulis
2. cara guru menyampaikan materi Membuka buku tematik dan
menjelaskan materi yang
dipelajari.
3. Pendapat siswa tentang materi yang
disajikan guru
Materinya tidak menarik
4. Bentuk materi yang digunakan Buku tematik
5. Apakah materi yang disajikan guru
menghargai perbedaan.
Iya sangat menghargai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
100
Lampiran 7. Lembar Validasi Instrumen
LEMBAR VALIDASI “ISTRUMEN KUESIONER KUALITAS PRODUK
BAHAN AJAR MENGACU KURIKULUM 2013 UNTUK SISWA KELAS
IV SEKOLAH DASAR.”
Dimohon Bapak/Ibu menilai instrumen kualitas bahan ajar mengacu kurikulum
2013, khususnya untuk siswa kelas IV SD dengan cara memberi tanda() centang
pada angka 1, 2, 3, 4 atau 5 sesuai dengan pendapat anda pada kolom yang telah
tersedia!
Keterangan:
5 sangat baik, 4 baik, 3 cukup, 2 kurang baik, 1 sangat kurang
No Item Pertanyaan 1 2 3 4 5 Komentar
1 Petunjuk pengisian dalam lembar
validasi pengembangan materi
pembelajaran berbasis multikultural
ditulis dalam bahasa yang jelas.
2 Pernyataan-pernyataan yang dibuat pada
lembar validasi materi sesuai dengan
indikator penilaian.
3 Pernyataan-pernyataan yang dibuat
dalam lembar validasi materi sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai.
4 Pernyataan-pernyataan dalam lembar
validasi materi tidak mengandung
makna ganda.
5 Lembar validasi materi menggunakan
format penilaian yang sederhana dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
101
mudah dipahami.
6 Bahasa yang digunakan pada setiap
butir pernyataan pada lembar validasi
materi sesuai dengan kaidah EYD
Bahasa Indonesia.
Total Skor
Rerata
Kategori
Kesimpulan:
Mohon untuk melingkari salah satu pernyataan berikut:
1. Layak untuk digunakan tanpa revisi
2. Layak untuk digunakan dan direvisi sesuai dengan saran perbaikan
3. Tidak layak digunakan
Yogyakarta, November 2018
Validator
(..................................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
102
Lampiran 8. Lembar Validasi Produk oleh Dosen Ahli dan Guru Kelas
VALIDASI KUALITAS DESAIN PRODUK BAHAN AJAR MENGACU
KURIKULUM 2013 UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Petunjuk:
Mohom Bapak/Ibu berkekan untuk menilai kualitas produk materi pembelajaran
berbasis multikultural pada materi rumah adat mengacu kurikulum 2013,
khususnya untuk siswa kelas IV SD dengan cara memberi tanda() centang pada
angka 1, 2, 3, 4 atau 5 sesuai dengan pendapat anda pada kolom yang telah
tersedia!Keterangan:
5 sangat baik, 4 baik, 3 cukup, 2 kurang baik, 1 sangat kurang
No Item Pertanyaan 1 2 3 4 5 Komentar
1 Ukuran buku sesuai dengan
isi materi.
2 Penampilan unsur tata letak
sampul muka, belakang dan
punggung secara harmonis
dan konsisten.
3 Menampilkan pusat pandang
yang baik.
4 Warna unsur tata letak
harmonis dan memperjelas
fungsi.
5 Huruf yang digunakan
menarik dan mudah dibaca.
6 Tidak terlalu banyak
menggunakan kombinasi
jenis huruf.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
103
7 Ilustrasi sampul
menggambarkan/materi ajar
dan mengungkapkan
karakter objek.
8 Menggunakan kalimat
efektif.
9 Sesuai dengan
perkembangan intelektual
peserta didik.
10 Menggunakan tata bahasa
yang baik dan benar.
11 Mengunakan ejaan yang
tepat.
