pengembaagn sistem imformasi

Upload: dulles-ebiet-simanjuntak

Post on 29-Oct-2015

118 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

siklus pengembangan sistem informasi dan implementasi sistem informasi bisnis serta prototyping

Posted on September 25, 2012

MUHAMMAD ILHAM pengembanagan sistem informasiI. PENDAHULUAN1.1. Latar BelakangPerusahaan memanfaatkan sistem informasi untuk mendukung kinerja perusahaan, meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis, pengambilan keputusan manajerial, serta memperkuat posisi kompetitif perusahaan. Manajemen mempertimbangkan sistem informasi dan teknologi informasi sebagai salah satu dari banyak kemungkinan investasi yang akan memberikan keuntungan kepada perusahaan. Investasi dalam sistem informasi dan teknologi informasi bertujuan untuk melahirkan inovasi yang menjadi strategi kompetitif perusahaan dalam persaingan dunia bisnis yang makin ketat.

Pembangunan sistem informasi yang terintegrasi diperlukan agar pemanfaatan sistem informasi tepat sesuai tujuan perusahaan. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk mengetahui kebutuhan sistem informasi perusahaannya, mengembangkan software untuk menunjang sistem informasi yang dibangun, dan kebijakan-kebijakan lain terkait pengembangan sistem informasi perusahaan tersebut. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai pembangunan sistem informasi perusahaan melalui persoalan-persoalan yang diajukan.

1.2. Perumusan Masalah

mencari contoh langkah langkah yang diperlukan dalam siklus pengembangan suatu sistem informasi untuk mebangun dan mengimplementasikan sistem informasi bisnis di suatu perusahaan, serta menjelaskan bagaimana prototyping dapat digunakan sebagai suatu teknik yang efektif untuk meningkatkan proses pembangunan sistem bagi end users (pengguna sistem informasi) dan bagi IS specialists (para spesialis sistem informasi)

1.3. Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui langkah langkah yang diperlukan dalam siklus pengembangan suatu sistem informasi untuk mebangun dan mengimplementasikan sistem informasi bisnis di suatu perusahaan, serta menjelaskan bagaimana prototyping dapat digunakan sebagai suatu teknik yang efektif untuk meningkatkan proses pembangunan sistem bagi end users (pengguna sistem informasi) dan bagi IS specialists (para spesialis sistem informasi)

II. TINJAUAN PUSTAKA2.1. Pengembangan Sistem InformasiSistem informasi dan teknologi informasi merupakan komponen yang sangat penting bagi keberhasilan bisnis dan organisasi. Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dan makin meluas dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis bisnis untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis, pengambilan keputusan manajerial, dan kerja sama kelompok kerja, hingga dapat memperkuat posisi kompetitif perusahaan dalam pasar yang cepat sekali berubah (OBrien, 2005).

Vasilecas et al. (2005) menyatakan pengembangan sistem informasi adalah proses analisa, desain dan implementasi sistem IT yang berguna untuk mendukung proses bisnis di suatu perusahaan (Avison dan Fitzgerald, 2003; Nilsson dan Pettersson, 2001).

2.2. Pengembangan SoftwareSoftware menurut Suyano (2005) adalah perintah (program komputer) yang bila dieksekusi memberikan fungsi dan unjuk kerja seperti yang diinginkan. Struktur data yang memungkinkan program memanipulasi informasi secara proporsional, dan dokumen yang menggambarkan operasi dan kegunaan program. Software yang dulu dibangun secara internal di dalam komputer sekarang sudah dapat diproduksi secara terpisah.

Perusahaan yang pada awalnya harus membayar pemrogram untuk menghasilkan aplikasi tertentu, sekarang dapat mengambil tenaga dari luar dan dilakukan pada partai ketiga atau outsourcing. Biaya, jangka waktu yang tidak terbatas, dan kualitas, merupakan pengendali utama yang membuat persaingan usaha software tidak pernah berhenti selama beberapa decade terakhir.

III. PEMBAHASAN3.1 Siklus Pengembangan Sistem Langkah-langkah yang diperlukan untuk dapat membangun sistem informasi terintegrasi yang tepat sasaran yaitu memahami masalah dan peluang bisnis berupa melakukan investigasi mengenai kebutuhan sistem informasi di perusahaan. Menentukan peluang dan prioritas bisnis yang akan dikembangkan.

Melakukan studi kelayakan untuk menentukan apakah system bisnis yang baru dan lebih baik merupakan solusi yang layak. Study kelayakan adalah study awal untuk merumuskan informasi yang dibutuhkan oleh pemakai akhir, kebutuhan sumber daya, biaya, manfaat, dan kelayakan proyek yang diusulkan. Tujuan diadakan study kelayakan adalah untuk mengetahui solusi system alternative dan untuk mengusulkan aplikasi bisnis yang palig layak dan paling diinginkan untuk dikembangkan.

Mengembangkan rencana manajemen proyek untuk kelayakan organisasional dan kelayakan ekonomi yang berhubungan dengan apakah dengan penghematan biaya, peningkatan pendapatan, peningkatan keuntungan dan pengurangan investasi yang diperlukan akan melebihi biaya operasional system yang diusulkan. Mengembangkan solusi system informasi melalui analisis kebutuhan informasi karyawan, pelanggan, dan pemilik kepentingan bisnis. Mengembangkan persyaratan fungsional system yang dapat memenuhi prioritas bisnis dan kebutuhan semua pemilik kepentingan.

Mengembangkan desian system berupa spesifikasi system untuk hardware, software, pengguna, jaringan, data serta produk infofrmasi yang dapat memenuhi persyaratan fungsional dari system informasi bisnis yang diusulkan. Apakah menggunakan metode pengembangan ERP Build in Customise dengan kelebihan khusus dibangun untuk kebutuhan perusahaan, ataukah cukup dengan membangun metode pengembangan SDLC (system development life cycle) dimana sistem ada dipasaran. Kelemahan dari penggunaan aplikasi yang ada dipasaran adalah ketika keluar versi terbaru dari aplikasi tersebut, maka harus meng-upgradenya.

Pembangunan aplikasi sesuai rencana dan kebutuhan perusahaan berupa uji system, apakah sistemnya yang dipasang sudah sesuai dengan yang dibutuh dan diminta. Melatih keterampilan user dalam penggunaan aplikasi system. Mengubah kebiasaan pengguna ke system bisnis baru. Jika system testing sudah selesai dilakukan, dan cocok, kemudian lakukan user acceptance test, dimana vendor melakukan tes ke para pengguna system dan memberikan pelatihan. Setelah tes selesai, dan aplikasi sudah siap digunakan.

3.2 Pembuatan Prototipe Pembuatan prototipe adalah pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model kerja dari aplikasi baru dalam proses yang interaktif dan berulang-ulang yang bisa digunakan oleh system informasi dan praktisi bisnis. Pembuatan prototype membuat proses pengembangan lebih cepat dan lebih mudah, khususnya untuk proyek dimana persyaratan pemakai akhir sulit dirumuskan. Karena itulah pembuatan prototype disebut juga desain aplikasi cepat. Pembuatan prototype juga membuka proses pengembangan aplikasi untuk pemakai akhir karena pembuatan prototype menyederhanakan dan mempercepat desain system. Pembuatan prototype sudah memperluas peran pemilik kepentingan bisnis yang dipengaruhi oleh system yang diusulkan, dan memungkinkan untuk mempercepat proses pengembangan yang lebih tanggap atau Pengembanagn Sistem Yang Lincah.Metode prototyping yang menggunakan nonprocedural language tidak memerlukan dokumentasi sitem yang tebal-tebal, tidak memerlukan analisa dan disain yang final sebelum pekerjaan pengembangan sistem dapat dimulai. Dengan berkembangnya teknologi komputer mikro user punya akses langsung terhadap sumber daya komputer menyebabkan user sendiri berusaha mengembangkan sistem untuk dirinya sendiri.

Metode prototype mampu mengefektifkan dan meningkatkan proses pembangunan system informasi dengan beberapa kemudahan yaitu para pemakai akhir bisa mengunakan alat pengembangan aplikasi untuk secara interaktif mendesain dan menguji prototype berbagai komponen system informasi yang memenuhi kebutuhan para pemakai akhir. Prototype system bisnis diuji, dievaluasi, dan dimodifikasi berulang-ulang hingga para pemakai akhir dapat menerimanya serta system bisnis yang diterima dapat dimodifikasi dengan mudah karena sebagian besar dokumentasi system disimpan dalam disk.

