pengelolaan surat utang negara · 2019-03-18 · penerbitan surat berharga negara (sbn) ritel •...
TRANSCRIPT
PENGELOLAAN SURAT UTANG NEGARA
KEMENTERIAN KEUANGAN
DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKO
Jakarta, 19 Maret 2019
HERMAN SARY TUA
Kepala Seksi Analisis Pasar Keuangan InternasionalDirektorat Surat Utang NegaraDitjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
e-mail: [email protected]
Directorate of Government Debt Securities
Directorate General of Budget Financing & Risk Management
Ministry of Finance
Phone +6221 3810175
Fax +6221 3846516
Pembicara
Pembiayaan APBN melalui Surat Berharga Negara (SBN)
Realisasi APBN 2018 - Sangat Baik dan OptimalPendapatan Negara 102,5% Belanja Negara 99,2%
2017 2018
APBN
(triliun Rupiah)APBN LKPP % thd
APBNPgrowth(%) APBN Realisasi
Sementara% thdAPBNP
growth(%)
A. PENDAPATAN NEGARA 1736,1 1666,4 96,0 7,1 1894,7 1942,3 102,5 16,6I. PENDAPATAN DALAM NEGERI 1733,0 1654,7 95,5 7,0 1893,5 1928,4 101,8 16,5
1.PENERIMAAN PERPAJAKAN 1472,7 1343,5 91,2 4,6 1618,1 1521,4 94,0 13,22.PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK 260,2 311,2 199,6 18,8 275,4 407,1 147,8 30,8
II. PENERIMAAN HIBAH 3,1 11,6 374,2 29,4 1,2 13,9 1161,4 19,5B. BELANJA NEGARA 2133,3 2007,4 94,1 7,7 2220,7 2202,2 99,2 9,7
I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT 1367,0 1265,4 92,6 9,6 1454,5 1444,4 99,3 14,21.Belanja K/L 798,6 765,1 95,8 11,8 847,4 836,2 98,7 9,32.Belanja Non K/L 568,4 500,2 88,0 6,5 607,1 608,2 100,2 21,6
II. TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA 766,3 742,0 96,8 4,5 766,2 757,8 98,9 2,11.Trasfer Ke Daerah 706,3 682,2 96,6 2,8 706,2 697,9 98,8 2,32.Dana Desa 60,0 59,8 99,6 28,0 60,0 59,9 99,8 0,2
C. KESEIMBANGAN PRIMER (178,0) (124,4) 69,9 (0,9) (87,3) (1,8) 2,1 (98,6)D. SURPLUS DEFISIT ANGGARAN (397,2) (341,0) 85,8 10,6 (325,9) (259,9) 79,7 -23,8
% Surplus /(Defisit) Anggaran Terhadap PDB (2,92) (2,51) (2,19) (1,76)E. PEMBIAYAAN ANGGARAN 397,2 366,6 92,3 9,6 325,9 300,4 92,2 (18,1)
KELEBIHAN/(KEKURANGAN) PEMBIAYAAN ANGGARAN 25,6 40,5
4
Defisit Anggaran dan Defisit KeseimbanganPrimer Menurun Tajam
-4.1
-88
.6
-4.2
-84
.4
-15
3.3
-211
.7
-22
6.7
-29
8.5
-30
8.3
-34
1
-25
9.9-0.08
-1.58
-0.73
-1.14
-1.86
-2.33-2.25
-2.59-2.49 -2.51
-1.76
-3
-2.5
-2
-1.5
-1
-0.5
0
-400
-350
-300
-250
-200
-150
-100
-50
0
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Defisit (Rp triliun) % defisit thd PDB
84
.3
5.2
41
.5
8.9
-52
.8
-98
.6
-93
.3
-14
2.5
-12
5.6
-12
4.4
1.8
1.7
0.090.2
0.12
-0.64
-1.09-0.92
-1.23
-1.01-0.92
0.01
-1.8
-1.2
-0.6
0
0.6
1.2
1.8
-180
-120
-60
0
60
120
180
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Keseimbangan Primer % Keseimbangan Primer terhadap PSB
TERKECIL sejak 2012
DEFISIT ANGGARAN KESEIMBANGAN PRIMER
5
Realisasi Pembiayaan anggaran tahun 2018 dapat dikurangiRp25,5 T dari target APBN
terutama didukung oleh pengurangan pembiayaan utang sebesar Rp32,5 T
2017 2018
Pembiayaan Anggaran
(triliun Rupiah)LKPP % thd
APBNP APBN RealisasiSementara