Total skor
Rerata
Kategori
Kesimpulan:
Mohon untuk melingkari salah satu pernyataan berikut:
1. Layak untuk digunakan tanpa revisi
2. Layak untuk digunakan dan direvisi sesuai dengan saran perbaikan
3. Tidak layak digunakan
Yogyakarta, Januari 2019
Validator
(...................................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
104
VALIDASI KUALITAS ISI BAHAN AJAR MENGACU KURIKULUM
2013 UNTUK SISWA KELS IV SEKOLAH DASAR
Petunjuk:
Mohom Bapak/Ibu berkekan untuk menilai kualitas materi pembelajaran berbasis
multikultural pada materi rumah adat mengacu kurikulum 2013, khususnya untuk
siswa kelas IV SD dengan cara memberi tanda() centang pada angka 1, 2, 3, 4
atau 5 sesuai dengan pendapat anda pada kolom yang telah tersedia!
Keterangan:
5 sangat baik, 4 baik, 3 cukup, 2 kurang baik, 1 sangat kurang
No Item Pertanyaan 1 2 3 4 5 Komentar
Tujuan dan Pendekatan
1 Materi pembelajaran sesuai
dengan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai
2 Materi pembelajaran berbasis
multikultural
3 Buku yang disusun dapat
mempermudah siswa dalam
pemahaman materi
4 Materi pembelajaran sesuai
dengan kebutuhan siswa
5 Materi pembelajaran
merupakan sumber belajar
yang baik bagi guru dan siswa
6 Materi pembelajaran dapat
membuat guru untuk
menggunakan berbagai macam
variasi dalam mengajar
Desain
7 Komponen dalam materi
pembelajaran memuat materi
dan aktivitas siswa
8 Materi pembelajaran disusun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
105
dengan sederhana dan mudah
dipahami
9 Urutan materi disusun secara
sistematis
10 Buku disusun agar dapat
memfasilitasi siswa untuk
belajar mandiri
11 Materi pembelajaran mudah
dipahami
12 Tampilan fisik (warna, huruf,
gambar) dalam materi
pembelajaran menarik
13 Materi pembelajaran
menggunakan bahasa tulis
yang baik dan benar
Isi
14 Materi pembelajaran mampu
meningkatkan kreativitas
siswa
15 Materi pembelajaran berpusat
pada siswa
16 Materi pembelajaran membuat
siswa aktif
17 Materi pembelajaran
dirancang menyenangkan bagi
siswa
18 Materi pembelajaran menuntut
siswa untuk berpikir tingkat
rendah sampai tingkat tinggi
19 Materi pembelajaran
mengandung contoh-contoh
karakter yang baik
20 Materi pembelajaran
memfasilitasi siswa untuk
melakukan refleksi terhadap
karakter yang ada dalam bahan
ajar
Topik
21 Topik yang dibahas
memperkaya pengalaman
siswa
22 Topik yang dibahas menarik
bagi siswa
23 Topik sesuai dengan
lingkungan sosial siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
106
24 Topik sesuai dengan
perkembangan siswa
Metodologi
25 Materi pembelajaran
dirancang berpusat pada siswa
dalam membangun
pengetahuannya sendiri
26 Materi pembelajaran
dirancang menyenangkan bagi
siswa
Total skor
Rerata
Kategori
Kesimpulan:
Mohon untuk melingkari salah satu pernyataan berikut:
1. Layak untuk digunakan tanpa revisi
2. Layak untuk digunakan dan direvisi sesuai dengan saran perbaikan
3. Tidak layak digunakan
Yogyakarta, Januari 2019
Validator
(....................................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
107
Lampiran 9. Lembar Uji Coba Lapangan
VALIDASI KUALITAS PRODUK BAHAN AJAR MENGACU
KURIKULUM 2013 UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
Petunjuk:
Dimohon para siswa menilai kualitas materi pembelajaran berbasis multikultural
pada materi rumah adat mengacu kurikulum 2013, khususnya untuk siswa kelas
IV SD dengan cara memberi tanda() centang pada angka 1, 2, 3, 4 atau 5 sesuai
dengan pendapat anda pada kolom yang telah tersedia!