IV. KESIMPULAN1. Siklus pengembangan system informasi mencakup langkah-langkah yaitu investigasi, analisis, desain, implementasi dan pemeliharaan

2. Pembuatan prototype membuat proses pengembanagan lebih cepat dan lebih mudah.

V. DAFTAR PUSTAKAOBrien, James. 2005. Management Infromation System: Managing Information Technology in the Internetworked Enterprise. Fifth Edition. McGraw-Hill.

ertanyaan No 2Jelaskan dan berikan contoh langkah langkah yang diperlukan dalam siklus pengembangan suatu sistem informasi untuk membangun dan mengimplementasikan sistem informasi bisnis di suatu perusahaan. Jelaskan pula bagaimana prototyping dapat digunakan sebagai suatu teknik yang efektif untuk meningkatkan proses pembangunan sistem bagi end users (pengguna sistem informasi) dan bagi IS specialist (para specialis sistem informasi)Jawaban:

Ada berbagai pendekatan yang dapat dipergunakan dalam proses pengembangan sistem informasi ini, diantaranya :

1. System Development Life Cycle (SDLC)System Life Cycle (SLC) adalah proses evolusi yang diikuti oleh pelaksanaan system informasi dasar-dasar atau subsistem. Telah ada pendekatan implementasi tradisional sepanjang era komputer, dan ada perjanjian umum antara ahli-ahli komputer sehubungan dengan tugas-tugas yang dilaksanakan. Siklus pengembangan sistem informasi menurut OBrien dan Marakas (2011) merupakan proses multilangkah yang menggunakan pendekatan sistem untuk mengembangkan sebuah solusi sistem informasi. Terdapat lima langkah dari proses pengembangan sistem informasi, yaitu:

1. Investigasi sistem, Produk dari tahap ini adalah studi kelayakan sebagai studi awal untuk merumuskan informasi yang dibutuhkan oleh pemakai akhir dan kelayakan proyek yang diusulkan dalam proses pengembangan sistem yang dapat memakan biaya besar. Studi kelayakan juga harus memperhatikan seluruh faktor-faktor baik kelayakan organisasional, ekonomi, teknis, maupun operasional. Langkah yang dilakukan adalah 1) Tentukan bagaimana menanggapi peluang dan prioritas bisnis; 2) Lakukan studi kelayakan untuk menentukan apakah sistem bisnis yang baru dan lebih baik merupakan solusi yang layak; 3)Kembangkan rencana manajemen proyek dan dapatkan persetujuan manajemen.

2. Analisis sistem, Produk dari tahap analisis sistem ini adalah persyaratan fungsional sebagai dasar desain sistem informasi baru. Langkah yang dapat dilakukan yaitu: 1) Analisis kebutuhan informasi karyawan, pelanggan, dan pemilik kepentingan bisnis lainnya 2) Kembangkan persyaratan fungsional sistem yang dapat memenuhi prioritas bisnis dan kebutuhan semua pemilik kepentingan. Misalnya mengukur kelayakan aplikasi bisnis e-commerce, maka dikaji kelayakan ekonomi, kelayakan teknis, dan kelayakan operasional.

3. Desain sistem, Langkah yang dapat dilakukan dengan mengembangkan spesifikasi untuk hardware, software, orang-orang, jaringan, dan data serta produk informasi yang dapat memenuhi persyaratan fungsional dari sistem informasi bisnis yang diusulkan. Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Merancang alir kerja (workflow) dari sistem dalam bentuk diagram alir (flowchart) atauData Flow Diagram(DFD). Merancang basis data (database) dalam bentukEntity Relationship Diagram(ERD) bisa juga sekalian membuat basis data secara fisik.

4. Implementasi sistem, Langkah yang dapat dilakukan yaitu: 1) Kembangkan hardware dan software 2) uji sistem dan latih orang-orang untuk mengoperasikan dan menggunakannya 3) Ubah ke sistem bisnis yang baru 4) kelola pengaruh perubahan sistem terhadap pemakai akhir. Program komputer yang ditulis menggunakan bahasa pemrograman konvensional atau aplikasi generator. Alat pemrograman seperti kompiler, Juru, Debuggers digunakan untuk menghasilkan kode.

5. Pemeliharaan sistem, langkah yang dapat dilakukan menggunakan proses tinjauan pasca implementasi untuk mengawasi, mengevaluasi dan memodifikasi sistem bisnis sesuai kebutuhan.

2.Rapid Application DevelopmentPendekatan ini memerlukan keikutsertaan user dalam proses desain sehingga mudah untuk melakukan implementasi. Kelemahannya, sistem mungkin terlalu sulit untuk dibuat dalam waktu yang singkat yang pada akhirnya akan mengakibatkan kualitas sistem yang dihasilkan menjadi rendah.

3. Object Oriented Analysis and DevelopmentMerupakan program dengan menggunakan objek untuk mendisain aplikasi dan program komputer. Integrasi data dan pemrosesan selama dalam proses desain sistem akan menghasilkan sistem yang memiliki kualitas yang lebih baik serta mudah untuk dimodifikasi. sistem yang dirancang akan dibuat berdasarkan kolaborasi dari objek yang digunakan. Namun, metode ini sulit untuk mendidik analis dan programmer sistem dengan menggunakan pendekatan object oriented serta penggunaan modul yang sangat terbatas.

Prototyping dapat digunakan sebagai suatu teknik yang efektif untuk meningkatkan proses pembangunan sistem bagi end users dan bagi IS specialists ?Model Prototyping Prototyping berada pada tahap design dari langkah langkah dalam siklus pengembangan suatu sistem informasi digunakan untuk membantu pengembang sistem informasi dalam membentuk model dari perangkat lunak yang akan dibuat, dengan membuat model dapat diketahui kebutuhan pengguna yang mungkin saja sulit untuk ditentukan. Sebelum pengguna menentukan bahwa kebutuhannya telah dapat ditangkap secara lengkap oleh pembuat sistem informasi maka biasanya dibuat beberapa kali perubahan model yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Model prototipe yang dibuat tersebut dapat berupa Bentuk prototype di atas kertas dengan skema yang menggambarkan interaksi antara pengguna yang mungkin terjadi, Working prototype, model implementasi dari sebagian fungsi yang nanti akan digunakan dari yang ditawarkan perangkat lunak dan model yang menggunakan program jadi yang melakukan sebagian atau seluruh fungsi yang akan dilakukan, tapi masih ada fitur yang masih dikembangkan. Oleh karena itu prototyping dapat digunakan sebagai suatu teknik yang efektif untuk meningkatkan proses pembangunan sistem mengingat prototyping menggabungkan berbagai langkah dalam siklus pengembangan sistem dan mengubah berbagai peran pakar SI dan pemakai akhir melalui berbagai tahapan sebagai berikut:

1) Identifikasi kebutuhan bisnis pemakai akhirPara pemakai akhir mengidentifikasi kebutuhan bisnis mereka dan menilai kelayakan beberapa alternatif solusi sistem informasi.

2) Pengembangan prototipe sistem bisnisMembangun prototyping aplikasi pengembangan dengan membuat model sebagai uji coba yang mewakili kebutuhan pengguna secara garis besar.

3) Revisi prototipe kedalam bentuk yang mendekati kebutuhan end userPrototipe sistem bisnis diuji, dievaluasi, dan dimodifikasi berulang-ulang hingga para pemakai akhir dapat menerimanya. Revisi prototipe agar memenuhi kebutuhan pemakai akhir.

4) Memelihara sistem bisnis yang telah diterimaSistem bisnis yang diterima dapat dimodifikasi dengan mudah karena sebagian besar dokumentasi sistem disimpan dalam disk.

Pembuatan prototipe (prototyping) adalah pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model kerja atau prototipe, dari aplikasi baru dalam proses yang interaktif dan berulang-ulang yang dapat digunakan oleh ahli SI dan praktisi bisnis Berikut adalah contoh pengembangan sistem berbasis prototipe untuk aplikasi bisnis yaitu:

Tim. Beberapa pemakai akhir dan pengembang SI membentuk tim untuk mengembangkan aplikasi bisnis.

Skematis. Desain skematis prototipe awal dikembangkan

Prototipe. Skematis diub\ah menjadi prototipe tunjuk dan klik sederhana dengan menggunakan alat pembuat prototipe.

Presentasi. Beberapa koneksi rutin dan layar disajikan ke pemakai.

Tanggapan. Prototipe diulangi setelah menerima tanggapan dari pemakai.

Konsultasi. Dilakukan untuk mengidentifikasi perbaikan potensial dan kesesuaian dengan standar yang ada.

Penyelesaian. Prototipe dikonversi menjadi aplikasi akhir.