I. PEMBIAYAAN UTANG 429,1 93,0 339,2 366,7
a. Surat Berharga Negara (neto) 441,8 94,5 414,5 358,4
b. Pinjaman (neto) (12,7) 213,5 (15,3) 8,3
II. PEMBIAYAAN INVESTASI (59,8) 100,0 (65,7) (61,1)
III. PEMBERIAN PINJAMAN (2,1) 55,9 (6,7) (4,3)
IV. KEWAJIBAN PENJAMINAN (1,0) 100,0 (1,1) (1,1)
V. PEMBIAYAAN LAINNYA 0,4 119,7 0,2 0,2
JUMLAH 366,6 92,3 325,9 300,4
6
Pertumbuhanpembiayaan anggarantahun 2018 negatif 18,1% dengan didukungpenurunan pembiayaanSBN hingga 18,9%, menunjukkanpengurangan tambahanpembiayaan utang di tahun 2018
24
8.9
32
3.1
33
4.5
36
6.6
30
0.4
4.8
29.8
3.59.6
-18.1
-30
-20
-10
0
10
20
30
40
0
50
100
150
200
250
300
350
400
2014 2015 2016 2017 RealisasiSementara
2018Pembiayaan Anggaran (neto) Growth (RHS)
26
4.6
36
2.3
40
7.3
44
1.8
35
8.4
17.8
36.9
12.48.5
-18.9
-30
-20
-10
0
10
20
30
40
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
2014 2015 2016 2017 RealisasiSementara
2018SBN (neto) Growth (RHS)
PEMBIAYAAN ANGGARAN
SBN
7
Profil Jatuh Tempo yang Seimbang dengan Indikator Risikoyang Menunjukkan Ketahanan Terhadap Goncangan Eksternal
14.813.7
12.110.7 10.5
21.0 20.7
17.519.5 19.4
2014 2015 2016 2017 Dec-2018
Variable Rate Ratio (%) Refixing Rate (%)
Declining Interest Rate Risks
10.7 12.2 12.1 11.7 12.5
43.4 44.542.6
40.4 41.4
2014 2015 2016 2017 Dec-2018
FX Debt to GDP Ratio (%) FX Debt to Total Debt Ratio (%)
Declining Exchange Rate Risks
7.7 8.4 6.510.1 10.3
20.1 21.4 22.7 25.4 25.1
33.9 34.7 36.039.8 39.9
2014 2015 2016 2017 Dec-2018
In < 1 year In < 3 year In < 5 year
Upcoming Maturities (Next 5 Years)
Note: Using GDP realization of 2018 IDR14,837.36 released by BPS8
319
179 192 166 172 197
51 127 140 133 128
29
141 92 89 97
5
100 29
90 7 15 26 23 21 28 - - 5 5 -
151
133 154
157 163 124
153
105 102 120
31
28
24
23 20 14 33
7
26
31
2 2 2 34 23 30
30 19 37 26 0.5 -
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
201
9
202
0
202
1
202
2
202
3
202
4
202
5
202
6
202
7
202
8
202
9
203
0
203
1
203
2
203
3
203
4
203
5
203
6
203
7
203
8
203
9
204
0
204
1
204
2
204
3
204
4
204
5
204
6
204
7
204
8
204
9-2
05
7
IDR Valas
Manageable Debt to GDP Ratio Over the Years
1931.0 2410.0 2781.0 3249.0 3613.0678
755735
746806.0 24.7%
27.4% 28.3% 29.4% 29.78%
2014 2015 2016 2017 Dec-2018
Bonds
Loans
Debt/GDPRatio
Debt Maturity Profile
Pengelolaan Portofolio Utang Pemerintahyang Penuh Kehati-hatian
Note: Using GDP realization of 2018 IDR14,837.36 released by BPS 9
Target, Postur dan Asumsi APBN 2019
10
• Lelang:
• 24 kali – Lelang SUN
• 24 kali – Lelang SBSN
• Non-lelang:
• SBR, ORI, Sukri dan Sukuk Tabungan (total 10penerbitan);
• Private Placement dilakukan sesuai kebutuhan.
Rencana Pembiayaan APBN 2019 Melalui Penerbitan SBN
Penerbitan SBN Gross sebesar Rp825,70 triliun
SBN Neto
(Rp388,96 T)
Jatuh
tempo
2019
(Rp382,74T)
SBN Cash
Management
(Rp54,00 T)
Kebutuhan
Penerbitan
SBN
[Rp825,70 T]
• Target penerbitan Semester I - 2019=
50%-60% dari target gross SBN;
• Khusus untuk financing dalam rupiah,
penerbitan di Semester I = 52% dari
target gross SBN rupiah.