Keterangan:
5 sangat baik, 4 baik, 3 cukup, 2 kurang baik, 1 sangat kurang
No Item Pertanyaan 1 2 3 4 5 Komentar
1 Materi pembelajaran menggunakan
bahasa yang mudah dipahami
2 Petunjuk dalam materi pembelajaran
mudah dipahami
3 Ukuran dan jenis huruf dalam materi
pembelajaran cukup jelas dan mudah
dipahami
4 Gambar dan foto dalam materi
pembelajaran jelas dan menarik
5 Materi pembelajaran dapat
mempermudahkan siswa dalam belajar
mandiri
6 Materi pembelajaran disusun dengan
lengkap dan terdapat aktivitas siswa
7 Materi pembelajaran membuat siswa
senang dalam belajar
8 Materi pembelajaran membuat siswa
aktif dalam belajar
9 Materi pembelajaran menuntut siswa
untuk megamati suatu objek
10 Materi pembelajaran menuntut siswa
untuk bertanya
11 Materi pembelajaran membuat siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
108
ingin mencoba
12 Materi pembelajaran membantu siswa
memahami sikap multikulturalisme
13 Materi pembelajaran sesuai dengan
lingkungan siswa
14 Materi pembelajaran dapat membantu
siswa dalam membuat kesimpulan
15 Materi pembelajaran sangat mudah
dipahami siswa
Total Skor
Rerata
Kategori
Yogyakarta, Januari 2019
Validator
(..................................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
109
Lampiran 10. Lembar Hasil Validasi Instrumen
No Pertanyaan Skor
1 Petunjuk pengisian dalam lembar validasi pengembangan
materi pembelajaran berbasis multikultural ditulis dalam
bahasa yang jelas.
5
2 Pernyataan-pernyataan yang dibuat pada lembar validasi
materi sesuai dengan indikator penilaian.
3
3 Pernyataan-pernyataan yang dibuat dalam lembar validasi
materi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
3
4 Pernyataan-pernyataan dalam lembar validasi materi tidak
mengandung makna ganda.
2
5 Lembar validasi materi menggunakan format penilaian yang
sederhana dan mudah dipahami.
5
6 Bahasa yang digunakan pada setiap butir pernyataan pada
lembar validasi materi sesuai dengan kaidah EYD Bahasa
Indonesia.
4
Skor Total 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
110
Lampiran 11. Lembar Hasil Validasi oleh Dosen Ahli
No Desain Produk Skor
1 Ukuran buku sesuai dengan isi materi. 4
2 Penampilan unsur tata letak sampul muka, belakang dan
punggung secara harmonis dan konsisten.
3
3 Menampilkan pusat pandang yang baik. 4
4 Warna unsur tata letak harmonis dan memperjelas fungsi. 4
5 Huruf yang digunakan menarik dan mudah dibaca. 4
6 Tidak terlalu banyak menggunakan kombinasi jenis huruf. 4
7 Ilustrasi sampul menggambarkan/materi ajar dan
mengungkapkan karakter objek.