Penerimaan. Pemakai meninjau dan menerima sistem bisnis yang baru.

Instalasi. Software bisnis yang baru diinstal pada server jaringan.

Studi Kelayakan

Feasibility Study (studi kelayakan) adalah studi awal untuk merumuskan yang dibutuhkan oleh pemakai akhir seperti kebutuhan sumber daya, biaya, manfaat, dan kelayakan proyek yang diusulkan. Tujuan diadakan studi kelayakan adalah untuk mengevaluasi solusi sistem alternatif dan mengusulkan aplikasi bisnis yang paling layak dan paling diinginkan untuk dikembangkan. Kelayakan usulan sistem bisnis dapat dievaluasi dala empat kategori besar.

Organizational Feasibility (kelayakan organisasional) berfokus pada sebaik apakah dukungan sistem yang diusulkan terhadap prioritas bisnis strategis organisasi. Economic Feasibility (kelayakan ekonomi) berhubungan dengan apakah penghematan biaya, peningkatan pendapatan, peningkatan keuntungan, pengurangan investasi yang diperlukan, dan manfaat lain yang diharapkan akan melebihi biaya pengembangan dan biaya operasional sistem yang diusulkan.

Cost/Benefit Analysis (analisis manfaat). Analisis manfaat biasanya termasuk dalam studi kelayakan. Jika biaya dan manfaat bisa dihitung, hal ini disebut berwujud (tangible), jika tidak bisa dihitung disebut tak berwujud (intangible). Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan studi mendalam mengenai informasi yang dibutuhkan oleh pemakai akhir yang menghasilkan Functional Requirement (persyaratan fungsiona) yang digunakan sebagai dasar untuk desain sistem informasi baru. Analisis sistem secara tradisional melibatkan studi yang rinci mengenai:

Informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan dan pemakai akhir.

Aktivitas, sumber daya, dan produk dari satu atau lebih sistem informasi yang saat ini digunakan.

Kemampuan sistem informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan informasi, dan pemilik kepentingan bisnis lainnya yang mungkin menggunakan sistem ini.

Pengembangan Pemakai Akhir

Pengembangan sistem baru dilakukan dengan menjawab pertanyaan mengenai kebutuhan informasi spesifik dari pemrosesan informasi. Kemudian praktisi SI akan menganalisis masalah dan menyarankan solusi alternative bagi pengembangan sistem yang diharapkan. Perusahaan bisa saja terlibat dalam proses desain prototipe atau menjadi tim pengimplentasikan bersama dengan para ahli SI. Akan tetapi, pada tahap End User Development (pengembangan pemakai akhir), praktisi SI memainkan peran sebagai konsultan, sementar perusahaan melakukan pengembangan aplikasinya sendiri.

Mengimplementasikan Sistem Baru

Implemenatsi dapat menjadi proses yang sulit dan memerlukan banyak waktu. Akan tetapi, hal ini vital dalam memastikan kesuksesan sistem yang baru dikembangkan, karena meskipun sistem tersebut didesain dengan baik, sistem tersebut akan gagal jika tidak diimplementasikan dengan baik. Oleh sebab itu, proses implementasi biasanya memerlukan usaha Project Management dari para manajer unit bisnis.

DAFTAR PUSTAKAOBrien, James A. dan Marakas, George M. 2011. Management Information Systems, 10th Edition. McGraw-Hill/ Irwin, New York.