Domestik (Rupiah)
83%-86%
Internasional (Valas)
14%-17%
Lelang
74%-76%
Nonlelang
9%-10%
KOMPOSISI
PENERBITAN
SBN Rupiah
SBN Valas
• Penerbitan SBN valas sebagai komplementer menghindari
crowding out di domestic market.
• Target jumlah dapat disesuaikan dengan potensi sumber
pembiayaan lainnya dan kebutuhan pembiayaan.
11
Realisasi Penerbitan SBN 2019
[Dalam Juta Rupiah]
Supporting text here
Supporting
SBN Jatuh Tempo2019
Suppor
SBN Netto
Supporting text here
SUN
SBSN
KebutuhanPenerbitan2019
Realisasi SBN
13 Maret 2019
SBN Jatuh Tempo 2019 436,740,350 113,927,268
SBN Jatuh Tempo 382,740,350 113,927,268
SPN Jatuh Tempo 3 dan 6 Bulan 54,000,000 -
Cash Buyback - -
SBN Netto 388,957,842 161,163,656
Kebutuhan Penerbitan 2019 825,698,192 275,090,924
SUN 192,651,031
SUN Rupiah 149,256,031
SUN Valas 43,395,000
SBSN 82,439,893
SBSN Rupiah 52,922,293
SBSN Valas 29,517,600
Deskripsi Target APBN 2019
12
Klasifikasi Surat Utang Negara (SBN)
SBN
Obligasi
Negara
SUN
Rupiah
Valas
USD, EUR, JPY
Surat
Perbendaharaan
Negara
Surat Utang Negara untuk Investor Ritel
• Di pasar perdanahanya dijual kepada individu atau perorangan WNI, melalui MitraDistribusi yang ditunjuk.
Ada 2 jenis:• Dapat diperdagangkan
(ORI) dan• Tidak dapat
diperdagangkan(SBR)
Fixed Rate
VR Reguler,
Savings Bond Ritel
FR Reguler, Zero Coupon Bonds,
Obligasi Negara Ritel (ORI)
SBSN
Jangka
Panjang
Surat
Perbendaharaan
Negara SyariahValas
Rupiah
Fixed
Rate
Global
Sukuk
Variable
Rate
Variable
Rate
SDHI, Islamic Fixed Rate, Project
Based Sukuk, Sukuk Ritel
Sukuk Tabungan
13
Akhir Presentasi
BERINVESTASI DI SURAT UTANG NEGARA RITEL
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAN RISIKODIEKTORAT SURAT UTANG NEGARA
Jakarta, 19 Maret 2019
FAROUQ WIDYA
PRAMANA
Kepala Seksi Evaluasi Pelaksanaan TransaksiDirektorat Surat Utang NegaraDitjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko
e-mail: [email protected]
Directorate of Government Debt Securities
Directorate General of Budget Financing & Risk Management
Ministry of Finance
Phone +6221 3810175
Fax +6221 3846516
Pembicara
SUN Ritel sebagai Pilihan Investasi
Tujuan Penerbitan Surat Utang Negara Untuk Investor Ritel
Menyediakan alternatifinstrumen investasi bagi
investor ritel
2.
Mendukung stabilitaspasar keuangan domestik
3.
Mewujudkan cita-citakemandirian dalam pembiayaanpembangunan
5.
Memperluas basis investor di dalam negeri
1.
Mendukung terwujudnyamasyarakat yang berorientasipada investasi jangka menengah & panjang
4.