5
8 Menggunakan kalimat efektif. 4
9 Sesuai dengan perkembangan intelektual peserta didik. 4
10 Menggunakan tata bahasa yang baik dan benar. 4
11 Mengunakan ejaan yang tepat. 4
Skor Total 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
111
No Kualitas Isi Bahan Ajar Skor
Tujuan dan Pendekatan
1 Materi pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai 5
2 Materi pembelajaran sesuai denga n kurikulum 2013 4
3 Buku yang disusun dapat mempermudah siswa dalam
pemahaman materi 5
4 Materi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa 4
5 Materi pembelajaran merupakan sumber belajar yang baik bagi
guru dan siswa 5
6 Materi pembelajaran dapat membuat guru untuk menggunakan
berbagai macam variasi dalam mengajar 5
Desain
7 Komponen dalam materi pembelajaran memuat materi dan
aktivitas siswa 3
8 Materi pembelajaran disusun dengan sederhana dan mudah
dipahami 5
9 Urutan materi disusun secara sistematis 4
10 Buku disusun agar dapat memfasilitasi siswa untuk belajar
mandiri 5
11 Materi pembelajaran mudah dipahami 5
12 Tampilan fisik (warna, huruf, gambar) dalam materi
pembelajaran menarik 4
13 Materi pembelajaran menggunakan bahasa tulis yang baik dan
benar 5
Isi
14 Materi pembelajaran mampu meningkatkan kreativitas siswa 4
15 Materi pembelajaran berpusat pada siswa 4
16 Materi pembelajaran membuat siswa aktif 4
17 Materi pembelajaran dirancang menyenangkan bagi siswa 4
18 Materi pembelajaran berbasis multikultural 4
19 Materi pembelajaran mengandung contoh-contoh karakter yang
baik 3
20 Materi pembelajaran memfasilitasi siswa untuk melakukan
refleksi terhadap karakter yang ada dalam bahan ajar 3
Topik
21 Topik yang dibahas memperkaya pengalaman siswa 5
22 Topik yang dibahas menarik bagi siswa 4
23 Topik sesuai dengan lingkungan sosial siswa 4
24 Topik sesuai dengan perkembangan siswa 4
Metodologi
25 Materi pembelajaran dirancang berpusat pada siswa dalam 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
112
membangun pengetahuannya sendiri
26 Materi pembelajaran dirancang menyenangkan bagi siswa 4
Total skor 110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
113
Lampiran 12. Lembar Hasil Validasi oleh Guru Kelas
No Desain Produk Skor
1 Ukuran buku sesuai dengan isi materi. 5
2 Penampilan unsur tata letak sampul muka, belakang dan
punggung secara harmonis dan konsisten.
5
3 Menampilkan pusat pandang yang baik. 4
4 Warna unsur tata letak harmonis dan memperjelas fungsi. 5
5 Huruf yang digunakan menarik dan mudah dibaca. 5
6 Tidak terlalu banyak menggunakan kombinasi jenis huruf. 5
7 Ilustrasi sampul menggambarkan/materi ajar dan
mengungkapkan karakter objek.
5
8 Menggunakan kalimat efektif. 5
9 Sesuai dengan perkembangan intelektual peserta didik. 4
10 Menggunakan tata bahasa yang baik dan benar. 5
11 Mengunakan ejaan yang tepat. 4
Skor Total 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
114
No Kualitas Isi Bahan Ajar Skor
Tujuan dan Pendekatan
1 Materi pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai 5
2 Materi pembelajaran sesuai denga n kurikulum 2013 5
3 Buku yang disusun dapat mempermudah siswa dalam
pemahaman materi 5
4 Materi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa 5
5 Materi pembelajaran merupakan sumber belajar yang baik bagi
guru dan siswa 5
6 Materi pembelajaran dapat membuat guru untuk menggunakan
berbagai macam variasi dalam mengajar 5
Desain
7 Komponen dalam materi pembelajaran memuat materi dan
aktivitas siswa 5
8 Materi pembelajaran disusun dengan sederhana dan mudah
dipahami 5
9 Urutan materi disusun secara sistematis 4
10 Buku disusun agar dapat memfasilitasi siswa untuk belajar
mandiri 5
11 Materi pembelajaran mudah dipahami 5
12 Tampilan fisik (warna, huruf, gambar) dalam materi
pembelajaran menarik 4