Prototyping. http://ami26.chan.wordpress.com diakses tanggal 23 September 2012

Pengembangan Sistem Informasi di Perusahaan Melalui cosourcing dan outsourcing

PendahuluanLatar BelakangSeiring dengan berkembangnya teknologi informasi dan teknologi serta tingginya tingkat persaingan didalam dunia bisnis, maka penerapan dan pengelolaan sistem informasi yang baik dalam perusahaan menjadi hal yang mutlak diperlukan didalam menentukan keberhasilan perusahaan.Penerapan sistem informasi yang terintegrasi pada suatu perusahaan tidaklah semudah yang dibayangkan. Oleh karena itu suatu perusahaan yang ingin membuat suatu sistem informasi yang terintegrasi biasanya mereka akan terkejut dengan harganya yang dianggap terlalu mahal. Dan banyak diantara perusahaan-perusahaan tersebut membatalkan rencananya dalam membuat suatu sistem informasi. Perusahaan tidak menyadari bahwa dengan sistem informasi yang dibangun dapat meningkatkan tingkat efisiensi pembiayaan operasional perusahaan dibandingkan biaya yang dikeluarkan untuk pembangunan sebuah sistem itu sendiri.Keterbatasan sumberdaya yang dimiliki perusahaan serta pentingnya peran SI bagi perusahaan membuat perusahaan menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan dan pengembangan sistem informasi untuk efisiensi operasional perusahaan mutlak harus dilaksanakan. Salah satu alternatif perusahaan mempunyai sumber daya terbatas untuk penyusunan dan pengembangan sistem informasi adalah dengan melakukanout sourcingmaupunco sourcing. Oleh karena itu dalam makalah ini akan diuraikan lebih jauh mengenai kelebihan dan kelemahan penggunaanout sourcingmaupunco sourcingyang mendukung operasional suatu perusahaan dalam penyusunan dan pengembangan sistem informasi.Tinjauan PustakaSistem InformasiSistem informasi adalah paduan dari berbagai resources baik hardware, software, netware, brainware, dan data. Dalam sistem informasi juga ada input, model, proses, output, penyimpanan dan control, sehingga sistem informasi dapat digunakan untuk merencanakan, mengolah, mengendalikan serta meracik data dalam suatu organisasi berdasarkancriticalsukses untuk menentukan keberhasilan perusahaan. Sistem informasi merupakan tanggungjawab dari seluruh komponen organisasi. Sistem informasi juga dapat berperan dalam bisnis menejemen dan untuk pengambilan keputusan serta memungkinkan suatu bisnis dapat berkembang. Termasuk dalam komponen sistem informasi adalah perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), prosedur, orang, basis data (database) dan jaringan komputer dan komunikasi data. Komponen sistem informasi tersebut digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1. Komponen Sistem InformasiSistem informasi seyogyanya mendukung strategi bisnis organisasi, proses bisnis, struktur dan budaya organisasi dalam meningkatkan nilai bisnis dari organisasi khususnya dalam lingkungan bisnis yang dinamis (Silver, M,. Lyne Markus and Cynthia M.B., 1995). Fungsi sistem informasi setidaknya mencakup; 1) mendukung kesuksesan berbagai fungsi utama bisnis seperti akuntansi, finance, manajemen operasi, pemasaran dan manajemen sumberdaya manusian, 2) kontributor utama dalam mendukung efisiensi kegiatan operasional, produktivitas dan moral SDM, pemberian layanan prima padacustomerdan kepuasancustomer,3) sumber informasi utama bagi manajer dalam mendukung proses pengambilan keputusan yang efektif, 4) bagian yang penting dari upaya pengembangan produk dan jasa yang kompetitif, sehingga dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi organisasi dalam persaingan global, 5) bagian utama dari sumberdaya organisasi dan biayanya dalam menjalankan bisnis, sehingga memerlukan pengelolaan sumberdaya yang prima dan 6) kesempatan pengembangan karier yang dinamis dan menantang bagi jutaan pria dan wanita.Oleh karena itu terdapat 4 (empat) komponen) utama dalam mengatur sistem informasi yaitu :1. Teknologi yang menyediakan infrastruktur elektronik dan informasi untuk perusahaan.2. Pekerja informasi dalam suatu perusahaan yang menjalankan teknologi informasi untuk mencapai tujuan perusahaan.3. Fungsi pengembangan dan pengiriman sistem yang mendukung teknologi danuseruntuk bekerjasama.4. Manajemen fungsi sistem informasi yaitu seluruh tanggung jawab dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan performance pekerja dan perusahaan.Penyusunan Sistem Informasi Dalam PerusahaanBeberapa faktor yang dapat mendukung keberhasilan penerapan sistem informasi dalam suatu perusahaan atau organisasi adalah adanya keterlibatanend user, dukungan manajemen eksekutif, adanya kejelasan pernyataan kebutuhan, perencanaan yang matang dan tepat serta harapan yang realistik terhadap penyusunan sistem informasi tersebut (Rosemary Cafasso dalam OBrien, 2005). Jika ditinjau dari perspektif usaha dan manajemen, sistem informasi adalah merupakan solusi manajemen yang di dukung oleh teknologi informasi untuk memecahkan permasalahan yang timbul dalam lingkungan organisasi. Oleh karena itu seorang pemimpin organisasi harus mengetahui keseluruhan mengenai organisasi, manajemen dan dimensi teknologi informasi serta mempergunakan peranan mereka dalam menyediakan solusi permasalahan.Perancangan, penerapan dan pengoperasian sistem informasi adalah merupakan suatu pekerjaan yang tidak mudah. Tetapi penyusunan sistem informasi sangat diperlukan oleh perusahaan karena antara lain bahwa manajer harus berhadapan dengan lingkungan bisnis yang semakin rumit. Hal ini dikarenakan oleh semakin meningkatnya persaingan dan munculnya berbagai peraturan dari pemerintah yang harus ditaati.Keterlibatan pihak manajemen sebagaiend usermutlak dilakukan dalam penyusunan sistem informasi sebagai solusi permasalahan perusahaan. Selain itu, masalah perencanaan dan kebijakan yang tepat dalam mengimplementasikan sistem informasi juga harus diperhatikan karena sistem informasi bagi perusahaan sangat rentan terhadap suatu keputusan yang diambil dalam pengimplementasiannya. Perusahaan harus menyadari bahwa keinginan yang realistis dan cermat dalam merancang dan menerapkan sistem informasi serta penentuan batas biaya yang wajar dari manfaat yang akan diperoleh, maka sistem informasi yang dihasilkannya akan memberikan keuntungan.Pengembangan Sistem Informasi Dalam PerusahaanHal penting yang dilakukan dalam pengelolaan sumberdaya informasi adalah bagaimana mengembangkan sistem informasi. Pengembangan sistem informasi adalah menyusun sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Penggantian atau perbaikan ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain :1. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul pada sistem yang lama atau pada sistem yang lama timbul ketidakberesan dan pertumbuhan organisasi. Ketidakberesan sistem lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan sehingga kebenaran data kurang terjamin. Sedangkan pertumbuhan organisasi adalah kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data yang semakin meningkat, dan adanya perubahan prinsip baru sebagai akibat sistem lama yang tidak dapat memenuhi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen.2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan. Dalam persaingan pasar yang semakin ketat, kecepatan informasi sangat menentukan keberhasilan strategi dan rencana yang disusun untuk meraih kesempatan dan peluang pasar sehingga teknologi informasi perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen.3. Adanya instruksi dari pimpinan atau dari luar organisasi, misalnya dari pemerintah.Terdapat berbagai pendekatan yang dapat dipergunakan dalam proses pengembangan sistem informasi antara lain :1. System Development Life Cycle (SDLC), yaitu pengembangan suatu sistem dimulai dari proses pembuatan rencana kerja yang akan dilakukan, analisis terhadap rencana sistem yang akan dibuat, mendesain sistem dan mengimplementasikan sistem yang telah dibuat dan melakukan evaluasi terhadap jalannya sistem yang dibuat.2. Prototyping, sistem dikembangkan lebih sempurna karena adanya hubungan kerjasama yang erat antara analis denganend user.Kelemahan teknik ini adalah tidak mudah untuk melaksanakan pada sistem yang relatif besar.3. Rapid Application Development, adalah pendekatan pengembangan dengan mengikutsertakanuserdalam proses desain sehingga mudah untuk melakukan implementasi. Kelemahan dalam pendekatan ini adalah sistem mungkin terlalu sulit dibuat dalam waktu yang tidak terlalu lama yang pada akhirnya dapat mengakibatkan kualitas sistem yang dihasilkan menjadi rendah.4. Object Oriented Analysis and Development,yaitu mengintegrasikan data dan pemrosesan selama dalam proses desain sistem yang akan menghasilkan sistem yang kualitasnya lebih baik dan mudah di modifikasi.Selain itu menurut Satzinger, 2007 dalam Hendradhy menambahkan bahwa pada saat ini pengembangan sistem dapat dikatagorikan ke dalam 2 (dua) pendekatan pengembangan yaitu pengembangan secara terstruktur dan pengembangan secaraobject oriented.Dalam pengembangan sistem tersebut perlu diperhatikan bagaimana dan apa yang dibutuhkan dalam mendesain sistem, yaitu bagaimana mendefinisikanevent, usecase, dan event tablesebelum memulai pengembangan sistem yang akan di pilih, lalu bagaimana menentukanthingssebagai dasar dari pengembangan sistem, baru kemudian memilih pendekatan pengembangan sistem mana yang akan digunakan. Alur logika pengembangan sistem tersebut digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2. Model Pendekatan Pengembangan SistemPembahasanPemilihan Penyusunan dan Pengembangan Sistem InformasiPenyusunan dan pengembangan suatu sistem informasi seperti telah dikemukakan diatas akan selalu menghadapi permasalahan dan tantangan antara lain adalah siapa yang akan melakukan proses penyusunan dan pengembangan tersebut. Dalam menghadapi permasalahan tersebut perusahaan memiliki beberapa alternatif (OBrien), yaitu :1. Merancang dan membuat sendiri sistem informasi yang dibutuhkan dan menentukan pelaksana penyusunan dan pengembangan sistem informasi (in sourcing). Dalam hal ini yang perlu diperhatikan perusahaan antara lain adalah : Terbatasnya pelaksana penyusunan dan pengembangan sistem informasi baik dalam kuantitas maupun dalam kualitas, Kemampuan dan penguasaan sistem informasi bagi pelaksana yang sangat terbatas karena memang bukan inti bisnis yang ditekuninya. Beban kerja pelaksana sistem informasi bertambah dari semula yang hanya pada inti bisnis, sekarang detambah dengan sistem informasi yang tidak semua menguasainya. Masalah yang mungkin akan timbul dengan kinerja pelaksana sistem informasi.1. Perusahaan bekerjasama dengan pihak ketiga untuk melaksanakan proses penyusunan, pengembangan dan maintenance sistem informasi (co sourcing). Pelaksanaan alternatif ini pada dasarnya dipengaruhi oleh meningkatnya kegiatan suatu bisnis perusahaan dimana pada satu sisi perusahaan dihadapkan pada keterbatasan sumberdaya manusia dalam knowledge sistem informasi yang kurang, dan pada sisi yang lain sumberdaya manusaia internal ini dapat menangani manajemen perusahaan secara baik (efektif dan efisien).2. Perusahaan membeli paket sistem informasi yang sudah jadi(Out sourcong).Pada alternatif ini perusahaan membeli beberapa paket sistem aplikasi yang siap diimplementasikan yang dibuat oleh vendor yang memiliki spesialisasi di bidang sistem aplikasi informasi. Tahapan yang harus dilalui oleh perusahaan pada alternatif ini antara lain adalah : Identifikasi kebutuhan, pemilihan dan perencanaan sistem untuk mengantisipasi agar pembelian tepat sasaran dengan perhitungan biaya. Analisa sistem, untuk menentukan sistem yang cocok disusun dan dikembangkan dalam perusahaan. Mengembangkan permohonan dalam suatu proposal. Mengevaluasi proposal, untuk mengetahui sejak dini pembiayaan dan menyesuaikannya dengan kemampuan perusahaan dan Pemilihan vendor berdasarkan identifikasi kebutuhan, analisa sistem dan permohonan proposal.Pada alternatif iniOut sourcing,perusahaan dapat meminta pihak ketiga untuk melaksanakan proses penyusunan dan pengembangan sistem informasi, termasuk pelaksanaannya. Perusahaan menyerahkan pelaksanaan penyusunan dan pengembangan serta maintenance sistem informasi kepada pihak ketiga. Pada pemilihan alternatif ini biasanya perusahaan mempertimbangkan : Masalah biaya dan kualitas sitem informasi yang akan dipergunakan Masalah kinerja sistem informasi yang akan disusun dan dikembangkan Tekanan dari para vendor yang menawarkan produk mereka Penyederhanaan, perampingan dan rekayasa sistem informasi yang ditawarkan vendor Masalah keuangan perusahaan Budaya perusahaan, dan Tekanan dari pelaksana sistem informasi.Kunggulan dan Kelemahan PemilihancosourcingdanoutsourcingPerusahaan-perusahaan yang tidak mempunyai sumberdaya untuk menyusun dan mengembangkan sistem informasi biasanya akan berusaha melakukannya denganCo SourcingatauOut Sourcing.Dengan melakukanco sourcingberarti perusahaan melakukan partnership dengan profesional di luar perusahaan. Dalam hal ini perusahaan tidak serta merta menyerahkan seluruh pekerjaan kepada profesional dan tidak mempekerjakan karyawan tetapnya, tetapi menyertakannya secara bersama-sama menjalankan penyusunan dan pengembangan sistem informasi.Co sourcingmenguntungkan untuk dilakukan pada bidang-bidang pekerjaan yang mengandung rahasia perusahaan seperti bidang audit.Selain itu keuntungan pemilihanco sourcingsebagai alternatif pengembangan sistem informasi dalam suatu perusahaan antara lain adalah : Tim berada langsung dibawah arahan dan kontrol langsung perusahaan sehingga kinerja pihak ketiga dapat langsung diawasi oleh perusahaan. Tim yang dibentuk memiliki standar kualitas tinggi sesuai dengan kebutuhan baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Standart, prosedur dan metodologi sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Tim mempunyaisense of ownership and accountabledalam membangun sistem Tim merupakan kepanjangan tangan dari perusahaan sehingga kepercayaan perusahaan dapat dijaga. Pekerjaan yang dilakukan dapat menjadi sarana pembelajaran bagi seluruh komponen perusahaan.Sedangkan kerugian perusahaan dalam pelaksanaanco sourcingdalam penyusunan dan pengembangan sistem informasi adalah kemungkinan akan terbaginya sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dalam fokus bisnis yang dilaksanakan. Selain itu jika SDM dari perusahaan hanya disertakan samapi rancangan penyusunan dan pengembangan sistem, dan perusahaan sulit melakukan perbaikan dan pengembangannya lebih lanjut.Selainco sourcing,perusahaan yang tidak mempunyai SDM dalam menyusun dan mengembangkan sistem informasi dapat melakukanOut Sourcing,yaitu dengan meminta kepada pihak ketiga untuk melaksanakan penyusunan dan pengembangan, pelaksanaan serta maintenance sistem informasinya. Selain itu menurut OBrien, 2007 ada 10 alasan perusahaan melakukanout sourcingyaitu:1. Mengurangi dan mengendalikan biaya operasional. Dalam penyusunan dan pengembangan outsourcing biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan biasanya lebih mahal dari yang dikeluarkan untuk pelaksanaannya. Oleh karena itu jika perusahaan tidak memahami mengenai sistem informasi akan lebih baik melakukanoutsourcingdaripada melakukannya sendiri untuk memperkecil resiko kegagalannya.2. Meningkatkan fokus perusahaan, yaitu perusahaan akan lebih fokus pada bisnis intinya tanpa harus memikirkan pengembangan sistem informasi.3. Memperoleh akses terhadap kemampuan sistem informasi yang berkembang di dunia. Biasanya perusahaan hanya fokus kepada inti bisnisnya tanpa menghiraukan sistem informasi yang telah berkembang, sehingga perusahaan tidak mengetahui sistem informasi yang cocok bagi perkebangan bisnisnya.4. Membebaskan SDM internal untuk tujuan lain selain bisnis inti perusahaan. Dengan melakukanout sourcing,maka pekerjaan karyawan dalam inti bisnis tidak akan terganggu sehingga tidak merubah kapasitas produksi.5. Sumberdaya yang diperlukan tidak tersedia dalam perusahaan. Tidak semua perusahaan memiliki karyawan yang selalu mengikuti perkembangan sistem informasi.6. Mempercepat keuntungan enginering perusahaan. Dengan melakukanout sourcingmaka perusahaan langsung dapat mengetahui solusi untuk pengembangan sistem informasi.7. Fungsi internal sulit dimanage karena berada diluar kendali perusahaan. Hal ini merupakan salah satu kelemahan penggunaanout sourcingyang dilakukan oleh perusahaan, karena perusahaan dalam hal ini tidak ikut dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi penyusunan dan pengembangan sistem.8. Modal selalu tersedia. Biasanya penyedia jasa penyusunan dan pengembangan sistem informasi sudah tahusourceapa yang dibutuhkan.9. Berbagi resiko. Dalam hal ini resiko tidak hanya diterima oleh vendor tetapi juga perusahaan. Oleh karenanya dalam penyusunan dan pengembangan sistem informasi, perusahaan terlibat terutama untuk identifikasi kebutuhan perusahaan.1. Pemasukan kas yang selalu dibawah kontrol perusahaan.Masih menurut OBrien, 2007, terdapat 10 kunci sukses penggunaanOut Sourcingdalam penyusunan dan pengembangan sistem informasi antara lain adalah :1. Perusahaan harus memahami apa yang menjadi tujuan perusahaan. Hal ini diperlukan agar penyusunan dan pengembangan sistem tidak salah sasaran sehingga tidak terkesan menghambur-hamburkan anggaran.2. Perencanaan, visi dan misi perusahaan yang strategis.3. Memilih vendor yang tepat untuk mengerjakan penyusunan dan pengembangan sistem informasi. Dalam pemilihan vendor ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain : Komitmen dalam kualitas. Sistem informasi yang disusun oleh vendor bisa dikembangkan sesuai tujuannya, mudah dan menarik untuk dikembangkan dan dipelajari, bisa diandalkan/realibility, dapat dimaintenance/ maintenacybility, portable, mudah dipindah dan efisien. Harga yang sesuai. Harga akan sangat memperngaruhi kualitas sistem informasi yang digunakan. Lebih mahal biasanya sistem lebih baik danapplicable. Reputation/reference yang bisa dipertanggungjawabkan. Vendor telah mempunyai pengalaman dalam pekerjaannya minimal 3 (kali) kontrak dengan nilai baik.1. Pengelolaan hubungan dengan vendor yang berkelanjutan. Hubungan dengan vendor perlu dijaga agar apabila nanti pekerjaan telah selesai danusermenemui kesulitan, perusahaan masih dapat memanggil vendor.2. Kontrak yang terstruktur.3. Komunikasi yang terbuka dengan pihak-pihak yang terkait dengan penyusunan dan pengembangan sistem. Komunikasi diperlukan agar dalam penyusunan dan pengembangan sistem tidakmiss using.Pihak yang terkait dalam hal ini perusahaan harus memberikan data yang benar sebagai resource dalam dalam sistem.4. Keterlibatan dan dukungan dari eksekutif. Eksekutif dalam hal ini pimpinan harus mendukung sepenuhnya penyusunan dan pengembangan sistem karena pekerjaan ini memerlukan dana yang tidak sedikit.5. Perhatian pada masalah-masalah yang berkembang. Dalam penyusunan sistem informasi harus memperhatikan masalah-masalah yang berkembang, agar bisa disesuaikan jangan sampai setelah sistem jadi, ternyata telahout of date.6. Kebijakan keuangan jangka pendek. Keuangan harus tersedia pada saat penyusunan dan pengembangan sistem dilaksanakan.7. Penggunaan keahlian dari luar perusahaan. Perusahaan lebih baik menggunakan tenaga ahli yang bergerak dalam bidang teknologi informasi dari luar perusahaan karena biasanya mereka telah mempunyai jaringan yang luas mengenai sistem informasi yang telah berkembang.Sedangkan kelemahan dalam pemilihanout sourcingbagi perusahaan dalam menyusun dan mengembangkan sistem informasi antara lain adalah :1. Sistem tidak mampu menangani permasalahan-permasalahan yang unik dalam perusahaan dan apabila ada modifikasi, belum tentu perusahaan dapat langsung memodifikasinya.2. Perusahaan menjadi sangat tergantung pada pihak luar dalam hal iniout sourcersehingga sulit bagi perusahaan untuk mengambil alih kembali sistem yang sedang berjalan.3. Perusahaan dapat kehilangan kendali terhadap sistem dan data karena bisa saja pihakout sourcermenjual data perusahaan ke pesaing.4. Perusahaan dapat kehilangan kendali dalam memutuskan sesuatu dalam proses penyusunan dan pengembangan sistem.5. Ada kecenderunganout sourceruntuk merahasiakan sistem yang digunakan dalam menyusun dan mengembangan sistem informasi bagi pelanggannya.Beberapa macam pekerjaan dalam penyusunan dan pengembangan sistem informasi yang dapat di lakukanout sourcingantara lain adalah maintenace, training, networking, membangun sistem, konsultasi dan perekayasaan ulang, pinjam data,network administration, dan keseluruhan teknologi informasi.

KesimpulanPenyusunan dan pengembangan sistem informasi bagi suatu perusahaan mutlak harus dilakukan baik secara manual maupun secara komputerise, mampu ataupun tidak mampu perusahaan melaksanakannya karena sistem informasi sangat berperan dalam mendorong bisnis perusahaan dan juga untuk pengambilan keputusan. Bahkan pada waktu yang akan datang, sistem informasi juga berperan sebagaienable business transactionbagi perusahaan.Dalam penyusunan dan pengembangan sistem informasi bagi perusahaan yang tidak mampu melakukannya sendiri atau tidak memiliki SDM di bidang sistem informasi dapat meminta kepada pihak ketiga baik denganco sourcingatauout sourcing.Masing-masing pilihan tersebut (co sourcingdanout sourcing)memiliki kelemahan dan keuntungan. Oleh karena itu perusahaan dalam memilih alternatif tersebut harus memperhitungkan kelemahan dan keuntungan penggunaannya bagi perusahaan agar biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan tidak salah sasaran karena pekerjaan ini sangat mahal.sumber :http://melishaputri.wordpress.com/2012/10/19/perkembangan-sistem-informasi-manajemen-di-dalam-perusahaan/Posted 28th November 2012 by nana

angel of heaven

Nov28

Pengembangan Sistem Informasi di Perusahaan Melalui cosourcing dan outsourcing

Pendahuluan

Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi dan teknologi serta tingginya tingkat persaingan didalam dunia bisnis, maka penerapan dan pengelolaan sistem informasi yang baik dalam perusahaan menjadi hal yang mutlak diperlukan didalam menentukan keberhasilan perusahaa

PENERAPAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN

PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI DI SUATU PERUSAHAAN UNTUK MENUNJANG STRATEGISNYA

Peranan Sistem Informasi

Sampai pada tahun 1960-an, peran sistem informasi masih sederhana yakni, memproses transaksi, menyimpan data,accountingdan aplikasi proses data elektronik (electronic data processing) lainnya.

Cara Mematikan Komputer Dengan BUNUH DIRI

Tunggu dulu bang! Apa sih keuntungannyacara mematikan komputerseperti itu

Misalnya saja anda yang sudah bekerja berjam-jam di depan komputer. Lalu pingin istirahat namun karena takut akan ketiduran anda inginkomputer mati sendiri.

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

A. PENDAHULUAN

Salah satu aset perusahaan yang paling berharga saat ini adalah sistem informasi yang responsif dan berorientasi pada pengguna.

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

A. PENDAHULUAN

Salah satu aset perusahaan yang paling berharga saat ini adalah sistem informasi yang responsif dan berorientasi pada pengguna.

Pengolahan Garfik Komputer & Olah Citra

implementasi desain grafis dan olah citra

Sejarah Animasi

Film Animasi Pertama

Pauvre Pierrot (alias Pierrot Miskin) adalah film animasi Prancis pendek 1892 disutradarai oleh mile Reynaud. Terdiri dari 500 gambar individual yang dicat dan berdurasi sekitar 15 menit.

Deinisi Manajemen

Pengertian Manajemen (Definition of Management)

Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman.

Multi List

Multi List ini menggunakan bahasa pemrograman pascal..

berikut adalah programnya :

uses crt;

type

filebio = record

npm:string[8];

nirm:string[3];

nama:string[15];

alamat:string[10];

end;

filenirm = record

nirm2:string[3];

masuk:string[10];

akhir:string[10];

end;

var

biodata :array[1.

KOMUNIKASI DALAM BERORGANISASI

Komunikasi dalam berorganisasi

Komunikasi organisasi pada umumnya membahas tentangstrukturdanfungsi organisasi, hubungan antarmanusia,komunikasidan proses pengorganisasian sertabudaya organisasi[1].Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubung

Record retention schedule

Menurut FX soedjadi record retention schedule adalah suatu kebijaksanaan yang harus dilakukan dalam rangka proses manajemen, yaitu yang berhubungan dengan penggolongan, pemilihan, distribusi, maupun disposisi dari record untuk menentukan records yang mana yang perlu tetap disimpan untuk selama-laman

FILING

PENGERTIAN FILING

Filing adalah segala tindakan atau perbuatan atau kegiatan yang berhubungan dengan masalah pengumpulan, klasifikasi, penyimpanan, penempatan, pemeliharaan dan distribusi atas surat surat, catatan catatan, perhitungan perhitungan, grafik grafik, data ataupun informasi yang

KOMUNIKASI DALAM BERORGANISASI

Komunikasi dalam berorganisasi

Komunikasi organisasi pada umumnya membahas tentangstrukturdanfungsi organisasi, hubungan antarmanusia,komunikasidan proses pengorganisasian sertabudaya organisasi[1].Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubung

TATA KERJA, PROSEDUR KERJA DAN SISTEM KERJA

1. PENGERTIAN TATA KERJA, PROSEDUR KERJA, SISTEM KERJA DAN CONTOHNYA

- Tata kerja

Tata kerja merupakan cara pekerjaan dengan benar dan berhasil guna atau bias mencapai tingkat efisien yang maksimal.

TUGAS MANAJEMEN UMUM 5

WEWENANG DAN DELEGASI

A. PENGERTIAN

Hani Handoko, memberikan pengertian bahwa wewenang (authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau perintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan suatu agar dapat tujuan tertentu.

TUGAS MANAJEMEN UMUM 4

-Pengertian Komunikasi

Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris communication),secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna berbagi atau menjadi milik bersama y

TUGAS MANAJEMEN UMUM 3

Pengertian Pengorganisasian

Istilah pengorganisasian mempunyai bermacam-macam pengertain , istilah tersebut dapat digunakan untuk menunjukkan hal-hal berikut ini :

A.

Dec10

TUGAS MANAJEMEN UMUM 2

Proses perencanaan

Proses perencanaan atau planning adalah bagian dari daur kegiatan manajemen yang terutama berhubungan dengan pengambilan keputusan (decision making)untuk masa depan, baik jangka panjang maupun jangka pendek, sehubungan dengan pokok pertanyaan: apa, siapa, bagaimana, kapan, di man

Kapasitor Dielektrik

Pengertian Kapasitor Dielektrik yaitu Kekali kapasitansi tanpa dielektrik.

Penurunan rumusannya adalah :

C = q / v

Artinya muatan yang ditarik dari sumber sama dengan muatan pada pelat kapasitor. Jadi :

q = . A

Rapat muatan dapat dihitung dari kuat medan E = / .

Sehingga = .

Manajemen Umum

Tanggung Jawab Sosial Manajer / Perusahaan

Tanggung jawab sosial

Dalam hubungan bisnis dan pemangku kepentingan (stakeholder) pada tahap awal diakui bahwa tanggung jawab sosial adalah fungsi pemerintah, bukan tanggung jawab bisnis ataupun perusahaan.

ceycle men IT

kumpulan anak programer

Loading

Send feedback

Nov7

PENERAPAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN

PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI DI SUATU PERUSAHAAN UNTUK MENUNJANG STRATEGISNYA

Peranan Sistem Informasi

Sampai pada tahun 1960-an, peran sistem informasi masih sederhana yakni, memproses transaksi, menyimpan data,accountingdan aplikasi proses data elektronik (electronic data processing) lainnya. Kemudian pada tahun 1970-an, informasi spesifikasi awal produk yang dibuat olehinformation reporting systemstidak dapat memenuhi kebutuhan pengambilan keputusan manajemen. Oleh karena itu dibuatlah konsepdecision support systems(DSS). Peranan baru ini adalah menyediakan dukungan interaktif kepada manajemen untuk proses pengambilan keputusan mereka.

Memasuki tahun 1980-an, perkembangan yang cepat dari tenaga proses mikrokomputer, aplikasi perangkat lunak dan jaringan telekomunikasi menimbulkan apa yang disebut denganend user computing. Kemudian konsepexecutive information systems(ESS) dibangun, dimana sistem informasi ini memberikan jalan yang mudah bagi manajemen atas untuk mendapatkan informasi kritikal yang diinginkan ketika sedang dibutuhkan. Pengembangan dan aplikasi dari teknik kecerdasan buatan atauartificial intelligence(AI) memberi gebrakan baru dalam sistem informasi bisnis. Sistem pakar atauexpert systems(ES) dan sistem berbasis pengetahuan membuat peran baru bagi sistem informasi.

Sebuah peran baru yang penting lagi bagi sistem informasi muncul di tahun 1980-an dan diharapkan terus berlanjut sampai ke tahun 1990-an. Peran tersebut adalah konsep peran strategis (strategic role) dari sistem informasi yang disebutstrategic information systems(SIS). Pada konsep ini, sistem informasi diharapkan dapat memainkan peranan langsung dalam mencapai tujuan atau sasaran strategis dari perusahaan. Hal ini memberikan tanggung jawab baru bagi sistem informasi di dalam bisnis, apalagi di era globalisasi seperti sekarang ini.

Hampir di seluruh sektor bisnis di dunia ini menggunakan sistem informasi di perusahaan mereka. Bukan hanya itu, mereka pun selalu berusaha melakukan berbagai macam cara untuk menggembangkan sistem informasi yang digunakan di perusahaan mereka. Hal tersebut disebabkan karena sistem informasi memegang peranan yang cukup penting dalam bisnis mereka. Adapun peranan dan fungsi utama dari sistem informasi adalah :

1. Mendukung Operasi Bisnis .

Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan, sistem informasi menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasi/kegiatan bisnis sehari-hari. Ketika tanggapan/respon yang cepat menjadi penting, maka kemampuan Sistem Informasi untuk dapat mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi keberbagai fungsi bisnis menjadi kritis/penting.

2. Mendukung Pengambilan Keputusan Managerial.

Sistem informasi dapat mengkombinasikan informasi untuk membantu manager menjalankan menjalankan bisnis dengan lebih baik, informasi yang sama dapat membantu para manajer mengidentifikasikan kecenderungan dan untuk mengevaluasi hasil dari keputusan sebelumnya. Sistem Informasi akan membantu para manajer membuat keputusan yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih bermakna.

3. Mendukung Keunggulan Strategis.

Sistem informasi yang dirancang untuk membantu pencapaian sasaran strategis perusahaan dapat men-ciptakan keunggulan bersaing di pasar[1].

Penjelasan lebih mendalam mengenai fungsi utama sistem informasi dalam suatu organisasi akan dijelaskan pada bagian klasifikasi sistem informasi di bawah ini:

Klasifikasi Sistem InformasiPada prakteknya, berbagai peranan tersebut diintegrasi menjadi suatu gabungan atau fungsi-silang (cross-functional) sistem informasi yang menjalankan berbagai fungsi, lebih jelasnya diperlihatkan pada gambar 1 berikut.

1.Sistem Informasi untuk Operasi Bisnis

Sistem Informasi Operasimemproses data yang berasal dari dan yang digunakan dalam kegiatan usaha. Peranan sistem informasi untuk operasi bisnis adalah untuk memproses transaksi bisnis, mengontrol proses industrial, dan mendukung komunikasi serta produktivitas kantor secara efisien.

Transaction Processing Systems

Transaction processing systems(TPS) berkembang dari sistem informasi manual untuk sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik (electronic data processing systems). TPS mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis, seperti penjualan, pembelian, dan perubahan persediaan. TPS menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan internal maupun eksternal. Sebagai contoh, TPS membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan, kuitansi penjualan, order pembelian, formulir pajak dan rekening keuangan. TPS juga memperbaharuidatabaseyang digunakan perusahaan untuk diproses lebih lanjut oleh SIM.

Process Control Systems

Sistem informasi operasi secara rutin membuat keputusan yang mengendalikan proses operasional, seperti keputusan pengendalian produksi. Hal ini melibatkanprocess control systems(PCS) yang keputusannya mengatur proses produksi fisik yang secara otomatis dibuat oleh komputer.

Office Automation Systems

Office automation systems(OAS) mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mengirim data dan informasi dalam bentuk komunikasi kantor elektronik. Contoh darioffice automation(OA) adalahword processing, surat elektronik (electronic mail),teleconferencing, dan lain-lain.

2.Sistem Informasi untuk Pengambilan Keputusan Manajemen.

Sistem informasi manajemen atau SIM (management information system) adalah sistem informasi yang dirancang untuk menyediakan informasi akurat, tepat waktu, dan relevan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh para manajer. Konsep SIM adalah meniadakan pengembangan yang tidak efisien dan penggunaan komputer yang tidak efektif. Konsep SIM sangat penting untuk sistem informasi yang efektif dan efisien oleh karena:

Menekankan pada orientasi manajemen (management orientation) dari pemrosesan informasi pada bisnis yang bertujuan mendukung pengambilan keputusan manajemen (management decision making).

Menekankan bahwa kerangka sistem (system framework) harus digunakan untuk mengatur penggunaan sistem informasi. Penggunaan sistem informasi pada bisnis harus dilihat sebagai suatu integrasi dan berhubungan, tidak sebagai proses yang berdiri sendiri.

Secara garis besar SIM terdiri dari 3 macam yakni:

Information Reporting Systems

Information reporting systems(IRS) menyediakan informasi produk bagi manajerialend usersuntuk membantu mereka dalam pengambilan keputusan dari hari ke hari. Akses data IRS berisi informasi tentang operasi internal yang telah diproses sebelumnya olehtransaction processing systems. Informasi produk memberi gambaran dan laporan yang dapat dilengkapi (1) berdasarkan permintaan, (2) secara periodik, atau (3) ketika terjadi situasi pengecualian. Sebagai contoh, manajer penjualan dapat menerima laporan analisa penjualan setiap minggunya untuk mengevaluasi hasil penjualan produk.

Decision Support Systems

Decision support systems(DSS) merupakan kemajuandariinformation reporting systemsdantransaction processing systems. DSS adalah interaktif, sistem informasi berbasis komputer yang menggunakan model keputusan dan database khusus untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi manajerialend users. Sebagai contoh, program kertas kerja elektronik memudahkan manajerialend usermenerima respon secara interaktif untuk peramalan penjualan atau keuntungan.

Executive Information Systems

HYPERLINK "http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=8591042174393607261" Executive information systems(EIS) adalah tipe SIM yang sesuai untuk kebutuhan informasi strategis bagi manajemen atas. Tujuan dari sistem informasi eksekutif berbasis komputer adalah menyediakan akses yang mudah dan cepat untuk informasi selektif tentang faktor-faktor kunci dalam menjalankan tujuan strategis perusahaan bagi manajemen atas. Jadi EIS harus mudah untuk dioperasikan dan dimengerti (Obrien, 2000).

3. Sistem Informasi untuk Keuntungan Strategis

Sistem informasi dapat memainkan peran yang besar dalam mendukung tujuan strategis dari sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan dapat bertahan dan sukses dalam waktu lama jika perusahaan itu sukses membangun strategi untuk melawan kekuatan persaingan yang berupa (1) persaingan dari para pesaing yang berada di industri yang sama, (2) ancaman dari perusahaan baru, (3) ancaman dari produk pengganti, (4) kekuatan tawar-menawar dari konsumen, dan (5) kekuatan tawar-menawar dari pemasok. Kelima faktor tersebut merupakan hal-hal yang harus diperhatikan dalam membangun upaya peamsaran yang mengarah kepadacompetitive advantage strategies. Hubungan kelima faktor tersebut dapat digambarkan seperti pada gambar 2 berikut.

Beberapa strategi bersaing yang dapat dibangun untuk memenangkan persaingan adalah:

qCost leadership(keunggulan biaya) menjadi produsen produk atau jasa dengan biaya rendah.

qProduct differentiation(perbedaan produk) mengembangkan cara untuk menghasilkan produk atau jasa yang berbeda dengan pesaing.

qInnovation menemukan cara baru untuk menjalankan usaha, termasuk di dalamnya pengembangan produk baru dan cara baru dalam memproduksi atau mendistribusi produk dan jasa.

Peran Strategis Untuk Sistem Informasi

Sistem informasi manajemen (SIM) dapat menolong perusahaan untuk (1) meningkatkan efisiensi operasional, (2) memperkenalkan inovasi dalam bisnis, dan (3) membangun sumber-sumber informasi strategis.[2]1.Meningkatkan efisiensi operasional

Investasi di dalam teknologi sistem informasi dapat menolong operasi perusahaan menjadi lebih efisien. Efisiensi operasional membuat perusahaan dapat menjalankan strategi keunggulan biaya (low-cost leadership).

Dengan menanamkan investasi pada teknologi sistem informasi, perusahaan juga dapat menanamkan rintangan untuk memasuki industri tersebut (barriers to entry) dengan jalan meningkatkan besarnya investasi atau kerumitan teknologi yang diperlukan untuk memasuki persaingan pasar.

Selain itu, cara lain yang dapat ditempuh adalah mengikat (lock in) konsumen dan pemasok dengan cara membangun hubungan baru yang lebih bernilai dengan mereka.

2.Memperkenalkan inovasi dalam bisnis

Penggunaan ATM (automated teller machine) dalam perbankan merupakan contoh yang baik dari inovasi teknologi sistem informasi. Dengan adanya ATM, bank-bank besar dapat memperoleh keuntungan strategis melebihi pesaing mereka yang berlangsung beberapa tahun.

Penekanan utama dalam sistem informasi strategis adalah membangun biaya pertukaran (switching costs) ke dalam hubungan antara perusahaan dengan konsumen atau pemasoknya. Sebuah contoh yang bagus dari hal ini adalah sistem reservasi penerbangan terkomputerisasi yang ditawarkan kepada agen perjalanan oleh perusahaan penerbangan besar. Bila sebuah agen perjalanan telah menjalankan sistem reservasi terkomputerisasi tersebut, maka mereka akan segan utnuk menggunakan sistem reservasi dari penerbangan lain.

3.Membangun sumber-sumber informasi strategis

Teknologi sistem informasi memampukan perusahaan untuk membangun sumber informasi strategis sehingga mendapat kesempatan dalam keuntungan strategis. Hal ini berarti memperoleh perangkat keras dan perangkat lunak, mengembangkan jaringan telekomunikasi, menyewa spesialis sistem informasi, dan melatihend users.

Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk membuat basis informasi strategis (strategic information base) yang dapat menyediakan informasi untuk mendukung strategi bersaing perusahaan. Informasi ini merupakan aset yang sangat berharga dalam meningkatkan operasi yang efisien dan manajemen yang efektif dari perusahaan. Sebagai contoh, banyak usaha yang menggunakan informasi berbasis komputer tentang konsumen mereka untuk membantu merancang kampanye pemasaran untuk menjual produk baru kepada konsumen.

LATAR BELAKANGSistem informasi adalah serangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan,diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna. Sistem InformasiAkuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yangberkenaan dengan akuntansi. Selama lima puluh tahun terakhir, sistem informasi akuntansitelah diwakili oleh sejumlah pendekatan atau model yang berbeda. Tiap model baru berubahkarena adanya kelemahan dan keterbatasan dari model sebelumnya. Fitur yang menarikdalam evolusi ini adalah model-model yang lebih lama tidak dengan segera digantikan olehteknik yang lebih baru. Jadi, pada suatu waktu, terdapat berbagai generasi sistem di berbagaiperusahaan yang berbeda, bahkan bisa sama-sama ada dalam sebuah perusahaan. Akuntanyang modern perlu membiasakan diri dengan berbagai fitur operasional semua pendekatanSIA yang mungkin akan dihadapinya. Dimana dalam evolusi model sistem informasi initerdapat lima model yakni : 1. Model proses manual2. Model sistem file datar3. Model sistem basis data4. Model sistem REA5. Model sistem ERP .

KESIMPULAN :Adapun tujuan dan manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan sistem informasi pada perusahaan , antara lain:1. Kita dapat mengetahui berbagai jenis model system informasi akuntansi.2. Kita dapat mengetahui dan memahami yang dimaksud dengan model proses manual.3. Kita dapat memahami yang dimaksud dengan model file datar.4. Kita dapat mengetahui yang dimaksud dengan model basis data.5. Kita dapat membedakan antara model system REA dan system ERP

Posted 7th November 2012 by nana

angel of heaven

Nov28

Pengembangan Sistem Informasi di Perusahaan Melalui cosourcing dan outsourcing

Pendahuluan

Latar Belakang

Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi dan teknologi serta tingginya tingkat persaingan didalam dunia bisnis, maka penerapan dan pengelolaan sistem informasi yang baik dalam perusahaan menjadi hal yang mutlak diperlukan didalam menentukan keberhasilan perusahaa

PENERAPAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN

PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI DI SUATU PERUSAHAAN UNTUK MENUNJANG STRATEGISNYA

Peranan Sistem Informasi

Sampai pada tahun 1960-an, peran sistem informasi masih sederhana yakni, memproses transaksi, menyimpan data,accountingdan aplikasi proses data elektronik (electronic data processing) lainnya.

Cara Mematikan Komputer Dengan BUNUH DIRI

Tunggu dulu bang! Apa sih keuntungannyacara mematikan komputerseperti itu

Misalnya saja anda yang sudah bekerja berjam-jam di depan komputer. Lalu pingin istirahat namun karena takut akan ketiduran anda inginkomputer mati sendiri.

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

A. PENDAHULUAN

Salah satu aset perusahaan yang paling berharga saat ini adalah sistem informasi yang responsif dan berorientasi pada pengguna.

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

A. PENDAHULUAN

Salah satu aset perusahaan yang paling berharga saat ini adalah sistem informasi yang responsif dan berorientasi pada pengguna.

Pengolahan Garfik Komputer & Olah Citra

implementasi desain grafis dan olah citra

Sejarah Animasi

Film Animasi Pertama

Pauvre Pierrot (alias Pierrot Miskin) adalah film animasi Prancis pendek 1892 disutradarai oleh mile Reynaud. Terdiri dari 500 gambar individual yang dicat dan berdurasi sekitar 15 menit.

Deinisi Manajemen

Pengertian Manajemen (Definition of Management)

Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman.

Multi List

Multi List ini menggunakan bahasa pemrograman pascal..

berikut adalah programnya :

uses crt;

type

filebio = record

npm:string[8];

nirm:string[3];

nama:string[15];

alamat:string[10];

end;

filenirm = record

nirm2:string[3];

masuk:string[10];

akhir:string[10];

end;

var

biodata :array[1.

KOMUNIKASI DALAM BERORGANISASI

Komunikasi dalam berorganisasi

Komunikasi organisasi pada umumnya membahas tentangstrukturdanfungsi organisasi, hubungan antarmanusia,komunikasidan proses pengorganisasian sertabudaya organisasi[1].Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubung

Record retention schedule

Menurut FX soedjadi record retention schedule adalah suatu kebijaksanaan yang harus dilakukan dalam rangka proses manajemen, yaitu yang berhubungan dengan penggolongan, pemilihan, distribusi, maupun disposisi dari record untuk menentukan records yang mana yang perlu tetap disimpan untuk selama-laman

FILING

PENGERTIAN FILING

Filing adalah segala tindakan atau perbuatan atau kegiatan yang berhubungan dengan masalah pengumpulan, klasifikasi, penyimpanan, penempatan, pemeliharaan dan distribusi atas surat surat, catatan catatan, perhitungan perhitungan, grafik grafik, data ataupun informasi yang

KOMUNIKASI DALAM BERORGANISASI

Komunikasi dalam berorganisasi

Komunikasi organisasi pada umumnya membahas tentangstrukturdanfungsi organisasi, hubungan antarmanusia,komunikasidan proses pengorganisasian sertabudaya organisasi[1].Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubung

TATA KERJA, PROSEDUR KERJA DAN SISTEM KERJA

1. PENGERTIAN TATA KERJA, PROSEDUR KERJA, SISTEM KERJA DAN CONTOHNYA

- Tata kerja

Tata kerja merupakan cara pekerjaan dengan benar dan berhasil guna atau bias mencapai tingkat efisien yang maksimal.

TUGAS MANAJEMEN UMUM 5

WEWENANG DAN DELEGASI

A. PENGERTIAN

Hani Handoko, memberikan pengertian bahwa wewenang (authority) adalah hak untuk melakukan sesuatu atau perintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan suatu agar dapat tujuan tertentu.

TUGAS MANAJEMEN UMUM 4

-Pengertian Komunikasi

Kata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris communication),secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis Dalam kata communis ini memiliki makna berbagi atau menjadi milik bersama y

TUGAS MANAJEMEN UMUM 3

Pengertian Pengorganisasian

Istilah pengorganisasian mempunyai bermacam-macam pengertain , istilah tersebut dapat digunakan untuk menunjukkan hal-hal berikut ini :

A.

Dec10

TUGAS MANAJEMEN UMUM 2

Proses perencanaan

Proses perencanaan atau planning adalah bagian dari daur kegiatan manajemen yang terutama berhubungan dengan pengambilan keputusan (decision making)untuk masa depan, baik jangka panjang maupun jangka pendek, sehubungan dengan pokok pertanyaan: apa, siapa, bagaimana, kapan, di man

Kapasitor Dielektrik

Pengertian Kapasitor Dielektrik yaitu Kekali kapasitansi tanpa dielektrik.

Penurunan rumusannya adalah :

C = q / v

Artinya muatan yang ditarik dari sumber sama dengan muatan pada pelat kapasitor. Jadi :

q = . A

Rapat muatan dapat dihitung dari kuat medan E = / .

Sehingga = .

Manajemen Umum

Tanggung Jawab Sosial Manajer / Perusahaan

Tanggung jawab sosial

Dalam hubungan bisnis dan pemangku kepentingan (stakeholder) pada tahap awal diakui bahwa tanggung jawab sosial adalah fungsi pemerintah, bukan tanggung jawab bisnis ataupun perusahaan.

ceycle men IT

kumpulan anak programer

Loading

Send feedback_1428159290.unknown

_1428159353.unknown