4
Jadwal Penerbitan Surat Berharga Negara Ritel 2019 (Tentatif)
10-24 Januari 2019
1-20 Februari 2019
1-21 Maret 2019
1-16 April 2019
2-16 Mei 2019
11-25 Juli 2019
8-22 Agustus 2019
5-19 September 2019
10-24 Oktober 2019
6-20 November 2019
• Bulan Juni dan Desember tidak dijadwalkan
Penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel
• SBN Ritel yang jatuh tempo pada tahun 2019
adalah SR008 Rp31,5 T dan ORI013 Rp19,7T
5
Karakteristik Surat Utang NegaraUntuk Investor Ritel
1
2
3
Kupon Mengambangdengan Batas Kupon Terendah (Floating with Floor)
Tidak Ada PotensiCapital Gain
Tidak DapatDiperdagangkan, Namun Dapat Dicairkan Lebih Awal (Early Redemption)
1
2
3
DapatDiperdagangkan
Kupon Tetap
Ada PotensiCapital Gain
6
SBR ORI Saham
Jatuh Tempo
DepositoReksadanaTerproteksi
Kupon/Bunga
Dividen
PotensiCapital Gain
Jaminan Negara
Perdagangan di Pasar Sekunder
Stand by Buyer di Pasar Sekunder
VXVV V
V V VX X
X
X
X
X
V
Ada
Ada, Floating with Floor,
disesuaikan tiap 3 bulan,
di atas BI 7-Day
Reverse Repo Rate
Ada, Tanpa batasan
dan syarat
Tidak Ada, tetapi
dapat dicairkan
sebelum jatuh tempo
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Jumlah Tetap, di atas bunga
deposito Bank BUMN pada
saat penerbitan
Dapat
berubah
setiap saat
X V XX
V V X V
Ada, Tanpa batasan
dan syaratV X V
Maks. Rp 2
miliar dengan
syaratX
V V X X
V VX X
7SUN Ritel dan Investasi Lainnya
Struktur Savings Bond Ritel (SBR)
PenerbitPemerintah Republik Indonesia
Bentuk
Tanpa warkat, tidak dapatdiperdagangkan, tidak dapatdilikuidasi/dicairkan sampaidengan jatuh tempo, kecualipada periode early redemption
Tenor2 tahun
Nilai Nominal Per Unit
Rp1 juta
Jenis Kupon/Imbalan
- Mengambang dengan tingkatkupon minimal (floating with floor)
- Spread tetap terhadap Reference Rate
Maksimum Pemesanan
Rp3 miliar
Tanggal Penyesuaian Kupon
3 hari kerja (Pemerintah) sebelumtanggal mulai berlakunyaperiode kupon denganmenggunakan Reference Rateyang berlaku saat itu.
PerpajakanSesuai dengan peraturanperundang-undanganterkait perpajakan, pajakatas kupon obligasi: PPhFinal 15%
TanggalPembayaran Kupon
Setiap tanggal 10setiap bulannya
Early RedemptionPada bulan ke-13 pembayaran kupon
Agen Pembayar Kupondan Pokok
Bank Indonesia
TAX
Minimum dan KelipatanPemesananRp1 juta
8
Kustodian
Sub-Registry
Struktur Obligasi Negara Ritel (ORI)
2 (dua) kali periode pembayaran kupon.
Penerbit
Pemerintah Republik Indonesia
BentukTanpa warkat, dapat diperdagangkan di pasar sekunderdan hanya antar investor domestik yang mengacu padadigit ketiga kode Nomor Tunggal Identitas Pemodal(Single Investor Identification/SID)
Tenor
3 tahun
Nilai Nominal Per Unit
Rp1 juta
Minimum Pemesanan
Rp1 juta dan kelipatan Rp1 juta
Maksimum Pemesanan
Rp3 miliar
Kustodian
Sub-Registry
Jenis Kupon/Imbalan
Tetap (Fixed Rate)
Minimum Holding Period
Tanggal Pembayaran Kupon
Setiap tanggal 15 setiap bulannya
Agen Pembayar Kupon dan Pokok
Bank Indonesia
Sesuai dengan peraturan perundang-undanganterkait perpajakan, pajak atas kupon obligasi: PPhFinal 15%
Perpajakan
9
Keuntungan dan Risiko SBN Ritel
SBN Ritel Investasi Aman, Menguntungkan, Mudah dan Membangun Negeri
SBN Ritel Aman karena Kupon dan pokok dijamin oleh Undang-Undang
Turut serta mendukung pembiayaan pembangunan nasional
Imbal hasil menarik• SBR & ST : dengan Kupon floating with floor, mengikuti perkembangan BI 7-
Day Reverse Repo Rate, dan dibayar tiap bulan
• ORI & SR : kupon tetap, di atas rata-rata tingkat bunga deposito bank BUMN
RISIKO LIKUIDITAS ?
RISIKO GAGAL BAYAR ?
RISIKO TINGKAT BUNGA ?
Mudah diaksesPembelian dan pengajuan pelunasan sebelum jatuh tempo (early redemption) dilakukan melalui Sistem Elektronik (online) untuk SBR dan ST
KEUNTUNGAN
RISIKO
10
Terjangkau
Minimum pembelian Rp1 juta dan kelipatan Rp1 juta
Keunggulan SBN Ritel Online
Kemudahan akses di manapun dan kapanpun selama masa penawaran
Investor tidak perlu datang ke Mitra Distribusi untukmelakukan pemesanan*
Pemesanan dapat dilakukan melalui gawai
First Come First Serve
*Untuk proses registrasi, beberapa Mitra Disribusi masih mengharuskan calon investor untuk mendatangi Mitra Distribusi11
1. Calon investor melakukanregistrasi melalui SistemElektronik MiDis
2. Membuat SID (Single Investor Identification) dan Rekening suratberharga via Sistem PemesananOnline (bagi yang belummemiliki)
3. Calon investor melakukanpemesanan melalui Sistem ElektronikMiDis setelah membaca ketentuandalam memo info
4. Verified order akan mendapatkankode pembayaran (Billing Code) via Sistem Elektronik MiDis atau email
5. Kode pembayaran digunakan untukpenyetoran dana sesuai pemesanan
6. Pembayaran dilakukan melalui Bank Persepsi dengan berbagaisaluran pembayaran (teller, ATM, internet banking, mobile banking) dengan batas waktu yang telah ditentukan
7. Calon investor memperoleh NTPN (Nomor Transaksi PenerimaanNegara) & notifikasi completed order via Sistem Elektronik MiDisdan email yang terdaftar
8. Menerima bukti konfirmasikepemilikan SBN ritel via SistemElektronik MiDis dan email yang terdaftar
REGISTRASI
PEMESANAN
KONFIRMASI PEMBAYARAN
Bagaimana cara membeli SBN Ritel Online?
12
Capaian Penerbitan SBR005
Pemesanan SBR005 (Berdasarkan Profesi)
• Berdasarkan volume pemesanan, SBR005 banyakdibeli oleh masyarakatIndonesia yang berprofesi
sebagai wiraswasta (37,75%).
• Tetapi, jika dilihat dari jumlahinvestornya, SBR005 banyakdiminati oleh mereka yang berprofesi sebagai pegawai
swasta (37,59%).
• Selain itu, pemesanan yang dilakukan oleh PNS, TNI & POLRI secara jumlah investor dan volume meningkatdibanding SBR004
Volume
Investor
14
Total Volume SBR005 :Rp4.006.031.000.000
Total Investor SBR005 : 16.966 investor
Pemesanan SBR005 (Berdasarkan Generasi)
Sumber: Sprague, Casey and Denton
• Berdasarkan jumlah investor, SBR005 banyak diminati oleh Generasi Milenial
(50,61%). Hal ini sejalan dengan fiturdari SBR005 yang dipasarkan secaraonline yang bisa diakses denganperangkat teknologi informasi ataugadget.
• Namun, bila dilihat dari volume, mayoritas pemesanan SBR005
(42,57%) dilakukan oleh GenerasiBaby Boomers.
• Pemesanan SBR005 telah menjangkauseluruh tingkatan generasi. Hal inimenjadi bukti bahwa transformasiteknologi yang diterapkan dalampenjualan SBR dapat diterima olehseluruh generasi.
Volume
Investor
*) 15
16
479
1720
822.25
378
356
768
0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000
SBR003
SBR004
SBR005
Bank dan Perusahaan Efek Fintech, P2P Lending & APERD
Rata-rata Jumlah Investor Milenial SBR pada Mitra Distribusi
• Berdasarkan jumlah investor, Fintech
berkontribusi sebesar 21,63%
dari total investor (lebih baikdibanding SBR004 sebesar 13,3%).
• Begitu juga secara volume, Midis Fintech menyumbang sebesar
2,42% lebih baik dibandingSBR004 sebesar 1,8%.
Pemesanan SBR005 (Berdasarkan Kelompok Midis)
Investor
Nominal
Fintech, P2P Lending dan
APERD
Bank dan Sekuritas
Fintech, P2P Lending dan
APERD
Bank dan Sekuritas
17
Daftar Mitra Distribusi SUN Ritel dengan Layanan Online*
Bank
Perusahaan Efek
Perusahaan Efek Khusus(APERD Financial Technology)
Perusahaan Fintech Peer-to-Peer
Lending
*Semua Mitra Distribusi memakai kanal pemesanan secara web-based, kecuali BNI yang menggunakan mobile app 18
www.djppr.kemenkeu.go.idInformasi Lebih Lanjut:
19
Akhir Presentasi