13 Materi pembelajaran menggunakan bahasa tulis yang baik dan
benar 4
Isi
14 Materi pembelajaran mampu meningkatkan kreativitas siswa 5
15 Materi pembelajaran berpusat pada siswa 5
16 Materi pembelajaran membuat siswa aktif 5
17 Materi pembelajaran dirancang menyenangkan bagi siswa 5
18 Materi pembelajaran berbasis multikultural 5
19 Materi pembelajaran mengandung contoh-contoh karakter yang
baik 5
20 Materi pembelajaran memfasilitasi siswa untuk melakukan
refleksi terhadap karakter yang ada dalam bahan ajar 5
Topik
21 Topik yang dibahas memperkaya pengalaman siswa 4
22 Topik yang dibahas menarik bagi siswa 5
23 Topik sesuai dengan lingkungan sosial siswa 4
24 Topik sesuai dengan perkembangan siswa 5
Metodologi
25 Materi pembelajaran dirancang berpusat pada siswa dalam
membangun pengetahuannya sendiri 4
26 Materi pembelajaran dirancang menyenangkan bagi siswa 5
Total skor 124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
115
Lampiran 13. Hasil Uji Coba Lapangan
No Item Pertanyaan Skor
1 Materi pembelajaran menggunakan bahasa yang mudah
dipahami
46
2 Petunjuk dalam materi pembelajaran mudah dipahami 42
3 Ukuran dan jenis huruf dalam materi pembelajaran cukup jelas
dan mudah dipahami
45
4 Gambar dan foto dalam materi pembelajaran jelas dan menarik 46
5 Materi pembelajaran dapat mempermudahkan siswa dalam
belajar mandiri
45
6 Materi pembelajaran disusun dengan lengkap dan terdapat
aktivitas siswa
43
7 Materi pembelajaran membuat siswa senang dalam belajar 43
8 Materi pembelajaran membuat siswa aktif dalam belajar 46
9 Materi pembelajaran menuntut siswa untuk megamati suatu
objek
38
10 Materi pembelajaran menuntut siswa untuk bertanya 37
11 Materi pembelajaran membuat siswa ingin mencoba 43
12 Materi pembelajaran membantu siswa memahami keberagaman 42
13 Materi pembelajaran sesuai dengan lingkungan siswa 49
14 Materi pembelajaran dapat membantu siswa dalam membuat
kesimpulan
45
15 Materi pembelajaran sangat mudah dipahami siswa 47
Total Skor 657
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
116
Lampiran 14. Dokumentasi Uji Coba Produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
117
Lampiran 15. Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
118
Biodata Penulis
Agustiana adalah anak kelima dari lima
bersaudara, yang lahir di Menyumbung, 11
Agustus 1996. Pendidikan dasar di peroleh di SD
Swasta Perakarti Kenjaing dan lulus pada tahun
2008. Melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah
Pertama di SMP Negeri 1 Sungai Laur dan lulus
pada tahun 2011. Pendidikan menengah atas di peroleh di SMA PL St Yohanes
Ketapang, dan lulus pada tahun 2014.
Pada tahun 2014 peneliti tercatat sebagai mahasiswi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta, setelah menempuh tes penerimaan mahasiswa. Penulis
tercatat sebagai mahasiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Ilmu
Pendidikan, Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar (PGSD). Selama
perkuliahan peneliti mengikuti kegiatan kegiatan.
Beberapa kegiatan yang pernah diikuti antara lain:
1. Bendahara di UKM Resimen Mahasiswa dari tahun 2015 sampai tahun
2016.
2. Mengikuti pelatihan bela negara di Magelang tahun 2015.
3. Mengikuti latihan pendidikan dasar Resimen Mahasiswa di Klaten tahun
2015.
4. Menjadi anggota di UKM Pengabdian Masyarakat.
5. Kepala bidang seksi konsumsi pada kegiatan Dekan Cup 2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
119
6. Kegiatan wajib mahasiswa PGSD, Insadha, Infisa, Insipro, Weekend
Moral, KMD, English Club, Bimbingan Pramuka, Bimbingan Belajar 1,
Bimbingan Belajar 2, Pengenalan Lapangan Persekolahan 1 (PLP-1),
Program Pengakraban Lingkungan SD 2 (Probaling 2) dan Pengenalan
Lingkungan Persekolahan 3 (PLP-3).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI